- Tweet
Cersex Stw – Narasi Seks 2024 Majikanku Sukai Bercinta di Alam Terbuka – Awalnya ada pula cerita cabul yang membuat birahi seksual anda segera naik berjudul Narasi Seks Terkini Mengajarkan Gadis Polos Elok Ngentot. Sesudah tamat dari SMU, saya coba mengelana ke Jakarta. Saya asal dari keluarga yang termasuk miskin. Di daerah orang tuaku bekerja sebagai pekerja tani. Saya anak sulung dan mempunyai 2 orang adik wanita, yang nota bene tetap bersekolah. Saya ke Jakarta cuma dengan bekal ijazah SMU.
Diperjalanan ke Jakarta, saya selalu terpikir akan sesuatu ketidakberhasilan. Apa yang terjadi saya yang anak dusun ini cuma dengan bekal Ijazah SMU ingin mengadukan nasib di kota buas seperti Jakarta. Selainnya dengan bekal Ijazah yang hampir tidak ada maknanya itu, saya mempunyai ketrampilan cuma untuk supir angkot. Saya dapat mengemudikan mobil, karena saya di daerah, sepulangnya sekolah selalu dibawa paman untuk narik angkot.
cersex, cersex dewasa, cersex terkini, narasi seks 2024, narasi seks ngentot di alam terbuka, narasi seks majikanku dapat lakukan empot ayam
Cerseks Terkini 2024 Saya jadi keneknya, paman supirnya. 3 tahun pengalaman jadi awak angkot, cukup membekal saya dengan ketrampilan kemudi mobil. Paman yang latih saya jadi supir yang andal, benar dan baik saat jalankan kendaraan di jalan raya. Saya selalu menggenggam tegar pesan paman, jika : mengemudikan mobil di jalan harus secara santun sopan dan berusaha sabar dan mengalah.
Pesan ini masih tetap kupegang tegar. Di Jakarta saya menumpang di dalam rumah ponakan, yang kebenaran bekerja sebagai pekerja pabrik di teritori Pulo Gadung. Kami tempati rumah petak benar-benar kecil dan benar-benar sangat simpel. Lebih simpel dari rumah tipe RSS ( Rumah Sulit Selonjor).Selainnya niatku untuk bekerja, saya punya niat untuk meneruskan sekolah ke Perguruan Tinggi. 2 bulan lama waktunya saya tidak bekerja di Jakrta. Lamar mana-mana, jawabannya selalu klise, ” tidak ada lowongan “. Di suatu malam, yaitu malam minggu, saat saya sedang melamun, kedengar orang mengucapkan salam di luar. Ku bukakan pintu, ternya pak RT yang tiba.
Pak RT meminta supaya saya sudi jadi supir individu dari sebuah keluarga kaya. Keluarga itu ialah pemilik perusahaan di mana pak RT bekerja menjadi salah seorang staf di cabang perusahaan tersebut. Sepontan saya menyepakatinya. Esoknya kami pergi kekawasan elite di Jakarta. Saat masuk pelataran rumah yang lebih besar seperti istana itu, hatiku berdebar-debar tidak karuan.
Sesudah kami dipersilakan duduk dengan seorang pembantu muda di ruangan tamu yang istimewa itu, selang beberapa saat ada seorang wanita yang nampaknya muda. Kami memberikan hormat pada wanita tersebut. Wanita itu tersenyum ramah sekali dan mempersilakan kami duduk, karena saat ia tiba, sepontan saya dan pak RT berdiri memberikan salam ” selamat pagi”.
Pak RT dipersilakan lagi ke kantor wanita itu, dan di ruangan yang istimewa itu cuma ada saya dan ia sang wanita tersebut. ” Betul kamu ingin menjadi supir pribadiku ? ” tanyanya ramah sambil melemparkan senyuman manisnya. ” Iya Nyonya, saya siap jadi supir nyonya ” Jawabku. ” jangan panggil Nyonya, panggil saja saya ini Ibu, Ibu Maya ” Sergahnya lembut. Saya menggangguk sepakat. ” Kamu masih kuliah ?”
” Tidak nyonya eh…Bu ?!” jawabku. ” Saya baru tamat SMU, tetapi saya eksper jadi supir telah 3 tahun” ikatku. Wanita itu melihatku dalam-dalam. Ditatapnya juga mataku sampai saya menjadi salah kelakuan. Diperhatikannya saya di atas sampai kebawah. ” kamu masih terbilang muda sekali, tampan, kelihatannya santun, mengapa ingin menjadi supir ?” tanyanya.
” Saya perlu uang untuk kuliah Bu ” jawabku. ” Baik, saya sepakat, kamu menjadi supir saya, tetapi harus ready setiap waktu. bagaimana, okey ? ” ” Saya siap Bu.” Jawabku. ” Kamu tiap pagi harus telah ready di dalam rumah ini jam enam, lantas antara saya ke arah tempat saya Fitness, kemudian antara saya ke salon, berbelanja, atau ke mana saya sukai. Setelah sore, kamu bisa pulang, bagaimana siap ? ”
” Saya siap Bu” Jawabku. ” Oh..ya, siapa namamu ? ” Tanyanya sekalian ulurkan tangannya. Sepontan saya menyongsong dan menggenggam telapak tangannya, kami bersalaman. ” Saya Leman Bu, panggil saja saya Leman ” Jawabku. ” Nama yang baik ya ? tahu maknanya Leman ? ” Tanyanya seperti bergurau. ” Tidak Bu ” Jawabku.
” Leman itu maknanya Lelaki Dambaan ” jawabannya sekalian tersenyum dan melihat mataku. Saya tersenyum sekalian tersipu. lama ia melihatku. Tidak terpikirkan olehku bila saya akan mendapatkan majikan seramah dan se rileks Ibu Maya. Saya coba untuk bercanda, kuberanita diri untuk menanyakan pada beliau.
” Maaf, Bu. bila nama Ibu itu Maya, apakah arti Bu ? ” ” O..ooo, itu, Maya maknanya bayang-bayang, juga bisa bermakna angan-angan, juga bisa suatu hal yang tidak terlihat, tetapi rupanya ada.Seperti cita-citamu yang kamu kira tidak mungkin rupanya satu saat dapat kamu capai, nach,,,angan-angan kamu itu berbentuk suatu hal yang memiliki sifat maya, tahu khan ? ” Jawabannya serius.
Saya cuma meng-angguk-angguk saja berlagak tahu, berlagak memahami, berlagak mirip orang pandai. Bila kuperhatikan, bodi Ibu Maya seksi sekali, badannya tidak trlampau tinggi, tetapi padat berisi, langsing, pinggulnya seperti gitar sepanyol. Lebih, edan, bokongnya bahenol dan buah dadanya wah…wah…wah…puyeng saya menyaksikannya.
Di rumah yang sebesar itu, tinggal Ibu Maya, Suaminya, dan dua putrinya, yaitu Mira sebagai anak ke-2 , dan Yanti sang bungsu yang duduk di kelas III SMP, putrinya yang pertama sekolah mode di Perancis. Pembantunya cuman satu, yaitu Bi Irah, tetapi seksinya hebat, janda juga ! Ibu Maya memberikan upah bulanan sangat besar, apabila difikir-fikir, tidak mungkin sekali.
Sesudah setahun saya bekerja, telah 2x ia meningkatkan gajiku, Ucapnya ia senang atas disiplin kerjaku. Upah pertama saja, lebih dari cukup buat bayar uang kuliahku. Saya ambil kuliah di petang hari sampai malam hari di suatu Kampus Swasta. Untuk sebulan upah saja, saya dapat untuk bayar ongkos kuliah empat semster, gila tenan….sekalian enak…tenan….!!! dasar rejeki, tidak akan ke mana larinya.
Masuk tahun ke-2 saya bekerja, keakraban dengan Ibu Maya makin berasa. Sepulangnya Fitness, ia meminta jalanan dahulu. Yang konyol, ia selalu duduk di muka, disebelahku, sampai kadangkala saya menjadi kagok menyopir, eh…lama lama biasa. Di sebuah hari setelah dari tempat Fitnes, Ibu Maya meminta diatar keluar kota. Seperti umumnya ia berpindah duduk di depan. Ia tidak risi duduk disamping supir pribadinya.
Saat sedang jalan kendaraan kami di jalan tol jagorawi, mendadak Ibu maya menyusuh nemepi sesaat. Saya menyisih, dan mesin mobil BMW itu kumatikan. Jantungku berdebar-debar, jangan-jangan ada kekeliruan yang saya lakukan. ” Man,?, kamu telah mempunyai kekasih ? ” Tanyanya. ” Belum Bu ” Jawabku singkat. ” Benar-benar tidak pernah berpacaran ?” ” Belum BU, eh…kalau kekasih cinta monyet sich sebelumnya pernah Bu, dahulu di daerah saat SMP”
” Berapakah kali kamu berpacaran Man ? kerap atau hanya main-main ?” tanyanya kembali. Saya termenung sesaat, kubuang jauh pandanganku ke depan. Tanganku tetap menggenggam kemudi mobil. Kutarik napas dalam-dalam. ” Saya tidak pernah berpacaran serius Bu, hanya hanya cintanya anak yang pancaroba” Jawabku susul.
” Bagus…bagus…kalau demikian, kamu anak yang bagus dan jujur ” katanya senang sekalian menepuk nepuk bahuku. Saya sebelumnya sempat kebingungan, mengapa Bu Maya pertanyaannya agak aneh ? terlampau individu kembali ? apa saya ingin dijodohkan salah seorang putrinya ? ach….tidak mungkin rasanya, tidak mungkin, tidak mungkin ia ingin punyai menantu anak daerah seprti saya ini ?! Kemudian kami meneruskan perjalanan kepuncak, bahkan jalanan sekadar putar-putar saja di kota Sukabumi.
Saya bingung bin bingung, Bu Maya kok jalanan cuma putar-putar kota saja di Sukabumi, dan lebih bingung , Bu Maya cuma menggunakan baju Fitness berbentuk celana pelatihan dan kaos olah raga. Sesudah sebelumnya sempat makan di dalam rumah makan kecil di pucuk, hari mulai gelap dan kami melanjutkan lagi perjalanan ke Jakarta. Ditengah-tengah perjalanan di jalan yang gelap pekat, Bu Maya meminta untuk membelok ke sesuatu tempat. Saya menurut saja apa perintahnya.
Saya tidak mengenal wilayah itu, yang kutahu cuma berbentuk perkebunan luas dan sepi dan gelap pekat. Ditengah-tengah kebun itu bu Maya meminta saya stop dan mematikan mesin mobil. Saya tetap tidak memahami akan kelakuan Bu Maya. Mendadak saja tangan Bu Maya menarik lengaku. ” Coba rebahkan kepalamu di pangkuanku Man ?” Pintanya, saya menurut saja, karena belum juga memahami.
Astaga….sesudah saya merebahkan kepalaku di pangkuan Bu Maya dengan kondisi kepala menghadap keatas, kaki menjulur keluar pintu, Bu Maya menarik kaosnya ketas. Wow…samar-samar kusaksikan buah dadanya yang lebih besar dan montok. Buah dada itu didekatkan ke mukaku.
Lantas ia berbicara ” Cium Man Cium…isaplah, mainkan sayang …?” Pintanya. Baru saya memahami, Bu Maya ajak saya ketempat ini sekadar melepaskan gairahnya. Sebagai lelaki normal, karuan saja saya bereaksi, kejantananku hidup dan bernafsu. Siapa nolak dibawa kencan sama wanita elok dna seksi seperti Bu Maya. Kupegangi tetek Bu Maya yang montok itu, kujilati putingnya dan kuisap-isap.
Terlihat napas Bu Maya ter engah-engah tidak karuan, mengisyaratkan gairah biarahinya sedang naik. Saya tetap menghisap dan menjilat-jilati teteknya. Lantas bu Maya meminta supaya saya bangun sesaat. Ia merosotkan celana trainingnya sampai kebawah kaki. Sisi bawah badan Bu Maya terlihat bugil. Samar-samar oleh cahaya bulan di kegelapan tersebut. ” Jilat Man jilatlah, saya gairah sekali, jilat sayang ” Pinta Bu Maya supaya saya menjilat-jilati memeknya.
Oh….memek itu besar sekali, menjendol seperti kura-kura. nampaknya ia sedang birahi sekali, seperti puting teteknya yang ereksi. Saya menurut saja, seperti telah terhipnotis. Memek Bu Maya harum sekali, mungkin saat di restauran barusan ia bersihkan kelaminnya dan memberikan aroma. Karena ia sebelumnya sempat ke toilet untuk saat yang cukup lama. Mungkin disitu ia bersihkan diri.
Itil V3
Ia barusan ke tolilet membawa juga tas pribadinya. Dan disitu juga ia melangsungkan penyiapan untuk mendobrak saya. Kujilati lubang kemaluan itu, tetapi Bu Maya tidak senang. Dimintanya saya keluar mobil dan diikuti olehnya. Bu Maya buka bagasi mobil dan ambil kain seperti karpet kecil lantas dibentangkan di atas rumput-rumputan. Ia merebahkan badannya di atas kain itu dan merentangnya kakinya.” Mari Man, kerjakan, cuma ada kita berdua di sini, jangan menyia-nyiakan kesempatan kali ini Man, saya sayang kamu Man ” ucapnya 1/2 berbisik, Saya tidak menjawab, saya cuma lakukan perintahnya, dan sedikit berbicara banyak kerja. Ku membuka semua bajuku, lantas ku tindih badan Bu Maya. Dipeluknya saya, dirogohnya alat kelaminku dan ditempatkan kedalam memeknya.
Kami bersetubuh ditengah-tengah kebun gelap itu dalam situasi malam yang remang-remang oleh cahaya gemintang di langit. Saya memacu memek Bu Maya sekeras mungkin. ” jangan keluar dulua ya ? saya belum senang ” Pintanya mesra. Saya diam saja, saya tetap beradegan mengocak dengan pergerakan penis masuk keluar lubang memek Bu Maya. Sangat nikmat memek ini, pikirku.
Bu Maya berpindah posisi , ia di atas, dan bukan bermain bermainnya, goyangnyanya. ” Remas tetekku Man, remaslah….yang kuat ya ?” Pintanya. Saya meremasnya. ” Cium bibirku Man..cium ? Saya mencium bibir cantik itu dan kuisap lidahnya dalam-dalam, sangat nikmat, kadang-kadang ia mengeluh kepuasan.
” Saat ini hisap tetekku, lanjutkan… terus….. Oh…. Ohhhh….. Man… Leman…Ohhh…aku keluar Man….saya kalah” Ia mencubiti pinggulku, kadang-kadang tawanya genit. ” kamu curang….saya kalah” katanya. ” Saat ini gantian kamu Man….mengeluarkan sebanyak-banyaknya ya? ” pintanya. ” Saya telah keluar barusan Bu, tetapi saya masih tetap bertahan, takut Ibu geram kelak ” Jawabku.
” Oh Ya?…gila..kuat sangat kamu ?!” balas Bu Maya sambul mencubit pipiku. ” Mengapa Ibu sukai bermain pada tempat ini gelap ?” ” Saya sukai alam terbuka, di alam terbuka saya bernafsu sekali. Kita akan seringkali cari tempat seperti alam terbuka. Pekan kedepan kita naik kapal pesiarku, kita bermain di atas kapal pesiar di tengah-tengah ombak bergulung. Atau kita bermain di tepi sungai yang sepi, ah… terserah ke mana kamu ingin ya Man ?”
Usai bermain, sesudah kami bersihkan alat penting cukup dengan kertas tisue dan air yang kami mengambil dari jiregen di bagasi mobil, kami istirahat. Bu Maya yang saat ini tidur di pangkuanku. Kami bercakap panjang lebar, ngalor ngidul. Sesudah demikian lama istirahat, kontolku berdiri kembali, dan dirasa oleh kepala Bu maya yang sentuh tangkai kejantananku.
Tidak banyak komentar celanaku dibukanya, dan saya dalam waktu cepat telah bugil. Dimintanya saya tidur dengan kaki merentang, lantas Bu Maya buka celana trainingnya yang tanpa celana dalam tersebut. Bu Maya mengocak-ngocok penisku, diurutnya seperti pergerakan tukang pjit mengurut badan pasiennya. Pergerakan tangan Bu Maya mengurut turun-naik. Karuan saja penisku makin jadi membesar dan jadi membesar.
Diisapnya penisku yang telah ereksi besar sekali, dimainkan lidah Bu Maya di ujung penisku. Kemudian, Bu Maya tempelkan buah dadanya yang lebih besar itu di penisku. Dijepitkannya penisku di dalam tetek besar itu, lantas di goyang-goyang seperti pergerakan mengocak.
” Bagaimana Man ? enah anggak ? ” ” Sedap Bu, awas lho kelak muncrat Bu” jawabku.. ” Tidak apa, mari mengeluarkan, kelak kujilati pejuhmu, saya ingin kok ?!”. Bu Maya masih giat bekerja keras, ia berusaha untuk memberikan kepuasan saya. Selang beberapa saat, Bu Maya naik keposisi atas dan seperti menempati penisku, tetapi lobang memeknya dimasuki penisku. Digoyangkan terus…hingga saya rasakan nikat yang hebat.
Datang -tiba Bu Maya termenung, stop bekerja, lantas berbicara :” Merasai ya Man ? tentu kamu akan suka ” Saya membisu saja. dan ternya Ohh….memek Bu Maya dapat lakukan pergerakan empot-empot, menyedot-nyedot dan meng-urut-urut tangkai kontolku dari sisi kepala sampai ke sisi tangkai bawah,
Oh….sangat nikmat, ini yang bernama empot ayam, hebat kepiawaian Bu Maya pada sektor oleh seksual. ” Sedap syang ?” tanyanya. Belum saya menjawab, yah….saya keluar, air maniku bersebaran tumpah ditenga lubang kemaluan Bu Maya. ” Itu yang bernama empot-empot Man, tersebut fungsinya senam seks, bermakna saya sukses latihan senam seks sejauh ini
” Ucapnya senang. ” Saat ini kamu puasin saya ya ? ” Kata Bu Maya sambil ambil posisi. Ku tusukkan kembali kontolku yang ereksi kedalam memek bu Maya, Ku pacu terus. ” Yang dalam man…yang dalam ya..lanjutkan sayang…? oh….sedap sekali penismu…..oh….terus sayang ?!” Pinta Bu Maya.
Saya tetap memberikan kepuasan Bu Maya, saya tidak ingin kalah, kujilati juga lubang memeknya, duburnya dan semua badannya. Rupanya Bu Maya orgasme sesudah saya menjlati semua badannya. ” kamu pandai sekali Man ? belajar di mana ? ” ” Tidak bu, refleks saja” Jawabku. Saat sebelum kami tinggalkan tempat itu, Bu Maya sempat meminta satu episode kembali.
Tetapi ini kali cuma sedikit merosotkan celana trainingnya saja. demikian juga saya, cuma buka sisi penis saja. Bu Maya meminta saya melakukanya dalam mobil, tetapi ruangnya sempit sekali. Dengan sulit payang kami melakukan dan pada akhirnya toh ambil tempatnya berdiri dengan badan Bu Maya disandar di mobil sekalian meng-angkat sedikit kaki kanannya.
Semenjak di waktu malam pertama kami itu, saya dan Bu Maya kerap melancong keluar kota, ke pulau seribu, ke tepi pantai, ke semak-semak dalam suatu dusun terasing, yah dasarnya ia mencari beberapa tempat yang serba aneh. Tidak kusadari jika saya sebetulnya jadi gigolonya Bu Maya. Dan beliaupun makin sayang padaku, uang mengucur langsung ke kocekku, tanpa sebelumnya pernah saya minta bayaran.
Ia bersedia untuk mengongkosi kuliah sampai tamat, asal saya selalu besama Bu Maya yang elok tersebut.
Category: Foto Bokep Tags: Cersex Stw
- SHARE!
Related video
Cerita Sex Langkah Menidu...
by shindy vero995 views3 days agoCerita Sex Adik Kelasku y...
by shindy vero995 views4 days agoCerita Sex 2 Buah Vibrato...
by shindy vero993 views5 days agoCerita Sex Ngentot Di WC ...
by shindy vero994 views6 days ago