• Foto Ngentot Di Kolam Berenang

    Foto Ngentot Di Kolam Berenang


    1590 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Dan kali ini kami akan membagikan Foto Ngentot yang berjudul “Ngentot Dengan Teman Istriku”. Langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Dewasa Tante Pacar Ku Rindu Akan Kehangatan

    Cerita Dewasa Tante Pacar Ku Rindu Akan Kehangatan


    1841 views

    Cerita Seks Terbaru – Disini saya akan mengulas sedikit mengenai pengalaman pribadi saya sendiri, dan hal ini masih menghantui saya sampai cerita ini saya muat. Okey deh, saya perkenalkan diri dulu. Nama saya Bojach, atau biasa dipanggil Jach, tinggi badan 180 cm dengan kulit putih bersih, maklum peranakan atau istilahnya indo. Latar belakang keluarga saya adalah dari keluarga miskin, dimana saya sebagai anak sulung yang dapat dikatakan lain dari adikadik saya.

    Sebenarnya ayah saya asli orang Indonesia dan ibu juga, tapi dari cerita yang saya dapatkan dari kelurga, bahwa ibu saya pernah kerja di USA atau di Houston sebagai pembantu rumah tangga. Waktu itu ada pamilik yang tinggal di Huston memerlukan seorang pembantu untuk mengurusi anaknya. Pendek cerita ibu saya sudah 2 tahun di Huston mendapat masalah, dimana dia pernah diperkosa sama orang Bule di sana, dan karena sudah trauma dengan kejadian yang menimpanya, maka dia minta pulang ke Indonesia.

    Sesampainya di Indonesia dia langsung mendapatkan jodoh, yaitu ayah saya sekarang, dan ternyata ibu saya telah hamil dengan orang Bule yang pernah memperkosanya. Itulah pendek cerita mengenai latar belakang saya, kenapa saya jadi keturunan indo.

    Okey sorry terlalu panjang pendahuluannya, kita langsung saja ke ceritanya. Kejadian ini bermula dimana saya memiliki pacar yang sangat cemburu dan sayang sama saya, maka saya dianjurkan mengontrak rumah di rumah tantenya yang tentunya berdekatan dengan rumahnya. Saya bekerja di salah satu perusahaan Asing yang berkecimpung di Akuntan Public yang terkenal dan ternama, maka saya mendapatkan uang yang secukupnya untuk membiayai adik saya 5 orang yang sedang kuliah di Jakarta. Dan untung saja 3 orang masuk UI dan 2 orang masuk IPB, maka dengan mudah saya bayar uang semesterannya. Sedangkan saya sendiri hanya membutuhkan uang makan dan ongkos, dimana saya tinggal di kawasan Bogor yang terkenal dengan hujannya.

    Setelah dua tahun saya mengontrak di rumah yang sampai sekarang juga masih saya tempati, terjadilah kejadian ini. Dimana waktu itu kelima adik saya pulang kampung karena liburan panjang ke Kalimantan, sedangkan saya yang kerja tidak dapat pulang kampung dengan mereka, maka tinggallah saya seorang diri di Jakarta. Waktu itu tepat hari Sabtu, dimana Om Boyke atau suami Tante Linda ini biasanya kerja pada hari Sabtu, maklum dia adalah pegawai swasta dan sering juga ke lapangan dimana dia bekerja di perminyakan di lepas pantai. Jadi waktu itu Om Boyke ke lapangan dan tinggallah Tante Linda sendirian di rumah.

    Tante Linda telah menikah, tetapi sudah lama tidak mendapatkan anak hampir sudah 8 tahun, dan hal itu menjadi pertanyaan siapa yang salah, Tante Linda apa Om Boyke. Okey waktu itu tepatnya malam Sabtu hujan di Bogor begitu derasnya yang dapat menggoda diri untuk bermalasmalas. Secara otomatis saya langsung masuk kamar tidur dan langsung tergeletak.

    Tibatiba Tante Linda memanggil, Jach.. Jach.. Jach.. tolong dong..!

    Saya menyahut panggilannya, Ada apaan Tante..?

    Ini lho.. rumah Tante bocor, tolong dong diperbaiki..!

    Lalu saya ambil inisiatif mencarikan plastik untuk dipakai sementara supaya hujannya tidak terlalu deras masuk rumah. 10 menitan saya mengerjakannya, setelah itu telah teratasi kebocoran rumah Tante Linda.Kemudian saya merapikan pakaian saya dan sambil duduk di kursi ruang makan.

    Terus Tante Linda menawarkan saya minum kopi, Nih.., biar hangat..!

    Karena saya basah kuyup semua waktu memperbaiki atap rumahnya yang bocor.

    Saya jawab, Okelah boleh juga, tapi saya ganti baju dulu ke rumah.. sambil saya melangkah ke rumah samping.

    Saya mengontrak rumah petak Tante Linda persis di samping rumahnya.

    Tidak berapa lama saya kembali ke rumah Tante Linda dengan mengenakan celana pendek tanpa celana dalam. Sejenak saya terhenyak menyaksikan pemandangan di depan mata, rupanya disaat saya pergi mandi dan ganti baju tadi, Tante Linda juga rupanya mandi dan telah ganti baju tidur yang seksi dan sangat menggiurkan. Tapi saya berusaha membuang pikiran kotor dari otak saya. Tante Linda menawarkan saya duduk sambil melangkah ke dapur mengambilkan kopi kesenangan saya. Selang beberapa lama, Tante Linda sudah kembali dengan secngkir kopi di tangannya.

    Sewaktu Tante Linda meletakkan gelas ke meja persis di depan saya, tidak sengaja terlihat belahan buah dada yang begitu sangat menggiurkan, dan dapat merangsang saya seketika. Entah setan apa yang telah hinggap pada diri saya. Untuk menghindarkan yang tidaktidak, maka dengan cepat saya berusaha secepat mungkin membuang jauhjauh pikiran kotor yang sedang melanda diri saya.

    Tante Linda memulai pembicaraan, Giman Jach..? Udah hilang dinginnya, sorry ya kamu udah saya reporin beresin genteng Tante.

    Ah.. nggak apaapa lagi Tante, namanya juga tetangga, apalagi saya kan ngontrak di rumah Tante, dan kebetulan Om tidak ada jadi apa salahnya menolong orang yang memerlukan pertolongan kita. kata saya mencoba memberikan penjelasan.

    Omongomong Jach, adikadik kamu pada kemana semua..? Biasanya kan udah pada pulag kuliah jam segini,

    Rupanya Tante Linda tidak tau ya, kan tadi siang khan udah pada berangkat ke Kalimantan berlibur 2 bulan di sana.

    Oh.. jadi kamu sendiri dong di rumah..?

    Iya Tante.. jawab saya dengan santai.

    Terus saya tanya, Tante juga sendiri ya..? Biasanya ada si Mbok.., dimana Tante?

    Itu dia Jach, dia tadi sore minta pulang ke Bandung lihat cucunya baru lahir, jadi dia minta ijin 1 minggu. Kebetulan Om kamu tidak di rumah, jadi tidak terlalu repot. Saya kasih aja dia pulang ke rumah anaknya di Bandung. jelasnya.

    Saya lihat jam dinding menunjukkan sudah jam 23.00 wib malam, tapi rasa ngantuk belum juga ada. Saya lihat Tante Linda sudah mulai menguap, tapi saya tidak hiraukan karena kebetulan Film di televisi pada saat itu lagi seru, dan tumbentumbennya malam Sabtu enak siarannya, biasanya juga tidak. Tante Linda tidak kedengaran lagi suaranya, dan rupanya dia sudah ketiduran di sofa dengan kondisi pada saat itu dia tepat satu sofa dengan saya persis di samping saya.

    Sudah setengah jam lebih kurang Tante Linda ketiduran, waktu itu sudah menunjukkan pukul 23.35.

    Aduh gimana ini, saya mau pulang tapi Tante Linda sedang ketiduran, mau pamitan gimana ya..? kata saya dalam hati.

    Tibatiba saya melihat pemandangan yang tidak pernah saya lihat. Dimana Tante Linda dengan posisi mengangkat kaki ke sofa sebelah dan agak selonjoran sedang ketiduran, dengan otomatis dasternya tersikap dan terlihat warna celananya yang krem dengan godaan yang ada di depan mata. Hal ini membuat iman saya sedikit goyang, tapi biar begitu saya tetap berusaha menenangkan pikiran saya.

    Akhirnya, dari pada saya semakin lama disini semaking tidak terkendali, lebih baik saya bangunkan Tante Linda biar saya permisi pulang. Akhirnya saya beranikan diri untuk membangunkan Tante Linda untuk pulang. Dengan sedikit grogi saya pegang pundaknya.

    Tan.. Tan..

    Dengan bermalasmalas Tante Linda mulai terbangun. Karena saya dengan posisi duduk persis di sampingnya, otomatis Tante Linda menyandar ke bahu saya. Dengan perasaan yang sangat kikuk, tidak ada lagi yang dapat saya lakukan. Dengan usaha sekali lagi saya bangunkan Tante Linda.

    Tan.. Tan..

    Walaupun sudah dengan mengelus tangannya, Tante Linda bukannya bangun, bahkan sekarang tangannya tepat di atas paha saya.

    Aduh gimana ini..? gumam saya dalam hati, Gimana nantinya ini..?

    Entah setan apa yang telah hinggap, akhirnya tanpa disadari saya sudah berani membelai rambutnya dan mengelus bahunya. Belum puas dengan bahunya, dengan sedikit hatihati saya elus badannya dari belakang dengan sedikit menyenggol buah dadanya. Aduh.., adik saya langsung lancang depan. Dengan tegangan tinggi, nafsu sudah kepalang naik, dan dengan sedikit keberanian yang tinggi, saya dekatkan bibir saya ke bibirnya. Tercium sejenak bau harum mulutnya.

    Pelanpelan saya tempelkan dengan gemetaran bibir saya, tapi anehnya Tante Linda tidak bereaksi apaapa, entah menolak atau menerima. Dengan sedikit keberanian lagi, saya julurkan lidah ke dalam mulutnya. Dengan sedikit mendesah, Tante Linda mengagetkan saya. Dia terbangun, tapi entah kenapa bukannya saya ketakutan malah keluar pujian.

    Tante Linda cantik udah ngantuk ya..? Mmuahh..! saya kecup bibirnya dengan lembut.

    Tanpa saya sadari, saya sudah memegang buah dadanya pada ciuman ketiga.

    Tante Linda membalas ciuman saya dengan lembut. Dia sudah pakar soal bagaimana cara ciuman yang nikmat, yaitu dengan merangkul leher saya dia menciumi langitlangit mulut saya. 10 menit kami saling berciuman, dan sekarang saya sudah mengeluselus buah dadanya yang sekal.

    Ahk.. ahk..! dengan sedikit tergesagesa Tante Linda sudah menarik celana saya yang tanpa celana dalam, dan dengan cepat dia menciumi kepala penis saya.

    Ahkk.. ah..! nikmatnya tidak tergambarkan, Ahkk..!

    Saya pun tidak mau kalah, saya singkapkan dasternya yang tipis ke atas. Alangkah terkejutnya saya, rupanya Tante Linda sudah tidak mengenakan apaapa lagi di balik dasternya. Dengan agak agresif saya ciumi gunung vaginanya, terus mencari klistorisnya.

    Akh.. akh.. hus..! desahnya.

    Tante Linda sudah terangsang, terlihat dari vaginanya yang membasah. Saya harus membangkitkan nafsu saya lebih tinggi lagi.

    30 menit sudah kami pemanasan, dan sekarang kami sudah berbugil ria tanpa sehelai benang pun yang lengket di badan kami. Tanpa saya perintah, Tante Linda merenggangkan pahanya lebarlebar, dan langsung saya ambil posisi berjongkok tepat dekat kemaluannya. Dengan sedikit gemetaran, saya arahkan batang kemaluan saya dengan mengeluselus di bibir vaginanya.

    Akh.. huss.. ahk..! sedikit demi sedikit sudah masuk kepala penis saya.

    Akh.. akh..! dengan sedikit dorongan, Bless.. ss..! masuk semuanya batang kejantanan saya.

    Setelah saya diamkan semenit, secara langsung Tante Linda menggoyanggoyang pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Tanpa diperintah lagi, saya majumundurkan batang kemaluan saya.

    Akh.. uh.. terus Sayang.., kenapa tidak dari dulu kamu puasin Tante..? Akh.. blesset.. plup.. kcok.. ckock.. plup.. blesset.. akh.. aduh Tante mau keluar nih..!

    Tunggu Tante, saya juga udah mau datang..!

    Dengan sedikit hentakan, saya majumundurkan kembali batang kemaluan saya.

    Sudah 15 menit kami saling berlomba ke bukit kenikmatan, kepala penis saya sudah mulai terasa gatal, dan Tante Linda teriak, Akh..!

    Bersamaan kami meledak, Crot.. crot.. crot..! begitu banyak mani saya muncrat di dalam kandungannya.

    Badan saya langsung lemas, kami terkulai di karpet ruang tamu.

    Tante Linda kemudian mengajak saya ke kamar tamu. Sesampainya disana Tante Linda langsung mengemut batang kemaluan saya, entah kenapa penis saya belum mati dari tegangnya sehabis mencapai klimaks tadi. Langsung Tante Linda mengakanginya, mengarahkan kepala penis saya ke bibir vaginanya.

    Akh.. huss..! seperti kepedasan Tante Linda dengan liarnya menggoyanggoyangkan pinggulnya.

    Blesset.. crup.. crup.. clup.. clopp..! suara kemaluannya ketika dimasuki berulangulang dengan penis saya.

    30 menit kami saling mengadu, entah sudah berapa kali Tante Linda orgasme. Tiba saatnya lahar panas mau keluar.

    Crot.., crot..! meskipun sudah memuncratkan lahar panas, tidak lepaslepasnya Tante Linda masih menggoyang pantatnya dengan teriakan kencang, Akh..!

    Kemudian Tante tertidur di dada saya, kami menikmati sisasisa kenikmatan dengan batang kejantanan saya masih berada di dalam vaginanya dengan posisi miring karena pegal. Dengan posisi dia di atas, seakanakan Tante Linda tidak mau melepaskan penis saya dari dalam vaginanya. Begitulah malam itu kami habiskan sampai 3 kali bersetubuh.

    Jam 5 pagi saya ngumpatumpat masuk ke rumah saya di sebelah, dan tertidur akibat kelelahan satu malam kerja berat. Begitulah kami melakukan hampir setiap malam sampai Om itu pulang dari kerjanya. Dan sepulangnya adik saya dari Kalimantan, kami tidak dapat lagi dengan leluasa bercinta. Begitulah kami hanya melakukan satu kali. Dalam dua hari itu pun kami lakukan dengan menyelinap ke dapurnya. Kebetulan dapurnya yang ada jendela itu berketepatan dengan kamar mandi kami di rumah sebelahnya.

    3 bulan kemudian Tante Linda hamil dan sangat senang. Semua keluarganya memestakan anak yang mereka tunggutunggu 8 1/2 tahun. Tapi entah kenapa, Tante Linda tidak pernah mengatakan apaapa mengenai kadungannya, dan kami masih melakukan kebutuhan kami.

  • Cerita Dewasa Aku Di Perkosa Kakak ku Dan Ketagihan

    Cerita Dewasa Aku Di Perkosa Kakak ku Dan Ketagihan


    1819 views

    Cerita Seks Terbaru – Pertama kali aku melakukan hubungan seks dengan kakakku nomor dua saat aku masih kelas dua SMU. Saat itu kakakku sedang cuti dan pulang ke Bandung, aku sangat senang sekali. Kami bertiga pergi ke Cipanas dan kami menyewa sebuah pondokan di sana. Malam harinya saat aku sedang tertidur lelap di kamarku, aku merasa ada sesuatu di kemaluanku. Mula-mula rasanya enak sekali seperti ada yang membelai dan menghisapnya, tetapi tiba-tiba rasanya sangat sakit seperti ada yang menekan dan berusaha masuk, dan kurasakan juga seperti ada yang sedang menindihku.

    Saat aku membuka mataku, aku melihat kakakku sedang menindihku dan berusaha memasukkan batang kemaluannya, aku mencoba berontak tapi tenagaku kalah kuat.

    “Mas Doni jangan, aduh sakit Mas.., sakit..!”

    “Ah diem aja dan jangan coba teriak..!” kata kakakku.

    Malam itu kegadisanku diambil oleh kakakku sendiri. Tidak ada rasa nikmat seperti yang kubaca di buku, melainkan rasanya sakit sekali.

    Aku hanya bisa pasrah dan menahan sakit di bagian liang kewanitaanku saat kakakku bergerak di atas tubuhku. Gerakannya kasar seperti ingin mencabik-cabik tubuhku. Aku hanya bisa menangis tersedu-sedu. Saat kulihat tubuh kakakku mengejang dan kurasakan ada sesuatu yang hangat menyemprot ke dalam liang senggamaku, semakin hancurlah perasaan hatiku.

    Pagi harinya aku hanya terdiam di kamar, karena tubuhku rasanya lemas dan sakit. Saat kakakku mengajakku pergi, aku hanya memalingkan wajahku dan menangis. Sore harinya kakakku masuk ke kamarku, dia minta maaf atas kejadian semalam dan berusaha untuk memperbaikinya, tapi aku hanya diam saja. Malam harinya kakakku datang lagi ke kamarku. Aku sangat ketakutan, tapi dia hanya tersenyum dan mencoba mencium bibirku, aku kembali berontak. Aku memaki-maki kakakku, tapi dia tidak peduli dan kembali mencium bibirku sambil meremas payudaraku, lama-lama aku menjadi terangsang karenanya. Dan malam itu kembali aku dan kakakku melakukannya, tapi lain dari malam yang kemarin, malam ini aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dan kami melakukannya dua sampai kali.

    Sebelum kakakku kembali bekerja di Batam, saat mengantar kakakku di Bandara, aku meminta hadiah perpisahan darinya.

    Di kamar mandi Bandara kami melakukannya lagi,

    “Ah Mas Doni.., terus Mas.. akh..”

    “Akh Ani, kamu cantik sekali, akh… Ani, Mas Doni mau keluar, akh..!”

    “Ani juga Mas.., akh… Mas, Ani keluar Mas.., akhh..!”

    Mas Doni memelukku erat-erat, begitu juga diriku. Setelah beberapa saat kami berciuman dan kembali lagi ke ruang tunggu dengan alasan habis dari kantin beli makanan. Aku hanya bisa menangis saat Mas Doni pergi, tapi aku juga sangat bahagia dengan hadiah yang diberikannya.

    Sejak saat itu aku seperti ketagihan dengan seks, dan untuk melampiaskannya aku hanya dapat melakukan masturbasi di kamar mandi.

    Aku sudah punya pacar dan kami melakukannya sampai sekarang, tapi aku jarang merasakan kenikmatan seperti yang kudapatkan dari kakakku. Dan saat adikku mulai beranjak dewasa, aku melihat sosok kakakku, tapi adikku lebih tampan dan gagah bila dibandingkan dengan kakakku. Aku sering merasa terangsang, tapi hanya bisa kutahan dan lagi-lagi hanya bisa kulampiaskan dengan jalan masturbasi. Entah berapa lama aku bisa menahan keinginan untuk melakukannya dengan adikku.

    Sampai suatu hari, saat orang tuaku sedang tidak ada di rumah, adikku baru pulang sekolah dan aku menyiapkan makan siang untuknya.

    Karena hari itu terasa panas, aku hanya menggunakan celana pendek dan t-shirt tanpa memakai BH. Saat adikku kusuruh makan, Toni menolak karena sudah makan di luar bersama teman-temannya, dan akhirnya aku makan sendiri, sedangkan adikku asyik berenang.

    Selesai makan aku buatkan jus jeruk dan kuantarkan ke kolam renang. Sambil meminum jus jeruk, aku melihat adikku berenang. Saat Toni keluar dari kolam renang dan duduk di sebelahku sambil meminum jus jeruk dan berjemur, jantungku berdetak semakin cepat dan aku sangat tidak tahan untuk memeluknya.

    Tidak kusangka adikku yang dulunya polos, sekarang sudah berubah menjadi seorang cowok yang gagah dan tampan terlebih lagi hobinya adalah berenang. Dadanya terlihat bidang dengan bentuk yang menggairahkan, tubuhnya atletis dan bisa kutebak kalau batangnya juga lumayan besar. Aku hanya dapat memandangnya, wajahnya ditutupi oleh handuk kecil yang digunakannya untuk mengeringkan tubuhnya. Aku sudah tidak tahan lagi dan aku tidak peduli apa yang akan terjadi. Aku membelai dada adikku dan Toni hanya menggelinjang kegelian.

    “Mbak Ani.., apaan sih..? Geli tau..! Kurang kerjaan, mendingan bikinin aku roti bakar…”

    Aku sedikit terkejut dan kucubit perutnya, Toni hanya tertawa.

    “Emang aku pembantumu, enak aja.” kataku agak jengkel.

    Aku sudah benar-benar tidak tahan, tanpa pikir panjang lagi kutindih tubuh adikku dan kulempar handuk dari wajahnya.

    “Mbak Ani mau ngapain sih..?” tanyanya.

    Tanpa sepatah kata pun langsung kucium mulutnya dan kuremas-remas dadanya yang bidang itu. Adikku sangat terkejut dengan apa yang kulakukan dan mendorong tubuhku. Aku tidak peduli, kucium lagi bibirnya dan kali ini adikku tidak bereaksi apa-apa dan mencoba untuk menikmatinya. Aku tahu kalau Toni mulai terangsang, karena kurasakan diantara kedua pahanya ada sesuatu yang bertambah besar.

    Kuciumi terus bibir dan lehernya, adikku sedikit kewalahan tapi Toni selalu mencoba membalas ciumanku walau terasa agak kaku.

    “Baru pertama dicium cewek ya..?” tanyaku.

    “Ah Mbak banyak omong, terusin aja Mbak..!” katanya tidak sabar lagi.

    Mendengar ucapannya aku jadi semakin bersemangat, langsung kubuka kaosku, dan adikku hanya bisa melotot melihat payudaraku yang cukup besar.

    “Wah susu Mbak bagus sekali, baru kali ini Toni melihat susu cewek.” katanya.

    Kusuruh Toni memegang dan meremasnya, “Aduh jangan keras-keras, sakit.. Coba sekarang kamu isep susu Mbak..”

    Lalu kusodorkan payudaraku ke mulutnya, Toni mengulum dan menghisap puting payudaraku, “Akh enak sekali Ton, sshs… akhh terus Ton.., enak sekali…”

    Kusuruh Toni berhenti, lalu kuciumi lagi bibir dan lehernya, kemudian kuturun ke dadanya dan kuciumi serta kugigit pelan putingnya, Toni hanya bisa mendesah lirih, “Akh.. enak Mbak, akhh…”

    Dengan tergesa aku turun kebawah, kulihat batang kejantanannya yang gagah sudah sedikit tercetak dan memperlihatkan kepalanya di celana renang adikku. Dengan penuh nafsu langsung kutarik celana renang adikku sampai ke lututnya.

    “Wah.., Ton punya kamu Oke juga nih, lebih bagus dari punya Mas Doni..”

    Adikku hanya tersenyum dan sepertinya tidak sabar dengan apa yang akan kulakukan. Aku pun lalu membuka celanaku dan sekarang aku telanjang. Toni bangun dari kursi dan duduk, lalu Toni meraba bibir kemaluanku, kemudian kusuruh Toni menjilati bibir kemaluanku. Toni kelihatannya kaget tapi langsung kutarik kepalanya ke arah kemaluanku, dan Toni mulai menjilati permukaan lubang senggamaku.

    “Akh.., Ton enak sekali terus akh… yaa disitu Ton, enak.., akhh… terus Ton terus akkhh…” desahku.

    Aku menggelinjang keenakan dibuatnya, rasanya enak sekali dan aku sangat suka jika ada yang menjilati kemaluanku. Aku sudah tidak tahan, kudorong tubuh adikku ke kursi lagi, kemudian kupegang batang kejantanannya dan kuarahkan ke liang senggamaku. Toni kelihatannya sedikit tegang saat kepala kejantanannya menyentuh permukaan bibir kemaluanku. Toni menahan nafas dan mengerang saat aku menekan tubuhku ke bawah, dan batang kejantanannya masuk seluruhnya ke liang kewanitaanku.

    “Akh… Mbak… enak sekali… hangat.. yeah… ayo Mbak terusin..!”

    Aku lalu bergerak, menggoyangkan pantatku ke atas dan ke bawah, dan kadang kuputar-putar, tangan adikku kusuruh meremas-remas payudaraku dan Toni sangat bernafsu sekali.

    Aku bergerak semakin lama semaki cepat, tanganku memegang paha adikku untuk tumpuan. Beberapa saat kemudian, nafas adikku mulau memburu dan gerakannya mulai tidak karuan, kadang memegang pantatku, kadang meremas payudaraku, dan aku tahu kalau Toni sudah hampir sampai dan berusaha menahannya.

    “Akh.. Mbak.., aduh… Toni mau keluar Mbak..!”

    “Tahan Ton.., Mbak sebentar lagi akhh..!”

    Semakin kupercepat gerakanku, aku mulai liar.

    Kuremas dadanya dan saat kurasa kenikmatan itu, aku menekan tubuh adikku, dan tubuhku menjadi tegang sambil kuremas paha adikku.

    “Toni nggak tahan lagi Mbak… akh… Mbak, Toni keluar Mbak akhh..!”

    Pantatnya terangkat ke atas seperti ingin menusuk kewanitaanku dan kurasakan semprotannya yang cukup keras beberapa kali di dalam rahimku. Begitu juga denganku, otot kemaluanku menekan batangnya dan kurasakan liangku semakin basah, baik oleh cairanku ditambah mani adikku yang menyemprot sangat banyak di lubang senggamaku.

    Tubuh kami basah oleh keringat, dan kemudian kupeluk tubuh adikku menikmati sisa-sisa kenikmatan tadi. Nafas adikku mulai teratur dan kurasakan batang kemaluannya mulai mengecil di liang kewanitaanku, namun pantatku masih tetap bergoyang di atas tubuhnya.

    “Mbak, enak sekali.., makasih ya Mbak, baru pertama kali ini Toni merasakan nikmatnya tubuh perempuan dan nikmatnya melakukan hubungan badan.”

    “Mbak yang harusnya makasih sama kamu, ternyata adik Mbak cukup hebat walau baru pertama kali, tapi Mbak sangat puas sekali dan Mbak pengen sekali lagi, bolehkan Ton..?”

    “Wah.., Toni juga mau Mbak..!”

    Kucabut batang kejantanannya dari lubang kewanitaanku dan kembali kurasakan orgasme saat mencabutnya. Batang kemaluan adikku sudah mengecil sekarang, tapi tetap telihat gagah. Toni lalu duduk di pinggir kursi dan aku kemudian menjilati batang kejantanannya, Toni kembali mendesah, “Ssshhh.., enak Mbak..!”

    Tangannya membelai rambutku dan kadang meremas payudaraku. Aku kembali terangsang dan batang kemaluan Toni dengan cepatnya kembali tegak dan kokoh. Aku lalu lari dan menceburkan diriku di kolam renang, Toni menyusul setelah membuka celana renang yang masih tertinggal di lututnya. Di kolam kembali kami berciuman, tapi sekarang Toni kubiarkan lebih agresif. Sambil duduk di tangga kolam, diciuminya bibir dan leherku, kemudian dihisapnya puting payudaraku.

    Kemudian kurasakan Toni berusaha memasukkan batang keperkasaannya, tapi selalu meleset. Aku hanya tertawa kecil, lalu kubantu dia. Kupegang batangnya dan kuarahkan ke kemaluanku. Toni hanya tertawa kecil dan kemudian dia menekan rudalnya ke sarangku. Toni lalu menggerakkan pantatnya dan memompa senjatannya keluar masuk liang surgaku, nafasnya juga mulai memburu. Aku menikmati tekanan yang diberikan Toni dan rasanya nikmat sekali.

    “Akh.., enak sekali Ton, yang keras Ton..! Akh..!”

    “Akhh Mbak.., kita pindah di kursi ya..? Di sini nggak enak.”

    Toni lalu mengangkat tubuhku, kulingkarkan kakiku di pinggangnya sehingga aku masih bisa bergerak walaupun Toni berdiri dan berjalan ke arah kursi tempat kami tadi.

    Di baringkannya tubuhku, lalu Toni mulai memompa batang kejantanannya lagi, semakin lama semaki cepat. Aku mengimbangi gerakakn Toni dengan mengerakkan pantatku ke kiri dan ke kanan, kadang kuremas-remas pantat adikku yang kenyal. Nafas Toni mulai tidak teratur.

    “Lebih cepat Ton.. akh..!”

    “Mbak.., Toni mau keluar Mbak, akh..!”

    Gerakan Toni semakin cepat, dan saat kulihat tubuh Toni mulai mengejang, kulingkarkan kakiku di pinggangnya. Toni menekan dan memasukan batang kemaluannya lebih dalam lagi.

    “Akh.., Mbak, Toni keluar Mbak, akhh.., Mbak.. ngeakhh…”

    Tubuhnya lalu rubuh di atas tubuhku. Tanpa mengeluarkan burungnya, kusuruh Toni berbalik dan aku mulai menggerakkan pantatku di atas tubuhnya. Batang kemaluan Toni memang mengecil, tapi lama-lama mulai mengembang lagi. Aku bergerak tidak karuan di atas tubuhnya, sampai beberapa saat kemudian aku orgasme, kupeluk erat-erat tubuh Toni. Setelah agak tenang, karena aku tahu kalau Toni belum keluar, kemudian aku turun dan mengulum batang keperkasaannya. Toni menggerakkan pantatnya ke kiri dan ke kanan dan kadang menusuk ke dalam mulutku. Selang beberapa waktu kemudian, batang kemaluannya seperti mengembang di dalam mulutku.

    “Akh.., Toni keluar Mbak.. akhh..!”

    Maninya menyembur di dalam mulutku dan kutelan semuanya, kemudian kami berpelukan dan berciuman. Tanpa sadar kami tertidur di kursi, kepalaku kurebahkan di dadanya dan tubuhku di atas tubuhnya.

    Sore hari kami dikejutkan oleh suara klakson mobil dan kami buru-buru bangun. Aku memakai bajuku yang berserakan di pingir kolam dan Toni buru-buru mengambil celana renangnya dan berlari ke kamarnya. Saat makan malam, kakiku mengeranyangi kakinya dan jari kakiku menekan batangnya yang mulai mengembang. Kedua orang tuaku sedikit keheranan dengan kelakuan kami, tapi mereka tidak pernah tahu dengan apa yang telah terjadi di antara kami. Malamnya seusai makan malam aku langsung masuk kamar, begitu juga Toni.

    Tengah malam aku terbangun karena Toni menciumi bibirku dan malam itu kami melakukannya lagi.

    Sejak saat itu, secara sembunyi-sembunyi kami melakukannya, bahkan setelah aku menikah dengan pacarku, kami pun masih sering melakukannya, terutama saat suamiku sedang dinas keluar kota. Rahasia ini sampai sekarang masih kami pegang dan bahkan cinta gelap kami ini membuahkan putra pertamaku yang sekarang sudah berusia 9 tahun.

    Saat pernikahan Toni aku memberikan sebuah hadiah. Setelah malam pengantinnya, kami melakukannya di gudang belakang rumah saat semua orang sudah terlelap. Toni bilang walaupun istrinya sekarang masih gadis, tapi tidak ada yang menyaingi aku. Makanya suamiku sangat betah di rumah karena servisku yang sangat memuaskan, tanpa tahu kalau aku selingkuh dengan adik kandungku sendiri.

  • Ngentot Memek Mulus Erika Kinhara

    Ngentot Memek Mulus Erika Kinhara


    1885 views

  • Cerita Dewasa Setelah Lama Bertemu Kembali Nana

    Cerita Dewasa Setelah Lama Bertemu Kembali Nana


    1565 views

    Cerita Seks Terbaru – Belum lama ini aku kembali bertemu Nana (bukan nama sebenarnya). Ia kini sudah berkeluarga dan sejak menikah tinggal di Palembang. Untuk suatu urusan keluarga, ia bersama anaknya yang masih berusia 6 tahun pulang ke Yogya tanpa disertai suaminya. Nana masih seperti dulu, kulitnya yang putih, bibirnya yang merah merekah.

    Rambutnya yang lebat tumbuh terjaga selalu di atas bahu. Meski rambutnya agak kemerahan namun karena kulitnya yang putih bersih, selalu saja menarik dipandang, apalagi kalau berada dalam pelukan dan dielus-elus. Perjumpaan di Yogya ini mengingatkan peristiwa sepuluh tahun lalu ketika ia masih kuliah di sebuah perguruan tinggi ternama di Yogya. Selama kuliah, ia tinggal di rumah bude, kakak ibunya yang juga kakak ibuku. Rumahku dan rumah bude agak jauh dan waktu itu kami jarang ketemu Nana.

    Aku mengenalnya sejak kanak-kanak. Ia memang gadis yang lincah, terbuka dan tergolong berotak encer. Setahun setelah aku menikah, isteriku melahirkan anak kami yang pertama. Hubungan kami rukun dan saling mencintai. Kami tinggal di rumah sendiri, agak di luar kota. Sewaktu melahirkan, isteriku mengalami pendarahan hebat dan harus dirawat di rumah sakit lebih lama ketimbang anak kami. Sungguh repot harus merawat bayi di rumah. Karena itu, ibu mertua, ibuku sendiri, tante (ibunya Nana) serta Nana dengan suka rela bergiliran membantu kerepotan kami. Semua berlalu selamat sampai isteriku diperbolehkan pulang dan langsung bisa merawat dan menyusui anak kami.

    Hari-hari berikutnya, Nana masih sering datang menengok anak kami yang katanya cantik dan lucu. Bahkan, heran kenapa, bayi kami sangat lekat dengan Nana. Kalau sedang rewel, menangis, meronta-ronta kalau digendong Nana menjadi diam dan tertidur dalam pangkuan atau gendongan Nana. Sepulang kuliah, kalau ada waktu, Nana selalu mampir dan membantu isteriku merawat si kecil. Lama-lama Nana sering tinggal di rumah kami. Isteriku sangat senang atas bantuan Nana. Tampaknya Nana tulus dan ikhlas membantu kami. Apalagi aku harus kerja sepenuh hari dan sering pulang malam. Bertambah besar, bayi kami berkurang nakalnya. Nana mulai tidak banyak mampirke rumah. Isteriku juga semakin sehat dan bisa mengurus seluruh keperluannya. Namun suatu malam ketika aku masih asyik menyelesaikan pekerjaan di kantor, Nana tiba-tiba muncul.

    “Ada apa Na, malam-malam begini.”

    “Mas Danu, tinggal sendiri di kantor?”

    “Ya, Dari mana kamu?”

    “Sengaja kemari.”

    Nana mendekat ke arahku. Berdiri di samping kursi kerja. Nana terlihat mengenakan rok dan T-shirt warna kesukaannya, pink. Tercium olehku bau parfum khas remaja.

    “Ada apa, Nana?”

    “Mas… aku pengin seperti Mbak Tari.”

    “Pengin? Pengin apanya?” Nana tidak menjawab tetapi malah melangkah kakinya yang putih mulus hingga berdiri persis di depanku. Dalam sekejap ia sudah duduk di pangkuanku.

    “Nana, apa-apaan kamu ini..” Tanpa menungguku selesai bicara, Nana sudah menyambarkan bibirnya di bibirku dan menyedotnya kuat-kuat. Bibir yang selama ini hanya dapat kupandangi dan bayangkan, kini benar-benar mendarat keras. Kulumanya penuh nafsu dan nafas halusnya menyeruak. Lidahnya dipermainkan cepat dan menari lincah dalam rongga mulutku. Ia mencari lidahku dan menyedotnya kuat-kuat. Aku berusaha melepaskannya namun sandaran kursi menghalangi. Lebih dari itu, terus terang ada rasa nikmat setelah berbulan-bulan tidak berhubungan intim dengan isteriku. Nana merenggangkan pagutannya dan katanya, “Mas, aku selalu ketagihan Mas. Aku suka berhubungan dengan laki-laki, bahkan beberapa dosen telah kuajak beginian. Tidak bercumbu beberapa hari saja rasanya badan panas dingin. Aku belum pernah menemukan laki-laki yang pas.”

    Kuangkat tubuh Nana dan kududukkan di atas kertas yang masih berserakan di atas meja kerja. Aku bangkit dari duduk dan melangkah ke arah pintu ruang kerjaku. Aku mengunci dan menutup kelambu ruangan.

    “Na.. Kuakui, aku pun kelaparan. Sudah empat bulan tidak bercumbu dengan Tari.”

    “Jadikan aku Mbak Tari, Mas. Ayo,” kata Nana sambil turun dari meja dan menyongsong langkahku.

    Ia memelukku kuat-kuat sehingga dadanya yang empuk sepenuhnya menempel di dadaku. Terasa pula penisku yang telah mengeras berbenturan dengan perut bawah pusarnya yang lembut. Nana merapatkan pula perutnya ke arah kemaluanku yang masih terbungkus celana tebal. Nana kembali menyambar leherku dengan kuluman bibirnnya yang merekah bak bibir artis terkenal. Aliran listrik seakan menjalar ke seluruh tubuh. Aku semula ragu menyambut keliaran Nana. Namun ketika kenikmatan tiba-tiba menjalar ke seluruh tubuh, menjadi mubazir belaka melepas kesempatanini.

    “Kamu amat bergairah, Nana..” bisikku lirih di telinganya.

    “Hmmm… iya… Sayang..” balasnya lirih sembari mendesah.

    “Aku sebenarnya menginginkan Mas sejak lama… ukh…” serunya sembari menelan ludahnya.

    “Ayo, Mas… teruskan..”

    “Ya Sayang. Apa yang kamu inginkan dari Mas?”

    “Semuanya,” kata Nana sembari tangannya menjelajah dan mengelus batang kemaluanku. Bibirnya terus menyapu permukaan kulitku di leher, dada dan tengkuk. Perlahan kusingkap T-Shirt yang dikenakannya. Kutarik perlahan ke arah atas dan serta merta tangan Nana telah diangkat tanda meminta T-Shirt langsung dibuka saja. Kaos itu kulempar ke atas meja. Kedua jemariku langsung memeluknya kuat-kuat hingga badan Nana lekat ke dadaku. Kedua bukitnya menempel kembali, terasa hangat dan lembut. Jemariku mencari kancing BH yang terletak di punggungnya. Kulepas perlahan, talinya, kuturunkan melalui tangannya. BH itu akhirnya jatuh ke lantai dan kini ujung payudaranya menempel lekat ke arahku. Aku melorot perlahan ke arah dadanya dan kujilati penuh gairah. Permukaan dan tepi putingnya terasa sedikit asin oleh keringat Nana, namun menambah nikmat aroma gadis muda.

    Tangan Nana mengusap-usap rambutku dan menggiring kepalaku agar mulutku segera menyedot putingnya. “Sedot kuat-kuat Mas, sedooottt…” bisiknya. Aku memenuhi permintaannya dan Nana tak kuasa menahan kedua kakinya. Ia seakan lemas dan menjatuhkan badan ke lantai berkarpet tebal. Ruang ber-AC itu terasa makin hangat. “Mas lepas…” katanya sambil telentang di lantai. Nana meminta aku melepas pakaian. Nana sendiri pun melepas rok dan celana dalamnya. Aku pun berbuat demikian namun masih kusisakan celana dalam. Nana melihat dengan pandangan mata sayu seperti tak sabar menunggu. Segera aku menyusulnya, tiduran di lantai. Kudekap tubuhnya dari arah samping sembari kugosokkan telapak tanganku ke arah putingnya. Nana melenguh sedikit kemudian sedikit memiringkan tubuhnya ke arahku. Sengaja ia segera mengarahkan putingnya ke mulutku.

    “Mas sedot Mas… teruskan, enak sekali Mas… enak…” Kupenuhi permintaannya sembari kupijat-pijat pantatnya. Tanganku mulai nakal mencari selangkangan Nana. Rambutnya tidak terlalu tebal namun datarannya cukup mantap untuk mendaratkan pesawat “cocorde” milikku. Kumainkan jemariku di sana dan Nana tampak sedikit tersentak. “Ukh… khmem.. hsss… terus… terus,” lenguhnya tak jelas. Sementara sedotan di putingnya kugencarkan, jemari tanganku bagaikan memetik dawai gitar di pusat kenikmatannya. Terasa jemari kanan tengahku telah mencapai gumpalan kecil daging di dinding atas depan vaginanya, ujungnya kuraba-raba lembut berirama. Lidahku memainkan puting sembari sesekali menyedot dan menghembusnya. Jemariku memilin klitoris Nana dengan teknik petik melodi.

    Nana menggelinjang-gelinjang, melenguh-lenguh penuh nikmat. “Mas… Mas… ampun… terus, ampun… terus ukhhh…” Sebentar kemudian Nana lemas. Namun itu tidak berlangsung lama karena Nana kembali bernafsu dan berbalik mengambil inisitif. Tangannya mencari-cari arah kejantananku. Kudekatkan agar gampang dijangkau, dengan serta merta Nana menarik celana dalamku. Bersamaan dengan itu melesat keluar pusaka kesayangan Tari. Akibatnya, memukul ke arah wajah Nana. “Uh… Mas… apaan ini,” kata Nana kaget. Tanpa menunggu jawabanku, tangan Nana langsung meraihnya. Kedua telapak tangannya menggenggam dan mengelus penisku.

    “Mas… ini asli?”

    “Asli, 100 persen,” jawabku.

    Nana geleng-geleng kepala. Lalu lidahnya menyambar cepat ke arah permukaan penisku yang berdiameter 6 cm dan panjang 19 cm itu, sedikit agak bengkok ke kanan. Di bagian samping kanan terlihat menonjol aliran otot keras. Bagian bawah kepalanya, masih tersisa sedikit kulit yang menggelambir. Otot dan gelambiran kulit itulah yang membuat perempuan bertambah nikmat merasakan tusukan senjata andalanku.

    “Mas, belum pernah aku melihat penis sebesar dan sepanjang ini.”

    “Sekarang kamu melihatnya, memegangnya dan menikmatinya.”

    “Alangkah bahagianya MBak Tari.”

    “Makanya kamu pengin seperti dia, kan?”

    Nana langsung menarik penisku. “Mas, aku ingin cepat menikmatinya. Masukkan, cepat masukkan.”

    Nana menelentangkan tubuhnya. Pahanya direntangkannya. Terlihat betapa mulus putih dan bersih. Diantara bulu halus di selangkangannya, terlihat lubang vagina yang mungil. Aku telah berada di antara pahanya. Exocet-ku telah siap meluncur. Nana memandangiku penuh harap.

    “Cepat Mas, cepat..”

    “Sabar Nana. Kamu harus benar-benar terangsang, Sayang…”

    Namun tampaknya Nana tak sabar. Belum pernah kulihat perempuan sekasar Nana. Dia tak ingin dicumbui dulu sebelum dirasuki penis pasangannya. “Cepat Mas…” ajaknya lagi. Kupenuhi permintaannya, kutempelkan ujung penisku di permukaan lubang vaginanya, kutekan perlahan tapi sungguh amat sulit masuk, kuangkat kembali namun Nana justru mendorongkan pantatku dengan kedua belah tangannya. Pantatnya sendiri didorong ke arah atas. Tak terhindarkan, batang penisku bagai membentur dinding tebal. Namun Nana tampaknya ingin main kasar. Aku pun, meski belum terangsang benar, kumasukkan penisku sekuat dan sekencangnya. Meski perlahan dapat memasukirongga vaginanya, namun terasa sangat sesak, seret, panas, perih dan sulit. Nana tidak gentar, malah menyongsongnya penuh gairah.

    “Jangan paksakan, Sayang..” pintaku.

    “Terus. Paksa, siksa aku. Siksa… tusuk aku. Keras… keras jangan takut Mas, terus..” Dan aku tak bisa menghindar. Kulesakkan keras hingga separuh penisku telah masuk. Nana menjerit, “Aouwww.. sedikit lagi..” Dan aku menekannya kuat-kuat. Bersamaan dengan itu terasa ada yang mengalir dari dalam vagina Nana, meleleh keluar. Aku melirik, darah… darah segar. Nana diam. Nafasnya terengah-engah. Matanya memejam. Aku menahan penisku tetap menancap. Tidak turun, tidak juga naik. Untuk mengurangi ketegangannya, kucari ujung puting Nana dengan mulutku. Meski agak membungkuk, aku dapat mencapainya. Nana sedikit berkurang ketegangannya.

    Beberapa saat kemudian ia memintaku memulai aktivitas. Kugerakkan penisku yang hanya separuh jalan, turun naik dan Nana mulai tampak menikmatinya. Pergerakan konstan itu kupertahankan cukup lama. Makin lama tusukanku makin dalam. Nana pasrah dan tidak sebuas tadi. Ia menikmati irama keluar masuk di liang kemaluannya yang mulai basah dan mengalirkan cairan pelicin. Nana mulai bangkit gairahnya menggelinjang dan melenguh dan pada akhirnya menjerit lirih, “Uuuhh.. Mas… uhhh… enaakkkk.. enaaakkk… Terus… aduh… ya ampun enaknya..” Nana melemas dan terkulai. Kucabut penisku yang masih keras, kubersihkan dengan bajuku. Aku duduk di samping Nana yang terkulai.

    “Nana, kenapa kamu?”

    “Lemas, Mas. Kamu amat perkasa.”

    “Kamu juga liar.”

    Nana memang sering berhubungan dengan laki-laki. Namun belum ada yang berhasil menembus keperawanannya karena selaput daranya amat tebal. Namun perkiraanku, para lelaki akan takluk oleh garangnya Nana mengajak senggama tanpa pemanasan yang cukup. Gila memang anak itu, cepat panas.

    Sejak kejadian itu, Nana selalu ingin mengulanginya. Namun aku selalu menghindar. Hanya sekali peristiwa itu kami ulangi di sebuah hotel sepanjang hari. Nana waktu itu kesetanan dan kuladeni kemauannya dengan segala gaya. Nana mengaku puas.

    Setelah lulus, Nana menikah dan tinggal di Palembang. Sejak itu tidak ada kabarnya. Dan, ketika pulang ke Yogya bersama anaknya, aku berjumpa di rumah bude.ok sudah di proses bos, Dana withdraw akan segera kami kirim sesuai nomor antrian withdraw. Terima kasih bosku.

     

    “Mas Danu, mau nyoba lagi?” bisiknya lirih.

    Aku hanya mengangguk.

    “Masih gede juga?” tanyanya menggoda.

    “Ya, tambah gede dong.”

    Dan malamnya, aku menyambangi di hotel tempatnya menginap. Pertarungan pun kembali terjadi dalam posisi sama-sama telah matang.

    “Mas Danu, Mbak Tari sudah bisa dipakai belum?” tanyanya.

    “Belum, dokter melarangnya,” kataku berbohong.

    Dan, Nana pun malam itu mencoba melayaniku hingga kami sama-sama terpuaskan.

  • Cerita Dewasa Kerinduan ku Pada Lelaki Berakhir Di Anak ku.

    Cerita Dewasa Kerinduan ku Pada Lelaki Berakhir Di Anak ku.


    1779 views

    Cerita Seks Terbaru – Kalau aku diam, orang akan mengatakan, ”Begitulah janda, tak bisa cari uang setelah ditinggal mati suaminya.” Kalau aku tidak keluar rumah, orang akan mengatakan, ”Selalu berkurung diri, pasti sudah kehilangan akal setelah dicerai suami.” Kalau aku keluar rumah dan tentu saja aku bersolek, orang berkata, ”Dasar janda, pasti keluar cari laki-laki, jelas saja dicerai oleh suaminya.” Apa saja yang kulakukan selalu saja salah di mata orang lain, terlebih para tetangga.

    Namun aku tak peduli lagi. Apa pun kata tetangga, aku akan keluar rumah dan mencari uang untuk anak semata wayangku. Dia sudah SMP dan dia butuh biaya. Aku harus menyekolahkannya setinggi mungkin, agar kelak hidupnya bahagia.

    Ketika aku keluar rumah dalam usiaku yang 35 tahun, banyak saja laki-laki iseng menggodaku. Mata mereka membelalak melihat tubuhku, terutama belahan dadaku. Atau mungkin perasaanku saja. Aku semakin sensitif setelah aku jadi janda. Tapi salahkan aku, kalau aku membutuhkan laki juga? Aku adalah perempuan normal dan kebutuhan seks-ku masih tinggi.

    Aku sengaja tidak menyewakan lagi kios di pasar. Dulunya aku berjualan di sana, kemudian suamiku melarangku jualan, karena banyaknya laki-laki iseng menggodaku. Akhirnya kuputuskan untuk tidak berjualan lagi. Setelah suamiku menggila dengan perempuan lain, aku minta cerai dan aku ingin berjualan kembali. Aku mulai membenahi kios tempatku berjualan. Aku berjualan garmen (pakaian jadi). Aku mengikuti selera anak muda dan remaja yang suka pada mode-mode pakaian terbaru.

    Setelah membuka kios, aku mendapatkan pelanggan. Seorang laki-laki berusia 19 tahun. Ganteng dan entah kenapa aku begitu cepat tertarik kepadanya. Wajahnya begitu baby face dan rapi. Aku mulai menggodanya. Aku lupa siapa diriku yang sudah berusia 37 tahun. Ah, senyumnya begitu memikat. Ketika dia masuk ke sebuah sudut yang hanya ditutupi oleh kain tirai untuk mencocokkan celana jeans yang dia beli, aku mengikutinya. Aku yakin dia sudah membuka celananya dan aku masuk ke dalam. Aku pura-pura terkejut. Dia tersipu malu.

    “Bagaimana, pas?” tanyaku.

    “Kurang besar sedikit, Mbak,” katanya.

    “Apanya yang kurang besar? Mungkin ’anu’ nya yang kegedean?” tanyaku mengarah. Dia tersenyum.

    “Pasti pacarmu puas pacaran denganmu,” kataku.

    “Kenapa, mbak?” tanyanya lagi.

    “Habis, besar dan panjang,” kataku melirik kontolnya dan memekku sudah mulai berdenyut-denyut. Yah, sudah tujuh bulan aku tidak merasakan ada kontol yang masuk ke memek-ku lagi.

    “Aku belum pernah punya pacar mbak. Apa mbak mau?” katanya merayu. Aku terkejut atas jawabannya yang to the point itu.

    “Apa kamu sudah pintar?” kataku.

    “Belum sih. Tapi mbak kan bisa mengajari aku nanti,” katanya, seperti serius.

    “Boleh juga,” kataku pula to the point.

    Hari pertama buka, aku sudah banyak laku. Mungkin penataan pakaian yang kuletakkan di kios berukuran 4 X 4 meter itu membuat para remaja terpikat. Inilah saatnya, pikirku pula. Aku tak boleh melepaskan kesempatan ini, bisik hatiku pula. Aku akan menjaga diriku tidak hamil dengan meminum jamu peluntur yang ampuh, Rumput Fatimah yang manjur itu.

    Denny, begitu namanya dan katanya baru setahun lulus SMA dan tidak melanjutkan kuliah, karena kalah ujian UMPTN dan akan akan mencoba lagi tahun depan. Aku masuk ikut ke dalam kamar pas. Setelah pakaiannya pas, aku tak melepaskan kesempatan itu. Aku langsung memeluknya dan mencium bibirnya dan mengelus-elus kontolnya. Dia gelagapan membalas ciumanku. Aku mempermainkan lidahku di dalam mulutnya. Dengan cepat kulepaskan ciumanku, begitu mendengar ada mobil parkir di depan kiosku. Ah, ternyata mobil orang yang mau belanja ke kios lain.

    Denny keluar dari kamar pas dan membayar celananya. Rasanya enggan aku menerimanya. Tapi mana tahu dia tidak suka padaku, maka sia-sialah sebuah celana. Kalau dia suka kepadaku, besok lusa, aku bisa memberinya lebih.

    Kami cerita-cerita di kios dan aku memesan segelas juice orange agar obrolan sedikit lama dan aku bisa mengorek sedikit banyak tentang dirinya. Akhirnya kami berjanji untuk pulang sama-sama. Aku cepat menutup kiosku dan kami pulang naik bus. Di sebuah persimpangan kami turun dan memasuki sebuah hotel kecil yang bersih. Kami menyewa kamar yang termurah. Begitu pintu kukunci, aku langsung menyerbunya dan menciumi kembali bibirnya dan mempermainkan lidahku di dalam mulutnya. Tak kulupa kuelus-elus kontolnya dari balik celananya. Begitu cepat kontolnya bangkit dan berdiri. Denny harus mendapatkan kenikmatan yang pertama dariku. Dia harus merasakan bagaimana nikmatnya bersetubuh dengan seorang perempuan. Aku juga harus mendapatkan segalanya darinya.

    Dengan cepat kubuka pakaianya dan pakaianku juga. Tak kusia-siakan kesempatan itu. Aku mulai beraksi dan menjilati sekujur tubuhnya yang atletis itu. Langsung saja kuhisap kontolnya. Aku menyaksikannya menggelepar-gelepar, seperti ikan yang tertangkap. Sebentar lagi dia akan sampai ke puncak nikmat. Aku tak ingin menyia-nyiakannya. Dengan cepat lidahku bermain di kepala dan batang kontolnya. Lalu aku merasakan spermanya keluar dari batangnya. Terasa penuh rongga mulutku.

    Banyak sekali spermanya. Gleeekkk… aku menelannya.

    Yah, aku sendiri merasa heran, kenapa itu aku lakukan, sementara kepada suamiku sendiri, aku tak pernah melakukannya. Ternyata sperma itu, enak juga rasanya. Aku menjilati sisa sperma di batang kontolnya dan kami rebahan dengan senyum yang mengembang.

    Dua jam lamanya kami istirahat di atas ranjang. Kami ke kamar mandi untuk buang air kecil. Aku menyabuni kontolnya sampai bersih. Dari kamar mandi ke ranjang, aku memeluknya. Aku sudah sangat ingin kontolnya memasuki memekku. Di atas ranjang aku kembali menciuminya. Aku minta dia mengisap-isap tetekku. Mulanya, dia agak kaku mengisapnya. Aku yakin sekali kalau dia belum pernah mengisap tetek pacarnya, apalagi bersetubuh dengan pacarnya. Berciuman saja dia masih kaku, apa lagi bersetubuh. Dia belum tahu bagaimana caranya memuaskan perempuan. Aku harus mendidiknya dalam beberapa kali lagi. Tapi kali ini, aku ingin sekali kontolnya bisa memasuki lubang memekku.

    Setelah kontolnya mengeras, dengan cepat aku menaiki tubuhnya dan mengangkangi kedua kakinya, lalu memasukkan kontolnya ke dalam memekku. Dengan cepat aku menggoyangnya dari atas tubuhnya. Aku mencari-cari titik-titik sensitif di dalam memekku. Begitu ketemu, aku memusatkan gerakanku khusus untuk itu. Aku harus sampai ke puncak lebih dahulu. Benar saja. Denny sudah kembali merasakan sensasi nikmat dari goyanganku. Sebentar lagi dia akan sampai dan aku harus mendahuluinya jika tak ingin kehilangan kenikmatan.

    Kujilati lehernya dan tetekku kugesek-gesekkan ke dadanya. Lidahnya yang dia julurkan aku isap-isap dengan lembut, sementara tanganku mengelus-elus kepalanya. Laki-laki mana yang tak senang kepalanya dielus-elus dengan lembut. Aku lebih cepat lagi menggoyang dan menggoyang. Kutekan kuat-kuat, hingga batangnya mentok di ujung paling dalam memekku. Aku memutar-mutar pantatku hingga aku merasakan ujung kontolnya menggesek-gesek ujung memekku yang terdalam. Dan… aku pun sampai ke puncak kenikmatan. Aku memeluknya kuat sekali dan terus menekan lebih dalam lagi kontolnya ke dalam memekku. Kugigit-gigit lehernya, membuat dia kelimpungan. Dan aku merasakan semburan lahar panas dari dalam batang kontolnya. Denny sampai ke puncaknya.

    Sejak saat itu, kami selalu melakukan persetubuhan kami. Denny semakin hari, semakin pintar bersetubuh.

    Aku bukan haus seks namanya, kalau aku puas hanya dengan Denny. Setelah aku muak dengannya, aku mencari mangsa lain. Paling setiap dua minggu sekali aku memberinya sebuah celana jeans model terbaru. Makan atau minum serta rokok sebungkus setiap kali kami pergi ke hotel. Untuk anak-anak pemula, biayanya tak perlu banyak. Yang penting rayuan kita dan pintar memujinya.

    Terserah apa kata orang lain terhadapku. Aku butuh kontol dan seks. Aku butuh kenikmatan. Yag penting aku tidak hamil.

    “Mau beli apa, Dik?” tanyaku kepada seoang pembeli yang berseragam SMP.

    “Mau beli sepatu untuk Basket, Tante.” katanya sembari melihat-lihat contoh sepatu yang kupajang. Seketika itu juga hatiku berkata. Alangkah gantengnya anak ini, masih kecil sudah begini gantengnya, bagaimana kalau sudah dewasa, bisik hatiku.

    “Untuk anak ganteng seperti kamu, akan Tante berikan harga yang termurah.” kataku merayu. Dia melirikku dengan senyumnya.

    Ah, hatiku bergetar. Apakah aku sudah gila, aku harus mencintai laki-laki berusia 15 tahun, hanya dua tahun di atas usia anakku? Kudekati dia dan aku bantu memilihkan sepatu yang cocok untuknya. Tingginya sebahuku. Aku sengaja mendekatinya agar aku bisa mengukur tingginya. Namanya Andri.

    “Kamu sendirian saja belanja? Kenapa enggak ditemani pacar?” kataku menggodanya.

    “Belum punya pacar, tante.” katanya malu-malu.

    ”Nanti kalau pakai sepatu baru, pasti ada perempuan yang suka kepadamu,” kataku memuji.

    “Siapa, Tante? Tante ya?” katanya dengan bijak, tapi matanya terus memilih sepatu.

    “Kalau iya, apa kamu mau sama tante. Tante kan sudah tua? Tapi namanya cinta kan tidak membedakan umur, kan?” kataku pula bergenit-genit.

    “Katanya cinta itu buta kok, Tante,” katanya pula sok pintar. Sewaktu dia mau mengambil sepatu yang terletak agak di atas, aku sengaja membantunya mengambilkan dari belakang. Sengaja kugesekkan tetekku ke punggungnya dan menyentuhkan perutku ke pinggangnya. Ah, lagi-lagi memekku berdenyut kencang.

    “Ah, anak ganteng. Andaikan kamu pacar tante, akan tante ajari kamu berciuman,” kataku setengah berbisik, tapi aku sengaja dia mendengar ucapanku. Aku lihat dia tersenyum, walau dia sengaja menyembunyikan senyumnya.Entah kenapa aku yakin sekali, mampu memperoleh anak ini sebagai teman kencanku. Aku tak mau berkencan dengan laki-laki tua yang egois. Aku mau anak muda yang bau kencur, manja dan masih baru belajar. Aku bangga mengajarinya pintar soal seks. Dia harus mendapatkan pelajaran seks pertama dariku. Itulah tekadku.

    Aku buka tali sepatu dan aku masukkan ke kakinya. Dia duduk di kursi dan aku berjongkok di lantai. Dengan menunduk aku memperlihatkan buah dadaku dan selangkangan pahaku kepadanya. Aku tahu dia mulai melirik ke sela-sela pahaku dan sesekali matanya juga menatap tajam ke belahan dadakui. Anak laki-laki sekarang memang cepat sekali mengetahui soal seks. Apakah soal gizinya yang sudah cukup atau dia sudah mampu mengakses internet, hingga sudah bisa mengetahui banyak hal tentang seks? Entahlah. Aku tak perduli dan aku harus mendapatkannya.

    “Kamu ganteng sekali, Andri. Mau ya jadi pacar tante?” kataku.

    “Tante enggak punya suami?” tanyanya sembari mengikat tali sepatunya. Pertanyaan anak kecil kah ini? Atau pertanyaan orang dewasa.

    “Tante sudah bercerai. Tante nggak mau dimadu, tante minta cerai,” kataku bergenit-genit.

    “Pacaran itu enak nggak, Tante?” tanyanya.

    “Wah, tentu enak. Kalau tidak, mana mungkin orang pacaran,” kataku sembari memasukkan satu lagi sepatu ke kakinya. Pembeli memang lagi sepi sore itu.

    “Kalau tante jadi pacarku, kita ciuman?” katanya bertanya. Tapi tangannya terus membetuli sepatunya, seperti dia sedang bicara sesuatu yang lain. Orang lain tidak akan tahu apa yang sedang kami bicarakan.

    “Tentu dong. Kalau kamu belum pernah ciuman, nanti tante ajari,” kataku meyakinkannya.Harga sepatu sudah jadi. Harganya pas sesuai harga beli. Aku tidak beruntung sedikitpun. Dia membayarnya dan menuliskan sesuatu di atas kertas. Ternyata dia menulis nomor phone cell-nya. Aku tersenyum.

    Sorenya aku iseng menekan tuts HP-ku ke nomornya dan mengirimkan SMS padanya. “Hallo, Sayang. I Love u,” tulisku.

    Tak lama, SMS-ku terbalas. “I Love u 2” katanya. Dari SMS, dia mengatakan akan datang ke kiosku sebelum aku tutup, dia mau menciumku dan memintaku agar mengisap kontolnya seperti yang dia tonton di VCD porno.

    Aku langsung menjawabnya, ”Ok, aku pasti menunggumu.”

    Benar saja. Ketika aku mau tutup, dia sudah berada di depanku dengan pakaiannya yang lain dan sudah mandi bersih. Dia masuk ke dalam kios dan duduk di sebuah sudut. Nekat juga anak ini, pikirku. Apakah dia serius atau ini sebuah jebakan? Aku melihat ke sekitar, ternyata tak ada tanda-tanda dia membawa orang lain. Cepat kututup pintu kios dan melihat kondisi, meyakinkannya benar-benar aman. Setelah pintu kukunci, aku mematikan lampu dan langsung menyerbunya. Kuciumi bibirnya dan aku memeluknya sembari meraba-raba kontolnya. Aku merasa kontolnya sudah tegang dan keras. Andri meremas-remas tetekku dari balik pakaianku. Setelah puas meremas-remas tetekku dan tangannya dia masukkan ke dalam bra-ku, dia memelukku.

    “Aku berdiri yang tante,” katanya.

    “Untuk apa, Sayang?” sahutku.

    Dia tak menjawab pertanyaanku. Langsung saja dia berdiri dan aku masih duduk di kursi pendek, dia keluarkankan kontolnya dan ia rahkan ke mukaku. Cepat kutangkap kontolnya dan segera menghisap-hisap serta menjilatinya penuh nafsu. Dia memegangi kepalaku saat aku memaju mundurkan kontolnya di dalam mulutku.

    Aku tak mau dia mengeluarkan spermanya di dalam mulutku, karena aku butuh kontolnya masuk ke dalam memekku. Jadi kubuka celana dalamku dan kuangkat rokku ke atas.

    “Kamu duduk di kursi, Sayang,” pintaku. Setelah dia duduk, aku menaikinya. Kedua telapak kakiku bertumpu ke sisi kursi dan aku jongkok mengarahkan memekku ke kontolnya. Perlahan kontolnya memasuki memekku yang sudah sangat basah. Aku segera menggoyangnya dan memutar-mutar pantatku hingga kontolnya berada pada ujung memekku yang paling dalam. Ternyata anak ini jauh lebih pintar dari Denny. Walau usia Denny sudah 19 tahun, tapi Andri memang pemuda yang kelihatan banyak menonton film porno. Dia memelukku kuat-kuat dengan gemas.

    “Cepat, Tante, Andri sudah mau keluar,” bisiknya takut didengar orang dari luar kios. Aku juga harus lebih dulu keluar dan mencapai puncak kenikmatanku. Kuputar dan kugoyang pantatku semakin cepat sampai akhirnya aku merasakan suatu getaran halus dari dalam diriku. Aku sampai ke puncak nikmatku. Kutekan kuat-kuat tubuhku sampai Andri merasa terbebani oleh tubuhku. Lalu dia juga menyemprotkan spermanya ke dalam memekku. Kami berpelukan erat.

    Andri seorang anak laki-laki yang masih sangat remaja. Orang-orang selalu berkata, kalau bersetubuh dengan anak remaja tingting, kita harus sabar dan harus pandai meuji-mujinya. Pujian, adalah kesukaan mereka dan pujian adalah keinginan setiap laki-laki remaja.

    “Kapan lagi, Tante?” katanya sambil meremas-remas tetekku.

    “Kapan saja, Sayang. Tapi kalau bisa, kita harus di hotel biar bebas,” kataku. Dia menyanggupi.

    Sejak saat itu, kami mulai melakukannya, bukan di hotel saja, tapi lebih sering di villa orangtua Andri. Ternyata Andri anak orang yang maha kaya. Hampir setiap malam SMS-nya terkirim untukku. Kata-katanya sangat mesra, layaknya dua remaja sedang bercinta. Inilah petaka buatku. Dalam kekhilafanku, anakku membaca semua SMS itu, ketika tak sengaja HP-ku tertinggal di rumah.

    Begitu aku pulang dari kios, Anto, anakku, langsung memberondongku dengan sejuta pertanyaan. ”Siapa Andri itu?”

    Darahku langsung berdesir. Aku berusaha berbohong. Aku mengatakan kalau Andri adalah pelangganku. Tapi Anto meminta aku jujur. Aku menekankan kalau Andri adalah pelangganku. Tapi Anto menunjukkan selembar kertas, isi SMS Andri kepadaku yang sudah dia salin kembali. Aku tertunduk tak bisa menjawab.”Malam ini Mama juga mau ngentot nggak sama Anto?” katanya. Aku memberikan penjelasan, kalau dia masih SMP dan belum boleh melakukannya. Lagian, dia juga anakku!

    “Andri juga kan masih SMP, Ma?” katanya tegas.

    ”Tapi dia bukan anakku,” kataku tegas.

    Anto terus memaksa, dia mengancam akan menceritakan semua ini kepada neneknya (ibuku). Dia memang sangat dekat dan dimanja oleh ibuku. Mati aku, bisikku. Aku diam saja. Tetap berusaha menolak bersetubuh dengannya.

    Besoknya, Anto tidak pulang ke rumah.

    Kuhubungi HP-nya, tidak aktif. Aku sangat kesal. Aku juga takut kalau-kalau Anto pergi entah kemana. Aku hubungi teman-temannya, mereka juga mengatakan tidak tahu Anto pergi kemana. Menurut salah seorang temannya, Anto sudah membawa beberapa setel pakaian dalam ranselnya.

    Aku menghubungi ibuku. Beliau juga terkejut dan malah aku dimarahi kalau sampai cucunya tak ditemukan. Aku mengatakan hanya terjadi pertengkaran kecil saja dengan Anto. Aku berbohong kepada ibuku.

    Esoknya aku tidak buka kios dan aku ke sekolahnya, ternyata Anto tidak masuk sekolah. Dua hari dia tidak masuk sekolah dan aku sudah kesusahan. Apakah dia pergi ke rumah ayahnya? Kalau itu yang terjadi, aku bakal kehilangan dirinya untuk selama-lamanya, apalagi kalau Anto sempat bercerita kepda ayahnya tentang pacarku yang bernama Andri. Hak mengasuh anak akan jatuh ke tangan suamiku.

    Tidak ingin itu terjadi, segera aku kirimkan SMS kepada Anto. “Sayang, pulanglah. Mama sangat rindu. Apa pun yang Anto minta, akan mama kabulkan.”

    Dadaku berdetak keras menunggu jawabannya. Aku berharap Anto mau pulang ke rumah, karena dia adalah milikku satu-satunya. Tiba-tiba HP-ku bergetar. Segara kubuka. Dari Anto. “OK, Sayang. Aku sedang menuju pulang,” katanya.

    Seeerrrr… darahku terasa kembali mengalir. Cepat aku membenahi diriku. Aku tak mau kelihatan kusut. Aku menunggu Anto. Detik-detik terasa sangat lambat sekali dan membosankan. Bagaimana Anto yang sudah tiga hari tidak bertemu denganku. Apakah dia sehat?

    Kembali darahku berdesir begitu melihat Anto sudah berada di ambang pintu rumah.

    Kusongsong dia dan kupeluk tubuhnya dengan penuh kasih sayang. Dia cepat masuk ke dalam rumah dan menutup pintu lalu menguncinya. Di seretnya aku ke dalam kamarnya.

    “Ada apa, Sayang?” kataku. Anto tak menjawab. Dia membuka semua pakaiannya dan bugil.

    “Mama buka juga,” katanya seperti memerintah. Aku terkesima. Sampai akhirnya Anto yang mendatangiku dan membuka semua pakaianku. “Sesuai janji dalam SMS,” katanya.

    Aku terdiam pasrah, kubiarkan dia membuka seluruh pakaianku sampai aku telanjang bulat. Kubiarkan dia melihat seluruh tubuhku. Ingin rasanya aku mencekik dan membunuhnya karena dia telah memperlakukan ibunya seperti ini. Tapi mana bisa, kehilangan dia dua hari saja sudah membuat aku kelimpungan!

    Anto memelukku dan mengisap tetekku. Lalu dia meraba memekku dan memasukkan jarinya ke celah-celah memekku. Mulanya aku biasa saja, tapi lama kelamaan aku menjadi bergetar juga. Semua yang dia lakukan, persis seperti apa yang dilakukan oleh Andri. Aku baru sadar, kalau dia sudah membaca semua SMS Andri. Semua yang dilakukannya kepadaku, Andri tulis di dalam SMS yang dia kirimkan. Anto mengikuti isi SMS Andri itu rupanya. Dasar aku perempuan yang haus akan seks, rabaan Anto anakku itu membuatku birahi juga pada akhirnya. Aku birahi dengan anak kandungku sendiri.

    Didorongnya aku ke ranjang. Lalu dikangkangkannya kedua pahaku dan ia mulia menjilati lubang memekku dengan rakus. Lagi-lagi aku mengingat isi SMS Andri padaku yang puas menjilati memekku. Aku jadi lupa kalau yang sekarang sedang melakukan itu kepadaku adalah Anto, anakku sendiri. Aku mengimbanginya dengan mengelus-elus kepalanya. Perutku sudah pula dijilatinya dan kini mulutnya sudah menjilati dan menghisap-hisap lagi tetekku. Aku menggelinjang. Anak yang hampir 13 tahun itu begitu rakus dan begitu beraninya memperlakukan aku seperti kekasihnya sendiri.

    Sambil aku memberikan respon, aku bertanya kepadanya. “Apakah sebelumnya kamu sudah pernah melakukan yang seperti ini, Sayang?” kataku.

    “Sudah!” jawabnya singkat dan terus menjilati tetekku.

    “Sama siapa, Sayang?” aku jadi gelisah dan resah sembari menikmati juga jilatan dan hisapannya.

    “Sama Bibi,” katanya. Ah, bajingan! Ternyata anakku sudah melakukannya dengan adik perempuanku yang juga baru saja bercerai.

    “Dimana, Sayang?”

    “Di rumah nenek.”

    “Kapan, Nak?”

    “Bulan lalu,”

    “Berapa kali, Nak?”

    “Enam kali,” katanya tanpa ragu. Pantas Anto sudah ketagihan seks, karena dia sudah merasakan nikmatnya seks dalam usia yang sangat muda sekali. Sama seperti Andri yang sudah ketagihan seks denganku.

    Kuraba kontol Anto yang sudah mengeras. Dia sudah menindih tubuhku dan mencari-cari lubang memekku. Aku menuntunnya dan memasukkan kontolnya ke lubangku. Begitu cepatnya kontol itu memasuki lubangku dan Anto segera mengocoknya lembut disana. Kontol Anto sama besarnya dengan kontol Andri.

    Ketika ujung pentilku digigit-gigitnya, aku menggelinjang. Aku mulai merasakan nikmatnya. Kami berpelukan dan saling menggoyang. Anto jauh lebih pintar dari Andri, apalagi jika dibandingkan dengan Denny yang sudah 19 tahun itu. Aku mengangkat kedua kakiku tinggi-tinggi agar kontol Anto kebih leluasa keluar-masuk.

    “Ma, mulai sekarang, mama nggak boleh lagi sama Andri. Anto yang akan menggantikan Andri.” katanya sembari terus mengocokkan kontolnya ke memekku.

    “Iya, Sayang,” aku menyahut pendek.

    “Daripada mama berikan dia celana, kan lebih bagus mama berikan kepada Anto, anak mama sendiri,” katanya lagi.

    “Iya, Mama janji, Sayang.” kataku.

    Kami terus saling memuaskan dan saling menggoyang. Sejak saat itu, kami terus melakukan persetubuhan dan aku tidak mau lagi menggoda laki-laki lain yang merugikan usahaku.

    Anto harus tetap menjadi milikku, bukan milik ayahnya. Lahir batin Anto adalah milikku.

  • Memek Dan Pantat Nozomi Aiuchi Di Sodok Meriam

    Memek Dan Pantat Nozomi Aiuchi Di Sodok Meriam


    2157 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Dan kali ini kami akan membagikan Foto Ngentot yang berjudul “Memek Dan Pantat Nozomi Aiuchi Di Sodok Meriam”. Langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Dewasa Sekretaris Pemuas Nafsu ku

    Cerita Dewasa Sekretaris Pemuas Nafsu ku


    1547 views

    Cerita Seks Terbaru – Saya di kantor mempunyai sekretaris yang bernama Wanda memang dia selalu menemaniku setiap aku lembura di kantor.

    Tapi seminggu yang lalu Wanda mengeluh karena kelelahen karena pekerjaan semakin banyak, dan karena menjadi sekretaris pribadi dia mau tak mau harus mengetahui bisnis kantorku secara mendalam dari situ Wanda merasa repot untuk menyelesaikan tugasnya dan tanggung jawabnya, karena terus menerus dia mengeluh maka dari itu saya meminta dia untuk mencari assisten baru untuk menyelesaikan pekerjaan.

    Wanda amat antusias sebab saya mengijinkannya mencari asisten, tentu saja ia tak akan lupa dengan pesanku bahwa asistennya harus dapat memuaskan saya baik pekerjaannya maupun sexnya.

    Wanda cuma tertawa waktu mendengar permintaanku itu. Saya juga yakin bahwa tak terlalu sulit untuk menerima sekretaris yang sehebat Wanda luar dalam, sebab saya berani membayar amat mahal untuk pelayanan mereka, tapi yang menarik bagiku yaitu kesempatan untuk menguji mereka secara langsung. Sebab disinilah selera petualanganku akan terpuaskan dengan menggoda para calon sekretaris itu.

    Sesudah melalui screening yang ketat oleh personalia, Wanda akhirnya menyetujui 6 calon asisten yang untuk itu dimintanya saya untuk menguji segera mereka itu. Wanda terus-menerus tersenyum saat ia menceritakan betapa cantiknya para calon sekretaris yang melamar & pasti saya akan bingung untuk memilihnya.

    Saya pun cuma tertawa sebab saya yakin pikiran Wanda telah ngeres saja. Dalam hati saya telah tak sabar menunggu jam makan siang, sebab sesudah itu para calon pegawaiku ini akan menghadapku.

    Saat saya kembali ke kantor sesudah makan siang, kulihat diruang tunggu telah berderet duduk sebagian gadis yang semuanya berdandan rapi. Dari pandangan pertama saya mengakui bahwa mereka rata-rata cantik cuma saja kelihatannya jika umurnya masih muda.

    Mereka semua memandangku dengan penuh harap sambil berusaha menunjukkan senyum termanis yang mereka punya, saya membalas senyum mereka & segera masuk ke ruanganku. Wanda yang telah menunggu , segera mendatangiku & menanyakan apakah saya telah siap untuk mulai wawancara.

    Saya mengangguk tapi kusempatkan untuk bertanya pada Wanda, apakah semuanya masih perawan, Wanda menjawab bahwa perasaan ia ada dua yang masih perawan yaitu yang namanya Novi & Mayang, jika yang lainnya kelihatannya telah punya pengalaman.

    Yang pertama masuk seorang gadis memakai rok ketat berwarna biru tua, wajahnya cantik dengan tubuh yang tinggi langsing. Dengan penuh hangat ia menjabat tanganku & duduk didepanku sambil menyerahkan berkas wawancara dari staffku sebelumnya.

    Kubaca namanya yaitu Anita ia lulusan Akademi Sekretaris yang terkenal di kota Bandung umurnya baru 21 tahun.Sesudah mengetahui jati dirinya saya menutup map itu & memandangnya tajam.

    Anita menatap pandanganku dengan berani walaupun tetap sopan. Saya segera menanyainya dengan sebagian hal yang umum mengenai kemampuannya, sementara matsaya dengan teliti memandang wajah serta badannya. Saya kurang suka dengan Anita ini sebab badannya terlalu langsing walaupun susunya kelihatan cukup montok untuk badan selangsing ia itu.

    Sesudah ia tak begitu canggung berbicara denganku, saya mulai memasang jebakanku, kutawari ia untuk merokok, Anita kaget mendengar tawaranku itu, dengan ragu-ragu ia memandangku. saat kukatakan bahwa jika ia memang biasa merokok boleh saja merokok agar bisa lebih santai berbicara, barulah ia berani mengambil sebatang Marlboro yang kusodorkan.

    Saat kutanyakan apakah ia berkebaratan jika saya bertanya hal hal yang bersifat pribadi, ia segera menggelengkan kepalanya tanda tak keberatan. Saya tersenyum sambil membetulkan dudukku.

    “Apakah Anita telah punya pacar?,” Anita tersenyum & menganggukkan kepalanya.

    “Apakah pacar Anita juga tinggal di Bandung?.”

    “Tak Pak, pacar saya ada di Jakarta.”

    “Oh, makanya Anita kepengen kerja di Jakarta ya?” Anita lagi-lagi mengangguk & tersenyum manis.

    “Apakah ini pacar Anita yang pertama ataukah sebelumnya telah sering berpacaran?”

    “Sering Pak, tapi semuanya telah putus sebab gag cocok!.”

    Saya tersenyum & bertanya lagi,

    “Selama berpacaran, apa saja yang dilakukan oleh Anita?.”

    “Maksud Bapak bagaimana ya?,” Anita balas bertanya.

    “Maksud saya, apakah cuma sekedar omong-omong, atau dengan tindakan tindakan lain?” Anita terdiam & cuma tersenyum mendengar pertanyaanku yang mulai terarah itu.

    “Sebagai seorang sekretaris, Anita harus bisa menyimpan rahasia perusahaan secara maksimal, maka bagi Bapak, jika Anita bisa berkata jujur mengenai diri Anita, berarti juga Anita bisa dipercaya untuk memegang rahasia perusahaan!.”

    Mendengar itu Anita baru berani menjawab,

    “Ya kadang kadang omong-omong, kadang-kadang juga yang lainnya Pak!.”

    “Yang lainnya bagaimana?” kejarku, Anita tak menjawab tapi cuma senyum saja.

    “Apa berciuman?” Anita mengangguk.

    “Apakah pacar Anita suka meremas-remas toket Anita?” dengan wajah sedikit malu Anita mengangguk.

    “Kini coba jujur pada Bapak ya, apakah Anita pernah berhubungan seks?” dengan wajah yang makin merah Anita menganggukkan kepalanya.

    Kukejar lagi dengan pertanyaan,

    “Telah dengan berapa pria Anita berhubungan seks?”,

    “Empat orang Pak!”jawab Anita. Saya tak terlalu terkejut dengan pengakuan Anita ini, tapi sebab saya tak terlalu tertarik dengan Anita, maka saya tak berusaha untuk mengajaknya untuk main, saya cuma ingin mengetahui keadaan Anita luar dalam & nantinya memberi ia duit agar supaya jika toh ia tak kuterima maka saya tak dituntutnya macam-macam.

    Dari laci meja saya kukeluarkan sebendel uang limapuluh ribuan senilai 5 juta rupiah, saya berkata kepada Anita, bahwa saya ingin melihat ia membuka pakaiannya agar saya dapat lebih mengenal ia secara nyata, untuk itu akan kuberikan uang 5 juta rupiah yang ada di depannya itu.

    Jika nanti ia diterima, maka uang itu tetap menjadi miliknya, sedangkan jika tak maka uang itu sebagai hadiah dariku. Anita ternganga mendengar perintahku yang tak pernah didengarnya itu, tapi ia benar-benar siap untuk apapun rupanya.Dengan agak gemetar ia berdiri & mulai membuka pakaiannya satu persatu, saya cuma duduk saja di depannya.

    Seperti yang kuduga buah dada Anita cukup montok untuk badan ceking seperti itu, ketiaknya juga bersih mulus tanpa bulu selembarpun, saat BH-nya dilepas, tampaklah buah dadanya yang kelihatannya telah agak mengendur & penuh dengan kecupan merah. Dari situ saya yakin jika Anita ini doyan main!

    Saat Anita membuka rok & sekaligus celana dalamnya, kontolku agak tegang juga, sebab selangkangan Anita ditumbuhi dengan bulu yang cukup rimbun. Sesudah telanjang, Anita berdiri mematung di depanku sambil tersenyum & menunduk.

    Saya berdiri mendekati ia & menyentuh susunya yang kurasakan agak empuk begitu juga dengan pantatnya, saat kuraba bulu memeknya, Anita merangkulku seperti orang yang kaget.

    Saya diam saja, cuma jariku yang mulai menyelinap di antara celah pacuma mencari liang memeknya. Anita mengerang saat jariku menyentuh clitorisnya, tangannya meremas-remas bahuku tanpa berkata apa-apa. Saya merasa semuanya telah cukup, maka saya kembali duduk di kursiku & kusuruh ia kembali berpakaian.

    Sesudah kuberikan uang dalam amplop itu, kuucapkan terima kasih & kuminta Anita menunggu kabar dari personalia. Anita juga mengucapkan terima kasih & meninggalkanku. Sesudah itu masuk berturut-turut, Meity, Retno, Rina & Mayang yang perkiraan Wanda masih perawan.

    Meity, Retno maupun Rina semuanya juga kuberi hadiah 5 juta rupiah setiap kali mereka telanjang bulat di depanku, semuanya berbadan bagus dengan susu yang montok, benar-benar berat bagiku untuk menahan diri menghadapi memek yang masih muda & segar seperti milik mereka itu.

    Saat Rina telanjang di depanku saya tak tahan untuk tak menciumi memeknya yang berwarna merah muda itu, kujilati clitorisnya sampai Rina merintih-rintih, begitu juga dengan Retno yang sempat merasakan tusukan kontolku walaupun cuma sampai dasar & segera kucabut kembali.

    Mayang yang diduga Wanda perawan ternyata juga telah tak perawan, justru cewek satu ini yang berani terang-terangan mengajakku untuk main tapi saya ragu-ragu sebab saya cuma mau main dengan calon pegawai yang betul-betul akan kuterima saja, yang lainnya cukup main-main saja.

    Kesabaran & ketahananku akhirnya berbuah juga, saat calon sekretarisku yang bernama Desi masuk, saya merasakan jika inilah cewek yang tepat untuk mendampingi Wanda sebagai sekretaris, matsaya dengan tak sungkan-sungkan melahap wajah & tubuh Desi yang tinggi besar itu.

    Wajahnya cantik Khas Jawa, hidungnya mancung & kulitnya putih, bibirnya amat sensual dengan lipstick merah tua. Blousenya yang berpotongan rendah dilapisi jas berwarna biru tua, sepintas saya dapat melihat lekuk buah dadanya yang dalam menandakan jika buah dada pemiliknya montok.

    Dari penampilannya, sepertinya cewek yang satu ini alim, tapi saya yakin jika sesungguhnya ia ini super hot & amat sesuai dengan seleraku. Pandanganku yang jalang itu, tak membuat ia rikuh, malah ia tersenyum manja waktu mengulurkan tangannya untuk bersalaman, tangannya empuk & hangat sekali, begitu juga dengan suaranya yang agak bernada bass itu. Semuanya amat memuaskan seleraku, cuma kini tergantung bagaimana saya dapat mengolah agar ia dapat saya sikat & selanjutnya akan kupakai untuk mengatasi Wanda.

    Pikiranku telah membayangkan jika mereka berdua saya sikat sekaligus diruang ini, pasti asyik.Sesudah berbasa basi dengan menanyakan sebagian hal yang sifatnya formil, saya mulai menanyakan hal hal yang sensitif, sebab begitu bernafsu akau merasakan jika suarsaya agak gemetar, tapi justru yang kulihat Desi malah tersenyum melihat gayaku.

    “Desi keberatan nggak jika saya tanya hal hal yang sifatnya pribadi, sebab sebagai tangan kanan Bapak, tentunya Bapak juga ingin tahu hal hal seperti itu.”

    “Tentu saja boleh Pak, silakan Bapak tanya apa saja!”, Saya menelan ludah mendengar jawaban Desi yang menantang itu.

    “Desi tingginya berapa ya?”.

    “Seratus tujuh puluh enam senti Pak.”

    “Berapa ukuran vital Desi?”.

    “Dada 36, pinggang 30, pinggul 38,” Saya tersenyum mendengar ukuran vitalnya yang hebat itu, Desi juga menyeringai melihat saya tersenyum itu.

    “Masak dada Desi sebesar itu, kelihatannya kok nggak ya?”.

    “Benar kok Pak, Desi nggak bohong,” jawabnya merajuk.

    “Coba Desi buka jasnya, biar Bapak bisa melihat lebih jelas!.” Tanpa ragu-ragu Desi berdiri & melepas jasnya, ternyata Blouse Desi tak berlengan sehingga saya dapat melihat lengannya yang putih mulus itu.

    Memang sesudah Desi cuma memakai blouse, baru kelihatan jika susunya memang besar. Saat kusuruh Desi mengangkat lengannya, kelihatan juga jika ketiaknya penuh bulu yang amat saya sukai. Saya makin bernafsu melihat tubuh Desi yang sip ini, tapi saya masih harus berusaha agar Desi benar benar dapat kutiduri, karenanya saya masih harus terus berusaha.

    “Apakah Desi pernah melihat blue film?”.

    “Pernah Pak.”

    “Sering?”.

    “Sering.”

    “Coba ceritakan pada Bapak apa yang kamu sukai jika nonton blue film itu!” Desi pertamanya agak ragu untuk menjawab, tapi akhirnya keluar juga jawabannya.

    “Desi senang jika mereka melakukan adegan pemanasan, & juga melihat mimik muka ceweknya jika puas!” Saya rasanya telah tak tahan lagi ingin menubruk Desi, tapi saya masih menahan diri.

    “Desi, coba ya Bra nys dilepas, Bapak ingin melihat buah dada Desi!”.

    “Apa blousenya juga dilepas Pak?”.

    “Terserah!”. Kembali Desi berdiri, ia dengan tenang membuka blousenya serta kemudian melepas pengait behanya.

    Benar-benar fantastis toket Desi, besar, montok, putih tapi sedikit kendor. Saya sejenak terpana memandangnya, tapi saya segera dapat menguasai diriku & berdiri & berjalan memutari meja saya mendekati Desi. Tanpa ragu kedua tanganku segera meremas toket Desi dengan lembut. Desi cuma diam saja, merasakan empuknya toket Desi saya tahu jika ia telah tak gadis lagi.

    Remasan tanganku ke toket Desi menyebabkan puting susunya mulai mengeras, saya menyelusupkan tanganku ke ketiaknya & mengangkat lengannya tinggi-tinggi, kuperhatikan ketiaknya yang penuh dengan bulu hitam itu & tanpa sadar saya telah menciuminya.

    Saat itulah Desi mulai mendesah kegelian, saya terus menciumi bulu ketiaknya yang berbau harum oleh sebab deodorant itu untuk kemudian ciumanku mulai mengarah keputing susunya. Desi dengan agak berbisik berkata,

    “Pak, nanti ada yang melihat lho, Desi takut!”, Saya mana peduli dengan semua itu. Justru sambil mengulum puting susunya saya mulai melepaskan rok yang dipakainya. Dengan mudah kulepaskan rok bawah Desi demikian juga dengan celana dalamnya, saat kuraba selangkangan Desi dapat kurasakan ketebalan bulu memeknya di telapak tanganku, saat jariku menyelinap ke dalam memeknya. Desi makin menggelinjang & meremas pundakku tanpa bersuara sedikitpun. Sebab saya tahu waktuku cuma sebentar, maka saya menghentikan ciumanku & mulai melepasi pakaianku sendiri.

    Desi cuma berdiri saja melihat saya melepaskan semua pakaianku itu, matanya terbeliak saat kulepas celana dalamku sehingga kontolku tersembul keluar.

    Dengan terbata-bata ia berkata

    “Pak saya takut Pak, punya Bapak besar sekali, nanti nggak cukup lho Pak, saya baru sebagian kali bercinta!” Saya berbisik agar ia tak takut sebab saya akan hati hati & kujamin ia tak merasa sakit.Kubaringkan Desi di sofa yang ada di kantorku, & saya kembali ke mejaku. Tanpa diketahui

    Desi saya memejet interkom untuk memanggil Wanda, Wanda yang telah mengerti dengan kode dari saya segera masuk ke ruanganku dengan tenangnya. Tapi lain dengan Desi yang segera meloncat kaget dengan wajah pucat pasi & kebingungan mencari penutup tubuh.

    “Desi nggak usah takut, toh nanti jika kamu kerja juga bersama dengan Mbak Wanda, jadi rahasiamu juga jadi rahasia Mbak Wanda ya?”., Desi cuma diam saja dengan wajah merah menatap Wanda yang tersenyum manis kepadanya.

    Saat kutanyakan dimana kondom yang kubutuhkan, Wanda mengeluarkannya dari ssaya & membukanya untuk kemudian dengan berjongkok ia memasangnya di kontolku yang telah berdiri ke saya itu, sebab memang tujuannya agar supaya Desi tak rikuh dengan dirinya,

    Wanda secara sengaja mengulum kontolku dulu sebelum memasang kondom bahkan dengan demonstratif ia menelan seluruh kontolku hingga tinggal biji pelirku saja. Desi memandang semua itu dengan wajah merah padam, entah sebab malu atau sebab nafsunya yang telah naik.

    Yang pasti ia diam saja saat Wanda duduk di atas meja kerjsaya sementara saya mendekatinya, kurenggangkan kaki Desi sehingga memeknya kelihatan merekah merah tua.Pelan-pelan kusapukan lidahku kepinggir memek Desi, Desi segera mendesah & mendorong kepalaku, saya diam saja malahan kuteruskan jilatanku pada clitorisnya yang bulat itu, Desi merintih rintih kegelian, tanganku tak tinggal diam juga ikut meremas remas susunya yang montok itu.

    Desi dengan gemetar meraih kontolku & diremasnya kontolku dengan gemas sekali. Saya juga kasihan melihat Desi yang demikian kebingungan sebab merasakan kegelian yang luar biasa itu, tapi tujuanku sesungguhnya agar ia tak terlalu merasa sakit jika kontolku yang gede itu menembus memeknya.

    Segera saja saya mengarahkan kontolku ke liang memeknya yang telah basah kuyup & merekah itu, saat kulihat ujungnya telah terselip diantara bibir memek Desi, pelan-pelan kutekan masuk. Desi menggigit bibirnya sementara tangannya memegang pantatku entah mau menahan atau malahan mendorong, yang pasti kontolku dengan pelan berhasil juga masuk seluruhnya ke dalam liang memeknya.

    Memek Desi terasa legit sekali, rasa hangat yang menjepit kontolku membuat saya menggigit bibir sebab enaknya. Tapi seperti yang kuduga, Desi kurang berpengalaman dalam persetubuhan, sebab walaupun kontolku telah mentok menyentuh leher rahimnya, ia diam saja bahkan menutup matanya.Saya berbisik di telinganya agar Desi juga menggerakkan pantatnya, tapi Desi tetap diam saja.

    Gerakan kontolku naik turun membuat memek Desi bertambah basah & becek, saya benar-benar kecewa dengan memek Desi ini, rasanya saya ingin mencabut kontolku & berpnovi ke memek Wanda yang pasti lebih pulen dibanding punya Desi itu, tapi saya tak mau melukai perasaan Desi.

    Dengan agak tergesa-gesa saya mempercepat genjotanku agar saya segera mencapai puncak kenikmatanku, tapi dasar masih belum berpengalaman, tiba-tiba saja Desi merintih keras, sementara kurasakan memeknya mengejang.

    Rupanya Desi telah mencapai puncak kepuasannya, badannya berkeringat & kakinya erat melingkar dipantatku. Dengan sebagian sentakan lagi, akupun memuntahkan air maniku yang tertampung dalam kondom yang kupakai. Begitu rasa geli mulai hilang dari ujung kontolku, saya segera mencabut kontolku & kusuruh Wanda mengajak Desi untuk keluar dari ruanganku.

    Wanda tersenyum melihatku, ia tahu bahwa saya kurang puas dengan permainan Desi, pasti nantinya Wanda harus bekerja keras untuk mendidik Desi agar tahu selersaya dalam bermain main! Kuingatkan Wanda agar tak lupa memberi Desi uang serta memanggilnya lagi untuk masuk kerja.

  • Ngentot Dengan Teman Istriku

    Ngentot Dengan Teman Istriku


    1840 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Dan kali ini kami akan membagikan Foto Ngentot yang berjudul “Ngentot Dengan Teman Istriku”. Langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Dewasa Pembantu Ku Jago Memijit Sampai Crot

    Cerita Dewasa Pembantu Ku Jago Memijit Sampai Crot


    1545 views

    Cerita Seks Terbaru – Maukan kamu mijit Bapak lagi ? Pegal2 nih kan udah seminggu? Bisa Pak, jam berapa Bapak pulang ? Sekarang? Baik Pak, tapi saya mau mandi dulu? Agak lama aku menunggu di depan pintu baru Tini membukanya. Maaf Pak, tadi baru mandi Kata Tini tergopohgopoh. Ah, penisku mulai bergerak naik. Tini mengenakan daster yang basah di beberapa bagian dan jelas sekali bentuk bulat buah kembarnya sebagai tanda dia tak memakai BH. Mungkin buruburu. Engga apaapa.

    Bisa mulai ? Bisa pak saya ganti baju dulu? Hampir saja aku bilang, engga usah, kamu gitu aja. Untung tak jadi, ketahuan banget ada maksud lain selain minta pijit. Aku masuk kamar dan segera bertelanjang bulat. Terbawa suasana, penisku udah tegak berdiri. Kututup dengan belitan handuk. Pintu diketok. Tini masuk. Mengenakan rok terusan berbunga kecil warna kuning cerah, agak ketat, agak pendek di atas lutut, berkancing di depan tengah sampai ke bawah, membuatnya makin tampak bersinar. Warna roknya sesuai benar dengan bersih kulitnya.

    Dada itu kelihatan makin menonjol saja. Penisku berdenyut. Siap Tin? Ya pak? Dengan hanya berbalut handuk, aku rebah ke tempat tidur, tengkurap. Tini mulai dengan memencet telapak kakiku. Ini mungkin urutan yang benar. Cara memijat tubuhku bagian belakang sama seperti pijatan pertama minggu lalu, kecuali waktu mau memijat pantat, Tini melepaskan handukku, aku jadi benar2 bugil sekarang. Wangi sabun mandi tercium dari tubuhnya ketika ia memijat bahuku. Selama telungkup ini, penisku bergantiganti antara tegang dan surut. Bila sampai pada daerah sensitif, langsung tegang. Kalau ngobrol basabasi dan serius?, surut. Kalau ngobrolnya menjurus, tegang lagi.

    Depannya Pak? Dengan tenang aku membalikkan tubuhku yang telanjang bulat. Bayangkan, terlentang telanjang di depan pembantu. Penisku sedang surut. Tini melirik penisku, lagi2 hanya sekilas, sebelum mulai mengurut kakiku. Sekarang aku dengan jelas bisa melihatnya. Bayanganku akan bentuk buah dadanya di balik pakaiannya membuat penisku mulai menggeliat. Apalagi ketika ia mulai mengurut pahaku. Batang itu sudah tegak berdiri. Cara mengurut paha masih sama, sesekali menyentuh buah pelir. Bedanya, Tini lebih sering memandangi kelaminku yang telah dalam kondisi siap tempur. Kenapa Tin ? Aku mulai iseng bertanya.

    Ah engga katanya sedikit gugup.?Cepet bangunnya hi ..hi..hi..? katanya sambil ketawa polos. Iya dong. Kan masih sip kata kamu? Ada bedanya lagi. Kalau minggu lalu sehabis dari paha dia terus mengurut dadaku, kali ini dia langsung menggarap penisku, tanpa kuminta ! Apakah ini tanda2 dia akan bersedia kusetubuhi ? Jangan berharap dulu, mengingatkesetiaan?nya kepada isteriku. Cara mengurut penisku masih sama, pencet dan urut, hanya tanpa kocokan.

    Jadi aku tak sempat mendaki?, cuman pengin menyetubuhinya ! Udah. Benar2 masih sip, Pak? Mau coba sipnya ? kataku tiba2 dan menjurus. Wajahnya sedikit berubah. Jangan dong Pak, itu kan milik Ibu. Masa sih sama pembantu? Engga apaapa asal engga ada yang tahu aja ? Tini diam saja. Dia berpindah ke dadaku. Artinya jarak kami makin dekat, artinya rangsanganku makin bertambah, artinya aku bisa mulai menjamahnya. Antara 2 kancing baju di dadanya terdapat celah terbuka yang menampakkan daging dada putih yang setengah terhimpit itu. Aduuuhhh. Aku mampu bertahan engga nih. Apakah aku akan melanggar janjiku ? Seperti minggu lalu juga tangan kiriku mulai nakal. Kuusapusap pantatnya yang padat dan menonjol itu. Seperti minggu lalu juga, Tini menghindar dengan sopan.

    Tapi kali ini tanganku bandel, terus saja kembali ke situ meski dihindari berkalikali. Lama2 Tini membiarkannya, bahkan ketika tanganku tak hanya mengusap tapi mulai meremasremas pantat itu, Tini tak berreaksi, masih asyik mengurut. Tini masih saja asyik mengurut walaupun tanganku kini sudah menerobos gaunnya mengeluselus pahanya. Tapi itu tak lama, Tini mengubah posisi berdirinya dan meraih tangan nakalku karena hendak mengurutnya, sambil menarik nafas panjang. Entah apa arti tarikan nafasnya itu, karena memang sesak atau mulai terangsang ? Tanganku mulai diurut. Ini berarti kesempatanku buat menjamah daerah dada. Pada kesempatan dia mengurut lengan atasku, telapak tanganku menyentuh bukit dadanya. Tak ada reaksi. Aku makin nekat.

    Tangan kananku yang sedari tadi nganggur, kini ikut menjamah dada sintal itu. Paak Katanya pelan sambil menyingkirkan tanganku. Okelah, untuk sementara aku nurut. Tak lama, aku sudah tak tahan untuk tak meremasi buah dada itu. Kudengar nafasnya sedikit meningkat temponya. Entah karena capek memijat atau mulai terangsang akibat remasanku pada dadanya. Yang penting : Dia tak menyingkirkan tanganku lagi. Aku makin nakal. Kancing paling atas kulepas, lalu jariku menyusup. Benar2 daging padat. Tak ada reaksi. Merasa kurang leluasa, satu lagi kancingnya kulepas. Kini telapak tanganku berhasil menyusup jauh sampai ke dalam BHnya, Ah putting dadanya sudah mengeras ! Tini menarik telapak tanganku dari dadanya. Bapak kok nakal sih Katanya, dan .. tibatiba dia merebahkan tubuhnya ke dadaku.

    Aku sudah sangat paham akan sinyal ini. Berarti aku akan mendapatkannya, lupakan janjiku. Kupeluk tubuhnya erat2 lalu kuangkat sambil aku bangkit dan turun dari tempat tidur. Kubuka kancing blousenya lagi sehingga BH itu tampak seluruhnya. Buah dada sintal itu terlihat naik turun sesuai irama nafasnya yang mulai memburu. Kucium belahan dadanya, lalu bergeser ke kanan ke dada kirinya. Bukan main dada wanita muda ini. Bulat, padat, besar, putih. Kuturunkan tali Bhnya sehingga putting tegang itu terbuka, dan langsung kusergap dengan mulutku.Aaahhffffhhhhh. Paaaaak? rintihnya. Tak ada penolakan.

    Aku pindah ke dada kanan, kulum juga. Kupelorotkan roknya hingga jatuh ke lantai. Kulepaskan kaitan BHnya sehingga jatuh juga. Dengan perlahan kurebahkan Tini ke kasur, dada besar itu berguncang indah. Kembali aku menciumi, menjilati dan mengulumi kedua buah dadanya. Tini tak malu2 lagi melenguh dan merintih sebagai tanda dia menikmati cumbuanku. Tanganku mengusapi pahanya yang licin, lalu berhenti di pinggangnya dan mulai menarik CDnya Jangan Pak.

    Kata Tini terengah sambil mencegah melorotnya CD. Wah engga bisa dong aku udah sampai pada point noreturn, harus berlanjut sampai hubungan kelamin. Engga apaapa Tin ya. Bapak pengin. Badan kamu bagus bener ? Waktu aku membuka Cdnya tadi, jelas kelihatan ada cairan bening yang lengket, menunjukkan bahwa dia sudah terangsang. Aku melanjutkan menarik CDnya hingga lepas sama sekali. Tini tak mencegah lagi. Benar, Tini punya bulu kelamin yang lebat. Kini dua2nya sudah polos, dan dua2nya sudah terangsang, tunggu apa lagi.

    Kubuka pahanya lebar lebar. Kuletakkan lututku di antara kedua pahanya. Kuarahkan kepala penisku di lubang yang telah membasah itu, lalu kutekan sambil merebahkan diri ke tubuhnya. Auww. Pelan2 Pak. Sakit.!? Bapak pelan2 nih ? Aku tarik sedikit lalu memainkannya di mulut vaginanya. Bapak sabar ya. Saya udah lamaa sekali engga gini ? Ah masa ? Benar Pak? Iya deh sekarang bapak masukin lagi ya. Pelan deh..? Benar Bapak engga bilang ke Ibukan ? engga dong gila apa? Terpaksa aku pegangi penisku agar masuknya terkontrol. Kugesergeser lagi di pintu vaginanya, ini akan menambah rangsangannya.

    Baru setelah itu menusuk sedikit dan pelan. Aaghhhhfff? serunya, tapi tak ada penolakan kaya tadi Sakit lagi Tin Tini hanya menggelengkan kepalanya. Terusin Pakperlahan? sekarang dia yang minta. Aku menekan lagi. AH bukan main sempitnya vagina wanita muda ini. Kugosokgosok lagi sebelum aku menekannya lagi. Mentok. Kalau dengan isteriku atau Si Ani, tekanan segini sudah cukup menenggelamkan penisku di vaginanya masingmasing.

    Tini memang beda. Tekan, goyang, tekan goyang, dibantu juga oleh goyangan Tini, akhirnya seluruh batang panisku tenggelam di vagina Tini yang sempit itu. Benar2 penisku terasa dijepit. Aku menarik penisku kembali secara amat perlahan. Gesekan dinding vagina sempit ini dengan kulit penisku begitu nikmat kurasakan. Setelah hampir sampai ke ujung, kutekan lagi perlahan pula sampai mentok. Demikian seterusnya dengan bertahap menambah kecepatan. Tingkah Tini sudah tak karuan.

    Selain merintih dan teriak, dia gerakkan tubuhnya dengan liar. Dari tangan meremas sampai membanting kepalanya sendiri. Semuanya liar. Akupun asyik memompa sambil merasakan nikmatnya gesekan. Kadang kocokan cepat, kadang gesekan pelan. Penisku mampu merasakan relung2 dinding vaginanya. Memang beda, janda muda beranak satu ini dibandingkan dengan isteriku yang telah kali melahirkan. Beda juga rasanya dengan Ani yang walaupun juga punya anak satu tapi sudah 30 tahun dan sering dimasuki oleh suaminya dan aku sendiri.

    Aku masih memompa. Masih bervariasi kecepatannya. Nah, saat aku memompa cepat, tiba2 Tini menggerakgerakan tubuhnya lebih liar, kepalanya berguncang dan kuku jarinya mencengkeram punggungku kuatkuat sambil menjerit, benar2 menjerit ! Dua detik kemudian gerakan tubuhnya total berhenti, cengkeraman makin kuat, dan penisku merasakan ada denyutan teratur di dalam sana.

    Ohh nikmatnya.. Akupun menghentikan pompaanku. Lalu beberapa detik kemudian kepalanya rebah di bantal dan kedua belah tangannya terkulai ke kasur, lemas. Tini telah mencapai orgasme ! Sementara aku sedang mendaki. Paaak ooohhhh..? Kenapa Tin ? Ooohh sedapnya ? Lalu diam, hening dan tenang. Tapi tak lama. Sebentar kemudian badannya berguncang, teratur. Tini menangis ! Kenapa Tin ? Air matanya mengalir. Masih menangis. Kaya gadis yang baru diperawani saja. saya berdosa ama Ibu? katanya kemudian Engga apaapa Tin.. Kan Bapak yang mau? Iya .. Bapak yang mulai sih.

    Kenapa Pak ? Jadinya saya engga bisa menahan Aku diam saja. Saya khawatir Pak Sama Ibu ? Bapak engga akan bilang ke siapapun? Juga khawatir kalo kalo ? Kalo apa Tin ? Kalo saya ketagihan Oh jangan khawatir, Pasti Bapak kasih kalo kamu pengin lagi. Tinggal bilang aja? Ya itu masalahnya? Kenapa ? Kalo sering2 kan lama2 ketahuan ..? Yaah harus hati2 dong? kataku sambil mulai lagi menggoyang. Kan aku belum sampai. Ehhmmmmmm reaksinya. Goyang terus. Tarik ulur. Makin cepat. Tini juga mulai ikut bergoyang. Makin cepat.

    Aku merasakan hampir sampai di puncak. Tin Ya Pak Bapak. hampir. sampai ? Teruus Pak? Kalo.. keluar .gimana ? Keluarin..aja Pak Engga. apaapa? Engga.. usah dicabut? Jangan.. pak . aman.. kok? Aku mempercepat genjotanku. Gesekan dinding vaginanya yang sangat terasa mengakibatkan aku cepat mencaki puncak. Kubenamkan penisku dalam2 Kusemprotkan maniku kuat2 di dalam. Sampai habis. Sampai lunglai. Sampai lemas. Beberapa menit berikutnya kami masih membisu. Baru saja aku mengalami kenikmatan luar biasa.

    Suatu nikmat hubungan seks yang baru sekarang aku alami lagi setelah belasan tahun lalu berbulan madu dengan isteriku. Vagina Tini memanggurih?, dan aku bebas mencapai puncak tanpa khawatir resiko. Tapi benarkah tanpa resiko. Tadi dia bilang aman. Benarkah ? Tin Ya .. Pak? Makasih ya benar2 nikmat? Samasama Pak. Saya juga merasakan nikmat? Masa ..? Iya Pak. Ibu benar2 beruntung mendapatkan Bapak? Ah kamu ? Baner Pak. Sama suami engga seenak ini? Oh ya ? Percaya engga Pak. Baru kali ini saya merasa kaya melayanglayang ? Emang sama suami engga melayang, gitu? Engga Pak. Seperti yang saya bilang punya Bapak bagus banget? Katamu tadi.

    Udah berapa lama kamu engga begini ..? Sejak.ehm.. udah 4 bulan Pak? Lho. Katanya kamu udah cerai 5 bulan? Benar ? Trus ? Waktu itu saya kepepet Pak? Sama siapa? Sama tamu. Tapi baru sekali itu Pak. Makanya saya hanya sebulan kerja di panti pijat itu. Engga tahan diganggu terus? Cerita dong semuanya? Ada tamu yang nafsunya gede banget. Udah saya kocok sampai keluar, masih aja dia mengganggu. Saya sampai tinggalin dia. Trus akhirnya dia ninggalin duit, lumayan banyak, sambil bilang saya ditunggu di Halte dekat sini, hari Sabtu jam 10.00.

    Dia mau ajak saya ke Hotel. Kalo saya mau, akan dikasih lagi sebesar itu? Trus ? Saya waktu itu benar2 butuh buat bayar rumah sakit, biaya perawatan adik saya. Jadi saya mau? Pernah sama tamu yang lain ? Engga pernah Pak. Habis itu trus saya langsung berhenti? Kapan kamu terakhirmain ? Ya itu sama tamu yang nafsunya gede itu, 4 bulan lalu. Setelah itu saya kerja jadi pembantu sebelum kesini. Selama itu saya engga pernah?main?, sampai barusan tadi sama Bapak .

    Enak banget barusan kali karena udah lama engga ngrasain yaPak atau emang punya Bapak siip bangethi..hi..? Polos banget anak ini. Aku juga merasakan nikmat yang sangat. Dia mungkin engga menyadari bahwa dia punya vagina yanglegit?, lengketlengket sempit, dan seret.Kamu engga takut hamil sama tamu itu ? Engga. Sehabis saya melahirkan kan pasang aiyudi (maksudnya IUD, spiral alat KB). Waktu cerai saya engga lepas, sampai sekarang.

    Bapak takut saya hamil ya? Aku lega bukan main. Berarti untuk selanjutnya, aku bisa dengan bebas menidurinya tanpa khawatir dia akan hamil. Jam berapa Pak ? Jam 4 lewat 5? Pijitnya udah ya Pak. Saya mau ke belakang dulu? Udah disitu aja? kataku sambil menyuruh dia ke kamar mandi dalam kamarku. Dengan tenangnya Tini beranjak menuju kamar mandi, masih telanjang. Goyang pantatnya lumayan juga. Tak lama kemudian Tini muncul lagi.

    Baru sekarang aku bisa jelas melihat sepasang buah dada besarnya. Bergoyang seirama langkahnya menuju ke tempat tidur memungut BHnya. Melihat caranya memakai BH, aku jadi terangsang. Penisku mulai bangun lagi. Aku masih punya sekitar 45 menit sebelum isteriku pulang, cukup buat satu ronde lagi. Begitu Tini memungut CDnya, tangannya kupegang, kuremas. Bapak pengin lagi, Tin? Ah nanti Ibu keburu dateng , Pak? Masih ada waktu kok? Ah Bapak nih gede juga nafsunya? katanya, tapi tak menolak ketika BH nya kulepas lagi.

    Sore itu kembali aku menikmati vagina legit milik Tini, janda muda beranak satu, pembantu rumah tanggaku.. Hubungan seks kami selanjutnya tak perlu didahului oleh acara pijitan. Kapan aku mau tinggal pilih waktu yang aman (cuma Tini sendirian di rumah) biasanya sekitar jam 2 siang. Tini selalu menyambutku dengan antusias, sebab dia juga menikmati permainan penisku.

    Tempatnya, lebih aman di kamarnya, walaupun kurang nyaman. Bahkan dia mulaiberani? memanggilku untuk menyetubuhinya. Suatu siang dia meneleponku ke kantor menginformasikan bahwa Uci udah berangkat sekolah dan Ade pergi less bahasa Inggris, itu artinya dia sendirian di rumah, artinya dia juga pengin disetubuhi. Terbukti, ketika aku langsung pulang, Tini menyambutku di pintu hanya berbalut handuk. Begitu pintu kukunci, dia langsung membuang handuknya dan menelanjangiku ! Langsung saja kita main di sofa ruang tamu.

  • Ngentot Dengan Teman Kecil

    Ngentot Dengan Teman Kecil


    1589 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Dan kali ini kami akan membagikan Foto Ngentot yang berjudul “Ngentot Dengan Teman Kecil”. Tak perlu menunggu lama langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Mendapat Nikmat Yang Luar Biasa Di Panti Pijat

    Mendapat Nikmat Yang Luar Biasa Di Panti Pijat


    1749 views

  • Cerita Dewasa Suami Bermain Istri Membayar

    Cerita Dewasa Suami Bermain Istri Membayar


    1815 views

    Cerita Seks Terbaru – Mas Aryo berkerja di perusahaan swasta yang bergerak dibidang produksi kayu, sedangkan aku hanya tinggal di rumah. Tetapi aku tidak pernah mengeluh. Aku tetap sabar menjalankan tugasku sebagai ibu rumah tangga sebaik-baiknya. Sebenarnya setiap hari bisa saja Mas Aryo pulang sore hari. Tetapi belakangan ini dia selalu pulang terlambat. Bahkan sampai larut malam.

    Pernah ketika kutanyakan, kemana saja kalau pulang terlambat. Dia hanya menjawab “Aku mencari penghasilan tambahan Rit”, jawabnya singkat.

    Mas Aryo makin sering pulang larut malam, bahkan pernah satu kali dia pulang dengan mulut berbau alkohol, jalannya agak sempoyongan, rupanya dia mabuk. Aku mulai bertanya-tanya, sejak kapan suamiku mulai gemar minum-minum arak. Selama ini aku tidak pernah melihatnya seperti ini. Kadang-kadang ia memberikan uang belanja lebih padaku. Atau pulang dengan membawa oleh-oleh untuk aku dan Rizal anak kami.

    Setiap kali aku menyinggung aktivitasnya, Mas Aryo berusaha menghindari. “Kita jalankan saja peran masing-masing. Aku cari uang dan kamu yang mengurus rumah. Aku tidak pernah menanyakan pekerjaanmu, jadi lebih baik kamu juga begitu”, katanya.

    Aku baru bisa menerka-nerka apa aktivitasnya ketika suatu malam, dia memintaku untuk menjual gelang yang kupakai. Ia mengaku kalah bermain judi dengan seseorang dan perlu uang untuk menutupi utang atas kekalahannya, jadi itu yang dilakukannya selama ini. Sebagai seorang istri yang berusaha berbakti kepada suami, aku memberikan gelang itu. Toh dia juga yang membelikan gelang itu. Aku memang diajarkan untuk menemani suami dalam suka maupun duka.

    Suatu sore saat Mas Aryo belum pulang, seorang temannya yang mengaku bernama Bondan berkunjung ke rumah. Kedatangan Bondan inilah yang memicu perubahan dalam rumah tanggaku. Bondan datang untuk menagih utang-utang suamiku kepadanya. Jumlahnya sekitar sepuluh juta rupiah. Mas Aryo berjanji untuk melunasi utangnya itu. Aku berkata terus-terang bahwa aku tidak tahu-menahu mengenai utang itu, kemudian aku menyuruhnya untuk kembali besok saja.

    Tetapi dengan pandangan nakal dia tersenyum, “Lebih baik saya menunggu saja Mbak, itung-itung menemani Mbak.”

    Aku agak risih mendengar ucapannya itu, lebih-lebih ketika melihat tatapan liar matanya yang seakan-akan ingin menelanjangi diriku.

    “Aryo tidak pernah cerita kepada saya, kalau ia memiliki istri yang begitu cantiknya. Menurut saya, sayang sekali bunga yang indah hanya dipajang di rumah saja” ucap Bondan.

    Aku makin tidak enak hati mendengar ucapan rayuan-rayuan gombalnya itu, Tetapi aku mencoba menahan diri, karena Mas Aryo berutang uang kepadanya. Dalam hati aku berdoa agar Mas Aryo cepat pulang ke rumah, sehingga aku tidak perlu berlama-lama mengenalnya.

    Untung saja tak lama kemudian Mas Aryo pulang. Kalau tidak pasti aku sudah muntah mendengar kata-katanya itu. Begitu melihat Bondan, Mas Aryo tampak lemas. Dia tahu pasti Bondan akan menagih hutang-hutangnya itu. Aku meninggalkan mereka di ruang tamu, Mas Aryo kulihat menyerahkan amplop coklat. Mungkin Mas Aryo sudah bisa melunasi hutangnya. Aku tidak dapat mendengar pembicaraannya, namun kulihat Mas Aryo menunduk dan sesekali terlihat berusaha menyabarkan temannya itu.

    Setelah Bondan pulang, Mas Aryo memintaku menyiapkan makan malam. Dia menikmati sajian makan malam tanpa banyak bicara, Aku juga menanyakan apa saja yang dibicarakannya dengan Bondan. Aku menyadari Mas Aryo sedang suntuk, jadi lebih baik aku menahan diri. Setelah selesai makan, Mas Aryo langsung mandi dan masuk ke kamar tidur, aku menyusul masuk kamar satu jam kemudian setelah berhasil menidurkan Rizal di kamarnya.

    Ketika aku memasuki kamar tidur dan menemaninya di ranjang, Mas Aryo kemudian memelukku dan menciumku. Aku tahu dia akan meminta ‘jatahnya’ malam ini. Malam ini dia lain sekali sentuhannya lembut. Pelan-pelan Mas Aryo mulai melepaskan daster putih yang kukenakan, setelah mencumbuiku sebentar, Mas Aryo mulai membuka bra tipis yang kukenakan dan melepaskan celana dalamku.

    Setelah itu Mas Aryo sedikit demi sedikit mulai menikmati jengkal demi jengkal seluruh bagian tubuhku, tidak ada yang terlewati. Kemudian aku membantu Mas Aryo untuk melapaskan seluruh pakaian yang dikenakannya, sampai akhirnya aku bisa melihat penis Mas Aryo yang sudah mulai agak menegang, tetapi belum sempurna tegangnya.

    Dengan penuh kasih sayang kuraih batang kenikmatan Mas Aryo, kumain-mainkan sebentar dengan kedua belah tanganku, kemudian aku mulai mengulum batang penis suamiku dengan lembutnya. Terasa di dalam mulutku, batang penis Mas Aryo terutama kepala penisnya, mulai terasa hangat dan mengeras. Aku menyedot batang Mas Aryo dengan semampuku, kulihat Mas Aryo begitu bergairah, sesekali matanya terpejam menahan nikmat yang kuberikan kepadanya.

    Mas Aryo kemudian membalas, dengan meremas-remas kedua payudaraku yang cukup menantang, 36B. Aku mulai merasakan denyut-denyut kenikmatan mulai bergerak dari puting payudaraku dan mulai menjalar keseluruh bagian tubuhku lainnya, terutama ke vaginaku. Aku merasakan liang vaginaku mulai terasa basah dan agak gatal, sehingga aku mulai merapatkan kedua belah pahaku dan menggesek-gesekan kedua belah pahaku dengan rapatnya, agar aku dapat mengurangi rasa gatal yang kurasakan di belahan liang vaginaku.

    Mas Aryo rupanya tanggap melihat perubahanku, kemudian dengan lidahnya Mas Aryo mulai turun dan mulai mengulum daging kecil clitorisku dengan nafsunya, Aku sangat kewalahan menerima serangannya ini, badanku terasa bergetar menahan nikmat, peluh ditubuhku mulai mengucur dengan deras diiringi erangan-erangan kecil dan napas tertahan ketika kurasakan aku hampir tak mampu menahan kenikmatan yang kurasakan.

    Akhirnya seluruh rasa nikmat semakin memuncak, saat penis Mas Aryo, mulai terbenam sedikit demi sedikit ke dalam vaginaku, rasa gatal yang kurasakan sejak tadi berubah menjadi nikmat saat penis Mas Aryo yang telah ereksi sempurna mulai bergerak-gerak maju mundur, seakan-akan menggaruk-garuk gatal yang kurasakan.

    Suamiku memang jago dalam permainan ini. Tidak lebih dari lima belas menit aku berteriak kecil saat aku sudah tidak mampu lagi menahan kenikmatan yang kurasakan, tubuhku meregang sekian detik dan akhirnya rubuh di ranjang ketika puncak-puncak kenikamatan kuraih pada saat itu, mataku terpejam sambil menggigit kecil bibirku saat kurasakan vaginaku mengeluarkan denyut-denyut kenikmatannya.

    Dan tidak lama kemudian Mas Aryo mencapai puncaknya juga, dia dengan cepatnya menarik penisnya dan beberapa detik kemudian, air maninya tersembur dengan derasnya ke arah tubuh dan wajahku, aku membantunya dengan mengocok penisnya sampai air maninya habis, dan kemudian aku mengulum kembali penisnya sekian lama, sampai akhirnya perlahan-lahan mulai mengurang tegangannya dan mulai lunglai.

    “Aku benar-benar puas Rit, kamu memang hebat”, pujinya. Aku masih bergelayut manja di dekapan tubuhnya.

    “Rit, kamu memang istriku yang baik, kamu harus bisa mengerti kesulitanku saat ini, dan aku mau kamu membantu aku untuk mengatasinya”, katanya.

    “Bukankah selama ini aku sudah begitu Mas”, sahutku. Mas Aryo mengangguk-angguk mendengarkan ucapakanku.

    Kemudian ia melanjutkan, “Kamu tahu maksud kedatangan Bondan tadi sore. Dia menagih utang, dan aku hanya sanggup membayar setengah dari keseluruhan utangku. Kemudian setelah lama berbicang-bincang ia menawarkan sebuah jalan keluar kepadaku untuk melunasi hutang-hutangku dengan sebuah syarat”, ucap Mas Aryo.

    “Apa syaratnya, Mas?” tanyaku penasaran.

    “Rupanya dia menyukaimu, dia minta izinku agar kamu bisa menemani dia semalam saja”, ucap Mas Aryo dengan pelan dan tertahan.

    Aku bagai disambar petir saat itu, aku tahu arti ‘menemani’ selama semalam. Itu berarti aku harus melayaninya semalam di ranjang seperti yang kulakukan pada Mas Aryo. Mas Aryo mengerti keterkejutanku.

    “Aku sudah tidak tahu lagi dengan apalagi aku harus membayar hutang-hutangku, dia sudah mengancam akan menagih lewat tukang-tukang pukulnya jika aku tidak bisa membayarnya sampai akhir pekan ini”, katanya lirih.

    Aku hanya terdiam tak mampu mengomentari perkataannya itu. Aku masih shock memikirkan aku harus rela memberikan seluruh tubuhku kepada lelaki yang belum kukenal selama ini. Sikap diamku ini diartikan lain oleh Mas Aryo.

    “Besok kamu ikut aku menemui Bondan”, ujarnya lagi, sambil mencium keningku lalu berangkat tidur. Seketika itu juga aku membenci suamiku. Aku enggan mengikuti keinginan suamiku ini, namun aku juga harus memikirkan keselatan keluarga, terutama keselamatan suamiku. Mungkin setelah ini ia akan kapok berjudi lagi pikirku.

    Sore hari setelah pulang kerja, Mas Aryo menyuruhku berhias diri dan setelah itu kami berangkat menuju tempat yang dijanjikan sebelumnya, rupanya Mas Aryo mengantarku ke sebuah hotel berbintang. Ketika itu waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 20.00 malam. Selama hidup baru pertama kali ini, aku pergi untuk menginap di hotel.

    Ketika pintu kamar di ketuk oleh Mas Aryo, beberapa saat kemudian pintu kamar terbuka, dan kulihat Bondan menyambut kami dengan hangatnya, Suamiku tidak berlama-lama, kemudian ia menyerahkan diriku kepada Bondan, dan kemudian berpamitan.

    Dengan lembut Bondan menarik tanganku memasuki ruangan kamarnya. Aku tertunduk malu dan wajahku terasa memerah saat aku merasakan tanganku dijamah oleh seseorang yang bukan suamiku. Ternyata Bondan tidak seburuk yang kubayangkan, memang matanya terkesan liar dan seakan mau melahap seluruh tubuhku, tetapi sikapnya dan perlakuannya kepadaku tetap tenang, sehingga dikit demi sedikit rasa grogi yang menyerangku mulai memudar.

    Bondan menanyakan dengan lembut, aku ingin minum apa. Kusahut aku ingin minum coca-cola, tetapi jawabnya minuman itu tidak ada sekarang ini di kamarnya, kemudian dia mengeluarkan sebotol sampagne dari kulkas dan menuangkannya sedikit sekitar setengah sloki, kemudian disuguhkannya kepadaku, “Ini bisa menghilangkan sedikit rasa gugup yang kamu rasakan sekarang ini, dan bisa juga membuat tubuhmu sedikit hangat. Kulihat dari tadi kelihatannya kamu agak kedinginan”, ucapnya lagi sambil menyodorkan minuman tersebut.

    Kuraih minuman tersebut, dan mulai kuminum secara dikit demi sedikit sampai habis, memang benar beberapa saat kemudian aku merasakan tubuh dan pikiranku agak tenang, rasa gorgi sudah mulai menghilang, dan aku juga merasakan ada aliran hangat yang mengaliri seluruh syaraf-syaraf tubuhku.

    Bondan kemudian menyetel lagu-lagu lembut di kamarnya, dan mengajakku berbincang-bincang hal-hal yang ringan. Sekitar 10 menit kami berbicara, aku mulai merasakan agak pening di kepalaku, tubuhkupun limbung. Kemudian Bondan merebahkan tubuhku ke ranjang. Beberapa menit aku rebahan di atas ranjang membuatku mulai bisa menghilangkan rasa pening di kepalaku.

    Tetapi aku mulai merasakan ada perasaan lain yang mengalir pada diriku, ada perasaan denyut-denyut kecil di seluruh tubuhku, semakin lama denyut-denyut tersebut mulai terasa menguat, terutama di bagian-bagian sensitifku. Aku merasakan tubuhku mulai terangsang, meskipun Bondan belum menjamah tubuhku.

    Ketika aku mulai tak kuasa lagi menahan rangsangan di tubuhku, napasku mulai memburu terengah-engah, payudaraku seakan-akan mengeras dan benar-benar peka, vaginaku mulai terasa basah dan gatal yang menyengat, perlahan-lahan aku mulai menggesek-gesekkan kedua belah pahaku untuk mengurangi rasa gatal dan merangsang di dalam vaginaku. Tubuhku mulai menggeliat-geliat tak tahan merasakan rangsangan seluruh tubuhku.

    Bondan rupanya menikmati tontonan ini, dia memandangi kecantikan wajahku yang kini sedang terengah-engah bertarung melawan rangsangan, nafsunya mulai memanas, tangannya mulai meraba tubuhku tanpa bisa kuhalangi lagi. Remasan-remasan tangannya di payudaraku membuatku tidak tahan lagi, sampai tak sadar aku melorotkan sendiri pakaian yang kukenakan. Saat pakaian yang kukenakan lepas, Mata Bondan tak lepas memandangi belahan payudaraku yang putih montok dan yang menyembul dan seakan ingin loncat keluar dari bra yang kukenakan.

    Tak tahan melihat pemandangan indah ini, Bondan kemudian menggumuliku dengan panasnya sembari tangannya mengarah ke belakang punggungku, tidak lebih dari 3 detik, kancing bra-ku telah lepas, kini payudaraku yang kencang dan padat telah membentang dengan indahnya, Bondan tak mau berlama-lama memandangiku, dengan buasnya lagi ia mencumbuiku, menggumuliku, dan tangannya semakin cepat meremas-remas payudaraku, cairan vaginaku mulai membasahi celana putihku.

    Melihat ini, tangan bondan yang sebelahnya lagi mulai bermain-main di celanaku tepat di cairan yang membasahi celanaku, aku merasakan nikmat yang benar-benar luar biasa. Napasku benar-benar memburu, mataku terpejam nikmat saat tangan Bondan mulai memasuki celana dalamku dan memainkan daging kecil yang tersembunyi di kedua belahan rapatnya vaginaku.

    Bondan memainkan vaginaku dengan ahlinya, membuatku terpaksa merapatkan kedua belah pahaku untuk agak menetralisir serangan-serangannya, jari-jarinya yang nakal mulai menerobos masuk ke liang tubuhku dan mulai memutar-mutar jarinya di dalam vaginaku. Tak puas karena celana dalamku agak mengganggu, dengan cepatnya sekali gerakan dia melepaskan celana dalamku. Aku kini benar-benar bugil tanpa tersisa pakaian di tubuhku.

    Bondan tertegun sejenak memandangi pesona tubuhku, yang masih bergeliat-geliat melawan rangsangan yang mungkin diakibatkan obat perangsang yang disuguhkan di dalam minumanku. Dengan cepatnya selagi aku masih merangsang sendiri payudaraku, Bondan melepaskan dengan cepat seluruh pakaian yang dikenakan sampai akhirnya bugil pula. Aku semakin bernafsu melihat batang penis Bondan telah berdiri tegak dengan kerasnya, Besar dan panjang.

    Dengan cepat Bondan kembali menggumuliku dengan benar-benar sama-sama dalam puncak terangsang, aku merasakan payudaraku diserang dengan remasan-remasan panas, dan.., ahh.., akupun merasakan batang penis Bondan dengan cepatnya menyeruak menembus liang vaginaku dan menyentuh titik-titik kenikmatan yang ada di dalam liang vaginaku, aku menjerit-jerit tertahan dan membalas serangan penisnya dengan menjepitkan kedua belah kakiku ke arah punggungnya sehingga penisnya bisa menerobos secara maksimal ke dalam vaginaku.

    Kami bercumbu dengan panasnya, bergumul, setiap kali penis Bondan mulai bergerak masuk menerobos masuk ataupun saat menarik ke arah luar, aku menjepitkan otot-otot vaginaku seperti hendak menahan pipis, saat itu aku merasakan nikmat yang kurasakan berlipat-lipat kali nikmatnya, begitu juga dengan Bondan, dia mulai keteteran menahan kenikmatan tak bisa dihindarinya. Sampai pada satu titik saya sudah terlihat akan orgasme, Bondan tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dengan hentakan2 penisnya yang dipercerpat.. akhirnya kekuatan pertahananku ambrol.. saya orgasme berulang-ulang dalam waktu 10 detik.. Bondan rupanya juga sudah tidak mampu menahan lagi serangannya dia hanya diam sejenak untuk merasakan kenikmatan dipuncak-puncak orgasmenya dan beberapa detik kemudian mencabut batang penisnya dan tersemburlan muncratan-muncratan spermanya dengan banyaknya membanjiri wajah dan sebagian berlelehan di belahan payudaraku. Kamipun akhirnya tidur kelelahan setelah bergumul dalam panasnya birahi.

    Keesokan paginya, Bondan mengantarku pulang ke rumah. Kulihat suamiku menerimaku dengan muka tertuduk dan berbicara sebentar sementara aku masuk ke kamar anakku untuk melihatnya setelah seharian tidak kuurus.

    Setelah kejadian itu, aku dan suamiku sempat tidak berbicara satu sama-lain, sampai akhirnya aku luluh juga saat suamiku minta maaf atas kelakuannya yang menyebabkan masalah ini sampai terjadi, tetapi hal itu tidak berlangsung lama, suamiku kembali terjebak dalam permainan judi. Sehingga secara tidak langsung akulah yang menjadi taruhan di meja judi. Jika menang suamiku akan memberikan oleh-oleh yang banyak kepada kami. Tetapi jika kalah aku harus rela melayani teman-teman suamiku yang menang judi. Sampai saat ini kejadian ini tetap masih berulang. Oh sampai kapankah penderitaan ini akan berakhir.

  • Ngentot Dengan Guruku SMA ku dulu

    Ngentot Dengan Guruku SMA ku dulu


    1705 views

  • Ngentot Dengan Orang Berkulit Hitam, Kontolnya Besar Bener!!!

    Ngentot Dengan Orang Berkulit Hitam, Kontolnya Besar Bener!!!


    1785 views

  • Rina Kikukawa Bermain Seks Toys Dengan Teman kantor

    Rina Kikukawa Bermain Seks Toys Dengan Teman kantor


    1552 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya.

  • Cerita Dewasa Selingkuh Dengan Tetangga Komplek

    Cerita Dewasa Selingkuh Dengan Tetangga Komplek


    2304 views

    Cerita Seks Terbaru – Saat ini aku tinggal di komplek di kawasan Jakarta, kurang lebih ada 150 kepala rumah tangga, ada satu rumah yang mana sangat asri ditempati oleh keluarga pak Okta dia adalah seorang pengusaha, dan ada yang namanya Mbak Aning paling terkenal bila memakai pakaian yang minim dan berani apalagi belahan dadanya yang sering terlihat jika dia jongkong.

    Yang lebih gile lagi kalau dia tahu sang Bapak ada dan ngelirik doi , secara sengaja dia pamerin CD nya yang sumpah jembutnya sebagian betebaran nongol keluar dari pinggiran CD-nya . Bulan lalu , rumah aku yang ketiban rejeki ngadain arisan , so pasti aku pura -pura repot bantuin bokin nyiapin segalanya , tau dong aku musti tampil keren abis , jeans Versace dan baju gombrong Guess sengaja aku lepas kancing atasnya , biar sexy katanya .

    Bener aja , aku liat si Mbak Aning duduk dipojokan menghadap kamar kerja aku yang pintunya aku buka setengah aja . Sambil menghadap komputer secara nyamping aku bisa melihat kearah ruang keluarga , khususnya kearah doi duduk . Sundel banget , doi sore itu pakai rok mini hitam kontras dengan kulitnya dan pakai baju beige yang ketat , tapi bahannya alus banget.

    Aku masa bodo deh denger ibu – ibu berkicau yang penting aku bisa liat terus Mbak Aning yang sesekali juga ngelirik aku , kalau bertatapan aku senyum doi juga dong . Mulailah doi buka jepitan pahanya , asli coy celana dalemnya yang krem keliatan , tengahnya keliatan item pasti karena jembutnya yang lebat , dan duile itu jembut gimana sih koq pada berurai keluar .

    Tiba – tiba doi ngedipin aku , terus aku bales ngedip sambil julurin lidah , eh dia malah senyum senyum dan sambil meremin matanya seperti orang kalau lagi keasyikan di toi . Aku makin nekad , sekarang aku ngadep kedia sambil ngangkang dan secara atarktif aku usap-usap kontol aku dari luar celana , terus aku kasih kode supaya dia menuju kamar mandi , belagak kencing lah .

    Doi ngangguk , terus dia samperin bokin bilang mau numpang kekamar mandi . Aku dan doi tahu banget , dikamar mandi luar masih dipakai sama ibu Agus yang gendut dan beser melulu .

    ” Mas , ini ibu Aning mau numpang kekamar mandi yang disini ” bini aku dengan polos ngajakin doi kekamar mandi yang ada diruang kerja aku . ” Ya nih Pak Luki , abis kamar mandinya masih lama rasanya dipakai Ibu Agus ”

    ” Numpang ya , abis udah enggak tahan kebanyakan minum ” biasalah doi basa-basi biar enak dikupingnya bokin .

    ” Silahkan Bu , tapi enggak papa khan saya nerusin kerja dikomputer , maklum Bu belum jadi pengusaha seperti Pak Okta ”

    ” Ah Pak Luki bisa aja ” kata doi sambil nyelonong kekamar mandi aku . Dasar otaknya juga pinter dalam hal berselingkuh , doi buka pintu kamar mandi setengah dan bilang ” Pak Luki , ledengnya rusak ya ? ” bokin aku masih ada lagi disitu .

    ” Mas coba liat dulu deh , bantuin Ibu Aning , malu-maluin aja kamar mandinya ” bokin aku setengah ngomel . ” Biar dibantu sama Mas Luki ya Bu , dia yang sering pakai kamar mandi itu ” terus bokin balik lagi kekamar tengah , soalnya bokin musti tanggung jawab dong sama rakyat arisannya .

    Dengan belagak males – malesan aku berdiri , eits kontol aku masih ngaceng lagi , ah cuek deh . Mbak Aning ngelirik juga dan secara refleks doi ngeraba selangkangannya , anjir….terang aja itu tenda celana aku makin tinggi ,

    “Hayo , celananya kenapa tu” dia berbisik waktu aku masuk kekamar mandi . “Kamu sih bikin aku horny , jadi aku yang sengsara deh , mana pakai jean lagi ” aku nekad ngomong gitu sambil ngeraba paha mulusnya.

    Gilanya doi bukannya marah malah bilang ” Ya , kalau dibagian itu sih belum asyik ” ” Abis yang mana dong kalau asyik ” aku masih setengah berbisik menyelusurin pahanya kearah memeknya yang bejembut gila .

    ” Nah yang itu baru asyik , kamu juga kalau saya gituin juga asyik lah ” gantian doi yang ngelus kontol aku dari luar sambil coba – coba buka retsleitingnya . Busyet gila juga ini perempuan , mana bau Isei Miyakenya merangsang banget .

    Aku enggak tahan , ” Mbak ngentot yuk ” kata aku edan-edanan . ” Ayo , kapan dong , mending berani lagi ” tangannya sekarang udah masuk kedalam jeans aku dan mulai narikin halus kontol aku .

    ” Eh , siapa takut apalagi kalau ngentotnya bareng Mbak ” aku sekarang udah berhasil masukin jari kedalam memeknya yang basah dan lembab . ” Besok ya , kekolam renang Ancol , jam 10 ” Babi banget nih si Mbak , kenapa kekolam renang sih , emangnya aku kecebong .

    Besok jam 10 kurang seperempat aku udah stand by diparkiran kolam renang Ancol , aku telepon dia dengan no yang dikasih kemarin secara rahasia .

    ” Mbak , aku udah sampe nih , kamu dimana ” aku rada was was juga kalau doi enggak dateng .

    ” Ini aku baru mau masuk Ancol , tungguin ya , kontolnya udah ngaceng lagi belum ” sialan ngetest aku kali , tapi koq kedengarannya rame banget sih ada yang cekikikan dibelakangnya . Mati aku , jangan – jangan aku mau dijebak , siapa tau dia bawa bokin aku juga .

    ” Kamu sama siapa sih , koq rame banget , aku jadi bisa enggak ngaceng lagi nih ”

    ” Janjinya gimana sih , katanya mau ML eh kamu bawa orang lain ” setengah kesel aku ngomong ditelpon .

    ” Pasti deh janjinya , pokoknya asyik banget kamu nantinya ” dia ngalemin aku . Enggak sampai 10 menit , mobil Honda putihnya mendarat persis disamping mobil aku . ” Surprise , nah ketauan ya enggak ngajak – ngajak kita ” suara 2 Ce temennya Aning teriak bareng .

    Waduh pucet banget aku , karena ternyata yang diajak juga tetangga aku , Mbak Nara bininya pak Joko dan Mbak Ita bininya pak Raja . Salah tingkah abis aku .

    ” Eh , kaget ya , take it easy aja , khan udah kenal , asyik-asyik aja deh pak Luki , eh kalau diluar Mas Luki dong ” Mbak Ita yang mungil dan putih ( persis banget Kris Dayantie ) itu nyerocos aja membuat suasana jadi enggak tegang .

    ” Enggak deh kita bilangin sang istri ” si Nara yang body dan facenya seperti Dian Nitami nambahin , ya aku makin ngerasa siep banget dong . Tapi kewaspadaan tetap dipertahankan jangan lengah man .

    Setelah basa basi bentar , ” Udah ya , pokoknya enggak ada yang boleh tahu selain kita – kita ya Mas ” Nara sekarang yang membuat aku makin PD .

    ” Pokoknya enjoy aja deh , kita bertiga udah kompak berat lho ” Aning tanpa sungkan ngegandeng aku menuju loket .

    ” Khan aku yang janjian sama Mas Luki , elo pada jangan ngiri ya , entar juga kebagian ” . Kepala jalan sekarang si Nara , doi pesen kamar ganti dan bilas keluarga . Sekalian pesan ban renang 2 buah yang akude banget .

    Ampun , ide apalagi sih . Seolah kita sekeluarga enteng aja mereka ngajak aku masuk bareng keruang ganti dan bilas . Denngan tenang mereka buka rok , baju dan terus BH , sialan mereka tenang aja seolah aku enggak ada disitu .

    Gila aja kalau aku enggak ngaceng liat Aning , Nara dan Ita yang umurnya sekitar 30 an pada memamerkan bodynya .

    ” Eh , Mas Luki mau berenang atau mau nonton kita streap tease ” kata si Ita sambil buka BH putih transparantnya . ” Ya terang mau berenang dong , tapi aku maunya sih bilas dulu ah , masak langsung berenang ” aku akal – akalan supaya mereka juga mau berbulat ria , tanggung amat baru liat toket dan setengah body .

    Aku buka baju dan celana , begitu tinggal CD mereka teriak bareng ” Asyik ya , udah ngaceng ” ” He eh abis kalian sih begitu merangsang dan mempesona ” kata aku sembarang siap – siap mau buka CD aku .

    ” Ah enggak fair nih , masak jadi aku duluan yang telanjang , barengan dong jadi aku enggak malu ” ” Hu…maunya tuh , ya Aning kamu khan yang punya ide , kamu dulu dong…mana jembutnya aduh udah pada keluar tu ” kata si Ita sambil narikin jembutnya Aning yang nongol terus dari pinggiran CD .

    ” Aku sih Ta prinsip , sekali buka celana pantang kalau enggak di……”

    ” Joss !!!!! ” Ita dan Nara seperti koor nerusin apa maunya si Aning .

    ” Ia deh , aku juga malu khan kalau keluar kamar ganti nanti swempaknya ada tenda mancung “. Cari pembenaran dong .

    ” Bisa bubar orang dikolam nanti , elo pada mau ya aku jadi tontonan ” aku belagak memelas sambil nunjukin si Monas. Supaya enggak kaku , aku datengin si Aning yang masih berdiri dekat gantungan baju , aku peluk doi dengan kedua tangan dibagian pantatnya , aku cium bibirnya ala French kissing , lidah saling ketemu .

    ” Wow , nafsu nih ya ” si Ita ngeledek . Asyik banget deh pantat si Aning yang nonggeng aku remes – remes , tempelin abis mekinya dengan kontol aku , Aning langsung horny pingggangnya digoyang yang otomatis mekinya berputar diatas kontol aku .

    Sekitar 3 menit adegan itu aku pertahankan , sebenarnya aku udah nafsu banget mau langsung masukin kontol aku kememeknya Aning yang aku yakin udah basah . Sabar cing aku musti cool dong , pasang strategi soalnya masih ada 2 nonok lain menanti .

    Perlahan aku melorot , dengan tetap mata memandang dia tangan aku pindah berputar meremas perlahan toketnya yang pentilnya relatif masih belum gede . ” Eh elo jangan ngiri , sementara belum dapat giliran elo pada meremas sendiri aja dulu ” masih sempat juga Aning ngeledek temannya yang terpana melihat aku yang sambil meremas toketnya sambil usaha jongkok depan dia , pakai gigi aku tarik perlahan CD nya .

    ” Enak ya Can remasannnya Mas Luki ? ” Nara bertanya tanpa arah karena aku tau dia juga tanpa sadar meremas dan memilin pentil toketnya . ” Kita suruh buka sendiri ya ” Ita protes narik sedikit CDnya sambil tangannya ngobel memeknya sendiri .

    ” Sini dong sayang , tangan aku enggak sampe kalau elo pada jauh – jauh ” Aku enggak bisa ngomong panjang lagi karena Aning narik kepala aku kearah nonoknya minta dijilat , setelah CDnya melorot sampai dengkul kakinya .

    Anjir….kesampean juga aku jilatin dan rasain nonoknya Aning yang jembutnya gilaaaaaa !!!!! Itilnya agak gembung , merah banget , aku tahu setelah berupaya keras menepis bulu jembutnya . Sejenak ruang ganti sunyi

    Sambil ngejokil abis liang kenikmatannya Aning aku solider untuk pelorotin CD nya Nara dan Ita barengan , dan inilah pemandangan matanya pemirsa sekalian : Aning , toketnya 34 bentuknya bagus banget , pentilnya agak gede kecoklatan , kulit seluruh bodynya coy kuning kencang mengkilat , bagian pantat ada sedikit selulit , jembutnya…khan udah tau elo pada en bulu keteknya idem ditto.

    Yang jelas enggak rapi , serabutan menutup semua bagian memeknya mendekati puser . Sambil ngedorong pantatnya kedepan supaya lidah aku bisa lebih dalam masuk kelobang nonoknya , dia terus mendesah , kaki kananya ngegesek pelan kontol aku dari luar CD , sambil usaha masuk dari samping CD .

    Nara , yang aku pelorotin pakai tangan kanan , toketnya gede agak panjang seperti pepaya , kulitnya sawo matang , maklum Jawa Solo sepertinya , bulu ketek anti cukur , serabutan disekitar susunya yang 36 .

    Pentilnya agak masuk kedalam . Pahanya kencang , tinggi sekitar 170cm , jembutnya keriting rapi , diatur sekitar lobang nonoknya ( Sering berbikini kali..) Lobang nonoknya memanjang , dibawah lipatan perut ada bekas jahitan Caesarnya . Doi terus meremas susunya sambil liatin tangan aku yang lagi berusaha nurunin CD pinknya .

    Supaya cepat , doi ikut ngebantu nurunin CDnya . Ita , siimut , tinggi sekitar 158 lah , jembutnya paling jarang jadi bagian dalam memeknya yang merah muda gampang keliatan , toketnya kecil kenceng ukuran 32 , perutnya rata , paling kalem keliatannya tapi tangannya aktif terus megangin bokongnya sendiri , jangan – jangan doi paling hobby dibol dari belakang .

    Ngimpi apa aku liat tetangga aku pada telanjang bulet , elo elo yang belum ada pengalaman maen sama bini orang , aku anjurin deh elo cari mereka bertiga , enggak resek , berpengalaman dan tahu penuh apa enaknya ML .

    Kalau mau orgy cari yang sehati , kompak istilahnya dan enggak egoist , artinya mereka berupaya menikmati SEX sepenuhnya tanpa ada rasa sungkan , rilex dan terbuka . Hal ini juga aku buktikan sebelumnya dengan 2 sahabat mahasiswi yang kompak , tapi ya kita harus konsider atas kebutuhan jajannya lah , jangan merki .

    Kurang yakin kemampuan ya modalin VIAGRA yang paling mahal Rp. 150.000 / pil 100 mg . ” Ya kamu pada mandi dulu deh dishower ” kata aku pelan , sambil menjilat sisa juicenya Aning yang ada disekitar bibir aku .

    Aning enggak bereaksi , dia nuntun aku ketempat duduk , pas aku duduk dia jongkok didepan aku dan brebet dia tarik CD aku , dia pandangin seluruh kostruksi kontol aku , enggak pakai komentar yang basi seperti cerita bokep yang lain ,

    ” Aduh gede amat kontolnya , atau sok ngebandingin sama kontol Co yang lain , itusih kuno , tipu….!!! Jangan mau elo dibohongin sama yang bikin cerita , itukan cuma kebanggaan semu , yang penting gocekannya bukan gedenya , emangnya mau modal berat aja…tipuuuuu……”

    ” Jangan kelamaan Can , langsung maenkan , tunjukan kecanggihannya , apa perlu aku nih yang terjun ” Nara sewot ngeliatin Aning yang masih memandang kontol aku sambil ngurut dari arah palkon kepangkalnya , tanpa komentar sambil tangan kirinya kasih kode enggak perlu , langsung kontol aku mulai dijilatin perlahan .

    Seluruh kepala kontol aku ( helmnya ) dijilat berputar , doi tau bagian yang paling enak yaitu dibagian bawah Palkon sekitar sambungannya . Cairan bening aku dijilatin sambil matanya memandang arah mata aku , seolah butuh pengakuan atau komentar Aku cuma bisa angkat 2 jempol , bravo go ahead Can .

    Selanjutnya cepet banget lidahnya bergeser enggak berhenti menari disekitar batang kontol , begitu dikemot kedalam mulutnya yang memang sexy dia keluarin cadangan ludahnya , jadi rasanya kontol aku berenang didalam air ludah , enggak ada rasa gigi Cing , belajar dari banci Taman Lawang kali .

    Aku udah seperti kura – kura yang dibalik , kaki aku kelayapan , aku tumpangin diatas pundaknya sambil kalau aku udah enggak tahan kepala si Aning aku bekep abis sama paha aku . ” Nara – Ita sini dong , aku mau nih megangin tetek dan nonok kamu

    ” Enggak sampai 2 kali order mereka langsung nyamperin aku dan Aning . Si Nara nyodorin susu pepayanya minta aku isap dan siimut Ita ngangkat kaki sebelah keatas bangku , berdiri disamping aku dan minta dirojok nonoknya dengan telunjuk aku yang masih bebas karena belum ada order .

    Aku pegang nonoknya yang merah sudah rada becek , maklum turunan Cina , begitu telunjuk aku masuk dia yang gerakin pinggulnya maju mundur kaya lagi ngentot aja gayanya . Doi merem melek ngerasain bulu – bulu yang ada ditangan aku , tangannya ngusap pentil susu aku secara beraturan .

    Bibirnya ngejilatin bagian dalam kuping aku yang rada caplang , kadang ngemut juga bagian gelambir telinga ogud , terus berbisik supaya enggak kedengaran sama yang lain ” Mas Luki , pejunya jangan diabisin semua ya , kamu mau enggak ngerasain bokongnya Ita ” …Busyet bener khan doi doyan dibool , buktinya begitu aku pindahin jari kelobang pantatnya udah rada longgar , gila kali pak Raja , doyan bener sodomi bokinnya yang imut .

    Aku cuma ngangguk dan nyodorin bibir aku buat ngerasain juga ciumannya si Ita . Wangi banget deh si Ita , bau Kenzonya makin ngerangsang aku . Biar adil nonoknya Nara yang jembutnya rapi aku rojok juga ,

    Masih agak kering tapi mantap itilnya tebal , karena ngerasa agak dicuekin kali , enggak sabar si Ita sekarang jongkok dibelakang Aning , tangan kanannya ngelus tetek dan pentilnya Aning dan tangan kirinya berusaha ngobok – ngobok nonoknya Aning yang makin basah , soalnya aku liat kadang – kadang si Ita jilatin jarinya yang basah berlendir , apalagi kalau bukan juicenya Aning yang asyik banget rasanya .

    Aning makin asyik aja nyepong aku , badannya menggeliat – geliat karena keasyikan dikobel Ita , aku tau terkadang Ita masukin telunjuknya kedalam pantat Aning , entar aku timpa juga deh boolnya Aning , aku berandai andai .

    Aku cuma bisa teriak kecil ” Ngentot…..gila ngentot enak bener sama kamu pada , Aning uhhhh…uhhhh….abis ini aku entotin elo ya , aku nggak mau ngentotin kamu dari belakang , aku mau ngentot sambil terus ngeliatin nonok kamu yang jembutnya gila..”

    ” Nara , aku mau ngentotin kamu sambil duduk biar aku bisa terus meres tetek kamu yang sexy banget ” aku ngomong terus ngaco .

    ” Ta , aku ngentotin kamu dari belakang ya Ta , aku pengen ngentot dilobang pantat Ta , abis elo sexy banget sih goyangnya ” Elo aku saranin deh kalau lagi ngentot musti sering – sering ngomong yang vulgar ,

    Ce jenis apapun makin nafsu dengernya , dan elo aku jamin makin nafsu kalau Ce yang bukan Cabo atau Pecun teriak ngomong vulgar juga . Wuih ai jamin dah….. ” Mas Luki , nanti pejunya buat Nara juga ya , jangan disemprot semua kemulutnya Aning ” Nara sambil narik perlahan rambut aku juga turut berharap dengan memandang nafsu kerah kontol aku yang udah abis dikemot Aning .

    ” Terus aku kebagian apa dong , aku mau juga dong ngerasain pejunya Mas Luki ” Ita protes ke Nara pura – pura belum minta jatah dari aku . Enggak tahan aku tarik kontol aku yang enggak begitu gede dari mulutnya Aning , aku dudukin si Nara kebangku , aku kangkangin pahanya yang juga seperti si Dian Nitami , penasaran aku sih mau liat dalemnya .

    Aku jilat itilnya yang udah rada ngegelambir , gile cing juicenya asyik banget rasanya , banyak banget dan meleleh ke bagian lobang pantatnya .

    Tanggung aku jilat sekalian lobang pantatnya yang berwarna coklat , yang didalamnya masih juga bejembut . Aning bantuin ngisepin teteknya Nara , tangannya ikut bantu ngedorong kepala aku supaya makin masuk ngejilatin nonoknya Nara yang rapi tercukur jembutnya .

    ” Ah gila Aningaaaa…….Mas Luki enak banget ya jilatannya , aduh mama…..mama….aku ndak tahan nih ,…..Aning elo apain sih pentil aku….enakkkkkk Can….” Nara meronta – ronta yang membuat toketnya bergelantungan kekiri dan kekanan , pemandangan semakin horny cing .

    Eh kemana si imut Ita , doi kalem aja , pantat aku diangkat pelan sampai ketinggiannya sejajar kepala aku yang berada didaerah selangkangan Nara , doi duduk menyelinap melalui selangkangan aku sekarang jadi duduk menghadap kontol aku yang terayun bebas .

    Cepat dan tangkas dia hisap kontol aku dengan mulutnya yang mungil , maju mundur berupaya menelan habis seluruh batang kontol aku . Sesekali dia pindah mengulum biji peler aku yang jembutnya lumayanlah , wuih cing asyik banget…

    Saking imutnya seprti kancil dia menyelinap melalu selangkangan bergerak menuju arah belakang , dia remas – remas pantat aku.. Aku kaget , tiba tiba ada rasa aneh geli – geli asyik dilobang pantat aku yang sedikit berjembut ,….ih apaan sih … Anjir …..rupanya lidahnya Ita yang menari disekitar lubang pantat yang kadang – kadang dia coba julurin masuk .

    Nah sekarang aku enggak heran kenapa Homo doyan dimonon , rupanya emang enak kalau bool kita dimasukan sesuatu .

    “Ta…..terus Ta….entar gantian deh aku jilatin anus kamu yang merah jambu…..terus Ta…asyik…, enak gila…..” aku sejenak melupakan tugas ngejilatin nonoknya Nara .

    ” Mas Luki….Nara hampir nih….lagi dong jilatin….tanggung dikit lagi Mas…aduh tega ya….” Nara mengharap aku bertindak . Langsung aku sosor lagi nonoknya , aku jilat abis lelehan juicenya yang mengarah kelobang pantatnya , aku jilat terus …menuju bolnya dan Nara makin menggeliat – geliat seperti ayam yang dipotong tanggung .

    ” Mas…..entotin aku dong , sebentar aja deh pasti keluar ” Nara mengangkat kepala aku sambil berharap benar . Gua bertindak gentle dong , jangan buat dia kecewa , secara berlutut aku pegang batang kontol aku yang masih basah karena campuran ludahnya Aning dan Ita .

    Ita sigap pindah tempat disisi kiri Nara , sementara si Aning tetap pada posisinya dikanan Nara sambil terus meremas toket pepayanya Nara . Kesemuanya kelihatan menanti apa yang akan terjadi , ” Aning – Ita , aku ngentotin Nara duluan bukan berarti elo pada aku nomor duakan , aku janji deh elo semua satu persatu akan aku entotin juga ”

    ” Okay Mas , buat kita enggak ada masalah yang penting kita bener – bener ML ” Aning memberi semangat . Aku salut abis sama si Aning , solidaritasnya tinggi , tidak egois , pantas dia jadi kepala gang .

    ” Ya Mas Luki , khan Mas Luki nantinya bisa ganti namanya jadi Mas Cipto ( Cicip roto ) ” si Ita ikut nimpalin . Perlahan aku arahin kontol aku yang bentuknya agak mengarah kekiri kepalanya , enggak sulit masukin nonoknya Nara , tapi buat menghargai doi aku pura – pura merasa susah dong .

    Blebessss……gile cing , emang bener ngentot tu enak banget . Aku tolak pinggang pakai tangan kiri , kontol aku yang 15 cm maju – mundur terus , meliuk kiri kanan , berputar mencari itil dan G spotnya Nara ……….

    ” Mas Luki ,……ya..ya…yang disitu yang marem Mas ” Nara bergetar , semua bagian bodynya yang enak – enak ada yang bertanggung jawab , nonok – toket kiri dan kanan , lobang pantat ada koordinator lapangannya ( KorLap ) ” Enak ya kontolnya Mas Cipto ..eh Mas Luki ….,…terus Nar ..goyang terus Nar…nikmatin abis…jangan ditahan – tahan

    ” Aning tetap memilin pentilnya Nara sambil matanya nafsu melihat kontol aku yang bekerja dimemeknya Nara .

    ” Ayo terus Mas Luki …bikin si Nara puas ,…sini dong tangannya yang satu ” Aning bernasehat sambil minta jatah dirojer nonoknya . Kalau mau jujur seharusnya aku musti muasin Aning duluan , disamping memang target utamanya khan dia tadinya , enggak pakai dua kali lagi aku masukin jari tengah aku kedalam nonoknya yang sudah semakin basah .

    ” Aghhhhhh….agh……. aku dapet Can…aku dapet Ta……, Mas….ini ya Mas rasanya enaknya ngentot ” Nara makin mengelinjang . ” Mas….nanti lagi ya….Massss…….asu….asu. ….peline kui lho Mas…, maremmmmmm” hu…keliatan aslinya deh si Nara , keluar Jawanya .

    Aku tancep lebih dalam kontol aku , tanpa gerakan lagi aku pendam habis….dan emang bener enaknya Ce Solo , tau enggak lo…tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang berputar – putar cepat dibagian kepala dan batang ..

    ” Aduh..aduh apaan nih Nar , aduh…gila asyik – asyik….” aku senyum sambil terus tancepin kontol aku . ” Nah , baru tau dia …makanya jangan main – main sama Ce Solo ” Nara nyubit perut aku sambil senyum lebar ngeledek .

    Perlahan aku tarik keluar kontol aku yang masih ngaceng abis , keliatan makin berurat kayaknya . ” Waduh Aning , enggak salah deh kita janjian sama Mas Luki ” kata Nara sambil balik meres toketnya Aning dan Ita .

    ” Bener ya Nar , enak banget ya ngentotnya….ih kamu keringetan banget deh ” Ita melap keringat disekitar leher sampai perutnya Nara .

    ” Hayo ,sekarang siapa nih yang bertanggung jawab mengeluarkan peju aku ” dengan pura – pura marah aku liat kearah Aning . Soalnya seperti aku bilang , Aning adalah target utama , jadi dia musti tau dong . Elo ngebayangi enggak sih Aning seperti siapa , tidak lain adalah paduan antara Iis Dahlia dan Cut Keke , nafsuin kan.

  • Sayaka Takahashi Memainkan memeknya Dengan Sex toys

    Sayaka Takahashi Memainkan memeknya Dengan Sex toys


    1566 views

  • Foto Ngentot Gadis SMA Jepang Ai Minano Dengan Teman Sekelasnya

    Foto Ngentot Gadis SMA Jepang Ai Minano Dengan Teman Sekelasnya


    5063 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Dan kali ini kami akan membagikan Foto Ngentot Gadis SMA Jepang Ai Minano Dengan Teman Sekelasnya yang sangat hot. Gadis Sma ini tidak hanya cantik tapi sangat hot juga dalam permainan seks nya yang bakal buat sobat sekalian sange di malam hari, tidak perlu menunggu lama langsung saja cek foto nya dibawah ini.

  • Cerita Dewasa Pijitan Mbak Terapis Spa Sungguh Bergairah

    Cerita Dewasa Pijitan Mbak Terapis Spa Sungguh Bergairah


    1661 views

    Cerita Seks Terbaru – Badan terasa lelah habis ada kerjaan dikantor yang membuat pikiran penat, untuk itu saya berfikir untuk merilekskan badan saya di tempat panti pijet di kawasan Jakarta, untuk memilih tempat panti pijet yang special saya menuju kesebuah tempat dimana panti pijet tersebut dengan dengan warung makan, enaknya gini, habis dipijet badan terasa bugar apabila langsung makan , menurutku begitu.

    kemudian tidak lama lagi saya bergegas masuk ke tempat panti pijet yang

    saya pilih, disambut oleh beberapa wanita cantik yang memakai celana

    gemes, langsung saja menuju ke resepsionisnya, Saya pesan Mbak Sxx ke

    Mbak Axx (resepsionisnya), kemudian saya dipersilakan ke kamar VIP 304,

    berarti saya naik ke lantai 3,

    Setelah masuk kamar yang telah disediakan, akupun langsung mencopot semua baju dan celana kecuali CD saya, untuk segera dipijet oleh wanita yang saya pilih,

    “Selamat siang Pak”, sapa Mbak Sxx.

    “Siang”, jawabku.

    “Mau minum apa Pak?”, tanyanya.

    “Teh plus krem panas tanpa gula!” kemudian dia pergi ke pesawat telepon di luar ruangan, dan kembali ke kamar lagi. Saat aku akan naik ke tempat tidur..

    “Pakai krem nggak Pak?” tanya Mbak Sxx.

    “Pakai!” jawabku singkat.

    “Kalau gitu sekalian dilepas aja CD-nya nanti kena krem”, kata Mbak Sxx.

    Karena sudah telanjur tidur telungkup dengan kaki rapat, “Tolong dong lepasin!”, seruku. Kan malu belum kenal udah mau lihat rudal mengkeret aja, jadi sambil tidur, CD-ku diplorotin sama dia, tentunya dengan melebarkan sedikit kakiku.

    “Mbak AC-nya boleh nggak dimatiin aja, soalnya saya nggak kuat dingin?” Ini trikku karena dia pasti kepanasan, bayangin saja dia jalan sana-sini, mijat, pakai baju komplit, paling tidak blazer akan di lepas, dan tinggal kaos tanpa lengan (bahkan Mbak Soxx, kaos tanpa lengannya di angkat hingga bawah bra 42FF-nya). Jangan lupa letakkan rudal pada posisi yang aman, bila sewaktu-waktu berubah ukuran, tidak sakit.

    Mulailah pijat tanpa krem ke seluruh tubuhku, dimulai dari telapak kaki, betis, paha, pantat, pinggang, punggung. Karena letak kedua kakiku agak rapat, saat dia memijat bagian telapak kaki, otomatis kakiku tertarik dengan sendirinya masing-masing terbawa ke tepi tempat tidur sehingga posisi kakiku terbuka lebar (akhirnya aku tahu maksud posisi ini untuk dapat memijat bagian dalam pahaku, menyenggol biji sedikit).

    Saat memijat punggung dia naik ke tempat tidur dengan menduduki pantatku, dan paha bagian dalamnya menyentuh pinggangku, terasa dingin dan halus. Hasil sensor pantatku mengatakan bahwa dia menggunakan celana ketat hingga pangkal paha. Saat tangannya mendorong dari pinggang ke pundak, otomatis posisinya agak menunduk, terasa ada dua hal yang membuat sensor probe-ku over range. Pertama, itu payudara 38D menyentuh punggung, walau masih dibungkus bra dan kaos ada rasa kenyal gimana gitu. Kedua, Saat diduduki pasti daerah lobang pantat dia kan yang nempel di pantatku, nah saat dia menunduk otomatis daging vagina yang tembem seperti tutup bagasi VW Kodok-ku menyentuh pantatku dan ada rasa seperti kedutan, mungkin karena dia tekan pundakku sehingga tumpuannya ada di tutup bagasi itu.

    Hingga akhirnya memijat bagian lipatan paha dalam yang kadang-kadang ujung jarinya menyentuh rambut di sekitar biji (kalau aku bilang sih bukan pijat tapi sentuhan atau lebih halus lagi. Padahal belum pakai krem, kalau dia sebelum melakukan ini dia bilangPunten, maka lain kali kalau ke sini lagi, aku langsung order banyakin Puntennya saja, sayang dia nggak bilang). Untuk ukuran pria normal, digituin sih ya pasti kemaluanku bangun, ibarat dongkrak mobil, otomatis pantat keangkat, karena volume kemaluan terisi penuh, untung sudah pada posisi, coba kalau lagi ketekuk, pasti tuh pantat lebih tinggi lagi ngangkatnya.

    Lama nggak ngobrol, hanya mendengarkan musik sayup-sayup, dan nampaknya dia sudah menguasai keadaan-aman terkendali (lihat pantatku kadang naik dan merasakan pangkal kemaluanku keras saat pijat dekat biji tadi), keluarlah pertanyaan standar PPT.

    “Ke sini sama teman Pak?” tanya Mbak Sxx.

    “Nggak” jawabku.

    “Sudah pernah ke sini?”

    “Sudah..” agak berbohong, biar aku tahu servicenya nanti seperti apa, soalnya sesama WP mereka juga bersaing baik wajah, teknik, dan lain-lain.

    “Dengan siapa Pak?”

    “Wah aku lupa namanya, nggak ngingetin sih!” jawabku. Kalau kamu jawab nama WP-nya nanti dia akan tanya diservice apa aja, bayar berapa dan lain-lain.

    “Berarti sering dong Pak”,

    “Nggak juga, asalnya dari mana Mbak?” tanyaku.

    “Bandung”, pembicaraan terhenti.

    Dia mulai memijat dengan krem yang cukup banyak (ini pijat apa lulur krem) semuanya dari arah bawah ke atas (mungkin maksudnya ke arah jantung, agar peredaran darah lancar, nah bisa bayangkan peredaran darah lancar, kemaluan jadi keras, apa nggak tinggal muncrat saja) tapi teknik pijatnya cukup baik (menurutku) pada daerah tanpa titik rangsang dia akan tekan, tapi bila di daerah titik rangsang berubah tekanannya (bukan pijat tapi sentuhan) bayangkan aku dibikin tegang-nggak-tegang-nggak dan seterusnya, disinilah seninya seks, kalau cuma masukin – muncrat – tidur ngorok nggak ada seni, hanya kewajiban memenuhi kebutuhan.

    Urutan pijat dengan krem dilakukan sama seperti tanpa krem, hanya saat dia mulai ke daerah pantat, dia ada di sisi kiriku dekat pinggang, dengan usapan dari paha luar ditarik ke atas masuk antara biji dan paha dalam mengitari lubang anus (yang terkadang sengaja disentuh) dengan kedua tangan secara bergantian, otomatis pantatku naik lagi, pindah ke betis, terus kembali ke pantat lagi (dalam hatiku harus sabar nih, bayangin coba kamu dirangsang terus dicuekin, dirangsang turus di cuekin dan seterusnya), pantas memang lobang pantat itu enak kok kalau dielus-elus, nggak pria atau wanita sama saja, apalagi di masukin. Kemudian dia pindah ke sisi kanan, kembali aku di rangsang terus di cuekin (memijat di tempat lain tanpa menghiraukan rudal yang sudah tanggung), di rangsang terus di cuekin dan seterusnya).

    Setelah tahu bahwa kemaluanku keras (dengan menyentuh pangkal kemaluanku dia tahu kalau aku sudah ereksi) berarti aman terkendali, sebab kalau nggak bangun berarti dia harus bersusah payah untuk membangunkan agar dapat tip khusus. Dia pindah memijatnya ke pundak terus ke pinggang terus tangan (benar-benar dibuat kesal nih kemaluanku). Untuk pinggang dia tidak menduduki pantatku lagi, karena banyak krem, takut bajunya kotor (sebelumnya aku protes kok nggak seperti tadi mijatnya?).

    Setelah itu dia kembali lagi ke pantat dan melakukan pijatan seperti tadi lagi, terpaksa aku protes keras.

    “Teteh! (kakak; bahasa Sunda) tolong dong jangan dibikin pusing nih!” kataku.

    “Memangnya kenapa, Pak?” tanyanya.

    “Itu mijatnya bikin pusing nih”,

    “Ya udah Bapak diam saja, ikutin saja yah!”

    “Ya sudah”,

    “Tetapi nanti tip-nya spesial ya Pak!” tuh kan benar.

    Disinilah triknya saat kita lagi butuh banget, dia memberikan penawarannya, memang hampir semua WP berusaha mati-matian secara singkat dan seksama membuat kita tegang dan bikin pusing, yang akhirnya kalau sudah nggak kuat akan mengeluarkan work-order.

    “Berapa spesialnya?” kataku lagi.

    “Biasanya $100”,

    “Ya sudah”, tanpa merinci lagi work-order seperti apa yang akan dia lakukan (soalnya aku belum tahu) lebih gila lagi aku belum tahu apakah di dompet ada $175 ($75 kamar $100 tip) dan seingatku cash only.

    Disinilah kelakuan para pria, di otak kepalanya yang lebih besar bisa dikalahkan dengan isi kepala bawahnya yang cenderung lebih kecil tapi bisa bikin kepala bagian atas tips buat para wanita.

    Mulailah dia meraba dengan menambah krem tadi dengan baby oil (mungkin, soalnya rasanya lebih cair) di bagian pantat, terus meraba dengan ketajaman kukunya dia menyisir (bahasa kasarnya digaruk, tapi lembuut banget) rambut sekitar biji ke arah anus. Wah, volume darah di kemaluanku semakin penuh dan pantat ke angkat sebatas kemaluan, biar nggak ketindihan badanku.

    Tahu kalau ada celah kiri antara kemaluanku dengan pangkal paha tangannya masuk dan mengelus secara perlahan bagian paha, yah naik lagi pantatku, diulangi lagi celah kanan, yah naik lagi pantatku, pijat lagi sekitar lubang anus, yah naik lagi pantatku, hingga posisi badanku tertumpu pada lutut kaki dan siku tangan dan muka menancap di bantal. Sensasinya, jangan anggap enteng. Kucoba mengeluarkan kepalaku dari bantal dan melirik ke belakang, wah ternyata dia duduk dengan posisi mengangkang spt huruf M, kan benar pakai celana pendek ketat sebatas paha, tapi kelihatan mblendug-nya persis seperti tutup bagasi VW-ku. Aku mencoba meraih tutup bagasi itu, tapi kuurungkan, karena ini pertama kali aku ketemu dia.

    Akhirnya dapat juga yang dia cari, memijat kemaluanku secara perlahan sekali lagi perlahan, seperti menimang rudal nuklir takut meledak, dengan sangat pelan tangannya ditarik sehingga hanya bagian ujung jari-jari ke arah anus seolah-olah takut kemaluanku jatuh, tangan berputar sesuai dengan bongkahan pantat, jari tangan kiri ke arah kiri dan jari tangan kanan ke arah kanan, saat ini kalau kemaluanku tidak sehat pasti jatuh (ereksi 60%-80%), tetapi yang terjadi antara kemaluan dengan badan seperti garis yang tidak bersinggungan kata geometri, keras sekali, (setelah tegang, aku bilang sama Teteh bahwa apakah tamu Teteh pijat seperti itu apa tegang semua, atau bila orang impoten apakah bisa ereksi, soalnya di atas kepalaku sudah banyak bintang kecil-kecil alias pusing).

    Akhirnya aku berkata, “Teteh, aku sudah nggak tahan keluarin aja!”

    Tangan kanannya menggenggam kemaluanku dengan lembut (tanpa tekanan dan banyak baby oil-nya) memutar kepala kemaluan dengan jari-jarinya, genggam batang, maju mundur, sementara tangan kiri menusuk anus, kadang meraba rambut di sekitar anus, begitu berulang-ulang, hingga sperma akan keluar. Kira-kira dalam perjalanan di tengah batang kemaluan, eh dipijat sekuatnya kemaluanku, otomatis aku bergetar (over vibration), tak berapa lama dilepas, ya muncrat cairan dari kemaluanku dengan tekanan yang kuat dan nyaris mengenai daguku. Setelah tekanan cairanku turun, otomatis badanku ambruk seperti hidrolik saja atau mesin yang shut-down.

    Si Teteh membersihkan tangannya yang belepotan baby oil plus krem plus cairanku dengan kain sprei, dan melanjutkan memijat. Aduh enak lho rasanya, setelah ejakulasi dipijatin, rasanya seperti habis lari dikejar anjing terus selamat lompat pagar.

    “Pak sekarang bagian depannya” tanya Teteh. Aku membalikkan badanku, terlihat kemaluanku mengkerut kembali seperti semula, dan Teteh mulai memijat, seperti urutan saat aku telungkup.

    “Pak perutnya di urut nggak?” tanya Teteh. Aku menggangguk saja, sepertinya capai banget, dia tersenyum saja melihat aku kelenger.

    “Kenapa ketawa?” tanyaku.

    “Nggak, itu keluarnya banyak banget dan itunya keras banget”,

    “Kamu bisa saja nyanjung, entar, kutambah nih tip-nya”, candaku.

    “Pak ini mau dikeluarin lagi?” tanpa sadar saat urut, rupanya perutku ditarik dari bawah ke atas (mungkin karena gravitasi, perutku buncit jadi turun sehingga perlu ditarik ke atas) tapi saat ditarik, ujung jari menyentuh kemaluanku. Ya, tegang lagi. Aku tidak menjawab, hanya mengangguk sambil memberikan senyum (yang paling manis dari yang kupunya).

    Cuma karena posisi telentang jadi mengurutnya (bukan sortir) digenggam dari bawah ke arah atas sambil diputar dengan telapak tangan menyentuh ujung kemaluan, karena tadi sudah keluar. Jadi sekarang agak lama, tapi dengan keahliannya, tangan kanan mengurut kemaluan, tangan kiri meraba biji hingga menyisir rambut sekitar anus, dan akhirnya keluar juga cairanku.

    “Pak permisi keluar dulu, cuci tangan”, aku mengangguk saja.

    Gila 1 jam 20 menit, aku segera pakai kimono dan menuju kamar mandi, dan pakai baju, karena masih ada waktu aku sempatkan mengobrol.

    “Teteh liburnya hari apa?” tanyaku.

    “Hari Jumat, kenapa tanya libur segala, mau ke sini lagi?”

    “Nggak kalau ada temanku mau ke sini kan jadi tahu.”

    “Bapak orangnya baik deh”,

    “Oh iya uang tip-nya belum yah, pantes kamu nyanjung terus”, candaku sambil memberikan $100-ku sambil kulihat masih ada selembar lagi berarti selamatlah aku nanti diresepsionis, artinya kan nggak dikejar pengaman PPT.

    “Benar Pak, biasanya tamu suka meraba-raba, pegang sana sini, akunya yah belum tahu aja. Semua pria itu bajingan. Kata bokap tetangga temanku nasehatin anak perawannya, kucing itu kalau diberi ikan kadang pura-pura ngambil dikit, tapi kalau nggak ada orang (ada kesempatan) yang diambil ayam seekor, dasar perempuan kaya bola, jauh dikejar, dekat ditendang.”

    “Ya sudah, nih uang tip-nya, makasih ya Teteh”, sambil kucium tangannya.

    Sekilas kulihat bulu tangannya merinding.

    “Kenapa merinding?”

    “Nggak, Bapak memperlakukan WP koq kayak gitu sih”,

    “Kamu manusia kan, saya juga gitu, dan saya benar-benar puas”,

    “Pak ke sini lagi yah!”

    “Nggak janji yah!”

    Tahu nggak, aku melakukan itu semua, ya memberikan preview yang baik agar kalau ke sini lagi dapat yang lebih, pakai ilmu kucing dong.

    “Ya udah, terima kasih Teh”, dibukanya kain penutup pintu, langsung aku pergi ke resepsionis.

    “Makasih Mbak Ajxx”, sapaku.

    “Sama-sama Pak”, jawabnya.

    Tiba-tiba.., “Lho, elu Bud”, tanya suara dari belakangku.

    “Eh, iya Fexx, kok kamu di sini?”

    “Iya gue lagi nunggu Sxx yang lagi kerja, abis pijat sama siapa lu”,

    “Eh.. sama Sxx”

    “Wah lu pasti pijat anus yah?” ucapnya (agak keras, sehingga pengunjung di ruang tunggu pun terdengar).

    “Nggak, apaan tuh?” pura-pura bodoh, gila nih anak bikin aku malu aja.

    “Ya udah sana, lu kelihatan lemes bin lapar”, katanya.

    “Nah kamu nunggu siapa?”

    “Lu berakin gue tahu”.

    Oh ternyata dia nungguin Sxx yang kerja denganku, aku ngeloyor sambil senyum, mudah-mudahan jari tangan si Teteh nggak dicuci biar dia pijat dengan kerak di sekitar anusku. Langsung saja aku ngeloyor menuju Texas, makan hati/lever 5 buah plus teh manis panas, untuk mengembalikan tenagaku yang hilang diserap Teteh Sxx.

  • Foto Ngentot Hot Cheerleader Asal Jepang

    Foto Ngentot Hot Cheerleader Asal Jepang


    1915 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Dan kali ini kami akan membagikan Foto Ngentot Hot Cheerleader Asal Jepang Yang Hot banget yang bakal memanjakan anda, untuk mengetahui lebih lanjut foto nya cek langsung di bawah ini ya sobat.!!!!

  • Foto Ngentot Mei Haruka Gadis Seksi Jepang

    Foto Ngentot Mei Haruka Gadis Seksi Jepang


    1864 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat sore sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita yang selalu baru, baru dan terbaru yang akan kami bagikan ke sobat semuanya.

  • Cerita Dewasa Pagi menjadi Guru Malam Menjadi Pelacur

    Cerita Dewasa Pagi menjadi Guru Malam Menjadi Pelacur


    2090 views

    Cerita Seks Terbaru – Aneh seorang guru yang mengajarkan norma dan aturan sosial kepada murid-muridnya, bagaimana bisa menjadi seorang pelacur yang jelas-jelas menentang semua norma yang ia ajarkan, apakah karena alasan ekonomi atau masalah kebutuhan akan seks yang menyebabkan ini terjadi mari kita ikuti kisah berikut ini.

    Juni Rosa permepuan berumur 31 tahun mempunyai pekerjaan sebagai seorang guru di sekolah swasta ternama di Surabaya. Rosa telah menikah dengan pria bernama Suhendra yang pekerjaannya adalah teknisi di pengeboran minyak lepas pantai milik perusahaan asing yang hanya bisa pulang 5-6 bulan sekali.

    Rosa bertekad memulai profesinya sebagai High Class Call Girl saat ia tahu melihat bukti bahwa suaminya main belakang, selama bekerja di lepas pantai Suhendra suka membawa gadis-gadis nakal. Hal ini ia ketahui dari teman suaminya yang mempunyai dendam terhadapa suaminya, teman suaminya itu menunjukan beberapa foto hasil jepretannya sendiri yang berisikan foto suaminya sedang memluk dan mencium mesra gadis-gadis nakal.Rosa memulai kariernya di bidang pelacuran kelas tinggi dengan memasang sebuah iklan di koran, begini bunyi iklannya “Massage Maria, cantik dan berpengalaman menerima panggilan hub. 0812160700X “, dengan nama samaran Maria maka dimulailah petualangan terlarang Bu guru kita ini.

    SMS mulai mengalir ke handphone Rosa yang berisikan panggilan panggilan tapi ada juga SMS yang berisikan kalimat-kalimat porno, Rosa tidak menanggapi semua SMS itu karena hal itu akan membuang waktu saja begitu juga dengan percakapan dengan calon-calon kliennya semua gagal mencapai kata sepakat. Karena harga yang ditetapkan oleh Rosa sangat tinggi yaitu 1,5 juta sekali datang, tentu saja jarang yang berani memboking Rosa.

    Sampai suatu saat ada panggilan HP yang masuk saat ia mengajar di kelasnya

    “Permisi anak-anak ibu mau terima telpon dulu jangan ramai ya!”kemudian Rosa berjalan keluar kelas dan menerima panggilan itu.

    “Hallo Maria? ” terdengar suara berat seorang lelaki0

    “Ya dengan siapa Pak? ”

    “Berapa tarif kamu semalam? ”

    “1,5 juta bayar di muka, tidak kurang dari itu ”

    “Ok done deal, kita ketemu di Kafe Bon Ami, Darmo Selatan jam 18.30 nanti malam sampai disana langsung miss call aku ya bye ..tut tut tut”

    Dalam hati Rosa merasa berdebar dan aneh karena ini adalah pertama kalinya ia akan mendapatkan panggilan serius dan anehnya orang tersebut tidak menawar harga yang ia ajukan, Rosa termenung memikirkan telepon yang baru saja ia terima sampai seorang muridnya menegur

    “Bu, Ibu sakit ya? ” tanya seorang muridnya

    “Oh nggak apa-apa kok, ayo masuk lagi” sambil memegang pundak muridnya

    Setelah selesai mengajar Rosa segera pulang dan mempersiapkan diri, ia mandi dan berdandan secantik mungkin tapi tidak menor, dengan mengenakan gaun malam warna hitam yang anggun, Rosa berangkat ke Bon Ami menggunakan taksi.

    Rasa berdebar semakin menjadi saat ia memasuki kafe dan dengan tangan sedikit gemetar ia memanggil no. HP lelaki yang tadi siang menelponnya segera saja terdengar bunyi handphone di pojok ruangan yang rupanya sengaja di taruh di atas meja oleh pemiliknya.

    Mata Rosa memandang ke arah sumber bunyi tersebut dan melihat lelaki berumur 45 tahun keturunan cina dengan pakaian necis dan berkacamata minus yang melambaikan tangan seolah olah sudah mengenal dirinya

    “Hi Maria, silahkan duduk disini ”

    Ujar lelaki itu sambil berdiri menjabat tangan Maria yang tak lain adalah nama samaran Rosa.

    “Ok kita makan dulu atau langsung pergi nih? ” tanya lelaki itu.

    “Kita bisa langsung pergi setelah pembayaran di lakukan ” ujar Rosa ketus

    “Wow santai saja non jangan takut ini aku bayar sekarang ”

    Sebuah amplop coklat disodorkan dan langsung di buka dan dihitung oleh Rosa

    “Ok 1,5 juta kita berangkat, omong omong nama bapak siapa ” tanya Rosa

    “Teman-teman memanggil aku A Cun, yuk berangkat ”

    A Cun menggandeng tangan Rosa dengan mesra seperti istrinya sendiri.

    Dengan menggunakan mercy new eyes, A Cun membawa Rosa meninggalkan kafe dengan santai tapi pasti mobil dibawa menuju ke arah daerah perumahan elit di daerah Dharmahusada. Ketika sampai di depan sebuah rumah mewah dengan pagar tinggi A Cun membunyikan klaksonnya, pagar besi itu terbuka secara otomatis meskipun tidak tampak orang di halaman rumah mewah itu, setelah mobil masuk sampai di teras rumah seseorang dengan seragam batik berlari kecil menghampiri mobil.

    “Selamat datang Koh A Cun “sambil membukakan pintu mobil.

    “Yang lainnya sudah pada kumpul toh, Yok? ” tanya Koh A Cun pada lelaki berseragam itu

    “Sudah Pak, silahkan Pak ” kata petugas yang bernama Yoyok ini .

    Mobil A Cun segera dibawa untuk di parkir oleh yoyok yang rupanya bertugas sebagai valet service. Acun dan Rosa langsung masuk ke dalam rumah mewah itu

    “Ini rumah Koh A Cun ” tanya Rosa kagum melihat ruang tamu yang besar dan dipenuhi barang mewah

    “Oh bukan, ini rumah perkumpulan semacam klub bagi kami untuk melepas kepenatan” ucap Koh Acun seraya membuka pintu ruang tengah yang di dalamnya berisi 3 orang lelaki dan 3 perempuan.

    Di ruangan itu tersedia 5 kasur king size, 2 meja biliard, 3 set sofa mewah dan sebuah mini bar yang tertata apik serasi dengan ruang yang relatif besar itu, dari suasana ruangan sudah dapat diperkirakan bahwa ruangan ini sering di pakai sebagai ajang maksiat .

    “Hoi Cun, lama sekali kamu, dapet barang baru ya?” tanya seorang lelaki cina berumur 56 tahun yang di panggil Koh A Liong.

    “Ah nggak enak ah ngomong gitu di depan orang ” elak A Cun

    “Koh A Cun, mending kamu kasih Mbak ini buat aku saja, kamu pake saja salah satu SPG yang aku bawa” ucap lelaki berbadan gemuk besar dan berkulit sawo matang yang dipanggil dengan panggilan Pak Angkoro.

    A Cun mengamati SPG yang ditawarkan padanya, diantara tiga SPG itu ada satu yang paling menarik hatinya yaitu Lyvia Go. SPG berumur 21 tahun berdarah cina dengan tinggi 168 cm dan berat 48 kg berwajah mirip Ineke, dengan penampilannya yang mengenakan rok super mini dengan atasan kemeja ketat nan tipis membuat A Cun tak mampu menolak tawaran Pak Angkoro

    “Ok deh, Pak Angkoro boleh ambil Maria, saya pinjam Lyvia ” sahut acun sambil langsung menarik pinggang Lyvia dan mereka berdua melakukan deep kissing yang sangat panas sampai terdengar lenguhan lenguhan nafas mereka.

    Lyvia yang diciumi dengan ganas segera membalas ciuman itu sambil membuka kancing kemejanya yang seakan tak muat menampung payudaranya yang montok. Dengan rakus Koh A Cun memelorotkan BH Lyvia dan menghisap puting berwarna coklat muda itu, sambil bercumbu tangan Koh Acun bergerak melingkar pinggang Lyvia dan melepas kait rok mini dan meloloskan rok itu turun sehingga kini Lyvia Go hanya mengenakan BH yang sudah tidak menutupi payudaranya dan sebuah celana dalam berwana putih berenda tipis yang sangat seksi sekali melekat di tubuhnya yang putih bak mutiara.

    Dengan sekali angkat tubuh Lyvia Go dibawa Koh ACun menuju ranjang terdekat, lalu menelentangkannya sambil meloloskan celana dalam seksi itu dari tempatnya sehingga tampaklah kemaluan Lyvia yang sudah dicukur bersih, tanpa membuang waktu A Cun segera menjilat dan menusuk nusukkan lidahnya ke dalam vagina Lyvia yang diikuti dengan erangan nikmat dari Lyvia.

    “Ahh, aduh enak Koh, dasyat aargh ”

    “Enak ya Go? Kamu sudah berapa kali ngeseks selama jadi SPG ” tanya A Cun sambil mengocok vagina Lyvia dengan dua jari sambil terkadang menggosok kelentit mungil itu dengan jempolnya.

    “Ini yang ke tu..juh aah hi hi hi aduh geli Koh ”

    “Yang pertama ama siapa ” selidik A Cun mencari cari daerah g-spot dengan ujung jarinya

    “Yang pertamaa, aduh yah yah aauh disitu Koh enak, yang pertama sama Pak Angkoro di WC showroom aah”

    Untuk mengakhiri pemanasan ini maka A Cun menempelkan lidahnya di kelentit Lyvia, kemudian menggeleng-gelengkan dan memutar-mutar kepalanya dengan lidah tetap menempel di kelentit. Menerima rangsangan dasyat itu tubuh Lyvia melengkung bagai busur panah yang siap melesatkan anak panahnya.

    “Aduh Koh A Cun, aargh masukin sekarang Koh jangan siksa aku lebih lama lagi hm? “.

    Melihat Lyvia sudah terangsang berat maka Koh A Cun segera menghentikan permainan oralnya dan melepas bajunya sendiri dengan cepat, Lyvia yang melihat Koh A Cun melepas bajunya kagum melihat badan Koh Acun yang berotot, dadanya yang bidang dan perutnya yang terbagi 8 kotak sangat seksi di mata Lyvia yang biasanya melayani Pak Angkoro yang gendut.Semakin bernafsu untuk segera bersetubuh maka Lyvia Go membantu melepas celana Koh A Cun dan betapa kagetnya Lyvia Go ketika celana itu merosot langsung nongol benda sepanjang 16.5 cm (wah ternyata Koh A Cun tidak pakai celana dalam loh, tapi dengan tidak memakai celana dalam juga sangat baik bagi kesuburan pria kata Pak dokter).

    Dengan posisi kaki yang di buka lebar lebar, Lyvia menanti Koh Acun sambil tangan kanannya menggosok gosok klitorisnya sendiri, Koh Acun mengambil posisi di tengah tengah kaki Lyvia yang terbuka lebar dan mengarahkan penisnya di muka pintu gerbang kewanitaan Lyvia

    “Aku masukin ya Lyv?”

    “Sini kubantu Koh ” Lyvia memegang penis A Cun dan mengarahkannya ke liang senggamanya

    “Seret banget ya Lyv, jadi susah masuk nih”

    “Koh jangan bercanda melulu ah, kapan masuknya?”

    “Ya udah nih rasain Lyv”

    “Aauh aah aah pelan dikit Koh ”

    Akhirnya pelan tapi selamat, penis Koh A Cun amblas ke dalam vagina Lyvia dan permainan kuda kudaan khusus dewasapun dimulai, Koh A Cun memaju mundurkan pantatnya dengan tempo sedang sambil memegang kedua betis Lyvia sebagai tumpuan tangannya .

    Beralih ke ibu guru kita yaitu Rosa Maria yang cuma bengong melihat permainan permainan liar di sekelilingnya.

    “Wah suasananya panas ya? ” Pak Angkoro menegur Rosa Maria yang bengong

    “Ah nggak juga Pak, kan ada AC” balas Rosa risih

    “Nggak panas gimana, coba kamu lihat orang orang itu pada telanjang ngapain coba?”

    “Eeng eeng gimana ya Pak ”

    “Eng eng eng apa, ayo lepas bajumu, kamukan sudah di bayar toh? ”

    Rosa merasa harga dirinya diinjak-injak, di dalam hati Rosa Maria berkata “Aku adalah seorang guru yang dihormati dan disegani oleh anak didik dan rekan sekerjaku kenapa demi dendam pada suami aku harus menjerumuskan diriku ke dalam lembah nista tapi sudah terlambat”, air mata mulai menetes di pipi Rosa.

    “Wah, kok malah nangis iki piye? Waduh!!” Pak Angkoro mengelus-elus perutnya yang besar karena bingung.

    “Nggak Pak, ayo kita mulai aja permainan ini ” Rosa mengusap air matanya.

    “Ya gitu dong, itu baru semangat profesional jangan nangis lagi ya ”

    Rosa membuka gaun malamnya dengan pedih dan rasa hampa, demikian juga Pak Angkoro beliau membuka seluruh pakaiannya memperlihatkan tubuhnya yang gemuk dan hitam.

    “Sini Ros, bapak akan membuat kamu melayang layang ” pangil Pak Angkoro

    Rosa yang masih malu dan canggung menutup tubuhnya yang bugil dengan tangannya sedapat mungkin sambil melangkah ke arah Pak Angkoro

    “Wah kok malu malu gitu, jangan kuatir Ros bapak nggak akan kasar kasar sama kamu “, Pak Angkoro memandang tubuh Rosa dari atas ke bawah. Jakunnya naik turun memandang tubuh Rosa yang menggiurkan, kulitnya yang kuning langsat bagai kulit putri kraton meskipun tidak seputih Lyvia tapi pancaran erotik dari mata Rosa bagai sinar pancasona pusaka tanah jawa. Dan cara gerak Rosa Maria sungguh membangkitkan gairah, keayuan khas gadis jawa terpancar dari setiap lekuk tubuhnya dan terutama payudaranya yang berwarna kuning gading sungguh mengundang birahi lelaki manapun yang melihatnya.

    Dengan lembut Pak Angkoro meletakan kedua telapak tangannya di atas payudara Rosa dan mulai memijat lembut sambil perlahan ia melekatkan bibirnya ke bibir Rosa yang sensual di lumatnya bibir Rosa, semakin lama semakin panas sampai kedua tubuh itu seolah menjadi satu, Pak Angkoro melingkarkan tangannya ke pinggang Rosa dan menariknya sampai lekat pada tubuhnya dan mencumbu Rosa dengan penuh nafsu. Dihisap dan dimasukannya lidahnya kedalam relung relung mulut Rosa sehingga mau tak mau Rosa membalas pagutan-pagutan liar itu.

    Hasrat kewanitan Rosa benar-benar dibangkitkan oleh Pak Angkoro yang berlaku seperti kuda jantan dan mendominasi seriap permainan ini. Rosa mulai merasakan hawa panas naik dari dadanya ke ubun-ubun yang membuat Rosa semakin tak berdaya melawan hawa maksiat yang begitu kental dalam ruangan ini sehingga akhirnya Rosapun terlarut dalam hawa maksiat itu.

    “Ros aku minta dioral dong ” sambil menyodorkan penis hitamnya yang berdiameter 5 cm dengan panjang 14 cm.

    “Nggak ah Pak, jijik saya! ih! ”

    “Wah kamu kudu profesional Ros, kalau kerja jangan setengah-setengah gitu dong, gini aja kamu tak oral kalau sampai kamu orgasme berarti kamu kudu ngoral aku yah? ”

    Belum sempat Rosa menjawab Pak Angkoro telah menyelusupkan kepala diselangkangan Rosa dan mulai melancarkan segala jurus simpanannya mulai dari jilat, tusuk sampai jurus blender yang memnyapu rata seluruh dinding permukaan vagina Rosa sehingga dalam waktu 7 menit Rosa sudah di buat kejang-kejang.

    “Oooh Pak oouh oh pa..ak” Rosa meregangkan ototnya sampai batas maksimal.

    “Tuh kamu udah orgasme, nggak bisa bohong sekarang giliranmu” ucap Pak Angkoro senang

    Pak Angkoro menarik kepala Rosa dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya memegang penisnya sendiri sambil mengocok ringan, setelah mulut Rosa dalam jangkauan tembak Pak Angkoro segera menjejalkan penisnya ke dalam mulut Rosa

    “Ayo dong Rosa” Pak Angkoro menyuapkan penisnya seperti menyuapkan makanan pada anak kecil, setelah penisnya berada dalam mulut Rosa maka dengan menjambak rambut Rosa Pak Angkoro memaju mundurkan kepala Rosa

    “Ehm ehm Pak Angko.. ehm ehm” Rosa berusaha berbicara tapi malah tersenggal senggal

    “Udah diam aja deh Ros jangan banyak bicara emut!”

    Setelah lima menit berjalan Rosa akhirnya secara mandiri mengulum ujung penis Pak Angkoro, sementara tangannya mengocok dengan kasar pangkal penis Pak Angkoro.

    “Yes gitu Ros, wah kamu lebih hebat dari istriku loh, mau gak kamu jadi gundikku?” Pak Angkoro berbicara ngawur karena keenakan dioral Rosa. Merasa jenuh dengan permainan oral akhirnya Rosa meminta untuk bercinta.

    “Udahan dong Pak, kita ngesks yang bener aja ya?” tanya Rosa dengan halus

    “Ok, kamu yang minta loh”

    Pak Angkoro menarik Rosa yang tadinya mengoral dia dalam posisi jongkok menuju meja biliard dan menyuruh Rosa menumpukan kedua tangannya menghadap meja bilirad sementara Pak Angkoro yang berada di belakang Rosa mengatur posisi sodokan perdananya.

    “Ros nungging dikit dong, ya gitu sip!” Pak Angkoro mengelus pantat Rosa yang bahenol kemudian mengarahkan senjatanya ke vagina Rosa.

    “Aaouh Pak Angkoro, pelan Pak sakit penisnya bapak sih kegedean ” ucap Rosa setengah meledek.

    “Wah kamu itu muji apa menghina Ros? mungkin vaginamu yang kekecilan Ros” Pak Angkoro membalas ejekan rosa dengan menarik pinggul Rosa ke belakang secara cepat maka amblaslah seluruh penis Pak Angkoro.

    “Auuw gede banget, aauw aah ” Rosa mulai menggoyang pinggulnya berusaha menyeimbangi goyangan Pak Angkoro

    Pak Angkoro membenamkan penisnya dalam-dalam dengan menarik pinggul Rosa kebelakang, dengan penis masih tertancap di vagina Rosa kemudian Pak Angkoro memutar pinggulnya membentuk lingkaran sehingga penis yang didalam vagina Rosa menggencet dan menggesek setiap syaraf syaraf nikmat di dinding vagina .

    “Aauh, Rosa keluar ahh” Rosa mengalami orgasme yang menyebabkan setiap otot di tubuh Rosa mengencang sehingga tubuhnya kelojotan tidak terkendali.

    “Loh Ros, kok sudah KO, belum 10 menit kok udah orgasme wah ini kalau cowok namanya edi, ejakulasi dini kalau kamu berarti menderita odi orgasme dini, ayo terusin sampai aku keluar juga ”

    Pak Angkoro mengganti posisi bersenggama dengan mengangkat tubuh Rosa dan menidurkannya di meja biliard. Kemudian kaki rosa dibentangkan oleh Pak angkoro lebar-lebar dan dengan kekuatan penuh penis besar itu menerjang mendobrak pintu kewanitaan Rosa,sampai-sampai klitorisnya ikut tertarik masuk, Rosa yang masih dalam keadaan orgasme makin menggila menerima sodokan itu sehingga secara refleks rosa mencakar bahu Pak angkoro.

    “Oouchh Rosa kamu ini apa-apaan sih, kok main cakar-cakaran segala?”

    “Oouh aash sorry, abis rosa nggak tahan sih ama sodokannya Mas yang begitu perkasa” bujuk rosa agar Pak angkoro tidak marah.

    “Jangan cakar lagi ya, kalo tidak rasain ini” Pak Angkoro menggigit puting Rosa dengan lembut tapi sedikit menyakitkan.

    “Aauw nakal deh” ucap rosa sambil menggoyangkan pinggulnya sendiri agar penis Pak Angkoro tetap menggesek dinding vaginanya.

    Dalam waktu singkat Rosa yang mula-mula seorang guru telah berevolusi menjadi pelacur kelas tinggi yang benar benar profesional baik dari kebinalan maupun ucapannya, semua sudah berubah Rosa kini benar benar seorang pelacur sejati.

  • Pesta Sex Di Jepang Seru Dan Hot Banget!!!!

    Pesta Sex Di Jepang Seru Dan Hot Banget!!!!


    1853 views

    Foto Ngentot Terbaru – Hallo sobat Duniabola99.org, lagi pada menunggu update foto ngentot terbaru dari kami ya? Tenang, Kali ini mimin akan membagikan Foto Ngentot Terpanas dari Jepang, Yaitu Foto dimana orang Jepang sedang mengadakan pesta sex yang diantara nya diikuti gadis-gadis muda yang cantik yang bakal memanjakan mata anda, anda penasaran ? sama awal nya juga mimin penasaran seberapa HOT foto yang satu ini, tapi setelah mimin lihat memang Hot dan Panas banget. Tak perlu menunggu lebih lama lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini. SIap-siap crott ya sobat duniabola99.org

  • Nozomi Koizumi Gadis Jepang yang Penggila Seks

    Nozomi Koizumi Gadis Jepang yang Penggila Seks


    1785 views

    Foto Ngentot Terbaru – Memang nikmat rasanya jika menikmati hiburan dewasa di Pagi hari yang Sejuk seperti ini. Apalagi kami sudah menyediakan gambar-gambar terbaru dan terpanas foto ngentot gadis Jepang hot banget dan bisa membuat anda crot ramai-ramai pagi ini. Inilah foto nya sebagai berikut.

  • HOT!! Myu Natsume Di Ngentot Secara bergantian

    HOT!! Myu Natsume Di Ngentot Secara bergantian


    1977 views

    Foto Ngentot Terbaru – Memang nikmat rasanya jika menikmati hiburan dewasa di Pagi hari yang Sejuk seperti ini. Apalagi kami sudah menyediakan gambar-gambar terbaru dan terpanas foto ngentot gadis Jepang hot banget dan bisa membuat anda crot ramai-ramai pagi ini. Inilah foto nya sebagai berikut.

  • Foto Bugil Tari Gadis Desa Yang Hot

    Foto Bugil Tari Gadis Desa Yang Hot


    2249 views

    Cerita Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa mengawali harimu dengan terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Miku Airi Dipaksa Melayani Nafsu Bejat Teman Kantornya

    Miku Airi Dipaksa Melayani Nafsu Bejat Teman Kantornya


    2074 views

    Foto Ngentot Terbaru – Hallo sobat Duniabola99.org, lagi pada menunggu update foto ngentot terbaru dari kami ya? Tenang Kali ini kami akan membagikan Foto Ngentot yang orangnya sudah sering bermain di video dewasa Jepang, yang pastinya tidak asing lagi bagi sobat duniabola99.org dengan nama Miku Airi. Tak perlu menunggu lama lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Dewasa Hadiah Istimewa Dari Mama

    Cerita Dewasa Hadiah Istimewa Dari Mama


    1600 views

    Cerita Seks Terbaru – Halo namaku Alex. Well, langsung saja kali ya. Ceritaku ini bermula kira-kira 5 tahun yang lalu. Saat itu umurku masih 16 tahun, yaah mendekati 17 tahun. Aku ingat betul karena ceritaku ini terjadi berdekatan dengan ulang tahunku, dan mungkin sedikit berhubungan dengan ulang tahunku itu. Hari itu adalah tepat satu hari sebelum hari ulang tahunku yang ke 17. Saat itu aku dan Mamaku sedang makan malam berdua sambil nonton video bokep. Oh iya ada yang hampir kulupakan. Sejak umur 15 tahun aku tinggal berdua dengan Mamaku. Orangtuaku bercerai ketika aku berumur 15 tahun. Dan aku memilih untuk ikut Mama. Entah kenapa tapi sejak kecil aku memang lebih dekat ke Mama. Mungkin karena Mama sangat sayang kepadaku.

    Aku dan Mama tinggal di sebuah rumah yang lumayan besar. Maklumlah, Kakekku (dari pihak Mama) adalah pengusaha yang sangat sukses. Dan Mama adalah penerusnya. Oh iya sebagai gambaran, saat itu Mamaku masih berusia 33 tahun. Hari ulang tahun Mama terpaut dua minggu dari hari ulang tahunku. Mama mempunyai wajah yang sangat cantik. Berkulit kuning langsat yang menambah kecantikannya. Dengan tinggi dan berat sekitar 165 cm dan 45 kg membuat Mama terlihat sangat ideal. Sedangkan buah dada Mama kuperkirakan berukuran 36 yang nantinya ternyata terbukti perkiraanku salah.

    Kembali ke cerita awal. Pada saat asyik-asyiknya aku melahap makan malamku, Mama tiba-tiba berkata, “Ton, besok kamu kan ulang tahun.” Aku yang lagi enak-enaknya makan sih hanya mengangguk saja. Melihat aku yang tidak begitu menanggapinya, Mama berkata lagi, “Kalo Mama nggak salah umurmu udah 17 tahun kan?” Dan seperti tadi, aku pun hanya mengangguk-angguk saja sambil tetap melahap makanan di depanku.

    “Lex, Mama ingin ulang tahunmu besok menjadi ulang tahun yang berkesan buatmu. Jadi kamu boleh meminta kado apa saja yang kamu mau.” Aku yang mulai tertarik dengan ucapan Mama pun bertanya, “Apa saja Ma..?” “Iya, apa saja yang kamu mau,” jawab Mama. Dengan hati-hati aku bertanya lagi, “Ma, Toni kan udah gede.” “Betul, Mama tau itu. Lalu..?” tanya Mama penuh selidik. “Alex rasa udah waktunya Alex tau yang namanya.. seks,” kataku dengan hati-hati.

    Kulihat Mama agak terkejut dengan perkataanku barusan. Tapi setelah dapat menguasai keadaan, Mama pun tersenyum sambil bertanya, “Apa nggak ada kado lain yang lebih kau inginkan dari pada itu, Lex..?” “Tadi Mama bilang boleh minta apa saja, kok sekarang jadi menolaknya. Kalo Mama nggak mau ya udah. Beri aja Alex kado sweater atau baju seperti ulang tahun Alex yang udah-udah.” kataku dengan wajah agak muram.

    “Wow, tunggu dulu donk Sayang. Kan Mama belon bilang mau apa nggak. Jadi jangan ngambek dulu donk.” kata Mama dengan wajah sabar. “Jadi.. boleh nggak, Ma..?” tanyaku dengan tidak sabar. “Setelah Mama pikir, bolehlah. Buat anak tercinta sih apa saja boleh kok Sayang..” jawab Mama. “Terima kasih Ma. Alex sayang banget sama Mama.” jawabku dengan antusias.

    Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Seperti malam kemarin, aku dan Mama lagi makan malam berdua. Malam itu Mama terlihat cantik sekali. Mama tiba-tiba berkata, “Alex, kamu udah siap menerima kado istimewamu..?” tanya Mama dengan tersenyum manis. Aku yang memang sudah tidak sabar langsung saja menjawab, “Ya jelas siap donk, Ma.”

    Setelah selesai makan Mama menggandengku ke ruang televisi. “Duduk di sini Sayang. Tunggu sebentar ya..!” kata Mama sambil menyuruhku duduk di permadani. Mama lalu masuk ke kamarnya. Tidak lama kemudian Mama keluar dari kamar. Aku terkejut, karena sekarang Mama hanya memakai baju tidur yang sangat seksi dan menonjolkan setiap lekuk tubuhnya. Di tangannya, Mama memegang beberapa buah CD. Mama lalu menuju ke VCD player lalu memasang CD yang dibawanya.

    Setelah diputar, ternyata itu adalah VCD XX, VCD yang pertama kuingat berjudul ‘ChowDown’. Setelah duduk di sebelahku, Mama memandangiku sambil berkata, “Kamu udah siap Lex..?” tanya Mama. “Udah dari tadi Ma.” jawabku.

    Mama pun mendekatkan wajahnya ke wajahku. Lalu sedetik kemudian Mama mulai mencium bibirku. Dengan refleks aku pun membalas ciumannya. Dan tidak lama kedua lidah kami pun bertautan. “Mmmh.. mmhh.. mm..” hanya desahan saja yang terdengar kini dengan diiringi desahan-desahan dari film yang diputar di TV. Aku memeluk Mama erat-erat sambil tetap berciuman. Mama pun terlihat sudah sangat terangsang.

    Tidak lama tanganku pun mulai menggerayangi tubuh Mama. Tangan kiriku mulai meremas-remas payudara Mama dari luar baju tidurnya. Sedangkan tangan kananku mulai meraba-raba selangkangan Mama. “Ahh..!” teriak Mama ketika tanganku menyentuh vaginanya.

    Setelah sekitar 20 menit kami saling berciuman dan saling meraba, Mama melepaskan pelukan dan ciumannya. Lalu Mama menuntun tanganku untuk membuka bajunya. Tanpa diminta dua kali, tanganku pun mulai beraksi melepas baju tidur Mama dari tubuhnya. Sekarang Mama hanya memakai BH dan celana dalam saja. Mama tersenyum padaku lalu mendekatiku. Dan tidak lama, tangan Mama mulai berusaha melepas pakaian yang kukenakan. Aku hanya menurut saja diperlakukan begitu. Dan kini pun hanya tinggal CD saja yang melekat di tubuhku.

    Dengan tubuh yang sama-sama setengah telanjang, aku dan Mama kembali berpelukan sambil berciuman. Hanya desahan saja yang terdengar di ruangan. Lalu perlahan tanganku membuka kaitan BH Mama. Melihat aku yang kesulitan membuka BH-nya, Mama tersenyum, lalu tangannya membantuku membuka BH-nya. Sekarang buah dada Mama yang indah itu pun terpampang jelas di depanku.

    “Tetek Mama gede banget sih. Toni suka deh,” kataku sambil meraba payudara Mama. “Jangan diliatin aja donk Sayang..! Dijilat dan disedot donk Sayang..!” pinta Mama. Tanpa dikomando dua kali, aku langsung saja menjilati payudara Mama yang sebelah kanan. Sedangkan tangan kananku meremas-remas payudara Mama yang sebelah kiri. “Aahh.. Ohh.. *****..!” teriak Mama ketika buah dadanya kujilat dan kusedot-sedot.

    Secara bergantian payudara Mama kusedot dan kujilati, sedangkan tangan kanan Mama meremas-remas batang penisku dari luar CD-ku. Dan tanpa sadar, Mama berusaha melepaskan CD-ku. Aku pun tidak mau kalah. Setelah puas menggarap payudara Mama yang besar itu, aku pun berusaha melepaskan CD Mama. Melihat kelakuanku yang tidak mau kalah, Mama hanya tersenyum saja. Sesaat kemudian kami berdua sudah telanjang bulat. Aku hanya dapat menelan ludah melihat tubuh indah Mama. Di selangkangan Mama, terlihat bulu-bulu yang tertata rapi membentuk segitiga.

    “Lex, kont*l kamu gede bauanget,” kata Mama takjub melihat batang penisku yang sudah menegang. “Masa sih Mam..?” tanyaku seakan tidak percaya, “Tapi tetek Mama juga gede kok. Emang tetek Mama itu ukuran berapa..?” tanyaku lagi. “Ukuran 38B, emang kenapa si Lex. Kamu suka kan..?” tanya Mama. “Ya jelas donk Mama sayang, mana mungkin Toni nggak suka.” jawabku, dan tanganku kembali meremas payudara Mama sambil menggigitnya. “Aauwww..!” teriak Mama, “Kamu nakal Sayang, masa tetek Mama digigit..?” kata Mama manja. “Ma’af, Ma. Alex nggak sengaja.” jawabku sekenanya. “Nggak apa-apa kok Sayang, Mama suka kok. Kamu boleh memperlakukan Mama sesukamu.” kata Mama sambil tangan kanannya masih meremas-remas kemaluanku.

    Dan tidak lama Mama pun berjongkok, lalu tersenyum. Mama mendekatkan wajahnya ke kemaluanku, lalu mulai mengeluarkan lidahnya. “Uuhh.. aahh.. enak Mam..!” aku berteriak ketika lidah Mama mulai menyentuh kepala penisku. Mama masih menjilati penisku, mulai dari pangkal sampai ujung kepala penisku. Dan kedua bijiku pun tidak terlewatkan oleh lidah Mama. Aku hanya memejamkan mata sambil mendesah-desah memperoleh perlakuan seperti itu.

    Setelah sekitar sepuluh menit, aku merasa kemaluanku berada di sebuah lubang yang hangat. Aku pun membuka mataku dan melihat ke bawah. Ternyata sekarang separuh penisku sudah masuk ke mulut Mama. “Aahh.. oohh.. yeeahh.. enaakk ba..nget Maa..!” teriakku lagi. Kuperhatikan penisku diemut-emut oleh Mama tanpa mengenai giginya sedikit pun. Lidah Mama bergerak-gerak dengan lincah seperti ular.

    Dan sekarang kulihat Mama menyedot-nyedot bulu kemaluaku seperti mau dikeramasi. “Maa.. enak Maa..!” aku hanya dapat berteriak. Aku merasa ada yang mau keluar dari penisku, aku tidak tahan lagi, dan seerr.. Aku kaget juga, kupikir yang keluar tadi adalah sperma, tapi tidak tahunya adalah air kencingku yang menyembur sedikit. “Wah, ma’af Ma. Toni nggak sengaja.” kataku buru-buru dengan napas yang masih terengah-engah.

    Tapi apa yang terjadi, Mama malah menjilati air kencingku yang berleleran. Gila.., sensasi yang kurasakan sangat luar biasa. Dan tiba-tiba Mama menarik tanganku dan mengajakku ke kamar mandi. Kamar mandi kami dapat dibilang sangat besar dan mewah. Sudah itu wangi lagi. Mama menuntunku menuju jacuzi, lalu Mama pun berlutut lagi. Batang penisku dikocok-kocok di depan wajahnya, terus disedot-sedot seperti makan es krim.

    “Ayo Sayang..! Sekarang kencingi Mamamu ini..!” kata Mama. Aku kaget juga. Tapi aku memang sudah tidak tahan lagi ingin kencing. Aku pun mengerahkan semua tenaga untuk kencing. Kulihat mulut Mama menganga dan lidah Mama seperti ular menelusuri kepala penisku. Dan ketika kulihat mulut Mama tepat di depan batang penisku, “Maa.., Alex mo pipiis..!” teriakku. Kulihat air kencingku menyembur kencang sekali dan seerr.., masuk ke dalam mulut Mama.

    Kuperhatikan mata Mama merem sambil mulutnya terus menganga menerima siraman air kencingku. Kepalang tanggung, akhirnya kumasukkan juga penisku ke mulut Mama sehingga air kencingku memancar dan muncrat keluar lagi berleleran di tubuh telanjang Mama. “Enak nggak Ma..?” tanyaku setelah aku selesai kencing. Mama memandangku dengan manja, sedangkan mulutnya masih mengulum batang kemaluanku.

    Setelah itu kedua bijiku pun dijilatinya. “Kamu mau tau rasanya, Lex..?” tanya Mamaku setelah melepaskan kulumannya dari penisku. “Boleh aja, Ma.” jawabku penuh semangat. Mama lalu menyuruhku tidur telentang di lantai kamar mandi. Aku mengikuti saja perintah Mama.

    Mama lalu berdiri dengan kedua kakinya berada di kiri kanan kepalaku. Dan sesekali kakinya digosok-gosokkan ke wajahku. Dan meskipun ada air kencingku yang berleleran di kaki Mama, aku tidak merasa jijik untuk menjilati kaki Mama. Setelah itu Mama perlahan-lahan mulai jongkok. Kuperhatikan pantat seksi Mama mulai mendekati wajahku. Aku menunggu dengan sabar sampai sesaat vagina Mama benar-benar berada tepat di atas mulutku.

    Lubang kemaluan Mama terlihat sudah berlendir bertanda Mama sudah terangsang. Kujilati lubang kemaluan dan lubang anusnya secara bergantian. Mama menguakkan bibir vaginanya secara perlahan sampai-sampai aku dapat melihat lubang kemaluannya mengembang. “Mama mau kencing nih. Minuumm.. Sayang..!” Mama merintih dengan sangat keras. Seerr.., dari lubang kencing Mama memancar cairan yang bening dan panas sekali, masuk ke mulutku dengan deras.

    Entah karena sudah nafsu atau karena apa, kutelan saja cairan yang rasanya asin dan agak pahit yang keluar dari kemaluan Mama. Suara erangan kepuasan menggema di dalam kamar mandi itu. “Bagaimana rasanya Sayang, enak bukan..?” tanya Mama sambil matanya terpejam menahan nikmat karena vaginanya kujilat-jilat. “Enak banget, Ma.” jawabku singkat.

    Setelah itu Mama berdiri lalu duduk di sebelahku. Kedua kakinya dikangkangkan sehingga aku dapat melihat vaginanya dengan jelas. “Sayang, sekarang kamu jilatin mem*k Mama ini..!” kata Mama sambil menunjuk ke arah vaginanya. Setelah itu Mama tidur telentang di lantai kamar mandi. Aku langsung saja menuju bagian bawah pusar Mama. Kudekatkan wajahku ke vagina Mama, lalu kukeluarkan lidahku dan mulai menjilati vaginanya.

    “Ahh.. fuuckk.. yeaahh.. shiitt.. hisapnya itilnya Sayang..!” Mama hanya dapat meracau saat kujilati vagina dan klitorisnya kuhisap-hisap. “Ohh.. Aahh.. fuuck.. mee.. yeaahh.. masukin kont*lmu sekarang Sayang..! Mama udah nggak tahan..!” pinta Mama memohon. Aku pun perlahan bangun dan mensejajarkan tubuhku dengan Mama. Kugenggam batang penisku, lalu perlahan-lahan kudorong pantatku menuju vagina Mama.

    Ketika memasuki liang senggamanya, Mama berteriak-teriak, apalagi ketika separuh penisku mulai menelusuri dinding vaginanya. Baru pertama kali aku merasakan kenikmatan yang luar biasa seperti ini. Rasanya seperti diurut-urut, enak seperti dielus-elus daging basah dan kenyal. “Aahhkk enak se..kali.. Sayang..! Fuuck.. me.. hardeer.. honey..!” jeritan Mama memenuhi kamar mandi.

    Setelah sekitar 10 menitan, aku mencabut batang kemaluanku dari lubang vagina Mama. Mama terlihat sangat kecewa ketika aku melakukan itu. Dan tidak lama kemudian aku meminta Mama untuk berganti posisi. Kuminta Mama untuk menungging. Lalu dari belakang kuremas-remas pantat Mama yang semok itu. Lalu kuarahkan batang penisku ke bibir vagina Mama. Setelah kurasa tepat, lalu kusetubuhi Mama dari belakang dengan doggie style.

    “Aduhh.. enak.. sekali Sayang..! Kamu.. pin..tarr.. Sayang..!” jerit Mama ketika kusetubuhi dari belakang. Sedangkan aku pun tidak kalah hebohnya dalam berteriak, “Maa.. mem*k.. nya.. e..naak..!” Rupanya gaya itu membuat Mama sudah tidak tahan lagi, sehingga sesaat kemudian, “Sayang Mama mau sam..paai.. Aahh..!” Mama berteriak keras sekali, dan aku yakin kalau kami tidak berada di rumah itu, orang lain pasti mendengar teriakan Mama.

    Aku merasakan penisku seperti disiram cairan hangat. Walau kusadari Mama sudah mencapai puncaknya, aku tetap saja memompa batang penisku di dalam vagina Mama. Malah semakin giat karena sekarang liang Mama sudah licin oleh cairan Mama. Dan tidak lama, “Maa.. Alex.. mau sampaaii nih..!” kataku ketika aku merasa mau orgasme. “Cabut kont*lmu Sayaang..!” perintah Mama. Segera saja batang kemaluanku kucabut dari liang Mama yang masih menungging.

    Mama lalu berbalik kepadaku dan memegang batang penisku. Lalu dibukanya mulutnya dan Mama pun mulai mengulum kemaluanku. “Aahh.. oohh..!” hanya desahan itu yang keluar dari mulutku. Dan, creet.. croott.. crot..! air maniku menyemprot sebanyak sepuluh kali ke dalam mulut Mama. Mama tidak langsung menelan spermaku, melainkan memainkan spermaku di dalam mulutnya seperti orang yang sedang berkumur. Dan sebelum ditelan, Mama membuka mulutnya dan menunjukkan spermaku yang ada di dalam mulutnya itu. Baru setelah itu pejuku ditelan sampai habis.

    Belum selesai sampai di situ, Mama menjilat-jilat batang penisku dan membersihkan sisa sperma yang masih menempel di kemaluaku. Rasanya ngilu, nyeri plus gimana gitu. Setelah itu kami berdua menuju ke ruang TV. Aku dan Mama duduk bersebelahan dalam keadaan telanjang bulat.

    “Bagaimana kadonya, Lex..?” tanya Mama ketika sudah agak tenang. “Luar biasa, Ma. Nggak ada kado yang sehebat tadi. Terima kasih, Ma.” sahutku. “Mama bahagia kalo kamu puas. Sebenarnya Mama juga menginginkannya kok.” jawab Mama. “Lalu kenapa Mama nggak minta ke Alex..?” tanyaku lagi. “Iya ya, kalo tau kamu punya kont*l segitu gedenya Mama pasti udah minta sejak dulu. Tapi nggak apa-apa kok, kan belon terlambat. Betul kan..?” sahut Mama sambil tersenyum manis padaku. “Iya Ma. Tapi Ma, setelah ini masih ada ronde selanjutnya kan..?” tanyaku. “Kalo kamu masih kuat, ya pasti donk Sayang..!” jawab Mama manja. “Alex sayang banget sama Mama,” kataku. “Mama juga sayang banget sama Alex.” jawab Mama.

    Setelah berisrirahat secukupnya, kami berdua melanjutkan persetubuhan kami sampai jam dua pagi. Setelah itu kami berdua tidur dalam keadaan telanjang bulat. Dan keesokan harinya aku dan Mama, yang kebetulan lagi tidak masuk kerja, berada di rumah dalam keadaan telanjang bulat selama sehari penuh. Dan tidak terhitung berapa kali kami bersetubuh. Sampai sekarang aku masih tinggal dengan Mama dan masih setia menyetubuhi Mama setiap hari, selama Mama tidak haid.

    Itu adalah hadiah ulang tahun yang paling berkesan dalam hidupku.

  • Majalah Dewasa Edisi Rully Angellina

    Majalah Dewasa Edisi Rully Angellina


    1967 views

    Duniabola99.org – Majalah Gress edisi ke 5 dengan model Rully Angellina kami hadirkan kembali ke bagian kedua. Masih sama dengan bagian pertama pada bagian kedua ini Rully Angellina masih tampil dalam balutan pakain seksi yang siap menggoda para mata lelaki. Rully Angellina adalah model yang akrab dengan panggilan Angel ini memiliki cita-cita menjadi seorang Pengacara.

    Oke langsung saja kami hadirkan model cantik dan super seksi Rully Angellina dalam majalah Gress edisi ke 12.

  • Cerita Dewasa Transaksi Teman Membawa Berkah

    Cerita Dewasa Transaksi Teman Membawa Berkah


    1466 views

    Cerita Seks Terbaru – Gadis SMP Itu Bernama Elvina, Namaku Chepy, 22 tahun, mahasiswa di sebuah universitas swasta ternama di Jakarta.

    Kisahku ini adalah kejadian nyata tanpa aku rekayasa sedikitpun !. Kisahku bermula setahun yang lalu ketika temanku ( Dedy ) mengajakku menemaninya transaski dengan temannya ( Gunawan ). Saya jelaskan saja perihal kedua orang itu sebelumnya. Dedy adalah teman kuliahku dan dia seorang yang rajin dan ulet termasuk dalam hal berbisnis walaupun dia masih kuliah. Gunawan adalah teman kenalannya yang juga seorang anak mantan pejabat tinggi yang kaya raya ( saya tidak tahu apakah kekayaan orang tuanya halal atau hasil korupsi ! ).

    Setahun yang lalu Gunawan menawarkan beberapa koleksi lukisaren dan patung ( Gunawan sudah mengetahui perihal bisnis Dedy sebelumnya ) milik orang tuanya kepada Dedy, koleksi lukisan dan patung tersebut berusia tua. Dedy tertarik tapi dia membutuhkan kendaraan saya karena kendaraannya sedang dipakai untuk mengangkut lemari ke Bintaro, oleh karena itu Dedy mengajak saya ikut dan saya pun setuju saja. Perlu saya jelaskan sebelumnya, Gunawan menjual koleksi lukisan dan patung tersebut, oleh Dedy diperkirakan karena Gunawan seorang pecandu putaw dan membutuhkan uang tambahan.

    Keesokan harinya ( hari Minggu ), saya dan Dedy berangkat menuju rumah Gunawan di kawasan Depok. Setelah sampai di depan pintu gerbang 2 orang satpam berjalan ke arah kami dan menanyakan maksud kedatangan kami. Setelah kami jelaskan, mereka mengijinkan kami masuk dan mereka menghubungi Gunawan melalui telepon. Saya memarkir kendaraan saya dan saya mengagumi halaman dan rumah Gunawan yang amat luas dan indah,

    “ Betapa kayanya orang tua Gunawan” bisik dalam hatiku. Kami harus menunggu sebentar karena Gunawan sedang makan.

    Sambil menunggu, kami berbicara dengan satpam. Dalam pembicaraan itu, seorang satpam menceritakan kalau Gunawan itu seorang playboy dan suka membawa wanita malam-malam ke rumahnya ketika orang tuanya sedang pergi. Setelah menunggu selang 10 menit, akhirnya Gunawan datang ( saya yang baru pertama kali melihatnya harus mengakui bahwa Gunawan memiliki wajah yang amat rupawan, walau saya pun seorang lelaki dan bukan seorang homo! ). Dedy memperkenalkan saya dengan Gunawan. Setelah itu Gunawan mengajak Dedy masuk ke rumah untuk melihat patung dan lukisan yang akan dijualnya.

    Saya bingung apakah saya harus mengikuti mereka atau tetap duduk di pos satpam. Setelah mereka berjalan sekitar 15 meter dari saya, seorang satpam mengatakan sebaiknya kamu ( saya ) ikut mereka saja daripada bosan menunggu di sini ( pos satpam ). Saya pun berjalan menuju rumahnya. Ketika saya masuk , saya tidak melihat mereka lagi. Saya hanya melihat sebuah ruangan yang luas sekali dengan sebuah tangga dan beberapa pintu ruangan. Saya bingung apakah saya sebaiknya naik ke tangga atau mengitari ruangan tersebut ( sebenarnya bisa saja saya teriak memanggil nama Dedy atau Gunawan tapi tindakan itu sangat tidak sopan ! ).

    Akhirnya saya memutuskan untuk mengitari ruangan tersebut dengan harapan dapat menemui mereka. Setelah saya mengitari, saya tetap tidak dapat menemukan mereka. Tapi saya melihat sebuah pintu kamar yang pintunya sedikit terbuka. Saya mengira mungkin saja mereka berada di dalam kamar tersebut. Lalu saya membuka sedikit demi sedikit pintu itu dan betapa terkejutnya saya ketika saya melihat seorang anak perempuan sedang tertidur dengan daster yang tipis dan hanya menutupi bagian atas dan bagian selangkangannya, saya bingung harus bagaimana !

    Dasar otak saya yang sudah kotor melihat pemandangan paha yang indah, akhirnya saya masuk ke dalam kamar tersebut dan menutup pintu itu. Saya melihat sekeliling kamar itu, kamar yang luas dan indah, beberapa helai pakaian SLTP berserakan di tempat tidur, dan foto anak tersebut dengan Gunawan dan seorang lelaki tua dan wanita tua ( mungkin foto orang tuanya ). Anak perempuan yang sangat cantik, manis dan kuning langsat ! lalu saya melangkah lebih dekat lagi, saya melihat beberapa buku pelajaran sekolah dan tulisan namanya : Elvina kelas 1 C. Masih kelas 1 ! berarti usianya baru antara 11-12 tahun. Lalu saya memfokuskan penglihatan saya ke arah pahanya yang kuning langsat dan indah itu !.

    ngin rasanya menjamah paha tersebut tapi saya ragu dan takut. Saya menaikkan pandangan saya ke arah dadanya dan melihat cetakan pentil susu di helai dasternya itu. Dadanya masih kecil dan ranum dan saya tahu dia pasti tidak memakai pakaian dalam ( BH atau kutang ) di balik dasternya itu !.

    Wajahnya sangat imut, cantik dan manis ! Akhirnya saya memberanikan diri meraba pahanya dan mengelusnya, astaga….mulus sekali ! Lalu saya menaikkan sedikit lagi dasternya dan terlihatlah sebuah celana dalam ( CD ) warna putih. Saya meraba CD anak itu dan menarik sedikit karet CDnya , lalu saya mengintip ke dalam,….

    Astaga ! tidak ada bulunya ! Jantung saya berdetak kencang sekali dan keringat dingin mengalir deras dari tubuh saya. Lalu saya mencium Cdnya, tidak ada bau yang tercium. Lalu saya menarik sedikit lagi dasternya ke atas dan terlihatlah perut dan pinggul yang ramping padat dan mulus sekali tanpa ada kotoran di pusarnya ! Luar biasa !

    Otak porno saya pun sangat kreatif juga, saya memberanikan diri untuk menarik perlahan-lahan tali dasternya itu, sedikit-seditkit terlihatlah sebagian dadanya yang mulus dan putih ! ingin rasanya langsung memenggangnya, tapi saya bersabar, lalu saya menarik lagi tali dasternya ke bawah dan akhirnya terlihatlah pentil Elvina yang bewarna kuning kecoklatan ! Jantung saya kali ini terasa berhenti ! Sayapun merasa tubuh saya menjadi kaku. Jari sayapun mencolek pentilnya dan memencet dengan lembut payudaranya. Saya melakukankan dengan lembut, perlahan dan sedikit lama juga, sementara Elvina sendiri masih tertidur pulas. Setelah puas, saya menjilat dan mengulum pentilnya, terasa tawar.

    Dasar otakku yang sudah gila, saya pun nekat menarik seluruh dasternya perlahan kearah bawah sampai lepas, sehingga Elvina kini hanya mengenakan celana dalam ( CD ) saja ! Saya memandangi tubuh Elvina dengan penuh rasa kagum. Tiba-tiba Elvina sedikit bergerak, saya kira ia terbangun, ternyata tidak, mungkin sedang mimpi saja. Saya mengelus tubuh Elvina dari atas hingga pusar/perut. Puas mengelus-elus, saya ingin menikmati lebih dari itu ! Saya menarik perlahan-lahan CD Elvina ke arah bawah hingga lepas. Kini Elvina telah telanjang bulat ! Betapa indahnya tubuh Elvina ini , gadis kelas 1 SLTP yang amat manis, imut dan cantik dengan buah dada yang kecil dan ranum serta vaginanya yang belum ada bulunya sehelaipun !

    Lalu saya mengelus bibir vaginanya yang mulus dan lembek dan sayapun menciumnya. Terasa bau yang khas dari vaginanya itu ! Dengan kedua jari telunjuk saya, saya membuka bibir vaginanya dengan perlahan-lahan , terlihat dalamnya bewarna kemerah –merahan dengan daging di atasnya . Saya menjulurkan lidah saya ke arah vaginanya dan menjilat-jilat vaginanya itu. Saya deg-degan juga melakukan adegan itu. Saya tahu tindakan saya bisa ketahuan olehnya tapi kejadian ini sulit sekali untuk dilewatkan begitu saja ! Benar dugaan saya !

    Pada saat saya sedang asyiknya menjilat vaginanya, Elvina terbangun ! Saya pun terkejut setengah mati ! Untung Elvina tidak teriak tapi hanya menutup buah-dadanya dan vaginanya dengan kedua tangannya. Mukanya kelihatan takut juga. Elvina lalu berkata

    “ Siapa kamu, apa yang ingin kamu lakukan ?”. Saya langsung berpikir keras untuk keluar dari kesulitan ini !

    Lalu saya mengatakan kepada Elvina: “ Elvina, saya melakukan ini karena Gunawan yang mengijinkannya !”, kataku yang berbohong. Elvina kelihatan tidak percaya lalu berkata

    “Tidak mungkin, Gunawan kakakku !”. Pandai juga dia ! Tapi saya tidak menyerah begitu saja.

    Saya mengatakan lagi “ Elvina, saya tahu Gunawan kakakmu tapi dia punya hutang yang amat besar pada saya, apakah kamu tega melihat kakakmu terlibat hutang yang amat besar ? Apakah kamu tidak kasihan pada Gunawan ?, kalau dia tidak melunasi hutangnya, dia bisa dipenjara ” kataku sambil berbohong . Elvina terdiam sejenak.

    Saya berusaha menenangkan Elvina sambil mengelus rambutnya. Elvina tetap terdiam. Sayapun dengan lembut menarik tangannya yang menutupi kedua buah dadanya. Dia kelihatannya pasrah saja dan membiarkan tangannya ditarik oleh saya. Terlihat lagi kedua buah dadanya yang indah dan ranum itu ! Saya mencium pipinya dan berkata

    “Saya akan selalu mencintaimu, percayalah !”. Saya merebahkan tubuhnya dan menarik tangannya yang lain yang menutupi vaginanya. Akhirnya dia menyerah dan pasrah saja terhadap saya. Saya tersenyum dalam hati. Saya langsung buru-buru membuka seluruh pakaian saya untuk segera menuntaskan “ tugas “ ini ( maklum saja, kalau terlalu lama, transaksi Gunawan dengan Dedy selesai, sayapun bisa ketahuan, ujung-ujungnya saya bisa saja terbunuh ! ).

    Saya langsung mencium mulut Elvina dengan rakus. Elvina kelihatannya belum pernah ciuman sebelumnya karena dia masih kaku. Lalu saya mencium lehernya dan turun ke arah buah dadanya. Saya menyedot kedua buah dadanya dengan kencang dan rakus dan meremas-remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat, Elvina kelihatannya kesakitan juga dengan remasan saya itu, Sayapun menarik-narik kedua pentilnya dengan kuat !

    “Sakit kak “ kata Elvina. Saya tidak lagi mendengar rintihan Elvina. Saya mengulum dan menggigit pentil Elvina lagi sambil tangan kanan saya meremas kuat pantat Elvina. Setelah puas, saya membalikkan badan Elvina sehingga Elvina tengkurap.

    Saya jilat seluruh punggung Elvina sampai ke pantatnya. Saya remas pantat Elvina kuat-kuat dan saya buka pantatnya hingga terlihat anusnya yang bersih dan indah. Saya jilat anus Elvina, terasa asin sedikit ! Dengan jari telunjuk saya, saya tusuk-tusuk anusnya, Elvina kelihatan merintih atas tindakan saya itu. Saya angkat pantat Elvina, saya remas bagian vagina Elvina sambil ia nungging ( posisi saya di belakang Elvina ). Elvina sudah seperti boneka mainan saya saja !. Setelah puas , saya balikkan lagi tubuh Elvina sehingga ia terlentang, saya naik ke atas kepala Elvina dan menyodorkan penis saya ke mulut Elvina.

    “ Jilat dan kulum !” kataku. Elvina ragu juga pada awalnya, tapi saya terus membujuknya dan akhirnya ia menjilat juga.

    Penis saya terasa enak dan geli juga dijilat olehnya, seperti anak kecil yang menjilat permen lolipopnya.

    “Kulum !” kataku, dia lalu mengulumnya. Saya dorong pantat saya sehingga penis saya masuk lebih dalam lagi, kelihatannya dia seperti mau muntah karena penis saya menyentuh kerongkongannya dan mulutnya yang kecil kelihatan sulit menelan sebagian penis saya sehingga ia sulit bernapas juga. Sambil ia mengulum penis saya, tangan kanan saya meremas kuat-kuat payudaranya yang kiri hingga terlihat bekas merah di payudaranya.

    Saya langsung melepaskan kuluman itu dan menuju ke vaginanya. Saya jilat vaginanya sepuas mungkin, lidah saya menusuk vaginanya yang merah pink itu lebih dalam, Elvina menggerak-gerakkan pantatnya kiri-kanan, atas-bawah, entah karena kegelian atau mungking ia menikmatinya juga. Sambil menjilat vaginanya, kedua tangan saya meremas-remas pantatnya.

    Akhirnya saya ingin menjebol vaginanya. Saya naik ke atas tubuh Elvina, saya sodorkan penis saya ke arah vaginanya. Elvina kelihatan ketakutan juga,

    “ Jangan kak, saya masih perawan !”, Nah ini dia ! saya membujuk Elvina dengan rayuan-rayuan manis. Elvina terdiam pasrah. Saya tusuk penis saya yang besar itu yang panjangnya 18 cm dan diameter 6 cm ke vaginanya yang kecil sempit tanpa bulu itu ! Sulit sekali awalnya tapi saya tidak menyerah. Saya lebarkan kedua kakinya hingga ia sangat mengangkang dan vaginanya sedikit terbuka lagi, saya hentakkan dengan kuat pantat saya dan akhirnya kepala penis saya yang besar itu berhasil menerobos vaginanya !

    Elvina mencakar tangan saya sambil berkata “ sakitttt !!!” saya tidak peduli lagi dengan rintihan dan tangisan Elvina ! Sudah sepertiga penis saya yang masuk. Saya dorong-dorong lagi penis saya ke dalam lobang vaginanya dan akhirnya amblas semua ! Dan seperti permainan sex pada umumnya, saya tarik-dorong, tarik-dorong, tarik-dorong, terus-menerus ! Elvina memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya. Tangan saya tidak tinggal diam, saya remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat hingga ia kesakitan dan saya tarik-tarik pentilnya yang kuning kecoklatan itu kuat-kuat ! Saya memainkan irama cepat ketika penis saya menghujam vaginanya.

    Baru 5 menit saya merasakan cairan hangat membasahi penis saya, pasti ia mencapai puncak kenikatannya. Setelah bermain 15 menit lamanya, saya merasakan telah mencapai puncak kenikmatan, saya tumpahkan air mani saya kedalam vaginanya hingga tumpah ruah. Saya puas sekali ! Saya peluk Elvina dan mencium bibir, kening dan lehernya. Saya tarik penis saya dan saya melihat ada cairan darah di sprei kasurnya. Habislah keperawanannya !.

    Setelah itu saya lekas berpakaian karena takut ketahuan. Saya ambil uang 300.000 rupiah dari saku saya dan saya berikan ke Elvina ,

    “ Elvina, ini untuk uang jajanmu, jangan bilang ke siapa-siapa yah “, Elvina hanya terdiam saja sambil menundukkan kepala dan menutupi kedua buah dadanya dengan bantal. Saya langsung keluar kamar dan menunggu saja di depan pintu masuk. Sekitar 10 menit kemudian Gunawan dan Dedy turun sambil menggotong lukisan dan patung. Ternyata mereka transaksinya bukan hanya lukisan dan patung saja tapi termasuk beberapa barang antik lainnya. Pantasan saja mereka lama !

    Akhirnya saya dan Dedy permisi ke Gunawan dan ke kedua satpam itu. Kami pergi meninggalkan rumah itu. Dedy puas dengan transaksinya dan saya puas telah merenggut keperawanan adik Gunawan. Ha ha ha ha ha, hari yang indah dan takkan terlupakan !

    TAMAT

  • Foto Ngentot Risa Misaki Terbaru Dan Terpanas

    Foto Ngentot Risa Misaki Terbaru Dan Terpanas


    1730 views

    Foto Ngentot Terbaru – Hallo sobat Duniabola99.org, lagi pada menunggu update foto ngentot terbaru dari kami ya? Tenang Kali ini kami akan membagikan Foto Ngentot yang orangnya sudah sering bermain di video dewasa Jepang, yang pastinya tidak asing lagi bagi sobat duniabola99.org dengan nama Risa Misaki. Tak perlu menunggu lama lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.