• Cerita Dewasa Suami Bermain Istri Membayar

    Cerita Dewasa Suami Bermain Istri Membayar


    1900 views

    Cerita Seks Terbaru – Mas Aryo berkerja di perusahaan swasta yang bergerak dibidang produksi kayu, sedangkan aku hanya tinggal di rumah. Tetapi aku tidak pernah mengeluh. Aku tetap sabar menjalankan tugasku sebagai ibu rumah tangga sebaik-baiknya. Sebenarnya setiap hari bisa saja Mas Aryo pulang sore hari. Tetapi belakangan ini dia selalu pulang terlambat. Bahkan sampai larut malam.

    Pernah ketika kutanyakan, kemana saja kalau pulang terlambat. Dia hanya menjawab “Aku mencari penghasilan tambahan Rit”, jawabnya singkat.

    Mas Aryo makin sering pulang larut malam, bahkan pernah satu kali dia pulang dengan mulut berbau alkohol, jalannya agak sempoyongan, rupanya dia mabuk. Aku mulai bertanya-tanya, sejak kapan suamiku mulai gemar minum-minum arak. Selama ini aku tidak pernah melihatnya seperti ini. Kadang-kadang ia memberikan uang belanja lebih padaku. Atau pulang dengan membawa oleh-oleh untuk aku dan Rizal anak kami.

    Setiap kali aku menyinggung aktivitasnya, Mas Aryo berusaha menghindari. “Kita jalankan saja peran masing-masing. Aku cari uang dan kamu yang mengurus rumah. Aku tidak pernah menanyakan pekerjaanmu, jadi lebih baik kamu juga begitu”, katanya.

    Aku baru bisa menerka-nerka apa aktivitasnya ketika suatu malam, dia memintaku untuk menjual gelang yang kupakai. Ia mengaku kalah bermain judi dengan seseorang dan perlu uang untuk menutupi utang atas kekalahannya, jadi itu yang dilakukannya selama ini. Sebagai seorang istri yang berusaha berbakti kepada suami, aku memberikan gelang itu. Toh dia juga yang membelikan gelang itu. Aku memang diajarkan untuk menemani suami dalam suka maupun duka.

    Suatu sore saat Mas Aryo belum pulang, seorang temannya yang mengaku bernama Bondan berkunjung ke rumah. Kedatangan Bondan inilah yang memicu perubahan dalam rumah tanggaku. Bondan datang untuk menagih utang-utang suamiku kepadanya. Jumlahnya sekitar sepuluh juta rupiah. Mas Aryo berjanji untuk melunasi utangnya itu. Aku berkata terus-terang bahwa aku tidak tahu-menahu mengenai utang itu, kemudian aku menyuruhnya untuk kembali besok saja.

    Tetapi dengan pandangan nakal dia tersenyum, “Lebih baik saya menunggu saja Mbak, itung-itung menemani Mbak.”

    Aku agak risih mendengar ucapannya itu, lebih-lebih ketika melihat tatapan liar matanya yang seakan-akan ingin menelanjangi diriku.

    “Aryo tidak pernah cerita kepada saya, kalau ia memiliki istri yang begitu cantiknya. Menurut saya, sayang sekali bunga yang indah hanya dipajang di rumah saja” ucap Bondan.

    Aku makin tidak enak hati mendengar ucapan rayuan-rayuan gombalnya itu, Tetapi aku mencoba menahan diri, karena Mas Aryo berutang uang kepadanya. Dalam hati aku berdoa agar Mas Aryo cepat pulang ke rumah, sehingga aku tidak perlu berlama-lama mengenalnya.

    Untung saja tak lama kemudian Mas Aryo pulang. Kalau tidak pasti aku sudah muntah mendengar kata-katanya itu. Begitu melihat Bondan, Mas Aryo tampak lemas. Dia tahu pasti Bondan akan menagih hutang-hutangnya itu. Aku meninggalkan mereka di ruang tamu, Mas Aryo kulihat menyerahkan amplop coklat. Mungkin Mas Aryo sudah bisa melunasi hutangnya. Aku tidak dapat mendengar pembicaraannya, namun kulihat Mas Aryo menunduk dan sesekali terlihat berusaha menyabarkan temannya itu.

    Setelah Bondan pulang, Mas Aryo memintaku menyiapkan makan malam. Dia menikmati sajian makan malam tanpa banyak bicara, Aku juga menanyakan apa saja yang dibicarakannya dengan Bondan. Aku menyadari Mas Aryo sedang suntuk, jadi lebih baik aku menahan diri. Setelah selesai makan, Mas Aryo langsung mandi dan masuk ke kamar tidur, aku menyusul masuk kamar satu jam kemudian setelah berhasil menidurkan Rizal di kamarnya.

    Ketika aku memasuki kamar tidur dan menemaninya di ranjang, Mas Aryo kemudian memelukku dan menciumku. Aku tahu dia akan meminta ‘jatahnya’ malam ini. Malam ini dia lain sekali sentuhannya lembut. Pelan-pelan Mas Aryo mulai melepaskan daster putih yang kukenakan, setelah mencumbuiku sebentar, Mas Aryo mulai membuka bra tipis yang kukenakan dan melepaskan celana dalamku.

    Setelah itu Mas Aryo sedikit demi sedikit mulai menikmati jengkal demi jengkal seluruh bagian tubuhku, tidak ada yang terlewati. Kemudian aku membantu Mas Aryo untuk melapaskan seluruh pakaian yang dikenakannya, sampai akhirnya aku bisa melihat penis Mas Aryo yang sudah mulai agak menegang, tetapi belum sempurna tegangnya.

    Dengan penuh kasih sayang kuraih batang kenikmatan Mas Aryo, kumain-mainkan sebentar dengan kedua belah tanganku, kemudian aku mulai mengulum batang penis suamiku dengan lembutnya. Terasa di dalam mulutku, batang penis Mas Aryo terutama kepala penisnya, mulai terasa hangat dan mengeras. Aku menyedot batang Mas Aryo dengan semampuku, kulihat Mas Aryo begitu bergairah, sesekali matanya terpejam menahan nikmat yang kuberikan kepadanya.

    Mas Aryo kemudian membalas, dengan meremas-remas kedua payudaraku yang cukup menantang, 36B. Aku mulai merasakan denyut-denyut kenikmatan mulai bergerak dari puting payudaraku dan mulai menjalar keseluruh bagian tubuhku lainnya, terutama ke vaginaku. Aku merasakan liang vaginaku mulai terasa basah dan agak gatal, sehingga aku mulai merapatkan kedua belah pahaku dan menggesek-gesekan kedua belah pahaku dengan rapatnya, agar aku dapat mengurangi rasa gatal yang kurasakan di belahan liang vaginaku.

    Mas Aryo rupanya tanggap melihat perubahanku, kemudian dengan lidahnya Mas Aryo mulai turun dan mulai mengulum daging kecil clitorisku dengan nafsunya, Aku sangat kewalahan menerima serangannya ini, badanku terasa bergetar menahan nikmat, peluh ditubuhku mulai mengucur dengan deras diiringi erangan-erangan kecil dan napas tertahan ketika kurasakan aku hampir tak mampu menahan kenikmatan yang kurasakan.

    Akhirnya seluruh rasa nikmat semakin memuncak, saat penis Mas Aryo, mulai terbenam sedikit demi sedikit ke dalam vaginaku, rasa gatal yang kurasakan sejak tadi berubah menjadi nikmat saat penis Mas Aryo yang telah ereksi sempurna mulai bergerak-gerak maju mundur, seakan-akan menggaruk-garuk gatal yang kurasakan.

    Suamiku memang jago dalam permainan ini. Tidak lebih dari lima belas menit aku berteriak kecil saat aku sudah tidak mampu lagi menahan kenikmatan yang kurasakan, tubuhku meregang sekian detik dan akhirnya rubuh di ranjang ketika puncak-puncak kenikamatan kuraih pada saat itu, mataku terpejam sambil menggigit kecil bibirku saat kurasakan vaginaku mengeluarkan denyut-denyut kenikmatannya.

    Dan tidak lama kemudian Mas Aryo mencapai puncaknya juga, dia dengan cepatnya menarik penisnya dan beberapa detik kemudian, air maninya tersembur dengan derasnya ke arah tubuh dan wajahku, aku membantunya dengan mengocok penisnya sampai air maninya habis, dan kemudian aku mengulum kembali penisnya sekian lama, sampai akhirnya perlahan-lahan mulai mengurang tegangannya dan mulai lunglai.

    “Aku benar-benar puas Rit, kamu memang hebat”, pujinya. Aku masih bergelayut manja di dekapan tubuhnya.

    “Rit, kamu memang istriku yang baik, kamu harus bisa mengerti kesulitanku saat ini, dan aku mau kamu membantu aku untuk mengatasinya”, katanya.

    “Bukankah selama ini aku sudah begitu Mas”, sahutku. Mas Aryo mengangguk-angguk mendengarkan ucapakanku.

    Kemudian ia melanjutkan, “Kamu tahu maksud kedatangan Bondan tadi sore. Dia menagih utang, dan aku hanya sanggup membayar setengah dari keseluruhan utangku. Kemudian setelah lama berbicang-bincang ia menawarkan sebuah jalan keluar kepadaku untuk melunasi hutang-hutangku dengan sebuah syarat”, ucap Mas Aryo.

    “Apa syaratnya, Mas?” tanyaku penasaran.

    “Rupanya dia menyukaimu, dia minta izinku agar kamu bisa menemani dia semalam saja”, ucap Mas Aryo dengan pelan dan tertahan.

    Aku bagai disambar petir saat itu, aku tahu arti ‘menemani’ selama semalam. Itu berarti aku harus melayaninya semalam di ranjang seperti yang kulakukan pada Mas Aryo. Mas Aryo mengerti keterkejutanku.

    “Aku sudah tidak tahu lagi dengan apalagi aku harus membayar hutang-hutangku, dia sudah mengancam akan menagih lewat tukang-tukang pukulnya jika aku tidak bisa membayarnya sampai akhir pekan ini”, katanya lirih.

    Aku hanya terdiam tak mampu mengomentari perkataannya itu. Aku masih shock memikirkan aku harus rela memberikan seluruh tubuhku kepada lelaki yang belum kukenal selama ini. Sikap diamku ini diartikan lain oleh Mas Aryo.

    “Besok kamu ikut aku menemui Bondan”, ujarnya lagi, sambil mencium keningku lalu berangkat tidur. Seketika itu juga aku membenci suamiku. Aku enggan mengikuti keinginan suamiku ini, namun aku juga harus memikirkan keselatan keluarga, terutama keselamatan suamiku. Mungkin setelah ini ia akan kapok berjudi lagi pikirku.

    Sore hari setelah pulang kerja, Mas Aryo menyuruhku berhias diri dan setelah itu kami berangkat menuju tempat yang dijanjikan sebelumnya, rupanya Mas Aryo mengantarku ke sebuah hotel berbintang. Ketika itu waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 20.00 malam. Selama hidup baru pertama kali ini, aku pergi untuk menginap di hotel.

    Ketika pintu kamar di ketuk oleh Mas Aryo, beberapa saat kemudian pintu kamar terbuka, dan kulihat Bondan menyambut kami dengan hangatnya, Suamiku tidak berlama-lama, kemudian ia menyerahkan diriku kepada Bondan, dan kemudian berpamitan.

    Dengan lembut Bondan menarik tanganku memasuki ruangan kamarnya. Aku tertunduk malu dan wajahku terasa memerah saat aku merasakan tanganku dijamah oleh seseorang yang bukan suamiku. Ternyata Bondan tidak seburuk yang kubayangkan, memang matanya terkesan liar dan seakan mau melahap seluruh tubuhku, tetapi sikapnya dan perlakuannya kepadaku tetap tenang, sehingga dikit demi sedikit rasa grogi yang menyerangku mulai memudar.

    Bondan menanyakan dengan lembut, aku ingin minum apa. Kusahut aku ingin minum coca-cola, tetapi jawabnya minuman itu tidak ada sekarang ini di kamarnya, kemudian dia mengeluarkan sebotol sampagne dari kulkas dan menuangkannya sedikit sekitar setengah sloki, kemudian disuguhkannya kepadaku, “Ini bisa menghilangkan sedikit rasa gugup yang kamu rasakan sekarang ini, dan bisa juga membuat tubuhmu sedikit hangat. Kulihat dari tadi kelihatannya kamu agak kedinginan”, ucapnya lagi sambil menyodorkan minuman tersebut.

    Kuraih minuman tersebut, dan mulai kuminum secara dikit demi sedikit sampai habis, memang benar beberapa saat kemudian aku merasakan tubuh dan pikiranku agak tenang, rasa gorgi sudah mulai menghilang, dan aku juga merasakan ada aliran hangat yang mengaliri seluruh syaraf-syaraf tubuhku.

    Bondan kemudian menyetel lagu-lagu lembut di kamarnya, dan mengajakku berbincang-bincang hal-hal yang ringan. Sekitar 10 menit kami berbicara, aku mulai merasakan agak pening di kepalaku, tubuhkupun limbung. Kemudian Bondan merebahkan tubuhku ke ranjang. Beberapa menit aku rebahan di atas ranjang membuatku mulai bisa menghilangkan rasa pening di kepalaku.

    Tetapi aku mulai merasakan ada perasaan lain yang mengalir pada diriku, ada perasaan denyut-denyut kecil di seluruh tubuhku, semakin lama denyut-denyut tersebut mulai terasa menguat, terutama di bagian-bagian sensitifku. Aku merasakan tubuhku mulai terangsang, meskipun Bondan belum menjamah tubuhku.

    Ketika aku mulai tak kuasa lagi menahan rangsangan di tubuhku, napasku mulai memburu terengah-engah, payudaraku seakan-akan mengeras dan benar-benar peka, vaginaku mulai terasa basah dan gatal yang menyengat, perlahan-lahan aku mulai menggesek-gesekkan kedua belah pahaku untuk mengurangi rasa gatal dan merangsang di dalam vaginaku. Tubuhku mulai menggeliat-geliat tak tahan merasakan rangsangan seluruh tubuhku.

    Bondan rupanya menikmati tontonan ini, dia memandangi kecantikan wajahku yang kini sedang terengah-engah bertarung melawan rangsangan, nafsunya mulai memanas, tangannya mulai meraba tubuhku tanpa bisa kuhalangi lagi. Remasan-remasan tangannya di payudaraku membuatku tidak tahan lagi, sampai tak sadar aku melorotkan sendiri pakaian yang kukenakan. Saat pakaian yang kukenakan lepas, Mata Bondan tak lepas memandangi belahan payudaraku yang putih montok dan yang menyembul dan seakan ingin loncat keluar dari bra yang kukenakan.

    Tak tahan melihat pemandangan indah ini, Bondan kemudian menggumuliku dengan panasnya sembari tangannya mengarah ke belakang punggungku, tidak lebih dari 3 detik, kancing bra-ku telah lepas, kini payudaraku yang kencang dan padat telah membentang dengan indahnya, Bondan tak mau berlama-lama memandangiku, dengan buasnya lagi ia mencumbuiku, menggumuliku, dan tangannya semakin cepat meremas-remas payudaraku, cairan vaginaku mulai membasahi celana putihku.

    Melihat ini, tangan bondan yang sebelahnya lagi mulai bermain-main di celanaku tepat di cairan yang membasahi celanaku, aku merasakan nikmat yang benar-benar luar biasa. Napasku benar-benar memburu, mataku terpejam nikmat saat tangan Bondan mulai memasuki celana dalamku dan memainkan daging kecil yang tersembunyi di kedua belahan rapatnya vaginaku.

    Bondan memainkan vaginaku dengan ahlinya, membuatku terpaksa merapatkan kedua belah pahaku untuk agak menetralisir serangan-serangannya, jari-jarinya yang nakal mulai menerobos masuk ke liang tubuhku dan mulai memutar-mutar jarinya di dalam vaginaku. Tak puas karena celana dalamku agak mengganggu, dengan cepatnya sekali gerakan dia melepaskan celana dalamku. Aku kini benar-benar bugil tanpa tersisa pakaian di tubuhku.

    Bondan tertegun sejenak memandangi pesona tubuhku, yang masih bergeliat-geliat melawan rangsangan yang mungkin diakibatkan obat perangsang yang disuguhkan di dalam minumanku. Dengan cepatnya selagi aku masih merangsang sendiri payudaraku, Bondan melepaskan dengan cepat seluruh pakaian yang dikenakan sampai akhirnya bugil pula. Aku semakin bernafsu melihat batang penis Bondan telah berdiri tegak dengan kerasnya, Besar dan panjang.

    Dengan cepat Bondan kembali menggumuliku dengan benar-benar sama-sama dalam puncak terangsang, aku merasakan payudaraku diserang dengan remasan-remasan panas, dan.., ahh.., akupun merasakan batang penis Bondan dengan cepatnya menyeruak menembus liang vaginaku dan menyentuh titik-titik kenikmatan yang ada di dalam liang vaginaku, aku menjerit-jerit tertahan dan membalas serangan penisnya dengan menjepitkan kedua belah kakiku ke arah punggungnya sehingga penisnya bisa menerobos secara maksimal ke dalam vaginaku.

    Kami bercumbu dengan panasnya, bergumul, setiap kali penis Bondan mulai bergerak masuk menerobos masuk ataupun saat menarik ke arah luar, aku menjepitkan otot-otot vaginaku seperti hendak menahan pipis, saat itu aku merasakan nikmat yang kurasakan berlipat-lipat kali nikmatnya, begitu juga dengan Bondan, dia mulai keteteran menahan kenikmatan tak bisa dihindarinya. Sampai pada satu titik saya sudah terlihat akan orgasme, Bondan tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dengan hentakan2 penisnya yang dipercerpat.. akhirnya kekuatan pertahananku ambrol.. saya orgasme berulang-ulang dalam waktu 10 detik.. Bondan rupanya juga sudah tidak mampu menahan lagi serangannya dia hanya diam sejenak untuk merasakan kenikmatan dipuncak-puncak orgasmenya dan beberapa detik kemudian mencabut batang penisnya dan tersemburlan muncratan-muncratan spermanya dengan banyaknya membanjiri wajah dan sebagian berlelehan di belahan payudaraku. Kamipun akhirnya tidur kelelahan setelah bergumul dalam panasnya birahi.

    Keesokan paginya, Bondan mengantarku pulang ke rumah. Kulihat suamiku menerimaku dengan muka tertuduk dan berbicara sebentar sementara aku masuk ke kamar anakku untuk melihatnya setelah seharian tidak kuurus.

    Setelah kejadian itu, aku dan suamiku sempat tidak berbicara satu sama-lain, sampai akhirnya aku luluh juga saat suamiku minta maaf atas kelakuannya yang menyebabkan masalah ini sampai terjadi, tetapi hal itu tidak berlangsung lama, suamiku kembali terjebak dalam permainan judi. Sehingga secara tidak langsung akulah yang menjadi taruhan di meja judi. Jika menang suamiku akan memberikan oleh-oleh yang banyak kepada kami. Tetapi jika kalah aku harus rela melayani teman-teman suamiku yang menang judi. Sampai saat ini kejadian ini tetap masih berulang. Oh sampai kapankah penderitaan ini akan berakhir.

  • Cerita Seks Mencicipi 5 Perawan

    Cerita Seks Mencicipi 5 Perawan


    3021 views

    Duniabola99.org – Cerita ini terjadi waktu aku datang ke wisudanya di Manggala Wana Bakti, nah setelah selesai di wisuda ceritanya aku dan dia itu ke tempat kostnya di daerah Palmerah. : Nama temanku Tina (sudah disamarkan). Secara garis besar dia adalah seorang gadis yang cantik dengan ukuran dada 36B, lalu dengan tinggi 159 cm dan berat 48 kg, dan rambut hitam legam sepundak, memang 2 tahun lebih tua dari aku, aku kenal sama dia pas waktu dia mengulang salah satu mata kuliah di semester 2 sejak itu aku cukup akrab dengan dia, dan dia adalah satu-satunya orang yang tahu pengalaman misteriusku dengan Vita.

    Tina adalah anak seorang pengusaha sukses di Bali, tapi karena dia ingin sekali kuliah jurusan komputer di Jakarta, akhirnya dia kost di dekat kampus, karena memang Tina tidak mempunyai keluarga di Jakarta.
    Sesampainya di tempat kostnya terus terang aku kagum banget karena rumah kost Tina itu bagus banget, memang sih Tina pernah bilang tempat kostnya tuh mahal sekali satu bulan bayarnya sekitar 600.000-an tapi aku tidak menyangka bahwa rumah kostnya sebagus ini, soalnya biasanya dimana-mana tempat kost identik dengan rumah sederhana, tapi kali ini ternyata aku melihat sebuah rumah kost yang megah. Akhirnya terpaksa aku menyudahkan lamunkanku karena aku mendengar teriakan 3 orang wanita, yang ternyata teman kostnya Tina, setelah itu aku dikenalkan Tina dengan ketiga teman kostnya itu.

    Nama ke tiga anak kost itu ada Silvi, Anna, Sonia. Silvi adalah seorang wanita yang aku perkirakan berusia sekitar 23 tahun, cukup cantik dengan rambut ikal sebahu. Anna seorang wanita berusia 22 tahun, mahasiswi tingkat akhir di kampus yang sama dengan aku dan Tina, walaupun tidak terlalu cantik tapi dada dan pantatnya terlihar padat dan menantang lalu Sonia seorang wanita yang berusia 24 tahun dan terlihat paling cantik diantara Silvi dan Anna.

    Singkat cerita akhirnya kami berlima pesta pora merayakan wisuda Tina, memang aku sempat tanya ada berapa anak kost di rumah ini menurut mereka ada 5 orang semuanya wanita tapi yang satu sekarang sedang pulang ke kampung halamannya. Lalu aku juga sempat tanya dimana majikannya, lalu kata mereka majikannya ada di Canada, dan segala keperluan rumah sudah diserahkan kepada seorang pembantu rumah tangga yang sengaja disiapkan disana.

    Lalu disela-sela obrolan kami, aku sempat melihat ada seorang gadis yang berusia sekitar 21 tahun keluar dari dalam, aku pikir ini juga anak kost disini karena dia terlihat amat cantik hanya bedanya kecantikan gadis yang baru kulihat ini lebih alami dan natural. Dan rupanya Tina melihatku sedang memperhatikan gadis itu sehingga dia berkata “Hei Tom, sudah donk masa lu ngeliatin si Susi saja”, “Oh, jadi dia namanya Susi toch, apa dia juga anak kost disini?” tanyaku. Eh mereka semua malah pada senyum, lalu Sonia bilang “Tommy.., Tommy.., sudah aku bilang disini cuma ada 5 orang plus 1 pembantu, dan sekarang teman kami yang satu sedang pulang kampung!”. “Jadi artinya Susi itu pembantu kalian donk”, potongku dan mereka semua menjawab serempak “Pinter”, dan setelah itu mereka mengolok-ngolokku, karena menurut mereka aku tuch naksir sama Susi.

    Lalu mungkin gara-gara itu kami jadi ngelantur bercerita tentang Susi, dan akhirnya mereka berempat mengajakku taruhan bisa tidak aku mengajak Susi yang masih virgin dan tidak pernah pergi sama laki-laki itu ML denganku. Aku sempat bilang lu orang pada gila yach, tapi karena aku diolok-olok dan dikatain chicken, dll akhirnya aku sanggupin juga dech untuk mencobanya, lalu aku bilang “Tapi dengan syarat lu orang harus membantu rencanaku, dan kalau aku berhasil taruhannya apa donk?” dan akhirnya setelah mikir sejenak Sonia bilang “Kalau kamu berhasil kamu boleh minta apa saja”, “Oke..” jawabku.

    Lalu aku bilang, “Aku punya rencana begini, nanti aku pura-pura sakit dan tidur di kamar Tina, terus lu suruh dia tolong kerokin aku, lalu pas lagi di kerokin aku akan suruh dia nyalahin VCD yang tentu saja isinya film bokep”. Dan akhirnya Tina dan Sonia yang menuju ke dalam mencari Susi, sedang aku Anna, dan Silvi menuju ke kamar Tina, disana aku tiduran sambil pura-pura pakai balsem, dan seperti orang masuk angin. Tidak beberapa lama kemudian, aku lihat Susi dan bersama Tina dan Sonia, lalu akhirnya mereka berempat keluar tinggal aku dan Susi berdua di kamar. Lalu aku dengar ada suara yang sangat lembut menyapaku “Ada apa Mas?”, lalu dengan gugup aku menyahut “Nggak nich Mbak, saya sepertinya masuk angin, bisa minta tolong kerokin nggak yach?”. “Boleh Mas”, jawab Susi lagi, lalu dia mengambil minyak kayu putih dan uang logam seratusan, dan dia menyuruh aku membuka baju lalu dia mulai mengeroki badanku. Dan seperti rencanaku akhirnya aku meminta tolong padanya mengambilkan remote, lalu aku menyalakan TV dan VCD.

    Dan setelah menyala, langsung dech terlihat adegan syur di TV, dan aku merasakan seketika itu juga uang logam yang dipegang Susi jatuh ke lantai, lalu aku bilang ke Susi. “Sus, maaf yach saya mau nonton film ini soalnya besok pagi sudah harus dikembaliin, kamu nggak ‘pa-’pa kan yach?”. Lalu dengan gugup aku lihat dia bilang “Nggakk pappaa kok, Mas”, lalu aku tanya lagi “Kamu pernah nonton film beginian Sus?”, “Dan dia bilang belum pernah, Mas”, lalu aku lihat dia mengambil duit logam dan kembali mengerokiku dan aku kembali menikmati adegan syur di depan mataku, tapi lama kelamaan aku merasakan kerokan Susi semakin melemah dan nafasnya kian memburu dan lalu aku pikir ini adalah saat terbaik untuk memulainya, lalu akhirnya tanganku mulai menyentuh pahanya, dan karena tidak ada reaksi menolak lalu tangan aku mulai semakin naik dan akhirnya sampai di payudaranya dan lagi-lagi dia diam, lalu aku langsung balik badan dan langsung memeluk dan menciumnya, dan karena dia masih virgin dia agak lama baru membalas ciumanku, dan walaupun tampak kaku, aku merasakan kenikmatan tersendiri, setelah itu aku mulai perlahan-lahan membuka kaos dan roknya, dan lalu aku mulai meremas-remas payudaranya yang hanya dilapisi oleh BH warna krem, dan aku lihat dia tuch meringis kenikmatan, dan setelah puas bermain di payudaranya tanganku segera kebawah dan meraba-raba CD-nya yang sudah basah, lalu aku mulai mengesekkan jariku perlahan-lahan dan aku lihat dia tuch semakin menggelinjang kenikmatan, setelah itu aku membuka CD-nya dan kemudian mulai menjilat-jilat liang kewanitaannya, dan mencari clitnya.

     

    Dan sewaktu lidahku bermain di dalam liang kewanitaannya tanganku kembali bergerak ke atas dan membuka BH-nya dan bermain di atas payudaranya 15 menit kemudian, aku sudahi permainanku di liang kewanitaannya, dan aku-pun mulai mencopot kemeja dan celanaku di depan Susi, dan mungkin karena tidak tahu apa yang harus dilakukannya Susi diam saja, dan pas aku menurunkan CD-ku, Susi berteriak kecil “Ahh..” dan aku jadi kaget, dan aku bilang “Ada apa Sus?”, dan dia bilang “Saya ngeri ngeliat barang Mas”. Dan lalu dengan senyum aku bilang tidak apa-apa, lalu aku bawa tangannya ke penisku, dan lalu dengan malu-malu dia memegang penisku dan mengocoknya pelan-pelan. Dalam hati aku berkata wah nich anak pinter juga, baru sekali nonton BF tahu apa yang harus dilakukannya.

    Dan tidak beberapa lama kemudian aku suruh dia mengisap penisku, tapi mula-mula dia bilang nggak mau karena geli tapi karena terus di paksa akhirnya dia lakukan juga. Dan untuk seorang pemula hisapan Susi cukup hebat (walaupun tidak sehebat Vita), setelah puas aku lalu menyuruhnya udahan dan kemudian aku bersiap-siap untuk memasukkan penisku ke liang senggamanya, dan sesampainya di depan liang kenikmatannya dia langsung bangun dan bilang “Nggak boleh donk Mas kan saya masih perawan”. Dalam hati aku berkata sial nich cewek bisa kalah dech aku, tapi akhirnya aku nggak kehabisan akal lalu perlahan-lahan aku bilang kalau dia nggak mau yach sudah saya nggak masukin semua hanya ujungnya saja dan itu nggak merusak selaput daranya. Akhirnya dengan perjuangan keras aku diijinkan untuk memasukkan kepala penisku di liang surganya, dan lalu aku mulai memasukkannya perlahan-lahan. Dan seperti dugaanku liang senggamanya amat sempit sehingga aku agak menemui kesusahan memasukkan kepala penisku.

    Dan setelah masuk aku mulai menarik dan memasukkannya perlahan-lahan, dan seperti dugaanku Susi keenakan, dan dia lalu berkata “Mas masukkin semua donk masa kepalanya doank!” lalu dengan pura-pura bodoh aku bilang “Kata kamu kepalanya saja, tapi lalu dia bilang “Nggak ‘pa-’pa dech Mas ayo donk cepat Mas!”. Akhirnya aku memasukkan sisa penisku ke liang kewanitaannya. Setelah masuk aku mulai menggoyangkannya, beberapa menit kemudian aku menarik penisku dan menyuruh dia nungging dan aku melakukannya dengan posisi dog style, sekitar 10 menit kemudian aku dengar Susi bilang “Mas kok saya tiba-tiba mau pipis sich yach?” terus aku bilang “Kalau itu bukan pipis tapi tandanya kamu hampir orgasme”. Dan aku suruh dia tahan sebentar karena aku juga sudah mau keluar dan 3 menit kemudian aku keluar barengan dengan dia.

    Setelah itu aku dan dia jatuh ke ranjang, dan aku sempat lihat spermaku yang berceceran di lantai beserta beberapa bercak darah, setelah itu aku bilang terima kasih ke dia, dan dia lalu keluar kamar dan aku pun ke kamar mandi untuk membersihkan badanku yang penuh dengan keringat.

    Setelah aku selesai mandi, aku lalu keluar kamar dan aku nggak menemui Tina, dan ketiga kawannya di ruang depan, dan aku sempat clingak-clinguk dech nyariin mereka, dan tiba-tiba aku dengar ada suara yang memanggilku dari arah sebelah kiriku, “Tom, sini donk Tom, kita juga mau ngerasain barang kamu donk”. Spontan aku menghadap ke asal suara tersebut dan aku lihat Silvi yang sudah berada dalam keadaan polos memanggilku di muka pintu kamarnya. Langsung dech adikku yang tadinya sudah kembali tidur tegak lagi, dan segera aku menyamperi Silvi yang memang sudah menungguku, sesampainya di dalam kamar aku sampai kaget melihat ternyata di dalam kamar itu bukan hanya terdapat Silvi saja tetapi juga ada Tina, Sonia, dan Anna, hanya mereka bertiga masih berpakaian lengkap. Aku bilang ke Tina, “Tuch kan Tin, aku berhasil kan naklukin Susi” Iya dech Tom, kita percaya sekarang”.

    Setelah itu aku langsung bilang “Ayo sekarang aku minta hadiahku”. Lalu jawab mereka “Eloe minta hadiah apa?”. Langsung dech otakku mikir minta apa yach, terus aku bilang “Aku pengen tidur bareng kalian bertiga sekaligus”, dan reaksinya mereka berempat langsung teriak “Yes, siapa takut memang itu kok yang kami harapkan”, lalu Silvi sempat nambahin, “Tahu nggak Tom, kenapa aku bugil supaya lu nafsu lihat aku dan minta ML sama aku ternyata siasat aku berhasil, lagian tadi kan pas lu ML sama Susi kita pada ngintip lho”, dan aku langsung dech berpura-pura terkejut padahal sich aku tahu kok he he he, tapi aku diam saja sok cool.

    Setelah itu Anna, Tina dan Sonia mulai striptease di depanku sambil perlahan-lahan membuka bajunya satu persatu sampai mereka semua benar-benar bugil, dan akibatnya adikku yang memang dari tadi sudah bangun jadi semakin tegak, dan setelah mereka selesai dengan baju mereka sendiri mereka dengan ganas langsung menyerbuku, dan dengan penuh nafsu birahi, mereka mempreteli baju dan celanaku satu demi satu, dan ketika celana dalamku diturunkan mereka sempat terpesona melihat barangku, lalu tiba-tiba Tina menunduk dan langsung menjilat-jilat penisku sementara Anna langsung mengarahkan liang kewanitaannya ke mulutku yang langsung saja kusambut dengan jilatan-jilatan di sekitar liang kewanitaannya, sementara itu tanganku menggerayangi payudara Sonia,

    sementara itu pula Sonia menjilat payudara Silvi, lalu kami saling berganti-ganti posisi, setelah puas dengan gaya tersebut aku mulai bangkit dan mula-mula aku mengarahkan penisku ke arah liang kewanitaan Tina, dan sumpah aku menemui kesulitan untuk memasukkan penisku tersebut tapi dengan upaya keras akhirnya aku berhasil untuk memasukkannya, setelah beberapa lama aku dengar Tina merintih dengan keras dan akhirnya dia orgasme, lalu kucabut penisku dari liang senggamanya, dan aku sempat lihat ada bercak darah di penisku, dan aku sempat tanya “Tin, lu masih virgin yach?” dan Tina menjawab katanya “Kami berempat masih virgin Tom”, busyet aku hoki benar dalam semalam dapat 5 cewek masih virgin semua.

    Lalu aku mulai mencoba memasukkan penisku ke liang kewanitaan Silvi, kali ini aku lebih pelan-pelan dan santai, walaupun sulit tapi tidak sesulit sewaktu aku memasukkan penisku ke liang kewanitaan Tina, mungkin karena penisku sekarang sudah basah, dan kulihat liang kewanitaan Silvi pun sudah sangat basah, lalu aku kembali memaju mundurkan pantatku, sekitar 10 menit aku merasa bahwa spermaku akan segera keluar, lalu aku langsung menurunkan tempo goyanganku, dan segera aku mulai mengalihkan permainanku ke arah payudara Silvi, setelah beberapa lama aku kembali mulai mempercepat goyangan pantatku, tapi itupun tak bertahan lama karena 5 menit kemudian aku sudah ingin mengeluarkan sperma lagi, sebetulnya ingin aku tahan tapi karena aku kasihan sama Silvi orgasmenya tertunda melulu, terpaksa aku malah mempercepat laju permainanku dan 3 menit kemudian aku bilang sama dia “Aku sudah mau keluar nich, aku keluarin di dalam atau di luar?”. Lalu dia jawab “Di dalam saja”. Akhirnya aku dan dia keluar secara bersamaan.

    Setelah itu aku merebahkan diri ke tempat tidur, tapi baru sepuluh menit aku tiduran aku merasakan barangku saja yang dijilat-jilat, dan ternyata aku lihat kali ini Anna yang menjilat-jilat barangku, akhirnya adikku bangun lagi dech dan aku langsung melepas barangku dari mulutnya dan langsung mengarahkan barangku ke kemaluannya, dan kali ini aku kembali menemui kesulitan, karena liang kewanitaan Anna benar-benar sempit, dan kecil, penisku sampai perih rasanya, akhirnya dengan sedikit paksaan aku berhasil juga memasukkan barangku ke dalam liang surganya, sekitar 15 menit kemudian Anna teriak Tom, aku mau orgasme nich, dan aku langsung bilang “Tunggu donk aku juga sudah mau orgasme nich”. Akhirnya aku mempercepat pola permainan, dan akhirnya aku keluar barengan dia di dalam liang senggamanya. Setelah itu aku langsung tiduran lagi, tapi aku liat kali ini Sonia menyamperi aku dan bilang “Tom giliran aku kapan?” “terus aku bilang besok saja yach aku cape nich”.

    Tapi sebagai jawabnya dia malah merenggut dan langsung mengocok-ngocok barangku, dan secara perlahan barangku kembali bangun, setelah bangun secara maksimal, Sonia lalu berdiri dan duduk tepat diatas barangku sambil tangannya perlahan membuka bibir kemaluannya, dan aku merasakan perih di sekitar barangku, karena Sonia memasukkannya dengan agak keras, setelah itu dia mulai mengoyang-goyangkan pantatnya naik turun sambil sesekali dia mengoyang-goyangkannya ke depan dan ke belakang, karena merasa nikmat sekali nggak sampai 10 menit aku merasa aku sudah mau orgasme, dan aku bilang ke Sonia “Son, aku sudah mau orgasme nich”, dan sebagai jawabannya dia mencabut barangku dan mengulum kembali barangku dan akhirnya aku memuntahkan spermaku di mulutnya dan kemudian diminum semua oleh Sonia “Obat awet muda katanya” Dan aku sich tersenyum saja mendengarnya.

    Nggak lama kemudian aku tidur bersama mereka berempat dalam keadaan bugil. Sekitar Jam 7 pagi aku bangun dan menuju kamar mandi untuk mandi karena terus terang badanku lengket semua keringatan. Lalu aku mulai mandi dan menyabuni penisku, mungkin karena terkena tanganku eh adikku malah bangun lagi, dan ketika itu pintu kamar mandi terbuka, lalu aku lihat Tina masuk ke dalam, dan kaget “Gila lu Tom, mau onani yach, ngapain Tom, sayangkan lu buang gitu saja, mending buat aku, lalu setelah itu Tina nyamperin aku dan mulai memain-mainkan barangku sebentar lalu dia mulai mengulum penisku, sekitar 15 menit dia mengulum penisku, sampai akhirnya aku mengeluarkan spermaku di dalam, dan kemudian diminum seluruhnya oleh Tina, nggak beberapa lama kemudian dia malah nungging dan minta di fuck dengan posisi doggy style, tadinya aku sudah mau nolak dan jelasin bahwa sebenarnya aku lagi bersihin barangku bukan onani, tapi karena nafsu lihat pantat mulus akhirnya aku masukin juga barangku ke liang kewanitaannya,

    dan kali ini aku nggak sesulit sewaktu memasukkan barangku tadi malam, dan setelah puas dengan doggy style dia malah minta fuck dengan gaya monyet, dimana aku ngefuck sambil ngegendong dia, yach sudah dech akhirnya aku lakukan juga permintaan dia, 5 menit kemudian aku merasa bahwa aku mau orgasme, dan dia bilang “Yach sudah Tom keluarin di dalam saja, aku pengen ngerasain sperma kamu kok” Akhirnya aku keluarin juga dech spermaku di dalam liang kewanitaannya, lalu setelah itu kita malah mandi bersama dan sekitar pukul 9 pagi aku balik ke rumah dan tidur sampai malam.

     

     

     

     

  • Video Bokep Mami Yuuki Seks Di Ruangan Casino

    Video Bokep Mami Yuuki Seks Di Ruangan Casino


    1600 views

  • Beautiful teen girl in nylon stockings Stella Cox gets pussy eaten and pounded

    Beautiful teen girl in nylon stockings Stella Cox gets pussy eaten and pounded


    1676 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Foto Bugil Hot Si Manis Gracia

    Foto Bugil Hot Si Manis Gracia


    1941 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Ibu Guru Kesepian

    Ibu Guru Kesepian


    1947 views

    Kisah cinta dengan seorang guru masih muda memang sangat mendebarkan apalagi dia seorang guru, cerita ini mengisahkan tentang cerita seks dengan seorang guru mata pelajaran PKN. gima keseruan ceritanya? mari kita simak bersama cerita di bawah: Sebut saja aku Andy. Aku siswa SMA di sebuah sekolah negeri Jakarta. Aku merupakan siswa yang dibilang cukup pintar di kelasku. Apalagi setelah aku menang olimpiade komputer tingkat provinsi, namaku jadi makin dikenal di sekolahku. Nilai-nilai ku di sekolah juga bisa terbilang bagus. Selalu dapat nilai diatas 7. Kecuali pelajaran pkn, pelajaran yang paling susah menurutku. Aku tidak pernah mendapat bagus. Paling bagus cuman dapat 7. Hari rabu ini, aku belajar seperti biasa. Tapi saat pelajaran pkn, bu tanti, guru pkn ku tidak masuk. Biasanya bu tanti tidak pernah telat. Seperti biasa, kalau tidak ada guru masuk, kami sekelas selalu ngobrol di kelas. Tiba-tiba ada seseorang perempuan yang tidak kukenal masuk ke kelas ku.

    Bu guru : “Hayoo jangan pada berisik. Oh iya perkenalkan, nama saya ibu fara. Umur 21 tahun. Ibu ada disini karena ibu dipesen sama ibu tanti untuk ngajar disini karena beliau sakit dbd. Ibu seterusnya akan menggantikan ibu tanti mengajar disini selama 1 semester karena ibu lagi praktek kerja lapangan untuk belajar jadi guru.”

    Anak-anak : “Yaaaahhhhhh but anti engga masuk deh”, jawab teman-temanku serentak sambil senyum

    Bu fara : “halah ibu tau kalian pada seneng kan? Oke ibu dipesen kalo hari ini ibu ngajar bab 2. Coba buka buku kalian”

    Anak-anak : “Iya buu”

    Anak-anak begitu antusias ketika pertama kali diajar bu fara. Dulu selama diajar bu tanti tidak pernah seperti ini. Bu fara masih muda, cantik, baik lagi. Coba dia jadi pacarku, wah aku seneng banget, pikirku dalam lamunanku. Sejak kehadiran bu fara, aku lebih sering melamun. Terlalu sering liatin bu fara ketimbang liat buku. Bagiku, bu fara adalah cewe yang ideal. Tak terasa sudah bel istirahat sekaligus jam bu fara hari ini sudah selesai.

    Bu fara : “sebelum ibu keluar, ibu mau kasitau kalo minggu depan ulangan bab 2. Ibu dipesen bu tanti”

    Anak-anak : “yah kok baru diajar sebentar langsung ulangan sih? Bikin soal yang gampang ya bu”

    Bu fara : “yaudah ibu bikin yang gampang. Tapi kalian semua harus dapet bagus ya? Oke ibu keluar dulu. Selamat siang anak-anak”

    Anak-anak : “asiik ulangan nya dibikin gampang. Selamat siang bu”

    Sepulang sekolah aku langsung buka buku pkn. Aku belajar biar dapet bagus dan demi bu fara aku belajarnya hehehe. Tidak seperti biasanya, aku sepulang sekolah selalu belajar, kecuali pkn. Karena ada bu fara aku jadi semangat untuk dapet bagus.

    Seminggu kemudian, bu fara menepati janjinya untuk mengadakan ulangan. Bu fara membagi-bagikan soal ke setiap anak. Begitu aku menerima soal dan aku liat, agak susah menurutku. Aku kerjakan nomer yang aku bisa. Sisanya yang aku engga bisa aku lewatin dulu. Begitu aku liat temenku yang lain, udah hampir selesai padahal waktu ulangan masih 40 menit lagi. Terpaksa aku liat jawaban temenku yang duduk di sebelahku. Kebetulan bu fara lagi keluar sebentar, jadi ada kesempatan buat aku untuk nyontek. Baru nyontek 2 nomer, tiba-tiba bu fara masuk ke kelas dan sempet liat aku lagi nyontek, tapi bu fara tidak menegurku dan malah mengawasi anak yang lain. Sepertinya bu fara membiarkan saja dan pura-pura tidak tahu atas apa yang aku perbuat tadi, tapi apa urusanku. Yang penting sekarang ada 4 nomer kosong lagi yang harus diisi. Aku jadi lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan situasi. Setiap kali bu fara mengawasi anak lain aku langsung nyontek temenku. Tak terasa sudah bel. Aku langsung mengumpulkan jawabanku ke bu fara. Dan setelah semua anak mengumpulkan jawaban, bu fara mengucapkan selamat siang sambil keluar kelas.

    Aku masih kawatir sama kejadian yang tadi. Apa bu fara engga marahin aku tapi nilaiku dibikin jelek nantinya? Ah sudahlah nunggu bu fara koreksi jawaban aja, pikirku. 2 hari setelah ulangan, bu fara masuk ke kelasku untuk membagikan hasil ulangan. Anak yang dipanggil namanya langsung maju dan menerima hasil ulangan nya. Begitu namaku disebut, aku melihat nilai 6,5. Sebelum aku kembali ke tempat duduk, bu fara bilang “nanti pulang sekolah kamu ke ruang guru ya. Ada yang mau ibu bicarain sama kamu.” Aku langsung deg-degan. Tapi aku sudah berusaha mencoba tenang dan tidak akan diomelin nanti.

    Sepulang sekolah, aku langsung menghadap bu fara.

    Bu fara : “andy, kok cuman kamu yang dapet jelek? Padahal kan gampang itu ulangan nya.”

    Andy : “saya udah belajar bu. Seminggu yang lalu pas ibu bilang mau ulangan saya langsung belajar pkn”

    Bu fara : “walaupun begitu, kamu masih tetep kurang maksimal belajarnya. Gimana kalo ibu kasih kamu tambahan biar kamu dapet bagus?”

    Andy : “wah boleh tuh. Dimana bu?”

    Bu fara : “ini alamat rumah ibu. Kamu dateng hari minggu siang. Tapi jangan bilang siapa-siapa ya kalo kamu dapet tambahan”, memegang kedua tanganku sambil tersenyum.

    Andy : “Oke bu. Yang penting nilai saya jadi bagus”

    Aku langsung salaman sama bu fara dan bergegas pulang ke rumah. Alangkah senangnya aku hari ini, karena cuman aku yang dapet tambahan sama bu fara dan aku disenyumin bu fara. Bener-bener cantik. Aku jadi makin suka sama bu fara. Dari pulang sekolah, aku senyum terus. Sampe-sampe pas di bis aku diliatin sama ibu-ibu. Sampe rumah aku langsung mikirin bu fara terus. Seandainya bu fara jadi pacarku, terus aku mikir ah engga mungkin itu. Daripada mikir yang engga jelas terus mending belajar aja deh.

    Hari minggu jam 1 siang, aku pergi ke rumah bu fara. Rumahnya engga begitu jauh. 10 menit dari rumahku. Aku melihat rumah bu fara yang sederhana tapi bersih. Aku memencet bel 3x, bu fara keluar.

    Bu fara : “Oh andy ibu kirain siapa. Ayo masuk, engga dikonci kok”

    Aku langsung masuk begitu dipersilahkan. Bu fara memakai baju biru dengan rok hitam yang ketat. Aku jadi makin suka sama bu fara.

    Bu fara : “Kamu mau minum apa?”

    Andy : “Engga usah repot-repot bu. Apa aja boleh”

    Tak lama kemudian, bu fara membawakan aku air putih. Setelah aku meminum sedikit, bu fara langsung mengajariku bab 2. Aku jadi lebih mengerti kalau diajarin sama bu fara. Tak terasa sudah 2 jam belajar sama bu fara.

    Andy : “Bu makasih ya, saya jadi lebih ngerti kalo diajarin sama ibu. Saya pulang dulu ya”

    Bu fara : “Kamu jangan pulang dulu deh, masa cuman belajar? Oya kita ngobrolnya pake aku kamu aja. Nonton tv dulu aja”

    Andy : “yaudah terserah kamu aja deh”

    Akhirnya kami ke ruang tengah dan duduk di sofa sambil nonton tv. Tiba-tiba dia menyandarkan kepalanya di bahuku. Aku beranikan diriku untuk membelai rambutnya.

    Fara : “Aku ada hadiah buat kamu nih, tapi tutup mata dulu ya”

    Andy : “Kenapoa engga langsung kasih aja?”

    Fara : “kamu nih disuruh tutup mata tapi masih buka, ih bandel”

    Aku mengalah saja. Kututup mataku sambil bertanya-tanya dalam hatiku, apa yang mau dia kasih. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang lembut di bibirku, ketika aku membuka mataku, aku terkejut melihat guruku sendiri menciumku. Aku menyedot lidahnya sambil kucium-cium bibirnya, lalu kuteruskan dengan mencium-cium daun telinga dia sambil berkata “Aku sayang kamu”. Setelah daun telinga, kuterusi ke leher, kupegang-pegang leher bagian belakang dengan kedua tanganku sambil kucium-cium lehernya. Dia begitu menikmatinya hingga matanya merem melek dan mendesah. Dari leher tanganku turun ke dada, kuremas-remas dadanya sambil kujilati putingnya. Desahan nya semakin kencang, kugigit pelan puting kiri nya, tangan nya sambil mengocok penisku. Aku langsung ganti posisi 69. Aku bisa melihat dengan jelas memiaw fara… baunya harumdan segera kujilat, rasanya benar-benar enak. Pasti dia sering memelihara badan nya. Kumainkan lidahku di baguan klitoris dan labia mayora, sembari kumasukkan lidahku ke dalam liang vagina nya. Erangan nya tambah kencang. Sedotan fara juga enak, seluruh batang penisku dilumatnya, benar-benar enak. Saking enaknya, tak terasa aku sudah dibuat keluar oleh fara. Setelah aku mencapai kepuasan, kini gantian fara yg aku buat puas. Aku memasukkan jariku ke dalam lubang vagina nya sambil kujilat-jilati bibir vagina fara yang berwarna pink.

    “ahh… aku engga tahan nih”

    Kupercepat gerakan tanganku ke dalam vagina nya sambil kupegang klitoris nya dan akhirnya dia orgasme juga. Orgasme nya benar-benar deras sampe membasahi muka ku dan sebagian ranjang nya.

    “andy maafin aku ya, keluar sampe banyak gitu ngenain muka kamu”

    “kalo kamu yang keluarin engga apa-apa”, aku langsung mencium bibir nya.

    “masukin ademu ke dalem marmutku dong… kepengen nih aku”

    Aku ambil posisi missionary, kumasukkan adekku dengan perlahan, masuk ke dalam vagina nya benar-benar sempit. Dia masih perawan, kumasukkan dengan perlahan penisku agar dia tidak kesakitan. Kupercepat sedikit, fara tampaknya meringis kesakitan, ku tak perdulikan erangan itu. Langsung ku masukkan seluruh penisku ke dalam vagina nya. Yeah aku mendapat perawan nya fara. Dia tampak menangis kecil menahan kesakitan, langsung saja kucium untuk meredakan efek sakitnya. Aku mulai mempercepat permainanku. Expresi muka fara berubah, tadinya agak kesakitan sekarang berubah menjadi penuh nafsu. Fara makin menikmati permainanku, ditambah desahan nya makin kencang. Aku pikir penisku mengenai bagian g-spot nya. Kusodok penisku di bagian itu, tak lama fara pun mengalami orgasme yang kedua. Aku mengajak fara untuk ganti posisi wot. Penisku perlahan dimasukkan ke dalam vagina nya… Bless, benar-benar nikmat, ditambah dengan otot vagina nya yang meremas penisku membuat kenikmatan nya bertambah. Dia terus mendesah keenakan, goyangan nya hot juga, padahal baru pertama kali merasakan sex. 6 menit kemudian, goyangan nya makin cepat. “ahh aku mau keluar lagi nih”

    “eh jangan keluar dulu, barengan aja sama aku. aku juga bentar lagi kok”

    Akhirnya kami keluar secara bersamaan. Sperma ku banyak keluar di dalam dan dia orgasme juga cukup banyak. Setelah kami “bertarung”, fara memeluk ku dan menciumku. “makasih ya sayang, kamu udah bikin aku ngerasain nikmatnya bercinta”

    “ya sama-sama sayang. Ngomong-ngomong, kamu mau engga jadi pacarku? Aku sayang banget sama kamu. Sejak pertama kali liat kamu, mulai ada perasaan suka sama kamu. Aku selalu mikirin kamu terus di rumah. Aku juga dulu kepengen kamu jadi pacarku.”. fara terdiam sejenak. Dia menitikkan air mata.

    “aku juga sayang sama kamu. Aku engga mau kehilangan kamu.”

    Kami berpelukan dan berciuman lagi. Tak terasa sudah jam 3 sore. Kemudian aku pamit sama fara untuk pulang.

    Hari-hari berikutnya berlangsung seperti biasa, tidak ada yang tahu tentang hubungan kami berdua. Sejak saat itu, kami mulai rajin bercinta setiap hari minggu dan sabtu. Mudah-mudahan hubunganku dan fara bisa langgeng.

  • Aoi Yuuki Kangen Dengan Sentuhan Pria

    Aoi Yuuki Kangen Dengan Sentuhan Pria


    1524 views

  • Foto Ngentot Si Cantik AYUMI IWASA Asal Jepang

    Foto Ngentot Si Cantik AYUMI IWASA Asal Jepang


    1788 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini. Starbet99

  • Foto Bugil TSUBASA AMAMI JAV Jepang Yang Cantik Dan Hot

    Foto Bugil TSUBASA AMAMI JAV Jepang Yang Cantik Dan Hot


    2813 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Cerita Seks Sensasi Pesta Dihari Ulang Tahunku

    Cerita Seks Sensasi Pesta Dihari Ulang Tahunku


    1592 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Sensasi Pesta Dihari Ulang Tahunku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Sebut saja namaku Tasha, Agustus kemarin baru saja aku merayakan ulang tahunku yang ke 36, Sebuah perayaan ulang tahun yang sangat berkesan buatku. Sebagai ibu rumah tangga dengan suami yang luar biasa sibuk, aku sering merasa jenuh di rumah. Pergaulanku pun tidak terlalu luas.

    Aku bukan tipe wanita yang senang kumpul-kumpul, ke kafe, hura-hura dan sebagainya. Cerita Sex Dewasa Hiburanku paling hanya TV, telepon dan komputer. Aku sering chating untuk menghilangkan kejenuhanku. Dari chat itulah aku mulai mengenal yang namanya perselingkuhan.

    Kepulangan suamiku yang hanya empat-lima hari dalam sebulan jelas membuatku sepi akan kasih sayang. Dan tentunya sepi pelayanan.Tapi mungkin aku juga terpengaruh oleh teman-teman chatku. Sebelum kenal chating, aku tidak begitu perduli dengan kesepian. Namun setelah banyak bergaul di chat, aku mulai merasa bahwa selama ini hasrat birahiku tak pernah terpenuhi.

    Ronny adalah pria pertama yang berselingkuh denganku.Usianya lima tahun lebih muda dariku dan sudah menikah. Tubuhnya cukup ideal dan aku puas setiap berkencan dengannya. Namun kami tidak bisa sering-sering karena istri Ronny bukan tipe wanita yang bisa dibohongi. Setelah Ronny aku pun semakin membuka diri dengan menggunakan nick chat yang bikin penasaran. Cerita Sex Dewasa Beberapa pria mulai sering mengisi kekosongan birahiku. Ada Ferry, manager sebuah perusahaan kontraktor berusia 30 tahun yang lihai memancing birahiku. Lalu ada Dhani yang seumuran denganku yang tidak pernah puas dengan pelayanan istrinya. Dan masih ada beberapa lagi.

    Aku mulai mengenal daun muda ketika berkenalan dengan Chris, mahasiswa salah satu PTS di Jakarta yang usianya lebih muda 15 tahun dariku. Waktu itu aku agak segan berkenalan dengannya karena usianya yang terpaut jauh sekali denganku. Namun Chris memberiku pengalaman lain. Suatu ketika dia datang ke rumahku saat rumahku sedang sepi. Dan dengan gairah mudanya yang menggelegak, Chris memberikan sensasi tersendiri padaku. Cerita Sex Dewasa Apalagi dengan ‘Mr. Happy’ miliknya yang king size. That was great. Aku pun jadi tertarik dengan daun-daun muda yang bertebaran di chat room. Sampai akhirnya aku mengoleksi sekitar 20 daun muda dengan usia antara 17-25 tahun yang keep contact denganku. Memang baru 4 orang dari mereka yang sempat berkencan denganku, namun yang lainnya tetap aku kontak via telepon.

    Hingga akhirnya menjelang ulang tahunku Agustus kemarin aku punya rencana yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Aku mengontak 8 daun muda yang kupilih untuk merayakan ulang tahun bersamaku. Pilihan pertama jatuh pada Felix, Cerita Sex Dewasa siswa kelas 3 di salah satu SMU yang cukup terkenal di Jakarta Selatan.

    “Halo tante..”, sapanya ceria ketika aku menghubungi HP-nya.
    “Ya sayang, Sabtu ini ada acara nggak?”, tanyaku tanpa basa-basi.
    “Ya biasa tante, paginya sekolah dulu”, jawabnya sedikit manja.
    “Tapi sorenya free kan, tante ada acara nih..”, tanpa kesulitan Felix menyanggupi undanganku.

    Selanjutnya Arga, mahasiswa salah satu PTS di Depok. Tanpa kesulitan pula Arga menyanggupi undanganku. Kemudian Frans, salah seorang instruktur di pusat kebugaran milik seorang binaragawan ternama di negeri ini. Cerita Sex Dewasa Frans juga menyanggupi. Aku senyum-senyum sendiri membayangkan tubuh Frans yang tegap berotot dan ukuran Mr. Happynya yang.. wow! Aku pernah sekali berkencan dengannya dan aku takjub dengan Mr. Happy miliknya yang panjangnya 3 kali Nokia 8850 milikku.

    Selanjutnya Dodi, siswa SMU di salah satu sekolah swasta yang cukup elit di bilangan Jakarta Selatan. Lalu Stanley, mahasiswa PTS ternama di daerah Grogol dengan sepupunya Jonathan yang juga kuliah di tempat yang sama. Lantas Rhino, gitaris di salah satu kafe di daerah Selatan. Dan terakhir tentu saja Chris, daun muda pertamaku. Cerita Sex Dewasa Hari yang kunantikan pun tiba, tepatnya sehari sebelum ulang tahunku.

    Pagi-pagi sekali aku menitipkan Juliet, anakku yang duduk di bangku SMP, ke rumah kakakku. Aku beralasan ada reuni SMA weekend ini. Setelah itu aku mampir ke salah satu bakery di bilangan Hayam Wuruk untuk mengambil kue ulang tahun pesananku. Kemudian aku langsung check in di suite room salah satu hotel berbintang di daerah Thamrin. Di kamar aku segera re-check daun-daun mudaku untuk memastikan kehadiran mereka. Semua beres, mereka akan hadir sekitar jam 5 sore.

    Sekarang baru jam 11 siang. Cukup lama juga sampai jam 5 sore nanti. Sambil tiduran di ranjang aku membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Kok malah jadi horny. Aku mondar-mandir di kamar tak karuan. Untuk mengusir kejenuhan aku turun ke bawah, sekalian mencicipi makan siang di restoran hotel tersebut. Di salah satu meja, aku melihat 5 orang wanita seusiaku dan 1 orang pria yang wajahnya masih cute sekali. Mungkin masih kuliah atau sekolah. Mereka makan sambil ngobrol dan tertawa-tawa. Sama sekali tak menyadari kehadiranku, sampai akhirnya salah seorang dari wanita-wanita itu beradu pandang denganku. Dia memberitahu yang lain, dan si cute melambai ke arahku. Aku tersenyum dan membalas lambaiannya.

    Cerita Seks Sensasi Ulang Tahunku Selesai makan, aku mendapat selembar memo dari salah seorang pelayan. Aku membaca isi pesannya, “DANIEL, 0856885— PLZ CALL ME”. Aku tersenyum. Sampai di kamar, aku menghubungi nomor tersebut.

    “Halo..” terdengar ribut sekali di ujung sana.
    “Halo, Daniel?” tanyaku.
    “Ya, siapa nih?” tanya si pemilik suara itu lagi.
    “Aku dapet memo dari kamu..”
    “Ohh.. iya, nama kamu siapa?” kami berkenalan, dan ternyata Daniel adalah si cute yang aku lihat di resto bersama 5 wanita tadi.
    Dan aku surprise sekali setelah mengetahui bahwa Daniel juga sedang merayakan ulang tahunnya hari ini. Dia juga surprise setelah kubilang bahwa aku juga akan merayakan ulang tahun di sini. Cerita Sex Dewasa Kemudian Daniel mengundangku untuk merayakan ulang tahun di kamar yang disewanya di bawah. Fortunebet99

    Kebetulan! Sambil mengisi waktu nggak ada salahnya pemanasan dulu. Family room yang disewa Daniel penuh dengan balon aneka warna. Kelima wanita yang kulihat tadi ada di situ. Salah satunya adalah adik maminya Daniel, dan yang lain teman-temannya. Rupanya Daniel ‘dipelihara’ sebagai gigolo oleh kelima wanita tersebut.

    Candra, adik maminya Daniel adalah wanita pertama yang mengenalkan anak itu ke dalam dunia seks. Lalu ada Shinta dan Melly, teman kerja Candra, serta Yuni dan Liana, teman aerobik Candra. Dan hari itu mereka berlima sepakat untuk merayakan ulang tahun Daniel di kamar tersebut sejak tadi malam.

    Tepat jam 12 tadi malam Daniel menirima suapan kue ulang tahun dari mulut wanita-wanita itu secara bergantian, dan jam 5 pagi tadi mereka baru selesai melepas birahi bersama. Acara kali ini semacam games, Cerita Sex Dewasa dimana Daniel dalam keadaan telanjang bulat diikat dengan mata tertutup atas ranjang dengan penis yang tegak.

    Kemudian secara acak kelima wanita itu memasukkan penis Daniel ke dalam vagina mereka, dan saat itu Daniel harus menebak, siapa yang sedang menindihnya. Kalau benar, Daniel diperbolehkan melepaskan ikatannya dan melepas birahinya dengan wanita yang tertebak. Tapi kalau salah, wanita tersebut akan menyodorkan vaginanya ke mulut Daniel, dan anak itu harus memuaskannya dengan lidahnya.

    Aku menyaksikan permainan yang seru itu di salah satu kursi di situ. Ramai sekali mereka bermain. Kadang aku senyum-senyum ketika Daniel salah menebak. Anak itu lihai sekali melakukan oral sex, sudah 3 wanita yang klimaks akibat permainan lidahnya. Aku menikmati permainan itu, yang ujung-ujungnya mereka kembali berpesta sex berenam. Cerita Sex Dewasa Candra mengajakku bergabung. Sebetulnya aku agak keberatan, karena aku belum pernah melakukan hubungan seks dengan melibatkan wanita lain. Namun aku ngiler juga melihat tubuh Daniel yang cukup oke itu, apalagi dengan penisnya yang wow! Lumayan juga buat pemanasan.

    Aku sempat dua kali klimaks di pesta mereka. Yang pertama dengan Daniel, dan yang kedua..ehm, saat oral sex dengan Liana. Jujur saja, awalnya aku agak jengah ketika merasakan kulit tubuhku bersentuhan dengan kulit wanita-wanita itu, apalagi saat menyentuh bagian-bagian sensitif. Namun gairah birahi yang menyala-nyala dapat membuatku melupakan semua rasa risau tersebut. Akhirnya aku sangat menikmati juga bermain dengan wanita-wanita itu. Cerita Sex Dewasa

    Sayangnya menjelang jam 5 aku harus selesai lebih awal, kerena sebentar lagi orang-orang yang akan merayakan ulang tahunku akan datang. Padahal aku baru saja menikmati permainan mereka. Aku pun pamit, namun sebelum kembali ke kamar aku mengundang mereka ke kamarku untuk bergabung dengan pesta ulang tahunku nanti malam. Mereka setuju, terutama kelima wanita tersebut karena mendengar ada 8 daun muda yang kuundang untuk memuaskan hasratku.

    Masih kurang lima menit, aku menunggu sendirian di kamar yang luas tersebut. Frans yang pertama kali datang. Pria bertubuh tegap itu langsung mencium bibirku sambil mengucap happy birthday. Cerita Sex Dewasa Dengan gaya jantannya Frans bermaksud menggendong tubuhku seperti biasa, namun aku menahannya.

    “Ntar Frans, tunggu yang lain..”, kataku.Wajah Frans terlihat bingung.
    Aku pun menjelaskan rencana ulang tahunku kepadanya. Pria itu tertawa terbahak-bahak
    “Gila.. tante maniak banget ya, emang kuat?”, goda Frans. Aku tersenyum.

    Tak lama kemudian Chris datang. Anak itu terkejut mendapati ada pria lain di kamar itu. Aku pun kembali menjelaskan rencanaku kepadanya. Chris sampai geleng-geleng. Lalu Felix dan Dodi datang secara bersamaan dengan raut wajah keduanya yang sama-sama bingung. Chris dan Frans tertawa-tawa melihat kebingungan mereka. Kemudian Stanley dan Jonathan juga datang bersamaan, namun mereka tidak terlalu kaget karena aku sering bermain bertiga dengan mereka. Lalu Arga, dan terakhir Rhino.

    Lengkaplah sudah. Aku mengajak mereka ke sauna untuk mandi bersama. Aku melihat beberapa dari mereka agak risih. Mungkin mereka tidak terbiasa berada dalam satu ruangan dengan sesama pria dalam keadaan telanjang. Cerita Sex Dewasa Hanya Stanley, Jonathan, Frans dan Chris yang bisa menguasai keadaan. Yang lain masih terlihat agak nervous.

    Selesai bersauna, aku mengeluarkan anggur yang kubawa dari rumah tadi. Anggur itu sudah kucampur dengan obat perangsang dan obat kuat konsentrasi tinggi. Aku jamin siapa pun yang meminumnya mudah sekali terangsang dan dapat bertahan lama. Aku memberikan mereka satu persatu. Kemudian kita ngobrol-ngobrol di atas ranjang sambil minum. Oya, semenjak dari sauna tadi, tak satu pun tubuh kami yang ditutupi pakaian. Kami sudah bertelanjang bulat.

    Kami terus ngobrol-ngobrol sambil aku menunggu reaksi obat tersebut. Sekitar setengah jam kemudian mereka mulai menunjukkan gejala-gejala terangsang. Beberapa bahkan penisnya mulai mengeras. Aku mencoba membakar gairah mereka dengan menjamahi tubuhku sendiri.

    Sambil minum kuusap-usapkan tanganku ke seluruh tubuh, kumainkan payudaraku, dan kuusapi permukaan vaginaku. Aku tertawa dalam hati. Dari tingkah laku dan ekspresinya, jelas sekali kalau birahi mereka sudah naik ke kepala. Namun tak ada yang berani memulai, sampai Chris yang duduk di dekat kakiku memberanikan diri menyentuhku. Frans ikut-ikutan menjamah tubuhku, disambung Felix, dan akhirnya semua bergumul menyentuhku. Ah great! The party has just begun.

    Aku asyik berciuman dengan Frans dengan panuh nafsu, sementara Arga dan Dodi menjilati kedua payudaraku. Tangan kiriku asyik mengocok penis Felix sedangkan yang kanan dengan lincah memuaskan Chris. Cerita Sex Dewasa Lidah Jonathan menari lincah di perutku, memberikan sensasi kenikmatan tersendiri. Sementara Stanley dan Rhino melengkapi kenikmatan dengan menjelajahi daerah di bawah perut dengan lidah dan jari-jari mereka. Ahh.. baru kali ini aku merasakan gejolak yang luar biasa. Setiap jengkal tubuhku rasanya dimanja dengan sentuhan mereka.

    Kami pun bertukar-tukar posisi. Hampir dua jam kami melakukan fore-play tersebut. Chris yang pertama berhasrat menembus lubang vaginaku. Sambil bersandar di dada Frans yang bidang, sementara Stanley dan Felix asyik mencumbui tubuhku yang terawat, aku menerima kenikmatan yang diberikan Chris. Ahh.. anak itu hebat sekali memainkan temponya. Penisnya yang memang berukuran besar terasa memenuhi vaginaku. Setelah Chris, gantian Jonathan yang menghujamkan penisnya yang bertindik mutiara itu ke dalam vaginaku.

    “Ahh.. ahh.. terus Jo.. aaahhh..”, aku mulai mendesah merasakan bola mutiara itu memijit-mijit dinding vaginaku.

    Uhh.. nikmat sekali. Daun mudaku yang satu ini memang kreatif sekali mendandani penisnya. Suatu kali saat aku berkencan dengannya, Jonathan memasang sepuluh anting-anting kecil yang terbuat dari silikon di sekeliling leher penisnya. Hasilnya..wow, aku mengalami multi orgasme hingga 17 kali berturut-turut.

    Saat itu hampir aku kehabisan nafas. Cerita Sex Dewasa Seperti biasa saat aku main dengan Jonathan, Stanley kumat gilanya. Penis Jonathan yang berdiameter 5 cm itu sudah hampir memenuhi vaginaku, Stanley menambahnya dengan menghujamkan penisnya yang berukuran kurang lebih sama dengan Jonathan ke dalam vaginaku. Akkhhh.. nikmatnya! Aku sampai menggigit tangan Felix yang sedang memelukku.

    “Ahh.. ahh.. ooohhh..”, birahiku semakin memuncak.

    Saat itu Rhino langsung menyumpal mulutku dengan penisnya yang belum disunat itu. Mmm.. nikmat sekali. Aku mengulum dan memainkan ujung penis Rhino yang kenyal. I like this.. aku menggigitinya seperti permen karet. Anak itu mengerang keasyikan. Aku merasa birahiku semakin memuncak. Dan..ahhh, aku pun mencapai orgasmeku.

    Jonathan dan Stanley mencabut penis mereka pelan-pelan. Kemudian gantian Stanley yang memasukkan penisnya yang basah itu ke dalam mulutku.Di bawah, Frans kembali bergumul dengan vaginaku. Cerita Sex Dewasa Lidahnya lincah menari-nari membangkitkan kembali gairahku hingga birahiku kembali naik. Lantas dituntaskannya dengan penis supernya tersebut. Ahhh.. nikmatnya.

    Kami terus berpesta, bergumul dan berganti-ganti posisi. Tanpa terasa malam hampir mencapai pukul 12. Artinya sebentar lagi hari ulang tahunku akan tiba. Saat itu segenap kepuasan telah menyelimuti kami dari pesta sejak sore tadi. Tubuh-tubuh macho itu tergeletak melepas ketegangannya di tengah-tengah tubuhku, sambil kami bercumbu-cumbu kecil.

    Cerita Seks Sensasi Ulang Tahunku Akhirnya alarm handphoneku yang sengaja kupasang, berbunyi. Now it’s the time! Tepat jam 12 aku mengeluarkan kue ulang tahun yang kubeli tadi siang dari dalam lemari es, kuletakkan di atas meja. Kedelapan daun mudaku berdiri mengelilingi meja tersebut. Acara potong kue pun dimulai. Potongan pertama kuletakkan di atas cawan, kemudian kuberikan pada Chris yang berdiri di sebelahku. Cerita Sex Dewasa Kusuapkan sepotong ke mulutnya dengan mulutku. Kemudian potongan kedua kuberikan pada Frans dengan cara yang sama. Lalu berturut-turut Stanley, Jonathan, Arga, Dodi, Rhino dan terakhir Felix.

    Kami pun berpesta dengan kue itu dan tentunya beberapa botol anggur yang telah kuberi obat perangsang tadi. Selesai makan, atas ide Frans aku diminta berbaring di atas meja, kemudian tubuhku dibaluri sisa krim dari kue dan sedikit disirami anggur. Kemudian dengan buas, kedelapan daun mudaku melumat tubuhku dengan lidah mereka. Ahh.. nikmat sekali rasanya. Aku merasa seperti ratu yang dimanja gundik-gundiknya.

    Mereka tak hanya menjilati, tapi juga mencumbui seluruh permukaan kulitku. Sshh.. oohhh.. Felix memang pintar sekali menjelajahi payudaraku. Anak itu berduet dengan Arga melumat payudara dan puting susuku. Frans, Rhino dan Chris asyik berebutan mengeroyok vagina dan pantatku. Uhhh.. Cerita Sex Dewasa rasanya vaginaku ingin meleleh dibuatnya. Sudah 8 kali aku orgasme dengan permainan ini, namun mereka terus asyik melumat tubuhku tanpa henti. Gila, obat perangsang pemberian salah seorang temanku itu memang top banget.

    “Sshhh.. ooohhh..”, untuk yang ke-9 kalinya aku mencapai orgasme.

    Karena tak tahan aku pun bangkit. Tubuhku sudah basah oleh air liur mereka. Aku melirik ke jam di handphoneku. 00:57. Sebentar lagi Daniel dan tante-tantenya akan kemari.

    “Sebentar ya sayang..”, aku menyingkir sedikit dari daun-daun mudaku untuk mengirim SMS ke Daniel.

    Tak lama kemudian anak itu membalas.
    “Yup, confirm! Mereka sedang di lift dan sebentar lagi akan tiba.”
    “Ok sayang.. kalian semua betul-betul hebat. Cerita Sex Dewasa Tante senang sekali merayakan pesta ulang tahun seperti ini. Nah.. sebagai imbalan, tante punya surprise buat kalian semua..”, cetusku sambil senyum-senyum.
    Kedelapan pria itu saling berpandangan dengan bingung.
    “Wah, surprise apalagi nih tante?”, tanya Chris.
    Aku mengecup bibir anak itu.
    “Liat aja bentar lagi”, jawabku.

    Baru saja aku meyelesaikan kalimatku, pintu kamar berbunyi. Aku segera memakai kimono dan menghampiri pintu.
    “Happy birthday Tasha..” Daniel dan tante-tantenya berteriak ribut mengejutkan semua pria yang ada di dalam kamarku.
    Aku mempersilakan masuk dan mengenalkan mereka. Melihat kedelapan daun mudaku yang tanpa busana, kelima wanita itu langsung menanggalkan pakaian mereka tanpa basa-basi.
    “Oke semua, this is the real party.. Enjoy it!”, seruku pada mereka.

    Bagai pasukan yang dikomando, mereka langsung mencari pasangan dan memilih tempat masing-masing untuk melepas birahinya. Aku menghampiri Daniel yang masih berpakaian lengkap.
    “Sayang.. sekarang saatnya kita berduaan. Biar saja mereka berpesta, tante ingin menikmati tubuh kamu sendirian.. mmm.. mmm..”, desahku seraya mencium bibir Daniel.

    Pria macho itu langsung menggendong tubuhku dan membawaku ke bathroom. Cerita Sex Dewasa Daniel mendudukkanku di atas meja wastafel, dan kami pun melanjutkan ciuman kami. Tanganku lincah melucuti kemeja yang membungkus tubuh Daniel. Anak itu juga melepas kimono yang kupakai. My God! Untuk kesekian kali aku mengagumi tubuh kekar Daniel yang putih itu.

    Aku mendekap tubuhnya hingga dadanya menempel ketat di payudaraku. Ssshh.. hangat sekali. Daniel menciumi leher dan bahuku habis-habisan. Gairahku kembali naik. Dengan lembut Daniel mendorong tubuhku hingga setengah berbaring di atas wastafel tersebut. Kemudian dengan liar anak itu menjelajahi tubuhku dengan lidahnya. Ahhh.. dia pintar sekali mencumbui puting susuku.

    Sementara sebelah tangannya mengusap-usap permukaan kemaluanku. Kedua tanganku sampai meremas rambut Daniel untuk menahan kenikmatanku. Daniel membasahi jari-jarinya dengan lidahnya, kemudian dimasukannya jari tengahnya yang kekar itu ke dalam lubang vaginaku.
    “Sshhh.. ooohhh..”, aku mendesah merasakan kenikmatan itu.
    Daniel melirik ke wajahku yang sedang berekspresi seperti orang ketagihan. Bibir, lidah dan giginya tak henti-henti mencumbui puting susuku. Daniel memang lihai sekali memainkan tempo.

    Tak sampai lima belas menit, jari-jari Daniel berhasil membuatku klimaks. Aku memeluk dan mencium anak itu. Kemudian gantian aku yang turun ke bawah untuk menikmati penisnya yang aduhai itu. Cerita Sex Dewasa Gila, masih lemesnya aja segini, gimana udah tegang nanti. Penis Daniel yang tidak disunat itu terlihat lucu dengan daging lebih di ujungnya. Dengan lincah aku menjilati sekeliling penis anak itu. Daniel meremas rambutku dengan penuh nafsu.

    Lidahku mulai menjelajahi batang penisnya yang besar itu. Uhhh.. gila besar sekali. Sampai pegel lidahku menjilatinya. Sesekali Daniel menggesek-gesekkan batang penisnya itu ke mulutku dengan gemes. Aku semakin liar saja melumatnya. Pelan-pelan aku mulai melahap penis Daniel.
    “Mmm.. mmm.. enak sekali.”

    Aku mengulum ujung penis Daniel yang kenyal, dan menarik-nariknya seperti permen karet. Anak itu sempat bergidik menahan nikmat. Sambil mengulum ujungnya, kedua tanganku memainkan batang penisnya yang sudah basah oleh air liurku itu. Lidahku semakin lincah dan liar.

    Akhirnya penis Daniel mencapai ukuran klimaksnya. Cerita Sex Dewasa Dan.. wow betul-betul fantastis. Aku mengukurnya dengan jariku. Gila, nyaris dua jengkal tanganku. Kayaknya tadi waktu party bareng tante-tantenya nggak segede ini. Makan apa sih ni anak. Penis Daniel sudah keras, kepalanya sudah menyembul dari balik kulitnya dan urat-urat yang perkasa mulai menghiasi sekeliling batang penisnya.

    Daniel mengusap-usapkan penisnya ke sekujur wajahku.
    “Ahhh.. nikmat sekali.” Sebentar lagi aku akan merasakan kejantanannya.
    Sambil berpegangan di wastafel, aku siap dengan posisi nungging. Perlahan-lahan Daniel menyelipkan batang penis jumbonya itu ke dalam liang vaginaku.

    “Aahhh..” aku merasa seperti seorang perawan yang baru menikmati malam pertama.
    Penis Daniel terasa sulit menembus vaginaku. Pelan-pelan Daniel menusukkan semakin dalam, dan.. akhirnya penis Daniel amblas ke dalam vaginaku. Cerita Sex Dewasa Uhhh.. rasanya ketat sekali di dalam.
    “Shh.. tante.. lubangnya sempit banget sih.. enak banget nih..ahhh..”, Daniel mendesah ditelingaku.

    Pelan-pelan Daniel mulai memaju-mundurkan penisnya.
    “Ohh..ohhh..ooohhh.. nikmat sekali.”
    Sementara kedua tangannya yang kekar meremas payudaraku.
    “Aahhh.. ahh.. Daniel.. aahhh.. enak sekali sayang.. aahhh..”, Aku merasakan tubuhku akan meledak menahan rasa nikmat yang luar biasa. Baru kali ini aku merasa seperti ini.

    Dan tak lama kemudian aku pun mencapai klimaks. Ahhh.. Daniel mencabut batang penisnya dari vaginaku. Gila, anak itu masih cool aja. Masih dalam posisi berdiri, aku memeluk tubuh kekarnya, sambil menciumi dadanya yang bidang.
    “Gila, kamu hebat sayang.. mmmhhh..”, desahku seraya melumat bibirnya.

    Daniel lalu menggendong tubuhku dan dia mulai melumat payudara dan puting susuku. Ahhh.. asyik sekali.
    “Tante.. aku mau sambil berdiri ya..”, desahnya.
    Aku mengangguk. Tanpa kesulitan Daniel kembali meyelipkan batang penisnya yang masih keras ke dalam vaginaku yang sudah becek. Oohhh.. kami bermain dengan posisi berdiri. Cerita Sex Dewasa Berat badanku membuat penis Daniel menancap semakin dalam. Nikmat sekali rasanya.

    Entah berapa kali aku dan Daniel saling melepas nafsu di kamar mandi itu. Tubuhku sampai lemas karena terlalu sering orgasme. Daniel yang masih stay cool duduk di atas toilet, sementara aku duduk di pangkuannya sambil merebahkan tubuhku di dadanya yang bidang.
    “Hhh.. kamu gila sayang, hebat banget sih..”, cetusku sambil mencubit hidung Daniel.

    Cerita Seks Sensasi Ulang Tahunku Anak itu tersenyum sambil mengusap rambutku.
    “Tante juga hebat.. gila tadi tante party sama cowo-cowo itu ya?”, tanya Daniel sedikit takjub.
    Aku mengangguk manja. Anak itu sampai geleng-geleng.
    “Kamu juga sering kan party bareng tante-tantemu itu? Hayo ngaku..”, celetukku dengan nada bercanda.
    Daniel tertawa. Sambil melepas lelah aku berbagi cerita dengan Daniel. Aku sampai geleng-geleng mendengar ceritanya.

    Di usianya yang masih semuda itu ternyata pengalaman seksualnya jauh lebih banyak dari padaku. Dengan segala kelebihan fisik yang dimilikinya, anak itu seringkali menyelesaikan persoalan dengan rayuan dan pesona bercintanya. Mulai dari teman sekelasnya yang rela membuatkan PR-nya dan Daniel membayarnya dengan memberi kenikmatan birahi pada si cewe itu. Cerita Sex Dewasa Kemudian tantenya yang kepergok berselingkuh di salah satu restoran, juga merelakan tubuhnya dipuaskan Daniel sebagai imbalan tutup mulut. Bahkan sampai wali kelasnya yang menurutnya memang cantik itu, rela membubuhkan nilai 9 di raport Daniel dengan imbalan pelayanan birahi yang memuaskan dari anak itu.

    “Tante, kita keluar yuk, kayaknya pada berisik banget deh..”, ajak Daniel tiba-tiba
    Aku mengangguk setuju. Sejak tadi memang di luar kamar mandi tersebut berisik sekali. Suara lenguhan, desahan sampai jeritan manja sayup-sayup terdengar saat aku berpacu nafsu dengan Daniel di kamar mandi tadi. Betapa terkejutnya aku ketika keluar dari kamar mandi melihat pemandangan yang selama ini hanya dapat aku nikmati lewat blue film.

    Para daun mudaku tersebar di berbagai sudut asyik berbagi kenikmatan dengan tante-tantenya Daniel Jonathan dan Stanley yang selalu kompak asyik memuaskan Shinta di salah satu sofa. Cerita Sex Dewasa Arga, Rhino dan Dodi juga sibuk menggumuli Melly, yang paling cantik dan seksi di antara wanita-wanita itu. Sementara Candra bagai seorang ratu tergolek di atas ranjang, sementara Chris dan Felix dengan buas menggeluti tubuhnya yang memang mulus. Si macho-ku Frans rupanya yang jadi favorit sampai Yuni dan Liana berebut menikmati Mr. King-nya.

    Aku geleng-geleng melihatnya seraya memeluk tubuh Daniel yang ada di sebelahku. Inikah yang namanya orgy? Betul-betul gila. Aku tak menyangka kalau pesta ulang tahunku menjadi sefantastis ini. Aku dan Daniel pun bergabung dengan mereka. Entah berapa jam lamanya aku larut dalam pesta gila itu, kami berganti-ganti pasangan seenaknya. Entah sudah berapa kali kami orgasme. Namun khasiat obat perangsang yang kubawa itu memang luar biasa. Stamina kami seperti tak ada habis-habisnya.

    Pesta gila itu akhirnya terhenti oleh Candra yang punya ide untuk bikin games. Wanita itu ingin membuat game seperti yang dilakukannya pada Daniel sore tadi sebagai hadiah ulang tahunku. Tentu saja aku setuju. Dengan posisi nungging, aku berlutut di atas ranjang. Kepalaku rebah di atas bantal, mataku tertutup, sementara kedua tanganku diikat. Cerita Sex Dewasa Kedua pahaku kubuka lebar-lebar. Permainan pun dimulai. Pria-pria yang ada di situ secara acak akan memasukkan batang penisnya ke dalam vaginaku. Jika aku bisa menebak siapa yang sedang beraksi, aku boleh melepas ikatanku dan melapas hasratku dengan pria tersebut. Namun jika aku salah menebak, aku harus mengulum penis pria tersebut sampai dia orgasme.

    Suasanya sunyi senyap. Penis pertama mulai menyusup perlahan ke dalam lubang vaginaku. Aku berharap penisnya Jonathan, karena mudah sekali mengenalinya. Perlahan penis itu terus masuk ke dalam liang vaginaku. Ups.. tidak ada aksesoris apa-apa. Berarti bukan Jonathan. Siapa ya? Aku jadi penasaran. Penis itu sudah amblas seluruhnya kedalam vaginaku. Ughh.. nikmatnya. Tapi siapa ya? Aku melakukan kegel untuk memancing desahan pria itu. Sial, nggak bersuara. Yang ada malah suara Shinta, Melly, Candra, Yuni dan Liana yang berah-uh-ah-uh mengacaukanku. Ah.. aku betul-betul bingung.

    “Stanley?” tebakku.
    Wanita-wanita itu cekikikan. Cerita Sex Dewasa Sang pria sama sekali tak bersuara. Tiba-tiba tubuh pria tersebut menunduk hingga aku bisa merasakan dengusan nafasnya. Dibukanya tutup mataku.
    “Aww.. Chris!”, teriakku.
    Gimana aku nggak bisa ngenalin sih. Dasar. Mereka semua tertawa. Sebagai konsekuensi, aku harus mengulum penisnya sampai anak itu orgasme.

    Permainan terus berlanjut. Berkali-kali aku gagal. Mungkin ada sekitar 7 kali aku tidak bisa menebak. Padahal kadang salah seorang dari mereka beraksi lebih dari satu kali. Tapi aku tetap tidak mengenali. Sialnya Jonathan malah melepas aksesoris yang menjadi ciri khasnya. Huh.. Tapi aku senang. Bukan Tasha namaku kalau tidak mengenali penis si macho, Frans. Aku langsung menjerit keasyikan begitu tahu tebakanku tepat. Dengan cool Frans melepaskan ikatanku dan kami melepas birahi dengan ditonton oleh yang lain.

    Setelah orgasme, permainan dilanjutkan. Berikutnya ketebak lagi. Gimana nggak, siapa lagi yang penisnya bisa membuatku merasa seperti perawan. Ughhh.. nikmat sekali saat penis super besar itu amblas di dalam vaginaku. Cerita Sex Dewasa Aku yang memang sudah bisa menebak mencoba mengulur waktu sebentar. Nikmat sekali penis ini. Aku melakukan kegel berkali-kali, hingga tiba-tiba penis itu memuntahkan spermanya yang kental di dalam vaginaku. Si pemilik penis mengerang menahan nikmat. Aku bisa mendengar suara gumaman heran orang-orang yang ada di situ.

    “Gotcha Daniel!”, seruku sambil tersenyum penuh kemenangan. Yang lain berteriak heboh. Daniel pun langsung membuka tutup mata dan tali yang mengikatku.
    “Tante curang ih..”, rajuknya manja.

    Aku tertawa dan memeluk tubuh anak itu. Kami pun bercumbu sambil disaksikan yang lain. Tak butuh waktu lama untuk mengembalikan birahi Daniel setelah aku ‘mencuri’ spermanya tadi. Dengan gayanya yang buas, Daniel membuat kami orgasme bersama.

    Permainan itu berlangsung sampai menjelang pagi. Setelah semua selesai, Daniel dan tante-tantenya pamit untuk kembali ke kamarnya. Sementara aku juga mau istirahat. Cerita Sex Dewasa Kami pun tertidur pulas sekali. Lewat jam dua belas kami baru bangun. Satu persatu daun mudaku pamit pulang, hingga akhirnya aku sendirian di kamar yang besar itu. Sambil berdiri di pintu, aku menyaksikan pemandangan kamar yang berantakan. Botol-botol minuman berserakan di mana-mana, begitu juga krim-krim bekas kue.

    Posisi kursi, meja dan sofa sudah nggak jelas, ranjang apalagi sudah mawut-mawutan. Tapi aku merasa puas sekali. Betul-betul pesta ulang tahun yang berkesan. Dan yang lebih berkesan lagi aku dapat daun muda baru, Daniel.Sejak kejadian itu, aku menjadi akrab dengan Daniel dan juga tante-tantenya. Aku jadi bersahabat karib dengan Candra. Dan dari mereka juga aku mulai mengenal kehidupan malam.

    Petualangan sex-ku pun makin beragam. Aku mulai sering ikut acara-acara gila yang diadakan Candra dan teman-temannya. Februari kemarin, aku bercerai dengan suamiku. Toh aku pikir ada atau nggak ada suami sama saja. Dia jarang sekali di rumah. Cerita Sex Dewasa Hak asuh Juliet pun kuserahkan dengan ikhlas pada suamiku.

    Dan kini aku semakin bebas tanpa adanya suami dan anak. Aku bisa keluar rumah sesukaku dan ikut acara-acara gilanya Candra. Bahkan tak jarang aku menjadi tuan rumah untuk acara-acara tersebut, Cerita Sex Dewasa karena rumah peninggalan suamiku ini memang besar sekali. Aku pun juga bebas mengundang daun-daun mudaku ke rumah untuk memuaskanku kapan saja aku mau.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Perkosaan Gadis Perawan Oleh Guru Jahat

    Cerita Seks Perkosaan Gadis Perawan Oleh Guru Jahat


    1337 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Perkosaan Gadis Perawan Oleh Guru Jahat ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Sebut saja namaku Etty (bukan yang sebenarnya), waktu itu aku masih sekolah di sebuah SMA swasta, Penampilanku bisa dibilang lumayan, kulit yang putih kekuningan, bentuk tubuh yang langsing tetapi padat berisi, kaki yang langsing dari paha sampai tungkai, bibir yang cukup sensual, rambut hitam lebat terurai dan wajah yang oval. Payudara dan pantatkupun mempunyai bentuk yang bisa dibilang lumayan.

    Dalam bergaul aku cukup ramah sehingga tidak mengherankan bila di sekolah aku mempunyai banyak teman baik anak-anak kelas II sendiri atau kelas I, aku sendiri waktu itu masih kelas II. Laki-laki dan perempuan semua senang bergaul denganku. Di kelaspun aku termasuk salah satu murid yang mempunyai kepandaian cukup baik, ranking 6 dari 10 murid terbaik saat kenaikan dari kelas I ke kelas II.

    Karena kepandaianku bergaul dan pandai berteman tidak jarang pula para guru senang padaku dalam arti kata bisa diajak berdiskusi soal pelajaran dan pengetahuan umum yang lain. Salah satu guru yang aku sukai adalah bapak guru bahasa Inggris, orangnya ganteng dengan bekas cukuran brewok yang aduhai di sekeliling wajahnya, cukup tinggi (agak lebih tinggi sedikit dari pada aku) dan ramping tetapi cukup kekar. Dia memang masih bujangan dan yang aku dengar-dengar usianya baru 27 tahun, termasuk masih bujangan yang sangat ting-ting untuk ukuran zaman sekarang.

    Suatu hari setelah selesai pelajaran olah raga (volley ball merupakan favoritku) aku duduk-duduk istirahat di kantin bersama teman-temanku yang lain, termasuk cowok-cowoknya, sembari minum es sirup dan makan makanan kecil. Kita yang cewek-cewek masih menggunakan pakaian olah raga yaitu baju kaos dan celana pendek. Memang di situ cewek-ceweknya terlihat seksi karena kelihatan pahanya termasuk pahaku yang cukup indah dan putih.

    Tiba-tiba muncul bapak guru bahasa Inggris tersebut, sebut saja namanya Freddy (bukan sebenarnya) dan kita semua bilang, “Selamat pagi Paa..aak”, dan dia membalas sembari tersenyum.
    “Ya, pagi semua. Wah, kalian capek ya, habis main volley”. Agen Judi Hoki Banget

    Aku menjawab, “Iya nih Pak, lagi kepanasan. Selesai ngajar, ya Pak”. “Iya, nanti jam setengah dua belas saya ngajar lagi, sekarang mau ngaso dulu”.
    Aku dan teman-teman mengajak, “Di sini aja Pak, kita ngobrol-ngobrol”, dia setuju.
    “OK, boleh-boleh aja kalau kalian tidak keberatan”!
    Aku dan teman-teman bilang, “Tidak, Pak.”, lalu aku menimpali lagi, “Sekali-sekali, donk, Pak kita dijajanin”, lalu teman-teman yang lain, “Naa..aa, betuu..uul. Setujuu..”.
    Ketika Pak Freddy mengambil posisi untuk duduk langsung aku mendekat karena memang aku senang akan kegantengannya dan kontan teman-teman ngatain aku.
    “Alaa.., Etty, langsung deh, deket-deket, jangan mau Pak”.

    Pak Freddy menjawab, “Ah! Ya, ndak apa-apa”.
    Kemudian sengaja aku menggoda sedikit pandangannya dengan menaikkan salah satu kakiku seolah akan membetulkan sepatu olah ragaku dan karena masih menggunakan celana pendek, jelas terlihat keindahan pahaku. Tampak Pak Freddy tersenyum dan aku berpura-pura minta maaf.
    “Sorry, ya Pak”.

    Dia menjawab, “That’s OK”. Di dalam hati aku tertawa karena sudah bisa mempengaruhi pandangan Pak Freddy.
    Di suatu hari Minggu aku berniat pergi ke rumah Pak Freddy dan pamit kepada Mama dan Papa untuk main ke rumah teman dan pulang agak sore dengan alasan mau mengerjakan PR bersama-sama. Secara kebetulan pula Mama dan papaku mengizinkan begitu saja. Hari ini memang hari yang paling bersejarah dalam hidupku. Ketika tiba di rumah Pak Freddy, dia baru selesai mandi dan kaget melihat kedatanganku.
    “Eeeh, kamu Et. Tumben, ada apa, kok datang sendirian?”.
    Aku menjawab, “Ah, nggak iseng aja. Sekedar mau tahu aja rumah bapak”.
    Lalu dia mengajak masuk ke dalam, “Ooo, begitu. Ayolah masuk. Maaf rumah saya kecil begini. Tunggu, ya, saya pakai baju dulu”. Memang tampak Pak Freddy hanya mengenakan handuk saja. Tak lama kemudian dia keluar dan bertanya sekali lagi tentang keperluanku. Aku sekedar menjelaskan, “Cuma mau tanya pelajaran, Pak. Kok sepi banget Pak, rumahnya”.

    Dia tersenyum, “Saya kost di sini. Sendirian.”
    Selanjutnya kita berdua diskusi soal bahasa Inggris sampai tiba waktu makan siang dan Pak Freddy tanya, “Udah laper, Et?”.
    Aku jawab, “Lumayan, Pak”.
    Lalu dia berdiri dari duduknya, “Kamu tunggu sebentar ya, di rumah. Saya mau ke warung di ujung jalan situ. Mau beli nasi goreng. Kamu mau kan?”.
    Langsung kujawab, “Ok-ok aja, Pak.”.

    Sewaktu Pak Freddy pergi, aku di rumahnya sendirian dan aku jalan-jalan sampai ke ruang makan dan dapurnya. Karena bujangan, dapurnya hanya terisi seadanya saja.

    Tetapi tanpa disengaja aku melihat kamar Pak Freddy pintunya terbuka dan aku masuk saja ke dalam. Kulihat koleksi bacaan berbahasa Inggris di rak dan meja tulisnya, dari mulai majalah sampai buku, hampir semuanya dari luar negeri dan ternyata ada majalah porno dari luar negeri dan langsung kubuka-buka. Aduh! Gambar-gambarnya bukan main. Cowok dan cewek yang sedang bersetubuh dengan berbagai posisi dan entah kenapa yang paling menarik bagiku adalah gambar di mana cowok dengan asyiknya menjilati vagina cewek dan cewek sedang mengisap penis cowok yang besar, panjang dan kekar.

    Tidak disangka-sangka suara Pak Freddy tiba-tiba terdengar di belakangku, “Lho!! Ngapain di situ, Et. Ayo kita makan, nanti keburu dingin nasinya”.

    Astaga! Betapa kagetnya aku sembari menoleh ke arahnya tetapi tampak wajahnya biasa-biasa saja. Majalah segera kulemparkan ke atas tempat tidurnya dan aku segera keluar dengan berkata tergagap-gagap, “Ti..ti..tidak, eh, eng..ggak ngapa-ngapain, kok, Pak. Maa..aa..aaf, ya, Pak”.
    Pak Freddy hanya tersenyum saja, “Ya. Udah tidak apa-apa. Kamar saya berantakan. tidak baik untuk dilihat-lihat. Kita makan aja, yuk”.
    Syukurlah Pak Freddy tidak marah dan membentak, hatiku serasa tenang kembali tetapi rasa malu belum bisa hilang dengan segera.
    Pada saat makan aku bertanya, “Koleksi bacaannya banyak banget Pak. Emang sempat dibaca semua, ya Pak?”.
    Dia menjawab sambil memasukan sesendok penuh nasi goreng ke mulutnya, “Yaa..aah, belum semua. Lumayan buat iseng-iseng”.

    Lalu aku memancing, “Kok, tadi ada yang begituan”.
    Dia bertanya lagi, “Yang begituan yang mana”.
    Aku bertanya dengan agak malu dan tersenyum, “Emm.., Ya, yang begituan, tuh. Emm.., Majalah jorok”.
    Kemudian dia tertawa, “Oh, yang itu, toh. Itu dulu oleh-oleh dari teman saya waktu dia ke Eropa”.
    Selesai makan kita ke ruang depan lagi dan kebetulan sekali Pak Freddy menawarkan aku untuk melihat-lihat koleksi bacaannya.

    Lalu dia menawarkan diri, “Kalau kamu serius, kita ke kamar, yuk”.
    Akupun langsung beranjak ke sana. Aku segera ke kamarnya dan kuambil lagi majalah porno yang tergeletak di atas tempat tidurnya.
    Begitu tiba di dalam kamar, Pak Freddy bertanya lagi, “Betul kamu tidak malu?”, aku hanya menggelengkan kepala saja. Mulai saat itu juga Pak Freddy dengan santai membuka celana jeans-nya dan terlihat olehku sesuatu yang besar di dalamnya, kemudian dia menindihkan dadanya dan terus semakin kuat sehingga menyentuh vaginaku. Aku ingin merintih tetapi kutahan.

    Pak Freddy bertanya lagi, “Sakit, Et”. Aku hanya menggeleng, entah kenapa sejak itu aku mulai pasrah dan mulutkupun terkunci sama sekali. Semakin lama jilatan Pak Freddy semakin berani dan menggila. Rupanya dia sudah betul-betul terbius nafsu dan tidak ingat lagi akan kehormatannya sebagai Seorang Guru. Aku hanya bisa mendesah”, aa.., aahh, Hemm.., uu.., uuh”.

    Akhirnya aku lemas dan kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Pak Freddy pun naik dan bertanya.
    “Enak, Et?”
    “Lumayan, Pak”.
    Tanpa bertanya lagi langsung Pak Freddy mencium mulutku dengan ganasnya, begitupun aku melayaninya dengan nafsu sembari salah satu tanganku mengelus-elus penis yang perkasa itu. Terasa keras sekali dan rupanya sudah berdiri sempurna. Mulutnya mulai mengulum kedua puting payudaraku. Praktis kami berdua sudah tidak berbicara lagi, semuanya sudah mutlak terbius nafsu birahi yang buta. Pak Freddy berhenti merangsangku dan mengambil majalah porno yang masih tergeletak di atas tempat tidur dan bertanya kepadaku sembari salah satu tangannya menunjuk gambar cowok memasukkan penisnya ke dalam vagina seorang cewek yang tampak pasrah di bawahnya.
    “Boleh saya seperti ini, Et?”.

    Aku tidak menjawab dan hanya mengedipkan kedua mataku perlahan. Mungkin Pak Freddy menganggap aku setuju dan langsung dia mengangkangkan kedua kakiku lebar-lebar dan duduk di hadapan vaginaku. Tangan kirinya berusaha membuka belahan vaginaku yang rapat, sedangkan tangan kanannya menggenggam penisnya dan mengarahkan ke vaginaku.

    Kelihatan Pak Freddy agak susah untuk memasukan penisnya ke dalam vaginaku yang masih rapat, dan aku merasa agak kesakitan karena mungkin otot-otot sekitar vaginaku masih kaku. Pak Freddy memperingatkan, “Tahan sakitnya, ya, Et”. Aku tidak menjawab karena menahan terus rasa sakit dan, “Akhh.., bukan main perihnya ketika batang penis Pak Freddy sudah mulai masuk, aku hanya meringis tetapi Pak Freddy tampaknya sudah tak peduli lagi, ditekannya terus penisnya sampai masuk semua dan langsung dia menidurkan tubuhnya di atas tubuhku. Kedua payudaraku agak tertekan tetapi terasa nikmat dan cukup untuk mengimbangi rasa perih di vaginaku.

    Semakin lama rasa perih berubah ke rasa nikmat sejalan dengan gerakan penis Pak Freddy mengocok vaginaku. Aku terengah-engah, “Hah, hah, hah,..”. Pelukan kedua tangan Pak Freddy semakin erat ke tubuhku dan spontan pula kedua tanganku memeluk dirinya dan mengelus-elus punggungnya. Semakin lama gerakan penis Pak Freddy semakin memberi rasa nikmat dan terasa di dalam vaginaku menggeliat-geliat dan berputar-putar.

    Sekarang rintihanku adalah rintihan kenikmatan. Pak Freddy kemudian agak mengangkatkan badannya dan tanganku ditelentangkan oleh kedua tangannya dan telapaknya mendekap kedua telapak tanganku dan menekan dengan keras ke atas kasur dan ouwww.., Pak Freddy semakin memperkuat dan mempercepat kocokan penisnya dan di wajahnya kulihat raut yang gemas. Semakin kuat dan terus semakin kuat sehingga tubuhku bergerinjal dan kepalaku menggeleng ke sana ke mari dan akhirnya Pak Freddy agak merintih bersamaan dengan rasa cairan hangat di dalam vaginaku. Rupanya air maninya sudah keluar dan segera dia mengeluarkan penisnya dan merebahkan tubuhnya di sebelahku dan tampak dia masih terengah-engah.
    Setelah semuanya tenang dia bertanya padaku, “Gimana, Et? Kamu tidak apa-apa? Maaf, ya”.
    Sembari tersenyum aku menjawab dengan lirih, “tidak apa-apa. Agak sakit Pak. Saya baru pertama ini”.
    Dia berkata lagi, “Sama, saya juga”.

    Kemudian aku agak tersenyum dan tertidur karena memang aku lelah, tetapi aku tidak tahu apakah Pak Freddy juga tertidur.
    Sekitar pukul 17:00 aku dibangunkan oleh Pak Freddy dan rupanya sewaktu aku tidur dia menutupi sekujur tubuhku dengan selimut. Tampak olehku Pak Freddy hanya menggunakan handuk dan berkata, “Kita mandi, yuk. Kamu harus pulang kan?”.

    Badanku masih agak lemas ketika bangun dan dengan tetap dalam keadaan telanjang bulat aku masuk ke kamar mandi.

    Kemudian Pak Freddy masuk membawakan handuk khusus untukku. Di situlah kami berdua saling bergantian membersihkan tubuh dan akupun tak canggung lagi ketika Pak Freddy menyabuni vaginaku yang memang di sekitarnya ada sedikit bercak-bercak darah yang mungkin luka dari selaput daraku yang robek. Begitu juga aku, tidak merasa jijik lagi memegang-megang dan membersihkan penisnya yang perkasa itu.

    Setelah semua selesai, Pak Freddy membuatkan aku teh manis panas secangkir. Terasa nikmat sekali dan terasa tubuhku menjadi segar kembali. Sekitar jam 17:45 aku pamit untuk pulang dan Pak Freddy memberi ciuman yang cukup mesra di bibirku. Ketika aku mengemudikan mobilku, terbayang bagaimana keadaan Papa dan Mama dan nama baik sekolah bila kejadian yang menurutku paling bersejarah tadi ketahuan. Tetapi aku cuek saja, kuanggap ini sebagai pengalaman saja.

    Semenjak itulah, bila ada waktu luang aku bertandang ke rumah Pak Freddy untuk menikmati keperkasaannya dan aku bersyukur pula bahwa rahasia tersebut tak pernah sampai bocor. Sampai sekarangpun aku masih tetap menikmati genjotan Pak Freddy walaupun aku sudah menjadi mahasiswa, dan seolah-olah kami berdua sudah pacaran. Pernah Pak Freddy menawarkan padaku untuk mengawiniku bila aku sudah selesai kuliah nanti, tetapi aku belum pernah menjawab. Yang penting bagiku sekarang adalah menikmati dulu keganasan dan keperkasaan penis guru bahasa Inggrisku itu.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Ngentot Sahabat Sendiri Yang Bernafsu

    Cerita Sex Ngentot Sahabat Sendiri Yang Bernafsu


    1595 views

    Duniabola99.org – Kali Iini Berawal Dari Perkenalanku dengan Yussi bermula dari chatroom. Waktu itu tahun 2001 dan aku masih duduk di tingkat 3 sebuah PTS di Medan dan usiaku masih 20 tahun. Sedangkan Yussi sudah berumur 22 tahun dan duduk di bangku kuliah tingkat akhir universitas swasta Jakarta Jurusan Teknik. Kala itu Yussi masih bekerja di perusahaan telekomunikasi swasta sebagai seorang programer.

    Perkenalanku dengan Yussi semakin akrab walaupun kami tidak pernah ketemuan atau copy darat (maklumlah dia di Jakarta sedangkan aku di Medan). Setelah persahabatan kami berjalan 2 tahun akhirnya kami mempunyai kesempatan untuk ber-copy darat. Waktu itu bulan Desember 2003 aku memperoleh kesempatan untuk berlibur di Jakarta.

    Singkat cerita akupun sampai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada tgl 26 Desember 2003 dan dengan berbekal beberapa lembar foto kirimannya, aku sore harinya pergi ke Mall Taman Anggrek untuk menemuinya.

    Pertama sekali kumelihatnya, aku sungguh terpana. Bagiku, Yussi lebih cantik aslinya ketimbang di fotonya. Ditunjang lagi oleh penampilannya yang semakin dewasa yang disesuaikan dengan profesinya kini sebagai programer software di PT JS di kawasan Gatot Subroto Jaksel. Hal ini membuat aku semakin tertarik dengannya dan membuat birahiku naik secara perlahan-lahan.

    Setelah bertemu, kami berdua mengelilingi Taman Anggrek hingga malam dan dinner disana. Setelah dinner kami berkesempatan mengelilingi Jakarta dan akhirnya kami pulang dan kuantar dia sampai ke rumahnya di kawasan Duri Kepa Jakarta Barat.

    Pertemuan itu membawa kenangan tersendiri bagiku dan oleh sebab itu aku kembali mengajak Yussi keluar jalan-jalan keesokan harinya yang bertepatan dengan malam minggu.

    Keesokan harinya, pagi-pagi benar aku menjemput Yussi setelah itu kami pergi makan pagi bersama dan mengelilingi Jakarta beserta mallnya hingga jam 10 malam. Sebenarnya aku masih sangat ingin bersamanya hingga larut malam, namun Yussi menolak karena katanya tidak ada yang menjaga rumah, sebab Papa, Mama, Koko, Kakak ipar dan Dedenya sedang ke Bogor menghadiri kondangan familinya.

    Sebenarnya aku kecewa juga mendengar penolakannya itu, tapi kekecewaanku ternyata tidak lama. Terbukti Yussi waktu itu langsung mengajakku untuk menginap di rumahnya, karena dia tidak berani tidur sendirian. Akupun tidak mengiyakan secara langsung penawarannya itu, aku berpikir beberapa menit. Setelah berpikir beberapa menit aku pun mengiyakan tawaran Yussi dan tampaknya ia sangat senang sekali. Akhirnya kami sampai di rumahnya pukul 10 lewat 30 malam.

    Segera setelah turun dari mobil, Yussi membuka pintu pagar dan pintu rumah. Lalu akupun masuk ke dalam rumahnya yang lumayan besar itu dan menempelkan pantatku pada kursi sofa di ruang tamunya. Seketika itu pikiranku melayang-layang membayangkan seandainya aku dapat menyalurkan hasratku pada Yussi. Terus terang saja, selama ini aku selalu horny jika mendengar suara dari Yussi dan aku pun selalu beronani membayangkan sedang menyetubuhinya. Bahkan tidak jarang pada saat kutelepon dia, aku sedang naked dan beronani sambil bertelepon dengan dia dan Yussi pun tahu semuanya itu.

    Setelah mengunci pintu rumahnya, Yussi permisi padaku untuk mandi dan aku pun mengiyakannya. Mendengar Yussi mau mandi pikiranku bertambah kotor setelah sebelumnya aku membayangkan bisa menyetubuhinya. Lalu dengan langkah berjingkat-jingkat kuikuti langkah Yussi yang berjalan ke arah kamar mandi di ruang makan hingga aku melihat Yussi masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintunya.

    Akupun segera memutar otakku mencari celah agar dapat mengintip Yussi. Namun belum sempat aku mendapatkan cara mengintip yang pas, tiba-tiba Yussi keluar dari kamar mandi dengan naked dan berteriak karena ada kecoa. Aku yang melihat Yussi keluar dengan naked hanya bisa terpaku dan diam. Mataku langsung tertuju pada dua daging kenyal yang bergantung di dadanya. Sungguh indah sekali buah dada Yussi yang berukuran 34 A (kuketahui ukurannya, karena aku pernah menanyakan ukuran bra nya lewat SMS dan dia pun memberitahu aku) dengan putingnya yang berwarna kecoklatan. Ingin rasanya lidahku langsung menyeruput wilayah dadanya itu. Pandangan mataku kini tertuju pada lubang vaginanya yang ditumbuhi oleh ilalang asmara walaupun tidak begitu lebat. Penisku pun langsung bangkit dan berdiri tegak. Waktu itu yang hanya ada di pikiranku hanyalah bagaimana caraku untuk meniduri Yussi. Tanpa pikir panjang akupun mendekati Yussi dan kurangkul tubuhnya lalu kutempelkan bibirku pada bibirnya yang lembut mereka itu. Yussi tidak memberikan perlawanan bahkan ia pun mengulum bibirku.

    “Ah..” dia mendesah.

    Aku pun semakin berani setelah mendengar desahannya itu. Lidahku keluar masuk ke rongga mulutnya yang mungil dan tanganku pun bergerilya meremas-remas dan terkadang meraba-raba onggokan daging kenyal di dadanya sambil memilin-milin putingnya yang sudah mulai mengeras. Sementara itu ia juga mulai mencoba menarik resleting celanaku dan tanpa kesulitan dia berhasil menurunkan celanaku dan menarik kaosku serta melemparnya ke lantai kamar mandi. Saat itu, ia sedikit terkejut, ketika tanpa sengaja tangannya menyentuh penisku yang masih dilapisi oleh celdamku.

    “Oh.. Very big buanget kontolmu, Dave”

    Aku hanya menanggapinya dengan senyum dan tanganku masih bekerja memilin-milin puting susunya. Ciumanku mulai kuarahkan ke lehernya dan terus turun ke bawah dan berhenti di bagian putingnya. Di sini aku permainkan putingnya yang indah itu dengan lidahku. Terkadang kuemut, kuhisap dan kugigit lembut putingnya itu, sehingga membuat Yussi tak kuasa untuk menahan hawa nafsunya yang sudah hampir meledak. Tampaknya ia juga sudah tidak sabar untuk melihat dan merasakan penisku karena Yussi sedang berusaha menarik turun sempakku. Dan kemudian tanpa halangan yang berarti Yussi akhirnya berhasil menurunkan celdamku.

    “Jangan disini Yos, kita cari tempat yang enak, ok? Gimana kalau kita maen di kamar kamu Yos?”
    “Oh iya.. Enakan di kamar gue. Kita bisa ngentot sampe puas”.

    Lalu kugendong tubuhnya ke loteng dan kubawa ke dalam kamar tidurnya dan selanjutnya kurebahkan tubuh bugilnya diatas ranjang alga yang empuk. Tanpa menunggu lebih lama lagi, segera kuhisap puting susunya yang sudah semakin mengeras lagi.

    “Ah.. Dave,” pekiknya.
    “Yos.. Toket loe indah buanget. Gue suka buanget sama toket loe,” celetekku dengan penuh nafsu.
    “Terus Dave.. Oh.. Geli..” desahnya.

    Mendengar desahannya aku semakin bernafsu. Lambat laun ciumanku merambat turun ke pusarnya lalu ke gundukan di selangkangannya. Kemudian kumainkan clitorisnya dengan lidahku dan aku terus memasukkan ujung lidahku ke dalam lubang vaginanya yang harum itu. Kemudian dia mengangkat pinggulnya dan berseru,

    “Oh.. My god.. Is very great.. Oh.. God..”

    Sementara aku masih mempermainkan wilayah vaginanya dengan lidahku, Yussi semakin kencang menggoyang-goyangkan pinggulnya, kemudian dengan tiba-tiba dia berteriak,

    “Dave.. aku.. ke.. lu.. aarr..” dan seketika itu tubuh Yussi mengejang dan matanya terpejam.

    Sementara itu di gua keramatnya terlihat cairan kewanitaannya membanjiri vaginanya. Kuhisap cairannya itu dan kurasakan manis bercampur asin dengan aroma yang wangi dan hangat. Kuhisap cairannya dengan rakus sampai habis dan tubuhku kembali merambat ke atas menghisap putingnya kembali yang tampak indah bagiku. Rasanya bibirku masih belum puas menyusui putingnya itu.

    Tak lama kemudian kulihat Yussi kembali menggeliat-geliat dan mendesah-desah. Ia tampak terangsang kembali dan memintaku untuk segera memasukkan penisku yang berukuran 16 cm dengan diameter 3 cm ke dalam gua keramatnya yang sudah basah sekali.

    “Ayo.. Dave.. Masukkan kontolmu ke memekku. Gue sudah enggak tahan lagi,” pintanya.

    Tanpa menunggu lebih lama lagi kuarahkan penisku ke dalam lubang vaginanya dan secara perlahan-lahan namun pasti penisku pun mulai menyeruak masuk ke dalam lubang vaginanya yang masih sempit (maklumlah Yussi masih virgin) dan akhirnya penisku berhasil masuk 3/4 ke dalam lubang vaginanya.

    “Aduh.. Pelan-pelan ya, please,” erangnya sedikit tertahan.

    Kembali kutekan penisku untuk masuk ke lubang vaginanya secara perlahan sehingga akhirnya aku berhasil memasukkan semua penisku ke dalam lubang vaginanya dan menyentuh dasar vaginanya.

    “Oh.. Nikmat buanget..” katanya yang disertai dengan desahan halus.

    Aku semakin bernafsu untuk menggenjotnya setelah mendengar desahan dan erangannya. Semakin dia mendesah, aku semakin mempercepat genjotanku di lubang vaginanya.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    “Oh.. Dave.. ak.. uu.. suudahh.. ma.. uu.. kke.. luarr.. rr.. laggii..”
    “Tahan Yos.. aku juga.. u.. da.. mau.. ke.. luuaarr, keluarkan di.. mana.. Yos?” tanyaku.
    “Di.. Da..”
    Belum sempat ia menjawab, aku sudah tak bisa menahannya lagi, sehingga akibatnya,
    Crot.. Crot.. Crot.. Crot..!
    Beberapa kali penisku menembakkan maniku yang banyak ke dalam lubang vaginanya dan saat itu juga aku merasakan cairan hangat Yussi beserta aliran darah perawannya menyelimuti batang penisku yang masih tegak di dalam vaginanya.
    “Terima kasih Yos.. Kamu sudah memberikan aku kenikmatan malam ini..” ujarku sambil mengecup lembut bibirnya dan menarik keluar penisku.
    “Aku juga ingin terima kasih ke kamu, karena telah memuaskan nafsuku untuk melakukan hubungan sex denganmu yang selama ini kupendam dalam anganku,” katanya tanpa malu-malu dengan mata yang sayu.
    “Ayo.. Kita mandi berdua,” ajaknya sambil menarik tanganku.

    Dan di kamar mandi itu, batang penisku kembali bereaksi ketika Yussi mengelus-elusnya. Tanpa malu-malu aku langsung menarik pinggang Yussi dan menyuruhnya menungging ke arahku. Aku pun secara perlahan lahan memasukkan penisku yang sudah menegang ke sela-sela pantatnya yang tidak begitu besar. Sejenak, Yussi tersentak, namun hal itu hanya berlangsung sebentar saja, karena Yussi kemudian menggerak-gerakkan pinggulnya ketika dirasakan penisku sudah masuk semuanya ke dalam lubangnya.

    “Ah.. Dave.. a.. kk.. uu.. ke.. ll.. uu.. aa.. rr.. l.. aa.. g.. ii..” erangnya dengan lembut.
    “A.. k.. u.. juu.. ggaa..” kataku sambil menyemprotkan maniku ke lubang vaginanya kembali.

    Setelah itu kami melanjutkan acara mandi kembali dan setelah mandi, sebelum tidur, aku mengentotnya sekali lagi. Keesokan paginya pada saat aku bangun jam 7 pagi kembali kugenjot dia dan malam harinya kami kembali ber-ML ria..
    Sungguh liburan yang berkesan dengan teman chatting. Terima kasih Yussi atas virginmu.

     

    Baca Juga :
  • Nikmatnya Disetubuhi Pacar Kakakku

    Nikmatnya Disetubuhi Pacar Kakakku


    1474 views

    Duniabola99.org – Tragedi ini terjadi waktu aku coba bersihkan kamarnya kakakku. aku nemu sebuah video dewasa. Waktu kuliat video dewasa tersebut ternyata permainan sex nya sangat seru dan film dewasanya sangat menggairahkan. Tadinya aku bermaksud mengembalikan vCD tersebut ke tempatnya.

     

    Aah.. mumpung sendirian aku memutuskan untuk menonton film tersebut. Jujur aja aku baru sekali ini nonton blue film. Begitu aku nyalain di layar TV terpampang sepasang bule yg sedang saling mencumbu. Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yg melekat mereka lepas. Si lelaki mulai menciumi leher perempuannya, kemudian turun ke buah dada. Si perempuan terlihat menggeliat menahan nafsu yg membara. Sewaktu kemudian si lelaki mejilati kemaluannya terutama di bagian klitorisnya.

    Si perempuan merintih-rintih keenakan. Selanjutnya gantian si perempuan yg mengulum kemaluan si lelaki yg sudah ereksi. Setelah beberapa waktu sepertinya mereka tak tahan lagi, lalu si lelaki memasukkan kemaluannya ke kemaluan perempuan bule tadi dan langsung disodok-sodokin dgn gencar. Sejurus kemudian mereka berdua orgasme. Si lelaki langsung mencabut rudalnya dari kemaluan kemudian mengocoknya di depan wajah perempuannya sampai keluar air maninya yg banyak banget, si perempuan terlihat menyambutnya dgn penuh gairah.

    Aku sendiri selama menonton tanpa sadar bajuku sudah nggak karuan. Kaos aku angkat sampai diatas buah dada, kemudian aku yg kebetulan pengaitnya di depan aku lepas. Kuelus-elus sendiri buah dadaku sambil sesekali kuremas, uhh.. enak banget. Apalagi kalo kena putingnya woww!!

    Celana pendekku aku pelorotin sampe dengkul, lalu tanganku masuk ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok klitorisku. Sensasinya luar biasa!!Makin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tanganku semakin cepat menggosok klitoris sementara yg satunya sibuk emremas-remas toketku sendiri. Dan,“ Oohh.. oohh..”Aku mencapai orgasme yg luar biasa. Aku tergeletak lemas di karpet. Tiba-tiba, bel pintu berbunyi. Tentu saja aku gelagapan benerin pakaianku yg terbuka disana-sini. Abis itu aku matiin vCD player tanpa ngeluarin discnya.

    “Gawat!” pikirku.“Siapa ya? Jangan-jangan pa-ma! Ngapain mereka balik lagi?”.Buru-buru aku buka pintu, ternyata di depan pintu berdiri seorang lelaki keren.

    Rupanya Mas Heldy pacar Mbak Sarah dari Bandung.“Halo Syifa sayg, Mbak Sarahnya ada?”“Wah baru tadi pagi ke Jakarta. Emang nggak telpon Mas Heldy dulu?”“Waduh nggak tuh.

    Gimana nih mo ngasi surprise malah kaget sendiri.”“Telpon aja HP-nya Mas, kali aja mau balik” usulku sekenanya. Padahal aku berharap sebaliknya, soalnya terus terang aku diem-diem aku juga naksir Mas Heldy. Mas Heldy menyetujui usulku. Ternyata Mbak Sarah cuman ngomong supaya nginep dulu, besok baru balik ke Bandung, sekalian ketemu disana.

    Hura! Hatiku bersorak, berarti ada kesempatan nih. Aku mempersilakan Mas Heldy mandi. Setelah mandi kami makan malam bareng. Aku perhatiin tampang dan bodi Mas Heldy yg keren, kubaygkan Mas Heldy sedang telanjang sambil memperlihatkan “tongkat kastinya”. Nggak sulit untuk ngebaygin karena aku kan pernah ngintip Mas Heldy ama Mbak Sarah lagi ml.

    Rasanya aku pengen banget ngerasain kemaluan masuk ke kemaluanqu, abis keliatannya enak banget tuh.“Ada apa Syifa, Kok ngelamun, mikirin pacar ya?” tanyanya tiba-tiba.“Ah, enggak Mas, Syifa bobo dulu ya ngantuk nih!” ujarku salting.“Mas Heldy nonton TV aja nggak papa kan?”“Nggak papa kok, kalo ngantuk tidur aja duluan!”Aku beranjak masuk kamar.

    Setelah menutup pintu kamar aku bercermin. Bajuku juga kulepas semua. Wajahku cantik manis, kulitku sawo matang tapi bersih dan mulus. Tinggi 165 cm. Badanku sintal dan kencang karena aku rajin senam dan berenang, apalagi ditunjang toketku yg 36B membuatku terlihat sexy. Rambut kemaluanku tumbuh lebat menghiasi kemaluanqu yg indah. Aku tersenyum sendiri kemudian memakai kaos yg longgar dan tipis sehingga meninjolkan kedua puting susuku, bahkan rambut kemaluanku terlihat menerawang.

    Aku merebahkan diriku di atas kasur dan mencoba memejamkan mata, tapi entah kenapa aku susah sekali tidur. Sampai kemudian aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah. Aneh! Suara siapa malam-malam begini? Astaga! Aku baru inget, itu pasti suara dari vCD dewasa yg lupa aku keluarin tadi, apa Mas Heldy menyetelnya? Penasaran, akupun bangkit kemudian perlahan-lahan keluar.

    Sesampainya di ruang tengah, deg!! Aku melihat pemandangan yg mendebarkan, Mas Heldy di depan TV sedang menonton dewasa sambil ngeluarin kemaluannya dan mengelusnya sendiri. Wah.. gagangnya terlihat kekar banget. Aku berpura-pura batuk kemudian dgn tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Mas Heldy. Mas Heldy terlihat kaget mendengar batukku lalu cepat-cepat memasukkan kemaluannya ke dalam kolornya lagi, tapi kolornya nggak bisa menyembunyikan tonjolan tongkatnya itu.“

    Eh, Syifa anu, eh belum tidur ya?”Mas Heldy terlihat salting, kemudian dia hendak mematikan vCD player.”Iya nih Mas, gerah eh nggak usah dimatiin, nonton berdua aja yuk!” ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan pepaya bangkokku.“Oh iya deh.”Kamipun lalu duduk di karpet sambil menonton. Aku mengambil posisi bersila sehingga kemaluanku mengintip keluar dgn indahnya.

    “Mas, gimana sih rasanya bersebadan?” tanyaku tiba-tiba.“Eh kok tau-tau nanya gitu sih?” Mas Heldy agak kaget mendengar pertanyaanku, soalnya waktu itu matanya asyik mencuri pandang ke arah selakanganku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga kemaluanqu semakin terlihat jelas.“Alaa nggak usah gitu!

    Aku kan pernah ngintip Mas sama Mbak Sarah lagi gituan.. nggak papa kok, rahasia terjaga!”“Oya? He he he yaa.. enak sih.”Mas Heldy tersipu mendengar ledekanku.Akupun melanjutkan, “Mas, kemaluanqu sama punya Mbak Sarah lebih indah mana?” tanyaku sambil mengangkat kaosku dan mengangkangkan kakiku lebar-lebar so kemaluankupun terpampang jelas.“Ehh glek bagusan punyamu.”“Terus kalo toketnya montokan mana?” kali ini aku mencopot kaosku sehingga buah dada dan badanku yg montok itu telanjang tanpa sehelai benang yg menutupi.

    “Aaanu.. lebih montok dan kencengan buah dadamu!” Mas Heldy terlihat melotot menyaksikan bodiku yg sexy. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang. “Sekarang giliran aku liat punya Mas Heldy!”Karena sudah sangat bernafsu aku menerkam Mas Heldy. Kucopoti seluruh pakaiannya sehingga dia bugil. Aku terpesona melihat badan bugil Mas Heldy dari dekat. Badannya agak langsing tapi sexy. kemaluannya sudah mengacung tegar membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalo dulu ngebayangin bentuk burung lelaki aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir.“

    Wah gede banget! Aku isep ya Mas!”Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum gagang kemaluannya yg gede dan panjang itu seperti yg aku tonton di BF.“Slurp Slurp Slurpmmh! Slurp Slurp Slurp mmh.”Ternyata nikmat sekali mengisap kemaluan. Aku jepit kemaluannya dgn kedua susuku kemudian aku gosok-gosokin, hmm nikmat banget!

    Mas Heldy akhirnya tak kuat menahan nafsu. Didorongnya badan sintalku hingga terlentang lalu diterkamnya aku dgn ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam ikut bekerja meremas-remas kelapa gadingku. “Ahh mmh.. yesh uuh.. enak mas” Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sewaktu kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dgn kuat.“Auwh geli nikmat aah ouw!”Aku menggelinjang kegelian tapi tanganku justru menekan-nekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentilku.

    Sejurus kemudian lidahnya turun ke kemaluanqu. Tangannya menyibakkan rambut kemaluanku yg rimbun itu lalu membuka kemaluanqu lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar kemudian dijilatinya dgn rakus sambil sesekali menggigit kecil atau dihisap dgn kuat.“Yesh.. uuhh.. enak mas.. terus!” jeritku.“Slurp Slurp, kemaluanmu gurih banget Syifa mmh”.Mas Heldy terus menjilati kemaluanqu sampai akhirnya aku nggak tahan lagi.“Mas.. ayo.. masukin kemaluanmu.. aku nggak tahan..” Mas Heldy lalu mengambil posisi 1/2 duduk, diacungkannya kemaluannya dgn gagah ke arah lubang kemaluanqu. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan rudalnya. Pelan-pelan dimasukkannya gagang rudal itu ke dalam kemaluanqu.“Aauw sakit Mas pelan-pelan akh..”

    Walaupun sudah basah, tapi kemaluanqu masih sangat sempit karena aku masih perawan.“Au.. sakit”Mas Heldy terlihat merem menahan nikmat, tentu saja dibandingkan Mbak Sarah kemaluanku jauh lebih menggigit. Lalu dgn satu sentakan kuat sang rudal berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya.“ Au.. sakit..”Aku melonjakkan bokongku karena kesakitan.

    Kurasakan darah hangat mengalir di pahaku, persetan! Sudah kepalang tanggung, aku ingin ngerasain nikmatnya bercinta. Sewaktu kemudian Mas Heldy memompa bokongnya maju mundur.“Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!”“Aakh! Aakh!

    Auw!”Aku menjerit-jerit kesakitan, tapi lama-lama rasa perih itu berubah menjadi nikmat yg luar biasa. kemaluanqu serasa dibongkar oleh tongkat kasti yg kekar itu.“Ooh.. lebih keras, lebih cepat”Jerit kesakitanku berubah menjadi jerit kenikmatan. Keringat kami bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Mas Heldy malah mencabut kemaluannya dan tersenyum padaku.

    Aku jadi nggak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Kakiku kukangkangkan tepat di atas kemaluannya, dgn birahi yg memuncak kutancapkan gagang bazooka itu ke dalam kemaluanku,“Jrebb.. Ooh..” aku menjerit keenakan, lalu dgn semangat 45 aku menaik turunkan bokongku sambil sesekali aku goygkan pinggulku.“Ouwh.. enak banget kemaluanmu nggigit banget sayang.. kemaluanku serasa diperas” “Uggh.. yes.. uuh.. auwww.. kemaluanmu juga hebaat, kemaluanku serasa dibor”Aku menghujamkan bokongku berkali-kali dgn irama sangat cepat. Aku merasa semakin melayang.

    Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh sel badanku berkumpul menjadi satu dan dan“Aah mau orgasme Mas..”Aku memeluk erat-erat badan atletisnya sampai Mas Heldy merasa sesak karena desakan susuku yg montok itu.“Kamu sudah sayang?

    OK sekarang giliran aku!” Aku mencabut kemaluanqu lalu Mas Heldy duduk di sofa sambil mememerkan ‘tiang listriknya’. Aku bersimpuh dihadapannya dgn lututku sebagai tumpuan. Kuraih kemaluan besar itu, kukocok dgn lembut. Kujilati dgn sangat telaten. Makin lama makin cepat sambil sesekali aku isap dgn kuat.

    “Crupp.. slurp.. mmh..”“Oh yes.. kocok yg kuat sayang!”Mas Heldy mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua bola basket yg menggantung di dadaku. Aku semakin bernafsu mengulum. Menjilati dan mengocok kemaluannya.“Crupp crupp slurp!”“ Ooh yes.. terus sayang yes.. aku hampir keluar sayang!”Aku semakin bersemangat ngerjain kemaluan big size itu. Makin lama makin cepat cepat Cepat, lalu lalu“Croot.. croot..”Kemaluannya menyemburkan air mani banyak sekali sehingga membasahi rambut wajah, buah dada dan hampir seluruh badanku.

    Aku usap dan aku jilati semua maninya sampai licin tak tersisa, lalu aku isap kemaluannya dgn kuat supaya sisa maninya dapat kurasakan dan kutelan. Akhirnya kami berdua tergeletak lemas diatas karpet dgn badan bugil bersimbah keringat. Malam itu kami mengulanginya hingga 4 kali dan kemudian tidur berpelukan dgn badan telanjang. Sungguh pengalaman yg sangat mengesankan.

  • Foto Bugil Gadis Korea Pamer Toket

    Foto Bugil Gadis Korea Pamer Toket


    2399 views

    Foto Bugil Terbaru – konon katanya, banyak cowok yang gemes banget dengan meki dengan bentuk tembem seperti itu. Beruntunglah para cewek montok yang memilikinya karena dijamin pria anda akan selalu ketagihan bersenggama denganmu setiap malam. Jika anda adalah kaum adam yang belum berpasangan dan kontol konakmu sudah gatal tak tahan pengen ngentot. Maka jangan kecewa dulu, karena kamu bisa menggunakan objek dalam foto meki tembem dan montok ini sebagai objek onanimu sebentar malam.

    Nah, untuk menghemat waktu, karena saya sudah bosan menulis panjang lebar. Mari kita simak bersama-sama koleksi foto meki tembem cewek montok yang sudah sangat siap untuk dimasukin kontol konak melikmu dibawah ini:

  • Cerita Seks Yamatashi Miyura Season Satu

    Cerita Seks Yamatashi Miyura Season Satu


    1759 views

    Cerita Seks – Jam weker telah berbunnyi itu bertanda bahwa pagi telah tiba aku terbangun dan tiba tiba aku mendengar bahwa di bawah yaitu lantai satu ada sesuatu yang janggal menurut ku sih aku mencoba bertanya pada salah satu orang yang ada di lantai dua yaitu mas Lemon, ya Lemon adalah salah satu karyaawan yang berkerja pada kakak aku selama dua tahun ini. ​Eh mas Yamatashi udah bangun toh, ada pa mas kok manggil saya ?

    Oh iya aku Yamatashi Miiyura umur dua puluh lima tahun asal Malang dan kini sudah sekitar lima tahunan dan pernah menjabat sebagai wakil sekertaris jendral di sebuah partai politik sebut saja Partai Kurang Akal Sehat selama dua tahun , dan kini sekarang menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat bagian eksternal pada sebuah parpol sebut saja Partai Jas Bergaris Merah.

     

     

    “Mas Lemon di bawah ada siapa sih kok rame amat?” sahut ku , “oh ini mas ada mbak Anin, non Amanie, non Michelle dan teman-teman semua mau ketemu sama mas” kata Mas Lemon pada ku “emangnya ada apa sih mas?” ” wah saya kurang tau mas” sahut nya “baiklah saya turun ya mas” kataku kemudian dia berkata “emang mas ga mau mandi dulu?”, “ah ntar aja mas, lha wong saya cuma mau lihat saja kok” “tapi mas?” sahut nya ” tenang mang aman kok” kat ku sambil tersenyum lepas.

    “Eh kalian mau apa kalian kemari?” “emmm ini kak kita semua di sini di suruh sama tim buat ngasih ini berkas ke sini” sahut Anin, “taruh di sana aja ya di sebelah ruang kerja aku” “siap kak” dengan kompaknya mereka menjawab itu, lalu tanpa di sengaja Anin menabrak aku “gubrakkkk” “eh maaf ya kak Anin tidak sengaja nabrak kak” dengan rasa bersalah Anin mengucapkannya “ah ga papa kok santai saja” sahutku, “beneran nih kak?” Anin Bertanya, “Iya neng geulis tenang aja” sahutku, “beberan kak?” Anin menanyakan lagi “iya neng kakak ga papa kok” sahutku kembali, dalam pikiranku berkata “cantik juga ya nih cewek kalo dia guwa perkosa giman ya? emmm pasti seru nih, hehehe”

    “Wooooiii bro loe ngalumun bae” kata Denis, “ah elo bro ada apa emangnya?” sahutku “ini lho bro berkas yang gua titipin ke Anin dkk udh loe trima?” sahutnya, “udah kok bro, tuh guwa suruh taruh di ruangan kerja guwe mang kenapa?” “ga papa kok bro, eh iya guwa mau bicara sama loe bentar aja gmn?” “oh boleh kok Den loe naik aja ke lantai tiga sebelah ruang buku ntar guwe nyusul” sahutku, “beneran ya bro” kata Denis, “iya bawel” sahutku

    Setibanya di lantai tiga ”ada apa emangnya bro?” kataku pada Denis, “gini bro gua cuma mau tanya gimana kabar hubungan loe sama Sofia, masih aman kan?” “aman kok bro emang kenapa?” kataku “ga papa kok bro, cuma aja tadi ku liat loe nakasir banget sama Anin, Gracia, Shani sebenarnya loe masih sama Sofia kan bro?” tanya Denis padaku dengan penuh tanya-tanya “masih lah bro, sebenarnya sih guwa mau perkosa mereka satu persatu hanya demi kesenengan aja” sahutku, “wah dasar setres loe bro alias 212 bener-bener setres lo bro paraaaahhh, udah ah jadi males gua ngomong sama lo” Solaire99

    Setibanya di lantai satu aku bertanya pada Anin “Anin sini deh kakak mau ngomong sesuatu sama kamu apa sebaiknya kita ke lantai dua aja ya” “lho kak kenapa ga di sini saja kak sih” sahutnya “ga papa neng geulis biar lebih enak ngobrolnya” sahutku dengan tersenyum, “baiklah kak” kata Anin “asyikk kesempatan bagus nih hehehehe” kata dalam pikiranku

    Lalu setianya kami berdua di lantai dua “kak emangnya ada apa sih kok Anin di bawa kemari?” tanya Anin padaku “duduk dulu aja di sini neng, ga kok kakak cuma mau nanya sesuatu sama kamu” kat

    aku “eemm nanya apa ya kak?” sahut Anin, ” kenapa kamu hari ini cantik banget sih?” ah masa sih kak?” tanya Anin “eh beneran tau neng lebih cantik daripada Shani” kataku sambil gombalin doi “serus kak?” Anin tersipu malu “beneran neng” sahutku “oh iya di minum dulu tehnya kasihan mama Yora udah cape cape

    bikinin buat kamu” “baik kak” balas Anin

    “Emm enak banget tehnya Anin suka” kata Anin, “iyalah siapa dulu yang buat mama Yora hihihi” sahutku “oiya gimana kegiatan kemaren?” tanyaku “capek banget kak” jawab Anin ” oh gitu ya” “iya kak “balas Anin

    “Sini kakak pijitin ya” kataku, “ah ga usah kak nanti capek kaknya” sahut Anin, “ga papa kok sekali ni juga” sahutku dengan perasaan yang sangat gembira, “emm kak jangan kak ga usah ga papa kok” sahut Anin “jangan begitu ayolah” kataku

    Dan tanpa sengaja aku menyentuh payudaranya “emmm kak jangannn” kata Anin sambil menangis “uuhh kenyal banget tete kamu neng” sahuutku, “kak jangan” tangan Anin menepis tangan ku dan tanpa ku duga dia menampar pipiku dan langung meninggalkan rumah ku tanpa berpamitan.

  • Foto Bugil Alice Ozawa Sedang Mandi Pamer Memek

    Foto Bugil Alice Ozawa Sedang Mandi Pamer Memek


    3385 views

    Foto Bugil Terbaru – Wajah-wajah mereka memiliki rupa seperti negara asia timur lainnya. Akan tetapi terdapat ciri khasnya sendiri meski agak tercoreng dengan stigma operasi plastic yang diembani cewek-cewek korsel. Tapi jujur saja banyak yang menganggap bahwa cewek Korsel lah yang paling cantik diantara negara Asia timur. Meski Jepang juga cantik-cantik, tapi cewek Korea selatan dikenal lebih anggun dan tak seseronok wanita Jepang yang foto bugilnya banyak bertebaran di dunia maya. Sehingga melihat foto bugil cewek Korea Selatan kesannya lebih hot dan bikin penasaran ketimbang negara tetangga seberang lautnya tersebut

     

  • Foto HOT Sayaka Ando Main Basah-Basahan

    Foto HOT Sayaka Ando Main Basah-Basahan


    2026 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Cerita Dewasa Pagi menjadi Guru Malam Menjadi Pelacur

    Cerita Dewasa Pagi menjadi Guru Malam Menjadi Pelacur


    2182 views

    Cerita Seks Terbaru – Aneh seorang guru yang mengajarkan norma dan aturan sosial kepada murid-muridnya, bagaimana bisa menjadi seorang pelacur yang jelas-jelas menentang semua norma yang ia ajarkan, apakah karena alasan ekonomi atau masalah kebutuhan akan seks yang menyebabkan ini terjadi mari kita ikuti kisah berikut ini.

    Juni Rosa permepuan berumur 31 tahun mempunyai pekerjaan sebagai seorang guru di sekolah swasta ternama di Surabaya. Rosa telah menikah dengan pria bernama Suhendra yang pekerjaannya adalah teknisi di pengeboran minyak lepas pantai milik perusahaan asing yang hanya bisa pulang 5-6 bulan sekali.

    Rosa bertekad memulai profesinya sebagai High Class Call Girl saat ia tahu melihat bukti bahwa suaminya main belakang, selama bekerja di lepas pantai Suhendra suka membawa gadis-gadis nakal. Hal ini ia ketahui dari teman suaminya yang mempunyai dendam terhadapa suaminya, teman suaminya itu menunjukan beberapa foto hasil jepretannya sendiri yang berisikan foto suaminya sedang memluk dan mencium mesra gadis-gadis nakal.Rosa memulai kariernya di bidang pelacuran kelas tinggi dengan memasang sebuah iklan di koran, begini bunyi iklannya “Massage Maria, cantik dan berpengalaman menerima panggilan hub. 0812160700X “, dengan nama samaran Maria maka dimulailah petualangan terlarang Bu guru kita ini.

    SMS mulai mengalir ke handphone Rosa yang berisikan panggilan panggilan tapi ada juga SMS yang berisikan kalimat-kalimat porno, Rosa tidak menanggapi semua SMS itu karena hal itu akan membuang waktu saja begitu juga dengan percakapan dengan calon-calon kliennya semua gagal mencapai kata sepakat. Karena harga yang ditetapkan oleh Rosa sangat tinggi yaitu 1,5 juta sekali datang, tentu saja jarang yang berani memboking Rosa.

    Sampai suatu saat ada panggilan HP yang masuk saat ia mengajar di kelasnya

    “Permisi anak-anak ibu mau terima telpon dulu jangan ramai ya!”kemudian Rosa berjalan keluar kelas dan menerima panggilan itu.

    “Hallo Maria? ” terdengar suara berat seorang lelaki0

    “Ya dengan siapa Pak? ”

    “Berapa tarif kamu semalam? ”

    “1,5 juta bayar di muka, tidak kurang dari itu ”

    “Ok done deal, kita ketemu di Kafe Bon Ami, Darmo Selatan jam 18.30 nanti malam sampai disana langsung miss call aku ya bye ..tut tut tut”

    Dalam hati Rosa merasa berdebar dan aneh karena ini adalah pertama kalinya ia akan mendapatkan panggilan serius dan anehnya orang tersebut tidak menawar harga yang ia ajukan, Rosa termenung memikirkan telepon yang baru saja ia terima sampai seorang muridnya menegur

    “Bu, Ibu sakit ya? ” tanya seorang muridnya

    “Oh nggak apa-apa kok, ayo masuk lagi” sambil memegang pundak muridnya

    Setelah selesai mengajar Rosa segera pulang dan mempersiapkan diri, ia mandi dan berdandan secantik mungkin tapi tidak menor, dengan mengenakan gaun malam warna hitam yang anggun, Rosa berangkat ke Bon Ami menggunakan taksi.

    Rasa berdebar semakin menjadi saat ia memasuki kafe dan dengan tangan sedikit gemetar ia memanggil no. HP lelaki yang tadi siang menelponnya segera saja terdengar bunyi handphone di pojok ruangan yang rupanya sengaja di taruh di atas meja oleh pemiliknya.

    Mata Rosa memandang ke arah sumber bunyi tersebut dan melihat lelaki berumur 45 tahun keturunan cina dengan pakaian necis dan berkacamata minus yang melambaikan tangan seolah olah sudah mengenal dirinya

    “Hi Maria, silahkan duduk disini ”

    Ujar lelaki itu sambil berdiri menjabat tangan Maria yang tak lain adalah nama samaran Rosa.

    “Ok kita makan dulu atau langsung pergi nih? ” tanya lelaki itu.

    “Kita bisa langsung pergi setelah pembayaran di lakukan ” ujar Rosa ketus

    “Wow santai saja non jangan takut ini aku bayar sekarang ”

    Sebuah amplop coklat disodorkan dan langsung di buka dan dihitung oleh Rosa

    “Ok 1,5 juta kita berangkat, omong omong nama bapak siapa ” tanya Rosa

    “Teman-teman memanggil aku A Cun, yuk berangkat ”

    A Cun menggandeng tangan Rosa dengan mesra seperti istrinya sendiri.

    Dengan menggunakan mercy new eyes, A Cun membawa Rosa meninggalkan kafe dengan santai tapi pasti mobil dibawa menuju ke arah daerah perumahan elit di daerah Dharmahusada. Ketika sampai di depan sebuah rumah mewah dengan pagar tinggi A Cun membunyikan klaksonnya, pagar besi itu terbuka secara otomatis meskipun tidak tampak orang di halaman rumah mewah itu, setelah mobil masuk sampai di teras rumah seseorang dengan seragam batik berlari kecil menghampiri mobil.

    “Selamat datang Koh A Cun “sambil membukakan pintu mobil.

    “Yang lainnya sudah pada kumpul toh, Yok? ” tanya Koh A Cun pada lelaki berseragam itu

    “Sudah Pak, silahkan Pak ” kata petugas yang bernama Yoyok ini .

    Mobil A Cun segera dibawa untuk di parkir oleh yoyok yang rupanya bertugas sebagai valet service. Acun dan Rosa langsung masuk ke dalam rumah mewah itu

    “Ini rumah Koh A Cun ” tanya Rosa kagum melihat ruang tamu yang besar dan dipenuhi barang mewah

    “Oh bukan, ini rumah perkumpulan semacam klub bagi kami untuk melepas kepenatan” ucap Koh Acun seraya membuka pintu ruang tengah yang di dalamnya berisi 3 orang lelaki dan 3 perempuan.

    Di ruangan itu tersedia 5 kasur king size, 2 meja biliard, 3 set sofa mewah dan sebuah mini bar yang tertata apik serasi dengan ruang yang relatif besar itu, dari suasana ruangan sudah dapat diperkirakan bahwa ruangan ini sering di pakai sebagai ajang maksiat .

    “Hoi Cun, lama sekali kamu, dapet barang baru ya?” tanya seorang lelaki cina berumur 56 tahun yang di panggil Koh A Liong.

    “Ah nggak enak ah ngomong gitu di depan orang ” elak A Cun

    “Koh A Cun, mending kamu kasih Mbak ini buat aku saja, kamu pake saja salah satu SPG yang aku bawa” ucap lelaki berbadan gemuk besar dan berkulit sawo matang yang dipanggil dengan panggilan Pak Angkoro.

    A Cun mengamati SPG yang ditawarkan padanya, diantara tiga SPG itu ada satu yang paling menarik hatinya yaitu Lyvia Go. SPG berumur 21 tahun berdarah cina dengan tinggi 168 cm dan berat 48 kg berwajah mirip Ineke, dengan penampilannya yang mengenakan rok super mini dengan atasan kemeja ketat nan tipis membuat A Cun tak mampu menolak tawaran Pak Angkoro

    “Ok deh, Pak Angkoro boleh ambil Maria, saya pinjam Lyvia ” sahut acun sambil langsung menarik pinggang Lyvia dan mereka berdua melakukan deep kissing yang sangat panas sampai terdengar lenguhan lenguhan nafas mereka.

    Lyvia yang diciumi dengan ganas segera membalas ciuman itu sambil membuka kancing kemejanya yang seakan tak muat menampung payudaranya yang montok. Dengan rakus Koh A Cun memelorotkan BH Lyvia dan menghisap puting berwarna coklat muda itu, sambil bercumbu tangan Koh Acun bergerak melingkar pinggang Lyvia dan melepas kait rok mini dan meloloskan rok itu turun sehingga kini Lyvia Go hanya mengenakan BH yang sudah tidak menutupi payudaranya dan sebuah celana dalam berwana putih berenda tipis yang sangat seksi sekali melekat di tubuhnya yang putih bak mutiara.

    Dengan sekali angkat tubuh Lyvia Go dibawa Koh ACun menuju ranjang terdekat, lalu menelentangkannya sambil meloloskan celana dalam seksi itu dari tempatnya sehingga tampaklah kemaluan Lyvia yang sudah dicukur bersih, tanpa membuang waktu A Cun segera menjilat dan menusuk nusukkan lidahnya ke dalam vagina Lyvia yang diikuti dengan erangan nikmat dari Lyvia.

    “Ahh, aduh enak Koh, dasyat aargh ”

    “Enak ya Go? Kamu sudah berapa kali ngeseks selama jadi SPG ” tanya A Cun sambil mengocok vagina Lyvia dengan dua jari sambil terkadang menggosok kelentit mungil itu dengan jempolnya.

    “Ini yang ke tu..juh aah hi hi hi aduh geli Koh ”

    “Yang pertama ama siapa ” selidik A Cun mencari cari daerah g-spot dengan ujung jarinya

    “Yang pertamaa, aduh yah yah aauh disitu Koh enak, yang pertama sama Pak Angkoro di WC showroom aah”

    Untuk mengakhiri pemanasan ini maka A Cun menempelkan lidahnya di kelentit Lyvia, kemudian menggeleng-gelengkan dan memutar-mutar kepalanya dengan lidah tetap menempel di kelentit. Menerima rangsangan dasyat itu tubuh Lyvia melengkung bagai busur panah yang siap melesatkan anak panahnya.

    “Aduh Koh A Cun, aargh masukin sekarang Koh jangan siksa aku lebih lama lagi hm? “.

    Melihat Lyvia sudah terangsang berat maka Koh A Cun segera menghentikan permainan oralnya dan melepas bajunya sendiri dengan cepat, Lyvia yang melihat Koh A Cun melepas bajunya kagum melihat badan Koh Acun yang berotot, dadanya yang bidang dan perutnya yang terbagi 8 kotak sangat seksi di mata Lyvia yang biasanya melayani Pak Angkoro yang gendut.Semakin bernafsu untuk segera bersetubuh maka Lyvia Go membantu melepas celana Koh A Cun dan betapa kagetnya Lyvia Go ketika celana itu merosot langsung nongol benda sepanjang 16.5 cm (wah ternyata Koh A Cun tidak pakai celana dalam loh, tapi dengan tidak memakai celana dalam juga sangat baik bagi kesuburan pria kata Pak dokter).

    Dengan posisi kaki yang di buka lebar lebar, Lyvia menanti Koh Acun sambil tangan kanannya menggosok gosok klitorisnya sendiri, Koh Acun mengambil posisi di tengah tengah kaki Lyvia yang terbuka lebar dan mengarahkan penisnya di muka pintu gerbang kewanitaan Lyvia

    “Aku masukin ya Lyv?”

    “Sini kubantu Koh ” Lyvia memegang penis A Cun dan mengarahkannya ke liang senggamanya

    “Seret banget ya Lyv, jadi susah masuk nih”

    “Koh jangan bercanda melulu ah, kapan masuknya?”

    “Ya udah nih rasain Lyv”

    “Aauh aah aah pelan dikit Koh ”

    Akhirnya pelan tapi selamat, penis Koh A Cun amblas ke dalam vagina Lyvia dan permainan kuda kudaan khusus dewasapun dimulai, Koh A Cun memaju mundurkan pantatnya dengan tempo sedang sambil memegang kedua betis Lyvia sebagai tumpuan tangannya .

    Beralih ke ibu guru kita yaitu Rosa Maria yang cuma bengong melihat permainan permainan liar di sekelilingnya.

    “Wah suasananya panas ya? ” Pak Angkoro menegur Rosa Maria yang bengong

    “Ah nggak juga Pak, kan ada AC” balas Rosa risih

    “Nggak panas gimana, coba kamu lihat orang orang itu pada telanjang ngapain coba?”

    “Eeng eeng gimana ya Pak ”

    “Eng eng eng apa, ayo lepas bajumu, kamukan sudah di bayar toh? ”

    Rosa merasa harga dirinya diinjak-injak, di dalam hati Rosa Maria berkata “Aku adalah seorang guru yang dihormati dan disegani oleh anak didik dan rekan sekerjaku kenapa demi dendam pada suami aku harus menjerumuskan diriku ke dalam lembah nista tapi sudah terlambat”, air mata mulai menetes di pipi Rosa.

    “Wah, kok malah nangis iki piye? Waduh!!” Pak Angkoro mengelus-elus perutnya yang besar karena bingung.

    “Nggak Pak, ayo kita mulai aja permainan ini ” Rosa mengusap air matanya.

    “Ya gitu dong, itu baru semangat profesional jangan nangis lagi ya ”

    Rosa membuka gaun malamnya dengan pedih dan rasa hampa, demikian juga Pak Angkoro beliau membuka seluruh pakaiannya memperlihatkan tubuhnya yang gemuk dan hitam.

    “Sini Ros, bapak akan membuat kamu melayang layang ” pangil Pak Angkoro

    Rosa yang masih malu dan canggung menutup tubuhnya yang bugil dengan tangannya sedapat mungkin sambil melangkah ke arah Pak Angkoro

    “Wah kok malu malu gitu, jangan kuatir Ros bapak nggak akan kasar kasar sama kamu “, Pak Angkoro memandang tubuh Rosa dari atas ke bawah. Jakunnya naik turun memandang tubuh Rosa yang menggiurkan, kulitnya yang kuning langsat bagai kulit putri kraton meskipun tidak seputih Lyvia tapi pancaran erotik dari mata Rosa bagai sinar pancasona pusaka tanah jawa. Dan cara gerak Rosa Maria sungguh membangkitkan gairah, keayuan khas gadis jawa terpancar dari setiap lekuk tubuhnya dan terutama payudaranya yang berwarna kuning gading sungguh mengundang birahi lelaki manapun yang melihatnya.

    Dengan lembut Pak Angkoro meletakan kedua telapak tangannya di atas payudara Rosa dan mulai memijat lembut sambil perlahan ia melekatkan bibirnya ke bibir Rosa yang sensual di lumatnya bibir Rosa, semakin lama semakin panas sampai kedua tubuh itu seolah menjadi satu, Pak Angkoro melingkarkan tangannya ke pinggang Rosa dan menariknya sampai lekat pada tubuhnya dan mencumbu Rosa dengan penuh nafsu. Dihisap dan dimasukannya lidahnya kedalam relung relung mulut Rosa sehingga mau tak mau Rosa membalas pagutan-pagutan liar itu.

    Hasrat kewanitan Rosa benar-benar dibangkitkan oleh Pak Angkoro yang berlaku seperti kuda jantan dan mendominasi seriap permainan ini. Rosa mulai merasakan hawa panas naik dari dadanya ke ubun-ubun yang membuat Rosa semakin tak berdaya melawan hawa maksiat yang begitu kental dalam ruangan ini sehingga akhirnya Rosapun terlarut dalam hawa maksiat itu.

    “Ros aku minta dioral dong ” sambil menyodorkan penis hitamnya yang berdiameter 5 cm dengan panjang 14 cm.

    “Nggak ah Pak, jijik saya! ih! ”

    “Wah kamu kudu profesional Ros, kalau kerja jangan setengah-setengah gitu dong, gini aja kamu tak oral kalau sampai kamu orgasme berarti kamu kudu ngoral aku yah? ”

    Belum sempat Rosa menjawab Pak Angkoro telah menyelusupkan kepala diselangkangan Rosa dan mulai melancarkan segala jurus simpanannya mulai dari jilat, tusuk sampai jurus blender yang memnyapu rata seluruh dinding permukaan vagina Rosa sehingga dalam waktu 7 menit Rosa sudah di buat kejang-kejang.

    “Oooh Pak oouh oh pa..ak” Rosa meregangkan ototnya sampai batas maksimal.

    “Tuh kamu udah orgasme, nggak bisa bohong sekarang giliranmu” ucap Pak Angkoro senang

    Pak Angkoro menarik kepala Rosa dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya memegang penisnya sendiri sambil mengocok ringan, setelah mulut Rosa dalam jangkauan tembak Pak Angkoro segera menjejalkan penisnya ke dalam mulut Rosa

    “Ayo dong Rosa” Pak Angkoro menyuapkan penisnya seperti menyuapkan makanan pada anak kecil, setelah penisnya berada dalam mulut Rosa maka dengan menjambak rambut Rosa Pak Angkoro memaju mundurkan kepala Rosa

    “Ehm ehm Pak Angko.. ehm ehm” Rosa berusaha berbicara tapi malah tersenggal senggal

    “Udah diam aja deh Ros jangan banyak bicara emut!”

    Setelah lima menit berjalan Rosa akhirnya secara mandiri mengulum ujung penis Pak Angkoro, sementara tangannya mengocok dengan kasar pangkal penis Pak Angkoro.

    “Yes gitu Ros, wah kamu lebih hebat dari istriku loh, mau gak kamu jadi gundikku?” Pak Angkoro berbicara ngawur karena keenakan dioral Rosa. Merasa jenuh dengan permainan oral akhirnya Rosa meminta untuk bercinta.

    “Udahan dong Pak, kita ngesks yang bener aja ya?” tanya Rosa dengan halus

    “Ok, kamu yang minta loh”

    Pak Angkoro menarik Rosa yang tadinya mengoral dia dalam posisi jongkok menuju meja biliard dan menyuruh Rosa menumpukan kedua tangannya menghadap meja bilirad sementara Pak Angkoro yang berada di belakang Rosa mengatur posisi sodokan perdananya.

    “Ros nungging dikit dong, ya gitu sip!” Pak Angkoro mengelus pantat Rosa yang bahenol kemudian mengarahkan senjatanya ke vagina Rosa.

    “Aaouh Pak Angkoro, pelan Pak sakit penisnya bapak sih kegedean ” ucap Rosa setengah meledek.

    “Wah kamu itu muji apa menghina Ros? mungkin vaginamu yang kekecilan Ros” Pak Angkoro membalas ejekan rosa dengan menarik pinggul Rosa ke belakang secara cepat maka amblaslah seluruh penis Pak Angkoro.

    “Auuw gede banget, aauw aah ” Rosa mulai menggoyang pinggulnya berusaha menyeimbangi goyangan Pak Angkoro

    Pak Angkoro membenamkan penisnya dalam-dalam dengan menarik pinggul Rosa kebelakang, dengan penis masih tertancap di vagina Rosa kemudian Pak Angkoro memutar pinggulnya membentuk lingkaran sehingga penis yang didalam vagina Rosa menggencet dan menggesek setiap syaraf syaraf nikmat di dinding vagina .

    “Aauh, Rosa keluar ahh” Rosa mengalami orgasme yang menyebabkan setiap otot di tubuh Rosa mengencang sehingga tubuhnya kelojotan tidak terkendali.

    “Loh Ros, kok sudah KO, belum 10 menit kok udah orgasme wah ini kalau cowok namanya edi, ejakulasi dini kalau kamu berarti menderita odi orgasme dini, ayo terusin sampai aku keluar juga ”

    Pak Angkoro mengganti posisi bersenggama dengan mengangkat tubuh Rosa dan menidurkannya di meja biliard. Kemudian kaki rosa dibentangkan oleh Pak angkoro lebar-lebar dan dengan kekuatan penuh penis besar itu menerjang mendobrak pintu kewanitaan Rosa,sampai-sampai klitorisnya ikut tertarik masuk, Rosa yang masih dalam keadaan orgasme makin menggila menerima sodokan itu sehingga secara refleks rosa mencakar bahu Pak angkoro.

    “Oouchh Rosa kamu ini apa-apaan sih, kok main cakar-cakaran segala?”

    “Oouh aash sorry, abis rosa nggak tahan sih ama sodokannya Mas yang begitu perkasa” bujuk rosa agar Pak angkoro tidak marah.

    “Jangan cakar lagi ya, kalo tidak rasain ini” Pak Angkoro menggigit puting Rosa dengan lembut tapi sedikit menyakitkan.

    “Aauw nakal deh” ucap rosa sambil menggoyangkan pinggulnya sendiri agar penis Pak Angkoro tetap menggesek dinding vaginanya.

    Dalam waktu singkat Rosa yang mula-mula seorang guru telah berevolusi menjadi pelacur kelas tinggi yang benar benar profesional baik dari kebinalan maupun ucapannya, semua sudah berubah Rosa kini benar benar seorang pelacur sejati.

  • Majalah Dewasa Edisi Jelly Jelo, Si Sexy yang Tak Kenal Batasan

    Majalah Dewasa Edisi Jelly Jelo, Si Sexy yang Tak Kenal Batasan


    1516 views

    Duniabola99.org– Anastasia Ashley

    Nama uniknya membuat kami penasaran cerita di baliknya dan itulah yang kami cari tahu pertama kali dirinya. Jelly pun punya seribu cerita lain tentang dirinya yang sepertinya rugi kalau dilewatkan. Agen Judi Bola

  • Cerita Panas Kini Semua Mulai Menikmati

    Cerita Panas Kini Semua Mulai Menikmati


    2207 views

    Cerita Panas – Crreeetts…. Crreeetts … Seeeeeeerr…. Eehmp…. Crrreetsss…. Seeeeerrr…..

    Kugigit bibirku menahan diriku agar tidak mendesah sehingga Suamiku tidak sampai curiga. Aaahk… Sungguh orgasmeku kali ini jauh lebih nikmat dari sebelumnya sekaligus sangat menyiksa diriku.

    Rasa nikmat yang kudapatkan, membuatku nyaris lupa kalau Suamiku kini berada dekat denganku.

    Tinggal dua langkah lagi, maka semuanya berakhir, Suamiku akan dapat melihat Ujang yang sedang berada di belakangku. Dan perselingkuhankupun terbongkar, sebentar lagi aku akan resmi menjadi seorang Janda.

    Deg… Deg… Deg… Deg… Deg… Deg…

    “Abii…”

    Langkah Suamiku berhenti, lalu ia menoleh kearah putriku. “Iya sayang, ada apa?” Sahut Suamiku memandang putrinya.

    Dan pada saat bersamaan gamisku di tarik turun, lalu dengan gerakan persekian detik sebelum Suamiku kembali menoleh kearahku, Ujang menyembunyikan tubuhnya di bawah kolong wastafel sehingga Suamiku tidak dapat melihatnya.

    Aku mendesah pelan, sedikit beban tanpa berkurang dari pundakku.

    “Masih lama Umi nyucinya?” Tanya Suamiku.

    Aku berdehem pelan, perasaan tegang membuatku merasa gugup. “Iya Bi… kenapa?” Tanyaku gugup, sungguh aku sangat ketakutan.

    “Abi kangeen!” Aahkk… Ternyata Suamiku minta di layani malam ini.

    “Iya Abi, nanti kalau nyucinya selesai Umi… Aahkk… Eehmm… Akan nyusul Abi keatas.” Siaaal… Ujang udah benar-benar gila, kurasakan jemari Ujang membelai betisku.

    “Kamu kenapa Umi? Ada yang sakit?” Tanya Suamiku panik. “Kok wajah Umi pucat?” Sambungnya sambil membelai pipiku.

    Ujang pleasee… jangan naik lagi, Aahkk… Jemarinya semakin tinggi naik atas pahaku, hingga akhirnya menyentuh kemaluanku. Dia menggesekkan jarinya kebibir vaginaku, membuat birahiku kembali naik.

    Aaah… Tidak, ini bukan saat yang tepat untukku terangsang seperti ini. Fokuuus…. Fokuuss… Kamu pasti bisa Emaa…

    “Ini mendadak perutku mules Bi!” Kataku mengringis sambil menurunkan tanganku memegang perutku, lalu turun menuju tangan Ujang yang sedang memanjakan vaginaku.

    “Ya udah, Abi tunggu di kamar ya?”

    “Iya Bi, Umi nanti menyusul.” Jawabku, sembari menarik nafas lega.

    Kemudian Suamiku melangkah pergi menjauh dariku, aku baru bisa bergerak ketika Suamiku benar-benar menghilang dari pandanganku. Buru-buru aku menepis tangan kurang ajar Ujang dari vaginaku, dia sudah sangat keterlaluan.

    Kalau tadi sampai ketahuan, bisa-bisa riwayatku tamat sampai di sini.

    “Gila kamu Jang!” Kataku emosi, tapi tetap menjaga suaraku agar putri semata wayangku yang sedang menonton tv tidak mendengar suaraku.

    “Tapi Ibu Ema sukakan?”

    “Saya mohon, jangan ganggu saya lagi…! Dan tolong berhenti sampai di sini saja.” Melasku tapi dengan nada tegas.

    Perbuatannya barusan sungguh sangat beresiko, bagaimana kalau tadi Suamiku melihat? Aku tidak ingin menjadi janda, apa lagi janda karena di ceraikan Suami yang memergoki Istrinya selingkuh, aku tidak siap untuk hal itu.

    Ujang menarik tanganku, memaksaku merunduk seperti dirinya.

    Kemudian dia membuka celananya, mengeluarkan senjata pamungkasnya yang gemuk dan panjang, membuat nafasku memburuh, kejadian tadi pagi kembali menguasaiku.

    “Ayo Bu, biar cepat selesai.”

    “Jangan gila Jang, masih ada anakku di sana, gimana kalau dia melihat kita?” Kataku panik, tapi dia malah menarik tanganku.

    “Gampang Bu, tinggal kita ajak!”

    “Iblis kamu Jang…” Kesalku, sembari merangkak kepangkuannya, kusibak kesamping celana dalamku lalu keraih penisnya, dan kugesekan dengan bibir vaginaku.

    Aaahkk… Rasanya nikmat sekali, apa lagi ketika kepala penisnya menggesek clitorisku.

    “Hahaha… Ayo masukan sekarang Bu!”

    Kutatap bola matanya, lalu dengan perlahan kucoba menduduki penisnya. “Jleepps…” Oohk… Kepalaku mendongak keatas, menatap langit-langit dapur rumahku.

    Dalam sekejap untuk kedua kalinya hari ini aku membiarkan penis pria lain bersarang kedalam vaginaku yang suci, yang seharusnya kupersembahkan untuk Suamiku tercinta, tapi kali ini tanpa ada paksaan berarti aku malah menuruti kemauan pria lain.

    Dosakah aku? Aahkk… Ini dosa besar, tapi dosa yang paling nikmat yang perna kubuat.

    Tanpa di minta aku mulai menggoyang pinggulku naik turun diatas penisnya yang begitu besar, jauh lebih besar dari milik Suamiku, dan tentunya lebih keras dan berotot.

    Jujur saja, pelecehan yang ia lakukan barusan tepat dihadapan Suamiku membuatku langsung memutuskan untuk pasrah, menerima kalau nantinya ia ingin menyetubuhiku lagi, dan ternyata benar dia kembali memperkosaku.

    Ujang meletakan tangannya di bagian belakang kepalakku, laku kumiringkan wajahku, menyambut bibir tebal Ujang.

    Kami berpagutan mesrah, lidah kami saling membelit, dan kami saling berbagi air ludah. Entalah… Apa ini masih bisa di sebut pemerkosaan, tapi yang pasti aku sangat menikmati dirinya yang sedang memperkosa diriku.

    Plookkss…. Ploookkss… Plookss…. Plookkss…. Plookkss….. Ploookkss….

    Pinggulku bergerak cepat, menghentak nikmat, sementara erangan-erangan kecil keluar dari bibirku, dan sedetik kemudiaaan… Aahkkk… Aku mencapai orgasmeku kembali dengan rasa berjuta kenikmatan yang ia berikan.

    Masih dalam keadaan penisnya yang berada di dalam vaginaku, dia… menuntunku terlentang, dengan posisi ia menindih tubuhku.

    Kemudian giliran ia yang bergerak maju mundur menyodok memekku, sembari tersenyum penuh kemenangan karena berhasil menaklukanku. Sementara aku harus berjuang mati-matian agar tidak mengeluarkan suara.

    “Memek Bu Ema sempit bangeet, rasanya enaaak Bu, ngejepit gitu…” Dia menyingkap lebi tinggi gaun tidurku hingga sebatas leherku, lalu dengan satu tarikan kebawah, cup braku melorot dan memperlihatkan sepasang gunung kembarku yang indah dan masih sangat kencang.

    Sembari menggenjot memekku, dia meremas payudarahku dengan memainkan puttingku. Mau tidak mau, aku semakin terangsang di buatnya.

    “Ujaaang… Aahkk… pelan-pelaaan!” Pintaku.

    “Aduh Bu, Maaf gak bisa pelan, soalnya memek Ibu kayak perawan, enaaak bangeeet….”

    Perawan…? Oohh Ujang, kamu pinter sekali memujiku, padahal usiaku saat ini sudah tidak muda lagi… Bahkan aku sudah melahirkan, seharusnya memekku sudah kendor, tapi katamu aku masih perawan? Aahkkk… Enaaak….

    Dia semakin mempercepat sodokannya, sementara kedua pahaku ia buka semakin lebar.

    Saat kedua bola mata kami bertemu, kurasakan getaran halus merayap di dadaku, apa lagi ketika ia tersenyum puas melihatku yang tersentak merasakan benda pusakanya yang mengaduk-aduk liang peranakanku.

    “Aku mau keluaaar Jang…”

    “Keluaarin Bu, nikmatin kontol saya di dalam memek Ibu.” Bisiknya, yang seakan diriku ini memang haus akan sebuah kenikmatan.

    Maafkan aku Suamiku, tapi aku berjanji ini yang terakhir kalinya, semoga kamu mau memaafkanku sayang…. “Aaaaarrhkk…” Lidahku terjulur seiring dengan cairan cintaku yang meledak-ledak.

    Plooppss….

    Dia menarik kontolnya dari dalam memekku, membuat nafasku kembali memburu dan aku merasa seperti ada yang kosong di bawah sana.

    “Kulumin kontol saya dulu ya Bu, baru nanti kita lanjut lagi…”

    Aku menganguk pelan, lalu kuikuti tarikan tangannya, aku bersujud di depan kontolnya yang mengacung di depanku. Lama aku mengamati kontol Ujang yang memang besar.

    Kugenggam kontolnya dengan telapak tanganku, Ouw… telapak tanganku tak mampu menggenggam kontolnya.

    Dengan perlahan kukocok kontolnya naik turun, kuperhatikan cincin emasku yang melingkar di jari manisku, membuatku kembali teringat bagaimana dulu aku mengikat janji suci kepada Suamiku. Tapi malam ini, dengan di saksikan mas kawinku, aku mengingkari janji suciku.

    Maafkan aku Mas, aku mencintaimu selamanya…

    Kutundukan wajahku, kujilati kepala kontol Ujang, yang tak lain hanyalah seorang pembantuku. Uuhkk… rasanya nikmat banget, lidahku bergetar menjilati kontolnya yang besar.

    Tidak hanya kepala kontolnya, batangnyapun tak luput dari jilatanku.

    Sementara jemariku meremas lembut kantung telurnya, dan bibirku membuka, menyambut kontolnya kedalam mulutku. Kepalaku bergerak maju mundur mengocok kontolnya yang sekeras batu itu sambil menatap matanya.

    “Aaoohkk… Enak Bu, Aahkk… kuluman Ibu enak, Aahkk… hisapannya mantab bangeet Bu…” Ujar Ujang, matanya merem melek.

    Kurasakan belaian telapak tangannya diatas kepalaku yang masi tertutup kerudung.

    Aku semakin bersemangat mengulum kontolnya, menghisap dan mengitari kepala kontolnya dengan lidahku. Entah kenapa ada perasaan senang melihat ia keenakan.

    Rasanya aku mau gila, bagaimana mungkin aku menikmati pemerkosaan yang kualami saat ini, seharusnya aku marah, mengutuk setiap sentuhan darinya, bukan malah menginginkan dirinya menyentuh dan menikmati diriku.

    Dia menahan kepalaku, lalu dia memintaku naik kembali kepangkuannya.

    Tanpa melakukan penetrasi, dia melumat bibirku, memelukku dengan sangat erat. Kuangkat sedikit pantatku ketika ia membelai bongkahan pantatku yang sekal. Lalu kurasakan jemari tengahnya membelai anusku.

    “Ouuhhkk… Jang!” Kurasakan jemari tengahnya tenggelam dianusku.

    Sembari membalas pagutannya, kurasakan anusku di korek-korek oleh jemari tengahnya. Aku berani bersumpah demi apapun, kalau saat ini aku sangat menikmati penjelajahan jemari tengahnya di dalam liang anusku yang kemarin telah di ambil perawannya oleh mereka.

    Aku semakin menggila, kedekap kepala Ujang, sambii menghisap lidahnya dengan rakus. Aku sudah tidak perduli terhadap setatusku sebagai seorang Istri, dan Ujang sebagai pembantuku.

    Yang aku mau hanya dirinya yang menyetubuhiku seperti kemarin, membuatku tak berkutik menikmati setiap sodokan kontolnya yang besar di dalam vaginaku ini. Aahkk… Aku menginginkanmu Ujang… Aaahkk….

    Sluuooppsd…. Sluuuppss… Sluuppss….

    Dia menuntunku berdiri, satu kakiku diangkat, dan kemudian “bleess…” Kontolnya kembali melesat masuk kedalam memekku.

    Kukalungkan kedua tanganku di lehernya Ujang, untuk menjaga keseimbangan tubuhku agar tidak terjatuh ketika kontolnya mengaduk-aduk memekku dengan cepat.

    “Jaang… Kayak tadi aja… Aahkk….”

    “Kenapa Bu?” Tanyanya, kedua tangannya turun meremas pantatku.

    “Di sana masi ada anak saya Jang, Aahkk.. Oohhk… Pelan-pelan Jang…. Aahkkk….” Aku merintih semakin keras, jujur aku takut anakku tau kalau saat ini aku sedang di setubuhi oleh Ujang.

    Bukannya melambat Ujang malah semakin menggila, ia menyodok memekku tanpa ampun, membuatku kesulitan untuk tidak mengerang, karena rasanya terlalu nikmat.

    Plooookkss…. Plookkss…. Plookksd… Plookkss….

    “Memek Ibu enak, Aahkk… saya suka memek Ibu, Aahkk… Aahkk…” Bisik Ujang, dia menghentak-hentak selangkanganku.

    “Udaah… Aahkk… Jang! Saya gak kuat….”

    “Tenang aja Bu, nikmatin aja kontol saya! Anak Ibu aman pokoknya dia gak akan ganggu kita….” Uhkk… Ujang, dia tau dari mana kalau anakku tidak akan mendengar teriakanku.

    Tiba-tiba mataku diikat oleh seutas kain, aku sempat ingin melepasnya tapi Ujang menahan tanganku yang ingin menarik lepas penutup mataku, karena aku terganggu dengan adanya penutup mataku.

    Dia memutar tubuhku, menghadap kearah Putriku yang tadi sedang menonton tv.

    “Kok mata saya di tutup Jang?” Tanyaku heran.

    “Sengaja Bu, dengan begini Ibu gak perlu khawatir tentang anak Ibu, dan bisa fokus menikmati kontol sayakan Bu…” Jelas Ujang, dia meraih payudaraku dari luar gaun tidurku, dan meremas-remas dadaku.

    “Tapi Jang?”

    “Kan saya bisa lihat Bu… percaya sama saya Bu, pati gak akan ada gangguan.” Ujarnya menenangkan hatiku.

    Duh kenapa dengan diriku ini, semakin lama aku semakin suka dengan caranya menikmatiku. Membuatku serba salah, antara menerima perlakuannya atau malah mengutuknya.

    Perlahan kurasakan belaian kontolnya di belahan memekku, lalu naik keanusku.

    Kujatuhkan dadaku diatas tempat biasa aku menyiapkan bumbu masakan, di samping wastafel. Kemudian kedua tanganku terjulur kebelakang, lalu dengan perlahan kubuka lebar kedua pipi pantatku memperlihatkan anusku.

    “Mau dimasukan kesini Bu?” Tanya Ujang menempelkan ujung kepala penisnya di lobang anusku yang merekah.

    Aku mengangguk malu, jujur saja aku tidak bisa melupakan nikmatnya ketika diriku di sandwich oleh para pembantuku tadi pagi, dan aku ingin kembali merasakannya, menikmati ketika anusku di sodok kasar oleh kontol Ujang yang besar.

    “Ngomong dong Bu, jangan ngagguk doang, bilang kalau Ibu mau anusnya di jebol…”

    Aku mendengus. “Iya… Iyaaa… Jang, jebol anusku Jang, pake kontol kamu… Aahkk….” Sumpah, jantungku rasanya mau copot saat mengatakan hal tersebut kepada Ujang.

    Lalu dengan perlahan kurasakan kepala jamur Ujang menerobos masuk, semakin lama semakin dalam dan Jleeeeb…. Aaaaaahkk…. Anusku berhasil di tembus oleh kontol Ujang, dan rasanya sungguh sangat nikmat.
    (Kok ngegantung? Sngaja gan, bukan untuk bkin warga smprot kentang, tpi ini bagian dri crta)
    ###

    Saat aku masuk kedalam kamar, kulihat lampu kamar kami sudah meredup dan terlihat Suamiku sudah tertidur lelap.

    Maafkan aku ya Mas… Aku sudah membuatmu menunggu begitu lama, sampai kamu ketiduran seperti ini… Seharusnya aku melayanimu, bukan malah bermain gila di belakangmu, sumpah Mas aku sungguh menyesal.

    Aku bukanlah Istri yang baik, tega menyakitimu yang begitu setia kepadaku. Tapi Mas harus percaya kalau aku sangat mencintaimu.

    Aku berjanji Mas, kejadian malam ini tidak akan terulang lagi, ini yang terakhir kalinya.

    Aku merebahkan tubuhku di samping Suamiku Mas Tio, kupeluk erat tubuhnya yang kokoh, yang selama ini bekerja keras demi memenuhi kebutuhanku dan anakku. Terimakasi Mas sudah menjadi kepala keluarga yang baik untuk kami.
    ###

    Delapan
     
    Asyfa Salsabila

    Apa yang kulihat saat ini tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata. Sanking shoknya, aku hanya bisa diam membeku.

    Aku yang tadi lagi seru-serunya menonton televisi, tiba-tiba aku mendengar suara yang aneh dari balik dapur rumahku. Awalnya aku tak begitu menghiraukannya, karena suaranya yang terdengar sama-samar. Tapi entah kenapa pada akhirnya suara tersebut mengundangku untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

    Oh Tuhaaan…

    Kulihat Umi yang sedang berdiri membelakangiku sedang berpelukan sambil berpagutan dengan seorang yang juga kukenal sangat baik.

    Dia adalah Kang Ujang! Ya… aku memanggilnya Akang karena ia berasal dari bandung, orangnya baik dan enak diajak mengobrol, tapi siapa yang menduka ternyata ia menjalin efair dengan Ibu kandungku.

    Tentu saja aku marah, aku hendak melabrak mereka, sungguh sangat menjijikan melihat apa yang mereka lakukan saat ini.

    “Ssstttt….” Kang Ujang meletakan jari telunjuknya di bibirnya.

    Langkahku terhenti, entah kenapa mendadak aku jadi ragu untuk melabrak mereka berdua, walaupun emosiku sudah sangan memuncak dan bersiap untuk kuledakan.

    “Jaang… Kayak tadi aja… Aahkk….” Kudengar suara Ibuku yang mendesah

    “Kenapa Bu?”

    “Di sana masi ada anak saya Jang, Aahkk.. Oohhk… Pelan-pelan Jang…. Aahkkk….” Tolak Umi, sembari mengerang-erang.

    Sungguh aku tidak menyangkah kalau Umi bisa bermain gila di belakang Abi.

    Apa salah Abi Umi? Kurang baik apa Abi selama ini kepada kita, apa yang kita butuhkan selalu ia penuhi, bahkan ia sangat mencintai kita lebih dari apapun, tapi kenapa Umi membalasnya dengan perselingkuhan.

    Plooookkss…. Plookkss…. Plookksd… Plookkss…. Plookkss….

    “Memek Ibu enak, Aahkk… saya suka memek Ibu, Aahkk… Aahkk…”

    Kedua tangan Kang Ujang mencengkram pantat Umi, sambil menggerakan pinggulnya turun naik menyodok vagina Umi. Kulihat banyak cairan vagina Umi yang meleleh keluar, turun hingga kemata kakinya.

    “Udaah… Aahkk… Jang! Saya gak kuat….” Rengek Umi.

    “Tenang aja Bu, nikmatin aja kontol saya! Anak Ibu aman pokoknya dia gak akan ganggu kita….” Kang Ujang tersenyum kearahku, lalu dia menunjukan tangannya yang tergenggam dengan jari jempol terselip diantara telunjuk dan jari tengahnya. (Kode ngentot)

    Kemudian Kang Ujang mengambil kain yang tergantung, lalu mengikat mata Umi.

    Kang Ujang memutar tubuh Umi menghadap kearahku, sehingga aku dapat melihat wajah Umi yang merah padam. Oh Tuhan, raut wajah Umi mengisyaratkan kalau ia sangat menikmati perselingkuhannya.

    “Kok mata saya di tutup Jang?” Tanya Umi keheranan.

    Tapi aku bersyukur Umi tidak membuka penutup matanya, kalau tidak, ia akan tau kalau aku anaknya saat ini sedang menonton perselingkuhannya dengan pria lain.

    Dan yang lebih menjijikan lagi, pria itu tak lain adalah pembantu di rumah kami, sungguh tidak selevel dengan Umi.

    “Sengaja Bu, dengan begini Ibu gak perlu khawatir tentang anak Ibu, dan bisa fokus menikmati kontol sayakan Bu…” Kang Ujang menyeringai, lalu kulihat tangan kurang ajarnya meremas payudarah Umi.

    Rasanya aku ingin memukul wajah seringai Kang Ujang, tapi tatapannya entah kenapa membuat nyaliku menjadi ciut.

    “Tapi Jang?”

    “Kan saya bisa lihat Bu… percaya sama saya Bu, pasti gak akan ada gangguan.” Ujarnya menenangkan Umi yang panik.

    Kemudian Kang Ujang memberi isyarat kepadaku agar mendekat. Dengan langkah yang ragu aku berjalan menuju dapur.

    Kututup mulutku saat kembali melihat pemandangan yang menakjubkan. Di hadapanku saat ini kulihat benda besar yang nan gemuk mengacung tepat di depan pantat semok milik Umi.

    Ya Tuhaaan… Ampuni dosaku yang membiarkan Umi berzina.

    Kulihat tangan Umi membuka kedua belah pantatnya, sehingga aku dapat melihat lobang anus Umi yang kemerahan. Sebenarnya apa yang di inginkan Umi? Kenapa Umi bisa berbuat sejauh ini.

    “Mau dimasukan kesini Bu?” Kulihat kepala penis Kang Ujang di tempelkan kelobang anus Umi yang merekah.

    Anal? Astaga Umi…. apa yang ada di pikiran Umi? Sadar Umi… Aku mohooon…

    Kepala Umi mengangguk, menandakan kalau ia ingin Kang Ujang menganalnya.

    “Ngomong dong Bu, jangan ngagguk doang, bilang kalau Ibu mau anusnya di jebol…” Kembali Kang Ujang menatapku.

    Sepertinya Kang Ujang sengaja ingin memberi tahukanku kalau Umilah yang menginginkan dirinya, bukan dia yang menginginkan Umi, membuatku rasanya jijik melihat Umi yang terlihat sangat nakal malam ini.

    Tapi kenapa Umi bisa seperti ini? Di mana Umi yang kukenal dulu? Orang yang selalu menjadi panutanku, yang mengajarkanku banyak kebaikan, tapi kini malah mempertontonkan perbuatan yang tidak senono di hadapanku.

    Umi membuang nafasnya “Iya… Iyaaa… Jang, jebol anusku Jang, pake kontol kamu… Aahkkk….” Sumpah, jantungku rasanya mau copot saat mendentar Umi meminta Kang Ujang untuk menganalnya.

    Lalu dengan perlahan kulihat kepala jamur Kang Ujang menerobos masuk, semakin lama semakin dalam dan Jleeeeb…. “Aaaaaahkk” Umi memekik, ketika Anusnya berhasil di tembus oleh kontol Ujang, dan rasanya tubuhku melemas melihatnya.

    Dengan gerakan teratur kuperhatikan Kang Ujang memompa anus Umi.

    Hancur sudah kepercayaanku terhadap Umi yang baik. Seorang Ibu yang selama ini mengayomiku, menyayangiku dengan caranya yang luar biasa.

    Aku terduduk lemas, sambil memperhatikan mereka berdua yang sedang berzina.

    Dari belakang sambil melihat kearahku Kang Ujang menyodok anus Umi, sesekali ia menampar pantat Umi yang semok hingga meninggalkan bekas merah.

    “Ooooo… Jaaang! Aaahkk… Aahkk….” Rintih Umi, dia terlihat seperti pelacur saat ini.

    Tak sadar aku meneteskan air mataku, aku sedih, hatiku hancur tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali menyaksikan Ujang yang sedang menganal Umi. Mempermalukan Umi di hadapanku.

    Sebagai seorang anak yang sangat mencintai Ibunya, aku hanya pasrah melihat Umi yang sedang melayani Kang Ujang.

    “Anus Ibu enak bangeet, kontol saya seperti di pijit-pijit… Aahkk… Enaknyaaa….” Erang Ujang, tak melapas pandangannya kearahku. Membuatku malu dan membuang muka sejenak, menghilangkan rasa jengah yang kurasakan saat ini.

    “Aaahkk… Jang… Ooohk… Lebih cepaat Jang, sayaaa mau nyampeee….!”

    Nyampee…? Apa maksudnya? Aaahk… aku tidak mengerti, dan tidak mau mengerti aku berharap pemandangan ini segera berakhir, karena ini sangat menyakitkanku.

    Tapi… tapi… kenapa aku di sini? Cuman mau melihat Umi selingkuh? Atau pengen melihat Umi bersetubuh? Jangan-jangan Aku suka melihat Umi dan Kang Ujang bersetubuh? Ah… tidak… Aku tidak suka, aku benci….

    Aku benci saat mendengar suara Umi yang mengerang nikmat, aku benci saat melihat Umi yang malah ikut merangsang dirinya sendiri dengan cara menggesek-gesekan vaginanya dengan jemarinya.

    “Maang… Aku keluaaar!”

    “Aku juga Bu…. Aahkk….” Crreettz…. Creerrs…. Tubuh mereka berdua, kulihat terguncang-guncang, lalu tampak cairan putih keluar dari sela-sela anus Umi.

    Ujang mencabut penisnya lalu menghadap kearahku, memametkan senjatanya yang besar, membuat nafasku memburu.

    “Ikat matanya boleh aku buka?” Tanya Umi.

    Mang Ujang memberi isyarat kepadaku, agar aku segera pergi.

    Tanpa di minta untuk kedua kalinya, aku kembali ketempatku di depan tv. Aku pura-pura menikmati acara televisi yang sedang menayangkan film india.

    “Sayang…!” Deg… Umi memanggilku.

    Aku menoleh kebelakang, melihat tampilan Umi yang tampak urakan. “Ya Umi…” Jawabku senormal mungkin.

    “Tidurnya jangan malam-malam ya nak.”

    “Iya Umi, sebentar lagi Adek tidur.” Kataku, sembari memaksa bibirku tersenyum.

    Kemudian Umi berlalu meninggalkanku, menuju kamarnya. Sementara aku, entalah, dadaku masih bergemuru, aku masih sangat marah dengan kelakuan Umi yang tega mengkhianati kami.

    Aku sendiri bingung, tidak tau harus bersikap seperti apa setelah melihat kejadian barusan.

    Biarlah besok menjadi besok, malam ini aku ingin memejamkan mataku sejenak, melupakan apa yang terjadi malam ini.

    Aku melangkah gontai menuju kamarku, rasanya semangatku hilang. Kulihat Kang Ujang sedang tersenyum melihatku melangkah menuju kamarku.

    Kemudian ia menghampiriku, lalu mendorongku hingga menabrak dinding.

    “Akang mau apa?” Kataku dengan sisa-sisa kemarahanku kepadanya.

    Dia tersenyum dan tanpa mengatakan apapun, dia menyusupkan tangannya masuk kedalam celana piyamaku, aku kaget hendak berontak tapi ia menahanku, hingga jemarinya menyentuh bibir kemaluanku.

    “Sudah basah… “Bisiknya.

    Aku mendelik kesal, sambil menahan pergelangan tangannya.

    “Enak gak di giniin?” Jujur rasanya enak. “Sama, Umi juga keeanakan waktu akang entotin memeknya….” Jelas Kang Ujang, jemari telunjuknya menggesek-gesek vaginaku.

    Apa coba maksudnya mengatakan hal tersebut kepadaku? Dia ingin merayuku dan akan memperkosaku? Tidak akan kubiarkan dia melakukannya, aku yakin teriakanku cukup untuk membangunkan seisi rumah.

    Aku memalingkan wajahku, sumpah aku malu karena kedapatan menikmati sentuhan jemarinya di vaginaku.

    “Non sayang sama Umi?” Aku mengangguk jujur, karena aku sangat menyayangi Umi lebih dari siapapun. “Kalau gitu Non gak boleh marah sama Umi, apa lagi ngaduhin apa yang di lakukan Umi sama Akang.”

    “Kenapa Umi ngelakuin itu sama Akang?”

    “Karena Umi sayang sama Non! Tapi lebih jelasnya Akang belum bisa kasi tau, tapi nanti Akang pasti kasi tau Non.” Jelas Kang Ujang, lalu Kang Ujang mengecup keningku.

    “Kapan?” Lirihku.

    “Esssrt…. Non nikmatin aja dulu ya, biar adil kayak Umi tadi.” Bisiknya, dia memeluk tubuhku, dan kubenamkan wajahku di dadanya yang bidang.

    Aku diam, meresapi, menikmati sentuhan jemarinya di bibir vaginaku, sementara itu tangan satunya menyelinap masuk kedalam pantatku, meremas pantatku, menelusuri belahan pantatku.

    Kugigit bibirku saat merasakan getaran halus yang berasa nikmat.

    Ternyata ini yang di rasakan Umi barusan, pantesan Umi bisa mengerang sekencang itu, di sentuh saja sudah begini nikmatnya apa lagi kalau sampe di masukan. Aahkk… Apa yang aku pikirkan.

    Tubuhku terasa memanas, dadaku sesak, dan nafasku memburu nikmat. Beberapa detik kemudian aku merasa ingin pipis dan akhirnyaa…. Seeerr… Seerr… Oh rasanya nikmat sekali.

    Kang Ujang menarik kedua tangannya, dia memperlihatkan jemarinya yang berlendir.

    “Enakkan? Ini belum seberapa…” Ujarnya, sembari membelai wajahku. “Sekarang Non tidur ya, nanti besok kesiangan… Ingat pesan Akang, gak boleh benci Umi.” Aku mengangguk pelan.

    Setelah nafasku kembali teratur, aku berlari meninggalkan Kang Ujang dengan berjuta pertanyaan yang memenuhi otakku.

    Emi Sulia Salvina

    Selesai menunaikan shalat subuh, aku kembali di sibukkan dengan rutinitasku sehari-hari sebagai Ibu rumah tangga pada umumnya. Setelah merapikan mukennaku, aku berjalan menuju kamar putraku.

    Dengan perlahan aku membuka pintu kamar putraku, kulihat ia masih tertidur lelap.

    Aku duduk di tepian tempat tidurnya, kubelai lembut keningnya. “Bangun nak, mandi dulu… nanti kamu telat kesekolah!” Panggilku lembut sambil memandangi wajah polos putraku yang sedang terlelap.

    Entah kenapa aku menjadi menyesal karena kemarin sempat membentaknya. Tapi aku melakukannya bukan karena aku marah, apa lagi sampai membencinya, aku hanya sekedar ingin mendidiknya agar menjadi anak yang lebih baik, yang nantinya bisa aku banggakan.

    Perlahan ia membuka matanya, terlihat sedikit kemarahan di sudut matanya saat memandangiku. Maafkan Bunda ya Nak, ini demi kebaikan kamu.

    “Bangun yuk…” Ajakku.

    Dia bangkit, duduk diatas tempat tidurnya sambil mengucek-ngucek matanya.

    Biasanya ia akan memelukku, bermanjaan sebentar sebelum ia pergi kekamar mandinya, tapi kini tidak ada lagi pelukan dari putraku tersayang, mungkin dia marah karena kemarin aku tidak membelanya.

    Aku mendesah pelan, lalu berjalan meninggalkannya.

    Maafkan Bunda ya nak…
    ###

    Sembilan
     
    Emi Sulia Salvina

    Kulambaikan tanganku melepas kepergian putraku kesekolah pagi ini, walaupun tidak ada respon darinya aku tetap menyemangatinya seperti biasanya selama ini.

    Aku berjalan masuk kedalam rumahku, aku yakin Toni hanya butuh waktu untuk mengerti maksud tujuanku menghukumnya.

    Tok… tok… tok…

    “Masuk Bunda!”

    Kubuka perlahan pintu kamar Irwan, kudapatkan anak itu sedang berbaring lemas, dengan kompresan di keningnya. Ya… Irwan mendadak demam, aku sendiri tidak mengerti apa penyebabnya ia bisa jatuh sakit seperti ini.

    Aku duduk di tepian tempat tidurnya, lalu mengganti kompresan di keningnya.

    “Gimana keadaan kamu Wan?” Tanyaku.

    “Agak mendingan Bunda, cuman masih sedikit pusing saja.” Jawabnya, sembari memamerkan senyumannya kepadaku.

    “Mendingan kita ke dokter aja Wan, untuk memastikan penyakitmu.”

    Dia mendesah lirih. “Gak perlu Bun, palingan besok juga sudah sembuh kok! Toni udah berangkat kesekolah Bun?” Tanya Irwan, aku senang karena ia masih sangat perhatian terhadap putraku, setelah apa yang di lakukan Toni kepadanya.

    “Iya sudah dari tadi.”

    “Semoga Toni pulangnya gak kayak kemarin ya Bunda… Aku cuman merasa khawatir Bun.” Lanjutnya sembari menatapku.

    “Insya Allah dia baik-baik saja.” Jawabku, membelai rambutnya. “Bunda mandi dulu ya, soalnya udah bauk asem ni.” Kataku tertawa renyah, lalu aku hendak pergi meninggalkannya tapi dengan cepat Toni menahan pergelangan tanganku.

    “Bun…”

    “Kenapa Wan?”

    “Irwan boleh ikut mandi gak? Soalnya Irwan juga mulai merasah gerah ni Bun, kalau gak mandi.” Jelasnya, duh… aku jadi bingung.

    “Tapi… Bunda….”

    “Boleh ya Bun… kan Bunda sudah saya anggap seperti Ibu kandung sendiri.” Ya… tapi tetap saja beda Wan, semalam kamu hampir saja membuat Bunda lepas kontrol, untung cepat di akhiri.

    “Ya sudah… kamu bisa jalan sendiri?”

    “Bisa kok Bu.” Jawab Irwan.

    Lalu dia turun perlahan dari tempat tidurnya, sambil berpegangan denganku, kami melangkah menuju kamar kamar mandi.
    ###

    Elvina Yuliana

    Tubuhku menggeliat diatas tempat tidurku, kulihat sinar mentari menyambut pagiku menyusup masuk di balik hordeng kamarku. Kembali aku menggeliat, merentangkan kedua tanganku. “Eehmpp… ” Aku bangkit dari tempat tidurku.

    Berjalan sempoyongan menuju kamar mandiku. “Sial…!” Airnya mati.

    Dengan terpaksa aku mengambil kerudungku, keluar menuju kamar mandi utama. Dengan satu tarikan aku menutup kembali pintu kamar mandinya. Dan dengan perlahan kuturunkan celana piyamaku berikut celana dalamnya, lalu duduk diatas closet.

    Seperti biasanya, setiap pagi sebelum beraktivitas, aku menuntaskan hasratku terlebih dahulu. “Seeerrr…. Seeeerrr…..” Uuhkk… rasanya nikmat sekali buang air kecil pagi ini.

    Treeeaak…

    Deg… Ya Tuhan…. perlahan pintu kamar mandinya terbuka, tampak sosok seorang pria paruh baya masuk kedalam kamar mandi yang sedang kupakai, dia melihatku, tatapan kami berdua bertemu, ia tampak kaget tapi sedetik kemudian ia mampu mengendalikan dirinya, sementara aku hanya diam terpaku.

    “Maaf Vi, Bapak tidak tau kamu lagi make kamar mandinya.” Ujar Mertuaku tidak bergeming selangkahpun, membuatku sedikit panik.

    “I… iya Pak, soalnya air di kamarku gak mau hidup Pak, sepertinya harus di perbaiki.” Bodoh… bodoh… seharusnya aku mengusirnya dari dalam kamar mandi bukan malah mengajaknya ngobrol.

    Dia tersenyum kearahku, dan pandangannya itu… Deg… Deg… Deg… dia menatap kearah selangkanganku yang terbuka.

    Sumpah aku malu… aku gak tau gimana caranya menyembunyikan selangkanganku ini, apa lagi rambut pubikku sangat lebat, dia pasti bisa membedakan mana vagina mana paha mulusku. Aku menunduk sembari menggigit bibirku.

    “Ba… bapak mau mandi?” Tanyaku lagi.

    “Enggak Vi, Bapak cuman mau kencing, kamu masih lama ya? Bapak kencing di sini aja ya?” Eh… Aku mengangkat wajahku, tapi sudah terlambat, dia membuka celananya lalu mengeluarkan senjatanya yang semalam berhasil membuatku nyaris tidak bisa tidur karena memikirkannya.

    Kulihat benda besar itu dengan perlahan mengeluarkan air bening yang mengucur deras seperti air pancuran.

    Aku menarik nafas lega, setelah aku menyelesaikan hajatku, buru-buru aku membasuh vaginaku dan berdiri menghadapnya hendak mengenakan kembali celanaku, tapi baru sebatas lututku, tiba-tiba tanganku terhenti.

    “Suami kamu kapan pulang?”

    “Se… semalam… dia bilang katanya masih ada urusan di kota!” Kataku gugup, tubuhku gemetar saat melihat Mertuaku yang telah menyelesaikan hajatnya tapi tidak juga menutup penisnya.

    Mertuaku mengehala nafas. “Anak itu, dari dulu kalau urusan pekerjaan selalu saja lupa waktu.” Katanya tenang, setenang air yang dalam.

    “Isya allah aku bisa mengerti Pak!” Kataku gugup.

    Sumpah aku sendiri tidak tau apa yang sebenarnya terjadi terhadap diriku, aku tau ini salah dan dia Mertuaku hanya sekedar berbasi-basi, membangun suasana seakan tak terjadi apapun diantara kami berdua, dan bodohnya aku malah mengikuti permainan gilanya.

    Ingin rasanya aku mengusir perasaan tak menentu yang kurasakan saat ini, tapi aku tidak mampu melakukannya, apa lagi setelah melihat senyumannya yang damai.

    Kutarik nafas dalam, aku harus mengakhiri kegilaan ini, mengobrol sambil memamerkan kelamin masing-masing.

    Aku menunduk, kuletakan jemariku di kedua sisi celana dalamku, lalu dengan perlahan aku menarik celanaku, butuh sedikit lagi maka semuanya akan tertutup rapat. Tapi entah kenapa, diakhir aku mulai merasa ragu dengan apa yang kulakukan saat ini.

    Dan… “Hari ini kamu kerja nduk?” Satu pertanyaan cukup membuat kedua tanganku berhenti tepat ketika celana dalamku menututpi sedikit vaginaku.

    Kuangkat kepalaku memandangnya, ah… tidak, aku memandang kaca yang ada di belakang Mertuaku, melihat pantulan diriku.

    Sungguh aku terlihat sangat memalukan, celana yang tadi kutarik menggantung diantara kedua pahaku, sedikit menutupi ujung vaginaku, tapi hanya sedikit, karena sisanya terekpose sangat jelas, mempetlihatkan rambut pubikku.

    Saat mata kami kembali bertemu, dia tersenyum penuh arti kepadaku. Oh Tidak… Mertuaku saat ini sedang mengurut penisnya seperti semalam sambil memandangi vaginaku.

    “I… iya Pak, saya kerja jam 8!” Kutegakan kembali tubuhku seperti semula.

    “Kalian berdua sama saja, gila kerja… kalau begini terus kapan kalian akan memberi saya cucu?” Tanyanya sambil menggelengkan kepala.

    Ah Pak! Anda sangat cerdas sekali, raut wajah anda sangat berbeda dengan apa yang anda lakukan saat ini.

    Obrolan kami mengalir begitu saja, tapi tatapan kami sama, satu arah, kearah kelamin kami masing-masing, aku menatap nanar kearah penisnya yang semakin lama semakin membesar dan terlihat sangat keras sementara dia menatap vaginaku dengan tatapan tenang seakan dia tidak terpengaruh dengan apa yang dia lihat.

    Tapi sejujurnya aku tau dia pasti sangat terangsang, apa lagi semalam aku mendengar bagaimana ia memanggil-manggil namaku, seakan dia sangat menginginkanku.

    “Maafkan kami Pak, tapi saya janji, kami akan segera memeberi cucu untuk Bapak!” Kataku dengan suara berdecit.

    “Bapak tunggu janji kamu ya?”

    Aku mengangguk, lalu kembali aku membukuk mengenakan celanaku yang sempat tertunda, tapi kali ini sepertinya beliau tidak mau menghentikanku, ada perasaan lega sekaligus kecewa saat celana itu sudah berada di tempat semestinya, menyembungikan vaginaku.

    Aku berjalan melewatinya dan hendak membuka pintu kamar mandi.

    Dan tiba-tiba pergelangan tanganku ia tarik, menghentikan langkahku yang hendak keluar dari dalam kamar mandi.

    Apa dia hendak memperkosaku?
    ###

    Emi Sulia Salvina

    Dengan lembut aku menggosok punggungnya dengan spon yang ada di tanganku, jujur… ini kali pertama aku memandikan seorang anak remaja yang lebih tua beberapa tahun dari anakku, bahkan anakku sendiri tidak perna kumandikan.

    Tapi entah kenapa, dia berhasil membujukku untuk memandikannya dengan alasan dia sedang sakit.

    Apa karena dia sakit terus aku harus memandikannya? Kurasa tidak juga, ini hanya akal-akalannya saja seperti semalam. Tapi demi menebus kesalahan anakku, aku harus melakukannya agar ia tidak pulang kekampung halamannya dan menceritakan semuanya kalau anakkulah yang membuatnya meninggalkan rumah.

    Bisa-bisa hubungan baik Suamiku dengan keluarga besarnya yang ada di kampung bisa renggang karena kelakuan anaknya.

    “Terimakasi ya Bun, sudah mau memandikan Irwan, jadi makin betah tinggal di rumah ini.” Ujarnya, sambil memandangku dengan tatapan bahagia karena aku mau menuruti kemauannya.

    Kubalas ia dengan senyuman….

    Saat ini kami berada di dalam kamar mandi, dia sedang duduk kursi kecil, sementara aku berlutut di belakangnya sambil menyabuni punggungnya.(Kalau kalian biasa nonton JAV jepang kalian pasti tau posisi ini, maaf klau saya menggambrkannya krang detail)

    Tanganku berpindah kedadanya, lalu turun kepahanya, dan pada saat bersamaan mataku terpaku kearah penisnya yang sudah mengancung keras di depan mataku.

    Gleek… Aku menelan air liurku, menahan nafasku agar bisa tenang.

    Ternyata dia terangsang, padahal hanya dia yang telanjang sementara aku masih berpakaian utuh, bahkan kerudungkupun tidak kulepas.

    Saat tanganku berada di bagian paha dalamnya, aku tidak sengaja menyentuh batang kemaluannya, dan… punyanya sangat keras, bahkan lebih keras di bandingkan milik Suamiku.

    Astaga… Apa yang kupikirkan, aku harus segera, secepat mungkin menyelesaikan mandinya, agar pikiranku tidak ngelantur kemana-mana, bisa gawat kalau aku sampai terbawa suasana seperti semalam, bisa-bisa aku lepas kontrol seperti semalam dengannya.

    “Ayo berdiri!” Kataku.

    “Tapi Bun….”

    “Kenapa Wan?” Tanyaku bingung, tapi entah kenapa ada rasa takut di dalam diriku.

    Dia tersenyum. “Ini kontolnya aku kok gak di sabunin juga Bun?” Ya Tuhaaan… dia memintaku membersihkan kemaluannya, jangan gila Wan, mana mungkin Bunda melakukannya.

    “Kamu bisa sendirikan?”

    “Tanggung Bun!” Dua menarik tanganku, lalu dia mengarahkannya kearah penisnya.

    Aku menepisnya, maaf aku tidak segila itu, memandikannya saja sudah membuatku merasa seperti wanita nakal, apa lagi kalau harus membersihkan penisnya? Tidak Wan kamu salah menilai Bunda.

    Kejadian semalam, karena aku mengira kamu sama lugunya seperti anakku, tapi ternyata aku salah menilaimu.

    Mata kami berpandangan lalu tiba-tiba dia mencium bibirku. Mataku terbelalak dan hendak melepaskan diri darinya, tapi Irwan dengan cepat mendorong tubuhku hingga terlentang, belum sempat aku berdiri, dia sudah mendudukiku.

    “Wan… Apa yang…” Suaraku terputus ketika dia melumat bibirku dengan rakus.

    Tangannya menyelinap masuk kedalam gaun tidurku, lalu dengan satu sentakan dia berhasil membuka celana dalamku. Aku yang panik berusaha melawan sekuat tenagaku, tapi aku gagal karena tenaganya jauh lebih kuat dariku.

    Dia menarik gaun tidurku hingga sobek, menampakkan payudaraku yang mengembung seperti balon.

    “Jangan ngelawan, atau Toni yang akan menanggung akibatnya…?” Bisiknya di telingaku.

    Toni… Apa maksud dari ucapannya? Dia mengancamku dan Toni? Ya Tuhan, berarti apa yang di katakan Toni kemarin benar, selama ini Irwanlah yang telah memukul dirinya hingga babak belur? Tidaaak… kamu bohongkan Wan? Ya Tuhan, aku memarahi anakku demi membela orang yang telah menyelakainya…

    Maafkan Bunda nak…

    “Bajingan kamu Wan!”

    “Hehehe… Kalau Bunda kepingin Toni hidup, lebih baik Bunda menuruti perintah saya.” Ancamnya kembali sambil menciumi payudarahku.

    Aahkk… “Jangan sakiti Toni Wan, Oohk… Apa salah kami Wan?” Isakku frustasi…

    “Maaf saya hanya menuruti perintah!”

    Dia membuka kedua kakiku, lalu dengan perlahan kurasakan benda tumpul milik Irwan menyeruak masuk kedalam vaginaku. “Aaaahkk…” Lidahku terjulur merasakan benda asing itu menerobos vaginaku yang sudah lama tidak tersentuh.

    Tidaaak… aku sama sekali tidak menikmatinya, ini bukan film ataupun cerita dewasa, ketika seorang wanita yang di perkosa ia merasa keenakan. Aku sama sekali tidak merasakannya.

    Yang kudapatkan hanyalah rasa sakit di liang peranakanku, dia kasar… sangat kasar sekali… sumpah aku mengutuk perbuatannya.

    Dan semuanya mulai terasa gelap….

    Seorang pemuda sedang duduk di tepian tempat tidurnya, sambil menghisap lintingan ganja yang ada di tangannya.

    “Halo….”

    “Gimana Wan, berhasil gak…? Mau sampai kapan saya menunggu hasil darimu, kalau kamu sampai gagal, kamu harus tau akibatnya…”

    “Sabar Bos, ini juga udah berhasil kok, tapi dia belum jinak…” Ujar Irwan sambil memandang sesosok wanita yang hanya mengenakan kerudung tanpa mengenakan pakaian, sedang menangis di pojokan tempat tidurnya dalam keadaan terikat.

    ” Ingat ya Wan… jangan main-main sama saya.”

    “Beres Bos, secepatnya saya akan serahkan dia, tapi tunggu dia jinakan dikit ya Bos…”

    “Oke…”

    “Oh iya Bos, barang saya mau habis ni, saya bisa ambil lagikan?” Tanya Irwan sambil menghisap dalam-dalam lintingan ganjanya.

    “Kamu temuin Roni saja di tempat biasa.”

    “Terimakasi Bos…” Tutt… tut… tut…

    Irwan menutup telponnya dan meletakan kembali hpnya di atas meja.

    Dia kembali menghampiri Ibu muda itu sembari membawa suntikan, lalu sembari tersenyum ia memperlihatkan jarum suntik tersebut di depan mata sang wanita.

    Ibu Muda itu langsung histeris, ia memohon tapi mulutnya yang tersumpal kain tak bisa bicara, dia hanya menatap takut kearah pemuda tersebut yang sedang memamerkan senyuman iblisnya. Kemudian pemuda itu menarik pergelangan tangannya yang terikat.

    “Eeehmmpp…” Pekiknya saat jarum itu menusuk diatatara lipatan siku tangannya.
    ###

    Selamat menikmati….

  • Video Bokep Ngentot Perawan Muda Yang Baru Kenal Sex

    Video Bokep Ngentot Perawan Muda Yang Baru Kenal Sex


    1835 views

  • Foto Ngentot Terbrau di Sebuah Hotel

    Foto Ngentot Terbrau di Sebuah Hotel


    2057 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat siang duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Video Bokep Ngentot Dengan Mantan SMA ku

    Video Bokep Ngentot Dengan Mantan SMA ku


    2160 views

  • Majalah Dewasa Edisi Hannah Widmer

    Majalah Dewasa Edisi Hannah Widmer


    1520 views

    Duniabola99.org– Hannah Widmer

    Mengenal model Instagram seksi, mahasiswa Terapi Seni dan pengendara kuda paruh waktu…

  • Foto Ngentot Bercinta Di Kereta Api

    Foto Ngentot Bercinta Di Kereta Api


    2197 views

    Foto Ngentot Terbaru – Ngentot dengan cewek agresif seperti ini tentunya adalah sesuatu yang diidam-idamkan oleh banyak cowok. Cewek biasanya sangat pasif dalam urusan ranjang. Tapi beruntunglah kalian jika mendapatkan pasangan yang doyan ngentot secara agresif dan membabi buta seperti ini. Sudah tak sabaran? Mari kita simak bersama-sama gambar ngentot cewek agresif yang super panas dan coliable banget ini:

  • Diperkosa Gara Gara gak Bayar Hutang

    Diperkosa Gara Gara gak Bayar Hutang


    1639 views

    Duniabola99.org – Semua berawal ketika aku dan suamiku tak mampu membayar hutang ke BOS nya di kantor seketika aku dijadikan tumbal untuk diperkosa oleh Bosnya.. ini cerita ku..

    Berikut ini memang murni pengalaman pribadiku yang bermula dari keterpaksaan hingga menimbulkan rasa ketagihan. Aku menjadi semakin binal sejak kejadian itu. Kenikmatan dari lelaki yang bukan suamiku membuat aku gila seks.

    Perkenalkan, namaku adalah Nani umurku 29 tahun, aku adalah seorang istri dari seorang lelaki bernama Toni yang umurnya juga sama denganku. Aku hanyalah seorang ibu rumah tangga, sedangkan Toni bekerja hanya kalau sedang ada proyek saja. Kalau sedang tidak ada proyek maka Toni hanya diam di rumah dan tidak berusaha untuk mencari pekerjaan tetap yang bisa menjamin hidup kami. Selama 3 tahun pernikahan kami, Toni tidak pernah bekerja tetap di satu perusahaan. Entah untungnya atau sialnya kami sampai sekarang belum dikarunai seorang anak. Akibat dari Toni yang tidak mempunyai pekerjaan tetap akhirnya dia mempunyai hutang dimana-mana. Sampai suatu saat ada orang yang datang ke rumah kami dan marah-marah karena Toni belum juga membayar hutangnya.

    Pada saat itu aku hanya bisa menemani Toni di sisinya menghadapi kata-kata kasar orang yang dihutangi oleh Toni. Aku sendiri melihat gelagat yang aneh dari orang itu. Sambil marah-marah matanya seringkali tertangkap olehku sedang melirik ke arahku. Aku sendiri memang mempunyai tubuh yang cukup bagus menurutku. Tinggi 170cm (termasuk tinggi untuk perempuan lokal), berat 60kg, kulit sawo matang, dengan ukuran dada 36.

    Kehidupan seks kami tidaklah bermasalah walaupun tidak bisa dibilang istimewa. Toni selalu dapat memuaskanku walaupun dia adalah seorang yang konservatif yang selalu bermain dengan gaya yang itu-itu saja. Beberapa hari setelah rumah kami didatangi oleh orang yang menagih hutang, aku melihat orang tersebut di jalan ketika aku mau pergi ke rumah saudaraku. Tadinya aku akan meminjam uang dari saudaraku untuk menutupi hutang Toni pada orang tersebut, tapi ditengah jalan aku mempunyai pikiran lain. Aku ikuti orang tersebut untuk mengetahui dimana rumahnya. Tadinya niatku hanya untuk mengetahui saja, tapi akhirnya aku mempunyai niat lain. Aku putuskan untuk menggadaikan tubuhku untuk melunasi hutang-hutang suamiku kepada orang itu.
    Setelah aku mantap dengan niatku, beberapa hari kemudian aku memberanikan diri untuk mendatangi rumah orang tersebut. Rumah orang itu memang sangat besar dan sangat mewah. Setelah berhasil mengatasi rasa gugupku akhirnya kuberanikan diri untuk memencet bel. Tak lama kemudian seorang lelaki kurus yang kupikir adalah pesuruh di rumah itu keluar.

    “Nyari siapa bu?”
    “Hmm. Bapaknya ada?” tanyaku pada lelaki tersebut.
    “Ibu siapa? Biar saya sampaikan ke Bapak.”
    “Bilang aja dari istrinya pak Toni.”
    Akhirnya pesuruh itu masuk ke dalam rumah dan tak lama berselang dia keluar lagi untuk membukakan pagar.
    “Tunggu aja di ruang tamu bu.” Katanya padaku. Langsung saja aku menuju ke arah yang ditunjuknya.
    Sebuah pintu dari kayu jati dengan ukiran yang sangat cNanik. Belum juga aku sampai ke depan pintu, pintu tersebut sudah dibuka dari dalam. Rupanya yang membukakan pintunya adalah orang yang kucari. Orang dengan perawakan kurang lebih 180cm dan kuperkirakan beratnya 75kg. Aku perkirakan umurnya sekitar 50 tahun. Berkulit hitam dan terlihat masih segar. Kesan angker yang ditunjukkannya pada saat menagih hutang tidak ada sama sekali pada saat aku datang. Justru aku menangkap kesan ramah dan sopan dari dia. Dia langsung menjabat tanganku sambil menyebut namanya.
    “Brata. Mari masuk bu…”
    “Nani” Jawabku langsung ketika melihat dia kebingungan.
    “Oh iya. Bu Nani silahkan masuk”
    Aku langsung masuk menuju ruang tamu. Dan Pak Brata langsung memersilakan aku untuk duduk.
    “Mau minum apa bu Nani?”
    “Ah gak usah repot-repot pak” jawabku dengan gaya basa-basi bangsa timur.
    Akhirnya Pak Brata menyuruh pembantunya untuk membuatkan sirup.
    Sambil menunggu minuman datang pak Brata memulai pembicaraan, sekaligus untuk mencairkan suasana yang kaku. Seolah-olah dia tahu kalau aku gugup dan grogi bertemu dengannya. Kuakui dia adalah sosok yang bisa membuat pembicaraan menjadi santai. Ditambah lagi mungkin dengan wawasan yang cukup luas sehingga dia sepertinya tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan layaknya penyiar radio yang selalu ngoceh sepanjang jam siaran. Semakin jauh kami berbicara justru aku semakin kehilangan rasa gugupku yang tadi menghinggapi. Obrolan kami sempat terhenti karena pembantu pak Brata datang membawakan minuman pesananan majikannya.

    “Silahkan diminum bu Nani”
    “Oh iya pak. Terima kasih.” Tak lama langsung saja kuteguk minuman yang disuguhkan.
    “Koq sepi ya pak? Istri bapak lagi keluar?” Tanyaku unuk memulai obrolan kembali.
    “Istri saya sudah lama meninggal.”
    “Oh maaf pak, saya gak tahu”
    “Oh gak apa-apa. Oh iya bu Nani sudah berapa lama menikah dengan pak Toni?”
    “Tiga tahun pak. Tapi ya gitu deh pak. Mas Toni gak pernah punya kerjaan tetap. Jadi makin lama makin numpuk aja hutangnya. Ditambah lagi sampai sekarang kami belum juga punya anak” kataku sekalian curhat sedikit ke pak Brata.

    Setelah disinggung soal hutang, pak Brata akhirnya menanyakan perihal hutang suamiku. Dan dia juga bercerita bahwa sebenarnya suamiku tidak hanya berhutang kepadanya tapi juga ke teman-teman pak Brata. Jujur saja aku kaget, karena selama ini suamiku tidak pernah berkata jujur perihal hutangnya. Rupanya pak Brata sudah menyimpan rencana sendiri yang kurang lebih mirip dengan rencanaku. Dan akhirnya rencana itu disampaikan kepadaku, bahwa hutang suamiku bisa lunas dengan catatan aku mau diajak bercinta dengannya. Pengurangan hutang suamiku satu juta setiap aku melayaninya. Dan itu berlaku juga untuk hutang suamiku dengan teman-temannya yang ternyata ada dua orang lagi. Dan ternyata suamiku berhutang sepuluh juta ke setiap orangnya. Ini berarti aku harus bercinta tiga puluh kali, dengan setiap orangnya aku layani sepuluh kali. Aku sempat berpikir juga melihat keadaan yang seperti itu, tapi demi melunasi hutang suamiku akhirnya aku sanggupi permintaannya. Akhirnya aku disuruh kembali lagi keesokan harinya, karena hari itu Pak Brata sudah mempunyai janji dengan rekan bisnisnya. Sebelum pulang aku menanyakan apakah teman-temannya berkenan dibayar hutangnya dengan tubuhku? Dan Pak Brata berhasil meyakinkan bahwa teman-temannya pasti akan satu suara dengannya.

    Akhirnya keesokan harinya aku datang kembali ke rumah Pak Brata. Hari itu aku untuk pertama kalinya berdandan bukan untuk suamiku, tapi untuk laki-laki lain. Aku datang dengan pakaian tetap casual saja. Toh pikirku nNaninya pakaian ini juga tidak berguna karena ketika aku menunaikan tugasku baju ini harus dilepas. Yang jelas aku mempersiapkan mentalku untuk hal ini. Karena ini juga untuk pertama kalinya aku akan disetubuhi oleh laki-laki yang bukan suamiku. Dan yang jelas aku juga mempersiapkan vaginaku. Semua bulu-bulu yang tumbuh disekitar vaginaku kucukur habis, sehingga vaginaku bisa terlihat dengan jelas. Sesampainya di rumah Pak Brata aku disambut dengan hangat, Pak Brata mencium punggung tanganku dan kedua pipiku. Diriku agak canggung menerima perlakuan yang diberikan kepadaku, karena dia bukan suamiku. Tetapi aku sendiri tidak pernah diperlakukan seperti itu oleh suamiku. Saat itu aku merasa diperlakukan layaknya seorang perempuan. Dia tidak menunjukkan bahwa dia hawa nafsunya, tapi justru menunjukkan sikap seorang lelaki dewasa yang membuatku sedikit “terbius” oleh perlakuannya.

    Setelah sambutan hangatnya aku langsung diajak menuju kamarnya. Kamar yang cukup mewah bagiku. Dan rupanya Pak Brata telah menyulap kamarnya menjadi begitu indah. Wangi bunga telah memenuhi seisi kamarnya. Ketika aku masih terpesona dengan kamarnya yang mewah tiba-tiba dia memelukku dari belakang. Refleks dan sedikit terkejut membuat diriku agak memberontak. Tetapi dia meyakinkan diriku untuk tenang dan menikmati saja saat-saat tersebut. Dia mulai menciumi leher dan kupingku yang jelas membuatku terangsang. Lalu dia membalikkan tubuhku sehingga kami saling berhadapan.
    “Boleh kupanggil Nani saja?” tanyanya padaku.
    “Hmm.. boleh aja pak”
    “Wah. Jangan panggil pak dong. Panggil saja Brata. Supaya lebih mesra.”
    “Iya Brata. Boleh aja kalau kamu mau panggil aku Nani.” aku mulai menikmati keadaan.
    “Hmm.. Nani. Sebenarnya ada satu lagi kejutan untukmu hari ini.”
    “Apa itu?”
    Belum dia menjawabnya tiba-tiba pintu kamar terbuka. Lalu ada dua orang memasuki kamar tersebut. Hal itu jelas saja membuat aku kaget.
    “Ini dia kejutannya. Ada dua orang lagi temanku yang dihutangi suamimu yang ingin ikut bermain dengan kita.”
    “Tapi Brata…” “Tenang saja. Kalau kau melayani kami sekaligus maka bayarannya dinaikkan menjadi 1,5 juta untuk sekali main. Tidak lagi satu juta.”

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Sebenarnya aku agak keberatan juga dengan keadaan itu. Tapi karena suasana yang tercipta sudah kunikmati akhirnya aku menyetujuinya. Kedua temannya memang berbeda sekali dengannya. Temannya yang satu bernama Faisal, keturunan Arab mempunyai dan berkulit putih. Sedangkan yang satunya bernama Hans, keturunan Cina. Tapi yang jelas ketiganya mempunyai postur tubuh yang sama. Tinggi besar dan tegap. Beda sekali dengan suamiku yang tingginya kira-kira sama denganku dan mempunyai tubuh yang tidak sebagus mereka. Jujur saja diam-diam aku mulai mengagumi mereka bertiga dan mulai membayangkan disetubuhi oleh mereka bertiga.

    Aku sudah lagi tidak peduli dengan suasana romantis di kamar Pak Brata, tapi aku sudah mulai membayangkan suasana liar yang akan terjadi berikutnya. Tiba-tiba saja Pak Brata sudah mulai mencium bibirku. Aku yang dari tadi sedang menghayal jelas terkejut, walaupun tidak lama dan langsung membalas ciuman dari Pak Brata. Tak lama berselang Faisal dan Hans langsung bergabung. Faisal datang dari belakangku dan langsung menciumi leherku sedangkan Hans langsung ke tujuan dengan meremas kedua dadaku. Hal ini jelas saja membuat nafsuku meledak. Aku tidak tahan untuk tidak bersuara, dan akhirnya akupun mulai mengeluarkan desahan dari mulutku.

    Setelah itu bajuku dan celana panjang yang aku pakai mulai dilepas dari tubuhku sehingga terlihat bra dan cd yang aku kenakan. Hal ini jelas saja membuat mereka bertiga tambah liar untuk menjamah tubuhku. Dan tak lama berselang bra dan cdku pun ikut lepas dari tubuhku sehingga aku benar-benar bugil. Sudah tidak ada lagi perasaan canggung dan malu di diriku. Yang ada hanya nafsu yang sudah berada di ubun-ubun. Setelah itu mereka bertiga pun melepas pakaiannya masing-masing. Dan aku benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa kagetku ketika mereka bertiga sudah bugil. Karena mereka semua mempunyai ukuran penis yang sangat besar bagiku. Panjang penisnya sekitar 20 cm dan berdiameter kira-kira 4-5 cm. Aku sendiri tidak dapat membedakan secara pasti punya siapa yang paling besar. Karena ukuran penis mereka yang hampir sama. Tapi yang jelas berbeda sekali dengan punya suamiku yang hanya sekitar 13cm dengan diameter 2 cm. Aku dihadapkan dengan tiga penis raksasa. Perasaan takut dan penasaran bercampur aduk di diriku. Takut karena belum pernah melihat penis dengan ukuran sebesar itu. Penasaran karena perempuan mana yang tidak mau vaginanya dimasuki penis seperti itu.

    Setelah semuanya bugil mereka membimbingku untuk jongkok, dan setelah itu mereka semua mengelilingiku. Mereka minta dioral secara bergNanian. Lalu kulakukan permintaan itu dengan senang hati walaupun agak bersusah payah. Aku sering mengoral suamiku, tetapi yang ini beda. Tiga penis dengan ukuran jauh dari penis suamiku. Ukuran penis mereka membuat aku agak gelagapan dan sedikit sesak nafas awalnya. Tapi lama-lama akhirnya aku bisa menguasai keadaan juga. Ketika aku mengoral penis pak Brata kedua tanganku mengocok penis Hans dan Faisal, begitu seterusnya. Jika satu sedang kuoral maka yang dua lagi kebagian kocokan tanganku.

    “Aarrrgghhh nikmat sekali seponganmu Nani” ucapan itu terlontar dari Faisal ketika mendapat giliran dioral olehku. Hans mendapat giliran terakhir untuk kuoral.

    Dan ketika giliran Hans mereka membimbingku ke arah tempat tidur. Rupanya mereka memintaku untuk mengoral Hans sambil terlentang sementara penis Hans berada di atas mulutku. Ketika sedang asik-asiknya menikmati penis Hans, tiba-tiba kurasakan rangsangan hebat di kedua payudaraku dan di vaginaku. Rupanya Faisal sedang asik menggerayangi kedua payudaraku. Dia sedang asik meremas dan menjilati kedua payudaraku. Sedangkan Pak Brata berada di selangkanganku, dia terlihat asik menjilati vaginaku. Terang saja aku mengoral Hans sambil mengerang (ingin berteriak tidak bisa karena mulutku disumpal penis Hans) keenakan karena perlakuan kedua orang tadi terhadap dua tempat sensitif di tubuhku. Tak lama kemudian Hans melepaskan penisnya dari mulutku lalu bergabung dengan Faisal untuk menikmati payudaraku. Faisal menggarap payudara kiriku sedangkan Hans yang kanan pak Brata tetap menjilati vaginaku. Hal ini membuatku terangsang hebat sehingga tidak tahan lagi untuk berteriak dan meracau.

    “Aarrrrgghhh, nikmat banget… teruuussss… aaarrgghhh… aayoo teruusss”
    Akhirnya aku sampai juga pada orgasmeku yang pertama. Tak lama kemudian aku merasakan sesuatu menempel di bibir vaginaku. Setelah kulirik ternyata pak Brata sudah siap memasukkan penisnya itu ke dalam vaginaku. Aku merasakan penis pak Brata semakin lama semakin mendesak vaginaku. Aku merasa seperti perawan lagi karena begitu susahnya penis pak Brata memasuki vaginaku. Terang saja susah, penis sebesar itu mencoba masuk ke dalam vaginaku yang biasanya hanya dimasuki penis Toni yang sekarang menjadi biasa bagiku. Terbantu oleh vaginaku yang sudah basah akhirnya penis pak Brata berhasil masuk juga. Perlahan-lahan pak Brata mulai menggoyangkan penisnya keluar masuk di vaginaku. “Arrrghhh Brata… terus… cepetin donkk.. ent*tin…” aku sudah meracau tak karuan karena penis pak Brata yang menghadirkan kenikmatan yang luar biasa. Ditambah lagi Hans dan Faisal yang masih sibuk dengan kedua payudaraku.

    Akhirnya setelah dirasa lancar pak Bratapun mulai mempercepat goyangannya. Baru beberapa goyangan saja aku sudah orgasme lagi padahal kulihat pak Brata masih kuat menggoyang penisnya. Makin lama makin cepat dan cepat sampai akhirnya aku tak tahan dan sampai pada orgasme ku yang kesekekian kali. Setelah agak lama terasa goyangan pak Brata semakin cepat dan cepat kemudian sampai pada goyangan dia yang terakhir, tubuhnya mengejang keras sekali, suaranya melenguh setengah berteriak. Dan aku bisa merasakan kalau dia orgasme. Semburan spermanya di dalam vaginaku terasa sekali. Tak lama berselang pak Brata mencabut penisnya dan aku didatangi oleh Hans dan Faisal yag tampak sudah tidak sabar. Aku lihat Hans membawa baby oil. “Untuk apa?” tanyaku. “Sudahlah nikmati saja” begitu kata Hans.

    Karena memang gairahku masih diatas akhirnya aku tidak pedulikan lagi. Tak lama mereka memintaku untuk berposisi doggy style, dan aku iyakan saja toh aku juga terbiasa dengan gaya itu. Tapi betapa kagetnya ketika kurasakan Hans menumpahkan baby oil di lubang pantatku dan di penisnya lalu kemudian berusaha memasukkan penisnya itu ke pantatku. Tadinya aku ingin berontak, tetapi Faisal memegangi tubuhku dengan erat supaya tidak berontak. Terasa sedikit sakit ketika penis Hans mencoba untuk memasuki lubang pantatku tetapi kemudian setelah masuk terasa nikmat yang luar biasa juga. Tidak kalah dengan nikmatnya ketika masuk ke vagina. Lalu Hans kemudian mulai untuk menggoyang penisnya di dalam pantatku. Ketika sudah lancar dan baru beberapa saat Hans meminta merubah posisi tanpa melepaskan penisnya dari pantatnya. Kami berdua terlentang dan bertindihan dengan aku diatasnya. Sehingga makin kurasa Penis itu bergerilya di lubang pantatku.
    Tak lama kemudian Faisal menghampiri kami dan sudah siap dengan penisnya yang sudah berdiri tegak dan diarahkan ke vaginaku yang terbuka menantang. Akhirnya Faisal memasukkan penisnya ke dalam vaginaku berbarengan dengan Hans dia menggoyangkan penisnya keluar masuk vaginaku. Sebuah pengalaman luar biasa yang belum aku alami sebelumnya. Aku disetubuhi dua laki-laki secara bersamaan. Benar-benar terasa nikmat sekali, ditambah lagi keduanya ditambah pak Brata merupakan sosok lelaki gagah, tampan dan enak dipandang. Pergumulan kami bertiga tak terasa membuatku orgasme berkali-kali, karena rasa nikmat yang luar biasa. Dan akhirnya Faisal dan Hans secara bersamaan mencapai orgasmenya. Hans mengerluarkan spermanya di dalam pantatku sedang Faisal di dalam vaginaku.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Setelah itu kami berempat mebersihkan diri, dan rupanya di meja makan sudah disiapkan makanan untuk kami berempat. Setelah kami makan akhirnya aku izin untuk pulang dan tidak lupa membuat janji untuk pertemuan berikutnya dengan mereka.

    Setelah kejadian itu aku merasakan tidak nafsu lagi dengan Toni ketika dia mengajakku untuk bersetubuh. Aku hanya berusaha menjalankan kewajibanku saja. Tetapi jujur saja aku tidak merasa puas. Karena aku sudah menemukan sesuatu yang lebih diluar sana. Dan setelah semua hutang-hutang Toni lunas aku sering kali mendatangi mereka atau salah satu dari mereka untuk minta disetubuhi. Aku sudah sampai pada taraf ketagihan yang luar biasa. Pada akhirnya akupun jujur kepada Toni tentang hal yang selama ini terjadi. Dia terkejut, tapi tak biasa marah karena aku melakukan itu untuk melunasi hutang-hutangnya. Setelah kutanyai apakah dia ingin menuntut cerai diriku, dia tidak mau menceraikanku dengan alasan dia masih sayang. Aku memberikan syarat kepada Toni yaitu, aku bebas bersetubuh dengan ketiga orang itu kapanpun dan dimanapun aku mau tanpa harus dicemburui. Akhirnya Toni menyetujuinya, karena masih menyayangiku.

    Pernah suatu saat ketika Toni pulang ke rumah dia mendapati diriku sedang bersetubuh dengan ketiga pria tersebut. Ketika dia akan pergi justru dia dipaksa untuk duduk dan menyaksikan kami oleh pak Brata, Hans dan Faisal. Bahkan dia juga ditelanjangi oleh mereka didepanku. Mereka sengaja melakukan itu hanya untuk membandingkan ukuran penis mereka dan Toni dan memang penis Toni menjadi terlihat kecil sekali. Sebenarnya aku kasihan melihatnya diperlakukan seperti itu. Tetapi karena hawa nafsu yang sudah menguasai diriku, maka tak kuacuhkan dia dan aku hanya melayani penis-penis raksasa yang dapat memuaskan vaginaku

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

  • Video Bokep Jepang Mayuka Akimoto

    Video Bokep Jepang Mayuka Akimoto


    1745 views

  • Memuaskan Nafsu Birahi Tanteku Yang Masih Awet Muda

    Memuaskan Nafsu Birahi Tanteku Yang Masih Awet Muda


    1865 views

    Duniabola99.org – ini terjadi saat aku masih berusia 16 tahun, dan masih bersekolah di salah satu SMA di Medan. Namaku Chris, aku peranakan Canada-Chinese. Papaku berasal dari Canada, dan Mamaku Chinese Indonesia.

    Kata teman-teman wajahku sih lumayan ganteng, ehmm. Tinggiku 180 cm, nggak begitu tinggi dibandingkan dengan Papa yang 185 cm. Aku lahir di Canada, tapi sewaktu umur 10 tahun, Papa ditugaskan ke Medan, Indonesia. Jadi aku juga ikut, dan bersekolah di sana. Mula-mula terasa asing juga kota ini bagiku. Tapi lama kelamaan aku juga dapat terbiasa.

    Terus terang, pemikiranku lebih condong kepada pemikiran-pemikiran Timur, mungkin karena didikan Mama yang keras. Biarpun di negara-negara Barat sudah biasa terjadi hubungan seks remaja, namun aku belum pernah melakukannya dengan pacarku, well… at least pada saat itu.

    Hari kedua di Jakarta, aku minta diantar oleh supir ke rumah Tante Anne. Rumahnya terletak di salah satu kompleks perumahan di Jakarta Selatan. Sebelumnya Mama sudah menelepon dan memberitahukan kepadanya bahwa aku akan datang pada hari itu.

    “Hai… wahh sudah besar sekali kamu sekarang yah Chris… sudah nggak tanda lagi Tante sama kamu sekarang… hahaha”, seingatku kira-kira begitulah katanya sewaktu pertama kali melihatku setelah sekian tahun nggak jumpa.

    Wajahnya masih saja sama seperti yang dulu, seakan dia tidak bertambah tua sedikitpun. “Oh yah… tuh supirnya disuruh pulang saja Chris… ntar kamu bawa saja mobil Tante kalau mau pulang”, aku pun mengiyakan, dan menyuruh pulang supirnya.

    “Wah… besar sekali rumahnya yah Tante”, kataku sewaktu kami memasuki ruang tamu. Aku dengar dari Mama sih, katanya suaminya Tante Anne ini anak salah seorang konglomerat Jakarta, jadi nggak heran kalau rumahnya semewah ini. Setelah itu kami ngobrol-ngobrol, dia menanyakan keadaan Mama, Papa dan kakek.

    Tante Anne juga sudah lama tidak bertemu dengan Mama. Lumayan lama kami ngobrol, setelah itu dia mengajakku untuk makan malam. “Makan dulu yuk Chris… tuh sudah disiapin makanannya sama si Ning”, katanya menunjuk ke pembantunya yang sedang menghidangkan makanan di meja makan.

    “Kita nggak nunggu Om Joe?” aku menanyakan suaminya.
    “Oh… nggak usah, Om mu nggak pulang malam ini katanya”,
    “Oh… ok deh”, kataku sambil beranjak ke ruang makan. Rumah sebesar ini cuma dihuni sendirian dengan pembantunya. Berani juga Tanteku ini.

    “Kamu berani pulang entar Chris? sudah malem loh ini”, katanya sambil melirik ke jam dinding yang sudah menunjukkan jam 7 lewat 30 menit.
    “Ah berani kok Tante…”
    “Hmm… mending kamu tidur di sini saja deh malem ini… tuh ada kamar kosong di atas.”

    “Umm… iyah deh… ntar aku telepon ke Kakek kalau gitu”, dalam hati, aku mengira bahwa Tanteku ini menyuruhku menginap karena dia takut sendirian di rumah, sama sekali tidak ada pikiran negatif dalam otakku sewaktu aku mengiyakan tawarannya.

    Sehabis makan, aku pun menelepon ke rumah kakek, dan memberitahu bahwa hari ini aku menginap di rumah Tante Anne. “Oh iyah… kalau kamu mau mandi air panas, pakai saja kamar mandi Tante. Ntar kamu pakai saja bajunya Om Joe. Yuk sini!”

    “He… eh”, aku mengangguk sambil mengikutinya. Kamar mandi yang dimaksud terletak di dalam kamarnya. Kamarnya benar-benar mewah dan besar. Dengan tempat tidur ukuran double di tengah-tengah ruangan, mini theatre set, dan sebuah kamar mandi di sudut ruangan.

    “Nih… coba… bisa pakai nggak kamu?” dia memberikan T-shirt dan celana pendek kepadaku.
    “Bisa kayaknya”, aku pun mengambil pakaian itu dan membawanya ke kamar mandi. Sehabis dari kamar mandi, aku sempat sedikit kaget melihat Tante Anne.

    Dia mengenakan baju tidur tipis, tidur tengkurap di atas tempat tidur. Kelihatan dengan jelas celana dalamnya, tapi aku tidak melihat tali BH di punggungnya. Terangsang juga aku melihat pemandangan seperti itu. Kelihatannya ia tertidur saat menonton TV. TV-nya masih menyala.

    Aku berjalan ke arah TV, bermaksud mematikannya. Melihat adegan panas yang sedang berlangsung di TV, mendadak aku terdiam pas di depan TV. Kulihat ke belakang, Tante Anne masih tidur. Aku berdiri menonton dulu, sekedar iseng. 5 menit lagi ah baru kumatikan, begitu pikiranku saat itu.

    “Hey…” saat aku sedang asyik menonton, tiba-tiba terdengar teguran halus Tante Anne, diikuti oleh tawa tertahannya. Aku benar-benar malu sekali waktu itu. Aku berbalik ke belakang sambil tersenyum malu-malu.

    Waktu aku berbalik, kulihat Tante Anne sudah duduk tegak di atas tempat tidur. Samar-samar terlihat puting susunya dari balik baju tidurnya yang tipis. “Kirain Tante sudah tidur… hehe”, kataku asal-asalan sambil berjalan hendak keluar dari kamar.

    “Chris… bisa tolong pijitin badan Tante? Pegel nih semua”, terdengar suara helaan nafas panjang, dan suara kain jatuh ke lantai. Saat aku berbalik hendak menjawab, kulihat Tante Anne sudah kembali tidur tengkurap di tempat tidur, tapi kali ini tanpa baju tidur, satu-satunya yang masih dikenakannya adalah celana dalamnya.

    “Ya…” hanya itu saja yang bisa keluar dari mulutku. Aku pun berjalan ke arah Tante Anne. Sedikit canggung, kuletakkan tanganku di atas bahunya. “Engghh…” terdengar dia mengerang perlahan.
    “Om Joe kapan pulangnya Tante?” kuatir juga aku ketahuan oleh suaminya.

    “Emm… mungkin minggu depan… nggak tau deh… kalau Om mu sih… jarang di rumah. Mungkin seminggu pulang sekali”, dalam hatiku merasa kasihan juga kepada Tante Anne. Pantas saja dia merasa kesepian. “Fhhuuuhh…” kembali terdengar helaan nafas panjang. “Kamu sudah punya pacar Chris?” tanyanya memecah keheningan.

    “Yah… di Medan.”

    “Hehehe… cantik nggak Chris?” Tante Anne memang dari dulu senang bercanda. Sangat berbeda dengan ibuku yang kadang bersikap agak tertutup, Tante Anne adalah penganut kebebasan Barat. Aku hanya tersenyum saja menjawab pertanyaannya. “Turun dikit Chris!” aku pun menurunkan pijatanku dari bahu ke punggungnya. “Kamu duduk saja di atas pantat Tante… supaya bisa lebih kuat pijitannya.”

    Aku yang semula mengambil posisi duduk di sampingnya, sekarang duduk di atas pantatnya.

    “Unghh… berat kamu”, mendengus tertahan dia waktu kududuk di atasnya.
    “Hehehe… tapi katanya suruh duduk di sini”, cuek saja aku melanjutkan pijatanku. Penisku sudah terasa menegang sekali, sesekali kutekan kuat-kuat penisku ke pantat Tante Anne. Walaupun aku masih memakai celana lengkap, namun sudah terasa nikmat dan hangat sewaktu penisku kutekan ke pantatnya.

    “Iiihh… nakal ya… bilangin Mama kamu lho”, katanya sewaktu merasakan penisku menekan-nekan pantatnya.
    “Sudah belom Tante? sudah cape nih”, kataku setelah beberapa menit memijat punggungnya.

    “Iyah… kamu berdiri dulu deh… Tante mau balik”, aku berdiri, dan Tante Anne sekarang berbalik posisi. Sekarang aku bisa melihat wajahnya yang cantik dengan jelas, payudaranya yang masih kencang itu berdiri tegak di hadapanku. Puting susunya yang merah kecoklatan terlihat begitu menantang. Aku sampai terbengong beberapa detik dibuatnya.

    “Hey… pijit bagian depan dong sekarang”, katanya.

    Aku duduk di atas pahanya, kuremas dengan lembut kedua payudaranya. Lalu kupuntir-puntir puting susunya dengan jari-jariku. “Ihh… geli… hihihihi…” dia cekikikan. Aku benar-benar sudah tidak bisa mengendalikan nafsuku lagi.

    Sekarang ini yang ada dalam otakku hanyalah bagaimana memuaskan Tante Anne, memberinya kepuasan yang selama ini jarang ia dapatkan dari suaminya. Rasa kasihan akan Tante Anne yang telah lama merindukan kehangatan laki-laki bercampur dengan nafsuku sendiri yang sudah menggelora.

    Aku menarik celana dalamnya dengan agak kasar. Kulihat dia hanya diam saja sambil memejamkan matanya pasrah. Kuakui inilah pertama kalinya aku melihat wanita telanjang secara nyata. Tapi agaknya aku tidak begitu canggung, sepertinya aku melakukan semuanya dengan begitu alamiah.

    Tante Anne membuka lebar kedua pahanya begitu celana dalamnya kulepas. Kulihat dengan jelas vaginanya dengan bulu-bulu halus yang dicukur dengan rapi membentuk segitiga di sekitarnya. “Sudah sering beginian yah kamu Chris?” tanyanya heran juga melihat aku begitu mantap.

    “Ehh… nggak kok… baru sekali Tante”, nafasku sudah memburu, kata-kata pun sudah sulit kuucapkan dengan tenang. Kulihat nafas Tante Anne juga sudah mulai memburu, berkali-kali ia menarik nafas panjang untuk menenangkan diri. “Jilatin dong Chris!” katanya memelas. Mulanya aku ragu-ragu juga, tapi kudekatkan juga kepalaku ke vaginanya.

    Tidak ada bau tidak enak sama sekali, Tante Anne rajin menjaga kebersihan vaginanya aku kira. Kujulurkan lidahku menjilati dari bawah menuju ke pusar. Beberapa menit aku bermain-main dengan vaginanya. Tante Anne hanya bisa mengerang dan menggelinjang kecil menahan nikmat.

    Kulihat ia meremas sendiri buah dadanya dan memuntir-muntir sendiri puting susunya. Aku berdiri sebentar, melepaskan semua pakaianku. Bengong dia melihat penisku yang 18 cm itu. Aku cuma tersenyum kepadanya, dan melanjutkan menjilati vaginanya. Beberapa saat kemudian ia meronta dengan kuat.

    “aahh… ohh God… aargghh…” bagaikan gila, dia menjepit kepalaku dengan pahanya, lalu menekan kepalaku supaya menempel lebih kuat lagi ke vaginanya dengan dua tangannya. Aku susah bernafas dibuatnya.

    “Lagi… arghh… clitorisnya Chriss… ssshh… yah… yah… lagi… oooohh…” semakin menggila lagi dia ketika aku mengulum clitorisnya, dan memainkannya dengan lidahku di dalam mulut. Aku memasukkan lidahku sedalam-dalamnya ke dalam lubang vaginanya.

    Bau cairan kewanitaan semakin keras tercium. vaginanya benar-benar sudah basah. Tiba-tiba dia menjambak rambutku dengan kuat, dan menggerakkan kepalaku naik turun di vaginanya dengan cepat dan kasar. Lalu ia menegang, dan tenang. Saat itu juga aku merasa cairan hangat semakin banyak mengalir keluar dari vaginanya. Aku jilati semuanya.

    “Ohh… God… bener-benar hebat kamu Chris… lemas Tante… aahh… nggak kuat lagi deh untuk berdiri… shitt… sudah lama nggak begini”, dia terbujur lemas setelah 1/2 jam yang melelahkan itu. Aku cuma tersenyum.

    Perlahan kutarik kedua kakinya ke tepi tempat tidur, kubuka pahanya selebar-lebarnya dan kujatuhkan kakinya ke lantai. Vaginanya sekarang terbuka lebar. Nampaknya ia masih terbayang-bayang atas peristiwa tadi dan belum sadar atas apa yang kulakukan sekarang padanya. Begitu ia sadar penisku sudah menempel di bibir vaginanya.

    “Ohh…” ia cuma bisa menjerit tertahan. Lalu ia pura-pura meronta tidak mau. Aku juga tidak tahu bagaimana cara memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Aku sering lihat di film-film, dan mereka melakukannya dengan mudah. Tapi ini sungguh berbeda. Lubangnya sangat kecil, mana mungkin bisa masuk pikirku. Tiba-tiba kurasakan tangan Tante Anne memegang penisku dan membimbing penisku ke vaginanya.

    “Tekan di sini Chris… pelan-pelan yah… punya kamu gede banget sih”, pelan ia membantuku memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Belum sampai seperempat bagian yang masuk ia sudah menjerit kesakitan.

    “Aahh… sakitt… oooh… pelan-pelan Chris… aduuh….” tangan kirinya masih menggenggam penisku, menahan laju masuknya agar tidak terlalu deras. Sementara tangan kanannya meremas-remas kain sprei, kadang memukul-mukul tempat tidur.

    Aku merasakan penisku diurut-urut di dalam vaginanya. Aku berusaha untuk memasukkan lebih dalam lagi, tapi tangan Tante Anne membuat penisku susah untuk masuk lebih ke dalam lagi. Aku menarik tangannya dari penisku, lalu kupegang erat-erat pinggulnya. Kemudian kudorong penisku masuk sedikit lagi.

    “Aduhh… sakkkitt… ooohh… ssshh… lagi… lebih dalam Chriss… aahh”, kembali Tante Anne mengerang dan meronta. Aku juga merasakan kenikmatan yang luar biasa, tak sabar lagi kupegang erat pinggulnya supaya ia berhenti meronta, lalu kudorong sekuatnya penisku ke dalam. Kembali Tante Anne menjerit dan meronta dengan buas. Aku diam sejenak, menunggu dia supaya agak tenang.

    “Goyang dong Chris”, dia sudah bisa tersenyum sekarang. Aku menggoyang penisku keluar masuk di dalam vaginanya. Tante Anne terus membimbingku dengan menggerakkan pinggulnya seirama dengan goyanganku. Lama juga kami bertahan di posisi seperti itu. Kulihat dia hanya mendesis, sambil memejamkan mata.

    Tiba-tiba kurasakan vaginanya menjepit penisku dengan sangat kuat. Tubuh Tante Anne mulai menggelinjang, nafasnya mulai tak karuan, dan tangannya meremas-remas payudaranya sendiri.

    “Ohh… ooohh… Tante sudah mau keluar nih… sshh… aahh”, goyangan pinggulnya sekarang sudah tidak beraturan. “Kamu masih lama nggak Chris? Kita keluar bareng saja yuk…. aahh”, tak menjawab, aku mempercepat goyanganku. “Aahh… shitt… Tante keluar Chrisss… ooohh… gile”, dia menggelinjang dengan hebat, kurasakan cairan hangat keluar membasahi pahaku. Aku semakin bersemangat menggenjot. Aku juga merasa bahwa aku bakal keluar tidak lama lagi.

    “Aahh… sshh…” kusemprotkan saja cairanku ke dalam vaginanya. Lalu kucabut penisku, dan terduduk di lantai.
    “Kamu hebat… sudah lama Tante nggak pernah klimaks.”
    “aah… capek Tante.”

    “Mandi lagi yuk… lengket-lengket nih jadinya”, ia berjalan ke kamar mandi dan aku mengikutinya. Kami saling membersihkan tubuh di bawah siraman shower. Setelah mandi, kami tidur-tiduran tanpa busana, berciuman, sambil ngobrol macem-macem. VCD porno yang tadi sudah habis rupanya. Tante Anne menggantinya dengan VCD yang lain.

    “Eh… yang ini bagus loh Chris”, lalu ia menghidupkannya. Filmnya tentang seorang gadis yang diperkosa, sedikit sadis menurutku, tapi sangat merangsang sekali. “Tante sudah lama kepengen coba yang seperti itu Chris… kalau Om mu sih… nggak ada seninya… taunya cuman goyang, nembak, tidur… susah juga hahaha… kamu mau coba nggak?” dia tersenyum melihatku.

    “Hehehe… terserah…”
    “Ok!” lalu ia berjalan ke lemarinya. Sewaktu ia membukanya, aku terkejut juga melihat begitu banyak Sex Stuff seperti vibrator, tali, handcuff, dan banyak lagi.
    “Wah… banyak amat peralatannya Tante”, kataku bercanda.
    “He eh… yah beginilah… soalnya Om kamu jarang pulang sih. Tante kan butuh seks juga. Yah… terpaksa harus bermain dengan fantasi sendiri.”

    “Hehehe”, aku cuma tertawa kecil. Kulihat ia mengambil tali dari lemari.
    “Nih… kerjain Tante seperti yang di film itu dong Chris!” ia melemparkan tali itu kepadaku dan berjalan ke arah tempat tidur. Tempat tidur itu bergaya Eropa pertengahan, mempunyai pagar rendah berjeruji di sisi atas dan bawah. Ia memegang pagar berjeruji itu. Aku mengikat tangannya di jeruji itu, ia sekarang membungkuk membelakangiku dengan tangan terikat. Aku berjongkok dan mulai menjilati vaginanya untuk pemanasan.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    “Sssh… oouhh…” kembali kudengar erangannya. Setelah beberapa saat vaginanya mulai basah. “Pakai vibrator Chris!” aku berjalan ke lemari dan mengambil vibrator yang berbentuk seperti penis manusia itu. Hati-hati kumasukkan vibrator itu ke dalam vaginanya, lalu kugeser switch ke posisi “low”. Terdengar vibrator itu mulai berdengung halus.
    “Ouuh… aahh…” kelihatannya Tante Anne sangat menikmati permainan.

    Tempo permainan sangat lambat kali ini. Ia menggelinjang sedikit mengiringi dengungan halus vibrator. Sambil sebelah tanganku memegangi vibrator supaya tidak lepas dari vaginanya, aku memberinya tepukan di paha, memberinya tanda agar ia membuka pahanya selebar-lebarnya.

    “Jilat anus Tante Chris!” kembali ia memberi komando. Aku mulai menjilati pahanya yang putih dan jenjang, perlahan berpindah ke anus. Bosan menjilati anusnya, aku berdiri, memeluknya dari belakang, dan meremas payudaranya dengan sebelah tanganku yang masih bebas. Beberapa saat kemudian ia orgasme.

    Lalu ia menyuruhku memasukkan penisku ke dalam lubang anusnya. Aku sempat terkejut mendengarnya. Menurutku pasti akan sakit sekali penisku dijepit oleh lubang anusnya. Tetapi Tante Anne terus-terusan meminta dengan suara yang memelas.

    “Tante sudah pernah nyoba?” tanyaku ragu-ragu.
    “Pernah… pakai vibrator… cobain saja deh… lebih sempit loh di sini… Tante kepingin nyoba dimasukin 2 lubang sekaligus.”

    “Ok!” aku kembali membungkuk, kujilat bagian sekitar anusnya untuk melicinkannya. Kulihat Tante Anne merintih-rintih ketika vibrator kugoyang agak cepat, tetapi ia tidak bisa banyak meronta karena tangannya masih terikat kuat ke jeruji tempat tidur. Setelah merasa jalan masuk cukup licin aku pun mengambil ancang-ancang, kugesek-gesekkan dulu kepala penisku di sekitar anusnya.

    “Yahh.. langsung saja Chriss”, Tante Anne yang sudah tidak sabar, memundur-mundurkan pantatnya agar penisku bisa segera masuk ke dalam lubang anusnya. Kutarik vibrator yang masih saja berdengung itu dari belakang, supaya pantat Tante Anne makin menempel ke kepala penisku. Akibatnya vibrator itu melesak makin dalam ke vaginanya Tante Anne.

    “Aahh… ooohh… sshh…” semakin menggila saja dia. Pelan kudorong kepala penisku ke dalam lubang anusnya.
    Kepala penisku terasa sedikit pedih, aku menghentikan dorongannya sejenak. “Oooohh… yahh… terussss… deeper Chriss….”
    “Sssshh… oooohh…” aku hanya bisa mendesis menahan pedih yang bercampur nikmat ketika penisku masuk kira-kira setengah bagian ke dalam lubang anusnya.

    Menurutku masuk melalui lubang anus tidak begitu nikmat, karena tidak ada cairan yang melicinkannya. Tapi kulihat Tante Anne bagaikan sedang terbang sekarang. Nikmat sekali katanya. Kukira itu karena dua lubangnya sedang terisi.

    Tante Anne terus saja menggoyang-goyang pinggulnya kebelakang supaya penisku dapat masuk lebih dalam ke dalam lubang anusnya. Aku tidak dapat menahan lagi goyangannya, kubenamkan sekuat tanaga penisku ke dalam anusnya. Rasanya seperti penisku sedang di massage dengan kuat di dalam.

    Tanpa sadar, karena menahan nikmat tanganku menggoyang-goyangkan vibrator itu dengan kencang. Tempo permainan berubah menjadi liar sekarang. Tangan Tante Anne mencengkeram jeruji tampat tidur dan menggoyangnya karena nikmat yang tak terkira.

    Aku mencoba menggoyang penisku di dalam anusnya. Memang sedikit pedih karena kurangnya cairan pelicin di dalam anusnya, tapi aku tidak peduli lagi. Sesekali kugunakan tangan kiriku untuk meremas payudaranya yang tergantung-gantung itu. Beberapa saat kemudian aku merasa mau orgasme.

    “Aahh… oouuhh… Tante sudah mau keluar belum?” tanyaku dengan nafas memburu.
    “Engggh… sssssh… iyah…”

    Kurasakan Tante Anne semakin menggila menggoyang pinggulnya. Kemudian dia tubuhnya menegang, kemudian terkulai lemas. Aku pun merasa maniku sudah di ujung-ujungnya. Kupercepat goyangan, kuremas payudaranya dengan kasar, dan kukocok vibratornya lebih cepat lagi. Kulihat Tante Anne menjerit-jerit, tapi ia tak bisa berbuat banyak karena tangannya terikat dengan kuat.

    “Arrrgghh… ooohh…” seiring dengan eranganku, kusemprotkan maniku ke dalam anusnya. Kali ini kurasakan maniku keluar banyak sekali. Lalu kucabut penisku dari dalam anusnya, dan kucabut vibrator dari vaginanya. Sekilas kulihat vagina dan anusnya merah sekali dan sedikit membengkak.

    Kubuka ikatan tangannya dan dia memeluk serta menciumiku. Lalu kami berdua tertidur di lantai.

     

    Baca Juga :
  • Cerita Dewasa Pacar Menggoda Untuk Seks

    Cerita Dewasa Pacar Menggoda Untuk Seks


    1690 views

    Duniabola99.org – Kejadian ini sebenarnya terjadi tahun 2015, bertepatan dengan ulang tahun kekasih ku yang ke 20. kekasih ku bernama Maria, dia wanita blasteran Menado-Belanda. Tentu saja wajahnya sangat cantik, ukuran tubuhnya adalah, tinggi 172 cm, berat 55 kg, payudara 38B.

    Payudaranya sangat seksi dan besar, belum lagi kulitnya yang putih bersih. Pokoknya dia mampu membuat saya gemetaran. Aku sendiri berumur 25 tahun, ciri-ciriku adalah, tinggi 178 cm, berat 68 kg, kulitku sawo matang, dan aku berasal dari Jawa.

    Sebenarnya aku sangat beruntung mendapatkan Maria, tapi selama 4 bulan pacaran, aku tidak pernah menyentuhnya lebih jauh. Aku hanya menberikan ciuman dan pelukan, aneh bukan..? Tetapi itu semua karena gaya pacaranku memang demikian. Aku tidak ingin merusak pacarku sendiri.

    Maria kekasih ku adalah wanita yang sempurna. Dia selalu memakai baju-baju ketat dan terbuka. Tentu saja keseksian tubuhnya akan terlihat jelas dan membuat semua pria ingin melahap tubuhnya, apalagi aku sebagai kekasih nya.

    Orang-orang pasti berpikir bahwa aku pernah menyetubuhinya. Itu semua tidak benar, karena aku selalu mengendalikan diriku dan selalu menolaknya jika dia mulai menggodaku dan bermesra-mesraan denganku. Penolakan itu ternyata berakibat fatal, karena Maria mulai gencar melakukan gaya-gaya yang membuatku bergairah.

    Aku mulai merasa dia menjadikanku sasaran kepenasarannya. Mungkin karena sikap dinginku kepadanya. Aku bisa melihat dengan jelas kedua mata indahnya itu seakan memelas agar aku mau menyentuhnya dan membawanya ke surga kenikmatan. Tetapi tetap saja aku tepis.

    Hingga akhirnya, ketika Maria akan berulang tahun dan merayakannya hanya denganku. Dia menyuruhku datang ke villa keluarganya, tentu saja tidak ada siapa-siapa kecuali pembantunya.

    Lalu pada malam harinya, aku datang dengan membawa seikat bunga untuk Maria. Pembantunya mempersilahkan aku duduk di ruang tengah, sementara itu dia memanggil Maria majikannya. Tiba-tiba dalam kesendirianku, aku dikejutkan dengan ciuman yang mendarat di pipi kananku dari belakang.

    “Eh.., udah datang..!” ucap Maria sambil duduk di sebelahku.
    “Iya.., met ultah kekasih ku..” jawabku sambil memberikan bunga yang kubawa untuknya

    Kedua mataku sibuk memperhatikan Maria, karena penampilanya sungguh luar biasa. Dia cantik sekali dengan pakaian sackdress-nya. Aku tidak mempedulikan ocehan Maria, karena konsentrasiku kini pada tubuhnya yang sexy.

    Aku tahu kalau Maria tidak memakai BH karena putingnya tercetak jelas. Hampir saja aku menggigit lidahku karena disuguhkan pemandangan seperti itu. Maria yang terdiam rupanya memperhatikanku dan tersenyum genit.

    Dia mendekatiku dan membisikkan kata-kata, “Aku akan memberikannya padamu kekasih ku..”

    Ucapannya itu membuat aku berdebar-debar. Kemudian Maria berjongkok di antara kedua kakiku. Aku bisa melihat pahanya yang mulus dan CD-nya yang berwarna cream tersembul disana. Aku terhipnotis, dan tanpa kusadari batang kemaluanku mulai hidup.

    Maria membuatku gila karena dia mulai mengusap-usap batang kejantananku dari balik celanaku. Tetapi usapannya itu telah mampu membangkitkan batang kejantananku yang semakin tegang.

    Maria mulai membuka resleting celanaku, dan nampaklah kepala batang kejantananku yang sudah keluar dari CD-ku. Maria terus menarik celanaku dan CD-nya, hingga aku telanjang. Aku merasakan tanganya yang halus mulai mengusap-usap batang kejantananku.

    “Uh..” aku merasakan getaran kenikmatan telah muncul.

    Kemudian Maria mengulumnya, menjilatinya dari ujung hingga pangkal batang kemaluanku. Aku mulai tidak tahan, nafasku memburu saat kocokan-kocokan mulutnya mulai beraksi. Kedua tanganku menyentuh payudaranya dan aku mulai meremasnya.

    “Akhh..” aku mendesah tidak karuan.

    Maria memang pintar, dia menghisap kontolku dengan kuat.

    “Slurrpp.. slurrpp.. ” yang membuatku semakin gila.

    Kuelus-elus tengkuknya dengan tangan kiriku, sedangkan tanganku yang kanan masih meremas-remas payudaranya. Aku menikmati perlakuannya hingga aku merasa akan mengeluarkan sesuatu.

    “ kekasih ku.. aku mau keluar..” ucapku padanya.

    Maria seakan mengerti, dia menghisap batang kejantananku dengan cepat dan, “Akh.., Crot.., crott.., crott..” terlontarlah spermaku di dalam mulutnya. Tanpa merasa jijik, dia menelannya. Kemudian dia mulai membersihkan kejantananku dengan jilatan-jilatannya.

    Setelah bersih, Maria bangkit dan mendorongku ke sofa untuk bersandar. Kemudian dia mulai menciumku, aku pun membalasnya. Kupagut bibirnya yang sensual itu sambil kuelus punggungnya. Aku memainkan lidahku di dalam mulutnya.

    Kusandarkan tubuhnya di sofa, dan aku segera turun dan berjongkok tepat di antara kedua pahanya yang sudah dibuka Maria lebar-lebar. Kuciumi Maria terus menerus, kemudian lehernya kujilati dengan lembut.

    “Ahh.. ahh..” desahan-desahan mulai keluar dari bibirnya.

    Aku menarik resleting bajunya dan kuturunkan, hingga nampaklah payudara 38B-nya yang luar biasa itu. Aku tidak tinggal diam, aku mulai menjilatinya.

    “Slurrpp.. slurrpp.. ssh..”
    Aku kecup payudaranya yang besar itu, “Cup.. cup..”
    Maria mengeluarkan lenguhan-lenguhan kenikmatan, “Oh.., oh.. sayang..”

    Aku teruskan dengan menghisap payudaranya kuat-kuat. Maria mendesis, “Ohh..,” sambil menjambak rambutku. Kemudian kupilin-pilin putingnya yang sudah keras itu. “Ohh.., akhh.., sshh..” nampaknya Maria menikmatinya.

    Aku mulai turun ke CD-nya, kuturunkan berikut dengan bajuku juga. Hingga nampaklah vaginanya yang sudah basah. Aku langsung menjilatinya.

    “Slurrpp.., slurrpp.., oh.. oh..” desahan Maria membuat aku semakin tegang

    Kuteruskan jilatanku, kumainkan lidahku di dalam liang kewanitaannya.

    “Akhh..,” jeritannya yang bersamaan dengan pahanya yang menjepit kepalaku dengan kuat.

    Tubuhnya bergerak kesana kemari. Aku tidak memperdulikannya dan terus menjilatinya. Kuhisap dan kusedot liang kenikmatannya yang sudah basah itu dengan kuat-kuat. Kemudian klitorisnya kuemut dengan kuat.

    “Okhh.., ohh..,” lenguhnya panjang, “ kekasih ku.., ayo masukkan.., masukkan..!” pinta Maria memohon. Aku tidak menyia-nyiakannya, kuludahi batang kejantananku dengan air liurku dan kuarahkanpada liang senggamanya yang sudah banjir oleh cairan kewanitaanya.

    “Ohh.., aoohh..” Maria mendesah tidak karuan saat kepala kejantananku kugesek-gesekkan di bibir vaginanya. Kemudian kudorong batang keperkasaanku untuk masuk lebih dalam, tapi Maria berteriak, “Sayang.., sakitt..” wajahnya meringis kesakitan.

    Aku menenangkannya dan mulai memasukkanya lagi tanpa mempedulikan jeritan-jeritan dari bibir Maria.

    “Bless.., ss.. ohh..” aku diam tidak bergerak saat batang kemaluanku sudah terbenam dalam liang senggamanya.
    Setelah Maria sedikit tenang, aku mulai menarik sedikit batang kejantananku.
    “Akh.., akh..” Maria terus merintih.

    Aku sendiri sedang merasakan nikmatnya jepitan bibir vaginanya yang membuat batang keperkasaanku berdenyut-denyut tidak karuan. Kumulai memaju-mundurkan batangku di dalam liang senggamanya. Masuk, keluar, masuk, keluar.

    “Ohh.., enak.. okhh..” itulah kata-kata yang kutangkap dari suara-suara yang Maria keluarkan. Kami mulai terbiasa melakukannya, pinggul Maria terus bergoyang kesana kemari dengan teratur. Gerak maju mundur batang kejantananku mulai kupercepat.

    “Akh.., oh.., kekasih ku.. Aku mau keluar..!” teriak Maria.

    Kecepatanku kunaikkan 2 kali lipat, karena aku sendiri pun mengalami hal yang sama dengannya.

    Dan akhirnya, “Crot.., crott.., crott..”
    Kami berteriak keras sambil berpelukan, “Aakhh..”
    Kami mencapai orgasme bersamaan.

    Dengan sisa-sisa tenagaku yang terakhir, kubopong tubuh Maria dan kubawa masuk ke kamarnya. Kubaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dan aku mulai menciumi bibirnya dengan penuh nafsu. Kedua tanganku meremas-remas payudaranya dengan kuat. Kumainkan lidahku di putingnya. Mariamendesah kenikmatan, nafasnya mulai tidak beraturan. Aku meneruskan jilatanku di payudaranya, kuputar ke kiri serta ke kanan, kuhisap kecil.

    “Okh..,” rintihanya membuatku semakin menggebu-gebu.

    Kutarik putingnya dengan bibirku.

    “Okh..,” Maria terus mendesah, kedua tanganya mengelus-elus punggungku.

    Aku semakin bernafsu, kubuka mulutku lebar-lebar dan kuhisap payudara kanannya. “Slurrpp.., slurpp..” terdengar suara kenikmatan dari hisapanku, sedangkan tanganku yangsatunya meremas-remas payudara kirinya dengan kasar.

    Aku melihat kedua mata Maria yang terpejam. Tetapi bibirnya tidak berhenti merinti-rintih kesakitan dan kenikmatan. Sementara itu batang kejantananku sendiri sudah menegang keras. Kuhentikan hisapanku, lalu kutarik kedua kakinya ketepian tempat tidur hingga menyentuh lantai. Maka nampaklah vaginanya yang basah. Aku mengambil posisi berjongkok dan mulai menciumiselangkanganya dengan teratur.

    “Okh.., sayang.., akhh..” itulah kata-kata yang kudengar dari bibir Maria saat lidahku menyentuh bibir kemaluannya. Kujilati dan terus kuhisap-hisap cairan kewanitaanya, kemudian kugigit klitorisnya. Maria menjerit keras, badannya mengelinjang ke kanan.

    “Ohh.., ohh.., kekasih ku.. enakk..” desahnya.

    Aku terus menambah kecepatan hisapanku dan terus mengocok liang senggamanya, menjilatinya dan menghisapnya dalam-dalam.

    “Ohh.., sshh.., sshh.. Aku keluarr..!” teriak Maria keras. Aku bersiap-siap untuk menelan cairan yang tersembur dari lubang kenikmatannya. Kemudian kubersihkan cairan-cairan yang masih tertinggal di bibir liang surganya.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Aku bangkit dan naik ke tempat tidur, sekarang posisi kami adalah 69. Maria memasukkan batang kejantananku ke dalam mulutnya dan mengocok-ngocoknya. Aku merasakan jilatan-jilatannya yang mampu membuatku merem melek. Dia terus menyedot-nyedot kepala kemaluanku dengan kuat.

    “Akhh..,” desisku.

    Aku seakan melayang-layang, entah dimana. Sungguh luar biasa apa yang kurasakan itu. Aku membalas perlakuan Maria dengan menjilati dan menggigit klitorisnya. Sontak tubuh Maria bergerak-gerak. Aku yang mulai merasakan batang kemaluanku akan mengeluarkan sesuatu, langsung menariknya dari mulut Maria. Kubuka lebar-lebar liang vaginanya.

    Kuhujamkan batang keperkasaanku pelan-pelan dan, “Bless.., ohh..” desisku.

    “Crot.., crot..” spermaku menyemprot ke dasar liang senggamanya. Tubuhku lemas, tetapi itu hanya sekitar 5 menit. Aku bangkit dan mencabut batang kemaluanku dari liang senggamanya.

    “Ahh..,” desah Maria yang lemas tidak berdaya.

    Kubuka pahanya lebar-lebar dan mulai menjilatinya lagi. Lidahku menari-nari di dalam liang kenikmatannya. Perlakuanku itu menbuat Maria menggelinjang tidak karuan, nafasnya kembali naik. Kuhisap klitorisnya yang masih membesar itu, “Slurp.. slurpp..”

    Tanganku sendiri sibuk meremas-remas payudaranya. Maria menjerit kesakitan, “Okh.. akhh.. hhshshss..” Kedua pahanya menjepit kepalaku dengan keras. Aku tetap meneruskan jilatan dan hisapan padakemaluannya.

    “Okh.. okh.. sshh..” Maria terus mendesah, “Aku mau keluar..!” ucapnya.
    Aku terus menyedotnya semakin cepat dan liar, “Slurpp.., slurpp.. okhh..”
    “Cer.. cer..” cairan kemaluannya membanjiri vagina dan wajahku.

    Maria tergeletak lemas, dia tidak peduli lagi saat aku membersihkan liang senggamanya dengan menyedot cairan kewanitaanya yang masih tertinggal di bibir vaginanya itu. Tetapi saat aku menyedot klitorisnya, dia memohon agar aku menghentikanya, karena dia sudah tidak kuat lagi, tapi aku tidak memberikan kesempatan kepadanya.

    Kukocok-kocok lidahku di dalam vaginanya. Mariaberteriak dan meronta-ronta. Kedua kakinya berusaha menendangku dengan sisa tenaganya yang terakhir. Tetapi dengan sigap kupegang kedua pahanya dan terus menghisap vaginanya.

    “Okhh.., aahh.., akhh..,” desahan dan teriakkannya membuatku terangsang.

    Kulihat Maria mulai menitikkan air matanya, pastilah dia merasa ngilu pikirku, tetapi aku tidakmempedulikannya karena nafsuku sudah di ubun-ubun, batang kemaluanku sendiri sudah berair. Aku terus menjilati liang kewanitaan Maria dengan cepat.

    Tiba-tiba Maria berteriak, “ kekasih ku.. masukkan.. ohh.. masukkan..!” pintanya.

    Aku pun tanpa basa-basi, membimbing batang kejantananku yang sudah tegang 1000 volt ke dalamliang senggamanya. Maria sendiri sibuk memegangi kedua pahanya agar memudahkanku menancapkan senjataku. Kugesek-gesekkan kejantananku di liang kewanitaannya, “Sssttrr.. ssrree..”

    “Oohh.., ohh.. ohh..” desahan Maria semakin menjadi-jadi.
    Kuarahkan batang keperkasaanku ke dalam liang vaginanya, “Bless.. ss..”
    Maria mulai menjerit kenikmatan, “Aduh..! aduhh..! oh..!”

    Aku sendiri merasakan kenikmatan cengkraman bibir kemaluanya yang kuat itu. Aku mulai memaju-mundurkan batang kejantananku yang diiringi desahan Maria, “Ohh.. ohh.. enakhh.. enakh..” Maria menggoyangkan pinggulnya seirama denganku, gerakan kami pun semakin cepat.

    “Akhh.. sayang.., Aku mau keluar..” ucap Maria.

    Aku terus menggenjotnya, karena aku pun merasakan batang kejantananku akan mengeluarkan spermaku. Saat kecepatan kami bertambah, akhirnya aku melenguh keras, “Akhh.. Crot.. crott.. crot..” batang kejantananku memuntahkan spermaku di dalam liang senggama Maria.

    Bersamaan dengan itu, Maria juga menjerit, “Aaskhh.., ohh.., cer.. cer..”

    Tubuhnya mengejang sambil memelukku kuat-kuat. Aku merasakan cairan kewanitaannya membasahi batang kemaluanku. Maria melepaskan pelukannya, tubuhnya menjadi lemas tidak berdaya, begitu juga denganku.

    Kucabut batang keperkasaanku dari liang senggamanya. Kemudian kubuka pahanya, kujilati sisa-sisa ciran kewanitaanya, lalu kubaringkan tubuhku di sampingnya. Kucium keningnya sambil kupeluk dan kubisikkan kata-kata bahwa aku sangat mencintainya. Maria hanya tersenyum sambil memejamkan matanya.

    Malam itu, kami melakukanya 3 kali dan kami mengulanginya dimana pun kami berada.

     

  • Yui Kasuga Kirari 50 Sh

    Yui Kasuga Kirari 50 Sh


    1742 views

  • Sara Yurikawa Dirty Minded Wife Advent Vol 47

    Sara Yurikawa Dirty Minded Wife Advent Vol 47


    1568 views

  • Desahan Hebat Babysister Saat Orgasme

    Desahan Hebat Babysister Saat Orgasme


    1715 views

    Duniabola99.org – Aqu pernah kost disebuah rumah mewah di Makassar, pemilik rumah tergolong elite dan termasuk sibuk dgn bisnisnya. sedangkan si isteri kerja disalah satu bank swasta.

    Suatu hari setelah 1 bulan si nyonya melahirkan panggilannya Mbak Wulandari, maka datanglah seorang baby sitter yg melamar pekerjaan sesuai iklan dari koran, setelah bercakap-cakap dgn Wulandari, maka baby sitter tsb yg bernama Murni diterima sebagai pengasuh bayi mereka. Aqu pandangi terus itu baby sitter, wah…setelah pakai baju putih kelihatan sexy banget, guratan celana dalamnya tampak samar-samar…. esoknya, ketika aqu mau berangkat kekantor, tiba-tiba ibu kost ku mengenalkan si Murni kepadaqu, sekilas kulihat buah dadanya yg terbungkus bajuputih dibalik BH wow…seru…kira-kira 36 lah..

    Si Murni berumur sekitar 30 tahun, sedangkan ibu kost ku (ibunya si bayi baru sekitar 26 tahun, suaminya kira-kira 30 tahun). Bang…tolong ya..ikut awasin rumah karena ada penghuni baru ( maksudnya baby sitter) sementara aqu sudah harus masuk kerja lagi, maklum kerja di swasta cutiku melahirkan cuma 1 bulan, ucapnya kepada ku…
    Baik Mba, saya jagain lah.

    setelah sekitar 1 minggu si Murni tinggal di rumah kost bersama aqu dan pemilik rumah, aqu mulai curiga dgn gerak-gerik suami Wulandari beberapa hari terakhir ini, Aqu sering melihat dari sela pintu kamar kost ku, sang suami panggilannya mas Adi suka mencuri pandang tubuh si Murni yg sedang ngurus bayi di Box bayi, tentunya tubuhnya membungkuk posisi hampir nungging sehingga guratan CD nya semakin tampak jelas dan bentuk pinggul serta betis yg bikin mupeng semua lelaki, ternyata di usia 30 tahun, si Murni justru bikin gairah lelaki meningkat.

    Suatu hari, Wulandari tak pulang, dia tugas ke jakarta untuk 3 hari, mas adi kelihatannya seneng banget ditinggal isterinya, semakin saja dia menggoda si Murni, dan sempat mengelus punggung si Murni sambil berkata ” emh kasihan Mbak ya…kok masih cantik jadi janda…” si Murni cuma menjawab ” ya nasib mas…” sambil tersenyum. aqu terus mengintip dari celah pintu kamar kost ku apa yg dilaqukan mas adi, dia mulai melaqukan jurusnya karena sudah ber bulan2 tak ketemu lobang kemaluan Wulandari, maklum hamil besar dan baru melahirkan.

    ” Mbak Murni anaknya berapa? tanya mas adi, 1 mas…jawab Murni. sudah berapa tahun menjada..? tanya adi lagi, yah sudah 3 tahunan lah mas…. jawab Murni

    Mas Adi duduk di sofa dekat box bayi anaknya, sementara tangan kanannya mulai menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spak yg dia gunakan, sementara si Murni masih tetap membungkuk membelakangi mas adi memberi susu botol kepada sang bayi.

    Tiba-tiba terdengar suara mas adi memanggil aqu,seakan mengajakku untuk nonton TV seperti biasanya, aqu pura-pura tidur dgn pintu tetap ku buka satu senti untuk mengintai apa yg terjadi, lalu mas Adi manggil si-mbok pembantunya yg sudah diatas 50 tahun, ya…den..kata simbok, bikinkan saya kopi terus mbok tidur aja ya istirahat, ya..den…jawab simbok. setelah kopi dihidangkan, keMbali Adi menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spaknya, aqu terus mengintai dgn lampu kamar yg aqu matikan, setelah si bayi tertidur, adi ngajak Murni untuk duduk disofa sambil lihat TV, si Murni menolak, malu mas…kata si Murni, gak apa-apa ….kata Adi,

    Kamu kan ngerti dong saya sudah 3 bulan tak bersentuhan dgn wMurnita, sini…..ajak adi lagi. dgn ragu-ragu si Murni mulai duduk dilantai dekat sofa tempat adi duduk, aqu semakin nilik-nilik mereka, Murni…sususmu kok masih kencang ya…ucap Adi, ah…masa mas, masih bagus punya Mbak Wulandari dong…jawab Murni, kenapa mas bilang begitu…? tanya Murni. ah…enggak cuma pingin tau aja kalau susu yg sudah pernah di isep bayi berubah bentuk atau tak…? kilah Adi. ya..tergantung perawatan…kata Murni. boleh aqu raba susumu ni…tanya adi. ah…jangan mas…saya kan sudah tua, juga saya malu….jawab Murni.

    Aqu mulai yakin pasti jurus si Adi mengena. sini geser duduknya…kata adi, ah…sudah disini saja mas… kata Murni.gak apa-pa…sini… saya penasaran dgn susu yg sudah di isep bayi, pingin lihat…kata adi lagi, jangan mas ah… malu, nanti Mbak Wulandari tau aqu dimarahin… kata Murni, tak ada yg tau, semua sudah tidur. kata adi, lalu adi menarik lengan si Murni, dan mulai meraba susu Murni dgn halus, si Murni kelihatan berigidig-an, adi terus gencar berusaha memegang susu Murni, sementara Murni terus menangkis tangan adi, ketika si Murni sibuk menangkis tangan adi, aqu melihat kedua paha si Murni yg kadang terkangkang karena sibuk menangkis tangan adi, wow…mulus pahanya, aqu mulai jreng juga, karena ruang tengah cukup terang sehingga sering banget aqu melihat CD Murni yg berwarna ungu muda, dan gundukan kemaluan dibalik CD yg begitu menggiurkan membuat aqu jadi keasyikan nonton dar celah pintu kamar.

    Akhirnya si Murni menyerah di tangan Adi, dan membiarkan tangan adi meng-griliya susunya, dan si Murni pun mulai kegelian sehingga pahanya semakin jelas kulihat karena Murni sudah tak kontrol cara duduknya.

    Aqu mulai terangsang melihat tangan adi dibalik baju putih Murni bergerak-gerak, kebayg empuk dan halus susu yg sedang diobok. kemaluan ku mulai tegang, si Murni semakin meringis dgn sesekali membungkukkan punggunya, kegelian. adi mulai memetik kancing baju si Murni, maka terlihat susu si Murni dibungkus BH warna merah jambu karena si Murni menghadap kamarku dan Adi dibelakang si Murni. tangan adi kemudian mengeluarkan sebelah susu Murni dari BHnya, aqu semakin tegang karena aqu melihat susu yg begitu mulus, puntingnya coklat muda, bahkan aqu lebih terfokus ke celah paha si Murni yg sudah semakin jelas karena rok putihnya sudah sediki demi sedikit tersingkap. kelihatannya si Murni sudah mulai terangsang karena aqu melihat bagian celah kemaluan pada CD si Murni sudah mulai berwarna ungu tua, berarti sudah basah. ketika si Murni agak bergeser duduknya aqu melihat tangan Adi yg kiri memegang kemaluannya yg sudah tegang banget, sementara tangan kanannya mulai meremas halus susu Murni, kelihatannya adi bukan pemain sex brutal, dia mempermainkan susu si Murni begitu lembut sehingga si Murni mulai mendesah dan tangannya mulai mencengkram tangan Adi yg sedang mengelus susu nya.

    Sudah mas…aqu sudah gak tahan…kata si Murni. aqu juga sudah gak tahan Ni…kata si Adi, bantu saya dong Ni…saya pingin keluarkan Sperma yg sudah mengental nih….kata adi dgn nada merayu…jangan mas…aqu gak mau, taqut hamil….kata Murni. tak ni…kita jangan bersetubuh, saya gesek aja ya di antara celana dalam dan kemaluan mu….rayu adi, si Murni pun sudah kelihatan sangat terangsang, tapi dia tak menjawab. sementara aqu sudah semakin tegang aja nih si ujang…dibalik pintu.

    Adi akhirnya turun dari sofa, dan duduk disebelah si Murni di atas karpet, tangan adi mulai mengarah ke kemaluan si Murni, keMbali si Murni meronta, jangan mas…nanti aqu gak tahan…kata si Murni, tenang aja…nanti kita sama-sama enak…kata Adi sambil mulai mengelus CD pas di kemaluan si Murni , Murni mulai kelihatan kejang-kejang kedua kakinya merasakan nikmat, adi terus mengelus kemaluan Murni dari luar CDnya sementara bibirnya mulai menciumi susu kiri si Murni,

    Adegan ini terus berlangsung sekitar hampir 10 menit, kemudian adi melepas training spaknya, dan kelihatan ujang nya si adi yg sudah tegak lurus, tapi si Murni malah membuang pandangannya ke TV, lalu Adi menyingkap rok putih Murni semakin keatas, dan si Murni direbahkan dikarpet, jangan mas…kata si Murni. nggak kok cuma mau dijepitin diantara CD dan Kemaluan kamu…gak dimasukin kok…kata Adi sambil terus menggosok kemaluannya. janji ya..mas…kata Murni. bener kok saya janji kata Adi, kemudian adi berbaring disebelah kiri si Murni, dan benar saja, adi julai menaiki separuh tubuh Murni dan paha sampai kaki kirinya adi menindih paha dan kaki kiri si Murni dan kemaluan adi diselipkan dari samping CD basahnya Murni dekat pangkal paha Murni sementara si Murni tetap terlentang, aqu mulai gak tahan lihatinnya, aqupun mulai meraba-raba kemaluan ku, terus adi mulai mengesek-gesekan kemaluannya diantara CD dan Kemaluan Murni secara perlahan,

    Murni mulai kelihatan menikmati, sambil mengisap punting susu si Murni yg sebelah kiri dan meremas susu Murni yg sebelah kanan adi terus menggesek kemaluannya dicelah CD dan Kemaluan si Murni, Murni mulai mengerak-gerakkan pinggulnya keatas kebawah mengikuti gerakan Adi, aqu yakin bahwa kelentitnya si Murni sudah tersentuh oleh ujung kemaluan si adi, aqu pun taMbah terangsang melihatnya, aqu mulai mempercepat kocokan tangan di kemaluanku, dadaqu terasa semakin dag-dig-dug….semakin lama si Adi semakin mempercepat gerakannya, terus menggesek kemaluan si Murni dgn kemaluannya yg sudah semakin keras, dan si Murni pun mulai mengeluarkan suara desahannya, mas…mas…mas…aduh geli sekali…mas…. aduuuuh… enak sekali mas….lirih si Murni, tekan sedikit mas…biar ujung nya kena kemaluanku…..

    Adi mulai merubah gerakannya, dari menggesek menjadi agak menekan kemaluan si Murni, tangan kanan si Murni mencengkram tangan adi yg sedang meremas susu kanannya, berarti si Murni sudah begitu menikmati gesek-tekan kemaluan si adi. teruuuus… mas…aqu nikmat sekaaaaali…. desah si Murni.
    iyaaa… saya juga Ni….nikmat sekali, punyamu begitu licin dan hangat….adi terus melaqukan gesek-tekan…hingga kurang lebih 15 menit.

    Sudah mau keluar…nih…kata si Adi dgn suara tersendat-sendat, jangan keluarkan dulu mas….tahaaaann…tahan….kata si Murni sambil terus menggerakan pinggulnya…..aduuuh…mas…saya mau keluar juga mas…..kata si Murni (maksudnya mau orgasme). mas..masukin sedikit ujungnya….kata si Murni memohon, terus adi agak menaikin lagi tubuh si Murni hampir menindihnya, dan tangan kanannya menuntun kemaluan menuju lubang kemaluan si Murni, dan ah…aaaahh…jangan dimasukin semua mas…aqu lebih geli kalau ujungnya saja….kata si Murni.
    adi terus menggesek-tekan, dan kelihatan si adi mulai menekan-nekan pantanya dan si Murni semakin bergoyg kekiri dan kekanan dan kadang-kadang menaikan pinggulnya keatas..lalu Murni mulai agak menjerit kecil…Mas…aqu mau keluar mas….
    ya..ya…keluarkan saja ni…biar taMbah licin sahut si Adi…

    Tak terasa kemaluan ku juga mulai mengeluarkan cairan kental sedikit diujungnya…. aqu terus menyaksikan gesekan kemaluan adi di celah antara CD dan Kemaluan si Murni, pinggul Murni semakin cepat bergerak keatas kebawah, bahkan sesekali diangkatnya cukup tinggi…dan…ah..aaaahh…aaaaaaaahhh….mas aqu ke..ke..ke…luaaaaarr…mas ….ah….aduuuuuh…mas enak sekaliiiiii……
    aqu juga ni….aqu juga mau keluar…ni…sambil semakin memepercepat gerakan gesek-geseknya, …aduhh..ni…saya keluar ni….oh…oh…oh….adi menyentak-nyentakkan gesekannya sampai lebih dari 3 kali, aduuuh…mas….hangat sekaliiiii….mas.., gerakan adi mulai semakin pelan dan akhirnya adi tertelungkup diatas tubuh si Murni.

    aqupun mulai terasa gatal diujung kemaluan ku…dan akh….croooot…croooot….sperma kupun muncrat ke daun pintu. aqu jadi lemes..dan mulai aqu berbaring di tempat tidurku sambil tetap meMbaygkan sejoli main adu gesek.

    Sememtara Wulandari belum tiba, kebetulan Adi tugas ke Manado, so…di rumah hanya tinggal siMbok, si Murni, si orok dan aqu.
    Saat si orok tidur, aqu coba godain Murni, hem..ehem…Ni…kelihatannya kamu kesepian yah..ditinggal Mas Adi…? Tanyaqu. Ah…enggaaaaakk…biasa aja…..jawab Murni sambil agak malu-malu.
    Memangnya kenapa Mas….? Tanya balik Murni.
    Kelihatannya kamu sama mas adi kok semakin mesra sih…? Tanya ku lagi.
    Kasihaaannn..mas adi kan sudah lama…eh…maksud saya ditinggal Mbak Wulandari, gak apa-apa kok….jawab si Murni.

    Aqu mulai merasa si Murni agak khawatir kalau aqu mengetahui affairnya dgn Adi.
    Sambil baca majalah dan nonton TV, aqu pandangi tubuh si Murni. Mulai dari kulit lengan, susu, perut, bentuk pinggul, paha dan betis. Wow….memang segar dan cukup bikin mupeng, apalagi karena gak ada bos, si Murni gak pake baju Putih Seragam Baby Sitter, dia Cuma pakai baju tidur kulot dan blus bahan katun biasa, jadi aqu bisa melihat samar-samar lekuk tubuh dan baygan bra and CDnya.
    Si Murni duduk dekat Box bayi sambil menggoyg box, sesekali dia curi pandang kepadaqu seperti ada rasa cemas taqut ketahuan affairnya. Dia agak gelisah. Dalam pikiranku, baikan di “selok” aja dech…..

    Ni, aqu mau pindah kost, kata ku…., lho kenapa mas…..kan Mas adi dan Mbak Wulandari orangnya baik, dan Mas sudah diaqui seperti keluarganya, juga ini rumah bagus dan harga kost nya katanya kekeluargaan…. Jawab si Murni.
    Iya…Ni, tapi aqu gak tahan lihatin kamu ama mas Adi, kok akrab banget…..kata ku.
    Akrab gimana……? Tanya Si Murni agak ketus, ya lah….emang aqu gak tahu kalau kamu sering tiduran di karpet ama mas adi, dan kalau gak salah kamu pernah jalan ama mas adi bawa bayi, ya kan….?

    Si Murni gelagapan, dan dia langsung berdiri dari duduknya menghampiriku, aqu melihat bentuk perut yg sudah agak kendur tapi malah terkesan sexy, kemudian dia duduk disebelahku. Dia bilang : Mas…tolong jangan bilang Mbak Wulandari, aqu kasihan mas Adi dan aqu juga terpengaruh karena aqu sudah lama tak disentuh lelaki, tolong ya mas…. Jawab si Murni memelas. Aqu sementara pura-pura terus baca majalah tapi mata terkadang ngincer-ngincer juga tuh susu yg masih sintal dan kelihatan mulus walau baru tampak separuhnya karena tertutup BRA.

    Ya…kamu harus ingat Ni, karena nila setitik rusak susu dua-dua-nya. Jawabku sambil godain. Yeee si mas, rusak susu sebelanga…ah…jawabnya sambil menyembunyikan malunya.
    Ya…dua-dua-nya Ni…..kalau terus di-uwel-uwel mah….jawab ku.
    Si Murni mencubit perutku, ah..si mas bisa aja. Nih tak cubit…..hayoooo kapok…!!! Si Murni kayak yg greget campur kesel.
    Tapi mas, walaupun bagaimana, aqu belum pernah kok bersetubuh dgn mas Adi, yah….hanya sekedar begitu-begitu aja, yg penting mas Adi bisa “keluar”……bener mas aqu gak bohong. Kata si Murni agak serius.
    Lho….sudah apa belum bagi saya gak masalah Ni, jawab ku.
    Mas kok gitu sih….? Jawab si Murni sambil meraba-raba kedua susunya. Belum mas belum rusak nih…jawab si Murni sambil mengusap kedua susunya. Ya….percaya deh….jawabku. setelah terdiam beberapa saat lalu :
    Ni…pijitin dong pundak saya, tadi saya main golf 18 hole, cukup capek juga…
    Weee…maaf ya…aqu bukan tukang pijat kok….jawab si Murni agak sengit.
    Yah…sudah gak apa-apa, tapi saya juga bukan tukang yg pintar nyimpen rahasia lho…..jawab ku.
    Eeeemmmm….si mas ngancam ya…..ya sudah sini, awas kalau ngomong Mbak Wulandari…..jawab si Murni.

    Aqu duduk di karpet, sementara si Murni berlutut dibelakangku, tangannya mulai pijitin pundak dan bahu bagian atasku, dan selang beberapa menit, aqu merasa ada yg nempel hangat di punggungku, terasa empuk dan kenyal, aqu tebak aja deh ini pasti perut si Murni, aqu pura-pura gak merasa apa-apa walau sudah sekitar 10 menit. Lalu si Murni bertanya : mas kepalanya mau dipijit gak….., o…ya…iya Ni. Jawab ku, kemudian si Murni memijit kepala ku…wah enak banget lho Ni. Kamu kok pintar mijit sih…..
    Ah..biasa aja mas jawab si Murni.

    Kemudian Aqu merasakan ada yg agak lebih empuk lagi menekan dipunggungku, aqu dah nebak deh…ini pasti pubis si Murni, gundukan daging antara perut dan kemaluan. Dia terus menekan…menekan..semakin terasa hangat dan empuk, aqu merasakan kedua pahanya semakin menempel, dia menekan terus dan aqu agak sedikit membungkuk sehingga punggung ku semakin menekan pubis nya.

    Aduh…Ni. Yg dipijit kepala kok yg enak punggungku ….. terus Ni tekan lagi, kata ku. Ah si mas bisa aja…..mau ditekan lagi? Kata si Murni.
    Ya…iya…dong, si Murni terus menekan-nekan pubisnya di punggungku.
    Napasnyapun mulai terdengar mendesah, dan pijitan dikepalaqu mulai melemah, tapi pijitan pubis di punggungku semakin terasa kuat.

    Apanya yg enak mas…tanya si Murni. Punggung ku enak banget Ni, punyamu begitu berdaging dan terasa hangat di punggungku, jawab ku. Sementara si ujang dibalik celana pendek ku mulai menegang dan si Murni secara sengaja terus menekankan pubis nya dipunggung ku.

    Aduh Ni. Punyaqu jadi tegang Ni…….mau pegang nih….? Tanya ku.
    Manaaaa….tanya si Murni. Nih….sudah mulai keras gara-gara punggung keenakan…. Jawab ku.
    Iya…mas, kok tegang ya….tanya si Murni.
    Aqu juga gara-gara mas adi jadi sering cepet geli di anu ku. Aqu jadi sering mudah terangsang, padahal sudah tahunan gak begini, kata si Murni.
    Ni, pijit aja punya ku…..tapi yg enak ya….

    Tanpa bicara lagi si Murni pindah duduk disebelahku, tangannya mulai masuk kesela celana pendekku, dia mulai meraba-raba dgn lembut kemaluan ku, ah….mulai terasa geli, si Murni meremas bagian helm kemaluan ku, dipijit-pijit lembut yg membuat kemaluanku terasa semakin geli dan nikmat sekali, oh….Ni, enak banget, teruuuus Ni, desah ku. Tanganku mulai menyusur kebalik Bra si Murni, perlahan ku elus lembut susunya, pelan-pelan ujung jariku menyusur terus hingga kerasa puting susu yg sudah mengeras tapi lembut kulitnya, aqu elus terus susunya, sesekali agak ku remas lembut, si Murni nafasnya mulai agak tersengal-sengal, aduuuuh…mas, sentuhan tangannya kok lembut banget, aqu semakin nikmat mas….terus tangan kanan si Murni membuka kaitan Bra bagian belakang, dan tangan kirinya masih terus memijit-mijit ujung kemaluan ku.

    Kemudian ku singkap blusnya dari sekitar perut agar dapat kuraih kedua susunya sementara bra dibukanya pelan-pelan melalui sela-sela lengan bajunya. Wah…benar aja, susunya masih mulus, walaupun sudah agak jatuh, namun kekenyalan dan kelembutan kulitnya masih seperti anak-ABG. Ku singkap terus keatas blusnya, punting susu si Murni yg kiri mengarah agak kesamping kiri dan yg kanan agak kesamping kanan, wah ini tanda susu yg masih berkelenjar bagus, walaupun agak turun tapi masih kencang. Isap mas….pinta si Murni, perlahan kuisap lembut puntingnya, mulai dgn isapan perlahan lama-lama isapanku semakin kuat sehingga si Murni menjerit perlahan Aaaahhh……aduh mas….kok enak sekali….teruuuus…mas….

    Kuisap puntingnya pelan-pelan tapi nyelekit, hingga si Murni terbaring karena tak kuat menahan nikmatnya isapan ku. Dan aqupun meMbaringkan tubuhku di karpet, sementara aqu terus mengisap punting susunya, si Murni mengambil posisi diatas ku dan mulai menempelkan kemaluannya ke kemaluan ku, dia masih mengenakan kulot tipisnya, dia tekan kemaluannya ke kemaluanku, terasa tubuh si Murni agak bergetar ketika dia tekan kemaluannya ke kemaluanku, aqu merasakan begitu empuk dan hangatnya daging kemaluan si Murni, aqu merasakan semakin geli di kemaluanku,

    Murni mulai menggerakan pinggulnya sehingga tekanan berubah jadi gesekan-gesekan yg perlahan tapi serasa ujung kemaluanku mulai nyelip dibelahan kemaluannya walaupun masih terbungkus kulot dan CD, tanganku mulai meraba buah pantatnya dgn menyusurkan tangan diantara celana kulotnya, wah…..lembut dan empuk, pantatnya bukan kencang tapi empuk, kulitnya masih halus. Aqu mulai menyelipkan tanganku kesela CD bagian pantanya, aqu mulai meraba halusnya pantat si Murni, ketika pantatnya ku elus,

    si Murni malah semakin menekan gesekan kemaluannya ke kemaluanku, aqu yakin “G-spot” si Murni disekitar pantatnya, kemudian elusan dipantat si Murni ku coba rubah dgn pijitan-pijitan ujung jari ku, ternyata si Murni semakin terangsang semakin mengesek agak cepat….dan oh….oh….oh….mas….aqu mau keluar mas…….mendengar rintihan si Murni, aqu bantu proses keluar nya si Murni, aqu tekan pantatnya dgn kedua tanganku agar kemaluannya semakin keras menekan kemaluanku, dan aaaaahhh…aaahhh…seeeeepp..seeeppppp…seperti kepedasan makan lombok, maaaasss…..aqu keluar mas…..ah…aaaahhh….si Murni seperti setengah menangis, terasa dikemaluanku kemaluannya berdenyut-denyut beberapa kali, sementara dia menekan susu kirinya ke dadaqu, dia terus merintih…mendesah….kemudian denyutan kemaluannya terasa lagi, nyut..nyuut…nyut…
    wah si Murni mengalami orgasme panjang nih…pikir ku.

    Kemudian sejenak si Murni merebahkan tubuhnya di atas tubuhku, sekitar kira-kira belum semenit, dia mulai menekan-nekan-kan lagi kemaluannya ke kemaluan ku kebetulan kemaluanku masih keras, dia mulai mendesah lagi. Seeeeppp….. seeeppp….. seperti orang kepedasan.
    Ni, nanti dilihat simBok, kekamar aja yuukkk….ajak ku. Ah tak mas, simBok sudah tidur, lagian ini bayi kalau bangun gimana….? Jawab si Murni.
    Ya…sudah buka saja celanamu Ni….. perintahku.
    Jangan mas….gini aja ya….sementara di selipkan kemaluanku kesela CDnya, dan si Murni masih berposisi di atas ku.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Ketika kemaluanku mulai menyusup disela CD dan kemaluannya, tersa lendir hangat dan licin diujung kemaluanku, dia mulai menggoygkan pinggulnya dan gesekan belahan kemaluan yg hangat dan licin mulai merangsang kemaluan ku, aqu merasakan betapa enaknya kemaluan si Murni, tapi disisi kemaluanku terasa agak sakit kena sisi CD nya si Murni, aduh Ni, CDmu sakit nih….

    Kemudian dia melepas celana kulotnya dan agak menarik CDnya ke bawah, sedangkan aqu mulai melepas celana pendek dan CDku maka kemaluanku mulai nyaman banget, apalagi dia mengambil posisi seperti kodok yg mau loncat, dia mulai lagi menggoygkan pinggulnya perlahan kekiri kekanan..tangan ku mencengkram buah pantatnya dan sesekali kutekan sehingga kemaluanku terasa berada dimuka gawang, kudorong-dorongkan pinggulku naik turun sementara si Murni mengoyg kiri-kanan, variasi goygan semacam ini telah menciptakan rasa geli yg berbeda dgn rasa kalau bersetubuh biasa, kemaluan ku semakin keras, kemaluan si Murni terasa semakin basah kuyup, namun basah kuyup yg membuat rasa geli dikemaluanku semakin nikmat,

    Murni terus bergerak sementara ke dua susunya semakin terasa menggiling dadaqu, kenyalnya hangatnya terasa sekali karena T-shirt ku aqu angkat ke leher dan blusnya si Murnipun sudah terangkat sehingga kedua susunya terasa nempel langsung dikulit dadaqu, dan tangan si Murni yg sedang menahan tubuhnya dilantai kemudian berubah memeluk tubuhku, sehingga susunya semakin menekan di dadaqu, gerakan pinggulnya semakin lembut seolah memposisikan titik-titik tertentu dari kemaluannya di kemaluanku, kelihatannya si Murni berusaha agar kelentitnya tergesek oleh ujung kemaluanku. Dia begitu aktif mencari titik-titik kenikmatan dikemaluannya. Kemudian aqu mulai menekan nekan ujung kemaluanku ketika terasa jika sudah berada aMbang lubang nikmat, aqu tak tahan lagi, ingin sekali aqu menancapkan kemaluanku ke kemaluannya. Ni…kamu dibawah Ni…. Pinta ku.
    Jangan dulu mas, biar lama nikmatnya, soalnya kalau mas di atas pasti mas cepet keluar. Jawabnya dgn kata terputus-putus karena napas si Murni seperti orang yg sedang aerobic.

    Ya…tapi masukan dong Ni. Aqu sudah gak sabar nih….
    Iya…iya…tapi pelan-pelan ya mas….biar terasa nikmat. jawab si Murni.
    Kemudian si Murni menghentikan gerakan pinggulnya. Dan memposisikan ujung kemaluanku tepat dilubang kemaluan yg licin dan hangat. Dia mulai menekan pinggulnya ke bawah, dan kemaluanku pun perlahan mulai menyusup, perlahan banget si Murni menarik lagi pinggulnya keatas, aqu merasakan gesekan lubang kemaluan yg halus, licin dan lembut, dia menekan lagi, dan kira-kira sekitar 5 cm kemaluanku masuk, dia tarik lagi pinggunya keatas, aqu mulai penasaran karena cara seperti ini menimbulkan kenikmatan yg khas banget, gregel-gregel dinding kemaluan si Murni begitu terasa menggelitik karena gerakan perlahan seolah-olah kemaluanku meraba-raba tiap mili dinding lubang kemaluan si Murni, aqupun semakin menikmatinya.

    Kemudian desahan demi desahan terus keluar dari mulut si Murni, dan……ah…aaaahhh….. pelan-pelan si Murni menekan pinggulnya hingga kemaluanku masuk seluruhnya, kemudian dia tarik lagi pelan-pelan…ditekan lagi…..blessss…lagi kemaluanku masuk, begitu terus berulang-ulang hingga sekitar 15 menit, ah… begitu lembutnya permainan si Murni, sesekali terasa olehku denyutan-denyutan halus didalam kemaluan si Murni yg terasa seolah menjepit-jepit ujung kemaluan ku. Kemudian si Murni memasukan lagi kemaluanku dgn menekan pinggulnya, dia tak lagi menarik pinggulnya keatas, tapi dia tekan terus agak lama sehingga begitu dalamnya kemaluanku tertanam didalam kemaluan hangat si Murni, kemudian denyutan-denyutan kemaluannya…aw..terasa begitu nikmat, cenut-cenut….kemudian ada denyutan panjang yg rasanya begitu menjepit ujung kemaluan ku. Ah..mungkin ini yg disebut empot-empot madura dalam pikirku.
    Gaya ML seperti ini terus belangsung hingga kurang lebih ¼ jam, aqu benar-benar merasakan nikmat yg baru kali ini kurasakan dibanding dgn kenikmatan saat ML dgn pacarku.

    Diujung lubang kemaluanku mulai terasa geli sekali seperti hendak keluar sperma, sementara si Murni terus mengayuh pinggulnya perlahan dan tangan kirinya menarik susunya kearah mulut ku, lalu kuisap-isap pelan hingga isapan kuat, si Murni mulai tak dapat mengkontrol gerakannya, dia menggoyg semakin cepat…cepat lagi dan akhirnya jeritan kenikmatan si Murni muncul lagi, dia mencapai orgasme lagi karena terasa oleh kemaluanku jepitan-jepitan kemaluan dan denyutan-denyutannya yg tak beraturan. Dia mendesah dan menggigit dadaqu, dia orgasme panjang. Dan saat kemaluanku dijepit-jepit oleh kemaluan orgasmenya si Murni, aqupun gak tahan, geli sekali dikemaluan ku, sekujur tubuhku terasa geli linu, merinding dan ah…rasanya nikmat sekali, aqu berusaha terus menggerakan pinggulku keatas dan kebawah agar kemaluanku tetap menggesek kemaluan si Murni yg sedang orgasme dan berdenyut-denyut itu,

    Murni pun sadar kalau aqu mau keluar maka dia langsung mengisap punting susuku dan memainkan ujung lidahnya di punting susuku maka kemaluanku semakin terasa geli sekali dan terasa gatal yg teramat sangat diujungnya seolah ingin digaruk terus oleh bagian terdalam kemaluan si Murni, dia semakin aktif mengisap dan memainkan lidahnya di punting susuku dan aqu terus menaik turunkan pinggulku akhirnya aqu pun crot-crot-crot spermaqu muncrat didalam kemaluan si Murni, tanpa sadar si Murni mengaduh keenakan, aduuuuhh…mas…hangat sekali……rintih si Murni, dan aqu merasakn enaknya ketika pertama crot…kemaluan si Murni menjepit, crot kedua kemaluan si Murni berdenyut, dan ketika aqu menekan kemaluan hingga maksimal maka disitulah kenikmatan puncaknya dan tak sadar aqu menarik pinggul si Murni agar kemaluanku menancap semakin dalam dan crot yg terakhir membuat tubuhku bergetar-getar sepeti kejang-kejang, dan si Murni yg sedang orgasme aqu teMbak dgn semprotan spermaqu, maka disinilah impian kenikmatan yg didaMbakan semua wMurnita, hingga selesai proses semprotan spermaqu, kemaluan si Murni masih terus berdenyut-denyut dan terdengar suara si Murni seperti orang menagis, dia benar-benar merasakan orgasme yg luar biasa, begitu juga aqu.

     

    Baca Juga :