• Ai You Wu App No.780: Người mẫu Dai Ni (戴妮) (40 ảnh)

    Ai You Wu App No.780: Người mẫu Dai Ni (戴妮) (40 ảnh)


    2650 views

    Duniabola99.org –  adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Ngentot Dengan Anak Adikku

    Ngentot Dengan Anak Adikku


    1999 views

  • Mertua Ngentot Menantu Sampai Puas

    Mertua Ngentot Menantu Sampai Puas


    2197 views

    Hari sudah mulai malam, aku baru saja selesai mandi dan duduk di meja rias dadan secantik mungkin dg penampilan yg seksi. Aku mengenakan bra warna merah dan gaun putih transparan, terlihat jelas warna bra yg kupakai, semua lelaki pasti tak akan kuat berpaling dariku. Sambil nunggu kabar dari suamiku yg belum pulang kerja sampai saat ini.

    Tiba-tiba
    Kriiiing,,,,
    Ya halo pa,,,
    Eh, ma malam ini papa ga bisa pulang, tugas dadakan dr bos
    Oh,, ga apa apa pa,,,
    Gitu aja ya ma
    Oke pa,,,

    Yess suamiku ga pulang, berarti malam ini aku bebas, sesuai rencana awal, aku penasaran, pengen tau rasanya punya mertua yg ekstra besar dan bikin aku ah ah ah,,,, aku akan bikin masakan yg enak buat mertuaku sayang dan brangkaaat,,,

    Tok tok,,,
    Siapa,,,
    Saya pak, Saliyem
    Oh, masuk
    Ini saya bawain makanan pak
    Ehem kok tumben malam2 gini
    Iya pak,,,
    Suamimu?
    Lembur pak sampe pagi, besok pulang jam 9 pagi
    Lah kamu sendirian
    Makanya itu pak,,,
    Makanya kenapa
    Yem takut
    Nginap disini aja
    Emang boleh pak
    Oh,, boleh banget

    Ayo pak dimakan (suasana pecah saat mertuaku memandangi tubuhku seperti kesetanan, aku tau apa yg ada dalam pikirannya, dia pasti senang aku menawarkan diri nginap di rumahnya)

    Oh iya iya,,, em,, dik yem,,,
    Iya pak,, kenapa,,,
    Anakku beruntung banget ya dapetin kamu
    Bapak bisa aja, emangnya apa kelebihanku
    Kamu cantik luar biasa,,,
    Ah, biasa aja pak
    Bapak aja sampai ck ck ck,,,,
    Bapak ih,,,
    Em,,, ntar boboknya dimana dik yem
    Terserah bapak lah
    Lah kalo terserah saya, ya bapak suruh bobok dikamarku loh,,,
    Nggak ah, ntar diapa apain lagi,,, kan aku menantumu pak, pamali,,,
    Katanya terserah bapak, kalau soal itu sih ga ada istilah menantu dik
    Soal itu,,, maksud bapakkk?
    Itu lho,,, ah masa ga ngerti sih dik
    Ngerti bapak mertuaku sayang,,,

    Apa, kau panggil aku sayang,,, oh romantis sekali,,, bolehkah aku memelukmu dik saliyem menantuku sayang
    Nggak ah, ntar ada yg berdiri lagi
    Dari tadi udah berdiri dik, ga kuat niih
    Emang masih kuat pak,,,

    Kalo soal begituan, apalagi dg wanita secantik dirimu,,, oh,,, aku seperti orang kehausan ditengah gurun pasir dan menemukan segelas air dik,,,

    Oya,,,
    He em,,, badanku boleh tua tapi gairahku, tak perlu kau ragukan
    Terserah bapak deh,,, aku nurut aja sama mertua, diapain aja alu mau,,,,
    Benarkah dik,,, uuwaaahh uwaah,,, hmm,,,

    Tanpa ragu dan dg tenaga bull dozer, lelaki tua itu yg tak lain mertuaku sendiri, menyerangku, memelukku dg kuat, mulutnya menciumi wajahku, leherku dg bringas dan rakus, aku pasrah badanku digerayangi, pakaianku diacak acak. Tubuh mertuaku panas, gemetar namun liar.

    Benar yg ia katakan tadi seperti orang kehausan, mungkin karena lama tidak mencumbu wanita dan tak ada cewek yg mau dengannya kecuali aku menantunya sendiri. Aku biarkan dia menikmati tubuhku, aku serahkan semuanya malam ini untuknya. Tubuhku dibuat merinding olehnya, dalam sekejab dia berhasil menelanjangiku.

    Ciumannya bertubi tubi, jilatannya menjalar kemana mana sampai dadaku, leherku basah oleh ludahnya. Mertuaku yg sdh tua seperti mendapat durian runtuh bisa menggagahiku malam ini, diluar dugaannya pastinya. Mungkin selama ini aku orang yg selalu hadir dalam bayangannya ketika dia beronani, kini benar2 nyata dalam kekuasaannya bukan bayangan, bukan mimpi, makanya sampai dia terus menerus bergerak bergerilya menikmatiku.

    Seluruh pakaianku telah berceceran dilantai, aku terus diciumi, dijilati dari leher sampai jempol kaki. Mulutku dihisapnya, lidah mertuaku menyeruak masuk ke mulutku bergerak2. Aku jijik diperlakukan seperti itu, namun demi menghargai dia, aku balas dg menjulurkan lidahku ke mulutnya.

    Eh lidahku dihisapnya dg kuat,,, aku mual,,, huekk. Tapi mertuaku cuek, tak peduli ekspresiku yg jijik atas perlakuannya. Bahuku diremas, payudaraku diciumi bergantian, puting susuku dihisapnya sampai terasa sakit. Oh,,, tenaga mertuaku ternyata luar biasa, kedua tanganku diangkat dan aku teriak teriak kegelian, dia jilati ketiakku,,, waw tubuhku menggelinjang menahan rasa geli permainan mertuaku, ia terus jilati ketiakku yg berkeringat, mungkin mengeluarkan aroma yg tidak sedap tapi dia makin rakus dan bernafsu.

    Belum digesek miss v ku sdh basah oleh lendir kenikmatan. Aku dibopong dan didudukkan diatas meja kayu yg besar, kakiku diangkat, kedua pahaku dibuka lebar, aku malu,,, ia tanpa ragu dan dg sigap membenamkan wajahnya di selangkanganku,,, aku menggeliat menahan nikmat dan geli, ini belum perbah dilakukan oleh suamiku.

    Mertuaku tak hanya punya barang gede, tapi pandai memainkan sex dg mantap. Aku benar2 dibikin klepek2 tak berdaya dihadapannya. Auuuuhhh,,, mis v ku dibelah,, dan emmhh,,, dicepok cepok,,, dan dijilati sampai seluruh lendirku terasa bersih. Geli geli nikmat membuatku mabuk kepayang. Oh mertua gila,,, jangan hentikan permainanmu, malam ini aku jadi milikmu,,, celotehku. Ia hanya bisa mengerang2 dg napas memburu seperti orang dikejar anjing. Miss v ku basah oleh ludahnya dijilati seperti kucing kelaparan ketemu ikan asin.

    Mertuaku telanjang bulat dg mr p yg gede berdiri manggut2 siap dihujamkan di miss v ku. Aku takut,,, aku degdegan,,, perasaanku tak karuan, antara perasaan berdosa selingkuhi suamiku dg mertuaku sendiri dg rasa penasaran pengen tau barang mertuaku yg bikin aku mabuk.

    Uwaaaah,,, mr p itu telah nempel dibibir vaginaku, panaaas,,, ditekan,,, auh,,, ditekan lagi auh,,, responku tak kusadari mulutku nyanyanyua,,,, kepala mr p mertuaku nerobos keluar masuk di ujung lubang vaginaku, ia tekan lagi,,, tekan terus sampai seluruh batang penis itu masuk ke vaginaku, ia cabut pelan, masukin lagi,,, begitu terus dan setiap ayunan aku tetiak dan mendesis saking enaknya dan bener2 hal yg berbeda dg suamiku.

    Ouh,,, aaahhh esst,,, aku disetubuhi mertuaku sendiri, hal yg tak layak, namun bagiku ini sensasi. Penis besar itu keluar masuk mengayun vaginaku yg bener2 peret krn ukuran pebis yg besar dan tak wajar. Vaginaku mengeluarkan pelumas yg menambah kenikmatan persenggamaan ini. Yah namanya orang tua, baru beberapa tusukan saja sdh nut nutan mau keluar.

    Mertuaku teriak teriak seperti orang ngeden eeekkk,,,,, dan segera mencabut penisnya dr vaginaku lalu mengocoknya hingga keluar sperma kental creeett crecet,,, berceceran di dadaku. Oaaah oaaah,,,, teriaknya

    Dik yem, makasih ya

    Iya pak sama sama
    Dik, bapak mohon kepadamu
    Apa itu pak,,,
    Tolong jaga rahasia ini
    Iya pak yem ngerti

    Bapak takut jika ada yg tau kita seperti ini, reputasi dan harga diri bapak sebagai penceramah bisa hancur dik.
    Tenang aja sih pak,,,
    Bapak bisa menahan diri dr kejahatan lain, tapi yg satu ini bapak tak sanggup
    Udah bapak bobok
    Nggak dik, istirahat 10 menit, bapak mau nambah
    Haaa,,, serius pak

    Oh my god,,,, aku digarap lagi, dan semalam suntuk aku disetubuhi mertuaku, istirahat sejenak, ia garap aku lagi sampai badanku sakit semua, vaginaku terasa ngilu, berkali2 ditusukin penis gede miliknya. Aku terasa mau pingsan, sekujur tubuhku lemes. Mertuaku sepertinya tak mau menyia2kan kesempatan. Seolah hari esok tak mungkin ada kesempatan sebagus ini, menyetubuhi menantunya sendiri yg cantik nseksi. 7 kali lebih mertuaku menggagahiku dlm semalam.

    Jam 7 pagi aku pulang menyiapkan segala sesuatunya tuk sambut suamiku pulang pagi ini.

    Suamiku datang dan kebetulan mertuaku juga main ke rumahku, seperti tak terjadi apa2 semalam, suamiku ngobrol santai dg bapaknya, mertuaku. Tak lama kemudian, suamiku pamitan mau mandi, mertuaku menatapku penuh nafsu. Begitu pintu kamar mandi nutup, mertuaku menghampiriku dg cepat dan menciumiku, mencumbuku dan jilati leher dan dadaku, susuku dirogoh rogoh, dikeliarkan dr bra dan disedot, dicupangi bergantian,,,, aaahh,,, mertuaku bringas menikmati sisa usianya bersama menantunya, diriku. Matanya nanar, kupingnya tajam memperhatikan suara pintu kamar mandi dmn suamiku ada didalamnya. Selama suamiku mandi aku dilucuti mertuaku, aku telanjang dada dan mertuaku dg bebas cumbui payudaraku.

    Ugh nikmatnya, punya mertua rakus haus sex. Penisnya menekan nekan dan digesek gesekin di pahaku sedangkan mulutnya sibuk jilati kedua payudaraku dan jilati ketiakku. Terus terang aku suka diperlakukan seperti ini. Terdengar suara pintu klek,,, kami sudahi permainan ini dan bergegas rapikan pakaian ambil sikap santai seperti tak terjadi apa2.

    Suamiku keluar dr kamar mandi, pakai handuk menuju kamar, ia ngunci pintu kamar dan pakai baju, seketika itu pula kami kembali berpagut bercumbu saling menikmati sentuhan dan cumbuan di ruang tamu ini. Kedua tangan mertuaku masuk ke dalam bajuku menggerayangi dan meremas payudaraku dg posisi ia ada dibelakang dg penis menekan pantatku, wua terasa banget kemaluan mertuaku yg super tegang nonjok pantatku yg masih tertutup rok.

    Terdengar lagi bunyi selot kamar suamiku klek,,, kami cepat ambil sikap santai pura2 ngobrol dg mertua. Suamiku tak curiga sama sekali dg aksiku yg benar2 rapi.

    Suamiku menuju ke taman belakang, lihat2 taman sambil duduk santai di sova, ia ambil makanan ringan, beberapa menit kemudian suamiku nguap, ngantuk krn habis kerja lembur. Ia akhirnya tertidur di sova. Mertuaku ternyata memperhatikan anaknya terus, begitu suamiku lelap, langsung dia menghajarku kembali, menciumiku, mencumbuku, menelanjangiku dan ahh,,,, penis gedenya menghajar vaginaku dg sadis.

    Aku pegangan lemari dg kuat, posisiku nungging beuh nikmatnya, vaginaku disetubuhi dr belakang oleh mertuaku,,, mataku merem melek menikmati sex terlarang ini, aku tetus memperhatikan suamiku, takut dia bangun, tapi tidurnya sangat lelap. Lama sekali aku disetubuhi mertuaku, krn semalam sdh berkali2 ngeluarin sperma, kali ini vaginaku dihajar habis sampai begitu lama, berjam2 ditusuki penisnya tapi tak keluar2 spermanya. Aku sampai lemes kecapean.

    Berganti gaya sambil lihat ke arah suami, telentang dan disetubuhi dari atas, merangkak disetubuhi dr belakang sampai ah,,, keringatku membasahi tubuhku krn vaginaku dihajar terus terusan mertuaku. Akhirnya mertuaku tubuhnya kaku, mencengkeram punggungku dan penisnya terasa berkedut kedut, ia orgasme,,, spermanya nyembur di vaginaku sebelum ia sempet cabut.

    Aduh gawat,,, aku kuatir hamilku nanti anakku mirip mertuaku, aku tak tau anak siapa nanti dlm kandunganku, anak suamiku atau anak mertuaku,,, au ah egp. Tanpa suara rintihan atau suara mengerang kami menikmati persenggamaan ini di ruang deket suamiku tidur.

    Mertuaku ternyata lebih hebat dr suamiku walau usianya lebih tua. Dan terus terang, aku lebih menikmati sex dg mertuaku, setiap ada kesempatan, kami lalukan perbuatan bejat namun nikmat itu entah sampai kapan, aku tak bisa menghentikannya

  • MASK SEXS

    MASK SEXS


    19200 views

  • Majalah Dewasa Edisi Agista Putri

    Majalah Dewasa Edisi Agista Putri


    1858 views

    Duniabola99.org – Lama tidak muncul setelah dua tahun kini model cantik yang bernama Agista Putri ini kembali hadir di majalah pria Popular. Model yang memiliki darah Jepang ini dianugerahi wajah yang cantik dan tubuh yang seksi. Untuk Anda yang sudah penasaran dengan pose terbaru dari Agista Putri, berikut ini foto-fotonya.

  • Foto Bugil Hot Jepang Miami Kosaki

    Foto Bugil Hot Jepang Miami Kosaki


    1780 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Pretty girl seks

    Pretty girl seks


    2207 views

  • Video Bokep Jepang Jilatan Maut Minami Aiko

    Video Bokep Jepang Jilatan Maut Minami Aiko


    1634 views

  • Video Bokep Rino Sakuragi

    Video Bokep Rino Sakuragi


    2072 views

  • Cerita  Seks –  Bidan Cantik Dan Masih Perawan

    Cerita Seks – Bidan Cantik Dan Masih Perawan


    3646 views

    Perkenalkan nama aku tony lengkapnya tony azuar,temen2 akrab ku biasa memanggil nama aku dengan panggilan tony, umur aku sekarang baru 20 tahun, saat ini aku masih duduk di bangku perkuliahan dan sekarang baru menginjak semester ke tiga(3) pada suatu hari pas mau perjalanan pulang dari kampus.

    Aku tak sengaja melintas di depan rumah bu bidan yg berada di jalan Gatot sukoco’ pada malam itu waktu menunjukkan baru jam 21.00 malam, sekilas aku melihat ada bu bidan yang cantik itu’ dia sedang melayani pasiannya didalam ruangan kerjanya , aku pikir usianya baru di atas umurku sedikit paling 23 an sih,kiranya dia juga baru lulus dari ilmu kebidanan D3 Deplomatika’’,

    Rambutnya yang panjang hitam terurai lurus tubuhnya yg begitu mungil dan montok pantatnya yg seksi dengan belah dadanya yg besar sedang membungkuk sehinggan sedikit terlihat gundukan2 besar yg agak tembus/trasparan dari baju Tidurnya yg ketat itu yg berwarna putih,sedikit samar samar sih tapi nampak jelas kalo buah dadanya itu sangat besar dan kulitnya yang putih mulus langsat itu.

    Ditambah senyumannya yg manis, membuat hatiku tak kuasa membayangkan betapa nikmatnya kalau bu bidan itu aku setubuhi, aku pun langsung menyetop motorku diam diam aku berdiri di depan rumah bu bidan sambil memandanginya ,sebenernya dia uda tau sih tapi dianya pura pura gak tau karna sibuk mengurus pasienya dan tiba tiba dia datang menghampiri aku ,… a a a,..

    Aku pun kaget waduh mau kesini lagi tu bidan cantik, di tanya lah aku’(bu bidan): ada apa mas berdiri di depan rumah praktek ku dan kenapa terus terus mandangi ku seperti itu , apa ada yang bisa saya bantu’ (aku): dengan mata melotot memandangi buah dada nya yg besar itu dengan takjub besar sekali semakin mendekat semakin besar,,,.h he he kata benak fikir ku’ aku pun balik jawab sapaannya itu,enggak ada apa apa mbak bidan dg tergesa gesa aku jawab mbak cantik bak bidadari yg di turunkan dr langit’(Bu.bidan) ah bisa aja si mas ini’’ dgn seyuman lembut,,,’ dan karna aku rasa dia baru di atas aku sedikit jadi aku manggilnya mbak, hehehe’

    Ini aku mau berkonsultasi sama mbak bidan,.. (bu bidan):ah jangan panggil begitu aku kan punya nama mas… (aku); siapa.? (bu bidan); lihat aja itu di papan nama tulisannya besar gitu masa endak bisa baca’ dengn tersenyum…. (aku);waduh senyumanya , dalam fikirku aku kan sengaja pura pura enggak tau sebenernya aku juga udah tau namanya itu yg jadi mbak bidan namanya mbak Lia panjangnya lia novita sari, biar aja aku kan maunya kenalannya bersalaman… hehehe maunya sih? Tiba tiba dia menyaut tanganku,aku seneng banget telapak tangannya halus sehalus busa sabun,,, terbayang dari fikiran jorok ku gimana ya kalo telapak tangannya di buat ngocok2 penisku…..

    Pasti enak….. hem apalagi vaginanya tuh pasti enak banget kalo di masukin, pasti warna vaginanya putih dan agak kemerah kemerahan/merah jambu, dengan berande ande..hehe aku dengan otak ngeres’;’mbak bidan itu memperkenalkan namanya dengan suara lembut halus, nama aku lia aku di sini baru satu bulan dan sekaligus aku di sini di tugaskan untuk melayani semua masayarakat di desa ini,(aku) o ternyata dia disini lagi praktek dan tugasin dari pusat untuk bertugas masyarakat di kampung ku ini..

    Jadi mbak bidan ini emang asalnya dari mana, aku asli dari jakarta;’ Ooo dr jakarta, oh iya td katanya mau konsultasi mau konsultasi apa emangnya’’ ya udah sana masuk dulu katanya mau konsultasi, dan pasienya ibu-ibu yg sedang mengandung itu pun keluar dari rumah prakteknya’ dan dengan sigapnya aku langsung masuk ke ruangan prakteknya ‘’( mbak bidan): silakan duduk ,, (aku):terimakasih mbak (mbak bidan):eh jangan panggil mbak kalo lagi sepi kaya gini aku rasa umur kita tak terpaut jauh dr umur kamu..oh iya,,. Ya udah ayo sekarang mau konsultasi apa… .!waduh lampu ijo nih’’kata ku’’ ini nov? aku memanggil dia dg panggilan nov’ini alat vitalku kog aku rasa tak seperti lelaki laki pada umumnya ,emang itu penisnya kamu kenapa ada kelainan kah . enggak tau nov..

    Tapi penisku sedikit mbengkong ke kiri apa bisa nanti kalu udah punya istri apa aku bisa mempunyai keturunan karna penisku yg begitu,, berharap biar di periksa penisku yang udah ngaceng ini atau menegang..(bu.bidan lia menjawab) penis yg seperti itu udah banyak kog tapi udah terbukti penis yg bengkong pun masih bisa mempunyai keturunan tergantung tingkat kesuburannya,,(aku) oh ternyata begitu? setelah berbicara lebar kesana kesitu bla…bla..bla.

    Akhirnya yang aku tunggu tunggu ? . sudah sana berbaring di atas tempat tidur biar aku lihat penis kamu ,aku seneng banget, dan aku sesekali bertanya pada novi,novi udah punya cwok (belum) dia dengan tersenyum menjawab ( belum) kenapa emangnya,aku buka ya resleting kamu aku dengan mlongo Ho. Aku diem..dan dia sambil membuka resleting celanaku dikit demi sedikit,aku tanya,novi udah sering iya nanganin yang gini ginian kog keliatanya uda nyante banget aku dengan sedikit becanda menjahilinya,,

    Udah resiko kan mas jd bidan cwex, klo ada yg mau konsultasi beginian, tapi baru satu yg minta begini ,,emangnya siapa ,, novi menjawab Cuma kamu mas tony,, aku Ooo,.masa’’iya ,,’’terus pertanyaan mas tadi apa maksutnya,ouh,,.. enggak ada apa apa, masa cwex se cantik kamu blum punya cwok apa jangan jangan kamu uda punya suami kali,,boro boro mas punya suami mikir punya cwok aja gak (jawabnya),, kenapa, dia jawab takut di slingkuhin…? Ooo?aku berfikir lagi padahal baru pertama kali bertemu udah curhat panjang lebar layaknya udah saling kenal deket, aku berfikir enak juga ni novi kalo di jadiin pacar aku’ kliatannya orangnya baik dan setia…..

    Aku dengan sigap bertanya mau enggak kalo novi jadi pacar aku, aku pasti akan setia dan sayang selalu sama novi ,,dia tersenyum memandangi ku dngan tangannya yg mau membuka resletingku,, apaan sih baru kenal udah nyatain cinta,, di coba dulu atu novi kalo cocok yuk kita terusin kalo gak cocok kita gak lanjut,hehe, ibarat cinta itu suka itu tidak memandang waktu , tapi cinta ini begitu saja mengalir..

    Dia tersipu dngn perkataanku tadi. aku sungguh suka kamu,,,, dia lagi2 tersenyum malu sambil keluar menutup pintu rumah prakteknya karna udah sepi’,,,tinggal kita berdua yang ada di dalam dan sampai akhirnya celanaku sudah di buka dan aku lihat dari arah rok mininya yg pendek se paha atasnya yg mulus itu dan roknya yg berwarna putih’ terawang/trasparan jadi keliatan CD nya(celana dalam) terlihat agak ada cairan2 gitu mrembes dari CD nya yg berwarna ping itu,ternyata dia udah masturbasi,,

    Aku begitu ngaceng saat melihat Cdnya yg uda basah dgn rayu rayuan ku tadi apalagi dia udah meraba raba penisku yg udah ngaceng pasti dia juga sudah memikirkan yg jorok jorok seperti aku dan aku tau pasti dia juga menginginkan penisku , aku jadi tambah semangat apalagi aku belum pernah ngentot sama sekali paling Cuma onani doang di kamar habis itu udah dan sekarang aku berada di sini di samping cewex yg cantik apalagi bidan pasti pengalamanya udah banyak walau umurnya bru 23,,

    Dan ternyata dia juga belum pernah ngentot sama sekali alias masih perawan beruntungnya aku dalam hati berkata..,dan tidak lama kemudian dia membuka celana dalam ku dan dia melolong seakan takjub melihat penisku yg sudah ngaceng di kelilingi otot2 yg besar , dia bertanya padaku,boleh ndak barang kamu ini aku mainkan, boleh asal kamu mau jadi cwex aku, iya aku mau karna kamu juga ganteng kog tony ,aku tersenyum ya udah silahkan jawabku ,dan setelah udah mendapat ijin dari ku,, novi udah tak sabar langsung memegang kepala penisku yg sudah mengkilap dan udah mebesar dari tadi dia mengocok ngocokkan penisku ah.. uh… ah… uh.?

    Rintihku ke enakan di kocok kocok dan kemudian aku meminta dia untuk memasukan penisku ke dalam lubang mulutnya yg sexsi itu perlahan lahan penisku mulai di masukkan kedalam liang mulutnya di maju mundurkan,, aku tak kuat menahan permainannya di dalam mulutnya itu ahirnya ku tumpahkan mani pertama ku kedalam mulutnya novi,, dia bilang udah keluar mas iya nov aku sambil mendesih ah..uh…ah..uh…yeh..oyeh,,. habis permainanmu enak banged makasih nov, ah itu belum apa apa dia berkata’ baru permainan mulut belum juga permainan sebenarnya ntar kalu penis kamu udah masuk vagina ku itu baru permainan yg sebenarnya,, aku suka tuh kan dia pengalaman banget dalam hati brkata ok kita lanjut,,,’ .

    Dan aku juga meminta kepadanya boleh ndak aku juga minta keperawanan mu ,boleh asal kamu juga bisa setia sama aku untuk selamanya,, iya aku pasti setia dan selalu akan menyayangimu nov ,’lalu aku membuka roknya sekarang lebih jelas CD nya yang udah basah aku memainkan di permukaan CD nya yang halus kliatan sedikit vaginanya di dalam CD nya yg berwarna pink itu dan udah basah ketika dia udah masturbasi pertama tadi dan agak licin aku pegang aku gesek gesekan telapak tanganku ke pusat lubang klistorilnya dia ke enakaan kamu pintar banged mas tanpa aku hiraukan aku terus menggesek gesekan telapak tanganku ke seluruh bagian vagina keperawanannya ahirnya ke dua kalinya ia masturbasi ah ,..ah..erangan yg panjang, enak mas,.. ,

    Lalu kubuka semua yg masih nempel di tubuhnya, dan aku pun juga, pakainku di klucuti oleh novi kini kita berdua tanpa sehelai kain pun, aku mulai lagi mengulum bibir merahnya yang sexsi itu dan memainkan kedua puting susunya aku remas remas ke dua susunya yg super besar itu putingnya yg kemerah merahan pink itu dan buah dada yg besar putih mulus sungguh membuat aku semakin liar aku emut pentilnya aku remas2 payudara nya, dan lidah ku mulai liar menuju bawah dari puting ke pinggang dari pinggang ke paha dan aku jilati pahanya dari paha ke kaki dia kegelian ke-enakan sudah setengah tak sadar aku kembali ke atas sedikit yaitu pas berada di vaginanya yg tanpa tumbuh rambut di situ keliatanya sih abis di cukur keliatanya dia juga suka merawat diri yaiyalah dia kan bidan dalam benakku berfikir,,

    Oh indah nya surga ini Vagina yg begitu empuk kenyal besar kulit luar vaginanya berwarna putih mulus dan dalam vaginanya berwarna kemerah merahan pink (atau merah jambu)dan kedua pahanya yang putih mulus itu aku renggangkan ke kiri dan ke kanan kini keliatan semua dalam vaginanya aku jilati klistorilnya dia sungguh merangsang ku sodok sodok kan lidahku ke liang vaginanya maju mundur,, ah., uh.. ah,. Uh,. Ah,.

    Kumainkan jari tengah ku dan kumasukan ke kedalam vaginanya ku maju mundurkan terasa jari ku basah banged di dalam liang keperawanannya ku cari G-Spot nya tak jauh dari luar vaginanya Cuma bejarak 3-4 centi, saat ku sentuh dengan jari tengahku dan ku mainkan pas pada G-Spot nya novi Merangrang mengglijang tak karuan beberapa kali aku mainkan dan mejilati klistoris dan mengelus elus pas tepat G-Spot nya itu tak lama kemudian novi marstubasi kesekian kalinya ahhhhhhh erang panjang dengan desahan tak beraturan,,,dia bilang jangan siksa aku begini mas tony ‘enak banget,,,ahhhhhhh,uhhhh….,, cepat masukkan penis kamu kedalam vagina aku dan tanpa aku hiraukan dia juga udah ke enakkan dengan permainan tangan ku ini.

    Dia tarik penisku dia masukkan penis aku kedalam vaginanya yang sudah bener bener basah penuh cairan maninya itu dikit demi sedikit aku masukkan ternyata masih sempit banged ku ulangi lg dikit demi sedikit aku coba masukkan lagi dia agak merintih sakit tapi karna labidonya itu udah basah banged kini penisku udah tertanam sepenuhnya kedalam vaginanya saat itu di menjerit keras aaaahhhhhhaaaahhhh…..,sakit dan aku rasa ada sesuatu yg mengalir menempel di ujung kepala penisku ternyata itu darah keperawanan novi,’ku cabut sebentar penisku ke luar dia elap penisku yg penuh dengan darah keperawanannya aku juga bersihin vaginanya novi dari darah keperawanannya itu,dan aku bilang ke novi aku sungguh cinta dan sayang kamu nov,, dia juga bilang aku juga.. maaf nov keperawananmu sudah aku ambil ‘’iya enggak apa janji dan pasti yah kalo kamu setia dan sayang novi sampai kapanpun hingga ahir menjemput kita ….

    Pasti mas akan selalu setia dan sayang ama novi sampai mati sambil mendekam dan memeluk tubuh novi dan sedikit sedikit aku coba masukkan lagi penis aku yg udah besar ini kini dia berganti posisi dengan bantal aku taruh di bawah pinggulnya dan sedikit di atasnya sedikit demi sedikit aku masukan Mr M ku lagi ke dalam vaginanya kini sudah lebih lancar memasukkannya karna darah keperawanannya dan masturbashi tadi yg mengalir deras jd itu yg membuat aku sedikit lancar mengoyak ke dalam vaginanya kini permainanku yang sesunggunhnya aku maju mundurkan Mr M ku.. ah ,,uh…

    Dia mendesah lagi enak banget mas penis kamu aku sungguh nyaman sama kamu ingin selalu di dekat kamu’ dia berbisik di telingaku,, iya sama sama’jawabku’ aku kulum bibirnya yang mungil merah itu sambil meremas remas payu daranya aku me maju mundurkan penis (peli)(mr M)atau (gathel) ke dalam vaginanya yang basah dan licin itu dia merangsang lagi dan mererang lagi ahhh ahhhh ahhh erangan yang panjang? dan aku pun juga mulai ingin keluar cairan maniku,, aku bilang aku mau keluar aku keluarin kemana nov , dia jawab ke dalam aja aku juga mau keluar,,

    Ok, penis aku semakin aku genjot maju mundur ke dalam vaginanya semakin cepat dan cepat pluk pluk sura penisku dan vaginanya yang nempel tidak nempel tidak,,,,,,,ahhhhhhahirnya kenikmatan ini berakhir dengan sama sama mengeluarkan hasrat percintaan nafsu kita berdua 1 2 3 , novi aku keluar mas,ahhhhhh cairan mani dalam vaginanya berkali kali membentur kepala penisku Crut crut crut dan aku tabrak juga dengan air mani dariku menembus dinding rahimnya Crut crut crut ah ah ah ah novi begitu menikmati persetubuhan sex ini begitupun aku… kita berdua mengerang panjang aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh?,. Aku juga nov..ah uh ah uh auh ahhhhh,…’’’’’’’’,,,..kita berdua berbaring dia di bawah dan aku masih di atas dengan keadaan sekarang penis aku masih menancap di dalam vaginanya novi.

    Sambil beristirahat sejenak merenungi apa yang sudah kita perbuat malam yang sunyi ini tanpa ada gangguan’’ terasa dunia ini milik kita berdua kita tertidur lelap dalam keadaan penisku masih menancap di vaginanya,. Dan pagi pun menyapa kita dengan keadaan penis aku masih menacap keliang senggamanya dan aku tarik sedikit keluar dan aku cabut dari dalam vaginanya perlahan ku tarik keluar. Tapi seakan novi tak mau melepaskan penis aku.

    Dia memasukkan lagi penis aku kedalam liang vaginanya,aku bilang nov, dia bilang udah diem ternyata dia masih terangsang sebenernya aku juga masih terangsang ya udah lah aku jabani aja permainannya itu lagi dan beberapa detik kemudian aku dan novi mulai menglinjang dan mengerang lagi ternyata kami berdua masturbasi lagi ahhhhhahhhhhahhhhhh nov aku keluar aku juga mas, karna belum makan jadi cepet dah masturbasinya tapi aku dan novi satu sama lain sangat terpuaskan : simbiosismutualisme(sama sama menguntungkan)?

    Dan aku cabut perlahan penisku lagi dan sebenernya novi masih menginginkan itu dan aku bilang nov udah dulu apa enggak kerja hari ini Besok juga ada hari hari lagi nov buat sex kita’ dia pun akhirnya mengerti iya udah kalo gitu dengan sedikit lemes dia menjawab sedikit ngambek sih sepertinya hehehe.. karna hasratnya tak terpenuhi hari ini..?dan aku janji ntar malam aku kesini lagi pasti akan puaskan kamu tunggu iya/ iya mas dengan senangnya,.. ? dan aku bilang makasih iya sayang kau telah memberi kenikmatan yang sebelumnya belum pernah aku rasakan, novi menjawab iya sama sama sayang kamu juga udah memuaskan aku. Sambil aku mencium keningnya bibirnya dan vaginanya… sekali lagi terimakasih sayang novi… novi pun tersenyum,,,,,,? Iya.

    Dan hari hari kita sekarang di penuhi making love(ml) setiap kencan diner atau lain halnya pasti kita selalu making love… atau ngentot’ entah itu pagi atau siang dan juga entah tu malam . kita berdua selalu tak pernah henti menyalurkan hasrat kita,.kini sex jadi jalan alternatif kita untuk selalu setia dan untuk menyayangi dan ini lah cara kami untuk saling setia dan sayang sampai ajal menjemput.

    Karna kita berdua sudah ada komit ,,maka mulailah awal ngentot pertamaku itu dan pertama kali juga aku punya cwex karna slama ini aku blum pernah punya cwex,, awalnya mau pura2 konsultasi eh malah bener2 dapat apa yg aku mau,terima kasih tuhan,,,jd dapet dua duanya vaginanya dapet orangnya juga aku dapet.. dalam sehari kita langsung jadian di tempat tugas praktenya itu.memang benar keberuntungan pasti bisa kita dapat di mana saja ntah itu jodoh dll. Ini pengalamanku apa pengalaman kalian….

  • Nikmatnya Ngentot Memek Gadis Muda Jepang Shiori Uta

    Nikmatnya Ngentot Memek Gadis Muda Jepang Shiori Uta


    2046 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Rani Sepupuku Yang Gila Ngentot

    Rani Sepupuku Yang Gila Ngentot


    1734 views

    Duniabola99.org – Aku lihat sekali lagi catatanku. Benar, itu rumah nomor 27. Pasti itu rumah Om Andri, kerabat jauh ayahku. Kuhampiri pintunya dan kutekan bel rumahnya. Tidak lama kemudian dari balik pintu muncul muka yang sangat cantik.

    “Cari siapa Mas?” tanyanya.

    “Apa betul ini rumah Om Andri? nama saya Dodi.”

    “Oh.. sebentar ya, Pa.. ini Dodinya sudah datang”, teriaknya ke dalam rumah.

    Kemudian aku dipersilakan masuk, dan setelah Om Andri keluar dan menyambutku dia pun berkata dengan ramah,

    “Dodi, papimu barusan nelpon, nanyain apa kamu sudah datang. Ini kenalin, anak Om, namanya Rani, terus anterin Dodi ke kamarnya, kan dia cape, biar dia istirahat dulu, nanti baru deh ngobrol-ngobrol lagi.” Aku datang ke kota ini karena diterima disalah satu Universitas, dan oleh papi aku disuruh tinggal dirumah Om Andri. Rani ternyata baru kelas 1 SMA. Dia anak tunggal. Badannya tidak terlalu tinggi, mungkin sekitar 165 cm, tapi mukanya sangat lucu, dengan bibir yang agak penuh. Di sini aku diberi kamar di lantai 2, bersebelahan dengan kamar Rani.

    Aku sudah 3 bulan tinggal di rumah Om Andri, dan karena semuanya ramah, aku jadi betah. Lebih lagi Rani. Kadang-kadang dia suka tanya-tanya soal pelajaran sekolah, dan aku berusaha membantu. Aku sering mencuri-curi untuk memperhatikan Rani. Kalau di rumah, dia sering memakai daster yang pendek hingga pahanya yang putih mulus menarik perhatianku. Selain itu buah dadanya yang baru mekar juga sering bergoyang-goyang di balik dasternya. Aku jadi sering membayangkan betapa indahnya badan Sepupuku Rani seandainya sudah tidak memakai apa-apa lagi.

    Suatu hari pulang kuliah sesampainya di rumah ternyata sepi sekali. Di ruang keluarga ternyata Rani sedang belajar sambil tiduran di atas karpet.

    “Sepi sekali, sedang belajar yah? Tante kemana?” tanyaku.

    “Eh.. Dodi, iya nih, aku minggu depan ujian, nanti bantuin aku belajar yah.., Mami sih lagi keluar, katanya sih ada perlu sampai malem.”

    “Iya deh, aku ganti baju dulu.”

    Kemudian aku masuk ke kamarku, ganti dengan celana pendek dan kaos oblong. Terus aku tidur-tiduran sebentar sambil baca majalah yang baru kubeli. Tidak lama kemudian aku keluar kamar, lapar, jadi aku ke meja makan. Terus aku teriak memanggil Rani mengajak makan bareng. Tapi tidak ada sahutan. Dan setelah kutengok ke ruang keluarga, ternyata Rani sudah tidur telungkup di atas buku yang sedang dia baca, mungkin sudah kecapaian belajar, pikirku. Nafasnya turun naik secara teratur. Ujung dasternya agak tersingkap, menampakkan bagian belakang pahanya yang putih. Bentuk pantatnya juga bagus.

    Memperhatikan Rani Sepupuku tidur membuatku terangsang. Aku merasa kemaluanku mulai tegak di balik celana pendek yang kupakai. Tapi karena takut ketahuan, aku segera ke ruang makan. Tapi nafsu makanku sudah hilang, maka itu aku cuma makan buah, sedangkan otakku terus ke Rani.. Kemaluanku juga semakin berdenyut. Akhirnya aku tidak tahan, dan kembali ke ruang keluarga. Ternyata posisi tidur Rani sudah berubah, dan dia sekarang telentang, dengan kaki kiri dilipat keatas, sehingga dasternya tersingkap sekali, dan celana dalam bagian bawahnya kelihatan.

    Celana dalamnya berwarna putih, agak tipis dan berenda, sehingga bulu-bulunya membayang di bawahnya. Aku sampai tertegun melihatnya. Kemaluanku tegak sekali di balik celana pendekku. Buah dadanya naik turun teratur sesuai dengan nafasnya, membuat kemaluanku semakin berdenyut. Ketika sedang nikmat-nikmat memandangi, aku dengar suara mobil masuk ke halaman. Ternyata Om Andri sudah pulang. Aku pun cepat-cepat naik kekamarku, pura-pura tidur.

    Dan aku memang ketiduran sampai agak sore, dan aku baru ingat kalau belum makan. Aku segera ke ruang makan dan makan sendirian. Keadaan rumah sangat sepi, mungkin Om dan Tante sedang tidur. Setelah makan aku naik lagi ke atas, dan membaca majalah yang baru kubeli. Sedang asyik membaca, tiba-tiba kamarku ada yang mengetuk, dan ternyata Rani.

    “Dodi, aku baru dibeliin kalkulator nih, entar aku diajarin yah cara makainya. Soalnya rada canggih sih”, katanya sambil menunjukkan kalkulator barunya.

    “Wah, ini kalkulator yang aku juga pengin beli nih. Tapi mahal. Iya deh, aku baca dulu manualnya. Entar aku ajarin deh, kayaknya sih tidak terlalu beda dengan komputer”, sahutku.

    “Ya sudah, dibaca dulu deh. Rani juga mau mandi dulu sih”, katanya sambil berlalu ke teras atas tempat menjemur handuk. Aku masih berdiri di pintu kamarku dan mengikuti Rani dengan pandanganku. Ketika mengambil handuk, badan Rani terkena sinar matahari dari luar rumah. Dan aku melihat bayangan badannya dengan jelas di balik dasternya. Aku jadi teringat pemandangan siang tadi waktu dia tidur.

    Kemudian sewaktu Rani berjalan melewatiku ke kamar mandi, aku pura-pura sedang membaca manual kalkulator itu. Tidak lama kemudian aku mulai mendengar suara Rani yang sedang mandi sambil bernyanyi-nyanyi kecil. Kembali imajinasiku mulai membayangkan Rani yang sedang mandi, dan hal itu membuat kemaluanku agak tegang. Karena tidak tahan sendiri, aku segera mendekati kamar mandi dan mencari cara untuk mengintipnya, dan aku menemukannya.

    Aku mengambil kursi dan naik di atasnya untuk mengintip lewat celah ventilasi kamar mandi. Pelan-pelan aku mendekatkan mukaku ke celah itu, dan ya Tuhan… aku! Melihat Rani yang sedang menyabuni badannya, mengusap-usap dan meratakan sabun ke seluruh lekuk tubuhnya. Badannya sangat indah, jauh lebih indah dari yang kubayangkan.

    Lehernya yang putih, pundaknya, buah dadanya, putingnya yang kecoklatan, perutnya yang rata, pantatnya, bulu-bulu di sekitar kemaluannya, pahanya, semuanya sangat indah. Dan kemaluanku pun menjadi sangat tegang.Tapi aku tidak berlama-lama mengintipnya, karena selain takut ketahuan, juga aku merasa tidak enak mengintip orang mandi. Aku segera ke kamarku dan berusaha menenangkan perasaanku yang tidak karuan.

    Malamnya sehabis makan, aku dan Om Andri sedang mengobrol sambil nonton TV, dan Om Andri bilang kalau besok mau keluar kota dengan istrinya seminggu. Dia pesan supaya aku membantu Rani kalau butuh bantuan. Tentu saja aku bersedia, malah jantungku menjadi berdebar-debar. Tidak lama kemudian Rani mendekati kita.

    “Dodi, tolongin aku dong, ajarin soal-soal yang buat ujian, ayo!” katanya sambil menarik-narik tanganku. Aku mana bisa menolak. Aku pun mengikuti Rani berjalan ke kamarnya dengan diiringi Om Andri yang senyum-senyum melihat Rani yang manja. Beberapa menit kemudian kita sudah terlibat dengan soal-soal yang memang butuh konsentrasi.

    Rani duduk sedangkan aku berdiri di sampingnya. Aku bersemangat sekali mengajarinya, karena kalau aku menunduk pasti belahan dada Rani kelihatan dari dasternya yang longgar. Aku lihat Rani tidak pakai beha. Kemaluanku berdenyut-denyut, tegak di balik celana dan kelihatan menonjol.

    Aku merasa bahwa Rani tahu kalau aku suka curi melihat buah dadanya, tapi dia tidak berusaha merapikan dasternya yang semakin terbuka sampai aku bisa melihat putingnya. Karena sudah tidak tahan, sambil pura-pura menjelaskan soal aku merapatkan badanku sampai kemaluanku menempel ke punggungnya. Rani pasti juga bisa merasakan kemaluanku yang tegak. Rani sekarang cuma diam saja dengan muka menunduk.

    “Rani, kamu cantik sekali..” kataku dengan suara yang sudah bergetar, tapi Rani diam saja dengan muka semakin menunduk. Kemudian aku meletakkan tanganku di pundaknya. Dan karena dia diam saja, aku jadi makin berani mengusap-usap pundaknya yang terbuka, karena tali dasternya sangat kecil. Sementara kemaluanku semakin menekan pangkal lengannya, usapan tanganku pun semakin turun ke arah dadanya.

    Aku merasa nafas Rani sudah memburu seperti suara nafasku juga. Aku jadi semakin nekad. Dan ketika tanganku sudah sampai kepinggiran buah dada, tiba-tiba tangan Rani mencengkeram dan menahan tanganku. Mukanya mendongak kearahku.

    “Dodi aku mau diapain..” Rintihnya dengan suara yang sudah bergetar. Melihat mulutnya yang setengah terbuka dan agak bergetar-getar, aku jadi tidak tahan lagi. Aku tundukkan muka, kemudian mendekatkan bibirku ke bibirnya.

    Ketika bibir kita bersentuhan, aku merasakan bibirnya yang sangat hangat, kenyal, dan basah. Aku pun melumat bibirnya dengan penuh perasaan, dan Rani membalas ciumanku, tapi tangannya belum melepas tanganku. Dengan pelan-pelan badan Rani aku bimbing, aku angkat agar berdiri berhadapan denganku. Dan masih sambil saling melumat bibir, aku peluk badannya dengan gemas. Buah dadanya keras menekan dadaku, dan kemaluanku juga menekan perutnya .

    Pelan-pelan lidahku mulai menjulur menjelajah ke dalam mulutnya, dan mengait-ngait lidahnya, membuat nafas Rani semakin memburu, dan tangannya mulai mengusap-usap punggungku. Tanganku pun tidak tinggal diam, mulai turun ke arah pinggulnya, dan kemudian dengan gemas mulai meremas-remas pantatnya. Pantatnya sangat empuk. Aku remas-remas terus dan aku semakin rapatkan kebadanku hingga kemaluanku terjepit perutnya.

    Tidak lama kemudian tanganku mulai ke atas pundaknya. Dengan gemetar tali dasternya kuturunkan dan dasternya turun ke bawah dan teronggok di kakinya. Kini Rani tinggal memakai celana dalam saja. Aku memeluknya semakin gemas, dan ciumanku semakin turun. Aku mulai menciumi dan menjilat-jilat lehernya, dan Rani mulai mengerang-erang. Tangannya mengelus-elus belakang kepalaku.

    Tiba-tiba aku berhenti menciuminya. Aku renggangkan pelukanku. Aku pandangi badannya yang setengah telanjang. Buah dadanya bulat sekali dengan puting yang tegak bergetar seperti menantangku. Kemudian mulutku pelan-pelan kudekatkan ke buah dadanya. Dan ketika mulutku menyentuh buah dadanya, Aku ciumi susunya dengan ganas, putingnya aku mainkan dengan lidahku, dan susunya yang sebelah aku mainkan dengan tanganku.

    “Aduuhh.. aahh.. aahh”, Rani semakin merintih-rintih ketika dengan gemas putingnya aku gigit-gigit sedikit.

    Badannya menggeliat-geliat membuatku semakin bernafsu untuk terus mencumbunya. Tangan Rani kemudian menelusup kebalik bajuku dan mengusap kulit punggungku.

    “Dodiii.. aahh.. baju kamu dibuka dong.. aahh..” Akupun mengikuti keinginannya. Tapi selain baju, celana juga kulepas, hingga aku juga cuma pakai celana dalam. Mulutnya kembali kucium dan tanganku memainkan susunya.

    Penisku semakin keras karena Rani menggesek-gesekkan pinggulnya sembari mengerang-erang. Tanganku mulai menyelinap ke celana dalamnya. Bulu kemaluannya aku usap-usap, dan kadang aku garuk-garuk. Aku merasa vaginanya sudah basah ketika jariku sampai ke mulut vaginanya. Dan ketika tanganku mulai mengusap clitorisnya, ciumannya di mulutku semakin liar. Mulutnya mengisap mulutku dengan keras.

    Clitorisnya kuusap, kuputar-putar, makin lama semakin kencang, dan semakin kencang. Pantat Rani ikut bergoyang, dan semakin rapat menekan, sehingga penisku semakin berdenyut. Sementara clitorisnya masih aku putar-putar, jariku yang lain juga mengusap bibir vaginanya. Rani menggelinjang semakin keras, dan pada saat tanganku mengusap semakin kencang, tiba-tiba tanganku dijepit dengan pahanya,dan badan Rani tegang sekali dan tersentak-sentak selama beberapa saat.

    “aahh aahh Dodiii.. adduuuhh aahh aahh aahh”,

    Dan setelah beberapa saat akhirnya jepitannya berangsur semakin mengendur. Tapi mulutnya masih mengerang-erang dengan pelan.

    “Dod.. aku boleh yah pegang punya kamu”, tiba-tiba bisiknya di kupingku. Aku yang masih tegang sekali merasa senang sekali.

    “Iyaa.. boleh..” bisikku. Kemudian tangannya kubimbing ke celana dalamku.

    “Aahh…” Akupun mengerang ketika tangannya menyentuh penisku. Terasa nikmat sekali. Rani juga terangsang lagi, karena sambil mengusap-usap kepala penisku, mulutnya mengerang di kupingku. Kemudian mulutnya kucium lagi dengan ganas. Dan penisku mulai di genggam dengan dua tangannya, di urut-urut dan cairan pelumas yang keluar diratakan keseluruh batangku.

    Badanku semakin menegang. Kemudian penisku mulai dikocok-kocok, semakin lama semakin kencang, dan pantatnya juga ikut digesekkan kebadanku. Tidak lama kemudian aku merasa badanku bergetar, terasa ada aliran hangat di seluruh tubuhku, aku merasa aku sudah hampir orgasme.

    “Raannniii.. aku hampir keluar..” bisikku yang membuat genggamannya semakin erat dan kocokannya makin kencang.

    “Aahh.. Ranniii.. uuuhh.. aahh..” akhirnya dari penisku memancar cairan yang menyembur kemana-mana. Badanku tersentak-sentak.

    Sementara penisku masih mengeluarkan cairan, tangan Rani tidak berhenti mengurut-urut, sampai rasanya semua cairanku sudah diperas habis oleh tangannya. Aku merasa sperma yang mengalir dari sela-sela jarinya membuat Rani semakin gemas. Spermaku masih keluar untuk beberapa saat lagi sampai aku merasa lemas sekali.

    Akhirnya kita berdua jatuh terduduk di lantai. Dan tangan Rani berlumuran spermaku ketika dikeluarkan dari celana dalamku. Kita berpandangan, dan bibirnya kembali kukecup, sedangkan tangannya aku bersihkan pakai tissue. Dan secara kebetulan aku melihat ke arah jam.

    “Astaga, sekarang sudah jam 11! Wah, sudah malam sekali nih, aku ke kamarku dulu yah, takut Om curiga nanti..” kataku sembari berharap mudah-mudahan suara desahan kita tidak sampai ke kuping orang tuanya. Setelah Rani mengangguk, aku bergegas menyelinap ke kamarku.Malam itu aku tidur nyenyak sekali.

    Pagi itu aku bangun kesiangan, seisi rumah rupanya sudah pergi semua. Aku pun segera mandi dan berangkat ke kampus. Meskipun hari itu kuliah sangat padat, pikiranku tidak bisa konsentrasi sedikit pun, yang kupikirkan cuma Rani. Aku pulang ke rumah sekitar jam 3 sore, dan rumah masih sepi. Kemudian ketika aku sedang nonton TV di ruang keluarga sehabis ganti baju, Rani keluar dari kamarnya, sudah berpakaian rapi. Dia mendekat dan mukanya menunduk.

    “Dodi, kamu ada acara nggak? Temani aku nonton dong..”

    “Eh.. apa? Iya, iya aku tidak ada acara, sebentar yah aku ganti baju dulu” jawabku, dan aku buru-buru ganti baju dengan jantung berdebaran. Setelah siap, aku pun segera mengajaknya berangkat. Rani menyarankan agar kita pergi dengan mobilnya. Aku segera mengeluarkan mobil, dan ketika Rani duduk di sebelahku, aku baru sadar kalau dia pakai rok pendek, sehingga ketika duduk ujung roknya makin ke atas. Sepanjang perjalanan ke bioskop mataku tidak bisa lepas melirik kepahanya.

    Sesampainya di bioskop, aku beranikan memeluk pinggangnya, dan Rani tidak menolak. Dan sewaktu mengantri di loket kupeluk dia dari belakang. Aku tahu Rani merasa penisku sudah tegang karena menempel di pantatnya. Rani meremas tanganku dengan kuat. Kita memesan tempat duduk paling belakang, dan ternyata yang menonton tidak begitu banyak, dan di sekeliling kita tidak ditempati.

    Kami segera duduk dengan tangan masih saling meremas. Tangannya sudah basah dengan keringat dingin, dan mukanya selalu menunduk. Ketika lampu mulai dipadamkan, aku sudah tidak tahan, segera kuusap mukanya, kemudian kudekatkan ke mukaku, dan kita segera berciuman dengan gemasnya. Lidahku dan lidahnya saling berkaitan, dan kadang-kadang lidahku digigitnya lembut.

    Tanganku segera menyelinap ke balik bajunya. Dan karena tidak sabar, langsung saja kuselinapkan ke balik behanya, dan susunya yang sebelah kiri aku remas dengan gemas. Mulutku langsung dihisap dengan kuat oleh Rani. Tanganku pun semakin gemas meremas susunya, memutar-mutar putingnya, begitu terus, kemudian pindah ke susu yang kanan, dan Rani mulai mengerang di dalam mulutku, sementara penisku semakin meronta menuntut sesuatu.

    Kemudian tanganku mulai mengelus pahanya, dan kuusap-usap dengan arah semakin naik ke atas, ke pangkal pahanya. Roknya kusingkap ke atas, sehingga sambil berciuman, di keremangan cahaya, aku bisa melihat celana dalamnya. Dan ketika tanganku sampai di selangkangannya, mulut Rani berpindah menciumi kupingku sampai aku terangsang sekali. Celana dalamnya sudah basah.

    Tanganku segera menyelinap ke balik celana dalamnya, dan mulai memainkan clitorisnya. Kuelus-elus pelan-pelan, kuusap dengan penuh perasaan, kemudian kuputar-putar, semakin lama semakin cepat. Tiba-tiba tangannya mencengkram tanganku, dan pahanya juga menjepit telapak tanganku, sedangkan kupingku digigitnya sambil mendesis-desis. Badannya tersentak-sentak beberapa saat.

    “Dodi.. aduuuhh.. aku tidak tahan sekali.. berhenti dulu yaahh.. nanti di rumah ajaa..” rintihnya. Aku pun segera mencabut tanganku dari selangkangan.

    “Dodi.. sekarang aku mainin punya kamu yaahh..” katanya sambil mulai meraba celanaku yang sudah menonjol.

    Kubantu dia dengan kubuka ritsluiting celana, kemudian tangannya menelusup, merogoh, dan ketika akhirnya menggenggam penisku, aku merasa nikmat luar biasa. Penisku ditariknya keluar celana, sehingga mengacung tegak.

    “Dodi.. ini sudah basah.. cairannya licin..” rintihnya di kupingku sambil mulai digenggam dengan dua tangan.

    Tangan yang kiri menggenggam pangkal penisku, sedangkan yang kanan ujung penisku dan jari-jarinya mengusap-usap kepala penis dan meratakan cairannya.

    “Rani.. teruskan sayang..” kataku dengan ketegangan yang semakin menjadi-jadi.

    Aku merasa penisku sudah keras sekali. Rani meremas dan mengurut penisku semakin cepat. Aku merasa spermaku sudah hampir keluar. Aku bingung sekali karena takut kalau sampai keluar bakal muncrat kemana-mana.

    “Rani.. aku hampir keluar nih.., berhenti dulu deh..” kataku dengan suara yang tidak yakin, karena masih keenakan.

    “Waahh.. Rani belum mau berhenti.. punya kamu ini bikin aku gemes..” rengeknya.

    “Terus gimana.., apa enaknya kita pulang saja yuk..!” ajakku, dan ketika Rani mengangguk setuju, segera kurapikan celanaku, juga pakaian Rani, dan segera kita keluar bioskop meskipun filmnya belum selesai.

    Di mobil tangan Rani kembali mengusap-usap celanaku. Dan aku diam saja ketika dia buka ritsluitingku dan menelusupkan tangannya mencari penisku. Aduh, rasanya nikmat sekali. Dan penisku makin berdenyut ketika dia bilang, “Nanti aku boleh yah nyiumin ininya yah..” Aku pengin segera sampai kerumah.

    Dan, akhirnya sampai juga. Kita berjalan sambil berpelukan erat-erat. Sewaktu Rani membuka pintu rumah, dia kupeluk dari belakang, dan kuciumi samping lehernya. Tanganku sudah menyingkapkan roknya ke atas, dan tanganku meremas pinggul dan pantatnya dengan gemas. Rani kubimbing ke ruang keluarga. Sambil berdiri kuciumi bibirnya, kulumat habis mulutnya, dan dia membalas dengan sama gemasnya.

    Pakaiannya kulucuti satu persatu sambil tetap berciuman. Sambil melepas bajunya, aku mulai meremasi susunya yang masih dibalut beha. Dengan tak sabar behanya segera kulepas juga. Kemudian roknya, dan terakhir celana dalamnya juga kuturunkan dan semuanya teronggok di karpet.

    Badannya yang telanjang kupeluk erat-erat. Ini pertama kalinya aku memeluk seorang gadis dengan telanjang bulat. Dan gadis ini adalah Rani yang sering aku impikan tapi tidak terbayangkan untuk menyentuhnya. Semuanya sekarang ada di depan mataku. Kemudian tangan Rani juga melepaskan bajuku, kemudian celana panjangku, dan ketika melepas celana dalamku, Rani melakukannya sambil memeluk badanku. Penisku yang sudah memanjang dan tegang sekali segera meloncat keluar dan menekan perutnya.

    Uuuhh, rasanya nikmat sekali ketika kulit kita yang sama-sama telanjang bersentuhan, bergesekan, dan menempel dengan ketat. Bibir kita saling melumat dengan nafas yang semakin memburu. Tanganku meremas pantatnya, mengusap punggungnya, mengelus pahanya, dan meremasi susunya dengan bergantian. Tangan Rani juga sudah menggenggam dan mengelusi penisku. Badan Rani bergelinjangan, dan dari mulutnya keluar rintihan yang semakin membangkitkan birahiku. Karena rumah memang sepi, kita jadi mengerang dengan bebas.

    Kemudian sambil tetap meremasi penisku, Rani mulai merendahkan badannya, sampai akhirnya dia berlutut dan mukanya tepat di depan selangkanganku. Mata memandangi penisku yang semakin keras di dalam genggamannya, dan mulutnya setengah terbuka. Penisku terus dinikmati, dipandangi tanpa berkedip, dan rupanya makin membuat nafsunya memuncak.

    Mulutnya perlahan mulai didekatkan ke kepala penisku. Aku melihatnya dengan gemas sekali. Kepalaku sampai terdongak ketika akhirnya bibirnya mengecup kepala penisku. Tangannya masih menggenggam pangkal penisku, dan mengelusnya pelan-pelan. Mulutnya mulai mengecupi kepala penisku berulang-ulang, kemudian memakai lidahnya untuk meratakan cairan penisku. Lidahnya memutar-mutar, kemudian mulutnya mulai mengulum dengan lidah tetap memutari kepala penisku.

    Aku semakin mengerang, dan karena tidak tahan, kudorong penisku sampai terbenam kemulutnya. Aku rasa ujungnya sampai ketenggorokannya. Rasanya nikmat sekali. Kemudian pelan-pelan penisku disedot-sedot dan dimaju mundurkan di dalam mulutnya. Rambutnya kuusap-usap dan kadang-kadang kepalanya aku tekan-tekan agar penisku semakin nikmat. Isapan mulutnya dan lidahnya yang melingkar-lingkar membuat aku merasa sudah tidak tahan. Apalagi sewaktu Rani melakukannya semakin cepat, dan semakin cepat, dan semakin cepat.

    Ketika akhirnya aku merasa spermaku mau muncrat, segera kutarik penisku dari mulutnya. Tapi Rani menahannya dan tetap menghisap penisku. Maka aku pun tidak bisa menahan lebih lama lagi, spermaku muncrat di dalam mulutnya dengan rasa nikmat yang luar biasa.

    Spermaku langsung ditelannya dan dia terus menghisapi dan menyedot penisku sampai spermaku muncrat berkali-kali. Badanku sampai tersentak-sentak merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Meskipun spermaku sudah habis, mulut Rani masih terus menjilat. Akupun akhirnya tidak kuat lagi berdiri dan akhirnya dengan nafas sama-sama tersengal-sengal kita berbaring di karpet dengan mata terpejam.

    “Thanks ya Ran, tadi itu nikmat sekali”, kataku berbisik.

    “Ah.. aku juga suka kok.., makasih juga kamu ngebolehin aku mainin kamu.”

    Kemudian ujung hidungnya kukecup, matanya juga, kemudian bibirnya. Mataku memandangi tubuhnya yang terbaring telanjang, alangkah indahnya. Pelan-pelan kuciumi lehernya, dan aku merasa nafsu kami mulai naik lagi. Kemudian mulutku turun dan menciumi susunya yang sebelah kanan sedangkan tanganku mulai meremas susu yang kiri.

    Rani mulai menggeliat-geliat, dan erangannya membuat mulut dan tanganku tambah gemas memainkan susu dan putingnya. Aku terus menciumi untuk beberapa saat, dan kemudian pelan-pelan aku mulai mengusapkan tanganku keperutnya, kemudian ke bawah lagi sampai merasakan bulu kemaluannya, kuelus dan kugaruk sampai mulutnya menciumi kupingku.

    Pahanya mulai aku renggangkan sampai agak mengangkang. Kemudian sambil mulutku terus menciumi susunya, jariku mulai memainkan clitorisnya yang sudah mulai terangsang juga. Cairan vaginanya kuusap-usapkan ke seluruh permukaan vaginanya, juga ke clitorisnya, dan semakin licin clitoris dan vaginanya, membuat Rani semakin menggelinjang dan mengerang. clitorisnya kuputar-putar terus, juga mulut vaginanya bergantian.

    “Ahh.. Dodiii.. aahh.. terusss… aahh.. sayaanggg..” mulutnya terus meracau sementara pinggulnya mulai bergoyang-goyang. Pantat Rani juga mulai terangkat-angkat. Aku pun segera menurunkan kepalaku ke arah selangkangannya, sampai akhirnya mukaku tepat di selangkangannya. Kedua kakinya kulipat ke atas, kupegangi dengan dua tanganku dan pahanya kulebarkan sehingga vagina dan clitorisnya terbuka di depan mukaku.

    Aku tidak tahan memandangi keindahan vaginanya. Lidahku langsung menjulur dan mengusap clitoris dan vaginanya. Cairan vaginanya kusedot-sedot dengan nikmat. Mulutku menciumi mulut vaginanya dengan ganas, dan lidahku kuselip-selipkan ke lubangnya, kukait-kaitkan, kugelitiki, terus begitu, sampai pantatnya terangkat, kemudian tangannya mendorong kepalaku sampai aku terbenam di selangkangannya. Aku jilati terus, clitorisnya kuputar dengan lidah, kuhisap, kusedot, sampai Rani meronta-ronta. Aku merasa penisku sudah tegak kembali, dan mulai berdenyut-denyut.

    “Dodii.. aku tidak tahan.. aduuhh.. aahh.. enaakk sekaliii.. ” rintihnya berulang-ulang.

    Mulutku sudah berlumuran cairan vaginanya yang semakin membuat nafsuku tidak tertahankan. Kemudian kulepaskan mulutku dari vaginanya. Sekarang giliran penisku kuusap-usapkan ke clitoris dan bibir vaginanya, sambil aku duduk mengangkang juga. Pahaku menahan pahanya agar tetap terbuka. Rasanya nikmat sekali ketika penisku digeser-geserkan di vaginanya. Rani juga merasakan hal yang sama, dan sekarang tangannya ikut membantu dan menekan penisku digeser-geserkan di clitorisnya.

    “Raniii.. aahh.. enakkk.. aahh..”

    “aahh.. iya.. eeennaakkk sekaliii..”

    Kita saling merintih. Kemudian karena penisku semakin gatal, aku mulai menggosokkan kepala penisku ke mulut vaginanya. Rani semakin menggelinjang. Akhirnya aku mulai mendorong pelan sampai kepala penisku masuk ke vaginanya.

    “Aduuuhh.. Dodii.. saakiiitt.. aadduuuhh.. jaangaann..” rintihnya

    “Tahan dulu sebentar… Nanti juga hilang sakitnya..” kataku membujuk

    Kemudian pelan-pelan penisku aku keluarkan, kemudian kutekan lagi, kukeluarkan lagi, kutekan lagi, kemudian akhirnya kutekan lebih dalam sampai masuk hampir setengahnya. Mulut Rani sampai terbuka tapi sudah tidak bisa bersuara.

    Punggung Rani terangkat dari karpet menahan desakan penisku. Kemudian pelan-pelan kukeluarkan lagi, kudorong lagi, kukeluarkan lagi, terus sampai dia tenang lagi. Akhirnya ketika aku mendorong lagi kali ini kudorong sampai amblas semuanya ke dalam. Kali ini kita sama-sama mengerang dengan keras. Badan kita berpelukan, mulutnya yang terbuka kuciumi, dan pahanya menjepit pinggangku dengan keras sekali sehingga aku merasa ujung penisku sudah mentok ke dinding vaginanya.

    Kita tetap berpelukan dengan erat saling mengejang untuk beberapa saat lamanya. Mulut kami saling menghisap dengan kuat. Kita sama-sama merasakan keenakan yang tiada taranya. Setelah itu pantatnya sedikit demi sedikit mulai bergoyang, maka aku pun mulai menggerakkan penisku pelan-pelan, maju, mundur, pelan, pelan, semakin cepat, semakin cepat, dan goyangan pantat Rani juga semakin cepat.

    “Dodii.. aduuuhh.. aahh.. teruskan sayang.. aku hampir niihh..” rintihnya.

    “Iya.. nihh.. tahan dulu.. aku juga hampirr.. kita bareng ajaa..” kataku sambil terus menggerakkan penis semakin cepat.

    Tanganku juga ikut meremasi susunya kanan dan kiri. Penisku semakin keras, kuhunjam-hunjamkan ke dalam vaginanya sampai pantatnya terangkat dari karpet. Dan aku merasa vaginanya juga menguruti penisku di dalam. Penisku kutarik dan kutekan semakin cepat, semakin cepat.. dan semakin cepat.. dannn..”Raaniii.. aku mau keluar niihh..””Iyaa.. keluarin saja.. Rani juga keluar sekarang niiihh.”Aku pun menghunjamkan penisku keras-keras yang disambut dengan pantat Rani yang terangkat ke atas sampai ujung penisku menumbuk dinding vaginanya dengan keras.

    Kemudian pahanya menjepit pahaku dengan keras sehingga penisku makin mentok, tangannya mencengkeram punggungku. Vaginanya berdenyut-denyut. Spermaku memancar, muncrat dengan sebanyak-banyaknya menyirami vaginanya.

    “aahh… aahh.. aahh..” kita sama-sama mengerang, dan vaginanya masih berdenyut, mencengkeram penisku, sehingga spermaku berkali-kali menyembur. Pantat Rani masih juga berusaha menekan-nekan dan memutar sehingga penisku seperti diperas. Kita orgasme bersamaan selama beberapa saat, dan sepertinya tidak akan berakhir.

    Pantatku masih ditahan dengan tangannya, pahanya masih menjepit pahaku erat-erat, dan vaginanya masih berdenyut meremas-remas penisku dengan enaknya sehingga sepertinya spermaku keluar semua tanpa tersisa sedikitpun.

    “aahh.. aahh.. aduuuhh…” Kita sudah tidak bisa bersuara lagi selain mengerang-erang keenakan.

    Ketika sudah mulai kendur, kuciumi Rani dengan penis masih di dalam vaginanya. Kita saling berciuman lagi untuk beberapa saat sambil saling membelai. Kuciumi terus sampai akhirnya aku menyadari kalau Rani sedang menangis. Tanpa berbicara kita saling menghibur.

    Aku menyadari bahwa selaput daranya telah robek karena penisku. Dan ketika penisku kucabut dari sela-sela vaginanya memang mengalir darah yang bercampur dengan spermaku. Kita terus saling membelai, dan Rani masih mengisak di dadaku, sampai akhirnya kita berdua tertidur kelelahan dengan berpelukan.

    Aku terbangun sekitar jam 11 malam, dan kulihat Rani masih terlelap di sampingku masih telanjang bulat. Segera aku bangun dan kuselimuti badannya pelan-pelan. Kemudian aku segera ke kamar mandi, kupikir shower dengan air hangat pasti menyegarkan. Aku membiarkan badanku diguyur air hangat berlama-lama, dan memang menyegarkan sekali. Waktu itu kupikir aku sudah mandi sekitar 20 menit, ketika aku merasa kaget karena ada sesuatu yang menyentuh punggungku. Belum sempat aku menoleh, badanku sudah dilingkari sepasang tangan.

    Ternyata Rani sudah bangun dan masuk ke kamar mandi tanpa kuketahui. Tangannya memelukku dari belakang, dan badannya merapat di punggungku.

    “Aku ikut mandi yah..?” katanya.

    Aku tidak menjawab apa-apa. Hanya tanganku mengusap-usap tangannya yang ada di dadaku, sambil menenangkan diriku yang masih merasa kaget. Sambil tetap memelukku dari belakang, Rani mengambil sabun dan mulai mengusapkannya di dadaku. Nafsuku mulai naik lagi, apalagi aku juga merasakan susunya yang menekan punggungku.

    Usapan tangan Rani mulai turun ke arah perutku, dan penisku mulai berdenyut dan berangsur menjadi keras. Tidak lama kemudian tangan Rani sampai di selangkanganku dan mulai mengusap penisku yang semakin tegak. Sambil menggenggam penisku, Rani mulai menciumi belakang leherku sambil mendesah-desah, dan badannya semakin menekan badanku.

    Selangkangan dan susunya mulai digesek-gesekkan ke pantat dan punggungku, dan tangannya yang menggenggam penisku mulai meremas-remas dan digerakkan ke pangkal dan kepala penisku berulang-ulang sehingga aku merasakan kenikmatan yang luar biasa.

    “Raniii oohh.. nikmat sekali sayang.”

    “Dodiii uuuhh”, erangnya sambil lidahnya semakin liar menciumi leherku.

    Aku yang sudah merasa gemas sekali segera menarik badannya, dan sekarang posisi kita berbalik. Aku sekarang memeluk badannya dari belakang, kemudian pahanya kurenggangkan sedikit, dan penisku diselinapkan di antara pahanya, dan ujungnya yang nongol di depan pahanya langsung di pegang lagi oleh Rani. Tangan kiriku segera meremasi susunya dengan gemas sekali, dan tangan kananku mulai meremasi bulu kemaluannya.

    Kemudian ketika jari tangan kananku mulai menyentuh clitorisnya, Rani pun mengerang semakin keras dan pahanya menjepit penisku, dan pantatnya mulai bergerak-gerak yang membuat aku semakin merasa nikmat. Mukanya menengok ke arahku, dan mulutnya segera kuhisap dengan keras. Lidah kami saling membelit, dan jari tanganku mulai mengelusi clitorisnya yang semakin licin. Kepala penisku juga mulai dikocok-kocok dengan lembut.

    “Rani aku tidak tahan nih aduuuhh.”

    “Iya Dod.. aku juga sudah tidak tahan.. uuuhh.. uuuhh.”

    Badan Rani segera kubungkukkan, dan kakinya kurenggangkan. Aku segera mengarahkan dan menempelkan ujung penisku ke arah bibir vaginanya yang sudah menganga lebar menantang.

    “Dodi.. cepat masukkan sayang cepat uuhh ayoo.” Aku yang sudah gemas sekali segera menekan penisku sekuat tenaga sehingga langsung amblas semua sampai ke dasar vaginanya. Rani menjerit keras sekali. Mukanya sampai mendongak.

    “aahh.. kamu kasar sekali.. aduuhh sakit aduuhh..” Aku yang sudah tidak sabar mulai menggerakkan penisku maju mundur, kuhunjam-hunjamkan dengan kasar yang membuat Rani semakin keras mengerang-erang. Susunya aku remas-remas dengan dua tanganku.

    Tidak lama kemudian Rani mulai menikmati permainan kita, dan mulai menggoyangkan pantatnya. Vaginanya juga mulai berdenyut meremasi penisku. Aku menjadi semakin kasar, dan penisku yang sudah keras sekali terus mendesak dasar vaginanya. Dan kalau penisku sedang maju membelah vaginanya, tanganku juga menarik pantatnya ke belakang sehingga penisku menghunjam dengan kuat sekali. Tapi tiba-tiba Rani melepaskan diri.

    “hh sekarang giliranku aku sudah hampir sampai.” katanya. Kemudian aku disuruh duduk selonjor di lantai di antara kaki Rani yang mulai menurunkan badannya. Penisku yang mengacung ke atas mulai dipegang Rani, dan di arahkan ke bibir vaginanya.

    Tiba-tiba Rani menurunkan badannya duduk di pangkuanku sehingga penisku langsung amblas ke dalam vaginanya. Kita sama-sama mengerang dengan keras, dan mulutnya yang masih menganga kuciumi dengan gemas.

    Kemudian pantatnya mulai naik turun, makin lama makin keras. Rani melakukannya dengan ganas sekali.

    Pantatnya juga diputar-putar sehingga aku merasa penisku seperti dipelintir.

    “Dodii.. aku.. aku.. sudah.. hampirrr, uuuhh…” Erangnya sambil terus menghunjam-hunjamkan pantatnya. Mulutku beralih dari mulutnya ke susunya yang bulat sekali. Putingnya kugigit-gigit, dan lidahku berputar menyapu permukaan susunya. Susunya kemudian kusedot dan kukenyot dengan keras, membuat gerakan Rani semakin liar.

    Tidak lama kemudian Rani menghunjamkan pantatnya dengan keras sekali dan terus menekan sambil memutar pantatnya.

    “Sekaranggg aahh sekaranggg Dodi, sekaranggg”, Rani berteriak-teriak sambil badannya berkelojotan.

    Vaginanya berdenyutan keras sekali. Mulutnya menciumi mulutku, dan tangannya memelukku sangat keras. Rani orgasme selama beberapa detik, dan setelah itu ketegangan badannya berangsur mengendur.

    “Dod, makasih yah.., sekarang aku pengin ngisep boleh yah..?” katanya sambil mengangkat pantatnya sampai penisku lepas dari vaginanya. Rani kemudian menundukkan mukanya dan segera memegang penisku yang sangat keras, berdenyut, dan ingin segera memuntahkan air mani. Mulutnya langsung menelan senjataku sampai menyentuh tenggorokannya.

    Tangannya kemudian mengocok pangkal penisku yang tidak muat di mulutnya. Kepalanya naik turun mengeluar-masukkan penisku. Aku benar-benar sudah tidak tahan. Ujung penisku yang sudah sampai di tenggorokannya masih aku dorong-dorong. Tanganku juga ikut mendesakkan kepalanya. Lidahnya memutari penisku yang ada dalam mulutnya. “Raniii isap terus terusss hampirr terusss yyyaa sekaranggg sekarangg.. issaapp..”, Rani yang merasa penisku hampir menyemburkan sperma semakin menyedot dengan kuat.

    Dan…”aahh.. sekaranggg.. sekaranggg.. issaappp..” spermaku menyembur dengan deras berkali-kali dengan rasa nikmat yang tidak berkesudahan. Rani dengan rakusnya menelan semuanya, dan masih menyedot sperma yang masih ada di dalam penis sampai habis. Rani terus menyedot yang membuat orgasmeku semakin nikmat. Dan setelah selesai, Rani masih juga menjilati penisku, spermaku yang sebagian tumpah juga masih di jilati.

    Kemudian setelah beristirahat beberapa saat, kami pun meneruskan mandi sambil saling menyabuni. Setiap lekuk tubuhnya aku telusuri. Dan aku pun semakin menyadari bahwa badannya sangat indah. Setelah itu kami tidur berdua sambil terus berpelukan.

    Pagi-pagi ketika aku bangun ternyata Rani sudah berpakaian rapi, dan dia cantik sekali. Dia mengenakan rok mini dan baju tanpa lengan yang serasi dengan kulitnya yang halus. Dia mengajakku belanja ke Mall karena persediaan makanan memang sudah habis. Maka aku pun segera mandi dan bersiap-siap.

    Di perjalanan dan selama berbelanja kita saling memeluk pinggang. Siang itu aku menikmati jalan berdua dengannya. Kita belanja selama beberapa jam, kemudian kita mampir ke sebuah Café untuk makan siang. Di dalam mobil dalam perjalanan pulang kita ngobrol-ngobrol tentang semua hal, dari masalah pelajaran sekolah sampai hal-hal yang ringan.

    Ketika ngobrol tentang sesuatu yang lucu, Rani tertawa sampai terpingkal-pingkal, dan saking gelinya sampai kakinya terangkat-angkat. Dan itu membuat roknya yang pendek tersingkap. Aku pun sembari menyetir, karena melihat pemandangan yang indah, meletakkan tanganku ke pahanya yang terbuka.

    “Ayo.. nakal yah..” kata Rani, bercanda.

    “Tapi suka kan?” kataku sambil meremas pahanya. Kami pun sama-sama tersenyum. Mengusap-usap paha Rani memang memberi sensasi tersendiri, sampai aku merasa penisku menjadi tegang sendiri.

    “Dodi.. sudah kamu nyetir saja dulu, tuh kan itunya sudah bangun.. pingin lagi yah? Rani jadi pengin ngelusin itunya nih..” kata Ranimenggodaku. Aku cuma senyum menanggapinya, dan memang aku sudah kepingin mencumbunya lagi.

    “Dodi, bajunya dikeluarin dong dari celana, biar tanganku ketutupan. Dipegang yah?” Aku semakin nyengir mendengarnya. Tapi karena memang kepingin, dan memang lebih aman begitu dari pada aku yang meneruskan aksiku.

    Sambil menyetir aku pun mengeluarkan ujung bajuku dari celanaku. Kemudian tanpa menunggu, tangan Rani langsung menyelinap ke balik bajuku, ke arah selangkanganku. Tangannya mencari-cari penisku yang semakin tegang.

    “Ati-ati, masih siang nih, kalau ada orang nanti tangan kamu ditarik yah!” kataku. Rani diam saja, dan kemudian tersenyum ketika tangannya menemukan apa yang dicari-cari. Tangannya kemudian mulai meremas penisku yang masih di dalam celana. Penisku semakin tegang dan berdenyut-denyut.

    Karena terangsang juga, Rani mulai berusaha membuka ritsluiting celanaku, dan kemudian menyelinapkan tangannya, dan mulai memegang kepala penisku. Cairan pelumas yang mulai keluar diusap-usapkan ke kepala dan batang penisku.

    “Dodi.. aku pengin ngisep ininya.. aku pengin ngisep sampai kamu keluar dimulutku..” katanya sambil agak mendesah. Aku juga ingin segera merasakan apa yang dia ingini. Yang ada di otakku adalah segara sampai di rumah, dan segera mencumbunya.

    Tapi harapan kita ternyata tidak segera terwujud karena sesampainya di rumah, ternyata orang tua Rani sudah pulang. Kita cuma saling berpandangan dan tersenyum kecewa.

    “Eh, sudah pada pulang yah..” Rani menyapa mereka.

    “Iya nih, ada perubahan acara mendadak. Makanya sekarang cape banget. Nanti malem ada undangan pesta, makanya sekarang mau istirahat dulu. Kamu masak dulu saja ya sayang.. sudah belanja kan?” kata maminya Rani.

    “Iya deh, sebentar Rani ganti baju dulu. Eh, Dodi, katanya kamu pengin belajar masak, ayo, sekalian bantuin aku”, kata Rani sambil tersenyum penuh arti. Aku cuma mengiyakan dan ke kamarku ganti pakaian dengan celana pendek dan T-shirt. Kemudian aku ke dapur dan mengeluarkan belanjaan dan memasukkannya ke lemari es.

    Tidak lama kemudian Rani menyusul ke dapur. Dia pun sudah berganti pakaian, dan sekarang memakai daster kembang-kembang. Tante juga ikut-ikutan menyiapkan bahan makanan dan Rani mulai mengajariku memasak.

    “Sudah Mami istirahat saja sana, kan ini juga sudah ada yang ngebantuin..” kata Rani.

    “Iya deh, emang Mami cape banget sih, sudah yah, Mami mau coba istirahat saja”, kata Maminya Rani sambil keluar dari dapur. Aku yang sedang memotongi sayuran cuma tersenyum. Setelah beberapa saat, Rani tiba-tiba memelukku dari belakang, tangannya langsung ditelusupkan ke dalam celanaku dan memegang penisku yang masih tidur.

    “Eh.. kok ininya bobo lagi.. Rani bangunin yah?” tangannya dikeluarkan kemudian Rani mengambil salad dressing yang ada di depanku, masih sambil merapatkan badannya dari belakangku.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Kemudian salad dressingnya dituangkan ke tangannya, dan langsung menyelinap lagi ke celana dan dioleskan ke penisku yang langsung menegang. Sambil merapatkan badannya, susunya menekan punggungku, Rani mulai meremasi penisku dengan dua tangannya. Nikmat yang aku rasakan sangat luar biasa. Aku segera melingkarkan tangan ke belakang, meremas pantatnya yang bulat itu.

    Tanganku aku turunkan sampai ke ujung dasternya, kemudian kusingkapkan ke atas sambil meremas pahanya dengan gemas. Ketika sampai di pangkal pahanya, aku baru menyadari kalau Rani ternyata sudah tidak memakai celana dalam. Maka tanganku menjadi semakin gemas meremasi pantatnya, dan kemudian menelusuri pahanya ke depan sampai ke selangkangannya. Jari-jariku segera membuka belahan vaginanya dan mulai memainkan clitorisnya yang sudah sangat basah terkena cairan yang semakin banyak keluar dari vaginanya. Tangan Rani juga semakin liar meremas, meraba dan mengocok penisku.

    “Rani.. sana diliat dulu, apa Om dan Tante memang sudah tidur..” kataku berbisik karena merasa agak tidak aman.

    Rani kemudian melepaskan pegangannya dan keluar dapur.

    Tidak lama kemudian Rani kembali dan bilang semuanya sudah tidur. Aku segera memeluk Rani yang masih ada di pintu dapur, kemudian pelan-pelan pintu kututup dan Rani kupepet ke dinding. Kita berciuman dengan gemasnya dan tangan kita langsung saling menelusup dan memainkan semua yang ditemui. Penisku langsung ditarik keluar oleh Rani dan aku segera menyingkap dasternya ke atas, kemudian kaki kirinya kuangkat ke pinggulku, dan selangkangannya yang menganga langsung kuserbu dengan jari-jariku.

    Tangan Rani menuntun penisku ke arah selangkangannya, menyentuhkan kepala penisku ke belahan vaginanya dan terus-terusan menggosok-gosokkannya. Untuk mencegah agar Rani tidak mengerang, mulutnya terus kusumbat dengan mulutku. Kemudian karena sudah tidak tahan, aku segera mengarahkan penisku tepat ke mulut vaginanya, dan menekan pelan-pelan, terus ditekan, terus ditekan sampai seluruh batangnya amblas.

    Kaki Rani satunya segera kuangkat juga ke pinggangku, sehingga sekarang dua kakinya melingkari pinggangku sambil kupepet di dinding. Kita saling mengadu gerakan, aku maju-mundurkan penisku, dan Rani berusaha menggoyang-goyangkan pantatnya juga. Vaginanya berdenyutan terasa meremasi batang penisku. Tidak lama kemudian aku merasa Rani hampir orgasme.

    Denyutan vaginanya semakin keras, badannya semakin tegang dan isapan mulutnya di mulutku semakin kuat. Kemudian aku merasa Rani orgasme. Kontraksi otot vaginanya membuat penisku merasa seperti diurut-urut dan aku juga merasa hampir mencapai orgasme. Setelah orgasme, gerakan Rani tidak liar lagi, dia cuma mengikuti gerakan pantatku yang masih menghunjam-hunjamkan penisku dan mendesakkan badannya ke dinding.

    Kemudian sementara penisku masih di dalam dan kaki Rani masih di pinggangku, aku melangkah ke arah meja dapur dan duduk di salah satu kursi, sehingga sekarang Rani ada di pangkuanku dengan punggung menyandar di meja dapur. Selama beberapa saat kita cuma berdiam diri saja. Rani masih menikmati sisa kenikmatan orgasmenya dan menikmati penisku yang masih di dalam vaginanya.

    Sementara aku menikmati sekali posisi ini, dan menikmati melihat Rani ada di pangkuanku. Tanganku mengusap-usap pahanya dan menyingkapkan dasternya ke atas sampai melihat bulu kemaluan kami yang saling menempel. Belahan vaginanya kubuka dan aku melihat pemandangan yang sangat indah. Penisku hanya kelihatan pangkalnya karena seluruh batangnya masih di dalam vagina Rani, dan di atasnya aku melihat clitorisnya yang sangat basah.

    Jari-jariku mulai mengusap-usap clitorisnya sampai Rani mulai mendesis-desis lagi, dan pantatnya mulai bergerak lagi, berputar dan mendesakkan penisku menjadi semakin masuk. Aku merasa vaginanya mulai berdenyutan lagi meremas-remas penisku. Karena gemas, kadang-kadang clitorisnya kupelintir dan kucubit-cubit.

    Kemudian dasternya kusingkap semakin ke atas sampai aku melihat susunya yang menantangku untuk segera memainkannya. Dengan tak sabar segera susunya yang kiri kulumat dengan mulutku, yang membuat kepala Rani mendongak merasakan kenikmatan itu. Sambil melumati susunya, lidahku juga memainkan putingnya yang sudah sangat tegang. Kadang-kadang putingnya juga kugigit-gigit kecil dengan gemas. Tanganku dua-duanya meremasi pantatnya yang bulat.

    “Ya Tuhan Dodiii aahh aahh”, rintihnya di kupingku, sambil kadang menjilati dan menggigit kupingku.

    “Dodii.. aahh.. aku hampir dapet lagii.. ahh.., terus gitu sayang”, rintihnya dengan gerakan yang semakin liar.

    Pantatnya semakin keras menekan dan berputaran, yang membuat penisku juga seperti dipelintir dengan lembut.

    Aku pun menuruti dan terus memberikan kenikmatan dengan terus memainkan susunya bergantian yang kiri dan kanan, dan tanganku juga ikut memainkan puting susunya, sampai Rani tiba-tiba menggigit kupingku dengan keras dan setelah menghentakkan pantatnya dia memelukku dengan eratnya.

    “hh Dodddiii.. hh. hh.” Aku merasakan Rani orgasme untuk kedua kalinya dan lebih hebat dari yang pertama.

    Denyutan vaginanya keras sekali dan berlangsung selama beberapa detik, dan kenikmatan yang aku rasakan membuatku merasa sudah hampir orgasme. Tapi setelah orgasme, ternyata Rani masih ingat keinginannya untuk menghisap penisku.

    “Dodi.. jangan dikeluarin dulu.. nanti di mulutku saja yah”.

    Maka setelah turun dari pangkuanku, Rani segera jongkok di depanku dan langsung mengulum penisku. Lidahnya memutari batangnya dan mulutnya menyedot-nyedot membuat aku merasa orgasmeku sudah sangat dekat. Tanganku memegang belakang kepala Rani, dan kutekan agar penisku semakin masuk di mulutnya, kemudian aku juga membantu memasuk-keluarkan penisku di mulutnya, dan

    “aahh Rani aku keluarrr terus isaappp.. aahh..” dan memang Rani dengan lahapnya terus menghisap spermaku yang langsung berhamburan masuk ke tenggorokannya. Penisku yang masih mengeluarkan sperma terus disedot dan dikenyot-kenyot dan pangkal penisku juga terus-terusan dikocok-kocok. Orgasmeku kali ini kurasakan sangat luar biasa.

    Setelah itu kita kembali berciuman, dan kembali meneruskan memasak.

    “Dodi.. makasih yah, tapi aku belum puas, habis kurang bebas sih, entar malem lagi yah..!” aku yang merasa hal yang sama cuma mengangguk.

    “Ran, aku nanti malem pengin menikmati seluruh tubuhmu.”

    “Maksudmu..? apa selama ini belum?”

    “Aku pengin melakukan hal yang lain sama kamu.., tunggu saja..”

    “Ihh.. apaan sih.., Rani jadi merinding nih”, kata Rani sambil memperlihatkan bulu-bulu tangannya yang memang berdiri, dan sambil tersenyum aku mengelusi tangannya. Kemudian badannya kupeluk dari belakang dengan lembut. Aku merasa bahagia sekali.

     

    Baca Juga :
  • PENGALAMAN NGESEKS SAMA PRAMUGARI MONTOK DAN SEKSI

    PENGALAMAN NGESEKS SAMA PRAMUGARI MONTOK DAN SEKSI


    1480 views

    Duniabola99.org – Waktu itu aku main friendster, sengaja cari dengan search “pramugari” atau F.A., nach ketemulah 1 orang yg respon dan cantik, singkat crita setelah email2an kita ketemu di SENAYAN CITY, karena dia dulunya kerja di Air Paradice BALI yg udah tutup. sebuah penerbangan international. Nama anak itu DEVI, anak sunda tinggi 168CM, berat 49Kg dengan BRA 36B.

    Pas, ketemu, ternyata emang betul2 cantik… putih… and sexy abis. Tapi yg bikin kesel tuh anak belagu amat, maklum bekas pramugari penerbangan international. dia pake baju dengan belahan dada terbuka cocok banget dengan 36B-nya. Pertama ketemu tuh anak agak ogah2an dan ngomongnya gede banget. Ini tantangan buat gue untuk naklukin tuh cowok. Kita makan di sebuah resto yang sengaja gue pilih agak mewahan dikit biar gue ngga kalah gengsi… dan setelah itu gue pingin tau dia brangkat pake mobil ato kagak untuk ngukur kekuatan… ternyata dia pake taksi jadi ada alasan gue untuk nganterin dan pamer TOYOTA HARRIER pinjeman yg gue bilang punya gue….ha…ha…

    Sambil menuju ke mobil, dia masih agak sok2an dan bergaya tinggi. Pas di parkiran dia nanya, “mobil loe yang mana?” dan saya tunjuk karimun tua dan dia agak kaget, dan mulai belagu lagi.. sambil bercanda gue bilang “kita coba teken alarm, mobil mana yg buka” dan yg nyala HARRIER di samping karimun tua, barulah DEVI senyum2 manja sambil nyubit dia bilang “kok ngerjain gitu, emang tuh mobil punya kamu?”, dengan jawaban diplomasi gue jawab “kalo ngga percaya kamu bawa aja sebulan pasti ngga ada yg komplain”, karena emang yg punya lagi pergi ke luar negeri 3 bulan.

    Di mobil, dia mulai nanya2 kerja aku apa, dan kujawab manajer di perusahaan telekomunikasi, walaupun semua itu bualanku saja. Mulailah dia manja2 dan menggoda, “Mas pasti pacarnya banyak dan cantik2, kan udah mapan dan ganteng lagi???” Padahal tadi di caffe dia tuh sombong dan cenderung meremehkan sempat dia bilang “loe bukan tipe cowok gue”.

    Menjelang sampai ke rumahnya, dia mulai merendah “jangan ketawain ya.. rumah ortuku yg sederhana saja”, dengan diplomatis aku jawab “ach, kan aku mau pacaran ama DEVI bukan ama rumahnya”. Rumahnya memang kecil model BTN, dan aku bawa mobil hati2 banget takut kebaret ama bajaj, MAKLUM MOBIL PINJEMAN….HA…HA…

    Sampai di rumah, aku terpaksa harus basa-basi dan tiba2 kaget bukan kepalang sewaktu dikenalin ke ortunya “MAMA, ini mas RONI, pacarku yg pernah aku ceritain itu ma”. Aku kaget dibilang pacarnya padahal kita BELUM PERNAH JADIAN SEBELUMNYA…. Oh, ya…. Namaku RONI.

    Aku ngobrol 10 menit, sebelum pamit pulang karena udah mau jam 22 malam dan parkir mobil tidak di depan rumah. Pas aku mau masuk ke mobil, dia ikutan ke dalam mobil dan aku kasih dia kecuman pipi, tapi dia malah nantangin…. “kan udah pacar ciuman bibirnya mana”, tanpa membuang waktu aku ciumin bibirnya dan aku remas2 payudaranya yg montok, kenyal dan 36B. Dia hanya berbisik pelan “ich, nakal baru kenal pertama udah berani ke situ”. Aku pun bales bilang “Kan tadi udah pacarnya”. Sebelum pulang aku bilang kalo minggu besok aku mau ajak dia untuk jalan2 ke bandung pagi2 dan dia menyanggupi”.

    Sampai di rumah sabtu malam jam 23.30 aku mencoba menelpon dia, gila dia bercerita pengalaman pacarannya yg sangat gila dan dilanjutkan ngajak PHONE SEX, sampai jam 02.00 pagi sebelum aku akhiri “sayang, kan besok jam 8 aku harus jemput kamu ke bandung”

    Pagi jam 8 tepat aku udah di rumahnya, dan DEVI muncul dengan pakaian yg sangat2 sexy, maklum pramugari. Dia pakai Tanktop warna hitam dan celana jeans ketat banget serta terlihat pusarnya sewaktu mengangkat tas…. aku sempat tanya “mama kamu ngga marah kamu pakai baju begitu”, dan dia jawab “kamu kan pacarku jadi mama nggak akan marah”. Setelah basa-basi dengan ortunya tepat jam 9.00 pagi kita berangkat ke bandung dengan alasan “TEMENNYA DEVI ADA YG MARRIED”.

    Di jalan, aku sempat bengong SIAPA YG KAWINAN”. Akhirnya aku memberanikan mengkonfirmasi DEVI, “Say, yg kawinan emang siapa? kan semula kita hanya mau jalan aja?” Dijawab ama DEVI “ach, kamu jadi cowok lugu gitu, kebanyakan kerja sich jadi seriusan melulu…. yg KAWIN ya… sapa kek… kalo ngga ada yg KAWIN YA KITA”. Mendengar jawaban begitu aku makin nakal, “Brani KAWIN? paling 20 menit udah keok??” dia jawab singkat “SAPA TATUT”…..

    Di sepanjang perjalanan dia selalu menggoda bahkan pas selepas CIKAMPEK, dia mulai berani meraba2 penisku, dan sempat komentar “Gila gede juga ya.. punya kamu”, dan aku pun berani masukin tanganku ke buah dadanya walaupun mobil melaju 120 KM/jam di tol. Menjelang masuk bandung, dia buat kejutan dengan melepas BRA dan hanya pake tank top saja. Tanpa pikir panjang, saya langsung ngajak CHECK IN di hotel JAYAKARTA. “Say, kita ke hotel dulu baru nanti jalan2nya, capek habis nyetir”. Dia pun dengan cuek bilang “yg capek DEDEKNYA KALI”

    Setelah tiba di JAYAKARTA, kita menempati kamar 311, dan setelah BELL BOY memasukkan tas, saya mencoba menyalakan TV, dan udah di dekap DEVI dari belakang “SAY, AKU MAU NGETEST SAPA YG KALAH DALAM 20 MENIT”. Tanpa berbikir panjang, aku langsung membalikkan badan dan memeluk DEVI yg sudah sangat horny, aku lumat bibirnya dalam2 sampai nafasnya tersengal2 pendek2….”Say, cium donk nipel aku tolong… say” iba DEVI yg sudah horny berat. Tanpa membuang waktu aku pun tarik tank top-nya yg sudah TANPA BRA. Payudara yg montok, 36B, putih mulus dengan puting berwarna kemerah2an langsung saya cilatin dan gigit2 kecil sambil tangan kiri menyusup ke celana dalamnya. DEVI memang cewek yg agresif dia pun langsung membuka bajuku dan meraba2 penisku. Tanpa sadar dia pun mulai menciumin Penisku yg memang berukuran super, 17 CM. dengan posisi terbalik, aku mencoba untuk menarik celana jeansnya dan ternyata dia memakai CD jenis G-string warna merah. dengan cepat aku buka CD dan DEVI telah mencukur bersih vaginanya yg berwarna kemarah2an dan telah diberi parfum … wangi sekali dan aku pun tanpa ampun menciumin vaginanya sambil menyedot lendirnya sampai dia meremas kepalaku keras2 “say terus… jangan lepas”

    Setelah, menggunakan gaya 69, dia pun mulai basah dan mendekatkan penisku ke vaginanya “Sayang, kamu kan belom statement aku, dan kita belum jadian, kamu mesti statement dulu dan baru kita ML”. Aku pun bangun dari tempat tidur dengan keadaan dua2nya bugil dan menyatakan cinta ke DEVI (walaupun aku belom merasakan cinta itu). Setelah itu aku pake Condom dan DEVI minta di atas, pas penisku mau masuk, DEVI kaget, “Lepas Condomnya, kamu kan pacarku, ML pake Condom emangnya gue perek apa??”, dia tarik keras2 condomku…. trus aku pun balik bertanya “nanti kalo keluar di dalam gimana???” Devi pun menjawab “Bukannya enak yg begitu” sambil dia menekan vaginanya ke penisku yg sudah berukuran maksimal tadi. Berbagai gaya dia tunjukkan, dan pas dia mulai main2 JEPITAN, aku nyaris nggak tahan padahal baru 10 menit, untuk saya sudah belajar pernafasan dan akhirnya menjelas 30 menit DEVI mengeluarkan gejala2 akan orgasme… cepat2 saya ciumin putingnya bergantian, dan dia pun bilang “SAY, KITA KELUARIN BARENGAN YA….” aku pun mengangguk dan 1 menit kemudian dia berteriak kesetanan “A YOO…. CEPETIN TERUS SEMPORTIN KENCENG….” DEVI benar2 orgasme dan GELINJANGAN luar biasa sekali, padahal aku masih nahan…. setelah 10 menit DEVI baru sadar “SIALAN GUE KALAH” tapi gue mau MULTI ORGASME….

    Aku pun makin liar, dan tiba2 aku memegang anusnya, dan DEVI pun tau, “JANGAN SAY, ANASKU ITU MASIH VIRGIN” aku pun berusaha merayu dan merangsang DEVI. Pantatnya yg putih mulus tak mungkin kubiarkan begitu saja…. setelah dia merintih2 karena jariku kumasukkan, lalu aku bilang “SAY AKU MASUKIN YA…” Dia pun sambil tersengal2 bilang, “KAMU SAYANG KAN KE DEVI? KALO IMANG BENER2 SAYANG KAMU LAKUIN AJA TAPI BUANG DI DALEM KARENA AKU MAU NGERASAIN SENSASINYA” Tanpa berpikir panjang aku pun lakuin dengan memasukkan kepala penis pelan2 sampai akhirnya dia teriak keras “SHIT…, masuk …. CEPET ent*t DEVI”…. aku pun mematuhi apa yg dia inginkan mulai dari pelan lama2 cepat sekali dan CROT2 keluar maniku ke anusnya sampai ke kasur…. dia pun bilang “GUE NGERASAIN ML PALING ENAK HARI INI”.

    Hari itu, kita ML sampai jam 8 malam sebanyak 5 kali dan 3 kali anal. DEVI emang maniak, dia sempat nelen maniku dan facial ke mukaku….. Kita sempat pacaran selama 3 bulan sebelum bubar karena ketauan modal gue cekak..

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Rina Koda Dirty Minded Wife Advent Vol 48 Sh

    Rina Koda Dirty Minded Wife Advent Vol 48 Sh


    1688 views

  • Anak Kawan Ku Bernama Rina

    Anak Kawan Ku Bernama Rina


    1719 views

    Aku adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di perguruan tinggi di Bandung, dan sekarang sudah tingkat akhir. Untuk saat ini aku tidak mendapatkan mata kuliah lagi dan hanya mengerjakan skripsi saja. Oleh karena itu aku sering main ke tempat abangku di Jakarta.

    Suatu hari aku ke Jakarta. Ketika aku sampai ke rumah kakakku, aku melihat ada tamu, rupanya ia adalah teman kuliah kakakku waktu dulu. Aku dikenalkan kakakku kepadanya. Rupanya ia sangat ramah kepadaku. Usianya 40 tahun dan sebut saja namanya Firman. Ia pun mengundangku untuk main ke rumahnya dan dikenalkan pada anak-istrinya. Istrinya, Dian, 7 tahun lebih muda darinya, dan putrinya, Rina, duduk di kelas 2 SMP.

    Kalau aku ke Jakarta aku sering main ke rumahnya. Dan pada hari Senin, aku ditugaskan oleh Firman untuk menjaga putri dan rumahnya karena ia akan pergi ke Malang, ke rumah sakit untuk menjenguk saudara istrinya. Menurutnya sakit demam berdarah dan dirawat selama 3 hari. oleh karena itu ia minta cuti di kantornya selama 1 minggu. Ia berangkat sama istrinya, sedangkan anaknya tidak ikut karena sekolah.

    Setelah 3 hari di rumahnya, suatu kali aku pulang dari rumah kakakku, karena aku tidak ada kesibukan apapun dan aku pun menuju rumah Firman. Aku pun bersantai dan kemudian menyalakan VCD. Selesai satu film. Saat melihat rak, di bagian bawahnya kulihat beberapa VCD porno. Karena memang sendirian, aku pun menontonnya. Sebelum habis satu film, tiba-tiba terdengar pintu depan dibuka. Aku pun tergopoh-gopoh mematikan televisi dan menaruh pembungkus VCD di bawah karpet.

    “Hallo, Oom Ryan..!” Rina yang baru masuk tersenyum.
    “Eh, tolong dong bayarin Bajaj.. uang Rina sepuluh-ribuan, abangnya nggak ada kembalinya.”
    Aku tersenyum mengangguk dan keluar membayarkan Bajaj yang cuma dua ribu rupiah.

    Saat aku masuk kembali.., pucatlah wajahku! Rina duduk di karpet di depan televisi, dan menyalakan kembali video porno yang sedang setengah jalan. Mia memandang kepadaku dan tertawa geli.
    “Ih! Oom Ryan! Begitu, tho, caranya..? Rina sering diceritain temen-temen di sekolah, tapi belon pernah liat.”
    Gugup aku menjawab, “Rina.. kamu nggak boleh nonton itu! Kamu belum cukup umur! Ayo, matiin.”
    “Aahh, Oom Ryan. Jangan gitu, dong! Tu, liat.. cuma begitu aja! Gambar yang dibawa temen Rina di sekolah lebih serem.”

    Tak tahu lagi apa yang harus kukatakan, dan khawatir kalau kularang Rina justru akan lapor pada orangtuanya, aku pun ke dapur membuat minum dan membiarkan Rina terus menonton. Dari dapur aku duduk-duduk di beranda belakang membaca majalah.

    Sekitar jam 7 malam, aku keluar dan membeli makanan. Sekembalinya, di dalam rumah kulihat Rina sedang tengkurap di sofa mengerjakan PR, dan.. astaga! Ia mengenakan daster yang pendek dan tipis. Tubuh mudanya yang sudah mulai matang terbayang jelas. Paha dan betisnya terlihat putih mulus, dan pantatnya membulat indah. Aku menelan ludah dan terus masuk menyiapkan makanan.

    Setelah makanan siap, aku memanggil Rina. Dan.., sekali lagi astaga.. jelas ia tidak memakai BH, karena puting susunya yang menjulang membayang di dasternya. Aku semakin gelisah karena penisku yang tadi sudah mulai “bergerak”, sekarang benar-benar menegak dan mengganjal di celanaku.

    Selesai makan, saat mencuci piring berdua di dapur, kami berdiri bersampingan, dan dari celah di dasternya, buah dadanya yang indah mengintip. Saat ia membungkuk, puting susunya yang merah muda kelihatan dari celah itu. Aku semakin gelisah. Selesai mencuci piring, kami berdua duduk di sofa di ruang keluarga.

    “Oom, ayo tebak. Hitam, kecil, keringetan, apaan..!”
    “Ah, gampang! Semut lagi push-up! Khan ada di tutup botol Fanta! Gantian.. putih-biru-putih, kecil, keringetan, apa..?”
    Mia mengernyit dan memberi beberapa tebakan yang semua kusalahkan.
    “Yang bener.. Rina pakai seragam sekolah, kepanasan di Bajaj..!”
    “Aahh.. Oom Ryan ngeledek..!”
    Mia meloncat dari sofa dan berusaha mencubiti lenganku. Aku menghindar dan menangkis, tapi ia terus menyerang sambil tertawa, dan.. tersandung!

    Ia jatuh ke dalam pelukanku, membelakangiku. Lenganku merangkul dadanya, dan ia duduk tepat di atas batang kelelakianku! Kami terengah-engah dalam posisi itu. Bau bedak bayi dari kulitnya dan bau shampo rambutnya membuatku makin terangsang. Dan aku pun mulai menciumi lehernya. Rina mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan tanganku pun mulai meremas kedua buah dadanya.

    Nafas Rina makin terengah, dan tanganku pun masuk ke antara dua pahanya. Celana dalamnya sudah basah, dan jariku mengelus belahan yang membayang.
    “Uuuhh.. mmhh..” Rina menggelinjang.
    Kesadaranku yang tinggal sedikit seolah memperingatkan bahwa yang sedang kucumbu adalah seorang gadis SMP, tapi gariahku sudah sampai ke ubun-ubun dan aku pun menarik lepas dasternya dari atas kepalanya.
    Aahh..! Rina menelentang di sofa dengan tubuh hampir polos!

    Aku segera mengulum puting susunya yang merah muda, berganti-ganti kiri dan kanan hingga dadanya basah mengkilap oleh ludahku. Tangan Rina yang mengelus belakang kepalaku dan erangannya yang tersendat membuatku makin tak sabar. Aku menarik lepas celana dalamnya, dan.. nampaklah bukit kemaluannya yang baru ditumbuhi rambut jarang. Bulu yang sedikit itu sudah nampak mengkilap oleh cairan kemaluan Rina. Aku pun segera membenamkan kepalaku ke tengah kedua pahanya.

    “Ehh.. mmaahh..,” tangan Rina meremas sofa dan pinggulnya menggeletar ketika bibir kemaluannya kucium.
    Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut perlahan.
    “Ooohh.. aduuhh..,” Rina mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan kemaluannya yang masih begitu rapat.
    Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan bibir kemaluannya mulai membuka. Sesekali lidahku akan membelai kelentitnya dan tubuh Rina akan terlonjak dan nafas Rina seakan tersedak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit membesar dan mengeras.

    Ketika aku berhenti menjilat dan mengulum, Rina tergeletak terengah-engah, matanya terpejam. Tergesa aku membuka semua pakaianku, dan kemaluanku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai-belaikan di pipi Rina.
    “Mmmhh.. mmhh.. oohhmm..,” ketika Rina membuka bibirnya, kujejalkan kepala kemaluanku.
    Mungkin film tadi masih diingatnya, jadi ia pun mulai menyedot. Tanganku berganti-ganti meremas dadanya dan membelai kemaluannya.

    Segera saja kemaluanku basah dan mengkilap. Tak tahan lagi, aku pun naik ke atas tubuh Rina dan bibirku melumat bibirnya. Aroma kemaluanku ada di mulut Rina dan aroma kemaluan Rina di mulutku, bertukar saat lidah kami saling membelit.

    Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala kemaluanku ke celah di selangkangan Rina, dan sebentar kemudian kurasakan tangan Rina menekan pantatku dari belakang.
    “Ohhmm, mam.. msuk.. hh.. msukin.. Omm.. hh.. ehekmm..”
    Perlahan kemaluanku mulai menempel di bibir liang kemaluannya, dan Rina semakin mendesah-desah. Segera saja kepala kemaluanku kutekan, tetapi gagal saja karena tertahan sesuatu yang kenyal. Aku pun berpikir, apakah lubang sekecil ini akan dapat menampung kemaluanku yang besar ini. Terus terang saja, ukuran kemaluanku adalah panjang 15 cm, lebarnya 4,5 cm sedangkan Rina masih SMP dan ukuran lubang kemaluannya terlalu kecil.

    Tetapi dengan dorongan nafsu yang besar, aku pun berusaha. Akhirnya usahaku pun berhasil. Dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu. Rina memekik kecil, dahinya mengernyit menahan sakit. Kuku-kuku tangannya mencengkeram kulit punggungku. Aku menekan lagi, dan terasa ujung kemaluanku membentur dasar padahal baru 3/4 kemaluanku yang masuk. Lalu aku diam tidak bergerak, membiarkan otot-otot kemaluan Rina terbiasa dengan benda yang ada di dalamnya.

    Sebentar kemudian kernyit di dahi Rina menghilang, dan aku pun mulai menarik dan menekankan pinggulku. Rina mengernyit lagi, tapi lama kelamaan mulutnya menceracau.
    “Aduhh.. sshh.. iya.. terusshh.. mmhh.. aduhh.. enak.. Oomm..”
    Aku merangkulkan kedua lenganku ke punggung Rina, lalu membalikkan kedua tubuh kami hingga Rina sekarang duduk di atas pinggulku. Nampak 3/4 kemaluanku menancap di kemaluannya. Tanpa perlu diajarkan, Rina segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kami pun berlomba mencapai puncak.

    Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Rina makin menggila dan ia pun membungkukkan tubuhnya dan bibir kami berlumatan. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur seluruh batang kemaluanku.

    Setelah tubuh Rina melemas, aku mendorong ia telentang. Dan sambil menindihnya, aku mengejar puncakku sendiri. Ketika aku mencapai klimaks, Rina tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan ia pun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang ke dua.

    Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme.
    “Aduh, Oom.. Rina lemes. Tapi enak banget.”
    Aku hanya tersenyum sambil membelai rambutnya yang halus. Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Kupikir tubuhku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan kemaluanku yang telah melemas bangkit kembali dijepit liang vagina Rina yang masih amat kencang.

    Aku segera membawanya ke kamar mandi, membersihkan tubuh kami berdua dan.. kembali ke kamar melanjutkan babak berikutnya. Sepanjang malam aku mencapai tiga kali lagi orgasme, dan Rina.. entah berapa kali. Begitupun di saat bangun pagi, sekali lagi kami bergumul penuh kenikmatan sebelum akhirnya Rina kupaksa memakai seragam, sarapan dan berangkat ke sekolah.

    Kembali ke rumah Firman, aku masuk ke kamar tidur tamu dan segera pulas kelelahan. Di tengah tidurku aku bermimpi seolah Rina pulang sekolah, masuk ke kamar dan membuka bajunya, lalu menarik lepas celanaku dan mengulum kemaluanku. Tapi segera saja aku sadar bahwa itu bukan mimpi, dan aku memandangi rambutnya yang tergerai yang bergerak-gerak mengikuti kepalanya yang naik-turun. Aku melihat keluar kamar dan kelihatan VCD menyala, dengan film yang kemarin. Ah! Merasakan caranya memberiku “blowjob”, aku tahu bahwa ia baru saja belajar dari VCD.

  • Cerita Memek Ngentot Ayam Kampus

    Cerita Memek Ngentot Ayam Kampus


    1701 views

    Cerita Seks – Di hari pertamaku masuk kuliah di salah satu perguruan tinggi di Semarang, tidak ada yang aku kenal satupun, sehingga aku seperti orang nyasar, bingung celingak-celinguk kesana kemari.

    Sewaktu sedang bingung-bingungnya tiba-tiba ada cewek yang menegurku, “Eh, tau kelas MI1-3 nggak?”. Eeiittss, ternyata aku juga cari kelas itu, lalu aku jawab, “mm, saya juga tidak tahu, mendingan cari sama-sama yuk”.
    “Saya Gita” dia sebut namanya duluan.
    “Aku Iwan”, aku sebut namaku juga, di situlah aku mulai punya teman bernama Gita.

    Cewek manis ini mempunyai kulit kuning langsat, nyaris tanpa cacat, tinggi badan kira-kira 166 cm, dengan berat 49 Kg. Tapi yang bikin aku tidak bosan melihatnya adalah dadanya yang menantang, cukup besar untuk ukurannya, tapi tidak terlalu besar sekali. Begitu pula dengan pantatnya, aku paling suka jika dia memakai jeans ketat, dengan kaos oblong warna putih. Kadang jika ia bercanda, ngomongnya nyerempet-nyerempet porno terus, walaupun sekali-sekali saja.

    Tiga bulan sudah lamanya aku dekat dengannya, jalan kemanapun selalu bersama, walaupun dia belum resmi jadi pacarku, tetapi aku dan dia selalu berdua kemanapun. Sampai akhirnya aku dan dia pergi jalan-jalan ke daerah Dieng, salah satu daerah dingin di Jawa Tengah, niatnya cuma jalan-jalan saja, tidak menginap. Entah kenapa hari ini dia mengajakku bercanda yang berbau porno terus, dari pagi hingga siang hari.
    Sampai akhirnya ia bertanya begini, “Wan, kalau kamu punya istri suka yang buah dadanya besar atau sedeng-sedeng saja?”.
    Lalu aku jawab “Mm, yang kayak apa ya?, kayaknya aku suka yang seperti punya kamu itu lho”.
    “Lho emang kamu pernah liat punyaku?”, tanya dia.
    Aku bilang “Gimana mau liat, orang kamunya ajah nggak pernah kasih kesempatan, heheheh”.
    Dia tanya lagi sambil bercanda, “Kalo aku kasih kesempatan gimana?”.
    Aku jawab, “Yaa, nggak aku sia-sia’in”.
    “Emang berani?”, tantang Gita.
    “Siapa takut”, jawabku tidak mau kalah.
    “Kalo gitu bukti’in!”, kata Gita.
    “Oke, kita cari losmen sekarang, gimana?”, tantangku gantian.
    “Siapa takut”, jawabnya tidak mau kalah juga.

    Jujur saja aku masih berfikir bahwa ini cuma bercanda saja, sampai tiba-tiba di depan sebuah losmen, dia berkata, “Wan, disini ajah, kayaknya losmennya bagus tuh”.
    “Deg!!”, jantungku terasa berhenti. Dengan ragu-ragu kuarahkan mobilku masuk ke halaman losmen tersebut. Aku masih diam dan setengah tidak percaya.
    Terus dia berkata, “Kamu angkat tas-tas kita, aku yang check in, OK?”.
    Seperti babu kepada majikannya, aku ikuti kata-katanya dan mengikuti langkahnya masuk ke losmen.

    Masuk ke kamar losmen langsung kita tutup dan kunci pintunya, aku masih terdiam terus duduk di atas kasur sampai dia berkata, “OK, sekarang aku kasih kamu kesempatan liat dadaku, tapi jangan macem-macem yaa?”.
    Tiba-tiba saja Gita menarik kaosnya ke atas, dan langsung melemparkan ke atas tempat tidur. Lalu dia terdiam sambil menatapku yang juga terdiam, walaupun sebenarnya aku sedang terpana. Beberapa saat dia arahkan tangan kanannya ke pundak kirinya, digesernya tali BH-nya jatuh ke lengan. lalu gantian tangan kirinya ke pundak kanan melakukan hal yang sama.

    Lalu tangan kanannya diarahkan ke punggung, tetapi tangan kirinya masih memegangi BH bagian depannya. Oh God…, Nafasku terasa berhenti di tenggorokanku…, BH-nya telah terlepas, tetapi masih ditahan bagian depannya oleh tangan kirinya. Gita terus memandangiku. Gita menggigit bibir bagian bawahnya.
    Tiba-tiba ia berkata, “Aku nggak akan lepas ini, jika kamu nggak buka pakaianmu semuanya”
    Aku ragu-ragu…, tetapi nafasku sudah tidak bisa diatur lagi…, aku buka kaosku…, aku buka jeansku…, lalu aku berhenti, tinggal celana dalam yang aku kenakan…, gantian aku yang menantang, “Aku nggak akan buka ini, jika kamu nggak lepas itu sekarang”
    Gita diam sejenak lalu dia turunkan perlahan tangan kirinya dan akhirnya terlihat jelas buah dadanya yang kuning langsat dan benar-benar menantang. Belum sempat aku rampung menikmati pemandangan ini, tiba-tiba ia melompat ke arahku dan mendorongku telentang di kasur, dengan cepat dia mencium bibirku. Aku yang masih kaget akan serangan mendadak ini tidak menyia-nyiakannya, kami saling berciuman, saling melumat bibir, “uugghh…, oohh…”, hanya kata itu yang Gita keluarkan. Agen Bola Terbaik

    Tiba-tiba saja di berdiri, dalam 5 detik celana jeansnya sudah terlepas. Kami sama-sama hanya memakai celana dalam saja, saling pandang tetapi itu hanya berlangsung 6 detik, dengan cepat ia menarik celana dalamku kebawah dan melepasnya. Gita tersenyum dan sedikit tertawa, aku tak tahu dia senang melihat punyaku atau menertawai punyaku?

    Akupun tidak mau kalah, kutarik perlahan-lahan celana dalamnya sedikit demi sedikit,ternyata Gita sudah tidak sabar lalu dia tarik sendiri celana dalamnya dan melemparnya ke belakang, belum sempat celana dalamnya menyentuh lantai bibirnya sudah melumat bibirku, “oohh…”, kami sekarang benar-benar telanjang bulat.

    Gita mulai mencium leherku tapi itu tidak lama karena aku keburu membalik badanku. Sekarang gantian ia yang telentang di kasur. Pemandangan yang indah sekali tetapi kali ini aku tidak mau lama-lama memandang, langsung aku berada diatasnya, kedua tangannya sudah kupegang dan tahan di samping kiri-kanan kepalanya. Aku ciumi lehernya, bibir, leher lagi. “Hhmmhh…, uugghh…, sstt”, cuma itu yang dia katakan.

    Ciumanku sudah ‘bosan’ di leher. Aku mulai turun. Melihat gerakanku itu, tiba-tiba dia mengangkat dadanya. Kesempatan ini tidak kusia-siakan. Aku langsung ciumi buah dadanya sebelah kiri, sedang tangan kananku mengelus-elus buah dadanya yang kanan. Kali ini tangan kirinya sudah memegang kepalaku. “sstt…, hh…, sstt…”, mulutnya berdesis seperti ular.

    Dia menarik rambutku dan kepalaku dan mengarahkan kepalaku ke buah dadanya sebelah kanan. Dengan sekuat tenaga ia tekan kepalaku ke dadanya. “Gigit…, gigit…, Wan…, sst”. Lalu dengan gigiku aku mulai mengigit-gigit sedikit puting susunya, kiri-kanan, kiri-kanan selalu bergantian dan adil. Sementara dari mulut Gita terus keluar kata, “Teruuss…, teruuss…, yang keras…, aahh…, gigit Wan…, gghh…, sstt”.
    Sementara punyaku sudah tegang keras. Kepalaku mulai turun lagi tetapi tiba-tiba ia berteriak kecil, “Wan…, Iwan…, uugghh…, sekarang ajjaah…, masuk’iin…, nggak usah pake mulut lagi…, masukin sekaraanng…, plizz…”.

    Aku langsung di dorongnya. Sekarang ganti posisi, aku yang telentang dan Gita berada di atasku. Selangkangannya mencari-cari posisi, walau aku tahu pasti yang dia cari adalah punyaku. Begitu posisinya tepat, Gita mendorongnya dengan kuat. “uugghh…”, sedang aku sedikit berteriak, “aahh”. Punyaku sudah terbenam di dalam selangkangannya.
    Gita terus menggerak-gerakan pinggulnya ke atas, ke bawah, kiri-kanan, naik-turun segala arah gerakan ia lakukan. Matanya terpejam, bibirnya digigit seperti menahan sesuatu, sering dari mulutnya keluar kata-kata, “oohh…, sshhtt…, uugghh…, sshhss…, sshhiitt…, aacchh…, oouuhh…”, nafasnya tidak lagi teratur.
    Kedua tangannya meremas-remas buah dadanya sendiri, kepalanya sering menengadah ke atas, “uugghh…, oohh…, sshhsstt”. Sedangkan aku hanya sanggup meremas sprei di kiri dan kananku dengan kedua tanganku. Gigi atas dan gigi bawahku sudah saling menekan, tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutku hanya suara nafasku saja yang terdengar.

    Kali ini aku yang mengambil alih “kekuasannya” gantian kudorong tapi dia malah tengkurap, melihat pantatnya yang putih mulus. Aku jadi tambah bernafsu untuk segera memasukkan punyaku ke punyanya.

    Aku angkat pinggulnya dan Gitapun mengangkat badannya dengan kedua tangan dan kakinya. Sekarang posisinya seperti mau merangkak. Langsung tanpa tunggu waktu lagi aku mencoba memasukan “adikku” ke lubang vaginanya.

    “Mmaasuukkiinn…, ceeppeett…”, Gita memohon kepadaku tapi belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya punyaku sudah masuk ke vaginanya. “oohh…”, dari mulutku keluar kata tersebut. Dengan semangat aku mulai mendorong ke depan, menarik, mendorong, menarik terus menerus seiring dengan gerakanku. Gerakannyapun berlawanan dengan gerakanku, setiap aku mendorong ke depan ia mendorong pantatnya ke arahku diiringi desahan dan leguhan dari mulutnya. “uugghh…, aahh…, Sshshhss…, oohh…, uugghh…”

    Tiba-tiba ia berteriak, “Iwaann…, sshh…, oohh”, aku merasakan sesuatu keluar dari dalam lubang kemaluannya tapi, “oohh…, oohh…, aacchh…, Gitt…, aakku…”. Akupun merasakan kenikmatan yang tiada bandingannya seiring dengan keluarnya cairan dari dalam punyaku.
    “oohh…, uugghh”, banyak sekali cairanku keluar.
    “Terus Wan…, keluarin semuanya…”, pinta Gita.

    Tubuhku terasa sudah tidak kuat lagi berdiri. Aku langsung telentang di kasur, sedangkan Gita langsung memelukku dan menaruh kepalanya di dadaku.
    “Gita sayang sama Iwan”, hanya itu yang keluar dari mulutnya, lalu matanya terpejam sambil terus memelukku.

  • Cerita Seks Melakukan Pesta Sex

    Cerita Seks Melakukan Pesta Sex


    7194 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Melakukan Pesta Sex ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.

    Cerita Seks Terbaru – Sebut saja namaku Tasha. Agustus kemarin baru saja aku merayakan ulang tahunku yang ke 36. Sebuah perayaan ulang tahun yang sangat berkesan buatku. Sebagai ibu rumah tangga dengan suami yang luar biasa sibuk, aku sering merasa jenuh di rumah. Pergaulanku pun tidak terlalu luas.

    Aku bukan tipe wanita yang senang kumpul-kumpul, ke kafe, hura-hura dan sebagainya. Hiburanku paling hanya TV, telepon dan komputer. Aku sering chating untuk menghilangkan kejenuhanku. Dari chat itulah aku mulai mengenal yang namanya perselingkuhan.

    Kepulangan suamiku yang hanya empat-lima hari dalam sebulan jelas membuatku sepi akan kasih sayang. Dan tentunya sepi pelayanan.Tapi mungkin aku juga terpengaruh oleh teman-teman chatku.
    Sebelum kenal chating, aku tidak begitu perduli dengan kesepian. Namun setelah banyak bergaul di chat, aku mulai merasa bahwa selama ini hasrat birahiku tak pernah terpenuhi.

    Ronny adalah pria pertama yang berselingkuh denganku.Usianya lima tahun lebih muda dariku dan sudah menikah. Tubuhnya cukup ideal dan aku puas setiap berkencan dengannya. Namun kami tidak bisa sering-sering karena istri Ronny bukan tipe wanita yang bisa dibohongi. Setelah Ronny aku pun semakin membuka diri dengan menggunakan nick chat yang bikin penasaran. Beberapa pria mulai sering mengisi kekosongan birahiku. Ada Ferry, manager sebuah perusahaan kontraktor berusia 30 tahun yang lihai memancing birahiku. Lalu ada Dhani yang seumuran denganku yang tidak pernah puas dengan pelayanan istrinya. Dan masih ada beberapa lagi.

    Aku mulai mengenal daun muda ketika berkenalan dengan Chris, mahasiswa salah satu PTS di Jakarta yang usianya lebih muda 15 tahun dariku. Waktu itu aku agak segan berkenalan dengannya karena usianya yang terpaut jauh sekali denganku. Namun Chris memberiku pengalaman lain. Suatu ketika dia datang ke rumahku saat rumahku sedang sepi. Dan dengan gairah mudanya yang menggelegak, Chris memberikan sensasi tersendiri padaku. Apalagi dengan ‘Mr. Happy’ miliknya yang king size. That was great. Aku pun jadi tertarik dengan daun-daun muda yang bertebaran di chat room. Sampai akhirnya aku mengoleksi sekitar 20 daun muda dengan usia antara 17-25 tahun yang keep contact denganku. Memang baru 4 orang dari mereka yang sempat berkencan denganku, namun yang lainnya tetap aku kontak via telepon.

    Hingga akhirnya menjelang ulang tahunku Agustus kemarin aku punya rencana yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Aku mengontak 8 daun muda yang kupilih untuk merayakan ulang tahun bersamaku. Pilihan pertama jatuh pada Felix, siswa kelas 3 di salah satu SMU yang cukup terkenal di Jakarta Selatan.
    “Halo tante..”, sapanya ceria ketika aku menghubungi HP-nya.
    “Ya sayang, Sabtu ini ada acara nggak?”, tanyaku tanpa basa-basi.
    “Ya biasa tante, paginya sekolah dulu”, jawabnya sedikit manja.
    “Tapi sorenya free kan, tante ada acara nih..”, tanpa kesulitan Felix menyanggupi undanganku.

    Selanjutnya Arga, mahasiswa salah satu PTS di Depok. Tanpa kesulitan pula Arga menyanggupi undanganku. Kemudian Frans, salah seorang instruktur di pusat kebugaran milik seorang binaragawan ternama di negeri ini. Frans juga menyanggupi. Aku senyum-senyum sendiri membayangkan tubuh Frans yang tegap berotot dan ukuran Mr. Happynya yang.. wow! Aku pernah sekali berkencan dengannya dan aku takjub dengan Mr. Happy miliknya yang panjangnya 3 kali Nokia 8850 milikku.

    Selanjutnya Dodi, siswa SMU di salah satu sekolah swasta yang cukup elit di bilangan Jakarta Selatan. Lalu Stanley, mahasiswa PTS ternama di daerah Grogol dengan sepupunya Jonathan yang juga kuliah di tempat yang sama. Lantas Rhino, gitaris di salah satu kafe di daerah Selatan. Dan terakhir tentu saja Chris, daun muda pertamaku.Hari yang kunantikan pun tiba, tepatnya sehari sebelum ulang tahunku.

    Pagi-pagi sekali aku menitipkan Juliet, anakku yang duduk di bangku SMP, ke rumah kakakku. Aku beralasan ada reuni SMA weekend ini. Setelah itu aku mampir ke salah satu bakery di bilangan Hayam Wuruk untuk mengambil kue ulang tahun pesananku. Kemudian aku langsung check in di suite room salah satu hotel berbintang di daerah Thamrin. Di kamar aku segera re-check daun-daun mudaku untuk memastikan kehadiran mereka. Semua beres, mereka akan hadir sekitar jam 5 sore.

    Sekarang baru jam 11 siang. Cukup lama juga sampai jam 5 sore nanti. Sambil tiduran di ranjang aku membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Kok malah jadi horny. Aku mondar-mandir di kamar tak karuan. Untuk mengusir kejenuhan aku turun ke bawah, sekalian mencicipi makan siang di restoran hotel tersebut. Di salah satu meja, aku melihat 5 orang wanita seusiaku dan 1 orang pria yang wajahnya masih cute sekali. Mungkin masih kuliah atau sekolah. Mereka makan sambil ngobrol dan tertawa-tawa. Sama sekali tak menyadari kehadiranku, sampai akhirnya salah seorang dari wanita-wanita itu beradu pandang denganku. Dia memberitahu yang lain, dan si cute melambai ke arahku. Aku tersenyum dan membalas lambaiannya.

    Selesai makan, aku mendapat selembar memo dari salah seorang pelayan. Aku membaca isi pesannya, “DANIEL, 0856885— PLZ CALL ME”. Aku tersenyum. Sampai di kamar, aku menghubungi nomor tersebut.
    “Halo..” terdengar ribut sekali di ujung sana.
    “Halo, Daniel?” tanyaku.
    “Ya, siapa nih?” tanya si pemilik suara itu lagi.
    “Aku dapet memo dari kamu..”
    “Ohh.. iya, nama kamu siapa?” kami berkenalan, dan ternyata Daniel adalah si cute yang aku lihat di resto bersama 5 wanita tadi.
    Dan aku surprise sekali setelah mengetahui bahwa Daniel juga sedang merayakan ulang tahunnya hari ini. Dia juga surprise setelah kubilang bahwa aku juga akan merayakan ulang tahun di sini. Kemudian Daniel mengundangku untuk merayakan ulang tahun di kamar yang disewanya di bawah.

    Kebetulan! Sambil mengisi waktu nggak ada salahnya pemanasan dulu. Family room yang disewa Daniel penuh dengan balon aneka warna. Kelima wanita yang kulihat tadi ada di situ. Salah satunya adalah adik maminya Daniel, dan yang lain teman-temannya. Rupanya Daniel ‘dipelihara’ sebagai gigolo oleh kelima wanita tersebut. Candra, adik maminya Daniel adalah wanita pertama yang mengenalkan anak itu ke dalam dunia seks. Lalu ada Shinta dan Melly, teman kerja Candra, serta Yuni dan Liana, teman aerobik Candra. Dan hari itu mereka berlima sepakat untuk merayakan ulang tahun Daniel di kamar tersebut sejak tadi malam.

    Tepat jam 12 tadi malam Daniel menirima suapan kue ulang tahun dari mulut wanita-wanita itu secara bergantian, dan jam 5 pagi tadi mereka baru selesai melepas birahi bersama. Acara kali ini semacam games, dimana Daniel dalam keadaan telanjang bulat diikat dengan mata tertutup atas ranjang dengan penis yang tegak. Kemudian secara acak kelima wanita itu memasukkan penis Daniel ke dalam vagina mereka, dan saat itu Daniel harus menebak, siapa yang sedang menindihnya. Kalau benar, Daniel diperbolehkan melepaskan ikatannya dan melepas birahinya dengan wanita yang tertebak. Tapi kalau salah, wanita tersebut akan menyodorkan vaginanya ke mulut Daniel, dan anak itu harus memuaskannya dengan lidahnya.

    Aku menyaksikan permainan yang seru itu di salah satu kursi di situ. Ramai sekali mereka bermain. Kadang aku senyum-senyum ketika Daniel salah menebak. Anak itu lihai sekali melakukan oral sex, sudah 3 wanita yang klimaks akibat permainan lidahnya. Aku menikmati permainan itu, yang ujung-ujungnya mereka kembali berpesta sex berenam. Candra mengajakku bergabung. Sebetulnya aku agak keberatan, karena aku belum pernah melakukan hubungan seks dengan melibatkan wanita lain. Namun aku ngiler juga melihat tubuh Daniel yang cukup oke itu, apalagi dengan penisnya yang wow! Lumayan juga buat pemanasan.

    Aku sempat dua kali klimaks di pesta mereka. Yang pertama dengan Daniel, dan yang kedua..ehm, saat oral sex dengan Liana. Jujur saja, awalnya aku agak jengah ketika merasakan kulit tubuhku bersentuhan dengan kulit wanita-wanita itu, apalagi saat menyentuh bagian-bagian sensitif. Namun gairah birahi yang menyala-nyala dapat membuatku melupakan semua rasa risau tersebut. Akhirnya aku sangat menikmati juga bermain dengan wanita-wanita itu.

    Sayangnya menjelang jam 5 aku harus selesai lebih awal, kerena sebentar lagi orang-orang yang akan merayakan ulang tahunku akan datang. Padahal aku baru saja menikmati permainan mereka. Aku pun pamit, namun sebelum kembali ke kamar aku mengundang mereka ke kamarku untuk bergabung dengan pesta ulang tahunku nanti malam. Mereka setuju, terutama kelima wanita tersebut karena mendengar ada 8 daun muda yang kuundang untuk memuaskan hasratku.

    Masih kurang lima menit, aku menunggu sendirian di kamar yang luas tersebut. Frans yang pertama kali datang. Pria bertubuh tegap itu langsung mencium bibirku sambil mengucap happy birthday. Dengan gaya jantannya Frans bermaksud menggendong tubuhku seperti biasa, namun aku menahannya.
    “Ntar Frans, tunggu yang lain..”, kataku.Wajah Frans terlihat bingung.
    Aku pun menjelaskan rencana ulang tahunku kepadanya. Pria itu tertawa terbahak-bahak
    “Gila.. tante maniak banget ya, emang kuat?”, goda Frans. Aku tersenyum.

    Tak lama kemudian Chris datang. Anak itu terkejut mendapati ada pria lain di kamar itu. Aku pun kembali menjelaskan rencanaku kepadanya. Chris sampai geleng-geleng. Lalu Felix dan Dodi datang secara bersamaan dengan raut wajah keduanya yang sama-sama bingung. Chris dan Frans tertawa-tawa melihat kebingungan mereka. Kemudian Stanley dan Jonathan juga datang bersamaan, namun mereka tidak terlalu kaget karena aku sering bermain bertiga dengan mereka. Lalu Arga, dan terakhir Rhino.

    Lengkaplah sudah. Aku mengajak mereka ke sauna untuk mandi bersama. Aku melihat beberapa dari mereka agak risih. Mungkin mereka tidak terbiasa berada dalam satu ruangan dengan sesama pria dalam keadaan telanjang. Hanya Stanley, Jonathan, Frans dan Chris yang bisa menguasai keadaan. Yang lain masih terlihat agak nervous.

    Selesai bersauna, aku mengeluarkan anggur yang kubawa dari rumah tadi. Anggur itu sudah kucampur dengan obat perangsang dan obat kuat konsentrasi tinggi. Aku jamin siapa pun yang meminumnya mudah sekali terangsang dan dapat bertahan lama. Aku memberikan mereka satu persatu. Kemudian kita ngobrol-ngobrol di atas ranjang sambil minum. Oya, semenjak dari sauna tadi, tak satu pun tubuh kami yang ditutupi pakaian. Kami sudah bertelanjang bulat.

    Kami terus ngobrol-ngobrol sambil aku menunggu reaksi obat tersebut. Sekitar setengah jam kemudian mereka mulai menunjukkan gejala-gejala terangsang. Beberapa bahkan penisnya mulai mengeras. Aku mencoba membakar gairah mereka dengan menjamahi tubuhku sendiri. Sambil minum kuusap-usapkan tanganku ke seluruh tubuh, kumainkan payudaraku, dan kuusapi permukaan vaginaku. Aku tertawa dalam hati. Dari tingkah laku dan ekspresinya, jelas sekali kalau birahi mereka sudah naik ke kepala. Namun tak ada yang berani memulai, sampai Chris yang duduk di dekat kakiku memberanikan diri menyentuhku. Frans ikut-ikutan menjamah tubuhku, disambung Felix, dan akhirnya semua bergumul menyentuhku. Ah great! The party has just begun.

    Aku asyik berciuman dengan Frans dengan panuh nafsu, sementara Arga dan Dodi menjilati kedua payudaraku. Tangan kiriku asyik mengocok penis Felix sedangkan yang kanan dengan lincah memuaskan Chris. Lidah Jonathan menari lincah di perutku, memberikan sensasi kenikmatan tersendiri. Sementara Stanley dan Rhino melengkapi kenikmatan dengan menjelajahi daerah di bawah perut dengan lidah dan jari-jari mereka. Ahh.. baru kali ini aku merasakan gejolak yang luar biasa. Setiap jengkal tubuhku rasanya dimanja dengan sentuhan mereka.

    Kami pun bertukar-tukar posisi. Hampir dua jam kami melakukan fore-play tersebut. Chris yang pertama berhasrat menembus lubang vaginaku. Sambil bersandar di dada Frans yang bidang, sementara Stanley dan Felix asyik mencumbui tubuhku yang terawat, aku menerima kenikmatan yang diberikan Chris. Ahh.. anak itu hebat sekali memainkan temponya. Penisnya yang memang berukuran besar terasa memenuhi vaginaku. Setelah Chris, gantian Jonathan yang menghujamkan penisnya yang bertindik mutiara itu ke dalam vaginaku.
    “Ahh.. ahh.. terus Jo.. aaahhh..”, aku mulai mendesah merasakan bola mutiara itu memijit-mijit dinding vaginaku.

    Uhh.. nikmat sekali. Daun mudaku yang satu ini memang kreatif sekali mendandani penisnya. Suatu kali saat aku berkencan dengannya, Jonathan memasang sepuluh anting-anting kecil yang terbuat dari silikon di sekeliling leher penisnya. Hasilnya..wow, aku mengalami multi orgasme hingga 17 kali berturut-turut.

    Saat itu hampir aku kehabisan nafas. Seperti biasa saat aku main dengan Jonathan, Stanley kumat gilanya. Penis Jonathan yang berdiameter 5 cm itu sudah hampir memenuhi vaginaku, Stanley menambahnya dengan menghujamkan penisnya yang berukuran kurang lebih sama dengan Jonathan ke dalam vaginaku. Akkhhh.. nikmatnya! Aku sampai menggigit tangan Felix yang sedang memelukku.
    “Ahh.. ahh.. ooohhh..”, birahiku semakin memuncak.

    Saat itu Rhino langsung menyumpal mulutku dengan penisnya yang belum disunat itu. Mmm.. nikmat sekali. Aku mengulum dan memainkan ujung penis Rhino yang kenyal. I like this.. aku menggigitinya seperti permen karet. Anak itu mengerang keasyikan. Aku merasa birahiku semakin memuncak. Dan..ahhh, aku pun mencapai orgasmeku.

    Jonathan dan Stanley mencabut penis mereka pelan-pelan. Kemudian gantian Stanley yang memasukkan penisnya yang basah itu ke dalam mulutku.Di bawah, Frans kembali bergumul dengan vaginaku. Lidahnya lincah menari-nari membangkitkan kembali gairahku hingga birahiku kembali naik. Lantas dituntaskannya dengan penis supernya tersebut. Ahhh.. nikmatnya.

    Kami terus berpesta, bergumul dan berganti-ganti posisi. Tanpa terasa malam hampir mencapai pukul 12. Artinya sebentar lagi hari ulang tahunku akan tiba. Saat itu segenap kepuasan telah menyelimuti kami dari pesta sejak sore tadi. Tubuh-tubuh macho itu tergeletak melepas ketegangannya di tengah-tengah tubuhku, sambil kami bercumbu-cumbu kecil.

    Akhirnya alarm handphoneku yang sengaja kupasang, berbunyi. Now it’s the time! Tepat jam 12 aku mengeluarkan kue ulang tahun yang kubeli tadi siang dari dalam lemari es, kuletakkan di atas meja. Kedelapan daun mudaku berdiri mengelilingi meja tersebut. Acara potong kue pun dimulai. Potongan pertama kuletakkan di atas cawan, kemudian kuberikan pada Chris yang berdiri di sebelahku. Kusuapkan sepotong ke mulutnya dengan mulutku. Kemudian potongan kedua kuberikan pada Frans dengan cara yang sama. Lalu berturut-turut Stanley, Jonathan, Arga, Dodi, Rhino dan terakhir Felix.

    Kami pun berpesta dengan kue itu dan tentunya beberapa botol anggur yang telah kuberi obat perangsang tadi. Selesai makan, atas ide Frans aku diminta berbaring di atas meja, kemudian tubuhku dibaluri sisa krim dari kue dan sedikit disirami anggur. Kemudian dengan buas, kedelapan daun mudaku melumat tubuhku dengan lidah mereka. Ahh.. nikmat sekali rasanya. Aku merasa seperti ratu yang dimanja gundik-gundiknya.

    Mereka tak hanya menjilati, tapi juga mencumbui seluruh permukaan kulitku. Sshh.. oohhh.. Felix memang pintar sekali menjelajahi payudaraku. Anak itu berduet dengan Arga melumat payudara dan puting susuku. Frans, Rhino dan Chris asyik berebutan mengeroyok vagina dan pantatku. Uhhh.. rasanya vaginaku ingin meleleh dibuatnya. Sudah 8 kali aku orgasme dengan permainan ini, namun mereka terus asyik melumat tubuhku tanpa henti. Gila, obat perangsang pemberian salah seorang temanku itu memang top banget.
    “Sshhh.. ooohhh..”, untuk yang ke-9 kalinya aku mencapai orgasme.

    Karena tak tahan aku pun bangkit. Tubuhku sudah basah oleh air liur mereka. Aku melirik ke jam di handphoneku. 00:57. Sebentar lagi Daniel dan tante-tantenya akan kemari.
    “Sebentar ya sayang..”, aku menyingkir sedikit dari daun-daun mudaku untuk mengirim SMS ke Daniel.
    Tak lama kemudian anak itu membalas.
    “Yup, confirm! Mereka sedang di lift dan sebentar lagi akan tiba.”
    “Ok sayang.. kalian semua betul-betul hebat. Tante senang sekali merayakan pesta ulang tahun seperti ini. Nah.. sebagai imbalan, tante punya surprise buat kalian semua..”, cetusku sambil senyum-senyum.
    Kedelapan pria itu saling berpandangan dengan bingung.
    “Wah, surprise apalagi nih tante?”, tanya Chris.
    Aku mengecup bibir anak itu.
    “Liat aja bentar lagi”, jawabku.

    Baru saja aku meyelesaikan kalimatku, pintu kamar berbunyi. Aku segera memakai kimono dan menghampiri pintu.
    “Happy birthday Tasha..” Daniel dan tante-tantenya berteriak ribut mengejutkan semua pria yang ada di dalam kamarku.
    Aku mempersilakan masuk dan mengenalkan mereka. Melihat kedelapan daun mudaku yang tanpa busana, kelima wanita itu langsung menanggalkan pakaian mereka tanpa basa-basi.
    “Oke semua, this is the real party.. Enjoy it!”, seruku pada mereka.

    Bagai pasukan yang dikomando, mereka langsung mencari pasangan dan memilih tempat masing-masing untuk melepas birahinya. Aku menghampiri Daniel yang masih berpakaian lengkap.
    “Sayang.. sekarang saatnya kita berduaan. Biar saja mereka berpesta, tante ingin menikmati tubuh kamu sendirian.. mmm.. mmm..”, desahku seraya mencium bibir Daniel.

    Pria macho itu langsung menggendong tubuhku dan membawaku ke bathroom. Daniel mendudukkanku di atas meja wastafel, dan kami pun melanjutkan ciuman kami. Tanganku lincah melucuti kemeja yang membungkus tubuh Daniel. Anak itu juga melepas kimono yang kupakai. My God! Untuk kesekian kali aku mengagumi tubuh kekar Daniel yang putih itu.

    Aku mendekap tubuhnya hingga dadanya menempel ketat di payudaraku. Ssshh.. hangat sekali. Daniel menciumi leher dan bahuku habis-habisan. Gairahku kembali naik. Dengan lembut Daniel mendorong tubuhku hingga setengah berbaring di atas wastafel tersebut. Kemudian dengan liar anak itu menjelajahi tubuhku dengan lidahnya. Ahhh.. dia pintar sekali mencumbui puting susuku.

    Sementara sebelah tangannya mengusap-usap permukaan kemaluanku. Kedua tanganku sampai meremas rambut Daniel untuk menahan kenikmatanku. Daniel membasahi jari-jarinya dengan lidahnya, kemudian dimasukannya jari tengahnya yang kekar itu ke dalam lubang vaginaku.
    “Sshhh.. ooohhh..”, aku mendesah merasakan kenikmatan itu.
    Daniel melirik ke wajahku yang sedang berekspresi seperti orang ketagihan. Bibir, lidah dan giginya tak henti-henti mencumbui puting susuku. Daniel memang lihai sekali memainkan tempo.

    Tak sampai lima belas menit, jari-jari Daniel berhasil membuatku klimaks. Aku memeluk dan mencium anak itu. Kemudian gantian aku yang turun ke bawah untuk menikmati penisnya yang aduhai itu. Gila, masih lemesnya aja segini, gimana udah tegang nanti. Penis Daniel yang tidak disunat itu terlihat lucu dengan daging lebih di ujungnya. Dengan lincah aku menjilati sekeliling penis anak itu. Daniel meremas rambutku dengan penuh nafsu.

    Lidahku mulai menjelajahi batang penisnya yang besar itu. Uhhh.. gila besar sekali. Sampai pegel lidahku menjilatinya. Sesekali Daniel menggesek-gesekkan batang penisnya itu ke mulutku dengan gemes. Aku semakin liar saja melumatnya. Pelan-pelan aku mulai melahap penis Daniel.
    “Mmm.. mmm.. enak sekali.”

    Aku mengulum ujung penis Daniel yang kenyal, dan menarik-nariknya seperti permen karet. Anak itu sempat bergidik menahan nikmat. Sambil mengulum ujungnya, kedua tanganku memainkan batang penisnya yang sudah basah oleh air liurku itu. Lidahku semakin lincah dan liar.

    Akhirnya penis Daniel mencapai ukuran klimaksnya. Dan.. wow betul-betul fantastis. Aku mengukurnya dengan jariku. Gila, nyaris dua jengkal tanganku. Kayaknya tadi waktu party bareng tante-tantenya nggak segede ini. Makan apa sih ni anak. Penis Daniel sudah keras, kepalanya sudah menyembul dari balik kulitnya dan urat-urat yang perkasa mulai menghiasi sekeliling batang penisnya.

    Daniel mengusap-usapkan penisnya ke sekujur wajahku.
    “Ahhh.. nikmat sekali.” Sebentar lagi aku akan merasakan kejantanannya.
    Sambil berpegangan di wastafel, aku siap dengan posisi nungging. Perlahan-lahan Daniel menyelipkan batang penis jumbonya itu ke dalam liang vaginaku.

    “Aahhh..” aku merasa seperti seorang perawan yang baru menikmati malam pertama.
    Penis Daniel terasa sulit menembus vaginaku. Pelan-pelan Daniel menusukkan semakin dalam, dan.. akhirnya penis Daniel amblas ke dalam vaginaku. Uhhh.. rasanya ketat sekali di dalam.
    “Shh.. tante.. lubangnya sempit banget sih.. enak banget nih..ahhh..”, Daniel mendesah ditelingaku.

    Pelan-pelan Daniel mulai memaju-mundurkan penisnya.
    “Ohh..ohhh..ooohhh.. nikmat sekali.”
    Sementara kedua tangannya yang kekar meremas payudaraku.
    “Aahhh.. ahh.. Daniel.. aahhh.. enak sekali sayang.. aahhh..”, Aku merasakan tubuhku akan meledak menahan rasa nikmat yang luar biasa. Baru kali ini aku merasa seperti ini.

    Dan tak lama kemudian aku pun mencapai klimaks. Ahhh.. Daniel mencabut batang penisnya dari vaginaku. Gila, anak itu masih cool aja. Masih dalam posisi berdiri, aku memeluk tubuh kekarnya, sambil menciumi dadanya yang bidang.
    “Gila, kamu hebat sayang.. mmmhhh..”, desahku seraya melumat bibirnya.

    Daniel lalu menggendong tubuhku dan dia mulai melumat payudara dan puting susuku. Ahhh.. asyik sekali.
    “Tante.. aku mau sambil berdiri ya..”, desahnya.
    Aku mengangguk. Tanpa kesulitan Daniel kembali meyelipkan batang penisnya yang masih keras ke dalam vaginaku yang sudah becek. Oohhh.. kami bermain dengan posisi berdiri. Berat badanku membuat penis Daniel menancap semakin dalam. Nikmat sekali rasanya.

    Entah berapa kali aku dan Daniel saling melepas nafsu di kamar mandi itu. Tubuhku sampai lemas karena terlalu sering orgasme. Daniel yang masih stay cool duduk di atas toilet, sementara aku duduk di pangkuannya sambil merebahkan tubuhku di dadanya yang bidang.
    “Hhh.. kamu gila sayang, hebat banget sih..”, cetusku sambil mencubit hidung Daniel.

    Anak itu tersenyum sambil mengusap rambutku.
    “Tante juga hebat.. gila tadi tante party sama cowo-cowo itu ya?”, tanya Daniel sedikit takjub.
    Aku mengangguk manja. Anak itu sampai geleng-geleng.
    “Kamu juga sering kan party bareng tante-tantemu itu? Hayo ngaku..”, celetukku dengan nada bercanda.
    Daniel tertawa. Sambil melepas lelah aku berbagi cerita dengan Daniel. Aku sampai geleng-geleng mendengar ceritanya.

    Di usianya yang masih semuda itu ternyata pengalaman seksualnya jauh lebih banyak dari padaku. Dengan segala kelebihan fisik yang dimilikinya, anak itu seringkali menyelesaikan persoalan dengan rayuan dan pesona bercintanya. Mulai dari teman sekelasnya yang rela membuatkan PR-nya dan Daniel membayarnya dengan memberi kenikmatan birahi pada si cewe itu. Kemudian tantenya yang kepergok berselingkuh di salah satu restoran, juga merelakan tubuhnya dipuaskan Daniel sebagai imbalan tutup mulut. Bahkan sampai wali kelasnya yang menurutnya memang cantik itu, rela membubuhkan nilai 9 di raport Daniel dengan imbalan pelayanan birahi yang memuaskan dari anak itu.

    “Tante, kita keluar yuk, kayaknya pada berisik banget deh..”, ajak Daniel tiba-tiba
    Aku mengangguk setuju. Sejak tadi memang di luar kamar mandi tersebut berisik sekali. Suara lenguhan, desahan sampai jeritan manja sayup-sayup terdengar saat aku berpacu nafsu dengan Daniel di kamar mandi tadi. Betapa terkejutnya aku ketika keluar dari kamar mandi melihat pemandangan yang selama ini hanya dapat aku nikmati lewat blue film.

    Para daun mudaku tersebar di berbagai sudut asyik berbagi kenikmatan dengan tante-tantenya Daniel Jonathan dan Stanley yang selalu kompak asyik memuaskan Shinta di salah satu sofa. Arga, Rhino dan Dodi juga sibuk menggumuli Melly, yang paling cantik dan seksi di antara wanita-wanita itu. Sementara Candra bagai seorang ratu tergolek di atas ranjang, sementara Chris dan Felix dengan buas menggeluti tubuhnya yang memang mulus. Si macho-ku Frans rupanya yang jadi favorit sampai Yuni dan Liana berebut menikmati Mr. King-nya.

    Aku geleng-geleng melihatnya seraya memeluk tubuh Daniel yang ada di sebelahku. Inikah yang namanya orgy? Betul-betul gila. Aku tak menyangka kalau pesta ulang tahunku menjadi sefantastis ini. Aku dan Daniel pun bergabung dengan mereka. Entah berapa jam lamanya aku larut dalam pesta gila itu, kami berganti-ganti pasangan seenaknya. Entah sudah berapa kali kami orgasme. Namun khasiat obat perangsang yang kubawa itu memang luar biasa. Stamina kami seperti tak ada habis-habisnya.

    Pesta gila itu akhirnya terhenti oleh Candra yang punya ide untuk bikin games. Wanita itu ingin membuat game seperti yang dilakukannya pada Daniel sore tadi sebagai hadiah ulang tahunku. Tentu saja aku setuju. Dengan posisi nungging, aku berlutut di atas ranjang. Kepalaku rebah di atas bantal, mataku tertutup, sementara kedua tanganku diikat. Kedua pahaku kubuka lebar-lebar. Permainan pun dimulai. Pria-pria yang ada di situ secara acak akan memasukkan batang penisnya ke dalam vaginaku. Jika aku bisa menebak siapa yang sedang beraksi, aku boleh melepas ikatanku dan melapas hasratku dengan pria tersebut. Namun jika aku salah menebak, aku harus mengulum penis pria tersebut sampai dia orgasme.

    Suasanya sunyi senyap. Penis pertama mulai menyusup perlahan ke dalam lubang vaginaku. Aku berharap penisnya Jonathan, karena mudah sekali mengenalinya. Perlahan penis itu terus masuk ke dalam liang vaginaku. Ups.. tidak ada aksesoris apa-apa. Berarti bukan Jonathan. Siapa ya? Aku jadi penasaran. Penis itu sudah amblas seluruhnya kedalam vaginaku. Ughh.. nikmatnya. Tapi siapa ya? Aku melakukan kegel untuk memancing desahan pria itu. Sial, nggak bersuara. Yang ada malah suara Shinta, Melly, Candra, Yuni dan Liana yang berah-uh-ah-uh mengacaukanku. Ah.. aku betul-betul bingung.
    “Stanley?” tebakku.
    Wanita-wanita itu cekikikan. Sang pria sama sekali tak bersuara. Tiba-tiba tubuh pria tersebut menunduk hingga aku bisa merasakan dengusan nafasnya. Dibukanya tutup mataku.
    “Aww.. Chris!”, teriakku.
    Gimana aku nggak bisa ngenalin sih. Dasar. Mereka semua tertawa. Sebagai konsekuensi, aku harus mengulum penisnya sampai anak itu orgasme.

    Permainan terus berlanjut. Berkali-kali aku gagal. Mungkin ada sekitar 7 kali aku tidak bisa menebak. Padahal kadang salah seorang dari mereka beraksi lebih dari satu kali. Tapi aku tetap tidak mengenali. Sialnya Jonathan malah melepas aksesoris yang menjadi ciri khasnya. Huh.. Tapi aku senang. Bukan Tasha namaku kalau tidak mengenali penis si macho, Frans. Aku langsung menjerit keasyikan begitu tahu tebakanku tepat. Dengan cool Frans melepaskan ikatanku dan kami melepas birahi dengan ditonton oleh yang lain.

    Setelah orgasme, permainan dilanjutkan. Berikutnya ketebak lagi. Gimana nggak, siapa lagi yang penisnya bisa membuatku merasa seperti perawan. Ughhh.. nikmat sekali saat penis super besar itu amblas di dalam vaginaku. Aku yang memang sudah bisa menebak mencoba mengulur waktu sebentar. Nikmat sekali penis ini. Aku melakukan kegel berkali-kali, hingga tiba-tiba penis itu memuntahkan spermanya yang kental di dalam vaginaku. Si pemilik penis mengerang menahan nikmat. Aku bisa mendengar suara gumaman heran orang-orang yang ada di situ.

    “Gotcha Daniel!”, seruku sambil tersenyum penuh kemenangan. Yang lain berteriak heboh. Daniel pun langsung membuka tutup mata dan tali yang mengikatku.
    “Tante curang ih..”, rajuknya manja.

    Aku tertawa dan memeluk tubuh anak itu. Kami pun bercumbu sambil disaksikan yang lain. Tak butuh waktu lama untuk mengembalikan birahi Daniel setelah aku ‘mencuri’ spermanya tadi. Dengan gayanya yang buas, Daniel membuat kami orgasme bersama.

    Permainan itu berlangsung sampai menjelang pagi. Setelah semua selesai, Daniel dan tante-tantenya pamit untuk kembali ke kamarnya. Sementara aku juga mau istirahat. Kami pun tertidur pulas sekali. Lewat jam dua belas kami baru bangun. Satu persatu daun mudaku pamit pulang, hingga akhirnya aku sendirian di kamar yang besar itu. Sambil berdiri di pintu, aku menyaksikan pemandangan kamar yang berantakan. Botol-botol minuman berserakan di mana-mana, begitu juga krim-krim bekas kue.

    Posisi kursi, meja dan sofa sudah nggak jelas, ranjang apalagi sudah mawut-mawutan. Tapi aku merasa puas sekali. Betul-betul pesta ulang tahun yang berkesan. Dan yang lebih berkesan lagi aku dapat daun muda baru, Daniel.Sejak kejadian itu, aku menjadi akrab dengan Daniel dan juga tante-tantenya. Aku jadi bersahabat karib dengan Candra. Dan dari mereka juga aku mulai mengenal kehidupan malam.

    Petualangan sex-ku pun makin beragam. Aku mulai sering ikut acara-acara gila yang diadakan Candra dan teman-temannya. Februari kemarin, aku bercerai dengan suamiku. Toh aku pikir ada atau nggak ada suami sama saja. Dia jarang sekali di rumah. Hak asuh Juliet pun kuserahkan dengan ikhlas pada suamiku.

    Dan kini aku semakin bebas tanpa adanya suami dan anak. Aku bisa keluar rumah sesukaku dan ikut acara-acara gilanya Candra. Bahkan tak jarang aku menjadi tuan rumah untuk acara-acara tersebut, karena rumah peninggalan suamiku ini memang besar sekali. Aku pun juga bebas mengundang daun-daun mudaku ke rumah untuk memuaskanku kapan saja aku mau.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Dewasa Layaknya bulan madu berduaan di hotel

    Cerita Dewasa Layaknya bulan madu berduaan di hotel


    2077 views

    Cerita Seks Terbaru – Dimana saat itu aku masih duduk di kelas satu SMA di salah satu sekolah swasta di kota kecilku, aku sangat senang untuk pertama kalinya masuk sekolah, dulunya aku mempunyai badan yang gemuk mungkin karena penyakit liverku aku menjadi kurus dan langsing, aku semakin pede saat mengenakan baju putih abu abu, dan pipiki tidak setembem kayak dulu sekarang wajahku menawan.

    Pertama masuk, aku sudah mengenal hampir setengah kelas karena memang berasal dari SMP yang sama. Di belakang tempat dudukku ada segerombolan cowok. Diantaranya ada seorang cowok Yang lumayan tampan, putih dan menarik. Sering kali aku merasa dia sering memperhatikanku secara diam-diam.

    Setiap hari aku berangkat dan pulang sekolah naik angkutan umum. Sampai suatu hari, seusai pelajaran tiba-tiba Tom mendekatiku. Dia menawarkan untuk mengantarku pulang. Kupikir dari pada naik kendaraan umum akhirnya aku setuju saja dia mengantarku. Ternyata dia juga sudah membawakanku helm.

    Hari itu sehabis mengantarku pulang tiba-tiba cuaca berubah jadi mendung dan hujan. Aku pun menyuruh dia masuk ke rumah sambil menunggu hujan reda. Sejak hari itu kamipun jadi dekat. Setiap hari dia mengantar jemput aku walaupun sebenarnya rumahnya sangat jauh dari tempat tinggalku.

    Pada hari Valentine karena kami sama-sama tidak mempunyai pasangan, dia menawariku untuk keluar nanti malam. Aku pun setuju. Pulang sekolah aku siap-siap, aku cuci rambut dan blow layaknya orang yang mau pergi berkencan, kupilih baju yang kuanggap paling oke. Kira-kira jam 16:00 dia datang menjemputku. Lalu kita berangkat ke bioskop.

    Dan aku benar-benar tidak menduga ternyata di dalam bioskop dia menyatakan perasaannya kepadaku. Bagaikan di sambar geledek, aku pun mengangguk. Karena memang selama ini diam-diam aku telah merasa sayang padanya. Hubungan kami berlanjut terus sampai 2 bulan kemudian kita bertengkar hebat sekali. Lalu keesokan harinya dia meminta maaf padaku. Karena sekolah kami libur selama semingu, kami pun merencanakan untuk menginap di luar kota.

    Kemudian aku minta ijin kepada orang rumah karena yang ada di rumah hanya nenekku, aku pun bilang padanya akan ke luar kota selama 4 hari dengan teman-teman. Tentunya itu hanya alasan supaya aku bisa pergi. Sesuai waktu yang di janjikan aku menunggu Tom di rumah sahabatku. Kemudian kami pun berangkat ke luar kota di daerah pegunungan.

    Sesampainya di sana kami mencari penginapan yang sesuai lalu check in. Ruangan yang kami tempati tidak terlalu besar namun terlihat sangat nyaman. Disana ada sebuah ranjang berukuran king size yang di sisi kanan kirinya terdapat meja kecil dan lampu.

    Lalu ada satu set sofa dan meja. Disisi yang lain ada televisi lengkap dengan VCD playernya. Sementara di kamar mandinya dilengkapi dengan bathtub dan shower. Walaupun tidak begitu bagus namun lumayan enak tempat tersebut.

    Karena kurasa seluruh tubuhku tidak fresh aku pun pergi mandi. Sementara Tom masih keluar untuk membelikan majalah dan cemilan. Aku Mandi dengan air hangat dan berendam sesaat. Setelah selesai aku mengenakan lingerie warna merah menyala yang sengaja kubeli sebelumnya.

    Warnanya yang merah sangat kontras dengan kulitku yang kuning pasti akan membuat siapa saja yang melihatku terangsang. Kemudian kupakai Kimono kamar mandi dari hotel tempat kami menginap. Dan aku berbaring di ranjang sambil nonton TV.

    Tak lama kemudian Tom kembali. Setelah meletakkan belanjaan dia pun pergi mandi. Sengaja kumatikan lampu kamar kemudian lampu baca di meja kunyalakan remang-remang. Suasana ini benar-benar romantis, kimono pun kubuka dan kulempar begitu saja. Kemudian kutata bantal dan guling di ranjang sedemikian rupa sehingga aku bisa bersandar dengan enak. Kuusap-usap tubuhku sambil memperhatikan lingerie yang baru pertama kali kupakai.

    Tak lama kemudian Tom keluar dari kamar mandi sambil melilitkan handuk di pinggangnya. Dia pun tercengang melihatku, kemudian sambil tersenyum dia berkata, “Kamu benar benar sexy sayang..” Diapun mendekatiku sampai di bibir ranjang, aku pun berdiri dengan bertumpu pada kedua lututku.

    Kubelai rambut Tom yang baru setengah kering, kuciumi wangi rambutnya. Kemudian ciumanku pun turun, hidungnya kukecup, bibirnya kukecup dan kulumat dengan mesra. Dia melingkarkan tangannya di pinggangku sambil sesekali mengusap punggungku.

    Kurasakan ciuman Tom makin hebat, lidah kami saling berpagutan, kurasakan bibirnya perlahan namun pasti turun menjelajahi leherku yang membuat jantungku makin keras berdetak. Sementara tangannya yang lain mengusap-usap buah dadaku yang kelihatan hampir tidak muat di dalam lingerie yang kupakai karena ukurannya memang besar, 36C.

    Kurasakan lidah Tom turun dari leher menyusuri dadaku kemudian tangannya menurunkan lingerie-ku di bagian dada yang menyebabkan tersembullah dua bukit indahku. Matanya tak pernah lepas dari dadaku sambil dia berkata, “Oh buah dadamu memang indah sayang.. aku tak pernah sanggup menahan diriku bila melihatnya..” Aku pun hanya tersenyum sambil mataku mengerling nakal, yang membuatnya makin tidak tahan.

    Dia meremas-remas dengan mesra buah dadaku sambil dipilin-pilin putingnya. Kemudian dia jilati bergantian sambil dikulumnya. Kulihat benar-benar tidak muat buah dadaku dalam genggamannya. Ya inilah salah satu kebanggaan diriku, keindahan yang kumiliki.

    Aku pun mengerang, “Aaacchh.. Tom.. kau pandai sekali menghisapnya.. aacchh..” tanpa kusadari tanganku sudah membuka handuk yang dipakai Tom yang kubiarkan jatuh begitu saja. Dan dapat kulihat jelas kejantanannya yang panjang dan besar telah berdiri dengan tegak seolah-olah menantangku. Memang kuakui batang kejantanan Tom sangat besar, panjangnya mungkin hampir 15 cm, dan hal inilah yang mungkin membuatku selalu ketagihan untuk bermain seks dengannya.

    Kuusap-usap kepala kemaluannya, kurasakan ada lendir kenikmatan telah membasahi kepala kejantanannya yang membuatku makin terangsang. Kutundukkan kepalaku lalu kujilat-jilat kepala kemaluannya lalu seluruh batangnya kujilat sambil kuusap-usap.

    Kemudian kudorong tubuh Tom sampai dia terduduk di sofa, lalu aku berjongkok di depannya, kujilati terus batang kejantanannya kemudian kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sambil lidahku berputar-putar di dalamnya. Kontan saja Tom mengerang, “Aahcchh.. sayaangg.. nikmatt sekalii..” Aku merasakan batang kejantanannya semakin tegang, urat-uratnya mulai menonjol keluar tentu saja aku semakin bergairah melihatnya.

    Aku mulai mengeluar-masukkan batang kejantanan Tom, makin lama gerakanku makin cepat sambil kugenggam dan kuputar-putar. Dia mengerang lagi, “Sayaang.. kamuu benar-benar hebat.. aacchh..” Aku tak menghiraukannya, kukocok batang kejantanannya makin lama makin cepat kemudian kuhisap-hisap, kurasakan tubuh Tom menegang,

    “Aku mau keluaarr saayy.. akuu nggaak tahann..” Makin kupercepat kocokan tanganku, kemudian kuhisap kuat-kuat batang kejantanannya dan.., “Creett.. ccrereett..” Kurasakan air mani Tom memenuhi mulutku, langsung kutelan sambil tetap kujilat batang kejantanannya kemudian kujilati seluruh permukaan bibirku sambil kuremas-remas buah dadaku, kulihat Tom lemas sesaat.. Saat aku sedang asyik meremas-remas buah dadaku sendiri, sambil kulirik dia dengan pandangn sayu dan sexy. Tiba-tiba Tom mengangkat tubuhku dan membaringkannya di ranjang.

    Dia mengulum buah dadaku sambil dihisapnya kemudian perlahan ciumannya turun mencium lingerie di bagian perutku sambil tangannya merambat ke bagian kemaluanku dan mengusap-usap klitorisku yang rasanya sudah membesar. Aku menggeliat sambil engerang, “Aacchh.. Tom.. nikmat..”

    Kemudian dia berdiri dengan berlutut di ranjang, dia lepaskan celana dalam merahku yang sangat sexy itu. Dia usap-usap klitorisku yang memang bersih dari rambut-rambut. Kemudian pelan namun pasti dia jilat klitorisku sambil jari tengahnya dia masukkan ke liang kewanitaanku. Benar-benar nikmat kurasakan, kugigit bibirku sambil tanganku tak henti-hentinya memilin putingku sambil sesekali kujilati buah dadaku sendiri.

    Karena buah dadaku besar, aku tidak kesulitan untuk menjilatinya. Sementara Tom sedang sibuk di bawah sana, membuatku menggelinjang-gelinjang kenikmatan. Aku pun tak sabar lagi, aku berkata pada Tom, “Ayo.. Tomm.. masukkan pelermu.. aku.. akuu..” rupanya Tom telah paham maksudku, sebelum aku menyelesaikan kalimatku.. tiba-tiba.., “Slepp..” aku memekik,

    “Aaacchh.. yeeahh..” sambil menahan nikmat yang luar biasa kudapat.

    Belum sampai selesai kurasakan nikmat bulan madu ini, Tom sudah menggoyangkan batang kejantanannya keluar masuk dari liang senggamaku dengan sangat cepat, rupanya dia masih ingat seperti itulah favoritku. Aku memang suka digoyang sangat cepat dari pertama sehingga rasanya luar biasa nikmatnya. Goyangan Tom pun makin cepat. Kurasakan batang kejantanannya sa ngat keras menghujam di dalam liang kewanitaanku. Aku pun hanya bisa memekik,

    “Tomm.. aachh.. nikmat sekali sayangg.. pelermu emang nikmat..” Tom pun tak bereaksi mengurangi goyangannya, makin lama makin cepat dia bergoyang sampai aku berkata,
    “Tomm.. aku mau keluarr sayaangg.. akuu nggak tahann..” dia pun berkata,
    “Kita sama-sama sayaang..” batang kejantanan Tom makin cepat ritmenya. Kemudian kurasakan nikmat yang luar biasa, tubuhku menegang, melengkung hingga bagian dadaku terbusungkan,


    “Aaacchh.. Tomm.. aku keluarr..” Kurasakan liang kewanitaanku sangat hangat. Tiba-tiba Tom menghentikan goyangannya dan tubuhnya menegang juga, “Aachh.. akuu juga sayang..” dan,

    “Creett.. crett..” Air mani Tom kurasakan menyemprot dinding rahimku, terasa sangat hangat, mengalir perlahan di dalam liang kewanitaanku. Kemudian kami berdua tergeletak sambil dia terus menciumiku dan membisikkan kata-kata cinta bulan madu, diusap-usapnya rambutku yang membuatku ketiduran sejenak.

    Ketika aku terbangun, aku langsung menuju kamar mandi untuk berbilas. Kuisi bed tub dengan air panas sampai penuh kemudian kumasukkan aroma parfume kesukaanku dengan sedikit minyak lalu aku berendam di dalamnya, benar-benar nikmat setelah tadi ber-bulan madu.

    Aku hampir ketiduran ketika kurasakan ada jari-jari halus membelai dan mengusap rambutku. Kubuka mataku, kulihat Tom sedang berjongkok di sana, masih dalam keadaan telanjang bulat. Kulihat senyumannya yang mesra. Kemudian dia mencium keningku, terus menyusur hidungku hingga akhirnya kami berciuman lagi.

    Tangannya mengusap-usap buah dadaku, membuat birahiku bangkit kembali. Kemudian kuusap-usap batang kejantanannya yang memang sejak dia berjongkok telah tegak berdiri. Dia masuk ke bed tub, aku pun menggeser badanku hingga aku terduduk di tepi bed tub.

    Kemudian dia naikkan pahaku sampai posisiku mengangkang, kutarik batang kejantanannya sampai menyentuh kemaluanku lalu kuusap-usapkan di klitorisku. Aku menggelinjang kenikmatan. Perlahan aku masukkan kepala kejantanannya di depan liang senggamaku dan Tom mendorong pantatnya yang otomatis menyodokkan batang kejantanannya ke liang kewanitaanku.

    “Aaachh.. kamu nakal Tomm..” erangku. Kemudian bibir kami saling berciuman dengan ganasnya, saling lumat dan saling memagut. Sementara itu kurasakan gerakan Tom sudah makin cepat dan cepat, dia naikkan kaki kiriku ke bahunya sambil setengah melingkar ke lehernya. Dia gerakkan memutar pantatnya, kuremas-remas buah dada ku sambil kami terus berciuman.


    Tiba-tiba dia melepas ciumannya dan.., “Aaacchh.. sayaang..” dia memekik sambil memeluk erat tubuhku. Kurasakan kebali air maninya membasahi dinding rahimku. Kemudian kucium dia dengan mesra sambil kubelai-belai. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama. Aku menyabuni dia dan dia menyabuniku bergantian. Kemudian kami memesan sate yang biasa mangkal di depan hotel tersebut.

    Selesai makan kami nonton VCD yang memang sudah disediakan di sana. Waktu kami nonton blue film, kembali nafsu kami bangkit dan kami pun melakukan seperti yang ada di film. Seharian kami bisa bermain sampai Tom mencapai 7 kali orgasme dan aku sudah tak terkira lagi berapa kali orgasme. Ini kami lakukan selama 4 hari 3 malam. Benar-benar seperti orang yang sedang ber-bulan madu. Sampai pada akhirnya kami harus kembali ke kota kami.

    Aku dan Tom begitu bahagia saat bulan madu itu. Meskipun kami sekarang sudah tidak bersama lagi. END

  • HENTAI 022

    HENTAI 022


    1792 views

  • MAYA FUCKED HER_FRIENDS_BROTHER

    MAYA FUCKED HER_FRIENDS_BROTHER


    1916 views

  • Majalah Dewasa Edisi Neztha

    Majalah Dewasa Edisi Neztha


    1784 views

    Duniabola99.org – Pada bagian kedua ini Neztha masih tetap tampil seksi dengan balutan lingerie seksi. Untuk yang penasaran berikut ini beberapa pose seksi dari model yang mengidamnkan cowok cool, berbadan atletis , putih dan tinggi.

  • Cantiknya Mertua Kakak ku

    Cantiknya Mertua Kakak ku


    2293 views

    Duniabola99.org – Perkenalkan dulu namaku x. Sudah satu minggu ini aku berada di rumah sendirian. Terus terang saja aku jadi kesepian juga rasanya. Kalau mau tidur rasanya kok aneh juga, kok sendirian dan sepi, padahal biasanya ada bapak,ibu,kk dan adek .

    Aku teringat peristiwa yang aku alami dengan ibu mertua kk-ku. Ibu mertuakk-ku memang bukan ibu kandung istrinya, karena ibu kandungnya telah meninggal dunia. Ayah mertua kk-ku kemudian kawin lagi dengan ibu mertuakk-ku yang sekarang ini dan kebetulan tidak mempunyai anak. Ibu mertua kk-ku ini umurnya sekitar 40 tahun, wajahnya ayu, dan tubuhnya benar-benar sintal dan padat sesuai dengan wanita idamanku. Buah dadanya besar sesuai dengan pinggulnya. Demikian juga pantatnya juga bahenol banget. Aku sering membayangkan ibu mertua kk-ku itu kalau sedang telentang pasti vaginanya membusung ke atas terganjal pantatnya yang besar itu. Hemm, sungguh menggairahkan.
    Peristiwa itu terjadi waktu malam dua hari sebelum hari perkawainan kk-ku dengan Riris. Waktu itu aku duduk berdua di kamar keluarga sambil membicarakan persiapan perkawinankk-ku. Mendadak lampu mati. Dalam kegelapan itu, ibu mertua kk-ku (waktu itu masih calon) berdiri, saya pikir akan mencari lilin, tetapi justru ibu mertua kk-ku memeluk dan menciumi pipi dan bibirku dengan lembut dan mesra. Aku kaget dan melongo karena aku tidak mengira sama sekali diciumi oleh calon ibu mertua kk-ku yang cantik itu.

    Hari-hari berikutnya aku bersikap seperti biasa, demikian juga ibu mertuakk-ku. Pada saat-saat aku duduk berdua dengan dia, aku sering memberanikan diri memandang ibu mertuakk-ku lama-lama, dan dia biasanya tersenyum manis dan berkata, “Apaa..?, sudah-sudah, ibu jadi malu”.
    Terus terang saja aku sebenarnya merindukan untuk dapat bermesraan dengan ibu mertua kk-ku itu. Aku kadang-kadang sagat merasa bersalah dengan kk-ku, dan juga kaka ipar-ku yang baik hati. Kadang-kadang aku demikian kurang ajar membayangkan ibu mertua kk-ku disetubuhi ayah mertua kk-ku, aku bayangkan kemaluan ayah mertuakk-ku keluar masuk vagina ibu mertua kk-ku, Ooh alangkah…! Tetapi aku selalu menaruh hormat kepada ayah dan ibu mertuakk-ku. Ibu mertuakk-ku juga sayang sama kami, .
    Pagi-pagi hari berikutnya, aku ditelepon ibu mertuakk-ku, minta agar sore harinya aku dapat mengantarkan ibu menengok famili yang sedang berada di rumah sakit, karena ayah mertuakk-ku sedang pergi ke kota lain untuk urusan bisnis. Aku sih setuju saja. Sore harinya kami jadi pergi ke rumah sakit, dan pulang sudah sehabis maghrib. Seperti biasa aku selalu bersikap sopan dan hormat pada ibu mertuakk-ku.
    Dalam perjalan pulang itu, aku memberanikan diri bertanya, “tante, ngapain sih dulu tante kok cium x ?”.
    “Aah, kamu ini kok maih diingat-ingat juga siih”, jawab ibumertua kk-ku sambil memandangku.
    “Jelas dong buu…, Kan asyiik”, kataku menggoda.
    “Naah, tambah kurang ajar thoo, Ingat kk-mu lho x…, Nanti kedengaran juga bisa geger lho x “.
    “Tapii, sebenarnya kenapa siih tante…, x jadi penasaran lho”.
    “Aah, ini anak kok nggak mau diem siih, Tapi eeh…, anu…, x , sebenarnya waktu itu, waktu kita jagongan itu, ibu lihat tampangmu itu kok ganteng banget. Hidungmu, bibirmu, matamu yang agak kurang ajar itu kok membuat ibu jadi gemes banget deeh sama kamu. Makanya waktu lampu mati itu, entah setan dari mana, ibu jadi pengin banget menciummu dan merangkulmu. Ibu sebenarnya jadi malu sekali. Ibu macam apa aku ini,
    “Mungkin, setannya ya Tomy ini Bu…, Saat ini setannya itu juga deg-degan kalau lihat ibu mertua kk-ku. Ibu boleh percaya boleh tidak, kadang-kadang kalau saya lagi sama sendiri, malah bayangin tante lho. Bener-bener nih. Sumpah deh. Kalau tante pernah bayangin saya nggak kalau lagi sama om”, aku semakin berani.
    “aah nggak tahu ah…, udaah…, udaah…, nanti kalau keterusan kan nggak baik. Hati-hati setirnya. Nanti kalau nabrak-nabrak dikiranya nyetir sambil pacaran ama tante. Pasti tante yang disalahin orang, Dikiranya yang tua niih yang ngebet”, katanya.
    “Padahal dua-duanya ngebet lo tante. tante, maafin x deeh. x jadi pengiin banget sama tante lho…, Gimana niih, punya x sakit kejepit celana nihh”, aku makin berani.
    “Aduuh Toom, jangan gitu dong. tante jadi susah nih. Tapi terus terang aja x .., tante jadi kayak orang jatuh cinta sama kamu.., Kalau udah begini, udah naik begini, tante jadi pengin ngeloni kamu x …, x kita cepat pulang saja yaa…, Nanti diterusin dirumah…, Kita pulang ke rumahmu saja sekarang…, Toh lagi kosong khan…, Tapi x menggir sebentar x, tante pengen cium kamu di sini”, kata tante dengan suara bergetar.
    ooh aku jadi berdebar-debar sekali. Aku jadi nafsu banget. Aku minggir di tempat yang agak gelap. Sebenarnya kaca mobilku juga sudah gelap, sehingga tidak takut ketahuan orang. Aku dan ibu mertuakk-ku berangkulan, berciuman dengan lembut penuh kerinduan. Benar-benar, selama ini kami saling merindukan.
    “eehhm…, x,ibu kangen banget ma kamu”, bisik ibu mertuakk-ku.
    “aku juga bu”, bisikku.
    “x…, udah dulu x…, eehmm udah dulu”, napas kami memburu.
    “Ayo jalan lagi…, Hati-hati yaa”, kata ibu mertua kk-ku.
    “ibu penisku kejepit niih…, Sakit”, kataku.
    “iich anak nakal”, Pahaku dicubitnya.
    “Okey…, buka dulu ritsluitingnya”, katanya.
    Cepat-cepat aku buka celanaku, aku turuni celana dalamku. Woo, langsung berdiri tegang banget. Tangan kiri ibu m,ertua kk-ku, aku tuntun untuk memegang penisku.
    “Aduuh kamu. Gede banget pelirmu…, Biar ibu pegangin, Ayo jalan. Hati-hati setirnya”.
    Aku masukkan persneling satu, dan mobil melaju pulang. Penisku dipegangi ibu, jempolnya mengelus-elus kepala penisku dengan lembut. Aduuh, gelii… nikmat sekali. Mobil berjalan tenang, kami berdiam diri, tetapi tangan ibu terus memijat dan mengelus-elus penisku dengan lembut.


    Sampai di rumah, aku turun membuka pintu, dan langsung masuk garasi. Garasi aku tutup kembali. Kami bergandengan tangan masuk ke ruang tamu. Kami duduk di sofa dan berpandangan dengan penuh kerinduan. Suasana begitu hening dan romantis, kami berpelukan lagi, berciuman lagi, makin menggelora. Kami tumpahkan kerinduan kami. Aku ciumi ibu mertuakk-ku dengan penuh nafsu. Aku rogoh buah dadanya yang selalu aku bayangkan, aduuh benar-benar besar dan lembut.
    “Buu, aku kangen banget buu…, aku kangen banget”.
    “Aduuh x, ibu juga…, Peluklah ibu x, peluklah ibu” nafasnya semakin memburu.
    Matanya terpejam, aku ciumi matanya, pipinya, aku lumat bibirnya, dan lidahku aku masukkan ke mulutnya. Ibu agak kaget dan membuka matanya. Kemudian dengan serta-merta lidahku disedotnya dengan penuh nafsu.
    “Eehhmm.., x, ibu belum pernah ciuman seperti ini…, Lagi x masukkan lidahmu ke mulut ibu”
    Ibu mendorongku pelan, memandangku dengan mesra. Dirangkulnya lagi diriku dan berbisik, ” bawalah Ibu ke kamar…, Enakan di kamar, jangan disini”.
    Dengan berangkulan kami masuk ke kamar tengah yang kosong. Aku merasa tidak enak di tempat tidur aku. “Bu kita pakai kamar tengah saja yaa”.
    “Okey, Lebih bebas di kamar ini”, kata ibu mertuakk-ku penuh pengertian. Aku remas pantatnya yang bahenol.
    “iich.., dasar anak nakal”, ibu mertuakk-ku merengut manja.
    Kami duduk di tempat tidur, sambil beciuman aku buka pakaian ibu mertuaku. Aku sungguh terpesona dengan kulit ibuku yang putih bersih dan mulus dengan buah dadanya yang besar menggantung indah. Ibu aku rebahkan di tempat tidur. Celana dalamnya aku pelorotkan dan aku pelorotkan dari kakinya yang indah. Sekali lagi aku kagum melihat vagina ibu mertuakk-ku yang tebal dengan bulunya yang tebal keriting. Seperti aku membayangkan selama ini, vagina ibu mertua kk ku benar menonjol ke atas terganjal pantatnya yang besar. Aku tidak tahan lagi memandang keindahan ibu mertua kk-ku telentang di depanku. Aku buka pakaianku dan penisku sudah benar-benar tegak sempurna. Ibu mertua kk-ku memandangku dengan tanpa berkedip. Kami saling merindukan kebersamaan ini. Aku berbaring miring di samping ibu mertua kk-ku. Aku ciumi, kuraba, kuelus semuanya, dari bibirnya sampai pahanya yang mulus.
    Aku remas lembut buah dadanya, kuelus perutnya, vaginanya, klitorisnya aku main-mainkan. Liangnya vaginanya sudah basah. Jariku aku basahi dengan cairan vagina ibu mertua kk-ku, dan aku usapkan lembut di clitorisnya. Ibu menggelinjang keenakan dan mendesis-desis. Sementara peliku dipegang ibu dan dielus-elusnya. Kerinduan kami selama ini sudah mendesak untuk ditumpahkan dan dituntaskan malam ini. Ibu menggeliat-geliat, meremas-remas kepalaku dan rambutku, mengelus punggungku, pantatku, dan akhirnya memegang penisku yang sudah siap sedia masuk ke liang vagina ibu mertua kk-ku.
    “Buu, aku kaangen banget buu…, aku kangen banget…, aku anak nakal buu..”, bisikku.
    ” …, ibu juga. sshh…, masukin …, masukin sekarang…, Ibu sudah pengiin banget …”, bisik ibu mertua kk-ku tersengal-sengal. Aku naik ke atas ibu mertuakk-ku bertelakn pada siku dan lututku.
    Tangan kananku mengelus wajahnya, pipinya, hidungnya dan bibir ibu mertua kk-ku. Kami berpandangan. Berpandangan sangat mesra. Penisku dituntunnya masuk ke liang vaginanya yang sudah basah. Ditempelkannya dan digesek-gesekan di bibir vaginanya, di clitorisnya. Tangan kirinya memegang pantatku, menekan turun sedikit dan melepaskan tekanannya memberi komando penisku.
    Kaki ibu mertua kk-ku dikangkangnya lebar-lebar, dan aku sudah tidak sabar lagi untuk masuk ke vagina ibu mertua kk-ku. Kepala penisku mulai masuk, makin dalam, makin dalam dan akhirnya masuk semuanya sampai ke pangkalnya. Aku mulai turun naik dengan teratur, keluar masuk, keluar masuk dalam vagina yang basah dan licin. Aduuh enaak, enaak sekali.
    “Masukkan separo saja . Keluar-masukkan kepalanya yang besar ini…, Aduuh garis kepalanya enaak sekali”.
    Nafsu kami semakin menggelora. Aku semakin cepat, semakin memompa penisku ke vagina ibu mertua kk-ku. “Buu, aaku masuk semua, masuk semua buu”
    “Iyaa , enaak banget. Pelirmu ngganjel banget. Gede banget rasane. Ibu marem banget” kami mendesis-desis, menggeliat-geliat, melenguh penuh kenikmatan. Sementara itu kakinya yang tadi mengangkang sekarang dirapatkan.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Aduuh, vaginanya tebal banget. Aku paling tidak tahan lagi kalau sudah begini. Aku semakin ngotot menyetubuhi ibu mertua kk-ku, mencoblos vagina ibu mertua kk-ku yang licin, yang tebal, yang sempit (karena sudah kontraksi mau puncak). Bunyinya kecepak-kecepok membuat aku semakin bernafsu. Aduuh, aku sudah tidak tahan lagi.
    “Buu aku mau keluaar buu…, Aduuh buu.., enaak bangeet”.
    “ssh…, hiiya x, keluariin xx, keluarin”.
    “Ibu juga mau muncaak, mau muncaak…, Teruss Kami berpagutan kuat-kuat. Napas kami terhenti. Penisku aku tekan kuat-kuat ke dalam vagina ibu mertua kk-ku.
    Pangkal penisku berdenyut-denyut. menyemprotlah sudah spermaku ke vagina ibu mertua kk-ku. Kami bersama-sama menikmati puncak persetubuhan kami. Kerinduan, ketegangan kami tumpah sudah. Rasanya lemas sekali. Napas yang tadi hampir terputus semakin menurun.
    Aku angkat badanku. Akan aku cabut penisku yang sudah menancap dari dalam liang vaginanya, tetapi ditahan ibu mertua kk-ku.
    “Biar di dalam dulu Ayo miring, kamu berat sekali. Kamu nekad saja…, masa’ orang ditindih sekuatnya”, katanya sambil memencet hidungku. Kami miring, berhadapan, Ibu mertua kk-ku memencet hidungku lagi, “Dasar anak kurang ajar…, Berani sama ibu mertua kk mu ya.., Masa ibunya dinaikin, Tapi …, ibu nikmat banget, ‘marem’ banget. Ibu belum pernah merasakan seperti ini”.
    “Buu, aku juga buu. Mungkin karena curian ini ya buu, bukan miliknya…, Punya bapaknya kok dimakan. Ibu juga, punya anakya kok ya dimakan, diminum”, kataku menggodanya.
    “Huush, dasar anak nakal.., Ayo dilepas .., Aduuh berantakan niih Spermamu pada tumpah di sprei, Keringatmu juga basahi tetek ibu niih”.
    “Buu, malam ini ibu nggak usah pulang. Aku pengin dikelonin ibu malam ini. Aku pengin diteteki sampai pagi”, kataku.
    “Ooh jangan cah bagus…, kalau dituruti Ibu juga penginnya begitu. Tapi tidak boleh begitu. Kalau ketahuan orang bisa geger deeh”, jawab ibuku.
    “Tapi buu, aku rasanya emoh pisah sama ibu”.
    “Hiyya, ibu tahu, tapi kita harus pakai otak dong. Toh, ibu tidak akan kabur.., justru kalau kita tidak hati-hati, semuanya akan bubar deh”.
    Kami saling berpegangan tangan, berpandangan dengan mesra, berciuman lagi penuh kelembutan. Tiada kata-kata yang keluar, tidak dapat diwujudkan dalam kata-kata. Kami saling mengasihi, antara ibu dan anak, antara seorang pria dan seorang wanita, kami tulus mengasihi satu sama lain.
    Malam itu kami mandi bersama, saling menyabuni, menggosok, meraba dan membelai. Penisku dicuci oleh ibu mertuaku, sampai tegak lagi.
    “Sudaah, sudaah, jangan nekad saja. Ayo nanti keburu malam”.
    Malam itu sungguh sangat berkesan dalam hidupku. Hari-hari selanjutnya berjalan normal seperti biasanya. Kami saling menjaga diri. Kami menumpahkan kerinduan kami hanya apabila benar-benar aman. Tetapi kami banyak kesempatan untuk sekedar berciuman dan membelai. Kadang-kadang dengan berpandangan mata saja kami sudah menyalurkan kerinduan kami. Kami semakin sabar, semakin dewasa dalam menjaga hubungan cinta-kasih kami.
    buat ce/ibu rumah tangga/janda/tante yang kesepian.

     

    Baca Juga :
  • Cerita Sex Terbaru ABG deketin Adiknya Dapat Kakaknya

    Cerita Sex Terbaru ABG deketin Adiknya Dapat Kakaknya


    1533 views

    Cerita Sex ABG – Selesai sekolah Sabtu itu langsung dilanjutkan rapat pengurus OSIS. Rapat itu dilakukan sebagai persiapan sekaligus pembentukan panitia kecil pemilihan OSIS yang baru. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemilihan dimaksudkan sebagai regenerasi dan anak-anak kelas 3 sudah tidak boleh lagi dipilih jadi pengurus, kecuali beberapa orang pengurus inti yang bakalan “naik pangkat” jadi penasihat. Situs Poker Online

    Usai rapat, aku bergegas mau langsung pulang, soalnya sorenya ada acara rutin bulanan: pulang ke rumah ortu di kampung. Belum sempat aku keluar dari pintu ruangan rapat, suara nyaring cewek memanggilku.“Didik .. “ aku menoleh, ternyata Sarah yang langsung melambai supaya aku mendekat. “Dik, jangan pulang dulu. Ada sesuatu yang pengin aku omongin sama kamu,” kata Sarah setelah aku mendekat.“Tapi Rah, sore ini aku mau ke kampung. Bisa nggak dapet bis kalau kesorean,” jawabku.“Cuman sebentar kok Dik. Kamu tunggu dulu ya, aku beresin ini dulu,” Sarah agak memaksaku sambil membenahi catatan-catatan rapat.

    Akhirnya aku duduk kembali.“Dik, kamu pacaran sama Nita ya?” tanya Sarah setelah ruangan sepi, tinggal kami berdua. Aku baru mengerti, Sarah sengaja melama-lamakan membenahi catatan rapat supaya ada kesempatan ngomong berdua denganku.“Emangnya, ada apa sih?” aku balik bertanya.“Enggak ada apa-apa sih .. “ Sarah berhenti sejenak. “Emmm, pengin nanya aja.”“Enggak kok, aku nggak pacaran sama Nita,” jawabku datar.“Ah, masa. Temen-temen banyak yang tahu kok, kalau kamu suka jalan bareng sama Nita, sering ke rumah Nita,” kata Sarah lagi.“Jalan bareng kan nggak lantas berarti pacaran tho,” bantahku.“Paling juga pakai alasan kuno ‘Cuma temenan’,” Sarah berkata sambil mencibir, sehingga wajahnya kelihatan lucu, yang membuatku ketawa. “Cowok di mana-mana sama aja, banyak bo’ongnya.”“Ya terserah kamu sih kalau kamu nganggep aku bohong. Yang jelas, sudah aku bilang bahwa aku nggak pacaran sama Nita.”Aku sama sekali tidak bohong pada Sarah, karena aku sama Nita memang sudah punya komitmen untuk ‘tidak ada komitmen’. Maksudnya, hubunganku dengan Nita hanya sekedar untuk kesenangan dan kepuasan, tanpa janji atau ikatan di kemudian hari.

    Hal itu yang kujelaskan seperlunya pada Sarah, tentunya tanpa menyinggung soal ‘seks’ yang jadi menu utama hubunganku dengan Nita.“Nanti malem, mau nggak kamu ke rumahku?” tanya Sarah sambil melangkah keluar ruangan bersamaku.“Kan udah kubilang tadi, aku mau pulang ke rumah ortu nanti,” jawabku.“Ke rumah ortu apa ke rumah Nita?” tanya Sarah dengan nada menyelidik dan menggoda.“Kamu mau percaya atau tidak sih, terserah. Emangnya kenapa sih, kok nyinggung-nyinggung Nita terus?” aku gantian bertanya.“Enggak kok, nggak kenapa-kenapa,” elak Sarah. Akhirnya kami jalan bersama sambil ngobrol soal-soal ringan yang lain. Aku dan Sarah pun berpisah di gerbang sekolah. Sarah sudah ditunggu sopirnya, sedang aku langsung menuju halte. Sebelum berpisah, aku sempat berjanji untuk main ke rumah Sarah lain waktu.*****Diam-diam aku merasa geli. Masak malam minggu itu jalan-jalan sama Sarah harus ditemani kakaknya, dan diantar sopir lagi.

    Jangankan untuk ML, sekedar menciumpun rasanya hampir mustahil. Sebenarnya aku agak ogah-ogahan jalan-jalan model begitu, tapi rasanya tidak mungkin juga untuk membatalkan begitu saja. Rupanya aturan orang tua Sarah yang ketat itu, bakalan membuat hubunganku dengan Sarah jadi sekedar roman-romanan saja. Praktis acara pada saat itu hanya jalan-jalan ke Mall dan makan di ‘food court’.Di tengah rasa bete itu aku coba menghibur diri dengan mencuri-curi pandang pada Mbak Indah, baik pada saat makan ataupun jalan. Mbak Indah, adalah kakak sulung Sarah yang kuliah di salah satu perguruan tinggi terkenal di kota ‘Y’. Dia pulang setiap 2 minggu atau sebulan sekali. Sama sepertiku, hanya beda level. Kalau Mbak Indah kuliah di ibukota propinsi dan mudik ke kotamadya, sedang aku sekolah di kotamadya mudiknya ke kota kecamatan.

    Wajah Mbak Indah sendiri hanya masuk kategori lumayan. Agak jauh dibandingkan Sarah. Kuperhatikan wajah Mbak Indah mirip ayahnya sedang Sarah mirip ibunya. Hanya Mbak Indah ini lumayan tinggi, tidak seperti Sarah yang pendek, meski sama-sama agak gemuk.

    Kuperhatikan daya tarik seksual Mbak Indah ada pada toketnya. Lumayan gede dan kelihatan menantang kalau dilihat dari samping, sehingga rasa-rasanya ingin tanganku menyusup ke balik T-Shirtnya yang longgar itu. Aku jadi ingat Nita. Ah, seandainya aku tidak ke rumah Sarah, pasti aku sudah melayang bareng Nita. Saat Sarah ke toilet, Mbak Indah mendekatiku.“Heh, awas kamu jangan macem-macem sama Sarah!” katanya tiba-tiba sambil memandang tajam padaku.“Maksud Mbak, apa?” aku bertanya tidak mengerti.“Sarah itu anak lugu, tapi kamu jangan sekali-kali manfaatin keluguan dia!” katanya lagi.“Ini ada apa sih Mbak?” aku makin bingung.“Alah, pura-pura. Dari wajahmu itu kelihatan kalau kamu dari tadi bete,” aku hanya diam sambil merasa heran karena apa yang dikatakan Mbak Indah itu betul.“Kamu bete, karena malem ini kamu nggak bisa ngapa-ngapain sama Sarah, ya kan?” aku hanya tersenyum, Mbak Indah yang tadinya tutur katanya halus dan ramah berubah seperti itu.“Eh, malah senyam-senyum,” hardiknya sambil melotot.“Memang nggak boleh senyum. Abisnya Mbak Indah ini lucu,” kataku.“Lucu kepalamu,” Mbak Indah sewot.“Ya luculah. Kukira Mbak Indah ini lembut kayak Sarah, ternyata galak juga!” Aku tersenyum menggodanya.“Ih, senyam-senyum melulu.

    Senyummu itu senyum mesum tahu, kayak matamu itu juga mata mesum!” Mbak Indah makin naik, wajahnya sedikit memerah.“Mbak cakep deh kalau marah-marah,” makin Mbak Indah marah, makin menjadi pula aku menggodanya.“Denger ya, aku nggak lagi bercanda. Kalau kamu berani macem-macem sama adikku, aku bisa bunuh kamu!” kali ini Mbak Indah nampak benar-benar marah. Akhirnya kusudahi juga menggodanya melihat Mbak Indah seperti itu, apalagi pengunjung mall yang lain kadang-kadang menoleh pada kami. Kuceritakan sedikit tentang hubunganku dengan Sarah selama ini, sampai pada acara ‘apel’ pada saat itu.“Kalau soal pengin ngapa-ngapain, yah, itu sih awalnya memang ada. Tapi, sekarang udah lenyap. Sarah sepertinya bukan cewek yang tepat untuk diajak ngapa-ngapain, dia mah penginnya roman-romanan aja,” kataku mengakhiri penjelasanku.“Kamu ini ngomongnya terlalu terus-terang ya?” Nada Mbak Indah sudah mulai normal kembali.“Ya buat apa ngomong mbulet. Bagiku sih lebih baik begitu,” kataku lagi.“Tapi .. kenapa tadi sama aku kamu beraninya lirik-lirik aja.

    Nggak berani terus-terang mandang langsung?”Aku berpikir sejenak mencerna maksud pertanyaan Mbak Indah itu. Akhirnya aku mengerti, rupanya Mbak Indah tahu kalau aku diam-diam sering memperhatikan dia.“Yah .. masak jalan sama adiknya, Mbak-nya mau diembat juga,” kataku sambil garuk-garuk kepala. Setelah itu Sarah muncul dan dilanjutkan acara belanja di dept. store di mall itu. Selama menemani kakak beradik itu, aku mulai sering mendekati Mbak Indah jika kulihat Sarah sibuk memilih-milih pakaian. Aku mulai lancar menggoda Mbak Indah. Hampir jam 10 malam kami baru keluar dari mall. Lumayan pegal-pegal kaki ini menemani dua cewek jalan-jalan dan belanja. Sebelum keluar dari mall Mbak Indah sempat memberiku sobekan kertas, tentu saja tanpa sepengetahuan Sarah.“Baca di rumah,” bisiknya.***Aku lega melihat Mbak Indah datang ke counter bus PATAS AC seperti yang diberitahukannya lewat sobekan kertas. Kulirik arloji menunjukkan jam setengah 9, berarti Mbak Indah terlambat setengah jam.“Sori terlambat. Mesti ngrayu Papa-Mama dulu, sebelum dikasih balik pagi-pagi,” Mbak Indah langsung ngerocos sambil meletakkan hand-bag-nya di kursi di sampingku yang kebetulan kosong.

    Sementara aku tak berkedip memandanginya. Mbak Indah nampak sangat feminin dalam kulot hitam, blouse warna krem, dan kaos yang juga berwarna hitam. Tahu aku pandangi, Mbak Indah memencet hidungku sambil ngomel-ngomel kecil, dan kami pun tertawa. Hanya sekitar sepuluh menit kami menunggu, sebelum bus berangkat. Dalam perjalanan di bus, aku tak tahan melihat Mbak Indah yang merem sambil bersandar. Tanganku pun mulai mengelu-elus tangannya. Mbak Indah membuka mata, kemudian bangun dari sandarannya dan mendekatkan kepalanya padaku.“Gimana, Mbaknya mau di-embat juga?” ledeknya sambil berbisik.“Kan lain jurusan,” aku membela diri. “Adik-nya jurusan roman-romanan, Mbak-nya jurusan … “ Aku tidak melanjutkan kata-kataku, tangan Mbak Indah sudah lebih dulu memencet hidungku. Selebihnya kami lebih banyak diam sambil tiduran selama perjalanan.***Yang disebut kamar kos oleh Mbak Indah ternyata sebuah faviliun. Faviliun yang ditinggali Mbak Indah kecil tapi nampak lux, didukung lingkungannya yang juga perumahan mewah.“Kok bengong, ayo masuk,” Mbak Indah mencubit lenganku. “Peraturan di sini cuman satu, dilarang mengganggu tetangga. Jadi, cuek adalah cara paling baik.”Aku langsung merebahkan tubuhku di karpet ruang depan, sementara setelah meletakkan hand-bag-nya di dekat kakiku, Mbak Indah langsung menuju kulkas yang sepertinya terus on.“Nih, minum dulu, habis itu mandi,” kata Mbak Indah sambil menuangkan air dingin ke dalam gelas.“Kan tadi udah mandi Mbak,” kataku.“Ih, jorok. Males aku deket-deket orang jorok,” Mbak Indah tampak cemberut. “Kalau gitu, aku duluan mandi,” katanya sambil menyambar hand-bag dan menuju kamar.

    Aku lihat Mbak Indah tidak masuk kamar, tapi hanya membuka pintu dan memasukkn hand-bag-nya. Setelah itu dia berjalan ke belakang ke arah kamar mandi.“Mbak,” Mbak Indah berhenti dan menoleh mendengar panggilanku. “Aku mau mandi, tapi bareng ya?”“Ih, maunya .. “ Mbak Indah menjawab sambil tersenyum. Melihat itu aku langsung bangkit dan berlari ke arah Mbak Indah. Langsung kupeluk dia dari belakang tepat di depan pintu kamar mandi. Kusibakkan rambutnya, kuciumi leher belakangnya, sambil tangan kiriku mengusap-usap pinggulnya yang masih terbungkus kulot. Terdengar desahan Mbak Indah, sebelum dia memutar badan menghadapku. Kedua tangannya dilingkarkan ke leherku.“Katanya mau mandi?” setelah berkata itu, lagi-lagi hidungku jadi sasaran, dipencet dan ditariknya sehingga terasa agak panas. Setelah itu diangkatnya kaosku, dilepaskannya sehingga aku bertelanjang dada. Kemudian tangannya langsung membuka kancing dan retsluiting jeans-ku. Lumayan cekatan Mbak Indah melakukannya, sepertinya sudah terbiasa.

    Seterusnya aku sendiri yang melakukannya sampai aku sempurna telanjang bulat di depan Mbak Indah.“Ih, nakal,” kata Mbak Indah sambil menyentil rudalku yang terayun-ayun akibat baru tegang separo.“Sakit Mbak,” aku meringis.“Biarin,” kata Mbak Indah yang diteruskan dengan melepas blouse-nya kemudian kaos hitamnya, sehingga bagian atasnya tinggal BH warna hitam yang masih dipakainya. Aku tak berkedip memandangi sepasang toket Mbak Indah yang masih tertutup BH, dan Mbak Indah tidak melanjutkan melepas pakainnya semua sambil tersenyum menggoda padaku. Birahi benar-benar sudah tak bisa kutahan. Langsung kuraih dan naikkan BH-nya, sehingga sepasang toket-nya yang besar itu terlepas.“Ih, pelan-pelan. Kalau BH-ku rusak, emangnya kamu mau ganti,” lagi-lagi hidungku jadi sasaran. Tapi aku sudah tidak peduli. Sambil memeluknya mulutku langsung mengulum tokenya yang sebelah kanan.Mbak Indah tidak berhenti mendesah sambil tangannya mengusap-usap rambutku. Aku makin bersemangat saja, mulutku makin rajin menggarap toketnya sebelah kanan dan kiri bergantian.

    Kukulum, kumainkan dengan lidah dan kadang kugigit kecil. Akibat seranganku yang makin intens itu Mbak Indah mulai menjerit-jerit kecil di sela-sela desahannya.Beberapa menit kulakukan aksi yang sangat dinikmati Mbak Indah itu, sebelum akhirnya dia mendorong kepalaku agar terlepas dari toketnya. Mbak Indah kemudian melepas BH, kulot dan CD-nya yang juga berwarna hitam. Sementara bibirnya nampak setengah terbuka sambil mendesi lirih dan matanya sudah mulai sayu, pertanda sudah horny berat.Belum sempat mataku menikmati tubuhnya yang sudah telanjang bulat, tangan kananya sudah menggenggam rudalku. Kemudian Mbak Indah berjalan mundur masuk kamar mandi sementara rudalku ditariknya. Aku meringis menahan rasa sakit, sekaligus pengin tertawa melihat kelakuan Mbak Indah itu.Mbak Indah langsung menutup pintu kamar mandi setelah kami sampai di dalam, yang diteruskan dengan menghidupkan shower. Diteruskannya dengan menarik dan memelukku tepat di bawah siraman air dari shower. Dan …“mmmmhhhh …. “ bibirnya sudah menyerbu bibirku dan melumatnya.

    Kuimbangi dengan aksi serupa. Seterusnya, siraman air shower mengguyur kepala, bibir bertemu bibir, lidah saling mengait, tubuh bagian depan menempel ketat dan sesekali saling menggesek, kedua tangan mengusap-usap bagian belakang tubuh pasangan, “Aaaaaahhh,” nikmat luar biasa.Tak ingat berapa lama kami melakukan aksi seperti itu, kami melanjutkannya dalam posisi duduk, tak ingat persis siapa yang mulai. Aku duduk bersandar pada dinding kamar mandi, kali ku luruskan, sementar Mbak Indah duduk di atas pahaku, lututnya menyentuh lantai kamar mandi. Kemudian kurasakan Mbak Indah melepaskan bibirnya dari bibirku, pelahan menyusur ke bawah. Berhenti di leherku, lidahnya beraksi menjilati leherku, berpindah-pindah. Setelah itu, dilanjutkan ke bawah lagi, berhenti di dadaku. Sebelah kanan-kiri, tengah jadi sasaran lidah dan bibirnya. Kemudian turun lagi ke bawah, ke perut, berhenti di pusar. Tangannya menggenggam rudalku, didorong sedikit ke samping dengan lembut, sementara lidahnya terus mempermainkan pusarku. Puas di situ, turun lagi, dan bijiku sekarang yang jadi sasaran. Sementara lidahnya beraksi di sana, tangan kanannya mengusap-usap kepala rudalku dengan lembut. Aku sampai berkelojotan sambil mengerang-erang menikmati aksi Mbak Indah yang seperti itu.Pelahan-lahan bibirnya merayap naik menyusuri batang rudalku, dan berhenti di bagian kepala, sementara tangannya ganti menggenggam bagian batang. Kepala rudalku dikulumnya, dijilati, berpindah dan berputar-putar, sehingga tak satu bagianpun yang terlewat.

    Beberapa saat kemudian, kutekan kepala Mbak Indah ke bawah, sehingga bagian batanku pun masuk 2/3 ke mulutnya. Digerakkannya kepalanya naik turun pelahan-lahan, berkali-kali. Kadang-kadang aksinya berhenti sejenak di bagian kepala, dijilati lagi, kemudian diteruskan naik turun lagi. Pertahananku nyaris jebol, tapi aku belum mau terjadi saat itu. Kutahan kepalanya, kuangkat pelan, tapi Mbak Indah seperti melawan. Hal itu terjadi beberapa kali, sampai akhirnya aku berhasil mengangkat kepalanya dan melepas rudalku dari mulutnya.Kuangkat kepala Mbak Indah, sementara matanya terpejam. Kudekatkan, dan kukulum lembut bibirnya. Pelan-pelan kurebahkan Mbak Indah yang masih memejamkan mata sambil mendesis itu ke lantai kamar mandi. Kutindih sambil mulutku melahap kedua toketnya, sementara tanganku meremasnya bergantian.Erangannya, desahannya, jeritan-jeritan kecilnya bersahut-sahutan di tengah gemericik siraman air shower. Kuturunkan lagi mulutku, berhenti di gundukan yang ditumbuhi bulu lebat, namun tercukur dan tertata rapi. Beberapa kali kugigit pelan bulu-bulu itu, sehingga pemiliknya menggelinjang ke kanan kiri. Kemudian kupisahkan kedua pahanya yang putih,besar dan empuk itu. Kubuka lebar-lebar. Kudaratkan bibirku di bibir memeknya, kukecup pelan.

    Kujulurkan lidahku, kutusuk-tusukan pelan ke daging menonjol di antar belahan memek Mbak Indah. Pantat Mbak Indah mulai bergoyang-goyang pelahan, sementara tangannya menjambak atau lebih tepatnya meremas rambutku, karena jambakannya lembut dan tidak menyakitkan. Kumasukkan jari tengahku ku lubang memeknya, ku keluar masukkan dengan pelan. Desisan Mbak Indah makin panjang, dan sempat ku lirik matanya masih terpejam. Kupercepat gerakan jariku di dalam lubang memeknya, tapi tangannya langsung meraih tanganku yang sedang beraksi itu dan menahannya. Kupelankan lagi, dan Mbak melepas tangannya dari tanganku. Setiap kupercepat lagi, tangan Mbak Indah meraih tanganku lagi, sehingga akhirnya aku mengerti dia hanya mau jariku bergerak pelahan di dalam memeknya.Beberapa menit kemudian, kurasakan Mbak Indah mengangkat kepalaku menjauhkan dari memeknya.

    Mbak Indah membuka mata dan memberi isyarat padaku agar duduk bersandar di dinding kamar mandi. Seterusnya merayap ke atasku, mengangkang tepat di depanku. Tangannya meraih rudalku, diarahkan dan dimasukkan ke dalam lubang memeknya.“Oooooooooooohh ,” Mbak Indah melenguh panjang dan matanya kembali terpejam saat rudalku masuk seluruhnya ke dalam memeknya. Mbak Indah mulai bergerak naik-turun pelahan sambil sesekali pinggulnya membuat gerakan memutar. Aku tidak sabar menghadapi aksi Mbak Indah yang menurutku terlalu pelahan itu, mulai kusodok-sodokkan rudalku dari bawah dengan cukup cepat. Mbak Indah menghentikan gerakannya, tangannya menekan dadaku cukup kuat sambil kepala menggeleng, seperti melarangku melakukan aksi sodok itu. Hal itu terjadi beberapa kali, yang sebenarnya membuatku agak kecewa, sampai akhirnya Mbak Indah membuka matanya, tangannya mengusap kedua mataku seperti menyuruhkan memejamkan mata.

    Aku menurut dan memejamkan mataku.Setelah beberapa saat aku memejamkan mata, aku mulai bisa memperhatikan dengan telingaku apa yang dari tadi tidak kuperhatikan, aku mulai bisa merasakan apa yang dari tadi tidak kurasakan. Desahan dan erangan Mbak Indah ternyata sangat teratur dan serasi dengan gerakan pantatnya,sehingga suara dari mulutnya, suara alat kelamin kami yang menyatu dan suara siraman air shower seperti sebuah harmoni yang begitu indah. Dalam keterpejaman mata itu, aku seperti melayang-layang dan sekelilingku terasa begitu indah, seperti nama wanita yang sedang menyatu denganku.

    Kenikmatan yang kurasakan pun terasa lain, bukan kenikmatan luar biasa yang menhentak-hentak, tapi kenikmatan yang sedikit-sedikit, seperti mengalir pelahan di seluruh syarafku, dan mengendap sampai ke ulu hatiku.Beberapa menit kemudian gerakan Mbak Indah berhenti pas saat rudalku amblas seluruhnya. Ada sekitar 5 detik dia diam saja dalam posisi seperti itu. Kemudian kedua tangannya meraih kedua tanganku sambil melontarkan kepalanya ke belakang. Kubuka mataku, kupegang kuat-kuat kedua telapak tangannya dan kutahan agar Mbak Indah tidak jatuh ke belakang. Setelah itu pantatnya membuat gerakan ke kanan-kiri dan terasa menekan-nekan rudal dan pantatku.“Aaa .. aaaaaa … aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh,” desahan dan jeritan kecil Mbak Indah itu disertai kepala dan tubuhnya yang bergerak ke depan. Mbak Indah menjatuhkan diri padaku seperti menubruk, tangannya memeluk tubukku, sedang kepalanya bersandar di bahu kiriku. Ku balas memeluknya dan kubelai-belai Mbak Indah yang baru saja menikmati orgasmenya. Sebuah cara orgasme yang eksotik dan artistik.Setelah puas meresapi kenikmatan yang baru diraihnya, Mbak Indah mengangkat kepala dan membuka matanya.

    Dia tersenyum yang diteruskan mencium bibirku dengan lembut. Belum sempat aku membalas ciumannya, Mbak Indah sudah bangkit dan bergeser ke samping. Segera kubimbing dia agar rebahan dan telentang di lantai kamar mandi. Mbak Indah mengikuti kemauanku sambil terus menatapku dengan senyum yang tidak pernah lepas dari bibirnya. Kemudian kuarahkan rudalku yang rasanya seperti empot-empotkan ke lubang memeknya, kumasukkan seluruhnya. Setelah amblas semuanya Mbak Indah memelekku sambil berbisik pelan.“Jangan di dalam ya sayang, aku belum minum obat,” aku mengangguk pelan mengerti maksudnya. Setelah itu mulai kugoyang-goyang pantatku pelan-pelan sambil kupejamkan mata. Aku ingin merasakan kembali kenikmatan yang sedikit-sedikit tapi meresap sampai ke ulu hati seperti sebelumnya. Tapi aku gagal, meski beberapa lama mencoba. Akhirnya aku membuat gerakan seperti biasa, seperti yang biasa kulakukan pada tante Ani atau Nita.

    Bergerak maju mundur dari pelan dan makin lama makin cepat.“Aaaah… Hoooohh,” aku hampir pada puncak, dan Mbak Indah cukup cekatan. Didorongnya tubuhku sehingga rudalku terlepas dari memeknya. Rupanya dia tahu tidak mampu mengontrol diriku dan lupa pada pesannya. Seterusnya tangannya meraih rudalku sambil setengah bangun. Dikocok-kocoknya dengan gengaman yang cukup kuat, seterusnya aku bergeser ke depan sehingga rudalku tepat berada di atas perut Mbak Indah.“Aaaaaaaah … aaaaaaahhh … crottt… crotttt ..,” beberapa kali spermaku muncrat membasahi dada dan perut Mbak Indah. Aku merebahku tubuhku yang terasa lemas di samping Mbak Indah, sambil memandanginya yang asyik mengusap meratakan spermaku di tubuhnya.“Hampir lupa ya?” lagi-lagi hidungku jadi sasarannya waktu Mbak Indah mengucapkan kata-kata itu.***Selama di bus dalam perjalanan pulang aku memejamkan mata sambil mengingat-ingat pengalaman yang baru saja ku dapat dari Mbak Indah.

    Saat di kamar mandi, dan saat mengulangi sekali lagi di kamarnya. Seorang wanita dengan gaya bersetubuh yang begitu lembut dan penuh perasaan.“Kalau sekedar mengejar kepuasan nafsu, itu gampang. Tapi aku mau lebih. Aku mau kepuasan nafsuku selaras dengan kepuasan yang terasa di jiwaku.”Kepuasan yang terasa di jiwa, itulah hal yang kudapat dari Mbak Indah dan hanya dari Mbak Indah, karena kelak setelah gonta-ganti pasangan, tetap saja belum pernah kudapatkan kenikmatan seperti yang kudapatkan dari Mbak Indah. Kepuasan dan kenikmatan yang masih terasa dalam jangka waktu yang cukup lama meskipun persetubuhan berakhir.“Ingat ya, jangan pernah sekali-kali kamu lakukan sama Sarah. Kalau sampai kamu lakukan, aku tidak akan pernah memaafkan kamu!” Aku terbangun, rupanya dalam tidurku aku bermimpi Mbak Indah memperingatkanku tentang Sarah, adiknya. Dan bus pun sudah mulai masuk terminal.

  • Ai You Wu App No.1210: Người mẫu Egg-尤妮丝 (35 ảnh)

    Ai You Wu App No.1210: Người mẫu Egg-尤妮丝 (35 ảnh)


    2652 views

    Duniabola99.org –  adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Cerita Seks Tetangga Kamar Ku Seksi

    Cerita Seks Tetangga Kamar Ku Seksi


    1966 views

    Duniabola99.org – cerita ini berawal dari pindah kos dari kosan yang lama ke kosan yg baru oh ya kenalkan nama saya sony gunawan ini cerita tentang seks yg saya rasakan

    pada waktu itu saya pindah kos karena di tempat ku dulu itu sudah tidak nyaman
    setelah beberapa minggu di kosan baru, saya selalu memperhatikan ce yg di sebelah kamar ku, dia namanya Lia dia senior saya di kampus

    setiap hari dia mondar mandir di depan kamar nya entah apa yg dia lakukan di depan kamar, sengaja pintu kamar ku itu ga di tutup penuh hanya setengah saya tutup
    apa lagi di pagi hari saya selalu bagun lebih awal untuk bisa melihat tubuh Lia yg masi memakai piama

    pagi itu aku ga sengaja melihat Lia dengan baju piama yg tipis dan minim, aku liat ke luar saya liat dia sedang membersihkan depan kamarnya, wktu itu pas hari minggu memang biasanya setiap hari minggu Lia selalu membersihkan kamarnya

    dan saat dia membersihkan kamarnya saya punya kesempatan buat melihat tubuh seksi dan buah dada yg indah, saya saking nafsu’a saya memegang penis ku dan membayangkan bisa bersetubuh bersama nya

    tetapi gak lama saya membayangkan itu, Lia pun mengetuk pintu
    “son boleh minta tolong?”
    “minta tolong apa Li”
    “ini bersihin kaca atas dong aku ga nyampe nih”
    dan aku pun membantu membersihkan nya
    setelah membersihkan semua kaca kamar Lia aku di sodorkan wedang jahe
    “wah manatp” kata ku
    “makasih wedang jahenya Li”
    “sama sama son” katanya

    dan setelah itu, kami berdua pun ngobrol di depan kamar Lia sambil berbincang bincang
    aku mencuri kesempatan untuk melihat buah dadanya ( wihh.. indah sekali pagi pagi dah di suguhun wedang jahe ma asusu)

    mungkin dia sadar klo saya memperhatikan buah dada nya
    “liatin apa son” “liatin dada ku yah?”dia pun langsung masuk kamar
    (wah kacau kalo gini) dalam batin ku
    pikir ku dia pasti marah marah sama saya, dan tak lama kemudian dia kembali lagi ke depan kamar dan kembali duduk di samping ku

    aku pun langsung meminta maap “maap yah Li dah liatin dadamu mulu”
    “oh gpp kok”
    “kamu marah yah”
    “engga kok ngapain juga marah”
    “loh kok ga marah kan aku dah berani liatin punya mu”
    “gpp kok dah biasa lagian juga dah bisa diliatin dadanya ma co”
    “mang kamu ga pernah marah di liatin dadanya”
    “engga kok lagian juga kan ga liat dalemnya langsung kan cuman dari luar”
    “iya juga sih” ucap ku

     

    kami pun berbincang bincang kembali kali ini aku membicarakan tentang seks, aku beraniin ngomongin seks karena pikir ku dia kan ga marah saat aku liatin dadanya..hehehe

    jadi kalau ngomong tentang masalah seks ga jadi masalah pikir ku ( maklum otak mesum )

    “Lia perna ciuman”
    “heem,,pernah kenapa emangnya son?”
    “engga gapapa nanya ajah, ngapain ajah tuh klo ciuman pasti menjelajah kah”
    “maksudnya?”
    “iya maksudnya co kamu atau kamu yang suka pegang pegang duluan klo lagi ciuman?”
    “Ohhh ya aku yang suka megang batang cowok ku”
    “ohh gitu yah enak enggak Li??”
    “enak lah mau coba” sepontan dia ngomong gitu
    “e e e engga ah nanti ketauan cowok mu gimana li?”
    “enggak tenang ajah kebetulan dia lagi keluar luarnegeri” katanya
    “Ohh gitu yah” sambil malu malu mau
    “mau ga son (bertanya dengan wajah yang serius )”

    belum sempet jawab aku pun langsung dia ajak ke kamarnya, dia langsung duduk di pahaku dan dia pun langsung mencium bibir ku dan aku pun dengan sigap membalasnya dengan nafsu hahahaha…

    kebetulan lagi pengen, langsung saja spontan adik kecil ku yg di dalam celana bangun dan berontak, tanpa basa basi Lia pun langsung menurunkan tangannya dan memegang penis ku yang sudah kekar dari tadi

    dan aku pun tidak mau kalah dengan Lia, aku meremas remas buah dadanya yang besar itu sambil bibirku sekarang menjelajah ke leher dan turun ke dadanya, saya buka baju nya dan kulihat langsung buah dadanya yang aduhay di depan mata ku

    “isep ajah son gapapa udah terlanjur nanggung nih sange kata Lia”

    wah kesempatan tuh pikirku, langsung ajah aku jilatin dan ku iseep puting nya slupp…
    “eeemmmhhh” dia mengerang tak karuan

    aku pun semakin bernapsu, ku lanjutkan sapuan lidah ku ke bawah dan ku buka celana dan celana dalemnya yang berwarna merah, wuihh.. mantap bener pikirku!!!

    ga pake lama lidah ku merasakan mekinya
    “aaaahhhhhhh…sooon jangan lama lama ga kuat nih”
    dan dia pun langsung berpindah posisi sambil tangannya memegang dan mengelus penis ku, ga lama kemudian dia langsung mengisap penis ku dengan kencang, pokoknya rasanya tidak bisa di bilang pakai kata2 dah.. mantap bener isapannya

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    setelah dia capek mengisap barang pusaka ku, dia langsung tancap kan penis ku ke lubang vaginanya..,.
    “aaaahhhhh ahaaahhhh”
    posisinya dia yg di atas dia yg memompa
    “son gantian dong cape giliran kamu yg mompa sekarang”

    aku pun langsung mengganti posisi ku itu sambil memompa, bibir ku mencium bibirnya sambil menjelajah ke arah buah dadanya yang montok itu,

    semakin mengerang sajah Lia semakin di tekan dan semakin di isep “aaaahhhhhhh”
    “Aaaaaaahhhhh enak sekali soooon aku mau keluar ni soooon”
    “aku belum Li bentar lah masi lama”
    “ia ydah lanjutin ajah”
    terasa cairan hangatnya keluar menyelimuti batang pekerkasaanku

    aku pun semakin kencang buat memompanaya, dan…
    “aaaahhhh aaaahhhh ahhhhh aaaahhhh”
    “Li mau keluar niah”
    “iya keluarin ajah tapi jangan di dalem,, aku pengen di mulut”

    aku pun menarik penis ku dan ku sodorkan di mulutnya
    aaaaaahhhhhhh aaaaaaaaahhhhhh
    sambil di hisap penis dan sperma ku sampai bersih, nikmat sekali rasanya
    “Lia enak banget goyangan dan isapan mu”
    setelah udah selesai memakai celana ku kembali, sambil ku kecup keningnya ku bilang makasih yah untuk hari ini

    dan akhirnya tersampai lah impian ku ingin bersetubuh dengan Lia

     

    Baca Juga :
  • Cerita Seks Menikmati Tubuh Dokter Cantik

    Cerita Seks Menikmati Tubuh Dokter Cantik


    1343 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Menikmati Tubuh Dokter Cantik ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Kata orang, akulah orang yang paling bahagia di dunia, Bayangkan tinggal di Surabaya yang disebut-sebut merupakan kota besar kedua di Indonesia dengan uang banyak, memiliki puluhan perusahaan dan cabang- cabangnya di seluruh Indonesia, isteri cantik dan sexy, dan semua orang mengenalku dengan baik.

    Tapi dalam hati kecilku, aku merasa ada sesuatu yang kurang. Cerita seks berfoto Setelah menikah kurang lebih 3 tahun, kami belum dikaruniai anak. Memang kelemahannya ada pada diriku. Walaupun aku ganteng dan berbadan tinggi besar dan tegap, aku selalu mengalami kegagalan saat berhubungan intim dengan isteri. Ya, sekitar dua tahun sebelum kami menikah, aku mengalami kecelakaan lalu lintas.

    Motorku ditabrak dari belakang oleh sebuah truk yang melaju dengan kecepatan tinggi dan berusaha mendahului motor yang kukendarai. Saat itu ternyata ada mobil yang muncul dari arah berlawanan, sehingga untuk menghindari “adu kambing” truk itu membanting activity ke kiri dan menabrak motorku. Aku terjungkal dan terbanting ke aspal di siang bolong. Untunglah aku tidak cedera.

    Hanya kedua tanganku sedikit tergores dan pantatku sakitnya bukan main. Cerita Seks Berfoto Rupanya aku jatuh terduduk di pinggir jalan aspal dekat trotoar jalan. Seorang bapak yang ikut menyaksikan kecelakaan itu segera memapahku berdiri dan membawaku ke rumah sakit terdekat.

    Sejak itu, jika aku berhubungan intim dengan Lilian, isteriku, aku selalu tidak dapat melaksanakan tugasku dengan baik. Penisku tidak bisa berdiri. Kadang bisa berdiri tapi sebentar belum juga masuk dengan pas.. eh.. sudah menyemprotkan cairan mani.

    Beberapa dokter telah kudatangi. Tapi kesembuhanku belum juga muncul. Tadinya muncul ide agar aku mencoba-coba untuk “jajan” di lokalisasi. “Ah..” pikirku lagi, “Nanti malah kena AIDS atau HIV. Lebih repot lagi kan?”

    Nah, suatu hari aku mendengar dari teman karibku, Hartono, bahwa di Jakarta katanya ada seorang dokter spesialis yang bisa menyembuhkan kelainan-kelainan seks dengan biaya terjangkau dan tanpa efek samping. Lalu dengan persetujuan isteriku, aku pun mengambil cuti selama seminggu untuk berangkat ke sana.

    Karena punya sanak famili yang tinggal di bagian barat Jakarta, aku pun tanpa kesulitan menemukan dokter yang kucari. Tempat prakteknya ternyata terletak di lantai 18 sebuah apartemen mewah di pusat kota. Cerita seks berfoto Aku tadinya merasa deg-degan dan agak malu untuk naik ke sana.

    Bagaimana kalau dokter itu menyarankan yang tidak-tidak kepadaku? Lalu.. apakah hasilnya akan maksimal seperti yang kuharapkan? Berbagai pertanyaan lain terus saja bergema dalam hati kecilku.

    Namun bila kuingat raut wajah Lilian yang cemberut dan penuh kekecewaan bila penisku tidak bisa tegang atau baru masuk ke permukaan vaginanya, aku sudah ejakulasi.. wah.. lebih baik aku mencoba saja ke sana deh, siapa tahu ada mujizat yang terjadi. Benar kan?

    Saat aku sampai di ruangan kantor yang amat mewah itu, kulihat seorang gadis cantik yang masih berumur sekitar 22-23 tahun sedang menulis sesuatu dan kemudian memandangku dengan ramah. “Mau ikut terapi, Pak?” ia bertanya dengan seulas senyum di bibirnya yang mungil.

    “Ya, maaf.. Dokternya ada?” tanyaku ragu-ragu. Cerita seks berfoto “Hari ini kebetulan Dokter Amy Yip sedang tidak ada pasien..” ujarnya. “Dokter Amy Yip… Kok kayak nama bintang blur mandarin sih, Mbak… apa ia berasal dari Hongkong?”

    “Betul sekali… Memang namanya Yip Chi Mei, ia seorang dokter spesialis terapi seksual asal Indonesia lulusan Hongkong Medical College… dan ia lebih suka dipanggil dengan nama Dokter Amy Yip.” katanya memberi penjelasan.

    Setelah mengisi formulir yang berisi data-data pribadi, aku langsung diantar ke tempat prakter dokter itu. Gadis yang belakangan kuketahui bernama Sally itu kemudian mengetuk pintu ruang praktek Dokter Amy Yip. Pintu pun dibuka dari dalam. Benar saja dugaanku. Di sana berdiri seorang wanita cantik mengenakan blazer hitam dan berumur sekitar 30 tahun. Ia berambut ikal sebahu. Oh ternyata ini dokternya!

    “Maaf Dok… ini ada Bapak Kuntoro dari Surabaya ingin ikut terapi… ini data-data lengkapnya.” ujar Sally sambil memberikan formulir yang sudah kuisi dan mempersilakan aku masuk ke kantor itu. Sally pun berjalan kembali ke meja kerjanya di depan ruangan itu. “Silakan masuk, Pak…” ujar dokter cantik itu. “Baik, terima kasih.” jawabku singkat.

    Setelah kami duduk di dalam ruang praktek itu, Dokter Amy Yip kemudian mulai menanyakan beberapa hal yang amat pribadi padaku. Karena kupikir ia seorang dokter yang harus tahu benar keadaan dari kehidupan seks rumah tanggaku, termasuk bagaimana aku berhubungan intim, aku pun membeberkan semuanya.

    Salah satu pertanyaannya adalah, “Kira-kira Bapak bisa tahan berapa absolutist dalam berhubungan intim dengan isteri?” atau, “Gaya apa yang paling Bapak sukai bila berhubungan intim dengan isteri?”

    Cerita Seks Tubuh Dokter Cantik Mendengar semua jawabanku, ia pun mengangguk-angguk tanda mengerti. Lalu dengan sorot mata tajam ia memandangku serta berkata, “Pak Kuntoro, saya rasa sebaiknya kita bisa mengadakan terapi seks sekarang juga. Fortunebet99

    Di sebelah sana ada ranjang yang bisa Bapak gunakan untuk itu… Cerita seks berfoto Di sana saya akan menguji ketahanan Bapak untuk tidak berejakulasi selama beberapa menit… kalo memungkinkan nanti kita bisa berhubungan intim guna proses penyembuhan lebih lanjut. Gimana Pak.. apa Bapak setuju?” “Wah… ini toh yang namanya terapi seks. Kalau begini sih pasti aku mau sekali,” pikirku dalam hati.

    Tanpa pikir panjang lagi aku menyahut, “Baiklah… Terserah Dokter saja, gimana baiknya…” Dalam pikiranku tiba-tiba muncul bayangan gimana kira-kira bentuk tubuh Dokter Amy Yip ini nanti kalau ia telanjang. Pikiran seperti ini langsung saja membuat penisku tiba-tiba menegang dan keras.

    Kemudian kami berjalan menuju ranjang terapi yang dimaksud. Setelah aku duduk dengan bersandarkan bantal, dokter cantik itu duduk dengan santai di hadapanku. Ia kemudian dengan sengaja membuka semua baju luarnya.

    Akhirnya yang tertinggal hanya BH dan celana dalamnya. “Pak Kuntoro, silakan Bapak meraba-raba saya… terserah Bapak mau meraba bagian tubuh saya yang mana… nanti kita lihat berapa menit waktu yang Bapak perlukan untuk ejakulasi…” perintahnya. Tentu saja aku mau melakukannya dengan senang hati. Cerita seks berfoto Wong yang di depanku, tubuh dokter itu begitu mulus dan putih.

    Payudaranya saja begitu menonjol ke depan. Mungkin ukuran 36B, seperti hendak meloncat keluar dari penutupnya. Dengan pelan kuelus wajah dokter itu, lalu lehernya yang jenjang. Kemudian tangan kananku turun ke bukit kembarnya. Kuraba pelan dan kuremas-remas. Lalu tangan kiriku bergerak menuju CD-nya. Namun, sekonyong-konyong ada sesuatu yang mau meledak dalam tubuhku. Aku buru-buru menghentikan rabaan-rabaanku.

    tentu saja basah tidak karuan.

    “Cuma dua menit kurang 25 detik… saya rasa keadaan ini masih bisa disembuhkan, Pak… Sebelumnya ada pasien saya yang lebih buruk keadaannya… asal Bapak mau telaten berobat tiap hari ke sini…” Dokter Amy Yip menimpali setelah melihat arloji yang dikenakannya.

    Cerita Lainnya: Rekan Bisnisku Memilik Anak Gadis Bahenol
    Hari itu terapi seks yang harus kujalani selesai sudah. Setelah mengenakan pakaiannya kembali dan kami kembali duduk di meja kerjanya, dokter itu lalu berkata, “Mohon diingat ya, Pak… apa yang kita lakukan barusan hanyalah sebatas untuk terapi… bukan untuk dilakukan di luar jam kerja saya…” Oh, aku mengerti maksudnya.

    Ia tidak mau kuajak kencan di luar praktek terapinya. Cerita seks berfoto Itu peraturannya. Ah tidak apa-apa bagiku. Toh aku orangnya setia pada isteriku. Walau Lilian lebih galak dari dokter ini, namun ia kan isteriku dan mantan pacarku. Iya kan?

    Keesokan harinya, masih dengan terapi yang sama. Cuma Dokter Amy kini tidak mengenakan BH. Benar adanya, kedua bukit kembarnya itu begitu besar, kencang dan amat menantang. Putingnya berwarna merah kecoklatan seperti tegak siap untuk disedot.

    Ia berkata, “Silakan Bapak mau meremas atau mengulum atau menjilat payudara saya… terserah… saya hanya ingin tahu Bapak bisa tahan berapa absolutist untuk tidak ejakulasi.” Tanpa menunggu perintah selanjutnya, aku langsung saja meraba dan meremas kedua bukit kembarnya. Kemudian kuarahkan mulutku untuk merasakan nikmatnya payudara itu.

    Aku menghisap, menjilat dan mengulum putingnya. Ia tampak merem-melek menikmatinya. Ternyata dua menit berlalu. Dan kembali aku mengalami ejakulasi. Spermaku tersemprot hebat. Cerita seks berfoto Untunglah kali ini aku masih sempat membuka reitsleting celanaku dan mengarahkan penisku yang sudah tegang dan membesar itu ke ember khusus untuk hasil sperma terapi. “Dua menit lebih 5 detik… hari ini ada peningkatan, Pak…” jawabnya sambil menyunggingkan senyum setelah semuanya selesai.

    “Besok kita lanjutkan lagi. Jangan kuatir, Pak… Perkiraan saya pada hari keempat nanti… waktu Bapak untuk tahan tidak ejakulasi pasti lebih dari sepuluh menit. Saya jamin, Pak.” Lalu hari itu kami pun berpisah. Aku pulang ke auberge tempatku menginap dengan berbagai pikiran tentang harapan kesembuhan selanjutnya yang akan kualami serta terapi apa yang akan dilakukannya besok terhadap diriku.

    Cerita Seks Tubuh Dokter Cantik Hari ketiga… Kali ini kami berdua benar-benar telanjang bulat. Dokter Amy kini yang mengambil inisiatif. Ia sengaja yang membuka pakaian yang kukenakan sampai aku benar-benar bugil. Lalu kemudian ia membuka pakaiannya sendiri.

    Saat ia melakukannya, matanya tak lepas dari memandang senjataku. Entah apa yang ada di benaknya. Yang pasti saat itu senjataku belum tegang bahkan hingga ia membuka CD-nya. Ketegangan dalam diriku mungkin sedikit banyak tidak membantu dalam merangsang penis yang kumiliki.

    Lalu ia duduk di pinggir ranjang. Cerita seks berfoto Kali ini dengan sengaja ia meraih senjataku lalu dikocok-kocoknya dengan pelan tapi pasti. Sementara tanganku diperbolehkan meraba apa saja yang ada di tubuhnya.

    Setelah kocokannya mulai menampakkan hasil, ia pun menunduk dan mengarahkan penisku ke mulutnya. Dengan telaten ia menjilat, menghisap dan mengulum penis ajaibku. Wah… hampir saja aku ingin ejakulasi. Tapi aku berusaha untuk menahannya sebab aku ingin mengetahui rasanya bila ia terus mengobok-obok penisku.
    Ia lalu menyuruhku untuk mengubah posisi. Kini aku disuruhnya untuk menghisap klitorisnya, sedangkan ia dengan penuh semangat terus menghisap dan menjilat-jilat penisku. Karena tidak tahan menghadapi kuluman dan hisapan mulutnya, aku terpaksa harus melepaskan sesuatu yang seperti akan meledak dalam diriku.

    Dan benar.. Cerita Seks Berfoto “Crot.. crot.. crot.. crot..” Dengan derasnya maniku tertumpah di dalam mulut dokter itu. Entah sengaja atau tidak, Dokter Amy Yip tidak mau melepaskan penisku dari mulutnya. Wah..! Setelah semprotan maniku habis, dan penisku dibersihkan dengan tisu di tepi ranjang, kembali ia memberikan evaluasi terapi yang kujalani. “Lumayan…” katanya sambil melirik jam tangan.

    “Sepuluh menit lebih dua detik… Bapak pasti akan sembuh… Saya rasa pada terapi kita yang terakhir akan benar- benar terbukti bahwa kondisi ketahanan penis Bapak untuk tidak terlalu cepat berejakulasi saat berhubungan intim adalah normal- accustomed saja. Bagaimana, Pak… apa Bapak mau melanjutkan terapi yang terakhir besok?”

    Tentu saja aku mau melanjutkannya. Wong disuruh berhubungan intim dengan chargeless saat terapi, siapa yang nggak mau? Aku pun kemudian mengiyakan sarannya itu. Seperti yang kuduga ternyata keesokan harinya Dokter Amy Yip tidak lagi mengenakan apa-apa di balik baju prakteknya.

    Aku pun segera membuka semua pakaianku. Lalu dengan ganas kuserbu tubuhnya yang sudah berbaring menantang di atas ranjang. Pertama kucium keningnya, lalu turun ke bibir, pipi, leher hingga payudaranya yang amat kenyal itu. Cerita seks berfoto Di sana kujilat dan kupelintir putingnya yang merah kecoklatan. Ia pun merem-melek.
    Kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri. Kemudian kepalaku bergerak menuju pangkal pahanya. Di sana kembali kujilati bibir vagina dan klitorisnya. Kujulurkan lidahku ke dalam vaginanya sambil tangan kananku terus meremas-remas payudaranya.

    Setelah beberapa menit, ternyata penisku sudah berdiri tegang dan mengeras. Tanpa menunggu diperintah lagi, kuarahkan penisku ke liang kewanitaannya. Dengan sekali sentak, masuklah penisku dengan mudahnya.

    Rupanya ia sudah tidak perawan. Tanpa susah payah aku terus menggenjot dan memompa penisku agar bisa benar-benar memuaskan dirinya. Saat itu aku lupa segalanya, terapi, isteriku yang sedang menunggu dengan harap cemas di Surabaya, pekerjaan di kantor yang menumpuk, dll.

    Pokoknya kesempatan ini tidak bisa dilewatkan. Sementara itu Dokter Amy Yip terus saja menggoyang-goyangkan pantatnya dengan lembut. Ia mencoba untuk mengimbangi serangan gencarku.
    Sekitar lima belas menit berlalu. Dan tiba-tiba saja perasaanku seperti melayang. Aku merasakan kenikmatan luar biasa. “Aku ingin keluar, Dok… sebaiknya di dalam atau…” Cerita seks berfoto tanyaku di tengah-tengah kenikmatan yang kurasakan.

    “Di dalam saja Pak… biar nikmat…” jawabnya seenaknya. Rupanya ia pun akan mengalami orgasme. Dan benar, beberapa saat kemudian ia orgasme. Kemaluanku seperti disemprot dalam liang vaginanya. Sementara itu spermaku pun dengan derasnya mengalir ke dalam liang vaginanya.

    Aku pun akhirnya jatuh tertidur di atas tubuhnya. Ternyata dokter itu masih ingat bahwa apa yang kami lakukan adalah terapi. Ia segera melirik arlojinya dan segera membangunkanku.

    “Lima belas menit sepuluh detik… selamat Pak Kuntoro… kondisi Anda kembali normal… bahkan sangat normal..” ujarnya sambil mengenakan pakaiannya kembali dan menyalamiku. Aku yang baru saja keletihan melayani nafsu seksnya dengan cara berhubungan intim tentu saja tertegun. Lima belas menit? Wah hebat. Aku sembuh, Lilian! Aku sembuh! Hampir saja aku meloncat-loncat.
    Setelah membereskan semuanya, aku pun segera pulang ke Surabaya malam itu juga. Cerita seks berfoto Betapa bahagianya aku sekarang. Pasti Lilian akan gembira menyambut kesembuhanku. Dan benar dugaanku.

    Saat ini sudah tiga bulan kejadian itu berlalu. Lilian pun mulai menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Menstruasinya sudah terlambat seminggu.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Foto Ngentot Valentina Nappi Seks Liar Dengan Pacar

    Foto Ngentot Valentina Nappi Seks Liar Dengan Pacar


    2487 views

    Foto Ngentot Terbaru – Ngentot dengan cewek agresif seperti ini tentunya adalah sesuatu yang diidam-idamkan oleh banyak cowok. Cewek biasanya sangat pasif dalam urusan ranjang. Tapi beruntunglah kalian jika mendapatkan pasangan yang doyan ngentot secara agresif dan membabi buta seperti ini. Sudah tak sabaran? Mari kita simak bersama-sama gambar ngentot cewek agresif yang super panas dan coliable banget ini:

     

  • Sensasi Ngentot Dengan Mbak Nita Super Sexy

    Sensasi Ngentot Dengan Mbak Nita Super Sexy


    1856 views
    Duniabola99.org – Bagaimanapun juga setiap aku liat selangkangannya yang di halus gak di tumbuhi sehelai rambutpun juga. Bentuknya gemuk montok, dengan sedikit daging kecil yang sering disebut klitoris sedikit mencuat antara belahan vagina yang montok mengiurkan kejantanan aku. Perlahan lahan aku usap permukaan vagina mbak Nita yang montok itu, sekali kali aku sisipin jari tengah aku tepat ditengah vaginanya dan aku gesek gesekan hingga terkadang menyentuh klitorisnya. Desahan demi desahan akhirnya menyadarkan mbak Nita dari tidurnya yang lelap.

    “mmmm….sssshh…..oooohh, Donn… kok gak bangun mbak sih. Padahal mbak dari tadi tungguin kamu, sampai mbak ketiduran.” Ucap mbak Nita sama aku setelah sadar bahwa vaginanya disodok sodok jari nakal aku. Tapi mbak Nita gak mau kalah, tanpa diminta mbak Nita tahu apa yang aku paling suka.

    Dengan sigap dia menurunkan celana pendek serta celana dalam gue hingga dengkul, karena kejantanan aku sudah mengeras dan menegang dari tadi.
    Mbak Nita langsung mengenggam batang kejantanan aku yang paling ia kagumi semenjak kejadian waktu itu.
    Dijilat jilat dengan sangat lembut kepala kejantanan aku, seakan memanjakan kejantanan aku yang nantinya akan memberikan kenikmatan yang sebentar lagi ia rasakan. Tak sesenti pun kejantanan aku yang gak tersapu oleh lidahnya yang mahir itu. Dikemut kemut kantong pelir aku dengan gemasnya yang terkadang menimbulkan bunyi bunyi “plok.. plok”. Mbak Nita pun gak sungkan sungkan menjilat lubang dubur aku. Kenikmatan yang mbak Nita berikan sangat diluar perkiraan aku malam itu.

    “Mbak….uuuh. enak banget mbak. Trus mbak nikmatin Kontol saya mbak.” Guyam aku yang udah dilanda kenikmatan yang sekarang menjalar.
    Semakin ganas mbak Nita menghisap Kontol aku yang masuk keluar mulutnya, ke kanan kiri sisi mulutnya yang mengesek susunan giginya. Kenikmatan yang terasa sangat gak bisa aku ceritain, ngilu. Hingga akhirnya pangkal unjung Kontol aku terasa ingin keluar.

    “Mbak… Donny mau keluar nih…” sambil aku tahan Kontol aku didalam mulutnya, akhirnya aku muncratin semua sperma didalam mulut mungil mbak Nita yang berbibir tipis itu.
    “Croot… croot… Ohhh… nikmat banget mbak mulut mbak ini, gak kalah sama memekmbak Nita. Namun kali ini mbak Nita tanpa ada penolakan, menerima muncratan sperma aku didalam mulutnya. Menelan habis sperma yang ada didalam mulutnya hingga tak tersisa. Membersihkan sisa sperma yang meleleh dari lubang kencing aku. Tak tersisa setetespun sperma yang menempel di batang Kontol aku. Bagaikan wanita yang kehausan di tengah padang gurun sahara, mbak Nita menyapu seluruh batang Kontol aku yang teralirkan sperma yang sempat meleleh keluar dari lubang kencing aku.

    Lalu dengan lemas aku menindih tubuhnya dan berguling ke sisinya. Merebahkan tubuh aku yang sudah lunglai itu dalam kenikmatan yang baru tadi gue rasakan.
    “Donn… memekmbak blom dapet jatah… mbak masih pengen nih, nikmatin sodokan punya kamu yang berurat panjang besar membengkak itu menyanggah di dalam memekmbak….” pinta mbak Nita sambil memelas. Mengharapkan agar aku mau memberikannya kenikmatan yang pernah ia rasakan sebelumnya.

    “Tenang aja mbak… mbak pasti dapat kenikmatan yang lebih dari pada sebelumnya, karena punya saya lagi lemes, jadi sekarang mbak isep lagi. Terserak mbak pokoknya bikin adik saya yang perkasa ini bangun kembali. Oke.”
    Tanpa kembali menjawab perintah aku. Dengan cekatan layaknya budak seks. Mbak Nita menambil posisi kepalanya tepat di atas Kontol aku, kembali mbak Nita menghisap hisap. Berharap keperkasaan aku bangun kembali. Segala upaya ia lakukan, tak luput juga rambut halus yang tumbuh mengelilingi batang Kontol aku itu dia hisap hingga basah lembab oleh air ludahnya.

    Memang aku akuin kemahiran pembantu aku yang satu ini hebat sekali dalam memanjakan Kontol aku didalam mulutnya yang seksi ini. Alhasil kejantanan aku kembali mencuat dan mengeras untuk siap bertempur kembali.
    Lalu aku juga gak mau lama lama seperti ini. aku juga mau merasakan kembali Kontol aku ini menerobos masuk ke dalam mem*knya yang montok gemuk itu. Mengaduk ngaduk isi mem*knya.

    aku memberi aba aba untuk memulai ke tahap yang mbak Nita paling suka. Dengan posisi women on top, mbak Nita mengenggam batang Kontol gue. Menuntun menyentuh mem*knya yang dari setadi sudah basah. Kontol aku di gesek gesek terlebih dahulu di bibir permukaan mem*knya. Menyentuh, mengesek dan membelah bibir mem*knya yang mengemaskan. Perlahan Kontol aku menerobos bibir mem*knya yang montok itu. Perlahan lahan Kontol aku seluruhnya terbenam didalam liang kenikmatannya. Goyangan pinggulnya mbak Nita membuat aku nikmat banget. Semakin lama semakin membara pinggul yang dihiasi bongkahan pantat semok itu bergoyang mempermainkan Kontol aku yang terbenam didalam mem*knya.

    “uh… Donn. Punya kamu perkasa banget sih. Nikmat banget….” dengan mimik muka yang merem melek menikmati hujaman Kontol aku ke dalam liang senggamanya.
    “memekmbak Nita juga gak kalah enaknya. Bisa pijit pijit punya saya… memekmbak di apain sih… kok enak banget.”
    “Ih… mau tahu aja. Gak penting diapain. Yang penting kenikmatan yang diberikan sama memekmbak sama kamu Donn….” sahut mbak Nita sambil mencubit pentil tetek aku.

    “Donn… ooohh…. Donn…. mbak mmmmauu kluuuuaaarr… ooohh.” Ujar mbak Nita sambil mendahakkan kepalanya ke atas, berteriak karena mencapai puncak dari kenikmatannya. Dengan lunglai mbak Nita ambruk merebahkan tubunya yang telanjang tepat di atas badan aku. Untung saja posisi kamar mbak Nita jauh dari kamar kamar saudara dan ortu aku. Takutnya teriakan tadi membangunkan mereka dan menangkap basah persetubuhan antara pembantu dengan anak majikannya. Gak kebayang deh jadinya kayak apa.

    Lalu karena aku belum mencapai kenikmatan ini, maka dengan menyuruh mbak Nita mengangkatkan pantatnya sedikit tanpa harus mengeluarkan batang Kontol aku dari dalam liang kenikmatannya. Masih dengan posisi women on top. Kembali kini gue yang menyodok nyodok mem*knya dengan bringas. Sekarang aku gak perduli suara yang keluar dari mulut mbak Nita dalam setiap sodokan demi sodokan yang aku hantam kedalam mem*knya itu.
    “Donn…. kamu kuat banget Donn… aaah… uuuhhh… ssshhhh…. ooohhh…” erangan demi erangan keluar silih berganti bersama dengan keringat yang semakin mengucur di sekujur badan aku dan mbak Nita.

    “Truuuus… Donn… sodok trusss memekmbak Doooonn. Jangan perduliin hantam truuuss.” Erangan mbak Nita yang memerintah semakin membuat darah muda aku semakin panas membara. Sekaligus semakin membuat aku terangsang.

    “Suka saya entot yah mbak… Kontol saya enak’kan… hhmmm.” Tanya aku memancing birahinya untuk semakin meningkat lagi.
    “hhhhhmmmm… suka….sssshhh… banget Donn. Suka banget.” Kembali erangannya yang tertahan itu terdengar bersama dengan nafasnya yang menderu dera karena nafsu birahinya kembali memuncak.
    “Bilang kalau mbak Nita adalah budak seks Donny.” Perintah aku.

    “Mbak budak seks kamu Donn, mbak rela meskipun kamu perkosa waktu itu…. Ohhhh… nikmatnya Kontol kamu ini Donn.”
    Semakin kencang Kontol aku entotin mem*knya mbak Nita. Mungkin seusai pertempuran ranjang ini mem*knya mbak Nita lecet lecet karena sodokan Kontol aku yang tak henti hentinya memberikan ruang untuk istirahat.
    Merasa sebentar lagi akan keluar, maka aku balikkan posisi tubuh mbak Nita dibawah tanpa harus mengeluarkan Kontol yang sudah tertanam rapi didalam mem*knya. aku peluk dia trus aku balikin tubuhnya kembali ke posisi normal orang melakukan hubungan badan.

    aku buka lebar lebar selangkangan mbak Nita dan kembali memompa memekmbak Nita. Terdengar suara suara yang terjadi karena beradunya dua kelamin berlainan jenis. “plok… plok…” semakin kencang terdengar dan semakin cepat daya sodokan yang aku hantam ke dalam liang vaginanya. Terasa sekali bila dalam posisi seperti ini, Kontol aku seperti menyentuh hingga rahimnya. Setiap di ujung hujangan yang aku berikan. Maka erangan mbak Nita yang tertahan itu mengeras.

    Sampai saatnya terasa kembali denyut denyutan yang semula aku rasakan, namun kali ini denyut itu semakin hebat. Seakan telah di ujung helm surga aku. aku tahan gak mau permainan ini cepat cepat usai. Setiap mau mencapai puncaknya. aku pendam dalam dalam Kontol aku di dalam lubang senggamanya mbak Nita.
    Tiba tiba rasa nikmat ini semakin…. ooohhh….ssshhhh….

     

  • Foto Ngentot Cathy Heaven Sedang Bercinta Di Kelas Sekolahnya

    Foto Ngentot Cathy Heaven Sedang Bercinta Di Kelas Sekolahnya


    2069 views

    Foto Ngentot Terbaru – Koleksi Foto Ekspresi Horny Cewek Ketika Menikmati Dientotin, Banyak dari cewek-cewek yang diam tanpa ekspresi saja ketika dientot. Cewek lokal biasanya memang pandai menyembunyikan perasaan dan ekspresi mereka walau sudah sangat horny sekalipun. Beda halnya dengan cewek-cewek barat yang sudah sangat sange dan horny ini. Mereka cenderung menunujukan ekspresi yang sangat hot ketika menikmati setiap sodokan kontol pasangannya.

  • SARAH VISIT IN GANDUSING NEW BUNNY TOY BY THE FIRE PLACE   IN MY IOWA HOUSE

    SARAH VISIT IN GANDUSING NEW BUNNY TOY BY THE FIRE PLACE IN MY IOWA HOUSE


    1743 views

  • Cerita Sex Bercinta Dengan Anak SMU Tetanggaku

    Cerita Sex Bercinta Dengan Anak SMU Tetanggaku


    1975 views

    Cerita Seks Terbaru – Perjalanan pulang ke rumahku pada liburan kuliahku waktu itu memang melelahkan.Selain padatnya jalanan akibat musim liburan sekolah, hujan lebat juga terus mengguyur sepanjang perjalanan.

    Tapi membayangkan hangatnya kamarku membuat aku mampu menembus hujan deras itu di atas motorku. Beberapa jam kemudian sampailah aku di gang rumahku. Gang itu tadinya hanya sebuah kebun, kini berdiri tiga rumah di keun itu. Rumahku, rumah pak Jono di belakang rumahku dan rumah pak Rahman di samping rumahku.

    Hujan turun semakin deras saat aku buka gerbang rumahku dan melihat Dian, anak gadis tertua pak Rahman duduk sendirian di depan rumahnya. Ia nampak meringkuk kedinginan di bangku depan rumahnya. Kuhampiri dia dan bertanya. “Dian, ngapain kok di depan rumah aja? Baru pulang sekolah ya?”

    “Iya, mas. Aku baru pulang persami. Tapi ternyata bapak, ibu & adik2ku mendadak pergi ke luar kota menengok pakde. Kunci rumah yang aku pegang hilang waktu persami, jadi aku bingung harus ke mana. Mau ke rumah mas, bapak dan ibu mas juga sedang ke luar kota. au ke rumah pak Jono, ternyata nggak ada siapa2. Mau ke rumah teman tapi hujan deras” Jawabnya sambil memandangku.

    Pandangan matanya sungguh cantik. Dian memang cantik. Di umurnya yang belasan, tubuhnya terbilang ranum. Di SMU tempatnya bersekolah, ia dikenal sebagai sorang kembang sekolah.

    Karena aku pun kedinginan basah kuyup, sementara hujan semakin deras, aku pun berbasa-basi menawarinya untuk berteduh di rumahku. Di luar dugaan ku ternyata dia setuju.Tanpa banyak bicara, kubukakan gerbang dan pintuku dan mempersilahkannya duduk di ruang keluarga. Ruang yang cukup hangat.

    Dian berterimakasih dan masuk sambil menggigil kedinginan lalu aku tersadar, ternyata pakaian seragam sekolah yang dikenakannya basah kuyup. Lekuk2 tubuhnya terlihat jelas karena pakaiannya lekat menempel. Sempat terlintas pikiran nakal yang membangunkan hasratku. Tapi cepat2 kusingkirkan pikiran itu. Besar resikonya kalau “makan” anak tetangga sendiri, hehehe.

    Segera kuambilkan handuk, kaos, celana training dan jaket dan kuberikan padanya. ” Dian, ganti aja dulu. Kalau perlu mandi aja sekalian di kamar mandi depan ya. Aku mandi di kamar mandi belakang.” Dian pun mengangguk.

    Sekilas terbersit di pikiranku, ada kemungkinan Dian akan menanggalkan underwearnya dan hanya mengenakan pakaian yang aku berikan. Pikiran nakal dan bayangan tubuh indah yang sedang mandi di kamar mandi depan terus membayangi otakku. Sehingga aku pun tidak dapat menahan diri untuk onani membayangkan nikmatnya tubuh Dian.

    Lima belas menit kemudian, terdengar telepon. Kuangkat dan ternyata ibuku yang menyuruhku meminta Dian menginap di rumah saja. Ternyata orangtua Dian menelpon orangtuaku dan menitipkan Dian pada mereka. Aha!!! Pikiran setanku makin menari-nari. Kusampaikan pesan orangtuaku dan orangtuanya pada Dian.

    “Ya udah, kamu tidur aja di kamar tengah, kamar tamu. Kalo butuh apa2 atau pengen makan ambil aja sendiri” Kataku.

    “Iya, mas makasih. Aku nonton sinetron dulu ya. Boleh kan?” Jawabnya.

    “Boleh dunk. Oiya, aku laper, sekalian aku bikinin mi instan ya?” Tanyaku

    “Aku bantuin deh, mas” Katanya.

    Akhirnya di dapur, kami berdua menyiapkan mi instan istimewa. Istimewa buatku, karena ruang dapur yang sempit membuat tubuh kami beberapa kali saling “bersentuhan”. Beberapa kali buah dadanya dan pantatnya yang lembut itu mendarat di punggungku. Gila! Tertutup jaketpun buah dadanya masih begitu membentuk. Akupun mulai kewalahan menutupi batangku yang mulai berdiri.

    Selesai masak, kami sepakat makan di ruang keluarga sambil menonton tivi. Sementara di luar sana, hujan deras dan guntur masih terus mendera. Mi hangat, hujan deras, dan gadis cantik…benar-benar liburan sempurna, pikirku.

    Dian memang seorang kembang, Bukan hanya karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya, tapi juga karena kecerdasannya. Ngobrol dengannya benar-benar mengasyikkan. Sebegitu asyiknya sampai dia tak canggung mencubit dan bersandar padaku sembari terpingkal2 menanggapi lelucon2ku. Ini tentu saja membuatku semakin kelimpungan menyembunyikan batangku yang semakin bersemangat. Hingga akhirnya DUARRR, terlihat kilat dan guntur yang sangat keras disusul padamnya lampu. Dian menjerit dan memelukku. “Mas, aku takut gelap” Jeritnya. “Iya, tenang, tenang ya. Mas cari lilin dulu” Kataku berusaha menenangkannya sambil memegang tangannya. Karena gelap, bukannya memegang tangganya, tanganku malah meleset ke dadanya. Padat dan lembut. Ketakutannya membuat Dian tidak peduli dan terus memelukku. ” Nggak usah, mas. Aku takut” Rengeknya. Akhirnya aku pun memeluknya sambil mengelus-elus punggungnya. Perlahan nafsuku makin memuncak.dan usapanku turun ke pantatnya dan berganti menjadi remasan yang engarah ke selangkangannya.

    Dian terpekik dan mendorongku, tapi aku tarik dan perketat pelukanku. Dian terus saja mendorongku dan ia semakin panik ketika tidak sengaja ia menyentuh selangkanganku. Dia menyentuh batangku yang berdiri sempurna. “Lepasin, mas” Pekiknya. Tapi nafsuku sudah di ubun2. sehingga bukan melepasnya, tapi aku mendorongnya merebah, dan menindihnya. Kuciumi dia yang memukuliku. Aku tak peduli, terus saja kuciumi lehernya dan dadanya yang ternyata tidak memakai apa2 lagi selain kaos dan jaket yang aku berikan. Kulepaskan ikat pinggangku dan dengan susah payah kuikat kedua tangannya ke ujung sofa. Dian menjerit minta tolong, tapi derasnya hujan dan petir yang bersahutan menelan jeritannya. Kubuka zipper jaket yang dikenakannya, dan menyingkap kaos yang menutupi dadanya. Tepat ketika kaos nya berhasil kusingkap, lampu kembali menyala. Walhasil terlihatlah pemandangan yang luarbiasa.

    Airmata yang meleleh di pipinya menambah kecantikan Dian. Buah dadanya yang putih, besar dan padat tidak tertutupi lagi, menantang dengan puting coklat muda yang ranum, semakin menantang karena tangannya terikat ke atas. Kubuka seluruh pakaianku sambil terus menindihnya dan menikmati buah dadanya. Kuremas2, kupilin2 putingnya, kuciumi, gigit, hisap dan jilati kedua buah dada beserta putingnya sampai putingnya menegang dan memerah. Dian terus saja meronta dan menangis, tapi beberapa menit kemudian ia tidak lagi menjerit, bahkan sesekali mendesah ketika aku meremas dan menghisap putingnya.Perlahan kuselipkan tanganku ke balik celana trainingnya, yang seperti dugaanku, ia tidak mengenakan apapun di baliknya sehinga aku dengan mudah bisa menyentuh semak2nya dan menekan bukit kecil di baliknya. Kurasakan vagnya telah basah. Kuusap2 dan gesek klitorisnya dengan jari tengahku. Dian pun menggeliat dan melenguh lembut saat jariku menari2 di klitorisnya. Tubuh Dian bergetar hebat saat aku menekan dan menggesekan jariku kuat=kuat di klitoris dan vagnya. Kutarik lepas celananya, Dian tersentak dan merapatkan kakinya. Ia menendang-nendang liar namun kakinya justru dengan mudah bisa kutangkap dan kurentangkan. Kutindih Dian, dan kuletakkan batangku persis di depan klitorisnya, kutekan dan gesekkan kepala batangku ke klitorisnya yang basah dan hangat itu. Dian kembali meronta, namun tidak lama kemudian rontaannya menjadi gelinjang nikmat, dan pekikannya menjadi lenguhan serta desahan yang membuatku semakin bersemangat meremas buah dada, menjilati dan menghisap puting dan menggesekkan batangku pada klitorisnya.

    Perlahan kurasakan Dian mulai pasrah, kakinya mulai meregang, gelinjangannya kini seirama dengan gesekan kepala batangku. Perlahan Dian memanggilku “Massss, mas boleh ngapain aja, tapi jangan dimasukkin. Aku masih perawan, mas.” Bisiknya sambil sesenggukan. “Kenapa, Dian? Percayalah, mas bertanggungjawab. Lagipula mas ingin kamu juga menikmati ini sampai puncak” Jawabku sambil menempatkan kepala batangku di depan vagnya. “Nggak, mas! Jangan! Ooooh, nggaaaak, Dian nggak mauuu!” Jeritnya. “Oooh, sakit mas, sakit , aaah, oooh!!!” Pekiknya ketika perlahan kudorong batangku memasuki liang sempit yang licin dan hangat. Dian meronta, namun gerakannya malah membuat batangku masuk semakin dalam dan dalam sampai ke pangkalnya.

    Ooooh, nikmatnya. Kurasakan bau anyir darah perawan yang membasahi batangku ketika dengan seperlahan dan selembut mungkin kutarik batangku keluar, hanya sedikit gerakan yang kubuat untuk meminimalisir rasa sakit Dian. Dan sepertinya gerakanku tepat, karena pekikan kesakitan Dian mulai berubah menjadi desahan, walau ia masih meronta dan menangis. Makin lama kurasakan vagnya makin rapat menjepit batangku, tapi juga semakin licin, maka kepercepat ayunan pinggulku yang membuat batangku semakin deras menghunjam dan tertarik dari vag Dian.

    Dian mengelinjang dan mendesah mengikuti irama pompaanku. Ia tidak lagi menangis, Dian kini malah terpejam-pejam dan menggigit bibirnya. Buah dadanya nampak indah berguncang setiap kali kutusukkan batangku dalam2. Sexy sekali. Semakin cepat ku pompa batangku di dalam vagnya. Desahannyapun kini berubah menjadi erangan nikmat. Perlahan kulepas ikatan tangannya. Dan tangannya pun menggapai-gapai dan mencengkeram erat sofa lalu memeluk kepalaku yang sedang mengulum dan jilati putingnya. Disembunyikannya wajahnya yang terlihat semakin menikmati perkosaan ini. Hingga akhirnya tubuhnya mengejang, dan kurasakan vagnya menggenggan kuat batangku. Kupercepat ayunanku, sampai akhirnya aku tidak lagi dapat menahan diri untuk menyemburkan air maniku di dalam liang vagnya. “Aaaah, Diaaaan, kamu nikmat sekali, sayang!” bisikku sambil mengulum daun telinganya. Kutarik batangku perlahan dan setelah lepas, mengalir keluarlah air maniku melalui lubang kenikmatan Dian. Dian telentang lemas dengan nafas memburu dan peluh membasahi seluruh tubuhnya. Kupeluk tubuh indah dan ciumi wajah cantiknya.

    Perlahan ku usap wajah Dian, dan menyeka airmatanya. Kucium kening dan bibirnya. Dian mendorongku pelan, dan berbisik “mas, bener kan mau bertanggungjawab?” “Ya, sayang” Jawabku. Dianpun memelukku yang segera kubalas dengan pelukan dan pagutan di bibirnya. Dia pun membalasku. “Malam ini Dian punya Mas, Mas boleh nikmati tubuh Dian sepuasnya” Bisiknya sambil memelukku. Kugendong ia ke kamar, dan malam itu, ditemani hujan deras yang turun sepanjang malam, kembali ku”perkosa” Dian. Kusetubuhi Dian berkali-kali sampai fajar menjelang.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Dewasa Sarah Adik Yang Hebat

    Cerita Dewasa Sarah Adik Yang Hebat


    1924 views

    Ceirta Seks Terbaru – Salam kenal nama gue Fadli,usia gue 24 tahun,dengan tinggi badan 172cm dan berat badan 60kg,ukuran penis gue 19cm dengan diameter 4,5cm. gue anak pertama dari 5 saudara. usia adik-adik gue tidak terlalu jauh,adik pertama gue Sarah(22 tahun),adik kedua gue bernama Azis(19 tahun),adik ketiga gue Ridwan(17 tahun) dan adik terakhir gue bernama Sheila(15 tahun). Daftar IDN Poker

    gue mau berbagi pengalaman nyata dengan para pembaca yang gue hormati. kisah ini menceritakan percintaan sedarah dengan adik gue,Sarah.

    kejadian ini sudah lebih dari 5 tahun lalu,ketika gue masih duduk dibangku kuliah. Sarah saat itu masih duduk di bangku sekolah(SMU). Sarah terbilang cukup populer di lingkungannya,entah di sekolahnya, di tempat lesnya maupun di lingkungan rumahnya. Wajah Sarah bisa dikatakan cukup cantik namun Sarah memiliki postur tubuh yang sangat seksi,dengan tinggi 164cm dan berat 52kg membuat tubuh Sarah terlihat sintal.

    Dadanya berukuran 36C atau mungkin 36D,karena tangan gue tidak cukup besar untuk menggenggamnya. Lingkar pinggangnya pun sangat ramping seperti body gitar, dan yang membuat gue tidak pernah bosen melihatnya adalah bokongnya. Bokongnya yang  Agen Poker IDN gempal,berisi,seksi,bulat dan membentuk itu membuat gue tidak pernah bosen menikmatinya.

    Kami tinggal di lingkungan yang cukup sederhana, dengan perekonomian yang juga cukup sederhana.Bokap & Nyokap gue kerja membuka usaha di daerah J**Sel. Setiap hari Sheila & Ridwan selepas sekolah,mereka ikut dengan bokap & nyokap untuk membantu mereka disana,sedangkan gw & Sarah diminta jaga rumah. Azis ikut dengan pamannya ke Batam dan masuk ke asrama disana.

    Saat itu,hari Kamis siang tepatnya hujan turun dengan derasnya dan gue hendak pulang dari kampus,memaksa gue harus berteduh. Sudah 2 jam berlalu gue berteduh namun hujan tak kunjung reda,membuat jalan tergenang air sedalam mata kaki. Mungkin gue sudah terlalu lama berteduh dan tak kunjung sampai dirumah,Sarah menelepon.

    Sarah : “Kakak dimana?udah jam 4,dirumah banjir…cepetan pulang kak,Sarah takut sendirian..”

    Gue : “Hah banjir?terus barang-barang dirumah gimana?Kakak masih neduh,kakak hajar aja deh..sabar ya Sar!”

    Sarah : “barang-barang udah Sarah pindahin sebagian,cepetan ya kak” Judi Poker Deposit Pulsa

    Setelah mendengar kabar bahwa dirumah kebanjiran gue langsung terobos hujan yang masih deras itu. “baru kali ini rumah kebanjiran”,gumam gue dalam hati. seiring perjalanan kerumah hujan mereda,30 menit perjalanan melawan hawa dingin diatas motor gue. Akhirnya tiba di depan rumah,melihat keadaan teras rumah yang kotor penuh dengan sampah-sampah,beruntung banjir sudah surut. Gue langsung bergegas masuk ke dalam rumah ingin melihat keadaan di dalam seperti apa. Melihat barang-barang ditumpuk,sebagian barang elektronik mungkin sudah rusak karena terendam banjir tadi. Pekerjaan rapih-rapih pun gue pending sampai bokap dan yang lainnya tiba dirumah. Biasanya bokap dan yang lainnya selepas bekerja sampai dirumah pukul 9 atau pukul 10 malam. Gue langsung masuk ke kamar gue di lantai 2,saat menuju ke kamar,gue mampir sebentar ke kamar Sarah,mau lihat keadaan adik gue. Begitu gue buka pintu kamarnya, gue lihat Sarah tertidur,”mungkin kecapean”,pikir gue. Saat gue baru mau tutup pintu dan bergegas menuju kamar gue,tanpa sengaja gue lihat belahan “2 gunung” yang besar. Entah setan apa yang menghampiri gue saat itu,gue tergoda melihat dari dekat lagi,lama-lama penis gue mengeras. Gue iseng mencoba membelai “gundukan” itu,dengan halus ku belai sampai akhirnya gue mencoba meremasnya,tapi Sarah tetap tidak terbangun dari tidurnya,”bener-bener kecapean nih anak”,pikir gue.Suara desahan halus yang terdengar pelan dari mulutnya,”mmm…”. Membuat gue hampir hilang konsentrasi agar tidak gegabah yang bisa membuat Sarah terbangun. “Permainan” gue berhenti,ketika Sarah merubag posisi tidurnya. dalam hati hanya bisa berkata,”siaaaal…lagi enak-enaknya,malah berubah posisi..ya wislah gue mandi aja”.

    ketika hendak meninggalkan kamar Sarah,tanpa sengaja gue lihat lempengan CD atau mungkin itu DVD di dalam tasnya yang terbuka yang ditaruhnya di samping pintu. Begitu gue ambil lempengan CD itu,ternyata itu CD porno,entah bagaimana Sarah bisa mendapatkan barang seperti ini. Akhirnya gue bangunkan Sarah.

    Gue : “Sar,bangun kakak mau ngomong”. (sambil ku tepuk-tepuk lengannya).

    Setelah berkali-kali gue tepuk masih juga tidak terbangun,sampai akhirnya gue cipratin air ke matanya,barulah Sarah terbangun.

    Sarah : “aduuuuhh..siapa sih nih reseh banget ah!!”.

    Gue : “ini kakak”.

    Sarah : “kenapa sih kak?!Sarah cape tau! jam berapa sekarang”. (sambil mengucek-ucek matanya)

    Gue : “udah jam 5,ini CD apa Sar?”.

    Sarah terkejut dengan matanya melotot melihat gue memegang kepingan CD tersebut,dia bangun dari tidurnya dan lari menghampiri gue untuk mengambil CD itu,tapi gue menghindar.

    Gue : “jawab ini punya siapa? dari siapa kamu dapet CD ini?”.

    Sarah : “itu bukan punya Sarah kak!”.

    Gue : “kalo bukan punya kamu,kenapa ada di dalam tas kamu?!” (dengan nada mengretak)

    Sarah : “itu punya pacar Sarah! kakak,balikin donk,aku baru mau tanya ke dia kenapa dia nyimpen film kaya gini!”. (Sarah berusaha mengambil CD tersebut)

    Gue : “punya pacar kamu?! tapi kamu sempet nonton ini juga kan?!”.

    Sarah : “….”

    Tiba-tiba Sarah terdiam,dia tidak lagi mencoba mengambil CD ini.

    Sarah : “Maafin Sarah kak. Sarah cuma mau tau film apa itu,jadi Sarah coba tonton itu di laptop..”. (sambil mengulurkan tangannya,mengemis untuk CD tersebut )

    Gue : “bagus gak filmnya?!”.

    Kesempatan ini tidak gue sia-siakan. Gue lempar CD itu ke kasur di belakang Sarah berdiri. Saat itu Sarah mengenakan baju kaos biasa yang “ngepress body” dan celana hot pants. Begitu Sarah mengambil CD yang gue lempar tadi dengan cepat gue peluk Sarah dari belakang. Sontak Sarah kaget dan berontak.

    Sarah : “kak Fadli,apa-apaan sih ini?”.

    Gue bisa merasakan detak jantung Sarah saat itu,berdetak cepat.

    Gue : (sambil berbisik ditelinganya) “kamu udah diapain aja sama pacar kamu itu?!”.

    Sarah : “apaan sih kakak!!aku ga pernah ngapa-ngapain”. (sambil meronta,berusaha lepas dari pelukan gue)

    Karena Sarah tak kunjung berkata jujur,tangan yang awalnya ini hanya memeluk pinggangnya,namun tangan kanan gue meluncur ke dadanya,gue remas sampai gue pilin putingnya yang masih tertutup baju dan bra-nya.

    Sarah : “kakak! sakit kak..uuuhh..bener kak,aku ga pernah macem-macem dengan dion”.(Dion adalah nama pacar Sarah saat itu)

    Gue : “masih aja bohong,kakak tadi lihat ada bekas cupang di dada kamu!”

    Sarah : “cupang apa sih kak! lepasin Sarah kak!! kakak kenapa sih, Sarah kan adik kandung kakak…”

    Sarah tetap meronta namun rontaannya semakin berkurang,mungkin karena kelelahan,sedangkan gue harus menunda rencana mandi karena kehujanan tadi.

    Gue : “ohh ga tau cupang itu apa,ya?! ini apa??” (gue buka baju bagian depannya)

    Terlihat begitu indah dadanya,begitu putih dan mulus. Dan ada bekas cupang di dada sebelah kirinya,Sarah hanya bisa membisu ketika gue bertanya tentang itu.

    Gue : “kakak memang kakak kamu,kamu adalah adik kakak yang paling kakak sayang. kamu cantik, seksi dan cerdas. tapi kamu ga bisa bohongin kakak”. (tangan kiri gue pun menjamah bagian belakang tubuhnya)

    Gue : “pantat kamu padet dan seksi,ga mungkin terbentuk dengan sendirinya kan?”. (sambil kuremas pantatnya yang semok itu)

    Sarah : “ini bukan dicupang Dion kak….”.

    Gue : “lalu siapa?nakal ya ternyata kamu ini”

    Sarah : “i..ni….ini…dicupang ama temen sekolah Sarah…”.

    Gue : “temen???ada hubungan dan urusan apa sampe temen kamu bisa nyupang kamu?”. (makin penasaran gue)

    Sarah : “Sarah minjem duit ama temen Sarah itu,Sarah janji balikin duitnya bulan depan,tapi udah 2 bulan Sarah belum dapet duitnya…”. (wajahnya hanya bisa menunduk ketika menjawab pertanyaan dari gue)

    Gue : “emangnya minjem berapa?terus buat apa?”.

    Sarah : “400 ribu,buat tambahan beli handphone baru,tapi Sarah takut kalo minta duit ama papa…”.

    Gue : “terus kamu di apain aja?kenapa ga minta pinjem ama kakak aja?”. (semakin gemas gue mencengkram salah satu buah dadanya)

    Sarah : “emangnya kak Fadli punya uang sebanyak itu? buah dada Sarah dipegang-pegang,lalu diremas-remas,terus…..uuugghhhh..” (tangan kiri gue mulai memasuki celana hot pantsnya dan menggesekan jari tengah gue di selangkangannya)

    Mata Sarah saat gue lihat ketika gue meraba bagian sensitifnya yang masih terbungkus oleh celana dalamnya,seperti menikmatinya. Rontaannya pun mulai melemah sampai ketika Sarah mengenggam keras tangan kanan gue yang masih meremas dadanya dengan kencang dan kurasakan basah dari selangkangannya,Sarah ejakulasi dan makin terangsang sampai mengeluarkan suara erangan yang membuat gue semakin khilaf dengan siapa gue sekarang ini.

    Gue : “terus apa?hah? ayo jujur…!”. (sambil gue ciumin pipinya)

    Sarah : “terus…mereka juga menjilati vagina Sarah..sssshhhhh…aaahhh”.

    Desahan Sarah semakin “panas”. Matanya pun berubah menjadi tatapan penuh nafsu.

    Gue : “cuma dijilatin? hah? yakiin? ga di giniin?”. (gue mencoba masukin jari tengah gue keliang kenikmatannya)

    Sarah : “Aaaaaahhh…..mmmm…!!! enggak kak,mereka cuma jilatin a…a..jaa,perih kak”.

    Gue : “kakak pinjemin kamu uang untuk bayar utang kamu sama temen kamu,tapi jangan pernah lagi mau disentuh-sentuh oleh dia lagi!! ngerti!?”.

    Terdengar suara becek dari balik celana dalamnya,namun tidak ada sikap penolakan dari Sarah,sepertinya Sarah menikmatinya. Penis gue pun semakin menegang di dalam keadaan yang menegangkan.

    Sarah : “iii….yaaa…kaa..k,tapi aku balikinnya kapan kak? (mata yang terlihat hanya putihnya saja,semakin yakin gue,kalau Sarah sedang horny)

    Gue : “ga usah diganti,tapi kakak boleh kan pinjem kamu? enak kan Sar?”.

    Sarah : “Mmmm….sssssssshhhh…aaaahhh..i….yyyaaa enaaakk,tapi sakiiit kak”. (dengan sendirinya pinggul Sarah bergerak maju-mundur mencari penis gue)

    Di tengah cuaca dingin selepas dari hujan lebat,ditambah dengan tubuh kian memanas. Gue mulai melepaskan pakaian gue satu persatu.

    Sarah : “sssshhh….kak,jangan kak,Sarah takut…uuugghh..”.

    Gue : “takut kenapa?”.

    Gue mulai pelorotin celana hot pantsnya,kini yang terlihat hanya celana dalam warna hitamnya dan masih mengenakan baju ketatnya. Begitu putih dan mulus paha Sarah,membuat jantung gue makin berdebar.

    Sarah : “takut ketauan orang kak..uuughh”.

    Gue : “orang rumah baru pulang nanti malam. Kakak tau kamu menikmatinya kan..”

    Sarah : “tapi sakit kak…”.

    Gue : “sakit? kalo sakit kenapa pemain-pemain porno selalu buat film”.

    Sarah terdiam sejenak.

    Sarah : “tapi kitakan sodara sedarah kak..ssssshhh”.

    Gue dorong tubuh Sarah hingga posisinya menungging dan gue mulai menjilati liang kenikmatannya.

    Gue : “terus kenapa kalo sodara sedarah? kalo enak ga kenal itu sodara atau bukan,selama ini jadi rahasia kita berdua”.

    Sarah pun pasrah setelah kata-kata gue tadi. Lidah gue pun mulai “menari” di vaginanya. Tidak sulit mempraktekan adegan dalam video porno.

    Sarah : “oooouuuhhh….ssssshhh…geli kak…aaaaahhh…..enak banget kak…”.

    keluarlah cairan dengan derasnya dari vaginanya,membasahin wajah gue. Selanjutnya gue menjulurkan penis gue ke depan mulut Sarah.

    Gue : “isep Sar,kaya di film yang pernah kamu tonton itu”.

    Sarah sempat diam dan terlihat ragu,mungkin karena ukurannya. Namun gue tarik paksa kepalanya ke penis gue,hingga akhirnya penis gue pun masuk ke dalam mulutnya.

    Gue : “uuuggghhh…sshhh…mantap Sar sedotan kamu”.

    setelah 5 menit kita melakukan foreplay,mulailah kita dibagian “menu utamanya”. Gue rebahkan tubuh Sarah agar menghadap gue. Dan gue mulai memainkan penis gue dimulut vaginanya,yang cukup basah. Gue mulai dorong pelan-pelan. Desahan pun makin keras.

    Sarah : “aaaarrrggghhhh….sakit kak”.

    kedua tangan Sarah seakan menahan perut gue untuk terus maju,menusuk kedalamnya.

    Sarah : “punya kak Fadli kegedean,vagina Sarah ga muat…ssshhhh,jangan dipaksa kak,sakit banget vagina Sarah”.

    Gue tidak menghiraukan keluhannya,gue terus tancap penis gue ke vaginanya yang masih rapat itu. “gila keras banget nih lobang,ga bisa masuk-masuk penis gue”,gumam gue dalam hati.

    sudah 5 menit lebih pertahanan Sarah masih saja belum mampu gue jebol,bagian penis yang baru masuk baru kepalanya saja padahal vaginanya sudah basah,sembari penis gue mencoba menjebol pertahanan Sarah,gue bermain dengan buah dadanya untuk mengurangi konsentrasi atau ketegangan pertahanan Sarah.

    Sarah : “uuughhhh…aaaaahhh….hihihi..geli kak jangan jilatin telingan Sarah dong,curang”.

    segala cara gue coba untuk menjebol pertahanan terakhir Sarah,akhirnya setelah 10 menit pertahanan Sarah jebol juga. disitu gue lihat cukup banyak darah perawan yang keluar,Sarah pun mengerang.

    Sarah : “Aaaaaaaaaaaaahhhhh….ssssshhhhh….mmmm…”.

    Sarah menutup matanya ,ketika gue menusuknya,sejenak membuka matanya dan mengerutkan dahinya ketika gue menariknya. Begitu sempit dan hangat,masih perlahan gue memompanya,setelah Sarah mulai merasa tenang,gue mulai menambahkan kecepatan pompa gue.

    Sarah : “uuuuuhhh…oooooohhhhh…..ssssssshhhh….aaaaaah hh….terus kak,terus kak,sodok lebih dalem lagi kak”.

    Dengan sendirinya Sarah bergerak,kakinya melintang di pinggang gue,dia mengoyangkannya sendiri. Gue tindih tubuhnya hingga kami berpelukan,sambil gue cium bibirnya untuk mengurangi suara desahan agar tidak terdengar oleh orang diluar ataupun oleh tetangga. Penis gue masih belum bisa masuk seluruhnya ke dalam vagina Sarah,sampai akhirnya gue paksa menusuknya lebih dalam lagi,Sarahpun mengerang,penis gue pun merasa dijepit,pinggulnyapun mengangkat dan Sarah memeluk erat tubuh gue, dan gue merasakan ada yang mengalir di penis sampai paha bagian dalam gue,ternyata Sarah “keluar” lagi. Tanpa pedulikan himpitan vaginanya gue terus memompanya,sampai benar-benar penis gue tersedot dan akhirnya gue “keluar” di dalam vagina adik gue sendiri,Sarah.

    Setelah bermain kurang lebih 20 menit plus 15 menit foreplay&usaha menjebol pertahanan Sarah,membuat gue merebahkan tubuh gue disamping Sarah, dan Sarah pun memeluk gue dengan wajah puas penuh dengan nikmat.

    Gue : “Maafin kakak ya,kakak khilaf…”. (gue kecup kening adik gue)

    Sarah : “iya gapapa kakak,terima kasih ya kak…udah mau bantuin aku lunasin utang aku,kakak boleh pinjem Sarah kapanpun kok…”. (hangat rasanya pelukan Sarah)

    Gue : “serius?!…”.

    setelah mendengar kata-kata itu,gue langsung berdiri dan siap bercinta lagi dengannya. Kami pun bercinta sampai orang rumah pulang kerumah namun masih dallam berantakan akibat banjir.

    selama kami menunggu orang rumah pulang,kami bercinta di dapur,kamar mandi,meja makan & ruang tamu. Benar-benar terpuaskan hari itu. Dan kami masih sering melakukannya sampai sekarang. bahkan kami pernah bercinta bertiga dengan Adik kedua gue,Azis setelah dia pulang dari asramanya di batam selama 3 tahun.

    Kejadian threesome itupun tidak disengaja,karena ketahuan oleh Azis saat kami bercinta.