• Người mẫu 考拉Koala

    Người mẫu 考拉Koala


    2896 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Airi Minami Laforet Girl 3 Sh

    Airi Minami Laforet Girl 3 Sh


    1719 views

  • Nikmatnya Digagahi Oleh Guruku

    Nikmatnya Digagahi Oleh Guruku


    1632 views

    Aku Inez, ketika masi skolah aku suka banget ma satu guru pelajaran matematika, orangnya ganteng, badannya tinggi kekar, sebut aja namanya pak A. Suatu hari waktu istirahat aku berjalan ke kantin mau beli minum. Tiba-tiba Pak A keluar dari kantor dan menabrakku, “Maaf Nez, aku tadi gak sengaja”.

    “Iya Pak, gak pa-pa tadi Inez jalan juga gak lihat-lihat kok pak dan Inez keburu-buru. “Sebagai permintaan maafku aku traktir kamu di kantin deh ya”. aku tidak menolak ajakannya. aku sengaja mau menggodanya, aku berpura-pura memperbaiki tali sepatuku, karena rok seragamku pendek, kuliat dia senyum2 saat meliat pahaku. Di kantin kami ngobrol aja selama waktu istirahat. Waktu aku mo kembali ke kelas, dia berbisik, “Nez, paha kamu mulus banget ya”. Aku senyum2 aja gak komentar apa2. “Kapan2 ngobrol dirumahku yuk”. Wah to the point banget ni guru, pasti gak pengen cuma ngobrol tu.

    Sabtu jelang sorenya aku berkunjung ke rumahnya. Ketika aku sampai dia baru mandi rupanya. Cukup lama aku ngebel di pintu pagernya, akhirnya aku di bukain pintu. “Lama ya nunggunya, gi mandi sih aku. Masuk deh”, dia mempersilahkan aku masuk. “Maaf rumahku berantakan”. “Kok sepi banget rumahnya pak?” “aku ngontrak rumah disini sendirian”. “Mangnya keluarga bapak dimana”. “Aku dah pisah ma istri Nez, anakku ikut ma ibunya di kota lain”. Kami ngobrol2 aja soal pelajaran di sekolah, gak kerasa waktu berjalan terus dan dah deket magrib. “Udah laper belom Nez?” “Hehehehe lumayan sih Pak.” “Kamu tunggu disini bentar ya, aku mau beli makan dulu ke warteg. “Oh ya pak, maaf ngrepotin lho.” “Gak pa-pa. ”

    Sewaktu dia beli makanan, aku melihat-lihat kondisi rumah kontrakannya dan sampai kebelakang. pintu kamarnya terbuka dan aku ngelongok ke dalam. Kulihat buku-buku koleksi buku matematika di meja kamarnya. Ternyata ada juga beberapa majalah dewasa di atas kasurnya lalu aku buka-buka melihat majalah itu. ternyata isi majalah itu gambar-gambarnya cewek-cowok bugil lagi ngentot. Aku tidak mengira ternyata dia juga suka koleksi seperti itu. tiba-tiba aku mendengar suaranya dari belakangku, “Ngapain kamu di kamarku Nez? Ayo makan dulu, nanti keburu dingin nasinya malah gak enak.” aku kaget banget tapi kelihatannya dia gak marah, lalu majalah kulemparkan ke atas tempat tidurnya dan aku segera keluar dengan berkata tergagap-gagap sambil grogi, malu, deg-degkan, “Maa..aa..aaf ya Pak, Inez sudah lancang masuk kamar Bapak.” “Iya gak papa. Kamarku berantakan. Kita makan aja yuk,” jawabnya sambil tersenyum. Lalu kami makan, “Koleksi majalahnya banyak ya Pak.” “Ya, buat iseng-iseng kalau tidak bisa tidur.” “Kok, majalahnya yang begituan pak?”. “Yang begituan gimana maksudnya”. “Emm.., Ya, yang begituan, Majalah porno pak”. “Hehehe itu pengasih teman saya yang dari Batam. Mau diliat lagi ya Nez, yuk kekamarku”. Akupun tidak menolaknya, aku segera ikut ke kamarnya dan kuambil majalah dewasa tadi yang berada di atas tempat tidurnya. “Suka ya liatnya Nez”. Aku terangsang juga meliat gambar2 orang ngentot di majalah itu.

    Dia segera memeluk tubuhku dan dengan sedikit bernafsu segera disosornya pipiku dengan bibirnya. Saat itu aku mengenakan celana ketat dari kain yang cukup tipis berwarna putih sehingga bentuk bokongku yang bulat padat begitu kentara, dan bahkan saking ketatnya CDku sampai kelihatan sekali berbentuk segitiga. Atasannya aku mengenakan baju kaos putih ketat dan polos sehingga bentuk toketku yang membulat terlihat jelas, kaosku yang cukup tipis membuat braku yang berwarna putih terpampang jelas sekali. dia mendekatkan mukanya ke wajahku, dengan cepat dia mengecup bibirku dengan lembut. Hidung kami bersentuhan lembut, aku diam aja, mataku terpejam. Dia mengulum bibir bawahku, disedot sedikit. Lima detik kemudian, dia melepaskan kecupan bibirnya dari bibirku. Tangannya bergerak semakin berani, yang tadinya hanya meremas jemari tangan kini mulai meraba ke atas menelusuri dari pergelangan tangan terus ke lengan sampai ke bahu lalu diremasnya dengan lembut. Dia memandangi toketku dari balik baju kaosku yang ketat. Kini jemari tangan kanannya mulai semakin nekat menggerayangi pinggulku, ketika jemarinya merayap ke belakang diusapnya belahan pantatku lalu diremasnya dengan gemas. “aahh…pak”, aku merintih pelan. saat itu jemari tangan kanannya bergerak semakin menggila, menelusup ke pangkal pahaku, dan mulai mengelus gundukan bukit memekku. Diusapnya perlahan dari balik celanaku yang amat ketat, dua detik kemudian dia memaksa masuk jemari tangannya di selangkanganku dan bukit memekku itu telah berada dalam genggaman tangannya. Aku menggelinjang kecil, saat jemari tangannya mulai meremas perlahan. Dia mendekatkan mulutnya kembali ke bibirku. Secepat kilat bibirku kembali dikecup dan dikulumnya, digigit lembut, disedot. Hidung kami bersentuhan lembut. Dengus nafasku terdengar memburu saat dia mengecup dan mengulum bibirku cukup lama. DIa mempermainkan lidahnya di dalam mulutku, aku membalas cumbuannya dengan menggigit lembut dan mengulum lidahnya dengan bibirku. Lidah kami bersentuhan, lalu dia mengecup dan mengulum bibir atas dan bawahku secara bergantian. Terdengar suara kecapan-kecapan kecil saat bibir kami saling mengecup.

    Jemari tangan kanannya yang masih berada di selangkanganku mulai bergerak menekan ke gundukan memekku, lalu diusap-usap ke atas dan ke bawah dengan gemas. Aku memekik kecil dan mengeluh lirih, kupejamkan mataku rapat-rapat, sementara wajahku nampak sedikit berkeringat. Dia meraih kepalaku dalam pelukannya dengan tangan kiri dan dia mencium rambutku. “Oooh paaak”. “Enaak ya Nez diusap-usap begini”. “hh… iiyyaa paaak”. Jemarinya kini bukan cuma mengusap tapi mulai meremas bukit memekku dengan sangat gemas. “aawww” aku memekik kecil dan pinggulku menggelinjang keras. Kedua pahaku yang tadi menjepit pergelangan tangan kanannya kurenggangkan. Dia mengangkat wajah dan daguku kearahnya, sambil merengkuh tubuhku agar lebih merapat ke badannya lalu kembali dia mengecup dan mencumbu bibirku dengan bernafsu.

    Puas mengusap-usap bukit memekku, kini jemari tangan kanannya bergerak merayap ke atas, mulai dari pangkal paha terus ke atas menelusuri pinggang sampai ujung jemarinya berada di bagian bawah toketku yang sebelah kiri. Dia mengelus perlahan di situ lalu mulai mendaki perlahan, akhirnya jemari tangannya seketika meremas kuat toketku dengan gemasnya. Seketika itu pula aku melepaskan bibirku dari kuluman bibirnya, “aawww… pak sakitt, jangan keras-keras dong meremasnya”. Kini secara bergantian jemari tangannya meremas kedua toketku dengan lebih lembut. Aku menatapnya dan membiarkan tangannya menjamah dan meremas-remas kedua toketku.

    “Auuggghh..” tiba2 dia menjerit lumayan keras dan meloncat berdiri. Aku yang tadinya sedang menikmati remasanku pada toketnya jadi ikutan kaget. “Eeehh kenapa pak?” “Aahh anu … kontolku sakit nih”, sahutnya sambil buru-buru membuka celana panjangnya di hadapanku. Aku tak menyangka dia berbuat demikian hanya memandangnya dengan terbelalak kaget. Dia membuka sekalian CDnya dan “Tooiiing”, kontolnya yang sudah tegang itu langsung mencuat dan mengacung keluar mengangguk-anggukan kepalanya naik turun . batang kontolnya sudah kelihatan tegang berat, urat-urat di permukaan kontolnya sampai menonjol keluar semua. Batang kontolnya bentuknya montok, berurat, besar dan panjang. dia mengocok kontolnya dengan tangan kanannya, “nez sebentar yaa… aku mau cuci kontolku dulu yaa… bau nih soalnya”, katanya sambil ke kamar mandi yang ada didalem kamarnya. Aku masih terduduk di atas ranjangnya ketika dia keluar dari kamar mandi kuliat kontolnya yang sedang tegang bergerak manggut-manggut naik turun. “kontol bapak besar sekali, segede yang di majalah pak.” “Blon perna liat yang kaya punyaku ya Nez”.

    Dia meraih kedua tanganku dan diarahkan ke kontolnya. Jemari kedua tanganku mulai menyentuh kepala kontolnya yang sedang ngaceng. Pertama kali aku hanya memegang dengan kedua jemariku. “Diremes Nez”. “Iiih… keras sekali pak”. aku bukan cuma menggenggam tapi malah meremas kuat. “Ooouhh….” dia melenguh nikmat. jemari kedua tanganku itu secara bergantian meremas batang dan kepala kontolnya. Jemari kiri berada di atas kepala kontolnya sedang jemari yang kanan meremas batangnya. dia hanya bisa melenguh panjang pendek. “.sshh…nes… terusss … ssshh”, lenguhnya keenakan. Aku memandangnya sambil tersenyum dan mulai mengusap-usap maju mundur, setelah itu kugenggam dan kuremas seperti semula tetapi kemudian aku mulai memompa dan mengocok kontolnya itu maju mundur. “Aakkkhh… ssshh” dia menggelinjang menahan nikmat. Aku semakin bersemangat melihatnya merasakan kenikmatan, kedua tanganku bergerak makin cepat maju mundur mengocok kontolnya. Dia semakin tak terkendali, “nez… aahhgghh… sshh… awas pejuku mau keluarr”. aku melepaskan remasan tanganku, sementara pandangan mataku tetap ke arah kontolnya yang baru kukocok. dia gak mau ngecret karena aku kocok makanya dia bilang pejunya mau keluar.

    Dia berdiri dan meraih tubuhku sehingga aku ikut berdiri. dipeluknya aku dengan gemas, aku menggelinjang saat dia merapatkan badannya ke tubuhku sehingga toketku yang bundar montok menekan dadanya yang bidang. Aku merangkulkan kedua lenganku ke lehernya, dan tiba-tiba ia pun mengecup bibirku dengan mesra, kemudian dilumatnya bibirku sampai aku megap-megap kehabisan napas. Terasa kontolnya yang masih full ngaceng itu menekan kuat bagian pusarku, karena tubuhnya lebih tinggi dariku. Sementara bibir kami bertautan mesra, jemari tangannya mulai menggerayangi bagian bawah tubuhku, dua detik kemudian jemari kedua tangannya telah berada di atas bulatan kedua belah bokongku. Diremasnya dengan gemas, jemarinya bergerak memutar di bokongku. Aku merintih dan mengerang kecil dalam cumbuannya.

    Lalu dia merapatkan bagian bawah tubuhnya ke depan sehingga mau tak mau kontolnya yang tetap tegang itu jadi terdesak perutku lalu menghadap ke atas. Aku tak memberontak dan diam saja. Sementara itu dia mulai menggesek-gesekkan kontolnya yang tegang itu di perutku. Namun baru juga 10 detik aku melepaskan ciuman dan pelukannya dan tertawa-tawa kecil, “Kamu apaan sih kok ketawa”, tanyanya heran. “Inez geli digesekin kaya gitu. Dia segera merengkuh tubuhku kembali ke dalam pelukannya, dan aku tak menolak saat dia menyuruhku untuk meremas kontolnya seperti tadi.

    Segera jemari tangan kananku mengusap dan mengelus-elus kontolnya dan sesekali kuremas. Dia menggelinjang nikmat. “aagghh… nez… ”. Wajah kami saling berdekatan dan aku memandang wajahnya yang sedang meringis menahan rasa nikmat. “Enaak ya pak…” Jemari tanganku semakin gemas saja mempermainkan kontolnya bahkan mulai kukocok seperti tadi. Dia melepaskan kecupan dan pelukanku. “Gerah nih Nez, aku buka baju dulu ya”, katanya sambil terus mencopot kancing kemejanya satu persatu lalu dilemparkan sekenanya ke samping.

    Kini dia benar-benar polos dan telanjang bulat di hadapanku. Aku masih tetap mengocok kontolnya maju mundur. “kamu suka yaa sama kontolku”. Sambil tetap mengocok kontolnya aku menjawab dengan polos. “suka banget pak… gede panjang, dah gitu keras banget kayak kayu”. “Gitu yaa… kalau memek kamu seperti apa yaa…”. dengan cepat dia berjongkok di depanku, kedua tangannya meraih pinggulku dan didekatkan ke arahnya. jemari kedua tangannya mulai gerilya mencari ritsluiting celana ketatku yang berwarna putih itu.

    Mukanya persis di depan selangkanganku sehingga dia dapat melihat gundukan bukit memekku dari balik celana ketatku. Dia semakin tak sabar, dan begitu menemukan kaitan ritsluitingku segera ditariknya ke bawah sampai terbuka, kebetulan aku tak memakai sabuk sehingga dengan mudah dia meloloskan dan memplorotkan celanaku sampai ke bawah. Sementara pandangannya tak pernah lepas dari selangkanganku, dan kini terpampanglah di depannya CDku yang berwarna putih bersih itu tampak sedikit menonjol di tengahnya.

    Terlihat dari CDku yang cukup tipis itu ada warna kehitaman, jembutku. Waahh… dia memandang ke atas dan aku menatapnya sambil tetap tersenyum. “Aku buka ya.. CDnya”. Aku hanya menganggukan kepala perlahan. Dengan gemetar jemari kedua tangannya kembali merayap ke atas menelusuri dari kedua betisku terus ke atas sampai kedua belah paha, dia mengusap perlahan dan mulai meremas. “Oooh…paaak” aku merintih kecil. kemudian jemari kedua tangannya merayap ke belakang kebelahan bokongku yang bulat. Dia meremas gemas disitu. Ketika jemari tangannya menyentuh tali karet CDku yang bagian atas, sreeet… secepat kilat ditariknya ke bawah CDku itu dengan gemas dan kini terpampanglah sudah daerah ‘forbidden’ ku.

    Menggembung membentuk seperti sebuah gundukan bukit kecil mulai dari bawah pusarku sampai ke bawah di antara kedua belah pangkal pahaku, sementara di bagian tengah gundukan bukit memekku terbelah membentuk sebuah bibir tebal yang mengarah ke bawah dan masih tertutup rapat menutupi celah liang memekku. Dan di sekitar situ ada jembut yang cukup lebat. “Oohh.. nez, indahnya…” Hanya kalimat itu yang sanggup diucapkan saat itu. Dia mendongak ketika aku sedang membuka baju kaosku, setelah melemparkan kaos sekenanya kedua tanganku lalu menekuk ke belakang punggungnya hendak membuka braku dan tesss… bra itupun terlepas jatuh di mukanya. Selanjutnya aku melepas juga celana dan CDku yang masih tersangkut di mata kakiku, lalu sambil tetap berdiri di depannya. Toketku berbentuk bulat seperti buah apel, besarnya kira-kira sebesar dua kali bola tenis, warnanya putih bersih hanya pentil kecilnya saja yang tampak berwarna merah muda kecoklatan. “kamu cantik sekali Nez”. Dia merangkul tubuhku yang telanjang. Badanku seperti kesetrum saat kulitku menyentuh kulit nya, kedua toketku yang bulat menekan lembut dadanya yang bidang. Jemari tangannya tergetar saat mengusap punggungku yang telanjang. Dengan penuh nafsu dia segera merebahkan tubuhku yang telanjang bulat itu di atas kasur, tempat tidur itu tak terlalu besar, untuk 2 orang pun harus berdempetan. Dia memandangi tubuhku yang telanjang bulat di ranjang.

    Segera dia menaiki ranjang, aku memandangnya sambil tersenyum. Dia merayap ke atas tubuhku yang bugil dan menindihnya, sepertinya dia sudah tak sabar ingin segera memasuki memekku. “Buka pahamu Nez, aku ingin mengentotimu sekarang”. “Paaak…” aku hanya melenguh pasrah saat dia setengah menindih tubuhku dan kontolku yang tegang itu mulai menusuk celah memekku, tangannya tergetar saat membimbing kontolnya mengelus memekku lalu menelusup di antara kedua bibir memekku. “Pelan-pelan pak, gede banget soalnya”. Lalu dengan jemari tangan kanannya diarahkannya kepala kontolnya ke memekku. Aku memeluk pinggangnya mesra, sementara dia mencari liang memekku di antara belahan bukit memekku. diapun mulai menekan ke bawah, kepala kontolnya ditekannya untuk menelusup ke dalam liang memekku.

    Dia mengecup bibir ku sekilas lalu berkonsentrasi kembali untuk segera dapat membenamkan kontolnya seluruhnya ke dalam liang memekku. Aku mulai merintih dan medesah2 kecil ketika kepala kontolnya yang besar mulai berhasil menerobos liang memekku. “sempit sekali memekmu Nez, jarang kemasukan kont0l ya”, erangnya mulai merasakan kenikmatan dan kurasakan kepala kontolnya berhasil masuk dan terjepit ketat sekali dalam liang memekku.

    Karena agak susah dia memasukan kont0l jumbonya ke memekku dan untuk menambah rangsangan buat aku dia melepaskan kontolnya dari jepitan memekku dan melumat bibirku. Aku membalas ciumannya dan melumat bibirnya dengan mesra. Dia menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku dan aku langsung mengulumnya hangat, begitu sebaliknya. Jemari tangan kirinya merayap ke bawah menelusuri sambil mengusap tubuhku mulai pundak terus ke bawah sampai ke pinggul dan diremasnya dengan gemas.

    Ketika tangannya bergerak kebelakang ke bulatan bokongku, dia mulai menggoyangkan seluruh badannya menggesek tubuhku yang bugil terutama pada bagian selangkangan dimana kontolnya yang sedang tegang-tegangnya menekan gundukan bukit memekku. Dia menggerakkan pinggulnya secara memutar sambil menggesek-gesekkan batang kontolnya di permukaan bibir memekku sambil sesekali ditekan-tekan. Aku ikut-ikutan menggelinjang kegelian.

    Beberapa menit kemudian setelah kami puas bercumbu bibir, dia menggeser tubuhnya kebawah sampai mukanya tepat berada di atas kedua bulatan toketku, kini ganti perutnya yang menekan memekku. Jemari kedua tangannya secara bersamaan mulai menggerayangi gunung “Fujiyama” milikku, dia mulai menggesekkan ujung-ujung jemarinya mulai dari bawah toketku di atas perut terus menuju gumpalan kedua toketku yang kenyal dan montok. Aku merintih dan menggelinjang antara geli dan nikmat. “Paaak, geli”. Beberapa saat dia mempermainkan kedua pentilku yang kemerahan dengan ujung jemarinya.

    Aku menggelinjang lagi, dipuntirnya sedikit pentilku dengan lembut. aku semakin mendesah tak karuan. Secara bersamaan akhirnya dia meremas-remas gemas kedua toketku dengan sepenuh nafsu. “Aawww… pak”, aku mengerang dan kedua tanganku memegangi kain sprei dengan kuat. Dia semakin menggila tak puas meremas lalu mulutnya mulai menjilati kedua toketku secara bergantian. Lidahnya menjilati seluruh permukaan toketku itu sampai basah, mulai dari toket yang kiri lalu berpindah ke toket yang kanan, digigit-gigitnya pentilku secara bergantian sambil diremas-remas dengan gemas.

    Lima menit kemudian lidahnya bukan saja menjilati kini mulutnya mulai beraksi menghisap kedua pentilku sekuat-kuatnya. Dia tak peduli aku menjerit dan menggeliat kesana-kemari, sesekali kedua jemari tanganku memegang dan meremasi rambutnya, sementara kedua tangannya tetap mencengkeram dan meremasi kedua toketku bergantian sambil menghisap-hisap pentilnya. Bibir dan lidahnya dengan sangat rakus mengecup, mengulum dan menghisap kedua toketku. Di dalam mulutnya pentilku dipilin dengan lidahnya sambil terus dihisap. Aku hanya bisa mendesis, mengerang, dan beberapa kali memekik kuat ketika giginya menggigiti pentilku dengan gemas, hingga tak heran kalau di beberapa tempat di kedua bulatan toketku itu nampak berwarna kemerahan bekas hisapan dan garis-garis kecil bekas gigitannya.

    Cukup lama dia mengemut toketku, setelah itu bibir dan lidahnya kini merayap menurun ke bawah. Ketika lidahnya bermain di atas pusarku, aku mulai mengerang-erang kecil keenakan, dia mengecup dan membasahi seluruh perutku. Ketika dia bergeser ke bawah lagi dengan cepat lidah dan bibirnya telah berada di atas gundukan bukit memekku. “Buka pahamu Nes..” teriaknya tak sabar, posisi pahaku yang kurang membuka itu membuatnya kurang leluasa untuk mencumbu memekku itu. “Oooh… paak”, aku hanya merintih lirih. Dia membetulkan posisinya di atas selangkangan ku. Aku membuka ke dua belah pahaku lebar-lebar, aku sudah sangat terangsang sekali. Kedua tanganku masih tetap memegangi kain sprei. Dia memandangi memekku yang ditumbuhi jembut . Bibir memekku kelihatan gemuk dan padat berwarna putih sedikit kecoklatan, sedangkan celah sempit yang berada di antara kedua bibir memekku itu tertutup rapat. Selanjutnya dia menekan kepalanya ke bawah, sontak mukanya terutama hidung dan bibirnya langsung nyosor menekan memekku, hidungnya menyelip di antara kedua bibir memekku. Bibirnya mengecup bagian bawah bibir memekku dengan bernafsu, sementara jemari kedua tangannya merayap ke balik pahaku dan meremas bokongku yang bundar dengan gemas.

    Dia mulai mencumbui bibir memekku yang tebal itu secara bergantian seperti kalau dia mencium bibirku. Puas mengecup dan mengulum bibir bagian atas, dia berpindah untuk mengecup dan mengulum bibir memekku bagian bawah. Karena ulahnya aku sampai menjerit-jerit karena nikmatnya, tubuhku menggeliat hebat dan terkadang meregang kencang, beberapa kali kedua pahaku sampai menjepit kepalanya yang lagi asyik masyuk bercumbu dengan bibir memekku.

    Dia memegangi kedua belah bokongku yang sudah berkeringat agar tidak bergerak terlalu banyak, sepertinya dia tak rela melepaskan pagutan bibirnya pada bibir memekku. aku mengerang-erang dan tak jarang memekik cukup kuat saking nikmatnya. Kedua tanganku meremasi rambutnya sampai kacau, sambil menggoyang-goyangkan pinggulku. Kadang pantat kunaikkan sambil mengejan nikmat atau kadang kugoyangkan memutar seirama dengan jilatan lidahnya pada seluruh permukaan memekku. aku berteriak makin keras, dan terkadang seperti orang menangis saking tak kuatnya menahan kenikmatan yang diciptakannya pada memekku.

    Tubuhku menggeliat hebat, kepalaku bergerak ke kiri dan ke kanan dengan cepat, sambil mengerang tak karuan. Dia semakin bersemangat melihat tingkahku, mulutnya semakin buas, dengan nafas setengah memburu disibakkannya bibir memekku dengan jemari tangan kanannya, terlihat daging berwarna merah muda yang basah oleh air liurnya bercampur dengan cairan lendirku, agak sebelah bawah terlihat celah liang memekku yang amat sangat kecil dan berwarna kemerahan pula. Dia mengusap dengan lembut bibir memekku kemudian disibakkan kembali pelan-pelan bibir memekku, celah merahnya kembali terlihat, agak ke atas dari liang memekku yang sempit itu ada tonjolan daging kecil sebesar kacang hijau yang juga berwarna kemerahan, itilku, bagian paling sensitif dari memekku.

    Lalu secepat kilat dengan rakus lidahnya dijulurkan sekuatnya keluar dan mulai menyentil-nyentil daging itilku. Aku memekik sangat keras sambil menyentak-nyentakkan kedua kakiku ke bawah. Aku mengejang hebat, pinggulku bergerak liar dan kaku, sehingga jilatannya pada itilku jadi luput. Dengan gemas dia memegang kuat-kuat kedua belah pahaku lalu kembali menempelkan bibir dan hidungnya di atas celah kedua bibir memekku, dia menjulurkan lidahnya keluar sepanjang mungkin lalu ditelusupkannya lidahnya menembus jepitan bibir memekku dan kembali menyentil nikmat itilku dan, aku memekik tertahan dan tubuhku kembali mengejan sambil menghentak-hentakkan kedua kakiku, pantat ku angkat ke atas sehingga lidahnya memasuki celah bibir memekku lebih dalam dan menyentil-nyentil itilku. Begitu singkat karena tak sampai 1 menit aku merasakan ada semburan lemah dari dalam liang memekku berupa cairan hangat agak kental banyak sekali. Dia masih menyentil itilku beberapa saat sampai tubuhku terkulai lemah dan akhirnya pantatku pun jatuh kembali ke kasur. Aku melenguh panjang pendek meresapi kenikmatan yang baru kurasakan, sementara dia masih menyedot sisa-sisa lendir yang keluar ketika aku nyampe. Seluruh selangkanganku tampak basah penuh air liur bercampur lendir yang kental. Dia menjilati seluruh permukaan memekku sampai agak kering, “Nez… puas kan…” bisiknya lembut namun aku sama sekali tak menjawab, mataku terpejam rapat.

    Dia segera bangkit dan duduk setengah berlutut di atas tubuhku yang telanjang berkeringat. Toketku penuh lukisan hasil karyanya. Dengan agak kasar dia menarik kakiku ke atas dan ditumpangkannya kedua pahaku pada pangkal pahanya sehingga kini selangkanganku menjadi terbuka lebar. Dia menarik bokongku ke arahnya sehingga kontolnya langsung menempel di atas memekku yang masih basah. Dia mengusap-usapkan kepala kontolnya pada kedua belah bibir memekku dan lalu beberapa saat kemudian dengan nakal kontolnya ditepuk-tepukkan dengan gemas ke memekku. Aku menggeliat manja dan tertawa kecil, “Pak… iiih.. gelii.. aah”. Sedikit disibakkannya bibir memekku dengan jemari kirinya, lalu diarahkannya kepala kontolnya yang besar ke liang memekku yang sempit. Dia mulai menekan, dia tekan lagi… akhirnya perlahan-lahan mili demi mili liang memekku itu membesar dan mulai menerima kehadiran kepala kontolnya. Aku menggigit bibir. Dia melepaskan jemari tangannya dari bibir memekku dan plekk… bibir memekku langsung menjepit nikmat kepala kontolnya. Aku hanya memejamkan mata rapat-rapat dan kedua tanganku kembali memegangi kain sprei. Dia agak membungkukkan badannya ke depan agar pantatnya bisa lebih leluasa untuk menekan ke bawah. Dia memajukan pinggulnya dan akhirnya kepala kontolnya mulai tenggelam di dalam liang memekku. Dia kembali menekan, mili demi mili kontolnya secara pasti terus melesak ke dalam liang memekku. Dia terus menekan kontolnya, ngotot terus memaksa memasuki liang memekku yang sempit itu. Dia memegang pinggulku, dan ditariknya kearahnya sehingga kontolnya masuk makin ke dalam. dia menghentak keras ke bawah, dengan cepat kontolnya mendesak masuk liang memekku. dia mengerang nikmat. Dihentakkan lagi pantatnya ke bawah dan akhirnya kontolnya secara sempurna telah tenggelam sampai kandas terjepit di antara bibir memekku. dia berteriak keras saking nikmatnya, matanya mendelik menahan jepitan ketat memekku yang luar biasa.

    Direbahkannya badannya di atas tubuhku yang telanjang, aku memeluknya , toketku kembali menekan dadanya. Memekku menjepit meremas kuat kontolnya yang sudah amblas semuanya. Kami saling berpandangan, dia mengusap wajahku. “Pak… bagaimana rasanya”. “Enaak Nez.. dan nikmaat… selangit pokoknya. Baru sekali aku ngerasain memek abg sesempit kamu punya Nez.” “Abisnya kont0l bapak gede banget si, Inez baru sekali ini kemasukan yang jumbo kaya gini”. Dia mencium bibirku dengan bernafsu, dan akupun membalas dengan tak kalah bernafsu. Kami saling berpagutan lama sekali, lalu sambil tetap begitu dia mulai menggoyang pinggul naik turun. kontolnya mulai menggesek liang memekku dengan kasar, pinggulnya menghunjam-hunjam dengan cepat mengeluar masukkan kontolnya yang tegang. Aku memeluk punggungnya dengan kuat, ujung jemari tanganku menekan punggungnya dengan keras. Kukuku terasa menembus kulitnya.

    Tapi dia tak peduli, dia sedang mengentoti dan menikmati tubuhku. Beberapa kali aku sempat menggigit bibirnya, namun itupun dia tak peduli. Dia hanya merasakan betapa liang memekku yang hangat dan lembut itu menjepit sangat ketat kontolnya. Ketika ditarik keluar terasa daging memekku seolah mencengkeram kuat kontolnya, sehingga terasa ikut keluar. Aku melepaskan ciumannya dan mencubit pinggangnya. “Awww… aduuh paaak…ngilu”n. “Maaf Nez… aku mainnya kasar yaah? bisnya memek kamu nikmat banget si. aku nggak tahan lagi Nez…. aahhgghghh, pejuku mau keluar, desahnya sambil menyemprotkan peju yang banyak di liang memekku. Kami pun berpelukan puas atas kejadian tersebut. Dan tanpa terasa kami ketiduran sambil berpelukan telanjang bulat karena kecapaian dalam permainan tadi.

    Kami tidur dua jam lamanya lalu kami berdua mandi bersama. Di dalam kamar mandi kami saling membersihkan dan berciuman. Dia minta aku jongkok. Kontolnya kukulum sambil mengocoknya pelan-pelan naik turun. “Enak banget Nez. Terus diemut Nez”, erangnya. Kemudian giliran dia, aku disuruhnya berdiri sambil kaki satunya ditumpangkan di bibir bathtub agar siap mendapat serangan oralnya. Dia menyerang selangkanganku dengan lidah yang menari-nari kesana kemari pada itilku sehingga aku mengerang sambil memegang kepalanya untuk menenggelamkannya lebih dalam ke memekku.

    Dia tahu apa yang kumau, lalu dijulurkannya lidahnya lebih dalam ke memekku sambil mengorek-korek itilku dengan jari manisnya. Semakin hebat rangsangan yang aku rasakan sampai aku nyampe, dengan derasnya lendirku keluar tanpa bisa dibendung. Dia menjilati dan menelan semua lendirku itu tanpa merasa jijik. “PAk, nikmat banget deh, Inez sampe lemes”, kataku. “Ya udah kamu istirahat aja, aku mau cari makanan dulu ya”, katanya sambil berpakaian dan meninggalkan ku sendiri di rumah itu. Aku berbaring di ranjang, ngantuk sampe ketiduran lagi.

    DIa membangunkanku dan mengajakku makan nasi padang yang sudah dibelinya. “Nez, malem ini kita tidur disini aja ya, gak papa kan”. “Gak papa pak, Inez ngekos kok”. “aku masih pengen ngerasain peretnya memekmu lagi. Kamu mau kan kita ngentot lagi”, katanya sambil membelai pipiku. Sehabis makan langsung Aku dibawanya lagi keranjang, dan direbahkan. Kami langsung berpagutan lagi, aku sangat bernapsu meladeni ciumannya. Dia mencium bibirku, kemudian lidahnya menjalar menuju ke toketku dan dikulumnya pentilku. Terus menuju keperut dan dia menjilati pusarku hingga aku menggelepar menerima rangsangan itu yang terasa nikmat. “Pak enak sekali..” nafasku terengah2. Lumatannya terus dilanjutkannya pada itilku. Itilku dijilatinya, dikulum2, sehingga aku semakin terangsang hebat. Pantatku kuangkat supaya lebih dekat lagi kemulutnya. Diapun merespons hal itu dengan memainkan lidahnya ke dalam memekku yang sudah dibukanya sedikit dengan jari. Ketika responsku sudah hampir mencapai puncak, dia menghentikannya.

    Dia ganti dengan posisi 69. Dia telentang dan minta aku telungkup diatas tubuhnya tapi kepalaku ke arah kontolnya. Dia minta aku untuk kembali menjilati kepala kontolnya lalu mengulum kontolnya keluar masuk mulutku dari atas. dia menjilati memek dan itilku lagi dari bawah. Selang beberapa lama kami melakukan pemanasan maka dia berinisiatif unt menancapkan kontolnya di memekku.

    Aku ditelentangkannya, pahaku dikangkangkannya, pantatku diganjal dengan bantal. “biar masuknya dalem banget Nez, nanti kamu juga ngerasa enaknya”. Kontolnya digesek2kan di memekku yang sudah banyak lendirnya lagi karena itilku dijilati barusan. “Ayo pak cepat, Inez sudah tidak tahan lagi” pintaku dengan bernafsu. “Wah kamu sudah napsu ya Nez, aku suka kalo kita ngentot setelah kamu napsu banget”.

    Dengan pelan tapi pasti dia masukan kontolnya ke memekku. “Pelan2 ya pak”, lenguhku sambil merasakan kontolnya yang besar menerobos memekku. Dia terus menekan2 kontolnya dengan pelan sehingga akhirnya masuk semua.

    Lalu dia tarik pelan-pelan juga dan dimasukkan lagi sampai mendalam, terasa kontolnya nancep dalem sekali. “Pak enjot yang cepat, Mas, Ines udah mau nyampe ach.. Uch.. Enak pak, lebih enak katimbang dijilat tadi”, lenguhku. “Aku juga mau keluar Nez”, jawabnya. Dengan hitungan detik kami berdua nyampe bersama sambil merapatkan pelukan, terasa memekku berkedutan meremes2 kontolnya. Lemas dan capai kami berbaring sebentar untuk memulihkan tenaga.

    Sudah satu jam kami beristirahat, lalu dia minta aku mengemut kontolnya lagi. “Aku belum puas yang, mau lagi, boleh kan?” yanyanya. “Boleh pak, Inez juga pengen ngerasain lagi nyampe seperti tadi”, jawabku sambil mulai menjilati kepala kontolnya yang langsung ngaceng dengan kerasnya. Kemudian kepalaku mulai mengangguk2 mengeluar masukkan kontolnya dimulutku. Dia mengerang kenikmatan, “Enak banget Nez emutanmu. Tadi memekmu juga ngempot kontolku ketika kamu nyampe. Nikmat banget deh malam ini, boleh diulang ya kapan2?”. Aku diam tidak menjawab karena ada kontolnya dalam mulutku.

    “Nez, aku udah mau ngecret nih, aku masukkin lagi ya ke memek kamu”, katanya sambil minta aku nungging. dengan pelan dimasukkannya kontolnya ke memekku, ditekan2nya sampe amblas semua, terasa kontolnya masuk dalem sekali, seperti tadi ketika pantatku diganjel bantal. Kontolnya mulai dikeluar masukkan dengan irama lembut. Tanpa sadar aku mengikuti iramanya dengan menggoyangkan pantatku.

    Tangan kirinya menjalar ke toketku dan diremas-remas kecil, sambil mulai memompa dengan semakin cepat. Aku mulai merasakan nikmatnya dientot, “Pak, terus yang cepet ngenjotnya pak, rasanya Inez udah mau nyampe lagi”, erangku. Dia tidak menjawab, enjotan kontolnya makin lama makin cepet dan keras, nikmat banget deh rasanya. Akhirnya dengan satu enjotan yang keras dia melenguh, “Nez aku ngecret, aah”, erangnya. “PAk, Inez nyampe juga pak, ssh”, bersamaan dengan ngecretnya pejunya aku juga
    nyampe. Kembali aku terkapar kelelahan.

    Ketika aku terbangun, hari udah terang. Aku nggeletak telanjang bulat di ranjang dengan Satu kaki terbujur lurus dan yang sebelah lagi menekuk setengah terbuka mengangkang. Dia yang sudah bangun lebih dulu, menaiki ranjang dan menjatuhkan dadanya diantara kedua belah paha ku. Lalu dengan gemas, diciumnya pusarku. ”Paak, geli!” aku menggeliat manja. Dia tersenyum sambil terus saja menciumi pusarku berulang2 hingga aku menggelinjang beberapa kali. Dengan menggunakan ke2 siku dan lututnya ia merangkak sehingga wajahnya terbenam diantara ke2 toketku. Lidahnya sedikut menjulur ketika dia mengecup pentilku sebelah kiri, kemudian pindah ke pentil kanan. Diulangnya beberapa kali, kemudian dia berhenti melakukan jilatannya.

    Tangan kirinya bergerak keatas sambil meremes dengan lembut toketku. Remasannya membuat pentilku makin mengeras, dengan cepat dikecupnya pentilku dan dikulum2nyasambil mengusap punggungku dengan tangan kanannya. “Kamu cantik sekali,” katanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku hanya tersenyum, aku senang mendengar pujiannya. Kurangkul lehernya, kemudian kucium bibirnya. Lidahnya yang nyelip masuk mulutku kuhisap2. Aku segera meraba kontolnya lagi, kugenggam dan kugesek2kan ke memekku yang mulai berlendir. Lendir memekku melumuri kepala kontolnya, kontolnya menjadi makin keras.

    Urat2 berwarna hijau di kulit batang kontolnya makin membengkak. Dia menekan pinggulnya sehingga kepala kontolnya nyelip di bibir memekku. Terasa bibir memekku menjepit kontolnya yang besar itu. Dia menciumi leherku, dadanya direndahkan sehingga menekan toketku. “Oh…pak”, lenguhku ketika ia menciumi telingaku. “Kakimu dibelitkan di pinggangku Nez”, pintanya sambil terus mencium bibirku. Tangan kirinya terus meremas toketku sedang tangan satunya mengelus pahaku yang sudah kulingkarkan di pinggangnya. Lalu dia mendorong kontolnya lebih dalam. Sesak rasanya memekku.

    Pelan2 dia menarik sedikit kontolnya, kemudian didorongnya. Hal ini dia lakukan beberapa kali sehingga lendir memekku makin banyak keluarnya, mengolesi kepala kontolnya. Sambil menghembuskan napas, dia menekan lagi kontolnya masuk lebih dalam. Dia kembali menarik kontolnya hingga tinggal kepalanya yang terselip di bibir luar memekku, lalu didorongnya kembali pelan2. “Nez, nanti dorong pinggul kamu keatas ya”, katanya sambil menarik kembali kontolnya. Dia mencium bibirku dengan lahap dan mendorong kontolnya masuk kontolnya.

    Pentilku diremesnya dengan jempol dan telunjuknya. Aku tersentak karena enjotan kontolnya dan secara reflex aku mendorong pinggulku ke atas sehingga kontolnya nancap lebih dalam. Aku menghisap lidahnya yang dijulurkan masuk ke mulutku. Sementara itu dia terus menekan kontolnya masuk lebih dalam lagi. Dia menahan gerakan pinggulnya, rambutku dibelai2nya dan terus mengecup bibirku. Kontolnya kembali ditariknya keluar lagi dan dibenamkan lagi pelan2, begitu dilakukannya beberapa kali sehingga seluruh kontolnya sudah nancap di memekku. Aku merangkul lehernya dan kakiku makin erat membelit pinggangnya.”Akh pak”, lenguhku ketika terasa kontolnya sudah masuk semua, terasa memekku berdenyut meremes2 kontolnya. “Nikmat banget pak”, kataku sambil mencakari punggungnya, terasa biji pelernya memukul2 pantatku. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk memekku. Entah bagaimana dia mengenjotkan kontolnya, itilku tergesek kontolnya ketika dia mengenjotkan kontolnya masuk. Aku menjadi terengah2 karena nikmatnya.

    Dia juga mendesah setiap kali mendorong kontolnya masuk semua, “Nez, memekmu peret sekali, terasa lagi empotannya, enak banget ngentot dengan kamu”.Tangannya menyusup ke punggungku sambil tersu mengenjotkan kontolnya. Terasa bibir memekku ikut terbenam setiap kali kontolnya dienjot masuk. “Pak”, erangku. Terdengar bunyi “plak” setiap kali dia menghunjamkan kontolnya. Bunyi itu berasal dari beradunya pangkal pahanya dengan pangkal pahaku karena aku mengangkat pinggulku setiap dia mengenjot kontolnya masuk. “Nez, aku udah mau ngecret”, erangnya lagi.

    Dia menghunjamkan kontolnya dalam2 di memekku dan terasalah pejunya nyembur2 di dalam memekku. Bersamaan dengan itu, “Pak, Inez nyampe juga pak”, aku mengejang karena ikutan nyampe. Nikmat banget ngentot bersama dia.

  • Karin Laforet Girl 5 Cheerleader Sh

    Karin Laforet Girl 5 Cheerleader Sh


    1432 views

  • Người mẫu Mu Fei Fei (穆菲菲)

    Người mẫu Mu Fei Fei (穆菲菲)


    2813 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Istri Selingkuh Karena Tidak Dipuaskan Suami

    Istri Selingkuh Karena Tidak Dipuaskan Suami


    1591 views

    seorang istri karena tidak puas dengan seks yang didapatkan dari suaminya. Sehingga ia mendambakan ngeseks bersama pria lain yang usianya jauh lebih matang. Keinginan itu akhirnya tercapai, dan terjadikan cerita dewasa selingkuh yang ceritanya bisa anda simak dibawah ini!

    Aku tinggal di kompleks perumahan BTN di Jakarta. Suamiku termasuk orang yang selalu sibuk. Sebagai arsitek swasta, tugasnya boleh dibilang tidak kenal waktu. Walaupun dia sangat mencintaiku, bahkan mungkin memujaku, aku sering kesepian. Aku sering sendirian dan banyak melamun membayangkan betapa hangatnya dalam sepi itu Mas Adit, begitu nama suamiku, ngeloni aku. Saat-saat seperti itu membuat libidoku naik. Dan apabila aku nggak mampu menahan gairah seksualku, aku ambil buah ketimun yang selalu tersedia di dapur. Aku melakukan masturbasi membayangkan dientot oleh seorang lelaki, yang tidak selalu suamiku sendiri, hingga meraih kepuasan.

    Yang sering hadir dalam khayalan seksualku justru Pak Parno, Pak RT di kompleks itu. Walaupun usianya sudah di atas 55 tahun, 20 tahun di atas suamiku dan 27 tahun di atas umurku, kalau membayangkan Pak Parno ini, aku bisa cepat meraih orgasmeku. Bahkan saat-saat aku bersebadan dengan Mas Aditpun, tidak jarang khayalan seksku membayangkan seakan Pak Parnolah yang sedang menggeluti aku. Aku nggak tahu kenapa. Tetapi memang aku akui, selama ini aku selalu membayangkan kemaluan lelaki yang gedee banget. Nafsuku langsung melonjak kalau khayalanku nyampai ke sana. Dari tampilan tubuhnya yang tetap kekar dan kokoh walaupun tua, aku bayangkan kontol Pak Parno juga kekar dan kokoh. Gede, panjang dan pasti tegar dilingkari dengan urat-urat di sekeliling batangnya. Ooohh.., betapa nikmatnya dientot kontol macam itu.

    Di kompleks itu, di antara ibu-ibu atau istri-istri, aku merasa akulah yang paling cantik. Dengan usiaku yang 28 tahun, tinggi 158 cm dan berat 46 kg, orang-orang bilang tubuhku sintal banget. Mereka bilang aku seperti Sarah Ashari, selebrity cantik yang binal adik dari Ayu Ashari bintang sinetron. Apalagi kalau aku sedang memakai celana jeans dengan blus tipis yang membuat buah dadaku yang cukup besar membayang. Hatiku selangit mendengar pujian mereka ini..

    Pada suatu ketika, tetangga kami punya hajatan, menyunatkan anaknya. Biasa, kalau ada tetangga yang punya kerepotan, kami se-RT rame-rame membantu. Apa saja, ada yang di dapur, ada yang ngurus pelaminan, ada yang bikin hiasan atau menata makanan dan sebagainya. Aku biasanya selalu kebagian bikin pelaminan. Mereka tahu aku cukup berbakat seni untuk membuat dekorasi pelaminan itu. Mereka selalu puas dengan hasil karyaku.

    Aku menggunakan bahan-bahan dekorasi yang biasanya aku beli di Pasar Senen. Pagi itu ada beberapa bahan yang aku butuhkan belum tersedia. Di tengah banyak orang yang pada sibuk macam-macam itu, aku bilang pada Mbak Surti, yang punya hajatan, untuk membeli kekurangan itu.

    ‘Kebetulan Bu Mar, tuh Pak Parno mau ke Senen, mbonceng saja sama dia’, Bu Kasno nyampaikan padaku sambil nunjuk Pak Parno yang nampak paling sibuk di antara bapak-bapak yang lain.
    ‘Emangnya Pak Parno mau cari apaan?, aku nanya.
    ‘Inii, mau ke tukang tenda, milih bentuk tenda yang mau dipasang nanti sore. Sama sekalian sound systemnya’, Pak Parno yang terus sibuk menjawab tanpa menengok padaku.
    ‘Iyaa deh, aku pulang bentar ya Pak Parno, biar aku titip kunci rumah buat Mas Adit kalau pulang nanti’. Segalanya berjalan seperti air mengalir tanpa menjadikan perhatian pada orang-orang sibuk yang hadir disitu.

    Sekitar 10 menit kemudian, dengan celana jeans dan blus kesukaanku, aku sudah duduk di bangku depan, mendampingi Pak Parno yang nyopirin Kijangnya. Udara AC di mobil Pak Parno nyaman banget sesudah sepagi itu diterpa panasnya udara Jakarta. Pelan-pelan terdengar alunan dangdut dari radio Mara yang terdapat di mobil itu.

    Saat itu aku jadi ingat kebiasaanku mengkhayal. Dan sekarang ini aku berada dalam mobil hanya berdua dengan Pak Parno yang sering hadir sebagai obyek khayalanku dalam hubungan seksual. Tak bisa kutahan, mataku melirik ke arah selangkangan di bawah kemudi mobilnya. Dia pakai celana drill coklat muda. Aku lihat di arah pandanganku itu nampak menggunung. Aku nggak tahu apakah hal itu biasa. Tetapi khayalanku membayangkan itu mungkin kontolnya yang gede dan panjang.

    Saat aku menelan ludahku membayangkan apa di balik celana itu, tiba-tiba tangan Pak Parno nyelonong menepuk pahaku. ‘Dik Marini mau beli apaan? Di Senen sebelah mana?’, sambil dia sertai pertanyaan ini dengan nada ke-bapak-an.
    Dan aku bener-bener kaget lho. Aku nggak pernah membayangkan Pak RT ini kalau ngomong sambil meraba yang di ajak ngomong.
    ‘Kertas emas dan hiasan dinding, Pak. Di sebelah toko mainan di pasar inpress ituu..’, walaupun jantungku langsung berdegup kencang dan nafasku terasa sesak memburu, aku masih berusaha se-akan-akan tangan Pak Parno di pahaku ini bukan hal yang aneh.
    Tetapi rupanya Pak Parno nggak berniat mengangkat lagi tangannya dari pahaku, bahkan ketika dia jawab balik, ‘Ooo, yyaa.. aku tahu ..’, tangannya kembali menepuk-nepuk dan digosok-gosokkanya pada pahaku seakan sentuhan bapak yang melindungi anaknya.

    Ooouuiihh.. aku merasakan kegelian yang sangat, aku merasakan desakan erotik, mengingat dia selalu menjadi obyek khayalan seksualku. Dan saat Pak Parno merabakan tangannya lebih ke atas menuju pangkal pahaku, reaksi spontanku adalah menurunkan kembali ke bawah. Dia ulangi lagi, dan aku kembali menurunkan. Dia ulangi lagi dan aku kembali menurunkan. Anehnya aku hanya menurunkan, bukan menepisnya. Yang aku rasakan adalah aku ingin tangan itu memang tidak diangkat dari pahaku. Hanya aku masih belum siap untuk lebih jauh. Nafasku yang langsung tersengal dan jantungku yang berdegap-degup kencang belum siap menghadapi kemungkinan yang lebih menjurus.

    Pak Parno mengalah. Tetapi bukan mengalah bener-bener. Dia tidak lagi memaksakan tangannya untuk menggapai ke pangkal pahaku, tetapi dia rubah. Tangan itu kini meremasi pahaku. Gelombang nikmat erotik langsung menyergap aku. Aku mendesah tertahan. Aku lemes, tak punya daya apa-apa kecuali membiarkan tangan Pak Parno meremas pahaku. ‘Dik Maarr..’, dia berbisik sambil menengok ke aku.

    Tiba-tiba di depan melintas bajaj, memotong jalan. Pak Parno sedikit kaget. Otomatis tangannya melepas pahaku, meraih presnelling dan melepas injakan gas. Kijang ini seperti terangguk. Sedikit badanku terdorong ke depan. Selepas itu tangan Pak Parno dikonsentrasikan pada kemudi. Jalanan ke arah Senen yang macet membuat sopir harus sering memindah presnelling, mengerem, menginjak gas dan mengatur kemudi. Aku senderkan tubuhku ke jok. Aku nggak banyak ngomong. Aku kepingin tangan Pak Parno itu kembali ke pahaku. Kembali meremasi. Dan seandainya tangan itu merangkak ke pangkal pahaku akan kubiarkan. Aku menjadi penuh disesaki dengan birahi. Mataku kututup untuk bisa lebih menikmati apa yang barusan terjadi dan membiarkan pikiranku mengkhayal.

    Benar. Sesudah jalanan agak lancar, tangan Pak Parno kembali ke pahaku. Aku benar-benar mendiamkannya. Aku merasakan kenikmatan jantungku yang terpacu dan nafasku yang menyesak dipenuhi rangsangan birahi. Langsung tangan Pak Parno meremasi pahaku. Dan juga naik-naik ke pangkal pahaku. Tanganku menahan tangannya. Eeeii malahan ditangkapnya dan diremasinya. Dan aku pasrah. Aku merespon remasannya. Rasanya nikmat untuk menyerah pada kemauan Pak Parno. Aku hanya menutup mata dengan tetap bersender di jok sambil remasan di tangan terus berlangsung.

    Sekali aku nyeletuk,
    ‘N’tar dilihat orang Pak’,
    ‘Ah, nggaakk mungkin, kacanya khan gelap. Orang nggak bisa melihat ke dalam’, aku percaya dia.
    Sesudah beberapa saat rupanya desakan birahi pada Pak Parno juga menggelora,
    ‘Dik Mar.. kita jalan-jalan dulu mau nggak?’, dia berbisik ..
    ‘Kemana..?’, pertanyaanku yang aku sertai harapan hatiku ..
    ‘Ada deh.. Pokoknya Dik Mar mau khan..’.
    ‘Terserah Pak Parno.., Tapinya n’tar ditungguin orang-orang .., n’tar orang-orang curiga .. lho’.
    ‘Iyaa, jangan khawatirr.., paling lama sejamlah.’, sambil Pak Parno mengarahkan kemudinya ke tepi kanan mencari belokan ke arah balik. Aku nggak mau bertanya, mau ngapain ‘sejam’??

    Persis di bawah jembatan penyeberangan dekat daerah Galur, Pak Parno membalikkan mobilnya kembali menuju arah Cempaka Putih. Ah.. Pak Parno ini pasti sudah biasa begini. Mungkin sama ibu-ibu atau istri-istri lainnya. Aku tetap bersandar di jok sambil menutup mataku pura-pura tiduran. Dengan penuh gelora dan deg-degan jantungku, aku menghadapi kenyataan bahwa beberapa saat lagi, mungkin hanya dalam hitungan menit, akan mengalami saat-saat yang sangat menggetarkan. Saat-saat seperti yang sering aku khayalkan. Aku nggak bisa lagi berpikir jernih. Edan juga aku ini.., apa kekurangan Mas Adit, kenapa demikian mudah aku menerima ajakan Pak Parno ini. Bahkan sebelumnya khan belum pernah sekalipun selama 8 tahun pernikahan aku disentuh apalagi digauli lelaki lain.

    Yang aku rasakan sekarang ini hanyalah aku merasa aman dekat Pak Parno. Pasti dia akan menjagaku, melindungiku. Pasti dia akan mengahadpi aku dengan halus dan lembut. Bagaimanapun dia adalah Pak RT kami yang selama ini selalu mengayomi warganya. Pasti dia nggak akan merusak citranya dengan perbuatan yang membuat aku sakit atau terluka. Dan rasanya aku ingin banget bisa melayani dia yang selama ini selalu jadi obyek khayalan seksualku. Biarlah dia bertindak sesuatu padaku sepuasnya. Dan juga aku ingin merasakan bagaimana dia memuaskan aku pula sesuai khayalanku.
    Agu gemetar hebat. Tangan-tanganku gemetar. Lututku gemetar. Kepalaku terasa panas. Darah yang naik ke kekepalaku membuat seakan wajahku bengap. Dan semakin kesana, semakin aku nggak bisa mencabut persetujuanku atas ajakan ‘jalan-jalan dulu’ Pak Parno ini.

    Tiba-tiba mobil terasa membelok ke sebuah tempat. Ketika aku membuka mata, aku lihat halaman yang asri penuh pepohonan. Di depan mobil nampak seorang petugas berlarian menuntun Pak Parno menuju ke sebuah garasi yang terbuka. Dia acungkan tangannya agar Pak Parno langsung memasuki garasi berpintu rolling door itu, yang langsung ditutupnya ketika mobil telah yakin berada di dalam garasi itu dengan benar. Sedikit gelap. Ada cahaya kecil di depan. Ternyata lampu di atas sebuah pintu yang tertutup. Woo.. aku agak panik sesaat. Tak ada jalan untuk mundur. Kemudian kudengar Pak Parno mematikan mesin mobilnya.

    ‘Nyampai Dik Mar ..’,
    ‘Di mana ini Pak ..?’, terus terang aku nggak tahu di mana tempat yang Pak Parno mengajak aku ini. Tetapi aku yakin inilah jenis ‘motel’ yang sering aku dengar dari temen-temen dalam obrolan-obrolan porno dalam arisan yang diselenggarakan ibu-ibu kompleks itu.
    Pak Parno tidak menjawab pertanyaanku, tetapi tangannya langsung menyeberang melewati pinggulku untuk meraih setelan jok tempat dudukku. Jok itu langsung bergerak ke bawah dengan aku tergolek di atasnya. Dan yang kurasakan berikutnya adalah bibir Pak Parno yang langsung mencium mulutku dan melumat. Uh uh uh .. Aku tergagap sesaat.. sebelum aku membalas lumatannya. Kami saling melepas birahi. Aku merasakan lidahnya menyeruak ke rongga mulutku. Dan reflekku adalah mengisapnya. Lidah itu menari-nari di mulutku. Bau lelaki Pak Parno menyergap hidungku. Beginilah rasanya bau lelaki macam Pak Parno ini. Bau alami tanpa parfum sebagaimana yang sering dipakai Mas Adit. Bau Pak RT yang telah 55 tahun tetapi tetap memancarkan kelelakian yang selama ini selalu menyertai khayalanku saat masturbasi maupun saat aku disebadani Mas Adit. Bau yang bisa langsung menggebrak libidoku, sehingga nafsu birahiku lepas dengan liarnya saat ini..

    Sambil melumat, tangan-tangan Pak Parno juga merambah tubuhku. Jari-jarinya melepasi kancing-kancing blusku. Kemudian kurasakan remasan jari kasar pada buah dadaku. Uuiihh .. tak tertahankan. Aku menggelinjang. Menggeliat-geliat hingga pantatku naik-naik dari jok yang aku dudukin disebabkan gelinjang nikmat yang dahsyat. Sekali lagi aku merasa edaann .. aku digeluti Pak RT ku.

    Bibir Pak Parno melumatku, dan aku menyambutnya dengan penuh kerelaan yang total. Akulah yang sesungguhnya menantikan kesempatan macam ini dalam banyak khayalan-khayalan erotikku. Ohh .. Pak Parnoo .. Tolongin akuu Pakee .. Puaskanlah menikmati tubuhkuu ..Paak, .. semua ini untuk kamu Paak .. Aku hauss .. Paak .. Tulungi akuu Paakk.

    ‘Kita turun yok Dik Mar .., kita masuk dulu ..’, Pak Parno menghentikan lumatannya dan mengajak aku memasuki motel ini.
    Begitu masuk kudengar telpon berdering. Rupanya dari kantor motel itu. Pak Parno menanyakan aku mau minum apa, atau makanan apa yang aku inginkan yang bisa diantar oleh petugas motel ke kamar. Aku terserah Pak Parno saja. Aku sendiri buru-buru ke kamar kecil yang tersedia. Aku kebelet pengin kencing.

    Saat kembali ke peraduan kulihat Pak Parno sudah telentang di ranjang. Agak malu-malu aku masuk ke kamar tidur ini, apalagi setelah melihat sosok tubuh Pak Parno itu. Dia menatapku dari ekor matanya, kemudian memanggil, ‘Sini Dik Mar .. ‘, uh uh .. Omongan seperti itu .. masuk ketelingaku pada saat macam begini ..aku merasakan betapa sangat terangsang seluruh syaraf-syaraf libidoku. Aku, istri yang sama sekali belum pernah disentuh lelaki lain kecuali suamiku, hari ini dengan edannya berada di kamar motel dengan seseorang, yaitu Pak Parno, yang Pak RT kompleks rumahku, yang bahkan jauh lebih tua dari suamiku, bahkan hampir 2 kali usiaku sendiri. Dan panggilanya yang ..’Sini Dik Mar’, itu .. terasa sangat erotis di telingaku.

    Aku inilah yang disebut istri nyeleweng. Aku inilah istri yang selingkuh..uh uh uh .. Kenapa begitu dahsyat birahi yang melandaku kini. Birahi yang didongkrak oleh pengertiannya akan makna selingkuh dan aku tetap melangkah ke dalamnya. Birahi yang dibakar oleh pengertian nyeleweng dan aku terus saja melanggarnya. Uhh .. aku nggak mampu menjawab semuanya kecuali rasa pasrah yang menjalar .. Dan saat aku rubuh ke ranjang itu, yang kemudian dengan serta merta Pak Parno menjemputku dengan dekapan dan rengkuhan di dadanya, aku sudah benar-benar tenggelam dalam pesona dahsyatnya istri yang nyeleweng dan selingkuh, yang menunggu saat-saat lanjutannya yang akan dipenuhi kenikmatan dan gelinjang yang pasti sangat hebat bagi istri penyeleweng pemula macam aku ini.

    ‘Dik Mar .. Aku sudah lama merindukan Dik Mar ini. Setiap kali aku lihat itu gambar bintang film Sarah Ashari yang sangat mirip Dik Mar .. Hatiku selalu terbakar .. Kapann aku bisa merangkul Dik Mar macam ini ..’.
    Bukan main ucapan Pak Parno. Telingaku merasakan seperti tersiram air sejuk pegunungan. Berbunga-bunga mendengar pujian macam itu. Dan semakin membuat aku rela dan pasrah untuk digeluti Pak Parno yang gagah ini. Pak Parnoo ..Kekasihkuu.. Dia balik dan tindih tubuhku.

    Dia langsung melahap mulutku yang gelagapan kesulitan bernafas. Dia masukkan tangannya ke blusku. Dirangkulinya tubuhku, ditekankannya bibirnya lebih menekan lagi. Disedotnya lidahku. Disedotnya sekaligus juga ludahku. Sepertinya aku dijadikan minumannya. Dan sungguh aku menikmati kegilaannya ini. Kemudian tangannya dia alihkan, meremasi kedua susuku yang kemudian dilepaskannya pula. Ganti bibirnyalah yang menjemput susuku dan puting-putingnya. Dia jilat dan sedotin habis-habisan. Dan yang datang padaku adalah gelinjang dari saraf-sarafku yang meronta. Aku nggak mampu menahan gelinjang ini kecuali dengan rintihan yang keluar dari mulutku ..Pakee ..Pakee .. Pakee ..ampun nikmattnya Pakee..

    Tangannya yang lepas dari susuku turun untuk meraih celana jeansku. Dilepasi kancing celanaku dan dibuka resluitingnya. Tangannya yang besar dan kasar itu mendorongnya hingga celanaku merosot ke paha. Kemudian tangan itu merogoh celana dalamku. Aaaiiuuhh.. tak terperikan kenikmatan yang mendatangi aku. Aku tak mampu menahan getaran jiwa dan ragaku. Saat-saat jari-jari kasar itu merabai bibir kemaluanku dan kemudian meremasi kelentitku ..aku langsung melayang ke ruang angkasa tak bertepi. Kenikmatan .. sejuta kenikmatan .. ah .. Selaksa juta kenikmatan Pak Parno berikan padaku lewat jari-jari kasarnya itu.

    Jari-jari itu juga berusaha menusuk lubang vaginaku. Aku rasakan ujungnya-unjungnya bermain di bibir lubang itu. Cairan birahiku yang sudah menjalar sejak tadi dia toreh-toreh sebagai pelumas untuk memudahkan masuknya jari-jarinya menembusi lubang itu. Dengan bibir yang terus melumati susuku dan tangannya merangsek kemaluanku dengan jari-jarinya yang terus dimainkan di bibir lubang vaginaku ..Ohh.. kenapa aku ini ..Ooohh.. Mas Adit .. maafkanlah akuu .. Ampunilahh .. istrimu yang nggak mampu mengelak dari kenikmatan tak bertara ini .. ampunilah Mas Adit .. aku telah menyelewengg .. aku nggak mampuu maass ..

    Pak Parno terus menggumuli tubuhku. Blusku yang sudah berantakan memudahkan dia merangsek ke ketiakku. Dia jilati dan sedoti ketiakku. Dia nampak sekali menikmati rintihan yang terus keluar dari bibirku. Dia nampaknya ingin memberikan sesuatu yang nggak pernah aku dapatkan dari suamiku. Sementara jari-jarinya terus menusuki lubang vaginaku. Dinding-dindingnya yang penuh saraf-saraf peka birahi dia kutik-kutik, hingga aku serasa kelenger kenikmatan. Dan tak terbendung lagi, cairan birahiku mengalir dengan derasnya.

    Yang semula satu jari, kini disusulkan lagi jari lainnya. Kenikmatan yang aku terimapun bertambah. Pak Parno tahu persis titik-titik kelemahan wanita. Jari-jarinya mengarah pada G-spotku. Dan tak ayal lagi. Hanya dengan jilatan di ketiak dan kobokan jari-jari di lubang vagina aku tergiring sampai titik dimana aku nggak mampu lagi membendungnya. Untuk pertama kali disentuh lelaki yang bukan suamiku, Pak Parno berhasil membuatku orgasme.

    Saat orgasme itu datang, kurangsek balik Pak Parno. Kepalanya kuraih dan kuremasi rambutnya. Kupeluk tubuhnya erat-erat dan kuhunjamkan kukuku ke punggungnya. Aku nggak lagi memperhitungkan bagaimana luka dan rasa sakit yang ditanggung Pak Parno. Pahaku menjepit tangannya, sementara pantatku mengangkat-angkat menjemputi tangan-tangan itu agar jarinya lebih meruyak ke lubang vaginaku yang sedang menanggung kegatalan birahi yang amat sangat. Tingkahku itu semua terus menerus diiringi racau mulutku.

    Dan saat orgasme itu memuncratkan cairan birahiku aku berteriak histeris. Tangan-tanganku menjambret apa saja yang bisa kuraih. Bantalan ranjang itu teraduk. Selimut tempat tidur itu terangkat lepas dan terlempar ke lantai. Kakiku mengejang menahan kedutan vaginaku yang memuntahkan spermaku. “Sperma” perempuan yang berupa cairan-cairan bening yang keluar dari kemaluannya. Keringatku yang mengucur deras mengalir ke mataku, ke pipiku, kebibirku. Kusibakkan rambutku untuk mengurangi gerahnya tubuhku dalam kamar ber AC ini.

    Saat telah reda, kurasakan tangan Pak Parno mengusap-usap rambutku yang basah sambil meniup-niup dengan penuh kasih sayang. Uh .. Dia yang ngayomi aku. Dia eluskan tangannya, dia sisir rambutku dengan jari-jarinya. Hawa dingin merasuki kepalaku. Dan akhirnya tubuhku juga mulai merasai kembali sejuknya AC kamar motel itu.

    ‘Dik Mar, Dik Mar hebat banget yaa hh.. Istirahat dulu yaa..?!, Saya ambilkan minum dulu yaahh ..’, suara Pak Parno itu terasa menimbulkan rasa yang teduh. Aku nggak kuasa menjawabnya. Nafasku masih ngos-ngosan. Aku nggak pernah menduga bahwa aku akan mendapatkan kenikmatan sehebat ini. Kamar motel ini telah menyaksikan bagaimana aku mendapatkan kenikmatan yang pertama kalinya saat aku menyeleweng dari kesetiaanku pada Mas Adit suamiku untuk disentuhi dan digumuli oleh Pak Parno, Pak RT kampungku, yang bahkan juga sering jadi lawan main catur suamiku di saat-saat senggang. Mas Adit .. Ooohh .. maass ..maafkanlah aakuu .. maass..

    Sementara aku masih terlena di ranjang dan menarik nafas panjang sesudah orgasmeku tadi, Pak Parno terus menciumi dan ngusel-uselkan hidungnya ke pinggulku, perutku. Bahkan lidah dan bibirnya menjilati dan menyedoti keringatku. Tangannya tak henti-hentinya merabai selangkanganku. Aku terdiam. Aku perlu mengembalikan staminaku. Mataku memandangi langit-langit kamar motel itu. Menembusi atapnya hingga ke awang-awang. Kulihat Mas Adit sedang sibuk di depan meja gambarnya, sebentar-sebentar stip Staedler-nya menghapus garis-garis potlod yang mungkin disebabkan salah tarik.

    Mungkin semua ini hanyalah soal perlakuan. Hanyalah perlakuan Mas Adit yang sepanjang perkawinan kami tidak sungguh-sungguh memperhatikan kebutuhan biologisku. Lihat saja Pak Parno barusan, hanya dengan lumatan bibirnya pada ketiakku dan kobokkan jari-jarinya yang menari-nari di kemaluanku, telah mampu memberikan padaku kesempatan meraih orgasmeku. Sementara kamu Mas, setiap kali kamu menggumuliku segalanya berjalan terlampau cepat, seakan kamu diburu-buru oleh pekerjaanmu semata. Kamu peroleh kepuasanmu demikian cepat.

    Sementara saat nafsuku tiba dengan menggelegak, Mas Adit sudah turun dari ranjang dengan alasan ada yang harus diselesaikan, si anu sudang menunggu, atau si anu besok mau pergi dan sebagainya. Kamu ternyata sekali sangat egois. Kamu biarkan aku tergeletak menunggu sesuatu yang tak pernah datang. Menunggu Mas Adit yang hanya memikirkan kebutuhannya sendiri. Yang aku nggak tahu kapan itu datangnya .. Sepertinya aku menunggu Godotku .., menunggu sesuatu yang aku tahu nggak akan pernah datang padaku ..

    ‘Dik Marni capek ya ..’, bisikkan Pak Parno membangunkan aku dari lamunan.
    ‘Nggak Pak. Lagi narik napas saja .. Tadi koq nikmat banget yaa .., sedangkan Pak Parno belum ngapa-apain padaku .. Pakee .. Pak Parno juga hebat lhoo .. Baru di utik-utik saja aku sudah kelabakkan .. Hi hi hi ..’, aku berusaha membesarkan hati Pak Parno yang telah memberikan kepuasan tak terhingga ini.

    Rupanya Pak Parno hanya ingin nge-cek bahwa aku nggak tertidur. Dengan jawabanku tadi dengan penuh semangat dia turun dari ranjang. Dia lepasin sendiri kemejanya, celana panjangnya dan kemudian celana dalamnya. Baru pertama kali ini aku melihat lelaki lain telanjang bulat di depanku selain Mas Adit suamiku. Wuuiihh .. aku sangat tergetar menyaksikan tubuh Pak Parno.

    Pada usianya yang lebih dari 55 tahun itu, sungguh Pak Parno memiliki tubuh yang sangat seksi bagi para wanita yang memandangnya. Bahunya bidang. Lengannya kekar, dengan otot-otot yang kokoh. Perutnya nggak nampak membesar, rata dengan otot-otot perut yang kencang, seperti papan penggilasan. Bukit dadanya yang kokoh, dengan dua putting susu besar kecoklatan, sangat menantang menunggu gigitan dan jilatan perempuan-perempuan binal. Dari tampilan tubuhnya yang kekar dan macho ini, aku lihat Pak Parno adalah sosok penggemar olahraga yang fanatik. Otot-otot di tubuhnya menunjukkan dia sukses berolahraga selama ini.

    Pandanganku terus meluncur ke bawah. Dan yang paling membuatku serasa pingsan adalah .. kontolnya .. Aku belum pernah melihat kontol lelaki lain .. Kontol Pak Parno sungguh-sungguh merupakan kontol yang sangat mempesona dalam pandanganku saat ini. Kontol itu besar, panjang, keras hingga nampak kepalanya berkilatan dan sangat indah. Kepalanya yang tumpul seperti helm tentara Nazi, sungguh merupakan paduan erotis dan powerful. Sangat menantang. Dengan sobekan lubang kencing yang gede, kontol itu seakan menunggu mulut atau kemaluan para perempuan yang ingin melahapnya.

    Sesudah telanjang Pak Parno juga menarik pakaianku, celana jeansku yang sedari tadi masih di separoh kakiku, kemudian blus serta kutangku dilepasnya. Kini aku dan Pak Parno sama-sama telanjang bulat. Pak Parno rebah di antara pahaku. Dia langsung nyungsep di selangkanganku. Lidahnya menjilati kemaluanku. Waduuiihh .. Ampunn .. Kenapa cara begini ini nggak pernah aku dapatkan dari Mas Aditt ..

    Lidah kasar Pak Parno menusuk dan menjilati vaginaku. Bibir-bibir kemaluanku disedotinya. Ujung lidahnya berusaha menembusi lubang vaginaku. Pelan-pelan nafsuku terpancing kembali. Lidah yang menusuk lubang vaginaku itu membuat aku merasakan kegatalan yang hebat. Tanpa kusadari tanganku menyambar kepala Pak Parno dan jariku meremasi kembali rambutnya sambil mengerang dan mendesah-desah untuk kenikmatan yang terus mengalir. Tanganku juga menekan-nekan kepala itu agar tenggelam lebih dalam ke selangkanganku yang makin dilanda kegatalan birahi yang sangat. Pantatku juga ikut naik-naik menjemput lidah di lubang vaginaku itu.

    Tak lama kemudian, Pak Parno memindahkan dan mengangkat kakiku untuk ditumpangkan pada bahunya. Posisi seperti itu merupakan posisi yang paling mudah bagi Pak Parno maupun bagi aku. Dengan sedikit tenaga aku bisa mendesak-desakkan kemaluanku ke mulut Pak Parno, dan sebaliknya Pak Parno tidak kelelahan untuk terus menciumi kemaluanku. Terdengar suara kecipak mulut Pak yang beradu dengan bibir kemaluanku. Dan desahan Pak Parno dalam merasakan nikmatnya kemaluanku tak bisa disembunyikan.

    Posisi ini membuat kegatalan birahiku semakin tak terhingga hingga membuat aku menggeliat-geliat tak tertahankan. Pak Parno sibuk memegang erat-erat kedua pahaku yang dia panggul. Aku tidak mampu berontak dari pegangannya. Dan sampai pada akhirnya dimana Pak Parno sendiri juga tidak tahan. Rintihan serta desahan nikmat yang keluar dari mulutku merangsang nafsu birahi Pak Parno tidak bisa terbendung.

    Sesudah menurunkan kakiku, Pak Parno langsung merangkaki tubuhku. Digenggamnya kontolnya, diarahkan secara tepat ke lubang kemaluanku. Aku sungguh sangat menunggu detik-detik ini. Detik-detik dimana bagiku untuk pertama kalinya aku mengijinkan kontol orang lain selain suamiku merambah dan menembus memekku. Seluruh tubuhku kembali bergetar, seakan terlempar ke-awang-awang. Sendi-sendiku bergetar .. menunggu kontol Pak Parno menembus kemaluanku .. Aku hanya bisa pasrah .. Aku nggak mampu lagi menghindar dari penyelewengan penuh nikmat ini .. Maafin aku Mas Adit ..

    Aku menjerit kecil saat kepala tumpul yang bulat gede itu menyentuh dan langsung mendorong bibir vaginaku. Rasa kejut saraf-saraf di bibir vaginaku langsung bereaksi. Saraf-saraf itu menegang dan membuat lubang vaginaku menjadi menyempit. Dan akibatnya seakan tidak mengijinkan kontol Pak Parno itu menembusnya. Dan itu membuat aku penasaran,

    ‘Santai saja Mar, biar lemesan..’, terdengar samar-samar suara Pak Parno di tengah deru hawa nafsuku yang menyala-nyala.
    ‘Pakee .. Pakee .. ayyoo .. Pakee tulungi saya Pakee .. Puas-puasin ya Pakee.. Saya serahin seluruh tubuh saya untuk Pakee ..’, kedengerannya aku mengemis minta dikasihani.
    ‘Iyaa Dik Marr .. Sebentar yaa Dik Marr ..’, suara Pak Parno yang juga diburu oleh nafsu birahinya sendiri.

    Kepala helm tentara itu akhirnya berhasil menguak gerbangnya. Bibir vaginaku menyerah dan merekah. Menyilahkan kontol Pak Parno menembusnya. Bahkan kini vaginakulah yang aktif menyedotnya, agar seluruh batang kontol gede itu bisa dilahapnya.

    Uuhh .. aku merasakan nikmat desakan batang yang hangat panas memasuki lubang kemaluanku. Sesak. Penuh. Tak ada ruang dan celah yang tersisa. Daging panas itu terus mendesak masuk. Rahimku terasa disodok-sodoknya. Kontol itu akhirnya mentok di mulut rahimku. Terus terang belum pernah se-umur-umurku rahimku ngrasain disentuh kontol Mas Adit. Dengan sisa ruang yang longgar, kontol suamiku itu paling-paling menembus ke vaginaku sampai tengahnya saja. Saat dia tarik maupun dia dorong aku tidak merasakan sesak atau penuh seperti sesak dan penuhnya kontol Pak Parno mengisi rongga vaginaku saat ini.

    Kemudian Pak Parno mulai melakukan pemompaan. Ditariknya pelan kemudian didorongnya. Ditariknya pelan kembali dan kembali didorongnya. Begitu dia ulang-ulangi dengan frekewnsi yang makin sering dan makin cepat. Dan aku mengimbangi secara reflek. Pantatku langsung pintar. Saat Pak Parno menarik kontolnya, pantatku juga menarik kecil sambil sedikit ngebor. Dan saat Pak Parno menusukkan kontolnya, pantatku cepat menjemputnya disertai goyangan igelnya.

    Demikian secara beruntun, semakin cepat, semakin cepat, cepat, cepat, cepat, cepat, cepaatt ..ceppaatt. Payudaraku bergoncang-goncang, rambutku terburai, keringatku, keringat Pak Parno mengalir dan berjatuhan di tubuh masing-masing, mataku dan mata Pak Parno sama-sama melihat keatas dengan menyisakan sedikit putih matanya. Goncangan makin cepat itu juga membuat ranjang kokoh itu ikut berderak-derak. Lampu-lampu nampak bergoyang, semakin kabur, kabur, kabur. Sementara rasa nikmat semakin dominan. Seluruh gerak, suara, nafas, bunyi, desah dan rintih hanyalah nikmat saja isinya.

    ‘Mirnaa .. Ayyoo.. Enakk nggak kontol padee Mirr, enak yaa.. enak Mirr .. ayyoo bilangg enak mana sama kontol si Adit .. Ayoo Mirr enak mana sama kontol suamimu ayoo bilangg ayyoo enakan manaa ..’, Pak Parno meracau.
    ‘Pakee .. enhaakk.. pakee.. Enhakk kontol pakee .. Panjangg .. Uhh gedhee bangett .. pakee.. Enakan kontol Pak Parnoo ..’.

    Posisi nikmat ini berlangsung bermenit-menit. Tanpa terasa pergumulan birahi ini sudah berjalan lebih dari 1 jam. Suasana erotis tampak sangat indah dan menonjol. Erangan dan desahan erotik keluar bersahut-sahutan dar mulut kami. Kulihat tubuh kekar Pak Parno tampak berkilatan karena keringatnya. Dan hal itu membuat Pak Parno jauh terlihat seksi di mataku. Kulihat keringatnya mengalir dari lehernya, terus ke dada bidangnya, dan akhirnya ke tonjolan otot di perutnya. Dengan gemas kupermainkan putting susunya yang bekilatan itu. Kugigiti, kujilati, kuremas-remas. Dan Pak Parno yang merasakan itu, tambah buas gerakannya. Sodokan kontolnya tambah kencang di memekku dan kurasakan tangan-tangannya yang kasar merambahi payudaraku.

    Pada akhirnya, setelah hampir 2 jam kami bercinta, aku mendapat orgasmeku 2 kali secara berturut-turut. Itu yang ibu-ibu sering sebut sebagai multi orgasme. Bukan mainn .. hanya dari Pak Parno aku bisa meraih multi orgasmeku inii .. Oohh Pak Parnoo.. terima kasihh .. Pak Parno mau memuaskan akuu.. Sekarangg ayoo .. Pakee biar aku yang memuaskan kamuu .. 10 menit kemudian…
    Dan kontol Pak Parno aku rasakan berdenyut keras dan kuat sekali.. Kemudian menyusul denyut-denyut berikutnya. Pada setiap denyutan aku rasakan vaginaku sepertinya disemprot air kawah yang panas. Sperma Pak Parno berkali-kali muntah di dalam vaginaku.

    Uhh .. Aku jadi lemess bangett .. Nggak pernah sebelumnya aku capek bersanggama. Kali ini seluruh urat-urat tubuhku serasa di lolosi. Dengan telanjang bulat kami sama telentang di ranjang motel ini. Di sinilah akhirnya terjadi untuk pertama kalinya aku serahkan nonokku beserta seluruh tubuhku kepada lelaki bukan suamiku, Pak Parno. Dan aku heran .. pada akhirnya.. tak ada rasa sesal sama sekali dari hatiku pada Mas Adit. Aku sangat ikhlaskan apa yang telah aku serahkan pada Pak Parno tadi. Dan dalam kenyataan aku mendapatkan imbalan kepuasan dari Pak Parno yang sangat hebat.

    Di motel ini aku mengalami 3 kali orgasme. Dua kali beruntun aku mengalami orgasme dalam satu kali persetubuhan dan yang pertama sebelumnya, yang hanya dengan gumulan, ciuman dan jilatan Pak Parno di ketiakku sembari tangannya ngobok-obok kemaluanku aku bisa mendapatkan orgasme yang sangat memberikan kepuasan pada libidoku. Hal itu mungkin disebabkan karena adanya sensasi-sensasi yang timbul dari sikap penyelewengan yang baru sekali ini aku lakukan. Yaa.. pada akirnya aku toh berhak mendapatkannya .. tanpa menunggu Mas Adit yang sangat egois.

    Sesungguhnya aku ingin tinggal lebih lama lagi di tempat birahi ini, namun Pak Parno mengingatkan bahwa waktu bernikmat-nikmat yang pertama kali kami lakukan ini sudah cukup lama. Pak Parno khawatir orang-orang rumah menunggu dan bertanya-tanya. Pak Parno mengajak selekasnya kami meninggalkan tempat ini dan kembali menyelesaikan pekerjaan yang telah kami sanggupi pada Mbak Surti dalam rangka membantu hajatannya.

    Setelah kami mandi dan membersihkan tanda-tanda yang kemungkinan mencurigakan, kami kembali ke jalanan. Ternyata kemacetan jalan menuju ke Senen ini sangat parah di siang hari ini. Dengan adanya pembangunan jembatan layang pada belokan jalan di Galur, antrean mobil macet sudah terasa mulai dari pasar Cempaka Putih. Mobil Pak Parno serasa merangkak. Untung AC mobilnya cukup dingin sehingga panasnya Jakarta tidak perlu kami rasakan.

    Sepanjang kemacetan ini pikiranku selalu kembali pada peristiwa yang barusan aku alami bersama Pak Parno tadi. Lelaki tua ini memang hebat. Dia sangat kalem dan tangguh. Dia sangat sabar dan berpengalaman menguasai perempuan. Dialah yang terbukti telah memberikan padaku kepuasan seksual. Paduan kesabaran, tampilan ototnya yang kekar, postur tegap tubuhnya, serta kontol gedenya yang indah membuat aku langsung takluk secara iklas padanya. Aku telah serahkan seluruh tubuhku padanya. Dan Pak Parno tidak sekedar menerimanya untuk kepentingannya sendiri, tetapi dia sekaligus membuktikan bahwa kenikmatan hubungan seksual yang sebenar-benarnya adalah apabila pihak lelaki dan pihak perempuannya bisa mendapatkan kepuasannya secara adil dan setara. Dan aku merasakannya .. tapi .. Benar adilkah ..?

    Ah .. pertanyaan itu tiba-tiba mengganguku. Tiba-tiba terlintas dalam pikiranku bahwa dari hubungan badan tadi, aku berhasil merasakan orgasmeku hingga 3 kali. Sementara Pak Parno hanya mengeluarkan spermanya sekali saja. Artinya dia meraih kepuasan dalam hubungan seksual dengan aku tadi hanya sekali. Ahh ..adakah hal ini menjadi masalah untuk hubunganku dengan Pak Parno selanjutnya ..? Kenapa dia banyak diam sejak keluar dari motel tadi ..?
    Aku menjadi gelisah, aku kasihan pada Pak Parno apabila dia masih menyimpan dorongan birahinya. Apabila belum seluruh cairan birahinya secara tuntas tertumpah. Bukankah hal demikian itu bagi lelaki akan menimbulkan semacam kegelisahan ..? Apa yang harus aku lakukan ..??

    ‘Pak, tadi puas nggak Pak..?’, aku memberanikan diri untuk bertanya.
    ‘Bukan main Dik Mar, aku sungguh sangat puas’, begitu jawabnya.
    Suatu jawaban yang sangat santun yang justru semakin besar kekhawatiranku. Jawaban macam itu pasti akan keluar dari setiap ‘gentlemen’. Aku harus amati dari sudut yang lain. Kulihat dibawah kemudi Kijangnya. Nampak celananya masih menggunung. Artinya kontolnya masih ngaceng. Aku nekat. Kuraba saja tonjolan celananya itu.
    ‘Ininya koq masih ngaceng Pak? Masih pengin yaa?? Tadi masih mau lagi yaa??’, sambil tanganku terus memijiti gundukkan itu. Dan terbukti semakin membesar dan mengeras.
    Pak Parno diam saja. Aku tahu pasti dia menikmati pijatanku ini. Aku teruskan. Tanganku meremasi, mengurut-urut.
    ‘Hheehh ..dik Marr .. enak sekali tangan Dik Marr yaa..’.

    Biarlah, biarlah aku akan selalu memberikan yang aku bisa. Dengan berbagai style, tanganku terus meremasi dan mijit gundukkan kontol itu. Tetapi lama kelamaan justru tanganku sendiri makin menikmati kenikmatan memijit-mijit itu. Dan semakin lama justru aku yang nyata semakin kelimpungan. Aku kenang kembali kontol gede ini yang 40 menit yang lalu masih menyesaki kemaluanku. Yang tanpa meninggalkan celah sedikitpun memenuhi rongga vaginaku. Dan ujungnya ini yang untuk pertama kalinya bisa mentok ke dinding rahimku.. ah nikmatnya ..

    ‘Pakee.. Aku pengin lagii ..’, aku berbisik dengan setengah merintih.
    ‘Kita cari waktu lagi Dik Mar .., gampang.., Dik Mar khan bisa bilang pada Mas Adit, mau ke Carrefour atau ke Mangga Dua cari barang apa.. gitu’.
    ‘Iyaa siihh.. Boleh dibuka ya Pak. Aku pengin lihat lagi nih jagoan Pak ..’, sambil aku melempar senyum serta melirikkan mataku ke Pak Parno melihat reaksinya.
    ‘Boleehh ..’, dia jawab tanpa melihat ke aku, karena keramaian lalu lintas yang mengharuskan Pak Parno berkonsentrasi.

    Tanganku sigap. Pertama-tama kukendorkan dulu ikat pinggangnya. Kemudian kubuka kancing utamanya. Selanjutnya kuraih resluitingnya hingga nampak celana dalamya yang kebiruan. Di belakang celana dalam itu membayang alur daging sebesar pisang tanduk yang mengarah ke kanan. Oouu.. ini kali yang namanya stir kanan.. Kalau stir kiri, mengarahnya kekiri tentunya.

    Dengan tidak sabar kubetot kontol Pak Parno dari sarangnya. Melalui pinggiran kanan celana dalamnya, kontol Pak Parno mencuat keluar. Gede, panjang, kepalanya yang bulat berkilatan. Dan pada ujung kepala itu ada secercah titik bening. Oooww ..baru sekarang aku berkesempatan memperhatikan kontol ini dari jarak yang sangat dekat, bahkan dalam genggamanku.

    Rupanya precum Pak Parno telah terbit di ujung kepalanya. Precum itu muncul dari lubang kencingnya. Uuuhh .. indahnyaa .. bisakah aku nggak bisa menahan diri ..??

    ‘Pak Parno pengin khan..??’, kembali aku berbisik.
    ‘Heehh .. Dik Mar mau bantu Pak Parno nih ..??’, jawaban yang disertai pertanyaan balik.
    ‘Gimana bantunya Pak.., berhenti duluu .. Cari tempat lagii .. Hayoo..’, jawabanku enteng.
    ‘Nggak begitu Dik Mar, kita nggak mungkin berhenti lagi. Ya ini khan macet nih jalanan. Maksudku, apakah .. eehh .. Dik Mar marah nggak kalau aku bilang ini ..??’.
    ‘Nggak pa pa Pak, saya rela koq, dan saya pengin bantu bener-bener, Pak’.
    ‘Dik Mar pernah mengisep punya Mas Adit khan?’.
    ‘Ooo.. Kk.. kaalau ii.. ttuu terus terang aku belum pernah Pak.., kalau lihat punya Mas Adit rasanya aku geli gituu.. jijikk gituu ..’.
    ‘Kalau lihat punya saya inii.?’, dia terus mendesak dengan pertanyaan yang terus terang aku nggak bisa menjawab secara cepat.

    Masalahnya aku dihadapkan pada sesuatu hal yang bener-bener belum pernah aku lakukan, bahkan pun dalam khayalan seksualku. Pasti yang Pak Parno inginkan adalah aku mau mengisep-isep kontolnya itu, yaa khan? Tapi aku juga berpikir cepat .. Tadi sewaktu di motel, Pak Parno membenamkan wajahnya ke selangkanganku tanpa risah-risih. Kemudian dijilatinya vaginaku, kelentitku, lubang kemaluanku. Dia juga menelan cairan-cairan birahiku. Aku jadi ingat prinsip adil dan setara yang aku sebutkan di atas tadi.

    Mestinya aku yaa.. nggak usah ragu-ragu untuk berlaku mengimbangi apa yang telah dilakukan Pak Parno padanya. Dia telah menjilati, menyedoti kemaluanku. Dan aku sangat menikmati jilatan dahsyatnya. Dan sekarang Pak Parno seakan menguji padaku. Bisakah aku bertindak adil dan setara juga pada dia. Aku membayangkan kontol itu di mulutku ..

    ‘Dik Mar, sperma itu sehat lhoo, bersih, steril.. dan banyak vitaminnya. Itu dokter ahli lho yang ngomong. Cobalah, kontol Pak Parno ini pasti sedap kalau Dik Mar mengulumnya.. ‘, aku sepertinya mendengar sebuah permohonan.

    Aku kasihan juga pada Pak Parno. Mungkin dia sudah mengharapkan sejak awal jalan bersama dari rumah tadi. Mungkin bahkan dia sudah mengharapkan jauh beberapa waktu yang lalu. Dan kini saat aku sudah berada disampingnya harapan itu nggak terkabul. Ah, aku jadi iba .. Kulihat kembali kontol indah Pak Parno. Yaa.. benar-benar indah..apa artinya indah itu .. Kalau memang itu indah ..sudah semestinya kalau aku menyukainya ..dan kalau aku menyukainya .. mestinya aku nggak jijik ataupun geli .. Dan lihat precum itu.. Juga indah khan, bening, murni, dan mungkin juga wangi ..dan asin .. Dan.. Banyak lho yang sangat menyukainya .., menjilatinya, meminumnya ..

    Tahu-tahu aku sudah merunduk, mendekatkan wajahku, mendekatkan bibirku ke kontol Pak Parno yang indah itu. Dan tanpa banyak tanya lagi aku telah mengambil keputusan .. Ah,.. ujung lidahku kini menyentuh, menjilat dan merasakan lendir lembut dan bening milik Pak Parno. Yaahh .. asinnya yang begitu lembutt..
    ‘Dik Maarr .. Uhh enakk bangett sihh ..’, kepalaku dielus-elusnya. Dan dia sibakkan rambutku agar tidak menggangu keasyikanku. Dan selanjutnya dengan penuh semangat aku mengkulum kontol Pak Parno di mobil yang sempit itu. Kemudian Pak Parno sedikit memundurkan tempat duduknya.
    ‘Dik Marr .. Terus Dik Marr .. Kamu pinter banget siihh .. uuhh Dik Marr..’, aku terus memompa dengan lembut. Banyak kali aku mengeluarkan kepala itu dari mulutku.. Aku menjilati tepi-tepinya .. Pada pangkal kepala ada alur semacam cincin atau bingkai yang mengelilingi kepala itu. Dan sobekan lubang kencingnya itu .. kujilati habis-habisan ..
    ‘Marr.. enak bangett .. akau mau keluar nihh Dik Marr .. Aku mau keluar nihh ..’, aku tidak menghiraukan kata-katanya, mungkin maksudnya peringatan untukku, jangan sampai air maninya tumpah di mulutku. Dia masih khawatir bahwa mungkin aku belum bisa menerimanya.

    Tetapi apa yang terjadi padaku kini sudah langsung berbalik 180 derajat. Rasanya justru aku kini yang merindukannya. Dan aku memang merindukannya. Aku pengin banget merasakan sperma seorang lelaki langsung tumpah dari kontolnya langsung ke mulutku. Dan lelaki itu adalah Pak Parno, yang bukan suamiku sendiri. Aku terus menjilati, menyedoti. Batangnya, pangkalnya, pelernya, sejauh bisa bibir atau lidahku meraihnya, disebabkan tempat yang sempit ini, semua bagian kontolnya itu aku rambah dengan mulutku.

    Dan pengalaman pertama itu akhirnya hadir. Saat mulutku mengkulum batangan gede panjang milik Pak Parno itu, aku rasakan kembali ada kedutan besar dan kuat. Kedutan itu kemudian disusul dengan kedutan-kedutan berikutnya. Kalau yang aku rasakan di motel tadi kedutan-kedutan kontol Pak Parno dalam lubang vaginaku, sekarang hal itu aku rasakan di rongga mulutku. Kontol Pak Parno memuntahkan laharnya. Cairan, atau tepatnya lendir yang hangat panas nyemprot langit-langit rongga mulutku. Sperma Pak Parno tumpah memenuhi mulutku. Entah berapa kali kedutan tadi. Tetapi sperma dalam mulutku ini nggak sempat aku telan seluruhnya karena saking banyaknya.

    Sperma Pak Parno berleleran di pipiku, daguku, bahkan juga ke kening dan rambut panjangku. Kontol Pak Parno masih berkedut-kedut saat kukeluarkan dari mulutku. Dan aku raih kembali untuk kuurut-urut agar semua sperma yang tersisa bisa terkuras keluar. Mulutku langsung menyedotinya. Sekali lagi, pengalaman pertama nyeleweng ini benar-benar memberiku daftar panjang hal-hal baru yang sangat sensasional bagiku. Dan aku makin merasa pasti, hal-hal itu nggak mungkin aku dapatkan dari Mas Adit, suamiku tercinta.

    Sesuai rencana, aku diturunkan di Pasar Senen oleh Pak Parno. Sungguh aku keberatan untuk perpisahan ini. Kugenggam tangannya erat-erat, untuk menunjukkan betapa besarnya arti Pak Parno bagiku. Aku berjalan dengan gontai saat menuju toko kertas dekorasi itu.

    Saat aku turun dari taksi sesampai di rumah, Mbak Surti nampak cemberut. Aku biarkan. Pada temen yang lain aku bilang banyak bahan yang aku cari stoknya habis sehingga aku menunggu cukup lama. Di ujung jalan sana kulihat mobil Kijang Pak Parno. Mungkin sudah lama lebih dahulu nyampai di kompleks. Orang-orang pemasang tenda dan pengatur sound system sudah mulai melaksanakan tugasnya. 2 jam lagi acara akan dimulai.

    Aku pamit pulang sebentar, untuk menengok rumah. Mas Adit belum pulang. Aku mandi lagi sambil mengenang peristiwa indah yang kualami sekitar 2,5 jam yang lalu. Saat sabunku menyentuh kemaluanku, masih tersisa rasa pedih pada bibirnya. Mungkin jembut Pak Parno tersangkut saat kontolnya keluar masuk menembus memekku. Dan itu biasanya menimbulkan luka kecil yang terasa pedih pada bibir vaginaku saat terkena sabun seperti ini.

  • European brunette amateur Samia gets deeply ass fucked on the bed

    European brunette amateur Samia gets deeply ass fucked on the bed


    1658 views

    Duniabola99.org– Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Majalah Dewasa Edisi  Charent Bear

    Majalah Dewasa Edisi Charent Bear


    1325 views

    Duniabola99.org–  Charent Bear adalah model yang sekaligus berporfesi sebagai seorang female DJ. Nama  Charent Bear sudah sering menghiasi berbagai majalah dewasa di Indonesia. Model cantik dan seksi ini juga pernah tampil di majalah Gress edisi sebelumnya. 

    Bagaimana pose dari  Charent Bear di Majalah Gress. Simak penjelasannya berikut ini.

  • Seira Matsuoka Merci Beaucoup Vol 4 Beautiful Woman Sh

    Seira Matsuoka Merci Beaucoup Vol 4 Beautiful Woman Sh


    1531 views

  • European amateur Julia de Lucia taking hardcore fucking in stockings

    European amateur Julia de Lucia taking hardcore fucking in stockings


    1558 views

    Duniabola99.org– Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Aku Diperkosa Tapi Aku Menikmati

    Aku Diperkosa Tapi Aku Menikmati


    1739 views

    Lebih dari 3 tahun aku bekerja sebagai pembantu rumah tangga, majikanku ini terkenal kaya dan baik apalagi dia adalah kepala desa dan disegani oleh masyarakatnya, majikanku ini bernama Bapak Dimas, selama bekerja disini aku merasakan enak tidak enaknya menjadi pembantu, dan kejadian selama tinggal disini aku pernah diperkosa.

    Malam itu sangat panas sekali aku mau tidur aja susah kemudian aku bukalah jendela kamarku supaya anginnya masuk ke kamarku dan aku berganti pakaian dengan daster tipis aku mennyalakan kipas anginnya baru aku bisa tertidur pulas. Yang membuat aku bingung pada waktu itu aku malah bermimpi dengan sopir pribadinya Bapak Dimas.

    Namanya Pak Aris dalam mimpiku dia mendatangiku dan memelukku tanpa pakaian dan telanjang total, walaupun usianya yang sudah tua tapi badannya itu yang kekar seperti orang kebanyakan fitnes, beliau mempunyai tubuh yang kekar dan berotot.

    Dan yang membuatku geli adalah buah terong yang menggantung indah di pangkal pahanya. Ih, begitu menggemaskan.Perlahan-lahan beliau mendekatiku dan langsung meremas remas buah dadaku yang telah terbuka bebas.

    Entah kenapa belaian Pak Aris terasa begitu nyata, seperti bukan dalam mimpi. Bahkan ketika bibir tebalnya mulai melumat kupingku aku sempat tersentak dan perlahan-lahan terjaga dari tidurku. Namun betapa terkejutnya aku saat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

    Ternyata apa yang aku rasakan tadi bukan sekedar mimpi. Dihadapanku ternyata benar-benar ada sosok Pak Aris yang memeluk tubuhku.Pak Aris! Apa yang Bapak lakukan? Aku mendorong tubuh Pak Aris kuat-kuat sehingga dia terjengkang ke belakang.

    Segera aku menutupi tubuhku yang ternyata juga nyaris telanjang dengan selimut.Tenang, Lis! Sudah lama aku memendam nafsuku terhadapmu! Kembali Pak Aris mencoba merengkuh tubuhku. Namun kembali aku mendorong tubuhnya kuat-kuat ke belakang.

    Pergi! Bentakku.Atau saya akan teriak!Silahkan teriak! Percuma saja kamu teriak. Karena tidak akan ada orang yang mendengarmu. Apa kamu lupa, Pak Dimas dan keluarga tadi sore sudah berangkat ke Bandung untuk liburan! Jadi lebih baik kamu turuti saja keinginanku!Pak Aris tersenyum sinis.

    Aku semakin ketakutan ketika Pak Aris kembali mendekatiku. Segera saja aku melompat dari ranjang dan mencoba berlari ke arah pintu dengan kondisi telanjang. Namun sial! Aku kalah cepat dengan Pak Aris.

    Dengan cepat, ia menyergapku dari belakang dan menghimpitkan tubuhku ke arah dinding. Kedua tangannya mencengkeram kuat lenganku ke atas tembok, sedangkan kedua kakinya mengunci kakiku sehingga aku sulit untuk bergerak.

    Aku mencoba untuk meronta sekuat tenaga. Namun percuma, tenaga Pak Aris memang jauh lebih kuat dibandingkan tenagaku yang hanya seorang wanita. Semakin kuat aku meronta, semakin kuat cengkeraman Pak Aris di Tubuhku.

    Tolong, Pak! Lepaskan saya! aku menangis dan mengemis kepada Pak Aris. Namun percuma saja. Beliau tidak mendengarkan perkataanku. Bahkan dengan liar Pak Aris menghunjamiku dengan ciuaman mautnya.

    Lama kelamaan tanagaku terkuras habis. Tubuhku menjadi lemas. Aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Yang bisa aku lakukan hanyalah pasrah dan menuruti aturan mainnya Pak Aris.Perlahan-lahan cengkeraman Pak Aris mulai mengendor.

    Perlakuannya yang semula kasar mulai melunak dan berubah menjadi lembut. Bahkan aku mulai masuk dalam permainannya ketika dengan lembut Pak Aris mulai menggesek-gesekkan batan kejantanannya ke atas pahaku.

    Seketika itu kakiku terasa lemas dan lunglai. Aku tak kuat lagi menopang berat badanku sendiri, sehingga aku mulai terkulai. Namun dengan sigap, Pak Aris segera menangkap tubuhku, mengangkatnya lalu membopongku ke atas ranjang.

    Sesaat terlintas di wajah Pak Aris sebuah senyum kemenangan. Kemudian dengan lembut ia mulai melumat bibirku. Entah kenapa aku tidak kuasa untuk menolaknya. Bahkan ada dorongan kuat dari dalam diriku untuk membalas lumatannya itu.

    Nah, begitu dong Lis! Kalau begini kan lebih enak! kata Pak Aris senang.Aku tersenyum tersipu-sipu.Bapak benar, mungkin lebih baik saya menuruti bapak dari pertama tadi. Lagipula, sudah lama juga saya tidak mendapatkan sentuhan laki-laki.

    Kembali Pak Aris tersenyum senang.Trus, ngapain kamu tadi pake coba berontak, Lis?”Tadi saya cuma kaget saja. Di balik penampilan bapak yang bersahaja, kok tega-teganya bapak mencoba memperkosa saya.

    Tapi, ah sudahlah! Yang pentingkan sekarang saya sudah menjadi milik Bapak!Kembali Pak Aris mulai mencumbuku. Ciumannya mulai merambat melalui leherku kemudian turun ke buah dadaku. Kumis tebalnya yang kasar menyapu kulit dadaku sehingga menimbulkan sensasi tersendiri yang semakin membuatku serasa terbang ke angkasa.

    Ciuman dan jilatan Pak Aris terus bergerak turun. Sementara tangan kirinya meremas-remas buah dadaku, tangan kanannya tengah sibuk di pangkal pahaku membuat pilinan-pilinan yang kurasa nikmat.Oh, Pak Aris! Jangan siksa aku seperti ini! rengekku.Pak Aris tidak memperdulikan ucapanku.

    Justru ia malah menyibakkan rumput-rumput liar yang menghalangi pintu goa darbaku.Wah, Lis! Indah sekali memiaw kamu. Warnanya merah muda dengan baunya yang semerbak. Oh, sungguh mempesona.

    Bagaikan sekuntum mawar merah yang tengah merekah di pagi hari. Pasti kamu merawatnya dengan baik. Oh, Lis! Aku suka sekali dengan memiaw yang seperti ini!Perlahan-lahan Pak Aris menjulurkan lidahnya dan menyapu permukaan klitorisku.

    Terasa kasar, memang. Tapi nikmat!Ayolah, Pak! Ouhh, aku sudah tidak tahan lagi. Aku terus mengemis kepada Pak Aris. Namun dia terus mempermainkan emosiku. Akhirnya aku mencari inisiatif lain.

    Aku mencoba menggerayangi tubuh kekar Pak Aris sambil mencari-cari buah terong yang menggantung di pangkal pahanya.Dan tidak susah bagiku untuk menemukan buah terong sebesar itu. Dengan lembut dan manja, aku mulai mengocok batang kont*l Pak Aris di sertai dengan pijatan-pijatan yang membuat beliau merem melek.

    Perlahan aku membimbing kont*lnya menuju ke memiawku yang sudah basah. Namun dengan nakal, Pak Aris hanya menempelkan dan menggesek-gesekkan ujung kepala kont*lnya di atas bibir vaginaku.

    Terasa geli, memeng. Tapi sensasi yang aku rasakan terasa begitu nikmat. Belum pernah aku merasakan yang seperti ini.Oh, Pak Aris! Ayolah.aku udah nggak tahan lagi, cepet masukin dong!Aku sudah tak bisa tahan diperlakukan seperti itu.

    Perlahan aku menaikkan pantatku ke atas untuk menyambut kejantanan Pak Aris yang sudah ngaceng. Kemudian aku menekan pantat Pak Aris ke bawah supaya kont*l itu bisa masuk dengan sempurna.

    Aaarrrghhh! aku menjerit kecil ketika batang kont*l Pak Aris yang besar itu menembus liang vaginaku. Awalnya terasa seret dan perih, karena ukuran k*ntol Pak Aris memang besar dan panjang bila dibandingkan dengan milik suamiku.

    Namun setelah buah terong itu tertanam beberapa saat di dalam liang vaginaku, rasa perih itu perlahan berubah menjadi rasa nikmat.Perlahan-lahan Pak Aris mulai mengayunkan pantatnya naik dan turun.

    Hooohh.., Pak! Ssstt, enak Pak! aku jadi ngomong tak karuan.Ayo, Lis!Goyangkan juga pan..tatmu! Ooohhh!Aku menuruti kata Pak Aris. Kucoba untuk mengikuti irama dan gerakan-gerakan nikmat yang dilakukan Pak Aris.

    Gesekan-gesekan halus antara batang kont*l Pak Aris dengan dinding vaginaku terasa begitu nikmat.Ohhh, Lis! Yabegitu! Terusgoyangkan pantatmu! Uuuhh, oohh, yes!Pak Aris tampak begitu menikmati permainan kami.

    Kulihat wajahnya menengadah dengan mata terpejam, seolah meresapi sedotan dari vaginaku. Sesekali dari bibirnya terdengar lenguhan dan desisan kenikmatan.Akupun juga menikmati sodokan-sodokan mantap batang k*ntol Pak Aris.

    Bahkan aku memeluk tubuh kekar Pak Aris dengan erat. Seolah tak ingin berhenti dari permainan itu. Keringat mengalir deras melalui pori-pori tubuh kami, sehingga dada bidang Pak Aris yang berbulu lembut tampak mengkilat karena basah oleh keringat.

    Aku tidak menyangka, ternyata di usianya yang mencapai setengah abad itu, Pak Aris masih memiliki stamina yang prima. Sampai-sampai aku kewalahan menghadapi goyangan dan sodokan mautnya.

    Hingga akhirnya aku merasakan ada sesuatu yang berdenyut dari dalam rahimku.Ooohh, Pak! Saya, mau ke..luar!Ssshhhtt, Arrhhhggg! Aku tidak kuat lagi menahan sesuatu yang mendesak keluar dari dalam rahimku.

    Namun Pak Aris masih terus mengayunkan kont*lnya keluar masuk dan menusuk-nusuk goa darbaku. Dan beberapa saat kemudian, aku juga merasakan batang k*ntol Pak Aris mulai berdenyut-denyut didalam vaginaku.

    Sampai akhirnya.Aaaoouuhhh, Lis! Nikmat bangeet!Cairan putih kental menyembur deras dari ujung tongkol Pak Aris. Pak Aris pun kemudian menjatuhkan diri ke sisi tubuhku. Nafasnya tampak terengah-engah dan terlihat kecapean.

    Oh, Pak Aris! Bapak memang benar-benar hebat. Sudah lama saya tidak merasakan nikmat seperti ini. Terima kasih ya Pak! Aku memeluk tubuh Kekar Pak Aris.Kusandarkan kepalaku di dada bidang Pak Aris sambil mengelus-elus bulu-bulu lembut yang berbaris rapi sampai ke pangkal pahanya. Dengan lembut pula Pak Aris membelai rambutku yang sedikit oleh keringat. Ah, ternyata diperkosa itu tidak selamanya tidak enak. Kali ini justru aku mengharapkannya lagi.

  • Darah Perawan Dari Mantanku

    Darah Perawan Dari Mantanku


    1662 views

    Sudah hampir enam bulan lamanya aku berhubungan dengan gadis yang bernama Mitha, dia merupakan teman kantorku. Dan tahu juga kalau aku pernah bertunangan dengan Ega dan akhirnya putus, sikap Mitha sungguh berbeda dengan Ega dia begitu dewasa dalam menyikapi setiap permasalahan yang kami hadapi. Dan yang paling aku suka darinya dia tidak banyak menuntutku untuk selalu mengikuti kehendaknya.

    Namaku Yudi dan bukan maksudku untuk tidak mau mengikuti keinginan gadis yang telah aku anggap layaknya istriku. Karena bagaimanapun juga kami sudah sering melakukan adegan seperti dalam cerita hot selingkuh, dengan usia yang sama-sama dewasa menurutku. Karena saat ini usiaku sudah menginjak 28 tahun begitu juga dengan Ega mantan tunanganku itu.

    Dulu Ega sering menginap di rumahku dan mamaku memang tidak banyak komen tentang gadis yang aku ajak menginap di rumah. Apalagi Ega adalah gadis yang telah aku pinang walau akhirnya putus juga, dan kini dengan Mitha aku sama sekali tidak pernah membawanya ke rumah. Entah mengapa aku merasa malu pada mama mungkin karena aku tahu kalau mama sudah berharap untuk aku segera menikah dengan Ega waktu itu.

    Untungnya juga Mitha tidak menuntutku untuk mengajaknya main ke rumah dan memperkenalkan dia pada mamaku. Walau begitu aku sering menceritakan tentang mamaku karena memang hanya dia yang kini menjadi orang tua tunggal bagiku setelah papa meninggal. Sejak dulu aku termasuk cowok yang bisa di bilang nakal, untuk urusan melakukan cerita hot selingkuh bukan lagi hal tabu bagiku.

    Tapi dengan Mitha aku merasa tidak ada keinginan untuk melakukan hal itu, padahal aku sering merindukannya dan bahagia bila bersamanya mungkin karena aku takut kalau harus melakukan adegan seperti dalam cerita sex paling hot, hubunganku tidak akan berakhir di pelaminan lagi. Atau mungkin karena Mitha meruapakan gadis yang pendiam dan tidak menggodaku dengan penampilannya.

    Setiap bertemu paling kami hanya membahas tentang persoalan kami atau tentang pekerjaan kami masing-masing. Seperti sore ini selepas dari kantor aku langsung mengantarnya pulang “Minggu besok kita jalan yuk..” Ajakku pada Mitha “Kemana mas..?” Katanya sambil menatapku “Kemana aja.. terserah kamu..enaknya kemana ” Seperti biasa dia hanya tersenyum dan menyerahkan semua keputusan padaku.

    Begitu mengantar Mitha ke rumahnya aku langsung pulang dan aku di buat terkejut oleh kedatangan seseorang di rumahku, di ruang tamu duduk Ega dengan menunduk “Mas Yudi..” Katanya sambil berlari memelukku, diapun menangis di pelukanku “Ada apa Ega…?” kataku sambil menarik tubuhnya dan dia tetap menangis, akupun membawanya duduk kembali dan mencoba membujuknya untuk berhenti menangis.

    Sampai mamaku juga ikut membujuknya dan Ega menceritakan masalahnya, karena hari telah larut tidak mungkin juga dia pulang karena kini dia tinggal di luar kota. Ega akhirnya menginap di rumahku, besoknya aku terbangun dan aku mendengar mama mengobrol sama Ega ketika aku lihat rupanya Ega masak seperti di saat dia masih sebagai tuanganku dulu dan dia masih terlihat begitu dekat dengan mama.

    Akupun berangkat kantor dan seperti biasa aku menjemput Mitha terlebih dulu, dan aku tidak bisa menceritakan padanya kalau di rumah ada Ega “Hei..kenapa kebanyakan diemnya..?” kata dia membuyarkan lamunanku “Ah.. nggak cuma ke bawa cuaca aja.. dingin males buat ngomong..”Jawabku mencari alasan untung cuaca hari ini mendung “kalau mendung begini besok jadi gak mas..”.

    Aku terperanjat mendengarnya “Oh..iya..iya..sekarang hujan terus ya..” Aku gugup karena aku dengar Ega masih belum mau pulang, katanya dia masih mau tinggal di rumah dan mamaku mengizinkannya. Namun aku tidak berani membicarakan tentang Ega pada Mitha, karena dia juga tahu kalau aku dulu sudah pernah melakukan hubungan intim layaknya dalam cerita hot dan aku tidak mau menyakiti hatinya.

    Hingga pulang dari kerja aku langsung mengantar Mitha, sebenarnya aku masih berniat untuk mampir k rumahnya “Sudah mas nggak usah.. ini mau hujan lagi kelihatannya..” Kata Mitha ketika aku hendak turun dari mobil, akhirnya akupun pulang dan benar saja tiba di rumah hujan turun dengan lebatnya. Akupun langsung ke dalam kamarku dan segera menghangatkan diri dengan selimut.

    Aku tidak melihat mama masuk ke kamarku, biasanya setiap aku pulang dari kerja dia langsung membuntutiku. Tapi kali ini dia tidak melakukannya sampai akhirnya aku mendengar pintu terbuka aku pikir itu pasti mama “Mas Yudi ini Ega bawain minuman hangat..” Dengan malas aku membuka mataku, dan aku terkejut melihat Ega dengan mengenakan pakaian yang begitu tipis seolah sengaja ingin menggodaku.

    Aku bangun dan mengambil minuman dari tangan Ega, ketika selesai meminumnya Ega mengambil minuman tadi. Namun dia bukan hanya mengambil minuman itu tapi dengan cepat dia mencium bibirku, aku tersentak dan langsung mendorong tubuhnya. Saat itu juga aku lihat Ega menangis dan langsung berlari dari kamarku, lama juga aku terdiam dan akhirnya akupun menuju kamarnya untuk meminta maaf.

    karena aku tahu Ega juga bukan gadis yang mudah melakukan hal seperti itu, aku lihat dia menangis memeluk bantal “Ega maafkan aku.. bukan maksudku untuk…”Dia kembali memelukku saat itu juga aku teringat akan masa laluku dengannya, dengan mesra aku balas memeluknya juga dan kamipun bercumbu seperti dulu dengan lembut aku mencium bibirnya yang terasa begitu hangat.

    Ega memejamkan mata bahkan dia mendesah dengan lirih “Ooouuuggghh… maaas.. Yudiii… aaagggggghhhhh… aku sayaaang kamu maaaaas….” Akupun tidak lagi memikirkan yang lain, tapi dengan perlahan aku lepas pakaian Ega dan nampaklah tubuh mulus Ega di depan mataku “Ooouugggghh… sayaaang.. aku juga masih sayang sama kamu…” Kataku sambil mendekat pada tubuhnya.

    lalu akupun kembali mencumbunya sambil melepas pakaianku juga, hingga akhirnya ketika kontolku sudah menyentuh tubuh Ega. Dengan sigap Ega memegangnya lalu diapun menuntunnya untuk masuk dalam kemaluannya, dan dengan cepat kontolku masuk kedalamnya “Oouuughh… aaagggghh.. aaaagggghh… aaaagggghhh… aaagggghh…Yudiii… aaagghhh..” Desah Ega waktu itu.

    Dia menggelinjang bagai cacing kepanasan dan aku terus memompa tubuhnya hingga tubuhku penuh dengan keringat “OOOooouuuggggghh… aaaaggggghhh… aaaaaggggghhh… aaaggghhh… aaaaaggggghhh…” Aku terus bergerak dan dapat aku rasakan kenikmatan bagai dulu ketika kami masih bersama sering melakukan adegan seperti dalam cerita hot selingkuh ini, kembali aku kecup bibir Ega.

    Hingga akhirnya kami berdua sama-sama mengerang panjang “Ooouuggggghh… aaagggghh… aaagggghh… sayaaaang… aaagggghh…. aaagggghhh…” Kamipun terkulai di tempat tidur, dan Ega memeluk tubuhku dengan mesranya hingga kamipun tertidur lelap, seperti biasa aku terbangun dan Ega sudah tidak ada di sampingku. Aku tahu dia pasti sedang masak dengan mama.

    Ketika aku bangun dan hendak pindah ke kamarku, mama memanggilku “Yudi.. kamu sudah bangun..itu ada yang temannya..” Dengan masih mata mengantuk akupun melihat ke ruang tamu, apalagi kamarku memang melewati ruang tengah tepat di samping ruang tamu “Oohhh..Mitha..” aku terkejut sedang duduk di sofa Mitha pacarku, dan yang lebih membuat aku terkejut dia di temani Ega disampingnya.

    Aku langsung menghampirinya “Tunggu ya.. 10 menit lagi..” Kataku tapi aku lihat Mitha sudah bangun dari duduknya dan berkata dengan tertahan “Ooh.. tidak usah mas.. Mitha pergi saja..” diapun melesat dengan cepat meninggalkan ruang tamuku, aku berusaha mengejarnya tapi dia masuk kedalam mobilnya lalu meninggalkan aku sendiri dengan perasaan yang tidak dapat aku gambarkan.

  • Majalah Dewasa Edisi Latisya

    Majalah Dewasa Edisi Latisya


    1239 views

    Duniabola99.org– Satu lagi Majalah Pria Dewasa hadir meramaikan industri majalah di Indonesia. Majalah dengan nama SISILA ini memiliki arti Sisi-Sisi Lelaki yang memang memfokuskan diri pada majalah pria dewasa. Majalah ini sudah meluncurkan empat seri.

    Pada edisi perdana majalah Sisila menghadirkan dua model yaitu Latisya dan Siva Aprilia. Dua nama model yang sudah tidak asing di dunia model majalah dewasa. Pada edisi perdanan ini Siva Aprilia menjadi cover majalah tersebut. Untuk kali ini kami hadirkan Latisya sebagai model kedua yang ada dalam edisi perdana majalah tersebut.

    Berikut ini foto seksi dari Latisya di Majalah Sisila edisi perdana.

  • Người mẫu SOLO-尹菲

    Người mẫu SOLO-尹菲


    2590 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Redheaded Euro first timer taking cumshot on hairy pussy outdoors

    Redheaded Euro first timer taking cumshot on hairy pussy outdoors


    1848 views

    Duniabola99.org– Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Anna Anjo Merci Beaucoup Dv Vol 11 Her Beautiful Legs Sh

    Anna Anjo Merci Beaucoup Dv Vol 11 Her Beautiful Legs Sh


    1357 views

  • European first timer Aria Logan gives and receives oral sex outdoors

    European first timer Aria Logan gives and receives oral sex outdoors


    1651 views

    Duniabola99.org– Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Selingkuh Dengan Fifi

    Selingkuh Dengan Fifi


    1742 views

    Sejak peristiwa sexku dengan Diana aku semakin aktif untuk mengikuti senam, yach biasa untuk menyalurkan hasratku yang menggebu ini. Kegiatan ini semua tentunya juga rapi karena ku nggak kepingin istriku tahu hal ini. Suatu ketika aku diperkenalkan pada teman-teman diana satu kelompok, dan pinter sekali diana bersandiwara dengan berpura-pura telah bertemu denganku pada suatu pesta pernikahan seseorang sehingga temannya tidak ada yang curiga bahwa aku telah berhubungan dengan diana.

    Hari ini, seusai senam jam 08.30 aku harus langsung kekantor untuk mempersiapkan pertemuan penting nanti siang jam 14.00. Kubelokkan kendaraanku pada toko buku untuk membeli perlengkapan kantor yang kurang, saat aku asyik memilih tiba-tiba pinggangku ada yang mencolek, saat kutoleh dia adalah fifi teman diana yang tadi dikenalkan.
    “Belanja Apa De…, kok serius banget…”, Tanyanya dengan senyum manis.
    “Ah enggak cuman sedikit untuk kebutuhan kantor aja kok…”
    Akhirnya aku terlibat percakapan ringan dengan fifi. Dari pembicaraan itu kuperoleh bahwa Fifi adalah keturunan cina dengan jawa sehingga perpaduan wajah itu manis sekali kelihatannya. Matanya sipit tetapi alisnya tebal dan…, Aku kembali melirik kearah dadanya.., alamak besar sekali, kira-kira 36C berbeda jauh dengan diana sahabatnya.
    “Eh.., De aku ada yang pengin kubicarakan sama kamu tapi jangan sampai tahu diana ya”, pintanya sambil melirikku penuh arti.
    “Ngomong apaan sih.., serius banget Fi…, apa perlu?”, tanyaku penuh selidik.
    “Iya perlu sekali…, Tunggu aku sebentar ya…, kamu naik apa..”, tanyanya lagi.
    “Ada kendaraan kok aku…” timpalku penasaran. Akhirnya kuputuskan Fifi ikut aku walaupun mobilnya ada, nanti kalau omong-omgngnya sudah selesai Fifi tak antar lagi ketempat ini.
    “Masalah apa Fi kamu kok serius banget sih…”, tanyaku lagi.
    “Tenang De…, ikuti arahku ya…, santai saja lah…”, pintanya.
    Sesekali kulirik paha Fifi yang putih itu tersingkap karena roknya pendek, dan Fifi tetap tidak berusaha menutupi. Sesuai petunjuk arah dari Fifi akhirnya aku memasuki rumah besar mirip villa dan diceritakan oleh Fifi bahwa tempat itu biasa dipakai untuk persewaan.

    “Ok fi sekarang kita kemana ini dan kamu mau ngomong apaan sih”, tanyaku tak sabar, setelah aku masuk ruangan dan Fifi mempersilahkan duduk.
    “Gini De langsung aja ya…, Kamu pernah merasakan Diana ya..?”, tanyanya.
    Deg…, dadaku berguncang mendengar perkataan Fifi yang ceplas ceplos itu.
    “Merasakan apaan sih Fi?”, tanyaku pura-pura bodoh.
    “Alaa De jangan mungkir aku dikasih tahu lho sama Diana, dia menceritakan bagaimana sukanya dia menikmatimu…, Hayooooo masih mungkir ya…”.
    Aku hanya diam namun sedikit grogi juga, nampak wajahku panas mendengar penuturan Fifi yang langsung dan tanpa sungkan tersebut. Aku terdiam sementara Fifi merasa diatas angin dengan berceloteh panjang lebar sambil sesekali dia senyum dan menyilangkan kakinya sehingga nampak pahanya yang mulus tanpa cacat. Aku hanya cengar cengir saja mendengar semua omomgannya.
    “Gimana De masih mau mungkir nih…, Bener semua kan ceritaku tadi…?”, Tanyanya antusias.
    Aku hanya tersenyum kecut. Kuperhatikan Fifi meninggalkan tempat duduknya dan tak lama kemuadian dia keluar sambil membawa dua gelas air minum. Fifi kembali menatapku tajam aku seperti tertuduh yang menunggu hukuman. Tak lama berselang kembali Fifi berdiri dan duduk disampingku.

    “De…”, sapanya manja.
    Aku melirik dan, “Apa?”, jawabku kalem.
    “Aku mau seperti yang kau lakukan pada Diana De…”, aku sedikit terkejut mendengar pengakuannya dan tanpa membuang waktu lagi kudekatkan bibirku pada bibirnya.
    Pelan dan kurasakan bibir Fifi hangat membara. Kami berpagut bibir, kumasukkan lidahku saat bibir Fifi terbuka, sementara tanganku tidak tinggal diam. Kusentuh lembut payudaranya yang kenyal dia tersentak kaget. Bibirku masih bermain semakin larut dalam bibirnya. Fifi kelihatan menikmati sekali sentuhan tanganku pada payudaranya. Sementara tangan kananku mengusap lembut punggungnya. Fifi semakin menjadi leherku diciumi dan tangan Fifi berada dipunggungku. Tanganku beroperasi semakin jauh dengan meraba paha Fifi yang mulus dia semakin menggelinjang saat tangan kananku mulai masuk dalam payudaranya. Tanpa menunggu reaksi lanjutan aku menaikkan BH sehingga tanganku dengan mudah menyentuh putting yang mulai mengeras.

    Kudengar nafas Fifi memburu dengan diselingi perkataan yang aku tak mengerti. Fifi mulai pasrah dan kedua tangaku menaikkan kaos sehingga kini Fifi hanya memakai rok mini yang sudah tidak lagi berbentuk sedangkan BH hitam sudah tidak lagi menutup payudaranya. Kudorong perlahan Fifi untuk berbaring di Sofa, Aku terkagum melihat putihnya tubuh yang nyaris tanpa cacat. Kuperhatikan putting susunya memerah dan kaku, bulu-bulu halus berada disekitar pusar menambah gairahku. Fifi hanya terpejam dan aku mulai menurunkan rok mini setelah jariku berhasil menyentil pengait dibawah pusar. Kini Fifi hanya tinggal memakai CD dan BH hitam kontras dengan warna kulitnya. Aku bergegas mempreteli pakaianku dan hanya tinggal CD. Cepat-cepat kutindih tubuh mulus itu dan Fifi mulai menggelinjang merasakan sesuatu mengganjal dibawah pusarnya. Aku turun menciumi kakinya sesenti demi sesenti.
    “Enggghh hhss”, hanya suara itu yang kudengar saaat mulutku beraksi di lutut dan pahanya.

    Penisku terasa sakit karena kejang. Mulutku mulai menjalar di paha.., benar-benar kunikmati sejengkal demi sejengkal. Tanganku mencoba menelusuri daerah disela pahany, Dan kudengar suara itu semakin menjadi saat tanganku berhasil menyusup dari pinggir CD hitam dan berhasil menemukan tempat berbulu dengan sedikit becek didalamnya. Tanganku terus membelai bulu-bulu kaku dan tangan satunya berusaha mempermudah dengan menurunkan CD didaerah pada berpapasan dengan mulutku. Kusibak semua penghalang yang merintangi tanganku untuk menjamah kemaluan, dan kini semakin nampak wajah asli kemaluan Fifi indah montok putih kemerahan dengan bulu jarang tapi teratur letaknya. Mataku terus mengawasi kemaluan Fifi yang menarik, kulihat klitorisnya membengkak keluar merah muda warnamya…, aku semakin terangsang hebat.

    Mulutku masih disela pahanya sementara tanganku terus menembus liang semakin dalam dan Fifi semakin menggelinjang terkadang mengejang saat kupermainkan daging kecil disela gua itu. Kusibakkan dua paha dengan merentangkan kaki kanan pada sandaran sofa sedangkan kaki kiri kubiarkan menyentuh lantai. Kini kemaluan Fifi semakin terbuka lebar. Mulutku sudah tak sabar ingin merasakan lidahku sudah berdecak kagum dan berharap cepat menerobos liangnya beradu dengan daging kecil yang manja itu dengan bulu yang tidak banyak. Kumisku bergeser perlahan beradu dengan bulu halus milik Fifi dan dia hanya bisa terpejam dengan lenguhan panjang setengah menjerit. Kubirakan dia mengguman tak karuan. Lidahku mulai menjilat dan bibirku mencoba menghisap daging kecil milik Fifi yang menjorok keluar. Kuadu lidahku dengan daging kecil dan bibirku tak henti mengecup, kurasakan kemaluan semakin basah.

    Fifi berteriak semakin keras saat tangaku juga mengambil inisiatif untuk meremas payudaranya yang bergerak kiri kanan saat Fifi bergoyang kenikmatan. Aku juga tidak tahan melihat semua ini. Kutarik bibirku menjauh dari kemaluanya dan kulepas Cdku sehingga nampaklah batang penisku yang sudah tegak berdiri dengan ujung merah dengan sedikit lendir. Kusaksikan Fifi masih terpejam kudekatkan ujung penisku sampai akhirnya menyentuh kecil kemaluan Fifi. Jeritan Fifi semakin menjadi dengan mengangkat pantatnya supaya penisku menjenguk lubangnya. Kujauhkan penisku sebentar dan kulihat pantat Fifi semakin tinggi mencari. Kugesek gesekkan lagi penisku dengan keras, aku terkejut tiba-tiba tanfan Fifi menagkap batang penisku dan dituntun menuju lubang yang telah disiapkan. Denga lembut dan sopan penisku masuk perlahan. Saat kepala penis masuk Fifi menjerit keras dan menjepitkan kedua kainya dipinggangku. Kupaksakan perlahan batang penisku akhirnya berhasil menjenguk lubang terdalam milik Fifi. Kaki Fifi kaku menahanku dia membuka mata dan tersenyum.

    “Jangan digoyang dulu ya De…”, pintanya dan dia terpejam kembali.
    Aku menurut saja. Kurasakan kemaluan Fifi berdenyut keras memijit penisku yang tenggelam dalam tanpa gerak. Akhirnya Fifi mulai menggoyangkan pantatnya perlahan. Aku merasakan geli yang luar biasa. Kuputar juga pantatku sambil bergerak maju mundur dan saat penisku tenggelam kurasakan bibir kemaluan Fifi ikut tenggelam dengan kulit penisku. Tak seberapa lama aku merasakan penisku mulai panas dan geli yang berada diujung aku semakin menekan dan manarik cepat-cepat. Fifi merasakan juga rupanya, dia mengimbangi dengan menjepitkan kedua kakinya dipinggangku sehingga gerak penisku terhambat. Saat penis masuk karena bantuan kaki Fifi semakin dalam kurasakan tempat yang dituju.
    Aku tidak kuat dan, “Fi aku mau keluar”, lenguhku.


    Fifi hanya tersenyum dan semakin mempererat jepitan kakinya. Akhirnya, Kutekan semua penisku dalam-dalam dan kusaksikan Fifi terpejam dan berteriak keras. Kurasakan semprotan luar biasa didalam kemaluan Fifi. Dan aku terus menggoyangnya, tiba-tiba Fifi berteriak dan tangannya memelukku kuat-kuat. Bibirnya menggigit dadaku sementara pantatnya terus mengejang kaku, aku hanya terdiam merasakan nikmatnya semua ini.
    Aku menindih Fifi dan penisku masih kerasan didalam liang sanggamanya. Fifi mengelus punggungku perlahan seolah merasa takut kehilangan kenikmatan yang sudah direguknya. Perlahan kujauhkan pantatku dari tubuh Fifi dan kurasakan dingin penisku saat keluar dari liang kenikmatan. Aku terlentang merasakan sisa-sisa kenikmatan. Fifi kembali bergerak dan berdiri. Dia tersenyum melangkah menuju kamar mandi. Kudengar suara gemericik air mengguyur…,
    Fifi kembali mendekatiku, aku duduk diatas karpet untuk berdiri hendak membersihkan penisku yang masih belepotan, aku terkejut saat Fifi kembali mendorongku untuk tidur.
    “Eh fi aku mau ke kamar mandi dulu.., bersih- bersih nih…”
    Tapi tak kudengar jawaban karena Fifi menunduk di sela pahaku dan kurasakan mulut Fifi kembali beraksi memanjakan penisku dengan lidahnya. Aku geli menggelinjang merasakan nikmatnya kuluman mulut Fifi ke penisku. Telur penisku dijilat dan dihisap perlahan. Serasa ujung syarafku menegang.

    Kujepit kepalanya dengan dua pahaku, Aku mulia menggumam tak karuan tapi Fifi semakin ganas melumat penisku. Ujung penisku dihisap kuat-kuat kemudian dilepas lagi dan tangnnya mengocok tiada henti. Akhirnya aku menyerah untuk merasakan kenikmatan mulut Fifi yang semakin menggila. Kulihat kepala Fifi naik turun mengelomoh penisku yang menegang. Saat mulutnya menghisap kusaksikan pipi Fifi kempot seperti orang tua. Penisku dikeluarkan dari mulutnya dan kusaksikan kepala penisku sudah memerah siap untuk menyemprotkan air kehidupan. Fifi kembali menggoyang mulutnya untuk penisku tiada henti. Kepala penisku mendapat perlakukan istimewa. Dihisap dan dikulum. Lidahnya menjilat dan mengecap seluruh bagian penisku. Tangan Fifi membantu mulutnya yang mungil memegangi penisku yang mulai tak tentu arah. Aku kegerahan, kupegang kepalanya dan kuataur ritme agar aku tidak cepat keluar.

    Hanya suara aneh itu yang sanggup keluar dari mulutku. Aku mencoba duduk untuk melihat seluruh gerakan Fifi yang semakin liar pada penisku. Kepala Fifi tetap dalam dekapan tangaku, kuciumi rambutnya yang halus dan kobelai punggungnya yang putih licin, dia mulai berkeringat mengagumu penisku. Mulut Fifi berguman menikmati ujung penisku yang semakin membonggol. Tanganku kuarahkan untuk meremas payudaranya. Saat kegelianku datang, payudaranya jadi sasaran amuk tanganku. Kuremas kuat Fifi hanya mengguman dan melenguh. Gila, Sayang aku tidak berhasil mengatur waktu yang lebih lama lagi untuk tidak mengeluarkan cairanku. Mulut Fifi sekain ganas melihat tingkahku yang mulai tak karuan. Lenguhku semakin keras. diluar dugaan Fifi semakin kuat melakukan kuluman dan hisapan peda penisku. Akhirnya aku tidak tahan merasakan kenikmatan yang tiada tara ini. Kuangkat pantatku tinggi – tinggi, rupanya Fifi mengerti maksudku, dimasukkannya dalam-dalam penisku dan kurasakan Fifi tambah kuat menghisap cairanku aku jadi merasa tersedot masuk dalam mulutnya.

    Tak seberapa lama setelah cairanku habis, Fifi masih mengulum dan membersihkan sisa-sisa dengan mulutnya. Aku hanya bisa tengadah merasakan semuanya. Setelah itu Fifi mulai melepas mulutnya dari penisku. Kulihat semuanya sudah bersih dan licin. Fifi tersenyum dan dia mengelus dadaku yang masih telanjang. Aku baru bisa berdiri dan menuju ke kamar mandi saat Fifi beranjak dari duduknya untuk membuatkan aku minuman. Kubersihkan diriku. Aku minum sejenak, dan Fifi hanya diam saja memandangiku.
    “Kenapa Fi…?”, tanyaku.
    Dia memandangku dan berkata, “Maaf ya De sebenarnya aku tadi hanya memancingmu saja kok, aku nggak tahu kamu udah pernah main ama Diana atau belum, abisan aku lihat tatapan mata Diana sama kamu kadang mesra sekali sih aku jadi curiga”
    “Gila, kupikir”, tapi aku hanya senyum saja mendengarnya.

    Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 12.45 aku harus bergegas untuk menyiapkan rapat. Kami berdua menuju ke toko tempat Fifi memarkir mobilnya. Selama diperjalanan kami semakin mesra dan berkali-kali kudengar lenguh manja Fifi seakan masih menikmati sisa-sisa orgasmenya. Tangankupun sekali-kali tidak lagi takut menelungkup disela pahanya atu penggelayut dipayudaranya yang besar. Bahkan Fifi semakin membiarkan pahanya terbuka lebar dengan rok terangkat untuk mempermudah tanganku mengembara dikemaluannya. Fifipun tak mau kalah penisku jadi sasaran tangannya saat tangaku tidak menempati kemaluannya. Kurasakan penisku tegang kembali. Fifi hanya tersenyum dan meraba terus penisku dari luar celana. Akhirnya sampai juga ditempat Fifi memarkir mobil dan kami berpisah, Fifi memberikan kecup manja dan ucapan terima kasih.
    Aku hanya tersenyum dan bergumam, “Besok aku mau lagi..”
    Fifi mengangguk dan berkata “Kapanpun Ade mau, Fifi akan layani”
    Hati setanku bersoak mendengar jawaban yang mengandung arti kemanjaan sebuah penis dan keganasan kemaluan memerah dengan bulu halus. Diana tidak mengetahui kalau aku sering merasakan kemaluan Fifi yang putih dan empuk itu. Mereka masih tetap akrab dan berjalan bersama seperti biasanya.

  • Majalah Dewasa Edisi Shinta Bebi

    Majalah Dewasa Edisi Shinta Bebi


    1331 views

    Duniabola99.org– Selain sibuk di dunia model pemilik nama lengkap Shinta Bebi ini sedang meniti karir menjadi seorang penyanyi seperti Cita Citata penyanyi dangdut yang sedang naik daun. Shinta Bebi model kelahiran Lampung 29 Juli 19912 ini sedang mempersiapkan singel lagu untuk soundtrack sebuah film.

    Bagaimana pose seksi dari Shinta Bebi di majalah Gress, berikut foto lengkapnya.

  • Người mẫu Egg_尤妮丝

    Người mẫu Egg_尤妮丝


    2505 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Yurika Miyachi Kirari 46 Sh

    Yurika Miyachi Kirari 46 Sh


    1501 views

  • Ku Setubuhi Pembantuku Yang Masih ABG

    Ku Setubuhi Pembantuku Yang Masih ABG


    1818 views

    Aku seorang pedagang umur 35 tahun, istriku 32 tahun guru SMA. kisah ini terjadi dua tahun lalu, tepatnya satu bulan sebelum puasa. Aku mempunyai pembantu namnya Dian. orangnya cukup tinggi hampir setinggi aku yaitu kira-kira 165cm, semampai, badanya langsing dengan kedua tetek yang masih sekal dan mencuat dengan ukuran teteknya kira2 34. saya hanya kira-kira aja, karena belum pernah melihatnya.

    Dina sudah bekerja di rumah sejak empat tahun yang lalu, yaitu sejak anak kedua saya lahir. ia sangat sayang sama anak saya. istri saya pun percaya ama dia. karena istri saya bekerja maka semua urusan pengurusan rumah tangga diserahkan kepad si Dina. Dina ini hanya tamat SD sekarang umurnya sudah 17 tahun. lagi segarnya memang.

    Sering Dina ini ketiduran di Sofa keluarga sambil mengendong anak saya sementara istri saya telah tertidur pulas.. dekat sofa atau didepan nya ada TV ukuran 34 Inc.. disamping sofa keluarga ada meja makan. saya biasanya suka mengetik hasil transaksi bisnis di meja makan itu sampai larut malam. karean seringnya Dina ketiduran di atas sofa depan TV, lama2 saya memperhatikan ia juga.

    Cantik dan sensual juga si Dina ini pikirku. Dengan kulit bersih sawo matang, rambut terurai panjang sebahu, dan kaki jenjang… selayaknya si Dina tidak pantas jadi pembantu. saya tipe suami yang setia. belum pernah merasakan memek dan harumnya gadis lain selain istri ku. oya istriku cukup cantik dengan kulit putih mulus dan bodi bahenol. kalo sedang hubungan intim ia sangat liar sekali. nafsu sex nya sangat kuat. kembali ke DIna. kadang2 waktu ia ketiduran di sofa, belahan dadanya sedikit mengintip.

    pada suatu malam saya lagi pengen maen, namun istri ku lagi dapet bulan. dan seperti biasa si Dian pembantuku, ketiduran dekat sofa yang menghadap ke arah saya. saya iseng menghamprinya, dengan tangan gemetar, takut istri saya bangun.. saya belai rambutnya. ia diam aja. trus saya usap2 pipinya,.. eh..eh.. ia diem aja..trus saya mulai raba2 dadanya yang masih dalam bungkus bajunyanya, sementara anaknya ia peluk sambil tidur..saya mulai curiga ia ketiduran atau pura2 tidur.. kemudian saya kecup keningnya terus matanya dan mendarat di bibirnya.. eh,,ia diam aja.

    Saya penasaran… saya mulai isep mulutnya.. dan ia bergerak pelan..saya kaget..kemudian saya lepas ciuman saya… ia tertidur lagi. trus saya cium lagi bibirnya sambil tangan saya membelai-belai teteknya masih dalam bungkus bajunya… saya jadi penasaran., ia betul2 tidur atau tidak..saya takut juga..terus saya duduk di kursi makan menenangkan diri..saya lihat si DIna masih terpenjam matanya..tiba-tiba ia bangun karena anaknya saya dipelukkan bangun minta sisu… trus si dian bikinkan susu anak saya (laki).

    Setelah menyuapin anak saya dengan susu, anak saya tertidur lagi,.. si Dina minta pamit ke saya untuk nidurin anak saya ke kamar anak saya yang nomor satu… saya mengangguk sambil sibuk kerja. setelah satu jam saya lihat si Dina tidak keluar dari kamar anaknya saya. saya penasaran, kenapa ia ngak keluar dari kamar anak saya. saya dekati kamar anak saya… dan saya buka pintu pelan2 takut ketahuan istri saya…tiba saya kaget ternyata si Dina tertidur pulas bersama anak saya.. dan yang lebih saya panas dingin adalah roknya tersingkap membuat paha nya mulus terbentang dalam kondisi mengangkang.

    Saya masuk kekamar pelan2. trus saya berdiri disamping ranjang.. saya liaht wajah dina ia betul2 tertidur pulas… saya usap pelan-pelan celana dalam dekat memeknya pelan-pelan, sambil tangan kiri saya mengusap2 teteknya yang menonjol seski… saya terus mengusap2 memeknya,,dan setekah cukup lama saya merasakan celana dalamnya basah. saya kaget ternyata ia menikmati usapan tangan saya.

    Saya mulai curiga jangan2 ia pura tidur. saya menuju mulutnya. saya kecup pelan2 mulutnya sambil tangan saya terus mengusap teteknya. mulutnya saya isep keras. terdengar lenguhan nafasnya…perutnya terangkat. dadanya ia busungkan ke atas.. aku makin penasaran. aku buka kancing bajunya diatas dadanya. sekaranag bajunya sebelas atas tersingkap. terlihat dua bukit kembar yang ranum dan montok..saya terkesima. bentuk teteknya indah sekali. masih kenceng. beda ama tetek istriku yang mulai kendor dan tidak begitu besar ukurannya.

    Saya membelai teteknya dengan penuh sayang.. sekali-kali bibir saya mebngusap2 kulit teteknya yang mulus. lagi-lagi ia mendesah pelan. tangan kananku akau selipkan di antara daging tetek dan behanya.. agak sempit, saya berusaha masukin tangan saya.. hmm bukan maen..terasa daging teteknya kenyal dan dingin sejuk sekali. saya remas2 tetek berkali sambil tangan saya bergantian meremes2 teteknya. mulut saya terus mengecup bibirnya. lidah saya kadang saya masukin kedalam mulutnya. ada sedikit respon saat lidahku akau masukin kedalam mulutnya. ia sedikit mengisap lidah saya. saya tambah nyakin kayaknya ia pura-pura tidur. meskipun matanya terpenjam, namun napsu nya mulai naik.

    Saya tak sabaran lagi pengen lihat teteknya secara utuh. saya buka tali BH nya dan sekarang teteknya betul2 dah teanjang. namun untuk jaga2 aku tetap tidak melepas bajunya yang tersingkap. hanya bhnya yang saya lepas talinya kemudian saya tarik ke atas sehingga teteknya yang montok itu menyembul keluar. saat itu juga saya langsung menyergap kedua putingnya. saya isep2 bergantian kiri dan kanan,. sementara tangan kanan saya terus memasukkain jari tangan saya kedalam memeknya..dia mengelinjang2 dengan pelan. puas mengisap putingnya.

    Kontol saya sudah sangat tegang sekali. saya lepas celana pendek saya. terus memperhatikan mulutnya yang sedikit terbuka, matanya masih terpenjam, kayaknya ia pura2 tidur…trus aku naikin dadanya, posisi ia telentang pasrah. Sampai di dadanya, paha saya geser dikit ke atas. terus kontol saya yang udah asngat tegang langsung aku sodorkan kedalam mulutnya. aku masukin dengan paksa kontol ku yang besar dan tegang itu ke mulutnya.. agak susah dn ada sedikit penolakan. tetapi penolakan tersebut tidak begitu kuat. saya terus memassukkan kontol saya kedalam mulutnya.. saya majukan pelan-pelan…terasa kontol saya menyentuh giginya..ia mengerakkan giginya..wow..ia betul-betul ngak tidur.. nagk mungkin ia tidur,

    Melihat ia menggerakan giginya sambil menekan kontol saya..ohghhh sensai yang luar bisa…sambil memmaju mundurklan kontol saya kedalam mulutnya, tangan saya yang kiri menjulur ke arah teteknya aku remas2 teteknya wow betul nikmatnya..ia masih perawan pikirku..dan belum pengalaman yang beginian. saya ingat istri saya..saya berdiri dari dari atas dadanya kontol saya lepaskan dari mulutnya..namun saya kaget.. pada saat kontol saya lepaskan dari mulutnya pelan2 tiba mulutnya menjepit kontolku. aku agak susah menarik kontolku… namun pelan2 akhirnya kontolku lepas.

    Aku biarkan ia telentang dengan baju tersingkap dan kedua teteknya menyembul bebas dengan seksinya. aku pakai celana dan terus aku kekamar mengintip istri ku..wow ternyata ia tidurnya sangat pulas,… aku tutup pintu kamarku da kembali kekamar anakku yang ada si Dnna.. begitu aku lihat di ranjang, posisi Dina tidak berubah posisinya.. aku semakin dapat angin. kontol masih tegang dan tidak turun2… aku elus memeknya masih pakai celan dalam.

    Memeknya dah basah sekali. aku buka celan dalamnya pelan2 terus, aku pelorotkan sampai ke mata kakinya, aku ngak berani melepas total celana dalamnya. pelan2 aku naikin dia dan kontolku aku arahkan ke lobak memeknya yang bsah itu.. aku bimbing kontol ku yang panjang dan tegang ke arah lobang memeknya. kakinya aku reanggangkan.. lobang memeknya masih sempit. kuliahat wajahnya pasarh dan mata nya tetap terpenjemn dan kelihatan mulutnya bergeraka menahan nikmat.. ia pura2 tidur. tetapi saya ngak peduli yang pemting aku lagi masukin kontolku ke memeknya….sempit. dan susah sekali masuk kontolnya. ia mendesah pelan-pelan.

    Badan ku aku rebahkan diatas bdannya. teteknya menekan dadaku.wow nikmat banget.. tiba-tiba tanganya ia rangkulkan ke leherku dan menekan2 pinggulnya ke arah kontol ku yang sedang bersusah payah menuju lobang kenikmatannya. pelan2 kontol ku masuk..dan seperti batang kontolku telah amblas. ia merintih2 ngak karuan tetapi dengan mata yang masih terpenjamn. mulutnya aku ciumi lagi dengan ganasnya…ia membalas ciuman ku.

    Sekarang ia dah mulai menghisap2 lidahku dan mengginggit ujung lidah dengan pelan.. napsu ku tak karuan.. ia terus menekan pinggulnya ke arah kontol..tibah ia tersendak oughhh.ooughhh..oughh… bersamaan dengan terasa kontol ku menembus sesuatu.. aku lihat kebawah pada saat aku maju mundurkan kontolku..ada warna merah mudah di batang kotolku yang lagi maju mundur tersebut…aku kaget dan ngak sadar ternyata aku telah memecah perawanya.. tetapi ia kelihatan senyum tipis,

    Wajahnya menegang… ada rasa penyesalan..namun kenikmatan duniawa mengalahkan semuanya.. akhir aku genjot kontol keluar masuk memeknya sambil tanganku tak henti2nya meremas2 kedua tetek nya seksi.. sementara mulutku terus mengisap2 lidahnya dan mencupang lehernya…..ough..nikmat.. tiba-tiba ia mengejang bersaman dengan itu akupun menyemburkan air mani panas kelobang memeknya. cukup banya air mani….yang masuk kelobang memeknya..akhir aku lemas.. dan diam-diam aku tarik kontoku dari lubang memeknya.

    aku turun dari ranjang. aku lihat anakku masih tidur pulas. dan pembantuku Dina juag dalam keadaan tidur pulas… dan matanya terpenjamn. aku rapikan pakaiannya setelah celana dalam dan bhnya aku kancingin lagi… aku keluar kamar anakku.. masuk ke kamar tidurku dan kulihat istri tidur dengan pulas., untung ia ngak bangun.

    Besok paginya aku bangun, istriku dah berangkat kerja. kulihat Dina, sikapnya menunjukkan biasa saja…ia sempat tanya ke saya,.. pak semalam aku mimpi aneh deh…kok lain dan anuku terasa perih…terus ia bilang kenapa ada warna merah ya pak di paha dan dalam celananya..ia nanya dengan lugu.. aku pura ngak tahu…namun kelihatan ia puas. sambil tersenyum ia pergi kekamar mandi sambil nyuci baju

  • Majalah Dewasa Edisi Ayya Al-Farez

    Majalah Dewasa Edisi Ayya Al-Farez


    1675 views

    Duniabola99.org– Model cantik dengan tatoo di tangan kanan bergambar mahkota ini adalah sosok yang suka blak-blakan karena gayanya itulah Ayya Al-Farez banyak di sukai oleh pria. Sadar banyak pria yang mengidolakannya dia lebih memilih kriteria cowok yang to the point.

    Kriteria cowok yang diinginkan model seksi ini simpel saja, singel dan mampu membuat dirinya lebih baik dan yang lebih penting adalah cowok yang harus memperhatikan dirinya karena Ayya sangat suka di utamakan.

    Berikut ini foto Ayya Al-Farez di Majalah Gress Part 2.

  • Người mẫu Coco (陈怡曼)

    Người mẫu Coco (陈怡曼)


    2430 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Yui Ayase Red Hot Fetish Collection Vol 109 Sh

    Yui Ayase Red Hot Fetish Collection Vol 109 Sh


    1437 views

  • Seductive girl brings nice massage and baths with her ideal lover

    Seductive girl brings nice massage and baths with her ideal lover


    1554 views

    Duniabola99.orgKumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Nikmatnya Burung Adik Iparku

    Nikmatnya Burung Adik Iparku


    1768 views

    Ini merupakan kejadian yang memalukan sekaligus menyenangkan tentang perselingkuhanku dengan adik iparku Sindi.

    ‘Halo’, kataku menyambut telepon.

    ‘Oh, kakak!!, Mbak Sari mana kak’, suara diseberang menyahut.

    ‘Sindi??, kapan balik ke Jakarta, mbakmu lagi piket, telepon aja ke HP-nya deh, sahutku sambil bertanya. ‘Gak usah deh kak, sampaiin aja kalo aku pertengahan juni mo balik, aku kangen banget deh’ jawabnya lagi.

    ‘Oke, deh ntar aku sampaikan, take care ya’ jawabku datar dan menutup telepon.

    Kemudian ingatanku melayang beberapa tahun lalu, dimana saat itu dia banyak problem,.. cowok, drug, bahkan sempat pula berurusan dengan pihak berwajib karena tertangkap tangan atas kepemilikan Narkoba. Atas saranku Sindi, adik kandung Sari ke Jakarta dan sekarang telah bekerja di Singapura untuk memulai sesuatu yang baru.

    Sindi 30 th, seperti juga saudaranya berwajah cantik, kulitnya bersih, mata lebar, hidung mancung, rambut berombak di ujung dengan postur tubuh proporsional. Karena obsesi untuk mandiri dan sifatnya yang keras kepala itulah dia terperosok dalam problem berkepanjangan.

    Sindi sebelumnya tinggal di Surabaya, disana dia bekerja sebagai penyanyi. Dari pekerjaannya itulah (yang sebenernya tidak kami sukai) Sindi sempat ditahan polisi 1 malam karena narkoba, sebelum kami datang-dipanggil untuk memberi keterangan.

    Sejak peristiwa ditahannya Sindi 3 tahun lalu, Sindi sering telepon aku dan bercerita tentang keadaannya, teman lelakinya dan biasanya cukup lama, minimal 30 menit. Sindi lebih dekat denganku dan sering ‘curhat’ daripada kakaknya. Dalam setiap pembicaraan, Sari selalu memberi tanda agar aku ‘merayu’ Sindi untuk pindah ke Jakarta dan mencari pekerjaan di sini.

    Sari tau kedekatan kami itu, bahkan mendorong untuk dapat mengontrolnya melalui aku, karena sejak kecil Sindi memang susah nurut dan bandel. Awalnya aku hanya menganggapnya sebagai tanggung jawab seorang kakak terhadap adik, sebelum terjadi ‘sesuatu’ yang tidak semestinya kami lakukan.

    Awal maret 2017, Sindi telepon memintaku untuk menjemputnya di stasiun Gambir, Sari sangat gembira dengan berita itu dan segera mempersiapkan kamar untuknya. 13 maret 2017 aku jemput Sindi sendiri, karena anak bungsuku sakit, dan kami duga demam berdarah. Sindi datang sendirian, padahal rencananya bersama Hendry ‘cowoknya’ yang keturunan.

    ‘Kok, sendirian kak??’ mana ponakan2ku, tanya Sindi saat aku sambut barang2 bawaannya.

    ‘Andi lagi sakit, kayanya demam berdarah deh, terpaksa diisolasi dari sodaranya’ jawabku ngeloyor menuju mobil. Sambil merokok dan berlari kecil Sindi mengikuti aku, ‘Kesian yah, aku kangen ama mereka’ katanya.

    ‘Kak, tau nggak knapa aku kesini?? tanyanya di mobil.

    ‘Yah, loe mau refreshing, loe udah sadar dan mau kerja yang sesuai ama ijazahmu, khan?’ jawabku sekenanya.

    ‘Yang lain donk’ komentarnya manja.

    ‘Apa yaa, paling putus atau mo lari dari cowokmu, hahahaha’ aku tertawa geli karena pinggangku digelitiknya.

    ‘Sekarang bulan apa kak?’

    ‘Maret’ jawabku sambil terus nyetir

    ‘Bulan maret ada apa ya??’ Sindi mengerling, tangannya meremas tanganku saat di persneling..

    ‘Sindi,.. Apaan sih’, kataku berusaha menepis tangannya yang kemudian bergerak mau gelitiki aku lagi. Tanganku ditangkapnya, digenggam kemudian dicium sambil bertanya manja

    ‘Kakak sayang Sindi nggak sih?’

    ‘Sindi.. aku kakakmu, aku sayang kamu seperti Sari menyayangimu’ kataku jengah dan menarik tangan .

    ‘Kak,.. aku sayang dan mengagumi Kak rizky, lebih dari itu.., aku sayang ama kakak, karena bisa ngertiin aku, pahami aku, bisa ngemanjain aku dan..tau nggak, aku bisa orgasme kalo lagi teleponan ama kakak’..katanya sambil meraih tanganku lagi.

    ‘Sindi.. aku gak mau ngerusak semuanya dengan perbuatan bodohmu’, jawabku marah namun sebenernya menahan gejolak. Sindi terdiam dan melepas tanganku. Itulah 30 menit pembicaraan kami di perjalanan menuju ke rumah.

    Sampai di rumah Sari menyambutku dengan ciuman sambil bilang mo ke RS karna andi anak ke tiga ku panas udah lebih dari 2 hari. Aku segera ke kamar melihat keadaannya, sementara Sindi dan Sari menuju ke kamar di lantai 2 yang telah disiapkan.

    ‘Maa, cepetan yah’ aku beri isyarat agar Sari segera bersiap.

    ‘Sindi, mandi terus istirahat dulu yaa, ntar ngobrolnya deh’ kata Sari ama Sindi..OK boss sahut Sindi.

    Singkatnya Andi harus segera dirawat di RS saat itu juga.

    ‘Andi maunya ditemenin ama mama aja yaa? pinta anakku lirih..

    ‘Iya sayang, mama akan temenin anak tersayang mama deh’ Sari menghibur.

    ‘Janji ya maa..’

    Setelah Andi tidur aku rundingan ama Sari, keputusannya adalah aku akan nungguin Andi malem dan langsung berangkat kerja dari RS.

    ‘Paa, sekarang jemput Sindi ya.. ajak dia kesini, sekalian bawain aku beberapa pakaian, aku pengen ngobrol disini’.

    ‘Oke sayang’, jawabku setelah merasa semua beres.

    Sesampainya di rumah, aku siapkan beberapa pakaian yang pantas, termasuk pakaian dalemSari. Aku naik ke lantai 2 (kamar Sindi) mo ambil tas, kuketuk pintu dan memanggilnya.. Tapi gak ada sahutan, aku berasa gak enak dan telepon istriku

    ‘Kalo gak dikunci masuk aja deh paa, soalnya semua tas ada disana’

    ‘Tungguin si Bengal itu bangun, biarin dulu dia istirahat ntar kalo bangunin sekitar jam 12-an.

    Aku manusia biasa, seorang lelaki mana yang tidak tergoda dengan keadaan ini ; gadis cantik tertidur pulas, tanpa selimut. Sangat menggairahkan dengan rambut setengah basah tidur terlentang hanya dengan CD kecil terikat di pinggul dan sepasang bukit indah bebas tanpa penutup, ada kesempatan lagi. Aku terpaku untuk sesaat.. bathinku sedang berperang.. dan.. akhirnya aku menyerah.

    Kuhampiri Sindi (yang sedang tertidur??), aku ambil selimut yang terjatuh di lantai dan menutupi tubuh indah itu, tapi Sindi sepertinya gak mau di selimuti. Gerakan tangannya menolak diselimuti. Aku kembali terdiam.., kuberanikan diri menyentuh tangannya,.. gemetar aku rasakan saat itu,..

    Sindi masih terlelap bahkan mengeluarkan suara mendengkur. Nafsu sudah menguasai bathinku juga ragaku, penisku sangat2 tegang.. Sindi lebih cantik, lebih putih lebih tinggi dari Sari.. dengan jari tengahku, kutelusuri tangannya hingga ketiak..Sindi menggeliat dan menyamping seakan memberiku ruang untuk duduk di sebelahnya.

    Benar-benar kesempatan telah berpihak padaku,.. kuulangi sentuhan jariku, aku belai rambutnya yang lembab dan berombak, aku cium keningnya, aku belai wajahnya sambil memanggilnya pelahan,.. “Sindi.., bangun sayang..mbakmu suruh kamu ke RS..”, (dengar atau gak aku gak peduli) kuulangi kata-kata itu sambil terus membelai.., Sindi malah melingkarkan tangannya kepinggangku.

    Tanpa kusadari tanganku telah membelai kedua bukitnya, mempermainkan putingnya, sambil mengecup perlahan bibirnya. Sindi membuka matanya dan mendesah perlahan .. kakk, aku sayang kakak, aku ingin kakak sayang aku lebih dari seorang adik .. sebulan lebih aku meninggalkannya .. aku benci dia..

    ternyata dia telah berkeluarga, dan sampai saat ini belum kutemukan figur yang aku cari, kak.. sayangi Sindi.. tangannya menuntun tanganku kedaerah yang paling intimnya yang telah lembab, ketika jariku sedikit menekannya.. Ditariknya tubuhku sehingga menindih tubuhnya..

    Sepertinya Sindi in the mood. Dalam keadaan masih berpakaian, aku peluk Sindi dan menindihnya, kami bergerak seirama seakan sedang bersenggama.. Tiba-tiba telepon berteriak nyaring, seakan menyadarkan agar tidak berbuat lebih lanjut.

    ‘Pahh, udah bangun si Bengal tuh,.. Siram air aja kalo gak bisa, cepetan nih udah jam berapa sekarang? gerah nih, jangan lupa dasterku’.

    OK, jawabku dengan nafas masih memburu menahan nafsu. Permainan kami terhenti dengan un happy ending..

    14 maret, Di tempat kerja setelah mendapat ucapan selamat dan ciuman pipi dari rekan2 atas ulang tahunku, aku masih nggak abis pikir.. why it happen?? jahat amat aku,.. disaat usia bertambah tua, anak sedang sakit.. aku malah mengumbar nafsu.. IPARKU lagi.. Udahlah I wont do that again, biar Sindi yang nunggu Andi .. pikirku.

    Jam 14.30 sepulang kerja, aku mampir ke Pizza Hut beliin makanan kesukaan Andi sebelum ke RS. Saat dikamar Sindi menyambutku dengan ciuman mesra di bibir.. met ulang tahun sayang.., Gila nih anak pikirku.. ‘Sari’, aku memanggil istriku..

    Sari keluar kamar mandi, langsung memelukku, ‘Met ulang tahun pah.. hadiahnya ntar aja nunggu Andi sembuh, katanya main mata nakal. Sekitar jam 19.30 aku mo balik, pulang ganti baju. ‘Pah, ntar aja pulangnya, jam 21 an aja soalnya Andi gak mau kalo gak ditungguin mama, papa dirumah aja deh..’ biar mama yang tungguin Andi.

    ‘Yah..gimana nih, ntar kamu ditemenin Sindi ya, papa mo pulang urusin si rio ama intan’. ‘Tadi Sindi bilang tadi mo ktemuan ama temennya, mungkin dia mo keluar malem ini, pulang bareng ama papah aja ya, ntar kasi kunci cadangan rumah di laci lemari ya’ jawab Sari.

    Gawat..tapi ada rasa senang juga terbersit di pikiranku. Malaikat bathinku menyayangkan kenapa Sari begitu percaya pada hubungan kami, sedang syaitan di jiwa-ragaku bersorak kegirangan sampai penisku berkedut.

    Singkatnya kami tinggalkan Sari yang menjaga Andi. di perjalanan Sindi bilang ingin memberiku sesuatu untuk melampiaskan apa yang terpendam di sanubarinya dan membohongi kakaknya sendiri. Seperti biasa Rio dan intan udah berada di kamarnya jam 21.

    (Sari sangat disiplin dalam mendidik anak). Aku periksa tas mereka nge-cek PR. Setelah mencium pipi mereka, aku turun dan mandi, (Sindi udah ke kamarnya). Jam 23 after I call Sari 2 say good night, terdengar ketukan pintu, saat kubuka Sindi menerobos masuk dengan pakaian tidur cream.

    ‘Kak, .. Sindi mau tidur ama kakak, pengen dipelukin dan dimanjain..

    Saat itu yang pertama bereaksi adalah si Ucok di dalam sarung dan berteriak mengacung.. MERDEKA.. Dapat dibayangkan 2 orang berlainan jenis dalam 1 kamar yang dingin.. Sindi memelukku.. aku balas memeluknya erat. Sangat lama kami berpelukan.. Dalam posisi berdiri, kami berpelukan seakan berdansa.. setelah puas, aku gendong Sindi ke pembaringan.., kurebahkan dia, kutanggalkan pakaian tidurnya, Sindi hanya menggunakan G string.,..

    Sindi pasrah, menikmati, badannya yang polos.. Sindi memandangku saat aku buka sarung, satu2nya penutup bagian tubuhku.. Kurebahkan diriku disamping tubuhnya, aku cium dan rasakan tiap jengkal tubuhnya, bukitnya yang putih begitu indah mencuat, kontras dengan tanganku yang hitam.. Kak.. Aku sering mimpikan ini.. kak.. puaskan aku.., sayangi aku..

    Kuremas bukit indahnya sambil menciumi putingnya,.. Sindi menggelinjang hebat.. tangannya meraih penisku.. Dikocoknya perlahan.., kumasukkan tanganku, ke dalam CD G string hitam Sindi, Sindi mengangkat pinggulnya membantuku melepas satu2nya penutup tubuhnya. Lembab dan basah vagina Sindi oleh lendir hasrat, kutekan ujung jariku sedikit masuk, otomatis pinggulnya mengangkat dan berusaha agar jariku masuk lebih dalam.. beberapa lama aktifitas itu aku lakukan. Sindi pengen hisap punya kakak.. pintanya.

    Aku segera berdiri dengan penis masih teracung tegak, Sindi bangkit mengulumnya.. woww hisapannya ruarr biasa, penisku seakan berada dalam genjotan vaginanya.., segera aku atur posisi 69 untuk menikmati lendir gairah yang udah disediakan, setelah beberapa menit Sindi menggelinjang sambil berteriak, ‘kak.. Sindi pengen keluar, Kak .. genjotan-nya tambah liar. Kuhentikan jilatanku dan kuposisikan penisku penetrasi ke vaginanya yang benar-benar basah.

    Clepp, mudah sekali penisku menerobos masuk, aku berusaha mempertahankan very slow..kurasakan benar dinding-dinding vagina Sindi, saat kutemukan g spotnya, (sedikit dibawah permukaan dalam di bawah clitnya) kuarahkan agar tetap menyentuh area itu..

    Sindi benar2 tak dapat menguasai diri akibat genjotan yang kulakukan, dijepitnya pinggangku dengan kaki dan ditahannya pada posisi yang dikekehendaki.. Kakk.. kurasakan denyutan dahsyat otot vagina Sindi, sangat kencang, lebih kencang dari denyutan Sari.., God.. i’m cumming.. teriaknya.

    Saat kedutannya mengendor, kupercepat gerakanku, aku ingin menuntaskan genjotan ini.. beberapa genjotan sampai terasa telah hamper sampai, aku tarik penisku dan tumpahkan semua di luar.. Sindi agak kecewa.. namun aku tak segila itu untuk mempunyai seorang anak lagi.

    Begitulah pengalamanku dengan adik iparku, Setelah Andi pulang, aku selalu berusaha mencari kesempatan untuk bersenggama dengannya dan menikmati genjotan-nya, Sindi sempat tinggal selama 6 bulan sebelum ada panggilan kerja di Singapura. END

  • Majalah Dewasa Edisi Muthiarani

    Majalah Dewasa Edisi Muthiarani


    1486 views

    Duniabola99.org– Model dengan tatoo bergambar bunga di bagian punggung ini adalah tipe wanita yang mengidolakan laki-laki yang cool, baik dan yang terpenting tidak suka basa-basi. Wajah cantik dan imut Muthiarani di tambah dengan bodi yang seksi membuat banyak pria mendekati dirinya.

    Penasaran .. berikut ini pose seksi dari Muthiarani di majalah MAX.

  • Người mẫu 奶瓶土肥圆

    Người mẫu 奶瓶土肥圆


    2621 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Runa Ayase Sky Angel Blue Vol 103 Sh

    Runa Ayase Sky Angel Blue Vol 103 Sh


    1622 views

  • Bersetubuh Dengan Tukang Ledeng

    Bersetubuh Dengan Tukang Ledeng


    1761 views

    Cewek yang bernama Nita ini memang satu satunya yang paling menarik yang aku lihat dari salah satu perumahan dengan paras cantik dan kulit yang putih sekilas juga mirip salah satu artis FTV, dengan tubuh langsing dan ukuran payudaranya 34B. kadang bayanganku sering bersama dia jika beronani, dan dikenyataan aku sangat ingin bersetubuh dengannya.

    Suami Nita mendapatkan tugas kerja ke Australia untuk beberapa minggu. Oleh akrena itu, ia pun tinggal sendirian di rumah tersebut. Suatu hari, ia hendak berangkat untuk kerja ke kantornya. Sebelum meninggalkan kompleks perumahan, ia sempat mampir sebentar ke pos jagaku.

    “Assalamualaikum, pak Parjo. Maaf mengganggu” ujarnya

    “Oh, nggak apap bu. Ada apa yah, Bu?” balasku sambil menanyainya

    “Begini Pak, bapak tahu tukang ledeng yang murah nggak pak, di sekitar eprumahan ini? Soalnya, tadi pipa air di rumah saya bocor.” tanyanya

    “Tukang ledeng? Wah, kalo tukang ledeng mah nggak ada, Bu. Cuman saya, bisa kok betulin pipa air bocor.” jawabku

    “Oh, kebetulan kalo gitu. Bapak bisa dateng jam 8 malam nanti nggak? Saya pengen Bapak betulin pipanya itu, pak. Nanti kalo nggak bisa dibetulin, saya nggak bisa mandi lagi.” tanyanya kembali

    “Oh, boleh Bu, boleh. Kebetulan jam segitu, saya juga sudah selesai jaga.” balasku kembali

    “Oh, terima kasih banyak yah, Pak. saya berangkat dulu deh kalo gitu. Wassalamualaikum” ujarnya

    “Walaikumsalam”. balasku

    Setelah itu, akupun langsung menyiapakn segala hal. Untuk memancing prhatiannya, aku hanya memakai singlet dan celana jeans saja. Aku hendak emembasahi singletku itu nantinya. Aku tahu ia pasti ingin sekali bisa memandangi tubuh seorang lelaki.

    Terutama karena ia sudah ditinggali suaminya selama 5 hari. Akhirnya jam 8 pun datang juga. Akupun langsung berangkat ke rumahnya.

    Ternyata ia sudah berada di rumahnya. On-time juga orang ini, pikirku. Akupun langsung mengetok pintu rumahnya.

    “Assalamualaikum” ujarku dari luar

    “Walaikumsalam, eh Pak Parjo toh, silahkan masuk pak.” balasnya sambil membuka pintu

    “Dimana Bu, letak pipanya?” tanyaku

    “Di belakang dapur, pak. Terimakasih banyak yah pak”. balasnya

    “Ah, tidak apa-apa Bu.” balasku kembali

    “Oh iya, saya mau angkat cucian dulu yah, Pak. Kalo mau ambil minum, nggak usah sungkan-sungkan. Langsung ambil saja.” ujarnya

    “Baik,Bu. Terima aksih. ya sudah, saya ke dapur dulu yah, Bu.”

    Sesampainya di dapur, akupun mulai bekerja. Ternyata, pipanya tidak mengalami kerusakan. Hanya terlepas saja. Setelah itu, aku ambil minum di dispenser. Sebagian aku minum, sebgaian lagi aku tumpahkan ke dadaku.

    Nah, sekarang singletku sudah basah. Lalu akupun menghampiri Nita di tempat cuci. Aku hendak memberitahukannya bahwa pipanya sudah selesai aku perbaiki, sekalian aku ingin tunjuki tumpahan air tersebut.

    “Maaf Bu, pipanya sudah selesai saya perbaiki.”

    “Oh etrimakasih pak. Loh, kok baju bapak basah semua begitu.”

    “Oh ini, tadi kena semprotan air pipa.”

    “Ayo ganti aja pak. Entar masuk angin loh”

    “Oh nggak suah Bu, nggak Papa. Saya ganti di rumah aja deh. Tapi, saya buka disini yah Bu.”

    Akupun membuka singletku. Aku bisa merasakan sedikit raut muka kaget sekaligus mau di wajahnya.

    “Oh ya sudah Pak. Tapi kalo Bapak pengen….

    Belum selesai dia bicara aku langsung memeluknya, dan mencumbumnya dengan liar.

    “Mmmh…Pak, tolong, Pak, mmmhhh…jangan, Pak!”

    “Sudahlah, Bu. Saya tahu, Ibu kesepian.”

    “Tapi Pak,s aya, saya sudah berkeluarga…mmmhhh.mmmhhh.mmmhhh…ahh”tiba-tiba ia menamparku

    “Kontan aku kaget dengan perbuatannya itu, dan akupun melepaskan pelukanku. Setelah itu, dia pun lari menuju kamar atas. Aku pun buru-buru mengejarnya, dan mendekapnya kembali.

    “Pak, tolong Pak. Bapak boleh ambil apa saja, tapi tolong jangan perkosa saya.”

    “Jangan munafik kamu! Saya tahu kuma juga sudah nggak sabar buat ngerasain ****** lagi kan? Ayolah, akui saja, Bu!”

    “Pak, ini dosa Pak!”

    “Sudahlah, nikmati saja!” akupun menggendongnya ke kamarnya sambil mencumbunya dengan liar. Tampak perlahan-lahan pertahanannya sudah mulai merenggang. Erangan tolkannya sudah mulai sedikit hilang.

    Sesampainya di kamarnya, aku mulai membuka bajunya dan ******nya. Waooow, tubuhnya benar-benar terlihat fantastis dan sangat menggoda sekali saat itu. Ia memakai bra berwarna merah dan berenda.

    Akupun langsung menindih tubuhnyda mencumbunya sambil tangan kiriku membuka celana dalamnya. Ia mulai terlihat menikmatyi permainanku tersebut. Oleh karena itu, aku pun perlahan-lahan mulai merenggangkan tindihan tubuhku di atas tubuhnya. Tangan kanaku pun langsung membuka celanaku, sambil tangan kiriku masih memgang ekdua tangannya. Tiba-tiba ia berkata:

    “Pak, saya mau melakukannya. Tapi Bapak jangan bilang ke siapa-siapa yah”

    “Okey, nona manis. Nah, sekarang. Tolong dong, hisap kontolku itu. Ayo dong, kontolku sudah nggak tahan pengen dihisap sama mulut mungilmu itu

    Ia pun mulai mengisap kontplku. sapannya bener2 nikmat banget. Pertama-tama ia jilati dulu kepala kontolku. Sekalian dengan lubang kencingnya, lalu sambil meremas-remas buah zakarku, ia mulai menurnkan mulutnya ke batangku senti per senti.

    “Aah…yeahh…ohhh…teruskan, Nit!” ujarku sambil merem-melek dan menjambak-jambak rambutnya

    Ia terus menghisap-hisap kontolku selama 15 menit. Sampai akhirnya aku pun berkata kepadanya bahwa aku ingin menjilatyi memeknya. Ia pun menyarankan posisi 69. Karena, ia ilang ia masih belum puas mengisap kontolku yang pannjangnya 17 cm itu.

    Akhirnya kami pun pindah ke posisi 69. Tanpa basa-basi lagi, aku langsung melahap memeknya yang tidak berbulu itu. Kujilat-jilat memeknya selama 10 menit-an, sambil sesekali kutususk-tusuk dengan jari tengahku. Tak lupa kujilat=jilat juga klitorisnya.

    Sayang sekali aku tidak bisa melihat ekspresinya ketika aku menjilati memeknya tersebut. Tapi tampaknya dia menjadi tidak konesn dengan sepongannya di kontolku. Sudah pasti karena dia kenikmatan dengan jilatanku.

    “Ahh…mmmh…pak, enak…ahhh….banget!!!Terusin pak….mmmhhh!”sambil kembali menyepong kontolku.

    Slenag beberapa menit kemudian, kusuruh dia untuk berhenti menyepongku, dan menungging membelakangiku. Aku hendak melakukan gaya doggy-style. Tanpa basa-basi, langsung aku tusuk memeknya. Tapi ternyata, susah sekali untuk kontolku amsuk ke memeknya.

    “Wah, jangan-jangan lo belum eprnah dientot yah sama suami lo sendiri?” tanyaku sambil melumuri memeknya dengan air liurku.

    “Saya sudah lama tidak melakukan ini Pak.” jawabnya

    Akhirnya memeknya pun mulai terbuka sedikit. Akupun langsung memasukkan kontolku. Tetapi, Nita langsung ebrteriak kesakitan

    “Ahh! Pak, sakit! Pelan-pelan dong!” serunya

    Karena ternyata masih belum muat untuk aku masuki, akupun kembali menjilati memeknya. Sambil kontolku aku lumuri dengan air liurku.

    “Ahh..Pak, ohh..Pak, saya sudah siap Pak..ahh…ayo, silahkan masukin Pak!” pintanya tanpa malu-malu.

    “Ha,ha,ha! Tadi bilangnya lo kagak pengen ngelakuin? Lo bilang ini dosa! Huh, mang dasar munafik lo! Kalo pengen bilang aja! Jangan pura-pura!” balasku sambil kembali memasuki kontolku. Pelan-pelan tapi pasti

    “Ahh! Pak, sakk..it!” teriaknya kembali

    Tapi aku sudah tidak peduli sama sekali dengan teriakannya tersebut. Aku kembali memasuki kontolku. Setiap senti masukan, teriakan Nita semakin kencang. Setelah akhirnya masuk semua, aku mulai menggenjotnya perlahan-lahan.

    “Ahh..ahh…sakit..ahh…ahh……ohh!” perlahan-lahan teriakan-teriakan kesakitannya berubah menjadi erangan kenikmatan. Oleh akrena itu, akupun mulai memeprcepat genjotanku

    “Ohh…ahh…gila…memek lo enak banget! Gila, dah lama gue kagak nikmatin memek seenak ini!” racau gue. Sambil mengentotinya, gue pun juga meremas-remas teteknya yang putih mulus itu.

    “Pak, ooh, pak, saya mau keluar!Ohhhhhhh……..!” teriaknya. Tapi aku sama sekali tidak memperdulikan hal itu, aku tetap menggenjotnya. Sambil menggenjotnya, aku tarik rambutnya dan kuarahkan wajahnya yang tampak kelelahan itu untuk aku cumbu.
    Aku terus mengewenya dengan gaya itu selama 5 menit-an. Setelah itu, aku melepas kontolku dulu.

    Nita langsung menelantangkan badannya setelah itu.

    “Gimana, Nit? kecapekan yah? Padahal , gue belum keluar nih” ujarku sambil ikut terlentang di sebelahnya.

    “Pak, kita istirahat dulu deh. Saya mau minum dulu.” ujarnya dengan napas terngah-engah.

    “Oh yaudah kalo gitu. Biar gue yang ambilin yah.” tawarku.

    “Ya sudah Pak, termiakasih pak. saya biar ke kamar mandi dulu. Mau buang air kecil.: ujarnya sambil melangkahkan kakinya ke lantai bawah

    Aku pun juga langsung bergegas mengikutinya ke bawah untuk mengambilkan minum untuknya dan juga diriku. Tiba-tiba, aku melihat handycam di ruang tamu. Aku langsung timbul ide setan untuk merekam ronde kedua ML-ku dengannya nanti.

    Pas aku cek, kebetulan di dalam handy-cam itu masih ada kaset kosongnya. Langsung saja aku ambil handycam tersebut dan membawanya keatas. Kebetulan Nita masih berada di dalam kamar mandi, jadi aku ada waktu untuk menaruh handycam itu ketempat yang pas

    Sesampainya di atas, kusembunyikan handycam itu di antara tumpukan buku-buku yang berada di atas lemari bajunya. Tempat itu sangat pas sekali untuk menyembunyikan handy-cam tersebut. Setelah itu, aku langsung duduk kembali di tempat tidur. Sambil menyalakan TV. Tepat ketika aku sedang menyalakan TV, Nita kembali dari kamar mandi.

    “Nit, lo punya film bokep gak?” tanyaku

    “Ada sih Pak, koleksi suami. Ada di kardus di sebelah TV tuh.” jawabnya

    Akupun langsung membuka kardus tersebut. Kutemukan banyak sekali film-film bokep di dalamnya. Tapi ada satu judul film yang pas sekali dengan pengalamanku saat itu. Judul film itu adalah: “Cheating Housewives”. Benar-ebnar sebuah judul yang ironis sekali. Tak terbayang bagaimana reaksi suami Nita, ketika Istrinya sendiri juga melakukan hal yang sama dengan wanita di film tersebut.

    “Kita nonton dulu yuk. Buat, perangsang aja. Apalagi, lo kayaknya masih kecapekan tuh.” ujarku

    “Ya sudah deh, Pak. Boleh-boleh aja.” balasnya

    “Sstt..mulai sekarang, panggil aja gue Parjo. Atau kalu lo mau yang lebih emsra, panggil abang, atau akang juga boleh. He3,he,he…”ujarku sambil mengelus-elus wajahnya kemudian mencium keningnya

    Nita hanya tersenyum-senyum saja mendengar ucapanku tadi. Lalu akupun langsung menyalakan DVD player untuk menonton film itu. Aku menonton film itu sambil bersender di tembok. Nita berada di sampingku sambil bersandar di dadaku.

    Aku elus-elus rambutnya yang halus dan panjang itu. Film itu benar-benar hot sekali. Adegan pertama menceritakan Istri yang berselingkuh dengan supir pribadinya saat Suaminya telah berangkat kerja. Istri itu pertama-tama meminta sang supir untuk mengantarnya berbelanja.

    Pada saat perjalanan pulang, sang istri menggoda sang supir dan meremas ****** sang supir. Akhirnya, mereka pun menepi di suatu jalan sepi, dan melakukan persetubuhan di dalam mobil.

    Setelah itu, film bokep itu pun berganti ke adegan-adegan lainnya yang jalan ceritanya berbeda, serta emmakai tokoh yang berbeda pula. Ada yang melakukan perselingkuhan di kebun belakang rumah, gudang rumah, bahkan sampai di garasi rumah. Nita sempat terlihat risih melihat film itu, meskipun aku tahu bahwa dia pun juga terangsang waktu melihatnya.

    Kulihat puting payudaranya sudah mulai menegang kembali. Aku pun langsung memilin-milin putingnya dengan lembut. Ternyata pilinanku itu berhasil membuatnya tambah terangsang.

    “Jo, kayaknya….saya…mmmhhh…” ujarnya tanpa sempat mengakhiri kalimatnya

    Aku sendiri pun juga sudah mulai merasa terangsang kembali. Kulihat kontolku sudah mulai tegang. Langsung kuambil tagangan kanan Nita dan kususruh dia untuk mengocok kontolku. Nita mulai mengocok kontolku secara perlahan-lahan sambil aku terus meilin-milin putingnya.

    Sambil melakukan itu, aku juga mencumbui bibirnya kembali. Kami melakukan foreplay tersebut selama 9 menit. Seetlah itu, aku mulai melepas cumbuanku di bibir Nita, dan aku mulai mengehntikan kegiatan memilin-milin puting payudaranya tersebut.

    Aku menyuruh Nita untuk melakukan gaya entot “Woman on Top”. Nita pun langsung mengikuti perintahku tersebut. Perlahan-lahan, dia mulai mengarahkan kontolku ke memeknya yang sudah mulai menyempit kembali. Tapi kali ini, tidak ada kesulitan dalam memasukkan kontolku ke memeknya. Seetlah batangku masuk, Nita pun mulai menggenjot tubuhnya perlahan-lahan

    “Ooohhh…mmmhhh….yeahh…” gumam Nita keenakan

    “Yeeeahh…bagus, Nit. Terusin….ohhh…”balasku sambil merem-melek.
    Nita mulai menggenjot dengan kencang. Sambil menikmati genjotan Nita, akupun mulai mengerjai kedua payudaranya. Tanganku yang kiri sibuk meremas-rema payudaranya yang kiri, sedangkan tanganku yang kanan mengisap-isap payudaranya yang kanan sambil bergantian.

    “Ahhh….ohhh.enak….enakkk…Jo…!” teriaknya keenakan

    Kami terus melakukan posisi itu selama 15 menit. Setelah itu, aku hendak melakukan posisi cowgirl. Aku langsung mnyuruh Nita untuk duduk di atas pangkuanku. Kulihat posisi itu perfect sekali karena berhadapan langsung dengan lemari tempat aku menaruh handy-cam tadi Kami berdua melakukannya di kursi meja rias Nita. Dengan posisi Nita menghadapi cermin.

    “Nit, kamu genjot lagi yah.” pintaku.

    “Okey deh” balas Nita

    Nita pun mulai menggenjot tubuhnya.

    “Ahh…ohhh…eah…ahhh…” teriak Nita tanpa hentinya

    “ohh..Nit..ohh…enaknya, Nit!” balasku juga

    Kami terus melakukan posisi itu selama 20 menit.

    “Ohhh…Gue mau keluar Nit!” ujarku

    “Sebentar-sebntar, biar gue lepas dulu.” balas Nita. Setelahh itu, aku pun langsung mengocok-ngocok kontolku di depan mukanya, sambil Nita membantu meremas-remas buah zakarku

    “OHHHH! Nit,…ahh!” teriakku. Akhirnya keluarlah cairan spermaku itu. Aku menumpahkannya di payudara Nita.

    Nita pun langsung memebrsihkan badannya ke kamar mandi setelah itu. Aku langsung mengeluarkan kaset yang ada di dalam handycam dan membawanya pulang. Petualanganku bersetubuh dengan Nita belum berakhir sampai disitu.

    Perkenalkan aku Parjo. Aku adalah seorang satpam di sebuah perumahan di daerah ciputat. Ini adalah pengelamanku melakukan hubungan seks dengan salah satu Ibu-ibu penghuni perumahan tersebut.

    Perempuan itu bernama Nita. Nita dan suaminya yang baru saja menikah, hendak menempati perumahan tersebut. Sejak awal aku melihatnya, aku sudah menyukai perempuan itu. Perumahan yang saya jaga itu memang termasuk perumahan baru.

  • Majalah Dewasa Edisi Claris Wijaya

    Majalah Dewasa Edisi Claris Wijaya


    1415 views

    Duniabola99.org– Bermodalkan tubuh langsing dan seksi Claris terjun di dunia hiburan. Dalam dunia hiburan termasuk menjadi model majalah dewasa di Indonesia dijalani dengan serius dan totalitas dalam memberikan yang terbaik. Sisi lain dari Claris Wijaya yang menarik adalah bagian matanya yang bulat sehingga saat memandang lawan bicaranya dapat melelehkan hati pria yang tekeras sekalipun. Berikut ini pose dari Claris Wijaya dimajalah Gress bagian kedua.