- Tweet
Cersex Stw – Narasi Seks Karena Melihat Film Porno Anakku Kuembat – Awalnya ada pula cerita cabul yang membuat birahi seksual anda segera naik berjudul Narasi Seks 2024 Majikanku Sukai Bercinta di Alam Terbuka. Saya dan istriku tidak pernah mempunyai apakah yang anda biasa sebutkan dengan kehidupan sex yang memikat. Saat kami lakukan sex, umumnya cuma dalam posisi yang lumrah saja. Irama kehidupan sex kami yang bisa kukatakan menjemukan tersebut, saya mulai berimajinasi mengenai ‘hal dan orang lain’. Untuk bahan fantasiku, saya melatih melihat film porno pada malam hari sesudah semuanya orang di dalam rumah tidur.
Yang mengagetkanku, umumnya film porno itu selalu mengikutsertakan seorang gadis muda. Dalam umur kepala tiga, saya tidak pernah pikirkan wanita lebih muda sampai saya melihat beberapa film tersebut. Saya sadar jika rupanya gadis-gadis muda sangat panas.
Hal yang lain menarik perhatianku ialah realita jika permainan lesbian benar-benar terkenal. Saya mulai tertarik sama gadis muda yang mencumbui vagina gadis muda yang lain yang halus, basah, dan umumnya tidak memiliki rambut.
narasi seks, cersex, cersex terkini, cersex 2024, cersex dewasa, cersex sedarah, cersex ngentot terkini 2024, cersex karena melihat film bokep anak kandungku kuentot.
Narasi Cersex Terkini Menyaksikan beberapa film itu untuk berimajinasi mulai mengganti kehidupanku. Saya memiliki 3 orang anak gadis yang mulai remaja. Saya mulai memerhatikan mereka, kusaksikan langkah mereka kenakan pakaian, langkah jalannya, dan semua perilaku mereka. Mereka jadi obsesiku sendiri! Kuamati lebih detail saat mereka bangun pagi untuk menyaksikan putingnya yang mengeras dibalik baju tidur mereka. Kunikmati puting mereka yang terayun saat mereka jalan-jalan di rumah. Saya terus memperhatikan mereka sampai semua bergerak jadi seorang gadis muda yang prima.
Yang paling tua ialah Irma. Ia memiliki puting yang terbesar, branya mungkin D-cup ataupun lebih besar. Ia sebenarnya tidak terlampau elok, tetapi sedap dilihat. Saya percaya beberapa teman cowoknya banyak yang memerhatikan dadanya. Irma memiliki bokong yang kuat dan besar. Tetapi walaupun ia yang paling tua antara saudara-saudaranya, ia kerap berlagak seperti gadis berumur setengah umurnya.Yang paling muda Tia. Tia kemungkinan yang paling elok antara ke-3 nya. Permasalahannya ialah ia pemalas, cuma duduk dan tidak kerjakan apa pun itu selama waktu . Maka bokongnya jadi melebar..? Putingnya baru memulai tumbuh. Dan selain itu ia tomboi, saya menjadi menanyakan tipe kelaminnya. Ia lebih sukai ada di cowok dibanding cewek.
Eva yang di tengah-tengah, antara beberapa anakku, bentuk badannya lah yang terbaik. Buatku, ia bertubuh dalam fantasiku. Ia bertubuh yang prima dengan bra B-cupnya, atau C-cup kecil. Rambutnya yang panjang sampai melalui pundaknya, dan matanya selalu terlihat memesona. Permasalahannya ia yang paling bandel. Selalu membuat permasalahan. Ia sadar jika ia punyai badan yang baik dan selalu menggunakan baju yang menunjukkan hal tersebut. Antara beberapa anakku, Eva lah yang menjadi bahan fantasi utamaku. Setiap saya meniduri istriku, Eva lah yang ada pada benakku!
Cerita ini berawal dengan Irma dan temannya Cindy. Cindy satu tahun lebih muda, tetapi mereka benar-benar dekat. Cindy selalu bermalam di dalam rumah kami minimal sekali satu bulan. Cindy benar-benar kurus, dadanya kecil, tetapi benar-benar manis.
Sesuatu malam saat Cindy bermalam, saya mulai menyaksikan film porno seperti umumnya. Suaranya kumatikan menjadi saya bisa dengar jika ada orang yang merapat. Apalagi saya dengar suara bising dari kamar Irma. Aku pikir mereka sedang repot dengan masalah gadis remaja dan bergadang sampai pagi bicarakan mengenai cowok dan sekolah, atau apapun itu sebagai masalah gadis seusia mereka. Entahlah bagaimana suara yang kudengar tidak lagi mirip orang yang bercakap. Terkadang kudengar suara erangan.. Yang semakin lama lumayan keras .
Saya merapat ke pintu kamar Irma serta lebih dengarkan apa yang sedang terjadi. Dan betul! Itu suara erangan dan cukup bising! Jika saja pintunya tidak tertutup tentu terdengaran sampai luar secara jelas. Lantas saya dengar pekikan kepuasan.
Kudorong pintunya sedikit terbuka. Apa yang kusaksikan di dalam benar-benar mengagetkanku. Cindy dan Irma tiduran di lantai dengan Tia dari mereka. Kepala Cindy ada di paha Irma dan kepala Tia ada di selang paha Irma..
Sesudah mataku bisa sesuaikan dengan kegelapan kamar itu, kusaksikan dada Irma bergerak turun naik secara cepat karena napasnya. Putingnya rupanya lebih besar dibanding yang kubayangkan. Tangannya melintir putingnya sendiri saat Cindy menjilat-jilati kelentitnya dan dua jarinya yang tenggelam pada vagina Irma. Mata Irma terpejam dalam kepuasan yang diberi Cindy.
Saya terus memerhatikan mereka sampai paha Irma mencekram kepala Cindy dan kelihatan kelihatannya ia akan ‘memecahkan’ putingnya sendiri saat ia memperoleh orgasmenya di wajah Cindy. Keliatannya Cindy sudah orgasme dalam kurun waktu yang masih sama, karena ia mengusungkan kepalanya dari paha Irma dengan cairan vagina yang menetes jatuh di pipinya bersamaan dengan badannya yang melafalkanng dan kudengar sebuah caci-maki keluar bibirnya. Saya kaget undur saat kurasakan ada badan yang menekan punggungku. Saat kutengok, kusaksikan Eva sedang berdiri di depanku. Eva melihatku dengan mata cantiknya dan menanyakan..
“Apa Papah menikmatinya?” lantas ia menyaksikan ke bawah dan meremas penisku yang telah keras.
“Tidak harus dijawab, saya dapat saksikan dan kurasa Papah menikmatinya.”“Mengapa Papah tidak lepas saja celana Papah dan gabung dengan kami?” tanyanya bersama dengan tangannya yang bergerak masuk ke celanaku dan memulai meremas penisku dengan perlahan.
Dan kelihatannya saya tidak inginkan hal-hal lain selainnya turut gabung dengan beberapa anakku, tetapi..
“Papah tidak dapat, Mama kalian akan membunuh Papah.” Saya dengar suara Irma saat saya mulai menjauhi dari mereka.
“Papah tidak tahu apakah yang Papah terlewat!”Susahnya, saya tahu apakah yang sudah kulewatkan. Saya sudah melewati peluang untuk memperoleh tidak cuman satu, tetapi empat gadis muda yang panas. Fantasiku nyaris menjadi riil.
Saya pergi ke kamarku dan tiduran selain istriku. Umumnya saat saya dan istriku lakukan hubungan seksual berasa cemplang. Ini kali saat saya merayap ke atas badannya, kusetubuhi ia keras dan cepat. Saya keluar dalam beberapa saat saja, barusan kukeluarkan penisku..
“Bagaimana denganku?” kudengar istriku menanyakan dan menggenggam penisku yang tetap keras.
Ia bergerak naik di atasku dan selekasnya masukkan lagi penisku dalam vaginanya. Ini pertamanya kali ia memiliki inisiatif. Dan aku pikir ini pertamanya kali ia di atas. Istriku bergerak turun naik dan dapat kurasakan tangannya yang permainkan kelentitnya saat ia bergerak diatasku.
Menyaksikan istriku yang berusaha raih orgasmenya membuatku terangsang kembali. Kuremas payudarnya, kubayangkan yang ada dalam genggamanku ialah punya Irma. Kupelintir putingnya antara jariku, keras serta lebih keras , mustahil hentikan saya. Ia menggeliat kegelian, tangannya makin menekan kelentitnya. Ini pertamanya kali kurasakan cairan vagina istriku menyemprotkan padaku. Orgasmenya ini kali terbaik dari yang dulu pernah didapatnya. Saya menjadi berpikiran apa ia betul-betul senang dengan kehidupan sex kami sebelumnya.
Istriku mulai menurun. Saya belum keluar ini kali, menjadi kugulingkan badannya kesamping dan selekasnya menindihnya. Langsung kuhisap putingnya secara bergairah. Kusetubuhi ia kemampuan yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Saya mulai rasakan orgasmeku akan selekasnya meletus. Saat pucukku makin dekat, kugigit putingnya sedikit keras, yang membawa pada orgasmenya. Dan saat kurasakan dinding vaginanya kontraksi pada penisku, kutembakkan spermaku jauh di dalam badannya untuk ke-2 kalinya dalam tiga puluh menit ini. Kuturunkan badanku dari atasnya.
“Barusan benar-benar luar biasa” kata istriku.
“Semestinya kamu seringkali seperti barusan.”Saat saya bangun esok harinya, istriku sudah tidak berada di sampingku. Mendadak peristiwa semalam kembali terpikir. Kupejamkan mataku menikmatinya dan tanganku bergerak kebawah mulai mengocak penisku yang mengeras. Saya nyaris memperoleh orgasmeku saat kudengar..
“Mengapa Papah tidak biarkan kami yang lakukan untuk Papah?”
Itil V3
Kubuka mataku selekasnya dan kaget saat menyaksikan Irma dan Cindy berdiri pada pintu kamarku. Orgasmeku tidak bisa kucegah bersamaan dengan bayang-bayang muka Cindy yang belepotan dengan cairannya Irma yang lewat dalam benakku.“Ups, telat!” kata Irma saat mereka tinggalkan kamar.
Aku segera bangun dan selekasnya mandi. Saya nyaris usai mandi saat mendadak istriku buka pintu kamar mandi dan menyelusup masuk.
“Beberapa anak telah pergi. Mari bergembira.”
Istriku berjongkok di depanku dan masukkan penisku yang lemah ke mulutnya. Penisku mulai jadi membesar dalam mulutnya karena rangsangan lidahnya yang bergerak liar. Penisku semakin jadi membesar dan kurasakan kepala penisku melaju masuk ke dalam kerongkongannya. Ia tidak menariknya keluar dan bibirnya makin ditegaskan ke rambut kemaluanku. Lantas kurasakan ia mulai menelan, pergerakan kerongkongannya terasanya ombak hangat yang basah pada penisku. Dan ini pertamanya kali untuk kami . Rasanya benar-benar hebat, suatu hal yang tidak pernah kualami. Istriku memiliki ketrampilan yang diselinapkan dariku.
Perlahan-lahan dikeluarkannya penisku dari kerongkongannya lantas ditempatkannya kembali semuanya. Ia melihatku dengan penisku yang terpendam dalam mulutnya dan dengan perlahan dikeluarkannya kembali.
“Kamu menyenanginya sayang?” tanyanya.
Saat sebelum saya bisa menjawab ia lakukan hal tersebut kembali, menelanku semuanya. Ia mulai menggerakkanya masuk keluar dalam mulutnya, dan masih tetap melihatku saat ia lakukan tersebut. Istriku mulai meningkatkan temponya sampai saya tidak bisa meredamnya semakin lama saat mendadak ia stop..
“Hei, hei, nanti dulu bung. Tidak waktunya. Lubangku lainnya perlu dimasuki, tahu.” ucapnya.
Istriku berdiri dan berputar-putar. Ia membungkuk di depanku, rapatkan bokongnya padaku. Penisku terjepit di lubang anusnya karena itu kuarahkan pada vaginanya.
“Siapa suruh mengubah senjatamu?” tanyanya.
“Balikkan ke arah tempat sebelumnya!”Ia mencapainya dan lantas kembalikan penisku ke anusnya, suatu hal yang dulu pernah kulakukan awalnya, tetapi tidak dengannya. Perlahan-lahan ia menggerakkan bokongnya ke belakang. Kusaksikan barangku menjadi bengkok karena penekanan itu, kepala penisku mulai memotong lubang anusnya, tetapi belum masuk. Selanjutnya mendadak masuk demikian saja, cuma kepalanya saja.
Ia mengeluh. Lantas, ia terus menekan ke belakang dan memerhatikan saya masukkan tangkai penisku semuanya. Saya tidak bisa menampik rangsangan ini, kuraih pinggangnya dan menggerakkan lebih keras untuk pastikan saya sudah memasukinya sepenuhnya. Kuputar pinggangku, pastikan ia bisa rasakan tiap mili senjataku didalamnya, saya takjub akan panorama penisku yang terpendam dalam lubang anusnya. Lantas perlahan-lahan saya bekerja mundur.
Saat nyaris semuanya keluar selanjutnya kutekan kembali di depan. Selanjutnya saya betul-betul mengeluarkan penisku dan memikatnya, memoleskan kepalanya saja pada lubang anusnya. Lantas betul-betul kusingkirkan menjauh dan melepaskan tangkai penisku kembali di dalam lubang anusnya. Saya bekerja maju undur secara cepat. Perlahan, cepat, perlahan dan keras. Tidak kelamaan orgasmeku mulai naik. Ia tentu bisa merasainya karena ia mulai mainkan tangannya pada vaginanya, berusaha untuk raih orgasmenya sendiri. Untung saja ia memperolehnya saat sebelum saya.
Saat kurasakan orgasmenya selekasnya meletus, saya bergerak makin liar. Bokongnya bergoyang dalam tiap hentakan. Ia mulai mengeluh dengan keras bersamaan hentakanku padanya. Tidak kuhentikan pergerakanku saat orgasme merangkulnya, punyaku selekasnya tiba! Kudorong diriku sepanjang yang kubisa dan biarkan spermaku bersarang dalam lubang anusnya. Istriku berteriak saat orgasme tiba kepadanya dengan berkaitan bersamaan ledakan spermaku yang kuberikan kepadanya. Pada akhirnya, saya usai, tetapi ia memperoleh orgasme satu kali lagi saat kepala penisku keluar capitan lubang anusnya.
Istriku bersihkan badanku lantas mendorongku keluar kamar mandi. Saya mengambil langkah ke kamar kami dan ganti baju. Barusan saya usai menggunakan baju saat istriku keluar kamar mandi dan muncul pada kamar.
“Barusan betul-betul cantik” ucapnya.
“Mungkin kita harus mengulangnya kembali kelak. Saat ini keluarlah dan menonton TV.”Beberapa anakku, tanpa Cindy pulang selang beberapa saat. Semua berlagak normal. Saya saksikan laga bola, dan mereka lakukan apa yang umum mereka lakukan pada hari Minggu sore.
Tersisa satu minggu itu normal-normal saja. Gadis-gadis pergi ke sekolah dan Istriku pergi kerja sebagaimana umumnya. Tidak ada seorangpun yang berbicara atau bertanya mengenai peristiwa pekan kemarin. Istriku terlampau lemas setiap malamnya sehabis pulang ia kerja. Beberapa anakku berlaku seperti tidak pernah terjadi apapun itu. Saya menjadi mulai berpikiran apa itu cuma angan-anganku atau saya mimpi mengenai itu?
Saat saya pulang dari kerja pada hari Jum’at, beberapa anaku minta ijinku apa temannya bisa bermalam malam nanti. Cindy ingin habiskan lagi akhir minggunya dengan kami dan Eva ingin temannya Ami menginap . Saya sukai Ami. Ia anggun. Jika saja saya masih remaja, saya pasti ajaknya kencan. Ia, seperti Eva, mempunyai figur prima. Perbedaannya Ami mempunyai muka yang bisa membuat secara gampang menjadi seorang mode jika ia ingin.
Malam harinya semua pergi tidur lebih cepat. Mereka betul-betul ingin terlepas dari kegiatan rutin sehari-hari, baik itu sekolah atau kerja. Saat kami bangun hari Sabtunya, semuanya orang mintaku untuk melangsungkan acara pesta kebun. Karena itu, istriku ajak mereka pergi ke toko untuk berbelanja. Saya istirahat sesaat selanjutnya pergi mandi. Ada pekerjaan menantiku saat mereka pulang kelak.
Saat mereka pada akhirnya pulang, kelihatannya mereka memboyong semua beberapa barang di toko. Saya katakan dari mereka jika cuma saya yang mengolah tentu tidak akan usai. Dapat kacau-balau jadi. Pada akhirnya mereka siap share pekerjaan. Dengan semua belanjaan yang mereka boyong, membutuhkan nyaris dua jam untuk mengolahnya. Tubuhku berbau asap dan sangat terasa lemas. Saat saya masuk ke rumah, tidak ada seorangpun di ruangan keluarga atau dapur.
“Hey! Di mana kalian?” teriakku, “Waktunya makan!”
“Ya!” kudengar jawaban dari kamar Irma. Tetapi tidak ada seorangpun yang tiba untuk makan.
“Hey, kalian sedang apa sich? Apa tidak ada yang ingin makan ?” tanyaku kesal.
“Ada!” kembali cuma jawaban yang kudengar dari kamar Irma.
Saya merapat ke kamar Irma dan rupanya pintunya sedikit terbuka. Saat saya melihat di dalam, kusaksikan beberapa gadis secara beragam posisi tanpa baju. Kudorong pintunya supaya lebih terbuka.
“Apa yang kalian kerjakan?”
“Sedang menanti Papah.” Eva menjawab dan merapat lantas tarik tanganku supaya masuk.
“Kami biarkan Papah pekan lalu, tetapi akhir minggu ini Papah tidak segera dapat bisa lolos secara gampang.”
“Telah Papah katakan. Mama kalian akan membunuhku!” tangkisku.
“Tidak, saya tidak akan melakukan!” kudengar suara istriku saat kusaksikan ia mengusung kepalanya antara paha Irma.
“Gadis-gadis ini inginkanmu! Dapat apa saya menampik mereka?”
Eva tarik tanganku ke tengah kamar. Baru selanjutnya saya sadar jika ia tidak kenakan selembar benangpun. Kupandangi badannya. Apa yang kulihat ini jauh lebih bagus dari yang kubayangkan. Payudaranya besar tetapi kuat dengan putingnya yang menanti agar selekasnya disedot.
“Dapat apa saya menampik mereka?” pikirku saat saya rendahkan badanku dan memulai mengisap puting tersebut.
Kurasakan puting Eva jadi membesar dalam mulutku, lantas kutaruh antara gigiku dan memulai menggigitnya perlahan. Saat saya sedang repot dengan itu kurasakan ada tangan yang memikat turun resletingku. Lantas tangan itu mengambil di dalam celana dalamku dan keluarkan penisku. Saya menyaksikan ke bawah dan kudapati Ami sedang arahkan penisku ke mulutnya dan selekasnya saja disedotnya. Kutelusuri lekuk badan Irma dengan tanganku sampai pada vaginanya yang tidak memiliki rambut, dan menyisipkan jariku kepadanya. Dapat kurasakan kehangatan dalam vaginanya dan basah saat jariki kutekankan masuk dengan perlahan. Saya berusah untuk mendorongnya lebih dalam , tetapi berasa ada yang meredam pergerakanku. Eva melihatku..
“Ya, Eva masih perawan, dan jemari Papah ialah benda pertama kali yang masuk vagina Eva. Eva berharap penis Papalah yang ke-2 .” saya membungkuk dan mencium Eva, bibir kami seolah menyatu bersama, sebuah kecupan yang prima.
Dalam pada itu, Ami tetap mengoralku. Upayanya terang berpengaruh padaku. Saya menyaksikan kebawah, kepalanya bekerja maju undur pada tangkai penisku. Saya tidak ingin keluarkan sperma pertama kaliku dalam mulut Ami dan ada opsi yang lain. Vagina perawan Eva di depanku. Karena itu kukeluarkan penisku dari mulut Ami.
“Kita bisa meneruskannya kelak.” kataku kepadanya.
Kudorong Eva ke arah tempat tidur, menindihnya secara halus. Kucium ia kembali lantas kecupanku mengarah ke sekujur badan telanjangnya. Kujilati lehernya, dan kutinggalkan sisa disitu supaya ia ingat peristiwa cantik ini nanti. Selanjutnya saya mengarah ke dadanya, mengisapi putingnya. Ini menyebabkan sejumlah lenguhan keluar mulutnya. Saat kugigit halus putingnya dan punggungnya terangkut sedikit keatas karena kaget. Lantas turun ke perutnya sampai pada akhirnya bersumber pada vaginanya yang tidak memiliki rambut.
Kupandangi sesaat lantas kubenamkan hidungku pada celahnya. Wewangian yang keluar vaginanya makin membuatku mabok. Saat kugantikan hidungku dengan lidah, mengakibatkan menjadi jauh lebih bagus . Saat ujung lidahku rasakan untuk pertamanya kali nyaris membuatku orgasme! Eva sudah basah dan siap untuk tindakan seterusnya. Penisku jadi membesar dan keras cukup dengan memikirkan apa yang selekasnya menungguku dimuka mukaku ini.
Kecupanku bergerak keatas dan bertambat dalam lumatan bibirnya kembali bersamaan dengan kepala penisku yang menyingkap teras keperawanannya. Eva mengalungkan lengannya dileherku dan menjepit pinggangku dengan kakinya saat saya berusaha untuk memasukinya lebih dalam . Dapat kurasakan kehangatan yang menyongsong kepala penisku. Saya tidak bisa meredamnya semakin lama. Eva benar-benar panas, basah dan rapat!
Perlahan tetapi tentu kutingkatkan tekananku pada vaginanya. Dapat kurasakan bibirnya melebar menyambutku, ke-basahannya mengundangku masuk. Kehangatan vaginanya membuntel kepala penisku saat saya menyodok masuk. Saya terus menekan di dalam dengan perlahan walaupun saya ingin selekasnya melepaskannya di dalam secara cepat semua tangkai penisku. Pada akhirnya dapat kurasakan dinding keperawanannya, batasan pada akhirnya sebagai seorang gadis menjadi seorang wanita sepenuhnya. Kupandangi ia pas di mata.
“Sayang, ini akan agak sakit, tetapi Papah janji sakitnya cuma sesaat saja.” kurasakan kakinya menjepit pinggangku lebih rapat saat saya menyobek pertahanan pada akhirnya. Pada akhirnya bobol dinding tersebut.
“Aargh! Edan! Sakit, Pa!” ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Vaginanya mencekram tangkai penisku, ototnya bereaksi pada penyelusup dan merasa sakit.
“Tenang sayang, sakitnya akan selekasnya lenyap.” dan kuteruskan menekan ke hingga kemudian tenggelam semua didalamnya. Saya diam sesaat, biarkan untuk menyesuaikan.
“Bagaimana? Sudah baikan?” tanyaku. Ia anggukkan kepalanya.
“Saya cuma merasa penuh, rasanya aneh. Tetapi juga berasa sedap bersamaan.”
Saya mulai menarik dengan perlahan, cuma sejumlah inchi, dan mendorongnya kembali secara halus. Saya cemas melukainya, tetapi dalam kurun waktu yang masih sama saya tidak ingin selekasnya tembakkan spermaku. Saya ingin nikmati rasa vaginanya sepanjang mungkin. Kurasa ia mulai bisa menikmatinya, kepalanya mendangak ke atas dan matanya terpejam.
Kupercepat kocokanku, menariknya nyaris keluar dan memencetnya masuk kembali dengan perlahan, nikmati rasa sempit vaginanya pada penisku. Eva mulai putar pinggulnya bersamaan hentakanku. Tempo dan gairah kami makin bertambah cepat. Kurendahkan badanku dan mencium lehernya dan pundaknya. Setiap pergerakan badan kami mengantarku makin dekat pada batasan akhir.
“Ya Pa! Ya! Rasanya Eva nyaris sampai!”
“Papah sayang!” Dan kulesakkan ke dalamnya yang akhir kali. Menekan bersimpangan arah dengannya coba sedalam mungkin saat kuledakkan sperma semburan untuk semburan di dalam vaginanya. Dapat kurasakan cairan kami bersatu dan menetes keluar vaginanya ke arah buah zakarku.
Badan Eva tergetar di bawahku, tangan dan kakinya mendorongku mendekat kepadanya. Perlahan kutarik dan kudorong kembali makin dalam kepadanya saat stok spermaku pada akhirnya betul-betul kosong. Kutatap matanya lantas menciumnya.
“Eva, ini ialah sex terbaik yang dulu pernah Papah peroleh.” saya lupa jika kami tidak sendiri dikamar ini.
“Saya dengar itu!” kata istriku.
“Kita akan melihat apa kita dapat mengganti anggapanmu itu!”Dengan beberapa gadis-gadis itu dalam kamar ini, saya sadar ‘kesenanganku’ barusan akan diawali.
Category: Foto Bokep Tags: Cersex Stw
- SHARE!
Related video
Cerita Sex Langkah Menidu...
by shindy vero995 views3 days agoCerita Sex Adik Kelasku y...
by shindy vero995 views4 days agoCerita Sex 2 Buah Vibrato...
by shindy vero993 views5 days agoCerita Sex Ngentot Di WC ...
by shindy vero994 views6 days ago