Cerita Sex Terkini Karena Keran Air Cucian Piring Lepas

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
5 views

Cersex StwNarasi Seks Terkini Karena Keran Air Cucian Piring Lepas – Awalnya ada pula cerita cabul yang membuat birahi seksual anda segera naik berjudul Narasi Seks Dewasa di Curi, di Melarikan dan di Setubuhi. Namaku Wawan, umurku saat ini 26 tahun. Ada sebuah Narasi sex yang sampai saaat ini masih terus kukenang dan selalu kuingat. Saat sma saya dipercayakan ke seorang tante ku.

Tante ku ini elok dan badannya mulus aduhai membuat semua pria yang simak tentu ingin selekasnya terkait badan dengannya. Tanteku namanya Yuni, ia ini seorang “Singgel parent” dengan 3 orang anak; dua wanita dan satu lelaki. Suaminya telah wafat karena kecelakaan mobil.

cersex, cersex setubuhian, narasi seks pemerkosaan terkini 2024, narasi seks setubuhian sedarah, narasi seks ngentot karena keran lepas
Cersex Terkini Suaminya ini seorang rider lokal yang tidak populer namanya. Dengan 3 orang anak dan umurnya yang telah 37 tahun, tanteku ini masih terlihat seksi. Badannya terurus, karenanya keadaan keuangannya yang mapan, tanteku dengan teratur senam. Hasilnya, meskipun dengan 3 orang anak, badannya masih tetap terurus secara baik.
Bokongnya besar dengan pinggul yang besar tetapi pahanya selainnya putih dan mulus singset tidak ada setumpukan lemak sedikitpun. Payudaranya cukup besar, entahlah kurang lebih berapakah ukuran aku juga tidak paham tetapi yang terang masih sekal tidak kendor seperti seorang Ibu yang telah melahirkan 3 orang anak. Peristiwanya bermula di saat yang tidak diperhitungkan sama sekalipun.

Waktu itu di dalam rumah tidak sedang ada orang cuma ada tante yuni yang asyik mengolah untuk sajian makan siang, kebenaran hari itu agenda mengajarkan tanteku cuman satu mata kuliah saja. Sehabis pulang sekolah, saya temukan tanteku didapur sedang asyik mengolah. Dengan cara sempoyong karena kelelahan, saya segera mendekati meja makan. “Tante Yuni, tidak siap yah makanannya?” tanyaku kelaparan.

“Belum Wan, sabar yah. Ini lo sang Suti (pembantu tanteku) pulang barusan pagi, jadi ya begini nih ribet sendiri” keluh tanteku Di dahinya kelihatan cucuran keringat, belum juga tangannya yang belepotan secara beragam jenis bumbu yang diolahnya. Terlihat sekali jika tante yuni sebelumnya tidak pernah kerja “Sekuat” ini.

Walau bagaimanapun, entahlah mengapa kelihatan sekali muka tante yuni makin elok. Waktu itu ia cuma memakai daster pendek yang sebetulnya tidak ketat tetapi karena bentuk bokong dan pinggulnya yang lebih besar, daster itu menjadi terlihat cukup ketat dan memetakkan garis dari celana dalamnya jika ia sedang membungkukkan tubuhnya.

“Ah, seksi sekali” pikirku kotor. “Wawan bantuin ya Tante?” tawarku. “Bisa Wan, sini!” rupanya tanteku tidak berkeberatan. Tidak ada angin tidak ada hujan, belum sampai saya merapat, entahlah karena apa mendadak keran air dibersihkanan piring lepas dari pangkalnya.

Automatis air langsung dari tandon air yang penuh menyemburkan dengan derasnya berkenaan tante yuni yang kebenaran ada dimukanya. “Aduh Wan, tolong.., bagaimana ini?” tanteku dengan paniknya berusaha tutupi aliran air yang menyemburkan dengan tangannya. Karena badan tante yuni tidak begitu tinggi, untuk capai aliran itulah harus sedikit membungkuk.

Kelihatan sekali dasternya yang telah basah kuyup itu satu kali lagi memetakkan bokongnya yang lebih besar. Garis celana dalamnya sekarang kelihatan lebih terang. Dengan terburu-buru, tanpa pikir-pikir saya selekasnya merapat dan menolongnya tutup aliran air itu dengan tanganku . Tanpa saya ketahui rupanya posisi badanku waktu itu seperti merengkuh badannya dari belakang.

Dapat di pikirkan, tanpa menyengaja kontolku berkenaan belahan bokongnya yang sekal. Kondisi ini bertahan sejumlah lama. Sampai memunculkan suatu hal yang kotor dibenakku. “Aduh Wan bagaimana ini?” bertanya tante yuni tidak dapat bergerak. “Duh bagaimana ya Tante, saya kebingungan.” kataku mengulur waktu.

Waktu itu, karena gesekan-gesekan yang terlalu berlebih di kontolku, saya menjadi tidak dapat meredam nafsu untuk rasakan badannya. Perlahan-lahan saya melepaskan satu tanganku dari aliran air itu, berpura-pura meraba-raba di sekitar cucian piring, cari suatu hal untuk tutup aliran air itu sesaat. Tanpa setahunya saya malah melepaskan celanaku berikut celana dalamku.

Memang cukup sulit tetapi pada akhirnya saya sukses dan dengan masih tetap di posisi sebelumnya sekarang sisi bawahku tidak tertutup apapun kembali. “Wah, tidak ada yang dapat buat nutup Tante. Sesaat Wawan carikan dahulu yah” Sekarang niatku tidak dapat ditahan kembali, perlahan-lahan saya melepaskan peganganku di atas aliran air.

“Pegang dahulu Tante” kataku sedikit terengah meredam nafsu. “Yah, gih sana cepatan, Tante telah pegal nih” sungut tanteku. Selanjutnya tanpa berpikir panjang, sekencang kilat saya membuka dasternya, selanjutnya sekencang kilat berusaha untuk merosotkan celana dalamnya yang entahlah berwarna apa, karena telah basah kuyup oleh air, warna aslinya menjadi tersamar.

“Ehh.. apa-apan ini Wan, jangan begitu donk!?” tanpa sadar tanteku melepaskan pegangannya disaluran air untuk meredam tanganku yang tetap berusaha melepas celana dalamnya. Air menyemburkan kembali. “Auhh.. ohh” suara tanteku menjadi tidak terang karena mulutnya bungkusukan air. Tanpa sadar tante yuni berusaha untuk tutup aliran air dengan tangannya kembali, automatis tanganku tidak ada yang meredam kembali.

“Peluang” pikirku, dengan 1 sentakan celana dalam tanteku merosot sampai diujung kakinya. “Auwch.. duh Wan jangan, saya ini tantemu, jangann..” Minta tanteku. Kepalang tanggung, saya segera jongkok. Saya lantas menguak bokongnya yang lebih besar dan cari lubang senggamanya.

Kudekatkan kepalaku, kujulurkan lidahku untuk capai vaginanya. “Auwchh.. Wan.. ahh..” jilatan pertama kaliku rupanya membuat tergetar tanpa bisa bergerak dari tempat sebelumnya, jika bergerak air pasti menyemburkan kembali. Lidahku makin bebas rasakan wewangian dari vaginanya, makin kedalam membuat tante yuni tergetar luar biasa.

Entahlah mengapa tidak ada bahasa badannya yang memperlihatkan penampikan, yang terdapat kepalanya makin menggeleng-geleng tidak keruan. Kecari klitorisnya, memang sedikit susah, sesudah dapat kuhisap habis, dua jariku ikut juga menyerang lubang vaginanya. Tidak terhitung jumlah lendir yang keluar, selang beberapa saat, berasa bokongnya tergetar luar biasa.

“Ahh..hh Wann.. ahh aouhh..” dengan erangan keras, ternyata tante yuni telah capai orgasme. Badannya langsung lesu tetapi tanpa melepaskan pengangannya dari aliran air. “Aduh saya belum apapun” pikirku. Langsung saya berdiri, kusiapkan senjataku yang telah mengacungkan dengan keras.

Dengan 2 tanganku saya coba menyibakkan ke-2 belahan bokongnya sekalian kudekatkan kontolku kevaginanya. Kudorongkan dikit demi sedikit. Demikian telah benar-benar pas dimulut lubang kepuasannya, tanpa ba-bi-bu langsung kulesakkan secara kasar. “Ahh sakit Wan.. perlahan.. auh” kepala tanteku langsung naik keatas, tanpa menyengaja pegangannya di atas aliran air lepas.

Air menyemburkan dengan deras. Kepalang basah, demikian mungkin berpikir tante yuni karena seterusnya ia cuma berpegangan dipinggiran cucian piring. Tidak ada penampikan pikirku. Kudiamkan sesaat kontolku yang telah masuk sampai pangkalnya di dalam vagina tanteku, ku cicipi betul-betul bagaimana rupanya vagina yang telah keluarkan 3 orang manusia ini masih nikmat menggigit.

Kesan yang hebat sekali. Perlahan-lahan kutarik, selanjutnya kudorong kembali. “Oohh.. Wan sedap, terus sayang..yang cepat aouhh.. ahh.. terus sayang” bokongnya bergoyang menantang arah dari kocokanku. “Nach begitu Wan, ouhh.. ya begitu teruuss..” Pinta tanteku.

Saya terus mengocakkan kontolku secara cepat. Sesaat selanjutnya badannya mulai tergetar luar biasa. “Yang cepat Wan, Tante mau keluar kembali.. ouhh.. terus” kepalanya makin menggeleng-geleng tidak karuan. “Cepatt.. cepatt truss.. ouchh.. Tante kelluaarr.. aghh” Orgasmenya sudah tiba diimbangi kepalanya yang naik naik, tangannya mencekram tepian cucian piring dengan kuat.

“Cabut dahulu Wan.. Tante linuu..” pinta tante yuni, karena rasakan saya yang tetap mengocaknya dari belakang. “Akan wawan cabut, tetapi janji kelak dilanjutkan ya Tante?” kataku. “Iya, tetapi saat ini dari depan saja yah” janji tanteku. Badannya selanjutnya kembali. Mukanya telah acak-acakan dan basah kuyup.

Selanjutnya ia duduk di atas cucian piring sekalian menghadapku. Saya merapat, langsung kucari bibirnya dan kami berpagutan lama. Sekalian kami berciuman, satu tangannya menuntun kontolku mengarah lubang vaginanya. Tanpa diminta 2x kudorongkan bokongku diimbangi masuknya kontolku.

“Ahh.. oohh..” erang tanteku, kecupan kami lepas. “Kocokkan yang cepatt wann..” pinta tanteku sekalian pahanya makin dilebarkan. “Ini Tante..” Kataku sekalian mengocakkan kontolku secara cepat. “Edan kamu Wann.. kuaatt sekalii kamuu..” sekalian satu tangannya menarik satu tanganku, selanjutnya ditempatkannya pada bagian atas vaginanya. Saya tahu ingin tujuannya.

Itil V3
“Yahh yang ituu.. teruss Wann.. ohh enakk.. Wan teeruss..” rintih tanteku saat sekalian kontolku mengocak vaginanya tanganku melintir klitorisnya. “Ohh Wan, Tante nyaris sampai..” badannya mulai tergetar cukup keras. “Saya nyaris sampai Tante.. ohh punyai Tante eenakk..” saya mulai tidak dapat mengontrol kembali, orgasmeku tinggal sesaat lagi. “Dikeluarin di mana Tante?” tanyaku meminta izin.

“Sudah tidak perlu memikirkan itu, ayoo teruss.. didalemm jugaa nggakk Papah” “Ayoo..Tante sudah diujung nihh wann..” “Ouhh.. enakk.. cepatt Wann.. yangg cepatt” rintih tanteku. “Goyang Tante, kita berbarengan ajaa.. oghh” orgasmeku telah diujung. Makin kupercepat kocokanku, tanteku menyeimbangi dengan menggoyang bokongnya.

Sekalian berpegangan pada belakang bokongnya, kukeluarkan air maniku. “Saya keluarr tantee.. aughh..” sekalian kubenamkan dalam-dalam. “Tante Wann.. oughh akhh.. gilaa.. uenakknya..” erangnya sekalian jarinya mencekram bahuku. Pada akhirnya kami berdua terkulai lemas. Kudiamkan dahulu kontolku yang masih tetap ada di dalam vaginanya. Kulirik sedikit ada lelehan air mani yang keluar vaginanya.

Seperti sadar dari dosa, tante yuni menggerakkan tubuhku. “Kamu nakal Wan, berani sekali kamu melakukan perbuatan ini” sungut tanteku. “Tetapi Tante menikmatinya kan?” belaku. Tanpa berbicara apapun, ia selanjutnya turun, raih celana dalamnya selanjutnya berakhir kekamar mandi. Saya berusaha melafalkanrnya tetapi ia telah terlebih dahulu masuk kamar mandi selanjutnya mengamankannya.

Cerita Lainnya:   Foto Ngentot Si Cantik AYUMI IWASA Asal Jepang
Category: Foto Bokep Tags:
cersex adik cersex citra cersex artis cersex anak sd cersex cadar cersex janda desa