• Nikmati Janda Haus Sex

    Nikmati Janda Haus Sex


    2719 views

    Perkenalkan namaku Soffi. Aku adalah seorang wanita berusia 27 tahun yang berstatus janda beranak 1. Dalam keseharianku, aku selalu mengenakan jilbab. Walaupun jilbab yang aku kenakan bukan tergolong jilbab akhwat, akan tetapi, dalam berpakaian aku sudah cukup sopan. Jilbabku menjulur menutupi setengah dadaku. Aku selalu mengenakan baju kurung longgar dengan bawahan rok semata kaki. Kedua kakiku senantiasa terbalut oleh kaus kaki.

    Aku telah menjanda sejak 3 tahun yang lalu, akibat konflik yang tidak terselesaikan dengan mantan suamiku. Setelah usia pernikahan kami menginjak 1 tahun, mantan suamiku mulai menunjukkan watak aslinya. Ia mulai suka bermain tangan ketika marah. Begitu pula, ia tidak pernah memberiku nafkah, karena dia seorang pengangguran. Secara umum, ia bukan laki-laki yang bertanggung jawab. Pada akhirnya, ia pun menceraikanku, setelah berselingkuh dengan wanita lain. Pada saat itu aku sedang mengandung anak hasil perkawinanku dengannya. Kekalutan yang kualami akibat perceraian itu membuatku mengalami depresi selama beberapa bulan, hingga akhirnya aku menyadari bahwa aku harus bangkit. Perlahan-lahan akupun mulai bangkit, dan melupakan perceraian tragis yang menimpa diriku. Aku ingat, bahwa aku harus menghidupi anakku. Akupun pun bekerja pada sebuah biro konsultasi psikologi, mengingat aku adalah sarjana psikologi. Bisa dikatakan, penghasilanku hanya pas-pasan untuk menghidupi diriku dan anakku. Pada saat ini, anakku yang berusia 4 tahun kutitipkan pada neneknya di kota Yogyakarta. Sedangkan aku sendiri bekerja di kota Semarang, sebuah kota di Jawa Tengah. Di kota tersebut aku tinggal di kamar kost sederhana. Setiap akhir pekan aku mengunjungi anakku di rumah neneknya.Banyak pria yang mengatakan bahwa aku memiliki wajah yang cantik dan keibuan. Dengan balutan jilbab yang selalu ku kenakan, aku menjadi nampak anggun di mata para pria. Di samping itu, tak ada tanda-tanda bahwa aku adalah seorang ibu beranak satu. Banyak yang mengagnggap aku masih gadis. Tinggi badanku adalah 165 cm. Ukuran payudaraku tidaklah besar, hanya 32B, akan tetapi, pantatku bulat, padat dan membusung. Walaupun sudah beranak 1, aku memiliki perut yang datar. Hal ini tercapai karena aku memang rajin berolah raga. Tak heran, meskipun statusku janda beranak 1, masih banyak pria yang mengharap cinta dariku. Akan tetapi, pada saat itu, aku belum berfikir untuk menjalin hubungan yang serius dengan seorang pria.

    Hal ini disebabkan karena masih ada sisa-sisa trauma akibat perceraian yang menyakitkan tersebut. Aku memiliki pandangan bahwa semua pria adalah pendusta. Untuk apa aku menikah lagi kalau hanya untuk bercerai lagi. Sudahlah… aku sudah merasa hidup bahagia sebagai single parent. Tak dapat kupungkiri bahwa aku merindukan pelukan pria. Tentu saja, karena aku pernah merasakan manisnya seks, maka akupun seringkali merindukannya. Hingga saat ini, aku masih kuat untuk menahan hasrat itu, sehingga aku tidak terjerumus dalam seks bebas. Di samping dalam rangka menjaga norma dan keyakinan yang aku anut, aku juga harus menjaga imejku sebagai seorang wanita berjilbab yang selalu berpakaian rapih dan sopan. Sejujurnya, aku seringkali bermasturbasi untuk mengurangi hasrat seksku tersebut. Herannya, semakin sering ku bermasturbasi, keinginanku untuk disetubuhi oleh pria justru semakin menggebu-gebu. Masturbasi hanya mengurangi hasratku untuk sementara, hanya pemuasan kebutuhan biologis semata, namun kepuasan psikologis tidaklah aku dapatkan. Adapun alat yang sering ku pakai untuk bermasturbasi adalah buah mentimun. Uhhh… sungguh beruntungnya buah mentimun itu. Sementara para pria yang mengharap cinta padaku saja belum ada yang berhasil menikmati jepitan lubang di pangkal pahaku, tapi buah mentimun silih berganti telah menyodok berkali-kali. Terkadang diam-diam aku melakukan masturbasi sambil menonton film porno di komputerku ketika di kost sendirian.
    Dengan status jandaku, tentu saja ada beberapa pria yang menganggap diriku adalah perempuan gampangan, yang butuh dibelai. Dengan demikian, ada beberapa pria yang sering melakukan perilaku yang menjurus pada pelecehan seks, dari verbal hingga pada sentuhan fisik. Salah satunya adalah bosku, seorang Cina, yang sekaligus pemilik dari biro konsultasi tempatku bekerja. Dengan pura-pura tidak sengaja, ia terkadang meremas pantatku atau tetekku. Aku sebenarnya risih dengan hal itu, dan tidak krasan untuk bekerja di situ. Ia seakan tidak peduli bahwa aku adalah seorang wanita berjilbab yang selalu sopan dalam berpakaian dan berperilaku. Ia bahkan pernah menempelkan penisnya di belahan pantatku ketika aku sedang membungkuk, karena membetulkan mesin printer di kantor. Aku terkejut, karena di sela-sela pantatku terasa ada batang keras yang menekan. Aku pun lalu segera menghindar. Aku tidak bisa marah padanya, karena aku masih berharap untuk bisa bekerja di biro miliknya tersebut. Aku hanya menampilkan ekspresi muka tidak suka, sambil pipiku memerah karena malu. Ia hanya tersenyum mesum sambil pergi berlalu. Ia nampak paham sekali bahwa aku memang sedang butuh untuk terus bekerja di bironya.
    Sungguh aku sangat benci dan jijik dengan perilaku bosku tersebut. Bosku tersebut seorang pria Cina berusia 40 tahunan. Ia telah berkeluarga, dan keluarganya tinggal di luar Jawa. Namanya Pak Tan. Ia memiliki tinggi 160 cm, dengan badan yang agak gemuk perut yang buncit. Ia nampak gempal.
    Pada suatu hari, aku menerima kabar dari ibuku yang tinggal di kota Yogyakarta, bahwa anakku sakit keras, hingga harus opname. Bahkan dokter menyatakan bahwa anakku harus dioperasi secapatnya, kalau tidak, bisa fatal. Untuk biaya operasi tersebut butuh uang sebanyak lima juta rupah. Orang tuaku menyatakan bahwa mereka telah kehabisan dana untuk biaya pengobatan anakku. Sementara, aku sendiri sudah kehabisan uang karena kini sudah tanggal tua. Uang hanya cukup untuk menyambung hidup beberapa hari. Aku pun bingung, harus mendapatkan uang darimana lagi. Masih banyak hutangku pada kawan-kawanku, sehingga aku segan untuk berhutang lagi pada mereka. Satu-satunya yang bisa aku lakukan adalah mengeluh pada Pak Tan. Tapi aku merasa ngeri, karena itu berarti memberinya kesempatan untuk melecehkanku secara seksual. Aku pun menjadi ragu. Akan tetapi, karena aku sudah sangat panik, akhirnya aku beranikan diri untuk mengungkapkan hal itu pada Pak Tan. Dengan perasaan tidak karuan, aku memberanikan diri untuk menuju ruang Pak Tan. Saat itu, aku mengenakan jilbab warna pink sepanjang lengan, dengan baju kurung yang sewarna, serta rok panjang hitam dari bahan kain yang lemas. Dengan demikian, celana dalamku agak tercetak di permukaan luar rokku.
    Tok… tok.. tok.. tok… suara ketukanku di kamar kerja Pak Tan.
    “Masuk” aku dengar suara pak Tan berseru dari dalam ruangan.
    Aku pun membuka pintu. Pak Tan yang sedang duduk di belakang meja kerjanya menatapku dengan tatapan mesumnya, yang seolah menelanjangi tubuhku.
    “Silahkan duduk”, katanya mempersilahkanku untuk duduk.
    “Ada apa cah ayu?” dia bertanya padaku dengan nada menggoda.
    Sambil menunduk, akupun mengatakan keperluanku pada pak Tan sambil terbata-bata.
    “Mmmaaaff Pak, anak saya sedang sakitt kerass…”
    Keringat dinginku mulai mengucur….
    “Terus???” Pak Tan bertanya dengan nada sedikit ketus.
    “Mmaksud saya, saya mau pinjam uang sama bapak. Untuk pengobatan anak saya.  Saya sudah tidak ada uang.”
    Ketika aku berkata seperti itu, pak Tan hanya mengangguk-amgguk dengan tatapan melecehkan.
    “Sofiii, dengan berat hati saya katakan ke kamu, kalo saya tidak ada uang yang bisa saya pinjamkan ke kamu…?”
    “Tolonglah saya pak, anak saya sakit.. berikan saya lima juta rupiah saja… nanti bisa dipotong gaji saya” kataku menghiba.
    Air mataku mulai mengalir dari sudut-sudut mataku.
    “Kamu tau kan, biro ini sedang kekurangan modal”, kata pak Tan dengan datar dan tenang.
    “Jumlah klien kita semakin sedikit, makanya pemasukan ke biro juga sedikit..”
    “Ya sudahlah, aku bisa usahakan uang itu” kata pak Tan.
    Kemudian ia membuka laci mejanya dan mengeluarkan beberapa gepok uang 50ribu rupiahan. Ia pun memberikanya padaku. Setelah dihitung, ia telah memberikan uang padaku sebanyak 6juta rupiah, lebih banyak dari harapanku.
    Pak Tan berkata, Uang itu boleh kamu pinjam dulu. Kamu nggak usah mikirin ntar gimana mengembalikannya.
    “Udah, cepet, kamu bawa pulang… kamu tunggu anak kamu sampe operasinya selesai… kamu boleh libur…”
    Dengan perasaan senang dan rasa terima kasih yang tidak terkira, aku pun berpamitan dengan pak Tan dengan menyalami tangannya..
    Aku pun bersyukur, operasi anakku berjalan dengan lancar. Setelah itu, aku kembali bekerja di kantor Pak Tan. Semenjak itu, Pak Tan semakin menjadi-jadi dalam melecehkanku secara seksual. Karena hutang budiku padanya, aku pun tak bisa berbuat apapun selain pasrah dengan perlakuan Pak Tan. Setiap kali berpapasan denganku, ia tak akan membiarkan pantatku lolos dari jamahannya. Seringkali, ia mengejutkanku dari belakang dengan cara meremas pantatku. Aku hanya bisa menjerit kecil. Semakin lama iapun semakin berani untuk menjamah tubuhku yang lain. Payudaraku dan pangkal pahaku pernah diremasnya. Yang aku heran, dia tetap paling suka meremas pantatku, walaupun ia sesungguhnya dapat dengan bebas untuk menjamahi payudara dan pangkal pahaku. Ketika aku sedang berdiri di dekatnya, ia mengajakku ngobrol sambil jarinya menelusuri belahan pantatnya.
    Dengan perasaan malu aku ingin menghindari setiap perlakuannya, namun ku tak berdaya. Sungguh, aku merasa menjadi seorang perempuan murahan yang bisa dinikmati oleh pria Cina itu demi sejumlah uang. Sungguh kontras dengan penampilanku yang selalu berjilbab sopan ini.
    Suatu ketika, seorang pesuruh kantor bernama Pak Tatang memberitahuku bahwa pak Tan memanggilku untuk datang ke ruangannya.
    “Mbak, Pak Tan manggil mbak ke ruangnya”
    “Huh… ada apa lagi nih??” tanyaku dalam hati. Pelecehan apa lagi yang kan aku terima? gumamku.
    “Mhhh…. iya pak… Nanti saya ke sana…
    “Cepet ya mbak, Pak Tan minta mbak datang cepet….” kata pak Tatang sambil berlalu.
    “Iya… iya Pak Tatang” kataku sambil tersenyum pada Pak Tatang..
    Hari itu aku mengenakan jilbab warna krem yan menutupi dua bukit mungilku, dengan baju kurung dan rok panjang. Dengan gontai dan perasaan yang tidak tenang akupun datang ke ruang Pak Tan.
    Tok… tok… tok ku ketuk pintu ruang Pak Tan.
    “Masuk” terdengar teriakan Pak Tan dari dalam ruangan.
    Aku pun masuk, dan Pak Tan mempersilahkanku duduk. Dengan senyum jahat tersungging di bibrnya, ia menatapku dengan pandangan nafsu. Aku hanya menunduk dengan muka yang malu bercampur cemas.
    “Mhhhhh, begini Soffi…., saya cuma mau informasikan ke kamu, kalau hutang kamu ke kantor sudah jatuh tempo. Kantor butuh uang itu segera. Kamu bilang mau angsur hutang kamu, tapi sampai sekarang, sudah tiga bulan, kamu sama sekali belum angsur. Saya udah kasih kamu keringanan looo….” Pak Tan berkata dengan nada serius.
    Jantungku berdetak keras, memompa darahku cepat sekali. Wah, celaka… pikirku.. Aku jelas tidak mampu untuk membayar hutangku. Bahkan untuk mengangsur pun aku tidak mampu. Kini hutang itu telah ditagih. Ohhhh… betapa malang nasibku, jeritku di hati.
    “Mhhhh…. mmaaf pak, saya belum mampu membayarnya…” jawabku terbata-bata.
    “Kebutuhan saya banyak sekali, dan uang gaji saya saja tidak cukup”
    Tak terasa, air mataku mulai meleleh.
    “Iya, saya tau… tapi masalahnya, kantor ini juga butuh biaya. Kan sudah aku bilang, kalau biro ini lagi seret. Klien kita semakin sedikit?” suara Pak Tan mulai meninggi.
    Air mataku pun semakin deras mengalir. Tak sadar aku mulai sesenggukan. Dengan ujung jilbabku aku usap air mataku. Pak Tan masih nampak cuek, sambil sesekali melirikku. Sorot matanya menunjukkan kelicikan.
    “Hmmmmm… apapun kamu harus membayar hutang kamu…. Atau kita selesaikan saja secara hukum??” ancam Pak Tan.
    Aku semakin panik dengan ancaman itu…
    “Ssaya mohon jangan pak. Saya pasti akan bayar. Saya masih punya anak pak….” kataku tersedu-sedu.
    “Trus, kamu mau bayar pake apa? Kamu bilang nggak punya uang?”
    “Beri saya waktu barang satu minggu, saya bisa usahakan” jawabku putus asa.
    Satu minggu pun aku tidak yakin akan mendapatkan uang sejumlah itu.
    “Wah… wah… aku meragukan kamu bakalan sanggup membayar. Paling hanya menunda waktu. Gak ada gunanya. Saya nggak akan kasi keringanan lagi”
    “Sssayaaa mohon pakkk” aku berusaha menahan tangisku agar tak semakin keras.
    “Mhhhhh… baik… baik…. Aku bisa kasih kamu solusi. Supaya kamu bisa lunasin utang kamu”
    Aku agak lega mendengar ucapan Pak Tan. Aku memandanginya dengan pandangan bertanya.
    “Mhhhhh… boleh tau apa solusinya pak?” ungkapku.
    “Kamu bisa bayar hutangmu dengan tubuh molek kamu itu” kata pak Tan sambil melirik padaku dengan sorot mata birahi.
    Bagai disambar petir, aku terkejut mendengar ucapan Pak Tan. Aku kehabisan kata-kata.
    “Nggak, nggak mau” jawabku sambil menangis.
    “Kamu bisa apa….? Kalo kamu nggak bayar sekarang, ya diselesaikan lewat hukum. Aku akan laporkan kamu ke polisi” ancam pak Tan.
    Dia sungguh lihai mempermainkan perasaanku. Aku merasa semakin putus asa. Aku hanya bisa menangis. Tangisku yang tertahan pun mulai keluar juga. Namun Pak Tan tetap tak peduli. Aku hanya tertunduk sambil menangis. Air mataku telah basahi jilbabku.
    “Hehehe… lagian, kamu kan sudah lama jadi janda. Masa sih, ga kangen sama kontol? Kamu puas, hutangmu lunas… Tawaran menarik kan? goda pak Tan.
    “Kamu tinggal ngangkang aja, biar memekmu disodok pake kontol-kontol lelaki birahi. Dengan tubuh kaya kamu, gak sulit kok kamu dapet duit banyak. heheheh…. Apalagi yang jilbaban kaya kamu, pasti banyak peminatnya.”
    Tanpa ku sadar, pak Tan telah berdiri di sampingku, dan tanpa basa-basi, ia pun menarik tanganku hingga aku berdiri. Aku ingin menolak dan lari, namun aku sadar bahwa aku tidak lagi punya kuasa. Bahkan pada diriku sendiri. Kini aku telah dikuasai oleh pak Tan. Aku hanya pasrah ketika ia menarik tubuhku hingga berdiri.
    Dengan penuh birahi, pak Tan menariku ke dalam pelukannya. Dengan rakus pak Tan melumat mulutku dengan mulutnya. Tangannya menjamahi dua payudaraku yang masih tertutup jilbab itu. Kurasakan perut buncit pak Tan menekan tubuhku.
    “Mhhhh….. mphhhhhh….” aku berusaha meronta, menghindari ciuman pak Tan.
    Namun mulutnya terus mengejar mulutku. Dengan kasar dibaliknya tubuhku hingga aku membelakanginya. Lalu ditekannya tubuhku hingga perutku menempel di tepi mejanya. Tanganku berpegangan pada meja agar menopang badanku. Kini aku dalam posisi agak membungkuk, dengan pantat yang membusung kearah pak Tan. Kini pantatku begitu bebas untuk dijamahinya. Dengan kasar ia meremas pantatku. Aku merasakan ada sesuatu yang mengganjal di pantatku.
    Ohhh, ternyata itu adalah penis pak Tan yang sudah menegang dan mengeras.
    Sambil menggesek-gesekkan penisnya di pantatku, salah satu tangan pak Tan juga meremasi bongkahan pantatku yang montok dan padat itu, sedang tangan yang lain kini telah mencengkram salah satu payudaraku yang masih tertutup jilbab. Jilbab itu menjadi kusut akibat remasan tangan pak Tan. Aku merasakan bahwa tangan pak Tan telah mulai menyusup masuk ke balik jilbabku yang menutup dadaku. Ia meremasi payudaraku dari balik baju kurungku.
    “Mhhhh…. ahhhh…. ohhhhh….” jeritan-jeritan kecil terlontar dari mulutku ketika pak Tan menyentil ujung payudaraku dengan keras, sementara penisnya yang masih berada di dalam celana itu menekan pantatku ke depan.
    Tangan yang satunya kini telah meremas-remas pangkal pahaku. Mulut pak Tan dengan rakus menggigit leherku yang masih tertutup jilbab warna krem itu, hingga nampak basah bekas gigitan. Kepalaku yang tertutup jilbab krem itu hanya bisa menggeleng-geleng, dan terkadang menengadah ke atas, setiap kali pak Tan menyodokkan penisnya ke pantatku.
    Kini tangan pak Tan mulai menarik ritsleting baju kurungku yang ada di punggungku. Dengan trampil tangannya menurunkan baju bagian atas baju kurung itu, dan menyampirkan jilbabku ke pundak. Kini pundak dan punggung putihku pun terbuka. Tak lama kemudian, aku merasa bahwa pengait braku di bagian belakang telah terbuka. Secara umum, bagian atas tubuhku telah setengah terbuka, dan dua payudaraku yang tak seberapa besar itu menggelantung di atas meja. Dengan rakus pak Tan menciumi dan menjilati punggungku, hingga basah oleh liurnya. Kedua tangan pak Tan pun tak henti-hentinya meremas dan memilin dua putting mungilku yang berwarna coklat muda itu.
    “Ahhhhhhh….. udahhh… lama aku menunggu saat ini…” bisik pak Tan di telingaku yang tertutup jilbab itu.
    “Mhhhh… ohhhhh…. mhhhhhh…..” desahku.
    Walaupun aku telah lama tidak menikmati sentuhan pria. Sungguh, aku tetap tidak bisa menikmati perlakuan pak Tan itu. Aku justru merasa terhina, karena penis seorang pria yang bukan suamiku kini sedang menggesek-gesek pantatku yang masih tertutup rok itu. Selama ini hanyalah mantan suamiku yang pernah menikmati bibirku, menghisap dua putingku yang sedang mengeras, dan menyodokkan penisnya di lubang surgaku yang basah.
    Saat ini, seorang pria yang bukan suamiku dengan bebas dapat menikmati pantatku, dan tangannya dengan bebas memilin dan meremas puting payudaraku. Ohhh, betapa malang nasibku..
    Aku dengar suara ritsleting celana pak Tan. Tak lama kemudian pak Tan pun membalikkan tubuhku hingga posisiku berhadapan dengannya. Terlihatlah pemandangan yang membuatku takjub. Penis pak Tan yang menjulang sepanjang 17 cm. Jauh lebih besar daripada milik mantan suamiku. Dengan rakus pak Tan pun menghisap putting payudara kiriku, sementara tangan satunya memilin dan meremas payudaraku yang kanan. Terasa gigitannya pada payudaraku, yang kemudian disentakannya hingga aku menjerit.
    “Aahhhhhhhhh”.
    Pantatku kini bersandar pada tepi meja, dengan posisi tangan menekan meja di belakang tubuhku.
    “Mhhh… ahhhhh….” jeritan dan rintihan yang keluar dari mulutku semakin membakar birahi pak Tan.
    Pak Tan seringkali menyampirkan kembali ujung jilbabku yang turun hingga menutupi dadaku ke pundakku. Pak Tan pun kemudian mengangkat rokku keatas. Nampaklah dua kaki dan paha mulusku telanjang, dan secarik kain celana dalam di pangkalnya. Salah satu tangan pak Tan memegangi ujung rok ku agar tak turun, sementara tangan lain melebarkan dua pahaku, hingga pangkalnya yang masih terutup celana dalam itu semakin menganga. Kurasakan benda keras mulai menyusuri belahan kemaluanku. Salah satu tangan pak Tan menuntun benda keras itu agar menggesek-gesek dengan belahan vaginaku yang tertutup celana dalam itu.
    “Ohhhhh….” walau aku berusaha mengingkarinya, tak dapat kupungkiri bahwa sensasi gatal di vaginaku mulai kurasakan.
    Aku pun mulai merasa lemas dan birahi. Aku berada dalam dilema. Aku dipaksa untuk menikmati perlakuan pak Tan, walaupun sesungguhnya aku enggan. Tangan pak Tan pun mulai mencari-cari ritsleting rokku, dan segera melepasnya. Kini bagian bawahku telah benar-benar telanjang, hanya celana dalam putihku yang masih melindungi lubang kehormatanku. Sedangkan kepalaku dibiarkanya tetap berjilbab, dan payudaraku telah menggelantung indah dengan bekas gigitan dan basah air liur pak Tan.
    Dengan kasar pak Tan menarik jilbabku hingga aku terjatuh dalam keadaan bersimpuh. Dihadapanku kini sebatang penis pak Tan yang tegang dan mengeras itu. Sambil mengarahkan kepalaku dengan tangannya keaarah penisnya, pak Tan mengatakan
    “Ayo… kulum kontol bapak…!!!”
    Dengan perasaan jijik, akupun memenuhi permintaannya. Kepalaku yang tertutup jilbab itu nampak maju mundur. Sementara payudaraku tengah bebas menggelantung, dan bagian bawahku telah telanjang, hanya celana dalam yang tersisa.
    “Mmphhhhh… mhhhhh…” lenguhku saat penis pak Tan menerobos mulutku.
    Pak Tan menyuruhku menjilati ujung penisnya hingga lubang kontolnya. Uhhhh…. aku merasa ingin muntah. Mulutku pun penuh oleh penisnya. Tak satu jengkalpun bagian penisnya yang tidak berkesempatan menikmati pelayanan bibir dan lidahku. Bahkan testisnyapun turut aku jilati. Dengan perasaan muak, aku terpaksa melakukan hal itu.
    Setelah puas, pak Tan memintaku berdiri. Dengan kasar ia mencengkram pantatku yang masih tertutup celana dalam itu, dan menariknya hingga posisiku membelakanginya. Ia menarik turun celana dalamku, hingga kini tak ada lagi yang melindungi lubang kehormatanku. Pak Tan pun berlutut di belakangku. Kini ia menguakkan bongkahan pantatku lebar-lebar. Kini, lubang anus dan kemaluanku telah mengarah tepat di depan wajahnya.
    Tiba-tiba aku merasakan sensasi hangat di permukaan anusku. Ternyata Pak Tan telah menjilati anusku. Sensasi geli kurasakan menjalar dari anus ke seluruh badan. Tubuhku terasa lemas setiap kali lidah pak Tan menyentuh permukaan anusku. Aku heran, dia tidak merasa jijik. Setelah ia puas, lidahnya pun berpindah ke belahan lubang vaginaku. Ia menguakkan bibir bagian luar vaginaku. Tak lama kemudian, ia pun menjilati seluruh permukaannya. Klitorisku tak luput dari jilatan dan gigitan lembutnya. Aku semakin pasrah dengan perlakuan Pak Tan. Kurasakan vaginaku semakin basah, baik oleh air liur pak Tan maupun cairan cinta yang keluar dari dalam vaginaku.
    “Ohhhhhh…. mphhhhhh…. ampuuunnnn…. jangan diteruskannnnn….” racauku.
    Slurp… slurppp… terdengar sedotan pak Tan di permukaan vaginaku semakin bernafsu.
    Tak lama kemudian pak Tan pun berdiri. Ia menarik pinggulku ke belakang, hingga pantatku dan vaginaku semakin terkuak lebar. Tiba-tiba, aku rasakan sebatang penis yag keras telah melesak masuk ke dalam liang kenikmatanku dari bagian belakang. Aku merasakan pedih pada dinding vaginaku saat batang penis pak Tan bergesekan dengan dinding liang kenikmatanku, yang selama ini terjaga dari penis pria selain suamiku.
    “Ahhhhhhhhhhhhhhhhh…..” lengkinganku saat penis pak Tan disodokkan dengan keras.
    Rasanya lubang vaginaku hampir terbelah.
    “Ouhhhh…. Sofiiii….. memekmu enak banget… udah lama bapak nggak ngrasain memek kaya punyamu… mhhhh… ouhhhhh…. akhhhhhh…..” racau pak Tan sambil menggenjot lubang memeku.
    “Cepok, cepok, cepok…” suara pinggul pak Tan saat bertumbukan dengan bongkahan pantatku yang sedang membusung ke arahnya.
    Aku sedang dinikmati dengan posisi doggy. Aku heran, ia nampaknya memang begitu terobsesi dengan pantatku, hingga selama memakaiku pun ia lebih banyak meremas pantatku daripada dua payudaraku.
    “Ohhhh… mhhhh…. oughhhhh….” badanku bergoncang-goncang.
    Kepalaku yang berjilbab itu hanya mampu menggeleng dan mendongak ke atas. Payudaraku bergoyang seiring hentakan penis pak Tan di dalam liang kenikmatanku.
    “Mmhhhhhh… ahhhhhh… mhhhhh….” rintih dan jeritku setiap kali penis pak Tan melesak dalam vaginaku.
    “Soffff…. memekmu masih serettttt…..” racau pak Tan.
    “Kepalamu berjilbab bikin aku tambah ngaceng… ouhhhh….. Bapak ketagihan diservis sama tempikmu….. enak bangetttt….. walaupun janda tapi tempikmu masih nggigit”
    “Mhhhh.. ouhhhhh…. akhhhhhhh….” jawabku dengan desah dan rintih.
    Masih dalam posisi dogi, pak Tan tiba-tiba menarik penisnya keluar dari vaginaku. Kini tubuhku yang lemas hanya bisa terbaring tengkurap diatas meja. Kepalaku yang masih berjilbab aku sandarkan di meja, sedang dua tanganku terentang berpegang pada tepian meja. Sementara itu, aku merasakan cairan dingin di anusku. Aku hanya bisa pasrah.
    “Mmhhhh…. silitmu kayanya masih prawan nihh… sini, biar bapak prawanin”
    Aku ketakutan, dan berusaha menolak.
    “Udahhh, jangan nolak… kok beraninya kamu nolak permintaan bapak…”
    Akupun pasrah. Cairan itu adalah cairan pelumas. Aku merasakan kepala penis pak Tan mulai menempel di lubang matahariku. Perlahan-lahan, kepala penis itu mulai menguakkan lubang matahariku. Kurasakan kepala penis itu semakin dalam masuk ke dalam anusku. Rasanya sungguh perih, walaupun telah dibantu oleh cairan pelumas itu. Pak Tan pun mulai mempercepat genjotannya dalam anusku.
    “Akhhhhh….. ouhhhhh….” terasa panas di dinding anusku akibat gesekan penis pak Tan itu.
    “Oouhhhhh…. sakkkkiiiiittt….. ahhhh.. akhhhhhh….” jeritku.
    Sambil menggenjot anusku, kedua tangan pak Tan meremasi kedua payudaraku. Bahkan satu tangan pak Tan menarik ujung jilbabku ke belakang, hingga kepalaku terdongak keatas.
    “Mhhh ohhh… akhhhhh….” jeritku kesakitan.
    Pak Tan nampaknya telah hampir klimaks. Iapun segera menarik penisnya dari anusku. Seperti kesetanan ia melompat ke atas meja lalu membalikkan tubuhku hingga terlentang di atas meja. Kini posisinya duduk berlutut dengan penis yang mengarah ke wajahku. Dua pahanya mengangkangi wajahku.
    “Akhhhhhhhhhhhhhhh………..” teriakan pak Tan yang telah klimak itu.
    Crott……… crorttt…. crottttt….. cairan putih kental yang berbau tak sedap itu pun menyembur ke wajah dan mulutku. Aku hanya memejam, agar cairan itu tak masuk ke dalam mataku. Sebagian telah tertelan. Jilbabku basah oleh cairan kental berbau amis itu, begitu pula baju kurungku. Kulihat pak Tan terengah-engah setelah mencapai klimaks. Aku hanya terlentang lemas setelah satu jam ia menikmati semua lubang kepuasan di tubuhku.
    “Tempik sama silitmu memang hebat Sof… Bapak ketagihan buat make kamu. Selama setahun bapak cuma bisa ngremesin pantatmu, sambil bermimpi suatu saat bisa njebol lubang silitmu….” kata pak Tan.
    Aku sebetulnya merasa tersinggung dengan ucapannya. Harga diriku telah hilang sekarang. Kini aku harus siap untuk dinikmatin kapan saja oleh pak Tan. Aku tak bisa berbuat apa-apa kini.
    Setelah beristirahat selama 30 menit, sambil aku menangis sesenggukan, aku pun minta ijin kepada pak Tan untuk membersihkan diri di kamar mandi yang ada di ruangnya.
    “Oohhhh, tidak usah… kamu kan capek sekarang saatnya kamu yang dilayani” kata pak Tan.
    “Maksud bapak?” jawabku.
    “Biar pak Tatang saja yang bersihkan tubuh Sofi… heheheh”
    Ouhhhh…. laki-laki gila… belum puas ia menghancurkan kehormatan dan harga diriku.. kini aku harus rela dijamah oleh satu pria lagi. Nampak Pak Tan menelpon dengan HPnya, menyuruh pak Tatang masuk sambil membawa ember air hangat dan lap basah. Tak lama pak Tatang pun masuk. Ia sungguh terkejut melihatku dalam keadaan berjilbab, namun dengan baju kurung yang terbuka setengah, hingga payudaraku menggelantung indah, dan bagian bawah yang telah telanjang bulat.
    “Lhoooo, mbak Sofi?” tanya pak Tatang keheranan.
    Aku hanya tertunduk malu, sementara aku tahu bahwa mata pak Tatang tidak lepas memandang tubuh telanjangku.
    “Tenang pak Tatang”, kata pak Tan pada pak Tatang.
    “Mbak Sofi barusan kerja keras, jadi dia sekarang gerah dan capek…. hehehehe… makanya dia kepengen bersihin badannya. Kan kasian, daripada dia bersihin badannya sendiri, kan lebih baik diladenin sama pak Tatang… hehehh…”
    “Maksud bapak?” tanya pak Tatang masih kebingungan.
    “Maksudnya ya tolong pak Tatang ngelapin tubuhnya mbak Sofi, terutama bagian lubang tempik sama silitnya itu. Gimana pak Tatang?”
    “Haaaaa, bapak beneran?” tanya pak Tatang tidak percaya.
    “Beneran… sudah, nggak usah banyak omong… bapak mau ga?” tanya pak Tan.
    “Mauuu… mau… iya pak… mau….” sorak pak Tatang.
    “Ya udah sana…” pak Tan menyahut.
    “Ayoooo, sini mbak Sofi… cah ayuuu…. biar bapak ngelapin tempikmu” seru pak Tatang kegirangan.
    Aku hanya menunduk. Tapi badanku sudah terlalu lemah, sehingga aku hanya bisa pasrah saat pak Tatang menggandengku menuju kamar mandi. Ia pun melucuti seluruh sisa pakaianku termasuk jilbabku, sehingga aku telanjang bulat. Dengan lap basah, ia ia mulai membasuh tubuhku dari ujung kepala hingga ujung kaki. Saat menggosok liang vaginaku, ia pun berkomentar..
    ”Wahhhh, tempiknya mbak Sofi ini masih sempit yah” sambil jarinya meyentil-nyentil klitorisku.
    “Beda sama tempiknya lonte lokalisasi.. udah pada lower”
    Aku hanya terdiam sambil menahan tangisanku. Pak Tatang memelukku dari belakang. Satu tangannya meremasi payudaraku, sedang tangan lainya sibuk menggosok vaginaku.
    “Mbak, yang bagian dalem tempik mbak belum dibersihkan, biar kontol bapak nanti yang gosokin bagian dalem tempiknya mbak… hahahaha”, kata pak Tatang.
    Pak Tan berdiri di pintu kamar mandi senyum-senyum melihat ulah pak Tatang kepadaku.
    “Kontol bapak udah ngaceng niyy. Wahhh… mimpi apa bapak semalem.. selama ini bapak cuma mbayangin ngentu mbak Sofi… impian bapak jadi kenyataan”
    “Pak Tatang, itu jilbabnya dipakein lagi. Lebih ngacengin kalo make jilbab”
    “Siapp bosss…” kata pak Tatang.
    Setelah selesai membersihkan diriku, aku pun disuruhnya lagi memakai jilbab, namun dengan tubuh yang telanjng bulat. Kini telah kukenakan jilbab warna kremku yang masih ada bercak-bercak sperma pak Tan.
    “Pak Tatang, ini uang buat pak Tatang” Pak Tan mengeluarkan uang seratus ribuan dan diberikan pada pak Tatang.
    “Syaratnya, pak Tatang harus tutup mulut tentang rahasia di kantor ini… ya, sekarang, pak Tatang boleh nikmatin mbak Sofi sepuasnya.
    “Siap bossss” kata pak Tatang.
    Pak Tatang mendorongku ke sofa di ruang pak Tan. Tanpa basa-basi ia pun mengeluarkan penisnya yang berukuran 20 cm. Dengan kasar ia menarik jilbabku hingga kepalaku mengarah ke penisnya.
    “Ayo,dimut mbak… kontolnya bapak sudah lama nggak dibasahin nih…” kata pak Tatang disambut dengan tawa pak Tan.
    Tanpa aku sadar, pak Tan telah datang dengan membawa sebuah handicam untuk merekam persetubuhanku dengan pak Tatang.
    “Hehehe, kamu memang cocok jadi bintang bokep. Apalagi bokep cewek berjilbab hehehehe…”
    “Mhhhh… oukhhhhh……” kepalaku yang berjilbab itu maju mundur mengulum penis pak tatang yang keras.
    Laki-laki duda berusia 50 tahun itu nampak merem melek menikmati kulumanku. Ia duduk di sofa, sedangkan aku kini tersimpuh di lantai ruang itu.
    “Ohhh… mbak Sofi… ohhhh… kuluman mbak lebih enak dari lonte pelabuhan hhhhhh… mhhhh..”
    Setelah puas dengan mulutku, pak Tatang menyuruhku untuk terlentang di sofa. Dengan rakus, ia pun mengulumi payudaraku, dan menggigit-ggit putingnya yang mungil kecoklatan itu…
    “Owhhhh… mhhhh… pak Tatang…. sakkkittttt….”
    Pak Tatang semakin liar, mengulum putingku. Satu tangannya memilin-milin payudaraku yang lain, sedang tangan satunya lagi memainkan klitorisnya. Kini aku merasakan kegelian, kurasakan jari-jari pak Tatang menusuk-nusuk liang vaginaku.
    Pak Tatang kemudian melebarkan kedua pahaku dan blessssssssssssssssss…. penis pak Tatang pun terjepit dalam liang nikmatku. Tubuhku terguncang-guncang, sementara tangan pak Tatang sibuk memilin-milin putingku.
    ”Oohhhh, mbak Sofi…. tempikmu enak banget….. bapak belum pernah ngrasain tempik kaya punya mbak Sofi…”
    Tiba-tiba pak Tatang menghentikan genjotannya, dan menarik penisnya. Ia membalik tubuhku hingga tengkurap, lalu menyuruhku menungging. Aku hanya pasrah mengikuti arahan pak Tatang.
    Dalam posisi menungging, sekali lagi pak Tatang menyodokkan penisnya dalam liang nikmatku. Dengan sodokan-sodokanya yang keras, tubuhku pun terguncang-guncang. Tangannya meremasi payudaraku dan sesekali menampar paha dan pantatku hingga terasa pedih. Aku diperlakukannya seperti seekor kuda tunggangan atau sebuah boneka seks. Aku hanya bisa pasrah menerima perlakuan itu.
    “Mhhhh,… tempik lonte jilbaban ternyata enak… mhhhh…ouhhhh” racau pak Tatang saat penisnya terjepit dalam liang kenikmatan.
    Pak Tatang yang telah lama menduda, dan selama ini memuaskan hasrat seksnya dengan pelacur pelabuhan, yang tentu saja tua-tua dan tidak higienis. Kini penis pak Tatang berkesempatan untuk menikmati liang vagina seorang wanita muda berjilbab, yang liang vaginanya selalu terjaga dan terawat. Bahkan pria kaya dan tampan pun belum tentu kuijinkan untuk bisa menjepitkan penisnya dalam lubang vaginaku, kecuali menikahiku, namun kini, seorang pesuruh kantor yang tua malah berkesempatan menikmati liang vagina miliku dengan gratis… ohhhhh… nasibku….
    Bukan hanya liang vaginaku, penis pak Tatang pun kini telah merasakan pula jepitan lubang anusku. Kali ini tidak terlalu sakit… justru anehnya, akupun mulai menikmati permainan pak Tatang.
    Pak Tatang menarik penisnya, lalu menarik jilbabku hingga kepalaku mendekat kearah penisnya. Tangan satunya sedikit mencekik leherku, sehingga mulutku terbuka, dan
    “Akhhhhhh….” teriakan pak Tatang saat orgasme.
    Crotttt… croootttttt… croottttt…. cairan putih hangat masuk seluruhnya ke mulutku. Bukan hanya itu, pak Tatang pun menyuruhku untuk menelan semua spermanya.
    Hueekkkkkkk…. rasanya muak sekali. Namun aku terpaksa nampak sisa-sisa sperma mengalir dari sela-sela bibirku, hingga menambah noda di jilbab kremku. Sisa-sisa sperma yang ada di lantai dan sofa pun harus kujilati pula.
    Semua adegan itu direkam oleh pak Tan. Pak Tan mengancam, jika aku melaporkan kejadian ini pada polisi, atau tidak mau menuruti kehendaknya, maka video itu akan tersebar. Kejadian di kantor saat itu barulah sebuah awal penderitaanku. Pak Tan ternyata menjualku pada para pria hidung belang, bukan sekedar untuk membayar hutangku, namun juga untuk membiayai bironya yang hampir bangkrut itu. Dengan jilbab di kepala dan wajahku yang keibuan, banyak bos-bos yang rela merogoh koceknya dalam-dalam untuk diberikan pada pak Tan, demi memperoleh kesempatan menjepitkan penisnya ke dalam liang vagina dan anusku, dengan tetap mengenakan jilbabku. Aku heran, beberapa orang yang memakaiku justru lebih suka menganalku disamping menyodok vaginaku.
    Ramuan keluarga yang aku gunakan membuat lubang anusku selalu sempit, bersih dan tidak berbau busuk. Bahkan lebih ‘menggigit’.
    Bahkan pak Tan pernah sekedar iseng mengumpankanku pada sekelompok supir truk yang sedang mabuk, sehinga aku disetubuhi beramai-ramai di atas bak truk. Dia memasangiku kamera kecil, sehingga ia bisa merekamnya dari mobilnya yang parkir di suatu tempat.
  • Nikmati Tubuh Istri Sepupu

    Nikmati Tubuh Istri Sepupu


    4170 views

    Pertama kali aku mengenal dirinya, aku kagum dengan budi pekerti dan kesopanan bicaranya. Saat itu aku masih ingat, dia sudah duduk di bangku akhir SLTP dan usianya menginjak 15 tahun. Waktu itu aku sudah bertunangan dengan kakak sepupunya yang sekarang telah menjadi istri tercintaku dan dikaruniai seorang putra yang imut.

    Sebut saja namanya Fitri, seorang istri 23 tahun, ibu dari balita berusia satu tahun yg berwajah teduh dengan sorot mata tajam yg membuat libidoku bergejolak setiap kali bertemu pandang dengannya. Senyum dari bibirnya yg tipis, dipadu dengan lekukan bra 34B yg selalu tercetak dengan jelas di balik setiap pakaian ketat yg dikenakannya, plus, legging yg menjadi kesukaannya selalu membuat penisku menggeliat liar. Suaminya berprofesi sebagai supir distributor F&B yg diproduksi dari daerah ini, untuk didistribusikan ke berbagai hotel di Jakarta; yg pulang setiap seminggu sekali.

    Kembali pada pokok cerita, mudik kali ini aku kembali bertemu dengannya saat keluarganya termasuk sepupu istriku mengunjungi keluarga istriku untuk bertamu; selepas mengetahui bahwa aku dan istriku sudah sampai di kampung halaman. Posisi dudukku berada di ruang tengah, dan istriku berada di dapur. Setelah bersalaman, Fitri segera mencari istriku di dapur. Sensor tinggi dari telingaku menangkap komunikasi mereka dalam bahasa daerah, yg jika diartikan kurang lebih seperti ini:

    I: Istriku
    F: Fitri
    A: Aku

    F: “Teteeeh! Apa kabaaar??? Udah lama ga ketemu! Makin molegh (padet) aja teh!”

    I: “iiih Si Fitri bisa ajjaaah… yg ada kamuh yg makin seksi ajah! Tuh liat, kemejanya aja udah meletet begitu! Jadi keliatan atuh dalemnya kalo kancingnya ketat begituh”!

    F: “Ah, gapapa teh… sedekah buat cowo!”

    Kebetulan memang aku duduk di sofa panjang yg memungkinkanku untuk melihat jelas ke arah dapur. Fitri dan istriku mengobrol dalam posisi berdiri, dan Fitri mengenakan kemeja putih agak transparan dgn tanktop hitam sebagai daleman, dipadu dgn legging berwarna hitam yg membentuk dengan jelas bagian pinggul ke bawah. Fantasiku semakin liar ketika kuperhatikan dari jauh, tidak ada ceplakan celana dalam di legging si Fitri… which means dia menggunakan g-string -atau jangan2- tidak menggunakan underwear sama sekali!

    Lamunanku buyar tatkala keponakanku memanggilku minta THR, maka untuk sejenak aku mengalihkan perhatian sejenak ke para ponakanku untuk memberikan THR yg memang telah kusiapkan dlm amplop angpau warna pink. Tidak disangka, si Fitri tiba2 sudah persis di sampingku.

    duduk dgn gaya manja di dudukan untuk tangan di sofaku.

    F: “Ooommm… buat Pitri maannaaahh?”

    A: “Kamu udah nini nini begitu masa masih mau THR?”

    F: “Namanya juga ibu rumah tangga yg kesepian ditinggal suami kerja, oom… jadi wajar atuh dapet THR dari si Om! Bener kan teh? … (Keluarga tertawa mendengar celetukan Fitri)”

    I: “iyah yang, gapapa… kasih dua amploplah sekalian buat si kecil..”

    A: “Yasudaah kalau begituuuu…”

    Sesaat kukeluarkan dua buah amplop angpau dari tas kecil berwarna hitam yg selalu kubawa kemana-mana dan kuberikan keduanya ke jemari lembut bersih si Fitri.

    F: “Aduuuh… Si om mah baik banget! Andaikan AA nya Pitri kaya si Om…”

    Kuanggap kalimat itu sebagai sebuah kalimat “basa basi” karena keinginannya telah terpenuhi.

    Sekian lama kami bercengkerama dgn anggota keluarga lainnya di ruang tengah, dan Fitri masih tidak beranjak dari tempatnya semula. Bahkan beberapa kali, entah dilakukan dgn sengaja atau tidak, ia melingkarkan tangannya ke belakangku. Karena posisinya berada di pinggir sofa (dudukan tangan), maka saat ia melingkarkan tangannya, otomatis payudaranya beberapa kali menyentuh daun telingaku.

    Lagi2 kubuang otak mesumku dengan berpikir bahwa ini adalah sepupu istriku yg SUDAH BERSUAMI.. maka kuanggap ini sebagai “kebetulan” belaka walaupun aku berusaha keras untuk menahan pikiran liarku yg seolah menggedor setiap pintu di dalam otakku, meminta paksa untuk dibebaskan dgn segera!

    Hampir memasuki waktu malam, keluarga Fitri pamit, namun tanpa dirinya. Dia bilang mau nginep beberapa hari mau ngobrol2 sama tetehnya (istriku). Jadi, keluarganya pulang tanpa Fitri dan anaknya.

    Seperti biasa, aku mengambil posisi di ruang tengah karena aku perokok berat, sementara istriku dan sepupunya ngobrol di ruang TV sambil Fitri menidurkan anaknya yg masih berusia 1,5 tahun itu. Karena suasana santai, maka Fitri telah berganti kostum menggunakan tanktop dan hotpants warna pink saat ngobrol dgn istriku. Penisku semakin berdenyut melihat pemandangan seperti itu di depanku

    Tak lama kemudian, aku ingin buang air kecil, dan kebetulan di kamar mandi ada Abah, orang tua laki-laki istriku. Jadi, aku bilang ke istriku bahwa aku mau ke pincuran (pancuran yg difungsikan untuk tempat mandi/mencuci pakaian/buang air kecil).

    A: “Aku pipis di pincuran aja deh… di kamar mandi penuh”

    I: “Ya udah sanah, hati2 gelap! Jalannya licin loh…”

    A: “Iya gapapa, pelan2 aja”

    F: “Pitri ikut, Om… Udah nahan juga dari tadi…mana si Abah lama banget lagih..”

    Deg! Apakah ini waktunya? Tuhan, kok ya cepat sekali Kau beri aku ujian yg berat ini

    A: “oh gitu? Hayuk atuh…”

    Dan aku mengambil hp ku untuk difungsikan sebagai senter. Aku berjalan di belakang Fitri yg sedang memakai jaket sembari mencari sendalnya di depan rumah. Saat ia merunduk, dengan jelas aku bisa melihat bongkahan pantat kenyalnya yg dibalut shortpant karet warna pink -dan lagi2- tanpa ceplakan celana dalam!

    A: “… … …”

    F: “Om, kok ngelamun gitu??”

    A: “Ah, nggak… Itu lagi ngeliatin jalan ke pincuran, ternyata gelap juga ya? (Ngeles)”

    F: “Di sini emang gitu, Om… Ga ada lampu buat ke pincuran… Hayuk atuh!”

    Maka kami berjalan beriringan, dan para suhu pasti bisa menebak bahwa aku kembali memposisikan diri berjalan di belakang Fitri untuk memperhatikan ayunan pinggul, pantat, dan paha mulusnya haha. Tidak berapa lama kemudian di tengah jalan berembun yg licin, dia terpeleset. Karena aku persis berada di belakangnya, maka aku dgn sigap menangkap tubuhnya… Dan dengan jelas aku bisa melihat payudaranya yg terbalut tanktop pink di balik jaketnya yg hanya diritsleting setengahnya. Yg lebih membuatku kaget, dari selipan tanktop pink itu aku tidak melihat adanya bra atau kemben atau apapun itu untuk menutupi putingnya! God damned! I think this situation is well prepared

    F: “Aduh! Maaf Om… Licin banget jalannya!”

    A: “Iya, udah mulai ngembun soalnya! Pelanpelan aja, Fit! Yuk sini…”

    F: “Iya Om, pelan2 yah…”

    Entah kenapa, tanganku secara otomatis meraih pinggulnya untuk berjalan berdampingan denganku, namun posisi Fitri berada agak ke depan, dengan tanganku tetap melingkar di pinggulnya; sehingga dengan bebas penis tegangku yg masih terbungkus celana pendek warna hitam ini bisa kugesekkan ke hotpants karetnya yg berwarna pink.

    Langkah demi langkah kami berjalan pelan sekali, dan setiap langkah terhenti, penisku kugesekkan ke bongkahan pantat sebelah kanannya sambil tangan kiriku menahan pinggulnya, terlihat seolah berhati hati tetap menahan agar Fitri tidak terpeleset lagi. Entah disengaja tau tidak, kok ya di setiap langkah itu dia seperti mengerti maksudku. Setiap kugesekkan penisku ke pantatnya, dia seperti menekan pantatnya ke batangku… Setiap kali pasti begitu! Jarak antara rumah ke pincuran yg hanya 20 meter-an sepertinya terasa lama sekali karena kami melangkah “sangat hati2” … Atau lebih tepatnya, “saling menikmati” kali ya!

    Sesampainya di depan pincuran, aku segera menurukan celanaku dan penisku yg tegang sedari tadi langsung terbebas dari sangkarnya. Tapi aku baru sadar, bahwa tanganku masih pegang telepon yg kufungsikan sebagai senter. Tanpa pikir panjang, kupanggil Fitri untuk pegang teleponku, jd aku bisa buang air kecil dgn leluasa.

    A: “Fit, tolong pegang teleponku doong… Tadi lupa main masuk aja”

    F: “Iyaah Om, kadieukeun atuh hapenyaah…”

    Agar para suhu bisa membayangkan, pincuran ini berada di bawah jalan setapak; terdiri dari beberapa buah bilik yg saling bersebelahan. Kebetulan pincuran ini tdk memiliki tempat BAB, tapi memang dikhususkan untuk pipis atau mencuci baju. Sebuah bilik pincuran berukuran kurang lebih 2×3 meter, dengan air yg selalu mengalir selama 24 jam dari sebuah pipa PVC.

    Kembali ke jalan cerita, karena memang posisi badan jalan ke pincuran licin karena embun, maka bisa ditebak… Fitri, perempuan dengan dada 34B itu kembali terpeleset saat ingin meraih teleponku, dan aku reflek membalikkan badanku untuk menangkapnya.

    BRUKKK!!!

    Aku menangkapnya untuk kedua kalinya. Bedanya, kali ini posisi tubuhku agak membungkuk (masih dlm posisi berdiri) dan tubuh kami saling berhadapan, dan lebih parahnya lagi, penisku berada dalam posisi bebas dengan kepala Fitri berada di dadaku. Yg membuatku heran, kali ini tidak ada reaksi dari si Fitri.

    A: “Fit, kamu gapapa?”

    F: “… … …”

    A: “Fit, kamu kenapa? (Sambil kuletakkan tanganku di wajahnya)”

    F: “(posisi wajah masih menghadap bawah)Iya, Pitri ga apah2…
    (Mengubah posisi wajah menatapku)…
    Kontol qamuh gede juga yah?”

    OMG!!! Bagai disambar petir rasanya! SHIT!!! Ternyata posisi tangannya sudah memegang penisku dengan lembut. Perasaanku campur aduk antara khawatir dgn kondisinya, tapi juga sekarang shock karena posisi tangannya sudah berada di penisku yg tegang sedari tadi.

    F: “Masih mau pipis ga, Om kalo diginiin? (Sambil mengocok penisku maju mundur dgn perlahan)…”

    A: “Ouw… nakal banget kamu, Fit! Kalo aku bilang udah ga mau pipis lagi, gimana?”

    F: “Hihihi… Mmm… Kalo kamu ga mau pipis, nih, matiin lampu flashnya dong, om… Soalnya Pitri mau pipis sebentar…”

    Tangan Fitri tetap memegang penisku sambil berjalan perlahan ke tempat pipis di pincuran. Kemudian, dia menurunkan hotpants karet pinknya sampai batas lutut, dan berjongkok untuk pipis… Jadi posisi wajahya persis berada di depan penisku yg semakin tegang.

    F: “Deketan atuh, Om… Biar bisa sekalian…”

    A: “… … …”

    Dengan sigap aku mematikan flashku sambil melangkah maju ke depan sehingga posisi testisku menempel ke pipi si Fitri. Tangannya tetap mengocok penisku dengan perlahan, namun dilakukan dgn genggaman yg kuat.

    F: “Si Teteh pasti seneng banget dapetin qamuuh… Udah baik, gak pelit, pasti pinter ngewe kalo kontolnya gede begini”

    Aku tidak menduga bahasa seliar itu bisa keluar dari mulut kecil nan menggairahkan yg selama di depan keluarga istriku selalu mengeluarkan kalimat yg santun. Aku tidak mengira di balik sosok sepupu istriku ini tersimpan figur iblis wanita yg ganas dan bisa keluar di saat2 tertentu… seperti yg terjadi padaku saat ini.

    A: “Haha… kok kamu bisa bilang gitu, Fit? Ukuranku bukannya ukuran standar laki2 Asia?”

    F: “(Sambil menempelkan bibirnya ke penisku)… Mmmh Pitri mah teu ngarti … Mmmhh… urusan Asia Asia-an… Yg penting sekarang Pitri tau kalo kontol kamu gede! Lebih gede dari suami aquh…mmmhh”

    Fitri yg masih dlm posisi jongkok dengan hotpants pink yg turun setengah, telah menempelkan bibirnya di penisku dan mulai menjilati ujung penisku dengan jilatan-jilatan kecil persis seperti yg aku inginkan! Jilatan jilatan kecil dekat lubang penis yg menimbulkan sensasi ngilu nikmat yg akan membangkitkan libido tinggi yg selama ini bersembunyi di dalam tubuhku.

    Kemudian, dia mulai mengulum kepala penisku… bibirnya berusaha menyesuaikan dengan penisku dengan ukuran mulutnya yg mungil, dan kembali memainkan lidahnya di sekitar lubang dan lingkaran kepala penisku. Perlahan, dia mulai menjelajahi penisku lebih dalam; lebih turun lagi dan semakin ke bawah.

    Aku merasa ujung penisku telah menyentuh sesuatu, yg menurutku adalah ujung kerongkongannya. Sepertinya dia berusaha menjangkau pangkal penisku, namun tak kuasa, sehingga ia tersedak dan mengeluarkan penisku dari mulutnya… Diikuti dengan air liur yg melimpah ruah dan masih tersambung antara penisku dan bibir mungilnya.

    A: “Ouw… kamu seksi banget sih, Fit! Aku suka banget sama gaya blowjob kamu!”

    F: “Ssshh.. Haaah… Pitri ga kuat kalo semua, Om! Sluurpp… Kontol kamu kok lain yah? Jadi penasaran.. sshhh.. masa aku ga bisa fellatio-in qamuuh…”

    DAMN… Man! She knows about Fellatio! Suatu hal yg hanya berada dalam imajinasiku bahwa istriku suatu saat tahu banyak mengenai sex seperti apa yg kuharapkan… Namun ternyata harus kudapatkan dalam sosok sepupunya!

    Akupun mulai memberanikan diri untuk lebih membungkuk. Sambil memegang hp, jemari tangan kiri kufungsikan untuk membelai rambutnya, sementara jari tangan kananku yg bebas mulai menurunkan sedikit retsleting bagian atas jaketnya, untuk kemudian masuk ke balik tanktop bagian atas… Dan ternyata benar: Fitri tidak pakai BRA!

    Jemari kananku semakin leluasa membelai dan meremas-remas dada kirinya, sementara penisku masih berada dalam kuluman bibir mungil Fitri. Dengan perlahan kuapit putingnya dengan telunjuk dan jari tengahku, dan kupilin dengan sangat hati hati.

    F: “uuhh… auw.. Kamu pinter banget sih sayaaang… Mmhhh… sayang pinter mainin pentil Pitri.. Eemmhhh.. (Sambil terus maju mundur perlahan memainkan penisku dlm mulutnya)”

    A: “(berbisik) Sssttt… Jgn kenceng2, Fit! Nanti kedengeran orang ga enak akh! Terusin, Fit… Kamu suka yah blowjob-in aku?”

    F: “Iya… MmpPhhrrr.. Pitri suka kontol kamu sayang! Cup..plup… Pitri suka nyepongin kontol kamu”

    A: “Jangan lama2 atuh, Fit.. Gantian dong!”

    F: “(matanya melihat ke mataku penuh tanda tanya dan melepas penisku dari bibir mungilnya) … Gantian gimana maksudnyah, Om? Emang biss… Mmffff…”

    Sebelum Fitri menyelesaikan kalimatnya, tanpa banyak cingcong langsung kukulum bibir nya sambil kumainkan spesialisasiku: French Kiss! Sambil melakukan itu, kuarahkan tubuh seksi dengan hotpants pink yg turun selutut itu untuk berdiri, sambil perlahan kuarahkan mundur sampai dia bersandar di betonan dinding bilik pincuran.

    Alih2 berpikir untuk merekam peristiwa laknat nan nikmat tersebut, aku malah memasukkan smartphoneku ke dalam jaket sambil mencumbu sepupu istriku itu. Penisku kugesekkan sejajar dengan mulut vaginanya, sementara tangan kiriku membelai perlahan leher bagian belakang si Fitri. Bibir dan lidahku teleh berpindah ke leher sampingnya, sementara jemari kananku masih membelai puting sebelah kirinya yg sudah benar2 keras di balik tanktop pink yg dikenakannya.

    F: “Gantian kumaha sih, Om? Aaahh… SiOm meni pinter pisan jilatin kuping Pitri… Mmmhh.. Uugghh.. Mmphh..”

    A: “sluurpp.. mmhhh.. Ini belum, Fit! Maksudku gantian itu yg iniii…”

    Seketika aku langsung berjongkok ke depan vaginanya, dan mengarahkan dia untuk sedikit mengangkang. Fitri pun menekuk kedua tangan di samping telinganya, dan merendahkan tubuhnya sedikit agar bisa mengangkangi wajahku. Melihat pubis tanpa bulu dan vagina yg sudah dlm posisi terangsang merekah persis di depanku, mataku gelap! Langsung kuserang vaginanya bertubi tubi dengan lidahku, mulai dari klitoris, sisi2 lubang vagina, dan kuusahakan untuk memasukkan lidahku sedalam2nya ke liang vaginanya. Tangan kanan Fitri mulai berubah posisi untuk menjambak rambutku seolah mengarahkanku ke bagian vagina yg diinginkannya untuk bersentuhan langsung dgn lidahku.

    F: “..ooUhh.. Eeemmhh.. Aah.. Sshhhh.. Enak sayaang.. Aahhhh.. Eemhh.. Pitri baru sekali inih diginiin sama Om.. OUh.. Gatel, sayaang.. Ahhh..sshhh…”

    A: “… … …”

    Ia sudah tidak mempedulikan kata panggilan untukku yg terus menerus berubah: antara “om” dan “sayang”. Namun begitu, aku tidak mempedulikannya. Tidak sepatah katapun keluar dari mulutku dan terus kujilati dan kuhisap vagina Fitri tanpa berhenti.

    Untuk menambah sensasi, sambil menjilatinya, kubasuh jemari kananku dengan air yg mengalir di pincuran, dan setelah kulirik dan kuyakin bersih, segera kurapatkan telunjuk dan jari tengahku, untuk kemudian kumasukkan dengan sangat perlahan ke dalam vagina si Fitri. Semakin lama semakin dalam sampai jariku tenggelam sepenuhnya.. Dan kukocok vaginanya dengan perlahan dan speed yg semakin meningkat.

    Saat kulirik ekspresinya seperti sedang menahan sesuatu, bibirku pindah menyusuri leher dan kemudian kukulum dan kujilati kupingnya -sementara tangan kananku tetap mengocok vaginanya-

    A: “Gimana rasanya Fit?”

    F: “mmmh.. mmhh.. Enak banget! Kamu pinter banget entotin Pitri pake tangan! Pitri belom pernah diginiin, Om.. Aah.. Terusin sayang.. Sshhh.. Aaah.. Mmh, Pitri sayang sama Om.. Aahh..”

    Semakin kukenali mimik wajahnya seperti sudah ndak kuat menahan sesuatu yg sudah sedari tadi ditahannya. Semakin kupercepat kocokanku pada vaginanya, dan makin kuperdalam lidahku menyentuh telinganya. Sejenak dia berucap:

    F: “mmh.. Oom, takutnya Pitri pipis inniiihhh.. Mmhpphh.. Mmpphh….”

    A: “Ga apa2 Fit.. Pipisin aja tanganku jangan ditahan2 ya, geulis! Hayuk atuh aku mau lihat..”

    Tetiba desahan Fitri semakin meninggi, pinggulnya bergoyang semakin hebat dan tangan kanannya mencengkeram tanganku dengan kuat. Khawatir berteriak, segera kuarahkan tangan kiriku menutup bibir mungilnya yg terbuka setengah itu.

    F: “mmpphh.. Aah.. Aah.. Aaauuuw.. Aah.. Pitri pipis omm.. Pitri pipiiimmmpppfff… ”

    A: “Ssstt..(Tanganku membekap mulutnya)”

    Benar saja, dalam sekejap aku merasa telunjuk dan jari tengahku seperti dijepit sekuat tenaga, dan seperti ada sesuatu yg mendorong keluar! Secepatnya kulepas jemariku dari vaginanya, dan…

    SOOORRR… SRRRT.. SRRT..

    Semburan pertama sangat kuat dan kencang..

    Semburan kedua semakin berkurang..

    Dan semburan terhenti setelah yg ketiga!

    Ini adalah pertama kalinya kumelihat seorang perempuan squirt dengan mata kepalaku sendiri! Selain itu, ini juga kali pertama aku membuat seorang perempuan squirt dalam hidupku!

    Nafas fitri tersengal sengal.. memburu layaknya seseorang yg terpuaskan! Ekspresi yg sungguh berbeda dgn ekspresi buatan yg banyak kulihat di film biru yg banyak tersimpan di hardisk notebook-ku. Kakinya bergetar hebat, hingga tangan kananku yg basah karena lendir kenikmatan dari vaginanya harus menopangnya agar ia tidak terjatuh; dan dengan perlahan kulepaskan dekapan tangan kiriku yg menutup bibir mungilnya yg masih mengeluarkan desahan lemah. Keringat membasahi wajah dan lehernya, membuat penisku yg masih berada di luar celana semakin keras dan berkedut semakin kencang!

    F: “(dengan suara tersengal sengal).. hhhh… hhh… Pitri pipis yah, Om? Maap yah, Om.. hhh.. hhhh..”

    A: “(dgn suara berbisik di telinga Fitri)… Gapapa Fitri sayaaang… Ekspresi kamu bener2 nafsuin banget tadi.. Puas banget aku liatnya”

    F: “hhh.. Pitri lemes banget.. Tapi kamu kan belomaaan..”

    A: “(berbisik dgn nada menenangkan).. Gapapa, Fit.. Kan aku masih 4 hari lagi di sini. Nanti2 juga gapapa..”

    F: “..hhhh..hhhh..tapi nanti belum tentu nemuin waktu kaya gini lagi, sayaaang!”

    A: “Sssttt..jgn teriak, Fit! ga enak sama orang orang”

    F: “tenang aja,sayang.. Mulai jam 7 malem jarang ada orang yg ke sini…soalnya banyak yg bilang di sini angker, dan pada males juga ke sini soalnya gelap, ga keliatan jalannya… Kaya kita tadi.. Tapi kalo kita kan makin ga keliatan makin nempel.. Makin nempel jadi makin enak, ya kan sayang??”

    Kemudian dia kembali menciumku, dan lidah kami kembali berpagutan satu sama lain. Sejenak Fitri melepaskan pagutannya, menengadahkan tangan kiri ke dekat bibirnya yg merekah, dan meludah. Setelah itu, dia meraih batangku yg masih tegak berdiri, mengusap batang penisku dengan ludahnya dan menggerakkan tangannya maju mundur dgn perlahan, sementara bibirnya kembali memagut bibirku dengan rakusnya!

  • Nikmatnya Bercinta Dengan Anak ABG

    Nikmatnya Bercinta Dengan Anak ABG


    1642 views

  • Nikmatnya Bercinta Dengan Si Cantik Megan Salinas

    Nikmatnya Bercinta Dengan Si Cantik Megan Salinas


    2190 views

    Foto Ngentot Terbaru – Memang nikmat rasanya jika menikmati hiburan dewasa di tengah malam yang dingin seperti ini. Apalagi kami sudah menyediakan gambar-gambar terbaru dan terpanas dari yang muda-muda sampai tante-tante girang yang ngentot hot banget dan bisa membuat anda crot ramai-ramai malam ini. Inilah foto nya sebagai berikut.

  • Nikmatnya Bulu Lebat Kaori Maeda

    Nikmatnya Bulu Lebat Kaori Maeda


    1708 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya.

  • Nikmatnya Burung Adik Iparku

    Nikmatnya Burung Adik Iparku


    1767 views

    Ini merupakan kejadian yang memalukan sekaligus menyenangkan tentang perselingkuhanku dengan adik iparku Sindi.

    ‘Halo’, kataku menyambut telepon.

    ‘Oh, kakak!!, Mbak Sari mana kak’, suara diseberang menyahut.

    ‘Sindi??, kapan balik ke Jakarta, mbakmu lagi piket, telepon aja ke HP-nya deh, sahutku sambil bertanya. ‘Gak usah deh kak, sampaiin aja kalo aku pertengahan juni mo balik, aku kangen banget deh’ jawabnya lagi.

    ‘Oke, deh ntar aku sampaikan, take care ya’ jawabku datar dan menutup telepon.

    Kemudian ingatanku melayang beberapa tahun lalu, dimana saat itu dia banyak problem,.. cowok, drug, bahkan sempat pula berurusan dengan pihak berwajib karena tertangkap tangan atas kepemilikan Narkoba. Atas saranku Sindi, adik kandung Sari ke Jakarta dan sekarang telah bekerja di Singapura untuk memulai sesuatu yang baru.

    Sindi 30 th, seperti juga saudaranya berwajah cantik, kulitnya bersih, mata lebar, hidung mancung, rambut berombak di ujung dengan postur tubuh proporsional. Karena obsesi untuk mandiri dan sifatnya yang keras kepala itulah dia terperosok dalam problem berkepanjangan.

    Sindi sebelumnya tinggal di Surabaya, disana dia bekerja sebagai penyanyi. Dari pekerjaannya itulah (yang sebenernya tidak kami sukai) Sindi sempat ditahan polisi 1 malam karena narkoba, sebelum kami datang-dipanggil untuk memberi keterangan.

    Sejak peristiwa ditahannya Sindi 3 tahun lalu, Sindi sering telepon aku dan bercerita tentang keadaannya, teman lelakinya dan biasanya cukup lama, minimal 30 menit. Sindi lebih dekat denganku dan sering ‘curhat’ daripada kakaknya. Dalam setiap pembicaraan, Sari selalu memberi tanda agar aku ‘merayu’ Sindi untuk pindah ke Jakarta dan mencari pekerjaan di sini.

    Sari tau kedekatan kami itu, bahkan mendorong untuk dapat mengontrolnya melalui aku, karena sejak kecil Sindi memang susah nurut dan bandel. Awalnya aku hanya menganggapnya sebagai tanggung jawab seorang kakak terhadap adik, sebelum terjadi ‘sesuatu’ yang tidak semestinya kami lakukan.

    Awal maret 2017, Sindi telepon memintaku untuk menjemputnya di stasiun Gambir, Sari sangat gembira dengan berita itu dan segera mempersiapkan kamar untuknya. 13 maret 2017 aku jemput Sindi sendiri, karena anak bungsuku sakit, dan kami duga demam berdarah. Sindi datang sendirian, padahal rencananya bersama Hendry ‘cowoknya’ yang keturunan.

    ‘Kok, sendirian kak??’ mana ponakan2ku, tanya Sindi saat aku sambut barang2 bawaannya.

    ‘Andi lagi sakit, kayanya demam berdarah deh, terpaksa diisolasi dari sodaranya’ jawabku ngeloyor menuju mobil. Sambil merokok dan berlari kecil Sindi mengikuti aku, ‘Kesian yah, aku kangen ama mereka’ katanya.

    ‘Kak, tau nggak knapa aku kesini?? tanyanya di mobil.

    ‘Yah, loe mau refreshing, loe udah sadar dan mau kerja yang sesuai ama ijazahmu, khan?’ jawabku sekenanya.

    ‘Yang lain donk’ komentarnya manja.

    ‘Apa yaa, paling putus atau mo lari dari cowokmu, hahahaha’ aku tertawa geli karena pinggangku digelitiknya.

    ‘Sekarang bulan apa kak?’

    ‘Maret’ jawabku sambil terus nyetir

    ‘Bulan maret ada apa ya??’ Sindi mengerling, tangannya meremas tanganku saat di persneling..

    ‘Sindi,.. Apaan sih’, kataku berusaha menepis tangannya yang kemudian bergerak mau gelitiki aku lagi. Tanganku ditangkapnya, digenggam kemudian dicium sambil bertanya manja

    ‘Kakak sayang Sindi nggak sih?’

    ‘Sindi.. aku kakakmu, aku sayang kamu seperti Sari menyayangimu’ kataku jengah dan menarik tangan .

    ‘Kak,.. aku sayang dan mengagumi Kak rizky, lebih dari itu.., aku sayang ama kakak, karena bisa ngertiin aku, pahami aku, bisa ngemanjain aku dan..tau nggak, aku bisa orgasme kalo lagi teleponan ama kakak’..katanya sambil meraih tanganku lagi.

    ‘Sindi.. aku gak mau ngerusak semuanya dengan perbuatan bodohmu’, jawabku marah namun sebenernya menahan gejolak. Sindi terdiam dan melepas tanganku. Itulah 30 menit pembicaraan kami di perjalanan menuju ke rumah.

    Sampai di rumah Sari menyambutku dengan ciuman sambil bilang mo ke RS karna andi anak ke tiga ku panas udah lebih dari 2 hari. Aku segera ke kamar melihat keadaannya, sementara Sindi dan Sari menuju ke kamar di lantai 2 yang telah disiapkan.

    ‘Maa, cepetan yah’ aku beri isyarat agar Sari segera bersiap.

    ‘Sindi, mandi terus istirahat dulu yaa, ntar ngobrolnya deh’ kata Sari ama Sindi..OK boss sahut Sindi.

    Singkatnya Andi harus segera dirawat di RS saat itu juga.

    ‘Andi maunya ditemenin ama mama aja yaa? pinta anakku lirih..

    ‘Iya sayang, mama akan temenin anak tersayang mama deh’ Sari menghibur.

    ‘Janji ya maa..’

    Setelah Andi tidur aku rundingan ama Sari, keputusannya adalah aku akan nungguin Andi malem dan langsung berangkat kerja dari RS.

    ‘Paa, sekarang jemput Sindi ya.. ajak dia kesini, sekalian bawain aku beberapa pakaian, aku pengen ngobrol disini’.

    ‘Oke sayang’, jawabku setelah merasa semua beres.

    Sesampainya di rumah, aku siapkan beberapa pakaian yang pantas, termasuk pakaian dalemSari. Aku naik ke lantai 2 (kamar Sindi) mo ambil tas, kuketuk pintu dan memanggilnya.. Tapi gak ada sahutan, aku berasa gak enak dan telepon istriku

    ‘Kalo gak dikunci masuk aja deh paa, soalnya semua tas ada disana’

    ‘Tungguin si Bengal itu bangun, biarin dulu dia istirahat ntar kalo bangunin sekitar jam 12-an.

    Aku manusia biasa, seorang lelaki mana yang tidak tergoda dengan keadaan ini ; gadis cantik tertidur pulas, tanpa selimut. Sangat menggairahkan dengan rambut setengah basah tidur terlentang hanya dengan CD kecil terikat di pinggul dan sepasang bukit indah bebas tanpa penutup, ada kesempatan lagi. Aku terpaku untuk sesaat.. bathinku sedang berperang.. dan.. akhirnya aku menyerah.

    Kuhampiri Sindi (yang sedang tertidur??), aku ambil selimut yang terjatuh di lantai dan menutupi tubuh indah itu, tapi Sindi sepertinya gak mau di selimuti. Gerakan tangannya menolak diselimuti. Aku kembali terdiam.., kuberanikan diri menyentuh tangannya,.. gemetar aku rasakan saat itu,..

    Sindi masih terlelap bahkan mengeluarkan suara mendengkur. Nafsu sudah menguasai bathinku juga ragaku, penisku sangat2 tegang.. Sindi lebih cantik, lebih putih lebih tinggi dari Sari.. dengan jari tengahku, kutelusuri tangannya hingga ketiak..Sindi menggeliat dan menyamping seakan memberiku ruang untuk duduk di sebelahnya.

    Benar-benar kesempatan telah berpihak padaku,.. kuulangi sentuhan jariku, aku belai rambutnya yang lembab dan berombak, aku cium keningnya, aku belai wajahnya sambil memanggilnya pelahan,.. “Sindi.., bangun sayang..mbakmu suruh kamu ke RS..”, (dengar atau gak aku gak peduli) kuulangi kata-kata itu sambil terus membelai.., Sindi malah melingkarkan tangannya kepinggangku.

    Tanpa kusadari tanganku telah membelai kedua bukitnya, mempermainkan putingnya, sambil mengecup perlahan bibirnya. Sindi membuka matanya dan mendesah perlahan .. kakk, aku sayang kakak, aku ingin kakak sayang aku lebih dari seorang adik .. sebulan lebih aku meninggalkannya .. aku benci dia..

    ternyata dia telah berkeluarga, dan sampai saat ini belum kutemukan figur yang aku cari, kak.. sayangi Sindi.. tangannya menuntun tanganku kedaerah yang paling intimnya yang telah lembab, ketika jariku sedikit menekannya.. Ditariknya tubuhku sehingga menindih tubuhnya..

    Sepertinya Sindi in the mood. Dalam keadaan masih berpakaian, aku peluk Sindi dan menindihnya, kami bergerak seirama seakan sedang bersenggama.. Tiba-tiba telepon berteriak nyaring, seakan menyadarkan agar tidak berbuat lebih lanjut.

    ‘Pahh, udah bangun si Bengal tuh,.. Siram air aja kalo gak bisa, cepetan nih udah jam berapa sekarang? gerah nih, jangan lupa dasterku’.

    OK, jawabku dengan nafas masih memburu menahan nafsu. Permainan kami terhenti dengan un happy ending..

    14 maret, Di tempat kerja setelah mendapat ucapan selamat dan ciuman pipi dari rekan2 atas ulang tahunku, aku masih nggak abis pikir.. why it happen?? jahat amat aku,.. disaat usia bertambah tua, anak sedang sakit.. aku malah mengumbar nafsu.. IPARKU lagi.. Udahlah I wont do that again, biar Sindi yang nunggu Andi .. pikirku.

    Jam 14.30 sepulang kerja, aku mampir ke Pizza Hut beliin makanan kesukaan Andi sebelum ke RS. Saat dikamar Sindi menyambutku dengan ciuman mesra di bibir.. met ulang tahun sayang.., Gila nih anak pikirku.. ‘Sari’, aku memanggil istriku..

    Sari keluar kamar mandi, langsung memelukku, ‘Met ulang tahun pah.. hadiahnya ntar aja nunggu Andi sembuh, katanya main mata nakal. Sekitar jam 19.30 aku mo balik, pulang ganti baju. ‘Pah, ntar aja pulangnya, jam 21 an aja soalnya Andi gak mau kalo gak ditungguin mama, papa dirumah aja deh..’ biar mama yang tungguin Andi.

    ‘Yah..gimana nih, ntar kamu ditemenin Sindi ya, papa mo pulang urusin si rio ama intan’. ‘Tadi Sindi bilang tadi mo ktemuan ama temennya, mungkin dia mo keluar malem ini, pulang bareng ama papah aja ya, ntar kasi kunci cadangan rumah di laci lemari ya’ jawab Sari.

    Gawat..tapi ada rasa senang juga terbersit di pikiranku. Malaikat bathinku menyayangkan kenapa Sari begitu percaya pada hubungan kami, sedang syaitan di jiwa-ragaku bersorak kegirangan sampai penisku berkedut.

    Singkatnya kami tinggalkan Sari yang menjaga Andi. di perjalanan Sindi bilang ingin memberiku sesuatu untuk melampiaskan apa yang terpendam di sanubarinya dan membohongi kakaknya sendiri. Seperti biasa Rio dan intan udah berada di kamarnya jam 21.

    (Sari sangat disiplin dalam mendidik anak). Aku periksa tas mereka nge-cek PR. Setelah mencium pipi mereka, aku turun dan mandi, (Sindi udah ke kamarnya). Jam 23 after I call Sari 2 say good night, terdengar ketukan pintu, saat kubuka Sindi menerobos masuk dengan pakaian tidur cream.

    ‘Kak, .. Sindi mau tidur ama kakak, pengen dipelukin dan dimanjain..

    Saat itu yang pertama bereaksi adalah si Ucok di dalam sarung dan berteriak mengacung.. MERDEKA.. Dapat dibayangkan 2 orang berlainan jenis dalam 1 kamar yang dingin.. Sindi memelukku.. aku balas memeluknya erat. Sangat lama kami berpelukan.. Dalam posisi berdiri, kami berpelukan seakan berdansa.. setelah puas, aku gendong Sindi ke pembaringan.., kurebahkan dia, kutanggalkan pakaian tidurnya, Sindi hanya menggunakan G string.,..

    Sindi pasrah, menikmati, badannya yang polos.. Sindi memandangku saat aku buka sarung, satu2nya penutup bagian tubuhku.. Kurebahkan diriku disamping tubuhnya, aku cium dan rasakan tiap jengkal tubuhnya, bukitnya yang putih begitu indah mencuat, kontras dengan tanganku yang hitam.. Kak.. Aku sering mimpikan ini.. kak.. puaskan aku.., sayangi aku..

    Kuremas bukit indahnya sambil menciumi putingnya,.. Sindi menggelinjang hebat.. tangannya meraih penisku.. Dikocoknya perlahan.., kumasukkan tanganku, ke dalam CD G string hitam Sindi, Sindi mengangkat pinggulnya membantuku melepas satu2nya penutup tubuhnya. Lembab dan basah vagina Sindi oleh lendir hasrat, kutekan ujung jariku sedikit masuk, otomatis pinggulnya mengangkat dan berusaha agar jariku masuk lebih dalam.. beberapa lama aktifitas itu aku lakukan. Sindi pengen hisap punya kakak.. pintanya.

    Aku segera berdiri dengan penis masih teracung tegak, Sindi bangkit mengulumnya.. woww hisapannya ruarr biasa, penisku seakan berada dalam genjotan vaginanya.., segera aku atur posisi 69 untuk menikmati lendir gairah yang udah disediakan, setelah beberapa menit Sindi menggelinjang sambil berteriak, ‘kak.. Sindi pengen keluar, Kak .. genjotan-nya tambah liar. Kuhentikan jilatanku dan kuposisikan penisku penetrasi ke vaginanya yang benar-benar basah.

    Clepp, mudah sekali penisku menerobos masuk, aku berusaha mempertahankan very slow..kurasakan benar dinding-dinding vagina Sindi, saat kutemukan g spotnya, (sedikit dibawah permukaan dalam di bawah clitnya) kuarahkan agar tetap menyentuh area itu..

    Sindi benar2 tak dapat menguasai diri akibat genjotan yang kulakukan, dijepitnya pinggangku dengan kaki dan ditahannya pada posisi yang dikekehendaki.. Kakk.. kurasakan denyutan dahsyat otot vagina Sindi, sangat kencang, lebih kencang dari denyutan Sari.., God.. i’m cumming.. teriaknya.

    Saat kedutannya mengendor, kupercepat gerakanku, aku ingin menuntaskan genjotan ini.. beberapa genjotan sampai terasa telah hamper sampai, aku tarik penisku dan tumpahkan semua di luar.. Sindi agak kecewa.. namun aku tak segila itu untuk mempunyai seorang anak lagi.

    Begitulah pengalamanku dengan adik iparku, Setelah Andi pulang, aku selalu berusaha mencari kesempatan untuk bersenggama dengannya dan menikmati genjotan-nya, Sindi sempat tinggal selama 6 bulan sebelum ada panggilan kerja di Singapura. END

  • Nikmatnya Darah Perawan Pembantuku Yang Polos

    Nikmatnya Darah Perawan Pembantuku Yang Polos


    1512 views

    Duniabola99.org – Dalam berkehidupan rumah tangga termasuk sudah bahagia sudah memiliki 2 anak yang masih kecil satunya umur 8 tahun dan yang kedua 4 tahun, di rumahku ada salah satu pembantu yang masih muda dia belum menikah görükle escort di depan sofa di mana aku duduk sambil membaca koran, gelas terlempar ke tempatku, dan dia terjerembab tepat di pangkuanku, kepalanya membentur keras kemaluanku yang hanya bersarung tipis. Spontan aku meringis kesakitan dengan badan yang sudah basah kuyup tersiram es teh manis, dia bangun membersihkan gelas yang jatuh sambil memohon maaf yang tidak henti-hentinya.

    Semula aku akan marah, namun melihat wajahnya yang lugu aku jadi kasihan, sambil aku memegangi kemaluanku aku berkata, “Sudahlah nggak pa-pa, cuman iniku jadi pegel”, sambil menunjuk kemaluanku.

    “Sum harus gimana Pak?” tanyanya lugu.

    Aku berdiri sambil berganti kaos oblong, menyahut sambil iseng, “Ini musti diurut nih!”

    “Ya, Pak nanti saya urut, tapi Sum bersihin ini dulu Pak!” jawabnya.

    Aku langsung masuk kamar, perasaanku saat itu kaget bercampur senang, karena mendengar jawaban pembantuku yang tidak disangka-sangka. Tidak lama kemudian dia mengetuk pintu, “Pak, Mana Pak yang harus Sum urut..” Aku langsung rebah dan membuka sarung tipisku, dengan kemaluanku yang masih lemas menggelantung. Sum menghampiri pinggir tempat tidur dan duduk.

    “Pake, rhemason apa balsem Pak?” tanyanya.

    “Jangan.. pake tangan aja, ntar bisa panas!” jawabku.

    Lalu dia meraih batang kemaluanku perlahan-lahan, sekonyong-konyong kemaluanku bergerak tegang, ketika dia menggenggamnya.

    “Pak, kok jadi besar?” tanyanya kaget.

    “Wah itu bengkaknya mesti cepet-cepet diurut. Kasih ludahmu aja biar nggak seret”, kataku sedikit tegang.

    Dengan tenang wajahnya mendekati kemaluanku, diludahinya ujung kemaluanku.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    “Ah.. kurang banyak”, bisikku bernafsu.

    Kemudian kuangkat pantatku, sampai ujung kemaluanku menyentuh bibirnya, “Dimasukin aja ke mulutmu, biar nggak cape ngurut, dan cepet keluar yang bikin bengkak!” perintahku seenaknya.

    Perlahan dia memasukkan kemaluanku, kepalanya kutuntun naik turun, awalnya kemaluanku kena giginya terus, tapi lama-lama mungkin dia terbiasa dengan irama dan tusukanku. Aku merasa nikmat sekali.

    “Akh.. uh.. uh.. hah..” Kulumannya semakin nikmat, ketika aku mau keluar aku bilang kepadanya, “Sum nanti kalau aku keluar, jangan dimuntahin ya, telan aja, sebab itu obat buat kesehatan, bagus sekali buat kamu”, bisikku. “Hepp.. ehm.. HPp”, jawabnya sambil melirikku dan terus mengulum naik turun.

    Akhirnya kumuncratkan semua air maniku. “Akh.. akh.. akh.. Sum.. Sum.. enakhh..” Pada saat aku menyemprotkan air maniku, dia diam tidak bergerak, wajahnya meringis merasakan cairan asing membasahi kerongkongannya, hanya aku saja yang membimbing kepalanya agar tetap tidak melepas kulumannya.

    Setelah aku lemas baru dia melepaskan kulumannya, “Udah Pak?, apa masih sakit Pak?” tanyanya lugu, dengan wajah yang memelas, bibirnya yang basah memerah, dan sedikit berkeringat. Aku tertegun memandang Sum yang begitu menggairahkan saat itu, aku duduk menghampirinya, “Sum kamu capek ya, apa kamu mau tahu kalau kamu diurut juga kamu bisa seger kayak Bapak sekarang!”

    “Nggak Pak, saya nggak capek, apa bener sih Pak kalo diurut kayak tadi, bisa bikin seger? tanyanya semakin penasaran. Aku hanya menjawab dengan anggukan dan sambil meraih pundaknya kucium keningnya, lalu turun ke bibirnya yang basah dan merah, dia tidak meronta juga tidak membalas.

    Aku merasakan keringat dinginnya mulai keluar, ketika aku mulai membuka kancing bajunya satu persatu, sama sekali dia tidak berontak hingga tinggal celana dalam dan Bh-nya saja.

    Tiba-tiba dia berkata, “Pak, Sum malu Pak, nanti kalo Ibu dateng gimana Pak?” tanyanya takut.
    “Lho Ibu kan baru nanti jam enam, sekarang baru jam tiga, jadi kita masih bisa bikin seger badan”, jawabku penuh nafsu. Lalu semua kubuka tanpa penutup, begitu juga aku, kemaluanku sudah mulai berdiri lagi.

    Dia kurebahkan di tepi tempat tidur, lalu aku berjongkok di depan dengkulnya yang masih tertutup rapat, “Buka pelan-pelan ya, nggak pa-pa kok, aku cuma mau urut punya kamu”, kataku meyakinkan, lalu dia mulai membuka pangkal pahanya, putih, bersih dan sangat sedikit bulunya yang mengitari liang kewanitaannya, cenderung botak.

    Dengan ketidaksabaranku, aku langsung menjilat bibir luar kewanitaannya, tanpa ampun aku jilat, sesekali aku sodokkan lidahku ke dalam, “Akh.. Pak geli.. akh.. akuhhfh..” Klitorisnya basah mengkilat, berwarna merah jambu.

    Aku hisap, hanya kira-kira 5 menit kulumat liang kewanitaannya, lalu dia berteriak sambil menggeliat dan menjepit kepalaku dengan pahanya serta matanya terpejam. “Akh.. akh.. uahh..” teriakan panjang disertai mengalirnya cairan dari dalam liang kewanitaannya yang langsung kujilati sampai bersih.

    “Gimana Sum, enak?” tanyaku nakal. Dia mengangguk sambil menggigit bibir, matanya basah kutahu dia masih takut. “Nah sekarang, kalau kamu sudah ngerti enak, kita coba lagi ya, kamu nggak usah takut!”. Kuhampiri bibirnya, kulumat bibirnya, dia mulai memberikan reaksi, kuraba buah dadanya yang kecil, lalu kuhisap-hisap puting susunya, dia menggelinjang, lama kucumbui dia, hingga dia merasa rileks dan mulai memberikan reaksi untuk membalas cumbuanku, kemaluanku sudah tegang.

    Kemudian kuraba liang kewanitaannya yang ternyata sudah berlendir dan basah, kesempatan ini tidak kusia-siakan, kutancapkan kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya, dia berteriak kecil, “Aauu.. sakit Pak!”. Lalu dengan perlahan kutusukkan lagi, sempit memang, “Akhh.. uuf sakit Pak..”.

    Melihat wajahnya yang hanya meringis dengan bibir basah, kuteruskan tusukanku sambil berkata, “Ini nggak akan lama sakitnya, nanti lebih enak dari yang tadi, sakitnya jangan dirasain..” tanpa menunggu reaksinya kutancapkan kemaluanku, meskipun dia meronta kesakitan, pada saat kemaluanku terbenam di dalam liang surganya kulihat matanya berair (mungkin menangis) tapi aku sudah tidak memikirkannya lagi, aku mulai mengayunkan semua nafsuku untuk si Sum.

    Hanya sekitar 7 menit dia tidak memberikan reaksi, namun setelah itu aku merasakan denyutan di dalam liang kewanitaannya, kehangatan cairan liang kewanitaannya dan erangan kecil dari bibirnya. Aku tahu dia akan mencapai klimaks, ketika dia mulai menggoyangkan pantatnya, seolah membantu kemaluanku memompa tubuhnya.

    Tak lama kemudian, tangannya merangkul erat leherku, kakinya menjepit pinggangku, pantatnya naik turun, matanya terpejam, bibirnya digigit sambil mengerang,

    “Pak.. Pak terus.. Pak.. Sum.. Summ..Sum.. daapet enaakhh Pak.. ahh..” mendengar erangan seperti itu aku makin bernafsu, kupompa dia lebih cepat dan.. “Sum.. akh.. akh.. akh..” kusemprotkan semua maniku dalam liang kewanitaannya, sambil kupandangi wajahnya yang lemas. Aku lemas, dia pun lemas.

    “Sum aku nikmat sekali, habis ini kamu mandi ya, terus beresin tempat tidur ini ya!”, suruhku di tengah kenikmatan yang kurasakan.

    “Ya Pak”, jawabnya singkat sambil mengenakan pakaiannya kembali.

    Ketika dia mau keluar kamar untuk mandi dia berbalik dan bertanya, “Pak.. kalo pulang siang kayak gini telpon dulu ya Pak, biar Sum bisa mandi dulu, terus bisa ngurutin Bapak lagi”, lalu ngeloyor keluar kamar, aku masih tertegun dengan omongannya barusan, sambil menoleh ke sprei yang terdapat bercak darah perawan Sum.

    Saat ini Sum masih bekerja di rumahku, setiap 2 hari menjelang menstruasi (datang bulannya sangat teratur), aku pulang lebih awal untuk berhubungan dengan pembantuku, namun hampir setiap hari di pagi hari kurang lebih pukul 5, kemaluanku selalu dikulumnya saat dia mencuci di ruang cuci, pada saat itu isteriku dan anak-anakku belum bangun.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

  • Nikmatnya Digagahi Oleh Guruku

    Nikmatnya Digagahi Oleh Guruku


    1631 views

    Aku Inez, ketika masi skolah aku suka banget ma satu guru pelajaran matematika, orangnya ganteng, badannya tinggi kekar, sebut aja namanya pak A. Suatu hari waktu istirahat aku berjalan ke kantin mau beli minum. Tiba-tiba Pak A keluar dari kantor dan menabrakku, “Maaf Nez, aku tadi gak sengaja”.

    “Iya Pak, gak pa-pa tadi Inez jalan juga gak lihat-lihat kok pak dan Inez keburu-buru. “Sebagai permintaan maafku aku traktir kamu di kantin deh ya”. aku tidak menolak ajakannya. aku sengaja mau menggodanya, aku berpura-pura memperbaiki tali sepatuku, karena rok seragamku pendek, kuliat dia senyum2 saat meliat pahaku. Di kantin kami ngobrol aja selama waktu istirahat. Waktu aku mo kembali ke kelas, dia berbisik, “Nez, paha kamu mulus banget ya”. Aku senyum2 aja gak komentar apa2. “Kapan2 ngobrol dirumahku yuk”. Wah to the point banget ni guru, pasti gak pengen cuma ngobrol tu.

    Sabtu jelang sorenya aku berkunjung ke rumahnya. Ketika aku sampai dia baru mandi rupanya. Cukup lama aku ngebel di pintu pagernya, akhirnya aku di bukain pintu. “Lama ya nunggunya, gi mandi sih aku. Masuk deh”, dia mempersilahkan aku masuk. “Maaf rumahku berantakan”. “Kok sepi banget rumahnya pak?” “aku ngontrak rumah disini sendirian”. “Mangnya keluarga bapak dimana”. “Aku dah pisah ma istri Nez, anakku ikut ma ibunya di kota lain”. Kami ngobrol2 aja soal pelajaran di sekolah, gak kerasa waktu berjalan terus dan dah deket magrib. “Udah laper belom Nez?” “Hehehehe lumayan sih Pak.” “Kamu tunggu disini bentar ya, aku mau beli makan dulu ke warteg. “Oh ya pak, maaf ngrepotin lho.” “Gak pa-pa. ”

    Sewaktu dia beli makanan, aku melihat-lihat kondisi rumah kontrakannya dan sampai kebelakang. pintu kamarnya terbuka dan aku ngelongok ke dalam. Kulihat buku-buku koleksi buku matematika di meja kamarnya. Ternyata ada juga beberapa majalah dewasa di atas kasurnya lalu aku buka-buka melihat majalah itu. ternyata isi majalah itu gambar-gambarnya cewek-cowok bugil lagi ngentot. Aku tidak mengira ternyata dia juga suka koleksi seperti itu. tiba-tiba aku mendengar suaranya dari belakangku, “Ngapain kamu di kamarku Nez? Ayo makan dulu, nanti keburu dingin nasinya malah gak enak.” aku kaget banget tapi kelihatannya dia gak marah, lalu majalah kulemparkan ke atas tempat tidurnya dan aku segera keluar dengan berkata tergagap-gagap sambil grogi, malu, deg-degkan, “Maa..aa..aaf ya Pak, Inez sudah lancang masuk kamar Bapak.” “Iya gak papa. Kamarku berantakan. Kita makan aja yuk,” jawabnya sambil tersenyum. Lalu kami makan, “Koleksi majalahnya banyak ya Pak.” “Ya, buat iseng-iseng kalau tidak bisa tidur.” “Kok, majalahnya yang begituan pak?”. “Yang begituan gimana maksudnya”. “Emm.., Ya, yang begituan, Majalah porno pak”. “Hehehe itu pengasih teman saya yang dari Batam. Mau diliat lagi ya Nez, yuk kekamarku”. Akupun tidak menolaknya, aku segera ikut ke kamarnya dan kuambil majalah dewasa tadi yang berada di atas tempat tidurnya. “Suka ya liatnya Nez”. Aku terangsang juga meliat gambar2 orang ngentot di majalah itu.

    Dia segera memeluk tubuhku dan dengan sedikit bernafsu segera disosornya pipiku dengan bibirnya. Saat itu aku mengenakan celana ketat dari kain yang cukup tipis berwarna putih sehingga bentuk bokongku yang bulat padat begitu kentara, dan bahkan saking ketatnya CDku sampai kelihatan sekali berbentuk segitiga. Atasannya aku mengenakan baju kaos putih ketat dan polos sehingga bentuk toketku yang membulat terlihat jelas, kaosku yang cukup tipis membuat braku yang berwarna putih terpampang jelas sekali. dia mendekatkan mukanya ke wajahku, dengan cepat dia mengecup bibirku dengan lembut. Hidung kami bersentuhan lembut, aku diam aja, mataku terpejam. Dia mengulum bibir bawahku, disedot sedikit. Lima detik kemudian, dia melepaskan kecupan bibirnya dari bibirku. Tangannya bergerak semakin berani, yang tadinya hanya meremas jemari tangan kini mulai meraba ke atas menelusuri dari pergelangan tangan terus ke lengan sampai ke bahu lalu diremasnya dengan lembut. Dia memandangi toketku dari balik baju kaosku yang ketat. Kini jemari tangan kanannya mulai semakin nekat menggerayangi pinggulku, ketika jemarinya merayap ke belakang diusapnya belahan pantatku lalu diremasnya dengan gemas. “aahh…pak”, aku merintih pelan. saat itu jemari tangan kanannya bergerak semakin menggila, menelusup ke pangkal pahaku, dan mulai mengelus gundukan bukit memekku. Diusapnya perlahan dari balik celanaku yang amat ketat, dua detik kemudian dia memaksa masuk jemari tangannya di selangkanganku dan bukit memekku itu telah berada dalam genggaman tangannya. Aku menggelinjang kecil, saat jemari tangannya mulai meremas perlahan. Dia mendekatkan mulutnya kembali ke bibirku. Secepat kilat bibirku kembali dikecup dan dikulumnya, digigit lembut, disedot. Hidung kami bersentuhan lembut. Dengus nafasku terdengar memburu saat dia mengecup dan mengulum bibirku cukup lama. DIa mempermainkan lidahnya di dalam mulutku, aku membalas cumbuannya dengan menggigit lembut dan mengulum lidahnya dengan bibirku. Lidah kami bersentuhan, lalu dia mengecup dan mengulum bibir atas dan bawahku secara bergantian. Terdengar suara kecapan-kecapan kecil saat bibir kami saling mengecup.

    Jemari tangan kanannya yang masih berada di selangkanganku mulai bergerak menekan ke gundukan memekku, lalu diusap-usap ke atas dan ke bawah dengan gemas. Aku memekik kecil dan mengeluh lirih, kupejamkan mataku rapat-rapat, sementara wajahku nampak sedikit berkeringat. Dia meraih kepalaku dalam pelukannya dengan tangan kiri dan dia mencium rambutku. “Oooh paaak”. “Enaak ya Nez diusap-usap begini”. “hh… iiyyaa paaak”. Jemarinya kini bukan cuma mengusap tapi mulai meremas bukit memekku dengan sangat gemas. “aawww” aku memekik kecil dan pinggulku menggelinjang keras. Kedua pahaku yang tadi menjepit pergelangan tangan kanannya kurenggangkan. Dia mengangkat wajah dan daguku kearahnya, sambil merengkuh tubuhku agar lebih merapat ke badannya lalu kembali dia mengecup dan mencumbu bibirku dengan bernafsu.

    Puas mengusap-usap bukit memekku, kini jemari tangan kanannya bergerak merayap ke atas, mulai dari pangkal paha terus ke atas menelusuri pinggang sampai ujung jemarinya berada di bagian bawah toketku yang sebelah kiri. Dia mengelus perlahan di situ lalu mulai mendaki perlahan, akhirnya jemari tangannya seketika meremas kuat toketku dengan gemasnya. Seketika itu pula aku melepaskan bibirku dari kuluman bibirnya, “aawww… pak sakitt, jangan keras-keras dong meremasnya”. Kini secara bergantian jemari tangannya meremas kedua toketku dengan lebih lembut. Aku menatapnya dan membiarkan tangannya menjamah dan meremas-remas kedua toketku.

    “Auuggghh..” tiba2 dia menjerit lumayan keras dan meloncat berdiri. Aku yang tadinya sedang menikmati remasanku pada toketnya jadi ikutan kaget. “Eeehh kenapa pak?” “Aahh anu … kontolku sakit nih”, sahutnya sambil buru-buru membuka celana panjangnya di hadapanku. Aku tak menyangka dia berbuat demikian hanya memandangnya dengan terbelalak kaget. Dia membuka sekalian CDnya dan “Tooiiing”, kontolnya yang sudah tegang itu langsung mencuat dan mengacung keluar mengangguk-anggukan kepalanya naik turun . batang kontolnya sudah kelihatan tegang berat, urat-urat di permukaan kontolnya sampai menonjol keluar semua. Batang kontolnya bentuknya montok, berurat, besar dan panjang. dia mengocok kontolnya dengan tangan kanannya, “nez sebentar yaa… aku mau cuci kontolku dulu yaa… bau nih soalnya”, katanya sambil ke kamar mandi yang ada didalem kamarnya. Aku masih terduduk di atas ranjangnya ketika dia keluar dari kamar mandi kuliat kontolnya yang sedang tegang bergerak manggut-manggut naik turun. “kontol bapak besar sekali, segede yang di majalah pak.” “Blon perna liat yang kaya punyaku ya Nez”.

    Dia meraih kedua tanganku dan diarahkan ke kontolnya. Jemari kedua tanganku mulai menyentuh kepala kontolnya yang sedang ngaceng. Pertama kali aku hanya memegang dengan kedua jemariku. “Diremes Nez”. “Iiih… keras sekali pak”. aku bukan cuma menggenggam tapi malah meremas kuat. “Ooouhh….” dia melenguh nikmat. jemari kedua tanganku itu secara bergantian meremas batang dan kepala kontolnya. Jemari kiri berada di atas kepala kontolnya sedang jemari yang kanan meremas batangnya. dia hanya bisa melenguh panjang pendek. “.sshh…nes… terusss … ssshh”, lenguhnya keenakan. Aku memandangnya sambil tersenyum dan mulai mengusap-usap maju mundur, setelah itu kugenggam dan kuremas seperti semula tetapi kemudian aku mulai memompa dan mengocok kontolnya itu maju mundur. “Aakkkhh… ssshh” dia menggelinjang menahan nikmat. Aku semakin bersemangat melihatnya merasakan kenikmatan, kedua tanganku bergerak makin cepat maju mundur mengocok kontolnya. Dia semakin tak terkendali, “nez… aahhgghh… sshh… awas pejuku mau keluarr”. aku melepaskan remasan tanganku, sementara pandangan mataku tetap ke arah kontolnya yang baru kukocok. dia gak mau ngecret karena aku kocok makanya dia bilang pejunya mau keluar.

    Dia berdiri dan meraih tubuhku sehingga aku ikut berdiri. dipeluknya aku dengan gemas, aku menggelinjang saat dia merapatkan badannya ke tubuhku sehingga toketku yang bundar montok menekan dadanya yang bidang. Aku merangkulkan kedua lenganku ke lehernya, dan tiba-tiba ia pun mengecup bibirku dengan mesra, kemudian dilumatnya bibirku sampai aku megap-megap kehabisan napas. Terasa kontolnya yang masih full ngaceng itu menekan kuat bagian pusarku, karena tubuhnya lebih tinggi dariku. Sementara bibir kami bertautan mesra, jemari tangannya mulai menggerayangi bagian bawah tubuhku, dua detik kemudian jemari kedua tangannya telah berada di atas bulatan kedua belah bokongku. Diremasnya dengan gemas, jemarinya bergerak memutar di bokongku. Aku merintih dan mengerang kecil dalam cumbuannya.

    Lalu dia merapatkan bagian bawah tubuhnya ke depan sehingga mau tak mau kontolnya yang tetap tegang itu jadi terdesak perutku lalu menghadap ke atas. Aku tak memberontak dan diam saja. Sementara itu dia mulai menggesek-gesekkan kontolnya yang tegang itu di perutku. Namun baru juga 10 detik aku melepaskan ciuman dan pelukannya dan tertawa-tawa kecil, “Kamu apaan sih kok ketawa”, tanyanya heran. “Inez geli digesekin kaya gitu. Dia segera merengkuh tubuhku kembali ke dalam pelukannya, dan aku tak menolak saat dia menyuruhku untuk meremas kontolnya seperti tadi.

    Segera jemari tangan kananku mengusap dan mengelus-elus kontolnya dan sesekali kuremas. Dia menggelinjang nikmat. “aagghh… nez… ”. Wajah kami saling berdekatan dan aku memandang wajahnya yang sedang meringis menahan rasa nikmat. “Enaak ya pak…” Jemari tanganku semakin gemas saja mempermainkan kontolnya bahkan mulai kukocok seperti tadi. Dia melepaskan kecupan dan pelukanku. “Gerah nih Nez, aku buka baju dulu ya”, katanya sambil terus mencopot kancing kemejanya satu persatu lalu dilemparkan sekenanya ke samping.

    Kini dia benar-benar polos dan telanjang bulat di hadapanku. Aku masih tetap mengocok kontolnya maju mundur. “kamu suka yaa sama kontolku”. Sambil tetap mengocok kontolnya aku menjawab dengan polos. “suka banget pak… gede panjang, dah gitu keras banget kayak kayu”. “Gitu yaa… kalau memek kamu seperti apa yaa…”. dengan cepat dia berjongkok di depanku, kedua tangannya meraih pinggulku dan didekatkan ke arahnya. jemari kedua tangannya mulai gerilya mencari ritsluiting celana ketatku yang berwarna putih itu.

    Mukanya persis di depan selangkanganku sehingga dia dapat melihat gundukan bukit memekku dari balik celana ketatku. Dia semakin tak sabar, dan begitu menemukan kaitan ritsluitingku segera ditariknya ke bawah sampai terbuka, kebetulan aku tak memakai sabuk sehingga dengan mudah dia meloloskan dan memplorotkan celanaku sampai ke bawah. Sementara pandangannya tak pernah lepas dari selangkanganku, dan kini terpampanglah di depannya CDku yang berwarna putih bersih itu tampak sedikit menonjol di tengahnya.

    Terlihat dari CDku yang cukup tipis itu ada warna kehitaman, jembutku. Waahh… dia memandang ke atas dan aku menatapnya sambil tetap tersenyum. “Aku buka ya.. CDnya”. Aku hanya menganggukan kepala perlahan. Dengan gemetar jemari kedua tangannya kembali merayap ke atas menelusuri dari kedua betisku terus ke atas sampai kedua belah paha, dia mengusap perlahan dan mulai meremas. “Oooh…paaak” aku merintih kecil. kemudian jemari kedua tangannya merayap ke belakang kebelahan bokongku yang bulat. Dia meremas gemas disitu. Ketika jemari tangannya menyentuh tali karet CDku yang bagian atas, sreeet… secepat kilat ditariknya ke bawah CDku itu dengan gemas dan kini terpampanglah sudah daerah ‘forbidden’ ku.

    Menggembung membentuk seperti sebuah gundukan bukit kecil mulai dari bawah pusarku sampai ke bawah di antara kedua belah pangkal pahaku, sementara di bagian tengah gundukan bukit memekku terbelah membentuk sebuah bibir tebal yang mengarah ke bawah dan masih tertutup rapat menutupi celah liang memekku. Dan di sekitar situ ada jembut yang cukup lebat. “Oohh.. nez, indahnya…” Hanya kalimat itu yang sanggup diucapkan saat itu. Dia mendongak ketika aku sedang membuka baju kaosku, setelah melemparkan kaos sekenanya kedua tanganku lalu menekuk ke belakang punggungnya hendak membuka braku dan tesss… bra itupun terlepas jatuh di mukanya. Selanjutnya aku melepas juga celana dan CDku yang masih tersangkut di mata kakiku, lalu sambil tetap berdiri di depannya. Toketku berbentuk bulat seperti buah apel, besarnya kira-kira sebesar dua kali bola tenis, warnanya putih bersih hanya pentil kecilnya saja yang tampak berwarna merah muda kecoklatan. “kamu cantik sekali Nez”. Dia merangkul tubuhku yang telanjang. Badanku seperti kesetrum saat kulitku menyentuh kulit nya, kedua toketku yang bulat menekan lembut dadanya yang bidang. Jemari tangannya tergetar saat mengusap punggungku yang telanjang. Dengan penuh nafsu dia segera merebahkan tubuhku yang telanjang bulat itu di atas kasur, tempat tidur itu tak terlalu besar, untuk 2 orang pun harus berdempetan. Dia memandangi tubuhku yang telanjang bulat di ranjang.

    Segera dia menaiki ranjang, aku memandangnya sambil tersenyum. Dia merayap ke atas tubuhku yang bugil dan menindihnya, sepertinya dia sudah tak sabar ingin segera memasuki memekku. “Buka pahamu Nez, aku ingin mengentotimu sekarang”. “Paaak…” aku hanya melenguh pasrah saat dia setengah menindih tubuhku dan kontolku yang tegang itu mulai menusuk celah memekku, tangannya tergetar saat membimbing kontolnya mengelus memekku lalu menelusup di antara kedua bibir memekku. “Pelan-pelan pak, gede banget soalnya”. Lalu dengan jemari tangan kanannya diarahkannya kepala kontolnya ke memekku. Aku memeluk pinggangnya mesra, sementara dia mencari liang memekku di antara belahan bukit memekku. diapun mulai menekan ke bawah, kepala kontolnya ditekannya untuk menelusup ke dalam liang memekku.

    Dia mengecup bibir ku sekilas lalu berkonsentrasi kembali untuk segera dapat membenamkan kontolnya seluruhnya ke dalam liang memekku. Aku mulai merintih dan medesah2 kecil ketika kepala kontolnya yang besar mulai berhasil menerobos liang memekku. “sempit sekali memekmu Nez, jarang kemasukan kont0l ya”, erangnya mulai merasakan kenikmatan dan kurasakan kepala kontolnya berhasil masuk dan terjepit ketat sekali dalam liang memekku.

    Karena agak susah dia memasukan kont0l jumbonya ke memekku dan untuk menambah rangsangan buat aku dia melepaskan kontolnya dari jepitan memekku dan melumat bibirku. Aku membalas ciumannya dan melumat bibirnya dengan mesra. Dia menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku dan aku langsung mengulumnya hangat, begitu sebaliknya. Jemari tangan kirinya merayap ke bawah menelusuri sambil mengusap tubuhku mulai pundak terus ke bawah sampai ke pinggul dan diremasnya dengan gemas.

    Ketika tangannya bergerak kebelakang ke bulatan bokongku, dia mulai menggoyangkan seluruh badannya menggesek tubuhku yang bugil terutama pada bagian selangkangan dimana kontolnya yang sedang tegang-tegangnya menekan gundukan bukit memekku. Dia menggerakkan pinggulnya secara memutar sambil menggesek-gesekkan batang kontolnya di permukaan bibir memekku sambil sesekali ditekan-tekan. Aku ikut-ikutan menggelinjang kegelian.

    Beberapa menit kemudian setelah kami puas bercumbu bibir, dia menggeser tubuhnya kebawah sampai mukanya tepat berada di atas kedua bulatan toketku, kini ganti perutnya yang menekan memekku. Jemari kedua tangannya secara bersamaan mulai menggerayangi gunung “Fujiyama” milikku, dia mulai menggesekkan ujung-ujung jemarinya mulai dari bawah toketku di atas perut terus menuju gumpalan kedua toketku yang kenyal dan montok. Aku merintih dan menggelinjang antara geli dan nikmat. “Paaak, geli”. Beberapa saat dia mempermainkan kedua pentilku yang kemerahan dengan ujung jemarinya.

    Aku menggelinjang lagi, dipuntirnya sedikit pentilku dengan lembut. aku semakin mendesah tak karuan. Secara bersamaan akhirnya dia meremas-remas gemas kedua toketku dengan sepenuh nafsu. “Aawww… pak”, aku mengerang dan kedua tanganku memegangi kain sprei dengan kuat. Dia semakin menggila tak puas meremas lalu mulutnya mulai menjilati kedua toketku secara bergantian. Lidahnya menjilati seluruh permukaan toketku itu sampai basah, mulai dari toket yang kiri lalu berpindah ke toket yang kanan, digigit-gigitnya pentilku secara bergantian sambil diremas-remas dengan gemas.

    Lima menit kemudian lidahnya bukan saja menjilati kini mulutnya mulai beraksi menghisap kedua pentilku sekuat-kuatnya. Dia tak peduli aku menjerit dan menggeliat kesana-kemari, sesekali kedua jemari tanganku memegang dan meremasi rambutnya, sementara kedua tangannya tetap mencengkeram dan meremasi kedua toketku bergantian sambil menghisap-hisap pentilnya. Bibir dan lidahnya dengan sangat rakus mengecup, mengulum dan menghisap kedua toketku. Di dalam mulutnya pentilku dipilin dengan lidahnya sambil terus dihisap. Aku hanya bisa mendesis, mengerang, dan beberapa kali memekik kuat ketika giginya menggigiti pentilku dengan gemas, hingga tak heran kalau di beberapa tempat di kedua bulatan toketku itu nampak berwarna kemerahan bekas hisapan dan garis-garis kecil bekas gigitannya.

    Cukup lama dia mengemut toketku, setelah itu bibir dan lidahnya kini merayap menurun ke bawah. Ketika lidahnya bermain di atas pusarku, aku mulai mengerang-erang kecil keenakan, dia mengecup dan membasahi seluruh perutku. Ketika dia bergeser ke bawah lagi dengan cepat lidah dan bibirnya telah berada di atas gundukan bukit memekku. “Buka pahamu Nes..” teriaknya tak sabar, posisi pahaku yang kurang membuka itu membuatnya kurang leluasa untuk mencumbu memekku itu. “Oooh… paak”, aku hanya merintih lirih. Dia membetulkan posisinya di atas selangkangan ku. Aku membuka ke dua belah pahaku lebar-lebar, aku sudah sangat terangsang sekali. Kedua tanganku masih tetap memegangi kain sprei. Dia memandangi memekku yang ditumbuhi jembut . Bibir memekku kelihatan gemuk dan padat berwarna putih sedikit kecoklatan, sedangkan celah sempit yang berada di antara kedua bibir memekku itu tertutup rapat. Selanjutnya dia menekan kepalanya ke bawah, sontak mukanya terutama hidung dan bibirnya langsung nyosor menekan memekku, hidungnya menyelip di antara kedua bibir memekku. Bibirnya mengecup bagian bawah bibir memekku dengan bernafsu, sementara jemari kedua tangannya merayap ke balik pahaku dan meremas bokongku yang bundar dengan gemas.

    Dia mulai mencumbui bibir memekku yang tebal itu secara bergantian seperti kalau dia mencium bibirku. Puas mengecup dan mengulum bibir bagian atas, dia berpindah untuk mengecup dan mengulum bibir memekku bagian bawah. Karena ulahnya aku sampai menjerit-jerit karena nikmatnya, tubuhku menggeliat hebat dan terkadang meregang kencang, beberapa kali kedua pahaku sampai menjepit kepalanya yang lagi asyik masyuk bercumbu dengan bibir memekku.

    Dia memegangi kedua belah bokongku yang sudah berkeringat agar tidak bergerak terlalu banyak, sepertinya dia tak rela melepaskan pagutan bibirnya pada bibir memekku. aku mengerang-erang dan tak jarang memekik cukup kuat saking nikmatnya. Kedua tanganku meremasi rambutnya sampai kacau, sambil menggoyang-goyangkan pinggulku. Kadang pantat kunaikkan sambil mengejan nikmat atau kadang kugoyangkan memutar seirama dengan jilatan lidahnya pada seluruh permukaan memekku. aku berteriak makin keras, dan terkadang seperti orang menangis saking tak kuatnya menahan kenikmatan yang diciptakannya pada memekku.

    Tubuhku menggeliat hebat, kepalaku bergerak ke kiri dan ke kanan dengan cepat, sambil mengerang tak karuan. Dia semakin bersemangat melihat tingkahku, mulutnya semakin buas, dengan nafas setengah memburu disibakkannya bibir memekku dengan jemari tangan kanannya, terlihat daging berwarna merah muda yang basah oleh air liurnya bercampur dengan cairan lendirku, agak sebelah bawah terlihat celah liang memekku yang amat sangat kecil dan berwarna kemerahan pula. Dia mengusap dengan lembut bibir memekku kemudian disibakkan kembali pelan-pelan bibir memekku, celah merahnya kembali terlihat, agak ke atas dari liang memekku yang sempit itu ada tonjolan daging kecil sebesar kacang hijau yang juga berwarna kemerahan, itilku, bagian paling sensitif dari memekku.

    Lalu secepat kilat dengan rakus lidahnya dijulurkan sekuatnya keluar dan mulai menyentil-nyentil daging itilku. Aku memekik sangat keras sambil menyentak-nyentakkan kedua kakiku ke bawah. Aku mengejang hebat, pinggulku bergerak liar dan kaku, sehingga jilatannya pada itilku jadi luput. Dengan gemas dia memegang kuat-kuat kedua belah pahaku lalu kembali menempelkan bibir dan hidungnya di atas celah kedua bibir memekku, dia menjulurkan lidahnya keluar sepanjang mungkin lalu ditelusupkannya lidahnya menembus jepitan bibir memekku dan kembali menyentil nikmat itilku dan, aku memekik tertahan dan tubuhku kembali mengejan sambil menghentak-hentakkan kedua kakiku, pantat ku angkat ke atas sehingga lidahnya memasuki celah bibir memekku lebih dalam dan menyentil-nyentil itilku. Begitu singkat karena tak sampai 1 menit aku merasakan ada semburan lemah dari dalam liang memekku berupa cairan hangat agak kental banyak sekali. Dia masih menyentil itilku beberapa saat sampai tubuhku terkulai lemah dan akhirnya pantatku pun jatuh kembali ke kasur. Aku melenguh panjang pendek meresapi kenikmatan yang baru kurasakan, sementara dia masih menyedot sisa-sisa lendir yang keluar ketika aku nyampe. Seluruh selangkanganku tampak basah penuh air liur bercampur lendir yang kental. Dia menjilati seluruh permukaan memekku sampai agak kering, “Nez… puas kan…” bisiknya lembut namun aku sama sekali tak menjawab, mataku terpejam rapat.

    Dia segera bangkit dan duduk setengah berlutut di atas tubuhku yang telanjang berkeringat. Toketku penuh lukisan hasil karyanya. Dengan agak kasar dia menarik kakiku ke atas dan ditumpangkannya kedua pahaku pada pangkal pahanya sehingga kini selangkanganku menjadi terbuka lebar. Dia menarik bokongku ke arahnya sehingga kontolnya langsung menempel di atas memekku yang masih basah. Dia mengusap-usapkan kepala kontolnya pada kedua belah bibir memekku dan lalu beberapa saat kemudian dengan nakal kontolnya ditepuk-tepukkan dengan gemas ke memekku. Aku menggeliat manja dan tertawa kecil, “Pak… iiih.. gelii.. aah”. Sedikit disibakkannya bibir memekku dengan jemari kirinya, lalu diarahkannya kepala kontolnya yang besar ke liang memekku yang sempit. Dia mulai menekan, dia tekan lagi… akhirnya perlahan-lahan mili demi mili liang memekku itu membesar dan mulai menerima kehadiran kepala kontolnya. Aku menggigit bibir. Dia melepaskan jemari tangannya dari bibir memekku dan plekk… bibir memekku langsung menjepit nikmat kepala kontolnya. Aku hanya memejamkan mata rapat-rapat dan kedua tanganku kembali memegangi kain sprei. Dia agak membungkukkan badannya ke depan agar pantatnya bisa lebih leluasa untuk menekan ke bawah. Dia memajukan pinggulnya dan akhirnya kepala kontolnya mulai tenggelam di dalam liang memekku. Dia kembali menekan, mili demi mili kontolnya secara pasti terus melesak ke dalam liang memekku. Dia terus menekan kontolnya, ngotot terus memaksa memasuki liang memekku yang sempit itu. Dia memegang pinggulku, dan ditariknya kearahnya sehingga kontolnya masuk makin ke dalam. dia menghentak keras ke bawah, dengan cepat kontolnya mendesak masuk liang memekku. dia mengerang nikmat. Dihentakkan lagi pantatnya ke bawah dan akhirnya kontolnya secara sempurna telah tenggelam sampai kandas terjepit di antara bibir memekku. dia berteriak keras saking nikmatnya, matanya mendelik menahan jepitan ketat memekku yang luar biasa.

    Direbahkannya badannya di atas tubuhku yang telanjang, aku memeluknya , toketku kembali menekan dadanya. Memekku menjepit meremas kuat kontolnya yang sudah amblas semuanya. Kami saling berpandangan, dia mengusap wajahku. “Pak… bagaimana rasanya”. “Enaak Nez.. dan nikmaat… selangit pokoknya. Baru sekali aku ngerasain memek abg sesempit kamu punya Nez.” “Abisnya kont0l bapak gede banget si, Inez baru sekali ini kemasukan yang jumbo kaya gini”. Dia mencium bibirku dengan bernafsu, dan akupun membalas dengan tak kalah bernafsu. Kami saling berpagutan lama sekali, lalu sambil tetap begitu dia mulai menggoyang pinggul naik turun. kontolnya mulai menggesek liang memekku dengan kasar, pinggulnya menghunjam-hunjam dengan cepat mengeluar masukkan kontolnya yang tegang. Aku memeluk punggungnya dengan kuat, ujung jemari tanganku menekan punggungnya dengan keras. Kukuku terasa menembus kulitnya.

    Tapi dia tak peduli, dia sedang mengentoti dan menikmati tubuhku. Beberapa kali aku sempat menggigit bibirnya, namun itupun dia tak peduli. Dia hanya merasakan betapa liang memekku yang hangat dan lembut itu menjepit sangat ketat kontolnya. Ketika ditarik keluar terasa daging memekku seolah mencengkeram kuat kontolnya, sehingga terasa ikut keluar. Aku melepaskan ciumannya dan mencubit pinggangnya. “Awww… aduuh paaak…ngilu”n. “Maaf Nez… aku mainnya kasar yaah? bisnya memek kamu nikmat banget si. aku nggak tahan lagi Nez…. aahhgghghh, pejuku mau keluar, desahnya sambil menyemprotkan peju yang banyak di liang memekku. Kami pun berpelukan puas atas kejadian tersebut. Dan tanpa terasa kami ketiduran sambil berpelukan telanjang bulat karena kecapaian dalam permainan tadi.

    Kami tidur dua jam lamanya lalu kami berdua mandi bersama. Di dalam kamar mandi kami saling membersihkan dan berciuman. Dia minta aku jongkok. Kontolnya kukulum sambil mengocoknya pelan-pelan naik turun. “Enak banget Nez. Terus diemut Nez”, erangnya. Kemudian giliran dia, aku disuruhnya berdiri sambil kaki satunya ditumpangkan di bibir bathtub agar siap mendapat serangan oralnya. Dia menyerang selangkanganku dengan lidah yang menari-nari kesana kemari pada itilku sehingga aku mengerang sambil memegang kepalanya untuk menenggelamkannya lebih dalam ke memekku.

    Dia tahu apa yang kumau, lalu dijulurkannya lidahnya lebih dalam ke memekku sambil mengorek-korek itilku dengan jari manisnya. Semakin hebat rangsangan yang aku rasakan sampai aku nyampe, dengan derasnya lendirku keluar tanpa bisa dibendung. Dia menjilati dan menelan semua lendirku itu tanpa merasa jijik. “PAk, nikmat banget deh, Inez sampe lemes”, kataku. “Ya udah kamu istirahat aja, aku mau cari makanan dulu ya”, katanya sambil berpakaian dan meninggalkan ku sendiri di rumah itu. Aku berbaring di ranjang, ngantuk sampe ketiduran lagi.

    DIa membangunkanku dan mengajakku makan nasi padang yang sudah dibelinya. “Nez, malem ini kita tidur disini aja ya, gak papa kan”. “Gak papa pak, Inez ngekos kok”. “aku masih pengen ngerasain peretnya memekmu lagi. Kamu mau kan kita ngentot lagi”, katanya sambil membelai pipiku. Sehabis makan langsung Aku dibawanya lagi keranjang, dan direbahkan. Kami langsung berpagutan lagi, aku sangat bernapsu meladeni ciumannya. Dia mencium bibirku, kemudian lidahnya menjalar menuju ke toketku dan dikulumnya pentilku. Terus menuju keperut dan dia menjilati pusarku hingga aku menggelepar menerima rangsangan itu yang terasa nikmat. “Pak enak sekali..” nafasku terengah2. Lumatannya terus dilanjutkannya pada itilku. Itilku dijilatinya, dikulum2, sehingga aku semakin terangsang hebat. Pantatku kuangkat supaya lebih dekat lagi kemulutnya. Diapun merespons hal itu dengan memainkan lidahnya ke dalam memekku yang sudah dibukanya sedikit dengan jari. Ketika responsku sudah hampir mencapai puncak, dia menghentikannya.

    Dia ganti dengan posisi 69. Dia telentang dan minta aku telungkup diatas tubuhnya tapi kepalaku ke arah kontolnya. Dia minta aku untuk kembali menjilati kepala kontolnya lalu mengulum kontolnya keluar masuk mulutku dari atas. dia menjilati memek dan itilku lagi dari bawah. Selang beberapa lama kami melakukan pemanasan maka dia berinisiatif unt menancapkan kontolnya di memekku.

    Aku ditelentangkannya, pahaku dikangkangkannya, pantatku diganjal dengan bantal. “biar masuknya dalem banget Nez, nanti kamu juga ngerasa enaknya”. Kontolnya digesek2kan di memekku yang sudah banyak lendirnya lagi karena itilku dijilati barusan. “Ayo pak cepat, Inez sudah tidak tahan lagi” pintaku dengan bernafsu. “Wah kamu sudah napsu ya Nez, aku suka kalo kita ngentot setelah kamu napsu banget”.

    Dengan pelan tapi pasti dia masukan kontolnya ke memekku. “Pelan2 ya pak”, lenguhku sambil merasakan kontolnya yang besar menerobos memekku. Dia terus menekan2 kontolnya dengan pelan sehingga akhirnya masuk semua.

    Lalu dia tarik pelan-pelan juga dan dimasukkan lagi sampai mendalam, terasa kontolnya nancep dalem sekali. “Pak enjot yang cepat, Mas, Ines udah mau nyampe ach.. Uch.. Enak pak, lebih enak katimbang dijilat tadi”, lenguhku. “Aku juga mau keluar Nez”, jawabnya. Dengan hitungan detik kami berdua nyampe bersama sambil merapatkan pelukan, terasa memekku berkedutan meremes2 kontolnya. Lemas dan capai kami berbaring sebentar untuk memulihkan tenaga.

    Sudah satu jam kami beristirahat, lalu dia minta aku mengemut kontolnya lagi. “Aku belum puas yang, mau lagi, boleh kan?” yanyanya. “Boleh pak, Inez juga pengen ngerasain lagi nyampe seperti tadi”, jawabku sambil mulai menjilati kepala kontolnya yang langsung ngaceng dengan kerasnya. Kemudian kepalaku mulai mengangguk2 mengeluar masukkan kontolnya dimulutku. Dia mengerang kenikmatan, “Enak banget Nez emutanmu. Tadi memekmu juga ngempot kontolku ketika kamu nyampe. Nikmat banget deh malam ini, boleh diulang ya kapan2?”. Aku diam tidak menjawab karena ada kontolnya dalam mulutku.

    “Nez, aku udah mau ngecret nih, aku masukkin lagi ya ke memek kamu”, katanya sambil minta aku nungging. dengan pelan dimasukkannya kontolnya ke memekku, ditekan2nya sampe amblas semua, terasa kontolnya masuk dalem sekali, seperti tadi ketika pantatku diganjel bantal. Kontolnya mulai dikeluar masukkan dengan irama lembut. Tanpa sadar aku mengikuti iramanya dengan menggoyangkan pantatku.

    Tangan kirinya menjalar ke toketku dan diremas-remas kecil, sambil mulai memompa dengan semakin cepat. Aku mulai merasakan nikmatnya dientot, “Pak, terus yang cepet ngenjotnya pak, rasanya Inez udah mau nyampe lagi”, erangku. Dia tidak menjawab, enjotan kontolnya makin lama makin cepet dan keras, nikmat banget deh rasanya. Akhirnya dengan satu enjotan yang keras dia melenguh, “Nez aku ngecret, aah”, erangnya. “PAk, Inez nyampe juga pak, ssh”, bersamaan dengan ngecretnya pejunya aku juga
    nyampe. Kembali aku terkapar kelelahan.

    Ketika aku terbangun, hari udah terang. Aku nggeletak telanjang bulat di ranjang dengan Satu kaki terbujur lurus dan yang sebelah lagi menekuk setengah terbuka mengangkang. Dia yang sudah bangun lebih dulu, menaiki ranjang dan menjatuhkan dadanya diantara kedua belah paha ku. Lalu dengan gemas, diciumnya pusarku. ”Paak, geli!” aku menggeliat manja. Dia tersenyum sambil terus saja menciumi pusarku berulang2 hingga aku menggelinjang beberapa kali. Dengan menggunakan ke2 siku dan lututnya ia merangkak sehingga wajahnya terbenam diantara ke2 toketku. Lidahnya sedikut menjulur ketika dia mengecup pentilku sebelah kiri, kemudian pindah ke pentil kanan. Diulangnya beberapa kali, kemudian dia berhenti melakukan jilatannya.

    Tangan kirinya bergerak keatas sambil meremes dengan lembut toketku. Remasannya membuat pentilku makin mengeras, dengan cepat dikecupnya pentilku dan dikulum2nyasambil mengusap punggungku dengan tangan kanannya. “Kamu cantik sekali,” katanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku hanya tersenyum, aku senang mendengar pujiannya. Kurangkul lehernya, kemudian kucium bibirnya. Lidahnya yang nyelip masuk mulutku kuhisap2. Aku segera meraba kontolnya lagi, kugenggam dan kugesek2kan ke memekku yang mulai berlendir. Lendir memekku melumuri kepala kontolnya, kontolnya menjadi makin keras.

    Urat2 berwarna hijau di kulit batang kontolnya makin membengkak. Dia menekan pinggulnya sehingga kepala kontolnya nyelip di bibir memekku. Terasa bibir memekku menjepit kontolnya yang besar itu. Dia menciumi leherku, dadanya direndahkan sehingga menekan toketku. “Oh…pak”, lenguhku ketika ia menciumi telingaku. “Kakimu dibelitkan di pinggangku Nez”, pintanya sambil terus mencium bibirku. Tangan kirinya terus meremas toketku sedang tangan satunya mengelus pahaku yang sudah kulingkarkan di pinggangnya. Lalu dia mendorong kontolnya lebih dalam. Sesak rasanya memekku.

    Pelan2 dia menarik sedikit kontolnya, kemudian didorongnya. Hal ini dia lakukan beberapa kali sehingga lendir memekku makin banyak keluarnya, mengolesi kepala kontolnya. Sambil menghembuskan napas, dia menekan lagi kontolnya masuk lebih dalam. Dia kembali menarik kontolnya hingga tinggal kepalanya yang terselip di bibir luar memekku, lalu didorongnya kembali pelan2. “Nez, nanti dorong pinggul kamu keatas ya”, katanya sambil menarik kembali kontolnya. Dia mencium bibirku dengan lahap dan mendorong kontolnya masuk kontolnya.

    Pentilku diremesnya dengan jempol dan telunjuknya. Aku tersentak karena enjotan kontolnya dan secara reflex aku mendorong pinggulku ke atas sehingga kontolnya nancap lebih dalam. Aku menghisap lidahnya yang dijulurkan masuk ke mulutku. Sementara itu dia terus menekan kontolnya masuk lebih dalam lagi. Dia menahan gerakan pinggulnya, rambutku dibelai2nya dan terus mengecup bibirku. Kontolnya kembali ditariknya keluar lagi dan dibenamkan lagi pelan2, begitu dilakukannya beberapa kali sehingga seluruh kontolnya sudah nancap di memekku. Aku merangkul lehernya dan kakiku makin erat membelit pinggangnya.”Akh pak”, lenguhku ketika terasa kontolnya sudah masuk semua, terasa memekku berdenyut meremes2 kontolnya. “Nikmat banget pak”, kataku sambil mencakari punggungnya, terasa biji pelernya memukul2 pantatku. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk memekku. Entah bagaimana dia mengenjotkan kontolnya, itilku tergesek kontolnya ketika dia mengenjotkan kontolnya masuk. Aku menjadi terengah2 karena nikmatnya.

    Dia juga mendesah setiap kali mendorong kontolnya masuk semua, “Nez, memekmu peret sekali, terasa lagi empotannya, enak banget ngentot dengan kamu”.Tangannya menyusup ke punggungku sambil tersu mengenjotkan kontolnya. Terasa bibir memekku ikut terbenam setiap kali kontolnya dienjot masuk. “Pak”, erangku. Terdengar bunyi “plak” setiap kali dia menghunjamkan kontolnya. Bunyi itu berasal dari beradunya pangkal pahanya dengan pangkal pahaku karena aku mengangkat pinggulku setiap dia mengenjot kontolnya masuk. “Nez, aku udah mau ngecret”, erangnya lagi.

    Dia menghunjamkan kontolnya dalam2 di memekku dan terasalah pejunya nyembur2 di dalam memekku. Bersamaan dengan itu, “Pak, Inez nyampe juga pak”, aku mengejang karena ikutan nyampe. Nikmat banget ngentot bersama dia.

  • Nikmatnya Diperkosa Rame-Rame Didalam Ruang Karaoke

    Nikmatnya Diperkosa Rame-Rame Didalam Ruang Karaoke


    1481 views

    Duniabola99.org – Aku seorang wanita berumur 30 tahun, ibu dari dua orang anak. Tentunya statusku nikah dengan seorang suami. Kami telah terikat perkimpoian selama tujuh tahun. Aku nikah setelah berhasil meraih gelar kesarjanaanku di kota Bandung.

    Suamiku normal-normal saja, demikian juga dengan hubungan seks ku. Aku melakukannya sekitar 2 atau 3 kali seminggu dengan suamiku. Namun semuanya berubah ketika aku mengalami suatu hal yang tidak kuduga sebelumnya pada tiga bulan yang lalu. Ternyata kemampuan seksku lebih dari yang kuduga sebelumnya.

    Aku biasa dipanggil Ratih. Tinggi badanku sekitar 156 cm dengan berat 49 kg. Ukuran BH-ku 34C, pinggulku yang agak besar berukuran 100 cm semakin menonjol dengan pinggangku yang hanya 58 cm itu. Walaupun dari rahimku telah terlahir dua orang anakku, bodyku sih oke-oke saja. Hampir tidak ada perubahan yang mencolok.

    Kembali pada kejadian yang gila. Mula-mula aku bertemu temanku, Merry saat aku sedang berbelanja di sebuah mall. Ia adalah sobatku sewaktu di SMA dulu. Saat itu ia bersama dua orang teman laki-lakinya, yang langsung dikenalkannya kepadaku. Mereka bernama Andi dan Yanto.

    Mereka ternyata adalah teman-teman yang enak diajak bicara. Akhirnya kami pun menjadi akrab. Siang itu kami melanjutkan obrolan sambil makan di sebuah restoran. Setelah pertemuan itu, ternyata Yanto sering menelepon ke rumahku walaupun ia sudah tahu bahwa aku ini seorang istri dengan dua orang anak.

    Dalam pembicaraan telepon, ia memang sering mengeluarkan rayuan gombalnya kepadaku tapi tetap ia menjadi teman bicara yang enak. Ia berusaha mengajakku makan siang dengan gigihnya. Hal itu yang membuatku menyerah juga. Akhirnya aku menyetujuinya juga. Syaratnya, makan siangnya harus ramai-ramai.

    Aku, Merry, Yanto, dan Andi bertemu di tempat yang sudah kami sepakati bersama. Bersama kedua teman cowok kami, ikut serta pula tiga orang teman mereka yang lain: Eko, Benny, dan Adi. Mereka semua rata-rata berusia delapan tahun lebih tua daripada aku dan Merry. Kami makan siang bersama di sebuah restoran yang ada fasilitas karaokenya. Kami makan dengan ramainya sambil berkaraoke. Memang aku pun senang berkaraoke.

    “Ayo, Rat… nyanyi lagi…,” mereka menyemangatiku kala aku melantunkan lagu. Ternyata ketiga cowok keren itu merupakan teman yang enak untuk gaul. Wawasan mereka luas dan menyenangkan. Akhirnya kami cepat menjadi akrab. Ternyata, baru kusadari nanti bahwa inilah kekeliruanku….

    Seminggu kemudian aku diundang lagi, kali ini oleh Andi, untuk makan siang dan berkaraoke lagi. Tanpa pikir panjang dan tanya-tanya lagi, aku pun langsung menyetujuinya. Aku bolos masuk kantor setelah makan siang, lalu pergi ke tempat karaoke mesum bersama mereka.

    Nah, di saat itulah terjadi sesuatu yang tidak kuduga. Ternyata aku dibawa ke tempat karaoke mesum yang khusus untuk berkaraoke saja. Bukannya sebuah restoran. Tempatnya berupa sebuah kamar tertutup dengan kursi panjang. Kali ini Merry pun tidak ikut. Jadi hanya aku dengan keTiga cowok itu.

    Karena sudah telanjur masuk ke sana, akhirnya kucoba menenangkan diri. Walaupun aku agak deg-degan juga pada awalnya. Kenyataannya, akhirnya suasana menjadi seru ketika secara bergantian kami berkaraoke. Aku pun dipesankan minuman whisky-cola yang membuat badanku jadi hangat.

    Akhirnya mereka meminta berdansa denganku saat salah satu di antara mereka bernyanyi. Saat melantai itulah, lama-kelamaan mereka berani merapatkan dadanya ke tubuhku dan menekan serta menggesek-gesek payudaraku. Anehnya, aku malah diam dan mencoba menikmati apa yang mereka perbuat kepadaku, yang lama-lama membuatku terbakar dan menikmati permainan ini. Mereka bergantian berdansa denganku.

    “Ratih, badanmu hot sekali,” ujar Yanto berbisik di telingaku sambil bibirnya mencium belakang telingaku, membuatku merinding nikmat… Tangannya lalu tanpa malu-malu lagi meremas payudaraku. Aku pun terangsang hebat….

    “Aahhh… jangaaannnn…,” kataku ketika Yanto dengan beraninya membuka kancing blusku dan menyusupkan tangannya ke dalamnya… Tangannya meremas dan memilin puting payudaraku dengan semakin hotnya…

    Aku sebenarnya masih menyimpan sedikit rasa malu karena semua aksi kami ditonton oleh yang lainnya dengan tatapan penuh nafsu…. Anehnya, seperti dibius, tubuhku tidak berontak. Tanganku sama sekali tidak berusaha melepaskan tangan Yanto yang terus menggerayangi payudaraku yang kini terbuka lebar…

    “Mmmhhh…,” rintihku penuh kenikmatan. Hanya itu yang ternyata sanggup keluar dari bibirku…

    Yanto akhirnya mengulum bibirku dan menindih rapat-rapat tubuhku di atas sofa.

    Aku benar-benar lupa diri ketika jari-jemari Yanto bergerilya di dalam celana dalamku. Ia terus menggelitik bibir lubang vaginaku yang sudah basah dan rasanya menebal itu. Spontan yang lainnya pun ikut-ikutan. Dengan liar akhirnya ketiga cowok itu mengerubuti tubuhku.

    Akhirnya, tahu-tahu tubuhku sudah bugil tanpa sehelai benang pun dan digeluti bersama oleh mereka. Yantolah yang lebih dahulu menusukkan senjatanya ke dalam lubang kemaluanku. Lalu Adi memasukkan senjatanya ke dalam mulutku.

    Andi mengisap puting kiri payudaraku sambil membimbing tangan kiriku untuk mengelus-elus senjatanya. Sementara itu Eko mengisap puting yang sebelahnya sambil melakukan hal yang sama pula terhadap tangan kananku. Terakhir, Benny menggosok-gosokkan senjatanya ke wajahku.

    “Aacchhh….,” aku mendapat orgasme pertama ketika Yanto sedang asyik-asyiknya menggenjot tubuhnya di atas tubuhku. Spontan, kedua tanganku meremas penis Andi dan Eko yang ada dalam genggamanku dengan keras….

    Aku sendiri tak bisa mengeluarkan lenguhan kenikmatanku secara lepas karena penis Adi yang hangat itu dengan serunya terus bermain di mulutku. Adi yang tahu aku baru saja orgasme hanya menyeringai kepadaku. Tampaknya ia pun semakin semangat memompa mulutku….

    “Ratiih…,” desah Yanto menggeliat ketika memuntahkan maninya di dalam lubangku. Hangat dan terasa kental memenuhi lubang kemaluanku. Dipegangnya pantatku erat-erat supaya semua spermanya masuk ke dalam tubuhku…. Adi tambah semangat mengocok senjatanya di dalam mulutku

    “Mmmmphh, aghhh….,” tubuhku bergetar menggeliat.Setelah Yanto selesai, posisinya langsung diganti Benny yang sejak tadi hanya mengosok-gosokkan senjatanya yang panjang dan besar di wajahku. Langsung ditancapkannya ke dalam lubangku yang hangat, sudah penuh dan licin dengan cairan milik Yanto. Benny begitu semangatnya menyetubuhiku.

    Bayangkan… payudaraku dihisap putingnya oleh Eko dan Andi seperti dua bayi besar. Sementara lubang kemaluanku mulai dihunjam oleh senjata Benny dengan ganasnya. Di mulutku, Adi akhirnya menyemprotkan cairannya dengan deras dan langsung kuhisap kuat-kuat.

    “Aaaacchhh….,” air mani Adi yang terasa hangat asin seperti kuah oyster masuk ke dalam tenggorokanku.

    Bersamaan dengan itu, Benny juga menyemprotkan maninya di lubang vaginaku. Multiorgasme…. Aku sudah mendapakannya tiga atau empat kali dan masih ada Eko dan Andi yang belum kebagian menyemprotkan cairannya. Tubuh Adi dan Benny berkelojotan dan akhirnya terhempas. Andi menggantikan posisi Adi. Penisnya yang bengkok ke atas terasa penuh di mulutku.

    Eko menepis Benny dari atas tubuhku. Untuk yang ketiga kalinya, lubang vaginaku dimasuki oleh orang yang berbeda…. Ternyata senjata milik Eko lah yang paling panjang dan besar. Aku khawatir kalau penis Eko agak susah untuk masuk ke dalam vaginaku.

    Syukurlah, ternyata tak sesulit yang kubayangkan karena lubang vaginaku telah penuh dengan cairan dari dua orang yang terdahulu. Benar saja, terasa sangat mantap dan nikmat ketika senjata Eko menggesek lubangku yang sudah terasa panas dan semakin tebal rasanya. Napasku sampai terengah-engah dibuatnya…

    “Rat…. iseeepp yang kuaaattt….,” ternyata Andi tidak kuat dengan isapan mulutku. Ia akan segera mencapai klimaks. Aku pun segera mematuhi perintahnya dengan mengisapnya lebih kuat lagi….

    Penis Andi pun memuncratkan cairan maninya di dalam mulutku. Terasa air mani Andi lebih strong aromanya, lebih hangat, lebih kental, dan lebih banyak memenuhi mulut dan tenggorokanku. Aku sampai agak gelagapan karena mulutku jadi penuh dan hampir tersedak….

    Namun aku berusaha untuk tenang… Pelan-pelan kutelan sperma Andi yang membludak. Sementara bibirku tetap mencengkram penis Andi supaya tak lepas…. Setelah penis Andi kering benar dan mulai mengkerut, barulah aku melepaskannya…. Ia pun lalu tergeletak di atas kepalaku.

    Sekarang tinggal aku dan Eko…. Eko pun lalu mengubah posisinya menjadi ‘missionary position’. Sambil penisnya terus mengocok kemaluanku, tubuhnya pun menindih tubuhku. Wajah kami pun berhadap-hadapan dekat sekali… Sambil terus beraktivitas, Eko tersenyum padaku.

    “Rat, kamu hebat sekali…,” katanya.

    Aku pun tersenyum malu.

    “Oh, Eko…,” bisikku. Lalu seperti sepasang kekasih, kami pun saling berciuman bibir.

    Tak lama kemudian, Eko juga menggeliat menyemburkan cairannnya ke dalam lubang kemaluanku. Tubuhku terasa lemas tetapi bergetar kuat mengiringi muncratnya cairan Eko. Eko semakin mendorong pangkal pahanya ke pangkal pahaku supaya cairannya masuk semua ke tubuhku…

    Rasanya aku sudah orgasme enam kali ketika akhirnya Eko menggelepar dan terbaring tepat di samping tubuhku. Kami pun lalu berbaring telentang sambil berpelukan dan menikmati hasil persetubuhan kami…. Selesailah pertempuran besar antara aku dan ketiga cowok siang itu di ruang karaoke mesum.

    Walaupun ber-AC, namun udara saat itu tetap terasa panas. Badan kami bercucuran keringat. Apalagi aku, karena selain basah oleh keringatku sendiri, juga bercampur dengan keringat ketiga cowok yang barusan menyetubuhiku….

    Belum lagi dengan tumpahan air mani mereka yang berceceran di seluruh bagian tubuhku…. Setelah itu, semuanya terdiam. Tak ada satu pun di antara kami yang saling bercakap. Beberapa cowok tertidur karena kelelahan. Akhirnya, beberapa puluh menit kemudian, kami pun berbenah-benah.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Celakanya, di kamar itu tidak ada kamar mandi. Akhirnya, aku hanya mengelap cairan ketiga lelaki yang memenuhi lubang vaginaku dan menetes ke pahaku dengan bra dan celana dalamku saja. Lalu aku memakai bra dan celana dalamku yang agak basah dan lengket itu.

    Disusul dengan blouse, rok serta blazer yang tadinya bertebaran di lantai. Yang membuatku senang, Eko ikut membantuku berpakaian. Paling tidak, aku merasa dihargai dan tidak sekedar menjadi pemuas nafsu mereka…. Mereka pun segera memakai kembali baju dan celananya.

    Jam lima sore, kami keluar dari karaoke mesum itu. Berarti empat jam sudah kami berada di dalamnya karena kami masuk pada pukul satu siang. Sedangkan aku sendiri digilir oleh mereka lebih kurang selama satu setengah jam non-stop. Waah, aku kagum juga dengan daya tahanku…. walaupun rasanya kakiku pegal-pegal dan ngilu. Begitu juga selangkanganku dan mulutku….

    Waktu melewati kasir rasanya aku malu juga. Walaupun mereka tidak tahu apa yang terjadi di dalam tapi wajahku tetap merasa memerah. Make up ku telah berantakan dan rasanya minyak wangiku telah berubah menjadi bau aroma air mani….

    Mungkin kasir wanita tempat karaoke mesum itu bisa mengendus baunya… atau malah mungkin ia sedang membayangkan kejadian yang baru saja kualami. Sementara itu, di paha dan kakiku terasa mani mereka merembes mengalir keluar dari lubang vaginaku. Untung sesampainya di rumah, suamiku belum pulang… Cepat-cepat aku ke kamar mandi membersihkan tubuh dan pakaianku.

    Ternyata, malamnya suamiku menagih jatahnya juga… Untung aku sudah membersihkan badanku dan menyemprotkan minyak wangi untuk menghilangkan aroma sperma ketiga cowok itu waktu di karaoke mesum… Walaupun komentar suamiku membuatku deg-degan, mudah-mudahan ia tidak curiga….

    “Rat, punyamu kok rasanya lain banget… tebel…,” bisik suamiku di telingaku…

    “Terima kasih, ya… Enak…,” lanjut suamiku setelah ia menyemprotkan cairannya beberapa menit kemudian. Lalu ia tertidur pulas di sampingku.

    Ia tidak tahu sudah jadi orang keempat hari itu yang memuncratkan cairannya untukku.

    END

     

    Baca Juga :
  • Nikmatnya Disetubuhi Pacar Kakakku

    Nikmatnya Disetubuhi Pacar Kakakku


    1365 views

    Duniabola99.org – Tragedi ini terjadi waktu aku coba bersihkan kamarnya kakakku. aku nemu sebuah video dewasa. Waktu kuliat video dewasa tersebut ternyata permainan sex nya sangat seru dan film dewasanya sangat menggairahkan. Tadinya aku bermaksud mengembalikan vCD tersebut ke tempatnya.

     

    Aah.. mumpung sendirian aku memutuskan untuk menonton film tersebut. Jujur aja aku baru sekali ini nonton blue film. Begitu aku nyalain di layar TV terpampang sepasang bule yg sedang saling mencumbu. Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yg melekat mereka lepas. Si lelaki mulai menciumi leher perempuannya, kemudian turun ke buah dada. Si perempuan terlihat menggeliat menahan nafsu yg membara. Sewaktu kemudian si lelaki mejilati kemaluannya terutama di bagian klitorisnya.

    Si perempuan merintih-rintih keenakan. Selanjutnya gantian si perempuan yg mengulum kemaluan si lelaki yg sudah ereksi. Setelah beberapa waktu sepertinya mereka tak tahan lagi, lalu si lelaki memasukkan kemaluannya ke kemaluan perempuan bule tadi dan langsung disodok-sodokin dgn gencar. Sejurus kemudian mereka berdua orgasme. Si lelaki langsung mencabut rudalnya dari kemaluan kemudian mengocoknya di depan wajah perempuannya sampai keluar air maninya yg banyak banget, si perempuan terlihat menyambutnya dgn penuh gairah.

    Aku sendiri selama menonton tanpa sadar bajuku sudah nggak karuan. Kaos aku angkat sampai diatas buah dada, kemudian aku yg kebetulan pengaitnya di depan aku lepas. Kuelus-elus sendiri buah dadaku sambil sesekali kuremas, uhh.. enak banget. Apalagi kalo kena putingnya woww!!

    Celana pendekku aku pelorotin sampe dengkul, lalu tanganku masuk ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok klitorisku. Sensasinya luar biasa!!Makin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tanganku semakin cepat menggosok klitoris sementara yg satunya sibuk emremas-remas toketku sendiri. Dan,“ Oohh.. oohh..”Aku mencapai orgasme yg luar biasa. Aku tergeletak lemas di karpet. Tiba-tiba, bel pintu berbunyi. Tentu saja aku gelagapan benerin pakaianku yg terbuka disana-sini. Abis itu aku matiin vCD player tanpa ngeluarin discnya.

    “Gawat!” pikirku.“Siapa ya? Jangan-jangan pa-ma! Ngapain mereka balik lagi?”.Buru-buru aku buka pintu, ternyata di depan pintu berdiri seorang lelaki keren.

    Rupanya Mas Heldy pacar Mbak Sarah dari Bandung.“Halo Syifa sayg, Mbak Sarahnya ada?”“Wah baru tadi pagi ke Jakarta. Emang nggak telpon Mas Heldy dulu?”“Waduh nggak tuh.

    Gimana nih mo ngasi surprise malah kaget sendiri.”“Telpon aja HP-nya Mas, kali aja mau balik” usulku sekenanya. Padahal aku berharap sebaliknya, soalnya terus terang aku diem-diem aku juga naksir Mas Heldy. Mas Heldy menyetujui usulku. Ternyata Mbak Sarah cuman ngomong supaya nginep dulu, besok baru balik ke Bandung, sekalian ketemu disana.

    Hura! Hatiku bersorak, berarti ada kesempatan nih. Aku mempersilakan Mas Heldy mandi. Setelah mandi kami makan malam bareng. Aku perhatiin tampang dan bodi Mas Heldy yg keren, kubaygkan Mas Heldy sedang telanjang sambil memperlihatkan “tongkat kastinya”. Nggak sulit untuk ngebaygin karena aku kan pernah ngintip Mas Heldy ama Mbak Sarah lagi ml.

    Rasanya aku pengen banget ngerasain kemaluan masuk ke kemaluanqu, abis keliatannya enak banget tuh.“Ada apa Syifa, Kok ngelamun, mikirin pacar ya?” tanyanya tiba-tiba.“Ah, enggak Mas, Syifa bobo dulu ya ngantuk nih!” ujarku salting.“Mas Heldy nonton TV aja nggak papa kan?”“Nggak papa kok, kalo ngantuk tidur aja duluan!”Aku beranjak masuk kamar.

    Setelah menutup pintu kamar aku bercermin. Bajuku juga kulepas semua. Wajahku cantik manis, kulitku sawo matang tapi bersih dan mulus. Tinggi 165 cm. Badanku sintal dan kencang karena aku rajin senam dan berenang, apalagi ditunjang toketku yg 36B membuatku terlihat sexy. Rambut kemaluanku tumbuh lebat menghiasi kemaluanqu yg indah. Aku tersenyum sendiri kemudian memakai kaos yg longgar dan tipis sehingga meninjolkan kedua puting susuku, bahkan rambut kemaluanku terlihat menerawang.

    Aku merebahkan diriku di atas kasur dan mencoba memejamkan mata, tapi entah kenapa aku susah sekali tidur. Sampai kemudian aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah. Aneh! Suara siapa malam-malam begini? Astaga! Aku baru inget, itu pasti suara dari vCD dewasa yg lupa aku keluarin tadi, apa Mas Heldy menyetelnya? Penasaran, akupun bangkit kemudian perlahan-lahan keluar.

    Sesampainya di ruang tengah, deg!! Aku melihat pemandangan yg mendebarkan, Mas Heldy di depan TV sedang menonton dewasa sambil ngeluarin kemaluannya dan mengelusnya sendiri. Wah.. gagangnya terlihat kekar banget. Aku berpura-pura batuk kemudian dgn tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Mas Heldy. Mas Heldy terlihat kaget mendengar batukku lalu cepat-cepat memasukkan kemaluannya ke dalam kolornya lagi, tapi kolornya nggak bisa menyembunyikan tonjolan tongkatnya itu.“

    Eh, Syifa anu, eh belum tidur ya?”Mas Heldy terlihat salting, kemudian dia hendak mematikan vCD player.”Iya nih Mas, gerah eh nggak usah dimatiin, nonton berdua aja yuk!” ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan pepaya bangkokku.“Oh iya deh.”Kamipun lalu duduk di karpet sambil menonton. Aku mengambil posisi bersila sehingga kemaluanku mengintip keluar dgn indahnya.

    “Mas, gimana sih rasanya bersebadan?” tanyaku tiba-tiba.“Eh kok tau-tau nanya gitu sih?” Mas Heldy agak kaget mendengar pertanyaanku, soalnya waktu itu matanya asyik mencuri pandang ke arah selakanganku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga kemaluanqu semakin terlihat jelas.“Alaa nggak usah gitu!

    Aku kan pernah ngintip Mas sama Mbak Sarah lagi gituan.. nggak papa kok, rahasia terjaga!”“Oya? He he he yaa.. enak sih.”Mas Heldy tersipu mendengar ledekanku.Akupun melanjutkan, “Mas, kemaluanqu sama punya Mbak Sarah lebih indah mana?” tanyaku sambil mengangkat kaosku dan mengangkangkan kakiku lebar-lebar so kemaluankupun terpampang jelas.“Ehh glek bagusan punyamu.”“Terus kalo toketnya montokan mana?” kali ini aku mencopot kaosku sehingga buah dada dan badanku yg montok itu telanjang tanpa sehelai benang yg menutupi.

    “Aaanu.. lebih montok dan kencengan buah dadamu!” Mas Heldy terlihat melotot menyaksikan bodiku yg sexy. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang. “Sekarang giliran aku liat punya Mas Heldy!”Karena sudah sangat bernafsu aku menerkam Mas Heldy. Kucopoti seluruh pakaiannya sehingga dia bugil. Aku terpesona melihat badan bugil Mas Heldy dari dekat. Badannya agak langsing tapi sexy. kemaluannya sudah mengacung tegar membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalo dulu ngebayangin bentuk burung lelaki aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir.“

    Wah gede banget! Aku isep ya Mas!”Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum gagang kemaluannya yg gede dan panjang itu seperti yg aku tonton di BF.“Slurp Slurp Slurpmmh! Slurp Slurp Slurp mmh.”Ternyata nikmat sekali mengisap kemaluan. Aku jepit kemaluannya dgn kedua susuku kemudian aku gosok-gosokin, hmm nikmat banget!

    Mas Heldy akhirnya tak kuat menahan nafsu. Didorongnya badan sintalku hingga terlentang lalu diterkamnya aku dgn ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam ikut bekerja meremas-remas kelapa gadingku. “Ahh mmh.. yesh uuh.. enak mas” Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sewaktu kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dgn kuat.“Auwh geli nikmat aah ouw!”Aku menggelinjang kegelian tapi tanganku justru menekan-nekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentilku.

    Sejurus kemudian lidahnya turun ke kemaluanqu. Tangannya menyibakkan rambut kemaluanku yg rimbun itu lalu membuka kemaluanqu lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar kemudian dijilatinya dgn rakus sambil sesekali menggigit kecil atau dihisap dgn kuat.“Yesh.. uuhh.. enak mas.. terus!” jeritku.“Slurp Slurp, kemaluanmu gurih banget Syifa mmh”.Mas Heldy terus menjilati kemaluanqu sampai akhirnya aku nggak tahan lagi.“Mas.. ayo.. masukin kemaluanmu.. aku nggak tahan..” Mas Heldy lalu mengambil posisi 1/2 duduk, diacungkannya kemaluannya dgn gagah ke arah lubang kemaluanqu. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan rudalnya. Pelan-pelan dimasukkannya gagang rudal itu ke dalam kemaluanqu.“Aauw sakit Mas pelan-pelan akh..”

    Walaupun sudah basah, tapi kemaluanqu masih sangat sempit karena aku masih perawan.“Au.. sakit”Mas Heldy terlihat merem menahan nikmat, tentu saja dibandingkan Mbak Sarah kemaluanku jauh lebih menggigit. Lalu dgn satu sentakan kuat sang rudal berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya.“ Au.. sakit..”Aku melonjakkan bokongku karena kesakitan.

    Kurasakan darah hangat mengalir di pahaku, persetan! Sudah kepalang tanggung, aku ingin ngerasain nikmatnya bercinta. Sewaktu kemudian Mas Heldy memompa bokongnya maju mundur.“Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!”“Aakh! Aakh!

    Auw!”Aku menjerit-jerit kesakitan, tapi lama-lama rasa perih itu berubah menjadi nikmat yg luar biasa. kemaluanqu serasa dibongkar oleh tongkat kasti yg kekar itu.“Ooh.. lebih keras, lebih cepat”Jerit kesakitanku berubah menjadi jerit kenikmatan. Keringat kami bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Mas Heldy malah mencabut kemaluannya dan tersenyum padaku.

    Aku jadi nggak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Kakiku kukangkangkan tepat di atas kemaluannya, dgn birahi yg memuncak kutancapkan gagang bazooka itu ke dalam kemaluanku,“Jrebb.. Ooh..” aku menjerit keenakan, lalu dgn semangat 45 aku menaik turunkan bokongku sambil sesekali aku goygkan pinggulku.“Ouwh.. enak banget kemaluanmu nggigit banget sayang.. kemaluanku serasa diperas” “Uggh.. yes.. uuh.. auwww.. kemaluanmu juga hebaat, kemaluanku serasa dibor”Aku menghujamkan bokongku berkali-kali dgn irama sangat cepat. Aku merasa semakin melayang.

    Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh sel badanku berkumpul menjadi satu dan dan“Aah mau orgasme Mas..”Aku memeluk erat-erat badan atletisnya sampai Mas Heldy merasa sesak karena desakan susuku yg montok itu.“Kamu sudah sayang?

    OK sekarang giliran aku!” Aku mencabut kemaluanqu lalu Mas Heldy duduk di sofa sambil mememerkan ‘tiang listriknya’. Aku bersimpuh dihadapannya dgn lututku sebagai tumpuan. Kuraih kemaluan besar itu, kukocok dgn lembut. Kujilati dgn sangat telaten. Makin lama makin cepat sambil sesekali aku isap dgn kuat.

    “Crupp.. slurp.. mmh..”“Oh yes.. kocok yg kuat sayang!”Mas Heldy mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua bola basket yg menggantung di dadaku. Aku semakin bernafsu mengulum. Menjilati dan mengocok kemaluannya.“Crupp crupp slurp!”“ Ooh yes.. terus sayang yes.. aku hampir keluar sayang!”Aku semakin bersemangat ngerjain kemaluan big size itu. Makin lama makin cepat cepat Cepat, lalu lalu“Croot.. croot..”Kemaluannya menyemburkan air mani banyak sekali sehingga membasahi rambut wajah, buah dada dan hampir seluruh badanku.

    Aku usap dan aku jilati semua maninya sampai licin tak tersisa, lalu aku isap kemaluannya dgn kuat supaya sisa maninya dapat kurasakan dan kutelan. Akhirnya kami berdua tergeletak lemas diatas karpet dgn badan bugil bersimbah keringat. Malam itu kami mengulanginya hingga 4 kali dan kemudian tidur berpelukan dgn badan telanjang. Sungguh pengalaman yg sangat mengesankan.

  • Nikmatnya Gadis Kembar Berjilbabku Yang Cantik Dan Montok

    Nikmatnya Gadis Kembar Berjilbabku Yang Cantik Dan Montok


    1714 views

    Duniabola99.org – Kali ini membahas soal pengalaman sex pribadi yaitu seorang laki-laki yang berhubungan sex sekaligus dengan dua gadis SMA yang kebetulan mereka kembar dan berjilbab. Kisah ini terjadi beberapa bulan yang lalu. Ketika sore yang hampir malam itu aku sedang menghabiskan waktu setelah bekerja di salah satu mall besar di jakarta. Lelah dan letih rasanya bekerja seharian.

    Sembari menunggu jalanan yang sangat macet aku menghabiskan waktu untuk rilex sebentar disebuah pusat perbelanjaan untuk sekedar minum kopi. Akupun memesan sebuah kopi dan duduk disebuah sudut restoran. sambil minum kopi aku menikmati pemandangan mall yang sungguh berbeda dengan kantorku. Sangat rilex rasanya, tiba-tiba pandanganku pun beralih sekitar 2 meja di depanku, disana duduklah 2 orang siswi SMU yang masih mengenakan baju seragamnya.

    Mereka bercanda tawa ceria, Setelah kuperhatikan lebih seksama lagi, ternyata mereka sungguh manis, dan astaga ternyata mereka kembar. sekilas aku tak bisa membedakan antara 2 gadis remaja itu. Dua-duanya berwajah cantik, putih, dan mulus. Sungguh wajah yang enak dpandang.

    Selain itu keduanya juga punya tubuh mungil, dengan dada yang tidak begitu besar namun montok dan menantang yang mereka coba sembunyikan dibalik seragam SMU lengan panjang yang agak longgar dengan jilbab tipis yang tidak terlalu panjang namun cukup menutup buah dada mereka
    .
    Sungguh menggemaskan kedua gadis kembar yang berjilbab dan mungil itu. Entah mengpa aku tak bisa melepaskan pandanganku dari wajah dan payudara kedua gadis berjilbab tersebut, tidak kusangka salah satu gadis itu melihatku, nampaknya dia tau kalau dari tadi aku sedang memandngi indah tubuhnya, kemudian diapun tersenyum padaku. Kesempatan nih pikirku. Lalu akupun bergegas untuk mendekati meja mereka.

    Kusapalah mereka,
    “ Hey, siang adik-adik, berduaan ini, emng pada ngapain nih disini ??” tanyaku.
    “ Iya om, siang juga” jawab mereka bersamaan sambil tersenyum. “ Lagi iseng-iseng aja om, abis dari sekolah” jawab yang satu.
    “ Emmmm… omong-omong om boleh duduk barengan sma kalian ngga ?” tanyaku dengan sopan

    “ Boleh-boleh om, silakan aja ” jawab yang satu lagi.
    “ Boleh kenalan sama kalian ??” tanyaku pada mereka.
    “ Emmmm… boleh aja om.. Aku Deva, kalau saudaraku kembarku ini namnya Devi” jawab mereka sambil ternsenyum menggemaskan.

    Setelah cukup lama kuperhatikan kedua gadis berjilbab ini ternyata aksesoris yang mereka kenakan berbranded semua, mulai dari bros untuk peniti jilbab mereka, sampai cincin, gelang, jam tangan bahkan handpone seri terbaru. Bisa saya pastikan kalau mereka dari kalangan ank orang tajis nih.

    “ Kalian berdua saudara kembar ya ?? usia kalian berapa ??” tanyaku penasaran pada mereka.
    “ Iya om kita kembar identik… kalau umur kita sekarang 16 tahun sebentar lagi Sweet 17 om ..hhe ” jawab mereka sambil tersenyum manis.

    “ Ouwooh… udah mau puber nih ya..hhe ” kataku sambil melirik payudara Deva.
    Dengan tiba-tiba peniskupun perlahan-lahan mengeras, karena aku membayangkan meremas-remas kedua payudara mereka yang tertutup dibalik jilbab mereka.
    “ Iya dong om, kan kita udah sma jadi udh gede donk” jawab Deva yang tak sadar apa sebenarnya yang aku maksud.

    “ Kog kalian jam segini nggak pulang, udah sore begini masak gadis2 cantik seperti kalian masi belum pulang” godaku pada mereka.
    “ Ihhhh, om gomblnya bisa aja ah,… masi mau nongkrong dulu om, bentarn lagi juga pulang” jawab Deva sambil mengobrol dengan Devi kembranya.

    Terus kuperhatikan kedua gadis ini, walaupun mereka kembar identik, namun aku mulai bisa membedakan antara Deva dengan Devi. Deva berusia lebih tua beberapa menit dari Devi. Ukuran payudara Deva ini sedikit lebih besar dari Devi adiknya. Selebihnya tak ada perbedaan lagi. Seandainya saja bisa kutelanjangi kedua gadis berjilbab ini, apakah mungkin jepitan vagina saudara kembar ini berbeda yah ( kataku dalam hati yang sudah dipenuh Birahi).

    “ Ngomong-ngomong Kalian udah punya pacar belum nih??” tanyaku pada mereka.
    “ Deva udah tuh om, nama pacarnya Soni, hihi…” Ujar si Devi’.
    “ Apaan sih Vi, dia tuh cuma temen deket aja kali …” bantahnya kepada devi dengan muka memerah deva membantahnya

    Kulihat ada sela untuk mendekati mereka, karena dengan mudahnya mereka berdua sangat mudah akrab dengan orang yang Baru dikenlnya seperti aku. Akupun mulai berpikir sepertinya dua gadis ini bisa kupakai malam ini. Mulailah kukeluarkan jurus pamungkas mautku.

    “ Emmm.. kalian pasti udah pernah pacaran kan ?” tanyaku.
    “ Iya udah pernah Om… tapi ya gitu deh pacarany, namanya juga anak SMA.” jawab Deva.
    “ Emmm.. maaf nih ya sebelumnya, kalian udah pernah begituan belum sama pcar kalian??” tanya nakalku kepada mereka.

    Devapun sedikit kaget mendengar pertanyaanku,
    “ Begitun gimana om maksudnya ??” tanya kaget deva.
    “ Jangan kaget gitu dong, mksd om begini… kayak ciuman pelukan, dan main2 itu sama pacar kalian belum” Sejenak mereka kaget dengan pertanyaanku.
    lalu Devi balas menjawab,

    “ Ihhhhh…om apaan sih, kok nanyanya begituan” jawab devi.
    “ Ya kan om cuma mau tau aja nggk ada maksud apa-apa ?? jawbku pd mereka.
    Merekapun terdiam sejenak kemudian saling berbisik, lalu mereka mulai menjawab,
    “ Yaudh deh kita kasih tau, tapi jangan macem-macem y om sama kita???” jawab Deva sambil menggodaku.

    “ Ya iyalah om Cuma pingin tau aja, nggk ada maksud apa-apa Deva cantik” kataku sambil mengedipkan mataku.

    Sepertinya mereka mulai tahu apa maksud gerak gerikku, lalu dengan tersenyum nakal Deva menjawab,
    “ Emmm, kalau om mau kita mau kog jalan-jalan sama, tapi ad syaratnya” lalu berhenti berbicara lalu mengambil handphonenya dan mengetik lalu memberikan handphoenya padaku Astaga kukira mereka anak baik-baik pikirku, inilah waktu yng kutunggu-tungu dari tadi. Ternyata persyaratan Deva adalah meminta sejumlah uang padaku. Kesempatan inipun tak boleh kulewatkan. Akupun tersenyum lebar dan jantungku semakin berdegup kencang. Tiba-tib aku tersadar dengan suatu hal,

    “ Oh iya maaf yah sebelumny Deva dn Devi, kaliankan memakai jilbab kenapa kalian mau nemenin om” tanyaku pada mereka.
    “ ouwhhhh gini om, kita pakai jilbab tuh karen ini ketentuan wajib disekolah om” jawab Deva padaku.
    Kemudian aku menyadari segala sesuatunya, sudah menjelang malam hari kedua gadis berjibab ini masih dipusat perbelanjaaan, kenapa mereka bisa memakai barang-barang mahal itu. Pantas saja mereka mudah sekali untuk diajak ngobrol sampai ke hal2 yang nakal, ternyta jilbab hny sebagai kedok saja bukan untuk berhijab.

    “ kalau gitu oke deh, yuk kita pergi, tpi om ke atm dulu yaambil uang saku untuk gadis2 cantik om ini” kataku sambil mengedipkan mata yang dijawab dengan sedikit tawa dan tatapan nakal.
    Waktu itu sekitar jam 6 sore, aku bersama kedua gadis berjilbab ini keluar dari mall dan menuju sebuah atm dibasement mall tersebut. Ternyata basement tersebut agak sepi, hanya berisi mobil2 dan beberapa supir, tukang parkir dan satpam yang sempat memandangku iri, karena aku yang asyik bercanda dengan kedua gadis berjiblab ini.

    Atm tersebut ternyata cukup tertutup, dengan ruangan yang cukup besar. Akupun mulai mengakses mesin tersebut sambil berbincang2 dengan kedua gadis berjilbab ini. Sambil memencet tombol2 aku lirik keadaan diluar, tampaknya posisiku cukup tertutup dan tak ada orang yang melihat, ah aku yang sudah tak tahan dari tadi mulai melancarkan aksiku,

    Kedua gadis berjilbab ini berdiri dikanan kiriku, sambil menunggu mesin atm bekerja, aku tarik kedua tanganku kebelakang lalu Kuremas-remas kedua pantat gadis kembar yang kenyal itu.
    “ Ihhhhh om nakal ihh, ini masih dibasement juga om” jawab Deva dan Devi memberi cubitan kecil dipinggangku.
    “ Iya deh deh om nakalnya nanti aja deh..hhe” jawabku sambil menarik tanganku dari pantat kedua gadis ini.

    Kugapailah pinggang kedua gadis berjilbab ini dan menarik mereka kearah tubuhku, mantap… payudara mereka yang masih tertutup jilbab, sungguh sama kenyal dan nikmatnya.
    “ ihhhhhh… Om ini nakal banget yh ternyta ” jawab mereka dengan senyum manja.

    Lalu tanganku mulai meraba naik kepunggungnya lalu bergeser masuk keketiak mereka menyelusup kebelakang jilbab mengikuti alur bh mereka dan menggenggam payudara payudara gadis gadis ini yang tidak bersentuhan dengan dadaku.

    ” Ihhhhh… si ooomm dari tadi bandel banget deh, nggk sabaran banget sihhh” kata Deva sambil kedua gadis ini mencoba melepaskan diri dari genggaman tanganku pada buah dada mereka.
    “ Du… duh…, gadis cntik om jangan begitu dong, ini uangnya” kataku ketika setelah mesin atm tersebut mengeluarkan uang beberapa juta rupiah.

    Akupun mengambil uang tersebut lalu memperlihatkan uang tersebut kepada mereka, tampaknya kali ini mereka luluh dan mata mereka tampak berbinar2 melihat uang yang cukup banyak tersebut dan mulai tersenyum genit. Akupun dengan nakalnya menyampirkan jilbab Deva dan Devi kepundaknya lalu membuka 3 buah kancing paling, dan kulihat yang daritadi membuat penisku sangat keras, empat buah payudara gadis smu yang sangat menggemaskan terbungkus bra yang sangat sexy dengan jilbab yang menutupi kepala mereka, akupun menyelipkan beberapa lembar ratusan ribu rupiah kedalam bra mereka sambil merasakan kenyalnya payudara mereka lalu aku lanjutkan dengan meremas2 payudara montok kedua gadis ini.

    “ Payudara Deva lebih besar sedikit daripada punya Devi ya? tapi sama nikmatnya kog. Tapi kalian sama-sama cantik, om udah nggk kuat nih…hhe. Ini uangnya dp dulu yah nanti kalo udah selese nemenin om, semua uang ini boleh buwat bkalian” kataku dengan penuh nafsu yang membara.

    Merekapun hanya tersenyum genit sambil keenakan menikmati remasan demi remasan dan plintiran pada payudara dan putting mereka. Tanpa disadari ada orang mengetuk pintu atm. Kami bertigapun kaget bukan kepalang, aku baru menyadari ada orang antri menunggu dari tadi. Akupun segera menarik kedua tanganku dari payudara mereka, gita dan ginapun kaget luar biasa dan langsung mengancingkan kembali baju mereka dan menjulurkan jilbab mereka untuk menutupi buah dada montoknya.
    “ Ihhhh si om, untung nggak dibuka semuanya, kan malu om kalau kelihata sama orangt-orang” kata Devi

    “ Iya.. iya… om minta maaf deh, habis om udah nggak kuat nih, kita cari tempat yuk nanti disambung lagi” kataku
    “ hahhaha, ya psti dong om udh nggk kut, kitakan cantik-cantik , jadi om nggak kuat deh” kata Deva dan disambut tawa mereka.

    “ Iya deh kalian cantik, yaudah yuk, tapi gandeng tangan om ya” bisikku manja kekeduanya kamipun keluar dari kotak atm yang sudah ditunggu 3 orang yang mengantri dari tadi.
    Mereka yang menunggu diantrian tampak kesal namun agak kaget ketika melihat seorang lelaki digandeng dua orang gadis SMA kembar yang masih segar dan berjilbab.

    Bodo amat pikirku, biarin ajah, emang gua pikirin, akupun menarik kedua daun muda yang sungguh menggemaskan ini kesudut lapangan parkir tempat mobilku berada yang jauh dari tempat tunggu supir dan satpam. Sambil berjalan kedua lengan atasku merasakan lembutnya bagian luar buah dada gina dan gita yang terus bersenggolan dengan tanganku yang mereka rangkul. Aduh sungguh nikmat rasanya, batang penisku semakin tak kuat ingin segera menikmati kedua gadis kembar ini. Gedung parkir di mall ini hanya setengah mobil kebawah yang tertutupi tembok, selebihnya hanya ditutupi oleh kawat2 besi sehingga walaupun gelap namun samar2 bisa terlihat dari luar gedung parkir.

    Ide gilapun muncul dikepalaku aku akan menikmati kedua gadis berjilbab ini ditempat terbuka sebelu nanti kutelanjangi, kumandikan dan kusabuni setiap inci tubuh mereka dirumahku nanti. Setelah sampai disudut tempat mobilku diparkir akupun mendorong perlahan kedua gadis berjilbab ini hingga bersandar ditembok dengan kedua tanganku menekan sebuah payudara mereka.

    “ Gadis-gadis om yang cantik, kita main disini dulu yuk, kan gelap nggak ada orang, om udah nggak tahan nih, nanti uang jajannya om tambah deh, tapi nanti malem main kerumah om dulu kita main2 lagi, besok pagi baru om anter kesekolah, gimana?” ajaku pad mereka.

    Merekpun saling berpandangan lalu salah satunya mengangguk,
    “ Ok deh om tapi ati-ati yah kalo ada orang, kan malu om diliatin orang” ujar merek.
    Akupun tersenyum dan tanpa basa basi langsung kusampirkan jilbab mereka. kubukalah kancing2 bajunya dan kubuka seragam sekolah mereka, dan langsung kulepas bra mereka, kulemparkan bra mereka kejok belakang mobilku lalu kupakaikan kembali baju seragam mereka tanpa kukancingi lagi, sungguh indah tubuh saudara kembar ini.

    Dengan jilbab putih yang masih mereka kenakan dan payudara yang putih dan empat buah putting berwarna coklat yang kecil sungguh indah sekali, akupun tak mampu menahan nafsuku, segera kumainkan empat buah payudara gadis kembar ini bergantian, dari remasan, plintiran pada puting2 payudara mereka hingga hisapan hisapan dan gigitan2 kecil membuat mereka menggelinjang mendesah menikmati permainanku. Lalu kuhentikan permainanku, kuperintahkan kedua gadis ini untuk mengangkat kedua roknya perlahan.

    Pelan2 kulihat kaki mungil mereka yang dibungkus sepatu dan kaus kaki menutup betis mereka, lutut, dan aww, paha paha yang putih dan mulus lalu kemaluan yang masih tertutup celana dalam putih yang tipis. Aku sungguh tak kuat, langsung kutarik turun celana dalam mereka dan kupandangi vagina Mereka yang kecil karena umur mereka yang masih 16 tahun. Kuambil celana dalam mereka dan kulemparkan ke jok belakang mobil. Lalu kututup pintu mobilku.

    “ Kok kita nggak maen dimobil om, kalau disini takut ada yang ngeliat om” kata Devi khawatir dengan keadaanya yang berjilbab namun baju seragam yang terbuka yang memperlihatkan dua buah payudaranya yang menggantung sambil mengangkat rok sampai pinggang yang memperlihatkan vaginanya.

    “ Udah bnggk usah takut, nggak papa Vi, nanti kamu bakalan tau kalau jauh lebih nikmat rasanya kalo ditempat begini ” kataku sambil menarik kedua gadis itu dan kusuruh duduk dikap depan mobilku yang posisinya didinding lapangan parkir, yang hanya tertutup jeruji2 besi dan tampak dari luar samar2.
    “ Ihhhh malu tau om ” jawab Devi sambil duduk dan menutup rok dan bajunya sambil melipat tangan didadanya.

    Tampak didepanku dua orang gadis kembar berjilbab yang siap kunikmati beberapa saat lagi, disebuah gedung parkir, dan gilanya lagi walaupun agak gelap tapi pasti secara samar2 terlihat dari jalan raya diluar gedung. Tanpa memperdulikan ucapan gita akupun menarik kepala kedua gadis berjilbab ini dan mencium bibir merkea bersamaan, ah nikmat rasanya saat mencium mereka bersamaan.

    Tampaknya mereka menyukainya, lalu tanpa basa basi kuangkat rok sekolah Deva dan kujilat2 vaginanya, juga tangan kananku masuk kedalam rok diantara kaki Devi dan mengelitik vagina dan klitorisnya sambil aku memuaskan kakaknya. Kedua gadis berjilbab ini hanya bisa menggelinjang dan mendesah pelan, perlahan nafsu mulai merasuki keduanya yang tampaknya sudah tak malu lagi dan mulai meremas remas payudara mereka sendiri. Kurasakan cairan mulai membasahi vagina kedua saudara kembar ini.

    Akupun semakin tak tahan, langsung kubuka celanaku dan mengeluarkan penisku dan kumasukkan kedalam vagina gina sambil terus mengaduk2 vagina Devi dengan 3 buah jariku. Ahh penisku serasa dipijit2 didalam vaginanya. Walaupun sempit tapi ketika mulai kusodok pelan2 serasa tak ada yang menghalangi, ternyata Deva sudah tidak perawan lagi, begitu juga dengan Devi yang sedari tadi pasrah penuh kenikmatan dengan tiga buah jariku divaginanya. Akupun dengan cepat memajumundurkan penisku didalam vagina Deva bergantian dengan Devi. Wajah mereka yang terbungkus jilbab sungguh tampak menggemaskan membuatku semakin bernafsu meremas2 payudara2 mereka.

    Aku memerintahkan kedua saudara ini untuk menunduk dan bertumpu pada terali2 besi gedung parkir. Kuangkat rok panjang mereka dan kulipat dan kuselipkan dipinggang mereka, sehingga dengan bebasnya aku bisa melihat pantat, vagina dan bagian kaki gadis gadis ini.Mungkin kedua gadis kembar ini belum orgasme mereka tampak mau melakukan apa saja asalkan terus kuaduk2 vagina mereka.

    Mereka tak malu walaupun samar2 terlihat dari jalan raya didepan gedung parkir ini. Akupun semakin bernafsu dengan menyodokkan penisku kedalam vagina mereka bergantian dari belakang sambil kutarik jilbab mereka yang membuat mereka mendongak keatas sambil menikmati hentakan demi hentakan penisku dilubang vagina mereka secara bergantian. Tak lama kemudian gina merintih2
    “ Uhhhhh…. ahhhhh… om remes payudaraku yang keras, terus masukin penisnya cepetan sedikit aku udah nggak tahan mau keluar” ujar Deva padaku.

    akupun yang memang penuh nafsu segera menuruti permintaan Deva, kucengkram kedua payudaranya dari belakang, dan kupercepat hentakan penisku jauh lebih dalam kelubang vaginanya.yang membuat gina semakin menjerit2 kecil menikmatinya.
    Tiba2 dari jauh kulihat seseorang haltebus yang mengarah kegedung parkir diseberang jalan tampaknya melihat adegan yang kulakukan, dan Deva walaupuan daritadi merem melek menikmati permainanku menyadari ada seseorang yang ikut menikmati tubuhnya dari jauh.

    “ Ada orang tuh om dihalte ngeliatin kita, tapi aku udah nggak kuat om dikit lagi mau keluaarr. Ah biarin ajaaaahhh…” jawabnya yang tampak semakin bernafsu karena dilihat orang tersebut.
    Akupun semakin bernafsu mempertontonkan adegan mesra ini keorang tersebut yang semakin membuatku terpacu
    “ aghhhh…. aghhhh… aghhh ” Deva merintih dan kurasakan vaginanya mengeluarkan cairan yang sangat banyak dan akhirnya Deva terdiam lemas walaupun aku tetap memacu penisku kevaginanya. Akupun menghentikan aksiku.

    “ Uhhhhhhhhhhhhhhhhhh… aku udah nggak kuat, om lanjutin sama Devi yah..” katanya dengan tersenyum penuh kepuasan.
    “ Iyah nggak papa Deva sayang, tapi kamu disini aja ya temenin om main dengan adikmu ini” kataku sambil menjulurkan rok Devi sehingga menutupi bagian bawah tubuhnya lalu kubalikkan tubuhnya kucium mesra, dan kupandangi adiknya.
    “ ihh omm, dari tadi aku dicuekin, kan aku juga udah nggak tahan om pingin disodok vagina aku sama om” katanya dengan cemberut nakal.

    Walaupun payudara Devi sedikit lebih kecil dari kakaknya, namun hasrat sexnya jauh melebihi kakaknya,
    “ Ayo buruan om, tu orang dihalte depan lagi ngeliatin kita, aku udah nggak tahan, ayo omm cepettt” kata Devi memelas dipenuhi nfsu.

    Aduh… duh… ternyata adiknya jauh lebih agresif dan maniak dari kakaknya. Akupun langsung menancapkan penisku kevaginanya dari belakang yang sudah memasang posisi menunduk dengan menumpukan tangannya pada jeruji besi didinding gedung parkir ini.sambil kugenjot vaginanya, kuremas2 payudara kiri Devi dari belakang dengan tangan kiriku sementara tangan kananku kugunakan untuk memeluk Deva sambil mencium bibirnya dan meraba2 payudaranya.tak disangka gita ternyata begitu exebisionis, dalam genjotanku dia melambaikan tangan dan tersenyum genit kepada lelaki yang menatap aksi kita dari tadi.akupun tak peduli terus saja kupermainkan vaginanya.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Tapi lama kelamaan aku bosan dengan posisi ini, kubalikkan tubuh Devi, dan kugendong lalu kududukkan ditepi kap depan mobil jeepku dan kusandarkan Dia berdiri disampingnya, akupun melanjutkan aksiku menancapkan penisku kevagina Devi sambil mencium dan menjilat jilat putting payudaranya bergantian dengan mencium bibir Deva kakaknya, sambil tangan kiriku meremas2 payudara gina.ohhh sungguh berlipat2 rasanya menikmati tubuh dua orang gadis kembar yang masih mengenakan jilbab putih namun 4 buah payudara mereka terbuka bebas dan sedang kujamah,

    sedangkan vagina gita sedang kunikmati dengan penisku dan vagina gina sesekali kuremas2 dari balik rok yang kuangkat keatas. Tak lama kemudian, Devipun mencapai titik puncaknya,dia menggelinjang dan mendongak keatas sambil memeluk kepalaku diantara dua buah payudaranya dengan erat dan tiba2 tiga kali kurasakan semprotan cairan didalam vaginanya bersamaan dengan semprotan spermaku didalamnya.

    “ Aaaghhhhh…. ommmm…. aku mau keluar….ahhhhh” jeritnya… Devapun hanya tersenyum melihat ulah adiknya yang sedang dalam titik puncaknya.
    Kamipun bergegas merapihkan diri masing-masing,.

    “ Udah rapi semukan kalin, jangan ada yang ketinggaln diparkiran yah, BH sama Cdnya jangan lupa..hhha, yaudah yuk kita belanja, setelah belanja kita nonton juga yuk, nanti kita lanjut lagi dirumah om yah” ajak dan goda genitku pada mereka.
    Merekapun hanya tersipu malu. Lalu kedua gadis kembar ini kurangkul dan kuajak kedalam mall sambil dengan nakalnya kuraba payudara mereka yang kali ini dengan mudah kuplintir dari luar pakaian mereka putting yang menonjol dibalik bajunya, namun sengaja ditutupi jilbab mereka agar tak ketahuan, namun buah dada buah dada yang tak disanggah itu tampak lebih menggoda bergoyang goyang dibalik pakaian mereka walaupun sudah ditutupi jilbab, gesekan demi gesekan dan remasan tanganku dipayudara mereka sungguh nikmat, walaupun batang kemaluanku sudah lemas, tapi aku masih ingin menikmati tubuh gadis kembar berjilbab ini.

    Kamipun masuk kedalam mall, Mereka jalan disampingku dengan biasa2 saja agar tak terlalu menarik perhatian.. kamipun menuju bioskop dilantai atas dan membeli tiket film, tapi sebelum masuk ke bioskop, Devi mengajak kakaknya ketoilet untuk membersihkan sisa2 cairan vagina dan spermaku yang masih membasahi vaginanya. Demikian cerita daari saya, tunggu versi berikutnya.
    Demikian kisah sex seorang Laki-laki dan gadis SMA berjilbab kebetulan mereka kembar identik.

     

    Baca Juga :
  • Nikmatnya Guru Ngentot Anak Muridnya Yang Cantik Dan Seksi

    Nikmatnya Guru Ngentot Anak Muridnya Yang Cantik Dan Seksi


    1842 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya.

  • Nikmatnya Memek Asisten Ku Yang Masih Perawan

    Nikmatnya Memek Asisten Ku Yang Masih Perawan


    2343 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Dan kali ini kami akan membagikan Foto Ngentot yang berjudul “Nikmatnya Memek Asisten Ku Yang Masih Perawan”. Tak perlu menunggu lama langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Nikmatnya Memek Ayu Siswi Berjilbab

    Nikmatnya Memek Ayu Siswi Berjilbab


    2059 views

    Perkenalkan, namaku iky, umurku baru 24 tahun dan belum menikah. Meski begitu, aku sudah bekerja, aku seorang guru yang sering melayani konsultasi para siswa di salah satu sekolah SMA swasta di kota kembang. Aku bekerja sudah dua tahun, dan karena masih muda dan wajah serta perawakanku cukup lumayan, aku disukai para siswi. Sering, para siswi sengaja cari-cari perhatian padaku. Kadang, mereka cari-cari alasan untuk konsul denganku, meski itu tak begitu penting. Tapi meski begitu aku melayaninya. Etika profesionalku, membuatku tak bisa menolak permintaan siswa.

    Ruanganku ada di pojokan dibawah tangga dekat WC. Saat mata pelajaran berlangsung, jika tak ada siswa konsultasi, ruanganku begitu sepi. Sempat kesal juga kenapa aku ditempatkan di ruangan yang begini sepi, tapi untungnya dengan ini aku bebas melakukan apa saja. Ruanganku ini, bukan yang biasa dilalui para siswa maupun guru. Kecuali ada yang terpaksa ke WC dekat ruanganku yang gelap dan agak rusak, tapi masih bisa digunakan. Jika sedang diruangan, kadang aku bisa nonton bokep dengan suara sedikit keras tanpa takut ketahuan. Sesekali bahkan aku suka coli diruangan itu dengan bebas mendesah. Diruanganku memang selalu ada tisu, sengaja disediakan jika para siswa yang curhat menangis.

    Tahun-tahun berlalu, aku melayani konsultasi siswa dengan biasa saja. Bosan, terutama tak ada satu siswi yang cantik dan menghibur masuk ruangan. Sehingga, saat sepi, aku coli dengan membayangkan guru Biologi seumuranku yang aku sukai, tapi sudah bersuami. Aku membayangkan bisa bersetubuh dengannya setiap hari. Guru ini sungguh menggoda, dan membuat fantasiku begitu liar. Kadang aku memperhatikan tubuh dan susunya yang menyembul. Ahhh… andai aku bisa menembus memeknya. Menyemburkan maniku di mulut rahimnya. Tapi tak mungkin sepertinya.

    Tibalah aku mendapat siswa baru di tahun ajaran ini. Semua biasa-biasa saja, tak ada yang menarik kulihat. Namun, setelah beberapa bulan, aku melihat salah satu siswi berjilbab dan berkacamata, menarik perhatianku. Dialah Ayu, siswi cantik, putih, berkacamata, berjilbab, mukanya mungil seperti anak gadis kecil namun tingginya sepantaran denganku. Dulu aku tak menyadarinya, namun sekarang aku dibuatnya jatuh hati. Meski susunya tidak terlalu menonjol, bahkan agak keliatan rata, tapi mulut mungil dan wajah manisnya membuatku jatuh hati. Ahhh… namun begitu aku sadar siapa aku, aku mengurungkan niatku memacarinya. Namun, aku sering buka akun Instagramnya, melihat foto-foto manisnya, dan kadang aku tak tahan untuk coli melihat fotonya.
    Pucuk dicinta ulam pun tiba. Suatu hari ketika aku membereskan beberapa dokumen di ruanganku, pintu ruanganku di ketok..

    “tok..tok..tok… Assalamualaikum…”

    “Buka aja, silahkan masuk..” teriakku.

    “Bapak, lagi sibuk?” kata siswi itu. Aku terkejut bukan main, ternyata yang kali ini ke ruanganku adalah Ayu! Aku hanya melongo melihat Ayu di muka pintu. Aku lihat wajahnya yang begitu putih dan manis dihiasi kacamata berbingkai hitam tebal. Jilbabnya yang juga putih menambah kecantikannya. Seragam dan rok SMA nya, membuatku sangat bergairah. Gembiranya bukan main aku didatangi malaikat ini.

    “Bapak?? Hey?? Kok ngelamun??” kata Ayu mengagetkanku.

    “ehh.. ehmm,,Ayu.. ada apa yu? Eh,, ini bapak lg nyari sesuatu,,lupa naruhnya,,” kataku sekenanya, gelagapan karena bingung alasan apa yang aku pakai untuk menutupi kekagumanku pada pesonanya. “Silahkan masuk, duduk Yu.. sini..” ujarku kepada Ayu, diikutinya duduk didepan mejaku. Setelah kami duduk berhadapan terhalang meja, aku tanyakan maksud kedatangannya. “Mmh.. ada apa Ayu, bisa bapak bantu Ayu?” kataku dengan senyum seramah mungkin, dalam hatiku: “sini sayang aku entot memeknya..hhihi” .

    “hehe.. sebelumnya makasih pak, Ayu pengen konsultasi nih pak..bapak ada waktu kan buat Ayu?” katanya.

    “Oh tentu Yu, Ayu boleh cerita apa aja, mudah-mudahan bisa bantu.. tapi, ga usah panggil bapak ah.. panggil kakak aja Yu, kita kan masih seumuran..hehhee..” candaku, memecah kekakuan dan ini adalah teknik attending dalam konseling untuk ice breaking.

    “iiihhhh,,,apaan, Ayu mah ga seumuran.. dasar ih,haha…tapi iya deh kaka..,,hehe.. kaka, aku teh pengen cerita..hmm,,,” Ayu membuka pembicaraan, memintaku untuk mendengarkan curhatannya tentang keluarganya yang broken. Ayu merasa begitu tidak tenang dengan kondisi rumahnya yang berantakan. “Ayu, ngerasa pengen bunuh diri aja, ka..udah ga nyaman banget di rumah tuh.. hiks..hiks..” air mata Ayu mulai bercucuran, aku lalu mengambilkan tisu mengusapkan ke matanya. Ia mengambil tisu, dan meneruskan bercerita tentang masalah yang dihadapinya. Sekarang, di rumah Ayu, ia hanya sendirian karena anak tunggal, orang tua sering sama-sama menghindar untuk bertemu dan memilih tak ada dirumah.

    “Ibu Ayu nganggepnya ayah ada di rumah, Ayah Ayu juga sama, ngiranya Ibu ada dirumah, padahal keduanya tuh ga ada kak.. aku sendirian… huuu..hiks..hikss…” kali itu Ayu seperti menumpahkan kekesalan dan kesedihannya padaku. Aku memegang tangannya yang halus, memberikan nasihat secukupnya, menenangkan dan menguatkan hatinya. Kadang aku mengusap pundak dan kepalanya, dan sedikit mencandainya. Ayu tersenyum kembali, meski ia teruskan cerita sedihnya. Aku hanya berempati, dan pada waktu seperti ini, aku tahu.. Ayu hanya butuh didengar, bukan diberi masukkan. Karena itu aku menjadi pendengar setianya.

    Sampai akhirnya, cerita Ayu berakhir dengan beberapa masukan solusi sederhana yang aku berikan. Ayu berterimakasih padaku, dan seperti senang telah meluapkan segala emosinya. “Makasih ya kak.. mudah-mudahan kaka ga bosen denger curhatan aku..” ujarnya sambil tersenyum. Kami saling memandang, saling tersenyum… ohh.. betapa cantiknya bidadari ini.. Aku sengaja memegang tangannya yang halus.. Kami masih saling memandang, “Kamu yang sabar aja ya Ayu… semua pasti bisa kamu lalui dengan baik..” kataku sambil tersenyum yang dibalasnya dengan senyuman yang tak kalah manis. Ah, saat itu aku dan Ayu seperti kekasih yang saling mencintai.

    “Kalau nggak ada yang mau disampein, Ayu mending kembali ke kelas yah..” kataku.

    “Oiya, Ayu boleh minta nomer hape kaka? Biar Ayu bisa cerita kapan aja,,” kami bertukar nomer handphone.

    “Ya udah, sekarang Ayu kembali ke kelas ya..” kataku karena tak ada lagi yang ia mau sampaikan.

    “Iya udah..” Ayu menjawab lemah, dan menunduk seolah kecewa.

    Aku mengantarkannya menuju pintu keluar. Saat Ayu, hendak memegang daun pintu, Ayu malah berbalik, dan tiba-tiba memelukku! WOW! Bukan main aku kaget bercampur senang, tenang dan juga horny! “Makasih ya kak… tp aku belum mau masuk kelasss..” katanya didadaku, pelukannya malah semakin erat. Aku yang kaget sekaligus senang, mulai perlahan membalas pelukannya. Sialnya, kontolku malah berdiri dan aku yakin dirasakan pergerakannya oleh perut Ayu yang menempel erat denganku. Aku pura-pura mengelus kepala dan punggungnya. Mmmhhh…begitu hangat dan nyaman.

    Saat, aku mengelus kepalanya yang tertutup jilbab, Ayu mengangkat kepalanya dan melihat ke wajahku. Entah setan apa yang menghinggapiku, aku malah mendekatkan bibirku ke bibir mungilnya. Perlahan, aku mendaratkan bibirku di bibir mungilnya. “Mmmmmhhhhh….” mata Ayu terpejam, namun bibirnya tak bergerak sedikitpun, dan akupun tak memagut bibirnya, hanya mencium bibirnya. Cukup lama bibir kami beradu, tanpa ada jilatan atau pagutan. Mata kami berdua terpejam menikmati gelombang cinta dan nafsu yang kian beradu. Nafas kami saling bersautan, sedikit lebih cepat.

    Lalu aku tersadar, dan melepaskan bibir dan pelukanku. Ayu hanya melihatku dengan muka sayu, mata dibalik kacamatanya setengah terbuka, sayu dan malah itu membuatku semakin nafsu. Lalu Ayu mendekatiku, “Ka…mmhh” Ayu memelukku lagi, dan mendekatkan bibirnya dan matanya langsung terpejam. Karena nafsuku yang begitu tinggi, aku kembali mencium bibirnya dan kali ini aku memagutnya mengemut bibir atasnya, dan perlahan memasukkan lidahku ke mulutnya.

    Bukan main kagetnya, ternyata Ayu yang cantik ini membalas, ia mengikuti pagutanku, mengemut bibirku, mengemut lidahku sesekali memasukkan lidahnya ke mulutku. “mmmhhh..Kaaa….mmmhhh….mmmuachhh mmmhhhh,,,kaa…mmmmhhh..” desahnya saat aku cium. Kontolku yang tegang di depan perut diatas ujung memeknya, tak sadar aku gesek-gesekkan.

    “Mhhh…yu,,, mmmuachh.. mmmhh.. mmmuachhh mmhh…” aku menciumnya lebih ganas memeluknya erat, dan menyandarkan tubuh Ayu ditembok pinggir pintu. Aku semakin kuat menekan pantatku agar kontolku menempel memeknya. Lalu aku raih kunci pintu sambil tak lepas mencium Ayu, aku kunci pintu ruanganku.

    Saat terdengar pintu aku kunci, Ayu menghentikan ciumannya, melihat ke pintu dengan kaget. Dia kira ada yang masuk, tapi ia lalu memandangku kembali, tersenyum padaku karena tau aku yang mengunci pintu. Kini kedua tangannya melingkari leherku, dan kembali menciumku. Tanganku yang memeluknya, turun ke pantatnya, menekan pantanya agak memeknya lebih erat menekan kontolku. “aahh.. mmmuaachhhh…Yu..aahhh…mmmhhh” saat aku menggesek kontolku yang sudah tegang ke memeknya yang terhalang celana kami.

    Setelah lama kami berciuman, Ayu menghentikan ciumannya. Ia melihat wajahku yang sedang menggesekan kontol tepat depan memeknya. Aku emang sedikit berjongkok agar posisi kontolku pas di depan memeknya. Ayu melihat wajahku, tersenyum, dan kedipan matanya melambat. Saat terpejam matanya merapat menikmati gesekan kontolku. “Aach, Yu.. gapapa kan? Shhh ahh..” tanyaku saat menggesek memeknya. Ayu hanya tersenyum manis, dan mulai matanya terpejam kembali menikmati gesekanku.

    Aku semakin bersemangat menggesek dan menekan kontolku di memeknya. Ayu hanya mengusap wajahku, dan mulutnya mulai terbuka sedikit. Lama-lama, suara Ayu mulai keluar, “aah.. kaka.. aahh.. shhhh ah…ka…” Ayu mendesah pelan saat aku gesekkan kontolku di memeknya.

    “Ahh Ayu..kaka sayang kamu,,, mmmhhh ahhh..shhh ahhh..” aku terus menggesek memeknya dengan cepat. Kontolku terasa sakit karena masih terhalang celana, namun menggesek memeknya dengan cepat. Lalu, aku menghentikan gesekanku. Ayu, yang merem melek dan mendesah lalu melihat kearah kontolku dan memandangku sayu. Ayu melihatku heran karena aku menghentikan gesekanku.

    “Kenapa ka?” tanya Ayu melihatku.

    “Sakit Yu, kaka boleh buka celana kaka yah?” sambil aku membuka sabuk celanaku, membuka resleting, dan menurunkan celanaku dan celana dalamku sekalian ampe lutut. Kontan kontolku mengacung dengan kepalanya yang membesar dan menjadi pink karena sudah terangsang.

    Ayu kaget melihat kontolku, tapi ia malah memegangnya sebentar, “Oh titit teh kaya gini ka.. gede yah..mmhh…” sambil mengelus dan kembali melingkarkan tangannya di leherku seperti siap untuk aku gesek kembali. Mukanya masih melihat ke arah penisku yang mengacung.

    Aku mulai menepelkan penisku ke roknya, pas di memeknya. Namun, aku tak jadi menggesek, aku langsung mengangkat roknya dengan tangan kananku, lalu langsung menyelipkan tanganku ke celana dalamnya. Aku raba memeknya, aahh… begitu halus dan lembut! Jembutnya belum begitu banyak, belahannya rapat namun sudah basah, tanda iapun horny. “mmhh…kak.. shh enak kak.. elus lagi.. mmmhh…” desah Ayu saat aku meraba dan mengelus memeknya.

    “Ayu udah basah ya? Mmhhh.. cangcutnya turunin ya Yu, bisi kotor..” kataku tanpa menunggu persetujuannya memelorotka celana dalamnya hingga lutut.

    “Ahh..iya kak.. kaka mau apain Ayu? Mau kaya tadi lagi?” katanya memandangku sayu saat aku pelorotkan celana dalamya.

    “Iya Yu, kaka pengen gesek tapi langsung ke memek Ayu, boleh kan?” ujarku sambil mengorek memek Ayu.

    “Ahh.. kaka… shh iya kak.. aww..pelan ngorekinnya..” kata Ayu meringis saat aku mengorek bibir memeknya mencari lendir agak bisa kupakai melumasi kontolku.

    “Kaka minta lendir Ayu yah, biar ga seret geseknya..” aku korek-korek belahan memeknya, mencari lendir yang keluar di memek Ayu.

    “Ahh..iya kak.. cepet kaya tadi lagi kak…”desah Ayu tak sabar.

    Sedikit lendir yang kudapat dari memeknya aku elus ke kontolku. Aku angkat kembali roknya sampai kelihatan memeknya yang ternyata putih dengan bulu halus yang tak banyak. Belahannya pink, basah karena ku gesek dan ku korek. Lalu aku mendekatkan kontolku ke memek Ayu. Aku tempatkan kontolku di belahan memeknya, aaahhhhh betapa hangat dan nikmatnya memek Ayu. “aahhh…kaka..shhh aku gemeteran..enak kak..mmhhh” kata Ayu saat aku tempelkan kontol di memeknya.

    “hehe.. enak kan Yu, hmmmhh aaahhhhhhh…sshhhh aaahhhhh..hehehe.. ahhhhmmhh..” aku perlahan menggesekkan kontolku di memek lembut Ayu, sambil memandang mukanya yang keenakkan. Ayu tersenyum padaku disela merem meleknya. Akupun senyum puas bisa menempelkan kontolku di memeknya.

    “ahhh…kaka.. shhh Ayu sayang kaka.. shhhh ahhh…enakkhhh ka,,terus..” Ayu mulai mendesah pelan saat kugesek belahan memeknya. Kepala kontolku menekan itilnya yang sedikit agak keras. “ahh kaka.. sshh..agak teken lagi..shhh ahhh…” ceracau Ayu saat menikmati gesekan kontolku.

    “Ahhh Ayu, enak memek kamu sayang.. aahhh shhh,,kaka pengen entot kamu yu..shhh ahh…” desahku sambil ku gesekkan kontolku dan ku mulai remas susunya yang tak begitu besar.

    “Ahh… kaka…sayang..shhh ahhhh.. ahhhhhh ahhh…oohh cepet kak..”

    “Iyah sayang shhh ahhh… oohhh oohhh sayangg aahhh Ayyuuuuhhh ahhhhhhh….”aku semakin mempercepat gesekkanku di memek Ayu. Ayu memeluk dan lalu menciumku ganas.

    “Muuuacchh mmmhh..mmmhhh..kaka. memek Ayu diapainn ahhhh,,shhh ahhhh enak kaka,,,sshhhmmmmmuahhh….” Ayu menjambak rambutku dan ikut menekan kontolku dengan memeknya yang lalu ia goyangkan.

    Aku sontak terkaget dengan goyangan Ayu. “ahhhh,,,diem sayang, jangan di goyangin, bisi masuk ke memek,,,aahhh shhh ahhh…”Aku tahan pantatnya, aku tempatkan jariku di belahan pantatnya yang dekat ke memek.

    “Ahh iya ka..maafhhh ahhhh enakk kaaa… aahhh Ayu mau pipiss ahhh lemessshh ahhhhh kakaa..” Ayu mendongakkan kepalanya dan lalu mencium leherku.

    “ahhh bentar sayang,, ahh kaka bentar lagi ngecrot.. aahhh ahhh ahhh sayang ahhh…” aku mempercepat gesekkanku di memek Ayu. Aku lebih menekankankan kontolku di belahan memeknya, dan merasa pertahananku akan jebol.

    “Ahh… kaka…pipis..ahhh kaka Ayu mau pipiss… ahhhh.. ahh ahh ahhhhhhhhh….” dan lalu tubuh Ayu menggelinjang, melenting kebelakang,dan ada cairan menetes ke lantai. “ahhh kakaaaaa…enaaaaakkkkkhhhhhh aahhhhhh…Ayu lemes kaaa…Ayu Pipiss…ahhhhhhh…” ceracau Ayu ditengah orgasmenya yang pertama.

    “Ahhh…Ayu sayang ahhh… kaka keluar… kaka juga mau keluar,,, ahhhh Ayuuuuu aaaahhhhhh ssshhh aaaaaarrrrgggggggghhhh,,,,” dan crooot…crooott…crooot…. berkali-kali aku menyemprotkan air maniku yang lalu hinggap di bibir memeknya, di tembok dan kebanyakan di celana dalam Ayu yang tersangkut di lutut.

    “Ahhh.. kaka keluar yu.. hhee.. Mmmuuuaccchhh…”

    “hhe.. Lemes banget kak, kaya gini.. Ayu baru pertama ngerasain..mmmuahh..mmmhh” Ayu lalu memelukku lagi dan mencium pipiku dan lalu bibirku.

    “Mmuach… Ayu ga marah kan kaka gini ama Ayu?” tanyaku memastikan.

    “Hehe… nggak kok.. enak.. hehe

    “hhi.. makasih sayang… kaka beneran sayang sama Ayu,,,mmuah” aku mencium keningnya yang terhalang kerudung.

    “Ayu juga ka.. mmhh.. bentar ka.. Ayu pake celana dulu..” Ayu berjongkok, menaikkan celana dalamnya, dan akupun juga menaikan celanaku dan merapihkannya.

    “iiihhh.. cangcut Ayu basah banget.. pas di memeknya pisan lagii…ahh jadi ga enakeun..” Ayu bersungut-sungut merasakan celananya basah karena tumpahan spermaku.

    “Mani kaka itu teh, ya udah Ayu buka aja celananya..gausah pake celana dalem..” kataku bercanda.

    “Ih malu atuh.. eh tapi da pake rok yah.. ya udah ath… tapi Ayu titip di kaka atuh yah, da masa bawa-bawa CD..he..” Ayu menanggapi serius saranku, dan lalu ia membuka celana dalamnya lalu ia pakai mengelap memeknya dan tumpahan maniku di pahanya. Ayu lalu memberikan celananya kepadaku.

    “Makasih ya sayang.. mmmuah..” aku cium bibirnya lagi, Ayu membalasnya.

    “Sama-sama ka..” Ayu kembali melemparkan senyum padaku.

    “Yu, boleh kaka cium memek Ayu gak?”

    “hehe.. ngapain ih.. iya udah sok aja ka..” Ayu mengangkat roknya memperlihatkan memeknya yang merah merekah dengan jembut yang jarang.

    Aku berjongkok, memperhatikan memeknya yang putih bersih dengan itil yang masih menonjol. Belahannya pink, merekah.. tak menunggu lama aku cium bibir memeknya, aku emut itilnya dan menjilat belahan memeknya yang legit. Memeknya sedikit bau asem, dan khas bau memek ABG remaja. Aku cium terus memek Ayu, bidadari cantikku.

    Hhi.. aahh,, udah kaka.. suka banget sama memek Ayu teh..hee..aah..” ujar Ayu sambil mengelus kepalaku yang sedang menciumi memeknya.

    Aku lalu sudahi mencium memeknya, takut ketahuan berlama-lama disini. “Ya udah, balik ke kelas ya.. ntar kaka boleh lagi kan gesek memek Ayu? Hehe ” kataku.

    “hehe iya kak.. huum, boleh kak.. Ayu suka..” Ayu merapikan rok panjangnya, dan kerudungnya yang sedikit kacau karena perbuatanku. Lalu Ayu pun membuka kunci pintu, dan lalu keluar “Makasih kaka sayang..daahh..” Ayu melambaikan tangan kepadaku dan berlalu menuju kelasnya.

    Aku kembali masuk keruanganku, terduduk dan membayangkan apa yang aku lakukan tadi kepada Ayu yang cantik itu. Ahh, serasa mimpi aku bisa menggesek memeknya yang indah. Celana dalamnya yang masih kupegang, aku ciumi dan ku hirup aroma memeknya. Lalu masukkan ke celana dalamku dan ku tempel ke kontolku, ahhh nyaman kontolku di balut celana dalam Ayu.

    Tinut..tinutt,,tinutt.. handphoneku berbunyi tanda ada SMS. Segera ku buka, dan itu dari Ayu!. “Kak.. pulangnya anterin yah.. :* sayang kaka..” begitu isi SMS nya. Aku senyum sumringah! Langsung ku balas, “Siap tuan putri.. :* sayang Ayu..” message sent.

  • Nikmatnya Memek Janda Orang Jepang

    Nikmatnya Memek Janda Orang Jepang


    3161 views

    Foto Ngentot Terbaru – Nikmat nya bercinta dengan janda jepang yang di selimuti oleh bulu-bulu di memek nya yang lebat pasti akan membuat gairah seks kita meningkat. Berikut Fotonya.

  • Nikmatnya memek Tiara, Si Janda Muda

    Nikmatnya memek Tiara, Si Janda Muda


    1947 views

    Foto Ngentot Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini

  • Nikmatnya Memperkosa Anak Kost Yang Cantik

    Nikmatnya Memperkosa Anak Kost Yang Cantik


    1696 views

    Duniabola99.org – Sudah lama aku dan beberapa temanku mengincar sebuah kost putri yang masih baru didaerahku. Daerah dekat kampungku terdapat perumahan yang masih tergolong baru dan tempatnya cukup terpencil ditengah sawah yang kebetulan belum banyak berpenghuni. Hanya ada 5 rumah yang baru dibangun, dan yang ditempati baru satu dan itupun ditempati oleh 4 orang cewek yang kebetulan kost disitu. Kami sering memperhatikan mereka pada saat mereka sering lewat membeli barang kebutuhan dikampungku. Mereka semua cantik cantik dan putih. Belakangan kami mulai mengenal nama nama mereka. Mereka semua berasal dari luar daerah yang baru masuk kuliah semester pertama.

    Suatu malam pada saat aku, Joni, Bram dan Agung sedang minum minuman keras salah seorang cewek penghuni kost yang bernama Tiara baru saja melewati kami memakai kaos ketat dan celana pendek. Timbul pikiran jahat dibenakku dan kucetuskan pada teman-temanku. “Wah Jon…. cakep dan sexi juga ya penghuni kost itu..?” pancingku. “iya tuh.. sexi banget…. wah sayang karena orang kayak kita kan bisanya cuman ngeliat aja…” Bram pun menimpali ” Bener cewek gitu ga bakalan mau sama orang kayak kita kita Jon..

    ” Lalu aku kembali memancing mereka..”Klo emang ga mau kenapa gak kita perkosa aja sekalian rame-rame, kan bukannya dia juga ga bakalan jadi milik kita….?” “Gila loh…. entar dipenjara gimana..?” sahut Agung. “Ga bakalan….. asal tahu caranya bro…” Sahutku “Maksud loe gimana jack..?” Tanya Bram. Aku mengeluarkan sebuah handycam dari tasku dan beberapa tutup kepala yang memang sudah lama aku siapkan “Ini nih jurus ampuh memperkosa tanpa takut dilaporkan kepolisi.. mau tahu caranya..?” Aku berkata kepada Agung “Kamu bisa gunakan ini kan Gung.?” Agung tersenyum simpul dan mengangguk. “Jadi kita gunakan kamera ini saat kita memperkosa mereka dan kita gunakan sebagai ancaman klo mereka berani melapor..!!!!” Dan aksi itupun tak lama akan Dimulai.

    Waktu menunjukkan pukul 22.30, perlahan kami satu persatu memanjat dinding belakang kost putri yang tidak terlalu tinggi itu. Pelan pelan kubuka pintu dapur yang tidak terkunci dan menuju kedalam pelan pelan diikuti oleh teman temanku. Aku melihat hanya ada 2 motor yang terparkir berarti hanya ada dua penghuni kost saat ini.

    Darahku terkesiap ketika melihat salah satu kamar tidak terkunci dengan pintu sedikit terbuka, aku melihat Tiara sedang tidur dengan paha mulus putihnya yang terbuka. Aku segera membagi 2 kelompok masing masing dua orang. Aku dan Agung memasuki kamar Tiara dan kelompok kedua Bram dengan Joni mengetuk kamar Didin. Bram mengetuk kamar Didin perlahan, rupanya Tiara terbangun terlebih dahulu karena kamar mereka bersebelahan. Namun aku dan Agung sudah bersiap dan segera menempelkan golok dileher Tiara. “Diem lo jangan bertingkah..!!!!!!” Tiara terkejut dan masih terdiam.

    “Coba panggil temen kamu yang masih tidur dari sini..!!” wajah Tiara pucat dan dengan gemetar memanggil temannya, “Din… bangun Didin… tolongin gue Din…” panggil Tiara dengan suara gemetar. Sementara Bram masih mengetuk kamar Didin. Tak lama pintu dibuka dan Bram langsung menyergap Didin sambil menempelkan goloknya pula, Didin terkejut dan langsung pucat, dia tidak berani berteriak. “Ringkus dan ikat dia dengan lakban Bram..!! Biar dia menikmati tontonan gratis antara aku dan temannya ha.. ha.. ha…” perintahku.

    Setelah Didin diringkus oleh kedua temanku, aku segera memakai topengku dan memberi isyarat ke Agung supaya menyalakan handycam. Tiara semakin pucat dan mulai memohon “Ampun bang… tolong jangan perkosa kami..ini kami ada sedikit uang untuk Abang.. ambil semua yang Abang mau tapi tolong jangan perkosa kami bang..” Kata Tiara hampir menangis. Aku tampar wajah Tiara, “Diem loh jangan berisik..!!” lalu mendorong tubuh mungil Tiara keatas tempat tidurnya yang indah. Tiara mulai terisak, aku tak perduli.

    Aku segera meraih daster tipisnya dan kurobek dengan kasar. Tiara mencoba berguling kesamping sambil menutupi daerah dadanya sambil menyembunyikan wajahnya yang manis. Aku segera meraih tubuhnya dan kutelentangkan dengan paksa. Aku membuka silangan tangan didada Tiara dan dengan kasar sekali lagi aku merobek BH Tiara yang hanya berukuran 32 B.Tampaklah kedua bukit indah yang mungil dengan puting susu yang memerah. “Singkirkan tangan elo sekarang atau gua pukul lagi kamu..!!” perlahan lahan Tiara menurut. Aku mulai meremas dan menciumi buah dada indah itu, sementara Tiara masih terisak.Didin yang terbelenggu dipaksa kedua temanku untuk melihat semua kejadian itu.

    Aku membuka seluruh pakaianku, dan aku menjambak rambut Tiara sehingga wajahnya terangkat. “Nih kulum penis gue..awas klo ga mau gue bunuh kamu sekarang juga..!!!” Kataku Tiara menurut.. Oooh betapa nikmat rasanya ketika mulut mungil berbibir tipis itu mulai mengulum penisku. “Heh..setan!! Awas jangan kena gigi elo rasanya sakit tahu…!!!” aku memaklumi karena mungkin Tiara baru pertama kali ini mengulum penis seorang cowok. Aku segera memaju mundurkan wajah Tiara dipenisku dengan menjambak rambutnya.

    Tanpa membuang waktu lagi aku segera memerintahkan kedua temanku untuk melepaskan Didin dan membuka lakban dimulutnya. Aku memerintahkan Didin supaya masuk keranjang dimana Tiara sedang mengulum penisku. “Buka bajumu… dan jilat vagina temanmu ini.. awas kalau tidak mau menurut gue bunuh kamu sekarang juga..!!’ Kataku. Bram dan Joni terkekeh melihatku. “Bisa aja kamu jack.. wah wah.. wah sekali dapet dua lalat nih ayo terusin jack..!!” kata mereka. Agung masih menyorot semua kejadian itu dengan handycamku. Bram dan Joni mulai melepaskan semua pakaian mereka dan mengocok penis mereka , rupanya mereka juga terangsang melihatku.

    Seperti perintahku, setelah aku mengatur posisi sedemikian rupa, Didin mulai menjilati vagina Tiara dengan ragu-ragu. “Ayo yang mesra jilatin vagina Tiara..!! Kalau tidak bisa kupotong lidahmu ..!!” gertakku. Didin menuruti kata kataku. Wajahnya semakin pucat dan hampir menangis. Setelah dia menjilati vagina Tiara, rupanya kuluman Tiara pada penisku mulai kacau, oleh sebab kenikmatan yang ditimbulkan Didin pada vaginanya. Aku tersenyum melihatnya.

    Birahiku segera memuncak dan segera ingin meperkosa vagina milik Tiara yang terlihat sempit itu. Kemudian aku menyuruh Tiara untuk berhenti dan tidur terlentang. Aku menyuruh Didin untuk meletakkan vaginanya diatas mulut Tiara. “Nah sekarang ganTiaran elo yang jilatin vagina milik Didin..jangan mau enaknya saja ya..!!” Tiara pucat tapi dia menurut. wajah Tiara terbenam diselangkangan milik Didin sementara mereka semua hanya terdiam ketakutan menuruti perintahku.

    Aku memposisikan penisku divagina Tiara, sambil terus berusaha menyodok vaginanya aku terus meremas dan menciumi buah dada Didin yang berukuran sedang dan indah pula. Lubang Tiara masih terasa begitu sempit,walaupun terlihat kesakitan dia masih terus berusaha menjilati vagina Didin. Lubang milik Tiara sudah basah akibat jilatan Didin tadi, dan Drrrt.. drrt.. drrt. Aku segera memompa memasukkan penisku dalam vagina perawan milik Tiara. Sempit sekali rasanya sehingga menimbulkan sensasi nikmat yang luar biasa dipenisku. “Aah..tolong sudah bang sakit bang…aduh..sakit bang..tolong…!!” Jerit Tiara Bram segera mendatangi Tiara dan menampar mulutnya.. PLAK..!!! “Diem Loe dan jangan coba coba bersuara lagi..!! Jilatin terus memek temen kamu itu!!!” kata Bram.

    Air mata Tiara tak dapat dibendung lagi menahan perih, dan aku semakin tak peduli. Semakin cepat aku memompa penisku dalam vaginanya, sambil aku terus meremas dan mencium buah dada Didin yang vaginanya masih terus dijilatin oleh Tiara. Sepuluh menit kemudian….. Crrooot ! spermaku tumpah didalam vagina Tiara. Aku mengentikan aktivitas penisku didalam vagina Tiara. Terasa berdenyut denyut nikmat dinding vagina Tiara. Sementara aku berhenti, kini rupanya giliran Didin yang tiba tiba mengejang, rupanya dia juga mengalami orgasme karena jilatan Tiara pada vaginanya.

    Melihat hal itu aku jadi kembali terangsang dan penisku bangkit berdiri lagi. Aku menyuruh mereka bertukar posisi. Sekarang posisi Tiara ditempati oleh Didin begitu pula sebaliknya. sekarang vagina Tiara-lah yang dijilatin oleh Didin. Darah keperawanan Tiara masih meleleh dipahanya bercampur spermaku.

    Aku mmerintahkan Didin untuk menjilati bersih sperma bercampur darahku dipaha Tiara. Didin yang ketakutan itu hanya menurut sambil menangis, sesekali terlihat dia seperti mau muntah namun ditahannya. “Awas klo elo sampai muntah gue keluarin semua isi perut eloe.. ngerti..?” ancamku pada Didin. Gadis itu semakin ketakutan. Kini penisku sudah berada dibibir vagina Didin, sementara Didin masih menjilatin vagina milik Tiara yang baru saja kehilangan keperawanannya , aku terus mencumbu dan meremas dada Tiara. Vagina Didin rupanya memang lebih sempit, aku sampai kesulitan beberapa kali membobol keperawanan miliknya. Sampai aku akhirnya benar-benar memaksa penisku barulah aku dapat menembus vagina Didin.

    Jujur saja ketika memerawani Didin penisku agak sakit karena memang vagina Didin lebih sempit dari vagina milik Tiara. Setelah beberapa saat setelah penisku berada dalam vagina Didin yang sudah berdenyut dari sejak awal perawannya kubobol, aku mulai menggerakkan penisku maju mundur. Vagina Didin lebih nikmat dari vagina Tiara karena memang bentuk tubuh Didin lebih kecil dari bentuk tubuh Tiara. Setengah jam aku memompa vagina Didin sampai akhirnya aku memuntahkan spermaku jauh labih banyak daripada spermaku di vagina Tiara.

    Setelah aku menghabiskan spermaku diliang vagina Didin , aku meyuruh Tiara untuk kembali mengulum penisku membersihkan sisa darah keperawanan Didin yang masih melekat di penisku. Lalu aku berpaling kepada ktiga temanku yang sudah menunggu dengan telanjang dan masing masing penis yang sudah ngaceng. “Bagaimana..?” Tanyaku……” “Hebat Jack……. sampai sampai gue ama Joni udah ga tahan niiih…!!!” Kata Bram “sabar..sabar dulu ya kalian pasti akan menerima bagian masing masing..” “biar mereka bersihkan vagina mereka dahulu ya..?” Kataku Bram sudah tidak sabar lagi, namun aku mencegahnya. “Coba lihat dulu ini…” Lalu aku segera memerintahkan kedua gadis itu untuk saling menjilati vagina temannnya hingga bersih.

    Bram tertawa lebar”ha.. ha.. ha..betul juga maksud elo jack.. masa kami dikasih bekas kecap elo… ha.. ha.. ha” Setelah mereka melihat kedua vagina milik Sinta dan Tiara sudah terlihat bersih dari spermaku dan ceceran darah keperawanan mereka yang masih menempel dipaha. Bram dan joni segera menyergap dan meperkosa kedua gadis malang itu, dilanjutkan dengan acara bertukar pasangan dan tak ketinggalan pula Agus sang ‘kameramen’ yang merekam semua adegan pemerkosaan itu.

    Setelah hari menjelang subuh kami menguras seluruh harta kedua gadis itu termasuk motor, ATM dan nomer Pin serta perhiasan yang tidak sedikit jumlahnya. Maklum sepertinya mereka anak orang kaya. Sebelum meninggalkan mereka aku sempat mengancam, kalau berani amcam-macam, adegan pemerkosaan itu akan kami sebarluaskan. Setelah itu kami semua pergi meninggalkan mereka hingga beberapa bulan lamanya. Rupanya rahasia itu masih tersimpan rapi oleh mereka, karena setelah sekian lama kami merantau dan memutuskan untuk pulang kampung ternyata tidak ada tanda tanda bahwa kami dicari oleh pihak kepolisian. Hanya saja Tiara dan Didin sudah tidak bertempat tinggal dokostnya lagi, rupanya mereka telah pindah. TAMAT.

  • Nikmatnya Menikmati Memek Ashlyn Molloy

    Nikmatnya Menikmati Memek Ashlyn Molloy


    2175 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat malam, belum tidur atau sedang menunggu udpate terbaru foto ngentot dari duniabola99.org , Kali ini admin akan update foto ngentot di jamin deh hot banget.  Penasaran? Tidak perlu lama-lama  lagi berikut foto ngentot Ashlyn Molloy.

  • Nikmatnya Ngentot Dengan ABG Cantik Dan Sexy

    Nikmatnya Ngentot Dengan ABG Cantik Dan Sexy


    1748 views

  • Nikmatnya Ngentot Dengan Anak Bibiku Yang Sangat Cantik

    Nikmatnya Ngentot Dengan Anak Bibiku Yang Sangat Cantik


    1783 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat siang sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Nikmatnya Ngentot Dengan Kakak Ipar

    Nikmatnya Ngentot Dengan Kakak Ipar


    1803 views

  • Nikmatnya Ngentot Dengan Mantan di SMA dulu

    Nikmatnya Ngentot Dengan Mantan di SMA dulu


    1848 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Dan kali ini kami akan membagikan Foto Ngentot yang berjudul “Nikmatnya Ngentot Dengan Mantan di SMA dulu”. Tak perlu menunggu lama langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Nikmatnya Ngentot Dengan Wanita Sexy

    Nikmatnya Ngentot Dengan Wanita Sexy


    1810 views

    Duniabola99.org – Terbangun aku mendengar mbak Peggy bercerita riuh dengan lawan bicaranya di ponsel sambil duduk di meja rias kamarnya. Ku lirik jam di dinding kamar ini yang terlihat kabur jarumnya, menunjuk angka 9 dan 10. Berarti sampai mendekati hampir tengah malam aku telah beristirahat di kamar mbak Peggy.

    Bergerak mengangkat selimut aku bergeser ke kiri ke arah kamar mandi di dalam kamarnya sambil menoleh kiri kanan mencari celana dalamku. kutemukan tergeletak di dekat kursi kecil yang dipakai duduk Mbak Peggy, kubiarkan tubuhku berdiri meneruskan langkah kaki ke kamar mandi.

    Kuraih sabun mandi dan shampoo di wastafel, aku beranjak ke bathup di ujung kamar mandi. Kuputar keran panas dan dingin, kucari kombinasi air hangat yang bakal kupakai berendam. Ahg, memang air hangat tersebut serasa memijat kakiku, dan kubiarkan diriku perlahan-lahan terbenam hingga leherku.

    Dari celah pintu yang setengah tertutup itu aku mendengar mbak Peggy masih bercerita seru adegan ranjang yang dinikmatinya bersamaku tadi sore, selepas minum ramuan khasiatnya yang membangkitkan energiku sore tadi. Kubiarkan badanku menerima kehangatan air hangat keran kamar mandi sambil bersandar kupejamkan mata.

    Setelah lama tak terdengar lagi suara mbak Peggy, aku menghentikan usapan sabun di tubuhku dan berusaha berdiri mengarah ke pintu tempat handuk bergantung. Bersamaan dengan itu Terdengar pintu kamar terbuka. Dari celah pintu kamar mandi, dari kaca rias di kamar aku melihat jelas pembantu mbak Peggy si Muji masuk ke dalam sambil membawa kain bersih di nampan bersama teh hangat dan kue kecil bertumpuk di piring.

    Saat membersihkan tempat tidur, dari ujung seberangku hingga berputar mendekati kamar mandi, aku telah kering menyeka basah tubuhku, yang kulilit handuk sepinggang. Saat membungkuk membetulkan seprei tempat tidur sambil membelakangiku, perlahan aku keluar kamar mandi dan merangkulnya dari belakang.

    – Aih! pekiknya kecil terkejut.

    Masih membungkuk, kuremas dada dan perutnya dalam pelukanku, kuarahkan dia menatap cermin meja rias, yang terlihat jelas belahan dadanya tersembul dibalik dasternya yang sedikit ketat. busana remaja sekarang memang sexy, membuatku senang menatap pemandangan indah di cermin. Muji yang meronta berusha berdiri dan melepas tanganku mulai mengerutkan dahi tanda risih.

    – Nyonyamu mana sayang ? tanyaku
    – Errhh!! Keluar ke temannya, ada yang ingin bertemu degnannya di daerah mall.
    – Uhhh!! Tolong lepaskan mas aku jijik sama Mas pintanya memelas
    – Hmm, terus teh ini untuk siapa Muji ?
    – Untuk mas, sesuai pesan nyonya tadi.
    – Apa saja pesannya ? sambil menggerayangi tubuh remajanya yang masih kencang ini, aku mengarahkannya ke arah meja rias.
    – Untuk melayani mas sebelum nyonya datang. Aarhh!!

    Pekiknya saat tangan kiriku yang memgang perutnya mulai turun ke bawah. Kuraih pangkal pahanya yang masih rapat tertutup pahanya, kuremas buah dadanya dari belakang, sambil kugesek gesekan pusakaku pada pantat atau punggungnya, sekenanya. tangannya berusaha menggapai tepian meja rias, kursi rias ataupun karpet bulu di kamar, berusaha menopang tubuhnya agar tak jatuh.

    – Yah layani aku dong Muji aku kan ingin kau melakukannya
    – Arrh!! pekik Muji,

    saat kupegang pergelangan tangannya, kuputar badannya menghadapku, yang dengan cepat menarik ke atas dasternya menutup muka dan menahan tangannya di atas. Kutarik kebawah dengan cepat celana dalamnya dan saat membungkuk segera kuraih bra yang menutup dada ranumnya.

    Kulepaskan bra dan celana dalamnya, memperlihatkan tubuhnya yang ramping indah masa2 remajanya. wajahnya masih tertutup daster yang berusaha ditariknya keluar. Kubantu Muji melepas dasternya, hingga terlihat sekarang ia menggigit bibir bawahnya sambil memelas wajahnya menatapku

    – Jangan Sentuh Aku, Aku Jijik …Aku Jijik sama Mas
    – Jadi kau tak mau melayaniku ? kubiarkan diriku duduk di tempat tidur.
    – Jangan melayani ini mas nanti sakit mas
    – Tapi ada nikmatnya kan ?

    Muji tak menjawab. Ia menutupi kedua buah dadanya dengan menyilangkan tangannya, menutup erat pangkal pahanya dengan merapatkan lututnya kesamping setengah ditekuk. Wao! terlihat indah nian dipandang bentuk dan pose yang dilakukan Muji di depanku.

    – Muji sayang, cobalah kau menikmatinya dengan hati terbuka, ikhlas.
    – Engkau malah akan merasakan rasa nikmat yang beda dengan usaha penolakanmu. rayuku

    Muji diam saja.

    – Kalau mbak Peggy senang dengan pelayananmu padaku, tentunya sikap mbak Peggy akan baik kepadamu kan ?
    – Kemarilah Muji sayang kataku perlahan sambil berdiri.
    – Engkau cantik kuarahkan mukaku ke wajahnya dan mulai mencium pipi, ke arah telinga terus ke leher.
    – Engkau gadis sexy Muji. kulitmu bagus kuhisap bahunya, turun ke bawah ke depan.

    Mulai terasa pangkal buah dadanya mengeras, bergetar lembut saat tanganku mengajak pergelangan tangannya menjauhinya. Kubenamkan mulutku, menghisap dan mnggigit dada ranum kenyal, ketat milik Muji. Muji diam saja, masih menggigit bibir bawahnya, mulai menunduk dengan mata terpejam, terkulai ke kanan.

    Kupeluk tubuh rampingnya, Kuremas kedua pantatnya, Kulebarkan pahanya. Kulakukan remasan selama beberapa waktu sampai akhirnya kupeluk erat dan kubaringkan ke karpet bulu di kamar mbak Peggy ini.

    Masih terpejam mata Muji, bibirnya setengah terbuka, kedua tangannya mendekap kepalaku. Kutindih badannya, kubuka kakinya lebar2 dengan usaha kakiku, kugesekkan perlahan handuk yang melindungi pusakaku ke pangkal pahanya. Kakinya terbuka secara suka rela, tertekuk lututnya.

    Nafasnya tersengal saat pusakaku yang mulai mengeras menekan pangkal pahanya. Muji meremas tangannya di kepalaku saat tubuhku mendorong maju mundur dan menekan ke bawah. Merintih dan mengerang sambil menggoyangkan badannya mencari irama yang diinginkannya.

    Tak terasa lama kami saling memagut, menekan dan mendekap pasangannya masing, sampai mulai terasa hangat pusakaku menyentuh tubuhnya. Handukku telah terlepas. Sedikit mengangkat panggul aku mengarahkan kepala pusakaku ketengah pangkal paha Muji. Muji diam tak bereaksi menunggu saat2 itu tiba. Kepalaku didekap erat sambil mengerang

    – ERrrgh!!

    Saat kepala pusakaku mulai menempati posisi yang pas pada milik Muji. Segera kudorong tubuhku sambil menekan membuatnya membuka mulut, tapi tak berusara. Matanya terpejam dan terbuka sesaat, bergantian, seirama dengan goyangannya mengimbangi dorongan dan tekananku. Beberapa waktu kemudian

    – AAARRRGH!! pekiknya nyaring, pendek, dan terbuka lebar mata dan mulutnya

    Sambil berkelojotan, bergoyang dan bergetar semua tubuhnya menghimpit rapat pingggangku. Pahanya yang erat menjepitku sekarang diringi gemetar semua dadanya. Kemudian Muji diam, memejamkan mata, masih berair ujung kelopak matanya, tapi sedikit tersenyum Muji masih mengelus kepalaku.

    – Enak kan sayang ?? bisikku di telinganya, tanpa menghentikan gerakanku.

    Masih dengan irama yang sama aku sekarang duduk berlutut dihadapnnya, membuka lebar kakinya dengan keuda tanganku di betisnya yang kuangkat ke atas. Tangannya sekarang mencengkeram kursi rias dan karpet bulu di salah satunya.

    Kepalanya masih terkulai ke kanan, mengangguk-angguk. sambil menekan bibir bawah ia mulai merintih lagi. Pintu kamar terbuka dari luar!! Kuangkat kepalaku dan mbak Peggy masuk. sambil menatap kami ia tersenyum kecil, meletakkan pantantnya di kasur, melepaskan sepatu tingginya.

    DI pintu, masuk lagi seorang wanita tinggi, lebih muda dari mbak Peggy dengan kurus panjang wajahnya mirip gadis foto model. Bajunya yang terikat diujung bawahnya memperlihatkan branya yang gelap membungkus dadanya yang kencang. Rok jeans sepaha yang dikenakannya terlihat amat sangat sexy membungkus pahanya yang putih.

    Lalu masuk lagi seorang wanita pendek dengan tubuh yang sedikit lebih lebar dari mbak Peggy, tetapi memiliki buah dada yang teramat besar. Baju putihnya lurus membungkus menutupi bentuk tubuhnya yang sedikit lebar itu, tanpa dapat menyembunyikan besar dada di depannya.

    – Sayang, ini Desty dan yang baju putih ini Septi. yang kemudian menyebutkan namaku kepada mereka
    – Yang di bawah tu si Muji, masih perawan dia tadi pagi. senyumnya kepada temannya.

    Aku tidak menghentikan gerakanku, masih menikmati denyutan di dalam lubang Muji yang sekarang ikut menoleh ke arah mereka. Bingung ia harus berbuat apa sementara tubuhku masih mendorong keluar masuk pusakaku ke dalam lubang miliknya.

    Mbak Peggy keluar kamar sambil menepuk pundak Desty

    – Ayolah kalo kau menginginkannya.
    – Yuk Ndut, kita ke dapur dulu. ajak Mbak Peggy ke arah Septi.

    Kulihat Desty mulai melepaskan perhiasannya, meletakkan dalam tasnya. Membuka kancing bra dan ikatan bajunya, meletakkannya di kursi rias sambil mendekat kearahku. Kulihat Jelas buah dadanya bagus menjulang, ujungnya runcing membuatku ingin menghisapnya. Sedikit membungkuk ia menurunkan rok jeans yang telah terbuka resletingnya. celana dalam coklat gelap dengan bordir indah menambah indah bentuk lekukan bawah pusar si Desty.

    – Mas kata Desty perlahan sambil mendekatkan wajahnya menciumi punggungku yang masih bergoyang berirama.

    Desty merangkulku dari belakang, dan mengesekkan tubuhnya pada punggungku, kurasakan dadanya yang kenyal dan ketat itu menekan punggungku. Kemudian ia bangkit sedikit berdiri, menempelkan perutnya ke punggungku.

    Kurebahkan miring si Muji di bawah, kakinya kanannya kusilangkan dengan kaki kirinya, pahanya sedikit merapat, pangkal pahanya seditkit lebih menjepit erat miliku. Muji merintih, kali ini meremas karpet disebelahnya erat2, kemudian sambil merapatkan bibir ia mengejang.

    Tanganku yang memegang kakinya merasa getaran kejang2 cepat yang kemudian berhenti, tapi dengan otot2 tubuh yang masih mengejang. badannya setengah tertekuk ke samping, lubangnya terasa lebih sempit dari sebelummnya saat itu.Kemudian ia diam tak bergerak, dengan masih rebah miring dan kaki terangkat satu. Ia tak bergerak, diam lemas tapi masih mencengkeram karpet bulu.

    Dari tadi tubuhku tetap bergoyang dengan irama yang sama menekan ke depan dan ke bawah.Aku tidak melihat perlawanan lagi. Tapi lubang milik Muji itu aku masih suka mengolahnya dengan pusakaku. Tidak sesempit sesaat tadi, tapi masih terasa menjepit dan berdenyut saat aku menghentikan sebentar gerakanku.

    Desty yang tanganya sudah gatal telah memulai meremas dadanya sendiri, menyaksikan kelojotan dan kejangan Muji di hadapannya. Sambil meraih pergelangan tangan kiriku, ia menyodorkan kemaluannya, menempelkan tangannya di situ sambil menggesekan tubuhnya ke tanganku. Sedikit kujepit dengan ibu jari dan telunjukku, kubuat celana dalam Desty sedikit turun ke bawah.

    Dari samping kemudian merangkulku, duduk di paha kiriku, menghadapku. Membuka pahanya lebar2 dan membenamkan pangkalnya ke pahaku. Dicondongkannya tubuh bawahnya hingga lebih menempel, menggesekkan kemaluannya ke pahaku. Kemudian menggesek kedua dadanya di bahu kiriku, naik turun.

    Kulepaskan si Muji yang terdiam di lantai, kuajak berdiri sebentar si Desty, kemudian mengajaknya duduk di kursi rias. Kutarik lepas celana dalamnya, tubuh Desty yang aduhai ini telah duduk di kursi rias dengan terbuka lebar pahanya.

    Segera kudorong bersandar ke meja rias, ia menopang sikunya. Pangkal pahanya dicondongkan ke arahku, memperlihatkan bentuk kemaluannya yang terselimut bulu tebal dari bawah pusar hingga sekeliling pangkal kakinya. kakinya dibuka sedemikian lebar hingga kedua tanganku dapat membuka belahan bawah Desty dan memijitnya perlahan.

    UUUhhggghh Mengecil mulut Desty ke depan, melenguh melepaskan nafas.

    Kumasukkan pusakaku ke dalam milik Desty, kulakukan gerakan maju mundur dengan irama perlahan. Terasa masih kering lubang Desty, sehingga masih terasa dinding pusakaku menggesek lubang Desty saat berusaha masuk.

    Desty tersenyum nakal. dan mulai menggoyangkan naik turun bawah perutnya, membuatku semakin bersemangat menekan tubuhnya. Kupercepat gerakanku. ku tak peduli jika aku mencapai puncakku sebentar lagi. Tapi herannya, perasaan rileks di kepalaku dan nafas teratur miliku seperti malah membuatku tidak sampai2 pada ujung nikmatku.

    Sudah tegang pusakaku bersama si Muji, Sudah bergesekan di lubang sempit miliknya berulang kali. Kali ini dengan Desty, lubang keringnya yang menggigit dinding pusakaku, juga tak sanggup melepaskan energi yang kutunggu dari tadi. Heran juga ku sekilas.

    Tapi dorongan2 dan tekanan tajam, cepat dan berulang kepada Desty membuat lubangnya mulai basah juga. Dengan cepat ia merangkul kepalaku, pahanya dengan sigap dan cepat merangkul pinggangku, sehingga membuatku bangkit, menggendongnya, dan mendorong lubang di bawah badannya dalam-dalam.

    AArghhh!! nikmat mas

    Badan Desty bergoyang dalam gendonganku. Kadang naik turun, kadang maju mundur, sambil terus menjepit kepalaku dengan tangan, dan pinggangku dengan kakinya. Kuajak ia berjalan keliling kamar mbak Peggy. Merintih si Desty bergoyang pantatnya terdorong pahaku yang melangkah maju bergantian.

    Semakin erat genggamn Desty, dan semakin memburur nafasnya. Kubuka handle pintu kamar mbak Peggy, kubuka pintunya, kuberjalan ke ruang tengah sambil menggendong Desty yang bergoyang goyang mencari kesenangannya.

    Kulihat Mbak Peggy di depan tv ruang tengah, melihat film porno asia, pemerkosaan gadis sekolah jepang di tv layar lebarnya. Kulihat mbak Peggy menatap layar sambil menerawang matanya. Pakainnya telah kebawah, tinggal bra di dadanya yang sedikit melorot juga, tanda kancing belakangnya telah terlepas.

    Kulihat kebawah, kaki mbak Peggy bergoyang-goyang mengapit kepala si Septi yang mengulum lekukan bawah tubuh mbak Peggy. Sambil bersandar dan melirik kami, mbak Peggy membenamkan kepala Septi dalam2. Mulut mbak Peggy terbuka, setengah bergoyang ia melambai kearahku. Mengajakku mendekat.

    Desty yang kugendong tambah mempererat genggamannya saat kulewati tv itu, membuat Desty melihat dan mendengar jelas teriakan, erangan dan tangisan keras gadis sekolah yang terpampang di tv, dikerjai oleh si pria dewasa. Desty mempercepat ayunannya dan kulihat matanya melotot melihat tv, mempererat jepitannya, merintih-rintih kemudian

    ARrrghhhh!! AAAHhHHHHHHhhhh

    Badannya bergunjang dalam gendonganku, bergetar dan mengejang sesaat. Kemudian melapaskan tangan dan kakinya, hendak turun. Kubiarkan ia merosot ke bawah, ke lantai berselimut bulu tebal itu. Ia terbaring miring sambil tersenyum padaku.

    Mbak Peggy terpejam dan terbuka matanya bergantian, menikmati sapuan lidah dan hisapan si Septi yang setengah telanjang berbaring di bawah. Kutarik meja ke pinggir memperluas ruang tengah ini, kutarik kursi sofa kecil ke arah mereka berdua.

    Kuangkat gaun putih bagian bawah milik Septi. gaunnya di tengah tubuhnya sekarang bergantung, karena bagian atasnya sudah terlepas semua hingga pinggang. Tak kulihat celana dalam si Septi di badannya.

    Coba kuangkat sedikit pahanya, mengajaknya bersandar telungkup di kursi yang kusiapkan. Masih melumat milik mbak Peggy, si Septi mulai melirik ke arahku. Kubuka sedikit pahanya, yang diteruskan dengan usahanya sendiri membuka lebar2 dan sedikit menungging bagian bawahnya. merangarahkannya kepadaku.

    Ah, segera kusiapkan pusakaku berganti lubang sekarang. Kumasukan perlahan. sempit. Septi menjerit kecil dalam benaman pangkal paha mbak Peggy. Perlahan kumasukan pusakaku yang basah ini memasuki lubang Septi. Wanita ini gemuk, sehingga membuat lubangnya sempit, atau ia jarang melalukan sehingga terasa sempit ?

    Perlahan tapi pasti, pusakaku sudah di dalam lubang Septi. kukoyak kesamping, kedorong kedepan, kebenamkan dalam-dalam ke bawah, kugoyang kesegala arah. Aku senang dinding pusakaku terpijit denyutan ruang dalam Septi.

    Ah!! pekiknya tertahan

    Lubang Septi, hampir sesempit lubang Muji. Tapi kali ini ia memijit pusakaku di dalam, membuatnya berbeda dengan milik si Muji. Kudorong terus si Septi, kuingin terus meraih sensasi di pijitan di ruang dalam miliknya.

    Tak beberapa lama, aku mulai gemetar, kupercepat gerakanku, kuperhatikan mbak Peggy yang terpejam matanya, terlentang lemas, Septi yang tidak mengulum kemaluan mbak Peggy, mulai terengah-engah, telungkup di kursi kecil. Badannya sedikit bergoyang sambil terus merapatkan pantatnya, berusaha keras menjepit pusakaku saat beraksi di lubangnya. Kurasakan si Septi ini yang paling lihai diantara mereka.

    Dengan meremas pantatnya, kubenamkan dalam2 pusakaku ke lubang Septi, menegang paha dan lututku, mengeluarkan cairan hangat yang kutunggu dari tadi. Kusampai puncak nikmatku dengan wanita sintal tapi lihai ini. Kulihat ia tersenyum menoleh kepadaku, terengah engah membiarkan lubangnya tersiram air hangat dari dalam tubuhku.

    Sesaat sambil meluruskan kaki, terduduk di bawah bersandar sofa, aku merasa ada yang aneh saat kuperhatikan pusakaku masih bediri tegak. Aku sudah yakin mencapai puncak nikmat saat bersama Septi tadi, tapi pusakaku belum bergerak melingkar lemas kebawah.

    Kupegang, masih tegang dan kencang. Kuteguk cangkir minuman disampingku, kurasakan hangat tehnya, sambil menutup mata dan menyandarkan kepalaku ke sofa aku beristirahat memejamkan mata.

    Setengah sadar aku merasakan beban berat mendidihhku, bersamaan terjepitnya pusakaku kedalam lubang bawah wanita. Kurasakan semua gerakan ayunan dan goyangan cepat berlangsung lama di atasku bersamaan dengan pekik panjang suara si Septi.

    Tak lama setelah mengangkat badannya, kembali aku tertindih berat tubuh wanita yang membenamkan pusakaku ke dalam liang lubang wanitanya. Kudengar suara mbak Peggy sekarang terengah dan menjerit terus menerus. Mulai kudengar pula suara Desty ikut tertawa perlahan dan bergantian menindih tubuhku sambil menggoyangkan pangkal pahanya mencari kenikmatan. Mereka terus melakukan secara bergantian.

    Akhirnya tak terdengar suara dan gerakan lagi Kubuka mataku dan melihat mereka bertiga tertidur di karpet, semua dengan telanjang bulat. Kucoba bangkit, merasakan tenagaku mulai pulih, aku bergerak perlahan ke kamar mbak Peggy, sambil memperhatikan pusakaku yang masih terus berdiri tegak.

    Aku masih teringat Muji, remaja belasan tahun yang masih sangat ingin kujamah dan mengolah tubuh molek kencangnya bersama lubang kenikmatannya yang sempit.

  • Nikmatnya Ngentot Di Pagi Hari

    Nikmatnya Ngentot Di Pagi Hari


    1991 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Pagi, baru bangun tidur dan sedang menunggu udpate terbaru foto ngentot dari duniabola99.org , Jangan khawatir kami sudah menyediakan berbagai Foto Ngentot Terbaru yang Salah Satu nya di beri Judul “Desahan Yang Semakin Membuatku Bernafsu” dan yang pastinya bagi anda yang melihat akan membangunkan nafsu anda di pagi hari, tidak perlu menunggu berlama lagi langsung saja scrool ke bawah!!!!

  • Nikmatnya Ngentot Gadis Cantik Dan Menjilati Memek Mulusnya

    Nikmatnya Ngentot Gadis Cantik Dan Menjilati Memek Mulusnya


    2343 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat siang, Pada sedang menunggu udpate terbaru foto ngentot dari duniabola99.org , Jangan khawatir teman-teman kami sudah menyediakan berbagai Foto Ngentot Terbaru yang selalu update setiap harinya untuk memanjakan mata anda, oke daripada menunggu lama langsung saja scrool ke bawah untuk melihat mulusnya memek cantik abg barat yang 1 ini. Cekidot!!!!

  • Nikmatnya Ngentot Memek Gadis Muda Jepang Shiori Uta

    Nikmatnya Ngentot Memek Gadis Muda Jepang Shiori Uta


    1948 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Nikmatnya Ngentot Tetanggaku Yang Bohay

    Nikmatnya Ngentot Tetanggaku Yang Bohay


    1723 views

  • Nikmatnya Payudara Pacarku Yang Seperti Balon Di isi Air besar Dan Padat

    Nikmatnya Payudara Pacarku Yang Seperti Balon Di isi Air besar Dan Padat


    1452 views

  • Nikmatnya Perkosa Adik Mantan Pacarku

    Nikmatnya Perkosa Adik Mantan Pacarku


    1791 views

    Duniabola99.org – ini merupakan sebuah cerita yang pernah terjadi pada bulan januari tahun lalu ketika aku punya pacar, dan pacarku juga memiliki adik yang sangat seksi sekali sama dengan akaknya. Tapi pacaarku tidak pernah memberiku suatu kenikmatan yang sangat berlebih dibandingkan dengan adiknya yang sengaja aku perkosa saja demi memuaskan hasrat birahiku ini. Cerita kali ini memang merupakan kenikmatan seks dari adik pacarku yang seksi dang bergairah sekali.

    Begini awal kisanya dari cerita bebas kali ini, kisah kali ini merupakan kisah nyataku bersama dengan seorang cewek sebut saja namanya putri, Putri adalah adik dari cewekku, cewekku itu telah mengkhianatiku sehingga timbul niatan yang tidak baik didiriku untuk membalas, tetapi karena aku dengan cewekku beda kota, jadinya niat itu agak sulit terwujud, namun putri adik dari cewekku itu kebetulan kuliah di Jogja, ya…Jogja adalah kota tempat tinggalku, dengan banyak hiruk pikuk banyak anak sekolah. Putri berumur 19 tahun, dan aku sendiri berumur 24 tahun.

    Putri menganggapku sebagai kakakknya, karena dari dulu putri sangat menginginkan punya kakak laki2, sedangkan mereka hanya 2 bersodara, begitu juga aku yang menginginkan seorang adik cewek, pada mulanya kami sering pergi bareng, bahkan putri pernah menunggui aku ketika aku mengalami sakit parah di RS, tetapi kembali lagi bahwa tidak ada niatan dan rasa apa-apa, karena kami selalu menganggap bahwa kami adalah saudara kandung.

    Oh iya Putri cewek dengan tinggi sekitar 165cm, dengan berat 45 kg, cukup kurus memang, wajah spesifik khas orang jawa, ya mirip-mirip Anggun C. Sasmi dengan potongan rambut pendek lah… tonjolan di dadanya tampaknya cukup kecil dengan ukuran 32b.

    Setelah mengetahui aku dikhianati oleh cewekku, maka timbul niatan didalam hatiku untuk membalas cewekku itu, namun aku bingung bagaimana caranya, disaat aku melamun mencari cara untuk membalas, tiba-tiba terdengar bunyi dering SMS, yang ternyata dari putri, putri pingin tanya tugas ujian yang akan ditempuhnya, maklum karena aku adalah asisten dosen, sehingga putri sering banyak tanya ke aku. Lalu aku menjawab sms tsb “ ya udah kamu ke sini aja, nanti aku ajarin, kira-kira 1 jam lagi ya, karena aku mau mandi dulu”, karena saat itu Putri mau datang, aku bergumam kalau “ Nah ini aja cara untuk balas dendam ke Tyas ( nama kakak dari putri ) ” dengan cepat aku siapkan handycam dan aku pasang sedemikian rupa sehingga tidak kelihatan oleh orang yang tidak tahu, kemudian aku langsung keluar naik motor membeli obat peangsang untuk wanita.

    Semua persiapan sudah dilakukan, tinggal menunggu kesempatan saja. Tepat jam 2 siang dirumahku, “ting-tong” bel berbunyi, pintu dibukakan oleh adikku, Putri kupersilakan masuk, tetapi aku masih bingung bagaimana akan menikmati tubuh Putri, karena ortu dan adikku ada dirumah, sambil berpikir keras mencari cara, ternyata tiba-tiba ada telepon dari nenekku kalau ada rapat keluarga mendadak membahas masalah warisan, biasanya ortuku selalu mengajakku untuk nyopir, tetapi karena sedang ada putri, maka akhirnya adikku yang menyopir. “Kebetuan sekali” gumamku, sambil menutup pagar setelah mereka pergi, aku menyiapkan segelas teh yang tentunya udah kuberi dengan obat perangsang yang tadi aku beli.

    Dosisnya kuberi agak banyak untuk jaga-jaga kalau putri minum sedikit, karena putri sangat haus, maka putri langsung menghabiskan teh itu, karena kebanyakan dosis putri malah pusing dan langsung pingsan.

    Aku tipikal orang yang tidak bergairah jika menyetubuhi cewek yang lagi tidur, maka aku ambil seutas tali, tangan kiri dan kanan aku ikat di pojok tempat tidur, kaki aku biarkan saja, supaya nanti ada sedikit usaha untuk menikmati tubuhnya..setelah persiapan selesai, Putri aku bangunkan dengan memerciki air ke wajahnya, akhirnya putri terbangun, putri berteriak “ Mas apa2an ini??!!??”, “gak apa-apa Put, kamu belom pernah ngrasain surga dunia kan?, kamu akan aku kasih gratis put, kamu harusnya bangga lho put, soalnya gak semua cewek bisa nikmatin kaya gini, cewek2 lain tunggu mereka nikah” jawabku…lalu putri memohon” Aku mau diapakan mas? Jangan mas” mulutnya langsung kubekap dengan bibirku, aku ciumi bibirnya secara liar, tampaknya putri belum terangsang dan masih menolak membalas ciumanku, langsung aku cium lehernya dengan liar, putri agak sedikit merasa geli campur kenikmatan, dengan tangan yang terikat putri tetap berteriak “ Jangan Mmmmaaasshh, mmmhhh, ahhhh, janghhggaannn”

    karena putri mulai mendesah, tanganku mulai bergerilya, mula-mula aku remas-remas punggungnya, sambil tetap kuciumi leher dan tengkuknya, tanganku masih memain2kan punggungnya biar tali Bhnya lepas, dan tak lama setelah itu tali Bhnya pun lepas, aku udah tidak tahu lagi apa yang putri teriakkan, karena diriku udah terkubur oleh nafsu, perlahan-lahan tanganku mulai kedepan sambil tetap meremas, namun kupindah kebelakang lagi, dengan permainan lidahku dilehernya, tampaknya udah membuat Putri lupa ingatan, mungkin karena pengaruh perangsang tadi, Putri tanpa sengaja mendesah, “ Janggann mmmassshh, mmmppphhh, jaangann, jangan, hentikaann, ahhh, jangan hentikan, ahh teruss” tanpa sengaja Putri berusaha untuk memutar badannya, tampaknya malah putri yang menginginkan payudaranya diremas,

    karena dari tadi aku hanya meremas punggungnya, aku bergumam “ bentar lagi kena kamu “ akhirnya putri udah tidak tahan lagi, badannya memutar dadanya langsung diarahkan ke tanganku, tetapi tetap kupermainkan putri, tidak langsung aku pegang payudaranya. Karena pengaruh obat perangsang tadi, putri malah memohon dengan suara memelas “ please mas….tolong aku…, pegang susuku, remas, dan cium…tolong mas…jangan hentikan….” Putri masih kupermainkan, payudaranya tidak langsung aku pegang, setelah berkali-kali aku mendengar rintihannya, langsung kulepas kaosnya, pada mulanya aku bingung gimana cara melepasnya, karena tangannya terikat, tanpa pikir panjang langsung aku ambil gunting di dekat kasur, yang rencananya akan digunakan untuk mengancam,

    langsung aku gunting bajunya dan Bhnya, karena aku udah tidak tahan lagi, langsung aku jilat putingnya yang kanan, dan yang kiri aku remas, sambil aku mainkan putingnya dengan jari, Putri yang saat itu masih terhanyut dalam obat perangsang tiba-tiba agak tersadar dan berteriak “ mas…kenapa ahh mas ahh lakukan ini?? Ahh..ahh” kujawab “ karena aku sayang kamu, jadi kuberi kamu kenikmatan yang cewek lain gak bisa nikmatin, bahkan mbak kamu aja gak pernah lho…”sambil bergantian kiri kanan menjilat putingnya, tanganku yang satunya lagi bergerilya kebawah, Putri saat itu masih memakai celana jeans. Aku buka pengait di jeansnya, terlihat saat itu putri masih agak memberontak, karena meskipun fisiknya menerima rangsangan yang hebat, namun hatinya masih menolak karena disetubuhi orang yang putri anggap kakak kandungnya sendiri, kakinya berusaha menendang2, tetapi justru itu memudahkan bagiku untuk melepas jinsnya, dengan cepat aku tarik jinsnya sehingga putri kini hanya tinggal menggunakan celana dalam saja..sambil menjilati putingnya, dengan cepat kutarik cdnya dengan cepat, bahkan mungkin cdnya robek karena aku menariknya kuat2.

    Kini putri udah telanjang bulat, melihat putri telanjang bulat, aku langsung bangun dan memandangi wajah putri dengan tangan terikat, tanpa benang sehelaipun, putri saat itu langsung menangis, mungkin merasa malu karena tubuhnya yang telanjang bulat dilihat oleh cowok yang dianggapnya kakak sendiri. Dengan cepat aku langsung melepas seluruh pakaianku sehingga aku juga telanjang bulat, melihat aku telanjang, putri langsung menjerit, dan merem melek, liat penisku. Penisku sih kayaknya standar saja, karena ukurannya 14 cm, tapi karena putri itu dasarnya orang yang tidak aneh2, dan bisa dikatakan lugu, maka dia tetap kaget.

    Putri memohon “ mas…jangan mas, aku itu sayang mas, dan kuanggap sebagai kakakku sendiri, kenapa mas tega lakukan ini??”… “ Put…aku juga sayang kamu, makanya kamu kuberi hadiah yang tidak bakal terlupakan, sudah kamu nikmatin aja ya put” bibirku langsung cepat melumat bibirnya dengan memeras dan memilin putting susunya, putri mulai mengerang “ ahhh…ahh…mmmhhh”ciumanku mulai menurun ke arah putting susunya, dan mulai kebawah lagi hingga ke liang kenikmatannya, sambil tetap memeras dan memilin2 susunya, aku mencoba menjilat vaginanya ( jujur aja saat itu aku juga baru pertama kali melakukannya ) pertama aku juga agak jijik dan sedikit mual, tetapi karena reaksi yang diterima putri menunjukkan respon positif dengan mendesah agak keras,
    maka aku juga semakin berani menjilat-jilat kekiri dan kekanan di lubang kenikmatannya. Putri saat itu udah merem melek merasakan nikmat, sambil terus mendesah “mmmphhh….ahhhh….ammpphh…aahhh…mmmphh” karena merasa udah sedikit aman, aku mencoba melepas ikatan tali ditangannya, untuk melihat respon dia yang sudah terangsang, ternyata yang dilakukan sama putri secara tidak sengaja malah membimbing tanganku untuk memilin2 putingnya sambil berteriak “terrusss maasss….mmmpphhh,,,..aahhh…” selama 15 menit aku jilat lubang kenikmatannya tiba-tiba dia memegang tanganku dengan kencang sekali, tubuhnya kaku, dan dia menggelinjang hebat sambil berteriak “ kepalanya jangan disitu mas…..aku mau ngeluarin…” aku gak perduli dan tetap menjilat2, sampai akhirnya dia orgasme banyak sekali sampai mulutku blepotan terkena cairan kenikmatannya..”ahhh…ahhh…ahhh” dia berteriak sambil menggelinjang.

    Beberapa saat setelah putri orgasme dengan hebat, putri langsung memeluk badanku, tampaknya putri udah tidak perduli lagi…langsung kesempatan itu aku lakukan dengan berusaha memasukkan penisku kedalam vaginanya, karena dia habis orgasme, maka vaginanya masih terdapat banyak cairan, karena aku udah tidak tahan lagi, sambil memeras dan menjilat putingnya, aku mencoba memasukkan penisku, “ Putri yang saat itu udah mulai sadar dari kenikmatannya langsung berteriak “ Jangan dimasukkan mas…aku mohon, aku lakukan apapun biar mas bisa merasakan enak, apapun mas…” “bener nih??” tanyaku “ Iya mas, apapun, aku juga janji gak bakal cerita sama siapapun mas…” Setelah itu aku cium bibirnya dengan penuh kelembutan, putri pun mau membalas ciumanku, kujulurkan lidahku di bibirnya, dan dia membalas dengan saling menjulurkan lidah, kami saling berciuman hebat selama 10 menit, sambil berciuman tanganku tetap meremas dan memilin putting susunya, sehingga putri udah mulai terangsang kembali,

    sambil terus mendesah aku terus menciumi lehernya hingga kebawah, tampaknya Putri udah mulai tidak perduli atas perkosaan yang dialaminya, mungkin karena pengaruh obat perangsang, putri terus mendesah, dan mendesah, desahan-desahan yang kudengar sangat membuat nafsuku semakin tinggi, aku mulai semakin turun menjilat vaginanya kembali, dan vaginanya udah mulai basah kembali,

    karena sudah mulai terangsang, aku mencoba kembali untuk memasukkan penisku, putri agak tersentak kaget “ Mas aku mohon..jangan mas”, “ Cuma menggesek-gesek kok put, gak apa2, gak bakalan masuk”, jawabku..lalu putri mengiyakan, dengan menggesek-gesekan penisku ke lubang kenikmatannya, membuatku leluasa menciumi lehernya sambil meremas dan memilin putingnya, kadang aku memberhentikan gesekanku, tetapi malah putri menggoyang pinggulnya supaya klitorisnya mengenai penisku, dan hal tersebut berlangsung selama 15 menit, karena putri sudah tidak tahan atas rangsangan yang begitu hebat, maka secara tidak sadar putri terlena dan berbisik kepadaku “ Mas…akkhhh akkuu, uddaah gak tahaan..akkhhh, massukkin aja mas…sssshhh” mendapat lampu hijau aku langsung mencoba untuk masukin, karena aku pada dasarnya juga belum melakukan seperti itu, maka aku coba masukin secara pelan-pelan, lubangnya sempit sekali,

    karena memang putri masih perawan. Aku coba terus menerus dan berusaha sekuat tenaga, Putri berteriak “ Pelan-pelan Mas”, selama hampir 5 menit aku mencoba juga belum masuk2, akhirnya dengan perjuangan sekuat tenaga blessshhh, penisku berhasil masuk ke vaginanya, putri mem*kik “ Ahhh… sakit mas“, keluar darah segar dari vagina putri tanda keperawanannya telah bobol. “ Sakitnya cuma sebentar sayang, habis itu enak sekali” jawabku, aku terus memompa batang penisku di lubang kenikmatan putri, aku merasakan penisku dipijit-pijit oleh lubang kenikmatannya, rasanya nikmat sekali, benar-benar merasakan surga dunia, Putri pun juga tampak menikmatinya sambil mendesah “ Ahhhkk…ahhh…ahh…teruss mass..ssshh…mmmhh, jangann berrhenti…ahhkk, ennaakk sekali mass…”, “sepeti surga dunia kan put?” tanyaku.. “ Iyyaa…ahhkk..masshh..” jawab putri..

    Aku terus memompa dengan sangat cepat sekali, sampai payudara putri bergerak naik turun..suatu pemandangan yang sungguh indah melihat Putri telanjang bulat sedang aku setubuhi..setelah 25 menit aku memompa, tiba-tiba badan putri kembali kaku, mengejang, dan menggelinjang dengan hebat tanda putri sudah mau orgasme…langsung kupercepat kocokanku supaya aku juga dapat ngluarin bareng.. tetapi karena putri udah tidak tahan maka dia berteriak “ Maasss…..eennaakk sekaalii…aku mau keluarin” putri orgasme untuk yang kedua kalinya, aku merasakan ada cairan panas di kepala penisku, aku tetap mengocok tubuh putri sehingga selang beberapa saat aku juga mau orgasme ” Put aku juga mau keluar…” kataku, langsung aku keluarkan di dalam rahim Putri, putri merasakan ada cairan hangat yang masuk kerahimnya, setelah orgasme, kami berdua saling berpelukan cukup lama, dan aku membiarkan penisku berada di liang vaginanya…

    Entah apa yang berada di dalam pikiran putri, sehingga dia hanya terdiam seribu bahasa, lalu aku kecup keningnya sambil berkata “ Gimana Put? Enak kan ? “ dia mengangguk dengan mata yang agak sembab, mungkin dalam hati kecilnya dia agak menyesal atas apa yang terjadi, tetapi dia tidak bisa menahan keinginan fisik dan nafsunya untuk disetubuhi..akhirnya kami tertidur dalam keadaan telanjang, sampai akhirnya kami kaget dengan bunyi bel tanda ortuku dan adikku pulang..Saat itu kami panik, kami berdua masih telanjang, sedangkan baju putri udah robek semua terkena gunting…cdnya juga udah robek..

    Setelah pintu digedor beberapa lama namun kami tidak membukakan karena masih bingung akan pakai pakaian apa putri nanti, putri langsung kusuruh sembunyi di lemari pakaian, dan aku pura2 dari kamar mandi. “ Kenapa pintunya lama sekali dibuka ? “ tanya ayahku, “ Oh maaf, tadi aku baru mandi pap “. “Lho Putri mana ? kok motornya masih disini ?” tanya ibuku. “ Oh tadi ketempat temennya di dekat sini aku yang anterin mam, terus nanti aku jemput. Lho papa mama kok udah pulang ? “ tanyaku “ Oh ini ada yang ketinggalan berkas sertifikat rumah, bentar lagi juga berangkat “ Jawab ayahku. “ Yes “ gumamku dalam hati, masih ada kesempatan untuk bisa lepas dari masalah ini.

    Setelah ortuku berangkat, aku buka pintu lemari, dan aku bilang ke Putri kalau semuanya sudah aman. Aku kembali mencium keningnya, mulut kami saling berpagutan dan akhirnya saling bersetubuh kembali sampai 1 jam lamanya, entah berapa kali dia orgasme, yang jelas aku merasakan orgasme sampai 3 kali, putri tampaknya benar-benar menikmati persetubuhan ini. Setelah itu akhirnya putri pulang dengan pinjam kaosku, setelah kejadian itu kami tidak pernah saling kontak, dan komunikasi. Tapi setelah kejadian itu, Putri malah punya pacar, dan dia membuka diri untuk berhubungan dengan cowok, tidak seperti dulu yang tidak bisa menerima cowok, mungkin karena ketagihan kali ya?

    Tetapi setiap mengingat desahan dan goyangan putri membuatku langsung dibakar nafsu..Putri benar-benar hebat untuk pengalaman pertamaku, aku menyesal kenapa dia tidak kujadikan pacar saja, karena kalo dia pacarku bisa jadi aku merasakan kenikmatan setiap saat.

  • Nikmatnya Seks Dengan Cewe Lesbi

    Nikmatnya Seks Dengan Cewe Lesbi


    1654 views

    Duniabola99.org – Sekarang aku ngekost di Jakarta karena aku asal Bandung dan kuliah di Jakarta, perkenalkan namaku Lia dimana saat itu aku ngekost di daerah Jakarta Selatan , kamarnya ada 10 dan semua penuh sebagian besar semuanya wanita dan aada yang berkuliah dan bekerja aku cukup beruntung karena keluargaku dari orang yang berkecukupan.

    Satu hal yang membedakan aku dengan wanita-wanita normal lainnya adalah sejak kecil aku tidak pernah tertarik pada pria. Sebenarnya banyak pria yang suka denganku sejak aku masih SMU. Teman-temanku juga banyak yang heran mengapa aku belum punya pacar juga, karena menurut mereka aku cantik.

    Aku selalu bilang kalau belum ada yang kusuka dan aku belum mau cepat-cepat pacaran. Ada juga yang pernah bercanda dan bilang kalau mungkin aku seorang lesbian. Sebenarnya temanku itu betul, tapi aku tidak berani mengakuinya.

    Terus terang aku malu sekali bila ada yang tahu kalau aku seorang lesbian. Orangtuaku juga pasti marah besar dan kecewa bila tahu keadaanku yang sebenarnya. Apalagi mereka juga tergolong sangat religius dan aktif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan di Bandung.

    Baru sejak aku kuliah dan pindah ke Jakarta aku dapat menyalurkan keinginanku yang sudah bertahun-tahun kupendam dan kadang sangat menyiksa itu.

    Waktu di SMU aku pernah punya teman dekat wanita. Kami sering pergi berdua dan aku suka sekali sama dia. Tapi sampai hari ini pun perasaan itu tidak pernah kuutarakan kepadanya karena aku tahu dia bukan seorang lesbian sepertiku dan aku tidak mau merusak persahabatanku dengannya.

    Pengalaman pertamaku dengan wanita dimulai sekitar satu tahun lalu. Di tempat kostku ada seseorang yang kebetulan juga kuliah di kampus yang sama denganku walaupun dia beda fakultas, sebut saja namanya April.

    April tidak punya kendaraan, jadi dia sering ikut mobilku ke kampus. Kami juga sering pergi ke mall atau nonton bersama, sehingga dalam waktu yang singkat hubungan kami menjadi cukup dekat.

    April anaknya sangat cantik (dia sekali-sekali melakukan pemotretan sebagai model dan pernah menjadi cover girl di salah satu majalah remaja), kulitnya putih mulus dan badannya juga tinggi langsing.

    Sebenarnya sejak dari awal aku kenal dia aku sudah suka dia, tapi sekali lagi, perasaan itu kusimpan dalam-dalam karena aku tidak tahu apakah dia juga seperti aku atau seperti gadis normal lainnya. Yang kutahu dia belum pernah punya pacar cowok juga.

    Di malam hari kami sering main ke kamar masing-masing untuk ngobrol atau nonton film. Kamar April juga ada kamar mandinya dan biasanya dia hanya melilitkan handuk setelah selesai mandi dan mengenakan pakaian di depanku.

    Mungkin karena aku wanita juga, jadi dia tidak malu-malu, pikirku. Di kamar biasanya April hanya mengenakan baju kaos longgar tanpa BH atau celana dalam lagi. Aku sering mencuri-curi pandang ke kemaluannya yang ditumbuhi oleh bulu-bulu yang lebat. Hampir seluruh badannya ditumbuhi bulu-bulu halus dan ini menambah keseksian dia.

    Setelah beberapa bulan kami dekat, aku masih belum tahu kalau dia juga seorang lesbian sepertiku. Aku baru tahu setelah dia sendiri mengaku kepadaku. Kejadiannya sekitar 7-8 bulan yang lalu. Waktu itu aku sedang baca majalah di kamar dan April main ke kamarku, katanya mau nonton VCD di kamarku.

    Sambil dia nonton, aku pergi mandi dan waktu aku selesai mandi aku sengaja keluar tanpa mengenakan apa-apa. Hal ini tidak pernah kulakukan sebelumnya karena sebenarnya aku cenderung pemalu dan tidak biasa memamerkan tubuh telanjangku ke orang lain. Aku hanya mau melihat reaksi April saja kalau melihat aku dalam keadaan telanjang.

    Begitu aku keluar kamar mandi, dia cukup kaget melihatku. Matanya terus memandangi tubuhku dari atas ke bawah dan dia berkomentar kalau badanku seksi dan dia suka buah dadaku yang menurutnya walaupun tidak begitu besar tapi kelihatan kencang.

    Tidak tahu kenapa, saat itu aku tidak merasa malu walaupun April terus memandangku, dan malah aku sengaja berlama-lama mengeringkan rambutku sambil menghadap ke arahnya.

    Setelah itu aku mengenakan baju tidur putih yang bahannya cukup tipis tanpa mengenakan apa-apa lagi seperti yang biasa dilakukan April.

    Aku duduk bersila di depannya dan kami mulai mengobrol seperti biasanya. Karena posisi dudukku dan baju tidurku yang cukup pendek, April dapat melihat kemaluanku dengan jelas, dan kuperhatikan dia beberapa kali melihat ke arah situ.

    Pembicaraan kami pun berlanjut dan April menanyakan aku apakah aku pernah pacaran dengan wanita, karena dia heran kenapa sampai saat ini aku belum pernah punya pacar cowok. Aku bilang belum dan aku tidak melanjutkan jawabanku lagi.

    Hal yang sama kutanyakan ke April dan jawabannya sungguh di luar dugaanku. April mengaku kalau sebenarnya dia adalah seorang lesbian dan dia pernah punya pacar wanita sewaktu di SMU. Terus terang, pernyataan itu membuat hatiku berbunga-bunga karena dia adalah wanita pertama yang kusuka dan kebetulan juga seorang lesbian.

    Aku beranikan untuk berterus terang ke April kalau aku juga seperti dia dan bahwa sudah lama aku memendam perasaan padanya.

    April tersenyum dan mengatakan bahwa dia juga punya perasaan yang sama, tapi juga tidak berani mengatakan yang sebenarnya kepadaku sebelum dia yakin kalau aku juga suka sama dia. April kemudian merebahkan kepalanya di pangkuanku.

    Sambil membelai rambutnya, kami terus ngobrol dan menyesalkan kenapa selama ini masing-masing selalu berpura-pura dan tidak berani berterus terang.

    Aku bilang kalau aku takut dia malah menjauhiku kalau tahu aku seorang lesbian, karena sampai hari itu pun aku juga tidak tahu kalau April seperti aku juga.

    Beberapa saat kemudian April mengajakku naik ke ranjang. Kami berciuman lama sekali, dan itulah pengalaman pertamaku berciuman dengan seseorang.

    April kelihatan sudah cukup ahli dan tangannya mulai turun dan memegang buah dadaku. Aku sudah mulai terangsang dan aku minta dia untuk melepaskan baju tidurku.

    Sambil berdiri, April melepaskan baju kaos yang dikenakannya, tetapi masih mengenakan celana dalamnya. Kemudian dia menarik baju tidurku ke atas sehingga aku tidur telentang di hadapannya tanpa mengenakan apa-apa lagi.

    April kemudian mulai menciumi buah dadaku dan menjilati kedua putingku. Aku sudah sangat terangsang dan kemaluanku mulai basah.

    Ciuman April mulai turun dan dia kemudian membuka kedua kakiku lebar-lebar. Rambut kemaluanku disibakkan dan April mulai menjilati klitorisku. Aku terus mengerang sambil memejamkan mata.

    Hanya dalam selang waktu beberapa menit aku menikmati ciuman pertamaku, sentuhan seorang wanita dan sekarang pertama kalinya juga seseorang menjilati kemaluanku.

    April terus memainkan lidahnya di kemaluanku dari atas ke bawah dan beberapa kali menghisap klitorisku seperti menghisap sedotan.

    Aku orgasme beberapa kali dan sepertinya April tidak memberikan kesempatan kepadaku untuk bernapas dan terus memainkan lidahnya dan menjilatiku dengan semakin bernafsu.

    Setelah puas menjilatiku, dia memintaku untuk melakukan hal yang sama kepadanya. Aku mulai dengan menjilati buah dadanya yang lumayan besar dan putingnya yang berwarna merah kecoklatan.

    Putingnya juga besar dan sepertinya sensitif sekali, karena April langsung mendesah-desah dengan keras begitu aku menjilati putingnya. April memintaku untuk menjilati kemaluannya, tapi aku masih belum puas bermain-main dengan putingnya yang seksi itu.

    Jilatanku terus turun sampai ke kemaluannya. Celana dalamnya belum kulepaskan, dan di sebelah kiri kanan celananya terlihat rambut kemaluannya yang lebat. Aku mulai dengan menjilati sebelah kiri dan kanan selangkangannya.

    April terus mendesah dan membuka kakinya lebih lebar lagi. Dia memintaku untuk melepaskan celananya, dan sambil pantatnya diangkat sedikit, kulepaskan celana dalamnya perlahan-lahan, dan terlihatlah dengan jelas kemaluannya.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Kulanjutkan dengan menjilati kemaluannya, matanya dipejamkan dan kedua tangannya ditaruh di atas kepalaku sambil sedikit menekan-nekan dan mengarahkan jilatanku ke klitorisnya. Ternyata menjilati kemaluan wanita sangat nikmat, lebih dari yang selama ini kubayangkan.

    Aku membuka bibir kemaluan April dan kujilati bagian dalamnya yang berwarna kemerahan. April sudah sangat basah dan semakin keras mengerang.

    Kemudian April memintaku untuk bangun dan melakukan posisi 69 dengan tubuhku berada di atas tubuhnya.

    Kami saling menjilati kemaluan satu sama lain sampai akhirnya kami beberapa kali orgasme. Setelah lelah, kami berciuman kembali dan tidur berpelukan sepanjang malam. Aku benar-benar menikmati pengalaman pertamaku ini, apalagi dengan orang secantik dan selembut April.

    Setelah malam itu, kami sering bercinta. Kadang-kadang aku menginap di kamarnya atau dia di kamarku. Memang kami tidak berani untuk tidur bersama setiap malam untuk menghindari omongan teman-teman kost lainnya.

    Percintaan kami berakhir dua bulan yang lalu waktu April beserta keluarganya pindah ke Australia. Aku sangat kehilangan dirinya dan tidak tahu apakah aku akan mendapatkan orang seperti dirinya lagi.

    Saat ini aku sangat kesepian dan kadang-kadang timbul keinginan untuk menceritakan keadaanku yang sebenarnya ke orang lain, mungkin saja dengan begini aku akan lebih mudah mendapatkan teman wanita.

    Tapi sepertinya saat ini aku belum siap dan aku terlalu takut orangtuaku akan kecewa dan marah besar kalau mereka tahu satu-satunya anak wanitanya adalah seorang lesbian.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

  • Nikmatnya Surga Perawan Pacarku Yang Cantik

    Nikmatnya Surga Perawan Pacarku Yang Cantik


    1688 views

    Duniabola99.org – Perkenalkan namaku Beny biasa dipangggil Ben. Aku mempunyai pacar yang sudah dewasa yaitu bernama Leni, dia berumur 25 tahun dengan tinggi badan 171 cm berat badan 57 kg, dan kalau mau tahu usianya lebih tua dari aku 4 tahun, kadang teman-temanku memanggilku dengan penyuka tante-tante. Indogol

    Selama aku pacaran, aku belum pernah bertemu dengan Leni karena dia tinggal dikota Surabaya. Awalnya kami berkenalan dari sebuah game online yang mungkin sampai saat ini para wanita menyukai gamenya.

    Kami berkenalan dari situ dan hingga menjadi pacaran. Setiap hari kami pun selalu berkomunikasi melalu telepon. Pada suatu waktu dia menelepon aku pada pukul 22.00 aku pun asik bercerita apa adanya dengan dia.

    Dan boleh anda ketahui bahwa Leni memliki sifat hypersexsual tetapi dia masi perawan dan tidak pernah bermasturbasi. Dia tidak mau menghilangkan keperawanannya dengan bermasturbasi. Dan dy juga memiliki prinsip Virgin buat suami.sama dengan aku, aku juga masih perjaka tetapi aku selalu melakukan onani setiap hari.

    Aku sering bercerita tentang pengalaman seks aku dengan melakukan onani. Dan ketika kami berbicara tentang seks, dengan tanpa malu aku bertanya:

    “Yank, kamu sebenarnya mau gak sich kalo keperawanan kamu itu buat aku??”

    “Ya, aku sih mau, tapi aku juga harus jaga prinsip aku. Aku maunya service kamu aja sampe kamu puas”, ujarnya.

    “kamu emang ga mau aku puasin juga yach??”, tanyaku

    “Mau lah yank. Mau banget malah. Tapi jangan di masukin ke memekku yah”, ujarnya dengan bicara tanpa malu.

    Setelah beberapa lama memendam rasa ingin berhubungan dengan pacarku, akhirnya ketika libur sekolah 2007 kemarin aku meminta ijin kepada orang tuaku untuk berjalan-jalan ke Surabaya bersama teman-temanku. Dan kedua orang tuaku mengijinkan aku untuk pergi ke Surabaya untuk beberapa hari.

    Singkat cerita, sebenarnya aku pergi ke Surabaya sendiri. Tidak di temani satu orangpun. Dari membeli tiket pesawat, transportasi dll. Ketika aku sampai di sana. Pacarku langsung menjemputku. Baru pertama kali ini aku melihat dia.

    Dia begitu cantik, sexy, dan kulitnya cokelat matang dan mulus sekali. Aku melihat bagian tubuhnya dari atas sampai bawah tidak ada satu bagian tubuhnya yang terlewatkan untukku perhatikan. Buah dada nya yang ukurannya cukup besar.

    Dia memakai rok mini sebatas paha dan kaos T-shirt yang ketat dan tidak berlengan. Batang kemaluan aku pun di buat tegang ketika melihat keindahan tubuhnya. kapan lagi gue bisa ngerasain cewe kaya gini batinku

    Kemudian aku pun di antar dia ke sebuah hotel dekat tempat kostnya di Surabaya.
    Ketika sampai di hotel. Dia pun memesankan satu kamar buat aku dan dia untuk melakukan hubungan sexsual. Dan kami pun masuk ke kamar hotel.

    “Len, cantik banget kamu Say”, godaku.

    “ach masa? Kamu juga gagah dan ganteng yank”, ujarnya dengan suara genit

    “Serius len, aku biasa Cuma liat kamu di foto tapi sekarang bisa langsung liat kamu secara langsung. Aku kagum sekali punya pacar kaya kamu”, ujarku
    “Huw, dasar kamu!!”, sambil tertawa canda

    Setelah duduk-duduk aku pun sudah tidak sabar ingin merasakan ciuman hangatnya. Ketika duduk di sofa aku pun langsung menciumnya dengan penuh nafsu. Dan dia juga membalas ciumanku dengan lembut.

    Dan lidah aku menjilat-jilat bibir dia. Ini baru pertama kalinya aku merasakan ciuman yang sangat menebarkan hatiku. Sehingga puncak nafsuku naik.dan aku pun memeluknya dengan erat sambil menciumi lehernya.

    “Say, kapan nich di servicenya?”, tanyaku.

    “Sante aja atuh, lagian kan kita belum makan ujarnya.”

    Kemudian kami pun memesan makanan terlebih dahulu dan setelah makan kami pun masuk ke kamar untuk menuntaskan nafsu aku.

    Setelah masuk kamar dan kunci kamar aku kunci. Aku pun langsung merebahkan dia ketempat tidur dan tanpa malu-malu aku lumat bibir manisnya itu dengan bibirku. Dan dia juga menghambar lumatanku. Sehingga kami pun bercinta dengan romantis.

    “say, hebat banget kamu cium akunya”, Goda Leni dengan tertawa centil.

    “yah,iyah lah say. Kapan nich aku di service??”, ujarku

    “Tanpa menjawab dia pun menciumi bibirku dan perlahan-lahan membuka celanaku dan bajuku, dan dalam sekejap aku pun telanjang bulat di depannya dengan batang kemaluan 17cm yang sudah menegang.

    “kamu udah ahli ya say”,Kataku.

    “Hihihih. Abisnya kontol kamu besar dan bikin aku gemes say”, ujarnya.

    Kemudian di kocoklah batang kemaluanku yang menegang dengan perlahan dan ragu.
    Maklum dia dan aku sama-sama belum pernah bersetubuh sebelumnnya. Sehingga kami pun melakukan apa adanya dengan naluri kenafsuan.

    Nikmat sekali kocokannya, tidak pernah terbayang seumur hidupku bila dikocok batang kemaluanku oleh wanita yang cantik dan sexy tersebut. Setelah itu dia pun menciumi kepala penisku yang berbentuk seperti helm dan mulai mengulumnya.

    “Mmhh…”, ujarku.Merasa kenikmatan.

    Sambil mengulum batang kemaluanku, dia pun memegang selangkanganku dan menjilatin buah pler ku yang membuat aku merasa terangsang. “Aahh.. enak banget

    Say… terus… mmpphhh”, ujarku.ketika merasakan kenikmatan.

    Selama 10 menit dia mengulum dan mengocoki batangku dengan berbagai cara. Aku pun mencapai orgasme dan mengeluarkan spermaku kemulutnnya

    “Crot… crot… crot…”, keluarlah air maniku di mulut pacarku. Leni pun pertama-tama enggan untuk menelan spermaku. Tetapi ku paksa untuk menelannya. Karena aku yakin sperma dapat membuat seseorang wanita awet muda.

    Setelah aku mencapai orgasme. Aku pun menciumi dia sambil berbaring di tempat tidur
    Say, sini sekarang gantian kamu aku puasin ujarku.sambil meremas-remas buah dada yang sudah mengencang tetapi masih ditutupi kaos.

    “Ahh… sini puasin aku, tapi janji yah jangan di masukin atau mencolok memekku”, ujarnya.

    Aku pun tidak menghiraukan perkataannya dan langsung membuka bajunya dan membuka branya yang berwana pink.

    WOW!! Buah dadanya sangat menantang didepanku.

    “Belum pernah aku melihat buah dada sebesar ini”, kataku kepadanya. Dia pun tertawa kecil sambil merintih keasikan.

    Ternyata setelah kuselidiki.ukuran BH-nya 36C. itu cukup besar untuk seorang wanita.

    Dengan nafsunya aku menjilati putingnya yang berwarna merah muda. Dan ku hisap dengan penuh nafsu.

    “Oohh… Terus Say… Enak bangett… Aachh… mmhh”, ujarnya.

    Aku pun melanjutkan dengan menyusuri perut hingga selangkangannya serta kedua tanganku terus memeras kedua dada nya yang tergantung bebas. Aku pun kemudian menjilati selangkangannya dan tidak sengaja terkena bibir vaginanya.

    “Ahh”, katanya ketika mengetahui aku menjilati bibir vaginanya.

    “Ups. Sory aku ga sengaja”, ujarku.dan aku langsung menghentikan jilatanku.

    “Bukan itu Say. Rasanya enak sekali. Aku ingin kau melakukan lebih dari ini”, katanya.

    Tanpa basa basi aku pun langsung membuka CD nya yang berwarna pink itu.
    Dan aku pun langsung merasakan dan melihat langsung bentuk memek sebenarnya yang belum pernah kulihat langsung (biasanya aku melihat hanya di BF). Ternyata bentuknya sangat indah dan mungil. Dan bulu kemaluannya pun dirawat setiap hari oleh kekasihku.

    “Mantap sekali memekmu say”, ujarku.

    “Itu kan sudah kurawat hanya untukmu say, jadi jangan di sia-siakan malam ini yah”, jawabnya.

    Lalu aku pun langsung menjilati vagina nya yang sangat sempit itu.dan aku menjilati bagian klitorisnya sehingga menimbulkan desahan yang nikmat…

    ini baru namanya memek perawan, pikirku. Sekitar 5 menit aku menjilatinya serta memeras buah dadanya, akhirnya dia pun mencapai orgasme dan badannya pun mengejang untuk beberapa saat. Dan pada saat ini lah dia baru pertama kali merasakan orgasme.

    “Achh… Ohh… Nikmat sekali Say. Benar juga apa yang kamu bicarakan tentang nikmatnya orgasme”, ujarnya sambil menciumi bibirku kecil-kecil. “Ini kan baru permulaan say, nanti kita baru rasakan surga dunia yang sebenarnya”, ujarku dengan penuh tahu (padahal aku pun juga belum pernah merasakan bersetubuh dengan wanita).

    Setelah 20 menit aku berbaring telanjang bulat dengan dia, napsu birahi aku dan kekasihku pun mulai melonjak. Aku langsung memegang batang kemaluanku dan menyodorkan kepada Leni.

    “Len, isep dong say, ga tahan nich”, kataku.

    Tanpa basa basi pun dia langsung menelan batang kemaluanku yang lumayan panjang semuanya sampai ke buah pler ku. Dan di kocokinya dengan irama yang cepat.

    “achh… Ayo say… terus… enakk… ahh…”, ujarku menahan nikmat.

    Sambil mengulum penisku, aku meminta agar kita bermain dengan gaya 69 (gaya yang sering aku liat di film BF). Dia pun langsung menindih aku dengan arah terbalik. Aku pun dengan leluasa menjelajahi seluruh kewanitaannya.

    Ketika aku memainkan klitorisnya dia pun menambah terangsang.

    “Achh… Nikmat say… Ayo cepat ahh… Aku ga sabar pingin di masukin kontol kamu”, ujarnya.

    Tanpa bicara dia pun langsung melentangkan badannya dan aku pun perlahan-lahan memasukkan penisku yang lumayan besar kedalam vaginanya yang sangat sempit.

    “Dah siap keperawananmu aku ambil say?”, godaku sambil memegang pantatnya yang begitu montok.

    “SudaH Siap Koq!! Cepet masukin ah”, ujarnya agak sedikit sebal karena sudah ingin dimasuki kontolku kedalam lubangnya.

    Aku pun perlahan memasukan kepala penisku.dia pun merintih kenikmatan… sedikit demi sedikit aku memasukinya dengan menggerakkannya maju mundur.

    Dan lama kelamaan aku pun merasakan sudah agak mudah memasukinya karena dia vaginanya pun mulai lembap dan basah. Setelah hampir 10 menit akhirnya aku dapet memasukan semua penisku kedalam liang vaginanya…

    Selang beberapa menit aku menyodokkan kemaluan aku keliang surganya. Dengan posisi kedua kakinya diletakkan dipundak aku sehingga bibir kemaluannya nongol dan menyempit sedikit-demi sedikit aku gerakkan batang kemaluan aku maju mundur sambil tangan aku meremas kedua belah buah dadanya yang semakin kencang.

    “Achh… achh… Nikmat ochh… sshh…”,

    desahnya seiring naik turunnya tubuhnya dan menahan rasa sakit di masukkan oleh kontolku yang besar. Dan ketika aku menyodok naik turun, aku merasakan aku menembus suatu dinding halus, dan psstt… aku pun langsung memberhentikan sodokanku ketika kekasihku pun menjerit kesakitan.

    Ternyata aku telah mengambil keperawanannya. Kulihat darah keperawanannya mengalir dan berceceran ke sprei tempat tidur kami.

    “Say, kamu uda ga perawan lagi”, kataku sambil menyodok penisku ke liang vaginanya.

    “Gak apa apa say, enak banget rasanya, kalau tau rasanya kaya gini, dari dulu pasti aku uda ga bakal jadi perawan lagi’, ujarnya.

    “Dasar kamu!! Hoki aku yang ngambil keperawanan kamu”, balasku sambil penuh canda dan akupun melanjutkan permainan kami dengan penuh sensasi.

    Sekali-sekali aku menciumi pundaknya dan meremas payudaranya yang bergelantungan dengan bebas. Ini emang pengalaman yang menyenangkan batinku.

    Setelah itu kami pun mencoba doggy style walaupun tidak mahir aku pun mengikuti birahiku.

    Semakin lama aku menggoyangkan tubuhku serta meremas puting yang indah itu. Aku pun semakin menggeliat-geliat tak tertahankan.

    Aku terdiam sejenak merasakan hangat dan denyut memek kekasihku. Kurasakan kontolku mulai berdenyut-denyut dan ngilu-ngilu enakk… dan akupun makin mempercepat gerakan-gerakan maju mundur.. sampai akhirnya kurasakan ngilu… geli… yang amat sangat… aku tak tahan lagi, kutekan kontolku sedalam-dalamnya.

    “Achh… aku mau keluar say… mhh…”, ujarku

    “Ohch… oachh… achh… aku juga mau keluar say. Barengan aja”, katanya.

    “Aku keluar didalam aja yah?”, tanyaku.

    “Yah. Didalam aja. Ochh… 2 hari lagi uda mau dapet… Ahh…”, balasnya sambil menjerit kenikmatan.

    Aku pun langsung mempercepat irama dan Leni pun menggoyangkan pantatnya semakin kencang dan berputar-putar seperti orang kesurupan dan sesekali dia merintih kenikmatan.

    “Crot… Crot… Crot…”, kurasakan tubuhku bergetar keras seperti menggigil kedinginan. kekasihku dengan erat mencengkram pundakku dan tubuhnya ikut menggelinjang seperti ngilu. Air maniku yang hangat seluruhnya tumpah kedalam liang vaginanya.

    Sungguh ini baru namanya surga dunia. Dan keperjakaan aku pun sudah diambil oleh kekasihku sendiri. Ternyata lebih nikmat di bandingkan onani yang kulakukan setiap hari. Dan aku pun mencabut penisku dari vaginanya dan terbaring lemas.

    “Gimana? Surga dunia?”, tanyaku sambil mengatur napas karena kelelahan.

    “Enak banget say. Bukannya surga dunia, tapi surganya surga”, jawabnya sambil tertawa kecil dan berbaring di pangkuanku.

    Kemudian kami pun ketiduran telanjang bulat Cuma di tutupi selimut. Sampai kira-kira jam 9 malam (tidak terlalu jelas waktunya karena waktu itu aku masih tertidur pulas). Aku merasakan ada yang menjilati penisku. Ketika kulihat, ternyata kekasihku sedang menghisap penisku karena ketagihan dan napsu birahinya mulai melonjak.

    Dan pada malam itu pun kami bersetubuh lagi hingga 6 kali. Tentu dengan orgasme yang lebih nikmat dan permainan yang baru. Karena sudah tidak ragu-ragu dalam melakukan persetubuhan ini.

    Dan setelah aku balik ke Jakarta dia pun kadang-kadang datang ke Jakarta hanya untuk bersetubuh denganku, sebab dia tidak mau bersetubuh dengan orang lain selain aku. dia setiap hari melakukan masturbasi untuk menuntaskan kenafsuannya ketika dia berada di Surabaya. Dia biasanya 2 atau 3 bulan sekali datang ke Jakarta untuk menuntaskan napsu birahinya kepadaku. Aku pun sangat senang untuk melayaninya. Hingga hubungan kami sekarang menjadi suami istri dan telah dikaruniai dua anak.

  • Nikmatnya Toket Super Milik Sepupuku Yang Masih ABG

    Nikmatnya Toket Super Milik Sepupuku Yang Masih ABG


    1534 views

    Duniabola99.org – Pergaulan dikota yang membuatku menjadi liar hingga sampai-sampai aku bisa mengenal yang namanya berhubungan Sex. Berawal dari teman-temanku yang cerita tentang betapa nikmatnya melakukan hubungan Sex dengan seorang wanita, nikmatnya mencium memek perawan, nikmatnya penis dikulum sampai ngecrot, dan lain-lain masih banyak lagi teman-temanku bercerita kepadaku.

    Namun selama ini aku hanya bisa melihat video porno saja dan melampiaskannya saja dikamar sambil mengocok penisku sendiri. Hingga akhirnya aku bisa merasakan benar apa yang dikatakan teman-temanku, kalau ngentot seorang gadis perawan itu sangat nikmat sekali.

    Sebut saja bi minah, pembantu yang sudah tua dan sudah lama bekerja sebagai pembantu dirumahku. Bahkan bapak dan ibuku sudah menganggapnya seperti keluarga sendiri. Suatu ketika bi minah minta ijin kepada bapak dan ibuku untuk untuk pulang kedesanya, karena adiknya yang didesa sedang sakit dan bi minah harus merawatnya, jadi dia harus pulang. Namun bi minah tidak pulang begitu saja, sebelum bi minah pulang, bi minah menyuruh anak perempuannya untuk datang kerumahku untuk menggantikan pekerjaannya selagi bi minah pulang.

    Anak bi minah ini masih sangat muda sekali, umurnya masih belasan tahun. Sebut saja namanya aryani, panggilannya yani. Meskipun dia berasal dari desa, namun dia memiliki kulitan seperti orang kota yang perawatan. Dia memiliki kulit putih bersih, serta badannya langsing bagus, aku dapat melihatnya kemolekan tubuh aryani dibalik baju desa yang dipakainya.

    Setelah seminggu aryani tinggal dirumahku, aku semakin akrab dengannya karena pada saat itu aku sedang liburan sekolah, makanya aku sering dirumah, toh juga ada pemandangan yang enak dirumah. Kalau pekerjaan aryani sudah selesai semua kami sering ngobrol banyak ngalor ngidul kayak sudah kenal lama.

    Hingga akhirnya suatu pagi bapak dan ibuku bilang kepadaku untuk jaga rumah karena bapak dan ibuku ingin pergi ketempat saudara dan pulangnya larut malam. Bapak dan ibuku juga berpesan kepada aryani untuk melayani semua yang aku inginkan karena kebiasaanku pada ibunya aryani juga begitu, aryani pun mengangguk ketika mendengar pesan dari ibuku. Aku pun sangat senang sekali, karena dengan aryani melayaniku aku akan bisa menggodanya dengan bebas, dan aku akan berusaha membuktikan apa benar yang dikatakan teman-temanku tentang nikmatnya berhubungan Sex.

    Setelah ibuku pergi, aku langsung memanggil aryani.
    “Yani, sini temenin aku ngobrol sambil aku makan, ” kataku ketika melihat Aryani melintas. “Kamu sekolah kelas berapa Yan ?

    “SMP kelas 3, mas. Tapi tidak tahu tahun depan apa bisa melanjutkan ke SMA, ” katanya polos.
    “Di kampung sudah punya pacar apa belum ? Atau apa malah sudah dilamar ? ” tanyaku lagi.
    “Belum mas, sungguh !” jawab Aryani. “Kalau mas sendiri, pasti sudah punya pacar ya ?”
    “Gadis kota mana mau sama aku, Ya ? ” kataku mulai mengeluarkan rayuan gombal. “Lagipula aku sukanya gadis yang masih polos seperti kamu. “
    “Ah mas, bisa saja, ” katanya malu-malu, “Aku kan cuma anak seorang pembantu. “

    “Yan, aku sudah selesai makan. Nanti setelah beres-beres kamu temenin aku ke ruang atas ya. Soalnya aku kesepian, bapak dan ibu baru pulang malam hari, ” kataku sambil bergegas naik ke lantai atas sambil mikir gimana ya bisa ngadalin si Aryani.

    Kutunggu-tunggu Aryani tidak naik-naik ke lantai atas. Akhirnya dia datang juga, rupanya habis mandi, karena tercium wangi sabun luks. Segera kusuruh ia duduk menemaniku nonton VCD. Sengaja kuputar film pinjeman temanku yang biasanya kuputar kalau bapak/ ibu tidak di rumah. Kupilih yang tidak terlalu vulgar, supaya Aryani jangan sampai kaget melihatnya. Adegan yang ada paling cuma percintaan sampai di ranjang tanpa memperlihatkan dengan detail.

    Rupanya adegan-adegan itu membuat Aryani terpengaruh juga, duduknya jadi tidak bisa diam. “Mas. sudah ya nontonnya, aku mau ke bawah, ” katanya.

    “Tunggu dulu, Yan, aku mau ngomong, ” kataku yang telah dapat ide untuk menjeratnya, “Kamu takut tidak bisa melanjutkan sekolah apa karena biaya ? Kalau cuma itu, soal sepele, aku akan membantumu, asal …”

    “Asal apa mas, ” katanya bersemangat.

    “Asal kamu mau membantu aku juga, ” kataku sambil pindah ke dekatnya. Segera kuraih tangannya, kupeluk dan kucium bibirnya. Aryani sangat kaget dan segera berontak sambil menangis.

    “Yani, kamu pikir aku akan memperkosamu ? ” kataku lembut. “Aku cuma mau supaya kamu bersedia menjadi pacarku. “

    Ia membelalak tidak percaya. Sebelum ia sempat mengucapkan apa-apa kuserbu lagi, tapi kali dengan lebih lembut kukecup keningnya, lalu bibirnya. Kugigit telinganya, dan kuciumi lehernya. Aryani terengah-engah terbawa kenikmatan yang belum pernah dialami sebelumnya. Ingin rasanya segera kurebahkan dan kutiduri, tapi akal sehatku mengatakan jangan terburu-buru. Menikmati kopi panas harus ditiup-tiup dulu sebelum direguk. Kalau langsung bisa lidah terbakar dan akhirnya malah tidak dapat apa-apa.

    Perlahan-lahan dari menciumi lehernya aku turun ke bagian atas dadanya, dan kubuka kancing dasternya dari belakang tanpa setahunya. Tetapi ketika akan kuturnkan dasternya ia tersadar dan mau protes. Segera kubuka baju kaos t-shirt ku sambil mengatakan udara sangat panas. Ia tersipu melihat dadaku yang bidang, hasil rajin fitness.

    “Yan kamu curang sudah lihat dadaku, sekarang biar impas aku juga mau lihat kamu punya dong. “

    “Ah jangan mas, malu, ” katanya sambil memegang erat bagian depan dasternya.

    “Bajunya doang yang dibuka, Yan. kalau malu behanya nggak usah, ” kataku sambil menyerbunya lagi dengan ciuman. Yani tergagap dan kurang siap dengan serbuanku sehingga aku berhasil membuka dasternya. Segera kuciumi bagian seputar payudaranya yang masih tertutup beha berwarna hitam.

    “Aduh mas, mhm, enak sekali, ” katanya sambil menggelinjang. Tanganku pun bergerilya membuka pengait behanya.

    Tetapi ketika kulepaskan ciumanku karena hendak membuka behanya ia kembali tersadar dan protes.
    “lho mas janjinya behanya tidak dibuka”

    Tanpa menjawab segera kuserbu payudaranya yang tidak besar tetapi sangat indah bentuknya, dengan puting yang kecil berwarna coklat muda. Kukulum payudara kanannya sambil kuemut-emut. Ia tidak dapat berkata-kata tetapi menjerit-jerit keenakan. Terdengar alunan suara erangan yang indah, ” mph, ehm, ahhh, ‘ dari bibirnya yang mungil. Jemariku segera mulai menjelajah selangkangannya yang masih tertutup celana dalam yang juga berwarna hitam. Rupanya hebat sekali rangsangan demi rangsangan yang Aryani terima sehingga mulai keluar cairan dari Memeknya yang membasahi celana dalamnya.

    “Oh mas, oh mas, eemmmph, enak sekali, ” lenguhnya. Tanpa disadarinya jariku sudah menyelinap ke balik celana dalamnya dan mulai menari-nari di celah kewanitaannya. Jariku berhasil menyentuh klitorisnya dan terus kuputar-putar, membuatnya badannya gemetaran merasakan kenikmatan yang amat sangat. Sengaja tidak kucolok, karena itu bukan bagian jariku tetapi adik kecilku nanti.

    “Ahhh !” jerit Aryani, dibarengi tubuhnya yang mengejang. Rupanya ia sudah mencapai klimaksnya. Tak lama tubuhnya melemas, setelah mengalami kenikmatan pertama kali dalam hidupnya. Ia terbaring di sofa dengan setengah telanjang, hanya sebuah celana dalam yang menutupi tubuhnya.

    Segera aku berdiri dan melepaskan celana panjang serta celana dalamku, pikirku ia masih lemas, pasti tidak akan banyak protes.

    “Lho mas, kok mas telanjang. Jangan mas, jangan sampai terlalu jauh, ” katanya sambil berusaha untuk duduk. “

    “Yan, kamu itu curang sekali. Kamu sudah merasakan kenikmatan, aku belum. kamu sudah melihat seluruh tubuhku, aku cuma bagian atas saja, ” kataku sambil secepat kilat menarik celana dalamnya.

    “Mas, jangan ! ” protesnya sambil mau mempertahankan celana dalamnya, tetapi ternyata kalah tangkas dengan kecepatan tanganku yang berhasil melolosi celana dalamnya dari kedua kakinya. Terlihatlah pemandangan indah yang baru pertama kali kulihat langsung. Memeknya masih terkatup, dan baru ditumbuhi sedikit bulu-bulu jarang. Adik kecilku langsung membesar dan mengeras.

    Segera kuciumi bibirnya kembali dan kulumat payudaranya. Aryani kembali terangsang. Lalu sambil kuciumi lehernya Kunaiki tubuhnya. Kubuka kedua kakinya dengan kedua kakiku, “mas, jangan, oh !” katanya. Tetapi tanpa memperdulikan protesnya kulumat bibirnya agar tidak dapat bersuara. Perlahan-lahan torpedoku mulai mencari sasarannya. Ah, ternyata susah sekali memasukkan burung peliaraanku ke sangkarnya yang baru. Bolak-balik meleset dari sasarannya. Aku tidak tahu pasti di mana letaknya sang lubang kenikmatan.

    “Mas, jangan, aku masih perawan, ” protes Aryani ketika berhasil melepaskan bibirnya dari ciumanku.

    “Jangan takut sayang, aku cuma gesek-gesek di luar saja, ” kataku ngegombal sambil memegang torpedo dan mengarahkannya ke celah yang sangat sempit.

    Ketika tepat di depan gua kewanitaannya, kutempelkan dan kugesek-gesek sambil juga kuputar-putar di dinding luar Memeknya. “Mas, mas, mphm, oh, uenak sekali, ” katanya penuh kenikmatan. Kurasakan cairan pelumasnya mulai keluar kembali dan membasahi helmku.

    Lalu mulai kepala helmku sedikit demi sedikit kumasukkan ke dalam Memeknya dengan menyodoknya perlahan-lahan, “Aw mas, sakit ! Tadi katanya tidak akan dimasukkan, ” protes Aryani, ketika kepala helmku mulai agak masuk. “Nggak kok, ini masih di luar. Udah nggak usah protes, nikmatin aja, Yan !” kataku setengah berbohong sambil terus bekerja.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Sempit sekali lubangnya si Yani, sehingga susah bagiku untuk memasukkan torpedoku seluruhnya. Wah kalau begini terus, jangan-jangan si otong sudah muntah duluan di luar, pikirku. Sambil sedikit demi sedikit memaju-mundurkan torpedoku, kugigiti telinganya dengan gigitan kecil-kecil. Tiba-tiba kugigit telinganya agak keras, Yani terpekik, “Aw !” Saat itu dengan sekuat tenagaku kusodok torpedoku yang berhasil tenggelam semuanya di Memeknya Aryani.

    Gerakan pantatku semakin menggila memaju-mundurkan torpedoku di dalam Memek Aryani. Tetapi tidak kutarik sampai kelaut, takut susah lagi memasukkannya. Rupanya rasa sakit yang dialami Aryani tergantikan dengan rasa nikmat. Yang keluar dari bibir mungilnya hanyalah suara ah, uh, ah, uh setiap kali ku maju mundurkan torpedoku, menandakan ia sangat menikmati pengalaman baru ini.

    Torpedoku semakin menegang. Keringat bercucuran dari tubuhku, Akupun mengalami kenikmatan yang selama ini hanya kuimpikan. Sekitar selangkanganku terasa ngilu. Rupanya aku sudah mendekati klimaks. Gerakan pantatku semakin cepat, terasa jepitan Memek perawan desa ini semakin kencang juga. Empuk sekali rasanya setiap kali torpedoku terbenam di dalamnya.

    Terasa hampir meledak torpedoku, siap memuntahkan lahar panasnya ke dalam surga kenikmatan Aryani. Dengan sekuat tenaga kubenamkan torpedoku sedalam-dalamnya dan croooot, croooot, crooot ! Air maniku muncrat ke dalam rahim Aryani, Terdengar lenguhan panjang dari bibir mungil Aryani. Rupanya kami mencapai orgasme bersamaan. Tubuhkupun jatuh terbaring di atas tubuhnya penuh dengan kenikmatan. Kami berdua terbaring tak berdaya.

    Tubuh lemas, tetapi masih terasa kenikmatan yang sampai ke ubun-bubun.

     

    Baca Juga :