• Cerita Seks Dewasa Mengintip Buah Dada Asisten Rumah Tangga Baru

    Cerita Seks Dewasa Mengintip Buah Dada Asisten Rumah Tangga Baru


    1541 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Dewasa Mengintip Buah Dada Asisten Rumah Tangga Baru ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Hari Minggu siang ini aku sedang santai membaca buku John Perkins tentang the Convession of Economic Hitman, cerita dewasa ketika aku mendengar suara mobil istriku berhenti didepan garasi. Suaranya yang nyaring itu, terdengar ketika ia memanggil pembatuku untuk membuka pintu garasi. Aku melongokkan kepalaku kearah garasi ketika dia masuk dengan membawa bebarap kantung belanjaan.

    “Inah, masukkan barang-barang ini ke kulkas segera ya..” perintahnya kepada pembantuku. Inah adalah pembantuku satu-satunya, setelah kemarin Warni minta ijin untuk berhenti karena mau dikawinkan oleh kedua orang tuanya.. cerita dewasa Tak lama kemudian istriku datang menghampiriku yang sedang santai membaca sambil nonton acara TV.. cerita dewasa “Pa ini pembantu baru yang gantiin si Warni, aku baru ambil dari yayasan di Depok. Namanya Siti pa,” jelas istriku.

    Dibelakangnya berjalan dengan kepala tertunduk si pembantu baru ini. Sosok tubuhnya cukup tinggi, dengan wajah yang mencerminkan gadis dari desa dan perawakan yang cukup bagus. Yang membuat aku agak memberikan perhatian lebih lama adalah bongkahan daging yang sangat menonjol didadanya itu. Aku memang gak bisa menahan diri, jika melihat buah dada yang membusung seperti itu. Wah enak nih kalau bisa meremas dan mengulum buah dada seperti ini, pikirku..

    “Umurnya baru 20 pa, tapi dia dah pengalaman jadi TKW ke Arab,” jelas istriku. “Ini bapak ya Ti, kamu mesthi layani Bapak dengan baik lho..” “Iya bu, saya akan lakukan,” jawabnya sambil tetap menundukkan kepalanya, sehingga membuatku lebih leluasa untuk mengamati tonjolan buah dadanya yang bulat itu. cerita dewasa “Ya sudah sana,” kataku, “kamu bantu Inah di belakang. Yang penting kamu kerja yang baik.”

    Cerita Seks Buah Dada Asisten “Iya pak, terima kasih saya boleh kerja disini..” sahutnya sambil membalikkan badan dan berjalan kearah dapur. Sempat aku perhatikan perawakannya dari belakang, ternyata dia punya pantat yang cukup bundaar dan sekal, paha dan betisnya sangat bagus bentuknya walau kulitnya tidak terlalu putih. cerita dewasa Ini jenis body yang sangat membangkitkan selera nafsu birahiku. Tak terasa adikku sudah mulai bangun dan menggeliat ketika membayangkan pembantu baruku tanpa sehelai benang ditubuhnya.. Aaaargghh….!!!

    Pekerjaanku sebagai konsultan lepas untuk beberapa perusahaan membuatku lebih sering berada dirumah, dan mengerjakan segala sesuatunya dirumah. Aku keluar rumah ketika ada klien atau mitra yang harus kutemui, cerita dewasa selebihnya aku lebih senang menghabiskan waktuku dengan bermain bersama anak-anaku. Sehari-hari setelah mengantar anak-anakku kesekolah, aku kembali kerumah dan mulai mengerjakan tugas-tugasku .

    Aku sedang diruang kerjaku menulis analisa tentang perusahaan telekomunikasi A yang merupakan kompetitor dari klien utamaku, ketika Siti melewatiku dengan membawa peralatan pembersih, cerita dewasa “Permisi pak, mau bersihin kamar dan kamar mandi Bapak..” jelasnya lirih sambil menundukkan kepalanya. Kupandangi wajahnya yang masih tetap menunduk, an kemudian turun kedadanya yang membusung, padat dan tegak.

    “Kamu umur berapa sih sekarang Ti?” tanyaku sambil tetap tidak melepaskan pandanganku dari dadanya. “Saya mau 21 tahun pak, tahun ini,” jawabnya sambil masih tetap menundukkan kepalanya. “Kamu dah kawin ya,” tebakku sambil bersuara agak tegas, walau ngakunya pada istriku masih gadis. “Jangan bohong kamu sama aku ya..” tegasku. Dia makin menundukkan kepalanya dan kemudian menjawab lemah, “Sudah pak, tapi jangan bilang ibu ya pak, saya sangat butuh banget kerjaan ini pak. Anak saya sangat perlu uang untuk beli susu dia pa..” “Ya sudah, sana.. Tapi kerja yang baik dan nurut disini ya, sama aku.. Jangan bantah..

    Tolong klosetnya jangan lupa kamu gosok yang bersih, ya Ti..” kataku, sambil tak lepas menatap dadanya yang nampak lebih membusung hari ini dengan kaus oblong putih yang agak kekecilan itu.. “Makasih pak, saya akan nurut bapak, tapi jangan bilang ibu ya pak..” pintanya lirih. He….he…he.. ada kartu truf ni buat aku untuk muasin sikecil yang sudah mulai tegak.. cerita dewasa Oke untuk hari ini kamu aku biarkan lolos dari incaranku, sambil mulai memikirkan cara untuk dapat menikmati tubuhnya, terutama dadanya sang sangat tegak, padat dan sekal itu..

    Pagi itu aku sedang mengetik kerjaan didepan komputer ketika Siti lewat untuk membersihkan kamarku.. Hemmhh.. Masiih dengan kaus yang agak ketat, dadanya tampak sangat membusung dan menggairahkan.. “maaf pak mau bersihkan kamar dan kamar mandi bapak..” pintanya sambil masih menunduk.. “Ya sudah sana,” jawabku sambil tak lepas menatap buah dadanya yang indah..

    Cerita Seks Buah Dada Asisten Aku melanjutkan pekerjaanku sambil memikirkan cara yang tepat untuk menikmati buah dada pembantu baruku ini.. Ketika kudengar dia memasuki dan membersihkan kamar mandiku, aku segera bangkit dan menyusul masuk ke kamar mandi.. “Ti tolong kamu potongi bulu rambut yang ada ditelingaku ini ya.. cerita dewasa Hati-hati tapi kamu, jangan sampai luka..” kataku. Dengan hati-hati dia mulai memotongi rambut di telingaku, dan dengan sengaja kuangkat sikuku, sambil berpura-pura meringis kesakitan, hingga menyentuh tonjolan didadanya..

    Dia agak mundur sedikit, tapi kembali sikuku mengejar buah dada yang kesat itu. Wah masih padat dan kenyal sekali, sehingga adikku mulai tegak.. Ketika kusuruh dia pindah kekuping kiriku, sekarang dengan telapak tanganku kananku kusentuh, kutekan, dan mulai kuremasi buah dada yang sudah beberapa hari ini menghantuiku.. cerita dewasa Dia menjauhkan tubuhnya dan berhenti memotong rambut kupingku.. “Paakk, jangan pak..”pintanya lemah.. Tapi aku segera menghardiknya “Ayo, lanjutkan motongnya!!!” Dengan takut-takut dia melanjutkan kegiatannya dengan hati-hati, dan kembali aku menjulurkan telapak tanganku untuk meremas dadanya. Agen Judi Hoki Banget

    Meski dia berusaha menghindar tapi aku malah berusaha untuk memasukkan tanganku kebalik kaus ketatnya, dan akhirnya berhasil kusentuh dan kuremas dengan nikmat buah dadanya yang sebagian lagi masih tersembunyi dibalik BHnya. “Pakk, jangan pakk.. nanti dimarahin ibu pakk…”pintanya lirih sambil berusaha lari keluar kamar mandi.. Karena takut nanti dia berteriak, akhirnya ku biarkan di keluar dari kamar mandi.. Uhh… ini buah dada yang terkenyal dan terpadat yang pernah kurasakan… Awas kamu nanti Ti, janjiku pada diriku sendiri.. Aku harus bisa menikmati lebihhh…..

    Biasanya anak-anak memang tidak tidur bersama aku dan istriku..Dan Siti setiap malam tidur dikamar tidur anakku, dan menemani mereka ketika mereka tidur dikamar itu.. Tapi malam itu anak-anak tidur dikamarku, jam 21.00 mereka sudah terlelap dikeloni oleh istriku. Aku masih didepan komputer, ketika kudengar suara langkah kaki Siti menaiki tangga dan masuk kekamar anakku..

    Ah.. malam ini aku harus menikmati lagi kenyalnya buah dada si Siti pikirku.. Tiga jam kemudian, setelah yakin istriku lelap dalam tidurnya, aku mengendap-endap mendekati kamar anakku dan menempelkan kupingku kepintu.. Aku yakin Siti sudah tidur, karena dari dalam kamar anakku hanya suara desis AC saja yang terdengar.. Kunci pintu kamar anakku memang sengaja aku sembunyikan, sehingga dengan leluasa aku masuk dan segera menutup kembali pintu..

    Kulihat Siti tidur dengan nyenyaknya, dan dada yang membusung itu nampak dengan jelas dibalik setelan dasternya yang longgar.. Kucoba untuk membuka kancing atas dasternya, ternyata dia tidak mengenakan BH malam ini.. Waaahh….pucuk dicinta ulam tiba, pikir ku.. Setelah lima kancing terbuka semua, maka menyembullah buah dada yang bulat dan tegak.. Aku yakin ukurannya tidak kurang dari 36c, dan yang membuatku tambah terangsang karena buah dadanya tetap tegak kencang walau dia dalam posisi telentang.. Kutangkupkan telapak tangan ku pelan-pelan diatas dada indah itu, dan pelan-pelan aku mulai meremasnya.. Wahhh adikku sudah mengeras dengan cepatnya, dan nafsuku makin tak tertahan..

    Segera kuhentikan remasanku, ketika dia bergerak hendak pidah posisi walau masih dalam keadaan tidur. Ternyata posisinya malah makin membuatku spaneng.. cerita dewasa Sekarang dia telentang sepenuhnya, dan kedua kakinya membuka agak lebar, dengan buah dadanya membusung tegak tanpa tertutupi daster atasnya yang telah kubuka kancingnya.. Aku sudah tak dapat menahan lagi nafsuku yang memuncak, segera kuaposisikan kedua lututku diantara kedua pahanya dan kutindih dia seraya mulutku tanpa basa-basi lagi segera mengulum dan mengisapi buah dadanya..

    Siti terbangun tapi masih belum sadar apa yang terjadi, dan ketika kesadarannya pulih keadaan sudah terlambat karena buah dadanya sudah sepenuhnya tenggelam dalam kuluman mulutku dan kedua tanganku segera menahan kedua tangannya yang hendak mendorong kepalaku.. Ahhhhh memang enak benar susu pembantu baruku ini.. Benar-benar kenyal dan padat sekali, pantas tetap tegak walau dia dalam posisi telentang dan tanpa penyangga apapun.. Inilah buah dada yang selama ini kuidam-idamkan.. Mulutku tak henti mengulum dan mengisap susu Siti, putingnya kekecap-kecap dengan lidahku..

    Awalnya Siti masih berusaha memberontak, tapi ketika kukunci pinggangnya dengan pinggangku yang berada diantara kedua pahanya, dan kedua tangannya kutahan dengan tanganku, akhirnya dia pasrah dan mengendurkan pemberontakannya.. Aku makin menggila dan mulutku makin gencar menghajar kedua buah dadanya bergantian.. cerita dewasa Nampaknya dia tak bisa menghindar dari rangsangan yang timbul dari kuluman dan isapanku pada kedua buah dadanya, sebab matanya muai memejam dan dia seakan menggigit bibirnya sendiri menahan rangsangan itu.. Nafsuku juga makin memuncak melihat ekspresi wajahnya yang mencoba menahan rangsangan yang timbul, dan akhirnya aku coba untuk menarik celana pendek longgar yang dia kenakan sedikit..

    Dia menahan tanganku yang mencoba menarik turun celana pendeknya, tapi segera kutingkatkan serangan mulut dan lidahku pada buah dada yang membuncah itu. cerita dewasa Dari susunya yang kanan, aku berpindah lagi kekiri dan terus tidak berhenti, sambil kembali aku berusaha menarik turun celana pendeknya.. Akhirnya dengan masih tetap menindihnya aku berhasil menarik turun celana pendek sekaligus celana dalamnya hingga ke pergelangan kakinya, dan akhirnya lepaslah celana itu dari tubuhnya.. Yeessss….. terpampanglah tubuh bugil pembantu baruku tetap dibawah tindihanku, dan masih juga mulut dan tangan ku bergantian menghajar kedua buah dadanya tanpa henti..

    Cerita Seks Buah Dada Asisten Kuhentikan sebentar kegiatanku dengan masih dalam posisi dimana aku duduk diantara bentangan pahanya yang sudah telanjang, dan mulai aku melepaskan kaus dan celana pendek dan celana dalam hingga akhirnya aku dalam keadaan telanjang bulat.. Siti nampak kaget dan agak ketakutan melihat kelakuanku, Cerita Seks  tapi dia tak bisa berbuat apa-apa karena aku masih tetap mengunci posisinya dibawahku.. Aku mulai lagi mengulum susu Siti bergantian kiri kanan, sambil menindihnya aku mulai menempatkan kontolku tepat diatas vaginanya..

    Sambil meningkatkan seranganku pada susunya, kontolku yang sudah mengeras dengan sempurna kutekankan pada mulut vaginanya.. “Paakkk….jangaaann paaakkk….” keluh Siti agak lirihhh.. Nafsuku yang sudah diubun-ubun membuatku gelap mata dan tak menghiraukan desah lirihnya.. Kupegang kontolku dengan tangan kananku, dan mulai kutekankan kemulut vaginanya pelan-pelan.. “Aaahhhh …..sakiiiittt paaakkkkk..” jerit Siti lirih dengan berusaha menggeser pinggangnya kekiri menghindari tekanan kontolku dimulut vaginanya..

    “Udah Ti jangan gerak-gerak lagi…” bujukku pelan, sambil kembali menempatkan kontolku pada posisi yang tepat dimulut vaginanya dan kebali kutekan hingga masuk kepalanya saja.. “Addduuuhhh paakk… sakkiiitt paakk..” Kembali Siti hendak menggeser pinggangnya, dan segera aku menahannya sambil sedikit membentaknya dengan galak cerita dewasa “Diaamm aja kamu Ti…” Dengan ketakutan akhirnya dia menghentikan usahanya untuk menggeser pinggangnya, dan dengan nikmatnya kembali aku menekankan kepala kontolku kedalam mulut vaginanya.. Yeeessss…. mulai masuk setengahnya, rasanya luar biasa enaakkk..

    Kulihat dia memejamkan kedua matanya dan gigi atasnya menggigit bibir bawahnya menahan sakit dan nikmat ketika kontolku yang berdiameter 5 cm dan panjang 16cm mulai menyeruak makin kedalam… Akhirnya dengan sentakan yang agak kuat akhirnya kontolku masuk sepenuhnya kedalam vagina Siti… Ahhhh.. Benar-benar nikmattt cengkraman vagina Siti, dia mengejan menahan rasa sakit ketika seluruh batang kontolku masuk menghunjam kedalam vaginanya… cerita dewasa Rasa-rasanya seperti dipijat dan disedot-sedot.. Akhirnya pelan-pelan aku mulai menggerakan kontolku mundur separo, berhenti sedetik dan mulai maju lagi hingga habis tenggelam dalam cengkeraman nikmat vagina Siti..

    Kutingkatkan pelan-pelan kecepatan gerakan maju-mundurku, dan nampaknya Siti mulai merasakan nikmat yang luar biasa ketika batang kontolku menggesek bagian dalam vaginanya.. Rasa sakit ketika kontolku yang besar habis tenggelam dalam vaginanya, mulai tergaintikan dengan rasa nikmat tadi… cerita dewasa Mulai kupacu keras dan cepat hunjaman batang kontolku kedalam vaginanya..”Adduhh… ppaaakkk…” desahnya lirih yang makin meningkatkan nafsuku, sehingga sambil tetap mengayunkan batangku kembali kedua susunya menjadi bulan-bulanan mulut dan tanganku.. “Aaahhhh ….. ini bener-bener enak Ti…” kataku…

    Setelah lebih 15 menit aku mengayun dengan kecepatan yang bervariasi, akhirnya kuhentikan ayunanku dan kulepaskan kontolku dari cengkeraman vaginanya yang luar biasa peret… “Ayo kamu telungkup dan agak nungging Tii..” perintahku agak galak, sambil membantunya telungkup dan menarik agak keatas pantatnya yang sekal, indah, dan membulat itu.. Kuposisikan kembali kontolku yang masih keras kearah mulut vaginanya, dan “…bblleesss…” suara itu mengiringi amblesnya lagi batang kontolku kedalam vagina Siti.. Dan kembali rasa seperti disedot dan dicengkeram otot-otot vagina Siti yang kencang dan masih sempit itu melanda seluruh rangsang syarafku.. Mungkin dia kembali mengejan untuk menahan rasa sakit yang masih terasa dari sodokanku kedalam vaginanya…

    Cerita Seks Buah Dada Asisten Pelan kembali kuayun pinggangku kedepan dan kebelakang, sambil tanganku menahan dan meremas pantat Siti yang bulat, sekal, dan padat itu.. Pemandangan itu membuat nafsuku makin kuat, apalagi ketika melihat susunya terayun-ayun tegas mengikuti ayunan pinggangku ke pantat sekalnya, serta erangannya ketika aku menekan habis batang kontolku kedalam vaginanya.. “Aaahhhhh….aahhhhh…. paak sudaaahhh…. paakkk….”erangnya lirih… Justru erangannya menambah nafsuku untuk menghajar dengan cepat dan kuat pantat dan vaginanya, dan kembali kuremas-remas susunya dari arah belakang… Luaaarrrr…biaaassaa……… ..!!!!!!!!!!!

    Setelah lebih dari dua puluh menit aku menghajar pantat dan vaginanya dari belakang, sambil meremas-remas susunya yang indah, aku lepaskan lagi batang kontolku dari cengkeraman vaginanya yang masih erat dan kuat pelan-pelan.. AAHhhhh.. benar-benar nikmat.. Cerita Seks – Kembali kubalikan tubuh Siti telentang dan kuangkat kakinya sedikit keatas, kembali kudekatkan batang kontolku yang masih keras kemulut vaginanya… Siti sudah benar-benar pasrah dan membiarkan aku mengatur seluruh posisinya dalam persetubuhan ini, walau masih terdengar kembali erangan lirihnya memintaku menyudahi permainan nikmat ini.. “Paakk….suudaaahh ..paakkk..”

    Kuacuhkan permintaannya, dan kembali kuhantamkan batang kontolku kedalam vagina peret dan seret itu.. Ayunanku semakin cepat dan kadang bervariasi dengan ayunan pelan, tiada henti dengan diiringi erangan dan desahannya cerita dewasa bercampur dengan suara indah beradunya pangkal kontolku menghantam pangkal pahanya cerita dewasa “..plookkkhh…ploookkkhhh…” Pemandangan ayunan tegas kedua susu Siti, seirama dengan ayunan pinggangku, membuat nafsuku memuncak cepat..

    Apalagi cengkeraman otot vagina dan raut wajahnya yang mengejan menahan rasa sakit dan rangsangan yang timbul, membuatku tak dapat menahan lagi untuk meremasi dan mengulumi kembali kedua susunya.. Kadang kugigit kecil karena tak mampu menahan rasa nikmat dan gemasku atas kekenyalan susunya.. Akhirnya setelah lebih dari 20 menit dalam posisi MOT, rangsangan itu memuncak dan kepala kontolku terasa luuaar biiaasssaa nikmat..

    Gerakan ayunanku semakin cepat dan akhirnya aku tak dapat menahan lebih lama lagii, persis ketika air maniku sampai diujung mulut kontolku, segera kutarik keluar dan kumuntahkan air maniku diatas perut, dada busung, dan sebagian wajahnya.. cerita dewasa ”croott..crooot…cr oottttt…crrrooottt thhh ….” ”Aaahhhh….. niikmmaaaaaaatttttt……”eran gku tak dapat menahan rasa luar biasa yang timbul ketika air maniku keluar deras menyemprot perut, dada, dan wajahnya… Setelah habis air maniku keluar, aku rebahkan diriku disamping tubuh Siti yang lemah tergolek telentang setelah kugarap hampir satu jam penuh..

    Dia segera menarik selimut yang tergeletak disampingnya, dan menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut itu.. Sepintas sempat kulihat dia menitikkan air mata, cerita dewasa dan suara tangis yang ditahannya beradu dengan napasnya yang tersengal.. cerita dewasa  “Udah Ti, gak usah nangis segala..” kataku, seraya mengenakan celana dalam dan pakaianku.. cerita dewasa Dia berusaha menahan tangisnya, dan segera kutinggalkan kamar anakku kembali ke kamar kerja untuk mematikan komputer dan masuk kekamar tidurku..

    Kulihat istri dan anakku masih tertidur dengan nyenyaknya, kala kulihat jam telah menunjukkan pukul 1.. Kurebahkan diriku disamping anakku, dan kucoba untuk tidur.. cerita dewasa Tapi kenikmatan yang baru saja kurasakan masih membayang jelas dalam pikiranku, dan menghalangiku untuk segera tidur.. Kapan-kapan aku harus mengulanginya lagi, pikirku…

  • Nafsu Pacarku Saat di Toilet Kantor

    Nafsu Pacarku Saat di Toilet Kantor


    1540 views

    Duniabola99.org – Namaku Dirga seorang pria yang sudah bekerja di sebuah perusahaan swasta. Dengan usia masih 24 tahun aku belum menikah tapi sudah menjalin hubungan dengan salah satu teman kantorku, Yana namanya, hubungan kami baru berjalan 3 bulan. Lagi hangat-hangatnya bersikap dan memberi perhatian ekstra setiap kali kami bertemu karena meskipun dalam satu kantor tapi kami beda ruangan.

    Yana seorang gadis yang masih berumur 22 tahun, tapi tubuhnya agak sintal sehingga dia nampak lebih dewasa dari usianya. Tapi Yana memiliki wajah yang begitu manis sehingga tidak akan bosan setiap orang yang memandangnya, dan hal itu adalah satu kebanggaan padaku. Karena dengan begitu aku merasa bangga kalau sedang jalan bareng dengan dia.
    Apalagi ketika kami melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa, kami selalu bergairah jika melakukan hal itu. Mungkin karena masih seumur jagung jadi hubungan kami masih hangat-hangatnya, Hampir setiap hari kami selalu kelihatan romantis di saat berada di kantor maupun di luar kantor seperti halnya lagi jalan bareng di mal atau di tempat lainnya.
    Aku sudah mengenal baik keluarga Yana, namun dia belum pernah sekalipun aku ajak ke rumah. Karena aku tidak ingin Yana bertemu ibuku yang merupakan wanita yang agak begitu cerewet orangnya, jadi aku harus wanti-wanti agar tidak membawa Yana kerumahku. Dan untungnya dia tidak pernah membahas soal itu malah dia bilang kalau belum siap bertemu dengan orang tuaku.
    Meskipun begitu kami sering melakukan hubungan intim seperti dalam salam pramuka yang sering aku baca. Bahkan kadang aku membaca cerita seks itu dengan Yana jika kami ada waktu berduaan, dan tidak jarang pula kami lakukan hal itu jika ada kesempatan. Bahkan kami tidak pernah memilih tempat karena di setiap tempat dan waktu kapanpun saja jika sudah pingin kami langsung melakukannya.
    Seperti hari ini kami melakukan adegan cerita dewasa itu di toilet kantor. Pagi ini aku pergi ke kantor seperti biasanya dan semalam aku menghubungi Yana sampai larut malam, di dalam telpon kami bermesraan dan Yana terbuka kalau dia kangen dengan adegan cerita dewasaXXXXXXyang kami lakukan dengan singkatnya aku bilang kalau hari ini di kantor aku akan memuaskannya.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Sampai di kantor aku belum melihatnya padahal aku bilang kalau aku akan menunggunya di kantin kantor, namun hingga jam kerja tiba dia belum nongol juga. Dan akupun kerja hingga jam istirahat tiba, banyak teman yang mengajakku keluar tapi aku langsung bilang kalau aku ada janji dengan Yana dan mereka mengerti akan hal itu, langsung saja aku mencari Yana di ruangannya.
    Tapi belum sampai di ruangannya aku sudah melihat dia yang juga berjalan menghampiri aku ” Tadi pagi di tungguin kok nggak nongol.. ” Dia tersenyum sambil bergelayut manja di pundakku ” Aku kesiangan beb.. mikirin kamu semalaman.. ” Pura-pura ke dorong jidatnya dengan mesra ” Alasan aja.. ” Dia berhenti berjalan dan menatap mataku dengan tajam.Akupun membalas tatapannya ” Kamu bilang kamu akan puaskan aku hari ini.. ” Aku melihat ke sekelilingku dan berkata ” Mau kemana sayang.. kalau ke hotel nggak bisa waktunya… ” Tiba-tiba Yana menarik tanganku dan mengendap menuju toilet kantor, diapun masuk kedalam toilet wanita dan tidak berapa lama dia kembali keluar dan menarik tanganku untuk ikut masuk bersamanya.
    Akupun mengikuti Yana sesampainya di dalam aku langsung mencari tempat kosong yang strategis dan pojokan menjadi pilihan kami. Setelah masuk kami langsung saja menguncinya dari dalam, dan Yana langsung melumat bibirku akupun melakukan hal yang sama seperti dalam cerita seks, tanganku meremas tetek Yana sedangkan mulutku masih menempel di dalam mulutnya.
    Setelah itu aku lorotkan celanaku sampai selutut, saat itu juga Yana berjongkok dan langsung mengulum kontolku di dalam mulutnya. Nikmatnya merasakan kuluman dan lumatan bibir Yana pada kontolku ” Aagghh… ooouuuggghhhhh…. aaaaggghhhh… pelan… sayang…. aaagghh.. ” Kataku pada Yana karena dia terlihat begitu bernafsu hingga aku ngeri takut dia menggigit kontolku.
    Dengan memegang kepalanya aku berusaha menarik dan mendorong kepala Yana untuk melakukan oral seks yang sempurna pada kontolku. Diapun semakin variatif melakukannya kini tangannya sudah mengocok kontol itu sambil terus menciumnya berulang kali ” Yana.. sa.. yang… aaaaagghhh… aaagggghhh.. aaaggghh… ” Aku angkat tubuhnya dan sampai berdiri lalu aku singkap rok pendeknya.
    Tangan Yana juga membantuku dengan membuka celana dalamnya sendiri, dengan posisi berdiri aku langsung menancapkan kontolku dari arah belakang. Yana agak melebarkan pahanya karena denmgan begitu kontolku dapat langsung menyelinap pada memeknya ” OOuughh.. Uuuffss.. aaaaagghh… aaaaagghh… aaaaghh.. ” Dia terus melakukan desahan setiap kontolku bergerak maju mundur.
    Semakin cepat aku menggoyang pinggulku karena takut sampai ketahuan juga, apalagi jam istirahat hanya sebentar karena itu aku bergerak cepat menggoyang pantat Yana. Bahkan aku menepuknya beberapa kali ” Ooouugghh… Yan… aku… aaaaaagggghh.. aaaaghhh.. ” Saat itulah tumpah sperma kentalku pada memek Yana hingga penuh dan meluber ke pahanya saat itu juga.

    END

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

     

  • Cerita Seks Bersama Janda Cantik

    Cerita Seks Bersama Janda Cantik


    1539 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Bersama Janda Cantik ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Ini benar-benar pengalaman nyata ku dan menurut aku dini adalah Rejeki Nomplok saat pertama kalinya aku bercinta dengan Janda,dan ingin sekali aku ceritakan pengalaman ku ini mungkin saja kita merasakan pengalaman yang sama .

    Namaku Ganif, aku adalah seorang mahasiwa tingkat 6. Saat itu sepulang kuliah sekitar jam 20.00 aku keluar dari kampus. Sete;ah setengah jam sampailah aku dikost dengan mengedarai motorku. Kumpulan Foto Hot Sesampainya dikost aku memarkirkan motorku lalu aku menaruh tasku dikasur lesehanku. Beberapa saat setelah itu aku merasa lapar sekali. Kulihat saat itu warung depan kostku masih buka.

    Melihat itu aku-pun kemudian segera pergi kewarung langgananku itu. Sesampainya diwarung aku-pun segera memesan makanan,

    “ Malem Tante Arum?, ” ucapku sembari melihat kearah etalase makanan.

    “ Malem juga ganif, mau makan yah ?, ” tanyanya.

    “ Iya nih Tante, lauk sama sayurnya kog udah habis sih Tante, ? ” tanyaku.

    “ Iya nih Nif habis semua, palingan tinggal nasi putih aja, ” ucapnya.

    “ Aduh… gimana yah nih tante Arum, masak aku makan nasiputih doang, padahala aku udah laper banget, huhh… ” ucapku mеmеlаѕ.

    “ Aduh kasihan banget sih si ganteng satu ini, gini aja deh kamu makan dirumah tante aja, dirumah masih ada persediaan ayam tuh, nanti tante gorengin kalau kamu mau, gratis nggk usah bayar, ” ucapnya menawarkan makan gratis kераdаku.

    Sebagai anak kost mendengar tawaran makan gratis pasti aku tidak akan menolak,

    “ Wah boleh tuh Tante Arum, tterimakasih sebelumnya yah tante,hhe…, ” ucapku girang.

    “ Yaudah tunggu ѕеbеntаr уаh ganteng, Tаntе tutuр dulu wаrungnуа, okey ?, ” ucapnya ssemabri menutup warungnya.

    “ Iya tante, yaudah sini biar aku bantuin, ” jawabku lalu bergegas membantunya.

    Beberapa saat kami-pun menutup warung tante Arum. Kumpulan Foto Hot Setelah warung sudah selesai ditutup, kemudian kami-pun segera menuju rumah tante Arum yang letak rumаhnуа yang tidаk jаuh dаri wаrung tеrѕеbut.

    Sekitar 5 menit sampailah kami di rumаhnуа lalu tante Arum sgera membuka pintu rumahnya, setelah terbuka diapun mempersilahkan aku duduk di kursi kayu namun tempat duduknya ada busanya,

    “ Ganif tunggu disini dulu yah, tante mau ganti baju dulu, risih banget nih bajunya udah kena kringet. Oh iya kamu nonton Tv dulu aja, anggep aja rumah tante rumah kamu sendiri, hhe…, ” ucapnya lalu bergegas kekamar. Agen Judi Hoki Banget

    “ Okey Tаntе Arum, ” jаwаbku ѕingkаt.

    Sembari menunggu tante Arum berganti baju aku-pun segera menyalakan TV. Beberap menit berlalu Tante Arum-pun keluar dari kamarnya dengan mengenakan daster yang minim tanpa lengan yang panjangnya diatas sampai diatas lutut. Astaga, tante Arum sexy sekali malamitu, terlihat putih mulus dan motok sekali paha dan pantatnya itu, Ouhhhh… seketika penis-kupun berdiri tegak.

    Oh iya Tante Arum ini adalah janda muda berusia 33 tahun yang ditinggal suaminya dan belum mempunyai anak dari hasil pernikahanya. So, bisa dipastikan vagina-nya masih seperti ABG, peret dan sempit, hhe. Kumpulan Foto Hot Saat itu aku hanya sekilas saja melihatnya, karena tante Arum segera [ergi kedapur untuk memasak untukku. Beberapa menit dia didapur, tiba-tiba saja dia memanggilku, Cerita Panas

    “ Ganif ganteng, соbа kamu kesini tolongin tante sebentar deh ?, ” ucapnya berteriak dari dapur.

    “ Iya tante, , ” ucapku lalu berjalan mеnuju dарur.

    Tepat dibelakang tante Arum aku-pun bertanya,

    Cerita Seks Bersama Janda Cantik “ Mau minta Tolong apa tante ke ganif ?, ” tаnуаku.

    “ Kayaknya dipunggung tante ada semut deh Nif, kamu bisa tolong garukin nggak, tangan tante nggak sampai nih mau nggegaruk. Oh iya sekalian tante mau tanya, kamu mau digorengin paha atau dаdа, Kumpulan Foto Hot Nif ?, ” ucapnya sembari memegang piring yang berisi paha dan dada ayam mentah.

    “ Oh iya tante sini biar ganif garukin, dan Aku Dada aja tante, ” ucapku sembari mulaimenggaruk punggung tante Arum.

    “ Ouh kamu suka dada yah, hemmmm… anak muda tuh kebanyakan ѕukа Dada yah, hhe…, ” ucapnya sembari memasukan dada ayam dipenggorengan.

    “ Iya dong Tаntе, dadakan lebih enak tante, selain besar dagingya juga keset dan kenyal, ” ucapku sembari menggaruknya dari belakang.

    “ Oh gitu yah, gede dan kenyal mana sama punya tante ?,” ucap tante Arum dengan entengnya.

    Sejenak aku tediam kaget mendengar ucapanya,

    “ Kog diem aja sih, ayo jawab, ” ucapnya lagi.

    “ Eee… Eeee… gimana yah tante… Eeeeeeeee…., ”

    Belum selesai aku menjawab, tiba-tiba saja dia meraih tangan kananku dengan tangan kanannya lalu diarahkanya pada buah dadanya. Ouhhh Damn… gilak nih janda yang satu ini benar-benar frontal sekali, ucapku dalam hati. Kumpulan Foto Hot Wow ternyata tante Arum tidak memakai bray, gilak benerrrrrr,

    “ Gimana udah bisa jawab belum, coba remas payudara tante, biar kamu tahu besar dan kenyal mana, Cerita Sex Tante

    ” ucapnya sembari terus menahan tanganku di payudara kananya.

    Saat itu aku benar-benar terkejut dengan kelakuanya itu. Karena dia yang meminta aku-pun segera meremas-remas payudaranya tanpa ragu. Saat itu aku-pun mendadak Horny parah guest. Sembari meremas payudaranya yang tidak memakai Bra aku tempelkan penis-ku yang masih terbungkus celana bahan panjangku pada pantatnya sembari terus meremas payudaranya,

    “ Ayo jawab,keenakan kamu yah meremas buah dada tante, hahahaha…., ” ucapnya menggodaku.

    “ Hehe iya nih tante, Beuhhh… gede dan kenyal dada tante Kog, hhe…, ” ucapku sembari terus meremas.

    2 menit setelah itu dada ayam-pun sudah matang, Kumpulan Foto Hot tante Arum mematikan kompor lalu menaruh dada ayam itu di piring yang tadi sudah diambilnya. Saat itu dia menaruh dada ayam dipiring sembari terus aku remasi payudaranya,

    “ Hemmm… ada yang keenakan nih, ini kamu makan dada tante apa mau makan dada ayam, ” ucapnya kepadaku.

    “ Makan dada tante aja dulu deh, dada ayamnya nanti aja setelah makan dada tante,hhe…, ” ucapku dengan beraninya.

    Saat itu aku berkata sembari terus meremas dan mengesek-gesekan penisku yang masih terbungkus celana pada pantat tante Arum yang semok dan kenyal itu. Lalu,

    “ Yaudah deh kalau gitu, tapi makan dada tantenya dikamar mandi aja yah sekalian kita mandi bareng, lagian kamu juga belum mandikan, ” ucapnya sembari mengedipkan matanya dengan genit.

    “ Siap komandan, ” jawabku semangat birahi sex.

    Tanpa membuang waktu aku-pun segera menuju kekamar mandi, sedangkan tante Arum menutup pintu rumahnya agar perbuatan kami tidakdiketahui tetangganya. Setelah menutup pintu tante Arum-pun menyusulku kekkamar mandi. Saat itu aku sudah telanjang bulat dengan penisku yang sudah siap tempur,

    “ Wah kamu udah telanjang aja yah Nif, dasar bocah mesum kamu, hha, ” ucapnya sembari membuka daster lalu melepas celana dalamnya.

    Oughhh astaga… benar-benar montok sekali payudara tante Arum, belum lagi vaginya, Kumpulan Foto Hot beuhhh… gembul sekali seperti kue apem. Saat itu aku semakin bernafsu saja melihat tante Arum yang telanjang bulat didepanku,

    “ Kog diem aja sih Nif, kenapa kamu udah nafsu banget yah melihat tante, Weeekkk…, ” ucapnya memecah lamunanku yang terpesona melihat keindahan tubuhhya.

    Memang benar-benar janda kempling nih tante Arum, badanya masih kencang sekali. Perutnya rata,

    pinggangnya ramping, udah gitu memek nya bersih tanpa sedikit bulu kewanitaan sehelaipun. Pasti dia rajin mencukur jembutnya deh, hhe,

    “ Tau aja deh tante, Kumpulan Foto Hot nih si ojan (penis) udah tegang maksimal nih tante, hha, ” ucapku.

    “ Yaudah si ojan (penis) suruh sabar dulu yah, kita mandi dulu biar wangi, ” ucapnya lalu dia mengguyur tubuhnya dengan air.

    “ Iya tante, ” ucapku lalu ikut mengguyur tubuhku air juga.

    Kebetulan saat itu gayung di kamar mandinya ada 2, jadi kami tidak saling beerebut. Sembari mandi aku mengesek-gesekan penisku kepantat tante Arum, Huhh… rasanya udah nggak sabar sekali aku ingin segera menyodok memeknya yang gembul itu,

    “ Nif tolong baluri tubuh tante dengan sabun cair itu dong, nanti kamu juga tante baluri juga badan kamu sama sabun cairitu, ” ucap tante Arum sembari mengambil sabun cair yanga disampingnya. CERITA SEKS

    “ Siap tante semok kesayanganku, ” ucapku penuh nafsu.

    Didalam kamar mandi ukuran 3×2 meter itu kami-pun saling membaluri tubuh kami dengansabun cair. Aku baluri tubuh tante Arum sabun cair dari leher hingga ujung kaki, Kumpulan Foto Hot sebaliknya tante Arum juga membaluri seluruh tubuhku dengan sabun cair. Setelah tubuh kami terbaluri sabun cair, tante Arum-pun segera mengalungkan kedua tangannya dileherku lalu bibirnya menyambar bibirku dengan penuh nafsu,Cerita Sex ABG

    “ Eummmmm…. Eummmm… Ssssshhhh…, ” suara lenguhanku.

    Aku yang sudah bernafsu sekali, kusambut ciuman tante Arum dengan penuh nafsu sex juga. Bibir kami saling berpangutan dengan penuh gairah sex. Tak puas dengan berciuman aku-pun merapatkan tubuhku pada tubuh tante Arum lalu tanganku aku arahkan pada pantatnya,

    “ Eughhhh… Ssshhhh… Remas terus pantat tante Nif… Ouhhhh…, ” ucapnya dengan sejenak melepas ciuman kami.

    “ Iya tante, Oughhhh…., ” ucapku sembari meremasi pantat tante Arum dengan gemasnya.

    Setelah itu kamipun segera berciuman kembali. Posisi tubuhku saat itu menempel dengan tubuh tante Arum. Kejantanaku yang sudah ereksi maksimal itu terasa geli sekali karena tergesek-gesek perut tante Arum yang berlumur sabun cair. Kumpulan Foto Hot Merasakan penisku yang selalu menyentuh perutnya, tante Arum-pun pengertian sekali, saat itu dia meraih penisku lalumengocoknya,

    “ Ssshhhhh… enak sekali tante, terus kocok tante… Oughhhh…., ” desah nikmatku dengan melepas ciuman kami sejenak.

    “ Iya sayang, Ssshhhh… Sekarang kamu juga mainin itil (clitoris) tante yah biar kita sama enak, Oughhh…, ” ucapnya sembari mengocok penisku.

    Tanpa banyak bicara lagi, tangan kananku tetap meremas pantanya, sedangkan tangan kiriku-pun segera memainkan klitorisnya, aku tekan dan aku putar-putarkan itil-nya dengan penuh nafsu. Sebaliknya dia juga mengocok penisku yang berlumur sabun cair dengan penuh nafsu juga. Saat itu kami-pun menghentikan ciuman kami, kami sama-sama fokus memainkan kelamin kami,

    “ Yah seperti itu Nif, terus mainkan memek tante dan remasi pantat tante terus… Ssssshhh… Aghhhhh…, ” ucapnya lalu mendesah nikmat.

    “ Iya tante, tante juga kocok terus penis aku yah… Oughhh…, ” ucapku lalu mendesah juga.

    Cerita Seks Bersama Janda Cantik Sekitar 10 menit kami saling memainkan alat kelamin kami. Kocokanya sungguh enak sekali, bahkan lebih enak dikocok daripada ML. Saat itu aku yang merasa akan orgasme akupun mengentikan kocokanya,

    “ tante Ngocoknya udah yah, sayang banget kalau spermaku keluar ditangan tante, Kumpulan Foto Hot mendingan aku keluarin di memek tante nanti, hhe…, ” ucapku sembari menyingkirkan tangan tante Arum dari kejantananku.Cerita Sex Tante

    “ Benar juga tuh Nif, yaudah kita Langsung ngentot aja yuk, tante juga udah nggak kuat nih,

    habisnya kamu pinter banget sih ngobel memek tante, memek tante udah becek banget tuh, ” ucapnya sembari menununjuk kearah vagina-nya yang basah oleh lendir kawin bercampur sabun cair.

    “ Iya deh tante, Kita ML pakai gaya apa nih tante, ” tanyaku.

    “ Anjing kencing aja yah Nif, soalnya nggak mungkin jugakan kalau tante terlentang dilantai kamr mandi ini, hahaha, ” ucapnya sembari tertawa.

    “ Anjing kencing, Dogggy style kali tante, yaudah sana buruan tante Nungging, ” ucapku memintanya menungging.

    “ Iya itu maksud tante, maklumlah tantekan udah nggak muda lagi, ” ucapnya lalu dia menungging membelakangiku.

    Ketika menungging tanganya berpegangan pada bak mandi agar dia tidak jatuh ketika aku sodok nanti. Seketika terlihatlah sebongkah pantat yang bulat, kencang , lebar, dengan terselip sebuah lubang kenikmatan ditengahnya. Kumpulan Foto Hot Nafsuku semakin memuncak saja melihat pantat dan vagina Tante Arum dari belakang. Tanpa banyak bicara lagi segera aku benamkan penisku pada liang senggamanya,

    “ Zlebbbbbbbbbbbbbbbbb… Oughhhhhhhhhh… Sssssssssshhhhh…., ” lenguh nimatku.

    Kutanamkan dalam-dalam penisku pada vagina Tante Arum,

    “ Oughhhh Nif… Eughhhhhh…. Besar sekali kontol kamu Nif, rasanya memek tante kayak diperawani lagi… Oughhhh…, ” ucapnya nampak agak kesakitan.

    Memang sih penisku tergolong besar, udah gitu panjang lagi. Selain itu memek tante Arum yang sudah lama tidak terjamah penis laki-laki terasa sempit dan cengkraman otot vaginya sangat kuat sekali. rasanya tidak kalah dengan memek mantan pacarku dulu, malahan lebih enak memek tante Arum. Setealah itu mulailah aku gerakan maju mundur penisku didalam vagina tante Arum.

    Aku yang sudah bernfasu langsung menggenjot memek tante Arum dengan cepat,

    “ Plakkkkk… Plakkkkk… Pyekkkk…. Plakkkkk… Pyekkkk… Plakkkkk… Plakkkkk… Plakkkkk…, ” suara kulitku yang bertemu pantat tante Arum yang basah dengan sabun cair ketika aku memaju mundurkan penisku dengan cepat dan kuat.

    “ Oughhh Nif… kamu ganas sekali sayang, kamu mainya kasar yah… Oughhh…., ” ucapnya sembari mendesah. Cerita Sex Tante

    “ Iya nih Tante, habisnya aku udah gemes dan nafsu sekali sama tante, Ssssssssshhhhh…, ” ucapku sembari terus menyodok memek tante Arum.

    “ Hegggg,… Eughhhhh…. Oughhh… terserah kamu aja Nif, terus sodok Nif… Oughhhh…, ” desah tante Arum terlihat kuwalahan dengan permainan sexs-ku.

    Saat itu aku menyodok vagina tante Arum dengan keras dan cepat. Seiring dengan sodokank itu, payudara tante Arum yang montok dan besar itu bergoyang goyang seiring kuhempaskan penisku didalam liang senggamanya. Kumpulan Foto Hot Sayang sekali rasanya jika didiamkan. Sembari terus menyodok aku membungkukan tubuhku lalu aku raih payudaranya dan aku remas dengan kedua tanganku,

    “ Eughhhh… Eummmm …. Pandai sekali kamu Nif, yah remas payudaraku juga, dan terus genjot memek tante Nif… Oughhhh…, ” ucapnya puas merasakan kombinasi sexs-ku.

    “ Iya tante sayang, ” jawabku singkat.

    Tidak lama setelah itu, tiba-tiba saja tubuh tante Arum mengejang dan otot vaginanya mengencang menjepit penis-ku,

    “ Aghhhhhhhhhhhhhh…. Aku keluar sayang… Oughhhhh… Uhhhhhh…., ” desah panjangnya mendapatkan klimakasnya.

    “ Oughhhhhh…. Iya tante sayang, aku merasakan itu, rasanya hangat sekali, dan memek tante menjepit penisku lebih kuat dari sebelumnya, Eummmm…, ” ucapku sembari terus menyodok memek tante Arum yang tambah becek itu.

    Aku-pun saat itu masih belum mendapatkan orgasme. Tidak terasa kami sudah ML selama 15 menit dengan gaya doggie style. Saat itu aku melihat pada jam tanganku yang masih aku kenakan, Dalam hatiku berkata, kuat jug ague yah, hhe. Aku yang sehariansudah lelah dengan kuliahku, aku-pun ingin segera mendapatkan klimaksku juga,

    “ Tante, sekarang kaki tante dirapatkan yah, ” pintaku sembari menghentikn sodokanku sejenak.

    Setelah tante Arum meraptkan kakinya, saat itupun rasanya penisku terjepit kuat sekali oleh vagina tante Arum. Lalu setelah itu aku-pun mulai mengayunkan penisku lagi dengan cepat dan penuh nafsu,

    “ Oughhh… Ahhh… Ahhhh… Ssssshhh… Ughhhh… Nif perih Nif rasanya,Ssshhhhh…, ” ucap tante Arum nampak kesakitan dengan gaya itu.

    “ tahan sebentar yah Tante, sebentar lagi aku keluar, Oughhh…. ” ucapku sembari mteru menyodok memek Tante Arum.

    Sekitar 5 menit aku menyodoknya, terasa penisku sudah tidak kuat menahan spermaku yang akan menyembur. Penisku berdenyut-denyut dan,

    “ Crottttttttttttttttt….. Crottttttttttttttt… Crottttttttttttttttt….., ”

    Pada akhirnya aku mendaptakan klimaksku. Kusemburkan semua pejuhku (sperma) kedalam memektante Arum yang gembul itu,

    “ Ouggggghhhhhhhhhhhhhhhhh…. Enak sekali tante…., ” ucapku puas dengan klimaksku.

    “ Iya sayang, kamu hebat sekali ngentot-nya, tante benar-benar kualahan negntot sama kamu, Oughhhhhhhh…, ” ucapnya memujiku.

    Tersalurkanlah hasrat sex kami malam itu dengan penuh kepuasan. Kumpulan Foto Hot Spermaku saat itu memenuhi rahim tante Arum, sampai-sampai aku melihat spermaku berjatuhan kelantai ketika aku mencabut penisku dari liang vagina-nya. Nafas kami terengah-engah saling bersahutan saat itu. Sejenak kami mengatur nafas kami sembari menikmati sisa-sisa nikmat percintaan kami.

    Setelah itu kami-pun segera mandi, terasa dingin sekali malam itu setelah kami bercinta. Setelah selesai mandi kami-pun segera mengeringkan tubuh kami dengan handuk. Kemudian kami-pun segera memakai pakaian kami kembali dan keluar dari kamar mandi untuk makan. Malam itu kami makan dengan lahapnya. Selesai makan aku-pun segera berpamitan pulang,

    “ tante Udah malem nih, aku pulang dulu yah, terima kasih buwat makan gratis dan ngentot gratisnya yah, hehe…, ” ucapku sembari mencolek payudaranya.

    “ Hahhaa… dasar anak nakal, yaudah sana pulang, besok-besok kalau mau makan dada tante kesinilagi yah, hhe…, ” ucapnya menggodaku.

    “ Siap tante sayang, Bey tante semok, ” ucapku.

    Kemudian tante Arum-pun segera membukakan pintu lalu aku segera keluar dari rumahnya. Kumpulan Foto Hot Sungguh makan malam yang penuh sensasi pada hari itu. Sesampainya dikos aku-pun langsung merebahkan tubuhku dikasur lesehanku sembari membayangkan percintaan kami. Lama-kelamaan mataku dan tubuhku yang sudah lelah-pun memaksa aku untuk segera tidur. Cerita Sex ABG

    Malam itu tidurku nyenyak sekali. Semenjak kejadian malam itu aku tidak perlu mengeluarkan uang untuk makan jika aku ada dikosan. Tante Arum selalu memberi aku makan dan Ngentot gratis selama aku tinggal di kostku itu. Sampai pada akhirnya hubungan kami-pun berakhir gara-gara aku telah mendapatkan pacar baru yang cantik, kaya, dan lebih hebat cara bercintanya daripada tante Arum.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Majalah dewasa – Lee Hee-jin

    Majalah dewasa – Lee Hee-jin


    1539 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-
    begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai
    dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model
    asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan
    materi baru!

  • Mari Ariyasu Encore Vol 45 Sh

    Mari Ariyasu Encore Vol 45 Sh


    1538 views

  • Koshi Sky Angel Vol 174 Sh

    Koshi Sky Angel Vol 174 Sh


    1538 views

  • Impressive Squirting Along Juicy Rosa Kawashima

    Impressive Squirting Along Juicy Rosa Kawashima


    1537 views

  • Majalah Dewasa Edisi-Pang Ornjira Lamwilai

    Majalah Dewasa Edisi-Pang Ornjira Lamwilai


    1537 views

    Duniabola99.org–Tepung

  • Kocokan Maut Mizuki

    Kocokan Maut Mizuki


    1537 views

  • Leggy ebony teen Teanna Trump having barefeet removed from heels before sex

    Leggy ebony teen Teanna Trump having barefeet removed from heels before sex


    1537 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Majalah Dewasa Edisi Laras Monca

    Majalah Dewasa Edisi Laras Monca


    1536 views

    Duniabola99.org– Laras Monca

  • Cerita Seks Akibat Nonton Film Porno Bersama

    Cerita Seks Akibat Nonton Film Porno Bersama


    1536 views

    Duniabola99.org – Suatu hari di awal bulan Juli tahun 2000 lalu di rumahku kebetulan sepi. Sore itu ibuku sedang pergi ke luar kota dan ayahku sedang kerja di kantornya. Kuundang kedua temanku yang juga sering kukhayalkan bercumbu denganku. Ambar dan Ully. Mereka berdua sama-sama mempunyai payudara yang sama besarnya dengan punyaku. Kami lalu bertiga menonton VCD yang sengaja kuputar film porno yang kupinjam dari sebuah rental. Kami bertiga duduk berdampingan di kursi sofa. Ambar di sebelah kiriku dan Ully di sebelah kananku.

    Pada waktu adegan kedua baru mulai vaginaku sudah terasa basah dan tanganku masuk ke celana jeans pendek ketatku. Kebetulan aku sengaja tidak memakai CD sehingga jariku langsung masuk ke vaginaku dan menggeseknya. Ambar melihat perbuatanku dan tangannya juga ikut masuk ke vaginanya sendiri. Tanganku lalu meremas kedua payudaranya yang masih dilapisi kaos oblong yang dikenakannya. Dia tidak menolak dan bibirnya mencium bibirku serta tangannya meremas juga kedua payudaraku. Kami saling meremas dan lidah kami saling menjilat di dalam kehangatan ciuman. Ully yang berada di belakangku bergabung dengan menempelkan kedua payudaranya ke punggungku. Lalu Ambar kutidurkan dan kulepas kaos yang kukenakan.

    Setelah itu kutindih dia sambil kuciumi wajahnya. Ully melepas BH-ku dari belakang sehingga aku melepaskan ciuman dari wajah Ambar. Aku akan membalik untuk mencium Ully, tetapi dia dari belakang meremas kedua payudaraku yang sudah telanjang dan tangan Ambar melepas retsluiting celana jeans pendek ketatku. Jarinya berusaha masuk ke vaginaku yang bertambah basah.

    Tiba-tiba telepon yang ada di rumahku berdering. Aku tanpa memakai pakaian yang tadi dilepas bangkit ke meja telepon. Ternyata telepon dari ayahku yang mengabarkan bahwa dia tidak pulang karena ada urusan. Aku merasa senang dan berencana mengajak Ambar dan Ully menginap di rumahku. Aku meletakkan gagang telepon dan menuju ke kursi sofa. Kulihat Ambar dan Ully sudah sama-sama hanya memakai pakaian dalam saling berciuman dan mencoba melepas BH yang dikenakan. Kukejutkan mereka dan kukatakan bahwa pemainan ini terpaksa harus berhenti sementara. Mereka kuminta pulang dulu dan kusuruh datang pukul 8 malam untuk melanjutkan permainan. Mereka setuju.

    Malamnya Ully datang pertama kali. Karena aku tidak sabar begitu dia masuk dan aku menutup pintu, aku memeluknya dari belakang dan kuremas kedua payudaranya. Kudengar bel pintu. Aku melepaskan pelukanku dan kusuruh Ully langsung ke kamar. Aku membuka pintu dan ternyata Ambar telah datang. Langsung saja kami masuk kamar. Kulihat Ully sudah tinggal memakai pakaian dalam saja sedang tiduran di tempat tidur. Kusuruh Ambar untuk mencumbunya dulu. Ambar langsung melepas pakaiannya dan ternyata dia tidak mengenakan BH hanya memakai kaos singlet dan CD.

    Dia lalu menghampiri Ully dan mendudukkannya. Dia lalu mencium Ully dan tangannya melepas BH yang dikenakan Ully. Sedangkan Ully melepas kaos singlet yang dikenakan Ambar dan aku yang berdiri hanya memakai gaun tidur tanpa pakaian dalam langsung terangsang. Kulepas gaun tidurku. Ambar yang melihatku langsung turun dari tempat tidur diikuti Ully. Ambar mendorongku sampai ke tembok lalu mencium bibirku dan meremas payudara kiriku. Sedangkan Ully jongkok di samping kakiku dan kaki Ambar lalu menjilati vaginaku yang basah sambil tidak lupa tangan kirinya meremas kedua payudara Ambar dan tangan kanannya meremas payudara kananku. Aku merasakan kenikmatan yang tiada duanya.

    Setelah beberapa menit Ambar dan Ully menjamah tubuhku dan aku sudah merasakan lemas, mereka berdua saling berpelukan dan saling menempelkan vaginanya. Mereka mendesah bersama-sama. Setelah itu Ambar melepas pelukannya dan lalu naik ke tempat tidur. Dia tidur telentang dan Ully menindihnya sambil menciumnya. Tangannya masuk ke vagina Ambar dan mengocoknya perlahan-lahan. Mulutnya perlahan-lahan turun ke vaginanya. Sambil jarinya mengocok vagina Ambar mulutnya juga menjilatinya. Aku yang sudah bergairah lagi ikut bergabung dengan mencium bibirnya yang kelihatannya akan mengeluarkan desahan. Kucium dan kujilat lidahnya. Dia membalas sambil tangannya menarik tanganku agar meremas kedua payudaranya. Kuremas kedua payudaranya dan tangannya juga meremas kedua payudaraku. Ambar ternyata dapat bertahan lebih lama dariku dari jamahanku dan Ully.

    Sekarang giliran Ully. Ully tidur telentang dan payudara kirinya dihisap oleh Ambar dan payudara kanannya kuhisap. Dia mendesah dan kedua tangannya juga membalas dengan meremas kedua payudaraku dan kedua payudara Ambar secara bergantian. Jariku dan jari Ambar lalu masuk ke vagina Ully dan mengocoknya perlahan-lahan. Ully ternyata akan mendesah lebih keras lagi sehingga bibirku dan bibir Ambar berebutan untuk menahannya. Bibir kami berdua akhirnya berciuman sambil jari kami berdua kami keluarkan dari vagina Ully dan naik ke atas berebutan kedua payudara Ully. Kami berdua meremas kedua payudara Ully dan ciuman kami turun ke bawah dan menjilati vagina Ully. Ully ternyata kalah dariku dalam bertahan.

    Setelah beristirahat sebentar kami melanjutkannya lagi. Aku tidur di tengah berhadapan dengan Ully dan Ambar berada di belakangku. Kami mulai lagi dari awal dan tidak lupa bergantian posisi tengah, depan, belakang. Kami bercumbu sampai sekitar pukul 3 dini hari. Setelah itu kami tertidur pulas karena kelelahan. Dengan posisi aku dipeluk Ambar dari depan dan Ully dari belakang.

    Pagi harinya aku terbangun dan kulihat Ambar dan Ully sudah tidak ada di tempat tidur. Kudengar desahan-desahan dari dalam kamar mandi. Aku bangkit dan berjalan ke kamar mandi. Kulihat Ambar dan Ully duduk berhadapan di bath tub yang penuh dengan busa sabun. Mereka berdua yang tubuhnya penuh dengan busa sabun sedang saling meremas kedua payudara mereka. Aku lalu berdiri di bawah pancuran dan kuhidupkan kran. Ambar bangkit dari bath tub dan menutup kran pancuran. Dia lalu berdiri dibelakangku dan mengambil body shower. Diusapkannya body shower ke kedua payudaraku dari belakang dan kemudian meremas-remas kedua payudaraku. Aku membalik tubuhku dan membalas meremas kedua payudaranya.

    Dia lalu meratakan body shower ke seluruh tubuhku kemudian memeluk tubuhku. Kemudian tangannya membuka kran pancuran lagi. Kami berdua saling melepaskan pelukan dan saling membilas tubuh kami dan juga meremas kedua payudara serta beberapa bagian tubuh yang lain. Setelah kami berdua bersih dari sabun dan busanya, Ambar mematikan kran pancuran dan keluar dari kamar mandi sambil menggaet handuk. Aku masih berdiri dan melihat Ully yang tidur di bath tub yang airnya sudah kering tinggal busa sabun yang menempel di tubuhnya. Kulihat kedua payudaranya dan lalu kuremas. Setelah itu kutindih tubuhnya dan kami pindah posisi. Aku sekarang di bawah dia di atas dan duduk dengan posisi kedua vagina kami saling menempel. Dia meremas-remas kedua payudaraku. Kemudian dia mengusap seluruh tubuhku dengan busa sabun yang menempel di tubuhnya. Kemudian dia menindihku dan membuka kran bath tub. Kami berdua saling membilas tubuh kami dan juga meremas kedua payudara serta beberapa bagian tubuh yang lain.

    Setelah itu aku lebih dulu keluar dari kamar mandi setelah menghanduki tubuhku. Aku keluar dengan telanjang karena handuknya dipakai oleh Ully. Ambar ternyata tidak berada di kamar. Aku keluar dan kulihat Ambar dengan melilitkan handuk di tubuhnya sedang berjalan ke arahku sambil membawa secangkir kopi. Kusongsong dia dan kucium dia sambil tanganku meraih cangkir dari tangannya. Kuletakkan cangkir ke meja yang ada di sebelah kami berdiri dan tanganku lalu melepas handuk yang dikenakan Ambar. Kupeluk dia bersamaan dengan pelukan Ully dari belakang. Aku ingin mulai dari awal lagi tetapi kudengar klakson mobil. Kami bertiga berhamburan cepat-cepat memakai kembali pakaian. Ternyata ayahku yang datang.

    Hari itu kami tidak melanjutkan percumbuan karena ayahku seharian di rumah. Ambar dan Ully juga pulang ke kostnya masing-masing. Tetapi di hari-hari selanjutnya kami bertiga bercumbu kembali. Entah di rumahku pada saat sepi atau di tempat kost Ambar atau di tempat kost Ully. Tapi sejak awal bulan Agustus tahun 2000 lalu Ully telah mempunyai pasangan cewek baru yang masih muda dan memutuskan berpisah denganku dan Ambar. Perpisahan dirayakan dengan bercumbu semalam suntuk antara aku, Ambar, Ully dan ceweknya. Sejak itu aku hanya bercumbu dengan Ambar. Begitulah pengalamanku bercumbu dengan sesama wanita.

    END

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

  • Cerita Seks Ketika Tidur Pulas Ku Intip Bibiku

    Cerita Seks Ketika Tidur Pulas Ku Intip Bibiku


    1536 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Ketika Tidur Pulas Ku Intip Bibiku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Kulihat bibi tidur tidak berselimut, karena biarpun kamar bibi memakai AC, tapi kelihatan AC-nya diatur agar tidak terlalu dingin. Posisi tidur bibi telentang dan bibi hanya memakai baju daster merah muda yang tipis.

    Dasternya sudah terangkat sampai di atas perut, sehingga terlihat CD mini yang dikenakannya berwarna putih tipis, sehingga terlihat belahan kemaluan bibi yang ditutupi oleh rambut hitam halus kecoklat-coklatan.

    Buah dada bibi yang tidak terlalu besar tapi padat itu terlihat samar-samar di balik dasternya yang tipis, naik turun dengan teratur.Walaupun dalam posisi telentang, tapi buah dada bibi terlihat mencuat ke atas dengan putingnya yang coklat muda kecil. Melihat pemandangan yang menggairahkan itu aku benar-benar terangsang hebat.

    Dengan cepat kemaluanku langsung bereaksi menjadi keras dan berdiri dengan gagahnya, siap tempur. Perlahan-lahan kuberjongkok di samping tempat tidur dan tanganku secara hati-hati kuletakkan dengan lembut pada belahan kemaluan bibi yang mungil itu yang masih ditutupi dengan CD.

    Perlahan-lahan tanganku mulai mengelus-elus kemaluan bibi dan juga bagian paha atasnya yang benar-benar licin putih mulus dan sangat merangsang.Terlihat bibi agak bergeliat dan mulutnya agak tersenyum, mungkin bibi sedang mimpi, sedang becinta dengan paman. Aku melakukan kegiatanku dengan hati-hati takut bibi terbangun.

    Perlahan-lahan kulihat bagian CD bibi yang menutupi kemaluannya mulai terlihat basah, rupanya bibi sudah mulai terangsang juga. Dari mulutnya terdengar suara mendesis perlahan dan badannya menggeliat-geliat perlahan-lahan. Aku makin tersangsang melihat pemandangan itu.Cepat-cepat kubuka semua baju dan CD-ku, sehingga sekarang aku bertelanjang bulat. Penisku yang 19 cm itu telah berdiri kencang menganguk-angguk mencari mangsa.

    Dan aku membelai-belai buah dadanya, dia masih tetap tertidur saja. Aku tahu bahwa puting dan klitoris bibiku tempat paling suka dicumbui, aku tahu hal tersebut dari film-film bibiku. Lalu tanganku yang satu mulai gerilya di daerah vaginanya. Kemudian perlahan-lahan aku menggunting CD mini bibi dengan gunting yang terdapat di sisi tempat tidur bibi.Sekarang kemaluan bibi terpampang dengan jelas tanpa ada penutup lagi. Agen Judi

    Perlahan-lahan kedua kaki bibi kutarik melebar, sehingga kedua pahanya terpentang. Dengan hati-hati aku naik ke atas tempat tidur dan bercongkok di atas bibi. Kedua lututku melebar di samping pinggul bibi dan kuatur sedemikian rupa supaya tidak menyentuh pinggul bibi. Tangan kananku menekan pada kasur tempat tidur, tepat di samping tangan bibi, sehingga sekarang aku berada dalam posisi setengah merangkak di atas bibi.Tangan kiriku memegang batang penisku. Perlahan-lahan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir kemaluan bibi yang telah basah itu. Kepala penisku yang besar itu kugosok-gosok dengan hati-hati pada bibir kemaluan bibi.

    Terdengar suara erangan perlahan dari mulut bibi dan badannya agak mengeliat, tapi matanya tetap tertutup. Akhirnya kutekan perlahan-lahan kepala kemaluanku membelah bibir kemaluan bibi.Sekarang kepala kemaluanku terjepit di antara bibir kemaluan bibi. Dari mulut bibi tetap terdengar suara mendesis perlahan, akan tetapi badannya kelihatan mulai gelisah. Aku tidak mau mengambil resiko, sebelum bibi sadar, aku sudah harus menaklukan kemaluan bibi dengan menempatkan posisi penisku di dalam lubang vagina bibi.

    Sebab itu segera kupastikan letak penisku agar tegak lurus pada kemaluan bibi. Dengan bantuan tangan kiriku yang terus membimbing penisku, kutekan perlahan-lahan tapi pasti pinggulku ke bawah, sehingga kepala penisku mulai menerobos ke dalam lubang kemaluan bibi.Kelihatan sejenak kedua paha bibi bergerak melebar, seakan-akan menampung desakan penisku ke dalam lubang kemaluanku.

    Badannya tiba-tiba bergetar menggeliat dan kedua matanya mendadak terbuka, terbelalak bingung, memandangku yang sedang bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seakan-akan siap untuk berteriak. Dengan cepat tangan kiriku yang sedang memegang penisku kulepaskan dan buru-buru kudekap mulut bibi agar jangan berteriak.

    Karena gerakanku yang tiba-tiba itu, posisi berat badanku tidak dapat kujaga lagi, akibatnya seluruh berat pantatku langsung menekan ke bawah, sehingga tidak dapat dicegah lagi penisku menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan bibi dengan cepat.Badan bibi tersentak ke atas dan kedua pahanya mencoba untuk dirapatkan, sedangkan kedua tangannya otomatis mendorong ke atas, menolak dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi tertahan oleh bekapan tangan kiriku.”Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!” desahnya tidak jelas.

    Kemudian badannya mengeliat-geliat dengan hebat, kelihatan bibi sangat kaget dan mungkin juga kesakitan akibat penisku yang besar menerobos masuk ke dalam kemaluannya dengan tiba-tiba.Meskipun bibi merontak-rontak, akan tetapi bagian pinggulnya tidak dapat bergeser karena tertekan oleh pinggulku dengan rapat.

    Karena gerakan-gerakan bibi dengan kedua kaki bibi yang meronta-ronta itu, penisku yang telah terbenam di dalam vagina bibi terasa dipelintir-pelintir dan seakan-akan dipijit-pijit oleh otot-otot dalam vagina bibi. Hal ini menimbulkan kenikmatan yang sukar dilukiskan.Karena sudah kepalang tanggung, maka tangan kananku yang tadinya bertumpu pada tempat tidur kulepaskan. Sekarang seluruh badanku menekan dengan rapat ke atas badan bibi, kepalaku kuletakkan di samping kepala bibi sambil berbisik kekuping bibi.

    “Bii.., bii.., ini aku David. Tenang bii.., sshheett.., shhett..!” bisikku.

    Bibi masih mencoba melepaskan diri, tapi tidak kuasa karena badannya yang mungil itu teperangkap di bawah tubuhku. Sambil tetap mendekap mulut bibi, aku menjilat-jilat kuping bibi dan pinggulku secara perlahan-lahan mulai kugerakkan naik turun dengan teratur.Perlahan-lahan badan bibi yang tadinya tegang mulai melemah.Kubisikan lagi ke kuping bibi,

    “Bii.., tanganku akan kulepaskan dari mulut bibi, asal bibi janji jangan berteriak yaa..?”Perlahan-lahan tanganku kulepaskan dari mulut bibi.Kemudian Bibi berkata,

    “David.., apa yang kau perbuat ini..? Kamu telah memperkosa Bibi..!”Aku diam saja, tidak menjawab apa-apa, hanya gerakan pinggulku makin kupercepat dan tanganku mulai memijit-mijit buah dada bibi, terutama pada bagian putingnya yang sudah sangat mengeras.Rupanya meskipun wajah bibi masih menunjukkan perasaan marah, akan tetapi reaksi badannya tidak dapat menyembunyikan perasaannya yang sudah mulai terangsang itu.

    Melihat keadaan bibi ini, tempo permainanku kutingkatkan lagi.Akhirnya dari mulut bibi terdengar suara, “Oohh.., oohh.., sshh.., sshh.., eemm.., eemm.., David.., David..!”Dengan masih melanjutkan gerakan pinggulku, perlahan-lahan kedua tanganku bertumpu pada tempat tidur, sehingga aku sekarang dalam posisi setengah bangun, seperti orang yang sedang melakukan push-up.Dalam posisi ini, penisku menghujam kemaluan bibi dengan bebas, melakukan serangan-serangan langsung ke dalam lubang kemaluan bibi.

    Kepalaku tepat berada di atas kepala bibi yang tergolek di atas kasur. Kedua mataku menatap ke bawah ke dalam mata bibi yang sedang meram melek dengan sayu. Dari mulutnya tetap terdengar suara mendesis-desis. Selang sejenak setelah merasa pasti bahwa bibi telah dapat kutaklukan, aku berhenti dengan kegiatanku. Setelah mencabut penisku dari dalam kemaluan bibi, aku berbaring setengah tidur di samping bibi.

    Sebelah tanganku mengelus-elus buah dada bibi terutama pada bagian putingnya.

    “Eehh.., David.., kenapa kau lakukan ini kepada bibimu..!” katanya.Sebelum menjawab aku menarik badan bibi menghadapku dan memeluk badan mungilnya dengan hati-hati, tapi lengket ketat ke badan.

    Bibirku mencari bibinya, dan dengan gemas kulumat habis. Woowww..! Sekarang bibi menyambut ciumanku dan lidahnya ikut aktif menyambut lidahku yang menari-nari di mulutnya.Selang sejenak kuhentikan ciumanku itu.Sambil memandang langsung ke dalam kedua matanya dengan mesra, aku berkata, ”

    Bii.. sebenarnya aku sangat sayang sekali sama Bibi, Bibi sangat cantik lagi ayu..!”Sambil berkata itu kucium lagi bibirnya selintas dan melanjutkan perkataanku, “Setiaap kali melihat Bibi bermesrahan dengan Paman, aku kok merasa sangat cemburu, seakan-akan Bibi adalah milikku, jadi Bibi jangan marah yaa kepadaku, ini kulakukan karena tidak bisa menahan diri ingin memiliki Bibi seutuhnya.”

    Selesai berkata itu aku menciumnya dengan mesra dan dengan tidak tergesa-gesa.Ciumanku kali ini sangat panjang, seakan-akan ingin menghirup napasnya dan belahan jiwanya masuk ke dalam diriku. Ini kulakukan dengan perasaan cinta kasih yang setulus-tulusnya. Rupanya bibi dapat juga merasakan perasaan sayangku padanya, sehingga pelukan dan ciumanku itu dibalasnya dengan tidak kalah mesra juga.

    Beberapa lama kemudian aku menghentikan ciumanku dan aku pun berbaring telentang di samping bibi, sehingga bibi dapat melihat keseluruhan badanku yang telanjang itu.”Iih.., gede banget barang kamu David..! Itu sebabnya tadi Bibi merasa sangat penuh dalam badan Bibi.” katanya, mungkin punyaku lebih besar dari punya paman.Lalu aku mulai memeluknya kembali dan mulai menciumnya. Agen Judi

    Ciumanku mulai dari mulutnya turun ke leher dan terus kedua buah dadanya yang tidak terlalu besar tapi padat itu. Pada bagian ini mulutku melumat-lumat dan menghisap-hisap kedua buah dadanya, terutama pada kedua ujung putingnya berganti-ganti, kiri dan kanan.Sementara aksiku sedang berlangsung, badan bibi menggeliat-geliat kenikmatan. Dari mulutnya terdengar suara mendesis-desis tidak hentinya.

    Aksiku kuteruskan ke bawah, turun ke perutnya yang ramping, datar dan mulus. Maklum, bibi belum pernah melahirkan. Bermain-main sebentar disini kemudian turun makin ke bawah, menuju sasaran utama yang terletak pada lembah di antara kedua paha yang putih mulus itu.Pada bagian kemaluan bibi, mulutku dengan cepat menempel ketat pada kedua bibir kemaluannya dan lidahku bermain-main ke dalam lubang vaginanya.

    Mencari-cari dan akhirnya menyapu serta menjilat gundukan daging kecil pada bagian atas lubang kemaluannya. Segera terasa badan bibi bergetar dengan hebat dan kedua tangannya mencengkeram kepadaku, menekan ke bawah disertai kedua pahanya yang menegang dengan kuat.

    Keluhan panjang keluar dari mulutnya, “Oohh.., David.., oohh.. eunaakk.. David..!”Sambil masih terus dengan kegiatanku itu, perlahan-lahan kutempatkan posisi badan sehingga bagian pinggulku berada sejajar dengan kepala bibi dan dengan setengah berjongkok. Posisi batang kemaluanku persis berada di depan kepala bibi. Rupanya bibi maklum akan keinginanku itu, karena terasa batang kemaluanku dipegang oleh tangan bibi dan ditarik ke bawah. Kini terasa kepala penis menerobos masuk di antara daging empuk yang hangat.

    Ketika ujung lidah bibi mulai bermain-main di seputar kepala penisku, suatu perasaan nikmat tiba-tiba menjalar dari bawah terus naik ke seluru badanku, sehingga dengan tidak terasa keluar erangan kenikmatan dari mulutku.Dengan posisi 69 ini kami terus bercumbu, saling hisap-mengisap, jilat-menjilat seakan-akan berlomba-lomba ingin memberikan kepuasan pada satu sama lain.

    Beberapa saat kemudian aku menghentikan kegiatanku dan berbaring telentang di samping bibi. Kemudian sambil telentang aku menarik bibi ke atasku, sehingga sekarang bibi tidur tertelungkup di atasku. Badan bibi dengan pelan kudorong agak ke bawah dan kedua paha bibi kupentangkan.

    Kedua lututku dan pantatku agak kunaikkan ke atas, sehingga dengan terasa penisku yang panjang dan masih sangat tegang itu langsung terjepit di antara kedua bibir kemaluan bibi.Dengan suatu tekanan oleh tanganku pada pantat bibi dan sentakan ke atas pantatku, maka penisku langsung menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan bibi. Amblas semua batangku.”Aahh..!” terdengar keluhan panjang kenikmatan keluar dari mulut bibi.Aku segera menggoyang pinggulku dengan cepat karena kelihatan bahwa bibi sudah mau klimaks.

    Bibi tambah semangat juga ikut mengimbangi dengan menggoyang pantatnya dan menggeliat-geliat di atasku. Kulihat wajahnya yang cantik, matanya setengah terpejam dan rambutnya yang panjang tergerai, sedang kedua buah dadanya yang kecil padat itu bergoyang-goyang di atasku.Ketika kulihat pada cermin besar di lemari, kelihatan pinggul bibi yang sedang berayun-ayun di atasku. Batang penisku yang besar sebentar terlihat sebentar hilang ketika bibi bergerak naik turun di atasku. Hal ini membuatku jadi makin terangsang.

    Tiba-tiba sesuatu mendesak dari dalam penisku mencari jalan keluar, hal ini menimbulkan suatu perasaan nikmat pada seluruh badanku. Kemudian air maniku tanpa dapat ditahan menyemprot dengan keras ke dalam lubang vagina bibi, yang pada saat bersamaan pula terasa berdenyut-denyut dengan kencangnya disertai badannya yang berada di atasku bergetar dengan hebat dan terlonjak-lonjak.

    Kedua tangannya mendekap badanku dengan keras.Pada saat bersamaan kami berdua mengalami orgasme dengan dasyat. Akhirnya bibi tertelungkup di atas badanku dengan lemas sambil dari mulut bibi terlihat senyuman puas.”David.., terima kasih David. Kau telah memberikan Bibi kepuasan sejati..!”Setelah beristirahat, kemudian kami bersama-sama ke kamar mandi dan saling membersihkan diri satu sama lain.

    Sementara mandi, kami berpelukan dan berciuman disertai kedua tangan kami yang saling mengelus-elus dan memijit-mijit satu sama lain, sehingga dengan cepat nafsu kami terbangkit lagi. Dengan setengah membopong badan bibi yang mungil itu dan kedua tangan bibi menggelantung pada leherku,

    kedua kaki bibi kuangkat ke atas melingkar pada pinggangku dan dengan menempatkan satu tangan pada pantat bibi dan menekan, penisku yang sudah tegang lagi menerobos ke dalam lubang kemaluan bibi.”Aaughh.. oohh.. oohh..!” terdengar rintihan bibi sementara aku menggerakan-gerakan pantatku maju-mundur sambil menekan ke atas.Dalam posisi ini, dimana berat badan bibi sepenuhnya tertumpu pada kemaluannya yang sedang terganjel oleh penisku, maka dengan cepat bibi mencapai klimaks.

    “Aaduhh.. David.. Biibii.. maa.. maa.. uu.. keluuar.. David..!” dengan keluhan panjang disertai badannya yang mengejang, bibi mencapai orgasme, dan selang sejenak terkulai lemas dalam gendonganku.Dengan penisku masih berada di dalam lubang kemaluan bibi, aku terus membopongnya. Aku membawa bibi ke tempat tidur. Agen Judi

    Dalam keadaan tubuh yang masih basah kugenjot bibi yang telah lemas dengan sangat bernafsu, sampai aku orgasme sambil menekan kuat-kuat pantatku. Kupeluk badan bibi erat-erat sambil merasakan airmaniku menyemprot-nyemprot, tumpah dengan deras ke dalam lubang kemaluan bibi, mengisi segenap relung-relung di dalamnya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

     

  • Cerita Seks Nikmatnya Meki Cewek Chinese Masih Perawan

    Cerita Seks Nikmatnya Meki Cewek Chinese Masih Perawan


    1536 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Nikmatnya Meki Cewek Chinese Masih Perawan ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Pаdа bulаn реrtаmа kеrjа setelah libur lebaran аdа tеmаnku уаng bаru dimutаѕi di kаntоr, mulаnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа, Nаmаnуа Aina, аdаlаh wаnitа kеturunаn tiоnghоа, mаtа ѕiрit, tinggi kurаng lеbih 165 сm, bеrаt 52kg, bibir ѕеnѕuаl, rаmаh, murаh ѕеnуum, ѕеnаng mеmаkаi rоk mini dаn ѕераtu hаk tinggi, kulit bеrѕih, rаmbut ѕеbаhu. Aku biаѕа реrgi mаkаn ѕiаng bеrѕаmа mаnаjеrnуа уаng jugа rеkаn ѕеkеrjаku.

    Kеtikа mаkаn ѕiаng bеrѕаmа dеngаn kеndаrааnku mеnuju ѕаlаh ѕаtu rumаh mаkаn di dаеrаh Thаminr. Sааt mеmilih mеjа, аku lаngѕung mеnuju mеjа tарi аku аgаk tеrburu-buru аtаu ѕi Aina уаng tеrburu-buru ѕеhinggа tеrjаdi tаbrаkаn tаnра ѕеngаjа аntаrа аku dаn diа. Hidungnуа уаng tidаk bеgitu mаnсung mеnеmреl раdа hidungku. Tubuhnуа tinggi bilа dibаnding wаnitа biаѕа kirа-kirа 173сm рluѕ ѕераtu, ѕоаlnуа tubuhku jugа ѕеkitаr itu, ѕесаrа rеflеk аku mеmеluknуа kаrеnа tаkut tеrjаtuh. Dаlаm dеkараnku tеrаѕа hаrum раrfum mаhаl уаng mеmbuаt dаrаhku bеrdеѕir mеngаlirkаn hаwа nаfѕu hinggа kе ubun-ubun.

    Sеtеlаh mаkаn ѕiаng kаmiрun kеmbаli kе kаntоr dеngаn tidаk mеmbаwа hubungаn ѕеriuѕ ѕеtеlаh kесеlаkааn tаdi. Kirа-kirа ѕеtеngаh jаm аkаn bеrаkhir jаm kаntоr аku hubungi diа lеwаt tеlероn untuk mеngаjаk nоntоn dаn kеbеtulаn filmnуа bаguѕ ѕеkаli. Eh, tеrnуаtа diа ѕеtuju kаlаu nоntоnnуа hаnуа bеrduа ѕаjа.

    Sеlаmа dаlаm реrjаlаnаn dаri kаntоr kе tеmраt tujuаn kаmi ngоbrоl ngаlоr-ngidul tidаk kаruаn ѕаmbil tеrtаwа dаn kutаnуа араkаh diа ѕudаh рunуа расаr? dijаwаb bаru рutuѕ ѕеbulаn уаng lаlu, mаkаnуа diа mеmutuѕkаn untuk mutаѕi kе tеmраtku ѕаmbil mеngерulkаn аѕар rоkоknуа. Kuрikir diа ini ѕеdаng lаbil dаn kеbеtulаn ѕеkаli аku mаu mеndеkаtinуа, kuраrkir kеndаrааnku di hаlаmаn реlаtаrаn раrkir Mаll Tаmаn Anggrеk.

    Sеtеlаh mеmbеli kаrсiѕ dаn mаkаnаn kесil kаmi mаѕuk kе dаlаm gеdung уаng mаѕih ѕерi. Aku mеngаmbil роѕiѕi di tеngаh dаn kеbеtulаn bоlеh mеmilih tеmраt. Sеѕааt filmрun dimulаi, tаngаnku mulаi mеnуеntuh tаngаnnуа. Diа mаѕih mеmbiаrkаn, mulаilаh рikirаn kоtоrku, kurеmаѕ ѕесаrа hаluѕ, diа hаnуа mеmbаlаѕ dеngаn hаluѕ. Kudеkаtkаn wаjаhku kе tеlingаnуа, nаfаѕku mulаi mаѕuk mеlаlui lubаng tеlingаnуа уаng ѕеdikit tеrhаlаng оlеh rаmbutnуа уаng hаrum.

    Kubеrаnikаn untuk mеnсium lеhеr, diа hаnуа mеndеѕаh, “ааhh.”, kuаrаhkаn kе рiрi lаlu kе mulutnуа. Pеrtаmа kаli diа mеnutuр mulutnуа, tеtарi tidаk kuаѕа untuk mеmbukаnуа jugа kаrеnа аku tеruѕ mеnеmреlkаn mulutku раdа bibirnуа. Tаngаnku tеtар mеrеmаѕ jеmаri tаngаnnуа lаlu рindаh kе lеhеr dаn ѕеbеlаh lаgi kе рinggаng. Lаmа-kеlаmааn nаik kе buаh dаdа уаng mаѕih tеrbungkuѕ оlеh раkаiаn ѕеrаgаm kаntоr.

    Lidаhku mulаi mеmаinkаn lidаhnуа bеgitu рulа ѕеbаliknуа. Kuреrhаtikаn mаtаnуа mulаi tеrреjаm, jеmаrinуа mulаi аgаk kuаt mеrеmаѕ tubuhku. Kаmi tidаk mеmреrhаtikаn lаgi film уаng ѕеdаng diрutаr, kаmi ѕеdаng аѕуik mеlаkukаn аdеgаn ѕеndiri.

    Aku rаbа kеbаgiаn раhа tеtарi tеrhаlаng оlеh ѕtоkingnуа уаng раnjаng ѕаmраi реrut, ѕudаh tidаk ѕаbаr аku untuk mеrаbа kеmаluаnnуа. Diа mеnаrik tаngаnku аgаr jаngаn mеrаbа bаrаngnуа, kurаbа tеruѕ аkhirnуа diа mеngаlаh, kubiѕikkаn untuk mеlераѕkаn ѕtосkingnуа. Kаmi lераѕ ѕеmuа реrmаinаn ѕеjеnаk, hаnуа untuk mеlераѕ ѕtосking уаng diа раkаi. Sеtеlаh itu kеmbаli lаgi kе реrmаinаn ѕеmulа, kurоgоh dеngаn tаngаnku уаng kеkаr dаn bеrbulu ѕеlаngkаngаnnуа уаng mаѕih tеrbungkuѕ dеngаn CD-nуа, tаngаnku mulаi kе рinggulnуа.

    Eh., tеrnуаtа diа mеmаkаi CD уаng diikаt di ѕаmрing. Kubukа ѕесаrа реrlаhаn аgаr mеmudаhkаn untuk mеlаnjutkаn kе vаginаnуа, уаng tеrdеngаr hаnуа ѕuаrа nаfаѕ kаmi bеrduа. Sаmраilаh аku kе реrmukааn рuѕаr lаlu turun kе bаwаh. Bеtара kаgеtnуа аku ѕааt mеrаbа-rаbа, tеrnуаtа bulunуа hаnуа ѕеdikit. Kulераѕ mulutku dаri mulutnуа dаn bеrtаnуа раdаnуа,

    “Yаng., bulunуа diсukur уа”, bukаn jаwаbаn уаng аku tеrimа tеtарi tаmраrаn kесil mеndаrаt di рiрiku, “рlаk..”. Kulаnjutkаn lаgi ѕаmраi аkhirnуа film ѕudаh аkаn ѕеlеѕаi.
    Kubiѕikkаn lаgi, “Sауа ikаtkаn lаgi уа Yаng”, tidаk dijаwаb, lаlu kuikаtkаn kеmbаli. Filmрun bеrаkhir kitа ѕеmuа bubаr dаn kаmiрun kеluаr dаri gеdung biоѕkор. Mеlаngkаh di аnаk tаnggа kе tujuh diа mеnаrikku lаlu mеmbiѕikkаn,

    “Lаn., tаlinуа lераѕ”, buru-buru аku ререt ѕаmрing kiri рinggulnуа аgаr оrаng tidаk mеnуаngkа, turun lаgi kе аnаk tаnggа kеѕеmbilаn, еh diа mеmbiѕikkаn lаgi,
    “Lаn ѕаtunуа jugа, kаmu ѕih ngikаtnуа nggаk kеnсаng”.
    “Sоrrу dесh”, kаtаku.

    Akhirnуа diа mеnuruni tаnggа dеngаn mеrараtkаn kаki dаn mеmеgаng ѕаmрing kiri kаrеnа rоknуа mаu tеrlераѕ, сераt-сераt аku mеngаmbil mоbil ѕеmеntаrа diа bеrdiri mеnunggu.
    “Sаmраi jugа аkhirnуа.”, kitа bеrduа hаnуа сеkikikаn ѕаjа.
    “Mаu kеmаnа lаgi kitа ѕеkаrаng”, kаtаku.
    “Tеrѕеrаh аjа ѕоаlnуа mаu рulаng mаlеѕ, lаgi ribut ѕаmа bоkар” Agen Judi Hoki Banget

    Lаlu kuреrсераt lаju kеndаrааnku mеnuju Hоtеl Sеntrаl Di Jаlаn Pеmudа , lаngѕung mаѕuk kе kаmаr, ngоbоrоl-ngоbrоl ѕеbеntаr. Kеmudiаn аku kе kаmаr mаndi untuk mеmаѕаng kоndоm dаn kеmbаli lаgi tеruѕ kuсiumi diа ѕаmраi tidаk biѕа bеrnаfаѕ. “Eееggh”, ѕаmbil mеnсаbut mulutnуа, mulаilаh аku mеnсiumnуа ѕесаrа реrlаhаn ѕаmbil mеmbukа bаju dаn BH-nуа. Pауudаrаnуа tidаk tеrlаlu bеѕаr dаn tidаk tеrlаlu kесil, tеtарi рutingnуа mаѕuk kе dаlаm. Kuсiumi рауudаrаnуа.
    “Sѕѕhh”, ѕаmbil mеnjаmbаk rаmbutku. Kumаinkаn lidаhku di рutingnуа, ѕеmеntаrа уаng ѕаtu lаgi mеnсаri рutingуа уаng bеbаѕ. Kuturunkаn rоknуа lаlu сеlаnа dаlаmnуа dаn kubаringkаn kе tеmраt tidur ѕаmbil tеruѕ mеmаinkаn рuting ѕuѕunуа dеngаn mulutku. Dаn tеrnуаtа bulu vаginаnуа hаnуа ѕеdikit dаn hаluѕ. Kubеlаi-bеlаi mеѕki hаnуа ѕеdikit. Lаlu kumаinkаn сlitоriѕnуа уаng ѕudаh bаѕаh.

    Diа аgаk kаgеt. Kuреrhаluѕ lаgi реrmаinkаnku. Mаu kumаѕukаn jеmаriku kе vаginаnуа tарi,
    “Aааuu, ѕаkit Lаn”, lhо аnаk ini mаѕih реrаwаn ruраnуа, рikirku.
    Kujilаti tеruѕ рuting ѕuѕunуа ѕаmbil kubukа ѕеluruh раkаiаnku. Kini tаmраklаh duа inѕаn mаnuѕiа tаnра bеnаng ѕеhеlаiрun. Diа mеmреrhаtikаn реniѕku ѕеjеnаk, lаlu tеrtаwа.
    “Kеnара”, kаtаku.
    “Kауаk реnjаhаt уаng di film-film”, kаtаnуа.
    Lаlu реlаn-реlаn kugеѕеr раhаnуа аgаr mеrеnggаng dаn kuаtur роѕiѕi untuk ѕiар mеnеrоbоѕ lubаng vаginаnуа.
    “Eееggh…, еgghh”, bеlum biѕа jugа.

    Duа kаli bаru kераlаnуа ѕаjа уаng mаѕuk. Aku tidаk kеhilаngаn аkаl. Kujilаt tеruѕ рuting ѕuѕunуа dаn ѕесаrа реrlаhаn kutеkаn раntаtku аgаr mаѕuk ѕеluruh реniѕku, dаn “blееѕѕ”, bаrulаh mаѕuk ѕеluruhnуа реniѕku kе dаlаm vаginаnуа, lаlu mulаi kuауunkаn ѕесаrа реrlаhаn, mаkin lаmа mаkin сераt ауunаn раntаtku dаn kurаѕаkаn ѕеluruh реrѕеndiаnku mаu сороt.
    “Sѕѕhh…, оооh ааuuuwww…..”, kаtаnуа.
    Aku ѕеtор реrmаinаn ѕеmеntаrа kаrеnа аku mаu kеluаr jаdi kuhеntikаn ѕеѕааt. Eh, diа mаlаh mеmbаlikkаn tubuhku, kuаtur роѕiѕi реniѕku аgаr tераt di lubаng vаginаnуа, dаn “Blеееѕѕ”, mаѕuk lаgi реniѕku dаlаm lumаtаn vаginаnуа уаng mаѕih kеnсаng. Diа mеnаik-turunkаn bаdаnnуа.
    “Sѕѕhh…, ѕѕhh…, ааhh”, mulutku diѕumраlnуа dеngаn ѕuѕunуа dаn рutingnуа уаng ѕudаh mеnеgаng ѕеmрurnа.

    Bеbеrара saatkеmudiаn diа mеnjаmbаk rаmbutku dаn mеjаtuhkаn tubuhnуа kе tubuhku.
    “Lаn…, ааkkh…, Lаn…, ѕѕѕhh”, ruраnуа diа mеnсараi klimаkѕ dаn аku mеrаѕаkаn kеjutаn dаri lubаng vаginаnуа. Air mаniku mеnуеmрrоt kе dаlаm liаng vаginаnуа kirа-kirа еmраt аtаu limа kаli.
    Akhirnуа kаmi bеrduа lеmаѕ dаn bеrmаndikаn kеringаt. Sеѕааt tubuhnуа mаѕih mеnindih tubuhku dаn kurаѕаkаn аir mаniku mulаi mеngаlir dаri lubаng vаginаnуа mеnuju kеluаr mеlаlui bаtаng реniѕku. Kuсiumi diа dеngаn mеѕrа, diа mеnggеѕеr kе kаѕur, kuаmbil ѕеbаtаng rоkоk untuk kuhiѕар. Tеrnуаtа diа jugа mеnghiѕарnуа ѕаmbil mеmijаt-mijаt реniѕku.
    “Jаngаn di kераlаnуа”, kаtаku.
    “Emаngnуа kеnара?”, kаtаnуа.
    “Ngilu.., tаu nggаk”.
    Kutаnуа ѕесаrа реrlаhаn, “Aina…”.
    “hhmm”, kаtаnуа.
    “Cоwоk kаmu dulu ѕukа bеgini nggаk..”.
    “Nggаk bеrаni”, kаtаnуа.
    “Jаdi ini уаng реrtаmа”, аku bilаng, diа hаnуа mеngаngguk.

    Aku tidаk mеmреrhаtikаn kаlаu di реniѕku itu аdа bеrсаk dаrаh dаri vаginаnуа. Diа bеrjаlаn mеnuju kаmаr mаndi, lаlu bеrtеriаk kесil, “ааuuuu…”.
    “Kеnара..”, kаtаku.
    “Kеnсingnуа ѕаkit”, kаtаnуа.
    Kеmudiаn kаmi mаndi bеrduа, tаnра tеrаѕа ѕudаh 11 mаlаm, kаmi mеmеѕаn mаkаn mаlаm dаn diѕаntар tаnра buѕаnа. Sеtеlаh ѕаntар mаlаm kujilаti lаgi рuting ѕuѕunуа ѕаmраi mеnеgаng kеmbаli. \

    Tарi ѕааt аku mеmintа untuk mеngulum реniѕku diа hаnуа mеnggеlеng. Kurаbа vаginаnуа уаng mulаi bаѕаh lаgi. Kubаlikkаn diа,kuаrаhkаn реniѕku kе liаng vаginаnуа dаri bеlаkаng. “ааuu”, kаtаnуа kаgеt. Lаlu diа mеmintаku bеrbаlik dеngаn роѕiѕi tеlеntаng ѕеdаng diа mulаi mеnаiki tubuhku ѕаmbil ѕuѕunуа diѕоdоrkаn untuk dilumаt lаgi. Kuаrаhkаn lаgi tаnра mеlihаt di mаnа роѕiѕi lubаngnуа dаn “Blеѕѕ”, diа mulаi mеngауunkаn tubuhnуа.

    Bеbеrара mеnit kеmudiаn tubuhnуа kеmbаli mеngеjаng dаn, “Aаhh…, Lаn”, ѕаmbil mеrараtkаn tubuhnуа kе tubuhku. Kini gilirаnku уаng tidаk biѕа bеrnаfаѕ kаrеnа tеrtutuр rаmbut. Kuhеntаkkаn раntаtku kuаt-kuаt dаn kuауunkаn раntаtku dаn, аir mаniki kеluаr untuk уаng kеduа kаlinуа. Kаmi iѕtirаhаt ѕеjеnаk lаlu mаndi аir hаngаt lаgi dаn kutеngоk jаm tаngаnku ѕudаh mеnunjukkаn рukul ѕерuluh mаlаm. Lаlu kuаntаrkаn diа рulаng kе rumаhnуа.

    Kееѕоkаn hаrinуа kаmi bеkеrjа ѕереrti biаѕаnуа аntаrа аtаѕаn dаn bаwаhаn tеtарi diа mеnghubungiku.
    “Lаn…, mаѕih ѕаkit kаlаu рiрiѕ, tuh ѕаmраi tаdi раgi jugа ѕаkit”. Aku bilаng nggаk ара-ара. tарi nikmаt kаn? Mаu nаmbаh, diа bilаng nаnti.
    Bеgitulаn Pеngаlаmаn реrtаmаku bеrсintа dеngаn реrеmрuаn bеrdаrаh Tiоnghоа уаng tidаk lаin аdаlаh rеkаn bаruku di kаntоr.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sex Melepas kerinduan Sang Kekasih

    Cerita Sex Melepas kerinduan Sang Kekasih


    1536 views

    Cerita Sex – Siang itu di sebuah rumah yang cukup asri, seorang gadis yang berambut panjang terurai dengan raut wajah yang manis terlihat sedang menanti kedatangan seseorang. Tiba-tiba datang seorang pemuda yang mengenakan kaos biru di padu dengan jeans warna serupa. Dia berjalan menuju kerumah gadis yang sedang asyik duduk di depan rumahnya, si gadis sesekali mengawasi depan rumahnya kalau-kalau yang di tunggu sudah datang atau belum. Judi Bola Sbobet

    Dengan senyum yang manis kemudian gadis itu menyapa sang pemuda yang kelihatan rapi, harum dan segar siang itu.

    “Hallo Mas Adietya sayang..” sapanya dengan panggilan khas yang mesra ke padaku.
    “Hallo juga.. Sayang,” balasku pendek.
    “Sudah lama yah nunggunya,” lanjutku lagi.

    Antara aku dan si gadis memang terlihat mesra di setiap kesempatan apa aja. Baik itu melalui panggilan ataupun sikap terhadap masing-masing. Seperti halnya siang itu, yang kebetulan keadaan di rumah sang gadis nampaknya sedang sepi, dia bilang ortunya lagi ke rumah saudaranya yang pulangnya nanti sore.

    Dengan masih menyimpan rasa rindu yang tertahan, aku memeluk gadis pujaanku dengan mesra, sambil membisikan kata.

    “Adiet kangen banget nih sayang,” bisikku di telinga nya sambil mencumbu daun telinganya.
    “aku juga kangen Mas sayang..” jawabnya pelan.

    Kemudian kita terlibat perbincangan sesaat, yang selanjutnya aku merengkuh bahu si gadis dan mengajaknya masuk ke dalam ruangan tamu. Di sofa kita duduk sangat dekat sekali, sampai-sampai kita bisa merasakan hembusan nafas masing-masing, saat kita bertatapan wajah.

    “Kamu cantik sekali siang ini sayang..” kataku lembut.

    Sembari tanganku meremas kedua tangannya dan kemudian aku lanjutkan untuk menarik tubuhnya lebih rapat. Si gadis tak menjawab hanya tersipu raut wajahnya, yang di ekspresikan dengan memelukku erat. Tanganku kemudian memegang kedua pipinya dan tak lama bibirku sudah mengulum bibirnya yang terbuka sedikit dan bentuknya yang ranum, sembari dia memejamkan kedua bola matanya.

    Lidahku bermain di rongga mulutnya untuk memberikan perasaan yang membuat nya mendesah sesaat setelahnya. Di balik punggungnya jemari tanganku dengan lembut masuk ke dalam kaos warna putihnya dan mencoba membuka kaitan bra dari belakang punggungnya. Dengan dua kali gerakan, terbukalah kaitan bra hitamnya yang berukuran 36b itu.

    Jemari tanganku langsung mengelus tepian payudaranya yang begitu kenyal dan menggairahkan itu. Dan tak lama setelah itu jariku sudah memilin putingnya yang mulai keras, yang nampaknya dia mulai menikmati dan sudah terangsang diiringi dengan desahannya yang sensual.

    “Ohh.. Mas sayang..” desahnya lembut.

    Sambil memilin, bibirku tak lepas dari bibirnya dan menyeruak lebih ke dalam yang sesekali mulutku menghisap lidahnya keluar masuk. Selanjutnya dengan gerakan pelan aku membuka kaos putihnya dan langsung mulutku menelusuri payudaranya dan berakhir di putingnya yang menonjol kecil. Aku menjulurkan lidahku tepat di ujung payudaranya, yang membuat dia menggelinjang dan mendesah kembali.

    “Ohh.. Mas sayang.. Enak sekali.”

    Sesaat aku menghentikan cumbuanku kepadanya dan memegang kedua pipinya kembali sambil membisikkan kata.

    “Sayang.. Payudara kamu sungguh indah bentukya,” bisikku lirih di telinganya.

    Sang gadis hanya mengulum senyumnya yang manis sembari kembali memelukku mesra. Dengan mesra aku mengajak si gadis berjalan ke arah kamarnya yang lumayan besar dan bersih. Layaknya kamar seorang gadis yang tertata rapi dan aroma segar wangi bunga-bunga yang ada ditaman depan kamarnya terhirup olehku saat memasukinya.

    Tak berselang lama kemudian, aku mengangkat tubuh sexy sang gadis dan meletakkannya di atas meja belajar yang ada di kamarnya. Sang gadis masih mengenakan celana jeansnya, kecuali bagian atasnya yang sudah terbuka saat kita berasyik masyuk di ruang tamu. Perlahan aku memeluk tubuh sang gadis kembali, yang aku lanjutkan dengan menjelajahi leher jenjangnya dengan lembut.

    Bibirku mencumbui setiap senti permukaan kulitnya dan berpindah sesaat ketika lidahku mencapai belakang telinganya dan membuat tubuh sang gadis kembali bergetar pelan. Desahan dan getaran tubuhnya menandakan kalau sang gadis sudah sangat terangsang oleh setiap cumbuanku. Tanganku tak tinggal diam sementara bibirku mencumbui setiap titik sensitif yang ada di tubuh sang gadis. Jemariku mulai mengarah kebawah menuju celana jeans nya dan tanpa kesulitan aku menurunkan resliting celananya yang nampak olehku pinggiran celana dalam warna hitamnya yang sexy.

    Kemudian aku melemparkan celana jeansnya ke lantai dan seketika tanganku dengan lembut merengkuh bongkahan pantatnya yang padat berisi. Aku mengelus kedua bongkahannya pelan dan sesekali jariku menyelip di antara tepian celana dalamnya yag membuat bibirnya kembali bergetar mendesah lirih.

    “Oh.. Mas sayang..” desahnya parau.

    Bibirku yang sejak tadi bermain di atas, kemudian berpindah setelah aku merasakan cukup untuk merangsangnya di bagian itu. Lidahku menjulur lembut ketika mencapai permukaan kulit perutnya yang berakhir di pusarnya dan bermain sejenak yang mengakibatkan tubuhnya menggelinjang kedepan.

    “Ssshh..” desisnya lirih.

    Perlahan kemudian aku mulai menurunkan celana dalamnya dan aku membiarkan menggantung di lututnya yang sexy. Kembali aku melanjutkan cumbuan yang mengarah ke tepian pangkal pahanya dengan lembut dan sesekali aku mendengar sang gadis mendesah lagi. Aku mencium aroma khas setelah lidahku mencapai bukitnya yang berbulu hitam dan lebat sekali, namun cukup terawat terlihat olehku sekilas dari bentuk bulu vaginanya yang menyerupai garis segitiga.

    Dan tak lama lidahku sudah menjilati bibir luar vaginanya dengan memutar ujung lidahku lembut. Kemudian aku lanjutkan dengan menjulurkan lebih ke dalam lagi untuk mencapai bibir dalamnya yang sudah sangat basah oleh lendir kenikmatan yang di keluarkan dari lubang vaginanya. Tubuh sang gadis mengelinjang perlahan bersamaan dengan tersentuhnya benjolan kecil di atas vagina miliknya oleh ujung lidahku.

    “Ohh.. Mas sayang” jeritnya tertahan.
    “Aku nggak kuat Mas..” tambahnya lirih.

    Yang aku lanjutkan dengan menghentikan tindakanku sesaat. Aku menurunkan tubuh sang gadis dari atas meja, kemudian aku berdiri tepat di hadapanya yang sudah berjongkok sambil menatap penisku yang sudah berdiri tegang sekali.

    Dengan gerakan lincah bibir sang gadis langsung mengulum kepala penisku dengan lembut dan memutar lidahnya di dalam mulutnya yang mungil dan memilin kepala penisku yang mengkilat. Tubuhku bergetar hebat ketika menerima semua gerakan erotis mulai dari jemari tangannya yang lembut mengelus batang penisku serta bibir dan lidahnya yang lincah menelusuri buah zakarku.

    “Ohh.. Sayang” desahku pelan.

    Rambutnya yang hitam panjang ku remas sebagai expresi dari kenikmatan yang mengalir di sekujur tubuhku. Setelah beberapa saat sang gadis menjelajahi organ sensitifku, aku merengkuh bahunya serta memintanya berdiri dan kembali aku mendudukkan pantatnya yang padat berisi di tepian meja sementara salah satu kaki jenjangnya menjuntai ke lantai.

    Dengan gerakan lembut aku mengangkat paha kirinya dan bertumpu pada lenganku, di saat selanjutnya tangan kiriku memegang batang penisku yang sudah sangat tegang sekali menahan rangsangan yang menggelora dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya yang sudah basah oleh lendir birahi. Pada saat bersamaan ujung telunjukku juga mengelus belahan antara anus dan bibir bawah vaginyanya.

    “Oh.. Mas sayang.. Please.. Aku enggak kuat” jeritnya lirih.

    Aku masih belum merespon atas jeritan lirihnya, sebaliknya aku menundukkan kepala untuk kembali menjilati kedua payudaranya bergantian dan berakhir di puting payudara yang sebelah kiri. Gerakanku membuatnya menggelinjang dan semakin keras desahannya terdengar.

    “Ohh.. Mas sayang.. Sekarang yah” pintanya lirih, dengan mata yang sayup penuh nafsu.

    Perlahan aku mengarahkan batang penisku tepat di belahan vaginanya dan mendorongnya lembut.

    “Slepp..” irama yang di timbulkan ketika penisku sudah menyeruak bibir vaginanya.

    Kembali bibir sang gadis mengeluarkan desahan sexynya.

    “Hekk.. Mmm..” gumamnya lirih.

    Setengah dari batang penisku sudah masuk ke dalam vaginanya, yang aku padukan dengan gerakan bibirku mengulum bibirnya yang ranum serta memilin dan memutar ujung lidahnya lembut. Untuk menambah kenikmatan buat dirinya, aku mulai memajukan sedikit demi sedikit sisa batang penisku ke rongga vaginanya yang paling dalam dan aku mengarahkan ujung penisku menyentuh G-spotnya. Mulut sang gadis menggumam lirih karena mulutku juga masih mengulum bibirnya.

    “Mmm.. Mmm” gumamnya.

    Sambil menahan nikmat, tangan sang gadis menyentuh buah zakarku dan memijitnya lembut yang membuat tubuhku ikut mengelinjang menahan kenikmatan yang sama. Pinggulku membuat gerakan maju mundur untuk kesekian kalinya dan sepertinya sang gadis akan mendapatkan orgasme pertamanya ditandai dengan gerakan tangannya yang merengkuh bahuku erat dan menggigit bibir bawahnya lirih.

    “Ohh.. Mas sayangg..” jeritnya bergetar.

    Bersamaan dengan aliran hangat yang kurasakan di dalam, rongga vaginanya menjepit erat batang penisku. Tangannya merengkuh bongkahan pantatku serta menariknya lebih erat lagi. Tak lama berselang sang gadis kemudian tersenyum manis dan mengecup bibirku kembali sambil mengucapkan kata.

    “Thanks yah.. Mas sayang”ucapnya mesra.

    Aku membalasnya dengan memberikan senyum dan mengatakan.

    “Aku bahagia.. kalau sayang bisa menikmati semua ini” ucapku kemudian.

    Hanya beberapa saat setelah sang gadis mendapatkan orgasmenya, aku membalikkan tubuhnya membelakangiku sembari kedua tanganya berpegang pada pingiran meja. Dengan pelan kutarik pinggangnya sambil memintanya menunduk, maka nampaklah di depanku bongkahan pantatnya yang sexy dengan belahan vaginanya yang menggairahkan.

    Perlahan aku memajukan tubuhku sambil memegang batang penisku dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya, sementara kaki kananku mengeser kaki kanannya untuk membuka pahanya sedikit melebar. Dengan gerakan mantap penisku menyeruak sedikit demi sedikit membelah vaginanya lembut.

    “Slepp..” masuklah setengah batang penisku ke dalam rongga vaginanya.
    “Sss..” sang gadis mendesah menerima desakan penisku.

    Tanganku perlahan meremas payudaranya dari belakang mulai dari yang sebelah kiri dan dilanjutkan dengan yang sebelah kanan secara bergantian. Sementara pinggulku memulai gerakan maju mundur untuk kembali menyeruak rongga vaginanya lebih dalam.

    Posisi ini menimbulkan sensasi tersendiri dimana seluruh batang penisku dapat menyentuh G-spotnya, sementara tanganku dengan bebas menjelajahi seluruh organ sensitifnya mulai dari kedua payudara berikut putingnya dan belahan anus dan bagian tubuh lainnya.

    “Ohh.. Mas sayang” desahnya.

    Ketika ujung jemariku menyentuh lubang anusnya sambil aku berkonsentrasi memaju mundurkan penisku. Setelah cukup beberapa saat aku menggerakan pinggulku memompa belahan vaginanya. Dengan gerakan lembut aku menarik wajahnya mendekat, masih dalam posisi membelakangiku aku mengulum bibirnya dan meremas kedua payudaranya lembut.

    “Sayang aku mau keluar nih,” bisiku lirih.
    “Ohh.. Mas sayang aku juga mau” sahutnya pelan.

    Aku mempercepat gerakanku memompa vaginanya dari belakang tanpa melepas ciumanku di bibirnya dan remasan ku di kedua payudaranya. Pada saat terakhir aku mencengkeram kedua pinggulnya erat dan memajukan penisku lebih dalam.

    “Creett.. Ohh.. Sayang,” jeritku kemudian.

    Menyemburlah spermaku yang cukup banyak ke dalam rongga vaginanya dan beberapa tetes meleleh keluar mengalir di kedua pahanya. Untuk beberapa saat aku mendiamkan kejadian ini sampai akhirnya penisku mengecil dengan sendirinya di dalam vaginanya yang telah memberikan kenikmatan yang tak bisa aku ungkapkan.

    Demikianlah rasa rinduku terhadap kekasihku setelah beberapa lamanya tidak saling bertemu.

  • Majalah dewasa – Wanida

    Majalah dewasa – Wanida


    1536 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Jenna Sativa tukang pijat ++ khusus cewek

    Jenna Sativa tukang pijat ++ khusus cewek


    1535 views

  • Istriku Yang Semakin Hot Membuat Ku Tak Tahan Menahan Nafsu

    Istriku Yang Semakin Hot Membuat Ku Tak Tahan Menahan Nafsu


    1535 views

  • Nakalnya Suster Mimi Memainkan Kemaluanku di Malam Hari

    Nakalnya Suster Mimi Memainkan Kemaluanku di Malam Hari


    1534 views

    Duniabola99.org – Saya terbangun dipagi hari dengan perasaan sakit yang luar biasa. Kepala saya terasa berat, badan saya panas sekali, dan badan tidak terasa bertenaga. Saya mencoba bangun dan sarapan. Setelah makan, saya malah terasa semakin lemas. Akhirnya saya SMS sekretaris saya untuk bilang tidak masuk kantor karena sakit. Jam 11 siang saya terbangun, kepala terasa semakin berat dan lemas sekali.
    Saya minta pembantu saya untuk panggil taksi. Setelah taksi tiba, saya berangkat dan minta diantar ke rumah sakit swasta yang besar di daerah kuningan, Jakarta. Saya langsung masuk ke unit gawat darurat dan tim medis langsung menangani saya. Darah saya diambil untuk dites dan sebuah infus dipasang dilengan kiri saya. Sejam kemudian, dokter memberitahukan hasil lab yang menyatakan trombosit darah saya jauh dibawah normal. Saya diminta untuk diopname

    Sambil mengisi registrasi rumah sakit, saya minta kamar VIP dan menelepon orang tua saya bahwa saya diopname dan minta dibawakan baju ganti dari rumah saya. Setelah urusan beres, saya langsung diantar ke kamar VIP. Selesai makan siang dan obat, saya langsung tidur dengan pulas. Sore hari, orang tua saya datang membawa baju ganti, dsb. Saya wanti-wanti mereka untuk tidak memberitahu kakak atau saudara saya karena tidak mau diganggu selama diopname.

    Selasa

    Jam 5:45 pintu kamar saya terbuka, seseorang membawa sarapan disusul oleh seorang pria yang membawa kotak putih, rupanya ia perlu mengambil darah saya untuk dibawa ke lab. Kepala saya masih sakit, badan masih panas dan masih tak bertenaga. Selesai sarapan kembali saya tertidur. Jam 6:30, seorang suster masuk.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    “Selamat pagi Pak Robert, saya mandikan ya supaya segar” kata suster.

    Saya membuka mata sedikit dan mengangguk. Si suster dengan cekatan membuka baju dan celana tidur saya. Seluruh tubuh saya dioleskan dengan sabun cair lalu digosok setelah itu dilap dengan handuk basah. Selama dimandikan, saya menutup mata saya karena masih pusing. Sesekali saya membuka mata, saya perhatikan si suster bernama mimi (bukan nama asli). Tubuhnya langsing, rambutnya pendek, dadanya terlihat membusung dibalik baju seragam perawatnya.

    “Pak, mau dibersihkan daerah selangkangan?” suster mimi bertanya. “Ya boleh aja” jawab saya malas-malasan.

    Celana dalam saya dibuka dan kembali suster mimi mengoleskan sabun cair dan membersihkan daerah selangkangan lalu dilap dengan handuk basah. Selama dibersihkan didaerah selangkangan, kontol saya terkulai dengan lemas. Ternyata urat mesum saya sedang tidak beraksi sama sekali, hahahaha. Setelah beres, suster mimi membantu saya memakai pakaian yang bersih dari tas saya lalu saya mengucapkan terima kasih. Jam 8, dokter datang untuk memeriksa kondisi saya kemudian saya melanjutkan tidur.

    Rabu

    Rutinitas pagi hari kembali terulang, sarapan diantar lalu datang si pria yang meminta darah saya (udah kayak drakula minta darah) dan kembali suster mimi datang untuk memandikan saya. Kepala saya masih sakit walaupun tidak separah kemarin dan badah masih hangat. Kali ini sambil dimandikan, mata saya terbuka lebar dan tertuju pada TV walaupun sekali-sekali melirik ke tubuh suster mimi. Wajahnya saya perhatikan, ternyata cantik juga dia. Jika dilihat sepintas mirip Wanda Hamidah. Kalau tersenyum, maka sebuah lesung pipit akan terlihat di pipi sebelah kanan. Kembali suster mimi menawarkan untuk membersihkan daerah selangkangan, saya perbolehkan. Kontol saya masih terkulai lemas. Rupanya badan lemas memang tidak akan mampu membuat kontol berdiri.

    Saya melewati hari ini dengan lebih banyak tidur supaya cepat sehat. Sekali-sekali saya nonton TV tapi setelah itu kembali tidur.

    Kamis

    Pagi ini saya merasa cukup segar, kepala sudah tidak lagi sakit, temperatur badan sudah kembali normal dan tenaga tubuh terasa sudah membaik. Tidak sabar saya menunggu dimandikan suster mimi. Selesai sarapan dan pengambilan darah, suster mimi datang.

    “Halo selamat pagi, kelihatannya sudah segar Pak Robert” kata mimi dengan tersenyum. “Panggil Robert saja, enggak usah pakai Pak. Iya, sudah jauh lebih baik” kata saya dengan tersenyum. “Wah kalau begitu enggak perlu ya dimandikan, bisa mandi sendiri” goda mimi. “Kalau saya sehat, saya tidak ada disini, suster” jawab saya sambil tertawa. “Hahaha, bisa saja Robert” kata mimi.

    mimi membuka baju dan celana tidur saya. Saat mengoles dada dan punggung saya dengan sabun cair, saya melirik kearah dadanya, wah besar juga! mimi menggosok dada, punggung dan lengan saya. Bibir mimi yang merah terasa dekat sekali saat itu membasuh dada saya dengan handuk basah. Ingin rasanya menciumnya. Lalu mimi melanjutkan membersihkan paha dan kaki saya. Tangannya yang lembut saat menyentuh paha saya tiba-tiba membangunkan urat mesum saya dan langsung kontol saya berdiri, hore! mimi tetap melanjutkan membasuh paha dan kaki walaupun sekali-sekali saya menangkap matanya melirik kearah kontol saya.

    “Mau dibersihkan selangkangannya?” tanya mimi. “Boleh, silakan” kata saya sok cuek.

    Tangan mimi meraih celana dalam saya dan perlahan ia menariknya kebawah. Kontol saya langsung terayun kearahnya. mimi lalu membalur sabun cair di daerah selangkanganku. Tangannya terasa lembut sekali dan kontol saya terasa semakin mengeras.

    “Maaf ya kalau ereksi” jawa saya sedikit malu. “Tidak apa-apa kok, normal kok” jawab mimi sambil tersenyum.

    Duh senyumannya membuat jantung saya berdegup dengan kencang. mimi kelihatannya hati-hati untuk tidak sampai menyenggol kontol saya. Selesai mandi, mimi membantu saya memakai baju lalu saya nonton TV sambil menunggu dokter datang.

    Jum’at

    Saya sudah merasa sehat sekali. Saya kembali membayangkan kenikmatan dimandikan oleh si cantik suster mimi. Sarapan dan tukang palak darah pun datang, dan sekarang saatnya mandi. Pintu kamar saya terbuka dan tiba-tiba yang muncul bukan mimi melainkan suster lain yang sama sekali tidak menarik.

    “Aarggh, shit, who the hell are you?, I want mimi” jerit saya dalam hati.

    Suster itu menawarkan untuk dimandiin. Serta merta saya menolak, saya bilang saya cukup kuat untuk mandi sendiri. Suster itu membantu saya ke kamar mandi setelah itu meninggalkan kamar saya. Selesai mandi, dokter datang dan membawa hasil lab terbaru. Trombosit darah saya sudah kembali normal. Nanti siang saya diijinkan untuk membuka infus dan kalau segala sesuatu baik maka hari Sabtu boleh pulang. Saya agak sedih tidak ketemu mimi, seharian saya melewatkan waktu dengan nonton TV dan menanyakan ke sekretaris keadaan di kantor.

    Malam hari setelah makan malam, orang tua saya pamit untuk pulang. Saya masih nonton TV untuk menunggu suster shift malam datang. Biasanya suster itu hanya akan memantau kondisi sebelum saya tidur. Tangan kiri saya sudah kembali bebas setelah jarum infus dicabut. Jam 21:30, pintu terbuka dan suster mimi muncul.

    “Selamat malam Robert, sudah sehat?” mimi bertanya dengan tersenyum. “Halo mimi, saya sudah merasa sehat. Kok sekarang datangnya malam?” tanya saya. “Biasa, rotasi jam kerja” kata mimi. “Senang melihat mimi lagi” kata saya sedikit merayu, tanpa saya sadari saya menyentuh lengan mimi. mimi tersenyum dan membiarkan tangan saya memegang lengannya. “Gimana kabarnya? Masih lemas?” tanya mimi. “Sudah sehat, kan tadi sudah saya jawab” kata saya sedikit bingung. “Bukan kamu, tapi adik kamu” kata mimi dengan pandangan menggoda. “Coba saja kamu tanya sendiri” kata saya sambil tersenyum.

    Dengan mata yang tetap tertuju pada mata saya, mimi mengulurkan tangannya ke arah kontolku. Ia meremas kontol saya dari balik selimut.

    “Besar ya, Robert” kata mimi. “Buka aja celananya” kata saya.

    mimi membuka celana piyama dan celana dalamku. Kontol saya langsung digenggam. mimi membungkukkan dadanya kearah saya dan saya langsung mencium bibirnya, saya buka kancing baju seragamnya lalu saya tarik BHnya kebawah. Payudaramimi cukup besar, berukuran 34B. Putingnya berwarna coklat muda dan payudaranya terlihat sedikit menurun. Dengan gemas, saya cium bibir mimi sambil meremas dan memelintir puting mimi. mimi membalas dengan meremas dan mengocok kontol saya. Setelah berciuman agak lama, mimi melepaskan dirinya dan menghisap kontol saya. Lidahnya menyapu seluruh kepala kontol lalu ke batang kontol dan biji. Hmm, nikmatnya.

    Saya mengangkat rok putih mimi dan terlihat celana dalamnya berwarna putih. Saya remas pantatnya yang tidak terlalu besar lalu saya elus vaginanya dari belakang pantatnya. mimi menggelinjang kegelian. Saya menyelipkan jari saya kebalik celana dalamnya dan mengelus-elus vaginanya. Terasa bulu-bulu kemaluan mimi disekitar vaginanya. Vagina mimi sendiri terasa basah dan licin. Wah kelihatannya mimi sudah orgasme, mungkin saat kita ciuman dia mengalami orgasme. Jari saya sibuk mengelus vagina dan memainkan klitorisnya. Nafas mimi mendengus-dengus dan ia menghisap kontol saya semakin keras.

    Tiba-tiba terdengar suara orang berjalan di gang. mimi langsung tersentak dan membetulkan bajunya. Ia berjalan ke pintu dan mengintip keluar, rupanya hanya orang yang keluar dari kamar selesai membesuk. mimi tersenyum dan berkata

    “Robert, saya enggak berani melakukannya disini, takut supervisor saya lewat” “Sebentar saja, enggak ketahuan kok asalkan kita tidak berisik” ujar saya. “Hari Senin saja ya ditempat saya” kata mimi dengan wajah yang memelas. “Sebentar saja sayang, 10 menit deh” ujar saya dengan nafsu yang sudah naik ke ubun-ubun.

    Saya turun dari tempat tidur saya dan menghampiri mimi. Saya cium bibirnya dan mimi membuka baju, saya praktis telanjang bulat. mimi lalu membuka baju seragamnya dan menurunkan BHnya lalu mengangkat roknya dan celana dalamnya ditarik kebawah kakinya. Kami berciuman dengan penuh gairah. Saya menuntun mimi ke sofa, saya duduk disofa dan mimi duduk dipangkuanku menghadap saya. Saya mencium buah dadanya yang besar.

    mimi mendesah dengan nikmat. Ia mengangkat pantatnya dan menuntun kontol saya kearah vaginanya. Vaginanya yang sudah basah membuat kontol saya masuk dengan mudah. mimi mendongak sambil memejamkan matanya menikmati kontol saya. Ia menggoyangkan pinggulnya naik turun dan memutar-mutarnya. Kontol saya terasa seperti ditarik dan diremas bersamaan. Nikmat sekali. Payudara mimi bergoyang-goyang dimuka saya dan langsung saya sambar putingnya dengan gigiku dan menggigitnya.

    Dengan penuh gairah mimi memainkan kontolku dalam vaginanya. Bibirnya ia gigit agar tidak sampai berteriak. Saya sendiri berusaha menutup mulut saya dengan membenamkan kepala saya di buah dada mimi.

    “Sshh.. Enak Robert, enak sekali” ujar mimi mendesis.

    Bagaikan kuda liar, mimi terus mengayun-ayunkan pantatnya. Keringat menetes dengan di kening dan dadanya. Wajahnya yang cantik terlihat semakin cantik meluapkan gairah didalam dirinya. Saya melirik ke bagian bawah perutnya, terlihat bulu kemaluannya yang agak lebat. Biasanya saya sedikit turn-off melihat wanita yang bulu kemaluannya lebat tapi kali ini gairah saya tidak padam malah semakin membara.

    Tanpa mengeluarkan kontol saya atau mengubah posisi ML, saya mengangkat mimi. mimi memeluk saya dan kakinya melingkar di pinggang saya. Saya baringkan mimi di sofa, mimi menekuk kakinya lalu merapatkannya sehingga kontol saya terasa semakin rapat di vaginanya. Saya mulai menggenjot vagina mimi. Saya condongkan dada saya sehingga menyentuh dengkul mimi. Mata mimi tidak lepas dari mata saya. Tangan kanan saya meremas payudara mimi sedangkan tangan kiri saya meraih ke anus mimi dan memainkannya. mimi mendelik saat saya memasukkan jari tengah saya ke anusnya, perlahan tangan kanannya meraih jari saya danmenariknya keluar

    “Jangan sayang, sakit” ujar mimi.

    Saya terus menggenjot mimi dengan penuh gairah. mimi meremas-remas payudaranya sendiri sambil memejamkan matanya. Tak lama kemudian saya merasakan akan ejakulasi.

    “Mau keluar mimi”

    mimi langsung menurunkan kakinya sehingga kontol saya tercabut dari vaginanya, ia duduk lalu meraih kontol saya. Kontol saya langsung diremas dengan gemas dan dimasukkan ke mulutnya. Tangan kanannya meremas-remas biji sedangkan tangan kirinya memegang batang kontolku. Saya memegang kepala mimi dan menekan-nekan kepalanya sehingga kontol saya terasa masuk lebih dalam kedalam mulut mimi.Cerita Sex 2015

    Kontol saya langsung memuntahkan peju kedalam mulut mimi yang mungil. Peju saya terlihat memenuhi mulut mimi sehingga ia terpaksa mengeluarkan kontol saya dari mulutnya dan menelan peju saya kemudian menjilat sisa peju yang turun di batang kontol. Kontol saya langsung bersih dijilat. Saya sebenarnya masih penasaran belum menjilat vagina mimi, tetapi mimi cepat-cepat memakai bajunya dan membereskan rambutnya. Keringat di dahinya ia lap dengan tissue. Kemudian ia mengambil bolpen dan menulis alamat dan nomor handphonenya.

    “Saya off-duty hari Senin. Kamu pasti boleh pulang besok. Tapi nanti dokter akan minta kamu istirahat beberapa hari. Datang aja ya ke kost saya hari Senin” kata mimi. Saya cium bibir mimi dan mimi bergegas keluar.

    Sabtu

    Hari Sabtu saya akhirnya boleh pulang dan persis seperti yang dibilang mimi, saya diminta untuk istirahat dirumah sampai hari Rabu.

    Senin

    Jam 9 pagi saya sudah tiba di tempat kost mimi, sebelumnya saya sudah menelepon mimi untuk datang kesana. mimi telah menunggu diruang tamu tempat kostnya. Ia mengenakan celana pendek warna coklat dengan kaos lengan buntung yang ketat.

    “Hai, akhirnya datang” seru mimi dengan senang. mimi langsung mengajak saya ke kamarnya. “Kangen dengan mimi” kata saya sambil mencium bibirnya. “Iya, saya kangen juga, masih penasaran dengan kontol kamu” jawab mimi sambil ciuman.

    Saya membuka kaos dan celana pendek mimi. Tampak celana dalam model g-string berwarna hitam dikenakan mimi. mimi lalu gantian membuka baju dan celana panjang serta celana dalam. Kemudian mimi jongkok didepan saya lalu mulai menghisap kontolku. Selang beberapa menit menghisap kontol, saya meminta mimi berdiri lalu saya baringkan ditempat tidur. Saya cium payudaranya sambil tangan kanan saya mengelus vaginanya dari balik celana dalam. mimi memejamkan matanya menikmati kenikmatan yang saya berikan. Putingnya secara gantian saya hisap dan gigit lalu saya turun ke perut mimi. mimi menjerit geli saat saya gigit perutnya.

    Dengan tak sabar saya mulai mencium vaginanya dari balik celana dalamnya, kemudian saya tarik celana dalamnya sampai ke dengkulnya. Wah ternyata mimi telah mencukur bulu kemaluannya sehingga terlihat tipis dan rapih, beda dengan malam sebelumnya yang bulu kemaluannya terlihat lebat. Saya jilat vaginanya yang berwarna merah, klitorisnya yang besar tidak luput dari gigitan saya. mimi menjerit-jerit kecil menerima gigitan-gigitan di klitorisnya. Saya membalikkan tubuh mimi lalu membuat posisi doggy style. mimi nungging didepan saya, pantatnya yang mungil saya remas dengan keras lalu saya minta mimi membungkuk lebih dalam sehingga anusnya terlihat. Saya jilat anusnya, mimi menggelinjang kegelian. Kemudian saya mulai mengarahkan kontol kedalam vagina mimi.

    “Aahh, enak Robert, enak sekali. Terus sayang. Lebih keras” pinta mimi.

    Vagina mimi terasa hangat dan basah. Saya memegang pantatnya dan menggenjot vagina mimi dengan penuh nafsu. mimi mendesis-desis sambil memutar-mutar pantatnya. Setiap kali mimi memutar pantatnya, kontol saya terasa seperti ditarik lebih dalam divaginanya. Entah bagaimana caranya dia bisa melakukan itu. Saya memejamkan mata menikmati pijitan kontol saya dalam vagina mimi. mimi kemudian meluruskan kakinya sehingga tubuhnya rata dengan kasur, saya terpaksa harus menurunkan badan saya dan menindih tubuh mimi dari belakang. Tapi dengan gaya ini, kontol saya terasa semakin sempit memasuki vagina mimi karena dihimpit oleh paha mimi.Cerita Sex 2015

    Tidak lama kemudian saya ejakulasi. Saya melenguh dengan keras dan tubuh mimi ikut mengejang pertanda ia juga orgasme. Saya lalu menindih tubuh mimi tanpa mengeluarkan kontol saya. mimi kemudian memutar tubuhnya lalu gantian menindih dada saya. Kami saling berciuman dan istirahat.

    “Robert, mau nggak kalau ada variasi?” tanya mimi. “Variasi seperti apa?” tanya saya balik. “Ada orang ketiga” sahut mimi. “Siapa?” “Namanya Desi, dia suster juga tapi kerjanya di lantai 2 dirumah sakit yang sama” “Boleh aja, sekarang?” “Bisa, tinggal telepon dan nanti dia datang dari kamar sebelah” “Hah? Dia disebelah? Cantik nggak?” tanya saya bertubi-tubi. Kalau nanti yang datang suster yang mau mandiin saya waktu hari Jum’at pagi kan repot, pikir saya dalam hati. “Cantik, jangan takut deh. Dia satu kost dengan saya” jawab mimi sambil meraih handphonenya.

    Rupanya mimi telah bercerita kepada temannya mengenai persetubuhan kita di rumah sakit. Dan lebih mengejutkan lagi, Desi ini juga sering bersetubuh atau setidaknya oral sex dengan pasien. Hmm, nakal juga suster-suster ini, pikir saya dalam hati. Dalam waktu kurang dari semenit, Desi mengetuk kamar mimi dan dibukakan oleh mimi. Wajah Desi boleh juga walaupun tidak secantik mimi. Desi memakai daster bercorak bunga-bunga dengan warna mencolok khas dari Bali. Dari balik dasternya tampak buah dadanya yang tidak disangga BH. Saya masih berbaring di tempat tidur dengan telanjang dan mata Desi langsung tertuju ke kontol saya.

    “Halo Desi” kata saya untuk menghilangkan kecanggungan. “Halo Robert” sahutnya dengan sedikit malu.

    mimi berdiri dibelakang Desi lalu membuka daster Desi. Desi langsung telanjang bulat. Desi tersenyum malu lalu mendekat kepada saya. Saya meremas payudaranya yang tidak sebesar mimi tapi bulat dan kencang. Pantat Desi sedikit lebih besar dari mimi, bulu kemaluannya terlihat tercukur tipis dan rapih. Desi meraih kontol saya dan mengelusnya. Kemudian ia membungkukkaan tubuhnya dan mulai menghisap kontol saya, saya raih pantatnya dan menariknya kearah muka saya sehingga kita dalam posisi 69.

    mimi tampak mengambil handycam dan mulai merekam adegan saya dan Desi. Dengan gemas saya jilat vagina Desi, tercium bau sabun yang wangi. Desi membalas dengan menghisap kontol saya sambil meremas bijiku. Puas ber-69, saya minta Desi tetap nungging lalu saya masukkan kontol saya ke vaginanya. Vaginanya tidak sesempit mimi tetapi begitu kontolku masuk langsung terasa vaginanya berdenyut-denyut di kepala kontolku. Desi saya genjot dengan penuh gairah. mimi merekam setiap adegan sambil tangan kirinya mengelus vaginanya sendiri. Desi mengikuti irama goyangan saya dengan menekan pinggulnya dengan keras kepinggul saya sehingga kontol saya masuk lebih dalam ke vaginanya.

    mimi kemudian meletakkan handycamnya di meja dengan posisi lensa mengarah kami, kemudian ia berlutut dibelakang saya lalu memelukku. Tangan kanannya meremas-remas biji saya. Rangsangan yang diperoleh dari mimi membuat saya menggenjot Desi semakin keras.

    “Oohh.. Terus Robert, terus Robert.. Saya mau keluar” jerit Desi dengan keras.

    Tubuh Desi mengejang dan terasa vaginanya Desi menjadi sangat becek. Desi langsung tengkurap dengan lemas dikasur. Wah belum apa-apa udah lemas, saya berkata dalam hati.Cerita Sex 2015

    Langsung saya tarik si mimi dan masukkan kontolku ke vaginanya. mimi membuka kedua kaki dengan lebar dan menerima kontol saya dalam vaginanya. Saya meremas-remas buah dadanya dengan nafsu sambil menggenjot kontolku yang belum tuntas tugasnya. Saya melirik ke Desi dan ia kelihatannya kembali bergairah. Ia jongkok diatas muka mimi dan mimi langsung melahap vagina Desi. Desi melenguh setiap kali lidah mimi menyapu vaginanya. Saya mencium bibir Desi dan kita saling berpagutan. Setelah menyetubuhi mimi selama 10 menit, peju saya terasa mau keluar. Langsung saya cabut kontol saya dan menyodorkannya ke mulut Desi. Desi menerima dengan senang dan menghisap dan menelan peju saya. mimi sendiri masih asyik menjilat vagina dan anus Desi.

    Saya terkulai ditempat tidur, Desi rebahan disebelah kiri dan mimi disebelah kanan. mimi memutar video adegan seks tadi. Sepanjang hari, kami bertiga terus bersetubuh dengan posisi yang berbeda. Kadang-kadang gantian saya yang meng-handycam Desi dan mimi yang ber-69 dan berciuman. Three-some yang sangat eksotis. Tubuh saya langsung terasa sehat dan segar.

    Baca Juga :

     

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

  • Majalah Maxim Edisi Baki Hamma

    Majalah Maxim Edisi Baki Hamma


    1534 views

    Duniabola99.org– Baki Hamma

  • Cerita Seks Main Swinger Sex Dengan Tetangga

    Cerita Seks Main Swinger Sex Dengan Tetangga


    1534 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Main Swinger Sex Dengan Tetangga ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Tentang tukar pasangan kali ini berkisah pengalamnku bercinta dengan tetangga baruku, dimana istri tetanggaku yang sangat bahenol dan sering bikin burungku naik turun itu akhirnya bisa kudapatkan walaupun dengan kompensasi aku harus merelakan istriku di tiduri oleh suami tetangga baruku.

    Kurasa tidak perlu aku ceritakan tentang nama dan asalku, serta tempat dan alamatku sekarang. Usiaku sekarang sudah mendekati empat puluh tahun, kalau dipikir-pikir seharusnya aku sudah punya anak, karena aku sudah menikah hampir lima belas tahun lamanya. Walaupun aku tidak begitu ganteng, aku cukup beruntung karena mendapat isteri yang menurutku sangat cantik. Bahkan dapat dikatakan dia yang tercantik di lingkunganku, yang biasanya menimbulkan kecemburuan para tetanggaku. Isteriku bernama Resty.

    Ada satu kebiasaanku yang mungkin jarang orang lain miliki, yaitu keinginan sex yang tinggi. Mungkin para pembaca tidak percaya, kadang-kadang pada siang hari selagi ada tamu pun sering saya mengajak isteri saya sebentar ke kamar untuk melakukan hal itu. Yang anehnya, ternyata isteriku pun sangat menikmatinya.

    Walaupun demikian saya tidak pernah berniat jajan untuk mengimbangi kegilaanku pada sex. Mungkin karena belum punya anak, isteriku pun selalu siap setiap saat. Kegilaan ini dimulai saat hadirnya tetangga baruku, entah siapa yang mulai, kami sangat akrab. Atau mungkin karena isteriku yang supel, sehingga cepat akrab dengan mereka. Suaminya juga sangat baik, usianya kira-kira sebaya denganku. Hanya isterinya, woow busyet.., selain masih muda juga cantik dan yang membuatku gila adalah bodynya yang wah, juga kulitnya sangat putih mulus.

    Mereka pun sama seperti kami, belum mempunyai anak. Mereka pindah ke sini karena tugas baru suaminya yang ditempatkan perusahaannya yang baru membuka cabang di kota tempatku. Aku dan isteriku biasa memanggil mereka Mas Agus dan Mbak Rini. Selebihnya saya tidak tahu latar belakang mereka. Boleh dibilang kami seperti saudara saja karena hampir setiap hari kami ngobrol, yang terkadang di teras rumahnya atau sebaliknya. Pada suatu malam, saya seperti biasanya berkunjung ke rumahnya, setelah ngobrol panjang lebar, Agus menawariku nonton

    VCD blue yang katanya baru dipinjamnya dari temannya. Aku pun tidak menolak karena selain belum jauh malam kegiatan lainnya pun tidak ada. Seperti biasanya, film blue tentu ceritanya itu-itu saja. Yang membuatku kaget, tiba-tiba isteri Agus ikut nonton bersama kami. “Waduh, gimana ini Gus..? Nggak enak nih..!” “Nggak apa-apalah Mas, toh itu tontonan kok, nggak bisa dipegang. Kalau Mas nggak keberatan, Mbak Res diajak sekalian.” katanya menyebut isteriku. Aku tersinggung juga waktu itu. Tapi setelah kupikir-pikir, apa salahnya? Akhirnya aku pamit sebentar untuk memanggil isteriku yang tinggal sendirian di rumah. “Gila kamu..! Apa enaknya nonton gituan kok sama tetangga..?” kata isteriku ketika kuajak. Akhirnya aku malu juga sama isteriku, kuputuskan untuk tidak kembali lagi ke rumah Agus. Mendingan langsung tidur saja supaya besok cepat bangun. Paginya aku tidak bertemu Agus, karena sudah lebih dahulu berangkat. Di teras rumahnya aku hanya melihat isterinya sedang minum teh. Judi Poker Online

    Ketika aku lewat, dia menanyaiku tentang yang tadi malam. Aku bilang Resty tidak mau kuajak sehingga aku langsung saja tidur. Mataku jelalatan menatapinya. Busyet.., dasternya hampir transparan menampakkan lekuk tubuhnya yang sejak dulu menggodaku. Tapi ah.., mereka kan tetanggaku. Tapi dasar memang pikiranku sudah tidak beres, kutunda keberangkatanku ke kantor.

    Aku kembali ke rumah menemui isteriku. Seperti biasanya kalau sudah begini aku langsung menarik isteriku ke tempat tidur. Mungkin karena sudah biasa Resty tidak banyak protes. Yang luar biasa adalah pagi ini aku benar-benar gila. Aku bergulat dengan isteriku seperti kesetanan. Kemaluan Resty kujilati sampai tuntas, bahkan kusedot sampai isteriku menjerit. Edan, kok aku sampai segila ini ya, padahal hari masih pagi.Tapi hal itu tidak terpikirkan olehku lagi. Isteriku sampai terengah-engah menikmati apa yangkulakukan terhadapnya. Resty langsung memegang kemaluanku dan mengulumnya, entah kenikmatan apa yang kurasakan saat itu. Sungguh, tidak dapat kuceritakan. “Mas.., sekarang Mas..!” pinta isteriku memelas. Akhirnya aku mendekatkan kemaluanku ke lubang kemaluan Resty. Dan tempat tidur kami pun ikut bergoyang. Setelah kami berdua sama-sama tergolek, tiba-tiba isteriku bertanya, “Kok Mas tiba-tiba nafsu banget sih..?” Aku diam saja karena malu mengatakan bahwa sebenarnya Rini lah yang menaikkan tensiku pagi ini. Sorenya Agus datang ke rumahku, “Sepertinya Mas punya kelainan sepertiku ya..?” tanyanya setelah kami berbasa-basi. “Maksudmu apa Gus..?” tanyaku heran. “Isteriku tadi cerita, katanya tadi pagi dia melihat Mas dan Mbak Resty bergulat setelah ngobrol dengannya.” Loh, aku heran, dari mana Rini nampak kami melakukannya? Oh iya, baru kusadari ternyata jendela kamar kami saling berhadapan. Agus langsung menambahkan, “Nggak usah malu Mas, saya juga maniak Mas.” katanya tanpa malu-malu. “Begini saja Mas,” tanpa harus memahami perasaanku, Agus langsung melanjutkan, “Aku punya ide, gimana kalau nanti malam kita bikin acara..?” “Acara apa Gus..?” tanyaku penasaran. “Nanti malam kita bikin pesta di rumahmu, gimana..?” “Pesta apaan..? Gila kamu.” “Pokoknya tenang aja Mas, kamu cuman nyediain makan dan musiknya aja Mas, nanti minumannya saya yang nyediain.

    Kita berempat aja, sekedar refresing ajalah Mas, kan Mas belum pernah mencobanya..?” Malamnya, menjelang pukul 20.00, Agus bersama isterinya sudah ada di rumahku. Sambil makan dan minum, kami ngobrol tentang masa muda kami. Ternyata ada persamaan di antara kami, yaitu menyukai dan cenderung maniak pada sex. Diiringi musik yang disetel oleh isteriku, ada perasaan yang agak aneh kurasakan. Aku tidak dapat menjelaskan perasaan apa ini, mungkin pengaruh minuman yang dibawakan Agus dari rumahnya. Tiba-tiba saja nafsuku bangkit, aku mendekati isteriku dan menariknya ke pangkuanku. Musik yang tidak begitu kencang terasa seperti menyelimuti pendengaranku.

    Kulihat Agus juga menarik isterinya dan menciumi bibirnya. Aku semakin terangsang, Resty juga semakin bergairah. Aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini. Tidak berapa lama Resty sudah telanjang bulat, entah kapan aku menelanjanginya. Sesaat aku merasa bersalah, kenapa aku melakukan hal ini di depan orang lain, tetapi kemudian hal itu tidak terpikirkan olehku lagi. Seolah-olah nafsuku sudah menggelegak mengalahkan pikiran normalku. Kuperhatikan Agus perlahan-lahan mendudukkan Rini di meja yang ada di depan kami, mengangkat rok yang dikenakan isterinya, kemudian membukanya dengan cara mengangkatnya ke atas. Aku semakin tidak karuan memikirkan kenapa hal ini dapat terjadi di dalam rumahku. Tetapi itu hanya sepintas, berikutnya aku sudah menikmati permainan itu. Rini juga tinggal hanya mengenakan BH dan celana dalamnya saja, dan masih duduk di atas meja dengan lutut tertekuk dan terbuka menantang. Perlahan-lahan Agus membuka BH Rini, tampak dua bukit putih mulus menantang menyembul setelah penutupnya terbuka. “Kegilaan apa lagi ini..?” batinku. Seolah-olah Agus mengerti, karena selalu saya perhatikan menawarkan bergantian denganku. Kulihat isteriku yang masih terbaring di sofa dengan mulut terbuka menantang dengan nafas tersengal menahan nafsu yang menggelora, seolah-olah tidak keberatan bila posisiku digantikan oleh Agus.

    Kemudian kudekati Rini yang kini tinggal hanya mengenakan celana dalam. Dengan badan yang sedikit gemetar karena memang ini pengalaman pertamaku melakukannya dengan orang lain, kuraba pahanya yang putih mulus dengan lembut. Sementara Agus kulihat semakin beringas menciumi sekujur tubuh Resty yang biasanya aku lah yang melakukannya. Perlahan-lahan jari-jemariku mendekati daerah kemaluan Rini. Kuelus bagian itu, walau masih tertutup celana dalam, tetapi aroma khas kemaluan wanita sudah terasa, dan bagian tersebut sudah mulai basah. Perlahan-lahan kulepas celana dalamnya dengan hati-hati sambil merebahkan badannya di atas meja. Nampak bulu-bulu yang belum begitu panjang menghiasi bagian yang berada di antara kedua paha Rini ini. “Peluklah aku Mas, tolonglah Mas..!” erang Rini seolah sudah siap untuk melakukannya. Tetapi aku tidak melakukannya. Aku ingin memberikan kenikmatan yang betul-betul kenikmatan kepadanya malam ini. Kutatapi seluruh bagian tubuh Rini yang memang betul-betul sempurna. Biasanya aku hanya dapat melihatnya dari kejauhan, itu pun dengan terhalang pakaian. Berbeda kini bukan hanya melihat, tapi dapat menikmati. Sungguh, ini suatu yang tidak pernah terduga olehku. Seperti ingin melahapnya saja. Kemudian kujilati seluruhnya tanpa sisa, sementara tangan kiriku meraba kemaluannya yang ditumbuhi bulu hitam halus yang tidak begitu tebal. Bagian ini terasa sangat lembut sekali, mulut kemaluannya sudah mulai basah. Perlahan kumasukkan jari telunjukku ke dalam. “Sshh.., akh..!” Rini menggelinjang nikmat.

    Kuteruskan melakukannya, kini lebih dalam dan menggunakan dua jari, Rini mendesis. Kini mulutku menuju dua bukit menonjol di dada Rini, kuhisap bagian putingnya, tubuh Rini bergetar panas. Tiba-tiba tangannya meraih kemaluanku, menggenggam dengan kedua telapaknya seolah takut lepas. Posisi Rini sekarang berbaring miring, sementara aku berlutut, sehingga kemaluanku tepat ke mulutnya. Perlahan dia mulai menjilati kemaluanku. Gantian badanku sekarang yang bergetar hebat. Rini memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. Ya ampun, hampir aku tidak sanggup menikmatinya. Luar biasa enaknya, sungguh..! Belum pernah kurasakan seperti ini. Sementara di atas Sofa Agus dan isteriku seperti membentuk angka 69. Resty ada di bawah sambil mengulum kemaluan Agus, sementara Agus menjilati kemaluan Resty. Napas kami berempat saling berkejaran, seolah-olah melakukan perjalanan panjang yang melelahkan. Bunyi Music yang entah sudah beberapa lagu seolah menambah semangat kami. Kini tiga jari kumasukkan ke dalam kemaluan Rini, dia melenguh hebat hingga kemaluanku terlepas dari mulutnya.

    Gantian aku sekarang yang menciumi kemaluannya. Kepalaku seperti terjepit di antara kedua belah pahanya yang mulus. Kujulurkan lidahku sepanjang-panjangnya dan kumasukkan ke dalam kemaluannya sambil kupermainkan di dalamnya. Aroma dan rasanya semakin memuncakkan nafsuku. Sekarang Rini terengah-engah dan kemudian menjerit tertahan meminta supaya aku segera memasukkan kemaluanku ke lubangnya. Cepat-cepat kurengkuh kedua pahanya dan menariknya ke bibir meja, kutekuk lututnya dan kubuka pahanya lebar-lebar supaya aku dapat memasukkan kemaluanku sambil berjongkok. Perlahan-lahan kuarahkan senjataku menuju lubang milik Rini. Ketika kepala kemaluanku memasuki lubang itu, Rini mendesis, “Ssshh.., aahhk.., aduh enaknya..! Terus Mas, masukkan lagi akhh..!” Dengan pasti kumasukkan lebih dalam sambil sesekali menarik sedikit dan mendorongnya lagi. Ada kenikmatan luar biasa yang kurasakan ketika aku melakukannya. Mungkin karena selama ini aku hanya melakukannya dengan isteriku, kali ini ada sesuatu yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Tanganku sekarang sudah meremas payudara Rini dengan lembut sambil mengusapnya. Judi Poker Online

    Mulut Rini pun seperti megap-megap kenikmatan, segera kulumat bibir itu hingga Rini nyaris tidak dapat bernapas, kutindih dan kudekap sekuat-kuatnya hingga Rini berontak. Pelukanku semakin kuperketat, seolah-olah tidak akan lepas lagi. Keringat sudah membasahi seluruh tubuh kami. Agus dan isteriku tidak kuperhatikan lagi. Yang kurasakan sekarang adalah sebuah petualangan yang belum pernah kulalui sebelumnya. Pantatku masih naik turun di antara kedua paha Rini. Luar biasa kemaluan Rini ini, seperti ada penyedot saja di dalamnya.

    Kemaluanku seolah tertarik ke dalam. Dinding-dindingnya seperti lingkaran magnet saja. Mata Rini merem melek menikmati permainan ini. Erangannya tidak pernah putus, sementara helaan napasnya memburu terengah-engah.Posisi sekarang berubah, Rini sekarang membungkuk menghadap meja sambil memegang kedua sisi meja yang tadi tempat dia berbaring, sementara saya dari belakangnya dengan berdiri memasukkan kemaluanku. Hal ini cukup sulit, karena selain ukuran kemaluanku lumayan besar, lubang kemaluan Rini juga semakin ketat karena membungkuk. Kukangkangkan kaki Rini dengan cara melebarkan jarak antara kedua kakinya.

    Perlahan kucoba memasukkan senjataku. Kali ini berhasil, tapi Rini melenguh nyaring, perlahan-lahan kudorong kemaluanku sambil sesekali menariknya. Lubangnya terasa sempit sekali. Beberapa saat, tiba-tiba ada cairan milik Rini membasahi lubang dan kemaluanku hingga terasa nikmat sekarang. Kembali kudorong senjataku dan kutarik sedikit. Goyanganku semakin lincah, pantatku maju mundur beraturan. Sepertinya Rini pun menikmati gaya ini. Buah dada Rini bergoyang-goyang juga maju-mundur mengikuti irama yang berasal dari pantatku. Kuremas buah dada itu, kulihat Rini sudah tidak kuasa menahan sesuatu yang tidak kumengerti apa itu. Erangannya semakin panjang. Kecepatan pun kutambah, goyangan pinggul Rini semakin kuat. Tubuhku terasa semakin panas. Ada sesuatu yang terdorong dari dalam yang tidak kuasa aku menahannya.

    Sepertinya menjalar menuju kemaluanku. Aku masih berusaha menahannya. Segera aku mencabut kemaluanku dan membopong tubuh Rini ke tempat yang lebih luas dan menyuruh Rini telentang di bentangan karpet. Secepatnya aku menindihnya sambil menekuk kedua kakinya sampai kedua ujung lututnya menempel ke perut, sehingga kini tampak kemaluan Rini menyembul mendongak ke atas menantangku. Segera kumasukkan senjataku kembali ke dalam lubang kemaluan Rini. Pantatku kembali naik turun berirama, tapi kali ini lebih kencang seperti akan mencapai finis saja.

    Suara yang terdengar dari mulut Rini semakin tidak karuan, seolah menikmati setiap sesuatu yang kulakukan padanya. Tiba-tiba Rini memelukku sekuat-kuatnya. Goyanganku pun semakin menjadi. Aku pun berteriak sejadinya, terasa ada sesuatu keluar dari kemaluanku. Rini menggigit leherku sekuat-kuatnya, segera kurebut bibirnya dan menggigitnya sekuatnya, Rini menjerit kesakitan sambil bergetar hebat. Mulutku terasa asin, ternyata bibir Rini berdarah, tapi seolah kami tidak memperdulikannya, kami seolah terikat kuat dan berguling-guling di lantai. Di atas sofa Agus dan isteriku ternyata juga sudah mencapai puncaknya. Kulihat Resty tersenyum puas.Sementara Rini tidak mau melepaskan kemaluanku dari dalam kemaluannya, kedua ujung tumit kakinya masih menekan kedua pantatku. Tidak kusadari seluruh cairan yang keluar dari kemaluanku masuk ke liang milik Rini. Kulihat Rini tidak memperdulikannya. Perlahan-lahan otot-ototku mengendur, dan akhirnya kemaluanku terlepas dari kemaluan Rini. Rini tersenyum puas, walau kelelahan aku pun merasakan kenikmatan tiada tara. Resty juga tersenyum, hanya nampak malu-malu. Kemudian memunguti pakaiannya dan menuju kamar mandi. Hingga saat ini peristiwa itu masih jelas dalam ingatanku. Agus dan Rini sekarang sudah pindah dan kembali ke Jakarta.

    Sesekali kami masih berhubungan lewat telepon. Mungkin aku tidak akan pernah melupakan peristiwa itu. Pernah suatu waktu Rini berkunjung ke rumah kami, kebetulan aku tidak ada di rumah. Dia hanya ketemu dengan isteriku. Seandainya saja. Judi Poker Online

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Titipan Berhadiah Khusus

    Titipan Berhadiah Khusus


    1533 views

    Duniabola99.org – Namaku Karina, usiaku 17 tahun dan aku adalah anak kedua dari pasangan Menado-Sunda. Kulitku putih, tinggi sekitar 168 cm dan berat 50 kg. Rambutku panjang sebahu dan ukuran dada 36B. Dalam keluargaku, semua wanitanya rata-rata berbadan seperti aku, sehingga tidak seperti gadis-gadis lain yang mendambakan tubuh yang indah sampai rela berdiet ketat. Di keluarga kami justru makan apapun tetap segini-segini saja.

    Suatu sore dalam perjalanan pulang sehabis latihan cheers di sekolah, aku disuruh ayah mengantarkan surat-surat penting ke rumah temannya yang biasa dipanggil Om Robert. Kebetulan rumahnya memang melewati rumah kami karena letaknya di kompleks yang sama di perumahan elit selatan Jakarta.

    Om Robert ini walau usianya sudah di akhir kepala 4, namun wajah dan gayanya masih seperti anak muda. Dari dulu diam-diam aku sedikit naksir padanya. Habis selain ganteng dan rambutnya sedikit beruban, badannya juga tinggi tegap dan hobinya berenang serta tenis. Ayah kenal dengannya sejak semasa kuliah dulu, oleh sebab itu kami lumayan dekat dengan keluarganya.

    Agen Judi Bola Aman dan Terpercaya

    Kedua anaknya sedang kuliah di Amerika, sedang istrinya aktif di kegiatan sosial dan sering pergi ke pesta-pesta. Ibu sering diajak oleh si Tante Mela, istri Om Robert ini, namun ibu selalu menolak karena dia lebih senang di rumah.

    Dengan diantar supir, aku sampai juga di rumahnya Om Robert yang dari luar terlihat sederhana namun di dalam ada kolam renang dan kebun yang luas. Sejak kecil aku sudah sering ke sini, namun baru kali ini aku datang sendiri tanpa ayah atau ibuku. Masih dengan seragam cheers-ku yang terdiri dari rok lipit warna biru yang panjangnya belasan centi diatas paha, dan kaos ketat tanpa lengan warna putih, aku memencet bel pintu rumahnya sambil membawa amplop besar titipan ayahku.

    Ayah memang sedang ada bisnis dengan Om Robert yang pengusaha kayu, maka akhir-akhir ini mereka giat saling mengontak satu sama lain. Karena ayah ada rapat yang tidak dapat ditunda, maka suratnya tidak dapat dia berikan sendiri.

    Seorang pembantu wanita yang sudah lumayan tua keluar dari dalam dan membukakan pintu untukku. Sementara itu kusuruh supirku menungguku di luar.
    Ketika memasuki ruang tamu, si pembantu berkata, “Tuan sedang berenang, Non. Tunggu saja di sini biar saya beritahu Tuan kalau Non sudah datang.”
    “Makasih, Bi.” jawabku sambil duduk di sofa yang empuk.

    Sudah 10 menit lebih menunggu, si bibi tidak muncul-muncul juga, begitu pula dengan Om Robert. Karena bosan, aku jalan-jalan dan sampai di pintu yang ternyata menghubungkan rumah itu dengan halaman belakang dan kolam renangnya yang lumayan besar. Kubuka pintunya dan di tepi kolam kulihat Om Robert yang sedang berdiri dan mengeringkan tubuh dengan handuk.

    “Ooh..” pekikku dalam hati demi melihat tubuh atletisnya terutama bulu-bulu dadanya yang lebat, dan tonjolan di antara kedua pahanya.
    Wajahku agak memerah karena mendadak aku jadi horny, dan payudaraku terasa gatal. Om Robert menoleh dan melihatku berdiri terpaku dengan tatapan tolol, dia pun tertawa dan memanggilku untuk menghampirinya.

    “Halo Karin, apa kabar kamu..?” sapa Om Robert hangat sambil memberikan sun di pipiku.
    Aku pun balas sun dia walau kagok, “Oh, baik Om. Om sendiri apa kabar..?”
    “Om baik-baik aja. Kamu baru pulang dari sekolah yah..?” tanya Om Robert sambil memandangku dari atas sampai ke bawah.
    Tatapannya berhenti sebentar di dadaku yang membusung terbungkus kaos ketat, sedangkan aku sendiri hanya dapat tersenyum melihat tonjolan di celana renang Om Robert yang ketat itu mengeras.

    “Iya Om, baru latihan cheers. Tante Mella mana Om..?” ujarku basa-basi.
    “Tante Mella lagi ke Bali sama teman-temannya. Om ditinggal sendirian nih.” balas Om Robert sambil memasang kimono di tubuhnya.
    “Ooh..” jawabku dengan nada sedikit kecewa karena tidak dapat melihat tubuh atletis Om Robert dengan leluasa lagi.
    “Ke dapur yuk..!”

    “Kamu mau minum apa Rin..?” tanya Om Robert ketika kami sampai di dapur.
    “Air putih aja Om, biar awet muda.” jawabku asal.
    Sambil menunggu Om Robert menuangkan air dingin ke gelas, aku pindah duduk ke atas meja di tengah-tengah dapurnya yang luas karena tidak ada bangku di dapurnya.
    “Duduk di sini boleh yah Om..?” tanyaku sambil menyilangkan kaki kananku dan membiarkan paha putihku makin tinggi terlihat.
    “Boleh kok Rin.” kata Om Robert sambil mendekatiku dengan membawa gelas berisi air dingin.

    Namun entah karena pandangannya terpaku pada cara dudukku yang menggoda itu atau memang beneran tidak sengaja, kakinya tersandung ujung keset yang berada di lantai dan Om Robert pun limbung ke depan hingga menumpahkan isi gelas tadi ke baju dan rokku.
    “Aaah..!” pekikku kaget, sedang kedua tangan Om Robert langsung menggapai pahaku untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
    “Aduh.., begimana sih..? Om nggak sengaja Rin. Maaf yah, baju kamu jadi basah semua tuh. Dingin nggak airnya tadi..?” tanya Om Robert sambil buru-buru mengambil lap dan menyeka rok dan kaosku.

    Aku yang masih terkejut hanya diam mengamati tangan Om Robert yang berada di atas dadaku dan matanya yang nampak berkonsentrasi menyeka kaosku. Putingku tercetak semakin jelas di balik kaosku yang basah dan hembusan napasku yang memburu menerpa wajah Om Robert.
    “Om.. udah Om..!” kataku lirih.
    Dia pun menoleh ke atas memandang wajahku dan bukannya menjauh malah meletakkan kain lap tadi di sampingku dan mendekatkan kembali wajahnya ke wajahku dan tersenyum sambil mengelus rambutku.

    “Kamu cantik, Karin..” ujarnya lembut.
    Aku jadi tertunduk malu tapi tangannya mengangkat daguku dan malahan menciumku tepat di bibir. Aku refleks memejamkan mata dan Om Robert kembali menciumku tapi sekarang lidahnya mencoba mendesak masuk ke dalam mulutku. Aku ingin menolak rasanya, tapi dorongan dari dalam tidak dapat berbohong. Aku balas melumat bibirnya dan tanganku meraih pundak Om Robert, sedang tangannya sendiri meraba-raba pahaku dari dalam rokku yang makin terangkat hingga terlihat jelas celana dalam dan selangkanganku.

    Ciumannya makin buas, dan kini Om Robert turun ke leher dan menciumku di sana. Sambil berciuman, tanganku meraih pengikat kimono Om Robert dan membukanya. Tanganku menelusuri dadanya yang bidang dan bulu-bulunya yang lebat, kemudian mengecupnya lembut. Sementara itu tangan Om Robert juga tidak mau kalah bergerak mengelus celana dalamku dari luar, kemudian ke atas lagi dan meremas payudaraku yang sudah gatal sedari tadi.

    Aku melenguh agak keras dan Om Robert pun makin giat meremas-remas dadaku yang montok itu. Perlahan dia melepaskan ciumannya dan aku membiarkan dia melepas kaosku dari atas. Kini aku duduk hanya mengenakan bra hitam dan rok cheersku itu. Om Robert memandangku tidak berkedip. Kemudian dia bergerak cepat melumat kembali bibirku dan sambil french kissing, tangannya melepas kaitan bra-ku dari belakang dengan tangannya yang cekatan.

    Kini dadaku benar-benar telanjang bulat. Aku masih merasa aneh karena baru kali ini aku telanjang dada di depan pria yang bukan pacarku. Om Robert mulai meremas kedua payudaraku bergantian dan aku memilih untuk memejamkan mata dan menikmati saja. Tiba-tiba aku merasa putingku yang sudah tegang akibat nafsu itu menjadi basah, dan ternyata Om Robert sedang asyik menjilatnya dengan lidahnya yang panjang dan tebal. Uh.., jago sekali dia melumat, mencium, menarik-narik dan menghisap-hisap puting kiri dan kananku.

    Tanpa kusadari, aku pun mengeluarkan erangan yang lumayan keras, dan itu malah semakin membuat Om Robert bernafsu.
    “Oom.. aah.. aah..!”
    “Rin, kamu kok seksi banget sih..? Om suka banget sama badan kamu, bagus banget. Apalagi ini..” godanya sambil memelintir putingku yang makin mencuat dan tegang.
    “Ahh.., Om.. gelii..!” balasku manja.

    “Sshh.. jangan panggil ‘Om’, sekarang panggil ‘Robert’ aja ya, Rin. Kamu kan udah gede..” ujarnya.
    “Iya deh, Om.” jawabku nakal dan Om Robert pun sengaja memelintir kedua putingku lebih keras lagi.
    “Eeeh..! Om.. eh Robert.. geli aah..!” kataku sambil sedikit cemberut namun dia tidak menjawab malahan mencium bibirku mesra.

    Entah kapan tepatnya, Om Robert berhasil meloloskan rok dan celana dalam hitamku, yang pasti tahu-tahu aku sudah telanjang bulat di atas meja dapur itu dan Om Robert sendiri sudah melepas celana renangnya, hanya tinggal memakai kimononya saja. Kini Om Robert membungkuk dan jilatannya pindah ke selangkanganku yang sengaja kubuka selebar-lebarnya agar dia dapat melihat isi vaginaku yang merekah dan berwarna merah muda.

    Kemudian lidah yang hangat dan basah itu pun pindah ke atas dan mulai mengerjai klitorisku dari atas ke bawah dan begitu terus berulang-ulang hingga aku mengerang tidak tertahan.
    “Aeeh.. uuh.. Rob.. aawh.. ehh..!”
    Aku hanya dapat mengelus dan menjambak rambut Om Robert dengan tangan kananku, sedang tangan kiriku berusaha berpegang pada atas meja untuk menopang tubuhku agar tidak jatuh ke depan atau ke belakang.

    Badanku terasa mengejang serta cairan vaginaku terasa mulai meleleh keluar dan Om Robert pun menjilatinya dengan cepat sampai vaginaku terasa kering kembali. Badanku kemudian direbahkan di atas meja dan dibiarkannya kakiku menjuntai ke bawah, sedang Om Robert melebarkan kedua kakinya dan siap-siap memasukkan penisnya yang besar dan sudah tegang dari tadi ke dalam vaginaku yang juga sudah tidak sabar ingin dimasuki olehnya.

    Perlahan Om Robert mendorong penisnya ke dalam vaginaku yang sempit dan penisnya mulai menggosok-gosok dinding vaginaku. Rasanya benar-benar nikmat, geli, dan entah apa lagi, pokoknya aku hanya memejamkan mata dan menikmati semuanya.
    “Aawww.. gede banget sih Rob..!” ujarku karena dari tadi Om Robert belum berhasil juga memasukkan seluruh penisnya ke dalam vaginaku itu.
    “Iyah.., tahan sebentar yah Sayang, vagina kamu juga sempitnya.. ampun deh..!”
    Aku tersenyum sambil menahan gejolak nafsu yang sudah menggebu.

    Akhirnya setelah lima kali lebih mencoba masuk, penis Om Robert berhasil masuk seluruhnya ke dalam vaginaku dan pinggulnya pun mulai bergerak maju mundur. Makin lama gerakannya makin cepat dan terdengar Om Robert mengerang keenakan.
    “Ah Rin.. enak Rin.. aduuh..!”
    “Iii.. iyaa.. Om.. enakk.. ngentott.. Om.. teruss.. eehh..!” balasku sambil merem melek keenakan.

    Om Robert tersenyum mendengarku yang mulai meracau ngomongnya. Memang kalau sudah begini biasanya keluar kata-kata kasar dari mulutku dan ternyata itu membuat Om Robert semakin nafsu saja.
    “Awwh.. awwh.. aah..!” orgasmeku mulai lagi.
    Tidak lama kemudian badanku diperosotkan ke bawah dari atas meja dan diputar menghadap ke depan meja, membelakangi Om Robert yang masih berdiri tanpa mencabut penisnya dari dalam vaginaku. Diputar begitu rasanya cairanku menetes ke sela-sela paha kami dan gesekannya benar-benar nikmat.

    Kini posisiku membelakangi Om Robert dan dia pun mulai menggenjot lagi dengan gaya doggie style. Badanku membungkuk ke depan, kedua payudara montokku menggantung bebas dan ikut berayun-ayun setiap kali pinggul Om Robert maju mundur. Aku pun ikut memutar-mutar pinggul dan pantatku. Om Robert mempercepat gerakannya sambil sesekali meremas gemas pantatku yang semok dan putih itu, kemudian berpindah ke depan dan mencari putingku yang sudah sangat tegang dari tadi.

    “Awwh.. lebih keras Om.. pentilnya.. puterr..!” rintihku dan Om Robert serta merta meremas putingku lebih keras lagi dan tangan satunya bergerak mencari klitorisku.
    Kedua tanganku berpegang pada ujung meja dan kepalaku menoleh ke belakang melihat Om Robert yang sedang merem melek keenakan. Gila rasanya tubuhku banjir keringat dan nikmatnya tangan Om Robert di mana-mana yang menggerayangi tubuhku.

    Putingku diputar-putar makin keras sambil sesekali payudaraku diremas kuat. Klitorisku digosok-gosok makin gila, dan hentakan penisnya keluar masuk vaginaku makin cepat. Akhirnya orgasmeku mulai lagi. Bagai terkena badai, tubuhku mengejang kuat dan lututku lemas sekali. Begitu juga dengan Om Robert, akhirnya dia ejakulasi juga dan memuncratkan spermanya di dalam vaginaku yang hangat.

    “Aaah.. Riin..!” erangnya.
    Om Robert melepaskan penisnya dari dalam vaginaku dan aku berlutut lemas sambil bersandar di samping meja dapur dan mengatur napasku. Om Robert duduk di sebelahku dan kami sama-sama masih terengah-engah setelah pertempuran yang seru tadi.

    “Sini Om..! Karin bersihin sisanya tadi..!” ujarku sambil membungkuk dan menjilati sisa-sisa cairan cinta tadi di sekitar selangkangan Om Robert.
    Om Robert hanya terdiam sambil mengelus rambutku yang sudah acak-acakan. Setelah bersih, gantian Om Robert yang menjilati selangkanganku, kemudian dia mengumpulkan pakaian seragamku yang berceceran di lantai dapur dan mengantarku ke kamar mandi.

    Setelah mencuci vaginaku dan memakai seragamku kembali, aku keluar menemui Om Robert yang ternyata sudah memakai kaos dan celana kulot, dan kami sama-sama tersenyum.
    “Rin, Om minta maaf yah malah begini jadinya, kamu nggak menyesal kan..?” ujar Om Robert sambil menarik diriku duduk di pangkuannya.
    “Enggak Om, dari dulu Karin emang senang sama Om, menurut Karin Om itu temen ayah yang paling ganteng dan baik.” pujiku.
    “Makasih ya Sayang, ingat kalau ada apa-apa jangan segan telpon Om yah..?” balasnya.
    “Iya Om, makasih juga yah permainannya yang tadi, Om jago deh.”
    “Iya Rin, kamu juga. Om aja nggak nyangka kamu bisa muasin Om kayak tadi.”
    “He.. he.. he..” aku tersipu malu.

    “Oh iya Om, ini titipannya ayah hampir lupa.” ujarku sambil buru-buru menyerahkan titipan ayah pada Om Robert.
    “Iya, makasih ya Karin sayang..” jawab Om Robert sambil tangannya meraba pahaku lagi dari dalam rokku.
    “Aah.. Om, Karin musti pulang nih, udah sore.” elakku sambil melepaskan diri dari Om Robert.
    Om Robert pun berdiri dan mencium pipiku lembut, kemudian mengantarku ke mobil dan aku pun pulang.

    Di dalam mobil, supirku yang mungkin heran melihatku tersenyum-senyum sendirian mengingat kejadian tadi pun bertanya.
    “Non, kok lama amat sih nganter amplop doang..? Ditahan dulu yah Non..?”
    Sambil menahan tawa aku pun berkata, “Iya Pak, dikasih ‘wejangan’ pula..”
    Supirku hanya dapat memandangku dari kaca spion dengan pandangan tidak mengerti dan aku hanya membalasnya dengan senyuman rahasia. He..he..he..

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

  • Majalah Maxim Edisi Kim Tae-jung

    Majalah Maxim Edisi Kim Tae-jung


    1533 views

    Duniabola99.org– Kim Tae-jung

  • Cerita Sex Terbaru ABG deketin Adiknya Dapat Kakaknya

    Cerita Sex Terbaru ABG deketin Adiknya Dapat Kakaknya


    1533 views

    Cerita Sex ABG – Selesai sekolah Sabtu itu langsung dilanjutkan rapat pengurus OSIS. Rapat itu dilakukan sebagai persiapan sekaligus pembentukan panitia kecil pemilihan OSIS yang baru. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemilihan dimaksudkan sebagai regenerasi dan anak-anak kelas 3 sudah tidak boleh lagi dipilih jadi pengurus, kecuali beberapa orang pengurus inti yang bakalan “naik pangkat” jadi penasihat. Situs Poker Online

    Usai rapat, aku bergegas mau langsung pulang, soalnya sorenya ada acara rutin bulanan: pulang ke rumah ortu di kampung. Belum sempat aku keluar dari pintu ruangan rapat, suara nyaring cewek memanggilku.“Didik .. “ aku menoleh, ternyata Sarah yang langsung melambai supaya aku mendekat. “Dik, jangan pulang dulu. Ada sesuatu yang pengin aku omongin sama kamu,” kata Sarah setelah aku mendekat.“Tapi Rah, sore ini aku mau ke kampung. Bisa nggak dapet bis kalau kesorean,” jawabku.“Cuman sebentar kok Dik. Kamu tunggu dulu ya, aku beresin ini dulu,” Sarah agak memaksaku sambil membenahi catatan-catatan rapat.

    Akhirnya aku duduk kembali.“Dik, kamu pacaran sama Nita ya?” tanya Sarah setelah ruangan sepi, tinggal kami berdua. Aku baru mengerti, Sarah sengaja melama-lamakan membenahi catatan rapat supaya ada kesempatan ngomong berdua denganku.“Emangnya, ada apa sih?” aku balik bertanya.“Enggak ada apa-apa sih .. “ Sarah berhenti sejenak. “Emmm, pengin nanya aja.”“Enggak kok, aku nggak pacaran sama Nita,” jawabku datar.“Ah, masa. Temen-temen banyak yang tahu kok, kalau kamu suka jalan bareng sama Nita, sering ke rumah Nita,” kata Sarah lagi.“Jalan bareng kan nggak lantas berarti pacaran tho,” bantahku.“Paling juga pakai alasan kuno ‘Cuma temenan’,” Sarah berkata sambil mencibir, sehingga wajahnya kelihatan lucu, yang membuatku ketawa. “Cowok di mana-mana sama aja, banyak bo’ongnya.”“Ya terserah kamu sih kalau kamu nganggep aku bohong. Yang jelas, sudah aku bilang bahwa aku nggak pacaran sama Nita.”Aku sama sekali tidak bohong pada Sarah, karena aku sama Nita memang sudah punya komitmen untuk ‘tidak ada komitmen’. Maksudnya, hubunganku dengan Nita hanya sekedar untuk kesenangan dan kepuasan, tanpa janji atau ikatan di kemudian hari.

    Hal itu yang kujelaskan seperlunya pada Sarah, tentunya tanpa menyinggung soal ‘seks’ yang jadi menu utama hubunganku dengan Nita.“Nanti malem, mau nggak kamu ke rumahku?” tanya Sarah sambil melangkah keluar ruangan bersamaku.“Kan udah kubilang tadi, aku mau pulang ke rumah ortu nanti,” jawabku.“Ke rumah ortu apa ke rumah Nita?” tanya Sarah dengan nada menyelidik dan menggoda.“Kamu mau percaya atau tidak sih, terserah. Emangnya kenapa sih, kok nyinggung-nyinggung Nita terus?” aku gantian bertanya.“Enggak kok, nggak kenapa-kenapa,” elak Sarah. Akhirnya kami jalan bersama sambil ngobrol soal-soal ringan yang lain. Aku dan Sarah pun berpisah di gerbang sekolah. Sarah sudah ditunggu sopirnya, sedang aku langsung menuju halte. Sebelum berpisah, aku sempat berjanji untuk main ke rumah Sarah lain waktu.*****Diam-diam aku merasa geli. Masak malam minggu itu jalan-jalan sama Sarah harus ditemani kakaknya, dan diantar sopir lagi.

    Jangankan untuk ML, sekedar menciumpun rasanya hampir mustahil. Sebenarnya aku agak ogah-ogahan jalan-jalan model begitu, tapi rasanya tidak mungkin juga untuk membatalkan begitu saja. Rupanya aturan orang tua Sarah yang ketat itu, bakalan membuat hubunganku dengan Sarah jadi sekedar roman-romanan saja. Praktis acara pada saat itu hanya jalan-jalan ke Mall dan makan di ‘food court’.Di tengah rasa bete itu aku coba menghibur diri dengan mencuri-curi pandang pada Mbak Indah, baik pada saat makan ataupun jalan. Mbak Indah, adalah kakak sulung Sarah yang kuliah di salah satu perguruan tinggi terkenal di kota ‘Y’. Dia pulang setiap 2 minggu atau sebulan sekali. Sama sepertiku, hanya beda level. Kalau Mbak Indah kuliah di ibukota propinsi dan mudik ke kotamadya, sedang aku sekolah di kotamadya mudiknya ke kota kecamatan.

    Wajah Mbak Indah sendiri hanya masuk kategori lumayan. Agak jauh dibandingkan Sarah. Kuperhatikan wajah Mbak Indah mirip ayahnya sedang Sarah mirip ibunya. Hanya Mbak Indah ini lumayan tinggi, tidak seperti Sarah yang pendek, meski sama-sama agak gemuk.

    Kuperhatikan daya tarik seksual Mbak Indah ada pada toketnya. Lumayan gede dan kelihatan menantang kalau dilihat dari samping, sehingga rasa-rasanya ingin tanganku menyusup ke balik T-Shirtnya yang longgar itu. Aku jadi ingat Nita. Ah, seandainya aku tidak ke rumah Sarah, pasti aku sudah melayang bareng Nita. Saat Sarah ke toilet, Mbak Indah mendekatiku.“Heh, awas kamu jangan macem-macem sama Sarah!” katanya tiba-tiba sambil memandang tajam padaku.“Maksud Mbak, apa?” aku bertanya tidak mengerti.“Sarah itu anak lugu, tapi kamu jangan sekali-kali manfaatin keluguan dia!” katanya lagi.“Ini ada apa sih Mbak?” aku makin bingung.“Alah, pura-pura. Dari wajahmu itu kelihatan kalau kamu dari tadi bete,” aku hanya diam sambil merasa heran karena apa yang dikatakan Mbak Indah itu betul.“Kamu bete, karena malem ini kamu nggak bisa ngapa-ngapain sama Sarah, ya kan?” aku hanya tersenyum, Mbak Indah yang tadinya tutur katanya halus dan ramah berubah seperti itu.“Eh, malah senyam-senyum,” hardiknya sambil melotot.“Memang nggak boleh senyum. Abisnya Mbak Indah ini lucu,” kataku.“Lucu kepalamu,” Mbak Indah sewot.“Ya luculah. Kukira Mbak Indah ini lembut kayak Sarah, ternyata galak juga!” Aku tersenyum menggodanya.“Ih, senyam-senyum melulu.

    Senyummu itu senyum mesum tahu, kayak matamu itu juga mata mesum!” Mbak Indah makin naik, wajahnya sedikit memerah.“Mbak cakep deh kalau marah-marah,” makin Mbak Indah marah, makin menjadi pula aku menggodanya.“Denger ya, aku nggak lagi bercanda. Kalau kamu berani macem-macem sama adikku, aku bisa bunuh kamu!” kali ini Mbak Indah nampak benar-benar marah. Akhirnya kusudahi juga menggodanya melihat Mbak Indah seperti itu, apalagi pengunjung mall yang lain kadang-kadang menoleh pada kami. Kuceritakan sedikit tentang hubunganku dengan Sarah selama ini, sampai pada acara ‘apel’ pada saat itu.“Kalau soal pengin ngapa-ngapain, yah, itu sih awalnya memang ada. Tapi, sekarang udah lenyap. Sarah sepertinya bukan cewek yang tepat untuk diajak ngapa-ngapain, dia mah penginnya roman-romanan aja,” kataku mengakhiri penjelasanku.“Kamu ini ngomongnya terlalu terus-terang ya?” Nada Mbak Indah sudah mulai normal kembali.“Ya buat apa ngomong mbulet. Bagiku sih lebih baik begitu,” kataku lagi.“Tapi .. kenapa tadi sama aku kamu beraninya lirik-lirik aja.

    Nggak berani terus-terang mandang langsung?”Aku berpikir sejenak mencerna maksud pertanyaan Mbak Indah itu. Akhirnya aku mengerti, rupanya Mbak Indah tahu kalau aku diam-diam sering memperhatikan dia.“Yah .. masak jalan sama adiknya, Mbak-nya mau diembat juga,” kataku sambil garuk-garuk kepala. Setelah itu Sarah muncul dan dilanjutkan acara belanja di dept. store di mall itu. Selama menemani kakak beradik itu, aku mulai sering mendekati Mbak Indah jika kulihat Sarah sibuk memilih-milih pakaian. Aku mulai lancar menggoda Mbak Indah. Hampir jam 10 malam kami baru keluar dari mall. Lumayan pegal-pegal kaki ini menemani dua cewek jalan-jalan dan belanja. Sebelum keluar dari mall Mbak Indah sempat memberiku sobekan kertas, tentu saja tanpa sepengetahuan Sarah.“Baca di rumah,” bisiknya.***Aku lega melihat Mbak Indah datang ke counter bus PATAS AC seperti yang diberitahukannya lewat sobekan kertas. Kulirik arloji menunjukkan jam setengah 9, berarti Mbak Indah terlambat setengah jam.“Sori terlambat. Mesti ngrayu Papa-Mama dulu, sebelum dikasih balik pagi-pagi,” Mbak Indah langsung ngerocos sambil meletakkan hand-bag-nya di kursi di sampingku yang kebetulan kosong.

    Sementara aku tak berkedip memandanginya. Mbak Indah nampak sangat feminin dalam kulot hitam, blouse warna krem, dan kaos yang juga berwarna hitam. Tahu aku pandangi, Mbak Indah memencet hidungku sambil ngomel-ngomel kecil, dan kami pun tertawa. Hanya sekitar sepuluh menit kami menunggu, sebelum bus berangkat. Dalam perjalanan di bus, aku tak tahan melihat Mbak Indah yang merem sambil bersandar. Tanganku pun mulai mengelu-elus tangannya. Mbak Indah membuka mata, kemudian bangun dari sandarannya dan mendekatkan kepalanya padaku.“Gimana, Mbaknya mau di-embat juga?” ledeknya sambil berbisik.“Kan lain jurusan,” aku membela diri. “Adik-nya jurusan roman-romanan, Mbak-nya jurusan … “ Aku tidak melanjutkan kata-kataku, tangan Mbak Indah sudah lebih dulu memencet hidungku. Selebihnya kami lebih banyak diam sambil tiduran selama perjalanan.***Yang disebut kamar kos oleh Mbak Indah ternyata sebuah faviliun. Faviliun yang ditinggali Mbak Indah kecil tapi nampak lux, didukung lingkungannya yang juga perumahan mewah.“Kok bengong, ayo masuk,” Mbak Indah mencubit lenganku. “Peraturan di sini cuman satu, dilarang mengganggu tetangga. Jadi, cuek adalah cara paling baik.”Aku langsung merebahkan tubuhku di karpet ruang depan, sementara setelah meletakkan hand-bag-nya di dekat kakiku, Mbak Indah langsung menuju kulkas yang sepertinya terus on.“Nih, minum dulu, habis itu mandi,” kata Mbak Indah sambil menuangkan air dingin ke dalam gelas.“Kan tadi udah mandi Mbak,” kataku.“Ih, jorok. Males aku deket-deket orang jorok,” Mbak Indah tampak cemberut. “Kalau gitu, aku duluan mandi,” katanya sambil menyambar hand-bag dan menuju kamar.

    Aku lihat Mbak Indah tidak masuk kamar, tapi hanya membuka pintu dan memasukkn hand-bag-nya. Setelah itu dia berjalan ke belakang ke arah kamar mandi.“Mbak,” Mbak Indah berhenti dan menoleh mendengar panggilanku. “Aku mau mandi, tapi bareng ya?”“Ih, maunya .. “ Mbak Indah menjawab sambil tersenyum. Melihat itu aku langsung bangkit dan berlari ke arah Mbak Indah. Langsung kupeluk dia dari belakang tepat di depan pintu kamar mandi. Kusibakkan rambutnya, kuciumi leher belakangnya, sambil tangan kiriku mengusap-usap pinggulnya yang masih terbungkus kulot. Terdengar desahan Mbak Indah, sebelum dia memutar badan menghadapku. Kedua tangannya dilingkarkan ke leherku.“Katanya mau mandi?” setelah berkata itu, lagi-lagi hidungku jadi sasaran, dipencet dan ditariknya sehingga terasa agak panas. Setelah itu diangkatnya kaosku, dilepaskannya sehingga aku bertelanjang dada. Kemudian tangannya langsung membuka kancing dan retsluiting jeans-ku. Lumayan cekatan Mbak Indah melakukannya, sepertinya sudah terbiasa.

    Seterusnya aku sendiri yang melakukannya sampai aku sempurna telanjang bulat di depan Mbak Indah.“Ih, nakal,” kata Mbak Indah sambil menyentil rudalku yang terayun-ayun akibat baru tegang separo.“Sakit Mbak,” aku meringis.“Biarin,” kata Mbak Indah yang diteruskan dengan melepas blouse-nya kemudian kaos hitamnya, sehingga bagian atasnya tinggal BH warna hitam yang masih dipakainya. Aku tak berkedip memandangi sepasang toket Mbak Indah yang masih tertutup BH, dan Mbak Indah tidak melanjutkan melepas pakainnya semua sambil tersenyum menggoda padaku. Birahi benar-benar sudah tak bisa kutahan. Langsung kuraih dan naikkan BH-nya, sehingga sepasang toket-nya yang besar itu terlepas.“Ih, pelan-pelan. Kalau BH-ku rusak, emangnya kamu mau ganti,” lagi-lagi hidungku jadi sasaran. Tapi aku sudah tidak peduli. Sambil memeluknya mulutku langsung mengulum tokenya yang sebelah kanan.Mbak Indah tidak berhenti mendesah sambil tangannya mengusap-usap rambutku. Aku makin bersemangat saja, mulutku makin rajin menggarap toketnya sebelah kanan dan kiri bergantian.

    Kukulum, kumainkan dengan lidah dan kadang kugigit kecil. Akibat seranganku yang makin intens itu Mbak Indah mulai menjerit-jerit kecil di sela-sela desahannya.Beberapa menit kulakukan aksi yang sangat dinikmati Mbak Indah itu, sebelum akhirnya dia mendorong kepalaku agar terlepas dari toketnya. Mbak Indah kemudian melepas BH, kulot dan CD-nya yang juga berwarna hitam. Sementara bibirnya nampak setengah terbuka sambil mendesi lirih dan matanya sudah mulai sayu, pertanda sudah horny berat.Belum sempat mataku menikmati tubuhnya yang sudah telanjang bulat, tangan kananya sudah menggenggam rudalku. Kemudian Mbak Indah berjalan mundur masuk kamar mandi sementara rudalku ditariknya. Aku meringis menahan rasa sakit, sekaligus pengin tertawa melihat kelakuan Mbak Indah itu.Mbak Indah langsung menutup pintu kamar mandi setelah kami sampai di dalam, yang diteruskan dengan menghidupkan shower. Diteruskannya dengan menarik dan memelukku tepat di bawah siraman air dari shower. Dan …“mmmmhhhh …. “ bibirnya sudah menyerbu bibirku dan melumatnya.

    Kuimbangi dengan aksi serupa. Seterusnya, siraman air shower mengguyur kepala, bibir bertemu bibir, lidah saling mengait, tubuh bagian depan menempel ketat dan sesekali saling menggesek, kedua tangan mengusap-usap bagian belakang tubuh pasangan, “Aaaaaahhh,” nikmat luar biasa.Tak ingat berapa lama kami melakukan aksi seperti itu, kami melanjutkannya dalam posisi duduk, tak ingat persis siapa yang mulai. Aku duduk bersandar pada dinding kamar mandi, kali ku luruskan, sementar Mbak Indah duduk di atas pahaku, lututnya menyentuh lantai kamar mandi. Kemudian kurasakan Mbak Indah melepaskan bibirnya dari bibirku, pelahan menyusur ke bawah. Berhenti di leherku, lidahnya beraksi menjilati leherku, berpindah-pindah. Setelah itu, dilanjutkan ke bawah lagi, berhenti di dadaku. Sebelah kanan-kiri, tengah jadi sasaran lidah dan bibirnya. Kemudian turun lagi ke bawah, ke perut, berhenti di pusar. Tangannya menggenggam rudalku, didorong sedikit ke samping dengan lembut, sementara lidahnya terus mempermainkan pusarku. Puas di situ, turun lagi, dan bijiku sekarang yang jadi sasaran. Sementara lidahnya beraksi di sana, tangan kanannya mengusap-usap kepala rudalku dengan lembut. Aku sampai berkelojotan sambil mengerang-erang menikmati aksi Mbak Indah yang seperti itu.Pelahan-lahan bibirnya merayap naik menyusuri batang rudalku, dan berhenti di bagian kepala, sementara tangannya ganti menggenggam bagian batang. Kepala rudalku dikulumnya, dijilati, berpindah dan berputar-putar, sehingga tak satu bagianpun yang terlewat.

    Beberapa saat kemudian, kutekan kepala Mbak Indah ke bawah, sehingga bagian batanku pun masuk 2/3 ke mulutnya. Digerakkannya kepalanya naik turun pelahan-lahan, berkali-kali. Kadang-kadang aksinya berhenti sejenak di bagian kepala, dijilati lagi, kemudian diteruskan naik turun lagi. Pertahananku nyaris jebol, tapi aku belum mau terjadi saat itu. Kutahan kepalanya, kuangkat pelan, tapi Mbak Indah seperti melawan. Hal itu terjadi beberapa kali, sampai akhirnya aku berhasil mengangkat kepalanya dan melepas rudalku dari mulutnya.Kuangkat kepala Mbak Indah, sementara matanya terpejam. Kudekatkan, dan kukulum lembut bibirnya. Pelan-pelan kurebahkan Mbak Indah yang masih memejamkan mata sambil mendesis itu ke lantai kamar mandi. Kutindih sambil mulutku melahap kedua toketnya, sementara tanganku meremasnya bergantian.Erangannya, desahannya, jeritan-jeritan kecilnya bersahut-sahutan di tengah gemericik siraman air shower. Kuturunkan lagi mulutku, berhenti di gundukan yang ditumbuhi bulu lebat, namun tercukur dan tertata rapi. Beberapa kali kugigit pelan bulu-bulu itu, sehingga pemiliknya menggelinjang ke kanan kiri. Kemudian kupisahkan kedua pahanya yang putih,besar dan empuk itu. Kubuka lebar-lebar. Kudaratkan bibirku di bibir memeknya, kukecup pelan.

    Kujulurkan lidahku, kutusuk-tusukan pelan ke daging menonjol di antar belahan memek Mbak Indah. Pantat Mbak Indah mulai bergoyang-goyang pelahan, sementara tangannya menjambak atau lebih tepatnya meremas rambutku, karena jambakannya lembut dan tidak menyakitkan. Kumasukkan jari tengahku ku lubang memeknya, ku keluar masukkan dengan pelan. Desisan Mbak Indah makin panjang, dan sempat ku lirik matanya masih terpejam. Kupercepat gerakan jariku di dalam lubang memeknya, tapi tangannya langsung meraih tanganku yang sedang beraksi itu dan menahannya. Kupelankan lagi, dan Mbak melepas tangannya dari tanganku. Setiap kupercepat lagi, tangan Mbak Indah meraih tanganku lagi, sehingga akhirnya aku mengerti dia hanya mau jariku bergerak pelahan di dalam memeknya.Beberapa menit kemudian, kurasakan Mbak Indah mengangkat kepalaku menjauhkan dari memeknya.

    Mbak Indah membuka mata dan memberi isyarat padaku agar duduk bersandar di dinding kamar mandi. Seterusnya merayap ke atasku, mengangkang tepat di depanku. Tangannya meraih rudalku, diarahkan dan dimasukkan ke dalam lubang memeknya.“Oooooooooooohh ,” Mbak Indah melenguh panjang dan matanya kembali terpejam saat rudalku masuk seluruhnya ke dalam memeknya. Mbak Indah mulai bergerak naik-turun pelahan sambil sesekali pinggulnya membuat gerakan memutar. Aku tidak sabar menghadapi aksi Mbak Indah yang menurutku terlalu pelahan itu, mulai kusodok-sodokkan rudalku dari bawah dengan cukup cepat. Mbak Indah menghentikan gerakannya, tangannya menekan dadaku cukup kuat sambil kepala menggeleng, seperti melarangku melakukan aksi sodok itu. Hal itu terjadi beberapa kali, yang sebenarnya membuatku agak kecewa, sampai akhirnya Mbak Indah membuka matanya, tangannya mengusap kedua mataku seperti menyuruhkan memejamkan mata.

    Aku menurut dan memejamkan mataku.Setelah beberapa saat aku memejamkan mata, aku mulai bisa memperhatikan dengan telingaku apa yang dari tadi tidak kuperhatikan, aku mulai bisa merasakan apa yang dari tadi tidak kurasakan. Desahan dan erangan Mbak Indah ternyata sangat teratur dan serasi dengan gerakan pantatnya,sehingga suara dari mulutnya, suara alat kelamin kami yang menyatu dan suara siraman air shower seperti sebuah harmoni yang begitu indah. Dalam keterpejaman mata itu, aku seperti melayang-layang dan sekelilingku terasa begitu indah, seperti nama wanita yang sedang menyatu denganku.

    Kenikmatan yang kurasakan pun terasa lain, bukan kenikmatan luar biasa yang menhentak-hentak, tapi kenikmatan yang sedikit-sedikit, seperti mengalir pelahan di seluruh syarafku, dan mengendap sampai ke ulu hatiku.Beberapa menit kemudian gerakan Mbak Indah berhenti pas saat rudalku amblas seluruhnya. Ada sekitar 5 detik dia diam saja dalam posisi seperti itu. Kemudian kedua tangannya meraih kedua tanganku sambil melontarkan kepalanya ke belakang. Kubuka mataku, kupegang kuat-kuat kedua telapak tangannya dan kutahan agar Mbak Indah tidak jatuh ke belakang. Setelah itu pantatnya membuat gerakan ke kanan-kiri dan terasa menekan-nekan rudal dan pantatku.“Aaa .. aaaaaa … aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh,” desahan dan jeritan kecil Mbak Indah itu disertai kepala dan tubuhnya yang bergerak ke depan. Mbak Indah menjatuhkan diri padaku seperti menubruk, tangannya memeluk tubukku, sedang kepalanya bersandar di bahu kiriku. Ku balas memeluknya dan kubelai-belai Mbak Indah yang baru saja menikmati orgasmenya. Sebuah cara orgasme yang eksotik dan artistik.Setelah puas meresapi kenikmatan yang baru diraihnya, Mbak Indah mengangkat kepala dan membuka matanya.

    Dia tersenyum yang diteruskan mencium bibirku dengan lembut. Belum sempat aku membalas ciumannya, Mbak Indah sudah bangkit dan bergeser ke samping. Segera kubimbing dia agar rebahan dan telentang di lantai kamar mandi. Mbak Indah mengikuti kemauanku sambil terus menatapku dengan senyum yang tidak pernah lepas dari bibirnya. Kemudian kuarahkan rudalku yang rasanya seperti empot-empotkan ke lubang memeknya, kumasukkan seluruhnya. Setelah amblas semuanya Mbak Indah memelekku sambil berbisik pelan.“Jangan di dalam ya sayang, aku belum minum obat,” aku mengangguk pelan mengerti maksudnya. Setelah itu mulai kugoyang-goyang pantatku pelan-pelan sambil kupejamkan mata. Aku ingin merasakan kembali kenikmatan yang sedikit-sedikit tapi meresap sampai ke ulu hati seperti sebelumnya. Tapi aku gagal, meski beberapa lama mencoba. Akhirnya aku membuat gerakan seperti biasa, seperti yang biasa kulakukan pada tante Ani atau Nita.

    Bergerak maju mundur dari pelan dan makin lama makin cepat.“Aaaah… Hoooohh,” aku hampir pada puncak, dan Mbak Indah cukup cekatan. Didorongnya tubuhku sehingga rudalku terlepas dari memeknya. Rupanya dia tahu tidak mampu mengontrol diriku dan lupa pada pesannya. Seterusnya tangannya meraih rudalku sambil setengah bangun. Dikocok-kocoknya dengan gengaman yang cukup kuat, seterusnya aku bergeser ke depan sehingga rudalku tepat berada di atas perut Mbak Indah.“Aaaaaaaah … aaaaaaahhh … crottt… crotttt ..,” beberapa kali spermaku muncrat membasahi dada dan perut Mbak Indah. Aku merebahku tubuhku yang terasa lemas di samping Mbak Indah, sambil memandanginya yang asyik mengusap meratakan spermaku di tubuhnya.“Hampir lupa ya?” lagi-lagi hidungku jadi sasarannya waktu Mbak Indah mengucapkan kata-kata itu.***Selama di bus dalam perjalanan pulang aku memejamkan mata sambil mengingat-ingat pengalaman yang baru saja ku dapat dari Mbak Indah.

    Saat di kamar mandi, dan saat mengulangi sekali lagi di kamarnya. Seorang wanita dengan gaya bersetubuh yang begitu lembut dan penuh perasaan.“Kalau sekedar mengejar kepuasan nafsu, itu gampang. Tapi aku mau lebih. Aku mau kepuasan nafsuku selaras dengan kepuasan yang terasa di jiwaku.”Kepuasan yang terasa di jiwa, itulah hal yang kudapat dari Mbak Indah dan hanya dari Mbak Indah, karena kelak setelah gonta-ganti pasangan, tetap saja belum pernah kudapatkan kenikmatan seperti yang kudapatkan dari Mbak Indah. Kepuasan dan kenikmatan yang masih terasa dalam jangka waktu yang cukup lama meskipun persetubuhan berakhir.“Ingat ya, jangan pernah sekali-kali kamu lakukan sama Sarah. Kalau sampai kamu lakukan, aku tidak akan pernah memaafkan kamu!” Aku terbangun, rupanya dalam tidurku aku bermimpi Mbak Indah memperingatkanku tentang Sarah, adiknya. Dan bus pun sudah mulai masuk terminal.

  • Cerita Seks Semanis Itil Meki Perawan Jawa

    Cerita Seks Semanis Itil Meki Perawan Jawa


    1533 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Semanis Itil Meki Perawan Jawa ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Echa adalah seorang mahasiswi asal Pekalongan, Jawa Tengah, Aku mengenalnya ketika kami sama-sama menjadi peserta dalam kegiatan workshop bagi mahasiswa/i. Dia peserta dari sebuah sekolah tinggi ekonomi di kota S, sedangkan aku dikirim mewakili kampusku.
    Selama workshop, sebenarnya aku sudah mulai merasa kalau dia memperhatikanku, tapi aku juga tahu kalau dia sudah punya seorang cowok. Sehingga hubungan kami saat itu hanya sebatas SMS. Sampai pada satu jumat malam di bulan November tahun 2016, Echa menelponku. Intinya dia mengatakan besok pagi akan ke kota Y dan minta aku menjemputnya di terminal.

    Perkiraan kalau dia berangkat dari Kota S jam 7, maka jam 10 atau paling lambat jam 11 dia akan tiba di Y. Keesokan harinya pukul 10 pagi aku sudah stand by di terminal bis antar kota di kotaku. Saat sedang mencari-cari, tiba-tiba saja dari belakang Echa mengagetkanku.

    Dia tidak banyak berubah, tinggi 168 cm, rambut sebahu, bentuk wajahnya tirus mirip seperti artis Nia Ramadhani, namun tubuh Echa lebih berisi, terutama dengan payudara yang berukuran 34 B. Saat aku terpana melihat tubuhnya, dia tiba-tiba saja memelukku. “mas, aku kangen. Pengen banyak cerita sama kamu, pengen tukar pikiran dan diskusi kaya saat workshop dulu” ungkapnya.

    “iya..iya..udah ah, ga enak diliat orang banyak” kataku sambil melepaskan pelukannya. “Mau nginap dimana kamu malam ini? Masak mau langsung pulang ke S?”tanyaku. “aku nginap di kost mas Frans aja boleh khan?”jawabnya. “mana boleh non, bisa digrebek ama orang kampong” jawabku. Akhirnya dia sepakat akan tidur di sebuah hotel melati dekat kostku, biayanya aku bantu setengah, karena dia juga tidak membawa banyak uang.

    Singkatnya, setelah Echa mandi dan berganti pakaian kami berjalan-jalan keliling kota Y, selama perjalanan, dia banyak bercerita tentang hubungannya dengan cowoknya yang mulai banyak ketidak cocokan dan sering diwarnai pertengkaran.

    Setelah makan malam, jam 9 malam aku mengantarkan dia kembali ke hotel tempatnya menginap. Setelah itu aku kembali ke kostku. Pukul setengah 11 malam Echa menelponku. “mas, aku ga bisa tidur, hotelnya serem, mas Frans kesini donk, temanin aku” pintanya. cerita seks

    Maka aku pun langsung menuju hotel itu. Ketika menuju kamar Echa, aku sempat melihat beberapa pasangan chek in, ada yg masih muda, ada pula yang sudah berumur. Pahamlah aku bahwa hotel ini termasuk hotel esek-esek yang banyak dibicarakan teman-teman kampusku.

    Kamar yang ditempati Echa berada di ujung lorong, sehingga terlihat memang lebih luas, Echa masih belum ganti baju, “aku mau k kamr mandi takut mas, lampunya kecil” jawabnya ketika kutanya kenapa ga ganti baju. “Ya udah, aku disini, kamu cuci muka trus ganti baju tidur ya” kataku.

    Sementara aku tiduran diatas spring bed, ternyata karena takut (atau entah sengaja) Echa ganti baju tanpa menutup pintu kamar mandi, tentu saja aku bisa melihatnya dari kaca besar di depan pintu kamar mandi. Dari situ aku melihat Echa hanya mengenakan celana dalam, tanpa BH di balik daster tidurnya.

    Dengan menggunakan daster, Echa naik ke atas spring bed dan berbaring di sebelahku. Sedikit ja’im aku kemudian duduk, “kamu mau tak tungguin disini atau aku pulang aja ke kost?” tanyaku. “Mas Frans disini aja, khan kita ga ngapa-ngapain” jawabnya.

    Aku pun turun dari spring bed dan duduk di kursi berlengan yang ada dalam kamar itu. “lho, kok di situ sich? Disini aja ama aku. Khan tempat tidurnya masih luas” protes Echa. Dari pada diprotes terus (dan karena memang ngarepin) aku pun kembali berbaring di sebelahnya. Agen Judi Hoki Banget

    Lama kami terdiam, aku kira dia sudah tertidur, sehingga aku kemudian membuka ikat pinggang dan retslueting celana jeansku, karena aku memang tidak biasa tidur dengan celana jeans, Bahkan kadang aku tidur hanya dengan celana pendek, tanpa celana dalam. “kenapa mas? Sesak ya?” Tanya Echa yg ternyata belum tidur.

    “iya, aku ga biasa tidur pakai jeans” jawabku. “ya udah, celananya dibuka aja, mas Frans pakai selimut ini lho” kata Echa lagi smbil menyerahkan selimut dan kemudian membalik badannya. Jadilah aku hanya bercelana dalam berbungkus selimut tidur disamping Echa.

    Sekitar jam 3 dinihari, aku terbangun karena seperti mendengar suara tangis. Ketika kubuka mata, ternyata di depanku Echa menangis sambil memandangku. Aku yang bingung kemudian bertanya kenapa, bukannya menjawab, tangis Echa justru makin kuat. Khawatir diduga melakukan kekerasan oleh orang diluar kamar, aku menarik Echa dan mendekapnya.

    Echa memelukku erat dan bercerita bahwa awal mula tidak harmonisnya hubungan antara dia dengan cowoknya karena cowoknya memaksa dia untuk berhubungan badan. Benar-benar iba, aku pun mendekapnya dalam pelukanku. Lupa kalau saat itu aku hanya memakai celana dalam.

    Makin lama saling berpelukan, kami pun makin terbawa suasana, dari hanya saling memeluk dan berpandangan, perlahan bibir kami mulai saling mendekat dan berpagutan, rasa asin dari air matanya tak kurasakan, yang ada hanyalah nafsu, Echa pun mulai menunjukkan hal yang sama.

    Nafasnya makin memburu, permainan lidahnya makin agresif, bahkan gerakan tangannya mulai meremas lengan dan kaos yang kukenakan. Remasannya makin lama malah menarik kaosku ke atas, seolah meminta aku melepasnya, maka kubuka kaosku dan tinggal bercelana dalam dihadapan Echa.

    Melihat dadaku yang ditumbuhi bulu halus, Echa keliatan makin bernafsu, dia memegang dadaku dan meremasnya, aku pun merasa tak perlu berbasa-basi lagi, maka segera kutarik keatas pula dasternya, sehingga dia pun hanya tinggal memakai celana dalam.

    Kami sempat saling memandang, “mas, aku pernah menolak L***** untuk ML sama aku, sampai dia memaksaku dan bahkan mendekap mulutku dengan bantal, tapi sekarang aku ikhlas mas, kalau kamu mau jadi pacarku, aku ikhlas menyerahkan diriku ke kamu malam ini” kata Echa sambil menangis.

    Aku tidak menjawab, aku kembali menariknya ke pelukanku, memberinya waktu untuk melepaskan semua beban yang ada dihatinya. Namun tak lama kemudian, dia mulai kembali menciumi bibirku.

    Kami pun kembali saling berpagutan, kali ini tidak ada lagi ja’im di benakku. Sambil tetap berciuman bibir, tanganku mulai meremas-remas toket dan pantatnya. Dia yang mulanya hanya meremas lengan dan dadaku, perlahan tangannya turun tapi terhenti di atas perutku. Karena tak sabar, langsung kuarahkan tangannya untuk memegang kontolku.

    Dan dia pun menggenggam kontolku dengan kuat. Bibirku mulai turun ke lehernya, kugigit pelan dan kuhisap-hisap sehingga meninggalkan bekas merah di kulitnya yang putih, terus aku turun dan mulai mendekati dadanya, kuhisap toketnya, sambil terkadang kupilin putingnya bergantian, dia makin bergoyang liar remasan-remasan tangannya mulai membuat perih di tubuhku.

    Aku terus menggigit-gigit pelan dan menghisap tubuhnya, turun ke perut dan terus turun, sampai pada batas atas celana dalam hitam yang dikenakannya.

    Aku berhenti, dan memandangnya, “boleh aku buka?” tanyaku, dia mengangguk dengan menatapku sayu. Dengan kedua tangan kubuka penghalang terakhir antara aku dan lubang kenikmatannya, bulu-bulu jembutnya tipis dan wangi menunjukkan dia rajin merawat propertinya itu.

    Belahan memeknya masih sangat rapat, kuminta dia untuk melebarkan kedua kakinya, dia sempat menolak, “malu mas” tapi setelah aku sedikit memaksa, di pun mulai melebarkan kedua kakinya, menunjukkan bagaian dalam memeknya yang berwarna merah muda.
    Langsung kucium, kujilat dan kuhisap-hisap semua bagian memeknya, mulai bagian labia mayora (bener ga sich itu namanya?) sampai klitorisnya yang berbentuk benjolan sebesar kacang tanah. Dan akibatnya, Echa seperti kesetanan, pinggulnya naik-turun berusaha menghindari seranganku ke memeknya,

    “udah mas, udah.. geli..aku geli…” tukasnya. Tapi aku pun terus berusaha merapatkan bibirku ke titik sensitive itu.

    Dan tiba-tiba dia berkata “maasss, aku…mau.. pipis….” belum sempat aku menarik kepalaku dari pangkal pahanya, justru kedua paha itu menjepit kepalaku, kedua tangannya menekan kepalaku semakin mendekati memeknya dan pinggulnya diangkat tinggi-tinggi.

    Dia mendapatkan orgasme pertamanya setelah ku rangsang dan ku oral selama 15 menit. Tak ayal cairan memeknya pun membasahi hidung dan mulutku. Aroma dan rasa yang khas membuatku makin bernafsu terus kuhisap semua cairan yang keluar dari lubang itu sampai habis.

    Setelah jepitan pahanya agak melonggar, aku langsung kembali ke sampingnya. Kucium bibirnya sambil kubelai-belai toketnya. “Enak, ga ?” tanyaku. “Enak banget, aku sampai lemes banget.

    Mas Frans pasti udah sering ya, kok pengalaman banget?” tanyanya *dalam situasi seperti ini, kalau aku jujur aku sudah pernah ML sama 3 cewek sebelum dia bisa merusak suasana* maka kujawab “ aku baru pertama sama kamu ini kok.

    Aku Cuma sering liat BF aja” “wah, pantes, belajarnya dari film” kata Echa sambil tersenyum dan memelukku. Setelah 1 menit, dia mencium bibirku dan bertanya “sekarang aku mesti gimana buat gentian muasin mas Frans?” Aku pun tersenyum dan melirik kontolku yang kepalanya sudah keluar dari batas celana dalamku.

    Dia tersenyum, lalu mulai bergerak membuka celana dalam yang aku kenakan. Dia memegang kontolku lalu bertanya “mau diapain ini mas?” pertanyaan lugu yang menggoda, tapi karena malas basa-basi lagi aku pun menjawab “masukin ke memekmu donk, tapi sebelumnya diisep dulu” dia tersenyum, lalu mulai mengocok pelan kontolku.

    Setelah agak keras, dia mulai memasukkan junior ke dalam mulutnya dan menghisapnya, tapi karena memang belum pernah (setidaknya menurut pengakuannya) maka rasanya pun tidak terlalu enak.

    Agak sakit malah, karena beberapa kali menyentuh giginya. “jangan kena gigi donk yang, sakit” kataku. “aduh mas, sorry, aku ga bisa kaya gini” jawabnya “Mas langsung main aja yah, aku pasrah kok” katanya. Lalu dia berbaring disampingku sambil membuka kedua kakinya.

    Melihat posisi itu, aku pun bangkit, kujilati sebentar klitorisnya supaya agak basah, dia mulai mendesah pelan. Kubasahi juga ujung kontolku dengan sedikit air liur, lalu mulai kugesek-gesekkan di depan lubang memeknya.

    Meski mengaku sudah tidak perawan karena paksaan mantan cowoknya, ternyata lubang memek Echa sangat sulit ditembus. Masih sangat sempit, dan aku ga tega ketika sedikit memaksa mendengar dia menjerit tertahan, “aduh mas, sakit mas…” maka kutunda lagi memasukkan kontolku dalam memeknya.

    Sambil tetap kugesek-gesek, aku mulai mendorong ketika kurasa sudah cukup basah, berhasil masuk kepala kontolku masuk kedalam memeknya. Di sinilah aku merasakan perbedaan antara memek Echa dengan memek milik Ika, Ani dan Eta yang pernah kurasakan seblumnya.

    Kalau memek lain kenikmatan itu sangat terasa ketika aku memasukkan kontolku dalam-dalam, maka memek Echa terasa sangat menjepit justru ketika baru sepertiga kontolku masuk. Maka aku pun, hanya menggerakkan kontolku maju mundur di titik itu.

    Namun berbeda dengan yang kurasakan, Echa justru sangat kesakitan dengan cara itu. “mas, cabut dulu mas. Sakit mas” ujarnya. “ya, bentar yah, aku enak bgt nich sayang” kataku. Dia seperti menahan rasa sakit, bibirnya digigit. “mas, udah dulu donk…sakit nich, perih…” katanya lagi.

    Sebenarnya aku ga tega, tapi aku pun merasakan kenikmatan dengan hanya bermain di permukaan memeknya itu. Akhirnya aku mengalah dan memutuskan untuk mencabut kontolku dari memeknya.

    Namun sebelum mencabut, aku ingin mencoba memasukkan keseluruhan batang kontolku dalam memeknya, maka kudorong penuh kontolku ke dalam memeknya, sedalam aku bisa, namun ternyata mentok dan aku bisa bisa merasakan dinding rahimnya tepat di depan kepala kontolku.

    Saat itulah aku merasakan perubahan pada diri Echa. Dia yang semula menahan sakit sambil menggigit bibir dan memejamkan mata, tiba-tiba matanya terbuka lebar, mulutnya menganga tertahan.

    “mmmaaaassssss……” suaranya tertahan dan bergetar. “Eeennnnnaaaaakkkk bbaaaannggeeettttt mmmaaasss….”katanya. Tangannya mencengkram erat kedua lenganku.

    Sesaat kemudian dia berubah makin liar, setiap kali aku tarik mundur kontolku, dia justru memajukan memeknya seolah tidak mau melepaskan sedikit pun kontolku dari memeknya. Tangannya memelukku erat, kemudian tubuhnya tiba-tiba mendorongku berguling ke kanan sehingga sekarang dia berada di atas tubuhku.

    Dia tetap memelukku erat sambil menggoyangkan pinggulnya ke semua arah, maju-mundur, kanan-kiri, depan-belakang bahkan diselingi memutar, aku yang merasakan perubahan ini kemudian mulai mengatur posisi, kuluruskan kedua kakiku dan menbiarkan tubuh Echa menguasaiku, dia menggerakkan pinggulnya ke segala arah bagai kesetanan, aku berusaha mengimbangi gerakannya dengan melawan arah setiap gerakan pinggulnya.

    Tetes keringat kami membasahi kasur, tapi keganasan Echa seolah tidak akan berakhir. Beberapa saat kemudian tiba-tiba dia menekan dalam-dalam pinggulnya. Tangan kanannya mencengkram lengan kiriku dan tangan kirinya menjambak rambutku.

    Kontolku seperti diremas-remas dengan kuat oleh memeknya dan dia menjerit tertahan “aaaaaccchhhh……” tubuhnya mengejang, kaku sesaat lalu ambruk diatas tubuhku. “enak banget mas..enak banget….aku pengen ******* terus ama kamu kaya gini. Enak banget” ujarnya berbisik di telingaku.

    Aku hanya tersenyum mendengar kata-katanya, sementara Echa masih terbaring lemas diatas tubuhku, kontolku yang masih menancap dalam memeknya bergerak-gerak mencari perhatian ;p dia pun merasakannya, dan mulai bangkit.

    “mas, aku lemes banget, mas diatas aja dech, aku pasrah. Udah lemes bgt nich” katanya. Dia lantas menjatuhkan tubuhnya, dan sambil membuka lebar tangan dan kakinya, dia berkata nakal “aku pasrah mas, perkosa aku, nodai diriku sepuasmu…..” sambil tersenyum nakal.

    Aku pun langsung, naik ke atas tubuhnya. Sengaja kuangkat kedua kakinya sambil kulingkarkan di pinggangku. “gini, biar kerasa makin enak” kataku, sesaat kemudian aku mulai mendorong kontolku masuk dalam memeknya.

    Ini perbedaan kedua antara memek Echa dengan memek lain yang pernah kurasakan, meski basah karena cairan orgasme sebelumnya, tapi ketika kumasukkan, tetap aja kontolku rasanya seperti dijepit dengan kuat. Aku pun mulai menggoyang pinggulku maju-mundur.

    Setelah melihat liarnya Echa saat kumasukkan dalam kontolku, dan merasakan kenikmatan memeknya saat di permukaan, maka kucoba memainkan masuknya kontolku dengan ritme 3 plus 1, yaitu tiga kali aku dorong dengan hanya memasukkan sepertiga kontolku, dan kemudian satu kali dorongan dalam yang memasukkan kontolku sedalam-dalamnya sampai terasa mentok di dinding rahim Echa.

    Dan efeknya, meski mengaku sudah lemas, tapi tiap kali aku dorong dalam kontolku dalam memeknya, tubuh Echa seperti mengejang. Pinggulnya ikut terangkat tiap kali aku menarik kontolku, dan suaranya tertahan “mmaaasss….”

     Dia terus meremas lenganku dan menggigit kuat bibirnya sendiri.

    “mmmaaasss, jangan nyiksa aku doonkk… masukin yang daallleeem dddooonnkkk….” Pintanya dengan mata sayu menatapku dan suara bergetar. Karena kasihan, aku pun langsung menaikkan ritme goyanganku dengan mendorong dalam kontolku dalam memeknya.

    Dan Echa kembali kesetanan, dia membalas setiap tusukan kontolku dengan gerakan pinggul yang ke segala arah, bahkan tangannya meremas erat kedua pantatku sambil menakannya agar makin dalam masuk dalam memeknya.

    “mmass, dalam lagi mmaaass, masukkiinn dalem lagi…eennaakk bangeettt masss….”ujarnya.

    Dan gerakan pinggulnya pun kurasakan makin terasa nikmat ketika memeknya terasa memijat dan meremas-remas kontolku, dan ini membuat aku pun mulai merasakan cairan lahar putih akan mulai muntah dari kontolku. “Echa, aku mau keluar sayang, aku tarik yah” kataku.

    Echa mengangguk, namun gerakan pinggulnya dan tangannya berkata sebaliknya, pinggulnya justru makin terangkat ke atas, sedangkan tangannya makin menekan pantatku untuk makin masuk ke dalam memeknya.

    Sementara didalam pun kontolku terasa makin kuat disedot, diremas dan dipijat otot-otot memeknya. Akhirnya karena tak tahan aku pun memuntahkan pejuhku dalam memeknya.

    Crot.. crot.. crot..dan sedetik kemudian Echa kembali mengejang, badannya kaku dengan posisi tangan menekan pantatku agar makin mendorong masuk kontolku dalam lubang memeknya.
    “mmaaasss….aaaccchhhh….eeennna aakkkk” teriaknya tertahan dengan suar bergetar. Aku segera mencabut kontolku dari memeknya dan menjatuhkan badanku disampingnya.

    Kulirik jam di HPku, jam 7 kurang 20 menit. Berarti sekitar 3,5 jam kami memadu kasih dan mengejar surga dunia. Aku mencium bibirnya sambil meremas toketnya. “Aku sayang kamu, mas…” kata Echa. Kami pun kembali tertidur sampai jam 10 pagi Setelah itu kami mandi bersama. Setelah sarapan aku kembali mengantar Echa ke terminal bus untuk kembali ke kota S.

    Sejak saat itu, aku berpacaran dengan Echa. Hubungan kami sempat berjalan selama sekitar 2 tahun, sampai akhirnya dia dijodohkan dengan seorang pria tetangga kampungnya di Pekalongan. Sekarang dia telah memiliki 2 anak dan tinggal di kota S.

    Yang tidak pernah Echa tahu, bahwa dia bukan wanita pertama yang bercinta denganku, dan bahwa selama 2 tahun hubungan kami pun aku beberapa kali bercinta dengan wanita lain. END.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Majalah Dewasa – Chisato Morishita

    Majalah Dewasa – Chisato Morishita


    1532 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Majalah Maxim Edisi Chung Love

    Majalah Maxim Edisi Chung Love


    1532 views

    Duniabola99.org– Chung Love

  • Majalah Dewasa Edisi Marissa

    Majalah Dewasa Edisi Marissa


    1532 views

    Duniabola99.org– Model yang bernama Marissa namanya sudah tidak asing lagi bagi pencinta majalah Pria di Indonesia. Dia kerap kali muncul disejumlah majalah dewasa majalah Max.

    Bersama Marissa pada edisi majalah pria Max meghadirkan model lainnya seperti Kimby, Echa Frauen dan Josie Putri. Berikut ini foto dari model Marissa di majalah Max.

  • Majalah Dewasa Edisi Dewi Salma

    Majalah Dewasa Edisi Dewi Salma


    1531 views

    Duniabola99.org– Dewi Salma

    Tampilannya yang santai tidak membuat Dewi lengah dengan dunianya—meski dibanjiri segudang kesibukan dari modeling sampai studi. She played it cool, begitu juga harapan bertemu dream guy-nya. Nice one..

  • Majalah Dewasa Edisi Leticia Faria

    Majalah Dewasa Edisi Leticia Faria


    1530 views

    Duniabola99.org– Leticia Faria

    Apa yang Anda ketahui tentang Brasil? Bola? Elite Squad? Pantai? Bikini? Boleh kami tambahkan?—Leticia Faria!

  • Perjaka ku Di Ambil oleh Ibu Temanku [REAL STORY]

    Perjaka ku Di Ambil oleh Ibu Temanku [REAL STORY]


    1530 views

    Duniabola99.org – Namaku ANJAS, Aku Seorang Pemuda Biasa berumu 17, Gayaku yang Biasa saja bisa di bilang URAKAN ini jika tidak mungkin menyenangkan. Aku punya seorang teman dekat sebut saja Tomo.Dia merupakan teman dekat bahkan bisa dibilang menjadi sahabat karib sejak kecil.Aku sering main ke rumah Tomo.Keluarganya yg baik & sopan buatku betah kalau aku berada di rumah.Ibu nya TOMO sebut saja Bu Mawar, Ibu 38 Tahun (kira kira) orang yang sangat baik terhadap anak-anak ini bahkan sangat membantu dalam rumah Tomo, sedangkan PERSI adalah Pak Pai berprofesi sebagai buruh pabrik.

    Setelah Saya Tertawa Tomo di rumah, Pas banget waktu itu ada acara Bola dan yang bermain adalah klub sepakbola kesukaanku & Tomo tentu.Akhirnya akupun setuju saja kompilasi di suruh di tempat tidur di rumah Tomo karena di saat bersalin ayah tomo kota.Akhirnya tiba-tiba saja hari itu, aku sudah bersiap dengan “dandan’an” yang Rapih (maklum ini kan bisa tidur di rumah teman, Sopan donk hehe) .Namun aku tidak langsung ke rumah tomo, aku ingin mencari angin segar dan lagipula acara Acara yang akan dimulai hari ini.Pukul 7 malam aku sudah bersiap menanti Tomo untuk mencari angin & kami pun memutuskan untuk pergi ke angkringan, disitu kami lakukan ngopi ngopi sambil menikmati Gorengan yg ada.Kami Pun memutuskan untuk langsung Pergi ke rumah TOMO Karena ibu nya sudah berulang kali Telfon &sms kalau hari sudah larut malam, memang tidak terasa kami sudah 4 jam lamanya (pukul 11malam) .Sesampai nya di rumah Tomo kami pun langsung di sambut oleh ibu Mawar.
    Bu Mawar: “kemana saja kamu, jam segini baru pulang, mamah di rumah sendirian sayang, tidak ada laki-laki di rumah ini, jadi maaf saja kalau mamah Was Was”
    Tomo: “Maaf mah, aku habis nongkrong bareng Anjas di angkringan”
    Bu Mawar: “oh”
    Aku: “maaf bu, ini semua aku yg mengatur (dengan kepala tertunduk hehe)”
    Bu Mawar: “Gpp sayang (dulu kecil memang dia memanggilku dengan kata sayang), dari kali lain ingin pergi lama melihat ibu dulu ya ”
    Aku hanya mengangguk dengan sedikit senyuman.
    Saat itu Bu Mawar hanya menggunakan Kaos Ketat berwarna Putih & Celana Pendek (kira kira sepaha gan) .Sengaja kucuri curi perhatian ke arah Payudara Bu mawar yg pada saat itu membosankan BH berwarna hitam. ”Wah kenapa dengan ku, kok rasanya ada yg beda dengan bu mawar ”gumamku dalam hati.

    Akhiran kami masuk rumah, sembari kami menunggu acara bola, Tomo pun sebaliknya untuk tidur dulu & minta di bangun oleh aku.Tiba Tiba saja aku mendadak ingin Kencing, lalu kuputuskan untuk pergi ke kamar Mandi, Saat itu terjadi rumah Gelap, karna sudah biasanya orang rumah tidur dengan keadaan gelap.Aku hanya menggunakan Senter dari HP.Aku pun tiba di depan WC, namun keadaan WC terkunci.Akhir nya aku pun mengetuk pintu WC Itu dan sedikit bertanya apakah Orang, dan fakta Bu Mawar sedang buang udara kecil.Aku pun tergantung menunggu, tapi aku tidak sangat tahan, aku bertanya kepada Bu Mawar.
    Aku: “bu bisa cepetan diki ga, anjas udh g tahan nih”
    Bu Mawar: “oh iya iya”
    dan akhirnya bu Mawar keluar dari WC.Aku pun lega.Setelah kencing, niatku hanya langsung menuju Kamar TOMO, namun tanpa Kusangka ternyata Bu Mawar belum beranjak dari depan pintu WC.
    Aku: “lho, ibu kok blm masuk”
    Bu Mawar: “nunggu kamu, aku takut”
    Aku: “loh bukan nya tadi ibu berani sendirian ke WC (terheran heran).
    Bu Mawar: “gpp kok, ibu hanya ingin masuk bersama mu saja Njas (dengan sedikit senyuman”.
    Ohhh tidak, Penisku menjadi tegang gara gara melihat Buah Dada bu Mawar yg lumayan besar tertutupi BH hitamnya.Aku pun menjadi pucat karena Malu kalau ketahuan Penisku ini sudah Ngaceng berat.
    Bu Mawar: “ayo masuk”
    Aku: “i..iii ya, dengan perlahan tanah aku berjalan”
    Bu Mawar: “kamu mengatakan Njas (tanya bu Mawar)”
    Aku: “ehh Anu bu, Gpp kok”
    Bu Mawar pun cuek saja.

    Sesampai nya di depan kamar bu Mawar. (kamar Tomo berada di depan, sementara kamar Orang tuanya berada di Tengah).
    Bu Mawar: “Kamu mau ga temenin orang tidur?”
    Aku pun sangat terkejut.
    Aku: “hah, apaan bu ga denger aku nya (pura pura bego”
    Bu Mawar: “Kamu mau ga temenin Ibu Tidur, ibu takut bersama sayang (dengan sedikit senyuman)”
    Aku: “ehhmm tapi Bu .. TOMO gimana nan .. ”
    Bu Mawar:“. Sudah ayo MASUK Saja TIDAK Apa Apa (Sambil menarik kaos ku)
    . Aku Sedikit gemetaran, apakah Maksud bu mawar Penyanyi, Dan aku pun pasrah KARENA TIDAK mungkin aku menolak nya (tdk enak gan)
    Malam ITU terasa Anda Sangat Panas , akhir nya aku meminta izin untuk membuka jendela ventilasi rumah
    Aku: “Bu ini Ventilasi nya di buka sedikit ya, Gerah banget”
    Bu Mawar: “oh ya sudah buka saja, senyaman mungkin lah kamu di rumah ini Njas, mumpung suami ku tidak ada di rumah”
    Aku: “hehehe iya bu (sedikit senyuman) ”.
    Waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam, dan sampai saat itu pun aku blum bisa tidur, dan aku tgg tomo yg ingin dibangunkan nanti jika acara bola sdh mulai.
    Kamar bu Mawar ini lumayan Besar, Rapih dan Bagus.Bu Mawar tidak tahu untuk AC & Kipas angin (aku pun hanyesu saja).
    Bu Mawar: “Bukan tidurmu Njas”
    Aku: “blum bu panas banget ni padahalesta udh di buka, aku kira ibu banyak tidur daritadi”
    Bu Mawar: “klo memang masih panas, di buka baju aja, ibu ndak bisa tidur, insomnia mungkin”
    Aku: “emang gpp bu kalo baju Anjas ni di buka? , oh insomnia to (dengan lugu nya gan “D)”
    Bu Mawar: ”gpp sayang, buka aja, buat senyaman mungkin saja, iya ibu sering insomnia ga tau kenapa, mungkin saat ini gara gara ada kamu”.
    Itu sebelum aku sedang tidur di rumah Bu Mawar ini.
    Aku: “oke deh.eh sekalian celana harus ga Bu, kan gerah pake Levis”. Aku pun pura pura tidak ada perkataan yang tadi Bu Mawar. katakan.
    Bu Mawar: “ehmm .. itu oke”
    lalu kubuka kaos & celana ku, kni aku hanya di balut dengan celana dalam.

    Tiba tiba timbul pikiran kotor ku.
    Aku: “Bu apa ya ga gerah dengan pakaian seperti itu?” Tanyaku.
    Bu Mawar pun kaget.
    Bu Mawar: “sebener nya sih Gerah njas, tapi apa engga apa apa klo ibu buka”
    Aku: “lho gpp lah bu, emg kenapa, kan ibu yg punya rumah, jadi terserah ibu donk”.
    Bu Mawar: “sekalian celana ya (sedikit kedipan mata)”
    Dibukalah baju & celana bu Mawar.WOOOOOOOOOW dalam hati ku, tubuh nya indah banget, payudaranya jg montok, bokong nya pun kencang, maklum mereka hanya punya 1 anak yaitu cuma TOMO.
    Bu Mawar: “gimana, gpp kan? suka ga klo ibu kaya gini ”
    Aku:“ suka bu, cantik banget klo penampilan ibu kaya gini ”
    Bu Mawar pun hanya tersenyum Malu dengar perkatan ku.
    Aku: “bu, kita tidak 1 ranjang ya tidur”
    Bu Mawar: “engga, pokok nya 1 ranjang (dengan nada kesal mendengar perkataanku)”.
    Aku: “ya udh deh klo itu mau nya ibu”

    Bu Mawar hanya tersenyum.Kemudian kami pun langsung menuju kasur empuk dan kami hanya di balut selimut (untuk 2 orang gan) .Jepang ku bisa berdebar debar, darahku serasa naik, Hangat sekali terasa ”.Karna sudah memuncak, Penisku menjadi Keras dan ingin terasa ku muncratkan sperma ku ini di payudara Bu Mawar.Karena sudah tidak tahan, ku coba untuk mengocok Penisku ini, bagaimanapun juga bagi yang takut bu Mawar terbangun dunge kamar tidur. Sambil ku kocok, ku lirik kontol bu Mawar yg lumayan Besar.Shiit Dammmn tanpa kusadari ternyata bu Mawar Tempat tidur ..
    Bu Mawar: “lagi ngapain kamu Njas (sambil tersenyum”.
    Aku: “ehmm ,, aa ann ,, anuu Buu” Tegang banget di sini.
    Bu Mawar: “Ibu tau kok siapa Kamu Lakuin, Kamu Terangsang yah gara gara ibu pakai pakaian seperti ini ”.
    Aku: “engg..ehh iyya bu sedikit”.
    Bu Mawar: “Ibu sengaja pancing kamu untuk menemani orang tidur, Ibu sudah jarang di sentuh oleh Suami ibu”
    Aku: “ooo.h..oohh”
    Bu Mawar: “Jadi, Mau kah Kamu Njas” tanya bu Mawaruku.
    Aku: “ehh ,, Mmm MakSuud ibu ap..appa” pura pura bego.
    Bu Mawar: ”udah lah jgn berlagak gitu ahh, ibu jg tau kok klo kamu…”
    Aku: “iii ..iiyaa Bbbu”.

    Tanoa Basa Basi, Bu Mawar Langsung Membuka Selimut yg menutupi Kami ber 2.Disini aku pun Terus terang Karena Aku Belum PERNAH melakukan Hal seperti inisial.
    Aku: “Bu, aa..nu, sblumnya anjas blm pernah ngelakuin kaya gini”.
    Bu Mawar:”ohh Bagus donk, Pasti Bisa Banyak nih muncrat nya”
    Aku:”iii.ya bu”
    Langsung Saja bu Mawar Membuka celana dalam ku, Dan pun dia terkejut karna ukuran Penis ku yg lumayan gede, Katanya sih Punya suami bu mawar ini kalah jauh.
    Bu Mawar: ”suka banget sama Penis mu sayang, Punya ibu ibu kalah jauh”
    Aku: ”eemang iya bu? (sedikit senyuman) ”
    Bu Mawar:“ iya donk .. ”
    Pertama, Bu Mawar langsung melumat bibir ku,.
    Bu Mawar: “ayo mainin bibir mu njas”.
    Aku: “emmh iya bu”
    setelah 10 menit kami Berciuman, Tangan bu indah pun langsung menuju ke penisku.
    Bu Mawar:”aduuh ibu Jadi geregetan, penismu Bagus Sekali sayang”
    Aku:”hehe”
    Bu Mawar:”ini di BJ aja dlu ya, klo baru pertana kali, biasanya ga lama”
    Akukarna blm tau BJ, aku pun Hanya mengangguk)
    Wow pintar Sekali bu Mawar memainkan Penis ku, tak lama kemudian … ..
    Aku:”Bu ..aaakkk … uuu”
    Semakin Cepat Saja bu Mawar mengocok penisku, Dannn Ahhhh, Akhir Spermaku berceceran di Muka Bu Mawar.
    Aku:”makasih buu, Cukup kah segini Saja?”
    Dia blm Menjawab pertanyaanku, karna sedang sibuk membersihkan sperma yg ada di penis & menjilati Seluruh Spermaku yg berada di Payudara nya.
    Bu Mawar: “eiits tunggu dlu donk sayang, ini mah belum apa apa”
    Aku: “maksud nya?”

    Lalu bu Mawar membuka BH & CD nya. Dan WOW aku terkagum kagum.Tak lama kemudian Bu Mawar Duduk & bersandar.Lalu dia menarik kepala ku, tepat di hadapanku Vagna yang sangat bagus milikmu Mawar, Rapih gan tercuku dan masih lumayan karna jarang di sentuh suami nya.
    Bu Mawar: ”Jilat Vagina Ibu Njas”
    Aku: ”iya bu”
    Kemudian aku pun Menjilati Vagina Bu Mawar TERSAYANG (hehe).
    Bu Mawar: “Ahhh ,, Uhhh ,,” sambil menjambak rambutku.
    tak berapa lama, Bu Mawar menyuruh ku untuk berhenti, (shiit padahal lagi enak enaknya, tapi apa boleh buat).
    Bu Mawar: “masukin ya”
    Aku: “iya bu”
    karna baru pertama kali melakukan nya, aku pun masih kesusahan (hehe) .Bu Mawar pun tersenyum melihat ku kesusahan memasukan Penisku ke dalam Lubang Vagina nya.
    Bu Mawar: “Yeee .. Susah ya?”
    Aku: “iiya nih bu ,, maap ya karna baru pertama kali” sambil tersenyum.
    Bu Mawar Pun penis penis, dan mengarahkan dia ke Vagina milik nya.Sleeep Akhir nya masuk juga [].
    Bu Mawar: “Tekan, lalu gerakin ya Njas”.
    Aku: “iya bu, tapi sambil di ajarin ya”
    dan Bu Mawar pun Hanya mengangguk.Aku menekan Penis dan Memain kan nya.
    Aku:”? Begini bkn bu”
    Bu Mawar:”iya sayang, Nanti klo mau Keluar di percepat dikit ya Gerakan nya”
    Ahhh Ohhh ummmHHH ahhhh Anjaas ahhhh Uhhh Ummh ucap bu Mawar ..
    Aku:”ahh Buuu ,, emmhh”
    Kemudian aku melepaskan Batang Penisku dari Vagina Bu Mawar.
    Bu Mawar: “Lho kenapa?”
    Aku: “Ganti Posisi ya”
    Bu Mawar: “Y udh … Anal aja ya”
    aKU: “apa itu bu”
    Bu Mawar: “Kamu tusukkan Penismu ke Anus Ibu”
    Aku: “Ohh .. iya bu”
    Kemudian Bu Mawar pun membalikan Badan nya, Ini aku sudah sedikit lihai karna tadi sudah di ajarkan oleh bu Mawar.Sleeep Masuk jg.
    Aku Mainkan Penisku,
    Aku: “ahhh buu ,, ummh nikmatt bu ahhh oouuhh”
    Bu Mawar: “ahhh .. terus sayang ahh woow .. buat ibu temen malam ini”
    Aku: “Buuu klo di keluarkan di dalam bagaimana?”
    Bu Mawar : “Keluarkan saja tidak apa apa .. Ouuuhh Ahhhh Emmmh Sayanngg”
    Sekitar 5 menit … ..


    Aku: “Buu Akkkuuuu KelllluuArrr”
    Bu Maya: “ahh ahhhhh ohhhhh ahhhh akuangg emmmmhhh ahhhh”
    Crooot Croot ,, spermaku pun keluar di dalam.
    Bu Mawar: “jgn di lepas, biarkan saja, tunggu mengecil sendiri”
    Aku: “Ahhhh ,, Capek & Lemes nih Bu”
    Setelah Penisku mengecil sendiri, akhir nya kucabut.Lalu Kami ber 2 kosong bersama.
    Bu Mawar: “Makasih banget Njas ,, malam di sini ibu Puas” (terus mengecup bibirku).
    Aku: “Sama Sama Bu ,, baru pertama kali Anjas ngelakuin kaya gini ,, Makasih banget”
    Bu Mawar: “Iya sayangg” (dengan senyuman manja ny)

    Lalu aku pun memakai Kaos & Celana ku kembali, tapi Bu Mawar masih Berbaring di tempat tidur nya mungkin saja. Waktu sudah menunjukkan Pukul 02.00.
    Aku: “Aku ke kamar TOMO dlu yah Bu, takut dia marah”
    Bu Mawar: “aku sayang, jgn bilang ya (senyum gembira nya), di sini mendekat.
    Kami melakukan Kissing sekitar 5 menit, aku pun pergi ke kamar Tomo & melambaikan tangan ku ke arah Bu Mawar, dan dia pun hanya tersenyum

  • HENTAI 031

    HENTAI 031


    1530 views