• NIKKI HUNTER SEXUAL

    NIKKI HUNTER SEXUAL


    2009 views

  • Over Horny oral Sexs

    Over Horny oral Sexs


    2009 views

  • SMUTTY GIRL SEXS

    SMUTTY GIRL SEXS


    2008 views

  • Model dewasa – Sexy Japanese Gravure Idol

    Model dewasa – Sexy Japanese Gravure Idol


    2008 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-
    begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai
    dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model
    asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan
    materi baru!

  • Foto Ngentot Rie Tachikawa Di Culik Dan Di Perkosa Dengan Sadisnya

    Foto Ngentot Rie Tachikawa Di Culik Dan Di Perkosa Dengan Sadisnya


    2007 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Seks Tetangga Yang Penuh Nafsu

    Cerita Seks Tetangga Yang Penuh Nafsu


    2007 views

    Cerita Seks – Setelah 10thn menjalani rmh tangga dan telah dikaruniai 2 ank, tentunya kadang timbul kejenuhan dalam rmh tangga, untunglah karna kehidupan kami yang terbuka, kami dapat mengatasi rasa jenuh itu, termasuk dalam urusan seks tentunya.

    awal dari segalanya adalah cerita dari istriku saat akan tidur, yang mengatakan bahwa evi tetangga depan rumah aq ternyata mempunyai suami yang impoten, aq agak terkejut tidak menyangka sama sekali, karna dilihat dari postur suaminya yang tinggi tegap rasanya tdk mungkin, memang yg aku tau mereka telah berumah tangga sekitar 5 tahun tapi blm dikaruniai seorang anakpun,

    “bener pah, td evi cerita sendiri sm mama” kata istriku seolah menjawab keraguanku,
    “wah, kasian banget ya mah, jadi dia gak bisa mencapai kepuasan dong mah?” pancingku
    “iya” sahut istriku singkat

    pikiran aku kembali menerawang ke sosok yg diceritakan istriku, tetangga depan rumahku yang menurutku sangat cantik dan seksi, aku suka melihatnya kala pagi dia sedang berolahraga di depan rumahku yang tentunya di dpn rumahku jg, kebetulan tempat tinggal aku berada di cluster yang cukup elite, sehingga tidak ada pagar disetiap rumah, dan jalanan bisa dijadikan tempat olahraga, aku perkirakan tingginya 170an dan berat mungkin 60an, tinggi dan berisi, kadang saat dia olahraga pagi aku sering mencuri pandang pahanya yang putih dan mulus karena hanya mengenakan celana pendek, pinggulnya yg besar sungguh kontras dengan pinggangnya yang ramping, dan yang sering bikin aku pusing adalah dia selalu mengenakan kaos tanpa lengan, sehingga saat dia mengangkat tangan aku dapat melihat tonjolan buah dadanya yg keliatannya begitu padat bergotang mengikuti gerakan tubuhnya.

    Satu hal lagi yang membuat aku betah memandangnya adalah bulu ketiaknya yang lebat, ya lebat sekali, aku sendiri tidak mengerti kenapa dia tidak mencukur bulu ketiaknya, tapi jujur aja aku justru paling bernafsu saat melihat bulu ketiaknya yang hitam, kontras dengan tonjoilan buah dadanya yg sangat putih mulus. tapi ya aku hanya bisa memandang saja karna bagaimanapun juga dia adalah tetanggaku dan suaminya adalah teman aku. namun cerita istriku yang mengatakan suaminya impoten jelas membuat aku menghayal gak karuan, dan entah ide dari mana, aku langsung bicara ke istriku yang keliatannya sudah mulai pulas.

    “mah” panggilku pelan
    “hem” istriku hanya menggunam saja
    “gimana kalau kita kerjain evi”
    “hah?” istriku terkejut dan membuka matanya
    “maksud papa?”
    Aku agak ragu juga menyampaikannya, tapi karna udah terlanjur juga akhirnya aku ungkapkan juga ke istriku,
    “ya, kita kerjain evi, sampai dia gak tahan menahan nafsunya”
    “buat apa? dan gimana caranya?” uber istriku
    lalu aku uraikan cara2 memancing birahi evi, bisa dengan seolah2 gak sengaja melihat, nbaik melihat senjata aku atau saat kamu ml, istriku agak terkejut juga
    apalagi setelah aku uraikan tujuan akhirnya aku menikmati tubuh evi, dia marah dan tersinggung
    “papa sudah gila ya, mentang2 mama sudah gak menarik lagi!” ambek istriku
    tapi untunglah setelah aku beri penjelasan bahwa aku hanya sekedar fun aja dan aku hanya mengungkapkan saja tanpa bermaksud memaksa mengiyakan rencanaku, istriku mulai melunak dan akhirnya kata2 yang aku tunggu dari mulutnya terucap.
    “oke deh pah, kayanya sih seru juga, tapi inget jangan sampai kecantol, dan jangan ngurangin jatah mama” ancam istriku.
    aku seneng banget dengernya, aku langsung cium kening istriku. “so pasti dong mah, lagian selama ini kan mama sendiri yang gak mau tiap hari” sahutku.


    “kan lumayan buat ngisi hari kosong saat mama gak mau main” kataku bercanda
    istriku hanya terdiam cemberut manja.. mungkin juga membenarkan libidoku yang terlalu tinggi dan libidonya yang cenderung rendah.

    keesokan paginya, kebetulan hari Sabtu , hari libur kerja, setelah kompromi dgn istriku, kami menjalankan rencana satu, pukul 5.30 pagi istriku keluar berolahraga dan tentunya bertemu dengan evi, aku mengintip mereka dari jendela atas rumah aku dengan deg2an, setelah aku melihat mereka ngobrol serius, aku mulai menjalankan aksiku, aku yakin istriku sedang membicarakan bahwa aku bernafsu tinggi dan kadang tidak sanggup melayani, dan sesuai skenario aku harus berjalan di jendela sehingga mereka melihat aku dalam keadaan telanjang dengan senjata tegang, dan tidak sulit buatku karena sedari tadi melihat evi berolahraga saja senjataku sudah menegang kaku, aku buka celana pendekku hingga telanjang, senjataku berdiri menunjuk langit2, lalu aku berjalan melewati jendela sambil menyampirkan handuk di pundakku seolah2 mau mandi, aku yakin mereka melihat dengan jelas karena suasana pagi yang blm begitu terang kontras dengan keadaan kamarku yang terang benderang. tapi untuk memastikannya aku balik kembali berpura2 ada yang tertinggal dan lewat sekali lagi,
    sesampai dikamar mandiku, aku segera menyiram kepalaku yang panas akibat birahiku yang naik, hemm segarnya, ternyata siraman air dingin dapat menetralkan otakku yg panas.

    Setelah mandi aku duduk diteras berteman secangkir kopi dan koran, aku melihat mereka berdua masih mengobrol. Aku mengangguk ke evi yg kebetulan melihat aku sbg pertanda menyapa, aku melihat roma merah diwajahnya, entah apa yg dibicarakan istriku saat itu.
    Masih dengan peluh bercucuran istriku yg masih keliatan seksi jg memberikan jari jempolnya ke aku yang sedang asik baca koran, pasti pertanda bagus pikirku, aku segera menyusul istriku dan menanyakannya
    “gimana mah?” kejarku
    istriku cuma mesem aja,
    ” kok jadi papa yg nafsu sih” candanya
    aku setengah malu juga, akhirnya istriku cerita juga, katanya wajah evi keliatan horny saat dengar bahwa nafsu aku berlebihan, apalagi pas melihat aku lewat dengan senjata tegang di jendela, roman mukanya berubah.
    “sepertinya evi sangat bernafsu pah” kata istriku.
    “malah dia bilang mama beruntung punya suami kaya papa, tidak seperti dia yang cuma dipuaskan oleh jari2 suaminya aja”

    “oh” aku cuma mengangguk setelah tahu begitu,
    “trus, selanjutnya gimana mah? ” pancing aku
    “yah terserah papa aja, kan papa yg punya rencana”
    aku terdiam dengan seribu khayalan indah,
    “ok deh, kita mikir dulu ya mah”

    aku kembali melanjutkan membaca koran yg sempat tertunda, baru saja duduk aku melihat suami evi berangkat kerja dengan mobilnya dan sempat menyapaku
    “pak, lagi santai nih, yuk berangkat pak” sapanya akrab
    aku menjawab sapaannya dengan tersenyum dan lambaian tangan.
    “pucuk dicinta ulam tiba” pikirku, ini adalah kesempatan besar, evi di rumah sendiri, tapi gimana caranya? aku memutar otak, konsentrasiku tidak pada koran tapi mencari cara untuk memancing gairah evi dan menyetubuhinya, tapi gimana? gimana? gimana?

    sedang asiknya mikir, tau2 orang yang aku khayalin ada di dpn mataku,
    “wah, lagi nyantai nih pak, mbak yeni ada pak?” sapanya sambil menyebut nama istriku
    “eh mbak evi, ada di dalam mbak, masuk aja” jawabku setengah gugup
    evi melangkah memasuki rumahku, aku cuma memperhatikan pantatnya yang bahenol bergoyang seolah memanggilku untuk meremasnya.

    aku kembali hanyut dengan pikiranku, tapi keberadaan evi di rumahku jelas membuat aku segera beranjak dari teras dan masuk ke rumah juga, aku ingin melihat mereka, ternyata mereka sedang asik ngobrol di ruang tamu, obrolan mereka mendadak terhenti setelah aku masuk,
    “hayo, pagi2 sudah ngegosip! pasti lagi ngobrolin yg seru2 nih” candaku
    mereka berdua hanya tersenyum.
    aku segera masuk ke kamar dan merebahkan tubuhku, aku menatap langit2 kamar, dan akhirnya mataku tertuju pada jendela kamar yang hordengnya terbuka, tentunya mereka bisa melihat aku pikirku, karena di kamar posisinya lebih terang dari diruang tamu, tentunya mereka bisa melihat aku, meskipun aku tidak bisa melihat mereka mengobrol?
    reflek aku bangkit dari tempat tidur dan menggeser sofa kesudut yg aku perkirakan mereka dapat melihat, lalu aku lepas celana pendekku dan mulai mengocok senjataku, ehmm sungguh nikmat, aku bayangkan evi sedang melihatku ngocok dan sedang horny, senjataku langsung kaku.
    tapi tiba2 saja pintu kamarku terbuka, istriku masuk dan langsung menutup kembali pintu kamar.
    “pa, apa2an sih pagi2 udah ngocok, dari ruang tamu kan kelihatan” semprot istriku
    “hah?, masa iya? tanyaku pura2 bego.
    “evi sampai malu dan pulang tuh” cerocosnya lagi, aku hanya terdiam,
    mendengar evi pulang mendadak gairahku jadi drop, aku kenakan kembali celanaku.

    sampai siang aku sama sekali belum menemukan cara untuk memancingnya, sampai istriku pergi mau arisan aku cuma rebahan di kamar memikirkan cara untuk menikmati tubuh evi,
    ” pasti lagi mikirin evi nih, bengong terus, awas ya bertindak sendiri tanpa mama” ancam istriku “mama mau arisan dulu sebentar”
    aku cuma mengangguk aja,
    5 menit setelah istriku pergi, aku terbangun karna di dpn rumah terdengar suara gaduh, aku keluar dan melihat anakku yg laki bersama teman2nya ada di teras rumah evi dengan wajah ketakutan, aku segera menghampirinya, dan ternyata bola yang dimainkan anakku dan teman2nya mengenai lampu taman rumah evi hingga pecah, aku segera minta maaf ke evi dan berjanji akan menggantinya,
    anakku dan teman2nya kusuruh bermain di lapangan yg agak jauh dari rumah,
    “mbak evi, aku pamit dulu ya, mau beli lampu buat gantiin” pamitku
    “eh gak usah pak, biar aja, namanya juga anak2, lagian aku ada lampu bekasnya yg dari developer di gudang, kalau gak keberatan nanti tolong dipasang yang bekasnya aja”
    aku lihat memang lampu yang pecah sudah bukan standar dr developer, tapi otakku jd panas melihat cara bicaranya dengan senyumnya dan membuat aku horny sendiri.

    “kalau gitu mbak tolong ambil lampunya, nanti aku pasang” kataku


    “wah aku gak sampe pak, tolong diambilin didalam” senyumnya.
    kesempatan datang tanpa direncanakan, aku mengangguk mengikuti langkahnya, lalu evi menunjukan gudang diatas kamar mandinya, ternyata dia memanfaatkan ruang kosong diatas kamar mandinya untuk gudang.
    “wah tinggi mbak, aku gak sampe, mbak ada tangga?” tanyaku
    “gak ada pak, kalau pake bangku sampe gak” tanyanya
    “coba aja” kataku
    evi berjalan ke dapur mengambil bangku, lambaian pinggulnya yang bulat seolah memanggilku untuk segera menikmatinya, meskipun tertutup rapat, namun aku bisa membayangkan kenikmatan di dalam dasternya.
    lamunanku terputus setelah evi menaruh bangku tepat didepanku, aku segera naik, tapi ternyata tanganku masih tak sampai meraih handle pintu gudang,
    “gak sampe mba” kataku
    aku lihat evi agak kebingungan,
    “dulu naruhnya gimana mbak? ” tanyaku
    “dulu kan ada tukang yang naruh, mereka punya tangga”
    “kalau gitu aku pinjem tangga dulu ya mba sama tetangga”
    aku segera keluar mencari pinjaman tangga, tapi aku sudah merencanakan hal gila, setelah dapat pinjaman tangga aluminium, aku ke rumah dulu, aku lepaskan celana dalamku, hingga aku hanya mengenakan celana pendek berbahan kaos, aku kembali ke rumah evi dgn membawa tangga, akhirnya aku berhasil mengambil lampunya. dan langsung memasangnya, tapi ternyata dudukan lampunya berbeda, lampu yang lama lebih besar, aku kembali ke dalam rumah dan mencari dudukan lampu yg lamanya, tp sudah aku acak2 semua tetapi tidak ketemu jg, aku turun dan memanggil evi, namun aku sama sekali tak melihatnya atau sahutannya saat kupanggil, “pasti ada dikamar: pikirku “wah bisa gagal rencanaku memancingnya jika evi dikamar terus”

    aku segera menuju kamarnya, namun sebelum mengetuknya niat isengku timbul, aku coba mengintip dari lubang kunci dan ternyata….
    aku dapat pemandangan bagus, aku lihat evi sedang telanjang bulat di atas tempat tidurnya, jari2nya meremas buah dadanya sendiri, sedangkan tangan yang satunya menggesek2 klitorisnya, aku gemetar menahan nafsu, senjataku langsung membesar dan mengeras, andai saja tangan aku yang meremas buah dadanya… sedang asik2nya mengkhayal tiba2 evi berabjak dari tempat tidurnya dan mengenakan pakaian kembali, mungkin dia inget ada tamu, aku segera lari dan pura2 mencari kegudang, senjataku yang masih tegang aku biarkan menonjol jelas di celana pendekku yang tanpa cd.

    “loh, nyari apalgi pak?” aku lihat muka evi memerah, ia pasti melihat tonjolan besar di celanaku
    “ini mbak, dudukannya lain dengan lampu yang pecah” aku turun dari tangga dan menunjukan kepadanya, aku pura2 tidak tahu keadaan celanaku, evi tampak sedikit resah saat bicara.
    “jadi gimana ya pak? mesti beli baru dong” suara evi terdengar serak, mungkin ia menahan nafsu melihat senjataku dibalik celana pendekku, apalagi dia tadi sedang masturbasi.
    aku pura2 berfikir, padahal dalam hati aku bersorak karena sudah 60% evi aku kuasai, tapi bener sih aku lagi mikir, tapi mikir gimana cara supaya masuk dalam kamarnya dan menikmati tubuhnya yang begitu sempurna??

    “kayanya dulu ada pak. coba aku yang cari” suara evi mengagetkan lamunanku, lalu ia menaiki tangga, dan sepertinya evi sengaja memancingku, aku dibawah jelas melihat paha gempalnya yang putih mulus tak bercela, dan ternyata evi sama sekali tidak mengenakan celana dalam, tapi sepertinya evi cuek aja, semakin lama diatas aku semakin tak tahan, senjataku sudah basah oleh pelumas pertanda siap melaksanakan tugasnya,

    setelah beberapa menit mencari dan tidak ada juga, evi turun dari tangga, tapi naas buat dia ( Atau malah sengaja : ia tergelincir dari anak tangga pertama, tidak tinggi tapi lumayan membuatbya hilang keseimbangan, aku reflek menangkap tubuhnya dan memeluknya dari belakang, hemmm sungguh nikmat sekali, meskipun masih terhalang celana dalam ku dan dasternya tapi senjataku dapat merasakan kenyalnya pantat evi, dan aku yakin evi pun merasakan denyutan hangat dipantatnya, “makasih pak” evi tersipu malu dan akupun berkata maaf berbarengan dgn ucapan makasihnya
    “gak papa kok, tapi kok tadi seperti ada yg ngeganjel dipantatku ya”?” sepertinya evi mulai berani, akupun membalasnya dgn gurauan,

    “oh itu pertanda senjata siap melaksanakan tugas”
    “tugas apa nih?” evi semakin terpancing
    aku pun sudah lupa janji dgn istriku yang ga boleh bertindak tanpa sepengetahuannya, aku sudah dikuasai nafsu
    “tugas ini mbak!” kataku langsung merangkulnya dalam pelukanku

    aku langsung melumat bibirnya dengan nafsu ternyata evipun dengan buas melumat bibirku juga, mungkin iapun menunggu keberanianku, ciuman kami panas membara, lidah kami saling melilit seperti ular, tangan evi langsung meremas senjataku, mungkin baru ini dia melihat senjata yang tegang sehingga evi begitu liar meremasnya, aku balas meremas buah dadanya yang negitu kenyal, meskipun dari luar ali bisa pastiin bahwa evi tidak mengenakn bra, putingnya langsung mencuat, aku pilin pelan putingnya, tanganku yang satu meremas bongkahan pantatnya yang mulus, cumbuan kami semakin panas bergelora tapi tiba2
    “sebentar mas!” evi berlari ke depan ternyata ia mengunci pintu depan, aku cuma melongo dipanggil dengan mas yang menunjukan keakraban
    “sini mas!” ia memanggilku masuk kekamarnya

    aku segera berlari kecil menuju kamarnya, evi langsung melepas dasternya, dia bugil tanpa sehelai benangpun di depan mataku. sungguh keindahan yang benar2 luar biasa, aku terpana sejenak melihat putih mulusnya badan evi. bulu kemaluannya yang lebat menghitam kontras dengan kulitnya yg bersih. lekuk pinggangnya sungguh indah.
    tapi hanya sekejab saja aku terpana, aku langsung melepas kaos dan celana pendekku, senjataku yang dari tadi mengeras menunjuk keatas, tapi ternyata aku kalah buas dengan evi. dia langsung berjongkok di depanku yang masih berdiri dan melumat senjataku dengan rakusnya,

    lidahnya yang lembut terasa hangat menggelitik penisku, mataku terpejam menikmati cumbuannya, sungguh benar2 liar, mungkin karna evi selama ini tidak pernah melihat senjata yang kaku dan keras, kadang ia mengocoknya dengan cepat, aliran kenikmatan menjalari seluruh tubuhku, aku segera menariknya keatas, lalu mencium bibirnya, nafasnya yang terasa wangi memompa semangatku untuk terus melumat bibirnya, aku dorong tubuhnya yang aduhai ke ranjangnya, aku mulai mengeluarkan jurusku, lidahku kini mejalari lehernya yang jenjang dan putih, tanganku aktif meremas2 buah dadanya lembut, putingnya yang masih kecil dan agak memerah aku pillin2, kini dari mataku hanya berjarak sekian cm ke bulu ketiaknya yang begitu lebat, aku hirup aromanya yang khas, sungguh wangi. lidahku mulai menjalar ke ketiak dan melingkari buah dadanya yang benar2 kenyal,

    dan saat lidahku yang hangat melumat putingnya evi semakin mendesah tak karuan, rambutku habis dijambaknya, kepalaku terus ditekan ke buah dadanya. aku semakin semangat, tidak ada sejengkal tubuh evi yang luput dari sapuan lidahku, bahkan pinggul pantat dan pahanya juga, apalagi saat lidahku sampai di kemaluannya yang berbulu lebat, setelah bersusah payah meminggirkan bulunya yang lebat, lidahku sampai juga ke klitorisnya, kemaluannya sudah basah, aku lumat klitnya dengan lembut, evi semakin hanyut, tangannya meremas sprey pertanda menahan nikmat yang aku berikan, lidahku kini masuk ke dalam lubang kemaluannya, aku semakin asik dengan aroma kewanitaan evi yang begitu wangi dan menambah birahiku,

    tapi sedang asik2nya aku mencumbu vaginanya, evi tiba2 bangun dan langsung mendorongku terlentang, lalu dengan sekali sentakan pantatnya yang bulat dan mulus langsung berada diatas perutku, tangannya langsung menuntun senjataku, lalu perlahan pantatnya turun, kepala kemaluanku mulai menyeruak masuk kedalam kemaluannya yang basah, namun meskipun basah aku merasakan jepitan kemaluannya sangat ketat. mungkin karna selama ini hanya jari saja yang masuk kedalam vaginanya,

    centi demi centi senjataku memasuki vaginanya berbarengan dengan pantat evi yang turun, sampai akhirnya aku merasakan seluruh batang senjataku tertanam dalam vaginanya, sungguh pengalaman indah, aku merasakan nikmat yang luar biasa dengan ketatnya vaginanya meremas otot2 senjataku, evi terdiam sejenak menikmati penuhnya senjataku dalam kemaluannya, tapi tak lama, pantatnya yang bahenl dan mulus nulaik bergoyang, kadang ke depan ke belakang, kadang keatas ke bawah, peluh sudah bercucuran di tubuh kami, tanganku tidak tinggal diam memberikan rangsangan pada dua buah dadanya yang besar, dan goyangan pinggul evi semakin lama semakin cepat dan tak beraturan, senjataku seperti diurut dengan lembut, aku mencoba menahan ejakulasiku sekuat mungkin, dan tak lama berselang, aku merasakan denyutan2 vagina evi di batang senjataku semakin menguat dan akhirnya evi berteriak keras melepas orgasmenya, giginya menancap keras dibahuku…
    evi orgasme, aku merasakan hangat di batang senjataku, akhirnya tubuhnya yang sintal terlungkup diatas tubuhku, senjataku masih terbenam didalam kemaluannya,

    aku biarkan dia sejenak menikmati sisa2 orgasmenya
    setelah beberapa menit aku berbisik ditelinganya, “mba, langsung lanjut ya? aku tanggung nih”
    evi tersenyum dan bangkit dari atas tubuhku, ia duduk dipinggir ranjang, “makasih ya mas, baru kali ini aku mengalami orgasme yang luar biasa” ia kembali melumat bibirku.aku yang masih terlentang menerima cumbuan evi yang semakin liar, benar2 liar, seluruh tubuhku dijilatin dengan rakusnya, bahkan lidahnya yang nakal menyedot dan menjilat putingku, sungguh nikmat, aliran daraku seperti mengalir dengan cepat, akhirnya aku ambil kendali, dengan gaya konvensional aku kemabli memasukkan senjataku dalam kemaluannya, sudah agak mudah tapi tetap masih ketat menjepit senjataku, pantatku bergerak turun naik, sambil lidahku mengisap buah dadanya bergantian, aku liat wajah evi yang cantik memerah pertanda birahinya kembali naik, aku atur tempo permainan, aku ingin sebisa mungkin memberikan kepuasan lebih kepadanya, entah sudah berapa gaya yang aku lakukan, dan entah sudah berapa kali evi orgasme, aku tdk menghitungnya, aku hanya inget terakhir aku oake gaya doggy yang benar2 luar biasa, pantatnya yang besar memberikan sensasi tersendiri saat aku menggerakkan senjataku keluar masuk.

    dan memang aku benar2 tak sanggup lagi menahan spermaku saat doggy, aku pacu sekencang mungkin, pantat evi yang kenyal bergoyang seirama dengan hentakanku,
    tapi aku masih ingat satu kesadaran “mbak diluar atau didalam?” tanyaku parau terbawa nafsu sambil terus memompa senjataku

    evipun menjawab dengan serak akibat nafsunya ” Didalam aja mas, aku lagi gak subur”
    dan tak perlu waktu lama, selang beberapa detik setelah evi menjawab aku hentakan keras senjataku dalam vaginanya, seluruh tubuhku meregang kaku, aliran kenikmatan menuju penisku dan memeuntahkan laharnya dalam vagina evi, ada sekitar sepuluh kedutan nikmat aku tumpahkan kedalam vaginanya, sementara evi aku lihat menggigit sprey dihadapannya, mungkin iapun mengalami orgasme yg kesekian kalinya.

  • Foto Ngentot Cara Suster Seksi Sembuhkan Pasiennya

    Foto Ngentot Cara Suster Seksi Sembuhkan Pasiennya


    2007 views

    Foto Ngentot Terbaru – galeri foto ngentot memek paling panas ini ada juga Karena memang belum banyak koleksi seperti ini disini. Maka di sesi ini ane akan menghadirkannya untuk agan-agan dirumah. Mungkin kamu sudah melihat berbagai gambar memek dan gambar pepek mulus. Tapi belum afdol rasanya jika kamu belum melihat galeri yang sudah kamu rangkum menjadi top tiga puluh foto ngentot cewek Indonesia yang kami anggap paling panas di sepanjang tahun 2018 ini:

  • Hand job in toilet

    Hand job in toilet


    2007 views

  • PARTY SEKS GIRLS

    PARTY SEKS GIRLS


    2005 views

  • Foto Bugil Hot Model Jepang Kotone Amamiya

    Foto Bugil Hot Model Jepang Kotone Amamiya


    2005 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Nikmatnya memek Tiara, Si Janda Muda

    Nikmatnya memek Tiara, Si Janda Muda


    2005 views

    Foto Ngentot Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini

  • PLAY SEX IN ROOM

    PLAY SEX IN ROOM


    2005 views

  • Kisah Memek Memuaskan Istri Orang

    Kisah Memek Memuaskan Istri Orang


    2005 views

    Cerita Seks Terbaru – Saya ingin menceritakan kehidupan di masa lalu saya ketika baru tumbuh menjadi anak laki-laki. Saya hanya mampu mengingat kehidupan saya secara lebih lengkap sejak saya berumur 15 tahun.
    Dalam usia itu saya baru kelas 2 SMP di sebuah desa yang berada di pelosok, jauh dari keramaian dan kehidupan modern. Rumah saya hanya terbuat dari dinding anyaman bambu, lantai tanah dan letaknya terpencil di luar kampung.

    Kami keluarga miskin, mungkin jika menurut ukuran pemerintah adalah keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Aku tinggal bersama emakku yang aku panggil simbok dan nenekku yang aku panggil mbah. Kami memang hanya bertiga. Mbok cerai dari Bapak sejak aku lulus SD. Aku tidak tahu apa penyebabnya, tetapi yang kurasa, Bapak pergi meninggalkan rumah dan sampai sekarang tidak tahu keadaannya. Mbah menjanda sudah sekitar 5 tahun karena kakek meninggal.

    Aku ingat Mbah kakung (kakek) meninggal waktu aku masih SD. Jadi hanya aku lah laki-laki dirumah itu, yang harus mengerjakan semua pekerjaan laki-laki. Sementara mbok mencari nafkah dengan memburuh tani bersama mbah. Keduanya masih energik.

    Ketika umurku 15 tahun mbok masih umur 29 tahun dan mbah 42 tahun. Umur segitu kalau di kota besar masih tergolong belum tua, tapi di kampung sudah termasuk uzur. Namun kedua mereka dikaruniai badan yang langsing dan menurut istilah Jawa, singset. Mbokku mewarisi ibunya berbadan langsing. Meski kedua mereka sudah memasuki usia tua menurut ukuran kampung, tetapi tubuh bereka tidak bergelambir lemak, alias singset.

    Wajah mereka biasa-biasa saja tidak terlalu cantik, tetapi juga tidak jelek. Biasa saja lah orang kampung, Cuma wajahnya bersih dari noda bekas jerawat. Sepengetahuanku mereka tidak terlalu repot menjaga tubuh dan wajah, karena makan hanya seadanya dan mandi juga biasa tidak pernah dilulur dan sebagainya.

    Baik mak maupun mbah, tumit kakinya kecil dan betisnya langsing. Ini menjadi perhatianku setelah aku dewasa dan mengenal ciri-ciri wanita yang pandai memuaskan suami.
    Agak melenceng sedikit. Kebiasaan di desa kami adalah setiap rumah mempunyai kamar mandi yang disebut sumur berada di luar rumah dan umumnya agak jauh di belakang rumah. Tidak jauh dari sumur terdapat tempat buang hajat besar. Sumur dan wc nayris tidak berdinding penghalang. Yang ada hanya bangunan lubang sumur yang bibirnya ditinggikan sekitar 1 meter, lalu tonggak-tonggak kayu untuk menggantung baju dan handuk.

    Di sekitar sumur dan wc ditumbuhi oleh tanaman rumpun sereh dan tanaman semak yang rimbun sehingga agak terlindung. Aku sebagai laki-laki selalu bertugas menimba dan mengisi air ke ember-ember untuk mandi, cuci piring dan cuci baju. Ritual mandi biasanya dilakukan pada pagi hari ketika mata hari mulai agak terang sekitar pukul 5 pagi.

    Sudah sejak kecil aku terbiasa mandi bersama orang tuaku. Tidak ada rasa malu, sehingga kalau kami mandi tidak memakai basahan, atau sarung. Kami mandi telanjang bulat. Mungkin bedanya kalau orang kota mandinya berdiri di bawah shower atau bergayung ria atau tiduran di bath tub. Kalau kami orang desa mandi biasanya jongkok. Hanya beberapa saat saja berdiri untuk mebilas semua tubuh setelah bersabun.

    Di usiaku 15 aku baru mulai tertarik dengan bentuk badan lawan jenis. Yang bisa aku lihat hanya simbok dan mbah saja. Mbok badannya langsing dan kulitnya kencang, payudaranya tidak besar, kakinya juga langsing. Di usianya yang hampir memasuki kawasan 30, teteknya masih kencang membusung. Mungkin karena ukurannya tidak besar jadi buah dadanya tidak mengelendot turun. Jembutnya cukup lebat, rambutnya sebahu yang selalu diikat dan digelung.

    Simbah badannya tidak jauh dari mbok, dan tingginya juga sama sekitar 155 cm, Cuma teteknya sedikit agak turun, tapi masih kelihatan indah. Jembutnya juga tebal. Badannya meski kelihatan lembut, tetapi perkasa karena mungkin pengaruh warna kulit yang tergolong sawo matang. Tetek mbah kayaknya sedikit lebih besar dari simbok. Perut Mbah agak banyak tertutup lemak, sehingga tidak serata perut mbok.

    Aku kenal betul seluk-beluk kedua body mereka karena setiap hari pagi dan sore kami selalu mandi bersama, telanjang bersama dalam waktu yang cukup lama. Jika pagi hari selain mandi mbok dan simbah mencuci pakaian dan peralatan makan semalam. Berhubung tugasku menimba air maka aku tetap berada di posku sampai seluruh pekerjaan mereka selesai. Jika sore mandinya lebih cepat karena acara selingan hanya cuci piring.

    Mohon pembaca jangan protes dulu, karena sekolah kami di desa memundurkan waktu masuk menjadi jam 8 dengan pertimbangan murid-murid umumnya memerlukan waktu untuk membantu pekerjaan rumah tangga di pagi hari dan memberi kesempatan kepada murid yang tinggalnya sekitar sejam jalan kaki dari sekolah.

    Seingatku sejak aku sunat di umur 12 tahun, atau selepas lulus SD sering kali aku malu karena penisku sering berdiri kalau pagi-pagi ketika mandi bersama. Sebetulnya penis berdiri sejak aku bangun pagi, sampai mandi dia tidak surut-surut. Mbok sih cuek-cuek aja, tetapi si mbah sering mengolok-olok, bahkan kadang-kadang menampar pelan penisku dengan menyuruh “tidur”.
    Mulanya aku tidak malu, tapi sejalan bertambah umurku, penisku makin besar dan di sekitarnya mulai ditumbuhi bulu. Anehnya si mbah yang selalu memberi perhatian lalu mgomong ke simbok. Mbok ku lalu menimpali, “ cucumu sudah mulai gede mbah,” katanya.

    Aku sulit mengendalikan penisku, kalau sudah berdiri, dia sulit di layukan, meski aku sirami air dingin. Yang bikin makin menegangkan, si mbah kadang-kadang memegang-megang penisku seolah-olah mengukur perkembangannnya, Si mbok juga disuruh Mbah merasakan perkembangan penisku. Meskipun kedua mereka adalah orang tua ku kandung, tetapi namanya dipegang tangan perempuan, naluri kelaki-lakianku bangkit. Penisku jadi makin mengeras.

    Kadang-kadang aku berusaha menghindar karena malu, tetapi selalu dicegah oleh mbah dan menyuruh aku diam saja. Dibandingkan emak ku, mbah lebih agresif. Di usia 15 tahun aku sudah memiliki tubuh seperti pria dewasa. Tinggiku lebih dari 165 cm dan penisku sudah kelihatan gemuk dan keras serta agak panjang sekitar 15 cm.

    Sebenarnya dengan aku sebesar itu sudah tidak pantas bersama emak dan mbahku mandi telanjang bersama. Tapi karena sudah terbiasa sejak kecil, aku tetap saja dianggap masih anak-anak.
    Entah pantas disebut bagaimana, sialnya atau untungnya, embahku makin suka mempermainkan penisku. Kadang-kadang tangannya dilumuri sabun lalu dikocoknya penisku agak lama lalu dilanjutkan dengan menyabuniku. Emak juga kadang-kadang ikut-ikutan embah, meski penisku sudah berlumuran sabun, dia ikut mengocok dan merabai kantong semarku. Rasanya birahiku terpacu dan rasanya nikmat sekali. Makanya aksi mereka itu aku biarkan. Bahkan jika mandi tanpa ritual itu, aku yang selalu memintanya.

    Tapi seingatku meski dikocok-kocok agak lama kok aku waktu itu tidak ejakulasi. Aku sendiri belum mengetahui cara melakukan onani, maklum anak desa, yang akses informasi ke dunia luar masih sangat terbatas.

    Entah gimana awalnya tetapi setelah seringnya aku dikocok-kocok kami jadi sering mandi saling menyabuni, aku menyabuni seluruh tubuh mak ku dan mbahku. Dalam mengusap sabun tentu saja aku leluasa menjamah seluruh tubuh mereka. Aku senang mencengkram tetek dan memelintir pentil susu. Juga senang mengusap-usap jembut dan menjepitkan jari tengahku ke sela-sela memek. Mungkin itu naluri yang menuntun semua gerakan. Sumpah, aku tidak tahu harus bagaimana memperlakukan perempuan pada waktu itu.

    Namun kesannya mereka berdua senang, bahkan badan mereka sering dirapatkan dan memelukku, sehingga penisku yang menjulang tegang kedepan selalu menerjang bagian pantat atau bagian atas memek. Mbah kadang-kadang menundukkan penisku agar masuk ke sela-sela pahanya sambil memelukku erat. Posisi itu paling aku suka sehingga kepada makku juga aku lakukan begitu. Mereka kelihatan tidak keberatan alias oke-oke saja. Saya pun tidak tahu pada waktu itu bahwa berhubungan badan itu memasukkan penis ke dalam lubang memek.

    Aku sering dipuji mbah dan itu dikatakan kepada mak ku. “ anak mu ini hebat lho nduk (panggilan anak perempuan jawa), kayaknya dia kuat.”

    Terus terang aku tidak mengerti yang dimaksud kuat. Kala itu kupikir yang dimaksud kuat adalah kemampuanku menimba air, membelah kayu bakar dan mengangkat beban-beban berat.
    Mbah ku dan makku tidak kawin lagi setelah mereka berpisah dengan suaminya. Aku tidak pernah menanyakan alasannya, karena aku rasa lebih nyaman hidup bertiga gini dari pada harus menerima kehadiran orang luar. Padahal yang naksir mbah, apalagi emakku lumayan.

    Suatu hari kemudian aku dipanggil emakku setelah mereka berdua berbicara berbisik-bisik di kamar Aku waktu itu sedang asyik meraut bambu untuk membuat layangan di teras rumah. Emakku duduk di sampingku.
    “Le (Tole istilah panggilan anak laki-laki Jawa), kamu nanti malam tidur dikamar bersama mbah dan simbok.” kata mak.
    “Ah gak mau , kan tempat tidurnya sempit, kalau tidur bertiga,” kataku.

    Tempat tidur mereka sebenarnya hanya dua kasur kapuk yang dihampar diatas plastic dan tikar di lantai. Masih ada ruang untuk menggelar tikar tambahan di sisi kiri atau kanannya. Sehingga jika ditambah satu bantal, bisalah untuk tidur bertiga, dengan catatan seorang diantaranya tidur di tikar.
    Selama ini aku tidur di balai-balai bambu di ruang tengah. Di desaku disebut amben bambu. Tidak ada masalah tidur di amben meski tanpa kasur. Aku tidur hanya beralas tikar dan ditemani bantal kumal serta sarung.

    Aku bertanya-tanya, tetapi tidak dijawab mak atau mbah, kenapa malam itu aku harus tidur seranjang dengan mereka. “Udahlah turuti saja, jadi anak yang penurut, jangan suka terlalu banyak tanya,” nasihat mbahku.
    Saking polosnya aku, yang terbayang dalam benakku adalah nanti malam aku bakal tidur bersempit-sempitan dan bersenggolan. Aku paling tidak senang jika tidur bersinggungan dengan orang lain. Tidak terlintas sedikitpun pikiran yang negatif.

    Biasanya aku tidur jam 10 malam, tapi malam itu jam 8 malam aku sudah diseret masuk ke kamar mereka. Aku tidur di kasur bersama mbah, disebelah yang lain mbok ku tidur ditikar.
    Mulanya hanya tidur telentang, Tidak lama lama kemudian mbah tidur memelukku. Terus terang aku merasa risih dipeluk. Tapi mau protes tidak berani, jadi diam saja. Mbah mengusap-usap wajahku, lalu dadaku. Aku mengenakan kaos usang yang di beberapa tempat sudah ada yang sobek. Entah berapa lama diusap-usap, aku menunggu dengan persasaan tegang. Aku tidak tahu kemana tujuan mereka mengajakku tidur bareng dan sekarang mbah tidur memelukku dan mengusap-usap dadaku. Sejujurnya aku sangat risih, tetapi apa daya tidak berani protes. Jika diberi peluang aku akan memilih kembali tidur di luar di amben.

    Tangan kanan mbah yang tadi mengusap dadaku mulai merambat ke bawah ke arah sarungku. Aku terbiasa tidur sarungan dan di dalamnya tidak pakai celana, karena selain untuk menghemat pemakaian celana juga rasanya lebih enak leluasa. Terpeganglah gundukan kemaluanku dri luar sarung. Tangan mbahku meremas-remas, mengakibatkan aku tegang. Bukan hanya penis yang menegang, tetapi perasaanku juga tegang, karena khawatir terhadap kejadian apa yang bakal terjadi selanjutnya. Aku diam saja, selain berdebar-debar, penisku jadi mengembang di remas-remas mbah.
    Ditariknya sarung keatas sehingga terbukalah bagian kemaluanku. Kamar tidur rumah kami hanya bepenerangan lampu minyak yang sejak tadi sudah di kecilkan. Jadi pemandanganku hanya remang-remang.

    Diraihnya kemaluanku lalu digenggamnya penisku yang sudah mengeras sempurna. Nikmatnya luar biasa , tapi juga aku merasa takut, sehingga debaran jantungku makin keras. Penisku di kocok-kocok, sampai akhirnya aku terbuai dan rasa takutku sudah terlupakan. Tanpa sadar aku melenguh nikmat.
    Entah kapan si mbah membuka bagian depan bajunya sehingga ketika kepalaku ditarik ke dadanya wajahku merasakan kelembutan payudaranya. Mulutku diarahkan ke puting susunya dan aku diperintah menjilati dan mengemut susunya. Perintah itu aku turuti dan naluriku juga menuntunnya. Sedap nian rasanya mengemut dan menjilati puting susu yang mengeras.

    Meski tidak ada rasa, tetapi memainkan puting susu lebih nikmat rasanya dari pada mengunyah marshmallow. Setelah bergantian kiri dan kanan aku diminta nenek menaiki tubuhnya. Sarungku sudah dilepasnya sehingga bagian bawahku sudah telanjang. Aku turuti saja perintah si mbah. Aku merasakan bagian bawah mbah juga sudah terbuka. Aku berasa gesekan jembut lebatnya menggerus perutku. Sambil aku menindih mbah penisku dipegang mbah dan diarahkan ke lubang vaginanya. Aku diminta mengangkat badanku sedikit dan ketika ujung peler sudah di depan lubang aku diminta menurunkan badanku pelan-pelan.

    Tidak pernah terbayangkan dan terpikirkan kenikmatan dan sensasi ini. Jiwaku terasa melayang di awang-awang. Aku tidak ingat dan peduli siapa yang ada di bawah tubuhku. Yang kurasakan adalah seorang wanita menggairahkan. Sensasi masuknya penisku perlahan-lahan ke vagina mbah terasa sangat nikmat. Terasa vaginanya licin tapi juga tidak mudah memasukkan penisku. Setelah seluruh batang penisku tengggelam dilahap memek mbah terasa hangatnya lubang vagina mbah. Kami berdiam sebentar dan aku mematung merasakan sensasi kenikmatan luar biasa yang belum pernah akur rasakan selama hidupku.

    Sesaat kemudian mbah agak mendorong tubuhku dan menariknya kembali. Mbah mengendalikan gerakanku dengan memegangi melalui kedua tangannya di bongkahan pantatku. Aku tidak menyangka kenikmatan luar biasa ini. Embah terdengar mendesis dan terkadan mengerang. Aku makin cepat melakukan gerakan seiring dengan makin nikmatnya rasa yang menjalari mulai dari kemaluanku sampai ke seluruh tubuh.

    Seingatku aku tidak terlalu lama bergerak begitu, karena selanjutnya ada gelombang nikmat yang mendera tubuhku dan berujung pada kontraksi di penis dan seluruh otot di bawah. Aku merasa mengeluarkan sesuatu dari lubang kencing. Tanpa diberi komando selama proses pelepasan itu aku membenamkan dalam-dalam penisku ke dalam memek mbah.

    Terasa lega dan plong setelah semua spermaku tumpah. Mbah mendorong tubuhku untuk berbaring di sebelahnya dan seluruh sendi tubuhku terasa lemas. Mbah bangkit dan mengambil lap yang lembab membersihkan seluruh kemaluanku yang penuh berselemak cairan sperma dan cairan dari vagina mbah.

    Penisku layu perlahan-lahan sampai selesai proses pembersihan itu. Mbah kulihat juga membersihkan memeknya dengan lap lain. Setelah kami berdua bersih, mbah beralih pindah ke tikar sementara mak tidur di sebelahku.
    Dia seperti mbah tadi tidur memelukku dan tangannya meremas-remas penisku yang loyo. Remasan mak membuat penisku berkembang per lahan-lahan sampai akhirnya tegang mengeras kembali. Tetapi rasanya tidak sensitif tadi.

    Mengetahui penisku sudah menegang sempurna, mak menyuruhku menindih tubuhnya seperti mbah tadi . Tangannya menuntun penisku untuk memasuki lubang memeknya. Aku sudah paham dan aku segera menekan batang penisku ketika terasa penisku sudah mulai memasuki lubang hangat. “pelan-pelan, sakit,” kata emak.
    Aku turuti perintahnya dan pelan-pelan kutekan penisku memasuki lubang memeknya yang juga terasa hangat dan menjepit. Setelah semua masuk aku mulai menggenjot. Nikmat luar biasa dan aku lupa pada keadaan sekeliling. Perhatianku hanya tertuju pada kenikmatan yang sekarang sedang menjalar ke seluruh tubuhku.

    Aku terus menggenjot makku sampai dia berteriak-teriak seperti orang kesakitan. Tapi ketika aku tanya dia mengkomandoiku agar jangan berhenti dan terus menggenjot. Mak ku sudah seperti orang hilang ingatan. Badannya kelojotan dan bergerak tidak karuan sampai beberapa kali penisku lepas dari memeknya. Dia buru-buru meraih penisku untuk dimaskukkan kembali ke lubang memek. Tiba tiba dia berteriak “ aaaaaah aaaah aduhhh aaaaah aduh. “ kedua tangannya menarik pantatku agar semua batang penisku tenggelam. Aku turuti kemauannya dan penisku merasa seperti berkali-kali dicengkeram oleh memeknya. Aku berdiam sampai agak lama, sampai tidak ada lagi kurasakan kedutan di lubang memeknya.

    Sepertinya mak ku sudah siuman. Dia kutanya dengan penuh keheranan, apakah kesakitan. Dia menggelengkan kepala sambil tersenyum ditariknya wajahku ke wajahnya dan diciuminya seluruh wajahku. Penisku masih tertancap dalam memeknya. Naluriku mendorong aku melakukan kembali gerakan naik turun seperti tadi. Mak kembali mendesah-desah dan menjerit kecil. Aku pun makin semangat memompa dan birahiku makin terangsang mendengar erangan itu. Sepertinya aku akan kembali merasakan sperma akan keluar , gerakanku makin kupercepat dan mak makin keras mengerang, sampai kuingat mbahku mengusap-usap rambut emakku. Aku tidak perduli apapun kecuali segera mencapai puncak kenikmatan.

    Ketika puncak kenikmatan muncul kubenamkan dalam-dalam penisku ke dalam memek mak dan ku tembakkan spermaku berkali-kali. Mak ku menarik tubuhku rapat rapat dan kurasakan penisku dijepit-jepit. Luar biasa sensasi kenikmatan yang kurasakan.
    Aku berdiam sebentar sampai akhirnya penisku keluar dengan sendirinya dari lubang memek karena menyusut. Aku tergolek di samping emakku dan rasa lemas dan ngantuk yang luar biasa. Kulihat makku sudah tertidur dan mendengkur halus. Mbah melakukan tugasnya membasuh penisku dan memek mak ku. Selanjutnya aku tidak ingat lagi.

    Aku terbangun karena desakan ingin kencing. Di sisi dapur rumah kami memang ada semacam wc kecil khusus untuk buang air kecil. Penisku menegang menahan desakan ingin kencing, tetapi setelah air seni dilepas, penisku masih tetap gemuk. Dia makin keras ketika aku mengingat kejadian yang baru aku alami.

    Ketika aku masuk aku melihat mak dan nenekku tidur tanpa penutup di bagian bawah. Makku sudah terkapar, tetapi nenek ku masih manyapaku untuk tidur di sebelahnya. Aku turuti dan aku langsung tidur memeluk nenekku, tanganku langsung meremas kedua bongkahan payudara nenek yang terasa masih kenyal. Puting susunya aku pelintir-pelintir dan kadang-kadang aku usap. Nenek merintih – rintih aku perlakukan begitu. Dia kemudian memintaku untuk menindihnya lagi. Aku sudah semakin paham dan kuarahkan penisku ke lubang di bagian bawah badannya. Pelan-pelan aku tekan sehingga melesak lah seluruh penisku ke dalam memeknya.

    Awalnya aku menggenjot perlahan-lahan, tetapi seiring dengan erangan nenek aku jadi makin bersemangat menggenjot lebih cepat. Nenek sama seperti mbok ku, dia menjerit jerit nikmat dan kemudian kedua kakinya merangkul pinggangku erat sekali sampai aku tidak bisa bergerak. Kurasakan memeknya berkedut-kedut. Aku tidak bergerak sampai nenek melonggarkan kuncian kakinya. Aku kembali mengenjot nenek dengan gerakan lamabat dan cepat. Tidak lama kemudian nenek kembali mengunci tubuhku dan aku kembali merasakan penisku dijepit-jepit oleh memek mbah. Seingatku pada waktu itu mbah berkali-kali begitu sampai akhirnya dia memintaku berjenti, karena katanya dia sudah tidak kuat dan badannya lemas.

    Aku masih penasaran karena belum mencapai puncak, Kulihat emakku tergeletak mengangkang. Aku beralih menindih mak. Dia terbangun hanya dengan membuka matanya. Sementara itu penisku sudah masuk kedalam memeknya. Aku tidak perduli apakah makku sudah bangun atau masih setengah tidur. Aku terus menggenjot sampai kemudian mak juga merintih-rintih. Mak tak lama kemudian juga mengunci tubuhku dengan lilitan kedua kakinya sehingga aku tidak bisa bergerak. Padahal aku merasa sudah hampir mencapai puncak kenikmatan. Terasa memek makku menjepit ketat sekali berkali-kali. Ketika kuncian kakinya agak longgar aku memaksa menggenjot lagi sampai menjelang aku puncak makku kembali melilitkan kakinya dan aku dengan paksa masih menggenjot meski gerakkannya pendek. Tapi itu sudah bisa menghantar puncak knikmatanku. Aku mengejang-ngejang menyemprotkan mani ke dalam memek mak dan mak mengunci tubuhku ketat sekali dan kedua tangannya juga memelukku erat sekali.

    Aku tertidur sebentar dan terbangun karena terasa geli di penisku. Kulirik ke bawah ternyata mbah tengah duduk dan mempermainkan penisku. Keadaan masih gelap. Aku mungkin baru tertidur satu jam, tetapi penisku sudah berdiri lagi. Malam itu aku bermain berkali-kali sampai hari agak terang mungkin aku sudah melepas spermaku 5 kali.

    Paginya kami seperti biasa mandi bersama dan saling menyabuni. Aku tidak berani bertanya banyak, karena mereka sama sekali tidak menyinggung peristiwa tadi malam. Mak ku hanya mengingatkanku agar menjaga rahasia rumah tangga. Hari itu aku tidak sekolah karena apa aku lupa, apakah karena hari minggu atau hari libur sekolah. Mak dan Mbah setelah selesai membereskan urusan rumah tangga mereka membuat masakan sederhana, lalu kami sarapan pagi. Hari itu seingatku mak dan mbah tidak ke sawah, tapi malah masuk kamar tidur-tiduran.

    Aku yang merasa badanku lelah juga tertarik untuk gabung tidur dengan mereka. Kelanjutannya aku kembali ngembat mak dan mbah sampai aku keluar 3 kali. Kami sempat tidur sebentar sebelum bangun karena lapar di siang hari.

    Mak dan mbah hanya mengenakan kemben sarung menyiapkan makan siang, Kami makan siang di amben tempat tidurku. Perutku terasa kenyang dan mata kembali mengantuk.
    Aku memilih tidu di kasur empuk tempatnya mak dan mbah biasa tidur. Entah berapa lama aku tertidur lalu terbangun karena terasa ada yang menggelitik di kemaluanku. Ternyata mak dan mbahku memainkan penisku. Mereka berdua menimang-nimang penisku. Akhirnya sampai waktu petang aku sempat menyemprotkan dua kali spermaku.

    Malamnya aku masih sempat menyemprotkan sperma setelah bergantian menindih mak dan mbahku. Selanjutnya hampir tiap malam aku harus melayani nafsu kedua orang tuaku sampai aku dewasa. Kami menyimpan rahasia itu serapat mungkin. Herannya mak dan mbahku tidak sampai hamil oleh hubungan kami. Mereka memiliki resep rahasia untuk melakukan KB.
    Meskipun keluarga kami miskin. Tetapi kehidupan kami sangat bahagia. Aku meneruskan seolah sampai akhirnya bisa meraih S-1. Sejak aku kuliah aku jarang bertemu mereka, karena kau harus pindah ke kota. Tapi setiap bulan aku mengunjungi mereka dan menghabiskan waktu akhir pekan dengan melampiaskan nafsu.

    Sejak aku kuliah aku sempat merasakan beberapa memek cewek yang sebaya dan lebih muda dari ku. Harus diakui bahwa memek cewek-cewek ku masih kalah nikmat dibanding memek mak dan nenekku.
    Nenekku meski usianya kemudian sudah memasuki 50 tahun dan sudah menopause, tetapi kelegitan memeknya masih luar biasa. Mak ku memeknya juga legit banget. Mungkin karena tubuh kedua orang tuaku yang kencang dan tidak gemuk, maka berpengaruh pada jepitan memeknya. Selain itu jika kuperhatikan cairan memek mereka agak kental dan lengket, berbeda dengan cewek-cewek lainnya yang lebih cair dan licin.

    Sejak aku kuliah aku membawa berbagai teknik baru dalam berhubungan dengan mereka seperti mengoral dan melakukan persetubuhan dengan berbagai posisi. Mulanya mak dan Nenek risih ketika kujilati memeknya, tetapi lama-lama karena nikmat mereka jadi ketagihan

  • Foto Bugil SI Manis Kyoko Nakajima Gadis Asal Jepang

    Foto Bugil SI Manis Kyoko Nakajima Gadis Asal Jepang


    2005 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • SOCIAL EXPERIMENT SEXS

    SOCIAL EXPERIMENT SEXS


    2004 views

  • Cerita Sex Berawal Dari Celana Dalam Vita

    Cerita Sex Berawal Dari Celana Dalam Vita


    2003 views

    Cerita Sexs – Aku memiliki pacar yang berkuliah di universitas ternama yang berlokasi di daerah grogol. Karena berasal dari daerah jawa timur, maka dia tinggal di sebuah kost khusus mahasiswi.

    Saya sendiri sudah bekerja dan juga berasal dari Universitas yang sama. Secara keseluruhan, pacarku sangat baik, setia dan cantik tetapi masih konvensional (tidak akan berhubungan seks sebelum menikah secara resmi). Sebaliknya, sebagai lelaki normal saya termasuk golongan yang memiliki libido tinggi. Sementara ini saya hanya bisa memuaskannya dengan ber masturbasi sambil membayangkan bersetubuh dengan pacarku.

    Suatu saat keadaan berubah 180 derajat. Setelah pulang kerja, saya langsung mengunjungi kostan pacarku (‘Sisca’ namanya).
    Mengunjungi kostannya bagaikan masuk kedalam sebuah alam erotis. Ada sekitar 8 penghuni kost yag terdiri dari mahasiswi tingkat 1 sampai 4 (saat ini Sisca telah sampai tingkat 4). Salah satu penghuninya yang berkamar di lantai 3 menarik perhatianku, namanya Vita. Setelah melihatnya kadang kala aku membayangkan bersetubuh dengannya juga, sampai pada akhirnya aku memiliki ide gila dan nekat muncul tiba-tiba dibenakku.dari sini lah awal petualangan seksku dimulai.

    Aku memberanikan diri dan memutuskan mencuri celana dalam Vita. Telah beberapa kali aku bersama Sisca pacarku naik ke lantai 3, dilantai ini ada rak khusus yang digunakan pembantu kostan untuk mengumpulkan pakaian kotor yang akan dicuci,beruntungnya rak tersebut dinamai sesuai dengan pemilik baju supaya tidak saling tertukar (dan lebih memudahkanku mencari sasaran yang aku idamkan) Situs Judi Online

    Tak berapa lama niatanku muncul tiba-tiba aku mendengar suara gadu yang berasal dari gerombolan anak-anak kost yang akan keluar untuk makan malam dan kebetulan juga Sisca sedang mandi, yang biasanya membutuhkan waktu 15-25 menit. Bagai gayung bersambut akupun mamberanikan diri melaksanakan niatku dengan jantung yang berdebar keras dan keringat yang bercucuran karena perasaan was-was. Terdapat 3 celana dalam yang berbahan licin dan halus diantara tumpukan baju yang ada di keranjang.

    Tanpa pikir panjang langsung aku ambil yang berwarna kulit (yang satu berwarna pink dan sisanya berwarna sama). Secara spontan aku tempelkan pada wajah dan ku hirup bagian yang bersentuhan langsung dengan vaginanya. Sayangnya saat itu yang aku cium hanyalah aroma pewangi pakaian, tetapi tidak mengurangi rasa hornyku. Secepatnya aku masukkan CD tersebut kedalam kantung celana karena takut dipergoki dan tak terbayang rasa malu yang akan aku alami jika hal itu terjadi dan langsung aku meninggalkan TKP dan langsung menuju kamar Sisca yang berada di lantai 2.

    Setelah selesai berkencan dengan Sisca, aku langsung meluncur menuju kontrakkan dan langsung menuju kamar mandi. Langsung aku keluarkan CD milik Vita dan mempeloroti celana dan CD yang aku pakai. Kont0lku yang sepanjang perjalanan pulang tadi sudah menegang membayangkan CD tersebut langsung kutempelkan dengan posisi sisi dalam CD yang bersentuhan langsung dengan vagina Vita bertemu dengan ujung kont0lku, yang tentu saja sebelumnya aku tempelkan CD tersebut di hidungku dan ku hirup dalam-dalam sambil membayangkan sedang mencium vagina Vita secara langsung.ont0lku. Meskipun awalnya terasa agak perih pada penisku tapi lama kelamaan hilang seiring keluarnya cairan pra-ejakulasiku. Irama masturbasi aku percepat dan aku langsung merasakan getaran-getaran listrik yang erotis terus meambombardir syaraf-syaraf kont0l dan otakku. Akhirnya aku hampir merasakan orgasme. Tanganku yang satunya langsung menyikap sebagian dari CD tersebut untuk mengeluarkan kont0lku. Sebenarnya aku ingin mengeluarkan cairan orgasmeku pada CD Vita, tetapi langsung aku urungkan karena takut meninggalkan jejak.

    Tak berapa lama aku mengalami orgasme yang luar biasa sensasinya karena baru sekali ini aku melakukannya dengan CD kepunyaan Vita. Setelah beberapa saat aku menikmati sensasi tersebut aku langsung melanjutkan dengan mandi dan tak lupa sebelumnya aku mencium CD Vita dan menaruhnya kmbali di dalam kantung celanaku.

    Keesokan harinya aku kembali ke kost Sisca dan mengembalikan CD tersebut,tentunya setelah aku merasa keadaannya kondusif dan aman. Kegiatan ini terus berlanjut selama hampir seminggu dan tentu saja dengan CD Vita yang berbeda. Suatu saat aku dikejutkan dengan aroma CD Vita yang sebelumnya hanya tercium wangi dari pengharum pakaian. Ketika itu aku menghirup aroma yang berbeda dan aku yakini sebagai aruma cairan vagina milik Vita yang tentu saja membuat kont0lki seketika tegang dan libidoku menanjak. Jantungku langsung berdebar kencang karena kegirangan mendapatkan rejeki nomplok tersebut.

    Terbersit dipikiranku apakah hal ini disengaja atau tidak. Tapi aku tidak memperdulikannya dan langsung ber-masturbasi dengan sensasi berbeda dan tentu saja lebih indahdan menggetarkan. Kali ini aku tenggelam dalam kenikmatan sampai-sampai cairan orgasmeku tumpahruah dalam CD Vita.

    Keesokan harinya aku kembalikan CD tersebut kadalam keranjang dan menggantikannya dengan yang lain. Tetapi lagi-lagi CD tersebut mengeluarkan aroma yang sama. Tidak terlihat perubahan pada sikap dan ekspresi pada wajah Vita ketika kami saling bertemu pandang. Keesokan harinya aku dikejutkan dengan CD Vita yang benar-benar masih basah dan aromanya masih segar dan memabukkan, seperti Vita baru saja melakukan masturbasi dan membiarkan aku menemukannya masih dalam keadaan basah. Pikiranku langsung dikuasai dengan hawa nafsu dan langsung saja aku menuju kamar mandi yang letaknya bersebrangan dengan kamar Vita untuk ber-masturbasi.

    Baru saja aku mulai untuk ber-masturbasi, tiba-tiba terdengar ketukkan pintu pada kamar mandi. Aku terkejut dan dengan cepat memasukkan CD Vita kedalam celana dan berpura-pura menyiram closet. Ketika aku buka pintu ternyata Vita sedang berdiri di depan kamar mandi dan berdiri tepat dihadapanku seperti sedang menghalangku untuk pergi. Vita langsung mendorongku kembai masuk ke dalam kamar mandi dan langsung mengunci kamar mandi itu dari dalam (posisi Vita sekarang berada di dalam kamar mandi bersama denganku).

    Keringat dingin langsung bercucuran dari tubuhku. Dengan cepat tangan Vita langsung berusaha merogoh kedua kantong celanaku tanpa bisa aku cegah, dan akhirnya dia menemukan celana dalam miliknya yang aku “pinjam”. “Aku sudah tau … Kak andre pelakunya” ungkap Vita.

    Tiba-tiba Vita langsung mengambil posisi jongkok menghadap ke arahku yang mematung karena masih kaget dan langsung membuka bawahanku tanpa menyisakan sehelai benangpun. Kont0lku yang sempat lemas karena shock langsung diia belai dengan tangannya yang halus dan sesekali mengocoknya dengan perlahan. Menerima perlakuan tersebut kont0lku langsung bereaksi dan langsung menegang.

    Setelah mencapai ketegangan maksimal, mulut Vita sedikit terbuka dan nafasnya memburu sambil mengeluarkan desahan halus sambil kedua tangannya dengan perlahan tapi pasti terus mempermainkan kont0lku. Aku merasa bahwa inilah saatnya merasakan vagina Vita yang sebenarnya,lagipula aku yakin Vita bukan lagi seorang gadis perawan dari caranya memperlakukan kont0lku.

    Aku langsung memberi isyarat agar Vita berdiri dan langsung aku bertatapan dengan wajahnya yang mengekspresikan bahwa dia sangat menginginkannya. Tanpa pikir panjang aku langsung mencumbu bibirnya yang mungil dan kedua tanganku langsung menyikap bagian bawah dasternya,dimulai dari pertengahan paha dan ternyata Vita sudah tidak mengenakan CD lagi.

    Pantatnya yang lembut dan kenyal langsung kuremas-remas dan demi menghemat waktu tanganku langsung kupindahkan menuju vaginanya yang sedaritadi sudah basah oleh cairan vaginanya. Tanganku yang satunya lagi langsung menjamah payudaranya (juga tanpa BH) yang kira-kira berukuran 36c. Kuremas-remas payudaranya dan klirotisnya pun mendapatka pelayanan istimewa dari jemariku.

    Tubuh Vita tak henti-hentinya bergetar dan mempercepat irama kocokan tangannya pada kont0lku. Langsung aku senderkan Vita pada dinding kamar mandi, kuangkat kakikirinya dan langsung ku tuntun kont0lku menuju vaginanya yang sudah terbuka lebar. Ketika ujung kont0lku berada di bibir vaginanya yang sudah basah dan terasa hangat, aku pun sempat bergetar. Perlahan-lahan aku dorong masuk kont0lku, terasa agak seret meskipun vaginanya sudah basah oleh cairan kenikmatannya dan akhirnya kont0lkupun masuk setengahnya mengisi vagina Vita. Mulut Vita terbuka lebar sembari matanya terpejam merasakan kenikmatan kont0lku.

    Dengan perlahan ku keluar-masukkan kont0lku kedalam vaginanya yang kini sudah bisa terbenam seluruhnya kedalam vaginanya yang sempit dan basah. Untuk sesaat aku tidak bergerak dan merasakan dinding vaginanya berdenyut-denyut dan rasanya kont0lku seperti dipijit-pijit oleh vaginanya, sampai akhirnya aku melihat jam tangan dan aku teringat kepada Sisca yang selesai mandi, tersisa kira-kira 10 menit sebelum Sisca selesai mandi.

    Vita memelukku dengan erat dan aku pun menyetubuhinya dengan perlahan sambil merasakan setiap tarikkan dan dorongan kont0lku,aku merasakan sensasi erotis yang sangat nikmat. Irama aku percepat dangan sesekali aku menghentakkan kont0lku dengan kerassehingga membuat Vita mengerang meskipun agak sedikit ditahan mencegah suaranya terdengar sampai keluar. Aku makin bernafsu setelah sekitar 3 menit Vita sudah mencapai orgasmenya yang pertama sehingga vaginanya terasa hangat karena cairan orgasmenya.

    “kont0l kamu besar dan kuat sekali…” bisik Vita sambil terus menikmati persetubuhan ini.
    “memang kamu belum pernah ngerasain yang segede ini?”
    Dia menggeleng, “punya cowokku kecil dan kurus…”
    “jadi lebih enak mana?” tanyaku
    “jelas kont0lmu,rasanya lebih nikmat..”

    Setelah selesai menikmati sisa-sisa orgasmenya,Vita langsung melepaskan diri dari dekapanku dan langsung berlutut di hadapan kont0lku. Lidahnya langsung menjulur dan menyapu sepanjang batang kont0lku yang masih basah oleh cairan orgasmenya. Dengan cekatan Vita menjilati kont0lku dan mengulum kepala kont0lku yang memerah.

    Mulutnya yang terasa hangat dan permainan lidahnya yang liar membuat kont0lku berdenyut-denyut dan untuk beberapa saat dia hanya mengulum kepala kont0lku sampai akhirnya aku benamkan kepalanya sehingga kont0lku masuk seluruhnya kedalam mulutnya yang hangat.

    Vita yang seakan mengerti apa yang aku mau langsung melahap seluruh batang kont0lku dengan ganas, meskipun ia mengalami sedikit hambatan karena panjangnya kont0lku. Setelah mulutnya beradaptasi dengan kont0lku aku pun mulai menggerak-gerakkan pantatku maju-mundur mengimbangi permainannya dan akhirnya aku mengalami orgasme yang membuat Vita agak tersedak karena aku menghentakkan kont0lku dengan keras karena merasakan kenikmatan orgasmeku.

    Dengan cepat Vita mengeluarkan kont0lku dari mulutnya dan membuka lebar mulutnya untuk menampung cairan orgasme dari kont0lku. Setelah selesai Vita langsung menelan cairan tersebut tanpa tersisa dan seketika kont0lku pun kembali di kulum dan di sedotnya sehingga tidak tersisa lagi cairan orgasme yang sedikit tercecer di batang kont0lku.

    Kusuruh Vita untuk berdiri dan ia langsung menatapku dengan ekspresi puas dan nakal, senyumnya yang manja mambuatku horny lagi. Setelah salingmerapihkan pakaian masing-masing Vita menyelipkan kertas yang berisikan nomer hp’nya.

    “besok, jangan ambil celana dalamku lagi..”
    Sempat timbul rasa kecewa dalam hatiku
    “langsung saja..” terang Vita,sambil menempelkan tanganku ke arah vaginanya sambil tersenyum manja.

    Setelah kejadian ini,hampir tiap hari kami bercinta kilat didalam kamar mandi lantai 3. Vita menjadi tempat pelampiasan nafsuku yang menggebu-gebu karena tak bisa kudapatkan dari pacarku sendiri demikian juga Vita yang terlanjur kecewa dengan kont0l pacarnya yang dia anggap terlalu kecil dan Vita terlanjur menyukai kont0lku yang besar dan kuat,meskipun kami saling mencintai pasangan masing-masing.

  • Foto Hot Dan Menggoda Gadis Muda Jepang Yang Sangat Cantik Dan Seksi

    Foto Hot Dan Menggoda Gadis Muda Jepang Yang Sangat Cantik Dan Seksi


    2003 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini. Judi Bola Online

  • Cerita Dewasa Membantu Kak Arliani Latihan Yoga

    Cerita Dewasa Membantu Kak Arliani Latihan Yoga


    2002 views

    Cerita Dewasa – Sepulang sekolah kurasakan badanku sangat capek setelah kegiatan ekskul disekolah, kebetulan hari ini adalah jadwalku mengikuti latihan tae kwon do, tapi cukup menyenangkan bisa latihan kumite bersama teman teman,disekolahku memang tidak diwajibkan mengikuti ekskul tae kwon do.

    Namun aku sudah mengikuti seni bela diri dari negri gingseng ini sejak aku masuk sekolah dasar,bisa dibilang aku sudah banyak menguasai teknik dasar smpe lanjutan,mulai dari front kick hingga fly kick,semua bisa kulakukan dengan baik karena aku punya kelenturan tubuh yang baik,tau sendiri kan latihan tae kwon do seperti apa.maka dr itu aku sangat menggemari bela diri ini,

    Oiya lupa, namaku deny,sekarang aku kelas 1 SMP,secara postur sih tubuhku memang agak bongsor dari anak2 seumuranku,maklum aku ada keturunan belanda dari kakeku,aku tinggal dengan kaka perempuanku berumur 16tahun(kelas 1SMA),dan kedua orang tuaku,selain bela diri,hobyku yg lain adalah bermain futsal bersama teman teman ku,

    Tak seperti hari hari kemaren,kali ini memang badanku super capek,karena dalam 30hari kedepan,aku akan mengikuti turnamen antar SMP se kotaku,jadi latihan ku semakin intens,namun aku harus semangat supaya diturnamen nanti aku menang. Sepulang dari sekolah kulihat mobil kaka sudah digarasi,artinya dia pulang lebih dulu,namun mobil mama dan papa belum ada. Aku langsung menuju dapur dan teriak sekenaku memanggil simbok.

    “Mbok bikinin deni susu anget” -teriakku
    Sambil kunyalakan TV dikamarku,waktu menunjukan pukul 16:15 gak ada acara TV yg bagus,kumatikan TV ku lalu aku menghidupkan komputerku,sembari aku buka baju danbertelanjang dada dengan handuk menggantuk di leherku sperti kang becak aja.karena aku mau mandi,namun aku browsing sebentar mengenai teknik2 kumite di taekwondo,kulihat beberapa video dari para praktisi bela diri ini memainkan sangat apik, ketukan pintu kamarku mebuyarkan konsentrasiku.rupanya simbok yang datang mengantarkan susu hangatku. Nexiabet

    “Den,ini susunya”teriak simbok dr luar pintu
    “Masuk aja mbok,pintunya gak dikunci”sahutku

    Setelah simbok masuk ,aku nanya sama simbok.

    “Kak arliani kemana mbok,mobilnya ada garasi,dia udah pulang kan ?”-Tanya ku
    “Oh non arlin sedang latihan yoga dikamarnya katanya minta jangan diganggu,krena butuh konsentrasi” -ujar sinbok

    Kesempatanku nih buat gangguin kak arlin,*pikirku dalam hati

    “Yaudah mbok ke dapur dulu ya den.kalau ada apa2 panggil simbok aja”-katanya
    “Oke mbok,makasih nih susu angetnya”-balasku

    Simbok sudah keluar kamar,namun aku masih melanjutkan menonton video kumite tersebut,hingga pukul 17:00,aku baru sadar ternyata hari sudah gelap. Aku bergegas mandi karena sudah lengket sekali badanku,selesai mandi aku bermain game sebentar di komputerku hingga jam 19:00.lalu kakak ku memanggilku dari luar kamar.

    “Den,lu lagi ngapain sih gak turun,ditunggu mama papa tuh di bawah buat makan malam,” -teriak kakaku dr luar pintu
    “Masuk aja kak,lagi ngegame nih bentar lagi menang nih”-jawabku sambil tetap fokus ke monitor.

    Kakaku pun masuk ke kamarku dengan pakaian yang sangat hot,yakni atasan kaos ketat yang tidak bisa menyembunyikan ukuran payudaranya yang besar,dan bawahan celana pendek bahan training,kakaku ini memang rada semok badanya bukan gemuk,tapi ya namanya cewe selalu ngerasa kurang,itu karena hobbynya makan n ngemil mulu,dan sekarang dia klas 1SMA,belum punya pacar karena gak pede buat deketin cowok kataNya.padahal wajahnya cantik,mancung lagi hidungnya,karena gak pede itulah itulah dia mau latihan yoga untuk menygecilkan badanya.

    “Maen game apa sih kayanya seru banget,sampe lupa makan?-tanya nya penasaran
    “Ini namnya game dotA 2,lagi booming banget nih disekolah,banyak temen cewe juga yang mainin loh kak”-jawabku sekenanya sambil mata gak lepas dr layar.

    Kakaku rebahan dikasur sambil maenan hp,posisinya membelakangiku,krn aku masih dimeja komputer, krena sudah selesai aku ngedotA nya,aku meregangkan otot leherku sambil menoleh ke kiri kanan,saat aku menolek ke kiri aku terkesima sama tubuh kakaku ,karena dia sekarang sedang tengkurap saat mainin hapenya,bagian tubuhnya yg tak bisa lepas dr pandanganku ialah bokong indahnya,dengan celana ketat training itu semakin membuat sexy bokong kakaku,namun saat itu pikiran ngeresku ke kakaku belum ada,jadi liatnya biasa2 aja.maklum saat itu masih kecil.

    “Kak,udah selesai nih aku ngegame nya,ayo turun katanya ngajakin makan?”-ajakku.
    *matiin komputer*
    “Iya yaudah ayok. Eh besok kamu latihan taekwon do gak abis pulang sekolah?-tanyanya
    “Mmm. Gak sih kak,emang knapa kak?”-tanyaku sedikit heran
    “Taudah kalau gitu besok temenin kaka beli tanktop sama legging buat latihan yoga kakak ya ke mall?soalnya barusan nyari di OL shop barangnya habis gitu” -ujar kakaku
    “Oke,tapi kakak yang nyetir ya.kakiku mungkin bsok masih pegel”-alasanku krn males nyetir hehehe
    “Oke deh deal,yaudah yuk makan”-ajak kak arlin
    “Bntar tutup pintu kamar dulu”-kubilang

    Kuperhatikan bokong kakaku menuruni tangga,nampak sexy sekali,dengan rambutnya yg dikuncir kuda memperlihatkan lehernya yg jenjang itu,uh kak arlin,bikin nafsu aja.

    *keesokan harinya*

    “Lama banget lu baliknya den?”-kata dia gak santai.
    “Ya sabar kali kak,baru jam berapa ini,mall belum tutup juga kali”-jawabku
    “Ya sih. Tp kakak nanti sore mau langsung latihan yoganya”-balesnya
    “Lagian pak sapto juga jemputnya lama-_-,kakk sih enak bawa mobil sendiri”-bela ku
    “Yaudah hehehe,buruan ganti baju sana”-tutupnya

    Pak sapto ini supir kluarga,beliau yg seringantar jemput klw aku sekolah,kenapa aku gak bareng kakaku? Karena sekolah kami beda jalur.sekolah kak arlin di pejaten,dan skolahku de deket depok,
    Setelah aku ke kamr untuk ganti baju,aku segera turun kembali ke ruang tamu karena kak arlin sudah menunggu,cabutlah kita menuju ke mall tepatnya di depot town square,langsung parkir mobil,dan masuk ke area mall untuk menuju toko tempat menjual peralatan sport/olahraga.

    disepanjang kita jalan,cowok cowok yang jalan bersimpangan dengan kami, pada mlotot melihat tubuh kakaku,bahkan sampai ada yang mau menabrak orang lain krena mereka tak jarang sampai ada yg menoleh,aku hanya cekikikan melihat tingkah mereka trhadap kak arlin, wajar sih mereka memperhatikan kakaku.krena kakaku sekarang pakai jeans ketat,pakai heels,dan dress tanpa lengan dengan bahan tipis gtu kaya baju kerja,

    Skip,akhirnya kita menemukan juga toko langgananya,tokonya cukup besar dan lengkap serta pramuniaga yang cantik2 dan ganteng2
    ,apalagi mereka sungguh sexy dengan setelan sragam kantor yg memamg betema spprty itu, atasan kaos polo ketat,bawahan hot pants pakai topi tenis gitu,sangat ramah menyambut kami,kakaku pun langsung mengutarakan keperluan dia kemari,guna mencari setelah pakaian yoga.sembari kakaku memilih milih model setelanya.aku keliling ke toko tersebut untuk melihat barang dagangan yg ada disini,salah satu yg menarik pandanganku adalah setelan baju renang dan training untuk zumba dance yg melekat apik di tubuh patung maneqin itu, aku jadi sempat membayangkan kakaku yg memakai pakaian itu,uhh pasti sexy sekali pikirku,

    “Den kamu dimana?”panggil kakaku,membuyarkan lamunanku
    “Disini kak,di deket rak baju renang,”jawabku.
    *kakaku menghmpiriku sambil membawa sepotong celana legging ditanganya
    “Kamu ngapain liatin baju renang cewek? Hayo lagi bayangin lo ya?”- ledek kakaku
    “Enggak. Enak aja iseng aja liat2.abis kakak lama milihnya yaudah aku jalan2 kesini” -bela ku
    “Hehehe maaf deh den,abis kakak bingung mau pilih yg mana?. Yg ini bagus gak?”-yanya nya sambil menempelkanya di depan pahanya
    “Duh selera kakak jelek banget kya zebra cross gtu”-saat itu kakaku memilih model belang2
    “Terus yang mana donk?kesini deh bantuin milih”-tanyanya
    “Yaudah”-balasku singkat

    Setelah berada di rak tanktop,aku sedikit menelan ludah,buset ini baju sexy sexy abis,pikirku,kakakku nepuk pundaku,hingga lamunanku buyar.

    “Den,yang ini bagus gak?”-tanyanya
    “E-eh iyakak, ah jelek kak kya sapi gitu”-jawabku setengah gugup takut ketahuan lagi mupeng perhatiin baju2 sexy ini.
    “Tapi kakak suka yg model polka dot kya gini”-jawabnya
    Aku melihat tag harga celana legging ini ternyata lumayan mahal juga,yg dipegang kakaku aja harganya 350rb,ckckckck
    “Yang ini aja nih kak bagus,polos warnanya,bisa dikombinasi baju2 kakak nanti”-jawabku sok tau hehehe
    “Apalagi harganya yg polos lebih murah tuh,kakak kan pemula,beli yg murah2 aja dulu”tambahku

    Sebenernya alasanku aja sih aupaya aku bisa melihat tubuh kakaku dengan lebih jelas.kalau dia pakai yg ada motifnya nanti gak leluasa perhatiinya.

    “Oh gitu ya den.hmm boleh juga saran kamu,kalau atasanya yg bagus yg mana? -tanya dia kmbali
    “Mmm yg warna abu2 bagus juga kak kalau gak yang waena pink” -saranku
    “Oke deh kakak ambil 2 stel baju yang pink sama yang yang abu abu polos ini”-ujar kakaku
    “Iya bagus pilihan kakak” -kataku

    Yes *dalam ati* tereak penuh kemenangan.
    Setelah keluar dari toko,tubuh kakaku kembali dilihatin para cowok2 yang ada mall tersebut.lalu kakaku buru2 masuk lift menuju base floor tempat mobil kakaku terparkir.

    “Masih jam 2 nih,mau kemana lagi kita den? -tanya kakaku
    “Pulang aja deh kak,badan deny masih rada pegel2 juga”-jawabku

    Alasanku aja sih supaya kakaku segera latihan yoga jadi aku bisa segera becandain dia.hahaha *ketawaku dlm hati

    “Yaudah kalau minta pulang,tapi drivethru bentar ke mc’d ya kakak rada laper” -imbuh kakaku
    “Oke kak,aku juga lah sekalian” -pintaku
    “Iya deh iya kakak beliin,apa sih yang gak buat adek kakak yang ganteng ini”- sambil acak2 rambutku.

    Gak lama sampailah kita ke rumah,langsung kusantap burger pemberian kakaku tadi di kamar,sambil mnyalakan komputer untuk bermain dotA tentunya.setelah beberapa menit main dotA,terdengar suara “gubrak” dr arah kamar kakaku, suara itu terdengar jelas karena kamarku gak ku kunci,aku segera menuju kekamar kakaku,takit terjadi apa2 sama kakaku.

    “Kak kamu kenapa?”-tanyaku
    “Masuk aja, ini nih den tadi kakak mau ngelakuin gerakan kya yg disitu *nunjuk laptopnya* tp tangan kakak ganyampe,jdilah kakak kejengkang,untung gapapa sih” – jawabnya sebel

    Rupanya kakaku mau mencontoh gerakan kayang,atau back flip gtu,tapi mngkin badanya kurang lentur gitu kyanya.maklum dia mungkin berfikir bisa langsung ngelakuin gerakan kya gtu sehari langsung bisa.sekilas aku perhatiin tubuh kakaku yg sedang terkapar dilantai,begitu sexy dengan setelan legging dan bra sport yg dia kenakan,spertinya dia tidak memakai celana dalam,karena gak terlihat belahan CDnya. Adiku sedikit berontak.

    “Owalah kakak mau kayang toh,emang kakak udah pemanasan dan peregangan otot sebelum nya?”-tanyaku
    “Emang ada peregangan segala ya?kaya gimana tuh gerakanya?”- tanyanya penasaran
    “Yaelah pantes kakak belum pemanasan n peregangan,jd masih kaku tuh otot kakak” -aku mncoba kasih penjelasan.
    “Bentar aku ganti celana dlu,pakai bahan yg melar,biar enak gerakanya”- soalnya skg aku pakai jeans abis dr mall tadi.
    “Oke deh,kakak juga gatau kalau ada pereganganya segala”

    Setelah aku balik dengan celana pendek trainingku,kakaku sedang tengkurap sambil memainkan laptopnya memainkan video yoga di youtube.aku perhatiin punggungnya nampak mulus sekali,gak tertutup krena bra sportnya. Sedangkan kuperhatikan bokongnya nampak bulat sempurna,dan kali kupastikan benar2 dia gak pakai celana dalam,krna dr dekat aku lihat tak nampak belahan CDnya,dan dia kali ini pakai setelan baju yoga warna pink yg td dibeli.

    “Kak jadi gak? Malah tiduran”- tanyaku
    “Jadi lah,ini lagi liat2 tutorial,”-jawabnya sambil bangkit dr kasur
    “Lagian kenapa gak yoga di studio aja sih?” -tanyaku lagi
    “Gak ah.kakak kan malu ikut2 yg badanya dah pada bagus gitu,mending dirumah dlu kalau sudah agak langsing baru ikut deh kelas bimbingan yoga” -jawabnya mncoba mnjelaskanku
    “Oh gitu,tpi kalau gada yg dampingi kan bahaya bisa jatoh kaya tadi.untung aku ikut taekwondo jd tau dasar2 pelemasan otot”-ujarku.
    “Hehehe maaf deh,kan namanya juga pemula,” bela nya

    Setelah itu aku peragakan ke kakaku dasar dasar peregangan otot supaya lentur dan enak digerakan,setwlah itu lanjut ke peregangan untuk gerakan kayang,yakni badan melingkar kebelakang membentuk huruf “n” kecil. Jadi aku intruksikan kakaku untuk maju dari tembok sekitar 50cm.lalu kusuruh tanganya ke atas untuk menggapai tembok dengan maksud sebagai rambatan dia biar bisa melengkungkan punggungnya.sudah ckup bagus kali ini gerakanya.saat gerakan inilah kaki kakaku agak diregangkan,sehingga bagian V nya agak nyeplak dan bagian leggingnya ada yg masuk sebagian akibat seusai gerakan ngangkang kan kaki,meki yang indah banget saat itu kulihat.

    “Aduh den mentok segini nih.gabisa sampai lantai nih tangan kakak.kaka takut jatoh lagi” -kata kakaku sambil melakukan gerakan setengah kayang.
    “Udah bagus tuh kak,udah ampir bisa” -pujiku

    Lalu ku bantu dia dengan tanganku,untuk kembali tegak seperti sebelumnya,

    “Nah agar kakak bisa lbih lentur lagi punggungnya,nanti aku bantu dengan paha aku.jadi nanti kakak tiduran di pahaku sambil aku duduh di kursi”-jelasku
    “Oke deh,pakai kursi itu bisa kan?*sambil nunjuk kursi belajarnya
    “Bisa” kataku singkat.

    Setelah aku ambil kursi itu,aku mulai memposisikan diriku,duduk dikursi namun kali ini duduknya cuman diujung kursi aja,supaya menyisakan pahaku lbih panjang kedepan,kurapatkan kaki ku,lalu kubilang pada kak arliani.kalau posisi ku dah siap.

    “Dah siap nih kak.kakak tiduran aja dipahaku supaya gerakan kayangnya lbih luwes” terangku
    “Oke deh” jawab kakaku sambil tiduran.

    Posisi tubuh kakaku menghadap ke atas,punggungnya sudah ada dipahaku,namun kubilang mundur lagi,dengan harapan pinggulnyalah yg berada di pahaku,dan kepalanya kebawah sampai menyentuh betisku,kurasakan bokong kakaku kenyal di pahaku.lalu diregangkannya paha kakaku membuat vagina kakaku kian tercetak jelas di celana legging itu,kulihat belahan memeknya terlihat jelas dibalik legging ini,berubung kakaku ini tubuhnya padat berisi,jadi memeknya sangat tembem sekali.saat diposisi ini sangatlah terlihat dan nampak membukit,adikku yg sedari tadi diam,dkit2 mulai berontak karena posisi kakaku ini.

    Lalu aku membetulkan posisi kontolku supaya gak kliatan ngaceng.saat aku benerin posisi tadi.kakaku gak melihat karena kepalanya berada dibawah smping kaki kananku.
    Setelah itu aku kembali ke gerakan menekan nekan perut atas kakaku dan pahanya. Untuk membantunya melenturkan punggungnya.saat aku tekan tekan,kakaku kegelian

    “Jangan ditekan2 den kakak geli”-kata kakak smbil kegelian hahaha
    “Emang diginiin kak biar cepet lemes punggungnya” -jelasku

    Saat kutekan tekan perut atasnya yg hampir kena toketnya. Dia terus kegelian dan sdkit menggelinjang,membuat
    Payudaranya yg kini sdkit tumpah kebawah okut bergoyang goyang. Tak ktinggalan pahanya juga bergoncang2 membuat belahan memeknya bergerak gerak membuat adiku tak kuasa semakin menegang,sampai pda akhirnya kakaku menyadari ada yg mngganjal di perutnya.

    “Ih itu apa den yg menekan2 perut kakak,kya ada yg neken2 gtu,tanganmu ya? -tanyanya
    “E-eh i-iya kak tanganku,”jawabku gugup

    Aku malu ketahuan kakaku kalau ketahuan ngaceng,bisa gawat.

    Lalu dia bilang “ah masak,coba kaka pegang” -smbil tangan kakaku yg sebalah kiri mncoba meraihku dlam posisi tiduran.

    Dia meraba raba yg diperut sampingnya,
    “Eh ini apa?kok keras tpi kenyal2 gtu sih?”- tanya kakaku

    Rupanya aku lupa memakai celana dalam -_-
    “Eh gak kok kak i-itu a-anu kak mmmm” jawabku makin gugup
    “Eh ini burung mu ya den,sambil masih meraba raba celanaku pakai tangan kirinya itu,kakku memencet mencet kepala kontolku karena bagian itu yg katanya kenyal.

    Galama kakaku bangkit dr posisi kayang nya.sambil matanya mmperhatiin tonjolan besar di celanaku,maklum kontolku ukuranya 17cm dengan diameter 5cm.jd ckup menojol di celana,kakaku melihatnya dengan heran,takjup gtu,plus penasaran juga karena kakaku gapernah pacaran jd rada polos juga soal sex.

    “Eh itu ngangguk2 gtu didalam celana burungmu den,emang kenapa kok bisa berdiri”-tanyanya
    “Gatau kak,tbtb berdiri”jawabku sekenanya
    “Kakak pernah lihat aih cmn di anime hentai milik temen kakak,emang aslinya kya gimana sih?-penasaran
    “Mmm.nggh ya gitu kak”- jawabku malu
    “Coba buka den kakak penasaran bentuknya” pinta kakaku
    “Beneran kakak mau lihat? Yaudah nih”

    Celanaku aku plorotkan sampai ke lutut,trus Kontolku aku keluarkan.sambil aku posisi duduk d kursi,jadi kontolku tegak menempel perutku,dan mengangguk angguk gtu,dalam keadaan ngaceng sekeras kerasnya.

    “Ih bentuknya lucu ya ternyata kaya pisang” smbil dia nyentuh kepala kontolku pakai telunjuknya.membuat penisku gerak kekanan kekiri.
    “Udah ah kak jangan dimainin,deny malu,” -jawabku.
    “Yaudah hehehe.nanti liat lagi ya.sekarang lanjutin gerakan yg tadi.abis kakak gatau apa td yg neken2 perut kakak,eh ternyata burung kamu”

    Setelah kegiatan mempertontonkan penisku kekakaku dan cuman dipegang2 aja.kakakku melanjutkan gerakan kayangnya.kali ini kulihat.belahan memeknya rada basah.entah bekas keringan atau cairan dr memeknya.

    “Kak ini kakak kok bengkak,emang tadi pas jatuh ininya kejedot kursi?”*sambil ku pegang gundukan memeknya.namun hanya gerakan seperti menempel aja.
    “Gak.emang gtu kok dari dlu juga tembem gtu memek kakak”-jelasnya.
    “Emang kalau memek bentuknya gimana kak,kok ada belahanya gini?kencingnya dari mana?-tanyaku iseng,sambil menwmpelkan jariku pada belahan memeknya,rada anget.
    “Ah jangan disentuh den.geli tau” -protes kakaku
    “Masak sih kak,diginiin geli,sambil ku gesek2an belahan bagian atas(itilnya).
    “Ah-ah-ah deny ih geli tau,”-sbil posisi kakak masih kayang dipahaku
    “Aku remes burungmu nanti biar gabisa nafas”.
    “Biarin wekk..biarin nih deny gelitikin memek kakak biar kakak geli,”

    Kali ini gerakanku rada kasar menggesek gesekan jari telunjuku ke belahan memek kakaku.sehingga kakaku teriak teriak kegelian sampai mengenjan ngenjankan kakinya.kya orang elilepsi aja.trus kugesekkean jariku ke memek kakaku.hangat aku rasakan jari telunjuku beserta basah. Hingga teriakan kakaku lambat laun berubah jadi desahan.

    “Ah ah ah ahhhhh..deennn kok enak banget” -desah kakaku.
    “Masa enak sih kak.kalau gitu aku terusin ya kak”- balasku

    Sambil terus ku gesek gesek memek kakaku namun masih dari luar legging tipisnya..tanpa sadar tangan kakak mencoba meraih celananya untuk di plorotkan namun gak sampai karena posisi badanku setsngah melengkung di pahaku,lalu aku bantu gerakan menurunkan celana legging kakaku ini. Dan setelah kuturunkan pelan sampai mata kaki..aku terbelalak melihat memek kakaku tanpa sehelai pakaian penghalang.oMG memeknya sungguh mulus ditumbuhi bulu2 yg bru tumbuh,dan belahanya berwaena kemerahan,sekerika kontolku makin keras saja.

    “Dibuka aja den.biar lebih enak geseknya”-kata kak arlin
    “Iya kak.oh gini ya memek perempuan itu.lucu ya.hentuknya tembem gitu kya roti,-kataku stelah penasaranku terobati
    “Ini kalau pipis lewat mana kak? -sambil kusibak labia memek kak arlin. Menambah geli saja dia.
    “Itu kencingnya ditengah belahan itu kayanya”kata kak arlin
    “Lanjutin den yg tadi enak banget”-kata kak arlin lagi

    Kulanjutkan aktivitasku menggesekan jari jariku dipermukaan memek kakaku ini.kali ini kuraih baby oil disampingku agak jauh sehingga agak susah aku mngambilnya.ntah buat apa kak arlin pakai baby oil ini.kuteteskan beberapa tetes minyak baby oil ini diatas permukaan memek kakaku.kini gerakan ku gak hanya dari atas ke bawah..namun dari menyapu kesamping kiri kanan.pakai 4jariku. Sehingga berbunyi “kecipak cpkcpkcpk cipak cipak”bunyi kulit labia memek kakaku dengan jari2ku.kakaku makin kelonjotan.pahanya menegang,

    “Ahh ahhhhh enak denn..ahhh kakak kaya mau pipis deh..ahhhrgghhh” -tubuhnya menegang.posisi tidurnya mulai tak beraturan.
    “Enak ya kak..ini aku cepetin kak” kupercepat gerakan ku menggesek memek kak arlin

    Tangan kiriku (jempol dan telunjuk) kugunakan untuk menyibak memek kakaku.sehingga bagian dalam memek kakaku nampak terlihat.termasuk itil mungilnya..kali ini kugunakan jempol kanan kuuntuk menggesek belahan memek kakaku.sampai basah banget kurasakan di jempolku.gak lama kakak.mendesah panjang..

    “Aahhhhh aaaahhhhhh,enaaakkkk ddd ennn” -crit crit crit
    “Ah apa ini kak.kencing ya kak?” tanyaku

    Dr memek kak arlin muncratin cairan namun gak sederas pipis.,aku penasaran juga itu apa..setelah cairan itu muncrat.kakaku menggelinjang hebat.otot pahanya menagang kaku sekali.

    “Ah tadi apaan ya..enak banget den kya pipis,tapi lbih enak” tanya kakaku yg juga gatau itu apa.
    “Aku juga gatau kak.memek kakak jadi basah banget” timpalku

    Lalu kakaku bangkit.mengecek memeknya,dan mengelapkanya dengan tissue.
    “Wh burungmu kok masih berdiri aja den?” tanya kakaku heran
    “Gatau nih kak.drtd keras mulu” jawabku.
    “Eh tp kakak pernah lihat di hentai gitu burung cowok bisa dimaaukin ke memek cewe den.trus cowoknya ntar keluar gtu muncrat cairanya,baru deh bisa lemes burungnya” -kakaku mnjelaskan sepengetahuanya
    “Masak sih kak? Emang muat masuk situ? -sambil kutunjuk memek kakaku.
    “Gatau tapi kyanya muat deh.apa kita coba.soalnya pas burungnya cowok itu dimasukin si ceweknya teriak2 mendesah keenakan gtu,siapa tau rasanya lbih enak dari tadi”
    “Gtu ya kak. Boleh deh dicoba kak”
    “Bentar kakak tutup dulu pintunya.td lupa dikunci.untung simbok gamasuk bisa bahaya,kamu buka aja celanamu,”-kakaku menju pintu
    “Oke kak” sambil kulepaskan celana trainingku ke kursi.
    Kini kontolku tegak sempurna dengan bebas tanpaada penghalang lagi.kakaku menghampiriku dengan masih telanjang,lalu dia melepaskan tanktopnya.dan nampaklah susunya yg besar dan bulat dengan puting mengacung sempurna.kulit kakaku mulus putih,dan putingnya berwarna pink.sungguh payudara cewe yg sempurna.

    “Kakak knpa copot baju segala?kan cuman maen di memek?-tanyaku mencari tau
    “Ih di film itu nanti cowoknya mainin toket cewenya..jd nanti kamu remes2 toket kakak trus isepin juga puting kakak.” -jelasnya
    “Oh gtu ya kak,wah kaya bayi donk nyusu segala hehehe” kataku sambil melepas kaos futsalku juga.
    “Trus deni nanti ngapain aja kak?- tanyaku gatau
    “Oh bentar.kamu liat aja videonya.kayanya kemarenn temen kakak ngirim hentai nya. Bentar kakak cari,”

    Posisi kakak nungging sambil mainin macbook dikasurnya..kulihat dr belakang memeknya tembem sekali dan sudah sedikit basah oleh lendirnya sendiri.

    “Nih den km lihat dlu videonya.kakak sih udah. Nanti kakak bakal emut burung kamu,gtu sih menurut videonya.” -jelas kak arlin
    “Mm oke oke..jadi digesekin dlu burungnya lalu,di arahin ke belahan memeknya,trus ditekan kedalem, trus di maju mundurin ya ..mm oke oke” kataku setelah melihat videonya.
    “Iya gtu..tuh dah tau..yaudah sekarang kamu jongkok di depan memek kakak” perintah kak arlin

    Posisi kakaku kini sudah telanjang bulat,dengan toket yang menggantung bulat sempurna,dan posisi pahanya sudah mengangkang lebar krena td sudah kuajari peregangan,

    “Yaudah posisikan burungmu ke belahan memek kakak.digesek2 dulu ya jangan lupa. -perintah kakaku.
    “Oke kak bentar aku pas in dlu ke belahanya”
    “Oke udah pas nih kah”
    “Yaudah maju mundurin burung kamu biar licin kena belahan memeh kakak”
    “Kya gini ya kak” kataku smbil mnggesekan kontolku ke belahan memek kak arlin
    “Ya gituuu..uuhh enakkk.geliii den memek kakak.tp enaak. Aahhhh aahhhh trus ”

    Setelah 5mnit kugesekan memek kakaku berkedut hebat,dan mata kakaku merem melekk sepeeti menahan keenakan yg tiada tara.
    Abis ku gesekan kencang,teenyata muncrat lagi cairan dr memek kak arlin.dia mendesah sambil mainin toket gede nya.lalu aku disuruh meremas toketnya dan memilin puting pink nya tsb.

    “Denn sini remes remes nih susu kakak,sama emut puting kakak juga ya.” -pintanya
    “Sluurrpp..ahh..cupcupclurpclup, ahh bunyi mulutku mencipoki pentil mungilnya yg mengeras.saat ku emut pentilnya.kakaku mendesah kencang.lalu kakaku menciumku di bibir.aku gatau jd diam saja.
    “Mmpphhh cccrruupph ah.cppp ah..bunyi bibir kakaku menciumi bibirku”sambil keenakan.
    “Den..masukin coba burungmu ke memek kaka”
    “Bentar kak aku bangun dlu” aku bangun,krena tadi posisiku telungkup di atas badan kakaku.
    Setelah aku jongkok..aku posisikan rudalku ke belahan memek kakaku.aku sibak dhulu sebelum menusuknya.kurasa sudah pas.lalu kutekan tekan penisku.kulihat ekspresi kakaku kesakitan.lalu kutanya

    “Kenapa kak? Sakit ya?ini gamuat kyanya kak sempit banget soalnya”. Kataku sdkit putus asa.
    “Sedikit kok tp gpp.udah lanjutin.atau km olesin burungmu pakai baby oil tadi. Supaya licin”
    “Oke kak” sambil kuraih vaby oil disampingku,lalu ku oleskan di kepala torpedoku.lalu kuarahkan kembali ke memek kakaku.
    “Tahan kak kalau sakit,ahhhh..udah masuk kepala nya kak,aduh linu banget kepala burungku kak” keluhku
    “Ahhhh sakit.pelan pelan den,”kakaku mengaduh
    “Ini udah pelan kak bentar kucabut dlu,coba kutekan lagi kak.tahan lagi kak,udah masuk setengah kak” ah linu kurasakan karena memek kakaku sempit sekali.
    “Ah terus den nanggung udah setengah..ahh sakit tp enaaakk den,ayo goyang penismu”
    “Kak bentar deh kak.kok memek kakak berdarah?”-tanyaku heran bercampur panik,krena siapa tahu itu yg berdarah penisku yg robek.krn memek kak arlin terlalu sempit.
    “Mana den?” sambil tngan kakaku mencolek memek kakaknya.
    “Wah iya den,darah apa ini ya?mungkin darah perawan den.gpp lanjutin.tadi enak den tinggal goyangin burung kamu”
    “Iyakak.aku masukin lagi burungku,” setelah kupastikan bukan kontolku yg berdarah.aku hujam lagi memek sempit kak arlin itu dengan lembut.

    Karena tadi sudah masuk sebagian.jadi pas kutekan lagi bisa langsung masuk seluruhnya.kudiamkan sejenak kontolku didalam memek.hangat kurasakan memek kakaku ini.dan seperti berkedut2 memijit mijit batang torpedoku.aku mngikuti yg di hentai tadi.
    Setelah 2mnit ku benamkan.aku mulai menggenjot kakaku.kumundurkan perlahan kontolju namun gak sampai terlepas.lalu kutusukan lagi.begitu terus sampai badan kakaku ikut bergoyang goyang,

    “Ah enak den,aaaghhhh sodok trus memek kakak..” desah kak arlin
    “Iya kak deni juga enak kak seperti dipijit pijit burungnya” -smbil menggenjot.memek kak arlin

    10mnit bergulum dengan genjotan tadi..lalu kakaku menyuruh lepaskan burungku sbentar.ternyata dia minta rubah gaya.dia memposisikan tubuhnya miring kekiri.lalu dia mengangkat kaki kananya ke atas,sehingga kini kulihat memek kak arlin posisinya gorizontal.lalu akupun paham dengan langsung memposisikan jongkoku dibawah paha kiri kak arlin yg masih dikasur.mudah saja bagi karlin untuk mengangkan kaki kananya ke atas krena td sudah latihan peregangan lalu kupegang paha mulis kak arlin itu.dwngan posisi memeluk dan sambil jongkok.ku hujamkan lagi torpedoku ke memek kakaku itu.

    “Aaahhh ya gtu den masukan lbih dalam lagi burung mu itu..arrgghh”
    “Iya kak..crepcrepcrepcrep.plokplokplok,suara perurku beradu dengan paha kak arlin yg ku peluk.sambil ku jilati betisnya itu.ternyata dibelakang lututnya itu titik rangsang kak arlin.

    Setelah bergumul selama 10mnit dengan gaya tadi.kaki kak arlin pegal juga.lalu dia minta aku tiduran saja..lalu aku mnurut aja. Aku tiduran dengan kontolku tegak mengacung,kak arlin lalu meraih baby oil disebelahku untuk dioleskan ke kontolku.lalu dia jongkok membelakangiku,seperti mau boker saja..lalu dia meraih kontolku dengan tangan kananya.diarahkanya ke memeknya. Dia nampak menurunkan bokongnya pelan pelan.beberapa saat di angkat sebentar pahanya.lalu ditekan lagi.nampak kesulitan memasukan kontolku ke memeknya.namun dia tak putus asa.akhirnya ambleslah kontol ku ditelah memek kak arlin..uh rasanya sampai ke ubun2.dari posisi itu.kak arlin membiarkan kontolku terbenam sesaat.lalu dia menggerakan pinggulnya kedepan kebelakang sambil 2tanganya bertumpu pda pahaku.

    “Enak gak den memeknya digoyang kakak begini? -tanyanya
    “E-enaakk baangeert k-k-ak” -jawabku terpatah patah menahan ngilu enak di kontolku.kepalakupun mengadah keatas.saking enaknya.

    Kakkau mempercepat goyanganya..rupanya dia akan keluar lagi saat itu.,benae dugaanku.dia mmpercepat gerakan pinggulnya.dan gak lama kontolku seperti tersiram lahar panas kenikmatan. Itulah cairan memek kakaku. Lalu dicabutnya memek itu dr kontolku.dia teekulai lemas disebelahku..aku gak menyianyiakanya.aku lalu menyambar memek kakaku yg masih basah dengan lendir itu.
    “Slurpphh..sluurrppp ahhhhh..slurp” aku sedot semua cairan memek kakaku tapi gak kutelan.dia mendesah kembali.sambil mengangkat kedua pahanya yg menegang.
    Lalu melingkarkan di punggungku.gak lama aku arahkan kmbali kontolku ke memek kak arlin. Yg sedang merekah indah itu.seberti makin bengkak saja memek kakaku ini..good pussy.setlah aku puas menjilatinya.kuhujamkan kembali kontolku ke lubang kenikmatan kakaku ini.

    “Aaahhh enakk kak” -desahku.
    “Iyaaaa den.kakak juga enak trus.masukan burungmu hingga dalam” rancau kakaku
    10mnit berlalu nampaknya aku merasakan ada seauatu yg ingin keluar,lalu aku bilang ke kakaku.
    “Kak..k-kayanya a-ku mau keluar d-deehh aaahhh” omonganku gak jelas krena aku sedang menggenjot kakaku
    “Cabut aja dek nanti kalau mau keluar masukin mulut kakak atau susu kakak.ky yg di film”
    “Iyaa kak..”

    Setelah kugenjot kakaku dengan ganas..sampailah cairan itu diujung kontolku.rasanya ingin menyeruak keluar,,aku tahan sbentar..tlsetwlah dorongan terankhir aku tusuk paling dalam sampai mentok rahim kakaku. Aku berbegas mencabutnya.

    “Ahhhh..crirr crooott..crooor.creoooooooot..ah enak kaak” kuarahkan ke mulut kakaku
    “Ahhh uhuks uhuks.mpphhh aahhh” seperri tersedak

    Cerita Dewasa 2017 | Maniku sangat kental dan banyak membanjiri mulut kakaku.sehingga dia sulit bernapas.lalu mani itu di telan abis2 oleh kakaku.dengan kepala kontolku masih diemut kakaku.peluhku berjatuhan di dada kakaku. Lalu kak arlin pun menghisap habis kepala penisku hingga tak ada mani tersisa.melihat susu kakaku yg basah.aku jadi bernapsu untuk mengenyotnya lagi.

    “Mmmchhh mmmpuahmuach muach” suara bibirku mengecup puting kakaku yg mengeras seperti krikil.
    “Ah ahhhh aahhh..ahhh ” kakaku mengatur nafas karena kelelahan.

    Kakaku berdiri mengambil tissue untuk mengelap mulutnya dr sisa mani tadi.lalu rebahan di sebelahku.dia langsung ku kecup keningnya. Dan dia memeluku.

    ” maafkan kakak ya den.krn kakak penasaran.kita jadi berhubungan badan gini” sesal dia
    “Harusnya aku kak yg mnta maaf.sudah bkin kakak gak perawan lagi.” sesalku juga
    “Yaudah ini salah kita berdua yg tidak tau apa2” .hibur dia
    “Iya kak” sambil kepeluk balik kakaku.

    Kita masih ngos ngosan dan berusaha mengatur napas kami sejenak.kepala kak arlin berada di bahu kiriku.posisi badanya sesikit miring.membuat toketnya menggelantung ke samping.langsung aku mainin pakai jariku. Gak lama penisku pun bangkit kembali seperri tadi. Lalu kak arlin memainkan kontolku dengan tangan kirinya.

    “Ih kok bangun lagi den.kan udah muncrat tadi?” -tanyanya heran.
    “Gatau nih kak” -jawabku polos.
    “Boleh kakak isep gak den?” -tanyanya
    “Boleh kak.kalau kk ga jijik mah”- jawabku.

    Belum kak arlin menjawab dia langsung, nungging menghadap kontolku.lalu mulai mengulum kepala penisku.masih pemula sih.jadi kadang kena gigi kakaku.dan itu rada sakit.tapi dia perbaiki dengan sedotan sedotan yg mencengkram seperti hisapan vacum cleaner.lalu dia lepaskan kulumanya dan akupun bertnya.

    “Kok dilepas kak? Padahal enak hanget tuh tadi” protesku
    “Bagaimana kalau kita pakai gaya kita sendiri.gaya yoga tadi yg kayang tadi.” jelas dia
    “Terus aku masukinya gimana kak?kalau kakak duduk dipahaku? -tanyaku kebingungan
    “Gampang den.kita pakai bantal itu aja.disusun di kursi” nih gini” -sambil ngambil bantal dan menyusunya.

    Setelah bantal tersusun rapi.kakaku mulai tiduran di atas bantal tadi..sambil memposisikan tinggi badanku apakah aku bisa menghujamkan kontolku tepat di memeknya apa nggak..sepertinya kurang tingggi.lali dia mengambil satu bantal lagi. Kini posisinya bdan kakaku lbih tinggi.dia mulai tiduean diatas bantal tsb..persis waktu aku tadi mengajari posisi kayang tadi..kini posisi memeknya tepat diselangkangan kontolku. Dan kakinya debarkan.sehingga kini posisi memek kak arlin merekah sempurna dihadapan kontolku..aku ludahi kepala kontolku.

    Seperti biasa, aku gesek2 memek nya hingga basah..dia mendesah hebat dan menggelinjang..beberapa kali ku tahan pnggulnya dengan kedua tanganku.dengan posisi kayang(back flip)sperti ini kontolku akan mudah masuk ke dlam lubang memeknya.setelah kurasa basah memeh kakaku.kudorong kepala penisku sebagian.kutarik..lalu ku twkan lagi.dengan satu dorongan dan blessshh..kakaku terpekik.karena ini langsung satu dorongan.tubuhnya menggelinjang.menerima tusakan langsung ku.kugoyang pinggulku.dengan cepat,tampak memek kakaku merekah semakin lebar akibat penisku didalamnya..kali ini tenagaku gak sekuat tadi..setelah 15mnit kurasakan aku ingin muntah.namun aku tak bilang kakaku.ternyata

    “Aaarrghh denn..kakak keluar lagi..crrrrrcreetr creett”kepala kakaku mendongak seperri ini bangkit dr tidurnya. cairanya menyembur di dlam memeknya dan membuat kontolku semakin licin saja.
    Kupercepat gerakanku,dan bebrapa detik kemudian
    “Crrroottt ccrrooott crrooottt..” kuhujamkan penisku dalam dalam selama maniku keluar.
    “Ahhhh kak arliinn aku keluar di daaalam, enaakkk”

    Setelah kontolku lemas namun masih kubiarkan didalam.ku peluk kakaku yg masih dalam posisi kayang..lalu kuciumi toket kanan kirinya..kuemut kedua pentilnya..hingga dia terpekik..sambil kuciumi lehernya dan kubisikan

    “Kak maafin deni.td gatahan dikeluarin didalam” sesalku
    “Ahhh.gapapa den.kakak juga baru kali ini merasakan semburan mani cowok di rahim kakak”

    Lalu ku cabut penisku “ploop” diikuti lelehan sperma ku yg kental.lalu kutarik tanganya untuk bangkit dr atas bantal2 tadi. Dia langsung jongkok di lantai.sambil mengamati memeknya. Dia melihat cairan sperma ku meleleh keluar daei lubang memeknya. Dan menetes kelantai.

    Waktu menunjukan pukul 16:15.sudah sore juga.gak kerasa kami main hingga 2jam an.dan kami bergantian untuk membersihkan diri kami..lalu gak lama kakaku memanggilku dari dalam kamar mandi.

    “Den sini masuk aja.barengan.sekalian kakak sabuni badanmu”
    “Iya kak”akupun menurut saja

    Didalam kamar mandi kakaku sudah telanjang bulat dibawah sower.akupun menghampirinya dan memeluk dari depan.mencium bibir nya dengan bakat alamiku.ciuman kakaku lbih dasyat.dibawah guyuran sower yg lumayan hangat.menaikan libidoku kembali.kontolku kembali mengeras.lalu kak arlin membelakangiku,kini sowernya telah mati.kak arlin meraih sabun cair didepanya. Lalu menaruh ditanganya untuk diusapkan penisku. Aaahhhh rasanya enak sekali usapan tangan kak arlin,kemudian dia merapatkan pahanya dan membimbing kontolku untuk masuk di celah paha dan memeknya.lalu kupegang bokong bulatnya.kuusap usap lalu kupegang pinggulnya untuk peganganku menghujamkan penisku di belahan pahanya..lalu dia meraih tangan kananku lalu di pencetlah sabun itu tumpah di telapak tanganku. Lalu di pegangnya tanganku ke arah dadanya. Rupanya ia ingin aku menyabuni toket besarnya,aku paham dan segera melakukan untuk telapak tangan kiriku. Dengan gerakan mengusap usap dr belakang dan sedikit menekan toket kak arlin.sukses membuat dia mendesah ringan.lalu kupilin2 puting imutnya yg sudah mengeras.kali ini aku gak bisa mengenyotnya. Lalu punggungnya disenderkan ke dadaku dan berbisik.

    “Makasih ya den,kakak enak sekali,tapi papa bentar lagi akan pulang jd kita gabisa bermain lagi”-bisiknya
    “Gapapa kak..ini sudah lebih dr cukup bagiku “-balasku dengan bisikan ke telinganya

    Kepercepat genjotanku penisku dipaha kak arlin.namun belum keluar juga ini maniku..lalu tetap kusabuni toket kakaku.namun sedikit gerakan turun ke perut dan area memeknya.melihaku kesulitan mngecretkan maniku.kak arlin bersimpuh didepanku.serta meraih kontolku.dan mulai mengocoknya

    “Biar kakak kocok aja ya den.kita harus buruan mandi”-ujarnya
    “Iyaaa k-kak aahhh” aku merancau keenakan dengan kocokan kak arlin.
    “Ahhh mau keluar kak..aaahhhhh creeert creeeettr crrett” maniku tumpah ke muka kak arlin.
    “Maaf kak malah ke muka”- sesalku
    “Gapapa.emang kakak sendiri yg arahin kok”
    “Yaudah yuk lanjutin mandinya..”

    Kini giliran kakaku yg menyabuni aki mulai dari dadaku yg bidang hingga mata kaki.tak luput dari belaian dan usapanya. Akupun tak kalah.ikut menyabuni punggung kak arlin juga.setelah mandi kita mengeringkan badan masing.aku masih memakai pakaianku tadi.sedangkan kak arlin memakai pakaian baru yakni celana pendek hot pants.dengan kaos hitam,dan bra merah.aku melihat dia ganti baju dan kini kak arlin sudah tak canggung lagi, dia mengenakan CD renda waena merah.menambah kesan sexy kakak ku ini.
    Namun kita dikejutkan dengan sprei kasur yg bernoda merah akibat darah kak arlin.nodanya terlihat jelas krn sprei itu waena putih. Kita sepakat untuk membuangnya dlu dan menggantinya dengan sprei baru..aku membawa spre itu ke kamarku untuk nanti sore kubuang ke TPA deket rumah supaya aman.dan gak ditanya simbok atau mama waktu dijemur nanti.

    Setelah itu kita masih dikejutkan dengan kakaku yg kemungkinan hamil akibat ulahku. Dia sih awalnya merasakan sakit perut.namun setwlah itu napsunya makin naik..kuketahui setelah itu.kalau cewe mau mens katanya emang napsunya lagi gede2nya. Kita sepakat untuk menunggu sampai satu mnggu apakah ada tanda2 kehamilan atau gak..selama itu pula kita was was. Didepan ortu kami.kami bersikap biasa layaknya kakak adik. Namun di hari ketujuh. Kakak masuk ke kamarku dengan muka putus asa. Aku yg sesang maen game pun sejenak menghentikannya.lalu ku tatap wajah kak arlin.

    “Hey kenapa? Something bad news?-suaraku lembut sambil kubpeluk kepalanya.
    “Aku siap mempertanggung jawabkanya didepan papa you know”- sambungku

    Lalu kakau tertawa cekikikan,mendengar kata kataku.

    “Hey ngapain bilang kya gitu..kakak ngerjain kamu doang kali den”-kelakarnya hahaha
    “Kakak gak hamil kok.udah dites barusan pakai 3tespek dengan merk yg berbwda.dan hasilnya negativ kok”- jelasnya
    ” puji tuhan.syukurlah kak kalau gak hamil”- tertawa bahagia

    Kami rebahan dikasur,dan menatap langit langit kamar seperti mengenang kegilaan kami berdua.tempo hari. Lalu karena aku gemas.aku geletikin toket kaku dengan gemas..

    “Nakal ya ngerjain deni..hufft..rasain nih nih..nih “-canda ku
    “Hentikan den..ahh..hahahah..geli..geli ahhh”-pinta kakak
    “Makanya jangan ngerjain orang -_-“- ucapku
    “Iya iya adiku ganteng,hahaha jangan cemverut donk..yuk latihan yoga lagi”- ajaknya
    “Ayuk. Tapi kya kemaren lagi ya?”- candaku.
    “Ihh nakal,boleh aja.tapi kali ini kamu beli kondom dlu sana di minimarket”-
    “Oke kak..nanti sampai sore lagi ya kak..aku tadi udah liat di situs bokep.gaya gaya baru buat kita nanti”
    “Hahaha dasar adekku ini malah ketahihan.ingat jangan sampai mama papa tau ya”
    “Siap boss” tegasku

    Sejak saat itu kami selalu melakukanya sama ortu kami tidak ada.bahkan ketika simbok ke pasar kami melakukanya sambil menggendong kakaku ke dapur,kita doggy sttle di dapur saar kakak lagi bantuin simbok masak.hingga kakaku nikah diusia 20tahun.barulah kita menghentikan aktivitas itu karena kakaku pindah ke surabaya. Kini aku kuliah smester 1.dan sudah punya pacar untuk selalu aku setubuhi kaoanpun aku mau.

    TAMAT.

  • Foto Bugil Saki Ratu Porno Jepang

    Foto Bugil Saki Ratu Porno Jepang


    2002 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Pengalaman Ngentot Kontol Gede Mantanku

    Pengalaman Ngentot Kontol Gede Mantanku


    2002 views

    Duniabola99.org – Ketika aku jalan2 dengan temen2 sekantor ke pasar seni, aku ketemu dengan mantan cowokku. Dia mengajakku untuk ngobrol terpisah dari temen2ku yang lain, aku pamitan dengan temen2ku. Kebetulan ketika itu suamiku gak ada dirumah, biasa keluar kota untuk tugas kantornya, jadi aku bebas mau pulang jam berapa juga. Dia mendajak aku makan dulu.

    Sehabis makan, aku ngobrol dimobilnya yang diparkir di tepi pantai. Karena hari itu malam selasa, maka suasananya sepi, nggak banyak mobil yang parkir di pantai itu. Kebetulan sekali kaca mobilnya sangat gelap lapisannya, sehingga dari luar orang akan sukar ngintip ke dalam mobil. Mobil diparkir menghadap ke semak2 yang sangat rimbun sehingga dari kaca depanpun orang tidak dapat ngintip ke dalam mobil. Rupanya dia memang mencari tempat strategis. Malam itu sekitar pukul 21.30, walaupun keadaan didalam mobil gelap, kami masih dapat memandang wajah masing2. “Sin, kemana suami kamu”, tanyanya. “Dia sibuk sama kerjaannya”, jawabku. “Kasian deh kamu, coba kamu dulu sama aku terus, kamu gak akan kesepian seperti sekarang deh”, katanya lagi. “Abis dulu kamu kalo pacaran napsu banget sih, pengennya ngajak maen melulu”, jawabku lagi. “Kalo udah napsu kan harusnya terus maen Sin, supaya gak jadi odol”, katanya sambil tersenyum. “Apanya yang jadi odol”, tanyaku gak ngerti. “Kalo udah napsu, terus gak dikeluarin kan lama2 bisa jadi odol didalem”, jawabnya sambil tertawa. “Dasar”, jawabku sambil mencubit pinggangnya. “Kamu dulu kan gak mau dielus2, maunya pacaran pasfoto doang”, katanya lagi. “Kok pas foto”, tanyaku gak ngerti. “Iya, yang dipegang cuma boleh dagu keatas seperti pasfoto, gitu”, jawabnya. Kamu sendiri udah nikah atau masih pacaran” jawabku membelokkan pembicaraan. “Aku masih sendiri, menclok dari satu kembang ke kembang lain”, jawabnya. “Terus ke semua kembang kamu minta kenikmatan dong”, tanyaku lagi. “La iya lah, soalnya kalo dapet kan nikmat”, jawabnya. “Terus kamu dikasi”, tanyaku lebih lanjut. “Seringnya sih dikasih, Kalo sekarang aku minta ke kamu dikasih gak Sin? Kamu kan jablay”, katanya sambil memelukku. Wajahnya dengan sangat perlahan-lahan didekatkan wajahku.
    Tanpa menunggu jawabanku, dia nekat mencium bibirku dengan penuh napsu. Aku kaget tapi tidak menolak malah menyambut ciumannya, tangannya segera menyambar toketku dan diremas2nya dengan gemas. “Sin, katanya lagi “aku pengen ngentotsama kamu”, katanya terus terang sambil terus meremes2 toketku. Kancing bajuku mulai dibukanya satu persatu, kemudian tangannya merogoh masuk kedalam braku. Toketku langsung diremesnya lagi, jari2nya kemudian memlintir pentilku. Aku menjadi terangsang karena ulahnya. “Ah, kamu nakal ih”, kataku manja. “Tapi kamu suka kan diremes2 begini. Aku boleh pegang nonok kamu ya Sin, udah kepengin nih aku”, katanya sambil membuka retsluiting celanaku. Dia tidak menunggu lampu hijau dari aku tapi langsung action saja. Aku membiarkan tindakannya. Celanaku malah diplorotkan sampe kepaha sehingga kelihatanlah CDku yang tipis dan minim. dengan penuh napsu langsung tanggannya menerobos ke sela2 pahaku dan menggosok nonokku yang masih dilapisi CD. “Sin udah basah banget nonok kamu, kamu udah napsu ya, jembut kamu lebat banget Sin, nggak heran napsu kamu besar, Kamu belum pernah dientot di mobil kan Sin, kita ngentotnya dimobil aja ya”, katanya lagi. Aku bingung apakah membiarkan dia mengentoti aku atau tidak, dalam hati sih aku kepengen. Makanya aku membiarkan dia meraba seluruh tubuhku. Aku buka retsluiting celananya juga, menurunkan celananya, kemudian aku merogoh masuk CDnya, wow kontolnya ternyata besar dan panjang, ngacengnya sudah keras sekali. “Gede amat kontolmu” kataku. “Emangnya kamu belum pernah ngerasain kontol segede punyaku”, jawabnya bangga. “Gak segede kontolmu”, jawabku terus terang. “Wah kalo gitu nonok kamu masih sempit dong, cuma kelewatan kontol yang kecil, malem ini asik dong kita ya. Kamu mau kan aku entot”, katanya sambil tertawa. kontol dia tergolong besar juga, keker, melengkung keatas dan urat-uratnya nonjol-nonjol. “Wah!… pasti cewek kamu ngejerit kalo kamu entot dong”. “Iya, ngejerit keenakan. sebentar lagi kamu juga jerit2, cewek yang jembutnya lebat kaya kamu kan binal banget kalo lagi dientot”, jawabnya.

    Singkat cerita, kami berdua pindah ke bangku belakang mobilnya. Baju dan celana ku dilepaskan dan dia langsung saja meremas2 kembali toketku. Nggak lama kemudian braku sudah dilepasnya. Dia mencium keningku, kemudian mataku. Aku terpejam menikmati ciuman dan remasannya ditoketku. Ciumannya turun ke hidungku, pipiku dan akhirnya mendarat di bibirku. Nafasku mulai agak memburu, kami berdua terbenam dalam ciuman yang hangat. Dia mengarahkan mulutnya ke leherku, ke pundak, lalu turun ke toketku yang sudah mengeras. Dia memainkan lidahnya dipentilku yang juga sudah mengeras, yang kiri dan kemudian yang kanan. “Aah enak”, kataku terengah karena napsuku yang sudah berkobar2. Dia terus menciumi pentilku, kemudian turun ke perutku dan menciumi puserku, aku selalu kegelian kalo puserku dicium. Sambil mencium puserku, tangannya nyelip ke balik CD mini ku dan meraba nonokku. otomatis pahaku mengangkang supaya dia mudah mengakses nonokku. “Sin, ni jembut, lebat amat,” katanya sambil mengelus2 jembutku. Kemudian jarinya terbenam dinonokku dan terus mengilik2 itilku. “Sin nonokmu udah basah banget, kamu udah napsu sekali ya”, katanya. Aku tidak menjawab perkataannya hanya mengerang keenakan karena kilikan jarinya ke itilku makin cepat. Mulutnya kemudian menciumi jembutku dan kemudian lidahnya menggantikan fungsi jarinya mengilik itilku. Aku semakin tidak dapat menahan napsuku dan eranganku semakin keras. Dia langsung meremas kedua toketku dan memlintir2 pentilku. “aku udah pengen dientot nih, masukin dong kontol kamu”, kataku minta. Lidahnya terus saja menjilati itilku sehingga kembali aku mendesah keenakan. “Aah enak banget, padahal baru dijilat. Apalagi kalo disodok pake kontol gede kamu, lebih enak lagi, ayoo dong aku udah gak tahan nih”, aku terus merengek2 minta segera dientot.

    Dia merebahkan senderan bangku mobilnya sehingga aku menjadi berbaring, kakiku agak menekuk karena panjang mobilnya tidak mencukupi. Dia segera memposisikan dirinya kedekat kepalaku “Sin, aku pengen ngerasain dulu diemut sama kamu”, katanya sambil mendekatkan kontolnya ke mulutku. Segera kugapai kontolnya yang sudah ngaceng dan kumasukan kontolnya yang besar dan melengkung kedalam mulutku. Langsung kuemut dengan keras. Dia mendorong kontolnya keluar masuk pelan ke mulutku sambil mendesis. Aku emut kontolnya terus. “Sin diemut mulut kamuaja nikmatnya kaya begini, apalagi kalo diemut nonok kamu ya”, katanya sambil mempercepat enjotan kontolnya keluar masuk mulutku. “Sin, aku ngecret dimulut kamu ya”, katanya. “Jangan, dinonokku aja, aku udah pengen ngerasain kontol kamu keluar masuk nonokku”, jawabku. Dia melepaskan semua pakaiannya dan kemudian menarik CDku sampe lepas, kami sudah bertelanjang bulat. Dia memposisikan tubuhnya diantara kedua pahaku dan mengarahkan kontol gedenya ke nonokku. Aku rasakan kepala kontolnya mulai masuk perlahan, ditekannya lagi sedikit sehingga kontolnya mulai menyeruak sdiakit2 ke dalam nonokku. Nikmat banget rasanya nonokku kegesek kontolnya yang besar dan keras itu. Perlahan tapi pasti kontolnya nancep makin dalam ke nonokku. Kurasakan nonokku udah mulai basah karena gesekan kontolnya yang hampir masuk semua itu. Akhirnya dia mendesakkan kontolnya dengan cepat dan tiba-tiba sehingga nancap semuanya di nonokku. “ssshhhhh…..”, erangku sambil terpejam. Dia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk nonokku dengan cepat dan keras. Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Aku mulai memundur-majukan pantatku, sebentar kuputar goyanganku kekiri, lalu kekanan, memutar, mengiringi enjotan kontolnya di nonokku. Aku meremas rambutnya, sesekali badannya kupeluk erat2. Tubuhku dan dia berkeringat karena dalam ruangan mobil mulai panas, namun aku tidak perduli karena sedang merasakan nikmat. Dia terus mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras. Aku merasa sudah mau nyampe, “cepetean ngenjotnya, lebih keras lagi, enak banget kontolmu”, Kakiku kuangkat ke atas melingkari pinggangnya sehingga rasanya kontolnya nancep makin dalem di nonokku. Akhirnya “aahhhh”, kurasakan nonokku menegang dan mengejut-ngejut menjepit kontolnya. “Sin, nonokmu nikmat bangetnya bisa ngempot, baru kali ini aku ngerasain empotan nonok senikmat empotan kamu”, katanya sambil terus mengenjotkan kontolnya. “Aaahhhhh…. gila…. ini nikmat sekali… “, dia menancapkan kontolnya sedalam2nya ke nonokku dan ngecretlah pejunya. Terasa pejunya muncrat beberapa kali dalam nonokku, pejunya muncrat banyak sekali. Aku terkulai lemes, kupeluk dia “Sin, enak banget ngentot sama kamu, rasanya beda sama cewek lainnya yang pernah kuentoti”, katanya. “Aku juga nikmat, abis kontol kamu gede banget. Aku pengen lagi deh, kita cari kamar yuk. Biasanya selain di mobil kamu ngentotnya dimana” ajakku. Dia langsung mencabut kontolnya, mengambil tisu dan diberikannya kepadaku untuk mengelap nonok dan keringetku. Diapun menyeka keringat dan kontolnya dengan tisu. Tisu bekasnya dibuang ke luar jendela yang sudah dibuka sdikit supaya hawa didalem mobil tidak terlalu panas.

    Kami memakai pakaian kembali dan dia membawaku ke motel didekat pantai. Sampe dimotel, aku langsung masuk ke kamarnya. Iseng aku hidupkan TVnya, ternyata motelnya menanyangkan film biru, perempuan dengan wajah asia sedang nungging dientot sama bule. kontol si bule yang besar dan panjang keluar masuk nonok sicewek, dan ceweknya ber ah uh, seperti lazimnya film biru. Aku duduk di tempat tidur, napsu juga aku nonton filmnya, sementara dia sedang membereskan pembayaran sewa kamar. Kemudian dia duduk disebelahku di tempat tidur, ikut nonton. Aku merapatkan ke badannya, toketku sebelah kiri udah nempel di badannya. kontolnya kuraba, ternyata sudah ngaceng lagi dengan kerasnya. Dia membalas meremes toketku. Segera saja pakaianku dilepasnya semuanya. Langsung dia kembali meremes2 toketku sambil mencium bibirku. Aku berbaring ditempat tidur, dia mulai menciumi toketku dan menghisap pentilku. Tangan satunya menjalar kebawah dan mengkilik2 nonok dan itilku. Aku merintih2 karena napsuku sudah naik lagi. Segera dia melepas pakaiannya sendiri dan berbaring disebelahku. kontolnya yang sudah keras sekali kuremes2 dan kukocok2. Dia memutar badannya ke posisi 69 dan mulai menjilati nonok dan itilku diantara pahaku yang sudah mengangkang lebar2. Jembutku dielus2nya sambil terus mengemut itilku. Aku sudah tidak dapat menahan napsuku yang sudah berkobar2. kontolnya segera kuemut2.

    Akhirnya aku mengambil inisiatif menaiki badannya, menduduki kontolnya sehingga kontolnya kembali menyusup ke dalam nonokku, kutekan dengan keras sehingga sebentar saja kontolnya sudah nancep semuanya ke nonokku. Aku mulai mengenjot kontolnya dengan menaik-turunkan pantatku. kontolnya keluar masuk nonokku seirama dengan enjotan pantatku. Aku udah nggak tahan lagi, sehingga enjotanku makin cepet dan keras. Toketku diremas2nya, dan pentilku terkadang diemut2nya. “aku mau nyampe, enak banget kontolmu deh”, erangku dan akhirnya aku ambruk diatas badannya. Terasa nonokku kedutan meremes2 kontolnya.

    Dia segera berguling sehingga aku telentang dibawahnya. Dia meneruskan permainan dengan mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Nikmat sekali, baru nyampe sudah dienjot dengan keras. Dia terus saja mengenjot nonokku dengan cepat dan keras, “Sin, tadi empotan nonokmu kerasa banget deh, lebih kerasa katimbang di mobil. Nikmat banget deh Sin ngentot sama kamu”. Nggak lama lagi akhirnya dia pun hampir nyampe, “Sin keluarin sama2 ya, aku hampir ngecret nih”. Aku tidak menjawab, kakiku melingkari pinggangnya dan kuteken keras2 sehingga kontolnya nancep dalem sekali di nonokku, sampai akhirnya aku bergetar karena nyampe lagi “nikmat banget, teken yang keras dong”. Dia mengenjotkan kontolnya sedalam2nya di nonokku dan melenguh “Sin, aku ngecret”. Terasa pejunya muncrat beberapa kali didalam nonokku. Oh nikmat banget rasanya, lemes banget badanku, aku memeluk dia erat2, dan dia akhirnya berbaring disebelahku, kontolnya berlumuran peju dan cairan nonokku. “lemes banget deh aku, ngentot sama kamu menguras tenaga ya”, kataku. “Ya udah, tidur aja dulu, nanti bangun tidur kita ngentot lagi”, jawabnya sambil memelukku. Karena lelah, aku tertidur dipelukannya.

    Aku tidak tau berapa lama tertidur dipelukannya. Ketika aku terbangun, dia sedang memandangi wajahku yang masih ngantuk itu. “Sin, kamu cantik sekali kalo sedang tidur, sayangnya kamu bukan istriku ya”. “Enggak jadi istri tapi kan udah melayani napsunya kamu”, jawabku tersenyum. Dia bangun dan masuk kamar mandi, keluar dari kamar mandi, dia membawa gayung, sabun dan handuk. Dia mulai membersihkan nonokku yang belepotan pejunya dan lendirku sendiri. Setelah bersih, dia masuk ke kamar mandi lagi, terdengar suara air yang dibuang dan keran yang dibuka. Tak lama kemudian dia keluar dari kamar mandi membawa gayung yang tadi, lengkap dengan sabun dan handuk. Rupanya dia mengganti air digayung. Dia duduk disebelahku dan mulai menyeka wajahku, terus kebawah, ke toketku, perutku, nonokku lagi, pahaku sampai ke telapak kakiku. Aku jadi merinding, apalagi ketika toket, puser, nonok dan pahaku dielus2nya dengan handuk basah. Apalagi ruangan dingin karena AC tetap menyala. Aku hanya terpejam saja, menahan gelinya usapan handuk. Selesainya dia berkata, “Gantian dong”. Aku segera membuang air yang ada digayung dan mengisinya dengan air yang baru. Aku kembali ke tempat tidur dan mulai mengelap wajah, leher, dada dan perutnya dengan handuk basah. kontolnya kukocok2 dan kepalanya kuemut2. “Enggak dilap malah diemut”, katanya. Aku tidak menjawab karena kepalaku sedang mengangguk2 sehingga kontolnya keluar masuk di mulutku. Cukup lama aku mengemut kontolnya, sampe pelan2 kontolnya mulai mengeras lagi. Segera kontolnya kukocok2 dengan cepat sehingga ngaceng sempurna. “sudah siap tempur lagi nih kontolmu”. Dia tidak menjawab, tapi segera memeluk dan mencium bibirku. Tangannya segera meremas2 toketku dan kemudian kembali mengilik2 itilku. Dia tau bahwa napsuku akan cepat berkobar kalo itilku dikilik2, dia benar – nggak lama kemudian aku sudah napsu kembali dan pengen segera dientot. “aku udah pengen ngerasain kontolmu keluar masuk nonokku lagi, masukin dong”, aku merengek2.

    Dia akhirnya menaiki aku dan segera menancapkan kontolnya ke nonokku. Nikmat banget rasanya ketika kontolnya yang besar itu segera menyesaki nonokku karena sudah nancep semuanya kdealam nonokku. Dia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk nonokku dengan cepat dan keras. Aku mulai mengerang2 keenakan. Pantatku bergerak kekiri dan kekanan mengimbangi enjotan kontolnya. Toketku diremas2nya dengan kedua tangannya, dia bertumpu dengan sikutnya, hal ini menambah rangsangan buatku. “Akhhh… Oukkkhhh” seruku kenikmatan. Dia memelukku erat dan mempercepat enjotan kontolnya, makin lama makin cepat dan keras. Aku tidak dapat menahan serangannya lagi, sehingga akhirnya aku melolong “aku nyampe lagi, nikmat banget ngentot sama kamu deh”. nonokku terasa berdenyut2 meremas kontolnya sehingga dia pun meringis keenakan “Aah Sin, empotan nonok kamu kerasa banget. kontolku kaya sedang diemut dan diremes. Empotanmu hebat banget Sin”. Dia mencabut kontolnya dari nonokku, aku ditunggingkannya dan dia menancapkan kontolnya ke nonokku dengan keras, sekali enjot kontolnya sudah masuk semua. Kemudian dia mulai lagi mengenjot nonokku dari belakang. Aku nelungkup ke bantal menahan rasa nikmat yang luar biasa ketika dienjot kontolnya. Dia memegang pantatku sambil mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras. Aku nggak tahan untuk nyampe lagi, luar biasa enjotannya yang begitu merangsang aku sehingga aku cepat sekali nyampe. “aku mau nyampe lagi, aakh”, seruku dan aku ambruk ke tempat tidur. “Sin, kamu cepet banget nyampenya, aku belum kerasa mau ngecret”, katanya. “Abis kontolmu enak banget, kamu pinter banget ngenjotnya. Terusin aja sampe kamu ngecret lagi dinonokku”, jawabku.

    Dia menelentangkan ku dan segera dinaikinya tubuhku. kontolnya kembali ambles dinonokku dan dia mulai mengenjotkan keluar masuk dengan cepat. Kalo ditekan, kontolnya ambles semua di nonokku, ooh nikmat banget rasanya. Dia dengan perkasa terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk. Setelah ngecret 2 kali dinonokku, ternyata dia bisa bertahan lebih lama. Kadang kontolnya dicabut dari nonokku, dan sebentar kemudian ditancepkannya kembali dengan keras sehingga dengan sekali sodok langsung nancep semuanya ke nonokku. “nikmat benget enjotanmu yang barusan, terus, yang keras”, aku merintih2. Dia meneruskan cara enjotannya. Aku kembali berteriak2 keenakan. Aku menggoyangkan pinggulku kekiri dan kekanan,.ketika kontolnya dicabut, pantatku refleks mengangkat keatas untuk mencegah kontolnya lepas dari nonokku. Dia mengubah gaya enjotannya,sehabis menjotkan kontolnya hingga masuk semua, dia menarik kontolnya separuh beberapa kali kemudian digentakkannya kembali sehingga nancep kebagian paling dalam dari nonokku. “Aaakh, makin lama dientot kamu makin nikmat rasanya, aku lemes banget deh”, kataku kepayahan. Dia terus mempermainkan nonokku dengan cara itu. Kemudian dia memelukku erat2, menciumi wajah dan bibirku. kontolnya tidak dienjotkan karena sudah nancep dalam sekali, tetapi digerak2kan. Lebih nikmat lagi rasanya karena seakan2 kontolnya sedang menggaruk2 nonokku. “pinter banget sih kamu kasih kenikmatan sama aku”, teriakku. Dia mulai lagi mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan keras dan cepat. Aku menggeliat2 keenakan sambil mengerang2. Aku membelitkan kakiku ke pinggangnya, supaya dia cuma bisa mengeluar-masukkan kontolnya ke nonokku tanpa bisa mencabutnya. “Sin, aku udah mau ngecret”, akhirnya dia melenguh. Kakiku yang melingkar dipinggangnya kuturunkan, aku mengangkang selebar2nya karena aku yakin dia akan mengenjotkan kontolnya lebih cepat dan keras lagi. Dia dengan terengah2 terus mengenjot nonokku, sampai akhirnya “Sin, aku ngecret”. Terasa pejunya muncrat beberapa kali dalam nonokku, dan bersamaan dengan itu akupun nyampe lagi “aakh nikmat banget malem ini, kamu luar biasa sekali sehingga aku nyampe 3 kali baru kamu ngecret”. nonokku terasa berdenyut2 meremas2 kontolnya. Keringatku bercampur dengan keringatnya yang membanjir walaupun AC dalam kamar menyala.Setelah denyut jantung kembali normal, kami masuk kamar mandi dan membersihkan diri. “Kita istirahat saja ya Sin, besok baru pulang”. “iya, aku lemes banget nih, tapi besok sebelum check out aku dientot lagi ya”

    Ketika aku terbangun kembali, kulihat di sudah terbangun dan turun dari ranjang ke kamar mandi. “Sin, tidur aja lagi masih gelap diluar”. Aku melihat arloji, jam 5 lewat.Tetapi aku merasa lapar, mungkin karena semalam kerja keras dengan dia. Dia kembali dari kamar mandi. “aku laper nih”, kataku. Dia tersenyum “Semalem kerja keras ya Sin”, “Iyalah, kamunya sih gak puas2 ngentotnya”, jawabku. “Tapi suka kan”, katanya lagi. “Suka banget, enak kok gak suka”, jawabku. Dia menelpon room service pesan makan pagi. Tidak lama kemudian, pesanannya datang. Aku segera masuk ke kamar mandi dan dia dengan hanya balutan handuk menerima dan membayar pesanan makanan itu. Setelah itu, walaupun masih gelap segera makanan kusantap dengan lahap. Sehabis makan aku masuk kekamar mandi membersihkan diri. “Sin, ngapain bebersih, kan sebentar lagi keringatan lagi”, katanya dari ranjang.

    Ketika keluar dari kamar mandi, dia sudah berbaring di ranjang sambil mengelus2 kontolnya. Aku berbaring disebelahnya dan segera mengelus2 kontolnya juga. Dia membiarkan aku mengelus2 kontolnya, kuremas2 dan mulai kukocok2. Nggak lama kemudian kontolnya mulai mengeras. Dia mulai mencium bibirku dengan napsu, toketku pun diremas2nya dengan gemas. Perlahan dia mulai menciumi toketku, pentilku menjadi sasaran emutannya, aku mendesah2 keenakan. “Terus dong, enak”, erangku. Bibirnya terus menjelajah kebawah, ke nonokku. Pahaku dikangkangkannya, sehingga belahan nonokku menganga. Dia mulai menjilati nonokku yang sudah basah. Aku tambah melenguh2 ketika itilku menjadi sasaran jilatannya yang berikut. “enak banget, aku udah napsu nih. Dientot dong”, pintaku. Dia tidak memperdulikan eranganku, malah itilku diemutnya, sementara tangannya terus meremas2 toketku dan memlintir2 pentilku. Rangsangan yang aku terima pagi buta itu makin besar sehingga akhirnya aku tidak dapat menahan diriku lagi, “aku nyampe aah”. “Cepat banget Sin, belum dientot”, jawabnya. Aku terkulai lemas karena sudah nyampe, kontolnya segera kuremas2 lagi. Dia kembali mencium bibirku dengan ganas, aku menyambut ciumannya. Lidahku segera melilit lidahnya dan dia menghisap lidahku yang masuk kemulutnya. Toketku terus diremas2nya. “Sin, isep kontolku dong”, pintanya, segera saja aku merubah posisi dan mulai menjilati kontolnya yang sudah keras banget ngacengnya. Kepala kontolnya mulai kuemut dan tak lama kemudian kepalaku mulai mengangguk2, mengeluar masukkan kontolnya ke mulutku. Gilirannya yang melenguh, “Enak banget Sin”. nonokku yang berasa dekat mulutnya kembali menjadi sasaran, Lidahnya segera menyerbu masuk dan mulai menjilat itilku lagi. Napsuku dengan cepat berkobar kembali.
    Aku direbahkannya dan tubuhnya langsung menindihku sembari menciumi bibirku. kontolnya diarahkan hingga berada tepat di depan mulut nonokku, digosok-gosokkannya kontolnya di lipatan nonokku. Sensasinya sangat mengenakkan, aku memeluknya erat sekali sambil terus mengerang nikmat. nonokku semakin basah dan perlahan kontolnya yang besar mendesak masuk ke dalam nonokku. Aku mengangkat kedua kakinya hingga selakanganku lebih terbuka lebar sehingga kontolnya dengan leluasa menerobos masuk nonokku. Aku mengeluh, “Aduh.., enak banget deh”. Saat itu kontolnya telah masuk semua, dia diam sejenak dan kemudian dengan perlahan mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk, semakin lama semakin kencang hingga memasuki nonokku sampe mentok. Dia terus mengenjotkan kontolnya dengan penuh napsu sambil melumat habis bibirku dan meremas toketku yang mengeras. Ciumannya mulai turun ke leherku, aku mendesah kenikmatan. “aku hampir..” aku makin mendesah nggak karuan. Dia tidak memperdulikan eranganku, kontolnya terus dienjotkan keluar masuk nonokku dengan keras dan cepat. Aku terus mendesah desah, sementara enjotan kontolnya makin cepat saja kdealam nonokku. “haku mau lagi.. Ahh..”, rintihku. “Aku juga Sin..”, balasnya. Enjotannya dipercepat dan akhirnya pejunya muncrat memenuhi nonokku. Bersamaan dengan itu, aku mengejang keenakan. Aku nyampe berbarengan dengan dia. nonokku terasa berdenyut2 meremas2 kontolnya. “Enak banget Sin”, erangnya. Aku dipeluknya sambil mencium keningku, kon tolnya masih tertanam di nonokku sampai mengecil dengan sendirinya. Dia akhirnya mencabut kontolnya. Ranjang telah sangat basah oleh cairan kami berdua. Lalu kami berdua kembali tidur sambil berpelukan beberapa lama. Ketika bangun, segera dia mengajakku membersihkan diri, berpakaian dan cek out

  • Ngentot Dengan Tante Gina

    Ngentot Dengan Tante Gina


    2001 views

    Duniabola99.org – Suatu ketika Ruri yang sedang mnginap dirumah temanya, ketika dia kesiangan dan tidak kuliah dia digoda oleh Ibu temannya itu. Ruri yang juga gemas dengan Ibu temanya itu itu akhirnya meladeni godaanya. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? langsung saja simak cerita dibawah ini !!!

    Sebut saja aku Ruri usiaku menginjak 25 tahun aku mahasiswa teknologi informasi di salah satu universitas di Jakarta. Aku hidup dilingkungan yang menurutku sangat ekstrim. Kehidupan yang tidak ada toleransi satu sama lain. Dan akupun memiliki jiwa yang sama seperti orang yang ada dilingkungan sekitarku. Jakarta yang keras menuntutku untuk berbuat apa saja yang sekiranya menghasilkan uang banyak untuk mengimbangi pola hidup teman-temanku. Langitpoker

     

    Kehidupan sehari-hariku dari hanya minum minuman berlakohol, dugem,merebut pacar orang bahkan aku pernah jadi selingkuhan ibu temanku sendiri. Itu semua udah aku lakuin demi uang semata. Tetapi aku orangnya care sekali dengan semua temanku, terutama dengan Deo. Sampai-sampai teman-temanku tidak tau tau apa saja yang sudah aku lakuin selama ini, temenku mengira aku anak baik-baik.

    Dibalik itu semua aku mempunyai pengalaman yang sangat buruk dan tak satupun orang tau. Cerita singkatku, Deo temanku semenjak kecil di kampung hingga kini aku masih berteman dengan dia. Makan bareng main bareng bahkan tidur berhari-hari kita juga barengan bukan apa-apa sih karena udah akrab banget kayak kakak adik deh. Deo itu 2 bersaudara dengan adiknya dia tinggal di Jakarta bersama ayah dan ibunya sedangkan adiknya tinggal dengan neneknya di Desa.

    Ayah Deo bekerja di salah satu kantor di Jakarta, kalau ibunya sih luar negeri jadi TKW selama 7 tahun hingga sekarang belum pulang. Rumah Deo sering kosong Ayahnya pulang satu minggu sekali alasannya biar gak bolak balik karena jauh antara rumah dan tempat kerjanya. hmmm paling juga ayahnya Deo punya selingkuhan bertahun-tahun gak ketemu istrinya juga.

    Aku sering tidur rumah Deo, kalau Deo mah anaknya rajin nggak neko-neko pacar aja gak punya bagiku dia kurang jantan. Pernah ya aku ngajarin dia buat nembak cewek aku liatin video porno eh dianya marah. Kegiatan sehari-hari dia setelah pulang sekolah tidur belajar main sesekali beda sama aku deh sesekali ada waktu luang aku menyempatkan untuk membuka video-video porno bagiku itu belajar karena itu sudah kebutuhanku.

    Sore hari aku dan Deo ngopi diwarung sebelah, Deo bilang kalau 2 hari lagi ibunya pulang karena kontrak kerja sudah habis dan nggak diperpanjang lagi ceritanya mau buka usaha aja dirumah. Ayahnya tidak bisa menjemput dengan alasan ada meeting di Bandung. Akhirnya Deo-pun mengajak aku untuk menjemput ibunya di Bandara 2 hari lagi. Ya aku sih iya aja, kasihan kalau Deo sendirian.
    Dua hari kemudian aku dan Deo bergegas berangkat ke Bandara dengan menggunakan taxi,

    “ Pagi banget sih, emang pesawat jam berapa?, ” ucapku.

    “ jam 7 nyampe sini, ikut aja gak usah banyak nanya kamu Ri, ” ucapnya.

    Kemudian kami-pun bergegas kebandara. Sesampainya disana ternyata kita juga masih menunggu kareana pesawat yang ditumpangi ibu Deo delay. Saat itu rasanya perutku lapar sekali, ditambah lagib mataku juga masih mengantuk. Kalau tau gitu aku nggak ikut deh. Kurang lebih 2 jam kami menunggu, aku menunggu di café, dan Deo menunggu diruang di ruang tunggu.

    Beberapa waktu aku menunggu, Tiba – tiba Deo memanggilku,

    “ Ayo Ri kita pulang ,” ucapnya.

    Saat itu ternyata Deo sudah bersama ibunya, sambil benggong aku ngeliatin wanita yang ada disamping Deo. Aku melihat ibu Deo dari bawah, saat itu dia mengebnakan highheels, kakinya sangat mulus putih bersih. Kemudian aku mulai beralih melihat keatas, saat itu ibunya mengenakan rokmini yang ketat dan minim sekali. Busssseeeettt dahhhh, bener-bener itu ibunya Deo sexy banget cuy.

    Dulu dia nggak seperti itu, dia bisa berubah 180 derajat lebih seksi montok cantik banget. Semakin keatas aku melihat ibu Deo, dia saat itu memakai Kaos merah ketat dengan leher baju yang terbuka sehingga terlihatlah belahan dada yang mulus dan montok itu. Ditengah aku menikmati fantasi mesumku tiba-tiba Ruri berkata,

    “ Woy Ri, ngapain kamu benggong diem aja jabat tangan kek sama ibu aku, ” ucap Deo membuyarkan fantasi sexs-ku.

    “ oh iya Ri, ” ucapku menanggapi Ruri.

    Kemudian aku-pun segera menyapa Ibu Ruri,

    “ Hey tante lama nggak ketem sekarang tante makin cantik aja sih, hhe…, ” ucapku memujinya.

    Dengan suara lembut manja tante Gina-pun menanggapi perkataanku,

    “ Kamu nih bisa aja deh Ri, kamu kayaknya heran sekali sih lihat tante,hhe… yaudah yuk ayo kita cepet pulang, Oh iya Deo buruan kamu cari taxi gih !!!, ” ucapku, lalu berbicara pada Deo.

    “ Iya Buk, ” ucap Deo lalu bergegeas mencari taxi.

    Tidak lama kemudian Deo-pun kembali pad kami karena sudah mendapat taxi. Kemudian kami-pun segera menuju taxy. Singkat ceita kami-pun sudah sampai di rumha Deo, sesampainya dirumah tante Gina langsung masuk kekamar unruk menaruh barang-barangnya. Beberapa saat dia berada dikamr kemudian tante Gina-pun keluar kamar dengan mengenakan daster mini yang menggemaskan.

    Wow… melihat tante Gina yang seperti itu membuat pikiranku mendadak mesum lagi. Jika tanta Gina seperti it uterus aku semakin betah saja tidur di rumah Deo. Misalakan Boleh aku rela jika harus kos sekalian disini, wkwkwk. Selama dirumah seharian tante Gina berpakaian seksi banget, ya emang gitu kali ya kalau TKW pulang kerumah semua serba seksi.

    Tante Gina yang mungkin merasa gerah, dia-pun segera mandi. Beberapa saat setelah mandi aku-pun melihat tante Gina berdiri didepan kamarnya sambil meyisir rambutnya yang panjang agak sedikit pirang dengan mengenakan celana hotpant dan tangtop hitam. Telihat saat itu buah dada-nya sangat montok sekali. Oh iya aku saat itu mengintip sela pintu kamar tante Gina yang sedikit terbuka.

    Gilak mulus sekali kulit tante gina, putih sekali sekali cuy. Saat itu aku hanya mengintip sekitar 10 menit saja, lalu kembali kekamarku lagi. Didalam kamar aku terbayang-bayang dengan montoknya tubuh tante Gina. Aku membayangkan dengan penuh nafsu sex hingga akhirya aku tertidur lelap. Beberapa jam-pun berlalu tidak terasa matahari pagi-pun sudah terbit membangunkan aku.

    Bisa-bisanya Deo tidak membangunkan aku, saat itu aku kesiangan bangunnya, akhirnya aku tidak berangkat kuliah deh. Yasudahlah mungkin Deo tidak tau karena kita berbedakita beda jurusan sih dia Fakultas Hukum. Setelah itu aku-pun keluar dari kamar, ketika aku buka pintu aku lihat tante Gina sedang mengepel lantai.

    Gilaa tu ngepel apa ngapain sih nungging-nungging, goyang-goyang pantatnya, Ouhhh… semok bangettt dehhhh. Jujur pas ngeliat itu penis-ku berdiri tegak dan fikiranku tidak karuan, ingin rasanaya aku saat itu meremas-remas pantanya yang semok itu,

    “eh Ruri udah bangun ya, gak ada jam kuliah kamu?, ” ucapnya memecah fantasi sexsku.

    “ee..ee..e.ee…nggak tante hari ini aku libur,” jawabku terbata-bata.

    Tiba-tiba tante Gina memmegang pundakku dan bilang,

    “ Sana mandi dulu biar kelihatan seger dan wangi Ri, ” ucapnya dengan nada manja.

    Saat itu aku berfikir tante Gina kayaknya menggodaku deh, soalnya ketika berbicara denganku dari tatapannya dan cara bicaranya seperti nafsu kepadaku. Ini dia kesempatanku mumpung rumah sepi,hha. Nampaknya aku bisa melampiaskan hawa nafsku pendam selama dua hari. Aku emang udah nggak tahan setiap liat tante Gina, birahiku sexku membara seakan akuingin merasakan kehangatan tubuhnya.

    Mandi pagi emang nyegerin deh apalagi buka mata didepan udah ada Tante Gina. Dengan mengenakan handuk menutupi sebagian tubuhku, tiba-tiba tante Gina menarik tanganku,

    “ Ruri kamu ganteng banget sih ya, gagah deh tante suka sama Ruri, ” ucapnya mengejutkanku.

    Gilaaaa, ternyata tante Gina lebih parah dariku,

    “ Ya dong tante darah muda musti begini terlihat gagah ganteng tante Gina juga kok makin cantik semok lagi, ” ucapku memujinya.
    “ Ahhhh kamu bisa aja Ruri, sini dong ikut tante ke kamar sebentar, ” ucapnya mengajakku.

    Tanpa berpikir panjang, jelas aku mau lah masuk ke kamar tante Gina. Tanpa basa-basi lagi aku-pun segera masuk kekamr Gina dengan hanya mengenakan handuk saja tanpa menggunakn baju dan celana dalam,

    “ Sini dong masuk Ruri tutup pintunya sayang, tante gak papa kok tante cuma mau ngetes kejantananmu aja, ” ucapnya mengejutkanku.

    Saat itu-pun aku hany tersenyum lalu aku tutup pintu kamarnya. Saat itu aku pura-pura lugu dan sok nggak tau tenatng maksud tante Gina, padahal penis aku sudah tegang sekali di dalam handuk. Kemudian aku-pun duduk di sofa kamar, lalu tante Gina semakin mendekatiku. Tanpa basa basi tante Gina pegang penisku,

    ” waoooww belum apa-apa kok sudah tegang sih sayang, pasti kamu udah gak kuat yaa ngeliat tante pake rok begini, ” uccapnya.
    Dengan wajah yang agak memerah aku jawab tante Gina,

    “ Iii… iya… tante , habis tante seksi banget sih, montok habis kamu tante, ” ucapku penih birahi sex.

    Tante Gina mulai aksinya membuka handukku, seketikaaku-pun telanjang bulat. Gilaa deh ni tante-tante girang udah gak tahan juga main buka. Lalu dimainkanlah dengan lincah penisku, setiap gerakan tangannya memberikan sensasi sex yang luar biasa. Penisku semakin tegang dan tante Gina terlihat puas dengan kejantanaku yang lumayan besar.

    Kemudian Tante Gina segera duduk diatasku ternyata dia juga nggak pake celana dalem, kerasa banget saat itu memek-nya menempel di penisku. Tante Gina memang pemain handal ciumannya dan belaian gadis perawan jauh deh sama tante Gina. Bayangin aja saat itu aku cuma diem aja pasrah mau diapain cuma bisa ngrasain kenikmatan sex yang bener-bener melebihi rasa perawan,

    “ Ruri jangan Cuma diem dong ayo pegang payudara tante, kamu kurang suka ya. kurang montok payudara tante ??, ” ucapnya.

    “ Enggak kog tante, Ruri suka banget kok sama payudara tante, ” ucapku.

    Setelah itu mulai deh aku beraksi, seperti biasa setelah sekian lama gak bercumbu. Aku pegang kedua payudara tante Gina aku remas-remas berasa kekecilan tanganku buat satu payudara tante Gina yang besar montok dengan putting yang menonjol,

    “ Remas terus sayang terus, Ahhhhh… enak sekali Ruri, terus sayang mainkan tanganmu buatlah tante basah sayang… Ahhhh…, ” racau tante Gina.

    Mungkin tante nggak kuat dengan remasan payudara tante langsung aja cium bibirku dengan lembut. Tante Gina telanjang diatas ku dengan posisi duduk berhadapan menciumi ku aku dengan lihay meremas payudaranya tante Gina, menggesek-gesekkan kemauluannya di penisku. Kemaluan tante Gina mulus banget. Udah gitu memek tante Gina besar dan tidak ada jembutnya sedikitpun.

    Nampaknya dia rajin mencukur jembut-nya dan rajin merawat vagina-nya. Warna kulit vaginaya putih dengan belahan vaginayang berwarna agak kemerahan. Melihat itu aku semakin tidak saja ingin segera memasukan penisku kedalam liang senggama tante Gina yang kencang dan nampak keset itu,

    “ Ruri gendong tante dong ke ranjang, kan lebih nikmat kalau mesum sembari tiduran sayang, ” ucapnya manja.

    Tanpa berfikir panjang aku-pun segera membawa tante Gina ke Ranjang. Sesampainya diranjang aku mulai mencium, mengemut payudara tante Gina yang montok itu. Tanganku yang tidak mau diam , maka segera aku arahkan pada kemaluan tante Gina, aku coba elus-elus dengan jariku . Sku sisir bagian kanan kiri vagina tante Gina.

    Aku cium pusar tante Gina turun kebawah aku, jilat selakangan tante yang mulus putih bersih wangi,

    “ Ahhhhh… terus sayang tante mau keluar sayang, terus sayang, Ouhhhh…, ” desahnya.

    “ Jangan keluar dulu tante, nikmati dulu tante, nanti kita keluarinya bareng-bareng ketika ML, ” ucapku.

    Sepertinya tante Gina menahan agar tidak orgasme cepat. Dia terlihat seperti menahan sesuatau tapi tetep merasakan kenikmatan. Aku jilat bagian luar vagian tante Gina, desahaaaann tantee byuuuuhhh sudah gak tahan tante sepertinya. Aku cari lubang kenikmatan yang lebih dalam terus aku kecup. Posisi berubah lagi dengan gaya 69.

    Ouh… tante Gina mengulum penisku yang besar sampai masuk semua penisku didalam mulutnya , nikmat sekali rasanya,

    “ Ahhhh tante terus tante lebih masuk lagi tante, terus Eumm… Sssssshhh… Ahhhhh…. ,” ucapkumerasakan nikmat kulumanya.

    Dengan gaya 69 kami saling memanjakan kemaluan kami dengan bibir kami dengan penuh nafsu sex,

    “ Ouhhhh… Ri, tante udah nggak kuat, Ssssshhhh… Ahhhhhhhhhhh, ” ucapnya mendesah kencang.

    Tante Gina pun ternyata telah orgasme, dia mengeluarkan cairan kental didalam mulutku. Tanpa berfikir panjang lagi, kmai yang sudah melakukan for play kurang lebih selama setengah jam bagiku sudah cukup, rasanya kenikmatan sex itu sampai ubun-ubun deh rasanya.

    Tante Gina kembali terlentang aku mencoba memasukkan penis ku ke dalam lubang kenikmatannya, denganpelan-pelan aku coba menggesek-gesek penisku pada vagina tante Gina agar sedikit licin. Setelah licin, dengan perlhan mulai aku masukan,

    “ Zlebbbbbbbbbbb…. Ahhhhh…, ”

    Terbenmlah penisku didalam vagina tante Gina, dengan perlahan terus masuk hingga sampai mentok ke dalam,

    “ Ahhhhhh…. Ssssshhh…Ouhhhh…, ” desah tante Gina.

    Saat tante Gina hanya bisa mendesaha dengan desahan yang sangat manja, bibirnya dan wajahnya terlihat memerah sekali. Melihat hal itu nafsu birahiku semakin tinggi saja, mulailah aku goyangkan penisku didalam vagina Tante Gina,

    “ Ssssssshhh… terus Ri, lebih dalam Ruri… Ouhhhh…, ”ucapnya.

    Ini dia memek tante serasa perawan, rasanya setelah aku goyangkan penisku kedalam lubang tante Gina rasanya sperti memperawani memek perawan, sempit dan nikmat banget. Sekitar 10 menit aku menggenjot vagina tante Gina dengan cepat dan penuh nafsu, kurasakan aku akan mendapatkan puncak-ku,

    “ Tante aku sudah gak tahan nih… Ouhhhh…, ”

    Tidak lama kemudian setelah aku berkata seperti itu,

    “ Croootttt… Croootttt… Croootttt… Croootttt…, ”

    Tersemburlah spermaku membasahi bibir tante Gina dan payudaranya. Saat itu aku kelurkan spermaku diluar. Baru Ml sekali saja aku sudah merasa lemas, hhha. Setelah aku mengeluarkan semua spermaku, Tante Gina-pun segera membersihakan badannya denagn tissue. Beberapa menit kami beristirahat tiba-tiba,

    “ Ayo Ruri kita ML lagi, !!! Oh iya kamu kok terlihat lelah sih, kan kitabaru sekali Ml-nya masak iya kamu kalah sama tante sih sayang, ” ucapnya meledek-ku.

    Dengan rayuan manjanya, lalu aku melihat tante Gina yang masih telanjang, tiba-tiba saja penisku berdiri tegak lagi,

    “ Sekarang kamu diem aja ya sayang, biar tante yang diatas yaaa kamu nurut aja sama tante, ” ucapnya.

    Tanpa menunggu jawabanku tante Ginapun segera membenamkan penisku didalam vaginanya dengan gaya sex women on top,

    “ Ahhhh…., ” desah tante Gina merasakan nikmatnya oenisku yang kembali msuk pada vagina-nya.

    Tante Gina bergoyang diatasku, payudara yang menggantung kenyal dan montok itu aku remas sembari aku emut kembali. Goyangan Sex-nya semaki hot saja ketika aku remas dan emut payudaranya,

    “ Sssshhh…. Ahhhh… ahhhh… Ouhhh…. Ahhh…, ” desah tante Gina semnbari terus menggoyangkan pantatnya diatas kejantananku.

    Mungkin posisi diatas membuat tante Gina cepat klimaks. Bosan dengan ,mengkulum dan meremas payudara tante Gina, aku-pun memegang pantatnya yang besar. Aku remas pantatnya dan goyangan-nya semakin keras aja. Tante Gina memang handal dalam berhubungan seks, dia memainkan sendiri menikmati seperti biasa tante sudah orgasme lagi.

    Aku juga merasakan sangat nikmat, aku lihat gerak tante Gina semakin cepat saja, dia meggoyang-goyangkan pantatnya dengan liarnya,

    “ Tante aku nggak tahan, aku pengen keluar nih…Ouhhh…, ” ucapku penuh nafsu sex.

    “ Keluarin aja sayang, keluarin didalem, Sssshhh…, ” ucapnya dengan terus bergoyang.

    Tidak lama setelah tante berkata itu aku-pun merasakan batang penis-ku terasa berdenyut-denyut, goyangan Tante Gina yang semakinliar membuatku tidak kuta dan,

    “ Croooottttt… Croooottttt… Croooottttt… Croooottttt…, ”

    Keluarlah spermaku didalam vagina tante Gina dengan derasnya, puas sekali rasanya aku saat itu. Tidak kusangka aku sudah bersetubuh sebanyak 2 kali. Banyak sekali spermaku yang keluar tidak seperti biasanya. Puas dengan keluarnya spermku aku segera mencabut oenisku dari dalamliang vagina tante Gina, sungguh puas sekali rasanya bisa bercinta dengan tante Gina.

    Melihat penisku yang sudah tercabut dengan dipenuhi lendir kawin, tiba-tiba saja tante Gina-pun menyambar penisku dengan mulutnya. Ouhhh… semua spermaku dia bersihkan dengan mulutnya sterampai tidak sedikitpun spermaku tersisa. Mungkin benar sperma membuat awet muda,buktinya tante Gina ngeliat sperma seperti melihat madu murni, hha.

    Setelah dua ronde tante masih saja terlihat biasa saja kita masih diranjang tanpa kain sehelaipun tante Gina memelukku sambil menciumku. Payudaranya menempel didadaku vagina pas di penisku. Gimana ngugak tegang terus kalau caranya kayak gini terus. Sampai akhirnya tante Gina tertidur pulas ak selimuti dan aku beranjak keluar dari kamarnya sebelum Deo pulang.

    Baru pertama kali ini aku bener-bener puas padahal udah berapa perawan yang aku rasain tapi gak ada yang seperti tante Gina. Tante-tante rasa Gadis. Begitulah sepenggal ceritaku menikmati kemolekan tubuh ibu sahabatku sendiri.

  • Cerita Memek DIPERKOSA PARA GADIS ABG PECINTA FETISH

    Cerita Memek DIPERKOSA PARA GADIS ABG PECINTA FETISH


    2000 views

    Cerita Memek – Aku sedang membanting pantatku di jok belakang taxi, ketika dering HP-ku memanggil. Kuperhatikan jelas sekali bahwa ini nomor yang sama dari dua kali panggilan tadi. Tapi karena aku merasa tidak mengenalnya, aku sama sekali tidak menanggapinya.

     

    “Kenapa tidak diangkat, Bang..?” tanya sopir taxi yang sekilas melihatku lewat spionnya.
    “Buat apa. Paling-paling wartawan ‘bodrek’. Menawarkan berita kemenanganku ini di koran kelas ‘teri’-nya. Bosen aku berurusan dengan mereka..!” sahutku sambil kuperhatikan sekali lagi secara kilas dua medali emas dan piala juara favorit kejuaraan binaraga kelas junior ini.

    Taxi meluncur kencang membawaku pulang ke rumah kontrakanku di daerah Radio Dalam. Taxi masih melenggang di atas aspalan Sudirman ketika nomor HP itu muncul lagi di layar HP-ku. Berdering dan berdering minta diangkat. Terpaksa kali ini aku menerimanya dengan malas.

    “Hai Andre, sombong bener sih, nggak mau terima telponku. Kenapa..?”
    “Sori Mbak. Ini siapa, dan ada apa..? Aku merasa nggak kenal anda.”
    “Benar. Kita belum pernah saling kenal kok. Tapi aku selalu memantau kemajuanmu dalam bertanding binaraga. Pokoknya aku selalu mengikutimu kemana kamu berlaga memamerkan tubuhmu yang berotot kekar tapi indah dan seksi sekali itu. Aku senang sekali. Banyak teman-temanku yang mengidolakan dirimu lho Mas. Kupikir masa depanmu pasti cerah sekali di dunia binaraga. Gimana nih, kami mau kenalan lebih dekat lagi, juga foto-foto bersama atlet idola kami. Bagaimana Mas..?”

    Aku sejenak berpikir. Siapa sih mereka? Apa maksudnya? Kalau aku tolak, aku merasa merendahkan atau menyepelekan apa yang namanya fans atau penggemar. Fans atau penggemar, apalagi wartawan itu adalah jalur yang tidak boleh kulawan. Mereka harus kurangkul dan akrabi. Begitu nasehat teman-teman seniorku di dunia olahraga yang banyak penggemarnya.
    “Baiklah. Dimana ini kalian semua..?” tanyaku setelah menghelakan nafasku.

    Sebuah daerah pemukiman elite disebutkan suara cewek itu. Permata Hijau. Aku segera minta sama sopir taxi segera meluncur ke alamat yang dituju. Kuperhatikan jam tanganku sudah menunjukkan pukul 23.45 tepat. Waktuku untuk istirahat. Tapi demi fans, aku rela membagi waktuku dengan mereka.

    Rumah mewah itu memang terlihat sepi, gelap, dengan halamanya yang terlihat teduh. Berlantai tiga dengan gaya arsitektur spanyol yang unik. Bergegas aku segera turun dan kuperhatikan sejenak taxi telah menghilang di tikungan jalan. Kembali aku perhatikan alamat rumah yang kutuju itu. Aku segera menyelinap masuk ke dalam halamannya setelah membuka sedikit pintu gerbangnya yang dari besi dicat hitam. Hujan mendadak turun dengan rintik-rintik. Berburu aku lari kecil menuju teras yang tinggi, karena aku mesti menaiki anak tangganya.

    Aku dengan tidak sabaran menekan-nekan bel pintunya yang yang tampak sekali aneh bagiku, sebab tombol bel itu berupa puting susu dari patung dada wanita. Tidak berapa lama, pintu model tarung kuku itu terbuka. Aku seketika berdecak kagum dan ‘ngiler’ berat melihat figur penggemarku ternyata anak baru tumbuh yang bertubuh seksi.

    “Mas Andre, ya? Ayo Mas, dua temanku sudah tak sabar nungguin Mas. Biar kubawakan pialanya.. yuk..!” ujar gadis berusia sekitar 17 tahun itu ramah sekali menyambar piala dan tas olahragaku.
    Aku menyibakkan sebentar rambut gondrongku yang basah sedikit ini, sambil sejenak kuperhatikan gadis itu menutup dan mengunci kembali pintunya.
    “Ng.., maaf, belum kenalan..,” gumamku perlahan membuat gadis berambut pendek cepak ala tentara cowok itu menghentikan langkahnya lalu memutar tubuhnya ke arahku sambil mengumbar senyun manisnya.
    “Oh ya, aku Tami..,” sahutnya menjabat tanganku erat-erat.
    Hm, halus dan empuk sekali jemari ini, seperti tangan bayi.

    Tami yang berkulit kuning langsat itu melirik ke sebelah, di mana dari balik korden muncul dua temannya. Semua seusia dirinya.
    “Ayo pada kenalan..!” sambung Tami.
    Malam ini Tami memakai kaos singlet hitam ketat dan celana pendek kembang-kembang ketat pula, sehingga aku dapat dengan jelas melihat sepasang pahanya yang mulus halus. Bahkan aku dapat melihat, bahwa Tami tidak memakai BH. Jelas sekali itu terlihat pada dua bulatan kecil yang menonjol di kedua ujung dadanya yang kira-kira berukuran 32. Agen Judi Bola

    “Lina..,” ujar gadis kecil lencir berambut panjang sepinggangnya itu menjabat tanganku dengan lembut sekali.
    Gadis ini berkulit kuning bersih dengan dadanya yang kecil tipis. Dia memakai kaos singlet putih ketat dan celana jeans yang dipotong pendek berumbai-rumbai. Lagi-lagi Lina, gadis cantik beralis tebal itu sama seperti Tami. Tidak memakai BH. Begitupun Dian, gadis ketiga yang bertubuh kekar seperti laki-laki itu dan berambut pendek sebatas bahunya yang kokoh. Kulitnya kuning langsat dengan kaos ketat kuning dan celana pendek hitam ketat pula. Hanya saja, dada Dian tampak paling besar dan kencang sekali. Lebih besar daripada Tami. Cetakan kedua putingnya tampak menonjol ketat.

    Aku dapat melihat pandangan mata mereka sangat tajam ke arah tubuhku. Aku pikir iru maklum, sebab idola mereka kini sudah hadir di depan mata mereka.
    “Dimana mau foto-foto bersamanya..?” tanyaku yang digelandang masuk ke ruang tengah.
    “Sabar dulu dong Mas, kita kan perlu ngobrol-ngobrol. Kenalan lebih dalam, duduk bareng.. gitu. Santai saja dulu lah.. ya..?” sahut Dian menggaet lengan kananku dan mengusap-usap dadaku setelah ritsluting jaket trainingku diturunkan sebatas perutku.
    “Ouh, kekar sekali. Berotot, dan penuh daging yang hebat. Hm..,” sambungnya sedikit bergumam sembari menggerayangi putingku dan seluruh dadaku.
    Aku jadi geli dan hendak menampik perlakuannya. Tapi kubatalkan dan membiarkan tangan-tangan ketiga gadis ABG itu menggerayangi dadaku setelah mereka berhasil melepas jaketku.

    Kuakui, aku sendiri juga menikmati perlakakuan istimewa mereka ini. Kini aku dibawa ke sebuah kamar yang luas dengan dinding yang penuh foto-foto hasil klipingan mereka tentang aku. Aku kagum. Sejenak mereka membiarkanku terkagum dan menikmati karya mereka di tembok itu.

    “Bagaimana..?” tanya Lina mendekati dan merangkul lengan kiriku.
    Lagi-lagi jemari tangan kirinya menggerayangi puting dan dadaku. Kudengar nafas Lina sudah megap-megap. Lalu Dian menyusul dan memelukku dari belakang, menggerayangi dadaku dan menciumi punggungku. Kini aku benar-benar geli dibuatnya.
    “Sudahlah, lebih baik jangan seperti ini caranya. Katanya mau foto-foto..?” kataku mencoba melepaskan diri dari serbuan bibir dan jemari mereka.
    “Iya, betul sekali. Lihat kemari Mas Andre..!” sahut Tami yang berdiri di belakangku.
    Aku segera membalikkan tubuhku dan seketika aku terkejut. Mataku melotot tidak percaya dengan penuh ketidaktahuan dan ngerti semua ini.

    “Ada apa ini, apa-apa ini ini..? Kalian mau merampokku..?” tanyaku protes melihat Tami sudah menodongkan pistol otomatis yang dilengkapi dengan peredam suara itu ke arah kepalaku.
    “Ya. Merampok dirimu. Jiwa dan ragamu. Semuanya. Ini pistol beneran. Dan kami tidak main-main..!” sahut Tami dengan wajah yang kini jadi beringas dan ganas.
    Begitupun Lina dan Dian. Sebuah letupan menyalak lembut dan menghancurkan vas bunga di pojok sana. Aku terhenyak kaget. Mereka berdua memegangi lengananku dengan kuat sekali. Aku hampir tidak percaya dengan tenaga mereka.

    “Tidak ada foto. Tapi, di ruangan ini, kami memasang beberapa kamera video yang kami setel secara otomatis. Setiap ruangan ada kamera dan kamera. Semua berjalan otomatis sesuai programnya. Copot celananya, Lin..!” ujar Tami membentak.
    Aku hendak berontak, tapi dengan kuat Dian memelintir lenganku.
    “Ahkk..!”
    “Jangan macem-macem. Menurut adalah kunci selamatmu. Ngerti..!” bentak Dian tersenyum sinis.

    Celana trainingku kini lepas, berikut sepatuku dan kaos kakinya. Lina sangat cepat melakukannya. Kini aku hanya memakai cawat hitam kesukaanku yang sangat ketat sekali dan mengkilap. Bahkan cawat ini tidak lebih seperti secarik kain lentur yang membungkus zakar dan pelirku saja. Sebab karetnya sangat tipis dan seperti tali.
    “Kamu memang seksi dan kekar..,” ucap Tami mendekati dan menggerayangi zakarku.
    “Iya Tam. Sekarang aja ya, aku udah nggak sabar nih..!” sahut Dian mengelus-elus pantatku.
    “Sama dong. Tapi siapa duluan..?” sahut Lina mengambil sebotol minyak tubuh untuk atlet binaraga.
    Kulihat mereknya yang diambil Lina yang paling mahal. Tampaknya mereka tahu barang yang berkualitas.

    “Diam dan diam, oke..?” kata Lina menuangi minyak itu ke tangannya.
    Begitupun Dian dan Tami. Segera saja jemari-jemari tangan mereka mengolesi seluruh tubuhku dengan minyak. Bergantian mereka meremas-remas batang zakarku dan buah pelirku yang masih memakai cawat ini dengan penuh nafsu. Aku kini sadar, mereka fans yang maniak seks berat. Walau masih ABG. Dengan buas, Tami merengut cawatku dengan pisau lipatnya, yang segera disambut tawa ngakak temannya. Zakarku memang sudah setengah berdiri karena dorongan dan rangsangan dari stimulasi perbuatan mereka. Bagaimanapun juga, walau dalam situasi yang tertekan, aku tetap normal. Aku tetap terangsang atas perlakuan mereka.

    “Ouh, sangat besar dan panjang. Gede sekali Lin..,” ucap Dian kagum dan senang sembari menimang-nimnag zakarku.


    Sedangkan Tami meremas-remas buah pelirku dengan gemas sekali, sehingga aku langsung melengking sakit.
    “Duh, rambut kemaluannya dicukur indah. Apik ya..!” sahut Dian mengusap potongan bentuk rambut kemaluanku yang memang kurawat dengan mencukur rapi.
    “Auuhk.., jangan. Jangan.., sakit..!” ucapku yang malah bikin mereka tertawa senang.
    Lina sendiri menciumi daging zakarku dan menjilat-jilat buas pelirku. Aku tetap berdiri dengan kedua kakiku agak terbuka.

    Mereka dengan buasnya menjilati dan menciumi zakar dan buah pelirku serta pantatku.
    “Ouh.. jangan.. aauhk.. ouhhk.. aahkk..!” teriak-teriak mulutku terangsang hebat.
    Hal itu membuat Tami jadi ganas dalam mengocok-ngocok batang zakarku. Sedangkan Lina gantian meremas-remas buah pelirku. Sementara Dian menghisap putingku dan memelintirnya, sehingga putingku jadi keras dan kencang. Kedua tanganku kini berpegangan pada tubuh mereka, karena dorongan birahiku yang mendadak itu. Aku kian menjerit-jerit kecil dan nikmat. Teriakan mereka yang diselingi tawa senang kian menambah garang perlakuan mereka atas tubuh telanjangku.

    Bergantian mereka mngocok-ngocok zakarku hingga kian mengeras dan memanjang hebat. Bahkan mereka dengan buasnya bergantian menyedot-nyedot zakarku dengan memasukan ke dalam mulut mereka, sampai-sampai mereka terbatuk-batuk karena zakarku menusuk kerongkongan mereka.
    “Nikmat sekali zakarnya, hmm.., coba diukur Dian. Berapa panjang dan besarnya, aku kok yakin, ini sangat panjang..!” ujar Tami sambil terus mengulum-ngulum dan menjilati zakarku.
    Dian segera mengukur panjang dan besarnya zakarku.

    “Gila, panjangnya 23 sentimeter, dan garis lingkarnya.. hmm.., 18 senti. Apa-apaan ini. Kita pasti terpuaskan. Dia pasti hebat dan kuat..!” ujar Dian kagum sambil mengikat pangkal batang zakarku dengan tali sepatu secara kuat.
    Begitupun pangkal buah pelirku diikat tali sepatu sendiri. Sementara Lina gantian kini yang mengocok-ngocok zakarku sambil mengulum-ngulumnya. Karuan saja, zakarku jadi tambah keras dan merah panas membengkak hebat. Otot-ototnya mengencang ganas. Aku kian menjerit-jerit tidak kuat dan tidak kuasa lagi menahan spermaku yang hendak muncrat ini.

    Mendengar itu, Lina mencopot lagi tali sepatuku di batang zakarku dan pelirku. Cepat-cepat mereka membuka mulutnya lebar-lebar di depan moncong zakarku sambil terus mengocok-ngocok paling ganas dan kuat.
    “Creet.. croot.. creet.. srreet.. srroott.. creet..!” menyembur spermaku yang mereka bagi rata ke mulutnya masing-masing.
    Bergantian mereka menjilati sisa-sisa spermaku sambil mengurut-ngurut batang zakarku agar sisa yang masih di dalam batang zakarku keluar semua.

    “Hmm.. nikmat sekali. Enak..!” ucap Diam senang.
    “Iya, spermanya ternyata banyak sekali.. kental..!” sahut Lina.
    “Ayo, ikat dia di ruang penyiksaan. Cepat..!” perintah Tami berdiri, diikuti Lina dan Dian.
    Sedangkan aku masih lemas. Rasa-rasanya mau hancur badanku. Aku nurut saja perintah mereka. Memasuki ruang penyiksaan.

    Apa pula itu? Mereka dengan cepat memasang gelang besi di kedua tangan dan kakiku. Rantai besi ditarik ke atas. Kini tubuhku merentang keras membentuk huruf X. Posisi badanku dibikin sejajar dengan lantai yang kira-kira setinggi satu meteran itu. Lampu menyorot kuat ke arahku. Keringatku menetes-netes deras.
    “Siapa kalian ini sebenarnya..?” tanyaku memberanikan diri.
    “Diam..! Tak ada pertanyaan. Dan tak boleh bertanya. Pokoknya menurut. Kamu kini budak kami. Ngerti..!” bentak Tami mencambuk dadaku dan punggungku dengan cambuk yang berupa lima utas kulit yang ujungnya terdapat bola berduri. Sakitnya luar biasa.

    Mendadak Dian membuka lantai di bawahku. Aku kaget, rupanya di bawah sana ada liang seukuran kira-kira lebar 50 senti dan panjang dua meteran. Dan di lubang sedalam kira-kira satu meteran itu terdapat tumpukan batu bara yang membara panas sekali! Pantas saja, tadi kakiku sempat merasakan panasnya lantai ubin ini. Walau kini tubuhku setinggi kurang dari dua meter dari bara, tapi aku masih kuat merasakan betapa panasnya batu bara itu uapnya membakar kulit tubuhku bagian belakang.

    “Cambuk terus..! Sirami dengan minyak dan jus tomat..!” perinta Tami mencambuki kakiku.
    Sedangkan Lina mencambuki dadaku. Dian mencambuki punggungku. Panas dan pedih, semua bercampur jadi satu. Bersamaan mereka juga mencambuki zakar dan pelirku yang masih setengah tegang ereksinya. Batu bara yang tertimpa minyak dan jus tomat itu mengeluarkan asap panas yang segera membakar kulitku. Entah, di menit keberapa aku bertahan. Yang jelas tidak lama kemudian aku pingsan.

    Saat terbangun, ternyata aku sudah terbaring di atas ranjang luas dan empuk bersprei putih kain satin. Tapi kondisiku tidak jauh beda dengan disiksa tadi. Kedua tanganku dirantai di kedua ujung ranjang bawah, sedangkan badanku melipat ke atas karena kedua kakiku ditarik dan rantainya diikatkan di kedua ujung ranjang atas kepalaku, sehingga dalam posisi seperti udang ini, aku dapat melihat anusku sendiri.

    Sebuah bantal mengganjal punggungku. Lampu menyorotku. Tiba-tiba Lina sudah mengakangi wajahku. Dan dia telanjang bulat. Kulihat vaginanya yang mengarah ke wajahku itu bersih dari rambut kemaluan. Rupanya telah dipangkas bersih.
    “Jilati, nikmati lezatnya kelentitku dan vaginaku ini. Cepat..!” teriak Lina menampar wajahku dua kali sambil kemudian membuka bibir vaginanya dan menjejalkannya ke mulutku. Terpaksa, aku mulai menjilati vagina dan seluruh bagian di dalamnya sambil menghisap-hisapnya.

    Lina mulai menggerinjal-gerinjal geli dan nikmat sambil meremas-remas sendiri duah dadanya dan puting-puting susunya yang kecil itu. Kulihat selintas datang Dian dan Tami yang juga telanjang bulat. Sejenak mereka berdua saling berpelukan dan berciuman. Mereka ternyata lesbian..! Lina segera beranjak berdiri.

    “Lakukan dulu Lin, kami sedang mood nih..!” ujar Tami mencimui vagina Dian yang berbaring di sebelahku sambil menggerinjal-gerinjal geli.
    Kedua tangan Dian meremas-remas sendiri buah dadanya. Lina segera saja mengambil boneka zakar yang besar dan lentur. Segera saja Lina menuangi anusku dengan madu, serta merta gadis itu menjilati duburku. Aku jadi geli.

    Kini jemari Lina mulai mengocok-ngocok zakarku, setelah sebelumnya mengikat pangkal buah pelirku secara kuat.
    “Ouh.. aduh.., aahhk..,” teriakku mengerang sakit dan nikmat.
    Lina dengan cepat segera menusukkan boneka zakar plastik itu ke dalam lobang anusku. Karuan saja aku menjerit sakit. Tapi Lina tidak perduli. Zakar plastik itu sudah masuk dalam dan dengan gila, Lina menikam-nikamkan ke anusku. Aku menjerit-jerit sejadinya. Sementara tangan satunya Lina tetap mengocok-ngocok zakarku sampai ereksi kembali dengan kerasnya.

    Tiba-tiba Tami mengakangi wajahku dan mengencingi wajahku.
    “Diminum. Minum pipisku.. cepat..!” perintah Tami menanpar-nampar pantatku.
    Terpaksa, kutelan pipis Tami yang pesing itu. Rasanya aku mau muntah. Lebih baik menjilati vaginanya, ketimbang meminum pipisnya. Tami tertawa ngakak sambil mengambil alih mengocok zakarku dengan buas.

    “Gantian..!”ujar Dian menggantikan posisi Tami.
    Pipis lagi. Aku kini kenyang dengan pipis mereka. Tubuhku basah oleh pipis mereka. Lina masih menusuk-nusuk duburku dengan zakar plastiknya. Pelan-pelan rantai dilepas, tapi Lina malah membenamkan zakar plastik itu dalam-dalam di anusku. Kakiku dibuat mengangkang. Dengan buas, satu persatu memperkosaku.

    “Auhk.. aahk.. ouhkk.. yeaah.. ouh..!” teriak-teriak mulut mereka menggenjot di atas tubuhnya setelah memasukkan zakarku ke dalam vaginanya.
    “Ouh.. ouhk, tidak.. ahhk.. ahhk..!” menjeritku kesakitan karena sperma yang mestinya muncrat tertahan oleh tali ikatan itu.

    Cambuk kembali melecuti dadaku. Pokoknya tidak ada yang diam nganggur. Saat Tami menggagahiku, Lina mencambuk. Dian menetesi puting susuku dengan cairan lilin merah besar. Atau menyirami lilin panas itu ke anusku. Saking tidak kuatnya aku, kini aku jatuh pingsan lagi.

    Entah berapa lama aku pingsan. Saat terbangun, banyak spermaku yang tercecer di perutku. Tidak ada rantai. Tidak ada lilin. Bahkan mereka juga tidak ada di sekitarku. Kemana mereka? Perlahan aku beranjak berdiri, tertatih-tatih mencari pakaianku. Tubuhku penuh barut bekas cambuk dan lilin mengering. Luar biasa sakit dan pedihnya tersisa kurasakan.

    Secarik kertas ditinggalkan mereka bertiga untukku. Kubaca dengan muak dan geram.
    Trim atas waktumu. Tapi kami belum puas menikmatimu. Kami pasti datang lagi untuk kepuasan kami. Kami pergi karena ada mangsa baru yang lebih lemah tapi kuat seksnya. Kalau kamu tolak, kami edarkan videonya. Awas, kamu kini adalah ‘anjing’ seks kami. Trim. Sampai jumpa. END

  • Cherry Anal Sexs

    Cherry Anal Sexs


    2000 views

  • Foto Ngentot Hot AIRI MINAMI Di Rawa-Rawa

    Foto Ngentot Hot AIRI MINAMI Di Rawa-Rawa


    1999 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Kenangan Bersama Anak SMA

    Kenangan Bersama Anak SMA


    1998 views

    Cerita Sex Terbaru – Cerita Sek kenangan di masa SMA dimana semua berawal dari suatu hari dimana anak-anak SMA sedang mengikuti kampanye di Jakarta. Untuk kelanjutan nya silahkan baca di bawah ini yang sudah kami rangkum dengan jelas.

    Malam itu tanggal 2 Juni 2008 sekitar pukul 21.30. Aku di dalam mobilku sedang keliling-keliling kota Jakarta. Rencananya aku hendak meliput persiapan kampanye partai-partai yang katanya sudah ada di seputar HI. Aneh, kampanye resminya besok, tapi sudah banyak yang bercokol di putaran HI sejak malam ini. Kelihatannya mereka tidak mau kalah dengan partai-partai lain yang kemarin dan hari ini telah memanjat patung selamat datang, memasang bendera mereka di sana. Tercatat pp, PND, PBB, PKB, PAN dan PK telah berhasil. Dengan korban beberapa orang tentu saja. Entah apa yang dikejar mereka, para simpatisan itu. Kebanggaan? Atau sebuah ketololan. Kalau ternyata mereka tewas atau cedera, berartikah pengorbanan mereka? Apakah para ketua partai itu kenal sama mereka? Apakah pemimpin partai itu menghargai kenekadan mereka? Lho, kok aku bicara politik. Biarinlah. Macam-macam saja ulah mereka, maklumlah sudah saat kampanye terakhir

    buat partai-partai di Jakarta ini.

    Di depan kedutaan Inggris aku parkirkan mobilku, bersama banyak mobil lainnya. Memang aku lihat ada beberapa kelompok, masing-masing dengan bendera partai mereka dan atribut yang bermacam-macam. Aku keluarkan kartu persku, tergantung di leher. Juga Nikon, kawan baik yang menjadi sumber nafkahku. Aku mendekati kerumunan simpatisan partai. Bergabung dengan mereka. Berusaha mencari informasi dan momen-momen penting yang mungkin akan terjadi.

    Saat itulah pandanganku bertemu dengan tatap mata seorang gadis yang bergerombol dengan teman-temannya di atap sebuah mini bus. Wajahnya yang cantik tersenyum kepadaku. Gadis itu memakai kaos partai yang mengaku reformis,—aku rahasiakan saja baiknya—yang telah dipotong sedikit bagian bawahnya, sehingga seperti model tank top, sedangkan bawahannya memakai mini skirt berwarna putih. Di antara teman-temannya, dia yang paling menonjol. Paling lincah, paling menarik.
    “Mas, Mas wartawan ya?” katanya kepadaku.
    “Iya”.
    “Wawancarai kita dong”, Salah seorang temannya nyeletuk.
    “Emang mau?”.
    “Tentu dong. Tapi photo kita dulu…”

    Nah darisinilah berawal cerita ini dan kini ku koleksi dalam kenangan sehingga menjadi Kumpulan Cerita Dewasa

    Mereka beraksi saat kuarahkan kameraku kepada mereka. Dengan lagak dan gaya masing-masing mereka berpose.
    “Kenapa sudah ada di sini, sih? Bukankah ____ (nama partai) baru besok kampanyenya?”.
    “Biarin Mas, daripada besok dikuasai partai lain?”.
    “Memang akan terus di sini? Sampai pagi?”.
    “Iya, demi ____ (nama partai), kami rela begadang semalaman.”
    “Hebat.”
    “Mas di sini aja, Mas. Nanti pasti ada lagi yang ingin manjat tugu selamat datang.” Kata gadis yang menarik perhatianku itu.

    Aku pun duduk dekat mereka, berbincang tentang pemilu kali ini. Harapan-harapan mereka, tanggapan mereka, dan pendapat mereka. Mereka lumayan loyal terhadap partai mereka itu, walaupun tampak sedikit kecewa, karena pemimpin partai mereka itu kurang berani bicara. Padahal diproyeksikan untuk menjadi calon presiden. Aku maklum, karena tahu latar belakang pemimpin yang mereka maksudkan itu.
    “Eh, nama kalian siapa?” Tanyaku, “Aku Ray.”
    “Saya Diana.” Kata cewek manis itu, lalu teman-temannya yang lain pun menyebut nama. Kami terus bercakap-cakap, sambil minum teh botol yang dijual pedagang asongan.

    Waktu terus berlalu. Beberapa kali aku meninggalkan mereka untuk mengejar sumber berita. Malam itu bundaran HI didatangi Kapolri yang meninjau dan ‘menyerah’ melihat massa yang telah bergerombol untuk pawai dan kampanye, karena jadwal resminya adalah pukul 06.00 – 18.00.
    Saat aku kembali, gerombolan Diana masih ada di sana.
    “Saya ke kantor dulu ya, memberikan kaset rekaman dan hasil photoku. Sampai ketemu.” Pamitku.
    “Eh, Mas, Mas Ray! Kantornya “x” (nama koranku), khan. Boleh saya menumpang?” Diana berteriak kepadaku.
    “Kemana?”
    “Rumah. Rumah saya di dekat situ juga.”
    “Boleh saja.” Kataku, “Tapi katanya mau tetap di sini? Begadang?”
    “Nggak deh. Ngantuk. Boleh ya? Gak ada yang mau ngantarin nih.”
    Aku pun mengangguk. Tapi dari tempatku berdiri, aku dapat melihat di dalam mini bus itu ada sepasang remaja berciuman.

    Benar-benar kampanye, nih? Sama saja kejadian waktu meliput demontrasi mahasiswa dulu. Waktu teriak, ikutan teriak. Yang pacaran, ya pacaran. (Ini cuma sekedar nyentil, lho. Bukan menghujat. Angkat topi buat gerakan mahasiswa kita! Peace!)
    Diana menggandengku. Aku melambai pada rekan-rekannya.
    “Diana! Pulang lho! Jangan malah…” Teriak salah seorang temannya.
    Diana cuma mengangkat tinjunya, tapi matanya kulihat mengedip.

    Lalu kami pun menuju mobilku. Dengan lincah Diana telah duduk di sampingku. Mulutnya berkicau terus, bertanya-tanya mengenai profesiku. Aku menjawabnya dengan senang hati. Terkadang pun aku bertanya padanya. Dari situ aku tahu dia sekolah di sebuah SMA di daerah Bulungan, kelas 2. Tadi ikut-ikutan teman-temannya saja. Politik? Pusing ah mikirinnya.
    Usianya baru 17 tahun, tapi tidak mendaftar pemilu tahun ini. Kami terus bercakap-cakap. Dia telah semakin akrab denganku.
    “Kamu sudah punya pacar, belum?” Tanyaku.
    “Sudah.” Nadanya jadi lain, agak-agak sendu.


    “Tidak ikut tadi?”
    “Nggak.”
    “Kenapa?”
    “Lagi marahan aja.”
    “Wah.., gawat nih.”
    “Biarin aja.”
    “Kenapa emangnya?”
    “Dia ketangkap basah selingkuh dengan temanku, tapi tidak mengaku.”
    “Perang, dong?”
    “Aku marah! Eh dia lebih galak.”
    “Dibalas lagi dong. Jangan didiemin aja.”
    “Gimana caranya?” Tanyanya polos.
    “Kamu selingkuh juga.” Jawabku asal-asalan.
    “Bener?”
    “Iya. Jangan mau dibohongin, cowok tu selalu begitu.”
    “Lho, Mas sendiri cowok.”
    “Makanya, aku tak percaya sama cowok. Sumpah, sampai sekarang aku tak pernah pacaran sama cowok. Hahaha.”
    Dia ikut tertawa.

    Aku mengambil rokok dari saku depan kemejaku, menyalakannya. Diana meminta satu rokokku. Anak ini badung juga. Sambil merokok, dia tampak lebih rileks, kakinya tanpa sadar telah nemplok di dashboardku. Aku merengut, hendak marah, tapi tak jadi, pahanya yang mulus terpampang di depanku, membuat gondokku hilang.

    Setelah itu aku mulai tertarik mencuri-curi pandang. Diana tak sadar, dia memejamkan mata, menikmati asap rokok yang mengepul dan keluar melalui jendela yang terbuka. Gadis ini benar-benar cantik. Rambutnya panjang. Tubuhnya indah. Dari baju kaosnya yang pendek, dapat kulihat putih mulus perutnya. Dadanya mengembang sempurna, tegak berisi.
    Tanpa sadar penisku bereaksi.
    Aku menyalakan tape mobilku. Diana memandangku saat sebuah lagu romantis terdengar.
    “Mas, setelah ini mau kemana?”
    “Pulang. Kemana lagi?”
    “Kita ke pantai saja yuk. Aku suntuk nih.” Katanya menghembuskan asap putih dari mulutnya.
    “Ngapain”
    “Lihat laut, ngedengerin ombak, ngapain aja deh. Aku males pulang jadinya. Selalu ingat Ipet, kalau aku sendirian.”
    “Ipet?”
    “Pacarku.”
    “Oh. Tapi tadi katanya ngantuk?”
    “Udah terbang bersama asap.” Katanya, tubuhnya doyong ke arahku, melingkarkan lengan ke bahuku, dadanya menempel di pangkal tangan kiriku. Hangat.
    “Bolehlah.” Kataku, setelah berpikir kalau besok aku tidak harus pagi-pagi ke kantor. Jadi setelah mengantar materi yang kudapat kepada rekanku yang akan membuat beritanya, aku dan Diana menuju arah utara. Ancol! Mana lagi pantai di Jakarta ini.

    Aku parkirkan mobil Kijangku di pinggir pantai Ancol. Di sana kami terdiam, mendengarkan ombak, begitu istilah Diana tadi. Sampai setengah jam kami hanya berdiam. Namun kami duduk telah semakin rapat, sehingga dapat kurasakan lembutnya tubuh yang ada di sampingku.

    Tiba-tiba Diana mencium pipiku.
    “Terima kasih, Mas Ray.”
    “Untuk apa?”
    “Karena telah mau menemani Diana.”
    Aku hanya diam. Menatapnya. Dia pun menatapku. Perlahan menunduk. Kunikmati kecantikan wajahnya. Tanpa sadar aku raih wajahnya, dengan sangat perlahan-lahan kudekatkan wajahku ke wajahnya, aku cium bibirnya, lalu aku tarik lagi wajahku agak menjauh. Aku rasakan hatiku tergetar, bibirku pun kurasakan bergetar, begitu juga dengan bibirnya. Aku tersenyum, dan ia pun tersenyum. Kami berciuman kembali. Saat hendak merebahkannya, setir mobil menghalang gerakan kami. Kami berdua pindah ke bangku tengah Kijangku. Aku cium kening Diana terlebih dahulu, kemudian kedua matanya, hidungnya, kedua pipinya, lalu bibirnya. Diana terpejam dan kudengar nafasnya mulai agak terasa memburu, kami berdua terbenam dalam ciuman yang hangat membara. Tanganku memegang dadanya, meremasnya dari balik kaos tipis dan bhnya.

    Sesaat kemudian kaos itu telah kubuka. Aku arahkan mulutku ke lehernya, ke pundaknya, lalu turun ke buah dadanya yang indah, besar, montok, kencang, dengan puting yang memerah. Tanganku membuka kaitan BH hitamnya. Aku mainkan lidahku di puting kedua buah dadanya yang mulai mengeras. Yang kiri lalu yang kanan.
    “Mas Ray, kamu tau saja kelemahan saya, saya paling nggak tahan kalo dijilat susu saya…, aahh…”.

    Aku pun sudah semakin asyik mencumbu dan menjilati puting buah dadanya, lalu ke perutnya, pusarnya, sambil tanganku membuka mini skirtnya.
    Terpampanglah jelas tubuh telanjang gadis itu. Celana dalamnya yang berwarna hitam, menerawangkan bulu-bulu halus yang ada di situ. Kuciumi daerah hitam itu.

    Aku berhenti, lalu aku bertanya kepada Diana
    “Diana kamu udah pernah dijilatin itunya?”
    “Belum…, kenapa?”.
    “Mau nyoba nggak?”.
    Diana mengangguk perlahan.
    Takut ia berubah pikiran, tanpa menunggu lebih lama lagi langsung aku buka celana dalamnya, dan mengarahkan mulutku ke kemaluan Diana yang bulunya lebat, kelentitnya yang memerah dan baunya yang khas. Aku keluarkan ujung lidahku yang lancip lalu kujilat dengan lembut klitorisnyana.
    Beberapa detik kemudian kudengar desahan panjang dari Diana
    “sstt… Aahh!!!”
    Aku terus beroperasi di situ
    “aahh…, Mas Ray…, gila nikmat bener…, Gila…, saya baru ngerasain nih nikmat yang kayak gini…, aahh…, saya nggak tahan nih…, udah deh…”

    Lalu dengan tiba-tiba ia menarik kepalaku dan dengan tersenyum ia memandangku. Tanpa kuduga ia mendorongku untuk bersandar ke bangku, dengan sigapnya tangannya membuka sabuk yang kupakai, lalu membuka zipper jins hitamku. Tangannya menggapai kemaluanku yang sudah menegang dan membesar dari tadi. Lalu ia memasukkan batang kemaluanku yang besar dan melengkung kedalam mulutnya.
    “aahh…” Lenguhku
    Kurasakan kehangatan lidah dalam mulutnya. Namun karena dia mungkin belum biasa, giginya beberapa kali menyakiti penisku.
    “Aduh Diana, jangan kena gigi dong…, Sakit. Nanti lecet…”

    Kuperhatikan wajahnya, lidahnya sibuk menjilati kepala kemaluanku yang keras, ia jilati melingkar, ke kiri, ke kanan, lalu dengan perlahan ia tekan kepalanya ke arahku berusaha memasukkan kemaluanku semaksimal mungkin ke dalam mulutnya. Namun hanya seperempat dari panjang kemaluanku saja kulihat yang berhasil terbenam dalam mulutnya.
    “Ohk!.., aduh Mas Ray, cuma bisa masuk seperempat…”
    “Ya udah Diana, udah deh jangan dipaksaain, nanti kamu tersedak.”
    Kutarik tubuhnya, dan kurebahkan ia di seat Kijangku. Lalu ia membuka pahanya agak lebar, terlihat samar-samar olehku kemaluannya sudah mulai lembab dan agak basah. Lalu kupegang batang kemaluanku, aku arahkan ke lubang kemaluannya. Aku rasakan kepala kemaluanku mulai masuk perlahan, kutekan lagi agak perlahan, kurasakan sulitnya kemaluanku menembus lubang kemaluannya.
    Kudorong lagi perlahan, kuperhatikan wajah Diana dengan matanya yang tertutup rapat, ia menggigit bibirnya sendiri, kemudian berdesah.
    “sstt…, aahh…, Mas Ray, pelan-pelan ya masukkinnya, udah kerasa agak perih nih…”

    Dan dengan perlahan tapi pasti kudesak terus batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan Diana, aku berupaya untuk dengan sangat hati-hati sekali memasukkan batang kemaluanku ke lubang vaginanyana. Aku sudah tidak sabar, pada suatu saat aku kelepasan, aku dorong batang kemaluanku agak keras. Terdengar suara aneh. Aku lihat ke arah batang kemaluanku dan kemaluan Diana, tampak olehku batang kemaluanku baru setengah terbenam kedalam kemaluannya. Diana tersentak kaget.
    “Aduh Mas Ray, suara apaan tuh?”
    “Nggak apa-apa, sakit nggak?”
    “Sedikit…”
    “Tahan ya.., sebentar lagi masuk kok…”

    Dan kurasakan lubang kemaluan Diana sudah mulai basah dan agak hangat. Ini menandakan bahwa lendir dalam kemaluan Diana sudah mulai keluar, dan siap untuk penetrasi. Akhirnya aku desakkan batang kemaluanku dengan cepat dan tiba-tiba agar Diana tidak sempat merasakan sakit, dan ternyata usahaku berhasil, kulihat wajah Diana seperti orang yang sedang merasakan kenikmatan yang luar biasa, matanya setengah terpejam, dan sebentar-sebentar kulihat mulutnya terbuka dan mengeluarkan suara. “sshh…, sshh…”
    Lidahnya terkadang keluar sedikit membasahi bibirnya yang sensual. Aku pun merasakan nikmat yang luar biasa. Kutekan lagi batang kemaluanku, kurasakan di ujung kemaluanku ada yang mengganjal, kuperhatikan batang kemaluanku, ternyata sudah masuk tiga perempat kedalam lubang kemaluan Diana.

    Aku coba untuk menekan lebih jauh lagi, ternyata sudah mentok…, kesimpulannya, batang kemaluanku hanya dapat masuk tiga perempat lebih sedikit ke dalam lubang kemaluan Diana. Dan Diana pun merasakannya.
    “Aduh Mas Ray, udah mentok, jangan dipaksain teken lagi, perut saya udah kerasa agak negg nih, tapi nikmat…., aduh…, barangmu gede banget sih Mas Ray…”

    Aku mulai memundur-majukan pantatku, sebentar kuputar goyanganku ke kiri, lalu ke kanan, memutar, lalu kembali ke depan ke belakang, ke atas lalu ke bawah. Kurasakan betapa nikmat rasanya kemaluan Diana, ternyata lubang kemaluan Diana masih sempit, walaupun bukan lagi seorang perawan. Ini mungkin karena ukuran batang kemaluanku yang menurut Diana besar, panjang dan kekar. Lama kelamaan goyanganku sudah mulai teratur, perlahan tapi pasti, dan Diana pun sudah dapat mengimbangi goyanganku, kami bergoyang seirama, berlawanan arah, bila kugoyang ke kiri, Diana goyang ke kanan, bila kutekan pantatku Diana pun menekan pantatnya.

    Semua aku lakukan dengan sedikit hati-hati, karena aku sadar betapa besar batang kemaluanku untuk Diana, aku tidak mau membuatnya menderita kesakitan. Dan usahaku ini berjalan dengan mulus. Sesekali kurasakan jari jemari Diana merenggut rambutku, sesekali kurasakan tangannya mendekapku dengan erat.
    Tubuh kami berkeringat dengan sedemikian rupa dalam ruangan mobil yang mulai panas, namun kami tidak peduli, kami sedang merasakan nikmat yang tiada tara pada saat itu. Aku terus menggoyang pantatku ke depan ke belakang, keatas kebawah dengan teratur sampai pada suatu saat.
    “Aahh Mas Ray…, agak cepet lagi sedikit goyangnya…, saya kayaknya udah mau keluar nih…”
    Diana mengangkat kakinya tinggi, melingkar di pinggangku, menekan pantatku dengan erat dan beberapa menit kemudian semakin erat…, semakin erat…, tangannya sebelah menjambak rambutku, sebelah lagi mencakar punggungku, mulutnya menggigit kecil telingaku sebelah kanan, lalu terdengar jeritan dan lenguhan panjang dari mulutnya memanggil namaku.
    “Mas Ray…, aahh…, mmhhaahh…, Aahh…” Dia kelojotan. Kurasakan lubang kemaluannya hangat, menegang dan mengejut-ngejut menjepit batang kemaluanku.
    “aahh…, gila…, Ini nikmat sekali…” Teriakku.

    Baru kurasakan sekali ini lubang kemaluan bisa seperti ini. Tak lama kemudian aku tak tahan lagi, kugoyang pantatku lebih cepat lagi keatas kebawah dan, Tubuhku mengejang.
    “Mas Ray…, cabut…, keluarin di luar…”
    Dengan cepat kucabut batang kemaluanku lalu sedetik kemudian kurasakan kenikmatan luar biasa, aku menjerit tertahan
    “aahh…, ahh…” Aku mengerang.
    “Ngghh…, ngghh..”
    Aku pegang batang kemaluanku sebelah tangan dan kemudian kurasakan muncratnya air maniku dengan kencang dan banyak sekali keluar dari batang kemaluanku.
    Chrootth…, chrootthh…, crothh…, craatthh…, sebagian menyemprot wajah Diana, sebagian lagi ke payudaranya, ke dadanya, terakhir ke perut dan pusarnya.

    Kami terkulai lemas berdua, sambil berpelukan.
    “Mas Ray…, nikmat banget main sama kamu, rasanya beda sama kalo saya gituan sama Ipet. Enakan sama kamu. Kalau sama Ipet, saya tidak pernah orgasme, tapi baru sekali disetubuhi kamu, saya bisa sampai, barang kali karena barang kamu yang gede banget ya?” Katanya sambil membelai batangku yang masih tegang, namun tidak sekeras tadi.
    “Saya nggak bakal lupa deh sama malam ini, saya akan inget terus malem ini, jadi kenangan manis saya”
    Aku hanya tersenyum dengan lelah dan berkata “Iya Diana, saya juga, saya nggak bakal lupa”.

    Kami pun setelah itu menuju kostku, kembali memadu cinta. Setelah pagi, baru aku mengantarnya pulang. Dan berjanji untuk bertemu lagi lain waktu.

  • Foto Bugil Perawat Hot Dengan Payudara besarnya

    Foto Bugil Perawat Hot Dengan Payudara besarnya


    1998 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Foto Ngentot RIE TACHIKAWA Dengan Tangannya Diikat

    Foto Ngentot RIE TACHIKAWA Dengan Tangannya Diikat


    1997 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Nikmatnya Ngentot Memek Gadis Muda Jepang Shiori Uta

    Nikmatnya Ngentot Memek Gadis Muda Jepang Shiori Uta


    1997 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Ngentot Sungguh Enak Gesekan Hachiro

    Foto Ngentot Sungguh Enak Gesekan Hachiro


    1996 views

    Foto Ngentot Terbaru – Koleksi Foto Ekspresi Horny Cewek Ketika Menikmati Dientotin, Banyak dari cewek-cewek yang diam tanpa ekspresi saja ketika dientot. Cewek lokal biasanya memang pandai menyembunyikan perasaan dan ekspresi mereka walau sudah sangat horny sekalipun. Beda halnya dengan cewek-cewek barat yang sudah sangat sange dan horny ini. Mereka cenderung menunujukan ekspresi yang sangat hot ketika menikmati setiap sodokan kontol pasangannya.

     

  • Foto Bugil Si Cantik Sakura Yamamoto

    Foto Bugil Si Cantik Sakura Yamamoto


    1996 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini. MarkasJudi

  • Alluring amateur in glasses pleases a hard dick with her lips and fucks it

    Alluring amateur in glasses pleases a hard dick with her lips and fucks it


    1995 views

    Duniabola99.orgKumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Cerita Sex Dewasa Bersetubuh Dengan Mertuaku Yang Janda

    Cerita Sex Dewasa Bersetubuh Dengan Mertuaku Yang Janda


    1995 views

    Cerita Sex Mertua |Keluarga istriku terdiri dari ibunya yang tak lain adalah mertuaku. Namanya Heny, umurnya baru 38 tahun, kelahiran tahun 1964. Mertuaku yang peracik jamu ini adalah istri ketiga dari camat di kampungya dari pernikahannya yang menghasilkan tiga anak. Anak pertama Cheny, 24 tahun, bekerja pada salah satu toko swalayan di Bandung, kedua Venny yang menjadi istriku, 22 tahun, seorang karyawati di perusahaan swasta dan ketiga Nony masih 20 tahun, baru lulus SMU dan masih menganggur. Ketiga wanita inilah yang pernah menjadi santapan seksualku.

    Mertuaku yang biasa kupanggil Mama ini pindah ke Bandung setelah suaminya meninggal dan tinggal di rumah anak dari istri pertama suaminya. Sebenarnya suaminya memiliki cukup banyak harta tetapi karena mertuaku kawin di bawah tangan, jadi dia tidak mendapatkan harta warisan apa-apa selain perhiasan-perhiasan dari suaminya itu. Karena ada perselisihan, mertuaku dan ketiga anaknya pindah dari rumah itu dan memulai usaha menjadi penjual jamu gendong untuk menafkahi ketiga anaknya. Namun karena sekarang ini dia merasa sudah tidak mempunyai tanggungan apa-apa lagi dan juga telah mempunyai rumah di pinggiran kota Bandung, dia sudah berhenti dari kegiatannya itu. Aku dan istri setiap akhir bulan selalu menyempatkan diri ke rumah mertuaku sekaligus membawa uang ala kadarnya sekedar untuk menambah biaya hidup sehari-hari.

    Namun pada hari itu, Sabtu, entah kenapa istriku tidak enak badan dan menyuruhku pergi sendiri saja. Kubawa motorku ke arah selatan kota Bandung hingga satu jam kemudian aku sampai di rumah yang sederhana tapi kokoh itu. Rumah itu sepi namun pintunya terbuka lebar-lebar. Seperti biasanya kurebahkan tubuhku di bangku bale-bale bambu yang ada di ruang tamu untuk melepas lelah. Tak lama kemudian mertuaku datang.

    “Eh, Dik Willy, sudah lama Dik?”
    Dia menyapaku memang kesannya basa-basi tetapi sebenarnya tidak.
    “Enggak, barusan kok”, jawabku menyambut sapaannya.
    “Mana Ida?”, tanyanya.
    “Lagi sakit, Ma. Katanya demam tuh, kusuruh istirahat saja” jawabku.
    “Oh, wah, wah, wah, jangan-jangan tanda-tanda mau punya anak tuh”, ujar mertuaku senang.
    Memang dia ini sangat mendambakan cucu dari pernikahan kami.
    “Mudah-mudahan, Ma”
    “Ya sudah, sudah makan belum. Mama punya sayur asem sama ikan asin pake sambel terasi, kamu mau nggak?”, mertuaku menawariku makan.
    “Iya, aku mau banget tuh”
    Bergegas aku ke ruang makan dan melihat hidangan yang ditawarkannya itu masih belum disentuh siapapun. Sambil makan kami mengobrol lagi.
    “Nony ke mana Ma?” tanyaku.
    “Katanya piknik sama temen-temennya ke luar kota, kemarin sore berangkatnya”
    “Oh”, jawabnya.

    Memang mertuaku hanya tinggal berdua dengan Nony karena Cheny lebih memilih kost di dekat tempatnya bekerja. Kami mengobrol tentang macam-macam sampai obrolan yang nyerempet-nyerempet.
    “Kamu ini sudah hampir dua tahun kok belum punya anak juga?”
    “Ya enggak tahu tuh, Ma”
    “Apa kamunya yang nggak bisa? Kalo nggak bisa sini Mama ajarin”


    “Ajarin apa, Ma?”
    “Mama buatin jamu biar subur”
    “Ah bisa aja Mama nih”
    Obrolan sengaja kupancing dan kuarahkan ke masalah seksual.
    “Ma saya boleh nanya nggak?”
    “Apa?”
    “Dulu Pa’e sering dibuatin jamu nggak?”
    “Ya kalo lagi sakit aja”
    “Untuk yang lain?”
    “Yang lain tuh apa?”
    “Jamu kuat lelaki misalnya?”
    “Ha, ha, ha, kamu ini ada-ada saja. Nggak usah pake begituan juga mertua lakimu itu sudah kuat, kok. Malah sebelum mati dia nambah lagi satu”
    “Jadi nggak pernah sama sekali, Ma?”
    “Pernah sich sekali-kali. Itu juga dia yang minta”
    “Terus Mamanya gimana?”
    “Ya tokcer lah, ha, ha, ha, eh, kamu kok tanya itu sih?”
    “Terus sekarang ini Mama kalo lagi pengen gimana?”

    Wajahnya sedikit memerah tetapi dijawabnya juga, “Ya, banyak-banyakin aja kerjaan, ya masak, nyuci piring, nyapu pekarangan, entar juga lupa, terus sudahnya, capek, ya tidur”
    “Oh”, jawabku.
    “Kamu ini nanyanya ngawur, aja”
    “He, he, he..”
    “Sudah sore sana mandi”
    “Iya Ma”

    Sementara aku mandi, kurasakan penisku yang sudah berdiri tegak. Kukocok penisku sambil membayangkan tubuh mertuaku. Mertuaku ini masih lumayan kencang walau sudah memiliki anak tiga. Menurut istriku, dia rajin luluran kulit sawo matang disertai dengan minum jamu rutin. Perutnya masih cukup ramping walaupun sudah ada sedikit lipatan-lipatan lemak. Buah dadanya yang berukuran 36B itu tetap kencang karena ramuan dari luar disertai jamu-jamuan demikian juga dengan bongkahan pantatnya. Satu hal lagi, dia ini tidak pernah memakai daster, atau baju apapun. Pakaian sehari-harinya adalah kain kebaya dengan kemben yang dililit hingga dadanya.
    “Dik Yanto, nanti kalau sudah airnya diisi lagi ya?”
    “Iya, Ma”.

    Setelah mandi kupompa air di luar kamar mandi sementara itu mertuaku berjongkok mencuci piring di bawah pancuran pompa tangan. Ember yang telah terisi kubawa ke kamar mandi untuk diisikan ke bak, begitu seterusnya hingga penuh. Sambil memompa kuperhatikan belahan buah dada mertuaku hingga membuat penisku berdiri lagi hingga tak sadar handukku terlepas.
    “Wah, semalem belum dikasih ‘makan’ ya?”, begitu sindir mertuaku.
    “Iya nih, Ma”
    “Kenapa sih kamu kok cuma liat nenek-nenek aja langsung berdiri?”
    “Abis Mama montok sih”, jawabku asal saja.
    “Hus, apanya yang montok”
    “Itu belahan teteknya, makanya saya jadi begini”
    “Oh ini, mau lihat?”
    “Iya, mau, mau Ma”
    Sejenak dia berbalik terus membuka kembennya hingga perutnya yang cukup ramping itu terbuka.
    “Nih, liat aja”, katanya sambil kupegang buah dadanya.
    “Eh katanya cuma liat?”
    “Ya liat sama pegang, Ma”
    Kuremas-remas buah dadanya hingga nafasnya tersengal.
    “Sudah To, sudah”
    Tapi aku terus saja meremasnya dengan bersemangat.
    “Sudah To, Mama mau mandi dulu”
    “Bener mau mandi apa mau yang lain?”
    “Bener Mama mau mandi”
    “Nanti lagi ya?”

    Mertuaku tidak menjawab, hanya berlalu ke kamar mandi.
    Aku tunggu di kamar tidurnya hingga beberapa menit kemudian mertuaku sudah masuk ke kamarnya lagi. Tubuhnya hanya berbalut kain saja. Yang membuatku kaget adalah mertuaku membuka begitu saja kainnya di hadapanku yang masih berbaring. Kulihat buah dada yang cukup sekal tadi disertai dengan perut yang ramping dan pantat yang montok. Yang membuatku tak tahan adalah belahan vaginanya yang berbulu sangat lebat berbentuk segitiga. Pelan-pelan kudekati dia dengan pelukan yang cukup hangat dan ciuman yang kuat di bibirnya, mertuaku hanya pasrah saja. Kuteruskan tindakan yang tadi kulakukan di luar. Kali ini aku berjongkok lalu kumainkan vaginanya dengan mulutku sementara tanganku naik turun bergantian. Kuremas-remas bongkahan pantatnya yang padat itu dengan tangan kanan dan tangan kiriku memelintir-melintir puting susunya dengan sesekali menjumput dan meremas buah dadanya itu. Begitu terus bergantian dengan tangan kanan dan kiri. Pada saat yang bersamaan kuhisap-hisap dengan gemas bibir vaginanya.
    “Aghh, aghh, aghh”, suara itu keluar dari mulut mertuaku di iringi dengan suara dari mulutku yang terus menghisap vaginanya yang banjir itu.
    Begitu seterusnya hingga, “Udahh, aghh, masukin aja punya kamu, To”.

    Aku rebahkan mertuaku ranjang dengan pantat dan pinggulnya berada di pinggir ranjang, kedua kakinya kuangkat ke bahuku. Aku berlutut di lantai dengan penisku berada tepat di pintu liang vagina itu. Kumain-mainkan dulu kepala penisku di kelentitnya dengan berputar-putar lalu baru kuturunkan ke vaginanya. Perlahan tapi pasti kumasukkan penisku ke liang vaginanya.
    “Eghh.., sstt, pelan-pelan, To”
    “Mama kayak perawan aja”
    Setiap dorongan sepertinya ada yang mengganjal penisku di dalam vaginanya.
    “Eghh, aduh sakit, To”
    “Hah, sakit?”

    Sambil mendorong kugoyang-goyangkan juga pinggulku ke kiri dan ke kanan supaya lorong vaginanya agak melebar. Setiap dorongan juga kutarik sedikit penisku keluar lalu kudorong lagi supaya bagian yang sulit ditembus itu agak terbuka. Lalu, sleb, sleb, sleb, dengan tiga kali dorongan penisku sudah masuk semua ke dalam rongga vagina mertuaku. Aku berdiam sesaat hingga kurasakan denyutan kecil seperti hisapan-hisapan lembut. Ternyata mertuaku mempunyai vagina yang bisa menghisap-hisap penis. Mungkin karena jamu-jamuan yang rutin diminumnya sehingga dia bisa seperti ini.
    “Ayo To, nunggu apa lagi?”

    Kutarik dengan diiringi helaan nafasku, lalu ku dorong lagi hingga bless, bless, bless, penisku tertancap hingga pangkalnya. Keluar juga suara kecipak dari vagina mertuaku. Dari mulut kami juga keluar suara-suara desahan dan lenguhan nafas kami mewarnai suasana yang erotis.
    “Aghh, aghh, aghh, shh, ohh, aghh”, begitu suara deru nafas mertuaku.

    Aku tetap berkonsentrasi supaya penisku tidak menembak lebih dahulu dan orgasme namun karena nikmatnya vagina mertuaku ini membuatku tak tahan. Namun dengan mengatur nafas aku bisa mengimbangi permainannya. Sudah hampir satu jam kami saling asyik masyuk sampai tanda-tanda akan orgasme terasa pada kami.

    Kulihat gerakan mengejang dari perut mertuaku dan juga wajahnya yang semakin terlihat gelisah disertai keringat dan matanya yang turun seperti fly, kepalanya yang bergeser ke kiri dan ke kanan, tangannya juga berusaha menggapai apa yang bisa diremas. Itu biasanya gejala wanita yang akan orgasme.
    Tak lama kemudian, “Aghh, cepetan To, aku mau nyampe nih”
    “Aku juga, aghh”
    “Iiihh, aghh, ehmm, aghh”
    Begitu jeritan kecil dari mulut mertuaku disertai deru nafasnya menandakan bahwa dia telah orgasme.
    “Ughh, ughh, ughh”, begitu sisa nafasnya menikmati sensasi orgasme yang tiada tara.

    Aku juga merasakan hal yang sama dengan mengejangnya seluruh tubuhku dan menyemprotnya spermaku, entah berapa kali kusemprotkan cairan penuh kenikmatan ini ke dalam rahim mertuaku.
    Tubuh kami langsung lunglai. Aku langsung berbaring telungkup diatas mertuaku dengan kondisi penis yang masih menancap di vaginanya. Tak lama kemudian peniskupun layu dan terlepas dengan sendirinya dari liang vagina yang nikmat itu.
    “Kamu hebat juga, To”
    “Iya dong, Ma”
    “Jangan panggil Mama lagi”
    “Siapa dong?”
    “Heny aja”
    “Iya Hen, ughh gimana enak nggak?”
    “Enak tenan, lho”

    Mata mertuaku langsung sayu dan terpejam lalu tertidur. Aku turun dari tubuhnya dan juga merasa mengantuk sekali hingga aku juga tertidur. Tak terasa kami tertidur hingga aku terbangun dan mertuaku masih di sisiku sambil memeluk tubuhku. Tubuh kami masih telanjang bulat ketika itu.
    Tiba-tiba, “Ehmm, he, he, gimana kamu puas nggak?”
    “Iya Hen, aku puas banget. Aku sudah pengen begini sama kamu sejak lama tapi nggak tahu harus gimana dan takut kamunya marah”
    “Hhh”, mertuaku menghela nafas lega.
    “Yah, kan sekarang sudah”, kataku.
    “Tapi To, aku masih serr-serran lho”, begitu katanya sambil menggenggam penisku yang sedari tadi agak lunglai terasa seperti ingin bangun lagi.

    Sepertinya mertuaku ini tahu bagaimana cara membangunkan kembali penis melalui tekanan-tekanan pada urat-urat di tempat lain. Aku langsung menciumi buah dadanya dan tanganku mengobok-obok vaginanya. Mertuaku mulai terangsang kembali dan dengan cepat aku berada di posisi siap di atas tubuhnya. Dengan sekali dorongan, penisku sudah menancap di dalam vagina yang sudah becek itu.
    Mertuaku berkata, “To, aku yang di atas yah?”


    “Emangnya bisa?”
    “Bisa dong, kan udah nontonn filmnya Cheny”, rupanya mertuaku sering menonton VCD blue film dengan anaknya, Cheny.

    Jadi tidak heran kalau dia faham posisi-posisi dalam bercinta. Dengan berguling kini posisi tubuhnya berbalik berada di atasku. Mertuaku mencoba duduk dengan melipat kakinya lalu dia mulai bergoyang maju-mundur dan memutar ditingkahi dengan suara dari vaginanya hingga menambah gairahnya untuk memacu goyangannya. Aku dari bawah hanya memegangi buah pantatnya dan tanganku yang satu memainkan kelentitnya yang berada tepat berada di perutku. Hanya sekitar setengah jam mertuaku mulai menampakkan gejala ingin orgasme. Dalam hitungan detik dia sudah orgasme. Tubuhnya kembali lunglai dan berbaring di atas dadaku. Namun aku belum, hingga secepat kilat aku berbalik dan berada di atasnya dan langsung bergoyang untuk mengejar orgasmeku.
    “Aduhh udahh To, aughh, gelii, To..”, hingga beberapa detik kemudian aku merasakan orgasmeku yang kedua begitu nikmat dengan tembakan spermaku yang masih cukup kuat.

    Kami kemudian mengobrol hal-hal yang berbau pornografi dan erotis hingga terangsang kembali dan kami bersenggama lagi, begitu seterusnya hingga subuh. Entah sudah berapa kali kami melakukan hal yang sebenarnya merupakan aib bagi keluarga kami sendiri. Sekarang ini mertuaku sudah mempunyai cucu dan lebih menjaga jarak denganku. Dia merasa hal yang sudah kami lakukan itu adalah aib dan tidak sepantasnya dilakukan, dan jika kusinggung soal hal itu dia nampaknya agak marah dan tidak suka. Dia telah menjadi nenek yang baik bagi anakku.

    Tamat