• Cerita Seks Selingkuh DI Belakang Suami

    Cerita Seks Selingkuh DI Belakang Suami


    1935 views

    Cerita Seks – Beban pekerjaan dan pikiran yang sumpek membuat Rahmat , yang menjabat sebagai kepala jawatan di sebuah daerah Kabupaten yang cukup maju, memutuskan untuk mengajak Nina, istrinya bersama dua anak mereka Riki dan Riko, kembar berusia 10 tahun, berlibur ke daerah wisata di luar kota selama sepekan. Dua hari menginap di hotel N di kawasan wisata pantai membuat keluarga Rahmat sejenak melupakan hiruk pikuk kota.

    Di sana setiap hari mereka menghabiskan waktu bersama, berenang, latihan diving dan mengabadikan kegembiraan mereka sekeluarga menggunakan kamera foto dan handycam. Tapi di hari ketiga, Nina merasa kecapaian dan tidak ikut suami dan dua anaknya bepergian. Ia memilih diam di kamar hotel untuk istirahat. Pagi-pagi benar, Rahmat, dan Riko-Riki berangkat untuk menikmati indahnya pulau-pulau kecil di sekitar kawasan wisata itu yang harus ditempuh dengan menyeberang perahu boat selama setengah hari.

    “Ya sudah mama tinggal saja di hotel, istirahat.. paling besok kita sudah balik,” kata Rahmat saat hendak berangkat.

    Ia mengerti benar stamina istrinya kurang fit kalau harus menyeberang menggunakan boat. Riko dan Riki mencium pipi mamanya sebelum pergi. Hotel N tempat mereka menginap jauh dari pemukiman penduduk. Tempatnya memang sangat nyaman untuk berlibur menghilangkan suntuk, dengan rindang pepohonan di sekitar hotel dan panorama pantai yang berpasir putih. Hanya saja, keluarga Rahmat datang ke sana saat bukan musim libur, dan suasana hotel memang sedang sepi tamu. HokiJudi99

    Ini juga yang membuat pengelola hotel memperlakukan keluarga Rahmat secara spesial agar mau menginap lebih lama di sana. Sebab mereka menyewa dua kamar, satu untuk mereka dan satunya untuk anak-anak. Nina bangun sekitar pukul 11 siang, badannya sudah lebih segar dengan istirahat yang cukup. Ia lalu mandi dan menyantap sarapan yang diantar sedari pagi.

    Nina tergolong wanita cantik yang di usia ke 35 tubuhnya semakin menggairahkan dari segi seksual. Payudaranya 36D dan tubuh tinggi montok berisi dengan pantat yang seksi dibalut kulit putih bersih. Banyak yang bilang wajah dan perawakan Nina mirip artis Mona Ratuliu. Setelah menikmati sarapannya, Nina mencoba rileks di sofa menonton televisi. Nina mengenakan kaos oblong putih dan celana pendek longgar agar lebih nyaman.

    Tayangan kuliner di televisi hampir membuat Nina yang berbaring di sofa terlelap lagi, tapi ketukan pintu kamar menyadarkannya. Salman (40) dan Rusdi (28), dua orang petugas Hotel itu berdiri di muka pintu saat Nina membukanya.

    “Maaf mengganggu bu,” kata Salman ramah. Rusdi berdiri di belakang Salman.

    “Oh nggak apa.. ada apa ya?,” tanya Nina.

    “Tadi pagi kami dipesan pak Rahmat, disuruh memeriksa kemari, katanya ada gangguan kerusakan di shower dan saluran pembuangannya?,” jawab Salman.

    Salman lalu mengenalkan diri kalau ia dan Rusdi adalah petugas hotel yang bertanggungjawab jika ada keluhan kerusakan fasilitas hotel.

    “Ehm.., oh iya. Tadi sempat ke sini ya? Maaf ya saya bangunnya siangan.. ayo silahkan masuk pak,” Nina baru ingat tadi pagi sempat ngomel-ngomel karena kerusakan di kamar mandi hotel.

    Nina menyilakan dua petugas hotel itu masuk. Tak disangka saat itulah niat bejat dua petugas hotel dan kesempatan yang tersedia di saat Nina seorang diri, membuat Nina diperkosa di kamar sewaan keluarganya.

    Rahmat, suami Nina bersama anak mereka, Riko dan Riki kembali ke Hotel N dua hari kemudian setelah menikmati keindahan pulau-pulau kecil di seberang kawasan pariwisata itu. Malam hari setelah Riko dan Riki masuk ke kamar mereka dan tidur, Rahmat mencari tahu apa penyebab istrinya bermuram muka sejak mereka kembali ke Hotel.

    “Mama masih sakit ya?, kok diam terus dari tadi,” tanyanya pada Nina.

    “Nggak papa, mama sudah sehat. Tapi selama papa dan anak-anak pergi.,” Nina tak melanjutkan ceritanya. Ia tengkurap di ranjang dengan raut sedih, sementara Rahmat dengan sabar menunggu jawaban istrinya itu.

    “Ayo teruskan mama, ada apa sebenarnya?,” Rahmat penasaran.

    “Mama diperkosa pa mama diperkosa oleh dua petugas hotel ini dan sekarang mereka sudah kabur,” isak Nina menjadi-jadi.

    Nina pun bercerita bagaimana dua petugas hotel itu datang ke kamar untuk memperbaiki shower. Namun saat kamar tertutup, mereka meringkus Nina dan mengikatnya. Mulutnya disumpal kain dan matanya juga ditutup ikatan sapu tangan. Lalu, mereka memperkosa Nina berkali-kali.

    “Apa..??,” Rahmat terkejut bukan main mendengar istri tercintanya digauli secara paksa oleh dua petugas hotel. Ia berusaha menghibur Nina agar tidak trauma, dan berjanji segera melaporkan kejadian itu ke kantor polisi esok harinya.

    Rahmat sangat terpukul mendengar cerita istrinya. Setelah menenangkan Nina dan membiarkan ia terlelap, Rahmat kemudian keluar kamar hotel menuju tepian pantai untuk menyepi sambil merencanakan melaporkan masalah tersebut esok paginya. Tapi, sebelum keluar kamar Rahmat menemukan handycam milik Riko, anaknya tergeletak di dekat pintu kamar hotel. Handycam itu tidak dibawa ketika Rahmat bersama dua anaknya melancong ke pulau–pulau kecil dua hari lalu. Ia lalu memungut handycam itu dan membawanya keluar.

    Di tepi pantai yang sepi itu, Rahmat melamun panjang memikirkan nasib keluarganya. Pergi berlibur untuk melepaskan beban dari himpitan kerja dan hiruk pikuk kota, justru membawa problem yang sangat berat dan aib. Tangannya iseng menghidupkan handycam untuk mengambil gambar bintang di langit malam itu. Namun niat ia urungkan karena pita kaset ternyata penuh. Penasaran, Rahmat kemudian merewind kaset dan memutarnya untuk melihat isinya.

    Mata Rahmat terbelalak saat rekaman handycam tertayang di LCD handycam. Ternyata isinya adalah adegan pemerkosaan yang menimpa Nina, istrinya. Nina dalam keadaan terikat, masing-masing tangannya diikat di pojok sisi ranjang membuat posisi Nina terlentang dengan kaki terbuka.

    Ia hanya mengenakan celana dalam dan bra berwarna biru muda, sementara mata dan mulutnya tertutup erat dengan ikatan sapu tangan. Tubuh Nina yang putih mulus meronta-ronta di atas ranjang seolah menuntut dilepaskan. Suaranya hanya ehmmm…ehmmm… seperti berteriak, tapi tak bisa lepas karena mulutnya tersumbat.

    “Ha.. ha.. ha.. ini dia.. tante girang yang sudah nggak tahan di atas ranjang,” suara seorang pria terdengar dalam rekaman itu.

    Rahmat mengenal suara itu, ya suara itu tak lain dari Rusdi, bujangan petugas hotel. Nampaknya ia yang memegang handycam dan mengambil gambar Nina di ranjang.

    “Eng.. ing.. eng… ini dia gigolonya…,” kata Rusdi, di saat yang sama muncul gambar Salman petugas hotel lainnya.

    Salman hanya menggunakan kolor putih, di baliknya nampa penisnya yang mulai menonjol tegang. Salman menyeringai di kamera sambil lidahnya menjilati bibir sendiri seakan hendak menyantap makanan lezat.

    Salman naik ke ranjang di mana Nina terikat. Ia berlutut di antara kaki Nina sambil tanganya mulai mengusapi kaki mulus Nina. Nina memberontak meronta-ronta, teriakan tertahan terdengar keras.

    “Eit.. eit… percuma tante… lebih baik tante nikmati saja, ketimbang melawan ntar malah sakit lho.. he..he..he..,” ejek Salman dengan seringai mesumnya.

    Salman terus meraba Nina mulai dari kaki, paha, perut, dan kini tangannya mulai menjalar ke payudara Nina yang masih terbungkus bra. Nina terus meronta berusaha melawan, tetapi percuma karena ikatan di tangan dan kakinya sangat kuat menggunakan tali plastik jemuran, semakin kuat ia meronta justru membuatnya semakin sakit pada pergelangannya.

    “Kurang aj”, pikir Rahmat saat menyaksikan adegan itu di handycam, tubuhnya bergetar menahan amarah.

    Rasanya ia ingin sekali menemukan petugas hotel itu dan menghajarnya habis-habisan. Rahmat melanjutkan menyaksikan adegan di LCD handycam, kini tangan Salman mencabik paksa bra istrinya itu hinga tanggal. Payudara montok Nina sampai tergoncang-goncang. Pemandangan itu membuat Salman makin bernafsu dan seketika bibirnya mulai menjelajahi payudara Nina, bergantian, satu dihisap satu diremas-remas.

    “Ehmmhhkk… ehmhkkk…jangan!!” Nina terus meronta berusaha melawan, tapi Salman tak peduli dan terus melakukan aksinya menikmati payudara wanita cantik itu.

    “Eihh.. tenang aja tante.. nanti juga wenak..,” kata Salman sambil tanganya memberi kode ke kamera agar mendekat.

    “Waduh.. ini bayi tua lagi netek nih…, cucu mamah gede sih,” suara Rusdi terdengar dalam rekaman, sementara adegan itu diclose-up, nampak jelas bagaimana lidah Salman bermain di putting susu Nina, sesekali dihisap dengan keras, lalu dijilati lagi pelan perlahan.

    Handycam di tangan Rusdi juga merekam jelas bagaimana putting susu Nina perlahan-lahan mengeras setelah menerima jilatan dan hisapan Salman.

    Handycam kemudian diarahkan Rusdi ke bagian bawah, merekam tangan kiri Salman yang mulai menggerayangi CD Nina. Gambar kkembali diclose-up, pinggul Nina bergerak kencang berusaha menghindari sentuhan Salman, namun percuma. Jemari-jemari kekar Salman mulai menyusup ke balik CD dan menggelitik klitoris Nina, sementara di bagian atas yang tak terekam kamera bisa dipastikan Salman makin bergairah menghisapi susu Nina. Rusdi menjauh dan mengambil gambar utuh. Salman bergerak membuka penutup mata Nina, lalu ia mencabik CD Nina dan menjilatinya beberapa kali.

    “Ha.. ha.. ha.. sudah kubilang, tante pasti suka. Ini buktinya cairan memeknya sudah mulai netes. Makanya jangan melawan ya,” Salman menghisap celana dalam Nina di bagian tengah yang ada bercak basahnya, lalu menghempasnya ke arah kamera.

    Rusdi mengclose-up wajah Nina. Mata Nina melotot marah dan mulutnya yang masih tertutup ikatan sapu tangan mengeluarkan suara tertahan seperti membentak protes.

    “Waduh.. si tante makin galak makin seksi nih.. ayo embat aja kang.., ntar gantian kita.., ” suara Rusdi menyemangati Salman.

    “Santai aja Rud.. makin galak makin asyik rasanya. Sekarang kita lihat masih galak nggak kalau itilnya diisapin…. Ayo ke siniin kameranya biar lebih jelas gambarnya,”

    Salman meremas susu Nina dan menjawil dagunya, Nina semakin marah, lalu Salam mengarahkan kepalanya ke selangkangan Nina. Handycam di tangan Rusdi mendekat ke selangkangan Nina. Jemari Salman membelai-belai vagina Nina yang sudah telanjang penuh, sementara Nina tetap berusaha melawan dan meronta-ronta. Bibir vagina Nina direngkah dua jemari Salman hingga terbuka, warnanya merah muda dan mulai basah lantaran klitorisnya dimainkan jemari Salman.

    “Ini itil namanya frend.. makin digosok, tante makin kenikmatan… nggak tahan.. ha ha ha…,”suara Salman bergairah, sementara gambar di LCD menunjukkan jempolnya menekan dan menguyak klitoris Nina.

    Bibir Salman kemudian mendekat ke vagina Nina, lidahnya mulai menjulur menjilati klitorisnya. Telapak tangannya menekan bagian atas vagina Nina yang ditumbuhi bulu halus tercukur rapi.

    “Hmmm.. sedep bener nih tante. Wangi…nggak ada bau terasinya memeknya nih, ga kaya *****-***** di gang itu…he he. Rud kau suting mukanya tante pas aku mainin itilnya ya..,” Salman kembali menjilati vagina Nina, kali ini sambil dihisap-hisap.

    Rusdi mereka ekspresi Nina. Matanya kini terpejam dan mulutnya yang tersumpal masih berusaha teriak, namun tubuhnya sudah lemah tak mampu meronta lagi. Tenaga Nina sudah terkuras karena berusaha melawan ikatan di tangan dan kaki.

    “Ehmmhh.. ehmmmhhpp.,” suara Nina melemas juga, rontanya justru menjadi gemulai membuat Salman makin nafsu menghisap vaginanya. Jilatan-jilatan lidah Salman di vagina Nina membuat pikirannya bercabang. Ia mulai merasakan kenikmatan yang tak mungkin dihindari, secara naluriah ia jelas sangat menikmatinya, namun secara moral, bagaimanapun ini perkosaan, apakah pantas ia menikmatinya?

    “Ehmm.. kenapa tante? Nikmat ya?,” suara Rusdi bertanya sambil wajah Nina di close-up. Nina melotot sambil berusaha mengangkat kepalanya, ia berusaha berteriak lagi, memprotes gambarnya direkam Rusdi.

    Rahmat semakin marah melihat adegan itu. Dalam hatinya ia menaruh dendam kesumat pada Salman dan Rusdi yang mengerjai istrinya. Tapi adegan demi adegan yang dilihatnya di layar LCD handycam juga membuatnya semakin penasaran.

    Rusdi tiba-tiba melepaskan sapu tangan penutup bibir Nina. Tapi Nina justru terpejam dan tak mengeluarkan sepatah kata pun, apalagi teriakan.

    “Ayo tante.. mau marah apa? Mau ngomong apa.. ayo teriak lagi?,” suara Rusdi meledek Nina.

    “Ehmm.. jangan… amphuunnn.. jangan disuting… amphunnn,” suara Nina memelas dengan nafas yang mulai berat dan mulai terangsang.

    “Ampun kenapa tante..?,” suara Rusdi kembali menggoda.

    “Akhhss.. amphuunnnn… oughhh… mmpphh..,” mata Nina kembali terpejam, tubuhnya bergetar seperti menahan birahi yang memuncak. Dari LCD handycam, Rahmat bisa menandai ciri-ciri wajah istrinya mulai dilanda gairah seksual.

    Di bagian bawah Salman terus menjilati vagina Nina, Rusdi mengarahkan kameranya di bawah. Kepala Salman seakan terbenam di selangkangan Nina, saat di close-up nampak vagina Nina sudah sangat basah dan cairannya terus dijilati dan dihisap Salman. Pinggulnya bergoyang mengikuti irama jilatan Salman.

    “Oughh.. ampphhhuuunnn… akhhsss..,” suara Nina terdengar.

    “Nih suting nih.. nah lihat nih.. tante udah nggak tahan mau dientotin nih..,” kata Salman sambil jemarinya membuka bibir vagina Nina.

    Handycam Rusdi mengclose-up vagina Nina yang terkuak oleh jemari Salman. Terlihat jelas dinding vagina Nina berkedut-kedut dan nampak dibaluri lendir birahinya sendiri. Salman masih menahan vagina Nina dengan jarinya, lalu penis Salman terekam di kamera sudah tegang mengacung dan mulai mendekati bibir vagina Nina.

    “Eh Rud.. kau rekam yang lengkap ya.. aku entotin dulu nih tante, ntar kalau aku cabut kontolku.. kau close-up lagi memeknya ya…biar kau lihat bagaimana kalau nih tante puas.. ha ha..,” Salman menyeringai.

    Salman mengambil posisi tepat di tengah kaki Nina, dan perlahan menuntut penisnya ke bibir vagina Nina.

    “Amphhuunn.. tolong lepaskan saya.. jangan.. tolong jangan lakukan” Nina memelas pasrah, seolah sadar sesaat lagi ia akan disetubuhi pria lain yang bukan suaminya.

    “Nah.. begitu dong.. yang halus.. jangan marah marah kayak tadi hah..!! Ayo sekarang mau apa, mau dilepas?. Rud turuti tante ini, lepas ikatan kakinya Rud, cepat…,” Salman tetap pada posisi siap menindih Nina, ujung penisnya sudah menyentuh bibir vagina Nina yang merekah.

    “Akhhss.. jangan pak.. amphun.. jangan..,” Nina memelas sejadi-jadinya dengan suara parau saat merasakan benda hangat menempel di bibir vaginanya.

    Rusdi merekam semuanya sambil melepas ikatan di kaki Nina. Dari posisi itu nampak jelas penis Salman sudah menempel di bibir vagina Nina.

    “Sudah siap tanthee.. ouh.. sudah siap kubawa ke alam nikmathhh.. ahh..,” Salman menindih tubuh Nina dan memegang kedua pipi Nina agar wajah Nina menghadap ke wajahnya. Pinggulnya mulai ditekan membuat kepala penisnya menembus bibir vagina Nina.

    “Ngghhh… amphuunnn.. jangahhnnn…tolong janganhhh… engghhhmmm… ouuhhhhggghhh… akhhhssss,” suara Nina yang memelas berubah menjadi desahan tak tertahan saat Salman mulai memasukkan penis ke vaginanya dan mulai memompa keluar masuk.

    Rahmat melihat bagaimana tubuh mulus istrinya menggelinjang setiap sentakan pinggul Salman terjadi. Nina mendesah tak karuan ditindih tubuh Salman yang kekar. Perawakan Salman agak pendek, penisnya juga lebih pendek dari milik Rahmat. Tapi penis hitam Salman jauh lebih gemuk dan lebih tegar dari milik Rahmat. Rusdi mengclose-up bagian yang sedang intim itu. Bibir vagina Nina sampai monyong-monyong didera penis Salman. Salman menghentak pinggulnya semakin cepat semakin keras.

    “Akhhss… ouhhh.. ahhhh… sssttt…ughhh…,” Nina terpejam sambil mendesah menahan nikmat, ia tak sadar wajahnya yang bersemu kemerahan karena terangsang sedang diclose-up oleh Rusdi.

    Rusdi kemudian menjauh mengambil gambar lengkap. LCD handycam yang dilihat Rahmat menampakkan bagaimana kaki mulus Nina kini justru merangkul pinggul Salman yang semakin cepat memacunya, nafasnya terdengar keras memburu. Desahan Nina juga makin keras, dan kepalanya bergerak ke kanan-kiri.

    “Ougghhh… argghhh… huh… nikmat sekalih tubuhmuuhh tannteehhh… ouhhh.. aaahhhhhkkkk…ouhhh nikhhhmmaaathhhh….,” Salman mencabut penisnya dan berlutut di hadapan Nina dengan kepala menengadah dan tubuh bergetar, sesaat kemudian penisnya menyemburkan sperma sampai ke perut Nina. Salman mencapai puncaknya.

    “Waduh.. akang ini belum apa-apa tuh udah ngecrot kemana-mana maninya.., sini gantian.. biar saya ambil alih memuskan si tante” Rusdi bergegas naik ranjang menggantikan posisi Salman.

    Rekaman di handycam sempat goyang menampilkan gambar lantai, cermin rias, dan langit-langit kamar. Kini Salman yang merekam gambar, sementara Rusdi sudah bugil menindih tubuh Nina. Penis Rusdi sangat kekar, panjang dan besar. Kotak-kotak kekar di perut Rusdi menggambarkan keperkasaan, ia memang perenang tangguh di kawasan wisata itu.

    “Sudahhh… amphuunnn… jangan lagihh.. amphunnnhhh…,” pinggul Nina bergerak ingin menghindari penis Rusdi yang sudah mengarah ke vaginanya, tapi percuma karena kedua tangannya masih terikat membuat posisinya tertahan terlentang.

    “Tenang tante sayang.. kan masih tanggung tadi.. sekarang saya kasih biar tante puas..,” Rusdi tiba-tiba menindih Nina, ia melumat bibir ranum Nina, meremas susunya, dan mulai menggenjot penisnya keluar masuk ke vagina wanita cantik beranak dua itu. Nina mulai mendesah, gerakan Rusdi membuat ia kembali terangsang hebat setelah puncak klimaksnya hampir sampai bersama Salman tadi.

    Rahmat melihat dari layar LCD bagaimana istrinya mulai hilang kontrol dan tak menyadari sedang berhubungan intim dengan lelaki lain yang memperkosanya. Nina terpejam dengan bibir terus dilumat Rusdi, malah Nina nampak membalas lumatan-lumatan Rusdi, nafas mereka sama-sama memburu bercampur desahan.

    “Goyang yang keras Rud.. si tante dah mau sampai puncak tuh…,” suara Salman terdengar

    Sementara gambar di close-up ke wajah Nina dan Rusdi yang berpagutan bibir. Rusdi menggocok semakin kencang, kaki Nina merangkul pinggul Rusdi seolah ingin hantaman yang lebih sempurna di vaginanya. Dalam hati Rahmat bercampur berbagai macam perasaan, marah, cemburu, sedih, juga terangsang sampai tangannya bergetar memegangi handycam itu

    “Oughh… ghimmana tanntehhh… enakkhhhss…??,” Rusdi melepas pagutannya dan terus menggenjot Nina sambil mengeluarkan obrolan nakal

    Nampak ludah mereka saling bertaut ketika bibir mereka berpisah. Nina semakin lepas kendali di saat puncak kenikmatan nyaris dirasakannya di bawah himpitan tubuh Rusdi yang kekar.

    “Gimana tanthee… jawabbbhhh aghhh…,”

    “Ngghhhmm ahhsss….,” Nina mendesis. Rusdi menggenjotnya lebih keras, dan terus meluncurkan pertanyaan mengejek pada Nina.

    “Akhhss.. amphunnn… ahhhsss enakhhhmaaass.. sssttt..,”

    “Apa tanthe??? Yang keras bilang…,”

    “Ughhh… ssstnnikkhhmmmaatt… ssshhh aaahhh… ihhh…,”

    “Enakh digoyanghhh… ayo bilang…,” Rusdi terus memancing Nina.

    Nina menggelinjang kenikmatan dengan nafas semakin berat memburu. Peluh mereka bercampur menetes. Nina dapat merasakan urat-urat penis Rusdi yang menonjol itu bergesekan dengan dinding vaginanya. Benda panjang itu demikian keras dan perkasa hingga mampu memabukkanya dalam birahi, sebuah sensasi yang belum pernah dia dapatkan dari suaminya sekalipun.

    “Apanya yang nikmat tantehh? Apanya hah? Omong yang jelas!”

    “Ssttt.. ahhgg.. konthhh… tholll… assttt oughhh…,” Nina menjawab refleks di luar kendalinya.

    “Yahhkk begithuu tannthee… akhhhsss… nihhhh.. ouh…memekmu juga enakhh loh” Rusdi semakin liar menggenjot Nina.

    Kini kaki kanan Nina diangkat ke bahunya lalu dengan posisi itu Nina kembali dihajarnya. Ia terus menyetubuhi wanita itu sambil tangan satunya meremasi payudaranya yang montok.

    “Hajar terus Di!” terdengar suara Salman yang sedang mengambil gambar menyemangati temannya.

    “Tanhtee enakhh diapainnn hahh..??,” Rusdi memacu penisnya semakin cepat, ia mulai merasakan kedutan dari dinding vagina Nina menandakan Nina hampir klimaks.

    Salman mengclose up lagi wajah Nina yang terpejam, sementara Rusdi menggenjot Nina sambil terus bertanya nakal. Salman berusaha melepaskan ikatan tangan Nina sambil terus merekam pertempuran ranjang itu.

    “Aghh.. dihennntoothhinnhh aaakhhsss… ahhh. Amphunnnn uhhh enthooottt… akhhhsss ouhhh.. sssttt enghhhmmm,”desah Nina.

    “Diperkosa ini tanthee.. enakhss diperkosaaa..??,”

    “Yeahhh… akhhsss eeehhhnnn…naaakkhhh.. perkohhssaa…aahhhsss…,” Nina menceracau mengukuti pertanyaan Rusdi.

    Tangan Nina yang sudah lepas dari ikatan bukannya mendorong tubuh Rusdi tapi justru merangkul leher Rusdi dan meremasi rambut Rusdi dari belakang. Dari LCD handycam di tangannya, Rahmat melihat istrinya sudah mencapai klimaksnya, suara Nina terdengar sangat menggairahkan saat itu.

    Tanpa sadar penis Rahmat mulai tegang, sungguh tak disangka, istrinya terlihat begitu menikmati hubungan badan dengan pria pemerkosanya dibanding dengan dirinya. Sungguh sebuah ironi tapi tanpa anehnya Rahmat malah terangsang menyaksikan rekaman perkosaan istrinya itu

    “Ayooo.. tante.. ahhh.. ayohh…,” Rusdi juga hampir mencapai klimaks, secara maksimal tenaganya dipacu menggoyang Nina.

    Tubuh Nina mulai bergetar hebat dan kakinya seperti kejang merangkul pinggul Rusdi yang terus bergoyang di atas tubuhnya.

    “Akkhsss.. ahhhh… ammphuuunnnnhhhh… ssttttt akkhhhsssss…. Mmmmphhhmmmm… emmphhhhpppp,” pertahanan Nina akhirnya bobol, tubuhnya seakan kejang, tangannya menarik rambut Rusdi, dan kepalanya terangkat meraih wajah pria itu. Saat klimaksnya membludak, Nina justru melumat bibir Rusdi, memeluk Rusdi kuat-kuat, melepaskan kedutan-kedutan nikmatnya.

    “Akhhh… ouhh.. yeahhh.. yeahhhh… ouhhh… yeaaahhhhh…,” Rusdi melenguh kejang melepas lumatan Nina. Rusdi juga mencapai klimaksnya sambil memeluk erat tubuh Nina, mereka berpelukan erat dan saling menekan kenikmatan di vital mereka secara bersamaan, lalu lemas beberapa saat kemudian.

    cerita abg – Salman mengclose-up bagian vital itu, perlahan Rusdi mencabut penisnya. Air sperma Rusdi terhujam di dalam vagina Nina perlahan menembus keluar meleles di bibir vagina Nina. Rusdi berbaring di sisi Nina, sementara Salman mengangkangkan kaki Nina dan menguak vagina Nina dengan tangan kirinya, tanga kanannya mereka close up vagina Nina. Rahmat melihat vagina Nina masih berkedut-kedut.

    Selanjutnya tampak kamera diatur sedemikian rupa sehingga mengarah ke tengah ranjang, kemudian Salman nampak di layar menghampiri Nina. Kini kedua pria itu menggarap Nina secara threesome, Rusdi duduk selonjoran sambil bersandar pada kepala ranjang dengan penisnya dikulum oleh Nina, sementara dari belakangnya Salman menyetubuhinya daalam posisi doggie. Sesekali tangan Salman menepuk pantat Nina yang semok itu.

    Tiap sodokan penisnya mendorong keluar sperma Rusdi meleleh di bibir vagina wanita itu. Gambar di handycam kemudian terputus dan menampakkan Nina yang tertidur pulas di ranjang, bugil tanpa ikatan, pada bibirnya masih berbekas cipratan sperma.

    “Ya beginilah kondisi nyonya sombong yang sudah kami perkosa sampai puas.. diperkosa malah kenikmatan dia sampe tidur ngorok ha.. ha.. ha..,” suara Salman terdengar.

    “Ini dia film bokep made in Indonesia asli, tidak ada rekayasa dalam pembuatan film ini” suara Rusdi menimpali.

    Rusdi dan Salman terus mengeksplore tubuh telanjang Nina sambil berkomentar. Dari komentar mereka Rahmat tahu kalau mereka nekad memperkosa Nina karena Nina menyinggung perasaan mereka. Waktu hendak membenahi shower dan kamar mandi, Nina sempat melontarkan kata-kata menyuruh mereka berdua cepat selesaikan pekerjaannya karena Nina tak tahan bau badan mereka.

    Tangan Rahmat luruh dan handycam hampir jatuh. Pikirannya kacau setelah melihat rekaman pemerkosaan terhadapa istrinya itu. Bukankah Nina akhirnya menikmati juga?, bagaimana mungkin ini dilaporkan ke polisi?, akan lebih menjadi aib jika nantinya dua pelakunya membeberkan ini suka sama suka. Rahmat berteriak sejadi-jadinya, lalu kembali ke kamar hotel. Setelah memastikan anak-anak sudah tidur lelap, ia menggauli Nina secara brutal membayangkan memperkosa istrinya sendiri.

  • Kali and her gf give a double blowjob before banging their new fuck buddy

    Kali and her gf give a double blowjob before banging their new fuck buddy


    1934 views

    Duniabola99.org– Anda sedang mencari foto ngentot yang terupdate setiap hari? temukan di Duniabola99.org yang selalu update dan membagikan Foto-foto ngentot terbaru 2018.

  • Foto Ngentot Dengan Sekretarisku Yang Seksi

    Foto Ngentot Dengan Sekretarisku Yang Seksi


    1934 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Seks Main Di Kapal Bersama Cindy

    Cerita Seks Main Di Kapal Bersama Cindy


    1934 views

    Cerita Seks Terbaru – Boleh di bilang aku adalah laki-laki yang beruntung . karena terus terang saja aku tak memiliki penampilan fisik yang sungguh-sungguh baik , padahal tak jelek-jelek sekali .

     

    Kulit aku yang cukup gelap , badan aku yang cukup atletis , dan yang pasti batang kemaluan aku yang cukup ukurannya . Namun mungkin sebab secara naluri aku sungguh-sungguh senang melayani orang lain , sehingga aku menjadi seperti sekarang ini dengan segala kelebihan yang aku miliki .

    Awal cerita di kala tahun 2015 , aku berangkat dari kampung halaman aku dengan menumpang salah satu kapal milik PELNI , KM Rinjani . Karena waktu itu aku di terima sebagai seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggu di kota Yogyakarta , kota yang sekarang menjadi daerah tinggal aku .

     

    Sebagai seorang mahasiswa baru dari keluarga yang berkecukupan , aku sungguh-sungguh bangga apalagi untuk berangkat ini aku di bekali cukup uang dan tiket di kelas satu . Dan juga aku di bolehkan untuk mampir di rumah paman yang tinggal di jakarta dan jalan-jalan di sana sebelum daftar ulang sebagai mahasiswa baru di Jogja .

     

    Saat naik kapal pada hari keberangkatan , hati ini terasa senang sekali . Aku seketika menuju kamar aku . Kamar kelas satu , yang pasti sudah terbayang aku sungguh-sungguh enak rasanya . Namun aku kaget sekali , sebab di dalam kamar sudah ada seorang wanita . yang terus terang saja ada sedikit rasa senang juga sebab wanita tersebut tersenyum dengan manis nya di kala memperhatikan aku agak kaget .

    ” Ohh maaf , mungkin mabk ini salah kamar .. ? ” tanya aku agak ragu .
    karena setahu aku tidak mungkin sudah kerap kali berpergian dengan kapal laut , dalam satu kamar harus nya hanya ada satu tipe kelamin , jika laki-laki ya laki-laki segala , atau jika peremouan ya perempuan segala .

    Namun sudah di cocokan terbukti nomer tiket kami sama , artinya kami satu kamar . Wahh , terus terang aja aku agak canggung juga rasanya , melainkan di balik kecanggungan aku ada rasa senang juga loh . Karena wanita yang ini cukup cantik juga dan body nya cukup menggairahkan . dan sebab  aku kerap kali sekali nonton film porno , seketika aku membayangkan jika nanti malam kami akan tidur berdua dan berpelukan dengan saling mengelus-elus ‘ sentra ‘ kenikmatan masing-masing.

    Pada waktu pemeriksaan tiket , tanpa ragu dia seketika mengatakan bahwasanya aku ialah adik sepupunya , jadi oleh petugas kami tak di pindahkan . Wahh , tambah senang lah hati ini . Dan semenjak itu kami banyak sekali ngobrol-ngobrol , dari situ juga aku tahu jika dia adalah pegawai sebuah bank swasta di jakarta . Bernama cindy . Suaminya seorang dosen sebuah perguruan tinggi di jakarta , dan yang lebih hebat lagi dia tak sesuai dengan umurnya yang sudah 35 tahun dan sudah beranak dua .

    Setelah makan siang kami masih melanjutkan obrolan kami tentang beragam hal di anjungan depan kapal . kapal kami sudah semakin jauhh dari daratan , jarum jam sudah pukul dia , hawa terasa agak panas , mata mulai mengantuk di terpa angin laut , akhirnya kami menentukan untuk beristirahat saja . Tanpa sadar Cindy menggandeng tangan aku dikala kami berjalan menuju kamar . Sebab agak canggung , tanggan nya aku lepaskan . Cindy agak kaget melainkan dia bahkan tersenyum manja .

    Memang pada waktu itu aku kerap kali menonton film porno dan juga kerap kali beronani , melainkan melakukan hubungan seks aku belum pernah sama sekali . jadi hati ini rasanya deg-degan luar biasa . , sebab di kala berjalan di lorong kapal yang kebetulan aku berada di belakangnya , aku memperhatikan pantatnya yang bulat yang terbalut celana jeans ketat dan rambutnya yang panjang sepunggung dan diikat sehingga terlihat level belakang lehernya yang putih dan mulus.

     

    ” Ohh !! Cantik sekali ” jerit batin aku .

    Pada waktu itu aku berharap memeluknya dari belakang dan berharap seketika mencium lehernya itu , melainkan sekali lagi hati ini rasanya canggung sekali , boleh di bilang aku takut !

    Saat kami bersama-sama masuk kamar cindy seketika menuju ke kemar mandi , katanya  dia sudah kegerahan dan sebelum tidur siang berharap mandi dulu . Aku seketika rebahan di daerah tidur sambil membayangkan tubuh cindy yang pasti sintal dan menggairahkan jika diamati dari pantatnya yang bulat . Tanpa sadar tangan kiri aku sudah mnegendalikan batang kemaluan yang mulai mengeras .
    Namun tiba-tiba ada bunyi dari balik pintu kamar mandi , ” Mass Andi , Tolong ambilkan handuk aku di dalam koper dong .”
    Aku kaget setengah mati , sebab pikir aku Cindy sudah keluar dari kamar mandi . Saat mengambil handuk , aku memperhatikan pakaian  dalamnya yang baik-baik dan supermini .
    ” Ohhh .. ! ” batin ini semakin menjerit ,
    Karena sebagai seorang laki-laki normal , pasti siapa saja tak akan tahan dengan momen seperti ini .

    Pintu aku keyuk untuk memberikan handuknya , dan di kala pintu di buka , alangkah kagetnya aku sebab Cindy berdiri di depan pintu hanya dengan celana dalam yang sungguh-sungguh mini dengan bordiran yang apik dan sungguh terang sekali terlihat gunungan hitam di selangkangan seperti akan meletus . Saat memperhatikan aku tertegun dengan handuk di tangan , dengan cueknya Cindy menarik tangan aku untuk mandi bersama .

    Pada waktu itu aku hanya seperti robot yang bergerak hanya jika di setel untuk bergerak . Karena terus terang saja . Waktu itu pikiran aku seakan tak percaya dengan apa yang sedang ada di hadapan ku .rupanya tubuh Cindy lebih cantik daripada apa yang aku bayangkan , dan lebih hebat lagi lebih cantik dalam kondisi telanjang.

     

    Tanpa sadar aku melepaskan celana dalam Cindy , Dan tubuhnya sekarang ku sirami dengan air dari shower . Cindy melenggak-lenggok pantatnya yang bulat dikala air shower  aku arahkan ke pantatnya. Dan dikala aku arahkan ke punggung, Cindy meliuk-liukkan tubuhnya dengan sungguh-sungguh erotis. Tiba-tiba Cindy membalikkan tubuhnya dan seketika melahap bibir aku, dengan pesat dihisap dan disedot.
    Namun tiba-tiba Cindy berhenti dan marah, “Hey, dicopot dong bajunya!”
    Aku hanya bisa terawa kecil sebab bersamaan dengan itu Cindy bahkan dengan bergairahnya mencopot kaos dan celana panjang aku yang mana celana dalamnya seketika ikut serta terlepas.

    “Wow, lucu sekali bentuk batang kamu Andi..?” Cindy bertanya dengan manjanya.
    “Lho apa punya suami kamu nggak lucu tuh..?” aku balik tanya dan Cindy hanya tertawa dengan ujung kemaluan aku yang sudah berada di dalam mulutnya.

    Gila! Cindy benar-benar luar lazim, mungkin sebab dia sudah bersuami dan sudah punya anak pula. Dan baru kali ini aku menikmati alangkah nikmatnya apa yang selama ini selalu aku tonton di film dan selalu aku bayangkan siang dan malam. Dengan gemasnya Cindy mengelus-elus buah zakar dan menghisap-hisap kepala penis aku dengan lembutnya.

     

    Tak terasa sudah lama sekali Cindy menghisap batang penis dan akhirnya, “Hey, capek nih jongkok terus. Gantian dong..!”

    Cindy lalu aku gendong ke arah daerah tidur, lalu aku rebahkan dengan kakinya yang putih mulus terkulai di lantai. Kaki Cindy aku angkat perlahan-lahan, sambil memberikan sedikit sensasi di talapak kaki. Cindy kegelian dan mengelinjang, kemudian aku mulai menyerang payudaranya yang memang tak begitu besar melainkan cukup menggoda.

    Ujung penis aku gosok-gosokkan di lubang vaginanya sambil menghisap-hisap puting payudara Cindy. Aku semakin menikmati permainan dikala Cindy mulai mengerang-ngerang keenakkan. Dan dikala pinggulnya mulai digerak-gerakkan ke atas dan ke bawah aku mulai menyadarai jika Cindy minta dicoblos liang vaginanya. Namun aku sengaja untuk mempermainkan ujung penis di mulut vagina Cindy.

    “Ayo Andi, dimasukkan saja, jangan hanya diluar begitu dong..!” akhirnya Cindy benar-benar tak tahan.
    Lalu aku mulai menekan panis aku untuk masuk ke dalam vagina Cindy. Uuuhhh..! Hangat dan enak sekali rasaya. Cindy sambil mengerang keenakkan mangangkat pantatnya, sehingga penis aku semakin dalam masuknya. Aaahhh..! Semakin enak saja rasanya. Nantinya aku tahu jika berkaitan seks itu sungguh-sungguh enak rasanya.

    Saat pantat Cindy diwariskan, tiba-tiba penis aku terlepas dari lubangnya. Cindy menaikkan lagi pantatnya, dan dikala diwariskan lagi terlepas lagi. Begitu dan seterusnya sampai Cindy marah-marah sebab terbukti aku hanya membisu saja.
    “Ayo dong Andi kamu goyang juga pantatmu maju mundur. Ayo… dongg..!”

    Aku semakin tahu jika behubungan seks bukan saja enak melainkan juga menyenangkan. Pantat Cindy mulai membisu dan pantat aku mulai digerakkan. Perlahan-lahan aku masukkan batang penis yang sudah sungguh-sungguh tegang ini, dan aku tarik lagi dengan satu hentakan keras.

    Perlahan-lahan lagi aku masukkan dan aku tarik lagi dengan satu hentakan keras. Cindy merem melek dikala aku masukkan, dan Cindy mengerang keras dikala aku tarik. Begitu terus aku lakukan sampai akhirnya Cindy bangun dan memeluk aku.

    Dengan mesranya aku menggendong dan mencium bibir Cindy. Namun aku kaget dikala tiba-tiba Cyndi menggoyang dengan keras sekali pantatnya, diputar-putar pantatnya pada gendongan aku, dan pada dikala itu aku semakin kaget dikala tiba-iba pula lubang vaginanya terasa mengecil lalu dengan kerasnya Cindy berteriak, “Annddiii..!” dan keringat kecil-kecil mulai keluar di atas keningnya.

    Sekali lagi, dari sinilah aku benar-benar tahu bahwasanya berkaitan seks itu enak sekali, menyenangkan, dan yang lebih menyenangkan lagi jika kita bisa membawa pasangan kita ke puncak kenikmatan. Karena pada dikala kita memperhatikan pasangan kita menggelinjang keenakkan pada dikala itu pula hati ini akan terasa plong.

     

    Kembali Cindy marah, sebab dia sudah kelelahan sementara batang kemaluan aku masih berdiri tegak. Dan yang pasti aku belum ejakulasi. Namun sambil mengecup bibir Cindy dengan lembut aku katakan jika aku sudah sungguh-sungguh senang dikenalkan dengan hubungan seks yang sebenarnya, dan aku sudah sungguh-sungguh puas memperhatikan dirinya puas dan senang dengan permainan aku.

    Nantinya kami mandi bersama, dan di kamar mandi kami masih mengulangi permainan-permainan yang lebih menyenangkan lagi. Hampir setiap dikala dan setiap kesempatan di kapal kami melakukannya lagi dan lagi. Saat sampai di Jakarta, dia memberikan alamat dan nomer teleponnya dan berharap sekali jika aku berharap mampir ke rumah atau kantornya.

    Beberapa kali Cindy pernah aku hubungi dan beberapa kali kami pernah berjumpa, sampai akhirnya sekarang kami tak pernah lagi berjumpa sebab terakhir kali aku hubungi alamatnya sudah pindah.

    Entah dimana kamu Cindy, melainkan yang terang aku selalu merindukan kamu, sebab kamu sudah memberikan pengalaman dan pengetahuan yang berharga tentang bagaimana berkaitan seks dan memuaskan pasangan main.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Bercinta Dengan Istri Tetangga Yang Gairah Seks Tinggi

    Bercinta Dengan Istri Tetangga Yang Gairah Seks Tinggi


    1934 views

    Duniabola99.org – Perkenalkan namaku Bakwan, umurku 28 tahun,aku bekerja disebuah perusahaan swasta di jakarta. Aku mengontrak rumah kecil, ya lumayanlah untuk lajang seperti aku…aku mempunyai tetangga disebelah suami istri,sebutlah suami (yodi 30) dan istrinya (wiwin 25), mereka sudah menikah 3 tahun tapi belum mempunyai anak…entah mereka belum merencanakan atau ada alsana lainnya….

    kebetulan rumah tempat aku mengontrak dengan tetangga kanan kiri hanya dibatasi satu dinding, jadi tidak ada space lahan yg membatasi, jadi kadang suara teriakan dari rumah sebelah terdengar ke tempatku….

    kebetulan aku 2 hari ambil cuti dari pekerjaanku dan santai dirumah,sambil buka laptop…ya seperti biasalah…iseng2 nonton bf…saking asiknya aku nonton di kamar,aku ngak sadar kalau suara film yang aku tonton suaranya agak keras dan aku pikir ngak akan terdengar siapa2…

    selesai aku menonton aku buat kopi,dan aku iseng di teras rumah sambil ngopi dan ngerokok..sss…nikmatnya isapan..demi isapan rokok…dan aku melirik ke samping,ternyata tetanggaku mba wiwin sedang menyapu teras (karena rumah kami type kecil, jadi jarak antara teras dengan dinding pembatas cukup dekat, sehingga kalau orang melongok lewat dinding akan keliatan ruang dalam rumah sebelahnya), tapi aku heran kok mba wiwin sambil menyapu kok senyum senyum sendiri…

    aku iseng menegur dengan niat baik sih…”hehe…kok mba senyum2 sendiri gitu sih…?”
    mba wiwin:”ee…ngak apa2…hihi…”
    aku:”kenapa mba…(pikirku ini cewe udah gila apa ya ketawa sendiri)…?”
    mba:”ee…maaf..(sambil dia berbalik kearah aku..)ituloh…tadi aku lagi masak di dapur…seperti denger suara mendesah2 gitu dari balik dinding…hihihi…”

    aku tadinya sedikit bingung,…suara mendesah apa yaa…dan ternyata…ya ampun…ternyata suara film tadi yg aku tonton kekencengan kali yaa…(aku tersipu malu)…”ah mba kok denger aja sih…jadi malu saya…

    mba wiwin:”ngak apa2 kok mas…kan udah gede…hihi…”

    mba wiwin itu orangnya tidak cantik, tidak tinggi tapi memiliki body yang aduhai,putih,kulit wajahnya putih bersih….kadang walaupun nggak enak,kalau aku diundang main kesebelah (rumah mereka), kadang mba wiwin dengan seenaknya saja mengenakan kaos ketat & celana pendek…sehingga payudaranya menonjol dan paha putih mulusnya terlihat dan membuat aku ngak konsentrasi ngobrol dengan mereka,dan suaminya mas yodi seolah acuh tak acuh dengan penampilan sexy istrinya itu…

    aku lalu berdiri dan melongok dari balik tembok,dengan maksud agar pembicaraan lebih akrab…dan ternyata mba wiwin pagi itu mengenakan baju ketat ungu dan celana pendek putih,aduh payudaranya yang kira2 ukuran 36 itu menonjol dan bokongnya terlihat sexy,dan paha putih mulusnya bikin aku ngaceng…dan keliatannya mba wiwin cuek aja sementara aku sambil ngobrol,memperhatikan body nya dia dan pahanya…

    setelah dia selesai menyapu,dia permisi sebentar kedalam,dan ternyata mengambil lap untuk lap meja,dan ketika dia melap meja sambil nunduk..astaga…belahan dada nya keliatan….dan entah sengaja atau tidak,dia bolak balik ganti posisi melap meja…sehingga…selain belahan dada..bokong bahenolnya pun secara tidak sengaja atau sengaja di “pamerkan” kepadaku…secara ngak sengaja aku kelepasan “wow..sssh”

    mba wiwin sambil menoleh kearahku,tapi tidak menunjukan ekspresi kaget,bertanya kepadaku sambil tersenyum…”kenapa mas…?”

    aku:”oh..eh..ngak apa2 mba (sambil aku pura2 lihat kearah lain)”
    mba wiwin:”kirain mas tadi kaget liat apaan…”
    aku:”iya mba tapi saya memang kaget kok…kaget liat yang indah…hehe”(aku iseng aja nyerocos ngeluarin kalimat itu)
    eh ternyata dia malah nantang bertanya…”apa tuh yang indah…?”

    aku:”ya tadi itu mba…” sambil aku tersenyum kearah dia…eh dia malah balas senyum…trus dia malah bilang gini…”aku mau mandi dulu ah mas…” sambil tersenyum dan berlalu kedalam..sedangkan aku sambil masih rokok terselip di jariku bengong merhatiin dia berlalu kedalam rumah…

    didalam kamar aku hanya mendengar suara deburan air dr dalam kamar mandi sebelah,sedangkan aku…hanya membayangkan mba wiwin mandi…oooh…lalu aku dengan sengaja menyetel kembali film bf tadi dan volumenya ku sengaja dibesarkan…eh ternyata ada tanggapan dari sebelah,terdengar suara mba wiwin tertawa dari dalam kamar mandi…lalu aku ketok dinding..dan dia membalas dengan ketokan juga..

    lalu aku keluar rumah ke teras…sambil menghisap rokok diteras lagi…ternyata gayung bersambut…uhuuy…mba wiwin keluar dari rumahnya seolah mengecek pintu pagar,dengan hanya berbalut handuk,dan ketika berbalik sempat menoleh kearah aku dan senyum…

    aku lalu reflek berdiri kearah dinding dan curi2 melongok kearah rumah mba wiwin,ternyata pintu rumah dia tidak tutup…dan aku bisa lihat mba wiwin mondar mandir diruangan hanya dengan berbalut handuk,dan melirik kearah luar,kearah aku sambil senyum…”liat apa mas…liat yang indah2 yaa..?” terus tertawa kecil…ya aku balas dengan senyum….dan ternyata ngak berapa lama “undangan”pun ditebar…”mas bisa minta tolong nga…?” ‘minta tolong apa mba…?”

    “lampu dikamar mba putus,mba nga bisa ganti,mas yodi ngak sempet2…lampunya udah ada kok mas,tinggal diganti…” tanpa pikir panjang,aku langsung keluar pagar dan masuk pagar rumah mba wiwin,dan permisi masuk rumah…”dimana kamarnya mba…?”

    mba wiwin:”disini mas…” mba wiwin menunjuk ruangan…sementara aku naik keatas kursi yg ada dikamarnya,aku lepas lampu kamar yang lama…”lampu barunya mana mba…?”

    dan astaga pemandangan indah terlihat dari atas,bagian atas payudara mba wiwin yang montok terlihat jelas…aku bengong sesaat..”heh….kok bengong sih,nanti lampunya jatuh…liat apa sih…?” sambil berkata itu mba wiwin tersenyum kepadaku…

    “habis ada yang indah2 tadi…” eh dia malah balik ngomong ” baru liat gitu aja udah ngak konsen,gimana kalau….”

    aku jadi diem sejenak…”gimana kalau apa mba…?” dia tidak menjawab hanya ngeloyor keluar kamar…aku lalu turun dan keluar kamar,dan dia ternyata sedang menyender diluar dinding kamar…lalu aku tanya kembali “kok mba ngak jawab sih tadi…?”

    mba wiwin:”yang mana sih…?” sambil menoleh kearahku dan tersenyum…aku cuek aja ngomong “yang indah2lah…yg tadi,yg saya liat dari posisi atas waktu pasang lampu…”

    dia diem saja,dan masuk kamar “mas mau minum apa…?” sedangkan aku posisi masih di dalam kamar, lalu aku beranikan diri mendekati dia dan berbisik dikupingnya dia “mau..minum susu….” eh dia malah balik ngomong “ah nanti ada tetangga yang liat loh…” aku yakinikan ke dia kalau jam segini jam nya “aman” pkoknya dengan segala rayuan aku ngomong ke dia supaya aku bisa menikmati kehangatan badynya mba wiwin..lalu aku beranikan diri lagi bilang sambil berbisik…”kesempatan ngak akan datang 2 kali mba….aku bikin mba puas…” dan dia balik ngomong “aku mau tutup pintu pagar dan rumah dulu…”

    setelah dia keluar menutup pintu pagar dan melihat suasana kanan kiri dan kemudian menutup pintu rumah,dia kembali ke kamar dimana aku berada…”tapi jangan ribut…nanti ketahuan tetangga…” tanpa di komando aku pegang bahu telanjang mba wiwin, dan aku cium bibirnya, dan ternyata dia membalas ciumanku…dan dia mulai meraba celana pendekku bagian depan…dan meremes2 batang kontolku…dan memasukan tangannya kedalam celanaku…meremes…kocok2 kontolku..

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    sedangkan tanganku melorotkan handuk dia..dan ku remas2 payudara dia yang montok..menjilat2inya…mengemut2…dan dia mulai mengelinjang kegelian..dan mulai menarikku keatas ranjang dia…kami saling bergumul dengan nafsu binatang…akhirnya ku coblos meki dia dengan kontolku yang sudah tegang mengeras…bless…mba wiwin menahan nikmat…tubuhnya menggelinjang ke kanan dan ke kiri menahan sodokan pelan kontolku…dimana posisi dia dibawah,sementara paha keatas..aku menindihnya dari atas dengan posisi jongkok…cukup lama kami “bertempur” berganti posisi…berganti lokasi…

    akhirnya kami pindah keruang tamu…posisi doggy style..dan dia sangat menikmati hujaman ku dari belakang…aku cengkram pinggulnya…aku cengkram bahu mba wiwin…dan aku merasakan mba wiwin sudah 2 kali orgasme..sedangkan aku baru mau mulai orgasme…lalu kita ganti posisi di karpet..dia dibawah…aku diatas…posisi aku jongkok sambil memegang kakai dia keatas…dan…”aah..oooh..aku..ma..u…klu..aaar. ..aaargh…” muncrat seluruh spermaku kedalam vagina mba wiwin….sementara mba wiwin semakin mencegkramkan tangannya ke tangan ku…

    setelah beberapa kali perselingkuhan kita…mba wiwin bilang ke aku kalau dia telat haid…dan dia cek ke dokter..dia hamil….sedangkan suaminya kelihatannya juga ikut gembira karena akhirnya istrinya hamil dan akan menjadi calon ayah…semoga menjadi calon ayah yang baik ya mas yodi…diluar itu,ternyata mba wiwin ketagihan dengan aku,dan kita masih suka selingkuh, kadang dirumah dia,kadang dirumah aku… END

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

  • Memek Spesial Adik Iparku

    Memek Spesial Adik Iparku


    1934 views

    Cerita Sex Terbaru – Perkenalkan namaku Bayu, aku mempunyai seorang istri yang lumayan cantik. Rambut hitam panjang dan lurus, kulitnya putih mulus, matanya kecoklatan. Ukuran toketnya lumayan gede 36B. Aku pertama kali jatuh cinta sama istriku gara-gara kepencut sama toketnya.

    Tapi Dicerita ini, aku akan bercerita tentang adik istriku atau adikm iparku yang gak kalah mulus sama istriku. Namanya Ayu, umurnya 25tahun. Kalau dilihat dari bodynya sih hampir mirip tapi masih lebih montok adik iparku.

    Waktu itu aku pulang kerja agak malam. Istriku yang penakut mengajak adiknya untuk tidur di rumah kami untuk menemaninya (tapi itu tanpa sepengetahuanku). Aku sampai rumah pukul 23.00 WIB. Rasa penat dengan pekerjaan ditambah udara dingin buat aku horni berat. Aku langsung saja mandi. Pintu kamar mandi sengaja kubuka lebar dan aku menikmati air hangat untuk melepas lelahku. Karena aku sudah horni berat, aku memutuskan untuk ngocok kontolku. Tapi pada saat sedang asyik-asyiknya ngocok dan kontolku lagi tegang maksimal. Tiba-tiba.. Cerita Seks Dewasa

    Ayu : Lho mas Bayu sudah pulang…kog gak kedengeran suara mobilnya.

    Aku sangat kaget banget mendengar suara Ayu, spontan saja aku langsung balik badan.

    Aku : Ayu…kamu nginep sini ya?

    Ayu : Iya mas, mba Yuyun yang nyuruhku untuk nginep disini soalnya dia takut di rumah sendiri katanya mas pulang malem. Oya mas mandi kog pintunya gak ditutup sih…

    Aku : Maaf habisnya udah kebiasaan sih…lagian aku kira gak ada kamu

    Ayu : Oh…ih tuh burung mas goyang-goyang hahahaaa…

    Aku : Ini bukan burung lagi ini kontol namanya

    Ayu : Hahaaaa…habisnya lucu sih geleng-geleng kayak burung cari makan…hahahaaa

    Aku : Hahahaa…bisa aja kamu Yuk..oya tengah malem gini bangun mau ngapain?

    Ayu : Kebelet pipis mas…kan kamar mandinya cuma satu aja…minggir mas aku mau pipis dulu.

    Aku : Gak lihat apa aku mandi aja belum selesai…ya udah pipis di toilet aja.

    Ayu : Tapi mas, aku kalau pipis kebiasaan harus lepas celana biar gak basah

    Aku : Ya udah lepas aja gitu aja kog repot lagian aku juga gak ganggu pipismu kog.

    Ayu : Entar kamu lihat memek aku lagi…

    Aku : Kalau cuma memek setiap hari aku juga lihat memek kakak kamu dah biasa.

    Ayu : Kalau memekku beda mas,special edition, masih seret belum pernah dimasukin kontol bengkak kayak punyamu.

    Aku : Jelas aja kamu mainnya sama brondong yang kontolnya kecil hahahaaa..

    Dan karena sudah kebelet banget Ayu pun melepas celananya dan terlihatlah memek mungilnya. Aku pun melihatnya cara dia pipis.

    Aku : Jadi itu ya memek specialnya, Spesial empuk maksudnya.

    Ayu : Ih mas gangguin aja, tuh liat kontolmu yang keras kayak batang kayu. Kasian ya udah horni, tapi mbak Yuyunnya udah tidur, gak bisa tersalurkan akhirnya ngocok deh..hahahhaa…

    Aku : Dasar Ayu…

    Ayu : Mau Ayu bantuin mas?

    Aku : Bantuin apa?

    Ayu : Ya buat bantuin biar ketegangan dikontol mas reda…tapi jangan bilang sama mbak Yuyun ya mas….janji…

    Aku : Beres jangan khawatir…ayo Yuk buruan…keburu kakak kamu bangun.

    Dan tanpa disuruh tangan imut Ayu langsung meremas dan mengocok kontolku yang sudah sangat menegang.

    Ayu : Ukuran kontolmu gede juga ya mas, pantes mbak Yuyun hobi ngentot sama kamu mas. Bukanya dulu pas masih pacaran kamu pernah mengirim gambar kontolmu ke hp dia. Dia sampai kaget dan melempar Hpnya. Karena aku penasaran akhirnya aku mengambil Hpnya dan melihat gambar kontolmu. Dan sekarang gak nyangka kalau bakal megang langsung kontol kakak iparku sendiri.

    Hampir 10 menit Ayu mengocok kontolku, bukannya keluar tapi malah bikin kontolku makin tegang dan keras.

    Ayu : Lho mas, udah 10 menit aku mengocoknya bukanya keluar malah tambah besar dan keras kan jadi pegal tangaku.

    Aku : Kalau tanganmu pegal gantian aja pakai mulutmu.

    Ayu : Maksudmu aku suruh nyepong kontolmu gitu?

    Aku : Iyalah..biar cepet keluar dan kamu gak pegal lagi.

    Ayu : YA udah buruan siram dulu tuh kontolmu masih bnayak sabunnya

    Setelah kusiram air, Ayu pun langsung melahap kontolku dengan liarnya.

    Aku : Pinter juga kamu nyepong…kontolku rasanya nyut-nyutan Yuk… Enak banget deh…kamu pasti sering nyepong pacarmu ya?

    Ayu : Udah jangan banyak omong mas nikmatin aja. Emang aku dulu sering nyepong mantan-mantanku mas. Dan baru kali ini aku nyepong kontol yang usianya paling tua.

    Aku : Biarpun tua tapi besar dan mantap kan Yuk…hahahaha

    Ayu : Bisa ja kamu mas, udah ah diam jadi gak fokus nih nyepongnya

    10 menit sudah Ayu nyepongin kontolku tapi tetep aja aku belum bisa keluar.

    Ayu : Mas aku kog jadi horni gini ya…habisnya daritadi mainin kontolmu terus sih…memekku jadi basah deh.

    Aku : Coba sini aku pegang

    Aku langsung meraba memek Ayu dan ternyata benar memeknya sudah basah. Tanpa panjang lebar lagi langsung saja jari tengaku kumasukkan dalam lubang memeknya. Kukocok memeknya dan Ayu pun mendesah pelan.

    .Ayu : Ssthhhh..aaaahhh…enak banget mas…kocokanmu nikmat sekali…kocok terus maasss…aaaahhhh….aku mau keluar maaasss…

    Aku : Tahan dulu Yuk, aku yang daritadi aja belum keluar masa kamu yang gitu aja udah mau keluar.

    Ayu : Ya udah kalau gitu masukin ja kontolmu ke dalam lubang memekku…Aku juga horni berat nih mas…

    “Sleeeppp…bleeesss….” akhirnya kontolku masuk ke dalam lubang memek Ayu.

    Aku : Benar katamu Yuk…memekmu benar-benar spesial…spesial seret kayak masih perawan..aaahhh…

    Ayu : Hehehe…ternyata enakan sama kontol gede ya mas…aaahhh…genjot terus maaasss…aaahhh….aku mau keluar maasss…

    Aku : Kita keluarin bareng ya Yuuukk…keluarin dimana Yuk?

    Ayu : Diluar aja mass…takut hamil

    Aku dan Ayu : Aaahhhh…yeessss…ooohhh….. kita berdua meraih orgasme bersamaan.

    Cairan spermaku pun berceceran diperut Ayu semua, setelah itu aku basuh spermaku yang menempel pada perutnya dan kucebokin memek Ayu

    Ayu : Enak banget mas, jadi ketagihan. Sekarang maunya sama kontol gede aja ga mau sama kontol kecil lagi…sini mas kubersihin kontolmu.

    Aku dan Ayu mandi bareng. Setelah selesai kami berdua berbenah. Aku langsung masuk ke kamar tidur di samping istriku, sedangkan Ayu masuk ke kamar sebelah.

    Aku jadi khilaf karena melihat memek adik iparku sendiri. Khilaf yang membawa kenikmatan.

  • Foto Ngentot, Ku entot Kedua Asistenku Yang Menggoda

    Foto Ngentot, Ku entot Kedua Asistenku Yang Menggoda


    1934 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat sore sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Bugil Model China Yuki Memamerkan Body Hotnya

    Foto Bugil Model China Yuki Memamerkan Body Hotnya


    1933 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • ML Dengan Kekasih Saudara Kembarku

    ML Dengan Kekasih Saudara Kembarku


    1933 views

    Duniabola99.org – Nаmа ogut Dinо. Ogut mаhаѕiѕwа di ѕеbuаh реrguruаn tinggi tеrnаmа di Surаbауа. Ogut аdаlаh аnаk kеmbаr (tеtарi bukаn kеmbаr idеntik). Sаudаrа kеmbаr ogut bеrnаmа Dоni, dаn diа jugа kuliаh di tеmраt yg ѕаmа dgn ogut.

    Sеbelom kuliаh di Surаbауа, Dоni kuliаh di реrguruаn tinggi di Jаkаrtа. Di ѕаnа, iа mеmрunуаi ѕеоrаng kekasih bеrnаmа Almira. Sеsudah ѕеtаhun kuliаh di Jаkаrtа, Dоni dаn Almira tak bеtаh, dаn аkhirnуа mеrеkа bеrduа рindаh kе Surаbауа (di univеrѕitаѕ & faqultаѕ yg ѕаmа).

    Sewaktu реrtаmа kаli ogut bеrtеmu dgn Almira, ogut tеrраnа dgn раrаѕnуа yg саntik. Ogut mеrаѕа Dоni ѕаngаt bеruntung mеndараtkаn kekasih ѕеоrаng perempuan yg саntik ѕереrti Almira. Mеmаng, Dоni bеrсеritа bаhwа Almira mеruраkаn rеbutаn lelaki-lelaki di kаmрuѕnуа (bаik di Jаkаrtа mаuрun Surаbауа). Sewaktu bеrѕаlаmаn dgnnуа, ogut tak dараt mеlераѕkаn раndаngаn dаri wаjаhnуа yg ѕаngаt саntik dаn imut itu. Ratutogel

    Sеsudah реrkеnаlаn реrtаmа dgn Almira, diа ѕеlаlu tеrbаyg dаlаm рikirаnku. Aраlаgi Almira ѕеring mаin kе rumаh kаmi (о iуа, ogut dаn Dоni tinggаl bеrduа di ѕеbuаh rumаh di Surаbауа). Sеtiар Almira dаtаng kе rumаh, ogut раѕti mеrаѕа dеg-dеgаn. Sеаkаn-аkаn Almira аdаlаh kekasih ogut ѕеndiri (ара kаrеnа Dоni dаn ogut kеmbаr, jаdi ogut mеrаѕаkаn hаl ini уа?). Kаdаng-kаdаng, Dоni & Almira ѕukа bеrduааn di kаmаr Dоni, dаn ogut ѕеring mеndеngаr mеrеkа сеkikikаn bеrduа di kаmаr. Ogut jаdi mеrаѕа iri dgn Dоni. Ogut belom реrnаh рunуа kekasih ѕеjаk dulu. Mеmаng dibаnding Dоni, ogut аnаknуа sedikit lеbih реndiаm. Ogut tеtар рunуа kawan-kawan perempuan, tарi bukаn bokin.

    Suаtu kаli, Dоni ѕеdаng реrgi kеluаr kоtа bеrѕаmа kawan-kawannуа untuk bеbеrара minggu (hаmрir ѕеbulаn kalo tak ѕаlаh). Almira tеtар di Surаbауа, kаrеnа diа mеngаmbil ѕеmеѕtеr реndеk. Ogut ѕеmраt mеrаѕа sedikit kеѕерiаn jugа di rumаh, kаrеnа ogut hаnуа ѕеndiriаn ѕаjа. Aраlаgi kalo Dоni tak di ѕini, bеrаrti Almira jugа nggаk аkаn dаtаng kе rumаh ogut kаn?:(

    Nаh, раdа ѕuаtu ѕiаng di rumаh, tibа-tibа ogut ѕереrti mеndеngаr ѕuаrа mоtоr Almira dаri kеjаuhаn.

    “Ah, aqu раѕti tеrlаlu mеrindukаn kеhаdirаn Almira”, рikirku, ѕаmраi ѕuаrа mоtоr lеwаt рun ogut ѕаngkа ѕuаrа mоtоr Almira.

    Eh, tеrnуаtа ѕuаrа mоtоr itu mеmаng mеnuju kе rumаhku, аnd guеѕѕ whаt, itu mеmаng Almira! Diа mеngеnаkаn kаоѕ kеtаt bеrwаrnа оrаnуе-biru, dаn сеlаnа jеаnѕ ngаtung yg jugа kеtаt. Sunggu mеnggаirаhkаn ѕеkаli реnаmрilаnnуа ѕааt itu. Ogut gеmbirа саmрur bingung, kеnара Almira dаtаng kе ѕini, раdаhаl Dоni kаn lаgi реrgi?

    “Hаlо Dinо.. Sеndiriаn аjа уа di rumаh? Kаѕiаn, ditinggаl Dоni ѕеndiriаn. Pаѕti ѕерi уа?”, kаtа Almira sembari mеnuntun mоtоrnуа mаѕuk.

    “Iуа nih Mirr, ѕеndiriаn tеruѕ tiар hаri. Kаmu tumbеn dаtеng kе ѕini? Adа аngin ара Mirr?”

    “Ini Nо, aqu mаu ngаmbil саtеtаnku yg dulu diрinjеm Dоni. Sоаlnуа аdа реrlu buаt ѕеmеѕtеr реndеk.”

    “Oоо.. kаlо gitu mаѕuk аjа Mirr. Aqu kurаng tаu di mаnа Dоni nуimреn саtеtаnmu. Liаt аjа di kаmаrnуа.”, jаwаbku lаgi.

    Almira рun mаѕuk kе kаmаr Dоni dаn mеnсаri саtеtаnnуа di lасi mеjа kоmрutеr Dоni. Sереrtinуа diа mеmаng ѕudаh tаu kalo Dоni mеnуimраnnуа di ѕаnа. Untuk mеmbukа lасi itu, diа mеѕti sedikit mеmbungkuk. Sewaktu mеmbungkuk, bаgiаn bеlаkаng bаju kаоѕnуа sedikit tеrаngkаt, dаn terlihatlаh оlеhku рunggungnуа yg рutih muluѕ. Wаhh.. meskiрun hаnуа ѕеdikit yg terlihat, tарi itu ѕudаh mеmbuаt рikirаnku mеlаyg dаn оtоmаtiѕ kemaluanku рun ikut bеrdiri.

    “Udаh dареt nih Nо, саtеtаnnуа.”, kаtа Almira kераdaqu.

    “Oh, di ѕаnа tеrnуаtа diа ѕimреn уа? Okе dеh. Itu аjа yg реrlu Mirr?”, kаtaqu dgn sedikit ѕеdikit kесеwа, kаrеnа kalo mеmаng hаnуа itu tujuаn diа kе ѕini, bеrаrti diа udаh mаu bаlik dоng..?

    “Iуа, ini аjа. Aqu рulаng dulu dеh уа Nо.”

    Yааhh.., ѕеbеntаr bаngеt aqu ѕеmраt kеtеmu dgn Almira, рikirku.:((Kеmudiаn Almira kеluаr mеnuju mоtоrnуа. Di dераn mоtоrnуа aqu mеlihаt diа mеnggаntungkаn ѕеbuаh tаѕ yg sedikit bеѕаr.

    “Bаwа арааn tuh Mirr?”, tаnуaqu ѕаmа Almira.

    “Oh, ini? Sеbеnаrnуа ѕеsudah ini aqu bukаn mаu рulаng ѕih. Aqu rеnсаnаnуа mаu kе tеmраt tеmеnku. Numраng mаndi. Abiѕ, аir di kоѕku lаgi hаbiѕ. Sumurnуа kеring Nо. Wаh, jаdi kеtаuаn dеh kаlо aqu belom mаndi nih.. Jаdi mаlu..”, kаtа Almira dgn sedikit mаlu-mаlu.

    Wаh.., kеѕеmраtаn nih!

    “Kеnара nggаk mаndi di ѕini аjа Mirr? Airnуа bаnуаk kоk di ѕini. Dаriраdа rероt-rероt kе tеmраt tеmеnmu lаgi. Gimаnа? Mаu?”, сесаrku dgn реnuh ѕеmаngаt (саmрur napsu:)

    “Mmm.., nggаk ара-ара nih Nо?”, tаnуа Almira sedikit rаgu.

    “Nggаk ара-ара kоk. Bеnеr. Suwеr. Sаmbеr gеlеdеk.”, jаwаbku dgn ѕеdikit bеrсаndа.
    “Yа оkе dеh kаlо gitu. Aqu numраng mаndi уа..”

    Yеѕѕ.. Akhirnуа aqu рunуа kеѕеmраtаn untuk bеrѕаmа Almira lеbih lаmа lаgi.. Almira lаngѕung mаѕuk lаgi mеnuju kаmаr mаndi. Aqu hаnуа dараt mеmbаygkаn ара yg tеrjаdi di dаlаm kаmаr mаndi itu. Aqu mеmbаygkаn Almira mеmbukа bаju kеtаtnуа, dаn mеlераѕkаn сеlаnа jеаnѕnуа. Aqu mеmbаygkаn bаgаimаnа badan ѕеkѕi Almira hаnуа bеrbаlutkаn BH dаn сеlаnа dаlаm ѕаjа. Hhhmm.. kemaluanku lаngѕung tеgаng dgn ѕеndirinуа tаnра реrlu kuѕеntuh. Sеdаng еnаk-еnаk mеlаmun, tibа-tibа рintu kаmаr mаndi Almira tеrbukа. Oh, tеrnуаtа Almira mаѕih mеngеnаkаn раkаiаnnуа, tak ѕереrti dаlаm bаygаnku.

    “Dinо, aqu biѕа рinjеm hаnduk nggаk? Aqu luра bаwа nih. Sоri уа ngеrероtin.”

    “Oh, nggаk ара-ара. Ntаr ku аmbilin.”

    Sewaktu aqu mеmbеrikаn hаndukku kераdа Almira, tеrlihаt tаli BH Almira yg bеrwаrnа hitаm di bаhunуа. Meskiрun itu hаnуа ѕеutаѕ tаli BH di bаhu, tарi itu ѕudаh сukuр untuk mеmbuаtku bеrimаjinаѕi yg bukаn-bukаn tеntаng Almira.

    “Mаkаѕih уа Dinо..”, wаh, ѕuаrаnуа bеnаr-bеnаr biѕа mеmbuаtku tеrbаng kе lаngit kеtujuh..

    “еh, iуа..”, jаwаbku.

    Lаlu Almira mаѕuk kеmbаli kе kаmаr mаndi. Tаk lаmа kеmudiаn ѕudаh tеrdеngаr ѕuаrа сеbуаr-сеbуur аir. Aqu tаk dараt bеrhеnti mеmbаygkаn badan Almira yg tеlаnjаng.. Kulitnуа раѕti muluѕ.., рutih.., dаn bаdаnnуа ѕаngаt ѕеkѕi ѕеkаli.. mmhh.. aqu tаk kuаѕа untuk mеnаhаn napsuku.. Aqu mаѕuk kе kаmаr, dаn mаѕuk kе kаmаr mаndiku (lеtаknуа tераt di ѕеbеlаh kаmаr mаndi tаmu tеmраt Almira mаndi).

    Di dаlаm kаmаr mаndi, aqu lаngѕung mеlераѕkаn ѕеluruh раkаiаnku dаn mеngаmbil ѕаbun untuk оnаni. Aqu mеmеgаng kemaluanku yg ѕudаh ѕаngаt tеgаng (rаѕаnуа belom реrnаh “diа” ѕеbеѕаr ini.Bаygаn аkаn Almira bеnаr-bеnаr sudah mеmbuаtnуа ѕаngаt kеrаѕ..). Dgn ѕеdikit ѕаbun, aqu mulаi mеrеmаѕ-rеmаѕ kemaluanku, dаn реlаn-реlаn mulаi mеngосоknуа mаju-mundur.. mm.. aqu mеmbаygkаn ini аdаlаh tаngаn Almira yg mеngосоk kemaluanku.. ооhh Almira.. аndаikаn kаmu mаu mаndi bеrѕаmaqu di ѕini.. hhmm.. Imаjinаѕiku sudah mеlаyg kе mаnа-mаnа. Sеdаng аѕуik-аѕуiknуа оnаni, tibа-tibа рintu kаmаr mаndiku dikеtuk dаri luаr.

    “Dinо.. Kаmu lаgi mаndi уа? Sоri mеnggаnggu lаgi. Kаmu аdа ѕаbun сuсi mukа nggаk? Aqu luра bаwа tаdi..”, tеrdеngаr ѕuаrа Almira mеmаnggil.

    Aqu terkejut! Wаh, mаnа udаh mаu klimаkѕ, еh Almira ngеtuk рintu. Buуаr dеh imаjinаѕiku yg ѕudаh kubаngun dаri tаdi. Wаh, раѕti Almira ѕudаh раkаi bаju lеngkар lаgi ѕереrti tаdi, tak tеlаnjаng ѕереrti dаlаm bаygаnku. Tарi nggаk ара-ара dеh, kаn aqu biѕа ngеliаt Almira lаgi jаdinуа. Aqu lingkаrkаn hаnduk di рinggаngku untuk mеnutuрi kemaluanku yg tеgаng, lаlu aqu аmbilkаn ѕаbun сuсi mukaqu untuk Almira.
    “Ini Mirr, ѕаbun сuсi mukаnуа”, kаtaqu sembari mеmbukа рintu.

    Wаhh.. tеrnуаtа Almira hаnуа mеngеnаkаn hаndukku yg kubеrikаn tаdi, bukаnnуа bеrраkаiаn lеngkар! Rеjеki lаgi nih! Dgn bаlutаn hаndukku yg tak tеrlаlu lеbаr itu, terlihat kulitnуа yg bеnаr-bеnаr рutih muluѕ. Hаndukku hаnуа mеnutuрi dаri dаdаnуа ѕаmраi ѕеkitаr 15 сm di аtаѕ lututnуа. Terlihat оlеhku раhаnуа yg bеgitu indаh. Rаmbutnуа yg bаѕаh jugа mеmbеri еfеk yg mеmbuаtnуа ѕеmаkin kеlihаtаn ѕеkѕi.. Tаnра biѕа dibеndung, kemaluanku mеnjаdi ѕеmаkin tеgаng lаgi..

    “Mаkаѕih Dinо.. Wаh, bеnеr-bеnеr ѕоri уа, jаdi ngеgаnggu mаndimu..”, kаtа Almira lаgi.

    “Ehm.., nggаk ара-ара kоk Mirr.”, jаwаbku tеrbаtа-bаtа kаrеnа nggаk kuаt mеnаhаn napsuku..

    Tаnра kuѕаdаri, kemaluanku ѕеmаkin mеnуеmbul dаn mеmbuаt hаndukku hаmрir сороt. Jаrаkku dgn Almira wаktu itu ѕаngаt dеkаt, ѕеhinggа kemaluanku yg ѕudаh bеrdiri itu mеnуеntuh bаgiаn реrut Almira (kemaluanku dаn реrut Almira ѕаmа-ѕаmа mаѕih tеrtutuрi hаnduk). Almira terkejut, kаrеnа аdа ѕеѕuаtu yg mеnеkаn реrutnуа.

    “Eh, aqu mаndi lаgi уа Nо.”, kаtа Almira buru-buru dgn mukа yg mеmеrаh. Sереrtinуа diа mаlu саmрur bingung.

    “Mmm, iуа.., aqu jugа mаu mаndi lаgi”, jаwаbku jugа dgn реnuh mаlu.

    Almiraрun kеmbаli kе kаmаr mаndinуа, dаn aqu jugа mаѕuk lаgi kе kаmаr mаndiku.
    Di dаlаm kаmаr mаndi aqu bеrрikir, ара kirа-kirа tаnggараn Almira аtаѕ kеjаdiаn tаdi уа? Aра diа аkаn lароr kе Dоni kalo aqu bеrbuаt kurаng аjаr? Aра diа mаrаh ѕаmа aqu? Atаu ара? Aqu jаdi taqut.. Sеsudah tеrmеnung bеbеrара mеnit, аkhirnуа aqu mеmutuѕkаn untuk mеlаnjutkаn ара yg kukеrjаkаn tаdi. Mаѕаlаh nаnti уа uruѕаn bеlаkаngаn. Bаru ѕаjа aqu mаu mulаi untuk оnаni lаgi, рintu kаmаr mаndiku dikеtuk lаgi.

    “Dinо.., ѕоri mеnggаnggu lаgi. Aqu аdа реrlu lаgi nih”, kаtа Almira dаri luаr.

    “оh iуа, bеntаr..”

    Sеkаrаng aqu раkаi CD & сеlаnа реndеkku. Aqu nggаk mаu tеrulаng lаgi kеjаdiаn mеmаlukаn tаdi. Aqu kеluаr dаri kаmаr mаndi.

    “Adа ара Mirr? Aра lаgi yg kеtinggаlаn? Mаu рinjеm CD?”, саndaqu раdа Almira.

    “Ah, kаmu аdа-аdа аjа.”, kаtа Almira sembari tеrtаwа. Hhh.., mаniѕ ѕеkаli ѕеnуumаnnуа itu.. Btw, diа mаѕih mеngеnаkаn hаnduk ѕереrti tаdi. Sеkѕi..!

    “Gini Nо.. Wаktu aqu minjеm ѕаbun сuсi mukа tаdi, aqu tаu kаlо kаmu ѕеmраt.. mm.. ара уа iѕtilаhnуа? Tеrаngѕаng?”, kаtа Almira.

    “Hаh? Aра? Mаkѕudnуа gimаnа? Aqu nggаk ngеrti?”, tаnуaqu рurа-рurа bеgо.

    “Nggаk ара-ара kоk Nо. Nggаk uѕаh mаlu. Kuaqui, aqu tаdi jugа ѕеmраt mеmbаygkаn “itu” mu wаktu aqu mаѕuk kаmаr mаndi lаgi.

    Aqu bаhkаn hаmрir ѕаjа mаu.. mm.. mаѕturbаѕi sembari mbаygin kаmu. Tарi kuрikir, ngараin раkе tаngаn ѕеndiri, kаlо “bаrаng”nуа аdа di ѕеbеlаh?”, jаwаb Almira.

    “Hhhааhh? Aра mаkѕudmu Mirr? Aqu jаdi mаkin bingung? Aqu nggаk”

    Belom ѕеmраt aqu mеnуеlеѕаikаn kаlimаtku, Almira ѕudаh mеrаbа kemaluanku dаri luаr сеlаnа реndеkku.

    “Ini yg kumаkѕud, Dinо! Kemaluanmu yg tеgаng ini! Aqu mеnginginkаnnуа!”, kаtа Almira sembari tеruѕ mеrаbа-rаbа dаn mеrеmаѕ kemaluanku.

    “hhmm.., Almira.. kаmu..”

    “Dinо.. Meskiрun aqu kekasihnуа Dоni, kаmu nggаk uѕаh mаlu bеgitu.

    Sеjаk bеrtеmu dgnmu di Djоkdjа ini, aqu ѕеlаlu mеmbаygkаnmu dаlаm ѕеtiар fаntаѕi ѕеkѕku. Bukаnnуа aqu nggаk сintа Dоni. Tарi dgn mеmbаygkаn ѕеѕuаtu yg “tаbu”, biаѕаnуа aqu ѕеlаlu mеnjаdi bеgitu tеrаngѕаng, dаn ѕеlаlu kuаkhiri dgn mаѕturbаѕi sembari mеmbаygkаn bеrсintа dgn ѕаudаrа kеmbаr kekasihku ѕеndiri.

    “Dinо.. ѕааt ini ѕudаh lаmа kutunggu-tunggu. Aqu ѕеlаlu mеmbаygkаn bаgаimаnа rаѕаnуа mеngulum kemaluanmu dаlаm mulutku. Bаgаimаnа rаѕаnуа mеmаinkаn kemaluanmu dаlаm kemaluanqu.. hhmm.. Yоu’rе аlwауѕ оn mу fаntаѕу, Dinо..”, сеrосоѕ Almira sembari ѕеmаkin kuаt mеrеmаѕ kemaluanku (mаѕih dаri luаr сеlаnа реndеkku).

    “Ohh.., ооhhmm.., Almira.. Aqu.., jugа.. ѕеlаlu mеmbаygkаnmu dаlаm ѕеtiар оnаniku. Aqu nggаk tаhаn mеlihаt kесаntikаn dаn kеѕеkѕiаnmu, ѕеjаk реrtаmа kаli aqu bеrtеmu dgnmu. Aqu сеmburu dgn Dоni. Aqu ѕеlаlu mеmbаygkаn badanmu yg рutih, hаluѕ, lеmbut, dаn ѕеkѕi ini.. Aqu mеnginginkаnmu Almira..”, jаwаbku sembari mеrаbа bаhu dаn tаngаnnуа yg bеgitu hаluѕ dаn lеmbut.

    Kеmudiаn tаnра bеrрikir lаgi, aqu rаih rаmbutnуа dаn kutаrik mukаnуа kе mukaqu, dаn kuсium Almira dgn buаѕ. Kulumаt bibirnуа yg mеrаh dаn mungil itu. Inilаh реngаlаmаn реrtаmaqu mеnсium perempuan. Rаѕаnуа bеnаr-bеnаr nikmаt ѕеkаli. Aраlаgi tаngаnnуа mаѕih tеruѕ mеrеmаѕ kemaluanku yg ѕudаh bеrdеnуut-dеnуut dаri tаdi.

    “Hmmрр.., mmhhmmhh..”, Almira jugа mеmbаlаѕ сiumаnku dgn lumаtаn bibirnуа dаn lidаhnуа bеrmаin-mаin di dаlаm mulutku.

    Aqu tеruѕ mеnghiѕар bibir & lidаhnуа, dаn tаngаnku mulаi mеrаbа buah dadanуа yg mаѕih tеrtutuр hаnduk. Buah dadanуа сukuр bеѕаr. Bеlаkаngаn kukеtаhui ukurаnnуа 34B. Tеrаѕа рutingnуа yg mеngеrаѕ dаri bаlik hаnduk.

    “Ohh.. Dinо.. rеmаѕ ѕuѕuku! Rеmаѕ, Dinо.. Ohhmmhh..”,

    dеѕаh Dinо di tеlingaqu, ѕеmаkin mеmbuаtku bеrnapsu.. Tаnра рikir раnjаng, lаngѕung kulераѕkаn hаnduk Almira, ѕеhinggа terlihatlаh di dераn mаtaqu kеindаhаn badan tеlаnjаng Almira yg ѕеlаmа ini hаnуа аdа dаlаm fаntаѕiku.

    “Almira.. kаmu ѕunguh-ѕungguh саntik.. Aqu mеnginginkаnmu..”.

    Aqu рun lаngѕung mеnеrkаmnуа dаn tаnра mеmbuаng wаktu lаngѕung kuhiѕар buah dadanуа yg bulаt & раdаt itu. Sеbelomnуа aqu hаnуа dараt mеmbаygkаn bеtара indаhnуа buah dada Almira yg ѕеring mеngеnаkаn kаоѕ kеtаt itu. Bаhkаn реrnаh ѕеkаli diа mеngеnаkаn kаоѕ kеtаt tаnра BH, ѕеhinggа terlihat ѕаmаr-ѕаmаr рutingnуа yg mеrаh оlеhku wаktu itu.

    “Dinо.. Mmmhhmm.. Kаmu bеnаr-bеnаr hеbаt Dinо.. Bаhkаn Dоni tak реrnаh biѕа mеmbuаtku jаdi gilа ѕереrti ini.. Oооhh.. hiѕар рutingku Dinо. Jilаt.. hhmm..” jеrit Almira yg ѕudаh bеnаr-bеnаr реnuh napsu birаhi itu.

    Aqu tеruѕ mеnjilаti dаn mеnghiѕар buah dadanуа, dаn ѕеkаli-ѕеkаli kugigit kаrеnа gеmаѕ, ѕеhinggа buah dadanуа mеnjаdi mеrаh-mеrаh. Tарi Almira tak mаrаh, mаlаh ѕереrtinуа iа ѕаngаt mеnikmаti реrmаinаn mulutku.

    Bоѕаn bеrѕikар раѕif, Almira рun mеlераѕkаn сеlаnа реndеkku dgn реnuh napsu, ѕеhinggа terlihatlаh оlеhnуа kemaluanku yg ѕudаh bеrdiri tеgаk hinggа kеluаr dаri рinggаng сеlаnа dаlаmku.

    “Bеѕаr ѕеkаli kemaluanmu Dinо! Wоw.. Lеbih bеѕаr dаri kekasihku yg dulu. Bаhkаn lеbih bеѕаr dаri рunуа Dоni! Kukirа рunуа ѕudаh yg tеrbеѕаr yg аdа!”, рuji Almira dgn mаtа bеrbinаr sewaktu mеlihаt kemaluanku.

    Almira mеnаrik CDku hinggа lераѕ, bеrlutut di dераn kemaluanku dаn lаngѕung mеnjilаti tеlоrku yg реnuh rambut itu.

    “Aаhhmm.. еnаk ѕеkаli Almira..! mmhhmm.. Kаmu mеmаng hеbаt ѕеkаli..”,
    aqu mеrасаu kеnikmаtаn sembari tеruѕ mеmbеlаi rаmbutnуа yg indаh.

    “ооhhmm.. aqu ѕukа ѕеkаli kemaluanmu Dinо.. bеѕаr, раnjаng, dаn hitаm.. ооhhооhhmm..”,

    Almira mеmаѕukkаn kemaluanku kе mulutnуа yg mungil, dаn mеnghiѕарnуа dgn kuаt.
    “Ahh.., Almira.. AAhhmmhh..”,

    aqu bеnаr-bеnаr dаlаm рunсаk kеnikmаtаn yg belom реrnаh kurаѕаkаn ѕеbelomnуа. Kеnikmаtаn оnаni hаnуаlаh ѕереrѕеkiаn dаri kеnikmаtаn dihiѕар dаn dijilаt оlеh mulut dаn lidаh Almira yg ѕеdаng mеngulum kemaluanku ini.

    Almira dаngаn реnuh ѕеmаngаt tеruѕ mеnghiѕар kemaluanku, dаn kаrеnа iа mеmаju mundurkаn kераlа & bаdаnnуа dgn kеnсаng, terlihat оlеhku buah dadanуа bеrgоyg-gоyg kеѕаnа kеmаri.

    Sewaktu aqu hаmрir mеnсараi klimаkѕ, lаngѕung kutаrik kemaluanku dаri mulutnуа, dаn kuреluk Almira еrаt-еrаt sembari mеnjilаti & mеnсiumi ѕеluruh mukаnуа. Mulаi dаri kеningnуа, mаtаnуа, hidungnуа yg mаnсung, рiрinуа, tеlingаnуа, lеhеrnуа, dаgunуа, dаn kutеruѕkаn kе bаwаh ѕаmраi аkhirnуа ѕеluruh badannуа bаѕаh оlеh аir liurku dаn di bеbеrара tеmраt bаhkаn ѕаmраi mеrаh-mеrаh kаrеnа hiѕараn dаn gigitаn gеmаѕku. Almira bеnаr-bеnаr mеnikmаti реrlaquаnku tеrhаdар badannуа, tеrutаmа sewaktu aqu mеnjilаti dаn mеnghiѕар dаun tеlingаnуа. Diа bеnаr-bеnаr mеrinding sewaktu itu.

    “ооhh Dinо.., kаmu hеbаt ѕеkаli.. Belom реrnаh аdа ѕеbelomnуа yg biѕа mеmbuаtku оrgаѕmе tаnра реrlu mеnуеntuh kemaluanqu. Ohhmm.. уоu’rе thе grеаtеѕt..!”, kаtа Almira lаgi.

    Sеsudah bеriѕtirаhаt ѕеjеnаk, aqu mulаi mеnjilаti kemaluan Almira.

    “Dinоо.. nikmаt ѕеkаli.. kаmu hеbаt ѕеkаli mеmаinkаn lidаhmu.. mmhhmm.. ааhhgghh..”, Almira bеnаr-bеnаr mеnikmаti реrmаinаn lidаhku yg mеngоbоk-оbоk kemaluannуа dgn buаѕ.

    “Almira.., bоlеh aqu mеmаѕukkаn kemaluanku kе dаlаm” belom ѕеlеѕаi kаtа-kаtaqu, Almira lаngѕung mеmоtоng.

    “Nggаk uѕаh mintа ijin ѕеgаlа, mаѕukin kemaluanmu yg gеdе itu kе kemaluanqu сераt, Dinо!”, роtоng Almira sembari mеmеgаng kemaluanku dаn mеngаrаhkаnnуа kе lоbаng kemaluannуа.

    “Ahh.. ѕеmрit ѕеkаli Almira.. Mmmgghh..”, kemaluannуа bеnаr-bеnаr mеnjерit kemaluanku dgn kеnсаng ѕеkаli, ѕеhinggа ѕеnѕаѕi yg kurаѕаkаn mеnjаdi bеnаr-bеnаr tаk tеrlukiѕkаn dgn kаtа-kаtа. Pоkоknуа еnаk bаngеt!!

    “Oооhh Dinо.. kemaluanmu bеѕаr ѕеkаli!! HHhhmmhh.. ааhh.. nikmаt ѕеkаli Dinо!”
    Pеrlаhаn-lаhаn, aqu рun mulаi mеnggоygkаn раntаtku ѕеhinggа kemaluanku yg gеdе dаn hitаm mulаi mеngосоk-ngосоk kemaluannуа. Almira рun jugа mеnggоygkаn раntаtnуа yg рutih muluѕ itu ѕеhinggа mаkin lаmа gоygаn kаmi mеnjаdi ѕеmаkin сераt dаn buаѕ.

    “Diinоо.. hh.. hh.. hh.. aqu ѕukа kemaluanmu! mmhh.. lеbih сераt, сераt.. kеrаѕ.. aqu.. hhооhhmmhh..”,

    rасаuаn Almira mаkin lаmа mаkin tak jеlаѕ.

    “Aqu hhааmmрir kеluuааr.. Miraaaa.. hhmmhh..”,

    саmрurаn аntаrа gоygаn, dеѕаhаn, dаn tаmраng Almira yg bеnаr-bеnаr ѕеkѕi, mеrаngѕаng, dаn реnuh kеringаt itu mеmbuаtku nggаk tаhаn lаgi.

    “Kеluаrkаn di dаlаm ѕаjа, Dinо.. Aqu jugаа.. mаuu.. ѕаmраi.. hh..”.

    “AAHHMMHH.. AARRGGHH.. OOHHMMHH.. NIKMAAT SEKAALLII.. AAHHMMHH..!!” kаmi bеrduа mеnсараi klimаkѕ раdа ѕааt yg bеrѕаmааn.

    Sеsudah реrmаinаn yg dаhѕуаt itu, kаmi ѕаmа-ѕаmа tеrlеlар di kаmаrku.

    Sеwаktu tеrbаngun tеrnуаtа hаri ѕudаh mаlаm. Almira lаngѕung рulаng kаrеnа taqut kоѕ-kоѕаnnуа ѕudаh dikunсi kalo kеmаlаmаn. Tарi kаmi bеrjаnji untuk bеrtеmu lаgi еѕоk hаri, kаrеnа kаmi bеrduа mаѕih ingin mеlаnjutkаn hubungаn yg “tаbu” ini. Kаmi ѕаmа-ѕаmа mеnikmаtinуа. HHmm.. Cаn’t wаit ’til tоmоrrоw соmеѕ.

  • Cerita Seks Bersetubuh Dengan Guru Manis

    Cerita Seks Bersetubuh Dengan Guru Manis


    1933 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Bersetubuh Dengan Guru Manis ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – peristiwa ni berlaku baru baru ni aje masa aku tengah belajar Form 6 di sebuah negeri di Semenanjung Malaysia. Aku harap cerita aku dapat le menghiburkan korang semua. Cikgu Syiken ni ajar BM di kelas aku. Aku memang tak tahan ngan body dia. Tetek selambak besar. Bila dia berjalan je, bergoyang goyang kiri kanan.

    Punggung toksah cakap le. Besar cam bumper Satria. Cerseks Bergambar Time dia mengajar je mesti konek aku stim. Apa taknya, mata aku sayik kat tetek dia aje. Cikgu takde le tua sangat. Umur dia 37 tahun. Asal Johor. Anak tiga. Dia stay kat negeri aku baru tiga bulan. Suami masih lagi kat Johor ngan anak anak dia.

    Dia tinggal sorang kat rumah sewa. Aku pulak memang jenis baik ngan cikgu. Dapat gak aku jadi dia punya murid kesayangan dia. Nak dijadikan cerita, time balik sekolah tu hujan lebat. Member aku plak dah ponteng. Cerseks Bergambar Tak dapat aku tumpang kereta member aku. Camna nih, hujan lebat gile ni. Takkan takde orang aku boleh tumpang.

    ” Hey Man, awak tak balik lagi? Mana member awak tu?”
    “Dia dah blah cikgu, sorang la saya ni”
    “Jom la tumpang saya dulu, nanti lepas hujan saya hantar awak balik, ok?”

    Camna ni? Rumah aku ngan rumah dia memang jauh berbeza. Cerseks Bergambar Bukan duduk satu taman perumahan pun. Tiba tiba aku teringat yang dia ni tinggal sorang. Untung untung boleh aku rasa pantat dia hari ni.

    “Baiklah, saya ikut cikgu.”

    Cikgu Syiken tersenyum panjang bila kau bagi jawapan positif. Aku terlihat betisnya yang putih melepak masa dia singkap kain nak masuk kereta. Mata aku memang tak lepas. Cerseks Bergambar Kena pulak pakai kebaya ketat. Apa lagi, gunung dua buah tu memang tersembul le. Bergoyang takyah cakap le. Jalan plak berlenggang.

    “Hei, tengok apa tu? Nakal betul awak ni Man.” Aku tesenyum malu. Kereta Cikgu Syiken meluncur laju membelah hujan. Masa perjalanan tu aku tanya macam macam kat dia. Tetiba je soalan cepu mas keluar. “Cikgu boleh tahan ke camni?”

    “Maksud Man, tahan camna tu?”
    “Alah, suami ngan anak anak jauh. Tak rindu ngan diorang.”
    “Apa nak buat Man. Terpaksa, lagi pun diorang akan berpindah kat sini dalam masa dua bulan lagi. Cerseks Bergambar Tahan je la. Dulu tidur berdua, sekarang sorang”. Berderau darah aku aku bila Cikgu Syiken cakap camtu. Ah, apa hal pun aku nak juga rasa pantat dia hari ni. Mana tahan tengok barang dia. Nak jugak pegang.

    “Peluk bantal panjang je la”

    Kami pun sampai ke destinasi. Aku terus keluar dan mengiringi Cikgu Syiken masuk ke rumah teres dua tingkat miliknya.

    ” Man duduk dulu ye, Cikgu nak masuk bilik jap”
    “Oklah”

    Cikgu Syiken jalan berlenggang masuk ke biliknya. Aku pulak mengelamun sorang. Aku pun bangun nak pergi tandas. Masa tu aku tengok pintu bilik Cikgu Syiken terbukak sikit. Mak aihh, first time aku tengok pompuan bogel secara live. Cerseks Bergambar Dia tengah lap badan dia. Tetek memang besar. Punggung pulak bulat dan licin. Dia mengelap celah kangkangnya sambil main ngan jari. Tiba tiba Cikgu Syiken terpandang aku.

    “Eh, Man ingat sapa tadi. Masuklah.”

    Aku pun perlahan lahan menghampiri Cikgu SYiken yang masih bertelanjang bulat. Dia pegang tangan aku dan meletakkan ke atas teteknya.

    “Cikgu tahu Man selalu tengok tetek cikgu. Hah, pegang lah puas.” Cerseks Bergambar Aku macam tak caya je. Apa lagi pulunlah. Aku hisap putingnya dengan rakus sekali. Hujan masih mencurah curah. Aku masih lagi pakai baju seragam sekolah. Aku stop kejap. Bukak baju aku pastu sambung. Aku tengok dia rilek aje aku hisap tetek dia. Dia suruh aku stop. Pastu dia bukak seluar aku.

    “You tak pakai seluar dalam Man? Patutlah asyik tersembul daripada tadi” Aku senyum aje. Nah tu dia, batang aku 7.4 inci tersembul kat muka dia. Perlahan lahan dia main kepala pastu dia kulum sedalam dalamnya. Cerseks Bergambar Aku dah tak boleh nak bayangkan camna nikmat sekali bila konek aku kena kulum. Dia jilat habis ngan telur aku sekali. Mata aku terbeliak manahan nikmat bergelora. Lama gak dia kulum. Pastu aku bangunkan dia dan mula start french kiss. Nafas aku ngan dia dah takleh kontrol. Tangan aku merayap ke cipapnya yang tembam.

    Aku dapat rasakan air makin banyak. Batang aku pulak menunjal nunjal ke perut dia. Dia aku peluk semahu mahunya. Pastu aku baringkan badan dia. Cerseks Bergambar AKu kangkang kaki dia dan smerbak bau pantat menerjah ke lubang idung aku. AKu terus menghumban muka aku ke pantatnya. Kelentit dia aku jilap dan gigit semahunya. Rasa geli dah hilang plak lantaran nafsu dah sampai kat kepala. Agen Judi Hoki Banget

    “Uhhh, ahhh, uuuhh, jilat lagi Man..uhhhh” Tetiba dia tarik rambut aku dan dia klimaks kali pertama.
    “Man, cepat Man, Cerseks Bergambar cikgu dah tahan ni, cepat masukkan batang Man tu dalam pantat cikgu”
    ” Rileks la cikgu”

    Aku pegang batang aku dan mainkan di sekitar pantatnya. Perlahan lahan aku masukkan batang aku ke dalam pantatnya.

    “Uhhhh, besarnya Man, pelan pelan sikit”
    Mungkin kerana tiga bulan tak kena ngan suami dia, Cerseks Bergambar pantat jadik ketat.
    “Tarik dulu Mannnn, ughhhhh”
    “Emmmmm”

    Lega sikit Cikgu Syiken setelah aku tarik sikit batang aku. Kepala je masih dalam pantat dia.
    “Tekan Man.jangan sampai habisuoghhhh’ Aku pun memulakan sorong tarik.

    “Uhhh dalam lagi. Cerseks Bergambar cikgu boleh terima lagi.. dalam lagi.. uhhh.. ahh.”
    Berdecup decup aku bunyi batang aku berlaga ngan pantat dia. Aku hayun semahu mahunya. Berkeriut bunyi spring katil.

    “Cikgu nak pancut Man.cikgu pancuuuuutt Mannnn”

    Cikgu Syiken samapai terangkat punggungnya. Tangannya yang lembut memegang erat pada lengan kau yang bertongkat di kiri kanan dada Cikgu Syiken. Cerseks Bergambar Aku pun sambung hayun balik. Aku tekan sampai santak hingga ke pintu rahim. Matanya terbeliak menahan serangan aku yang bertubi tubi.

    Cerita Seks Bersetubuh Dengan Guru “Ahhh.. MAnnn. cikgu pancuut lagi iee.. ahhhh” Klimaks kali kedua sedangkan aku belum rasa apa apa lagi.

    “Ouhhhh,emmmmm, iyahhhh, laju Man.”

    Dia punya suara satu bilik berkumandang. AKu terus hayun. Cerseks Bergambar Pantatnya terus mengemut batang aku. Sampai nak tercabut rasanya. Dah 30 minit masa berlalu. Sampai satu ketika aku rasa nak pancut. Aku melajukan hayunan batang aku.

    “Ouhhhhhhhhh,emmmmmmm,yahhhhh, laju Mannnn, cikgu pancuttt lagiiii”

    Punggungnya terangkat angkat. Kepalanya menggeleng ke kana ke kiri menahan nikmat tak terhingga. Tangannya memegang pinggang aku. Kemutan pantatnya yang bertalu talu menyebabkan aku hilang kawalan.

    “Cikgu, saya nak pancutttt niiii,ahhhhhhhhhh.hahhhhh” Aku tekan sampai santak. Matanya terbeliak ketika aku memuntahkan air mani aku ke dalam pantatnya. Berdas das aku tembak. Cerseks Bergambar Pantatnya tak henti henti mengemut batang aku. Aku pun mencium dia tanda terima kasih kasih. AKu tarik batang aku dan dia hisap air mani yang lebih sampai habis.

    “Awak punya power la Man”
    “Biasalah, sentiasa power katakan”

    Aku berbaring di sebelahnya sampai bermain main ngan teteknya. Tangan Cikgu Syiken plak kat batang aku.

    ” Apa kata Man tidur rumah cikgu malam ni? Esokkan cuti. Cikgu belum puas lagi ni. Stay kat sini ye, sayang..”
    “Oklah, sayang”
    Aku tipon family aku kata aku tidur rumah member aku. Cerseks Bergambar Jam dah tunjukkan pukul 6.00 petang. Hujan dah berenti. Batang aku keras balik tak sampai lima minit.

    “Cepatnya naik you punya Man”
    “Cikgu, I pun nak sekali lagi”

    Aku pun memulakan pelayaran kali kedua. Cerseks Bergambar Tunggu sambungan aku camna skill aku dalam tape blue aku praktikkan kat dia.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Anak Bos, Namanya inge

    Cerita Seks Anak Bos, Namanya inge


    1933 views

    Cerita Seks – Aku bekerja sebagai seorang sopir untuk pengusaha WNI kaya di Surabaya. Namaku Herman, umurku 25 tahun, dan berasal dari Malang. Aku sudah bekerja selama 3 tahun pada juraganku ini, dan aku sedang menabung untuk melanjutkan kuliahku yang terpaksa berhenti karena kurang biaya.

    Wajahku sih kata orang ganteng, ditambah dengan tubuh atletis dan kekar berkat latihan beban yang sangat aku gemari. Banyak teman SMA-ku yang dulu bilang, seandainya aku anak orang kaya, pasti sudah jadi play boy kelas berat.

    Memang ada beberapa teman cewekku yang dulu naksir padaku, tetapi tidak aku tanggapi. Mereka bukan tipeku. Entah mengapa, aku paling suka dengan wanita keturunan. Paling tidak tahan aku kalau melihat kulit mereka yang putih mulus, ingin rasanya merasakan kelembutannya.

     

     

    Mungkin memang sudah normal bila seseorang tertarik dengan ras yang lain. Juraganku punya seorang anak tunggal, gadis berumur 17 tahun, kelas 2 SMA favorit di Surabaya. Namanya Inge. Tiap hari aku mengantarnya ke sekolah.

    Aku kadang hampir tidak tahan melihat tubuh Inge yang seksi sekali. Tingginya kira-kira 170 cm, dan payudaranya besar dan kelihatannya kencang sekali. Ukurannya kira-kira 36C. Ditambah dengan penampilannya dengan rok mini dan baju seragamnya yang tipis, membuatku ingin sekali menyetubuhinya.

    Setiap kali mengantarnya ke sekolah, ia duduk di bangku depan di sampingku, dan kadang-kadang aku melirik melihat pahanya yang putih mulus dengan bulu-bulu halus atau pada belahan payudaranya yang terlihat dari balik seragam tipisnya itu.

    Tapi aku selalu ingat, bahwa dia adalah anak juraganku. Bila aku macam-macam bisa dipecatnya aku nanti, dan angan-anganku untuk melanjutkan kuliah bisa berantakan. Siang itu seperti biasa aku jemput dia di sekolahnya. Mobil BMW biru metalik aku parkir di dekat kantin, dan seperti biasa aku menunggu Non-ku di gerbang sekolahnya.
    Tak lama dia muncul bersama teman-temannya.
    “Siang, Non.., mari saya bawakan tasnya”.
    “Eh…, Pak, udah lama nunggu?”, katanya sambil mengulurkan tasnya padaku.
    “Barusan kok Non..”, jawabku.
    “Nge…, ini toh supirmu yang kamu bicarain itu. Lumayan ganteng juga sih…, ha…, ha..”, salah satu temannya berkomentar. Aku jadi rikuh dibuatnya.
    “Hus..”, sahut Non-ku sambil tersenyum. “Jadi malu dia nanti..”.
    Segera aku bukakan pintu mobil bagi Non-ku, dan temannya ternyata juga ikut dan duduk di kursi belakang.
    “Kenalin nih Pak, temanku”, Non-ku berkata sambil tersenyum. Aku segera mengulurkan tangan dan berkenalan.
    “Herman”, kataku sambil merasakan tangan temannya yang lembut.
    “Mei-Ling”, balasnya sambil menatap dadaku yang bidang dan berbulu.
    “Pak, antar kita dulu ke rumah Mei-Ling di Darmo Permai”, instruksi Non Inge sambil menyilangkan kakinya sehingga rok mininya tersingkap ke atas memperlihatkan pahanya yang putih mulus.
    “Baik Non”, jawabku. Tak terasa penisku sudah mengeras menyaksikan pemandangan itu. Ingin rasanya aku menjilati paha itu, dan kemudian mengulum payudaranya yang padat berisi, kemudian menyetubuhinya sampai dia meronta-ronta…, ahh.

    Tak lama kitapun sampai di rumah Mei-Ling yang sepi. Rupanya orang tuanya sedangke luar kota, dan merekapun segera masuk ke dalam. Tak lama Non Inge ke luar dan menyuruhku ikut masuk.
    “Saya di luar saja Non”.
    “Masuk saja Pak…, sambil minum dulu…, baru kita pulang”. Agen Bola Online
    Akupun mengikuti perintah Non-ku dan masuk ke dalam rumah. Ternyata mereka berdua sedang menonton VCD di ruang keluarga.
    “Duduk di sini aja Pak”, kata Mei-Ling menunjuk tempat duduk di sofa di sebelahnya.
    “Ayo jangan ragu-ragu..”, perintah Non Inge melihat aku agak ragu.
    “Mulai disetel aja Mei”, Non Inge kemudian mengambil tempat duduk di sebelahku.

    Tak lama kemudian…, film pun dimulai…, Woww…, ternyata film porno. Di layar tampak seorang pria negro sedang menyetubuhi dua perempuan bule secara bergantian. Napas Non Inge di sampingku terdengar memberat, kemudian tangannya meremas tanganku. Akupun sudah tidak tahan lagi dengan segala macam cobaan ini. Aku meremas tangannya dan kemudian membelai pahanya. Tak berapa lama kemudian kamipun berciuman. Aku tarik rambutnya, dan kemudian dengan gemas aku cium bibirnya yang mungil itu.
    “Hmm… Eh”, Suara itu yang terdengar dari mulutnya, dan tangankupun tak mau diam beralih meremas-remas payudaranya.


    Kubuka kancing seragamnya satu persatu sehingga tampak bongkahan daging kenyal yang putih mulus punya Non-ku itu. Aku singkap BH-nya ke bawah sehingga tampaklah putingnya yang merah muda dan kelihatan sudah menegang.

    “Ayo…, hisap Pak.., ahh”. Tak perlu dikomando lagi, langsung aku jilat putingnya, sambil tanganku meremas-remas payudaranya yang sebelah kiri. Aku tidak memperhatikan apa yang dilakukan temannya di sebelah, karena aku sedang berkonsentrasi untuk memuaskan nafsu birahi Non Inge. Setelah puas menikmati payudaranya, akupun berpindah posisi sehingga aku jongkok tepat di depan selangkangannya. Langsung aku singkap rok seragam SMA-nya, dan aku jilat CD-nya yang berwarna pink. Tampak bulu vaginanya yang masih jarang menerawang di balik CD-nya itu.

    “Ayo, jilatin memekku Pak”, Non Inge mendesah sambil mendorong kepalaku. Langsung aku sibak CD-nya yang berenda itu, dan kujilati kemaluannya.
    “Ohh…, nikmat sekali…”, erangan demi erangan terdengardari mulut Non-ku yang sedang aku kerjai. Benar-benar beruntung aku bisa menjilati kemaluan seorang gadis kecil anak konglomerat. Tanganku tak henti mengelus, meremas payudaranya yang besar dan kenyal itu.

    “Aduh, cepetan dong, yang keras…, aku mau keluar.., ehhmm ohh..”. Tangan Non Inge meremas rambutku sambil badannya menegang. Bersamaan dengan itu keluarlah cairan dari lubang vaginanya yang langsung aku jilat habis. Akupun berdiri dan membuka ritsluiting celanaku. Tapi sebelum sempat aku buka celanaku, Non Inge telah ambil alih.
    “Biar saya yang buka Pak”, katanya.
    Tangannya yang mungil melepas kancing celana jeansku, dan membantuku membukanya. Kemudian tangannya meremas-remas penisku dari luar CD-ku. Dijilatinya CD-ku sambil tangannya meremas-remas pantatku. Akupun sudah tak tahan lagi, langsung aku buka CD-ku sehingga penisku yang berukuran 20 cm dan sudah tegak, bergelantung ke luar.

    “Ih, besar sekali”, desis Non Inge, sambil tangannya mengelus-elus penisku. Tak lama kemudian dijilatinya buah pelirku terus menyusuri batang kemaluanku. Dijilatinya pula kepala penisku sebelum dimasukkannya ke dalam mulutnya. Aku remas rambutnya yang berbando itu, dan aku gerakkan pantatku maju mundur, sehingga aku seperti menyetubuhi mulut anak juraganku ini. Rasanya luar biasa…, bayangkan…, penisku yang berukuran 20 cm itu dan berwarna hitam legam sedang dikulum oleh mulut seorang gadis manis. Pipinya yang putih tampak menggelembung terkena batang kemaluanku.


    “Punyamu besar sekali Pak…, saya suka.., ehmm..”, katanya sambil kemudian kembali mengulum kemaluanku.

    Setelah kurang lebih 10 menit Non Inge menikmati penisku, dia suruh aku duduk di sofa. Kemudian dia menghampiriku sambil membuka seluruh pakaiannya sehingga dia tampak telanjang bulat. Dinaikinya pahaku, dan diarahkannya penisku ke liang vaginanya.
    “Ayo.., setubuhi saya..”, katanya memberi instruksi, aku tahu dia ingin merasakan nikmatnya penisku yang besar itu. Diturunkannya pantatnya, dan peniskupun masuk perlahan ke dalam liang vaginanya.

    Kemaluannya masih sempit sekali sehingga masih agak sulit bagi penisku untuk menembusnya. Tapi tak lama masuk juga separuh dari penisku ke dalam lubang kemaluan anak juraganku ini.
    “Ahh…, yeah…, sekarang masukin deh penis bapak yang besar itu di memekku”, katanya sambil naik turun di atas pahaku. Tangannya meremas dadanya sendiri, dan kemudian disodorkannya putingnya untukku.
    “Yah, begitu dong Pak”, Tak perlu aku tunggu lebih lama lagi langsung aku lahap payudaranya yang montok itu. Sementara itu Non Inge masih terus naik turun sambil kadang-kadang memutar-mutar pantatnya, menikmati penis besar sopirnya ini.
    “Sekarang setubuhi saya dalam posisi nungging..”, instruksinya. Diapun turun dan menungging menghadap ke sofa.
    “Ayo Pak.., setubuhi saya dari belakang”, Non Inge menjelaskan maksudnya padaku. Akupun segera berdiri di belakangnya, dan mengelus-elus pantatnya yang padat.

    Kemudian kuarahkan penisku ke lubang vaginanya, tetapi agak sulit masuknya. Tiba-tiba tak kusangka ada tangan lembut yang mengelus penisku dan membantu memasukkannya ke liang vagina Non Inge. Aku lihat ke samping, ternyata Mei Ling, yang membantuku menyetubuhi temannya. Dia tersenyum sambil mengelus-elus pantat dan pahaku.

    Aku langsung menyetubuhi Non Inge dari belakang. Kugerakkan pantatku maju mundur, sambil memegang pinggul Nonku.
    “Ahh…, Pak…, Pak…, Terus.., nikmat sekali”, Non Inge mengerang nikmat. Tubuhnya tampak berayun-ayun, dan segera kuremas dari belakang. Kupilin-pilin puting susunya, dan erangan Non Inge makin hebat.

    Mei Ling sekarang telah berdiri di sampingku dan tangannya sibuk menelusuri tubuhku. Ditariknya rambutku dan diciumnya bibirku dengan penuh nafsu. Lidahnya menerobos masuk ke dalam mulutku. Sambil berciuman dibukanya kancing baju seragamnya sehingga tampak buah dadanya yang tidak terlalu besar, tetapi tampak padat.
    “Ohh.., terus dong pak yang cepat”, Non Inge mengerang makin hebat. Tak berapa lama terasa cairan hangat membasahi penisku.
    “Non…, saya juga hampir keluar..”, kataku.
    “Tahan sebentar Pak.., keluarin dimulutku…”, kata Non Inge.

    Non Inge dan Mei Ling berlutut di depanku, dan Mei-Ling yang sejak tadi tampak tak tahan melihat kami bersetubuh di depannya, langsung mengulum penisku di mulutnya. Sementara itu Non Inge menjilat-jilat buah pelirku. Mereka berdua bergantian mengulum dan menjilat penisku dengan penuh nafsu. Akupun sibuk membelai rambut kedua remaja ini, yang sedang memuaskan nafsu birahi mereka.
    “Ayo, goyang yang keras Pak..”, Non Inge memberiku instruksi sambil menelentangkan tubuhnya di atas karpet ruang keluarga.
    “Ayo penisnya taruh di sini Pak”, kata Non Inge lagi. Akupun segera menaruh berlutut di atas dada Non-ku dan menjepit penisku di antara dua bukit kembarnya. Segera aku maju mundurkan pantatku, sambil tanganku mengapitkan buah dadanya.
    “Oh, nikmat sekali..”.

    Sementara Mei Ling sibuk mengelap tubuhku yang basah karena keringat. Tak berapa lama kemudian, akupun tak tahan lagi. Kuarahkan penisku ke dalam mulut Non Inge, dan dikulumnya sambil meremas-remas buah pelirku.
    “Ahh…, Non…, ahh”, jeritku dan air manikupun menyembur ke dalam mulut mungil Non Inge. Akupun tidur menggelepar kecapaian di atas karpet, sementara Non Inge dan Mei Ling sibuk menjilati bersih batang kemaluanku.

    Setelah itu kamipun sibuk berpakaian, karena jam sudah menunjukkan pukul 15.00. Orang tua Inge termasuk orang tua yang strict pada anaknya, sehingga bila dia pulang telat pasti kena marah. Di mobil dalam perjalanan pulang, Inge memberiku uang Rp 100.000,-.
    “Ambil Pak, buat uang rokok, Tapi janji jangan bilang siapa-siapa tentang yang tadi ya”, katanya sambil tersenyum. Akupun mengangguk senang.
    “Besok kita ulangi lagi ya Pak…, soalnya Mei-Ling minta bagian”.

    Demikian kejadian ini terus berlanjut. Hampir setiap pulang sekolah, Non Inge akan pura-pura belajar bersama temannya. Tetapi yang terjadi adalah dia menyuruhku untuk memuaskan nafsu birahinya dan juga teman-temannya, Mei-Ling, Linda, Nini,dll.
    Tapi akupun senang karena selain mendapat penghasilan tambahan dari Non Inge, akupun dapat menikmati tubuh remaja mereka yang putih mulus.

  • Foto Ngentot Eropa Ku Entot Teman Adikku

    Foto Ngentot Eropa Ku Entot Teman Adikku


    1933 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat siang sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita dewasa – Kuperkosa Adiku yang Nakal

    Cerita dewasa – Kuperkosa Adiku yang Nakal


    1932 views

    Duniabola99.org – Nama saya adalah Tohir, seorang anak smu yang doyan banget nge-seks dan jilatin memek seorang cewek. Aq Punya adik cewek yang namanya Fina angelina. Aku dan adikku adalah anak orang kaya. Jika aku kelas 3 Smu, fina adikku saat ini duduk di kelas 3 smp mau lulus.

    Fina di sekolahny termasuk gadis, cewek yang sangat populer karena kecantikan dan kemolekan tubuh. Aq sebagai seorang kakaknya selalu membayangkan jika adikku yang manis dan cantik itu aku setubuhi sendiri. Pasti kontolku bakalan nut-nutan.

    Singkat kata, adikku fina memang seorang gadis yang sangat cantik dan merupakan kebanggaan orang tuaku. Selain itu dia juga sangat mirip dengan orang lain. Namun di balik semua itu, menyanyikan “putri” ini sebetulnya sempurna. Kepribadiannya yang manis ternyata hanya topeng belaka. Di dunia ini, hanya aku, kakak laki-lakinya, yang tahu akan kepribadiannya yang nyata. Kedua orang tuaku yang sering keluar kota untuk berbisnis selalu menitipkan rumah dan adikku kepadaku. Tapi mereka tidak tahu apa-apa untuk mengendalikan adikku yang bandelnya bukan utama. Di hadapanku, dia selalu bersikap membangkang dan seenaknya. Jika aku berkata A, maka dia akan melakukan hal yang sebaliknya. Pokoknya aku sungguh kewalahan untuk menanganinya.

    Suatu hari, semuanya berubah drastis. Hari itu adalah hari Sabtu yang tidak akan terlupakan dalam hidupku. Pada akhir minggu itu, seperti biasanya orang tuaku sedang berada di luar kota untuk urusan bisnis. Mereka akan kembali minggu sendirian. Kebetulan, aku dan adikku juga sedang lama. Sebetulnya kami ingin bergabung dengan orang tua kami keluar kota, tapi orang tuaku Bergabung dengan kami dengan alasan tidak ingin Kami memilih mereka. Biarpun adikku kelihatan menurut, tapi aku tahu kalau dia sangat kesal di leher. Setelah mereka pergi, kita bisa untuk menghiburnya dengan mengajaknya menonton DVD baru yang kubeli yaitu Harry Potter dan Orde Pheonix. Tapi menguntungkanku dibalas dengan air tuba. Bukan saja dia tidak menerima kebaikanku, bahkan dia membanting pintu bersih di depan hidungku.

    Inilah penghinaan terakhir yang bisa kuterima. Akupun pemutaran DVD sama di ruang tamu. Tapi pikiranku lepas fokus ke film, gimana rupa suka balas perbuatan adikku. Di rumah memang cuma ada dulunya. Orang tua kami mengatakan bahwa kami tidak bertanggung jawab untuk tanggung jawab keluarga kami. Selintas pikiran ngawur pun melintas di benakku. Aku mengerti untuk menyelinap ke kamar adikku yang akan dan memfoto tubuh telanjangnya tidur dan menelepon untuk adik adik agar menjadi adik yang penurut.
    Malam itu, jam menunjukkan pukul sebelas malam. Aku pun mengedap di depan pintu kamar adikku. Daun telingaku menempel di pintu untuk memastikan apa yang adikku sudah tertidur. Ternyata tidak ada suara TV atau radio di kamar. Memang biasanya adikku ini sedang mengkal, akan segera diperlihatkan lebih awal. Akupun menggunakan keahlianku sebagai mahasiswa jurusan teknik untuk membuka kunci pintu kamar adikku. Kebetulan aku memang memiliki kit untuk itu yang kubeli waktu sedang tour ke luar negeri. Di tanganku aku memiliki sebuah kamera digital.

    Di kamar adikku, lampu masih terang karena dia memang tidak biasa tidur di dalam kegelapan. Akupun mulai bersih menuju tempat tidurnya. Pulas terlentang dengan dipasang daster putih. Tanganku bergerak perlahan dan gemetar menyingkap dasternya ke atas. Dia diam saja tidak bergerak dan napasnya masih halus dan teratur. Ternyata dia memakai celana dalam warna putih dan bergambar bunga mawar. Pahanya begitu mulus dan aku bisa melihat ada bulu-bulu halus menyembul keluar di sekitar daerah vaginanya yang tertutup celana itu.
    Kemudian aku menggunakan gunting dan menggunting dasternya. Bagian akhirnya uang terlihat. Di luar dugaanku, ternyata dia tidak mengenakan kutang. Payudaranya tidak begitu besar, mungkin ukuran A, tapi lekukannya sungguh indah dan menantang. Jakunku bergerak naik turun dan akupun terlihat ludah, lihat pemandangan paling indah dalam hidupku. Kemudian dengan gemetar dan hati-hati, aku pun membuka celana itu. Adikku masih tertidur pulas.

    Pemandangan indah segera terpampang di hadapanku. Sebuah hutan kecil yang tidak begitu lebat terhampar di depan mataku. Sangking terpesonanya, aku hanya bisa berdiri untuk sekian lamanya melihat dengan kamera di tanganku. Aku lupa akan semudah kedatanganku kemari. Sebuah pikiran setanpun melintas, kenapa aku harus puas hanya dengan memotret tubuh adikku. Apakah saya harus mensia-siakan satu kali ini dalam hidupku? Berlaku aku masih perjaka ting-ting. Tapi kesadaran lain juga muncul di benakku, dia adalah adik kandungku., Demi Tuhan. Kedua kekuatan kebajikan dan kejahatan berkecamuk di pikiranku.

    Akhirnya, karena pikiranku tidak bisa memutuskan, maka aku berlalu “adik laki-lakiku” di selangkangku memutuskan. Ternyata dia sudah tegang siap perang. Manusia bisa merencanakan, tapi iblislah yang menentukan. Maka aku meletakan kamera di meja. Aku pun menggunakan kain daster yang sudah koyak untuk memungkinkan tangan adikku ke tempat tidur. Sengaja aku membebaskan agar tidak ada tebusan kejahatan yang akan segera kulakukan. Adikku masih juga tidak sadar kalau bahaya besar sudah lahirnya. Aku pun segera membuka bajuku dan celanaku hingga telanjang bulat.
    Kemudian aku menundukan mukaku ke daerah selangkangan adikku. Ternyata daerah itu sangat harum, kelihatan bahwa adikku ini sangat menjaga kebersihan tubuh. Kemudian aku pun mulai menjilati daerah lipatan dan klitoris adikku. Adikku masih tertidur pulas, tapi setelah beberapa lama, napasnya sudah mulai memburu. Semakin lama, adik adikku semakin basah dan merekah. Aku sudah tak tahan lagi dan mengarahkan moncong meriamku ke lubang kenikmatan terlarang itu. Kedua tanganku menunjuk ruas kaki adikku dan membukanya lebar-lebar.

    Ujung kepala penisku sudah menempel di bibir vagina adikku. Sejenak, aku ragu-ragu untuk melakukannya. Tapi aku segera menggelengkan kepalaku dan melepas jauh keraguanku. Dengan sebuah sentakan aku mendorong pantatku maju ke depan dan penisku menembus masuk vagina yang masih sangat rapat namun basah itu. Sebuah teriakan nyaring bergema di kamar, ”Aaaggh, aduh… .uuuhh, KAK ADI, APA YANG KAULAKUKAN ??” Adikku terbangun dan menjerit melihatku di atas tubuh dan menindihnya. Muka adikku pucat pasi ketakutan dan beban rasa sakit yang luar biasa. Matanya mulai berkaca-kaca. Sedangkan pinggulnya bergerak-gerak tanpa rasa sakit. Tangannya berguncang Merayakan diri. Begitu juga di tempat lain di mana kita dapat melepaskan diri dari pegangannku. Namun semua upaya itu tidak berhasil. Aku tidak berani berlama-lama menatap matanya, khawatir aku akan berubah pikiran. Aku mengalihkan pandangan mataku ke arah selangkangan. Ternyata vagina adikku mengeluarkan darah, darah keperawanan.

    Aku tidak menghiraukan semua itu karena sebuah kenikmatan yang belum pernah kurasakan dalam hidupku menyerangku. Penisku yang bercokol di dalam vagina adikku. Rasa panas dan kontraksi otot vagina adikku. Rasanya seperti disedot oleh seorang penghisap debu. Aku pun segera menggerakan pinggulku dan memompa tubuh adikku. Adikku menangis dan menjerit: “Aduhh..aahh..uuhh..am..pun..ka k … lep..as..kan..pana ss … sakitt !!” “Kak..Adii..mengo .. uuhh..yak .. aduh… tubuhku !!! “Aku tidak tahan dengan rengekan adikku, karena itu aku segera menggunakan celana dalam adikku untuk menyumpal mulutnya. Yang terdengar hanya Ughh..Ahhh.

    Setelah sekitar lima belas menit, adikku tidak meronta lagi hanya menangis dan muntah kesakitan. Darah masih berkiluran di sekitar vaginanya tapi tidak sederas tadi lagi. Aku sendiri memeramkan mata merasakan kenikmatan yang luar biasa. Aku semakin cepat menggerakan pinggulku karena aku takut akan segera mencapai klimaksnya. Sesekali tanganku menampar pantat adikku agar dia menggoyangkan pinggulnya sambil berkata: ‘Siapa Ayahmu?’ Sebuah dilema muncul di pikiranku. Haruskah aku menembak di dalam rahim adikku atau di luar? Aku tahu bahwa aku ingin melakukannya di dalam, tapi bagaimana jika adikku hamil? Ahh … biarlah itu urusan nanti, apalagi aku tahu di mana ibuku menyimpan pil KBnya. Tiga menit kemudian..crott..crottt..akupu n menembakan cairan hangat di dalam rahim adikku.

    Aku pergi penisku di dalam vagina adikku selama beberapa menit. Kemudian setelah puas, aku mencabut keluar penisku dan tidur terlentang di samping adikku. Aku akan menghukumku dan membuka sumpalan mulutnya. Kedua tanganku bersiap untuk menerima amukan cerminnya. Namun di luar dugaanku, dia tidak menyerangku. Adikku hanya diam membisu seribu bahasa dan masih menangis. Posisinya biasa tidur dan hanya punggungnya yang mengadapku. Aku melihat peran tertutup dadanya dan tangan lainnya menutup vaginanya. Dia masih menangis tersedu-sedu.

    Setelah semua kepuasanku tersalurkan, baru sekarang aku bingung apa yang harus kulakukan selanjutnya. Semua kejadian ini di luar rencanaku. Aku sekarang sangat ketakutan membayangkan bagaimana kalau orang tuaku tahu. Hidupku bisa berakhir di penjara. Kemudian pandangan mataku berhenti di kamera. Sebuah ide jenius muncul di pikiranku. Aku mengambil kameranya dan segera memfoto tubuh telanjang adikku. Adikku melihat perbuatanku dan bertanya: ”Kak Adi, Apa yang kau lakukan? Hentikan, masih belum cukupkah perbuatan setanmu malam ini? Hentikan…” Tangannya bergerak berusaha merebut kameraku. Namun aku sudah memperkirakan ini dan lebih sigap. Karena tenagaku lebih besar, aku berhasi menjauhkan kameranya dari jangkauannya. Aku mencabut keluar memori card dari kameranya dan berkata: “Kalau kamu tidak mau foto ini tersebar di website sekolahmu, kejadian malam ini harus dirahasiakan dari semua orang. Kamu juga harus menuruti perintah kakakmu ini mulai sekarang.”

    Wajah adikku pucat pasi, dan air mata masih berlinang di pipinya. Kemudian dengan lemah dia mengganggukkan kepalanya. Sebuah perasaan ibaratnya telah memenangi piala dunia, bersemayam di dadaku. Aku tahu, kalau mulai malam itu aku telah menaklukan adikku yang bandel ini. Kemudian aku memerintahkan dia untuk membereskan ruangan kamarnya dan menyingkirkan sprei bernoda darah dan potongan dasternya yang koyak. Selain itu aku segera menyuruhnya meminum pil KB yang kudapat dari lemari obat ibuku. Terakhir aku menyuruhnya mandi membersihkan badan, tentu saja bersamaku. Aku menyuruhnya untuk menggunakan jari-jari lentiknya untuk membersihkan penisku dengan lembut.

    Malam itu, aku telah memenangkan pertempuran. Selama seminggu kepergian orang tuaku, aku selalu meniduri adikku di setiap kesempatan yang ada. Pada hari keempat, adikku sudah terbiasa dan tidak lagi menolakku, aku masih bisa melihat dan tertekan setiap kali kita bercinta. Aku juga memerintahkannya untuk membersihkan rumah dan memasakan makanan kesukaanku. Aku juga memberi tugas baru untuk mulut mungil adikku dengan bibirnya yang merah merekah. Setiap malam selama seminggu aku menonton TV, aku mendorong adikku untuk memberi oral seks. Dan aku selalu menyemprotkan spermaku ke dalam mulutnya dan menyuruhnya untuk menelannya.

    Ketika orang tuaku kembali minggu, aku memerintahkan adikku untuk menuntut sewajarnya. Ketika ibuku memeluk adikku, aku melihat wajah adikku yang seperti ingin melaporkan yang terjadi selama ini. Aku pun bertindak cepat dan berkata pada ibuku: “Ibu, gimana perjalanan ibu? Tunjuk dong FOTOnya ke tinggal di sini. ”Ibuku tersenyum mendengar ini dan tidak terlibat apa pun. Tapi adikku menjadi sedikit pucat dan tahu makna dari perkataanku. Dia pun tidak bisa mengatakan apa-apa.

    Sejak itu, setiap kali ada kesempatan, aku selalu meniduri adikku. Tentu saja kami mempraktekan seks aman dengan kondom dan pil. Setelah dia lulus SMA, kami masih terus, bahkan sekarang dia sudah menikmati permainan kami. Terkadang, dia sendiri yang datang memintanya. Ketika dia lulus SMA, aku yang sekarang sudah bekerja di bank bonafid dipindahkan ke Jakarta. Aku minta orang tuaku untuk mengijinkan adikku kuliah di Jakarta. Tentu saja aku beralasan bahwa aku akan menjaganya agar adikku tidak terseret dalam pergaulan bebas. Orang tuaku setuju dan adikku juga pasrah. Kami tinggal di sini dan menikmati kebebasan kami. Hal yang berbeda bisa aku lihat bahwa adikku telah berubah menjadi gadis yang lebih binal.

  • Cerita Seks Diperkosa Anak Kostan Ku

    Cerita Seks Diperkosa Anak Kostan Ku


    1932 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Diperkosa Anak Kostan Ku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang janda muda yang memiliki usaha kost-kostan. Ketika Mati lampu Ibu kost yang muda dan sexy itu diperkosa oleh anak kost yang menguni kost-nya. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

    Aku seorang janda muda berusia 29 tahun, namaku Yossi tetapi kebanyakan orang memanggilku Echy. Aku menjanda baru 2 tahun dan belum dikaruniai seorang anak . Suamiku meninggal dunia secara tiba-tiba di usianya yang masih muda. Ntah sakit apa tidak jelas, masuk rumah sakit 1 hari dengan cepatnya meninggalkanku. Namun tidak aku jadikan kesedihan yang berlarut.

    Suamiku mempunyai kost-kostan yang sangat banyak dan sekarang sudah menjadi milikku. Hanya itu sumber nafkahku, aku hidup dari uang kost. Banyak pemuda pemudi yang kost disini, aku buka bebas kost cowok cewek biar banyak peminatnya. Ada 15 kamar yang perbulan 750ribu rupiah, sumber mata uangku.

    Untuk jalan kumpul dengan teman membeli barang yang aku inginkan sudah lebih dari cukup. Penampilanku menarik dan rapi, wajahku mulus karena selalu dirawat. Aku perawatan wajah jadi kelihatan seperti daun muda. Aku selalu menjaga penampilanku karena aku janda, pastinya ingin memiliki pasangan hidup kembali.

    Kebanyakan orang bilang aku “ tante cantik dan tante semok, ” ya udah biasalah penampilanku selalu sexy dan mempesona. Make up selalu menempel di wajahku, lipstick yang cetar membuat wajahku semakin ganas. Aku sudah jauh melupakan suamiku, aku hanya bisa mendoakannya saja.Kesedihan hanya membuatku semakin larut dan terlihat tua, maka dari itu hidupku selalu happy.

    Teman banyak uang banyak sudah menjadikan pengobat hatiku. Aku mengelola kost sendiri, mertua juga sudah menyerahkan kost itu. Sudah jadi milik pribadi akupun tinggal di kost. Membuat rumah kecil disamping kamar yang paling ujung, aku temapti dengan Bu Minah pembantu aku. Kostku yang tidak pernah sepi dengan lalu lalang anak muda, setiap hari.

    Pasangan keluar masuk bebas jam menginap dan main pun aku bebaskan. Aku juga pernah muda dan mengalami masa-masa pacaran yang bebas. Jadi aku mempunyai aturan yang membuat nyaman anak muda. Sebagian besar anak muda kost di tempatku, selain bebas kostanku nyaman. Dekat dengan kampus jadi lumayan rame, setiap ada yang keluar pasti ada yang masuk.

    Kamar kosongpun jarang selalu penuh hingga menolak orang yang ingin kost. Rame banget penghiburku mereka anak kost, setiap malam mereka selalu bernyanyi memainkan gitar aku menikmati dari dalam kamarku. Lucunya lagi kalau anak kost pamitan mau pindah , aku dan Bu Minah selalu bersih-bersih kamar yang ditempati.

    Setiap bersih-bersih selalu ada kondom banyak bekas digunakan. Hampir semua anak kost begitu, mereka sudah masuk pada pergaulan bebas, Di kantin aku juga menyediakan kondom daripada jauh-jauh harus keluar kost. Aku juga jualan kopi dan makanan ringan. Paling Cuma sampai jam 9 malam aku sudah tutup. Anak kost memanggilku “ tante echy, ”.
    Pada waktu itu ada cowok yang berusia 21 tahun namanya, Sony. Dia anak Semarang mahasiswa baru sedang mencari kost. Dia datang ke kostku, langsung bertemu dengan aku. Dia ganteng putih dan imut-imut wajahnya. Saat itu semua kamar penuh, sedangkan dia datang sendiri kasihan kalau harus kesana kemari. Agen Judi Hoki Banget

    Kebetulan saat itu aku ingat kalau Bu Minah(pembantuku) sudah 1 minggu ini selesai kerja selalu pulang ke rumah.

    Biasanya tidur di rumahku, namun karena cucunya di rumah makanya setiap jam 9 malam Bu Minah pulang. Jadi itu aku memutuskan supaya Sony tidur di kamar Bu Minah saja. Sementara dia menginap disitu sampai ada kamar yang kosong,

    “ Son, bagaimana kalau tinggal di rumah tante dulu?, ”
    “ Gimana ya tan, saya nggak enak tapi mau kemana lagi cari kostnya semua penuh… , ” ucap Sony dengan wajah melas.

    Akhirnya Sony memutuskan untuk menginap di kamarku sementara. Dia masuk ke kamar membawa koper pakaiannya masuk. Tampak Sony anak yang supel, ramah dan tidak nakal sih kelihatannya. Dia juga cepat beradaptasi. Tidak terasa dia sudah satu minggu dia menginap di rumahku, dan belum ada kamar yang kosong.
    Sebenarnya sih aku tidak masalah kalau Sony harus tinggal dirumhku, namun anak kostku yang lain ada yang iri, ya biasalah anak muda,

    “ Son… disini nggak papa tenang aja ya sabar sampai ada kamar kosong… , ”

    “ Iya tante makasih banyak tan… , ”

    Saat itu Sony melihatku dari atas hingga bawah, aku mengenakan rok dress yang sexy. Ya mungkin dia terpesona dengan tante-tante (dalam hatiku). Malam telah tiba hujan deras mati lampu, aku berdiam diri di kamar. Aku sengaja membuka kamarku karena gerah banget. Aku menggunakan lingeri sexy tanpa bra, gelap gulita hanya memakai lampu emergency.

    Saat itu aku tertidur pulas padahal biasanya jika aku nggak pakai AC aku nggak bisa tidur. Ditengah tidurku yang lelap itu tiba-tiba saja pada malam itu Sony membangunkan aku,

    “ Tante… Sony boleh masuk ? Sony nggak ada lampu emergency tan, gelap banget… , ”

    “ Iya masuk aja Son tiduran di sofa… , ”

    Aku nggak sadar kalau aku berpenampilan sexy, aku kembali melanjutkan tidur. Sementara Sony di Sofa sambil mainan hp. Paling kalau lampunya hidup dia kembali ke kamarnya, batiku. Tidak aku sangka ketika aku akan memejamkan mataku lafi, dengan tiba-tiba ada yang memelukku. Aku yang sedikit kaget, aku-pun terbangun dan ternyata setelah aku lihat yang memelukku itu adalah Sony,

    “ Lepaskan Son, apa-apaan kamu… , ”

    “ Habis tante sexy banget, tiduran pahanya kelihatan mulus payudaranya besar… , ”

    “ Jangan kurang ajar sama tante Son… , ” ucapku dengan marah.

    Aku lihat pintu kamar sudah tertutup, anak cabe rawit ini berani banget memelukku. Dia berkata ingin memuaskan aku malam ini,

    “ Tante lama ya nggak di jamah. Pasti memek tante nikmat, payudaranya aja kencang boleh dong tante… , ” ucapnya dengan wajah mesum.

    “ Jangan Son… jangan… , ”

    “ Nggak usah mengelak tan, pasti tante membutuhkan belaian seorang pria kan? Sony udah jago tan, lihat aja nanti tante ketagihan pastinya… ., ”

    Aku terdiam dia kok tau banget sih aku jablay, aku tidak mengiyakan aku hanya terdiam sesaat. Sony berani berada diatasku, dia mencium bibirku. Aku merespon ciuman pria bau kencur itu, sangat lembut ciumannya. Dadanya mulai menempel didada-ku, putingku mengenainya tubuhnya rasanya geli banget,
    “ Lepas Son baju kamu… , ” pintaku.

    Sony melepas bajunya dna dia melepas lingeriku, lampu emergency yang tidak begitu terang menjadi saksi bisu. Setelah sekian lama aku menjanda dan memendam rasa gairah kali ini dibuat nafsu oleh seorang pria kecil menurutku. Sony mencium bibirku, tanganku mendekap erat tubuhnya. Bibirnya mulai turun hingga kepayudaraku yang besar.

    Layaknya ibu menyusui anak bayinya, Sony mengenyut putting susuku. Ditarik dengan bibirnya,

    “ Aghhhhh… son pelan son… Aghhhhh… ., ” Sedotan bibir Sony tajam aku horny dibuatnya.

    Dia terus menciumi payudaraku hingga aku tak kuasa menahan setiap sentuhannya,

    “ Oughhhhhh… Son… enak banget sedot lagi Son tante horny banget… Aghhhhh… Aghhhhhh… ., ”

    Sony terus menciumi payudaraku, aku terus menggeliat manja merasakan kenikmatan. Sony meraba-raba memekku dilepaslah celana dalamku. Berani banget ini anak jagoan dia membuatku terbang melayang. Gairahku yang lama terpendam dengan cepat dibuatnya bangun. Memekku yang banyak rambutnya dia cium, tangannya mengelus selakanganku,

    “ Aghhhhhh… Soooonnn… .Soooonnn… .Aghhhhhh… cium son mainkan jemarimu… Aghhhhhh, ”

    Jari Sony yang kecil mengotak atik memekku, dia mencoba memasukkan jari manisnya. Jarinya masuk kedalam lubang memekku, dimainkan dengan nikmat,

    “ Soonn… lagiii sooonn… Aghhhhhh… aAghhhhhhh… jarimu son masuk lagi… .tante basah Son… … .aaaAghhhhhhhhhhh… ., ”

    Aku terus meracau hingga Sony semakin bersemangat ngeseks dengan aku. Sony mengulum ujung bibir memekku dengan manja,

    “ Aghhhhhh… .sooonnn… .lagi sooonnn… ., ”

    Aku keluar berkali-kali dibuatnya, Sony hebat. Setelah itu Sony keatas menjulurkan penisnya di mulutku.
    “ emut tan… ayo tan emuttt… ., ”

    Aku sedot penis kecil itu, sbeelumnya aku basahi ujungnya dengan menjilati ujung penis mungil itu. Dia tampak merasakan kenikmatan sex,

    “ Taaannn… .Oughhhhhh… Oughhhhhh … .nikmat tan… Sssssss… Aghhhhh…, ”

    Setelah basah pnisitu aku emut aku sedot masuk seluruhnya ke mulutku. Aku kulum aku kocok penisnya biar makin besar penisnya. Membesar penis itu aku semakin horny melihatnya. Terus aku sedot , kocok berkali-kali hinga Sony lemas. Dia kembali ke bawah memegang memekku yang basah itu, lalu ujung penis-nya dimasukkan ke memekku.

    Permualaan sex kami sungguh nikmat sekali, ujungnya penisnya sudah hampir masuk ke memek-ku,
    “ Oughhhh… Sooonnn… terus masukan Sonn… lebih keras sayangg… Aghhhhhh…, ” ucapku dengan nafsu sex yang membara.

    Sony semakin bergairah, bibirnya tak henti menyedot putting susuku. Aku semakin horny dan tak kuasa menahan nafsuku. Sangat memuncak dan klimaks mataku terpejam hanya desahan yang keluar dari bibir manisku,
    “ Soooooooonnn… terus maju sooonn, Aghhhhhh… , ”

    Sony bermain dengan sangat nikmat, maju mundur dia menggerakkan tubuhnya. Penisnya keluar masuk hingga dia lemas. Lama banget menggoyangkan memekku, penis yang berukuran sedang itu ternyata nikmatnya melebihiapapun. Tangannku memeluk Sony dengan erat, kakiku membuka lebar biar makin nikmat. Sesekali aku jepit penis itu, Sony tak tahan,

    “ Aghhhhh… tante… .jepittt tannn… ooohhhhh… lagiiiiii… Aghhhhhh… , ”

    Aku mencoba menjepit penisnya tapi aku juga tak kuasa gerakan Sony semakin cepat, tekanan semakin keras,
    “ Soooonn… Aghhhhhhh… .Aghhhhh… , ”

    Tubuhku bergetar sudah sangat memuncak Sony belum juga Orgasme. Dia terus memainkan penisnya, aku hanya menikmati tanpa perlawanan. Ketika sedang tingi-tinginya Sony berkata,

    “ Tan, sekarang tante yang atas ya… , ”

    Tanpa menjawab aku-pun mereubah posisisex kami, kita berubah posisi, aku yang diatas dan Sony dibawah. Aku seperti kuda yang terlepas dari kandangnya, tingkahku terlalu bersemangat. Posisi paling enak memang diatas, aku menggoyangkan pantatku. Tampak Sony mendesah sangat keras,

    “ Aghhhhhh… tantee… lagi tan goyangkan tann… , ”

    Dia meminta aku menggoyangkan kembali, aku menurutinya. Payudaraku menggantung kencang di wajah Sony.

    Dia menyedot putingku tangannya meremas payudaraku. Aku terus mempompa penisnya keluar masuk terus hingga keringatku bercucuran. Enak banget dia respon gerakanku mencoba meningkatkan gairahku.

    Kanan kiri dia sedot hingga aku sangat bersemangat. Akhirnya sekitar 10 menit aku berada diatas, tak lama kemudian sperma Sony-pun keluar dari ujung penisnya,

    “ crrrrooooootttt… .cccccccrrrrrrrrrrrrrrrooooooooottt… … crrroooooooooootttttt, ”

    Tak sadar sperma masuk ke memekku, terasa hangat dan nikmat. Aku sangat menikmatinya aku langsung terbaring di ranjang. Lampu hidup aku dan Sony saling menatap kita sama-sama telanjang. Saling memandangi dan aku peluk dia kembali. Hingga pagi hari aku masih telanjang mendekap tubuhnya, hanya selimut yang masih setia menyelimuti kita berdua.

    Apalagi kalau pagi hari penis selalu berdiri tegak, aku mencoba meremas biar Sony horny lagi. Namun usahaku gagal karena ada orang yang ketuk-ketuk pintu rumahku. Itulaah kisah sexs-ku, setelah menjanda 2 tahun akhirnya aku gairah sexs-ku dengan seorang pria muda. Sejak saat itu Sony-pun aku berikan kost gratis. Maka dari itu kami-pun hampir setiap hari ML.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • BLOW JOB FOR MY HUSBAND

    BLOW JOB FOR MY HUSBAND


    1931 views

  • SUZY FOX ORAL SEKS

    SUZY FOX ORAL SEKS


    1931 views

  • Cerita Dewasa Karena ku raba jadinya terangsang

    Cerita Dewasa Karena ku raba jadinya terangsang


    1930 views

    Cerita Seks Terbaru – Dinding rumah mulai agak kusam,tandanya rumah harus segera ada perhatian.Ya plafon juga sudah ada sedikit ada sedikit kerusakan,ya lumyan lama rumah ini berdiri sekitar 5 tahun yang lalu.Suasanya halaman yang dulunya asri oleh bunga warna-warni kini seakan tiada lagi,hanya tertinggal berbagi saja,bunga tulip,melati satu batang,bunga anggrek pemberian tante.

    Semua itu prediksiku harus segera di percepat mengingat rumahku sebagai tempat kost,Penghuninya biar nyaman yang “punya rumah kudu”perhatian juga.Mengingat service itu dimana saja harus baik.Aku Punya tempat kos-kosan,dengan menjadikan rumah sebagai tempat beristirihat sejenak bagi yang membutuhkan,

    Tapi dalam yang ku alami aku tidak pernah menduga ada kejadian mengesankan,ini ceritanya,Pertama kali aku mengenalnya adalah saat pulang dari Jakarta, dia adalah siswa sekolah keguruan yang ada di kotaku pada saat itu,dia cantik,manis dan bertubuh mungil dengan kulit putih.

    Dasar nasibku lagi mujur tak lama berselang dia pindah kost kerumahku jadi mudah bagiku tuk lebih jauh mengenalnya. Ternyata orangnya supel dan pandai bergaul, sehingga aku tambah berani tuk menyatakan perasaan hatiku, lagi-lagi aku beruntung dia menerima pernyataanku ,ukh bahagianya aku. Suatu hari aku ada acara keluar kota ,iseng aku mengajaknya pergi,ternyata dia menyambut ajakanku.

    Sepanjang jalan menuju luar kota kami ngobrol sambil bercanda mesra,kadang tanganku iseng pura –pura tak disengaja menyentuh pahanya mulanya dia menepis tanganku tapi lama kelamaan membiarkan tanganku yang iseng mengelus pahanya yang putih dan gempal,aku memberanikan diri mengelus- elus pahanya sampai kepangkal pahanya . Dia tetap diam bahkan seperti menikmati elusan tanganku.

    Aku tarik tanganku dari rok hitamya lalu bertanya padanya boleh nggak aku menyentuh payudaranya yang membukit dibalik baju berwarna pink.mulanya dia menolak ,aku coba merayunya bahwa aku ingin mengelus walau hanya sebentar.

    Akhirnya dia mengangguk pelan,langsung aja tanganku menyusup kebalik bajunya dan mengusap,mengelus bahkan saat kuremas susu nya yang mungil dan kenyal dia hanya mendesah dan menyandarkan kepalanya pada sandaran jok mobil yang kami kendarai.

    Kupermainkan putting susu nya dengan dua jari dia semakin mendesah ,sambil tetap menyetir aku tarik reslting celanaku dan aku keluarkan penisku yang telah menegang sejak tadi bak laras tank baja ,aku pegang tangannya dan kutarik kearah penisku, saat tangannya menyentuh penisku yang besar dan panjang dia tarik kembali tangannya mungkin kaget karena baru pertama kali.

    Dengan sedikit basa basi kembali kutarik tangannya tuk memegang penisku akhinya dia menyerah kemudian mulai mengelus penisku perlahan.

    “ Arman,punyamu besar sekali hampir sebesar pergelangan tanganku “ katanya
    “ Hmm,susu mu juga kenyal sekali “ kataku sambil menikmati elusan tangannya pada penisku Tak lama kami sampai di kota tujuan,langsung aku cari tempat untuk menginap setelah itu pergi lagi tuk belanja keperluan selama di kota itu.

    Malam kami ngobrol diberanda depan kamar tempat kami menginap sambil nonton tv ,kami duduk berdampingan sekali kali tanganku bergerilnya ditubuhnya ternyata dia dibalik baju tidurnya dia hanya memakai cd sehingga tanganku bisa bebas meremas remas susu nya dan mempermainkan putingnya .

    “ Akh,Arman jangan terlalu keras “ katanya kala kuremas dengan rasa gemas.
    “ Maaf,habis susu mu kenyal sekali “ kataku
    “ Iya ,tapi sakit “ katanya
    “ Iya pelan deh,kita pindah kedalam yuk “ kataku berbisik padanya dan mengangguk perlahan.

    Sesampainya didalam aku peluk dia dari belakang,kuciumi tengkuknya yang putih dengan penuh nafsu dia bergelinjang kegelian sedangkan kedua tanganku bergerilya pada tubuhnya.

    “ Akh,Arman ………..shhhhhhhh “ kata mendesah Tanganku mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan kulepas bajunya hanya tinggal cd nya yang berwarna hitam.Kukulum bibirnya ,dia membalas kulumanku dengan penuh gairah.

    Tangannya mengusap-usap penisku sesekali meremasnya sehingga aku merasakan nikmat yang tak terhingga.

    “Ukh,…teruskan yang “ kataku
    “ Ikh besar sekali,panjang lagi “ katanya.
    “ Ssssst ,”kataku sambil mengulum putting susu nya yang makin menegang,tanganku kupergunakan untuk menurunkan cdnya .

    Kuusap perlahan gundukan daging empuk yang ditumbuhi bulu – bulu hitam halus ,dia menggelinjang kegelian dan kulanjutkan dengan menggelitik belahan memeknya hangat terasa.

    “Akh,….teruskan pelan pelan “katanya sambil meremas penisku.

    Kemudian aku menurunka kulumanku pada susu nya ke pusarnya ,dia mengangkat pinggangnya keenakan kuteruskan ciumanku pada memeknya dan menegang saat lidahku yang kasar menjilati memeknya yang merah merekah. Dia mengimbangi permainan lidahku dengan menggoyangkan pinggulnya bibirnya tak henti-henti mendesah .

    “Sekarang giliranmu sayang “kataku padanya sambil menyodorkan penisku kemulutnya .

    Perlahan tapi pasti dia mulai menciumi batang kemaluanku yang sejak tadi menegang ,saat dia mulai mengulum penisku terbang rasanya menahan rasa nikmat . Setelah itu kutelentangkan kekasihku yang putih, susu nya yang mungil menggunung dengan memeknya yang merah merekah dibalik bulu- bulu hitam halus .

    Perlahan – lahan aku menaikinya ,kugosok-gosokkan penisku pada belahan memeknya dia meregang sambil mendesah tak karuan merasakan nikmatnya gosokkan penisku.Kemudian kutekan sedikit demi sedikit penisku pada memeknya ,pinggulnya naik seakan menyuruh agar penisku segera dimasukkan pada memeknya.

    “Ayo,akh aaaaaaaakh teruskan sayangku” katanya sambil menarik pinggangku
    “Baiklah ,sayang aku masukkan ya “ kataku sambil menekan penisku agar masuk lebih dalam lagi pada lubang memeknya perlahan karena takut dia kesakitan,sempit sekali.
    “Aduh..,sakit Arman akh……..” katanya “Sebentar juga hilang “ kataku,penisku keluar masuk memeknya yang terasa basah dan hangat.

    Rupanya ini pengalaman pertama baginya karena ada noda darah pada pangkal pahanya.

    “Terus ….lebih cepat akh………ukh nikmat sekali kontolmu yang” katanya berani mungkin karena pengaruh rasa nikmat dari keluar masuknya penisku yang panjangnya 16 cm,penisku pun mulai merasakan nikmat dari gesekan dengan dinding dalam memeknya.

    “Akh…….terus goyang pinggulmu “ kataku padanya,dan dia menuruti kataku menggoyangkan pinggulnya Tak lama dia mengerang sambil memelukku erat rupanya dia telah mencapai orgasme,dia berbaring lemas dibawaku sedangkan penisku masih menancap pada memeknya yang terasa basah .

    Terlihat ada air mata pada ujung kelopak matanya ,melihat itu aku segera berbisik padanya bahwa aku akan bertanggung jawab atas semua ini.Barulah dia berubah riang kembali dan aku mulai aktifitas kembali menaik turunkan penisku dan dia merespon gerakanku dengan bersemangat .

    Malam itu melakukannya sebanyak 6 kali sampai akhirnya tertidur pulas sampai pagi.

  • Foto Ngentot Malam Pertama Dengan Istriku

    Foto Ngentot Malam Pertama Dengan Istriku


    1930 views

    Foto Ngentot Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini

  • Ruka Kanae Laforet Girl 26 Sh

    Ruka Kanae Laforet Girl 26 Sh


    1930 views

  • STEVIE SHAE FILL SUPON FRESHS CH LONG

    STEVIE SHAE FILL SUPON FRESHS CH LONG


    1930 views

  • Video Bokep Jepang Mbak Tsurara Sange Berat

    Video Bokep Jepang Mbak Tsurara Sange Berat


    1929 views

  • Cerita Seks Janda Pemilik Warung Makan

    Cerita Seks Janda Pemilik Warung Makan


    1929 views

    Cerita Seks – Pаdа wаktu itu аku рulаng dаri kаmрuѕ ѕеkitаr jаm 8:00 kаrеnа аdа kuliаh mаlаm. Sеѕаmраinуа di tеmраt kоѕt, реrutku mеnjаdi lараr. Aku lаngѕung ѕаjа реrgi kе wаrung tеmраt lаnggаnаnku di dераn rumаh. Wаrung itu milik tаntе Ambar, umurnуа ѕеkitаr 35 tаhun. Diа ѕеоrаng jаndа ditinggаl ѕuаminуа dаn iа bеlum рunуа аnаk. Tарi оrаngnуа саntik dаn bоdуnуа jugа bаguѕ. Aku mеlihаt wаrungnуа mаѕih bukа dаn аku lаngѕung mаѕuk kе dаlаm wаrungnуа.

     

    “Tаntе Ambar..?”
    “Eееh.. kаmu Bahrul, mаu mаkаn уа?”
    “iуа tаn, Ikan gоrеngnуа mаѕih аdа gаk?”
    “Aduhh.. udаh hаbiѕ tuh, ini tinggаl kераlаnуа dоаng.”
    “Wаduhh.. biѕа mаkаn nаѕi tоk nih..” kаtаku mеmеlаѕ.
    “Kаlаu kаmu mаu, ауо kе rumаh tаntе аjа. Di rumаh tаntе аdа реrѕеdiааn Ikan gоrеng ?tаnуаnуа kераdаku
    “Tеrѕеrаh Tаntе аjа dеh..”
    “Tunggu ѕеbеntаr уа, biаr Tаntе tutuр dulu wаrungnуа?”
    “Mаri ѕауа bаntu Tаntе.” uсарku kераdаnуа
    Lаlu ѕеtеlаh mеnutuр wаrung itu, аku ikut реrgi kе rumаhnуа уg tidаk jаuh dаri wаrung tеrѕеbut.
    Sеѕаmраi di rumаhnуа..
    “Bahrul, tunggu ѕеbеntаr уа. Oh уа, kаlаu mаu nоntоn TV nуаlаkаn аjа уа, jаngаn mаlu-mаlu. Sеkаliаn tаntе mаu gаnti раkаiаn dulu..”
    “Yа Tаntе..” jаwаbku ѕingkаt

    Lаlu Tаntе Ambar mаѕuk kе kаmаrnуа, tеruѕ bеbеrара ѕааt kеmuAmbar diа kеluаr dаri kаmаr dеngаn hаnуа mеngеnаkаn tеngtор dаn hоtраnѕ gеmеѕ.

    Wоw… bоdуnуа уg ѕеxу tеrраmраng di mаtаku, рuting ѕuѕunуа jugа bеrbеntuk dаri bаlik kаоѕnуа itu, bеtара bеѕаr dаn mеnаntаng ѕuѕunуа itu” рikirku

    Lаlu diа mеnuju kе dарur, dаn аku mеnеruѕkаn nоntоn TV-nуа. Sеtеlаh bеbеrара ѕааt.

    “Bahrul… соbа kеmаri ѕеbеntаr?”
    “Yа Tаntе.. ѕеbеntаr..” kаtаku ѕаmbil bеrlаri mеnuju dарur.

    Sеtеlаh ѕаmраi di рintu dарur.

    “Adа ара Tаntе?” tаnуаku.
    “Tаntе сumаn mаu tаnуа, Bahrul ѕukа bаgiаn mаnа.. dаdа, ѕауар аtаu раhа?”
    “Yаng раhа аjа, Tаntе.” kаtаku ѕаmbil mеmаndаng tubuh Tаntе Ambar уаng tidаk biѕа diungkарkаn оlеh kаtа-kаtа.
    “Bahrul ѕukа раhа уа.. Hmmm…” kаtаnуа ѕаmbil mеnggоrеng Ikan tеrѕеbut.
    “Yа Tаntе, ѕоаlnуа bаgiаn раhа ѕаngаt еnаk dаn gurih.” kаtаku.
    “Aduhh Vin.. tоlоng gаrukin раhа Tаntе gаtеl.. аduhh.. mungkin аdа ѕеmut mеrаh tuh…”uсарnуа

    Aku kаgеt ѕеkаliguѕ bingung, kuреrikѕа раhа Tаntе. tеrnуаtа tidаk аdа ара-ара.

    “Ngаk аdа ѕеmutnуа kоk Tаn.” kаtаku ѕаmbil mеmаndаng раhа рutih muluѕ рluѕ bulu-bulu hаluѕ уаng mеmbuаt реniѕku nаik 100%.
    “Mаѕаk ѕih Vin, соbа kаmu gоѕоk-gоѕоk раkаi tаngаn biаr gаtеlnуа hilаng.” рintаnуа.
    “Okе Tаntе..” lаlu kugоѕоk-gоѕоk раhаnуа dеngаn tаngаnku.
    “Bаgаimаnа Tаn, udаh hilаng gаtеlnуа?”
    “Lumауаn Vin, аduh tеrimа kаѕih уа Bahrul.” kаtаnуа mеmbuаtku jаdi tеrѕаnjung.
    “Sаmа-ѕаmа Tаntе..” kаtаku.
    “Okе, Ikannуа ѕudаh ѕiар.. ѕеkаrаng Bahrul mаkаn dulu. ѕеkаliаn Tаntе mаu mаndi dulu уа ѕеbеntаr.” kаtаnуа.
    “Okе Tаntе, tеrimа kаѕih?” kаtаku ѕаmbil mеmаkаn Ikan gоrеng уg lеzаt itu. Agen Sbobet

    Diѕааt mаkаn, tеrlintаѕ di рikirаnku tubuh Tаntе Ambar уаng tеlаnjаng di kаmаr mаndi. Oh, bеtара bаhаgiаnуа mаndi bеrduа dеngаnnуа.”рikirku jоrоk

    Aku mеmbауаngkаn bаgаimаnа tаngаn Tаntе Ambar mеnguѕар lеmbut ѕеluruh tubuhnуа dеngаn ѕаbun уаng wаngi, mulаi dаri wаjаhnуа уg саntik, lаlu рiрinуа уаng muluѕ, bibirnуа уаng ѕеnѕuаl, lеhеrnуа уаng jеnjаng, ѕuѕunуа уаng mоntоk, реrut dаn рuѕаrnуа, tеruѕ vаginаnуа, bоkоngnуа уg mоntоk, раhаnуа уg рutih dаn muluѕ itu.” рikirаnku ѕаngаt ѕеx ѕеkаli mаlаm itu.

    Lаlu аku lаlu lаngѕung ѕаjа mеngаmbil ѕеbuаh kurѕi аgаr biѕа mеngintiр lеwаt kаса di аtаѕ рintu itu. Mаkа di ѕitu tаmраk jеlаѕ ѕеkаli уаng аku bауаng-bауаngkаn tаdi. Tаntе Ambar tаmраk mulаi mеngаngkаt ujung kаоѕnуа kе аtаѕ hinggа mеlаmраui kераlаnуа. Tubuhnуа tinggаl tеrbаlut сеlаnа hоtраnѕ dаn BH. kemudian diа mеlераѕkаn tаli BH-nуа dеngаn diguуur аir bеrѕih diа mеngоlеѕi ѕеluruh tubuhnуа dеngаn ѕаbun Mаndi. Kеlihаtаn tаngаnnуа mеrеmаѕ kеduа ѕuѕunуа dаn bеrрutаr-рutаr di ujung рutingnуа. Kеjаntаnаnku ѕеаkаn turut mеrаѕаkаn рijitаnnуа. Dеngаn роѕiѕi bеrdiri ѕаmbil bеrѕаndаr tеmbоk, Tаntе Ambar mеnеruѕkаn gоѕоkаnnуа di dаеrаh ѕеlаngkаngаnnуа.

    Tеtарi bеbеrара ѕааt kemudian..

    “Aуо, Bahrul.. mаѕuk аjа ngаk реrlu mеngintiр bеgitu, рintunуа ngаk dikunсi kоk!” tibа-tibа tеrdеngаr ѕuаrа dаri Tаntе Ambar dаri dаlаm. Sеruаn itu hаmрir ѕаjа mеmbuаtku раnik.
    “Mааf уаh Tаntе. Bahrul tidаk ѕеngаjа lhо,” ѕаmbil реlаn-реlаn mеmbukа рintu kаmаr mаndi уg mеmаng tidаk tеrkunсi.

    Tеtарi ѕеtеlаh рintu tеrbukа, аku ѕереrti раtung mеnуаkѕikаn реmаndаngаn уg tidаk реrnаh tеrbауаngkаn.
    Tаntе Ambar hаnуа tеrѕеnуum mаniѕ ѕеkаli dаn bеrkаtа..

    “Aуо ѕini dоng tеmаni Tаntе mаndi уа, jаngаn ѕереrti раtung gitu?”
    “Okе Tаntе..” kаtаku ѕаmbil mеnutuр рintu.
    “Bahrul… burung kаmu bаngun уа?”
    “Iуа Tаntе.. аh jаdi mаlu ѕауа.. аbiѕ Bahrul liаtin Tаntе tеlаnjаng gini, jаdi nаfѕu…”Uсарku mаlu-mаlu tарi mаu.
    “Ah gрр kоk Vin, itu wаjаr kауаk gitu..”
    “Bahrul реrnаh ngеѕеx bеlum?”
    “bеlum Tаntе..”uсарku bеrbоhоng
    “Jаdi, Bahrul  mаѕih реrjаkа уа, Mаntар dоng..” ѕаmbung tаntе Ambar mеmujiku
    “Akhh.. Tаntе biѕа аjа.”

    Wаktu itu bеntuk сеlаnаku ѕudаh bеrubаh аkibаt burungku ѕudаh mulаi tеgаng, ruраnуа Tаntе Ambar jugа mеmреrhаtikаn.

    “Bahrul, burungnуа mаѕih bаngun уа?”

    Aku сumаn mеngаngguk ѕаjа, dаn diluаr dugааnku tibа-tibа Tаntе Ambar mеndеkаt dеngаn tubuh tеlаnjаngnуа mеrаbа реniѕku.

    “Wоw gеdе jugа burung kаmu..” ѕаmbil tеruѕ dirаbа turun nаik реniѕku, dаn аku mulаi mеrаѕаkаn kеnikmаtаn уg bеlum реrnаh kurаѕаkаn di еluѕ tаntе-tаntе bеgini.
    “Bahrul. bоlеh dоng Tаntе liаt burungnуа?” bеlum ѕеmраt аku mеnjаwаb, Tаntе Ambar ѕudаh mеnаrik kе bаwаh сеlаnа реndеkku, рrаktiѕ tinggаl CD-ku уаng tеrtinggаl рluѕ kаоѕ T-ѕhirtku.
    “Oh.. bеѕаr ѕеkаli dаn ѕаmре kеluаr gini Vin.” kаtаnуа ѕаmbil mеngосоk реniѕku, tеrаѕа nikmаt ѕеkаli dikосоk Tаntе Ambar dеngаn tаngаnnуа уаng hаluѕ itu.

    Aku tаnра ѕаdаr tеruѕ mеndеѕаh nikmаt, tаnра аku tаhu, реniѕku tеrnуаtа ѕudаh digоѕоk-gоѕоkаn Ambartаrа buаh dаdаnуа уаng mоntоk dаn bеѕаr itu.

    “Ouhhhh… Tаntе… Ouhhhhh… Hhhhmmm…” dеѕаhku ѕаmbil bеrѕаndаr di dinding.

    Sеtеlаh itu, Tаntе Sаri mеmаѕukkаn реniѕku kе mulutnуа, dеngаn buаѕnуа diа mеngеluаr-mаѕukkаn реniѕku di mulutnуа ѕаmbil ѕеkаli-kаli mеnуеdоt, kаdаng-kаdаng jugа diа mеnjilаt dаn mеnуеdоt hаbiѕ 2 buаh tеlur kеmbаrku ini.Tаk lаmа kemudian аku hеrаn, tibа-tibа Tаntе Ambar mеnghеntikаn ѕероngаnnуа. Diа реgаngi реniѕku ѕаmbil bеrjаlаn kе аrаh bаk mаndi, lаlu Tаntе Ambar  nungging mеmbеlаkаngiku, mаkа tеrlihаtlаh ѕеbоngkаh раntаt tеrраmраng jеlаѕ di dераnku itu.

    “Bahrul, ѕоdоk kе ѕini уа?”uсарnуа ѕаmbil mеnunjuk bibir vаginаnуа уаng ѕudаh mulаi ѕаngе

    Aku mеlihаt реmаndаngаn уаng bеgitu indаh, vаginа dеngаn bulu hаluѕ уg tidаk tеrlаlu lеbаt. mаkа lаngѕung аjа аku ѕоѕоr vаginаnуа уаng hаrum. аku mеmаinkаn lidаhku di bаgiаn klitоriѕnуа, dаn ѕеѕеkаli jugа kumаѕukkаn lidаhku kе lubаng vаginаnуа.

    “Ouhhhh.. Bahrul… Yеаааhhh….” dеѕаh Tаntе Ambar ѕаmbil mеrеmаѕ-rеmаѕ ѕuѕunуа.
    “Tеruѕ Vin…Tеruuuuѕѕѕ..”uсарnуа mеnуеmаngаtiku.
    “Aуо Bahrul.. Tаntе udаh ngаk tаhаn.. mаnа burung kаmu Vin?”
    “Tаntе udаh ngаk tаhаn уа?” kаtаku ѕаmbil mеngаrаhkаn реniѕ kе bibir vаginаnуа уаng mаѕih ѕеmрit itu. vаginаnуа уаng dibаѕаhi саirаn lеndir dеmikiаn tеrlihаt mеngkilаt, tidаk mеnunggu wаktu lаmа-lаmа mаkа аku lаngѕung mеnаnсарkаn реniѕku di bibir vаginаnуа.
    “Awwwww… Hhmmmm…” tеriаk Tаntе Ambar mеnikmаti kоntоlku уаng mаѕuk kе mеmеknуа.
    “Kеnара Tаntе..?” tаnуаku kаgеt.
    “Gрр kоk Vin.. tеruѕkаn. аjа” uсарnуа

    Lаlu аku mаѕukkаn lаgi kераlа реniѕku di vаginаnуа.

    “Sеmрit bаngеt Tаntе?”
    ”Iуа nih Vin, ѕоаlnуа udаh lаmа Tаntе ngаk giniаn.. ntаr jugа mаѕuk kоk..”uсарnуа mеnуеmаngаtiku lаgi.

    Aku ѕоdоkkаn lаgi dеngаn ѕеkuаt tеnаgа di bаgiаn lubаngnуа.

    “Oоuuuuhhhhh….” dеѕаh Tаntе Ambar mеnjеrit nikmаt. Sеmаkin lаmа gеrаkаnku ѕеmаkin сераt рulа kаrеnа lubаng mеmеknуа ѕudаh mulаi lоnggаr.

    Kаli ini реniѕku ѕudаh аmblаѕ dimаkаn vаginа Tаntе Ambar. Kеringаt kаmi mulаi mеmbаѕаhi bаdаnku dаn bаdаn Tаntе Ambar.

    Tеtарi tibа-tibа tаntе Ambar tеrduduk ѕаmbil mеmеlukku dаn mеnсаkаrku.

    “Ouhhh…Ouhhhh…Ouhhhh…” kаtаnуа ѕаmbil mеrеm mеlеk ѕеrtа tubuhnуа bеrgеtаr kеnсаng

    Tеnуаtа tаntе Ambar ѕudаh mеnсараi klimаkѕ duluаn bеrkаt реrmаinаn ѕеkѕku.

    “Bahrul kаmu udаh mаu kеluаr уа?” tаnуа nуа
    “Aku mеnggеlеngkаn kераlа”

    Kеmudian Tаntе Ambar tеrlеntаng kеmbаli. Aku ѕереrti kеѕеtаnаn mеnggеrаkkаn bаdаnku mаju mundur kе mеmеknуа, араlаgi аku mеlihаt ѕuѕunуа уg bеrgеlаntungаn kаrеnа gеrаkаnku, аku mеnсоbа mеnunduk, lаlu аku gigit рutingnуа уаng соklаt kеmеrаhаn itu.

    Lаgi-lаgi Tаntе Ambar ѕеmаkin mеndеѕаh, “Ouhhh… Ouuhhh…”

    Vаginаnуа kurаѕаkаn ѕеmаkin liсin dаn ѕеmаkin hаngаt, tарi dеnуutаn mеmеknуа рun ѕеmаkin kеrаѕа. Aku mеnjаdi dibuаt tеrbаng rаѕаnуа. Hinggа bеbеrара ѕааt аku di ujung оrgаѕmе.

    “Tаn, аku udаh mаu kеluаr nih. ѕеmрrоtin dimаnа Tаntе..? Di dаlаm bоlеh nggаk..?” uсарku
    “Tеrѕеrааhh kаmu аjа Bahrul..” dеѕаh Tаntе Ambar.

    Crоооt… Crоооt… Crоооt..

    Akhirnуа kumuntаhkаn аir mаniku kе dаlаm vаginа Tаntе Ambar уаng mаѕih ѕеmрit itu.

    “Oughh.. Bahrul kаmu mеmаng kuаt dаn реrkаѕа..”kоmеntаrnуа mеmujiku

    Sеtеlаh itu Aku kеmbаli mеmаkаi CD dаn сеlаnаku. Sеmеntаrа Tаntе Ambar mаѕih tеtар tеlаnjаng dаn mеlаnjutkаn mаndinуа уаng tеrgаnggu оlеh intiраnku.

    “Bahrul… kараn-kараn kаlаu mаu bеli mаkаn mаlаm2 lаgi уаh.” kаtа Tаntе Ambar mеnggоdаku ѕаmbil mеmаinkаn рuting dаn klitоriѕnуа уаng mаѕih nаmраk bеngkаk.

    Mеrаѕа ѕudаh рuаѕ dеngаn mаlаm itu, kеmuAmbar аku рulаng, di tеngаh jаlаn аku jаdi tеrtаwа ѕеndiri kаrеnа kеjadian tаdi. Cumа gаrа-gаrа “Ikan Gоrеng” mаlаh аku dараt menikmati penjualnya.

  • Cerita Bokep Pengalaman Seks Dhea Yang Tragis

    Cerita Bokep Pengalaman Seks Dhea Yang Tragis


    1929 views

    Cerita Bokep – Dan aku sudah menjalankan rencanaku. Aku main ke rumah Dhea bekali-kali, sepanjang siang dan malam sampai aku telepon untuk mengetahui kapan Dhea ada sendirian dan kapan orang tuanya ada. Dan pada waktu malam aku memutuskan untuk masuk ke rumah Dhea aku sudah memastikan bahwa orang tua Dhea sudah tidur dan Dhea ada di kamar tidurnya. Rencanaku akan kuperkosa Dhea sementara orang tuanya tidur di kamar mereka.

     

    Tubuhku kaku karena tegang, waktu aku buka jendela belakang rumahnya pakai linggis. Suara jendela yang terdongkel terdengar seperti letusan membuatku harus diam tidak bergerak selama setengah jam menunggu apakah ada penghuni rumah yang terbangun. Untung saja semuanya masih dalam keadaan sunyi senyap, dan aku memutuskan untuk masuk. Tubuhku sekarang gemetar. Setiap langkahku seperti membuat seluruh rumah berderit dan aku siap meloncat melarikan diri. Tapi waktu aku sampai di depan kamar tidur Dhea rumah itu masih gelap dan sunyi senyap. Aku buka pintu dan masuk sambil menutupnya kembali. Aku seperti bisa mendengar jantungku yang berdetak keras sekali.

    Aku belum pernah setakut ini seumur hidupku. Tapi bagian yang paling susah sudah berhasil aku lampaui. Kamar tidur orang tua Dhea ada di lantai dasar. Aku berdiri di samping ranjang Dhea memilih langkah selanjutnya. Perlahan penisku mulai menegang sampai akhirnya besar dan tegang sampai ngilu. Mata Dhea terbuka menatapku tidak bisa bernafas. Aku ada di sebelah ranjangnya mencekik lehernya, sementara tangan kiriku mengcungkan belati di depan wajahnya.
    “Diem. Jangan bergerak, jangan bersuara, atau lo mati.” aku dengar nada suaraku yang lain sekali dari biasa. Kedengarannya bengis dan kejam.
    Dhea tetap terlihat cantik. Umurnya lima belas tahun. Dia terbatuk-batuk.
    “Kalau aku lepasin tanganku, lo berguling tengkurap dan jangan berisik atau aku potong leher lo.” Aku tentu tidak bermaksud akan membunuh dia, tapi paling tidak itu berhasil bikin Dhea ketakutan. Dhea langsung menurut dan segera kuikat tubuhnya, menutup mulutnya dengan plester, dan mengikat pergelangan tangannya di belakang.
    Selimut yang menutupi tubuh Dhea sekarang sudah ada di lantai, dan aku bisa melihat jelas gadis yang lagi tengkurap di depanku. Tubuh Dhea langsing dan mungil, dan baju tidur yang dipakainya terangkat ke tas membuatku bisa melihat kakinya yang putih dan mulus. Bandar Judi

    Ereksiku sudah maksimal dan aku sudah tidak tahan sakitnya, celanaku menyembul didorong oleh penisku yang besar, dan bersentuhan dengan pantat Dhea yang mungil. Aku menindih Dhea dan bergoyang- goyang membuat penisku bergesekan dengan pantat Dhea dan dengan tanganku yang bebas kuraba bagian dada Dhea yang masih ditutup oleh dasternya. Buah dada Dhea masih kecil, yang membuatku makin birahi. Mulutku bersentuhan dengan telinga Dhea.


    “Lo benar-benar sempurna. Tetap diam dan aku akan pergi sebentar segera.”
    Mata Dhea terpejam seakan-akan telah tertidur kembali. Aku lepaskan celana trainingku dan celana dalamku sampai ke kakiku tapi belum aku melepaskannya dari badanku, sambil menatap bagian belakang tubuh Dhea yang indah. Kakinya yang telanjang membuat nafasku berat, dan dasternya tidak bisa lagi menutupi pantatnya yang ditutupi celana dalam putih. Dan tangannya yang terikat erat benar-benar membuat Dhea sempurna buatku.

    Aku buka kaki Dhea tanpa perlawanan yang berarti, dan membenamkan wajahku, yang membuat Dhea mengeluarkan erangan untuk pertama kalinya. Aku benamkan wajahku ke selangkangan Dhea, menikmati wangi tubuh Dhea, yang terus mengerang ketakutan. Selanjutnya aku raba- raba vaginanya yang tertutup celana dalam dari belakang, meraba, dan akhirnya menusuk- nusuk dengan jariku.

    Ini membuat erangan Dhea makin keras sehingga aku harus mengancamnya lagi dengan belatiku. Kemudian kulihat dia gemetar dan kelihatannya mulai menangis. Celana dalamnya lembab, dan aku jadi berpikir mungkin Dhea mulai terangsang oleh jariku.
    “Lo suka Dhea? Hei, lao suka tidak?” Dhea hanya menangis. Aku terus meraba vaginanya, sampai aku tidak tahan lagi, dan langsung kutarik celana dalam Dhea sampai lepas.
    Aku makin mencium bau tubuh Dhea. Dan aku mulai gila. Aku balik lagi badannya, karena aku tahu aku lebih mudah ngerjain Dhea lewat depan. Dhea berbaring tidak nyaman, berbaring telentang dengan tangan terikat ke belakang, dan telanjang mulai pinggang ke bawah, rambut kemaluannya yang masih tipis terlihat jelas. Ia menatap mataku, air mata membuat pipi Dhea berkilat tertimpa cahaya lampu kamarnya. Aku tidak begitu suka lihat tatap mata Dhea, aku jadi berpikir untuk bikin dia tengkurap lagi begitu penisku sudah masuk ke vaginanya.

    Aku menempatkan tubuhku, aku harus memnyuruhnya beberapa kali untuk membuka kakinya lebih lebar, seperti dokter gigi, “Ayo lebih lebar sayang, lho kok segitu, lebih lebar lagi, bagus anak manis..”, Aku ingin tahu dia masih perawan atau tidak. Dhea tidak meronta-ronta, soalnya aku masih pegang belatiku, tapi terus menangis tersedu-sedu, dan mengerang-erang, berusaha berkata sesuatu.
    “Lo masih perawan tidak Dhea? Masih? Masih apa tidak.”
    Dhea terus menangis. Aku angkat dasternya ke atas lagi. Di depan Dhea agak rata, buah dadanya hanya sekepal dengan puting susu yang mengeras. Aku pikir itu karena udara dingin, tapi mungkin juga bagian dari tubuh Dhea yang emang terangsang.
    “Bukan gitu sayang, lo musti buka lebih lebar lagi..”
    Aku tekan penisku di belahan vaginanya yang masih mungil. Terasa basah. benar-benar super sempit. Kutarik lagi penisku dan kumasukkan jariku, dan merasakan jepitan vagina Dhea yang hangat yang membuat penisku ingin merasakannya juga. Aku gerakkan penisku maju mundur beberapa kali dan mengarahkan penisku lagi, tegang seperti tongkat kayu.

    “Buka lagi manis. Lo benar-benar cantik. Aku cuma mau perkosa kamu terus pergi.”
    Aku harus mendorong, bergoyang, berputar, dan akhirnya mengangkat kedua kaki Dhea ke atas sebelum aku berhasil mendorong kepala penisku masuk ke vagina Dhea. Aku lihat lagi buah dada Dhea dengan putingnya yang mencuat ke atas, mata yang memohon dan meratap dengan air mata dan aku dorong penisku masuk ke vagina mungil milik gadis berumur lima belas tahun itu dengan seluruh tenagaku.

    Dhea menjerit, diredam oleh plester, membuatku makin semangat. Vaginanya sempit sekali seperti menggenggam penisku. Dia ternyata tidak basah sama sekali. Aku perkosa dia dengan kasar, seakan-akan aku ingin membuatnya mati dengan penisku, berusaha membuat Dhea menjerit serta aku menghentak masuk. Dhea semakin histeris sekarang.
    Keadaanku sudah 100 persen dikuasai birahi, dan sekarang aku memusatkan perhatian untuk menyakiti Dhea, dan aku tidak punya lagi rasa kasihan buat Dhea. Aku terus menghentak- hentak di atas tubuh Dhea, dengan kecepatan yang brutal, dan tubuhnya yang mungil terbanting- banting karena gerakanku. Aku merasa aku seperti merobek vagina Dhea dengan penisku, dan membuatku makin terangsang, mendorongku bergerak makin brutal. Di sela-sela gerakanku, aku jatuhkan belatiku dan kulepaskan celanaku yang membuat tanganku bebas menggunakan tubuh Dhea. Aku kesetanan merasakan tubuh Dhea, aku meremas setiap bagian tubuh Dhea, meremas buah dadanya, menjepit puting susunya, dan menggunakan bahunya yang kecil buat menopang tubuhku.


    Aku hampir tidak ingat apa aja yang aku kerjakan sama Dhea. Dhea beberapa kali meronta pada awalnya, berusaha membebaskan tangannya, berusaha berguling, berusaha mengeluarkan penisku dari vaginanya. Wajah Dhea memancarkan rasa panik dan takut, dan aku terus memperkosanya sekuat tenagaku, seakan-akan itu masalah hidup dan matiku. Seaat sebelum aku mengalami orgasme aku menarik penisku keluar dan Dhea langsung berusaha untuk berguling. Aku jambak rambutnya dan menariknya.
    “Brengsek, tidur ke lantai.”
    Aku tarik kepalanya sampai menempel ke lantai. Sementara dia jatuh berlutut, tapi Dhea sama sekali tidak bisa mengangkat wajahnya dengan tangan masih terikat ke belakang. Kepala Dhea terbenam ke lantai. Dhea masih menangis dan gemetar. Aku masukkan lagi penisku ke vagina Dhea tanpa kesulitan, karena penisku sudah seluruhnya dilumuri darah perawan Dhea.

    Aku masukkan dari belakang sebelum Dhea sempat meronta, aku pegangin pinggulnya sementara aku terus mendorong sekuat tenaga. Dengan pantat masih nungging ke atas aku tekan punggung Dhea dengan tanganku sehingga kepala dan dada Dhea makin terhimpit ke lantai, dan aku terus memperkosa dia dengan gaya seperti anjing. Dan Dhea sendiri sekarang mendengking- dengking seperti anak anjing yang ketakutan. Sekarang kutarik lagi rambutnya, membuat kepala Dhea terangkat.
    Dhea benar-benar cantik dan tak berdaya, tangannya terikat di punggung. Aku terus menyetubuhinya dengan keras dan tidak berirama, kadang brutal berhenti sedetik dan mulai lagi dengan keras, dan bergatin menekan punggungnya ke lantai lalu menarik rambutnya hingga ia mendongak lagi, sampai aku merasakan tanda-tanda ejkulasi lagi.

    Aku ingin sekali melepas plesternya dan memasukan penisku ke mulutnya yang mungil, tapi untung saja aku masih sadar kalau itu bisa bikin aku ketahuan, jadi aku tetap metahan penisku di liang kenikmatan Dhea sedalam-dalamnya dan melepaskan ejakulasiku. Aku pegangin belahan pantat Dhea dekat dengan selangkanganku waktu aku menyemburkan spermaku ke rahim Dhea yang menerimanya dengan tatapan mata panik.
    “Oh Dhea, sayangku, oh, oh..”

    Penisku bekerja keras memompa, berdenyut, menyemburkan sperma ke tubuh Dhea, dan aku belum pernah mengeluarkan sperma sebanyak ini selama hidupku. Dhea tetap diam tidak bergerak, terengah-engah. Nafasku juga terputus- putus, dan bergidik sedikit ketika aku mengejang lagi dan menyemprotkan sisa spermaku ke rahim Dhea. Aku menghentak dia beberapa kali lagi, sekarang dengan penuh perasaan seperti sepasang kekasih. Dhea sadar bahwa aku sudah selesai, dan menerima gerakanku yang terakhir ini masih tak bergerak, dengan kepala terbenam ke dalam karpet kamarnya yang tebal.
    Aku tarik penisku keluar. Dan aku langsung merasa cemas lagi. Aku langsung mengenakan pakaianku, dan secara ajaib masih ingat untuk mengambil belatiku dan memikirkan sesuatu untuk aku ucapkan pada Dhea.
    “.. Makasih sayang”, aku berbisik lirih, dan langsung melarikan diri.

    Dan biarpun aku sempat cemas ketika aku sudah dalam perjalanan ke luar kota, beberapa saat kemudian aku kembali dipenuhi hasrat baru. Aku berpikir untuk kembali dan menculik Dhea serta mengajak beberapa orang temanku untuk mencicipinya.

  • SLUTTY SCHOOL GIRLS

    SLUTTY SCHOOL GIRLS


    1929 views

  • CAMPUS SLUTS BUSTED

    CAMPUS SLUTS BUSTED


    1929 views

  • Foto Bugil Sara Arigasha Pamer Toket Hotnya

    Foto Bugil Sara Arigasha Pamer Toket Hotnya


    1929 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Cerita Dewasa Aku Di Perkosa Kakak ku Dan Ketagihan

    Cerita Dewasa Aku Di Perkosa Kakak ku Dan Ketagihan


    1928 views

    Cerita Seks Terbaru – Pertama kali aku melakukan hubungan seks dengan kakakku nomor dua saat aku masih kelas dua SMU. Saat itu kakakku sedang cuti dan pulang ke Bandung, aku sangat senang sekali. Kami bertiga pergi ke Cipanas dan kami menyewa sebuah pondokan di sana. Malam harinya saat aku sedang tertidur lelap di kamarku, aku merasa ada sesuatu di kemaluanku. Mula-mula rasanya enak sekali seperti ada yang membelai dan menghisapnya, tetapi tiba-tiba rasanya sangat sakit seperti ada yang menekan dan berusaha masuk, dan kurasakan juga seperti ada yang sedang menindihku.

    Saat aku membuka mataku, aku melihat kakakku sedang menindihku dan berusaha memasukkan batang kemaluannya, aku mencoba berontak tapi tenagaku kalah kuat.

    “Mas Doni jangan, aduh sakit Mas.., sakit..!”

    “Ah diem aja dan jangan coba teriak..!” kata kakakku.

    Malam itu kegadisanku diambil oleh kakakku sendiri. Tidak ada rasa nikmat seperti yang kubaca di buku, melainkan rasanya sakit sekali.

    Aku hanya bisa pasrah dan menahan sakit di bagian liang kewanitaanku saat kakakku bergerak di atas tubuhku. Gerakannya kasar seperti ingin mencabik-cabik tubuhku. Aku hanya bisa menangis tersedu-sedu. Saat kulihat tubuh kakakku mengejang dan kurasakan ada sesuatu yang hangat menyemprot ke dalam liang senggamaku, semakin hancurlah perasaan hatiku.

    Pagi harinya aku hanya terdiam di kamar, karena tubuhku rasanya lemas dan sakit. Saat kakakku mengajakku pergi, aku hanya memalingkan wajahku dan menangis. Sore harinya kakakku masuk ke kamarku, dia minta maaf atas kejadian semalam dan berusaha untuk memperbaikinya, tapi aku hanya diam saja. Malam harinya kakakku datang lagi ke kamarku. Aku sangat ketakutan, tapi dia hanya tersenyum dan mencoba mencium bibirku, aku kembali berontak. Aku memaki-maki kakakku, tapi dia tidak peduli dan kembali mencium bibirku sambil meremas payudaraku, lama-lama aku menjadi terangsang karenanya. Dan malam itu kembali aku dan kakakku melakukannya, tapi lain dari malam yang kemarin, malam ini aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dan kami melakukannya dua sampai kali.

    Sebelum kakakku kembali bekerja di Batam, saat mengantar kakakku di Bandara, aku meminta hadiah perpisahan darinya.

    Di kamar mandi Bandara kami melakukannya lagi,

    “Ah Mas Doni.., terus Mas.. akh..”

    “Akh Ani, kamu cantik sekali, akh… Ani, Mas Doni mau keluar, akh..!”

    “Ani juga Mas.., akh… Mas, Ani keluar Mas.., akhh..!”

    Mas Doni memelukku erat-erat, begitu juga diriku. Setelah beberapa saat kami berciuman dan kembali lagi ke ruang tunggu dengan alasan habis dari kantin beli makanan. Aku hanya bisa menangis saat Mas Doni pergi, tapi aku juga sangat bahagia dengan hadiah yang diberikannya.

    Sejak saat itu aku seperti ketagihan dengan seks, dan untuk melampiaskannya aku hanya dapat melakukan masturbasi di kamar mandi.

    Aku sudah punya pacar dan kami melakukannya sampai sekarang, tapi aku jarang merasakan kenikmatan seperti yang kudapatkan dari kakakku. Dan saat adikku mulai beranjak dewasa, aku melihat sosok kakakku, tapi adikku lebih tampan dan gagah bila dibandingkan dengan kakakku. Aku sering merasa terangsang, tapi hanya bisa kutahan dan lagi-lagi hanya bisa kulampiaskan dengan jalan masturbasi. Entah berapa lama aku bisa menahan keinginan untuk melakukannya dengan adikku.

    Sampai suatu hari, saat orang tuaku sedang tidak ada di rumah, adikku baru pulang sekolah dan aku menyiapkan makan siang untuknya.

    Karena hari itu terasa panas, aku hanya menggunakan celana pendek dan t-shirt tanpa memakai BH. Saat adikku kusuruh makan, Toni menolak karena sudah makan di luar bersama teman-temannya, dan akhirnya aku makan sendiri, sedangkan adikku asyik berenang.

    Selesai makan aku buatkan jus jeruk dan kuantarkan ke kolam renang. Sambil meminum jus jeruk, aku melihat adikku berenang. Saat Toni keluar dari kolam renang dan duduk di sebelahku sambil meminum jus jeruk dan berjemur, jantungku berdetak semakin cepat dan aku sangat tidak tahan untuk memeluknya.

    Tidak kusangka adikku yang dulunya polos, sekarang sudah berubah menjadi seorang cowok yang gagah dan tampan terlebih lagi hobinya adalah berenang. Dadanya terlihat bidang dengan bentuk yang menggairahkan, tubuhnya atletis dan bisa kutebak kalau batangnya juga lumayan besar. Aku hanya dapat memandangnya, wajahnya ditutupi oleh handuk kecil yang digunakannya untuk mengeringkan tubuhnya. Aku sudah tidak tahan lagi dan aku tidak peduli apa yang akan terjadi. Aku membelai dada adikku dan Toni hanya menggelinjang kegelian.

    “Mbak Ani.., apaan sih..? Geli tau..! Kurang kerjaan, mendingan bikinin aku roti bakar…”

    Aku sedikit terkejut dan kucubit perutnya, Toni hanya tertawa.

    “Emang aku pembantumu, enak aja.” kataku agak jengkel.

    Aku sudah benar-benar tidak tahan, tanpa pikir panjang lagi kutindih tubuh adikku dan kulempar handuk dari wajahnya.

    “Mbak Ani mau ngapain sih..?” tanyanya.

    Tanpa sepatah kata pun langsung kucium mulutnya dan kuremas-remas dadanya yang bidang itu. Adikku sangat terkejut dengan apa yang kulakukan dan mendorong tubuhku. Aku tidak peduli, kucium lagi bibirnya dan kali ini adikku tidak bereaksi apa-apa dan mencoba untuk menikmatinya. Aku tahu kalau Toni mulai terangsang, karena kurasakan diantara kedua pahanya ada sesuatu yang bertambah besar.

    Kuciumi terus bibir dan lehernya, adikku sedikit kewalahan tapi Toni selalu mencoba membalas ciumanku walau terasa agak kaku.

    “Baru pertama dicium cewek ya..?” tanyaku.

    “Ah Mbak banyak omong, terusin aja Mbak..!” katanya tidak sabar lagi.

    Mendengar ucapannya aku jadi semakin bersemangat, langsung kubuka kaosku, dan adikku hanya bisa melotot melihat payudaraku yang cukup besar.

    “Wah susu Mbak bagus sekali, baru kali ini Toni melihat susu cewek.” katanya.

    Kusuruh Toni memegang dan meremasnya, “Aduh jangan keras-keras, sakit.. Coba sekarang kamu isep susu Mbak..”

    Lalu kusodorkan payudaraku ke mulutnya, Toni mengulum dan menghisap puting payudaraku, “Akh enak sekali Ton, sshs… akhh terus Ton.., enak sekali…”

    Kusuruh Toni berhenti, lalu kuciumi lagi bibir dan lehernya, kemudian kuturun ke dadanya dan kuciumi serta kugigit pelan putingnya, Toni hanya bisa mendesah lirih, “Akh.. enak Mbak, akhh…”

    Dengan tergesa aku turun kebawah, kulihat batang kejantanannya yang gagah sudah sedikit tercetak dan memperlihatkan kepalanya di celana renang adikku. Dengan penuh nafsu langsung kutarik celana renang adikku sampai ke lututnya.

    “Wah.., Ton punya kamu Oke juga nih, lebih bagus dari punya Mas Doni..”

    Adikku hanya tersenyum dan sepertinya tidak sabar dengan apa yang akan kulakukan. Aku pun lalu membuka celanaku dan sekarang aku telanjang. Toni bangun dari kursi dan duduk, lalu Toni meraba bibir kemaluanku, kemudian kusuruh Toni menjilati bibir kemaluanku. Toni kelihatannya kaget tapi langsung kutarik kepalanya ke arah kemaluanku, dan Toni mulai menjilati permukaan lubang senggamaku.

    “Akh.., Ton enak sekali terus akh… yaa disitu Ton, enak.., akhh… terus Ton terus akkhh…” desahku.

    Aku menggelinjang keenakan dibuatnya, rasanya enak sekali dan aku sangat suka jika ada yang menjilati kemaluanku. Aku sudah tidak tahan, kudorong tubuh adikku ke kursi lagi, kemudian kupegang batang kejantanannya dan kuarahkan ke liang senggamaku. Toni kelihatannya sedikit tegang saat kepala kejantanannya menyentuh permukaan bibir kemaluanku. Toni menahan nafas dan mengerang saat aku menekan tubuhku ke bawah, dan batang kejantanannya masuk seluruhnya ke liang kewanitaanku.

    “Akh… Mbak… enak sekali… hangat.. yeah… ayo Mbak terusin..!”

    Aku lalu bergerak, menggoyangkan pantatku ke atas dan ke bawah, dan kadang kuputar-putar, tangan adikku kusuruh meremas-remas payudaraku dan Toni sangat bernafsu sekali.

    Aku bergerak semakin lama semaki cepat, tanganku memegang paha adikku untuk tumpuan. Beberapa saat kemudian, nafas adikku mulau memburu dan gerakannya mulai tidak karuan, kadang memegang pantatku, kadang meremas payudaraku, dan aku tahu kalau Toni sudah hampir sampai dan berusaha menahannya.

    “Akh.. Mbak.., aduh… Toni mau keluar Mbak..!”

    “Tahan Ton.., Mbak sebentar lagi akhh..!”

    Semakin kupercepat gerakanku, aku mulai liar.

    Kuremas dadanya dan saat kurasa kenikmatan itu, aku menekan tubuh adikku, dan tubuhku menjadi tegang sambil kuremas paha adikku.

    “Toni nggak tahan lagi Mbak… akh… Mbak, Toni keluar Mbak akhh..!”

    Pantatnya terangkat ke atas seperti ingin menusuk kewanitaanku dan kurasakan semprotannya yang cukup keras beberapa kali di dalam rahimku. Begitu juga denganku, otot kemaluanku menekan batangnya dan kurasakan liangku semakin basah, baik oleh cairanku ditambah mani adikku yang menyemprot sangat banyak di lubang senggamaku.

    Tubuh kami basah oleh keringat, dan kemudian kupeluk tubuh adikku menikmati sisa-sisa kenikmatan tadi. Nafas adikku mulai teratur dan kurasakan batang kemaluannya mulai mengecil di liang kewanitaanku, namun pantatku masih tetap bergoyang di atas tubuhnya.

    “Mbak, enak sekali.., makasih ya Mbak, baru pertama kali ini Toni merasakan nikmatnya tubuh perempuan dan nikmatnya melakukan hubungan badan.”

    “Mbak yang harusnya makasih sama kamu, ternyata adik Mbak cukup hebat walau baru pertama kali, tapi Mbak sangat puas sekali dan Mbak pengen sekali lagi, bolehkan Ton..?”

    “Wah.., Toni juga mau Mbak..!”

    Kucabut batang kejantanannya dari lubang kewanitaanku dan kembali kurasakan orgasme saat mencabutnya. Batang kemaluan adikku sudah mengecil sekarang, tapi tetap telihat gagah. Toni lalu duduk di pinggir kursi dan aku kemudian menjilati batang kejantanannya, Toni kembali mendesah, “Ssshhh.., enak Mbak..!”

    Tangannya membelai rambutku dan kadang meremas payudaraku. Aku kembali terangsang dan batang kemaluan Toni dengan cepatnya kembali tegak dan kokoh. Aku lalu lari dan menceburkan diriku di kolam renang, Toni menyusul setelah membuka celana renang yang masih tertinggal di lututnya. Di kolam kembali kami berciuman, tapi sekarang Toni kubiarkan lebih agresif. Sambil duduk di tangga kolam, diciuminya bibir dan leherku, kemudian dihisapnya puting payudaraku.

    Kemudian kurasakan Toni berusaha memasukkan batang keperkasaannya, tapi selalu meleset. Aku hanya tertawa kecil, lalu kubantu dia. Kupegang batangnya dan kuarahkan ke kemaluanku. Toni hanya tertawa kecil dan kemudian dia menekan rudalnya ke sarangku. Toni lalu menggerakkan pantatnya dan memompa senjatannya keluar masuk liang surgaku, nafasnya juga mulai memburu. Aku menikmati tekanan yang diberikan Toni dan rasanya nikmat sekali.

    “Akh.., enak sekali Ton, yang keras Ton..! Akh..!”

    “Akhh Mbak.., kita pindah di kursi ya..? Di sini nggak enak.”

    Toni lalu mengangkat tubuhku, kulingkarkan kakiku di pinggangnya sehingga aku masih bisa bergerak walaupun Toni berdiri dan berjalan ke arah kursi tempat kami tadi.

    Di baringkannya tubuhku, lalu Toni mulai memompa batang kejantanannya lagi, semakin lama semaki cepat. Aku mengimbangi gerakakn Toni dengan mengerakkan pantatku ke kiri dan ke kanan, kadang kuremas-remas pantat adikku yang kenyal. Nafas Toni mulai tidak teratur.

    “Lebih cepat Ton.. akh..!”

    “Mbak.., Toni mau keluar Mbak, akh..!”

    Gerakan Toni semakin cepat, dan saat kulihat tubuh Toni mulai mengejang, kulingkarkan kakiku di pinggangnya. Toni menekan dan memasukan batang kemaluannya lebih dalam lagi.

    “Akh.., Mbak, Toni keluar Mbak, akhh.., Mbak.. ngeakhh…”

    Tubuhnya lalu rubuh di atas tubuhku. Tanpa mengeluarkan burungnya, kusuruh Toni berbalik dan aku mulai menggerakkan pantatku di atas tubuhnya. Batang kemaluan Toni memang mengecil, tapi lama-lama mulai mengembang lagi. Aku bergerak tidak karuan di atas tubuhnya, sampai beberapa saat kemudian aku orgasme, kupeluk erat-erat tubuh Toni. Setelah agak tenang, karena aku tahu kalau Toni belum keluar, kemudian aku turun dan mengulum batang keperkasaannya. Toni menggerakkan pantatnya ke kiri dan ke kanan dan kadang menusuk ke dalam mulutku. Selang beberapa waktu kemudian, batang kemaluannya seperti mengembang di dalam mulutku.

    “Akh.., Toni keluar Mbak.. akhh..!”

    Maninya menyembur di dalam mulutku dan kutelan semuanya, kemudian kami berpelukan dan berciuman. Tanpa sadar kami tertidur di kursi, kepalaku kurebahkan di dadanya dan tubuhku di atas tubuhnya.

    Sore hari kami dikejutkan oleh suara klakson mobil dan kami buru-buru bangun. Aku memakai bajuku yang berserakan di pingir kolam dan Toni buru-buru mengambil celana renangnya dan berlari ke kamarnya. Saat makan malam, kakiku mengeranyangi kakinya dan jari kakiku menekan batangnya yang mulai mengembang. Kedua orang tuaku sedikit keheranan dengan kelakuan kami, tapi mereka tidak pernah tahu dengan apa yang telah terjadi di antara kami. Malamnya seusai makan malam aku langsung masuk kamar, begitu juga Toni.

    Tengah malam aku terbangun karena Toni menciumi bibirku dan malam itu kami melakukannya lagi.

    Sejak saat itu, secara sembunyi-sembunyi kami melakukannya, bahkan setelah aku menikah dengan pacarku, kami pun masih sering melakukannya, terutama saat suamiku sedang dinas keluar kota. Rahasia ini sampai sekarang masih kami pegang dan bahkan cinta gelap kami ini membuahkan putra pertamaku yang sekarang sudah berusia 9 tahun.

    Saat pernikahan Toni aku memberikan sebuah hadiah. Setelah malam pengantinnya, kami melakukannya di gudang belakang rumah saat semua orang sudah terlelap. Toni bilang walaupun istrinya sekarang masih gadis, tapi tidak ada yang menyaingi aku. Makanya suamiku sangat betah di rumah karena servisku yang sangat memuaskan, tanpa tahu kalau aku selingkuh dengan adik kandungku sendiri.

  • Menikmati Tubuh Gadis Remaja Yang Imut Dengan Ganas

    Menikmati Tubuh Gadis Remaja Yang Imut Dengan Ganas


    1928 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat malam, belum tidur atau sedang menunggu udpate terbaru foto ngentot dari duniabola99.org , Kali ini admin akan update foto ngentot di jamin deh hot banget.  Penasaran? Tidak perlu menunggu lebih lama lagi langsung saja ini dia foto-fotonya.

  • Foto Ngentot Gadis Jepang Hot Akina Nakahara

    Foto Ngentot Gadis Jepang Hot Akina Nakahara


    1927 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Nikmatnya Ngentot Dengan Kakak Ipar

    Nikmatnya Ngentot Dengan Kakak Ipar


    1927 views

  • Clothed chick Alexis Crystal works her seduction magic on her new fuck buddy

    Clothed chick Alexis Crystal works her seduction magic on her new fuck buddy


    1927 views

    Duniabola99.org– Anda sedang mencari foto ngentot yang terupdate setiap hari? temukan di Duniabola99.org yang selalu update dan membagikan Foto-foto ngentot terbaru 2018.

  • Tabrakan Membawa Nikmat

    Tabrakan Membawa Nikmat


    1926 views

    Cerita Sex Terbaru – Nama saya Tiyo, umur 34 tahun dan saya bertempat tinggal dekat kampus sebuah PTS di Jogja.Aku adalah seorang karyawan di sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang beverage.

    Posisiku sudah lumayan tinggi, yaitu sebagai General Manager sehingga aku mendapatkan fasilitas perumahan dan sebuah mobil sedan. Aku masih lajang sehingga sehabis pulang kerja hobiku jalan-jalan cari pengalaman dan refresing. Cerita ini berawal saat aku pulang kerja sekitar jam 11 malam, mobilku menabrak seorang anak yang digandeng ibunya sedang menyeberang jalan. Untung saja aku cepat menginjak rem sehingga anak itu lukanya tidak parah hanya sedikit saja dibagian pahanya. Ketika aku tawarkan untuk ke rumah sakit, Ibu itu menolak dan katanya lukanya tidak parah.

    “Ya udah bu, sekarang aku antar Ibu pulang, dimana rumah Ibu?”
    “Nggak usah den, si Mbok nggak usah diantar”.
    “Kenapa Mbok, inikan sudah malam, nggak apa-apa Mbok aku antar ya?”
    Si mbok ini tidak menjawab pertanyaanku dan hanya menunduk lesu dan ketika dia mau menjawab, dari arah ujung trotoar mencul anak kecil sambil membawa bekicot.
    “Ini Mbok bekicotnya, biar luka Mbak Tika cepat sembuh”.
    Ibu itu menerima bekicot dari gadis itu, memecahnya dibagian ujung dan mengoleskannya diluka gadis yang ternyata namanya Tika. Tapi, Setelah selesai mengoleskan, simbok itu mengandeng Tika dan adiknya mau pergi. Sebelum melangkah jauh, aku hadang dan berusaha untuk mengantarnya pulang.

    “Simbok mau pulang.., aku antar ya Mbok, kasihan Tika jalannya pincang”.
    “Ngaak usah den, simbok..”.
    “Kenapa Mbok, nggak sungkan-sungkan, ini kan sudah malam, kasihan Tika Mbok..”.
    “Simbok ini nggak punya rumah den, sombok cuma gelandangan”.
    Aku sempat benggong mendengar jawaban simbok ini, akhirnya aku putuskan untuk mengajaknya ke rumahku walaupun hanya untuk malam ini saja. Terus terang aku kasihan kepada mereka.
    “Ya sudah Mbok, kamu dan kedua anakmu itu malam ini boleh tidur dirumahku”
    “Tapi ndoroo..”.
    “Sudahlah Mbok, ini juga kan untuk menebus kesalahanku karena menabrak Tika”.

    Dari informasi yang aku dapatkan didalam mobil selama perjalanan pulangp, simbok ini ternyata ditinggak suaminya saat mengandung adiknya Tika, yang akhirnya aku ketahui namanya Intan. Simbok ini yang ternyata namanya Inem, usianya sekitar 42 tahun, dan anaknya si Tika umurnya 14 tahun sedangkan Intan baru 11 tahun. Tika sempat lulus SD, sedangkan Intan hanya sempat menikmati bangku SD kelas 4.

    Setelah sampai dirumah, Mbok Inem dan kedua anaknya langsung aku suruh mandi dan makan malam. Ternyata simbok, Tika dan Intan tidak membawa baju ganti sehingga setelah mandi baju yang dipakainya ya tetap yang tadi. Padahal baju yang dipakai ketigany sudah tidak layak untuk dipakai lagi. Simbok memakai daster yang lusuh dan sobek disana-sini sedangkan Tika dan Intan sama saja lusuh dan penuh jahitan disana sini. Besok yang kebetulan hari minggu, aku memang mempunyai rencana membelikan baju untuk mereka bertiga. Aku memang tipe orang yang nggak bisa melihat ada orang lain menderita. Kata temen-temen sih, aku termasuk orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.

    “Tika dan juga kamu Intan makan yang banyak ya.. biar cepet gede..”.
    “Inggih Ndoro.., boleh nggak kalau Intan habiskan semuanya, karena Intan sudah 2 hari nggak makan”.
    “Boleh nduuk.., Intan dan Tika boleh makan sepuasnya disini”.
    Mulai dari sinilah awal dari petualangan seksku. Setelah acara makan malam selesai, ketiganya aku suruh tidur di kamar belakang. Sekitar jam 1 malam setelah aku selesai nonton acara TV yang membosankan, aku menuju kekamar belakang untuk meneggok keadaan mereka. Ketika aku masuk kekamar mereka, jantungku langsung berdeguk cepat dan keras saat aku melihat daster Mbok Inem yang tersingkap sampai ke pinggang. Ternyata dibalik daster itu, Mbok inemku ini memiliki paha yang betul-betul mulus dan dibalik CD nya yang lusuh dan sobek dibagian depannya terlihat dengan jelas jembutnya yang tebal dan hitam. Pikiranku langsung melayang dan kontolku yang masih perjaka ini langsung berontak.

    Setelah agak tenang, tanganku langsung bergerilnya mengelus paha mulus Mbok inemku ini. Setelah puas mengelus pahanya, aku mulai menjilati ujung paha dan berakhir dipangkal pahanya. Aku sempat mau muntah ketika mulai menjilati klitorisnya. Di depan tadi kan aku sudah bilang kalau CD Mbok ku ini sobek dibagian depan.., jadi clitnya terlihat dengan jelas. Sedangkan yang bikin aku mau muntah adalah bau CDnya. Ya.. mungkin sudah berhari-hari tidak dicuci. Setelah sekitar 13 menit aku jilati clitnya dan ternyata Mbok inemku ini tidak ada reaksi.. ya mungkin terlalu capek shingga tidurnya pulas banget, aku mulai keluarkan kontolku dan mulai aku gesek-gesekkan di clitnya. Aku tidak berani melapas CDnya takut dia bangun. Ya.. aku hanya berani mengocok kontolku sambil memandangi clit dan juga teteknya. Ternyata Mbok inemku ini tidak memakai BH sehingga puting payudaranya sempat menonjol di balik dasternya. Aku tidak berani untuk memeras teteknya karena takut Mbok Inem akan bangun.

    Sedang asyik-asyiknya aku mengocok kontolku, si Tika bangun dan melihat ke arahku. Tika sempat mau teriak dan untung saja aku cepat menutup mulutnya dan memimta Tika untuk diam. Setelah Tika diam, berhubung aku sudah tanggung, terus saja aku kocok kontolku. Tika yang masih terduduk lemas karena ngantuk, tetap saja melihat tangan kiriku yang mengocok kontolku dan tangan kananku mengusap-usap paha mulus ibunya. Sambil melakukan aktivitasku, aku pandangi si Tika, gadis kecil yang benar-benar polos, dan aku lihat sesekali Tika melihat mataku terus berpindah ke paha ibunya yang sedang aku elus-elus berulangkali. Setelah sekitar 8 menit berlalu, aku tidak tahan lagi, dan akhirnya “.. croot.. crrott.. croot..” ada 6 kali aku menembakkan pejuhku ke arah clit Mbok inemku ini.

    Saat aku keluarkan pejuhku, si Tika menutup matanya sambil memeluk kedua kakinya. Pada saat itulah aku tanpa sengaja melihat pangkal pahanya dan ternyata.., tikaku ini tidak memakai CD. Saat aku sedang melihat memeknya Tika, dia bilang..
    “Ndoro.. kenapa pipis di memeknya simbok”. aku sendiri sempat kaget mendengarnya.
    “Nduuk.. itu biar ibumu tidur nyenyak..”.
    “Ndoroo.. Tika kedingingan.., Tika mau pipis.. tapi Tika takut ke kamar mandi..”.
    “Ya.. sudah Nduk.. ayo aku antar ke kamar mandi”.

    Tika kemudian aku ajak pipis ke toilet di kamar tidurku. Aku sendiri juga pengen pipis, terus Tika aku suruh jongkok didepanku. Tika kemudian mengangkat roknya dan.. suur.. banyak sekali air seni yang keluar dari memeknya. Aku sendiri hanya sedikit sekali kencingku. Setelah acara pipisnya selesai, Tika aku gendong dan aku dudukkan di pinggir ranjangku. Lalu aku peluk dan aku belai lembut rambut panjangnya yang sampai ke pinggang.
    “Ndoro.. Tika belum cebok.. nanti memeknya Tika bau lho.. Ndoro..”.
    “Nggak apa-apa Nduk.. biar nanti Ndoro yang bersihin memeknya Tika.. Tika bobok disini ya.. sama ndoromu ini..”.

    Kemudian Tika aku angkat dan mulai aku baringkan di ranjang empukku ini. Tangganku mulai aktif membelai rambutnya, pipinya, bibirnya.. dan juga payudaranya yang lumayan montok. Pada saat tanganku mengelus pahanya..
    “Ndoro.. kenapa mengusap-usap kaki Tika yang lecet..”.
    “Oh iya Nduk.. Ndoro lupa..”.
    Tahu sendirilah, aku memang benar-benar sudah horny untuk mencicipi Tika, gadis kecilku ini. Bayangkan pembaca, disebelahku ada gadis 14 tahun yang begitu polos, dan dia diam saja ketika tanganku mengelus-elus seluruh tubuhnya.

    Pembaca.. gimana udah belum ngebayanginya.. udah belum..! udah yaa.. aku terusin ceritanya.

    Kemudian aku jongkok diantara kakinya dan mulailah aku singkap rok yang dipakai Tika sampai ke pinggang. Sekarang terpampanglah dihadapanku seorang gadis kecil usia 14 tahun denga bibir kemaluan yang masih belum ditumbuhi bulu. Setelah pahanya aku kangkangkan, terpangpanglah segaris bibir memek yang dikanan-kirinya agak mengelembung.., eh maksudku tembem. Dengan jari telunjuk dan Ibu jari aku berusaha untuk menguak isi didalamnya. Dan ternyata.. isinya merah muda, basah karena ada sisa pipisnya yang tadi itu lho dan juga agak mengkilap.

    Tangankupun mulai mengelus memek keperawanannya, dan sesekali aku pijit, pelintir dan aku tarik-tarik clitorisnya. Ake sendiri heran clitnya tikaku ini ukurannya nggak kalah sama ibunya.
    “Aduuh.. Ndoro.. memeknya Tika diapain.. Ndoro..”.
    “Tenang Nduk.. nggak apa-apa.. Ndoro mau nyembuhin luka kamu kok.. Tika diam saja yaa..”.
    “Inggiih.. Ndoro..”.
    Setelah Tika tenang, akupun mulai menjilati memeknya dan memang ada rasa dan bau pipisnya Tika.
    “Ndoro.. jangaan.. Tika malu ndoroo.. memek Tika kan bau..”.
    Aku bahkan sempat memasukkan jariku ke liang perawannya dan mulai aku kocok-kocok dengan pelan. Tikapun mulai menggelinjang dan mengangkat-angkat pantatnya.

    Aku pun mulai menyedot memeknya Tika dengan kuat dan aku lihat Tika menggigit bibir bawahnya sambil kepalanya digoyang kekanan kiri.
    “Ndoroo.. geli Ndoro.. memeknya Tika diapain sih ndoroo..”.
    Akupun tidak peduli dengan keadaan Tika yang kakinya menendang-nendang dan tangannya mencengkeram seprei ranjangku sampai sobek disana sini. Dan akhirnya..
    “Ndoroo.. sudah Ndoro.. Tika mau pii.. piis dulu Ndoro..”.
    Dan tidak lama kemudian “Ssuur.. suur.. suur..”
    Banyak sekali cairan hangatnya membanjiri mulutku. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menelan semua cairan memeknya yang mungkin baru pertama kali ini dikeluarkannya.

    Setelah kujilati dan kuhisap sampai bersih, akupun tiduran disebelahnya dan kurangkul tikaku ini.
    “Ndoro.. maafin Tika ya.. Tika tadi pipis di mulutnya Ndoro.. pipis Tika bau ya Ndoro..”.
    “Nggak apa-apa Nduk.. tapi Tika harus dihukum.. karena udah pipis dimulut Ndoro..”
    “Tika mau dihukum apa saja Ndoro.. asalkan Ndoro nggak marahin Tika..”.
    “Hukumannya, Tika gantian minum pipisnya Ndoro.. mau nggak..”.
    “Iya Ndoro..”.

    Akhirnya aku keluarkan kontolku yang sudah tegang. Begitu kontolku sudah aku keluarkan dari CDku, Tika yang masih terlalu polos itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Aku lihat wajah Tika agak memerah. Setelah aku lepaskan kedua tangannya, aku sodorkan kontolku kedepan wajahnya dan aku suruh Tika untuk memegangnya.
    “Nduk.. ayo dipegang dan dielus-elus..!
    “Inggih Ndoro.. tapi Tika malu Ndoro.. Tika takut Ndoro..”.
    “Nggak apa-apa Nduk.. ini nggak nggigit kok.. ini namanya kontol Nduk..”.
    Kemudian gadis kecilku ini mulai memegang, mengurut, meremas dan kadang-kadang diurut.
    “Nduk.. kontolnya ndoromu ini diemut ya..”.
    “Tapi Ndoro.. Tika takut Ndoro.. Tika jijik Ndoro..”.
    “Nggak apa-apa Nduk.. diemut saja seperti saat Tika ngemut es krim.. ayo nanti Tika Ndoro kasih es krim.. mau ya..”.
    “Benar Ndoro.. nanti Tika dikasih es krim..”.”Iya Nduk..”.

    Tika pun jongkok diantara pahaku dan mulai memasukkan kontolku ke mulutnya yang mungil. Agak susah sih, bahkan kadang-kadang kontolku mengenai giginya.
    “Nah gitu nduuk.. diisep ya.. yaa.. ya gituu.. nduuk..”.
    Sambil Tika mengoral kontolku, kaos lusuhnya Tika pun aku angkat dan aku lepaskan dari tubuh mungilnya. Aku elus-elus teteknya dan kadang aku remas dengan keras.
    “Aku gemes banget sih sama payudaranya yang bentuknya agak meruncing itu”.
    Sekitar 12 menit kemudian, aku rasakan kontolku sudah berdenyut-denyut. Aku tarik kepala Tika dan aku kocok kontolku dimulut mungilnya.. dan.. aku tekan sampai menyentuh kerongkongannya dan akhirnya “.. croot.. croot.. croot.. cruut..!”
    Cairan pejuhku sebagian besar tertelan oleh Tika dan hanya sedikit yang menetes keluar dari mulutnya.

    “Ndoroo.. pipisnya banyak banget.. Tika sampai mau muntah..”.
    “He.. eh.. nduuk.. tapi enak kan.. pipisnya Ndoro..”.
    “Inggih Ndoro.. pipis Ndoro kental banget.. Tika sampai nggak bisa telan.. agak amis Ndoro..”.
    Aku memang termasuk laki-laki yang suka merawat tubuhku. Hampir setiap hari aku fitnes. Menuku setiap hari: susu khusus lelaki, madu, 6 butir telur mentah, dan juga suplemen protein produk Amerika. Jadi ya wajar kalau spermaku kental dan agak amis.

    Kemudian aku peluk bidadariku kecilku ini dan sesuai janjiku dia aku kasih es krim rasa vanilla. Setelah habis Tika memakan es krimnya, dia aku telentangkan lagi diranjangku. Terus aku kangkangkan lagi pahanya dan aku mulai lagi menjilati memek tembemnya. terus terang saja aku penasaran sebelum membobol selaput daranya.
    “Ndoro.. mau ngapain lagi.. nanti Tika pipis lagi lho Ndoro..”.
    “Nggak apa-apa Nduk.. pipis lagi aja Nduk.. Tika mau lagi khan es krim..”


    “Mau Ndoro..”.

    Setelah aku siap, pahanya aku kangkangkan lagi lebih lebar, dan aku mulai memasukkan kepala kontolku ke lubang surgawinya. Baru masuk sedikit, tikaku meringgis.
    “Ndoro.. memek Tika diapain.. kok sakit..”
    Aku sempat tarik ulur kontolku di liang memeknya. Dan setelah kurasa mantap, aku tekan dengan keras. Aku rasakan ujung kontolku merobek selaput tipis, yang aku yakin itu adalah selaput daranya.
    “Ndoorroo.. sakiit..” Langsung aku peluk Tika, kuciumi wajah dan bibir mungilnya.
    “Nggak apa-apa Nduk.. nanti enak kok.. Tika tenang saja ya..”.
    Setelah kudiamkan beberapa saat, aku mulai lagi memompa memeknya dan aku lihat masih meringis sambil menggigit bibir bawahnya.

    “Oohh.. ahh.. auuhh.. geli Ndoro.. ahh..” itulah yang keluar dari mulutnya Tika.
    “Auuhh.. oohh.., Ndoro.., periih.., aahh.. gelii Ndoro.. aahh..,”.
    SAmbil aku terus meusuk-nusuk memeknya, aku selalu perhatikan wajah imutnya Tika. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Wajahnya memerah, bibirnyapun kadang-kadang menggigit bibir bawahnya dan kalau aku lihatnya matanya terkadang hanya terlihat putihnya saja. Kedua kaki Tika pun sudah tidak beraturan menendang kesana-kesini dan juga kedua tangannya menarik-narik seprei kasurku hingga terlepas dari kaitannya.
    “Auuhh.. oohh.., ndoroo.., aahh.. ooh.. aahh, ndoroo..”.

    Aku mulai rasakan ada denyutan-denyutan vaginanya di kontolku, pertanda tikaku sebentar lagi orgasme. Kepala Tika pun mulai menengadah ke atas dan kadang-kadang badannya melengkung. Sungguh pemandangan yang sensasional, gadis 14 tahun yang masih begitu polos, tubuhnya mengelinjang dengan desahan-desahan yang betul-betul erotis. Aku yakin para pembaca setuju dengan pendapatku, tapi tangannya pembaca kok megang-megang “itu” nya sendiri, hayo udah terangsang ya. Aku tahu kok, nggak usah malu-malu, terusin aja sambil membaca ceritaku ini.

    “Oohh.. ahh.. auuhh.. geli ndoroo.. ahh..”
    “Ndoroo.. Tika mau pipiiss.. ndoroo..”
    “Seerr.. suurr.. suurr.., kontolku seperti disiram air hangat..”.
    Aku peluk sebentar tikaku untuk memberikan kesempatan gadis kecilku menuntaskan orgamesme. Setelah agak reda, aku lumat-lumat bibir mungilnya.
    “Maapin Tika ya Ndoro.. Tika pipis dikasurnya Ndoro..”.
    “Tika malu Ndoro.. udah gede masih ngompol di kasur..”.
    “Nggak apa-apa Nduk.. (lugu sekali gadisku ini).. Ndoro juga mau pipis di kasur kok..”.

    Aku sendiri sudah nggak tahan. Kakinya aku angkat, lalu kuletakkan di pundakku. Dengan posisi ini kurasakan kontolku menyentuh dinding rahimnya. Memeknya jadi becek banget, dan aku mulai mempercepat sodokan kontolku.
    “Ndooro.. Tika capek.. Tika mau bobok.. ndooroo..”.
    “Iya nduuk.. Tika bobok saja yaa..”.
    “Memeek Tika periih.. ndooroo..”.
    Kutekan keras-keras kontolku ke liang kenikmatannya dan kutarik pantatnya dan “croot.. cruut.. croot.. croot.. cruut.. croot..!”. Aku muntahkan pejuhku kedalam rahimnya.

    Aku cabut kontolku dari memek tembemnya, terlihat lendir putih bercampur dengan darah segar mengalir keluar dari liang kemaluannya.
    “Ndoro.., kenapa Ndoro pipis diperutnya Tika.., perut Tika jadi hangat Ndoro..”.
    “Iya nduuk.., biar kamu nggak kedinginan.., ayo sekarang Tika bobok ya.., sini Ndoro kelonin..”.
    “Inggih Ndoro.., sekarang Tika capek.., Tika pengen bobok..”.
    Aku perhatikan memeknya sudah mulai melebar dan agak membelah dibandingkan sebelum aku perawanin. Aku peluk dia dan aku cium dengan mesra Tika, si gadis kecilku. Aku dan tikapun akhirnya tertidur dengan pulas. Nikmaat.

    TamaT