• Người mẫu Yang Chen Chen

    Người mẫu Yang Chen Chen


    2077 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Slippy brunette amateur gets her bald cunt cocked up outdoor

    Slippy brunette amateur gets her bald cunt cocked up outdoor


    1711 views

    Duniabola99.org –  Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Cerita Seks Perselingkuhan Dengan Mantan

    Cerita Seks Perselingkuhan Dengan Mantan


    1363 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Perselingkuhan Dengan Mantan ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Kali ini aku menjalin hubungan dengan Naya gadis cantik dari kota yang sama denganku, Sedangkan Sofi, pacarku sebelum Naya masih saja sering menghubungi aku, walau sering juga aku tidak mengangkatnya.

    Karena aku benar-benar kecewa dengan sikapnya padaku, hampir satu tahun aku menjalin hubungan dengannya dan akupun sudah serius dengan hubungan ini, tapi dengan mudahnya Sofi si mantan memutuskan aku.

    Awalnya aku tidak mengetahui alasannya. Namaku Deni usiaku 27 tahun dan sudah bekerja di perusahaan swasta, selama satu tahun aku menjalin hubungan dengan Sofi gadis yang beda kota denganku, meskipun begitu aku sering menemuinya jika ada waktu.

    Bahkan terkadang setiap weekend aku pergi ke rumahnya, dan bukan hanya itu saja sudah banyak waktu yang aku korbankan untuknya.

    Begitupun hal seperti hubungan dewasa yang sudah sering kami lakukan. Tapi karena Sofi si mantan yang berubah sikapnya bahkan dia rela memutuskan aku karena dia memutuskan akan menikah. Dengan orang yang telah di pilih orang tuanya.

    Tapi belum juga terjadi pernikahan , rencana itu gagal karena ternyata calon suami Sofi bukan seorang pengusaha sukses tapi seorang penipu.

    Hari ini aku menunggu Naya di depan kantornya, karena dia bekerja di perusahaan yang berbeda denganku. Di cafe itu aku dapat melihat kalau Naya keluar dari kantornya. Dari balik kaca aku melihatnya setelah setengah jam aku menunggu, kulihat Naya bergegas masuk kedalam cafe tersebut. Dia tersenyum padaku dan berkata

    ” Lama nunggunya …maaf ya…” Kata Naya padaku.

    Akupun menjawab ” Kok telat katanya pulang agak siangan ..” Dia memegang tanganku dan berkata

    ” Tadi ada rapat kilat sayang…” Kamipun langsung menyantap makanan yang kami pesan, begitu manis dan baik Naya ini. Agen Judi Hoki Banget

    Walau belum genap 2 bulan hubunganku, tapi aku tahu kalau dia gadis baik-baik. Karena selama berhubungan denganku saja dia tidak pernah mau di ajak melakukan.

    Paling kami hanya berciuman mesra. Walaupun seorang laki-laki yang pernah melakukan hal itu tapi aku dapat menahannya selama ini, mungkin karena aku tidak lagi mengukur hubungan serius dari cara seseorang pernah melakukan hubungan dewasa. Tapi belum lagi menginjak 3 bulan hubunganku, akhirnya ada sesuatu yang tidak aku duga sebelumnya. 

    Aku menyelingkuhi Naya, gadis cantik yang selama ini setia dan begitu perhatiannya padaku. Apa mungkin karena dengannya aku tidak pernah melakukan hubungan dewasa, hingga aku dengan gampangnya melakukan perselingkuhan itu.

    Cerita itu bermula ketika minggu lalu, aku mendapat telpon dari Sofi si mantan, sebenarnya aku sudah tidak pernah mengangkatnya tapi hari itu.

    Aku mengangkat telpon dari Sofi si mantan, dan dia ingin bertemu denganku karena dia ada di kota ini. Dengan mengendarai mobilku, sepulang dari rumah Naya aku bilang kalau aku ada keperluan, dan tidak lama di rumahnya.

    Dengan senyum yang biasa menghiasi wajahnya Naya mengantarku sampai di depan rumahnya. Padahal waktu itu aku terus ke tempat janjian dengan Sofi, mantanku.

    Seperti yang sudah di tentukan kami bertemu di sebuah cafe, ketika aku sampai aku sudah dapat melihat Sofi si mantan duduk sendirian di cafe itu. Langsung saja aku mengahmpiri dan berkata

    ” Sudah lama nunggunya… ” Diapun menjawab singkat
    ” Baru saja… ” Katanya sambil menunduk, mungkin dia tidak berani memandang wajahku.

    Di sana aku melihat wajah Sofi si mantan yang semakin kurus saja.

    Mungkin karena rasa simpatiku itu, aku menurut saja ketika dia bilang dia mau ke rumahku. Sebenarnya aku sudah mempunyai sebuah rumah minimalis yang aku hasilkan sendiri dari hasil pekerjaanku.

    Dan Sofi si mantan memang sudah mengetahui hal itu, kamipun sampai di rumahku. Di sana aku langsung masuk dalam kamar untuk berganti baju, sedangkan Sofi masih berada di ruang tamu.

    Di saat aku keluar terlihat Sofi si mantan melihat ke arahku.

    ” Maaf..Deni..aku telah membuatmu kecewa..” Katanya dengan muka sedihnya
    ” Sudahlah Sof..aku benar-benar melupakan hal itu kok…” Tapi dengan tiba-tiba Sofi si mantan memeluk tubuhku, dengan eratnya dia dekap tubuhku.

    Saat itu juga aku membalas pelukannya dan tangankupun membelai rambutnya seperti kami masih pacaran dulu.

    Dengan muka sedihnya Sofi menengadah dan menatapku deangan tatapan yang sulit aku gambarkan. Namun yang pasti saat itu kami langsung berciuman, kami saling melumat bibir kami masing-masing. Malah lidah Sofi si mantan menjulur bermain di dalam mulutku.

    Dengan begitu lihainya karena sudah biasa aku dengannya melakukan hal ini, Sofi membuka bajuku tapi masih dengan bibir di kulum.

    Saat itulah aku sudah tidak lagi memakai baju.

    Dengan pelan tapi pasti Sofi si mantan merosot di depanku, hingga dia berada pas di depan penisku yang masih lemas. Dan dengan lahapnya dia masukkan penisku kedalam mulutnya, dia kulum dan di lumatnya penisku.

    Bahkan ketika penis itu sudah menggeliat membesar dan semakin tegang, Sofi langsung bermain dengan tangannya.

    Dengan lembut dia kocok penisku dengan menggunakan tangannya, sesekali dia kulum lagi dan dia hisap sampai mulutnya menyedot keras penis itu hingga aku mendesah panjang

    ”ouuggghhhh… ooouugghh… ooouugghhh… aaaagghh…aaagghh… E..nak…Sof..terus…Sof….ooouuuggghh… ” Mataku sudah terpejam menikmati permainan mulut Sofi, bahkan aku tidak dapat menahan keseimbangan kakiku.

    Di saat itulah aku terjatuh dan duduk di kursi panjang ruang tamu itu. Sofi si mantan membuka bajunya sambil terus menatapku dengan penuh nafsu. Ketika bajunya sudah terbuka kembali dia melumat penisku dalam mulutnya

    ” Su..dah …Sof…aku sudah..tidak..ta..han..lagi..ooouugghh…aaagghhh….aaagghh…. ” Aku tarik tubuh bugil Sofi hingga dia menindihku.

    Karena sudah biasa kami melakukan hubungan dewasa selama ini, diapun dengan lihainya menggoyang tubuhku dari atas . Bagai penunggang kuda Sofi menghentak-hentakan penisnya padaku.

    ” Oouugghh…aaggh..aaghhh…aaaggghhh…aaagghh…aaagghh..ya..ya..ya…” Begitu terus Sofi mendesah, bahkan sesekali dia memutar pantatnya di atas penisku.

    Di saat seperti itu aku sudah tidak dapat menahannya.

    ” Aaaauuugghhh…..oouugghh…aaagghh…aku..nggak..ku..at..Sof…oouugghh… ” Kemudian aku balik tubuh Sofi yang berada di atasku.

    Dengan sekuat tenaga aku tancapkan penisku dan menggoyangnya dengan penuh semangat

    ” Aaaauuuwww…Mas…Sof…am..su..dah…aaaagghhh… ” Dia merengkuh tubuhku dengan eratnya.

    Akupun mencapai klimaks seperti yang baru saja Sofi si mantan alami, dengan menekan penisku lebih dalam dan Aaaaagghhhh semua tumpah dalam vagina Sofi.

    Diapun memejamkan mata sambil terus mendekap tubuhku. Kemudian aku terkulai dan lunglai di sampingnya.

    Dengan penuh mesra Sofi memeluk tubuhku, malam itu dia menginap di rumahku, bahkan kami sering melakukannya.

    Walau hal itu tak bisa aku hindari, tapi sungguh aku takut kalau sampai Naya mengetahui perbuatanku. Dan hingga saat ini dia belum mengetahuinya, karena aku simpan rapat tentang hal ini.

    Tapi aku tahu kalau Sofi mengetahui hiubunganku dengan Naya, karena itu selama ini dia tidak pernah menuntut apapun dariku. Walau sekarang dia yang lebih sering ke sini untuk menemuiku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Tante Kesepian Enak Dientot

    Cerita Seks Tante Kesepian Enak Dientot


    2027 views

    Cerita Seks Terbaru – Setelah sepulang sekolah bisanay aku disuruh untuk menjaga took milik tante girang, dia adalah teman dari ibuku yang saudaranya jauh sekali, aku mulai menjaga took ini 3 minggu yang lalu, yang beli biasanya ibu iu rumah tangga karena yang disediakan disini adalah menjual sembakao, Toko milik tante Lina berdempetan dengan toko tante girang.

    Dia biasanya saling omong-omong, bersenda gurau dengan Tante Girang xxx, dan apabila telah begini tentu lama sekali selesainya. Dan seperti biasanya, aku pulang duluan ke rumah karena Tante Girang xxx biasanya dijemput oleh suaminya atau anaknya.

    Tapi suatu saat, ketika mau pulang aku teringat bahwa harus mengantarkan Indomie ke pelanggan, aku cepat-cepat balik ke toko. Dan memang toko sudah sepi, pintu pun hanya ditutup tanpa dikunci. Aku pun langsung masuk menuju tempat penyimpanan Indomie.

    Ternyata aku menyaksikan peristiwa yang tidak kuduga sama sekali, kulihat Tante Girang xxx dengan posisi tetelentang di antara tumpukan karung beras sedang dioral kemaluannya oleh Bu Lina. Tante Girang xxx sangat menikmati dengan rintihannya yang ditahan-tahan dan tangannya memegang kepala Bu Lina untuk dirapatkan ke selangkangannya.

    Karena terkejut atas kedatanganku, maka keduanya pun berhenti dengan memperlihatkan wajah sedikit malu-malu. Tapi tidak sampai lima detik, mereka pun tersenyum dengan penuh artii

    “Kamu belum pulang to Her (Hery namaku), kebetulan lho kita bisa rame-rame, ya kan Bu Lina..?” ucap Tante Girang xxx sambil menariktangan Bu Lina ke arah kedua dadanya yang terbuka.

    “Ayo sini Her.., jangan malu, ughh, ahh..!” desah Tante Girang xxx lagi, kali ini tangannya melambai ke arahku.

    Dan aku pun sempat bingung tidak tahu harus berbuat apa, tapi karena kedua wanita dalam keadaan tanpa pakaian seperti itu memanggilku, nafsu kelelakianku bangkit walaupun aku belum pernah merasakan sebelumnya.

    Perlahan aku mendekati keduanya sambil melihat mereka berdua. Seperti seorang raja aku pun disambut, mereka yang tadinya telentang dan menindih kini mereka bangkit dan duduk sambil menata rambutnya masing-masing.

    Hanya lima langkah aku pun sampai di hadapanya, dan dengan lihai mereka berdua langsung meremas selangkanganku.

    “Her, ini pernah masuk ke sarangnya belum..?” tanya Tante Girang xxx manja.

    “Be.., belum Tante..!” jawabku polos sambil menahan rasa geli yang begitu nikmat.

    “Wah.., hebat dong belum pernah. Pertama kali langsung dapat dua lubang..!” canda Bu Lina, sementara tangannya menarik lepas celanaku hingga aku benar-benar telanjang di hadapan mereka.

    Dan sesaat kemudian aku merasakan kehangatan padabatang kemaluanku. Terdengar srup, srup ahh. Tante Girang xxx dan Bu Lina seakan ingin berebut untuk menikmati batang kemaluanku yang berukuran normal-normal saja.

    “Ayo Bu.., hisap yang lebih kenceng biar keluar isinya..!”

    “Iya Bu.., ini kontol kok enak banget sih..?”

    “Cupp.., crupp..!” kata mereka berdua saling menyahut.

    Aku hanya pasrah menikmati perlakuannya dan sesekali kuusap pipi-pipi kedua Tante-Tante itu dengan nafsu juga.

    Tidak sampai 10 menit, aku merasakan sesuatu kenikmatan luar biasa yang biasanya terjadi dalam mimipi, badanku menegang, mataku terpejam untuk merasakan sesuatu yang keluar dari kemaluanku. Tumpahan maniku memuncrat mengenai wajah Bu Lina dan Tante Girang xxx, dan dengan serta merta Tante Girang xxx mengalihkan lumatan dari punyaku ke wajah Bu Lina.

    Dengan buas sekali mereka saling berciuman bibir, berebutan untuk menelan air kenikmatan punyaku. Aku pun berjongkok dan membuka paha Tante Girang xxx, Tante Girang xxx hanya menurut.

    “Mau apa kau Sayang..?” desah Tante Girang xxx.

    Aku hanya diam saja dan mengarahkan wajahku ke arah selangkangannya yang berbau anyir dan tampak mengkilap karena sudah basah. Aku mencoba untuk melakukan seperti di film-film. Kumasukkan lidahku ke dalam rongga-rongga vaginanya serta menyedot-nyedot klitorisnya yang kaku itu.

    Kurasakan ketika aku menyedot benda kecil Tante Girang xxx, Tante Girang xxx selalu menggelinjang dan mengangkat pantatnya, sehingga kadang hidungku ikut mencium benda kecil itu.

    “Her.., kamu kok pinter banget sih, terus, terus uggh.. ughh.. ahhh, ehh, aahhh..!” ceracau Tante Girang xxx.

    “Terus Her, terus..! Beri Tantemu surga kenikmatan, ayo Her..!” ucap Bu Lina yang memilin dan mengemut puting susu Tante Girang xxx.

    “Terus Bu..! Her.., aku mau muncrat! Ayo Her.., sedot yang keras lagi..!” pinta Tante Girang xxx.

    Aku pun semakin liar memainkan vaginanya, dan dengan teriakan Tante Girang xxx, “Aghh.., ughh..!” lidahku merasakan ada cairan kental keluar dari vagina Tante Girang xxx. Aku cepat-cepat menangkapnya dan sedikit ragu untuk menelannya.

    “Her, sudah Her.., Tante sudah puas nih..! Kamu gantian dengan Bu Lina ya..!” ucapnya sambil tangannya mengusap cairannya yang keluar dari liang senggamanya.

    Aku pun tidak sadar bahwa batang kemaluanku sudah bangun lagi, tegak dengan sempurna walaupun sedikit terasa ngilu.

    “Bentar Her.., kamu disini dulu ya..!” pinta Bu Lina sambil keluar ke tempat tumpukan koran dan mengambil beberapa lembar.

    Kemudian Bu Lina masuk ke gudang lagi dengan menggelar koran yang dibawanya. Setelah kira-kira cukup, Bu Lina menelentangkan tubuhnya dan memanggilku, “Ayo sekarang giliran saya dong Her..!” katanya sambil tangannya meremas susunya sendiri.

    Aku pun langsung mengangkanginya dan kedua tangan pun mengganti tangannya untuk meremas susu-susunya yang masih kenyal. Lembut, halus, enak rasanya memegang payudara orang dewasa.

    “Her.., masukin dong tuh burung kamu ke lubang Lina, ayo dong Her..!” bisiknya lembut.
    intermezooo….Silahkan lanjutkan baca Cerita Ngentot Tante Girang nya ya….||||

    Aku pun berusaha untuk mengarahkan masuk ke liangnya, tapi dasar memang masih amatir, terasa terpeleset terus.

    “Ayo Lina bantu biar nggak salah sasaran..!” ucapnya.

    Dan tangannya pun memegang batang kemaluanku dengan lembut dan memberikan kocokan sebentar, dan akhirnya dibimbing masuk ke lubang kenikmatannya.

    Ini pertama kali kurasakan penisku masuk ke sarangnya. Terasa hangat, lembab, nikmat dan seperti ditarik-tarik dari dalam kamaluan Bu Lina. Secara naluri aku pun mulai menggerakkan pantatku maju mundur secara pelan dan berirama.

    “Terus Her.., masukkin lagi yang lebih dalam, ayooo, ughh..!” desah Bu Lina.

    Tangan Bu Lina pun telah memegang pantatku dan menekan-nekan supaya doronganku lebih keras, sedangkan kakinya telah melingkar di pinggangku.

    Kira-kira hanya 10 menit berlalu, Bu Lina menjerit sambil menggaruk punggungku dengan keras, “Ooohhh.., aku ngejrot.., Her..! Yeess.., uhhh..!”

    Kemudian tubuhnya lunglai dan melepaskan kakinya yang melingkar di pinggangku. Aku pun bangkit meninggalkan Bu Lina yang telentang dan tampak dari liang kenikmatannya sangat banyak cairan yang keluar. Kuhampiri Tante Girang xxx yang mulai menutup pintu-pintu tokonya. Aku pun turut membantunya untuk mengemasi barang-barang.

    Setelah beberapa menit menunggu jemputan, terdengar telpon berdering. Setelah kuangkat ternyata mobil yang dipakai menjemput dipakai suaminya untuk ngantar tetangga pindahan. Kemudian aku pun menawarkan untuk mengantarkan ke rumah Tante Girang xxx dengan Impresa 95 kesayanganku.

    Di dalam perjalanan, Tante banyak bercerita bahwa hubungan lesbinya dengan Bu Lina sudah 3 tahun, karena Omku suka pulang malam (mabuk-mabukan, judi, nomor buntut, dan sebagainya) sehingga tidak puas bila dicumbu oleh Omku. Sedangkan Bu Lina memang janda karena suaminya minggat dengan wanita lain.

    Sampai di rumah Tante Girang xxx, suasananya memang sepi karena anaknya kuliah dan Omku sedang mengantar tetangga pindah rumah. Setelah aku angkat-angkat barang ke dalam rumah, aku pun lalu pamitan mau pulang kepada Tante Girang xxx. Aku terkejut, ternyata Tante Girang xxx bukannya memperbolehkan aku pulang, tetapi malah menarik tanganku menuju kamar Tante Girang xxx.

    “Her.., Tante tolong dipuasin lagi ya Yang..!” pintanya sambil memelukku dan menempelkan kedua buah dadanya ke tubuhku.

    Aku pun mencium bibirnya yang terbuka dan mengulumnya dengan nafsu, demikian pula Tante Girang xxx. Kemudian dengan dorongan, jatuhlah tubuh kami berdua di kasurnya, dan dengan bersemangat kami saling meraba, menindih, merintih. Hingga akhirnya aku melepaskan maniku ke dalam kemaluan Tante Girang xxx.

    Aku pun pamitan pulang dengan mencium bibirnya dan meremas susunya dengan lembut. Kemudian dari laci lemari diambilnya uang seratus ribuan, dan diberikan kepadaku, “Untuk rahasia kita..!” katanya.

    Sampai saat ini lebih dari 2 tahun aku bekerja di toko Tante Girang xxx, dan hubungan badanku dengan Tante Girang xxx dan Bu Lina masih berlangsung. Dan yang menyenangkan adalah Tanti, anak Bu Lina mau kupacari, dan aku ingin menjadikannya sebagai istri.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Permainan Binal Pacar Tersayangku

    Permainan Binal Pacar Tersayangku


    1653 views

    Duniabola99.org – Hari itu Minggu 12 April 1999 aku masih ingat betul hari itu, aku dan ayahku berburu di sebuah gunung di daerah Jatiluhur tentu saja setelah berburu seharian badan terasa capai dan lemah. Malamnya aku memutuskan untuk mencari sebuah panti pijat di Bandung, dengan mengendarai Land Rover-ku aku mulai menyusuri kota Bandung.

    Dan akhirnya aku menemukan tempat itu, dan aku langsung masuk menemui seorang gadis di meja depan dan aku dipersilakan duduk dulu. Tak lama kemudian muncullah seorang gadis yang berpakaian layaknya baby sitter dengan warna putih ketat dan rok setinggi lutut. Wuaaaahh cantik juga dia, dan pasti juga merangsang libidoku. Dengan ramah ia mempersilakan aku masuk ke ruang pijat, ruangan selebar 4×4 dengan satu ranjang dan sebuah kipas angin menggantung di atasnya. Bajunya dibuka dulu ya Bang katanya dengan tersenyum manis, OK lahh.. sambutku dengan semangat.

    Tapi kipasnya jangan dinyalain yah, dingin nih.. dia pun mengangguk tanda paham akan keinginanku. Kubuka sweaterku dan aku pun berbaring, aku memang sengaja tidak memakai t-shirt malam itu. Celananya sekalian dong Bang, katanya. Emmm.. Lo yang bukain deh, males nih.. dia pun tersenyum dan agaknya memahami juga hasratku. Ahh.. kamu manja deh, katanya, dengan cekatan tangannya yang mulus dan lentik itu pun mencopot sabuk di pinggangku kemudian melucuti celanaku. Wah dia kelihatannya agak nafsu juga melihat tubuhku ketika hanya ber-CD, terlihat adik-ku manis tersembul dengan gagahnya di dalam sarangnya.

    Eh.. ini dicopot sekalian ya? biar enak nanti mijitnya!
    Wahhh itu nanti aja deh, nanti malah berdiri lagi, kataku setengah bercanda.
    Lagi-lagi ia menyunggingkan senyum manisnya yang menawan. Kemudian aku tengkurap, ia mulai memijitku dari punggung atas ke bawah.
    Wah.. pijitanmu enak ya? pujiku.

    Nanti kamu akan merasakan yang lebih enak lagi, jawabnya.
    Oooh jadi servis plus nih? tanyaku.
    Mmm buatmu aku senang melakukannya, pijatannya semakin ke bawah dan sekarang tangannya sedang menari di pinggangku, wah geli juga nih, dan kemaluanku pun mulai bereaksi kimia,

    Eh.. balikkan badan dong! pintanya.

    Ok.. ok..

    Aku langsung saja berbaring. Tentu saja batanganku yang ereksi berat terlihat semakin menggunung.
    Wahh.. belum-belum saja sudah ngaceng yaa.. godanya sambil tangannya memegang kemaluanku dengan jarinya seakan mengukur besarnya.

    Habisnya kamu merangsang sihh.. kataku.
    Nah kalau begitu sekarang waktunya dicopot yah? biar enak itu punyamu, kan sakit kalau begitu, pintanya.

    OK, copot aja sendiri, aku memang udah nggak tahan lagi, abis udah ereksi penuh sih.
    Dengan bersemangat gadis itu memelorotkan CD-ku, tentu saja kemaluanku yang sudah berdiri tegak dan keras mengacung tepat di mukanya.

    Ck.. ck.. ckk.. besar amat punyamu, berapa kali ini kamu latih tiap hari, katanya sembari tertawa.
    Ah emangnya aku suka lojon apa jawabku.

    Ia menyentuh kepala kemaluanku dengan penuh nafsu, dan mengelusnya. Tentu saja aku kaget dan keenakan, habis baru pertama kali sih.
    Ahhh.. mau kau apakan adikku? tanyaku.

    Tenanglah belum waktunya, ia mengelusnya dengan lembut dan merabai juga kantong zakarku.
    Wah.. hh.. jangan berhenti dulu, aku mau keluar nih, sergahku.
    Haha.. baru digitukan aja udah mau keluar, payah kamu, ledeknya.
    Entar lagi lah, pijitin dulu badanku, kataku.
    OK lah…

    Ia mulai mengambil minyak pijat dan memijat tangan dan dadaku. Wahhh ia naik dan duduk di perutku. Sialan! belahan dadanya yang putih mulus pun kelihatan, aku pun terbelalak memandangnya.
    Sialan! montok bener tetekmu, dan tanganku pun mulai gerilya meraba dan memeganginya, ia pun mengerjap, pijatannya pun otomatis terhenti.

    Setelah agak lama aku merabai gunungnya ia pun turun dari perutku, ia perlahan membuka kancing bajunya sampai turun ke bawah, sambil menatapku dengan penuh nafsu. Ia sengaja mempermainkan perasaanku dengan agak perlahan membuka bajunya.

    Cepatlahh.. ke sini, kasihan nih adikku udah menunggu lama aku sambil mengocok sendiri kemaluanku, habis nggak tahan sih.

    Eits jangan! ia memegang tanganku.
    Ini bagianku, katanya sambil menuding adikku yang seakan mau meledak.
    Tak lama ia kemudian mengambil minyak pijat dan mengoleskan ke kemaluanku.
    Ehmm ahhh aku pun menggelinjang, namun ia tak peduli, malah tangannya semakin cekatan memainkan kemaluanku.

    Augghh aku nggak tahan nihhh
    Kemudian ia mulai menghisapnya seraya tangannya mengelus buah zakarku.
    Aduhhh arghh.. aku mau keluar nihhh!

    Kemudian kemaluanku berdenyut dengan keras dan akhirnya Croottt maniku memancar dengan derasnya, ia terus mengocoknya seakan maniku seakan dihabiskan oleh kocokannya.

    Aahhh aku melenguh panjang, badanku semua mengejang. Ia kelihatanya suka cairanku, ia menjilatinya sampai bersih, aku pun lemas.

    Gimana enak kan? tapi kamu payah deh baru digituin dikit aja udah KO, godanya.
    Habbiss kamu gitukan sih, siapa tahannn
    Ia memakluminya dan agaknya tahu kalau aku baru pertama kalinya.
    Tuh kan lemes, punyamu mengkerut lagi, sambil ia memainkan kemaluanku yang sudah nggak berdaya lagi.

    Entar ya, nanti kukerasin lagi, katanya.
    Hufff OK lah, kataku pasrah.

    Dengan masih menggunakan bra dan CD ia mulai memijatku lagi. Kali ini ia memijat pahaku dan terkadang ia menjilati kemaluanku yang sudah lemas.
    Ihhh lucu ya kalau sudah lemes, kecil! ia mengejekku.

    Aku yang merasa di-KO-nya diam saja. Sembari ia memijat pahaku, dadanya yang montok kadang juga menggesek kakiku, wahhh kenyal sekali!
    Kenapa liat-liat, napsu ya ama punyaku? katanya.
    Wahhh, bisa-bisa adikku terusik lagi nih, jawabku.

    Aku sambil mengelus dan mengocok sendiri kemaluanku sembari melihat geliat gadis itu memijatku.
    Wah dasar tukang coli kamu serangnya.
    Biar aja, akan kubuktikan kalo aku mampu bangkit lagi dan meng-KO kamu, kataku dengan semangat.

    Benar juga kemaluanku yang tadinya tidur dan lemas lambat laun mulai naik dan mengeras.
    Tuh.. berdiri lagi, katanya girang.
    Pasti! kataku.

    Aku tidak melewatkan kesempatan itu, segera kuraih tangannya dan aku segera menindihnya.
    Uhhh.. pelan dikit doong! katanya.
    Biar aja, habis kamu napsuin sih kataku

    Dengan cepat aku melucuti BH dan CD-nya. Sekarang kelihatan semua gunung kembarnya yang padat berisi dengan puting merahnya serta lubang kemaluannya yang bagus dan merah. Langsung saja kujilati puncak gunungnya dengan penuh nafsu, Emmm.. nikmat, ayo terusin.. desahnya membuatku berdebar. Kulihat tangannya mulai merabai kemaluannya sendiri sehingga kelihatan basah sekarang.

    Tandanya ia mulai bernafsu berat, aku pun mengambil alih tangannya dan segera menjulurkan lidahku dan kumainkan di lubang kemaluannya yang lezat. Ia semakin menjadi, desahannya semakin keras dan geliat tubuhnya bagaikan cacing, Ahhh uhhh ayo lah puaskan aku ia pun mulai menggapai batang kemaluanku yang sudah keras, Ayolah masukkan! tanpa basa-basi aku pun menancapkan barangku ke lubang kemaluannya.

    Slep.. slepp!
    Arghh ihhh ssshhh, ia agak kaget rupanya menerima hujaman pusakaku yang besar itu.
    Uahhh.. ennakkk katanya.

    Mulutnya megap-megap kelihatan seperti ikan yang kekurangan air, aku pun semakin semangat memompanya. Tapi apa yang terjadi karena terlalu bernafsunya aku tidak bisa mengontrol maniku. Heggh hegghh ahhh, ehmm aku mau keluar lagi nihh! kataku.

    Sshhh ahhh ah payah lo, gue tanggung ni entar donk!Aku sudah tidak tahan lagii
    Tak lama kemudian batang kemaluanku berdenyut kencang.
    Aaaku keluarrr erangku.
    Ehhh cepat cabut! sergapnya.

    Aku pun mencabut batang kemaluanku dan ia pun segera menghisapnya.
    Ahhh shhh!

    Crot crottt crottt memancar dengan derasnya maniku memenuhi mulutnya dan berceceran juga di gunung kembarnya yang masih tegang.
    Ugghh aku pun langsung tumbang lemas.
    Aduh gimana sih, aku nanggung nihh loyo kamu.

    Aku sudah tidak bisa berkata lagi, dengan agak sewot ia berdiri.
    Ahhh kamu menghabiskan cairanku yaaa.. lemes nihh, kataku.
    Udah lahh.. aku pergi, katanya sewot.

    Ya udah sana thanks ya Sayang ia pun berlalu sambil tersenyum.

    Pengalaman malam itu seakan telah merubah pandanganku tentang cewek. Aku berpikir semua cewek adalah penyuka seks dan penyuka akan kemaluan lelaki. Atas dasar itulah kejadian ini terjadi. Siang itu aku bertemu sama pacarku.

    Ehhh.. abis ngapain kamu Ndra? kok kelihatanya lemes amat? sakit yah tanyanya.
    Ah nggak kok, kemaren abis berburu sama ayahku, jawabku singkat.
    Ohh.. gitu ya, ia kelihatannya mulai paham.

    Memang siang itu mukaku kelihatan kusut, sayu dan acak-acakan. Pokoknya kelihatan sekali deh kalau orang habis ML jor-joran, tapi kelihatannya Yayang-ku tidak curiga.
    Eh besok hari Rabu kan kita nggak kuliah, katanya.

    Iya memang enggak.. jawabku.
    Kita berenang yuk? ajaknya.
    Emm OK jadi! jawabku mantap.

    Yayangku memang hobi berenang sih, jadi ya OK saja deh. Karena hari itu sudah sore, waktu menunjukkan pukul 04:55, aku segera menggandeng tangan Ema, Ayo lah kita pulang, yok kuantar.. dia pun menurut sambil memeluk tanganku di dadanya.

    Malamnya aku tidak bisa tidur, gadis pemijat itu pun masih berputar di otakku dan tidak mau pergi. Bayangan-bayangan gerakan tangannya yang luwes serta hisapan kenikmatan yang kurasakan waktu itu tidak bisa dilupakan begitu saja dari benakku, Sialan! bikin konak aja luh gerutuku. Aku pun hanya gelisah dan tidak bisa tidur, karena kemaluanku tegang terus.

    Aku pun berusaha melupakannya dengan memeluk guling dan berusaha untuk tidur, tetapi hangat liang kemaluannya mencengkeram kuat pusakaku masih saja menghantui pikiranku. Ahhhhaku nggak tahan nih segera kucopot celana dan CD-ku, kuambil baby oil di meja, aku pun onani ria dengan nikmatnya, ahhh kugerakkan tanganku seolah menirukan gerakan tangan gadis itu sambil membayangkan adegan demi adegan kemarin malam itu. Huff nafasku semakin memburu, gerakan tanganku semakin cepat dibuatnya. Kurang lebih 5 menit kemudian Crott! tumpahlah cairan maniku membasahi perut dan sprei sekitarku. Aku pun langsung tidur, Zzz..

    Paginya pukul 07:00 kakak perempuanku masuk ke kamar untuk membangunkanku. Karena kamarku tidak dikunci, betapa terbelalaknya dia ketika melihat aku tanpa celana tidur terlentang dan melihat batanganku sudah berdiri dan di perutku terdapat bekas mani yang mengering.

    Andraaa apa-apaan kau ini ha! hardiknya, aku terkejut dan langsung mengambil selimut untuk menutupi batangan kerasku yang menjulang.

    Eh Kakak.. emm kataku gugup.
    Kamu ngapain ha? sudah besar nggak tau malu huh..!
    Au cuek saja, malah aku langsung melepas selimut dan meraih celanaku sehingga kemaluanku yang tegang tampak lagi oleh kakakku.

    Iiihhh nggak tau malu, barang gituan dipamerin, ia bergidik.
    Biar aja yang penting nikmat, jawabku enteng, kakak perempuanku yang satu ini memang blak-blakan juga sih. Ia menatapnya dengan santai, kemudian matanya tertuju pada baby oil yang tergeletak di kasurku.

    Sialan kamu memakai baby oil-ku yah? Dasarrr!
    Ia ngomel-ngomel dan berlalu, aku pun hanya tertawa cekikikan. Brak! terdengar suara pintu dibanting olehnya, Dasar perempuan! nggak boleh liat cowok seneng, gerutuku.

    Aku pun dengan santainya keluar kamar dan sarapan sebelum mandi, kulihat kakak perempuanku sedang lihat TV.

    Eh Kak minta sampoonya dan sabunnya dong! pintaku.
    Ogah ah entar kamu buat macam-macam, pokoknya nggak mau, jawabnya ketus.
    Huhh.. weee! aku mencibir.

    Aku langsung saja mandi dan sarapan. Sekitar pukul 08:00 kustater Land Rover kesayanganku dan langsung kupacu ke tempat Ema, mungkin ia sudah menungguku. Benar juga sampai di depan pagar rumahnya ia sudah menungguku di depan teras rumahnya.

    Haii kok agak terlambat sih Say? tanyanya.
    Eh sori nih trouble dengan kakak perempuan, dalihku.
    OK lah, mari kita berangkat!

    Kami pun langsung tancap menuju tempat tujuan kami yaitu kolam renang di kawasan Cipanas. Yah, maklum saja itu hari Rabu maka perjalanan kami lancar karena tidak terjebak macet. Kurang lebih 2 jam perjalanan santai kami sampai di tempat tersebut.

    Eh.. yang sini sajalah, tempatnya enak loh, pintanya.
    Baiklah Sayaang kataku.
    Kami berdua langsung saja masuk.

    Yang, aku ganti dulu yah kamu ikut nggak? ajaknya.
    Yuk, sekalian saja aku juga mau ganti.

    Di kolam renang itu paling hanya terdapat segelintir orang yang sedang berenang, karena tempat itu ramai biasanya pada hari Minggu.
    Emmm kita ganti baju bersama saja yah? biar asyikk.. katanya.

    Aku spontan menganggukkan kepalaku. Di dalam ruang ganti kami pun segera meletakkan tas kami dan segera melepas baju, Yayangku ganti baju terlebih dahulu. Ia mencopot dulu kaosnya, Ema memang penyuka kaos ketat dan celana jins, melihatnya melepas kaosnya aku pun hanya terpaku tak berkedip.
    Kenapa Sayang ayolah lepas bajumu, katanya sambil tersenyum.

    Habbis aku suka memandangmu waktu begitu sih, dan dia hanya tertawa kecil.
    Aku pun segera mencopot t-shirtku dan celana panjangku dan cuma CD yang kutinggalkan. Tanpa ragu-ragu aku pun memelorotkan CD-ku di depan pacarku karena ingin ganti dengan celana renang, Wahhh Yayang ni.. katanya sedikit terkejut. Rupanya ia agak kaget juga melihat batang kemaluanku yang setengah ereksi.

    Kok tegang sih Say? selidiknya manja.
    Habis kamu montok sih.. jawabku seraya memakai celana renang yang super ketat.
    Wahhh hemmm, goda pacarku ketika melihat kemaluanku tampak menyembul besar di balik celana renang itu, dia itu memang asyik orangnya.

    Nahh aku sudah beres, kataku setelah memakai celana itu.
    Eh.. bantu aku dong! dia tampaknya kesulitan melepas branya.
    Sini aku lepasin kataku.
    Kemudian kulepaskan branya. Astaga, sepasang daging montok dan putih terlihat jelas, hemmm spontan saja batang kemaluanku tegang dibuatnya.

    Ah sayang, dadamu indah sekali, kataku sambil berbisik di belakang telinganya.
    Langsung saja ia kupeluk dari belakang dan kuciumi telinganya.
    Eeh.. kamu ingin ML di sini yah? jawabnya sambil memegang tengkukku.

    Aku tidak menjawab. Tanganku langsung bergerilya di kedua gunung kembarnya, kuremas-remas dengan mesra dan kupelintir lembut putingnya yang masih merah segar, Ah Sayang! desahnya pendek, batang kemaluanku yang sudah tegak kugesek-gesekkan di pantatnya, wahhh.. nikmat sekali, dia masih memakai celana sih.

    Aduh keras sekali, Yayang ngaceng yah godanya.
    Dah tau nanya.. hhh, kataku terengah.
    Buah dadanya semakin keras saja, rupanya ia mulai terangsang dengan remasanku dan ciumanku di telinganya.

    Ehhhmm uhhh, lenguhnya sambil memejamkan mata

    Melihat gelagat tersebut aku menurunkan tanganku ke ritsleting celananya, kulepas kancingnya dan kupelorotkan ritsletingnya, ia agaknya masih agak ragu juga, terbukti dengan memegang tanganku berupaya menahan gerakan tanganku yang semakin nakal di daerah selangkanganya.

    Tetapi dengan ciumanku yang membabi buta di daerah tengkuknya dan remasanku yang semakin mesra, akhirnya tanganku dilepasnya, kelihatannya ia sudah terangsang berat. Tanpa basa-basi tanganku langsung menelusup ke CD-nya.

    Wahh terasa bulu-bulu halus menumbuhi sekitar liang kemaluannya. Kuraba klitorisnya, Aghhh oouhh.. sayang kamu nakal deh, dengusnya sambil mengerjap. Ia langsung membalikkan tubuhnya, memelukku erat dan meraih bibirku, Cupppp wah ia lihai juga melakukan French Kiss. Dengan penuh nafsu ia melahap bibirku. Cewekku yang satu ini memang binal seperti singa betina kalau sudah terangsang berat.
    Agak lama kami ber-French Kiss ria, perlahan ia mulai menurunkan kepalanya dan ganti memangsa leherku, Aahhh geli sayang, kataku.

    Rupanya debar jantungku yang menggelegar tak dirasakan olehnya. ia langsung mendorongku ke tembok, dan ia pun menciumi dadaku yang bidang dan berbulu tipis itu. Wah dadamu seksi yah katanya bernafsu.

    Menjulurlah lidahnya menjilati dadaku Slurrppp jilatan yang cepat dan teratur tersebut tak kuasa menahan adik kecilku yang agak menyembul keluar di balik celana renangku. Jilatannya semakin lama semakin turun dan akhirnya sampai ke pusarku. Tangan pacarku kemudian merabai batang kemaluanku yang sudah keras sekali. Aku pun sangat bernafsu sekali karena mengingatkanku pada gadis panti pijat yang merabai lembut kemaluanku. Ahhh.. Sayang desahku tertahan. Dengan cekatan ia memelorotkan celana renangku yang baru saja kupakai, alhasil batanganku yang keras dan panjang pun mendongak gagah di depan mukanya.

    Ihh gila punyamu Sayang katanya.
    Ema hisap dong Sayang! pintaku.
    Ia agak ragu melakukan itu, maklum ia masih virgin sih. Ia belum menuruti permintaanku, ia hanya mengocok pelan namun gerakan kocokannya pun masih kaku, sangat berbeda dengan gadis pemijat tempo hari.
    Ssshhh uahhh aku pun mendesah panjang menahan kenikmatanku.
    Sss sayang hisap dong!
    Aku pun menarik kepalanya dan mendekatkan bibirnya yang mungil ke kepala kemaluanku, sekali lagi ia agak ragu membuka mulut.
    Aah nggak mau Say, mana muat di mulutku jawabnya ragu.
    Egh tenang saja sayang, pelan-pelan lah,
    Dia agaknya memahami gejolakku yang tak tertahan. Akhirnya ia memegang batanganku dan menjulurkan lidahnya yang mungil menjilati kepala kemaluanku.
    Slurpp slurpp sejuk rasanya.

    Mmhhh ahh, nah begitu Sayang ayo teruss ahh ssshh, buka mulutmu sayang.
    Ia masih saja menjilati kepala dan leher kemaluanku yang mengacung menantang langit, lama-lama ia pandai juga menyenangkan lelaki, jilatannya semakin berani dan menjalar ke kantong semarku. Ih bau nih sayang.. tadi nggak mandi ya? katanya menggoda ketika menjilati buah zakarku yang ditumbuhi bulu-bulu halus, aku memang merawat khusus adikku yang satu ini. Ihh.. nggak lah sayang, kan yang penting nikmat, kataku tertahan. Mulut mungil Ema perlahan membuka, aku pun membimbing batang kemluanku masuk ke mulutnya. Mmhh.. eghh terdengar suara itu dari mulut Ema ketika batangku masuk, tampaknya ia menikmatinya. Ia pun mulai menghisapnya dengan bernafsu.
    Slerpp.. cep..

    Ahhh mmmm.. oohhh desahku penuh kenikmatan.
    Mmmhh sayang, nikmatttt sekali gumamku tidak jelas.

    Setelah agak lama, aku pun menarik kemaluanku dari mulut Ema. Segera kubopong tubuhnya ke bangku panjang di dalam ruang ganti. Kurebahkan badannya yang lencir dan montok di sana, dengan keadaan pusakaku yang masih mengacung, kupelorotkan celana jins Ema dengan penuh nafsu, Syuutt dan tak lupa CD-nya. Ia pun tampaknya pasrah dan menikmatinya karena tangannya merabai sendiri puting susunya.

    Kemudian tampaklah lubang kemaluannya yang merah dan basah, aku pun segera mendekatkan kepalaku dan Slurp, lidahku kujulurkan ke klitorisnya.
    Hemmm slurp

    Aachhh uhhh! desahnya panjang menahan kenikmatan yang dirasakan tarian lidahku di kemaluannya yang sangat lincah, makanya Ema mati keenakan dibuatnya.
    Sssh sshhss desisnya bagaikan ular kobra.
    Andraaa aku nggak tahan lagiii ia menggeliat tak karuan.
    Akuuu nyampai nihhh

    Jilatanku semakin kupercepat dan kutambah ciuman mesra ke bibir kemaluannya yang harum, Cup cupp, kelihatannya ia hampir mencapai puncak karena kemaluannya memerah dan banjir.
    Sshh aahh oohhh Yaangg aku keluarrr erangnya menahan kenikmatan yang luar biasa.
    Benar juga cairan kemaluannya membanjir menebar bau yang khas. Hemm enak, aku masih saja menjilatinya dengan penuh nafsu.
    Aduhhh hhh Sayang, aku udah nihh katanya lemas.
    Ma, aku masih konak nih kataku meminta.

    Langsung saja tanganku ditariknya dan mendudukkanku di atas perutnya, batang kemaluanku yang masih tegang menantang belum mendapat jatahnya. Langsung saja Ema mengambil lotion Tabir Surya dan mengolesinya ke batang kemaluanku dan ke dadanya yang montok, dan ia segera mengapitkan kedua gunung geulis-nya agar merapat. Ia mengambil lagi lotion itu, dan mengusapkan ke kemaluanku, Ahhhh aku pun hanya merem-melek. Kemudian ia menarik batang kemaluanku di antara jepitan gunung kembarnya. Wahh nikmat juga rasanya, aku pun memaju-mundurkan pantatku layaknya orang yang sedang bersetubuh.

    Bagaimana rasanya sayang tanyanya manja dan memandangku sinis.
    Aahhh mmmm ssss nikmat sayang ia pun tertawa kecil.
    Ia merapatkan lagi gunungnya sehingga rasanya semakin nikmat saja.
    Uuahhh nikkmattt sayangg! erangku.
    Ia hanya tersenyum melihat mukaku yang merah dan terengah menahan nikmat.
    Rasain habis kamu nakal sih katanya.
    Tapi lebih nikmat memekmu sayang.
    Hush katanya.

    Gerakanku semakin cepat, aku ingin segera mencapai puncak yang nikmat.
    Uuhhh uhhh mmm arghh erangku tertahan.
    Tak lama aku merasa hampir keluar.
    Sayy aku hampir nyampe nihh desahku.
    Keluarin aja Ndra pasti nikmatt
    Tak lama batang kemaluanku berdenyut dan
    Crottt crutt
    Uuahhh hemmm ssshh! nikmat sekali rasanya.
    Spermaku memancar dengan deras dan banyak.
    Ooohh gumamku.
    Spermaku memancar membasahi leher Ema yang jenjang dan mengena juga janggut dan bibirnya.
    Ihhh baunya aneh ya..

    Ia mencoba membersihkan cairan kental itu dengan tangannya, aku pun turun dari atas tubuhnya. Aahhh nikmat Sayang tapi dalam hatiku aku belum puas jika belum menjebol liang kemaluan Ema. Ema pun segera membersihkan maniku yang belepotan.
    Iihhh kok kayak gini sih? tanyanya penuh selidik.
    Itu namanya cairan kenikmatan sayang jawabku enteng.
    Ooo katanya pura-pura tahu.
    Habis bercinta enaknya berenang yuk? ajaknya.
    OK, kataku.

    Ema pun segera berpakaian renang dan aku juga. Setelah siap kami pun keluar kamar, wah ternyata di luar sepi sudah tidak ada orang lagi, padahal masih menunjukkan pukul 2:00 siang. Ternyata lama juga kami bercinta. Byurrr kami berdua pun mencebur dan berenang, aku yang sudah terkuras kejantanannya semenjak kemarin malam segera ketepi dan hanya melihat Ema berenang. Gerakan renangnya yang bagai ikan duyung, dibalut baju renangnya yang seksi serta kulitnya yang putih mulus, membangkitkan lagi gairahku. Terbesit di pikiranku untuk bercinta di kolam renang, kebetulan tidak ada orang dan petugas jaganya jauh.

    Ema sini sayang! panggilku.
    OK ada apa Ndra?
    Ia berenang mendekat ke arahku, aku pun masuk ke air, aku langsung memeluknya dan mencium bibirnya dengan ganas.
    Kamu membuatku nggak tahan sayang kataku.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Untung saja kolam renangnya tidak dalam sehingga bisa enak kami bercinta. Ughhh desahnya agak terkejut, ia pun membalas ciumanku. Aku tidak melucuti pakaian renangnya, aku cuma menyibakkan sedikit cawat bawahnya sehingga liang kemaluannya kelihatan. Uhhh, kelihatan menggairahkan sekali kemaluannya di dalam air yang jernih itu. Dengan ganas aku menciumi bibirnya yang basah serta meremas lembut dadanya yang terbalut baju renang yang tipis itu. Ema kelihatan sangat cantik dan segar dengan badan dan rambut yang basah terurai.

    Ahhh sayang nanti kelihatan orang, katanya khawatir.
    Tenang Sayang tak ada yang melihat kita begini kataku.
    Baiklah Ndra kubuat kamu KO di kolam, tantangnya.

    Ia langsung memelorotkan celana renangku, batang kemaluanku yang sudah tegang pun menyembul dan kelihatan asyik di dalam air. Ema mengocok kemaluanku di dalam air. Mmm geli dan sejuk rasanya. Tanpa menunggu lama lagi aku ingin memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya.

    Ema kumasukin yah?
    Ema pun tanpa ragu menganggukkan kepala tanda setuju.
    Baik Sayang….
    Kudekap erat tubuhnya agar dekat, ternyata Ema sudah membimbing batang kemaluanku masuk ke lubang kemaluannya.
    Argghh ia menyeringai ketika kepala kemaluanku menyentuh bibir kemaluannya.
    Aku pun segera mengangkat Ema ke pinggir kolam dan kubaringkan dia, kutekuk lututnya sehingga lubang kemaluannya kelihatan menganga.

    Siap Sayang
    Aku mulai memasukkan sedikit.
    Uhhhh padahal baru kepalanya saja yang masuk.
    Aahhh.. Sayang, punyamu terlalu besarr
    Aku pun segera menekan lagi dan akhirnya Blesss seluruhnya bisa masuk.
    Uhhh ahhh mmmhhh, erangnya menahan gesekanku.
    Sshhh ssss, enak kan Sayyy kataku terengah.
    Huuff uhhh ayoo terus Ssayy ennnakk

    Terdengar bunyi yang tak asing lagi, Crep.. crepp sslepp asyik kedengarannya, aku semakin giat memompanya. Kemudian aku ingin ganti posisi, aku suruh Ema menungging.
    Ayolah Sayang puaskan aku

    Ia pun menungging dengan seksinya, terlihat lubang kemaluannya merekah, menarik untuk ditusuk. Sleppp batang kemaluanku kumasukkan.
    Ahhh.. ssss ahhh desahnya penuh kenikmatan.
    Nafasnya semakin memburu.
    Huff ehhh mmm aku terengah.
    Kupercepat gerakanku, Slep slep.. slep.. slep
    Ahhh Ssayangg bentar lagi aku nyampe nihh kataku terburu.
    Aakuu jugaa

    Himpitan liang kemaluan Ema yang kencang dan basah membuat maniku tak kuasa lagi untuk keluar, dan akhirnya Ema pun mencapai puncaknya.
    Ooohhh akuu lagi Sayanggg

    Cairan kemaluannya pun membanjir, hal ini semakin membuatku juga tidak tahan.
    Aaahhh aku juga Sayangg! erangku penuh kenikmatan.
    Cepat cabut keluarin di luarr! sergahnya.
    Dengan cepat segera kucabut kemaluanku, Ema pun tanggap ia pun memegangnya dan mengocoknya dengan cepat.

    Aauuhhh! nikmattt!
    Crut spermaku pun keluar.
    Eerghhh ahh tapi sedikit, maklum terforsir.
    Aahh kok sedikit Sayanggg katanya meledek.
    Eemmhh ah habis nih cairanku

    Aku pun lemah tak berdaya dan ia pun berbaring di pangkuanku. Aku mengelus rambutnya yang basah, kukecup keningnya, Cup! I love you Sayang

    Sejak itulah kami sering melakukannya, baik di mobil maupun pada di sebuah gubuk di hutan kala kami berburu bersama. Dalam hatiku aku berkata, gadis pemijatlah yang membuatku jadi begini, membuatku menjadi begini, membuatku menjadi pria haus akan bercinta. Yah!

     

    Baca Juga :
  • Hot Milf Gets Nasty In Two Massive

    Hot Milf Gets Nasty In Two Massive


    1796 views

  • HENTAI 030

    HENTAI 030


    1593 views

  • Kisah Memek Pemerkosaan yang mulai aku nikmati

    Kisah Memek Pemerkosaan yang mulai aku nikmati


    1804 views

    Cerita Seks Terbaru – Lebih dari 3 tahun aku bekerja sebagai pembantu rumah tangga, majikanku ini terkenal kaya dan baik apalagi dia adalah kepala desa dan disegani oleh masyarakatnya, majikanku ini bernama Bapak Dimas, selama bekerja disini aku merasakan enak tidak enaknya menjadi pembantu, dan kejadian selama tinggal disini aku pernah diperkosa.

    Malam itu sangat panas sekali aku mau tidur aja susah kemudian aku bukalah jendela kamarku supaya anginnya masuk ke kamarku dan aku berganti pakaian dengan daster tipis aku mennyalakan kipas anginnya baru aku bisa tertidur pulas. Yang membuat aku bingung pada waktu itu aku malah bermimpi dengan sopir pribadinya Bapak Dimas.

    Film semi dewasa klik disini jepang,korea hot banget

    Namanya Pak Aris dalam mimpiku dia mendatangiku dan memelukku tanpa pakain dan telanjang total, walaupun usianya yang sudah tua tapi badannya itu yang kekar seperti orang kebanyakan fitnes, beliau mempunyai tubuh yang kekar dan berotot.

    Dan yang membuatku geli adalah buah terong yang menggantung indah di pangkal pahanya. Ih, begitu menggemaskan.Perlahan-lahan beliau mendekatiku dan langsung meremas remas buah dadaku yang telah terbuka bebas.

    Entah kenapa belaian Pak Aris terasa begitu nyata, seperti bukan dalam mimpi. Bahkan ketika bibir tebalnya mulai melumat kupingku aku sempat tersentak dan perlahan-lahan terjaga dari tidurku. Namun betapa terkejutnya aku saat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

    Ternyata apa yang aku rasakan tadi bukan sekedar mimpi. Dihadapanku ternyata benar-benar ada sosok Pak Aris yang memeluk tubuhku.Pak Aris! Apa yang Bapak lakukan? Aku mendorong tubuh Pak Aris kuat-kuat sehingga dia terjengkang ke belakang.

    Segera aku menutupi tubuhku yang ternyata juga nyaris telanjang dengan selimut.Tenang, Lis! Sudah lama aku memendam nafsuku terhadapmu! Kembali Pak Aris mencoba merengkuh tubuhku. Namun kembali aku mendorong tubuhnya kuat-kuat ke belakang.

    Pergi! Bentakku.Atau saya akan teriak!Silahkan teriak! Percuma saja kamu teriak. Karena tidak akan ada orang yang mendengarmu. Apa kamu lupa, Pak Dimas dan keluarga tadi sore sudah berangkat ke Bandung untuk liburan! Jadi lebih baik kamu turuti saja keinginanku!Pak Aris tersenyum sinis.

    Aku semakin ketakutan ketika Pak Aris kembali mendekatiku. Segera saja aku melompat dari ranjang dan mencoba berlari ke arah pintu dengan kondisi telanjang. Namun sial! Aku kalah cepat dengan Pak Aris.

    Dengan cepat, ia menyergapku dari belakang dan menghimpitkan tubuhku ke arah dinding. Kedua tangannya mencengkeram kuat lenganku ke atas tembok, sedangkan kedua kakinya mengunci kakiku sehingga aku sulit untuk bergerak.

    Aku mencoba untuk meronta sekuat tenaga. Namun percuma, tenaga Pak Aris memang jauh lebih kuat dibandingkan tenagaku yang hanya seorang wanita. Semakin kuat aku meronta, semakin kuat cengkeraman Pak Aris di Tubuhku.

    Tolong, Pak! Lepaskan saya! aku menangis dan mengemis kepada Pak Aris. Namun percuma saja. Beliau tidak mendengarkan perkataanku. Bahkan dengan liar Pak Aris menghunjamiku dengan ciuaman mautnya.

    Lama kelamaan tanagaku terkuras habis. Tubuhku menjadi lemas. Aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Yang bisa aku lakukan hanyalah pasrah dan menuruti aturan mainnya Pak Aris.Perlahan-lahan cengkeraman Pak Aris mulai mengendor.

    Perlakuannya yang semula kasar mulai melunak dan berubah menjadi lembut. Bahkan aku mulai masuk dalam permainannya ketika dengan lembut Pak Aris mulai menggesek-gesekkan batan kejantanannya ke atas pahaku.

    Seketika itu kakiku terasa lemas dan lunglai. Aku tak kuat lagi menopang berat badanku sendiri, sehingga aku mulai terkulai. Namun dengan sigap, Pak Aris segera menangkap tubuhku, mengangkatnya lalu membopongku ke atas ranjang.

    Sesaat terlintas di wajah Pak Aris sebuah senyum kemenangan. Kemudian dengan lembut ia mulai melumat bibirku. Entah kenapa aku tidak kuasa untuk menolaknya. Bahkan ada dorongan kuat dari dalam diriku untuk membalas lumatannya itu.

    Nah, begitu dong Lis! Kalau begini kan lebih enak! kata Pak Aris senang.Aku tersenyum tersipu-sipu.Bapak benar, mungkin lebih baik saya menuruti bapak dari pertama tadi. Lagipula, sudah lama juga saya tidak mendapatkan sentuhan laki-laki.

    Kembali Pak Aris tersenyum senang.Trus, ngapain kamu tadi pake coba berontak, Lis?”Tadi saya cuma kaget saja. Di balik penampilan bapak yang bersahaja, kok tega-teganya bapak mencoba memperkosa saya.

    Tapi, ah sudahlah! Yang pentingkan sekarang saya sudah menjadi milik Bapak!Kembali Pak Aris mulai mencumbuku. Ciumannya mulai merambat melalui leherku kemudian turun ke buah dadaku. Kumis tebalnya yang kasar menyapu kulit dadaku sehingga menimbulkan sensasi tersendiri yang semakin membuatku serasa terbang ke angkasa.

    Ciuman dan jilatan Pak Aris terus bergerak turun. Sementara tangan kirinya meremas-remas buah dadaku, tangan kanannya tengah sibuk di pangkal pahaku membuat pilinan-pilinan yang kurasa nikmat.Oh, Pak Aris! Jangan siksa aku seperti ini! rengekku.Pak Aris tidak memperdulikan ucapanku.

    Justru ia malah menyibakkan rumput-rumput liar yang menghalangi pintu goa darbaku.Wah, Lis! Indah sekali memiaw kamu. Warnanya merah muda dengan baunya yang semerbak. Oh, sungguh mempesona.

    Bagaikan sekuntum mawar merah yang tengah merekah di pagi hari. Pasti kamu merawatnya dengan baik. Oh, Lis! Aku suka sekali dengan memiaw yang seperti ini!Perlahan-lahan Pak Aris menjulurkan lidahnya dan menyapu permukaan klitorisku.

    Terasa kasar, memang. Tapi nikmat!Ayolah, Pak! Ouhh, aku sudah tidak tahan lagi. Aku terus mengemis kepada Pak Aris. Namun dia terus mempermainkan emosiku. Akhirnya aku mencari inisiatif lain.

    Aku mencoba menggerayangi tubuh kekar Pak Aris sambil mencari-cari buah terong yang menggantung di pangkal pahanya.Dan tidak susah bagiku untuk menemukan buah terong sebesar itu. Dengan lembut dan manja, aku mulai mengocok batang kont*l Pak Aris di sertai dengan pijatan-pijatan yang membuat beliau merem melek.

    Perlahan aku membimbing kont*lnya menuju ke memiawku yang sudah basah. Namun dengan nakal, Pak Aris hanya menempelkan dan menggesek-gesekkan ujung kepala kont*lnya di atas bibir vaginaku.

    Terasa geli, memeng. Tapi sensasi yang aku rasakan terasa begitu nikmat. Belum pernah aku merasakan yang seperti ini.Oh, Pak Aris! Ayolah.aku udah nggak tahan lagi, cepet masukin dong!Aku sudah tak bisa tahan diperlakukan seperti itu.

    Perlahan aku menaikkan pantatku ke atas untuk menyambut kejantanan Pak Aris yang sudah ngaceng. Kemudian aku menekan pantat Pak Aris ke bawah supaya kont*l itu bisa masuk dengan sempurna.Cerita Seks Perkosa,Cerita Mesum perkosa,Cerit ngentot Perkosa,Cerita Mesum perkosa,Cerita Hot Perkosa,Perkosa Keenakan

    Aaarrrghhh! aku menjerit kecil ketika batang kont*l Pak Aris yang besar itu menembus liang vaginaku. Awalnya terasa seret dan perih, karena ukuran k*ntol Pak Aris memang besar dan panjang bila dibandingkan dengan milik suamiku.

    Namun setelah buah terong itu tertanam beberapa saat di dalam liang vaginaku, rasa perih itu perlahan berubah menjadi rasa nikmat.Perlahan-lahan Pak Aris mulai mengayunkan pantatnya naik dan turun.

    Hooohh.., Pak! Ssstt, enak Pak! aku jadi ngomong tak karuan.Ayo, Lis!Goyangkan juga pan..tatmu! Ooohhh!Aku menuruti kata Pak Aris. Kucoba untuk mengikuti irama dan gerakan-gerakan nikmat yang dilakukan Pak Aris.

    Gesekan-gesekan halus antara batang kont*l Pak Aris dengan dinding vaginaku terasa begitu nikmat.Ohhh, Lis! Yabegitu! Terusgoyangkan pantatmu! Uuuhh, oohh, yes!Pak Aris tampak begitu menikmati permainan kami.

    Kulihat wajahnya menengadah dengan mata terpejam, seolah meresapi sedotan dari vaginaku. Sesekali dari bibirnya terdengar lenguhan dan desisan kenikmatan.Akupun juga menikmati sodokan-sodokan mantap batang k*ntol Pak Aris.

    Bahkan aku memeluk tubuh kekar Pak Aris dengan erat. Seolah tak ingin berhenti dari permainan itu. Keringat mengalir deras melalui pori-pori tubuh kami, sehingga dada bidang Pak Aris yang berbulu lembut tampak mengkilat karena basah oleh keringat.

    Aku tidak menyangka, ternyata di usianya yang mencapai setengah abad itu, Pak Aris masih memiliki stamina yang prima. Sampai-sampai aku kewalahan menghadapi goyangan dan sodokan mautnya.

    Hingga akhirnya aku merasakan ada sesuatu yang berdenyut dari dalam rahimku.Ooohh, Pak! Saya, mau ke..luar!Ssshhhtt, Arrhhhggg! Aku tidak kuat lagi menahan sesuatu yang mendesak keluar dari dalam rahimku.

    Namun Pak Aris masih terus mengayunkan kont*lnya keluar masuk dan menusuk-nusuk goa darbaku. Dan beberapa saat kemudian, aku juga merasakan batang k*ntol Pak Aris mulai berdenyut-denyut didalam vaginaku.

    Sampai akhirnya.Aaaoouuhhh, Lis! Nikmat bangeet!Cairan putih kental menyembur deras dari ujung tongkol Pak Aris. Pak Arispun kemudian menjatuhkan diri ke sisi tubuhku. Nafasnya tampak terengah-engah dan terlihat kecapean.

    Oh, Pak Aris! Bapak memang benar-benar hebat. Sudah lama saya tidak merasakan nikmat seperti ini. Terima kasih ya Pak! Aku memeluk tubuh Kekar Pak Aris.Kusandarkan kepalaku di dada bidang Pak Aris sambil mengelus-elus bulu-bulu lembut yang berbaris rapi sampai ke pangkal pahanya. Dengan lembut pula Pak Aris membelai rambutku yang sedikit oleh keringat. Ah, ternyata diperkosa itu tidak selamanya tidak enak. Kali ini justru aku mengharapkannya lagi.

  • Ditiduri Tetangga Sendiri

    Ditiduri Tetangga Sendiri


    1838 views

    Duniabola99.org – Istri saya membuat ini adalah cerita yang terjadi ketika partai Hari Kemerdekaan di desa saya, Saya tidak berpikir istri saya benar-benar menjalani seks dengan tetangga saya. cerita panas yang membuat istri saya membuat saya memukul langit-langit. Alih-alih marah saya lebih baik hanya cerita yang dialami oleh istri saya, yang bahkan bukan dengan saya. Pesta 17 Agustus kemarin sungguh sukses di desa saya. Tapi bagi saya itu kegiatan hanya bekas luka dan kenangan yang tidak pernah mengharapkan.

    Untuk berpartisipasi dalam panitia telah berusaha untuk mendorong warga saya ikuti kompetisi catur diadakan. Tidak buruk untuk Lurah Jonggol trofi. Dan sebagai pemain catur adalah banyak pengalaman aku yakin bahwa Kepala Desa Piala akan menambah koleksi piala di rumah.

    Pada malam final saya dihadapkan dengan yang lain RW catur jenius dengan Pak Lurah dirinya menghadiri acara pembukaan. Di hadapan tetangga dekat dan jauh di sekitar 8 Aku sedang duduk di meja yang menghadap papan dengan lawan saya. Diperkirakan pertandingan final ini akan berlangsung setidaknya 2 jam sejak dimulai.

    Waktu merangkak lebih malam. Air Jonggol cukup berangin memberikan kesejukan nyaman. Saya membayangkan itu akan kesenangan tidur dengan udara lebar keren jadi setelah beberapa malam kurang tidur dalam upaya untuk melawan malam akhir ini.

    Tiba-tiba, namun juga satu jam pertandingan berlangsung, aku diserang sakit perut dan kebutuhan untuk pergi kencing. Saya mengatakan kepada panitia dan meminta izin. Setelah berunding dengan pemain lawan saya, akhirnya saya setengah berlari pulang untuk buang air kecil. Saya pikir itu salah makan apa-apa hari ini.

    Sesampainya di depan rumah saya melihat pintu ditutup dan lampu tampaknya telah dimatikan ruang depan. Mungkin istri saya telah tidur atau sibuk menonton TV di ruang belakang. Tapi aku siap untuk pulang malam itu telah membawa kunci cadangan sehingga tidak membangunkan istri saya.

    Ketika saya hendak memasukkan kunci ke kunci saya berhenti. jantungku berdetak cepat. Saya melihat di depan pintu lantai mengapa ada sandal yang saya mengakui. Sandal milik Pakde Darmo tetangga. Kita sebut Pakde karena dia cukup jauh di atas kita. Lebih dari 55 tahun.

    Kami memang tetangga dekat dan saling mengunjungi sering, tapi tidak di malam hari seperti sekarang, terutama ketika saya tidak ada di rumah. Saya mulai khawatir dan cemas. Ada Pakde Darmo datang ke rumah saya saat ini malam? Dan di mana istri saya? Apa yang mereka lakukan baik di rumah saya?

    Sex Cerita – Aneh, sakit perut saya hilang. Saya penasaran dan saya menunda untuk tidak memasuki rumah. Aku akan jendela samping. Ada dua jendela di samping rumah saya. Dari lubang angin di atas jendela pertama aku bisa melihat ruang di mana keluarga istri saya biasanya menghabiskan waktunya di depan TV. Dan dari jendela kedua aku bisa melihat kamar tidur saya.

    Aku merayap ke jendela di rumah saya sendiri pertama. Dengan bangku plastik yang selalu ada aku naik lubang mengintip angin. Ah .. orang tak terlihat di sana. Saya mulai curiga. Maka mengapa tidak mengunjungi di ruang tamu. Perlahan-lahan aku turun dan pindah ke jendela untuk dua.

    Saya juga naik saya belum mendengar seseorang berkata,

    “Kebanyakan baru Bas Mas pulang sekitar 11. Kalau menang khan harus menunggu upacara trofi pertama,” itu suara yang jelas Indri istriku. Saya bertanya-tanya mengapa yang harus merindukanku begitu cepat aku menghargai bahkan lambat pulang ke rumah.

    “Hhmm ..” jawaban yang sangat berwibawa. Tanpa kata-kata tapi penuh makna. suara berat seperti itu siapa lagi kalau bukan terdengar Pakde Darmo. Saya penasaran. Dengan bangku plastik yang aku melihat ke kamar tidur saya.

    Seperti Saddam Hussein Sekutu roket menghantam saya hampir jatuh telentang saat menyaksikan apa yang telah dilihatnya. Bride di tempat tidur dua orang saya menemukan menjadi berasyik masyuk, melepaskan hasrat nafsu birahi. Sebagai penampilan hari-harinya Pakde Darmo hanya bersarung dengan kemeja singlet. perut buncit tidak bisa disembunyikan. Sementara istri saya setengah telanjang Indri. Hanya pakaian dan bra tinggal.

    Dengan tubuh Indriku untuk beristirahat di mulut Pakde Darmo nyosor payudara mengenyot-enyoti. Tidak heran dia tidak bisa bicara.

    “Sarung tangan dan kaos singlet Pakde dibuka pertama, kemudian kusut,” istri saya mengeluarkan omongan lagi sambil tangannya meraih menarik dari sarung tangan dan singlet Pakde Darmo. Pakde sekarang benar-benar telanjang dan istri saya tinggal hanya celana dan bra.

    Pakde memeluk perutnya dengan istri saya dari belakang. Tampaknya Pakde suka menembak wanita dari belakang. lengan dan kakinya berbulu tubuh cukup padat memeluk istri saya. Bibirnya terus nyosor leher, ketiak dan payudara. Indri puting tampaknya saya bahwa di marun sudah berdiri tegak ke atas untuk menandakan pongahnya sudah sangat nafsu terangsangnya Indri. Indriku tampaknya begitu menikmati dan larut dalam Darmo Pakde tindakan ini. Rupanya permainan sudah cukup jauh. Sekarang mereka sedang mendaki puncak nikmat nafsu hubungan antara tetangga.

    Pakde Darmo adalah tetangga dari sisi kanan rumah saya. Dia adalah pegawai pensiunan BUMN. Meskipun ia sudah lebih dari 55 tahun tapi masih sangat sehat bertubuh. Dia tidak pernah berhenti jogging di pagi hari dan sekali-sekali untuk mengangkat barbel untuk mengobati otot. Karena memang Darmo Pakde manusia tidak tampan. Tapi dengan perut dan bulu di tubuhnya, Pakde Darmo sering mendapatkan sekilas dari perempuan di desa. Mungkin istri saya, yang 20 tahun lebih muda dari Pakde diam-diam memimpikan bagaimana tidur dengan jenis berbulu pria Pakde Darmo.

    Dalam gelinjangnya istri saya bangun berbalik. Bibirnya dijemput bibir Pakde Darmo untuk berpagut sesaat sebelum lumatannya melata ke leher kemudian dada Pakde. Tampaknya istri saya begitu terpikat dengan bulu Pakde Darmo. Dengan lidah bergairah dan menjilat bibirnya dan bulu dada mengenyoti Pakde. Saya sangat ‘kejutan’ untuk menonton apa yang sedang terjadi ini.

    Aku tidak tahu bahwa istri saya Indri terlalu terobsesi dengan Pakde Darmo. Tetapi lebih tamparan diri membawanya ke tempat tidur di mana dia dengan saya sehari-hari. Aku tidak tahu apakah Pakde Darmo aktif memprakarsai atau Indri sering menggoda nafsu Pakde.

    Sekarang semuanya berubah cepat. Pakde harus mengambil kendali. Dia sepenuhnya beristirahat di tempat terbuka selangkangan tubuh Indri. Indri tangan cekatan menyambar alat kelamin Pakde Darmo yang lebih besar dan panjang selangkangan. Mungkin ini juga yang membuat Indri begitu terobsesi dengan Pakde.

    Dan apa yang terjadi selanjutnya adalah ayunan Pakde dan bergoyang di bawah istri saya. penis Pakde tampak begitu kaku dan rigid nonok Indri menembus rambut kemaluan ditumbuhi sekitarnya bulu keriting yang sangat subur lubang penutup kawin.

    Istri saya adalah jeritan kecil dan terus berkeluh kesah. Kenikmatan nafsu sehingga menenggelamkan mereka. Tampaknya cakar Indri sudah siap terjun kukunya di belakang Pakde. Pakde menyaksikan istri saya Indri Darmo dan dengan demikian sukacita mengayuh saling nafsu saya terbawa. ayam jadi ngaceng. Aku pengin ocoknya mengelusi dan mengocok dilanda sambil mengamati bagaimana istri saya nikmat Pakde Darmo orgasme kacau saat ini.

    Dengan cukup mendengus plesteran kamar saya tampaknya Pakde diangkat puncak kenikmatan. Dia mempercepat genjotan penisnya. Sementara sama Indri istriku. Tampaknya orgasmenya akan hadir bersama dengan ejakulasi Pakde. Aku melihat berkedip Pakde batang penis dengan mengawinkan Indri lendir tampak seperti mesin piston diesel keluar ke dalam lubang. Saya membayangkan bagaimana hati nurani yang baik memukul istri saya. Dan .. Aahh .. ttuuhh .. lihaatt ..

    penis terus meningkatkan tampaknya membawa begitu banyak lendir dan busa keluar dari vagina Indri. Indri telah mengeluarkan nafsu lendir cadangan. Dan tubuh istri saya tampaknya kencang dan kemudian berkejat-kaku. Menikam dan melukai punggung kaki Pakde-nya. Indri mendapatkan orgasme yang sangat kuat selama, yang dalam pikirannya, saya bermain catur demi Jonggol Lurah Cup.

    Dan aku tidak bisa menahan diri. Aku kocok penisku terus memantau bagaimana sensasional tatapan tetangga kacau istri saya sendiri dan sekarang menatap semen pria itu mengalir dari lubang yang tersebar nonoknya. Pejuku muncrat ditembak keluar jendela.

    Aku segera jatuh dari bangku plastik. Aku harus kembali ke pertandingan sebelum panitia setelah saya.

    Cerita Dewasa Terbaru – Malam itu aku pulang dengan tiga berjenjang Piala Jonggol Lurah kemasan. Sama tingginya dengan tinggi badan saya 167 cm.

    Istri saya membuka pintu dan menyapa saya dengan bangga. Dia yang meletakkan cangkir saya di tempat terbaik di dalam ruangan.

     

  • Majalah dewasa – Yangjungjeong

    Majalah dewasa – Yangjungjeong


    1561 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-
    begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai
    dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model
    asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan
    materi baru!

  • Cerita ABG Pacar Baru Pemuas Nafsu Sexku

    Cerita ABG Pacar Baru Pemuas Nafsu Sexku


    1739 views

    Duniabola99.org – Aku Resya, aku seorang wanita yang berasal dari keluarga yang bisa dikatakan dari keluarga berkecukupan. Aku merasa beruntung sekali karena aku telah dikarunia wajah yang cantik dari sang pencipta. Maaf bukanya aku sok kecantikan, namun memang itu telah diakui oleh teman-temanku, keluargaku bahkan semua cowok yang telah mengenalku.

    Ada juga teman kuliahku yang mengatakan bahwa aku mirip Cut tari, apalagi kalau aku sedang tersenyum, kata mereka aku sangat mirip. Padahal kalau menurutku darimana miripnya,haha. Namun yasudahlah memang itu pendapat mereka, yang penting para temanku suka denganku. Selain itu aku juga tidak memilah-milah dalam hal berteman.

    Aku berteman dengan semua orang, entah itu jelek, cakep, kaya atau-pun miskin, selama dia asik aku tidak sungkan untuk berteman dengan mereka. Aku selalu merawat tubuhku, dengan cara ngegym ataupun ke salon. 2 hal itu sudah menjadi rutinitasku, maka dari itu aku-pun tumbuh menjadi seorang gadis yang sehat, periang dan seksi.

    Aku mempunyai kebiasaan memakai baju-baju ketat, dan semi transparan dirumah maupun dikampus, sehingga hal itu menambah terpancarnya keseksian dan kemulusan tubuhku dimata kaum lelaki. Fikirku, buwat apa punya tubuh sexy kalau tidak dipamerkan pada orang-orang khususnya para lelaki, namun walaupun aku seperti itu aku masih mngerti batas.

    Aku kuliah di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Umurku belum genap 20 tahun. Aku sebenarnya asli Jakarta, tapi aku lebih memilih untuk kuliah di Bandung. Biar jauh dari orangtua. Dari sejak SMU aku sudah bercita-cita ingin kuliah jauh dari orangtua. Soalnya malas juga tinggal serumah dengan orangtua, yang sedikit-sedikit melarang ini itu.

    Di kota kembang, Ayah-ku membelikan aku sebuah rumah. Aku tinggal sendiri di sana bersama pembantuku dan anaknya yang masih kecil. Rumahku cukup besar dengan perabotan yang lengkap plus mobil Eropa seri terbaru, maklungentotah Ayah-ku adalah seorang pengusaha yang cukup sukses. Itu tidak seberapa baginya. Itu adalah hadiahku karena lulus UMPTN.

    Sore itu aku baru pulang kuliah. Capek sekali rasanya setelah seharian berkutat dengan kuliah. Bayangkan saja aku kuliah dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Non stop. Karenanya aku merasa badanku lelah dan ingin istirahat. Untung besok libur (hari sabtu), jadi aku bisa memanfaatkan waktuku untuk istirahat.

    Aku mensandarkan tubuhku di sofa ruang tengah. Aku haus sekali, maka kuputuskan untuk memangil Bik Saroh agar membuatkan minum untukku. Upsssss… Ternyata aku lupa. Bik Saroh dan anaknya sedang pulang kampung tadi pagi. Maklum sejak aku tinggal di Bandung mereka belum pernah pulang, jadi kuijinkan mereka pulang kampung.

    Malas benar aku mengangkat pantatku dari sofa. Tapi rasa hausku mengalahkanku, maka dengan malas aku mengambil air dingin di dapur untuk menghilangkan rasa hausku. Kemudian aku pergi ke kamar, kucoba untuk istirahat. Walau badanku capek sekali tapi aku tidak bisa memejamkan mata. Maka kuputuskan menyalakan komputerku mencoba mencari hiburan.

    Baru saja kunyalakan komputer, handphone-ku berbunyi. Segera kuambil handphone-ku dari tas. Di screen tertuliskan Sayang, maka segera kuangkat, karena itu adalah dari Argha, pacarku,

    “ Halo Sayang. Lagi ngapain?, ” terdengar suara di seberang sana.

    “ Ada apa, sayang ? aku lagi sendiri nih di rumah. Gak lagi ngapa-ngapain, ” jawabku.

    “ Malam ini ngedate yuk, sayang. Besok kan libur. Mau nggak kamu ?, ” ajaknya.

    “ Aduh aku cape banget nih Sayang, aku lagi malas keluar. Mending kamu aja yang ke rumah. Lagian rumah sepi, Gak ada orang. Sekalian temanin aku, gimana, Mau gak?, ” ucapku manja.

    “ Ya udah tunggu aja. 30 menit lagi aku ke sana. Dah Sayang…!, ” Katanya.

    “ Iya sayang… Da sayang see U…, ” ucapnya.

    Argha adalah cowok baruku. Orangnya ganteng dan sangat perhatian terhadapku. Kami baru jadian sekitar 3 minggu yang lalu. Tapi dia sudah beberapa kali menikmati tubuhku. Yup… Aku memang cewe yang liberal. Aku menyerahkan keperawananku sama mantanku sewaktu SMA dulu. Jadi bagiku sex bukan hal yang terlalu tabu. Tapi aku masih tahu tata krama.

    Aku gak sembarang tidur dengan cowo. Aku gak mau dicap cewek gampangan. Aku hanya mau ngentot sama orang yang benar-benar kucintai. Yah, Seperti Argha ini. Dia lumayan bisa memuaskanku. Hampir di setiap kesempatan kami selalu mereguk kenikmatan duniawi. Paling sering sih di kontrakannya, karena sepi.

    Sedangkan di rumahku belum pernah karena ada pembantuku. Malah tak jarang, ketika kami sudah sama-sama pengen ngentot kami membooking hotel untuk menuntaskan nafsu kami. Mengingat-ingat kejadian itu libidoku perlahan-lahan naik. Maka segera kuganti bajuku. Aku ingin tampil sexy di depan Argha.

    Segera kugunakan celana pendek putih semi transparan yang ketat. Saking ketatnya terasa CD-ku tercetak di sana. Pantatku yang bulat sekal terlihat indah menonjol. Kemudian kugunakan tanktop putih ketat juga. Aku bercermin, lumayan sexy juga, batinku. Buah dada-ku yang lumayan besar tercetak di bajuku.

    Malah karena saking kecilnya bajuku itu, jika aku bergerak-gerak buah dada-ku juga terayun kesana kemari. Aku senang sekali melihatnya. Pasti Argha suka melihatnya. Aku tak sabar ingin cepat-cepat berjumpa dengannya. Beberapa saat kemudian kudengar suara klakson berbunyi. Itu pasti Argha. Aku, bercermin sebentar memastikan penampilanku lalu membuka pintu.

    Benar saja, mobil Argha sudah ada di depan gerbang rumahku yang masih terkunci. Aku berlari-lari menuju gerbang untuk membuka pintu pagar rumahku, hal itu otomatis membuat buah dada-ku terayun kesana-kemari. Argha pasti melihatnya dengan jelas karena jarak yang tidak terlalu jauh. Buah dada-ku bergerak-gerak dengan bebasnya.

    Setelah kubuka gerbang, perlahan-lahan mobilnya masuk ke garasiku. Segera kututup gerbang kembali dan aku menghampirinya yang baru keluar dari mobil,

    “ Halo Sayang…, ” ucapnya.

    Dipamerkannya senyum manisnya. Kacamata coklat yang dipakainya menambah kesan macho-nya,
    “ Halo juga sayang, sini cepetan masuk Sayang, ” kataku mempersilakannya masuk ke rumah.
    Dia mengikutiku dari belakang. Aku bisa pastikan matanya tidak akan lepas dari pantatku yang bergoyang kesana-kemari dengan indahnya. Kemudian aku menutup pintu rumah dan menguncinya.

    Baru aku membalikkan tubuhku, Argha sudah berdiri di depanku dengan senyum indahnya,

    “ Kamu sexy sekali hari ini, Sayang, ” katanya sambil mendekatkan bibirnya ke mulutku. Segera kusambut bibirnya dan kami melakukan french kiss.

    “ Terima kasih, ” jawabku sambil kembali menciumnya, kali ini ciuman kami makin dahsyat.
    Sambil menciumi bibirku, tangannya perlahan-lahan menjamah buah dada-ku. Aku semakin ganas membalasnya. Ketika tangannya mulai menyusup ke dalam tank topku, segera kuhentikan,

    “ Sabar dulu dong, Sayang. Ga sabaran amat, ” ucapku sambil menjauhkan tubuhku darinya.

    “ Mending duduk dulu, aku buatkan minum ya?, ” lanjutku lagi.

    Aku sengaja menahan kenikmatan tadi, padahal sebenarnya aku juga sudah ingin sekali. Dia hanya mengangguk lalu pergi menuju sofa. Segera kubuatkan minum dan memberikanya kepadanya. Soft drink yang kusuguhkan langsung dihabiskannya. Kemudian matanya menatapku. Aku tahu maksudnya. Maka saat itu aku-pun aku pindah ke sebelahnya, lalu diciumnya bibirku.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Aku hanya bisa memejamkan mata menikmati bibir lembutnya. Kemudian dia peluk aku dan tangannya mulai meremas-remas buah dada-ku. Aku mulai merem-melek sambil memutar badanku. Sekarang aku duduk di paha Argha berhadap-hadapan. Kembali kami berciuman dengan penuh gairah. Lidah kami saling beradu. Perlahan bibirnya turun ke pipiku lalu ke leherku.

    Diciumnya leherku. Lidahnya menari-nari dari ujung leherku ke ujung yang satunya lagi. Hal itu membuatku seperti cacing kepanasan saking nikmatnya. Tangannya tidak tinggal diam. Diremas-remasnya buah dada-ku yang mulai mengeras. Tangannya sungguh lihai meremas-remas buah dada-ku sehingga membuatku makin menggelinjang.

    Aku tak tahan hingga kembali kulumat bibirnya. Lidahku beradu dengan lidahnya lagi. Aku sudah tidak tahu kapan pertama kali aku semahir ini melakukan ciuman. Argha mulai menyusupkan tangannya ke balik tank topku dan mencari pegangannya, buah dada-ku. Gesekan tangannya langsung di permukaan kulit buah dada-ku hingga sungguh kenikmatannya tiada tara,

    “ Eughhh… Sssss… Aghhh…, ” desahku.

    Sejenak dihentikannya aktivitasnya karena menyadari sesuatu sambil bertanya,

    “ kamu ga pakai bra ya, Sayang ?, ” aku hanya tersenyum lalu kembali melumat bibirnya.

    Dia juga semakin ganas merespon ciumanku. Tangannya makin keras meremas-remas buah dada-ku. Memelintir dari atas ke bawah dan sebaliknya. Kurasakan Torpedo-nya mulai menegang di bawah sana. Kemudian dia menghentikan remasan dan ciumannya, lalu mulai melepas tank topku. Aku membantunya melepaskan penutup buah dada-ku itu melewati kepala.

    Maka segera buah dada-ku yang tanpa penutup apa-apa lagi terpampang di hadapannya. Buah dada-ku yang putih, bulat kencang dengan putting berwarna kemerah-merahan menjadi santapan matanya. Dia sangat kagum melihat buah dada-ku. Walaupun sudah sering melihat buah dada-ku, bahkan menjilat, melumat dan menggigitnya, dia tetap saja menelan ludah menikmati pemandangan ini,

    “ Toket kami indah sekali, Sayang!’ ucapnya.

    Kemudian didorongnya kepArghaya di antara kedua gunungku, lalu lidahnya bergerak di sana. Aku meringis dan mendesis menikmati momen tersebut. Kemudian dia mulai mencium buah dada-ku yang kanan, dilumatnya dengan penuh nafsu. Beberapa detik kemudian aku menjerit pelan karena aku merasakan gigitan pada putting kananku.

    Saat itu kulihat dia dengan gemasnya menggigit dan mencupangi puttingku itu sehingga meninggalkan jejak di sekitarnya,

    “ Hhmm… indah sekali dadamu ini Sayang, ” pujinya lagi sambil tangannya yang satu lagi mengelusi punggung dan leherku dan berakhir di dada kiriku.

    Diremasnya dada kiriku yang sudah tegak berdiri tersebut. Remasan dan jilatannya silih berganti antara dada yang kanan dan yang kiri, sehingga menimbulkan sensasi kenikmatan yang tiada tara. Aku sampai melayang-layang dibuatnya. Puas meremas buah dada-ku yang kiri, tangannya yang kanan mulai menurun hingga mencengkeram pantatku yang bulat dan padat.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Saat itu aku hanya bisa mendesah nikmat. Kuremas-remas rambutnya mencoba mengimbangi desakan birahi ini. Untung rumahku sepi, kalau tidak mana mungkin aku bisa bercinta di sofa seperti ini. Setelah puas menggerayangi buah dada-ku, dia pun melepaskanku. Segera dibukanya bajunya, lalu dia membuka celana panjang beserta celana dalamnya.

    So, saat itu Torpedo-nya yang dari tadi sudah sesak dalam celana dalamnya itu kini dapat berdiri dengan dengan tegak. Kemudian dia duduk di sofa dengan mengangkangkan kakinya. Matanya menatap mataku dengan penuh harap. Aku mengerti maksudnya. Dia ingin dioral tentunya. Sebenarnya aku kurang mahir melakukan oral sex, aku masih butuh belajar.

    Namun nafsu ingin saling memuaskan membuatku melakukannya. Maka perlahan-lahan aku duduk di lantai menghadap Torpedo-nya. Batang kejantanan Argha yang sudah tegang itu kini berada dalam genggamanku. Kukocok-kocok ke atas dan ke bawah. Nampaknya dia menikmati kocokanku. Tanganku yang halus naik turun di batangnya.

    Nampaknya dia sangat menikmati kocokanku di Torpedo-nya. Hal itu terbukti dengan matanya yang tertutup rapat. Aku menikmati ekspresinya yang keenakan itu,

    “ Oughhh… Ssssshhh… Enak sekali, Achhhh…. Oughhh…., ” racaunya.

    “ Masukkan dong Sayang, ke mulutmu, ” ucapnya meminta padaku.

    Tanpa diminta 2 kali aku menuruti kemauan orang yang kusayangi itu. Perlahan namun pasti, Torpedo-nya kuarahkan ke rongga mulutku. Torpedo itu kucium dan kujilat ujungnya dengan lembut bahkan sangat lembut sekali. Benda itu bergetar hebat diiringi desahan pemiliknya. Seponganku di batangnya kupadukan dengan sedikit kocokan.

    Argha pasti keenakan kuperlakukan seperti itu. Tapi aku akan membuatnya lebih keenakan. Lalu kubuka mulutku lebih lebar untuk memasukkan Torpedo itu semuanya ke mulutku. Hhmm… hampir sedikit lagi masuk seluruhnya, tapi nampaknya sudah mentok di tenggorokanku.
    Dalam mulutku, Torpedo itu kukulum dan kuhisap.

    Aku gerakkan lidahku memutar mengitari kepala Torpedo-nya. Hanya itu yang kulakukan tapi tampaknya dia sudah blingsatan. Padahal harus kuakui bahwa oral sexku belum apa-apa dibandingkan cerita teman-teman cewekku yang pernah melakukannya. Bahkan masih kalah jauh daripada porno yang pernah kutonton.

    Tapi aku tetap melanjutkannya. Toh Argha masih keenakan. Memang sih, Argha mengaku baru ngentot pertama kali denganku. Jadi dia belum bisa membandingkannya dengan yang lain. Sesekali aku melirik ke atas melihat ekspresi wajahnya saat menikmati seponganku. Dia mengelus-elus rambutku dan mengelap dahinya yang bercucuran keringat dengan sapu tangan.

    Argha nampaknya tidak mau cepat-cepat keluar, maka ditariknya kepalaku. Aku berdiri tegak di hadapannya yang masih bersandar di sofa. Segera kulepaskan celana pendek beserta CD-ku sekalian. Matanya nanar melihat ketelanjanganku. Aku seperti manusia yang baru lahir, polos. Kini aku sudah telanjang bulat di hadapannya.

    Aku lalu naik ke pangkuannya. Dengan senyum nakal aku meremas-remas dadanya yang bidang. Lalu kubenamkan kembali wajahnya ke buah dada-ku hingga dia pun mulai menyusu di situ. Kali ini dia menjilati seluruh permukaannya hingga basah oleh liurnya lalu dikulum dan dihisap kuat-kuat.
    Tangannya di bawah sana juga tidak bisa diam, tangannya meremas-remas pantat dan pahaku. Dielus-elusnya paha putihku itu.

    Berbeda dengan pahaku yang dielusnya dengan lembut, pantatku justru diremasnya dengan keras. GumpArgha daging pinggulku menjadi bulan-bulanan tangannya. Aku hanya mendesah-desah. Giginya yang putih menarik-narik putting susuku. Hal itu semakin membuatku merintih. Malah kini tangannya yang bercokol di pahaku mulai merambat semakin jauh.

    Aku tak kuasa untuk tidak merintih dan mendesah. Bongkahan pantatku diremas, buah dada-ku dilumat. Sekarang tangannya yang kanan menggerayangi Memek-ku dan menusuk-nusukkan jarinya di sana. Oughhh nikmatnya, batinku. Sebagai respons aku hanya bisa mendesah dan memeluknya erat-erat, darah dalam tubuhku semakin bergolak sehingga keringatku menetes-netes.

    Bibirnya kini merambat naik menjilati leher jenjangku. Saat itu dia juga mengulum leherku dan mencupanginya. Cupangannya cukup kuat sampai meninggalkan bercak merah. Akhirnya mulutnya bertemu dengan mulutku lagi dimana lidah kami saling beradu dengan liar. Sambil berciuman tanganku meraba-raba selangkangannya yang sudah mengeras itu,

    “ Sayang, sekarang yah !!!, ” pintaku memelas.

    Aku sudah tidak tahan lagi ingin segera menuntaskan birahiku. Maka kuangkat pantatku sebentar dan mengarahkan Memek-ku ke Torpedo-nya. Dia memegang Torpedo-nya siap menerima Memek-ku. Sedikit demi sedikit aku merasakan ruang Memek-ku terisi dan dengan beberapa hentakan masuklah batang itu seluruhnya ke dalam.

    Aku tak kuasa untuk tidak menjerit kala batang Argha membelah bibir Memek-ku. Sama sepertiku, dia juga mendesah menyebut namaku saat Torpedo-nya amblas ditelan Memek-ku,

    “ Oughhh…, ” desahku dengan tubuh menegang dan mencengkram bahu pacarku.

    Kurasakan liangku agak nyeri, tapi itu cuma sebentar karena selanjutnya yang terasa hanyalah nikmat. Kemudian, secara perlahan-lahan aku menaikturunkan tubuhku di atas Torpedo-nya. Kupacu kejantanannya dengan goyanganku. Aku tiba-tiba menjadi gadis yang liar yang butuh kenikmatan.
    Kugoyang-goyangkan Memek-ku di atas batangnya sambil sesekali membuat gerakan memutar.

    Memek-ku seperti diaduk-aduk. Aku sangat menikmati posisi ini, karena aku bisa kontrol permainan. Desahan-desahan nikmat menandai keluar masuknya batang Argha. Argha juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan. Terlihat dari matanya menatap wajahku yang kemerahan karena nikmat,

    “ Ssss… Acchhh… Acchhh…, ” desahku seiring dengan naik-turunnya tubuhku.

    Buah dada-ku yang sudah menegang maksimun terayun-ayun dengan indah di hadapannya. Argha juga mulai membantu menyodok-nyodok Torpedo-nya, sehingga kenikmatan yang kurasakan semakin bertambah. Tubuhku terlonjak-lonjak dan tertekuk menahan sensasi kenikmatan dunia. Hal itu membuat buah dada-ku semakin membusung ke arahnya.

    Kesempatan ini tidak disia-siakannya, dia langsung melumat buah dada-ku yang kiri dengan mulutnya. Aku semakin menjerit keras. Dengusan nafasnya dan jilatannya membuatku merinding dan makin terbakar birahi. Argha semakin menyerangku dengan meremas-remas buah dada-ku yang kanan serta memilin-milin putting-nya.

    Argha sungguh pintar menyerang titik sensitifku. Sepuluh menit lamanya kami berpacu dalam gaya demikian. Saling berlomba-lomba mencapai puncak. Sodokan-sodokannya semakin lama semakin cepat dan makin berirama. Mulutnya tak henti-henti mencupangi buah dada-ku yang mencuat di depan wajahnya, sesekali mulutnya juga mampir di pundak dan leherku.

    Sungguh kenikmatan yang sangat indah. Tangannya yang tadi lembut menggerayangi paha dan pantatku, sekarang cenderung kasar. Aku sudah sangat kecapaian dengan posisi tersebut sehinga goyanganku semakin lama semakin tidak bertenaga. Malah kini dia yang aktif menyodok-nyodok kejantanannya.

    Menyadari hal tersebut, Argha minta ganti posisi. Ditariknya Torpedo-nya dari rongga kemaluanku. Ada perasaan kesal, tapi itu tidak berlangsung lama. Tubuhku dibalikkan telungkup di atas sofa. Lalu kakiku ditarik hingga terjuntai menyentuh lantai, hingga otomatis kini pantatku pun menungging ke arahnya.

    Buah dada-ku yang dari tadi menjadi bulan-bulanannya menekan sofa karena aku telungkup. Argha sibuk memegang erat-erat kedua pahaku,

    “ Siap-siap ya Sayang… !!!, ” ucapnya.

    Aku hanya bisa menganggukkan kepala menunggu kenikmatan selanjutnya dengan posisi doggy style. Argha pernah bercerita bahwa posisi ini sangat disukainya, karena dia yang mengambil kendali dan bebas meremas-remas semua bagian tubuhku, bahkan anusku. Sebelum menusuk Memek-ku, dia terlebih dahulu mencium punggungku.

    Seluruh tubuhku kembali bergetar, seakan terlempar ke-awang-awang. Sendi-sendiku bergetar menunggu Torpedo-nya menembus kemaluanku. Posisi ini membuat kegatArgha birahiku semakin tak terhingga, hingga membuat aku menggeliat-geliat tak tertahankan,

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    “ Argha… Buruan…!, ” rengekku sudah tidak tahan lagi. Argha mematuhiku. Sambil meremas pantatku dia mendorongkan Torpedo-nya ke Memek-ku.

    “ Oughhh… Eughhhh… “ desisku saat Torpedo yang keras itu membelah bibir kewanitaan-ku.

    Torpedo-nya dengan perlahan dan lembut mengaduk-aduk Memek-ku. Kontan aku menjerit-jerit keras. Dalam posisi seperti ini sodokannya terasa semakin keras dan dalam, badanku pun ikut tergoncang hebat, buah dada-ku serasa tertekan dan bergesekan dengan sofa. Hal itu justru menimbulkan kenikmatan tersendiri.

    Apalagi sofaku terbuat dari kulit sehingga gesekan di buah dada-ku terasa sedikit kasar namun nikmat,

    “ Achhhh…. Eughhhh… Achhhh…. Aow…, ” aku cuma bisa mendesah setiap kali dia menyodokkan Torpedo-nya ke Memek-ku.

    Argha menggenjotku semakin cepat. Memek-ku dihunjam Torpedo-nya yang sekeras batu itu. Otot-otot kemaluanku serasa berkontraksi semakin cepat memijati miliknya. Dengusan nafasnya bercampur dengan desahanku memenuhi ruang tengahku. Mulutku megap-megap dan mataku terpejam. Beberapa menit kemudian dia menarik tubuh kami mundur selangkah sehingga buah dada-ku yang tadinya menempel di sofa kini menggantung bebas.

    Kemudian dilanjutkanya kocokannya. Buah dada-ku terayun ayun ke depan dan ke belakang. Terkadang buah dada-ku menyentuh sandaran bawah sofa sehingga menimbulkan rasa sakit. Tapi rasa sakit tersebut tertutupi kenikmatan yang menjalar ke seluruh aliran darahku. Sambil berpacu dalam gaya doggy style ini, tangannya kini tidak tinggal diam.

    Dia mulai menggerayangi buah dada-ku yang semakin ranum karena aku menungging. Ditariknya-tariknya benda kenyal itu sesuka hatinya. Aku merem-melek menikmati tangannya bergerilya dari buah dada-ku yang kanan ke buah dada-ku yang kiri. Aku menjerit kegelian saat dia mengocok Memek-ku dengan cepat dan keras, tapi dia meremas buah dada-ku dengan lembut sekali dan sesekali memelintir-melintir putting-nya.

    Tubuhku kembali menggelinjang dahsyat, pandanganku serasa berkunang-kunang. Gesekan-gesekan di liang kewanitaanku serta remasanremasan di buah dada-ku membuat pertahananku sebentar lagi akan jebol. Pandanganku kabur dan kurasakan kesadaranku hilang. Akhirnya aku pun tak bisa lagi menahan Klimaksku.

    Mengetahui bahwa aku akan segera keluar, dia semakin bergairah. Tubuhku ditekan-tekannya sehingga Torpedo-nya menusuk lebih dalam, tangannya pun semakin kasar meremas buah dada-ku,

    “ Oughhh… Sssshh… Achhhh…, ” jeritku bersamaan dengan mengucurnya cairan cintaku.

    Kugenggam erat karpet ruang tamu merasakan detik-detik Klimaksku. Aku menggigit bibir merasakan gelombang dahsyat itu melanda tubuhku. Aku merasakan cairan cinta yang mengalir hangat pada selangkanganku. Tapi itu belum berakhir, karena Argha masih terus mengocokku sehingga Klimaksku semakin panjang.

    Argha juga nampaknya akan segera Klimaks. Hal itu tampak dari gayanya yang khas jika akan Klimaks,

    “ Aku mau keluar, aku mau keluar…, ” Argha membisikkannya sambil ngos-ngosan dan masih terus mengocokku.

    “ Jangan di… Jangan di dalam. Achhhh…. Achhhh…. Oughhh…. Aku… Aku lagi… Subur sayang, ” ucapku karena aku taku Arhga mengeluarkan spermanya didalam liang senggamaku.

    Aku cuma bisa berbicara begitu, setidaknya aku bermaksud berbicara begitu karena aku tidak tahu apakah suaraku keluar atau tidak, pokoknya aku sudah berusaha, itu juga sudah aku paksa-paksakan. Aku tidak tahu apakah dia mengerti apa yang aku bicarakan, tapi yang jelas dia masih terus mengocokku.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Beberapa detik kemudian, dia mencabut Torpedo-nya, kakiku langsung ambruk ke lantai. Argha yang menyodokku dari belakang akhirnya klimaks. Dia mengeluarkan Torpedo-nya dan menyiramkan isinya di punggung dan pantatku. Air maninya membasahi tubuhku bagian belakang. Tidak terlalu banyak spermanya, tapi sangat lengket kurasakan di tubuhku. Kemudian dia ambruk menindihku.

    Kurasakan Torpedo-nya yang menindih pantatku mulai mengecil,

    “ Terimakasih, Sayang, ” ucapnya sambil mengecup leherku. Aku hanya terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan barusan.

    Akhirnya malam itu Argha menginap di rumahku. Sudah bisa ditebak kami akan mereguk kenikmatan sepanjang malam sampai besok paginya karena libur. Sesudah percintaan di ruang tamu tadi, Argha menikmati tubuhku lagi di kamar mandi. Aku yang sedang mandi dikejutkan akan kehadirannya di depan pintu.

    Walau masih lemas, aku terpaksa meladeninya. Aku hanya diam di lantai kamar mandi sedangkan dia yang aktif menyodokku. Malah yang seru adalah ketika sehabis makan malam di luar. Kami kembali ke rumah dan langsung ke kamarku. Aku yang sudah bersiap-siap tidur diajaknya menonton porno di komputerku.

    Adegan-adegan porno pada monitor komputerku membuat libidoku menggebu-gebu. Saat itu aku mencoba memancing birahi sex Argha, tapi dia menolak untuk menyetubuhiku. Aku bingung dibuatnya, tidak biasanya dia menolak seperti itu. Selama ini justru aku yang sering menolak bersenggama dengannya. Saat itu, katanya dia mau bersetubuh tetapi ada syaratnya.

    Dia memintaku untuk menari-nari seperti penari telanjang. Aku sih OK saja, berhubung dia adalah pacarku dan nafsuku ingin segera dituntaskan, maka aku menuruti kemauannya. Bagaikan seorang penari striptis club malam, aku-pun ber-action di hadapannya, saat itu Argha bernafsu sekali padaku karena menikmati aku yang striptis dihadapanya dengan liarnya.

    Setelah aku melakukan persyaratanya itu, barulah Argha mulai menjamahku dan tanpa basi-basi lagi langsung membenamkan Torpedo-nya ke liang senggamaku yang sudah sangat becek itu. Pada akhirma malam itu-pun kami bersetubuh dengan penuh nafsu liar dan hot. Sungguh kenikmatan yang kuharapkan akhirnya terpuaskan juga oleh Argha. Aku benar-benar puas malam itu. Setelah puas melakukan hubungan sex dengan liarnya kami-pun terkapar lemas dan tertidur pulas dengan posisi telanjang dan berpelukan.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

     

  • Kisah Memek Gadis Diperkosa Ditempat Bilyard

    Kisah Memek Gadis Diperkosa Ditempat Bilyard


    2040 views

    Sebut saja namaku Wenny, aku akan menceritakan kisah sex nyata yang sangat pedih yang aku alami bersama temanku yang sebut saja namanya Risty. Kisah sex nyata perkosaan yang aku alami bersama Risty ini terjadi ketika aku duduk dibangku kuliah semester 2, dan aku saat ini masih kuliah di sebuah universitas swasta di bandung namun sudah semester akhir.

    Sebenarnya keluargaku tidak menyetujui jika aku kuliah dibandung dengan alasan biaya hidupnya terlalu banyak. Karena selain harus memebayar kuliah, mereka juga harus membiayai kostku dan uang sakuku setiap bulanya. Namun karena aku tipe orang yang kukuh dalam pendirian, aku tetap nekat dan pada akhirnya orangtuaku yang tinggal dijakarta menyetujuinya.

    Di kota kembang (Bandung) itu aku tinggal di salah satu kos putri yang memiliki aturan lumayan bebas yang letaknya berdekatan dengan kampusku. Satu kamar kost aku isi berdua dengan Wenny yang berdomisili asli bandung. Sebenarnya jarak tempuh rumah Risty kekampus tidak terlalu jauh, kira-kira 1 jam saja jika dia naik motor sudah samapai kampus kami.

    Namun karena dia malas bolak-balik dari kerumah, akhirnya dia-pun memutuskan untuk kos denganku. Aku sih seneng-seneng aja, kan bisa lebih irit jika satu kost dibayar berdua, hhe. Sangat beruntung sekali bisa satu kots dengan Risty, karena seain dia pintar, dia juga baik sekali padaku. Dia sering meminjamkan uang ataupun membelikanku makan jika kiriman uangku telat.

    Wenny dan aku ini sama-sama memiliki kulit putih yang mulus dan wajah lumayan menarik. Postur tubuh kami hampir sama, bahkan kami sering dibilang kaka adik jika sedang keluar ke Mall ataupun di kampus. Bedanya aku dengan Risty adalah aku tidak perawan dan Wenny masih perawan. Aku mengetahui Risty masih perawan dari kejadian yang menimpa kami.

    Postur tubuh kami bisa dikatakan proposional, pinggang kami yang ramping yang didukung oleh payudara dan pantat kami yang lumayan berisi membuat kami tampak menggemaskan. Yah jika para lelaki melihat kamipasti akan bernafsu, tau sendirikan lelaki itu otaknya mesum,hhe. Aku kuliah sembari bekerja disalah satu club bilyard exekutif di bandung.

    Hal itu membuatku menjadi seorang pribadi yang mandiri, dari hasil kerjaku itu aku sudah tidak minta lagi uang saku dan uang kost kepada orang tuaku. Aku bekerja karena aku sadar orang tuaku mempunyai kehidupan ekonomi yang pas-pasan. Disana aku bekerja sebagai salah satu penjaga meja bilyard, sekaligus merangkap sebagai waitress di tempat itu.

    Tak jarang seorang pelanggan bilyard yang rata-rata hidung belang dan kaya sering menggoda bahkan ada juga yang ingin memboking-ku demi memuaskan hasrat sex mereka. Walaupun aku sudah tidak perawan, namun aku tidak pernah tergoda dengan godaan para hidung belang itu. Memang rasanya sangat letih sekali bekerja diclub bilyard.

    Selain lelah dalam tenaga aku juga lelah dengan menjaga diri dari para hidung belang itu. Mau gimana lagi karena memang dari awalnya aku ingin belajar hidup mandiri, bahkan aku berharap aku bisa membayar uang kuliahku dari hasil keringatku sendiri. Langsung ke inti ceritanya aja yah para pembaca.

    Pada suatu malam ketika aku selesai bekerja aku bermaksud meminta kasbon untuk membayar uang semester kuliahku. Sungguh malang sekali nasibku saat itu, orang tuaku yang saat itu tertipu dengan berat hati mereka berkata padaku tidak bisa membayarkan uang semesterku lagi. Orang tuaku memberi kabar tepat selesai aku bekerja.

    Padahal besok harinya adalah hari terakhir membayar uang semester. Sesaat aku berfikir, gajianku masih 2 minggu lagi sedangkan aku tidak mempunyai tabungan sama sekali, hasil kerjaku hanya cukup untuk makan dan bayar kost saja. Aku yang bingung-pun sempat curhat dengan Risty lewat telefon.

    Aku sempat meminta solusi kepada Risty dengan maksud meminjam uang kepadanya, namun saat itu kebetulan Risty juga sedang tidak mempunyai uang. Pada akhirnya aku-pun memberanikan diri untuk kasbon kepada pada club bilyard tempatku bekerja dengan perantara managerku yang bernama pak Ridwan.

    Lagi-lagi pak Ridwan juga tidak bisa memberi solusi. Katanya uang sudah disetorkan kepada pemilik club bilyard. Malam itu aku sungguh kecewa sekali, perasaan sedih dan bingung menyelimuti pikiranku. Aku yang tadinya diruang manager akhirnya malam itu-pun keluar dari ruangannya dengan wajah penuh kekecewaan.

    Tidak kusangka ketika aku keluar dari ruangan pak Ridwan, aku melihat Risty sudah berada disalah satu kursi tunggu meja bilyard yang kosong. Tumben sekali dia mampir mampir ke sini, aku sempat melihat jam dinding saat itu pukul 22. 00 malam. Melihat itu aku-pun mendekatinya dan duduk disamping Risty,

    “ Hloh kog kamu ada disini sih Ris, kan udah malem banget ini, , ” ucapku dengan wajah sedih.

    “ Hhe, iya nih Wen, aku sengaja kesini buwat jemput kamu kog, Oh iya gimana kamu udah dapet pinjaman uangnya ?, , ” tanya Risty.

    “ Belum Ris, aku tadi mencoba kasbon tapi nggak dikasih, katanya uang club bilyar ini sudah disetorkan sama pemiliknya, , ” jawabku penuh rasa kecewa.

    “ Terus gimana dong kamu besok, besokkan hari terakhir bayar uang semester, Maaf ya Wen aku nggk bisa bantu kamu, , ” ucapnya dengan wajah kecewa.

    “ Gampanglah Ris, biar besok aku minta keringanan sama pihak kampus, misalkan nggak bisa yah terpaksa aku harus cuti deh, hhe…, , ” ucapku pura-pura tegar.

    Aku saat itu berpura-pura tegar didepan Risty, padahal dalam hatiku merasa kecewa sekali,

    “ Thanks yah Ris, kamu udah care banget sama aku, yaudah yuk kita pulang aja, aku capek banget nih, , ” ucapku lalu bergegas berdiri dan bermaksud akan pulang.

    Saat itu-pun kami berdua berjalan melewati salah satu ruangan bilyard VVIP, ruangan bilyard itu desain ruangannya hampir 75 persen terbuat dari kaca. Aku lihat ada 4 orang termasuk managerku ada diruangan itu. Ketika kami melangkah melewati ruangan itu, managerku keluar dari pintu dan lalu dia memanggilku,

    “ Wen, sini kamu butuh uangkan ??? sini kamu temenin tamu ini pasti nanti kamu dikasih uang tips yang cukup buwat bayar uang semester kamu, ” ucapnya dari luar pintu.

    “ Wah boleh tuh pak, tapi janji yah pak aku aman dan dijamin mereka nggak macem-macem, ” ucapku.

    “ Iya dijamin deh, kamu kayak nggak tau aku aja sih Wen, ” ucapnya.

    Mendengar tawaran dan ucapan managerku itu aku-pun mengiyakan ajakan mereka,

    “ Oke deh Pak yaudah bapak masuk duluan bentar lagi aku nyusul, ” ucapku.

    “ Okey wen, ” ucapnya lalu masuk keruang vvip itu.

    Malam itu-pun aku bersemangat sekali karena sebentar lagi aku akan mendapatkan uang tips dari mereka yang mudah-mudahan uangnya cukup untuk membayar uang kuliahku. Sebelum masuk ke ruangan itu aku-pun berpamitan pada Risty,

    “ Ris, aku temenin main tamu-ku dulu yah, Oh iya mendingan kamu pulang dulu aja deh ya, soalnya ini bakalan lama, ” ucapku.

    “ Tapi Wen inikan udah malem, lagian tempat bilyard ini tinggal orang-orang itu aja, nanti kalau kamu diapa-apain gimana, ” ucapnya mengkhawatirkanku.

    “ Nggak bakalan kog Ris, kan ada managerku yang ngejaga aku, kamu pulang duluan aj gih !!!! , ” ucapku.

    “ Nggak ah, aku mau temenin kamu aja didalem, kasihan kamu malem-malem begini masih kerja aja, niarin aku ikut nunggu didalem ruangan vvip itu, ” ucapnya.

     

    Karena Risty ngotot sekali, pada akhirnya aku-punmasuk keruangn bilyard vvip itu bersama Risty. Jadi saat itu ditempat bilyard itu ada aku, Risty,managerku, dan 3 pria kaya setengah baya pelanggan tempat bilyard. Sesampainya didalam Risty-pun duduk di sofa, sedangkan aku menuju meja bilyard semabri membawa stick bilyad.

    Tiba-tiba saja ada salah satu pelanggan yang berbicara padaku,

    “ Eh Wen, kamu katanya butuh buwat bayar uang kuliah yah, gimana kalau kita bertaruh ?, ” ucapnya kepadaku.

    “ Emang taruhanya apa, kalau taruhanya pakai uang aku lagi bokek Bos, ” ucapku pada salah satu Pria yang menantangku.

    “ Udah kamu nggk usah pakai uang. Jadi begini taruhanya yah, kita bermain bola 9, kita akan bermain 7 kali tapi mainnya harus sampai selesai yah sampai 7 kali permainan, ” ucapnya.

    Bekum sempat aku menjawab dia berkata lagi,

    “ Oh iya, setiap permainan jika aku kalah aku akan membayar kamu 1 juta, tapi jika kamu kalah kamu harus melepas satu persatu pakaian bahkan daleman kamu, gimana berani nggak, ” ucapnya meneangkan panjang lebar.

    Saat itu aku-pun sejenak terdiam dan berfikir. Sempat aku melihat kearah Risty dan Risty menggelengkan kepalanya dengan maksud agar aku tidak menyetujui tantangan mereka. Aku yang dipenuhi rasa dilema masih diam dan berfirkir, melihat aku terdiam managerku-pun mendekat kepadaku,

    “ Udah Wen layanin ajah kamukan jago main bilyard-nya, tenang aja dia pasti kalah sama kamu, merekakan pemain amatir semua, ” ucapnya berbisik ditelingaku.

    Mendengar bisikan itu aku-pun yakin bahwa aku akan menang, aku yakin menang karena managerku selama ini baik sekali padaku, pasti dia tidak akan membohongiku. Aku yang saat itu memakai sweater, kaos, celana panjang ketat, Bh dan celana dalam sempat berfikir. Aku harus menang, soalnya bisa gawat kalau sampai 7 kali aku kalah, bisa-bisa aku bugil disini.

    Sejenak berfikir aku-pun lalu aku memberanikan diri untuk melayani tantangan dari salah satu Pria itu,

    “ Ok deal, ayok kita mulai, ” ucapku penuh rasa optimis.

    Kemudian managerku-pun mulai menata bola bilyard dengan tatanan bola 9. Setelah itu managerku-pun meninggalkan meja dan berdiri dsamping meja bilyard bersama 2 teman pelanggan itu. Mulailah kami bermain. Beberapa saat kami bermain kami sudah menyelesaikan babak kedua, dan 2 kali berturut-turut aku menang.

    Malam itu aku-pun senang sekali, aku yakin saat itu aku akan memenangkan 5 ronde yang akan kami mainkan lagi. Memang sungguh payah sekali permainan Pria itu, tidak satu-pun bola bisa dimasukan oleh dia. Pak Ridwan bener-bener baik sama aku, dia bisa aja yah cariin aku solusi buwat dapetin uang tanpa susah payah, ucapku dalam hati.

    Dengan rasa optimis kami-pun memulai permainan lagi. Pada babak ketiga pria itu menang, karena dia menang aku-pun harus melepas sweterku. Ah… nggak masalah, baru sweterku aja yang terlepas, pasti dia menang karena kebetulan saja. Babak ke 4-pun kami mulai lagi, sial dia menang lagi, maka dari itu aku-pun segera melepas bajuku.

    Dalam hatiku masih berkata, ah pasti ini kebetulan. Babak ke-5 pun dimulai ternyata dia memang benar-menah prodesional sekali bermain bilyardnya, dari pertama sampai terakhir dia masukan semua bola tanpa memberikanku kesempatan untuk bermain sekalipun pada babak ke 5 itu. Dengan terpakasa saat itu aku harus melpas celanaku.

    Saat itu aku-pun tinggal mengenakan BH dan celana dalam minim yang aku kenakan. Aku sangat malu sekali saat itu, dengan kekalahanku itu, tubuhku yang putih mulus dan ramping itu terlihat oleh para pria hidung belang itu. Risty nampak kuatir sekali denganku, para pria hidung belang itu-pun nampak beringas dan bernafsu melihatku yang hanya memakai Bh dan celana dalam saja,

    “ Wen udah Wen, kamu nggak akan menang lawan pria itu, sudah Wen ayo kita pulang,” ucap Risty dengan wajah penuh kekhawatiran.

    Risty benar-benar khawatir denganku, mendengar ucapan Risty aku-pun sadar bahwa memang aku sudah dibohongi oleh managerku. Dengan masih memakai celana dalam dan BH saja, aku-pun mengambil Hp yang ada ditasku,

    “ Sebentar yah Bos, aku ambil hp dulu, ” ucapku pada pria yang bermain denganku itu.

    “ Okey, Oh iya kamu jangan coba-coba kabur yah, awas aja kalau kamu kabur, ” ucapnya seperti tahu kalau aku akan Kabur.
    Saat itu aku-pun mengambil hp-ku dan mengirim BBM kepada Risty,

    “ Ris, kamu keluar dulu yah nanti aku susul, habis itu kita kabur, ” chat-ku kepad Risty.

    “ Iya Ris, kamu hati-hatiyam, ” ucapnya dalam bbm.

    Sesudah itu Risty-pun segera bergegas berdir dan akan keluar dengan alasan ingin kencing. Namun nampaknya rencana kami sudah diketahu oleh para pria hidung belang itu. Saat itu Pak ridwan yang berdiri di dekat pintu kemudian dia-pun mengunci pintu dari dalam ruangan bilyard VVIP itu,

    “ Ceklek…, ”

    Merasa seperti itu aku-pun mencoba datang keraah Pak ridwan untuk berbicara. Sebelum sempat aku berbicara tiba-tiba saja Pria yang bermain bilyard denganku memeluk erat aku dari belakang, lalu satu temannya lagi datang kerahku dengan memeluk aku dari depan,

     

    “ Woy, kalian mau ngapain, berengsek kalian yah, lepaskan aku.. cepat lepaskan…, ” ucapku.

    “ Sudahlah manis kamu nurut aja, mala mini kalian berdua puaskan kami yah, nanti kami akan memberikan kalian uang, ” ucap pria yang bermain bilyard denganku tadi.

    “ Jangan macem-macem kalian yah, kalau sampai…….., ”

    Belum sempat aku berkata mereka sudah menyekap mulutku denganya, aku tidak bisa teriak lagi. Salah satu Pria yang memeluk diriku melepas pelukanya lalu mengambil sweater dan bajuku,

    “ Bro, ini baju sama sweaternya bisa buwat ngiket Wenny nih, ” ucap salah satu pria yang memeluku tadi.

    “ Bener juga tuh Bro, ” jawab Pria yang bermain bilyard denganku tadi.

    Lalu dengan segera pria hidung belang itu segera kembali padaku. Dengan keperkasaan tenaga 2 laki-laki setengah baya itu tangan dan kakiku segera diikat. Saat itu aku mencoba berontak, namun apa daya tenaga 2 pria itu sangat kuat sekali. Dengan sekejap tangan dan kakiku-pun terikat, lalu tubuhku diangkat kedua laki-laki itu diatas meja bilyard dengan posisi tubuhku yang tengkurap,

    “ Tolong Bos lepaskan aku bos, tolong jangan perkosa aku Bos, hu..hu..huuuuu…, ” ucapku memelas.

    “ Udah jangan banyak omong Loe, apa susahnya sih ngelayanin nafsu sex kami, tinggal ngangkang doang, habis itu kita kasih duit, ” ucapnya.

    Pria yang bermain bilyard dengnku tadi dengan penjuh nafsu sex dia mulai melepas BH dan celana dalamku. Celana dalamku dipelorotkan hingga atas ikatan yang mengikat kakiku. Aku yang tak berdaya hanya bisa menagis dan merengek minta ampun saja. Dalam rengekan dan tangisanku, tiba-tiba saja managerku dan pria satunya lagi menghampiri Risty.

    Risty-pun saat itu mencoba berlari, namun apa daya mereka lebih cepat dari Risty, kedua pria itu segera melucuti semua pakain Risty hingga telanjang bulat seperti aku. Saat itu Risty-pun telanjang bulat seperti aku, baju dan celana panjang Risty dijadikan alat untuk mengikat kaki serta tanagn Risty,

    “ Pak jangan Pak, tolong lepaskan aku dan Wenny Pak, aku masih perawan pak tolong jangan perkosa kami, HU…uuuu…uuuu, ” ucap Risty meminta ampun sembari menagis.

    Tanpa banyak biacara managerku membungkam mulut Risty dengan celana dalam Risty. Aku lihat saat itu Risty segera diangkat kedua pria itu diatas sofa dan direbahkan disana. Ketika aku sedang melihat Risty tiba-tiba saja tubuhku digulingkan oleh salah satu Pria yang mengikatku tadi,

    “ Daniel, Gue dulu yah nanti kita gantian, , ” ucap pria yang bermain bilyard tadi.

    “ Nggak seru dong Sony, mending kita barengan aj deh, kita suit, yang kalah ngentot pantat dan yang menang ngentot memeknya, gimana deal ???, ” ucap sony.

    Ternyata Pria yang bermain bilyard denganku namanya Sony, dan satu temanya lagi bernama Daniel. Ketiak Daniel dan sony berbincang, tiba-tiba saja Pak Ridwan menyahut omongan Daniel dan Sony,

     

    “ Wah keren juga ide Pak Daniel tuh, kita suit juga yok pak Andre biar sama kayak pak Daniel dan pak Sony, ” ucap pak Ridwan.

    Oh ternyata nama ketiga Pria itu Sony, Daniel, dan Andrew, ucapku dalam hati. Dalam keadanku yang terikat aku sempatnya sempatnya aku menyimak omongan mereka. Aku kasihan sekali dengan Risty, nampaknya dia masih perawan sungguhan, tidak sepertiku yang sudah tidak perawan. Risty menagis tak heni-henti ketika Pak Ridwan dan Pak Andrew sedang bersuit.

    Aku sempat berteriak kepada ke 4 lelaki bejat itu,

    “ Dasar otak mesum kalian, bangsat kali yah, sifat kalian benar-benar seperti anjing, cuihhh…, ” ucapku sembari meludah kearah Sony.

    “ Bangsat Loe ya, berani-beraninya Loe ngeludahin Gue, Plakkkkkkkkk…, ” ucap sony lalu menamparku.

    Saat itu sony yang merasa kesal karena aku ludahi, dia-pun menampar aku lalu menyumpal mulutku dengan BH-ku. Saat itu mulutku tersumpal juga akhirnya. Sony dan Daniel yang sudah sama-sama bernafsu merubah posisiku dengan cara menungingkan aku,

    “ Kalau sampai lu berontak, Gue sodok memek sama panat Loe pakai Stick bilyard ini, ” ucap Sony sembari memegang Stick bilyard.

    Mendengar ncamannya itu aku-pun tidak berani berontak. Tidak lama setelah itu Sony dan Danielpun segera mengerayangi dan menjilati seluruh tubuhku dengan penuh nafsu sex. Mereka tubuhku dengan liarnya,

    “ Eughhh… Ssssssshhhh… eeeeee…, ” desahku tidak jelas merasakan jilatan-jilatan sex dari Sony dan Daniel.

    Awalnya aku tidak rela mereka memperlakukan seperti itu, namun karena rangsangan yang diberikan mereka kepadaku sangat nikmat maka [ada akhirnya aku-pun menikmatinya,

    “ Eughhhh….., ” lenguhku terdengar tidak jelas karena mulutku tersumpal BH-ku.

    Disisi lain aku yang sudah mulai menikmati perkosaan itu, aku melihat Risty masih terus berontak dengan menggerak-gerakan tubuhnya yang terikat itu diatas sofa. Entah dia meracau apa tidak jelas sembari meneteskan air mata. Ridwan dan Andrew memang benar-benar berengsek. Tega sekali mereka memperkosa Risty yang tidak tahu apa-apa.

    Daniel saat itu mulai beralih menjilati pantat sampai keliang pantatku, sedangkan Sony dia mulai menjilati liang bibir Vaginaku. Aku yang tadinya sempat kesal pada Sony dan Daniel seiring rangsangan yang diberikan mereka aku-pun mulai merasakan rangsangan sex yang luar biasa. Sony menjilati Vaginaku dan sesekali dia menghisap-hisap klitoris-ku dengan penuh nafsu sex.

    Daniel-pun tidak kalah hebatnya dengan Sony, dia menjilati liang pantatku yang bersih seperti pantat bayi dengan penuh nafsu tanpa rasa jijik sedikitpun. Oughhh… sungguh kuar biasa sekali mendapat rangsangan sex dari 2 lelaki sekaligus, sungguh rasanya luar biasa sekali. Vaginaku sungguh terasa basah sekali dengan lendir kawinku.

    Kurasakan hampir setiap detik vaginaku mengeluarkan lendir kawin yang semakin membuat memeku basah. Beberapa saatSony dan Daniel melakukan hal itu, mereka yang sudah bernfsu-pun nampanya akan segera mengeksekusi Liang Vagina dan Liang Duburku. Mereka segera melucuti pakaian merak hingga telanjang bulat,

    “ Niel Lu masukin dulu tuh kontol Loe ke Dubur Wenny, kan agak susah kalau anal sex, ” ucap Sony sembari mengocok penisnya yang sudah ereksi maksimal.

    “ Oke Son, siap, ” ucapnya.

    Kemudian Daniel-pun segera naik diatas pantatku. Mulailah dia membasahi penisnya dan liang senggamaku dengan ludahnya. Beberakali dia mencoba memasukan penisnya. Kira-kira selam 10 menit dia baru berhasil menembus liang duburku,

    “ Blesssssssssss… Blupppppppp…., ” suara penis Daniel yang tertanam di liang duburku.

    “ Eghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh… aittt… angsat uuuuu…., ” racaukutidak jelas karena kesakitan.

    “ Udah masuk nih Son, sini lu buruan sodok memek Wenny, ” ucapnya.

    Tanpa banyak bicara Sony-pun segera membenamkan penisnya didalam vaginaku,

    “ Blesssssssssssssss… Agggghhhhhhhhhhhhhhh…, ” lenguh sony.

    Setelah kedua Pria itu sudah memnamkan penis mereka pada liang senggam dan pantatku mereka-pun serempak mengoyangkan pinggulnya. Rasanya sungguh tidak karuan, disisi lain aku merasakan sakit pada duburku, disisi lain juga aku merasakan nikmatnya sodokan penis Sony pada vagina-ku,

    “ Ssssshhh…. Gila nih lubang pantat, nikmat banget Son, Sssssshhh… Ouhhhh…, ” ucap Daniel kepada Sony.

    “ Hahaha dasae loe otak cabul, enakan Memek goblog… Ahhhh… nih memek kayak meres-meres penis Gue nih Niel, enak banget… Ahhhhhhhh…, ” ucapnya pada Daniel.

    Saat itu mereka menyodok liang memek dan duburku tanpa perasaan. Awalnya yang rasanya sakit pada liang duburku, lama-lama menjadi nikmat. Kurasakan kedua penis pria setengah baya itu mencabuliku bersamaan. Tidak pernah terbayangkan aku akan di setubuhi kedua pria sekaligus. Saat itu tidak terasa sudah 10 menit mereka meyodok dubur dan vaginaku.

    Ketika sedang aku sedang meniktmatinya, tiba-tiba saja Daniel menghentikan sodokannya pada liang duburku,

    “ Crutttttttttttttttt…. Crutttttttt… Crutttttttttttt… Anritttttttt gue udah keluar nih Son… Sssshhh, ” ucap Daniel mendapat klimaksnya.

    Puas dengan itu, Daniel-pun segera melepas penisny dari duburku lalu dia merebahkan diri di atas meja bilyard. Sony yang sudah leluasa dengan tidak adanya penis Daniel di duburku, diapun dengan bebasnya menggenjot vaginaku dengan hasrat sex yang membara. Sony memang lebih kuat dari Daniel saat berhubungan sex.

     

    Dengan merebahkan tubuhnya diatas pungguku, dia meremas payudaraku lalu dia menambah kecepatan sodokan penisnya pada vaginaku,
    “ Ssssssshhh… Memek kamu benar-benar seperti memek bayi sayang, peret dan sempit sekali rasanya.. Oughhhh… Rasanya aku pingin buru-buru ngecrottt, Ahhhh…, ” ucapnya dipenuhi perasaan cabul-nya.

    Aku yang sudah terlanjur menikmati perkosaan itu sudah tdak lagi mnghiraukan Risty, entah Risty sudah diapakan saja dengan Ridwan dan Andrew. Yang aku dengar hanyalah desahan dan tangisan yang tidak jelas karena mulut Risty juga tersumpal. Sony yang menyodokan penisnya dengan keras dan dalam membuat aku kelnojotan,

    “ Eggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhh……… ,”

    Desahku mendapatkan orgasmeku diiringi dengan mengejangnya tubuhku sesaat. Sony yang nampaknya tahu aku Orgasme dia-pun semakin gila saja menyetubuhi aku, digenjotnya kekanan, kekiri, dan terkadang dia memutar-mutarkan penisnya dalam vaginaku dengan gaya sex doggie Style. Kenikmatan sex yang diberikan Sony membuat aku lupa dengan perkosaan itu.

    Aku sudah lupa jika aku sedang diperkosa oleh Pria hidung belang itu. Sekitar 15 menit Sony bertahan semenjak Daniel mendapatkan orgasmenya saat itu. Tidak lama kemudian Sony-pun berkata,

    “ Sayang aku mau keluar nih, Ouhhhh… Sayang… Ahhhhhhhhhhhhhhhhh…. Crotttttttt… Crotttttttttt.. Crottttttttttttt, ” ucapnya.

    “ Eughhhhhhhh… Ssssssssssssssss….., ” ucapku merasakan nikmat juga.

    Beberapa saat Sony membiarkan penisnya tertanam pada vaginaku. Merasa sudah puas dia-pun segera mencabut penisnya yang tertanam pada vagiaku,

    “ Blupppppppp…. Syurrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr…., ” suara penis Denis yang tercabu diiringi mengalirnya pejuh yang bercampur lendir kawinku mengaliri pahaku dan sebagian berceceran pad meja bilyard itu.

    Setelah itu diapun melepas sumpalan BH yang ada didalam mulutku,

    “ Anjing Loe Son, bangsat Loe, loe udah perkosa gue masih aja loe masukinpejuh loe di memek gue, emang anjing loe…, ” ucapku penuh amarah setelah sadar dari birahi sex yang menyelimuti fikiranku tadi.

    “ hahaha… Munafik Loe tadi gue lihat lu juga nikmati kontol Gue, hahahha…, ” ucapnya.

    Saat aku yang sudah sadar dari belengguh nafsu sex-ku mulai melihat kearah Risty, Aku lihat Andrew dan Ridwan sedang mengocok dan menyemburkan spermanya dimulut dan dipayudara Risty. Terlihat vagina Risty yang sudah jebol keperawannya, kareana saat itu terlihat memek Risty basah dengan darah segar yang bercampur lendir kawin Risty.

    Setelah mereka sudah berempat sudah medapatkan klimasknya, mereka-pun segera melepaakan ikatan kami. Setelah itu Sony,Daniel, dan Andrew melempar uang yang masing-masing berjumlah 1 juta kepadaku. Kami yang sudah terlepas dari ikatan, kami segera memakai pakaian kembali. Setalah rapi aku mengambil uang itu dan aku memapah Risty keluar dari club bilyard itu.

    Risty terlihat kecewa dan kesakitan karena malam itu keperawananya telah diambil oleh pria berperilaku mesum dan bejat itu. Kami-pun segera bergegas pergi dan menuju kekantor polisi. Kami melapor atas pelecehan sexual yang kami alami. saat itu ak teringat kira-kira 200 meter dari tempat bilyard itu ada polsek.

    Tidak pakai lama beberapa polisi itupun segera menagkap ke 4 pria bejat itu. Singkat cerita Akhirnya mereka-pun difonis dengan hukuman dengan pasal pelecehan sexual dan kekerasan terhadap wanita. Untung saja saat itu aku tidak hamil, dan bisa membayar uang semesterku, disisi lain aku senang dan disisi lain juga aku merasa kecewa.

    Aku kasihan kepada Risty yang telah kehilangan keperawananya. Semenjak kejadian itu Risty tidak diperbolehkan Kos dengan orang tuanya lagi, namun aku dan Risty masih tetap bersahabat sampai sekarang. Kejadian itu membuatku aku dan Risty merasa trauma hingga sekarang.

  • Amateur Euro teen Aria Logan baring phat thong clad ass for hardcore sex

    Amateur Euro teen Aria Logan baring phat thong clad ass for hardcore sex


    1865 views

    Duniabola99.orgKumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Hilangnya Perawanku

    Hilangnya Perawanku


    1824 views

    Duniabola99.org – Nama saya James (samaran). Saya seorang mahasiswa di suatu universitas swasta yang cukup terkenal di Bandung.
    Suatu hari menjelang ujian akhir semester, saya diajak
    oleh adik kelasku untuk belajar bersama. Aku menerima
    saja, karena dari dulu semenjak ia masuk ke jurusanku,
    aku memang sudah ingin jadi pacarnya.

    Perawakannya cukup cantik, dengan tubuh yang ramping
    terawat, dan tentunya kulit yang putih karena ia
    keturunan Cina. Laura namanya. Begitu Laura mengajakku,
    tentu saja kujawab,

    “Mau..” “Jam berapa?” tanyaku.

    “Jam 3 sore, di rumahku, jangan terlambat soalnya nanti nggak
    elesai belajarnya”, jawabnya. Wah, kesempatan nih,
    pikirku. Setahuku, ia tinggal berdua saja dengan
    pembantunya karena ayah dan ibunya yang sibuk mencari
    nafkah di luar pulau Jawa.

    Pulang kuliah, aku langsung bergegas pulang, karena
    kulihat sudah jam 14:30 WIB. Dengan cepat kumasukkan
    buku yang sekiranya akan dipakai ke dalam tas, karena
    takut terlambat. Sesampainya di rumah Laura, aku
    langsung memencet bel yang ada di gerbang depan
    rumahnya, rumahnya tidak terlalu besar, tapi cukup
    nyaman kelihatannya. Sempat aku bertanya, kok rumahnya
    sepi banget. Kalau begitu berarti bonyoknya lagi pada
    pergi, jawabku dalam hati.

    Tak lama setelah itu, Laura keluar membukakan pintu. Aku
    cukup kaget dengan penampilannya yang menarik, kali ini
    dia memakai kaos yang cukup ketat dan celana pendek
    ketat. Dia tersenyum lebar padaku, sambil mempersilakan
    aku masuk. Ketika masuk, aku merasakan rumahnya
    benar-benar sepi. “Langsung saja kita ke ruang tengah,
    yuk!” ajaknya.

    Sesampainya di ruang tengah, aku langsung duduk di
    karpet karena tidak ada sofa. Ruang tengahnya didesain
    ala Jepang dengan meja Jepang yang pendek yang disertai
    rak majalah di bawahnya.

    “Tunggu yah, aku mau mandi dulu”, katanya, “Habis
    keringatan abis senam nih!” Ternyata aku baru tahu kalau
    badannya bagus karena ia sering senam. “Kamu mulai aja
    dulu, nanti terangin ke aku yah”, katanya. “Kalo mau
    minum, ambil aja sendiri, soalnya pembantuku sedang
    sakit, dia lagi tiduran di kamarnya.”

    Cukup lama aku belajar sambil menunggunya dan akhirnya
    aku bosan dan melihat-lihat majalah yang ada di bawah
    meja di depanku. Kulihat semuanya majalah wanita, mulai
    dari kawanku, kosmo, dan majalah wanita berbahasa
    jepang. Tanpa sengaja, ketika kulihat-lihat kutemukan
    sebuah majalah yang berisikan foto cowok bugil dengan
    otot-otot yang bagus di tengah majalah bahasa jepang
    itu. Aku sempat kaget melihatnya. Bersamaan dengan itu,
    ia keluar dari kamar mandi yang letaknya di sudut kamar
    tengah di mana aku duduk. Dia keluar memakai kimono kain
    handuk putih. Karena keasyikan, aku tidak sadar kalau
    dia mendekatiku. Kupikir dia pasti masuk ke kamarnya
    untuk berpakaian terlebih dahulu. Aku sempat grogi,
    karena aku belum pernah didekati oleh wanita yang hanya
    menggunakan baju mandi, karena di rumahku tidak ada
    saudara perempuan, jadi aku merasa tidak biasa.

    “Ih, kamu, disuruh belajar malah liat-liat yang
    aneh-aneh.”
    “Ini mah nggak aneh atuh”, kataku, “Aku juga punya, dan
    badanku juga kayak gini loh!” bisikku sambil menunjuk ke
    salah satu model cowok di majalah tersebut.
    Aku memang sudah ikutan fitness sejak kelas 2 SMU, tak
    heran kalau aku lebih terkenal karena badanku yang bagus
    dibanding kegantenganku.
    “Ah, masa?” katanya, “Gua nggak percaya ah.”
    “Kamu kok tahan sih liat-liat kaya beginian?” tanyaku.
    “Mana ada yang tahan sih?” balasnya.
    “Tadi lagi nunggu kamu dateng ke sini saja aku sempet
    liat-liat dulu majalah itu lho! Jadi kamu tau khan,
    kenapa saya lama mandinya?” jawabnya sambil tersenyum
    mesum.
    “Ihh, kamu ini!” balasku, “Ternyata suka juga ya sama
    yang gituan.”
    “Iya dong, tapi, James katanya kalo maen langsung lebih
    enak ya dibanding masturbasi?” tanyanya. Saya sempat
    kaget ketika dia tanya hal yang begitu dalamnya.

    “Kata kamu, kamu mirip ama yang di foto majalah itu,
    buktiin dong.”
    Wah, kupikir ini cewek sudah horny banget. Aku sempat
    grogi untuk kedua kalinya, aku cuma bisa tersenyum.
    “Iya sih katanya, tapi khan…”
    Belum selesai aku bicara, dia langsung mencium bibirku.
    “James, tau nggak kalo aku tuh sebetulnya udah seneng
    banget ama kamu semenjak aku ketemu kamu”, bisiknya
    sambil mencium bibirku. Aku kaget dan responku cuma bisa
    menerima saja, soalnya enak sih rasanya. Terus terang
    aku belum pernah dicium oleh cewek sampai seenak itu,
    dia benar-benar ahli.

    Tanpa sadar, posisinya sudah berada di atas pangkuanku
    dengan paha yang menjepit perutku. Sambil menciuminya,
    kuelus-elus pahanya dari atas ke bawah, dan dia
    mendesah, “Akh… enak sekali!” Kuteruskan aksiku sampai
    ke kemaluannya, kuraba klitorisnya, dan kugosok-gosok.
    Desahannya semakin keras, dan tiba-tiba dia berhenti.
    “Wah, kok berhenti?” aku bertanya dalam hatiku. Langsung
    saja kubisikkan padanya bahwa aku juga betul-betul
    menginginkannya jadi pacarku sejak awal bertemu. “Lalu
    mengapa kamu nggak bilang ama aku?” tanyanya. “Karena
    aku takut kalau perasaan kita berbeda”, jawabku. Dia
    sempat terdiam sejenak.

    Langsung timbul pikiran kotorku. “Udah tanggung nih”,
    pikirku. Batang kemaluanku betul-betul sudah
    bedenyut-denyut sejak tadi. Langsung saja kubuka baju
    mandinya, dan kukulum dan kuhisap buah dadanya. Dia
    menerima saja, malah merasa keenakan, hal ini terlihat
    dari ekspresi wajahnya. Putingnya menjadi mengeras dan
    tak lama kemudian, dia mendesah, “Aakh…” saat kupegang
    liang kewanitaannya yang mulai basah.

    Aku semakin terangsang, batang kemaluanku benar-benar
    sakit rasanya. “Sayang, boleh kan kalau aku menjilati
    lubang keramatmu?” Dia mengangguk tanda setuju. Langsung
    saja kujilati liang kewanitaannya terutama daerah
    klitorisnya. Lumayan lama aku menjilatinya sampai aku
    merasa mulutku kering sekali. Akhirnya dia mendesah
    panjang, “Aakhhh… aku mau keluar James…” Terlihat
    cairan putih keluar dari liang senggamanya, baunya amat
    merangsang dan rasanya jauh lebih merangsang lagi.

    “James, maen beneran yuk?” ajaknya.
    “Wah, gila juga nih cewek”, pikirku.
    Karena batang kemaluanku sudah sakitnya bukan main,
    langsung saja aku iyakan. Lalu kubuka semua baju dan
    celanaku. Kubaringkan dia di lantai berkarpet, dan
    kulipat kakinya, kunaikkan ke bahuku, dan mulai
    kumasukkan batang kemaluanku yang sudah tegak itu.
    Sempit sekali, hampir tidak bisa jalan. Kutekan lebih
    keras. Dia menjerit kesakitan, “Stop James, sakit tau.”
    Aku tidak menghiraukannya dan terus menekan batang
    kemaluanku sampai rasanya kepala batang kemaluanku
    menabrak sesuatu. Lalu aku mulai memaju-mundurkan
    badanku ke depan dan ke belakang.

    Laura mulai merasa enak, dia sudah tidak menjerit lagi.
    “Tuh enak kan”, kataku.
    “Iyah”, jawabnya, “Bener! enak sekali.. lebih cepet dong
    James.”
    Kupercepat permainanku, dan dia mendesah, “Ah.. ah..
    ah..” karena merasa nikmat. Lama juga aku mengocoknya.
    Tak lama kemudian, “James.. aku mau keluar lagi.”
    “Sama”, balasku.
    “Sedikit lagi, James… Aakkhhh… enak sekali James”,
    bersamaan dengan itu, aku pun keluar dan kukeluarkan
    seluruh spermaku di dalam liang kewanitaannya. Batang
    kemaluanku terasa hangat dan nikmat bercampur jadi satu.
    Kutarik batang kemaluanku keluar dan kulihat tetesan
    darah di karpet. Aku sempat kaget, berarti dia masih
    perawan. Aku sempat merasa senang banget waktu itu.

    Laura bangun dan dia kaget saat melihat batang
    kemaluanku yang cukup besar, panjang 15,5 cm diameter
    3,5 cm. Langsung dia kulum batang kemaluanku, yang sudah
    mau tidur lagi. Begitu dikulum, batang kemaluanku
    berdiri lagi karena enaknya. Dia mainkan lidahnya di
    kepala batang kemaluanku dan menjilat seluruh bagian
    batang kemaluanku sampai masuk semua, sampai akhirnya
    aku merasa ada dorongan yang kuat pada batang kemaluanku
    dan, “Creeet.. creeet.. creet..” spermaku keluar, dia
    hisap dan sebagian muncrat ke wajahnya. “Hmmm.. enak
    sekali James”, terlihat ekspresi wajahnya yang senang.

    Kami pun kelelahan, dan berbaring bersama di ruang
    tengah sambil berpelukan dan mengucapkan kata-kata
    sayang. Tanpa terasa waktu sudah jam 6 sore. Kami mandi
    bersama, dan setelah itu kami makan malam bersama. Aku
    disuruhnya menginap, karena malammya kita mau
    mempraktekkan jurus yang lain katanya. Aku mengiyakan
    saja. Lalu kutelepon ke rumah dan bilang bahwa aku malam
    ini mau menginap di rumah teman, aku tidak bilang itu
    rumah Laura, karena sudah pasti tidak boleh.

    Begitu selesai, kita sempat tertawa bersama karena kita
    tidak belajar malah bermain seks. Tapi tidak masalah
    sekalian buat penyegaran menuju ujian. Dia balas dengan
    senyum. Karena kehabisan pembicaraan, akhirnya kami
    mulai terangsang lagi untuk berciuman. Kali ini aksinya
    lebih gila. Sambil berciuman kami saling membuka baju.
    Sampai tidak ada satu benang pun menempel di badan kita.
    Lalu di bicara, “James, kita ke kamarku yuk, biar lebih
    asyik.” Kugendong dia ke dalam kamarnya, dan kita
    lanjutkan lagi dengan berciuman. Tak lama kemudian
    kupegang liang kewanitaannya, sudah basah ternyata.
    Langsung saja kubalikkan badannya dan kumasukkan batang
    kemaluanku dari belakang. Kali tidak sulit. Dia mendesah
    enak ketika kumainkan batang kemaluanku di lubang
    senggamanya. Kumainkan terus sampai aku dan dia mau
    keluar.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    “Akkhhh…” kami berdua sama-sama keluar, kukeluarkan
    spermaku di luar, karena takut dia hamil. Tenyata Laura
    belum puas, dia membaringkan tubuhku di kasurnya. Dia
    langsung berdiri di atas tubuhku dan mulai memasukkan
    batang kemaluanku ke dalam liang senggamanya. “Ahhhh.. ”
    desahnya, “Gini lebih enak James..”

    Aku benar-benar lemas tapi karena permainannya yang
    begitu hebat, aku sampai lupa. Dia teruskan sampai
    spermaku keluar, cuma sedikit kali ini, tidak seperti
    sebelumnya. “James dikit lagi juga aku keluar”, bisiknya
    tertahan sambil menaik-turunkan tubuhnya di atas
    badanku. Akhirnya dia keluar juga. Batang kemaluanku
    terasa pegal sekali, badanku benar-benar lemas. Dia juga
    terlihat lemas sekali. Kami tertidur lelap sampai pagi
    di kasurnya sambil berpelukan dengan tidak berpakaian
    karena pakaian kami tertinggal di ruang tengah dan malas
    mengambilnya karena sudah capek.

    Besok paginya, kami bangun bersama, mandi bersama,
    sarapan dan pergi ke kampus sama-sama. Semenjak itu
    kamipun sering belajar bersama, walaupun ujung-ujungnya
    berakhir di kasur airnya yang empuk. Tapi aku jarang
    menginap, karena takut orang tuaku curiga, ini cuma
    rahasia kita berdua.

    END

     

    Baca Juga :
  • Kisah Memek Seksinya Remaja SMP

    Kisah Memek Seksinya Remaja SMP


    1773 views

    Cerita Seks Terbaru – Saat itu aku baru merasakan menggunkan pakain putih abu abu yah benar aku masuk SMA yg aku idamkan, tak beda sewaktu jaman SMP pulang sekolah pukul 2 siang, suatu hari aku dapat kenalan dari temanku sekolah, dimana aku dikenalkan sama cewek SMP kelas 3, aku berkenalan dengannya dia masih malu malu gimana, terlihat wajahnya yg memerah.

    Tapi yg aku herankan adalah bagian dadanya yg sudah menonjol dibanding teman yg lainnya, walaupun dia umurnya masih 13 tahun tapi tubuhnya bongsor wajahnya juga manis dengan kulit sawo matang, kami pun berkenalan dengan aku menanyakan namanya terlebih dahulu?? “nama kamu siapa??’ dan aku menanyakan no teleponnya, kami saling bertukar nomer telepon, dan suatu ketika ada waktu luang kami bersepakat untuk jalan pertama kalinya, aku juga merasakan nerfes karena juga ini yg pertama aku jalan bersama cewek, Akhirnya malam harinya sekitar jam 19.00 aq telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama setelah itu muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia mengenakan kaos ketat dan rok yg kira-kira panjangnya hampir mencapai lutut berwarna hitam. Aq tanya, “Mana ortu kamu”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papinya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.

    “Oohh jawab aq,” aq tanya lagi “Terus Papi kamu mana?” dia jawab kalau Papi lagi keluar ada rapat lain di hotel (papinya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kami langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, Kontol aq selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).

    Setelah keliling kota dan singgah makan di tempat makan kami langsung pulang ke rumahnya setelah tiba aq lihat rumahnya masih sepi mobil papinya belum datang. Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., aq kayaknya belum datang”. Akhirnya setelah menaruh motor aq langsung mengikutinya dari belakang aq langsung melihat pantatnya yg lenggak-lenggok berjalan di depanku, Aq lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya aq lihat tidak ada orang aq bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang. “oohh”, jawab aq. Aq tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya. “Terus Papi kamu yg bukain siapa” “aq” jawabnya. “Kira-kira Papi kamu pulang jam berapa sih”, tanya aq. Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget)

    Aq tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar aq”. Dia bilang “Iya”. Lalu aq bilang, “kalau gitu sini dong dekat-dekat aq”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung aq tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang payudaranya yg benar-benar besar itu sambil aq remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh “Ohh.., oohh sakit”.

    katanya. Aq langsung mengulum telinganya sambil berbisik, “Tahan sedikit yah”, dia cuma mengangguk. Payudaranya aq remas dengan kedua tanganku sambil bibir aq jilati lehernya, kemudian pindah ke bibirnya langsung aq lumat-lumat bibirnya yg agak seksi itu, kamipun berpagutan saling membenamkan lidah kami masing-masing.

    Kontol aq langsung aq rasakan menegang dengan kerasnya. Aq mengambil tangan kirinya dan menuntun memegang kontolku dibalik celana aq, dia cuma menurut saja, lalu aq suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, aq langsung mengeluh panjang, “Uuhh, nikmat sayg”, kata aq. “Teruss”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yg dia kenakan dan membenamkan muka aq di antara payudaranya, tapi masih terhalang BH-nya aq jilati payudaranya sambil aq gigit-gigit kecil di sekitar payudaranya, “aahh, aahh”. Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya aq langsung mengangkat BH-nya.

    Sehingga BH-nya berada di atas payudaranya, sungguh pemandangan yg amat menakjubkan, dia mempunyai payudara yg besar dan puting yg berwarna kemerahan dan menjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama aq main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya). Aq jilat kedua payudaranya sambil aq gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiitt…”, tapi aq tidak ambil pusing tetap aq gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadaku. Sekarang payudara dia berada tepat di depan wajah aq. Sambil aq memandangi wajahnya yg sedikit marah, kedua tanganku langsung meremas kedua payudaranya dengan lembut. Diapun kembali mendesis, “Ahh…, aahh…”, kemudian aq tarik payudaranya dekat ke wajah aq sambil aq gigit pelan-pelan. Diapun memeluk kepala aq tapi tangannya aq tepiskan. Sekelebat mata aq menangkap bahwa pintu ruang tamunya belum tertutup aq pun menyuruh dia untuk penutup pintunya Dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil memperlihatkan kedua bukit kembarnya yg bikin hati siapa saja akan lemas melihat payudara yg seperti itu. Setelah mengunci pintu dia pun kembali berjalan menuju aq.

    Aq pun langsung menyambutnya dengan memegang kembali kedua payudaranya dengan kedua tangan aq tapi tetap dalam keadaan berdiri aq jilati kembali payudaranya. Setelah puas mulut aq pun turun ke perutnya dan tangan aq pelan-pelan aq turunkan menuju liang senggamanya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap puting payudaranya. Tangan aqpun menggosok-gosok selangkangannya langsung aq angkat pelan-pelan rok yg dia kenakan terlihatlah pahanya yg mulus sekali dan CD-nya yg berwarna putih aq remas-remas liang kewanitaannya dengan terburu buru, Dia pun makin keras mendesis, “aahh…, aakkhh… ohh…, nikmat sekali…”, dengan pelan-pelan aq turunkan cdnya sambil aq tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja, (tiba-tiba di kepala muncul tanda setan). Terlihatnya liang kewanitaannya yg ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Aqpun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”. Setelah puas aqpun menyuruhnya duduk di lantai sambil aq membuka kancing celanaku dan aq turunkan sampai lutut terlihatlah CD-ku, aq tuntun tangannya untuk mengelus kontol aq yg sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau loncat dari CD-ku. Diapun mengelusnya terus mulai memegang kontol aq. Aq turunkan CD-ku maka kontol aq langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya.

    Diapun kaget sambil melotot melihat kontol aq yg mempunyai ukuran lumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm) aq menyuruhnya untuk melepas kaos yg dia kenakan dan roknya juga seperti dipangut dia menurut saja apa yg aq suruh lakukan. Dengan terburu-buru aq pun melepas semua baju aq dan celana aq kemudian karena dia duduk dilantai sedangkan aq dikursi, aq tuntun kontol aq ke wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Aq suruh untuk membuka mulutnya tapi kayaknya dia ragu-ragu. Setengah memaksa, aq tarik kepalanya akhirnya kontolku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai menjilati kontol aq, langsung aq teriak pelan, “Aakkhh…, aakkhh…”, sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan kontol aq di dalam mulutnya. “aakk…, akk…, nikmat sayyaangg…”. Setelah agak lama akhirnya aq suruh berdiri dan melepaskan CD-nya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit gombal akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah dia depanku sambil berdiri. Aqpun tak mau ketinggalan aq langsung berdiri dan langsung melepas CD-ya. Aq langsung menubruknya sambil menjilati wajahnya dan tangan aq meremas-remas kedua payudaranya yg putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis, “Aahh…, aahh…, aahh…, aahh”, sewaktu tangan kananku aq turunkan ke liang kemaluannya dan memainkan jari-jariku di sana.

    Setelah agak lama baru aq sadar bahwa jari aq telah basah. Aq pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan aq siapkan kontol aq. Aq genggam kontol aq menuju liang senggamanya dari belakang. Aq sodok pelan-pelan tapi tidak maumasuk-masuk aq sodok lagi terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada tembok sambil mendengar dia mendesis, “Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…, kaammuu…”, aqpun terus menyodok dari belakang. Mungkin karena kering kontol aq nggak mau masuk-masuk juga aq angkat kontol aq lalu aq ludahi tangan aq banyak-banyak dan aq oleskan pada kepala kontolaq dan batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu. Aq genggam kontol aq menuju liang senggamanya kembali. Pelan-pelan aq cari dulu lubangnya begitu aq sentuh lubang kemaluannya dia pun langsung mendesis kembali, “Ahh…, aahh…”, aq tuntun kontol aq menuju lubang senggamanya itu tapi aq rasakan baru masuk kepalanya saja diapun langsung menegang tapi aq sudah tidak peduli lagi. Dengan satu hentakan yg keras aq sodok kuat-kuat lalu aq rasa kontol aq seperti menyobek sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis, “Ssaakkiitt…”. Aq rasakan kontol aq sepertinya dijepit oleh dia keras sekali hingga kejantanan aq terasa seperti lecet di dalam kewanitaannya.

    Aq lalu bertahan dalam posisi aq dan mulai kembali menyiuminya sambil berkata “Tahann.. sayg… cuman sebentar kok…” Aq memegang kembali payudaranya dari belakang sambil aq remas-remas secara perlahan dan mulut aq menjilati belakangnya lalu lehernya telinganya dan semua yg bisa dijangkau oleh mulut aq agak lama. Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciuman aq dibadan dan remasan tangan aq di payudaranya, “Ahh…, aahh…, ahh…, kamu sayg sama lakukan?” dia berkata sambil melihat kepada aq dengan wajah yg penuh pengharapan. Aq cuma menganggukkan kepala padahal aq lagi sedang menikmati kontol aq di dalam liang kewanitaannya yg sangat nikmat sekali seakan-akan aq lagi berada di suatu tempat yg dinamakan surga. “Enak sayg?”, kataku. Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan, “Aahh…, aahh…” lalu aq mulai bekerja, aq tarik pelan-pelan kontol aq lalu aq majukan lagi tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis, “Aahh…, ahh…, ahhkkhh…” akhirnya ketika aq rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi aq pun mengeluar-masukkan kontol aq dengan cepat dia pun semakin melenguh menikmati semua yg aq perbuat pada dirinya sambil terus-meremas payudaranya yg besar itu. Dia teriak “Aqa mauu keeluuarr…”.

    Aqpun berkata “aahhkkssaayyaanggkkuu…”, aq langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai aq rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya tapi aq benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, “Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss” langsung dia bilang “Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”, tiba-tiba dia mau jatuh tapi aq tahan dengan tangan aq. Aq pegangi pinggulnya dengan kedua tangan aq sambil aq kocok kontol aq lebih cepat lagi, “Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan aq di pinggulnya aq lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas. Dari kontol aq menyemprotlah air mani sebanyak-banyaknya, “Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…”, aq melihat air mani aq membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya, “Akhh…, thanks saygkuu…”, sambil berjongkok aq cium pipinya sambil aq suruh jilat lagi kontolku. Diapun menjilatinya sampai bersih. Setelah itu aq bilang pakai pakaian kamu dengan malas dia berdiri mengambil bajunya dan memakainya kembali. Setelah kami berdua selesai aq mengecup bibirnya sambil berkata, “Aq pulang dulu yah sampai besok sayg…!”. Dia cuma mengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal tidak tahu ahh. Aq lihat jam aq sudah menunjukkan jam 23.35, aq pulang dengan sejuta kenikmatan. TAMAT

  • Rich white teen seduces the family’s aging butler on the back lawn

    Rich white teen seduces the family’s aging butler on the back lawn


    1663 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Foto Ngentot Dengan Kakak Kandungku Sendiri

    Foto Ngentot Dengan Kakak Kandungku Sendiri


    1795 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Ku Mendapatkan Kesempatan Bercinta Dengan Tante Ku

    Ku Mendapatkan Kesempatan Bercinta Dengan Tante Ku


    1915 views

    Duniabola99.org – Aku Dan Tanteku, Tanteku itu orangnya lumayan menarik dengan postur tubuh setinggi 170 cm dengan ukuran dada 34B, berumur kira-kira 29 tahun. Sebenarnya dulu aku suka sekali melihat tubuh mulus tanteku, secara tidak sengaja ketika dia sedang mandi karena memang di tempat kami kamar mandi pada saat itu atasnya tidak tertutup genteng dan tanpa berpintu, jadi kalau ada yang mandi di situ hanya dengan melampirkan handuk di tembok yang menjaWian tanda bahwa kamar mandi sedang dipakai.

     

    Tak sampai di situ saja, kadang tanteku ini senang menggunakan pakaian tidur yg model terusan slim tanpa menggunakan bra & itu sering sekali kulihat saat di pagi hri. Terlebih saya sering sekali bangun pagi sudah dipastikan tanteku sedang menyapu halaman depan & itu otomatis diwaktu beliau menunduk menampakkan gunung kembarnya yg agak gede & montok. faktor ini dilakukan sebelum dirinya menyiapkan kebutuhan seWilah anaknya, jika om-ku rata rata tak ada di rumah lantaran sering bertugas diluar Wita selama 4 hri.

    Sempat saya melamunkan gimana rasanya seandainya saya melakukan persetubuhan dgn tanteku itu, tetapi hasilnya paling-paling kutumpahkan di kamar mandi sambil ber-onani. Rupanya anga-anganku itu bisa terkabul disaat saya sedang menumpang nonton Televisi di rumah tanteku pada siang hri di mana ke3 anaknya sedang seWilah & om-ku sedang bertugas ke luar Wita pada pagi harinya. Kejadian itu berlangsung disaat saya sedang melihat Televisi sendirian yg bersebelahan dgn warung tanteku. Kala itu saya mau mengambil roWik, saya langsung menuju ke sebelah. Rupanya tanteku sedang posting sesuatu, barangkali menulis barang belanjaan yg dapat dibelanjakan kelak. “Tante, Awi mau ambil roWik, nanti Awi bayar belakangan ya!” sapaku terhadap tanteku. “Ambil saja, Wi!” balas tanteku tanpa menoleh ke arahku yg tepat di belakangnya sambil meneruskan menulis dgn posisi membungkuk.

    Wiarenakan toples roWik ketengan yg bakal kuambil ada disebelah tanteku tidak dengan sengaja saya menyentuh buah dadanya yg kebetulan tidak dengan menggunakan BH. “Aduh! hati-hati dong kalau ingin mengambil roWik. Kena tanganmu, dada tante kan jadi nyeri!” seru tanteku sambil mengurut-urut kecil di dadanya yg sebelah samping kirinya. Tapi lantaran tak menggunakan BH, terlihat dgn terang pentil susu tanteku yg cukup agung itu. “Maaf Tan, saya tak sengaja. Begini aja deh Tan, Awi ambilin minyak agar dada Tante tak sakit gimana!” tawarku pada tanteku. “Ya sudah, sana kamu ambil cepat!” ringis tanteku sambil masih mengurut dadanya. Dengan segera kuambilkan minyak urut yang ada di dalam, namun ketika aku masuk kembali di dalam warung secara perlahan, aku melihat tante sedang mengurut dadanya tapi melepaskan baju terusannya yang bagian atasnya saja. “Ini Tante, minyak urutnya!” sengaja aku berkata agak keras sambil berpura-pura tidak melihat apa yang tanteku lakukan.

    Mendengar suaraku, tanteku agak terkejut dan segera merapikan bagian atas bajunya yang masih menggelantung di bagian pinggangnya. Tampak gugup tanteku menerima minyak urut itu tapi tidak menyuruhku untuk lekas keluar. Tanpa membuang kesempatan aku langsung menawarkan jasaku untuk mengurut dadanya yang sakit, namun tanteku agak takut. Pelan-pelan dengan seWiit memaksa aku berhasil membujuknya dan akhirnya aku dapat ijinnya untuk mengurut namun dilakukan dari belakang. SeWiit demi seWiit kuoleskan minyak di samping buah dadanya dari belakang namun secara perlahan pula kumemainkan jariku dari belakang menuju ke depan. Sempat kaget juga ketika tanteku mengetahui aksi nakalku. “Awi! kamu jangan nakal ya!” seru tanteku namun tidak menepis tanganku dari badannya yang sebagian ditutupi baju. Mendapati kesempatan itu aku tidak menyia-nyiakan dan secara aktif aku mulai menggunakan kedua tanganku untuk mengurut-urut secara perlahan kedua bukit kembar yang masih ditutupi dari depan oleh selembar baju itu. “Ohh… oohh…” seru tanteku ketika tanganku sudah mulai memegang susunya dari belakang sambil memilin-milin ujung susunya.

    “Jangan… Awi… jang…” tante masih merintih namun tidak kuacuhkan malah dengan sigap kubalikkan tubuh tanteku hingga berhadapan langsung dengan diriku. Kemudian dengan leluasa kumulai menciumi susu yang di sebelah kiri sambil masih mengurut-urut susu di sebelahnya. Kemudian aku mulai mencucupi kedua puting susunya secara bergantian dan tanteku mulai terangsang dengan mengerasnya kedua susunya. Tidak sampai di situ, rupanya tangan tanteku mulai menjelajahi ke bawah perutku berusaha untuk memegang kemaluanku yang sudah dari tadi mengencang. Ketika dia mendapatkannya secara perlahan, Awicok-Wicok batang kemaluanku secar perlahan dan tiba-tiba tanteku mengambil sikap jongWik namun sambil memegang kemaluanku yang lamayan panjang. Untuk Wietahui, batang kemaluanku panjangnya kurang lebih 20 cm dengan diameter 3,5 cm. Tanteku rupanya seWiit terkejut dengan ukuran kemaluanku apalagi seWiit bengWik, namun dengan sigap tapi perlahan tanteku mulai mengulum kemaluanku secara perlahan dan semakin lama semakin cepat.

    “Ah… ah… ah… yak.. begitu… terus… terus…” erangku sambil memegangi kepala tanteku yang maju mundur mengulum batang kemaluanku. Kemudian karena aku sudah tidak tahan, tubuh tante kuangkat agar duduk di pinggir meja dimana tadi dia menulis, dan dengan seWiit gerakan paha tanteku kupaksa agar meregang. Rupanya tanteku masih mengenakan CD dan dengan perlahan kubuka CD-nya ke samping dan terlihatlah gundukan kemaluannya yang sudah basah. Secara perlahan kuciumi kemaluan tanteku dan kumain-mainkan klirotisnya. “Ah… ahhh.. Awi, Tante mau keluuuaarrr…” Beberapa saat kemudian rupanya tanteku akan mengalami orgasme, dia langsung memegangi kepalaku agar tetap di belahan kemaluannya dan kemudian mengeluarkan cairan surganya di mulutku, “Crettt… crett… cret…” mulutku sampai basah terkena cairan surga tanteku. Kemudian tanteku agak lemas namun masih kujilati kemaluannya yang akhirnya membangkitkan nafsu untuk bersetubuh denganku. Kuangkat tubuh tante ke bawah warung, dan dengan seWiit agak keras aku dapat merubah posisinya menelentang di depanku, kubukakan semakin lebar kedua kakinya dan mulai kuarahkan ujung kemaluanku ke mulut lubang kemaluannya.

    Agak susah memang karena memang aku agak kurang berpengalaman dibidang ini namun rupanya tanteku dapat memahaminya. Dengan sabarnya dituntunnya ujung kemaluanku tepat di lubang kemaluannya. “Pelan-pelan ya, Awi!” lirih tanteku sambil menggenggam kemaluanku. Ketika baru masuk kepala kemaluanku tanteku mulai agak meringis tetapi aku sudah tidak kuat lagi dengan agak seWiit paksa akhirnya kemaluanku dapat masuk seluruhnya. “Awi… akh…” jerit kecil tanteku ketika kumasukkan seluruh batang kemaluanku di dalam lubang kemaluannya yang lumayan basah namun agak sempit itu sambil merapatkan kedua kakinya ke pinggangku. Perlahan aku melakukan gerakan maju mundur sambil meremas-remas dua susunya. Hampir tiga puluh menit kemudian gerakanku makin lama main cepat. Rupanya aku hampir mencapai puncak. “Tan… aku… aku mauuu… keluar…” bisikku sambil mempercepat gerakanku. “Wieluarkan di dalam saja, Wi!” balas tanteku sambil menggeleng-gelengkan kecil kepalanya dan menggoyangkan pantatnya secara beraturan. “Tan… aku… keluarrr…” pekikku sambil menancapkan kemaluanku secara mendalam sambil masih memegangi susunya.

    Rupanya tanteku juga mengalami hal yang sama denganku, dia memajukan pantatnya agar kemaluanku dapat masuk seluruhnya sambil menyemburkan air surganya untuk ketiga kalinya. “Cret… cret… cret…” hampir lima kali aku memuntahkan air surga ke dalam lubang kemaluan tanteku dan itu juga di campur dengan air surga tanteku yang hampir berbarengan keluar bersamaku. “Cret… cret… cret… ahh…” tanteku melengkungkan badannya ketika mengeluarkan air surga yang dari lubang kemaluannya. Akhirnya kami tergeletak di bawah dan tanteku secara perlahan bangun untuk berdiri sambil mencoba melihat kemaluannya yang masih dibanjiri oleh air surga. “Awi! kamu nakal sekali, berani sekali kami berbuat ini kepada Tante, tapi Tante senang Wik, Tante puas atas kenakalan kamu,” bisik tanteku perlahan. Aku hanya bisa terseyum, sambil menaikkan kembali celanaku yang tadi dipelorotkan oleh tanteku. nTanteku akhirnya berjalan keluar, namun sebelum itu dia masih menyempatkan dirinya untuk memegang kemaluanku yang lumayan besar ini. Inilah pengalamanku yang pertama, dan sejak itu kami kadang mencuri waktu untuk mengulangi hal tersebut, apalagi jika aku atau tanteku ingin mencoba posisi baru dan pasti ketika Om-ku dan anak-anak tanteku berangkat seWilah. Sekarang hal itu sudah tidak kulakukan lagi karena tanteku sekarang ikut Om-ku yang mendapat tugas di daerah.

  • Foto Ngentot Mei Haruka Gadis Seksi Jepang

    Foto Ngentot Mei Haruka Gadis Seksi Jepang


    1952 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat sore sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita yang selalu baru, baru dan terbaru yang akan kami bagikan ke sobat semuanya.

  • Majalah Dewasa Edisi-Noey Nahatai Lekbumrung

    Majalah Dewasa Edisi-Noey Nahatai Lekbumrung


    1447 views

    Duniabola99.org–Bulan dari bulan Udomsirikul.

    Noey-Nahatai-Lekbumrung

    Maxim tidak direkomendasikan untuknya bulan ini. “Noey-Nahatai-Lekbumrungl” untuk membuat bulan Mei Anda panas sepanjang bulan. Dan ini lebih kuat dari ini. Jika Anda pindah ke halaman berikutnya !!

  • Perawanku Hilang Saat Masih SMP

    Perawanku Hilang Saat Masih SMP


    1864 views

    Duniabola99.org – Ini adalah cerita nyata pengalamanku beberapa tahun yang lalu. Pengalaman sex pertama yang tak kuduga yang terjadi ketika aq masih duduk di bangku sekolah SMP. Ratutogel

    Sex pertamaku itu kualami bersama teman ayahku yang bernama Om Ajie. Karena hubungan yang sudah sangat dekat dengan om Ajie, om ajie sudah di anggap seperti saudara sendiri di rumahku. Om Ajie orangnya ganteng dan usianya ketika itu sekitar 27 thn. Selain ganteng om Ajie memiliki tubuh tinggi tegap, dengan bentuk dada yang bidang.

    Awal mula kejadian ini ketika liburan semester, waktu itu ayah dan ibuku harus pergi ke jombang karena ada sodara yang menikah. Karena kami dan om Ajie sudah cukup dekat, maka aq minta kepada ayah dan ibuku untuk menginap saja di rumah om Ajie yang tidak jauh dari rumahku selama empat hari itu.

    Om ajie sudah beristri, tapi belum punya anak. Istri om Aji seorang karyawan di perusahaan swasta, sedangkan om Ajie belum punya pekerjaan tetap. Om Ajie adalah seorang makelar mobil. Hari-hari pertama kulewati dengan ngobrol-ngobrol sambil bercanda ria, setelah istri om Ajie pergi ke kantor.
    Om Ajie sendiri karena katanya belum ada orderan untuk mencari mobil, jadi tetap di rumah sambil menunggu telepon kalau-kalau ada langganannya yang mau mencari mobil. Untuk melewatkan waktu, sering juga kami bermain permainan seperti monopoli, atau main kartu, karena om Ajie orangnya sangat pandai bergaul dengan siapa saja.

    Pada suatu siang, setelah kami makan siang, tiba-tiba om Ajie berkata kepadaku

    “Ma.. kita main dokter-dokteran yuk.., sekalian Salma, om periksa beneran, mumpung gratis”
    Memang kata ayah dulu om Ajie Pernah kuliah di kedokteran, namun putus di tengah jalan karena menikah dan kesulitan biaya kuliah.

    “Ayuukk..” sambutku polos tanpa curiga.

    Kemudian om Ajie mengajakku ke kamarnya, lalu om ajie mengambil sesuatu dari dalam lemarinya, rupanya om Ajie mengambi stetoskop, mungkin bekas yang dipakainya waktu kuliah di kedokteran dulu.

    “Nah sekarang kamu buka baju deh, terus tiduran di tempat tidur.”
    Mulanya aq agak ragu-ragu. Tapi melihat wajahnya yang bersungguh-sungguh akhirnya aq menurutinya.

    “Iya om” kataku, lalu kubuka bajuku, dan mulai hendak berbaring.
    Namun om Ajie bilang,

    “Lho.. BH nya sekalian dilepas dong.., bia om gampang periksanya
    Aq yang waktu masih polus, dengan lugunya aq melepas BH ku, sehingga kini terlihat toketku yang masih mengkel.

    “Wah.., kamu bener-bener canti Ma..” kata om Ajie.

    Kulihat mata om Ajie tak berkedip melihat toketku, dan aq hanya tertunduk malu.
    Setelah aq tidur terlentang di tempat tidur, dengan hanya mengenakan rok mini saja, om Ajie mulai memeriksaku. Ditempelkannya stetoskop itu didadaku, terasa dingin, lalu om Ajie menyuruhku bernafas beberapa kali, setelah itu om Ajie melepas stetoskopnya. Kemudian sambil tersenyum kepadaku, tengan om Ajie menyentuh lenganku, lalu mengelus-elus dengan halus.

    “Wahh.. kulit kamu bener-bener halus ya, Ma.. kamu pasti rajin perawatan” katanya. Aq diam aja, aq hanya merasakan sentuhan dan elusan halus om Ajie.

    Kemudian elusan itu itu bergeser ke pundakku. Setelah itu tangan om Ajie bergeser ke bawah mengelus perutku. Aq hanya diam aja merasakan perutku di elus-elusnya, sentuhan om Ajie bener-bener terasa halus, dan lama kelamaan terus terang aq mulai jadi agak terangsang oleh sentuhan tangan om Ajie, sampai bulu-bulu tanganku merinding di buatnya.

    Lalu om ajie menaikkan elusanya ke pangkal bawah toketku yang masih mengkel itu, mengelus memutarinya, lalu mengelus toketku. Ihh.., baru pertama ini aq merasakan yang seperti itu, rasanya lembut, halus, dan geli, bercampur menjadi satu. Namun tak lama kemudian, om Ajie menghentikan elusannya. Dan aq kira… yah, hanya sebatas ini perbuatannya. Tapi kemudian om Ajie bergerak ke arah kakiku.

    “Nah.. sekarang om Ajie mau periksa bagian bawah ya…” katanya.

    Setelah dielus-elus seperti tadi yang terus terang membuat aq agak terangsang, aq hanya bisa menangguk pelan saja. Saat itu aq masih mengenakan rok miniku, namun tiba-tiba om Ajie melorotkan CD ku. Tentu saja aq sangat terkejut.

    “Lho.., om kok CD Salma dilepas..?” kataku dengan gugup.

    “Khan mau diperiksa.., pokoknya Salma tenang aja… dijamin aman” katanya dengan lembut sambil tersenyum, namun tampaknya mata dan senyum om Ajie penuh maksud tersembunyi.
    Tapi waktu itu aq sudah tak bisa berbuat apa-apa.

    Stelah CD ku dilepas oleh om Ajie, om Ajie duduk bersimpuh di hadapan kakiku. Matanya tak berkdedip melihat memekku yang mungil, dengan bulu-bulu lembut dan tipis.

    Lalu keduaku diangkat dinaikkan ke pahanya, sehinnga pahaku meumpang di atas paha om Ajie. Lalu om Ajie mulai mengelus betisku, lembut dan halus sekali rasanya, lalu diteruskan dengan perlahan meraba bagian paha atasku, lalu ke paha bagian dalam. Hiii…, aq jadi merinding berat rasanya

    “Ooommhh..” suaraku lirih.

    “Tenang Salma sayang.., pokonya nanti kamu akan merasa nikmat..” katanya sambil tersenyum.
    Om Ajie mengelus halus selangkanganku, perasaanku makin tak karuan rasanya.

    Lalu, dengan jari telunjuknya, om Ajie menggesekkan ke bibir memekku dari bawah ke atas.
    “Aaghhh..Oommm..” jeritku lirih.

    “Ssstt..hmm.. enak.. kan…?” katanya.

    Mana mampu aq menjawab, malahan om Ajie mulai meneruskan gesekkan jarinya berulang-ulang.
    Tentu aja ini membuatku bertambah tak karuan, aq menggeliat-geliat kesana kemari.

    “Ssshhhh… oohhh.. Oomm.. ohhhh..” erangku terdengar lirih, dunia serasa berputar-putar, kesadaranku melayang entah kemana. Memekku rasanya sudah basah sekali karena aq memang bener-bener sudah sangat terangsang.

    Setelah om Ajie merasa puas memainkan memekku dengan jari-jarinya, om Ajie menghentikan sejenak permainan itu, tapi kemudian wajah om ajie di dekatkan ke wajahku, aq yang belum sama sekali, dengan pikiran antara sadar dan tak sadar, hanya bisa melihatnya pasrah tanpa mengerti apa yang sebenrnya sedang terjadi.

    Wajah om Ajie semakin dekat dengan wajahku, kemudian bibir om ajie mendekati bibirku, lalu om Ajie menciumku dengan lembut, rasanya geli, lembut, dan basah. Namun om Ajie bukan hanya mencium, om Ajie lalu melumat habis bibirku sambil memainkan lidahnya, hiii.., saranya semakin geli.., apalagi ketika lidah om Ajie memancing lidahku, sehingga aq tak tau kenapa, secara naluri jadi terpancing, sehingga lidahku dengan lidah om Ajie saling membelit, tentu saja aq tambah semakin nikmat kegelian.

    Tak lama kemudian om Ajie mengangkat wajahnya dan memundurkan tubuhnya, Entah permainan apa lagi yang akan diperbuatnya pikirku, aq toh sudah pasrah. Dan eh.., gilak.., tiba-tiba tubuh om Ajie dimundurkan ke bawah dan om Ajie tengkurap di antara kedua kakiku yang otomatis mengangkang, kepala om Ajie tepat di atas memekku dan om Ajie dengan jepat menyeruakkan kepalanya ke selangkanganku, kedua pahaku dipegangnya diletakkan di atas pundaknya, sehingga kedua paha bagian dalamku seperti menjepit kepala om Ajie.

    Aq benar-benar terkejut dan mencoba memberontak, akan tetapi kedua tangan om Ajie memegang pahaku denga kencang, lalu tanpa sungkan-sungkan lagi om Ajie mulai menjilati bibir memekku.
    “Auwhh..Ooommmm..!” jeritku, walaupun lidah om Ajie terasa lembut, namun jilatan om Ajie terasa menyengat memekku dan menjalar ke sekujur tubuhku, namun om Ajie yang sudah pengalaman itu, justri menjilati habis-habissan bibir memekku, lalu lidah om Ajie masuk ke dalam memekku, dan menari-nari di dalam memekku.

    Lidah om Ajie menjilat-jilat seleuruh dinding memekku. Tentu aja aq makin menajdi-jadi, tubuhku mengelinjang-gelinjang dan terhentak-hentak. sedangkan kedua tanganku mencoba mendorong kepala om Ajie dari memekku, Akan tetapi usahaku itu sia-sia aja, om ajie terus melakukan aksinya dengan liar. Aq hanya bisa merintih menjerit tak karuan.

    “Ogghhhh.. oommm… jangann.. teerruusskannn oomm..,.. ituu.. aaa..aaku..nggaakk.. maauuu… geliii.. sudahh…. oohhh!!!”

    Aku menggleinjang-gelinjang tak karuan, menggeliat kesana kemari antara mau dan tidak biarpun ada perasaan menolak akan tetapi rasa geli, bercampur dengan kenikmatan yang luar biasa sangat mendominasi seleuruh sekjuru tubuhku. Om Ajie dengan kencang memeluk kedua pahaku di antara pipinya, sehingga walaupun aq menggeliat kesana kemari, namun om Ajie tetap mendapatkan yang om Ajie inginkan.

    Jilatan lidah om Ajie bener-bener membuatku bagaikan orang lupa daratan, memekku sudah bener-bener becek dibuatnya, hal ini membuat om Ajie menjadi semakin liar, om Ajie bukan cuma menjilat-jilat, bahkan menydot menghispa memekku dengan kuat, membuatku jadi semakin kelojotan.

    Kemudian om Ajie menghentikan sejenak jilatannya. Dengan jarinya om Ajie membelah bibir memekku, lalu disorongkan sedikit ke atas. Aq saat itu tidak tau apa maksud om Ajie, rupanya om Ajie mengicar klitorisku. Lalu dijilatinya klitorisku.

    “Eemmhhh..” tentu aja aq menjerit kencang sekali, aq merasa seperti kesetrum, karena ternyata itu bagian yang paling sensitif buatku. Begitu kagetnya aq merasakannya, aq sampai mengangkat pantatku. Om Ajie malah menekan phakau ke bawah, sehingga pantatku nempel lagi ke kasur, dan terus menjilati klitorisku sambil di sedot-sedotnya.

    “Aauwh… Oomm.. oohhhh… oohhh!” jeritanku semakin liar. Tiba-tiba aq merasa sesuatu yang terama sangat, yang ingin keluar dari dalam memekku, rasanya seperti mau pipis, dan aq tak kuat menahannya, namun om Ajie yang sepertinya sudah tau, malahan menyedot klitorisku dengan kencangnya.

    “Ooommmmm…., aaaaahh!” tubuhku terasa tersengat listrik bertegangan tinggi, sekujur tubuhku mengejang, tak sadar kujepit dengan kuat kepala om Ajie dengan kedua pahaku di selangkanganku. Lalu tubuhku bergetar kuat bersamaan dengan keluarnya lendir kenikmatanku, dan tampaknya om Ajie tidak menyia-nyiakan dihispanya memekku, dihisapnya seleruh lendir kenikmatanku. Tulang-tulangku terasa luluh lantak, lalu tubuhku terasa lunglai. Aq tergolek lemas.

    Om ajie kemudian bangkit dan mulai melucuti pakaianya. Aq, yang baru pertama kali mengalami orgasme, merasakan tubuhku lemas tak bertenaga, sehingga hanya bisa memandang saja apa yang sedang dilakukan om Ajie. Mula-mula om Ajie melepas bajunya yang dilemparkan ke lantai, kemudian dengan cepat dia melepas celananya, sehingga kini sekarang dia hanya mengenakan celana dalam aja.

    Aq agak ngeri melihat tubuh om Ajie yang tinggi besar itu tidak berpakaian. Akan tetapi ketika tatapan mataku secara tidak sengaja melihat ke bawah, aq sangat kaget melihat tonjolan besar yang masih tertutup oleh celana dalamnya, mencuat ke depan. Om Ajie mulai melorotkan celana dalamnya ke bawah perlahan-lahan, sambil matanya terus menatapku.

    Pada waktu om Ajie membungkuk untuk melepas celana dalamnya dari kedua kakinya, aq belum melihat apa-apa, akan tetapi begitu om Ajie kembali berdiri tegak, jantungku langsung berdgup kencang dan mukaku menjadi pucat kerena terkejut melihat benda yang berada di antara paha atas om Ajie. Benda tersebut besar dan panjang dengan bagian ujungnya membesar bulat berbentuk topi baja tentara.

    Benda tersebut berdiri tegak menantang kearahku, yang panjangnya sekitar 19cm dengan lingkaran 6cm, bagian ujung kepalanya membulat besar dengan warna kehitam-hitamman mengkilat dan pada bagian tengahnya berlubang dimana terlihat ada cairan pada ujungnya. Rupanya begitu yang disebut penis laki-laki, tampak menyeramkan. Aq menjadi ngeri, sambil menduga-duga, apa yang akan dilakukan om Ajie terhadapku dengan penis itu.

    Melihat ekspresi wajahku itu, om Ajie hanya tersenyum-senyu aja dan tangan kirinya memegang batang penisnya, sedangkan tangan kanannya mengelus bagian kepala penisnya yang keliatan makin mengkilap saja. Om Ajie kemudian melangkah mendekat ke arahku yang masih tidur terlentang lemas di atas ranjang.

    Kemudian om Ajie menarik kedua kakiku, sehingga menjulur ke lantai sedangkan pantatku berada tepat di pinggir ranjang. Kedua kakiku dikangkangkannya, sehingga kedua pahaku terbuka lebar. Aq tak bisa berbuat apa-apa, karena tubuhku masih terasa lemas. Mataku hanya bisa mengikuti apa yang sedang dilakukan om Ajie.

    Kemudian om Ajie mendekat dan berdiri di tengah-tengah kedua pahaku yang sudah terbuka lebar. Dengan berlutu di lantai di tengah-tengah pahaku, penisnya tepat berhadapan dengan memekku yang sudah terkangkang itu. Tangan kiri om Ajie memegang pinggulku dan tangan kananya memegang batang penisnya.

    Kemudian om Ajie menempelkan kepala penisnya pada bibir memekku yang belahannya kecil dan masih tertutup rapat. Kepala penisnya yang besar itu mulai di gesek-gesekkannya sepanjang bibir memekku, sambil ditekannya pelan-pelan.

    Suatu perasaan aneh mulai menjalar ke sekujur tubuh, tubuhku terasa panas dan memekku terasa mulai mengembung, aq agak menggelinjang-gelinjang kegelian atas perbuatan om Ajie itu dan rupanya reaksiku itu makin membuat om Ajie makin terangsang. Dengan mesra om Ajie memelukku, lalu mencium bibirku.

    “Gimana Ma.., enak kan..? bisik om Ajie ditelingaku, namun aq sudah tak mampu menjawabnya, nafasku tinggal satu-satu, aq hanya bisa mengangguk sambil tersipu malu. Aq sudah tak berdaya diperlakukan begini oleh om Ajie dan tak pernah kusangka, karena sehari-hari om Ajie sangat sopan dan ramah.

    Selanjutnya om Ajie merangkulkan tanganya ke pundakku dan yang satunya memegang batang penisnya sambil digesek-gesekkan ke bibir memekku, hal ini makin membuatku menjadi lemas ketika merasakan penis besar itu menyentuh bibir memekku, aq merasa takut tapi kalah dengan nikmatnya permainan om Ajie, di samping pula ada perasaan bingug yang melanda pikiranku.

    Batang penis om Ajie yang besar itu sudah keras sekali dan kakiku makin direnggangkan oleh om Ajie sambil salah satu dari pahaku diangkat sedikit ke atas. Aku bener-bener setengah sadar dan pasrah tanpa bisa berbuat apa-apa. Kepala penis om Ajie mulai ditekan masuk ke dalam lubang memekku dan dengan sisa tenaga yang ada aq mencoba mendorong tubuh om Ajie untuk menahan masuknya batang penis itu, tapi om Ajie berkata tidak akan dimasukkan semua cuma di tempelkan saja. Aq membiarkan penisnya itu ditempelkan di bibir memekku.

    Tapi tak lama kemudian dengan perlahan penisnya itu ditekan-tekan ke dalam lubang memekku, sampai kepala penisnya sedikit masuk ke bibir memekku. Memekku menjadi sangat becek, dengan sekali dorongan kepala penis om Ajie ini masuk kedalam lubang memekku, gerakan ini membuatku kaget karena tak menyangka om Ajie akan memasukkan penianya ke dalam memekku seperti apa yang dikatakan olehnya.

    Tusukkan penis omAjie ini membuat memekku terasa mengembang dan sedikit perih, seluruh kepala kemaluan om Ajie sudah berada di dalam lubang memekku dan selanjutnya om Ajie mulai menggerakan kepala kemaluannya keluar masuk dan selang sesaat aq mulai menjadi biasa lagi, perasaan nikmat mulai menjalar ke sekujur tubuhku, terasa ada yang mengganjal dan membuat memekku serasa penuh, tanpa sadar dari mulutku keluar suara,

    “Emmhhhh… sshhhh.. oohh.. ohh.. oommm… nikmaattt… ommm.. nikmaattt!”
    Aq mulai terlena oleh kenikmatan dan pada saat itu, tiba-tiba om Ajie menusuk batang kemaluannya dengan cepat dan kuat, sehingga batang kemaluannya menerobos masuk lebih dalam lagi dan merobek selaput darahku dan aq pun menjerit kencang karena terasa sakit pada bagian dalam memekku oleh batang kemaluan om Ajie yang terasa membelah memekku

    “Aauuwwwhhhh… sakit banget oommmm… sudahh ommm sudahhhh… jangannnn.. diterussiinn” aq meratap dan kedua tanganku mencoba mendorong tubuh om Ajie, tapi sia-sia saja. Om Ajie mencium bibirku dan tangannya yan lain mengelus-elus toketku untuk menutupi teriakan dan menenangkanku.

    Tangan yang lain menahan kuat bahuku sehingga aq tak dapat berkutik. Tubuhku cuma bisa mengeliat dan pantatku kucoba menarik keatas tempat tidur untuk menghindari tekanan batang kemaluan om Ajie ke dalam lubang memekku, tapi karena tangan om Ajie menahan pundakku, maka aq tak bisa menghindari msauknya batang kemaluan om Ajie lebih dalam ke lubang memekku.
    Rasa sakit masih terasa olehku dan om Ajie membiarkan batang kemaluannya diam saja tanpa bergerak sama sekali untuk membuat memekku terbiasa dengan batang kemaluannya yang besar panjang itu.

    “Om Ajie.., kenapa dimasukkin semua, kan.., janjinya cuma digesek-gesek aja?” kataku melas, tapi om Ajie diam hanya senyum-senyum saja.

    Aq merasakan batang penis om Ajie itu, terasa besar dan mengganjal saranya memenuhi selurung lubang memekku. Serasa sampai ke perutku karena panjangnya batang kemaluan om Ajie tersebut. Saat aq sudah mulai tenang, om Ajie kemudian mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur batang kemaluannya mengocok memekku.

    Tubuhku terhentak-hentak dan mengglepar-glepar, sedang dari mulutku hanya bisa keluar,”Ssshhh… mmhhhh… aghh.. aaghhh” dan tiba-tiba perasaan dahsyat melanda kesekujur tubuhku, bayangan hitam mentupi seluruh pandanganku, sesaat kemudian kilatan cahaya serasa berpendar dimataku. Sensasi itu sudah tak dapat dikendalikan lagi oleh pikiran normalku, sekujur tubuhku diliputi sensasi yang siap meledak.

    Toketku terasa mengeras dan outingku mengang ketika sensasi itu kian menguat, membuat tubuhku menglepar-glepar di atas ranjang. Seluruh tubuhku meledak dalam sensasi, jari jariku menggenggam erat sprei ranjang, tubuhku mengejang, meronta dibawah tekanan tubuh om Ajie ketika aq mengalami orgasme yang sangat dahsyat.

    Aq merasakan kenikmatan berdesir dari memekku, menghantarkan rasa nikmat ke sekujur tubuhku selama beberapa detik terasa tubuhku melayang-layang dan tak lama kemudian terasa terhempas lemas tak berdaya, tergeletak lemas di atas ranjang.

    Melihat kondisiku om Ajie makin terangsang, sehingga dengan buasnya dia mendorong pantatnya menekan pinggulku rapat-rapat, sehingga seluruh batang kemaluan om Ajie terbenam di lubang memekku. Aq hanya bisa menggelinjang lemah karena setiap tekanan yang dilakukannya, terasa klitorisku tertekan dan tergesek-gesek oleh batang kemaluan om Ajie yang besar dan panjang itu. Hal ini menimbulkan kegelian yang tidak terperikan. Hampi 60 menit lamanya om Ajie mempermainkanku sesuka hatinya, dan saat itu pula aq beberapa kali maraih orgasme dan setiap terjadi, selama satu menit aq merasakan memekku berdenyut-denyut dan mencengkram kuat batang kemaluan om Ajie, sampai akhirnya pada suatu saat om Ajie berbisik dengan sedikit tertahan”

    “Aaghh.. Salma.. Salmaa.. aakkuuu.. mauu.. keluaarrrr!! Aagghhh… Oghhhh…Ouuugghhhh!”.
    Tiba-tiba om Ajie bangkit dan menarik keluar batang kemaluannya dar lubang memekku. Sedetik kemudian,

    “Croott.. crott.. crott” pejuhnya menyembur di atas perutku. Tanganya dengan gerakan cepat mengocok-ngocok batang kemaluannya seolah ingin mengeluarkan semua pejuhnya tanpa sisa.

    “Ooohhhhh…” om Ajie mendesis panjang dan kemudian menarik nafas dengan lega.

    Dibersihkannya pejuh yang berceceran diperutku. Setelah itu kami berdua tergeletak lemah sambil mengatur nafas kami yang masih terengah-engah sewaktu mancapai puncak kenikmatan tadi. Dipandangi wajahku yang masih penuh dengan peluh untuk kemudia disekanya. Dikecupnya bibirku dan tersenyum.

    “Makasih Salma sayang..” bisik mesra om Ajie. Dan akhirnya aq yang sudah benar-benar lemas terlelap di pelukan om Ajie.

    Setelah kejadian itu, pada mulanya aq benar-benar terasa gamang, perasaan-perasaan aneh menyelimuti diriku, walaupun ketika waktu itu, saat aq bangun dari tidurku om Ajie berupaya menenangkan dengan halus.

    Namun entah mengapa, setelah beberapa hari kemudian, kok rasanya aq jadi kepengen lagi, memang kalau diingat-ingat sebenranya nikmat juga sih. Jadi sepulang sekolah aq mampir ke eumah om Ajie, tentu saja aq malu untuk mengatakannya, aq hanya pura-pura ngobrol sana sini, sampai akhirnya om Ajie menawarkan lagu untuk berhubungan intim, barulah aq menjawabnya dengan mengangguk malu.

    Begitulah akhir cerita seks nyataku ini, cerita pengalaman pertama kali aq merasakan kenikmatan surga dunia.

  • Ketika Diriku Dikuasai Oleh Nafsu

    Ketika Diriku Dikuasai Oleh Nafsu


    2256 views

    Aku adalah seorang pegawai sebuah perusahaan di Aceh. Aku sudah menikah sejak tahun 2014, dengan seorang wanita bernama Wulan. Adik iparku (adik kandung istriku) menikah dengan seorang wanita bernama Rini yang menjadi teman selingkuh ku untuk beberapa waktu.

    Sedikit curhat, pernikahanku kali ini di ujung tanduk. Yah kalau diliat dari biografi singkat yang kuceritakan di atas, bisa diambil kesimpulan apa dan siapa penyebabnya. Yak, selingkuh dan aku pelakunya. Untungnya, teman selingkuhku yang ketahuan kali ini bukan istri adik iparku, melainkan “teman” dari aplikasi media sosial “KitaNgobrol”. Ruginya, ya banyak banget. Salah satunya adik iparku sontak memusuhiku, sekaligus istrinya terpaksa ikut perintah suaminya. Rini (Dalam suatu kesempatan, Rini bertemu dan langsung memohon agar hubungan kami jangan disebarluaskan. Aku pegang tangannya dan kupastikan bahwa aku bukan orang seperti itu. Sampai sekarang kami belum berkomunikasi lagi)

    Pertengkaran dengan istriku tidak bisa dielakkan. Aku hanya mampu menyembunyikan bahwa aku baru melakukannya sekali , dan memastikan itu hanya coba2 dan tidak akan pernah terulang lagi. Tapi yang namanya emosi kadang tidak bisa dikendalikan, istri mengamuk sejadinya dan membawa masalah ke ranah keluarga besar. Berabe.

    Akupun terpaksa pindah ke tempat kos karena istri muak liat wajahku. Dalam keadaaan terlunta2 mental dan tertekan seperti ini, aku pun berusaha mencari pelarian dengan menginap di kantor dan merepotkan pegawai lainnya dengan sesekali nginap di rumah mereka.

    Adalah rekan kerjaku sejak tahun 2016 kemarin, bernama Putri, seorang wanita kelahiran medan berdarah batak. Putri ini seorang alpha-woman-type, artinya keras kepala dan cenderung egois. Awal mula kehadirannya saja sudah langsung nyuruh2 orang lain jelasin peraturan/SOP ke dia, padahal jelas orang lain itu (aku) jauh lebih lama bekerja disini.

    Soal perawakan, Putri tidak didukung wajah yang menarik. 3-size-measurement? Minus malah di bagian depan. Parahnya, putri lebih senang untuk tidak memakai make-up bahkan dalam situasi formal sekalipun. Makanya di usia nya yang menginjak 30 tahun ini, aku paham kenapa pacarnya mutusin dia. Padahal kalau memakai make up, Putri dapat kelihatan lebih menarik.

    Kami sudah setim hampir 2 tahun lamanya. Baik profesional ataupun urusan personal sudah sering kami bahas. Makanya ketika dia tahu aku bertengkar dengan Wulan, dia langsung bertanya “Kau apain dia?” dengan gaya khas anak bataknya. Kalau sudah pake gaya begini, mendingan dijawab dengan serius atau langsung cabut, sebelum diajak debat yang ujungnya ngabisin energi.

    Akupun menerangkan secara garis besar apa masalahnya. Kata2 bodat pun keluar dari mulutnya ditujukan padaku. Aku hanya bisa tersenyum meringis, membayangkan bahwa rekan kerja ku pun bakal memusuhiku (aku mengerti kenapa, kan dia diputusin pacarnya . Jadi dimata dia, aku sama brengseknya dengan mantan co nya). Hari aku menceritakan kasusku, adalah hari dimana Putri sama sekali tidak memperdulikanku. Untungnya kerjaan kami sedang tidak banyak dan mampu kuhandle sendiri. Tapi aku bertekad baikan sama dia, karena urusan kantor memang tidak boleh bercampur dengan urusan pribadi. Sangat mempengaruhi output dan kinerja.

    Esoknya kubeli sebatang chunky bar dan sebungkus chitato besar. Berhubung meja kami sebelahan, gampang saja kutawarin dia makanan tersebut. Dengan pelototan dan jawaban ketus, dijawabnya tidak. Aku langsung ketawa2. Kuhimbau pada nya untuk tidak melarutkan masalahku ke profesionalisasi kami. Dia menatapku dan menjulurkan tangannya ke bungkus chitato. Yah, setidaknya rekan kerjaku tidak memusuhiku.

    Untuk meredakan bencinya, kubiarkan dia sepanjang pagi itu merepet dan memaki ku atas tindakan ku kepada Wulan. Tidak sekalipun kusanggah, tidak sekalipun kutepis. Suaranya sampai bergetar, air mata mulai memupuk di matanya. Aku hanya bisa bilang maaf berulang kali. Siangnya, suasana sudah mulai berubah karena dia mulai bertanya di mana aku tinggal.

    “sesekali di kantor” jawabku. “hah, tidur dimana kau?” tanya nya. “noh korsi2 itu kalo dijejer bisa buat tempat tidur. Yang penting punggungku nyandar aja”. Dia geleng2 kepala dan bilang aku gila. Padahal dia ga tau kalo tinggal di kantor dengan air bersih, listrik gratis, serta wifi dengan kuota gede itu menyenangkan <<< korupsi. Kami pun kembali fokus ke kerjaan masing2.

    Selepas istirahat, darah batak yang mengalir di tubuhnya kembali menghangat. Tapi tidak memanas, hanya interogasi kecil yang ingin dituntaskannya.

    Putri (P) : Kok bisa lah kau gituin dia rud?
    Aku (A) : bah, masih belum puas?
    P : bukan loh, ga abis pikir aku soalnya. Kalian (red:laki2) kek ga ada puas2nya. Ngebuang bunga demi sampah di jalan
    A : Ini mau digimanain lagi coba? Aku kan dah minta maaf juga. Penyesalan kan selalu datang telat, kalo di awal kan namanya pendaftaran.


    Berkat perkataan cuek ku, aku berhasil membuatnya tertawa. Mungkin, mungkin karena aku belum “menyentuh” wanita selama 3 minggu terakhir, tawa dan ekspresi Putri membuat nafsuku tidak stabil. Wanita rekan kerjaku selama ini yang kuliat biasa saja, bahkan cenderung tidak menarik perhatianku, membuat insting lelaki ku aktif. Tanpa sadar, aku memegang kedua tangannya yang bersila di paha nya. Kugenggam dan kutatap matanya sambil tersenyum.

    Putri kaget dan langsung menarik tangannya. Aku kembali mengeluarkan perkataan cuek “Lumayan megang tangan cewek” sebelum dia berkata apa2. Putri langsung merespon “segitu pengennya ya?”, yang langsung kujawab “udah hampir sebulan loh. Bosen pake tangan sendiri”. Putri langsung melotot tajam “Jadi kau kira aku tempat pelampiasan?” dengan nada meninggi. Akupun langsung berkilah “enggak loh put. Bukan pelampiasan, kau tempat aku mencurahkan rinduku” disertai senyum seringaiku, berharap ini tidak jadi pembantaian umum.

    Putri langsung menjawab “sama aja kampret” dan kembali menghadapi kerjaannya. Dalam artian lain, sebenarnya aku sudah di zona selamat karena berhasil mengalihkan pembicaraan kasus ku ke mesumku. Namun, sekarang otakku dipenuhi pikiran mesumku. Aku ingin bersetubuh. Tepatnya, aku ingin memasukkan alat kelaminku ke lubang kenikmatan Putri. Kupandangi tubuhnya terutama di bagian payudara. Sadar aku memperhatikan dirinya, Putri balas menatap tajam dan sedikit membentak “apa?”

    Pikiranku langsung cepat bereaksi. Putri adalah seorang alpha-type, dia ga akan segampang itu peduli, meskipun kepada rekan kerjanya sendiri. Pikiranku berlanjut, Putri sudah lama tidak pacaran. Ini berarti taruhan 50-50. Aku harus mencoba, batinku berkata.

    “Enggak. Aku cuma mau pijet2 badanmu aja” sergahku sambil mengarahkan kursi ku ke belakang nya dan sekaligus memegang bahu nya. Putri sedikit berteriak “apaan seh?” sambil menepis tanganku dari bahu nya. Langsung sigap kutangkap tangannya. Putri langsung melotot tajam sambil berkata “Rud, aku marah. Lepasin”.

    Taruhanku sepertinya salah. Tapi otakku masih dipenuhi pikiran mesum. Dengan sedikit tercekat, aku mengeluarkan kata2 “Put, tolong aku put” sembari tidak menghiraukan perintahnya untuk melepaskan tangannya. Putri menjawab tegas “ENGGAK. LEPASIN”. “Put, bantuin napa. Ga usah sampe “kesana” deh. Bantuin aku “keluar” aja. Janji (janji? lol)” kataku dengan penuh harap sambil tetap memegang tangannya.

    Putri terdiam sejenak. Disaat seperti ini, aku tidak membiarkannya berpikir. Aku langsung menyambung perkataanku “Iya ga sampe ngapa2in. Nanti aku bantuin juga kau deh” sambil menurunkan tangan kami berdua ke arah paha nya. Aku memanjangkan jari kelingkingku ke arah paha nya, sedikit membelai, berharap semoga rangsangan ini sampai. Putri tidak berkata apa2. Putri diam, seperti terpasrah. Aku celingak- celinguk liat keadaan, dan langsung menghambur ke depan memeluk putri seraya berkata “Makasih ya put”. Aroma rambutnya menelusuk hidung, bercampur dengan nafsu yang ingin segera kutuntaskan. Putri berbisik “jangan disini. dimana?”. Akupun berdiri, memberinya kode untuk mengikutiku ke ruang kesehatan.

    Ruang kesehatan kantor kami terletak di ujung lantai 2. Ruang ini sederhana, hanya ada tempat tidur rawat, meja dan kursi kerja dokter, kursi tunggu dan AC. Ruangan ini serba praktis, sering dipakai untuk tempat istirahat ataupun tempat kongkow. Dan seperti biasa, kunci ruangan ini selalu tertinggal di dalam. Mungkin memang ada pegawai atau pejabat lain yang memakai nya seperti yang akan kulakukan. Tapi itu bukan urusanku.

    Putri pun masuk. Aku langsung mengunci pintu dan mendekap dia dari belakang. Tangan kananku langsung menggerayangi payudaranya, sedang tangan kiriku membelai area wanita nya dari luar celana hitamnya. Kali ini putri tidak bisa terdiam. Suara lirihan kecil mulai terdengar di telinga kiriku. Putri langsung membalikkan badan dan menyambar mulutku dengan mulutnya. Bibir kami beradu, aku berusaha memasukkan lidahku ke mulutnya. Sedikit kuremas payudaranya barulah lidahku bertemu dengan lidahnya. Tangan kiriku bergerilya masuk kedalam celananya. Gila ya put, pikirku dalam hati. Kuyakin kau juga menginginkan hal ini. Kau juga merindukan diginiin. Buktinya dengan basahnya celana dalammu.

    Jari tengahku menerobos masuk ke liang vaginanya. Ciuman Putri mulai tak teratur dan terlepas. Desahan tertahan keluar dari mulutnya, yang memancing ku untuk meneruskan foreplay ini lebih lanjut. Tangan kananku bergerak melolosi kancing kemejanya, hingga Bh hitamnya terpampang dan tanganku bebas merabanya. Lidahku sekarang bergerak di leher kiri Putri, tangan kananku memilin dan meremas apa yang dapat di raihnya dibalik Bh hitam tersebut. Tangan kiriku tetap dinamis mengorek isi dalam lubang itu. Pikiranku dipenuhi dengan nafsu. Aku yakin putri sudah lupa dengan janji ku (janji yang mana? hahaha)

    Kudorong pelan Putri ke arah meja kerja dokter. Putri mengerti dan duduk diatas meja tersebut. Kutanggalkan celana Putri, kulepaskan celana dalamnya sehingga liang kenikmatan yang sudah basah itu terpampang di hadapanku. Putri terkangkang pasrah di hadapanku, hanya kemeja yang terbuka separuh dan Bh hitamnya yang melekat di badannya saat ini. Kumajukan kepalaku untuk melekatkan mulutku ke vagina Putri. Sepertinya Putri juga mengharapkan ini, terbukti dengan dijambaknya rambutku ketika cairan vaginanya mulai kuisapi. Desisan desisan nafsu ini semakin membangkitkan gairahku.

    Aku menurunkan celanaku. Kuhisap kembali lidah Putri sambil melepaskan Bh hitamnya. Kupilin putingnya dan aku berbisik di telinganya “Enak sayang?”. Putri menggigit pundakku sebagai jawaban. Kuciumi lehernya, kupermainkan puting payudaranya, kutekan2 klitorisnya. Sepertinya Putri akan membantu ku keluar kali ini. Tangannya menggenggam k0ntolku, naek turun, dan mulai mengarahkannya ke vaginanya….tanpa kuminta. Aku harus membantu Putri juga. Kudorong perlahan batangku, sekujur badanku dipenuhi kenikmatan duniawi itu. Kudorong terus sampai melekat kelamin kami. Kutatap mata Putri, kami kembali berciuman, dan Putri kembali menggigit pundakku.

    Kami saling menyangga dan mengkait ketika aku mulai menggerakkan batangku maju-mundur. Setiap hentakan yang kulakukan dibalas dengan baik oleh goyangan Putri. Aku sama sekali tidak peduli dengan apa yang terjadi apabila kami ketahuan. Putri pun sepertinya sama. Bunyi meja berderit, desahanku, desahan Putri aku rasa dapat menjelaskan keadaan kami pada orang yang mungkin sedang tepat ada di luar ruangan. Aku tidak peduli. Putri sekarang terlentang di atas meja, kaki kiri nya kuangkat ke pundakku yang barusan digigitnya. Kupacu kembali tempo tadi. Putri semakin belingsatan. Tangan kiriku menekan klitorisnya. Gerakan putri semakin tidak karuan. Aku tetap memaju-mundurkan batangku di dalam lubang yang semakin basah tersebut.

    Kenikmatan ini ekstasi bagi kami. Putri sepertinya kelelahan setelah batangku dipijat vaginanya beberapa kali. Kedua kakinya kuangkat, kucium betis nya seraya kembali menghentakkan batangku. Aku hampir keluar. Kupercepat irama gerakan pinggulku sebisa yang aku mampu. Makin cepat dan tak terkendali, Putri sudah seperti kehabisan napas, deritan meja makin keras, aku mulai teriak, teriak kenikmatan yang kulepaskan seketika cairanku mengisi dalam lubang vagina itu. Aku goyangkan terus, meresapi sisa2 kenikmatan yang masih ada.

    Putri bangkit duduk dan merangkul leher ku, mencium ku, dan berkata “Enak sayang”. Aku pun tersenyum dan menjawab “Makasi ya sayang. Benar2 nikmat abang rasa” (padahal kami seumuran. Aku memakai kata abang ke dia biar mesra soalnya. hahaha). Aku langsung mengambil tisu dan mengelap baik kelaminku dan kelamin Putri. Putri sedikit merasa geli ketika kusentuhkan tisu itu ke vaginanya. “Padahal tadi niatnya cuma pake tangan. Aku malah mau pake mulut. Ujung2 nya ngentot juga kita ya” Ujarnya sambil tersenyum cemberut. Aku tertawa dan berkata “Lain kali di tempat tidur yok put. Mau?” . Putri hanya tersenyum mengangguk. Kami berdua bergegas memakai pakaian kami dan meninggalkan ruangan tempat pengalaman pertama kami, dengan disertai rasa was was dan teliti agar tidak ada bukti yang tertinggal.

  • Tante Tiana yang penuh Gairah

    Tante Tiana yang penuh Gairah


    2644 views

    Duniabola99.org – Gosip tentang Plaza Senayan (PS) sebagai salah satu tempat ngumpulnya para TG, ternyata kubuktikan sendiri di bulan Juni ini. Tepatnya tanggal 13 kemarin. Waktu itu aku lagi BT sama kuliah (aku kuliah di Fakultas Kedokteran swasta Jakarta) dan tidak tahu kenapa, aku memilih PS sebagai tempat nongkrongku.

    Setelah berputar-putar selama 1 jam, aku mau pulang. Tetapi sore itu Jakarta lagi diguyur hujan besar. Jadi, menurut perkiraanku pasti jalanan macet sekali. Percuma saja kalo kupulang jam 5 kayak gini. Kalo sampainya harus 2 jam. Lebih baik kupulang jam 6, toh ntar sampainya jam segitu juga. Akhirnya aku duduk di restchairs, tepat di depan ekskalator Lt. 2, dekat Bodyshop. Selama di situ, aku hanya bengong sambil melihat orang-orang lewat di depanku. Sampai tiba-tiba ada cewek duduk di sebelahku sambil membawa 2 plastic bag besar Metro.

    Penampilannya ‘Boljug’, kayaknya sedikit lebih tua dariku. Yah.. kutaksir sekitar 35-an deh. Cukup cantik, cocok jadi Model. Apalagi dengan dandanannya yang natural dan rambutnya yang tergerai indah sedada berwarna kecoklatan.., cakep sekali deh! Bodinya..? Heran bisa ngepas sama wajahnya, seksi banget. Pake Tank top bermotif Macan Tutul, yang kayaknya kekecilan buat dadanya, dan Hipster putih selutut. Buset dah..! Bikin pusing saja.. (aku melihat lewat ekor mata. Tidak mungkin aku melotot langsung, bisa-bisa aku ditabok sama dia..)

    Aku mikir, kira-kira siapa suaminya ya..? Lagi mikir gitu, eh.. dia nepuk pundakku sambil bertanya, “Maaf ya, kalo Butik Absolute adanya di mana..?”
    Aku berusaha menutupi kekagetanku dan berusaha menjawab sesantai mungkin, “Oh.., bukan di sini Mbak. Adanya di Jl. Mahakam, di Melawai sana.”
    “Oh, saya kira di sini..”
    Itulah awal pembicaraan kami, sampai akhirnya kenalan dan ngobrol ngalur-ngidul. Namanya Tiana, umur 36 tahun (bener kan?), rumah di Jl. HL (masih wilayah Senayan juga dong!), mantan pramugari yang bersuami seorang pilot. Kebetulan suaminya lagi tugas 2 minggu ke Frankfurt, jadi dia jalan-jalan sendirian. Belum punya anak, karena suaminya sering pergi.

    “Kan susah jadinya kalo ditinggal terus.” katanya.
    Setelah ngobrol selama setengah jam, tiba-tiba dia bertanya, apa aku ada mobil dan dapat mengatarkan dia pulang. Soalnya dia malas pakai taxi, apalagi kalau lagi hujan gini. Duitnya bisa abis buat bayar kejebak macet saja. Karena kupikir sekalian aku pulang dan nantinya memang lewat jalan rumahnya, ya.. oke-oke saja. Emang sih, kondisi jalan sore itu parah banget. Heran, se-Jakarta bisa kompakan pulang bareng! Untung ada si mbak, jadi ada temen ngobrol deh!

    Setelah hampir 30 menit bermacet-macetan, akhirnya sampai juga di rumahnya yang lumayan besar. Padahal aku baru melihatnya dari depan saja.
    “Klakson aja..!” kata Mbak Tia, “Ntar ada yang bukain koq.”
    Benar..! Setelah ku-klason, seorang pembantu wanita tua berpayung membuka pintu pagar.
    Sebelumnya, Mbak Tia sudah bilang, “Kalau ada pembantu saya, ngakunya kamu tukang service komputer, ya..?”
    Karena masih hujan, mobil kumasukkan sampai pas di depan garasinya yang ber-Sunroof.

    Sambil berakting layaknya customer, Mbak Tia memperkenalkan aku sebagai montir komputer pada pembantunya. Dan lalu menyuruhnya untuk masak-masak buat makan malam.
    “Mari masuk..! Duduk-duduk saja dulu sebentar di dalem. Lalu kamu boleh pulang.” katanya setelah pembantunya pergi ke dapur.
    “Terima kasih kamu udah mau nganterin saya pulang.”
    “Ah.., nggak apa-apa Mbak. Saya juga kebetulan mau numpang ke kamar mandi.”
    “Oh, silakan! Tapi terpaksa yang di lantai atas, nih..! Yang di bawah lagi rusak.”

    Dengan membawa belanjaanya, Mbak Tia mengajakku ke atas.
    “Yuk ke atas..!” katanya sambil berjalan di depanku.
    Saat itu baru kuperhatikan. Ternyata CD-nya menyetak habis di Hipster-nya! G-string, man..!Huaa..! si Junior langsung berontak. Baru kali ini aku berhadapan langsung sama cewek pemakai G-string. Sambil berusaha senormal mungkin, aku mengikuti dia dari belakang. Sampai akhirnya tiba di kamar.

    “Ayo masuk, jangan malu-malu..! Tuh kamar mandinya di sana..” katanya sambil menunjuk ke pintu di ujung kamar.
    Aku langsung ke sana, dan ketika mau menutup pintu, Mbak Tia tiba-tiba memegang Handle pintu luar kamar mandi sambil berkata dengan genit, “Jangan lama-lama ya..!” Terus ditutup deh pintunya sama dia.

    Lagi seru-serunya pipis, mataku tiba-tiba tertuju pada sebuah benda panjang yang berada di balik botol-botol sabun. Ketika kuambil.., ternyata Dildo..! Tiruan Penis yang berwarna coklat muda..! Belum hilang rasa kagetku, sudah datang kejutan lagi. Karena pintunya tidak kukunci, secara diam-diam Mbak Tia masuk ke kamar mandi. Karena saat itu aku sedang kaget, tiba-tiba aku dipeluk dari belakang secara lembut. Tangan kiri Mbak Tia meraih tanganku yang lagi memegang Dildo, sedangkan tangan kanannya meremas junior-ku.
    “Ini mainan saya, kalau lagi kesepian..” bisiknya tepat di telingaku.
    Aku terdiam seperti patung, mungkin karena keenakan.. kali ya.., hehehe.
    “Tapi jauh lebih enak kalau pake yang asli..” desahnya.

    Aku benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa ketika dia mulai menjilat leher sekitar telinga. Rasanya geli-geli enak dan aku benar-benar tersihir. Sambil terus menjilat dia berusaha membuka celanaku dari belakang.
    “Hhh.., jangan Mbak..!” aku berusaha mengingatinya.
    Tapi.., “Kenapa..? Hhhmm slurp.. slurp.., nggak suka ya..?” desisnya sambil tetap mencium dan menjilat leherku.
    Akhirnya kupikir, bodo amat deh..!”Mmmbakk.. hh.. dih.. ranjang aja deh.. biar lebih enak..” kataku.

    Dia menuntunku keluar kamar mandi sampai di pinggir Bed, langsung memagut mulutku dengan ganas. Lidahnya meliuk-liuk mencari-cari lidahku, sementara tangannya kembali berusaha membuka celanaku. Aku yang sudah bodo amat, mendekap tubuhnya yang empuk. Hhmmpp.. benar-benar enak memeluk cewek bohay seperti dia.

    Setelah celanaku melorot, ciumannya beralih ke leher, ke dada, perut, dan akhirnya ke penisku. Dia mengurut penisku pelan-pelan, wwoowww..! enak banget.
    “Kamu tetap berdiri, ya Land.. Jangan rebah..!” pintanya sambil tersenyum manis. Aku mengangguk saja.
    “Kontol kamu.. hh.. kayaknya enak.. hh.. hap..!”
    Tiba-tiba dia langsung menghisap penisku, bahkan mengocok-ngocok di mulutnya.

    Uihh, rasanya tidak dapat kutuliskan deh..! Enak banget.
    “Hhmm.. slurp.. slurp..! Aahh.. slurp.. slurp..!”
    Kadang-kadang dia sengaja mengguncang-guncang penisku ke kiri ke kanan dengan mulutnya, sementara kedua tangannya mengelus-elus pantat dan bijiku.
    “Aahh.. jangan kenceng-kenceng, Mbak..!” kataku saat dia menghisap dengan bernafsu.
    Dia hanya tersenyum, lalu meneruskan kegiatannya. Hisap.. lepas.. hisap.. lepas.., terus sampai akhirnya dia seperti kelelahan, tetapi tetap horny.

    “Hmm.., kontol kamu enak..” katanya sambil menjilat bibirnya yang penuh lendir.
    Kelihatan sekali dari sorot matanya yang liar kalau dia sudah sangat horny.
    “Udah lama saya nggak ngisap kontol seenak ini.”
    “Mbak..”
    “Jangan panggil saya Mbak..” desisnya sambil mencium bulu kemaluanku, “Panggil saya Tiaa.. aahh.. sstt..”

    Kembali dia menjilat bulu kemaluanku dengan lidah meliuk-liuk seperti lidah ular. Kali ini jilatannya naik ke atas, sambil tangannya membuka T-shirt-ku. Aku juga tidak mau kalah, ikutan membuka Hipster dan Tanktop-nya. Dan Payudara itu.. kayaknya 36B, deh..! Nantang banget..!Walau saat itu masih memakai bra, tapi tidak bertahan lama, karena langsung dibuka sama dia. Jadi sekarang hanya sisa CD-nya, yang hanya tali saja.

    Aku tidak menunggu lama-lama lagi, langsung ku-‘mamam’ payudara bulat itu. Awalnya yang kiri, dan yang kanan kuremas-remas. Tia mengerang dan menjatuhkan diri ke ranjang.
    “Aahh.. sstt, ayyohh.. nenen yang kuat.. Say.. hh.., iisshhaapp putingnya hh.. hh..!”
    Aku dengan semangat menghisap sesuai perintahnya. Sesaat kugigit lembut putingnya.
    “Aaahh.. ennakk..! Hhh.. kenyot terus.. sstt.. yang.. kuathh.. aahh..!” jeritnya sambil menggelinjang.
    Rupanya arus kenikmatan mulai menerpa Tia. Tangan kananku mulai menjelajah vaginanya yang masih tertutup CD. Wah, sudah basah rupanya..! Apalagi saat jari tengahku menyelinap di antara Labia majora, kerasa sekali beceknya.

    Pinggulnya mulai naik turun, rupanya Tia sadar ada benda asing yang menggesek kemaluannya. Apalagi saat jariku menyentuh klitorisnya, makin kencang goyangannya. Seakan berusaha agar jariku tetap di klitorisnya, tidak pindah kemana-mana.
    Terbukti saat tangannya memegang tanganku yang ada di kemaluannya, “Jangan.. kemana-mana Say.. hh.. sstt.. gesek itilku.. hh..!” erangnya.
    Sekarang ciumanku sudah pindah ke lehernya yang jenjang dan wangi. Vaginanya tetap dihibur dengan jariku, sementara tanganku yang lain membelai rambut indahnya.

    “Udahh.. cukup maen jarinya.. sst..!” kata Tia.
    Lalu dia menelentangkan aku dan dia ada di atasku. Dia langsung menempatkan lubang kemaluannya tepat di depan wajahku dan secara perlahan dia buka CD-nya yang seperti tali itu dengan membuka ikatan di sampingnya. Tercium semerbak wangi vagina yang benar-benar membuatku terangsang. Tampak tetesan lendir di lubang vaginanya. Benar-benar horny nih cewek..
    “Hm.., wangi sekali Tia. Gue suka baunya..”
    “Kamu suka bau memekku, Say..?”
    “He eh..”
    “Kalo gitu, cium deh..!” katanya sambil menurunkan vaginanya ke wajahku.
    “Ayo cium, Say..! Hhh.. cium.. cium.. dijilat, Say.. hh jilat.. jilat.. JILAATT..!”
    Padahal tanpa dikomando lagi aku sudah mau menjilat.

    Kuhisap-hisap klitorisnya yang menyembul, kujilat vaginanya, perineumnya, anusnya, semuanya. Semua yang ada di sekitar kemaluannya kujilat dan kuhisap.
    “Jilaatthh teerruusshh.. Say.. jillaathh.. itilnyaahh.. itilnyaahh.. teerruusshh.. ittill.. itil..” desahnya.
    Wajahku benar-benar dijadikan gosokan sama dia. Digosoknya terus kemaluannya di wajahku, kadang berputar-putar bak Lapdancer. Karena bosan di bawah terus, posisinya kuubah. Sekarang Tia di bawah, tapi tetap sambil kujilat vaginanya. Dia menggeliat-geliat, kadang menyentak ke belakang saat klit-nya kuhisap atau kujilat. Kadang mengerang, menjerit, melolong, bahkan kadang kepalaku dijepit dengan kedua pahanya yang putih mulus itu.

    “Ah.. ah.. ah.. err.. rr.. Aaa.. Uhh.. uuhh..” sampai akhirnya, “Ahh.. hh.. I’m comin’.. Sayyhh.. I’m comin’.. Iihh.. Ihh..”
    Kerasa sekali dia mau orgasme, karena badannya mulai mengejang.
    “Tapi tidak akan segampang itu, Tia..! Loe bakal gue bikin penasaran..” kataku dalam hati.
    Saat dia sudah hampir sampai, dia mulai menjerit-jerit.. dan.. cepat-cepat kuhentikan jilatanku dan cepat-cepat berdiri di samping ranjang. Sambil tersenyum, aku asyik melihat tubuhnya yang seksi sedang menghentak-hentak, menanti kenikmatan. Dipadu dengan suara desahnya, benar-benar tontonan yang tidak ada duanya.

    Tidak lama kemudian Tia tersadar kalau orgasmenya tidak akan sampai.
    “Ahh.. ahh.. hh.. lho..? Lho..? Koq.. Kenapa brenti..? Kenapa brentii..?” setengah menjerit, lalu celingukan mencariku.
    Setelah melihatku ada di sampingnya sambil tersenyum manis, Tia benar-benar geram.
    “Kamu.. Kamu.. Bener-bener jahat..!”
    Tia menyelipkan jari kirinya ke vaginanya, menjaga supaya tetap horny rupanya.
    “Roland.., kamu bener-bener jahat..!” jeritnya.
    Untung diluar masih hujan besar. Jadi jeritannya tertutup dengan suara hujan.
    “Sini..! Kesini..!”

    Sambil tertawa kecil aku bukannya memdeketi, tapi malah menjauh. Tia jadi seperti orang penasaran. Dengan meraung seperti macan dia melompat dari ranjang, berusaha menerkamku. Tapi gagal, karena aku berhasil berkelit. Sambil tertawa, aku berusaha menghindar dari sergapannya yang dipenuhi hawa nafsu.
    “Jahat..! Jahat..! Jahat..!” jeritnya sambil berusaha mengejarku.
    Kami berdua seperti anak kecil yang lagi main kejar-kejaran.

    Hingga akhirnya aku pura-pura mengalah dan bersedia ditangkap. Aku langsung duduk di sofa single, di samping ranjangnya. Dan dia menangkapku di situ. Tanpa ba-bi-bu lagi, Tia langsung duduk berhadapan di pahaku. Bulu kemaluannya terasa lembut menyentuh pahaku, sedangkan batang kemaluanku merapat di perutnya.
    “Mau lari kemana, hah..? hh..!” katanya sambil menggesek-gesekkan puting susunya ke putingku, rasanya nikmat sekali.
    “Orang lagi mau ngecret koq dikerjain.. hh..? Nggak boleh, tau..!” omelnya sambil menatap tajam.
    Pura-pura.., “Ya..deh, gue salah..” kataku.
    Lalu kupagut bibirnya yang basah itu. Langsung dibalas dengan ganas. Tia memelukku dengan erat sambil menggesek naik turun kemaluannya ke penisku.

    Kemudian dia menghentikan pagutannya, lalu tersenyum licik.
    “Buat orang kaya kamu, ada hukumannya.. ss..”
    “Apaan..?” tantangku.
    “Hukumannya..” Tia meraih batang kejantananku dan langsung dimasukkan ke vaginanya, “Ngentot sampai aku puaass.. hh..!”
    Begitu kalimat itu berakhir, Tia langsung menggenjot penisku naik turun.

    Aduh, benar-benar vagina yang luar biasa. Begitu ketat mencengkeram. Sementara itu, di depan wajahku terpampang payudara besar yang terguncang-guncang. Seakan memohon untuk dihisap.
    “Ahh.. uh.., kontolhh kamuhh.. enak sstt ahh.. sst.. ahh..” desahnya sambil naik turun.
    Aku tidak dapat menjawab, soalnya lagi asyik menenen. Tanganku mengelus-elus sekitar pantat sampai belakang vaginanya, biar dia benar-benar puas.

    “Ah.. ah.. terus..! Jangan berhenti Say..! Aku suka ngentot sama kamu.. hh enak.. Ayoh.. nenen yang kuat.. nenen.. nene.. aahh..!” jeritnya.
    Kadang kusentak juga dari bawah, dan Tia senang sekali kalau sudah begitu.
    “Sentak lagi.. sentak lagi.. Aaa..! Iya.. iya.. gitu.. lagi..! Lagii..! Itil gue.. itil gue.. Ooohh..!”

    Lagi asyik-asyiknya dia menggenjot penisku, tiba-tiba kuberdiri sambil membopongnya. Lalu aku jalan-jalan keliling kamar sambil tetap dia mengocok penisku dengan vaginanya yang luar biasa. Sebagai ganti sentakan yang dia suka, aku jalannya kadang seperti orang melompat. Kan jadi sama nyentaknya. Tapi itu tidak dapat lama-lama, karena badannya lumayan berat. Jadi aku balik ke ranjang.
    “Kamu di bawah ya, Say..! Aku suka di atas.. ss..” desisnya manja.
    “Oche.., buat Tia.. apa aja deh..!” godaku.

    Tanpa banyak buang waktu, Tia kembali melanjutkan goyangannya. Kadang goyangnya benar-benar maut, sampai menyentak kepalanya ke belakang. Atau kadang sambil meremas payudaranya, seperti di film-film BF. Atau kalau lagi adem, dia merebahkan kepalanya di dadaku. Sambil mengocok, seperti biasa dia suka sekali berkata kotor.
    “Hhmm.., ngentot..! Hmm.., ngentot..! Ahh.. hh.. sstt.. Tia seneng deh kalo lagi ngentot.. hh.. Enak kan, Say..?”
    “Enakhh.. banget, Tia..” lenguhku.
    “Seneng khaann.. sstt..!”
    “Seneng..”
    “Tia.. sukka.. kontol Roland.. hh..”

    5 menit kemudian, aku merasa akan jebol, karena penisku sudah berdenyut. Rupanya Tia juga begitu. Dinding vaginanya mulai bergetar dan sudah basah sekali. Genjotannya pun sudah mulai mengganas, seperti saat dia mau orgasme tadi.
    “Oohh.. Tia.. gue mau.. keluar..”
    “Aku.. juga Say.. Mau ngecret.. hh mau ngecret.. tahan yah.., kita barengan.. ss..!”
    Aku berusaha supaya tidak jebol duluan, kutahan mati-matian. Tia sudah semakin tegang, makin erat memelukku.
    “Auh..! Auh..! I’m comin’ Say..! I’m comin’ Say..! Aadduhh.. Kontol.. Jembut.. itil.. ah.. ah..!” jeritnya, makin lama makin keras.
    Dan, “Terusshh.., terusshh.. don’t stop..! Don’t stop..! Aku.. Aku.. Ak.. iihh.. iihh..”

    Dia orgasme sambil menjerit dan menghentak-hentak dengan ganasnya. Saat orgasme, otot vaginanya betul-betul tegang dan memerah batang penisku.
    “Tia.. Tia.. ahh awas.. gue mau keluar..!”
    “Biar..! Biar..! Di dalam aja.. jangan dilepass.. Aaa..!”
    “Crot.. crot.. crot..!” spermaku muncrat di dalam vaginanya.
    Aku tidak dapat berkata apa-apa lagi, hanya bisa menerawang ke langit-langit. Menikmati orgasme. Masih ada beberapa hentakan lagi, sebelum akhirnya Tia terkulai lemas di dadaku. Rambutnya yang indah itu menghampar bebas, langsung kubelai.
    “Terima kasih, Land..! Saya udah lama nggak ngerasain yang kayak gini.” dia mendesah.
    “Meski kamu jarang ngomong, tapi cara kamu enak banget.”
    Aku hanya dapat tersenyum saja.

    Kemudian kami ke kamar mandi untuk saling membersihkan diri dan ada sedikit 1 ronde lagi yang kami mainkan di sana dengan cepat. Terus aku siap-siap untuk pulang.

  • Cerita Seks Ngentot Dengan Suami Kakak

    Cerita Seks Ngentot Dengan Suami Kakak


    1953 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Ngentot Dengan Suami Kakak ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Sesudah tamat sekolah di kampung akupun berpindah ke rumah kakakku yang sudah berumahtangga dan tinggal di bandar, Oleh kerana aku menyambung untuk bersekolah di kolej maka ibubapaku bersetuju aku tinggal bersama kakak dan abang iparku. Aku gadis yang pemalu dan memakai tudung , sembayang tak pernah tinggal dan kakakku pun begitu juga. Abang iparku pula kuat beramal dan selalu sembahyang sunat pada tengahmalam dan awal pula bangun untuk mengaji dan sebagainya

    Di pendekkan cerita, mula-mula tak ada apa-apa berlaku sampailah kakakku mengandung anaknya yang ke empat. Dia selalu saja penat dan tidur awal dan mungkin tak dapat melayan kehendak abang iparku ketika kami sedang menonton Tv kakakku berkata dia mengantuk sangat dan pergilah tidur, tinggalah kami bersama anak-anaknya yang masih kecil 3-5 tahun. Oleh kerna budak-budak ini dah biasa tidur awal kerna sekolah esok maka terlelaplah pula mereka di depan tv.

    Tiba-tiba rancangan tvtuh pula ada adegan yang mengairahkan. aku jadi malu dan terus mengatakan aku ingin masuk tidur jadi abang iparku mengatakan untuk mengangkat anak-anak nya masuk kebilik dulu kerana aku tidur bersama mereka. setelah semuanya beres maka aku pun bersedialah untuk tidur tiba-tiba abang iparku menarik tanganku dan mencium bibirku. Aku yang terkejut menolaknya tapi dia yang lebih bertenaga tidak peduli terus menolak aku kekatil dan menindih aku sambil mencium mulutku dengan ghairahnya. dia menarik skaf ku dan mencium ke telingaku aku jadi ghairah ketika lidahnya bermain dalam cuping telingaku dan membiarkan terus.

    Oleh kerana dia berpengalaman aku cepat jadi longlai dan dia terus meramai buah dadaku sambil lidahnya bermain-main di leher, bibir dan telingaku. Aku makin ghairah dan rela di perlakukan sedemikian. Agen Judi Hoki Banget

    Abang iparku terus mengangkat separuh baju tidurku ke atas dan menyelak bra ku dari atas dan menghisap puting breastku. tanganya yang satu meramas-ramas kemaluanku dari atas kain. Aku yang kesedapan hanya dapat mengeluh-geluh kenikmatan kerana inilah pertama kali aku di perlakukan demikian.

    Setelah kedua-dua belah putingku di hisap maka abang iparku dengan lebih berani mnyelak kain sarungku dan membuka seluar dalamku dan menyuruh aku membangkangkan kakiku, aku akur dan dia terus menjilap lubang kemaluanku. Aku rasa kelentitku di jilap dan di hisap, lidahnya pula mencucuk-cucuk ke dalam lubang kemaluanku aku yang sudah tak tahan kerana sudah 2 kali aku klimak terus mengatakan aku tak tahan dan abang iparku terus membuka kain pelekatnya dan memasukkan zakarnya ke dalam kemaluan aku.

    Kami bersetubuh di dalm bilik yang gelap itu. Mula-mula sakit lepas itu nikmat dan selepas habis, abang iparku datang lagi tengah malam dan subuh untuk menyetubuhi aku. Sehinggalah ke hari ini aku masih lagi di setubuhi olehnya.

    Aku yang sudah biasa bersetubuh kadang-kadang minta di setubuhi di mana saja ketika kakak tidak ada kadang-kadang ketika aku berada di dapur atau ketika di tandas dan paling selalu ketika anak-anak tertidur di depan tV kami akan bersetubuh di ruang tamu dan Tvlah yang menyaksikan kami.

    Kadang-kadang kalau abang iparku penat melayan kakakku agaknya, dia hanya menjilat kemaluanku ketika di dapur atau ketika aku pura-pula duduk menulis dan dia berada di bawa meja berselindung di dalam lapik meja dan menjilat dan mencucuk jarinya ke dalam kemaluanku. Anak-anaknya asyik melihat kartun dan kemaluanku asyik di jilat dan buah dadaku asyik di ramas ayah mereka.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex, 

  • Cerita Sex istriku Seorang SPG Cantik

    Cerita Sex istriku Seorang SPG Cantik


    2200 views

    Cerita Sex – Kali ini menceritakan pengalaman sexs pribadi Seorang Laki-laki bernama Denis yang berhubungan sex dengan seorang SPG. Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini. Sebelum saya memulai cerita saya, perkenalkan nama saya Denis ( nama samaran), saya berumur 23 tahun, saya berkulit putih, karen saya Chines. Saya akan menceritakan kisah nyata saya sebagai seorang PLAYBOY , awal mula cerita ini bermula saat saya bersama kawan-kawan saya menonton bola di Merdeka Work di salah satu kota Medan.

     

    Pada waktu itu tepatnya malam minggu perasaan saya saat itu sangat suntuk .Dengan tiba-tiba HP sayapun berbunyi, teman-teman saya yang dulu 1 bangku disekolah mengadakan suatu acara bertempat di Merdeka Work untuk menonton Liga bola Champion pada jam 11:30 dan kami semua berjanji berkumpul pada jam 22:00. Kemudian sayapun mulai memilih pakaian untuk saya kenakan pada malam minggu dan saya berdandan dengan gaya cool.

    Tibalah waktu menunjukan pukul 22:00 sayapun ready, bersiap-siaplah saya dengan memanaskan mesin mobil saya. Setelah sudah selesai saya langsung ke Merdeka Work dan berjumpa dengan semua teman-teman ku di Merdeka Work, sudah lama kami tidak berjumpa dan tidak berkumpul . Kamipun memesan makan dan minuman BIR sambil menonton TV yang telah disediakan. Sekitar jam 22:30 datanglah cewek-cewek cantik dan seksi datang menghampiri kami dan cewek itu adalah cewek SPG Marlboro, seperti biasa merekapun menawarkan rokok kepada kami supaya kami membeli nya.

    Ini dia TO ( target operasi) saya, Saatnya mengeluarkan Lidah Dewa seribu gombalan maut….hahaha. Mulailah saya merayu 1 cewek cantik dari 4 cewek SPG itu, saya mengajak mereka bergabung dengan teman – teman saya, yang jelas untuk menemani kami nogkrong sambil makan dan minum sekalian mereka juga asik menawarkan rokok mereka, akhir nya kami membuat kesepakatan dengan cewek-cewek cantik jika saya membeli 10 slot mereka harus temani kami sampai pulang. Tidak kusangka rayuankupun berhasil, akhirnya mereka semua mau dan setuju dengan kesepakatan yang saya bilang.

    Sayapun mulai berkenalan dengan 1cewek, Dia bernama Meta, dia cantik, mempunyai tubuh seksi, manis, imut dan yang jelas kulitnya putih mulus. Yang jelas imbanglah dengan kulit putihku ini. Mulailah saya ajak dia ngobrol-ngobrol dan cari tau tentang mereka.

    Meta : Mas, kamu tinggalnya dimana ?
    Denis : Emmmm…. tinggal dimana ya… dihati mu kayknya deh Ta (Ngegombal dikit )
    Meta : Ah…. mas bisa aja deh, Gombal banget deh, ntar klu ketahun sma pacarnya dimarahin hlo mas.
    Denis : hahaha… Saya masih jomblo kok Ta, tenang aja nggak bakal ada yang marah kok. Lagian siapa juga yang mau sama saya ??

    Meta : Masa iya mas, cowok seganteng mas nggak ada yang mau??

    Denis : beneran deh Ta, suer deh… kalau ngak percaya lihat aja isi hati ku ??? wkwkwkwk
    Meta : Gombal lagi, gombal lagi deh si mas ini.

    Denis : yaudah deh kaluu nggk percaya… emang Meta tinggal dimana??

    Meta : hlohhh… kog tanya Meta tinggal dimana sih, kan mas udah tau tinggalnya dimana, kan meta tinggal di hati mas…. ( balas di menggombali saya )

    Denis : Upzzzzz….ikut-ikutan Gombal nih ceritanya…(tanda lampu hijau nih)

    Meta : Iya dong, emangnya mas aja yang bisa ngegombal ?

    Denis : wkwkwk… Serius ini Ta kamu tinggal dimana? Dan udah punya pacr belum kamu ?

    Meta : iya deh yang lagi serius, Aku tinggal di Sekip kok mas… dan aku juga belum punya pacar mas. Mas sendiri tinggal dimana ? Fontana99

    Denis : wuihhh… pas banget nih berarti ada kesempatan neh (kata dalam hatiku). Kalau aku tinggal dekat aja kok dari sini, masa sih kamu belum ada cow ?? cewek secantik kamu ngak mungkin ngak ada cowok dan pasti yang naksir kamu banyakkan ?

    Meta : memang sih mas banyak yang naksir sama aku, tapi aku belum ngerasa ada yang cocok.

    Denis : Ouhhh gitu ya Ta… berarti saya ada kesempatan donk buat jadi pacar kamu, barang kali aja kamu ngerasa cocok sama aku. Hehe…

    Meta : Hahaha… bisa aja kog mas , sip tau aja mas bisa buat hati aku luluh … hhe.

    Wilson : Ok deh aku bakalan bikin hati kamu kelepek-kelepek sama saya, dijamin kamu nggak bisa makan dan tidur gara-gar mikirin aku …hhahaha ( sedikit gombal )

    Meta : masa sih ?? coba buktiin donk jngan omong dong… wekkkkk :p??

    Setelah kami ngobrol-ngobrol lama, teman-teman sayapun bergabung ngobrol -ngobrol juga dengan teman Meta. Tidak kusngka kamipun minum sudah habis 9 botol bir bintang dan kamipun sudah ada sedikit on fire, sayapun mulai memberanikan diri untuk memeluk Meta dan memegang tangannya. ternyata diapun pasrah tidak marah dan membiarkan saya memeluk, memegang tangannya. Kemudian saya memberanikan diri untuk mencium dipipinya juga degan menghela nafas saya di telinganya. Dan ternyata juga, dia tidak marah ketika saya cium pipinya, yang ada malah birahinya nampak keluar.

    Meta : emmm… habis ini ms sm teman-teman mu keman ni mas ??

    Denis : emangnya kenapa Ta ?? emangny kmu mau ikut dengan saya?

    Meta : Nggak papa sih cuma tanya aja, Emang saya boleh ikut mas ?

    Denis : ada sinyal nih ( kta dalam hati saya ). Ouh gitu ya, kita ngak kemana-mana sih, paling habis ini langsung pulang, tapi pastinya sya mau antar kamu pulang dulu. Gimana ??

    Meta : Emmmm… boleh deh mas kalau gitu, nanti mas nginep di kost saya aja, mau nggk mas? Soalnya kos meta lagi sepi, sering takut deh mas kalau sendiri.

    Denis : Serius ini kamu Ta, emngnya boleh cow nginep dikos kamu ?

    Meta : bolehlah, kan Meta udah bilang sama mas barusan.

    Denis : Oke deh nanti saya nginep di kos kamu, makasih ya Ta udah ajak saya tidur dikos kamu .

    Meta : iya mas ngak apa-apa kok ,kan saya yang menawarkan, lagian aku juga sedikit mabuk mas, jadi kalau ada apa-apa kan mas bisa jagain aku.

    Denis : iya deh Ta, pasti kog aku bakal jagain cewek secantik kamu. Hhe.

    Akhirnya Pada jam 03:30 kamipun bubar semua. Teman-teman sayapun bubar dan saya muli menngantar Meta dan teman-temanya pulang, tapi ngak juga benaran pulang ke rumah mereka masing-masing atau melainkan ke HOTEL atau ke KOST mereka.hhe. Semua berpamitan dan jalan masing-masing dan saya pun akhir nya antar Meta pulang ke kostnya sampai tidak sabar sekali dan pikiran sayapun sudah ntah kemana-kemana sampai nafsuku naik ke otak sembari jantungku berdetak sangat kencang dan KONTOLkupun sudah menegng dengn kerasnya. Sampailah kami didepan kos Meta,

    Denis : udah sampai kost nih Meta, benar kan ini kost kamu?

    Meta : Iya, benar kok mas. Yuk…. Masuk mas, dan mobilnya parkir di depan pintu aja mas !!!

    Dengan kilatnya saya parkir mobil saya dan sayapun buru-buru masuk ke kost Meta karena sudah tidak sabar lagi.

    Meta : Sini mas masuk, duduk dulu disitu mas, Saya mau ganti pakaian dulu

    Denis : Iya ta silakan.

    Saya langsung berbaring di tempat tidurnya dan sekalian tiduran karena kepala sayapun agak pusing akibt minum Bir tadi. Selesailah Meta berganti pakaian diapun keluar dari kamar mandi ,

    Meta : udah capek yah mas… kebanyakan minum tadi sih kamu mas.

    Meta : Iya nih ta. Maaf ya saya tiduran di tempat tidur kamu, abis saya capek dan pusing ini.

    Sayapun berbring sambil melihat Meta memakai baju tidur yang transparan. Wowww.. Rancak nian nih cewek, begitu cantik sekali. Badannya sangat putih mulus dan ukuran dadanya yang tidak begitu besar tpi menggemaskan, kira-kira berukuran 32. Meta memakai BRA berwarna merah.

    Meta : ngak papa kok mas baring saja, lagi pula nanti kita tidurnya barengan juga sih.

    Wuihhh tanda-tanda nih kalau dia pengen menikmati KONTOL aku ( kata dalam hatiku).

    Denis : emang kamu belum ngantuk yah TA, kog nggk tidur-tidur ?

    Meta : kog tanyanya gitu, emang kenapa mas? udah ngak sabar yah ???hhe.

    Denis : Weitsssss… Nggak sabar apa nihy maksudnya Ta?

    Meta : Pura-pura nggk ngerti lagi si mas, yah ngak sabar pengen tidur sama Meta lah, yakan ?????

    Denis : Ih kamu tau aj deh Ta. hhe

    Tanpa basa-basi lagi nafsukupun mulai sampai ke otak dan KONTOLkupun nampaknya sudah tidak bisa berkompromi lagi. Saya langsung tarik dia ke ranjang dan menciumi dan meraba seluruh badannya. Sampailah tangan saya memegang dadanya yang berukuran 32 itu. Ahhhhh…. Ahhhh… Ahhh….. Met sudah mulai nafsu dan ngak sabar lagi. Diapun mulai membuka semua pakaiannya dan saya juga membuka pakaian dia. Dia langsung mengemut KONTOLku dan tanpa menunggu lama lagi, sehingga sayapun menikmati nikmatnya hisapan Meta Kontol saya Ahhhhh…. Aaaahhhh…… Enaaaaak Ta….. terusssss.

    Kemudian sayapun mulai beralih ke gaya 69. Lalu saya jilati vaginanya yang aromanya sangat harum dan tidak berbau seperti cewek lain. Kujilat-jilat klitoris Meta sehingga dia menjerit kenikmatan Aaaaahhh…… Aaahhhh…. Terus jilatin Mas, enk sekali jiltanmu (desahnya padaku), Sayapun terus menjilati Vaginanya tanpa ampun sambil memainkan tanganku ke lubang vaginanya sehingga diapun orgasme dan keluar cairan putih dari lubang vaginya., Meta pun tidak mau kalah, dia mengemut terus Kontolku Sembari tanganya mengocok K0ntolku yng sudah menegang keras itu.

    Metapun sudah tidak bisa menahan nafsunya lagi, tanpa basa basi dia langsung membaringkan badannya dan mulai memasukan Kontoku ke Vaginya dengan pelan-pelan. Ahhhhhhhh………………. Aaaaaaaaahhhhh…………. Besar sekali kontol kamu mas, (ucapnya). Kontolku besar karena aku sering meminum obat pembesar kontol. Dia pun mengerang nikmat merasakan Kontolku yang begitu besar dan perkasa. Terus saja kugenjot-genjot Vaginnya dengan kontolku. Aaahhh……. Aaaaahh……… Ahhhhh…….. Eennakkkkkkkkkk sekali massssss …… Aaahhh……. Aaaahhhhh…….. ( erang Meta kenikmatan). Sayapun mengoyangnya, kemudian saya mengganti posisi, langsung saya balikan badan Meta ke ranjang. Saya memasukan kontol saya kembali dan mulai mengenjot maju mundur ke vagina Meta. “ ahhhhh…… ahhhhh….. ahhhhh……. uhhhhhhhh…… ahhhhhhk……” ( erang kenikmatan kami berdua ).

    Kami sudah bermain sex kira-kira 30 menitan, belum keluar juga sperma saya sampai semua gaya SEKS sudah saya keluarin dan melampiaskan ke Meta sampai dia sudah beberapa kiali menembak cairan putih. Sayapun tidak ingin berhenti dan terus goyang dan goyang. Saling menikmati dan saling memuaskan “ Aaahhhhhh…… Aaahhhh……. Ahhhhhhhhh…………. Aaghhhhhh……”. Saya merasa Spermaku sudah mau keluar, Aaaahhhh….. ahhhhhh……” saya mempercepat goyangan ku sehingga Meta tidak bisa tahan dan kami saling menjerit Aaahhh………. Aaahhhhhhhhhkkkk…… Aaaahhhkkk….. Akhir nya sperma ku pun keluar dan saya tembakan kearah dada dan mukanya. Sayapun terkuli lemas , danlangsung berbaring ke kasur sembari tanganku memainkan puting Meta.


    “ Keluar juga akhirnya sperma Mas” ucap Meta kepadaku. Setelah itu kamipun segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan spermaku yang ada di badan Meta, dan Meta mencuci Vginnyanya. Kemudian Metpun mengambil handuk kecil untuk mengusp Kontolku karena saya serasa lemas hampir tidak bisa berjalan lagi. Setelah selesai semua kami tetap telanjang dan sambil berpelukan dengan hangat sampai tertidur. Setelah pagi jam 10:00 kami bangun dan ingin pergi sarapan dan kami pun mandi berdua di kamar mandi sampai melakukan SEKS dengan gaya Doggy style sampai 30menit. Kemudian kami mandi dan pergi makan. Setelah kami selesai makan dan kembali ke kost kamipun beristirahat dan tidak melakukan SEKS sama sekali karena sudah kecapekan.

    Pada akhirnya kami menjalani hubungan dengan serius sampai 2 tahun kami mempunyai 1 anak cewek dan kami berdua pun senang mendapatkan seorang anak dan saya pun tidak menyesal bersama Meta meskipun saya Chines. kami tidak melakukan proses pernikahan dan tidak ada orang yang tau kami ada menikah atau tidak dan kami juga bilang sama orang- orang kalau kami sudah menikah (meskipun bohong) dan kami mempunyai 1 anak meskipun tidak Sah secara agama.

  • Reality wifes Jenni Lee and Scarlet Red have their asses pounded hard

    Reality wifes Jenni Lee and Scarlet Red have their asses pounded hard


    1655 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Nikamtnya Memperkosa Calon Pengantin Baru

    Nikamtnya Memperkosa Calon Pengantin Baru


    1858 views

    Aku pernah berbagi kisah dengan teman-teman pembaca semua, dan aku akan melakukan hal yang sama sekarang untuk yang kedua kalinya. Statusku yang bebas (mahasiswa perantau) membuatku tidak terbatas dalam berbagai aktifitas, walau seringkali diantaranya bermuatan negatif. Pengalaman ini terjadi pada tahun 1999 di bulan November, dimana kota Surabaya sedang diguyur hujan. Merupakan pemandangan langka kalau Surabaya dicurahi hujan, karena lebih sering kota ini berada dalam kondisi kering. Kesempatan itu kumanfaatkan untuk berkeliling mengitari Surabaya karena suhunya agak bersahabat.

    Aku berkeliling dengan menggunakan angkutan umum, ke tempat-tempat favorit dan belum pernah kujalani sebelumnya. Kali ini aku bersantai di Galaxy Mall, yang banyak dikunjungi WNI keturunan. Mataku liar melirik-lirik wanita putih mulus dan trendy. Entah kenapa sejak dulu aku terobsesi dengan wanita Chinese yang menurut pandanganku adalah tipikal sempurna dalam banyak hal. Di lantai paling atas, mataku tertuju kepada seorang gadis cantik dan seksi, sedang makan sendirian, tak ada teman. Dengan teknik yang biasa kulakukan, kudekati dia. Kami berkenalan sejenak dan dia menawariku ikut makan. Aku bilang aku sudah kenyang. Dia bernama Nina **** (edited). Kami seumuran atau paling tidak dia lebih tua dua tahun dariku. Setelah ngobrol agak lama, dengan mengeluarkan jurus empuk tentunya, dia mengajakku pulang bersama, karena aku mengaku akan menunggu angkutan sampai hujan reda.

    Akhirnya, aku pun setuju, dan segera berangkat bersamanya. Di dalam mobil, aku tak bisa tenang karena ketika menyetir, aku bisa melihat dadanya yang montok dan paha mulusnya bergerak gesit menguasai kemudi. Tapi dia tidak menyadari itu, karena aku tahu dia tidak akan suka. Hal itu kusadari dari pembicaraan sebelumnya. Dia kelihatannya wanita baik-baik. Tapi konsentrasiku sangat terganggu apalagi jalanan di kota Surabaya yang tidak rata membuat dada indah yang bersembunyi di balik bajunya bergoyang-goyang. Ditambah lagi harum tubuhnya yang sangat merangsang. Akhirnya timbul pikiran jahat di otakku.

    “Aku pindah ke belakang ya..” kataku.
    “Kenapa?”
    “Aku ngantuk, mau tiduran, nanti turunkan aku di jalan Kertajaya”, kataku berpura-pura.
    Saat itu sejuta rencana jahat sudah merasuki otakku.
    “Ok, tapi kamu jangan terlalu pulas ya.. nanti ngebanguninnya susah”, katanya polos.
    Di kala otakku sudah kesetanan, tiba-tiba..
    “Jangan berisik atau pisau ini akan merobek lehermu”, ancamku seraya menempelkan pisau lipat yang biasa kubawa. Itu sudah menjadi kebiasaanku sejak di Medan dulu.
    “Don.. apa-apaan nihh..?” teriaknya gugup, karena terkejut.
    “Aku peringatkan, diam, jangan macam-macam!” bentakku sambil menekan permukaan pisau lebih kuat.
    Aku sudah kehilangan keseimbangan karena nafsu.
    “Jalankan mobilnya dengan wajar, bawa ke daerah Petemon.. cepat..!”
    “Ehh.. iiya.. iyahh..” jawabnya dengan sangat ketakutan.
    Tas yang tadi diletakkan di jok belakang segera kubuka. Seluruh uang dan kartu kreditnya langsung berpindah ke kantongku.
    “Bawa ke Pinang Inn.. cepat!” bentakku lagi.

    Kali ini aku sudah pindah ke jok depan, dan pisau kutempelkan di pinggangnya. Sepanjang perjalanan wajahnya pucat dan sesekali memandangiku, seolah minta dikasihani.
    “Jangan mencoba membuat gerakan macam-macam.. atau kamu kulempar ke jalan.. mengerti?” ancamku lagi sambil berganti posisi.
    Aku mengambil alih kemudi. Entahlah, saat itu aku merasa bukan diriku lagi. Mungkin iblis sedang menari-nari di otakku. Dia hanya membisu, dengan tubuh gemetar menahan rasa takut. Tiba-tiba HP-nya berbunyi, kurebut HP itu dan kuhempaskan di jalan sampai pecah.
    “Ingat.. jangan bertindak aneh-aneh.. kalau masih ingin hidup..” pesanku sesampainya di parkiran Pinang Inn.
    Mobil langsung masuk garasi, dan aku menghubungi Front Officer. Kubayar, lalu kembali ke garasi.
    “Keluar..!”

    Dengan wajar kugandeng dia masuk kamar. Kukunci dan kusuruh dia telentang di kasur yang empuk. Kunyalakan TV channel yang memutar film-film biru. Pinang Inn memang disediakan untuk bermesum ria. Dia kelihatan semakin ketakutan, ketika melihatku langsung membuka baju dan celana. Dengan hanya menggunakan CD, kurebahkan tubuhku di sampingnya dengan posisi menyamping. Pisau itu kugesek-gesek di sekitar dadanya.

    “Agar proses ini tidak menyakitkan, kamu jangan bertingkah.. atau besok mayatmu sudah ditemukan di laut sana.. paham?”
    “Don.. ke.. ke.. napaa.. jadi be.. gii.. ni? Apa.. salahku?” dengan ketakutan dia berusaha membuatku luluh.
    “Salahmu adalah.. kamu memamerkan tubuhmu di hadapan singa lapar..”
    Segera, seluruh bajunya kusobek dengan pisauku yang tajam. Mulai dari bagian luar sampai dalamnya. Kini dia telanjang bulat di antara serpihan pakaian mahal yang kusayat-sayat. Dia menagis, mata sipitnya bertambah sipit karena berusaha menahan air mata yang mulai mengalir deras ditingkahi isaknya yang sesenggukan. Sejenak aku tertegun menyaksikan keindahan yang terpampang di hadapanku. Dada putih mulus yang montok, tubuh langsing, dan.. ups.. liang kemaluannya yang merah muda bersembunyi malu-malu di antara paha yang dirapatkannya. Kubuka pahanya.
    “Jangann Don.. kumohon jangan..” pintanya memelas. Aku sudah tidak peduli.“Hei.. Nin.. bisa diam nggak? Mau mati? Hah..?” ancamku sambil menampar pipinya. Wajahnya sampai terlempar karena aku menamparnya cukup keras.
    “Silakan menjerit.. ini ruangan kedap suara.. ayo.. menjeritlah..”, ejekku kesenangan.

    Segera kulebarkan pahanya, kuelus permukaan kemaluannya dengan lembut dan berirama. Sesekali dia menatapku. Ada juga desah aneh di bibirnya yang tipis. Aku terus mengelus kemaluan itu, sambil dua jariku yang menganggur mempermainkan puting susunya bergantian. Dia hanya bisa mendesah dan menangis. Kudekatkan wajahku ke sela paha mulusnya. Dengan perasaan, kukuak liang kemaluannya, indah sekali. Seumur hidup, baru kali ini aku melihat kemaluan wanita seindah itu. Bentuknya agak membukit mungil, ditumbuhi bulu yang halus dan lemas. Bibir kemaluannya kupegang, kemudian lidahku kujulurkan memasuki lubang yang nikmat itu. Kujilati dengan perlahan, mengitari seluruh permukaannya.

    “Shh.. Don.. Donhh.. jangaann.. sshh..” Nina sampai terduduk.
    Ada sesuatu yang lucu. Dalam situasi itu sempat-sempatnya dia menggoyang pinggulnya mendesak mulutku, dan menjambak rambutku sesekali. Dalam hati aku tertawa, “Dasar wanita.. munafik.”
    “Ayo.. Nin.. ayo..” kataku pelan mengharap cairan itu segera keluar membasahi kemaluan indahnya. Saat itu kesadaranku perlahan hadir. Perlakuanku kubuat selembut mungkin, namun tetap tegas agar Nina tidak bertindak ceroboh.
    Kali ini lidahku mengait-ngait klitorisnya beraturan namun dengan arah lidah acak. Dia makin bergetar. Goyangan pinggulnya terasa sekali.

    “Lho.. diperkosa kok malah enjoy.. ayo.. nangis lagi.. mana..?” olokku.
    “Don.. jangannhh.. janganh..” balasnya malu-malu, berusaha menggeser kepalaku dari selangkangannya. Tapi setelah kepalaku digerakkan ke samping, malah ditariknya lagi hingga mulutku langsung terjatuh di bibir kemaluannya. Aku pun paham, dia ingin menunjukkan ketidaksudiannya, namun di lain pihak, dia sangat menginginkan sensasi itu.
    “Nih.. aku kasih bonus.. silakan menikmati..” kataku sambil melanjutkan jilatanku.
    Sementara tanganku yang kiri membelai payudaranya bergiliran secara adil. Kiri dan kanan. Sementara tangan kananku kuletakkan di bawah pantatnya. Pantat seksi itu kuremas sesekali.
    “Oghh.. sshh..”

    Nina menggelinjang menahan nafsu yang mulai merasuki dirinya. Sesaat dia lupa kalau sekarang dia dalam keadaan terjajah. “Sshh.. terrusshh..”
    Perlahan lahan, cairan yang kunanti keluar juga. Secara mantap, lendir bening itu mengalir membasahi liang kemaluannya yang semerbak.
    “Donnhh.. Donhh..” Dia berteriak di sela orgasmenya yang kuhadiahkan secara cuma-cuma.
    “Aduh.. Nin.. yang benar aja dong..” ringisku karena saat orgasme tadi, kukunya yang lentik melukai pundakku.
    “Maaf.. maaf Donhh..”
    Aku berhenti sesaat untuk memberinya waktu istirahat. Aku berdiri di samping ranjang. Dia terkulai lemas. Pahanya dibiarkan terbuka. Kemaluan genit itu sudah mengundang batang kemaluanku untuk beraksi. Namun aku berusaha menahan, agar pemerkosaan ini tidak terlalu menyakitkan. Kami berpandangan sejenak. Dia sudah tidak melakukan perlawanan apa-apa, pasrah.
    “Don.. aku tahu kamu sebenarnya baik, jangan sakiti aku yah.. aku mau menemani kamu di sini, asal kamu tidak melukai aku..” pintanya sambil mengubah posisi telentangnya menjadi duduk melipat lututnya ke bawah pantat. Liang kemaluannya agak tersembunyi sekarang.

    “Kamu masih perawan nggak?” tanyaku ketus.“Iyah.. masih..”
    “Nah.. sayang sekali, kalau mulai besok kamu sudah menyandang gelar tidak perawan lagi..”
    “Ah..” dia tercekat.
    “Don.. semua uang tadi boleh kamu ambil.. tapi mohon jangan yang kamu sebut barusan.. empat hari lagi aku menikah Don.. kumohon Don..”
    “Ah.. daripada cowok lain yang merasakan nikmatnya darah segar kamu, mending aku curi sekarang..” kataku cepat sambil mendekatinya lagi.
    “Don.. jangan.. kumohon..”
    “Diam!”
    “Ingat.. pisau ini sewaktu-waktu bisa mengeluarkan isi perutmu..” ancamku.

    Nina terkejut sekali, karena menyangka aku sudah berbaik hati. Padahal aku juga tidak sungguh-sungguh marah padanya. Mungkin karena aku yang sudah terbiasa berteriak-teriak membuatnya ketakutan.
    “Sekarang giliranmu”, kukeluarkan batang kemaluanku yang sudah agak terkulai.
    “Kupikir aku nggak perlu menjelaskan lagi cara membangunkan preman yang satu ini..” kataku sambil mengarahkan kepalanya berhadapan dengan batang kemalauanku yang lumayan besar. Sejenak dipandanginya diriku. Tanpa berkata apa-apa dia memegang batang kemaluanku dan mengocoknya perlahan. Dikocoknya terus sampai perlahan, si batang andalanku naik.
    “Cuma itu?” tanyaku lagi.

    Dibuka mulutnya dengan ragu-ragu, kebetulan sekali adegan di TV channel juga sedang memperagakan hal yang sama. Aku sebenarnya ingin tertawa. Tapi kutahan, karena gengsi kalau dia tahu. Dikulumnya batang kemaluanku. Aku berdiri di atas ranjang. Dia berjongkok dan mulai menggerakkan kepalanya maju mundur.
    “Ahh..” aku mengerang merasa nikmat sekali.
    Kulihat matanya sesekali melirik TV. Biar saja, pikirku dalam hati. Toh ini demi keuntunganku. Dijilatinya kepala kemaluanku. Tapi dia tidak berani menatap wajahku.
    “Auhhgghh..”
    “Jangan dilepas..” seruku tertahan.
    Aku jongkok dengan mengarahkan kepala ke sela pahanya. Aku telentang di bawah. Posisi kami sekarang 69. Sewaktu berputar tadi dia menggigit kemaluanku agar tidak lepas dari mulutnya. Lucu memang. Dengan bibir kemaluan tepat di atas wajah, kujilati dengan mantap. Kali ini gerakan lidahku liar mengitari permukaan kemaluannya. Sesekali kusedot bukit kecil itu sambil memasukkan hidungku yang kebetulan mancung ke lubang senggamanya.

    “Oghh.. Ahh..” Kami berseru bersahutan. Kubalikkan tubuhnya. Sekarang dia ada di bawah, namun tetap 69. Kali ini aku lebih leluasa menjilati kemaluannya.
    “Augghh.. Donhh.. enakkhh.. terusshh..” pintanya.
    Lalu kembali menyantap batang kemaluanku dengan garang. Sesekali aku merasakan gigitan kecil di sekitar kepala kemaluan. Pintar juga dia, pikirku dalam hati.

    Lidahku kujulurkan masuk ke lubang sempit itu dan menari di dalamnya. Pantatku kugoyang naik-turun agar sensasi batang kemaluan yang berada di kulumannya bertambah asyik. Sambil menjilat liang kemaluan itu, jari-jariku mempermainkan bibir kemaluannya.
    “Ougghh.. Don.. enakkhh.. Donnhh.. ahh.. Donnhh..” serunya dibarengi aliran hangat yang langsung membanjiri lembah merah muda itu.
    “Sekarang waktunya Nin.”
    Aku mengambil posisi duduk di antara belahan kedua kakinya. Dia masih telentang. Kugesek lagi kepala kemaluanku yang sudah mengeras sempurna beradu dengan klitorisnya yang menegang. Dia setengah duduk dengan menahan tubuhnya pakai siku tangan, dan ikut menyaksikan beradunya batang kemaluanku dengan klitorisnya yang sudah menjadi genit. Batang kemaluanku itu kuarahkan ke liang kemaluannya.

    “Jangann.. kumohon Donh.. jangan..” serunya tertatih sambil mencengkeram batang kemaluanku.
    “Aku bersedia memuaskan nafsumu, dengan cara apa saja, asal jangan mengorbankan pusakaku.”
    “Oh ya? Kalau dari anus mau nggak?” tantangku.
    Tapi sebenarnya aku tidak lagi perduli karena kemaluanku sudah minta dihantamkan melesak lubang kemaluannya.
    “Yah.. terserah kamu Don..”
    “Nggak.. mau.. aku cuma mau yang ini, ini lebih enak..” teriakku sambil menunjuk liang kemaluannya.
    “Nih.. pegang.. masukin..” Dengan ragu dipegangnya batang kemaluanku.
    “Don.. apa tidak ada cara lain?”
    “Cara lain? Ada-ada saja kamu.. Hei.. kamu jangan bertingkah lagi ya.. jangan sampai kesabaranku hilang. Kamu beri satu milyar pun sekarang aku nggak bakalan mau melepaskan punya kamu itu sekarang. Aku sudah nggak tahan.. paham.. paham? paham..?” bentakku dengan nada suara lebih meninggi. Pisau yang tadi kusembunyikan di bawah kasur kuacungkan dan kutekan kuat di dadanya.

    “Donn.. sakitt.. jangann..” rintihnya ketika pisau tadi melukai dada putihnya. Aku terkesiap. Namun tak peduli.
    “Ayo.. dimasukin..” kali ini pisau kutekan lagi.
    Darah segar mengalir perlahan dari luka yang kuperbesar, walau tidak begitu parah.
    Dengan berat disertai ketakutan, dipegangnya kemaluanku. Diarahkannya ke liang kemaluannya.
    “Sulit.. sakitt.. Don.. ampunn.. Don..”
    “Pegang ini”, kataku tidak sadar karena memberikan pisau itu ke tangannya. Dia juga tidak menyadari kalau sedang memegang pisau. Lucu sekali. Aku hanya bisa tersenyum kalau mengingat masa itu.

    Aku menunduk dan menjilati kemaluannya. Dia melihatku menjilati barangnya. Sesekali kami bertatapan. Entah apa artinya. Yang pasti aku merasa sudah memiliki mata sipit yang menggemaskan itu. Digerakkannya pinggul besarnya seirama jilatanku. Kuremas juga susunya yang segar merekah.
    “Augghh.. Ahh..” jilatanku kupercepat. Cairannya mengalir lagi walau tidak sebanyak yang tadi. Aku kembali duduk menghadap selangkangannya. Tiba-tiba aku sadar kalau sebilah pisau ada di tangannya. Segera kuambil dan kulempar ke lantai. Dia juga baru sadar setelah aku mengambil pisau itu. Namun sepertinya dia memang sudah takluk.

    “Nin.. ludahin ke bawah.. yang banyak..” kataku sambil menunjuk kemaluannya. Kami sama-sama meludah. Kuoleskan liur yang menetes itu ke batang kemaluanku, juga ke kemaluannya. Sesekali dia juga ikut mengusap batang kemaluanku dengan air ludah yang dikeluarkannya lagi di telapak tangannya. Aku memandanginya dengan sayang. Dia juga seolah mengerti arti tatapanku itu. Aku segera mengecup bibirnya. Dia membalas. Kami berpagutan sesaat. Kurasakan batang kemaluanku bersentuhan dengan perutnya.

    “Ayo dicoba lagi..”


    Kali ini dipegangnya kepala kemaluanku. “Ah.. Shh”
    Dan.., “Oogghh.. aahh.. Shh..”
    Kepala kemaluanku masuk perlahan. Sempit sekali lubang itu. Kusodok lagi perlahan. Dia hanya bisa menggigit bibir dan mencengkeram tanganku. Sesekali nafasnya kelihatan sesak. Namun ada juga desah liar terdengar lirih.
    “Donnhh.. aku benci.. kaamu..”
    Kusodok terus, sampai akhirnya semua batang kemaluanku terbenam di liang kewanitaannya. Aku tahu itu sakit. Namun mau bilang apa, nafsuku sudah di ujung tanduk.
    “Brengsek.. Donhh.. baajingann.. kamu.. shh.. oghh”,

    Aku tak peduli lagi umpatannya. Yang kurasakan hanya nikmat persenggamaan yang benar-benar beda. “Shh.. shh.. Donhh.. Donhh..”
    Kupeluk dia erat-erat. Goyanganku makin liar. Aku hanya bisa mendengar dia mengumpat. Sesekali kupandangi wajahnya di sela nafasku yang ngos-ngosan. Beragam ekspresi ada di sana. Ada kesakitan, ada dendam, tapi ada juga makna sayang, dan gairah yang hangat. Kulihat titik-titik darah mulai mendesak lubang sempit yang tercipta antara batang kemaluan dan liang kewanitaannya. Seketika tagisnya meledak. “Donhh.. bajingann.. kamuu.. jahatt.. kamu Don.. ahh.. uhh..” dia memukul dadaku keras sekali.

    Tangisnya makin menjadi. Aku iba juga. Kutarik kemaluanku dari liang kemaluannya. Darah segar mengalir memenuhi lubang yang memerah padam dan lecet. Kemaluanku kukocok sekuat tenaga ketika spermaku muncrat. “Ahh.. ahh..” Air maniku memancar keras membasahi dada dan sebagian wajahnya. Dia menangis sesenggukan.
    “Nikmatnya memek perawan kamu Nin..” kataku tersenyum senang.
    Aku langsung menjilati darah segar yang sudah membasahi pahanya. Segera kugendong dia menuju kamar mandi. Di bibir bak, kududukkan dia. Kuambil kertas toilet dan membasuhnya dengan air. Kuusap darah yang ada di sekitar kemaluannya dengan lembut. Darah di dadanya yang sudah mengering juga kulap dengan hati-hati.

    “Kamu puas sekarang.. bukan begitu Don?” ejeknya di sela tangisnya.
    Aku terdiam. Aku merasa menyesal. Tapi mau bilang apa. Nasi sudah menjadi bubur. Kubersihkan semua darah itu sampai tidak berbekas. Kujilati lagi kemaluannya dengan lembut. Aku tahu, yang ini pasti tidak bisa ditolaknya. Benar, dia mulai bergetar. Dipegangnya tanganku dan diremasnya jariku. Tissue yang kupegang dibuangnya, malah jemariku dituntunnya ke sepasang dada montok miliknya. “Ahh.. shh.. sekalian ajaa.. Don.. hamili.. aku.. biar kamu.. lebih.. puass..” katanya sambil mengangis lagi.

    Aku sungguh tak mengerti. Terus terang di sana aku seperti orang bodoh. Tapi dengan santai kujilati terus kemaluannya. Diraihnya batang kemaluanku dan dikocok-kocoknya perlahan. Kemaluanku sudah terkulai. Lama dia mencengkeram kemaluanku sampai akhirnya bangkit. Nafsuku kembali membara. Kugendong lagi dia, dan jatuh bersama di ranjang empuk. Kami berpelukan dan berciuman lama sekali. Kumasukkan lidahku ke dalam mulutnya, dan menjilati rongga mulutnya. Entah berapa kali kami saling bertukaran air liur. Bagiku, air ludahnya nikmat sekali melebihi minuman ringan apapun. Ketika aku berada di bawah, aku juga menelan semua liurnya tatkala dia meludahi mulutku. Terserahlah, apakah dia marah atau bagaimana. Sepanjang dia merasa bebas, aku melayaninya. Hitung-hitung balas budi. Hehehe..

    Aku bergerak ke bawah, menjilati tiap inci sel kulitnya. Lehernya bahkan kuberi tanda cupangan banyak sekali, walau aku tahu empat hari lagi dia akan menikah. Peduli setan.
    “Ahh.. Don.. hhsshh.. yanghh.. itu.. nikhhmatt”, serunya tertahan ketika putingnya kusedot dan kujilati dengan bernafsu. Tanganku merayap ke bawah dan membelai lubang kemaluannya yang masih basah. Aku terus merangkak turun, menjilati perutnya dan mengelus pahanya dengan nakal. Sesampainya di sela paha kubuka lagi kedua kakinya, terkuaklah liang kemaluan yang kumakan tadi. Kali ini bentuknya sudah berbeda. Lubangnya agak menganga seperti luka lecet, namun tidak berdarah. Segera kujilati lagi untuk kesekian kalinya. “Donn.. enakhh.. nikmathh..”
    Jari telunjukku kumasukkan lembut ke lubang itu sambil menjilati kemaluannya sesekali. “Aduhh.. duh.. enaknyaa.. Don.. jangan.. berhenti”, serunya sambil menggelinjang hebat. Pinggul itu bergerak liar mendesak mulutku. Kutindih dia dan kuarahkan batang kemaluanku. “Uhh.. sshh”, serunya sesak ketika batang kemaluanku kuhantamkan ke liang kenikmatan itu. Goyangan demi goyangan membuat erangannya semakin ganas. Tentu saja aku semakin beringas. Siapa tahan.

    “Donhh.. bajiingann!” untuk kesekian kalinya dia mengumpatku.
    Entah apa maksudnya. Kali ini dia sangat menikmati permainan (setidaknya secara fisik, entahlah kalau perasaannya). Kepalanya terlempar ke sana ke mari dan nafasnya mendesah hebat.
    “Nin.. punyaahh.. kamuu.. assiikkh.. ahh”, seruku ketika denyutan liang kemaluannya terasa sekali menekan batang kemaluanku. Kubalik dia, sehingga sekarang posisinya di atas.
    “Don.. aku.. akan.. bunuh.. kamuu.. suatu.. saat..”
    “Silakan.. saajahh..”
    Kami berdua berbicara tak karuan.
    “Oughh.. aihh.. sshh”, teriaknya menggelinjang sambil mencabuti bulu-bulu dadaku. Aku merasa kesakitan. Tapi biarlah. Dia sepertinya sangat menyukai.
    “Donh.. kamu.. kamu..” dia tidak melanjutkan kata-katanya.

    Tiba-tiba.., “Donhh.. Donhh.. bajingan.. ah..” serunya keras sekali, sambil menggoyang pantatnya dengan cepat dan menari-nari seperti kilat. Bunyi becek di bawah sana menandakan dia kembali orgasme. Tapi goyangannya tidak surut. Kucabut batang kemaluanku dan menyuruhnya membelakangiku sambil berpegangan pada sisi ranjang. Kuarahkan batang kemaluanku dari belakang dan, “Oughh.. oughh.. oughh.. oughh..” tiap sodokanku ditanggapinya dengan seruan liar. Kugenjot terus sambil meremasi kedua susunya yang ikut bergoyang. Lama kami pada posisi itu, tiba-tiba aku didorongnya dan dia berdiri di hadapanku. Aku ditamparnya keras dan memelukku erat. Ditariknya aku ke ranjang dan memegang kemaluanku. Ditindihnya aku, dia sendiri yang menghunjamkan kemaluanku ke liang kewanitaannya.

    “Rasakan nihh.. bajingan.. shh”, teriaknya sambil menari-nari di atasku. Aku tahu dia akan orgasme lagi.
    “Aduh..Nin..” pekikku tertahan ketika sekarang dia malah menggigit punggungku.
    “Don.. Don..” dia berseru kencang dan memeluk erat kepalaku di dadanya. Kupeluk juga dia dan mengangkatnya. Kami berdiri di lantai. Dengan posisi ini aku bisa menyodoknya dengan sangat keras. Kurapatkan ke dinding, dan kupompa sekuat tenaga.
    “Nin.. ahshh..”
    “Donhh..”
    Aku mengeluarkan sperma di dalam kemaluannya. Dia memelukku erat sekali. Kami berdua ngos-ngosan. Kuangkat dia ke ranjang. Kami terkulai lemas. Kutarik kemaluanku yang melemah dengan pelan. Kutarik sprei itu karena sudah berisi noda darah dan bercak cairan yang beragam. Kami tergeletak berdampingan, tanpa pakaian.

    “Don.. kamu berhutang padaku, suatu saat aku pasti menagihnya.”
    “Hutang apa?” tanyaku.
    Dia tidak menjawab. Dengan perlahan dia memejamkan mata dan tertidur. Kupandangi wajahnya yang cantik. Tampak lelah. Hmm.. beruntung sekali calon suaminya. Kuelus rambutnya yang lurus indah dengan lembut. Kuciumi keningnya dan kupeluk dia. Aku membenamkan wajahku di dadanya dan terlelap bersama.
    Besoknya kami bangun bersamaan, masih berpelukan. Aku sadar, dia tidak punya pakaian lagi. Segera aku keluar dan pergi ke toko terdekat. Kubeli T-shirt dan celana pendek. Ketika kembali ke kamar, dia membisu dan tak mau menjawab pertanyaanku. Didiamkan begitu aku tak ambil pusing. Kupakaikan T-shirt dan celana pendek ke tubuhnya. Dia masih tetap membisu.
    “Ayo pulang..” ajakku. Dia melangkah lunglai. Kugandeng dia ke mobil, kududukkan di jok depan. Setelah isi kamar sudah kurapikan, aku langsung menyetir mobil. Sepanjang jalan dia hanya diam membisu.

    “Nin.. aku tahu apa yang kamu rasakan. Tapi, satu hal yang aku minta darimu.. jangan membenciku untuk apa yang kuperbuat. Bencilah kepadaku karena aku bukanlah calon suamimu”, kataku agak kesal dengan sedikit berdiplomasi. Dia memandangku dengan gundah. Namun tetap membisu. Sampai di daerah rumahnya pun dia tetap diam.
    “Oke.. Nin.. aku tak tahu apa yang kamu inginkan. Jika ada yang ingin kamu utarakan, lakukanlah sekarang sebelum aku pergi.”
    Dia hanya diam membisu. Dipandanginya aku agak lama. Karena tidak ada jawaban, kudekati dia dan kucium tangannya. Dia tidak bereaksi.
    “Bye.. Nin..” Aku segera beranjak pergi.

    Empat hari kemudian aku memang secara diam-diam mendatangi daerah rumahnya. Benar, dari informasi yang kudapat dia memang sedang melangsungkan resepsi pernikahan di sebuah Resto mewah di pusat kota. Tapi aku tidak pergi melihatnya. Siapa tahu itu hanya akan jadi luka baru baginya. Pertemuanku terakhir dengannya terjadi di salah satu kafe di Surabaya. Saat group-ku manggung, aku melihatnya duduk di depan bersama seseorang (mungkin suaminya).

    “Lagu ini kupersembahkan buat seorang wanita paling indah yang pernah mewarnai perjalanan hidupku”, aku pun segera menyanyikan tembang Mi Corazon dengan penghayatan yang dalam. Dia menikmatinya dengan tatapan syahdu ke arahku. Tentu saja tak seorang pun pernah tahu, bahwa sesuatu pernah terjadi di antara kami.

    Sekarang setahun sudah lewat. Dia pernah juga meneleponku dan bilang kalau dia sedang hamil tujuh bulan. Ketika kutanya dimana dia saat itu, telepon segera ditutupnya. Well, ternyata aku pun sedang mengalami pemerkosaan darinya. Semoga ini bisa jadi pelajaran berharga buat sobat semua. Ups.. ternyata sekarang ada janji dengan Tante Stella.

  • Tante Ku Yang Menggairahkan

    Tante Ku Yang Menggairahkan


    1826 views

    Singkat cerita, aku balik ke Jakarta dan aku janjian sama Tante Sarah buat mencari rumah. Kujemput dia di rumah salah satu tanteku, dan kami jalan.

    Kemana nih kita Tante? tanyaku.
    Enaknya kemana ya Ron, Tante dan Oom pengen yang suasananya tidak terlalu rame, yang tenang gitu, dan kalau bisa udaranya masih bersih dan aksesnya gampang.
    Wah kalau gitu di deket tempat Iwan saja Tante, di Cibubur kan banyak perumahan, apalagi di seberang toll.
    Ya sudah, kita kesana saja.

    Kuarahkan mobilku ke arah toll menuju lokasi. Caricari seharian akhirnya Tante Sarah menaksir di salah satu kompleknya Ciputra Group.

    Gimana Ron menurut kamu?
    Ya terserah Tante dong, bagusnya Tante tanya Oom dulu.
    Iya deh nanti malem Tante tanyaain. Kuantarkan Tante Sarah pulang.
    Entar Tante hubungi kamu ya Ron, soalnya kalau jadi rumah yang mau over kredit tadi, kita kayaknya kudu nyari furnitur dan kelengkapan rumah, tidak ganggu kamu kan ?
    Enggaklah Tante, lagian kuliah juga masih kosong.
    Makasih ya, jawab si tante sambil sun pipiku, serr.

    Pagi jam 7 telepon berdering dan Tante Sarah mengabarkan kalau suaminya setuju dengan rumah pilihan kemarin, dan dia mengajak cari peralatan rumah tangga, karena akad jual beli baru dilaksanakan Senin minggu depan. Kami jalan ke arah Jl. Fatmawati, karena di sana memang banyak toko dan show room meubel. Siangnya kami makan siang sambil ngobrolngobrol.

    Gimana Tante menurut penilaian Tante? tanyaku.
    Gimana ya, bagusbagus semua sih, tapi kan Tante sudah pegang referensinya, jadi kalau nanti Tante mutusin pilih, Tante tinggal telepon.
    O.., jawabku singkat.
    Ron, Jumat besok kamu ikut weekend ya, soalnya Tante Een ngajakin, refreshing katanya, ajak Iwan juga.
    Boleh juga tuh Tante, tapi kalau Iwan diajak di rumah kelamaan kosong Tante, khawatir!
    Terserah deh kamu atur saja.

    Besoknya kami berangkat ke Puncak buat weekend. Iwan ditinggal. Di villa yang cukup gede dengan 4 kamar, halaman luas. Kolam renang, plus tempatnya yang masuk ke dalam dan di bukit itu membuat suasana asyik banget. Jam 10 malam selesai makan di simpang raya kami langsung kembali ke villa. Aku pakai jacket, sambil merokok, aku duduk di teras belakang. Tidak lama muncul Tante Sarah pakai kimono handuk, habis mandi kelihatannya.

    Dingindingin gini kok mandi sih Tan? tanyaku.
    Iya, habis lengket sih, lagian kan ada water heater. katanya sambil mengeringkan rambutnya, dia angkat satu kakinya dan dinaikan ke kakinya yang lain.

    Ala mak, aku bisa melihat paha mulusnya. Setelah kering rambutnya, Tante Sarah masuk, aku mengikuti di belakangnya. Aku ke dapur buat bikin kopi. Setelah bikin kopi kubawa kopi ke ruang tengah. Pas lewat depan kamar Tante Sarah aku melihat pemandangan yang sangat aduhai.

    Pintunya yang terbuka sedikit bikin aku bisa mengintip, benarbenar yang kuceritakan tadi di atas, dia yang lagi siapsiap pakai baju, baru pakai CD sementara dadanya masih terbuka membuat payudaranya yang gede bebas terpampang. Buruburu aku berlalu, dan bergabung sama Tante Een dan Oom Bambang serta anakanaknya yang lagi menonton TV.

    Ngobrol sebentar Tante Een minta izin buat ngelonin anakanaknya, sementara Oom Bambang minta izin buat istirahat. Wal hasil tinggal aku yang menonton TV, aku pindah duduk ke kursi panjang yang tadi diduduki sama Oom Bambang dan Tante Een biar aku nontonnya tidak miring.

    Kirakira 5 menit aku nonton sendiri, Tante Sarah keluar sambil bawa segelas jeruk panas dan duduk di sampingku. Mhh, aroma wangi Tante Sarah segera menyeruak memenuhi seisi ruangan. Tante Sarah saat itu pakai kimono sutra warna merah cerah, yang bikin aku horny adalah dadanya nampak tidak pakai apaapa di dalamnya. Kirakira jam 12 malam aku pamit istirahat.

    Ya sudah, di matiin saja TVnya, Tante juga mau istirahat. Kami jalan beriringan menuju kamar masingmasing, kamarku depandepanan sama kamar Tante Sarah di bagian belakang, kamarku di belakang kamar anakanaknya Tante Een sementara Tante Sarah di belakang kamar Tante Een.

    Pas melewati kamar Tante Een terdengar suarasuara aneh. Aku menoleh ke arah Tante Sarah, dan Tante Sarah menaruh telunjuknya di depan bibirnya.

    Sssttttt, jangan berisik, kamu ambil kursi organ kesini, kita intip. Katanya sambil senyum.

    Aku menganggukan kepala. Kuambil kursi itu dan kutaruh perlahanlahan di depan pintu kamar. Tante Sarah di luar dugaan segera naik untuk menyaksikan adegan apa yang tengah berlangsung, dan aku yang di bawah dengan jelas dan gamblang menyaksikan kemulusan betis Tante Sarah plus bulubulu halusnya yang lebat. Kemaluanku tidak kuat dan pelan tapi pasti mulai tegang.

    Tante Sarah tidak lama mulai meletakkan tangannya di depan permukaan selangkangannya dan mengusapusapkan telapak tangannya di sana . Melihat gelagat begitu aku tidak buangbuang kesempatan, kuraba betis indahnya, dan di luar dugaan Tante Sarah tidak bereaksi, malahan dia merenggangkan kakinya dan kulihat tangannya mulai dengan agak kasar mengusap permukaan selangkangannya sambil mulutnya mengeluarkan suara desisan,

    Ssshh.

    Melihat Tante Sarah mulai naik tidak cuma tanganku yang mengusap betis indahnya, tapi juga bibir dan lidahku. Kutelusuri betisnya turun ke bawah, sampai punggung kakinya, kupindahkan ke kakinya yang lain dan aku jelajahi juga. Desisan Tante Sarah mulai berubah jadi erangan, dan tangannya nggak cuma beraksi di permukaan selangkangannya, tapi juga tangannya yang lain mulia meremas payudaranya sendiri.

    Sementara aksiku tidak cuma di betis, kepalaku sudah mulai menyusup ke balik kimononya, jadilah aksiku sekarang menelusuri daerah pahanya. Setelah aksi bibir dan lidahku mendekati daerah selangkangannya, tangan Tante Sarah yang tadi dipakai menggosok selangkangannya sekarang pindah ke kepalaku. Dia tekan kepalaku dan mengusapusap rambutku, sesekali dia jambak rambutku sambil merapatkan kakinya.

    Kujilati buah pantatnya yang ranum sambil kedua tanganku beraksi meremas buah pantatnya yang lain sementara tanganku satunya lagi kupakai buat membelai daerah selangkangannya. Kupindahkan aksiku buat menggarap buah pantatnya yang lain. Kusibakan CD mini Tante Sarah, kurenggangkan kakinya, dan kunikmati belahan pantatnya.

    Setelah kumulai sesak napas dan kegerahan kukeluarkan kepalaku dari balik kimononya. Kugeserkan kaki Tante Sarah supaya dia bisa geser, dan aku naik. Sejurus kemudian terpampang di depan mataku pemandangan yang membikinku semakin horny. Tante Sarah di bawah lagi megapmegap sambil menariknarik rambutnya sendiri, dia angkat kedua kakinya di pundak Oom Bambang, sementara Oom Bambang asyik memompa Tante Een dari atas sambil mulutnya menikmati payudara Tante Een yang lumayan bagus, meskipun sudah punya anak dua.

    Aku tidak mau tinggal diam, kulingkarkan tanganku ke pundak Tante Sarah, dan langsung kuusapusap bagian dadanya. Tidak lama tanganku yang kiri menyusul, kususupi ke balik kimononya dan segera kudapatkan segunduk daging yang teramat kenyal rasanya di tanganku, dan Tante Sarah balas dengan menggigitgigit kupingku. Lagi asyik mentune puting payudara kiri Tante Sarah, Tante Sarah beranjak turun.

    Dan ternyata yang dilakukan Tante Sarah adalah melepaskan ikat pinggangku, melapas kancing celana jeansku dan menurunkan zippernya. Dia tarik jeansku selutut, tapi cuma jeansnya doang. Tidak lama terasa hangat permukaan CDku, dan terasa juga lidah bermain di permukaan CDku naik turun, terasa juga kemaluanku digigiti naik turun, kayak Oppi Andaresta main harmonika. Sudah itu terasa CDku diturunkan juga, sementara di dalam kamar posisi sudah berganti, Tante Een memegang kendali naik turun sambil kedua tangannya memegang tangan Oom Bambang yang lagi asyik meremas payudara Tante Een.

    Hangat dan lembab terasa di kepala penisku, pas pandanganku diturunkan ternyata Tante Sarah lagi asyik menjilati kepala penisku, terus turun ke batang penisku naik turun, dan akhirnya biji kemaluanku dikulumnya juga. Dikemotnya kedua biji kemaluanku. Ada perasaan mulas sewaktu kedua biji kemaluanku diemut sama Tante Sarah, habis mulut Tante Sarah itu mungil banget, jadi kalau disekaligusi jadi beradu satu sama lainnya.

    Bosan mengulum biji kemaluanku, Tante Sarah memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya, diemutnya, disedotnya kencang banget. Lalu Tante Sarah maju munduri mulutnya, sambil tangan kirinya memainkan biji kemaluanku, sementara tangan kanannya meremas buah pinggulku.

    Tante Sarah melepaskan hisapannya, tapi kepala penisku langsung jadi sasaran, kali ini kepala penisku digarukgaruk pakai gigi atasnya. Waduh, rasanya sangat luar biasa! geli, gatal, dan lainlain rasa nikmat semuanya campur jadi satu. Dari dalam kamar Tante Een dan Oom Bambang mengerang sangat keras, dan rupanya mereka baru saja mencapai puncak gunung bersamasama.

    Tidak kuat aku kelamaan berdiri, kuangkat kepala Tante Sarah, aku turun dan kubenarkan posisi celanaku, kutarik Tante Sarah, kudekap dia di pelukanku dan langsung kuserbu bibir mungilnya yang sudah merekah menantang buat digasak. Tante Sarah membalas serbuanku dengan tidak kalah semangatnya. Lidah kami menjelajah rongga mulut masingmasing lawan. Waktu lidah Tante Sarah menjelajah rongga mulutku, lidahnya kugigit, begitu juga sebaliknya.

    Ternyata Tante Sarah sudah kecapaian dari tadi,

    Ron, kita pindah ke kamar yuk! ajaknya.

    Aku sih menurut saja. Kuserbu lagi bibirnya, kuangkat tubuhnya kugotong ke kamarnya. Kutaruh dia di atas kasur, dan tanpa buang waktu kulucuti pakaianku sendiri. Selanjutnya setelah aku bugil, aku naik ke ranjang dan bibir Tante Sarah kembali kunikmati.

    Tangan Tante Sarah tidak tinggal diam, digenggamnya penisku sambil diusap dan dikocok perlahan dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya memelukku. Begitu juga aku tidak mau kalah, sementara tangan kiriku menyanggah beban tubuhku, tangan yang kanan kuajak buat jalanjalan di atas dada Tante Sarah.

    Di dalam kamar baru kutahu bahwa Tante Sarah adalah jenis manusia yang senang melepaskan perasaan hornynya dengan sebebasbebasnya. Buktinya sewaktu payudaranya kuremas dan putingnya kupilin dari mulut yang masih kukulum, gumamannya terdengar sangat keras.

    mmhh.. mmhhgg. Apalagi sewaktu lidahku bermain di belakang telinganya, erangannya semakin menjadi.

    Tante Sarah dengan tangannya membimbingku untuk menikmati permukaan lehernya yang jenjang dan ada sedikit lipatan lemaknya. Kujilat dan kukecup bagian leher Tante Sarah sampai tidak ada jengkal yang tersisa,

    Uuhh .. sshh.. mmhh. Sekarang gantian.

    Tangan kananku dipakai menyangga tubuhku sementara tangan kiriku kupakai untuk membelai, meremas dan memilin bukit Tante Sarah yang munjung dan sudah keras dari tadi. Sekarang sasaranku adalah pundak Tante Sarah, dan kedua sikuku kupakai buat menahan berat badanku, supaya kedua payudara Tante Sarah bisa kuremas bareng.

    Pada saat jelajah lidahku sudah sampai di ujung selepetan bimanya, aku sibak kimono Tante Sarah bagian dadanya, dan.. engingeng, jelaslah sekarang di depan mataku sepasang payudara terindah yang pernah kulihat, karena sebelumnya buah dada pacarpacarku kalah bagus sama payudara Tante Sarah. Aku tidak sabar, aku langsung gigit putingnya yang sebelah kanan dan Tante Sarah berteriak,

    aahhkk.. sshh.. aadduuhh.. eenhaakhh. Kusedot pentil itu dengan keras, semakin keras kusedot semakin menjadi erangan dan teriakan Tante Sarah.

    Habis sudah kedua permukaan payudara Tante Sarah kugarap, Tante Sarah mendekap kepalaku di belahan payudaranya, sementara kedua lengannya menyanggah payudaranya, hal ini membuat mukaku tenggelam diselasela payudaranya yang indah. Yang paling mengesankan adalah sewaktu aku bikin cupang di bawah puting kiri Tante Sarah, Tante Sarah berteriak sambil menjewer kedua kupingku.

    Hah.. oohh.. gghh.. uss.. aahh. sehabis itu jelaslah bekas cupanganku di payudaranya.

    Setelah puas kugarap kedua buah payudaranya, Tante Sarah menurunkan kepalaku, kujilati permukaan perutnya, pas sampai pusar kukecup dan kujilat pusarnya sementara kedua tanganku kususupi di belakang pinggulnya dan segera kuremas habis kedua bongkah pantatnya.

    Adduuhhhhh Ron.. kamu kok kayaknya uudaahh peengalamann banget ssiihh, begitu erangan Tante Sarah kirakira sewaktu kukecup dan kujilati pusarnya.

    Jilatanku terus turun ke bawah, sebelum mulutku sampai di selangkangannya, CD mini Tante Sarah kuturunkan pakai kedua tanganku, kutarik lepas CD itu. Ya ampun, rumput yang tumbuh di situ begitu lebatnya, sehingga aku nyaris tidak bisa melihat belahan vaginanya.

    Cerita Dewasa Tanteku Yang Menggairahkan

    Yang pertama kali adalah aku merumput di situ, kujilati rambut kemaluan itu sampai rapi, karena dari fakta yang kulihat sepertinya Tante Sarah adalah salah satu jenis manusia yang senang membiarkan rambut kemaluannya tumbuh dengan sendirinya tanpa adanya campur tangan dari luar.

    Setelah rambut kemaluan itu rapi, aku kuakkan rambut kemaluan yang berada di sekitar bibir vagina Tante Sarah, barulah sekarang kulihat belahan bibir vagina Tante Sarah. Bibir vagina itu ternyata masih bersih, belum menghitam. Melihat pemandangan kayak begitu, kontan tangan dan bibirku kompakan buat mengerubuti Tante Sarah punya vagina.

    Aahh.. adduuhh.. sshh.. aagghh.. yyeess.. ttruusshhgghh. Tante Sarah teriakteriak sewaktu kumasukan jari tengahku ke vaginanya dan ibu jariku menggesek clitorisnya dan lidahku menjilati permukaan bibir vaginanya.
    Uuhh.. uuhh.. yyaa.. sshh.. desahan dan erangan Tante Sarah semakin menjadi ketika dengan ganas kugigitgigit clitorisnya.

    Dan dengan tidak kalah ganas Tante Sarah menjambak rambutku, dia desaki ke selangkangannya, sementara pinggulnya diangkat tinggitinggi sambil membuat gerakan memutar.

    mmhhyymm.. sshh.. yyaa.. begitu terus dan terus Tante Sarah berputar dan berteriak.
    Ron.. hh.. sini titit kamu kasih Tante.. pintanya dan terjadilah pertempuran 69 yang sangat seru, karena Tante Sarah dan aku samasama rakus.

    Setelah 8 menitan bertempur 69 Tante Sarah mengejan dan berteriak dengan sangat keras,

    Ron.. aahh.. aadduuhh.. Tantee.. tidak.. kuatth.. jeritan Tante Sarah disertai dengan merapatnya kedua paha, serta dicakarcakarnya buah pantatku.

    1 1/2 menit Tante Sarah menjepit kepalaku, sampai akhirnya dia terkulai, sementara aku terus dengan aksiku menjilati setiap tetes air yang mengalir dari lubuk vagina Tante Sarah.

    Ron sudah sayangghh.. Adduhh.. gelii..

    Tante Sarah manjatuhkan diri dan telentang pasrah sambil menarik nafas panjang, pandangan matanya menerawang ke langitlangit kamar.

    Ron, kamu sudah sering melakukan yang kayak begini ya? tanyanya sambil melirikku.
    Ah, nggak juga Tante, mungkin sudah dari sononya kali, jawabku sekenanya.
    Tidak mungkin, buktinya penis kamu Tante sedot kenceng banget koq penis kamu tenangtenang saja, sanggahnya.
    Oh jadi Tante pengen saya cepet nyampe klimaks?
    Ya nggak juga sih, Ih kamu nakal ya! katanya sambil memiringkan badan dan menggelitikiku. Lama kami bercanda sambil bergumul kayak anak kucing, capai, kita berdua masingmasing diam sambil tarik nafas dalamdalam.

    Melihat Tante Sarah telentang dengan kedua lengan dan paha terbuka, aku yang memang sudah kesetanan tidak tahan, kukangkangi dia dan langsung kuarahkan rudalku ke lubang vaginanya, kumasukkan penisku, kuselipkan diselasela bibir vaginanya, perlahanlahan kutusuk dan..

    Oouuuhhgg.. ehh.. penisku perlahan tapi pasti mulai amblas.

    Setelah amblas seluruhnya kutarik nafas dalamdalam dan kembali bibir Tante Sarah kulumat, sambil kugrepe kedua payudaranya. Setelah tenang kumulai angkat perlahanlahan batang penisku, pas tinggal kepalanya doang yang tersisa kutekan lagi,

    Uuhh.. kembali Tante Sarah mendesah.

    Lamalama kayuhanku semakin lancar, maju mundur, kadangkadang kuputar seperti orang lagi mengebor, dan Tante Sarah mengerang keras,

    Hhmm.. oouughh, rupanya dia menyukainya.

    Aku terus bergoyang, pas aku capai, Tante Sarah ambil inisiatif. Dia peluk aku eraterat dan berguling ke sisi kanan. Sekarang dia naik turun di atasku,

    Oohh.. adduuhh Tanntthh.. teerruuss, erangku sambil tanganku meremas payudaranya keras banget.
    Uhh.. uuhh.. uhh.. yyeess.. yyess, jeritnya sambil kedua tangannya menjambakjambak rambutnya sendiri.

    Lelah naik turun Tante Sarah memelukku sambil menciumku, kulingkarkan tanganku ke belakang, kujamah bongkahan pantatnya dan aku mulai tusuk dia dari bawah.

    mmhh.. mmhh, kutusuk terus. Tidak lama Tante Sarah bangkit dan kembali naik turun.

    Dia cengkeram lenganku kencang sekali, melihat keadaan seperti begitu, aku langsung proaktif, aku juga tidak mau kalah, tusukanku dari bawah kutambah frekuensinya, dan hasilnya.. tidak lama Tante Sarah menggenjot pantatnya dengan gila sambil teriakteriak,

    aahh.. oohh.. oohh.. Tante mau ssaammpp.. belum selesai ngomong begitu Tante Sarah tekan keraskeras pantatnya ke bawah, terasa otototot vaginanya berkontraksi dengan sangat keras, dia jatuhkan diri di atas badanku.

    Dengan nafas masih memburu dia kecup dan lumat bibirku,

    Huuhh, kamu hebat banget sih Ron, sama cewek kamu atau sama perek kamu biasanya hah?
    Enggak koq Tante, ya baru sama Tante saja sekarang.
    Alah, sama setiap cewek yang kamu tidurin juga jawabannya pasti sama, katanya sambil ngeloyor ke kamar mandi, setelah selesai bersihbersih Tante Sarah masuk lagi ke kamar.

    Di depan pintu kamar mandi kusergap dia, kuangkat satu pahanya dan kutusuk sambil berdiri. Aduh kok ganas banget sih kamu! katanya setengah membentak. Aku tidak mau tahu, kudorong dia ke dinding kuhajar terus vaginanya dengan rudalku. Mulutnya kusumbat, kulumat dalamdalam. Setelah Tante Sarah mulai terdengar lenguhannya, kugendong dia sambil pautan penisku tetap dipertahankan.

    Kubawa dia ke meja rias yang berbentuk Consol, kuletakkan pantatnya di atas meja itu. Sekarang aku bisa lebih bebas bersenggama dengan dia sambil menikmati payudaranya. Sambil kuayun, mulutku dengan sistematis menjelajah bukit di dadanya, dan seperti biasanya (dan ini juga yang biasanya dilakukan wanita) dia tekan belakang kepalaku ke dadanya, dan aku turuti, habis emang nikmat dan nikmat banget.

    aahh.. sshh.. oohh.. uugghh.. mmhh, Tante Sarah terus meracau.

    Bosen dengan posisi begitu kucabut penisku dan kusuruh Tante Sarah menungging. Sambil kedua tangannya memegang bibir meja. Dalam keadaan menungging begitu Tante Sarah kelihatan lebih aduhai! Bongkahan pantatnya yang kuning dan mulus itu yang bikin aku tidak tahan. Kupegang penisku dan langsung kuarahkan ke vaginanya. Kugesekkan ke clitorisnya, dan dia mulai mengerang nikmat. Tidak sabar kutusukkan sekaligus. Langsung kukayuh, dan dalam posisi ini Tante Sarah bisa lebih aktif memberikan perlawanan, bahkan sangat sengit.

    Aahh Ron Taanntee mmoo.. kkeelluuarr laggi.. racaunya. Tante Sarah goyangannya menggila dan tidak lama tangan kanannya menggapai ke belakang, dia tarik pantatku supaya menusuk lebih keras lagi.

    Kulayani dia, sementara aku sendiri memang terasa sudah dekat. Tante Sarah mengerang dengan sangat keras sambil menjepit penisku dengan kedua pahanya. Aku tetap dengan aksiku. Kuraih badannya yang kelihatan sudah mulai mengendur. Kupeluk dari belakang, kutaruh tanganku di bawah payudaranya, dengan agak kasar kuurut payudaranya dari bawah ke atas dan kuremas dengan keras.

    Eengghh.. oohh.. ohh.. aahh, tidak lama setelah itu bendunganku jebol, kutusuk keras banget, dan spermaku menyemprot lima kali di dalam.

    Dengan gontai kuiring Tante Sarah kembali ke ranjang, sambil kukasih cumbuancumbuan kecil sambil kami tiduran. Dan ketika kulihat jam di dinding menunjukan jam 02.07. Wah lumayan, masih ada waktu buat satu babak lagi, kupikir.

    Tante, Tante, vagina dan permainan Tante ok banget! pujiku.
    Makasih juga ya Ron, kamu juga hebat, suatu pujian yang biasa kuterima!

  • Foto Ngentot Eva Lovia Pecinta Seks Oral

    Foto Ngentot Eva Lovia Pecinta Seks Oral


    2560 views

    Foto Ngentot Terbaru – Buat kamu yang doyan melihat gambar bugil tante sange, maka galeri ini adalah halaman yang tepat untuk menyalurkan birahi anda yang sudah memuncak dari tadi. Karena hanya dengan hal seperti inilah yang dapat kamu jadikan bahan pelampiasan. Berikut adalah aksi tante semok bugil tersebut:

  • Cerita Seks Noda Dari Sebuah Villa

    Cerita Seks Noda Dari Sebuah Villa


    1778 views

    Cerita Seks – Peristiwa pilu ini kualami setahun yg lalu. Saat itu kebetulan aku mendapat promosi kenaikan jabatan di kantor tempatku bekerja. Aku sempat bingung karena bila aku menerima aku harus rela meninggalkan keluarga selama sebulan untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan.

     

    Namun setelah bernusyawarah dengan Mas Sigit (39thn) suamiku aku bisa memutuskan promosi itu, apa lagi suamiku juga mendukung. Akhirnya akpun berangkat ke jakarta dengan perasaan lega. Sesampainya dijakarta aku langsung bertemu dengan manager kantor pusat. Ternyata bukan hanya aku yg dapat promosi, karena disana aku juga bertemu dengan 20 peserta lain dari kantor cabang seleruh indonesia.
    Singkat cerita aku pun sudah dua minggu mengikuti pelatihan yg berlokasi di sebuah hotel di bogor.
    Saat istirahat makan siang, tiba-tiba ada seseorang yg menyapaku,

    “Hai Mirna (nama panggilanku).. sedang apa di sini?” ternyata yg menyapaku adalah Heri teman waktu kuliah.
    Dia rupanya bekerja sebagai manager pelayanan informasi di hotel tempatku mengikuti pelatihan.
    Singkat cerita, aku pun mulai sering menghabiskan waktu bersama Heri setelah pelatihan selesai sekitar jam empat sore. Iwan selalu mengajakku jalan keliling kota bogor, tentunya aku sangat senang.
    Hingga akhirnya peristiwa pilu itu terjadi. seperti biasa sore itu Heri ngajak jalan dengan mobilnya. Ian tau bahwa besok hari minggu dan pelatihanku libur sehingga dia menaariku untuk menikmati malam minggu di puncak, alau sempat bimbang dengan ajakanya tapi aku akhirnya tdk bisa menolak taaran itu. Dengan cept kami pun meluncur ke puncak.

    Sesampainya di puncak Heri langsung membawaku ke sebuh villa. Di aku menghianati kepercyaan suamiku, entah kenapa aku jadi menurut saja saat Heri merayuku dan mengajakku bersetubuh.
    Ditengah belaian udara yg sangat dingin di puncak, aku hanya menurut saja saat iwan mulai mencumbuiku di ruang tengah villa.
    Permainan tangan dan bibirnya di daerah kemaluanku membuatku terangsang hebat dan hanya bisa pasrah saat Heri melepas semua pakaianku hingga aku telanjang. Setelah itu Heri langgsung menuntunku masuk ke kamar yg lebih hangat udaranya. Heri merebahkanku di atas ranjang dan langsung menindihku dengan penuh gairah.

    Dalam keadaan birahi tinggi itu aku tak bisa berfikir normal dan nafsulah yg mengendalikanku. Aku terus melayani setiap sentuhan dan perintah Heri. Dengan buas Heri memainkan lidahnya di kemaluanku. Itilku menjadi mainan lidah Heri, selain itu sesekali dengan liarnya Heri menghisap lubang kemaluanku seolah-olah ingin menghisap semua isi kemaluanku, rasanya sungguh nikmat.. hingga aku tak mampu menahan orgasmeku yg pertama,
    “Aaaaghhhh ……aahhhhh…… Her nikmat sekali bibir kamu…….. ohhhh … ohhh….” tubuhku langsung terkulai lemas. Rfbet99

    Namun Heri sangat pintar dengan cepat dia berhasil mengembalikan gairahku, jari-jarinya sepertinya paham betul titik-titik sensitifku, belaian dan remasanya di kedua buah dadaku membuatk gairah kembali memuncak.. dan Heri lngsung memintaku menungging, lalu dari belakng Heri langsung menusukkan penisnya yg panjang dan besar.
    Slebb.. slebb rasanya sungguh nikmat luar biasa dan aku hanya bisa mendesah dan mengerng menikmati permainan penisnya yg keluar masuk di lubang kemaluanku. Sleb.. slebb suara itu terdengar saat Heri menghujamkan penisnya.

    Beberapa menit kemudian
    “Aaagghhhh Herrr aku keluar lagi…. ” Crett.. crett.. crettt aku meraih orgasme yg kedua, rasanya lebih nikmat dari yg pertma.
    Heri langsung menarik keluar penisnya dari lubang kemaluanku kemudian diarahkan kewajahku. Dia memintaku untuk menyepong penisnya. Walaupun aku belum pernah melakukanya walaupun dengan suamiku namun aku menurut saja. dan anehnya saat menyepong penis Heri itu aku kembali terngsang, mengetahui hal itu Heri langsung merebahkan badanku ke ranjang.

    Heri kemudian turun dari ranjang dan dengan posisi berdiri dia kembali menusukkan penisnya sambil memegangi kedua kakiku yg di kangkangkan kekanan dan keki pinggangnya. Heri terus mengocok lubang kemaluanku dengan pelan namun dengan hentakan yg keras, saat tengah asik menikmati kocokkan Heri itu tiba-tiba hp ku berbunyi. Akupun kembali teringat pada suamiku, karena setiap jam sembilan mkalam dia dan anak-anakku selalu menelponku untuk mengucapkan selamt tidur.
    Aku pun langsung panik dan menyuruh Heri berhenti sejenak

    “Her… suamiku menelpon,, berhenti dulu ya… ” Heri menurutinya namun tetp membiarkan penisnya menancap di lubang kemalaunku.
    Segera kuraih HP ku yg ada di sebelahku dan kuangkat telpon dari suamiku.Heri memintaku untuk menggunakan load speaker agar dia bisa mendengar percakapanku dengan suamiku. Sungguh ironis sekali… memang saat itu disaat suamiku berbicara lewat telepon jauh dari kota asalku, di sisi lain aku istrinya yg sedang berbicara dalam kondisi telanjang di pelukan pria lain.

    Heri tampaknya mulai bosan mendengarkan percakapanku dengan suamiku yg lumayan lma, Heri pun kembali mengocokkkan penisnya di kemaluanku. Dengan terpaksa aku hrus menutup mulutku agar suara desahanku tak terdengar oleh suami dan pada saat menjawab aku denganberat hati harus menjaab sekedarnya, dn untunglah suamiku sangat pengertian, suamiku mengira aku sudah mengantuk sehingga dia langsung mengucapkan selamat tidur padaku dilanutkan menutup telepon.

    Melihatku selesaimenerima telpon Heri lngsung mempercepat kocokknya, tentu saja aku jadi kelojotan sehigga aku tak sadar dan meraca tak karuan.
    “Herr.. ahhh… oohhhh… ohhhh.. penismu nikmat sekali Herr .. aku pus sekali Herrr… ” Heri terus mengocokku dengan kecapatan tinggi, tampaknya Heri mau mencapai orgasme,


    “Mirrrr… aaghhhh… aku mu keluar nihh.. oghhh.. oghhhh… aku keluarin di dalem aja ya….”
    “Iya Herrrr… aku juga mau keluarrr… kita keluarin bareng ya…
    “Iya sayangg… ”

    “Slebb.. slebb.. slebb… Ogghhh… ohhh.. ” suara dari kemaluanku dan desahan kami terus terdengar bersamaan.
    “Mirnaa… lubangmu nikmtsekalii… empukkk… ”
    “Maksih Herr, penis kamu juga mantap rasanya…”
    “Mirr… mantap mana di banding punya suamimu…?”
    “Mantap dan nikmat punya kamu herrrr Pnismu panjang besar.. kuat.. dan nakal..” sahutku.
    Dan akhirnya…,
    Crett.. crettt.. cretttt.. kami berdua mencapai orgsme bersama.
    Tubuh Heri langsung terkulai lemah sambil memelukku. Persetubuhan itu membuat kami berdua sama-sama kelelahan hingga akhirnya kami tertidur dalam keadaan bugil.
    Paginya sekitar jam enam Heri tiba-tiba membangunkanku dengan menepuk dan meremas pantatku.

    “Mirnaa.. sudah pagi… ayo bangun… kita srapan yukk…” aku langsung bangun… dan sempat terkejut karena tubuhku hanya tertutup selimut, namun sesaat kemudian aku bru sadar kalau tadi malam aku bersetubuh dengn Heri hingga berkali-kali.
    Tampaknya aku benr-benar kelelahan akibat dari kejdian malam tadi, karena aku biasanya selalu bangun subuh dan tdk pernah bangun kesiangan. Aku langsung bangkit dan melngkah menuju kamar mandi. Di dalam kamar mandi ku menangis menyesali perbuatanku yg sungguh terkutuk ini.

    Setelah selasai aku langsung berpakaian dan meminta Heri untuk segera chek out dari villa.. krena kalau masih bertahan di sini sampai sore aku khawatir Heri bakal mengajakku bersetubuh lagi. Dan syukurlah… setelah sarapan kami langsung meninggalkan vill menuju ke taman safari, di sana kami menghabiskan aktu hingga sore dan kemudian kembali ke hotel tempatku menginap.
    Setalah kejadian di villa itu aku selalu menghindar dari Heri bahkan aku juga tdk menjawab setiap sms atau telponya hingga pelatihanku selesai.

    Namun usahaku untuk tdk bertemu Heri gagal di hari pelatihan. Bberapa jam sebelum chek out, Heri menyelinap ke kamarku saat aku keluar untuk sarapan pagi. Saat kembali kekamar dan hendak berganti pakaian tiba-tiba Heri muncul dari kolong tempat tidur. Heri langsung memelukku dan mengajakku bersetubuh. Tentu saja aku menolaknya, namun Heri mengancam akan mengirimkan rekaman video persetubuhan kmi waktu di villa kepada suamiku di semarang.
    Mulanya aku mengira itu hanya gertakan saja, karena saat bersetubuh di villa aku merasa Heri tdk merekamnya dengan handycam taupun hp, nmun saat Heri mengeluarkan kepingan vcd dan menanygkannya dengan video player yg ada di kamarku aku baru sadar kalau Heri telah menjebakku.

    Ternyata sehari sebelum ke villa, Heri telah membokingnya dan memasangkan kamera tersembunyi di kamar tidut, sehingga aku tdk tau kalau di rekam. Pantas saja saat suamiku menelpon diaminta di load speaker agar suaranya juga dapat di rekam.


    Ternyata sehari sebelum kami ke villa, Iwan telah membokingnya dan memasangkan kamera tersembunyi di kamar tidur, sehingga aku tdk tau kalau di rekam. Pantas saja saat suamiku menelpon dia minta di load speaker agar suaranya juga dapat terekam. Dan yg membuatku menyesal seumur hidup, Heri merekam semua adegan persetubuhan itu dengan kamera hp miliknya.

    Setelah selesai hERI meminta maaf padaku dan berjanji tdk akan menggangguku lagi dan akan segera melenyapkan rekaman itu. Aku hanya diam saja hingaa akhirnya aku kembali ke Jakarta untuk menerima sertifikat pelatihan dan kembali ke Semarang. Ternyata Heri menepati janjinya, karena sejak saat terakhir itu dia tdk pernah menghubungiku hingga sekarang. Kini hanya ada penyesalan dalam hatiku.

  • Foto Bugil Mama Muda Sange Bugil Dirumah Sendirian

    Foto Bugil Mama Muda Sange Bugil Dirumah Sendirian


    2756 views

    Foto Bugil Terbaru – Foto Memek Janda Genit Lagi Gatel Pengen Colmek, Postingan ini saya dedikasikan untuk para pecinta janda muda genit yang sudah menanti-nanti galeri terbaru dari kami. Nah, hari ini kami akan menampilkan album dari seorang janda genit yang sudah sange dan pengen colmek. Mungkin karena jarang dibelai dan kontolmu tak kunjung-kunjung datang menghampirinya sehingga ia blingsatan di kamar mandi seperti ini

    Hari.

    Fastbet99.com

    Markasjudi.com

    Starbet99.com

    Hokibet99.com

    Fortunebet99.com

    Hokijudi99.com

    Nexiabet.com

    RFbet99.com

    Solaire99.com

    Fontana99.com

  • Blonde wife Kate England is forced to fuck 2 big black cocks

    Blonde wife Kate England is forced to fuck 2 big black cocks


    1837 views

    Duniabola99.org –  Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.