• Pornstar Nikki Waine taking hardcore interracial fucking from BBC

    Pornstar Nikki Waine taking hardcore interracial fucking from BBC


    1751 views

    Duniabola99.org –  Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Hina Maeda Fucked With Toys Until Shes Squirting

    Hina Maeda Fucked With Toys Until Shes Squirting


    1648 views

  • Coconut Oil Treatment S01 Tiffany Watson MeganSage

    Coconut Oil Treatment S01 Tiffany Watson MeganSage


    3939 views

  • Asian Squirting Scenes During Babes Filthy Porn Show

    Asian Squirting Scenes During Babes Filthy Porn Show


    1829 views

  • Asian Squirting During Harsh Sex With Ruka

    Asian Squirting During Harsh Sex With Ruka


    1424 views

  • HENTAI 020

    HENTAI 020


    1692 views

  • HENTAI 019

    HENTAI 019


    1681 views

  • HENTAI 018

    HENTAI 018


    1643 views

  • HENTAI 017

    HENTAI 017


    1468 views

  • HENTAI 016

    HENTAI 016


    1372 views

  • HENTAI 015

    HENTAI 015


    1393 views

  • HENTAI 014

    HENTAI 014


    1295 views

  • HENTAI 013

    HENTAI 013


    1324 views

  • HENTAI 012

    HENTAI 012


    1378 views

  • HENTAI 011

    HENTAI 011


    1455 views

  • HENTAI 010

    HENTAI 010


    1462 views

  • HENTAI 009

    HENTAI 009


    1519 views

  • HENTAI 008

    HENTAI 008


    1326 views

  • HENTAI 007

    HENTAI 007


    1476 views

  • HENTAI 006

    HENTAI 006


    1385 views

  • Majalah Dewasa Edisi Larasati Isabella

    Majalah Dewasa Edisi Larasati Isabella


    1489 views

    Duniabola99.org – Model yang mirip dengan Luna Maya ini mengaku bagian tubuh paling menarik adalah terletak di Matanya, baginya matanya penuh godaan yang akan membuat setiap laki-laki jatuh hati padanya.

    Langsung saja berikut ini foto dari model cantik dan seksi Larasati Isabella di majalah Gress.

  • HENTAI 005

    HENTAI 005


    1375 views

  • Cerita Dewasa Perselingkuhan Istri

    Cerita Dewasa Perselingkuhan Istri


    1682 views

    Jarak umurku pun terpaut paling jauh. Dia jejaka tua dulu menikahi aku dia berumur 38 tahun. Suamiku mempunyai nama Mas Seno, dia sedang di Kalimantan dan aku di Jawa. Aku dulu pernah bermukim di Kalimantan namun tidak kerasan karen jauh dari kota. Aku jenuh dan melulu bertahan 6 bulan di Kalimantan. Suamiku menyadari alasanku tidak mau bermukim disana.

    Setiap bulan Mas Seno menyempatkan masa-masa untuk kembali melepas rindu. Mas Seno sosok lelaki yang bertanggungjawab dan perhatian dengan keluarga. Setiap tanggal muda dia tidak jarang kali mentransfer duit untuk keperluan aku dan anakku. Tidak banyak uang yang Mas Seno kirim, satu bulan dia memberi aku 25 juta. Aku bisa melakukan pembelian barang apa saja yang aku inginkan.

    Perawatan tidak jarang kali menjadi nomor satu, untuk mengawal penampilan sebab aku masih muda. Harus tetap cantik dan segar. Walaupun tubuhku yang sexy ini jarang dijamah suamiku. Mas Seno bahagia banget hidup denganku, aku dapat memberikan kepuasan seks untuknya. Namun Mas Seno tenaganya telah tidak sekuat dulu, gampang loyo dan capek.

    Paling sekali aja udah merasa puas, walaupun sebetulnya aku tidak menikmati kepuasan dari Mas Seno. Rasanya hambar bersangkutan seks dengan Mas Seno, tapi inginkan bagaimana lagi ini telah kewajibanku. Apalagi Cuma satu bulan sekali pulangnya, bagiku kepuasan seksku paling berkurang. Hiburanku melulu bermain dengan teman-teman ngemall dan pergi kemana aja.

    Setiap jalan dengan rekan rasanya ngiri semua kisah tentang suaminya, sementara suamiku jauh disana. Kadang temanku sering mengolok-olok aku , namun yasudahlah itu melulu gurauan sesaat. Pada waktu tersebut Mas Seno tidak dapat pulang sekitar 3 bulan sebab disana sedang menunggui tumbuhan sawitnya. Selama 3 bulan tersebut berasa 3 tahun, melulu meteri yang aku dapat.

    Batinku tertekan sebab selalu jauh keperluan akan seks aku tidak terlampiaskan. Aku suntuk masing-masing hari aku pergi dengan temanku. Temanku mempunyai nama Hendra, dia dulu rekan sekolah aku. Dia masih bujang belum menikah, anda amsih tidak jarang WA atau BBM-an. Dan melulu dia yang tidak jarang kali punya masa-masa kosong guna aku. Mungkin kegiatannya melulu berkuliah dan nokrong, namanya anak muda.

    Dia menjadi rekan curhat aku, dia tau seluruh keluh kesah aku. Kadang bila bertemu dengan Hendra aku menyuruh anakku agar tidak memunculkan fitnah. Anakku pun sangat terbiasa dengan Hendra. Paling aku ke kafe atau ke timezone andai putriku ikut denganku. Setiap kali bertemu aku selalu mengisahkan rumah tangga aku dengan Mas Seno.

    Saat tersebut Hendra selalu menyerahkan nasehat supaya aku tidak jarang kali sabar. Memang tidak baik andai berumah tangga namun tidak bermukim serumah. Mau bagaimana lagi aku tidak dapat hidup di Kalimantan. Waktu tersebut Hendra mengajakku pergi nonton, aku bergegas pergi guna meghilangkan penat. Kita nonton film romantic, berasa masih jaman pacaran saja.

    Hendra memang tipical cowok yang romantic tapi sampai saat ini dia masih asyik jomblo. Setelah film usai aku dan Hendra kembali ke rumah. Besok Hendra mengajakku pergi ke puncak dengan anakku. Ya nggak papa sih asal sama anak aku inginkan aja. Sesampainya di lokasi tinggal aku bersiap-siap packing guna besok.

    Keesokan harinya aku telah bersiap guna pergi berlibur ke puncak. Aku telah ijin dengan Mas Senp, namun aku sengaja menutupi andai aku pergi dengan Hendra. Sebenarnya nggak terdapat apa-apa Cuma aku fobia mas Seno berprasangka buruk terhadap ku. Aku, putriku dan Bik Sumi berangkat mengarah ke rumah Hendra. Tampak Hendra sudah menantikan di depan lokasi tinggal dengan membawa tas ransel.

    Penampilan anak muda kece banget aku pun nggak inginkan kalah dong,
    “ayo Hen anda pergi..”
    “Iya Karin tunggu sebentar kameraku tertinggal..”

    etelah seluruh sudah siap aku dan Hendra mengarah ke puncak, perjalan selama 3 jam dari rumah. Sepanjang perjalanan putriku diam tidak menangis tampaknya dia paling happy. Dia dan Bik Sumi tertidur pulas sebab jalan macet total,mungkin sebab hari libur. Sesampainya di villa tepat jam 1 siang, Hendra memesan kamar 1,

    “loh Hen kok Cuma pesan kamar satu sih..?”


    “kan satu Villa terdapat dua kamar di dalamnya Rin, daripada sewa tidak sedikit kamar kan sayang buang uang..”
    “ Oh gitu yah, yaudah, hhe… ”

    Setelah kunci diserahkan kita berempat mengarah ke kamar. Memang benar apa kata Hendra masuk ke kamar terdapat ruang tamu bed 2. Dan di dalam terdapat ruangan 1 lagi guna Hendra tidur. Aku, putriku dan Bik Sumi istirahat di dua bed depan. Ya okelah, anda siap berlibur 2 hari disini. Udara yang paling dingin menciptakan putriku hanya membisu di kamar ditemani Bik Sumi.

    Aku dan Hendra pergi untuk merasakan pemandangan dan ke kebun teh. Hendra bertingkah laksana suamiku jadi terkenang mas Seno. Jalan ke kebun teh paling jauh keringat mengalir turun membasahi pipiku. Tiba-tiba Hendra mengelus keringatku. Aku terdiam dan memandangi Hendra. Dalam hati berbicara perhatian banget sama aku, pake mengelus keringat dan menggandeng tanganku saat berjalan.

    Aku terbawa keadaan dan merasakan udarab yang paling dingin ini. Aku dan Hendra berdiri di warung pinggiran disitu jual minuman hangat serta jagung bakar yang khas. Aku berhenti di warung tersebut istirahat sejenak,

    “kamu telah ijin sama suami anda kan Rin..?”tanya Hendra.
    “sudah..dia mengijinkan kok..”
    “yasudah berarti aman tidak bakal timbul masalah, lama banget Mas Seno nggak pulang Rin..”

    “iya Hen lama banget, kangen sih tapi inginkan gimana lagi. Pengen banget nyusul namun aku kurang sesuai disana, aku mesti bersabar menantikan suamiku kembali dan aku mesti menyangga rasa……..”

    “rasa apa Rin..”
    “enggak kok..Hen biasa suami istri pun butuh bersangkutan layaknya pasangan..”
    “walaupun aku belum menikah aku tahu kok Rin apa yang anda maksud..”

    Dengan tidak banyak malu aku menatap wajah Hendra. Aku curhat tentang pribadiku, dia menyadarinya. Dia membelai rambutku sambil menyerahkan pengertian. Rasanya nyaman banget sedang di samping Hendra. Pas lagi curhat Hendra mendekap ku dengan tiba-tiba, aku paling terkejut. Aku berfikiran mungkin melulu pelukan seorang kawan saja.

    Waktu semakin sore, aku mesti kembali ke villa. Sampai di kamar putriku telah tertidur pulas. Aku mencuci badan mandi supaya terlihat fresh. Dengan mengenakan baju santai laksana rok pendek dan aku bersolek. Setelah mandi aku dan Hendra duduk di ruang Tv anda bercanda. Dia hingga menggelitik aku sampai aku tertawa keras.

    Aku telah mengantuk , aku pergi ke lokasi tidurku. Hendra masih menyaksikan tv, tengah malam Hendra mendekati lokasi tidurku. Ntah malam itu, dia istirahat disampingku unik selimutku. Aku sungguh paling terkejut. Padahal disamping aku terdapat Bik Sumi, aku takut andai mereka terbangun menyaksikan aku istirahat dengan Hendra,

    “Hen, apaan sih kok istirahat disini..”
    “aku pengen merasakan malamku bersamamu Rin,..”
    “jangan Hen aku telah berkeluarga aku nggak barangkali menghianati Ma Seno..”
    “sudahlah tidak boleh menolak aku tahu anda rindu usapan laki-laki kan?”
    Hendra langsung menghirup kening aku lantas bibir aku dia kecup. Padahal samping bed aku terdapat putri dan pembantuku. Rasanya nggak tenang banget,
    “pindah di kamar aku yuk Rin..”

    Tanpa berfikir panjang Hendra menggendong aku mengarah ke kamarnya. Ntah apa yang akan dilaksanakan Hendra aku paling terbawa suasana. Seperti biasa dia berkelakar aku tidak jarang kali digodanya. Layaknya suami istri yang sedang bergurau di ranjang. Kembali mendekap aku dengan erat, aku yang menggunakan lingeri tanpa bra seakan payudaraku menempel di dada Hendra.

    Gairah nafsuku hadir dengan tiba-tiba, Hendra menghirup bibirku dengan paling . Lingeriku tersingkap terlihat pahaku yang mulus. Sangat nafsu ciuman Hendra, aku terbawa dan menjawab ciuman itu. Hendra membuka lingeriku aku melulu mengikuti saja. Payudaraku menggantung kencang Hendra terlihat semakin bersemangat.

    Tangannya siap menerkam payudaraku ini, aku ditidurkan. Tangan Hendra meremas payudaraku, dia berjuang membangkitkan gairah seksku. Mulut menghirup dan mengulum putting susuku. Tangan kanan memainkan jemarinya memutar putting dan meremas-remas,

    “aku horny banget Hen…”
    “tenang aja Rin aku akan puasin anda malam ini..”
    Terus menciptakan ku semakin horny, kedua payudara dia mainkan paling lama. Enak banget permainan Hendra malam ini. Hendra mencungkil payudaraku, dia melepas celananya. Tampak dari dalam celana dalam penis Hendra tegak berdiri,

    “buka sekalian dong Hen…”
    Hendra menuruti perintahku, dan wowww penis yang paling besar berbulu lebat. Hendra membuka celana dalamku, kakiku dia buka lebar. Selakanganku dia jilat sampai tubuhku menggeliat sebab nikmat. Tangannya pulang bermain dimemekku yang besar yang rimbun bakal bulu-bulunya,

    “memekmu menggemaskan..” ucap Hendra
    Pemandangan yang sangat estetis menantang Hendra guna segera memainkannya. Tangannya membuka lipatan-lipatan memekku. Dibuka lebar dan dia berjuang mencari lubang memekku itu. Dia mengairi memekku dengan mengecup ujung luar lubang itu. terus dia kecup sampai aku basah, terbit cairan. Namun Hendra semakin energik cairan itu tidak dipedulikan meleleh ,

    “ahhhh..ahhh…Hend ciumi lagi Hen..kecup lagi lubang memekku” kata-kata tersebut keluar dari mulutku.
    Sangat lama dia memainkan aku, sampai aku tak kuasa. Hendra pulang k etas menghirup bibirku, dadanya bergesekan dengan payudaraku sementara penis bergesekan dengan memekku. Nafsu birahi tersebut terus memuncak. Hingga saatnya Hendra mengupayakan memasukkan Penisnya,
    “akkkhhhh…akkkhhh…masuk lagi terus ke dalam Hen terus….”

    Setengah batang penis masuk , “ohhhhh…ooohhh… lagi Hen terus dorong penismu masuklagi.. “ahhhhhhhhhhhh…..sudah masuk Hen mari Hen mainkan di dalam”

    Hendra mengocok kemaluannya di dalam, maju mundur gerakannya. Keringatku mengalir turun membasahi tubuhku. Hendra menyaksikan payudaraku tampak montok, dia tak kuasa melihatnya. Sambil memainkan penisnya, mulut Hendra mengecup putting susuku yang berwarna kecoklatan,

    “ouughhh nikmat ougghhhh…..” hendra terus menggoyangkan gerakan-gerakan nikmat.
    Aku memeluknya erat dan tak kuasa aku menerbitkan cairan lagi,
    “Hen aku terbit nih..lagi Hen bikin basah lagi..” aku tidak jarang kali meminta lebih Hendra pun tidak jarang kali merespon permintaanku. Aku telah pasrah dan sangat merasakan goyangan penis Hendra di dalam lubang kenimatanku,

    “aku telah nggak tahan keluarin ya Rin..”
    “croooottt..crrrrooottt…crroooottt…”

    Hendra menyemprotkan cairan tepat di luar pas didepan lubang memekku. Nikmat banget rasanya udah lama tubuhku ini tak disentuh pria. Hendr amengambil tisu mencuci tubuhku. Aku tergeletak lemas Hendra mendekatiku mencoba menyerahkan selimutnya. Udara yang dingin menciptakan gairahku hadir kembali,

    “Hen lagi dong..”

    Tanpa bersuara Hendra membelai payudaraku, putting dia putar-putar memang sengaja menggairahkanku kembali. “enak banget Hen..kecup dong biar kian nikmat..” mengecup putingku paling lama, di belahan dadaku dia mengecup sampai ada tanda bibir merahnya.

    “aku boleh nggak emut penismu..”
    “boleh Rin apa aja boleh anda sama-sama menikmati..”

    Hendra tergeletak aku yang memainkannya, aku kocok penisnya sembari mulutku mengecup penisnya. Nggak lama menciptakan penis Hendra berdiri, mudah banget deh. Aku mengulum dengan bersemangat, penis yang panjang tersebut tidak masuk sepenuhnya di mulutku,

    “ahhhhh..ahh Rinn” Desahan Hendra sambil mengurangi kepalaku supaya lebih dalam mengulum penisnya.

    Karena paling nikmat Hendra tak kuasa akhirnya terbit kembali sperma itu. “croooottt..crooooott…” mengairi mulutku, tidak sedikit dan tidak banyak asin aku telan sebagian. Kenikmatan tersendiri bagiku menikmati sperma pria. Aku dan dia tak tahan sudah paling capek. Kita istirahat berdua di ranjang dengan posisi masih telanjang.

    Tangan Hendra tidak lepas dari dekapan dia terus memelukku mencengkeram payudaraku seakan tidak inginkan aku tinggalkan. Hingga anda tertidur pulas, alarm berbunyi tepat jam 5. Aku membangkitkan Hendra guna mandi. Aku dan dia mandi bersama di bath up, disitu anda tetap sempet ngeseks di air. Setelah tersebut aku bergegas membangkitkan Bik Sumi guna pulang.

    Jam 8 anda chek in dari villa, aku menyempatkan pergi ke taman biar putriku bermain disana. Waktu semakin senja aku menagajak Hendra pulang. Sepanjang perjalanan kembali aku terus menilik kejadian semalam. Sejak saat tersebut aku menjalin hubungan dengan Hendra. Bik Sumi juga tau hubunganku, sebab Hendra tidak jarang menginap di rumahku. Perselingkuhan berjalan sampai Mas Seno meninggal dunia dan aku menikah sah dengan Hendra.

  • HENTAI 004

    HENTAI 004


    1312 views

  • HENTAI 003

    HENTAI 003


    1231 views

  • HENTAI 002

    HENTAI 002


    1372 views

  • HENTAI 001

    HENTAI 001


    1329 views

  • Người mẫu 喀秋莎Bepa (47 ảnh)

    Người mẫu 喀秋莎Bepa (47 ảnh)


    2603 views

    Duniabola99.org –  adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • Kumpulan Foto Bugil Cewek Putih dan Mulus

    Kumpulan Foto Bugil Cewek Putih dan Mulus


    2024 views

    Duniabola99.org –  adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • Menikmati Vagina Muridku Yang Semok

    Menikmati Vagina Muridku Yang Semok


    1576 views

    Pagi itu, sinar matahari belum mampu mengusir embun putih yang menyelimuti sebuah villa mewah di kawasan Puncak Pass. Beberapa gerombol embun masih terlihat melayang-layang tertiup angin. Pucuk-pucuk pinus masih berwarna putih tertutupi embun pagi. Rumput di halaman villa masih basah.

    Di dalam bathtub yang berisi air hangat, Theo dan Debby duduk berendam sambil berpelukan mesra. Gadis itu duduk di atas paha Theo. Telapak tangannya mengusap-usap menyabuni punggung guru matematikanya itu, dan ia pun merasakan tangan lelaki itu menyabuni punggungnya.

    Pelukan mereka sangat erat hingga dada mereka saling menekan satu sama lain. Sesekali Debby menahan nafas ketika menggeliatkan badannya. Dadanya yang menggeliat menyebabkan puting buah dadanya mengalirkan birahi ke sekujur tubuhnya. Puting itu semakin mengeras setelah beberapa kali bergesekan dengan dada Theo yang licin dipenuhi buih-buih sabun.

    Pangkal pahanya yang terendam air hangat terasa membakar birahi ketika batang kemaluan lelaki itu menyentuh vagina sempit nya. Debby menggerak-gerakkan telapak tangannya dari punggung hingga ke leher Theo. Sambil menyabuni, ditariknya tengkuk lelaki itu.

    “Debby sangat mencintai Theo,” bisiknya.

    Theo mengusap-usap bahu gadis itu dengan busa sabun yang berlimpah. Busa dan buih-buih berbentuk bola-bola kecil meleleh ke bagian atas dada dan punggung Debby. Lalu ditatapnya wajah yang cantik itu. Wajah yang terlihat semakin menarik karena buih-buih sabun memenuhi lehernya yang jenjang. Disibaknya rambut gadis itu ke belakang. Busa dan bola-bola kecil ikut menempel di rambut gadis itu, kemudian bola-bola itu meletus. Menawan. Sangat cantik dan mempesona, bisik hati Theo.

    Mungkinkah aku jatuh cinta untuk yang kedua kalinya?, tanya Theo dalam hati. Jatuh cinta terhadap seorang murid yang masih belia dan nakal? Mengapa? Mengapa..? Apakah karena sensasi dan kemanjaan yang diciptakannya? Ah.., gumam Theo sambil menarik nafas panjang.

    Lalu dikecupnya anak rambut di kening gadis itu. Ia tak mampu memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di benaknya. Tingkah laku Debby yang lembut dan kadang-kadang liar telah melumpuhkan nalarnya. Ia tak mampu berpikir ketika luapan birahi membakar tubuhnya.

    “Theo juga sangat mencintai Debby. Sebelumnya tak pernah Theo rasakan nikmatnya terbakar birahi seperti saat ini..” ujar Theo.

    Bola mata mereka saling menatap seolah ingin menjenguk isi hati masing-masing. Lalu Theo menarik tubuh gadis itu agar lebih erat menempel ke tubuhnya. Disabuninya punggung gadis itu dengan kedua telapak tangannya. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, telapak tangannya terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air. Diusap-usapnya bongkah pantat gadis itu.

    Sejenak, ia menahan nafas ketika meremas bongkah pantat yang masih kenyal itu. Karena gadis itu duduk di atas pahanya, bongkah pantat itu terasa lebih kenyal daripada biasanya. Batang kemaluan Theo semakin keras ketika bersentuhan dengan vagina sempit gadis itu.

    Ia dapat merasakan kelembutan bibir luar vagina gadis itu ketika bergesekan dengan bagian bawah batang kemaluannya. Dan dengan usapan lembut, telapak tangannya terus menyusuri lipatan bongkah pantat yang kenyal itu. Ia dapat merasakan lubang dubur Debby di jari tengahnya. Diusap-usapnya beberapa kali hingga ujung jarinya merasakan kehalusan lipatan daging antara dubur dan vagina.

    “Theoo.., Theo nakal!” desah Debby sambil menggeliat mengangkat pinggulnya.

    Walau tengkuknya basah, Debby merasa bulu roma di tengkuknya meremang akibat nikmat dan geli yang mengalir dari vaginanya. Ia menggeliatkan pinggulnya. Geliat itu menyebabkan telapak tangan Theo semakin bebas mengusap-usap. Membelai. Ia mengecup leher Theo berulang kali ketika merasakan ujung jari Theo menyentuh bagian bawah bibir vaginanya.

    Tak lama kemudian, telapak tangan itu semakin jauh menyusur hingga akhirnya ia merasakan lipatan bibir luar vaginanya diusap-usap. Debby berulang kali mengecup leher Theo. Kecupan panas dan liar sebagai ungkapan luapan birahi yang mendera tubuhnya. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas. Ia dapat merasakan lendir birahi yang semakin banyak bermuara di vaginanya.

    Karena vaginanya terendam dalam air, usapan-usapan di dinding dan bibir dalam vaginanya terasa menjadi kesat. Setiap kali mengusap, lendir di vaginanya langsung larut ke dalam air. Ujung jari itu menjadi terasa lebih kasar daripada biasanya.

    Membakar birahi untuk mengalirkan kadar kenikmatan yang lebih tinggi daripada biasanya. Kenikmatannya hampir setara dengan liarnya lidah Theo yang menari-nari di antara lipatan bibir vaginanya ketika mencumbu vaginanya di balkon villa. Ia terpaksa menahan nafas untuk mengendalikan kenikmatan yang ia rasakan di sekujur tubuhnya.

    “Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihnya berulang kali.

    Lalu ia bangkit dari pangkuan lelaki itu. Ia tak ingin mencapai orgasme hanya karena usapan-usapan jari yang terasa kesat di lubang vagina sempit nya. Tapi ketika berdiri, kedua lututnya terasa goyah. Rasa nikmat di vaginanya telah membuat dirinya seolah sedang melayang-layang. Lututnya seolah kehilangan sendi.

    Dengan cepat Theo pun bangkit berdiri. Tangannya segera membalikkan tubuh gadis itu. Ia tak ingin gadis belia yang dicintainya itu terjatuh. Disangganya punggung gadis itu dengan dadanya. Lalu dituangnya kembali cairan sabun ke telapak tangannya.

    Dan diusap-usapkannya cairan sabun itu di perut gadis belia itu. Ketika menggerakkan telapak tangannya ke arah atas, busa sabun terdorong dan menggumpal di antara jari jempol dan telunjuknya. Dan ketika buih-buih itu terbentur pada lekukan bawah buah dada gadis itu, ia meremasnya dengan lembut.

    Kedua buah dada yang kenyal itu terasa licin dan sangat halus. Telapak tangannya terus bergerak ke atas. Ia sengaja membuka jari jempol dan telunjuknya agar puting buah dada yang masih kecil itu terjepit di jarinya. Sejenak, puting yang terjepit itu diremas-remasnya dengan lembut. Puting kiri dan kanan diremasnya bersamaan. Dilepas. Diremas kembali. Lalu telapak tangannya mengusap semakin ke atas dan berhenti di leher jenjang gadis belia itu.

    “Theo, aargh.., lama amat menyabuninya, aarrgghh..” rintih Debby sambil menggeliatkan pinggulnya.

    Ia merasakan batang kemaluan Theo semakin keras dan besar. Hal itu dapat ia rasakan karena batang kemaluan itu semakin dalam terselip di antara lipatan bongkah pantatnya. Lalu ia mendongakkan kepala sambil menoleh ke belakang.

    Diangkatnya tangan kanannya untuk menarik leher lelaki itu, lalu diciumnya dengan mesra. Lidahnya menjulur dan bergerak-gerak liar untuk memilin-milin lidah Theo. Tangannya kirinya meluncur ke bawah, lalu meremas biji kemaluan lelaki itu dengan gemas.

    Theo menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal paha Debby. Sesaat ia mengusap-usap bulu-bulu ikal di bagian atas vagina gadis itu. Menikmati bulu-bulu yang masih pendek dan halus itu di ujung jari-jarinya. Lalu telapak tangannya meluncur ke bawah. Diusapnya vagina sempit itu berulang kali. Vagina yang baru kira-kira 7 jam yang lalu selaput perawannya dipasrahkan untuk dilewati oleh cendawan batang kemaluannya.

    Jari tengahnya terselip di antara kedua bibir luar vagina itu. Diusapnya berulang kali. Telapak tangannya yang dipenuhi buih-buih sabun membuat bibir vagina dan pangkal paha itu menjadi sangat licin. Klitoris itu seolah bergerak menggeliat-geliat ketika ia mengusapkan telapak tangannya. Klitoris yang semakin keras dan licin karena lendir dan buih-buih sabun.

    “Aarrgghh..!” rintih Debby ketika merasakan batang kemaluan lelaki itu semakin kuat menekan lipatan bongkah pantatnya.

    Ia merasakan lendir birahinya membanjiri vaginanya. Lendir itu pasti bercampur dengan busa sabun, pikirnya. Lalu ia berjongkok agar vaginanya terendam ke dalam air. Dibersihkannya celah di antara bibir vaginanya dengan cara mengusap-usapkan dua buah jarinya.

    Ketika menengadah, ia melihat batang kemaluan Theo telah berada persis di hadapannya. Batang kemaluan itu telah membengkak dan terlihat mengangguk-angguk. Ada setetes lendir menghiasi ujung batang kemaluan itu. Persis di bagian tengah cendawan yang berwarna kecokelat-cokelatan itu. Indah sekali, gumamnya. Lalu ditatapnya warna kemerah-merahan di lekukan antara cendawan dan batang kemaluan itu. Bola matanya berbinar-binar mengamati lekukan yang indah itu.

    Setelah puas mengamati, diremasnya batang kemaluan itu dengan lembut. Lalu diarahkan ke mulutnya. Dikecupnya bagian ujung cendawan itu. Terdengar bunyi ‘cep’ ketika ia melepaskan kecupannya. Setetes lendir yang menghiasi ujung cendawan itu berpindah ke bagian dalam celah kedua bibirnya. Sejenak, matanya terlihat setengah terpejam ketika ujung lidah dan kedua bibirnya mencicipi lendir itu.

    Tubuh Theo bergetar menahan nikmat ketika ia melihat lidah dan bibir Debby bergerak-gerak mencicipi lendirnya. Dicicipinya dengan penuh perasaan! Erotis sekali! Batang kemaluannya menjadi semakin keras. Berdiri tegak! Ia meraih bahu gadis itu karena tak sanggup lagi mengendalikan tekanan darah yang memenuhi urat-urat di batang kemaluannya.

    Setelah berdiri, Debby merasakan telapak tangan Theo mengangkat paha kirinya. Sambil mencium bibirnya, telapak tangan itu tetap menahan bagian belakang pahanya hingga akhirnya ia terpaksa melilitkan kakinya di pinggang lelaki itu. Ia masih berusaha mengatur keseimbangan tubuhnya ketika Theo menyelipkan cendawan kemaluannya ke celah di antara bibir vagina sempit nya. Karena tubuhnya masih belum seimbang, cendawan itu terlepas kembali.

    Theo agak menekuk kedua lututnya ketika berusaha menyelipkan kembali cendawan kemaluannya. Ia sudah sangat ingin merasakan kembali vagina yang sempit itu meremas batang kemaluannya. Nafasnya mendengus-dengus tak teratur. Dengan terburu-buru, ia mendorong pinggulnya.

    “Argh, aarrgghh.., Theo!” rintih Debby.
    “Masih sakit?” tanya Theo.
    “Sakit dikit..” jawab Debby.

    Theo menarik batang kemaluannya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula. Sambil mendorong, ia menatap vagina sempit gadis itu. Pandangannya nanar seolah ada kabut yang menutupi bola matanya ketika ia melihat bibir luar vagina gadis itu ikut terdorong bersama batang kemaluannya. Ia masih menatap terpesona ketika perlahan-lahan menarik kembali batang kemaluannya. Bibir luar vagina itu merekah dan seolah sengaja memperlihatkan lipatan celah vagina yang berwarna pink!

    “Masih sakit, Sayang?”
    “Hmm!”
    “Sakit?”
    “Enaak.., Theo!”

    Theo tersenyum. Dilumatnya bibir gadis itu sambil menghentakkan pinggulnya. Dengan cepat, batang kemaluannya menghunjam. Ia menghentikan hentakan pinggulnya dan berdiri kejang setelah merasakan mulut rahim gadis itu tersentuh oleh ujung cendawannya.

    Lalu ditatapnya raut wajah murid yang dicintainya itu sekaligus dikaguminya! Selain cantik dan dan seksi, muridnya itu pun tak pernah bertanya atau membantah ketika ia menghunjamkan kemaluannya sambil berdiri. Murid yang patuh sekaligus mempunyai ide-ide liar yang sensasional dalam bercinta.

    Mungkin muridku ini memang dikaruniai bakat bercinta, kata Theo dalam hati. Bakat untuk menaklukkan lelaki! Alangkah beruntungnya aku menjadi gurunya! Perlahan-lahan Theo menarik batang kemaluannya. Sebelah tangannya meremas bongkah pantat gadis itu dan yang sebelah lagi meremas dada.

    “Aarrgghh..!” rintih Debby ketika merasakan batang kemaluan Theo kembali menghunjam vaginanya.

    Ia terpaksa berjinjit karena batang kemaluan itu terasa seolah membelah vaginanya. Kedua tangannya dengan erat merangkul leher Theo. Ia ingin menggantung di leher lelaki itu. Lututnya terasa lemas menahan kenikmatan yang menjalari sekujur tubuhnya. Panasnya birahi membuat pori-pori di sekujur tubuhnya menjadi terbuka. Butir-butir keringat mulai merembes dari pori-porinya, bercampur dengan busa sabun yang masih tersisa di beberapa bagian tubuhnya.

    Semakin sering ujung cendawan kemaluan lelaki itu menyentuh mulut rahimnya, semakin banyak pula keringat merembes di sekujur tubuhnya. Hingga akhirnya keringat itu terlihat mengkristal di kulitnya! Nafas Debby beberapa kali terhenti ketika Theo menarik dan menghunjamkan batang kemaluannya.

    Menarik dan menghunjam dengan cepat hingga terdengar ‘cepak-cepak’ yang merdu setiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan pangkal paha Theo. Dan setiap kali mendengar suara ‘cepak’ itu, darahnya seolah terasa berdesir hingga ke ubun-ubun.

    “Aarrgghh.., aarrgghh.., Theoo!”
    “Theoo.., Debby pipiis..!”

    Rintihan itu membuat Theo semakin cepat menghentak-hentakkan pinggulnya. Keringat bercucuran dari dahinya. Ia berusaha menahan nafas untuk mengendalikan tekanan air mani yang ingin menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

    Tapi orgasme gadis belia yang sangat dicintainya itu ternyata membuat ia tak mampu lagi menahan tekanan air mani yang mengalir dari biji kemaluannya. Vagina sempit itu berdenyut-denyut meremas batang kemaluannya. Menghisap air mani yang masih tertahan di batang kemaluannya. Membuat ia tak berdaya untuk mengendalikan desakan air mani yang menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

    “Aarrgghh..! Aarrgghh..! Debby, aarrgghh..!” raung Theo sambil menghujamkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya.

    “Theoo.., sstt, sstt..” desis Debby berulangkali ketika merasakan air mani lelaki yang sangat dicintainya itu ‘menembak’ mulut rahimnya.

    ‘Tembakan’ yang pertama terasa panas dan menggetarkan hingga membuat tubuhnya berdiri kejang dan punggungnya melengkung ke belakang. ‘Tembakan’ kedua dan ketiga membuat ia semakin berjinjit setengah bergantung di leher Theo.

    “Aarrgghh.., Debby! Argh.., enaknya!” rintih Theo di telinga murid yang sangat disayanginya itu.

    “Theoo.., sstt.., sstt..!” desis Debby pula berulangkali sesaat setelah lepas dari puncak orgasmenya!

    Kedua telapak tangan Theo memangku bongkah pantat Debby. Telapak tangannya masih dapat merasakan kedutan-kedutan di bongkah pantat itu ketika gadis itu mencapai puncak orgasmenya. Dan dengan tenaga yang masih tersisa di tubuhnya,

    di tarik bongkah pantat yang kenyal itu agar mereka tak terjatuh. Ia tak ingin gadis itu terjatuh karena ia masih ingin batang kemaluannya tetap terbenam dalam kelembutan vagina sempit itu. Vagina yang sangat dikaguminya, muda, segar, dan masih berwarna pink!

    “Puas, Sayang?” bisik Theo sambil mengusap-usap punggung Debby.
    “Puas banget!”
    “Theo sangat menyayangi Debby.”
    “Debby juga sangat sayang pada Theo,” kata Debby sambil mencium bibir Theo.

    Mereka masih terus berciuman dengan mesra hingga batang kemaluan Theo mengkerut dan terlepas dari vagina sempit milik Debby.

  • Ngentot Dengan Istri Majikanku

    Ngentot Dengan Istri Majikanku


    1675 views

    Namaku Aryo, aku sudah menikah dan mempunyai 3 orang anak, umurku masih 33 tahun. Isteriku cantik putih dan baik sekali bahkan sangking baiknya dia mau menerima aku apa adanya, walaupun gajiku pas-pasan tapi dia tetap mencintaiku. Wajahku tidaklah ganteng atau macho akan tetapi biasa-biasa saja dan aku bukan pemuda yang tinggi, tinggiku hanya 162 cm dengan berat sekitar 54 kg.

    Tapi walaupun demikian aku termasuk orang yang beruntung karena beberapa kali aku memiliki selingkuhan yang cantik-cantik, jadi pengalamanku cukup banyak. Semua wanita yang menjadi pacar gelapku senang bermain seks denganku karena aku dapat memuaskan mereka, karena aku bisa memberikan kepuasan kepada mereka beberapa kali, bahkan sampai 8 kali orgasme ketika aku berpacaran dengan gadis bule.

    Pengalamanku kali ini terjadi ketika tahun 2015 saat aku pergi ke Yogyakarta untuk urusan bisnis. Kebetulan aku bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi penelitian dan ekowisata maka aku berangkat ke kota Yogya dalam acara pameran ekowisata. Saat itu aku pergi sendirian dengan menggunakan kereta executive.

    Pertama kalinya aku pergi ke Yogya sendirian jadi aku tidak begitu hapal kota Yogya tapi dengan modal nekat dan keberanian akupun memberanikan diri seolah-olah aku sering datang ke kota tersebut. Tadinya aku akan pergi dengan isteri bos ku yang kebetulan sering pergi ke Yogya. Karena masih ada urusan di Jakarta maka isteri bosku tidak jadi menemaniku.

    Isteri bosku (Bernama Mbak Susi) wajahnya cukup menarik dengan kulit yang coklat dan hitam manis dan badannya yang sintal walaupun usianya sudah menginjak 39 tahun tapi masih kelihatan sintal dan berisi, maklumlah sering aerobik dan olah raga.

    Pada waktu aku di Yogya, Mbak Susi sering meneleponku hampir setiap hari bahkan sehari bisa lebih dari 2, pada mulanya aku sendiri tidak tahu mengapa dia sering telpon aku. Saat itu, aku tinggal di sebuh hotel yang lumayan bagus, bersih dan murah di dekat jalan Malioboro. Karena aku sendirian di kota itu aku seringkali kesepian dan aku selalu ingat anak dan isteriku.

    Akan tetapi itu semua hilang ketika Mbak Susi meneleponku dan aku selalu menggodanya bahwa aku kesepian dan horny di kota ini karena aku sering dengar erangan kenikmatan dari sebelah kamarku, dia hanya tertawa saja. Bahkan dia menggodaku untuk mencari wanita Yogya saja buat menemaniku.

    Beberapa hari kemudian aku mendapat kabar bahwa bosku menyuruh Mbak Susi untuk menemaniku di Yogya, aku berfikir wah ini kesempatan yang baik buatku untuk menggodanya, memang keberuntungan masih berpihak pada diriku. Akhirnya dia bilang bahwa dia akan menyusul dengan menggunakan kereta dan minta di bookingkan satu kamar untuknya. Aku bilang pada hari itu mungkin kamar akan penuh.

    Dia sedikit kecewa lalu dia bilang,

    “Terus gimana dong, aku gak mau tinggal di hotel yang jauh dari kamu.. Ngomong-ngomong Aryo kamar kamu ada 2 bed apa satu?”
    “Kamarku Cuma satu bed tapi di bawah ranjang ada satu bed lagi jadi mungkin aku bisa pake, emang Mbak mau sekamar denganku?” Aku menggodanya.
    “Boleh kalo nggak ada kamar lagi” Aku setengah tidak percaya akan ucapannya.

    Aku berfikir inilah kesempatanya aku bisa mendekati dia dan menggodanya.

    “Tapi Mbak aku suka tidur telanjang paling cuma pake celana dalam doang dan selimut, apa Mbak gak apa-apa?” Aku sedikit meyakinkan dia akan kebiasaanku.
    “Nggak apa-apa siapa takut.. Masalahnya aku juga kadang-kadang begitu juga”

    Aku semakin senang mendengarnya. Lalu aku menawarkan untuk tinggal sekamar denganku bila tidak ada kamar kosong dan dia setuju.

    Ketika pada hari H nya, aku jemput dia di stasiun dan setelah bertemu aku ajak ke hotel tempat aku menginap, otak ngeresku mulai jalan dan aku mulai berfikir bagaimana caranya agar dia mau sekamar denganku lalu dengan akal bulusku aku berbohong bahwa kamar hotel penuh semua. Lalu aku langsung ajak Mbak Susi ke kamarku dan aku tidak menyangka ternyata dia mau sekamar denganku. Karena sebelumnya aku pikir dia hanya bercanda.

    Ketika malam tiba, aku sengaja mengambil satu tempat tidur lagi, untuk menjaga agar dia tidak mempunyai fikiran yang jelek tentang diriku, karena aku masih takut kalau Mbak Susi akan marah dan tersinggung bila aku seranjang dengannya karena biasanya itu akan dianggap tidak sopan dan senonoh serta murahan dan perempuan akan marah sekali bila dianggap seperti itu.

    Sebelum tidur kami mengobrol tentang macam-macam dan pada akhirnya bicara tentang seks. Sangking seriusnya bicara tentang seks, aku memberanikan diri memancing reaksinya.

    “Mbak kalo ngomongin seks kayak gini, cewekku dulu seringkali udah basah duluan”.

    Lalu dia menjawab,

    “Ah itu sih biasa, aku aja suka basah”.

    Tak lama kemudian suasana berubah karena dia merasa perutnya agak sakit karena kembung. Aku mulai kasihan lalu aku menawarkan diri,

    “Biar aku refleksi dan pijit deh”.

    Lalu aku pijit kaki dan betisnya. Pada mulanya dia kesakitan dengan pijitanku tersebut. Otak kotorku mulai datang dan aku coba untuk memijit pahanya dan dia meringis kesakitan. Lama aku memijit pahanya dan makin lama aku kendurkan pijitanku tetapi dia masih mengerang bahkan ketika aku elus-elus dia masih mengerang.

    Dengan segenap keberanianku aku coba mengelus hingga ke pangkal pahanya dan dia mengerang semakin menjadi, tentu saja penisku langsung berdiri apalagi ketika aku pijit dan elus bagian pahanya, dia membuka pahanya lebar-lebar.

    Lalu aku singkapkan rok tidurnya dan aku elus di pangkal paha kemudian aku beranikan diri mengelus vaginanya, ternyata Mbak Susi diam saja dan mengerang, tanpa pikir panjang aku masukkan jari-jemariku ke balik celana dalamnya dan memainkan klitoris dan lubang vaginanya dengan jariku.

    Ternyata vaginanya sudah basah sekali, lalu aku tarik celana dalamnya dan aku mulai menciumi pahanya hingga sampailah pada gundukan vaginanya yang sangat merangsang.

    Aku hisap dan jilat vaginanya yang harum, Mbak Susi semakin mengerang kenikmatan.

    “Oh.. Oohh.. Mmhh.. Ohhmm.. Sayangg.. Ohmm” Jilatanku semakin liar dan semakin terasa kakinya mulai mengejang. Aku semakin mempercepat tempo jilatan mautku dan dia mengerang semakin keras.
    “Oohh.. Ehheehmm.. Ohh.. Aauuaa.. Hhmm” Ternyata dia telah mencapai orgasme yang pertama.

    Kemudian aku lepaskan celana dalamku karena kebetulan aku selalu tidur hanya memakai celana dalam dan saat itu aku hanya memakai kain sarung. Dengan penis yang masih menegang aku beralih posisi di atasnya dan menciumi bibir dan kedua susunya dengan jemari tanganku memainkah pentilnya. Karena tidak sabar lalu aku masukkan penisku yang sudah tegang. Sewaktu penisku masuk ke lubang kenikmatan tersebut terdengar erangan keenakan Mbak Susi.

    Vagina Mbak Susi serasa sempit karena tulang panggulnya yang seakan-akan mempersempit lubang kemaluannya. Akan tetapi aku merasakan kenikmatan yang luar biasa di penisku dengan lubangnya yang sempit itu.

    Aku keluar masukkan penisku dan Mbak Susi membuka lebar-lebar kakinya sambil menopang satu kaki ke dinding kamar. Aku semakin merasakan sensasi yang luar biasa ketika penisku keluar masuk, karena dinding lubang vagina dan tulang panggulnya yang menggesek-gesek batang kemaluanku begitu terasa sekali.

    Mbak Susi masih terus mengerang ketika aku menekan penisku di vaginanya dalam-dalam. Walaupun penisku tidak besar sekali tapi berukuran normal akan tetapi sensasi yang aku berikan ketika aku mengocok penisku di dalam vaginanya membuat Mbak Susi mengerang, menjerit keenakan sambil matanya merem melek.

    Setelah hampir satu jam sejak pemanasan Mbak Susi kelihatan tegang kemudian di merapatkan kedua kakinya dan aku mengangkangkan kakiku sehingga lubang vaginanya semakin sempit. Dengan gaya seperti itu aku masih tetap terus mengocok vaginanya dan Mbak Susi semakin mengerang keras.

    Akhirnya dia bilang,

    “Ohh sayang aku mau keluaarr.. Ohh enakk”

    Akhirnya Mbak Susi tidak bisa menahan gejolak yang ada dalam dirinya, maka jebollah pertahanannya dengan jeritan yang membuatku semakin bergairah. Aku masih mengocok penisku karena sampai saat itu aku masih bertahan dan aku ingin memberikan kenikmatan yang dasyat untuknya sehingga dia tidak bisa lupa dan terus ketagihan. Aku semakin mempercepat kocokanku, semakin cepat aku mengocok jeritan keenakan Mbak Susi semakin kencang dan tak tertahankan.

    Aku merasakan sensasi yang tiada taranya, sehingga aku merasakan ada sesuatu yang akan keluar dari batang kemaluanku dan akupun mempercepat irama kocokanku. Badanku semakin menegang dan Mbak Susi semakin mengerang.

    “Ohh.. Mbak aku mau keluar.. Mbak udah mau lagi nggak? Aku dah nggak tahan nih”
    “Ohh sayang aku juga mau keluar.. Ohh.. Oohh kita bareng sayaangg.. Oohh aku keluaarr”
    “Aku juga Mbak.. Oohh Mbak eeaannakk?”

    Dan bobollah pertahananku dan pertahanannya.. Crot.. Crot.. Crot..

    “Oohh.. Enaak..” Akhirnya kami orgasme bersama-sama.
    “Oh, kamu hebat sayang.. Sampai aku orgasme tiga kali, padahal aku jarang banget loh orgasme walaupun sama suamiku. Malah aku keseringannya nggak bisa orgasme”.

    Dengan peluh yang mengucur banyak sekali aku tidak segera mencabut penisku dari vaginanya, aku biarkan penisku merasakan sensasi vagina Mbak Susi yang begitu nikmat. Akhirnya kamipun tertidur dengan tubuh masih telanjang.

    Malam itu kami lakukan lagi sampai 4 kali. Pada keesokan harinya kami lakukan lagi hingga siang hari sampai 3 kali. Begitu pula pada malam harinya hingga pagi kami lakukan lagi 3 kali.

    Setiap hari kami lakukan terus dan sampai kembali ke Jakarta kami masih tetap melakukannya di dalam kereta walaupun hanya sebatas permainan jari-jariku di kemaluannya dan dia mengocok penisku dengan ditutup selimut. S

    esampainya di Jakarta kami masih sering melakukannya terkadang di rumahnya ketika boss dan orang-orang pergi atau di kantor saat semua orang sedang keluar.

    Mbak Susi termasuk wanita yang kuat sekali seperti kuda liar karena untuk membuatnya orgasme memerlukan waktu yang lama dan perlu laki-laki yang betul-betul kuat dan pandai memberikan sensasi hebat, sehingga suaminyapun tidak dapat mengimbanginya, tapi dengan aku Mbak Susi tidak bisa berbuat apa-apa karena setiap kali bersetubuh aku selalu memberikannya kepuasan.

    Akan tetapi sekarang kami tidak lagi, karena dia memiliki selingkuhan yang lainnya lagi. Sekarang aku kesepian lagi apalagi aku jarang sekali berhubungan dengan isteriku karena terkadang aku kasihan dia sering kecapaian.

    Teman-temanku bilang bahwa aku memang jantan karena bisa memuaskan perempuan. Bahkan mereka yang merasa jantan di ranjang tidak dapat mengimbangi permainanku hingga bisa memuaskan perempuan berkali-kali.

    Sampai wanita bulepun kewalahan karena mereka jarang sekali mendapatkan kepuasan dengan laki-laki bule walaupun mereka memiliki penis yang besar, tapi itu bukan jaminan dan cewek-cewek bule mengakuinya ketika tahu bahwa aku bisa memuaskan mereka beberapa kali.

  • Ryouka Shinoda Laforet Girl 16 Sh

    Ryouka Shinoda Laforet Girl 16 Sh


    1696 views