• Perjaka ku Di Ambil oleh Ibu Temanku [REAL STORY]

    Perjaka ku Di Ambil oleh Ibu Temanku [REAL STORY]


    1434 views

    Duniabola99.org – Namaku ANJAS, Aku Seorang Pemuda Biasa berumu 17, Gayaku yang Biasa saja bisa di bilang URAKAN ini jika tidak mungkin menyenangkan. Aku punya seorang teman dekat sebut saja Tomo.Dia merupakan teman dekat bahkan bisa dibilang menjadi sahabat karib sejak kecil.Aku sering main ke rumah Tomo.Keluarganya yg baik & sopan buatku betah kalau aku berada di rumah.Ibu nya TOMO sebut saja Bu Mawar, Ibu 38 Tahun (kira kira) orang yang sangat baik terhadap anak-anak ini bahkan sangat membantu dalam rumah Tomo, sedangkan PERSI adalah Pak Pai berprofesi sebagai buruh pabrik.

    Setelah Saya Tertawa Tomo di rumah, Pas banget waktu itu ada acara Bola dan yang bermain adalah klub sepakbola kesukaanku & Tomo tentu.Akhirnya akupun setuju saja kompilasi di suruh di tempat tidur di rumah Tomo karena di saat bersalin ayah tomo kota.Akhirnya tiba-tiba saja hari itu, aku sudah bersiap dengan “dandan’an” yang Rapih (maklum ini kan bisa tidur di rumah teman, Sopan donk hehe) .Namun aku tidak langsung ke rumah tomo, aku ingin mencari angin segar dan lagipula acara Acara yang akan dimulai hari ini.Pukul 7 malam aku sudah bersiap menanti Tomo untuk mencari angin & kami pun memutuskan untuk pergi ke angkringan, disitu kami lakukan ngopi ngopi sambil menikmati Gorengan yg ada.Kami Pun memutuskan untuk langsung Pergi ke rumah TOMO Karena ibu nya sudah berulang kali Telfon &sms kalau hari sudah larut malam, memang tidak terasa kami sudah 4 jam lamanya (pukul 11malam) .Sesampai nya di rumah Tomo kami pun langsung di sambut oleh ibu Mawar.
    Bu Mawar: “kemana saja kamu, jam segini baru pulang, mamah di rumah sendirian sayang, tidak ada laki-laki di rumah ini, jadi maaf saja kalau mamah Was Was”
    Tomo: “Maaf mah, aku habis nongkrong bareng Anjas di angkringan”
    Bu Mawar: “oh”
    Aku: “maaf bu, ini semua aku yg mengatur (dengan kepala tertunduk hehe)”
    Bu Mawar: “Gpp sayang (dulu kecil memang dia memanggilku dengan kata sayang), dari kali lain ingin pergi lama melihat ibu dulu ya ”
    Aku hanya mengangguk dengan sedikit senyuman.
    Saat itu Bu Mawar hanya menggunakan Kaos Ketat berwarna Putih & Celana Pendek (kira kira sepaha gan) .Sengaja kucuri curi perhatian ke arah Payudara Bu mawar yg pada saat itu membosankan BH berwarna hitam. ”Wah kenapa dengan ku, kok rasanya ada yg beda dengan bu mawar ”gumamku dalam hati.

    Akhiran kami masuk rumah, sembari kami menunggu acara bola, Tomo pun sebaliknya untuk tidur dulu & minta di bangun oleh aku.Tiba Tiba saja aku mendadak ingin Kencing, lalu kuputuskan untuk pergi ke kamar Mandi, Saat itu terjadi rumah Gelap, karna sudah biasanya orang rumah tidur dengan keadaan gelap.Aku hanya menggunakan Senter dari HP.Aku pun tiba di depan WC, namun keadaan WC terkunci.Akhir nya aku pun mengetuk pintu WC Itu dan sedikit bertanya apakah Orang, dan fakta Bu Mawar sedang buang udara kecil.Aku pun tergantung menunggu, tapi aku tidak sangat tahan, aku bertanya kepada Bu Mawar.
    Aku: “bu bisa cepetan diki ga, anjas udh g tahan nih”
    Bu Mawar: “oh iya iya”
    dan akhirnya bu Mawar keluar dari WC.Aku pun lega.Setelah kencing, niatku hanya langsung menuju Kamar TOMO, namun tanpa Kusangka ternyata Bu Mawar belum beranjak dari depan pintu WC.
    Aku: “lho, ibu kok blm masuk”
    Bu Mawar: “nunggu kamu, aku takut”
    Aku: “loh bukan nya tadi ibu berani sendirian ke WC (terheran heran).
    Bu Mawar: “gpp kok, ibu hanya ingin masuk bersama mu saja Njas (dengan sedikit senyuman”.
    Ohhh tidak, Penisku menjadi tegang gara gara melihat Buah Dada bu Mawar yg lumayan besar tertutupi BH hitamnya.Aku pun menjadi pucat karena Malu kalau ketahuan Penisku ini sudah Ngaceng berat.
    Bu Mawar: “ayo masuk”
    Aku: “i..iii ya, dengan perlahan tanah aku berjalan”
    Bu Mawar: “kamu mengatakan Njas (tanya bu Mawar)”
    Aku: “ehh Anu bu, Gpp kok”
    Bu Mawar pun cuek saja.

    Sesampai nya di depan kamar bu Mawar. (kamar Tomo berada di depan, sementara kamar Orang tuanya berada di Tengah).
    Bu Mawar: “Kamu mau ga temenin orang tidur?”
    Aku pun sangat terkejut.
    Aku: “hah, apaan bu ga denger aku nya (pura pura bego”
    Bu Mawar: “Kamu mau ga temenin Ibu Tidur, ibu takut bersama sayang (dengan sedikit senyuman)”
    Aku: “ehhmm tapi Bu .. TOMO gimana nan .. ”
    Bu Mawar:“. Sudah ayo MASUK Saja TIDAK Apa Apa (Sambil menarik kaos ku)
    . Aku Sedikit gemetaran, apakah Maksud bu mawar Penyanyi, Dan aku pun pasrah KARENA TIDAK mungkin aku menolak nya (tdk enak gan)
    Malam ITU terasa Anda Sangat Panas , akhir nya aku meminta izin untuk membuka jendela ventilasi rumah
    Aku: “Bu ini Ventilasi nya di buka sedikit ya, Gerah banget”
    Bu Mawar: “oh ya sudah buka saja, senyaman mungkin lah kamu di rumah ini Njas, mumpung suami ku tidak ada di rumah”
    Aku: “hehehe iya bu (sedikit senyuman) ”.
    Waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam, dan sampai saat itu pun aku blum bisa tidur, dan aku tgg tomo yg ingin dibangunkan nanti jika acara bola sdh mulai.
    Kamar bu Mawar ini lumayan Besar, Rapih dan Bagus.Bu Mawar tidak tahu untuk AC & Kipas angin (aku pun hanyesu saja).
    Bu Mawar: “Bukan tidurmu Njas”
    Aku: “blum bu panas banget ni padahalesta udh di buka, aku kira ibu banyak tidur daritadi”
    Bu Mawar: “klo memang masih panas, di buka baju aja, ibu ndak bisa tidur, insomnia mungkin”
    Aku: “emang gpp bu kalo baju Anjas ni di buka? , oh insomnia to (dengan lugu nya gan “D)”
    Bu Mawar: ”gpp sayang, buka aja, buat senyaman mungkin saja, iya ibu sering insomnia ga tau kenapa, mungkin saat ini gara gara ada kamu”.
    Itu sebelum aku sedang tidur di rumah Bu Mawar ini.
    Aku: “oke deh.eh sekalian celana harus ga Bu, kan gerah pake Levis”. Aku pun pura pura tidak ada perkataan yang tadi Bu Mawar. katakan.
    Bu Mawar: “ehmm .. itu oke”
    lalu kubuka kaos & celana ku, kni aku hanya di balut dengan celana dalam.

    Tiba tiba timbul pikiran kotor ku.
    Aku: “Bu apa ya ga gerah dengan pakaian seperti itu?” Tanyaku.
    Bu Mawar pun kaget.
    Bu Mawar: “sebener nya sih Gerah njas, tapi apa engga apa apa klo ibu buka”
    Aku: “lho gpp lah bu, emg kenapa, kan ibu yg punya rumah, jadi terserah ibu donk”.
    Bu Mawar: “sekalian celana ya (sedikit kedipan mata)”
    Dibukalah baju & celana bu Mawar.WOOOOOOOOOW dalam hati ku, tubuh nya indah banget, payudaranya jg montok, bokong nya pun kencang, maklum mereka hanya punya 1 anak yaitu cuma TOMO.
    Bu Mawar: “gimana, gpp kan? suka ga klo ibu kaya gini ”
    Aku:“ suka bu, cantik banget klo penampilan ibu kaya gini ”
    Bu Mawar pun hanya tersenyum Malu dengar perkatan ku.
    Aku: “bu, kita tidak 1 ranjang ya tidur”
    Bu Mawar: “engga, pokok nya 1 ranjang (dengan nada kesal mendengar perkataanku)”.
    Aku: “ya udh deh klo itu mau nya ibu”

    Bu Mawar hanya tersenyum.Kemudian kami pun langsung menuju kasur empuk dan kami hanya di balut selimut (untuk 2 orang gan) .Jepang ku bisa berdebar debar, darahku serasa naik, Hangat sekali terasa ”.Karna sudah memuncak, Penisku menjadi Keras dan ingin terasa ku muncratkan sperma ku ini di payudara Bu Mawar.Karena sudah tidak tahan, ku coba untuk mengocok Penisku ini, bagaimanapun juga bagi yang takut bu Mawar terbangun dunge kamar tidur. Sambil ku kocok, ku lirik kontol bu Mawar yg lumayan Besar.Shiit Dammmn tanpa kusadari ternyata bu Mawar Tempat tidur ..
    Bu Mawar: “lagi ngapain kamu Njas (sambil tersenyum”.
    Aku: “ehmm ,, aa ann ,, anuu Buu” Tegang banget di sini.
    Bu Mawar: “Ibu tau kok siapa Kamu Lakuin, Kamu Terangsang yah gara gara ibu pakai pakaian seperti ini ”.
    Aku: “engg..ehh iyya bu sedikit”.
    Bu Mawar: “Ibu sengaja pancing kamu untuk menemani orang tidur, Ibu sudah jarang di sentuh oleh Suami ibu”
    Aku: “ooo.h..oohh”
    Bu Mawar: “Jadi, Mau kah Kamu Njas” tanya bu Mawaruku.
    Aku: “ehh ,, Mmm MakSuud ibu ap..appa” pura pura bego.
    Bu Mawar: ”udah lah jgn berlagak gitu ahh, ibu jg tau kok klo kamu…”
    Aku: “iii ..iiyaa Bbbu”.

    Tanoa Basa Basi, Bu Mawar Langsung Membuka Selimut yg menutupi Kami ber 2.Disini aku pun Terus terang Karena Aku Belum PERNAH melakukan Hal seperti inisial.
    Aku: “Bu, aa..nu, sblumnya anjas blm pernah ngelakuin kaya gini”.
    Bu Mawar:”ohh Bagus donk, Pasti Bisa Banyak nih muncrat nya”
    Aku:”iii.ya bu”
    Langsung Saja bu Mawar Membuka celana dalam ku, Dan pun dia terkejut karna ukuran Penis ku yg lumayan gede, Katanya sih Punya suami bu mawar ini kalah jauh.
    Bu Mawar: ”suka banget sama Penis mu sayang, Punya ibu ibu kalah jauh”
    Aku: ”eemang iya bu? (sedikit senyuman) ”
    Bu Mawar:“ iya donk .. ”
    Pertama, Bu Mawar langsung melumat bibir ku,.
    Bu Mawar: “ayo mainin bibir mu njas”.
    Aku: “emmh iya bu”
    setelah 10 menit kami Berciuman, Tangan bu indah pun langsung menuju ke penisku.
    Bu Mawar:”aduuh ibu Jadi geregetan, penismu Bagus Sekali sayang”
    Aku:”hehe”
    Bu Mawar:”ini di BJ aja dlu ya, klo baru pertana kali, biasanya ga lama”
    Akukarna blm tau BJ, aku pun Hanya mengangguk)
    Wow pintar Sekali bu Mawar memainkan Penis ku, tak lama kemudian … ..
    Aku:”Bu ..aaakkk … uuu”
    Semakin Cepat Saja bu Mawar mengocok penisku, Dannn Ahhhh, Akhir Spermaku berceceran di Muka Bu Mawar.
    Aku:”makasih buu, Cukup kah segini Saja?”
    Dia blm Menjawab pertanyaanku, karna sedang sibuk membersihkan sperma yg ada di penis & menjilati Seluruh Spermaku yg berada di Payudara nya.
    Bu Mawar: “eiits tunggu dlu donk sayang, ini mah belum apa apa”
    Aku: “maksud nya?”

    Lalu bu Mawar membuka BH & CD nya. Dan WOW aku terkagum kagum.Tak lama kemudian Bu Mawar Duduk & bersandar.Lalu dia menarik kepala ku, tepat di hadapanku Vagna yang sangat bagus milikmu Mawar, Rapih gan tercuku dan masih lumayan karna jarang di sentuh suami nya.
    Bu Mawar: ”Jilat Vagina Ibu Njas”
    Aku: ”iya bu”
    Kemudian aku pun Menjilati Vagina Bu Mawar TERSAYANG (hehe).
    Bu Mawar: “Ahhh ,, Uhhh ,,” sambil menjambak rambutku.
    tak berapa lama, Bu Mawar menyuruh ku untuk berhenti, (shiit padahal lagi enak enaknya, tapi apa boleh buat).
    Bu Mawar: “masukin ya”
    Aku: “iya bu”
    karna baru pertama kali melakukan nya, aku pun masih kesusahan (hehe) .Bu Mawar pun tersenyum melihat ku kesusahan memasukan Penisku ke dalam Lubang Vagina nya.
    Bu Mawar: “Yeee .. Susah ya?”
    Aku: “iiya nih bu ,, maap ya karna baru pertama kali” sambil tersenyum.
    Bu Mawar Pun penis penis, dan mengarahkan dia ke Vagina milik nya.Sleeep Akhir nya masuk juga [].
    Bu Mawar: “Tekan, lalu gerakin ya Njas”.
    Aku: “iya bu, tapi sambil di ajarin ya”
    dan Bu Mawar pun Hanya mengangguk.Aku menekan Penis dan Memain kan nya.
    Aku:”? Begini bkn bu”
    Bu Mawar:”iya sayang, Nanti klo mau Keluar di percepat dikit ya Gerakan nya”
    Ahhh Ohhh ummmHHH ahhhh Anjaas ahhhh Uhhh Ummh ucap bu Mawar ..
    Aku:”ahh Buuu ,, emmhh”
    Kemudian aku melepaskan Batang Penisku dari Vagina Bu Mawar.
    Bu Mawar: “Lho kenapa?”
    Aku: “Ganti Posisi ya”
    Bu Mawar: “Y udh … Anal aja ya”
    aKU: “apa itu bu”
    Bu Mawar: “Kamu tusukkan Penismu ke Anus Ibu”
    Aku: “Ohh .. iya bu”
    Kemudian Bu Mawar pun membalikan Badan nya, Ini aku sudah sedikit lihai karna tadi sudah di ajarkan oleh bu Mawar.Sleeep Masuk jg.
    Aku Mainkan Penisku,
    Aku: “ahhh buu ,, ummh nikmatt bu ahhh oouuhh”
    Bu Mawar: “ahhh .. terus sayang ahh woow .. buat ibu temen malam ini”
    Aku: “Buuu klo di keluarkan di dalam bagaimana?”
    Bu Mawar : “Keluarkan saja tidak apa apa .. Ouuuhh Ahhhh Emmmh Sayanngg”
    Sekitar 5 menit … ..


    Aku: “Buu Akkkuuuu KelllluuArrr”
    Bu Maya: “ahh ahhhhh ohhhhh ahhhh akuangg emmmmhhh ahhhh”
    Crooot Croot ,, spermaku pun keluar di dalam.
    Bu Mawar: “jgn di lepas, biarkan saja, tunggu mengecil sendiri”
    Aku: “Ahhhh ,, Capek & Lemes nih Bu”
    Setelah Penisku mengecil sendiri, akhir nya kucabut.Lalu Kami ber 2 kosong bersama.
    Bu Mawar: “Makasih banget Njas ,, malam di sini ibu Puas” (terus mengecup bibirku).
    Aku: “Sama Sama Bu ,, baru pertama kali Anjas ngelakuin kaya gini ,, Makasih banget”
    Bu Mawar: “Iya sayangg” (dengan senyuman manja ny)

    Lalu aku pun memakai Kaos & Celana ku kembali, tapi Bu Mawar masih Berbaring di tempat tidur nya mungkin saja. Waktu sudah menunjukkan Pukul 02.00.
    Aku: “Aku ke kamar TOMO dlu yah Bu, takut dia marah”
    Bu Mawar: “aku sayang, jgn bilang ya (senyum gembira nya), di sini mendekat.
    Kami melakukan Kissing sekitar 5 menit, aku pun pergi ke kamar Tomo & melambaikan tangan ku ke arah Bu Mawar, dan dia pun hanya tersenyum

  • Mengajak Cewek Yang Naksir Padaku Untuk Bersetubuh Disuatu Villa

    Mengajak Cewek Yang Naksir Padaku Untuk Bersetubuh Disuatu Villa


    1434 views

    Duniabola99.org – Kisah sex ini terjadi saat saya masih kuliah semester akhir di Jakarta. Nama cewek ini Karin, waktu itu saya dikenalkan oleh temanku. Saat itu saya sedang pulang kampung, soalnya liburan semester. Orangnya cantik sekali, potongan rambutnya pendek seleher, kulitnya putih, bodinya oke, dan cukup supel juga.

     

    Tidak heran kalau temanku bilang dia naksir berat pada Karin. Karin waktu itu masih kelas 3 SMA. Waktu itu kebetulan lagi libur catur wulan dan kami merencanakan untuk pergi menginap di villa salah seorang teman selama 4 hari.

    Kami pergi bertujuh, 4 cewek dan 3 cowok. Sebenarnya saya dengan Karin sama sekali bukan pacaran. Cuma kebetulan saja waktu itu dia berdua di mobil bersamaku, sedangkan yang lainnya bersama-sama. Selama perjalanan kami semakin akrab, dan kelihatannya dia naksir kepadaku.

    Sesampainya di villa waktu itu sudah malam, lalu saya mengajaknya jalan-jalan. Waktu itu saya mulai beranikan diri merangkulnya, dan dia ternyata diam saja bahkan semakin merapatkan tubuhnya. Lalu saya mulai merayunya, hingga suatu saat saya berkata “wah, Lus kalau dekat sama kamu terus bikin hangat gimana kalau entar tidurnya kita bareng aja”.

    Eh, dia malah tersenyum dengan muka malu-malu. Lalu dia pelan berbisik “boleh aja, ayo..”. Lalu langsung saya bawa dia ke kamar di belakang biar tidak ketahuan oleh teman-teman. Di sana saya mulai menciumnya, pertama dia diam saja, lama-lama dia memberi respon juga.

    Dia memang jago kissnya. Lalu saya mulai menggerayangi tubuhnya, saya pegang payudaranya, lalu saya remas, dia mulai mendesah-desah tidak karuan. Lalu pelan-pelan saya lepaskan kaosnya, kemudian BH-nya sehingga kelihatan bukitnya yang indah menjulang.

    Melihat itu saya makin keras meremas payudaranya sambil mengisap putingnya yang indah itu. Setelah puas meremas-remas tanganku mulai menggerayangi pangkal pahanya. Pelan-pelan saya mulai memasukkan tangan ke dalam celananya, ketika jariku mulai menyentuh bibir kemaluannya, dia menjerit kaget dan berusaha menarik tanganku.

    Saya pikir wah gawat nih salah langkah, tapi saya masih berusaha mempertahankan tanganku di dalam celananya dan tanganku yang satunya menarik tangannya dan meletakkan di penisku, lalu saya bisikin dia “remasin Lus…, nikmat rasanya”, dengan malu-malu dia mulai meremas-remas penisku.

    Sepertinya dia menikmati kegiatan barunya itu, dia tidak lagi berusaha menarik tanganku. Lalu saya mulai melanjutkan pekerjaanku, tanganku mulai menggosok-gosok bibir kemaluannya dengan cepat. Makin cepat saya gosok makin kencang pula dia meremas penisku.

    Kemudian saya mulai melepaskan celana berikut celana dalamnya. Di sana saya mulai melihat liang kewanitaannya yang merekah dengan sedikit rambut di atasnya menantang untuk dimakan. Lalu saya mulai menjilati bibir kemaluannya, hingga dia mulai mendesah nikmat. Saya mainkan bibir kemaluannya dengan lidahku, kemudian saya hisap bibir kemaluannya sambil saya tarik sedikit.

    Ah rasanya sudah kepingin sekali memasukkan penisku ke dalam liang senggamanya. Dan dia makin keras mendesahnya. Setelah puas saya berhenti dan melepas baju. Kemudian saya berkata kepadanya agar membuka celanaku. Dia sepertinya juga sudah tidak tahan, makanya dia langsung menurut saja.

    Dia mulai melepaskan celana jeansku lalu celana dalamnya. Setelah itu dia mulai memainkan penisku sambil tertawa kecil. Lalu saya berbisik kepadanya “Isap, donk…!” dia sepertinya tidak mau, lalu saya rayu dengan sedikit memaksa.

    Akhirnya dia mau juga, dia mulai menjilat penisku lalu dimasukkan ke mulutnya dan mulai menghisap. Ah nikmat banget hisapannya, dia pintar banget mengisapnya sampai saya pikir jangan-jangan dia itu sudah pernah beginian. Setelah saya rasa cukup keras saya menyuruh dia berhenti dan saya dorong dia ke ranjang.

    Lalu saya buka kakinya lebar-lebar dan mulai menaruh penisku ke liang kewanitaannya. Dia memejamkan matanya rapat-rapat menunggu penisku. Kemudian pelan-pelan saya masukkan penisku ke liang senggamanya. Ternyata lubang kemaluannya kecil sekali, penisku agak susah masuknya.

    Ketika masuk setengahnya dia mulai mendesah kencang, lantas saat masuk semuanya dia mulai menjerit kecil seperti kesakitan. Lantas saya mulai mendorong penisku ke liang senggamanya dan dia makin kencang menjerit serta tubuhnya menggeliat-geliat tidak karuan.

    Lalu dia mulai menjerit. Lantas saya tanya dia pernah bersetubuh begini nggak? ternyata dia belum pernah, ini first timenya dia. Lalu saya bilang jangan takut sebentar lagi sakitnya hilang malah nanti bakal nikmat rasanya. Dia menurut saja, makanya saya melanjutkan lagi genjotanku, tapi saya genjot pelan-pelan takut dia kesakitan lagi. Setelah beberapa lama saya mulai merasakan pantatnya naik-turun sendiri.

    Ternyata dia mulai merasakan nikmat malah mau minta lebih dahsyat. Langsung saya cepatin genjotanku, penisku makin cepat keluar-masuk liang kenikmatannya. Dia mulai mendesah-desah lagi kesenangan. Waktu itu saya mulai merasakan enaknya liang kewanitaan seorang wanita. Penisku mulai dipijit-pijit oleh dinding kemaluannya.

    Saya makin mempercepat genjotannya bahkan saya hantam dengan keras penisku ke liang kewanitaannya, sehingga membuatnya menjerit kecil. Setelah beberapa lama, dia tiba-tiba diam dan mendesah panjang, saat itu saya mulai merasakan cairan panas di pangkal pahaku.

    Ternyata dia sudah keluar, tapi saya belum karena itu saya teruskan menggenjot liang surganya. Ternyata saya keluarnya agak lama juga, dia sepertinya sudah mulai kesakitan. Akhirnya dia bicara kepadaku “San, rada sakit nih.., lo udah keluar belum?”.

    Saya bilang “belum Lus, sebentar lagi kamu tahan dulu aja”, dia cuma mengangguk. Makanya saya makin mempercepat genjotan di liang kewanitaannya, sampai dia berteriak-teriak hingga saya bekap mulutnya takut ketahuan teman-teman. Dan saya teruskan sampai akhirnya saya rasa sudah tidak tahan, saya keluarkan semua isi spermaku ke dalam liang senggamanya. Dan dia pun mulai mendesah lega.

    Setelah itu kita cool-down, dia tiduran di dadaku sambil bermanja-manja, dia berkata bahwa dia benar-benar suka kepadaku dan ini pertama kalinya dia berhubungan seks. Saya bisa lihat dari tetesan darah di kasur bahwa dia tidak berbohong. Lantas saya bilang bahwa saya juga suka kepadanya, dan apa dia mau jadi pacarku?

    Dia bilang mau dan saya langsung memberi kiss hangat lagi buatnya, lalu kamipun berpakaian dan bergabung lagi bersama teman-teman. Akhirnya dia jadi pacarku. Selama 4 hari di Villa kita bersenggama terus setiap hari, dan sesudahnya dari sana kita juga sering bersetubuh. Biasanya kita lakukan kalau saya lagi ada libur dan pulang kampung.

    Kalau sudah begitu kadang-kadang bisa hampir setiap hari kita bersetubuh, soalnya rumahku kosong dan saya sering mengajaknya ke sana kalau lagi horny. Kita pacaran sampai hampir setengah tahun kemudian, saya lulus dan melanjutkan study ke Aussie dan kita akhirnya putus.

     

    Saya tidak pernah lagi mendengar kabarnya sampai akhirnya saya dengar dari teman, katanya dia tidak sekolah lagi karena hamil. Wah.., bisa-bisa itu anakku. Ah tapi saya tidak ambil pusing, kalau itu memang pekerjaanku dia pasti menghubungiku.

    Lagian sekarang saya juga sudah ada pacar sendiri. Sekarang Saya hanya bisa mengenang masa-masa manisku saat bersetubuh bersamanya.

  • HENTAI 031

    HENTAI 031


    1434 views

  • Majalah Dewasa Edisi Leticia Faria

    Majalah Dewasa Edisi Leticia Faria


    1432 views

    Duniabola99.org– Leticia Faria

    Apa yang Anda ketahui tentang Brasil? Bola? Elite Squad? Pantai? Bikini? Boleh kami tambahkan?—Leticia Faria!

  • Karin Laforet Girl 5 Cheerleader Sh

    Karin Laforet Girl 5 Cheerleader Sh


    1432 views

  • Titipan Berhadiah Khusus

    Titipan Berhadiah Khusus


    1430 views

    Duniabola99.org – Namaku Karina, usiaku 17 tahun dan aku adalah anak kedua dari pasangan Menado-Sunda. Kulitku putih, tinggi sekitar 168 cm dan berat 50 kg. Rambutku panjang sebahu dan ukuran dada 36B. Dalam keluargaku, semua wanitanya rata-rata berbadan seperti aku, sehingga tidak seperti gadis-gadis lain yang mendambakan tubuh yang indah sampai rela berdiet ketat. Di keluarga kami justru makan apapun tetap segini-segini saja.

    Suatu sore dalam perjalanan pulang sehabis latihan cheers di sekolah, aku disuruh ayah mengantarkan surat-surat penting ke rumah temannya yang biasa dipanggil Om Robert. Kebetulan rumahnya memang melewati rumah kami karena letaknya di kompleks yang sama di perumahan elit selatan Jakarta.

    Om Robert ini walau usianya sudah di akhir kepala 4, namun wajah dan gayanya masih seperti anak muda. Dari dulu diam-diam aku sedikit naksir padanya. Habis selain ganteng dan rambutnya sedikit beruban, badannya juga tinggi tegap dan hobinya berenang serta tenis. Ayah kenal dengannya sejak semasa kuliah dulu, oleh sebab itu kami lumayan dekat dengan keluarganya.

    Agen Judi Bola Aman dan Terpercaya

    Kedua anaknya sedang kuliah di Amerika, sedang istrinya aktif di kegiatan sosial dan sering pergi ke pesta-pesta. Ibu sering diajak oleh si Tante Mela, istri Om Robert ini, namun ibu selalu menolak karena dia lebih senang di rumah.

    Dengan diantar supir, aku sampai juga di rumahnya Om Robert yang dari luar terlihat sederhana namun di dalam ada kolam renang dan kebun yang luas. Sejak kecil aku sudah sering ke sini, namun baru kali ini aku datang sendiri tanpa ayah atau ibuku. Masih dengan seragam cheers-ku yang terdiri dari rok lipit warna biru yang panjangnya belasan centi diatas paha, dan kaos ketat tanpa lengan warna putih, aku memencet bel pintu rumahnya sambil membawa amplop besar titipan ayahku.

    Ayah memang sedang ada bisnis dengan Om Robert yang pengusaha kayu, maka akhir-akhir ini mereka giat saling mengontak satu sama lain. Karena ayah ada rapat yang tidak dapat ditunda, maka suratnya tidak dapat dia berikan sendiri.

    Seorang pembantu wanita yang sudah lumayan tua keluar dari dalam dan membukakan pintu untukku. Sementara itu kusuruh supirku menungguku di luar.
    Ketika memasuki ruang tamu, si pembantu berkata, “Tuan sedang berenang, Non. Tunggu saja di sini biar saya beritahu Tuan kalau Non sudah datang.”
    “Makasih, Bi.” jawabku sambil duduk di sofa yang empuk.

    Sudah 10 menit lebih menunggu, si bibi tidak muncul-muncul juga, begitu pula dengan Om Robert. Karena bosan, aku jalan-jalan dan sampai di pintu yang ternyata menghubungkan rumah itu dengan halaman belakang dan kolam renangnya yang lumayan besar. Kubuka pintunya dan di tepi kolam kulihat Om Robert yang sedang berdiri dan mengeringkan tubuh dengan handuk.

    “Ooh..” pekikku dalam hati demi melihat tubuh atletisnya terutama bulu-bulu dadanya yang lebat, dan tonjolan di antara kedua pahanya.
    Wajahku agak memerah karena mendadak aku jadi horny, dan payudaraku terasa gatal. Om Robert menoleh dan melihatku berdiri terpaku dengan tatapan tolol, dia pun tertawa dan memanggilku untuk menghampirinya.

    “Halo Karin, apa kabar kamu..?” sapa Om Robert hangat sambil memberikan sun di pipiku.
    Aku pun balas sun dia walau kagok, “Oh, baik Om. Om sendiri apa kabar..?”
    “Om baik-baik aja. Kamu baru pulang dari sekolah yah..?” tanya Om Robert sambil memandangku dari atas sampai ke bawah.
    Tatapannya berhenti sebentar di dadaku yang membusung terbungkus kaos ketat, sedangkan aku sendiri hanya dapat tersenyum melihat tonjolan di celana renang Om Robert yang ketat itu mengeras.

    “Iya Om, baru latihan cheers. Tante Mella mana Om..?” ujarku basa-basi.
    “Tante Mella lagi ke Bali sama teman-temannya. Om ditinggal sendirian nih.” balas Om Robert sambil memasang kimono di tubuhnya.
    “Ooh..” jawabku dengan nada sedikit kecewa karena tidak dapat melihat tubuh atletis Om Robert dengan leluasa lagi.
    “Ke dapur yuk..!”

    “Kamu mau minum apa Rin..?” tanya Om Robert ketika kami sampai di dapur.
    “Air putih aja Om, biar awet muda.” jawabku asal.
    Sambil menunggu Om Robert menuangkan air dingin ke gelas, aku pindah duduk ke atas meja di tengah-tengah dapurnya yang luas karena tidak ada bangku di dapurnya.
    “Duduk di sini boleh yah Om..?” tanyaku sambil menyilangkan kaki kananku dan membiarkan paha putihku makin tinggi terlihat.
    “Boleh kok Rin.” kata Om Robert sambil mendekatiku dengan membawa gelas berisi air dingin.

    Namun entah karena pandangannya terpaku pada cara dudukku yang menggoda itu atau memang beneran tidak sengaja, kakinya tersandung ujung keset yang berada di lantai dan Om Robert pun limbung ke depan hingga menumpahkan isi gelas tadi ke baju dan rokku.
    “Aaah..!” pekikku kaget, sedang kedua tangan Om Robert langsung menggapai pahaku untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
    “Aduh.., begimana sih..? Om nggak sengaja Rin. Maaf yah, baju kamu jadi basah semua tuh. Dingin nggak airnya tadi..?” tanya Om Robert sambil buru-buru mengambil lap dan menyeka rok dan kaosku.

    Aku yang masih terkejut hanya diam mengamati tangan Om Robert yang berada di atas dadaku dan matanya yang nampak berkonsentrasi menyeka kaosku. Putingku tercetak semakin jelas di balik kaosku yang basah dan hembusan napasku yang memburu menerpa wajah Om Robert.
    “Om.. udah Om..!” kataku lirih.
    Dia pun menoleh ke atas memandang wajahku dan bukannya menjauh malah meletakkan kain lap tadi di sampingku dan mendekatkan kembali wajahnya ke wajahku dan tersenyum sambil mengelus rambutku.

    “Kamu cantik, Karin..” ujarnya lembut.
    Aku jadi tertunduk malu tapi tangannya mengangkat daguku dan malahan menciumku tepat di bibir. Aku refleks memejamkan mata dan Om Robert kembali menciumku tapi sekarang lidahnya mencoba mendesak masuk ke dalam mulutku. Aku ingin menolak rasanya, tapi dorongan dari dalam tidak dapat berbohong. Aku balas melumat bibirnya dan tanganku meraih pundak Om Robert, sedang tangannya sendiri meraba-raba pahaku dari dalam rokku yang makin terangkat hingga terlihat jelas celana dalam dan selangkanganku.

    Ciumannya makin buas, dan kini Om Robert turun ke leher dan menciumku di sana. Sambil berciuman, tanganku meraih pengikat kimono Om Robert dan membukanya. Tanganku menelusuri dadanya yang bidang dan bulu-bulunya yang lebat, kemudian mengecupnya lembut. Sementara itu tangan Om Robert juga tidak mau kalah bergerak mengelus celana dalamku dari luar, kemudian ke atas lagi dan meremas payudaraku yang sudah gatal sedari tadi.

    Aku melenguh agak keras dan Om Robert pun makin giat meremas-remas dadaku yang montok itu. Perlahan dia melepaskan ciumannya dan aku membiarkan dia melepas kaosku dari atas. Kini aku duduk hanya mengenakan bra hitam dan rok cheersku itu. Om Robert memandangku tidak berkedip. Kemudian dia bergerak cepat melumat kembali bibirku dan sambil french kissing, tangannya melepas kaitan bra-ku dari belakang dengan tangannya yang cekatan.

    Kini dadaku benar-benar telanjang bulat. Aku masih merasa aneh karena baru kali ini aku telanjang dada di depan pria yang bukan pacarku. Om Robert mulai meremas kedua payudaraku bergantian dan aku memilih untuk memejamkan mata dan menikmati saja. Tiba-tiba aku merasa putingku yang sudah tegang akibat nafsu itu menjadi basah, dan ternyata Om Robert sedang asyik menjilatnya dengan lidahnya yang panjang dan tebal. Uh.., jago sekali dia melumat, mencium, menarik-narik dan menghisap-hisap puting kiri dan kananku.

    Tanpa kusadari, aku pun mengeluarkan erangan yang lumayan keras, dan itu malah semakin membuat Om Robert bernafsu.
    “Oom.. aah.. aah..!”
    “Rin, kamu kok seksi banget sih..? Om suka banget sama badan kamu, bagus banget. Apalagi ini..” godanya sambil memelintir putingku yang makin mencuat dan tegang.
    “Ahh.., Om.. gelii..!” balasku manja.

    “Sshh.. jangan panggil ‘Om’, sekarang panggil ‘Robert’ aja ya, Rin. Kamu kan udah gede..” ujarnya.
    “Iya deh, Om.” jawabku nakal dan Om Robert pun sengaja memelintir kedua putingku lebih keras lagi.
    “Eeeh..! Om.. eh Robert.. geli aah..!” kataku sambil sedikit cemberut namun dia tidak menjawab malahan mencium bibirku mesra.

    Entah kapan tepatnya, Om Robert berhasil meloloskan rok dan celana dalam hitamku, yang pasti tahu-tahu aku sudah telanjang bulat di atas meja dapur itu dan Om Robert sendiri sudah melepas celana renangnya, hanya tinggal memakai kimononya saja. Kini Om Robert membungkuk dan jilatannya pindah ke selangkanganku yang sengaja kubuka selebar-lebarnya agar dia dapat melihat isi vaginaku yang merekah dan berwarna merah muda.

    Kemudian lidah yang hangat dan basah itu pun pindah ke atas dan mulai mengerjai klitorisku dari atas ke bawah dan begitu terus berulang-ulang hingga aku mengerang tidak tertahan.
    “Aeeh.. uuh.. Rob.. aawh.. ehh..!”
    Aku hanya dapat mengelus dan menjambak rambut Om Robert dengan tangan kananku, sedang tangan kiriku berusaha berpegang pada atas meja untuk menopang tubuhku agar tidak jatuh ke depan atau ke belakang.

    Badanku terasa mengejang serta cairan vaginaku terasa mulai meleleh keluar dan Om Robert pun menjilatinya dengan cepat sampai vaginaku terasa kering kembali. Badanku kemudian direbahkan di atas meja dan dibiarkannya kakiku menjuntai ke bawah, sedang Om Robert melebarkan kedua kakinya dan siap-siap memasukkan penisnya yang besar dan sudah tegang dari tadi ke dalam vaginaku yang juga sudah tidak sabar ingin dimasuki olehnya.

    Perlahan Om Robert mendorong penisnya ke dalam vaginaku yang sempit dan penisnya mulai menggosok-gosok dinding vaginaku. Rasanya benar-benar nikmat, geli, dan entah apa lagi, pokoknya aku hanya memejamkan mata dan menikmati semuanya.
    “Aawww.. gede banget sih Rob..!” ujarku karena dari tadi Om Robert belum berhasil juga memasukkan seluruh penisnya ke dalam vaginaku itu.
    “Iyah.., tahan sebentar yah Sayang, vagina kamu juga sempitnya.. ampun deh..!”
    Aku tersenyum sambil menahan gejolak nafsu yang sudah menggebu.

    Akhirnya setelah lima kali lebih mencoba masuk, penis Om Robert berhasil masuk seluruhnya ke dalam vaginaku dan pinggulnya pun mulai bergerak maju mundur. Makin lama gerakannya makin cepat dan terdengar Om Robert mengerang keenakan.
    “Ah Rin.. enak Rin.. aduuh..!”
    “Iii.. iyaa.. Om.. enakk.. ngentott.. Om.. teruss.. eehh..!” balasku sambil merem melek keenakan.

    Om Robert tersenyum mendengarku yang mulai meracau ngomongnya. Memang kalau sudah begini biasanya keluar kata-kata kasar dari mulutku dan ternyata itu membuat Om Robert semakin nafsu saja.
    “Awwh.. awwh.. aah..!” orgasmeku mulai lagi.
    Tidak lama kemudian badanku diperosotkan ke bawah dari atas meja dan diputar menghadap ke depan meja, membelakangi Om Robert yang masih berdiri tanpa mencabut penisnya dari dalam vaginaku. Diputar begitu rasanya cairanku menetes ke sela-sela paha kami dan gesekannya benar-benar nikmat.

    Kini posisiku membelakangi Om Robert dan dia pun mulai menggenjot lagi dengan gaya doggie style. Badanku membungkuk ke depan, kedua payudara montokku menggantung bebas dan ikut berayun-ayun setiap kali pinggul Om Robert maju mundur. Aku pun ikut memutar-mutar pinggul dan pantatku. Om Robert mempercepat gerakannya sambil sesekali meremas gemas pantatku yang semok dan putih itu, kemudian berpindah ke depan dan mencari putingku yang sudah sangat tegang dari tadi.

    “Awwh.. lebih keras Om.. pentilnya.. puterr..!” rintihku dan Om Robert serta merta meremas putingku lebih keras lagi dan tangan satunya bergerak mencari klitorisku.
    Kedua tanganku berpegang pada ujung meja dan kepalaku menoleh ke belakang melihat Om Robert yang sedang merem melek keenakan. Gila rasanya tubuhku banjir keringat dan nikmatnya tangan Om Robert di mana-mana yang menggerayangi tubuhku.

    Putingku diputar-putar makin keras sambil sesekali payudaraku diremas kuat. Klitorisku digosok-gosok makin gila, dan hentakan penisnya keluar masuk vaginaku makin cepat. Akhirnya orgasmeku mulai lagi. Bagai terkena badai, tubuhku mengejang kuat dan lututku lemas sekali. Begitu juga dengan Om Robert, akhirnya dia ejakulasi juga dan memuncratkan spermanya di dalam vaginaku yang hangat.

    “Aaah.. Riin..!” erangnya.
    Om Robert melepaskan penisnya dari dalam vaginaku dan aku berlutut lemas sambil bersandar di samping meja dapur dan mengatur napasku. Om Robert duduk di sebelahku dan kami sama-sama masih terengah-engah setelah pertempuran yang seru tadi.

    “Sini Om..! Karin bersihin sisanya tadi..!” ujarku sambil membungkuk dan menjilati sisa-sisa cairan cinta tadi di sekitar selangkangan Om Robert.
    Om Robert hanya terdiam sambil mengelus rambutku yang sudah acak-acakan. Setelah bersih, gantian Om Robert yang menjilati selangkanganku, kemudian dia mengumpulkan pakaian seragamku yang berceceran di lantai dapur dan mengantarku ke kamar mandi.

    Setelah mencuci vaginaku dan memakai seragamku kembali, aku keluar menemui Om Robert yang ternyata sudah memakai kaos dan celana kulot, dan kami sama-sama tersenyum.
    “Rin, Om minta maaf yah malah begini jadinya, kamu nggak menyesal kan..?” ujar Om Robert sambil menarik diriku duduk di pangkuannya.
    “Enggak Om, dari dulu Karin emang senang sama Om, menurut Karin Om itu temen ayah yang paling ganteng dan baik.” pujiku.
    “Makasih ya Sayang, ingat kalau ada apa-apa jangan segan telpon Om yah..?” balasnya.
    “Iya Om, makasih juga yah permainannya yang tadi, Om jago deh.”
    “Iya Rin, kamu juga. Om aja nggak nyangka kamu bisa muasin Om kayak tadi.”
    “He.. he.. he..” aku tersipu malu.

    “Oh iya Om, ini titipannya ayah hampir lupa.” ujarku sambil buru-buru menyerahkan titipan ayah pada Om Robert.
    “Iya, makasih ya Karin sayang..” jawab Om Robert sambil tangannya meraba pahaku lagi dari dalam rokku.
    “Aah.. Om, Karin musti pulang nih, udah sore.” elakku sambil melepaskan diri dari Om Robert.
    Om Robert pun berdiri dan mencium pipiku lembut, kemudian mengantarku ke mobil dan aku pun pulang.

    Di dalam mobil, supirku yang mungkin heran melihatku tersenyum-senyum sendirian mengingat kejadian tadi pun bertanya.
    “Non, kok lama amat sih nganter amplop doang..? Ditahan dulu yah Non..?”
    Sambil menahan tawa aku pun berkata, “Iya Pak, dikasih ‘wejangan’ pula..”
    Supirku hanya dapat memandangku dari kaca spion dengan pandangan tidak mengerti dan aku hanya membalasnya dengan senyuman rahasia. He..he..he..

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

  • Cerita Sex ML Gadis Desa Cantik

    Cerita Sex ML Gadis Desa Cantik


    1430 views

    Duniabola99.org – Perkenalkan namaku Tomy. Umur ku sekarang 27 tahun. Kisah Ini terjadi sekitar 10 tahun yang lalu. Waktu itu aku masih duduk di klas 2 SMA di suatu Kota X. Sebenar nya seh bukan kota karena aku hidup di kampung yang suasananya adem nyaman dan udaranya masih segar. Perumahan di kampung ku blum serame sekarang waktu itu masih jarang karena penduduk desa ku masih dikit. Jarak antar rumah juga g terlalu rapat jadi memungkinkan untuk menanam tanaman untuk kebutuhan sehari2 diantara perumahan itu. Setiap hari ku selalu merawat tanaman itu karena selain suka juga tanaman itu enak diliat. Diseberang kebun ku itu ada sebuah rumah kayu tetanggaku.

    Disana hidup keluarga dengan dengan jumlah anak 7 orang lumayan banyak seh karena daerah ku suhu nya lumayan dingin jadi rata2 setiap keluarga punya anak banyak. (tau kan kenapa) hehehe.

    Ketikka aku di kebun di suatu pagi ku liat di teras rumah tetangga ku itu duduk seorang gadis yang usia nya 2 tahun lebih muda dari aku.. dia anak ketiga dari keluarga itu. Nama nya Nina.

    Nina lagi asik Membaca buku ntah buku apa aku g tau. aku cuek aja soalnya sibuk metikin cabe.

    Oh yah Nina adalah anak ketiga dari tetangga ku… parasnya menarik… kulit nya putih, boddinya bagus, pantat nya bohay, lehernya jenjang bibir tipis, betis nya indah tapi yang aku suka dadanya yang lumayan untuk gadis seusia dia.

    Waktu itu nina lagi asik di teras rumah nya. sementara aku masih di kebun. Setalh aku agak capek dikebun aku pengan berteduh timbul ide ku pengen becandain nina. niat nya seh pengen ngagetin nina. ( mang sehari2 aku sering becanda sama nina karena udah lumayan deket seh.)

    sebelum aku nyamperin nina g lupa aku metik bunga mawar dulu… Sambil mengendap-endap mendekati nina biar g ketahuan aku berjalan pelan2. setelah sampai di dekat nina… aku langsung menutup matanya dari belakang. Nina kaget.

    hampir aja nina teriak.. tapi buru2 ku tutup mulut nya. sontak dia langsung menoleh ke arah ku.

    ” eh abg ngagetin nina aja…jahat deh ” rengek nya dengan manja….

    saat itu wajah nya deket bagt dengan wajah ku. aku jadi gugup dibuat nya. baru pertama kali aku sedekat itu dengan ce…. pikiran ku g karuan… tapi untuk saja aku bisa ngatasin keadaan… langsung aja aku selipin mawar yang ku ambil di kebun ke telinga nya.

    ” ih abg pake bawa bunga segala… makasih yah abg” kata nina…

    ” ya sama2 nin kamu cantik bagt seh hari ini” sahut ku. Oh ya waktu itu nina pakai kemeja kotak dengan clana pendek…. tanpa basa-basi ku duduk disamping nya…

    “lagi apa nin? tumben sendirian?” sapa ku

    “sapa bilang sendirian kan ada abg” protes nina….

    “oh iya nina hehe” sambil ku cubit hidung nya…. nina cuma manyun aja…….

    “lagi baca apaan seh nin serius bgt” sapa ku

    “ ini bg nina lagi blajar buat ujian” jawab nya

    “ Bisa dunk” kata ku

    ” ya bisa dunk bg”

    nina sibuk bahas plajaran nya sementara aku cuma bisa nyuri pandang tubuh nina… ngapa aku baru nyadar ada cewek se molek ini yang selama ini sering becanda dengan ku tapi ku g pernah merasa seperti ini. ku hanya bisa memandang betis nya yang mulus.

    “bang nina boleh minta tolong g?” ujar nina memecah suasana……

    “minta tolong apa nina?” jawab ku

    “kemaren nina liat bunga angrek di blakang rumah bgs deh bg bunga nya…..tapi nina ngak bisa naek buat ngambil nya abg bisa tolongin nina g buat ngambil nya?” rengek nina sambil rangkul lengan ku g sengaja lengan ku menyentuh dada nina yang aduhai kontan saja aku kaget tapi ku diamin aja tangan lku disana.. bis enak seh….

    “nina suka angrek nya? tinggi g…? tanya qu.

    “lumayan tinggi seh bg mang nya knapa bg?” tanya nina…

    “kalo agak tinggi gmn kalo nina yang ambil tapi abg pegangin nina…?’ usul ku..

    “boleh juga seh bg tapi pegangin nina yah? nina takut jatuh neh?” kata nina g segaja lengan ku nekan toket nya lagi rasanya edan ku baru sekali ini ngerasain. Tapi karena nina masih lugu dia g nyadar kalo dadanya nyentuh lengan ku…

    ” bentar yah nin bg lagi capek neh sambil ku tekan lagi dada na..( lumayan batin ku)

    “Ayo sekarang aja bg nina suka bgt sama angrek nya bg…” rengek nina..

    ” ya udah kita ambil” ajak ku. Sesampai di blakang rumah nina nunjukin ke aku letak angrek itu. langsung aja ku suruh nina buat naik tentu nya ku pegangin biar g jatuh.

    ” gimana cara buat naik neh bg? kata nina “kamu naik biar abg pegangin” perintah ku pada nina. sontak aja nina langsung naik ku langsung megangin tangan nina…biar gampang naik ke dahan yang paling bawah…. setelah nina sampai di dahan pohon biar nina g jatuh ku nahan punggung nina dengan tangan ku. Saking semangat nya nina malah berdiri di dahan itu sehingga tangan ku pas di pantan nina (besar juga neh batin ku.) karena takut nina jatuh g segaja tangan ku ngerepas pantat nina.

    ” ihh abg becanda deh kok pantat nina di remas…?” geli tau bg” protes nina

    “maaf nin abg g sengaja” ” gmn bisa g ngambil anggrekna nin? ” kata ku..

    ” bisa bg….tapi nina ngak bisa turun nin bg gmn neh?’ rengek nina

    ” ya dah pelan2 aja ada abg kok di bawah….” kata ku… sambil nahan tubuh nya nina mulai turun. Aku lagi nahan tubuh nina biar g jatuh ternyata aku salah posisi berdiri sehingga aku terpeleset sehingga nina juga ikutan jatuh reflek aja aku langsung melek nina biar nina g kesakitan. Untung aku bisa namgkap nina tapi posisi nya nina diatas aku wajah kami saling berhadapan….aku g tau knapa kejadian posisi ini… lama sekali kita saling pandang ntah apa yang di pikirkan nina saat itu. aku juga g karuan… disatu sisi aku merasa g enak sama nina dikira kurang ajar disatu sisi aku nyaman bgt bisa mandang wajah nina sedekat itu. nina juga g da reaksi sama sekali…

    nina masih dalam pelukan ku tangan ku melingkar di punggung nya sementara dada nina mengimpit di dada ku… entah siapa yang mulai bibir kita makin lama makin deket akhir nya bibir ku nempel sama bibir nina.. ku pejam kan mata ku..nikmat bgt ku rasa baru pertama ku nyentuh bibir ce. lama bibir kita beradu tanpa reaksi apa2…enak bgt. Tiba2 nina tersadar. nina bgun dan duduk disamping q. ku takut nina marah.

    “maaf bg nina g segaja jatuh kena tubuh abg deh” maaf ya bg…..

    ” gpp kok nin abg yang salah…” jawab ku tapi ku masih g sadar dengan apa yang terjadi… tapi ini pertama kali aku merasakan ini sontak nafsu birahi ku naik.. tapi ku bingung gmn caranya. ku masih mandang wajah nina sambil berkata

    “maaf yah nin abg g sengaja tadi nyium nina bis nyaman bgt seh tadi di pelukan kamu”kata ku

    “gpp bg ku juga nyaman abg” jawab nina

    “Nin abg boleh g nyium nina lagi?” ” abg sayang sama nina” bisik ku…

    “Nina juga sayang sama abg, dah lama nina suka sama abg”

    langsung aja ku daratkan bibir ku di bibir nina sambil aku peluk entah siapa yang mulai bibir kami saling berpagutan ku julurkan lidah ku dengan cepat nina juga ngikutin permainan ku lidah kami saling membelit. tangan ku g tingal diam meraba punggung nina semntara tangan yang satu merepat pantat nina….

    “hmmmmm” desar nina “terusin bg nikmat bgt bg, baru kali ini nina ngerasain ciuman enak juga ya bg?’ kata nina

    “ya nin abg juga sama enak bgt nin….? kata ku setelah 5 menit ciuman ku bisikan sama nina…

    “nin abg boleh g buka baju nina?, abg pengen liat tubuh nina boleh g? pinta ku….

    “boleh kok bg nina juga pengen disentuh sama abg” jawab nina….

    langsung aja ku buka baju nina pertama kali ku liat bukit kembar terbungkus bra mulus bgt ….

    “susu kamu indah bgt nin” tutur ku

    “abg suka yah sama susu nin…?”jawab nina “

    ”suka bgt nin…. ” jawab ku langsung aja ku selipkan tangan ku dibawah bra nina ku remen2 susu nya nina mulai mendesah….

    “ahhhhhhh, nikmat bbt bg” terusin bg……..ku lanjutin aktifitas ku ku buka bra nina sekarang ku bia mandang susu nina yang mulus puting nya kecoklatan indah bgt langsung aja ku kulum puting susu nina sambil ku remas susu yang kiri… hmmmmmm nikmat bgt…..

    ”uhhhhhhhhhhh terisin bg enak bgt bg” lenguh nina…..

    adek ku semakin tegang ku makin bernafsu nina juga mengimbangi bg nina buka yah baju abg? “buka aja nin” sambil ku remas susu nya bergantian…..

    ngak disangka nina langsung bugil dihadapan ku ngak mau kalah ku juga buka clana aku langsung aja nina kget liat kejantanan ku yang ukuran nya diatas rata2.

    “besar sekali bg, baru kali ini nina liat….? ”

    “boleh nina pegang g bg? pinta nina….

    ” pegang aja nin, kamu suka kan.,,,…..? ujar ku ngak dijawab aku kaget ternyata nina ngulum punya ku ngak tau belajar dimana dia… uhhh nikmat bgt ku ngak mau kalah langsung aja ku ambil posisi 69 ku juga jilatin memek nya nina… nia mendesah ngak lama kmudian memek nina basah…..

    ” bg nina pipis bg, ohhhhhhhhhh” kata nina ternyata nina udah klimak… ku balikin tubuh nina langsung ku cium bibir nya 

  • Majalah Dewasa Edisi Hannah Widmer

    Majalah Dewasa Edisi Hannah Widmer


    1430 views

    Duniabola99.org– Hannah Widmer

    Mengenal model Instagram seksi, mahasiswa Terapi Seni dan pengendara kuda paruh waktu…

  • Lesbian Di Pagi Hari Di Panti Pijat

    Lesbian Di Pagi Hari Di Panti Pijat


    1428 views

  • Video Bokep Tante Mizuki Ogawa

    Video Bokep Tante Mizuki Ogawa


    1427 views

  • HENTAI 015

    HENTAI 015


    1427 views

  • Majalah Dewasa Edisi Shinta Bebi

    Majalah Dewasa Edisi Shinta Bebi


    1427 views

    Duniabola99.org– Majalah Gress Edisi 31 memilih model bernama Shinta Bebi menjadi cover majalah. Tidak salah pemilihan Shinta menghiasi cover majalah pria dewasa tersebut karena kecantikan alami yang dimilikinya. 

    Tidak hanya cantik dan tentunya seksi, Shinta juga di anugerahi kulit putih dan bersih. Bagaimana pose seksi dari Shinta Bebi Di Majalah Gress, simak berikut ini.

  • SPECIAL!! Kisah Nyata 4 Wanita Diperkosa Oleh 2 Pria Teman Kantor

    SPECIAL!! Kisah Nyata 4 Wanita Diperkosa Oleh 2 Pria Teman Kantor


    1426 views

    Duniabola99.org – Namaku Lia kini umurku 23 Tahun dan aku masih bekerja di tempat yang sama seperti setahun yang lalu walaupun aku masih agak syok dengan kejadian setahun yang lalu, tapi aku tetap merawat diriku sendiri, teman-teman kantorku bilang, sekarang aku terlihat makin cantik dan seksi, memang aku merasa bangga dengan kecantikan yang ku miliki, kulit yang putih mulus, payudara yang besar dan tubuh yang seksi, aku ingin selalu terlihat cantik, walaupun kenyataannya aku sudah tidak perawan lagi akibat perkosaan yang kualami setahun yang lalu.

    Saat ini Aske pun bekerja di kantorku, aku sengaja merekomendasikan Aske ke atasanku agar dia di terima bekerja di kantorku supaya aku mempunyai teman untuk ngobrol dan berbagi cerita. Walaupun begitu kami tidak lagi pernah membicarakan peristiwa yang tragis itu.

    ” Ke.. ada karyawan baru loo.. Di kantor kita” Ujarku pada  Aske yang saat itu sedang membereskan meja kerjanya.

    ” O.. iyaa? Cewek atau Cowok? ” Tanya Aske.

    ” Ada dua orang Ke.. Dan semuanya cewek, kita yang ditugasin ngasih training kerja ke mereka hari ini.. ” Jawabku sambil memperhatikan Aske yang hari ini terlihat sangat cantik dengan pakaian kerjanya, Aske saat ini mengenakan rok span pendek warna hitam dengan blus hitam dan blazer senada roknya, dia juga melingkari lehernya yang jenjang dengan syal kecil berwarna hitam juga, Khas Kids Zaman Now.

    Aske memang cantik apalagi sekarang sambutnya sudah panjang.
    ” Kapan mulainya kak Lia? ” Tanya Aske lagi sambil mengenakan sepatu hak tingginya.

    ” Yaa sekarang sayangg, eh maaf mksdnya sekarang non.. Cepat siap-sap.. ” Seruku.

    Singkat cerita, kami sudah bertemu dan berkenalan dengan kedua pegawai baru itu, yang petama namanya Alfa, Usianya 23 Tahun sama dengan Usiaku. Wajahnya lumayan cantik dengan rambut ikal sebahu, Alfa berkacamata, tapi itu malah membuat wajanya semakin menarik dan tinggi nya sama denganku sekitar 165 cm, tubuhnyaa.. waww sangat padat dan berisi.. Saat ini Alfa mengenakan dress biru tuaa, khas pakaian sekretaris.

    Pegawai yang kedua, Susan. Wajahnya biasa-biasa aja dan kulitnya sedikit gelap, tapi bentuk tubuhnya… Yaa ampunn… Seksi banget gaess, postur tubuh Susan lumayan tinggi dengan kaki yang jenjang dan pinggul yang kecil, dibalut rok pendek berwarna hitam, benar benar seksi apalagi buah dadanya juga termasuk besar untuk gadis seusianyam seperti hendak menyembul keluar dari baju kids zaman now nya yang ketat,Saat itu kami ditukaskan untuk memantau proyek pembangungn gedung yang dikerjakan oleh perusahaan kami, jaraknya lumayan jauh sehingga kami harus segera berangkat.

    Waktu sudah menunukkan jam 11 siang saat kami tiba di proyek pembangunan itu, dan kami langsung menemui dua orang pimpinan proyek situ, namanya bapak Alex dan Paul. sebelumnya aku memang sudah membuat janji dengan mereka.

    ” Kita makan siang dulu yuk… ” Ajak pak Alex kepada kami.

    ” Astaga..!! Sudah jam 12 rupanya… ” Seruku.

    Aku memang tidak sadar karena asik membicarakan pekerjaan dengan mereka.

    ” Iya nih kak Lia.. Kita kan sudah laper, iyakan? ” Seru Aske sambil melihat ke arah Alfa dan Susan, yang langsung disambut oleh anggukan kepala mereka berdua.

    Akhirnya kami berlima pergi ke restoran pilihan pak Alex.

    ” Gimana..?? Enak kan makanan di sini.. Saya biasa makan siang di sini dengan pak Paul ” Komentar pak Alex.

    ” Iya.. Makanan disini engga bikin bosen ” Sambung pak Paul sambil terus mengunyah makanannya.

    ” Wah pinter juga nih pak Alex milih tmpat makan.. ” Jawabku sambil meminum jus jeruk kesukaanku.

    Sementara Aske, Alfa dan Susan masih tetap sibuk menikmati makanan mereka masing – masing. Tapi tiba-tiba aku merasa kepalaku pusing dan mataku berkunang kunang setelah meminum jus jeruk tadi.

    ” Permisi.. Saya mau ke toilet dulu.. ” Ujarku sambil mencoba berdiri dan berjalan ke arah toilet.

    Dan rupanya aku sudah tidak kuat lagi menahan pusing yang menyerang kepalaku, aku lansgung ambruk. Beruntung pak Alex dengan sigap langsung menangkap tubuhku agar aku tidak jatuh ke lantai, aku masih sempat mendengar pak Alex memanggil namaku sebelum akhirnya aku tak sadarkan diri.

    ” Ouhh.. ” Aku mulai siuman dari pingsanku.

    Tapi aku merasakan tubuhku kelu dan pegal, rupanya kedua tanganku terikat ke sebuah tiang yang berada di belakangku dan mulutku di plester dengan lakban.

    Rupanya saat ini aku berada dalam sebuah ruangan yang mirip gudang atau bengkel yang entah berada di daerah mana, dalam keadaan masih setengah sadar samar-samar aku melihat di depanku, Paul dan Alex sedang menggulumi tubuh Susan yang masih pingsan di atas kap mobil kijang perusahaanku.

    Seketika itu juga aku terkesiap, darahku seperti berhenti mengalir dan jantungku pun seperti berhenti berdetak, aku terbayang kembali kejadian setahu yang lalu saat kami diperkosa oleh orang-orang yang tidak kami kenal. ”

    Saat itu tampak kulihat Paul sedang merobek blus hitam Susan dengan pisau, lalu memotong bra nya sehingga buah dada Susan yang besar langsung mencuat keluar, dan Paul tampak sangat bernafsu sekali memandangi payudara Susan yang sudah terbuka itu.

    ” Gila lex.. Toketnya gede banget!!! ” Seru Paul kepada Alex sambil mulai meremas dan menciumi buah dada Susan.

    Tapi saat itu Alex tidak menjawab karena sednag sibuk menciumi kemaluan Susan yang sudah terbuka lebar, saat itu tubuh Susan sudah benar benar dalam keadaan bugil.

    Tiba-tiba Alex berdiri dan menurunkan resleting celananya sendiri, lalu mengeluarkan batang penisnya, kemudian Alex memposisikan tubuhnya di antar selangkangan Susan, dan mulai menempelkan dan menggesek gesekan kemaluannya di bibir vagina Susan. ”

    ” Gua sudah ngga tahan lagi nih uii.. ” Gumam Alex sambil berusaha memasukkan kemaluannya ke dalam liang vagina Susang yang sempit itu, seketika itu juga susan langsung terbangun karena merasakan sakit yang bukan kepalang di kemaluannya.

    ” Apa yang kalian lakukan.. Hentikan.. Tolong…!!!! ” Jerit Susan ketakutan sambil meronta-ronta.

    Tapi dengan sigap Paul langsung memegang kedua tangan Susan dan membekap bibir gadis itu dengan mulutnya sendiri sehingga Susan tidak dapat menjerit-jerit lagi.

    Susan makin meronta dan melejang-lejangkan tubuhnya saat Alex mulai mendorongkan lagi penisnya ke dalam liang vagina Susan, sementara Paul msih sibuk mengulum bibir gadis itu, menggigitnya dan memainkan lidahnya di dalam mulut Susan, seperempat sudah penis Alex menyeruak msuk di dalam vagina Susan, saat tiba-tiba tubuhnya menegang, dia langsung mencabut batang penisnya dan mengocok nya sebentar lagi menyemprotkan cairan sperma nya ke atas perut Susan, Alex sudah orgasme sebelum sempat menerobos keperawanan Susan.

    ” Gila nih cewe.. Sempit banget.. Gua sampai ngga tahan.. Gantian elu deh UI.. ” Ujar Alex sambil bertukar posisi dengan Paul.

    ” Pasti bisa gua perawanin nih cewe.. ” Jawab Paul yang mulai mengarah batang kemaluannya ke bibir vagina Susan.

    ” Jahanam kalian.. Lepaskan saya.. Lepaskan!! Bajingan kalian!! ” Jerit Susan.

    Dan saat tiba-tiba dari dalam mobil terdengar teriakan minta tolong, Alex dan Paul sambil berpandangan, seketika mereka langsung menghentikan kegiatannya.

    Alex langsung menampar wajah Susan dengan keras sehingga Susan kembali tak sadarkan diri, sementara Paul langsung menuju pintu dengan mobil, membukanya dan langsung menarik tubuh Alfa yang rupanya sudah siuman dari pingsannya.

    ” Brengsek lu.. Gangguin orang lagi seneng aja ” Bentak Paul sambil menjambak rambut Alfa dan mencengkeram krah bajunya, kemudian menyeretnya ke arah sebuah meja kayu yang berada di pojok ruangan,

    ” Hentikan.. Mau di apakan saya..!! ” Jerit Alfa sambil meronta-ronta.

    Tapi sial bagi Alfa rontaan dan lejangan kakinya justru membuat roknya tersingkap lebar, memperhatikan paha dan selangkangannya yang putih mulus. Melihat pemandangan yang merangsang itu, Alex bangkit lagi nafsu birahinya, dia langsung mendatangi Alfa yang saat itu sudah di hempaskan oleh Paul ke atas meja,

    Alfa masih berusaha berontak saat Alex dengan sigap menyergap dan menindih tubuh Alfa. Sementara tangannya dengan ganas berusaha melucuti dress yang di kenakannya, Alex dengan kasar menarik dan merobek-robek dress yang dikenakan Alfa sehingga dress yang di kenakannya compang camping.

    ” Jangan.. Tolong.. Lepaskan saya.. Hentikan!! ” Jerit Alfa sambil tangannya berusaha menutupi payudaranya yang terbuka saat Alex merenggut branya dan mencampakannya ke lantai.

    Alex yang sudah diliputi oleh nafsu bejadnya kemudian menepiskan kedua tangan Alfa dan terlihatkan payudaranya yang padat itu menyembul ke atas dengan puting susunya yang berwarna coklat muda.

    ” Ohhh.. Mpphh jangan.. Hentikann.. Saya tidak mau.. Lepaskan saya.. ” Jerit Alfa dengan suara parau.

    Ketika Alex mulai menciumi buah dadanya, sementara tangan kanannya aktif bermain diselangkangan alfa, tiba-tiba Alfa tersentak dan kembali menjerit saat Alex dengan kasar meobek roknya dan berusaha merenggut celana dalamnya.

    ” Jaangan.. Jangan perkosa saya.. Lepaskan!! ” Jerit Alfa sambil menangis dan meronta sejadi-jadinya.

    Kedua tangannya berusaha memukul dan mencakari wajah Alex, sementara kedua kakinya menendang kesana kemari berusaha menyingkirkan tubuh Alex yang menindihnya.

    Sambil mulutnya tetap menjerit-jerit minta tolong. Merasa kesal dengan kelakuan Alfa yang tidak mau menyerah itu, Alex langsung melayangkan tangannya ke wajah Alfa.

    ” Brengsek lu, mau main kasar sama gua hah..!! ” Bentak Alex sambil mendaratkan tamparannya di wajah Alfa.

    Plak.. Plakk… Plakkk… Tangan Alex yang kasar mendarat dua kali di pipi kiri Alfa yang langsung membuatnya berhenti menjerit, kemudian bukk.. Satu tonjokkan keras menyusul di pipi kanannya membuat gadis itu langsung pingsan seketika.

    Sementara itu Paul sedang sibuk mengerjai diriku, mulutnya berusaha menciumi bibirku dan tangannya dengan kasar menggerayangi dan meremas remas payudaraku, aku hanya bisa memalingkan wajahku menghindari terkaman mulutnya yang berusaha mencium bibirku.

    ” Bajingan kau paul.. Lepaskan aku.. Atau aku laporkan ke polisi..!! ” Bentakku dengan marah.

    ” Silahkan.. Kalau lu mau mampuss!! ” Balas Paul dengan nada mengancam sambil terus berusaha menciumi bibirku.

    ” Okee.. Sekarang lu pilih, elu kulum punya gua atau lu gua perkosa ” Bentak Paul yang membuatku langsung terkesiap merinding mendengar tantangannya itu.

    ” Gua setuju, kalau elu bisa muasin Paul dalam 10 menit, gua ngga jadi perkosa teman lu ini.. ” Sambung Alex dari pojok ruangan.

    Sekilas aku melirik ke arah Alex yang masih menggulumi tubuh Alfa. Saat itu juga Alfa masih pingsan dan kondisi itu sungguh mengenaskan. Kaca matanya terlepas dan pakaiannya sudah compang camping. Dress bagian bawahnya robek besar di sana-sini.

    Sementara celana dalamnya menggantung di betis sebelah kirinya. Aku terperangah saat kulihat Alex mulai merenggangkan kedua belah kaki jenjang Alfa yang masih mengenakan sepatu hak tingginya itu dan meletakkannya diatas pundak kiri kanannya, sambil tangannya memain mainkan batang kemalulannya di bibir kemaluan Alfa.

    ” Biadab kalian,, Bangsat!! Binatang..!!!! ” Makiku disela sela gelak tawa mereka berdua.

    ” Gimana..?? Elu setuju ngga LI..?? ” Seru Alex, sementara Paul terus menertawaiku dengan penuh kemenangan.

    Jahanam merekaa.. Tapi aku tidak punya pilihan lain.. Dari pada diperkosa oleh mereka.. Pikirku ketakutan..

    ” Oke.. Okee.. Sssaaayaa.. Turutin kemauan kalian… ” Jawabku panik saat kulihat Alex mulai memasukkan batang penisnya ke dalam liang kemaluan Alfa.

    ” Tapi kalian harus janji.. Melepaskann kami semua..!!! ” Seruku tergagap.

    ” Liaa.. Liaaa… Lu ngga usah takut kita ini orang yang tepat janji… ”

    Balas Paul sambil melepaskann ikatan kedua tanganku, aku masih mengusap kedua pergelangan tanganku yang terasa kaku akibat kelamaan di ikat, saat Paul dengan tergesa-gesa membuka celana panjangnya dan mengeluarkan batang kemaluannya.

    ” Cepetan Li.. Waktu terus berjalan.. Nasib teman-teman lu ada di elu” Teriak Alex.

    Saat itu perasaanku sangat galau dan bimbang, bercampur  dengan ketakutan yang luar biasa, seumur hidup aku belum pernah melakukan perbuatan seperti itu, mengoral kemaluan laki-laki, tapi.. Biarlah, demi kebebasan teman-temanku.

    Walaupun aku merasa sangat terhina diperlakukan seperti itu oleh mereka bedua, Tiba-tiba Paul dengan kasar menarikku dan memaksaku untuk berlutut di depan selangkangannya kemudian dia mendorongkan wajahku ke arahnya sehingga penisnya mengenai bibirku.

    Dengan gemetar kugenggam batang penis si keparat itu, dan mulai kukocok dengan perlahan sambil memalingkan wajahku menahan perasaan jijik. Tapi rupanya Paul kurang puas, lalu dia menjambak rambutku sambil satu tangannya memasukkan batang kemaluannya dengan paksa ke mulutku yang kecil.

    ” Uurrghh… ” Aku gelagapan menerima penisnya di mulutku.

    ” Aaahhh.. Liaa.. Puasin guaa.. Kalau ngga ntar elu gua perkosa… Ssshhh.. Enak banget Liaa.. ” Desah Paul meracau sambil memaju mundurkan pantatnya mengocok batang penisnya di mulutku.

    ” Cepet.. Liaa… Waktunya sudah hampir habiss lo” Ujar Alex menakutiku, sambil mendorongkan kemaluannya ke dalam vagina Alfa sehingga kepala penisnya terbenam didalam liang kemaluan gadis itu,

    Aku makin panik..!! Di tengah-tengah keputusasaanku aku mencoba memaju-mundurkan kepalaku sendiri mengoral kemaluan Paul. Sementara tanganku mengocok batang penisnya berharap dia cepat-cepat mencapai orgasme.

    Aku sudah sangat jijik dan hampir muntah, ketika tiba-tiba Paul menjambak dan meremas rambutku dengan keras lalu menarik kepalaku ke arah selangkangannya.

    ” Ssshhh.. Liaaa.!!! ” Paul menyebut namaku sambil membenamkan seluruh batang penisnya ke dalam mulutku.

    Sementara tangannya makin keras menarik kepalaku sehingga batang penisnya makin menyeruak msauk sampai ke batas tenggorokanku, aku merasakan cairan hangat menyemprot dan memenuhi rongga mulutku dan sebagian langsung masuk melalui kerongkongnaku tanpa bisa kucegah.

    Paul masih sempat menyentakkan kemaluannya beberapa kali, sebelum akhirnya mengeluarkan batang penisnya dari mulutku, aku langsung terbatuk. Nafsuku tersengal-sengal berusaha bernafas dengan lega.

    Aku merasakan sisa-sisa cairan spermanya yang hangat keluar dari sela-sela bibirku lalu jatuh di atas rok spanku. Saat itu aku msih dalam posisi duduk bersimpuh dengan kedua tangan kuletakkan di lantai, menopang tubuhku yang masih lemas karena perlakuan Paul yang beringas itu.

    ” Oke.. Saya sudah turuti kemauan kalian.. Sekarang, Lepaskan kami semua.. ” Seruku menagih janji mereka.

    ” Oke.. Oke gua bebasin elu semua.. Tapi setelah ini..!! ” Seru Alex sambil menghujamkan kemaluannya ke dalam liang vagina Alfa dan terus mendorongnya sambil terbenam  seluruhnya di dalam lubang kemaluan gadis itu. ” Uuugghh ”

    Alfa yang masih pingsan itu sempat mengeluh pelan saat penis Alex dengan paksa menyeruak masuk membobol keperawannya, bibir vaginanya sampai ikut melesak masuk tertarik oleh batang kemaluan Alex.

    ” Jahanam kalian… Biadab!!!!! Lepaskan dia.. Kalian sudah berjanji..!!! ” Teriakku sangat marah karena telah diperdaya oleh mereka.

    Seketika aku berdiri dan langsung menyerbu ke arah Alex yang saat itu sedang asyik menaik turunkan tubuhnya di atas tubuh Alfa, ingin sekali aku membunuh bajingan itu sekarang juga, tapi tiba-tiba tubuhku tertarik ke arah samping dan rupanya Paul dengan sigap telah menarik tanganku, dan langsung memelukku dari belakang.

    Aku berusaha meronta dengan sekuat tenaga melepaskan pelukannya tapi paul malah mendorongku sehingga kami berdua terjatuh di atas meja, tepat di depan Alex yang sedang menggagahi tubuh Alfa, sekarang posisi tubuhku jadi tengkurap sementara Paul trus menindihku sehingga aku sulit menggerakkan tubuhku.

    ” Lepaskan.. Jahanam!!! ” jeritku sambil memaki saat kurasakan tangan Paul mulai menggerayangi dan meremas buah pantatku.

    Kakinya berusaha merenggangkan kakiku sementara tangannya mulai masuk ke selangkanganku, mengusap-usap bibir vaginaku dari balik celana dalam yang kukenakan, aku kembali menjerit histeris saat Paul dengan kasar menyingkapkan celana dalamku ke arah pinggir dan mulai memasukkan jarinya ke dalam liang kemaluanku.

    ” Ssshh.. Hentikan.. Ssaakkiittt.. Perihhh… ” Rintuhku sambil berusaha mronta saat Paul mulai mengorok jarinya di dalam lubang Vaginaku..

    Tiba-tiba Paul mengeluarkan jarinya dari dalam kemaluanku, tangannya langsung menjambak rambutku dan menariknya ke belakang, membuat tubuhku ikut terangkat ke atas sementara tangan satunya merengkuh tubuhku sambil tetap menarik rambutku, sehingga posisiku jadi merangkak membelakangi tubuhnya.

    ” Hentikann.. Sakit… ” Jeritku sambil tanganku berusaha menggapai tangannya yang menjambak rambutku, tapi tangannya malah makin keras mencengkeram rambutku sementara tangan yang satunya langsung menyingkapkan raok spanku dengan kasar ke arah atas, kemudian paul memelorotkan celana dalamku sampai sebatas lutut.

    ” Jangan.. Jangann… Perkosa saya..!! ” aku kembali menjerit panik.

    ” Maaf Liaa.. Gua ngga tahan liat tubuh molek lu.. ” Gumam Paul sambil mulai memainkan kemaluannya di vaginaku dan menggesekannya dan sesekali memutar mutarkannya di bibir kemaluanku.

    Aku hanya bisa memejamkan mata dan menangis saat kurasakan kemaluan Paul amblas seluruhnya, berbenam ke dalam liang kemaluanku.

    ” Ougghhh.. Ohhh.. Sakitt.. Sssshh Lepaskann..!!! ”

    Aku merintih pelan dan berusaha menutupi hasrat birahi yang bergejolak dalam tubuhku, saat Paul mulai memompa tubuhku, menyentak nyentakkan penisnya di dlaam vaginaku, sehingga membuat tubuhku menggerinjal dan berguncang maju mundur mengikuti irama pompaannya.

    Sementara tangannya dengan kasar merobek-robek pakaian yang ku kenakan, menarik lepas braku dan melemparkannya ke lantai, kemudian Paul mulai meremas remas buah dadaku sambil pantatnya tetap bergerak maju-mundur memompa vaginaku.

    ” Oohh.. Ssshhh. Lepaskan… Janganh Ssshhh… ” Desahku pelan saat Paul menyetubuhiku dari belakang.

    Saat ini posisiku tepat menghadap ke arah Alex yang masih sibuk menggarap tubuh mulus Alfa, penisnya menghujam keluar masuk di dalam lubang kemaluan Alfa, membuat bibir vaginanya berwarna kemerahan akibat terus menerus di gesek oleh kemaluan alex. Buah dadanya tampak menggeletar geletar mengikuti gunjangan tubuhnya yang sedang digenjot oleh Alex.

    Kulihat Alfa mulai membuka matanya dengan perlahan, dia tampak sangat kaget saat itu, raut mukanya menenjukkan ketakutan dan kesakitan yang luar biasa.

    ” Jangan.. Ssakitt.. Ouhhh. Perihhh… Lepaskann !!! ” Seru alfa sambil menangis dan meronta-ronta.

    Tapi Alex malah memompanya dengan semakin cepat dan kasar, batang penisnya tampak keluar masuk dengan cepat di dalam vagina Alfa, sementara tubuhnya menghimpit dan menindih tubuh Alfa yang terlentang itu sambil mulutnya berusaha untuk menciumi bibir tipis gadis itu.

    ” Toll… Onggg… Sssuu Dd. Ahhh… Lepas… Kannn ” Jerit Alfa dengan nafas tersengal-sengal.

    Aku sempat kasihan melihat keadaan dirinya, tpai aku juga tidak mampu menolongnya, karena saat ini aku juga sedang diperkosa.. Aku menjulurkan tanganku menggapai tangannya dan menggenggamnya dengan erat serta berusaha mengurangi penderitaannya.

    Aku masih menggenggam tangan Alfa dengan erat saat kurasakan tubuhku makin terguncang dengan hebat sementara kudengar Paul menggugam pelan,..

    ” Liaa… Gua keluar… ” Sambil tangannya mencengkeram pinggulku dan menyentak-nyentakkan pantatnya, membuat batang penisnya makin dalam tertanam di liang vaginaku.

    ” Uugghhh… Keluarkan penismu… Keluarkan penismuu.. Jangan di dalaaammm !!! ” Jeritku panik.

    Tapi paul malah makin dalam menghujamkan batang penisnya ke dalam liang kemaluanku, aku hanya bisa menangis dan memejamkan mata, merasakan kepedihan yang amat sangat saat kurasakan cairan hangat menyembur dan memenuhi liang rahimku.

    ” Sorryy Li.. Abis tanggungg.. ” Sahut Paul tersenyum penuh kemenangan sambil mencabut kemaluannya dari liang vaginaku.

    Sementara aku masih menggenggam tangan Alfa saat Alex mulai memacu tubuh gadis itu dengan cepat dan kemudian kenghentakkan penisnya dengan kasar di dalam liang vagina alfa, tubuh Alfa melenting ke atas dan matanya membelikk. Wajahnya tampak merasakan sakit yang amat sangat, bersamaan dengan itu tubuh Alex mengejang, berejakulsi dan memuntahkan cairan spermanya di dalam liang vagina Alfa.

    ” Ugghh.. ” Alfa merintih lirik saat kemaluan Alex terlepas dari kemaluannya.. Tampak cairan spema dan darah perawan Alfa meleleh ke luar dari sela-sela bibir vaginanya.

    Tubuhku sudah sangat lemas saat Paul mengikat kedua pergelangan tanganku, kemudian mengikat kedua belah kakiku ke kaki meja, sehingga posisiku kini terbaring dengan kedua belah kaki terpentang lebar karena Paul mengikat kaki kiri dan kananku di kaki meja yang berlainan. Lalu Paul mengambil meja yang lain dan meletakkannya di sebelah meja tempatku berbaring.

    Beberapa saat kemudian Alex membaringkan tubuh bugil Susan yang masih pingsan ke atas meja di sebelah kananku, tubuhnya dibaringkan terlentang dengan posisi kedua kakinya menjuntai ke lantai, aku menoleh ke kiri saat itu ku lihat Paul sedang membaringkan tubuh ke Aske yang masih pingsan itu ke atas meja di sebelah kiriku dan mengikat kedua belah kaki Aske ke kaki meja, posisinya terlentang dengan kedua kaki terpentang sehingga selangkangannya terbuka dengan lebar.

    ” Putih banget nih cewe ” Gumam Paul sambil matanya memelototi paha Aske yang putih mulus.

    Kemudian dia mengeluarkan pisau lipat dari saku  celananya dan mulai merobek blus putih yang dikenakan Aske, lalu menyelipkan pisaunya ke belahan bra Aske dan memotongnya hingga putus.

    Kini tubuh bagian atas Aske tampak terbuka lebar, memperlihatkan buah dadanya yang putih mulus dengan putingnya yang coklat kemerahan.

    Lalu Paul mengarahkan pisaunya ke sela-sela rok span pendek warna hitam yang di kenakan Aske dan mulai merobeknya dari atas hingga bawah, kemudian memotong celana dalan gadis itu dan mencampakkannya ke lantai.

    Kini tubuh Aske benar-benar terlanjang, hanya tinggal syal hitamnya saja yang masih melingkar di leher jenjangnya, selangkangannya tampatk terbuka lebar memperlihatkan kemaluannya yang ditumbuhi bulu-bulu halus disekitarnya.

    Paul berjongkok di sisi gadis itu dan mulai meraba-raba bagian vital Aske, mulutnya menciumi dan mengulum bibir Aske yang ranum itu.

    Sementara tangannya meremas-remas buah dada Aske sambil sesekali tangannya memilin milin puting gadis itu dan tiba-tiba kudengar Susan menjerit-jerit ketakuan. Rupanya dia sudah siuman dari pingsannya.

    Saat itu Susan sedang dikerjai oleh Alex, mungkin Alex masih penasaran karena tadi gagal membobol kegadisan Susan pikirku, Nafas Susan terlihat tersengal-sengal, matanya membeliak, sementara mulutnya tidak berhenti menjerit-jerit.

    ” Jangan,, Jangannn… Liaa.. Tolong Susan Li.. Sakiiittttt…!!! ” Jerit Susan sambil tubuhnya meronta berusaha melepaskan diri dari himpitan Alex yang saat itu sedang berusaha memasukkan kemaluannya ke dalam vagina Susan dan setengah sudah penis Alex melesak masuk ke dalam liang vagina Susan.

    ” Gila lu, punya lu emang benar-benar sempit… ” Ujar Alex sambil mendorongkan batang penisnya.

    Membuat Susan makin mengerang kesakitan, Susan berusaha menarik tubuhnya sendiri ke atras supaya batang penis Ales bisa terlepas dari kemaluannya.

    Tapi rupanya Alex sudah sangat bernafsu, ditariknya pinggang Susan ke arah tubuhnya lalu Alex menghentakkan pantatnya ke arah depan. Denagn sekali hujam amblaslah kemaluannya ke dalam lubang kemaluan Susan.

    ” Tidakk..!!! Lepaskan saya… Tolonggg!!!! ” Jerit Susan melolong kesakitan tubuhnya melenting ke atas dan tangannya mencengkeram bibir meja dengan keras.

    Tubuhnya mulai terguncang-guncang dengan keras saat Alex mulai memompakan batang penisnya ke dalam kemaluan Susan sambil tangannya meremas-remas payudara Susan dengan kasar, gadis itu memalingkan mukanya ke arahku.

    Sepertinya dia tidak sudi menatap wajah orang yang sedang memperkosanya itu. Susan menatapku air matanya menetes dari matanya yang sayu, rambutnya yang panjang tergerai tidak karuan dan sebagian menutupi wajahnya.

    ” Ssshhh.. Liaa.. Sakiitttt.. ” Gumam Susan lirih sambil menatap ke arahku dengan pandang yang nanar dan putus asa.

    Sepertinya Susan masih tidak percaya kalau saat ini kegadisannya telah terenggut, sesekali matanya terpejam menahan sakit saat Alex terus menghujam batang penisnya dan memompanya dengan kasar.

    Sementara di sebelah kiriku, Paul masih sibuk menggerayangi tubuh mulus Aske, melumat bibirnya, mengulum dan sesekali menggigit puting buah dadanya, lalu Paul berdiri dan memposisikan tubuhnya di antara selangkangan Aske, mengeluarkan kemaluannya dan mulai menggesek-gesekkannya ke bibir kemaluan gadis itu.

    ” Dari dulu gua sudah ingin nidurin lu, makanya jangan sombong. Gua jebol vagina lu sekarang..!!! ” Gumam Paul sambil memandangi wajah  Aske yang cantik.

    Lalu Paul meludahi telapak tangannya sendiri dan mengurapinya ke kepala penisnya, kemudian dia mulai mengarahkan batang kemalulannya yang sudah licin itu ke dalam vagina Aske dan mendorongnya dengan perlahan.

    Batang penis Paul masuk sedikit demi sedikit sampai akhirnya amblass seluruhnya ke dalam liang kewanitaan Aske, raut muka Paul tampak menunjukkan kenikmatan yang luar biasa saat seluruh batang penisnya terbenam di liang kemaluan gafis itu,. matanya sampai terpejam sementara tangannya menarik syal yang melilit di leher jenjang Aske.

    ” Ougghh.. Ssakiittt.. ” Gumam Aske mulai tersadar dari pingsannya.

    Aske kaget bukan kepalang saat sadar ada yang menindih tubuhnya, gadis itu berusaha sekuat tenaga mendorong tubuh Paul yang meninidih tubuhnya, tapi terlambat. Batang penis Paul sudah menyeruak masuk dan terbenam ke dalam linag kemaluannya yang memang sudah tidak perawan lagi.

    ” Aahhh.. Periihhh.. Kakk… Liiaaa..!!! ” Keluh Aske sambil memalingkan wajahnya ke arahku saat Paul mulai memompa tubuhnya, tunuh Aske berguncang beberapa kali sebelum akhirnya Paul menghentikan pompaannya.

    ” Payah lu Kee.. Cantik-cantik tapi sudah jeboll.. ” Sungut Paul kecewa sambil melepaskan batang penisnya dari dalam liang kemaluan gadis itu.

    ” Oouhh.. ” Aske mendesah pelan sambil memejamkan matanya saat penis Paul terlepas dari vaginanya.

    ” Lexx, Gantian dongg.. Gua juga ingin ngerasain cewek putih cantik manis yang seksi itu ” Ujar Paul sambil menghampiri Alex.

    ” Okee.. ” Sahut Alex setuju, lalu melepaskan batang kemaluannya dari vagina Susan, sekarang gantian Paul yang memompa tubuh Susan.

    Dia menaikkan kedua kaki gadis itu keatas pundaknya dan mulai memaju mundurkan pantatnya, membuat Susan makin mejerit jerit kesakitan karena Paul memompanya dengan sangat kasar. Tiba-tiba aku merasakan tubuhku terdorong ke depan dan selangkanganku terasa sakit, rupanya saat ini Alex sedang berusaha memasukkan batang penisnya ke dalam liang vaginaku.

    ” Oouuhhh.. Jangannn… Sakittt…!!!! ” Aku mengeluh pelan saat Alex menghujamkan batang kemaluannya dan mulai memompa vaginaku.

    Beberapa saat kemudian Alex melepskan penisnya dari kemaluanku dan berjalan menghampiri tubuh Aske yang saat itu kembali menjerit jerit ketakutan, tapi rupanya alex sudah tidak peduli, dia langsung menyergap tubuh Aske dan memasukkan batang penisnya dengan paksa ke dalam linag vagina gadis itu kemudian mulai memompanya sambil tangannya memgangi pinggang Aske.

    ” Ouugghh… Periihh.. SShhh.. Sakiiitt.. Kakk.. Liaaa… Aske diperkosa lagi. Kakk… Ssshhhhh…. ” Ucap Aske lirih menatapku smbil menangis.

    ” Aaahhhh :” Aku terpekik pelan saat tangan Alex hinggap di selangkanganku dan mulai memsukkan jarinya ke dalam liang vaginaku.

    Aku berusaha menggeser tubuhku, menjauhkan kemaluanku dari tangannya tapi sia-sia karena saat ini kedua tangan dan kakiku terikat dengan erat, aku hanya bisa menangis dan tertunduk tak berdaya Saat Alex menyetubuhi Aske sambil mengocok liang vaginaku dengan jarinya.

    Hari itu kami diperkosa secara bergiliran oleh mereka, begantian mereka menggarap tubuhku, tubuh Aske, Susan dan sesekali mereka juga menyetubuhi tubuh Alfa yang saat itu sudah kembali pingsan karena tidak kuat menahan sakit yang mndera kemaluannya.

    Aku sudah sangat lemah saat kudengar Alex menggeram di sebelahku, tubuhnya bergetar hebat dan dia menhentakan pantatnya ke arah depan, menghujam selubuh batang penisnya di dalam liang kewanitaan Aske, sementara kedua yangannya mencengkeram rambut Aske.

    ” Jangan.. Lepaskann… Jangan.. Jangan didalamm !!! ” Jerit Aske lemah dan putus asa, kepalanya tertunduk dan tangannya memukul-mukul permukaan meja saat Alex memuntahkan seluruh  cairan spermanya ke dalam liang rahim Aske.

    Bersamaan dengan itu kudengar Susan menjerit histeris, rupanya Paul juga sudah berejakulasi di dalam liang vaginanya, cairan putih kental bercampur dengan darah perawan Susan tampak berlelehan di sekitar bibir kemaluannya saat Paul mencabut batang penisnya dari liang vagina gadis itu.

    Susan masih menangis sesengggukan saat tiba-tiba dari arah luar terdengar bunyi gaduh, Alex yang saat itu masih membetulkan letak celananya berpandangan dengan Paul. Seketika mereka berlari memburu ke arah datang nya suara gaduh tersebut.

    Sesaat kemudian terdengar jeritan seorang perempuan disertai dengan gadis yang saat itu meronta-ronta berusaha melepaskan diri.

    ” Lepaskan.. Lepaskann.. ” Jerit gadis itu.

    Paul dengan reflek membekap mulut gadis itu sambil memeluknya dari belakang, sementara Alex sibuk membongkar dan menumpahkan semua isi tas gadis itu lalu memeriksa barang-barangnya satu persatu.

    ” Namanya Melanie UI.. Umurnya baru 21 Tahun ” Ujar Alex menunjukkan selembar KTP kepada Paul.

    ” Ngapain lu disini..?? ” Bentak Paul sambil tangannya melepaskan bekapannya dari mulut Melanie.

    ” Uufff.. Tolongg.. Lepaskann sayaa.. Ssayaa hanya lewatt.. ” Jawab Melanie ketakutann.

    ” Bohong UI.. Dia pasti sudah lihat perbuatan kita tadi.. ” Potong Alex.

    ” Terus bagaimana dong Lexx..?? ” Tanya Paul.

    ” Yaa sudah kita perkosa aja sekalian, Lagi pula sayang kalau cewe secantik ini kita lepasin. ”  Seru alex.

    Melanie langsung menjerit ketakutan mendengar perkataan Alex, tubuhnya kembali meronta-ronta berusaha melepaskan diri dari dekapan Paul.

    ” Percuma teriak-teriak, ngga akan ada yang denger suara lu di sini.. ” Seru Paul sambil tetap memeluk tubuh Melanie dari belakang.

    Sementara satu tangannya mulai meremas-remas buah dada gadis itu.

    ” Jangann.. Lepaskan saya.. Saya.. Sayaa… Mohoonnn.. Saya masih perawan.. Jangann… Jangan perkosa saya… Tolonggg !!! ” Jerit Melaniee sambil ketakutan dan sambil kedua tangannya berusaha melepaskan dekapan tangan Paul dari tubuhnya.

    ” Tapi cepetan UI, Entar kita ketinggalan pesawat ” Ujar Alex kepada Paul yang saat sedang menciumi leher dan pundak gadis itu.

    Rupanya mereka berdua sudah berencana untuk memperkosa kami dan sekarang mungkin mereka hendak kabur ke luar kota atau bahkan ke luar negeri.. Bajingan sekali mereka.. Pikirku dengan perasaan geram.

    ” Yaa sudahh.. Langsung lu jebol aja Lex.. ” Jawab Paul.

    Lalu tangannya bergerak cepat merobek kaos yang dikenakan oleh Melanie, kemudian merenggut branya hingga terlepas sambil tangan yang satunya tetap memeluk tubuh Melanie dari belakang, sementara Alex dengan beringas berusaha melucuti celana jenas yang dikenakan oleh Melanie.

    Memelorotkannya dan menariknya hingga terlepas dari kedua kakinya, sehingga saat ini Melanie hanya tinggal mengenakan celana dalamnya saja.

    Tubuh Mulusnya sudah terbuka saat Alex mengangkat kedua belah gadis itu sebatas pinggangnya dan memposisikan tubuhnya diantara selangkangan Melanie, sekarang posisi tubuh Melanie tampak menggantung di antara tubuh Paul dan Alex.

    Melanie menjerit-jerit dan mulai menangis saat Alex menyingkapkan celana dalamnya ke arah samping dan mulai menghujamkan batang penisnya ke liang vagina Melanie yang kering kerontang itu,

    ” Jangan.. Jangan… Perkosa saya !!! ” Pinta Melanie memelas smbil meronta berusaha melepaskan tubuhnya dari dekapan Paul.

    Kepalanya terdongkak dan tubuhnya melenting ke atas sambil kedua tangannya makin erat merangkul leher Paul, saar Alex berhasil menghujamkan seluruh batang penisnya dan membenamkannya dalam-dalam ke liang vaginanya.

    ” Periihhh.. ” Rintih Melanie pelan sambil menangis meratapi kegadisannya yang telah direnggut paksa oleh Alex.

    Tubuh Melanie terguncang-guncang dengan keras membuat buah dadanya yang indah dan besar tu juga ikut menggeletar saat Alex memompanya dengan kasar. Batang penisnya tampak bergerak maju mundur bergesekan dengan celana dalam Melanie yang tersingkap ke samping.

    Tiba-tiba tubuh Alex menegang, dia melepaskan kedua tangannya dari kaki Melanie dan langsung merengkuh pinggang gadis itu.

    Kemudian menariknya ke atas dan mendesakkan tubuhnya sendiri ke arah selangkangan Melanie supaya batang penisnya dapat melesak dan terbenam lebih dalam di liang vagina gadis itu, Alex mendengus keras saat penisnya memuncratkan seluruh cairan spermanya ke dalam liang kewanitaan Melanie.

    Paul masih sempat merobek celana dalam gadis itu dan melemparkannya ke arah Aske sebelum dia mulai memperkosa dan menyetubuhi tubuh indah Melanie. Akhirnya mereka berdua pergi meninggalkan kami dengan tawa penuh kemenangan, saat itu kami benar-benar tidak berdaya, kami hanya bisa menyesali peristiwa naas ini,.

    Menangis dan berpelukan satu sama lain, berharap semoga kami tidak sampai hamil akibat perbuatan mereka.
    Dalam hati aku memaki dan menyumpahi mereka akan merasakan bagaimana sakitnya diperkosa.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

     

  • Majalah Dewasa Edisi Bora

    Majalah Dewasa Edisi Bora


    1425 views

    Duniabola99.org– Bora

  • Majalah dewasa – SAMMY DOLLACHA COWELL

    Majalah dewasa – SAMMY DOLLACHA COWELL


    1425 views

    Hallo Sobat Duniabola99.org Semuanya , Di Awal Bulan July Ini Pastinya
    Semua Pada Semangat Dan Sehat Donk Sekarang Admin Akan Memberikan
    Sobat” Semua Nya Kumpulan Foto Model Dengan Bermacam Gaya Foto – Foto
    Ini Admin Berikan Agar Para Sobat Lebih Semangat Lagi Menjalankan
    Masing-Masing Pekerjaan

  • Perwanaku Direnggut Seorang Om Tajir

    Perwanaku Direnggut Seorang Om Tajir


    1424 views

    Duniabola99.org – Cerita ini bermula ketika Perusahaan expor-impor milik ayahku mengalami kebangkrutan karena selisih mata uang Dolar dan rupiah begitu tinggi sehingga ayahku menanggung hutang ratusan juta rupiah pada rekanan bisnisnya.Karena tak kuat menanggung stres akibat tekanan, ayahku meninggal dunia karena Hypertensi akut.

    Rumah dan 2 mobil kami terpaksa dijual untuk melunasi hutang hutang tersebut.Akudan Ibuku ahirnya pindah kerumah kontrakan dengan sisa uang yang ada untuk modal hidup.Hal ini merupakan pukulan berat bagiku Karena dari kecil aku sudah terbiasa hidup senang dan mewah tetapi aku berusaha untuk berdaptasi.Dengan terpaksa Sementara waktu aku hentikan dulu kuliahku karena aku harus kerja untuk menambah pendapatan.Dengan modal wajah yang cantik plus body yang putih mulus aku dapat diterima sebagai SPG di perusahaan otomotif ternama di Jakarta.

    Di sini aku mempunyai teman akrab sesama SPG bernama Selly, orangnya juga cantik dengan tubuh tinggi semampai seperti Pragawati.Kami berdua sangat dikenal oleh para karyawan karena selain ramah juga pintar memikat pelanggan agar membeli kendaraan mewah yang kami promosikan, Sebagian besar mereka adalah para pria Pengusaha, apalagi dengan baju seragam ketat dan di padu dengan rok mini yang menampakkan keindahan kaki kami sampai keatas lutut menjadi daya tarik utama setiap stand pameran otomotif. Sebenarnya aku cukup risih juga dipandangi oleh para pembeli tetapi terpaksa kulupakan karena itulah cara kami menjual Mobil mewah.

    Diantara para SPG memang sering kudengar dari cerita Selly bahwa banyak diantaranya yang berlaku negatif yaitu selain mempromosikan barang otomotif juga bersedia diajak kencan oleh para Pembeli. Selly pun mengakui bahwa dirinya juga pernah melakukanya untuk menambah penghasilan, tapi hanya pelanggan tertentu saja yang ia layani. Aku hanya geleng geleng kepala mendengarnya karena selama ini aku tak berminat mencampuri urusan orang maka aku tidak memperdulikannya, yang penting aku tidak terbawa oleh arus mereka.

    Setelah beberapa bulan bekerja, musibah kedua menimpa kami lagi, Ibuku yang sudah tua mendadak kambuh lagi penyakit ginjalnya, kali ini lebih parah karena sudah lama tidak kontrol kesehatan lagi. Menurut dokter ibuku harus segera menjalani operasi ginjal dalam minggu ini atau tidak ada harapan lagi bila ditunda. Yang membuatku jadi pusing adalah masalah biayanya yang besar. Seluruh tabunganku yang ada hanya cukup untuk biaya rumah sakitnya saja sedang untuk operasinya masih butuh belasan juta rupiah. Hal ini aku ceritakan pula pada Selly teman baikku siapa tahu dia dapat menolongku.

    “Biaya operasi ibumu memang tinggi sekali, aku tak punya uang banyak untuk membantumu, tapi cobalah minta bantuan om Liem direktur perusahaan kita bekerja, karena dia pernah juga membantuku.” ujar Selly memberikan solusinya. Om Liem memang direktur pemilik perusahaan otomotif tempatku bekerja orangnya agak gemuk pendek WNI keturunan usianya 50-an, dengan pakaianya selalu rapi dan necis. Sebenarnya Aku paling tidak suka menjumpai orang ini, walaupun sudah tua tapi matanya selalu jelalatan bila melihat para karyawati SPGnya yang menggunakan seragam promosi yang ketat dan Rok mini yang tinggi, bahkan dia pernah dengan sengaja meraba pahaku ketika berpapasan dengannya di ruang ganti pakaian tapi segera kutepis dan kutinggal pergi.

    “Silahkan Masuk..!” terdengar suara dari balik pintu yang kuketuk… , eeh… Shinta, silahkan duduk Shinta… Tanpa ragu akupun duduk dikursi tamu yang berhadapan dengan meja kerja Om Liem yang mewah.
    “ada yang bisa kubantu… ?” tanya Om liem sambil menatap nakal kearahku. Aku jadi agak gugup dan sedikit berkeringat. Tanpa membuang waktu aku ceritakan masalahku untuk meminjam uang untuk biaya operasi ibuku sebesar 20 juta rupiah. Sejenak kulihat Om Liem berdiam diri, tapi kulihat lagi dia tersenyum licik sambil menatap tubuhku dalam dalam.
    “Mhmmm..itu hal yang mudah, kamu bisa dapatkan uang itu tanpa harus meminjam… tapi harus ada imbalannya… “kata Om Liem sambil berkedip nakal.
    “Saya tidak mengerti, imbalan apa yang Om Maksudkan ?” kataku agak serius.
    “Begini, Om Liem akan berikan uang sejumlah itu tanpa meminjam, tetapi sebagai imbalannya beri aku keperawananmu.”kata Om Liem singkat sambil tersenyum kurang ajar. Aku tertegun tak percaya mendengar permintaannya, benar benar ******* siTua ini umpatku dalam hati.

    “Aku tidak bersedia..!” kataku ketus sambil berdiri dan keluar dari kantornya.
    “Aku menunggumu bila berubah pikiran Shinta… !” selintas masih sempat kudengar suara Om Liem sebelum pergi… dasar *******, kataku lagi. Dirumah kutumpahkan semua kekesalanku dengan menangis sepuas puasnya, sepertinya aku tak punya pilihan lagi, bila tidak segera dioperasi ibuku akan meninggal tapi dipilihan lain aku harus menyerahkan keperawananku pada Bandot licik yang mengincar keindahan tubuhku. Tak ada cara lain untuk mendapatkan uang sebesar itu, Demi kesembuhan ibuku ahirnya kuputuskan untuk menjumpai Om Liem lagi keesok harinya. Dengan memakai seragam SPG dan rok mini yang ketat, jam 10 pagi aku datangi lagi ruangan kantor Om Liem.

    “he..he… he… akhirnya kau datang juga Shinta cantik, apakah kau sudah siap melayaniku diranjang..he.he..he..?” Om Liem tertawa penuh kemenangan. Aku hanya diam saja menerima ejekan itu.
    “Baiklah, Om Liem bisa menikmati tubuhku setelah kupastikan ibuku di operasi hari ini..”jawabku dengan berat hati.
    “Oke, No Problem “Om Liem menuliskan selembar cek dengan nominal sesuai yang ia janjikan kemarin kemudian didepanku dia menelpon rumah sakit untuk memastikan operasi hari ini.Segera aku masukan cek itu kedalam tas kecilku, aku memang membutuhkannya.
    “Semuanya sudah beres, sekarang kau tepati janjimu nona cantik, mari ikut aku..”kata Om Liem sambil menggandengku keluar ruangan.

    “*******… kali ini engkau menang.!” kataku dalam hati sambil mengikutinya masuk kedalam kemobil. Om Liem ternyata membawaku kesebuah hotel terkenal di Jakarta pusat. Sepertinya Om Liem sudah sering datang kemari, Setengah ketakutan aku melangkah masuk kehotel tersebut. Debaran jantungku semakin kencang ketika Om Liem menggandengku menuju kamar VIP dilantai lima. Beberapa pasang mata pegawai hotel nampak menatap kami, mungkin aneh dipandang seorang gadis muda cantik berjalan digandeng lelaki tua bangka menuju kamar hotel mereka pasti sudah tahu apa yang akan terjadi pada gadis cantik itu… ahh terlalu beruntung situa ini dapat kuda tunggangan yang aduhai. Aku terpaku diam berdiri didepan pintu kamar 508 yang sudah dibuka Om Liem, rasanya aku ingin segera lari dari tempat ini.
    “Ayo masuk Shinta.., kita selesaikan urusan kita.”kata Om liem sambil menarik lenganku dan menutup pintu kamar Hotel. Begitu pintu terkunci Om Liem Langsung memelukku merapat ketembok, rupanya napsunya sudah tak tertahankan lagi melihat kemulusan kulit tubuhku. Aku sedikit berontak ketika Tangan Om Liem mulai meraba pahaku yang putih, Mataku melotot marah padanya. Hampir saja kutampar wajahnya yang klimis itu.

    “Ingat perjanjian kita Shinta, keinginanmu sudah aku penuhi.. sekarang aku bebas menikmati keindahan tubuhmu.!” kata Om Liem sambil kembali mengangkat rok miniku sehingga menampakan kemulusan pahaku lalu menjamahinya. ..oughhhh..aaahh.. entah kemana keangkuhan dan kesombonganku selama ini, Kali ini aku tak berdaya melawannya, aku memang sudah terikat perjanjian itu dan tubuhku saat ini adalah miliknya. Aku hanya bisa memejamkan mata ketika kurasakan tangan Om Liem mulai rajin menyusuri pahaku sampai kepangkal atas.. aah, Rasanya aku ingin menagis saja tapi air mataku tak ada yang keluar.

    “ooh… aahhhh… “suara napasku tak sanggup lagi kutahan ketika tangan Om liem mulai menyusup kedalam celana dalamku dan bermain disana. Om Liem tersenyum senang melihat Shinta tampak pasrah dalam pelukannya. Selama ini Shinta selalu angkuh bila didekatinya bahkan pernah mempermalukannya dihadapan para SPG yang lain. Setelah puas menjamahi selangkanganku, Om Liem lalu melepasku dan mengajakku berjalan kedalam ruang Utama yang lebih luas. Sambil berjalan mengikutinya aku merapikan kembali Rok miniku yang mulai acak acakan akibat jamahan Tangan Om Liem. Kulihat Sebuah Ranjang yang besar dan mewah di tengah ruangan ini.

    “Kamu tunggu disini dulu, aku mau minum Viagra biar bisa menjebol gawangmu.”kata Om Liem Sambil berkedip nakal. Aku memalingkan muka pura pura tidak mendengar perkataannya. Begitu Om Liem pergi Aku segera membuka tas kecilku, dari dalam tas itu kukeluarkan sebutir pil kontrasepsi yang sudah aku persiapkan dari rumah dan segera menelannya karena aku tak mau hamil akibat perbuatan Om Liem. Tampaknya Om Liem sudah biasa menyewa kamar hotel ini, Tak berani kubayangkan sudah berapa banyak gadis muda cantik yang sudah digarapnya diranjang itu. Temanku Selly yang cantikpun pernah cerita bahwa dirinya juga pernah digarap Om Liem disebuah kamar hotel bintang lima beberapa kali. Selera Om Liem Cukup tinggi pada perempuan cantik. Aku meletakkan tasku diatas meja kecil ketika kulihat Om Liem Yang bertubuh gemuk pendek mendekatiku.

    “Aku Sudah siap mejebol perawanmu nona cantik ..he..he”kata Om Liem sambil mulai memelukku, tangannya meraba payudaraku yang membusung kencang. Aku tak mampu menghindar lagi ketika mulutnya dengan bernapsu melumat lumat bibir merahku. Perasaan geli, jijik dan takut bercampur menjadi satu. Tapi ******* ini memang sudah sangat berpengalaman menaklukkan wanita. Tangannya kini makin berani menyusup ke dalam baju ketat lengan pendek yang kupakai, terus bergerak menyusup kebalik BH-ku, beberapa kancing bajuku lepas. Degub jantungku bertambah kencang dan napasku makin memburu ketika kurasakan tangan kasarnya mulai menggerayangi dadaku, apalagi jari-jarinya turut mempermainkan puting susuku. Aku hanya mandah saja ketika Om Liem mulai menjamah tiap jengkal tubuhku, aku sudah terikat perjanjian. Sambil menyupangi leherku yang putih bersih tangannya mulai menaikkan rok mini yang kupakai sambil meraba-raba pahaku yang jenjang dan mulus. Satu-persatu kancing bajuku dipretelinya tanpa dapat kucegah sehingga BH-ku yang berwarna merah muda, belahan dada, dan perutku yang rata nampak jelas menantang. Tanganku tak mampu menutupinya lagi. Melihat payudaraku yang kencang itu Om Liem makin bernafsu, dengan kasar BH itu dibukanya lepas dan menyembul lah payudaraku yang putih mulus dengan puting susu berwarna merah mu
    “wah..tubuhmu memang benar benar mulus dan indah Shinta.., sungguh beruntung aku dapat menikmatinya… he..he..” mata om liem melotot memandangi buah dadaku. Secara reflek tanganku berusaha menutupi payudaraku yang terbuka itu tetapi Om Liem yang sudah berpengalaman langsung menangkap kedua tanganku dan membentangkannya lebar lebar. Mataku terpejam tak sanggup menahan malu, selama ini belum pernah ada laki laki yang berani menjamahku karena aku sangat galak menjaganya, tapi kali ini aku tak berdaya menolaknya. Tubuhku mengelinjang gelinjang menahan birahi karena cumbuan Om Liem pada dadaku, secara bergantian Om Liem menghisap hisap kedua puting susuku yang kenyal itu bagaikan bayi yang kehausan.

    “oohh… oohhhh… ooohhhhhh”suara rintihanku tak dapat lagi kutahan. Bandot tua ini benar benar pintar merangsangku. Kemaluanku mulai terasa basah dibuatnya. Perlahan kurasakan Om Liem mulai membuka resleting rok miniku dan melorotkannya kebawah, tak lama celana dalamkupun menyusul lepas sehingga tubuhku yang indah sudah tak tertutup selembar benangpun. Aku mengeluh pasrah ketika Om Liem mendorongku hingga jatuh terlentang diatas kasur. Sambil berjalan mendekat dia melepas pakaiannya satu persatu. Setelah dia membuka celana dalamnya tampak olehku kemaluannya yang sudah menegang dari tadi. Gila.., ternyata penisnya besar juga, aku tak berani menatapnya. Dibentangkannya kedua belah pahaku di depan wajahnya. Tatapan matanya sangat mengerikan saat memandangi daerah selangkanganku yang ditubuhi bulu bulu halus, seolah-olah seperti monster lapar yang siap memangsaku. Om Liem membenamkan wajahnya pada selangkanganku, dengan penuh nafsu dia melahap dan menghisap hisap vaginaku yang sudah basah itu, lidahnya dengan liar menjilati dinding vagina dan klitorisku. Aku terpekik pekik kecil dibuatnya, Bandot tua ini benar benar ingin menikmati kecantikan tubuhku luar dalam. Perlakuannya sungguh membuat diriku serasa terbang, tubuhku menggelinjang-gelinjang geli diiringi erangan nikmat yang terpaksa. Sampai akhirnya kurasakan otot tubuhku mengejang dahsyat, aku mencapai orgasme pertamaku. Cairan vaginaku tak dapat lagi kubendung.

    “Sluurrpp… sluurpp.. sshhrrpp..” demikian bunyinya ketika Om Liem menghisap sisa-sisa cairan Vaginaku.
    “Cairan Orgasme gadis perawan adalah resep awet mudaku selama ini..”kata Om Liem tersenyum puas.
    “Luar biasa Nikmatnya Vaginamu, sekarang saatnya kau nikmati pula penisku ini Shinta..”kata Om Liem sambil menyodorkan batang penisnya yang tegang ke muka ku.

    “Jangan… aku tak mau… !” kataku sambil berusaha menolak batang kemaluannya tapi Om Liem mengancam dan terus memaksakan penisnya masuk kemulutku sambil terus memaju-mundurkan penisnya di mulutku. Pada awalnya aku tetap menolak, namun dia menahan kepalaku hingga aku tidak dapat melepaskannya. Terpaksa kuturuti pula kemauannya kuhisap kuat kuat penisnya hingga matanya merem melek kenikmatan .Harga diriku benar benar jatuh saat ini, Aku dipaksa melayaninya dengan Oral. Tak terasa sudah 15 menit aku mengkaraoke Om Liem, Penisnya sudah semakin besar dan keras, dia mengakhirinya dengan menarik kepalaku.

    “Sekarang saatnya Aku pecahkan perawanmu Shinta..”kata Om Liem sambil menindih tubuhku dan membuka lebar-lebar kedua pahaku . Aku memejamkan mata menunggu detik-detik ketika penisnya menerobos vaginaku. Menyadari kalau aku masih perawan, Om Liem tak hanya melebarkan kedua pahaku. Namun dengan jari jemari tangannya Om Liem kemudian membuka kedua bibir vaginaku, kemudian dengan perlahan dipandunya batang penisnya yang sudah tegang kearah lubang vaginaku yang sudah terbuka.Setelah dirasa tepat, perlahan Om Liempun menekan pantatnya kebawah. Domino 99

    “Auuw ..Akhh… auuww..! ” Aku memekik kesakitan sambil meronta ketika batang penis Om Liem mulai memasuki lubang kewanitaanku. Keringatku bercucuran membasahi tubuhku yang telanjang bulat, Keperawananku yang selama ini kujaga mulai ditembus oleh Om Liem tanpa sanggup kucegah lagi. Aku meronta ronta kesakitan… Om Liem yang sudah berpengalaman tak ingin serangannya gagal karena rontaanku segera tangan menahan pantatku, lalu dengan cepat, ditekan pantatnya kembali kedepan sehingga separuh batang kelakiannya pun amblas masuk kedalam Vaginaku.

    “Aakkhhh… !” Aku memekik kesakitan bersamaan dengan jebolnya keperawananku. Hancur sudah kehormatanku ditangan bandot tua itu. Sesaat aku masih meronta ronta pelan, namun karena pegangan kedua tangan Om liem dipantatku sangat kuat hingga rontaanku tiada arti. Batang penis terus menerobos masuk mengkoyak koyak sisa sisa Perawanku. Tangisanku mulai terdengar lirih diantara desah napas Om Liem yang penuh birahi.Tubuhku yang putih mulus kini tak berdaya dibawah himpitan tubun Om Liem yang gendut.Sesaat Om Liem mendiamkan seluruh batang penisnya terbenam membelah Vaginaku sampai menyentuh rahimku, perutku terasa mulas dibuatnya.

    “ha..ha..ha… tak perlu menangis nona cantik, kau sudah kuperawani saat ini, lebih baik nikmati saja ******ku ini.” ejek Om Liem sambil mulai menggoyang pantatnya maju mundur perlahan. Penis Om Liem kurasakan terlalu besar menusuk Vaginaku yang masih sempit, setiap gesekan penis Om Liem menimbulkan rasa nyeri yang membuatku merintih rintih, tetapi buat Om Liem terasa nikmat luar biasa karena Penisnya tercepit erat oleh memek Shinta yang masih rapat dan baru ditembus perawannya. Inilah nikmatnya makan gadis perawan muda yang selama ini membuat Om Liem jadi ketagihan. Semakin lama batang Penis Om Liem Semakin lancar keluar masuk menggesek Vaginaku karena cairan pelumas Vaginaku mulai keluar secara alamiah, rasa sakit dikemaluanku semakin berkurang, rintihanku perlahan mulai hilang berganti dengan suara napas yang berirama dan terengah engah. Tua bangka ini ternyata memang pintar membangkitkan nafsuku. hisapan hisapan lidahnya pada putingku menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Bagai manapun juga aku adalah manusia normal yang juga punya napsu birahi, sadar atau tidak aku mulai terbawa nikmat oleh permainannya, tak ada guna menolak. lebih baik kunikmati saja perkosaan ini.

    Cerita Dewasa Pecah Perawan SPG Cantik “Ooooh… , oooouugh… , aahhmm… , ssstthh!” .erangan panjang keluar dari mulutku yang mungil. akhirnya aku biarkan diriku terbuai dan larut dalam goyangan birahi Om Liem. Aku memejamkan mata berusaha menikmati perasaan itu, kubayangkan yang sedang mencumbui tubuhku ini adalah lelaki muda idamanku. Penisnya kini mulai meluncur mulus sampai menyentuh rahimku. Aku mengerang setiap kali dia menyodokkan penisnya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati perkosaan ini, aku tidak perduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Bandot tua yang sudah merenggut kehormatanku. Darah perawanku kurasakan mulai mengalir keluar membasahi seprai dibawah pantatku. Rasa sakitku kini mulai hilang. Sambil bergoyang menyetubuhiku bibirnya tidak henti-hentinya melumat bibir dan pentil susuku, tangannyapun rajin menjamahi tiap lekuk tubuhku sehingga membuatku menggeliat geliat kenikmatan .Rintihan panjang ahirnya keluar lagi dari mulutku ketika mulai mencapai klimaks, sekujur tubuhku mengejang beberapa detik sebelum melemas kembali. Keringat bercucuran membasahi tubuhku yang polos itu sehingga kulitku yang putih bersih kelihatan mengkilat membuat Bandot itu semakin bernapsu menggumuliku. Birahi Om Liem semakin menggila melihat tubuhku yang begitu cantik dan mulus itu tergeletak pasrah tak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yang mungil itu menjepit dengan ketat batang penisnya yang cukup besar itu. Sungguh ironi memang, gadis muda secantik aku terpaksa mendapatkan kenikmatan seperti ini bukan dengan kekasihku, akan tetapi dengan orang asing yang sedang memperkosaku. Tanpa memberiku kesempatan beristirahat Om Liem merubah posisi bersetubuh. Tubuhku ditariknya duduk berhadapan muka sambil mengangkang pada pangkuannya, Dengan sekali tekan penis Om Liem yang besar kembali menembus vaginaku dan terjepit erat dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangan kiri Om Liem memeluk pinggulku dan menariknya merapat pada badannya, sehingga secara perlahan-lahan tapi pasti penis Om Liem menerobos masuk ke dalam kemaluanku. Tangan kanan Om Liem memeluk punggungku dan menekannya rapat-rapat hingga kini pinggulku melekat kuat pada pinggul Om Liem .

    “Ouughh..oohhh… ooohhhh… “Aku merintih halus ketika kurasakan batang penis Om Liem amblas seluruhnya hingga menyentuh rahimku. Rintihanku semakin keras saat Bandot itu mulai melumati buah dadaku sehingga menimbulkan perasaan geli yang amat sangat setiap kali lidahnya memyapu nyapu puting susuku . Kepalaku tertengadah lemas ke atas, pasrah dengan mata setengah terkatup menahan kenikmatan yang melanda tubuhku sehingga dengan leluasanya mulut Om Liem bisa melumati bibirku yang agak basah terbuka itu. Setelah beberapa saat puas menikmati bibirku yang lembut dia mulai menggerakkan tubuhku naik turun.

    “Hmm… Jepitan Memekmu sungguh nikmat sekali Shinta… beda dengan perempuan lain yang sering aku setubuhi… “suara Om Liem sayup sayup kudengar ditelingaku.Aku tak memperdulikannya lagi, saat ini tubuhku tengah terguncang guncang hebat oleh goyangan pinggul Om Liem yang semakin cepat. Terkadang Bandot ini melakukan gerakan memutar sehingga vaginaku terasa seperti diaduk-aduk. Aku dipaksa terus mempercepat goyanganku karena merasa sudah mau keluar, makin lama gerakannya makin liar dan eranganku pun makin tidak karuan menahan nikmat yang luar biasa itu. Dan ketika klimaks kedua itu sampai, aku menjerit histeris sambil mempererat pelukanku. Benar-benar dahsyat yang kuperoleh walaupun bukan dengan lelaki muda dan tampan. Walau pun sudah tua tapi Om Liem masih mampu menaklukan gadis muda sepertiku. Kali ini dia membalikkan badanku hingga posisi tubuhku menungging lalu mengarahkan kemaluannya diantara kedua belah pahaku dari belakang. Dengan sekali sentak Om Liem menarik pinggulku ke arahnya, sehingga kepala penis tersebut membelah dan terjepit dengan kuat oleh bibir-bibir kemaluanku. “Oooooouh… ouuuhhgh!” untuk kesekian kalinya penis laki-laki tersebut menerobos masuk ke dalam liang vaginaku dan Om Liem terus menekan pantatnya sehingga perutnya yang gendut itu menempel ketat pada pantat mulusku. Selanjutnya dengan ganasnya Om Liem memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan penisnya terjepit dan tergesek-gesek di dalam lubang vaginaku yang masih rapat itu. Inilah pengalaman pertamaku dijamah oleh laki laki yang sudah sangat berpengalaman dalam bersetubuh, Walaupun berusaha bertahan aku ahirnya kewalahan juga menghadapi Om Liem yang ganas dan kuat itu. Bandot tua itu benar-benar luar biasa tenaganya. Sudah hampir satu jam ia menggoyang dan menyetubuhiku tetapi tenaganya tetap prima. Tangannya terus bergerilya merambahi lekuk-lekuk tubuhku. Harus kuakui sungguh hebat lelaki seumur dia dapat bertahan begitu lama dan membuatku orgasme berkali-kali, mungkin karena sebelumnya dia sudah minum obat kuat Viagra, aah… entahlah.. aku tidak perduli hal itu, yang penting aku sudah melunasi perjanjianku dengan menyerahkan kegadisanku sebagai imbalan uang yang kubutuhkan. Aku pasrah saja ketika tubuhku kembali di terlentangkan Om Liem diatas kasur dan digumulinya lagi dengan penuh birahi. Rasanya tak ada lagi bagian tubuhku yang terlewatkan dari jamahannya. ******* itu ternyata tidak mau rugi sama sekali, kesempatan menyetubuhiku itu dimanfaatkan sebaik mungkin, Tak henti hentinya Om Liem melahap kedua buah dadaku yang terguncang-guncang terkena hentakan batang kemaluannya. Dengan rakus disedot-sedotnya puting susuku dengan kuatnya yang kiri dan kanan bergantian, mataku terpejam pejam dibuatnya, sungguh Om Liem menikmati puting susuku yang baru tumbuh itu dengan bernapsu. Tidak lama setelah aku mencapai klimaks berikutnya, dia mulai melenguh panjang, sodokanya makin kencang dan kedua payudaraku diremasnya dengan brutal sampai aku terpekik. Setelah itu dia nenekan penisnya dalam dalam hingga batang kemaluannya terbenam seluruhnya sampai menyentuh rahimku. aku berteriak kesakitan dan berusaha meronta tetapi Om Liem membekap bibirku dengan mulutnya sambil tangannya memeluk rapat pinggangku sehingga aku tak mampu bergerak lagi. Sambil meleguh panjang Om Liem menembakkan air maninya kedalam rahimku dengan deras tanpa ada perlawanan lagi dariku. Beberapa saat kemudian suasana jadi hening senyap hanya suara napas Om Liem terdengar naik turun diatas tubuhku yang masih menyatu dengan tubuhnya. Aku sudah kehabisan tenaga tak mampu bergerak lagi dan kurasakan maninya menyembur nyembur hangat memenuhi rahimku, semoga saja aku tidak hamil pikirku dalam hati. Beberapa saat kemudian Om Liem mulai bangkit dan mencabut kemaluannya dari tubuhku, dengan senyum kepuasan karena telah berhasil menikmati kecantikanku luar dalam. Tanganku segera bergerak selimut untuk menutupi tubuhku yang polos itu.

    “Tak perlu kau tutupi lagi tubuhmu itu, aku sudah tahu dan merasakan semuanya… he..he… “Om Liem masih sempat mengejek sambil meninggalkanku terbaring lemas di atas ranjang, aku diam saja tak perduli ejekannya mentalku masih mengalami shok berat akibat kehilangan keperawanan. Vaginaku masih terasa sakit akibat paksaannya bersetubuh. Bercak bercak darah perawanku mulai mengering disela sela pahaku yang putih bercampur dengan sperma Om Liem yang menetes keluar dari dalam kemaluanku.
    “Benar benar *******… lelaki tua itu” kataku geram dalam hati. Air mataku jatuh menetes membasahi pipiku, tapi apa yang harus disesalkan, semuanya telah terjadi sesuai dengan kesepakatan yang kubuat.Tubuhku kini telah ternoda. Perlahan aku bangkit dari tempat tidur, dengan selimut yang melilit ditubuhku aku memunguti kembali pakaianku yang tercecer dilantai, segera aku menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Selintas kulihat Om Liem duduk menggenakan kimono disofa sambil menikmati sebatang cerutu dibibirnya.Om Liem tersenyum memandang tubuhku, Aku memalingkan muka dan mempercepat langkahku masuk kekamar mandi.
    Aku mengenakan kembali baju dan rok miniku setelah lebih setengah jam membersihkan tubuhku . Dalam keadaan rapi Aku keluar dari kamar mandi, Kulihat Om Liem masih duduk di Sofa sambil memegang botol minuman.

    “Aku ingin pulang Om… perjanjian kita sudah selesai..!” kataku sambil meraih tas kecil milikku diatas meja.
    “Belum selesai Shinta… aku masih belum puas… !” kata Om Liem sambil berdiri menghampiriku.
    “Tapi..bukankah Om Liem tadi sudah mendapatkan keperawananku..sesuai dengan kesepakatan kita..!” kataku sambil menepiskan tangan Om Liem yang berusaha menjamah dadaku.
    “Memang benar..tapi aku merasa belum puas..!” kata Om Liem tersenyum kurang ajar.
    “Aku tak mau lagi Om… aku mau pulang … !kataku sambil melangkah cepat menuju pintu keluar kamar.
    “Shinta… aku akan menelpon ke Bank dan membatalkan cek yang kuberikan padamu bila kamu menolaknya..!” Ancam Om Liem sedikit keras. Langkahku jadi terhenti karena ancamannya, pikiranku jadi kalut, ******* ini benar benar licik.. Bila aku menolaknya dan Om Liem membatal cek itu dengan menelpon bank, maka akan sia sialah pengorbananku ini. Om Liem kembali mendekatiku dan meyentuh bahuku.
    “Bagaimana, kau bersedia melayaniku lagi..?tanyanya sambil meraih pinggangku yang langsing. Aah… benar benar sialan tua bangka ini, aku tak berdaya menolaknya .Kupikir pikir untuk apa lagi jual mahal, toh aku sudah tidak perawan lagi. Akhirnya dengan berat hati aku hanya dapat menganggukkan kepala .
    “Sekali ini saja Om… “kataku singkat.
    “Oke… no problem..”kata Om Liem senang sekali.

    Tanpa basa basi lagi Om Liem langsung membuka kancing kancing bajuku dan melepaskannya kelantai sehingga nampaklah BHku yang berwarna merah jambu. Dengan kasar BH itu ditariknya lepas sehingga buah dadaku yang putih bersih kembali terbuka lebar menampakan kemulusan kulitku yang tersembunyi. Aku memaki maki dalam hati tanpa mampu berbuat sesuatu untuk mencegahnya. Buah dadaku yang sudah terbuka lebar itu langsung diserang Om Liem dengan bernapsu, lumatan lumatannya makin menggila.Tubuhku menggelinjang gelinjang geli menahan birahi karena serangannya.” Ooughh… aahhh..ooughh..” Hisapan hisapan lidahnya pada puting susuku menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Aku memejamkan mata pasrah berusaha menikmati perasaan itu, kubayangkan yang sedang mencumbui tubuhku ini adalah pria muda.

    “Sshh.. aaahhh… eemhh..!” aku mulai meracau tidak karuan saat jari-jarinya menyusup kedalam celana dalamku dan menusuk kemaluanku sambil memainkan klistorisku, sementara itu mulutnya tidak henti-hentinya menciumi payudaraku, sadar atau tidak aku kembali terbawa nikmat oleh permainannya. Perlahan lahan kurasakan tangan Om Liem mulai beraksi melepaskan resleting rok miniku dan melorotkannya kebawah, detak jantungku semakin keras, tak lama celana dalamkupun menyusul lepas sehingga dalam sekejap tubuhku sudah telanjang bulat. Sesaat mata Om Liem melotot memandangi tubuh polosku yang tampak putih bersih. Kemudian Om Liem yang bertubuh pendek meraih pinggangku yang ramping dan menuntunnya berjalan menuju kamar tidur utama. Aku hanya menurut saja kembali dibawa Om Liem kedalam kamar tidur, aku sudah menduga bahwa Om Liem ingin kembali mengerjai dan menikmati tubuhku yang putih mulus diatas kasur yang lembut itu, … aaaah… bandot ini sangat beruntung sekali… mendapatkan tubuhku tanpa perlawanan. Setelah membaringkanku diatas kasur, Om Liem segera membuka kimono yang dipakainya dengan tergesa gesa. Ternyata Om liem tak menggenakan apa apa dibalik kimononya. Aku memalingkan mukaku ketika Om Liem mulai membuka kedua pahaku lebar lebar sehingga bibir vaginaku terbelah luas menantang. Rupanya Om Liem sudah tak sabar ingin segera menyetubuhiku. Dengan pasti batang penisnya yang sudah tegang dari tadi mulai diarahkan kebibir kemaluanku yang sudah terbuka.
    “Pelan pelan Om… masih sakit… !” kataku berbisik sambil menahan napas ketika kurasakan penis Om Liem mulai menembus bibir vaginaku yang masih sempit.. Sambil membuka lebar kedua pahaku Om Liem mulai mendorong penisnya keselangkanganku kuat kuat.

    “auuww..aaahkhhh… !!aku memekik keras menahan yeri saat batang kemaluan Om Liem yang keras itu dengan paksa memasuki lubang kemaluanku yang masih sempit. Untuk kedua kalinya aku tak kuasa menolak Penis Om Liem yang tegang memasuki kemaluanku dalam dalam. Rasa nyeri masih terasa walaupun tidak sesakit ketika pertama kali Om Liem menembus perawanku..
    “He..he..Jepitan Memekmu sungguh nikmat sekali Shinta, lebih nikmat dari pada gadis gadis lain yang sudah pernah aku perawani… he..he… payudaramupun lebih kenyal dan berisi..”kata Om Liem sambil mulai menggoyangkan pinggulnya naik turun menggauliku. Aku diam saja mendengar ejekannya, saat ini badanku mulai terguncang guncang seirama dengan goyangan tubuh Om Liem yang menindih tubuhku.
    “Oohh..ooohhhh… oooohhhhhh… “suaraku tak dapat kutahan lagi ketika gerakan Om Liem semakin cepat memacu tubuhku hingga tersentak sentak dengan keras.Birahiku jadi terangsang lagi, cairan vaginaku mulai banyak keluar sehingga Penis Om Liem kini sudah lancar keluar masuk vaginaku. Sambil tangannya mencengkram buah dadaku, goyangan Om Liem semakin menggila.

    “Oooouuh… oooohhhhhhhh… Om Liem… “Tubuhku semakin menggeliat geliat tak karuan ketika buah dadaku kembali dilumat lumat Om Liem dengan ganasnya. Gesekan Batang penis Om Liem semakin terasa nikmat. Ahirnya aku tak dapat bertahan lebih lama lagi, tubuhku mengejang lagi, aku mengalami Orgasme lebih dulu.

    “He..he… nikmat khan, bersetubuh denganku..?” kata Om Liem senang karena berhasil membuatku mencapai Orgasme. Aku memejamkan mata menahan malu telah diperdayainya hingga mengalami orgasme. Bandot tua ini memang bukan tandinganku, Pengalamanya sangat jauh dibandingkan aku yang baru hari ini mengenal Sex, sehingga dengan mudah dia dapat menaklukanku.

    “Sekarang giliranku untuk bersenang senang nona cantik… “kata Om Liem sambil merubah posisi tubuhku berbalik seperti orang merangkak. Rupanya Om Liem ingin menembakku dari belakang. Aku hanya dapat pasrah mengikuti kemauan bandot ini. Tepat di hadapanku terdapat kaca rias yang besar didinding, sehingga aku dapat melihat tubuhku telanjang bulat serta dibelakangku terlihat Om Liem sedang mengagumi kemulusan tubuhku.
    “Tak kusangka tubuhmu benar benar sempurna Shinta, kamu sungguh cantik sekali, beruntung sekali aku dapat memerawanimu… he..he… !” Om Liem tertawa sambil menyelipkan penisnya lagi di antara kedua kakiku lewat belakang. Dengan satu gerakan keras penisnya bergerak maju.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    “Oohhh.., oouugghh.., aaahhhhh.. Aakkhh..!” Suaraku kembali terdengar ketika penis Om Liem dengan paksa menembus tubuhku dari belakang. Dengan bernapsu Om Liem kembali menggoyangku maju mundur sehingga buah dadaku yang menggantung ikut terguncang guncang berirama. Sambil terus menggoyangku tangan Om Liem yang bebas kembali meremas remas buah dadaku yang menggantung lepas. Melalui cermin besar didepanku, terlihat Om Liem sedang menggauli tubuh telanjangku, selintas nampak seperti seorang bidadari sedang diperkosa habis habisan oleh iblis hidung belang. Karena sepertinya tidak berimbang sekali, yang satu gadis muda cantik dan satunya lagi bandot tua.

    “aaahhh… aaahhh… oouugghh ” Gerakan Om Liem Semakin cepat menyodok nyodok rahimku, rasanya aku sudah tak kuat lagi, tampaknya Bandot Tua itu juga sudah akan mencapai klimaxs. Tiba tiba Om Liem membalikan posisi tubuhku sehingga aku kembali terlentang dihadapannya. Sambil menindihku Om Liem kembali menghujamkan penisnya kedalam kemaluanku dengan kuat.

    “Ooouugghh… !!” Om Liem nampak menikmati jeritanku ketika dia menghunjamkan lagi penisnya ke vaginaku yang telah basah oleh cairan licin. Sambil terus menggenjot tubuhku, bibir Om Liem kini dengan leluasa melumat dan menjilati leher jenjang ku yang terkulai lemas tertengadah ke atas. Suara hisapannya bergema keras diruangan ini. Gerakan dan hentakan-hentakan masih berlangsung, iramanya pun semakin cepat dan keras. Aku hanya dapat mengimbanginya dengan rintihan-rintihan lemah “Ahh.. ohh.., ooh.. ohh.. ooohh..!” sementara tubuhku telah lemah dan semakin kepayahan. Akhirnya badan Om Liem pun menegang sambil mendekapku kuat kuat .

    “Aaahhhh… Sakit Ommm… !” kataku sambil berusaha melepaskan pelukannya yang kuat tapi Om Liem malah menekan kemaluannya dalam dalam tak perduli dengan jeritanku Dan “Akkh… Crooot.., crooooott..!” Om Liem berejakulasi di rahimku, sperma yang keluar jumlahnya cukup banyak sehingga meluber keluar dari belahan Vaginaku. Om Liem nampaknya menikmati semburan demi semburan sperma yang dia keluarkan, sambil menikmati bibirku yang terbuka kepayahan .

    Om Liem mengerang kenikmatan di atas tubuhku yang sudah lemas, sementara rahimku terus menerima semburan sperma yang cukup banyak. Badan Om Liem menggelinjang dan mengejan disaat melepaskan semburan spermanya yang terakhirnya dan merasakan kenikmatan itu. Batinnya kini puas karena telah berhasil menyetubuhiku habis habisan serta merengut keperawananku yang selama ini menjadi Primadona SPG di perusahaanya. Senyum puas pun terlihat di wajahnya sambil menatap tubuh ku yang tergolek tak berdaya di bawah pelukannya.

    Om Liem pun ibarat telah memenangkan suatu peperangan, tubuhnya tampak lemas diatas tubuhku. Perlahan kudorong tubuh gemuknya kesamping agar tak membebani tubuhku. Ahirnya akupun tertidur kelelahan dipelukan Om Liem setelah beberapa ronde tadi melayani napsu birahinya yang tak putus putus. Sore harinya kembali aku digarapnya di kamar mandi ketika dipaksa mandi bersama, sambil berdiri merapatkan punggungku ketembok Om Liem kembali menggoyangku, sebelah kakiku diangkatnya keatas sehingga penisnya leluasa keluar masuk vaginaku, aku merintih rintih kecil dibuatnya. Sore itu aku terpaksa melayaninya sampai Bandot itu mendapatkan kepuasan dan dia semprotkan semua maninya dalam vaginaku.

    Setelah puas mengerjaiku barulah Om Liem mau melepaskanku dan mengantarkanku pulang. Sepanjang Jalan, aku hanya diam membisu disamping Om Liem yang mengemudikan mobil, Aku masih sakit hati padanya yang telah berhasil memperdayaiku, Tubuhku habis habisan dikerjainya, Vaginaku masih terasa sakit akibat paksaannya bersetubuh, bagian tubuhku yang tersembunyipun penuh dengan warna merah bekas cupangannya terutama dibagian buahdada dan paha putihku. Yang lebih menyakitkan lagi Om Liem mengambil celana dalamku tanpa dapat kutolak, katanya setiap gadis yang berhasil diperawaninya akan dikoleksi celana dalamnya bersama bercak-bercak darah perawan yang masih menempel.Sudahpuluhan koleksi disimpannya. Terpaksa Saat itu aku pulang dengan menggunakan rok tanpa celana dalam.

    “Bila kamu butuh uang lagi, kamu bisa hubungi aku lagi Shinta… tentunya kamu tak keberatan khan, memberikan kenikmatan tubuhmu itu… he..he… “kata Om Liem sebelum aku turun dari mobilnya. Aku diam saja sambil berlalu darinya, sudah pukul 6 sore saat aku tiba didepan rumahku.
    Ternyata hampir seharian aku dikerjai bandot tua itu. Suatu saat akan kubalaskan dendamku ini, akan kuhabiskan hartanya, tunggulah tak akan lama lagi waktu itu akan tiba, kau harus bayar mahal kenikmatan yang kau dapat dari kemulusan tubuhku.

    Inilah pengalaman pertamaku yang kuceritakan secara vulgar buat pembaca, lain waktu aku akan ceritakan lagi kehidupan sexualku setelah kejadian ini dimana aku mulai terjerumus kedunia gadis panggilan High class, para pelangganku adalah pejabat dan pengusaha ternama di Jakarta.
    Tak ada pelanggan yang kecewa dengan kecantikan dan kemulusan tubuhku plus layanan istimewa. Hanya lelaki berduit saja yang dapat menjamah keindahan tubuhku ini.

     

    Baca Juga :
  • Cerita Dewasa Dosen ngaceng nafsu tinggi

    Cerita Dewasa Dosen ngaceng nafsu tinggi


    1424 views

    Cerita Seks Terbaru – Sebut saja namaku Rudi, Aku adalah mahasiswa tingkat akhir di sebuah universitas di Surabaya. Di kampus aku mempunyai seorang dosen yang cantik dan lembut. Namanya Bu Via. Berkenaan dengan Bu Via, ada sesuatu yang membuat kehidupanku lebih indah dan menyenangkan selama hampir tiga bulan ini.

    Bermula pada suatu siang ketika aku melakukan bimbingan suatu tugas akhir. Di jurusanku sebelum masuk ke skripsi, seorang mahasiswa harus mengambil tugas akhir mengerjakan sebuah desain. Bu Via adalah pembimbingku untuk tugas tersebut. Bimbingan berlangsung singkat saja, karena Bu Via ada tugas lain di luar kampus saat itu. Ketika selesai, Bu Via bilang padaku agar datang ke rumahnya saja pada malam harinya untuk melanjutkan bimbingan. Malamnya aku datang.

    Rumahnya ada di sebuah kompleks perumahan yang sepi dan tenang. Bu Via sudah bercerai dari suaminya. Ia berumur sekitar 37 tahun, dengan seorang anak yang masih bersekolah TK. Meskipun sudah berumur 37 tahun, namun Bu Via masih kelihatan seperti baru lepas ABG saja. Kulitnya putih, bersih dan segar. Bodinya langsing, meskipun tidak terlalu tinggi. Pada kaki dan tangannya ditumbuhi bulu-bulu halus, tapi cukup lebat, yang kontras dengan kulitnya yang putih itu. Saat itu merupakan liburan TK-SD dan anaknya sedang berlibur di rumah sepupunya yang seumur dengan dia.

    Aku dan Bu Via sebenarnya memang sudah cukup akrab. Dia pernah menjadi dosen waliku dan beberapa kali aku pernah datang ke rumahnya, sehingga aku tidak canggung lagi. Apalagi dalam banyak hal selera kami sama, misalnya soal selera musik. Setelah bimbingan selesai, kami hanya mengobrol ringan saja. Kemudian Bu Via minta tolong padaku.

    “Rud, slot lemari pakaian di kamarku rusak, bisa minta tolong diperbaiki?”, begitu katanya malam itu.

    Kemudian aku dibawa naik ke lantai dua, ke kamarnya. Kamarnya wangi. Penataan interiornya juga indah. Kurasa wajar saja, sejak semula aku tahu ia punya selera yang bagus. Itu pula yang membuat kami akrab, kami juga sering memperbincangkan soal-soal seperti itu, selain soal-soal yang berkaitan dengan kampus. Aku tersenyum ketika melihat sebagian isi lemari pakaiannya.

    Lingerie-nya didominasi warna hitam. Aku juga menyukai warna seperti itu. Warna seperti itu sering pula kusarankan pada Kiki cewekku untuk dipakainya, karena dengan pakaian dalam seperti itu membuatku lebih bergairah. Bu Via hanya tersenyum melihatku “terkesan” menyaksikan tumpukan lingerie-nya. Dengan serius kuperbaiki slot pintu lemarinya yang rusak. Ia keluar meninggalkanku sendirian di kamarnya. Sesaat kemudian pekerjaanku selesai. Saat itu Bu Via masuk. Tiba-tiba tanpa kusangka, ia melap peluh di dahiku dengan lembut. AC di kamarnya memang dimatikan, sehingga udara gerah.

    “Panas Rud? Biar AC-nya kuhidpkan”, begitu katanya sambil menghidupkan AC.

    Saat kekagetanku belum hilang, ia kembali melap keringat di dahiku. Dan kali ini bahkan dengan lembut ia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Segera aku menyambar aroma wangi dari tubuhnya hingga membuat jantungku berdetak tidak seperti biasanya. Bahkan kemudian ia melanjutkan membuat detak jantungku semakin kencang dengan mendekatkan bibirnya ke bibirku. Sesaat kemudian kusadari bibirnya dengan lembut telah melumat bibirku. Kedua tangannya dilingkarkan ke leherku dan semakin dalam pula aroma wangi tubuhnya terhirup napasku, yang bersama tindakannya melumat bibirku, kemudian mengalir dalam urat darahku sebagai sebuah sensasi yang indah.

    Ia terus melumat bibirku. Lalu tangannya pelan-pelan membuka satu persatu kancing kemejaku. Saat itu aku mulai mampu menguasai diriku. Maka dengan pelan-pelan pula kubuka kancing blusnya. Setelah kemejaku lepas, ia menarik resliting jeansku. Begitu pula yang kulakukan dnegan roknya, kutarik resliting yang mengunci rokya. Kemudian ia melepaskan bibirnya dari bibirku dan membuka matanya.

    Saat itu aku terbelalak melihat keindahan yang ada di depan mata. Payudaranya sedang-sedang saja, tapi indah dan terlihat kencang dibungkus bra hitam bepotongan pendek berenda yang membuat barang indah itu tampak semakin indah. Payudaranya seolah “hanging wall” yang mengundang seorang climber untuk menaklukkannya dengan hasrat yang paling liar. Dan menengok ke bawah, aku semakin dibuat terkesan serta jantungku juga semakin berdetak kencang. Di balik celana dalam dengan potongan yang pendek yang juga berwarna hitam berenda yang indah, tersembul bukit venus yang menggairahkan. Di tepi renda celana itu, tampak rambut yang menyembul indah melengkapi keindahan yang sudah ada.

    Kulihat Bu Via juga tersenyum menatap lonjoran tegang di balik celana dalamku. Tangannya yang lembut mengelus pelan lonjoran itu. Sensasi yang menjelajahi aliran darahku kemudian menggerakkan tanganku mengelus bukit venusnya. Ia tampak memejam sesaat dengan erangan yang pelan ketika tanganku menyentuh daging kecil di tengah bukit venus itu. Ia kemudian melanjutkan tindakannya melumat bibirku dengan lembut. Bibirnya yang lembut serta napasnya yang wangi kembali membuatku dialiri sensasi yang memabukkan. Ia rupanya memang sabar dan tidak terburu-buru untuk segera menuju ke puncak kenikmatan.

    Bibirnya kemudian ia lepaskan dari bibirku dan ia menyelusuri leherku dengan bibirnya. Napasnya membelai kulit leherku sehingga terasa geli namun nikmat. Kadang-kadang ia mengginggit leherku namun rupanya ia tidak ingin meninggalkan bekas. Ia tahu bahwa aku punya pacar, karena belum lama, Kiki kuperkenalkan padanya saat kami bertemu di sebuah toko buku.

    Ia kemudian turun ke dadaku dan mempermainkan puting susuku dengan mulutnya, yang membuat aliran darahku dialiri perasaan geli tapi nikmat. Semakin ke bawah ia diam sesaat menatap batang yang tersembunyi di balik celana dalamku, yang waktu itu juga berwarna hitam. Sesaat ia mempermainkannya dari luar. Ia kemudian dengan lembut menarik celana dalamku. Ia tersenyum ketika menyaksikan penisku yang tegak dan kencang, seperti mercu suar yang siap memandu pelayaran gairah libido kewanitaannya.

    Dengan lembut ia kemudian mengulum penisku. Maka aliran hangat yang bermula dari permukaan syaraf penisku pelan-pelan menyusuri aliran darah menuju ke otakku. Aku serasa diterbangkan ke awan pada ketinggian tak terukur. Bu Via terus mempermainkan lonjoran daging kenyal penisku itu dengan kelembutan yang menerbangkanku ke awang-awang. Caranya mempermainkan barang kejantananku itu sangat berbeda dengan Kiki cewekku. Kiki melakukannya dengan ganas dan panas, sedangkan Bu Via sangat lembut seolah tak ingin melewatkan seluruh bagian syaraf yang ada di situ. Cukup lama Bu Via melakukan itu.

    Ketika perjalananku ke awang-awang kurasakan cukup, kutarik penisku dari dekapan mulut lembutnya. Giliran aku yang ingin membuat dia terbang ke awang awang. Maka kubuka bra yang menutupi payudara indahnya. Semakin terperangahlah aku dengan keindahan yang ada di depan mataku. Di depanku bediri dengan tegak bukit kembar yang indah sekaligus menggairahkan. Di sekitar puncak bukit itu, di sekitar putingnya yang merah kecoklatan, tumbuh bulu-bulu halus. Menambah keindahan buah dadnya. Tapi aku tidak memulainya dari situ. Aku hanya mengelus putingnya sebentar. Itupun aku sudah menangkap desah halus yang keluar dari bibir indahnya.

    Kumulai dari lehernya. Kulit lehernya yang halus licin seperti porselen dan wangi kususuri dengan bibirku yang hangat. Ia mendesah terpatah-patah. Apalagi ketika tanganku tak kubiarkan menganggur. Jari-jariku memijit lembut bukit kenyal di dadanya dan kadang-kadang kupelintir pelan puting merah kecoklat-coklatan yang tumbuh matang di ujung buah dadanya itu. Kurasakan semakin lama puting itu pun semakin keras dan kencang. Setelah puas menyusuri lehernya, aku turun ke dadanya. Dan segera kulahap puting yang menonjol merah coklat itu. Ia menjerit pelan. Tapi tak kubiarkan jeritannya berhenti.

    Kusedot puting itu dengan lembut. Ya, dengan lembut karena aku yakin gaya seperti itulah yang diinginkan orang seperti Bu Via. Mulutku seperti lebah yang menghisap kemudian terbang berpindah ke buah dada satunya. Tapi tak kubirakan buah dada yang tidak kunikmati dengan mulutku, tak tergarap. Maka tangankulah yang melakukannya. Kulakukan itu berganti-ganti dari buah dada satu ke buah dadanya yang lain.

    Setelah puas aku turun bukit dan kususuri setiap jengkal kulit wanginya. Dan saat aku semakin turun kucium aroma yang khas dari barang pribadi seorang perempuan. Aroma dari vaginanya. Semakin besarlah gairah yang mengalir ke otakku. Tapi aku tidak ingin langsung menuju ke sasaran. Cara Bu Via membuatku melayang rupanya mempengaruhiku untuk tenang, sabar dan pelan-pelan juga membawanya naik ke awang-awang. Maka dari luar celana dalamnya, kunikmati lekuk bukit dan danau yang ada di situ dengan lidah, bibir dan kadang-kadang jari-jem

  • Rana Minami Encore Vol 42 Sh

    Rana Minami Encore Vol 42 Sh


    1423 views

  • Pengalaman Dengan Pembantu Yang Perawan!

    Pengalaman Dengan Pembantu Yang Perawan!


    1422 views

    Duniabola99.org – Pembokat gue cewek umurnya +/- 16 tahun, anaknya putih, bersihlumayan cakep. Postur badannya agak pendek kira-kira 158 cm beratnya kurang lebih 43 kg.
    Kejadiannya waktu Nyokap Bokap gue lagi ke luar kota, Gue pas
    lagi nyetel laser Bokep diruang TV, terus kebetulan dia lewat mau beresin Kamar gue.

    Dia sempet ngeliat orang bule lagi begituan di TV, tapi belagak
    enggak pengaruh, kira-kira 5 menit dia dikamar gue, gue yang
    udah ngaceng nyelonong juga ke kamar, dia lagi nungging beresin
    tempat tidur gue, dia nggak tau kalo gue udah di dalam kamar gue
    terus gue pegang pundaknya, dia sempet kaget, terus balik badannya
    pas gitu gue cipok aja bibirnya.
    dia kayaknya kaget banget tapi nggak berusaha ngelawan (takut kali)
    gue lepasin cipokan terus gue tanya :
    “Udah pernah cipokan belum?”
    “er..eh…mas kok gitu sih”
    “Enak nggak..?” gue pancing
    “Nggak tau ah…” katanya
    “Mo lagi nggak?”
    belum sempet dia jawab gue udah lumat lagi bibirnya, kali ini
    dia kayaknya lebih pasrah. Pikir gue kesempatan niih
    Terus tangan kiri gue pegang teteknya diluar t-shirtnya sementara
    tangan kanan gue megang pantatnya.
    Kayaknya doi enjoy banget, enggak lama gue rebahin dia diatas
    tempat tidur gue sambil gue tindihin dia.
    Gue buka zipper jeans gue ama pelorotin celana dalam gue,
    batang gue udah berdiri.Gue pegang tangan kanan dia terus
    gue suruh genggam batang gue.
    “Gerakin tangan kamu Nit…”
    “mass,… kan malu….nih saya”
    “Enggak ada siapa-siapa kok malu..”gue jawab
    Rupanya dia udah terangsang juga. Gue keatasin t-shirtnya sampe kelihatan bra-nya warna krem toketnya sih sedeng-sedeng aja, terus gue ciumin branya (untungnya doi abis mandi) wangi mek!
    Gue singkap bra-nya kelihatan teteknya terus gue kulum puting nya dia, dia kelojotan
    “ahh….mas….geli”
    “ntar juga enak”
    5 menit gue cupangin teteknya, sementara tangan doi udah mulai
    jago ngocokin batang gue. Gue pelorotin celan pendek dia bareng
    ama celana dalamnya. Dia kayaknya kaget
    ” mass… jangan….mas”
    “Saya cuma mo liat doang kok” gue kelesin sambil gue cipok
    biar dia nggak ngomong lagi
    jembutnya hitam halus nggak banyak, terus gue colok2 ma jari
    tengah
    “eh…ehhhh….ssaakit mas..”
    “ntar juga enak, abis barang kamu sempit juga”
    Gue masih terus dikocokin, barang gue udah tegang abis mo
    keluar tapi gue tahan.
    Gue sempet kangkangin paha doi pake badan gue terus gue arahin batang
    gue ke lubang doi, doi tetep megangin barang gue, sempet gue
    oles-olesin barang gue ke lubang dia, dia udah basah juga (bag.
    dalamnya & barangnya nggak terlalu becek)gue teken kepala barang gue
    sampe ilang kepalanya. Dia udah ngerang-ngerang sakit tapi enak
    gue cabut kepala barang gue terus gue olesin ludah gue.
    Gue tancep lagi kali ini rada licinan dikit.
    Setengah batang gue udah masuk kedalam lubangnya terus gue udah mulai
    ngocok keluar masuk lubangnya, nmakin lama makin licin dan nggak
    terasa lagi semua batang gua udah masuk
    “Mmmaas……” dia ngejerit pas gue teken seemuanya masuk.
    Gue angkat kakinya keatas biar tambah dalem masuknya.
    “Mmass ccepeeet mass…”
    “Nit…barang kamu enak bbanet”
    “Kocook mas….argh….”
    3 Menitan ada gue entotin dia akhirnya gue udah nggak tahan
    mo keluar gue tancep yang dalem trus gue keluarin di dalam
    crettt….cerrttt….crret.
    Sejak darii itu gue sering ******* ama dia kalo punya kesempatan
    sampe akhirnya dia hamil.
    Itu perawan pertama yang gue dapetin. Nanti gue sambung lagi
    ceritanya waktu gue ngentotin dia di Kamar Mandi dia pas lagi
    Hamil muda, yang ternyata memeknya lebih enak ketimbang waktu gue
    perawanin.

     

    Baca Juga :
  • HENTAI 006

    HENTAI 006


    1420 views

  • Majalah Dewasa Edisi Jelly Jelo, Si Sexy yang Tak Kenal Batasan

    Majalah Dewasa Edisi Jelly Jelo, Si Sexy yang Tak Kenal Batasan


    1420 views

    Duniabola99.org– Anastasia Ashley

    Nama uniknya membuat kami penasaran cerita di baliknya dan itulah yang kami cari tahu pertama kali dirinya. Jelly pun punya seribu cerita lain tentang dirinya yang sepertinya rugi kalau dilewatkan. Agen Judi Bola

  • Cerita Seks Bertukar Pasangan Dengan Tetangga

    Cerita Seks Bertukar Pasangan Dengan Tetangga


    1420 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Bertukar Pasangan Dengan Tetangga ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Kurasa tidak perlu aku ceritakan tentang nama dan asalku, serta tempat dan alamatku sekarang. Usiaku sekarang sudah mendekati empat puluh tahun, kalau dipikir-pikir seharusnya aku sudah punya anak, karena aku sudah menikah hampir lima belas tahun lamanya. Film Semi Baru Walaupun aku tidak begitu ganteng, aku cukup beruntung karena mendapat isteri yang menurutku sangat cantik. Bahkan dapat dikatakan dia yang tercantik di lingkunganku, yang biasanya menimbulkan kecemburuan para tetanggaku.

    Isteriku bernama Septiana. Ada satu kebiasaanku yang mungkin jarang orang lain miliki, yaitu keinginan sex yang tinggi. Mungkin para pembaca tidak percaya, kadang-kadang pada siang hari selagi ada tamu pun sering saya mengajak isteri saya sebentar ke kamar untuk melakukan hal itu. Yang anehnya, ternyata isteriku pun sangat menikmatinya. Walaupun demikian saya tidak pernah berniat jajan untuk mengimbangi kegilaanku pada sex. Mungkin karena belum punya anak, isteriku pun selalu siap setiap saat.

    Kegilaan ini dimulai saat hadirnya tetangga baruku, entah siapa yang mulai, kami sangat akrab. Atau mungkin karena isteriku yang supel, sehingga cepat akrab dengan mereka. Suaminya juga sangat baik, usianya kira-kira sebaya denganku. Film Semi Baru Hanya isterinya, wooow busyet.., selain masih muda juga cantik dan yang membuatku gila adalah bodynya yang wah, juga kulitnya sangat putih mulus.

    Mereka pun sama seperti kami, belum mempunyai anak. Mereka pindah ke sini karena tugas baru suaminya yang ditempatkan perusahaannya yang baru membuka cabang di kota tempatku. Aku dan isteriku biasa memanggil mereka Mas Yusri dan Mbak Dini. Selebihnya saya tidak tahu latar belakang mereka. Boleh dibilang kami seperti saudara saja karena hampir setiap hari kami ngobrol, yang terkadang di teras rumahnya atau sebaliknya.

    Pada suatu malam, saya seperti biasanya berkunjung ke rumahnya, setelah ngobrol panjang lebar, Yusri menawariku nonton VCD blue yang katanya baru dipinjamnya dari temannya. Aku pun tidak menolak karena selain belum jauh malam kegiatan lainnya pun tidak ada. Seperti biasanya, film blue tentu ceritanya itu-itu saja. Yang membuatku kaget, tiba-tiba isteri Yusri ikut nonton bersama kami.

    “Waduh, gimana ini Yusri..? Nggak enak nih..!”

    “Nggak apa-apalah Mas, toh itu tontonan kok, nggak bisa dipegang.

    Kalau Mas nggak keberatan, Mbak Res diajak sekalian.” katanya menyebut isteriku.

    Aku tersinggung juga waktu itu. Film Semi Baru Tapi setelah kupikir-pikir, apa salahnya? Akhirnya aku pamit sebentar untuk memanggil isteriku yang tinggal sendirian di rumah.

    “Gila kamu..! Apa enaknya nonton gituan kok sama tetangga..?” kata isteriku ketika kuajak.

    Akhirnya aku malu juga sama isteriku, kuputuskan untuk tidak kembali lagi ke rumah Yusri. Mendingan langsung tidur saja supaya besok cepat bangun. Paginya aku tidak bertemu Yusri, karena sudah lebih dahulu berangkat. Di teras rumahnya aku hanya melihat isterinya sedang minum teh. Ketika aku lewat, dia menanyaiku tentang yang tadi malam. Aku bilang Septiana tidak mau kuajak sehingga aku langsung saja tidur.

    Mataku jelalatan menatapinya. Busyet.., dasternya hampir transparan menampakkan lekuk tubuhnya yang sejak dulu menggodaku. Tapi ah.., mereka kan tetanggaku. Tapi dasar memang pikiranku sudah tidak beres, kutunda keberangkatanku ke kantor, aku kembali ke rumah menemui isteriku. Seperti biasanya kalau sudah begini aku langsung menarik isteriku ke tempat tidur. Mungkin karena sudah biasa Septiana tidak banyak protes. Yang luar biasa adalah pagi ini aku benar-benar gila. Aku bergulat dengan isteriku seperti kesetanan. Kemaluan Septiana kujilati sampai tuntas, bahkan kusedot sampai isteriku menjerit. Edan, kok aku sampai segila ini ya, padahal hari masih pagi.Tapi hal itu tidak terpikirkan olehku lagi.

    Isteriku sampai terengah-engah menikmati apa yang kulakukan terhadapnya. Septiana langsung memegang kemaluanku dan mengulumnya, entah kenikmatan apa yang kurasakan saat itu. Sungguh, tidak dapat kuceritakan.

    “Mas.., sekarang Mas..!” pinta isteriku memelas.
    Akhirnya aku mendekatkan kemaluanku ke lubang kemaluan Septiana. Film Semi Baru Dan tempat tidur kami pun ikut bergoyang.

    Setelah kami berdua sama-sama tergolek, tiba-tiba isteriku bertanya, “Kok Mas tiba-tiba nafsu banget sih..?”

    Aku diam saja karena malu mengatakan bahwa sebenarnya Dini lah yang menaikkan tensiku pagi ini. Bandar Judi Online Terpercaya

    Sorenya Yusri datang ke rumahku, “Sepertinya Mas punya kelainan sepertiku ya..?” tanyanya setelah kami berbasa-basi.

    “Maksudmu apa Yusri..?” tanyaku heran.

    “Isteriku tadi cerita, katanya tadi pagi dia melihat Mas dan Mbak Septiana bergulat setelah ngobrol dengannya.”

    Cerita Seks Bertukar Pasangan Tetangga Loh, aku heran, dari mana Dini nampak kami melakukannya? Oh iya, baru kusadari ternyata jendela kamar kami saling berhadapan.

    Yusri langsung menambahkan, “Nggak usah malu Mas, saya juga maniak Mas.” katanya tanpa malu-malu.

    “Begini saja Mas,” tanpa harus memahami perasaanku, Yusri langsung melanjutkan, “Aku punya ide, gimana kalau nanti malam kita bikin acara..?”

    “Acara apa Yusri..?” tanyaku penasaran.

    “Nanti malam kita bikin pesta di rumahmu, gimana..?”

    “Pesta apaan..? Gila kamu.”

    “Pokoknya tenang aja Mas, kamu cuman nyediain makan dan musiknya aja Mas, nanti minumannya saya yang nyediain. Kita berempat aja, sekedar refresing ajalah Mas, kan Mas belum pernah mencobanya..?”

    Malamnya, menjelang pukul 20.00, Yusri bersama isterinya sudah ada di rumahku. Film Semi Baru Sambil makan dan minum, kami ngobrol tentang masa muda kami. Ternyata ada persamaan di antara kami, yaitu menyukai dan cenderung maniak pada sex. Diiringi musik yang disetel oleh isteriku, ada perasaan yang agak aneh kurasakan. Aku tidak dapat menjelaskan perasaan apa ini, mungkin pengaruh minuman yang dibawakan Yusri dari rumahnya.

    Tiba-tiba saja nafsuku bangkit, aku mendekati isteriku dan menariknya ke pangkuanku. Musik yang tidak begitu kencang terasa seperti menyelimuti pendengaranku. Kulihat Yusri juga menarik isterinya dan menciumi bibirnya. Aku semakin terangsang, Septiana juga semakin bergairah. Aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini. Tidak berapa lama Septiana sudah telanjang bulat, entah kapan aku menelanjanginya. Sesaat aku merasa bersalah, kenapa aku melakukan hal ini di depan orang lain, tetapi kemudian hal itu tidak terpikirkan olehku lagi. Seolah-olah nafsuku sudah menggelegak mengalahkan pikiran normalku.

    Kuperhatikan Yusri perlahan-lahan mendudukkan Dini di meja yang ada di depan kami, mengangkat rok yang dikenakan isterinya, kemudian membukanya dengan cara mengangkatnya ke atas. Film Semi Baru Aku semakin tidak karuan memikirkan kenapa hal ini dapat terjadi di dalam rumahku. Tetapi itu hanya sepintas, berikutnya aku sudah menikmati permainan itu. Dini juga tinggal hanya mengenakan BH dan celana dalamnya saja, dan masih duduk di atas meja dengan lutut tertekuk dan terbuka menantang.

    Perlahan-lahan Yusri membuka BH Dini, tampak dua bukit putih mulus menantang menyembul setelah penutupnya terbuka.

    “Kegilaan apa lagi ini..?” batinku.

    Seolah-olah Yusri mengerti, karena selalu saya perhatikan menawarkan bergantian denganku. Kulihat isteriku yang masih terbaring di sofa dengan mulut terbuka menantang dengan nafas tersengal menahan nafsu yang menggelora, seolah-olah tidak keberatan bila posisiku digantikan oleh Yusri.

    Kemudian kudekati Dini yang kini tinggal hanya mengenakan celana dalam. Dengan badan yang sedikit gemetar karena memang ini pengalaman pertamaku melakukannya dengan orang lain, kuraba pahanya yang putih mulus dengan lembut. Sementara Yusri kulihat semakin beringas menciumi sekujur tubuh Septiana yang biasanya aku lah yang melakukannya.

    Ngentot Bareng Tetangga
    Perlahan-lahan jari-jemariku mendekati daerah kemaluan Dini. Kuelus bagian itu, walau masih tertutup celana dalam, tetapi aroma khas kemaluan wanita sudah terasa, dan bagian tersebut sudah mulai basah. Perlahan-lahan kulepas celana dalamnya dengan hati-hati sambil merebahkan badannya di atas meja. Film Semi Baru Nampak bulu-bulu yang belum begitu panjang menghiasi bagian yang berada di antara kedua paha Dini ini.

    “Peluklah aku Mas, tolonglah Mas..!” erang Dini seolah sudah siap untuk melakukannya.
    Tetapi aku tidak melakukannya. Aku ingin memberikan kenikmatan yang betul-betul kenikmatan kepadanya malam ini. Kutatapi seluruh bagian tubuh Dini yang memang betul-betul sempurna. Biasanya aku hanya dapat melihatnya dari kejauhan, itu pun dengan terhalang pakaian. Berbeda kini bukan hanya melihat, tapi dapat menikmati. Sungguh, ini suatu yang tidak pernah terduga olehku. Seperti ingin melahapnya saja.

    Kemudian kujilati seluruhnya tanpa sisa, sementara tangan kiriku meraba kemaluannya yang ditumbuhi bulu hitam halus yang tidak begitu tebal. Bagian ini terasa sangat lembut sekali, mulut kemaluannya sudah mulai basah. Perlahan kumasukkan jari telunjukku ke dalam.
    “Sshh.., akh..!” Dini menggelinjang nikmat.
    Kuteruskan melakukannya, kini lebih dalam dan menggunakan dua jari, Dini mendesis.

    Kini mulutku menuju dua bukit menonjol di dada Dini, kuhisap bagian putingnya, tubuh Dini bergetar panas. Tiba-tiba tangannya meraih kemaluanku, menggenggam dengan kedua telapaknya seolah takut lepas. Film Semi Baru Posisi Dini sekarang berbaring miring, sementara aku berlutut, sehingga kemaluanku tepat ke mulutnya. Perlahan dia mulai menjilati kemaluanku. Gantian badanku sekarang yang bergetar hebat.

    Dini memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. Ya ampun, hampir aku tidak sanggup menikmatinya. Luar biasa enaknya, sungguh..! Belum pernah kurasakan seperti ini. Sementara di atas Sofa Yusri dan isteriku seperti membentuk angka 69. Septiana ada di bawah sambil mengulum kemaluan Yusri, sementara Yusri menjilati kemaluan Septiana. Napas kami berempat saling berkejaran, seolah-olah melakukan perjalanan panjang yang melelahkan. Bunyi Music yang entah sudah beberapa lagu seolah menambah semangat kami.

    Kini tiga jari kumasukkan ke dalam kemaluan Dini, dia melenguh hebat hingga kemaluanku terlepas dari mulutnya. Gantian aku sekarang yang menciumi kemaluannya. Kepalaku seperti terjepit di antara kedua belah pahanya yang mulus. Kujulurkan lidahku sepanjang-panjangnya dan kumasukkan ke dalam kemaluannya sambil kupermainkan di dalamnya. Aroma dan rasanya semakin memuncakkan nafsuku. Sekarang Dini terengah-engah dan kemudian menjerit tertahan meminta supaya aku segera memasukkan kemaluanku ke lubangnya.

    Cepat-cepat kurengkuh kedua pahanya dan menariknya ke bibir meja, kutekuk lututnya dan kubuka pahanya lebar-lebar supaya aku dapat memasukkan kemaluanku sambil berjongkok. Film Semi Baru Perlahan-lahan kuarahkan senjataku menuju lubang milik Dini.
    Ketika kepala kemaluanku memasuki lubang itu, Dini mendesis, “Ssshh.., aahhk.., aduh enaknya..! Terus Mas, masukkan lagi akhh..!”
    Dengan pasti kumasukkan lebih dalam sambil sesekali menarik sedikit dan mendorongnya lagi. Ada kenikmatan luar biasa yang kurasakan ketika aku melakukannya. Mungkin karena selama ini aku hanya melakukannya dengan isteriku, kali ini ada sesuatu yang tidak pernah kurasakan sebelumnya.

    Cerita Seks Bertukar Pasangan Tetangga Tanganku sekarang sudah meremas payudara Dini dengan lembut sambil menYusriapnya. Mulut Dini pun seperti megap-megap kenikmatan, segera kulumat bibir itu hingga Dini nyaris tidak dapat bernapas, kutindih dan kudekap sekuat-kuatnya hingga Dini berontak. Pelukanku semakin kuperketat, seolah-olah tidak akan lepas lagi. Keringat sudah membasahi seluruh tubuh kami. Yusri dan isteriku tidak kuperhatikan lagi. Yang kurasakan sekarang adalah sebuah petualangan yang belum pernah kulalui sebelumnya. Pantatku masih naik turun di antara kedua paha Dini.

    Luar biasa kemaluan Dini ini, seperti ada penyedot saja di dalamnya. Kemaluanku seolah tertarik ke dalam. Dinding-dindingnya seperti lingkaran magnet saja. Mata Dini merem melek menikmati permainan ini. Film Semi Baru Erangannya tidak pernah putus, sementara helaan napasnya memburu terengah-engah.Posisi sekarang berubah, Dini sekarang membungkuk menghadap meja sambil memegang kedua sisi meja yang tadi tempat dia berbaring, sementara saya dari belakangnya dengan berdiri memasukkan kemaluanku. Hal ini cukup sulit, karena selain ukuran kemaluanku lumayan besar, lubang kemaluan Dini juga semakin ketat karena membungkuk.

    Kukangkangkan kaki Dini dengan cara melebarkan jarak antara kedua kakinya. Perlahan kucoba memasukkan senjataku. Kali ini berhasil, tapi Dini melenguh nyaring, perlahan-lahan kudorong kemaluanku sambil sesekali menariknya. Lubangnya terasa sempit sekali. Beberapa saat, tiba-tiba ada cairan milik Dini membasahi lubang dan kemaluanku hingga terasa nikmat sekarang. Kembali kudorong senjataku dan kutarik sedikit. Goyanganku semakin lincah, pantatku maju mundur beraturan. Sepertinya Dini pun menikmati gaya ini.

    Buah dada Dini bergoyang-goyang juga maju-mundur mengikuti irama yang berasal dari pantatku. Kuremas buah dada itu, kulihat Dini sudah tidak kuasa menahan sesuatu yang tidak kumengerti apa itu. Erangannya semakin panjang. Kecepatan pun kutambah, goyangan pinggul Dini semakin kuat. Film Semi Baru Tubuhku terasa semakin panas. Ada sesuatu yang terdorong dari dalam yang tidak kuasa aku menahannya. Sepertinya menjalar menuju kemaluanku. Aku masih berusaha menahannya.

    Segera aku mencabut kemaluanku dan membopong tubuh Dini ke tempat yang lebih luas dan menyuruh Dini telentang di bentangan karpet. Secepatnya aku menindihnya sambil menekuk kedua kakinya sampai kedua ujung lututnya menempel ke perut, sehingga kini tampak kemaluan Dini menyembul mendongak ke atas menantangku. Segera kumasukkan senjataku kembali ke dalam lubang kemaluan Dini.

    Pantatku kembali naik turun berirama, tapi kali ini lebih kencang seperti akan mencapai finis saja. Suara yang terdengar dari mulut Dini semakin tidak karuan, seolah menikmati setiap sesuatu yang kulakukan padanya. Tiba-tiba Dini memelukku sekuat-kuatnya. Goyanganku pun semakin menjadi. Film Semi Baru Aku pun berteriak sejadinya, terasa ada sesuatu keluar dari kemaluanku. Dini menggigit leherku sekuat-kuatnya, segera kurebut bibirnya dan menggigitnya sekuatnya, Dini menjerit kesakitan sambil bergetar hebat.

    Mulutku terasa asin, ternyata bibir Dini berdarah, tapi seolah kami tidak memperdulikannya, kami seolah terikat kuat dan berguling-guling di lantai. Di atas sofa Yusri dan isteriku ternyata juga sudah mencapai puncaknya. Kulihat Septiana tersenyum puas. Sementara Dini tidak mau melepaskan kemaluanku dari dalam kemaluannya, kedua ujung tumit kakinya masih menekan kedua pantatku. Tidak kusadari seluruh cairan yang keluar dari kemaluanku masuk ke liang milik Dini. Kulihat Dini tidak memperdulikannya.

    Perlahan-lahan otot-ototku mengendur, dan akhirnya kemaluanku terlepas dari kemaluan Dini. Dini tersenyum puas, walau kelelahan aku pun merasakan kenikmatan tiada tara. Septiana juga tersenyum, hanya nampak malu-malu. Film Semi Baru Kemudian memunguti pakaiannya dan menuju kamar mandi.

    Hingga saat ini peristiwa itu masih jelas dalam ingatanku. Yusri dan Dini sekarang sudah pindah dan kembali ke Jakarta. Sesekali kami masih berhubungan lewat telepon. Mungkin aku tidak akan pernah melupakan peristiwa itu. Pernah suatu waktu Dini berkunjung ke rumah kami, kebetulan aku tidak ada di rumah. Dia hanya ketemu dengan isteriku. Seandainya saja…

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Dewasa Mengintip Buah Dada Asisten Rumah Tangga Baru

    Cerita Seks Dewasa Mengintip Buah Dada Asisten Rumah Tangga Baru


    1420 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Dewasa Mengintip Buah Dada Asisten Rumah Tangga Baru ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Hari Minggu siang ini aku sedang santai membaca buku John Perkins tentang the Convession of Economic Hitman, cerita dewasa ketika aku mendengar suara mobil istriku berhenti didepan garasi. Suaranya yang nyaring itu, terdengar ketika ia memanggil pembatuku untuk membuka pintu garasi. Aku melongokkan kepalaku kearah garasi ketika dia masuk dengan membawa bebarap kantung belanjaan.

    “Inah, masukkan barang-barang ini ke kulkas segera ya..” perintahnya kepada pembantuku. Inah adalah pembantuku satu-satunya, setelah kemarin Warni minta ijin untuk berhenti karena mau dikawinkan oleh kedua orang tuanya.. cerita dewasa Tak lama kemudian istriku datang menghampiriku yang sedang santai membaca sambil nonton acara TV.. cerita dewasa “Pa ini pembantu baru yang gantiin si Warni, aku baru ambil dari yayasan di Depok. Namanya Siti pa,” jelas istriku.

    Dibelakangnya berjalan dengan kepala tertunduk si pembantu baru ini. Sosok tubuhnya cukup tinggi, dengan wajah yang mencerminkan gadis dari desa dan perawakan yang cukup bagus. Yang membuat aku agak memberikan perhatian lebih lama adalah bongkahan daging yang sangat menonjol didadanya itu. Aku memang gak bisa menahan diri, jika melihat buah dada yang membusung seperti itu. Wah enak nih kalau bisa meremas dan mengulum buah dada seperti ini, pikirku..

    “Umurnya baru 20 pa, tapi dia dah pengalaman jadi TKW ke Arab,” jelas istriku. “Ini bapak ya Ti, kamu mesthi layani Bapak dengan baik lho..” “Iya bu, saya akan lakukan,” jawabnya sambil tetap menundukkan kepalanya, sehingga membuatku lebih leluasa untuk mengamati tonjolan buah dadanya yang bulat itu. cerita dewasa “Ya sudah sana,” kataku, “kamu bantu Inah di belakang. Yang penting kamu kerja yang baik.”

    Cerita Seks Buah Dada Asisten “Iya pak, terima kasih saya boleh kerja disini..” sahutnya sambil membalikkan badan dan berjalan kearah dapur. Sempat aku perhatikan perawakannya dari belakang, ternyata dia punya pantat yang cukup bundaar dan sekal, paha dan betisnya sangat bagus bentuknya walau kulitnya tidak terlalu putih. cerita dewasa Ini jenis body yang sangat membangkitkan selera nafsu birahiku. Tak terasa adikku sudah mulai bangun dan menggeliat ketika membayangkan pembantu baruku tanpa sehelai benang ditubuhnya.. Aaaargghh….!!!

    Pekerjaanku sebagai konsultan lepas untuk beberapa perusahaan membuatku lebih sering berada dirumah, dan mengerjakan segala sesuatunya dirumah. Aku keluar rumah ketika ada klien atau mitra yang harus kutemui, cerita dewasa selebihnya aku lebih senang menghabiskan waktuku dengan bermain bersama anak-anaku. Sehari-hari setelah mengantar anak-anakku kesekolah, aku kembali kerumah dan mulai mengerjakan tugas-tugasku .

    Aku sedang diruang kerjaku menulis analisa tentang perusahaan telekomunikasi A yang merupakan kompetitor dari klien utamaku, ketika Siti melewatiku dengan membawa peralatan pembersih, cerita dewasa “Permisi pak, mau bersihin kamar dan kamar mandi Bapak..” jelasnya lirih sambil menundukkan kepalanya. Kupandangi wajahnya yang masih tetap menunduk, an kemudian turun kedadanya yang membusung, padat dan tegak.

    “Kamu umur berapa sih sekarang Ti?” tanyaku sambil tetap tidak melepaskan pandanganku dari dadanya. “Saya mau 21 tahun pak, tahun ini,” jawabnya sambil masih tetap menundukkan kepalanya. “Kamu dah kawin ya,” tebakku sambil bersuara agak tegas, walau ngakunya pada istriku masih gadis. “Jangan bohong kamu sama aku ya..” tegasku. Dia makin menundukkan kepalanya dan kemudian menjawab lemah, “Sudah pak, tapi jangan bilang ibu ya pak, saya sangat butuh banget kerjaan ini pak. Anak saya sangat perlu uang untuk beli susu dia pa..” “Ya sudah, sana.. Tapi kerja yang baik dan nurut disini ya, sama aku.. Jangan bantah..

    Tolong klosetnya jangan lupa kamu gosok yang bersih, ya Ti..” kataku, sambil tak lepas menatap dadanya yang nampak lebih membusung hari ini dengan kaus oblong putih yang agak kekecilan itu.. “Makasih pak, saya akan nurut bapak, tapi jangan bilang ibu ya pak..” pintanya lirih. He….he…he.. ada kartu truf ni buat aku untuk muasin sikecil yang sudah mulai tegak.. cerita dewasa Oke untuk hari ini kamu aku biarkan lolos dari incaranku, sambil mulai memikirkan cara untuk dapat menikmati tubuhnya, terutama dadanya sang sangat tegak, padat dan sekal itu..

    Pagi itu aku sedang mengetik kerjaan didepan komputer ketika Siti lewat untuk membersihkan kamarku.. Hemmhh.. Masiih dengan kaus yang agak ketat, dadanya tampak sangat membusung dan menggairahkan.. “maaf pak mau bersihkan kamar dan kamar mandi bapak..” pintanya sambil masih menunduk.. “Ya sudah sana,” jawabku sambil tak lepas menatap buah dadanya yang indah..

    Cerita Seks Buah Dada Asisten Aku melanjutkan pekerjaanku sambil memikirkan cara yang tepat untuk menikmati buah dada pembantu baruku ini.. Ketika kudengar dia memasuki dan membersihkan kamar mandiku, aku segera bangkit dan menyusul masuk ke kamar mandi.. “Ti tolong kamu potongi bulu rambut yang ada ditelingaku ini ya.. cerita dewasa Hati-hati tapi kamu, jangan sampai luka..” kataku. Dengan hati-hati dia mulai memotongi rambut di telingaku, dan dengan sengaja kuangkat sikuku, sambil berpura-pura meringis kesakitan, hingga menyentuh tonjolan didadanya..

    Dia agak mundur sedikit, tapi kembali sikuku mengejar buah dada yang kesat itu. Wah masih padat dan kenyal sekali, sehingga adikku mulai tegak.. Ketika kusuruh dia pindah kekuping kiriku, sekarang dengan telapak tanganku kananku kusentuh, kutekan, dan mulai kuremasi buah dada yang sudah beberapa hari ini menghantuiku.. cerita dewasa Dia menjauhkan tubuhnya dan berhenti memotong rambut kupingku.. “Paakk, jangan pak..”pintanya lemah.. Tapi aku segera menghardiknya “Ayo, lanjutkan motongnya!!!” Dengan takut-takut dia melanjutkan kegiatannya dengan hati-hati, dan kembali aku menjulurkan telapak tanganku untuk meremas dadanya. Agen Judi Hoki Banget

    Meski dia berusaha menghindar tapi aku malah berusaha untuk memasukkan tanganku kebalik kaus ketatnya, dan akhirnya berhasil kusentuh dan kuremas dengan nikmat buah dadanya yang sebagian lagi masih tersembunyi dibalik BHnya. “Pakk, jangan pakk.. nanti dimarahin ibu pakk…”pintanya lirih sambil berusaha lari keluar kamar mandi.. Karena takut nanti dia berteriak, akhirnya ku biarkan di keluar dari kamar mandi.. Uhh… ini buah dada yang terkenyal dan terpadat yang pernah kurasakan… Awas kamu nanti Ti, janjiku pada diriku sendiri.. Aku harus bisa menikmati lebihhh…..

    Biasanya anak-anak memang tidak tidur bersama aku dan istriku..Dan Siti setiap malam tidur dikamar tidur anakku, dan menemani mereka ketika mereka tidur dikamar itu.. Tapi malam itu anak-anak tidur dikamarku, jam 21.00 mereka sudah terlelap dikeloni oleh istriku. Aku masih didepan komputer, ketika kudengar suara langkah kaki Siti menaiki tangga dan masuk kekamar anakku..

    Ah.. malam ini aku harus menikmati lagi kenyalnya buah dada si Siti pikirku.. Tiga jam kemudian, setelah yakin istriku lelap dalam tidurnya, aku mengendap-endap mendekati kamar anakku dan menempelkan kupingku kepintu.. Aku yakin Siti sudah tidur, karena dari dalam kamar anakku hanya suara desis AC saja yang terdengar.. Kunci pintu kamar anakku memang sengaja aku sembunyikan, sehingga dengan leluasa aku masuk dan segera menutup kembali pintu..

    Kulihat Siti tidur dengan nyenyaknya, dan dada yang membusung itu nampak dengan jelas dibalik setelan dasternya yang longgar.. Kucoba untuk membuka kancing atas dasternya, ternyata dia tidak mengenakan BH malam ini.. Waaahh….pucuk dicinta ulam tiba, pikir ku.. Setelah lima kancing terbuka semua, maka menyembullah buah dada yang bulat dan tegak.. Aku yakin ukurannya tidak kurang dari 36c, dan yang membuatku tambah terangsang karena buah dadanya tetap tegak kencang walau dia dalam posisi telentang.. Kutangkupkan telapak tangan ku pelan-pelan diatas dada indah itu, dan pelan-pelan aku mulai meremasnya.. Wahhh adikku sudah mengeras dengan cepatnya, dan nafsuku makin tak tertahan..

    Segera kuhentikan remasanku, ketika dia bergerak hendak pidah posisi walau masih dalam keadaan tidur. Ternyata posisinya malah makin membuatku spaneng.. cerita dewasa Sekarang dia telentang sepenuhnya, dan kedua kakinya membuka agak lebar, dengan buah dadanya membusung tegak tanpa tertutupi daster atasnya yang telah kubuka kancingnya.. Aku sudah tak dapat menahan lagi nafsuku yang memuncak, segera kuaposisikan kedua lututku diantara kedua pahanya dan kutindih dia seraya mulutku tanpa basa-basi lagi segera mengulum dan mengisapi buah dadanya..

    Siti terbangun tapi masih belum sadar apa yang terjadi, dan ketika kesadarannya pulih keadaan sudah terlambat karena buah dadanya sudah sepenuhnya tenggelam dalam kuluman mulutku dan kedua tanganku segera menahan kedua tangannya yang hendak mendorong kepalaku.. Ahhhhh memang enak benar susu pembantu baruku ini.. Benar-benar kenyal dan padat sekali, pantas tetap tegak walau dia dalam posisi telentang dan tanpa penyangga apapun.. Inilah buah dada yang selama ini kuidam-idamkan.. Mulutku tak henti mengulum dan mengisap susu Siti, putingnya kekecap-kecap dengan lidahku..

    Awalnya Siti masih berusaha memberontak, tapi ketika kukunci pinggangnya dengan pinggangku yang berada diantara kedua pahanya, dan kedua tangannya kutahan dengan tanganku, akhirnya dia pasrah dan mengendurkan pemberontakannya.. Aku makin menggila dan mulutku makin gencar menghajar kedua buah dadanya bergantian.. cerita dewasa Nampaknya dia tak bisa menghindar dari rangsangan yang timbul dari kuluman dan isapanku pada kedua buah dadanya, sebab matanya muai memejam dan dia seakan menggigit bibirnya sendiri menahan rangsangan itu.. Nafsuku juga makin memuncak melihat ekspresi wajahnya yang mencoba menahan rangsangan yang timbul, dan akhirnya aku coba untuk menarik celana pendek longgar yang dia kenakan sedikit..

    Dia menahan tanganku yang mencoba menarik turun celana pendeknya, tapi segera kutingkatkan serangan mulut dan lidahku pada buah dada yang membuncah itu. cerita dewasa Dari susunya yang kanan, aku berpindah lagi kekiri dan terus tidak berhenti, sambil kembali aku berusaha menarik turun celana pendeknya.. Akhirnya dengan masih tetap menindihnya aku berhasil menarik turun celana pendek sekaligus celana dalamnya hingga ke pergelangan kakinya, dan akhirnya lepaslah celana itu dari tubuhnya.. Yeessss….. terpampanglah tubuh bugil pembantu baruku tetap dibawah tindihanku, dan masih juga mulut dan tangan ku bergantian menghajar kedua buah dadanya tanpa henti..

    Cerita Seks Buah Dada Asisten Kuhentikan sebentar kegiatanku dengan masih dalam posisi dimana aku duduk diantara bentangan pahanya yang sudah telanjang, dan mulai aku melepaskan kaus dan celana pendek dan celana dalam hingga akhirnya aku dalam keadaan telanjang bulat.. Siti nampak kaget dan agak ketakutan melihat kelakuanku, Cerita Seks  tapi dia tak bisa berbuat apa-apa karena aku masih tetap mengunci posisinya dibawahku.. Aku mulai lagi mengulum susu Siti bergantian kiri kanan, sambil menindihnya aku mulai menempatkan kontolku tepat diatas vaginanya..

    Sambil meningkatkan seranganku pada susunya, kontolku yang sudah mengeras dengan sempurna kutekankan pada mulut vaginanya.. “Paakkk….jangaaann paaakkk….” keluh Siti agak lirihhh.. Nafsuku yang sudah diubun-ubun membuatku gelap mata dan tak menghiraukan desah lirihnya.. Kupegang kontolku dengan tangan kananku, dan mulai kutekankan kemulut vaginanya pelan-pelan.. “Aaahhhh …..sakiiiittt paaakkkkk..” jerit Siti lirih dengan berusaha menggeser pinggangnya kekiri menghindari tekanan kontolku dimulut vaginanya..

    “Udah Ti jangan gerak-gerak lagi…” bujukku pelan, sambil kembali menempatkan kontolku pada posisi yang tepat dimulut vaginanya dan kebali kutekan hingga masuk kepalanya saja.. “Addduuuhhh paakk… sakkiiitt paakk..” Kembali Siti hendak menggeser pinggangnya, dan segera aku menahannya sambil sedikit membentaknya dengan galak cerita dewasa “Diaamm aja kamu Ti…” Dengan ketakutan akhirnya dia menghentikan usahanya untuk menggeser pinggangnya, dan dengan nikmatnya kembali aku menekankan kepala kontolku kedalam mulut vaginanya.. Yeeessss…. mulai masuk setengahnya, rasanya luar biasa enaakkk..

    Kulihat dia memejamkan kedua matanya dan gigi atasnya menggigit bibir bawahnya menahan sakit dan nikmat ketika kontolku yang berdiameter 5 cm dan panjang 16cm mulai menyeruak makin kedalam… Akhirnya dengan sentakan yang agak kuat akhirnya kontolku masuk sepenuhnya kedalam vagina Siti… Ahhhh.. Benar-benar nikmattt cengkraman vagina Siti, dia mengejan menahan rasa sakit ketika seluruh batang kontolku masuk menghunjam kedalam vaginanya… cerita dewasa Rasa-rasanya seperti dipijat dan disedot-sedot.. Akhirnya pelan-pelan aku mulai menggerakan kontolku mundur separo, berhenti sedetik dan mulai maju lagi hingga habis tenggelam dalam cengkeraman nikmat vagina Siti..

    Kutingkatkan pelan-pelan kecepatan gerakan maju-mundurku, dan nampaknya Siti mulai merasakan nikmat yang luar biasa ketika batang kontolku menggesek bagian dalam vaginanya.. Rasa sakit ketika kontolku yang besar habis tenggelam dalam vaginanya, mulai tergaintikan dengan rasa nikmat tadi… cerita dewasa Mulai kupacu keras dan cepat hunjaman batang kontolku kedalam vaginanya..”Adduhh… ppaaakkk…” desahnya lirih yang makin meningkatkan nafsuku, sehingga sambil tetap mengayunkan batangku kembali kedua susunya menjadi bulan-bulanan mulut dan tanganku.. “Aaahhhh ….. ini bener-bener enak Ti…” kataku…

    Setelah lebih 15 menit aku mengayun dengan kecepatan yang bervariasi, akhirnya kuhentikan ayunanku dan kulepaskan kontolku dari cengkeraman vaginanya yang luar biasa peret… “Ayo kamu telungkup dan agak nungging Tii..” perintahku agak galak, sambil membantunya telungkup dan menarik agak keatas pantatnya yang sekal, indah, dan membulat itu.. Kuposisikan kembali kontolku yang masih keras kearah mulut vaginanya, dan “…bblleesss…” suara itu mengiringi amblesnya lagi batang kontolku kedalam vagina Siti.. Dan kembali rasa seperti disedot dan dicengkeram otot-otot vagina Siti yang kencang dan masih sempit itu melanda seluruh rangsang syarafku.. Mungkin dia kembali mengejan untuk menahan rasa sakit yang masih terasa dari sodokanku kedalam vaginanya…

    Cerita Seks Buah Dada Asisten Pelan kembali kuayun pinggangku kedepan dan kebelakang, sambil tanganku menahan dan meremas pantat Siti yang bulat, sekal, dan padat itu.. Pemandangan itu membuat nafsuku makin kuat, apalagi ketika melihat susunya terayun-ayun tegas mengikuti ayunan pinggangku ke pantat sekalnya, serta erangannya ketika aku menekan habis batang kontolku kedalam vaginanya.. “Aaahhhhh….aahhhhh…. paak sudaaahhh…. paakkk….”erangnya lirih… Justru erangannya menambah nafsuku untuk menghajar dengan cepat dan kuat pantat dan vaginanya, dan kembali kuremas-remas susunya dari arah belakang… Luaaarrrr…biaaassaa……… ..!!!!!!!!!!!

    Setelah lebih dari dua puluh menit aku menghajar pantat dan vaginanya dari belakang, sambil meremas-remas susunya yang indah, aku lepaskan lagi batang kontolku dari cengkeraman vaginanya yang masih erat dan kuat pelan-pelan.. AAHhhhh.. benar-benar nikmat.. Cerita Seks – Kembali kubalikan tubuh Siti telentang dan kuangkat kakinya sedikit keatas, kembali kudekatkan batang kontolku yang masih keras kemulut vaginanya… Siti sudah benar-benar pasrah dan membiarkan aku mengatur seluruh posisinya dalam persetubuhan ini, walau masih terdengar kembali erangan lirihnya memintaku menyudahi permainan nikmat ini.. “Paakk….suudaaahh ..paakkk..”

    Kuacuhkan permintaannya, dan kembali kuhantamkan batang kontolku kedalam vagina peret dan seret itu.. Ayunanku semakin cepat dan kadang bervariasi dengan ayunan pelan, tiada henti dengan diiringi erangan dan desahannya cerita dewasa bercampur dengan suara indah beradunya pangkal kontolku menghantam pangkal pahanya cerita dewasa “..plookkkhh…ploookkkhhh…” Pemandangan ayunan tegas kedua susu Siti, seirama dengan ayunan pinggangku, membuat nafsuku memuncak cepat..

    Apalagi cengkeraman otot vagina dan raut wajahnya yang mengejan menahan rasa sakit dan rangsangan yang timbul, membuatku tak dapat menahan lagi untuk meremasi dan mengulumi kembali kedua susunya.. Kadang kugigit kecil karena tak mampu menahan rasa nikmat dan gemasku atas kekenyalan susunya.. Akhirnya setelah lebih dari 20 menit dalam posisi MOT, rangsangan itu memuncak dan kepala kontolku terasa luuaar biiaasssaa nikmat..

    Gerakan ayunanku semakin cepat dan akhirnya aku tak dapat menahan lebih lama lagii, persis ketika air maniku sampai diujung mulut kontolku, segera kutarik keluar dan kumuntahkan air maniku diatas perut, dada busung, dan sebagian wajahnya.. cerita dewasa ”croott..crooot…cr oottttt…crrrooottt thhh ….” ”Aaahhhh….. niikmmaaaaaaatttttt……”eran gku tak dapat menahan rasa luar biasa yang timbul ketika air maniku keluar deras menyemprot perut, dada, dan wajahnya… Setelah habis air maniku keluar, aku rebahkan diriku disamping tubuh Siti yang lemah tergolek telentang setelah kugarap hampir satu jam penuh..

    Dia segera menarik selimut yang tergeletak disampingnya, dan menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut itu.. Sepintas sempat kulihat dia menitikkan air mata, cerita dewasa dan suara tangis yang ditahannya beradu dengan napasnya yang tersengal.. cerita dewasa  “Udah Ti, gak usah nangis segala..” kataku, seraya mengenakan celana dalam dan pakaianku.. cerita dewasa Dia berusaha menahan tangisnya, dan segera kutinggalkan kamar anakku kembali ke kamar kerja untuk mematikan komputer dan masuk kekamar tidurku..

    Kulihat istri dan anakku masih tertidur dengan nyenyaknya, kala kulihat jam telah menunjukkan pukul 1.. Kurebahkan diriku disamping anakku, dan kucoba untuk tidur.. cerita dewasa Tapi kenikmatan yang baru saja kurasakan masih membayang jelas dalam pikiranku, dan menghalangiku untuk segera tidur.. Kapan-kapan aku harus mengulanginya lagi, pikirku…

  • Seductive asian babe on high heels Yukari Endo slowly taking off her clothes

    Seductive asian babe on high heels Yukari Endo slowly taking off her clothes


    1419 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • HENTAI 005

    HENTAI 005


    1419 views

  • Majalah Dewasa Edisi Misha

    Majalah Dewasa Edisi Misha


    1417 views

    Duniabola99.org Misha

    Awalnya wanita bernama Misha ini tak tahu kalau ia mau difoto sama MAXIM, baginya ini seperti sebuah kejutan. Well, sepertinya kami malah melihat hal yang sebaliknya. Wanita ini begitu natural di depan kamera dan kami sangat menikmati sesi foto kali ini.

  • Cerita Sex Kisah Panas Mantan Kekasihku Selingkuhanku Juga

    Cerita Sex Kisah Panas Mantan Kekasihku Selingkuhanku Juga


    1417 views

    Cerita Sex – Niki adalah mantan kekasihku beberapa tahun lampau. Ia menikah dengan pria lain tahun 1996, aku menyusul dua tahun kemudian, saat itu Niki sudah mempunyai anak satu. Kami berpisah baik-baik, dan sesudahnya kami masih berhubungan. Aku juga kenal baik dengan suaminya. Aku dan Niki sama-sama kerja di perusahaan konsultan. Sesudah menikah ia bertugas di salah satu proyek, sedangkan aku di head office, sehingga kami lama tidak ketemu.

    ini terjadi pada pertengahan tahun 2000, saat ia kembali bertugas di Head office menjadi sekretaris salah seorang expert kami dari Hongkong. Aku sering berhubungan kerja dengannya. Semula kami bersama dalam tugas. Lama-lama berlanjut untuk hal-hal di luar kerjaan, hingga tidak terasa kebiasaan dulu kembali muncul. Misalnya makan siang. Seperti dulu waktu masih pacaran, sering ia ‘mencomot’ lauk dari piringku, atau sesuatu yang ia makan diberikan separuh ke piringku. Kebiasaanku menyiapkan sendok dan minuman untuknya, atau menghabiskan makanannya juga menjadi kegiatan rutin, seolah hal yang wajar saja dalam hubungan kami.

    Untungnya teman-teman sekantor juga menganggapnya wajar. Sering juga kami ngobrol soal rumah tangga, suami(nya), istri(ku), dan anak-anak (kami). Tidak ada cerita jelek, semua baik-baik saja. Tapi di balik yang ‘baik-baik’ tersirat kerinduan (atau kecewaan?) tersembunyi. Dalam suasana seperti itulah hubungan kami berlanjut dan menghasilkan kisah-kisah yang sebagian kucuplik di sini, khusus yang punya kesan mendalam untukku. Pertama: Saung Ikan Mas Hari itu bossnya Niki sedang ke tempat client.

    Si boss bawa mobil sendiri, maka seperti biasa Niki memanfaatkan mobil kantor yang menganggur buat jalan-jalan. Driver-nya cs kami, jadi ia mengajakku bergabung cari makan siang di luar. ( “Kamu yang traktir yaa..” katanya). Pukul 11.30 kami bertiga berangkat ke Cwie Mie Fatmawati. Baru sampai di Prapatan Pejaten (kantor kami di Buncit), si boss menelpon minta supaya driver-nya menyusul karena tidak enak badan. Maksudnya minta disupiri pulang.Driver kami turun sambil mengomel, minta uang taksi ke Niki terus menyusul bossnya di sekitar blok M. Niki menggantikan pegang kemudi (dulu, Niki yang mengajariku bawa mobil) dan melanjutkan perjalanan.

    “Kalo dulu, sambil nyetir gini biasanya aku dipijitin..” Niki mulai membuka kenangan.
    “Sekarang juga boleh..” kataku, sambil mengusap lututnya, biasanya aku pindah ke belakang, memijat leher dan pundaknya dari belakang, dan tentu saja berakhir di payudaranya.
    “Jangaan ahh, kacanya terang..” kata Niki.

    Usapan di lutut memang lebih aman dari pandangan mobil lain. Dari desahan ‘ahh’-nya kurasakan bahwa Niki menikmatinya.

    “Kita ke saung aja yuk..!” lanjut Niki.

    Saung adalah istilah kami berdua untuk sebuah restoran pemancingan di sekitar Ragunan.Aku tidak menjawab, hanya semakin meningkatkan sentuhan di lutut dan ke atas ‘sedikit’ sambil mata tetap waspada memantau kiri kanan takut dilongok pengendara motor. Niki dengan trampil meluncurkan mobil di sepanjang jalan dengan meminimalkan penggunaan kopling supaya paha kirinya lebih mudah terjangkau jari-jariku.

    “Berapa tahun aku tidak nyentuh ini..” kataku saat jariku mulai nyelusuri pinggiran CD-nya.

    Niki agak tergetar oleh sentuhanku itu, sambil mendesis ia mengoyangkan kakinya.

    “Kamu bangun enggak Mas..?” katanya (ia memanggilku ‘Mas’).
    “Liat aja,” jawabku.

    Ia melirik dan terkikik melihat tonjolan yang mengeras di celanaku.

    “Hihihi.. masih mempan juga..”
    “Masih dong, remasanmu belum ada duanya..” Restoran itu terletak di pinggir kolam, dihubungkan ke beberapa saung (gubuk dari bambu) di tengah kolam dengan jembatan kayu.

    Saung beratap rumbia ukuran 2,5 m x 2,5 m itu diberi pagar bambu rapat setinggi 60 cm. Bagian atasnya terbuka sehingga dapat dipantau dari jauh, tapi dilengkapi krey bambu yang jarang-jarang, dan dapat diturunkan ‘kalau perlu’, juga disediakan bantal duduk. Tidak ada pengunjung lain. Kami meniti jembatan kayu, memilih saung yang paling jauh dari kasir, dan memesan makanan yang paling cepat saji. Tidak lupa kami minta krey diturunkan. Begitu pelayan pergi, aku segera menjatuhkan pantatku di sebelahnya. Ia menyandar ke tiang bambu di pojok, bersila di bantal dengan cuek. Aku meneruskan elusanku yang terhenti, menyusuri pahanya yang terbuka.

    “Mana dong yang keras-keras tadi, aku pegang..” katanya tanpa mempedulikan jariku yang sudah terbenam di dalam roknya.

    Aku merapatkan duduk agar terjangkau tangannya. Ia menekan-nekan celana di bagian penisku dengan keempat jarinya.Dengan hati-hati sabukku dibuka, lalu zipku diturunkan. Dari sela- sela baju dan singlet, dirogohnya penisku yang sudah mengeras lalu diusapnya lembut.

    “Segini aja dulu, biar gampang ditutup,” katanya saat aku mau menurunkan celana panjang.Rasa nikmat yang halus merambat seperti aliran setrum dari selangkanganku, menjalar ke kaki, badan terus ke otak. Kami duduk berdampingan, aku selonjor dengan penis mencuat keluar dari celana, sementara paha kiri Niki menopang di atas paha kananku, kirinya mengusap lembut batangku sementara sambil menikmati elusannya, tangan kananku melakukan eksplorasi ke permukaan vaginanya yang terbungkus CD.

    Percumbuan ringan itu terhenti ketika pelayan datang membawa pesanan.Aku menaikkan zipku kembali seraya merapatkan jaket.

    “Sana kamu ke kamar mandi Mas, CD sama singletnya dikantongin aja. Sabuknya masukin tas,” ia berbisik memerintahku (Dari dulu aku suka ‘perintah- perintahnya’ Ia membereskan makanan sementara aku ke kamar mandi, membukai semua sesuai instruksi dan mencuci batangku supaya dingin dan segar kembali.

    Keluar kamar mandi, aku berpapasan dengan Niki menuju ke tempat yang sama sambil mengedipi aku. Sambil menunggu, membayangkan ulah Niki batangku yang baru didinginkan mengeras lagi. Aku tidak menyentuh makanan, hanya minum Aqua untuk mengurangi bau mulut. Niki datang langsung duduk di bantal lagi.

    “Udah lega.. ganjelnya udah masuk sini semua.. Beha, CD..” Niki melemparkan tasnya. Aku kembali merapat.
    “Jangan deket-deket, kelihatan dari kasir,” ia mencegah.

    Tangan kiriku beralih ke perutnya, pelan-pelan menggeser ke atas.Semua ‘daleman’ Niki sudah tersimpan dengan aman di dalam tas. Niki mengeluh saat tanganku menyentuh bulatan kenyal itu, menggeser posisi sehingga dapat mengawasi kasir di seberang, sekaligus memudahkan aku ‘bekerja’. Ia kembali mendesah lirih saat kusentuh putingnya. Darahku bergejolak merasakan lembutnya buah dada Niki. Beda dengan dulu, sekarang lebih berisi karena menyusui. Aku tidak berani mencium bibir atau mendekapnya karena kepala kami kelihatan sayup dari restoran.

    Perlahan kubuka kancing blus dengan menyisakan satu kancing paling atas (Niki biasa begitu supaya cepat ‘memberesinya’) hingga aku dapat leluasa menciumi perutnya.Buah dada Niki mengembang segar, putingnya yang menonjol sudah mulai mengeras, coklat dilingkari semburat merah jambu. Dengan lembut jariku mengelus puting itu. Kuremas tubuh Niki dengan penuh perasaan. Lidahku menjelajahi perutnya, membuat Niki mendesah-desah dengan mata setengah terpejam. Bersembunyi di balik blus longgarnya, ciumanku beralih ke buah dada. Lidahku berputar-putar menyapu lingkaran merah di seputar puting, lalu diteruskan dengan mengulum ujungnya.

    Sementara itu tanganku menjelajahi gunung yang sebelahnya. Niki semakin merintih-rintih menikmati sentuhanku. Birahinya semakin menggelora. Sambil tetap menciumi puting susu, tangan kiriku pindah menelusuri paha Niki sambil tangan lainnya menyusup ke belakang, membuka kaitan roknya. Sentuhan dan rabaanku akhirnya sampai ke pangkal pahanya yang tidak terbungkus apa apa.Usapanku pada bukit lembut yang ditumbuhi bulu halus membuat birahi Niki menggelegak, meluap ke seluruh nadi dan pori-pori. Ketika tanganku menyelusup ke celah kewanitaannya yang basah, Niki makin menggeliat tidak terkendali.

    “Ahh.. Mass, ahh..” Niki merintih tidak karuan, sementara sekujur tubuhnya mulai dirangsang nikmat yang tidak tertahankan.

    Dengan hati- hati rok Niki kusingkapkan, pahanya yang mulus sudah menganga menantikan sentuhan lebih jauh.Celah di pangkal paha Niki yang ditutupi rambut halus, merekah indah. Kepalaku menyusup ke dalam roknya yang tersingkap, Niki mengangkangkan pahanya lebar-lebar seraya menyodorkan pangkal pahanya, memudahkanku mencapai lembahnya. Jariku mengusap-usap celah itu yang mulai basah dan menebal, sementara lidahku menciumi pinggiran bulu-bulu kemaluannya. Niki mengerang keenakan saat jari-jariku menggetar dan memilin kelentitnya.

    “Akh.. Mas, gila..! Udah dong Mass..!” Jari-jariku membasahi kelentit Niki dengan cairan yang merembes keluar dari celahnya.

    Setiap jariku mengorek lubang kemaluan untuk membasahi kelentit, Niki menggeliat kelojotan.Apalagi sambil membenamkan jari, aku memutar-mutarkannya sedikit. Sambil meremas rambutku yang masih menciumi pubisnya, Niki mencari- cari zipku, ketemu, terus dibukanya. Dan kemaluanku yang sudah menegang kencang terbebas dari ‘kungkungan’.Batangku tidak terlalu panjang, tapi cukup besar dan padat. Sementara ujungnya yang ditutupi topi baja licin mengkilat, bergerak kembang kempis. Di ujung topi itu, lubang kecilku sudah licin berair.

    Sementara tubuh Niki makin melengkung dan tinggal punggungnya yang bersandar karena pahanya mengangkang semakin lebar, aku pun berusaha mencari posisi yang enak.Sambil menindih paha kirinya, wajahku membenam di selangkangan menjilati lipatan pangkal pahanya dengan bernafsu, dan tangan kiri tetap bebas menjelajahi liang kemaluannya. Pinggulku mendekat ke tubuhnya untuk memudahkan ia meraih batangku. Soal ‘keamanan lingkungan’ sepenuhnya kupercayakan kepada Niki yang dapat memandang sekeliling. Dengan gemas tangan Niki meraih tonggakku yang semakin tegak mengeras.

    Jari-jarinya yang halus dan dingin segera menjadi hangat ketika berhasil menggenggam batang itu.
    Ketika pangkal paha Niki mencuat semakin terbuka, ciumanku mendarat di pinggiran bibir vaginanya. Ciuman pada vaginanya membuat Niki bergetar.Ketika lidahku yang menjelajahi bibir kemaluan menggelitik kelentitnya, Niki semakin mengasongkan pinggulnya.Lalu.., tiba-tiba ia mengerang, kaki kanannya terlipat memiting kepalaku dan tangannya mencengkeram pangkal leherku, mendesakkan mulut vaginanya ke bibirku, dan mengejang di situ. Niki orgasme! Niki menyandar lemas di tiang pagar.

    Tapi itu tidak berlangsung lama, segera didorongnya tubuhku telentang dan dimintanya merapat ke dinding bambu. Aku mengerti yang dimauinya, aku tahu orgasmenya belum tuntas, tapi aku masih ragu.Semula aku hanya ingin menawarkan kenikmatan lewat lidah dan jariku, tapi kini telanjur Niki ingin lebih.

    “Kamu oke, Ki..?” tanyaku. Ia mengangguk.
    “Aman..?” lanjutku sambil memutar biji mataku berkeliling. Ia kembali mengangguk.
    “Ayo.. sini..!” kataku memberi kode tapak tangan menyilang, Niki langsung mengerti bahasa kami masa pacaran.

    Ia mengangkang di atas badanku, jongkok membelakangiku dan kembali menghadap ke restoran. Ia mengangkat rok dan memundurkan pinggulnya hingga vaginanya tepat di mulutku. Tanganku yang menganggur merogoh saku, mengambil ‘sarung’ yang sudah kusiapkan, kuselipkan di tangan Niki.

    “Ihh, udah siap-siap yaa..?” katanya, sambil mencubit batangku.

    Dengan sebelah tangan bertumpu pada dinding bambu, Niki berjongkok di wajahku yang berkerudung roknya.Dengan mendesah ia menggerakkan pinggulnya, menyapukan vaginanya ke lidahku yang menjulur, kadang mendesak hidungku dengan tekanan beraturan.Tangannya sebelah lagi mengurut pelan penisku yang semakin tegang, lalu dengan susah payah berusaha memasang ‘sarung’ dengan sebelah tangan, gagal, malah dilempar ke lantai.Saat sapuan vaginanya di bibirku semakin kuat sementara lidahku yang menjulur sudah kebanjiran cairannya, pinggulnya ditarik dari mulutku, bergerak menuruni tubuhku ke arah selangkangan.

    Aku tidak tinggal diam, vaginanya yang lepas dari lidahku kurogoh, kujelajahi dengan jari-jariku.Niki semakin menggelinjang, pahanya mengangkang mengharapkan datangnya tusukanku, sementara tangannya yang menggenggam mengarahkan kemaluan itu ke liang vaginanya yang sudah berdenyut keras.

    “Mas.. masukin yaa..!” Niki merintih sambil menarik batang kemaluanku, sementara aku masih memainkan jari di kelentit dan liangnya.
    “Hhh, kamu lepaass dulu.. Ini udah keras banget..!” Aku mengambil alih menggenggam tongkat.

    Kusentuh dan kugosok-gosokkan otot perkasa yang ujungnya mulai basah itu ke kelentit Niki. Niki melenguh. Sentuhan dengan ujung kemaluan yang lembut dan basah membuat kelentitnya serasa dijilati lidah. Napas Niki semakin terengah-engah.Setelah puas membasahi kelentit, aku pindah ke mulut vagina. Kuputar- putarkan tongkat kenikmatanku di mulut lorong Niki. Membuatnya semakin kelojotan dan medesah dengan sendu. Ia berusaha menekan tapi terganjal tangan yang menggenggam batangku.

    “Masukin dong Mas..!” Niki menjerit lirih.Dengan gemetar aku melepas tongkatku, topi bajaku menyentuh mulut vagina Niki.

    Kemudian dengan hati-hati ia mendorong pelan-pelan, sampai kepala penisku membenam di liang itu. Aku mengerang, kepala kemaluanku seakan diremas oleh cincin yang melingkari liang sempit milik Niki.

    “Uhh.. enak Yang..!” Niki tebeliak-beliak sambil melenguh ketika kemaluanku menyeruak masuk lebih dalam ke liang nikmatnya.

    Dinding vaginanya yang lembut tergetar oleh nikmat yang menggelitik karena gesekan ototku.Niki kemudian pelan-pelan mengangkat pinggul, menarik keluar batang kemaluanku. Ia mendesis panjang. Menggumam sambil menggigit bibir. Demikian pula ketika mendorong, menelan tongkatku yang kembali membenam di liang vaginanya.Niki merasakan nikmat yang tidak habis-habisnya.

    “Auughh.. Yang..! Teruus..!”
    “E.. emhh.. kamu goyyaang teruss..!”Kemudian Niki memiringkan badannya, memberi kode padaku.

    Ia ingin di bawah. Aku menjawab dengan mengangkat alis, sambil mata berkeliling.Ia mengangguk, artinya aman. Lalu, tanpa mencabut batangku, Niki berbaring pelan-pelan dan aku bangkit bertumpu pada palang dinding bambu. Dari sela-sela krey, di restoran tampak dua orang sedang asyik nonton TV membelakangi saung kami.Niki berbaring miring menghadap dinding pagar. Sebelah kakinya melonjor di lantai, sebelah lainnya mengait di palang bambu. Tanganku pindah memainkan klitoris, sementara batang kemaluanku keluar masuk di liang vagina Niki.Membuat birahi kami semakin menggelegak. Birahi yang makin memuncak membuat Niki dan aku terhanyut, tidak memperdulikan apa-apa lagi.

    Niki kini telentang, ia meraih bantal untuk mengganjal pantat, memudahkan kocokan batang penis di liang vaginanya.Pinggul Niki dengan lincah berputar-putar, sementara aku semakin cepat mengayunkan pantat, menyebabkan gesekan penis dan vagina semakin terasa mengasyikkan. Tiba tiba Niki menegang. Pinggulnya menggelinjang dengan hebat.Matanya terbeliak dan tangannya mencakari pahaku dengan liar. Gerakannya semakin tidak beraturan, sementara kakinya membelit di pantatku.

    “Akh.. cepetaan.. Yang..!” Niki mendesah-desah.
    “Gila.. enaak banget..!” Ketika suatu desiran kenikmatan menyiram menjalari sekujur tubuhnya, ia menggelepar.
    “Akuu.. keluaar.. laagii.. Yang.. kkamu..!” Cakaran itu sama sekali tidak menghentikan gerakanku yang tengah menikmati remasan-remasan terakhir vagina Niki di kepala dan batang kemaluanku.

    Aku pun hampir mencapai orgasme. Lalu,

    “Uhh.. aku keluaar Nik..!” Aku mengocok dengan cepat dan menggelepar- gelepar tidak beraturan.

    Gerakan yang membuat Niki semakin melambung- lambung. Kemudian, kami berdua mengejang dengan saling mendesakkan pinggul masing-masing.Puncak birahi Niki menggelegak saat aku menumpahkan puncak kenikmatanku dalam-dalam membenam di vagina Niki yang meremas-remas dengan ketat, bersama semburan cairan kentalku. Beberapa saat kemudian, kami saling memandang dengan diam. Diam-diam pula kami gantian ke kamar mandi membersihkan sisa-sisa tisyu, menghabiskan makan dengan cepat (dan ternyata tidak habis). Sambil makan aku hanya bilang,

    “Nik, kalau ada apa-apa semua tanggung jawabku.” Niki tidak menjawab hanya tersenyum, menggenggam tanganku erat sambil tersenyum penuh kasih.

    Dalam perjalanan kembali ke kantor kami tidak banyak bicara.Hanya saat berpisah ia berbisik, “Terima kasih, aku bahagia. Tapi tolong lupakan..!”

    Di Kantor Sejak peristiwa di saung itu aku berusaha untuk bersikap biasa, dia juga. Kami masih kerja bersama, makan siang sama-sama dan bercanda seperti biasa, terutama di depan teman-teman. Tapi kami menghindari percakapan yang lebih personal, apalagi membicarakan peristiwa itu. Kuat juga usahaku untuk melupakan hal itu, tapi yang ada aku makin sering melamunkannya. Membayangkan desahan dan rintihannya, gelinjang-gelinjangnya, terutama remasan liang nikmatnya di penisku.

    Aku tidak dapat melupakannya! Semakin hari aku semakin tersiksa oleh bayangan Niki. Setiap kali lengan kami bergesekan, dan ini tidak dapat dihindarkan karena memang selalu bersama, getaran birahi menjalari tubuhku, dan berujung di selangkanganku yang mengeras. Ia sendiri nampaknya biasa saja.Suatu ketika dengan cuek ia menggayut di lenganku saat menaiki undakan ke kantin, burungku langsung menggeliat. Sesudahnya saat memesan makanan, sambil berdesakan ia menempelkan dadanya di lenganku.Aku langsung berkeringat, berusaha untuk tetap tenang ngobrol dengan yang lain di meja makan. Perlu setengah jam untuk ‘menenangkan’ burungku. Sampai suatu hari, ia datang ke tempatku.

    Ruangku terbagi atas kotak bersekat setinggi dada.Setiap kotak berisi meja dan komputer untuk satu orang, yang kalau duduk tidak kelihatan, tapi kalau berdiri kelihatan sampai dada. Selain itu ada satu kotak yang agak besar berfungsi untuk ruang rapat, letaknya di ujung dan selalu sepi kecuali ada meeting. Ia menghampiriku saat aku sedang sendiri di ruang rapat.

    “Yang, nanti bantuin yaa. Aku mau ngelembur.” Panggilan ‘Yang’ membuat darahku berdesir.
    “Boleh. ‘Bor’-nya sapa yang mau dilempengin.” Aku melempar canda biar agak santai.

    Istilah ‘ngelembur’ oleh orang kantoran seringkali dipanjangkan sebagai ‘nglempengin burung’.

    “Nglempenginnya sih kamu buka internet aja. Aku sih bagian nglemesin..!” sahutnya cuek, sambil duduk di meja rapat, tepat di depanku.

    Darahku berdesir, langsung kontak ke selangkangan dan mengeras. Aku menengok ke pintu masuk. Dua orang temanku sedang ngobrol asyik sekitar lima kotak dari tempatku, yang lain sedang keluar.

    “Lagi sepi..!” katanya, menebak arah pandanganku.Lalu ia mengalihkan pandangannya ke bawah, arah celanaku.
    “Tuuh.. lempeng..!” ia terkikik sambil menyentuh dengan kakinya.

    Untuk menetralisir, aku duduk di kursi sambil melonggarkan bagian depan celanaku.

    “Sorry, aku nggak bisa ngelupain kamu,” kataku sambil mencari posisi yang nyaman.
    “Memangnya aku bisa..?” jawabnya.

    Ia membuka pahanya sedikit sehingga aku makin blingsatan, memutar-mutar kursi yang kududuki sambil mengerakkannya maju mundur.

    “Sini dong maju, aman kok..!” Aku memajukan kursi hingga pahanya tepat di depanku.

    Tidak menyia-nyiakan tawaran yang kuimpikan siang malam, tanganku dengan gemetar mulai merayapi pahanya, tapi Niki menahannya.

    “Sstt.. tunggu..!” ia mendorongku, lalu turun dari meja.

    Niki menempelkan pantatnya di pinggiran meja setelah roknya disingkapkan sebatas pinggul.

    “Biar gampang nutup kalo ada orang.” katanya.

    Niki memang brilian dalam merancang ‘pengamanan’.Tanganku kembali menyusuri paha Niki, dengan berdebar-debar merayap terus ke dalam. Niki mulai mendesah, mengepalkan tangannya. Bibirku menciumi lututnya, dengan lidah kujelajahi sisi-sisi dalam pahanya hingga tanganku mencapai pangkalnya.Jariku menyusuri pinggiran CD-nya, tapi aku menyentuh bulu halus, celah basah, benjolan kecil, aku penasaran, kurenggangkan pahanya. Ternyata CD-nya dibolongi persis di sekitar vagina, terang saja jariku langsung menyentuh sasaran.

    “Bolong..,” aku berbisik.
    “Iya, biar gampang dipegang,” jawabnya.
    “Kenapa nggak dilepas aja..?”
    “Keliatan dong, ‘kan nyeplak di luar. Kalo gini ‘kan, kayaknya pake tapi bisa kamu pegang.” ia menjelaskan, lagi-lagi brilian! Aku mulai menggosok klitorisnya, sementara liangnya sudah semakin basah.

    Niki mengangkangkan vaginanya, pahanya diangkat menopang di meja, kakinya sedikit jinjit. Dengan hati-hati lidahku kuselipkan di celah labia mayoranya, menyapu klitorisnya berulang-ulang. Jariku yang sudah basah oleh cairannya kubenamkan pelan-pelan di liangnya, kuputar-putar mencari ‘G-Spot’-nya. Saat kutemukan, G-spot- nya kugosok lembut dengan jari tengah, sementara dari luar lidahku memainkan bagian bawah klitoris.Tidak lama Niki langsung mengejang, menggenggam rambutku kencang. (Saat kami pacaran, aku belum tahu G-spot)

    “Yang.. udaah..!” ia berbisik, memberikan saputangan untuk membersihkan jari, mulutku, dan liangnya, sekalian buat mengganjal celana bolongnya biar tidak netes-netes.

    Tiba-tiba pandangan Niki berubah serius, dilanjutkan dengan omongan yang tidak jelas.

    “Soalnya yang aku print kok laen sama yang dipegang bossku.” Aku bingung tapi langsung menimpali,
    “Yang punyaku bener kok..” kataku sambil berdiri.

    Benar saja, cewek-cewek Biro tempatku baru saja masuk ruangan.

    “Ya udah, nanti dikopiin lagi aja,” lanjutnya sambil berjalan keluar,
    “Terus yang ini jangan lupa disiapin..” saat melewatiku, tangannya menjulur meremas bagian depan celanaku.

    Niki sempat ngobrol dulu dengan teman-temanku.Berbasa basi, lalu kembali ke ruangannya. Rasanya lama sekali menunggu sore. Jam 5 kantor bubar. Aku naik ke tempat Niki yang satu lantai di atasku. Niki sudah menunggu di ruangannya lalu mengajakku ke ruang komputer yang terletak di sebelah.Ia harus menyusun undangan seminar dari boss Hongkong-nya. Kubuatkan program konversi daftar client dari database ke format txt untuk di- merge dalam undangan, sementara Niki melakukan check ulang data undangan.Jam 7 malam satpam datang mengontrol seperti biasa. Niki memberitahu bahwa ia masih pakai ruang komputer sampai jam sembilan.

    Aku sendiri makin asyik dengan programku, tidak menyadari kalau Niki sudah menghilang dari sebelahku.Sadarnya waktu HP-ku berbunyi, ternyata Niki telpon dari ruangannya di sebelah.

    “Sini dong Mass..!” ia berbisik, membuat darahku kembali berdesir mengalir ke selangkangan.

    Aku meng-execute programku lalu bergegas ke sebelah.Ruang di seberangku masih terang, tapi tempat Niki sudah gelap. Aku ragu-ragu, kucoba membuka ruang Niki, ternyata tidak terkunci, aku masuk langsung menutup pintu.

    “Dikunci aja..” terdengar suara Niki berbisik lirih.Ruang itu terbagi jadi ruang pertama tempat Niki biasa duduk, ruang tengah untuk meeting, terus ruang ujung tempat bossnya.

    Aku mengunci pintu terus menghampirinya di ruang tengah, tempat bisikan itu berasal.Dalam keremangan kulihat Niki duduk di meja meeting nyaris telanjang, hanya tersisa CD-nya.

    “Buka baju Sayang, terus naik sini..!” Niki menyapa dengan lembut, sapaan yang membuat birahiku menggelegak.Niki duduk memeluk lutut kirinya yang ditekuk menopang dagu. Kaki kanannya terlipat di meja seperti bersila.

    Di bawah cahaya lampu yang lemah menerobos dari luar, sosok Niki bagaikan bidadari yang sedang menanti cumbuan cahaya bulan. Aku berusaha tenang, membuka baju, sepatu, celana, lalu dengan berdebar melangkah keluar dari onggokan pakaian dan menyusul naik ke atas meja.Niki membuka tangannya, lutut kirinya juga rebah membuka. Aku mengusap pipinya dengan halus saat jari Niki menjelajahi leherku pelan, lalu dada, lalu naik mengelus lenganku, pelan dan lembut menyusuri bagian dalam lenganku ke arah ujung jari. Digenggamnya jari-jariku, dikecupnya lalu dibawa ke leher, dada, mendekapnya sesaat.

    Lalu.. tiba-tiba aku telah terbenam dalam dekapannya.Dadanya yang bulat penuh menekan, memberikan kehangatan yang lembut ke dadaku, kehangatan yang menjalar pelan ke bawah perut. Tanganku mengusap punggung dan rambutnya, lalu entah gimana mulainya, tiba- tiba saja aku sudah menciumi lehernya.Kukecup hidungnya, keningnya, telinganya, Niki menggelinjang geli. Kusodorkan bibirku untuk meraih mulutnya, ia merintih lirih dan merangkulku sambil mulutnya bergeser mencari bibirku, lalu kami berpagutan dengan lahap bagaikan kelaparan.

    Pelukan dan ciuman ini yang sebenarnya paling kurindukan, yang tidak dapat dilakukan saat di saung atau di ruanganku. Cinta dan ketulusannya kini dapat kurasakan lewat peluk dan ciumannya. Niki terpejam manja saat kujelajahi mulutnya dengan lidahku, bibirnya langsung menyedot dan melumat lidahku dalam-dalam.

    “Oohh, Yang..!” Niki mengeluh saat tanganku mulai merayapi tubuhnya, bermain di sekitar puting susu, turun ke perut menyelusup ke CD-nya.

    Masih dalam pelukan ia merebahkan badan di meja dengan dialasi jasnya si Hongkong.Setelah rebah berdampingan kami mengendorkan pelukan, membebaskan tangan agar lebih leluasa. Kami saling menyentuh bagian-bagian sensitif yang masing-masing sudah sangat hapal. Niki memejamkan mata menikmati sentuhan-sentuhanku, sementara jarinya mengurut lembut batang penisku, dari pangkal ke atas, memutari helm lalu turun lagi ke pangkal, membuat batangku keras membatu.

    “Yang..! Jilat..!” ia mendesah, aku mengerti maksudnya.

    Aku bangkit, lalu bibirku mulai menciumi seluruh tubuhnya, mulai dari lengan sampai ke ujung jari, kembali ke ketiak, menyusuri buah dadanya ke tangan satunya.

    “Yaanng, Nik kangen jilatanmu..!” Niki mengerang dan menggelinjang semakin kuat.

    Saat jilatanku mencapai pangkal lengannya, Niki berbalik menelungkup. Kini lidahku menyusuri pundak, Niki terlonjak saat lidahku mendarat di kuduknya, lalu perlahan menjelajahi punggungnya. Saat jilatanku mencapai pinggiran CD-nya, Niki kembali menelentang lalu sambil membuka CD-nya, lidahku pelan-pelan menyusur pinggang, perut terus ke bawah.Paha Niki membuka, menyodorkan bukit kemaluannya yang menggunduk dengan belahan merekah ke hadapanku. Melewati pinggiran gundukannya, lidahku meluncur ke samping, menjilati paha luar sampai ke jari kaki, lalu kembali ke atas lewat paha bagian dalam.Sampai di pangkal, lidahku menjelajahi lipatan paha, memutari pinggiran bulu-bulu halusnya, lalu menyeberang ke paha sebelah. Niki melenguh keras.

    Aku menjelajahi kedua lipatan pahanya bolak balik, kadang lewat gundukan bulu-bulunya, kadang lewat bawah liang vaginanya. Pahanya terkangkang lebar, sementara cairannya semakin membanjir. Lalu tangannya menggenggam rambutku, menyeret kepalaku dibenamkan ke tengah selangkangannya yang basah dipenuhi cairan kenikmatannya. Aku langsung menyedot kelentitnya. Niki tersentak,

    “Yaangg.. kamu.. nakal..!” rintihnya menahan nikmat yang menggelora.Dengan bertumpu kedua tangan, lidahku kini menjelajah dengan bebas di celah vagina, menjilati klitorisnya dengan putaran teratur, lalu turun, menjelajahi liang kewanitaannya.

    Niki mengejang sambil mengerang-erang.

    “Yaang, udaah.. masukin..!” Niki mencengkeram leherku dan menyeretnya ke arah bibirnya.

    Aku mengambil posisi konvensional. Batangku yang sudah tegang mengeras menyentuh gerbang kenikmatan yang licin oleh cairannya.Niki tersentak saat kepala penisku menyeruak di bibir vaginanya. Kubenamkan kepala penisku sedikit demi sedikit, oh.. hangatnya vagina Niki. Dinding vaginanya mulai bereaksi menyedot-nyedot, remasannya yang selalu kurindukan mulai beraksi.Kutarik lagi penisku, pinggul Niki menggeliat seolah ingin melumatnya. Kubenamkan lagi batang penisku perlahan, Niki menaikkan pinggulnya ke atas, sehingga setengah batang penisku ditelan vaginanya.Pinggulnya diputar-putarkan sambil melakukan remasan nikmatnya.

    “Ooogghh, Niikk.. aduuhh..!” desahanku membuat Niki semakin semangat menaik-turunkan pinggulnya, membuat batang penisku seolah dipilin-pilin oleh liangnya yang masih sempit.
    “Maass.. tekaann Maass..! Niikii.. hh.. nikmaatt.. sekali..!” Pinggul dan badannya semakin sexy, perutnya yang sedikit membesar membuat nafsuku semakin menjadi-jadi.

    Aku setengah duduk dengan bertumpu pada dengkul menggenjot penisku keluar masuk vagina Niki yang semakin berdenyut.

    “Creekk.. creekk.. blees..” gesekan penisku dan vaginanya bagaikan kecipak cangkul Pak tani di sawah berlumpur.
    “Yaang, aduuhh, batangnyaa.. oohh.. Niik.. nggaak tahaan..!” Niki badannya bergetar, pinggulnya naik turun dengan cepatnya, miring ke kiri dan ke kanan merasakan kenikmatan penisku.

    Badan Niki berguncang-guncang keras, goyangan pantatnya tambah menggila dan lubangnya seakan mau memeras habis batang penisku. Spermaku rasanya sudah mengumpul di kepala penis, siap menyembur kapan saja, susah payah aku bertahan agar Niki mencapai klimaks lebih dulu.

    “Teken teruuss..! Yuu bareng keluariin Maass..!” Goyangan kami makin menggila.

    Aku menusukkan batang penisku setengah, dan setiap coblosan ke delapan aku menekannya dalam-dalam. Akibatnya gelinjang pantat dan pinggul Niki semakin menjadi-jadi. Sambil mengelepar-gelepar keasyikan, matanya merem-melek.Kuciumi dan kulumat seluruh wajahnya, bibirnya, lidahnya, ludahnya pun kusedot dalam-dalam. Niki mencakar punggungku keras sekali sampai aku tersentak kesakitan. Itu tandanya ia mau mencapai klimaks. Kutahan mati-matian agar aku jangan muncrat dulu sebelum ia orgasme. Tiba-tiba,

    “Yaanng.. oohh.. aduhh.. Niik.. keluaar.. oohh.. aduuh.. gilaa.. aahh. aahh.. uuhh.. uuhh.. uuhh..!” dia sekali lagi mencakariku, itu memang kebiasaannya kalau meregang menahan klimaks luar biasa.

    Aku tidak perduli punggungku yang baret-baret oleh cakarannya. Aku terus menggenjotkan penis dengan teratur sambil konsentrasi merasakan nikmat yang semakin mendesak-desak di ujung penisku. Suatu gelombang dahsyat bagaikan menyedot seluruh perasaanku menyembur dari ujung kemaluanku, memancar dalam dalam di liang vaginanya. Aku mengejang beberapa detik, lalu terkulai dalam pelukannya.Beberapa menit kami berdiam sambil pelukan, sampai batangku melemas dengan sendirinya. Aku turun dari tubuhnya. Niki turun dari meja, mengambil tisyu dan teko air dari meja si Hongkong. Lalu kami bersih-bersih organ masing-masing, kembali berciuman sambil saling mengenakan pakaian.

    Selesai berpakaian Niki keluar duluan mengintip, dengan kodenya aku keluar kembali ke ruang komputer, di sana satpam sudah menunggu.Kukatakan aku dari kamar mandi, dan Niki tidak tau kemana.

    “Kenapa..? aku dari bawah barusan.. lewat tangga.” Niki muncul di pintu, memberi penjelasan.
    “Lho, saya juga lewat tangga..” kata satpam.
    “Ooo.. Naiknya sih lewat lift depan,” Niki berkilah.Program transferku sudah berhenti proses.

    Setelah beres-beres, mematikan komputer, AC, dan lainnya, aku, Niki dan satpam turun. Kuantar Niki sampai mobilnya.

    “Thank’s yaa..” kataku. Ia mengedipkan mata, “Sama-sama..” katanya.

  • Lepas Perjaka Kini Saya Mendapatkan Gadis Cantik Perawan

    Lepas Perjaka Kini Saya Mendapatkan Gadis Cantik Perawan


    1417 views

    Duniabola99.org – Sebut saja namaku Mat,tinggiku waktu di sekolah kelas 3 SMP sekitar 162cm, yg aku paling suka dari cewek adalah payudaranya semakin besar dan montok,semakin aku suka. Apalagi kalo wajahnya juga cantik,makin bikin aku horny (mungkin karena aku sering baca majalah & nonton film porno sehingga membuat aku jd sperti itu).

    Di sekolah aku selalu berprestasi & masuk 5 besar. Sehingga aku slalu masuk kelas pilihan atau unggulan (kelas untuk orang2 pinter..itu katanya guru2 aku wktu itu).

    Aku terkadang usil,tp pintar hampir disemua mata pelajaran,terutama sejarah,geografi,biologi,& matematika(MTK). Di kelas aku cenderung gaul dgn tmen2 cwek coz mereka mau menerima aku apa adanya,dibandingkan temen cwok. Di skolahku aku mempunyai temen sekelas yg di panggil Puput.

    Aku sekelas & kenal dgnnya sejak kelas 2. Dia orangnya putih, rambut panjang(sering dikuncir),bibir mungil tipis,cantik(menurut pendapatku), senyum manis berlesung pipit,bodi langsing & lebih tinggi sedikit dariku(coz tinggi aku hanya sekupingnya),ramah, ukuran payudara 34B(itu aku tau wkt ng SEX dgnnya), dan gila sex (ini aku tau stelah kualami sendiri dgnnya).

    Suatu hari aku dapat tugas atau PR Matematika yg lumayan rumit & memiliki wkt deadline yg cepat. Aku sih sudah terbiasa dgn soal2 itu,tp lain halnya dgn Puput. Ia nampaknya bingung &masih blom mengerti dgn PR yg diberikan. Puput pun menyapa aku.

    “hai,Mat…” tegurnya.

    “hai jg Put..ada apa?” tanyaku.

    “begini Mat,PR MTK(Matematika) nanti kita kerjain bareng ya?”
    “Sekalian ajarin gw, krn catatan gw gak lengkap en gw jg blom ngerti?” pintanya.
    “Mmm…gimana ya?” “Gw sih mau aja,tp ngrjainnya kpan?” “Dimana?” “dan sama siapa aja?” jawabku.

    “bagaimana klo dirumah gw aja?” “Kebetulan rmh gw lg sepi,BoNyok(Bokap n Nyokap) pergi keluar kota.” “Kita kerjainnya abis pulang skolah nanti.”
    “Tenang aja ntar gw jamu en sediain makanan kecil jg mimuman deh.”
    “Ntar jg gw ajak anak2 cwek yg lain” katanya lg sambil pergi utk mengajak anak2 cwek yg lain.

    Tapi tampaknya mereka smua sudah ada janji & ga bisa ikut. Selain itu adapula yg mau les,dll. Tak berapa lama Puput datang kembali menghampiriku.

    “Mat, kayaknya cuma kita berdua aja nih yg blajar bareng, anak-anak cwek yg lain pada gak mau.” jelasnya.

    “yaudah,gak apa-apa.” “Tapi ntar sbelum ke rumah kamu,anterin gw ke wartel ya?” “gw tlp ortu gw dlu skalian minta ijin.” pintaku.

    “iya,tenang aja.” jawabnya.

    Setibanya di rumah Puput,aku langsung dipersilahkan duduk di ruang tamunya.

    “Mat,tnggu en duduk dulu aja disini di sofa ya?” “Gw mau ganti baju dlu,skalian ambil minuman.” “Oh,iya.mau minum apa, Mat?” “Dingin atau panas?” tanyanya lagi.

    “apa aja Put,asal jgn racun..” candaku.
    Puput pun tersenyum dgn manisnya,sehingga lesung pipitnya terlihat.

    Sambil menunggu Puput, aku memandangi sekeliling ruang tamu di rumah itu. Rumah yg dari luar terlihat sederhana,namun luas didalamnya dgn 3 buah kamar. Terdapat pula foto2 Puput & orang tuanya. Tak berapa lama muncullah Puput tanpa aku sadari dari belakang sambil menegur aku.

    “ehemm..ehemm..ngapain Mat?” “serius amat liat fotonya.” katanya smbil meletakkan minuman di meja.

    Akupun menjawab tp masih dlm posisi membelakangi Puput.
    “gak ngapa-ngapain,cuma lg liat-liat foto kamu & skeluarga aja” jawabku.

    Saat aku memalingkan wajah ke arah Puput. Aku agak tertegun melihat Puput dgn pakaian celana pendek abu-abu muda yg pendeknya 20cm diatas lututnya. Serta mengenakan kaos putih yg agak longgar atau mungkin jg kebesaran utk dirinya. Aku bisa melihat dr kerah bajunya yg longgar serta terlihat tali BHnya yg berwarna pink dan kerah kaosnya sring ditarik kebelakang karena takut terlihat belahan dadanya. Serta lengan kaos yg digulung sedikit. Aku sempat lama memandanginya,apalagi kulitnya yg putih smakin terlihat jelas & seksi. Membuat aku merasa ada sesuatu yg bergejolak didadaku.

    “woi..Mat.kok diam aja?” “ngelamun ya?” “ngelamunin apaan?” katanya memecahkan kekagumanku.

    ” ah…gak. gw cuma heran aja ini rumah sepi amat.
    (sambil aku ambil posisi duduk dilantai ruang tamunya yg beralaskan karpet bulu)
    “Memangnya cuma kamu & ortu kamu aja yg tinggal disini ya?” tanyaku basa basi.

    “gak jg.ada sih satu lg orang yg tinggal disini yaitu om gw.”
    “Om gw tinggal disini kalo lg pas ditugasin kerja beberapa hari aja ke jakarta sama bosnya.” “skrang dia lg dirumahnya di daerah bandung sana.” jelasnya.

    “berarti kamu slalu sndirian dong kalo ortu kamu kerja?” tanyaku lg.

    “ya,begitulah.” jawabnya singkat.

    “knp gak pake pembantu aja, biar gak kesepian?” kataku lg.

    “ortu gw gak mau gw jd anak manja meskipun gw anak satu-satunya, jd gw dilatih buat jd mandiri…btw diminum dlu dong minumannya, pasti udh haus kan dari tadi?”
    “Oh,iya tnggu sbentar ya,gw mau ambil kue-kue & makanan ringan dulu.” pintanya sambil menuju dapur.

    Tak berapa lama ia datang. Saat aku hendak minum, Puput menuju meja tamu utk meletakkan makanan kecil. Puput tersandung pinggiran karpet ruang tamunya.

    Sehingga ia jatuh menimpa dan mengenai aku yg kbetulan sedang memegang gelas minuman dingin berisi sirup orange.Seluruh baju & celana seragam sekolahku yg masih kukenakan basah, sedangkan Puput hanya terkena sdikit basah pada tangannya.

    “aduh..maaf ya Mat, gara2 gw kesandung.” “Gelas minuman lo tumpah ke seluruh seragam lo.” katanya sambil meraih tisu yg ada dimeja & secara spontan segera mengelap seragamku.

    “oh…gak apa2 kok. Lagipula kan kamu gak sengaja.” jawabku sambil membantunya mengelap tumpahan sirup di bajuku.

    Ada perasaan dag dig dug tak menentu yg kurasakan. Apalagi saat tangannya yg putih & halus mengelap celanaku yg basah. Ingin rasanya berlama-lama tangannya mengusap-usap ya ada jg dibalik celanaku. Aku jg tak melewatkan kesempatan utk melihat belahan dadanya yg ditutupi dgn BHnya yg berwarna pink melalui kerah baju atau kaosnya. Karena aku takut ketahuan & si Konti dibalik celana mulai mau bangun, aku berkata padanya,

    “Put, udah biar gw lap en bersihin aja sndiri.”
    “Lagian hal sepele kayak begini mah wajar aja kali.”
    “toh, kan kamu gak sengaja.” kataku memecah keadaan.
    (padahal aku takut ketahuan kalo konti aku mulai bangun karena ia mengusap-usap & mengelap celanaku yg basah).

    “aduh..Mat..lo emang baik banget, gak salah gw punya temen kyak lo.”
    “Udah baik, pemaaf, pinter lagi.” katanya karena merasa bersalah.

    ah..kamu Put, jd bikin gw GR aja.. jawabku.

    “oh,iya Mat..mendingan lo ganti en buka aja dulu seragam lo.”
    “Biar dicuci di mesin cuci n sembari tunggu kering, lo pake aja dulu kaos n celana Om gw.”(sambil berjalan menuju dan masuk ke kamar Omnya).
    “Kebetulan ada yg cocok en kyaknya pas sama lo.”
    “nih handuknya,lo ganti dikamar mandi yg ada di kamar Om gw aja, nih td gw cari n dpat dr lemari Om gw. Kayaknya pakaian ini cocok buat lo.” katanya sambil memberikan handuk dan kaos coklat yg ada ditangannya.

    Saat aku di kamar mandi aku tutup pintu kamar mandinya. Namun mungkin karena aku kurang atau lupa mengunci pintunya. Pintu jadi terbuka sedikit & aku baru menyadari klo Puput sepertinya memandang kearahku. Tapi Aku sengaja membiarkannya saja. Aku mengguyur badanku dgn air, sambil menyabuni badanku yg sixpack, tdk lupa kontiku yg berukuran 14 cm kusabuni. Begitu slesai aku melihat Puput sedang berpura2 membaca majalah, sambil duduk di pinggir tempat tidur(masih dikamar Omnya loh..).

    “hei..Put !” kataku pura2 menegur dan pura2 gak tau akan yg sudah ia lakukan saat aku mandi tadi.
    “hei…gimana Mat,seger mandinya?”
    “kyaknya udah pas kaos n celana pendek boxernya sama lo.” katanya smbil meletakkan majalah yg dibacanya.

    “ayo Put kita langsung belajar aja” ajakku.

    “tunggu dulu Mat,mendingan kita nonton filn dulu aja.” “Gimana?” pintanya.

    “wah..,boleh jg tuh.tapi film apaan?” tanyaku lg.

    “nih film ini (sambil menunjukkan dr balik kaosnya film porno dgn sdikit ragu2 ia menunjukkan).” ujarnya.

    “astaga.. Puput,dapat dr mana film bgituan?” kataku pura2 kaget, padahal aku udah sering jg nonton film2 porno.

    “oh..ini gw dapat dr lemari Om gw, sewaktu gw cari baju buat lo tadi.”
    “gw sbenernya udh pernah en hampir sering nonton film porno bareng Ratna temen kita,klo lg pulang sekolah.” (Ratna adah salah satu cwek temen sekelasku jg, yg nanti aku ceritakan pengalaman SEX ku dgnnya).
    “gw jg sring baca2 n liat2 majalah porno punya Om gw.” tambahnya lg.
    “jadi…lo mau ga?” “pasti lo blom pernah nonton kan?” “apalagi orang pinter kyak lo pasti kerjanya belajar melulu kan?”
    “skali2 kan gak apa2 Mat.” “nanti lo juga pengen lg…he5x.” ujarnya sambil merayu.

    “tapi…” jawabku pura2 mikir padahal dalam hati senang dan gembira, kapan lagi bisa nonton film porno bareng sama cwek secantik Puput.

    “udah gak usah mikir2, Mat.” timpalnya lg.

    Akupun mengangguk stuju. Kami berduapun menonton,dgn duduk ditempat tidur. Karena TV dan DVD Playernya terdapat di depan tempat tidur.

    Saat adegan sepasang pria & wanita saling bercumbu. Perlahan-lahan tangan kanan Puput mulai memegang dan meremas bantal yg dipeluknya, sedangkan tangan kirinya meremas2 dadanya sendiri. Sepertinya ia mulai terangsang. Aku pura2 tak memperhatikan. Perlahan-lahan aku terangsang jg,dan mulai berani mengusap-usap paha mulusnya. Sampai akhirnya ia mulai tak tahan, dan melempar bantal yg dipeluknya. Kemudian tangan kanannya menarik kepalaku ke tubuhnya.

    Dan iapun berkata, “ayo Mat ciumin payudara gw,biarin mulut en lidah lo menari-nari diatasnya.” pintanya dlm keadaan sange atau terangsang yg amat sangat.

    Aku tak menyia-nyiakan lampu hijau tsb. Langsung kulepaskan kaosnya,shingga tampaklah bukit kembarnya yg seksi dan indah yg trtutup BH pink yg ia sendiri secara spontan membuka kancing pengait tali BHnya. Kucium dari dari leher hingga payudaranya dan kuisap-isap serta jilat puting merah mudanya.

    “cup…cuip..shruupp…shrupp…”

    Puput hanya bisa memejamkan mata kenikmatan dan menggigit bibir bawahnya.
    Tak puas hanya disekitar payudara,mulutku kuarahkan ke mulutnya. Kuciumi bibir tipisnya dgn bgtu liarnya.

    “cuupp…ciuuppp….”

    Kumasukkan lidahku ke mulutnya dan ia mengisap-isap memainkan lidahku dimulutnya seperti permen.

    “ssrrruupp…srruupp…3x..”

    Sementara tanganku membuka kancing dan retsleting celana pendeknya. Dan iapun jg melakukan hal yg sama melucuti pakaianku hingga kami masing2 dlm keadaan bugil tanpa sehelai benangpun. Puput pun mengangkang sambil duduk dipinggir ranjang.Aku agak sdikit jongkok utk melakukan oral pada vaginanya yg indah ditumbuhi sdikit bulu halus. Tangannya membenamkan kepalaku kebagian me**knya.

    “ayo Mat..jilat,cium,puasin gw Mat.” erangnya.
    “emmhh…aahhggaah..hh..sssttt….uaachh…” desahnya.

    Sekali-kali aku memasukkan jari tengahku ke lubang me**knya utk mencari klitorisnya. Tak berapa lama, Puput mencapai orgasme pertama. Keluar cairan hangat dan aku meminumnya.

    “srluupp…srruuppp…”

    Puas melakukan oral padanya. Aku menuntunnya melakukan gaya 69, posisi aku dibawah telentang & dia diatas melakukan BJ dgn mahirnya. Sedangkan aku memainkan jariku keluar masuk pada lubang me**knya smbil skali-kali menciuminya. Puput sepertinya sudah tdk tahan, maka ia sgera melakukan WOT(Woman On the Top) smbil menghadapku. Tangannya membimbing kontiku yg sudah menegang dr tadi. Mulanya sulit,lama-lama secara perlahan masuk jg.

    Tanganku meremas-remas kedua payudaranya. Tak berapa lama Puput mencapai Orgasme lg, ada sdikit darah yg keluar dari lubang me**knya berarti dia masih perawan,ia merebahkan tubunya diatasku. Sedangkan aku masih belum. Masih dlm keadaan WOT,kontiku yg masih di dlm me**knya. Aku posisi duduk dipinggir ranjang,sdangkan Puput duduk diatas pangkuanku menghadapku sambil menggoyang. Dan aku dgn leluasa menghisap,meremas,dan menciumi payudaranya. Setelah puas dgn WOT,aku ganti dgn gaya Doggy Style. Puput membelakangiku agak sedikit membungkuk di pinggir ranjang. Tak ragu2 lagi kuhujamkan kontiku ke lubang me**knya.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    “oh yes,oh no,..yes,oh no.” “terus Mat, ent*t gw terus jgn ragu2.” “uuhh..yes
    …oohh…” kata2 yg keluar dari mulutnya.

    Setelah puas dgn posisi DS(Doggie Style), aku ganti dgn posisi MOT(Man On the Top). Kali ini aku merenggangkan & membuka kedua pahanya. Agar dapat leluasa kontiku masuk ke me**knya. Kupacu perlahan-lahan kontiku,lama kelamaan spertinya aku mau orgasme & Puput pun demikian.

    ” Put,gw mau keluar nih.” kataku.

    ” Sama..gw juga Mat. Kita keluarin bareng2 ya, Mat ?” pintanya.

    “gak apa2 nih gw keluarin di dlm?” tanyaku.

    “gak apa2 kok.” jawabnya.

    Kamipun mengalami orgasme bersamaan. Aku merasa lelah yg tak terkira, tapi puas walaupun keperjakaanku hilang, Puput pun begitu.

    “thanks ya Mat, udh bkin gw puas banget en gak nyesel lepas keperawanan gw.” “kapan2 kita lakukan lagi ya?” pintanya.

    “iya gw jg puas bnget Put.” “tp gw gak bisa en gak berani ngelakuin lg, takut bikin kamu hamil” jawabku.

    “jgn takut Mat, gw udh minum pil KB nyokap gw.” “jadi lo tenang aja deh.” katanya lagi.
    “tapi Put…” kataku.
    “ah..gak usah pake kata2 tapi deh Mat.”
    “pkoknya kalo gw lg sange atau horni, lo hrus mau ent*t gw ya en layanin gw?”
    “kalo lo gak mau, ntar gw bilang ke orang2, kalo lo udah perkosa gw.” ancamnya.
    “oh iya,satu lagi Mat. ini rahasia kita berdua aja ya !” “jgn bilang siapa2” pesannya.

    Mendengar hal itu, aku agak kaget dan sedikit menyesal sudah termakan jebakannya,untuk menjadi budak SEX nya. Tapi sedikit senang jg terbesit dipikiranku,aku jd ada jaminan tempat pelampiasan nafsu SEX ku jika sewaktu-waktu muncul. Setelah selesai kami ke kamar mandi bersama-sama sambil melakukan lg walau hanya sebentar. Setelah itu kami melanjutkan mengerjakan PR MTK yg tertunda tadi.

    Demikianlah kisah pengalaman SEX ku pertama kalinya. Aku menjadi budak SEX Puput sampai SMA,sbab kami masuk SMA yg sama. Kami melakukan selalu di rumahnya,karena selalu sepi. Sampai-sampai aku dikira pacarnya oleh teman2ku maupun orangtuanya. Ia hanya bilang kalo aku sahabat karibnya & tempat curhat, bila ada yg mempertanyakan ttg hubungan kami berdua.Aku berhenti jadi budak SEX nya sampai lulusan SMA,sbab dia dilamar oleh pria pilihan orangtuanya.

    Saat pernikahannya aku tak bisa datang karena aku berada di kampung. Setelah menikah, ia diboyong suaminya keluar kota karena suaminya dinas diluar.

    Ada perasaan lega dlm hatiku saat aku tak lg dpt ancaman darinya. Tapi hatiku jg terkadang rindu utk melakukan hubungan SEX dgnnya. END

     

    Baca Juga :
  • Cerita Seks Menikmati Tubuh Anak Pak RT

    Cerita Seks Menikmati Tubuh Anak Pak RT


    1417 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Menikmati Tubuh Anak Pak RT ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Sebulan ѕudаh аku ngekost ditempat Pаk Iwan ketua RT kampong Bojong daerah Bekasi. Aku mendapatkan kontrak kerja selama 1 tahun untuk sebuah proyek pembangunan Apartemen di sini. Dаn sebulan рulа aku memendam rasa dengan istrinya.

    Hаmрir ѕеtiар hаri аku membayangkan bisa menikmati tubuh istri pak RT yang aduhai itu. Cerita Sex Bu RT pun ternyata punya hasrat yang sama denganku. Sering kami saling mencuri curi waktu untuk mamadu kasih saat pak RT sedang tidak dirumah.

    Hasrat terpendamku tiba tiba hilang bagai ditelan bumi lantaran anаk Pаk RT уаng kuliаh di ѕаlаh ѕаtu PTS di kоtа Surabaya рulаng kеrumаh. Hasratku yang awalnya begitu menggebu gebu kepada istri pak RT luntur seketika ketika muncul wanita baru dirumah Pak RT.

    Dinar mеmаng сukuр саntik, lаngѕing dаn bеrkulit рutih bеrѕih tарi tapi payudaranya tidak terlalu besar, jauh berbeda dari sang ibu yang memiliki Payudara cukup besar! Wаlаu aku sedikit galau, аku bеruѕаhа untuk bеrѕikар biаѕа ѕаjа, mеnуара ѕесukuрnуа dаn jаgа jаrаk.

    Nаmun kеаdааn bеrkаtа lаin,… cerita sex ѕiаng itu аku dimintаi tоlоng Istri pak RT mеngаntаrkаn Dinar mencari tiket bis supaya dia segera kembali ke Surabaya .

    Istri pak RT memaksa seperti itu dengan maksud аgаr tidаk lаgi mеnggаnggu hubungаn kаmi. Dеngаn аntuѕiаѕ аku mеngiуаkаn ѕаjа. Dаlаm реrjаlаnаn itu kаmi tidаk bаnуаk mеngоbrоl bаhkаn tеrkеѕаn diаm.

    Sереnggаl lаgu kеluаr dаri Hрnуа dаn dеngаn сераt Dinar mеngаngkаtnуа. Aku tidаk tаhu ѕiара уаng mеnеlероn dаn ара уаng dibiсаrаkаn, tарi ѕеkеtikаа itu mimik wаjаhnуа bеrubаh lауu dаn рuсаt. Cerita Sex Diѕuѕul tеtеѕ аir mаtа уаng mеngаlir kе рiрinуа…. аkuрun mеnghеntikаn lаju mоbil dаn mеnерikаnnуа di dераn ѕеbuаh rumah makan.

    “kаmu kеnара Din? Tаnуаku ѕоk реrhаtiаn раdаhаl аku ѕеnаng mеlihаtnуа mеnаngiѕ kаrеnа tеlаh mеmbuаt kоntolku terbangun dari tidurnya! Hеhеhееее.

    Dinar tidаk mеnjаwаbnуа, ѕаmbil ѕеѕеnggukаn mеnаngiѕ diа bеrѕаndаr diрundаkku dеngаn аirmаtа уаng tаk hеnti-hеntinуа mеnеtеѕ. Cerita Sex Lаmа-lаmа аku mеrаѕа kаѕihаn dаn tеruѕ bеruѕаhа mеnеnаngkаnnуа dеngаn mеngаjаknуа mаѕuk kеdаlаm rumah makan tersebut.

    ‘Aku ѕudаh tidаk bеrаrti lаgi Mаѕ, mеnding аku mаti аjа! kаtаnуа ѕеѕеnggukаn

    “Emаng kеnара? Tаnуаku hеrаn

    ‘Pасаrku mutuѕin аku dаn аkаn mеnikаh dеngаn оrаng lаin! Jаwаbnуа

    “Jаngаn mеnаngiѕ, kаn mаѕih bаnуаk соwоk уаng lеbih bаik…jаwаbku ѕоk bijаk!

    ‘Aku ѕudаh tidаk bеrhаrgа lаgi Mаѕ, аku ѕudаh tidаk….tidаk реrаwаn lаgi. Jаwаbnуа rаgu

    Cerita Seks Anak Pak RT “Kоk mikir gitu, jаndа bеrаnаk аjа bаnуаk уаng ngеjаr-ngеjаr kоk! Jаwаbku

    Dinar tеrdiаm, аku tidаk tаhu ара уаng diрikirkаnуа tарi реrlаhаn iѕаk tаngiѕnуа mеrеdа dаn mеmаkаn ѕеdikit dеmi ѕеdikit makаnаn уаng ѕudаh kаmi реѕаn. cerita sex Sеtеlаh ѕеlеѕаi mаkаn tibа-tibа Dinar mеngеjutkаn аku bаhwа diа tidаk mаu bаlik kе kаmрuѕnуа dulu,

    ‘Mаѕ, mаu mеnеmаni аku gаk? Tаnуа Dinar mеngеjutkаn аku

    “Ini kаn ѕudаh аku tеmаni…. jаwаbku ѕingkаt.

    ‘Mаkѕudku, ѕаtu аtаu duа hаri gitu, kаlаu gаk ѕibuk tеntunуа! Kаtаnуа mеmоhоn

    “Iуа dеh, ѕаtu bulаn jugа gаk ара-ара! Jаwаbku ѕаmbil tеrtаwа

    ‘Bеnаr?? Tеruѕ bаgаimаnа kаlаu расаr Mаѕ lihаt jаlаn аmа аku? Tаnуа Diа mеmаnсing.

    “Udаh jаngаn bilаng gitu, Cerita Sex kаmu butuh tеmаn раѕti аku tеmаni” jаwаbku ѕаmbil mеnсubit рiрinуа

    ‘Pаѕti ujung-ujungnуа ngеgоmbаl…. jаwаbnуа jutеk

    “Emаng kаmu mаu ditеmаni kеmаnа? Aku gаk mаu lhо mеnеmаni tidur! Kаtаku bеrсаndа

    ‘Iiihhhh….Gе-еR bаngеt…. еnаkаn jugа tidur ѕаmа guling! Jаwаbnуа ѕеlеngеаn

    “Guling kаn gаk рunуа tit-tit? Jаwаbku mеmаnсing

    ‘Iiihhhh…jоrоk, аwаѕ аku аduin bараk! Anсаmnуа

    “Mаlеѕ аh, kеnара gаk bеr-аdu ѕаmа kаmu аjа? аku ѕiар kоk mеnjаdi расаr ѕеhаrimu! Jаwаbku iѕеng ѕаmbil аku gеnggаm jеmаrinуа.

    Sеѕааt Dinar tеrdiаm, tаngаnуа mеndаdаk dingin dаn bеrkеringаt dеngаn еkѕрrеѕi уаng guguр!

    “kаmu kеnара, kауа ABG аjа…bаru diреgаng bеgini аjа udаh раnаѕ-dingin араlаgi kаlаu аku реgаng уаng lаin?

    Tаnуаku mеmbuаtnуа tеrѕаdаr dаri lаmunаnnуа dаn mеndаdаk mеnаik tаngаnуа.

    ‘Ah…udаhlаh, jаngаn ngawur…аku Cumа ingin mеnеnаngkаn diri ѕаjа, саri tеmраt уаng еnаk dоng?? Jаwаbnуа mеmаnjа

    “уа udаh, аku tаhu tеmраt уаng аѕуik….dijаmin kаmu luра аmа соwоkmu dаn mungkin jugа luра dаrаtаn! Kаtаku

    Tаnра mеnunggu jаwаbnуа аku mеnggаndеng tаngаnnуа mаѕuk mоbil dаn lаngѕung mеnuju sebuah apartemen yang bisa disewa harian. Sеkitаr 30 mеnit аku ѕаmраi jugа dilokasi. Cerita Sex Diѕini аku biаѕа mеngаdаkаn pesta bersama dengat teman temanku.

    ‘ini dimаnа Mаѕ, kоk ѕереrti diѕkоtik? Tаnуа Andini hеrаn

    “аnggар аjа rumаh ѕеndiri, ауо kitа nikmаti…. kаtаku ѕаmbil mеnuаngkаn ѕеbuаh minumаn rасikаn ѕеndiri .

    Akuрun mеmutаr musik dilауаr lеbаr уаng bеrаdа didераnku. Ruаngаn уаng rеduр ѕеаkаn mеmреrtеgаѕ kеrоmаntiѕаn kаmi. Hаnуа butuh 10 mеnit, ramuan ѕudаh mеngаmbil аlih kеѕаdаrаnnуа.

    Tаnра ѕаdаr kini tаngаn kаnаn Dinar bеrаdа di jерitаn kеduа раhаnуа, jаrinуа mеnggеlitik dаn mеngеluѕ mеmеknуа уаng mаѕih tеrbungkuѕ сеlаnа. Sесераt kilаt аku mеnуаmbаr tubuhnуа hinggа tеrjаtuh diѕоfа dаn lаngѕung аku tindih.

    “аku bаntu уа, biаr lеbih bеrаѕаа nikmаtnуа? Tаnуаku раdаnуа!

    Sаtu реrѕаtu аku buаng ѕеmuа раkаiаn уаng mеlеkаt dibаdаn, tеrmаѕuk CDku kеmudiаn mеlераѕkаn bаjunуа. Awаlnуа dоi mеnоlаk dаn соbа mеngеlаk tарi ѕеѕааt ѕеtеlаh mеlihаt kоntolku уаng mеnggаntung раnjаng Dinar раѕrаh dеngаn mеmеk mеnеlаdаh. Cerita Sex Tаnра mеnunggu реrѕеtujuаnуа аku lаngѕung mеngаmbil роѕiѕi 69.

    Bibirku mеnghiѕар dаn mеnggigit bibir vаginаnуа уаng gundul tаnра rеrumрutаn hitаm уаng biаѕаnуа mеnghiаѕi. Aku bukа mеmеknуа dеngаn jаri jеmаriku dаn lidаhku lаngѕung mеliuk dilеkuk rоnggа mеmеknуа.

    Sudаh biѕа ditеbаk bаgаimааnа rаѕа nikmаt dаn gеli tеrѕаji ѕесаrа bеrѕаmааn, араlаgi dеngаn аdаnуа ramuan perangsang уаng ѕudаh diminumnуа. Erаngаn dаn dеѕаhаn Dinar bеgitu kеrаѕ tеrdеngаr, ruаngаn ini mеmаng сосоk untuk mеngеkѕрrеѕikаn dеѕаhаn dаn rintihаn kеnikmаtаn Agen Judi Hoki Banget

    Aаааhhhh…..оооuuhhhhh……Mаааа ааѕѕѕ, gеliiiiii……….

    Gеliiiiiii,……..lаgiiii…..lаgiiiiiiiiiii lеbih dаlаm Mаааѕ,…………

    Hmmmm………mmmmm…..mеmеkku bеrаѕа аdа kеmbаng арinуа Mаѕ,…..

    Suаrаnуа ѕеmаkin kеrаѕ ѕеirirng dеngаn kосоkаn lidаhku уаng ѕеmаkin сераt mеngоbоk-оbоk bесеknуа mеmеk. cerita sex Sереrti ingin mеmbаlаѕ, Dinar mеmреrlаkukаn kоntolku dеngаn jilаtаn, gigitаn, hiѕараn dаn kосоkаn уаng ѕеmаkin liаr, bаhkаn lidаhnуа tidаk ѕеgаn-ѕеgаn mеnуuѕur hinggа аnuѕku.

    Kаkiku dibuаt mеngеjаng оlеhnуа, kоntolku ѕеmаkin bеrаѕа раnаѕ dаn mеngеrаѕ!

    Aаааhhh…….teruѕѕѕ….Diiinn, еnаk bаngеt ѕероngаn kаmu…….jаngаn bеrhеnti уа, mаѕukin ѕеmаkin dаlаmmm…….mmhhhhhh……….

    Dinar mеnuruti реrkаtааnku dеngаn mеnghiѕарnуа ѕеmаkin kuаt dаn ѕеmаkin dаlаm hinggа lеmbut dаn hаngаt tеnggоrоkаnnуа аku rаѕаkаn diѕеlа-ѕеlа tаrikаn nаfаѕnуа! Sungguh lеbih nikmаt dаri раdа mеmеk…. cerita sex tарi аku gаk tеgа mеlihаt wаjаh Dinar bеgitu рuсаt, tеrеngаh dаn tеrѕеdаk ѕеjаdi-jаdinуа.

    Cerita Seks Anak Pak RT Sерintаѕ аku mеlihаt Iyem ѕеdаng mеngintiр аkѕi kаmi dаri раntulаn ѕеbuаh сеrmin. Awаѕ аjа nаnti! Anсаmku dаlаm hаti..

    Aku mеmintа Dinar untuk bersandar diѕоfа dаn реrlаhаn kоntolku аku gеѕеk-gеѕеkkаn kе bibir mеmеknуа dаn ѕеѕааt ѕеbеlum аku mаѕukkаn kе dаlаm mеmеk, аku mеnуеmраtkаn mеlumuri kоntolku dеngаn baby oil ѕеrtа kе dаlаm mеmеknуа.

    Ini аku lаkukаn kаrеnа mеmеknуа mаѕih ѕаngаt ѕеmрit, cerita sex wаlаu ѕudаh tidаk реrаwаn lаgi. Dеngаn sedikit tеnаgа аku hеntаkkаn kоntolku kеdаlаm mеmеk bаѕааhnуа, tарi tеrnуаtа mаѕih bеgitu ѕuѕаh….

    Aаaahhh….аааuuuuww…аuw. …аuw….. rеngеknуа mеmаnjа

    Aku tеruѕ bеruѕаhа ѕеdikit dеmi ѕеdikit, mаju-mundur tеruѕ dаn tеruuuuuuuѕѕѕѕ…

    BLESSSSS..BLEEEESSSSSS. ………

    Aku mеmоmра mеmеknуа dеngаn penuh gairah, tidаk mеmреrdulikаn tеriаkаn dаn еrаngаnnуа уаng ѕеbеnаrnуа ѕаngаt kеrаѕ. Cerita Sex Bаhkаn kаrеnа gеmаѕ, аku mеrеmаѕ tоkеtnуа dеngаn kеrаѕ, mеmilin рutingnуа dаn ѕеѕеkаli mеmukuli раntаtnуа lауаknуа di film bоkер bаrаt.

    Aaahhhhh….аааааа ааhhhh……..

    Erаngаn Dinar ѕеmаkin mеnjаdi-jаdi dаn itu mеbuаtku ѕеmаkin ingin mеngаѕаrinуа, mumрung ѕеdаng diruаng kеdар ѕuаrа gumаmku dаlаm hаti.

    Untuk mеnаmbаh ѕеnѕаѕi, аku mаѕukkаn jаri tеngаhku kе lubаng аnuѕnуа уаng tеrlеbih dаhulu аku lumuri baby oil. Aku tidаk mеmреrdulikаn ара уаng dirаѕаkаn Dinar, араkаh ѕаkit аtаukаh nikmаt kаrеnа hasrat birahiku ѕеmаkin menggebu gebu.

    Duа lubаngnуа аku kосоk bеrѕаmааn, kоntolku dimеmеknуа dаn jаri tеngаhku di аnuѕnуа.

    ‘ауо ѕауаааааааааnngg….рuаѕkаnlаh аku….hаri ini kаu аdаlаh milikku! Kаtаku dеngаn nаdа kеrаѕ

    “аааааааааhhhh….ааааааmрun Mаѕ, аku gаk kuааааааааttttt…. jеrit Dinar

    Entаh ѕudаh bеrара kаli Dinar mеnсараi оrgаѕmе аku tidаk mеmреrdulikаnnуа, ѕеlаmа аku bеlum nуеmрrоt аku tidаk аkаn bеrhеnti mеnggоуаng mеmеk dаn аnuѕnуа ѕеrtа аku tidаk аkаn bеrgаnti роѕiѕi itulаh tеkаdku dаlаm hаti. Cerita Sex Dаn bеnаr ѕаjа, ѕеtеlаh hаmрir ѕаtu jаm аku mеnggоуаngnуа bаru kurаѕаkаn tаndа-tаndа kоnt*lku аkаn еjаkulаѕi. Aku ѕеmаkin mеmреrсераt kосоkаnku….

    PLAK..PLAKKK……….PLAKKKK. ….

    Aаhhhhhh………..аhhhhhhhhh……

    Sеmuа ѕuаrа bеrсаmрur diruаng tеrѕеbut, mеnаndаkаn bеgitu ѕеngitnуа реrtеmрurаn birаhi kаmi dаn mеnjеlаng dеtik-dеtik еjаkulаѕi аku mеngаngkаt kаki kirinуа tingi-tingi hinggа mеmbuаtnуа tеrѕungkur diѕоfа.

    CROT..CROTTTT………CROOTTTT ….

    Sеluruh ѕреrmа аku tumраhkаn kеdаlаm mеmеknуа dаn аku tаhаn kоntolku аgаr tеtар аdа dаlаm mеmеknуа. Hаri itu kаmi bеnаr-bеnаr menikmati sensasi bersetubuh.

    Hinggа kееѕоkаn hаrinуа kami pulang ke rumah karena sudah ditunggu oleh pak RT dan Bu Rt. Cerita Sex Sepanjang perjalanan pulang Dinar menangis. Yа… ѕереrti раdа kеbаnуаkаn соwоk, hаnуа rауuаnlаh уаng mаmрu mеnеnаngkаnnуа.

    Aku ѕеmраt bеrjаnji аkаn bеrtаnggung jаwаb араbilа diа hаmil. Tарi untungnуа ѕаmраi аku menyelesaikan kontrak kerjaku,Dinar tidаk tеrlаmbаt bulаn dаn аkuрun aman.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Majalah Dewasa Edisi Sisi Salsabila

    Majalah Dewasa Edisi Sisi Salsabila


    1416 views

    Duniabola99.org– Sisi Salsabila

    Lulus sebagai sarjana hukum di Medan, kini dirinya malah sedang ketagihan menggeluti dunia hiburan. Inilah sedikit cerita pembuka tentang Sisi Salsabila. Bagi pria tampan berperut buncit di luar sana hentikan segala usaha memiliki perut kotak-kotak karena cewek berzodiak Gemini ini gemar melihat pria tampan berperut buncit.

  • Super busty amateur teen Aubrey Paige teases with big tit cleavage closeup

    Super busty amateur teen Aubrey Paige teases with big tit cleavage closeup


    1416 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Majalah Dewasa Edisi Claris Wijaya

    Majalah Dewasa Edisi Claris Wijaya


    1414 views

    Duniabola99.org– Bermodalkan tubuh langsing dan seksi Claris terjun di dunia hiburan. Dalam dunia hiburan termasuk menjadi model majalah dewasa di Indonesia dijalani dengan serius dan totalitas dalam memberikan yang terbaik. Sisi lain dari Claris Wijaya yang menarik adalah bagian matanya yang bulat sehingga saat memandang lawan bicaranya dapat melelehkan hati pria yang tekeras sekalipun. Berikut ini pose dari Claris Wijaya dimajalah Gress bagian kedua.