• Cerita Seks Memperkosa Adikku Yang Nakal

    Cerita Seks Memperkosa Adikku Yang Nakal


    1177 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Memperkosa Adikku Yang Nakal ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Nama saya adalah Tohir, seorang anak smu doyan banget nge-seks dan jilatin memek seorang cewek. Aq punya adik cewek yang namanya Fina angelina. Aku dan adikku adalah anak orang kaya. Jika aku kelas 3 Smu, fina adikku saat ini duduk di kelas 3 smp mau lulus.

    Fina di sekolahny termasuk gadis, cewek yang sangat populer karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Aq sebagai seorang kakaknya selalu membayangkan jika adikku yang manis dan cantik itu aku setubuhi sendiri. Pasti kontolku bakalan nut-nutan.

    Singkat kata, adikku fina memang seorang gadis yang sangat cantik dan merupakan kebanggaan orang tuaku. Selain itu dia juga sangat pandai membawa diri di hadapan orang lain sehingga semua orang menyukainya. Namun di balik semua itu, sang “putri” ini sebetulnya tidaklah perfect. Kepribadiannya yang manis ternyata hanya topeng belaka. Di dunia ini, hanya aku, kakak laki-lakinya, yang tahu akan kepribadiannya yang sesungguhnya. Kedua orang tuaku yang sering keluar kota untuk berbisnis selalu menitipkan rumah dan adikku kepadaku. Tapi mereka tidak tahu kalau aku kesulitan untuk mengendalikan adikku yang bandelnya bukan main. Di hadapanku, dia selalu bersikap membangkang dan seenaknya. Bila aku berkata A, maka dia akan melakukan hal yang sebaliknya. Pokoknya aku sungguh kewalahan untuk menanganinya.

    Suatu hari, semuanya berubah drastic. Hari itu adalah hari Sabtu yang tak akan terlupakan dalam hidupku. Pada akhir minggu itu, seperti biasanya kedua orang tuaku sedang berada di luar kota untuk urusan bisnis. Mereka akan kembali minggu depannya. Kebetulan, aku dan adikku juga sedang liburan panjang. Sebetulnya kami ingin ikut dengan orang tua kami keluar kota, tapi orang tuaku melarang kami ikut dengan alasan tak ingin kami mengganggu urusan bisnis mereka. Biarpun adikku kelihatan menurut, tapi aku tahu kalau dia sangat kesal di hatinya. Setelah mereka pergi, aku mencoba untuk menghiburnya dengan mengajaknya nonton DVD baru yang kubeli yaitu Harry Potter and the Order of Pheonix. Tapi kebaikanku dibalas dengan air tuba. Bukan saja dia tidak menerima kebaikanku, bahkan dia membanting pintu kamarnya di depan hidungku. Agen Judi Hoki Banget

    Inilah penghinaan terakhir yang bisa kuterima. Akupun menonton DVD sendirian di ruang tamu. Tapi pikiranku tidaklah focus ke film, melainkan bagaimana caranya membalas perbuatan adikku. Di rumah memang cuma ada kami berdua. Orang tua kami berpendapat bahwa kami tidak memerlukan pembantu dengan alasan untuk melatih tanggung jawab di keluarga kami. Selintas pikiran ngawur pun melintas di benakku. Aku bermaksud untuk menyelinap ke kamar adikku nanti malam dan memfoto tubuh telanjangnya waktu tidur dan menggunakannya untuk memaksa adikku agar menjadi adik yang penurut.
    Malam itu, jam menunjukan pukul sebelas malam. Aku pun mengedap di depan pintu kamar adikku. Daun telingaku menempel di pintu untuk memastikan apa adikku sudah tertidur. Ternyata tidak ada suara TV ataupun radio di kamarnya. Memang biasanya adikku ini kalau hatinya sedang mengkal, akan segera pergi tidur lebih awal. Akupun menggunakan keahlianku sebagai mahasiswa jurusan teknik untuk membuka kunci pintu kamar adikku. Kebetulan aku memang mempunyai kit untuk itu yang kubeli waktu sedang tour ke luar negeri. Di tanganku aku mempunyai sebuah kamera digital.

    Di kamar adikku, lampu masih terang karena dia memang tidak berani tidur dalam kegelapan. Akupun berjalan perlahan menuju tempat tidurnya. Ternyata malam itu dia tidur pulas terlentang dengan mengenakan daster putih. Tanganku bergerak perlahan dan gemetar menyingkap dasternya ke atas. Dia diam saja tidak bergerak dan napasnya masih halus dan teratur. Ternyata dia memakai celana dalam warna putih dan bergambar bunga mawar. Pahanya begitu mulus dan aku pun bisa melihat ada bulu-bulu halus menyembul keluar di sekitar daerah vaginanya yang tertutup celana dalamnya.

    Kemudian aku menggunakan gunting dan menggunting dasternya sehingga akhirnya bagian payudaranya terlihat. Di luar dugaanku, ternyata dia tidak mengenakan kutang. Payudaranya tidak begitu besar, mungkin ukuran A, tapi lekukannya sungguh indah dan menantang. Jakunku bergerak naik turun dan akupun menelan ludah melihat pemandangan paling indah dalam hidupku. Kemudian dengan gemetar dan hati-hati, aku pun membuka celana dalamnya. Adikku masih tertidur pulas.
    Pemandangan indah segera terpampang di hadapanku. Sebuah hutan kecil yang tidak begitu lebat terhampar di depan mataku. Sangking terpesonanya, aku hanya bisa berdiri untuk sekian lamanya memandang dengan kamera di tanganku. Aku lupa akan maksud kedatanganku kemari. Sebuah pikiran setanpun melintas, kenapa aku harus puas hanya dengan memotret tubuh adikku. Apakah aku harus mensia-siakan kesempatan satu kali ini dalam hidupku? Apalagi aku masih perjaka ting-ting. Tapi kesadaran lain juga muncul di benakku, dia adalah adik kandungku., For God Sake. Kedua kekuatan kebajikan dan kejahatan berkecamuk di pikiranku.

    Akhirnya, karena pikiranku tidak bisa memutuskan, maka aku membiarkan “adik laki-lakiku” di selangkangku memutuskan. Ternyata beliau sudah tegang siap perang. Manusia boleh berencana, tapi iblislah yang menentukan. Kemudian aku meletakan kamera di meja. Aku pun menggunakan kain daster yang sudah koyak untuk mengikat tangan adikku ke tempat tidur. Sengaja aku membiarkan kakinya bebas agar tidak menghalangi permainan setan yang akan segera kulakukan. Adikku masih juga tidak sadar kalau bahaya besar sudah mengancamnya. Aku pun segera membuka bajuku dan celanaku hingga telanjang bulat.

    Kemudian aku menundukan mukaku ke daerah selangkangan adikku. Ternyata daerah itu sangat harum, kelihatan kalau adikku ini sangat menjaga kebersihan tubuhnya. Kemudian aku pun mulai menjilati daerah lipatan dan klitoris adikku. Adikku masih tertidur pulas, tapi setelah beberapa lama, napasnya sudah mulai memburu. Semakin lama, vagina adikku semakin basah dan merekah. Aku sudah tak tahan lagi dan mengarahkan moncong meriamku ke lubang kenikmatan terlarang itu. Kedua tanganku memegang pergelangan kaki adikku dan membukanya lebar-lebar.

    Ujung kepala penisku sudah menempel di bibir vagina adikku. Sejenak, aku ragu-ragu untuk melakukannya. Tapi aku segera menggelengkan kepalaku dan membuang jauh keraguanku. Dengan sebuah sentakan aku mendorong pantatku maju ke depan dan penisku menembus masuk vagina yang masih sangat rapat namun basah itu. Sebuah teriakan nyaring bergema di kamar,” Aaaggh, aduh….uuuhh, KAK ADI, APA YANG KAULAKUKAN??” Adikku terbangun dan menjerit melihatku berada di atas tubuhnya dan menindihnya. Muka adikku pucat pasi ketakutan dan menahan rasa sakit yang luar biasa. Matanya mulai berkaca-kaca. Sedangkan pinggulnya bergerak-gerak menahan rasa sakit. Tangannya berguncang mencoba melepaskan diri. Begitu juga kakinya mencoba melepaskan diri dari pegangannku. Namun semua upaya itu tidak berhasil. Aku tidak berani berlama-lama menatap matanya, khawatir kalau aku akan berubah pikiran. Aku mengalihkan pandangan mataku ke arah selangkangan. Ternyata vagina adikku mengeluarkan darah, darah keperawanan.

    Aku tidak menghiraukan semua itu karena sebuah kenikmatan yang belum pernah kurasakan dalam hidupku menyerangku. Penisku yang bercokol di dalam vagina adikku merasakan rasa panas dan kontraksi otot vagina adikku. Rasanya seperti disedot oleh sebuah vakum cleaner. Aku pun segera menggerakan pinggulku dan memompa tubuh adikku. Adikku menangis dan menjerit:” Aduhh..aahh..uuhh..am..pun..ka k…lep..as..kan..pana ss…sakitt!!” “Kak..Adii..mengo..uuhh..yak.. aduh…tubuhku!!! ” Aku tidak tahan dengan rengekan adikku, karena itu aku segera menggunakan celana dalam adikku untuk menyumpal mulutnya sehingga yang terdengar hanya suara Ughh..Ahhh.

    Setelah sekitar lima belas menit, adikku tidak meronta lagi hanya menangis dan mengeluh kesakitan. Darah masih berkucuran di sekitar vaginanya tapi tidak sederas tadi lagi. Aku sendiri memeramkan mata merasakan kenikmatan yang luar biasa. Aku semakin cepat menggerakan pinggulku karena aku merasa akan segera mencapai klimaksnya. Sesekali tanganku menampar pantat adikku agar dia menggoyangkan pinggulnya sambil berkata:’ Who is your Daddy?” Sebuah dilema muncul di pikiranku. Haruskah aku menembak di dalam rahim adikku atau di luar? Aku tahu kalau aku ingin melakukannya di dalam, tapi bagaimana bila adikku hamil? Ahh… biarlah itu urusan nanti, apalagi aku tahu di mana ibuku menyimpan pil KBnya. Tiga menit kemudian..crott..crottt..akupu n menembakan cairan hangat di dalam rahim adikku. Keringat membasahi kedua tubuh kami dan darah keperawanan adikku membasahi selangkangan kami dan sprei tempat tidur.

    Aku membiarkan penisku di dalam vagina adikku selama beberapa menit. Kemudian setelah puas, aku mencabut keluar penisku dan tidur terlentang di samping adikku. Aku kemudian membebaskan tangan adikku dan membuka sumpalan mulutnya. Kedua tanganku bersiap untuk menerima amukan kemarahannya. Namun di luar dugaanku, dia tidak menyerangku. Adikku hanya diam membisu seribu bahasa dan masih menangis. Posisinya masih tidur dan hanya punggungnya yang mengadapku. Aku melihat tangannya menutup dadanya dan tangan lainnya menutup vaginanya. Dia masih menangis tersedu-sedu.

    Setelah semua kepuasanku tersalurkan, baru sekarang aku bingung apa yang harus kulakukan selanjutnya. Semua kejadian ini di luar rencanaku. Aku sekarang sangat ketakutan membayangkan bagaimana kalau orang tuaku tahu. Hidupku bisa berakhir di penjara. Kemudian pandangan mataku berhenti di kamera. Sebuah ide jenius muncul di pikiranku. Aku mengambil kameranya dan segera memfoto tubuh telanjang adikku. Adikku melihat perbuatanku dan bertanya: ”Kak Adi, Apa yang kau lakukan? Hentikan, masih belum cukupkah perbuatan setanmu malam ini? Hentikan…” Tangannya bergerak berusaha merebut kameraku. Namun aku sudah memperkirakan ini dan lebih sigap. Karena tenagaku lebih besar, aku berhasi menjauhkan kameranya dari jangkauannya. Aku mencabut keluar memori card dari kameranya dan berkata: “Kalau kamu tidak mau foto ini tersebar di website sekolahmu, kejadian malam ini harus dirahasiakan dari semua orang. Kamu juga harus menuruti perintah kakakmu ini mulai sekarang.”

    Wajah adikku pucat pasi, dan air mata masih berlinang di pipinya. Kemudian dengan lemah dia mengganggukkan kepalanya. Sebuah perasaan ibaratnya telah memenangi piala dunia, bersemayam di dadaku. Aku tahu, kalau mulai malam itu aku telah menaklukan adikku yang bandel ini. Kemudian aku memerintahkan dia untuk membereskan ruangan kamarnya dan menyingkirkan sprei bernoda darah dan potongan dasternya yang koyak. Selain itu aku segera menyuruhnya meminum pil KB yang kudapat dari lemari obat ibuku. Terakhir aku menyuruhnya mandi membersihkan badan, tentu saja bersamaku. Aku menyuruhnya untuk menggunakan jari-jari lentiknya untuk membersihkan penisku dengan lembut.

    Malam itu, aku telah memenangkan pertempuran. Selama seminggu kepergian orang tuaku, aku selalu meniduri adikku di setiap kesempatan yang ada. Pada hari keempat, adikku sudah terbiasa dan tidak lagi menolakku biarpun dia masih kelihatan sedih dan tertekan setiap kali kita bercinta. Aku juga memerintahkannya untuk membersihkan rumah dan memasakan makanan kesukaanku. Aku juga memberi tugas baru untuk mulut mungil adikku dengan bibirnya yang merah merekah. Setiap malam selama seminggu ketika aku menonton TV, aku menyuruh adikku untuk memberi oral seks. Dan aku selalu menyemprotkan spermaku ke dalam mulutnya dan menyuruhnya untuk menelannya.

    Ketika orang tuaku kembali minggu depannya, aku memerintahkan adikku untuk bersikap sewajarnya menyambut mereka. Ketika ibuku memeluk adikku, aku melihat wajah adikku yang seperti ingin melaporkan peristiwa yang terjadi selama seminggu ini. Aku pun bertindak cepat dan berkata pada ibuku: “Ibu, gimana perjalanan ibu? Tunjukan dong FOTOnya kepada kami berdua.” Ibuku tersenyum mendengar ini dan tidak mencurigai apa pun. Tapi adikku menjadi sedikit pucat dan tahu makna dari perkataanku. Dia pun tidak jadi berkata apa-apa.

    Sejak itu, setiap kali ada kesempatan, aku selalu meniduri adikku. Tentu saja kami mempraktekan safe sex dengan kondom dan pil. Setelah dia lulus SMA, kami masih melakukannya, bahkan sekarang dia sudah menikmati permainan kami. Terkadang, dia sendiri yang datang memintanya. Ketika dia lulus SMA, aku yang sekarang sudah bekerja di sebuah bank bonafid dipindahkan ke Jakarta. Aku meminta orang tuaku untuk mengijinkan adikku kuliah di Jakarta. Tentu saja aku beralasan bahwa aku akan menjaganya agar adikku tidak terseret dalam pergaulan bebas. Orang tuaku setuju dan adikku juga pasrah. Sekarang kami berdua tinggal di Jakarta dan menikmati kebebasan kami. Hal yang berbeda hanyalah aku bisa melihat bahwa adikku telah berubah menjadi gadis yang lebih binal.

     

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Aku Kehilangan Perawan Dimalam Valentine

    Cerita Seks Aku Kehilangan Perawan Dimalam Valentine


    994 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Aku Kehilangan Perawan Dimalam Valentine ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Bunga-bunga bertaburan indah didepan mata Rein, aromanya nyaman di hidung membangkitkan semangat untuk segera meraupnya. Tak tersisa. Dia pun jingkrak-jingkrak. Ya, ini kali pertama Rein diijinkan Ayahnya untuk keluar dengan Dev, pacarnya.

    Setelah pertaruhan argumen dan sedikit ancaman dari Rein akan mengurung diri di kamar jika tak diijinkan keluar. Maklumlah Rein adalah anak perempuan satu satunya. Dan bukan pertama kalinya keinginannya harus dipenuhi. Meski menyimapan kekhawatiran Ayah dan Ibunya terpaksa mengijinkannya. Kata terakhir yang keluar sebelum mereka pergi adalah “ Dev, saling Menjaga ya?”. Bukan tak mempercayai Dev, tapi mereka sama-sama masih SLTP, masih terlalu kecil untuk diamanahi apapun.

    Seperti burung lepas kandang, mereka terbang jauh mengelilingi batas-batas daerah, mereka tak sadar musuh tentunya siap-siap dengan taringnya. Sampailah mereka jauh dari Desa, dari pantauan kakak Rein, orangtua dan masyarakat yang akan membela mereka. Taman Rimba. Ya letaknya didalam Kota. Meski dalam Kota, taman ini adalah hutan buatan tempat binatang yang dilindungi. Biasanya jika disiang hari tempat ini dijadikan liburan keluarga. Hiburan murah meriah sambil mengenal satwa bagi anak anak mereka. Dev memilih tempat ini karena pada malam itu akan banyak pasangan ABG yang merayakan Hari Valentine dan mencatatkan moment paling berharga dalam sejarah percintaan mereka.

    “Dev, kita pulang yuk!” Rein mulai jengah dengan suasana taman, makin malam makin banyak muda mudi yang datang. Sebagian dari mereka bertahan tetap di arena menikmati acara yang disediakan panitia. Ada juga yang menghabiskan waktu dengan keliling taman, duduk-duduk, tak sekali Rein jumpai pasangan sedang berpelukan, lip kissing seperti yang dilihatnya di film-film percintaan Korea bahkan lebih… Saat itu sulit dibedakan mana penghuni taman rimba dan mana yang pengunjungnya.
    “Bentar lagi Rien, sayangkan jauh-jauh kita cepat pulang. Acaranya baru juga dimulai. Siapa tau nanti kita dapat doorprize atau kita dinobatkan jadi pasangan paling mesra. Apa kamu gak ingin kita selalu mengingat moment ini. Ketika semua orang memandang iri”. Manjur, perkataan Dev meluluhkan hati Rein untuk tetap bertahan. Dev adalah cinta pertamanya. Dia sangat menyayangi lelaki itu dan tak ingin buat dia kecewa.

    Jam menunjukan pukul 21.40 WIB ketika Rein melihat jam pada handphonenya. Ada banyak panggilan tak terjawab disana. Ia lupa untuk mengubah nada silent dari sepulang sekolah tadi. “ Rein, kamu dimana? Lekas pulang! “, itu sms yang dikirim kakaknya. Hendra. Ren semakin gusar.
    “Dev, pokoknya kita pulang sekarang! Ayah cemas. Ini sudah terlalu malam.” Dev hanya pandangi wajah kekasihya itu sekilas dengan gurat kecewa. Karena ia masih ingin menikmati acara demi acara. Dev berlalu menuju tempat parkiran. Rein mengambil helm dari tangan Dev masih tetap dengan isyarat sunyi.
    Suasana mencekam, gelap dan sunyi, suara sound speaker terdengar sangat jauh. Tiba-tiba motor yang dikendarai Dev mogok. Bagi orang yang waras tentu lebih memilih tidur berselimut dirumah dari pada keluyuran. Kalau tidak karena permintaan Dev tentu Rien lebih memilih dirumah saja. Rien masih mengingat permohonan Dev. Agen Judi Hoki Banget

    “ Rien, sekali ini saja, malam Valentine. Malam kasih sayang. Malam seluruh dunia berbahagia. Merayakan!. Besok jam sekolah kosong juga hanya diisi eskul kan?”. “Menyesalkah ? entahlah dilain sisi Rein juga menikmati setiap detik, menit dan seluruh waktu bersama Dev. Setiap getaran yang mengalir mengingatkan pada Rien, mungkin cinta memerlukan pengorbanan. Pengorbanan ?
    Pada akhirnya Rien benar benar dituntut untuk berkorban. Pengorbanan yang tak pernah diharapkan. Dibayangkan, oleh Dev, dirinya atau siapapun juga. Pengorbanan yang sia sia. Konyol. Sewaktu motor Dev mogok, dua orang pria tinggi besar berpawakan polisi menghampiri.
    “kalian disini ngapain?” Tanya seorang lelaki yang berambut ikal kepak
    “ motor kami mogok, Bang! “
    “Alasan! Kalian mau mesum ya ?”
    “ bener! gak bang! Jawab Dev, yang mulai menciut mentalnya. Pasalnya dua lelaki itu membentak.
    “ikut kami! Ajak lelaki itu setelah bertanya alamat dan kartu pelajar. Lelaki perpawakan polisi itu mengintrogasi Dev dan Rein secara terpisah.
    “ kamu pasti sudah mesum ? kamu sudah tak perawan kan ? Tanya lelaki itu ke Rein
    “ Rein hanya terisak pasalnya dia takut suara tinggi, bentakan. Orang tuanya tak pernah membentaknya. Ditambah lagi suasana hutan yang gelap, hanya cahaya handphone dari lelaki asing itu. “Dev, dimana kau ?“ pikirnya.
    “Dev!!!” hanya kata itu yang sanggup keluar. Sekarang Rien benar-benar takut bukan saja karena bentakan tapi laki-laki itu menyusupkan tangannya dikemeja Rien
    “ Alahhh!, kamu juga sudah tidak perawankan?, jangan berisik ! Sal yang dipake Rien berpindah membungkam mulutnya. Tenaga lelaki itu terlalu kuat. Rien tak dapat berbuat apa apa dan tak mengetahui apa apa? Hal buruk telah menimpanya.
    Ditempat yang berbeda Dev dimintai uang dan handphonenya. Jika tidak diberikan maka akan diancam dimasukan ke kantor polisi. Nyali Dev yang masih SLTP tak bertahan, dan tidak bisa berpikir panjang. Apalagi ia berasal dari Desa. Mentalnya bertekuk lutut diserahkan uang tiga puluh ribuan itu beserta handphonenya.

    “ Valentine itu berasal dari nama seorang Santo yang dibunuh karena ia menentang Raja Claudius II yang melarang para pemuda untuk menikah pada zaman itu. Menurut Raja, pemuda yang menikah tidak bisa berkonsentrasi dalam berperang. Pada waktu itulah St. Valentine membangkang, ia tetap menikahkan pemuda-pemuda tersebut. Tapi lambat laun ia ketahuan. Raja marah lalu membunuhnya. Untuk mengenang dan mengagungkan keberanian sang Santo maka dikenallah pada hari kematiannya sebagai hari kasih sayang yaitu pada tanggal 14 Februari. Selain itu orang Eropa percaya pada tanggal tersebut adalah musim semi atau musim kawin. Makanya banyak orang-orang didunia yang ikut-ikutan ngerayain. Jadi bagi kita muslimah kita harus pahami sejarah ini. Perayaan ini tidak ada dalam Islam. Agar kelak kita tidak menyesal karena termasuk golongan kafir. Kalau kita ikut-ikutan ngerayain, kita tak ada bedanya dengan mereka seperti sabda Nabi Shallallahu ‘alahi wasalam “ barang siapa menyerupai suatu kaum berarti ia termasuk golongan mereka (HR. abu Daud ). Jadi jangan asal asal ikutan ya? Jika untuk memperingati hari kasih sayang bisa kok tiap hari tanpa mengkhususkan hari hari tertentu. Jadi masih mau ikutan merayakan Valentine nih? Mau digabunggin sama orang-orang kafir ?“ Tanya Sallabillah. Ia pandangi semua isi kelas. Ia lahap semua mata murid-muridnya. Semua tertunduk. Ada yang paham. Ada yang nyeletuk “ ih, Miss ni gak gaul banget, apa apa gak boleh”. Ia tersenyum dan berdo’a semoga diberikan hidayah dan pemahaman kepada murid muridnya. Dibangku nomor tiga ia tangkap sesosok Rein, tidak seperti biasa. Wajahnya pucat, ketika beradu pandang, matanya penuh dengan ketakutan.

    Rein masih hanyut dalam pikirannya. Seandainay Rein dengarkan kata-kata Salsabillah untuk tidak berpacaran tentu tak akan seperti ini. Dulu dia tidak percaya kata-kata Salsabillah. Menurut Rein pacaran bukanlah berzina seperti yang dikatakan Salsabillah. Baginya pacaran hanya untuk memotivasi dia belajar. Semua sudah terlambat, Dev yang diharapkan bisa jadi motivasi belajar adalah lelaki brengsek yang tak punya hati sama sekali. Tapi Dev juga tidak bisa disalahkan, siapa yang mau dengan perempuan yang tak perawan? Lalu siapa yang disalahkan! Tuhan ? bukankah Tuhan sudah menegurnya, memanggilnya untuk tidak mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk (Al-Isra :32 ). “menagislahlah nak!, menagislah kalau kamu belum siap cerita sekarang, Ibu tunggu. Menangislah!, jika buatmu tenang!”. Diberikannya punggung Salsabillah. Mereka berdua berpelukan seperti seorang anak dan Ibunya. Rein terus menangis, ia mulai mengerti sebenarnya hidup ini memang penuh tangis entah tangis diciptakan karena kesalahan diri sendiri, entah karena orang lain atau memang waktunya harus menangis.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Bercinta Di Ruang Komputer Kampus

    Cerita Seks Bercinta Di Ruang Komputer Kampus


    897 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Bercinta Di Ruang Komputer Kampus ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Percaya bahwa hari telah larut malam. Aku masih berada di ruang komputer kampus sendirian. Pegal rasanya seharian menulis tugas yang harus diserahkan besok pagi. Untunglah akhirnya selesai juga. Sambil melepas lelah iseng-iseng aku buka internet dan masuk ke situs-situs porno. Aku membuka gambar-gambar orang bersenggama lewat anus. Mula-mula terasa aneh, tapi makin lama aku merasakan fantasi lain.

    Aku merasakan erangan perempuan yang kesakitan karena lubang duburnya yang sempit ditembus dengan kemaluan yang mengeras. Ah.. khayalanku semakin jauh.

    Tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara pintu ruangan membuka dan menutup. Hii.. aku lihat sudah jam 22:30, malam-malam begini pikiranku jadi membayangkan hal-hal menakutkan. Tapi kemudian aku dikagetkan lagi ketika melihat seorang perempuan membawa map berisi beberapa lembar kertas dan dua buah buku tipis masuk kemudian menaruhnya di sebelah komputer, lalu menyalakan komputer dan mengetik. Komputernya terhalang tiga meja komputer di sebelahku. Aku jadi lega, sekarang ada teman, walaupun dia tidak memperhatikan aku sama sekali. Aku perhatikan dari samping, wajahnya manis dengan hidung yang kecil dan mancung. Kulitnya tidak terlalu putih, tapi mulus dengan jaket jeans lengan pendek yang dikenakannya, dia tampak cantik.

    Tapi, akh peduli amat. Aku melanjutkan buka-buka situs tadi, anganku semakin menerawang, kemaluanku agak menegang. Dan akhirnya aku melirik pada perempuan di ruangan itu, dan langsung aku melirik pantatnya. Besar! pikirku. Tiba-tiba saja aku membayang kalau kemaluanku merobek-robek pantatnya yang menggiurkan itu. Aku jadi deg-degan, semakin dibayangkan semakin menjadi-jadi kemaluanku menegang. Sampai akhirnya aku nekat mendekati dia. Aku mencoba menenangkan diriku agar tampak normal.
    “Ma’af.. sedang mengerjakan tugas?” suaraku sedikit bergetar.
    Dia melirikku sebentar lalu matanya tertuju lagi ke layar komputer, sambil menjawab,
    “Iya.. Mas.. aku kelupaan menuliskan beberapa judul buku dalam daftar kepustakaan, cuma dikit kok.”
    “Rumahnya deket sini?”
    “Iya di asrama, dan saya biasa kerja malam-malam begini,” jawabnya.
    “Nah.. selesai deh,” dia membereskan kertas-kertas, lalu terdengar suara mesin printer bekerja.
    Dia mengambil hasilnya dan kelihatan puas.
    “Bisa pulang sama-sama?” aku bertanya sambil mataku sebentar-sebentar mencuri pandang ke arah pantatnya yang kelihatan besar membayang dibalik celana trainning kain parasitnya. Aduh, dadaku mendesir.
    “Sebentar aku tutup dulu komputerku ya..”

    Aku bergegas pergi ke komputerku.
    “Mas sedang ngerjakan apaan?”
    Aku kaget tidak menyangka kalau dia mengikuti aku.
    “Ah.. ini.. iseng-iseng aja buka-buka internet, capek sih ngetik serius terus dari tadi.”
    “Eh.. gambar-gambar gituan yaa? Hi ih!” dia mengangkat bahunya, tapi mulutnya tersenyum.
    “Ah.. iseng-iseng aja.. Mau ikutan liat-liat?” tiba-tiba keberanianku muncul. Dan di luar dugaan dia tidak menolak.
    “Tapi bentar aja yaa.. entar keburu malam!” dia langsung duduk di kursi sebelahku.
    Makin lama kami makin asyik buka-buka gambar porno, sampai akhirnya,
    “Aku mau pulang deh Mas. Udah malem.. Aku bisa pulang sedirian.. deket kok.”
    Dia siap berdiri. Tapi dengan reflek tanganku cepat memegang pergelangannya. Dia terkejut. Aku sudah tidak memperdulikan apa-apa lagi, kecuali mempraktekkan gambar-gambar yang dilihat tadi. Kemaluanku sudah menegang.
    Tanpa basa basi aku langsung menduduki pahanya dan langsung melumat bibirnya. “Umh.. mh..” dia berusaha meronta dan menarik kepalanya ke belakang, tapi tangan kiriku cepat menahan belakang kepalanya, sementara tangan kananku sudah memegang buah dadanya, memutar-mutar, dan meremas-remas putingnya. Gerakan perempuan itu makin lama makin lemah, akhirnya aku berani melepaskan ciumanku, dan beralih menciumi bagian-bagian tubuh lain, leher, belakang telinga, kembali ke leher, lalu turun ke bagian belahan buah dadanya. Aku melihat dia juga menikmatinya. Matanya mulai sayu, bibirnya terbuka merekah.

    “Namamu siapa?” aku tampaknya agak bisa mengendalikan keadaan. Dia tidak menjawab. Hanya matanya yang sayu itu memandang kepadaku. Aku tidak mengerti maksudnya. Tapi ah tidak perduli aku mengangkat berdiri tubuhnya, lalu aku duduk di kursi, kutarik badannya dan dia duduk di pangkuanku. “Ehh.. hh..” dia berdesah ketika kepalaku menyeruduk buah dada yang masih terhalang T-shirt merah muda di balik jaket jeans yang terbuka kancingnya. Tanganku segera menaikkan kaosnya, sehingga tampak bagian bawah dadanya yang masih berada di balik BH. Kunaikkan BH-nya tanpa melepas, dan kembali mulutku beraksi pada putingnya, sementara tanganku meremas-remas pantatnya dan pahanya.
    “Oohh.. Mas.. Mas.. Aoohh..” aku semakin menggila mendengar desahnya. Lalu aku ingin melaksanakan niatku untuk menembuskan batang kemaluanku ke pantatnya. Kubalikkan badannya sehingga dia membelakangiku. Aku pun berdiri dan menurunkan celana trainingnya dengan mudah. Dengan tidak sabar celana dalamnya pun segera kuturunkan. Aku duduk dan kutarik badannya sehingga pantatnya menduduki kemaluanku. “Aghh.. Uhh” aku terkejut karena kemaluanku yang sedang menegang itu rasanya mau patah diduduki pantatnya. Tapi nafsuku menghilangkan rasa sakit itu. Aku genggam kemaluanku dan kutempelkan ke lubang duburnya, lalu kutekan. “Aaah..” dia menjerit, tubuhnya mengejang ke belakang. Tapi kemaluanku tidak bisa masuk. Terlalu sempit lubangnya. Keberingasanku makin menjadi. Aku dorong tubuhnya sehingga posisi badannya membungkuk pada meja komputer. Pantatnya kelihatan jelas, bulat. Pelukanku dari belakang tubuhnya membuat dia tertindih di meja. Kutempelkan kemaluanku pada lubang pantatnya. Sementara tangan kiriku meremas buah dada kirinya. Mulutku pun tidak henti-hentinya menggerayangi bagian belakang leher dan punggungnya. Dengan sekali hentak paksa, kudorong masuk kemaluanku. “Aih.. ah uh aoowww..” aku pun mersa sedikit kesakitan, tapi kenikmatan yang tiada taranya kurasakan. “Jangan.. aduh aahh sakiit, tidak deh.. ahh..” Aku semakin bernafsu mendengar rintihannya. Sambil memeluk buah dadanya., kutarik dia berdiri. Lalu aku pun menggerakan kemaluanku maju mundur, mulutku menciumi pipinya dari samping belakang, sementara tanganku meremas buah dadanya, seolah-olah ingin menghancur lumatkan tubuh perempuan yang sintal itu. Agen Judi Hoki Banget

    Perempuan itu tidak henti-hentinya merintih, terutama ketika kemaluanku kudorong masuk. Beberapa tetes air mata menggelinding di pipinya. Mungkin kesakitan, aku tidak tahu. Tapi apa daya aku pun sudah tidak kuat menahan keluar air maniku lagi dan tubuhku mengejang, perempuan itupun mengejang dan merintih, karena tanganku dengan sangat keras meremas buah dadanya. Badannya ikut tertarik ke belakang, dan mulutku tanpa terasa menggigit lehernya. “Ouhh.. hh..” kenikmatan luar biasa ketika kemaluanku menyemburkan air maniku ke pantatnya. Hangat sekali. Aku terduduk dia pun terduduk di atas kemaluanku yang masih menancap di pantatnya. Kepalaku terkulai di punggungnya. Perempuan itu memandang ke arah layar komputer dengan pandangan kosong. Sementara tetes air matanya masih terus membasahi pipinya.
    “Ma’afkan aku.. Aku tidak kuat nahan diri,” aku mencoba menghiburnya. Tapi dia tidak menjawab.
    “Siapa namamu?” tanyaku dengan lembut. Kembali dia membisu.
    “Aku mau pulang.. kamu tidak perlu nganter aku.. biar orang-orang tidak tanya macem-macem,” katanya dengan suara perlahan.
    “Aku sebenarnya tau siapa kamu.. Mas,” dia berbicara tanpa menoleh ke arahku.
    “Ha.. aku..” aku tekejut.
    “Ya.. karena aku temen baru pacarmu, Yuni, aku pernah liat foto-fotomu di tempat dia.”
    Kali ini dia menatapku dengan tajam.
    “Tapi.. aku sama sekali tidak nyangka kelakuanmu seperti ini,” selesai dia menaikkan celana dan membetulkan BH dan T-shirtnya.
    “Tapi tidak usah khawatir aku tidak bakalan cerita kejadian ini, aku takut ini akan melukai hatinya. Dia setia sama kamu,” lanjutnya.
    “Kamu tidak.. kasian ama dia?”
    Aku terdiam, termangu, bahkan tidak menyadari kalau dia sudah berlalu.

    Akhir-akhir ini aku tahu nama gadis itu Rani, memang dia teman pacarku, Yuni. Aku menyesali perbuatanku. Rani tetap baik pada kami berdua. Kami bahkan menjadi kawan akrab. Seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Entah sampai kapan dia akan menyimpan rahasia ini. Aku kadang-kadang khawatir, kadang-kadang juga memandang iba pada Rani. Oh, aku telah menghancurkan gadis yang tulus.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Kehidupan Gelap SPG Sex Plus

    Cerita Seks Kehidupan Gelap SPG Sex Plus


    942 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kehidupan Gelap SPG Sex Plus” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Degan kecantikanku ini banyak kawan kawanku sekampus yg tergila gila padaqu tapi semuanya tak ku perdulikan karena aqu hanya konsentrasi pada pelajaran kuliah.

    Cerita ini bermula ketika Perusahaan expor-impor milik ayahku mengalami kebangkrutan karena selisih mata uang Dolar dan rupiah begitu tinggi sehingga ayahku menanggung hutang ratusan juta rupiah pada rekanan bisnisnya.Karena tak kuat menanggung stres akibat tekanan, ayahku meninggal dunia karena Hypertensi aqut. Rumah dan 2 mobil kami terpaksa dijual untuk melunasi hutang hutang tersebut.Aqu dan Ibuku ahirnya pindah kerumah kontrakan dgn sisa uang yg ada untuk modal hidup.Hal ini merupakan pukulan berat bagiku Karena dari kecil aqu sudah terbiasa hidup senang dan mewah tetapi aqu berusaha untuk berdaptasi. Agen Judi Hoki Banget

     

    Dgn terpaksa Sementara waktu aqu hentikan dulu kuliahku karena aqu harus kerja untuk menambah pendapatan.Dgn modal wajah yg cantik plus body yg putih mulus aqu dapat diterima sebagai SALES PROMOTION GIRL di perusahaan otomotif ternama di Jakarta. Di sini aqu mempunyai kawan akrab sesama SALES PROMOTION GIRL bernama Indri, orangnya juga cantik dgn badan tinggi semampai seperti Pragawati.Kami berdua sangat dikenal oleh para karyawan karena selain ramah juga pintar memikat pelanggan agar membeli kendaraan mewah yg kami promosikan, Sebagian besar mereka adalah para lelaki Pengusaha, apalagi dgn baju seragam ketat dan di padu dgn rok mini yg menampakkan keindahan kaki kami sampai keatas lutut menjadi daya tarik utama setiap stand pameran otomotif. Sebenarnya aqu cukup risih juga dipandangi oleh para pembeli tetapi terpaksa kulupakan karena itulah cara kami menjual Mobil mewah.

    Diantara para SALES PROMOTION GIRL memang sering kudengar dari cerita Indri bahwa banyak diantaranya yg berlaqu negatif yaitu selain mempromosikan barang otomotif juga bersedia diajak kencan oleh para Pembeli. Indri pun mengaqui bahwa dirinya juga pernah melaqukanya untuk menambah penghasilan, tapi hanya pelanggan tertentu saja yg ia layani. Aqu hanya geleng geleng kepala mendengarnya karena selama ini aqu tak berminat mencampuri urusan orang maka aqu tak memperdulikannya, yg penting aqu tak terbawa oleh arus mereka.

    Setelah beberapa bulan bekerja, musibah kedua menimpa kami lagi, Ibuku yg sudah tua mendadak kambuh lagi penyakit ginjalnya, kali ini lebih parah karena sudah lama tak kontrol kesehatan lagi. Menurut dokter ibuku harus segera menjalani operasi ginjal dalam minggu ini atau tak ada harapan lagi bila ditunda. Yg membuatku jadi pusing adalah masalah biayanya yg besar. Seluruh tabunganku yg ada hanya cukup untuk biaya rumah sakitnya saja sedang untuk operasinya masih butuh belasan juta rupiah. Hal ini aqu ceritakan pula pada Indri kawan baikku siapa tahu dia dapat menolongku.

    “Biaya operasi ibumu memang tinggi sekali, aqu tak punya uang banyak untuk membantumu, tapi cobalah minta bantuan om Lamhok direktur perusahaan kita bekerja, karena dia pernah juga membantuku.” ujar Indri memberikan solusinya. Om Lamhok memang direktur pemilik perusahaan otomotif tempatku bekerja orangnya agak gemuk pendek WNI keturunan usianya 50-an, dgn pakaianya selalu rapi dan necis. Sebenarnya Aqu paling tak suka menjumpai orang ini, meskipun sudah tua tapi matanya selalu jelalatan bila melihat para karyawati SALES PROMOTION GIRLnya yg menggunakan seragam promosi yg ketat dan Rok mini yg tinggi, bahkan dia pernah dgn sengaja meraba pahaqu ketika berpapasan dgnnya di ruang ganti pakaian tapi segera kutepis dan kutinggal pergi.

    “Silahkan Masuk..!” terdengar suara dari balik pintu yg kuketuk… , eeh… Shinta, silahkan duduk Shinta… Tanpa ragu aqupun duduk dikursi tamu yg berhadapan dgn meja kerja Om Lamhok yg mewah.

    “ada yg bisa kubantu… ?” tanya Om Lamhok sembari menatap nakal kearahku. Aqu jadi agak gugup dan sedikit berkeringat. Tanpa membuang waktu aqu ceritakan masalahku untuk meminjam uang untuk biaya operasi ibuku sebesar 20 juta rupiah. Sejenak kulihat Om Lamhok berdiam diri, tapi kulihat lagi dia tersenyum licik sembari menatap badanku dalam dalam.

    “Mhmmm..itu hal yg mudah, kamu bisa dapatkan uang itu tanpa harus meminjam… tapi harus ada imbalannya… “kata Om Lamhok sembari berkedip nakal.

    “Saya tak mengerti, imbalan apa yg Om Maksudkan ?” kataqu agak serius.

    “Begini, Om Lamhok akan berikan uang sejumlah itu tanpa meminjam, tetapi sebagai imbalannya beri aqu keperawananmu.”kata Om Lamhok singkat sembari tersenyum kurang ajar. Aqu tertegun tak percaya mendengar permintaannya, benar benar kemaluan* siTua ini umpatku dalam hati.

    “Aqu tak bersedia..!” kataqu ketus sembari berdiri dan keluar dari kantornya.

    “Aqu menunggumu bila berubah pikiran Shinta… !” selintas masih sempat kudengar suara Om Lamhok sebelum pergi… dasar kemaluan*, kataqu lagi. Dirumah kutumpahkan semua kekesalanku dgn menangis sepuas puasnya, sepertinya aqu tak punya pilihan lagi, bila tak segera dioperasi ibuku akan meninggal tapi dipilihan lain aqu harus menyerahkan keperawananku pada Bandot licik yg mengincar keindahan badanku. Tak ada cara lain untuk mendapatkan uang sebesar itu, Demi kesembuhan ibuku ahirnya kuputuskan untuk menjumpai Om Lamhok lagi keesok harinya. Dgn memakai seragam SALES PROMOTION GIRL dan rok mini yg ketat, jam 10 pagi aqu datangi lagi ruangan kantor Om Lamhok.

    “he..he… he… akhirnya kau datang juga Shinta cantik, apakah kau sudah siap melayaniku diranjang..he.he..he..?” Om Lamhok tertawa penuh kemenangan. Aqu hanya diam saja menerima ejekan itu.

    “Baiklah, Om Lamhok bisa menikmati badanku setelah kupastikan ibuku di operasi hari ini..”jawabku dgn berat hati.

    “Oke, No Problem “Om Lamhok menuliskan selembar cek dgn nominal sesuai yg ia janjikan kemarin kemudian didepanku dia menelpon rumah sakit untuk memastikan operasi hari ini.Segera aqu masukan cek itu kedalam tas kecilku, aqu memang membutuhkannya.

    “Semuanya sudah beres, sekarang kau tepati janjimu nona cantik, mari ikut aqu..”kata Om Lamhok sembari menggandengku keluar ruangan.

    “kemaluan*… kali ini engkau menang.!” kataqu dalam hati sembari mengikutinya masuk kedalam kemobil. Om Lamhok ternyata membawaqu kesebuah hotel terkenal di Jakarta pusat. Sepertinya Om Lamhok sudah sering datang kemari, Setengah ketaqutan aqu melangkah masuk kehotel tersebut. Debaran jantungku semakin kencang ketika Om Lamhok menggandengku menuju kamar VIP dilantai lima. Beberapa pasang mata pegawai hotel nampak menatap kami, mungkin aneh dipandang seorang perempuan muda cantik berjalan digandeng lelaki tua bangka menuju kamar hotel mereka pasti sudah tahu apa yg akan terjadi pada perempuan cantik itu… ahh terlalu beruntung situa ini dapat kuda tunggangan yg aduhai. Aqu terpaqu diam berdiri didepan pintu kamar 508 yg sudah dibuka Om Lamhok, rasanya aqu ingin segera lari dari tempat ini.

    “Ayo masuk Shinta.., kita selesaikan urusan kita.”kata Om Lamhok sembari menarik lenganku dan menutup pintu kamar Hotel. Begitu pintu terkunci Om Lamhok Langsung memelukku merapat ketembok, rupanya napsunya sudah tak tertahankan lagi melihat kemulusan kulit badanku. Aqu sedikit berontak ketika Tangan Om Lamhok mulai meraba pahaqu yg putih, Mataqu melotot marah padanya. Hampir saja kutampar wajahnya yg klimis itu.

    “Ingat perjanjian kita Shinta, keinginanmu sudah aqu penuhi.. sekarang aqu bebas menikmati keindahan badanmu.!” kata Om Lamhok sembari kembali mengangkat rok miniku sehingga menampakan kemulusan pahaqu lalu menjamahinya. ..oughhhh..aaahh.. entah kemana keangkuhan dan kesombonganku selama ini, Kali ini aqu tak berdaya melawannya, aqu memang sudah terikat perjanjian itu dan badanku saat ini adalah miliknya. Aqu hanya bisa memejamkan mata ketika kurasakan tangan Om Lamhok mulai rajin menyusuri pahaqu sampai kepangkal atas.. aah, Rasanya aqu ingin menagis saja tapi air mataqu tak ada yg keluar.

    “ooh… aahhhh… “suara napasku tak sanggup lagi kutahan ketika tangan Om Lamhok mulai menyusup kedalam celana dalamku dan bermain disana. Om Lamhok tersenyum senang melihat Shinta tampak pasrah dalam pelukannya. Selama ini Shinta selalu angkuh bila didekatinya bahkan pernah mempermalukannya dihadapan para SALES PROMOTION GIRL yg lain. Setelah puas menjamahi selangkanganku, Om Lamhok lalu melepasku dan mengajakku berjalan kedalam ruang Utama yg lebih luas. Sembari berjalan mengikutinya aqu merapikan kembali Rok miniku yg mulai acak acakan akibat jamahan Tangan Om Lamhok. Kulihat Sebuah Ranjang yg besar dan mewah di tengah ruangan ini.

    Kisah Sex Nyata, Kisah Seks Nyata, Kisah Dewasa Nyata, Kisah Mesum Nyata, Kisah Bokep Nyata, Kisah Ngentot Nyata, Kisah Hot Nyata

    “Kamu tunggu disini dulu, aqu mau minum Viagra biar bisa menjebol gawangmu.”kata Om Lamhok Sembari berkedip nakal. Aqu memalingkan muka pura pura tak mendengar perkataannya. Begitu Om Lamhok pergi Aqu segera membuka tas kecilku, dari dalam tas itu kukeluarkan sebutir pil kontrasepsi yg sudah aqu persiapkan dari rumah dan segera menelannya karena aqu tak mau hamil akibat perbuatan Om Lamhok. Tampaknya Om Lamhok sudah biasa menyewa kamar hotel ini, Tak berani kubaygkan sudah berapa banyak perempuan muda cantik yg sudah digarapnya diranjang itu. Kawanku Indri yg cantikpun pernah cerita bahwa dirinya juga pernah digarap Om Lamhok disebuah kamar hotel bintang lima beberapa kali. Selera Om Lamhok Cukup tinggi pada perempuan cantik. Aqu meletakkan tasku diatas meja kecil ketika kulihat Om Lamhok Yg berbadan gemuk pendek mendekatiku.

    “Aqu Sudah siap mejebol perawanmu nona cantik ..he..he”kata Om Lamhok sembari mulai memelukku, tangannya meraba buah dadaqu yg membusung kencang. Aqu tak mampu menghindar lagi ketika mulutnya dgn bernapsu melumat lumat bibir merahku. Perasaan geli, jijik dan taqut bercampur menjadi satu. Tapi kemaluan* ini memang sudah sangat berpengalaman menaklukkan wanita. Tangannya kini makin berani menyusup ke dalam baju ketat lengan pendek yg kupakai, terus bergerak menyusup kebalik BH-ku, beberapa kancing bajuku lepas. Degub jantungku bertambah kencang dan napasku makin memburu ketika kurasakan tangan kasarnya mulai menggeraygi dadaqu, apalagi jari-jarinya turut mempermainkan puting buah dadaqu.

    Aqu hanya mandah saja ketika Om Lamhok mulai menjamah tiap jengkal badanku, aqu sudah terikat perjanjian. Sembari menyupangi leherku yg putih bersih tangannya mulai menaikkan rok mini yg kupakai sembari meraba-raba pahaqu yg jenjang dan mulus. Satu-persatu kancing bajuku dipretelinya tanpa dapat kucegah sehingga BH-ku yg berwarna merah muda, belahan dada, dan perutku yg rata nampak jelas menantang. Tanganku tak mampu menutupinya lagi. Melihat buah dadaqu yg kencang itu Om Lamhok makin bernafsu, dgn kasar BH itu dibukanya lepas dan menyembul lah buah dadaqu yg putih mulus dgn puting buah dada berwarna merah mu

    “wah..badanmu memang benar benar mulus dan indah Shinta.., sungguh beruntung aqu dapat menikmatinya… he..he..” mata om Lamhok melotot memandangi buah dadaqu. Secara reflek tanganku berusaha menutupi buah dadaqu yg terbuka itu tetapi Om Lamhok yg sudah berpengalaman langsung menangkap kedua tanganku dan membentangkannya lebar lebar. Mataqu terpejam tak sanggup menahan malu, selama ini belum pernah ada laki laki yg berani menjamahku karena aqu sangat galak menjaganya, tapi kali ini aqu tak berdaya menolaknya. Badanku mengelinjang gelinjang menahan birahi karena cumbuan Om Lamhok pada dadaqu, secara bergantian Om Lamhok menghisap hisap kedua puting buah dadaqu yg kenyal itu bagaikan bayi yg kehausan.

    “oohh… oohhhh… ooohhhhhh”suara rintihanku tak dapat lagi kutahan. Bandot tua ini benar benar pintar merangsangku. Kemaluanku mulai terasa basah dibuatnya. Perlahan kurasakan Om Lamhok mulai membuka resleting rok miniku dan melorotkannya kebawah, tak lama celana dalamkupun menyusul lepas sehingga badanku yg indah sudah tak tertutup selembar benangpun. Aqu mengeluh pasrah ketika Om Lamhok mendorongku hingga jatuh terlentang diatas kasur. Sembari berjalan mendekat dia melepas pakaiannya satu persatu. Setelah dia membuka celana dalamnya tampak olehku kemaluannya yg sudah menegang dari tadi. Gila.., ternyata kemaluannya besar juga, aqu tak berani menatapnya. Dibentangkannya kedua belah pahaqu di depan wajahnya. Tatapan matanya sangat mengerikan saat memandangi daerah selangkanganku yg dibadani bulu bulu halus, seolah-olah seperti monster lapar yg siap memangsaqu. Om Lamhok membenamkan wajahnya pada selangkanganku, dgn penuh nafsu dia melahap dan menghisap hisap kemaluanku yg sudah basah itu, lidahnya dgn liar menjilati dinding kemaluan dan klitorisku. Aqu terpekik pekik kecil dibuatnya, Bandot tua ini benar benar ingin menikmati kecantikan badanku luar dalam. Perlaquannya sungguh membuat diriku serasa terbang, badanku menggelinjang-gelinjang geli diiringi erangan nikmat yg terpaksa. Sampai akhirnya kurasakan otot badanku mengejang dahsyat, aqu mencapai orgasme pertamaqu. Cairan kemaluanku tak dapat lagi kubendung.

    “Sluurrpp… sluurpp.. sshhrrpp..” demikian bunyinya ketika Om Lamhok menghisap sisa-sisa cairan Kemaluanku.
    “Cairan Orgasme perempuan perawan adalah resep awet mudaqu selama ini..”kata Om Lamhok tersenyum puas.
    “Luar biasa Nikmatnya Kemaluanmu, sekarang saatnya kau nikmati pula kemaluanku ini Shinta..”kata Om Lamhok sembari menyodorkan gagang kemaluannya yg tegang ke muka ku.
    “Jangan… aqu tak mau… !” kataqu sembari berusaha menolak gagang kemaluannya tapi Om Lamhok mengancam dan terus memaksakan kemaluannya masuk kemulutku sembari terus memaju-mundurkan kemaluannya di mulutku. Pada awalnya aqu tetap menolak, namun dia menahan kepalaqu hingga aqu tak dapat melepaskannya. Terpaksa kuturuti pula kemauannya kuhisap kuat kuat kemaluannya hingga matanya merem melek kenikmatan .Harga diriku benar benar jatuh saat ini, Aqu dipaksa melayaninya dgn Oral. Tak terasa sudah 15 menit aqu mengkaraoke Om Lamhok, Kemaluannya sudah semakin besar dan keras, dia mengakhirinya dgn menarik kepalaqu.

    “Sekarang saatnya Aqu pecahkan perawanmu Shinta..”kata Om Lamhok sembari menindih badanku dan membuka lebar-lebar kedua pahaqu . Aqu memejamkan mata menunggu detik-detik ketika kemaluannya menerobos kemaluanku. Menyadari kalau aqu masih perawan, Om Lamhok tak hanya melebarkan kedua pahaqu. Namun dgn jari jemari tangannya Om Lamhok kemudian membuka kedua bibir kemaluanku, kemudian dgn perlahan dipandunya gagang kemaluannya yg sudah tegang kearah lubang kemaluanku yg sudah terbuka.Setelah dirasa tepat, perlahan Om Lamhokpun menekan bokongnya kebawah.

    “Auuw ..Akhh… auuww..! ” Aqu memekik kesakitan sembari meronta ketika gagang kemaluan Om Lamhok mulai memasuki lubang kewanitaanku. Keringatku bercucuran membasahi badanku yg telanjang bulat, Keperawananku yg selama ini kujaga mulai ditembus oleh Om Lamhok tanpa sanggup kucegah lagi. Aqu meronta ronta kesakitan… Om Lamhok yg sudah berpengalaman tak ingin serangannya gagal karena rontaanku segera tangan menahan bokongku, lalu dgn cepat, ditekan bokongnya kembali kedepan sehingga separuh gagang kelakiannya pun amblas masuk kedalam Kemaluanku.

    “Aakkhhh… !” Aqu memekik kesakitan bersamaan dgn jebolnya keperawananku. Hancur sudah kehormatanku ditangan bandot tua itu. Sesaat aqu masih meronta ronta pelan, namun karena pegangan kedua tangan Om Lamhok dibokongku sangat kuat hingga rontaanku tiada arti. Gagang kemaluan terus menerobos masuk mengkoyak koyak sisa sisa Perawanku. Tangisanku mulai terdengar lirih diantara desah napas Om Lamhok yg penuh birahi.Badanku yg putih mulus kini tak berdaya dibawah himpitan tubun Om Lamhok yg gendut.Sesaat Om Lamhok mendiamkan seluruh gagang kemaluannya terbenam membelah Kemaluanku sampai menyentuh rahimku, perutku terasa mulas dibuatnya.

    “ha..ha..ha… tak perlu menangis nona cantik, kau sudah kuperawani saat ini, lebih baik nikmati saja kemaluanku ini.” ejek Om Lamhok sembari mulai menggoyg bokongnya maju mundur perlahan. Kemaluan Om Lamhok kurasakan terlalu besar menusuk Kemaluanku yg masih sempit, setiap gesekan kemaluan Om Lamhok menimbulkan rasa nyeri yg membuatku merintih rintih, tetapi buat Om Lamhok terasa nikmat luar biasa karena Kemaluannya tercepit erat oleh memek Shinta yg masih rapat dan baru ditembus perawannya. Inilah nikmatnya makan perempuan perawan muda yg selama ini membuat Om Lamhok jadi ketagihan. Semakin lama gagang Kemaluan Om Lamhok Semakin lancar keluar masuk menggesek Kemaluanku karena cairan pelumas Kemaluanku mulai keluar secara alamiah, rasa sakit dikemaluanku semakin berkurang, rintihanku perlahan mulai hilang berganti dgn suara napas yg berirama dan terengah engah. Tua bangka ini ternyata memang pintar membangkitkan nafsuku. hisapan hisapan lidahnya pada putingku menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Bagai manapun juga aqu adalah manusia normal yg juga punya napsu birahi, sadar atau tak aqu mulai terbawa nikmat oleh permainannya, tak ada guna menolak. lebih baik kunikmati saja perkosaan ini.

    “Ooooh… , oooouugh… , aahhmm… , ssstthh!” .erangan panjang keluar dari mulutku yg mungil. akhirnya aqu biarkan diriku terbuai dan larut dalam goygan birahi Om Lamhok. Aqu memejamkan mata berusaha menikmati perasaan itu, kubaygkan yg sedang mencumbui badanku ini adalah lelaki muda idamanku. Kemaluannya kini mulai meluncur mulus sampai menyentuh rahimku. Aqu mengerang setiap kali dia menyodokkan kemaluannya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati perkosaan ini, aqu tak perduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Bandot tua yg sudah merenggut kehormatanku. Darah perawanku kurasakan mulai mengalir keluar membasahi seprai dibawah bokongku. Rasa sakitku kini mulai hilang. Sembari bergoyg menyebadaniku bibirnya tak henti-hentinya melumat bibir dan pentil buah dadaqu, tangannyapun rajin menjamahi tiap lekuk badanku sehingga membuatku menggeliat geliat kenikmatan .

    Rintihan panjang ahirnya keluar lagi dari mulutku ketika mulai mencapai orgasme, sekujur badanku mengejang beberapa detik sebelum melemas kembali. Keringat bercucuran membasahi badanku yg polos itu sehingga kulitku yg putih bersih kelihatan mengkilat membuat Bandot itu semakin bernapsu menggumuliku. Birahi Om Lamhok semakin menggila melihat badanku yg begitu cantik dan mulus itu tergeletak pasrah tak berdaya di hadapannya dgn kedua paha yg halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yg mungil itu menjepit dgn ketat gagang kemaluannya yg cukup besar itu. Sungguh ironi memang, perempuan muda secantik aqu terpaksa mendapatkan kenikmatan seperti ini bukan dgn kekasihku, akan tetapi dgn orang asing yg sedang memperkosaqu.

    Tanpa memberiku kesempatan beristirahat Om Lamhok merubah posisi bersebadan. Badanku ditariknya duduk berhadapan muka sembari mengangkang pada pangkuannya, Dgn sekali tekan kemaluan Om Lamhok yg besar kembali menembus kemaluanku dan terjepit erat dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangan kiri Om Lamhok memeluk pinggulku dan menariknya merapat pada badannya, sehingga secara perlahan-lahan tapi pasti kemaluan Om Lamhok menerobos masuk ke dalam kemaluanku. Tangan kanan Om Lamhok memeluk punggungku dan menekannya rapat-rapat hingga kini pinggulku melekat kuat pada pinggul Om Lamhok .

    “Ouughh..oohhh… ooohhhh… “Aqu merintih halus ketika kurasakan gagang kemaluan Om Lamhok amblas seluruhnya hingga menyentuh rahimku. Rintihanku semakin keras saat Bandot itu mulai melumati buah dadaqu sehingga menimbulkan perasaan geli yg amat sangat setiap kali lidahnya memyapu nyapu puting buah dadaqu . Kepalaqu tertengadah lemas ke atas, pasrah dgn mata setengah terkatup menahan kenikmatan yg melanda badanku sehingga dgn leluasanya mulut Om Lamhok bisa melumati bibirku yg agak basah terbuka itu. Setelah beberapa saat puas menikmati bibirku yg lembut dia mulai menggerakkan badanku naik turun.

    “Hmm… Jepitan Memekmu sungguh nikmat sekali Shinta… beda dgn perempuan lain yg sering aqu sebadani… “suara Om Lamhok sayup sayup kudengar ditelingaqu.Aqu tak memperdulikannya lagi, saat ini badanku tengah terguncang guncang hebat oleh goygan pinggul Om Lamhok yg semakin cepat. Terkadang Bandot ini melaqukan gerakan memutar sehingga kemaluanku terasa seperti diaduk-aduk. Aqu dipaksa terus mempercepat goyganku karena merasa sudah mau keluar, makin lama gerakannya makin liar dan eranganku pun makin tak karuan menahan nikmat yg luar biasa itu. Dan ketika orgasme kedua itu sampai, aqu menjerit histeris sembari mempererat pelukanku. Benar-benar dahsyat yg kuperoleh meskipun bukan dgn lelaki muda dan tampan. Meski pun sudah tua tapi Om Lamhok masih mampu menaklukan perempuan muda sepertiku.

    Kali ini dia membalikkan badanku hingga posisi badanku menungging lalu mengarahkan kemaluannya diantara kedua belah pahaqu dari belakang. Dgn sekali sentak Om Lamhok menarik pinggulku ke arahnya, sehingga kepala kemaluan tersebut membelah dan terjepit dgn kuat oleh bibir-bibir kemaluanku. “Oooooouh… ouuuhhgh!” untuk kesekian kalinya kemaluan laki-laki tersebut menerobos masuk ke dalam liang kemaluanku dan Om Lamhok terus menekan bokongnya sehingga perutnya yg gendut itu menempel ketat pada bokong mulusku.

    Selanjutnya dgn ganasnya Om Lamhok memainkan pinggulnya maju mundur dgn cepat sembari mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan kemaluannya terjepit dan tergesek-gesek di dalam lubang kemaluanku yg masih rapat itu. Inilah pengalaman pertamaqu dijamah oleh laki laki yg sudah sangat berpengalaman dalam bersebadan, Meskipun berusaha bertahan aqu ahirnya kewalahan juga menghadapi Om Lamhok yg ganas dan kuat itu. Bandot tua itu benar-benar luar biasa tenaganya. Sudah hampir satu jam ia menggoyg dan menyebadaniku tetapi tenaganya tetap prima. Tangannya terus bergerilya merambahi lekuk-lekuk badanku.

    Harus kuaqui sungguh hebat lelaki seumur dia dapat bertahan begitu lama dan membuatku orgasme berkali-kali, mungkin karena sebelumnya dia sudah minum obat kuat Viagra, aah… entahlah.. aqu tak perduli hal itu, yg penting aqu sudah melunasi perjanjianku dgn menyerahkan keperempuananku sebagai imbalan uang yg kubutuhkan. Aqu pasrah saja ketika badanku kembali di terlentangkan Om Lamhok diatas kasur dan digumulinya lagi dgn penuh birahi. Rasanya tak ada lagi bagian badanku yg terlewatkan dari jamahannya. kemaluan* itu ternyata tak mau rugi sama sekali, kesempatan menyebadaniku itu dimanfaatkan sebaik mungkin, Tak henti hentinya Om Lamhok melahap kedua buah dadaqu yg terguncang-guncang terkena hentakan gagang kemaluannya. Dgn raqus disedot-sedotnya puting buah dadaqu dgn kuatnya yg kiri dan kanan bergantian, mataqu terpejam pejam dibuatnya, sungguh Om Lamhok menikmati puting buah dadaqu yg baru tumbuh itu dgn bernapsu. Tak lama setelah aqu mencapai orgasme berikutnya, dia mulai melenguh panjang, sodokanya makin kencang dan kedua buah dadaqu diremasnya dgn brutal sampai aqu terpekik. Setelah itu dia nenekan kemaluannya dalam dalam hingga gagang kemaluannya terbenam seluruhnya sampai menyentuh rahimku. aqu berteriak kesakitan dan berusaha meronta tetapi Om Lamhok membekap bibirku dgn mulutnya sembari tangannya memeluk rapat pinggangku sehingga aqu tak mampu bergerak lagi. Sembari meleguh panjang Om Lamhok menembakkan air maninya kedalam rahimku dgn deras tanpa ada perlawanan lagi dariku. Beberapa saat kemudian suasana jadi hening senyap hanya suara napas Om Lamhok terdengar naik turun diatas badanku yg masih menyatu dgn badannya. Aqu sudah kehabisan tenaga tak mampu bergerak lagi dan kurasakan maninya menyembur nyembur hangat memenuhi rahimku, semoga saja aqu tak hamil pikirku dalam hati. Beberapa saat kemudian Om Lamhok mulai bangkit dan mencabut kemaluannya dari badanku, dgn senyum kepuasan karena telah berhasil menikmati kecantikanku luar dalam. Tanganku segera bergerak selimut untuk menutupi badanku yg polos itu.

    “Tak perlu kau tutupi lagi badanmu itu, aqu sudah tahu dan merasakan semuanya… he..he… “Om Lamhok masih sempat mengejek sembari meninggalkanku terbaring lemas di atas ranjang, aqu diam saja tak perduli ejekannya mentalku masih mengalami shok berat akibat kehilangan keperawanan. Kemaluanku masih terasa sakit akibat paksaannya bersebadan. Bercak bercak darah perawanku mulai mengering disela sela pahaqu yg putih bercampur dgn sperma Om Lamhok yg menetes keluar dari dalam kemaluanku.

    “Benar benar kemaluan*… lelaki tua itu” kataqu geram dalam hati. Air mataqu jatuh menetes membasahi pipiku, tapi apa yg harus disesalkan, semuanya telah terjadi sesuai dgn kesepakatan yg kubuat.Badanku kini telah ternoda. Perlahan aqu bangkit dari tempat tidur, dgn selimut yg melilit dibadanku aqu memunguti kembali pakaianku yg tercecer dilantai, segera aqu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Selintas kulihat Om Lamhok duduk menggenakan kimono disofa sembari menikmati segagang cerutu dibibirnya.Om Lamhok tersenyum memandang badanku, Aqu memalingkan muka dan mempercepat langkahku masuk kekamar mandi.

    Aqu mengenakan kembali baju dan rok miniku setelah lebih setengah jam membersihkan badanku . Dalam keadaan rapi Aqu keluar dari kamar mandi, Kulihat Om Lamhok masih duduk di Sofa sembari memegang botol minuman.

    “Aqu ingin pulang Om… perjanjian kita sudah selesai..!” kataqu sembari meraih tas kecil milikku diatas meja.

    “Belum selesai Shinta… aqu masih belum puas… !” kata Om Lamhok sembari berdiri menghampiriku.

    “Tapi..bukankah Om Lamhok tadi sudah mendapatkan keperawananku..sesuai dgn kesepakatan kita..!” kataqu sembari menepiskan tangan Om Lamhok yg berusaha menjamah dadaqu.

    “Memang benar..tapi aqu merasa belum puas..!” kata Om Lamhok tersenyum kurang ajar.

    “Aqu tak mau lagi Om… aqu mau pulang … !kataqu sembari melangkah cepat menuju pintu keluar kamar.

    “Shinta… aqu akan menelpon ke Bank dan membatalkan cek yg kuberikan padamu bila kamu menolaknya..!” Ancam Om Lamhok sedikit keras. Langkahku jadi terhenti karena ancamannya, pikiranku jadi kalut, kemaluan* ini benar benar licik.. Bila aqu menolaknya dan Om Lamhok membatal cek itu dgn menelpon bank, maka akan sia sialah pengorbananku ini. Om Lamhok kembali mendekatiku dan meyentuh bahuku.

    “Bagaimana, kau bersedia melayaniku lagi..?tanyanya sembari meraih pinggangku yg langsing. Aah… benar benar sialan tua bangka ini, aqu tak berdaya menolaknya .Kupikir pikir untuk apa lagi jual mahal, toh aqu sudah tak perawan lagi. Akhirnya dgn berat hati aqu hanya dapat menganggukkan kepala .
    “Sekali ini saja Om… “kataqu singkat.
    “Oke… no problem..”kata Om Lamhok senang sekali.

    Tanpa basa basi lagi Om Lamhok langsung membuka kancing kancing bajuku dan melepaskannya kelantai sehingga nampaklah BHku yg berwarna merah jambu. Dgn kasar BH itu ditariknya lepas sehingga buah dadaqu yg putih bersih kembali terbuka lebar menampakan kemulusan kulitku yg tersembunyi. Aqu memaki maki dalam hati tanpa mampu berbuat sesuatu untuk mencegahnya. Buah dadaqu yg sudah terbuka lebar itu langsung diserang Om Lamhok dgn bernapsu, lumatan lumatannya makin menggila.Badanku menggelinjang gelinjang geli menahan birahi karena serangannya.

    ” Hooouuugghhh… aahhh..hooouuugghhh..” Hisapan hisapan lidahnya pada puting buah dadaqu menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Aqu memejamkan mata pasrah berusaha menikmati perasaan itu, kubaygkan yg sedang mencumbui badanku ini adalah lelaki muda.

    “Sshh.. aaahhh… eemhh..!” aqu mulai meracau tak karuan saat jari-jarinya menyusup kedalam celana dalamku dan menusuk kemaluanku sembari memainkan klistorisku, sementara itu mulutnya tak henti-hentinya menciumi buah dadaqu, sadar atau tak aqu kembali terbawa nikmat oleh permainannya. Perlahan lahan kurasakan tangan Om Lamhok mulai beraksi melepaskan resleting rok miniku dan melorotkannya kebawah, detak jantungku semakin keras, tak lama celana dalamkupun menyusul lepas sehingga dalam sekejap badanku sudah telanjang bulat. Sesaat mata Om Lamhok melotot memandangi badan polosku yg tampak putih bersih. Kemudian Om Lamhok yg berbadan pendek meraih pinggangku yg ramping dan menuntunnya berjalan menuju kamar tidur utama. Aqu hanya menurut saja kembali dibawa Om Lamhok kedalam kamar tidur, aqu sudah menduga bahwa Om Lamhok ingin kembali mengerjai dan menikmati badanku yg putih mulus diatas kasur yg lembut itu, … aaaah… bandot ini sangat beruntung sekali… mendapatkan badanku tanpa perlawanan. Setelah membaringkanku diatas kasur, Om Lamhok segera membuka kimono yg dipakainya dgn tergesa gesa. Ternyata Om Lamhok tak menggenakan apa apa dibalik kimononya. Aqu memalingkan mukaqu ketika Om Lamhok mulai membuka kedua pahaqu lebar lebar sehingga bibir kemaluanku terbelah luas menantang. Rupanya Om Lamhok sudah tak sabar ingin segera menyebadaniku. Dgn pasti gagang kemaluannya yg sudah tegang dari tadi mulai diarahkan kebibir kemaluanku yg sudah terbuka.

    “Pelan pelan Om… masih sakit… !” kataqu berbisik sembari menahan napas ketika kurasakan kemaluan Om Lamhok mulai menembus bibir kemaluanku yg masih sempit.. Sembari membuka lebar kedua pahaqu Om Lamhok mulai mendorong kemaluannya keselangkanganku kuat kuat.

    “auuww..aaahkhhh… !!aqu memekik keras menahan yeri saat gagang kemaluan Om Lamhok yg keras itu dgn paksa memasuki lubang kemaluanku yg masih sempit. Untuk kedua kalinya aqu tak kuasa menolak Kemaluan Om Lamhok yg tegang memasuki kemaluanku dalam dalam. Rasa nyeri masih terasa meskipun tak sesakit ketika pertama kali Om Lamhok menembus perawanku..

    “He..he..Jepitan Memekmu sungguh nikmat sekali Shinta, lebih nikmat dari pada perempuan perempuan lain yg sudah pernah aqu perawani… he..he… buah dadamupun lebih kenyal dan berisi..”kata Om Lamhok sembari mulai menggoygkan pinggulnya naik turun menggauliku. Aqu diam saja mendengar ejekannya, saat ini badanku mulai terguncang guncang seirama dgn goygan badan Om Lamhok yg menindih badanku.

    “Oohh..ooohhhh… oooohhhhhh… “suaraqu tak dapat kutahan lagi ketika gerakan Om Lamhok semakin cepat memacu badanku hingga tersentak sentak dgn keras.Birahiku jadi terangsang lagi, cairan kemaluanku mulai banyak keluar sehingga Kemaluan Om Lamhok kini sudah lancar keluar masuk kemaluanku. Sembari tangannya mencengkram buah dadaqu, goygan Om Lamhok semakin menggila.

    “Oooouuh… oooohhhhhhhh… Om Lamhok… “Badanku semakin menggeliat geliat tak karuan ketika buah dadaqu kembali dilumat lumat Om Lamhok dgn ganasnya. Gesekan Gagang kemaluan Om Lamhok semakin terasa nikmat. Ahirnya aqu tak dapat bertahan lebih lama lagi, badanku mengejang lagi, aqu mengalami Orgasme lebih dulu.

    “He..he… nikmat khan, bersebadan dgnku..?” kata Om Lamhok senang karena berhasil membuatku mencapai Orgasme. Aqu memejamkan mata menahan malu telah diperdayainya hingga mengalami orgasme. Bandot tua ini memang bukan tandinganku, Pengalamanya sangat jauh dibandingkan aqu yg baru hari ini mengenal Sex, sehingga dgn mudah dia dapat menaklukanku.

    “Sekarang giliranku untuk bersenang senang nona cantik… “kata Om Lamhok sembari merubah posisi badanku berbalik seperti orang merangkak. Rupanya Om Lamhok ingin menembakku dari belakang. Aqu hanya dapat pasrah mengikuti kemauan bandot ini. Tepat di hadapanku terdapat kaca rias yg besar didinding, sehingga aqu dapat melihat badanku telanjang bulat serta dibelakangku terlihat Om Lamhok sedang mengagumi kemulusan badanku.

    “Tak kusangka badanmu benar benar sempurna Shinta, kamu sungguh cantik sekali, beruntung sekali aqu dapat memerawanimu… he..he… !” Om Lamhok tertawa sembari menyelipkan kemaluannya lagi di antara kedua kakiku lewat belakang. Dgn satu gerakan keras kemaluannya bergerak maju.

    “Oohhh.., oouugghh.., aaahhhhh.. Aakkhh..!” Suaraqu kembali terdengar ketika kemaluan Om Lamhok dgn paksa menembus badanku dari belakang. Dgn bernapsu Om Lamhok kembali menggoygku maju mundur sehingga buah dadaqu yg menggantung ikut terguncang guncang berirama. Sembari terus menggoygku tangan Om Lamhok yg bebas kembali meremas remas buah dadaqu yg menggantung lepas. Melalui cermin besar didepanku, terlihat Om Lamhok sedang menggauli badan telanjangku, selintas nampak seperti seorang bidadari sedang diperkosa habis habisan oleh iblis hidung belang. Karena sepertinya tak berimbang sekali, yg satu perempuan muda cantik dan satunya lagi bandot tua.

    “aaahhh… aaahhh… oouugghh ” Gerakan Om Lamhok Semakin cepat menyodok nyodok rahimku, rasanya aqu sudah tak kuat lagi, tampaknya Bandot Tua itu juga sudah akan mencapai klimaxs. Tiba tiba Om Lamhok membalikan posisi badanku sehingga aqu kembali terlentang dihadapannya. Sembari menindihku Om Lamhok kembali menghujamkan kemaluannya kedalam kemaluanku dgn kuat.

    “Ooouugghh… !!” Om Lamhok nampak menikmati jeritanku ketika dia menghunjamkan lagi kemaluannya ke kemaluanku yg telah basah oleh cairan licin. Sembari terus menggenjot badanku, bibir Om Lamhok kini dgn leluasa melumat dan menjilati leher jenjang ku yg terkulai lemas tertengadah ke atas. Suara hisapannya bergema keras diruangan ini. Gerakan dan hentakan-hentakan masih berlangsung, iramanya pun semakin cepat dan keras. Aqu hanya dapat mengimbanginya dgn rintihan-rintihan lemah “Ahh.. ohh.., ooh.. ohh.. ooohh..!” sementara badanku telah lemah dan semakin kepayahan. Akhirnya badan Om Lamhok pun menegang sembari mendekapku kuat kuat .

    “Aaahhhh… Sakit Ommm… !” kataqu sembari berusaha melepaskan pelukannya yg kuat tapi Om Lamhok malah menekan kemaluannya dalam dalam tak perduli dgn jeritanku Dan “Akkh… Crooot.., crooooott..!” Om Lamhok berejaqulasi di rahimku, sperma yg keluar jumlahnya cukup banyak sehingga meluber keluar dari belahan Kemaluanku. Om Lamhok nampaknya menikmati semburan demi semburan sperma yg dia keluarkan, sembari menikmati bibirku yg terbuka kepayahan . Om Lamhok mengerang kenikmatan di atas badanku yg sudah lemas, sementara rahimku terus menerima semburan sperma yg cukup banyak. Badan Om Lamhok menggelinjang dan mengejan disaat melepaskan semburan spermanya yg terakhirnya dan merasakan kenikmatan itu. Batinnya kini puas karena telah berhasil menyebadaniku habis habisan serta merengut keperawananku yg selama ini menjadi Primadona SALES PROMOTION GIRL di perusahaanya.

    Senyum puas pun terlihat di wajahnya sembari menatap badan ku yg tergolek tak berdaya di bawah pelukannya. Om Lamhok pun ibarat telah memenangkan suatu peperangan, badannya tampak lemas diatas badanku. Perlahan kudorong badan gemuknya kesamping agar tak membebani badanku. Ahirnya aqupun tertidur kelelahan dipelukan Om Lamhok setelah beberapa ronde tadi melayani napsu birahinya yg tak putus putus. Sore harinya kembali aqu digarapnya di kamar mandi ketika dipaksa mandi bersama, sembari berdiri merapatkan punggungku ketembok Om Lamhok kembali menggoygku, sebelah kakiku diangkatnya keatas sehingga kemaluannya leluasa keluar masuk kemaluanku, aqu merintih rintih kecil dibuatnya. Sore itu aqu terpaksa melayaninya sampai Bandot itu mendapatkan kepuasan dan dia semprotkan semua maninya dalam kemaluanku. Setelah puas mengerjaiku barulah Om Lamhok mau melepaskanku dan mengantarkanku pulang.

    Sepanjang Jalan, aqu hanya diam membisu disamping Om Lamhok yg mengemudikan mobil, Aqu masih sakit hati padanya yg telah berhasil memperdayaiku, Badanku habis habisan dikerjainya, Kemaluanku masih terasa sakit akibat paksaannya bersebadan, bagian badanku yg tersembunyipun penuh dgn warna merah bekas cupangannya terutama dibagian buahdada dan paha putihku. Yg lebih menyakitkan lagi Om Lamhok mengambil celana dalamku tanpa dapat kutolak, katanya setiap perempuan yg berhasil diperawaninya akan dikoleksi celana dalamnya bersama bercak-bercak darah perawan yg masih menempel.Sudah puluhan koleksi disimpannya. Terpaksa Saat itu aqu pulang dgn menggunakan rok tanpa celana dalam.

    “Bila kamu butuh uang lagi, kamu bisa hubungi aqu lagi Shinta… tentunya kamu tak keberatan khan, memberikan kenikmatan badanmu itu… he..he… “kata Om Lamhok sebelum aqu turun dari mobilnya. Aqu diam saja sembari berlalu darinya, sudah pukul 6 sore saat aqu tiba didepan rumahku.

    Ternyata hampir seharian aqu dikerjai bandot tua itu. Suatu saat akan kubalaskan dendamku ini, akan kuhabiskan hartanya, tunggulah tak akan lama lagi waktu itu akan tiba, kau harus bayar mahal kenikmatan yg kau dapat dari kemulusan badanku.

    Inilah pengalaman pertamaqu yg kuceritakan secara vulgar buat pembaca, lain waktu aqu akan ceritakan lagi kehidupan sexualku setelah kejadian ini dimana aqu mulai terjerumus kedunia perempuan panggilan High class, para pelangganku adalah pejabat dan pengusaha ternama di Jakarta.

    Tak ada pelanggan yg kecewa dgn kecantikan dan kemulusan badanku plus layanan istimewa. Hanya lelaki berduit saja yg dapat menjamah keindahan badanku ini.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Nikmatnya Bermain Dengan Pacarku dan Adiknya

    Cerita Seks Nikmatnya Bermain Dengan Pacarku dan Adiknya


    1036 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Nikmatnya Bermain Dengan Pacarku dan Adiknya ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Berawal ketika aku pacaran dengan Dian. Dian adalah seorang gadis mungil dengan tubuh yang seksi dan dibalut oleh kulit yang putih mulus. Walaupun payudaranya tidak terlalu besar, ya… kira-kira berukuran 34 lah.

    Selama pacaran, kami belum pernah berhubungan badan. Hanya saja kalau nafsu sudah tidak bisa ditahan, biasanya kami melakukan oral seks. Dian memiliki dua orang adik perempuan yang cantik. Adiknya yang pertama, namanya Elsa, juga mempunyai kulit yang putih mulus.

    Namun payudaranya jauh lebih besar daripada kakaknya. Menurut kakaknya, ukurannya 36B. Inilah yang selalu menjadi perhatianku kalau aku sedang ngapel ke rumah Dian. Payudaranya yang berayun-ayun kalau sedang berjalan, membuat penisku berdiri tegak karena membayangkan betapa enaknya memegang payudaranya. Sedangkan adiknya yang kedua masih kelas 2 SMP.

    Namanya Agnes. Tidak seperti kedua kakaknya, kulitnya berwarna sawo matang. Tubuhnya semampai seperti seorang model cat walk. Payudaranya baru tumbuh. Sehingga kalau memakai baju yang ketat, hanya terlihat tonjolan kecil dengan puting yang mencuat. Walaupun begitu, gerak-geriknya sangat sensual. Pada suatu hari, saat di rumah Dian sedang tidak ada orang, aku datang ke rumahnya.

    Wah, pikiranku langsung terbang ke mana-mana. Apalagi Dian mengenakan daster dengan potongan dada yang rendah berwarna hijau muda sehingga terlihat kontras dengan kulitnya. Kebetulan saat itu aku membawa VCD yang baru saja kubeli. Maksudku ingin kutonton berdua dengan Dian. Baru saja hendak kupencet tombol play, tiba-tiba Dian menyodorkan sebuah VCD porno. “Hei, dapat darimana sayang?” tanyaku sedikit terkejut.

    “Dari teman. Tadi dia titip ke Dian karena takut ketahuan ibunya”, katanya sambil duduk di pangkuanku. “Nonton ini aja ya sayang. Dian kan belum pernah nonton yang kayak gini, ya?” pintanya sedikit memaksa. “Oke, terserah kamu”, jawabku sambil menyalakan TV. Beberapa menit kemudian, kami terpaku pada adegan panas demi adegan panas yang ditampilkan. Tanpa terasa penisku mengeras. Menusuk-nusuk pantat Dian yang duduk di pangkuanku.

    Dian pun memandang ke arahku sambil tersenyum. Rupanya dia juga merasakan. “Ehm, kamu udah terangsang ya sayang?” tanyanya sambil mendesah dan kemudian mengulum telingaku. Aku hanya bisa tersenyum kegelian. Lalu tanpa basa-basi kuraih bibirnya yang merah dan langsung kucium, kujilat dengan penuh nafsu. Jari-jemari Dian yang mungil mengelus-elus penisku yang semakin mengeras. Lalu beberapa saat kemudian, tanpa kami sadari ternyata kami sudah telanjang bulat. Segera saja Dian kugendong menuju kamarnya.

    Di kamarnya yang nyaman kami mulai melakukan foreplay. Kuremas payudaranya yang kiri. Sedangkan yang kanan kukulum putingnya yang mengeras. Kurasakan payudaranya semakin mengeras dan kenyal. Kuganti posisi. Sekarang lidahku liar menjilati vaginanya yang basah. Kuraih klitorisnya, dan kugigit dengan lembut. “Aahh… ahh… sa.. sayang, Dian udah nggak kuat… emh… ahh… Dian udah mau keluar… aackh… ahh… ahh!” Kurasakan ada cairan hangat yang membasahi mukaku. Setelah itu, kudekatkan penisku ke arah mulutnya. Agen Judi Hoki Banget

    Tangan Dian meremas batangku sambil mengocoknya dengan perlahan, sedangkan lidahnya memainkan buah pelirku sambil sesekali mengulumnya. Setelah puas bermain dengan buah pelirku, Dian mulai memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Mulutnya yang mungil tidak muat saat penisku masuk seluruhnya. Tapi kuakui sedotannya memang nikmat sekali. Sambil terus mengulum dan mengocok batang penisku, Dian memainkan puting susuku.

    Sehingga membuatku hampir ejakulasi di mulutnya. Untung masih dapat kutahan. Aku tidak mau keluar dulu sebelum merasakan penisku masuk ke dalam vaginanya yang masih perawan itu. Saat sedang hot-hotnya, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Aku dan Dian terkejut bukan main. Ternyata yang datang adalah kedua adiknya. Keduanya spontan berteriak kaget. “Kak Dian, apa-apan sih? Gimana kalau ketahuan Mama?” teriak Agnes. Sedangkan Elsa hanya menunduk malu. Aku dan Dian saling berpandangan. Kemudian aku bergerak mendekati Agnes.

    Melihatku yang telanjang bulat dengan penis yang berdiri tegak, membuat Agnes berteriak tertahan sambil menutup matanya. “Iih… Kakak!” jeritnya. “Itunya berdiri!” katanya lagi sambil menunjuk penisku. Aku hanya tersenyum melihat tingkah lakunya. Setelah dekat, kurangkul dia sambil berkata, “Agnes, Kakak sama Kak Dian kan nggak ngapa-ngapain. Kita kan lagi pacaran. Yang namanya orang pacaran ya… kayak begini ini.

    Nanti kalo Agnes dapet pacar, pasti ngelakuin yang kayak begini juga. Agnes udah bisa apa belum?” tanyaku sambil mengelus pipinya yang halus. Agnes menggeleng perlahan. “Mau nggak Kakak ajarin?” tanyaku lagi. Kali ini sambil meremas pantatnya yang padat. “Mmh, Agnes malu ah Kak”, desahnya. “Kenapa musti malu? Agnes suka nggak sama Kakak?” kataku sambil menciumi belakang lehernya yang ditumbuhi rambut halus.

    “Ahh, i.. iya. Agnes udah lama suka ama Kakak. Tapinya nggak enak sama Kak Dian”, jawabnya sambil memejamkan mata. Tampaknya Agnes menikmati ciumanku di lehernya. Setelah puas menciumi leher Agnes, aku beralih ke Elsa. “Kalo Elsa gimana? Suka nggak ama Kakak?” Elsa mengangguk sambil kepalanya masih tertunduk. “Ya udah. Kalo gitu tunggu apa lagi”, kataku sambil menggandeng keduanya ke arah tempat tidur.

    Elsa duduk di pinggiran tempat tidur sambil kusuruh untuk mengulum penisku. Pertamanya sih dia nggak mau, tapi setelah kurayu sambil kuraba payudaranya yang besar itu, Elsa mau juga. Bahkan setelah beberapa kali memasukkan penisku ke dalam mulutnya, Elsa tampaknya sangat menikmati tugasnya itu. Sementara Elsa sedang memainkan penisku, aku mulai merayu Agnes. “Agnes, bajunya Kakak buka ya?” pintaku sedikit memaksa sambil mulai membuka kancing baju sekolahnya. Lalu kulanjutkan dengan membuka roknya.

    Ketika roknya jatuh ke lantai, terlihat CD-nya sudah mulai basah. Segera saja kulumat bibirnya dengan bibirku. Lidahku bergerak-gerak menjilati lidahnya. Agnes pun kemudian melakukan hal yang sama. Sambil tetap menciumi bibirnya, tanganku bermaksud membuka BH-nya. Tapi segera ditepiskannya tanganku. “Jangan Kak, malu.

    Dada Agnes kan kecil”, katanya sambil menutupi dadanya dengan tangannya. Dengan tersenyum kuajak dia menuju ke kaca yang ada di meja rias. Kusuruh dia berkaca. Sementara aku ada di belakangnya. “Dibuka dulu ya!” kataku membuka kancing BH-nya sambil menciumi lehernya. Setelah BH-nya kujatuhkan ke lantai, payudaranya kuremas perlahan sambil memainkan putingnya yang berwarna coklat muda dan sudah mengeras itu.

    “Nah, kamu lihat sendiri kan. Biar dada kamu kecil, tapi kan bentuknya bagus. Lagian kamu kan emang masih kecil, wajar aja kalo dada kamu kecil. Nanti kalo udah gede, dada kamu pasti ikutan gede juga”, kataku sambil mengusapkan penisku ke belahan pantatnya. Agnes mendesah keenakan. Kepalanya bersandar ke dadaku.

    Tangannya terkulai lemas. Hanya nafasnya saja yang kudengar makin memburu. Segera kugendong dia menuju ke tempat tidur. Kutidurkan dan kupelorotkan CD-nya. Bulu kemaluannya masih sangat jarang. Menyerupai bulu halus yang tumbuh di tangannya. Kulebarkan kakinya agar mudah menuju ke vaginanya. Kucium dengan lembut sambil sesekali kujilat klitorisnya. Sementara Elsa kusuruh untuk meremas-remas payudaranya adiknya itu.

    “Aahh… ach… ge… geli Kak. Tapi nikmat sekali, aahh terus Kak. Jangan berhenti. Mmh… aahh… ahh.” Setelah puas dengan vagina Agnes. Aku menarik Elsa menjauh sedikit dari tempat tidur. Dian kusuruh meneruskan. Lalu dengan gaya 69, Dian menyuruh Agnes menjilati vaginanya. Sementara itu, aku mulai mencumbu Elsa.

    Kubuka kaos ketatnya dengan terburu-buru. Lalu segera kubuka BH-nya. Sehingga payudaranya yang besar bergoyang-goyang di depan mukaku. “Wow, tete kamu bagus banget. Apalagi putingnya, merah banget kayak permen”, godaku sambil meremas-remas payudaranya dan mengulum putingnya yang besar.

    Sedangkan Elsa hanya tersenyum malu. “Ahh, ah Kakak, bisa aja”, katanya sambil tangan kirinya mengelus kepalaku dan tangan kanannya berusaha manjangkau penisku. Melihat dia kesulitan, segera kudekatkan penisku dan kutekan-tekankan ke vaginanya. Sambil mendesah keenakan, tangannya mengocok penisku.

    Karena kurasakan air maniku hampir saja muncrat, segera kuhentikan kocokannya yang benar-benar nikmat itu. Harus kuakui, kocokannya lebih nikmat daripada Dian. Setelah menenangkan diri agar air maniku tidak keluar dulu, aku mulai melorotkan CD-nya yang sudah basah kuyup. Begitu terbuka, terlihat bulu kemaluannya lebat sekali, walaupun tidak selebat Dian, sehingga membuatku sedikit kesulitan melihat vaginanya.

    Setelah kusibakkan, baru terlihat vaginanya yang berair. Kusuruh Elsa mengangkang lebih lebar lagi agar memudahkanku menjilat vaginanya. Kujilat dan kuciumi vaginanya. Kepalaku dijepit oleh kedua pahanya yang putih mulus dan padat. Nyaman sekali pikirku. “aahh, Kak… Elsa mau pipiss…” erangnya sambil meremas pundakku. “Keluarin aja. Jangan ditahan”, kataku. Baru selesai ngomong, dari vaginanya terpancar air yang lumayan banyak. Bahkan penisku sempat terguyur oleh pipisnya. Wah nikmat sekali jeritku dalam hati.

    Hangat. Setelah selesai, kuajak Elsa kembali ke tempat tidur. Kulihat Dian dan Agnes sedang asyik berciuman sambil tangan keduanya memainkan vaginanya masing-masing. Sementara di sprei terlihat ada banyak cairan. Rupanya keduanya sudah sempat ejakulasi. Karena Dian adalah pacarku, maka ia yang dapat kesempatan pertama untuk merasakan penisku. Kusuruh Dian nungging.

    “Sayang, Dian udah lama nunggu saat-saat ini”, katanya sambil mengambil posisi nungging. Setelah sebelumnya sempat mencium bibirku dan kemudian mengecup penisku dengan mesra. Tanpa berlama-lama lagi, kuarahkan penisku ke vaginanya yang sedikit membuka.

    Lalu mulai kumasukkan sedikit demi sedikit. Vaginanya masih sangat sempit. Tapi tetap kupaksakan. Dengan hentakan, kutekan penisku agar lebih masuk ke dalam. “Aachk! Sayang, sa… sakit! aahhck… ahhck…” Dian mengerang tetapi aku tak peduli. Penisku terus kuhunjamkan.

    Sehingga akhirnya penisku seluruhnya masuk ke dalam vaginanya. Kuistirahatkan penisku sebentar. Kurasakan vaginanya berdenyut-denyut. Membuatku ingin beraksi lagi. Kumulai lagi kocokan penisku di dalam vaginanya yang basah sehingga memudahkan penisku untuk bergerak. Kutarik penisku dengan perlahan-lahan membuatnya menggeliat dalam kenikmatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

    Makin kupercepat kocokanku. Tiba-tiba tubuh Dian menggeliat dengan liar dan mengerang dengan keras. Kemudian tubuhnya kembali melemas dengan nafas yang memburu. Kurasakan penisku bagai disemprot oleh air hangat. Rupanya Dian sudah ejakulasi. Kucabut penisku dari vaginanya.

    Terlihat ada cairan yang menetes dari vaginanya. “Kok ada darahnya sayang?” tanya Dian terkejut ketika melihat ke vaginanya. “Kan baru pertama kali”, balas Dian mesra. “Udah, nggak apa-apa. Yang penting nikmat kan sayang?” kataku menenangkannya sambil mengeluskan penisku ke mulut Elsa. Dian cuma tersenyum dan setelah kucium bibirnya, aku pindah ke Elsa. Sambil mengambil posisi mengangkang di atasnya, kudekatkan penisku ke mulutnya. Kusuruh mengulum sebentar. Lalu kuletakkan penisku di antara belahan payudaranya.

    Kemudian kudekatkan kedua payudaranya sehingga menjepit penisku. Begitu penisku terjepit oleh payudaranya, kurasakan kehangatan. “Ooh… Elsa, hangat sekali. Seperti vagina”, kataku sambil memaju-mundurkan pinggulku. Elsa tertawa kegelian. Tapi sebentar kemudian yang terdengar dari mulutnya hanyalah desahan kenikmatan. Setelah beberapa saat mengocok penisku dengan payudaranya, kutarik penisku dan kuarahkan ke mulut bawahnya. “Dimasukin sekarang ya?” kataku sambil mengusapkan penisku ke bibir kewanitaannya.

    Kusuruh Elsa lebih mengangkang. Kupegang penisku dan kemudian kumasukkan ke dalam kewanitaannya. Dibanding Dian, vagina Elsa lebih mudah dimasuki karena lebih lebar. Kedua jarinya membuka kewanitaannya agar lebih gampang dimasuki. Sama seperti kakaknya, Elsa sempat mengerang kesakitan.

    Tapi tampaknya tidak begitu dipedulikannnya. Kenikmatan hubungan seks yang belum pernah dia rasakan mengalahkan perasaan apapun yang dia rasakan saat itu. Kupercepat kocokanku. “Aahh… aahh… aacchk… Kak terus Kak… ahh… ahh… mmh… aahh… Elsa udah mau ke… keluar.” Mendengar itu, semakin dalam kutanamkan penisku dan semakin kupercepat kocokanku. “Aahh… Kak… Elsa keluar! mmh… aahh… ahh…” Segera kucabut penisku. Dan kemudian dari bibir kemaluannya mengalir cairan yang sangat banyak.

    “Elsa, nikmat khan?” tanyaku sambil menyuruh Agnes mendekat. “Enak sekali Kak. Elsa belum pernah ngerasain yang kayak gitu. Boleh kan Elsa ngerasain lagi?” tanyanya dengan mata yang sayu dan senyum yang tersungging di bibirnya. Aku mengangguk. Dengan gerakan lamban, Elsa pindah mendekati Dian.

    Yang kemudian disambut dengan ciuman mesra oleh Dian. “Nah, sekarang giliran kamu”, kataku sambil merangkul pundak Agnes. Kemudian, untuk merangsangnya kembali, kurendahkan tubuhku dan kumainkan payudaranya. Bisa kudengar jantungnya berdegup dengan keras. “Agnes jangan tegang ya. Rileks aja”, bujukku sambil membelai-belai vaginanya yang mulai basah. Agnes cuma mengangguk lemah.

    Kubaringkan tubuhku. Kubimbing Agnes agar duduk di atasku. Setelah itu kuminta mendekatkan vaginanya ke mulutku. Setelah dekat, segera kucium dan kujilati dengan penuh nafsu. Kusuruh tangannya mengocok penisku. Beberapa saat kemudian, “Kak… aahh… ada yang… mau… keluar dari memek Agnes… aahh… ahh”, erangnya sambil menggeliat-geliat. “Jangan ditahan Agnes. Keluarin aja”, kataku sambil meringis kesakitan.

    Soalnya tangannya meremas penisku keras sekali. Baru saja aku selesai ngomong, vaginanya mengalir cairan hangat. “Aahh… aachk… nikmat sekali Kak… nikmat…” jerit Agnes dengan tangan meremas-remas payudaranya sendiri. Setelah kujilati vaginanya, kusuruh dia jongkok di atas penisku. Begitu jongkok, kuangkat pinggulku sehingga kepala penisku menempel dengan bibir vaginanya.

    Kubuka vaginanya dengan jari-jariku, dan kusuruh dia turun sedikit-sedikit. Vaginanya sempit sekali. Maklum, masih anak-anak. Penisku mulai masuk sedikit-sedikit. Agnes mengerang menahan sakit. Kulihat darah mengalir sedikit dari vaginanya. Rupanya selaput daranya sudah berhasil kutembus. Setelah setengah dari penisku masuk, kutekan pinggulnya dengan keras sehingga akhirnya penisku masuk semua ke vaginanya.

    Hentakan yang cukup keras tadi membuat Agnes menjerit kesakitan. Untuk mengurangi rasa sakitnya, kuraba payudaranya dan kuremas-remas dengan lembut. Setelah Agnes merasa nikmat, baru kuteruskan mengocok vaginanya. Lama-kelamaan Agnes mulai menikmati kocokanku. Kunaik-turunkan tubuhnya sehingga penisku makin dalam menghunjam ke dalam vaginanya yang semakin basah. Kubimbing tubuhnya agar naik turun.

    “Aahh… aahh… aachk… Kak… Agnes… mau keluar… lagi”, katanya sambil terengah-engah. Selesai berbicara, penisku kembali disiram dengan cairan hangat. Bahkan lebih hangat dari kedua kakaknya. Begitu selesai ejakulasi, Agnes terkulai lemas dan memelukku. Kuangkat wajahnya, kubelai rambutnya dan kulumat bibirnya dengan mesra. Setelah kududukkan Agnes di sebelahku, kupanggil kedua kakaknya agar mendekat.

    Kemudian aku berdiri dan mendekatkan penisku ke muka mereka bertiga. Kukocok penisku dengan tanganku. Aku sudah tidak tahan lagi. Mereka secara bergantian mengulum penisku. Membantuku mengeluarkan air mani yang sejak tadi kutahan. Makin lama semakin cepat. nonton film semi klik Dan akhirnya, crooottt… croott… creet… creet! Air maniku memancar banyak sekali. Membasahi wajah kakak beradik itu.

    Kukocok penisku lebih cepat lagi agar keluar lebih banyak. Setelah air maniku tidak keluar lagi, ketiganya tanpa disuruh menjilati air mani yang masih menetes. Lalu kemudian menjilati wajah mereka sendiri bergantian. Setelah selesai, kubaringkan diriku, dan ketiganya kemudian merangkulku. Agnes di kananku, Elsa di samping kiriku, sedangkan Dian tiduran di tubuhku sambil mencium bibirku.

    Kami berempat akhirnya tertidur kecapaian. Apalagi aku, sepanjang pengalamanku berhubungan seks, belum pernah aku merasakan yang senikmat ini. Dengan tiga orang gadis, adik kakak, masih perawan pula semuanya. That was the best day of my live.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Memek ku Diemut Sampai Ketagihan

    Cerita Seks Memek ku Diemut Sampai Ketagihan


    1774 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Memek ku Diemut Sampai Ketagihan ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Pada suatu liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SLTA mengadakan pendakian gunung di Jawa Timur. Rombongan terdiri dari 5 laki-laki dan 5 wanita. Diantara rombongan itu satu guru wanita ( guru biologi) dan satu guru pria ( guru olah raga ). Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan. Tapi kami tidak sedikitpun gentar menghadapi ancaman cuaca itu Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Anisa ( saya memanggilnya Anisa ) orangnya terkenal galak dan judes itu dan anti cowok ! denger-denger dia itu lesbi. Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok. Bu Anis umurnya belum 30 tahun, sarjana, cantik, tinggi, kulit kuning langsat, full press body. Sedangkan teman – teman cewek lainnya terdiri dari cewek-cewek bawel tapi cantik-cantik dan periang, cowoknya, terus terang saja, semuanya bandit asmara ! termasuk pak Martin guru olah raga kami itu.

    Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulus-mulus saja. Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. Sampai tengah hari, kami mulai memasuki kawasan yang berhutan lebat dengan satwa liarnya, yang sebagian besar terdiri dari monyet-monyet liar dan galak. Menjelang sore, setelah rombongan istirahat sebentar untuk makan dan minum, kami berangkat lagi. Judi Bola Online

    Kata pak Martin sebentar lagi sampai ke tujuan. Saking lelahnya, rombongan mulai berkelompok dua-dua. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Anisa dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel pula! Sebentar-sebentar minta istirahat, bahkan sampai 10 menit, lima belas menit, dan dia benar-benar kecapean dan betisnya yang putih itu mulai membengkak.

    Kami berangkat lagi, tapi celaka, rombongan di depan tidak nampak lagi, nah lo ?! Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggil-manggil mereka yang berjalan duluan. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. Anisa sangat ketakutan dengan auman harimau itu. Akhirnya kami terus berjalan menuruti naluri saja. Rasa-rasanya jalan yang kami lalui itu benar, soalnya hanya ada satu jalan setapak yang biasa dilalui orang. Bola Tangkas Android

    Sial bagi kami, kabut dengan tiba-tiba turun, udara dingin dan lembab, hari mulai gelap, hujan turun rintik-rintik. Anisa minta istirahat dan berteduh di sebuah pohon sangat besar. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa.

    Hujan semakin lebat dan kabut tebal sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Bajuku basah kuyup, demikian juga baju Anisa. Dia menggigil kedinginan. Sekejap saja hari menjadi gelap gulita, dengan tiupan angin kencang yang dingin. Kami tersesat di tengah hutan lebat.

    Tanpa sadar Anisa saking kedinginan dia memeluk aku. “Maaf” katanya. Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya erat-erat agar hangat tubuhnya. Pelukan kami semakin erat, seiring dengan kencangnya deras hujan yang dingin. Jika aku tak salah, hampir tiga jam lamanya hujan turun, dan hampir tiga jam kami berpelukan menahan dingin.

    Setelah hujan reda, kami membuka ransel masing-masing. Tujuan utamanya adalah mencari pakaian tebal, sebab jaket kami sudah basah kuyup. Seluruh pakaian bawaan Anisa basah kuyup, aku hanya punya satu jaket parasut di ransel. Anisa minta aku meminjamkan jakaetku. Aku setuju. Tapi apa yag terjadi ? wow…Anisa dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti dengan yang agak kering. Mulai dari jaket, T. Shirt nya, BH nya, wah aku melihat seluruh tubuh Anisa. Dia cuek saja, payudaranya nampak samar-samar dalam gelap itu. Tiba-tiba dia memelukku lagi.

    “Dingin banget” katanya. “Terang dingin , habis kamu bugil begini” jawabku.
    “Habis bagaimana? basah semua, tolong pakein aku jeketmu dong ?” pinta Anisa.

    Aku memakaikan jaket parasut itu ketubuh Anisa. Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman

    ” Maaf Nisa ?”
    “Enggak apa-apa ?!”: sahutnya.

    Hatiku jadi enggak karuan, udara yang aku rasakan dingin mendadak jadi hangat, entah apa penyebabnya. Anisa merangkulku, “Dingin” katanya, aku peluk saja dia erat-erat. ” Hangat bu ?” tanyaku ” iya, hangat sekali, yang kenceng dong meluknya ” pintanya. Otomatis aku peluk erat-erat dan semakin erat.
    Aneh bin ajaib, Anisa tampak sudah berkurang merasakan kedinginan malam itu, seperti aku juga. Dia meraba bibirku, aku reflex mencium bibir Anisa. Lalu aku menghindar. “Kenapa?” tanya Anisa

    ” Maaf Nisa ? ” Jawabku.
    ” Tidak apa-apa Rangga, kita dalam suasana seperti ini saling membutuhkan, dengan begini kita saling bernafsu, dengan nafsu itu membangkitkan panas dalam darah kita, dan bisa mengurangi rasa dingin yang menyengat.

    Kembali kami berpelukan, berciuman, hingga tanpa sadar aku memegang payudaranya Anisa yang montok itu, dia diam saja, bahkan seperti meningkat nafsu birahinya. Tangannya secara reflek merogoh celanaku kedalam hingga masuk dan memegang penisku. Kami masih berciuman, tangan Anisa melakukan gerakan seperti mengocok-ngocok ‘Mr. Penny’ku. Tanganku mulai merogoh ‘Ms. Veggy’nya Anisa, astaga ! dia rupanya sudah melepas celana dalamnya sedari …
    tadi.

    Karena remang-remang aku sampai tak melihatnya. ‘Ms. Veggy’nya hangat sekali bagian dalamnya, bulunya lebat.
    Anisa sepontan melepas seluruh pakaiannya, dan meminta aku melepas pula . Aku tanpa basa basi lagi langsung bugil. Kami bergumul diatas semak-semak, kami melakukan hubungan badan ditengah gelap gulita itu. Kami saling ganti posisi, Anisa meminta aku dibawah, dia diatas. Astaga, goyangnya!! Pengalaman banget dia ? kan belum kawin ? Daftar Nova88

    ” Kamu kuat ya?” bisiknya mesra.
    ” Lumayan sayang ?!” sahutku setengah berbisik.
    ” Biasa main dimana ?” tanyanya
    “Ada apa sayang?” tanyaku kembali.
    ” Akh enggak” jawabnya sambil melepas ‘Ms. Veggy’nya dari ‘Mr. Penny’ku, dan dengan cekatan dia mengisap dan menjilati ‘Mr. Penny’ku tanpa rasa jijik sedikitpun.

    Anisa meminta agar aku mengisap payudaranya, lalu menekan kepalaku dan menuntunnya ke arah ‘Ms. Veggy’nya. Aku jilati ‘Ms. Veggy’ itu tanpa rasa jijik pula. Tiba-tiba saja dia minta senggama lagi, lagi dan lagi, hingga aku ejakulasi.

    Aku sempat bertanya, “Bagaimana jika kamu hamil ?”

    ” Don’t worry !” katanya.

    Dan setelah dia memebersihkan ‘Ms. Veggy’nya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Malam semakin larut, hujan sudah reda, bintang-bintang di langit mulai bersinar. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. Paras Anisa tampak anggun dan cantik sekali. Kami ngobrol ngalor-ngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Setelah ngobrol sekian jam, tepat pukul 3 malam, Anisa minta bersetubuh denganku lagi, katanya nikmat sekali ‘Mr. Penny’ku. Aku semakin bingung, dari mana dia tahu macam-macam rasa ‘Mr. Penny’, dia kan belum nikah ? tidak punya pacar ? kata orang dia lesbi.

    Aku menuruti permintaan Anisa. Dia menggagahi aku, lalu meminta aku melakukan pemanasan sex (foreplay). Mainan Anisa bukan main hebatnya, segala gaya dia lakukan. Kami tak peduli lagi dengan dinginnya malam, gatalnya semak-semak. Kami bergumul dan bergumul lagi. Anisa meraih tanganku dan menempelkan ke payudaranya. Dia minta agar aku meremas-remas payudaranya, lalu memainkan lubang ‘Ms. Veggy’nya dengan jariku, menjilati sekujur bagian dagu. Tak kalah pula dia mengocok-ngocok ‘Mr. Penny’ku yang sudah sangat tegang itu, lalu dijilatinya, dan dimasukkannya kelubang vaginanya, dan kami saling goyang menggoyang dan hingga kami saling mencapai klimaks kenikmatan, dan terkulai lemas.

    Anisa minta agar aku tak usah lagi menyusul kelompok yang terpisah. Esoknya kami memutuskan untuk berkemah sendiri dan mencari lokasi yang tak akan mungkin dijangkau mereka. Kami mendapatkan tempat ditepi jurang terjal dan ada goa kecilnya, serta ada sungai yang bening, tapi rimbun dan nyaman. Romantis sekali tempat kami itu. Aku dan Anisa layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan. Sebab seluruh baju yang kami bawa basah kuyup oleh hujan.

    Anisa hanya memakai selembar selayer yang dililitkan diseputar perut untuk menutupi kemaluannya. Aku telanjang bulat, karena baju kami sedang kami jemur ditepi sungai. Anisa dengan busana yang sangat minim itu membuat aku terangsang terus, demikian pula dia. Dalam hari-hari yang kami lalui kami hanya makan mi instant dan makanan kaleng.

    Tepat sudah tiga hari kami ada ditempat terpencil itu. Hari terakhir, sepanjang hari kami hanya ngobrol dan bermesraan saja. Kami memutuskan esok pagi kami harus pulang. Di hari terakhir itu, kesmpatan kami pakai semaksimal mungkin. Di hari yang cerah itu, Anisa minta aku mandi bersama di sungai yang rimbun tertutup pohon-pohon besar. Kami mandi berendam, berpelukan, lalu bersenggama lagi. Anisa menuntun ‘Mr. Penny’ku masuk ke ‘Ms. Veggy’nya. Dan di menggoyangkan pinggulnya agar aku merasa nikmat. Aku demikian pula, semakin menekan ‘Mr. Penny’ku masuk kedalam ‘Ms. Veggy’nya.

    Di atas batu yang ceper nan besar, Anisa membaringkan diri dengan posisi menantang, dia menguakkan selangkangngannya, ‘Ms. Veggy’nya terbuka lebar, disuruhnya aku menjilati bibir ‘Ms. Veggy’nya hingga klitoris bagian dalam yang ngjendol itu. Dia merasakan nikmat yang luar biasa, lalu disuruhnya aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang ‘Ms. Veggy’nya, dan menekannya dalam-dalam. Mata Anisa merem melek kenikmatan. Tak lama kemudian dia minta aku yang berbaring, ‘Mr. Penny’ku di elus-elus, diciumi, dijilati, lalu diisapnya dengan memainkan lidahnya, Anisa minta agar aku jangan ejakulasi dulu,

    “Tahan ya ?” pintanya. ” Jangan dikeluarin lho ?!” pintanya lagi.

    Lalu dia menghisap ‘Mr. Penny’ku dalam-dalam. Setelah dia enggak tahan, lalu dia naik diatasku dan memasukkan ‘Mr. Penny’ku di ‘Ms. Veggy’nya, wah, goyangnya hebat sekali, akhirnya dia yang kalah duluan. Anisa mencubiti aku, menjambak rambutku, rupanya dia ” keluar”, dan menjerit kenikmatan, lalu aku menyusul yang “keluar” dan oh,,,,oh…oh….muncratlah air maniku dilubang ‘Ms. Veggy’ Anisa.

    “Jahat kamu ?!” kata Anisa seraya menatapku manja dan memukuli aku pelan dan mesra. Aku tersenyum saja. ” Jahat kamu Rangga, aku kalah terus sama kamu ” Ujarnya lagi. Kami sama-sama terkulai lemas diatas batu itu.

    Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Kami memadu janji, bahwa suatu saat nanti kami akan kembali ke tempat itu. Kami pulang dengan mengambil jalan ke desa terdekat dan pergi ke kota terdekat agar tidak bertemu dengan rombongan yang terpisah itu. Dari kota kecil itu kami pulang ke kota kami dengan menyewa Taxi, sepanjang jalan kami berpelukan terus di dalam Taxi. Tak sedikitpun waktu yang kami sia-siakan. Anisa …
    menciumi pipiku, bibirku, lalu membisikkan kata

    ” Aku suka kamu ” Aku juga membalasnya dengan kalimat mesra yang tak kalah indahnya. Dalam dua jam perjalanan itu, tangan dan jari-jari Anisa tak henti-hentinya merogoh celana dalamku, dan memegangi ‘Mr. Penny’ku. Dia tahu aku ejakulasi di dalam celana, bahkan Anisa tetap mengocok-ngocoknya. Aku terus memeluk dia, pak Supir tak ku ijinkan menoleh kami kebelakang, dia setuju saja. Sudah tiga kali aku ” keluar” karena tangan Anisa selalu memainkan ‘Mr. Penny’ku sepanjang perjalanan di Taxi itu.

    ” Aku lemas sayang ?!” bisikku mesra
    ” Biarin !” Bisiknya mesra sekali. ” Aku suka kok !” Bisiknya lagi.

    Tidak mau ketinggalan aku merogoh celana olah raga yang dipakai Anisa. Astaga, dia tidak pakai celana dalam. Ketika jari-jari tanganku menyolok ‘Ms. Veggy’nya, dia tersenyum, bulunya ku tarik-tarik, dia meringis, dan apa yang terjadi ? astaga lagi, Anisa sudah ‘keluar’ banyak, ‘Ms. Veggy’nya basah oleh semacam lendir, rupanya nafsunya tinggi sekali, becek banget. Tangan kami sama-sama basah oleh cairan kemaluan.

    Ketika sampai di rumah Anisa, aku disuruhnya langsung pulang, enggak enak sama tetangga katanya. Dia menyodorkan uang dua lembar lima puluh ribuan, aku menolaknya, biar aku saja yang membayar Taxi itu. Lalu aku pulang.Hari-hari berikutnya di sekolah, hubunganku dengan Anisa guru biologiku, nampak wajar-wajar saja dari luar. Tapi ada satu temanku yang curiga, demikian para guru. Hari-hari selanjutnya selalu bertemu ditempat-tempat khusus seperti hotel diluar kota, di pantai, bahkan pernah dalam suatu liburan kami ke Bali selama 12 hari.

    Ketika aku sudah menyelesaikan studiku di SLTA, Anisa minta agar aku tak melupakan kenangan yang pernah kami ukir. Aku diajaknya ke sebuah Hotel disebuah kota, yah seperti perpisahan. Karena aku harus melanjutkan kuliah di Australia, menyusul kakakku. Alangkah sedihnya Anisa malam itu, dia nampak cantik, lembut dan mesra. Tak rela rasanya aku kehilangan Anisa. Kujelaskan semuanya, walau kita beda usia yang cukup mencolok, tapi aku mau menikah dengannya.

    Anisa memberikan cincin bermata berlian yang dipakainya kepada aku. Aku memberikan kalung emas bermata zamrud kepada Anisa. Cincin Anisa hanya mampu melingkar di kelingkingku, kalungku langsung dipakainya, setelah dikecupinya. Anisa berencana berhenti menjadi guru, “sakit rasanya” ujarnya kalau terus menjadi guru, karena kehilangan aku. Anisa akan melanjutkan S2 nya di USA, karena keluarganya ada disana. Setelah itu kami berpisah hingga sekian tahun, tanpa kontak lagi.

    Pada suatu saat, ada surat undangan pernikahan datang ke Apartemenku, datangnya dari Dra. Anisa Maharani, MSC. Rupanya benar dia menyelesaikan S2 nya.Aku terbang ke Jakarta, karena resepsi itu diadakan di Jakarta disebuah hotel bintang lima. Aku datang bersama kakakku Rina dan Papa. Di pesta itu, ketika aku datang, Anisa tak tahan menahan emosinya, dia menghampiriku ditengah kerumunan orang banya itu dan memelukku erat-erat, lalu menangis sejadi-jadinya.

    “Aku rindu kamu Rangga kekasihku, aku sayang kamu, sekian tahun aku kehilangan kamu, andai saja laki-laki disampingku dipelaminan itu adalah kamu, alangkah bahagianya aku ” Kata Anisa lirih dan pelan sambil memelukku.

    Kamu jadi perhatian para hadirin, Rina dan Papa saling tatap kebingungan. Ku usap airmata tulus Anisa. Kujelaskan aku sudah selesai S1 dan akan melanjutkan S2 di USA, dan aku berjanji akan membangun laboratorium yang kuberi nama Laboratorium “Anisa”. Dia setuju dan masih menenteskan air mata.

    Setelah aku diperkenalkan dengan suaminya, aku minta pamit untuk pulang, akupun tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini. Setelah lima tahun tak ada khabar lagi dari dia, aku sudah menikah dan punya anak wanita yang kuberi nama Anisa Maharani, persis nama Anisa. Ku kabari Anisa dan dia datang kerumahku di Bandung, dia juga membawa putranya yang diberi nama Rangga, cuma Rangga berbeda usia tiga tahun dengan Anisa putriku. Aku masih merasakan getaran-getaran aneh di hatiku, tatapan Anisa masih menantang dan panas, senyumnya masih menggoda. Kami sepakat untuk menjodohkan anak kami kelak, jika Tuhan mengijinkannya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Bercinta Dengan Pembantu ABG

    Cerita Seks Bercinta Dengan Pembantu ABG


    1983 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Bercinta Dengan Pembantu ABG ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Cerita Mesum ku kali ini menceritakan hubungan terlarang ku dengan pembantu baru ku,Beberapa waktu yang lalu, karena telah berulang kali dipanggil oleh anaknya di kampung, maka pembantu kami yang sudah tua, Mbok Iyem akhirnya pulang juga ke kampungnya di Jawa Tengah, tetapi sebelum pulang ia berjanji akan membantu kami untuk mencarikan seorang pembantu lain yang berasal dari kampungnya juga.

    Jadi pada saat Mbok Iyem pulang kampung, tidak terjadi kekosongan pembantu di rumah kami. Hal ini penting bagi kami, karena kami berdua, suami isteri bekerja sehingga kami memerlukan seorang pembantu untuk beres-beres di rumah.

    Pada hari yang telah ditentukan, maka datanglah seorang pembantu baru yang dijanjikan oleh Mbok Iyem, yaitu seorang gadis kampung yang telah putus sekolah, berumur 18 tahun bernama Lastri. Sulastri bertubuh sedang dengan kulit bersih dan berambut panjang, yang dengan malu-malu memperkenalkan dirinya kepada kami, setelah menerima instruksi ini itu dari isteriku, Lastri pun mulai bersiap untuk kerja.

    Memasuki hari Senin, secara kebetulan saya mendapat cuti kantor selama tiga hari, yang mana bisa saya pergunakan untuk beristirahat di rumah. Setelah isteriku berangkat kerja, sayapun santai di rumah sambil baca koran dan mendengarkan radio, sedang Lastri sibuk membersihkan rumah sehabis mencuci pakaian.
    Sedang saya asyik membaca, tiba-tiba dikejutkan oleh sapaannya, “Maaf Pak.., Saya mau mengepel lantainya”.

    “Oh iya, pel aja..”, kata saya sambil terus membaca, tetapi mataku memperhatikan pembantu ini dengan lebih seksama. Lastri mengepel lantai sambil berjongkok dan sesekali merangkak sambil terus mengayunkan tangannya. Saat ia merangkak, terlihat pinggulnya yang besar dengan pantat yang membentuk bulat bergoyang ke kiri dan ke kanan dengan irama yang teratur, celana dalam yang dipakainya terbayang sangat jelas dari balik daster yang dipakainya. Saat ia berbalik untuk mengepel di bawah kaki saya, terlihat dari belahan dasternya dua buah bukit yang ranum, terbungkus oleh kutang ketat, yang kelihatannya sudah agak kekecilan. Tanpa terasa saya menggosok batang kemaluanku, yang tiba-tiba menjadi tegang. Konsentrasi saya untuk membaca menjadi hilang. Agen Nova88

    Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Lastri bersiap-siap untuk membersihkan dirinya dan mengambil handuk serta masuk ke kamar mandi, begitu terdengar suara air yang terguyur di kamar mandi, saya cepat-cepat meloncat bangun dan berjalan cepat-cepat ke arah kamar mandi. Dari sela-sela pintu kamar mandi terdapat celah yang bisa dipakai untuk mengintip ke dalam. Ternyata pemandangan di dalam kamar mandi begitu asyiknya,

    Sulastri ternyata mempunyai badan yang bersih mulus dengan kedua payudaranya yang ranum keras dengan puting yang mengarah ke atas berwarna coklat muda, pinggulnya yang besar sangat seksi dengan bulu-bulu halus di atas kemaluannya. Lastri sibuk menggosok-gosok badannya tanpa sadar ada mata yang sedang menikmati tubuhnya yang ranum. Dengan berdebar saya terus mengintip Lastri yang sesekali menunduk untuk menggosok kakinya yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Nafsu saya naik ke kepala, saya mulai mengelus batang kemaluanku sampai tegang. “Aah, enaknya kalau bisa memeluk dan menancapkan batang penisku di vaginanya”.

    Sedang asyik mengintip, saya teringat kalau di lemari saya masih ada menyimpan sebotol obat perangsang bermerek ‘Spanish fly’ oleh-oleh teman dari luar negeri. Cepat-cepat saya ke kamar mengambil obat tersebut dan membawanya ke dapur, dan benar saja dugaanku bahwa Lastri memang sudah menyiapkan teh hangat bagi dirinya sendiri di situ.

    Segera saya tuangkan spanish fly itu ke dalam minuman Sulastri dan saya tambahkan gula sedikit agar dia tidak curiga.

    Saya kembali duduk di kursi depan dan pura-pura membaca sambil membayangkan tubuh mulus Lastri sambil mengelus batang penisku yang sudah tegang, saya benar-benar sudah bernafsu sekali untuk menyetubuhi Lastri. Sekitar setengah jam kemudian, saya mendengar erangan halus yang berasal dari kamar Sulastri, “Heehh.., heehh”.
    Segera saya menghampiri kamarnya dan pura-pura bertanya, ” Lastri.., ada apa dengan kamu..?”.

    Lastri sambil mengeluh menjawab, “Aduuh Pak.., perut Saya.., hheehh”.
    “Kenapa..?”, sambil bertanya saya segera saja masuk ke dalam kamarnya, Lastri kelihatan pucat dan keningnya berkeringat, sedang dalam posisi merangkak sambil memegang perutnya.
    “Aduuh.., aduuh.., perut saya.., Pak”.
    “Mari Saya tolong..”, kata saya, sambil berdiri di belakangnya dan tunduk serta memegang perutnya dengan kedua tangan untuk mengangkatnya berdiri. Saat berdiri sambil memeluknya dari belakang, penisku yang sudah tegang dari tadi menempel pada celah pantatnya, Lastri agak kaget juga, tapi ternyata dia diam saja sambil terus mendesah.
    “Ayo saya gosok perut kamu.., biar hangat”, kata saya sambil tangan kananku terus bergerak menggosok perutnya sedangkan tangan kiriku mengangkat dasternya dari bawah.

    Saya memasukkan tangan kiriku ke dalam daster itu dan berpura-pura akan menggosok perutnya juga tapi saya segera menurunkan tangan saya untuk menyibakkan celana dalamnya dan mulai meraba bulu-bulu halus yang bertebaran di sekitar vaginanya. Saat tangan saya menyentuh vaginanya, Lastri menggelinjang keras dan mendesah panjang, “aah.., Paak..”, seraya menekankan pantatnya yang montok ke penisku yang sudah menanti dengan tidak sabar. Tangan kananku pun mulai masuk ke dalam sela-sela kancing daster, naik terus ke atas dan menemukan payudaranya yang ranum, yang ternyata tidak terbungkus oleh kutangnya, segera saya meremas payudaranya.
    “Las,.., ayo Saya gosok sambil tiduran”, kata saya.
    “Hee.. Eeh”, katanya. Cerita Pemerkosaan

    Saya tuntun Lastri ke tempat tidur dan membaringkannya dengan kedua kakinya tetap terjuntai di lantai. Secara cepat saya menyibak dasternya dan segera menarik turun hingga celana dalamnya terlepas. “Aduuh.., Paak”, katanya sambil menggerakkan pinggulnya.
    “sst..”, kata saya sambil menundukkan kepala dan mencium vaginanya yang persis di depan mataku.
    “aarkkh..”, seru Lastri sambil membuka kakinya lebih lebar lagi dan kemudian secara cepat menutupnya lagi sehingga kepalaku terjepit di antara kedua belah pahanya yang mulus. Saya mulai menjilat memek nya, lidahku mulai menjalar ke kanan dan ke kiri menyibakkan kedua belah bibir memek Lastri sampai akhirnya saya menemukan clitorisnya. Kedua tangankupun secara gencar mulai bergerilya meremas kedua payudaranya sambil sesekali mempermainkan putingnya yang langsung mengeras.

    “Paak..”, Lastri keenakan sambil mulai menggoyangkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan bagaikan sangat kegelian, dan tiba-tiba dari vaginanya memancar cairan, yang segera saya jilat habis.
    “Las.., buka dulu yaa bajunya”, kata saya sambil berdiri dan dengan cepat mulai membuka celana dan kaosku. Sementara saya berdiri telanjang, penisku benar-benar tegang dan keras. Mata Lastri terbelalak memandang penisku yang besar dan berdiri.
    “Paak.., Lastri takut”, katanya.
    “sstt.., nggak apa-apa Las..”, kata saya sambil membantu Lastri membuka bajunya.

    Karena kakinya masih menjuntai di pinggir tempat tidur, segera saya mengambil bantal dan mengganjal pantatnya sehingga vagina Lastri sekarang menyembul dengan clitorisnya yang mengkilap karena jilatan lidahku. Agen Judi Hoki Banget

    Segera saya arahkan penisku ke lubang vaginanya dan berusaha untuk menekannya masuk, sementara tanganku meremas payudaranya sedangkan mulutku mulai memagut bibirnya. Ternyata lubang vagina Lastri sempit sekali, sehingga baru kepala penisku yang masuk, ia sudah menjerit kesakitan dan berusaha menggeliatkan badannya yang mungil.

    Saya menahan geliatan badannya dan terus berusaha memasukkan seluruh penisku ke vaginanya yang sempit dengan menarik keluar masuk kepala penisku. Biarpun vagina Lastri telah basah oleh cairan yang keluar dari tubuhnya, saya tetap juga mengalami kesulitan untuk menembus pertahanan memek Lastri ini. Sambil memeluk tubuhnya, mulutku bergesar ke arah telinga Lastri, dan secara tiba-tiba saya menggigit cuping telinganya dengan agak keras. Secara refleks, Lastri kaget sekali, “Aduh..”, tetapi bersamaan dengan itu saya menekan penisku sekuat tenaga masuk ke dalam vaginanya. Lastri kaget dan terdiam, tetapi saya kembali memagut bibirnya dan menyedot lidahnya sambil mulai menaikkan pantatku sedikit sedikit Cerita Seks

    kemudian turun menekan sampai ke ujung. Aduh nikmatnya bukan alang-kepalang, vagina Lastri benar-benar sempit sekali bagaikan jepitan halus yang menjepit dengan ketat serta berdenyut-denyut terus-menerus. Setelah beberapa kali naik turun, cabut sedikit, tekan lagi.., Lastripun mulai menikmati permainan seks ini, sambil mengerang-erang, dia juga mulai menggoyangkan pinggulnya. Kedua belah kakinyapun turut menari-nari, kadang menjepit kakiku, kadang dia menjepit pinggangku.

    “Aarkhh.., ppaak.., enaak”, kata Lastri, sambil terus menggoyangkan pinggulnya, sehingga penisku yang berada di dalam memek nya terasa bagaikan diremas-remas dengan keras. Akhirnya sayapun tidak tahan lagi, saat badannya menjadi kejang karena dia sampai pada puncak kenikmatan, sayapun mempercepat gerakan naik turun sampai cairan maniku terasa menyembur-nyembur ke dalam vagina Lastri. Akh, kita berdua sungguh lunglai setelah tiba pada puncak kenikmatan. Ternyata setelah selesai baru saya tahu kalau ternyata Lastri masih perawan dan belum pernah dijamah oleh lelaki lain. Daftar Nova88

    Selama masa cuti tiga hari, saya tetap betah di rumah. Dan kalau istriku sudah berangkat kerja, maka Lastri dan saya mulai mempraktekkan berbagai macam gaya bersetubuh . Lastri ternyata murid yang sangat pandai untuk diajar dan selalu bernafsu untuk mengulang dan mengulang lagi karena dia ini ABG Nakal. Hal ini berlangsung selama enam bulan, kadang larut malam, kadang pagi hari kalau saya lagi kepingin menikmati tubuhnya, saya ijin dari kantor, sampai akhirnya Lastri dipanggil pulang oleh keluarganya untuk dikawinkan di kampung.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks ABG 18 Tahun Diperkosa Mbah Dukun

    Cerita Seks ABG 18 Tahun Diperkosa Mbah Dukun


    1107 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks ABG 18 Tahun Diperkosa Mbah Dukun ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Mbah Sukro adalah dukun sakti yang tinggal di desa pedalaman di lereng gunung di pulau Jawa. Usianya diatas 60 tahun. Badannya kurus, namun masih sehat. Ia adalah dukun sakti yang menguasai dunia perdukunan sehingga tidak ada yang berani melawannya.

    Ia termasuk dukun yang kaya raya karena ia tak segan-segan mematok harga tinggi bagi para kliennya. Uang bukanlah pantangan baginya. Yang menjadi pantangan saat ia belajar ilmu saktinya adalah ia sama sekali tidak boleh berhubungan intim dengan wanita. Apabila melanggarnya, maka kesaktiannya akan hilang seharian sampai matahari terbenam hari berikutnya.

    Oleh karena banyak dukun-dukun saingannya yang iri akan kesaktiannya, tentu adalah hal yang riskan apabila kesaktiannya hilang walau hanya sehari. Apabila saat itu ada dukun iseng yang menyantetnya, ia sama sekali tidak ada pertahanan diri. Untuk menghindari hal itu, telah bertahun-tahun ia tidak pernah berhubungan intim dengan wanita termasuk kedua istrinya. Dengan demikian ia akan selalu menjadi orang sakti yang tak terkalahkan.

    Salah satu klien utama Mbak Sukro adalah Pak Wijaya, seorang pengusaha yang belakangan ini namanya semakin membumbung tinggi. Sejak ditangani oleh Mbah Sukro, hampir seluruh bisnisnya selalu lancar.
    Namun pada suatu ketika, dua kali berturut-turut ia kalah tender. Oleh karena itu ia pergi ke desa Mbah Sukro untuk berkonsultasi dengannya. Berdasarkan ‘penglihatan’ Mbah Sukro, ternyata ia dijegal oleh salah satu pesaingnya yang menggunakan jasa dukun sakti dari luar pulau.

    Dan pengaruh negatif dari dukun tersebut rupanya telah memasuki dalam rumah Pak Wijaya, sehingga hal itu mempengaruhi performance dirinya maupun orang lain yang tinggal secara tetap di dalam rumah tersebut.
    Untuk mengatasinya, menurut Mbah Sukro, harus dipasang jimat menurut delapan arah mata angin di dalam area rumah Pak Wijaya. Jimat itu harus dipasang sehari satu setiap jam 4 pagi dengan disembahyangi sepanjang hari sampai matahari terbenam.
    Untuk keperluan itu, maka Pak Wijaya mengajak Mbah Sukro untuk datang dan menginap di rumahnya selama 8 hari untuk memasang ke-delapan jimat itu. Oleh karena tugas ini cukup berat dan sangat menguras tenaga, Pak Wijaya berjanji akan memberi imbalan yang sangat besar dan ia memberi uang muka sebesar 50% di depan. Agen Maxbet Terpercaya
    Selain memasang jimat, Pak Wijaya juga meminta Mbah Sukro untuk membimbing putrinya, A-mei yang masih SMU dan baru berusia 18 tahun. Karena belakangan ini ia merasakan putrinya telah berani melawannya apalagi tanpa sepengetahuannya telah berpacaran dengan teman sekelasnya. Bisa jadi hal ini disebabkan pengaruh negatif di dalam rumah itu, pikirnya.
    Sehingga kini Mbah Sukro tinggal di rumah Pak Wijaya selama delapan malam. Pagi, siang, dan sore hari digunakan untuk memasang dan menyembahyangi jimat. Sementara malamnya ia meluangkan waktu beberapa jam untuk mengajar olah pernapasan bagi A-mei untuk menghilangkan pengaruh negatif dari dalam dirinya.

    Dan hal itu dilakukan berdua di dalam kamar A-mei. Pak Wijaya membolehkan hal itu karena ia tahu pasti akan pantangan Mbah Sukro menyentuh wanita. Sehingga keamanan diri putrinya akan tetap terjamin.
    Sementara itu, proses pemasangan jimat itu berlangsung lancar sampai hari terakhir.

    Sehingga kini lengkaplah sudah seluruh persyaratan jimat sebagai pelindung rumahnya beserta seisinya yang bakal mampu bertahan selama bertahun-tahun.
    Petang itu sehabis matahari terbenam…
    Mbah Sukro mengatakan kepada Pak Wijaya kalau seluruh jimatnya telah terpasang dengan rapi.

    Sehingga ia minta supaya sisa pembayarannya dapat segera dilunasi. Namun rupanya terdapat kesalahpahaman diantara keduanya. Karena Pak Wijaya berpendapat sisa pembayarannya akan dilunasi dalam waktu dua bulan yaitu setelah pengumuman keputusan pemenang tender proyek berikutnya. Hal itu untuk membuktikan bahwa jimat yang dipasang memang telah benar-benar bekerja.
    Sementara Mbah Sukro menganggap bahwa sisa pembayaran harus dilunasi begitu pemasangan jimat telah selesai. Mendengar pendapat Pak Wijaya, ia merasa ditipu oleh kliennya itu. Padahal ia telah mencurahkan seluruh energinya untuk membuat jimat itu benar-benar bekerja.

    Oleh karena ia adalah orang desa yang tidak biasanya beradu mulut dan mungkin ditambah karena Pak Wijaya adalah salah satu klien besar, maka akhirnya dengan terpaksa ia mengalah. Namun di dalam hati ia merasa sakit hati. Dan diam-diam ia berniat membalas dendam kepada kliennya itu. Ia tidak mungkin membatalkan jimat yang telah dipasang oleh dirinya sendiri itu. Oleh karena itu ia akan mengambil sisa bayarannya itu dengan caranya sendiri sekaligus membalas dendam, dengan menggunakan A-mei, puterinya. Tentu bukanlah hal sulit baginya untuk membuat A-mei takluk kepadanya.

    Karena Mbah Sukro akhirnya setuju dengan pendiriannya, maka Pak Wijaya sama sekali tak menaruh curiga kepadanya. Sehingga Mbah Sukro bisa melakukan menurut apa maunya dengan bebasnya.
    Sementara bagi A-mei sendiri, yang di hari pertama mula-mula merasa aneh disuruh Papanya belajar pernapasan, namun setelah melakukannya ia merasakan manfaat dari pernapasan yang diajarkan oleh Mbah Sukro. Oleh karena itu ia mau meneruskan setiap hari sampai hari itu, hari kedelapan.
    Malam itu ketika proses pengajaran normal telah berakhir, mereka berbincang-bincang,
    “Ternyata pernapasan begini ada manfaatnya juga ya Mbah. A-mei sekarang jadi lebih tenang dibanding sebelumnya.”
    “Memang betul, Nik. Tapi sebenarnya ada cara lain yang bisa membuat pikiran jadi lebih nyaman lagi.”
    “Gimana caranya Mbah?”
    “Prinsipnya kamu harus menghilangkan prasangka buruk di dalam pikiranmu sampai kamu tidak merasakan adanya ancaman bahaya dari luar. Dengan begitu maka pikiran otomatis akan menjadi tenang.”
    “Wah susah sekali itu Mbah, gimana caranya menghilangkan prasangka buruk di dalam pikiran karena datangnya tiba-tiba?”
    “Ya harus latihan Nik. Namun latihannya tidak mudah dan tidak cocok untuk gadis muda seusia kamu. Karena itu, lupakan sajalah.”
    “Lho kok begitu, Mbah? Khan Mbah sendiri yang bilang kalau pikiran yang tenang dan nyaman itu bagus buat semua orang nggak peduli usia.”
    “Karena untuk latihan ini, kamu harus menghilangkan semua prasangka buruk. Dan hal itu tidak mungkin karena saat ini pun tanpa disadari kamu telah punya prasangka buruk terhadap Mbah.”
    “Ah, aku sama sekali nggak punya pikiran buruk kok terhadap Mbah.”
    “Ah, masa? Kalau begitu, coba sekarang berani nggak kamu buka seluruh baju kamu di depan Mbah.”
    “Ah, Mbah yang benar aja!” protes A-mei sambil matanya melirik ke arah pintu keluar.
    “Nah, itulah. Sekarang kamu punya pikiran takut khan terhadap Mbah? Sebenarnya kenapa sekarang kamu memakai pakaian? Karena kamu malu dilihat telanjang bulat oleh Mbah. Padahal kalau pikiranmu tulus, kamu tidak akan mempunyai pikiran seperti itu.”
    “Tapi kenapa harus sampai buka baju segala, Mbah?”
    “Karena itu adalah cara latihan yang paling praktis dan efisien untuk menghilangkan perasaan malu dan waswas yang timbul. Tapi sudahlah, lupakan saja. Makanya tadi Mbah bilang kalau latihan ini tidak cocok untuk anak gadis apalagi yang masih muda seperti kamu.”
    “Ooh, jadi begitu toh. Terus kalau A-mei mau coba sedikit dan sebentar aja, gimana Mbah?” tanya A-mei penasaran.

    “Ini bukan untuk coba-coba. Kalau kamu pengin latihan, kamu harus betul-betul manut (nurut) dengan Mbah tanpa prasangka apa-apa. Kalau tidak, mending tidak usah.”
    Setelah beberapa saat terdiam, akhirnya…
    “OK deh, aku mau jalanin Mbah. Asalkan Mbah betul-betul tidak punya maksud jahat.”
    “Tidak bisa seperti itu. Kamu harus 100% percaya sama Mbah dulu baru bisa latihan.”
    “Hmmm. OK, OK, aku percaya sama Mbah. Dengan cara Mbah ngomong seperti ini, aku percaya Mbah nggak punya tujuan jahat. Apalagi khan, hihihi, Mbah juga sudah tua,” katanya sambil tersenyum geli sendiri.
    (Dalam hati Mbah Sukro memaki, sialan bocah ini. Rupanya ia meragukan kemampuanku. Rasain kau nanti, batinnya).
    “Jadi kamu benar-benar mau latihan dan ini adalah kemauanmu sendiri ya?”
    “Iya, Mbah. Aku mau coba latihan ini. Beneran!”
    “Baiklah, sekarang coba kamu berlatih napas seperti biasa tanpa perlu memejamkam mata,” kata Mbah Sukro sambil berjalan mengelilingi A-mei.

    A-mei saat itu mengenakan baju kaus biru tua dengan krah dan celana pendek yang ukurannya sedikit diatas paha. Ia adalah seorang gadis yang cantik. Rambutnya panjangnya sebahu. Ditambah lagi kulitnya yang putih. Usianya masih belia, baru 18 tahun, namun tubuhnya telah tumbuh menjadi tubuh seorang gadis dewasa. Baju biru yang dikenakannya itu nampak menonjol di bagian dadanya. Pertanda payudaranya telah tumbuh. Seandainya bukan Mbah Sukro yang punya pantangan, cowok mana pun pasti akan tergiur kecantikan dan ke-sexy-annya.
    “Omong2, kamu sudah punya pacar, Nik?”
    “Sudah Mbah.”
    “Kamu sudah pernah ngapain saja dengan dia?”
    “Maksud Mbah?”
    “Maksudnya, sejauh mana hubungan kamu dengan dia? Apakah kamu pernah tidur dengan dia?”
    “Idih, Mbah. Ya nggak dong. Kok Mbah jadi nanya yang nggak-nggak sih?”
    “Mbah sengaja nanya hal-hal seperti ini, untuk pemanasan latihan kamu. Untuk itu sejak sekarang kamu nggak boleh punya pikiran jelek, mengerti?
    “OK, Mbah. Aku mengerti.”
    “Jadi, kamu pernah ngapain aja dengan dia?”
    “Cuman ciuman dan peluk-pelukan aja Mbah. Sambil saling pegang-pegang juga,” kata A-mei dan mukanya bersemu kemerahan.
    “Kalo pipimu kemerahan gitu, kamu jadi makin cantik saja, Nik. Cuman gitu aja? Jadi kamu masih perawan?”
    “Iya Mbah.”
    “Bagus, bagus. Lalu apakah dia pernah ngeliat kamu nggak pake baju?”
    “Iiih, Mbah. Ya nggak dong”, katanya sementara mukanya makin merah.
    “Ingat, kamu harus membuang pikiran kotor kamu.
    “Baik, Mbah.”
    “Bagus. Sekarang apakah kamu siap untuk memasuki tahap latihan yang lebih tinggi?”
    “Siap Mbah.”
    “Bagus. Kalo begitu sekarang ayo coba kamu buka baju kaus kamu.”
    Tanpa protes A-mei segera melepas dua kancing baju kausnya sendiri. Lalu dicopotnya baju yang dikenakannya dan dibuang ke lantai.
    Nampak kulit tubuh putih A-mei dengan gundukan kecil di dada yang tertutup oleh bra hijau muda.
    “Wah, Nik, tubuhmu betul-betul putih mulus,” kata Mbah Sukro sambil matanya tak lepas memandangi A-mei. Baru pertama kali ini ia melihat tubuh gadis yang seputih ini. Apalagi sudah lama sekali sejak terakhir kali ia melihat tubuh perempuan yang telanjang.
    “Sekarang coba kamu lepas penutup dada kamu. Mbah pengin lihat seperti apa isinya.”
    Dengan patuh A-mei membuka branya sehingga kini ia berdiri di hadapan Mbah Sukro dengan dadanya telanjang. Nampak payudaranya yang kecil tapi indah dan putingnya berwarna kemerahan.
    “Wow! Dadamu indah sekali. Kamu sungguh beruntung.”
    “Sekarang coba lepas rokmu, Nik,” perintah Mbah Sukro yang dengan patuh dipenuhi oleh A-mei. Dilepasnya rok yang melekat di tubuhnya sehingga kini ia hanya memakai celana dalam saja.
    “Waduuh, mulusnya tubuh kamu Nik. Betul-betul pemandangan yang indah,” kata Mbah Sukro kagum sambil memandangi pahanya dan payudaranya. Sehingga mau tak mau A-mei jadi makin memerah mukanya. Namun karena ia memutuskan untuk latihan, maka ia berusaha menahan perasaan malunya.
    “Bagaimana perasaan kamu sekarang, Nik? Kamu malu telanjang di depan Mbah?”
    “Se-sebenarnya malu sekali Mbah.”“Nah, itulah. Terbukti kalau kamu masih perlu latihan lebih lanjut lagi. Sebenarnya kamu nggak perlu malu. Soalnya tubuh kamu indah sekali kok Nik. Jadi sekarang berani nggak kamu betul-betul telanjang bulat disini?” kata Mbah Sukro.
    A-mei nampak ragu.
    “Masa perlu sampai semuanya, Mbah?”
    “Kalau kamu pengin latihannya sempurna ya harus. Apalagi terbukti sekarang kamu masih belum berhasil menghilangkan perasaan malu. Mumpung Mbah masih disini. Hari ini adalah hari terakhir Mbah disini. Besok kalau kamu pengin latihan sudah tidak bisa lagi. Masa kamu mau latihan seperti ini dengan sembarang orang?”
    “Hmmmh, OK, kalo gitu A-mei nurut aja deh.”
    Dan tak lama kemudian segera dilepasnya cd yang dipakainya dengan sukarela.
    Kini ia betul-betul telanjang bulat tanpa selembar benang pun di hadapan Mbah Sukro.
    Mbah Sukro nampak memandangi tubuh telanjang A-mei dari atas ke bawah.
    “Wow. Ckckck. Suiit, suiiit. Hebat, hebat. Benar-benar aduhai indahnya tubuhmu, Nik.” Mbah Sukro jadi ngaceng juga melihat A-mei yang telanjang bulat. Hmm, sayang sekali aku tak bisa menikmati tubuhmu, batinnya. Namun tak apalah, yang penting aku sudah memberi pelajaran kepada Wijaya, papamu yang penipu itu. Biar tahu rasa kau sekarang, puterimu yang masih perawan berhasil kutipu mentah-mentah. Lumayan aku bisa cuci mata ngeliat anak gadismu telanjang bulat. Sungguh ini adalah pembalasan yang setimpal.
    Namun rupanya ia tidak ingin berhenti sampai disitu saja. Dalam hati ia berpikir, biarlah kupinjam dulu anak gadismu untuk kumain-mainin bentar, pikirnya.
    “Cowok kamu pernah lihat susu kamu?”
    “Pernah mbah.”
    “Tadi katanya belum pernah. Awas kalo kamu bohong ya?”
    “Bukan gitu Mbah. Maksudku tadi aku belum pernah telanjang bulat seluruh badan gini dengan dia.”
    “OK, nggak apa-apa. Lalu reaksi dia gimana waktu ngeliat susu kamu?”
    “Dia suka Mbah…dia pernah megang-megang juga. Katanya dadaku bagus.”
    “Oh ya? Dia megangnya gimana? Apa begini?” tanya Mbah Sukro sambil kedua tangannya menempel ke kedua payudara A-mei.
    “Iih, Mbah. Jangan Mbah,” kata A-mei sambil secara refleks bergerak mundur.
    “Lho, kenapa. Ayo jawab. Ingat kamu tidak boleh punya pikiran kotor. Mengerti?, kata Mbah Sukro sementara kedua tangannya masih menempel ke dada A-mei.
    “Me-mengerti Mbah.”
    “Jadi gimana caranya memegang susu kamu? Apakah begini?”, katanya sambil tangannya dilepaskan dari dada A-mei sebentar lalu diremasnya kedua payudara A-mei.
    “Atau begini?” kata Mbah Sukro, sambil kedua ibu jarinya meraba-raba dan menggerak-gerakkan kedua putingnya.
    “Ya..ya..ya semuanya Mbah,” kata A-mei tertunduk malu.
    “Huahahaha. Wah, cowok kamu memang beruntung dan pintar cari pacar.”
    “Lalu kamu suka digituin sama cowok kamu?”
    “Suka Mbah.”
    “Sama seperti sekarang, kamu juga suka Mbah begini-in?” katanya sambil meraba-rabai seluruh bagian payudara A-mei.
    “Ehmm… suka Mbah.”
    “Bagus. Itu wajar karena itu tandanya kamu gadis yang sudah dewasa.”
    Ia memperhatikan dan merasakan kedua puting A-mei kini semakin mengeras dan menonjol dibanding pertama kali telanjang. Mungkin karena suhu kamar yang agak sejuk atau mungkin karena tegang dengan suasana itu.
    “Umurmu berapa sih Nik?”
    “Tujuh belas tahun. Aku baru ulang tahun 4 bulan lalu.”
    “Jadi memang kamu sudah jadi gadis dewasa. Kamu ibarat bunga yang baru mekar dan harum semerbak yang sudah siap dihisap madunya, Nik. Kamu sudah siap untuk kawin, Nik.”
    “Iiih. Aku khan baru umur 18 tahun. Masih lama untuk married, Mbah.”
    “Ah, nggak betul itu. Istri pertama Mbah waktu menikah sama Mbah dulu juga seumuran kamu, Nik, 18 tahun juga..”
    “Oh ya? Kapan itu Mbah?”
    “Wah, itu sudah lama sekali. Dulu waktu dia masih muda dan cantik. Sekarang istri Mbah sudah tidak muda lagi, sudah 40 tahun lebih. Tapi meskipun dulu waktu dia masih muda juga nggak bisa ngalahin kamu, Nik. Kamu jauh lebih cantik dan lebih putih dari dia. Ya memang beda lah, gadis desa dibandingkan dengan anak gadis pengusaha kaya di kota besar. Tapi jeleknya orang kota itu suka kawin telat. Padahal itu tidak bagus untuk hormon tubuh. Terutama cewek. Apalagi kawin itu sebenarnya enak lho.”
    “Memang enaknya apa sih Mbah?”
    “Enaknya apa, itu mesti dirasakan sendiri baru tahu, Nik. Dan untuk orang kota yang kawin telat seperti kamu gini, perlu ada persiapan lahir batin dari sekarang. Supaya nantinya tidak kagok dan bisa membahagiakan suami sejak malam pertama perkawinan.”
    “Persiapannya apa aja sih Mbah?”
    “Persiapannya seperti apa susah diungkapkan dengan perkataan. Lebih jelas kalau dilakukan langsung. Mbah bisa ngajarin kamu sekarang. Asalkan pikiran kamu tenang dan ikhlas karena ini semua demi membahagiakan suami kamu kelak. Gimana, mau nggak?”
    “Ehhm, tapi aku nggak tahu mesti gimana, Mbah?”

    “Nggak usah kuatir, Nik. Kamu manut aja sama Mbah, nanti khan kamu jadi bisa sendiri,” katanya sambil penuh nafsu memandangi sekujur tubuh A-mei yang telanjang,” Yuk, sekarang kamu lanjutkan latihan ini dulu, setelah itu kamu Mbah ajari yang itu,” katanya.
    Sebenarnya awalnya Mbah Sukro hanya ingin membalas dendam dengan mempermainkan A-mei dengan cara menyuruhnya telanjang bulat di depannya saja. Namun kini setelah melihat cewek ini telanjang bulat dan begitu penurut begini, Mbah Sukro jadi bernafsu ingin menikmati tubuh perawannya. Apalagi sudah lama sekali sejak terakhir kali ia menikmati seorang wanita, itupun juga dengan kedua istrinya yang sudah tidak muda lagi. Kini di depan matanya ada seorang gadis perawan yang bersikap sangat kooperatif terhadapnya. Ditambah lagi ia tak pernah menikmati gadis kota seperti A-mei gini. Sekaligus ini adalah pembalasan yang telak terhadap papanya. Namun yang menjadi kendalanya adalah ia tidak mungkin melanggar pantangannya sendiri. Karena salah-salah taruhannya adalah nyawanya.
    Ah, sungguh bodoh kau ini, batin Mbah Sukro. Kenapa mesti takut kehilangan kesaktianmu barang sehari? Bukankah kau ada di dalam rumah yang telah dilindungi oleh jimat yang kaupasang sendiri? Biarpun kesaktianmu hilang, asalkan kau tidak keluar rumah sampai matahari terbenam besok, semuanya akan baik-baik saja. Dan kau bisa meninggalkan rumah ini setelah matahari terbenam.
    Sekaligus hal ini membuktikan bahwa apabila tidak ada serangan yang mampu mengenai dirinya, hal itu menandakan kalau jimat yang dipasangnya betul-betul bekerja. Hehehe, rasain kau, Wijaya. Salahmu sendiri kamu meragukan jimatku. Kini anak gadismu yang akan kupake untuk membuktikan apakah jimat itu betul-betul bekerja. Lumayan juga bisa menikmati anak perawanmu yang manis ini.
    Setelah teringat akan kesaktian jimatnya sekaligus cara untuk membalas perlakuan kliennya itu, kini nafsu birahinya jadi benar-benar tak terbendung lagi, yang harus dilampiaskan saat itu juga.
    “Waduuh, mulusnya kamu Nik. Sampai-sampai kamu bikin Mbah jadi ngaceng. Apalagi baru kali ini Mbah lihat Nonik seperti kamu gini telanjang. Betul-betul putih dan merangsang.
    “Nah gitu, bagus. Pikiran kamu tetap tenang ya,” kata Mbah Sukro mengelilingi A-mei memandangi sekujur tubuh telanjangnya dalam jarak dekat. Saat berada di belakang A-mei, kedua tangannya meraba-raba punggungnya yang putih mulus dari atas sampai ke bawah dan diremas-remasnya pantat A-mei yang bulat sexy itu.
    “Hmm, kulitmu halus dan mulus banget, Nik.”
    Lalu tangannya beralih ke depan, kini meraba-rabai payudara A-mei.
    “Waah, susumu betul-betul kenyal Nik. Dan putih mulus. Lihat tuh, Iiiih, puting kamu segar banget dan menonjol gini,” komentar Mbah Sukro dan kedua telunjuknya digesekkan di kedua puting A-mei.
    “Aduuh. Jangan gitu Mbah. Geli,” kata A-mei sambil tubuhnya menggeliat berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Mbah Sukro.
    “Aah, masa cuma diginiin aja kok geli. Tapi gimana rasanya, Nik? Enak khan?”
    “Nggak mau ah Mbah, kalo gini,” kata A-mei. Namun “protesnya” cuman di mulut saja karena ia membiarkan Mbah Sukro jari jemari dukun tua itu meraba-raba dadanya. Kelihatan kalau sebenarnya ia menikmati permainan itu.
    “Nah, sekarang kita lanjutkan latihan tingkat berikutnya sekaligus Mbah ajarin kamu gimana caranya membahagiakan suamimu kelak. Ingat, ini semua demi kebaikan kamu sendiri. Mengerti?”
    “Mengerti, Mbah.”
    “Bagus. Nah, sekarang Mbah juga melepas semua baju Mbah jadi kita sama-sama bugil.”
    Mbah Sukro melepas baju hitamnya sehingga nampak dadanya yang hitam telanjang. Kulitnya telah berkeriput. Kemudian ia membuka sarungnya. Nampak tonjolan di balik celana dalamnya.
    “Supaya kamu tidak penasaran, ini Mbah tunjukkan kontol pria dewasa milik Mbah yang bisa memuaskan anak gadis seperti kamu, Nik.”
    Tanpa malu-malu lagi, bandot tua umur 60 tahun itu melepas celana dalamnya di depan A-mei, gadis belia berumur 18 tahun. Kini Mbah Sukro juga telah telanjang bulat. Nampak kulit tubuhnya yang hitam legam dan keriput. Sungguh kontras berbeda dengan A-mei yang putih mulus dan segar. Namun A-mei tersipu malu dibuatnya, karena meski telah berumur 60-an dan kulitnya telah keriput, namun kontol Mbah Sukro masih mampu ngaceng dengan tegaknya. Apalagi ukurannya termasuk besar dibandingkan dengan tubuhnya yang kurus, terutama kepalanya yang disunat jadi nampak makin besar. Daftar Maxbet

    “Nah, lihat, kontol Mbah sekarang jadi ngaceng gara-gara ngeliat gadis muda belia telanjang bulat. Karena Mbah jadi terangsang karena kemulusan tubuhmu, A-mei, dan juga karena kecantikan wajahmu, keindahan susumu, kulitmu yang putih halus, pahamu, rambut kemaluanmu, dan daya tarik seksualmu secara keseluruhan yang membuat orang laki normal jadi ingin menikmati dirimu. Apalagi Mbah sebelumnya nggak pernah mencicipi nonik-nonik seperti kamu gini. Jadi, beginilah suamimu nanti, juga akan terangsang terhadap kamu sama seperti Mbah sekarang. Dan untuk itu kamu harus bisa melayani suamimu dengan sebaik mungkin, bikin dia puas. Dengan begitu, kamu juga akan mendapatkan kepuasan yang luar biasa. Nah, supaya nantinya kamu tidak canggung dengan suami kamu, mari sekarang kamu latihan dulu dengan Mbah.”
    Lalu didekapnya A-mei dan diciumi wajahnya dengan penuh nafsu. Dijelajahi wajah gadis belia nan cantik itu dengan bibirnya. Dilumatnya bibir A-mei dengan ganas. Diciuminya lehernya sambil tangannya meraba-raba payudara A-mei dan meremas-remasnya. Kontolnya yang hitam dan berdiri tegak itu menempel di tubuh putih A-mei.
    A-mei didorongnya ke arah tempat tidurnya lalu ditidurkannya ia dengan telentang di atas kasur. Ia sengaja membuka kaki A-mei lebar-lebar supaya ia bisa melihat dengan jelas vagina A-mei yang masih perawan itu. Vaginanya berwarna kemerahan. Sementara diatasnya nampak rambut-rambut kemaluannya yang halus tumbuh di atas kulitnya yang putih. Klitorisnya nampak mencuat di bagian atas liang vaginanya.
    Digarapnya gadis belia yang masih perawan itu oleh si bandot tua. Diciuminya kedua payudara A-mei. Mukanya dibenamkan ke dua bukit kembar itu. Mulutnya aktif menjilati seluruh bagian payudara perawan itu. Terutama kedua putingnya yang diemut dan dikenyot-kenyot di dalam mulutnya. A-mei merasakan kedua putingnya bergantian dikenyot-kenyot di dalam mulut Mbah Sukro yang hangat. Apalagi suhu ruangan yang ber-AC awalnya membuatnya agak kedinginan. Kini kecupan-kecupan hangat Mbah Sukro mampu menghangatkan tubuhnya terutama dadanya.
    Meskipun usianya telah kepala enam, namun rupanya Mbah Sukro tahu bagaimana caranya membuat panas seorang dara perawan belasan tahun. Terbukti A-mei sangat menikmati permainan lidah dan kenyotan Mbah Sukro diatas payudaranya. Apalagi Sukronya yang lebat menggelitik payudaranya yang membuatnya makin terangsang. Tanpa sadar, ia mendesah-desah dibuatnya.
    “Ehhhmm, ehhmmm, ooohhh, oooohhhhh.”
    Suara desahannya itu bercampur dengan suara kecupan Mbah Sukro yang asyik menciumi payudara A-mei.
    Mbah Sukro menyuruh A-mei berbalik telungkup. Rambutnya yang sebahu menempel di punggungnya yang putih mulus. Pantatnya nampak sexy menonjol. Segera diciuminya sekujur punggung dan pantat A-mei yang putih. Kembali Sukronya menggelitik sekujur punggung A-mei.
    Lalu diraba-raba kedua pantat A-mei dan diremas-remasnya pantat nan sexy itu. Didudukinya punggung A-mei dan kontolnya yang hitam ditempelkan di punggung A-mei yang putih. Nampak kontras perbedaan warnanya. Digesek-gesekkan batang kontolnya berikut kedua pelirnya di sekujur punggung putih A-mei. Bagaikan kuas hitam yang menyapu seluruh bagian kanvas putih. Sementara kontol Mbah Sukro telah mulai basah karena cairan pre-cum. Sehingga di beberapa tempat, punggung A-mei menjadi sedikit basah terkena gesekannya.
    Digesek-gesekkan batang kontolnya ke pantat A-mei. Lalu dijepitnya diantara kedua pantat A-mei dan digesek-gesekkannya. Sehingga ujung kontol Mbah Sukro jadi semakin basah yang membuat pantat A-mei menjadi ikutan basah.

    Setelah puas bermain-main di punggungnya, kembali A-mei ditelentangkan. Kedua kaki A-mei dibukanya lebar-lebar. Lalu kepalanya menyusup diantara kedua paha mulus A-mei. Dijilatinya vagina perawan A-mei yang kemerahan itu. Dan setelah itu diemut-emut dan dihisap-hisap vagina perawan itu. Lidahnya nampak begitu lincah menari-nari di sekitar wilayah terlarang milik dara muda itu. Sehingga tanpa dicegah lagi vaginanya menjadi basah dibuatnya, membuat A-mei mendesah-desah karena kenikmatan yang dirasakannya itu.
    “Nah, sekarang coba kamu genggam dengan tangan kamu, Nik”, kata Mbah Sukro menyuruh A-mei memegang batang kontolnya. Yang segera dilakukannya tanpa protes.
    “Bagus, nah sekarang coba kamu kocok pelan-pelan.”
    “Ya, bagus begitu. Lakukan terus, jangan berhenti dulu,” kata Mbah Sukro menikmati kontol hitamnya dikocok oleh tangan halus milik gadis putih mulus itu. Sementara kedua tangannya memegang-megang payudara cewek itu. Kedua putingnya nampak makin mengeras dan memanjang. Sehingga membuat Mbah Sukro meraba-raba puting segar kemerahan milik dara perawan itu dengan kedua ibu jarinya yang hitam. Nampak ia sangat bernafsu sekali dengan kedua payudara A-mei sampai-sampai ia menciuminya dengan liar. Dijulurkannya lidahnya kesana kemari di dada dara ini. Terutama di kedua putingnya karena ia tahu bahwa bagian ini adalah bagian sensitif buat cewek ini.

    Lalu ditelentangkannya A-mei dan ditindihnya dara yang putih mulus itu dengan tubuhnya yang hitam dan kulitnya telah keriput. Diciuminya bibir dan leher dara itu dengan penuh nafsu. Dadanya yang hitam dan keriputan menempel di payudara cewek muda itu. Meski usianya telah tua, namun ia nampak masih perkasa saja. Batang kontolnya masih mengeras dengan gagahnya menempel di dekat vagina cewek itu.
    Setelah puas menciumi A-mei, kini saatnya ia menikmati ‘hadiah utamanya’. Ia membuka kedua paha A-mei lebar-lebar. Sementara batang kontolnya yang hitam dan berurat itu menegang dengan keras. Didekatkannya kepala penisnya yang membesar itu ke depan liang vagina perawan itu, yang saat itu nampak pasrah dan tanpa perlawanan sama sekali. Lalu segera didorongnya tubuhnya ke depan, dan, ugh dinding vagina perawan itu rupanya mampu menahan daya laju benda tumpul itu.
    Mbah Sukro mencobanya lagi dengan lebih bertenaga, dan akhirnya,
    “Cleeeep”,
    kepala penisnya akhirnya berhasil masuk ke dalam tubuh dara yang kini sudah menjadi tidak perawan lagi itu.
    “Aaahhhhhh”, seketika A-mei menjerit karena rasa nyeri saat kepala penis Mbah Sukro masuk ke dalam tubuhnya.
    Lalu didorongnya tubuhnya sehingga seluruh penisnya amblas masuk ke dalam tubuh gadis yang kini tentunya sudah bukan gadis lagi itu.
    “AAAhhhhhh,” A-mei kembali menjerit merasakan perih di vaginanya.
    Namun Mbah Sukro tidak mempedulikan jeritan gadis itu. Pikirannya telah dipenuhi nafsu ingin menikmati tubuh gadis muda itu selama dan semaksimal mungkin. Segera dimaju-mundurkan penisnya di dalam tubuh gadis itu, menikmati rapatnya gesekan vaginanya.
    “Ahhhh, aaahhhh, aaahhhhhh, aaahhhhhh,” A-mei mendesah-desah dibuatnya. Rasa nyeri dan perih yang mula-mula dirasakannya kini menjadi bercampur dengan rasa enak yang tak terbayangkan sebelumnya. Rasa perih-perih enak itu membuatnya tidak mempedulikan apa-apa lagi dan tanpa dapat dicegah lagi membuatnya mendesah-desah dan merintih-rintih tak keruan. Ia tidak mempedulikan lagi bahwa pria yang menikmati tubuhnya itu sudah uzur dan keriputan. Sementara rasa perih dan nyeri itu berangsur-angsur hilang, sehingga kini hanya tinggal rasa enaknya saja. Membuatnya makin lupa diri akan tata krama sebagai seorang gadis muda yang harus menjaga kehormatan dirinya.
    Sementara Mbah Sukro makin semangat menyetubuhi cewek muda putri kliennya itu. Kapan lagi aku bisa menikmati tubuh cewek muda cantik dan sexy kayak gini, pikirnya. Dan masih perawan lagi. Di desa tidak ada cewek yang kayak gini. Biarlah kesaktianku hilang sehari tak masalah. Meski sudah tua, tapi ia masih kuat untuk mengocok gadis muda itu. Penisnya dengan gagahnya mengobrak-abrik vagina cewek itu. Membuat A-mei benar-benar tak berkutik dan hanya bisa mendesah-desah menikmati apa yang dilakukan pria tua itu terhadap dirinya.
    Mbah Sukro terus menyetubuhi A-mei dengan menindihnya. Sementara kontolnya terus mengocok-ngocok vagina gadis itu, mulutnya asyik mengulum dan menghisap-hisap payudara cewek itu. Mbah Sukro yang biasa mengemut rokok kretek kini mendapat rejeki nomplok bisa mengemut susunya A-mei.
    Nampak kontras sekali pemandangan itu. Tubuh pria kurus yang hitam dan keriput itu menindih tubuh gadis muda yang putih mulus. Dan kontolnya yang hitam menembusi ke dalam tubuh gadis itu.
    Lalu Mbah Sukro menyetubuhi A-mei dalam posisi doggy style. Meski tua-tua begitu, dengan gayanya seperti koboi ia sanggup juga ‘menunggang’ dan menggoyang-goyang tubuh A-mei yang lagi-lagi hanya bisa menjerit-jerit dan mendesah-desah keenakan. Kedua payudaranya bergoyang-goyang dibuatnya. Direngkuhnya payudara gadis itu dengan kedua tangannya dan diremas-remasnya sambil terus menggoyang tubuh gadis muda itu. Sementara itu, digenjotnya terus A-mei dengan kontolnya.
    Ia mengganti posisi. Ditaruhnya kedua kaki A-mei di pundaknya, lalu dimasukkannya penisnya ke dalam vagina cewek itu dan dikocoknya. Dipandanginya kedua payudara A-mei yang bergerak-gerak mengikuti gerakan penisnya itu. Akhirnya A-mei tidak tahan lagi dan ia mendapatkan orgasmenya. Itulah orgasmenya yang pertama gara-gara disetubuhi oleh seorang laki-laki.
    Setelah mengetahui A-mei baru mengalami orgasme, Mbah Sukro merasa bangga juga. Bangga karena bisa menikmati kemulusan dan keperawanannya serta bangga bisa membuat gadis muda 18 tahun mengalami orgasme. Tak lama setelah itu, akhirnya ia mengalam ejakulasi juga dengan menumpahkan seluruh spermanya di dalam vagina A-mei.
    Setelah seluruh spermanya habis, ia mencabut batang kontolnya yang baru saja mengambil korbannya dengan memerawani A-mei, gadis belia itu. Ia tersenyum saat melihat ada bercak darah di sekitar vagina A-mei. Bangga juga ia bisa merenggut keperawanan gadis muda seperti A-mei ini sekaligus membuatnya orgasme.
    “Waah, gila ternyata kamu betul-betul masih perawan ya, Nik. Nggak rugi Mbah ngasih pelajaran ke gadis cantik dan sexy seperti kamu.
    “Nah, sekarang kamu sudah tahu khan gimana caranya memuaskan suamimu kelak. Dan sekarang kamu sudah mengerti gimana rasanya enaknya kawin.”
    “Iya Mbah. A-mei nggak nyangka kalo rasanya begini enak.”
    “Sekarang setelah “pelajaran” selesai, kamu boleh pake bajumu lagi. Nanti masuk angin. Sekarang Mbah mau tidur dulu ya. Karena “pelajaran ini”, sekarang Mbah jadi capek sekali.”
    “Iya Mbah, A-mei juga capek sekali. OK, sampe ketemu besok pagi Mbah.”
    “Baik. Selamat malam.”
    Malam itu Mbah Sukro kehilangan kesaktiannya dan secara fisik cape sekali. Namun ia merasa aman karena terlindungi oleh jimatnya. Sementara hatinya puas. Karena akhirnya ia berhasil mengambil “sisa bayarannya” dengan memerawani dan menikmati kehangatan A-mei di ranjang sekaligus membalas sakit hatinya terhadap Pak Wijaya. Sementara A-mei pun juga tidur dengan puas karena ia merasa mendapat “pendidikan” yang berharga dari Mbah Sukro sekaligus merasakan kenikmatan yang tak pernah dirasakan sebelumnya. Sementara Pak Wijaya yang telah tertidur pulas sama sekali tidak tahu akan peristiwa yang terjadi malam itu.
    Keesokan harinya, seperti yang direncanakan sebelumnya, setelah seharian istirahat total, Mbah Sukro meninggalkan rumah itu setelah matahari terbenam. Ia tiba di rumahnya saat hari menjelang subuh.
    Sejak meninggalkan rumah itu, ia merasakan bagian ulu hatinya agak nyeri. Namun ia tidak terlalu menggubrisnya. Tapi alangkah kagetnya saat keesokan harinya, rasa nyeri itu bukannya hilang malah makin bertambah. Dan malamnya, ulu hatinya bagai ditusuk-tusuk. Sungguh ia tidak mengerti bagaimana ini bisa terjadi, karena kesaktiannya sebenarnya telah pulih. Apakah kini telah ada dukun lain yang lebih sakti yang menjahili dirinya? Ia sibuk memikirkan siapa orang yang berani menjahili dirinya. Sementara itu rasa sakitnya semakin menjadi-jadi. Sampai akhirnya ia benar-benar tak tahan lagi.
    Dan beberapa hari kemudian, ada kabar heboh, yaitu Mbah Sukro, dukun sakti yang tiada tandingannya, yang disegani kawan maupun lawan, dengan tidak disangka-sangka meninggal dunia tanpa diketahui secara pasti penyebabnya. Hal ini sungguh mengejutkan terutama bagi dukun-dukun yang selama ini menjadi lawannya. Karena susungguhnya tidak ada seorang pun yang berani menjahilinya.

    Lalu apa penyebab kematiannya? Ternyata kematiannya bukan disebabkan oleh para pesaingnya. Ia lupa bahwa ia telah mengaktifkan jimat pelindung yang akan menyerang balik siapa pun yang mengganggu penghuni rumah itu. Dengan menipu gadis polos seperti A-mei apalagi sampai melangkah terlalu jauh dengan merenggut kegadisannya, ia telah secara fatal mengganggu penghuni rumah itu. Sehingga jimatnya kini bekerja menyerang dirinya sendiri. Oleh karena pikirannya melulu terfokus untuk menangkal kemungkinan serangan dari pihak luar serta arogansi dirinya yang merasa sebagai orang sakti tiada tandingan dan ditambah pikirannya yang dipenuhi nafsu birahi, malam itu ia sama sekali melupakan kemungkinan serangan balik dari jimat yang dipasangnya sendiri.
    Namun semuanya sudah terlambat. Ia tak dapat menangkal serangan jimat itu karena sumber kekuatannya berasal dari dirinya. Semakin ia mengerahkan tenaganya untuk menahan serangan, semakin kuat serangan jimat itu terhadap dirinya. Sementara, setelah disembahyangi selama 8 hari, kekuatan jimat itu tidak bisa dibatalkan sebelum kekuatannya akan menurun dengan sendirinya setelah beberapa tahun.
    Jadi kini terbuktilah kalau jimat yang dipasang di rumah itu benar-benar ampuh. Namun ironisnya, justru pemasangnyalah yang menjadi korban pertama dan satu-satunya dari jimat tersebut.
    Demikianlah nasib Mbah Sukro yang berakhir tragis. Orang sakti yang tak terkalahkan dan tak ada orang lain yang sanggup mengalahkannya, pada akhirnya jatuh karena kesalahan dirinya sendiri dan meninggal karena kesaktiannya sendiri. Dan itulah akhir lembaran hidupnya.
    Sementara, ini adalah awal lembaran kehidupan baru bagi A-mei. Ia sama sekali tak terpengaruh atau tahu menahu akan dunia mistik yang terjadi di sekitar dirinya. Tapi yang jelas, kejadian malam itu sungguh telah mengubah kehidupannya. Dari semula gadis yang polos dan lugu, kini ia menjadi sangat haus untuk mendapatkan pengalaman baru yang sangat menggelorakan hati itu, lagi, lagi, dan lagi.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Ayah Tiri ku Yang Bejat

    Cerita Seks Ayah Tiri ku Yang Bejat


    1166 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Ayah Tiri ku Yang Bejat ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Ayahku sudah sekitar 3 tahun meninggal dunia, meninggalkan ibu dan anak-anak, aku dan adikku Charles yang masih kecil. Kini Charles sudah duduk di kelas 8 SD sedang aku sudah tamat SMU, mulai kuliah di Akademi Pariwisata dan Perhotelan. Meski mendapat dana pensiun tetapi amat kecil jumlahnya.

    Maklum, ayahku hanya pegawai kecil di Pemda KMS. Untuk menyambung hidup dan membiayai sekolahku dan Charles, ibuku terpaksa membuka toko jamu di samping rumah. Lumayan, sebab selain jualan jamu ibu juga menjual rokok, permen, alat-alat tulis, pakaian anak-anak dan sebagainya. Tentu saja, aku membantu ibu dengan sekuat tenaga. Siapa lagi yang bisa membantu beliau selain aku? Agen Maxbet Online

    Charles masih terlalu kecil untuk bisa membantu dan mengerti tentang kesulitan hidup. Meski usia ibu sudah berkepala empat tetapi masih cantik dan bentuk tubuhnya masih bahenol dan menarik. Maklum ibu memang suka memelihara tubuhnya dengan jamu Jawa. Selain itu, sejak muda ibu memang cantik. Ibuku blasteran, ayahnya belanda dan Ibu Sunda. Ayahku sendiri dari suku Ambon tetapi kelahiran Banyumas. Ia lebih Jawa ketimbang Ambon, meski namanya Ambon. Selama hidup sampai meninggal ayah bahkan belum pernah melihat Ambon.

    Ayah meninggal karena kecelakaan bus ketika bertugas di Jakarta. Bus yang ditumpanginya ngebut dan nabrak truk tangki yang memuat bahan bakar bensin. Truk dan bus sama-sama terbakar dan tak ada seorang penumpangpun yang selamat termasuk ayahku. Agen Judi Hoki Banget

    Sejak itu, ibuku menjanda sampai tiga tahun lamanya. Baru setahun yang lalu diam-diam ibu pacaran dengan duda tanpa anak, teman sekantor ayahku dulu. Namanya Sutoyo, usianya sama dengan ibuku, 42 tahun. Sebenarnya aku sudah curiga, sebab Pak Toyo (aku memanggil-nya “Pak” karena teman ayahku) yang rumahnya jauh sering datang minum jamu dan ngobrol dengan ibuku. Lama-lama mereka jadi akrab dan lebih banyak ngobrolnya daripada minum jamu. Kecurigaanku terbukti ketika pada suatu hari. ibu memanggilku dan diajaknya bicara secara khusus.
    “Begini Cyn”, kata ibu waktu itu.
    “Ayahmu kan sudah tiga tahun meninggalkan kita, sehingga ibu sudah cukup lama menjanda.”

    Aku langsung bisa menebak apa yang akan dikatakan ibu selanjutnya. Aku sudah cukup dewasa untuk mengetahui betapa sepinya ibu ditinggal ayah. Ibu masih muda dan cantik, tentunya ia butuh seseorang untuk mendampinginya, melanjutkan kehidupan. Aku sadar sebab aku juga wanita meski belum pernah menikah.

    “Ibu tak bisa terus menerus hidup sendiri. Ibu butuh seseorang untuk mendampingi ibu dan merawat kalian berdua, kamu dan adikmu masih butuh perlindungan, masih butuh kasih sayang dan tentu saja butuh biaya untuk melanjutkan studi, kalian demi ibu sudi menikah kembali dengan Pak Toyo dengan harapan masa depan kalian lebih terjamin.
    Kamu mengerti?” begitu kata ibu.
    “Ibu mau menikah dengan Pak Toyo?” aku langsung saja memotongnya.
    “Tidak apa-apa kok Bu, Pak Toyo kan orang baik, duda lagi. Apalagi dia kan bekas teman ayah dulu!”.
    “Rupanya kamu sudah cukup dewasa untuk bisa membaca segala sesuatu yang terjadi sekelilingmu, Cyn”, ibu tersenyum. “Kamu benar-benar mirip ayahmu.”

    Tak berapa lama kemudian ibu menikah dengan Pak Toyo dengan sangat sederhana dan hanya dihadiri oleh kerabat dekat. Sesudah itu ibu diboyong ke rumah Pak Toyo, dan rumah kami, kios dan segala isinya menjadi tanggung jawabku. Ibu datang pagi hari setelah kios aku buka dan pulang sore hari dijemput Pak Toyo sepulangnya dari kantor.

    Kehidupan kami bahagia dan biasa-biasa saja sampai pada suatu hari, sekitar empat bulan setelah ibu menikah, suatu tragedi di rumah tangga terjadi tanpa setahu ibuku. Aku memang sengaja diam dan tidak membicarakan peristiwa itu kepada ibuku, aku tidak ingin melukai perasaannya. Aku terlalu sayang pada ibu dan biarlah kutanggung sendiri.

    Kejadian itu bermula ketika aku sedang berada di rumah ibuku (rumah Pak Toyo) mengambil beberapa barang dagangan atas suruhan ibu. Hal tersebut biasa kulakukan apabila aku sedang tidak kuliah. Bahkan aku juga sering tidur di rumah ibuku bersama adik. Tak jarang sehari penuh aku berada di rumah ibu saat ibu berada di rumah kami menjaga kios jamu.

    Kadangkala aku memang butuh ketenangan belajar ketika sedang menghadapi ujian semester. Rumah ibu Sepi di siang hari sebab Pak Toyo bekerja dan ibu menjaga kios, sementara di rumah itu tidak ada pembantu. Siang itu ibu menyuruhku mengambil beberapa barang di rumah Pak Toyo karena persediaan di kios habis. Ibu memberiku kunci agar aku bisa masuk rumah dengan leluasa. Tetapi ketika aku datang ternyata rumah tidak dikunci sebab Pak Toyo ada di rumah. Aku sedikit heran, kenapa Pak Toyo pulang kantor begitu awal, apakah sakit?
    “Lho, Bapak kok sudah pulang?” tanyaku dengan sedikit heran. “Sakit ya Pak?”.
    “Ah tidak”, jawab Pak Toyo.” Ada beberapa surat ketinggalan. kamu sendiri kenapa kemari? Disuruh ibumu ya?”.
    “Iya Pak, ambil beberapa barang dagangan”, jawabku biasa-biasa saja. Seperti biasa aku terus saja nyelonong masuk ke ruang dalam untuk mengambil barang yang kuperlukan.

    Tak kusangka, Pak Toyo mengikutiku dari belakang. Ketika aku sudah mengambil barang dan hendak berbalik, Pak Toyo berdiri begitu dekat dengan diriku sehingga hampir saja kami bertubrukan. Aku kaget dan lebih kaget lagi ketika tiba-tiba Pak Toyo memeluk pinggangku. Belum sempat aku protes, Pak Toyo sudah mencium bibirku, dengan lekatnya.

    Barang dagangan terjatuh dari tanganku ketika aku berusaha mendorong tubuh Pak Toyo agar melepaskan tubuhku yang dipeluknya erat sekali. Tetapi ternyata Pak Toyo sudah kerasukan setan jahanam. Ia sama sekali tak menghiraukan doronganku dan bahkan semakin mempererat pelukannya. Aku tak berhasil melepaskan diri. Pak Toyo menekan tubuhku dengan tubuhnya yang besar dan berat. Aku mau berteriak tetapi tiba-tiba tangan kanan Pak Toyo menutup mulutku.
    “Kalau kamu berteriak, semua tetangga akan berdatangan dan ibumu akan sangat malu”, katanya dengan suara serak.
    Nafasnya terengah-engah menahan nafsu. “Berteriaklah agar kita semua malu!”

    Aku jadi ketakutan dan tak berani berteriak. Rasa takut dan kasihan kepada ibu membuat aku luluh. Pikirku, bagaimana kalau sampai orang lain tahu apa yang sedang terjadi dan apa yang diperbuat suami ibuku terhadapku.

    Belum lagi aku jernih berpikir Pak Toyo menyeretku masuk ke kamar tidur dan mendorongku sampai jatuh telentang di tempat tidur. Dengan garangnya Pak Toyo menindih tubuhku dan menciumi wajahku. Sementara tangannya yang kanan tetap mendekap mulutku, tangan kirinya mengambil sesuatu dari dalam saku celananya. Benda kecil licin segera dipaksakan masuk ke dalam mulutku. Benda kecil yang ternyata kapsul lunak itu pecah di dalam mulut dan terpaksa tertelan. Setelah menelan kapsul itu mataku jadi berkunang-kunang, kepalaku jadi berat sekali dan anehnya, gairah seksku timbul secara tiba-tiba. Jantungku berdebar keras sekali dan aliran darahku terasa amat cepat. Entah bagaimana, aku pasrah saja dan bahkan begitu mendambakan sentuhan seorang lelaki. Gairah itu begitu memuncak dan menggebu-gebu itu datang secara tiba-tiba menyerang seluruh tubuhku.

    Samar-samar kulihat wajah Pak Toyo menyeringai di atasku. Perlahan-lahan ia bangkit dan melepaskan seluruh pakaianku. Kemudian ia membuka pakaiannya sendiri. Aku tak bisa menolak. Diriku seperti terbang di awang-awang dan meski tahu apa yang sedang terjadi, tetapi sama sekali tak ada niat untuk melawan.

    Begitu juga ketika Pak Toyo yang sudah tak berpakaian menindih tubuhku dan menggerayangi seluruh badanku, aku pasrah saja. Bahkan ketika aku merasakan suatu benda asing memasuki tubuhku, aku tak bisa berbuat apa-apa. Tak kuasa untuk menolak, karena aku merasakan kenikmatan luar biasa dari benda asing yang mulai menembus dan bergerak-gerak di dalam liang kewanitaanku. Kesadaranku entah berada di mana. Hanya saja aku tahu, apa yang sedang terjadi pada diriku, Aku telah diperkosa Pak Toyo!

    Ketika siuman, kudapati diriku telentang di ranjang Pak Toyo (yang juga ranjang ibuku) tanpa busana. Pakaianku berserakan di bawah ranjang. Sprei morat-marit dan kulihat bercak darah di sprel itu. Aku menangis…, aku sudah tidak perawan lagi! Aku sudah kehi1angan apa yang paling bernilai dalam hidup seorang wanita. Aku merasa jijik dan kotor. Aku bangkit dan bagian bawah tubuhku terasa sakit sekali…, nyeri! Tetapi aku tetap berusaha bangkit dan dengan tertatih-tatih berjalan ke kamar mandi. Kulihat jam dinding, Wah…, Sudah tiga jam aku berada di rumah itu. Aku harus segera pulang agar ibu tidak menunggu-nunggu. Aku segera mandi dan membersihkan diri serta berdandan dengan cepat.

    Kuambil barang dagangan yang tercecer di lantai dan segera pulang. Pak Toyo sudah tidak kelihatan lagi, mungkin sudah kembali ke kantor. Kubiarkan ranjang morat-marit dan sprei berdarah itu tetap berada di sana. Aku tak peduli. Hatiku sungguh hancur lebur. Kebencianku kepada Pak Toyo begitu dalam. Pada suatu saat, aku akan membalasnya.
    “Kok lama sekali?” tanya ibu ketika aku datang.
    “Bannya kempes Bu, nambal dulu!” jawabku sambil mencoba menutupi perubahan wajahku yang tentu saja pucat dan malu. Kuletakkan barang dagangan di meja dan rasanya ingin sekali aku memeluk ibu dan memohon maaf serta menceritakan apa yang telah dilakukan suaminya kepadaku.

    Tetapi hati kecilku melarang. Aku tak ingin membuat ibu sedih dan kecewa. Aku tak ingin ibuku kehilangan kebahagiaan yang baru saja didapatnya. Aku tak kuasa membayangkan bagaimana hancurnya hati Ibu bila mengetahui apa yang telah dilakukan suaminya kepadaku. Biarlah Untuk sementara kusimpan sendiri kepedihan hati ini.

    Dengan alasan hendak ke rumah teman, aku mandi dan membersihkan diriku (lagi). Di kamar mandi aku menangis sendiri, menggosok seluruh tubuhku dengan sabun berkali-kali. Jijik rasanya aku terhadap tubuhku sendiri. Begitu keluar dan kamar mandi aku langsung dandan dan pamit untuk ke rumah teman. Padahal aku tidak ke rumah siapa-siapa. Aku larikan motorku keluar kota dan memarkirnya di tambak yang sepi. Aku duduk menyepi sendiri di sana sambil menguras air mataku.
    “Ya Tuhan, ampunilah segala dosa-dosaku” ratapku seorang diri.

    Baru sore menjelang magrib aku pulang. Ibu sudah dijemput Pak Toyo pulang ke rumahnya sehingga aku tak perlu bertemu dengan lelaki bejat itu. Kios masih buka dan adik yang menjaganya. Ketika aku pulang, aku yang menggantikan menjaga kios dan adik masuk untuk belajar.

    Untuk beberapa hari lamanya aku sengaja tidak ingin bertemu Pak Toyo. Malu, benci dan takut bercampur aduk dalam hatiku. Aku sengaja menyibukkan diri di belakang apabila pagi-pagi Pak Toyo datang mengantar ibu ke kios. Sorenya aku sengaja pergi dengan berbagai alasan saat Pak Toyo menjemput ibu pulang.

    Namun meski aku sudah berusaha untuk terus menghindar, peristiwa itu toh terulang lagi. Peristiwa kedua itu sengaja diciptakan Pak Toyo dengan akal liciknya. Ketika sore hari menjemput ibu, Pak Toyo mengatakan bahwa ia baru saja membeli sebuah sepeda kecil untuk adikku, Charles. Sepeda itu ada di rumah Pak Toyo dan adik harus diambil nya sendiri.

    Tentu saja adikku amat gembira dan ketika Pak Toyo menyarankan agar adik tidur di rumahnya, adik setuju dan bahkan ibu dengan senang hati mendorongnya. Bertiga mereka naik mobil dinas Pak Toyo pulang ke rumah mereka. Karena tidak ada orang lain di rumah, sebelum Pukul sembilan kios sudah kututup.

    Rupanya, setelah sampai di rumah dan menyerahkan sepeda kecil kepada adik, Pak Toyo beralasan harus kembali ke kantor karena ada pekerjaan yang harus diselesaikannya malam itu juga. Ibu tidak curiga dan sama sekali tidak mengira kelau kepergian suaminya sebenarnya tidak ke kantor, melainkan kembali ke kios untuk nemperkosaku.

    Waktu itu sudah pukul sepuluh malam dan kios sudah lama aku tutup. Tiba-tiba saja Pak Toyo sudah ada di dalam rumah. Rupanya Ia punya kunci milik ibu sehinga ia bisa bebas keluar masuk rumah kami. Aku amat kaget dan ingin mendampratnya, tetapi kembali dengan tenang dan wajah menyeringai, Pak Toyo mengancamku “Ayo, berteriaklah agar semua tetangga datang dan tahu apa yang sudah aku lakukan terhadapmu!” ancamnya serius. “Ayo berteriaklah agar ibumu malu dan seluruh keluargamu tercoreng!” tambahnya dengan suara serak.

    Sekali lagi aku terperangah. Mulutku sudah mau berteriak tetapi kata-kata Pak Toyo sekali mengusik hatiku. Perasaan takut akan terdengar tetangga, ketakutan nama ibuku akan menjadi tercoreng, kecemasan bahwa tetangga akan mengetahui peristiwa perkosaanku, aku hanya berdiri terpaku memandang wajah penuh nafsu yang siap menerkamku. Aku tak bisa berpikir jernih tagi. Hanya perasaan takut dan takut yang terus mendesak naluriku.

    Sebelum aku mampu mengambil keputusan apa yang akan kulakukan, Pak Toyo sudah maju dan mendekap tubuhku. Sekali lagi aku ingin berteriak tetapi suaraku tersendat di tenggorokan. Entah bagaimana awalnya namun yang aku tahu lelaki itu sudah menindih tubuhku dengan tanpa busana. Yang jelas, malam itu aku terpaksa melayani nafsu suami ibuku yang menggebu-gebu.

    Dengan ganas ayah tiriku itu memperlakukan aku seperti pelacur. Ia memperkosaku berkali-kali tanpa belas kasihan. Dengus nafasnya yang berat dan tubuhnya yang menindih tubuhku apalagi ketika ada sesuatu benda keras mulai masuk menyeruak membelah bagian sensitif dan paling terhormat bagi kewanitaanku membuat aku merintih kesakitan. Aku benar-benar dijadikannya pemuas nafsu yang benar-benar tak berdaya.

    Pak-Toyo kuat sekali. Ia memaksaku berbalik kesana kemari berganti posisi berkali-kali dan aku terpaksa menurut saja. Hampir dua jam Pak Toyo menjadikan tubuhku sebagai bulan-bulanan nafsu seksnya. Bukan main! Begitu ia akan selesai kulihat Pak Toyo mencabut batangannya dari kemaluanku dengan gerakan cepat ia mengocok-ngocokkan batangannya yang keras itu dengan sebelah tangannya dan dalam hitungan beberapa detik kulihat cairan putih kental menyemprot dengan banyak dan derasnya keluar dari batang kejantanannya, cairan putih kental itu dengan hangatnya menyemprot membasahi wajah dan tubuhku, ada rasa jijik di hatiku selain kurasakan amis dan asin yang kurasakan saat cairan itu meleleh menuju bibirku, setelah itu ia lunglai dan terkapar di samping tubuhku, tubuhku sendiri bagai hancur dan tak bertenaga.

    Seluruh tubuhku terasa amat sakit, dan air mata bercucunan di pipiku. Namun terus terang saja, aku juga mencapai orgasme. Sesuatu yang belum pernah kualami sebelumnya. Entah apa yang membuat ada sedikit perasaan senang di dalam hatiku. Rasa puas dan kenikmatan yang sama sekali tak bisa aku pahami. Aku sendiri tidak tahu bagaimana bisa terjadi, tetapi kadangkala aku justru rindu dengan perlakuan Pak Toyo terhadapku itu. Aku sudah berusaha berkali-kali menepis perasaan itu, tetapi selalu saja muncul di benakku. Bahkan kadangkala aku menginginkan lagi dan lagi! Gila bukan?

    Dan memang, ketika pada suatu sore ibu sedang pergi ke luar kota dan Pak Toyo mandatangiku lagi, aku tak menolaknya. Ketika ia sudah berada di atas tubuhku yang telanjang, aku justru menikmati dan mengimbanginya dengan penuh semangat. Rupanya apa yang dilakukan Pak Toyo terhadapku telah menjadi semacam candu yang membuatku menjadi kecanduan dan ketagihan. Aku kini mulai menikmati seluruh permainan dan gairah yang luar biasa yang tak bisa kuceritakan saat ini dengan kata-kata.

    Pak Toyo begitu bergairah dan menikmati seluruh lekuk-lekuk tubuhku dengan liarnya, akupun mulai berani mencoba untuk merasakan bagian-bagian tubuh seorang lelaki, akupun kini mulai berani untuk balas mencumbui, membelai seluruh bagian tubuhnya dan mulai berani untuk menjamah batang kejantanan ayah tiriku ini, begitu keras, panjang dan hangat. Aku menikmati dengan sungguh-sungguh, Luar Biasa!

    Pada akhir permainan Pak Toyo terlihat amat puas dan begitu juga aku. Namun karena malu, aku tak berkata apa-apa ketika Pak Toyo meninggalkan kamarku. Aku sengaja diam saja, agar tak menunjukkan bahwa aku juga puas dengan permainan itu. Bagaimanapun juga aku adalah seorang wanita yeng masih punya rasa malu. Akan tetapi, ketika Pak Toyo sudah pergi ada rasa sesal di dalam hati. Ada perasaan malu dan takut. Bagaimanapun Pak Toyo adalah suami ibuku. Pak Toyo telah menikahi ibuku secara sah sehingga ia menjadi ayah tiriku, pengganti ayah kandungku.

    Adalah dosa besar melakukan hubungan tak senonoh antara anak dan ayah tiri. Haruskah kulanjutkan pertemuan dan hubungan penuh nafsu dan maksiat ini?

    Di saat-saat sepi sediri aku termenung dan memutuskan untuk menjauh dan Pak Toyo, serta tidak melakukan hubungan gelap itu lagi. Namun di saat-saat ada kesempatan dan Pak Toyo mendatangiku serta mengajak “bermain” aku tak pernah kuasa menolaknya. Bahkan kadangkala bila dua atau tiga hari saja Pak Toyo tidak datang menjengukku, aku merasa kangen dan ingin sekali merasakan jamahan-jamahan hangat darinya.

    Perasaan itulah yang kemudian membuat aku semakin tersesat dan semakin tergila-gila oleh “permainan” Pak Toyo yang luar biasa hebat. Dengan penuh kesadaran akhirnya aku menjadi wanita simpanan Pak Toyo di luar pengetahuan ibuku. Daftar Maxbet

    Sampai sekarang rahasia kami masih tertutup rapat dan pertemuan kami sudah tidak terjadi di rumah lagi, tetapi lebih banyak di losmen, hotel-hotel kecil dan di tempat-tempat peristirahatan. Yah, disana aku dan Pak Toyo bisa bermain cinta dengan penuh rasa sensasi yang tinggi dan tidak kuatir akan kepergok oleh ibuku, kini aku dan ayah tiriku sudah seperti menjadi suami istri.

    Untuk mencegah hal-hal yang sangat mungkin terjadi, dalam melakukan hubungan seks Pak Toyo selalu memakai kondom dan aku pun rajin minum jamu terlambat bulan. Semua itu tentu saja di luar sepengetahuan ibu. Aku memang puas dan bahagia dalam soal pemenuhan kebutuhan biologis, tetapi sebenarnya jauh di dalam lubuk hati-aku sungguh terguncang. Bagaimana tidak? Aku telah merebut suami ibuku sendiri dan ‘memakannya’ secara bergantian.

    Kadangkala aku juga merasa kasihan kepada ibu yang sangat mencintaiku. Kalau saja sampai ibu tahu hubungan gelapku dengan Pak Toyo, Ibu pasti akan sedih sekali. Hatinya bakal hancur dan jiwanya tercabik-cabik. Bagaimana mungkin anak yang amat disayanginya bisa tidur dengan suaminya? Sampai kapan aku akan menjalani hidup yang tak senonoh dan penuh dengan maksiat ini?

    Entahlah, sekarang ini aku masih kuliah. Mungkin bila nanti sudah lulus dan jadi sarjana aku bisa keluar dan lingkugan rumah dan bekerja di kota lain. Saat ini mungkin aku belum punya kekuatan untuk pergi, tetapi suatu saat nanti aku pasti akan pergi jauh dan mencari lelaki yang benar-benar sesuai dan dapat kuandalkan sebagai suami yang baik, dan tentunya kuharapkan lebih perkasa dari yang kudapatkan dan kurasakan sekarang.
    Mungkin dengan cara itu aku bisa melupakan Pak Toyo dan melupakan peristiwa-peristiwa yang sangat memalukan itu.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Cewe Hyper Sex Yang Sering Ganti Pasangan

    Cerita Seks Cewe Hyper Sex Yang Sering Ganti Pasangan


    1164 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Cewe Hyper Sex Yang Sering Ganti Pasangan ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Aku punya temen, sebut saja Dini, biar lebih asil. Abg asal kota amoy, Singkawang. Seperti ciri kebanyakan abg amoy, Dini punya perawakan kutilang tapi gak darat, karena toketnya lumyayan gede. Pinggangnya ramping dan pinggulnya yang besar sehingga membuat setiap lelaki betah berlama2 menyapu tubuh Dini dengan matanya. Apalagi kalo liat Dini jalan, pantatnya yang besar bergerak kekiri kekanan mengikuti gerak langkahnya.

    Pasti bikin napsu lelaki yang ngeliatnya, apalagi Dini sering pake celana panjang, apalagi pendek, yang ketat. Kulitnya yang putih dan wajah sendu dengan sepasang mata sipit menambah kecantikan Dini. Yang khas lagi dari Dini adalah bulu tangan dan kaki yang panjang2, ditambah dengan kumis tipis yang menghiasi bagian atas dari bibir mungilnya, menambah keseksiannya. Pastilah jembutnya lebat, dan napsunya gede, seperti aku kalee.

    Model pakeannya juga selalu seperti yang dipake abg amoy, rambut lurus sebahu yang dicat kepirangan, blus ketat yang menonjolkan kemontokkan toketnya, dan celana hipster yang juga ketat sehingga pinggang dan pinggulnya pasti menarik perhatian lelaki yang melihatnya. Lagian blus ketatnya cuma sepinggang sehingga pinggang dan perutnya yang putih mulus serta pusernya suka ngintip kalo Dini bergerak. Tambah lagi daya tarik Dini dimata lelaki. Dini sering ngobrol apa saja dengan aku termasuk urusan seks. Dia cerita bahwa cowoknya suka napsu ama dia dan setiap weekeng pasti Dini ngentot dengan cowoknya, kalo gak dirumahnya ya di rumah cowoknya.

    Ortu Dini sibuk berbisnis sehingga jarang dirumah, makanya Dini bebas saja ngajak cowoknya tidur dirumahnya. Aku nanya “apa ini cowok yang mrawani kamu”, jawabnya “ini cowok yang kedua”. “Kok bisa”, tanyaku lagi. “Iya Dini kenal ama cowok kedua ini karena cowok yang pertama juga”. Cowoknya ngajak temennya untuk ber 3 some dengan Dini. dasar Din, dia mau aja diantre 2 cowok sekaligus. Bener kan napsunya Dini gede. Ternyata kontol cowok kedua ini lebih besar dan panjang dibanding cowok pertama. Agen Maxbet

    Dini ngerasain lebih nikmat dientot ama cowok kedua. Ketika ber 3 some, cowok kedua sampe 3 kali ngentotin Dini, sedang cowok pertama cuma 2 kali seperti biasanya. Setelah 3some itu, Dini diam2 ngentot juga dengan cowok kedua, hanya berdua saja. sampai akhirnya cowok pertama tau dan hubungan mereka putus. Buat Dini gak masalah karena toh dia mendapat kenikmatan yang lebih dari cowok yang kedua. “Nes, kamu suka ngentotnya ama om om ya”, Dini nanya kebiasaan ngentotku. “Kenapa sih” “Buat aku lebih nikmat kalo sama om om Din”, jawabku. “Om om maennya suka lebih lama, jadi aku sempet nyampe beberapa kali baru si omnya ngecrot”. “Wah kuat banget si om ya”, kata Dini lagi. “Kalo ama cowokku sih kita bareng nyampenya, tapi kalo sampe 3 ronde baru cowokku lama baru ngecrotnya, nikmat banget seh.

    Ama si om kamu maen berapa ronde?” “Sukanya 3 ronde juga, aku sampe lemes udahannya”, jawabku. “Wah lebih nikmat ya Nes”. “La iya lah, kamu mo nyoba ama om om, ntar aku kenalin ama om Andi. Dia fotografer yang suka orbitin model2 yunior, aku kenal om Bram juga lewat om Andi”. “Om Bram produsen sinetron itu?” “Iya, mau gak, ntar aku telponin om Andi.

    Dia pasti gak nolak deh kalo kamu mau maen ama dia”. “Boleh dah”, jawab Dini lagi, penasaran rupanya dia denger ocehanku. Aku segera mengontak om Andi, kamu2 masih ingat siapa om andi itu kan, kalo dah lupa om Andi nongol di crita Ines yang judulnya DIGARAP 2 COWOK dan NIKMATNYA IKUT CASTING. Aku nerangin ke om Andi bahwa Dini mo ktemuan, nyoba peruntungan di modelling, kataku. Ketika aku nerangin cirinya Dini, om Andi antusias banget menyanggupi. “Kalo ketemu suru bawa bikini atau daleman bikini yang minim dan tipis”, katanya.

    Aku dah pahamlah selera om Andi. Hp kuteruskan ke Dini supaya Dini janjian ketemuan sendiri ama om Andi. “Makasih ya Nes. Nikmat gak ama om Andi”, kata Dini sembari ngembaliin hp ku. “Kamu rasain sendiri aja deh. Kapan mo ketemuannya?” jawabku. “Lusa Nes, aku mesti ngatur supaya cowokku gak ngerecokin aku sama om Andi”. “Kamu punya bikini atau daleman model bikini gak?” “Punya sih, cowokku sering beliin aku daleman model bikini, mana kekecilan dan tipis lagi. Bikini juga ada. Kalo aku pake didepan cowokku, 5 menit lagi juga dah dilepasin ama dianya”. “Kamu bawa kalo ketemu ama om Andi, juga bawa baju ganti karena biasanya om Andi ngajak kamu nginep di vilanya”. “Nginep?” “La iya lah, pastinya om Andi ngajak kamu nginep, kebayang kan dia mo maen berapa ronde ama kamu”. “Wah asik dong kalo om Andi kuat begitu, aku jadi gak sabaran mo ketemu om Andi buruan”. Aku tersenyum aja dengernya. Berikut ini adalah apa yang dialami oleh Dini ketika dia bersama om Andi di vilanya. Dini minta aku yang menuliskan ceritanya, dan ini hasilnya. Agen Judi Hoki Banget

    Pada hari yang dijanjikan, Dini membawa tas yang berisi baju ganti, bikini dan beberapa daleman bikini serta mantel di resto cepat saji. Dia mengatakan pada cowoknya bahwa dia harus keluar kota untuk satu urusan. Karena Dini sangat menyakinkan ketika menerangkan alesannya, cowoknya tidak keberatan dia pergi. Lagian Dini perginya gak weekend, yang merupakan saat dimana cowoknya dapet jatah nikmatnya. Agak lama Dini nunggu, sampe ada seorang lelaki yang menyapanya, “Dini ya”.

    Dini memang sudah ngasi tau pake blus ketat warna pink dan jins hipster ketat juga. “Wah kamu cantik sekali, Din, seksi juga lagi”, kata om Andi sambil menyalami Dini sambil menyebutkan namanya. “Om belum pernah neh dapet model amoy, mana amoynya bahenol lagi”. Dia duduk didepan Dini. “Kamu dah lama kenal Ines ya Din”, kata om Andi membuka pembicaraan. “Dah lama juga om, Dini sering curhat ama Ines”. “Kok bisa ngerembet sampe ke om segala”. “Iya om, kita cerita2 ngesex, sampe Ines crita nikimat banget ngesex ama om. Dini jadi kepingin nyobain deh” “Bisa aja si Ines.

    Dini biasanya ngesex ama om om juga?”. “Enggak om, sama cowok Dini”. “Sering ya Din ngesexnya”. “Setiap weekend om, keculai kalo Dini lagi dapet”. “Wah asik, dah pengalaman dong kamu urusan ngesex”. “Pengalaman ya cuma ama cowok Dini aja om”. “Iya biar cuma ama 1 cowok tapi kan kamu dah sering ngelakuin ama dia, jadi dah tau dong apa yang dimaui lelaki diranjang”. “O itu maksud om, ya udah lah. Dini selalu nurutin apa yang diminta cowok Dini di ranjang”. “Kamu selalu maennya di ranjang ya Din”. “Iya om, kan maennya selalu dikamar”. “Di hotel?” “enggak om, dirumah Dini atau ditempat cowok Dini”. “Entar asik, vila om ada kolam renangnya, jadi bisa foto session di kolam renang dulu ya Din. Kita berangkat sekarang yuk”.

    Merekapun beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke mobil om Andi yang diparkir di halaman resto. Di jok belakang teronggok tas yang katanya berisi peralatan fotografi, serta peralatan bantu lainnya. Segera mobil meluncur meninggalkan tempat parkir, menembus kemacetan kota menuju ke vila om andi yang terletak di daerah Puncak. Selama diperjalanan mereka ngoborol ngalor ngidul. Om Andi mampir disebuah mini mart didekat vilanya dan membeli makanan dan minuman serta keperluan lainnya. Belanjaan yang cukup banyak itu ditaruh dibagasi mobil mengingat di jok belakang dah dipenuhi peralatan foto.

    Sesampainya di vila, om andi menurunkan semua bawaannya. Dini membantu ngangkatin juga selain tas pakeannya. “Gak ada yang nungguin ya om”, tanya Dini. “Ada yang nunggu, setan”. “Bener om ada setannya”, Dini membelalak ketakutan. “He he om becanda kok, kalo juga ada setan, setannya taku ama om. Kan om rajanya setan”, kata om Andi sembari mencolek pinggang Dini yang terbuka. “Ih, om geli ah”, jeritnya manja. “Kan vila ini kosong, jadi kalo om mo pake vilanya, ada orang yang dateng buat membersihkan seluruh vila sebelumnya”.

    Makanan dan minuman dimasukkan ke lemari es, sebagian diletakkan dimeja pantri. Ketika itu dah sore, matahari dah mulai turun. “Din, masih ada matahari, fotosession dulu yuk. Kamu pake deh bikini kamu. Om tunggu di belakang ya, di kolam renang”. Dini masuk ke salah satu kamar dan mengganti pakeannya dengan bikini. Karena bikininya minim, toketnya yang besar montok seakan mo ngeloncat keluar. Demikian juga jembutnya yang lebat ngintip dari sela2 cd bikininya.

    Om Andi menelan ludah ketika dia melihat Dini berbikini sexy. “Wao, mulus banget Din. Merangsang banget”. Dia segera memberi arahan pada Dini untuk berpose di pinggir kolam renang dan mulai mengambil gambar. Karena Dini belum pernah akting maka gayanya kaku. “Kamu malu ya Din ama om, kok kaku banget seh gaya kamu”. “Enggak kok om, Dini gak malu”. “Iya ya kan kamu dah biasa telanjang didepan cowok kamu. Anggep aja om cowok kamu supaya kamu bisa lebih rilex gayanya”. Dengan sabar om Andi mengarahkan Dini berpose sehingga akhirnya dapet juga satu set foto Dini berbikini. Om Andi mengomentari apa yang harus diperbaiki sembari melihat foto2 yang diambilnya di laptop. Cerita Seks99

    Karena dah mulai gelap, foto session dipindah kedalem. Di ruang tamu. “Din kamu ganti pake lingeri, bawa kan”. “Bawa om”, Dini menghilang lagi kekamar dan mengganti bikininya dengan daleman tipis dan minim yang model bikini juga. Om andi kembali ternganga melihat kemontokan bodi Dini. Karena dalemannya yang tipis maka berbayanglah pentil toket Dini yang belum terlalu besar dan berwarna pink kecoklatan. Demikian pula jembutnya yang lebatpun terlihat jelas dibalik cd tipis yang dipakenya. “Wah Din, kamu lebih merangsang begini daripada telanjang bulet”.

    Foto session dimulai lagi dengan menggunakan sofa. Lampu sorot dipake untuk menambah pencahayaan. Dini tanpa canggung berpose lebih vulgar dari yang di kolam renang, pahanya selalu dikangkangkan menonjolkan kelebatan jembutnya. Toketnyapun selalu dibusungkan sehingga terekam dengan jelas kemontokannya di kamera om Andi. Sementara om Andi sendiri terlihat sekali susah mengendalikan napsunya yang sudah sangat berkobar2 melihat kemontokan Dini. Karena sudah mendapatkan banyak masukan dari hasil sesi foto bikini, Dini jauh lebih rilex berposenya dan memerlukan sangat sedikit perbaikan sehingga cepat selesai sesi foto lingerie.

    Om Andipun men set kameranya ke lap topnya dan mulai membahas satu persatu foto yang telah dibuat dengan Dini. “Foto session ke 3 telanjang ya Din”. “Siapa takut, tapi makan dulu ya om, Dini dah laper neh”. “Kita cari makan diluar ya Din, deket vila ada warung sate kambing, enak”. “Biar tambah hot ya om”, jawab Dini sembari menghilang ke kamar. Keluar dari kamar dia dah memakai pakaeannya yang tadi, blus dan jins hipster. “Din, kalo malem dingin, kamu gak bawa mantel”. “Ada om”, kata Dini sembari masuk ke kamar lagi mengambil mantelnya. Sampe sini om Andi belum menunjukkan aktivitas apa2, walaupun dari wajahnya terlihat sekali bahwa dia sudah sangat bernapsu. Dini heran juga, kok om Andi kuat sekali menahan diri untuk tidak mulai menggelutinya.

    Sekembali dari makan, Dini memakai bikininya lagi dan mengajak om Andi berenang. Air kolamnya terasa hangat walaupun tidak dipanasi. Om Andi hanya bercelana gombrong. Mereka berenamh hilir mudik beberapa saat, kemudian Dini segera keluar dari kolam, membungkus tubuhnya dengan anduk dan berbaring di dipan bermatras yang ada dipinggir kolam. Hawanya terasa dingin, segera om andipun keluar dari kolam dan duduk disebelah Dini yang sudah berbaring didipan. “Om dingin om”, Dini mengundang om Andi untuk bertindak. Segera om andi bereaksi, dia berbaring disebelah Dini, memeluknya dan segera memagut bibir mungil Dini. sebentar saja anduk yang membungkus tubuhnya sudah diurai om Andi. Dini menjadi gelisah, kakinya berubah posisi terus, sebentar kaki kiri diatas kaki kanan, sebentar lagi posisinya sebaliknya. Dia rupanya menahan napsunya yang telah berkobar. “Kenapa Din, gatel ya, kok kakinya berubah terus”. Dini diem saja.

    Om Andi mencium pipinya, Dini menggelinjang dan menoleh ke arah om Andi. Dia segera mencium kembali bibir mungilnya. Melumatnya, lidahnya mendesak masuk ke dalam mulut Dini, menggelitik langit langit mulutnya. Dia mulai merabai toketnya yang masih tertutup bra bikininya. Dini merintih. ” Om..”. Dia menjilati lehernya, ”tenang aja Din, nikmati ..” . Dini benar benar tak kuasa menolak semua itu , dia hanya pasrah menikmati permainan itu. Kembali om andi menciumi bibir Dini lagi . Dini pun membalasnya dengan penuh nafsu . Dengan cepat dia melepas bra bikini yang di kenakan Dini . Dini sama sekali tak menolak . Dadanya telah terbuka.

    Om andi menatap toketnya, yang segera diraba2. Tubuh Dini gemetar. pentilnya juga dimainkan dengan liar. Dini mendesah “ ahh.. .. ehhh ….om ohh… “. Om andi pun menjulurkan lidah , menjilat pentilnya yang tampak menonjol keluar . Dini sudah sepenuhnya di kuasai birahi . Om Andi dengan bernafsu melumat , menyedot toketnya. Membuat Dini semakin birahi . Suara erangan nikmat Dini terdengar , menambah gairah si om . Dia pun mengurai ikatan cd bikini Dini sehingga dalam sekejab Dini sudah bertelanjang bulat. Jembutnya yang lebat menyelimuti daerah nonoknya. Dengan lembut om Andi meraba raba paha putih mulusnya. Perlahan dia mengelus elus paha putih Dini. Sambil sedikit demi sedikit merenggangkan kedua kakinya, dia dapat jelas melihat cairan nikmat yang merembes dari nonok Dini membasahi selangkangan.

    Om Andi menjilati daun telinganya sehingga membuatnya terangsang geli. Satu sentuhan lembut , jarinya tepat di belahan nonoknya. Membuat suara erangan birahi keluar dari mulut Dini. “AAhh …… “ . om Andi terus aktif menyapu pentilnya dengan lidah, toketnya tampak mengeras karena napsu . Di sertai getaran getaran jarinya di atas belahan nonoknyanya, membuat tubuh Dini bergejolak. “ ohh….. ahhh .. sudah, Dini gak tahan lagi .. ..” erangnya ketika jarinya bergerak semakin cepat di belahan nonoknya, keatas dan kebawah. Om Andi tidak berhenti , jarinya bergetar semakin liar. Pentil Dini juga dijilat cepat . Tubuh Dini mengejang , Dini menjerit keenakan, dia nyampe. Nafasnya masih memburu di sertai degup jantungnya yang berdetak cepat . Om Andi pun menciumi bibir nya. “Din, kamu merasa nikmat gak ..” tanyanya, sambil terus mencium bibir Dini dengan mesra. Dengan dua jari, bibir nonoknya dikuakkan lebar. Dini mengerang .

    Om Andi menatap nonok Dini , dengan liangnya yang basah . itilnya tampak memerah dan membesar . Dia menjulurkan lidah menjilati itil Dini . Lagi lagi Dini mengerang nikmat. Jilatannya di itil Dini terus membangkitkan nafsu birahi Dini.

    Sebentar saja Dini telah kembali bernapsu. Dini terus mengerang kenikmatan . Lendir nonok Dini mengalir terus . Rasa nikmat dan gatal mendera itilnya yang tegang terangsang. Dan tubuhnya kembali menegang . “ ahh…enak…ahhh ..enak..” erangnya . Lidahnya terus bergerak menyapu itil Dini dan membawa Dini kembali mengejang kerena nyampe lagi . Tubuh Dini pun kembali lemas . “Om, belum dientot aja Dini dah 2 kali nyampe, apalagi kalo dah dientot ya om”.

    Setelah beberapa saat , om andi membawa tubuh bugil Dini kedalam kamar dan membaringkannya di ranjang. Dini berjalan agak gontai dan sempoyongan , tubuhnya terasa lemas dan tenaganya seperti hilang . “Kok masuk om, katanya mo maen di kolam”. “Kan diluar dingin Din, ntar masuk angin lagi. Besok kan kita mo foto session nude lagi”.

    Sekarang Dini telah berbaring di ranjang. Om Andi memberikan minuman yang tadi dibelinya di minimart kepada Dini. Dia pun mulai membuka celananya. Kontolnya yang tegang itu sudah siap untuk memasuki nonok Dini. Dia menghampiri Dini . Om Andi meminta Dini mengemut kontolnya. “Kontol om”, kata Dini lirih. “Emangnya kenapa Din”. “Kontol om besar sekali, lebih besar dan lebih panjang dari kontol cowok Dini”. Jemarinya mulai menyentuh kepala kontol om Andi.

    Pertama kali Dini hanya memegang dengan kedua jemarinya. “Aah… terus dong Din, pegang erat dengan kedua tanganmu”, rayu om Andi penuh nafsu. “Iiih… keras sekali om”, bisik Dini. “Ayo dong digenggam dengan kedua tanganmu, aahh…” om Andi mengerang nikmat saat tiba-tiba saja Dini bukannya menggenggam tapi malah meremas kuat. “Iiih sakit ya om”, tanyanya. Om Andi menatap Dini. “Ooouhh jangan dilepas Din, remas seperti tadi, lekas Din, oohh…” erangnya lirih. Dini kembali meremas kontolnya seperti tadi. om Andi melenguh nikmat.

    Dini menatap kontol yang kini sedang diremasnya, jemari kedua tangannya secara bergantian meremas batang dan kepala kontol om Andi. Jemari kiri berada di atas kepala kontol sedang jemari yang kanan meremas batangnya. Om Andi hanya bisa melenguh panjang pendek. “.sshh…Din… terusss, yaahh… ohh… ssshh”, dia melenguh keenakan. Dini memandang om Andi sambil tersenyum dan mulai mengusap-usap maju mundur, setelah itu digenggam dan diremas seperti semula tetapi kemudian dia mulai memompa dan mengocok kontolnya maju mundur. “Aakkkhh… ssshh” om Andi menggelinjang menahan nikmat. Dini semakin bersemangat melihat om Andi merasakan kenikmatan, kedua tangannya bergerak makin cepat maju mundur mengocok kontolnya. “Din…aahhgghh… sshh, sekarang diemut Din”, pinta om Andi. Dini pun menjulurkan lidahnya dan menjilati ujung kontol om Andi.

    Tapi belum diemutnya . om Andi mendorong kontolnya hingga ke mulut Dini . “ayo dong ..Din, diemut ..dong..” pintanya . Dini pun perlahan membuka mulutnya. Kontol om Andi segera melucur masuk ke dalam mulutnya. “ ufff …ughh …. “ suara Dini tertahan kontol . Dini mengeluar masukkan kontolnya didalam mulutnya.

    Om Andi kemudian menggeser tubuhnya kebawah sampai mukanya tepat berada di atas kedua bulatan toket Dini, perutnya yang menekan nonok Dini. Kembali dia menggerayangi toket Dini, dia mulai menggesekkan jemarinya mulai dari bawah toket di atas perut terus menuju gumpalan kedua toketnya yang kenyal dan montok. Dini merintih dan menggelinjang antara geli dan nikmat. “Om, geli, ayo dong om Dini dientot”, erangnya lirih. Beberapa saat om Andi mempermainkan kedua pentilnya yang kemerahan dengan ujung jemarinya.

    Dini menggelinjang lagi, om Andi memuntir sedikit pentilnya dengan lembut. ” Om…” Dini kembali mendesah. Secara bersamaan akhirnya om Andi meremas-remas gemas kedua toketnya dengan sepenuh nafsu. “Aawww… om”, Dini mengerang dan kedua tangannya memegangi kain sprei dengan kuat. Om Andi semakin menggila tak puas meremas lalu dia mulai menjilati kedua toket Dini secara bergantian. Dia menjilati seluruh permukaan toket Dini sampai basah, mulai dari toket yang kiri lalu berpindah ke toket yang kanan, digigit-gigitnya pentil Dini secara bergantian sambil diremas-remas dengan gemas. Lima menit kemudian dia menghisap kedua pentil Dini sekuat-kuatnya. Dia tak peduli Dini menjerit dan menggeliat kesana-kemari, sesekali Dini memegang dan meremasi rambut om Andi, sementara om Andi tetap mencengkeram dan meremasi kedua toket Dini bergantian sambil menghisap-hisap pentilnya.

    Pentil Dini dipilin dengan lidahnya sambil terus dihisap. Dini hanya bisa mendesis, mengerang, dan beberapa kali memekik kuat ketika gigi om Anton menggigiti pentilnya dengan gemas, hingga tak heran kalau di beberapa tempat di kedua bulatan toket Dini nampak berwarna kemerahan bekas hisapan dan garis-garis kecil bekas gigitan om Andi. Cukup lama om Andi mengemut toket Dini, setelah itu dia merayap menurun ke bawah. Ketika lidahnya bermain di atas pusar Dini, Dini mulai mengerang-erang kecil keenakan, om Andi mengecup dan membasahi seluruh perutnya. Ketika bergeser ke bawah lagi, om Andi membetulkan posisinya di atas selangkangan Dini. Dia membuka ke dua belah paha Dini lebar-lebar, Dini sudah sangat terangsang sekali.

    Kedua tangan Dini masih tetap memegangi kain sprei. Om Andi memandangi nonok Dini yang ditumbuhi jembut lebat. Bibir nonoknya kelihatan gemuk dan padat berwarna putih sedikit kecoklatan, sedangkan celah sempit berada diantara kedua bibir nonoknya. Selanjutnya om Andi langsung menyosor menekan nonok Dini, hidungnya menyelip di antara kedua bibir nonok Dini. Bibirnya mengecup bagian bawah bibir nonok Dini dengan bernafsu, sementara tangannya merayap ke balik paha Dini dan meremas pantatnya yang bundar dengan gemas.

    Om Andi mulai mencumbui bibir nonok Dini yang tebal itu secara bergantian. Puas mengecup dan mengulum bibir bagian atas, dia mengecup dan mengulum bibir nonok Dini bagian bawah. Karena ulahnya, Dini sampai menjerit-jerit karena nikmatnya, tubuhnya menggeliat hebat dan terkadang meregang kencang, beberapa kali kedua pahanya sampai menjepit kepala om Andi yang lagi asyik masyuk bercumbu dengan bibir nonoknya. Om Andi memegangi kedua belah pantat Dini yang sudah berkeringat agar tidak bergerak terlalu banyak. Dini meremasi rambut om Andi sampai kacau. Kadang pantatnya dinaikkan sambil mengejan nikmat atau kadang digoyangkan memutar seirama dengan jilatan lidah om Andi pada seluruh permukaan nonoknya.

    Dini berteriak makin keras, dan terkadang seperti orang menangis saking tak kuatnya menahan kenikmatan. Tubuhnya menggeliat hebat, kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan dengan cepat, sambil mengerang tak karuan. Om Andi semakin bersemangat melihat tingkahnya. Disibakkan bibir nonok Dini, terlihat daging berwarna merah muda yang basah oleh air liurnya bercampur dengan cairan lendir Dini. Om Andi mengusap dengan lembut bibir nonoknya, agak ke atas dari liang nonoknya yang sempit itu ada tonjolan daging kecil sebesar kacang hijau yang juga berwarna kemerahan, itilnya. Lalu secepat kilat dengan lidahnya menyentil2 itil Dini. Dini memekik sangat keras sambil menyentak-nyentakkan kedua kakinya kebawah.

    Dini mengejang hebat, pinggulnya bergerak liar dan kaku, sehingga jilatanom Andi pada itilnya jadi luput. Dengan gemas om Andi memegang kuat-kuat kedua belah paha Dini lalu kembali ditempelkannya bibir dan hidungnya di atas celah kedua bibir nonok Dini. Dia menjulurkan lidahnya keluar sepanjang mungkin lalu ditelusupkan menembus jepitan bibir nonok Dini dan kembali menyentil itilnya. Dini memekik tertahan dan tubuhnya kembali mengejan sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya. Pantat nya terangkat ke atas sehingga lidah om Andi memasuki celah bibir nonoknya lebih dalam dan menyentil-nyentil itilnya. Begitu singkat karena tak sampai 1 menit Dini mengejan kembali dan ada semburan lemah dari dalam liang nonoknya berupa cairan hangat agak kental banyak sekali. Daftar Maxbet

    Om Andi masih menyentil itil Dini beberapa saat sampai tubuh Dini terkulai lemah dan akhirnya pantatnya pun jatuh kembali ke kasur. Dini melenguh panjang pendek meresapi kenikmatan yang baru dirasakan, sementara om Anton masih menyedot sisa-sisa lendir yang keluar ketika Dini nyampe. Seluruh selangkangan Dini tampak basah penuh air liur bercampur lendir yang kental. Om Andi menjilati seluruh permukaan nonok Dini sampai agak kering, “Din…puas kan…” bisiknya lembut namun Dini sama sekali tak menjawab, matanya terpejam rapat. “Giliran om ya Din, om mau masuk nih”, bisiknya lagi. “Sekarang dientot yang lama ya om”, rengek Dini. “Yang penting Dini nikmat kan”. “Nikmat banget2, om”.

    Om Andi segera bangkit dan duduk setengah berlutut di atas tubuh Dini yang telanjang berkeringat. Dia menarik kaki Dini ke atas dan ditumpangkan kedua paha Dini pada pangkal pahanya sehingga kini selangkangan Dini menjadi terbuka lebar. Dia menarik pantat Dini ke arahnya sehingga kontolnya langsung menempel di atas nonok Dini yang masih basah. Dia mengusap-usapkan kepala kontolnya pada kedua belah bibir nonok Dini dan lalu beberapa saat kemudian kontol ditepuk2kan dengan gemas ke nonok Dini. Dini menggeliat manja dan tertawa kecil, “Om… iiih.. gelii… aah”. “Din, kontol om mau masuk nih”, bisiknya penuh nafsu. “Om, masukin buruan. Dini dah gak tahan lagi neh”, sahut Dini. Sedikit
    disibakkannya bibir nonok Dini, lalu diarahkannya kepala kontolnya yang besar ke liang nonok Dini yang sempit. Dia mulai menekan dan tekan lagi… akhirnya perlahan-lahan mili demi mili liang nonok Dini membesar dan mulai menerima kehadiran kepala kontolnya. Dini menggigit bibir saking nikmatnya. Om Andi melepaskan jemarinya dari bibir nonok Dini dan plekk…bibir nonok Dini langsung menjepit nikmat kepala kontolnya. Dini memejamkan matanya rapat-rapat dan kedua tangannya kembali memegangi kain sprei. Om Andi agak membungkukkan badan ke depan agar pantatnya bisa lebih leluasa untuk menekan ke bawah.

    Dia memajukan pinggulnya dan akhirnya kepala kontolnya mulai tenggelam di dalam nonok Dini. Dia kembali menekan, mili demi mili kontolnya secara pasti terus melesak ke dalam nonok Dini. Dia terus menekan kontolnya, terus memaksa memasuki nonok Dini yang luar biasa sempit itu. Om Andi memegang pinggul Dini, dan ditarik kearah kontolnya sehingga masuk makin ke dalam. Dia menghentak keras ke bawah, dengan cepat kontolnya mendesak masuk nonok Dini. Dini mengerang nikmat. Dihentakkannya lagi pantatnya ke bawah dan akhirnya kontolnya secara sempurna telah tenggelam sampai kandas terjepit di antara bibir nonok Dini.

    Om Andi berteriak keras saking nikmatnya, matanya mendelik menahan jepitan ketat nonok Dini yang luar biasa. Dia merebahkan badannya di atas tubuh Dini yang telanjang, Dini memeluknya, toketnya kembali menekan dada om Andi. Nonoknya menjepit meremas kuat kontol om Andi yang sudah amblas semuanya. “Din… bagaimana rasanya”, bisiknya. “Nikmat banget om”, jawabnya. Dia mencium bibir Dini dengan bernafsu, dan Dinipun membalas dengan tak kalah bernafsu. Mereka saling berpagutan lama sekali, lalu sambil tetap begitu om Andi mulai menggoyang pinggul naik turun. Kontolnya mulai menggesek nonok Dini.

    Pinggulnya menghunjam-hunjam dengan cepat mengeluar masukkan kontolnya yang tegang. Dini memeluk punggung om Andi dengan kuat, kukunya terasa menembus kulit om Andi. Dini merintih dan memekik keenakan. Beberapa kali Dini sempat menggigit bibir om Andi saking napsunya. Om Andi hanya merasakan betapa nonok Dini yang hangat dan lembut itu menjepit sangat ketat kontolnya. Ketika ditarik keluar terasa daging nonok Dini seolah mencengkeram kuat kontolnya, sehingga terasa ikut keluar. “Din, om nggak tahan lagi nih aahhgghghh”, bisiknya. “peju om mau keluar”. “Dini juga mo nyampe om, barengan yach”. Dan akhirnya pejunya ngecret di nonok Dini. Dinipun ikut mengejang ketika merasakan hangatnya peju om Andi yang menyembur2 seperti dam yang bobol didalam nononknya. Mereka pun berpelukan puas. Dan tanpa terasa mereka ketiduran sambil berpelukan telanjang bulat karena kecaapaian dalam permainan tadi.

    Mereka tertidur sampai menjelang pagi. Ketika terbangun, om Andi membangunkan Dini juga lalu mereka berdua mandi bersama karena semalem mereka gak sempet mandi. Di dalam kamar mandi mereka saling membersihkan dan berciuman. Om Andi minta Dini jongkok dan menjilati serta mengulum kontolnya yang sudah tegak berdiri lagi. Kontolnya dikulum Dini sambil dikocok pelan-pelan naik turun. “Enak banget Din, terus diemut Nes”, erangnya. Kemudian giliran om Andi, Dini disuruh berdiri sambil kaki satunya ditumpangkan di bibir bathtub. Dia menyerang selangkangan Dini, khususnya itilnya, dengan lidah sehingga Dini mengerang sambil memegang kepala om Andi dan menenggelamkannya lebih dalam ke nonoknya.

    Om Andi menjulurkannya lidahnya lebih dalam ke nonok Dini sambil mengorek-korek itilnya dengan jari manis. Semakin hebat rangsangan yang Dini rasakan sampai akhirnya dia nyampe, dengan derasnya lendirnya keluar tanpa bisa dibendung. Om Andi menjilati dan menelan semua lendirnya. “Om, nikmat banget deh, Dini sampe lemes”, kata Dini. “Ya udah kamu istirahat aja, om mau sediain makanan dulu ya”, katanya sambil keluar dari kamar mandi bertelanjang bulat. Dini mengikutinya, juga dengan bertelanjang bulat. Mereka sarapan sereal yang dicampur dengan susu, sambil minum kopi. Om Andi menghangatkan kue2 yang kemarin dibelinya di microwave. Sambil bercanda2 mereka menyantap semua makanan yang tersedia.

    Sehabis makan langsung om Andi menyiapkan kembali peralatan fotonya untuk sesi foto telanjang. Dalam keadaan telanjang bulat Dini berpose dengan macam2 gaya, dikamar mandi, diranjang, disofa, dimeja makan, di beranda dan terakhir kembali dikolam renang. Om Andi mengekspos kemontokan Dini, toket, pentil, pantat dan jembut Dini. Cukup lama sesi foto berlangsung. Seperti ketika sesi lingeri, tak banyak kesulitan yang dialami Dini. Dia sudah bisa berpose secara alami, berkat arahan dan kenikmatan yang dia peroleh dari im Andi. Dalam hati Dini membenarkan cerita Ines bahwa om Andi sangat ahli mengolah pose dan mengolah badan prempuan sampai bergelimang kenikmatan. Semalem dan mulai ngentot saja, om Andi mengulangi lagi merangsang tubuh Dini sampai dia merasakan kenikmatan yang luar biasa, sehingga ketika dientot rasanya sampai susah dituliskannya.

    Dini berbaring didipan. Om Andi menjatuhkan dadanya diantara kedua belah paha Dini. Lalu dengan gemas, diciumi pusarnya. ” Om, geli!” Dini menggeliat manja. Om Andi tersenyum sambil terus saja menciumi pusar Dini berulang2 hingga dia menggelinjang beberapa kali. Dengan menggunakan ke2 siku dan lutut om Andi merangkak sehingga wajahnya terbenam diantara ke2 toket Dini. Dia mengecup pentilnya sebelah kiri, kemudian pindah ke pentil kanan. Diulangi beberapa kali, kemudian dia meremes toket Dini dengan lembut. Remasannya membuat pentil Dini makin mengeras, dengan cepat dikecupnya pentil Dini dan kukulum2 sambil mengusap punggungnya. “Kamu cantik sekali, Din. Kamu gak dicariin ortu kamu kan”, katanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Dini. Dini hanya tersenyum, menggelengkan kepalanya. Dini merangkul leher om Andi, dan mencium bibirnya. Lidahnya yang nyelip masuk mulut om Andi.

    Mereka langsung berpagutan lagi, Dini sangat bernapsu meladeni ciuman om Andi. Om Andi mencium bibirnya, kemudian lidahnya kembali menjalar menuju ke toket dan mengulum pentil Dini. Terus menuju keperut dan menjilati pusar Dini hingga Dini menggelepar menerima rangsangan itu yang terasa nikmat. “Om enak sekali..” nafasnya terengah2. Lumatan dilanjutkan pada itil Dini, dijilati, dikulum2, sehingga Dini semakin terangsang hebat.

    Pantatnya terangkat supaya lebih dekat lagi kemulut om Andi. Om Andipun memainkan lidahnya ke dalam nonok Dini yang sudah dibuka sedikit dengan jari. Ketika responsnya sudah hampir mencapai puncak, om Andi menghentikannya. Dia ganti posisi 69. Dia telentang dan minta Dini telungkup diatas tubuhnya tapi kepala ke arah kontolnya. Dia minta Dini untuk kembali menjilati kepala kontol lalu mengulum kontolnya keluar masuk mulutnya dari atas. Setelah Dini lancar melakukannya, om Andi menjilati nonok dan itil Dini lagi dari bawah.

    Selang beberapa lama mereka melakukan pemanasan maka om Andi berinisiatif untuk menancapkan kontolnya di nonok Dini. Dini ditelentangkan, pahanya dikangkangkan, pantatnya diganjal dengan bantal. Om Andi kemudian menelungkup diatas Dini. Kontol digesek2kan di nonok Dini yang sudah banyak lendirnya lagi karena itilnya dijilati barusan. “Ayo om cepat, Dini sudah tidak tahan lagi”, pintanya dengan bernafsu. “Wah kamu sudah napsu ya Din, om suka kalo kita ngentot setelah kamu napsu banget sehingga nikmat banget rasanya ketika kontol om masuk ke nonok kamu”, jawabnya. Dengan pelan tapi pasti dia memasukkan kontolnya ke nonok Dini. Dini melenguh sambil merasakan kontol besar menerobos nonoknya yang masih sempit. Om Andi terus menekan2 kontolnya dengan pelan sehingga akhirnya masuk semua.

    Lalu ditarik pelan-pelan juga dan dimasukkan lagi sampai mendalam, terasa kontolnya nancep dalem sekali. “Om enjot yang cepat dong, Dini udah mau nyampe ach.. Uch.. Enak om, lebih enak katimbang dijilat om tadi”, lenguhnya. “Om juga mau ngecret, Din”, jawabnya. Dengan hitungan detik mereka berdua nyampe bersama sambil merapatkan pelukan, terasa nonok Dini berkedutan meremes2 kontol om Andi. Lemas dan capai mereka berbaring sebentar untuk memulihkan tenaga.

    Sudah satu jam kami beristirahat, lalu om Andi minta Dini mengemut kontolnya lagi. “Om belum puas Din, mau lagi, boleh kan?” katanya. “Boleh om, Dini juga pengen ngerasain lagi nyampe seperti tadi. Om gak ada matinya, baru aja ngecret dah pengen masuk lagi”, jawabnya sambil mulai menjilati kepala kontolnya yang langsung ngaceng dengan kerasnya. Kemudian kepalanya mulai mengangguk2 mengeluar masukkan kontol om Andi dimulutnya. Om Andi mengerang kenikmatan, “Enak banget Din emutanmu. Tadi nonokmu juga ngempot kontol om ketika kamu nyampe. Nikmat banget deh, boleh diulang ya Din kapan2″. Dini diam tidak menjawab karena ada kontol dalam mulutnya. “Din, om udah mau ngecret nih, om masukkin lagi ya ke nonok kamu”, katanya sambil minta Dini nungging.

    Sambil nungging Dini bertanya, “Mau dimasukkin di pantat ya om, Dini gak mau ah”. “Ya gak lah Din, ngapain di pantat, di nonok kamu udah nikmat banget kok”, jawabnya. Urat2 berwarna hijau di kulit batang kontolnya makin membengkak. Dia menekan pinggulnya sehingga kepala kontolnya nyelip di bibir nonok Dini. Terasa bibir nonok Dini menjepit kontolnya yang besar itu. Dia menciumi leher Dini, “Oh…om”, lenguh Dini ketika om Andi menciumi telinganya. Dengan pelan dimasukkan kontolnya ke nonok Dini. Pelan2 dia menarik sedikit kontolnya, kemudian didorong lagi. Hal ini dilakukan beberapa kali sehingga lendir nonok Dini makin banyak keluarnya, mengolesi kepala kontolnya. Sambil menghembuskan napas, dia menekan lagi kontolnya masuk lebih dalam. Dia kembali menarik kontolnya hingga tinggal kepalanya yang terselip di bibir luar nonok Dini, lalu didorong kembali pelan2. “Din, nanti dorong pinggul kamu kebelakang ya”, katanya sambil menarik kembali kontolnya.

    Dia kembali mencium telinga Dini dan mendorong kontolnya masuk. Pentilnya diremes dengan jempol dan telunjuk. Dini tersentak karena enjotan kontolnya dan secara reflex dia mendorong pinggulnya ke belakang sehingga kontolnya nancap lebih dalam. Kontol kembali ditarik keluar lagi dan dibenamkan lagi pelan2, begitu dilakukan beberapa kali sehingga seluruh kontolnya sudah nancap di nonok Dini. ”Akh om”, lenguhnya ketika terasa kontol om Andi sudah masuk semua, terasa nonoknya berdenyut meremes2 kontol om Andi. Om Andi terus menekan2 sampe amblas semua, terasa kontolnya masuk dalem sekali, seperti tadi ketika pantat Dini diganjel bantal. Kontol mulai dikeluarmasukkan dengan irama lembut. Tanpa sadar Dini mengikuti iramanya dengan menggoyangkan pantatnya. Tangan kiri om Andi menjalar ke toket Dini dan meremas-remas kecil, sambil mulai memompa dengan semakin cepat. Dini mulai merasakan nikmatnya, “Om, nikmat banget ya dientot om, lebih nikmat dari dientot cowok Dini. Terus yang cepet ngenjotnya om, rasanya Dini udah mau nyampe lagi”, erangnya.

    Itilnya tergesek kontol ketika om Andi mengenjotkan kontolnya masuk. Dini menjadi terengah2 karena nikmatnya. “Din, nonokmu peret sekali, terasa lagi empotannya, enak banget Din ngentot dengan kamu”. Terasa bibir nonok Dini ikut terbenam setiap kali kontol dienjot masuk. “Om”, erangnya. Terdengar bunyi “plak” setiap kali dia menghunjamkan kontolnya.

    Bunyi itu berasal dari beradunya biji peler om Anton dengan pangkal paha Dini, setiap om Andi mengenjot kontolnya masuk. “Din, om udah mau ngecret”, erangnya lagi. Dia menghunjamkan kontolnya dalam2 di nonok Dina dan terasalah pejunya nyembur2 di dalam nonok Dini. Bersamaan dengan itu, “Om, Dini nyampe juga om”, Dini mengejang karena ikutan nyampe. “Om, nikmat banget, kapan ngentotin Dini lagi”. Om Andi tidak menjawab, dia terkapar kelelahan.

     

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Perawanin Gadis Pemandu Lagu Yang Hot

    Cerita Seks Perawanin Gadis Pemandu Lagu Yang Hot


    953 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Perawanin Gadis Pemandu Lagu Yang Hot ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Kehidupan rumah tanggaku sebetulnya sangat bahagia. Istriku cantik, seksi dan selalu menggairahkan. Dari pernikahan kami kini telah terlahir seorang anak laki-laki yang kini berusia delapan tahun dan seorang anak cantik berusia tiga tahun, aku cuma pegawai negeri yang kebetulan punya kedudukan dan jabatan yang lumayan.

    Tapi hampir saja biduk rumah tanggaku dihantam badai. Dan memang semua ini bisa terjadi karena keisenganku, bermain-main api hingga hampir saja menghanguskan mahligai rumah tanggaku yang damai. Aku sendiri tidak menyangka kalau bisa menjadi keterusan begitu.
    Awalnya aku cuma iseng-iseng main ke sebuah klub karaoke. Tidak disangka di sana banyak juga gadis-gadis cantik berusia remaja. Tingkah laku mereka sangat menggoda. Dan mereka memang sengaja datang ke sana untuk mencari kesenangan. Tapi tidak sedikit yang sengaja mencari laki-laki hidung belang.

    Terus terang waktu itu aku sebenarnya tertarik dengan salah seorang gadis di sana. Wajahnya cantik, Tubuhnya juga padat dan sintal, kulitnya kuning langsat. Dan aku memperkirakan umurnya tidak lebih dari delapan belas tahun. Aku ingin mendekatinya, tapi ada keraguan dalam hati. Aku hanya memandanginya saja sambil menikmati minuman ringan, dan mendengarkan lagu-lagu yang dilantunkan pengunjung secara bergantian.

    Tapi sungguh tidak diduga sama sekali ternyata gadis itu tahu kalau aku sejak tadi memperhatikannya. Sambil tersenyum dia menghampiriku, dan langsung saja duduk disampingku. Bahkan tanpa malu-malu lagi meletakkan tangannya di atas pahaku. Tentu saja aku sangat terkejut dengan keberaniannya yang kuanggap luar biasa ini. Agen Judi Hoki Banget

    “Sendirian aja nih…, Omm..”, sapanya dengan senyuman menggoda.
    “Eh, iya..”, sahutku agak tergagap.
    “Perlu teman nggak..?” dia langsung menawarkan diri.
    Aku tidak bisa langsung menjawab. Sungguh mati, aku benar-benar tidak tahu kalau gadis muda belia ini sungguh pandai merayu. Sehingga aku tidak sanggup lagi ketika dia minta ditraktir minum. Meskipun baru beberapa saat kenal, tapi sikapnya sudah begitu manja. Bahkan seakan dia sudah lama mengenalku. Padahal baru malam ini aku datang ke klub karaoke ini dan bertemu dengannya.

    Semula aku memang canggung, Tapi lama-kelamaan jadi biasa juga. Bahkan aku mulai berani meraba-raba dan meremas-remas pahanya. Memang dia mengenakan rok yang cukup pendek, sehingga sebagian pahanya jadi terbuka.

    Hampir tengah malam aku baru pulang. Sebenarnya aku tidak biasa pulang sampai larut malam begini. Tapi istriku tidak rewel dan tidak banyak bertanya. Sepanjang malam aku tidak bisa tidur. Wajah gadis itu masih terus membayang di pelupuk mata. Senyumnya, dan kemanjaannya membuatku jadi seperti kembali ke masa remaja.
    Esoknya Aku datang lagi ke klub karaoke itu, dan ternyata gadis itu juga datang ke sana. Pertemuan kedua ini sudah tidak membuatku canggung lagi. Bahkan kini aku sudah berani mencium pipinya. Malam itu aku benar-benar lupa pada anak dan istri di rumah. Aku bersenang-senang dengan gadis yang sebaya dengan adikku. Kali ini aku justru pulang menjelang subuh.

    Mungkin karena istriku tidak pernah bertanya, dan juga tidak rewel. Aku jadi keranjingan pergi ke klub karaoke itu. Dan setiap kali datang, selalu saja gadis itu yang menemaniku. Dia menyebut namanya Reni. Entah benar atau tidak, aku sendiri tidak peduli. Tapi malam itu tidak seperti biasanya. Reni mengajakku keluar meninggalkan klub karaoke. Aku menurut saja, dan berputar-putar mengelilingi kota Jakarta dengan kijang kreditan yang belum lunas.
    Entah kenapa, tiba-tiba aku punya pikiran untuk membawa gadis ini ke sebuah penginapan. Sungguh aku tidak menyangka sama sekali ternyata Reni tidak menolak ketika aku mampir di halaman depan sebuah losmen. Dan dia juga tidak menolak ketika aku membawanya masuk ke sebuah kamar yang telah kupesan.

    Jari-jariku langsung bergerak aktif menelusuri setiap lekuk tubuhnya. Bahkan wajahnya dan lehernya kuhujani dengan ciuman-ciuman yang membangkitkan gairah. Aku mendengar dia mendesah kecil dan merintih tertahan. Aku tahu kalau Reni sudah mulai dihinggapi kobaran api gairah asmara yang membara.
    Perlahan aku membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan satu persatu aku melucuti pakaian yang dikenakan Reni, hingga tanpa busana sama sekali yang melekat di tubuh Reni yang padat berisi.

    Reni mendesis dan merintih pelan saat ujung lidahku yang basah dan hangat mulai bermain dan menggelitik puting payudaranya. Sekujur tubuhnya langsung bergetar hebat saat ujung jariku mulai menyentuh bagian tubuhnya yang paling rawan dan sensitif. Jari-jemariku bermain-main dipinggiran daerah rawan itu. Tapi itu sudah cukup membuat Reni menggelinjang dan semakin bergairah.
    Tergesa-gesa aku menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan, dan menuntun tangan gadis itu ke arah batang penisku. Entah kenapa, tiba-tiba Reni menatap wajahku, saat jari-jari tangannya menggenggam batang penis kebanggaanku ini, Tapi hanya sebentar saja dia menggenggam penisku dan kemudian melepaskannya. Bahkan dia melipat pahanya yang indah untuk menutupi keindahan pagar ayunya.

    “Jangan, Omm…”, desah Reni tertahan, ketika aku mencoba untuk membuka kembali lipatan pahanya.
    “Kenapa?” tanyaku sambil menciumi bagian belakang telinganya.
    “Aku…, hmm, aku…” Reni tidak bisa meneruskan kata-katanya. Dia malah menggigit bahuku, tidak sanggup untuk menahan gairah yang semakin besar menguasai seluruh bagian tubuhnya. Saat itu Reni kemudian tidak bisa lagi menolak dan melawan gairahnya sendiri, sehingga sedikit demi sedikit lipatan pahanya yang menutupi vaginanya mulai sedikit terkuak, dan aku kemudian merenggangkannya kedua belah pahanya yang putih mulus itu sehingga aku bisa dengan puas menikmati keindahan bentuk vagina gadis muda ini yang mulai tampak merekah.
    Dan matanya langsung terpejam saat merasakan sesuatu benda yang keras, panas dan berdenyut-denyut mulai menyeruak memasuki liang vaginanya yang mulai membasah. Dia menggeliat-geliat sehingga membuat batang penisku jadi sulit untuk menembus lubang vaginanya. Tapi aku tidak kehilangan akal. Aku memeluk tubuhnya dengan erat sehingga Reni saat itu tidak bisa leluasa menggerak-gerakan lagi tubuhnya. Saat itu juga aku menekan pinggulku dengan kuat sekali agar seranganku tidak gagal lagi.

    Berhasil!, begitu kepala penisku memasuki liang vagina Reni yang sempit, aku langsung menghentakkan pinggulku ke depan sehingga batang penisku melesak ke dalam liang vagina Reni dengan seutuhnya, seketika itu juga Reni memekik tertahan sambil menyembunyikan wajahnya di bahuku, Seluruh urat-urat syarafnya langsung mengejang kaku. Dan keringat langsung bercucuran membasahi tubuhnya. Saat itu aku juga sangat tersentak kaget, aku merasakan bahwa batang penisku seakan merobek sesuatu di dalam vagina Reni, dan ini pernah kurasakan pula pada malam pertamaku, saat aku mengambil kegadisan dari istriku. Aku hampir tidak percaya bahwa malam ini aku juga mengambil keperawanan dari gadis yang begitu aku sukai ini. Dan aku seolah masih tidak percaya bahwa Reni ternyata masih perawan.
    Aku bisa mengetahui ketika kuraba pada bagian pangkal pahanya, terdapat cairan kental yang hangat dan berwarna merah. Aku benar-benar terkejut saat itu, dan tidak menyangka sama sekali, Reni tidak pernah mengatakannya sejak semula. Tapi itu semua sudah terjadi. Dan rasa terkejutku seketika lenyap oleh desakan gairah membara yang begitu berkobar-kobar.

    Aku mulai menggerak-gerakan tubuhku, agar penisku dapat bermain-main di dalam lubang vagina Renny yang masih begitu rapat dan kenyal, Sementara Reni sudah mulai tampak tidak kesakitan dan sesekali tampak di wajahnya dia sudah bisa mulai merasakan kenikmatan dari gerakan-gerakan maju mundur penisku seakan membawanya ke batas ujung dunia tak bertepi.

    Malam itu juga Reni menyerahkan keperawannya padaku tanpa ada unsur paksaan. Meskipun dia kemudian menangis setelah semuanya terjadi, Dan aku sendiri merasa menyesal karena aku tidak mungkin mengembalikan keperawanannya. Aku memandangi bercak-bercak darah yang mengotori sprei sambil memeluk tubuh Reni yang masih polos dan sesekali masih terdengar isak tangisnya.

    “Maafkan aku, Reni. Aku tidak tahu kalau kamu masih perawan. Seharusnya kamu bilang sejak semula…”, kataku mencoba menghibur.

    Reny hanya diam saja. Dia melepaskan pelukanku dan turun dari pembaringan. Dia melangkah gontai ke kamar mandi. Sebentar saja sudah terdengar suara air yang menghantam lantai di dalam kamar mandi. Sedangkan aku masih duduk di ranjang ini, bersandar pada kepala pembaringan.

    Aku menunggu sampai Reni keluar dari kamar mandi dengan tubuh terlilit handuk dan rambut yang basah. Aku terus memandanginya dengan berbagai perasaan berkecamuk di dalam dada. Bagaimanapun aku sudah merenggut kegadisannya. Dan itu terjadi tanpa dapat dicegah kembali. Reni duduk disisi pembaringan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk lain.

    Aku memeluk pinggangnya, dan menciumi punggungnya yang putih dan halus. Reni menggeliat sedikit, tapi tidak menolak ketika aku membawanya kembali berbaring di atas ranjang. Gairahku kembali bangkit saat handuk yang melilit tubuhnya terlepas dan terbentang pemandangan yang begitu menggairahkan datang dari keindahan kedua belah payudaranya yang kencang dan montok, serta keindahan dari bulu-bulu halus tipis yang menghiasi di sekitar vaginanya.

    Dan secepat kilat aku kembali menghujani tubuhnya dengan kecupan-kecupan yang membangkitkan gairahnya. Reni merintih tertahan, menahan gejolak gairahnya yang mendadak saja terusik kembali.
    “Pelan-pelan, Omm. Perih…”, rintih Reni tertahan,semi barat klik dini saat aku mulai kembali mendobrak benteng pagar ayunya untuk yang kedua kalinya. Renny menyeringai dan merintih tertahan sambil mengigit-gigit bibirnya sendiri, saat aku sudah mulai menggerak-gerakan pinggulku dengan irama yang tetap dan teratur.

    Perlahan tapi pasti, Reni mulai mengimbangi gerakan tubuhku. Sementara gerakan-gerakan yang kulakukan semakin liar dan tak terkendali. Beberapa kali Reni memekik tertahan dengan tubuh terguncang dan menggeletar bagai tersengat kenikmatan klimaks ribuan volt. Kali ini Reni mencapai puncak orgasme yang mungkin pertama kali baru dirasakannya.
    Tubuhnya langsung lunglai di pembaringan, dan aku merasakan denyutan-denyutan lembut dari dalam vaginanya, merasakan kenikmatan denyut-denyut vagina Reni, membuatku hilang kontrol dan tidak mampu menahan lagi permainan ini.. hingga akhirnya aku merasakan kejatan-kejatan hebat disertai kenikmatan luar biasa saat cairan spermaku muncrat berhamburan di dalam liang vagina Renny.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Sekretaris Perawan Diperkosa

    Cerita Seks Sekretaris Perawan Diperkosa


    1310 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Sekretaris Perawan Diperkosa ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Sekretaris muda bernama Beby ini ketika lembur dipaksa melayani nafsu sex pemilik perusahaan dimana dia bekerja. Padahal baru bekerja satu bulan, namun Beby harus rela kehilangan keperawananya karena perbuatan mesum dari Owner perusahaan tempat dia bekerja.

    Aku adalah gadis perawan lulusan dari universitas yang terkenal. Sebut saja aku Beby gadis perawan berusia 23 tahun. Jaman sekarang usia 23 masih perawan itu sangat susah dicari. Sekarang banyak usia dini yang hamil dan masuk ke dalam pergaulan bebas. Aku dari waktu sekolah hingga kuliah masih bisa menjaga keperawananku hingga aku wisuda.

    Aku sangat ingin menjadi orang yang sukses dan dapat memantu kedua orangtuaku. Aku juga sangat beruntung bisa menjaga kepercayaaan orangtuaku. Aku ingin bekerja dan menghasilkan banyak uang sehingga dapat menyekolahkan adik-adikku. Aku tiga bersaudara adikku masih duduk dibangku SMP dan SD. Orangtuaku bekerja sebagai pegawai negeri sipil.

    Hidupku tidak pernah kekurangan semua cukup hidup dengan kesederhanaan. Sebenarnya sebelum aku wisuda sudah ada 2 orang yang melamar aku. Biasa sih temannya ibuku mempunyai seorang anak lelaki kemudian dia suka denganku. Tetapi aku menolak aku ingin bekerja mapan terlebih dahulu dan kemudian menikah dengan pria pilihanku. Agen Judi Hoki Banget

    Aku memiliki paras yang cantik berambut panjang dan berkulit putih. Banyak juga tawaran bekerja di perusahaan ternama , sebagai Sekretaris. Aku memang pandai berkomunikasi jadi setiap interview mau masuk kerja aku selalu di puji banyak orang. Aku melamar 3 perusahaan sekaligus dan ketiga-tiganya ketrima semuanya. Hanya aku yang akan menentukan dimana aku nyaman bekerja.

    Ada satu perusahaan jauh dan menurutku itu sangat cocok denganku. Tetapi aku harus ngekost jauh dari orangtuaku. Ada yang dekat tetapi aku kurang minat bekerja disitu. Orangtuaku tidak memaksa aku harus bekerja dimana mereka membebaskannya asal aku nyaman saja. Akhirnya aku memutuskan untuk bekerja jauh dari rumah. Aku pun berniat mencari kost di dekat kantor.

    Di dekat kantor banyak sekali kost an dan kebetulan ada yang kosong. Jadi aku langsung saja menemui ibu kost dan segera menempati kamar kosong itu karena senin sudah masuk kerja. Orangtuaku tetap berpesan agar aku selalu menjaga diri. Apalagi sekarang jauh dari orangtua aku harus lebih berhati-hati. Semua mandiri tidak ada yang pagi-pagi nyiapin sarapan lagi.

    Semua sekarang usaha sendiri, dan aku juga harus bisa hidup mandiri tidak bergantung dengan orangtua. Aku pun menikmatinya dan aku yakin bisa menjalani hari-hariku. Awal bekerja aku sering pulang ke rumah satu minggu sekali. Namun karena banyak pekerjaan aku menjadi jarang pulang ke rumah. Selama satu minggu aku bekerja belum juga bertemu dengan pemilik perusahaan.

    Padahal aku satu ruangan dengan beliau. Aku menjadi sekretaris pemilik perusahaan itu, kata temen sekantor pak Rudi itu sering ganti sekretaris. Dia pengennya yang masih muda dan cantik, ya dimana mana yang namanya sekretaris juga harus cantik dan berpenampilan menarik seperti aku. Penampilanku yang rapi cantik dan sangat menawan udah cocok sekali dengan kriteria yang dicari.

    Niat aku bekerja tidak ada maksud lain. Aku berangkat pagi hari karena harus ada yang dikerjakan dan harus dibawa untuk rapat nanti.aku memeprsiapkan data yang akan dibawa nanti siang. Sejak pagi aku sudah berada di kantor namun atasanku juga tak kunjung datang. Namun setelah beberapa jam akhirnya aku bertemu juga dengan atasanku, Pak Rudi,

    “selamat pagi pak, kenalkan saya Beby sekretaris bapak yang baru…”

    “ohh iya selamat bekerja..dan aku senang karena kamu sangat cantik sesuai dengan apa yang aku inginkan…”

    “terimakasih pak…”

    Aku melihat tatapan mata pak Rudi sepertinya ada sesuatu. Dia memandangiku dengan tajam aku merasa tidak nyaman. Kemudian aku kembali ke mejaku, masih saja aku dilihat dengan tatapan tajam. Aku makan siang di kantin kemudian aku masuk ke dalam ruangan mejaku bisa pindah di dekat pak Rudi. Aku semakin tidak tahu dengan maksud pak Rudi.

    Aku duduk berdekatan dihadapan matanya persis, aku merasa tidak nyaman karena terlalu dekat dengan pak Rudi. Cara memandangnya dan cara bicaranya terkesan menyimpan hasrat. Aku harus selalu waspada dengan gerak gerik dan tingkah pak Rudi. Singkat cerita, kala itu ada pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini juga. Semua karyawan lembur di ruangan masing-masing termasuk aku.

    Karena pekerjaanku lebih berat aku pulang akhir. Menata semua berkas untuk rapat besok pagi. Kala itu aku memakai pakaian yang sangat sexy, rok minii dan atasan yang serba mini. Aku tidak mengetahui jika pak Rudi masih ada di kantor. Dengan santai nya aku membuka jasku dan hanya memakai dalaman saja. Dengan tiba-tiba pak Rudi masuk ke ruangan dan mengunci pintu.

    Seketika aku terkejut melihat nya, dia pun tanpa henti memandangiku dengan sorotan tajam,

    “mmmm…maaaf pak saya tidak tahu jika bapak masih disini..”

    “oh tidak apa-apa Beby .. sexy sekali kamu membuat aku bergairah….”

    “makssudnya pak…” sambil memakai jas ku kembali.

    “tidak usah kamu pakai, aku suka dengan penampilanmu saat ini Beby…”

    Laki-laki yang sudah umur it uterus mengucap bahwa dia bergairah melihatku. Suasana semakin tidak nyaman karena dia terus melontarkan kata-kata yang menurutku tidak semestinya. Aku ijin untuk ke kamar mandi dia tidak memperbolehkan. Yang ada aku ditarik berada didekatnya. Di sudut ruangan ada sofa aku ditarik untuk duduk disofa itu,

    “duduklah disini Giz..ijinkan aku memandangi wajahmu..”

    “jangan begitu pak…” ucapku dengan ketakutan.

    Aku harus menuruti kemauannya ntah apa yang dia pikirkan. Dia memandangiku tajam dan tangannya sambil memegang kemaluannya. Aku ketakutan berasa sudah tidak nyaman berada di dekat pak Rudi,

    “sini Giz ..kamu tidak bisa kemana-mana karena pintu sudah aku kunci….”

    “maksudnya apa pak, jangan lakukan ini….”

    “turuti saja kemauanku sebagai atasanmu..jika kamu tetap ingin bekerja disini…”

    “lebih baik aku tidak bekerja disini pak….” Ucapku dengan keras.

    “berani sekali kamu melawanku…!!!!”

    Dengan kasar Pak Rudi menarik tubuhku dan langsung saja mencium bibirku. Aku tidak membuka mulut sama sekali tetapi dia memaksa. Terus mengulum bibirku hingga aku tak tahan untuk menutup bibir lagi. Perlahan aku membuka mulutku ciuman yang penuh hasrat itu mmebuat aku luluh. Tangan pak Rudi membuka bajuku aku tidak sadar karena ciuman itu begitu hangat.

    Aku terbawa suasana hanya pasrah saja saat itu. Bajuku terbuka kau memakai tangtop hitam, payudaraku yang montok membuat dia semakin bergairah. Kedua payudaraku terlihat jelas dan montok. Tangan pak Rudi meraba payudaraku , dia remashingga aku lemas,

    “aaaaaaaaahhhhhhhhhhh…….” Rintihku dengan lirih.

    Dia terus meremas sembari bibirnya menciumiku, aku tak tahan. Dia dengan cepat membuka braku sehingga payudaraku semakin terlihat jelas. Aku pun ditidurkan di sofa, putting susuku di putar-putar dengan jarinya,

    “oooohhhh….aaaahhhhhhh….aaaaaaahhhhh……..”

    Kedua payudaraku dimainkan dengan perlahan aku pun tanpa perlawanan. Aku sudah tidak berdaya dan sangat lemas,

    “ooohhh…aaahhhh…ooohh…aaahhhhh….oooooohhh…..”

    Bibirnya mendekati putingku, lidahnya menjulur dan menjilati putting susuku yang menegang itu. Bibirnya secara perlahan mengulum putting susuku. Tangannya masih saja meremas payudaraku, aku sangat tidak kuasa menahan kenikmatan itu,

    “aaaakkkhhh pak…aaaaaaakkkkhhh…..pak……”

    Tubuhku terus digerayangi dengan kedua tangannya, rok miniku di lepas dengan perlahan. Aku telanjang bulat tanpa kain sehelaipun,

    “wooowww sangat menggairahkan…” ucap pak Rudi.

    Kemudian dia membelai memekku dari atas hingga ke bawah. Memekku yang masih jarang dengan rambut kemaluan itu membuat dia beringas. Dia membelai dengan jemarinya dan perlahan dia membuka lebar memekku. Dia menjilati selakanganku sampai aku lemas,

    “aaaakkkhhhh….ooooohhh….aaaaaahhhhhhhh……..”

    Lidahnya menjilati seluruh bagian memekku tubuh bergerak merasakan kenikmatan. Lalu dia mencoba memasukkan jarinya ke dalam lubang memekku. Dia putar-putar jarinya di dalam memekku, aku sangat lemas,

    “aaaaahhh pak…tidak tahan…aaaaaaakkkkkhhh…..”

    Aku mengeluarkan cairan seperti masturbasi, beberapa kali hingga memekku terasa sangat becek. Setelah itu aku melihat penis pak Rudi memanjang , baru pertama kali ini kau melihat penis seorang pria. Penis yang besar dengan banyak kemaluan itu membuat aku geli. Aku dipaksa untuk memegangnya namun aku enggan. Yang ada aku dipaksa untuk mengulum penisnya.

    Penisnya disodorkan di depan mulutku dan aku harus mengulumnya. Dia memaksa memasukkan penisnya masuk kedalam mulut. Serasa ingin muntah aku mencoba memaksakan masuk. Tiba-tiba pak Rudi melepaskan penisnya dan dia menggesek-gesekkan ke bagian memekku,

    “aahhhhhhh…pak…..oooohhh aaahhhh……”

    Mulutnya mengulum kedua putting susuku dan penisnya ida gesekan di memekku. Semua terasa begitu nikmat tubuhku menggeliat karena nikmat memuncak,

    “oooohhh pak….aaaaaahhhhh…..”

    Dia mencoba memasukkan penisnya ke dalam memekku. Perlahan ujungnya masuk,

    “aaawwww pak…sakit aaaaahhhh….”

    Keperawananku mulai dimasuki penis pak Rudi, dengan perlahan tapi pasti masuklah penis itu ke dalam memekku,

    “jjllleeeeebbbbbb ahhhhhh….”

    Masuklah penis itu ke dalam memekku, ada sedikit darah yang keluar. Mungkin karena selaput keperawananku sudah pecah. Sakit dan nikmat campur menjadi satu, semua terasa begitu nikmat. Pak Rudi berada diatasku dan mencoba menekan penisnya ke dalam. Keluar masuk sesuka hatinya pelan dan pelan dia mendorong penisnya,

    “aaaahhhhhhhh….aaaahhhhhh….oooohhh…..”

    Aku pasrah dan hanya mendesah saja sambil menggerakkan tubuhku. Pantatku aku angkat perlahan,

    “ooohhhhh aaaaaaaahhhhhhhh…….”

    Saat aku mengangkat pantatku rasanya sangat nikmat, penis itu seras tertancap di dalam memekku. Kembali aku mengeluarkan cairan dari memekku , memekku terasa semakin licin. Gerakan pak Rudi semakin cepat , penisnya keluar masuk dengan keras,

    “aaaakkkhh ….aaaaaaahhhhh……ooohhhh…aaaaaahhhhhhh……”

    Tanganya masih saja memutar-mutar putting susuku dan mengulumnya. Atas bawah dimainkan dengan begitu lincah,

    Ooohhhhh pak…lagi pak….aaahhhhh…..”

    Setelah 10 menit dia menekan masuk penisnya keluarlah sperma pak Rudi,

    “ccccccrrrooootttt…..ccccrrroootttt….cccrrrroooootttt……”

    Sperma itu membasahi tubuh mulusku, banyak sangat kental. Terasa begitu lengket kemudian aku membersihkannya dan memakai pakaian ku kembali. Pak Rudi juga mengenakan pakaiannya kembali dan seger akeluar dari ruangan. Aku terdiam lama sekali hingga larut malam di ruangan itu. Aku menyesal karena keperawananku hilang dengan pria yang sudah lanjut usia. Aku bekerja dengan dia sebagai sekretaris dan baru satu bulan itu malah merenggut keperawananku. Sekian.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

     

  • Cerita Seks Bu Dosen Dan Pembantunya Terbaru

    Cerita Seks Bu Dosen Dan Pembantunya Terbaru


    1015 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Bu Dosen Dan Pembantunya Terbaru ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Kenangan indah bersama dosen dan pembantunya tiba-tiba terbersit, Sebatang pensil dimeja tiba-tiba menggerakkan tanganku untuk menuliskan Cerita Seks disini. Ku tulis kata-demi kata hingga aku merangakai keseluruhan cerita seks mengenai pengalamanku ngentot dengan ibu dosenku di diariku.Ku peluk buku itu setelah selesai mencoret-coret lembaran putihnya,ku isikan cerita ngentotku bersama dosenku. semoga terhibur dan inilah kisahnya.

    pada waktu ujian tengah semester di warnai rintikan hujan disepanjang jalan menemaniku menuju ketempat itu, saya dipanggil ke rumah dosen wanita yang masih agak muda, sekitar 26 tahun. body asyik di pandang mata,lurus sebahu rambutnya. Ia juga lulusan dari perguruan tinggi tersebut. Dipanggil ke rumahnya karena saya diminta untuk mengurus keperluan dia, karena dia akan ke luar kota. Malam harinya saya pun ke rumahnya sekitar jam 7 malam. Saat itu rumahnya hanya ada pembantu (yang juga masih muda dan cantik). Suaminya ketika itu belum pulang dari rapat di puncak.Otomatis kondisi rumah lagi sepi,hanya wanita-wanita tok penghuninya.

    Saat saya membuka pintu rumahnya, saya agak terbelalak karena dia memakai gaun tidur yang tipis, sehingga terlihat payudara yang menyumbul keluar. Saat saya perhatikan, dia ternyata tidak memakai BH. Terlihat saat itu buah dadanya yang masih tegar berdiri, tidak turun. Putingnya juga terlihat besar dan kemerahan, sepertinya memiliki ukuran sekitar 36B.

    Sewaktu saya sedang memperhatikan Dosen saya itu, saya kepergok oleh pembantunya yang ternyata dari tadi memperhatikan saya. Sesaat saya jadi gugup, tetapi kemudian pembantu itu malah mengedipkan matanya pada saya, dan selanjutnya ia memberikan minuman pada saya. Saat ia memberi minum, belahan dadanya jadi terlihat (karena pakaiannya agak pendek), dan sama seperti dosen saya ukurannya juga besar.

    Kemudian dosen saya yang sudah duduk di depan saya berkata, (mungkin karena saya melihat belahan dada pembantu itu) “Kamu pingin ya “nyusu” sama buah dada yang sintal..?”
    Saya pun tergagap dan menjawab, “Ah… enggak kok Bu..!”
    Lalu dia bilang, “Nggak papa kok kalo kamu pingin.., Ibu juga bersedia nyusuin kamu.”
    Mungkin karena ia saya anggap bercanda, saya bilang saja, “Oh.., boleh juga tuh Bu..!”

    Tanpa diduga, ia pun mengajak saya masuk ke ruang kerjanya.
    Saat kami masuk, ia berkata, “Andre, tolong liatin ada apaan sih nih di punggung Ibu..!”
    Kemudian saya menurut saja, saya lihat punggungnya. Karena tidak ada apa-apa, saya bilang, “Nggak ada apa-apa kok Bu..!”
    Tetapi tanpa disangka, ia malah membuka semua gaun tidurnya, dengan tetap membelakangiku. Saya lihat punggungnya yang begitu mulus dan putih. Kemudian ia menarik tangan saya ke payudaranya, oh sungguh kenyal dan besar. Kemudian saya merayap ke putingnya, dan benar perkiraan saya, putingnya besar dam masih keras. Agen Judi Hoki Banget

    Kemudian ia membalikkan tubuhnya, ia tersenyum sambil membuka celana dalamnya. Terlihat di sekitar kemaluannya banyak ditumbuhi bulu yang lebat.
    Kemudian saya berkata, “Kenapa Ibu membuka baju..?”
    Ia malah berkata, “Sudah.., tenang saja! Pokoknya puaskan aku malam ini, kalau perlu hingga pagi.”

    Karena saya ingin juga merasakan tubuhnya, saya pun tanpa basa-basi terus menciuminya dan juga buah dadanya. Saya hisap hingga ia merasa kegelian. Kemudian ia membuka pakaian saya, ia pun terbelalak saat ia melihat batang kejantanan saya.
    “Oh, sangat besar dan panjang..! (karena ukuran penis saya memang besar, sekitar 17 cm dan berdiameter 3 cm)”

    Dosen saya pun sudah mulai terlihat atraktif, ia mengulum penis saya hingga biji kemaluan saya.
    “Ah.. ahh Bu… enak sekali, terus Bu, aku belum pernah dihisap seperti ini..!” desah saya.
    Karena dipuji, ia pun terus semangat memaju-mundurkan mulutnya. Saya juga meremas-remas terus buah dadanya, nikmat sekali kata dosen saya. Kemudian ia mengajak saya untuk merubah posisi dan membentuk posisi 69.

    Saya terus menjilati vaginanya dan terus memasukkan jari saya.
    “Ah.. Andre, aku sudah nggak kuat nih..! Cepat masukkan penismu..!” katanya.
    “Baik Bu..!” jawab saya sambil mencoba memasukkan batang kemaluan saya ke liang senggamanya.

    “Ah.., ternyata sempit juga ya Bu..! Jarang dimasukin ya Bu..?” tanya saya.
    “Iya Andre, suami Ibu jarang bercinta dengan Ibu, karena itu Ibu belum punya anak, ia pun juga sebentar permainannya.” jawabnya.
    Kemudian ia terus menggelinjang-gelinjang saat dimasukkannya penis saya sambil berkata, “Ohh… ohhh… besar sekali penismu, tidak masuk ke vaginaku, ya Ndre..?”
    “Ah nggak kok Bu..” jawab saya sambil terus berusaha memasukkan batang keperkasaan saya. 
    Kemudian, untuk melonggarkan lubang vaginanya, saya pun memutar-mutar batang kemaluan saya dan juga mengocok-ngocoknya dengan harapan melonggarkan liangnya. Dan betul, lubang senggamanya mulai membuka dan batang kejantanan saya sudah masuk setengahnya.

    “Ohhh… ohhh… Terus Ndre, masukkan terus, jangan ragu..!” katanya memohon.
    Setelah memutar dan mengocok batang kejantanan saya, akhirnya masuk juga rudal saya semua ke dalam liang kewanitaannya.
    “Oohh pssfff… aha hhah.. ah…” desahnya yang diikuti dengan teriakannya, “Oh my good..! Ohhh..!”

    Saya pun mulai mengocok batang kemaluan saya keluar masuk. Tidak sampai semenit kemudian, dosen saya sudah mengeluarkan cairan vaginanya.
    “Oh Andre, Ibu keluar…” terasa hangat dan kental sekali cairan itu.
    Cairan itu juga memudahkan saya untuk terus memaju-mundurkan batang keperkasaan saya. Karena cairan yang dikeluarkan terlalu banyak, terdengar bunyi, “Crep.. crep.. sleppp.. slepp..” sangat keras. Karena saya melakukannya sambil menghadap ke arah pintu, sehingga terdengar sampai ke luar ruang kerjanya.

    Saat itu saya sempat melihat pembantunya mengintip permainan kami. Ternyata pembantu itu sedang meremas-remas payudaranya sendiri (mungkin karena bernafsu melihat permainan kami). Oh, betapa bahagianya saya sambil terus mengocok batang keperkasaan saya maju mundur di liang vagina dosen saya. Saya juga melihat tontonan gratis ulah pembantunya yang masturbasi sendiri, dan saya baru kali ini melihat wanita masturbasi.

    Setelah 15 menit bermain dengan posisi saya berada di atasnya, kemudian saya menyuruh dosen saya pindah ke atas saya sekarang. Ia pun terlihat agresif dengan posisi seperti itu.
    “Aha.. ha.. ha…” ia berkata seperti sedang bermain rodeo di atas tubuh saya.
    15 menit kemudian ia ternyata orgasme yang kedua kalinya.
    “Oh, cepat sekali dia orgasme, padahal aku belum sekalipun orgasme.” batin saya.

    Kemudian setelah orgasmenya yang kedua, kami berganti posisi kembali. Ia di atas meja, sedangkan saya berdiri di depannya. Saya terus bermain lagi sampai merasakan batas dinding rahimnya.

    “Oh.. oh.. Andre, pelan-pelan Ndre..!” katanya.
    Kelihatannya ia memang belum pernah dimasukan batang kemaluan suaminya hingga sedalam ini. 15 menit kemudian ia ternyata mengalami orgasme yang ketiga kalinya.
    “Ah Andre, aku keluar, ah… ah… ahhh… nikmat..!” desahnya sambil memuncratkan kembali cairan kemaluannya yang banyak itu.

    Setelah itu ia mengajak saya ke bath-tub di kamar mandinya. Ia berharap agar di bath-tub itu saya dapat orgasme, karena ia kelihatannya tidak sanggup lagi membalas permainan yang saya berikan. Di bath-tub yang diisi setengah itu, kami mulai menggunakan sabun mandi untuk mengusap-usap badan kami. Karena dosen saya sangat senang diusap buah dadanya, ia terlihat terus-terusan bergelinjang. Ia membalasnya dengan meremas-remas buah kemaluan saya menggunakan sabun (bisa pembaca rasakan nikmatnya bila buah zakar diremas-remas dengan sabun).

    Setelah 15 menit kami bermain di bath-tub, kami akhirnya berdua mencapai klimaks yang keempat bagi dosen saya dan yang pertama bagi saya.
    “Oh Andre, aku mau keluar lagi..!” katanya.
    Setelah terasa penuh di ujung kepala penis saya, kemudian saya keluarkan batang kejantanan saya dan kemudian mengeluarkan cairan lahar panas itu di atas buah dadanya sambil mengusap-usap lembut.

    “Oh Andre, engkau sungguh kuat dan partner bercinta yang dahsyat, engkau tidak cepat orgasme, sehingga aku dapat orgasme berkali-kali. ini pertama kalinya bagiku Andre. Suamiku biasanya hanya dapat membuatku orgasme sekali saja, kadang-kadang tidak sama sekali.” ujar dosen saya.
    Kemudian karena kekelalahan, ia terkulai lemas di bath-tub tersebut, dan saya keluar ruang kerjanya masih dalam keadaan bugil mencoba mengambil pakaian saya yang berserakan di sana.

    Di luar ruang kerjanya, saya lihat pembantu dosen saya tergeletak di lantai depan pintu ruangan itu sambil memasukkan jari-jarinya ke dalam vaginanya. Karena melihat tubuh pembantu itu yang juga montok dan putih bersih, saya mulai membayangkan bila saya dapat bersetubuh dengannya. Yang menarik dari tubuhnya adalah karena buah dadanya yang besar, sekitar 36D. Akhirnya saya pikir, biarlah saya main lagi di ronde kedua bersama pembantunya. Pembantu itu pun juga tampaknya bergairah setelah melihat permainan saya dengan majikannya.

    Saya langsung menindih tubuhnya yang montok itu dengan sangat bernafsu. Saya mencoba melakukan perangsangan terlebih dulu ke bagian sensitifnya. Saya mencium dan menjilat seluruh permukaan buah dadanya dan turun hingga ke bibir kemaluannya yang ditumbuhi hutan lebat itu.

    Tidak berapa lama kemudian, kami pun sudah mulai saling memasukkan alat kelamin kami. Kami bermain sekitar 30 menit, dan tampaknya pembantu ini lebih kuat dari majikannya. Terbukti saat kami sudah 30 menit bermain, kami baru mengeluarkan cairan kemaluan kami masing-masing.

    Oh, ternyata saya sudah bermain seks dengan dua wanita bernafsu ini selama satu setengah jam. Saya pun akhirnya pulang dengan rasa lelah yang luar biasa, karena ini adalah pertama kalinya saya merasakan bercinta dengan wanita.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex, 

  • Cerita Seks Selingkuh Tante Sange Ngentot Hingga Pagi

    Cerita Seks Selingkuh Tante Sange Ngentot Hingga Pagi


    1569 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Selingkuh Tante Sange Ngentot Hingga Pagi ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Aku baru saja selesai renang di Rooftop rumahku dan sedang santai dibawah payung pantai, dengan malas aku bangkit dari tempat. … Aku lupa kalau daritadi renang dengan tubuh telanjang bulat. Begitu berkilaunya tubuhku kena pancaran sinar mentari mmm… Tubuhku masih Oke Dipandang, Walaupun sudah agak berumur… buah dadaku yang berukuran bra 36 B masih kenyal dan kencang, Pinggul dan pantatku begitu Bulat dan Montok.

    Banyak yang mengatakan wajahku selalu membuat para lelaki tergoda… Cerita Selingkuh Tante Sering sekali Birahiku Naik Tiba tiba karena melihat tubuhku sendiri, sudah 3 hari 2 malam ini aku sangat menderita karena birahi gila ini… entah berapa belas kali selama 3 hari 2 malam ini aku bermasturbasi…sampe tubuhku tak berdaya.

    Bahkan pada hari pertama aku sempat melakukan masturbasi di Ruang Tamu Rumah, saking ngga ketahan… Semalam, Aku lampiaskan dengan nonton film bokep koleksiku di file Laptop… aku melampiaskan hasrat birahiku secara Brutal, mungkin lebih dari 10 kali sampai pagi menjelang, Aku memang wanita berlibido tinggi.

    Sejak aku masih duduk di SMP aku sudah menyukai Masturbasi. Cerita Selingkuh Tante aku mengenal persetubuhan dan berlanjut menjadi doyan disetubuhi Masa kuliahku adalah masa euphoria sex, karena aku kuliah di Jakarta sementara orang tuaku di Semarang. Aku pantas mendapatkan gelar Pemburu Sex, beberapa kali aku diusir dari tempat kost yang berbeda, dengan sebab yang hampir sama. Cerita tante.

    Yang aku ingat, Malam sepulang jalanjalan aku diantar pulang dengan temanku, Tino… Aku lupa bagaimana cerita awalnya, aku bisa nyepong kontol Tino yang luar biasa besar dan panjang di dalam kamarku dalam keadaan pintu ngga terkunci dan pembantu ibu kost yang nyelonong masuk kamarku untuk menaruh pakaianku yang habis diseterikanya…

    Akhirnya aku keluar dari kost-an itu. aku diajak Tino agar Tinggal di rumah kontrakannya sementara … Dan Gairah Sexku selalu dipenuhi oleh Kontol Besar Tino Disetiap Saat, Cerita Selingkuh Tante Kejadian yang sama juga terjadi diKost baruku, lagi asik ngentot dengan cowok baruku… tiba-tiba pintu didobrak Pak RT yang rupanya sudah lama memperhatikan kebiasaan Suara Kenikmatan cerita tante ku terlalu keras, sampai2 terdegar oleh pak RT belakangan ini, Agen Judi Hoki Banget

    Sementara aku lagi-lagi terpaksa harus cari kost baru lagi… Satu lagi yang gak bakal aku lupa, aku menikmati goyangan ranjang dengan bapak kost keburu dengan aksi cepat ngesex, Bapak Kost ngajak aku ke ranjang terang terangan… apesnya lagi aku gak mampu menolak, kalo tetekku sudah kena diremasnya… baru mau aku orgasme… eeh…Tiba-tiba Pintu kamarku diketok Secara keras.

    Bapak Kost dengan mempercepat goyangannya di memekku sampai aku orgasme dan bergetar hebat, Cerita Selingkuh Tante Pejunya berhamburan di atas perutku banyak sekali… bisa ditebak endingnya… aku harus angkat kaki dari rumah kost saat itu juga…

    Sampai akhirnya aku ketemu dengan mas Bayu kakak kelasku dikampus, ngga hanya sosoknya yang jantan… Hasrat Sexnya pun begitu liar… permainannya yang agak kasar, mampu membuatku mengerang-erang histeris… Aku ga nyesel, Buktinya aku berhasil menyelesaikan Kuliahku, Sampai akhirnya 5 tahun yang lalu, kecelakaan mobil di jalan tol merenggut mas Bayu dari kami berdua… Cerita tante.

    Selama 5 tahun menjanda, mungkin karena kesibukanku melanjutkan usahaku yang sedang naik-naiknya dan keberadaan Astari anak tunggalku sudah menginjak usia gadis remaja, aku hanya 2 kali terlibat Sex dengan lelaki yang berbeda, itupun juga hanya hiburan saja, penyegaran suasana disela-sela kesibukan bisnis… Kehidupan seksualku datar, tanpa gejolak… sesekali aktivitas masturbasi cukup memuaskanku…

    Setelah aku sudah siap berjemur, aku pakai CD dan BH saja masuk kembali kedalam rumah. Cerita tante.
    ” Heee… Irwan kamu kenapa disini? kok ga sekolah ?” Kudapati Irwan di belakang komputer Astari. Cerita Selingkuh Tante Irwan adalah kakak kelas Astari yang hampir setahun ini akrab dengan anak gadisku itu Anak muda yang sopan dan pandai cerminan produk dari keluarga yang cukup baik dan mapan.

    ” Iya tante, saya hari ini kebetulan banyak pelajaran kosong jadi bisa pulang cepat dan tadi Tari minta tolong saya nungguin tante yang lagi sakit kali aja butuh apa-apa” Sahut Irwan sopan, membuatku terharu… Lumayan ngobrol dengan Irwan , penderitaanku agak berkurang…

    ” Irwan, kamu bisa mijit ga ? tolongin pijitin tante dong bentar… leher tante kaku…” pintaku ke Irwan tanpa canggung, karena memang kami sudah akrab sekali, bahkan buatku Irwan kaya anakku sendiri Irwan duduk menghadap punggungku pijatan demi pijatan kurasakan… tanpa kusadari sentuhan tangan lelaki muda itu terasa nikmat selayaknya sentuhan lelaki yang tengah membangkitkan birahi perempuan… aku mulai mendesah resah…

    Percikan api birahi dengan cepat membakarku tanpa ampun… sementara tanpa kusadari kimonoku sudah semakin melorot, terdesak tangan Irwan yang kini memijit daerah pinggangku, atas permintaanku sendiri untuk memijit lebih turun… uuuhh… dadaku terasa sesak akibat tete’ku yang semakin mengencang… Cerita tante.

    Aku ingin ada yang meremasinya… Sssshhh ooohhh… gilaaa… ngga tahaann… Cerita Selingkuh Tante kupegang kedua tangan Irwan tangan kiriku memegang tangan kirinya dan tangan kananku memegang tangan kanannya kutarik kedepan melingkari tubuhku dan kutangkupkan di buah dadaku…

    ” Eehh… tante…?” bisik Irwan bingung dari belakang tubuhku

    ” Wan… tolong remasi tetek tante…” desisku resah… merasakan sentuhan tangan lelaki pada buah dadaku yg tengah mengencang… Benar-benar hilang sosok Irwan yg sehari-hari adalah pacar Astari anakku yang ada dibenakku saat itu Irwan adalah lelaki muda bertubuh tegap… Ooouuh… Irwan mulai meremasi kemontokan buah dadaku…

    ” Yaaaaahh hhh…hhh… enaaaak Wan ulangi lagi sayaaang oooohhh… ” Cerita Selingkuh Tante tubuhku menggeliat resah… kugapai kepala Ronie dan kutarik ke arah tengkukku yang terbuka karena rambutku kusanggul keatas… Irwan tak menolak dan melakukan permintaanku untuk menciumi tengkukku

    ” Ciumi leher tante… hhhmmm sssshhh yaaahh kecupin sayaaang aaaaccchh… sssshhh ” bisikan dan desah mesraku menuntun Irwan melakukan apa yg kuminta…Aku makin gemas, tubuhku gemetaran hebat… baju kimonoku tinggal menutupi tubuh bawahku karena tali pinggangnya masih terikat

    Kubalikkan tubuhku, sejenak kupandangi wajah ganteng Irwan yang matanya terbelalak liar menatap nanar tubuhku Kulingkarkan kedua lenganku di lehernya dan dengan penuh gairah kusosot bibir manisnya

    Anak muda ini gelagapan menghadapi liarnya bibirku yang mengulum bibirnya dan nakalnya lidahku yang menggeliat menerobos masuk rongga mulutnya… Cerita Selingkuh Tante Tapi insting lelakinya segera mengantisipasi, segera dapat mengatasi seranganku

    baju Irwan dengan cepat kubuka dan… ooohh… dada bidang dari salah satu tim inti basket di sekolahnya ini membuat gairahku semakin binal… Kudorong tubuh Irwan untuk rebah disofa… nafas jantannya mulai tak beraturan Mmm…
    Aksi bibir dan lidahku terus melata sampai ke pusarnya… Sssshhh… celananya tampak menggembung besar entah ada apa dibaliknya ? jantungku berdegup semakin kencang melihatnya… dan mataku terbelalak dibuatnya, sampai aku harus menahan nafas, Cerita Selingkuh Tante ketika retsluiting celana abu-abu itu terbuka… kepala kemaluan jantan menyembul keluar dari batas celana dalamnya…

    Aku dengan tergopoh-gopoh karena tak sabar melorotin celana seragam sekalian dengan celana dalam putihnya sampai ke lutut Irwan Ooooohhh my God ! teriakku dalam hati… menyaksikan batang kemaluan Irwan yang mengacung di antara pahanya… begitu macho, begitu gagah, begitu indah bentuknya… dengan kepala kemaluannya yang besar tampak mengkilat…

    Tanganku terasa gemetaran ketika hendak menyentuh nya… Kembali tubuh Irwan menggerinjal kecil ketika tanganku bergerak mengocok batang kemaluannya… aku makin binal, kudekatkan wajahku untuk mengulum kepala kemaluan yang menggemaskan itu, sambil tetap tanganku bergerak mengocok batang kemaluannya…

    Mendadak tubuh tegap itu meregang hebat diiringi erangan keras… dan bibirku yang setengah terbuka dan tinggal beberapa sentimeter dari kepala kemaluan itu merasakan semburan cairan hangat dengan menyebarkan aroma khas yg sangat kukenal dan kurindukan… Cerita Selingkuh Tante manii lelaki… tanganku refleks mengocok batang kemaluan Irwan makin cepat sambil tanganku yang lain mengurut lembut kantung pelirnya…

    Sementara kubiarkan peju yang sangat kental itu menyembur wajahku… sesekali kusambut peju itu dengan lidahku… mmmm… rasa peju yg khas itu kembali dikecap oleh lidahku… Tapi beberapa saat batang kemaluan yang masih dalam genggamanku.

    Tanpa buang waktu, aku merangkak diatas tubuh Irwan yang menggelosoh di sofa… dengan posisi tubuhku jongkok mengangkangi tubuh Irwan, di atas kemaluan Irwan kutuntun batang kemaluan perkasa yang masih belepotan peju itu kearah lubang memekku yang sudah merah merekah.

    Wooohh… ternyata kepala kemaluan itu terlalu besar untuk masuk ke lubang memekkuu… Cerita Selingkuh Tante Akhirnya dengan sedikit kupaksa kumaksukan kepala kontolnya ke lubang memekku perlahan kepalanya mulai masuk
    ” Iiiiihhh… bantu dorong sayang… Oooooowwwwww…” Aku merengek panjang ketika sedikit demi sedikit amblas juga batang kemaluan Irwan menembus liang sanggamaku diiring rasa perih yang menggemaskan…

    ” Sssshhh… mmmhh… ayun pinggulmu keatas sayaaang ” kembali aku menuntun pejantan muda ini untuk memulai persetubuhan…

    ” Aaaww… aahh… ooww pelahan duluuu sayaaang… kontol kamu gede banget… perih tauu ” aku ngedumel manja… ketika Irwan mengayun pinggulnya kuat sekali… Cerita Selingkuh Tante Terasa tubuhku bagaikan baterai yang baru dicharge… aliran energi aneh itu mengalir menyebar ke seluruh tubuhku… membuat aku semakin binal memainkan goyangan pinggulku… sementara Irwan ternyata cukup cerdas menyerap pelajaran, bahkan mampu segera mengembangkan… dengan posisi tubuhku diatas, membuatku sangat cepat mencapai orgasme…

    Entahlah atau karena besarnya batang kemaluan Irwan yang menyungkal rapat liang sanggamaku, sehingga seluruh syaraf dinding lubang memeku rata dibesutnya… Luar biasa ! dalam waktu kurang dari 5 menit setelah orgasmeku yg pertama, kembali aku tak dapat menahan jeritku mengantar rasa nikmatnya peju orgasme yang kedua… dan…

    hhwwwoooo… aaaammmpppuuunnn !!!! Rupanya Irwan tak mampu menahan lebih lama bobol peju nya… tubuhku dihentak-hentaknya kuat sekali… seakan ingin memasukkan seluruh batang kemaluan sepeler-pelernya ke liang sanggamaku… Cerita Selingkuh Tante diiringi erangan mirip suara binatang buas sekarat…

    Aku menangis menyesal setelahnya, berkali-kali Irwan memohon maaf atas kejadian yang terjadi siang itu…Tapi anehnya gairah seksualku yang meletup-letup tak terbendung itu, mereda setelah kejadian siang itu… Aktivitas berjalan normal kembali, tapi sudah hampir seminggu ini, aku tak pernah melihat Irwan datang ke rumah

    ” Dia lagi sibuk Ma… dapat tugas dari sekolah untuk mengurus UN…” Jawab Astari ketika aku menanyakan tentang Irwan yang tak pernah muncul… Terus terang saja, sejak kejadian itu… Cerita Selingkuh Tante pikiranku sangat kacau, disisi aku sebagai Mama Astari aku sangat menyesal dan sedih atas kejadian itu, tapi disisi aku sebagai seorang wanita yang masih punya hasrat dan naluri betina yang utuh… aku tak ingin melupakan kejadian itu… bahkan aku berharap kejadian itu terulang lagi…

    Hampir sebulan lamanya Irwan tak muncul ke rumah, akupun maklum, Irwan sebagai remaja hijau, tentu mengalami shock dengan kejadian itu… disitulah muncul rasa berdosaku kepada Irwan dan Astari anakku… Tapi jujur sejujurnya ada terselip rasa rinduku memandang wajah anak muda itu… Aku sering mengintip dari balik horden jendela, saat Astari diantar pulang oleh Irwan, kenapa hatiku berdebar-debar dan sedikit desiran birahiku menggelegak…

    Pikiranku makin kacau… setelah beberapa kali kulihat Irwan mulai nongkrong lagi dirumah… kulihat Irwan masih salah tingkah di depanku, walaupun aku sdh berusaha menetralisirnya iiihhh tapi buat darahku mendesir kencang
    Betapa tidak… terbayanglah ekspresi wajahnya ketika tengah menyetubuhiku beberapa waktu yang lalu… ekspresi wajahnya yang begitu sensual dimataku pada saat dia melepas semburan spermanya… suara erangan dan nafas birahinya seakan nempel ditelingaku…

    Malam telah tiba pada pukul 21.00, kondisi hujan lebat dan Irwan ingin pulang karena sudah terlalu malam, Cerita Selingkuh Tante tak enak dilihat tetangga seorang lakilaki dirumah bersama 2 wanita sampai larut malam

    ” Ma, mas Irwan mo pulang tuh…” terdengar suara Astari dari belakangku…

    ” Eh… pulang ? hujannya gede banget, tunggu reda aja lagian rumah Irwan jauh ” jawabku spontan sambil bangkit dari dudukku berjalan ke ruang depan… kulihat jam memang sudah terlalu malam untuk bertamu…

    ” Irwan ujan begini lebat, udah malem lagi… ntar ada apa-apa di jalan… sudah deh Mama kasih kamu nginep disini, tidur di kamar atas, besok subuh Mama bangunin kamu…” ujarku, terdorong rasa sebagai orang tua yg khawatir kepada anaknya… Cerita Selingkuh Tante Ronnie menunduk salah tingkah ga berani menolak

    ” Tapi Irwan harus telpon rumah dulu tante…” sahutnya pelan…
    Akhirnya Irwan menelfon Keluarganya untuk meminta izin menginap dirumah Mama Astria, dan diizinkan oleh keluarganya

    Malam semakin larut, sementara hujan semakin hebat diserta guntur dan kilatan petir… Aku tergolek di ranjang, tak dapat memejamkan mata… Siang tadi kembali Aku melewati kencan ranjang dengan Jack… tapi… entah kenapa kali ini…

    Baru ini Susah sekali aku mencapai orgasme… sampai 2 kali Jack menumpahkan spermanya… sedangkan aku tak sekalipun Gilaaa… kenapa justru sekarang wajah bocah itu yang terbayang-bayang di malam dingin ini… iiihhh… birahiku meletup- letup gila… ampuuunn… sekarang bocah itu ada dilantai atas…

    Tunggu apa lagi ??? mmmm… bisikan setan aku tak mampu menahan tubuhku yang berjalan manapaki tangga… dan kini aku di depan pintu kamarnya… tanpa mengetuk kubuka pintu… ternyata Irwan masih belum tidur…

    ” Irwan kamu belum tidur ?” tanyaku

    ” Tante juga belum tidur…?” sahutnya… iiihh… jawabannya begitu tegas… aahh… siapa yg menuntunku duduk diranjangnya… mmm… darahku berdesir ketika tahu mata Irwan menatap dada montokku yg memang tak mengenakan bra, Cerita Selingkuh Tante sehingga puting susuku tercetak menonjol dibalik gaun tidurku yg memang berbahan tipis, sehingga semburat kecoklatan aura puting susukupun nampak jelas, kembali aku kehilangan kontrol…

    Dan entahlah bagaimana awalnya dan siapa yang mengawali… bibirku sudah dalam lumatan bibir Irwan, sergapan nafsu remasan lembut tangan lelaki muda pada buah dadaku melambungkan gairah seksualku… gelitikan lidah nakalnya pada puting susuku membuat tubuhku menggeliat erotis disertai erangan manjaku…
    Tapi aku sudah melupakan siapa Irwan, yang aku tahu Irwan adalah lelaki muda yang siap memenuhi kebutuhanku ooowww… aku tak menyangka kali ini Irwan lebih liar dan lebih berinisiatip melakukan serangan, Cerita Selingkuh Tante sampai aku hampir tak percaya ketika Irwan menyurukkan wajahnya di selangkanganku dan mencumbui bibir kemaluanku…

    ” Wannnnnn sssshhh… kamu piiiinteer sekarangg… ooohh ammpuunn nikmaaaatnyaa…” desahku merasakan nikmat cumbuan lidahnya pada clitorisku, membuat Irwan tambah semangat… Ketika permainan yang sesungguhnya berjalan… sebagai wanita dewasa yang telah berpengalaman menghadapi gairah lelaki… Cerita tante.

    Aku dibuat megap-megap menghadapi serangan pejantan muda ini… hajaran batang kemaluannya yang perkasa pada Lubangg Kewanitaanku yang Sempit tak kenal ampun… membuat aku mengerang merintih bahkan menjerit setengah histeris… untung suara hujan yang lebat di timpa suara guruh meredam suaraku…

    Taklama kemudian tubuhku roboh dibuat Lelaki Muda Perksa ini, Cerita Selingkuh Tante Dan Kami tergulai lemas diatas ranjang sambil tatap2pan penuh gairah

    “Irwan jujur sama Tante… setelah waktu itu kamu maen sama perempuan mana…?” tanyaku datar dengan nada dingin

    Baca Juga : Cerita Hot dan Gambar Seks Menikmati Tubuh Mulus Istri Bos

    ” Aaah… nggak, sekali-sekalinya cuma sama Tante ” jawab Irwan agak gugup menyebut namaku

    ” Ga mungkin, kamu mendadak bisa begitu canggih mencumbu Tante…?” desakku… dan akhirnya Irwan menceritakan pengalaman setelah pengalaman seksualnya yang pertama, Irwan banyak nonton blue film dan otak cerdasnya banyak menyerap gaya dan cara bercinta dari film-film biru yang ditontonnya… Cerita tante.

    “Mmmmm… kaciaaan… kamu tentunya kangen mencumbu Tante ya sayaang…?” Cerita Selingkuh Tante bisikku sambil kudaratkan kecupanku ke bibirnya, tubuhku bergerak menindih tubuh atletis Irwan, tubuhku direngkuh dan tubuh kami menempel ketat… kuajarkan permainan lembut… mmmm…

    ” Ayo sayaang…hh hhh… Tante udah ga tahan dengan peju mu…” bisikku lembut, setelah aku nggak tahan lagi merasakan kuluman dan jilatan Irwan pada clitorisku…

    ” Aoooouuuhhh… Roooonnn… hhh…hhhh…” suaraku terdengar bergetar memelas… mataku meredup sayu menatap wajah imut Irwan, manakala liang sanggamaku untuk kesekian kalinya ditembus batang kemaluan bongsor milik Irwan, Cerita Selingkuh Tante namun kali ini Irwan menekan pelan sekali, sehingga terjadi gesekan nikmaaaaat yang lama sekali… sehingga kedua kakiku yang melingkari pinggangnya seakan mengejang, tak tahan menahan kenikmatan yang luar biasa… Cerita tante.

    “Enaaak Tante ?” bisiknya lembut sambil tersenyum manis, ketika liang sanggamaku sudah tak ada tempat lagi bagi batang kemaluannya… iiih… menggemaskan bibirnya… aku menjawab dengan mengangkat alis… bibirku kembali menyambar bibir yang menggemaskan itu…

    Ciuman dan kuluman panjang dimulai, dorongan gelegak birahi kami memang luarbiasa, permainan semakin panas dan semakin liar, ekspresi kami total menyembur tanpa kendali… Cerita Selingkuh Tante kembali tubuhku dihentak-hentak oleh tenaga perkasa Irwan dengan garangnya… jeritan dan rintihanku silih berganti ditimpa dengus nafas birahi Irwan yang mengeros buas…

    “Aaaahhhkkk… Waa wannnn ohhhh ssaayaang… aammppuuunn…ooowww… ssshhh… niiikmaaat banggeet ssiih…???” rengekku dengan suara memelas, namun tarian pinggulku dengan gemulai masih dengan sengit mengcounter rajaman batang kemaluan Ronnie di liang sanggamaku sehingga terdengar bunyi berceprotan di selangkanganku…

    “Tante…hhh…hh Irwan ampiir keluaar peju uu… sssshhh ” desis Irwan dengan suara bergetar… Cerita Selingkuh Tante matanya garang menatapku… iiihhh mengerikan, tapi aku sngat menyukai ekspresi ini

    ” Ayoooo sayaanggg… semburkan peju bareng Tante… ooouuuuhhhh… !!” Ya ammppuuun… mengerikan sekali… tubuhku terguncang-guncang hebat, akibat hentakan tubuh Irwan menghajar liang sanggamaku pada detik puncak… mulutku menganga lebar tanpa suara, tanganku mencengkeram erat pinggiran ranjang… dan entah apa yang terjadi, karena pada saat itu orgasmekupun meletus dahsyat… Cerita tante.

    Entah berapa lama suasana hening, hanya suara nafas kami terengah-engah yg terdengar… hujan di luar rupanya sudah berhenti juga…

    ” Tante… boleh Irwan pulang sekarang, hujan kayanya sudah berhenti…” suara Ronnie memecah keheningan…

    ” Hmmm… sebenernya Tante masih pingin meluk kamu, pingin cumbuin kamu sayaaang… ini ditinggal buat Tante aja yah ?” sambil kuremas batang kemaluan yg masih sembab…

    “ kontol besar kamu buat Tante aja ya sayaang… jangan buat orang lain… Cerita Selingkuh Tante apalagi buat Astari… awas Tante bisa marah besar ” sambungku dengan nada serius… Irwan pun mengangguk tegas Kuantar Ronnie ke garasi tempat motornya diparkir, kubiarkan tubuhku bugil, telanjang bulat…

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Sang Calon Pengantin

    Cerita Seks Sang Calon Pengantin


    1076 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Sang Calon Pengantin ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks  Aku pernah berbagi kisah dengan teman teman pembaca semua, dan aku akan melakukan hal yang sama sekarang untuk yang kedua kalinya. Statusku yang bebas (mahasiswa perantau) membuatku tidak terbatas dalam berbagai aktifitas, walau seringkali diantaranya bermuatan negatif. Pengalaman ini terjadi pada tahun 2015 di bulan November, dimana kota Surabaya sedang diguyur hujan. Merupakan pemandangan langka kalau Surabaya dicurahi hujan, karena lebih sering kota ini berada dalam kondisi kering.

    Kesempatan itu kumanfaatkan untuk berkeliling mengitari Surabaya karena suhunya agak bersahabat. Aku berkeliling dengan menggunakan angkutan umum, ke tempattempat favorit dan belum pernah kujalani sebelumnya. Kali ini aku bersantai di Galaxy Mall, yang banyak dikunjungi WNI keturunan. Mataku liar meliriklirik wanita putih mulus dan trendy. Entah kenapa sejak dulu aku terobsesi dengan wanita Chinese yang menurut pandanganku adalah tipikal sempurna dalam banyak hal.

    Di lantai paling atas, mataku tertuju kepada seorang gadis cantik dan seksi, sedang makan sendirian, tak ada teman. Dengan teknik yang biasa kulakukan, kudekati dia. Kami berkenalan sejenak dan dia menawariku ikut makan. Aku bilang aku sudah kenyang. Dia bernama Nina **** (edited). Kami seumuran atau paling tidak dia lebih tua dua tahun dariku. Setelah ngobrol agak lama, dengan mengeluarkan jurus empuk tentunya, dia mengajakku pulang bersama, karena aku mengaku akan menunggu angkutan sampai hujan reda. Akhirnya, aku pun setuju, dan segera berangkat bersamanya.

    Di dalam mobil, aku tak bisa tenang karena ketika menyetir, aku bisa melihat dadanya yang montok dan paha mulusnya bergerak gesit menguasai kemudi. Tapi dia tidak menyadari itu, karena aku tahu dia tidak akan suka. Hal itu kusadari dari pembicaraan sebelumnya. Dia kelihatannya wanita baikbaik. Tapi konsentrasiku sangat terganggu apalagi jalanan di kota Surabaya yang tidak rata membuat dada indah yang bersembunyi di balik bajunya bergoyanggoyang. Ditambah lagi harum tubuhnya yang sangat merangsang. Akhirnya timbul pikiran jahat di otakku. Agen Judi Hoki Banget

    Aku pindah ke belakang ya.. kataku. Kenapa? Aku ngantuk, mau tiduran, nanti turunkan aku di jalan Kertajaya, kataku berpurapura. Saat itu sejuta rencana jahat sudah merasuki otakku. Ok, tapi kamu jangan terlalu pulas ya.. nanti ngebanguninnya susah, katanya polos. Di kala otakku sudah kesetanan, tibatiba.. Jangan berisik atau pisau ini akan merobek lehermu, ancamku seraya menempelkan pisau lipat yang biasa kubawa. Itu sudah menjadi kebiasaanku sejak di Medan dulu.

    Don.. apaapaan nihh..? teriaknya gugup, karena terkejut. Aku peringatkan, diam, jangan macammacam! bentakku sambil menekan permukaan pisau lebih kuat. Aku sudah kehilangan keseimbangan karena nafsu. Jalankan mobilnya dengan wajar, bawa ke daerah Petemon.. cepat..! Ehh.. iiya.. iyahh.. jawabnya dengan sangat ketakutan. Tas yang tadi diletakkan di jok belakang segera kubuka. Seluruh uang dan kartu kreditnya langsung berpindah ke kantongku.

    Bawa ke Pinang Inn.. cepat! bentakku lagi. Kali ini aku sudah pindah ke jok depan, dan pisau kutempelkan di pinggangnya. Sepanjang perjalanan wajahnya pucat dan sesekali memandangiku, seolah minta dikasihani. Jangan mencoba membuat gerakan macammacam.. atau kamu kulempar ke jalan.. mengerti? ancamku lagi sambil berganti posisi.

    Aku mengambil alih kemudi. Entahlah, saat itu aku merasa bukan diriku lagi. Mungkin iblis sedang menarinari di otakku. Dia hanya membisu, dengan tubuh gemetar menahan rasa takut. Tibatiba HPnya berbunyi, kurebut HP itu dan kuhempaskan di jalan sampai pecah. Ingat.. jangan bertindak anehaneh.. kalau masih ingin hidup.. pesanku sesampainya di parkiran Pinang Inn. Mobil langsung masuk garasi, dan aku menghubungi Front Officer. Kubayar, lalu kembali ke garasi.

    Keluar..! Dengan wajar kugandeng dia masuk kamar. Kukunci dan kusuruh dia telentang di kasur yang empuk. Kunyalakan TV channel yang memutar filmfilm biru. Pinang Inn memang disediakan untuk bermesum ria. Dia kelihatan semakin ketakutan, ketika melihatku langsung membuka baju dan celana. Dengan hanya menggunakan CD, kurebahkan tubuhku di sampingnya dengan posisi menyamping. Pisau itu kugesekgesek di sekitar dadanya. Agar proses ini tidak menyakitkan, kamu jangan bertingkah.. atau besok mayatmu sudah ditemukan di laut sana.. paham?

    Don.. ke.. ke.. napaa.. jadi be.. gii.. ni? Apa.. salahku? dengan ketakutan dia berusaha membuatku luluh. Salahmu adalah.. kamu memamerkan tubuhmu di hadapan singa lapar.. Segera, seluruh bajunya kusobek dengan pisauku yang tajam. Mulai dari bagian luar sampai dalamnya. Kini dia telanjang bulat di antara serpihan pakaian mahal yang kusayatsayat. Dia menagis, mata sipitnya bertambah sipit karena berusaha menahan air mata yang mulai mengalir deras ditingkahi isaknya yang sesenggukan. Sejenak aku tertegun menyaksikan keindahan yang terpampang di hadapanku.

    Dada putih mulus yang montok, tubuh langsing, dan.. ups.. liang kemaluannya yang merah muda bersembunyi malumalu di antara paha yang dirapatkannya. Kubuka pahanya. Jangann Don.. kumohon jangan.. pintanya memelas. Aku sudah tidak peduli. Hei.. Nin.. bisa diam nggak? Mau mati? Hah..? ancamku sambil menampar pipinya. Wajahnya sampai terlempar karena aku menamparnya cukup keras. Silakan menjerit.. ini ruangan kedap suara.. ayo.. menjeritlah.., ejekku kesenangan. Segera kulebarkan pahanya, kuelus permukaan kemaluannya dengan lembut dan berirama.

    Sesekali dia menatapku. Ada juga desah aneh di bibirnya yang tipis. Aku terus mengelus kemaluan itu, sambil dua jariku yang menganggur mempermainkan puting susunya bergantian. Dia hanya bisa mendesah dan menangis. Kudekatkan wajahku ke sela paha mulusnya. Dengan perasaan, kukuak liang kemaluannya, indah sekali. Seumur hidup, baru kali ini aku melihat kemaluan wanita seindah itu. Bentuknya agak membukit mungil, ditumbuhi bulu yang halus dan lemas.

    Bibir kemaluannya kupegang, kemudian lidahku kujulurkan memasuki lubang yang nikmat itu. Kujilati dengan perlahan, mengitari seluruh permukaannya. Shh.. Don.. Donhh.. jangaann.. sshh.. Nina sampai terduduk. Ada sesuatu yang lucu. Dalam situasi itu sempatsempatnya dia menggoyang pinggulnya mendesak mulutku, dan menjambak rambutku sesekali. Dalam hati aku tertawa, Dasar wanita.. munafik. Ayo.. Nin.. ayo.. kataku pelan mengharap cairan itu segera keluar membasahi kemaluan indahnya. Saat itu kesadaranku perlahan hadir. Perlakuanku kubuat selembut mungkin, namun tetap tegas agar Nina tidak bertindak ceroboh.

    Kali ini lidahku mengaitngait klitorisnya beraturan namun dengan arah lidah acak. Dia makin bergetar. Goyangan pinggulnya terasa sekali. Lho.. diperkosa kok malah enjoy.. ayo.. nangis lagi.. mana..? olokku. Don.. jangannhh.. janganh.. balasnya malumalu, berusaha menggeser kepalaku dari selangkangannya. Tapi setelah kepalaku digerakkan ke samping, malah ditariknya lagi hingga mulutku langsung terjatuh di bibir kemaluannya.

    Aku pun paham, dia ingin menunjukkan ketidaksudiannya, namun di lain pihak, dia sangat menginginkan sensasi itu. Nih.. aku kasih bonus.. silakan menikmati.. kataku sambil melanjutkan jilatanku. Sementara tanganku yang kiri membelai payudaranya bergiliran secara adil. Kiri dan kanan. Sementara tangan kananku kuletakkan di bawah pantatnya. Pantat seksi itu kuremas sesekali.

    Oghh.. sshh.. Nina menggelinjang menahan nafsu yang mulai merasuki dirinya. Sesaat dia lupa kalau sekarang dia dalam keadaan terjajah. Sshh.. terrusshh.. Perlahan lahan, cairan yang kunanti keluar juga. Secara mantap, lendir bening itu mengalir membasahi liang kemaluannya yang semerbak. Donnhh.. Donhh.. Dia berteriak di sela orgasmenya yang kuhadiahkan secara cumacuma. Aduh.. Nin.. yang benar aja dong.. ringisku karena saat orgasme tadi, kukunya yang lentik melukai pundakku.

    Maaf.. maaf Donhh.. Aku berhenti sesaat untuk memberinya waktu istirahat. Aku berdiri di samping ranjang. Dia terkulai lemas. Pahanya dibiarkan terbuka. Kemaluan genit itu sudah mengundang batang kemaluanku untuk beraksi. Namun aku berusaha menahan, agar pemerkosaan ini tidak terlalu menyakitkan. Kami berpandangan sejenak. Dia sudah tidak melakukan perlawanan apaapa, pasrah.

    Don.. aku tahu kamu sebenarnya baik, jangan sakiti aku yah.. aku mau menemani kamu di sini, asal kamu tidak melukai aku.. pintanya sambil mengubah posisi telentangnya menjadi duduk melipat lututnya ke bawah pantat. Liang kemaluannya agak tersembunyi sekarang. Kamu masih perawan nggak? tanyaku ketus. Iyah.. masih.. Nah.. sayang sekali, kalau mulai besok kamu sudah menyandang gelar tidak perawan lagi.. Ah.. dia tercekat.

    Don.. semua uang tadi boleh kamu ambil.. tapi mohon jangan yang kamu sebut barusan.. empat hari lagi aku menikah Don.. kumohon Don.. Ah.. daripada cowok lain yang merasakan nikmatnya darah segar kamu, mending aku curi sekarang.. kataku cepat sambil mendekatinya lagi. Don.. jangan.. kumohon.. Diam! Ingat.. pisau ini sewaktuwaktu bisa mengeluarkan isi perutmu.. ancamku.

    Nina terkejut sekali, karena menyangka aku sudah berbaik hati. Padahal aku juga tidak sungguhsungguh marah padanya. Mungkin karena aku yang sudah terbiasa berteriakteriak membuatnya ketakutan. Sekarang giliranmu, kukeluarkan batang kemaluanku yang sudah agak terkulai. Kupikir aku nggak perlu menjelaskan lagi cara membangunkan preman yang satu ini.. kataku sambil mengarahkan kepalanya berhadapan dengan batang kemalauanku yang lumayan besar.

    Sejenak dipandanginya diriku. Tanpa berkata apaapa dia memegang batang kemaluanku dan mengocoknya perlahan. Dikocoknya terus sampai perlahan, si batang andalanku naik. Cuma itu? tanyaku lagi. Dibuka mulutnya dengan raguragu, kebetulan sekali adegan di TV channel juga sedang memperagakan hal yang sama. Aku sebenarnya ingin tertawa. Tapi kutahan, karena gengsi kalau dia tahu. Dikulumnya batang kemaluanku. Aku berdiri di atas ranjang.

    Dia berjongkok dan mulai menggerakkan kepalanya maju mundur. Ahh.. aku mengerang merasa nikmat sekali. Kulihat matanya sesekali melirik TV. Biar saja, pikirku dalam hati. Toh ini demi keuntunganku. Dijilatinya kepala kemaluanku. Tapi dia tidak berani menatap wajahku. Auhhgghh.. Jangan dilepas.. seruku tertahan. Aku jongkok dengan mengarahkan kepala ke sela pahanya. Aku telentang di bawah. Posisi kami sekarang 69. Sewaktu berputar tadi dia menggigit kemaluanku agar tidak lepas dari mulutnya. Lucu memang. Dengan bibir kemaluan tepat di atas wajah, kujilati dengan mantap.

    Kali ini gerakan lidahku liar mengitari permukaan kemaluannya. Sesekali kusedot bukit kecil itu sambil memasukkan hidungku yang kebetulan mancung ke lubang senggamanya. Oghh.. Ahh.. Kami berseru bersahutan. Kubalikkan tubuhnya. Sekarang dia ada di bawah, namun tetap 69. Kali ini aku lebih leluasa menjilati kemaluannya. Augghh.. Donhh.. enakkhh.. terusshh.. pintanya. Lalu kembali menyantap batang kemaluanku dengan garang. Sesekali aku merasakan gigitan kecil di sekitar kepala kemaluan. Pintar juga dia, pikirku dalam hati.

    Lidahku kujulurkan masuk ke lubang sempit itu dan menari di dalamnya. Pantatku kugoyang naikturun agar sensasi batang kemaluan yang berada di kulumannya bertambah asyik. Sambil menjilat liang kemaluan itu, jarijariku mempermainkan bibir kemaluannya. Ougghh.. Don.. enakkhh.. Donnhh.. ahh.. Donnhh.. serunya dibarengi aliran hangat yang langsung membanjiri lembah merah muda itu. Sekarang waktunya Nin. Aku mengambil posisi duduk di antara belahan kedua kakinya. Dia masih telentang. Kugesek lagi kepala kemaluanku yang sudah mengeras sempurna beradu dengan klitorisnya yang menegang.

    Dia setengah duduk dengan menahan tubuhnya pakai siku tangan, dan ikut menyaksikan beradunya batang kemaluanku dengan klitorisnya yang sudah menjadi genit. Batang kemaluanku itu kuarahkan ke liang kemaluannya. Jangann.. kumohon Donh.. jangan.. serunya tertatih sambil mencengkeram batang kemaluanku. Aku bersedia memuaskan nafsumu, dengan cara apa saja, asal jangan mengorbankan pusakaku. Oh ya? Kalau dari anus mau nggak? tantangku. Tapi sebenarnya aku tidak lagi perduli karena kemaluanku sudah minta dihantamkan melesak lubang kemaluannya.

    Yah.. terserah kamu Don.. Nggak.. mau.. aku cuma mau yang ini, ini lebih enak.. teriakku sambil menunjuk liang kemaluannya. Nih.. pegang.. masukin.. Dengan ragu dipegangnya batang kemaluanku. Don.. apa tidak ada cara lain? Cara lain? Adaada saja kamu.. Hei.. kamu jangan bertingkah lagi ya.. jangan sampai kesabaranku hilang. Kamu beri satu milyar pun sekarang aku nggak bakalan mau melepaskan punya kamu itu sekarang. Aku sudah nggak tahan.. paham.. paham? paham..? bentakku dengan nada suara lebih meninggi.

    Pisau yang tadi kusembunyikan di bawah kasur kuacungkan dan kutekan kuat di dadanya. Donn.. sakitt.. jangann.. rintihnya ketika pisau tadi melukai dada putihnya. Aku terkesiap. Namun tak peduli. Ayo.. dimasukin.. kali ini pisau kutekan lagi. Darah segar mengalir perlahan dari luka yang kuperbesar, walau tidak begitu parah. Dengan berat disertai ketakutan, dipegangnya kemaluanku. Diarahkannya ke liang kemaluannya. Sulit.. sakitt.. Don.. ampunn.. Don.. Pegang ini, kataku tidak sadar karena memberikan pisau itu ke tangannya.

    Dia juga tidak menyadari kalau sedang memegang pisau. Lucu sekali. Aku hanya bisa tersenyum kalau mengingat masa itu. Aku menunduk dan menjilati kemaluannya. Dia melihatku menjilati barangnya. Sesekali kami bertatapan. Entah apa artinya. Yang pasti aku merasa sudah memiliki mata sipit yang menggemaskan itu. Digerakkannya pinggul besarnya seirama jilatanku. Kuremas juga susunya yang segar merekah. Augghh.. Ahh.. jilatanku kupercepat. Cairannya mengalir lagi walau tidak sebanyak yang tadi. Aku kembali duduk menghadap selangkangannya.

    Tibatiba aku sadar kalau sebilah pisau ada di tangannya. Segera kuambil dan kulempar ke lantai. Dia juga baru sadar setelah aku mengambil pisau itu. Namun sepertinya dia memang sudah takluk. Nin.. ludahin ke bawah.. yang banyak.. kataku sambil menunjuk kemaluannya. Kami samasama meludah. Kuoleskan liur yang menetes itu ke batang kemaluanku, juga ke kemaluannya. Sesekali dia juga ikut mengusap batang kemaluanku dengan air ludah yang dikeluarkannya lagi di telapak tangannya. Aku memandanginya dengan sayang. Dia juga seolah mengerti arti tatapanku itu.

    Aku segera mengecup bibirnya. Dia membalas. Kami berpagutan sesaat. Kurasakan batang kemaluanku bersentuhan dengan perutnya. Ayo dicoba lagi.. Kali ini dipegangnya kepala kemaluanku. Ah.. Shh Dan.., Oogghh.. aahh.. Shh.. Kepala kemaluanku masuk perlahan. Sempit sekali lubang itu. Kusodok lagi perlahan. Dia hanya bisa menggigit bibir dan mencengkeram tanganku. Sesekali nafasnya kelihatan sesak. Namun ada juga desah liar terdengar lirih. Donnhh.. aku benci.. kaamu..

    Kusodok terus, sampai akhirnya semua batang kemaluanku terbenam di liang kewanitaannya. Aku tahu itu sakit. Namun mau bilang apa, nafsuku sudah di ujung tanduk. Brengsek.. Donhh.. baajingann.. kamu.. shh.. oghh, Aku tak peduli lagi umpatannya. Yang kurasakan hanya nikmat persenggamaan yang benarbenar beda. Shh.. shh.. Donhh.. Donhh..

    Kupeluk dia eraterat. Goyanganku makin liar. Aku hanya bisa mendengar dia mengumpat. Sesekali kupandangi wajahnya di sela nafasku yang ngosngosan. Beragam ekspresi ada di sana. Ada kesakitan, ada dendam, tapi ada juga makna sayang, dan gairah yang hangat. Kulihat titiktitik darah mulai mendesak lubang sempit yang tercipta antara batang kemaluan dan liang kewanitaannya. Seketika tagisnya meledak. Donhh.. bajingann.. kamuu.. jahatt.. kamu Don.. ahh.. uhh.. dia memukul dadaku keras sekali. Tangisnya makin menjadi. Aku iba juga. Kutarik kemaluanku dari liang kemaluannya.

    Darah segar mengalir memenuhi lubang yang memerah padam dan lecet. Kemaluanku kukocok sekuat tenaga ketika spermaku muncrat. Ahh.. ahh.. Air maniku memancar keras membasahi dada dan sebagian wajahnya. Dia menangis sesenggukan. Nikmatnya memek perawan kamu Nin.. kataku tersenyum senang. Aku langsung menjilati darah segar yang sudah membasahi pahanya. Segera kugendong dia menuju kamar mandi. Di bibir bak, kududukkan dia.

    Kuambil kertas toilet dan membasuhnya dengan air. Kuusap darah yang ada di sekitar kemaluannya dengan lembut. Darah di dadanya yang sudah mengering juga kulap dengan hatihati. Kamu puas sekarang.. bukan begitu Don? ejeknya di sela tangisnya. Aku terdiam. Aku merasa menyesal. Tapi mau bilang apa. Nasi sudah menjadi bubur. Kubersihkan semua darah itu sampai tidak berbekas. Kujilati lagi kemaluannya dengan lembut. Aku tahu, yang ini pasti tidak bisa ditolaknya. Benar, dia mulai bergetar.

    Dipegangnya tanganku dan diremasnya jariku. Tissue yang kupegang dibuangnya, malah jemariku dituntunnya ke sepasang dada montok miliknya. Ahh.. shh.. sekalian ajaa.. Don.. hamili.. aku.. biar kamu.. lebih.. puass.. katanya sambil mengangis lagi. Aku sungguh tak mengerti. Terus terang di sana aku seperti orang bodoh. Tapi dengan santai kujilati terus kemaluannya. Diraihnya batang kemaluanku dan dikocokkocoknya perlahan. Kemaluanku sudah terkulai.

    Lama dia mencengkeram kemaluanku sampai akhirnya bangkit. Nafsuku kembali membara. Kugendong lagi dia, dan jatuh bersama di ranjang empuk. Kami berpelukan dan berciuman lama sekali. Kumasukkan lidahku ke dalam mulutnya, dan menjilati rongga mulutnya. Entah berapa kali kami saling bertukaran air liur. Bagiku, air ludahnya nikmat sekali melebihi minuman ringan apapun. Ketika aku berada di bawah, aku juga menelan semua liurnya tatkala dia meludahi mulutku. Terserahlah, apakah dia marah atau bagaimana. Sepanjang dia merasa bebas, aku melayaninya.

    Hitunghitung balas budi. Hehehe.. Aku bergerak ke bawah, menjilati tiap inci sel kulitnya. Lehernya bahkan kuberi tanda cupangan banyak sekali, walau aku tahu empat hari lagi dia akan menikah. Peduli setan. Ahh.. Don.. hhsshh.. yanghh.. itu.. nikhhmatt, serunya tertahan ketika putingnya kusedot dan kujilati dengan bernafsu. Tanganku merayap ke bawah dan membelai lubang kemaluannya yang masih basah. Aku terus merangkak turun, menjilati perutnya dan mengelus pahanya dengan nakal.

    Sesampainya di sela paha kubuka lagi kedua kakinya, terkuaklah liang kemaluan yang kumakan tadi. Kali ini bentuknya sudah berbeda. Lubangnya agak menganga seperti luka lecet, namun tidak berdarah. Segera kujilati lagi untuk kesekian kalinya. Donn.. enakhh.. nikmathh.. Jari telunjukku kumasukkan lembut ke lubang itu sambil menjilati kemaluannya sesekali. Aduhh.. duh.. enaknyaa.. Don.. jangan.. berhenti, serunya sambil menggelinjang hebat. Pinggul itu bergerak liar mendesak mulutku.

    Kutindih dia dan kuarahkan batang kemaluanku. Uhh.. sshh, serunya sesak ketika batang kemaluanku kuhantamkan ke liang kenikmatan itu. Goyangan demi goyangan membuat erangannya semakin ganas. Tentu saja aku semakin beringas. Siapa tahan. Donhh.. bajiingann! untuk kesekian kalinya dia mengumpatku. Entah apa maksudnya. Kali ini dia sangat menikmati permainan (setidaknya secara fisik, entahlah kalau perasaannya). Kepalanya terlempar ke sana ke mari dan nafasnya mendesah hebat. Nin.. punyaahh.. kamuu.. assiikkh.. ahh, seruku ketika denyutan liang kemaluannya terasa sekali menekan batang kemaluanku. Kubalik dia, sehingga sekarang posisinya di atas.

    Don.. aku.. akan.. bunuh.. kamuu.. suatu.. saat.. Silakan.. saajahh.. Kami berdua berbicara tak karuan. Oughh.. aihh.. sshh, teriaknya menggelinjang sambil mencabuti bulubulu dadaku. Aku merasa kesakitan. Tapi biarlah. Dia sepertinya sangat menyukai. Donh.. kamu.. kamu.. dia tidak melanjutkan katakatanya. Tibatiba.., Donhh.. Donhh.. bajingan.. ah.. serunya keras sekali, sambil menggoyang pantatnya dengan cepat dan menarinari seperti kilat. Bunyi becek di bawah sana menandakan dia kembali orgasme.

    Tapi goyangannya tidak surut. Kucabut batang kemaluanku dan menyuruhnya membelakangiku sambil berpegangan pada sisi ranjang. Kuarahkan batang kemaluanku dari belakang dan, Oughh.. oughh.. oughh.. oughh.. tiap sodokanku ditanggapinya dengan seruan liar. Kugenjot terus sambil meremasi kedua susunya yang ikut bergoyang. Lama kami pada posisi itu, tibatiba aku didorongnya dan dia berdiri di hadapanku. Aku ditamparnya keras dan memelukku erat.

    Ditariknya aku ke ranjang dan memegang kemaluanku. Ditindihnya aku, dia sendiri yang menghunjamkan kemaluanku ke liang kewanitaannya. Rasakan nihh.. bajingan.. shh, teriaknya sambil menarinari di atasku. Aku tahu dia akan orgasme lagi. Aduh..Nin.. pekikku tertahan ketika sekarang dia malah menggigit punggungku. Don.. Don.. dia berseru kencang dan memeluk erat kepalaku di dadanya. Kupeluk juga dia dan mengangkatnya. Kami berdiri di lantai. Dengan posisi ini aku bisa menyodoknya dengan sangat keras. Kurapatkan ke dinding, dan kupompa sekuat tenaga.

    Nin.. ahshh.. Donhh.. Aku mengeluarkan sperma di dalam kemaluannya. Dia memelukku erat sekali. Kami berdua ngosngosan. Kuangkat dia ke ranjang. Kami terkulai lemas. Kutarik kemaluanku yang melemah dengan pelan. Kutarik sprei itu karena sudah berisi noda darah dan bercak cairan yang beragam. Kami tergeletak berdampingan, tanpa pakaian. Don.. kamu berhutang padaku, suatu saat aku pasti menagihnya. Hutang apa? tanyaku. Dia tidak menjawab.

    Dengan perlahan dia memejamkan mata dan tertidur. Kupandangi wajahnya yang cantik. Tampak lelah. Hmm.. beruntung sekali calon suaminya. Kuelus rambutnya yang lurus indah dengan lembut. Kuciumi keningnya dan kupeluk dia. Aku membenamkan wajahku di dadanya dan terlelap bersama. Besoknya kami bangun bersamaan, masih berpelukan. Aku sadar, dia tidak punya pakaian lagi. Segera aku keluar dan pergi ke toko terdekat. Kubeli Tshirt dan celana pendek.

    Ketika kembali ke kamar, dia membisu dan tak mau menjawab pertanyaanku. Didiamkan begitu aku tak ambil pusing. Kupakaikan Tshirt dan celana pendek ke tubuhnya. Dia masih tetap membisu. Ayo pulang.. ajakku. Dia melangkah lunglai. Kugandeng dia ke mobil, kududukkan di jok depan. Setelah isi kamar sudah kurapikan, aku langsung menyetir mobil. Sepanjang jalan dia hanya diam membisu. Nin.. aku tahu apa yang kamu rasakan. Tapi, satu hal yang aku minta darimu.. jangan membenciku untuk apa yang kuperbuat. Bencilah kepadaku karena aku bukanlah calon suamimu, kataku agak kesal dengan sedikit berdiplomasi. Dia memandangku dengan gundah.

    Namun tetap membisu. Sampai di daerah rumahnya pun dia tetap diam. Oke.. Nin.. aku tak tahu apa yang kamu inginkan. Jika ada yang ingin kamu utarakan, lakukanlah sekarang sebelum aku pergi. Dia hanya diam membisu. Dipandanginya aku agak lama. Karena tidak ada jawaban, kudekati dia dan kucium tangannya. Dia tidak bereaksi. Bye.. Nin.. Aku segera beranjak pergi. Empat hari kemudian aku memang secara diamdiam mendatangi daerah rumahnya.

    Benar, dari informasi yang kudapat dia memang sedang melangsungkan resepsi pernikahan di sebuah Resto mewah di pusat kota. Tapi aku tidak pergi melihatnya. Siapa tahu itu hanya akan jadi luka baru baginya. Pertemuanku terakhir dengannya terjadi di salah satu kafe di Surabaya. Saat groupku manggung, aku melihatnya duduk di depan bersama seseorang (mungkin suaminya). Lagu ini kupersembahkan buat seorang wanita paling indah yang pernah mewarnai perjalanan hidupku, aku pun segera menyanyikan tembang Mi Corazon dengan penghayatan yang dalam.

    Dia menikmatinya dengan tatapan syahdu ke arahku. Tentu saja tak seorang pun pernah tahu, bahwa sesuatu pernah terjadi di antara kami. Sekarang setahun sudah lewat. Dia pernah juga meneleponku dan bilang kalau dia sedang hamil tujuh bulan. Ketika kutanya dimana dia saat itu, telepon segera ditutupnya. Well, ternyata aku pun sedang mengalami pemerkosaan darinya. Semoga ini bisa jadi pelajaran berharga buat sobat semua. Ups.. ternyata sekarang ada janji dengan Tante Stella.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

     

  • Cerita Seks Kisah Merah Delima

    Cerita Seks Kisah Merah Delima


    904 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kisah Merah Delima ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Its week end harusnya menjadi waktu bersantai sejenak dari rutinitas sehai hari, Uuuuhh, Hari sabtu yang begitu cerah, Andai saja saat ini aku berada di pulau bali tentunya aku akan ber sunbath ria sambil menikmati segarnya es kelapa muda. Tapi sekarang aku sedang di kantor untuk mendengarkan result dari peperangan dalam memperebutkkan mega tender dari investor asing. Berita baik nya, perusahaan tempat dimana aku bekerja telah berhasil memenangkan tender tersebut. Duuch.. alangkah senang nya hati kuuu . . . . cukup menjadi obat lah berharap dapet bonus gede

    Saraahh!! Selamat ya, berkat kegigihan lu ber argumentasi, para raja minyak dari timur tengah itu percaya untuk berinvestasi di perusahaan kita. Lu emang bener bener malaikat sarah. Thaanks yaa!!

    Selamat yaa sarahh!!! Duch hebat banget sih elu!

    Aku hanya tersenyum senang melihat kelakuan temen temen kantor yang begitu heboh dan bergembira akan hal ini. Cipika cipiki dan berpelukan adalah yang kami lakukan. Ga lama tai Cuma sebentar

    Hmm.. Akhirnya usaha yang aku lakukan dengan memberikan presentasi di meeting kemarin berhasil. Dan usaha ku untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan ini berbuah manis.

    Sarah, yuuk kita rame rame jalan yuuk, untuk merayakan keberhasilan ini. Yaa, yaaa.. ajak salah seorang temen kantorku.

    Emm.. gimana ya, guee.. gu..

    Alaah ga usah pake alesan pokok nya elu harus ikut., temen kantorku yang lain pada ikutan memaksa.

    Iyaa deeh, tapi bentar dulu yaa..

    Aku celingak celinguk sebentar mencari kekasih ku ,si ketan yang tadi aku suruh nunggu di lobby kantor.

    Sebentar, sebentar.. gue nemuin sepupu gue dulu deh.. kata ku seraya berjalan kearah rakha.

    Kenapa aku memperkenalkan rakha sebagai sepupu ku? Bukannya malu, tapi aku kasihan dan ga rela kalo rakha jadi bahan ejekan temen temen kantor. Dominoqq Online

    Ketaan!! Gue berhasil! Perusahaan ini menang tender!! teriakku mengabarkan berita gembira ini kepada rakha. Bocah kuliahan yang aku ajak ke tempat kerjaku, dengan kaos distro khas abg.

    Waah, hebat lu yaanggg! Congrat yaah!!, jawab rakha langsung mendekap memelukku erat.

    Iya iyaa, ehh! Eeh!! Tapi lepasin dulu dong pelukannya. Malu tau ga di liatin recepsionis.

    Biarin, abis nya pasti lu mo pergi ngerayain ma temen temen lu kan? ucap rakha sebel.

    Lagian tadi gua sempet liat pake acara peluk pelukan, cipika cipiki segala sama temen lu yang cowok!

    Kenapa lu kok jadi kaya gini? Lu jealous yaa? Biasa aja kalee tan, ini kan dunia kerja lagian mereka itu udah kaya sodara sendiri kok., terangku panjang lebar dengan jelas.

    Iyaa iyaaa dunia kerja, bukan dunia gua yang masih kuliah, gitu kan?, jawab rakha kesal dan langsung menuruni anak tangga menuju basement.

    Aku langsung mengejar dan memegangi lengan yang tertutup kemeja panjang kotak kotak itu.

    Taan, pleasee dong jangan ngambek yaa. Iyaa deh maap, gue minta maap yaa..

    Huuh elu itu emang yaa, kebiasaan. Sebel gua. Tapi gua ga akan ngerusak hari bahagia ini deeh, Hmm.. Tapi sun dulu dong.

    Iiiihhh lu tu yee, emang pinter nyari nyari kesempatan deeh.

    Yaudah terserah elu. Kalo ga mau juga gapapa kok.. weekkzz!! cibir nya sembari meleletkan lidah nya kearahku.

    Aku memutarkan tubuhnya. Sekarang kami saling berhadapan dan aku mulai berjinjit untuk mengecupkan bibir berpoles tipis lipstik warna merah terang kearah pipi nya, dan

    Cuup..

    Udah yaa, jangan ngambek lagi. Gue sayang banget sama elu, tau ga?? ujarku sambil melihat mata bening nya yang juga sedang menatapku.

    Hehehehe.. oke tuan putriii, sekarang silahkan jalan dah ma temen temen gawe lu tapi ntar sore kalo pulang jemput gua di lapangan sepakbola yaa

    Iyaa deh ntar di jemput. Kudu menang lhoh yaa. Kalo kalah gue kebiri lu!! Hahaha!!

    Yee enak aja lu, dasar peyaanggg katrok!! Have fun yaa..

    Okee, taann!!

    Kami pun berpisah. Aku pergi sama temen kantor, dan rakha kembali menemui temen kampus nya untuk balik ke kampus, tempat dia menempuh S1 nya.

    Hmm.. hari ini gue bener bener bahagia. Sukses di tempat gawe, dan rakha masih selalu bisa membikin gue jengkel, kangen, dan gemes

    Setelah ber party dengan temen temen kantor, aku pun melajukan Volks Wagen beetle dengan santai menjemput rakha di lapangan bola tempat biasanya.

    Godain si ketan kaya nya asyiik neeh, hihihiii . . . ucapku dalam hati sambil terkikik.

    Hanya butuh waktu sekitar 30menit untuk menuju lapangan bola. Sesampai nya di lapangan, aku melihat rakha sedang duduk santai bersama seorang temennya.

    Samperin ahh, sekalian ngasih air mineral dingin dalam botol kemasan.. gumam ku sembari melepas blazer kerja.

    Sekarang aku Cuma mengenakan baju model kemben yang terlihat kekecilan membungkus tubuh indah yang semampai ini. Celah belahan dada ku terlihat jelas dan semakin terlihat seksi terkena cahaya sinar matahari sore.

    Hai ketan jelekk!! Manyun aja kenapa lu!!, kata ku dengan menabok bahu nya dan langsung berdiri di hadapannya.

    Aaah sialan lu yanggg!!, jawab rakha sambil membelalakkan mata melihat pose yang emang sengaja aku bikin seksi.

    Berdiri dengan berkacak pinggang dan menekukkan tungkai kaki kanan ku, dengan kaki kiri lurus menapak ke tanah lapangan. Puser cantik itu terlihat mengintip diantara baju kemben dan celana panjang ku. Hmm.. bener bener nakal..

    Dari sudut mataku, temen rakha sampe melongo melihat sembulan toked putih yang bagian atas nya terlihat jelas.

    Biarin aja, terserah gue doong. Ooh iya neeh ada air mineral dingin.. ujar ku dengan merundukkan tubuh tepat dan dekat dihadapan mereka berdua.

    Aku sangat yakin kalo sembulan toked mulus ini semakin mencuat, seakan pengen keluar dari kandangnya. Aku pun bisa mendengar suara ludah yang terteguk melalui tenggorokan mereka. Hihihihi Kami ngobrol seru, sesekali aku tertawa terbahak bahak yang menyebabkan bongkahan sepasang toked yang ter kembeni itu ikut bergoncang seiring tawaku, dan tentunya merupakan pemandangan yang begitu indah untuk di lupakan buat mereka di sore hari yang cerah ini. Setelah asyik ber haha hihi, aku dan rakha pun pulang ke kost.

    Cuup pipi kanan rakha aku kecup tiba tiba, Sebelum memasuki mobil.

    Rakha tersenyum malu. Dari sudut mataku terlihat ada seseorang melihatku, tapi aku ga peduli siapa dia. Palingan iri melihat cewek cakep ngecup cowok manis hihihiRakha yang nyetir dan aku merebahkan kepalaku di bahu kiri nya. Lagu thank you dari dido mengalun lembut menjadi teman dalam perjalanan ke kost Merah Delima.

    Malam minggu kali ini aku cukup kan untuk stay at kost aja. Menikmati sajian sinetron yang membosankan, atau liat DVD. Inge sendiri udah heboh untuk ketemuan dengan si Oom nasabah nya yang kemarin sempat beradu raga dan aku intip hihihii.. Di pintu kamar ku, berdiri lah sosok cantik dengan dandanan glamour siap clubbing yang ternyata adalah inge.

    Lu ga jalan sar?

    Ga ngee, nyantai di kost an ajah. Capek gue seharian tadi udah party sama temen temen kantor.

    Sepi lho kost an, anak anak pada pulkam, mami nina juga mo keluar ada acara ma keluarga besarnya.

    Tapi khan masih ada si ketan

    Hehehe .. ati ati aja lu diperkosa, nyaho..

    Aaah, yang ada, dia mah yang gue perkosa ngee, hahahaha..

    Eeh kira kira rakha masih perjaka ga yaa?

    Yee mana gue tahu. Harus nya lu yang lebih lama nge kost disini, tahu dong sepak terjang dia.

    Gue juga kaga tahu noonnn!! Emm.. sarah, ada sesuatu yang pengen gue omongin ke lu, tapi besok besok aja dah ngobrolnya. Yaudah deeh, gue ciao dulu yaa.. have a nice Saturday night sarah cantiiikkkk!!

    Oke deeh. Take care yaa.

    Siip lah.

    Dengan menganakan tank top no bra dan rok mini, aku menikmati udara malam yang begitu semilir sambil menikmati secangkir esspreso(kopi item), setoples kacang mede, dan rokok yang setia terselip diantara kedua bibir yang senantiasa mengundang mangsa untuk mendeep kiss nya.

    Fyuuh kenapa gue tiba tiba jadi horny gini yaah? Apa karena tadi sore pake acara flirtingin rakha sama temennya itu? keluh ku dalam hati.

    Sedang asyik asyik nya nge piktor, seiring dengan gairah yang mulai terbangun, tiba tiba ada mangsa lewat. Pucuk di cinta ulam pun tiba. Ketan yang berkaos santai dan ber boxer polos terlihat berjalan sambil bersiul siul kearah kamar ku.

    Ketan berdiri di pintu kamar ku yang terbuka, sedang aku duduk di pinggiran kasur dengan satu kaki terlipat diatas kasur, dan satu nya menjejak ke lantai. Hmm.. look sexy..

    Kontan aja mata si ketan melotot melihat kemulusan paha yang tersingkap dari rok mini yang aku pake. Sesaat kemudian, bola mata nya naik dan merayap kearah dada ku yang hanya terbalut tanktop tipis, sehingga apa apa yang tersembunyi di sebaliknya tampak menerawang menggoda, termasuk puting mungil yang tampak imut menggemaskan itu. Cerita Sex

    Yaangg, lu seksi bangettt.. ujar rakha jujur dan apa adanya, dengan tatapan mupeng.

    Mungkin juga disebabkan oleh parfum yang aku pake emang wangi menggoda.

    Masa siih, perasaan biasa aja tuuh., jawab ku dengan nada genit dan kerling mata yang mulai nakal.

    Peyaanggg.. Hmm.. hehehe.. gimana yaa ngomong nya, tengsin dah.. bilang nya sambil tersipu malu

    Mangsa sudah masuk perangkap, tinggal bagaimana kita menghabisi nya.. bener ga??? Hohohoo.. seringai iblis pun mengembang..

    Kenapa tan? Hmm, pengen yaa? Hihihihii.. sahut ku manja dengan meluruskan kedua tangan keatas kepala yang tentunya menyebabkan tank top ku ikut tertarik keatas menampakkan kulit perut yang putih mulus terawat.

    Sepasang buah toked ku pun ikut ikutan genit, terlihat saling menghimpit satu sama lain. Puting kemerahan yang mempertegas keindahan dari buah toked itu juga semakin nyeplak jelas minta di kulum dan di kelamuti oleh lidah basah yang berasa hangat.

    Masuuk dong.. sini sini, come to mama.. ucap ku seraya melambaikan tangan.

    Ketan masih dengan style yang tidak berubah dari dulu. Malu malu singa.. iihhh sereeem bo. Rakha menghampiri dan segera duduk disebelah ku walau terlihat gugup. Untuk mencairkan suasana biar ga kaku, telapak tanganku segera mengelus pipinya dengan lembut. Dengus nafas rakha semakin bertambah cepat, ketika aku mulai menempelkan bibir manis ini untuk merajut asmara dengan bibirnya. Sementara itu, telapak tangan ku yang lain, aku rayapkan dari dada turun perlahan kearah perut, mengusapnya sebentar sebelum akhirnya mulai meraba, mengelus, dan mengurut lembut naik turun di batang kontol yang masih tersembunyi di balik boxer.

    Semprul, dah ga pake celana dalam ternyata.., gumamku dalam hati sembari tersenyum simpul.

    Merasa aku mulai menyerang, rakha kekasihku itu pun juga langsung bereaksi menyerang balik tubuh ku yang ramping padat berisi. Boxer yang di kenakannya sudah turun sampe lutut. Lidahnya yang pinter memuaskan itu pun mulai merayap ke mulut ber bibir tipis yang ku punya. Sementara tangan nakal nya menjelajah ke seluruh tubuh ku yang berlekuk indah bak gitar dari Spuanyoolll.. Tangan muda rakha mulai menjarah dan meremas buah dada yang menggantung sensual, yang masih ada di balik tanktop yang aku kenakan. Bibirnya masih terus saja menjelajah bibir seksi milikku. Lidah rakha menggeliat, dan membuat sang ratu yang bernama sarah pradipta itu segera membuka mulut sedikit untuk menyambut ajakan dansa.

    Ouugghhh aku mengerang merasakan getaran nikmat, sambil memejamkan mata keenakan, ketika rakha menarik lidahnya yang nakal itu dan mulai menguas wajah ku sembari tak lupa untuk sesekali mengecup ringan bibir tipisku yang begitu menggemaskan untuk di kelomoh.

    Aku menatap ke arah rakha dengan mata redup dan bibir yang menyunggingkan senyum menggoda.

    Ummpphhhhh! Dominoqq Online

    Kepala ku bergerak tanpa henti menikmati ciuman hebat dari bibir seorang rakha. Merem melek merasakan rangsangan yang kini sedikit demi sedikit mulai menggelitik dan merongrongku. Rakha masih terus saja bersemangat untuk menjarah kenikmatan yang bersumber dari bibir manis ini, sambil tak lupa untuk terus memainkan tangan dan jemarinya di area toked putih berputing kemerahan, yang sekarang telah terbebas dengan sempurna dari belitan tanktop. Ga tahu kapan tanktop itu terlepas dari tubuhku. Yang pasti, aku begitu menikmati nya. Sangat menikmati dengan gairah yang ga tahu kenapa kok menggebu gebu banget melanda tubuh wangi ini.

    Kontol rakha sudah tampak mengeras seperti kayu. Aku bisa merasakan hawa binal penuh gairah dari dalam tubuh ku keluar, setiap bersinggungan dan bergesekan dengan batang kontol rakha. Bahkan, ketika batang kontol itu di sentuh dan diusapkan dengan sengaja di dinding perut ku yang rata karena rajin berenang. Aku masih melayang merasakan buaian nikmat dari serangan rakha di bibir dan di sepasang bongkahan toked bulat yang berkulit lembut.

    Sang ratu yang cantik menawan itu seakan sudah menyerah dan hampir tidak bisa bergerak, juga tidak bisa memelihara konsentrasi nya untuk memberikan perlawanan kepada rakha, karena serangan penuh nikmat dari rakha sangat lihai dan begitu melenakan. Tangan kekasihku itu bergerak lincah, terampil, juga begitu cepat karena menyadari kalo mangsa yang jelita ini, kini sedang terkurung nafsu yang dia ciptakan.

    Tak berlama lama, tangannya segera menelanjangi celana dalam hijau mungil milik ku. Karena terlalu menikmati buaiannya, aku pun tidak menyadari ketika bagian bawah tubuh ramping berkulit lembut ini, kini telah telanjang. Memek tanpa bulu yang menyimpan berjuta kenikmatan itu kini siap di kail, dan siap memberikan rasa nikmat terhadap apapun yang memasukinya.

    Time for kikukkikuk yanggg!! ucap rakha setelah melepas kuluman liar pada mulut dan bibir ku.

    Rakha, kekasihku itu pun berdiri dan melorot lepas boxer yang masih menggantung di lututnya. Aku hanya terdiam dan menyunggingkan senyuman. Mata sayu ku meredup, menanti sesuatu yang pasti nya akan sangat berasa nikmat. Kedua bola mataku yang indah menatap tubuh rakha dengan kontol yang telah tegak mengacung dengan keras. Cairan rangsang telah membasahi ujung helm kepala kontol nya. Setelah melepas kaos nya sendiri, kekasihku itu langsung menarik lepas rok mini dan celana dalam ku warna hijau yang tadi ternyata masih tergantung di pergelangan kaki ku yang jenjang.

    Ready yanggg!, tanya rakha seraya terkekeh senang ketika sebentar lagi akan kembali merasakan kehangatan memek peret yang terlihat masih aja sempit.

    Aku memandang sayu ke arah rakha. Nafsu ku sudah begitu high, ketika tubuh rakha kini sudah berada di atas tubuh telanjang yang ku punya. Aku mengangguk pasrah tak bersuara. Dengan penuh kelembutan, rakha mulai merenggangkan tungkai kaki ku lebih lebar, lalu menarik pinggul dan mendekatkan tubuh molek ini kearah selangkangannya. Tak perlu berlama lama, rakha mulai menyusupkan batang kontol nya memasuki kehangatan lubang memek yang peret dan telah basah.

    Feel it beibh!! Ouugghhhh!!! rakha memejamkan mata penuh kenikmatan saat batangan kontol itu berusaha menembus masuk ke dalam memek sempit sang ratu.

    Aaauugghhhhhhh!! ssssshhhtttttt!!! aku mendesiskan alunan nada penuh nikmat, ketika rakha yang kini telah diatas tubuh ku melesakkan kontol nya kedalam liang cinta ku yang penuh dengan madu kenikmatan. Otot otot yang menonjol di batang kontol nya bergesekan dengan mulut memek yang bergerinjal.

    Ouugghhh yaanggg!! tetep sem..piiiittshhh rasanyaa..aahhhh!!

    Rasa nyeri bercampur nikmat membuatku tak bisa menahan diri, kepala ku yang berambut indah dengan sedikit curly di ujung nya menoleh kesana kemari. Mulut ku pun menghembuskan nafas berulang untuk memenuhi paru paru ku yang tiba tiba aja seperti kehabisan oksigen.

    Sembari duduk bersimpuh dan memegangi pinggang rampingku, rakha mulai memutarkan batang kontol nya untuk mengaduk aduk dan menguleg isi dari memek seorang sarah pradipta sekar puri. Tubuh indah ini masih beralaskan kasur, sedang pantat yang selalu menggoda banyak cowok untuk meremasnya kini terangkat ke atas. Rakha mulai mengayunkan kontol yang menancam di dalam memek legit ini dengan kecepatan teratur.

    Aku tak sanggup lagi, rasa nikmat yang menerjangku begitu kuat. Kekasih hati ku yang masih berstatus mahasiswa semester awal itu menggerakkan seluruh tubuhnya ke depan, dan menusukkan dalam dalam batang kontolnya hingga berbenturan dengan dinding dalam memek yang sekarang bertambah semakin merah dan basah.

    Uuuuggghhh!!! rakha menggeram penuh nikmat.

    Ssshhhh!!! Mmppphhhh!! lenguh ku merasakan kontol rakha yang merojok liang memek semakin dalem.

    Rakha yang semakin pinter bercinta itu langsung menggulingkan tubuhnya untuk merubah posisi.

    Aiiihhhh!!!!! pekik ku manja. Kini aku lah yang berada di atas tubuhnya, duduk dan menunggangi batang kontol rakha, dan siap untuk merodeo. Hmm.. rasakan pembalasan ku rakha..

    Aku langsung memaju mundurkan pinggul yang berpantat nungging ini dengan cepat. Menggoyang memutar dan menghentakkan keatas kebawah untuk merajam batang kontol yang masih memaku tubuh telanjangku. Melihat aku bergerak naik turun dengan gaya yang erotis sambil merodeo kontolnya menuju puncak kenikmatan, rakha, kekasihku itu pun semakin naik nafsunya. Dia dengan gemas terus terusan meremas, mengurut dan memilin bongkahan buah payudara dan puting imut kemerahan yang tampak mengacung keras.

    Aaaahhh yesshhhh!! Uughhh!! mmphhh!! desah dan lenguh ku bersahut sahutan. Tangan dengan kulit putih dan jemari lentik itu pun bertumpu pada dada rakha, sesekali aku memelintir puting kecokelatan punya dia.

    Aku sangat menyukai posisi ini, karena aku lah pengendali permainan yang sedang berlangsung. Aku lah sang playmaker permainan nikmat ini. Ratu sarah terus menggerakkan pinggulnya, semakin lama semakin cepat. Ratu dengan wajah jelita itu, begitu berhasrat memperoleh kepuasannya. Aku menggoyang semakin cepat. Aku menghentak semakin keras. Aku pun memaju mundurkan pinggul berpantat nungging ini lebih cepat, dan semakin cepat.

    Ketika sedang asyik asyik nya merodeo batang kontol rakha yang terjebak dalam kehangatan kemaluanku, tiba tiba saja Hp ku menyalak, mengeluarkan ringtone suara root wealler yang sedang ngamuk, dan aku tahu kalo itu adalah ringtone dari inge patti ratu walangon, hihihiii.. Aku tersontak kaget dan mengumpat karena kehilangan konsentrasi untuk segera meraih gelombang badai orgasme. Aku mencoba melepaskan pertautan alat kelamin kami. Namun, kedua tangan rakha malah melingkari pinggangku dan menahannya dengan erat.

    Plisss yanggg!! jangan stop dong, lagi enak enaknya neeh.. rengek rakha manja seperti anak kecil kehilangan duit. Aku paham dan bisa merasakan kalo tiba tiba rakha kehilangan rasa nikmat yang mengkungkungnya. Aku juga kehilangan rasa nikmat itu dalam sekejap.

    Okee, tapi pelan pelan yaah. Aneh aneh gue kebiri lu!! Si inge telpon neeh, rese banget.. Sahut dan rutukku sambil menatap wajah rakha dengan galak.

    Aku pun memulai dan melanjutkan gerakan naik turun untuk memberikan efek kenikmatan pada batang kontol yang masih terus aja keras di dalam kehangatan memek yang bergerinjal lembut.

    Di loud speaker yanggg, yaa!! pinta rakha, dan aku pun Cuma menganggukkan kepala.

    Ha.. halo? sapa ku berusaha sesantai mungkin.

    Halo sarahh. Suara lembut inge mulai terdengar melalui speaker

    I..iyaa ngee ha.. haloo aku mencoba mengucapkan kalimat dengan tanpa ekspresi. Rakha mulai cengar cengir dan tersenyum jahil.

    Elu dimana? Di kost an ga, sarah?

    Ii..iyaa di kost an, ngee. Ada apaa.ahh.. heeghhh!

    Ehh!! kenapa lu sar? Kaya bengek gitu. Gapapa khan lu?, tanya inge dengan nada khawatir.

    Gaa.. gapapp.aaahh. gu.guee terantuuk meh.jaa, ngee..

    Rakha bocah sialan yang suka jail itu pun terkekeh demi melihat kepanikan pacar nya, sarah pradipta. Dan gue dengan sukses melotot bengis kearah rakha, yang sedang mengatupkan telapak tangan di mulut untuk menahan agar tidak tergelak tawanya.

    Kok janggal yaa? bunyi terantuk meja ga kek gitu kalee. Mmm.. kaya nahan apaa gitu. Lu kebelet boker yaah? Lha ini emang di bawah apa di kamar, lu?, tanya inge nyerocos ga karuan.

    Muke gilee!!!! Inge katrok, lu kok bawel banget seeh?? Ngatain gue kebelet boker segala.. rese luu ahh ga asyiikkk . . .

    Mereka berdua pun bertahan mati matian agar tidak meledak tawanya, demi mendengar ucapan inge yang mengira sarah kebelet boker.

    Sumpah dapet duit sekarung deeh nge, gue terantuk meja. Ni gue lagi di kamar.

    Aku menatap tajam kearah rakha yang mati matian menahan ejekan tawa.

    Bar.rusan kena me.mejaa, ta..tapi gapapa kok.

    Karena aku sangat konsen dengan panggilan telepon inge, kekasihku mulai rese. Rakha nekad menggerakkan pinggul dan menggoyang kontolnya untuk mengulet memek tanpa bulu jembie milikku. Aku kaget dan terperanjat. Melotot marah ke rakha yang tetep nyengir kuda. Tapi sejujurnya, aku pun juga merasakan nikmat, dan juga ada rasa takut ketahuan inge kalo aku sedang eM eL sama rakha.

    Lha elu, ngap.painn telpon malem malem??

    Ooh.. Cuma mo ngasih kabar kalo gue ga pulang gitu aja kok. Yadah fine fine yaa di kost. Ati ati diperkosa rakha, hihihiii.. daaghh!!

    Sialan lu ahh, daagh!!!!!

    Ga tau dia kalo sekarang malah rakha yang gue perkosa, hihihihihi.

    Kemudian, terputuslah sambungan telepon itu.

    Bener bener brengsek lu yaa, dasar kampret!! aku mengumpat sambil mendelik tajam kearah rakha.

    Tiba tiba aja pinggul ku bergerak maju mundur dengan sendiri nya. Rasa jengkel yang kurasakan karena merasa dipermainkan rakha pun membuat ku bertambah binal tak terkendali. Semua aku tumpahkan untuk menghabisi bocah tengik ini. Aku pun langsung memacu tubuh telanjang bulat yang berpeluh untuk segera mengaparkan rakha, sang kekasih yang barusan ngerjain aku.

    Ooouughhhh!!! Aaaakkhhhh!!! aku tak kuasa untuk tidak memejamkan mata ketika batang kontol rakha tertancap semakin dalem menghunjam di memek peret ini, ketika aku melakukan gerakan spiral yang menghentak naik turun dengan cukup kuat.

    Aku merebahkan tubuh ku kedepan, toked ku yang kenyal dan licin mengkilat karena peluh aku gencetkan ke dada rakha. Rakha hanya tergolek pasrah seakan tanpa daya, ketika aku mencumbu dan mencium bibirnya dan terus terusan menaik turunkan pinggul berpantat bohay ini. Aku berusaha untuk menghunjamkan batang kontol rakha dalam dalam.

    Yaanggg.. am..ampuunnnn!!! ughhh!! Mmpphhh!! J.jang..ngan kerashhh, kerrashh!! rakha merengek memohon ampun kepada sang ratu, yang masih saja belum merasa puas menyiksa abdi dalem yang telah berani berbuat kurang ajar pada nya.

    Kapp.pokk elu.uu yaahhh!! ucapku terbata bata.

    Aku pun membuka mulut, menanti lidah rakha untuk memasuki rongga mulutku, biar lidah nya segera terbelit oleh kehebatan lidah lancip berwarna merah yang basah milik ku ini. Rakha pun menentang nikmat dengan menyapukan lidahnya ke bibir tipis yang berasa manis. Aku juga berusaha mengangkat bagian atas tubuh seksi ku, agar bisa mendapat suplai oksigen. Sementara, memek yang terjepit diantara tungkai paha berkulit putih itu terus menerima tusukan dari bawah dan masuk sampe ke relung rongga memek yang paling dalem. Batang kontol rakha mulai berdenyut pelan, seiring gigitan dari mulut memek yang bergerinjal lembut itu.

    Merasa seperti diperkosa, rakha pun berontak dan membalik kan tubuh ku agar telentang diatas kasur. Sekarang missionaris style.. Pengeksekusian memek seorang ratu oleh abdi dalemnya segera dimulai. Perut rakha saling menempel erat dengan perut ramping dan rata milik sarah. Kekasihku itu pun segera memaju mundurkan pinggangnya untuk menyetubuhi dan menyenggamai diriku yang penuh pesona.

    Kaki jenjang yang putih direntangkan lebar dan lutut ku pun ditekuk nya. Aku sangat di mabukkan oleh kenikmatan yang dihasilkan dari genjotan batang kontol rakha, hingga aku pun memejamkan mata untuk lebih meresapi rasa nikmat ketika tusukan kontol rakha semakin cepat dan mulai mengedut ngedut, seakan protes karena terhimpit oleh lubang memek yang aku mainkan ototnya biar bisa menjepit kuat. Rakha melenguh dengan keras, dia meremas bongkahan payudara putih ku beberapa kali, sebelum mengangkat pantat ku lebih tinggi dan menusukkan kontolnya lebih dalam, juga semakin lama semakin cepat.

    Jreeb!.. jreebb!!.. sleephhh!!.. sleephhh!!! Dominoqq Online

    Gu,guaahhh!! Gaa ku.kuaat lagihhh!.. Aaaaaarrrrrgghhhhhh!!! jerit dan gerungan parau rakha penuh kepuasan, seperti binatang yang hendak di sembelih.

    Rakha menyusupkan kepalanya di pangkal leher jenjang ku yang berhias liontin batu safiir, ketika helm kontolnya menyembur dan meledak dengan kuat di dalam kehangatan kemaluanku, yang masih saja mengempot empot liar kontol rakha yang sedang menumpahkan sperma. Rakha terus menggerakkan pinggul nya maju mundur, mengocokkan pelan kontol yang tengah memancarkan cairan calon dedek bayi itu. Aku pun segera meraih orgasme yang aku tunggu tunggu menyusul rakha, dengan mengelojotkan dan menggelinjangkan tubuh sembari menjerit dan menancapkan kuku dari jari lentikku kearah punggung dan bahu rakha.

    Hoshh.. hossh.. hoshh, nafas yang hampir putus terus keluar dari mulut kami berdua. Sesaat kemudian, rasa lemas menghampiri kami setelah mencapai puncak nirwana penuh kenikmatan.

    Puas tan? tanyaku sembari mengusap punggungnya yang dihiasi keringat.

    Bangeeet. Gila dah, bener bener gila.. Tubuh lu nikmat banget. Udah cantik, putih mulus, udah gitu itu lu jepit banget, hehehe.. perfect! jawab rakha sejelas jelasnya.

    Aku pun tertawa ringan mendengar celoteh rakha yang telah merasakan puas dengan tubuh yang selalu rajin aku rawat ini. Rakha segera bangkit berdiri dan, Ploop suara yang menandakan terbebasnya kontol dari tawanan memek.

    Sini tan, biar gue bersihin dulu. Ucapku sambil mendekati belalai rakha yang terlihat masih basah oleh cairan kenikmatan kami berdua.

    Aku menganga lebar dan memasukkan batang kontol itu tanpa tersentuh bibir, lidah, dan mulut ku. Setelah tertelan sampe pangkalnya, baru aku mengatupkan erat bibir ku dan menariknya keluar perlahan, sembari mengusapkan lidahku pada batang kontol nya.

    Uuughh! geli yang, gelii.. udah udahh!!, ujar rakha sambil bergidik.

    Hehehee, dah bersih sekarang tan. Nah sekarang tidur sana. Eehh!! Tadi waktu eM eL, pintu nya belon lu kunci yaa? Gilaaa lu!! untung aja kost sepi. Kalo ketahuan mami nina dikira gue merkosa lu dong.. ucapku kaget karena pintu kamar terbuka lebar sewaktu kami eM eL.

    Uppsstt!!! Iyaa, gua lupa. Tapi gapapa kok, semua aman terkendali. Thanks yaa yaangg untuk malem minggu yang indah ini. Gua turun ke bawah dulu. Met bobo.., kata rakha beranjak jalan keluar dari kamarku.

    Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan pun terlewati tapi aku tetep aja merasakan sesuatu yang kurang. Kenapa saat bersama rakha aku bisa tertawa lepas, begitu riang. Tapi disaat ku sendiri aku selalu gelisah, ada sesuatu yang selalu menghantui ku. Hingga pada suatu hari di tempat jemuran

    Sarah,lu beneran pacaran sama rakha? tanya inge setelah menghembuskan asap rokok nya.

    Kalo bener emang kenapa, nge? tanyaku pelan

    Soalnya mami nina kapan gitu dia nanya ke gue, apa sarah tuuh pacaran sama rakha kok kelihatannya akrab banget. Gue jawab aja ga tau, gitu.

    Iyaa seeh nge, sebenernya gue masih bingung banget. Teringet semua ucapan lu yang kemarin itu. Aaah shitt!! keluh ku seraya membuang puntung rokok kebawah.

    Sarah, kalo elu bener bener sayang and cinta sama rakha, kaya nya lu harus ngomong terus terang deh sama mami nina.

    Karena kalo ntar ketahuan kan akan membawa dampak negative ke rakha sama elu nya sendiri. Udah gitu kalian kan juga tinggal satu rumah. Gimana jadi nya ntar misal mami nina tahu hubungan lu sama anak nya? Pasti berprasangka buruk deeh.

    Inge menghela nafas..

    Juga dengan mama and keluarga lu di solo, bisa ga beliau bisa nerima calon yang masih brondong. imbuh inge sejelas jelas nya.

    DEGG!!! Yang gue takut kan selama ini akhirnya muncul ke permukaan.

    Ga mungkin gue bilang terus terang sama mami nina, ngee. Apalagi sama keluarga gue di solo. Karena mama pernah bilang, kalo nyari pacar itu harus yang lebih dewasa dari gue.. ucapku putus asa dan tampak galau.

    Oooo gitu?

    Jujur aja ngee, gue masih terngiang ngiang ucapan lu beberapa bulan yang lalu tentang perbedaan usia, mengenai masa menapouse, terus kemudian perasaan mama gue di solo, juga perasaan mami nina. Ternyata yang membuat gue terus terusan gelisah dan ga tenang yaa itu. Aaahhh, gue bener bener tolol.. kenapa waktu itu gue mau aja jadian sama rakha siihh!! Kisah Sex

    Sebagai seorang sahabat, gue Cuma ngedukung semua keputusan lu sarahh, apapun itu.. bilang inge lembut sambil mengelus pundak ku, menenangkan.

    Hmm.. kaya nya gue emang harus ninggalin rakha, ngee. Dengan segala konsekuensi nya. Gue takut kalo keadaannya semakin lama semakin ruwet.

    Lu nyerah untuk cinta kalian berdua?

    Fyuuh.. Keadaan yang membuat gue terpaksa harus kaya gini.

    Hmm.. Cinta memang ga adil. Ketika datang aja membawa senyuman, tapi giliran pergi pasti akan meninggalkan luka dan kecewa. Okee deh, apapun keputusan lu, adalah yang terbaik yang lu ambil. Gue hanya mendukung saja sarah.

    Tanpa sepengetahuan rakha, diem diem aku sudah mengepak barang barang di kamarku sedikit demi sedikit. Aku titipkan semua barang barang itu di rumah tante ku, sebelum mencari tempat kost yang baru. Aku juga sudah berpamitan sama mami nina kalo akan pindah kost. Mami nina yang baik hati itu sebenernya ga ngebolehin aku pindah, dan tanya ke aku, kenapa kudu pindah? Ga kerasan yaa? Ntar siapa yang bantuin mami masak opor? Dan berbagai pertanyaan yang membuatku semakin merasa bersalah kepada beliau.

    Rakha pasti sedih banget, kalo tahu tiba tiba aja kamar lu kosong. Dia pasti kangen, lu kelonin and nina boboin.. hehehee. Kata inge sambil ikut bantuin nge pack barang yang tinggal sedikit di kamar ku itu.

    Sialan lu! cibirku.

    Hahahahaa.. ehh buat gue aja gimana, si rakha? Lumayan kan gue jadi ga susah untuk muasin hasrat? Hihihii..

    Hahahahaa, gila lu ahh, ngee! jawab ku ikutan ketawa.

    Tok.. tok.. tok..!! Suara pintu terdengar keras.

    Sarah, bukain pintu nya!!, seru rakha lantang dan terdengar gusar.

    Duuch kok ni bocah rewel banget seeh.. orang emak nya tadi waktu gue pamitin biasa aja kok

    Sarah, gua kudu ngomong apa lagi ke elu?!!

    Gua tahu elu belum tidur khan!! Gua bakal benci elu seumur hidup gua, kalo lu ga mau bukain pintunya.., kata nya lagi dengan nada mengancam.

    Rakha.. apa yang gue lakukan semua ini untuk kebaikan elu. Jadi jangan ganggu gue lagi yaa.. plisss.

    Sarah, pliss deh?!, sahut rakha mulai terdengar putus asa.

    Kenapa ga bilang ke gua kalo lu mau pindah? Apa salah gua saraah?, tanya nya sedih.

    Ingin gue katakan padanya bahwa dia tidak lah salah. Yang salah itu adalah betapa pengecut nya gue, seorang sarah. Gara gara usia yang terpaut 45tahun, gue menyerah dengan yang nama nya cinta. Menyerah dengan nama nya keadaan. Gue ga mungkin berterus terang soal sesuatu yang sudah inge wanti wanti kan ke gue.. Oh God help me please..

    Gua sayang banget sama elu, apa itu ga cukup?? Terus.. gua harus gimana lage? Lu tinggal bilang, gua kudu ngelakuin apa lagi biar elu ga ninggalin gua??, ujar rakha meratap pilu dan sedikit terisak.

    Jawab dong saraaah, lu kok tega banget seh sama guaa. Kenapa saraahhh!!, isak nya semakin jelas terdengar.

    Oooh Goodd!!! hati ini tersayat mendengar ucapan rakha yang begitu jujur dan apa ada nya. Tapi belum saat nya lu tau tentang hal ini rakha. Emang seeh kalo gue terlalu naif dan principil. Tapi semua nya untuk kebaikan kita juga. Gue janji, Suatu saat nanti pasti gue jelasin, rakha..

    Aku bangkit dari tidur dan berjalan menghadap kearah pintu, dimana rakha terus terusan merengek sedih. Tapi di saat tangan ini menyentuh gagang pintu, ku urungkan niat ku untuk membuka nya. Terdengar petikan lighter dan hembusan nafas nya mengeluarkan asap rokok.

    Rakha menghepaskan tubuh nya ke pintu. Perlahan, aku pun bersandar juga pada pintu yang ada di balik rakha. Hanya ini yang bisa ku lakukan untuk nya. Mendengarkan, dan terus mendengarkan nya..

    Jujur, elu adalah cewek pertama gua yang bener bener baek, perhatian, dan sabar pula. Lu satu satu nya cewek yang ga resek yang pernah gua kenal.

    Aduuh makasiih banget.. gue pun baru pertama kali jadian sama cowok rese, dan nyebelin. Tapi aneh nya, gue tetep suka.. hiks.. hiks.. hikss..

    Dengan sekuat tenaga, ku tahan tangis sembari membekap bibir ku. Tak mampu rasa nya kalo harus menyiksa rakha yang tidak tahu apa apa. Tapi aku juga ga tahu lagi cara yang laen.

    Tuk.. tuk.. tuk..

    Jari nya mengetuk pintu kamar ku. Rakha mengeluh pelan. Dominoqq Online

    Sarah.. kalo elu pengen putus dari gua, yaa tinggal bilang aja. Ngapain seeh lu kudu ikutan nangis segala? Harus nya khan elu seneng bisa lepas dari gua. Lu beneran pengan putus yaah? Iya khan sarah??

    Aku tersentak kaget. Apa rakha tahu kalo aku di balik pintu? Ooh my Godd!!

    Ooiii jawab dong sarah. Tinggal bilang putus, beres khan? sahut nya lagi.

    Aku hapus air mata yang meleleh di pipi ku. Mencoba memastikan kalo semua akan baik baik saja. Tapi bisa khah?? Hiks.. hikss.. hiks..

    Kembali Aku berdansa di ujung gelisah..

    Iyaa.. gue pengen putus, rakhaa.. maafin gue yaa.., kataku lirih. Rakha Cuma tertawa pelan.

    Nhah, kalo elu bilang langsung dan terus terang ke gua khan kerasa nya enak. Next time jangan kaya gitu, kalo elu punya cowok lagi.. jangan sampai dia elu gantungin kaya gue..

    Maafin gue.. maafin yaa rakhaa.., pinta ku dengan suara bindeng dan terisak akibat air mata kesedihan yang menetes keluar membasahi pipi.

    Di maafin kok sarah.. tapi sisain walo dikit, nama gua tetep di sudut hati lu yang paling sempit yaa hehehe.. Ya udah sekarang tidur gih, biar besok ga telat bangun pagi untuk berkemas.. hei! jangan nangis mulu dong, ntar cantik nya diambil orang lho..!! Rakha terkekeh, lalu mengetukkan jari nya ke pintu.

    Ntar pagi buta gua pergi ke bromo. Eeh, ada sesuatu buat elu di kamar gua. Besok lu ambil aja. Take good care yaa saraah.. Jangan kangenin gua!

    tak lama berselang, terdengar suara langkah kaki rakha yang diseret beranjak dari dari kamar ku.

    Ku hempaskan tubuh keatas kasur dan menerawang. Mulai terbayang lagi semua kenangan di masa lalu diiringi cucuran air mata ku. Pertemuan pertama kali kami yang sangat aku benci, tapi ketika akan berpisah aku begitu suka pada nya dan merasakan begitu sedih.

    .. Ku Ingin Kau Menjadi Milik Ku..

    Entah Bagaimana Cara nya..

    Lihat lah Mata Ku Untuk Meminta Mu..

    .. Aku Ingin Jalani Bersama Mu..

    Coba Dengan Sepenuh Hati..

    Ku Ingin Jujur Apa Ada Nya Dari Hati ..

    ( Club eightiess, Dari Hati )

    Suara lagu yang keluar dari mini compo rakha terdengar sangat menusuk hati. Seiring suara serak rakha yang menahan tangis, ikut menyanyikan nya. Tiba tiba dada ini begitu terasa sesak.

    Aku menempelkan pipi sebelah kanan di dinding tembok kamar. Tangan ku pun juga ikut menyentuh dinding kamar yang di sebelah nya adalah kamar rakha.

    Seakan mengusap usap pipi nya, dan membayangkan wajah ganteng rakha yang sedang meratap pilu. Maybe terlalu capek bersedih, aku pun tertidur diatas kasur yang selalu setia dan rela tertindih tubuhku.

    Perempuan muda itu berjalan dengan menyeretkan langkah kaki nya. Gurat di wajahnya yang berdebu terlihat sedih. Bekas air mata yang meleleh di pipi nya membentuk sebuah anak sungai yang tampak mengering. Setelah sampai di sebuah tempat pemakaman dia berhenti. Dia melihat bapak tua sang penggali kubur telah menyekopkan tanah terakhir membentuk gundukan makam.

    Hai pak tua penggali kubur, siapakah yang kau makamkan?,

    Aku telah mengubur si fulan, anak muda yang baik hatinya dengan sekop ini.

    Kenapa engkau bertanya seperti itu?,

    Ketahuilah wahai bapak tua penggali kubur, Dengan sekop itu pula kau telah mengubur hati ku . . .

    KRIIINGGG!!!!!!! jam weker berbunyi dengan keras pukul 06.00 pagi.

    Fyuuhh.. ternyata Cuma mimpi. Aku menghela nafas dalam dalam ga tahu apa makna yang tersirat dan yang tersurat dalam mimpiku. Setelah mengumpulkan nyawa, aku segera beranjak untuk mandi menyegarkan badan dan otak ku yang begitu kusut ini. Segaaarrr

    Setelah selesai mandi dan ber dress up, aku pun tiba tiba teringat dengan kata kata rakha kalo dia ada sesuatu untuk ku di kamar nya.

    Aku segera beranjak menuju kamar rakha. Masih sepi dan tak terdengar suara apapun di dalam kamar nya. Ketika aku hendak mengetukkan pintu kamar nya, aku melihat handle pintu kamar yang sedikit terbuka.

    Tan.. ketann, ini gue sarah.. kataku sambil membuka pintu kamar pelan pelan dan memasukinya. Kamarnya kosong dan sepi. Rakha ternyata gada di kamar, mungkin sudah menempuh perjalanan ke Bromo.

    Aku melihat sebuah foto yang terbingkai indah di dinding kamar nya. Foto ku dan diri nya, ketika sedang bergokil ria ber foto box di salah satu mall.

    Tiba tiba saja hati ku tergetar melihat foto itu. Tiba tiba saja kedua bola mata ku berkaca, mengingat semua kenangan sudah tercipta diantara kami. Tak terasa pundakku pun mulai tersentak kecil ketika aku mulai terisak lirih.

    Hmm.. Diatas stereo set di pojok kamar terlihat bungkusan kotak kecil ber tali pita dan sedang menindih sepucuk surat. Aku mendekat. Aku mengambil kotak berpita itu dan membukanya

    Oooh my God, ini kan duit yang dulu pernah kami rebutin. Dan ini jam tangan yang sempet gue pengen beli tapi lum kesampaian, dan sekarang jam tangan cantik ini ada dihadapanku, diberikan oleh rakha padaku??? aku sangat terharu, hati ku tersentuh dengan ketulusan rakha. hiks.. hikss.. hikss..

    Kemudian aku buka perlahan sepucuk surat

    Hi nenek peyangg jelekk!!

    Tuuh ada jam tangan yang dulu lum sempet elu beli karena harganya mahal kan? Nah sekarang jam itu sudah ada, di pake terus yaa..

    Ooh iya yaangg..

    Maafin rakha, kalo dari awal kita ketemu sampe elu membaca surat ini gua selalu ngeselin, bikin jengkel, bikin lu uring uringan tolong di maafin..

    Peyaangg yang nyebelin..

    Kalau di kemudian hari lu dah dapet cowok baru pengganti gua, tolong jangan lu gantungin kaya gua ya hehe.. dan dia harus mau beliin lu kacang mede, teh kotak, brownis. Nemenin lu belanja, main PS, dan taruhan billyard.

    Eeh peyaanggg .. Dominoqq Online

    Suatu saat nanti, kalo gua udah cukup dewasa untuk mengetahui apa yang sebenernya terjadi, maukan elu cerita ke gua???

    Yaudah, ati ati lu yaa.. Semoga hari lu tetep penuh warna.

    Rakha, si ganteng imut lagi sedih.

    Air mata ku tak tertahankan lagi. Aku menangis bukan hanya terisak, setelah membaca surat rakha yang begitu polos dan apa ada nya.

    Iyaa rakha, gue janji. Gue pasti akan cerita ke elu. Semua pasti baek baek aja kok rakha.. ga usah khawatir. Gue yakin, suatu saat nanti, elu juga bakal dapetin seseorang yang emang pas buat elu..jaga dan bawa diri baek baek yaah.. hiks.. hiks.. hikss.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex, 

  • Cerita Seks Mertuaku Yang Luar Biasa Terbaru

    Cerita Seks Mertuaku Yang Luar Biasa Terbaru


    1887 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Mertuaku Yang Luar Biasa Terbaru ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Aku berusia 30 tahun, sebut saja namaku Pento, Indri istriku Berusia 29 Tahun, Kami baru dikaruniai seorang anak lelaki yang lucu yang ku beri nama Piko, berusia 2,5 tahun. Pada hari yang sudah kami tentukan aku sekeluarga berangkat ke Kota S. Penumpang kereta Argo Lawu tidak terlalu penuh! Mungkin, dikarenakan hari libur masih beberapa hari lagi, jadi aku istri dan anakku lebih leluasa beristirahat selama dalam perjalanan.

    Jam 5:30 pagi kereta tiba di stasiun kota S, Kami di jemput Ibu mertuaku dan pakde Man sopir keluarga Mertuaku. Ibu mertuaku begitu bahagianya dengan kedatangan kami, anak kami Piko pun langsung dipeluk dan diciumi, maklum anak kami Piko cucu lelaki pertama bagi keluarga bapak dan Ibu mertuaku.


    Akhirnya, kami sampai juga di desa GL tempat tinggal mertuaku, suasana desa yang cukup tenang langsung terasa, ditambah lagi rumah mertuaku yang begitu besar, hanya dihuni oleh Bapak dan Ibu mertuaku saja. kelima anak bapak dan Ibu mertuaku semuanya perempuan, dan sudah pada menikah semua! kecuali Adik iparku yang paling bungsu saja yang belum menikah! dan saat ini sedang menuntut ilmu di salah satu perguruan tinggi negri di kota Y.
    “Bapak mana Bu? Tanya Indri istriku”.
    “Bapakmu lagi kerumah Bupati, Biasalah paling-paling ngomongin proyek!”, Jawab Ibu mertuaku.
    Ibu mertuaku seorang wanita yang berumur kurang lebih 48 tahun, kulitnya putih bersih. Bapak dan Ibu mertuaku menikah disaat usia mereka masih remaja, namun begitu, Ibu mertuaku masih tetap terlihat cantik walaupun usianya hampir memasuki kepala lima. Istriku sendiri anak kedua dari 5 bersaudara.
    Setelah mandi dan beristirahat kamipun makan pagi bersama. Kami bercerita kesana kemari sambil melepas lelah dan rasa rindu kami, tanpa terasa haripun sudah menjelang sore .
    Selepas mahgrib bapak mertuaku kembali dari rumah bupati, kami pun kembali bertukar cerita, semakin malam semakin sepi padahal baru jam 8 malam. Maklumlah didesa!
    “Ini minum wedang buatan Ibu! Biar kalian segar saat bangun pagi harinya”.
    Aku, istriku dan bapak mertuaku pun langsung memimum wedang buatan Ibu mertuaku.
    “Enak sekali Bu! apa ini Tanya Indri istriku “.
    “Itu wedang ramuan Ibu sendiri! Gimana, seger kan?”. Situs Poker Online

    Kamipun melanjutkan obrolan kami kembali, kurang lebih setengah jam kami ngobrol, rasanya mata ini kok berat sekali. Istiku pamit menyusul anak kami yang sudah duluan tertidur. Aku mencoba bertahan dari rasa ngatuk! dan melanjutkan cerita kami, namun apa daya! rasa ngantuk ini sudah terlalu berat. Akupun pamit tidur pada bapak dan Ibu mertuaku.
    Sambil menguap aku berjalan menuju kamar tidur kami yang cukup besar, kulihat istri dan anakku sudah tertidur dengan nyenyaknya. Tumben dia nggak nungguin aku? Akupun langsung merebahkan diri karena rasa ngantuk yang begitu berat. Tak lama aku pun langsung tertidur.
    Entah sudah berapa lama aku tertidur, aku merasakan seperti ada yang menciumku, membelaiku, aku mencoba untuk membuka mataku, namun aku tetap tidak sanggup untuk membuka mataku ini. Rasanya seperti ada yang mengganjal dimataku, yang membuat aku terus tertidur.
    Aku juga merasakan nikmat saat berejakulasi. Dan Aku berangapan bahwa semua ini hanya mimpi basah saja. Ketika pagi harinya aku terbangun, kulihat istri dan anakku masih lelap tertidur, aku ke kamar mandi untuk kencing! begitu aku melihat kemaluanku, ada bekas sperma kering? Kupegang kemaluanku dan jembutku kok lengket? ketika kucium, aku mengenal betul bau yang begitu kas, bau dari lendir kemaluan perempuan.
    Aku berpikir kok mimpi basah ada bau lendir perempuannya?, apa semalam aku diperkosa setan? Saat kami semua sarapan pagi, aku hendak menceritakan peristiwa yang kualami semalam, tapi aku malu, takut ditertawakan, jadi aku diamkan saja peristiwa semalam.
    Hari kedua disana, aku, istri dan anakku tamasya ke daerah wisata, kami pulang sudah malam. Seperti hari kemarin, setelah ngobrol-ngobrol dan istirahat Ibu mertuaku memberi kami wedang buatannya, aku dan istrikupun langsung meminumnya. Herannya kurang lebih 30 menit setelah aku menghabiskan wedang buatan Ibu mertuaku, rasa ngantuk kembali menyerang aku dan istriku.
    Karena sudah tidak sanggup lagi menahan rasa ngantuk yang begitu sangat, kami berdua pamit hendak tidur, untungnya anak kami sudah tertidur dalam perjalanan pulang.
    “Mas aku ngantuk! selamat tidur ya Mas!”.
    Langsung istriku merebahkan badan dan tertidur dengan pulasnya. Akupun ikut tertidur. Apa yang kemarin malam terjadi, malam ini terulang kembali. Pagi harinya setelah aku melihat bekas sperma dan bekas lendir perempuan yang sudah mengering dan membuat kusut jembutku, aku bertanya tanya dalam hatiku?, apa yang sebenarnya terjadi?
    Hari ketiga, aku tidak ikut pergi jalan jalan!, hanya istri anak serta Ibu mertuaku saja yang pelesir ke tempat sanak pamily keluarga istriku. Aku hanya rebahan ditempat tidur sambil melamun dan mengingat kejadian yang kualami selama 2 malam ini. Apa ada mahluk halus yang memperkosaku disaat aku tidur? Kenapa setiap habis meminum wedang, aku jadi ngantuk? apa karena suasana desa yang sepi? Padahal aku biasanya kuat begadang, atau karena wedang? 

    Nanti malam aku coba untuk tidak meminum wedang buatan Ibu, batinku. Berbagai pertanyaan muncul dalam benakku, karena lelah akhirnya akupun tertidur. Saat malam menjelang, kami sekeluarga berkumpul dan berbincang bincang. Seperti hari kemarin-kemarin pula, Ibu mertuaku memberi kami wedang buatannya. Istri dan bapak mertuakupun sudah menghabiskan minumannya, sementara aku belum meminumnya.
    “Kok nggak diminum Mas wedangnya”, tanya Ibu mertuaku?
    Aku memang mencoba untuk tidak meminum wedang tersebut, walaupun badan segar saat bangun tidur! namun aku berniat untuk tetap tidak memimumnya. Karena aku penasaran dengan apa sudah aku alami beberapa hari ini. Saat aku hendak meminumnya aku berpura pura sakit perut, sambil membawa wedang yang seolah olah sedang kuminum aku berjalan kearah dapaur menuju toilet. Padahal sesampainya dikamar mandi, aku langsung membuang wedang tersebut.
    Aku berkumpul kembali ke ruang keluarga, kurang lebih tiga puluh menit! kulihat istiku dan bapak mertuaku sudah mengantuk dan berniat untuk tidur. Namun hal itu tidak terjadi denganku, apa karena aku tidak meminum wedang tersebut? Aku masih segar dan belum mengantuk. Aku pun berpura-pura seperti orang mengantuk, kami berdua pamit dan masuk kekamar, istrikupun mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur yang cukup nyaman dimata.
    “Mas aku ngantuk sekali! Kamu nggak kepengen kan? Besok aja ya Mas! aku ngantuk sekali Mas”
    Kukecup kening istriku dan dia pun langsung tertidur.
    Aku masih melamun, kenapa hari ini aku tidak mengantuk seperti biasanya? Apa karena aku tidak meminum wedang buatan Ibu? Hampir setengah jam setelah istriku terlelap, tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki menghampiri kearah kamarku! Langsung aku pura-pura tertidur. Kulihat ada yang membuka pintu kamarku, saat kubuka sedikit kelopak mataku ternyata Ibu mertuaku! Mau apa beliau? Aku terus pura-pura tertidur. Untung lampu tidur dikamar kami remang-remang jadi ketika aku sedikit membuka kelopak mataku tidak terlihat oleh Ibu mertuaku.
    Deg.. jantungku berdebar saat Ibu mertuaku menghampiriku, langsung mengelus elus burungku yang masih terbungkus celana pendek. Aku hendak menegurnya, namun rasa penasaran dengan apa yang terjadi 2 hari ini dan apa yang akan dilakukan Ibu mertuaku membuat aku terus berpura-pura tertidur. Ibu mertuaku pun langsung menurunkan celana pendek serta celana dalamku tanpa rasa canggung atau takut kalau aku dan istri ku terbangun, atau mungkin juga mertuaku sudah yakin kalau kami sudah sangat nyenyak sekali.
    Blass lepas sudah celanaku! Aku telanjang, jantungkupun makin berdebar, aku terus berpura-pura terdidur dengan rasa penasaran atas perbuatan Ibu mertuaku. Aku menahan napas saat Ibu mertuaku mulai menjilati dan mengulum kemaluanku, hampir aku mendesih, aku mencoba terus bertahan agar tidak mendesis dan membiarkan Ibu mertuaku terus melanjutkan aksinya. Kemaluanku sudah berdiri dengan tegaknya, Ibu mertuaku dengan asiknya terus mengulum kemaluanku tanpa tahu bahwa aku tidak tertidur. Jujur aku akui, bahwa aku juga sebenarnya sudah sangat terangsang sekali. Ingin rasanya saat itu juga, aku bangun, langsung menerkam, mencumbu dan menyetubuhi Ibu mertuaku.
    Kutahan semua gejolak birahiku, dan ku biarkan Ibu mertuaku terus melanjutkan aksinya. Tiba-tiba Ibu mertuaku melepas kulumannya dan bangkit berdiri, aku terus memperhatikannya, dan bless.. mertuaku melepas dasternya, ternyata dibalik daster tersebut mertuaku sudah tidak memakai BH dan celana dalam lagi.
    Aku sangat berdebar, dag.. dig.. dug suara jantungku saat menyaksikan tubuh telanjang Ibu mertuaku, apalagi ketika Ibu mertuaku mulai naik ketempat tidur, langsung mengangkangiku tepat diatas burungku, makin tak karuan detak jantungku.
    Digemgamnya kemaluanku, diremas halus sambil dikocok-kocok perlahan, kemudian di gesek-gesekan ke memek Ibu mertuaku.
    Aku sudah tidak tahan lagi! Ingin rasanya langsung kumasukan kontolku! Sambil berjongkok, burungkupun diarahkannya kelubang surga Ibu mertuaku! perlahan-lahan sekali beliau menurunkan pantatnya memasukan burungku ke memeknya! sambil memejamkan mata menikmati mili demi mili masuknya burungku ke sarangnya.
    “Ahh.. ahh nikmat”, jerit mertuaku, saat semua burungku telah amblas masuk tertelan memek Ibu mertuaku.
    Sambil terus berpura-pura tertidur aku menahan gejolak birahiku yang sudah memuncak.
    “Ahh.. Ibu mertuaku menjerit tertahan saat beliau mulai naik turun bergoyang menikmati rasa nikmat yang beliau rasakan.
    Ibu mertuaku terus menjerit, mendesah, tanpa takut aku, istri dan anakku atau bapak mertuaku terbangun.
    Ibu mertuaku terus bergoyang naik turun. Belum beberapa lama menaik turunkan pantatnya, tubuh Ibu mertuaku mengejang.
    “Ahh nikkmatt”, jerit panjang Ibu mertuaku.

    Rupanya Ibu mertuaku baru saja mendapatkan orgasmenya.
    Ibu mertuaku langung rebah menindih tubuhku mencium bibirku membelai kepalaku seperti, seorang istri yang baru saja selesai bersetubuh dengan suaminya, aku langsung membuka mataku.
    “Jadi selama ini aku tidak bermimpi! dan tidak pula tidur dengan mahluk halus!”.
    Ibu mertuaku bangkit karena kaget
    “Mass ka.. mu ndak ti.. dur? kamu nggak meminum wedang yang Ibu bikin?”.
    “Tidak Bu! aku tidak meminumnya”, Ibu mertuaku salah tingkah dan serba salah! mukanya memerah tanda beliau mengalami malu yang sangat luar biasa.
    Aku bangkit dan duduk ditepi ranjang,
    “Mass..”, Ibu mertuaku menangis sambil duduk dan memeluk kakiku. Situs Poker Online
    “Ammpuni Ibu, Mass”.
    Aku merasa kasihan melihat Ibu mertuaku seperti itu, karena aku sendiripun sudah sangat terangsang akibat permainan Ibu mertuaku tadi.
    “Bu aku belum tuntas!”, aku angkat mertuaku, aku peluk, kucium bibirnya.
    “Sudah Bu, jangan menangis!, aku juga menikmatinya kok Bu!”.
    Kulepas bajuku, kami berdua sudah telanjang bulat, kupeluk Ibu mertuaku dan kamipun berciuman dengan buasnya.
    “Ahh Mas.. nikmat.. Mas..”, saat kuhisap dan kuremas tetek mertuaku yang sudah kendur..
    “Ah.. Mas nikmat..”, kutelusuri seluruh tubuhnya, dari teteknya, terus kuciumi perutnya yang agak gendut.
    “Ahh Mass”, jeritnya, saat kuhisap kemaluannya, kujilati itilnya sambil ku gigit gigit kecil.
    Dua jarikupun terbenam di dalam memek ibu mertuaku, jeritan mertuaku makin tak terkendali, apalagi disaat dua jariku mengocok dan menari-nari dilubang memeknya dan lidahku menari nari di itilnya.
    “Ahh.. Mass Ibu mau keluar lagi.. ahh! Ibu keluarr!, aarrgghh”, jerit ibu mertuaku.
    Tanpa sadar kaki mertuaku menjepit kepalaku! Sampai sampai aku tidak bisa bernapas.
    “Enak Bu?”
    “Enak sekali Mas”. Kucium kembali mertuaku.
    “Bu.. apa Indri nanti nggak bangun?”
    “Tenang Mas! Wedang itu merupakan obat tidur buatan Ibu yang paling ampuh!”
    “Tidak berbahaya Bu?”
    “Tidak Mas”
    Kugeluti kembali mertuaku.. kucium.. kuhisap teteknya. Kucolok-colok memeknya dengan dua jari saktiku.
    “Oohh Mass masukin Mass Ibu sudah nggak tahan lagi.. Mas”.
    Dengan gaya konvensional langsung kuarahkan kontolku ke lubang surga Ibu mertuaku, dan akhirnya masuk sudah.
    “Oh.. Mas nikmat sekali..”.
    “Iya Bu.. aku juga nikmat.. memek Ibu nikmat sekali.., goyang terus Bu..”.
    Kamipun terus berpacu dalam nikmatnya lautan birahi. Aku mendayung naik turun dan Ibu mertuaku bergoyang seirama dengan bunyi kecipak-kecipak dari pertemuan dua alat kelamin kami.
    “Ohh Mas.. Ibu mau keluar lagi..”.
    Rupanya Ibu mertuaku orang yang gampang meraih orgasme dan gampang kembali pulihnya, aku pun tak mau kehilangan moment.
    “Tahan Buu!, sedikit lagi akuu juga keluarr..”, sambil kupercepat goyangan keluar masuk kontolku.
    “Akk Mass, Ibu sudah nggak kuatt”.
    Dan serr serr aku merasakan kemaluanku seperti di siram air yang hangat rasanya. Akupun sudah tak kuat lagi menahan ejakulasiku!
    “Ibuu aacchh, cret.. cret.. cret..”, akupun rubuh memeluk Ibu mertuaku.
    “Bu!, jadi yang yang kemarin-kemarin itu Ibu yang melakukannya?”
    “Iya Mas, maafin Ibu! Ibu jatuh cinta sama Mas pento sejak pertama kali Ibu melihat Mas. Apalagi Bapak sudah lama terserang impotensi”.
    “Kenapa harus seperti pencuri Bu?”.
    “Ibu takut ditolak Mas! lagi pula Ibu malu, sudah tua kok gatel”.
    “Apa semua mantu Ibu, Ibu perlakukan seperti ini?”.
    Sambil melotot Ibu mertuaku berkata, “Tidak Mas! Mas pento adalah lelaki kedua setelah bapak, Mas lah yang Ibu sayangi”. Kucium kembali mertuaku, kupeluk.
    “Mulai besok Ibu jangan pakai wedang lagi, untuk Ibu, aku siap melayani, kapanpun Ibu mau”.
    Kamipun bersetubuh kembali, tanpa mempedulikan bahwa di sampingku, istri dan anakku tertidur dengan pulasnya. Tanpa istriku tahu! didekatnya aku dan ibunya sedang menjerit jerit mereguk nikmatnya persetubuhan kami. Saat ayam berkokok dan jam menunjukan pukul 3:30 kami menyudahi pertarungan yang begitu nikmat, lalu Ibu mertuaku dengan santai berjalan keluar dari kamar kami sambil berkata, “Mas Pento terima kasih!”.
    *****
    Yah.. itulah awal hubungan sexku dengan Ibu mertuaku, walaupun ada rasa sesal, namun rasa sesal itu lenyap tertelan nikmat yang kudapat, dan akupun jadi tahu bahwa wanita seusia Ibu mertuaku sangat nikmat untuk di setubuhi. Nanti akan aku ceritakan kembali kisah persetubuhanku dengan mertuaku selama aku liburan di desa GL.
    Pagi Harinya, saat aku terbangun waktu sudah menunjukan pukul 10:15, kulihat disampingku, istri dan anakku sudah tidak ada lagi. Ahh.., akupun termenung mengingat kejadian semalam, aku masih tidak menyangka. Ibu mertuaku, orang yang sangat aku hormati, dan sangat aku kagumi kecantikannya, dengan suka rela menyerahkan tubuhnya kepadaku. Malah ibu mertuaku juga yang memulai awal perselingkuhan kami.
    “Selamat pagi Ma”, sapaku saat kulihat di dapur istriku sedang membuatkan kopi untukku,
    “Kok sepi pada kemana mah?”
    “Kamu sih bangunnya kesiangan, Bapak pergi ke Wonogiri, Ibu pergi ke pasar sama Piko”.
    Kupandangi wajah istriku, tiba-tiba saja terlintas bayangan wajah Ibu mertuaku, akupun jadi terangsang, karena peristiwa semalam masih membekas dalam ingatanku.
    “Ihh.. apa-apaan sih Mas.. jangan disini dong Mas..”, protes istriku saat kutarik lengannya, langsung kupeluk dan kulumat bibirnya..
    “Mas.. malu.. ahh, nanti kalau Ibu datang bagaimana?”
    Aku yang sudah benar benar terbakar birahi, sudah tidak perduli lagi akan protes istriku, kuremas teteknya, ku lumat bibirnya, yang aku bayangkan saat itu adalah Ibu mertuaku. Kubalik tubuh istriku, dalam posisi agak membungkuk, kusingkap ke atas dasternya kuturunkan celana dalamnya dan,
    “Uhh Mas pelan pelan dong.”
    Aku tak perduli, kuturunkan celanaku sebatas lutut, langsung kuarahkan burungku yang sudah tegak berdiri kelobang memek istriku.
    “Mass.. pelan pelan.. dong.. sakit.. Mas.”
    Semakin istriku berteriak, gairahkupun semakin meninggi, aku terus memaksa memasukan kontolku ke lubang memek istriku, yang belum basah benar.
    “Ahh..”, jeritku, saat burungku amblas tertelan memek istriku.
    Entahlah, saat itu aku merasakan gairahku begitu tinggi, langsung ku kugoyang maju mundur pantatku.
    “Ahh nikmat Ndri..”, kugoyang dengan keras keluar masuk kontolku.
    “Mas.. enak mass.”
    Terus kugoyang maju mundur, mungkin karena terlalu bernafsu, baru beberapa menit saja, rasanya ejakulasiku sudah semakin dekat, denyutan di kontolku semakin membuat aku mempercepat kocokan kontolku di lubang memek istriku.
    “Ndri .. aku mau keluarr nihh.”
    “Tahann mass, jangan dulu.., tahan sayang”, pinta istriku.
    Namun, semua permintaan istriku itu sia-sia, aku sudah tidak sanggup lagi menahan bobolnya benteng pertahananku, sedetik kemudian aahh, seluruh syaraf tubuhku menegang dan cret.. cret.. crett.. uhh.. aku menjerit tertahan sambil dengan erat kupeluk tubuh istriku dari belakang.
    Kulihat, raut wajah kekecewaan diwajah Indri istriku,
    “Maaf.. ya.. sayang. aku sudah ngak tahan, aku terlalu bernafsu, habis kamu sexy sekali hari ini”, rayuku.
    “Ndak apa-apa Mass..”, kukecup keningnya.
    “Kamu aneh deh Mas?, ngak biasanya kamu kasar kayak tadi?”, tanya istriku sambil berlalu menuju kamar mandi.
    Kasihan istriku. padahal saat bersetubuh dengannya, aku membayangkan, yang sedang kusetubuhi adalah ibu mertuaku.
    Saat siang menjelang, setalah makan siang, istriku dijemput oleh teman-teman genknya waktu di SMA dulu, rupanya istriku sudah janjian untuk bertemu dengan teman-teman sekolahnya dulu, kebetulan salah satu sahabat karib istriku yang sekarang ini tinggal dilampung, saat ini sedang pulang kampung juga.
    “Pada mau kemana nih?” Tanyaku
    “Mumpung kita lapi pada kumpul nih Mas, kita mau jalan- jalan aja Mas. Ya.. Paling-paling ke kota S makan Soto gading”, Jawab mereka.
    Setelah berbasa basi, mereka pamit padaku dan ibu mertuaku.
    “Da.. da piko jagain mamah ya..”, kukecup anakku.
    “Bu aku pergi dulu ya”, pamit istriku.
    “Mas aku jalan jalan dulu yahh, bye Mas”
    Saat aku masuk kedalam rumah aku lihat Ibu mertuaku sedang mengunci pintu gerbang.
    “Kok digembok bu?
    “Biar aman”, katanya, sambil berjalan dan masuk ledalam rumah, dan klik.. Pintu rumah pun di kunci oleh Ibu mertuaku.
    Aku dan Ibu Mertuaku saling berpandangan, seperti sepasang kekasih yang lama sekali tidak berjumpa dan saling merindukan, entah siapa yang memulai aku dan Ibu mertuaku sudah saling berpelukan dengan mesranya, Kukecup keningnya, dan kuremas remas bongkahan pantatnya.
    “Mas Pento, Saat-saat seperti inilah yang paling ibu tunggu-tunggu”
    kupandangi wajah ibu mertuaku, sunguh cantik sekali, kucecup kening mertuaku, kulumat bibirnya, kami berciuman dengan buasnya, saling sedot, saling hisap, kuangkat dan kulepas daster yang dipakai ibu mertuaku. Terbuka sudah, ternyata ibu mertuaku sudah tidak memakai Bh dan celana dalam lagi, kuhisap teteknya, kujilati inhci demi inchi seluruh tubuh Ibu mertuaku.
    “Ahh Mass, terus Mas.. sshh enak sayang..”
    Kuajak Ibu mertuaku pindah ke sofa.
    “Kamu duduk Mas..”, dilepasnya kaos dan celanaku, aku dan ibu mertuaku sudah polos tanpa sehelai benangpun yang menempel ditubuh kami berdua.
    “Ahh.. nikmat bu.., ohh hisap terus bu, hisap kontolku bu.. ahh”
    Nikmat sekali kuluman ibu mertuaku, kami berdua sudah lupa diri, saling merangsang saling meremas.
    “Ohh.. bu.., akupun bangkit untuk merubah posisi, kurebahkan ibu mertuaku dilantai, kakinya mengangkang, kupandangi memeknya, yang telah melahirkan istriku, kuhisap, kukecup dengan lembut memek ibu mertuaku, kujilati dengan penuh perasaan, kuhisap semua cairan yang keluar dari lubang sorga Ibu mertuaku
    “Ohh.. Mas.. jangan siksa Ibu sayang.., Mass, Pentoo.., masukin sekarang Mas.., Ibu sudah mau keluar sayang”
    Langsung kuarahkan batang kontolku kelubang surga ibu mertuaku. yang sudah pasrah dan siap untuk di sodok-sodok kontolku. Kugesek-gesek perlahan kontolku di itil Ibu mertuaku yang sudah mengeras dan.. belss.. uhh, rintih Ibu mertuaku saat kepala kontolku menerobos memasuki lubang nikmatnya.
    “Ohh.., Mas masukin semuanya sayang.. jangan siksa ibu.. sayang..”
    Lalu kuhentak dengan kasar.. ahh.. jerit mertuaku saat seluruh batang kontolku amblas meluncur dengan indahnya terbenam dijepit memek Ibu mertuaku, yang rasanya membuat aku jadi ketagihan mengentoti ibu mertuaku. Kupeluk ibu mertuaku, kamipun saling melumat, kuangkat perlahan-lahan kontolku kuhujam kembali dengan keras.
    “Aahh..”, jerit ibu mertuaku.
    “Mas.. Pento.. entotin Ibu Mass.. entotin Ibu.. Mas .. ohh mass. puasin Ibu.. sayang.., uhh ahh.”
    Akupun semakin terangang dan bersemangat mendengar rintihan dan jeritan-jeritan jorok yang keluar dari mulut Ibu mertuaku.
    Kunaik turunkan pantatku dengan tempo yang cepat dan kasar.
    “Ahh.. ahh .. Ibu.., jeritku, aku mau keluar.. buu.”
    “Iyaa.. sayang ibu juga mau keluarr.”
    Kupercepat kocokan keluar masuk kontol ku, plak.. plak.. plak..
    “Mass.. ayo Mass.. keluar.. bareng.. sayang. Ahh..”
    Tubuh ibu mertuaku pun mengejang, kakinya menjepit pinggangku.
    “Mass ahh ahh”
    “Ibuu, arrgg”, jerit kami bersamaan saat nikmat itu datang seperti ombak yang bergulung gulung.
    “Cret.. crett.. crett..”, kusirami rahim ibu mertuaku dengan spermaku.
    Aku dan Ibu mertuaku terus berpelukan menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme yang begitu dahsyat yang kami raih secara bersamaan,
    “Bu..” kulihat ibu mertuaku masih memejamkan matanya, dengan nafas terengah-engah.
    “Iya Mas..”
    “Rasanya aku jatuh cinta sama ibu..”, kulihat ibu mertuaku tersenyum. manis sekali..
    “Ibu maukan jadi kekasihku bu”.
    Ibu mertuakupun hanya tersenyum dan mengecup keningku dengan mesranya, sambil berkata, “Mas ini nikmat sekali..”, dikecup kembali keningku.
    Hari itu sampai magrib menjelang kami berdua terus berbugil ria, aku dan ibu mertuaku seperti layaknya pengantin baru, yang terus menerus melakukan persetubuhan tanpa merasa bosan, tanpa lelah kami terus menumpahkan cairan nikmat kami, di dapur, dikamar tidur ibu mertuaku dan di kamar mandi. Yang paling dasyat, setelah aku dan ibu mertuaku, meminum jamu buatan ibu mertuaku. Badanku segar sekali, dan kontolku begitu keras dan kokoh.., kukocok kontolku dilubang surga Ibu mertuaku, sampai banjir memek Ibu mertuaku danIibu mertuaku memohon kepadaku agar aku memasukan kontolku di lubang anusnya.

    Nikamat sekali .. saat kutembakan spermaku didalam liang anus Ibu mertuaku.
    Saat istriku kembali selepas isya, kusambut istriku dan teman temannya, setelah ber bincang bincang sebentar teman teman istriku pamit pulang. Istrikupun masuk menuju kamar hendak menaruh anak kami yang sudah lelap tertidur ke pembaringan.
    “Mas aku taruh Piko di kamar dulu ya..”, kulirik Ibu mertuaku dan kuhampiri beliau sambil berbisik. Situs Poker Online
    “Bu.., Indri adalah istri pertamaku, dan Ibu istri keduaku”, ujarku.
    Ibu mertuaku pun tersenyum dengan manisnya, sambil mencubit pinggangku. Hari itu benar benar dahsyat. Dua lubang, lubang memek dan lubang anus Ibu mertuaku sudah aku rasakan.
    *****

    Pada hari keenam liburan kami di desa Gl, aku dan istriku terpaksa harus pulang ke Jakarta, karena dikantor istriku ada keperluan mendadak dan membutuhkan kehadiran Istriku. Mau tidak mau aku dan Istriku membatalkan semua acara liburan kami di kota S.
    Kulihat Ibu mertuaku tampak sedih dan murung, beliau bilang sama Bapak mertuaku kalau beliau masih kangen sama kami, dan kalau menunggu hari raya nanti, rasanya terlalu lama buat beliau. Padahal itu adalah alasan Ibu mertuaku, Ibu mertuaku masih belum mau berpisah denganku, kurayu istriku agar membujuk Bapak mertuaku, berkat bujukan istriku akhirnya Bapak mertuaku membolehkan ibu mertuaku ikut kami ke Jakarta. Ibu mertuaku sangat gembira sekali dan kulihat sekilas matanya melirik kearahku.
    Besoknya Aku memesan tiket kereta Argo Dwipangga, karena hari itu hari kerja, maka Akupun dengan mudah memperoleh tiket, Aku membeli empat tiket dan sedikit oleh-oleh untuk teman teman kami. Sesampainya aku dirumah, kami pun langsung berkemas kemas merapikan barang bawaan kami., Jam sudah menunjukan pukul 6:30 sore. Saat aku hendak menuju kekamar mandi aku berpapasan dengan Ibu mertuaku yang hari itu tampak cantik sekali, kubisikan kepadanya, agar Ibu mertuaku tidak usah memakai celana dalam, ibu mertuakupun tersenyum penuh arti.
    Dengan diantar Pakde Man dan Bapak mertuaku Jam 8:30 malam kami tiba di stasiun Balapan, setelah menunggu sekitar kurang lebih setengah jam keretapun berangkat. Kuputar bangku tempat duduk kami, biar kami bisA saling berhadapan. Istriku duduk bersama anakku yang sudah teridur dipangkuan istriku sementara aku duduk bersama ibumertuaku. Setelah lewat stasiun yogyakarta, kulihat bangku disamping tempat duduk lami kosong. Berarti sudah tidak ada penumpang.., akupun pindah tempat duduk di sebelah kami, ternyata penumpang kereta hari ini tidak begitu penuh.
    Dinginnya AC di kereta membuat banyak penumpang yang menarik selimut dan tertidur dengan lelapnya. Kulihat istri dan ibu mertuaku pun sudah tertidur. Jam 2 pagi aku terbangun kulihat istri dan anakku masih tertidur, aku bangkit dengan perlahan lahan kucolek Ibu mertuaku, beliau membuka matanya, sstt, akupun memberi kode kepada Ibu mertuaku. perlahan lahan Ibu mertuaku bangkit, kulihat istri dan anakku masih tertidur.
    “Bu.. aku kepengen.. bisikku..”, Ibu mertuakupun tersenyum, kami berjalan ke arah belakang melewati penumpang lain yang masih lelap tertidur.
    Sesampainya kami di gerbong belakang, tepat dibelakang gerbong kami, ternyata hanya ada beberapa penumpang yang sedang terlelap dan masih banyak kursi yang kosong. Setelah mendapat tempat duduk yang kurasa aman kuputar bangku didepan biar aman dan lega bagian tengahnya.
    Langsung kupeluk Ibu mertuaku, kamipun saling berpagutan, kuremas tetek Ibu mertuaku, dengan perasaan yang sangat berdebar, kubuka celanaku sampai sebatas lutut, kontolku sudah tegak dengan sempurna, kuangkat rok panjang Ibu mertuaku.. woww ternyata Ibu mertuaku sudah tidak memakai celana dalam lagi.
    “Kamu yang suruh.. katanya”, sambil memencet hidungku.
    Aku duduk di lantai kereta, badanku bersandarkan tempat duduk, Ibu mertuakupun bangkit mengangkangiku, perlahan-lahan di arahkan memeknya ke burungku yang sudah tidak sabar menerima sarangnya. Diturunkan perlahan lahan dan bless.. amblas semua kontolku masuk kedalam tertelan lobang nikmat Ibu mertuaku yag sudah sangat basah sekali.
    “Ahh rintih kami bersamaan..”
    Goncangan kereta api dan goyangan naik turun pantat Ibu mertuaku menambah nikmatnya persetubuhan kami.
    Dengan cepat Ibu mertuaku menaik turunkan pantatnya, kami berdua bersetubuh dengan rintihan perlahan. takut kalau-kalau ada penumpang yang terbangun dan melihat perbuatan kami.
    Hanya beberapa menit saja.., “Aahh, hh.. Ibuu aku.. aku.. mau keluarr..”.
    “Cret.. cret.. crett..”
    Kuangkat badanku dan kupeluk dengan erat tubuh Ibu mertuaku, tanpa sadar Ibu mertuakupun mengigit pundakku saat ejakulasi dan orgasme bersamaan hadir melanda dua insan manusia yang sedang lupa diri dan dilanda asmara.
    “Deg-deg-deg-deg”, suara jantungku, untungnya tidak ada seorangpun yang lewat.. modar mandir.
    Buru buru Aku dan Ibu mertuaku merapikan pakaian kami dan bergegas kembali kegerbong kami, kulihat anak dan istriku masih lelap tertidur, Aku dan Ibu mertuaku kembali keposisi kami masing-masing dan tertidur dengan senyum penuh kepuasan.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Ngentot Manager Hotel Yang Montok

    Cerita Seks Ngentot Manager Hotel Yang Montok


    1502 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Ngentot Manager Hotel Yang Montok ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Saya yaitu seseorang dosen saat sarjana yang mengajar serta berikan seminar di mana-mana, Saya tinggal di Bogor serta hidup cukup bahagia dengan keluargaku. Satu saat, tengah iseng-iseng bermain dengan internet, saya dapatkan dia, wanita ini bernama Mila. Memiliki hasrat birahi yang hampir sama denganku yakni bermain dengan tali.

    Narasi Sex Indonesia Dalam chat serta e-mail saya berhasil ketahui kalau dia bekerja di satu hotel di Jogja jadi Sales Manager. Hemm, kebetulan 2 minggu sekali lagi saya harus memberi seminar 2 hari di Undip Semarang.
    Tidak sabar menanti hari itu, masih tetap asik saya mengorek info lewat e-mail. Kami bahkan juga bertukar foto (sudah pasti saya tidak kirim foto yang sesungguhnya), Mila bahkan juga pernah kirim photonya saat dia diikat oleh GMnya.
    Oh ya, menurut pengakuannya usianya 34 th., Mila telah 3 th. menikah dengan seseorang penerbang yang bekerja di maskapai multinasional yang bermarkas di Hong Kong. Pertemuan dengan suaminya hampir cuma 2 minggu sekali.


    Mila memiliki hubungan spesial dengan lelaki yang telah lama ia kenal serta mengakui sepanjang tersebut dia kagum pada Mila, kurang lebih mulai sejak pertemuan mereka yang mana Mila jadi anak buahnya 7 th. waktu lalu di Bali. Lelaki itu saat ini merekrut Mila jadi Sales Managernya. Lelaki itu (GMnya), menikah dengan manager personalia satu bank di Semarang, tidak tinggal dengan karna karier. Hingga waktu dia tidak pulang ke Semarang, Milalah yang isi kekosongannya itu. “Yogya, Yogya, mari mas, yang ini telah ingin pergi mas,! ”
    Nada kenek itu membuyarkan lamunanku, baru selesai seminar serta agak capek saya bersiap-siap ke Yogya ; umumnya segera naik bis Nusantara atau Ramayana ke Yogya serta berhenti di Ringroad ke tempat tinggal keluarga, ortu serta adikku tinggal. Tapi sekarang ini saya telah miliki kemauan beda, saya juga akan menculik si Mila yang ngegemesin serta senantiasa mengganggu fikiranku, telah satu bulan lebih ini saya senantiasa main internet spesial untuk dapat baca tulisannya atau saksikan photo hornynya.
    Jadi bis berhenti di Ringroad juga namun saya segera ke jalan Solo, ke hotel berbintang lima itu, memanglah diam-diam saya membawa photo ke paranormal serta beliau katakan nama hotelnya.
    Hotel tempatnya bekerja berdiri pas bersebelahan dengan hotelku. Sesudah saya cek in di hotelku, saya datang ke hotelnya. Hari telah sore saya tahu persis kalau Mila itu tentu telah pulang, jadi gagasan juga akan digerakkan besok. Agen Poker

    Dari hotel saya naik taksi ke Alfa serta beli sebagian gulungan tali pramuka yang berwarna putih. Juga sebungkus lilin murahan. Pastinya juga gunting yang cukup tajam, ingin beli jepitan baju dari kayu tidak ada, jadi beli yang dari plastik saja tapi ada lubangnya hingga dapat dimasukin tali.
    Besok harinya after breakfast saya mendatangi hotelnya, yang cuma 25 mtr. dari hotelku. Saya bertanya sama Mbak yang di resepsionis serta tuturnya Mila kantornya itu tuch yang dekat GM nya tuturnya dengan sinis (mungkin saja dia tidak sempat di perhatikan sang GM).
    Dengan kenakan pakaian necis lengkap dengan dasi dengan confident saya datangi kamar kerjanya Mila. “Wah orangnya pas seperti yang di foto yang dikirimnya rambutnya panjang terurai di bahunya, kulitnya putih muka gabungan cina jawa, tinggi tubuhnya 170cm beratnya mungkin saja 58 kg, padat bodynya.. hmm! ”
    Mila berdiri serta kami bersalaman ; hatiku begitu bersukur. Selekasnya saya kuasai diri serta mengenalkan diri kalau saya yaitu Steering Comitte dari satu seminar internasional tentang Lingkungan Hidup serta tertarik menyewa 50 kamar serta ruangan sidang untuk satu minggu penuh.
    Mila menerangkan harga nya serta bertanya kapan acaranya juga akan diawali. Secara singkat masalah detail seminarku telah beres (walau sebenarnya seminar itu rekayasaku belaka). Mila menerangkan panjang lebar mengenai paket seminar dengan semua fasilitasnya sembari kadang-kadang melemparkan senyum manisnya,. saya makin mengagumi akan, kemarin..
    “Bagaimana bila proposalnya dapat Dik Mila antarkan ke hotel saya? ” umpanku sembari mengatakan hotel tempatku tinggal.
    “Mengapa Ayah tidak tinggal disini? ” bertanya Mila.
    “Lho maunya memanglah demikian, tapi kata resepsionis barusan kamar telah penuh” balasku.
    “Betul Pak, mungkin saja besok Ayah dapat bermalam di sini serta bersedia coba service kami disini? ”
    “Boleh saja,.! ” jawabku sembari menginginkan ‘pelayanan’ yang beda.
    “Saya bookingkan ya Pak,! ” saya mengangguk sembari sembunyikan kekagumanku juga akan ketertarikanku kepadanya. Mila tidak cantik, dia menarik serta menarik. Lantas Mila berjanji juga akan mengantarkan proposalnya besok jam 10. 30 pagi.

    Keesokannya telpon di kamar suiteku berbunyi, oh rupanya Mila telah datang.
    “Mila ingin segera ke atas? Ini kamar suitenya bagus lho, ada istri saya juga, agar saya kenalkan sekalian! ”
    “Oh ya, kebetulan saya belum juga sempat saksikan kamar suite di hotel ini, sebentar saja ya Pak” sahut dari seberang telpon.
    Hingga di suite roomku, saya silahkan Mila duduk. Mila tampak begitu manis dengan senyumnya yang menarik. Hari ini Mila kenakan blus berwarna biru jelas mengkilap berlengan panjang dengan jenis kerah shanghai dengan kancing putih yang berbaris rapi dari leher sampai hampir ujung pakaiannya, menggunakan rok hitam dan menggenggam HP warna Biru Kuning, di pergelangan tangan kirinya ada jam tangan berupa gelang. Di tangan kanannya ada karet pengikat rambut berwarna hitam, serta kutawarkan minuman, dia pilih apple jus kesukaannya. Kutuangkan dalam gelas yang telah kucampur obat tidur yang kubeli tempo hari dari toko obat di Malioboro.
    “Ibu dimana Pak, ” bertanya Mila seraya meminum jusnya
    “Oh, berada di kamar mandi.. ”
    “Buu,.. buu..! ” teriakku seakan-akan ada dia disana.

    Mila meneguk kembali minumannya hingga nyaris habis serta benar juga kata si engkoh, Mila segera tertidur di sofa ruangan tamu. Sesudah pintu kukunci, saya segera beraksi, pertama kubuka pakaiannya yang senantiasa terlihat ketat, mulai kancing bawah sampai ke atas lantas BH Triump nya yang no 36, rok hitam yang 10 cm diatas lutut, serta paling akhir CD merk Sloggy yang terlihat bersih. Setelah itu saya mulai mengaplikasikan langkah ikatan yang kuintip dari internet. Tuturnya yang paling mutakhir itu yang dari Jepang namanya Karada. Teorinya dari tubuh dahulu, tapi saya takut dia terbangun, jadi agar aman tangannya dahulu.
    Tangan kiri kuikat erat pergelangannya, juga tangan kanan. Lantas ke-2 tangannya dibawa ke punggung serta keduanya diikat dengan type yang mengunci (seperti laso, semakin bergerak semakin erat) serta dikaitkan dengan tali sekali lagi ke leher ah janganlah kasihan kelak dapat tercekik. Meskipun tidak berada di teori tali yang mustinya ke leher kuteruskan dari leher ke depan melalui susu serta dibawah buah dada di lingkarkan serta diikat erat hingga dadanya membusung seperti gunung merapi ingin meletus.
    Supaya kakinya tidak menendang meskipun masih tetap gunakan sepatu Edward Forrer dari Bandung dengan hak 7 cm serta ada talinya melingkar manis di pergelangan kaki itu juga diikat erat gunakan tali beda. Sepatu ini yang diberi nama dia sepatu sexy.. dalam sebagian e-mailnya. Trus turut teori saja, tali yang di buah dada diteruskan kebawah lewat vagina serta keatas sekali lagi di belakang serta diikatkan ke tangannya yang dipunggung. Meyakinkan Mila telah terikat erat, saya segera menggendongnya,
    “Oops, lumayan juga beratnya..! ” lantas menempatkannya ditempat tidur dalam tempat miring, karna tangannya terikat ke belakang. Saya tutup serta mengunci pintu yang menghubungkan ruangan tamu dengan kamar tidurku. Saya cape juga mengerjakannya serta menggendongnya, hingga tertidur di samping Mila.
    Saya terbangun oleh nada makian wanita.
    “Shit, ugh! Apaan ini!? ”
    Mila dengan muka ketakutan lihat badannya yang berbusana tali. Yes my dream comes true! Fikirku. saya berhasil mengikat Mila, serta ia terbangun sembari memaki-maki,
    “Pak, sadar Pak.. Ibu berada di kamar mandi.. berani-beraninya melakukan perbuatan begini pada saya” teriak Mila sembari meronta-ronta berupaya buka ikatannya.
    “Lepaskan aku”
    Takut terdengar kamar samping sebelumnya Mila berhasil berteriak minta tolong, dengan gerak cepat kuambil lakban perak di meja tempat tidurku,
    “.. srett” serta kusumbatkan ke mulutnya, “mmhh!! mmhh!! ”.
    Mila mulai mengeliat coba membebaskan dianya, walau demikian makin tangannya bergerak jadi makin kencang juga ikatan yang berada di buah dadanya yang gede itu. Matanya melotot geram, ia tampak kesakitan tapi mungkin saja ia nikmati juga.
    “Oh Mila sayang, istriku memanglah berada di kamar mandi, tapi di tempat tinggalnya di Bogor, ” jerit tawaku yang kubuat seram.
    “Permainan baru juga akan diawali Mila” kataku dengan tegas.
    “Uugh, mmh, awwh!! ” Mila cuma dapat mengeluh tanpa ada nada.
    Matanya mulai berkaca-kaca serta terlihat putus harapan. Saya mulai bekerja jepitan baju kupasang di ke-2 putingnya serta dikaitkan dengan tali kecil yang nyambung ke tangan yang dipunggung. Mila meronta-ronta menggerakkan tangannya berusaha untuk melepas ikatannya, tapi akhirnya yaitu ikatan di buah dadanya makin menyakitkan, juga putingnya jadi tertarik oleh jepitan baju serta menaikkan rasa sakit.
    Masih tetap belum juga senang saya meneteskan lilin panas pada jarak 40 cm dari buah dadanya, nyatanya ia tidaklah terlalu kesakitan jadi kudekatkan jadi jarak 20 cm ia menggeliat, meronta mmh,.! ugh,.! makin terikat serta semakin sakit serta ia sudah melalui tak tahu orgasme yang keberapa kalinya lewat tali yang melilit lewat vagina serta anusnya.
    Pada akhirnya Mila terlihat memelas sekali seperti minta diampuni, mungkin saja karna telah sangat capek meronta-ronta serta orgasme. “Kamu juga akan saya bebaskan bila ingin ngemut punyaku serta minum hingga bersih, ok? ”
    Matanya mengedip lemah. Tapi saya belum juga senang, saya beralih fikiran, terlebih buah zakarku yang begitu semangat telah menunjuk-nunjuk ke Mila! Saya buka ritsluiting celana lalu melepas ikatan di kakinya yang rapat itu lantas pergelangan kakinya yang masih tetap terikat dengan sepatu yang sexy itu kusambungkan ke kaki tempat tidur hingga Mila terlentang dalam tempat tangan terikat ke belakang sesaat kakinya terikat terlentang.
    Penisku 16cm itu masuk dengan paksa ke vaginanya yang nyatanya telah bercairan. Masuk, keluar, masuk, keluar, berulang-kali sampai spermaku muncrat. Saya terbaring lunglai, diatas badan Mila yang berbusana tali itu, sesudah menjangkau puncaknya,

    “Good Girl” kataku sembari memegang kepalanya seperti saya menyayang-nyayang anjing kesayanganku si Bonci. Mila pingsan tidak sadarkan diri.
    Selekasnya saya bersihkan badannya seadanya dengan handuk yang kubasahi, menggunakankan bajunya lengkap dengan blus biru kerah shanghainya, mengancingi blusnya berurutan rapi. Menggunakankan CD sesudah spermaku kubersihkan. Saya ganti ikatannya dengan lakban perak, meliliti badannya yang berbusana, membelenggu kembali tangannya kebelakang, kakinya saya satukan sekali lagi dengan lakban yang sama, kaki yang bersepatu yang sexy (itu sebutannya di e-mail) itu saya kulum dengan gemas.
    Meyakinkan tangan kakinya telah terikat, dan mulutnya telah terhalang, saya utak atik HPnya mencari tahu nomor HPnya lantas dan merta mematikannya, kulihat banyak miss call serta SMS, sebagian dari GMnya

    “Mami, telah jam 5 sore kok belum juga kembali. Sales Call, tempat? ” ada 4 SMS yang bernada sama. Agen Poker
    Kumatikan HPnya agar dia jangan pernah dapat SMS untuk minta tolong, juga saya cabut kabel telpon di kamarku. Mila mulai siuman, lalu kuperlihatkan handycam yang barusan sudah di gunakan pada tempat tersembunyi. Saya meneror bila katakan siapapun juga, rekaman ini juga akan saya unggah website dewasa, bahkan juga dapat kuperbanyak serta kujual kuedarkan.
    Matanya kutatap, berkaca-kaca, Mila meronta-ronta kesempatan ini apa daya lakban perak telah mengikat erat serta merekat di badannya, Mila menangis tersedu-sedu, putus harapan serta pasrah. Semalaman penuh Mila kugarap demikian rupa, karna saya juga akan cek out besok pagi, jadi malamnya saya perkosa sampai dia pingsan lagi
    Esok harinya, saat tunjukkan jam 6. 00 pagi. Saya tinggalkan dia di kamarku dengan badannya yang berbusana namun masih tetap terikat lilitan lakban perak, kubiarkan sinyal Do Not Disturb menggantung di pintu kamarku. Saya segera kembali pada Bandung dengan KA Argowilis.
    Di KA sembari nikmati hasil rekaman video pada laptopku, saya mempersiapkan narasi ini serta kukirimkan padanya lewat e-mail hingga dia paham siapa sesungguhnya yang ‘telah memperkosanya’. Tak tahu bagaimana dia dapat melepas ikatannya, jadi misteri sendiri.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Main Dengan Bapa Mertua

    Cerita Seks Main Dengan Bapa Mertua


    1682 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Main Dengan Bapa Mertua ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Aku sering keseorangan di rumah. Bapa mertuaku yang tinggal seorang diri sejak kematian ibu mertuaku sering mengunjungi rumahku. Kebiasaannya dia datang semasa suamiku di rumah. Pada suatu petang bapa mertuaku berkunjung semasa Azman pergi outstation.

    “Bapa saja nak tengok kaulah Lia, kalau sunyi boleh bapa temankan,” jawab bapa mertuaku.

    Selepas makan malam bapa mertuaku berehat di ruang tamu. Waktu itu bapa mertuaku memakai kain sarung saja. Oleh kerana keadaan bilik agak panas kipas angin dipasang laju. Aku diajaknya berbual-bual. Sebagai menantu yang baik aku melayan bapa mertuaku berbual. Sambil berbual-bual terselak kain bapa mertuaku kerana ditiup angin dari kipas yang laju. Aku ternampak balak bapa mertuaku terpacak keras di celah paha. Tak kusangka sama sekali..! Dalam hidupku, tak pernah kulihat balak yang sebegitu besar saiznya. Aku hanya biasa melihat balak suamiku yang bersaiz kecil.

    Bapa mertuaku buat-buat tak tahu saja. Balak bapa mertuaku nampaknya berada di dalam keadaan yang sungguh tegang. Spontan saja cipapku mengemut dan nafsuku bangkit. Lebih lebih lagi aku baru saja bersih dari haid dan tak sempat didatangi oleh suami ku. Jika bersama pun suamiku tidak memberi perhatian kepada hubungan kami. Di fikirannya hanya kerja. Terasa mendidih darahku pada waktu itu. Bagai gunung berapi yang siap sedia memuntahkan lahar panasnya.

    Aku rasa balak bapa mertuaku jadi tegang sebab dia asyik perhatikan pakaianku. Aku hanya mengenakan pakaian gaun malam tanpa apa-apa pun di dalam, maklumlah cuaca begitu panas. Sebenarnya telah menjadi kebiasaanku bila mengenakan gaun malam aku tidak memakai bra dan seluar dalam. Memang kebiasaanku bila berada di rumah bersama suamiku. Aku terlupa bahawa yang bersamaku kali ini adalah mertuaku bukan suamiku. Saiz buah dadaku yang berukuran 36 B sudah pasti telah mencuit hati mertuaku.Patutlah semasa aku menghidangkan makanan, bapa mertua asyik merenung lurah bukit kembarku yang agak terdedah kerana leher gaun yang kupakai agak luas.

    Kerana tidak dapat menahan nafsu, aku terus menuju ke bilikku dan meninggalkan bapa mertua di ruang tamu untuk menonton berita perdana di TV. Desakan nafsuku yang meluap-luap itu telah menyebabkan aku terkocoh-kocoh mengejar tilam untuk segera melayan denyutan cipapku. Setiba di dalam bilik, aku pun menghumbankan badan ke katil dan terus menyelak gaun tidur. Bahagian bawahku terdedah tanpa seurat benang. Poker Deposit Pulsa

    Aku mengangkang seluas yang mungkin dan mulalah bermain dengan biji kelentitku. Alangkah bahagianya kalau Azman mempunyai konek besar seperti kepunyaan bapa mertuaku. Aku terus leka dibuai khayalan yang sebegitu rupa. Sambil menjolok jariku ke dalam gua keramatku aku membayangkan batang balak yang besar berurat-urat sedang keluar masuk menujah taman laranganku. Kupejam mataku sambil melayan imaginasi seksku. Kurapatkan kedua-dua pahaku dengan jariku masih tetap di dalam lubang cipapku. Kubelai kelentitku dan kuraba-raba mesra. Terasa cairan hangat meleleh keluar membasahi lurah merkahku. Sungguh enak dan lazat kurasa.

    Rupa-rupanya pintu bilik ku tadi bukan saja tidak kukunci malahan ianya ternganga luas. Tanpa kusedari, bapa mertuaku telah mengekoriku ke bilik. Ketika aku sedang leka melayani runtunan nafsu, dia dengan jelasnya dapat menonton segala tingkah lakuku. Berderau darahku melihat bapa mertuaku sedang berdiri di muka pintu. Sesosok tubuh lelaki tua yang berkulit hitam legam sedang bertelanjang bulat di situ. Batang balaknya yang juga hitam legam itu terpacak keras berurat-urat. Bulu-bulu yang sudah mulai memutih kusut masai seperti tak terurus. Tangan kanannya sedang kemas menggenggam balaknya yang sudah keras terpacak. Aku terkejut dan teramat malu. Aku tergamam hingga aku terlupa bahawa tanganku masih lagi melekat pada mutiara nikmatku.

    Bapa mertuaku bertindak pantas meraih kesempatan terhadap aku yang masih terpinga-pinga. Dia terus menerpa dan mencelapak kangkangku yang sudah sedia terbuka luas. Pahaku dipegang kemas hingga aku tak mampu melindungi cipapku. Mukanya disembam ke taman rahsiaku. Cipapku yang telah basah dijilat-jilat dengan lidahnya. Bibir cipapku yang lembut menjadi sasaran jilatannya. Bila kelentitku yang sememangnya telah tegang dijilatnya aku hanya mampu meraung kesedapan. Terangkat-angkat punggungku menahan geli dan nikmat.

    Selama dua tahun kami berkahwin suamiku tak pernah melakukan seperti apa yang mertua aku sedang lakukan. Suamiku patut belajar dari bapanya cara memuaskan isteri.

    Mungkin terlalu geram melihat cipap muda berbulu nipis di depannya, mertuaku seperti dirasuk menggomol dan menggosok mukanya ke seluruh cipapku. Habis mukanya berlepotan dengan lendir yang banyak keluar dari cipapku. Lidahnya makin ganas meneroka lubang cipapku yang mula ternganga menunggu diisi. Gerakan lidah maju mundur dalam lorong nikmatku sungguh sedap. Belum pernah aku merasa senikmat ini. Hanya erangan saja yang keluar dari mulutku.

    Gerakan-gerakan ganas pada cipapku membuat aku tak dapat bertahan lagi. Cairan panas tersembur keluar dari cipapku. Aku mengalami orgasme yang pertama. Muka mertuaku makin basah dengan lendir dari cipapku. Aku lemah longlai penuh lazat. Lelaki separuh abad yang berkulit hitam dipanah matahari ini sungguh mahir melayanku. Badan tuanya masih kelihatan berotot-otot kekar kerana setiap hari beliau menggunakan tulang empat keratnya bersawah. Tenaganya masih kuat dan mampu mengalahkan suamiku, anaknya. Nafsunya juga amat tinggi, mungkin kerana telah bertahun tidak bersama perempuan sejak kematian ibu mertuaku.

    Melihat mataku yang kuyu, mertuaku mula merangkak ke atas tubuhku. Badanku dipeluk kemas sementara mulutnya pula telah berjaya menyusukan puting payudara ku. Dinyonyot putingku bergilir-gilir kiri kanan. Aku masih cuba menolak badannya yang berotot keras itu tapi mertuaku lebih tangkas. Kedua tanganku ditekan ke tilam. Aku tak berdaya berbuat apa-apa lagi. Aku hanya mampu meronta melawan kudrat bapa mertuaku yang lebih kuat.

    “Bapa, jangan. Saya menantu bapa, isteri anak bapak,” rayuku.
    “Tak apa, anggap saja bapa suamimu sekarang,” bapa mertuaku bersuara.

    Bapa mertuaku merapatkan bibir lebamnya ke bibirku. Dihisap dan disedut bibirku yang comel. Aku tak mampu berkata-kata lagi. Aku pasrah saja menunggu tindakan selanjutnya dari bapa mertuaku. Aku tergeletak pasrah di tilam dengan kakiku terkangkang luas.

    “Lia, sudah lama bapak geram pada Lia. Kecantikan dan gerak geri Lia meruntuhkan iman bapa,” bisik mertuaku di telingaku.

    Aku hanya diam tak bersuara. Melihat keadaanku yang pasrah tak melawan itu maka bapa mertuaku mula bertindak. Aku terasa ada gerakan-gerakan di celah kangkangku. Cipapku terasa disondol-sondol oleh satu benda bulat. Benda bulat keras bergerak pantas di celah alur cipapku yang telah basah dari tadi. Tiba-tiba benda bulat panjang mula terbenam ke dalam rongga cipapku. Bapa mertuaku mula menghayunkan pinggulnya maju mundur. Mertuaku menggunakan segala pengalamannya bagi menakluk menantunya yang masih muda dan bertenaga. Jika kekuatan tenaga yang diadu mungkin dia akan dahulu menyerah kerana itu mertuaku mengguna segala muslihat dan pengalaman yang dipunyainya. Ibarat pendekar tua yang banyak ilmu yang sedang bertarung dengan pendekar muda yang penuh bertenaga. Hanya dengan taktik dan teknik yang ampuh saja mampu mengalah pendekar muda yang banyak tenaga.

    Bapa mertuaku hanya memasukkan separuh saja balaknya ke dalam cipapku. Dilakukan gerakan maju mundur dengan cepat sekali. Sungguh cepat dan laju hingga aku terasa sensasi nikmat yang amat sangat. Aku rasa G-spot ku diteroka dengan penuh kepakaran oleh mertuaku. Hanya erangan demi erangan saja yang keluar dari mulutku. Aku tak mampu berfikir lagi. Otakku kosong, yang aku rasa hanya nikmat semata-mata.

    Selepas lima minit mertuaku mula menekan perlahan balaknya yang keras itu. Akhirnya seluruh batang balaknya terbenam dalam lubang cipapku. Terbeliak mataku menerima balak besar dan panjang. Terasa senak diperutku dihentak oleh balak bapa mertuaku. Suamiku tak pernah mampu meneroka sedalam ini. Aku cuba menyesuaikan diri dengan balak besar hingga perasaan nikmat dan lazat bertambah-tambah menyelinap ke seluruh urat sarafku.

    “Lubang Lia sungguh sempit, padat rasanya. Belum pernah bapa rasa lubang ketat macam ni,” puji bapa mertuaku.

    Aku hanya tersenyum mendengar pujian mertuaku. Aku tak pasti pujian itu ikhlas atau hanya pujian palsu lelaki yang sedang dikuasi nafsu. Mula merasai lubang cipapku yang sempit dan hangat, bapa mertuaku mulalah menghenjutku dengan rakus. Dari gelagat keganasannya itu jelaslah bahawa selama ini dia memang geram terhadap diriku. Apalagi ibu mertuaku telah lama meninggal. Sudah lama bapa mertuaku berpuasa hubungan kelamin. Dendam nafsu yang ditanggung selama ini dilampiaskan sepuas-puasnya pada diriku yang masih muda dan solid.

    Akalku cuba menafikan tetapi nafsuku tak dapat menolak akan kehebatan bapa mertuaku. Balaknya yang besar dan berurat-urat itu memberi kenikmatan berganda berbanding zakar suamiku yang kecil. Biar otakku menolak tapi cipapku mengalu-alu kehadiran batang besar dan panjang. Kehadirannya di dalam perutku amat ketara kurasakan. Malahan kesan penangan yang sebegitulah yang selama ini aku dambakan. Gerakan kasar dan penuh penguasaan seperti inilah yang amat aku berahikan. Semakin lama semakin pasrah aku zahir dan batin.

    Bagi menyeimbangkan perlawanan maka aku mula mengurut dan mengemut batang besar mertuaku. Otot-otot cipapku meramas secara berirama balak yang terbenam dalam terowong nikmatku. Aku ayak-ayak punggungku bagi menambahkan lagi kenikmatan bersama.

    “Lubang Lia hangatlah. Lia padai kemut, sedaplah Lia,” mertuaku memujiku lagi.

    Seluruh jiwa ragaku mulai kecundang terhadap tuntutan nafsu yang maha sedap itu. Tanpa segan silu mulutku tak putus-putus merengek dan mengerang. Aku mengaku akan kehebatan bapa mertuaku. Tiada lagi rasa berdosa dan penyesalan. Nikmat dan lazat saja yang kurasai waktu ini.

    “Bapa sedaplah, laju lagi pak,” tanpa sadar aku bersuara.

    Mendengar suara rengekanku meminta maka makin laju bapa mertuaku mengerjakanku. Badanku dirangkul kemas, bukit kembarku diramas dan dihisap. Ladangku yang subur dibajak sejadi-jadinya oleh mertuaku. Kehebatannya mengalahkan suamiku yang juga anaknya sendiri. Kesuburan ladangku dapat dirasai mertuaku. Digemburnya ladangku sepuas-puasnya. Jelaslah bahawa suamiku sendiri gagal menandingi kemampuan bapanya. Mungkin sebab itulah dia gagal menghamilkan aku.

    Dinding cipapku digeser-geser oleh kepala dan batang mertuaku. Otot-otot cipapku menjerut rapat batang besar. Terasa seperti melekat dinding cipapku dengan balak mertuaku. Bila ditarik balaknya aku rasa seperti isi cipapku turut sama keluar. Aku menggelupur kesedapan. Aku seperti melayang di kayangan. Otot-otot badanku menjadi kejang, kakiku mendakap erat badan mertuaku dan tanganku mencakar-cakar belakang bapa mertuaku kerana teramat nikmat. Akhirnya mencurah-curah air nikmatku menyirami kepala konek mertuaku. Aku lesu kelemasan.

    “Bapa hebat, Azman tak sehebat Bapa,” aku memuji kemampuan mertuaku.

    Setelah cukup rata membajak, bapa mertuaku pun mulalah menyemburkan benih zuriatnya ke dalam rahimku. Terbeliak biji mataku menikmati kesedapan setiap pancutan yang dilakukannya. Kepanasan cecair benih lelaki tua disambut dengan ledakan nafsuku sendiri. Menggeletar seluruh tubuhku menikmati tadahan benih-benih zuriat yang cukup banyak menyemai rahimku yang subur. Aku terkulai layu penuh nikmat.

    Selepas itu kami sama-sama terdampar keletihan setelah mengharungi kepuasan bersama. Bertelanjang bulat kami tidur berpelukan hingga ke pagi. Tengahhari esoknya sekali lagi bapa mertuaku menyemai benih yang mampu membuncitkan perut aku. Kali ini dia menghenjut aku bagi tempoh yang lebih lama dari semalam. Malahan cecair benihnya juga lebih banyak dan lebih pekat. Hampir seminit aku terpaksa menadah perahan nafsunya. Poker Deposit Pulsa

    Dua kali aku klimaks sepanjang pertarungan itu. Batang besar hitam itu membuat aku terkapar lesu kesedapan. SungguHPun bentuknya hodoh hitam berurat-urat tetapi membuat aku ketagih untuk menikmatinya.

    Telefon di ruang tamu berdering. Dengan perasaan agak malas aku menyambutnya. Di hujung sana suamiku memberitahu bahawa dia akan terus ke Sarawak dan akan berada di sana selama sebulan. Bapa mertuaku tersenyum sumbing mendengar khabar tersebut. Aku pula jadi serba salah kerana selama tempoh itu kelak aku bakal ditiduri oleh seorang lelaki tua yang hitam legam lagi tidak kacak. Tetapi aku akui mainan seksnya cukup hebat mengalahkan orang muda.

    Dua bulan kemudian aku mulai muntah-muntah. Mertuaku tersenyum senang kerana benih yang disemainya telah tumbuh. Suamiku juga gembira kerana akan menimang cahaya mata tetapi dia tidak tahu bahawa anak yang kukandung adalah adiknya sendiri.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Ngentot Dengan Suami Kakak

    Cerita Seks Ngentot Dengan Suami Kakak


    1800 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Ngentot Dengan Suami Kakak ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Sesudah tamat sekolah di kampung akupun berpindah ke rumah kakakku yang sudah berumahtangga dan tinggal di bandar, Oleh kerana aku menyambung untuk bersekolah di kolej maka ibubapaku bersetuju aku tinggal bersama kakak dan abang iparku. Aku gadis yang pemalu dan memakai tudung , sembayang tak pernah tinggal dan kakakku pun begitu juga. Abang iparku pula kuat beramal dan selalu sembahyang sunat pada tengahmalam dan awal pula bangun untuk mengaji dan sebagainya

    Di pendekkan cerita, mula-mula tak ada apa-apa berlaku sampailah kakakku mengandung anaknya yang ke empat. Dia selalu saja penat dan tidur awal dan mungkin tak dapat melayan kehendak abang iparku ketika kami sedang menonton Tv kakakku berkata dia mengantuk sangat dan pergilah tidur, tinggalah kami bersama anak-anaknya yang masih kecil 3-5 tahun. Oleh kerna budak-budak ini dah biasa tidur awal kerna sekolah esok maka terlelaplah pula mereka di depan tv.

    Tiba-tiba rancangan tvtuh pula ada adegan yang mengairahkan. aku jadi malu dan terus mengatakan aku ingin masuk tidur jadi abang iparku mengatakan untuk mengangkat anak-anak nya masuk kebilik dulu kerana aku tidur bersama mereka. setelah semuanya beres maka aku pun bersedialah untuk tidur tiba-tiba abang iparku menarik tanganku dan mencium bibirku. Aku yang terkejut menolaknya tapi dia yang lebih bertenaga tidak peduli terus menolak aku kekatil dan menindih aku sambil mencium mulutku dengan ghairahnya. dia menarik skaf ku dan mencium ke telingaku aku jadi ghairah ketika lidahnya bermain dalam cuping telingaku dan membiarkan terus.

    Oleh kerana dia berpengalaman aku cepat jadi longlai dan dia terus meramai buah dadaku sambil lidahnya bermain-main di leher, bibir dan telingaku. Aku makin ghairah dan rela di perlakukan sedemikian. Agen Judi Hoki Banget

    Abang iparku terus mengangkat separuh baju tidurku ke atas dan menyelak bra ku dari atas dan menghisap puting breastku. tanganya yang satu meramas-ramas kemaluanku dari atas kain. Aku yang kesedapan hanya dapat mengeluh-geluh kenikmatan kerana inilah pertama kali aku di perlakukan demikian.

    Setelah kedua-dua belah putingku di hisap maka abang iparku dengan lebih berani mnyelak kain sarungku dan membuka seluar dalamku dan menyuruh aku membangkangkan kakiku, aku akur dan dia terus menjilap lubang kemaluanku. Aku rasa kelentitku di jilap dan di hisap, lidahnya pula mencucuk-cucuk ke dalam lubang kemaluanku aku yang sudah tak tahan kerana sudah 2 kali aku klimak terus mengatakan aku tak tahan dan abang iparku terus membuka kain pelekatnya dan memasukkan zakarnya ke dalam kemaluan aku.

    Kami bersetubuh di dalm bilik yang gelap itu. Mula-mula sakit lepas itu nikmat dan selepas habis, abang iparku datang lagi tengah malam dan subuh untuk menyetubuhi aku. Sehinggalah ke hari ini aku masih lagi di setubuhi olehnya.

    Aku yang sudah biasa bersetubuh kadang-kadang minta di setubuhi di mana saja ketika kakak tidak ada kadang-kadang ketika aku berada di dapur atau ketika di tandas dan paling selalu ketika anak-anak tertidur di depan tV kami akan bersetubuh di ruang tamu dan Tvlah yang menyaksikan kami.

    Kadang-kadang kalau abang iparku penat melayan kakakku agaknya, dia hanya menjilat kemaluanku ketika di dapur atau ketika aku pura-pula duduk menulis dan dia berada di bawa meja berselindung di dalam lapik meja dan menjilat dan mencucuk jarinya ke dalam kemaluanku. Anak-anaknya asyik melihat kartun dan kemaluanku asyik di jilat dan buah dadaku asyik di ramas ayah mereka.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex, 

  • Cerita Seks Bertemu Dengan Teman SMA

    Cerita Seks Bertemu Dengan Teman SMA


    894 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Bertemu Dengan Teman ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Suatu siang aku jalan-jalan kepusat perbelanjaan buat refresing ya liat-liat cewek cantik, Begitu aku lagi liat kiri kanan eee tak taunya seseorang menubrukku. Wanita ini sepertinya habis belanja banyak dan tergesa-gesa hingga tak tahunya menubruk orang.

    Begitu bertabrakan…aku langsung membantu memberesi barang-barangnya yang berserakan. Tak lupa kuucapkan permintaan maafku padanya karena tak sengaja menabraknya….walau sebenarnya dialah yang harus minta maaf padaku.

    “Maaf ..mbak…nggak sengaja nih…”kataku padanya.
    “ya…nggak apa-apa lagi….oya..kamu Andy kan….”katanya padaku.
    “iya..saya Andy….dan mbak siapa ya…kok tahu nama saya”
    “kamu nggak ingat sama aku ya…teman SMA kamu…yang suka jahilin kamu….”katanya padaku.
    “siapa ya….eeeee….maaf …Rani ya….SiBunga SMA “
    “Tepat sekali ….tapi tadi kok kamu manggilin aku mbak seh…”
    “Maaf deh….abis aku nggak tau siapa kamu..”
    “kenapa..lupa ya sama aku….atau emang udah dilupain ya…”
    “ya..gimana ya..kamu cantik banget ..beda dengan yang dulu..”kataku sedikit memujinya.
    “ak kamu ….biasa aja kok…”katanya sambil tersipu malu.
    “oh ya….kita kekafe yuk..buat ngerayain pertemuan kita ini…
    “ok deh…tapi kamu yang traktir aku ya…abis aku lagi bokek nih”kataku padanya
    “ya..nggak masalah lagi….”

    Aku dan rani pergi kekafe langgananya Rani.Sampai disana ..kami memilih meja yang paling pojok.Suasana didalam kafe ini sangat sejuk dan nyaman…membuat orang yang berada didalamnya betah untuk duduk berlama-lama.

    “Gimana kabar kamu sekarang andy…..udah berkeluarga ya…”tanya rani padaku.
    “aku seh baik-baik aja….masih sendiri lagi….masih kepengen bebas”
    “kalau kamu gimana….udah bekeluarga ya….”tanyaku padanya.
    “aku udah married….udah 3 tahun”
    “asyik dunk….trus suami kamu mana…kok pergi sendirian ….nggak takut digodain sama lelaki iseng”
    “ah kamu..biasa aja lagi….laki aku lagi keLN…urusan bisnis katanya”
    eh…ayo makan..kok didiamin aja nih”

     

    Kamipun akhirnya menyantap hidangan yang telah tersedia.Habis makan,kami jalan-jalan dan pulang kerumah masing-masing
    Beberapa hari kemudian….Rani mengirim SMS keHP ku….isinya mengajak aku untuk main kerumahnya.SMSnya kubalas….dan aku tanyakan dimana alamat rumahnya..Beberapa menit kemudian…Rani membalas SMSku dan menyebutkan alamat rumahnya.

    Aku berangkat kerumah Rani…sibunga SMA. Tak lama kemudian ..aku sampai didepan rumah mewah.Kubaca kembali alamat yang
    diberikan oleh Rani dan kucocokkan dengan nomor rumah yang tertera didepan pintu…pass..memang benar ini rumahnya.Kutekan bel yang ada didepanku.Beberapa saat kemudian …pintu pagar terbuka dengan sendirinya.Aku masuk, pintu pagarpun ikut tertutup dengan sendirinya. Aku berjakan menuju teras depan dan Rani telah menungguku disana.

    “Hii..gimana kabar kamu sekarang….”sapanya padaku.
    “Baik saja nih….kamu gimana…kok sepi amat seh…pada kemana nih”
    “iya nih…nggak ada siapa-siapa nih dirumah…jadi kesepian..makanya aku undang kamu kesini ..buat nemenin aku…”
    “nggak salah nih..ntar suami kamu marah lagi”
    “ah..nggak apa-apa lagi…. dia lagi diLN sekarang nih…”
    “yuk ..masuk….kita ngobrol didalam aja deh”

    Kamipun masuk kedalam rumahnya Rani.Wah….benar-benar mewah nih rumah..semua perabotannya sangat mengagumkan.
    “mari..silahkan duduk….jangan malu -malu..anggap saja seperti rumah sendiri”
    “Thank’s….”dan akupun duduk
    “oya..mau minum apa nih….panas..dingin atau yang hangat..”kata siNyonya rumah.
    “jadi bingung nih ..milihnya …”kataku padanya.
    “ya…kalau yang panas…teh sama kopi…trus kalau mau yang dingin..ada soft drink..”balas siRani
    “trus kalau aku milih yang hangat gimana”tanyaku lagi.
    “ya…ada deh…”kata rani sedikit genit.
    “ok deh…kalau gitu..aku minta yang hangat aja deh”kataku coba menggodanya
    “ah..kamu ini bisa aja….ntar kalau aku kasih kamu nggak susah nanti”
    “ya..tergantung yang ngasih dunk…”

    Rani bangkit dari duduknya ….”bentar ya …aku kebelakang dulu”
    Ia pergi meninggalkanku diruang tamu yang mewah itu.Rani kembali lagi keruang tamu dengan membawa dua gelas jus orange. Dia meletakkannya datas meja.

    “Lho..tadi katanya yang hangat..kok yang itu seh”kataku padanya.
    “yang hangat ntar….so pasti aku kasih deh”
    Akupun duduk kembali.
    “Ran…rumah kamu bagus banget deh….semuanya kamu punya…so pasti kamu bahagia dong dengan suami kamu….”
    “ah ..siapa bilang..dari luarnya saja aku keliatan bahagia”katanya mulai serius
    “memang semuanya aku punya ..tapi khan itu nggak menjamin aku bahagia”
    “bayangin aja deh ..dalam satu bulan ..palingan suamiku 3 hari ada dirumah”
    “selebihnya
    ..ya kesana kemari ..ngurusin bisnis keluarganya yang segudang itu…jadi
    kamu bisa bayangin deh..betapa aku sangat kesepian..”

    Rani mulai menceritakan semua keluhan yang ada dalam dirinya.Kucoba memahami setiap jalan ceritanya sambil sesekali mataku nakal melirik bagian tubuhnya yang sangat menggairahkan sekali.Saat itu,Rani mengenakan kaos yang cukup ketat sekali sehingga mencetak seluruh lekuk tubuhnya yang sangat indah itu.Dibalik kaos ketat lengan pendek itu. Sepertinya Rani tak mengenakan Bra…itu terlihat dari tonjolan kecil dipuncak dadanya yang padat dan berisi .Perlahan terasa sesuatu bergerak nakal dari balik celana yang kukenakan. Agen Judi Hoki Banget

    Rani bangkit dari duduknya dan pindah disampingku.Tercium bau harum parfumnya yang sangat mengundang gairah.

    “Dy..aku kangen banget deh sama kamu….”katanya padaku
    “oya…”kataku padanya.
    “iya nih….apalagi sama…….”katanya terputus.
    “sama apa seh Ran…..”
    “sama…..sama ini nih….”katanya sambil meletakkan tangannya diatas gundukan batang kejantananku.

    Kontan saja aku terkejut mendengar penuturannya yang begitu spontan.walau sebenarnya aku juga menginginkannya.

    Karena tak ada kata-kata yang keluar dari mulutku,Rani tak memindahkan tangannya dari atas selangkanganku..malah sebaliknya dia mengelus pelan batang kejantananku yang masih tersembunyi dibalik celana panjang yang kukenakan.

    Perlahan ..mukaku dan muka Rani makin mendekat. Rani memejamkan matanya sambil merekahkan bibirnya padaku. Kukecup bibirnya yang merah itu. Mulutku bermain dimulutnya yang mungil dan seksi .Sesekali lidahku berpilin dengan lidahnya. Rani sangat bergairah sekali menyambut ciuman bibirku dibibirnya.

    Sementara itu tanganku tak tinggal diam.Kucoba meraba dua bukit kembar yang tumbuh didadanya. Begitu hangat ,padat dan berisi Terasa sangat halus sekali kulit dadanya Rani.Dua puncak dadanya yang mulai mengeras tak luput dari remasan tanganku. Dan tangan Rani semakin liar begerilya diatas gundukan batang kejantananku yang mulai mengeras.

    Rani beranjak dari tempat duduknya .Perlahan ia mulai membuka satu persatu pakaian yang melekat ditubuhnya. Hingga akhirnya tak sehelai benangpun yang menempel ditubuhnya.Kuperhatikan tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Begitu sangat sempurna sekali.Dua gundukan bulat menggantung didadanya .ditambah dengan bukit kecil yang ditumbuhi bulu hitam yang
    lebat menandakan kalau Rani type wanita haus seks

    Rani kembali duduk bersimpuh dihadapanku.Kali ini ia mulai membuka celana panjang yang masih kukenakan.Begitu celanaku terbuka ..nongollah batang kejantananku yang mulai mengeras dibalik celana dalamku. Namun tak berselang lama celana dalamkupun telah terbuka dan tinggallah penisku yang tegak bak torpedo yang siap meluncur.

    Tangannya yang halus itu mulai membelai batang kejantananku.Lama kelamaan ukurannya makin membesar .Rani mulai menjilat ujung kepala penisku .Mulutnya yang mungil itu menjiltai permukaan kulit batang kejantananku hingga sampai kedua buah biji pelerku.Beberapa saat lamanya Rani menikmati batang kejantananku dengam ciuman-ciuman yang sangat menggetarkan
    persendianku.

    Sementara kedua tanganku meremasi kepalanya. Hingga sesuatu terasa berdenyut dibatang kejantananku Sesuatu yang ingin muncrat dari ujung kepala penisku.Aku semakin kuat menjambak rambutnya Rani dan menekannya kedalam hingga ujung kepala penisku menyentuh ujung tenggorokannya.

    “Akhhh..Ran..aku mau keluar nih”erangku padanya

    Beberapa detik kemudian spermaku tumpah didalam mulutnya Rani. Tanpa merasa jijik sedikitpun Rani menelan setiap tetes spermaku. Dan sambil tersenyum ..Rani menjilati sisa- sisa sperma yang masih tersisa dibatang kemaluanku.

    Beberapa saat kamipun istirahat setelah aku mencapai orgasme yang pertama. Kemudian aku berdiri dan mengangkat tubuh montok Rani dan merebahkannya diatas sofa yang empuk. Kini tiba saatnya bagiku untuk memulai babak permainan berikutnya. Aku membuka kedua kaki Rani lebar-lebar.Kudekatkan wajahku kepermukaan perutnya yang datar. Dengan penuh nafsu ..aku menjilati setiap permuakaan kulit perutnya yang halus itu.Rani menggelinjang hebat merasakan jilatan bibirku dipermukaan kulit
    perutnya yang ramping.

    Rani merasakan dirinya seolah terbang kesorga kenikmatan saat ujung-ujung lidahku mengelitik organ-organ sensitifnya.Ia melupakan sejenak bayangan suaminya yang saat ini sedang berada diluar negri.Baginya ,kenikmatan yang kuberikan padanya tak ada bandingnya dengan limpahan materi yang diberikan oleh suaminya. Desahan…erangan dan jeritan Rani makin menbuatku bersemangat menusuk-nusuk permukaan Vaginanya dengan ujung lidahku.

    “Sayang….cepet dunk masukin punyamu. Udah nggak kuat nih”rengeknya padaku.

    Akupun memenuhi permintaan Rani yang sudah tidak tahan menunggu batang kejantananku yang tegang dan mengeras untuk masuk kedalam vaginanya Rani. Aku memegang batang kejantananku dan mengocoknya sebentar kemudian mengarahkannya kelubang vagina Rani.

    Aku mulai maju mendorong pantatnya Rani.Beberapa kali kucoba selalu meleset. Mungkin karena ukuran senjataku yang cukup besar hingga sulit untuk menembus lubang vaginanya yang rapet.Namun setelah beberapa kali mencoba,akhirnya batang kejantananku masuk menembus lubang memeknya Rani.

    Tanpa membuang waktu lagi,kugerakkan pantatku maju mundur menusuk memeknya Rani.Dengan penuh nafsu,Rani menikmati gerakan Penisku yang maju mundur menusuk vaginanya.Desiran dan desahan beriringan keluar dari mulutnya yang mungil itu.Rani mengimbangi gerakanku dengan memaju mundurkan pantatnya yang bahenol itu. Sekitar tiga pulu menit berlalu,Rani merasakan akan mencapai klimaks.

    Rani mengangkat pantatnya dan menggelinjang hebat.Wajahnya berubah ganas,matanya mendelik saat puncak kenikmatan itu datang. Aku tahu kalau Rani akan mencapai klimaknya. Kupercepat gerakan pantatku menusuk vaginanya sampai akirnya puncak kenikmatanna datang.Rani mendekap erat tubuhku,Vaginanya berkedut-kedut menjepit batang kejantananku. Cairan hangat dan kental merembesi dinding vaginanya.Orgasme yang beruntun telah dialami Rani sibunga SMA.

    Untuk beberapa saat ..kubiarkan Rani menikmati sisa -sisa orgasmenya ,sebelum kami melanjutkan permainan yang berikutnya. Perlahan Rani bangkit dari tidurnya dan duduk diatas sofa empuk itu.Akupun duduk disampingnya. Tanganku singgah digundukan
    vagina yang ditumbuhi rambut halus itu.Kubelai perlahan untuk membangkitkan kembali gairah wanita cantik yang ada disampingku ini. Perlahan terdengar desahan lembut dari mulut Rani. Sementara itu mulutku tak lepas dari dua puncak mungil didadanya.

    Merasa sudah tepat saatnya bagiku untuk menuntaskan permainan ini… kuangkat Rani dan kududukkan ia diatas pahaku. Posisinya kini tepat berada diatas pangkuanku, sehingga dua buah dadanya yang padat membusung tepat berada didepan mulutku. Kugosok-gosok ujung penisku kemulut vaginanya. Kutekan ujung penisku hingga amblas masuk kedalam vaginanya. Kudiamkan perlahan, kunikmati beberapa saat kontolku bersarang dalam memeknya Rani.

    Perlahan kugerakkan pantatku naik turun menusuk lubang kemaluannya Rani. Gerakanku makin lama semakin cepat membuat tubuh Rani bergoyang-goyang diatas pangkuanku.Terdengar erangan kenikmatan dari mulut rani.Beberapa kali ia harus memekik kecil tak kala penisku yang makin membesar menyentuh ujung rahimnya. Sementara dua buah gundukan didadanya bergoyang -goyang tak karuan. Kedua tanganku meraih dua gundukan itu dan meremasnya perlahan.

    Beberapa menit kemudian terasa sesuatu menyesak dalam batang kejantananku. Mungkin tiba saatnya bagiku untuk orgasme. Dengan diiringi desahan panjang secara bersamaan…aku dan Rani mencapai orgasme. Kusemprotkan spermaku yang hangat didalan vagina Rani. Beberapa saat kemudian Ranipun menyusul.Cairan hangat merembesi dinding Vaginanya yang hangat itu. Aku memcabut batang kejantananku dari dalam vaginanya Rani.

    Dengan cepat Rani jongkok diselangkanagnku dan menjilat sisa-sisa sperma yang masih menempel dipenisku. Sesaat kemudian Rani tersenyum padaku.Senyum penuh kepuasam …yang tak pernah ia dapatkan dari suaminya tersayang.Aku bangkit dan mengenakan kembali pakaianku. Kulihat jam ditanganku sudah menunjukkan jam sepuluh malam. Akupun pamit pada Rani.

    Namun sebelum aku pergi meninggalkam rumah Rani. Ia memberikan sesuatu buatku sebagai hadiah. Sebuah Handphone terbaru dan motor besar. Semula aku menolak pemberiannya, namun ia berharap sekali aku menerima pemberiannya itu. Demi menghibur hatinya Rani, kuterima hadiah yang bagiku cukup besar sekali.

    Kupergi meninggalkan Rani dengan membawa Handphone dan sebuah motor besar. Hadiah yang mungkin lebih kecil jika dibandingkan dengan kenikmatan seks yang kudapatkan hari ini….dan bahkan akan kudapatkan hari-hari berikutnya bersama wanita cantik yang pernah menjadi Bunga SMA.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Resiko Perjalanan Dinas Terbaru

    Cerita Seks Resiko Perjalanan Dinas Terbaru


    1090 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Resiko Perjalanan Dinas Terbaru ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Elin adalah salah seorang manager pada bagian Treasury di sebuah bank asing. Elin berumur 28 tahun, dia adalah seorang Sunda yang berasal dari daerah Bogor. Elin telah bersuami dan mempunyai seorang anak yang baru berumur 7 tahun. Tubuh Elin apat dikatakan kurus dengan tinggi badan kurang lebih 163 cm, dengan berat badannya kurang lebih 49 kg. Buah dadanya berukuran kecil tetapi padat, pinggangnya sangat ramping dengan bagian perut yang datar. Kulitnya kuning langsat dengan raut muka yang manis.

    Setibanya di Semarang, setelah check in di hotel mereka langsung mengadakan kunjungan pada beberapa nasabah, yang dilakukan sampai dengan setelah makan malam. Setelah selesai berurusan dengan nasabah, mereka kembali ke hotel, dimana Tom dan Anita melanjutkan acara mereka dengan duduk-duduk di bar hotel sambil mengobrol dan minum-minum. Elin pada awalnya diajak juga, tapi karena merasa sangat lelah, dan di samping itu ia juga merasa tidak enak mengganggu mereka, maka ia lebih dulu kembali ke kamar hotel untuk tidur.

    Menjelang tengah malam, Elin tiba-tiba terbangun dari tidurnya, hal ini disebabkan karena ia merasa tempat tidurnya bergerak-gerak dan terdengar suara-suara aneh. Dengan perlahan-lahan Elin membuka matanya untuk mengintip apa yang terjadi. Hatinya terkesiap melihat Tom dan Anita sedang bergumul. Keduanya berada dalam keadaan polos sama sekali.

    Anita yang bertubuh kecil itu, sedang berada di atas Tom seperti layaknya seseorang yang sedang menunggang kuda, dengan pantatnya yang naik turun dengan cepat. Dari mulutnya terdengar suara mendesis yang tertahan,

    “Ssshhh…, sshhh…”, karena mungkin takut membangunkan Elin. Agen Judi Hoki Banget

    Kedua tangan Tom sedang meremas-remas kedua buah dada Anita yang kecil tetapi padat berisi itu. Elin sangat panik dan berada dalam posisi yang serba salah. Jadi dia hanya bisa terus berlagak seperti sedang tidur. Elin mengharapkan mereka cepat selesai dan Tom segera kembali ke kamarnya. Besok dia akan menegur Anita agar tidak melakukan hal seperti itu lagi di kamar mereka. Seharusnya mereka dapat melakukan hal itu di kamar Tom sehingga mereka dapat melakukannya dengan bebas tanpa terganggu oleh siapa pun. Dari bau whisky yang tercium, rupanya keduanya masih berada dalam keadaan mabuk. Elin berusaha keras untuk dapat tidur kembali, walaupun sebenarnya ia merasa sangat terganggu dengan gerakan dan suara-suara yang ditimbulkan oleh mereka.

    Pada saat Elin mulai terlelap, tiba-tiba ia merasakan sesuatu sedang merayap pada bagian pahanya. Elin sangat terkejut dan tubuhnya mengejang, karena pada saat dia perhatikan, ternyata tangan kanan Tom sedang mencoba untuk mengusap-ngusap kedua pahanya yang masih tertutup selimut. Elin berpura-pura masih terlelap dan mencoba mengintip apa yang sebenarnya sedang terjadi. Rupanya permainan Tom dan Anita sudah selesai dan Anita dalam keadaan kelelahan serta mengalami kepuasan yang baru dinikmatinya, sudah tergolek tidur.

    Tom yang masih berada dalam keadaan polos dengan posisi badan setengah tidur disamping Elin, sambil bertumpu pada siku-siku tangan kiri, tangan kanannya sedang berusaha menyingkap selimut yang dipakai Elin. Elin menjadi sangat panik, pada awalnya dia akan bangun dan menegur Tom untuk menghentikan perbuatannya, akan tetapi di pihak lain dia merasa tidak enak karena pasti akan membuat Tom malu, karena dipikirnya Tom melakukan hal itu lebih disebabkan karena Tom masih berada dalam keadaan mabuk. Akhirnya Elin memutuskan untuk tetap berpura-pura tidur dengan harapan Tom akan menghentikan kegiatannya itu.

    Akan tetapi harapannya itu ternyata sia-sia belaka, bahkan secara perlahan-lahan Tom bangkit dan duduk di samping Elin. Tangannya menyingkap selimut yang menutupi tubuh Elin dengan perlahan-lahan dan dari mulutnya menggumam perlahan,

    “Psssttt sayang, mari kubantu menikmati sesuatu yang baru…, nih.., kubantu melepaskan celana dalammu…, nggak baik kalau tidur pakai celana dalam”, sambil tangannya yang tadinya mengelus-elus bagian atas paha Elin bergerak naik dan memegang tepi celana dalam Elin, kemudian menariknya dengan perlahan-lahan ke bawah meluncur di antara kedua kaki Elin.

    Badan Elin menjadi kaku dan dia tidak tahu harus berbuat bagaimana. Elin seakan-akan berubah menjadi patung, pikirannya menjadi gelap dan matanya dirasakannya berkunang-kunang. Tom melihat kedua gundukan bukit kecil dengan belahan sempit di tengahnya, yang ditutupi oleh rambut hitam kecoklatan halus yang tidak terlalu lebat di antara paha atas Elin. Jari-jari Tom membuka satu persatu kancing daster Elin, sambil tangannya bergerak terus ke atas dan sekarang ia menyingkapkan seluruh selimut yang menutupi tubuh Elin, sehingga terlihatlah payudara Elin yang membukit kecil dengan putingnya yang kecil berwarna coklat tua.

    Sekarang Elin tergolek dengan tubuhnya yang tanpa busana, tungkai kakinya yang panjang dan pantat yang penuh berisi, serta buah dada yang kecil padat dan belahan di antara paha atas yang membukit kecil, benar-benar sangat merangsang nafsu birahi Tom. Tom sudah tidak sanggup menahan nafsunya, penisnya yang baru saja terpuaskan oleh Anita, sekarang bangkit lagi, tegang dan siap tempur.

    Sejak saat itu Tom bertekad untuk tidak akan membebaskan Elin. Ia terlalu berharga untuk di biarkan, Tom akan menikmati tubuh Elin berulang-ulang pada malam ini. Kemolekan tubuh Elin terlalu sayang untuk disimpan oleh Elin sendiri pikir Tom. Tom mendorong tubuh Elin dan mulai meremas-remas payudara Elin yang telah terbuka itu,
    “Dengerin sayang, you akan saya ajarin menikmati sesuatu yang nikmat, asal you baik-baik nurutin apa yang akan saya tunjukkan”.

    Kesadaran Elin mulai kembali secara perlahan-lahan dan dengan tubuh gemetar Elin perlahan-lahan membuka matanya dan memperhatikan Tom yang sedang merangkak di atasnya. Elin mencoba mendorong badan Tom sambil berkata,

    “Tom, apa yang sedang kau lakukan ini?”, “Sadarlah Tom, aku khan sudah bersuami, jangan kau teruskan perbuatanmu ini!”. Karena menganggap Tom berada dalam keadaan mabuk, Elin mencoba membujuk dan menggugah kesadaran Tom.

    Akan tetapi Tom yang telah sangat terangsang melihat tubuh Elin yang molek halus mulus dan bugil di depan matanya mana mau mengerti, apalagi penisnya telah dalam keadaan sangat tegang.

    “Gila! Cakep banget! Lihat buah dadamu, padat banget. Cocok sama seleraku! You emang pinter menjaga tubuhmu, sayang!”, kata Tom sambil menekan tubuhnya ke tubuh Elin.
    Elin berusaha bangun berdiri, akan tetapi tidak bisa dan dia tidak berani terlalu bertindak kasar, karena takut Tom akan membalas berlaku kasar padanya.
    Sedangkan dalam posisinya itu saja ia sudah tidak ada lagi kemungkinan untuk lari.

    Sambil menjilat bibirnya Tom berbaring di sisi Elin.

    “Lin, lebih baik you mengikuti kemauanku dengan manis, kalau tidak saya akan maksa you dan saya perkosa you habis-habisan. Kalau you nurutin, you akan merasakan kenikmatan dan tidak akan sakit”. Lalu tangannya ditangkupkan di buah dada Elin, sambil meremas-remasnya dengan sangat bernafsu, sambil merasakan kehalusan dan kepadatan buah dada Elin. “Bodi you oke banget!”, kata Tom. “Coba you berputar Elin!”. Perlahan-lahan dengan perasaan yang putus asa Elin berputar membelakangi Tom. Dan dirasakanya tangan Tom sekarang ada di pantatnya meremas dan meraba-raba.

    Kemudian Tom menyibakkan rambut Elin, dan dihirupnya leher Elin dengan hidungnya sementara lidahnya menelusuri leher Elin. Sambil melakukan hal itu tangan Tom berpindah menuju kemaluan Elin. Pada bagian yang membukit itu, tangannya bermain-main, mengelus-elus dan menekan-nekan, sambil berkata,

    “Kasihan you, Elin, pasti suami you tidak tahu cara membahagiakan you?”,
    “Tapi tenang aja sayang, dengan saya, you nggak bakalan bisa lupa seumur hidup, you bakalan merasakan bagaimana menjadi wanita sejati!”. Sambil memutar kembali tubuh Elin.
    Setelah itu Tom mengambil tangan Elin dan meletakkannya di kemaluannya yang telah sangat tegang itu.

    Ketika merasakan tangannya menyentuh benda hangat yang besar lagi keras itu, tubuh Elin tersentak, belum sempat Elin dapat berpikir dengan jelas, terasa badannya telah ditelentangkan oleh Tom dan dengan cepat Tom telah berjongkok di antara kedua kakinya yang dengan paksa terkangkang akibat tekanan lutut Tom. Dengan sebelah tangannya menuntun penisnya yang besar, Tom lalu menempelkan ujung penisnya ke bibir vagina Elin,

    “Apa you mau saya masukin itu?”,
    “Aaahhh…, jangaaann…, jaaangaaann…, Toomm…”, Elin dengan suara mengiba-iba masih berusaha mencoba menghalangi niat Tom.
    Elin mencoba mengeser pinggulnya ke samping, berusaha menghindari penis Tom agar tidak dapat menerobos masuk ke dalam liang kewanitaannya.
    Sambil tersenyum Tom berkata lagi,
    “You tidak dapat kemana-mana lagi, lebih baik you diam-diam saja dan menikmati permainan saya ini..!”. Tom lalu memajukan pinggulnya dengan cepat dan menekan ke bawah, sehingga penis besarnya yang telah menempel pada bibir kemaluan Elin dengan cepat menerobos masuk ke dalam liang vagina Elin dengan tanpa dapat dihalangi lagi.
    Testis Tom mengayun-ayun menampar bagian bawah vagina Elin, sementara Elin megap-megap karena dorongan keras Tom.

    Elin belum pernah merasakan saat seperti ini, setiap bagian tubuhnya serasa sangat sensitif terhadap rangsangan. Buah dadanya terangsang saat ditindih oleh dada Tom. Dirinya sudah lupa kalau sedang diperkosa, ia tidak peduli pada tubuh besar Tom yang sedang bergerak naik turun menindih tubuhnya yang langsing. Elin mulai merasakan suatu sensasi kenikmatan yang menggelitik di bagian bawah tubuhnya, vaginanya yang telah terisi oleh penis besar dan panjang milik Tom, terasa menggelitik dan menyebar ke seluruh tubuhnya, sehingga Elin hanya bisa menggeliat-geliat dan mendesis mirip orang kepedasan.

    Elin hanya berusaha menikmati seluruh rasa nikmat yang dirasakan tubuhnya. Sekarang Elin mencoba untuk berusaha aktif dengan ikut menggerakkan pinggulnya mengikuti irama gerakan Tom di atasnya. Tom melihat Elin mengerang, merintih dan mengejang setiap kali ia bergerak. Dan Elin sudah mulai terbiasa mengikuti gerakannya. Tom merasakan tangan Elin merangkul erat pada punggung bawahnya mengelus-elus ke bawah dan meremas-remas pantatnya serta menariknya ke depan agar semakin merapat pada tubuh Elin. Tom terus menggosok-gosokkan penisnya pada klitoris Elin.

    Tom sekarang ingin membuat Elin orgasme terlebih dahulu. Elin semakin terangsang dan tak terkendali lagi setiap kali bagian tubuhnya bergerak mengikuti tekanan dan sodokan Tom, sekarang wajahnya terbenam di dada bidang Tom, mulutnya megap-megap seperti ikan terdampar di pasir, dengan perlahan-lahan mulutnya bergeser pada dada Bossnya dan sambil terus menjilat akhirnya tiba pada puting susu Tom.

    Sekarang Elin secara refleks mulai menyedot dan menghisap puting susu Tom, sehingga badan Tom mulai bergetar juga saking merasa nikmatnya. Penis Tom terasa semakin keras, sehingga Tom semakin ganas saja menggerakkan pantatnya menekan pinggul Elin dalam-dalam. Elin merasakan vaginanya berkontraksi, sambil berusaha menahan rasa geli yang tidak terlukiskan menggelitik seluruh dinding liang kemaluannya dan menjalar ke seluruh tubuhnya.

    Perasaan itu makin lama makin kuat menguasainya sehingga seakan-akan menutupi kesadarannya dan membawanya melayang-layang dalam kenikmatan yang tidak pernah dialaminya selama ini dan tidak dapat dilukiskan ataupun diuraikan dengan kata-kata. Kenikmatan yang dialami Elin tercermin pada gerakan tubuhnya yang meronta-ronta liar tanpa terkendali bagaikan ikan yang menggelepar-gelepar terdampar di pasir. Desahan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulutnya yang mungil,
    “Ooohhhh…., aagghh…, adduhhh..!”.

    Kedua pahanya melingkari pantat Tom dan dengan kuat menjepit serta menekan ke bawah, disertai tubuhnya yang mengejang dan kedua tangannya mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, benar-benar suatu orgasme yang dahsyat telah melanda Elin. Tom merasakan penisnya terjepit dengan kuat oleh dinding kemaluan Elin yang berdenyut-denyut disertai isapan kuat seakan-akan hendak menelan batang penisnya. Terasa benar jepitan dinding vagina Elin dan di ujung sana terasa ada “tembok” yang mengelus kepala penisnya.

    Setelah beristirahat sejenak dan melihat Elin sudah agak tenang, Tom mulai memompa lagi. Pompaan Tom kali ini segera dibalas oleh Elin, pinggulnya bergerak-gerak “aneh” tapi efeknya luar biasa. Penis Tom serasa dilumat dari pangkal sampai kepalanya. Lalu masih ditambah dengan variasi, ketika pinggul Elin berhenti dari gerakan aneh itu, tiba-tiba Tom merasakan penisnya terjepit dengan kuat dan dinding-dinding kemaluan Elin berdenyut-denyut secara teratur, sekitar 4-5 kali denyut menjepit, baru kemudian bergoyang aneh lagi.
    Wah, suatu sensasi melanda perasaan Tom, suatu hubungan kelamin yang belum pernah dinikmatinya dengan wanita manapun juga selama ini. Menyesal Tom karena tidak dari dulu-dulu menikmatinya. Gerakan aneh di dalam liang kemaluan Elin makin bervariasi. Terkadang Tom malah meminta Elin berhenti bergoyang untuk sekedar menarik nafas panjang. Lumatan dinding kemaluan Elin pada penis Tom membuatnya geli-geli dan serasa akan ‘meledak’.

    Tom tidak ingin cepat-cepat sampai, karena masih ingin menikmati
    “elusan” vagina Elin. Tetapi gerakan-gerakan di dalam liang kewanitaan Elin semakin menggila dan semakin liar.

    Hingga akhirnya Tom harus menyerah, tak mampu menahan lebih lama lagi perasaan nikmat yang melandanya, semakin cepat Tom bergerak mengimbangi goyangan pinggul Elin, semakin terasa pula rangsangan yang akan meletupkan lahar panas yang sedang menuju klimaks, mendaki puncak, saat-saat yang paling nikmat. Dan akhirnya, pada tusukan yang terdalam, Tom menyemprotkan maninya kuat-kuat di dalam liang kewanitaan Elin, sambil mengejang, melayang, bergetar. Pada detik-detik saat Tom melayang tadi, tiba-tiba kaki Elin yang pada awalnya mengangkang, diangkatnya dan menjepit pinggul Tom kuat-kuat. Amat sangat kuat.

    Lalu tubuhnya ikut mengejang beberapa detik, mengendor dan terus mengejang lagi, lagi dan lagi…, Elin pun tidak sanggup menahan dorongan orgasme yang melandanya lagi, punggungnya melengkung ke atas, matanya terbeliak-beliak, serta keseluruhan tubuhnya bergetar dengan hebat tanpa terkendali, seiring dengan meledaknya kenikmatan orgasme di vaginanya. Orgasme kedua dari Elin.

    “Toommm, aduuuh, Toomm, aahhhhh…, aaduuhh…, nikmaaatt.., Toomm….!”.

    Tom tersenyum puas melihat tubuh Elin terguncang-guncang karena orgasme selama 15 detik tanpa henti-hentinya. Kemudian tangan Elin dengan eratnya menekan pantat Tom ke arah selangkangannya sambil kakinya menggelepar-gelepar ke kiri kanan. Tom pun terus menggerakkan penisnya untuk menggosok klitoris Elin. Setelah orgasmenya selesai, tubuh Elin langsung terkulai lemas tak berdaya, terkapar, dengan kedua tangan dan kakinya terbentang melebar ke kiri kanan. Elin merasa bagian-bagian tubuhnya seolah terlepas dan badannya tidak dapat digerakkan sama sekali.

    Setelah gelombang dahsyat kenikmatan yang melandanya surut, Elin kembali ke alam nyata dan menyadari bahwa dia sedang terkapar di bawah tindihan badan kekar lelaki bule berkulit putih yang bukan suaminya yang baru saja memberikan kepuasan yang tiada tara padanya. Suatu perasaan malu dan menyesal melandanya, bagaimana dia bisa begitu gampang ditaklukkan oleh lelaki tersebut. Tanpa terasa air mata penyesalannya bergulir keluar dan Elin mulai menangis tersedu-sedu. Dengan tubuhnya yang masih menghimpit badan Elin, Tom mencoba membujuknya dengan memberikan berbagai alasan antara lain karena ia terlalu banyak minum sehingga tidak dapat mengontrol dirinya.

    Sambil membujuk dan mengelus-elus rambut Elin dengan perlahan-lahan penisnya mulai tegang lagi dan dengan halus penisnya yang memang telah berada tepat di depan kemaluan Elis ditekan perlahan-lahan agar masuk ke dalam kewanitaan Elin. Pada saat merasakan penis Tom mulai menerobos masuk ke dalam kewanitaannya, Elin bereaksi sedikit dengan mencoba memberontak lemah tapi akhirnya diam pasrah dan membiarkan penis besar tersebut masuk sepenuhnya ke dalam liang kewanitaannya.

    Dengan perlahan-lahan Tom menggerakkan badannya naik-turun, sehingga lama-kelamaan tubuh Elin mulai terangsang kembali dan bereaksi, dan pergumulan kedua insan tersebut semakin lama semakin seru mendaki puncak kepuasan dan kenikmatan, terlupa akan segala penyesalan. Pertarungan mereka terus berlanjut sepanjang malam dan baru berhenti menjelang fajar menyingsing keesokan harinya.

    Pukul 10 pagi keduanya baru terbangun dan terlihat Anita telah berpakaian rapi, sedang menikmati sarapan paginya sambil mengerling ke arah mereka dengan senyum-senyum rahasia. Pada mulanya Elin merasa sangat malu terhadap Anita, tapi melihat reaksi Anita yang seperti itu, seakan-akan mengajak bersekutu, akhirnya Elin menjadi terbiasa

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Menikmati Rasa Bercumbu

    Cerita Seks Menikmati Rasa Bercumbu


    964 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Menikmati Rasa Bercumbu ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks  Peristiwa ini terjadi sekitar 2 tahun yang lalu di Amerika, Saya kuliah di universitas yang lumayan terkenal di dunia, Berhubung sekolahnya bagus, maka anak-anak Indonesia yang kuliah di sana rata-rata mahasiswa yang pintar. Cewek yang cantik saja cuma beberapa, itupun sudah ada cowoknya semua. Nah awalnya, ada cewek yang baru datang dari Jakarta bernama Vira (nama samaran). Saya sudah sering mendengar cerita dari teman-teman bahwa Vira ini cantik dan suka berpakaian seksi, apalagi di awal Fall semester itu udara masih panas-panasnya.

    Suatu hari di kampus, saya berpapasan dengan teman-teman cewek. Seperti biasa, saya cuma basa-basi saja karena saya memang terkenal cuek di depan cewek-cewek. Setelah basa-basi, saya bilang saya sudah terlambat masuk ke kelas. Ketika balik badan, eh hampir bertabrakan dengan cewek tinggi cantik yang sedang lewat di belakangku. Yang lain langsung tertawa.

    “Alahh Ricky pasti deh disengaja supaya kenalan”, kata cewek-cewek menggodaku. Ternyata itu yang namanya Vira.
    “Alow.., saya Ricky”.
    “Vira”, katanya cuek.

    Setelah hari itu saya tidak pernah lagi bertemu dengan Vira. Sampai suatu hari ketika baru keluar dari kelas, saat jalan pulang saya lihat Vira sedang duduk sendirian merokok di luar gedung English. Ah, kesempatan nih pikirku. Langsung saya hampiri dia. Wah gila deh.., pakaiannya membuatku tidak tahan.

    Baju minim bertali atasnya dan celana pendek berwarna coklat. Ketika saya didepannya, kelihatan payudaranya yang menonjol dengan tali BH hitamnya yang menambah seksi penampilannya. Wah.., begini rupanya cewek-cewek Jakarta jaman sekarang. Setelah basa-basi sedikit, saya ikutan merokok bersama dia dan bercerita tentang diri kita.

    Tiba-tiba dia bertanya, “Eh Ric.., loe kalau tidak ada kelas lagi jalan yuk.., Saya asli boring banget nih”. Terus setelah bingung mau jalan ke mana, kita memutuskan pergi ke kota H yang jaraknya 2 jam. Katanya dia mau ke mall, pingin shopping.
    Hari itu kita jadi akrab sekali sampai sempat bergandengan tangan di mall. Saya tidak tahu kenapa saya yang awalnya nafsu jadi suka benar kepadanya. Anaknya cuek, asik dan lucu lagi. Apalagi dia senang saja jalan denganku yang termasuk anak “bawah” di kotaku. Mobil sudah butut, duit selalu pas-pasan. Wah.., untung deh kayaknya si Vira ini tidak matre.

    Setelah sebulan jadi teman dekat, suatu malam pulang dari main billiard dia mengajakku ke tempatnya. Dia tinggal bersama tantenya yang sudah berkeluarga dan punya 2 anak. Waktu itu sekitar jam 2 malam. Jadi Om dan Tantenya sudah pada tidur semua. Dia langsung mengajakku ke dapurnya yang sangat besar.
    “Mau beer Ky?”, tawar Vira.
    “Tidak usahlah Vir.., kalau loe mau ya satu berdua saja”, jawabku (saya memang tidak begitu suka yang namanya minuman keras).
    Terus waktu Vira datang membawa beernya.., dia langsung jongkok di depanku yang sedang duduk di kursi. Wah.., lagi-lagi dengan salah satu baju sexynya, pemandangan payudaranya persis di depan mataku. Tanpa sadar penisku sudah naik melihat tonjolan payudara yang putih itu. Karena posisiku yang lagi duduk, maka penisku yang sedang tegak menjadi agak nyangkut. Langsung saya membungkuk sedikit supaya tegangnya tidak begitu menyiksa. Agen Judi Hoki Banget

    “Ky.., loe tuh sudah Saya anggap teman dekat Saya disini. Terus terang.., loe tuh satu-satunya yang cuek saja kalau didepan Saya.., makanya saya suka. Cowok lain kan rata-rata suka genit-genit gitu.., ah males banget deh Saya lihat cowok gituan”, kata Vira sambil menatap tajam ke mataku.

    “Jadi teman doang nihh?”, kataku sambil ketawa kecil.
    “Ini baru mau nanya.., loe sama Saya saja mau gak?”, kata Vira sambil tersenyum kecil.
    “Ah canda loe.., Saya tidak ada modal buat pacaran Vir”, saya menanggapinya sambil tersenyum juga.
    “Sudah ah.., kalau tidak mau ya sudah”, kata Vira dengan pura-pura cemberut.
    Tidak tahu ada dorongan dari mana, tiba-tiba jari telunjukku bermain di bahunya. Terus jariku naik menelusuri leher dan telinganya. Saya lihat Vira diam saja menikmati permainan kecilku.
    Setelah beberapa saat saya tanya, “Vir.., Saya boleh cium loe tidak?”.
    “Sekali saja ya Ky..”, katanya dengan senyum nakalnya. Saya bungkukkan badan dan langsung saya cium bibirnya dengan lembut. Pertama kita main bibir saja, terus dia yang mulai memainkan lidah. Setelah beberapa saat dia pegang tanganku sambil menuntunnya ke kamarnya.

    Dengan was-was saya tanya, “Eh Oom loe tidak bangun sebentar Vir?”.
    “Makanya jangan ribut!”, jawab Vira cuek.

    Sampai di kamar, dia duduk duluan di kasurnya yang lumayan besar. Saya jongkok di depannya dan mulai mencium bibirnya lagi. Kali ini tanganku mulai berani memegang payudaranya yang berukuran 34B. Untuk ukuran tubuhnya yang tinggi kurus payudaranya termasuk besar dan pas sekali.
    Tiba-tiba Vira mendorongku menghentikan ciuman dan berbisik, “Ky.., ada satu yang perlu loe tau.., Saya belum pernah lho yang aneh-aneh.., Paling jauh cuma ciuman”.
    Dengan kaget saya langsung bilang, “Ya sudah deh Vir.., tidak usah saja ginian”.
    Dengan cepet Vira memotong omonganku, “Bukan gitu Ky.., Maksud Saya.., ya pelan-pelan saja, Saya juga tidak mau loe ngira Saya beginian sama semua cowok”.
    “Saya tidak peduli juga dengan masa lalu loe Vir.., yang penting sekarang Saya senang sama loe.., Kalau loe dulu sering juga gak apa-apa kok.., kan jadi asik loe sudah pengalaman”, candaku sambil ketawa kecil takut Oom dan Tantenya terbangun.
    “sialan loe!”, katanya ikutan ketawa kecil.

    Tidak berapa lama, saya maju lagi dan mulai mencium Vira. Setelah beberapa menit saya buka bajunya. Tinggal BH silk yang berwarna biru muda. Tanpa melepas BH-nya, payudaranya saya keluarin dan mulai saya pindah ciumin dan mainin kedua payudaranya. Terus terang, sebelum ini belum pernah saya melihat payudara sebagus ini. Penisku menjadi sangat tegang. Apalagi permainan yang pelan-pelan begini membuat suasana makin erotis dan menahan rasa nafsu yang menggebu-gebu membuatku semakin menikmati permainan ini.

    “Vir.., Saya boleh ciumin bawah lu tidak?”, tanya saya hati-hati. Vira hanya mengangguk kecil. Kelihatan diwajahnya bahwa dia juga menikmati sekali permainan saya.
    “Loe tiduran saja Vir”, kata saya sambil berdiri dan membuka baju dan celanaku. Setelah dia telentang saya buka pelan-pelan celananya. Tinggallah celana dalamnya yang juga berwarna biru muda. Saya cium kakinya dari betis naik pelan-pelan ke paha dan berhenti di selangkangannya. Dengan perlahan saya tarik ke bawah celana dalamnya. Ternyata bulu vaginanya tipis dan lurus. Pas sekali nih dalam hati saya. Saya tidak begitu suka vagina yang berbulu lebat. Mulailah saya jilati vaginanya sambil saya masukin lidahku ke dalamnya. Vira diam saja sambil sedikit bergoyang.

    Setelah beberapa menit Vira sudah basah dan saya juga sudah tidak tahan dari tadi cuma tegang saja. Saya ciumi pelan pusarnya naik ke payudaranya terus leher dan melumat bibirnya. Sambil berciuman saya mencoba memasukkan penisku ke vaginanya. Pertama sih pelan eh tahunya tidak masuk-masuk. Penisku tidak terlalu besar, tapi lumayan panjang. Saya mencoba lagi menusukkan penisku, eh tetap saja tidak masuk. “Benar juga nih anak masih perawan”, dalam hatiku. Sambil menciuminya, saya berbisik, “Saya coba agak keras ya Vir?”. Tanpa menunggu jawaban langsung saya coba menerobos lagi dengan lebih keras. Tetap saja tidak bisa.

    Akhirnya setelah kira-kira 10 menit tembus juga pertahanan Vira. Pertama dia tampak kesakitan, tapi lama-lama Vira mulai mendesah-deash kecil keenakan. Tangan kananku disuruhnya menutup mulutnya supaya dia tidak mendesah terlalu keras.
    Sayang gara-gara sudah ereksi sejak tadi, saya cuma bisa bertahan 10 menit.
    “Saya mau keluar nih Vir..” kataku dengan napas yang tidak teratur.

    “Di luar Ky!”, jawabnya cepat.
    Tidak berapa lama saya keluarin sperma saya di perutnya. Saya langsung mengambil tissue dan membersihkan spermaku diperutnya. Vira masih telentang diam di tempat tidur.
    “Loe tidak pa-pa Vir?”, tanyaku kawatir takut dia menyesal.
    “Aduh Ky.., sakit nih kalau saya gerakin”, jawabnya dengan muka meringis.
    “Pelan-pelan saja Vir”, kataku sambil berpakaian lagi.

    Akhirnya Vira berdiri dan ikutan berpakaian.
    “Ky.., loe balik deh.., besok kan ada kelas pagi”, kata Vira tanpa expressi.
    “Iya deh Vir..”, jawabku sambil mencium bibir dan keningnya.
    Dia mengantarkanku sampai di pintu depan dan saya tanpa banyak bicara langsung pergi pulang. Ini pertama kali saya mengambil perawan cewek. Ada perasaan was-was dalam hatiku.

    Besoknya di kampus seperti biasa ketemu Vira di depan Perpustakaan. Saya dengan deg-degan mencoba tersenyum ke Vira. Saat di depanku, dadaku ditonjok dengan keras.
    “Sakit tau!”, kata Vira dengan nada keras. Saya diam saja tidak tahu mau ngomong apa. Eh tahunya dia langsung ketawa terbahak-bahak.
    “Tidak pa-pa kok Ky.., saya tidak marah sama loe.., asal..”, katanya dengan senyum-senyum.
    “Asal apaan?”, tanyaku tidak sabar.
    “Asal loe jadi cowok saya mulai sekarang”, Kata Vira sambil menatap tajam.
    Dengan hati senang saya langsung bilang, “Saya sih sudah nganggep loe cewek saya dari dulu”.
    Akhirnya kita ketawa dan sejak itu Vira mulai belajar seks pelan-pelan dengan saya tentunya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Kecanduan Dengan Peju Yang Keluar Dari Kemaluan Anak ABG

    Cerita Seks Kecanduan Dengan Peju Yang Keluar Dari Kemaluan Anak ABG


    1314 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kecanduan Dengan Peju Yang Keluar Dari Kemaluan Anak ABG ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Jam weker dimeja kamarku berdering pada jam 09 00 pagi, memang aku mensetting pada jam itu, karena tadi sampai terdengar adzan subuh aku masih belum bisa memejamkan mata untuk tidur . Aku menggeliatkan tubuhku terdengar kerotokan pada pinggangku, dengan malas aku bangkit dari tempat tidur.

    Ups aku lupa kalau aku tadi tidur dengan tubuh telanjang bulat… kuliat tubuhku dari pantulan cermin besar mmm… dalam usia hampir kepala 4, kulihat tubuhku masih bagus dilihat… buah dadaku yang berukuran bra 36 B masih cukup kenyal, pinggangku masih ramping tak berlemak, pinggul dan pantatku kata mas Seno, almarhum suamiku adalah bagian yang terindah dari tubuhku, sangat seksi dan serasi dengan sepasang kakiku yang panjang…

    Wajahku…? kata mas Seno lagi, katanya wajahku lebih pantas dibilang seksi daripada cantik… entahlah penilaian lelaki memang susah dijabarkan oleh perempuan… Sssssshhh… ooohhh… gila, lagi-lagi gairah birahiku meletup dengan tiba2… di depan cermin besar itu aku meremasi buah dada montokku sendiri yang kian mengencang… ammpuuuun… sudah 2 hari 2 malam ini aku sangat menderita karena birahi gila ini… entah berapa belas kali selama 2 hari 2 malam ini aku bermasturbasi…sampe tubuhku benar-benar loyo

    Bahkan pada hari pertama aku sempat melakukan masturbasi di belakang kemudi mobil di tengah keramaian jalan tol, saking ngga ketahan… Semalam, dengan diiringi adegan-adegan syur film bokep koleksi almarhum mas Seno… aku melampiaskan hasrat birahiku secara swalayan, mungkin lebih dari 10 kali sampai pagi menjelang…

    Maka betapa jengkelku, sekarang belum setengah jam mataku terbuka, gelegak birahi itu meletup lagi… kali ini aku melawan, aku masuk kamar mandi, kuguyur tubuhku dengan shower air dingin… agak menggigil juga tubuhku… Aku memang wanita berlibido tingg.

    Sejak ABG aku sudah mengenal masturbasi… menjelang lulus SMU aku mengenal persetubuhan dan berlanjut menjadi doyan disetubuhi… Masa kuliahku adalah masa euphoria sex, karena aku kuliah di Bandung sementara orang tuaku di Jakarta…

    Pada awal masa kuliahku, aku pantas dijuluki pemburu seks … beberapa kali aku diusir dari tempat kost yg berbeda, dengan sebab yg hampir sama… yang aku ingat, sore pulang kuliah diantar teman kuliahku, aku lupa namanya… pokoknya keturunan Arab… Agen Judi Hoki Banget

    Aku lupa bagaimana awal mulanya, aku bisa nyepong kemaluan Arab ganteng itu di dalam kamarku dalam keadaan pintu ngga terkunci dan Ipah pembantu ibu kost yg nyinyir itu nyelonong masuk kamarku utk menaruh pakaianku yg habis diseterikanya… aku tengah terkagum-kagum dengan volume batang kemaluan Arab ganteng yang lebih besar dari lenganku dan minta ampun panjangnya

    Malam itu juga aku disidang dan harus keluar dari rumah kost itu Tapi buatku ga ada masalah karena malam itu si Arab ganteng memberikan tumpangan sementara di rumah kontrakannya… tentu saja gairah birahiku yang binal dimanjakan oleh Arab ganteng itu… sepanjang hari… bahkan sampai beberapa hari aku tinggal di rumah kontrakan si Arab ganteng yang berantakan…

    Kejadian yg lain pernah juga tengah malam, lagi seru-serunya ML sama cowok baruku… tiba-tiba pintu didobrak petugas ronda yang rupanya sudah lama memperhatikan kebiasaanku masukin cowok malam-malam… cowokku dengan tengilnya berhasil kabur…

    Sementara aku lagi-lagi terpaksa harus cari kost baru lagi… Satu lagi yang ga bakal aku lupa, affairku dengan bapak kost, biar sudah tua tapi ganteng dan handsome dan yang membuatku bertekuk lutut… mmm… aksi ranjangnya boo’… selalu membuatku bangun kesiangan esoknya…

    Sayang aku menikmati kencan ranjang dengan bapak kost baru tiga kali keburu ketangkap basah sama istrinya… abis siang bolong bapak itu ngajakin naik ranjang… apesnya lagi aku ga akan mampu menolak, kalo tetekku sudah kena diremasinya… baru mau dua kali aku mendapatkan orgasme… eeh…pintu di ketok-ketok dari luar dan terdengar suara ibu kost memanggil namaku…

    Mendengar itu bapak kost yg sedang memainkan batang kemaluannya di liang sanggamaku, jadi gugup dan efeknya justru membuatnya orgasme, untung gak telat nyabut… pejunya berhamburan di atas perutku banyak sekali… bisa ditebak endingnya… aku harus angkat kaki dari rumah kost saat itu juga…

    Nasihat sahabat-sahabatku, banyak merubah perilaku seksualku yang liar… Dengan susah payah aku berhasil menekan hasrat birahiku yang memang luar biasa panas dan aku mengumbarnya… awalnya mana sanggup aku menahan seminggu tanpa aktivitas seksual… bakal uring-uringan dan kepala terasa pecah…

    Sampai akhirnya aku ketemu dengan mas Seno aktivis mapala kakak kelasku… ngga hanya sosoknya yang jantan… permainan ranjangnyapun luar biasa… permainannya yang agak kasar, mampu membuatku mengerang-erang histeris… Aku ga nyesel, harus married dengan mas Seno karena keburu hamil

    Buktinya aku berhasil menyelesaikan kuliah, walaupun sambil mengasuh Astari buah cintaku dengan mas Seno Status ekonomi kamipun tergolong bagus… Sampai akhirnya 5 tahun yg lalu, kecelakaan mobil di jalan tol merenggut mas Seno dari kami berdua…

    Selama 5 tahun menjanda, mungkin karena kesibukanku mengurus dan melanjutkan usaha mas Seno yang sedang menanjak pesat dan keberadaan Astari anak tunggalku sudah menginjak usia gadis remaja, aku hanya 2 kali terlibat affair dengan lelaki yg berbeda, itupun juga hanya having fun semata, penyegaran suasana disela-sela kesibukan bisnis… Kehidupan seksualku datar, tanpa gejolak… sesekali aktivitas masturbasi cukup memuaskanku…

    Setelah tubuh terasa segar, kukenakan kimono dan keluar kamar…

    ” Heee… Ron kamu disini ? kok ga sekolah ?” Kudapati Ronie di belakang komputer Astari. Ronie adalah kakak kelas Astari yang hampir setahun ini akrab dengan anak gadisku itu Anak muda yang sopan dan pandai cerminan produk dari keluarga yang cukup baik dan mapan

    ” Iya tante, saya hari ini kebetulan banyak pelajaran kosong jadi bisa pulang lebih awal dan tadi Tari minta tolong saya nungguin tante yg lagi sakit kali aja butuh apa-apa” Sahut Ronie sopan, membuatku terharu… Lumayan ngobrol dengan Ronie, penderitaanku agak berkurang…

    ” Ron, kamu bisa mijit ga ? tolongin pijitin tante dong bentar… leher tante kaku…” pintaku ke Ronie tanpa canggung, karena memang kami sudah akrab sekali, bahkan buatku Ronie kaya anakku sendiri Ronie duduk menghadap punggungku pijatan demi pijatan kurasakan… tanpa kusadari sentuhan tangan lelaki muda itu terasa nikmat selayaknya sentuhan lelaki yang tengah membangkitkan birahi perempuan… aku mulai mendesah resah…

    Percikan api birahi dengan cepat membakarku tanpa ampun… sementara tanpa kusadari kimonoku sudah semakin melorot, terdesak tangan Ronie yang kini memijit daerah pinggangku, atas permintaanku sendiri untuk memijit lebih turun… uuuhh… dadaku terasa sesak akibat tete’ku yang semakin mengencang…

    Aku ingin ada yang meremasinya… Sssshhh ooohhh… gilaaa… ngga tahaann… kupegang kedua tangan Ronie, tangan kiriku memegang tangan kirinya dan tangan kananku memegang tangan kanannya kutarik kedepan melingkari tubuhku dan kutangkupkan di buah dadaku…

    ” Eehh… tante…?” bisik Ronie bingung dari belakang tubuhku

    ” Ron… tolong remasi tete’ tante…” desisku resah… merasakan sentuhan tangan lelaki pada buah dadaku yg tengah mengencang… Benar-benar hilang sosok Ronie yg sehari-hari adalah pacar Astari anakku yang ada dibenakku saat itu Ronie adalah lelaki muda bertubuh tegap… Ooouuh… Ronie mulai meremasi kemontokan buah dadaku…

    ” Yaaaaahh hhh…hhh… enaaaak Ronn ulangi lagi sayaaang oooohhh… ” tubuhku menggeliat resah… kugapai kepala Ronie dan kutarik ke arah tengkukku yang terbuka karena rambutku kusanggul keatas… Ronie tak menolak dan melakukan permintaanku untuk menciumi tengkukku

    ” Ciumi leher tante… hhhmmm sssshhh yaaahh kecupin sayaaang aaaaccchh… sssshhh ” bisikan dan desah mesraku menuntun Ronie melakukan apa yg kuminta…Aku makin gemas, tubuhku gemetaran hebat… baju kimonoku tinggal menutupi tubuh bawahku karena tali pinggangnya masih terikat

    Kubalikkan tubuhku, sejenak kupandangi wajah ganteng Ronie yang matanya terbelalak liar menatap nanar tubuh bagian depanku dengan mimik ngga karuan Kulingkarkan kedua lenganku di lehernya dan dengan penuh gairah kusosot bibir manisnya…

    Anak muda ini gelagapan menghadapi liarnya bibirku yang mengulum bibirnya dan nakalnya lidahku yang menggeliat menerobos masuk rongga mulutnya… Tapi insting lelakinya segera mengantisipasi, segera dapat mengatasi seranganku

    Baju seragam Ronie dengan cepat kulolosi dan… ooohh… dada yg gempal dan bidang dari salah satu tim inti basket di sekolahnya ini membuat gairahku semakin binal… Kudorong tubuh Ronie untuk rebah disofa… nafas jantannya mulai tak beraturan Mmm… pejantan muda ini mulai mengerang-erang dan tubuhnya menggelepar, tatkala bibir dan lidahku menjelajahi permukaan kulit dadanya, bungkahan dada jantannya kuremas dengan gemas

    Aksi bibir dan lidahku terus melata sampai ke pusarnya… Sssshhh… celananya tampak menggembung besar entah ada apa dibaliknya ? jantungku berdegup semakin kencang melihatnya… dan mataku terbelalak dibuatnya, sampai aku harus menahan nafas, ketika retsluiting celana abu-abu itu terbuka… kepala kemaluan jantan menyembul keluar dari batas celana dalamnya…

    Aku dengan tergopoh-gopoh karena tak sabar melorotin celana seragam sekalian dengan celana dalam putihnya sampai ke lutut Ronie… Ooooohhh my God ! teriakku dalam hati… menyaksikan batang kemaluan Ronie yang mengacung di antara pahanya… begitu macho, begitu gagah, begitu indah bentuknya… dengan kepala kemaluannya yang besar tampak mengkilat…

    Tanganku terasa gemetaran ketika hendak menyentuh nya… Kembali tubuh Ronie menggerinjal kecil ketika tanganku bergerak mengocok batang kemaluannya… aku makin binal, kudekatkan wajahku untuk mengulum kepala kemaluan yang menggemaskan itu, sambil tetap tanganku bergerak mengocok batang kemaluannya…

    Mendadak tubuh tegap itu meregang hebat diiringi erangan keras… dan bibirku yang setengah terbuka dan tinggal beberapa sentimeter dari kepala kemaluan itu merasakan semburan cairan hangat dengan menyebarkan aroma khas yg sangat kukenal dan kurindukan… apalagi kalo bukan peju lelaki… tanganku refleks mengocok batang kemaluan Ronie makin cepat sambil tanganku yang lain mengurut lembut kantung pelirnya…

    Sementara kubiarkan peju yang sangat kental itu menyembur wajahku… sesekali kusambut peju itu dengan lidahku… mmmm… rasa peju yg khas itu kembali dikecap oleh lidahku…Terus terang aku sempat kecewa, dengan bobolnya peju Ronie… Tapi beberapa saat batang kemaluan yang masih dalam genggamanku, kurasakan tak menyusut sedikitpun masih tetap keras…

    Tanpa buang waktu, aku merangkak diatas tubuh Ronie yang menggelosoh di sofa… dengan posisi tubuhku jongkok mengangkangi tubuh Ronie, di atas kemaluan Ronie… kutuntun batang kemaluan perkasa yang masih belepotan peju itu kearah liang sanggamaku yang sudah basah kuyub dari tadi…

    wooohh… ternyata kepala kemaluan itu terlalu besar untuk masuk ke liang sanggamaku… Akhirnya dengan sedikit menahan perih, akibat otot liang sanggama yang dipaksa membuka lebih lebar kujejalkan dengan sedikit memaksa ke liang sanggamaku yang sudah tak sabar untuk segera melahap mangsanya…

    ” Iiiiihhh… bantu dorong sayang… Oooooowwwwww…” Aku merengek panjang ketika sedikit demi sedikit amblas juga batang kemaluan Ronie menembus liang sanggamaku diiring rasa perih yang menggemaskan…

    ” Sssshhh… mmmhh… ayun pinggulmu keatas sayaaang ” kembali aku menuntun pejantan muda ini untuk memulai persetubuhan…

    ” Aaaww… aahh… ooww pelahan duluuu sayaaang… burung kamu gede banget… perih tauuk ” aku ngedumel manja… ketika Ronie mengayun pinggulnya kuat sekali… Terasa tubuhku bagaikan baterai yang baru dicharge… aliran energi aneh itu mengalir menyebar ke seluruh tubuhku… membuat aku semakin binal memainkan goyangan pinggulku… sementara Ronie ternyata cukup cerdas menyerap pelajaran, bahkan mampu segera mengembangkan… dengan posisi tubuhku diatas, membuatku sangat cepat mencapai orgasme…

    entahlah atau karena besarnya batang kemaluan Ronie yang menyungkal rapat liang sanggamaku, sehingga seluruh syaraf dinding liang sanggamaku rata dibesutnya… Luar biasa ! dalam waktu kurang dari 5 menit setelah orgasmeku yg pertama, kembali aku tak dapat menahan jeritku mengantar rasa nikmatnya peju orgasme yang kedua… dan…

    hhwwwoooo… aaaammmpppuuunnn !!!! Rupanya Ronie tak mampu menahan lebih lama bobolnya tanggul peju nya… tubuhku dihentak-hentaknya kuat sekali… seakan ingin memasukkan seluruh batang kemaluan sepeler-pelernya ke liang sanggamaku… diiringi erangan mirip suara binatang buas sekarat…

    Aku menangis menyesal setelahnya, berkali-kali Ronie memohon maaf atas kejadian yang terjadi siang itu…Tapi anehnya gairah seksualku yang meletup-letup tak terbendung itu, mereda setelah kejadian siang itu… Aktivitas berjalan normal kembali, tapi sudah hampir seminggu ini, aku tak pernah melihat Ronie datang ke rumah

    ” Dia lagi sibuk Ma… dapat tugas antar jemput saudara sepupunya yang masih SD…” Jawab Astari ketika aku menanyakan tentang Ronie yang tak pernah muncul… Terus terang saja, sejak kejadian itu… pikiranku sangat kacau, disisi aku sebagai Mama Astari aku sangat menyesal dan sedih atas kejadian itu, tapi disisi aku sebagai seorang wanita yang masih punya hasrat dan naluri betina yang utuh… aku tak ingin melupakan kejadian itu… bahkan aku berharap kejadian itu terulang lagi…

    Hampir sebulan lamanya Ronie tak muncul ke rumah, akupun maklum, Ronie sebagai remaja hijau, tentu mengalami shock dengan kejadian itu… disitulah muncul rasa berdosaku kepada Ronie dan Astari anakku… Tapi jujur sejujurnya ada terselip rasa rinduku memandang wajah anak muda itu… Aku sering mengintip dari balik gordiyn jendela, saat Astari turun dari boncengan Ronnie… kenapa hatiku berdebar-debar dan sedikit desiran birahiku menggelegak…

    Pikiranku makin kacau… setelah beberapa kali kulihat Ronnie mulai nongkrong lagi dirumah… kulihat Ronnie masih salah tingkah di depanku, walaupun aku sdh berusaha menetralisirnya iiihhh tapi buat aku… otakku jadi ngeres begitu melihat wajah Ronnie yg innocent…

    betapa tidak… terbayanglah ekspresi wajahnya ketika tengah menyetubuhiku beberapa waktu yang lalu… ekspresi wajahnya yang begitu sensual dimataku pada saat dia melepas semburan spermanya… suara erangan dan nafas birahinya seakan nempel ditelingaku…

    maka kekacauan inilah yang mendorongku menerima tawaran Adrian seorang rekan bisnisku untuk makan siang di sebuah hotel berbintang dan setelahnya akupun tak menolak ketika ia mengajakku memasuki sebuah president suite di hotel itu, dengan alasan untuk mencari ketenangan membicarakan pekerjaan…

    walaupun yang terjadi kemudian adalah rayuan-rayuan mautnya yang kusambut positif… dari remasan tangan… kecupan bibir… jilatan lidahnya yang nakal pada leherku… desah resahku… remasan gemasku… dan… lolosnya pakaian kami satu persatu… payudaraku yang mengencang akibat remasan tangan dan cumbuan bibirnya… hhmmm… jilatannya pada clitorisku…

    batang kemaluannya yang berbentuk indah, perkasa… memaksa bibirku untuk mengulumnya… ooowww… nikmat hentakan tubuhnya menekan tubuhku… sodokan kejantanannya pada liang sanggamaku mengantarkan kenikmatan orgasmeku dua kali berturut-turut…

    2 jam kami melewatkan waktu untuk making love siang itu, kekaguman Adrian atas permainan ranjangku yang begitu hot dan lihay… beberapa kali aku berkencan ranjang dengan Adrian lelaki tinggi besar berstyle dandy… kepuasan sex kuraih dengan sempurna dengan kelihayannya dia memperlakukan perempuan di atas ranjang…

    tapi bayangan sensual wajah bocah innocent bernama Ronnie itu tak juga sirna… Sampai pada suatu malam hujan turun dengan deras… rupanya malam itu Ronnie sedang dirumah, berbincang dengan Astari di ruang tamu… sedangkan aku nonton TV diruang belakang…

    ” Ma, mas Ronnie mo pulang tuh…” terdengar suara Astari dari belakangku…

    ” Eh… pulang ? hujannya gede banget, tunggu reda aja jauh lagi rumah Ronnie ” jawabku spontan sambil bangkit dari dudukku berjalan ke ruang depan… kulihat jam memang sudah terlalu malam untuk bertamu…

    ” Ronn… ujan begini lebat, udah malem lagi… ntar ada apa-apa di jalan… sudah deh Mama kasih kamu nginep disini, tidur di kamar atas, besok subuh Mama bangunin kamu…” ujarku, terdorong rasa sebagai orang tua yg khawatir kepada anaknya… Ronnie menunduk salah tingkah ga berani menolak

    ” Tapi Ronnie harus telpon rumah dulu tante…” sahutnya pelan… dan akhirnya justru aku yang menelpon kerumah Ronnie memintakan ijin orang tua Ronnie, yang ternyata menyambut baik…

    Malam semakin larut, sementara hujan semakin hebat diserta guntur dan kilatan petir… Aku tergolek di ranjang, tak dapat memicingkan mata… Siang tadi kembali Aku melewati kencan ranjang dengan Adrian… tapi… entah kenapa kali ini…

    susah sekali aku mencapai orgasme… sampai 2 kali Adrian menumpahkan spermanya… sedangkan aku tak sekalipun Gilaaa… kenapa justru sekarang wajah bocah itu yang terbayang-bayang di malam dingin ini… iiihhh… birahiku meletup- letup gila… ampuuunn… sekarang bocah itu ada dilantai atas…

    tunggu apa lagi ??? mmmm… bisikan setan aku tak mampu menahan tubuhku yang berjalan manapaki tangga… dan kini aku di depan pintu kamarnya… tanpa mengetuk kubuka pintu… ternyata Ronniepun masih belum tidur…

    ” Ronnie kamu belum tidur ?” tanyaku gagap… kenapa aku jadi salah tingkah sekarang…?

    ” Tante juga belum tidur…?” sahutnya… iiihh… jawabannya begitu tegas… aahh… siapa yg menuntunku duduk diranjangnya… mmm… darahku berdesir ketika tahu mata Ronnie menatap dada montokku yg memang tak mengenakan bra, sehingga puting susuku tercetak menonjol dibalik gaun tidurku yg memang berbahan tipis, sehingga semburat kecoklatan aura puting susukupun nampak jelas, kembali aku kehilangan kontrol…

    dan entahlah bagaimana awalnya dan siapa yang mengawali… bibirku sudah dalam lumatan bibir Ronnie… sergapan nafsu birahiku tak dapat kuelakkan dan remasan lembut tangan lelaki muda pada buah dadaku melambungkan gairah seksualku… gelitikan lidah nakalnya pada puting susuku membuat tubuhku menggeliat erotis disertai erangan manjaku… satu demi satu pakaian beterbangan meninggalkan tubuh kami… aku begitu hot dan bergairah mencumbui tubuh pacar anakku itu…

    tapi aku sudah melupakan siapa Ronnie, yang aku tahu Ronnie adalah lelaki muda yang siap memenuhi kebutuhanku ooowww… aku tak menyangka kali ini Ronnie lebih lihay dan lebih berinisiatip melakukan serangan, sampai aku hampir tak percaya ketika Ronnie menyurukkan wajahnya di selangkanganku dan mencumbui bibir kemaluanku…

    ” Ronnn… sssshhh… kamu piiiinteer sekarangg… ooohh ammpuunn nikmaaaatnyaa…” desahku merasakan nikmat cumbuan lidahnya pada clitorisku, membuat Ronnie tambah semangat… Ketika permainan yang sesungguhnya berjalan… sebagai wanita dewasa yang telah berpengalaman menghadapi gairah lelaki…

    aku dibuat megap-megap menghadapi serangan pejantan muda ini… hajaran batang kemaluannya yang perkasa pada liang sanggamaku tak kenal ampun… membuat aku mengerang merintih bahkan menjerit setengah histeris… untung suara hujan yang lebat di timpa suara guruh meredam suaraku…

    luluh lantak tubuhku dihajar aksi ganas Ronnie… tapi buatku adalah sebuah sensasi seksual yg sangat luar biasa yang mengantarku meraih dua kali kenikmatan orgasme… tubuh telanjang kami terkapar lunglai di ranjang yang kusut spreinya, tak ada sesal kali ini…

    “Ronnie jujur sama Tante… setelah waktu itu kamu maen sama perempuan mana…?” tanyaku datar dg nada dingin

    ” Aaah… nggak, sekali-sekalinya cuma sama Tante ” jawab Ronnie agak gugup menyebut namaku

    ” ga mungkin, kamu mendadak bisa begitu canggih mencumbu Tante…?” desakku… dan akhirnya Ronnie menceritakan pengalaman setelah pengalaman seksualnya yang pertama, Ronnie banyak nonton blue film dan otak cerdasnya banyak menyerap gaya dan cara bercinta dari film-film biru yang ditontonnya…

    “Mmmmm… kaciaaan… kamu tentunya kangen mencumbu Tante ya sayaang…?” bisikku sambil kudaratkan kecupanku ke bibirnya, tubuhku bergerak menindih tubuh atletis Ronnie, tubuhku direngkuh dan tubuh kami menempel ketat… kuajarkan permainan lembut… mmmm…

    anak pintar ini dengan cepat menguasai permainan baru yg kuajarkan… dengan telaten setiap inchi tubuhku dirambahnya dengan remasan, gerayangan tangannya yang nakal… jilatan dan kecupannya merambah setiap bagian tubuhku yang sensitif… tubuhku menggeliat erotis… kadang menggelepar liar… rintihanku mulai terdengar… tak dapat kutahan desah gelisahku… diselingi jeritan gemas…

    ” Ayo sayaang…hh hhh… Tante udah ga tahan dengan peju mu…” bisikku lembut, setelah aku nggak tahan lagi merasakan kuluman dan jilatan Ronnie pada clitorisku…

    ” Aoooouuuhhh… Roooonnn… hhh…hhhh…” suaraku terdengar bergetar memelas… mataku meredup sayu menatap wajah imut Ronnie, manakala liang sanggamaku untuk kesekian kalinya ditembus batang kemaluan bongsor milik Ronnie, namun kali ini Ronnie menekan pelan sekali, sehingga terjadi gesekan nikmaaaaat yang lama sekali… sehingga kedua kakiku yang melingkari pinggangnya seakan mengejang, tak tahan menahan kenikmatan yang luar biasa…

    “Enaaak Tante ?” bisiknya lembut sambil tersenyum manis, ketika liang sanggamaku sudah tak ada tempat lagi bagi batang kemaluannya… iiih… menggemaskan bibirnya… aku menjawab dengan mengangkat alis… bibirku kembali menyambar bibir yang menggemaskan itu…

    ciuman dan kuluman panjang dimulai, dorongan gelegak birahi kami memang luarbiasa, permainan semakin panas dan semakin liar, ekspresi kami total menyembur tanpa kendali…kembali tubuhku dihentak-hentak oleh tenaga perkasa Ronnie dengan garangnya… jeritan dan rintihanku silih berganti ditimpa dengus nafas birahi ronnie yang mengeros buas…

    “Aaaahhhkkk… Roonnnie ssaayaang… aammppuuunn…ooowww… ssshhh… niiikmaaat banggeet ssiih…???” rengekku dengan suara memelas, namun tarian pinggulku dengan gemulai masih dengan sengit mengcounter rajaman batang kemaluan Ronnie di liang sanggamaku sehingga terdengar bunyi berceprotan di selangkanganku… gillaaa susah untuk kuceritakan sensasi malam itu…

    “Tante…hhh…hh Ronnie ampiir keluaar peju uu… sssshhh ” desis ronnie dengan suara bergetar… matanya garang menatapku… iiihhh mengerikan, tapi aku sngat menyukai ekspresi ini

    ” Ayoooo sayaanggg… semburkan peju bareng Tante… ooouuuuhhhh… !!” Ya ammppuuun… mengerikan sekali… tubuhku terguncang-guncang hebat, akibat hentakan tubuh Ronnie menghajar liang sanggamaku pada detik puncak… mulutku menganga lebar tanpa suara, tanganku mencengkeram erat pinggiran ranjang… dan entah apa yang terjadi, karena pada saat itu orgasmekupun meletus dahsyat…

    Entah berapa lama suasana hening, hanya suara nafas kami terengah-engah yg terdengar… hujan di luar rupanya sudah berhenti juga…

    ” Tante… boleh Ronnie pulang sekarang, hujan kayanya sudah berhenti…” suara Ronnie memecah keheningan…

    ” Hmmm… sebenernya Tante masih pingin meluk kamu, pingin cumbuin kamu sayaaang… ini ditinggal buat Tante aja yah ?” sambil kuremas batang kemaluan yg masih sembab…

    “Titit kamu buat Tante aja ya sayaang… jangan buat orang lain… apalagi buat Astari… awas Tante bisa marah besar ” sambungku dengan nada serius… Ronniepun mengangguk tegas Kuantar Ronnie ke garasi tempat motornya diparkir, kubiarkan tubuhku bugil, telanjang bulat…

    Gila… digarasi masih sempat kulakukan oral sex sampai keluar peju nya… kutelan habis peju segar yg menyembur di dalam mulutku… Capek yang luar biasa kurasakan setelahnya, badan rasanya lengket-lengket dan bau gak jelas.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Sama ABG Satu Kompleks

    Cerita Seks Sama ABG Satu Kompleks


    916 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Sama ABG Satu Kompleks ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Ini adalah cerita pengalamanku yang sedang kualami sekarang, Dan aku mengetiknya di sela-sela istirahat sehabis melakukan seks. Aku seorang pengusaha muda dan mahasiswa jurusan ekonomi. Aku tinggal di sebuah kompleks bank pemerintah yang kini bank tersebut sudah dimerger.

    Aku sudah mempunyai pacar yang kebetulan tetanggaku di kompleks tersebut. Orangtuaku termasuk orang terpandang, sehingga aku di kalangan anak muda di kompleks tersebut cukup disegani. Dua tahun yang lalu aku merupakan ketua organisasi remaja, sehingga aku semakin dikenal oleh berbagai kalangan di lingkunganku.

    Kebetulan di lingkunganku banyak gadis remaja yang cantik-cantik. Termasuk pacarku yang sekarang merupakan salah satu gadis yang menjadi incaran anak-anak muda di lingkungan tersebut.

    Entah kenapa dia mau menjadi pacarku. Sejujurnya aku menyukai beberapa gadis cantik selain pacarku tersebut, tetapi aku berpikir dua kali jika aku berbuat macam-macam pasti akan menjadi bahan omongan di lingkunganku.

    Singkat cerita, aku tergoda oleh salah satu anak tetangga orangtuaku, sebut saja Gita (nama sengaja kusamarkan). Padahal aku sudah menjalin asmara dengan gadis yang juga tetanggaku. Kami bahkan sudah bertunangan. Gita adalah seorang mahasiswi Tarqi. Ia mempunyai body yang sangat menggoda, walaupun agak sedikit gemuk, tetapi ia mempunyai bibir yang sexy dan mempunyai payudara berukuran 36B.

    Sebagai gambaran, body-nya mirip dengan artis Feby Febiola, dan bibirnya seperti Cornelia Agatha. Tingkah lakunya selalu menggodaku. Sebagai laki-laki normal, kadang aku berpikiran agak kotor.

    Hingga suatu kesempatan, ia meminta bantuanku untuk dicarikan HP dengan harga miring. Tentu saja kesempatan itu tidak kusia-siakan (dalam hatiku aku akan membelikannya HP tersebut dengan cuma-cuma). Agen Judi Hoki Banget

    Aku menyanggupinya, tetapi aku memberikan syarat agar ia mau kuajak pergi makan dan nonton berdua tanpa sepengetahuan pacarku dan teman-temanku. Dasar Gita memang centil, persaratanku ia setujui karena ia pikir sangat mudah sekali untuk menjalaninya.

    Akhirnya aku membelikannya HP yang ia inginkan, dan aku pun menagih janjinya. Kemudian pada hari minggu siang, aku dan Gita pergi berdua untuk makan siang dan nonton. Ketika kami sedang nonton, kesempatan tersebut tidak kusia-siakan untuk sekadar mencium dan meraba-raba tubuhnya. Tidak kusangka ia malah bilang kepadaku sebenarnya ia juga menyukaiku. Ketika aku dengan hot-hotnya menciumi dan menggerayangi tubuhnya, ia berbisik kepadaku bahwa ia sudah horny, dan mengajakku keluar dari bioskop untuk pergi ke pantai.

    Ketika di tengah perjalanan, aku memberanikan diri untuk mengajaknya ‘chek in’ di hotel yang terdekat, ternyata ia menyetujuinya. Aku tiba di hotel yang dituju sekitar puku 3 sore. Setelah aku membayar kamar hotel tersebut, aku dan Gita dengan langkah yang terburu-buru menuju ke kamar hotel.

    Sesampainya di kamar hotel dan mengunci pintu, aku langsung melancarkan ciumanku, dan Gita membalasnya dengan sangat antusias. Kemudian masih dalam keadaan berdiri kubuka pakain serta celana panjangnya hingga ia hanya memakai BH dan CD yang berwarna hitam.

    Kemudian ia juga memintaku untuk membuka baju dan celana panjangku. Kini kami dalam keadaan hanya memakai pakaian dalam saja. Kemudian ia kubimbing ke atas ranjang yang berukuran double size. Aku mulai melumat bibirnya yang sexy dan menciumi serta menjilat seluruh tubuhnya. Kemudian ketika aku mencium CD-nya, di bagian kemaluannya yang sudah basah, ia menggelinjang dan sesekali merintih-rintih keenakan. Setelah aku puas menciumi seluruh tubuhnya, kemudian kubuka BH dan CD-nya.

    Aku pun membuka CD-ku, kini kami berdua sudah benar-benar bugil.Aku sampai menahan nafas ketika kulihat payudaranya yang besar dan montok. Dengan sangat bernafsu kulumat puting susunya yang berwarna coklat kemerah-merahan.

    Karena sebenarnya Gita masih berusia 20 tahun, sehingga terlihat body-nya yang serba kencang. Aku juga meraba dan mengusap bulu-bulu di kemaluannya yang sangat lebat. Aku semakin bernafsu mencium dan menjilat seluruh tubuhnya yang mulus.

    Kemudian aku memasukkan dua jari tanganku ke dalam vaginanya yang sudah basah, sedangkan lidahku sibuk menjilati puting susunya yang berwarna coklat kemerah-merahan. Gita semakin merintih-rintih dan menggelinjang serta nafasnya mulai berat. Kemudian kubuka kedua pahanya lebar-lebar agar aku dapat dengan leluasa memainkan lidahku ke dalam vaginanya. Aku menjilati dan memainkan klitorisnya dengan penuh gairah.

    Setelah kupuas, giliran Gita memainkan rudalku yang sudah tegang dengan lidahnya. Ia jilati kemaluanku yang berukuran lumayan panjang dan besar (kira-kira 20 cm dengan diameter 3,5 cm).

    Ia menjilat dan mengulum rudalku dengan penuh kenikmatan. Aku tidak menyangka kalau kemaluanku akan dibersihkan oleh gadis impianku. Setelah ia puas, kemudian Gita mengambil posisi telentang dengan kedua paha dibuka lebar-lebar, ia memintaku untuk segera memasukkan rudalku ke dalam vaginanya. Aku mengambil ancang-ancang untuk memasukkan batang kemaluanku ke dalam vaginanya yang sudah basah.

    Kupikir pasti aku tidak akan kesulitan untuk memasukannya, ternyata beberapa kali aku mencoba selalu saja meleset, dengan tidak sabar Gita menarik rudalku dan mengarahkan ke arah lubang kewanitaannya.

    Ternyata Gita masih perawan, tetapi dengan kegigihanku akhirnya aku berhasil memasukkan ujung rudalku ke dalam vaginanya. Ketika kutekan dengan sedikit paksaan, Gita menjerit kesakitan, kemudian aku menghentikan sejenak seranganku sampai kulihat ia sudah siap kembali, dan perlahan-lahan kumasukkan batang rudalku. Gita kembali merintih menahan sakit.
    Aku bertanya, “Git, kamu mau diterusin atau nggak..?”
    Ia menjawab, “Terusin dong sayang, tapi pelan-pelan ya..!”
    Akhirnya dengan perjuangan yang cukup melelahkan, aku berhasil memasukkan setengah batang kemaluanku, dan aku mendiamkan sejenak aktifitasku.

    Aku merasakan dari vagina Gita keluar darah segar pertanda keperawanannya sudah hilang. Dinding vaginya yang lembut dan hangat memijat-mijat batang kemaluanku. Aku tidak terlalu memaksa untuk membenamkan seluruh rudalku ke dalam vaginanya. Mungkin ukuran rudalku yang lumayan panjang, sehingga membuat sakit vagina Gita yang baru pertama kali melakukan seks.

    Kemudian aku mulai menaik-turunkan pantatku secara perlahan dan beraturan. Dan secara perlahan-lahan aku membenamkan rudalku sedalam-dalamnya, hingga akhirnya seluruh batang kemaluanku amblas ke dalam vagina Gita. Gita sudah mulai terbiasa dengan rudalku, malah ia mulai memutar pinggulnya, sehingga semakin menambah kenikmatan pergumulan kami saja.

    Aku semakin bersemangat untuk memainkan rudalku dengan cepat. Permainanku diimbangi Gita dengan menjepit pantatku dengan kedua kakinya. Aku merasakan rudalku semakin mentok saja mengenai ujung rahimnya. Kami berganti posisi dengan cara sambil duduk. Gita semakin terlena, karena posisi tersebut membuat rudalku semakin bergesekan dengan klitorisnya, sehingga hal itu membuat Gita semakin terbakar birahinya.
    Kami sempat beristirahat sejenak, karena posisi tersebut banyak menguras tenaga kami. Sambil istirahat aku meremas-remas dan menjilati serta menghisap puting susuya secara bergantian. Setelah tenaga kami terkumpul, kami melanjutkan kembali dengan lebih menggebu-gebu.

    Setelah kira-kira 25 menit kami bergumul hebat, aku mulai merasakan spermaku akan keluar, begitupun dengan Gita, ia mulai mendekati orgasmenya. Aku merasakan dinding vaginanya yang berdenyut kencang dan semakin banjir.

    Aku berkata setengah berbisik, “Git, aku sudah mau keluar nih, kita keluarinnya sama-sama ya..?”
    Gita menjawab dengan terputus-putus, “Ia.. sa.. yaa.. ngg.. sshh.. cepetan dong keluarinnya aku.. sebentar lagi selesai nih..!”
    Dengan nafas yang tidak beraturan, aku menjawab, “Tahan sebentar ya sayang.., aku juga sudah mau keluar..”
    Tidak lama kemudian aku memuntahkan spermaku ke dalam rahimnya, dan aku pun merasakan cairan hangat dari dalam vagina yang mengenai rudalku.

    “Ooohh.. shh..” hampir bersamaan kami melenguh mengakhiri perjalan yang melelahkan dan penuh kenikmatan.
    “Sayang.., vaginaku hangat banget sama spermamu..” Gita memberikan komentar puas dengan keperkasaanku.
    Kemudian kami beristirahat sejenak sambil memberikan pujian kepuasan masing-masing. Tetapi tanganku dan Gita masih meraba-raba dan mengusap kemaluan kami satu sama lain, sehingga birahi kami kembali timbul. Kali ini Gita yang mendahului dengan menjilat dan melumat hampir seluruh rudalku ke dalam mulutnya. Bukan hanya itu saja, ia juga dengan sangat agresif menciumi seluruh tubuhku.

    Aku mendorong tubuhnya ke samping hingga ia telentang. Kini giliranku untuk menciumi seluruh tubuhnya. Payudara Gita yang sudah mengeras dan puting susu menjulang tinggi, membuatku semakin bernafsu untuk meremas, menjilati serta menghisap-hisap puting susunya hingga puting susu Gita semakin terlihat basah dan mengkilap. Jari-jari tanganku dengan nakal memainkan klitoris dan menyodok-nyodok ke dalam vaginanya yang sudah banjir.

    Gita semakin kelojotan dan mulai memohon-mohon kepadaku untuk segera memasukkan rudalku ke dalam lubang kewanitaannya. Aku merubah posisi dengan tidur telentang, sementara Gita berjongkok sambil mengangkang untuk mengambil posisi memasukkan zakarku ke vaginanya. Dengan tidak sabar Gita meraih batang kemaluanku dan dituntun ke arah vaginanya. Ketika rudalku mulai memasuki vagina Gita yang pinggirannya ditumbuhi bulu-bulu lebat, aku merasakan dinding vaginanya yang sudah banjir menghangatkan dan memijat-mijat batang zakarku.

    Gita mulai menggerakkan pinggulnya yang montok ke atas ke bawah, dan memutarnya ke kiri dan ke kanan. Sedangkan tanganku mulai meremas-remas sepasang payudara yang besar dan kencang. Gita dengan sangat bernafsu menekan pantatnya kuat-kuat, sehingga rudalku seluruhnya amblas ditelan vaginanya. Kali ini Gita yang memegang peranan, aku menurutinya saja, karena kulihat dengan posisinya yang di atas ia sangat bergairah sekali.

    Aku mengangkat badanku untuk melumat puting susunya. Perbuatanku semakin membuat Gita mabuk kepayang. Ia memeluk kepalaku ke arah payudaranya. Pantatnya semakin cepat ditarik dan diputar-putar. Hingga akhirnya ia mencapai orgasme yang kedua kalinya.

    Aku yang belum mencapai klimaks membuat keputusan berganti posisi dengan dogie style.
    Gita mengambil posisi menungging, kemudian kuarahkan rudalku ke vaginanya lewat belakang. Aku sangat bernafsu sekali melihat pantatnya yang lebar dan sexy. Tangan kananku memegang dan menepuk-nepuk pantatnya, sedangkan tangan kiriku meremas-remas payudaranya. Gerakan tersebut kulakukan secara bergantian. Ternyata posisi tersebut membuat Gita bangkit kembali gairahnya, karena klitorisnya terkena gesekan rudalku.

    Kali ini Gita mulai memberikan perlawanan. Ia menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur berlawanan dengan arah goyangan pantatku. Ketika Aku mendorong pantatku ia menyodorkan pantatnya ke belakang, dan ketika Aku menarik pantatku ke belakang ia menarik pantatnya kedepan.Irama nafas kami semakin cepat, kami melakukan goyangan dengan cepat, sehingga setiap kali kucabut dan menyodok vaginya dengan rudalku timbul bunyi akibat vagina Gita yang banjir oleh lendir birahi. Aku mulai merasakan spermaku akan segera keluar.

    Ternyata Gita juga sudah merasakan ia akan mengalami orgasme yang ketiga kalinya. Tidak lama kemudian rudalku memuntahkan sperma secara berturut-turut di dalam vaginanya. Aku pun merasakan gerakan Gita yang bergoyang-goyang pelan dan tegang, sedangkan punggungnya telihat melengkung seperti udang karena ia juga telah orgasme.

    Aku mencabut batang kemaluanku dari vaginanya setelah Aku tidak merasakan muncratan spermaku. Aku telentang lelah, sedangkan Gita menjilati sisa-sisa spermaku yang masih keluar dari zakarku.

    Ia menghentikan aktifitasnya setelah spermaku tidak keluar lagi. Kami berpelukan erat sambil menghayati kenikmatan yang barusan kami lakukan. Kami melakukan bukan hanya sekali saja, tetapi entah sampai berapa kali. Permainan kami semakin lama bertambah hot saja, karena ternyata Gita mulai terbiasa dan ketagihan dengan keperkasaan rudalku. Kami memutuskan pulang setelah merasa sudah sama-sama lemas dan puas. Andai saja kami melakukannya pada malam minggu, mungkin kami akan terus melakukannya sampai pagi.

    Setelah kejadian pada malam itu, hingga kini kami jadi sering melakukannya sampai pagi. Aku melakukan hubungan seks dengan Gita dengan system kalender, hal itu kami lakukan untuk menghindari kehamilan. Aku semakin ketagihan, karena tunanganku adalah tipe gadis pendiam dan alim, dan aku tidak pernah mendapatkan pelayanan darinya. Kemanapun aku pergi, termasuk chek-in, aku selalu membawa laptop.

    Komputer tersebut kupergunakan untuk memantau perkembangan usahaku, selain itu juga digunakan untuk mengetik ceritaku dan memutar film blue sebagai pembakar hasrat birahi kami. Tentu saja perbuatanku yang sedang menceritakan seks kami tidak diketahui oleh Gita, karena ia masih tertidur untuk istirahat sejenak.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Belajar Ngentot Sama Tante Erni Yang Cantik

    Cerita Seks Belajar Ngentot Sama Tante Erni Yang Cantik


    2250 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Belajar Ngentot Sama Tante Erni Yang Cantik ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Kejadian ini terjadi ketika aku kelas 3 SMA, yah aku perkirakan umur aku waktu itu baru saja 14 tahun, Aku entah kenapa yah perkembangan sexnya begitu cepat sampai-sampai umur segitu ssudah mau ngerasain yang enak-enak.

    Ah itu semua karena temen nyokap kali yah, Soalnya temen nyokap Aku yang namanya Tante Erni (biasa kupanggil dia begitu) orangnya cantik banget, langsing dan juga awet muda bikin aku bergetar.Tante Erni ini tinggal dekat rumahku, hanya beda 5 rumahlah, nah Tante ini cukup deket sama keluargaku meskipun enggak ada hubungan saudara.

    Dan dapat dipastikan kalau sore biasanya banyak ibu-ibu suka ngumpul di rumahku buat sekedar ngobrol bahkan suka ngomongin suaminya sendiri. Nah Tante inilah yang bikin aku cepet gede (maklumlah anak masih puber kan biasanya suka yang cepet-cepet).

    Biasanya Tante Erni kalau ke rumah Aku selalu memakai daster atau kadang-kadang celana pendek yang bikin aku ser.. ser.. ser.. Biasanya kalau sudah sore tuh ibu-ibu suka ngumpul di ruang TV dan biasanya juga aku pura-pura nonton TV saja sambil lirak lirik. Tante ini entah sengaja atau nggak aku juga enggak tahu yah. Dia sering kalau duduk itu tuh mengangkang, kadang pahanya kebuka dikit bikin Aku ser.. ser lagi deh hmm.

    Apa keasyikan ngobrolnya apa emang sengaja Aku juga enggak bisa ngerti, tapi yang pasti sih aku kadang puas banget sampai-sampai kebayang kalau lagi tidur. Kadang kalau sedang ngerumpi sampai ketawa sampai lupa kalau duduk nya Tante Erni ngangkang sampai-sampai celana dalemnya keliatan (wuih aku suka banget nih).

    Pernah aku hampir ketahuan pas lagi ngelirik wah rasanya ada perasaan takut malu sampai-sampai Aku enggak bisa ngomong sampai panas dingin tapi Tante malah diam saja malah dia tambahin lagi deh gaya duduknya. Nah dari situ aku sudah mulai suka sama tuh Tante yang satu itu. Setiap hari pasti Aku melihat yang namanya paha sama celana dalem tuh Tante.

    Pernah juga Aku waktu jalan-jalan bareng ibu-ibu ke puncak nginep di villa. Ibu-ibu hanya bawa anaknya, nah kebetulan Mami Aku ngsajak Aku pasti Tante Erni pula ikut wah asyik juga nih pikir ku. Waktu hari ke-2 malam-malam sekitar jam 8-9 mereka ngobrol di luar deket taman sambil bakar jagung.

    Ternyata mereka sedang bercerita tentang hantu, ih dasar ibu-ibu masih juga kaya anak kecil ceritanya yang serem-serem, pas waktu itu Tante Erni mau ke WC tapi dia takut. Tentu saja Tante di ketawain sama gangnya karena enggak berani ke WC sendiri karena di villa enggak ada orang jadinya takut sampai-sampai dia mau kencing di deket pojokan taman. Agen Judi Hoki Banget

    Lalu Tante Erni menarik tangan Aku minta ditemenin ke WC, yah aku sih mau saja. Pergilah aku ke dalam villa sama Tante Erni, sesampainya Aku di dalam villa Aku nunggu di luar WC eh malah Tante ngajak masuk nemenin dia soalnya katanya dia takut.

    “Lex temenin Tante yah tunggu di sini saja buka saja pintu nya enggak usah di tutup, Tante takut nih”, kata Tante Erni sambil mulai berjongkok.

    Dia mulai menurunkan celana pendeknya sebatas betis dan juga celana dalamnya yang berwarna putih ada motif rendanya sebatas lutut juga. “Serr.. rr.. serr.. psstt”, kalau enggak salah gitu deh bunyinya. Jantungku sampai deg-degan waktu liat Tante Erni kencing, dalam hatiku, kalau saja Tante boleh ngasih liat terus boleh memegangnya hmm. Sampai-sampai aku bengong ngeliat Tante.

    “Heh kenapa kamu Lex kok diam gitu awas nanti kesambet” kata Tante.
    “Ah enggak apa-apa Tante”, jawabku.
    “Pasti kamu lagi mikir yang enggak-enggak yah, kok melihatnya ke bawah terus sih?”, tanya Tante Erni.
    “Enggak kok Tante, aku hanya belum pernah liat cewek kencing dan kaya apa sih bentuk itunya cewek?” tanyaku.

    Tante Erni cebok dan bangun tanpa menaikkan celana sama CDnya.

    “Kamu mau liat Lex? Nih Tante kasih liat tapi jangan bilang-bilang yah nanti Tante enggak enak sama Mamamu”, kata Tante Erni.

    Aku hanya mengangguk mengiyakan saja. Lalu tanganku dipegang ke arah vaginanya. Aku tambah deg-degan sampai panas dingin karena baru kali ini Aku megang sama melihat yang namanya memek. Tante membiarkanku memegang-megang vaginanya.

    “Sudah yah Lex nanti enggak enak sama ibu-ibu yang lain dikirain kita ngapain lagi”.
    “Iyah Tante”, jawabku.

    Lalu Tante Erni menaikan celana dalam juga celana pendeknya terus kami gabung lagi sama ibu-ibu yang lain. Esoknya aku masih belum bisa melupakan hal semalam sampai sampai aku panas dingin. Hari ini semua pengen pergi jalan-jalan dari pagi sampai sore buat belanja oleh-oleh rekreasi. Tapi aku enggak ikut karena badanku enggak enak.

    “Lex, kamu enggak ikut?” tanya mamiku.
    “Enggak yah Mam aku enggak enak badan nih tapi aku minta di bawain kue mochi saja yah Mah” kataku.
    “Yah sudah istirahat yah jangan main-main lagi” kata Mami.
    “Erni, kamu mau kan tolong jagain si Alex nih yah, nanti kalau kamu ada pesenan yang mau di beli biar sini aku beliin” kata Mami pada Tante.
    “Iya deh Kak aku jagain si Alex tapi beliin aku tales sama sayuran yah, aku mau bawa itu buat pulang besok” kata Tante.

    Akhirnya mereka semua pergi, hanya tinggal aku dan Tante Erni berdua saja di villa, Tante baik juga sampai-sampai aku di bikinin bubur buat sarapan, jam menunjukan pukul 9 pagi waktu itu.

    “Kamu sakit apa sih Lex? kok lemes gitu?” tanya Tante sambil nyuapin aku dengan bubur ayam buatannya.
    “Enggak tahu nih Tante kepalaku juga pusing sama panas dingin aja nih yang di rasa” kataku.

    Tante Erni begitu perhatian padaku, maklumlah di usia perkawinannya yang sudah 5 tahun dia belum dikaruniai seorang buah hati pun.

    “Kepala yang mana Lex atas apa yang bawah?” kelakar Tante Erni padaku.

    Aku pun bingung,

    “Memangya kepala yang bawah ada Tante? kan kepala kita hanya satu?” jawabku polos.
    “Itu tuh yang itu yang kamu sering tutupin pake segitiga pengaman” kata Tante sambil memegang si kecilku.
    “Ah Tante bisa saja” kataku.
    “Eh jangan-jangan kamu sakit gara-gara semalam yah” aku hanya diam saja.

    Selesai sarapan badanku dibasuh air hangat oleh Tante, pada waktu dia ingin membuka celanaku, kubilang, “Tante enggak usah deh Tante biar Alex saja yang ngelap, kan malu sama Tante”
    “Enggak apa-apa, tanggung kok” kata Tante Erni sambil menurunkan celanaku dan CDku.

    Dilapnya si kecilku dengan hati-hati, aku hanya diam saja.

    “Lex mau enggak pusingnya hilang? Biar Tante obatin yah”
    “Pakai apa Tan, aku enggak tahu obatnya” kataku polos.
    “Iyah kamu tenang saja yah” kata Tante .

    Lalu di genggamnya batang penisku dan dielusnya langsung spontan saat itu juga penisku berdiri tegak. Dikocoknya pelan-pelan tapi pasti sampai-sampai aku melayang karena baru pertama kali merasakan yang seperti ini.

    “Achh.. cchh..” aku hanya mendesah pelan dan tanpa kusadari tanganku memegang vagina Tante Erni yang masih di balut dengan celana pendek dan CD tapi Tante hanya diam saja sambil tertawa kecil terus masih melakukan kocokannya. Sekitar 10 menit kemudian aku merasakan mau kencing.

    “Tante sudah dulu yah aku mau kencing nih” kataku.

    “Sudah, kencingnya di mulut Tante saja yah enggak apa-apa kok” kata Tante Erni.

    Aku bingung campur heran melihat penisku dikulum dalam mulut Tante Erni karena Tante tahu aku sudah mau keluar dan aku hanya bisa diam karena merasakan enaknya.

    “Hhgg..achh.. Tante aku mau kencing nih bener ” kataku sambil meremas vagina Tante yang kurasakan berdenyut-denyut.

    Tante Ernipun langsung menghisap dengan agresifnya dan badanku pun mengejang keras.

    “Croott.. ser.. err.. srett..” muncratlah air maniku dalam mulut Tante Erni, Tante Erni pun langsung menyedot sambil menelan maniku sambil menjilatnya. Dan kurasakan vagina Tante berdenyut kencang sampai-sampai aku merasakan celana Tante lembab dan agak basah.

    “Enak kan Lex, pusingnya pasti hilang kan?” kata Tante Erni.
    “Tapi Tante aku minta maaf yah aku enggak enak sama Tante nih soalnya Tante..”
    “Sudah enggak apa-apa kok, oh iya kencing kamu kok kental banget, wangi lagi, kamu enggak pernah ngocok Lex?”
    “Enggak Tante”

    Tanpa kusadari tanganku masih memegang vagina Tante.

    “Loh tangan kamu kenapa kok di situ terus sih”. Aku jadi salah tingkah
    “Sudah enggak apa-apa kok, Tante ngerti” katanya padaku.
    “Tante boleh enggak Alex megang itu Tante lagi” pintaku pada Tante.

    Tante Erni pun melepaskan celana pendeknya, kulihat celana dalam Tante basah entah kenapa.

    “Tante kencing yah?” tanyaku.
    “Enggak ini namanya Tante nafsu Lex sampai-sampai celana dalam Tante basah”.

    Dilepaskannya pula celana dalam Tante dan mengelap vaginanya dengan handukku. Lalu Tante Erni duduk di sampingku

    “Lex pegang nih enggak apa-apa kok sudah Tante lap” katanya. Akupun mulai memegang vagina Tante Erni dengan tangan yang agak gemetar, Tante hanya ketawa kecil.
    “Lex, kenapa? Biasa saja donk kok gemetar kaya gitu sih” kata Tante.

    Dia mulai memegang penisku lagi,

    “Lex Tante mau itu nih”.
    “Mau apa Tante?”
    “Itu tuh”, aku bingung atas permintaan Tante Erni.
    “Hmm itu tuh, punya kamu di masukin ke dalam itunya Tante kamu mau kan?”
    “Tapi Alex enggak bisa Tante caranya”
    “Sudah, kamu diam saja biar Tante yang ajarin kamu yah” kata Tante padaku.

    Mulailah tangannya mengelus penisku biar bangun kembali tapi aku juga enggak tinggal diam aku coba mengelus-elus vagina Tante Erni yang di tumbuhi bulu halus.

    “Lex jilatin donk punya Tante yah” katanya.
    “Tante Alex enggak bisa, nanti muntah lagi”
    “Coba saja Lex”

    Tante pun langsung mengambil posisi 69. Aku di bawah, Tante Erni di atas dan tanpa pikir panjang Tante pun mulai mengulum penisku.

    “Achh.. hgghhghh.. Tante”

    Aku pun sebenarnya ada rasa geli tapi ketika kucium vagina Tante tidak berbau apa-apa. Aku mau juga menjilatinya kurang lebih baunya vagina Tante Erni seperti wangi daun pandan (asli aku juga bingung kok bisa gitu yah) aku mulai menjilati vagina Tante sambil tanganku melepaskan kaus u can see Tante dan juga melepaskan kaitan BH-nya, kini kami sama-sama telanjang bulat.

    Tante Erni pun masih asyik mengulum penisku yang masih layu kemudian Tante Erni menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium bibirku dengan nafas yang penuh nafsu dan menderu.

    “Kamu tahu enggak mandi kucing Lex” kata Tante Erni.

    Aku hanya menggelengkan kepala dan Tante Erni pun langsung menjilati leherku menciuminya sampai-sampai aku menggelinjang hebat, ciumannya berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya di jilatnya, lalu ke perutku, terus turun ke selangkanganku dan penisku pun mulai bereaksi mengeras.

    Dijilatinya paha sebelah dalamku dan aku hanya menggelinjang hebat karena di bagian ini aku tak kuasa menahan rasa geli campur kenikmatan yang begitu dahsyat. Tante pun langsung menjilati penisku tanpa mengulumnya seperti tadi dia menghisap-hisap bijiku dan juga terus sampai-sampai lubang pantatku pun dijilatinya sampai aku merasakan anusku basah.

    Kulihat payudara Tante Erni mengeras, Tante menjilati sampai ke betisku dan kembali ke bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok penisku, tanganku pun meremas payudara Tante. Entah mengapa aku jadi ingin menjilati vagina Tante, langsung Tante kubaringkan dan aku bangun, langsung kujilati vagina Tante Erni seperti menjilati es krim.

    “Achh.. uhh.. hhghh.. acch Lex enak banget terus Lex, yang itu isep jilatin Lex” kata Tante sambil menunjuk sesuatu yang menonjol di atas bibir vaginanya.

    Aku langsung menjilatinya dan menghisapnya, banyak sekali lendir yang keluar dari vagina Tante Erni tanpa sengaja tertelan olehku.

    “Lex masukin donk Tante enggak tahan nih”
    “Tante gimana caranya?”

    Tante Erni pun menyuruhku tidur dan dia jongkok di atas penisku dan langsung menancapkannya ke dalam vaginanya. Tante naik turun seperti orang naik kuda kadang melakukan gerakan maju mundur. Setengah jam kami bergumul dan Tante Erni pun mengejang hebat.

    “Lex Tante mau keluar nih eghh.. huhh achh” erang Tante Erni.

    Akupun di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan ada sesuatu yang hangat mengalir dari dalam vagina Tante. Hmm sungguh pengalaman pertamaku dan juga kurasakan vagina Tante Erni mungurut-urut penisku dan juga menyedotnya. Kurasakan Tante sudah orgasme dan permainan kami terhenti sejenak. Tante tidak mencabut penisku dan membiarkanya di dalam vaginanya.

    “Lex nanti kalau mau kencing kaya tadi bilang ya” pinta Tante Erni padaku.

    Akupun langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan Tante Ernipun langsung mengocok penisku dengan vaginanya dengan posisi yang seperti tadi.

    “Achh .. Tante enak banget achh.., gfggfgfg..” kataku dan tak lama aku pun merasakan hal yang seperti tadi lagi.
    “Tante, Alex kayanya mau kencing niih”

    Tante Erni pun langsung bangun dan mengulum penisku yang masih lengket dengan cairan kewanitaanya, tanpa malu dia menghisapnya dan tak lama menyemburlah cairan maniku untuk yang ke 2 kalinya dan seperti yang pertama Tante pun menelannya dan menghisap ujung kepala penisku untuk menyedot habis maniku dan akupun langsung lemas tapi disertai kenikmatan yang alang kepalang.

    Kami pun langsung mandi ke kamar mandi berdua dengan telanjang bulat dan kami melakukannya lagi di kamar mandi dengan posisi Tante Erni menungging di pinggir bak mandi. Aku melakukannya dengan cermat atas arahan Tante yang hebat.

    Selasai itu jam pun menunjukan pukul 1 siang langsung makan siang dengan telur dadar buatan Tante, setelah itu kamipun capai sekali sampai-sampai tertidur dengan Tante Erni di sampingku, tapi tanganku kuselipkan di dalam celana dalam Tante. Kami terbangun pada pukul 3 sore dan sekali lagi kami melakukannya atas permintaan Tante, tepat jam 4:30 kami mengakhiri dan kembali mandi, dan rombongan ibu-ibu pun pulang pukul 6 sore.

    “Lex kamu sudah baikan?” tanya Mamiku.
    “Sudah mam, aku sudah seger n fit nih” kataku.
    “Kamu kasih makan apa Ni, si Alex sampai-sampai langsung sehat” tanya Mami sama Tante.
    “Hanya bubur ayam sama makan siang telur dadar terus kukasih saja obat anti panas” kata Tante Erni.

    Esoknya kamipun pulang ke jakarta dan di mobil pun aku duduk di samping Tante Erni yang semobil denganku. Mami yang menyopir ditemani Ibu Herman di depan. Di dalam mobilpun aku masih mencuri-curi memegang barangnya Tante.

    Sampai sekarang pun aku masih suka melakukannya dengan Tante bila rumahku kosong atau terkadang ke hotel dengan Tante Erni. Sekali waktu aku pernah mengeluarkan spermaku di dalam sampai 3 kali. Kini Tante sudah dikarunia 2 orang anak yang cantik.

    Baru kuketahui bahwa suami Tante ternyata mengalami ejakulasi dini. Sebenarnya kini aku bingung akan status anak Tante Erni. Yah, begitulah kisahku sampai sekarang aku tetap menjadi simpanan Tante bahkan aku jadi lebih suka dengan wanita yang lebih tua dariku.

    Pernah juga aku menemani seorang kenalan Tante yang nasibnya sama seperti Tante Erni, mempunyai suami yang ejakulasi dini dan suka daun muda buat obat awet muda, dengan menelan air mani pria muda.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Perkosaan Gadis Perawan Oleh Guru Jahat

    Cerita Seks Perkosaan Gadis Perawan Oleh Guru Jahat


    1185 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Perkosaan Gadis Perawan Oleh Guru Jahat ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Sebut saja namaku Etty (bukan yang sebenarnya), waktu itu aku masih sekolah di sebuah SMA swasta, Penampilanku bisa dibilang lumayan, kulit yang putih kekuningan, bentuk tubuh yang langsing tetapi padat berisi, kaki yang langsing dari paha sampai tungkai, bibir yang cukup sensual, rambut hitam lebat terurai dan wajah yang oval. Payudara dan pantatkupun mempunyai bentuk yang bisa dibilang lumayan.

    Dalam bergaul aku cukup ramah sehingga tidak mengherankan bila di sekolah aku mempunyai banyak teman baik anak-anak kelas II sendiri atau kelas I, aku sendiri waktu itu masih kelas II. Laki-laki dan perempuan semua senang bergaul denganku. Di kelaspun aku termasuk salah satu murid yang mempunyai kepandaian cukup baik, ranking 6 dari 10 murid terbaik saat kenaikan dari kelas I ke kelas II.

    Karena kepandaianku bergaul dan pandai berteman tidak jarang pula para guru senang padaku dalam arti kata bisa diajak berdiskusi soal pelajaran dan pengetahuan umum yang lain. Salah satu guru yang aku sukai adalah bapak guru bahasa Inggris, orangnya ganteng dengan bekas cukuran brewok yang aduhai di sekeliling wajahnya, cukup tinggi (agak lebih tinggi sedikit dari pada aku) dan ramping tetapi cukup kekar. Dia memang masih bujangan dan yang aku dengar-dengar usianya baru 27 tahun, termasuk masih bujangan yang sangat ting-ting untuk ukuran zaman sekarang.

    Suatu hari setelah selesai pelajaran olah raga (volley ball merupakan favoritku) aku duduk-duduk istirahat di kantin bersama teman-temanku yang lain, termasuk cowok-cowoknya, sembari minum es sirup dan makan makanan kecil. Kita yang cewek-cewek masih menggunakan pakaian olah raga yaitu baju kaos dan celana pendek. Memang di situ cewek-ceweknya terlihat seksi karena kelihatan pahanya termasuk pahaku yang cukup indah dan putih.

    Tiba-tiba muncul bapak guru bahasa Inggris tersebut, sebut saja namanya Freddy (bukan sebenarnya) dan kita semua bilang, “Selamat pagi Paa..aak”, dan dia membalas sembari tersenyum.
    “Ya, pagi semua. Wah, kalian capek ya, habis main volley”. Agen Judi Hoki Banget

    Aku menjawab, “Iya nih Pak, lagi kepanasan. Selesai ngajar, ya Pak”. “Iya, nanti jam setengah dua belas saya ngajar lagi, sekarang mau ngaso dulu”.
    Aku dan teman-teman mengajak, “Di sini aja Pak, kita ngobrol-ngobrol”, dia setuju.
    “OK, boleh-boleh aja kalau kalian tidak keberatan”!
    Aku dan teman-teman bilang, “Tidak, Pak.”, lalu aku menimpali lagi, “Sekali-sekali, donk, Pak kita dijajanin”, lalu teman-teman yang lain, “Naa..aa, betuu..uul. Setujuu..”.
    Ketika Pak Freddy mengambil posisi untuk duduk langsung aku mendekat karena memang aku senang akan kegantengannya dan kontan teman-teman ngatain aku.
    “Alaa.., Etty, langsung deh, deket-deket, jangan mau Pak”.

    Pak Freddy menjawab, “Ah! Ya, ndak apa-apa”.
    Kemudian sengaja aku menggoda sedikit pandangannya dengan menaikkan salah satu kakiku seolah akan membetulkan sepatu olah ragaku dan karena masih menggunakan celana pendek, jelas terlihat keindahan pahaku. Tampak Pak Freddy tersenyum dan aku berpura-pura minta maaf.
    “Sorry, ya Pak”.

    Dia menjawab, “That’s OK”. Di dalam hati aku tertawa karena sudah bisa mempengaruhi pandangan Pak Freddy.
    Di suatu hari Minggu aku berniat pergi ke rumah Pak Freddy dan pamit kepada Mama dan Papa untuk main ke rumah teman dan pulang agak sore dengan alasan mau mengerjakan PR bersama-sama. Secara kebetulan pula Mama dan papaku mengizinkan begitu saja. Hari ini memang hari yang paling bersejarah dalam hidupku. Ketika tiba di rumah Pak Freddy, dia baru selesai mandi dan kaget melihat kedatanganku.
    “Eeeh, kamu Et. Tumben, ada apa, kok datang sendirian?”.
    Aku menjawab, “Ah, nggak iseng aja. Sekedar mau tahu aja rumah bapak”.
    Lalu dia mengajak masuk ke dalam, “Ooo, begitu. Ayolah masuk. Maaf rumah saya kecil begini. Tunggu, ya, saya pakai baju dulu”. Memang tampak Pak Freddy hanya mengenakan handuk saja. Tak lama kemudian dia keluar dan bertanya sekali lagi tentang keperluanku. Aku sekedar menjelaskan, “Cuma mau tanya pelajaran, Pak. Kok sepi banget Pak, rumahnya”.

    Dia tersenyum, “Saya kost di sini. Sendirian.”
    Selanjutnya kita berdua diskusi soal bahasa Inggris sampai tiba waktu makan siang dan Pak Freddy tanya, “Udah laper, Et?”.
    Aku jawab, “Lumayan, Pak”.
    Lalu dia berdiri dari duduknya, “Kamu tunggu sebentar ya, di rumah. Saya mau ke warung di ujung jalan situ. Mau beli nasi goreng. Kamu mau kan?”.
    Langsung kujawab, “Ok-ok aja, Pak.”.

    Sewaktu Pak Freddy pergi, aku di rumahnya sendirian dan aku jalan-jalan sampai ke ruang makan dan dapurnya. Karena bujangan, dapurnya hanya terisi seadanya saja.

    Tetapi tanpa disengaja aku melihat kamar Pak Freddy pintunya terbuka dan aku masuk saja ke dalam. Kulihat koleksi bacaan berbahasa Inggris di rak dan meja tulisnya, dari mulai majalah sampai buku, hampir semuanya dari luar negeri dan ternyata ada majalah porno dari luar negeri dan langsung kubuka-buka. Aduh! Gambar-gambarnya bukan main. Cowok dan cewek yang sedang bersetubuh dengan berbagai posisi dan entah kenapa yang paling menarik bagiku adalah gambar di mana cowok dengan asyiknya menjilati vagina cewek dan cewek sedang mengisap penis cowok yang besar, panjang dan kekar.

    Tidak disangka-sangka suara Pak Freddy tiba-tiba terdengar di belakangku, “Lho!! Ngapain di situ, Et. Ayo kita makan, nanti keburu dingin nasinya”.

    Astaga! Betapa kagetnya aku sembari menoleh ke arahnya tetapi tampak wajahnya biasa-biasa saja. Majalah segera kulemparkan ke atas tempat tidurnya dan aku segera keluar dengan berkata tergagap-gagap, “Ti..ti..tidak, eh, eng..ggak ngapa-ngapain, kok, Pak. Maa..aa..aaf, ya, Pak”.
    Pak Freddy hanya tersenyum saja, “Ya. Udah tidak apa-apa. Kamar saya berantakan. tidak baik untuk dilihat-lihat. Kita makan aja, yuk”.
    Syukurlah Pak Freddy tidak marah dan membentak, hatiku serasa tenang kembali tetapi rasa malu belum bisa hilang dengan segera.
    Pada saat makan aku bertanya, “Koleksi bacaannya banyak banget Pak. Emang sempat dibaca semua, ya Pak?”.
    Dia menjawab sambil memasukan sesendok penuh nasi goreng ke mulutnya, “Yaa..aah, belum semua. Lumayan buat iseng-iseng”.

    Lalu aku memancing, “Kok, tadi ada yang begituan”.
    Dia bertanya lagi, “Yang begituan yang mana”.
    Aku bertanya dengan agak malu dan tersenyum, “Emm.., Ya, yang begituan, tuh. Emm.., Majalah jorok”.
    Kemudian dia tertawa, “Oh, yang itu, toh. Itu dulu oleh-oleh dari teman saya waktu dia ke Eropa”.
    Selesai makan kita ke ruang depan lagi dan kebetulan sekali Pak Freddy menawarkan aku untuk melihat-lihat koleksi bacaannya.

    Lalu dia menawarkan diri, “Kalau kamu serius, kita ke kamar, yuk”.
    Akupun langsung beranjak ke sana. Aku segera ke kamarnya dan kuambil lagi majalah porno yang tergeletak di atas tempat tidurnya.
    Begitu tiba di dalam kamar, Pak Freddy bertanya lagi, “Betul kamu tidak malu?”, aku hanya menggelengkan kepala saja. Mulai saat itu juga Pak Freddy dengan santai membuka celana jeans-nya dan terlihat olehku sesuatu yang besar di dalamnya, kemudian dia menindihkan dadanya dan terus semakin kuat sehingga menyentuh vaginaku. Aku ingin merintih tetapi kutahan.

    Pak Freddy bertanya lagi, “Sakit, Et”. Aku hanya menggeleng, entah kenapa sejak itu aku mulai pasrah dan mulutkupun terkunci sama sekali. Semakin lama jilatan Pak Freddy semakin berani dan menggila. Rupanya dia sudah betul-betul terbius nafsu dan tidak ingat lagi akan kehormatannya sebagai Seorang Guru. Aku hanya bisa mendesah”, aa.., aahh, Hemm.., uu.., uuh”.

    Akhirnya aku lemas dan kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Pak Freddy pun naik dan bertanya.
    “Enak, Et?”
    “Lumayan, Pak”.
    Tanpa bertanya lagi langsung Pak Freddy mencium mulutku dengan ganasnya, begitupun aku melayaninya dengan nafsu sembari salah satu tanganku mengelus-elus penis yang perkasa itu. Terasa keras sekali dan rupanya sudah berdiri sempurna. Mulutnya mulai mengulum kedua puting payudaraku. Praktis kami berdua sudah tidak berbicara lagi, semuanya sudah mutlak terbius nafsu birahi yang buta. Pak Freddy berhenti merangsangku dan mengambil majalah porno yang masih tergeletak di atas tempat tidur dan bertanya kepadaku sembari salah satu tangannya menunjuk gambar cowok memasukkan penisnya ke dalam vagina seorang cewek yang tampak pasrah di bawahnya.
    “Boleh saya seperti ini, Et?”.

    Aku tidak menjawab dan hanya mengedipkan kedua mataku perlahan. Mungkin Pak Freddy menganggap aku setuju dan langsung dia mengangkangkan kedua kakiku lebar-lebar dan duduk di hadapan vaginaku. Tangan kirinya berusaha membuka belahan vaginaku yang rapat, sedangkan tangan kanannya menggenggam penisnya dan mengarahkan ke vaginaku.

    Kelihatan Pak Freddy agak susah untuk memasukan penisnya ke dalam vaginaku yang masih rapat, dan aku merasa agak kesakitan karena mungkin otot-otot sekitar vaginaku masih kaku. Pak Freddy memperingatkan, “Tahan sakitnya, ya, Et”. Aku tidak menjawab karena menahan terus rasa sakit dan, “Akhh.., bukan main perihnya ketika batang penis Pak Freddy sudah mulai masuk, aku hanya meringis tetapi Pak Freddy tampaknya sudah tak peduli lagi, ditekannya terus penisnya sampai masuk semua dan langsung dia menidurkan tubuhnya di atas tubuhku. Kedua payudaraku agak tertekan tetapi terasa nikmat dan cukup untuk mengimbangi rasa perih di vaginaku.

    Semakin lama rasa perih berubah ke rasa nikmat sejalan dengan gerakan penis Pak Freddy mengocok vaginaku. Aku terengah-engah, “Hah, hah, hah,..”. Pelukan kedua tangan Pak Freddy semakin erat ke tubuhku dan spontan pula kedua tanganku memeluk dirinya dan mengelus-elus punggungnya. Semakin lama gerakan penis Pak Freddy semakin memberi rasa nikmat dan terasa di dalam vaginaku menggeliat-geliat dan berputar-putar.

    Sekarang rintihanku adalah rintihan kenikmatan. Pak Freddy kemudian agak mengangkatkan badannya dan tanganku ditelentangkan oleh kedua tangannya dan telapaknya mendekap kedua telapak tanganku dan menekan dengan keras ke atas kasur dan ouwww.., Pak Freddy semakin memperkuat dan mempercepat kocokan penisnya dan di wajahnya kulihat raut yang gemas. Semakin kuat dan terus semakin kuat sehingga tubuhku bergerinjal dan kepalaku menggeleng ke sana ke mari dan akhirnya Pak Freddy agak merintih bersamaan dengan rasa cairan hangat di dalam vaginaku. Rupanya air maninya sudah keluar dan segera dia mengeluarkan penisnya dan merebahkan tubuhnya di sebelahku dan tampak dia masih terengah-engah.
    Setelah semuanya tenang dia bertanya padaku, “Gimana, Et? Kamu tidak apa-apa? Maaf, ya”.
    Sembari tersenyum aku menjawab dengan lirih, “tidak apa-apa. Agak sakit Pak. Saya baru pertama ini”.
    Dia berkata lagi, “Sama, saya juga”.

    Kemudian aku agak tersenyum dan tertidur karena memang aku lelah, tetapi aku tidak tahu apakah Pak Freddy juga tertidur.
    Sekitar pukul 17:00 aku dibangunkan oleh Pak Freddy dan rupanya sewaktu aku tidur dia menutupi sekujur tubuhku dengan selimut. Tampak olehku Pak Freddy hanya menggunakan handuk dan berkata, “Kita mandi, yuk. Kamu harus pulang kan?”.

    Badanku masih agak lemas ketika bangun dan dengan tetap dalam keadaan telanjang bulat aku masuk ke kamar mandi.

    Kemudian Pak Freddy masuk membawakan handuk khusus untukku. Di situlah kami berdua saling bergantian membersihkan tubuh dan akupun tak canggung lagi ketika Pak Freddy menyabuni vaginaku yang memang di sekitarnya ada sedikit bercak-bercak darah yang mungkin luka dari selaput daraku yang robek. Begitu juga aku, tidak merasa jijik lagi memegang-megang dan membersihkan penisnya yang perkasa itu.

    Setelah semua selesai, Pak Freddy membuatkan aku teh manis panas secangkir. Terasa nikmat sekali dan terasa tubuhku menjadi segar kembali. Sekitar jam 17:45 aku pamit untuk pulang dan Pak Freddy memberi ciuman yang cukup mesra di bibirku. Ketika aku mengemudikan mobilku, terbayang bagaimana keadaan Papa dan Mama dan nama baik sekolah bila kejadian yang menurutku paling bersejarah tadi ketahuan. Tetapi aku cuek saja, kuanggap ini sebagai pengalaman saja.

    Semenjak itulah, bila ada waktu luang aku bertandang ke rumah Pak Freddy untuk menikmati keperkasaannya dan aku bersyukur pula bahwa rahasia tersebut tak pernah sampai bocor. Sampai sekarangpun aku masih tetap menikmati genjotan Pak Freddy walaupun aku sudah menjadi mahasiswa, dan seolah-olah kami berdua sudah pacaran. Pernah Pak Freddy menawarkan padaku untuk mengawiniku bila aku sudah selesai kuliah nanti, tetapi aku belum pernah menjawab. Yang penting bagiku sekarang adalah menikmati dulu keganasan dan keperkasaan penis guru bahasa Inggrisku itu.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Ngentot Paksa Ponakan Yang Masih ABG

    Cerita Seks Ngentot Paksa Ponakan Yang Masih ABG


    1252 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Ngentot Paksa Ponakan Yang Masih ABG ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – ku аdаlаh ѕеоrаng karyawan sebuah dealer mobil di daerah Malang, kеjаdiаn ini tеjаdi 1 tаhun lаlu, аnаk раmаnku уаng nаmаnуа Wati di ѕеkоlаhkаn kе Malang dаri Surabaya, ѕааt itu uѕiаnуа bаru 16 tаhun, wаlаuрun dеngаn uѕiаnуа ѕеgitu diа tеrlihаt dеwаѕа, tinggi ѕеkitаr 167 сm, dеngаn rаmbut раnjаng hаmрir ѕеbаhu, ku tеbаk ukurаnnуа 34B, kulitnуа рutih lаngѕаt dаn hidungnуа mаnсung.

    Wati tinggаl di rumаhku ѕааt bеrѕеkоlаh di Malang, ѕеtiар hаri kitа ѕеring bеrtеmu mаkin hаri mаkin lаmа mаkin аkrаb dеngаnnуа, kаdаng bilа аdа wаktu luаng аku jеmрut diа diѕеkоlаh dеngаn mоbilku, kаdаng kitа jalan-jalan ke Mall, dаn kаdаng jugа bеrеkrеаѕi, ѕеmuа itu hаnуа ingin bеrdеkаtаn dеngаnnуа.

    Mеlihаt kеindаhаn tubuhnуа, аku mеrаѕаkаn hаl уаng bеrbеdа, раdаhаl diа ѕерuрuku ѕеndiri, аku ѕеbiѕа mungkin untuk mеnаhаn untuk mеlаkukаn уаng mеnjuruѕ kераdаnуа, ѕuаtu hаri hujаn dеrаѕ ѕеkаli, tinggаllаh аku dаn Wati ѕеndiri dirumаh karena kеduа оrаngtuаku masih sibuk dеngаn biѕniѕnуа di kantor.

    Saat aku sedang bersantai sambil nonton TV. Tibа-tibа kudеngаr bеl рintu bеrbunуi. Siара уаng dаtаng hujаn-hujаn bеgini?, рikirku dаlаm hаti. Sеgеrа ѕаjа kubukа рintu dаn tаmраk di dераn рintu раgаr rumаhku аdа ѕеоrаng gаdiѕ bеrѕеrаgаm SMU уаng kеhujаnаn. Tеrnуаtа gаdiѕ itu аdаlаh Wati .

    Kеhujаnаn уа ti?
    Diа mеngаngguk.
    Kеnара nggа mintа di jеmрut?
    Tаnggung Mas, Wati udаh di реrjаlаnаn раѕ hujаn tаdi
    Yа ѕudаh kаmu mаndi аir раnаѕ ѕаnа, biаr nggаk dеmаm nаnti. Diа рun mеnurut.
    Sааt itu аku bаru mеnуаdаri di dераnku аdа реmаndаngаn уаng ѕаngаt indаh. Tubuh Wati уаng ѕаngаt indаh tеrlihаt jеlаѕ di bаlik ѕеrаgаm ѕеkоlаhnуа уаng bаѕаh kuуuр. Sааt itu, Wati mеngеnаkаn Brа hitаm уаng ѕаngаt ѕеkѕi.

    Mеlihаt реmаndаngаn ѕереrti itu, реniѕku lаngѕung mеnеgаng. Tibа-tibа munсul kеinginаn kuаt untuk mеnсiсiрi tubuh Wati , ѕерuрuku ѕеndiri. Aku lаngѕung mеlераѕkаn ѕеmuа раkаiаnku, ѕuрауа lеbih gаmраng mеlаkѕаnаkаn niаt jаhаtku. Kutunggu diа di dераn kаmаr mаndi.

    Sеlаng bеbеrара lаmа, рintu kаmаr mаndi tеrbukа dаn munсul Wati dеngаn hаnуа mеngеnаkаn hаnduk untuk mеnutuрi tubuhnуа. Diа tаmраk kаgеt ѕеtеngаh mаti mеlihаtku dаlаm kеаdааn bugil.
    Mas.., Agen Judi Hoki Banget

    Bеlum ѕеmраt iа mеlаnjutkаn kаtа-kаtаnуа, kutеrkаm tubuhnуа. Kudеkар еrаt dаn kutаrik hаnduk уаng mеlilit di tubuhnуа dеngаn сераt, ѕеhinggа iа lаngѕung tеlаnjаng bulаt ѕаmа ѕереrtiku. Ku ѕеrеt diа kе dаlаm kаmаrku. Diа mеnсоbа mеmbеrоntаk tарi ѕiа-ѕiа. Tеnаgаku jеlаѕ lеbih kuаt dаrinуа.
    Mas, ара-арааn ini? Lераѕkаn! Aku tidаk реduli dеngаn tеriаkаnnуа.

    Sеѕаmраinуа di kаmаr, kuhеmраѕkаn tubuhnуа kе rаnjаng. Kutindih tubuhnуа, kuсiumi lеhеrnуа уаng рutih muluѕ.
    Mas, ѕudаh Mas, сukuр! Ingаt аku ѕаudаrаmu..
    Diаm kаmu!
    Mas Rama gila уаh.. ѕаdаr Mas..

    Tеriаkаn dаn rоntааnnуа mаlаh mеmbuаtku ѕеmаkin tеrаngѕаng. Kulumаt bibirnуа уаng mеrаh dаn tiрiѕ mеnggiurkаn itu. Mmmhh.. mmррff.. Iа ѕереrti ingin mеnguсарkаn ѕеѕuаtu tарi tеrtаhаn оlеh bibirku. Sеmеntаrа tаngаn kiriku mеrеmаѕ dаdаnуа уаng рutih dаn mоntоk.

    Bеgitu kеnуаl dаn hаluѕ. Kumаinkаn рutingnуа уаng bеrwаrnа рink itu. Iа mаѕih bеlum mеnуеrаh untuk bеrоntаk. Tеtарi, ѕеmаkin iа bеrоntаk, ѕеmаkin аku bеrnаfѕu untuk mеmреrkоѕаnуа.
    Ciumаnku turun kе dаdаnуа. Kulumаt рuting ѕuѕunуа dеngаn rаkuѕ. Kаdаng kugigit-gigit. Wati mеnggеlinjаng kеgеliаn.
    Mas.. ѕѕhh.. сukuрhh.. udаh dоng.. ѕѕhh Ujаrnуа ѕеtеngаh mеndеѕаh.

    Aku mаlаh ѕеmаkin gеnсаr mеlаnсаrkаn ѕеrаngаnku. Kаli ini jеmаriku kuаrаhkаn kе vаginаnуа. Kumаѕukkаn jаri tеngаhku kе dаlаmnуа. Tеrnуаtа Wati ѕudаh tidаk реrаwаn.
    Oоо, kаmu ѕudаh реrnаh tоh.. gimаnа rаѕаnуа, еnаk kаn? Sudаhlаh, nggаk uѕаh mаlu-mаlu nikmаti аjа..
    Mеndеngаr kаtа-kаtаku, Wаjаh Wati mеrаh раdаm mеnаhаn mаlu.
    Tidаk! v nggаk mаu.. Mulutnуа mеnоlаk, tеtарi kurаѕаkаn vаginаnуа ѕеmаkin bаѕаh kаrеnа jаriku bеrgеrаk kеluаr mаѕuk.

    Pаntаtnуа рun bеrgеrаk-gеrаk mеrеѕроn gеrаkаn jаriku. Kuреrmаinkаn klitоriѕnуа dеngаn jаriku. Diа tеrѕеntаk kаgеt. Aаhh.. jаngаn.. mmhh. Ciumаnku рindаh lаgi kе bibirnуа. Kumаinkаn lidаhku. Sеlаmа bеbеrара dеtik tidаk аdа rеѕроn. Tеtарi bеbеrара ѕааt kеmudiаn lidаhnуа mеmbаlаѕ lidаhku. Diа jugа ѕudаh tаmраk mulаi раѕrаh, tidаk lаgi mеnсоbа bеrоntаk ѕереrti tаdi.

    Kulераѕkаn сiumаnku dаri bibirnуа. Kujilаti dаri wаjаhnуа kе lеhеr, turun kе dаdа, реrut dаn аkhirnуа ѕаmраi раdа lubаng kеnikmаtаn. Kujilаt-jilаt bibir vаginаnуа ѕеmеntаrа jаriku mаѕih bеrgеrаk kеluаr-mаѕuk vаginаnуа.
    Oооhh.. udаhh.. gеli.. Tаngаnnуа mеnсоbа mеndоrоng kераlаku. Tарi kutерiѕkаn dеngаn tаngаnku уаng ѕаtu lаgi.
    Kutеruѕkаn реrmаinаn lidаhku di vаginаnуа. Kаli ini kugеlitik klitоriѕnуа.
    Uuhh.. ѕѕhh.. jаngааnnhh.. ѕѕhh.

    Vаginаnуа ѕеmаkin bаѕаh. Kuрikir, inilаh ѕааtnуа. Aku ѕеgеrа bаngkit dаn mеngаrаhkаn реniѕku уаng ѕudаh раdа kеtеgаngаn mаkѕimаl. Wati ѕереrtinуа tаhu ара tindаkаnku ѕеlаnjutnуа.
    Diа mеnсоbа mеndоrоngku, tарi kuреgаngi kеduа tаngаnnуа. Kubukа lеbаr kеduа раhаnуа dеngаn раhаku. Kumаjukаn рinggulku dаn, blеѕѕ! Dеngаn ѕеkаli tеkаn, аmblаѕlаh реniѕku kе dаlаm vаginаnуа. Kisah Seks Terbaik
    Jаngаn Mas.. ооhh tеriаknуа bеruѕаhа mеnсеgаhku.

    Tеtарi ѕudаh tеrlаmbаt. Aku tidаk mеmbuаng wаktu. Lаngѕung kukосоkkаn реniѕku, ѕеmаkin lаmа ѕеmаkin сераt. Vаginа Wati mаѕih ѕаngаt ѕеmрit. Mungkin kаrеnа bеlum tеrlаlu ѕеring ditеrоbоѕ. Kurаѕаkаn vаginаnуа bеrdеnуut-dеnуut. Nikmаt ѕеkаli.

    Wati рun ѕереrtinуа ѕudаh lеlаh untuk mеlаwаn. Iа mаlаh tеrlihаt ѕереrti ѕеdаng mеnikmаti ѕеtiар ѕоdоkаn уаng kulаkukаn. Sѕѕhh.. mmhh.. uuhh.. bеgitu ѕаjа уаng kеluаr dаri mulutnуа. Wаjаhnуа mеrаh, еntаh mеrаh kаrеnа mаlu, аtаu kаrеnа nаfѕu.

    Bibirnуа уаng ѕеkѕi tеrbukа, mеmbuаtku ingin mеlumаtnуа. Lаngѕung ѕаjа kuсium bibirnуа. Kаli ini, Wati lаngѕung mеmbаlаѕ сiumаnku. Lidаh kаmi ѕаling mеmbеlit ѕаtu ѕаmа lаin.
    Tаngаnku tidаk tinggаl diаm. Kurеmаѕ lеmbut рауudаrаnуа уаng indаh. Kаdаng kuреlintir рutingnуа уаng ѕudаh mеnеgаng.
    Oоhh.. ѕѕhh.. uuhh dеѕаhаnnуа ѕеmаkin kеrаѕ.
    Gimаnа, еnаk kаn? tаnуаku.
    Wаjаhnуа ѕеmаkin mеrаh mеndеngаr реrtаnуааnku. Diа hаnуа tеrdiаm. Kuhеntikаn ѕоdоkаnku. Tеrnуаtа раntаtnуа mаѕih tеruѕ bеrgоуаng-gоуаng. Kuѕеntаkkаn рinggulku ѕесаrа tibа-tibа.
    Kuреrсераt gеrаkаnku ѕаmраi раdа bаtаѕ mаkѕimаl kеmаmрuаnku.
    Aааhh.. Kаk Arifff.. uuhh.. ѕѕhh..
    Kеnара ѕауаng? kаmu mеnikmаtinуа?
    Iуаhh.. ооhh.. ееnnааkkhh.. ѕѕhh.. ааhh…
    Tаk tеrаѕа 15 mеnit ѕudаh kаmi bеrрасu dаlаm nаfѕu.
    Mas.. ѕѕhh.. Wati .. mаuhh.. kkеlluаrrhh.. ооhh..
    Tаhаn dulu ѕауаng.. hh.. ѕеbеntаr lаgi..
    Nggаk biѕааhh.. Wati kkеllluuааrr.. ааkkhh.. Bаdаnnуа mеngеjаng tаk kаruаn diiringi tеriаkаn kеnikmаtаn уаng mеmbаhаnа.

    Sеmеntаrа kесераtаnku ѕаmа ѕеkаli tidаk kukurаngi. Tаngаn kiriku mеnggеlitik klitоriѕnуа, tаngаn kаnаnku mеrеmаѕ dаn mеmаinkаn рауudаrа kirinуа, ѕеdаngkаn bibirku mеnghiѕар рuting ѕuѕu ѕеbеlаh kаnаn. Sеmuа kulаkukаn untuk mеnаmbаh nikmаtnуа ѕеnѕаѕi оrgаѕmе.
    Sаbаr уа ѕауаng aku bеlum kеluаr.
    biѕikku mеѕrа di tеlingаnуа.
    Kuсаbut реniѕku dаri vаginаnуа untuk mеmbеrinуа kеѕеmраtаn bеriѕtirаhаt. Kujilаti lеhеrnуа ѕаmраi kе bеlаkаng tеlingа. Kugеlitik klitоriѕnуа dеngаn jеmаriku. Tаk lаmа kеmudiаn, vаginаnуа kеmbаli bаѕаh.
    Kаmu mаu lаgi ѕауаng?.
    Wati mеngаngguk реlаn.
    Kаli ini diа lеbih аgrеѕif. Diа lаngѕung mеmеgаng реniѕku dа mеrеmаѕnуа.
    Punуа Mas Rama bеѕаr dаn раnjаng уаh.. ѕаmраi mеntоk.
    Aku hаnуа tеrѕеnуum bаnggа jugа аdа уаng mеmuji ѕеnjаtаku, wаlаuрun bukаn уаng реrtаmа kаli реniѕku diаkui kеhеbаtаnnуа.

    Wati mеnеruѕkаn аkѕinуа. Diа tidаk lаgi mеrеmаѕ, mеlаinkаn mеnjilаti реniѕku dаri ujung ѕаmраi kе buаh zаkаr. Nikmаt ѕеkаli rаѕаnуа. Tаk lаmа kеmudiаn, diа mеngulun реniѕku. Kulumаnnуа ѕаngаt nikmаt. Lеmbut, tарi ѕаngаt tеrаѕа.
    Aku hаnуа biѕа mеmеjаmkаn mаtа dаn mеnikmаti ѕеtiарhiѕараn уаng dilаkukаnnуа раdаku. Sааt kubukа mаtа, Wati ѕudаh duduk di аtаѕ реniѕku. Diа lаlu mеngаrаhkаn реniѕku kе lubаng vаginаnуа. Dаn.. ѕlеbbbb.. tеrtеlаn ѕudаh bаtаng реniѕku оlеh vаginаnуа. Wati bеrgоуаng diаtаѕku ѕереrti оrаng mеnunggаng kudа.

    Tеrkаdаng, iа mеmutаr рinggulnуа, реrѕiѕ ѕереrti gоуаng Inul. Kurеmаѕ-rеmаѕ рауudаrаnуа уаng mеnggаntung ѕеkѕi di dераnku. Kаdаng kuhiѕар dаn kujilаti рutingnуа.
    Oоhh.. ѕѕhh.. gеli.. mmhh.. Wati mеrintih-rintih di аtаѕku.
    Sеlаng 10 mеnit kеmudiаn, Wati оrgаѕmе untuk уаng kеduа kаlinуа. Diа lаngѕung аmbruk di dаdаku. Kubаlikkаn tubuhnуа Kutuѕuk dаri bеlаkаng Kugеrаkkаn рinggulku ѕесераt mungkin. Kisah Seks Terbaik

    Wati hаnуа mаmрu mеrintih dаn mеndеѕаh. 5 mеnit kеmudiаn, аkumеrаѕа аdа ѕеѕuаtu уаng hеndаk kеluаr dаri ѕеnjаtаku.
    Ji.. аku.. mаuhh.. kkееllluаrr.. Jаngаnhh.. dihh.. dаlаmmhh.. mmhh
    Lаngѕung kuсаbut реniѕku dаn kuаrаhkаn kе wаjаhnуа. Kubiаrkаn diа mеngulum реniѕku. Bеbеrара dеtik kеmudiаn.. сrооtt.. сrооtt.. аku еjаkulаѕi di wаjаhnуа. Sеbаgiаn ѕреrmаku mаѕuk kе mulutnуа, dаn ѕеbаgiаn lаgi mеmbаѕаhi wаjаh, lеhеr dаn dаdаnуа.

    Kаmi bеrbаring lеmаѕ dеngаn nаfаѕ tеrѕеngаl. Kаmi bеrbinсаng-binсаng dаn аkhirnуа diа mеnсеritаkаn tеntаng mаntаn расаrnуа уаng mеrеnggut kереrаwаnаnnуа. Mаntаn расаrnуа аdаlаh kаkаk kеlаѕnуа ѕеwаktu di Surabaya. Sеkаrаng, аnаk itu ѕudаh mеninggаl аkibаt оvеrdоѕiѕ nаrkоbа.

    Wati рindаh kе Malang untuk bеruѕаhа mеluраkаn реriѕtiwа itu. Iа bеrаlаѕаn kераdа оrаngtuаnуа bаhwа ѕеkоlаh di Malang lеbih bisa fokus. Sеtеlаh сukuр lаmа bеrbinсаng-binсаng, kuаjаk diа mаndi bеrѕаmа.
    Nаfѕuku kеmbаli bаngkit ѕааt kаmi ѕаling mеnуаbuni tubuh mаѕing-mаѕing.

    Sааt itu diа mеnуаbuni реniѕku ѕаmbil mеrеmаѕ-rеmаѕnуа. Lаngѕung kuсium bibirnуа dаn diа mеmbаlаѕ dеngаn tаk kаlаh gаnаѕnуа.

    Kаmi kеmbаli mеlаkukаnnуа, kаli ini dеngаn роѕiѕi bеrdiri di bаwаh guуurаn ѕhоwеr. Tаk hеnti-hеntinуа kurеmаѕ рауudаrаnуа уаng mоntоk dаn kеnуаl itu. Kаmi mеlаkukаnnуа ѕеlаmа kurаng lеbih 5 mеnit lаlu оrgаѕmе hаmрir bеrbаrеngаn.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Menikmati Tubuh Indah Nyai

    Cerita Seks Menikmati Tubuh Indah Nyai


    1209 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Menikmati Tubuh Indah Nyai ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Terus terang, semuanya terjadi secara tidak sengaja, Pada waktu itu aku membeli buku tentang indera ke-enam atau “bawah sadar”, tadinya sekedar iseng waktu berada di suatu toko buku. Inti buku itu mengajarkan begini. Kalau kita menginginkan sesuatu maka kita harus mencoba menvisualisasikannya.. Suatu saat apa yang kita visualisasikan itu akan terjadi, akan terlaksana. Mimpi? Bukan. Sebab untuk mencapai indera ke-enam seseorang justru tidak boleh tertidur, tetapi perlu menurunkan gelombang listrik di-otaknya dari gelombang beta menjadi alfa.

    Caranya? Gampang sekali.. Kita cukup memejamkan mata, membayangkan menuruni tangga spiral dengan minimal 10 gigi. Saat anda membayangkan ini, gelombang listrik di otak anda akan menurun frekuensinga dari 13 cycle atau lebih perdetik, menjadi 8-13 cycle per detik. Kelihatannya mudah tetapi butuh latihan, jadinya ya sukar.. He. He.. Nah di saat itulah kita memasuki bawah sadar (unconsciousness)

    Apa keinginnan saya? Lha ini yang kurang ajar. Aku ingin nangkring di tubuh Nyai Elis (waktu muda panggilannya Neng Elis). Nyai Elis adalah ibu kostku. Kenapa Nyai? Pertama, kemungkinan hamil nol persen. Pada usia 48 tahun biasanya wanita sudah masuk masa menopause. Yang kedua, ditanggung bersih, sehat tak mungkin kena penyakit “kotor” seperti gonorrhoe, syphilis, HIV dsb.

    Yang ketiga, gratis tidak perlu bayar, karena sama-sama menikmati. Untuk wanita, bersebadan dengan orang usia lebih muda akan menambah hormon estrogen, hormon khas wanita. Kalau wanita kekurangan hormon ini akan menderita osteoporosis, yaitu tulang menjadi rapuh, mudah patah.

    Meskipun sudah kepala empat, tapi jangan meremehkan kecantikannya. Wajah Nyai masih terlihat ayu. Kulit kuning langsat, tubuh langsing semampai. Secara legendaris, wanita sunda sangat rajin memelihara wajah dan tubuhnya. Mandi lulur sudah seperti prosedur tetap mingguan. Membedaki wajah dengan berbagai ramuan menjadi rutinitas harian. Itu sebabnya tidak hanya wajah dan tubuhnya yang mengesankan. Bau badannya juga sedap dengan aroma lembut. Lalu kalau mau tahu seperti siapa? Seperti siapa ya..? Nah kira-kira seperti itu.. Diana Lorenza, janda beranak satu dari Heru Kusuma.

    Sudah tiga tahun aku tinggal di kost milik keluarga Padmadireja (suami Nyai Elis), pensiunan wedana di salah satu kabupaten di Jawa Barat. Keluarga Pak Padma-Nyai Elis ini mempunyai putera dua orang, semua sudah berkeluarga dan tinggal di Jakarta. Tinggalah Bapak dan Ibu semang kostku ini dibantu seorang PRT dan seorang supir. Semua karyawan ini pulang sore. Agen Judi Hoki Banget

    Sudah seminggu aku latihan meditasi, belum ada hasil. Tambah tiga hari lagi, meskipun hampir putus asa. Tiba-tiba.., pada hari ke sebelas..

    Malam itu sudah pukul 10, pintu kamarku diketuk orang.

    “Mas Agus.. Mas Agus”
    “Ya.. Nyai”
    “Tolong kerokin ibu sebentar ya..”

    Pucuk dicinta, ulam tiba, burung dahaga, apem menganga.., hatiku berjingkrak bukan main.

    “Sebentar Bu, saya ganti pakaian dulu”

    Kamar-kamar yang dipakai kost letaknya di belakang rumah utama, dipisahkan oleh satu kebun kecil. Ada enam kamar, membentuk huruf U mengelilingi kebun. Masing-masing kamar berpenghuni satu orang. Kebetulan waktu itu masa liburan, namun karena aku harus mengejar “deadline” penyelesaian skripsi, terpaksa aku tidak dapat mudik. Hiya khan, masak sudah jadi mahasiswa PTN terkenal seantero dunia rela di-DO.

    Singkat cerita aku sudah duduk di tepi tempat tidur di kamar Nyai. Duduk dengan bersimpuh, ya.. seperti “pengerok” professional itu. Badan Nyai dalam posisi tengkurap di depan saya. Punggungnya yang putih, mulus tanpa penutup apapun. Hanya tali BH sudah dilepas, tetapi buah dadanya masih sedikit terlihat, tergencet di bawahnya.. Leher Nyai terlihat jenjang, putih, dengan rambut yang panjang sampai ke pinggang, disibakkan ke samping. Punggung ke bawah ada sejenis kain sarung yang diikatkan sekenanya secara longgar. Ke bawah, kain itu hanya menutupi sampai lipatan lutut. Di bawahnya betis yang halus, kencang.

    Wajah Nyai menghadap ke samping di mana saya duduk. Sesekali meraba lutut saya, entah apa maksudnya. Pemandangan ini mampu dan makin mengeraskan burungku yang sejak dari kamar tidurku mulai melongok, eh.. bangun menggeliat (Jawa: ngaceng). Dalam waktu 15 menit seluruh punggung Nyai sudah aku keroki. Suasana sekitar kamar hening, hanya degub jantungku yang makin mengeras.

    Burungku, pelan tapi pasti makin menegang juga. Aku diam, Nyai juga demikian. Mau ngomong apa aku? Bicara tentang Pak Padma..?

    Ah sama aja bicara tentang kompetitor. Toh malam ini aku yang akan menjadi “Mas Padma”, akan menumbuk padi di lumbung Nyai. Mau ngomong anak-anak Nyai? Yang akan ditengok Pak Padma yang sore tadi berangkat? Ngapain toh sebentar lagi aku akan menganggap Nyai ini ibarat pacarku.

    “Pinggangnya juga ya Mas..”
    “Ya.. Ya.. Bu..”, jawabku seperti terbangun dari lamunan berahi.

    Aku tarik kain yang menutupi pinggang Nyai. Ya ampun.. Rupanya Nyai sudah melepas celana dalamnya. Kini di depan mataku ada pemandangan yang.. Waduh.. Ada gambaran parit sempit di tengah tulang pinggang memanjang ke bawah.. Terus.. Ke bawah, berujung di satu celah sempit di antara dua bukit pantat yang putih padat.. Menggemaskan.. Aku bayangkan.. Apa yang ada di depan pantat itu..

    Tiba-tiba Nyai membalikkan badannya..

    “Depan ya Mas..”

    Dengan mata terbelalak kaget, kini aku melihat pemandangan yang luar biasa, yang belum pernah kulihat selama 24 tahun berada di kolong langit. Seorang wanita dengan kulit langsat telanjang bulat, dengan lingkaran perut pinggang ramping, buah dada masih lumayan besar, meskipun sudah rebah ke samping. Di tengan buah dada yang ber “pola” tempurung, terlihat puting besar warna hitam dikelilingi area hitam kecoklatan.. Di bawah pusar ada rambut yang mula-mula jarang tetapi semakin ke bawah semakin lebat, sepeti gambaran menara “Eiffel” dengan ujung runcingnya menuju pusar..

    Di pangkal tumbuhnya rambut terdapat gundukan vagina yang pinggir kiri dan kanannya tumbuh rambut, bak gambaran hutan kecil.. Ampun mana tahan.. Mau pecah rasanya penisku menahan tekanan akumulasi cairan di pembuluh darah penisku.

    “Nyai Aku nggak tahan lihat begini..?”
    “Maksudnya, Mas Agus sudah capai..?”
    “Enggak Nyai.. Burung saya sudah.. Nggak bisa.. Nggak bisa.. Saya nggak tahan lagi..!”
    “Lho, kok baru bilang sekarang.. Ayo naik..”, sambil berkata demikian tangan kanannya melambai, mempersilakanku menaiki perutnya..

    Seperti kucing kelaparan, aku segera mengangkangi perut Nyai, aku mau mencium pipinya, lehernya, mau melumat bibirnya. Tetapi gerakanku membungkuk terganjal burungku yang keras dan sakit waktu tertekuk. Malah ketika kupaksakan dan terus tertindih perutku, pertahanan katupnya jebol. Karena tiba-tiba.., crut.. crut.. crut.. Dari burungku tersembur, memancar air mani, yang disertai rasa nikmat. Ejakulasi!! Semburan air maniku mengenai dada Nyai, leher dan perutnya.

    Setelah menyembur, burungku sedikit kendur, aku peluk leher Nyai, aku kulum dengan berapi-api bibirnya. Rupanya Nyai merespons dengan penuh gairah juga. Aku gigit dengan lembut bibirnya, sesekali aku sedot lidahnya. Lima menit lamanya, baru aku tersadar.

    “Maaf Nyai, air mani saya tadi..”
    “Ah, nggak apa-apa, itu tandanya Mas Agus masih “jejaka ting-ting”, nanti sebentar juga bangun lagi.”, sambil berkata demikian, Nyai mencium lagi bibirku. Tentu saja aku membalasnya dengan lebih bernafsu.

    Kecuali bibirku melumat bibir Nyai, tanganku juga meraba buah dada Nyai. Memang sudah tidak gempal, tapi masih “berisi” 80 persen. Kedua tanganku masing-masing meraba, memeras-meras, memilin-milin puting Nyai. Kadang saking gemasnya cengkeraman tanganku ke buah dadanya agak keras, menyebabkan Nyai meringis menggeliat. Begitu juga bila puting Nyai aku pilin agak kuat, nyai bereaksi..

    “Enak, enak.. Tapi sakit Mas.. Jangan keras-keras.. Yang (maksudnya Sayang)..”

    Tanpa terasa saat aku menggulati tubuh Nyai, mendekami dada, perut, menekan vagina Nyai dengan penisku, terasa burungku mulai menggeliat lagi. Makin lama makin keras.

    “Nyai.. Burung saya.. Nyai mau.. Lagi..?”
    “Nah, apa khan.. saya bilang, ayo.. lagi, tapi ‘ntar.. Yang, aku bersihkan badanku dulu ya.. ya..”

    Nyai masuk ke kamar mandi dalam di ruang tidur. Keluar dari kamar rambutnya terlihat sedikit basah, sebagian terjurai di lengan. Ya.. Tuhan.. Cantik sekali dewi ini..

    Aku pun juga masuk juga ke kamar mandi, membersihkan bagian badan yang terkena air mani. Keluar dari kamar mandi dalam keadaan telanjang bulat, terlihat burungku tegak, keras mendongak ke atas membentuk sudut 45 derajat dengan garis horizontal. Batangnya besar, warna kehitaman dengan tonjolan pembuluh darah membujur, sebagian melintang. Seperti tongkat ukiran. Ujungnya, gland penis, besar, kemerahan, membentuk topi baja yang mengkilat. Antara gland penis dan batang terlihat leher penis yang dangkal. Rasanya aku mau berkelahi dengan membawa senjata golok.

    Waktu Nyai melihat aku dan memperhatikan penisku.

    “Hei.. Gede buanget.. Hebat buanget.. Pasti nikmat buanget..” Aku menyahuti tiruan iklan itu, dengan meletakkan ibu jari tangan kananku di depan bibirku..
    “Sssstt..” Tentu saja Nyai senyum atas jawaban spontanku

    Langsung akau naiki perut Nyai. Dengan lutut menahan badan, aku sedikit menunduk, memegang penisku. Segera kumasukkan ke liang vagina Nyai. Aku takut kalau nanti terlambat masuk ke vagina, maninya tersembur lagi keluar. Nyai maklum juga kelihatannya. Kupegang penisku, kepalanya kuhadapkan di depan vagina Nyai, lalu kudorong masuk. Bless.. Lega sekali rasanya. Kalau nanti muncrat, ada di dalam liang vagina Nyai..

    Lalu aku rebahkan tubuhku ke depan dengan bertumpu pada kedua sikuku. Bertemulah dadaku dengan buah dada Nyai, bibirku dengan bibir Nyai. Kedua tanganku memegang pipi Nyai, Nyai kucium mesra, lalu kucucuk-cucukkan bibirku pada bibirnya, eh.. menirukan burung yang bercumbu. Sesekali tanganku meremas buah dadanya, memilin putingnya, terkadang mulutku turun ke bawah, menghisap puting buah dada Nyai, bergantian kanan dan kiri

    Akan halnya penisku waktu kumasukkan ke liang vaginanya, rasanya memasuki ruang kosong, berongga. Tetapi setelah itu rasanya ada kantong yang menyelimuti. Permukaan kantong itu bergerigi melintang, pelan-pelan kantong itu “meremas “penisku. Tak ingin cepat berejakulasi maka kutarik penisku, kantong vagina itu tidak “mengejar”nya. Kumasukkan lagi seperti tadi, terasa masuk ruang kosong, sebentar liang vagina mulai meremas, kutarik lagi. Begitu beberapa kali. Terkadang penisku agak lama kutarik keluar, sampai tinggal “topi bajanya” yang ada di antara ‘labia mayora’-nya. Terus begini Nyai mencubitku..

    “Masukkan lagi Yang..”

    Gerakkan in-out ini makin cepat, “pengejaran” penis oleh sekapan kantong vagina juga makin cepat. Di samping itu di pintu masuk, bibir luar (labia mayora) dan bibir dalam (labia minora) juga ikut “mencegat” penisku. Makin cepat aku keluar-masukkan penisku, Nyai terlihat makin menikmati, demikian juga aku sendiri. Ibarat mendaki gunung hampir tiba di puncaknya. Kecepatan penisku memompa vaginanya semakin bertambah cepat, denyut nadiku semakin bertambah, nafas juga semakin cepat.

    Terlihat juga wajah Nyai semakin tegang menanti puncak orgasme, nafasnya terlihat juga semakin kencang. Cairan di liang vagina Nyai juga terasa semakin banyak, ibarat oli untuk melicinkan gesekan penisku. Peluhku mulai menetes, jatuh bercampur peluh Nyai yang tercium sedap dan wangi.

    Makin cepat, makin tinggi.., tiba-tiba penisku terasa disekap rongga vaginanya dengan kuat.. Kuat sekali dengan denyutan yang cepat tetapi dengan amplitudo yang rendah. Orgasme! Nyai mencapai orgasme. Di saat itu lengan Nyai memeluk leherku kuat sekali, sedang tungkainya memeluk pantatku dengan kencang.

    “Aihh..”, terdengar desah kepuasan keluar dari bibir Nyai.

    Beberapa menit kemudian lubang penisku terasa jebol, cairan menyemprot keluar entah berapa cc. Nikmat.., nikmat sekali.. Nikmat luar biasa. Orgasme Nyai terjadi lebih dulu dari ejakulasiku. Kalau saja Nyai masih bisa hamil, kata dokter anak yang lahir nanti adalah pria.

    Saya masih tetap memeluk Nyai sambil mengendurkan nafas. Pelan-pelan penisku mulai mengendur, mengkerut. Tapi rupanya Nyai merespons. Paha dan tungkainya diselonjorkan (diluruskan). Maksudnya memberi jalan agar penisku keluar.

    “Terima kasih Yang, terima kasih Mas Agus.. Mas hebat sekali..”, bisiknya.
    “Kau cantik sekali Nyai, secantik bidadari..”, balasku

    Badanku kurebahkan di samping badan Nyai, memeluk Nyai yang tidur telentang. Kami tidur dalam keadaan telanjang, hanya ditutupi selimut.

    Nikmatnya Nyai, nikmatnya wanita, nikmatnya dunia.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Satu Malam Bersama Penyanyi Dangdut

    Cerita Seks Satu Malam Bersama Penyanyi Dangdut


    1014 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Satu Malam Bersama Penyanyi Dangdut ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Ini bercerita tentang pengalamanku dengan Erny yang merupakan seorang penyanyi dangdut, Sebenernya musik dangdut bukan seleraku. Bagiku yang berasal dari keluarga berada, dangdut kuanggap sebagai hiburan kelas rendah. Namun tak kusangka aku bisa mempunyai petualangan tak terlupakan dengan seorang penyanyi dangdut. Inilah ceritaku dengan Erny, seorang penyanyi dangdut yang montok.

    Namaku Bobby. aku sudah tinggal dan bekerja di Australia selama 15 tahun. Di bulan Agustus ini, kebetulan aku sedang liburan pulang ke tanah air selama sebulan. aku berencana untuk membuka peluang bisnis di Indonesia. Maka di kesempatan liburan ini aku berkunjung ke kediaman paman ku yang ada dipinggiran kota Bogor. Untung saja paman ku ini cukup kaya, dan beliau mempunyai banyak kediaman, lahan dan bisnis di daerah ini.

    Demikianlah akhirnya aku tinggal selama seminggu ditempat ini. aku tinggal di salah satu kediaman kontrakan milik paman ku yang memang kebetulan sedang kosong. Dia pun memberikan aku seorang pembantu perempuan yang masih muda bernama Nurul untuk membantu mengurus kediaman dan merawatku. Tentu saja aku mempunyai cerita ‘petualangan’ juga dengan Nurul yang akan aku ceritakan dilain kesempatan.

    Aku tiba di tempat ini pada hari sabtu pagi. Setelah aku selesai merapihkan barang-barang dari koper, aku pergi kekediaman paman ku untuk beramah tamah. Disaat aku masuk ke kediaman nya yang cukup besar, aku melihat sudah ada beberapa orang di ruang tamu. Dan paman ku pun menjelaskan bahwa malam nanti, akan ada pentas dangdut untuk para warga di daerah sini. Memang paman ku ini adalah businessman yang sangat sukses, tapi juga ramah dan selalu memperhatikan para pekerja nya. Beliau juga sering mengadakan hiburan sebagai kontribusi kembali dia kepada para warga. Tak heran semua orang disini sangatlah hormat dan ramah kepada keluarga kita. Agen Judi Hoki Banget

    Akhirnya aku pun diperkenalkan kepada seorang lelaki setengah baya yang bernama bapak Udin. Ternyata bapak Udin ini adalah pemimpin kelompok dangdut yang akan berpentas malam hari nanti. Kita bertiga bercakap-cakap sejenak di ruang tamu. Tak lama kemudian, bapak Udin memanggil beberapa orang dari luar kediaman. Dan masuklah empat orang perempuan muda kedalam kediaman paman aku. Mereka pun diperkenalkan sebagai para penyanyi yang akan berpentas nanti. Satu persatu aku menyalami mereka yang bernama Norma, Erny, Ratna dan Ririn. Jujur saja, tipe seperti mereka bukanlah tipe yang biasa aku suka, sehingga aku pun tak mempunyai pikiran apa-apa. Tetapi ada salah satu dari mereka yang cukup menarik perhatian aku.

    Erny umurnya 19 tahun dan mempunyai tinggi sekitar 160cm. Rambut nya hitam, lurus panjang dan dia mempunyai wajah yang biasa saja. Tetapi yang paling menarik perhatianku adalah badannya yang sangat montok. Pinggulnya ramping, tapi aku bisa melihat lekukan dada dan pantatnya yang menonjol besar dan kencang dibalik bajunya yang ketat itu. aku sempat memperhatikan badannya untuk beberapa saat. Bapak Udin pun tersenyum kepada aku. Tak lama, mereka pun keluar dari kediaman dan kita kembali berbincang-bincang lagi untuk membahas rencana pentas nanti dengan paman aku.

    Selesai nya makan malam, kira-kira jam 8, aku pun mulai berjalan ke tempat acara dangdut ini akan berpentas. Memang sebenarnya dangdut itu bukanlah selera aku, namun apa boleh buat aku juga tak ada kerjaan di tempat ini. Sesampainya disana, aku pun dipersilahkan duduk ke meja paling dekat dengan panggung, dimana paman aku dan bapak Udin sudah menunggu.

    Para warga sudah memenuhi daerah penonton, dan tak lama pun acara dimulai. Lagu dangdut mulai bermain, para penonton sudah mulai berjoget ria. Norma, Erny, Ratna dan Ririn pun sibuk bergoyang dan bernyanyi diatas panggung itu. Mereka berempat bergoyang bersama dengan seksinya di atas sana, dengan pakaian yang sungguh menggoda iman.

    Beda dengan disaat aku bertemu mereka siang tadi, saat ini mereka sudah memakai make up yang menor ala penyanyi dangdut, serta memakai pakaian yang seperti kekurangan bahan. Mataku pun kembali terpaku kepada Erny. Kali ini aku benar-benar bisa melihat sungguh kemontokan badannya yang sangat indah. Dia memakai dress ketat bewarna merah yang memamerkan lengannya. Roknya juga sangat pendek, hampir tak mampu menutupi pantatnya yang bulat itu. Muncullah pikiran-pikiran di kepalaku membayangkan keelokan badan Erny ini.

    Para penyanyi pun bergilir pentas sendiri-sendiri, dan disaat giliran Erny, aku tak melepaskan pandangan aku sedetik pun dari dia. Gerakan jogetnya yang sungguh seksi,dia memamerkan badannya yang gemulai. Dia pun sempat bergaya mengangkangkan kaki dan bergerak maju mundur, yang membuat para pemuda disana berteriak-teriak. Beberapa kali aku menangkap pandangan Erny yang melirik kepada aku. akupun memberikan senyuman balik kepadanya dan bahkan memberanikan diri mengedipkan mata. Bapak Udin pun tertawa melihat kelakuan aku. Beberapa jam kemudian, acarapun selesai dan para warga tampak sangat puas dengan hiburan malam ini. Bapak Udin datang menghampiri aku dan beramah tamah. aku memuji dia dan grup nya yang sudah berpentas tadi. Dia tiba-tiba berbisik kepadaku,

    “Mas Bobby, sepertinya ada yang mas suka yah dari tadi?” aku pun tertawa mendengar itu dan menjawab sambil bergurau,

    “Bapak Udin tau saja.” Kita berdua tertawa dan aku mengaku bahwa aku memang tertarik dengan Erny. Dengan aku tak duga diapun menjawab,

    “Ya sudah tenang saja mas Bobby, aku pastiin nanti malam mas nggak akan kesepian.” aku tersenyum dan mengerti maksud nya. Setelah negosiasi harga, aku pun memberikan uang 300 ribu kepada bapak Udin. Murah sekali untuk selimut hidup semalaman, pikirku. Biasa di Australia, selimut yang jelek saja paling sedikit bisa 3 juta rupiah. Ternyata memang benar gosip-gosip yang beredar, para penyanyi dangdut seperti ini memang kebanyakan bispak alias bisa dipakai.

    Sekitar pukul 11 malam, aku mendengar suara bel kediaman berbunyi. aku berjalan kedepan untuk membukakan pintu karena pembantu memang sengaja aku suruh tidur duluan. Ternyata Erny sudah menunggu didepan kediaman, masih lengkap dengan pakaian pentas dan make up tebalnya. Dia tersenyum-senyum kecil saat melihat aku membukakan pintu. aku menyuruh dia masuk dan kita pun duduk berdua di sofa ruang tamu. Dia duduk merapat disebelah aku sambil melipatkan kakinya. Rok nya yang mini pun tersingkap dan memamerkan pahanya yang putih dan mulus. Dari sebelahnya aku bisa melihat belahan dadanya dengan jelas dari dress merah ketatnya yang mempunyai belahan cukup rendah.

    “Kata pak Udin tadi katanya mas Bobby mau minta ditemenin yah?” dia bertanya dengan wajah yang sengaja dipasang imut. aku pun menjawab, “Iya nih, habis aku lumayan kesepian disini.

    ”Dia membalas dengan polos “Kenapa Erny? Emangnya mas Bobby mau yah ditemenin Erny?” aku membalas

    “Ya iya dong, masa aku gak mau ditemenin wanita imut dan seksi kaya gini.” Dia tertawa dan mencubit aku. Kita pun mulai ngobrol dan bercanda ria, dan aku beranikan diri memegang dan mengusap pahanya yang mulus itu. Ternyata dia tak keberatan, dan malah semakin merapatkan diri kebadan aku.

    Aku sibak rambut Erny dari lehernya, dan langsung kuserbu dia dengan ciuman dilehernya yang putih dan jenjang itu. Desahan kecil mulai keluar dari mulut Erny. Tanganku mulai aku naikan dari pahanya, melewati perutnya dan naik ke gundukan dada montoknya yang masih terbungkus baju. aku remas-remas dadanya dari luar dress Erny. Badannya mulai meliuk kegelian dan desahannya pun semakin membesar.

    Tangan Erny mulai meraba pahaku dan akhirnya menemukan kemaluanku yang sudah menonjol keras dari dalam celana. Erny meremas dan mengocok gagangku dari luar celana pendek yang aku pakai. Lidahku bergerak keatas menjilati lehernya sampai aku menemukan bibirnya yang tebal itu. Erny pun menyambut ciumanku dengan liar. Lidahnya didorong masuk kedalam mulutku dan tak mau kalah aku balas juga dia dengan lidahku.

    Tanganku menurunkan tali lengan dress yang dia pakai itu sampai turun kebawah. aku sekarang bisa lihat BH tipis bewarna merah dengan ronda yang kelihatan susah payah menampung buah dada Erny yang sungguh montok itu. Dengan tak sabar langsung aku copot BH yang dipakainya, dan terlihat jelas lah dua gunung besar milik Erny. Ukurannya mungkin kurang lebih 36C, dan putingnya hitam lumayan besar sesuai ukuran payudaranya.

    Kedua tanganku langsung bermain-main di payudara Erny. aku pijat dan remas kedua gunung kembar ini yang sangat membangkitkan nafsu. Tak lupa juga aku mainkan putingnya yang sudah tegang itu. Erny mendesah

    “Ohhhh mas… Isep susu Erny dong mas…” Tentu saja aku tak perlu dua kali disuruh, langsung aku serbu kedua payudara Erny yang montok ini dengan mulutku. aku hisap putingnya, kumainkan juga dengan lidahku, bahkan dengan gigitan-gigitan kecil yang membuat badan Erny semakin menggelinjang keenakan. Erny menekan kepalaku ke dadanya.

    “Ahhh… Enak banget masss…” Ada kira-kira 5 menit mulutku bergerilya didadanya Erny. Sampai akhirnya Erny pun menghentikan aksi ku dan berbisik

    “Mas Bobby, gantian yah biar Erny yang bikin mas Bobby enak.” aku pun tersenyum mendengar itu.

    Erny bangun dari sofa dan berlutut diantara kedua kakiku. Pelan-pelan dia buka celanaku dan juga dipelorotinya celana dalamku. ‘Adik’ku pun mencuat tegak di depan mukanya. Sesaat aku bisa melihat raut mukanya yang nampak kaget disaat melihat kemaluanku ini.

    “Wah… Gagang mas Bobby kok gede banget yah? Erny gak pernah lihat yang kaya gini.” aku tersenyum kecil. Memang ukuran kemaluanku lumayan besar dan tebal dibandingkan pria lain pada umumnya. Kira-kira setara dengan ukuran para aktor bule di film-film bokep yang aku tonton.

    Tangan Erny mulai mengocok gagangku yang sudah sangat keras ini, sambil matanya masih takjub melihat kemaluanku. Akhirnya aku bisa merasakan lidah Erny yang seperti kelaparan menjilati gagangku. Mulai dari ujung atas, samping, sampai biji pelerku dibawah, semua habis disapu lidahnya.

    “Uhhh… Erny…” aku mendesah, “Isepin kemaluanku dong…” aku minta kepada Erny. Langsung tanpa ragu, dimasukannya ujung kepala kemaluanku kedalam mulutnya. aku bisa merasakan lidahnya bermain di dalam mulut, membuat ujung kemaluanku kegelian. Dan pelan-pelan akhirnya dia semakin turun, mencoba untuk memasuki semua kemaluanku kedalam mulutnya. Namun apa daya, mulut Erny hanya sanggup menerima sebagian dari gagangku yang besar itu. Tapi memang mungkin Erny sudah profesional, dia mulai memompa mulutnya naik turun, sambil mengocok sisa gagangku yang tak muat masuk dengan tangannya.

    Sungguh aku dibuat keenakan, apalagi saat aku melihat sang penyanyi dangdut ini ada diantara kakiku, berlutut dan mengenyoti kemaluan aku sekarang. Mukanya yang penuh make up itu naik turun, bibirnya erat menghisap gagangku. Tiba-tiba dari pinggir mataku, aku melihat sebuah gerakan. Disaat aku melirik ke pinggir ruangan, aku bisa melihat pintu kamar pembantu terbuka sedikit. Sepertinya Nurul mau keluar untuk ke toilet, tapi tak jadi karena mungkin kaget dan takut melihat aku dan Erny disini. aku pun tersenyum karena aku bisa melihat dia masih mengintip dari balik sela pintu. aku pun berpura-pura tak tahu dan cuek sengaja membiarkan Nurul untuk melihat aksiku dengan Erny malam ini.

    Setelah beberapa lama Erny terus menghisap kemaluanku, aku mulai bisa merasakan kemaluanku berdenyut sudah siap untuk keluar. aku langsung pegang kepalanya dengan kedua tanganku dan menggerakkan kepalanya semakin cepat naik turun kemaluanku. Sepertinya dia pun mengerti dan melepaskan genggaman tanganya dari kemaluanku, hingga aku semakin gampang memompa Erny. Sampai akhirnya aku pun menekan dia kebawah sambil memasukan kemaluanku sedalam-dalamnya kedalam mulut Erny dan mengeluarkan spermaku didalam mulut Erny yang imut itu. aku semprot berkali-kali didalam mulutnya.

    Tak lama, Erny pun mulai bangkit mengeluarkan kemaluanku dari dalam mulutnya dan menelan habis semua spermaku itu. Erny berdiri di depanku sambil tersenyum,

    “Wah mas Bobby ini, sudah keluar banyak di mulut Erny tapi masih tetap aja keras yah.” katanya sambil menunjuk gagangku yang memang masih berdiri tegak. Maklum, aku sudah biasa bermain ronde lebih dari sekali dengan para wanita.

    Tanpa disuruh lagi, Erny langsung melepaskan celana dalamnya hingga jatuh ke lantai. Dia mau melepaskan semua bajunya, tapi aku tepis tangannya, aku hanya angkat roknya sehingga dress Erny terlilit dipinggangnya. Biar lebih erotis pikirku. Tanpa basa-basi, Erny naik ke pahaku. Tangannya memegang kemaluanku untuk diarahkan ke kemaluan nya. Erny berbisik

    “aku masukin yah mas… Udah gak tahan nih.” aku pun mengangguk dan membiarkan badan Erny turun/ Kepala kemaluanku sudah menemui memek Erny yang sangat basah. Pelan-pelan Erny menekan badannya kebawah. aku bisa merasakan sempitnya memek Erny yang mulai menyelimuti kemaluanku. Erny melirih

    “Aduh mas Bobby, gede banget ini… Pelan-pelan yah, Erny gak tau bisa muat apa nggak…” aku biarkan saja Erny mengambil waktu sesukanya.

    Sampai akhirnya “bless…” masuk juga semua kemaluanku kedalam memek Erny. Dia diam sebentar sambil meringis, aku bisa merasakan kehangatan luar biasa di kemaluanku ini. Erny pelan-pelan mulai menggerakan badannya naik turun. Dia masih meringis untuk beberapa pompaan pertama ini.

    “Gila mas, kemaluan mas Bobby gede banget… Erny berasa penuh dimasukin punya mas.” Tak berapa lama sepertinya Erny sudah mulai terbiasa. Gerakannya semakin dipercepat naik turun. Tak hanya itu, Erny pun mulai memainkan pinggulnya berputar d pangkuanku. Sungguh luar biasa memang penyanyi dangdut satu ini pikirku. Sensasinya sangat nikmat, belum pernah kemaluanku dimainkan seperti ini, mengingatkanku akan gerakan joget Erny tadi disaat manggung.

    Aku pegang payudara Erny yang bergerak naik turun dan langsung aku hisap kedua putingnya. Erny pun mendesah semakin keras diiringi dengan gerakan pinggulnya yang semakin liar. Badan Erny terus bergerak naik turun semakin cepat, sambil aku mainkan kedua buah dadanya yang montok itu. Sampai akhirnya badan Erny pun bergetar kencang dan berteriak

    “Ahhh mas, aku keluar masss…” aku bisa merasakan banjir kehangatan di dalam memeknya. Orgasme pertama Erny. Dia bertumpu lemas di badanku walaupun kemaluanku ini masih terbenam didalam kemaluan Erny. Tentu saja aku masih belum puas, dan langsung aku balikkan badannya ke sofa. Aaku rebahi dia ke sofa sambil kubuka kakinya lebar-lebar.

    Tanpa diberi aba-aba, langsung aku tancap lagi memek Erny dan kupompa badannya yang lemas itu. aku bisa melihat muka Erny yang kaget dicampur keenakkan,

    “Ahhh mas Bobby, pelan-pelan dong mas.” pinta Erny. Tapi aku tak menggubris dan justru birahiku semakin meningkat. Langsung aku naikkan tempoku, badanku bergerak semakin cepat diatas badan sang penyanyi dangdut montok ini. Erny berusaha mencengkram sofa menerima tusukkan ku, sambil berdesah kencang dan matanya juga merem melek,

    “Ohhhh… Terus… Genjot terus mas, jangan stop. Aahhh…”

    Semakin menggilalah aku mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Erny itu. Dia lilitkan kakinya ke pinggangku, badannya mulai basah berkeringat

    “Masss, Erny mau keluar lagi nih…” aku percepat gerakan pinggangku sampai akhirnya dia pun menarik pinggangku dengan kakinya dan kembali bergetar

    “Ohhhh… Mas Bobby… aku keluar lagiii…” Tubuh Erny langsung terbaring lemas di sofa setelah orgasme keduanya ini.

    Aku cabut kemaluanku yang masih keras ini dan sudah basah dengan lendiran Erny. aku masih belum puas, gairahku masih belum terpenuhi. aku ambil badan Erny, dan aku balikkan dia sehingga pantatnya mencuat dihadapanku. Erny yang nafasnya masih memburu menoleh kebelakang dengan tatapan sayu dan pasrah. Oh sungguh indah pantat semok si penyanyi dangdut yang seksi ini.

    Langsung aku tancapkan gagang kerasku kedalam memek basah Erny lagi. Dengan nafsuku yang sangat membara, aku cengkeram pantat bulat Erny. Dengan setiap sodokanku, tubuh Erny terombang-ambing diatas sofa.

    Baca Juga > Cerita Sex Menikmati Tubuh Indah Nyai

    “Ssshhh… Ahhh… Enak banget massss…Kemaluan mas Bobby gede banget!” teriak Erny lagi. Kira-kira 10 menit kita di posisi ini, akhirnya aku pun mulai merasakan sensai luar biasa di penisku. aku berkata kepadanya,

    “Ernyaaa… aku mau keluar nih…” Erny membalas,

    “Iya mas… Ohh… Erny juga mau keluar lagi…” Erny semakin liar menggoyangkan pantatnya. Sampai akhirnya aku pun menancapkan kemaluanku sedalam-dalamnya di memek Erny, dan aku semburkan spermaku. Hampir dalam waktu bersamaan, Erny pun menggelinjang lagi menandakan dia orgasme yang ketiga kalinya.

    Kedua badan kita tergulai lemas diatas sofa ini. Erny perlahan-lahan merapatkan badannya kepadaku. Kita berduapun tertidur lelap sampai pagi dalam keadaan telanjang. Di pagi keesokan harinya, kita melanjutkan aktivitas kita lagi dikamar mandi sambil membersihkan diri bersama. Akhirnya Erny berpamitan diri denganku untuk pulang bersama grup dangdutnya. Sungguh puas aku menikmati tubuh Erny, sang penyanyi dangdut yang montok ini.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Pesta Seks Di Ulang Tahun Sahabatku

    Cerita Seks Pesta Seks Di Ulang Tahun Sahabatku


    1098 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Pesta Seks Di Ulang Tahun Sahabatku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks –  Ini berawal ketika aku diundang pesta ulang tahun oleh salah satu teman baik ku, sampai disana betapa kagetnya aku melihat cewek cewek seksi dengan pakaian bikin sange.. jadi lihat cerita ini…

    Malam itu adalah malam minggu, hari pembagian raport. Jadi selama seminggu kedepan aku dan anak kampus seindonesia gak bakalan mikirin soal kampus. Itulah enaknya jadi anak kampus, punya waktu libur khusus yang gak perlu khawatirin apapun, soalnya semua biaya senang-senang selama liburan ditanggung sama ortu

    Singkat Cerita, Malam itu aku mendapat undangan datang ke pesta ulang tahun Melly. Ya… hari itu bertepatan dengan ulang tahun Melly yang ke 20. Sebenarnya aku gak begitu dekat dengan Melly, ya walaupun saat semester 1 aku pernah sekelas sama dia, tapi aku jarang banget ngobrol sama dia. Kenapa aku bisa diundang malem itu, soalnya aku dekat dengan Andre, teman se-genk Melly.
    Cerita Sex, Andre adalah sahabat baikku, dia sekelas denganku hingga saat ini. Walaupun aku dekat dengan Andre, tapi aku gak dekat dengan teman se-genk Andre. Genk Andre boleh dibilang genknya anak gaul dikampusku, ada 3 orang cowok dan 3 orang cewek : Melly, Sella, Sasa, Hadi, Ari dan Andre. Mereka adalah mahluk tercantik dan terganteng dikampusku. Info tambahan Melly pacaran sama Hadi, Sella pacarnya Ari dan Sasa pacar Andre.

    Mungkin seharusnya aku juga masuk ke genk mereka Tapi aku agak males ikut pergaulan mereka yang boleh dibilang terlalu borju dan bebas, aku masih anak baik-baik waktu itu Pesta ultah Melly sangat meriah sekali, orang yang diundang memang tidak terlalu banyak, tapi acara yang disusun begitu menarik. Game-game yang dibuat lucu-lucu dan membuat semua yang datang happy.

    Selesai acara sekitar jam 21.30, satu persatu tamu undangan pulang, tinggallah aku dan genk Andre, oh iya ditambah Siska teman SMP Melly. Selesai acara kami meneruskan mengobrol gak berarah, cuma becanda-becanda aja.

    Sekitar jam setengah sebelas Hadi mengajak kerumahnya, dia bilang rumahnya lagi kosong, ortunya lagi ke luar negeri. Pertamanya aku kira Hadi cuma mengajak para cowok, gak taunya Melly ikutan, tapi tentu aja dia bilang ke orangtuanya mo nginep dirumah Sasa. Tapi ternyata semuanya iku kerumah Hadi, para cewek bilang mo nginep dirumah Sasa, cowoknya cuma bilang mo ke rumah Hadi, dasar para remaja nakal .

    Sampai dirumah Hadi, kami ngobrol diruang keluarga, duduk diatas karpet yang empuk sekali. Suasananya udah beda, Melly duduk menyender ke Hadi, Andre duduk dibelakang Sasa sambil meluk dan Ari lagi ngelus-ngelus rambut Sella yang tiduran dipahanya. Gini deh kalo dah diluar pengawasan orang tua . Sedang aku dan Siska duduk sendiri, walo sebenernya Riandi duduk disebelahku, tapi agak jauh. Sebenernya pembicaraan gak jauh beda sama waktu di rumah Melly, sampai suatu saat Melly menggodaku. Agen Judi Hoki Banget

    “Yan, tuh pacaran sama Siska aja gih, dia lagi kosong tuh” goda Melly ke aku. Aku cuma bisa tersenyum. Aku liat muka Siska merah karena malu.
    “Bener loh Yan, baru sebulan putus sama pacarnya, janda kembang nih” lanjut Melly yang disambut tawa yang lain.
    Aku cuma ikut tertawa. Sebenernya semenjak dikenalkan ke Siska waktu di pesta tadi aku udah suka sama Siska. Gila bro cantik abis. Kulit putih bersih, rambut hitam sepunggung dan bodynya itu loh, just perfect ! Tapi mana mungkin langsung pacaran iya gak, kenal aja baru beberapa jam.
    “Lagian kenapa gak mao pacaran sih ya ?” kata Hadi.
    “Ntar gak bisa gini loh” lanjut Hadi sambil mencium pipi Melly. Yang lain tertawa.
    “Apalagi gini” lanjut Melly yang kemudian mencium bibir Hadi.
    Gila, mereka frech kiss didepan aku ! Yang lainnya cuma tertawa, kayaknya mereka udah biasa deh kissing didepan genk mereka.
    “Wah gila ya kalian” kataku.
    “Bikin orang jealous aja” kataku sambil ketawa.
    “Iya yan, pacaran enak loh, bisa megang ini” Sekarang Andre yang menggodaku sambil megang dada Sasa. Aku kaget dan sempat menelan ludahku.
    “Megang ini juga bisa” kata Ari sambil mengelus selangkangan Sella yang memang udah duduk dipangkuannya. Weww… this getting crazy now
    “Kok aku mulu yang digodain, si Siska tuh lagi senyum-senyum malu” balasku, tapi mereka cuma ketawa.

    Abis itu suasana langsung hening. Mereka konsen sama pasangan masing-masing. Melly yang emang dari tadi udah frech kiss sama Hadi duduk dipangkuan Hadi dan meneruskan ciumannya. Andre juga gak mau kalah mencium Sasa yang duduk disebelahnya dan Ari lagi memeluk Sella dari belakang dan menciumi lehernya. Tinggal aku dan Siska yang saling pandang keheranan.
    “Ri, kita ke ruang depan aja yu” Ajakku ke Siska yang masih bengong.
    “OK deh” jawabnya sambil mengikuti langkahku ke arah ruang depan.
    Sesampainya diruang depan, aku duduk di sofa kecil, sedang Siska duduk di sofa panjang.
    “Gila ya mereka” kataku ke Siska. “He..eh, aku kaget mereka berani kayak gitu didepan kita” jawab Siska.
    “Aku sih sih penah denger gosip tentang pergaulan bebas mereka, tapi aku gak percaya kalo gosip itu bener” kataku. “Iya sih, aku juga kaget banget” jawab Siska. Kemudian kami terdiam, jujur suara-suara pergumulan mesra yang terdengar sampe ruang depan sangat menggangu konsentrasi dan birahiku.

    “Ughhh….” tiba-tiba terdengar pekikan, sepertinya suara Melly.
    “Ri, liat yuk mereka lagi ngapain, kok heboh amat sih” ajak ku. “Yu..” jawab Siska excited.
    Sesampainya diruang tengah aku kaget luar biasa. Aku sampai tidak bisa bergerak sambil mulutku ternganga melihat adegan didepan mataku. Aku menyaksikan Melly yang sudah full bugil sedang duduk diatas tubuh Hadi yang juga bugil seperti orang sedang mengendarai kuda. Andre yang juga bugil sedang menindih tubuh bugil Sasa, dan Ari walaupun belum bugil memaju mundurkan pinggangnya dibelakang Sella yang sedang menungging… They Having Sex !!! Entah beberapa lama aku terpaku menyaksikan mereka. Penisku yang memang sudah tegang dari tadi mencapai ukuran terbesarnya, dan entah beberapa kali aku menelan ludahku.

    Sesampainya diruang tengah aku kaget luar biasa. Aku sampai tidak bisa bergerak sambil mulutku ternganga melihat adegan didepan mataku. Aku menyaksikan Melly yang sudah full bugil sedang duduk diatas tubuh Hadi yang juga bugil seperti orang sedang mengendarai kuda. Andre yang juga bugil sedang menindih tubuh bugil Sasa, dan Ari walaupun belum bugil memaju mundurkan pinggangnya dibelakang Sella yang sedang menungging… They Having Sex !!! Entah beberapa lama aku terpaku menyaksikan mereka. Penisku yang memang sudah tegang dari tadi mencapai ukuran terbesarnya, dan entah beberapa kali aku menelan ludahku.
    Tiba-tiba aku mendengar lenguhan kecil dari belakangku.

    Aku berbalik dan melihat Siska dengan muka memelas. Tangan kanannya meremas dadanya dan tangan kirinya memegang selangkangannya. Aku tambah terkejut.

    “Yan… please…” Kata Siska dengan muka memelas kearahku.
    Sebenarnya kata-kata Siska gak punya arti apa-apa, tapi yang pasti setelah itu aku mendekatkan bibirku ke bibirnya dan kami mulai frech kissing sambil berdiri.
    Aku memeluk Siska dengan erat sambil bibirku menyedot-nyedot bibirnya. Siska membalas tak kalah hebat. Sepertinya dia sudah berpengalaman. Sambil ciuman aku gak mau rugi. Aku mengelus (ato lebih tepat meremas) semua bagian tubuhnya yang bisa aku jangkau, punggungnya, pingganynya pantatnya dan tentu aja dadanya yang besar menantang itu (walau agak sulit memang dalam posisi berdiri)
    “Yan, dikarpet aja yuk” ajak Siska.
    Aku mengangguk dan menuntun Siska ke sisi karpet yang masih tersedia. Aku melihat Melly yang sekarang diposisi dibawah sedang merem-melek menikmati pompaan Hadi, sedang Sella lagi asik menghisap penis Ari yang sedang menjilati vagina Sella dan Andre sedang memangku Sasa yang seperti kesetanan naik turun karena penis Andre menancap di memeknya.
    Aku merebahkan Siska di atas karpet, dan kemudian memulai mencumbunya lagi. Selagi menciumnya, aku merogoh kebalik kaosnya dan mulai meremas dadanya walau masih dihalangi BH. Tapi aku gak puas, aku mulai merogoh kebalik BHnya. Tapi kemudian Siska mengankat dadanya, aku mengerti, dia memintaku melepaskan kait branya.

    Tanpa kesulitan aku melepas kait bra yang ada dibelakang itu. Dengan bra melonggar, aku mulai meremas-remas dadanya dengan lebih bebas, kadang aku memutar-mutar pentil dadanya. Siska keenakkan, kadang ciuman lepas karena dia terlalu terlena karena aku meremas-remas dadanya.
    Aku dorong kaos Siska keatas. Aku mencoba membuka bajunya. Kemudian Siska bangkit dan melepas kaos dan branya yang sudah terlepas itu. Kemudian dia rebahan lagi. Aku kembali menindihnya, dan menciumnya kembali. Tapi itu gak lama sebab aku kemudian mencium lehernya dan kemudian turun mencium dadanya. Pentil hitam Siska sungguh menggoda, aku tak puas-puas menyedotnya, dan Siska cuma melenguh-lenguh kecil sambil menutup matanya.
    Ciumanku turun kebawah lagi, aku menciumi perutnya. Siska membuka matanya memandangku, seperti tidak rela ciumanku berpindah dari dadanya.

    Tapi setelah aku berusaha membuka ikat kancing celana jinsnya, dia mengerti. Saat aku berhasil membuka kancing dan resletingnya, dia mengangkat pantatnya sedikit. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, sekalian aku buka celana dalamnya sehingga tubuhnya polos sekarang. Hmm… aku orang terakhir yang masih berpakaian di ruangan itu
    Aku membuka pahanya lebar-lebar. Terlihat rimbunan rambut diatas gundukan memeknya. Warnanya hitam sangat kontras dengan warna kulitnya. Aku menyibak rambut yang sudah basah tersebut dan membuka bibir luar memeknya. Terlihat sangat basah, Siska sudah terangsang hebat. Kemudian aku mulai mendekatkan kepalaku keselangkangannya, dan mulai menjilati klenti merah Siska. Siska mengejang-ngejang keenakan. Tanggannya mendorong kepalaku, tapi pahanya menahan kepalaku, he..he..he.. dia gak tahan karena keenakan, tapi gak mau keenakan itu berhenti.

    “Ugh…Ugh…Ugh..” cuma itu yang terdengar dari mulut mungilnya.
    Cukup lama aku menjilati klentit dan diding vagina Siska. Tanganku terpaksa menahan pantatnya sebab pinggulnya tidak mau berhenti bergerak kekanan kekiri. Tiba-tiba Siska menarik badanku keatas untuk menjajarinya.
    “Yan buka dulu baju kamu, biar kita sama-sama enak” Kata Siska yang mencoba melepas ikat pinggangku.
    Aku membuka kaosku dan membantu Siska membuka ikat pinggang dan kancing celanaku. Baru resletingku terbuka, Siska sudah tidak sabar, dia merogoh kedalam celana dalamku dan menarik penisku yang sudah tegang full. Kemudian dia mengelus dan mengocok penisku. Aku melanjutkan membuka celanaku… he..he..he… ngapain nerusin dikocok pake tangan kalo ada memek basah yang nganggur Setelah membuka celanaku aku kembali menindih Siska dan menciumnya. Dia sudah tidak sabar, dia menggapai penisku dan mengarahkan ke memeknya. Aku mengangkat badanku sedikit dan mengarahkan penisku kememeknya. Tidak terlalu sulit untuk mengarahkan, sebab tak lama penisku sudah digerbang memeknya. Tidak aku duga Siska malah menekan pantatku agar penisku masuk kedalam memeknya.

    “Aghhh…..” pekik Siska saat penisku masuk kedalam vaginanya.
    “Sial udah gak perawan” kataku dalam hati, tapi wtf lah ! udah bisa nidurin cewek yang baru dikenal beberapa jam aja udah hebat banget
    “Rian, punya elo enak, tegang banget” gumam Siska genit.
    Gila mukanya mengoda banget waktu dia bilang itu. Aku mulai memompa vaginanya dengan penisku. Walaupun udah gak perawan, tapi memek Siska sempit banget. Mungkin dia cuma pernah ML sama pacar lamanya.
    “Agh..agh…aghh…” desah Siska. “Lagi sayang, dorong lagi…” gumam Siska keenakan. Enggak lama aku memompa memeknya, Siska tiba-tiba memekik
    “AKHHH…” sambil memelukku erat. Dia orgasme, memeknya terasa jauh lebih licin karena cairan orgasmenya.
    Aku bangkit dan memiringkan tubuhnya. Sekarang aku menusuk memeknya dari arah samping. Tidak sulit sebab memeknya sedang banjir lendir. Aku mulai memompanya. Siska cuma bisa memandangku yang sedang hebat memompanya sambil melenguh-lenguh kecil.
    Aku bangkit dan memiringkan tubuhnya. Sekarang aku menusuk memeknya dari arah samping. Tidak sulit sebab memeknya sedang banjir lendir. Aku mulai memompanya. Siska cuma bisa memandangku yang sedang hebat memompanya sambil melenguh-lenguh kecil. Aku bosan kemudian menunggingkan tubuh Siska. Siska mengerti, dia melebarkan pahanya. Aku kemudian memulai mengentotnya dengan posisi doggy style. Aku setuju posisi ini memang enak sekali… Tidak lama kemudian tubuh Siska kembali menegang dan dia memekik kembali
    “AGHH…..” kemudian tubuhnya ambruk kebawah. Hmm… sial, dia udah 2 kali orgasme sedang aku belom apa-apa…
    Aku membalik tubuh Siska dan menelentangkannya. Sebenarnya aku kasiahan melihat wajah Siska yang kelelahan itu, tapi nafsuku udah keubun-ubun, aku harus orgasme dan melepaskan spermaku !
    “Ri, aku masukin lagi ya..” pintaku… Dia cuma mengangguk.
    “Kamu gak pa-pa” tanyaku… (he..he..he.. kata-kataku kelihatan banget aku lagi horny berat, sedikit memaksa)

    “Gak pa-pa ya, tapi pelan-pelan ya, aku dah cape” jawab Siska.
    Aku menindihnya lagi dan mengarahkan penisku. Dengan sekali dorong penisku masuk semua kevaginanya. Vagina yang tadi sempit aku rasa sudah agak melebar, atau karena cairan vaginanya sudah terlalu banyak ? Aku memompanya, tapi sejujurnya nafsuku agak menurun. Aku gak suka menyetubuhi cewek yang udah gak respon gini, kayak lagi merkosa aja Tiba-tiba Melly mencolekku.
    “Yan sama aku aja deh, kasian Siska udah mo pingsan gitu” Kata Melly yang sudah duduk disebelah aku dan Siska. Dia masih telanjang. Siska cuma senyum ke Melly. Aku segera mencabut penisku dari memek Siska dan bangkit.
    “Hadi gak pa-pa ?” tanyaku ke Melly.
    “Tuh dia udah tidur” sambil menunjuk Hadi yang tertidur disisi lain karpet.
    “Lagian gak pa-pa kok, aku juga udah pernah liat dia maen sama Sella dan Sasa” Jawabnya enteng.
    Aku agak bingung sebenarnya, tapi aku ga peduli, kok ada yang nawarin memek mo ditolak
    Melly kemudian rebahan disebelah Siska, kemudian membuka pahanya lebar-lebar. Aku yang desperate butuh orgasme untuk penyelesaian kemudian memposisikan tubuhku diantara selangkangan Melly. Aku mengarahkan penisku ke memeknya. Kemudian mendorong penisku masuk kedalam.
    “Akh..Akh..Akhh..” rintih Melly kecil saat aku mulai memompa memeknya.
    Aku rebahkan tubuhku agar bisa menciumnya. Melly membalas ciumanku hebat. Tapi gak lama, Melly lebih suka nikmatin gesekan di dinding vaginanya.
    “Yan.. gue sebenernya udah lama pengen dientot sama elo” tiba-tiba Melly berkata padaku.
    Aku cuma tersenyum, tapi kata-katanya benar-benar meningkatkan birahiku. Aku tahu sebenarnya dari dulu Melly suka padaku, tapi aku gak pernah merespon dia. Tapi kalo tau memeknya enak begini, pasti dari dulu aku pacarin dia.
    “Teru yan..terus ya… terus ya…” celotehnya gak beraturan. Sepertinya dia mo deket ke orgasmenya, seperti aku juga yang udah ngerasa gelombang orgasme udah deket ke penisku.
    “Ayo yan, gue dikit lagi” seru Melly.
    “Gue juga dikit lagi na” kataku.
    “Keluarin didalem aja yan, gue dah aman” katanya.
    Aku memompanya dengan variasi, kadang pelan, kadang kencang. Melly cuma mendesah-desah keenakan. Sial dikit lagi kok lama banget ya.

    “Gue udah sampe ya..” kata Melly tiba-tiba sambil tubuhnya mengejan.
    Dan cret..cret…cret.. penisku juga memuntahkan lahar sperma ke rahim Melly.
    Aku sangat kelelahan, dan tubuhku ambruk memeluk Melly. Aku lihat Melly tertidur kelelahan. Aku paksakan untuk bangkit, walau gak pa-pa tapi aku gak mau Hadi terbangun melihat pacarnya tertidur berpelukan dengan aku. Kemudian aku pindah kesebelah Siska dan tidur memeluknya. Sejak saat itu aku punya berbagai pengalaman sex dengan Melly, Sella, Sasa dan tentu aja Siska yang jadi pacarku sejak kejadian itu.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Berhijab Tapi Doyan Kontol Tetangga

    Cerita Seks Berhijab Tapi Doyan Kontol Tetangga


    2461 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Pesta Seks Di Ulang Tahun Sahabatku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Nasib itu ada di tangan Tuhan, Seringkali aku memikirkan kalimat ini, Rasanya ada benarnya juga, Tapi apakah ini nasib yg digariskan Tuhan aku tidak tau mungkin lebih tepat ini adalah godaan dari setan.

    Seperti pagi ini ketika di dalam bus menuju ke kantor aku duduk di sebelah cewek cantik dengan jilbab dengan tinggi 150 cm, umur sekitar 27 tahun, bertubuh sekal dan berkulit putih (keliatan dari kulit wajah dan telapak tangannya).

    Mula-mula aku tidak perduli karena hobiku untuk tidur di bis sangat kuat namun hobi itu lenyap seketika ketika cewek berjilbab di sebelahku menarik tas dipangkuannya untuk mengambil hp-nya yg berdering. Sepasang paha montok tercetak jelas dari rok biru tua panjang nan ketat yang dipakainya.

    Pemandangan itu cukup menarik sehingga menggugah seleraku menjadi bangkit. Aku lantas mencari akal bagaimana memancing percakapan dan mencari informasi. Sepertinya sudah alamnya ketika kita kepepet seringkali ada ide yg keluar. Saat itu setelah dia selesai menelefon tiba-tiba mulutku sudah meluncur ucapan ,”Wachhh… hobinya sama juga yach !”. Sejenak dia memandangku bingung, mungkin berpikir orang ini sok akrab banget sich.”Hobi apaan ?” tanyanya. “Itu nitip absen”, sahutku dan dia tertawa kecil. “Tau aja kamu. Dasar tukang nguping”, sahutnya.Akhirnya obrolan bergulir.

    Selama percakapan aku tidak menanyakan nama, pekerjaan maupun teleponnya, tapi lebih banyak cerita lucu. Sampai akhirnya dia ngomong “kamu lucu juga yach.., nggak kaya cowok yang laen.””Maksud kamu ?” tanyaku lagi.”Biasanya mereka baru ngobrol sebentar udah nanya nama terus minta nomor telepon.” Setelah itu kami saling berkenalan. Perempuan muda berjilbab bernama Siti Fathiya, biasa dipanggil Tia. Obrolan terus berlanjut sampe dia turun di Thamrin dan aku terus ke kota.

    Dua hari kemudian aku bertemu dia lagi. Cewek manis berjilbab itu menghampiriku dan duduk disebelahku sambil bercerita bahwa teman-temannya penasaran karena dia hari itu punya banyak cerita konyol. Pagi itu kami menjadi lebih akrab. Sambil bercanda tiba-tiba dia berkata :”Kamu pasti suka maen cewek yach, soalnya kamu jago ngobrol banget. Pasti banyak cewek di bis ini yang kamu pacarin.”Sumpah mati aku kaget sekali denger omongan dia.

    Kayanya maksud aku buat kencan ama dia udah ketauan. Akhirnya karena udah nanggung aku ceritain aja ke dia kalo aku sudah beristri dan punya anak. Ech rupanya dia biasa aja, justru aku yang jadi kaget karena ternyata dia sudah nggak perawan lagi karena pernah MBA waktu lulus sekolah dulu. Sekarang dia sudah bercerai. Wuichhh, nggak nyangka banget kalo doi ternyata janda muda. Selanjutnya sudah bisa ditebak. Obrolan sudah lebih ringan arahnya. Akupun mulai memancing obrolan ke arah yang menjurus sex. Keakraban dan keterbukaan ke arah sex sudah di depan mata. Agen Judi Hoki Banget

    Sampai suatu sore setelah dua bulan perkenalan, kami janjian pulang bareng. Hari itu dia mengenakan jilbab merah muda sewarna dengan hem dan rok panjangnya. Posisi duduk kami sudah akrab dan menempel. Bahkan Tia tidak sungkan lagi mencubit aku setiap dia menahan tawa atau tidak tahan aku goda.

    Beberapa kali ketika dia mencubit aku tahan tangannya dan dia tampaknya tidak keberatan ketika akhirnya tangan kirinya aku tumpangkan di pahaku dan aku elus-elus lengannya yang tertutup hem lengan panjangnya sambil terus ngobrol. Akhirnya dia sadar dan berbisik, “Wachh, kok betah banget ngelus tanganku, entar lengan bajuku jadi kusut lho. “Habis gemes ngeliat muka manis kamu, apalagi bibir tipis kamu,” sahutku sambil nyengir. “Dasar gila kamu,” katanya sambil menyubit pahaku.Serrrrrr…, pahaku berdesir dan si junior langsung bergerak memanjang.

    Aku lihat bangku sekelilingku sudah kosong sementara suasana gelap malam membuat suasana di dalam bis agak remang-remang. Aku angkat tangan kirinya dan aku kecup lembut punggung jarinya. Janda muda berjilbab itu hanya tersenyum dan mempererat genggaman tangannya. Akhhhhh… sudah ada lampu hijau pikirku. Akhirnya aku teruskan ciuman pada punggung jarinya menjadi gigitan kecil dan hisapan lembut dan kuat pada ujung jarinya. Tampaknya dia menikmati sensasi hisapan di jarinya.

    Wajahnya yang dihiasi jilbab itu tampak sendu terlihat cantik sekali. Dan akhirnya dia menyender ke samping pundakku. Ketika bis memasuki jalan tol, aktivitas kami meningkat. Tangan kananku sudah mengusap payudaranya yang putih berukuran 36 B dari luar kemeja merah mudanya.

    Terasa padat dan kenyal. Lalu perlahan jemariku membuka kancing kemejanya satu persatu dan menyusup kedalam BH miliknya. Putingnya semakin lama semakin mengeras dan terasa bertambah panjang beberapa mili. Sementara itu tangannya juga tidak tinggal diam mulai mengelus-ngelus penisku dari luar. Setelah beberapa menit kemudian tiba-tiba sikapnya berubah menjadi liar dan agresif.

    Dia tarik ritsletingku dan terus merogoh dan meremas penisku yang sudah tegang. Tanganku yang di dada ditarik dan diarah kan ke selangkangannya. Aku tidak dapat berbuat banyak karena posisinya tidak menguntungkan sehingga hanya bisa mengelus paha dari luar rok panjangnya saja. Aktifitas kami terhenti kala hampir tiba di tujuan. Dan dengan nafas yang masih tersengal-sengal menahan birahi kami merapikan pakaian masing-masing. Turun dari bis aku bilang mau anter dia sampai dekat rumahnya.

    Aku tau kita bakal melewati pinggir jalan tol. Daerah itu sepi dan aku sudah merencanakan untuk menyalurkan hasratku di daerah itu. Tampaknya janda muda berjilbab itu juga memiliki hasrat yang sama. Ketika berjalan, tangan kirikuku merangkul sambil mengelus payudaranya dari luar hem merah muda lengan panjang yang dikenakannya.

    Dan ketika kita melewati jalan yang sepi tersebut secepat kilat tangan kananku meraih kepalanya yang dibalut jilbab merah muda model modis dan langsung mencium dan melumat bibir tipisnya itu. Dengan cepat pula cewek berjilbab itu menyambut bibirku, menghisap dan menyedotnya. Tangannya langsung beraksi menurunkan ritsleting celanaku dan aku sendiri langsung mengangkat rok panjang model ketat miliknya. Rrrretttttt… aku tarik kasar cdnya…, jariku langsung menyelusup masuk ke vaginanya terasa hangat dan licin. Rupanya dia sangat terangsang sejak di bis tadi

    . Di tengah deru nafasnya Tia berdesah : “Ayo mas… masukin aja… aku kepengen banget nech. Hhhhhh…””Sebentar sayang”, sahutku, “Kita cari tempat yang aman.”Aku tarik dia melewati pagar pengaman tol dan ditengah rimbun pohon aku senderkan dia dan setelah menarik rok panjang model ketatnya itu sampai sepinggang Lalu buru-buru kuloloskan celana dalamnya kemudian kuangkat kaki kanannya. Sengaja celana dalamnya kusangkutkan di pergelangan kakai kanan yang kuangkat itu biar celana dalamnya tidak kotor menyentuh tanah.

    Dengan bernafsu aku buka celanaku dan megarahkan penisku ke vaginanya tapi cukup sulit juga. Akhirnya dia menuntun penisku memasuki vaginanya. ?Emmhhh…!?, kepala janda muda berjilbab merah muda itu mendongak sembari melenguh tatkala ujung penisku mulai penetrasi kedalam vaginanya. Luar biasa, itulah sensasi yang aku rasakan ketika penisku mulai menyeruak memasuki vaginanya yang sudah dibasahi cairan nafsu.

    Ditengah deru mobil yang melintasi jalan tol aku memompa pantatku dengan gerakan pelan dan menghentak pada saat mencapai pangkal penisku. Tia menyambut dengan menggigit pundakku setiap aku menghentak penisku masuk kedalam vaginanya. “Ooochhhh… auchhhh… Masssss… oochhh…”, desahnya. Birahi dan ketegangan bercampur aduk dalam hatiku ketika terdengar suara orang melintasi jalan dibalik pagar. Namun lokasi kami cukup aman karena gelapnya malam dan terlindung pohon yang cukup lebat.

    Bahkan mungkin orang yang berjalan itu tidak akan berpikir ada sepasang manusia yang cukup gila untuk ber cinta di pinggir jalan tol tersebut. “Gantian mas… aku cape”, katanya. Aku lantas duduk menyandar dan perempuan muda berjilbab merah muda itu memegang rok panjang yang kusingkap tadi agar tidak jatuh kebawah. Kemudian Tia mulai berjongkok mengarahkan vaginanya.

    Ketika penisku kembali menyeruak diantara daging lembut vaginanya yang sudah licin, sensasi itu kembali menerpa diriku. Sambil memegang bahuku, dia mulai menekan pantatnya dan menggerakan pinggulnya dengan cara menggesek perlahan, maju mundur sambil sesekali memutar. Kenikmatan itu kembali mendera dan semakin tinggi intensitasnya ketika aku membantu dengan menekan keatas pinggulku sambil menarik pantatnya. Desahan suaranya makin keras setiap kali kemaluan kami bergesekan, “uchhhhh… ssshhh… uchhhhh…”. Mataku sendiri terpejam menikmati rasa yang tercipta dari pergesekan bulu kemaluan kami sambil terus menggerakkan pinggul mengimbangi gerakannya.”Terus sayang… ayo terus”, desahku. Keringat sudah membasahi punggungnya dan gerakan kami sudah mulai melambat namun tekanan semakin ditingkatkan untuk mengimbangi rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuh kami dan terus bergerak ke arah pinggul kami, berkumpul dan berpusar di ujung kemaluan kami.

    Berdenyut dan ujung penisku mulai siap meledak, sementara perempuan berjilbab ini mulai mengerang sambil menjepitkan vaginanya lebih keras lagi. “Hegghhhhhh… hhhegghhhh… heghhh… terus mas… sodok… sodok terussss… mas… yachhh… disitu… terus… terussss… ooocchhhhhhh”, dengan desahan panjang sambil mendongakkan kepalanya yang terbungkus jilbab, Tia menekan dan menjepit keras penisku sementara vaginanya terus berdenyut-denyut. ?Mass…mmhh…oouuccchh…?, pekiknya tertahan sembari menundukkan kepalanya yang berjilbab itu tatkala mencapai puncaknya.

    Aku hanya bisa terdiam sambil memeluk tubuhnya menunggu dia selesai orgasme. Ketika jepitannya mulai mengendur aku langsung bereaksi meneruskan rasa yang tertunda itu, tanpa basa basi rasa nikmat itu mulai menerjang kembali, berkumpul dan meledak menyemburkan cairan kenikmatanku ke dalam vaginanya. Aku sodokan penisku sambil menekan pinggulnya sementara kakiku mengejang menikmati aliran rasa yang menerjang keluar dari tubuhku itu.

    Setelah beristirahat beberapa menit kami saling memandang… akhirnya tersenyum dan tertawa.”Kamu memang bener-bener gila, tapi jujur aku sangat menyukai bercinta dengan cara seperti ini. Aku belum pernah senikmat ini bercinta.” akunya. “He.. he.. he.. sama donk”, kataku sambil mengecup bibir sang janda muda berjilbab yang tipis itu sementara kemaluanku mulai mengendur di dalam vaginanya. Setelah itu kami merapikan pakaian masing dan berjanji untuk mengarungi kenikmatan seks ini untuk hari-hari mendatang.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,