• Video Ngentot Penari Balet Hot Asal jepang

    Video Ngentot Penari Balet Hot Asal jepang


    1859 views

  • Cerita Seks Kepuasan Bercinta Dengan Meri

    Cerita Seks Kepuasan Bercinta Dengan Meri


    1356 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kepuasan Bercinta Dengan Meri ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Kisah sex ini bermula saat aku kuliah di Jakarta,dimana saat itu aku masi berusia 20 tahun dan sebut saja namaku Radit. Aku tinggal disebuah kost-kostan yang tidak jauh dari tempatku kuliah. Hanya sebuah kamar dan langsung kamar mandi didalam dimana cewek dan cowok diterima ngekost disini.

    Karena yang tinggal rata2 para pekerja shift kadang aku jarang berjumpa dengan mereka. Ada 1 cewek yang kerjanya office hour tinggal disebelah kamarku sebut saja namanya Meri. Cerita Hot Berfoto – Usianya saat itu kira-kira 26 tahun dengan tinggi 165 cm dan berkulit kuning langsat mempunyai body yang sangat bagus dan dadanya lumayan besar untuk ukuran gadis Indonesia.

    Seperti biasa tiap aku pulang kuliah sebelum mandi aku duduk didepan kamar hanya dengan memakai handuk menunggu mba Meri lewat pulang kerja. Dari jauh aku melihat dia berjalan kearah depan kamarku karena memang kamarnya terletak paling pojok setelah kamarku.

    “Sore mba Meri,baru pulang kerja mba ?” tanyaku ramah.

    “Iya Radit” jawabnya juga ramah sambil tersenyum padaku.

    “koq keliatannya cape banget mba ? lagi banyak kerja ya ?”

    “iya nih aku lagi dikejar deadline kerjanya banyak banget,badannya pada pegel”

    “Mmmh,ntar mau beli makan bareng ga mba ?”

    “Engga kayanya Radit,aku boleh nitip aja ya ?”

    “Ya boleh mba.apa sih yang ga buat mba hehehee..”

    Sebelum masuk kekamarnya mba Meri memberiku uang dua puluh ribuan dan nitip makanan untuk nanti malam. Sehabis mandi aku beli makanan dan lansung kekamarnya ngetok pintu. Tok tok tok

    Cerita Seks Bercinta Dengan Meri “Mba Meri…..”

    Karena ga ada jawaban aku langsung buka pintu dan mendapati mba Meri terbaring ditempat tidur yang kepalanya masi dililitkan handuk kayanya habis mandi mungkin dia menunggu rambutnya kering tapi malah ketiduran dan kakinya masi belum dinaikin kekasur. Tanpa pikir panjang aku masuk dan menutup pintu lalu meletakkan makanan yang baru kubeli. kuangkat kakinya dan kunaikan ditempat tidur.

    Perlahan mba Meri membuka matanya dan tersenyum padaku.

    “Kamu baik banget Radit” katanya dengan nada pelan.

    ”Ah gapapa mba,kasian aja mba nya kecapean,kalo mba mau aku pijitin kakinya ya ?”

    “Ga usah,nanti ngerepotin kamu Radit” Agen Judi Hoki Banget

    Aku ga dengerin omongannya,seketika aku mengambil lotion dan mulai memijit kakinya,memang saat itu dia udah memakai celana pendek longgar selutu dan baju kaos rumahan. Cerita Hot Berfoto – Aku mulai pijit jari-jari kaki mba Meri sampai ketumit. Baru sebentar kayanya mba Meri udah ketiduran pulas banget dan ada kayanya setengah jam aku terus memijitnya sampai dia terbangun lagi.

    “Aduh Raditmaaf ya mba ketiduran pijitan kamu enak banget” katanya aga malu.

    “hehehee iya donk,kan aku udah bersertifikat dari departemen pijit-memijit” candaku padanya.

    “iihh kamu bisa aja,ada loh 30 menit aku ketiduran tapi kamu mijitin aku terus ya ?”

    “iya mba biar mba bangunnya nanti seger kasian lagi banyak kerja,kalo mba mau aku pijitin betisnya sekalian ya ?” Tanya ku pada mba Meri.

    “Kamu yakin gapapa ?”

    “iya mba gapapa aku seneng bisa bantuin mijitin mba,lagian mba Meri juga enak mijitnya kulitnya halus banget”

    Mba Meri hanya tersenyum lalu membalikkan badannya tengkurap sambil memeluk bantal. Dan aku pun mulai memijit betisnya yang sangat indah itu. Saat itu aku ga tau mba Meri memasukkan tanganya kebelakang baju meraba punggungnya sendiri,sekilas aku lihat dia kayanya membuka pengait bra nya. Dan mulai tengkurap lagi.

    Aku berfikir kayanya mba Meri udah ngasi lampu hijau buatku untuk memijit punggungnya dan saat itu terlintas aja dalam otak ku seandainya itu terjadi aku bisa dengan leluasa menyentuh kulitnya yang sangat terawat itu. cerita hot berfoto Baru aja kepikiran kayanya dalam celanaku ada yang merespon dan langsung aja seketika celanaku menjadi sempit karena si otong udah berdiri duluan.

    “kamu bisa mijitin punggung sama pinggangku juga ga Radit?”

    Seketika aja aku jadi kaget dia ngomong gitu,baru aja aku menghayal malah uda dikabulkan.

    “ Eh oH iya iya bisa mba Meri”jawabku gelagapan.

    “Pinggangku nyeri semua duduk seharian dikantor nih”katanya lagi.

    “iya mba Meri aku pijitin sekalian aku juga tau titik-titik syaraf biar bisa aku acupressure juga”

    Aku duduk menyamping disebelah mba Meri. Pertama aku deg-degan juga coba menaikan baju mba Meri keatas dan aku tertegun melihat punggungnya secara lansung karena sangat putih mulus dan tanpa cacat sedikit pun.

    Mulai aku usap pinggangnya pelan-pelan naik keatas kepunggung dan benar aja dugaanku tadi dia udah membuka pengait bra nya. Saat aku mijit punggungnya kadang dekat pangkal lengannya jariku menyentuh pinggiran payudaranya dan saat aku mau memijit pundak dan belakang lehernya.

    Cerita Seks Bercinta Dengan Meri mba Meri seperti tau kalo bajunya menghalangi tanganku dan seketika dia malah mambuka bajunya sambil tengkurap dan tetap memeluk bantal dan mengempitkan payudaranya yang besar itu. Cerita Hot Berfoto – Aku udah bener-bener ga tahan rasanya karena siotong dalam celanaku udah keras dari tadi. Cerita Seks Jablay

    Karena udah seperti ini aku memberanikan diri naik duduk diatas pantat mba Meri yang bohai seperti orang menunggang kuda. Aku mulai acupressure punggung mba Meri dengan menekan kedua jempolku dititik syarafnya.

    tanpa aku sadari rupanya penisku tepat berada ditengah-tengah pantatnya dan menekan sangat kencang. Bukanya marah mba Meri mulai memutar-mutarkan pantatnya supaya bergesekan terus dengan penisku. Aku tau dia udah mulai terangsang dengan mengeluarkan erangan-erangan erotis dari mulutnya.

    “mmmh oohhh enak Radit terusss ditekan lagiiii”

    Seketika mba Meri membalikkan badannya sehingga aku yang tadi memegang punggungnya kini malah memegang kudua payudaranya yang besar montok dan mengacung keatas. Tanpa banyak omong kedua tangannya menarik kepalaku dan mencium bibirku aku pun membalasnya. Kamipun berciuman . Tanganku yang tadi memegang payudaranya sekarang mulai meremas-remas dan memelintir kedua putingnya.

    “Radit aku mau kamu mijitin aku sampai tuntas malam ini sayang”katanya sambil membuka celana dan celana dalamnya.

    “Iya mba Meriku sayang”kataku juga sambil membuka semua pakaianku.

    Penisku yang dari tadi tertahan dicelana sekarang bebas berdiri dengan kerasnya. Mba Meri keliatan senang dengan ukuran penisku yang lumayan besar panjang 14 cm dan diameter 4 cm.

    Kami pun mulai berciuman lagi dengan posisi mba Meri masi dibawah,aku menciumnya dengan lembut tangan kiriku meremas kedua payudaranya bergantian dan kadang memelintir putingnya, cerita hot berfoto tangan kananku mulai menjamah perutnya dan turun kepusar kebawah dan aku rasakan bulu halus diatas vaginanya lalu aku merasakan itilnya yang udah basah dengan lendir kewanitaanya,itilnya aku putar dan aku tekan dengan lembut.

    “ooouuhhh oouuhhh ssshhhh nikmat banget sayang”desah mba Meri.

    Ciumanku mulai turun menjalar kelehernya dan terus kebelahan dadanya aku mengecup putingnya yg kecil bewarna kemerahan itu lalu menghisapnya dengan rakus bergantian kiri dan kanan. Seketika bulu romanya berdiri dan dia menggelinjang merasakan hisapanku diputingnya.

    Setelah itu ciumanku turun kebawah lagi kepusarnya dan tanganku berusaha melebarkan kakinya selebar mungkin dan terpampanglah pemandangan indah mba Meri yang bertubuh bahenol itu sedang mengangkang pasrah dengan vagina yang hanya ditumbuhi bulu-bulu halus dan bibir vagina yang bewarna kemerahan.

    Bibirku mendekat kevaginanya aku kecup itilnya dan lidahku mulai menjilati benda kecil itu aku hisap dan aku pelintir dengan mulutku. Mba Meri tidak kuasa menahan nikmat yang aku berikan,badannya terus bergerak dan pantatnya terus diputar-putar,mulutnya mengoceh tidak karuan.

    Tangan kiriku meremas-remas payudaranya dan tangan kananku mulai memasukkan jari kedalam liang vaginanya yang terus basah,mba Meri menekan kepalaku sangat kuat kearah vaginanya dan menjepit kepalaku dengan pahanya.

    “oouhhh oouuhh mmmmmhhhh eeaaahhhhh”satu desahan panjang diiringi menyemburnya cairan vaginanya mba Meri orgasme tepat dimulutku.

    Sekarang mba Meri mendorong badanku berdiri disisi tempat tidur dia berjongkok menghadap kearah ku dan tangannya mulai mengelus dan meremas-remas penisku setelah itu dia mulai menjilati penisku dari pangkal hinga ujungnya. Cerita Hot Berfoto – Tangan kirinya membelai kedua buah zakarku dengan lembut dan yang kanan memegang batang kejantananku.

    saat mba Meri mulai memasukkan penisku kemulutnya terasa sangat nikmat sekali,tangannya mengocok batang penisku pelan-pelan dan mulutnya terus menghisap dan menjilati kepala penisku dengan rakus. Dia coba memasukkan penisku kedalam mulutnya tapi cuma setengah karena mentok dikerongkongannya.

    Saat yang dinanti datang mba Meri duduk mengangkang dipinggir tempat tidur tepat didepanku yang masi berdiri. cerita hot berfoto dia mengarahkan penisku kelobang vaginanya,aku mulai memasukkan kepala penisku kevaginanya pelan-pelan terasa masih sempit dan peret.

    saat baru kepala penisku masuk aku menariknya keluar lagi sampe 3 kali biar terbiasa,tapi mba Meri yang ga sabaran malah mengunci pantatku dengan melingkarkan kedua kakinya dipantatku dan mau penisku dimasukkan semua.

    mba Meri meremas kedua bahuku gemas karena seperti aku mempermainkannya, cerita hot berfoto aku coba menekan lagi pelan-pelan dan penisku udah masuk setengah mba Meri mendongak keatas menahan nikmat,aku mulai menggoyangkan pantatku maju mundur dan dengan satu tekanan kuat bleess penisku masuk semua sampai kepangkalnya,saat itu juga mba Meri berteriak kecil “Ooouucchhh” dengan mata terpejam.

    Dimulailah permainan kami,aku menggenjot vagina mba Meri kadang pelan dan kadang kaya orang kesetanan, aku memaju-mundurkan pantatku diiringi irama penisku yang bergesekan dengan liang kewanitaannya, cerita hot berfoto cairan vaginanya yang sebelumnya keluar jadi pelicin dan menimbulkan bunyi yang sangat erotis.

    kami berdua bermandikan keringat memacu birahi yang udah sama-sama memuncak.mba Meri mengusap dadaku dan meraba perutku yang rata.

    Cerita Seks Bercinta Dengan Meri “Badan kamu bagus sayang,pasti stamina kamu kuat” katanya.

    “Iya donk sayang,aku kan rajin nimba air tiap pagi heheee” jawabku centil.

    “ooouuchhhh puasin aku sayang”

    “pasti sayangku,sepuas yang kamu mau sayang”

    mba Meri mencengkram bahuku kuat yang aku tau dia mau nyampe lagi dan aku lebih mempercepat ritme goyanganku.

    “ooouchhh uuuhhhh ooouuchhh yeaaahhhh” erangan keluar dari mulut mba Meri disertai lagi dengan orgasme keduanya.

    Aku mencabut penisku dari vagina mba Meri yang lagi-lagi udah basah sama cairan orgasmenya dan meminta dia balik badan menungging kearahku. Mba Meri udah aga lemas kayanya tapi dengan senang dia menuruti kemauanku.

    dari belakang dengan posisi menungging aku lebih bernafsu lagi melihat tubuhnya yang sintal ditambah dengan pantatnya yang besar basah oleh keringat, Cerita Hot Berfoto – lipatan vagina yang sangat sempurna menyembunyikan itil nya didalam.aku arahkan kepala penisku kevaginanya dan mulai memasukkan kepala penisku pelan-pelan.

    Sambil memaju mundurkan pantatku aku mencengkram kuat kedua pinggang mba Meri membuat dia merintih dan mendesah membuatku semakin kencang memompa vaginanya dari belakang.

    “oouuchhh ooouuchhhh mmmhhh enaakkkk sayyaaaanngggggg” katanya.

    Lumayan lama dengan posisi menungging dan kayanya mba Meri udah mau keluar lagi dia mau ganti posisi dan memintaku berbaring lurus ditempat tidur dengan gaya women on top.

    Aku menurutinya sambil berbaring dan mba Meri lansung berjongkok diatas tubuhku sambil mengarahkan kepala penisku kevaginanya dan dengan satu tekanan blessss amblaslah penisku masuk semua kevaginanya.

    dia naik turun menghujamkan penisku keluar masuk divaginanya,goyangannya sangat erotis dengan sekalian memutar pantatnya kepenisku. Rasanya sangat nikmat penisku bagai diurut dari ujung sampe pangkalnya.

    Tak lama akupun rasa udah mau keluar aku mempercepat gerakanku kevaginanya.

    “Oouuucchhh mbaaa a a a akuuu ma ma mauuu kekekeluaarrr jugaaaa”kataku terbata-bata.

    “iya sayang ooouuchhh aku juga mau keluarr lalalagiii ooouuuuccchhhhh”kata mba Meri.

    Diiringi teriakan kita berdua aku menekan penisku sekuat-kuatnya kelobang vagina mba Meri dan croott crooott croott croottt……. Spermaku tumpah semua didalam vaginanya dan mba Meri pun sama orgasme, Cerita Hot Berfoto – cairannya keluar membasahi penisku. Seketika mba Meri lemas dan merebahkan tubuhnya diatas tubuhku dan aku menerimanya dalam pelukanku aku mengecup lama keningnya,tampak dia memejamkan mata dan puas sekali.

    “Terimakasih banyak sayangku,aku puas banget malam ini”kataku pada mba Meri.

    “Aku yang seharusnya terimakasih sayangku, kamu udah memenuhi keinginan ku minta dipijit sampai tuntas sama kamu,bukan itu aja kamu gentle banget setelah main langsung memelukku,mengecup keningku dan berterimakasih aku sangat bahagia” kata mba Meri.

    “Wanita secantik mba pantas mendapatkan yang terbaik,dan aku sebagai lelaki wajib memberikannya”

    “Ooohh Radit ku sayang,beruntung banget wanita yang nanti mendapatkan kamu,ga kaya cowok aku, main 2 menit udah KO duluan dan langsung tidur”

    “Ah mba,ga perlu repot-repot mencari wanita itu,karena dia sekarang ada dalam pelukanku”

    Mba Meri hanya tersenyum dan memelukku erat kita berciuman lagi sampai akhirnya tertidur.

    Dan saat pagi bangun kita mengulang permainan lagi. cerita hot berfoto Setiap ada kesempatan kita main lagi tidak tau tempat tidak tau waktu,lagi dan lagi.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Terbaik Kisah Birahi Udin si Penjual Koran

    Cerita Seks Terbaik Kisah Birahi Udin si Penjual Koran


    1692 views

    Cerita Seks Terbaik – “Koran.. Koran ya Koran.. Pempek ya pempek.. Pempek Koran..”

    Astri memicingkan telinganya mendengar suara tersebut. Di siang hari seperti itu memang tak jarang ada penjual yang masuk kedalam komplek menjajakan barang dagangan. Pengalaman Astri selama 10 tahun tinggal disana, ia sudah hapal mana-mana saja penjaja makanan atau barang yang lewat di muka rumahnya. Namun kali itu Astri merasa tidak familiar dengan suara tersebut. Iseng, Astri pun berjalan kedepan dan melongok keluar.

    “Dek, sini masuk.”

    Astri melambaikan tangannya memanggil si penjual tersebut. Dan memang benar tebakannya, ia baru kali ini melihat si pemuda penjaja koran ini di sekitaran komplek.

    “Jualan apa, Dek?”

    “Koran bu, tabloid, semua ada.”

    “Oh.. itu apa di dalam?”

    “Pempek bu. Masih hangat bu baru digoreng.”

    Astri mengangguk-angguk sembari memandangi si pemuda tanggung tersebut mengeluarkan koran-korannya di pelataran teras rumah agar Astri bisa pilih.

    “Kok saya baru lihat kamu dek. Biasanya yang dagang koran ada lagi langganan saya yang sudah tua. Pak Romli kalo ga salah namanya.”

    “Iya bu, itu paman saya. Beliau sakit semenjak awal bulan, jadi tidak bisa dagang.” Jawab si pemuda itu singkat. Astri menerka-nerka umurnya mungkin sepantaran dengan anaknya yang paling sulung.

    “Oh, sakit apa dia pak romli? Parah sakitnya?”

    “Sakit gula bu, sekarang paman hanya tidur saja dirumah. Saya yang bantu jualan koran juga.”

    “Astaghfirullah, semoga sehat-sehat saja ya Pak Romli. Nama kamu siapa, nak?” Tanya Astri melembut.

    “Saya Udin, bu.” Jawab Udin sopan.

    “Kamu kelas berapa? Masih sekolah?”

    Udin menggeleng malu-malu. Nexiabet

    “Saya terakhir lulus SMP tahun 2 tahun lalu bu. Tadinya hanya jualan pempek sepulang sekolah, bantu-bantu paman dan adik-adik sepupu saya yang masih kecil-kecil. Tapi sekarang saya full jualan pempek saja di sekitar pasar pagi. Sekarang Karena paman sakit, saya juga jualan koran.” Ujar Udin bercerita dengan polosnya.

    “Orangtua kamu kemana?”

    Udin lagi-lagi menggeleng malu-malu. Luluh rasanya hati Astri, apalagi terbayang apabila anak-anaknya harus menjalani hidup seperti Udin. Bulat hati Astri ingin meringankan beban Udin.

    “Yasudah, kalo gitu saya beli tabloidnya satu dan korannya satu ya. Pempeknya juga saya bungkus 5 ya, Nak.”

    “Baik bu. Saya bungkusin sekarang Bu.” Jawab Udin cepat dengan sumringah. Astri tersenyum kecil melihat sedikit pancaran kebahagian di mata Udin.

    “Kamu sering-sering kesini ya, saya juga udah ga pernah langganan koran dan tabloid. Nanti biar ibu beli koran sama tabloid kamu.” Ujar Astri sambal tersenyum hangat. Udin hanya mengangguk-angguk sambal mengulum senyum membungkus pempek pesanan Astri.

    Dan seperti itulah persahabatan kecil antara Astri dan Udin terjalin. Dua-tiga hari sekali Udin pastri mampir membawa koran dan tabloid pesanan Astri. Tak jarang Astri memborong pempek dagangan Udin, sampai heran suami dan anak-anaknya selalu saja ada pempek di meja makan terhidang. Astri yang kesehariannya hanya tinggal di rumah sendiri sebagai ibu rumah tangga turut senang dengan adanya Udin yang sesekali mampir menemaninya siang-siang untuk sekedar berteduh dan mengobrol sejenak dengannya.

    Hingga di suatu siang di musim hujan, hujan deras mengguyur komplek sedari subuh. Hujan gerimis dan deras yang datang silih berganti tak pelak membuat komplek banjir di beberapa titik. Astri sendiri harus terjebak di pasar swalayan menunggu hujan reda. Barulah ketika hujan berganti gerimis Astri baru berani untuk naik gojek pulang ke rumah.

    Hujan masih mengguyur agak deras ketika Astri masuk kedalam kawasn komplek. Dari belakang jok tukang ojek mata Astri menangkap sesosok Udin yang berdiri berteduh di pos satpam.

    “Eh, eh pak stop bentar pak. Din! Udin!”

    Udin memicingkan mata melihat sesosok wanita berkerudung diseberang jalan yang berhenti diatas motor. Segera ia mengenali sosok Astri diantara rintik hujan.

    “Kamu ngapain disitu din? Jangan neduh disana, nanti basah! Kamu lari kerumah saya aja ya cepet! Ibu tunggu!” Teriak astri. Udin sayup-sayup mendengar ucapan Astri dan mengangguk-anggukan kepalanya.

    Tak lama berselang Astri turun dari ojek, Udin pun tiba sembari setengah berlari. Astri buru-buru melambaikan tangan menyuruh Udin masuk kedalam rumah Karena hujan kembali menderas. Udin tiba di teras rumah agak terengah-engah, korannya terlihat aman Karena ditutupinya dengan plastrik. Namun baju dan rambutnya benar-benar basah kuyup akibat berlindung di pos satpam.

    “Astaghfirullah, udah taro aja didepan korannya Din. Masuk aja sini kedalem gapapa.” Ujar Astri seraya membuka kunci pintu rumah.

    Udin berdiri canggung di muka pintu sembari badannya agak menggigil. Astri berdecak sambal bergeleng iba melihat kondisi Udin.

    “Sebentar ya Ibu carikan handuk. Baju ibu juga basah nih. Kamu langsung mandi aja Din, daripada kamu demam. Yuk ibu antar kedalam.”

    Astri membimbing Udin menuju kamar mandi tengah. Udin baru kali itu masuk kedalam rumah. Dipandanginya furniture dan foto-foto keluarga Astri seraya ia berjalan kedalam rumah. Tak lama Astri muncul dari dalam kamar dan menyerahkan Udin handuk bersih untuk ia gunakan.

    “Tuh kamu pake, kamu masuk aja langsung mandi ya. Ibu juga mau ganti baju. Ibu masuk juga ya.” Ujar Astri cepat sambil kemudian menghilang lagi kedalam kamar.

    Udin keluar dari kamar mandi dengan hanya lilitan handuk di pinggangnya. Lagi-lagi ia hanya bisa berdiri canggung didepan kamar mandi sementara Astri belum keluar dari kamar. Tak lama pintu kamarpun terbuka dan Astri keluar masih sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

    “Eh yaampun ibu lupa, sebentar ya Din ibu tadi udah ambilin bajunya raffa sementara baju kamu basah. Nih pake dulu, Din. Baju kamu biar kering dulu aja.” Ujar Astri lagi sembari menyodorkan baju anaknya ke tangan Udin.

    Udin hanya melongo tatkala Astri menyodorkan baju tersebut ke tangannya. Baru kali itu Udin melihat sisi lain dari Astrid yang tak mengenakan kerudung dan hanya berdaster saja. Rambut Astri yang masih basah bergantung bebas pendek sedikit dibawah kuping, sekilas mengingatkan akan model rambut Desy Ratnasari. Memang ada sedikit perbedaan disana sini, dari bentuk badan Astri yang sedikit lebih berisi mungkin Karena memang faktor umur, atau mata astri yang agak sedikit lebih sipit dari Desy Ratnasari yang asli, namun secara keseluruhan mereka memang tak berbeda jauh.

    “Loh kok diem aja Din? Ini ambil bajunya, kamu ganti di kamar mandi gih.” Ujar Astri sembari masih asik mengeringkan rambutnya dengan handuk.

    “I-iya bu..”

    Udin pun menghilang kedalam kamar mandi untuk berganti baju. Astri dengan santai memunguti baju basah Udin dan membawanya kebelakang ke tempat cucian untuk sekedar dijemur.

    “Udah ganti bajunya din? Baju kamu ibu jemur dulu ya di belakang biar kering.”

    Udin hanya mengangguk-angguk sambil duduk dengan canggung mengenakan kaus dan celana basket longgar. Astri tersenyum kecil melihat Udin yang sedari tadi berusaha untuk tidak memandangi Astri.

    “Kenapa kamu din? Kok kaya heran gitu ngeliatin Ibu. Heran ya baru kali ini liat ibu ga pake kerudung? Hehe”

    Udin hanya tersenyum kecut menanggapi candaan Astri. Memang agak sedikit kaget Udin dibuatnya. Astri yang kerap berkerudung sopan hingga mengenakan kauskaki tipis, kini melenggang santai hanya mengenakan daster kutung (daster tanpa lengan) sebatas dengkul.

    “Gapapalah Din, sekali-kali ini. Lagian didalem rumah juga ga ada yang liat. Yang liat juga kan kamu aja ga ada orang lain.” Hibur Astri lagi sambil tersenyum lembut.

    Setelah itu Astri dan Udin pun makan dengan khidmat dengan lauk seadanya di meja makan. Pelan-pelan Udin bisa menyesuaikan diri kembali dan merekapun berdua asyik mengobrol seperti biasanya. Di luar hujan masih terus menggelegar, Astri mengintip keluar dari balik jendela mengamati air yang tercurah begitu banyaknya dari langit.

    “Untung aja tadi ya Din, ibu ngeliat kamu. Coba liat nih, ujannya masi ga berenti juga malah makin deres. Bisa banjir ni komplek.. ckck” Ujar Astri sambil memijat-mijat tengkuknya sendiri.

    “Iya bu..” Jawab Udin pelan.

    “Duh kayanya ibu masuk angin deh, tengkuk ibu berat banget ini rasanya. Kamu bisa ngerok ga din?” Keluh Astri.

    Udin hanya menggeleng pelan.

    “Tapi jangan dikerok juga sih, nanti heran lagi suami saya kok bisa ada yang ngerok? Bisa berabe.. hahaha. Ibu minta tolong pijitin aja ya din?” Pinta Astri lagi sembari beranjak kedalam kamar mencari minyak urut. “Sini aja Din, masuk nggapapa..” Panggil astri lagi dari dalam kamar.

    Udin melangkah dengan lambat, masih ragu karena merasa tidak enak, untuk pertama kalinya ia masuk kedalam kamar tidur orang lain tentu saja menimbulkan rasa canggung.

    “Nih minyak urut din, kamu olesin aja nih ke pundak sama leher belakang ibu. Tolong yah?” Ujar astri sembari bersendawa sendiri yang kini sudah duduk di pinggir kasur.

    Udin mau tidak mau mengikuti permintaan Astri. Dengan hati-hati udin menumpahkan sedikit minyak angin ke permukaan tangannya dan mengusap tengkuk astri pelan.

    “Hmm.. anget. Iya gitu din, agak dipencet-pencet Din.”

    Dengan patuh Udin menuruti komando astri. Sempat terpesona udin oleh halus lembutnya kulit astri yang selama ini selalu terbalut kerudung. Namun dientaskannya pikiran itu jauh-jauh. Astri mengangguk-angguk terpejam menikmati urutan Udin.

    “Din, sambil tiduran bisa ngga din? Ibu pegel juga duduk nyamping gini.” Tukas astri cepat. Dengan santainya astri melengos dan menelungkupkan wajah berbaring tengkurap diatas kasur.

    Udin lagi-lagi tercekat menelan ludah melihat Astri dalam posisi seperti itu. Masih dengan takut-takut udin bergerak ikut naik keatas kasur. Astri kemudian melebarkan kedua kakinya memberikan ruang bagi Udin untuk bersimpuh diantara kakinya. Sekelebat putih halusnya paha dalam astri membuat jantung udin berdegup kencang. Udin mulai meraba pelan punggung astri dan mulai memijitnya perlahan.

    “Hmm iya din gitu din.. kuat juga ya pijitan kamu..” ujar astri sembari tetap telungkup dan memejamkan mata. “Atasan lagi din di pundak kaya tadi.” Pinta astri lagi.

    Udin dengan agak kesusahan mencondongkan diri makin kedepan berusaha meraih pundak astri. Meski astri sudah melebarkan kakinya tetap saja udin kesulitan karena mau tak mau udin harus makin merapat diantara sela kaki astri. Dan benar saja, baru ketika udin hendak memajukan badannya, tanpa sengaja tubuh bagian bawah udin menyenggol pantat astri.

    “M-maap bu, p-permisi.” Tukas udin cepat-cepat. Astri hanya terkekeh kecil karena canggungnya udin. “Iya gapapa, cepet pijit lagi.” Jawab astri tak sabar.

    Udin kembali memijat sambil berusaha menahan bagian bawahnya agar tidak menyenggol lagi. Namun tentu saja sia-sia karena posisinya tidak memungkinkan. Sehingga udin berupaya agar tidak terlalu sering menempel ke pantat astri. Diam-diam udin juga berusaha sekuat tenaga agar tidak terbangun dedek kecilnya, karena jujur saja lembutnya pantat astri mau tak mau merangsang kemaluannya jadi terbangun. Tiap kali menempel rasanya darah di dalam diri udin berdesir.

    Astri juga sebenarnya mengetahui udin yang berusaha keras menahan diri dan tetap sopan. Astri tahu betul di umur segitu baik udin maupun anak tertuanya sudah mulai menjalani proses menjadi dewasa dan tertarik dengan lawan jenis, sehingga astri paham betul apa yang dialami udin saat ini. Namun astri diam-diam saja, malahan agak sedikit geli melihat udin seperti itu. Akhirnya astri menyuruh udin untuk santai saja.

    “Udah din gapapa, nempel dikit juga gapapa kok.” Ujar astri sambil tetap telungkup.

    Udin tidak langsung menjawab dan hanya diam saja. Akhirnya udin memberanikan diri untuk mengiyakan perkataan astri.

    Udin akhirnya mencondongkan badannya kedepan dan menempelkan tubuh bagian bawahnya ke pantat astri. Udin malu-malu menghela napas ketika ia merasakan burungnya melekat tepat di tengah-tengah pantat astri yang lembut. Begitu pula astri yang akhirnya merasakan bonggolan kenyal di bagian belakangnya. Astri agak terkekeh merasakan burung udin yang sudah setengah mengeras. Dasar anak muda, pikir astri dalam hati.

    Namun dengan begitu tak lantas membuat udin malah menjadi biasa saja, justru kebalikannya udin makin tersiksa menahan ereksinya. Udin berusaha mengalihkan perhatiannya dengan berpikir hal yang lainnya. Namun sialnya di sisi kasur terdapat cermin berukuran besar yang melekat di lemari. Tatkala udin melirik, ia melihat dirinya seakan tengah berhubungan badan dengan astri dalam posisi seperti itu. Udin jadi makin tercekat dan sialnya hal tersebut malah membuat ereksi udin makin menjadi-jadi.

    Astri yang tadinya setengah mengantuk malah jadi melek terbangun merasakan gundukan lembek di pantatnya kini malah membongkah. Diam-diam astri jadi merasa agak geli-geli juga tiap kali burung udin yang menempel erat di pantatnya berkedut pelan. Namun astri memilih diam saja karena apabila ia bergerak membetulkan posisinya, udin pastri jadi malu sekali. Jadi astri memilih untuk diam saja berpura-pura tidur.

    Di lain pihak udin sudah merah padam wajahnya, keringat dingin mengalir di lehernya. Udin memilih untuk menunduk saja mengalihkan pandangannya kebawah. Namun udin kaget bukan kepalang manakala ia mengetahui ujung bawah daster astri sudah setengah tersingkap keatas. Sekilas udin bisa melihat bongkahan pantat astri setengah mengintip dari sisi dasternya. Udin merasa terpaku takut untuk bergerak namun juga takut untuk berhenti. Takut malah apabila ia berhenti dan membetulkan dasternya, astri malah terbangun dan memergokinya.

    Astri awalnya tidak merasa ujung dasternya tersingkap ketas, dan samasekali lupa ia tak mengenakan celana dalam waktu itu. Sehabis mandi ia buru-buru mengenakan baju dan mencarikan baju untuk udin hingga ia terlupa. Namun suatu saat tiba-tiba astri merasa geli di bagian bawah tubuhnya, manakala ujung bonggol udin yang mengeras dari balik celana menggosok permukaan kemaluannya yang tak tertutup apa-apa. Astri agak panik, namun tak berani untuk bergerak maupun bersuara manakala tiap kali udin bergerak, ujung kemaluan udin menggosok lembut bibir kemaluannya. Astri terdiam menggigit bantal berusaha agar tidak bersuara samasekali.

    Sekali, dua kali, tiga kali, hingga berkali-kali, lama kelamaan memberi efek yang makin intens dalam diri astri. Badannya jadi lemas keenakan oleh gesekkan udin. Matanya jadi pelan-pelan sayu, khidmat menerima tiap gerakkan yang ditimbulkan oleh udin. Apalagi saat itu udin hanya menggunakan boxer tipis tanpa celana dalam, yang tentu saja terasa oleh kemaluan astri terutama setelah menjadi semakin sensitif akibat gesekkan ujung penis udin. Astri hanya bisa berharap udin tidak merasakan badan astri yang kaku menahan gelinjang tiap kali udin menyenggol kemaluannya, dan tidak menyadari kemaluannya yang kian berembun akibat gesekkan tersebut.

    Hingga akhirnya pada suatu ketika astri yang sudah begitu lemas tak berdaya merasa udin menghentikan aksinya. Kesadarannya yang sudah hampir setengah menipis sedikit bangkit kembali. Hati kecilnya bertanya-tanya kenapa udin malah menghentikan aksinya disaat ia sudah nyaris pasrah dalam kenikmatan. Namun pertanyaannya terjawab tak lama berselang ketika kembali astri merasakan sensasi geli itu datang lagi, namun kali ini astri dapat merasakan jelas hangat daging keras udin bersentuhan langsung dengan kulitnya.

    Astri terbelalak namun tetap terdiam meskipun kaget. Kembali digigitnya bantal dibawah mukanya itu kencang-kencang. Astri tak menyangka udin berani berbuat sejauh ini. Terdengar napas udin yang juga agak tersengal-sengal dibelakangnya. Entah mengapa dalam kepanikan seperti itu astri memilih untuk diam mematung ketimbang menghentinkan aksi udin. Mungkin astri juga sudah terbuai keenakan, entah karena alasan lainnya. Yang jelas astri merasakan badannya kembali lemas digelitiki rasa geli ketika udin kembali menggesekkan moncong kemaluannya di bibir kemaluan astri yang kini tak lagi dihadang celana.

    Udin merasa kepalanya begitu berat, dan sekelilingnya semakin kabur. Nafasnya memburu dan gelora nafsunya tidak bisa lagi dibendung. Apalagi ketika ujung penisnya merasakan hangat daging kemaluan astri yang mulai mengeluarkan sesuatu. Tangannya tak lagi memijat pundak astri melainkan menahan beban tubuhnya di sisi kanan dan kiri tubuh astri. Tiap gesekan seakan membuat kemaluan astri merekah lebih lebar dari sebelumnya. Kemaluan udin seperti ikut ketagihan ingin mencicipi terus lubang astri yang seakan-akan memanggil manggil dirinya.

    Rangsangan yang amat lembut dan pelan itu membuat akal sehat astri dan udin buyar entah kemana. Udin dan astri diam-diam makin larut dalam cumbuan malu-malu kemaluan mereka. Astri yang juga sudah kegatalan jadi terbayang-bayang apabila udin benar-benar memasukkan batangnya kedalam kemaluannya. Badannya jadi merinding membayangkan apabila hal itu benar terjadi.

    Kemaluan astri yang merekah itu seakan memancing kemaluan udin untuk bergerak masuk. Udin secara naluriah kini tak hanya menggesekan pucuk senjatanya saja, namun juga mulai menekan lembut kedepan. Kemaluan astri yang semakin lembab membuat ujung penis udin semakin mudah membelah dan membukanya. Astri juga ikut merasa bibirnya kemaluannya merekah tiap kali udin menempelkannya dan sedikit mendorongnya kedepan. Astri serasa melayang tiap kali udin melakukan hal tersebut.

    Pelan tapi pastri, udin mendorong pelan dan menariknya moncong kemaluannya lagi kebelakang. Baik astri dan udin menyadari tiap kali kepala helm itu masuk semili lebih dalam tiap kali udin merangsek maju. Udin yang sudah tidak lagi berpikir sehat, terus berusaha menerobos maju lebih dalam, membuat astri dibawahnya menggigit jarinya was-was tak sabar. Hingga akhirnya di puncak birahi mereka, kepala jamur merah itu berhasil mendobrak masuk.

    Napas udin serasa tercekat didada ketika ujung kemaluannya hilang terhisap masuk kedalam rongga kemaluan astri. Waktu seakan berhenti ketika akhirnya astri merasakan kemaluannya menjepit mesra bonggol milik udin. Astri ingin mendesah sekuat tenaga namun ditahannya. Akhirnya setelah disiksa begitu lama astri merasa plong dan lega, kemaluannya yang sudah begitu gatal bisa merasakan bonggol yang sedari tadi meluluh lantakkan imannya.

    Udin yang kini akhirnya berhasil mengecap lubang indah milik astri itu kini tak lagi mau menariknya keluar. Ingin rasanya udin memasukkan batangnya selama mungkin disana. Rasa nikmat yang dirasakannya mendorong udin memasukkannya lebih dalam lagi, hingga seluruhnya diselimuti oleh kemaluan astri. Dengan sangat hati-hati udin yang masih mengira astri tertidur itu melesakkan kemaluannya maju. Astri begitu terbuai dalam kenikmatan. Dalam gerakan lambat seperti itu Ia dapat merasakan dengan seksama tiap kerut dan urat batang udin di dinding kemaluannya. Baru kali itu rasanya astri menikmati ditembusi kemaluan seperti itu.

    Hingga akhirnya udin menghela napas tertahan manakala ia melihat sisa batangnya menghilang masuk kedalam rongga kemaluan astri. Udin mengerjap-ngerjapkan matanya terhipnotis oleh sensasi yang baru kali itu ia rasakan seumur hidupnya, ketika segenap rongga kemaluan astri membungkus batangnya erat-erat tak lepas. Hangat, becek, lembut menjadi satu. Diam-diam astri juga menggigit bibirnya manakala akhirnya batang kemaluan udin masuk hingga mentok, berjejalan didalam rongga kemaluannya yang berkedut manja. Didorong oleh nafsu yang tak lagi terbendung, udin menggerakkan pinggulnya seakan berusaha mengeksplorasi segenap isi liang kemaluan astri. Astri tak kuasa ikut menggoyangkan pinggulnya pelan akibat gocekkan udin.

    Astri tanpa sadar mengangkat pinggulnya sedikit keatas, seakan membenarkan posisi penetrasi udin. Udin yang juga sudah tak sadarkan diri, tak lagi memperhatikan gerakkan pinggul astri, hanya mengikuti naluri alaminya untuk mulai menggerakkan pinggulnya maju dan mundur. Dengan lembut udin menarik pinggulnya mundur hinggga batangnya tertarik keluar, dan kemudian mendorongnya lagi masuk kedepan. Udin mendesis merasakan nikmat gesekkan antara batangnya dan dinding kemaluan astri yang basah.

    Astri yang juga telah terbuai genjotan udin, menggigit sarung bantalnya hingga basah. Matanya membeliak keatas menikmati sodokan senjata udin. Pinggul astri secara otomatis bergerak semakin keatas hingga setengah menungging, yang kemudian dipegang oleh kedua tangan udin seperti sedang menunggangi kuda. Bunyi kecipak basah karena gesekkan kemaluan mereka mulai nyaring terdengar di seantero kamar, terlebih lagi karena hujan sudah usai diluar sehingga bunyinya semakin jelas menggaung.

    Mereka berdua makin bergelora oleh percintaan terlarang itu. Astri dan udin lengah oleh bisikkan setan. Astri merasakan kenikmatan seksual yang belum pernah ia alami sebelumnya. Apalagi semakin ia berusaha mengingat-ingat bahwa ini adalah suatu hal yang salah, semakin birahinya memuncak. Ia tengah berselingkuh dengan seseorang diluar pernikahannya, dan orang tersebut masih seumuran dengan anak sulungnya.

    “Oh tidak, aku tengah bercinta dengan udin. Ouhgg aku akan klimaks.. ohh oohhh!” jerit astri dalam hati.

    Astri mencengkram bantal kuat-kuat ketika dari dalam kemaluannya mengalir cairan tak dikenal. Kedutan liar kemaluan astri yang tengah orgasme hebat membuat udin tak lagi bisa menahan ejakulasinya.

    “Mhh..b-bu astri.. b-bu.. u-din mau..ma—“

    Mereka orgasme nyaris berbarengan. Ketika astri menyiram kemaluan udin dengan cairan cintanya, udin membalas menyemprotkan spermanya banyak-banyak kedalam rahim astri. 3-4 kali semprotan yang luar biasa melimpah, diserap semuanya oleh kemaluan haus astri. Udin diam mematung menikmati ejakulasi yang paling nikmat yang ia pernah rasakan, hingga akhirnya batangnya mengempis dan terlepeh dengan sendirinya dari dalam kemaluan astri.

    Astri mendengus pelan tatkala ia kembali turun dari langit ketujuh. Udin yang juga akhirnya kembali kesadarannya, berubah panik dan pucat manakala ia melihat spermanya mengalir pelan dari dalam kemaluan astri jatuh hingga ke kasur. Didorong oleh rasa takut, udin segera meloncat dari atas kasur. Ia nyaris terjerembap sangking lemas dengkulnya ia rasa. Seperti maling yang ketahuan, udin segera berlari keluar secepat mungkin kabur dari kamar dan keluar rumah meninggalkan astri yang juga masih terhuyung lemas dan kebingungan karena udin telah hilang entah kemana.

    To Be Continued (?)

  • NURSE ORAL SEXS

    NURSE ORAL SEXS


    2230 views

  • Cerita Seks Guru Les Yang Bercinta Di Rumah Murid Nya

    Cerita Seks Guru Les Yang Bercinta Di Rumah Murid Nya


    2343 views

    Cerita Seks Terbaru – Nama saya hadi (samaran) saya berumur 18 tahun, kulit ku sawo matang, dan bola mata ku warna coklat. Nah… yang saya akan ceritakan adalah kisah nyata yah… sekaligus pengalaman hidupku selama ini. Pada saat itu saya sekolah di salah satu SMK yang ada di Depok. Saya setiap hari pergi sekolah naik angkot yah… jarak sekolah dengan rumah ku sekitar 40km, dari sini lah… kisah ku.

    Pada hari itu saya mengadakan ujian semester setiap ujian saya tidak pernah dapat nilai bagus dan kali ini ujian nasional sudah mendekat dan saya takut tidak lulus, orang tua ku setiap hari memarahiku sepanjang waktu takut saya tidak lulus. Saya pun tidak memfokus pelajaran ku karena setiap kegiatan pulang sekolah saya langsung keluar sama teman-teman.

    Orangtua ku sangat marah melihat saya sampai memukul ku tetapi saya tidak open apa yang orangtua saya berkata yah…. ibarat nya masuk telinga kiri keluar telinga kanan la… hahahaha… jadi orangtua ku ingin saya mempunyai guru les untuk mengajari saya setiap pelajaran yang saya tidak bisa karena orangtua saya ingin saya lulus dan tidak membuat orangtua merasa malu.

    Pada hari selasa saya merasa capek sekali di sekolah dan saya pun langsung pulang kerumah tidak keluar sama teman-teman ku, saya ingin sekali tidur. Sampai dirumah saya melihat di ruang tamu ada cewek sangat cantik sekali badan ny putih, hot , seksi dan body nya WoW…. Aduhai… sekali. Hmmmm…. kakak ini ngak pernah saya lihat dan saya langsung menuju ruang tamu dan bertanya sama orangtua saya.

    Mak… kakak ini siapa yah? tamu dari mana? (aku bertanya), Ini nak… Guru les kamu dan kakak ini akan mengajari kamu semua mata pelajaran yang kamu tidak bisa (ibu ku menjawab). HAH….?? ( otak ku berpikiran aneh” dan jantung ku berdedak sangat kencang) langsung saya menjawab kepada ibu ku, Mau mak… Mau…

    Saya langsung berkenalan dengan kakak cantik ini, Nama saya hadi kak, Nama kakak siapa yah? (saya bertanya), Nama saya Selvi Putri panggil saja kak Selvi, Ooh… Salam kenal kak. jadi kapan mak… Kak Selvi mulai ajarin saya? (saya bertanya kepada ibu saya), kapan yah Selvi bisa mulai mengajari anak saya? (ibu saya bertanya kepada kak Selvi), Kak selvi jawab sangat lembut kapan pun bisa bu… mau hari ini juga bisa.

    Otomatis saya bicara hari ini aja mak… Kak Selvi mulai ajarin hadi biar bisa ujian ku besok. Langsung saya bawa kak Selvi ke ruangan saya. Di kamar saya enak dan lebar ada meja belajar juga, jadi saya otomatis bawa Kak Selvi ke ruangan kamar saya. Kak disini saja yah belajar nya? (saya bertanya), terserah Iwan saja mau belajar dimana yang penting nyaman menurut Hadi sendiri, Saya langsung buka kamar saya.

    Hadi : Kak duduk dulu saya ganti pakaian dulu yah..
    Selvi : Iyah… Wan pigi ganti dulu sana dan sekalian mandi biar segar.
    Hadi : Oke Kak, Lihat-lihat dulu kamar ku kak kalau capek golek-golek dulu kak di kasur.
    Selvi : iyah… Wan sana pigi beres-beres dulu.

    Sekitar 20menit saya selesai mandi dan buat minum untuk kak Selvi

    Hadi : Maaf kak lama, Ini di minum kak.
    Selvi : ngak apa-apa di , Makasih yah… minum nya. Enak juga kamar mu.
    Hadi : sama sama kak, yah… Kalau kakak ingin tiduran boleh kok kak.
    Selvi : Makasih di , Sebelum nya sudah pernah ada guru les ngak di ??
    Hadi : Ngak pernah kak, Dari dulu saya belajar sendiri tetapi setiap ujian dapat nilai merah terus kak.
    Selvi : hahahaha…. Gimana mau dapat nilai bagus kalau pikiran mu cuma main-main saja.
    Hadi : hehehehe…. Iyah kak, tau aja kakak ini.
    Selvi : Yuk… buka mata pelajaran kamu untuk besok.
    Hadi : Oke kak.

    Selama belajar saya asik lihat kak Selvi terus dan pikiran ku melayang-melayang seperti layang-layang, hahahaha…. Saya lihat body kak Selvi putih,manis,seksi,imut dan dada nya sangat gede yah… ukuran dada 34B, pingin saya pegang dada kak Selvi yang montok dan pingin ku jilat puting susu kak Selvi.

    Selvi : Di … apa yang kamu lihat?? dan apa yang kamu pikirkan?
    Hadi : Ngak kak, Maaf… Maaf…
    Selvi : (respon lihat badan ny dan geleng kepala nya sambil senyum)
    Hadi : kak… Di minum air nya nanti ngak dingin lagi, Oyah… Kak… Saya mau tanya sama kakak,boleh ngak?
    Silvi : Iya… Dii , Emang mau tanya apa di ? silakan kalau mau bertanya.
    Hadi : Kakak kok bisa cantik sekali dan badan kakak putih?
    Selvi : hahahaha… Pertanyaan kamu ada ada aja Wan, memang dari lahir loo..
    Hadi : Ooh… hahahaha…. Kak pelajaran ini saya ngak bisa (pelajaran matematika)
    Selvi : Yang mana di ngak bisa? sini kakak lihat.
    Hadi : (Otomatis saya pikiran ku ingin kakak lengket dengan saya) Sini loo… Kak… yang ini kak.
    Selvi : Yang mana?

    “Kak Selvi langsung datang di samping saya dada nya ntah sengaja di lengket kan ke badan ku sehingga kontol ku naik dan merasa empuk sekali,Ucap Hadi ”. Selama 2 jam Kak Selvi mengajari saya, Kak Selvi capek dan pingin istirahat sehingga bersandar di kasur saya. “Kak capek yah… Kalau capek kakak tiduran dulu kak, ngak apa apa kok kak saya belajar sendiri nanti saya ngak bisa saya bangunin kakak,Ucap Hadi ”.

    “Kak Selvi langsung ke kasur saya dan tiduran-tiduran dan saya kunci pintu kamar saya,Ucap Hadi ”. “Ngapain di kunci pintu nya di … Emang nya mau ngapain?? ucap kak Selvi”. “kakak kan mau tiduran jadi saya kunci biar tidak ada yang masuk lihat kakak sedang tidur,ucap Hadi ”. “Udah… kakak istirahat dulu saya belajar dulu,oke kak. Ucap Hadi ”.

    Setelah kak Selvi tidur saya melihat terus dan saya sangat pingin memegang dada nya sangkin napsu saya naik, saya tidak ingin melihat nya. “Sekitar 10menit kak Selvi bangun, Sini Di … kakak mau tanya? Ucap Selvi”. “Mau tanya apa kak,Ucap Hadi ”. “ Hadi dari tadi lihat kakak terus, Emang Hadi lihat apa? coba jujur sama kakak ngak usah malu-malu,Ucap Selvi”. “Ngak apa apa kok kak ( malu saya kalau jujur) , Ucap Hadi ”. “Dari tadi kakak merasa Hadi melihat dada kakak terus deh,iyah kan?”, Ucap Selvi”. “(Ngak malu-malu lagi) iyah… kak maaf kalau Iwan kurang ajar” Ucap Hadi ”.

    Selvi : Kenapa dengan dada kakak? mau pegang?
    Hadi : Ngak kak…. Ngak berani…. Maaf kak…
    Selvi : Kalau mau pegang dada kakak, Silakan loo… dari pada lihat terus.
    Hadi : hah?? Emang Boleh kak?
    Selvi : Boleh… donk… Sapa yang bilang ngak boleh.

    “kak Selvi langsung buka pakaian nya dan buka bra nya, WoW….. Sangat besar sekali dada kakak dan padat, Napsu saya langsung naik. Ngak tahan melihat nya saya langsung pijit dada kak Selvi”.

    Selvi : pelan-pelan donk Di … Enak kan?
    Hadi : Iyah… kak… Enak…. Kenyal….
    Selvi : Diisap dong Dii …
    Hadi : Iyah kak.

    Orgasme kak Selvi naik dan tidak tahan saya menjilati puting susu nya, dan tangan saya bermain Vagina nya sampai Kak Selvi tidak tahan keluar cairan putih dari Vagina kak Selvi Crooot……. Croottttt…… Crooootttttt…… Ahkk…… Ahk…… “ Hadi berani ngak isap kliroritas kakak? ucap Selvi ”. “Berani kak (langsung saya jilat dan bermain dengan lidah saya)”. Ahk…. Ahk…. Ahhhkkkk…… Enak Di ….. Achhhhhhhhhhhh…………… Acccchhhh…………
    Croooottttt…… Crrooooot……………. Crootttttt………………… Keluar lagi cairan putih kak silvi membasahi wajah ku.

    Kak Selvi tidak bisa menahan lagi dan akhir nya kak Selvi juga emut kontol ku dan kami pun bergaya 69, selama 10menit. Aahhhh….. Aaaaaahhhhhkkkkk….. accchhhhhhhkkkkk………………………. “ Hadi sudah pernah melakukan Seks?? Ucap Selvi”. “Belum pernah kak masih perjaka aku kak baru sekali ini sama kakak,Ucap Hadi ”.
    “Sini kakak ajarin yah…. Ucap Selvi”.

    Kak Selvi pun ambil kontol ku yang berukuran 14cm masukan ke vagina nya,”pelan-pelan masukin nya yah Di … ucap Selvi”. “iyah… kak. aku masukin dengan pelan-pelan sampai semua kontol ku masuk, aku langsung bergoyang maju-mundur. ahhhhkkkk……………… ahhhhkkkkk….. Enak nya kak…. kayak gini rupanya seks…. ucap Hadi . Iyah… donk wan enak kan….. lanjut kan yah goyang nya. Iyah… kak…. Ahhhhhhhkkkkkkkkkkkkkkkkk…………… aaahhhhhhhhhhhhhhccckkkkkkkkkkkk…… sangat becek vagina kak Selvi dan saya pun terus goyang maju-mundur dan tangan sambil pijit dada nya dan mulut ku sambil ku isap puting susu nya untung saya sudah pernah lihat firm porno. Ahhhhhhhhhhhkkkk………….. ahhhhkk……………… ahhhckkkkcccckkk……… Waaannnnn…. Aaaahhhhkkk……. Ahhcskkkkkkkkk……. Waaannnnn……….. enak seeeee……..kaliiiiiiii…….. aaahhhhhkkkkkkk…………

    Dii … kalau sudah mau keluar bilang yah…. biar kakak isap,Ucap Selvi. Iyah…. kak….. Aaaaahkk……. ahhhhhhh……. ahhhhkkkkcckkkk…… Kak………. selllll………viiiii…… sudah mau keluar. Ku tahan kan sampai ujung kontol ku dan kak selvi pun siap membuka mulut nya, ku keluar kan semua sperma ku ke mulut nya dan kena wajah nya. Sambil di isap kak selvi kontol ku aaahkkk….ahhhkkkk…. ahhhk…. Enak Wan?? ucap kak Selvi. “enak kak….”ucap Hadi .

    Selvi : Lain x Iwan Seks dengan kakak lagi yah… mau kan?
    Hadi : beneran kak? mau kak mau…. Soal nya enak kak (jawab dengan polos nya)
    Selvi : bener donk, tapi jangan bilang siapa-siapa yah… ini rahasia kita berdua.

    Selama 1 bulan kak Selvi dan saya selalu berhubungan intim pas datang dan pas pulang dalam 1 hari kami melakukan 2x, sangat senang bisa bertemu dengan kak Selvi dan saya pun tidak menyesal hilang perjaka ku karena kak Selvi sangat cantik sekali. Meskipun kak Selvi tidak mengajari saya les tetapi saya pun bisa berjumpa dengan kak Selvi di kost kak Selvi dan kami melakukan hubungan intim seperti suami istri. Sampai 3 bulan kak Selvi pulang ke jakarta dan saya pun tidak pernah berjumpa sama kak Selvi lagi dan tak pernah call atau pun sms an lagi ibarat nya lost kontak,begitu la cerita kisah Cerita seks ku dengan Guru les.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Tante Cantik Supermodel Hot

    Tante Cantik Supermodel Hot


    1731 views

    Duniabola99.org – Cerita sex terbru, Itulah kata kata yg selalu ku ingat selama ini, dan aku selalu berharap kejadian itu berulang terus. Itu semua terjadi lima tahun lalu, ketika umurku masih 23 tahun. Aku bekerja sebagai montir panggilan, ya sampai sekarang pun tetap begitu. Hampir semua mobil bisa kuperbaiki asal ada saja alatnya, terkadang aku jg jadi guru pengganti untuk smk otomotif di kota kembang.

     

    Dgn paras yg tdk terlalu jelek akupun sering berganti ganti pacar, mulai dari berjilbab sampai yg bekerja di bar bar kota bandung pernah kupacari. Jadi, masalah sex aku sudah tak asing lagi. Jangan kau tanya berapa tinggiku, karena aku hanya biasa saja seperti pemuda lain ketika itu hanya sekitar 170cm.

    Smua itu berawal ketika aku pulang membetulkan mobil pa zakaria yg tinggal di sebuah komplek ternama di kota bandung, mobil pa zakaria itu rumit sekali untuk dibetulkan sehingga aku membawa semua perkakas di bengkelku. Dgn mobil avanza hitam, ku pacu mobil menuju rumah pa zakaria, meskipun sudah larut malam tetap aku kerjakan mobilnya pa zakaria, maklumlah sama pelanggan lama, kasian jg pa zakaria gapunya motor atau mobil lagi buat ngantor.

    Aku berangkat dari rumah jam 7 malam, dan membetulkan mobil sekitar 2 jam itu pun karena sambil diajak ngobrol oleh pa zakaria, seharusnya sih 30 menit jg selesai, tapi ya kunikmati sajalah, sekalian silaturahmi dgn beliau.

    Akupun pulang sekitar jam 9.30 malam, komplek pa zakaria tinggal adalah komplek besar, jalan nya saja lebarnya hampir 6 meter se arahnya, dan ditengah tengah jalan ada taman yg membatasi dgn lajur lain, mungkin bisa kalian bayangkan bagaimana besarnya komplek itu. Dgn type culdesac tentu saja taka da jalan lain selain lewat pintu utama untuk pulang.

    Komplek itu bukanlah komplek yg sering dilewati oleh masyarakat, komplek itu sepi sekali jika memasuki malam, dan lampu jalanan pun kadang tak dinyalakan karena alasan hemat. Ketika aku melewati jalanan yg agak sepi, aku melihat sebuah mobil yg mengepul asap dari dalam cap mesinnya. Akupun berhenti, tapi bukan karena asap itu aku berhenti, aku berhenti karena melihat wanita di dalam mobil itu.

    Aku pun memarkir mobil hitamku agak jauh di depan mobil itu, dan lalu aku turun, ternyata ketika ku membuka pintu, wanita yg ada dalam mobil itu sudah tiba tiba menghampiri aku, dan berkata,

    “de…ngerti mesin mobil ga ? tolongin tante dong..” ucap tante itu tanpa basa basi.
    “iya tante aku bisa ko, kebetulan aku montir hehe” jawabku dgn gagu.

    Tante itu berjalan mendahului ku kearah mesin mobilnya yg mengepul asap, meskipun jalanan itu agak gelap, tetap saja aku bisa melihat pantat besar tante itu yg bergoyang seirama dgn langkahnya, sungguh indah walaupun sedikit tak jelas. Sekilas aku berkhayal meremas pantat besar itu, bahkan aku gigit seperti yg sering ku lakukan pada mantanku yg bahenol si susan. Tapi aku tau dirilah, aku kan berniat menolong saja.

    Akupun tak banyak bicara selama memeriksa mesin, dan dalam 20 menit saja aku sudah mengetahui penyebabnya, ketika aku mau bicara pada tante itu ternyata tante itu sudah tertidur di dalam mobil dgn mulut menganga, aku tebak sih dia sudah memakai mobil ini dari luar kota, mungkin dia memang lelah sekali sampai sampai tidur seperti itu, tanpa kusadari aku menikmati melihatnya tertidur, dia tertidur di kursi tengah mobilnya, aku buka pintunya dan lampu dalam mobilpun menyala otomatis, dan aku pun akget bukan kepalang !

    Sexy banget nih tante, gilaaaa, bikin ngaceng…mana sudah seminggu aku memang tak onani, biasanya di sepong pacar, tpai kebetulan sekarang aku single, dan pikiran ku pun menjadi nakal.

    Tante itu berparas cantik, memakai kacamata, dan berambut panjang, terlihat dari wajahnya kalau dia sering perawatan di kecantikan kulit, bajunya yg modis berwarna biru tosca, dan memakai jeans panjang yg sedikit ketat. Buset..sangatlah masuk dgn seleraku.

    Aku pun tak lekas membangunkannya, karena ku pikir, aku akan memanfaatkan situasi ini. Tapi niat buruknya sirna seketika karena tante itu terbangun dan menatap takut padaku.

    “ehmm mas aduh maaf saya ketiduran nih…” seru tante sambil mengucek matanya..
    “iya tante gapapa ko, saya tau tante dari luar kota, iya kan ?” tanyaku sambil salah tingkah takut dia tau maksudku
    “iya betul tante baru pulang dari Surabaya.” Jawabnya sambil minum air mineral.
    “jadi gini tante, mobil ini cuman kepanasan saja, kurang air di radiatornya..tinggal tambah air saja ini sudah bisa nyala lagi, mungkin tante terlalu lama makenya, ga istirahat ya ?” aku mencoba akrab
    “ya gitu deh mas, pengen cepet sampe bandung sih, yaudah deh mas benerin aja mobilnya, saya pengen tau beres, berapapun saya bayar mas, asal harganya masuk akal saja hehhehe” dia bilang sambil memainkan handphonenya.
    “oke tante..siap” aku sambil berlalu..

    Dari caranya berkata aku tau dia itu memang biasa memerintah, mungkin dia bos suatu toko atau usaha sesuatu, ya ga aku pikiran deh yg kaya gituan, yg penting aku harus cepat membetulkan mobil itu.

    Dan selesailah membetulkan mobil itu, aku segera laporan ke si tante cantik.

    “tante sudah selesai mobilnya..”
    “oh bagus bagus, tapi ngomong ngomong nama km siapa ?” tanyanya dgn halus.
    “nama saya Kuriniawan tante, tapi panggil aja Iwan hehe” jawabku dgn malu.
    “oh Iwan , Iwan udah punya cowo belum ?” tanyanya dgn nada nakal
    “lah ko cowo sih tan haha, aku normal ko suka sama cewe..” jawabku dgn tertawa, tante ini bisa melucu jg ternyata..
    “haha ya aku becanda Wan, oh kamu normal ya ? kalau normal tante mau nanya dong..” bertanya dgn wajah seperti menyembunyikan sesuatu.
    “apa tante ?” tanyaku heran
    “kamu tertarik ga sama tante ?” dgn lancar si tante berkata…
    “hmm gimana ya tan, bingung jawabnya hehe” aku kaget dikasih pertanyaan seperti itu, memang sih aku tergoda, hanya saja tdk etis jika langsung aku katakan seperti itu.
    “ayo mengaku saja…tante lihat ko dari tadi kamu beneri mobil sambil bener benerin celana, bangun ya tuh penisnya..haha” ucap tante tanpa dosa..

    Buset entah bagaimana perasaanku saat itu, udara dingin ditambah percakapan yg tiba tiba menjadi aneh, dan ternyata tante ini memerhatikanku dari tadi, aku memang membetulkan celana karena melihat badan sexynya ketika tertidur tadi.

    “aduh ketawan deh hehe” sebisaku menjawab sambil bingung akan situasi.
    “nahloh Wan, ko bisa sih tiba tiba bangun penisnya..liat apa emang ?” dgn memasang wajah curiga.
    “ngga ko tante, ga liat apa apa..”
    “jujur saja Wan sama tante..km liat apa sampe ngaceng gitu..”

    Ingin sekali aku blak blakan dan bilang ngaceng liat tante, tapi seakan lidahku menjadi kaku dan tak bisa mengucap kata kata itu, di dalam diamku menjawab pertanyaan itu, tiba tiba tangan tante itu memegang penis…ah, rasa linunya benar benar aku rindukan, karena sudah lama penisku tak dipegang wanita.

    “aduh tante mau ngapain..”
    “udah cepet naik sini ke mobil, nanti ada yg lihat Wan..cepet..”

    Akupun segera naik mobil, aku duduk disebelah tante sexy itu. Tangan tante itu terus meremas penisku dari luar, aku bingung harus berprilaku seperti apa. Aku hanya diam saja menerima tindakan itu dan menikmati remasan tangan tante itu.

    Tante pun menuntun tanganku ke arah toketnya, akupun tak bodoh, aku langsung remas jg toketnya.

    “nah gitu dong Wan…ahhh geli Wan..remas terus Wan…keras jg gapapa…tante suka..” seraya melihat nakal kepadaku.

    Kami terus melakukan remas meremas di dalam keheningan dan kegelapan mobil, sesekali aku mencium dan menjilat pipi tante yg menggemaskan lidah. Dan tante pun sekarang sudah membuka sabuk dan seleting ku.

    “Wan..pernah ngentot kan sebelumnya ?” tanya tante sambil memainkan penisku
    “pernah tante, kenapa emang..” jawabku sambil terus meremas toketnya..
    “ko nanya sih Wan, entot tante dong sampe klimaks..tante rindu penis muda..” jawab tante sembari memposisikan badannya kearahku.

    Diapun menghentikan tanganku yg sedang meremas toketnya, dan langsung mengulum penisku yg sudah tegak sejak membetulkan mobil tadi.

    Blesssss,,penisku dikulum tante itu, rasa sensasi sepong menghinggapi sanubariku…rasa basah dan dingin air liur cepat aku nikmati, aku memegang rambut tante itu yg panjang, dan aku mengomandokan agar dia menyepong penis dgn cepat, aku jenggut rambutnya. Memaju mundurkan kepalanya sesuai ritme yg aku inginkan.

    Sekitar 5 menit tante itu menyepong penisku, lalu dia menghentikan aktifitas itu dan langsung menyandarkan tubuhnya yg sexy agak montok ke pintu dan membuka selangkangannya ke arahku.

    “Wan, sekarang kamu dong yg oral.” Sambil dia berusaha membuka celana jeans ketatnya di tengah mobil avanza hitam yg terasa sempit jika dipakai hubungan sex seperti ini.

    Dia melemparkan celana jinsnya kebelakang, dan semerbak harum vagina pun memenuhi mobil. Tanpa banyak bertanya aku langsung saja mengelus vagina tante itu, dia kaget dgn elusan ku yg tanpa peringatan, dan dia tersenyum sambil menikmati.

    Seperti tak mau ketinggalan kereta, aku langsung memposisikan badan menjilati vaginanya. Aku menjilat vagina seperti menjilat eskrim, hingga si tante tak kuat dgn jilatanku memukul mukul kepalaku minta aku berenti tapi tak kuturuti keinginannya, terus ku jilat sampai dia orgasme oleh lidahku.

    Cairan itu terkena muka ku dan sedikit mengucur ke jok. Muka tante itu aku tebak sedang memejamkan mata menikmati orgasme pertamanya, nafasnya terengah engah layaknya sudah lari sprint 100m. tante itu mengisyaratkan agar aku mengentotnya segera dgn menarik penis tegangku kearah vaginanya.

    Aku pun tak banyak lama, langsung ku serbu dengna penis panjang besar ku. Blesss….penisku pun masuk sarangnya. Sensasi vagina yg hangat sangat aku nikmati ditengah udara malam di bandung yg dingin seperti malam itu.

    Tante itu tak banyak bicara selama aku mengentotnya, dia terus saja merem melek menikmati entotan ku.
    Tiba tiba, suara telp memecahkan kesunyian itu. Dgn ringtone buka dikit joss.

    “buka dikit josss”
    “Stop dulu Wan, ada telp…”
    “ya halo….apa nak ?”
    “iya mama bentar lagi plg ko, ini udah di bandung..”

    Aku tetap mengentotnya meski dia memintaku stop, bahkan aku menambah intensitas masuk keluarnya penis ku. Membuatnya tak bisa menahan desahan.

    “eehhh aahhh~ ” mencubit perutku dgn tangah kirinya..
    “gapapa nak, mamahhh~ lagi makan aja nih, pedes aaahh~ basonya..” sambil merem melek kaya sebelumnya..
    Lalu diapun menutup telephone.
    “Wan..beresin sekarang cpt, aku mau plg ya sayang yaa..” kata si tante sambil menyimpan ho nya ke tas.

    Aku terus menggenjot vaginanya seperti tdk ada hari esok. Tangan kiri tante meremas jok dgn keras, tangan kanannya memegang gagang pintu diatas kepalanya.

    Tak lama aku pun tak kuat menahan spermaku, langsung aku semburkan di dalam tanpa tanya dulu.

    Muka tante itupun seperti kaget tapi sambil menikmati hangatnya spermaku didalam vaginanya.

    “kamu buang di dalem Wan ?? aku masih subur loh..kalau aku hamil gimana…” mengambil tisu dan membersihkan vaginanya.
    “maaf tante, ga kuat soalnya.”
    “yaudah gapapa, benerin tuh celananya, kalau engga aku gigit loh.” Sambil dia mengambil celana jeans nya dibelakang.
    “gigit aja nih…” aku arahkan penis ke mulutnya…

    Dan slupppppp~, dia mengenyot penisku yg tadinya sudah mulai melemas…dia menjilati penisku seperti lollipop.

    “nah kan udah bersih tuh…” sambil dia tersenyum.

    Setelah selesai akupun plg, dia memintaku pergi duluan.

    Aku menjadi ketagihan wanita yg berumur seperti dia semenjak kejadian itu, dan akupun mulai mencari petualangan yg aku sengaja buat, tdk kebetulan seperti dgn tante yg aku tak tahu namanya sampai sekarang. Aku masih selalu ingat bagaimana rasa legitnya vagina tante itu dan sedotan mulutnya yg luar biasa.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

  • Ketika Istriku Sedang Tertidur

    Ketika Istriku Sedang Tertidur


    1661 views

    Duniabola99.org – Sebuah insiden baru terjadi beberapa malam yang lalu. Insiden yang tidak disengaja yang membangunkan sesuatu yang tanpa kusadari telah ada di dalam diriku. Kamis malam kemarin temanku yang bernama Lilo mampir untuk mengobrol, minum dan nonton TV di rumahku. Lilo bekerja di kantor yang sama denganku. Hari Jumat keesokannya adalah hari libur untuk kantor kami jadi kami mendaptkan 3 hari libur di akhir minggu tersebut. Karena itulah kami tidak terburu-buru menghabiskan malam itu. Berbeda dengan istriku, Sandra, ia harus bekerja esok harinya. Dan karena termasuk orang yang tidak suka tidur larut malam, ia pergi tidur sekitar pukul 10:30. Sandra adalah salah satu orang yang paling lelap saat tertidur. Beberapa kali aku pernah mencoba mengguncang-guncangkan bahunya untuk membangunkannya, namun selalu gagal. Ia terus tertidur.

    Setelah Sandra pergi tidur, Lilo dan aku duduk di ruang tamu dan menonton DVD porno yang sengaja kami beli. Lagipula Sandra juga tidak pernah suka menonton film-film seperti itu. Setelah beberapa adegan, Lilo berkata, “Wah, pasti enak yah kalo punya cewe untuk diajak ngeseks! Udah lama banget nih, gue kagak begituan!” Aku sedikit kaget mendengar komentarnya. Lilo bukanlah pria yang buruk rupa. Dengan tinggi 175 cm dan berat sekitar 70 kg, aku malah menduga ia mempunyai banyak teman wanita. “Emangnya elu lagi ga jalan sama siapa-siapa, Lo?” tanyaku. “Kagak. Sejak Bunga putus sama gue 2 taon yang lalu, gue agak-agak malu untuk ajak cewe jalan,” jawabnya. Kami mengobrol tentang Bunga yang ternyata tidak serius dengan Lilo. Setelah beberapa botol bir dan beberapa adegan dari film porno yang kami tonton, Lilo bangkit berdiri untuk pergi kencing.

    Aku tetap duduk sambil menonton film itu untuk beberapa saat dan akhirnya baru menyadari bahwa Lilo belum kembali setelah cukup lama pergi kencing. Aku berdiri dan menghampirinya untuk memeriksa apakah ia baik-baik saja. Saat aku berada pada jarak yang cukup dekat dengan WC, aku melihat pintu itu terbuka. Aku masuk ke WC dan mendapati Lilo berdiri di pintu yang menghubungkan WC dengan kamar tidurku. Ia terlompat melihat aku masuk.

    “Wah, sorry banget nih,” katanya. “Waktu gue masuk, pintu ini memang udah terbuka. Dan waktu gue mau keluar, gue liat dia terbaring seperti itu.” Aku berjalan mendekati tempat Lilo berdiri dan melihat ke arah kamar tidurku. Sandra terbaring menyamping sehingga punggungnya menghadap ke arah kami dengan kaki yang sedikit tertekuk. Sandra tidur dengan mengenakan daster panjang namun bagian bawahnya tersingkap sampai ke pinggul sehingga menampakkan bulatan pantat yang halus, mulus dan terlihat tidak mengenakan celana dalam. Pundaknya sedikit tertarik ke belakang sehingga memperlihatkan kami sisi bukit dadanya dan tonjolan puting susunya dari balik daster yang sedikit tembus pandang. Ia terlihat sangat seksi terbaring seperti itu dengan remang-remang cahaya dari WC. Bibirnya sedikit terbuka dan rambutnya yang panjang terhampar di atas bantal. Boleh dibilang posisi Sandra saat itu seperti sedang berpose untuk pemotretan majalah dewasa.

    “Gila! Cakep banget!” kata Lilo sambil menahan nafas. “Gue mau disuruh apa aja untuk mendapatkan cewe seperti dia, Kris.” Pada awalnya aku sedikit kesal mendengar perkataan Lilo. Namun pada saat yang bersamaan, melihat Lilo memandang istriku seperti itu tanpa sepengetahuan Sandra justru membuat diriku terangsang. “Aduh, sorry nih, Kris. Gue rasa udah waktunya buat gue untuk pulang,” kata Lilo berbalik badan untuk keluar. “Eh, tunggu, Lo,” kataku. “Ayo masuk ke sini sebentar aja. Tapi jalannya pelan-pelan, oke?” “Ha?! Elu mau gue masuk ke kamar elu?” “Kalo cuma lihat doang mah ga ada yang dirugikan, kan? Tapi kita engga boleh buat dia terbangun, oke?”

    Bahkan aku sendiri tidak percaya apa yang baru saja aku katakan. Aku mengijinkan pria lain masuk ke kamar tidurku sehingga ia dapat melihat istriku yang dalam keadaan setengah telanjang. Aku pun masih tidak yakin apa dan sejauh apa yang akan aku lakukan berikutnya.
    Saat kami berjingkat memasuki kamarku, aku mendorong Lilo untuk mendekat ke samping ranjang. Bahkan Lilo sendiri terlihat tidak yakin. Pandangannya berpindah-pindah antara aku dan Sandra. Semakin mendekat ke ranjang, pandangannya lebih terarah ke Sandra. Sandra berbaring di pinggir ranjang di sisi tempat kami berdiri dan semakin kami mendekat, kedua bukit payudaranya semakin jelas terlihat.
    Puting susunya dapat terlihat dari balik dasternya yang tipis. Walau bagian bawah dasternya sudah tersingkap namun kami masih belum dapat melihat bibir vaginanya karena tertutup oleh kakinya.

    Aku hanya berdiri di sana dengan cengiran lebar memandangi Lilo dan istriku bergantian. Dengan mulut ternganga, Lilo juga hanya memandangi istriku dengan takjub dan kagum. “Gila, Kris. Seksi banget sih! Gue ga percaya elu kasih gue liat bini elu dalam kondisi begini!”
    Dengan hati-hati aku meraih tali daster Sandra dan menariknya turun melewati pundaknya turun ke lengan sehingga bagian atas dasternya tersingkap dan memperlihatkan lebih banyak lagi bagian payudaranya. Gerakanku terhenti saat kain bagian atas daster itu tertahan oleh puting Sandra.”Mau lihat lebih banyak?” aku berbisik.

    “I-iyah!” Lilo berbisik balik. Dengan sangat lembut aku mencoba untuk menurunkan tali daster itu lagi namun puting susunya tetap menahan kain itu sehingga tidak dapat terbuka lebih jauh. Aku menyelipkan jari-jariku ke bawah daster tersebut lalu dengan hati-hati mengangkatnya sedikit melewati puting Sandra. Lilo menahan nafasnya tanpa bersuara. Sekarang payudara kirinya sudah terbuka. Putingnya yang sangat halus dan berwarna merah muda itu berdiri tegang karena mendapat rangsangan dari gesekan kain dasternya tadi. Lalu aku meraih ke tali dasternya yang lain dan meloloskannya dari pundak kanan Sandra. Dengan lembut aku menarik kain daster itu melewati puting sebelah kanannya. Kini kami dapat melihat kedua payudara Sandra tanpa ditutupi benang sehelaipun. Aku membiarkan kedua tali dasternya menggelantung di lengan dekat sikunya karena aku tidak mau mengambil resiko kalau-kalau istriku terbangun. Lilo masih berdiri di sampingku dan dengan mulut yang masih ternganga ia menatapi payudara dan pantat Sandra yang kencang. Sesekali Lilo mengusap-usap tonjolan di selakangannya walau ia berusaha agar aku tidak melihatnya. Penisku sendiri sudah membesar dan berusaha memberontak keluar dari jahitan celana jeans yang kupakai. Aku terangsang bukan hanya karena melihat tubuh istriku namun juga karena apa yang sedang kuperbuat. “Jadi, bagaimana menurut elu?” aku berbisik lagi. “Gila, man! Gue ga percaya semua ini! Dia cantik banget! Gue sih cuma berharap,” jawabnya sambil mengusap tonjolan penisnya sendiri. Aku berpikir sejenak, “Kalau sampai ia terbangun, tapi lagipula aku memang akan mencobanya.”

    Aku menarik Lilo semakin mendekat ke ranjang lalu aku menunjuk ke payudara istriku. “Ayo, pegang susunya. Tapi harus dengan lembut, oke? Gue nggak mau ambil resiko nih.” Mata Lilo terbuka lebar sekali lalu mendekatkan dirinya ke tepi ranjang. Ia membungkuk sedikit dan menjulurkan tangan kirinya untuk meraih bulatan payudara istriku. Tangannya sedikit bergetar dan tangan kanannya ditekankan di selangkangannya seakan digunakannya sebagai penopang. Tapi aku tahu apa yang sebenarnya ia kerjakan. Jari-jari itu dijulurkan makin lama semakin mendekat sampai akhirnya ujung jarinya menyentuh kulit payudara Sandra tepat di bawah areola. Dengan hati-hati Lilo meletakkan ibu jarinya di bagian bawah payudara Sandra sebelum akhirnya ia geser perlahan-lahan naik ke puting susu tersebut. Sandra tidak bergerak. Saat ibu jarinya mencapai bagian areola, Lilo menggerakkan telunjuknya melingkari puting Sandra dengan lembut.

    Aku kenal Sandra sejak jaman masih bersekolah. Kami berpacaran sejak saat itu dan akhirnya kami menikah. Dan dalam sepengetahuanku, tidak pernah ada pria lain yang pernah melihat tubuh Sandra sampai sejauh ini apalagi menyentuhnya. Lalu Lilo mulai meraba payudara itu dengan sangat lembut dari yang satu berpindah ke payudara yang lain. Sandra masih tak bergerak dalam tidurnya walaupun sepertinya terlihat nafas Sandra menjadi lebih cepat. Lilo mulai menjadi lebih berani dan dengan menambahkan sedikit tenaga, ia meremas kedua buah dada Sandra. Lilo sudah tidak menutup-nutupi usahanya untuk mengusap-usap penisnya dan kelihatannya ia berniat untuk menyemprotkan spermanya dari balik celananya. Aku masih belum puas untuk membiarkan semua ini berakhir saat itu, jadi aku menyuruhnya mundur sejenak sementara aku melepaskan tali-tali daster itu dari lengan Sandra. Aku menarik turun daster itu sejauh yang aku bisa tanpa harus menarik secara paksa kain daster. Aku berhasil membuka tubuh bagian atasnya sampai pada bagian bawah tulang rusuknya sebelah kiri. Lalu aku bergerak ke bagian pinggulnya. Dengan hati-hati aku menarik kain yang menutupi bagian bawah pantatnya lalu melepaskan kain itu dari kakinya yang menekuk. Hal ini memperlihatkan seluruh pantatnya dan sebagian dari bibir vaginanya. Lilo masih belum dapat melihatnya dari tempat ia berdiri saat ini. Aku mendengar ia sedang melakukan sesuatu di belakangku. Dan begitu berbalik badan, aku mendapatinya sedang memelorotkan celana jeansnya sebatas testisnya sehingga ia dapat leluasa mengocok penisnya. Aku kembali berbalik ke Sandra lalu meluruskan kaki kirinya. Hal ini membuat bulu-bulu halus kemaluannya dapat terlihat bahkan sampai hampir ke bibir vaginanya. Saat melihat aku melakukan hal ini, Lilo melongokkan badannya melewati badanku untuk melihat tubuh Sandra lebih jelas sementara ia bermasturbasi. Aku menarik kaki kiri Sandra dengan lembut sehingga membuat tubuhnya berbaring terlentang menghadap ke atas dan memperlihatkan seluruh tubuhnya secara frontal.

    “Wahhhh, gila, man!” Lilo berbisik dan mulai mengocok penisnya lebih cepat.

    “Jangan cepet-cepet, brur,” aku memperingatkan dia. “Elu mau pegang memeknya sebelum elu klimaks, kan?” Langsung Lilo berhenti mengocok dan menatapku dengan pandangan seperti anak kecil yang dihadiahi sepeda baru. “Mantap, man! Elu kasih gue, ahhh, mantap, man!” Ia mengganti tangan kanan dengan tangan kirinya untuk memegang penisnya, tapi tidak mengocoknya. Lalu dengan tangan kanannya, yang sedari tadi digunakan untuk mengocok penisnya, ia menyentuh bulu-bulu kemaluan Sandra dengan perlahan. Lilo mulai membelai Sandra melalui bulu-bulu itu dengan jemarinya. Namun tidak sampai ke bibir vaginanya. Sandra masih terlelap namun nafasnya semakin bertambah cepat setelah Lilo mengusap-usap kemaluannya. Setelah itu dengan menggunakan jari tengah dan telunjuknya, Lilo mengusap turun ke sepanjang bibir vagina Sandra lalu mengusap naik lagi sambil menaruh jari tengahnya di antara bibir kemaluan tersebut. Begitu ia menarik tangannya ke atas, jari tengahnya membuka bibir vagina itu dan wangi harum vagina Sandra mulai memenuhi kamar.”Gilaaaaa, man!” desah Lilo sambil menarik ke atas jari-jarinya yang sudah masuk sedikit ke dalam liang kewanitaan istriku.Saat jari Lilo menyentuh klitorisnya, tubuh Sandra seakan tersentak sedikit lalu ia mendesah dengan suara yang nyaris tak terdengar. Melihat hal ini Lilo segera menarik tangannya.

    Aku melihat bahwa istriku masih terlelap namun aku tidak yakin apakah perbuatan ini dapat membangunkannya atau tidak. Lilo menatap aku dan aku menganggukkan kepalaku memberi isyarat bahwa ia dapat melanjutkan. Lalu dengan menggunakan tangan kirinya, Lilo mengocok penisnya sampai cairan pelumas keluar dari ujung penisnya. Lilo menyapu cairan yang keluar cukup banyak membasahi kepala penisnya kemudian dengan tangan yang sama ia mulai mengusap-usap bibir kemaluan Sandra. Kadang ia membuka bibir vagina tersebut dengan jari tengahnya. Sesekali pinggul Sandra bergerak maju dan mundur sedikit dan ditambah dengan desahan lembut yang keluar dari mulutnya. Lilo sudah mengocok penisnya lagi. Lalu tiba-tiba sebuah ide timbul dalam otakku.
    Dengan hati-hati aku menarik kaki kiri Sandra keluar dari ranjang sampai vaginanya berada tak jauh dari ujung ranjang namun masih cukup jauh bagi Lilo untuk menyetubuhi istriku. Penis Lilo tidak sepanjang itu dan lagipula aku tidak yakin apakah persetubuhan dapat membangunkannya. Dan juga aku tidak yakin apakah aku ingin Lilo menyetubuhi istriku karena hal ini masih baru buatku.
    “Lo, ke sini deh,” aku berbisik sambil menarik lengannya. “Berdiri di antara pahanya. Dari sini elu bisa lebih leluasa mengusap-usap memeknya sambil ngocok. Tapi jangan ngentotin dia, ya? Elu denger, engga?” Lilo mengangguk dan segera pindah ke antara kedua paha Sandra. Lilo mengusap-usap vagina Sandra dengan jari-jari tangan kirinya dan mengocok penisnya dengan tangan kanan. Penis Lilo hampir sejajar tingginya dengan vagina Sandra dan berjarak sekitar 10 cm sementara ia mengocok penisnya dengan penuh nafsu. Lalu Lilo menggunakan ibu jarinya untuk mengusap-usap vagina Sandra sehingga ia dapat lebih mendekat lagi sampai pada akhirnya jarak antara penis dan vagina Sandra kurang dari 1½ cm.

    Pinggul Sandra masih sedikit bergoyang-goyang sesekali dan pada satu saat, pinggul Santi bergerak ke bawah dan kepala penis Lilo bersentuhan dengan bibir vagina Sandra. Penis Lilo menggesek sepanjang bibir kemaluan istriku. Hal ini membuat Lilo meledak dan berejakulasi. Spermanya muncrat ke mana-mana dan sebagian besar tersemprot ke bibir vagina Sandra. Pada setiap semprotan, Lilo melenguh dan beberapa kali dengan tanpa disengaja” ia menorehkan kepala penisnya ke bagian atas dari bibir vagina istriku. Lilo pasti sudah lama tidak berejakulasi karena sperma yang dikeluarkannya begitu banyak. Saat selesai klimaks, Lilo mengurut penisnya untuk mengeluarkan lelehan sperma yang masih tersisa di saluran penisnya. Ia membiarkan lelehan itu jatuh ke bibir vagina Sandra yang sedikit terbuka. Dan saat mengalir ke bawah di sepanjang bibir vagina tersebut, terlihat lelehan itu masuk lalu menghilang begitu saja seperti tertelan bumi.

    Lilo memandangku dan berbisik, “Gilaaaa, man! Gue ga tau cara berterima kasih sama elu, Kris!”
    Aku tersenyum kepadanya dan memapahnya mundur secara ia telah selesai dengan urusannya.Sekarang saatnya giliranku. Aku berdiri di antara kakinya lalu melepaskan celanaku dan mulai mengocok penisku. “Lilo, elu keluar sebentar deh. Gue mau coba tarik badannya lebih ke pinggir supaya gue bisa ngentotin dia,” aku berbisik dengan lebih kencang. Lilo menurut dan berjalan menuju pintu kamar kalau-kalau istriku terbangun. Aku menarik tubuhnya sampai pantat sebelah kirinya menggantung di pinggir ranjang. Selama itu Sandra tidak bangun sama sekali namun nafasnya masih berat dan dari vaginanya keluar cairan pelumas dari tubuhnya bercampur dengan sperma Lilo. Lalu aku menyuruh Lilo masuk ke kamar lagi untuk membantuku dengan menyangga kaki dan pantat kiri Sandra sehingga tanganku dapat kugunakan dengan bebas. Lilo meraih kaki kiri Sandra dengan tangan kirinya lalu dengan tangan kanannya ia menopang pantat Sandra. Aku melihat ia meremas pantat istriku saat ia mencoba menopangnya. Dan aku mulai menggesek-gesekkan penisku naik dan turun ke bibir vaginanya yang sudah basah. Vaginanya sangat amat basah. Cairan vagina Sandra yang bercampur dengan sperma Lilo, membuat liang kewanitaan Sandra menjadi sangaaaat licin. Bahkan aku sudah hampir klimaks jadi aku dengan perlahan memasukkan batang penisku ke dalam liang kemaluan Sandra yang panas.

    Walau sudah sangat basah namun liang vagina Sandra masih sangat sempit secara Lilo tidak sempat melakukan penetrasi. Akan tetapi penisku dapat menembus dengan mudah. Segera aku memompa vagina Sandra dan setelah sekitar 10 pompaan maju mundur, Sandra mengalami orgasme dalam tidurnya!!! Hal ini sudah cukup membuatku melambung mencapai klimaks. Aku mulai menyemprotkan cairanku masuk ke dalam vaginanya dan tiap muncratan seakan tersembur langsung dari buah zakarku. Sandra mengerang-erang dalam tiap desahannya dan begitu pula aku.

    Lilo berkata, “Gilaaaa, man!” namun kali ini ia tidak berbisik. Hal ini tidak jadi masalah karena Sandra tak bangun sedikitpun selama kami menggarap tubuhnya. Ketika aku menarik penisku, Lilo menaruh pantat dan kaki Sandra kembali ke ranjang. Lalu ia menunduk menjilati dan mengecup puting susu Sandra dan menyedotnya saat ia kembali menegakkan badannya. Aku sudah terlalu lemas untuk berkomentar dan akhirnya aku hanya menarik tangannya untuk keluar kamar. Saat aku berjalan mengantarnya ke luar rumah, Lilo tak habis-habisnya berterima kasih kepadaku. Aku melambaikan tangan lalu mengunci pintu. Aku masuk ke kamar, berbaring di atas ranjang di samping Sandra dan langsung terlelap begitu saja.

    Keesokan harinya, Sandra membangunkanku dengan mencium telingaku. “Elu ga bakalan percaya apa yang gue mimpiin kemarin malam!” katanya membuka pembicaraan. “Gue bermimpi ada banyak tangan yang meraba-raba badan gue. Ngomong-ngomong, kemarin malam kita ngapa-ngapain ga, yah?” Aku teringat kalau aku tidak sempat membersihkan sperma yang tercecer di tubuhnya dan di ranjang sebelum pergi tidur kemarin. “Eeehhh, iya lah. Memangnya elu engga ingat apa-apa?”
    “Yaah, gue ga tau yah. Semuanya kaya dalam mimpi gitu. Mungkin gue setengah tidur kali. Tapi yang pasti asyik deh. Bagaimana? Apa elu berniat untuk melakukannya sekali lagi sekarang selagi gue ga ketiduran?” Pikiranku melayang ke kejadian kemarin malam, “Hmmmm, bagaimana yah? Menurut elu bagaimana?” aku tersenyum.

    Pada minggu berikutnya di kantor aku terus memikirkan malam itu dimana Lilo hampir menyetubuhi istriku, Sandra. Aku dan Lilo tidak pernah menyinggung hal itu walau beberapa kali kami saling melepas senyum. Lilo melemparkan senyum penuh rasa terima kasih kepadaku.
    Harus kuakui, aku sudah menjadi terobsesi dengan ide melihat istriku disetubuhi pria lain. Namun masih ada perasasan yang mengganjal. Melihat Lilo bermasturbasi di depan Sandra malam itu benar-benar tidak menjadi masalah bagiku. Tetapi dapatkah aku menerima melihat pria lain benar-benar berhubungan seks dengan istriku? Menjelang akhir minggu aku dapat melihat pandangan penuh harap dari wajah Lilo. Aku tahu apa yang ia pikirkan: “Apakah Kris bakal ngundang gue datang ke rumahnya lagi?”, “Apakah gue bisa dapat kesempatan dengan istrinya?”

    Hari Jumat akhirnya tiba dan sebelum jam pulang kantor aku mengajak Lilo untuk berkunjung lagi ke rumahku. Kegembiraan yang besar meluap dari diri Lilo.

    “Yeahhhhh! MANTAP!!! Gue bakal bawa bir dan beberapa film untuk kita tonton!” katanya dengan penuh semangat. “Oke. Datang jam 9-an deh,” jawabku. Aku tahu pada saat itu Sandra pasti sudah mulai mengantuk dan keberadaan Lilo akan mendorongnya untuk pergi tidur lebih cepat secara ia tidak begitu suka bergaul dengan Lilo. Aku merasa geli sesaat membayangkan hal itu. Jika saja Sandra tahu apa maksud kedatangan Lilo, ia pasti tidak akan tidur sepanjang malam, setidaknya sampai Lilo pulang.

    Lalu aku melakukan sesuatu yang mengangetkan diriku sendiri. “Hey, Jo! Apa yang elu kerjakan malam ini?” aku bertanya. Josua adalah pribumi berkulit gelap. Tinggi badannya mencapai 190 cm dengan berat badan bisa mencapai 90 kg. Josua bukan seorang yang gemuk namun ia memiliki tubuh yang besar dan kekar. “Ah, ga banyak. Kenapa? Elu ada acara apa?” ia balik bertanya. “Sekitar jam 9 malam nanti Lilo bakal datang ke rumah gue untuk main-main. Minum, ngobrol, apa aja deh. Kalo engga salah denger dia bilang dia bakal bawa film-film BF. Gimana, berminat?” “Boleh, tapi mungkin gue bakal telat. Gue musti kerjain sesuatu untuk bokap, tapi ga lama deh,” jawabnya. “Engga masalah. Oke sampai ketemu nanti,” aku berkata sambil berpikir mungkin memang ada baiknya Josua datang setelah Sandra tertidur.

    Aku menoleh dan melihat wajah Lilo yang terkejut, namun terkejut dalam nuansa yang menggembirakan. Aku tersenyum dan sambil mengedipkan mataku aku berjalan melewatinya, “Sampai nanti, Lo!” Malam itu saat makan malam, aku terus memikirkan rencana malam nanti. Aku membeli sebotol anggur dan meminumnya bersama Sandra dengan harapan ia dapat tertidur pulas malam itu. Seperti yang aku harapkan, tidak memerlukan waktu yang lama sampai Sandra mulai cekikikan karena pengaruh anggur yang ia minum. Suatu keuntungan yang tidak terduga anggur tersebut juga memberikan efek yang menstimulasi tubuhnya.

    Dari bawah meja, Sandra mulai menggesek-gesekkan kakinya yang terbalut stoking ke pahaku. Kemudian setelah beberapa gelas anggur lagi, sambil menonton TV Sandra duduk menghadapku dengan satu kaki diletakkan di lantai dan kaki lainnya ditekuk sehingga ia mendudukinya. Hal ini menyebabkan roknya yang pendek tertarik ke atas sehingga memperlihatkan pahanya dan ujung stokingnya.
    Ia membuka kakinya sedikit untuk memperlihatkan kepadaku celana dalamnya saat bel pintu rumahku berbunyi. “Aaaah!” ia memprotes. Aku bangkit berdiri untuk membukakan pintu. “Siapa yah yang datang malam-malam begini?” aku bertanya seakan tidak tahu bahwa yang datang adalah Lilo.

    Setelah aku membuka pintu, Lilo masuk dengan kantong plastik di tangannya. Ia berdiri di samping pintu setelah aku menutup pintu itu. Lilo memandang Sandra dan mulai berbasa-basi dengannya. Saat kembali ke tempat dudukku, aku menyadari bahwa Sandra masih dalam posisi yang sama. Sandra duduk menghadap kami sambil memain-mainkan rambutnya. Ia benar-benar tidak sadar sedang memperlihatkan terlalu banyak bagian tubuhnya kepada Lilo saat ia duduk di sana dengan wajah yang terlihat kecewa. Lilo hanya berdiri mematung di sana sementara mereka saling berpandangan. Sandra memandangnya dengan pandangan kosong sedangkan Lilo memandangnya dengan pandangan tidak percaya. Tiba-tiba Sandra tersadar akan posisi duduknya dan cepat-cepat berbalik lalu menurunkan roknya. “Ayo duduk, Lo. Sini, gue taruh di kulkas dulu,” kataku sambil mengambil kantong plastik yang berisi bir lalu berjalan ke dapur. Saat sedang memasukkan bir-bir itu ke dalam kulkas, terdengar olehku Lilo berkata kepada Sandra bahwa ia berharap kedatangannya tidak mengganggu acara aku dan Sandra. “Oh enggak, nggak apa-apa kok,” terdengar jawaban Sandra. Aku tahu benar untuk bersikap sopan, Sandra membohongi Lilo. “Kita cuma duduk-duduk sambil nonton TV doang kok, dan sudah berniat untuk tidur.”

    Aku tahu Sandra mencoba untuk memberi isyarat kepada Lilo bahwa kedatangannya sudah mengganggu kami. Sandra memang tidak tahu apa-apa tentang rencana kami malam ini. “Apa rencana elu malam ini, Lo?” sambil memberi bir, aku bertanya kepada Lilo setelah kembali dari dapur. “Ah, nggak banyak lah. Cuma mampir untuk minum-minum sedikit.” “Boleh-boleh aja. Gimana menurut elu, San?” aku bertanya sambil memandangnya. Wajah Sandra menunjukkan kalau ia sudah pasrah bahwa Lilo akan tetap tinggal sampai larut malam. “Ya sudah, kalau begitu gue permisi dulu deh. Gue tidur duluan yah,” jawabnya dan bangkit dari sofa. “Bagus!” pikirku, semua sesuai dengan rencana. “Oke, San. Gue nyusul nanti,” kataku sambil tersenyum kepada Lilo. Dengan mulutnya, Lilo melafalkan tanpa suara, “Gue juga!” setelah Sandra berjalan melewatinya menuju kamar tidur. Setelah Sandra masuk ke kamar, Lilo dan aku duduk menatap TV dengan pandangan kosong. Tidak satupun dari kami yang membuka suara. Suasana saat itu menjadi tegang penuh harap apa yang akan terjadi nanti.

    Sekitar pukul 10 malam, aku mendengar Josua memarkirkan mobilnya di depan rumah. Aku berdiri dan membuka pintu sebelum ia membunyikan bel. Sebenarnya aku tidak berpikir suara bel rumah kami akan membangunkan Sandra, namun aku tidak mau ambil resiko. Pada awalnya kami bertiga mengobrol sana-sini setelah Lilo memutar film yang dibawanya. Josua masih tidak tahu menahu tentang rahasia kecil kami. Aku sendiri masih belum yakin benar untuk mengikutsertakan Josua ke dalam rencana malam ini. Setelah 15-20 menit, aku melihat Lilo mulai gelisah. Berulang kali Lilo terlihat beringsut dari tempat duduknya dan memandangku seakan berharap mendapat kode persetujuan untuk memulai acara malam itu. “Gue permisi sebentar yah,” kataku sambil berdiri menuju kamar dan memberi isyarat kepada Lilo untuk tetap duduk di tempatnya. Aku mau memastikan semuanya sudah pada tempatnya sebelum acara dimulai. Dengan hati-hati aku berjalan masuk ke kamar. Sandra tidur terlentang di ranjang dengan memakai daster imut yang semi transparan. Aku rasa anggur yang diminumnya tadi sudah bereaksi dalam tubuhnya secara Sandra tidur dengan kaki yang agak mengangkang dan kedua lengannya tergeletak di atas kepalanya. Sandra terlihat sangat cantik terbaring di sana dengan mulut yang sedikit terbuka (seperti biasanya) dan rambut yang tergerai di atas bantal. Buah dadanya sudah dapat terlihat dari balik kain dasternya yang tipis, menjulang seperti dua gunung kembar.

    Nampaknya semua sudah siap tanpa aku harus berbuat apa-apa. Aku bergerak menuju pintu WC dengan perlahan lalu membukanya sedikit sehingga kamar itu sedikit lebih terang oleh cahaya lampu dari WC. Lalu aku keluar bergabung dengan Lilo dan Josua yang masih menonton film porno yang sedang diputar. “Jo, elu mau bir lagi?” tanyaku berharap supaya ia segera pergi kencing. “Boleh, thanks!” jawabnya. Lilo mengikutiku berjalan ke dapur dan segera menghamburkan pertanyaannya, “Elu mau gimana kerjainnya?” “Ya, gue rasa kita musti tunggu Josua pergi ke WC dulu untuk kencing. Trus, barulah kita berdua masuk ke kamar dan melihat apa yang bakal dia perbuat.”
    Lilo tersenyum dan kembali ke ruang tamu. Kami masih menonton beberapa menit setelah itu dan mengomentari adegan-adegan di film tersebut. Tak lama setelah itu Josua berkata, “Eh, Kris,WC elu dimana?” “Tuh di sana,” kataku sambil menunjuk ke arah WC. Aku berusaha agar suaraku tidak terdengar terlalu antusias. Josua berjalan menuju WC. Setelah aku mendengar pi

    ntu WC dikunci, aku dan Lilo bergegas menuju kamar. Setelah berada di dalam kamar, pandangan Lilo melekat ke tubuh Sandra yang terbaring di atas ranjang. Josua tidak menutup pintu yang menghubungkan WC dengan kamar tidurku. Mungkin ia tidak menduga akan ada orang lain di sana.

    Saat ia selesai, aku dapat mendengar ia menarik resletingnya dan bersiap keluar WC. Tiba-tiba aku mendengar Josua berhenti. Pasti ia telah melihat Sandra. Ia seakan berdiri berjam-jam di sana sambil memandang istriku terbaring di ranjang dengan payudaranya yang terlihat jelas dari balik daster transparan yang dipakainya, naik turun mengikuti irama nafasnya.

    “Bangsaaattt!” aku mendengar Josua berbisik. Aku tidak dapat menahan geli dan tergelak. Josua mendengar suaraku dan melongokkan kepala masuk ke kamar dan mendapati kami sedang berdiri di sana. Segera aku menempelkan telunjuk ke bibirku dan menyuruhnya untuk tidak bersuara. Aku mengajaknya masuk. “Itu bini elo, Kris?” ia berbisik lagi. Aku mengangguk lalu menuntunnya menuju sisi ranjang. Lilo mengikut dari belakang dan berdiri di sebelah kiriku saat kami bertiga memandangi tubuh istriku dari jarak dekat. “Gimana menurut elu?” tanyaku kepada Josua sambil tersenyum. Ia menatap Sandra beberapa detik lagi lalu menoleh ke aku dan menatapku sambil menduga-duga ada apa di balik semua ini. “Cantik banget, Kris!” ia menjawab sambil setengah tersenyum. Perlahan-lahan aku meraih kain selimut yang menutupi tubuh bagian bawahnya lalu menarik kain itu sehingga memperlihatkan bagian perut Sandra. Aku terus menarik selimut itu sampai ke bagian antara pusar dan bulu-bulu kemaluannya. Kini kami dapat melihat ujung daster yang dipakainya. Dengan hati-hati aku meraihnya dan mengangkat daster itu melewati tubuh Sandra yang putih mulus, melewati payudaranya yang ranum. Puting susunya yang kemerahan mulai mengeras karena angin dingin tertiup yang diakibatkan oleh pergerakan tanganku dan dasternya. Aku bergeser ke sebelah kiri untuk memberi ruang bagi Josua untuk berdiri tepat di depan payudara Sandra. Sedangkan Lilo bergerak ke sebelah kanan Josua berdiri tepat di depan wajah Sandra. Tanpa membuang waktu, Lilo membuka celananya dan mulai mengocok penisnya sementara aku menuntun tangan Josua untuk meraba buah dada istriku dengan lembut.

    Melihat perbedaan kontras antara tangannya yang besar dan hitam dengan kulit Sandra yang putih saat Josua meraba-raba payudara Sandra membuatku sangat terangsang! Tangannya sangat besar, hampir-hampir menutupi seluruh payudara Sandra yang berukuran sedang. Dengan lembut Josua menjepit puting susu Sandra dengan ibu jari dan telunjuknya sehingga terdengar desahan lembut keluar dari mulut Sandra. Sementara itu, Lilo sudah melepaskan celananya dan dengan mantap mengocok penisnya yang diarahkan tepat ke wajah Sandra yang hanya terpaut beberapa senti dari mulutnya yang sedikit terbuka. Lilo menoleh ke aku saat ia meremas penisnya yang mengeluarkan cairan pelumas. Cairan itu dibiarkannya meleleh dari kepala penisnya dan menetes tepat di bibir Sandra. Pada awalnya Sandra tidak bergerak sama sekali sementara cairan itu menggenangi bibir bawahnya. Namun sensasi yang dibuat cairan itu pada bibirnya membuat Sandra menyapu cairan itu dengan lidahnya dan menelannya.

    Melihat hal ini, Josua ikut melepaskan celananya. Setelah melepaskan celana jeans dan celana dalamnya, aku melihat penis yang paling gelap dan terbesar yang pernah aku lihat. Mungkin setidaknya panjangnya lebih dari 25 cm dan tebalnya lebih dari 6 cm. Membayangkan penis sebesar itu menerobos masuk ke dalam vagina Sandra yang basah membuat diriku bersemangat namun ada perasaan khawatir juga. Aku sadar kalau sampai Josua memasukkan penisnya ke dalam vagina istriku, pasti penis Josua akan memaksa mulut vaginanya meregang sampai melebihi batas normal. Dan tidak ada keraguan dalam diriku bahwa hal ini pasti akan membangunkan Sandra walau seberapa lelapnya ia tertidur saat itu.

    Josua memandangku sejenak sebelum ia menunduk dan mengulum puting susu sebelah kanan Sandra sambil mengocok penisnya. Lalu ia membungkukkan badannya sehingga pinggangnya maju ke depan dan mulai menggesek-gesekkan penisnya ke payudara sebelah kiri. Setelah mengocok penisnya beberapa saat, lendir pelumas mulai keluar dari ujung penisnya. Josua mengolesi cairan itu ke seluruh bulatan payudara dan puting susu Sandra dengan cara menggesek-gesekkan kepala penis itu ke payudara kirinya. Setelah menyuruh Lilo bergeser sedikit, aku menarik turun kain selimut sampai melewati ujung kakinya. Kini kami dapat melihat bulu-bulu halus kemaluannya yang masih tertutup oleh celana dalam semi transparan itu. Lilo menjamah kaki Sandra lalu mengelus-elusnya dari bawah bergerak ke atas semakin mendekat ke selangkangan Sandra sambil terus mengocok penisnya.

    Hal ini merebut perhatian Josua. Ia kini menonton aksi Lilo sambil terus mengolesi payudara Sandra dengan cairan pelumas yang terus keluar dari penisnya. Rabaan Lilo akhirnya mencapai bagian atas paha Sandra. Ia membelai jari-jarinya ke bibir vagina istriku yang masih dilapisi kain celana dalamnya. Setelah Lilo membelai naik dan turun ke sepanjang bibir vaginanya, pinggul Sandra mulai bergoyang maju mundur walau hanya sedikit. Dan itu merupakan pergerakan Sandra yang pertama sejak semua ini dimulai (selain gerakan menjilat bibirnya tadi). Aku semakin bersemangat. Dengan lembut aku mengangkat tubuh Sandra sehingga aku dapat melepaskan celana dalamnya, pertama ke sebelah kiri lalu ke sebelah kanan. Setelah dapat menarik celana dalamnya sampai ke setengah pahanya, segera aku menarik celana itu sampai lepas dari kakinya. Sandra kini telanjang bulat di hadapan dua pria yang sudah dikuasai nafsu birahi. Melihat istriku yang cantik terbaring tanpa mengenakan busana di hadapan Lilo dan Josua sementara mereka meraba, menggesek dan menjelajahi setiap jenjang tubuh istriku, membuatku hampir meledak. Lilo menggeser kaki kiri Sandra sehingga keluar dari sisi ranjang lalu menyelinap ke antara pahanya dan dengan jari-jarinya mulai menjelajahi vagina Sandra yang rapat. Awalnya masih dengan hati-hati, dengan menggunakan ibu jarinya, Lilo mengusap-usap bibir vagina istriku dengan wajahnya hanya terpaut beberapa senti dari liang kewanitaannya.

    Kemudian Lilo memegang klitoris Sandra dengan ibu jari dan telunjuknya lalu memilinnya dengan lembut. Hal ini membuat Sandra mendesah dan menggeliat-geliat sehingga membawa kakinya ke pundak Lilo. Josua sambil menggesek-gesekkan batang penisnya ke kedua payudara Sandra juga meremas-remas payudara itu, menonton aksi Lilo di antara paha Sandra. Ketika perhatianku kembali kepada Lilo, ia sudah menggantikan jari-jarinya dengan lidahnya! Dengan lembut Lilo meletakkan salah satu jarinya ke liang kewanitaannya. Ia menahannya di sana beberapa saat sampai cairan vagina Sandra membasahi jari itu. Baru setelah itu ia menusukkan jari itu dengan perlahan masuk ke dalam vagina istriku. Sandra tersengal dan kedua kakinya dikaitkan di sekeliling kepala Lilo. Tanpa putus semangat, Lilo meneruskan serangannya dengan menggunakan lidah dan jarinya pada vagina istriku.

    Tidak ada pria lain mana pun yang pernah melakukan hal ini terhadap Sandra selain dari diriku. Berdiri di antara Lilo dan Josua, aku langsung melepaskan celanaku dan mulai mengocok penisku sementara mereka menggarap istriku. Tiba-tiba Josua berpindah posisi dan dengan perlahan menarik bahu Lilo. Lilo memandang wajah Josua sejenak lalu pandangannya turun ke penis besarnya yang terarah tepat langsung ke mulut bibir kewanitaan Sandra. Lilo mundur mengijinkan Josua mengambil tempatnya yang langsung mengolesi kepala penisnya ke sepanjang bibir vagina istriku. Aku dapat melihat cairan pelumas yang keluar dari penisnya membasahi vagina dan bulu-bulu kemaluannya.

    Aku terpekur dan tidak bisa bergerak sama sekali. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku tahu bahwa Josua hendak menyetubuhi istriku dengan penis raksasanya, namun bukan hal itu yang meresahkan aku. Jauh dalam lubuk hatiku sebenarnya inilah yang aku inginkan dan yang sudah aku rencanakan. Akan tetapi aku tahu pasti bahwa Sandra akan terbangun begitu penis itu memasuki tubuhnya. Terlebih lagi aku baru menyadari bahwa diafragma (alat KB) Sandra tergeletak di atas meja. Biasanya, ia memakai diafragmanya ketika ia tahu kami berniat untuk melakukan sesuatu, bahkan jika ia pergi tidur sebelum aku tidur. Namun malam itu, aku rasa ia sudah mabuk sehingga lupa memakainya. Gambaran adegan pria berkulit gelap ini menyemprotkan air maninya ke dalam liang vagina istriku yang tidak dilindungi alat KB, memicu sesuatu dalam diriku walau sebenarnya aku INGIN melihat Josua menumpahkan spermanya ke dalam vagina Sandra. Aku sudah tidak dapat mengontrol keinginanku untuk melihat hal ini. Boleh dibilang aku memang sudah kehilangan kontrol atas situasi ini. Setelah membalur kepala penisnya dengan cairan yang keluar dari vagina Sandra, Josua menaruh kepala penis itu di depan mulut bibir vagina istriku lalu menekannya masuk.

    Dengan perlahan kepala penis itu mulai menghilang dari balik bibir vagina itu. Bibir vagina istriku meregang dengan ketat sehingga mencegah kepala penis itu masuk lebih dalam. Masih dalam keadaan terlelap, Sandra membuka mulutnya saat ia tersengal begitu merasakan sedikit rasa perih pada selangkangannya. Aku berpikir: Jika hanya kepala penisnya yang baru masuk saja sudah membuat istriku kesakitan, apa jadinya saat Josua mencoba untuk menghujamkan seluruh batang penis itu ke dalam tubuhnya? Tapi untunglah Josua bersikap lembut dalam serangan awal pada vagina Sandra. Dengan selembut mungkin dan dalam kondisinya yang sudah sangat terangsang, Josua menggoyangkan pantatnya dalam gerakan maju mundur yang pendek-pendek sehingga membuat bibir vagina istriku lebih meregang sedikit demi sedikit seiring dengan semakin mendalamnya tusukan penis itu.

    Lilo kembali pindah ke depan kepala Sandra. Ia bermain-main dengan payudaranya sedang tangannya yang lain mengocok penisnya di atas wajah Sandra. Sesekali Lilo membungkuk dan dengan lembut mencium bibir istriku yang sedikit terbuka itu, menjulurkan lidahnya sedikit masuk ke dalam mulutnya sementara terus meremas-remas payudaranya sambil mengocok penisnya. Saat lidah Lilo menyentuh lidahnya, dengan gerak refleks Sandra menutup bibirnya sedikit sehingga bibirnya membungkus lidah Lilo. Dengan segera Lilo menarik wajahnya ke belakang lalu menyodorkan kepala penisnya masuk sedikit ke dalam bibir Sandra yang agak terbuka. Seperti sedang bermimpi erotis, Sandra mulai mengecup ujung kepala penis Lilo. Aku mendengar Lilo mengerang saat aku mendengar suara menyedot keluar dari bibir sandra

    Perhatianku kembali kepada usaha penerobosan Josua terhadap tubuh istriku. Saat ini sudah sekitar 5 cm dari penisnya masuk ke dalam vagina Sandra dan bagian yang paling tebal dari penisnya hampir masuk ke dalamnya.
    Tiba-tiba, seakan pembatas yang menghalangi penis itu masuk lebih dalam lenyap dalam sekejap, bagian penis yang paling tebal itu langsung masuk ke liang kewanitaan Sandra. Josua mulai menggenjot panggulnya dengan serius. Ia baru saja memasukkan 2/3 dari penisnya saat tiba-tiba SANDRA TERBANGUN!

    Mula-mula kedua mata istriku melotot lalu ia tersengal dan mengeluarkan penis Lilo dari mulutnya sementara ia merasakan vaginanya meregang sampai batas maksimal. Kami bertiga diam membeku saat orientasi Sandra yang baru terbangun sedikit demi sedikit terkumpul dan pada akhirnya Sandra tersadar sepenuhnya akan apa yang sedang terjadi. Pandangannya berpindah dari penis Lilo yang menggantung di depan bibirnya lalu ke Josua yang penisnya sudah masuk ke dalam vaginanya. Tiba-tiba, yang benar-benar membuatku terkejut, Sandra melingkarkan kedua kakinya ke pantat Josua lalu menekankan tubuh Josua agar penisnya terbenam semakin dalam pada vaginanya. Sandra mengerang saat penis itu masuk 4 cm lebih dalam. Sudah sebagian besar dari batang penis itu masuk ke dalam tubuhnya dan dalam tiap hentakan, penis itu menerobos semakin dalam. Lilo menaruh kepala penisnya di bibir Sandra dan sekali lagi Sandra mulai menghisapi kepala penis itu. Namun konsentrasinya jatuh pada penis Josua yang meregang bibir vaginanya sampai batas yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya.

    Setiap kali Sandra hendak menghisap kepala penis Lilo, Josua menancapkan penisnya lebih dalam yang membuatnya terhenti sejenak dengan desahan yang keluar dari mulutnya. Aku mulai mengocok penisku dengan lebih cepat ketika aku melihat Josua menghujamkan seluruh batang penisnya ke dalam Sandra. Bibir vaginanya ikut tertarik ke dalam seiring dengan masuknya penis itu. Dan saat Josua menarik penisnya keluar, cairan cinta Sandra terlihat membasahi batang penis itu dan bagian dalam vaginanya terlihat ikut tertarik keluar seperti saat kita menarik keluar jari-jari kita dari dalam sarung tangan. Dalam waktu singkat Sandra berorgasme dengan KUAT! Penis Lilo terlepas bebas dari mulutnya saat ia melenguh dengan kuat, “OOOOHHHHHHhhhh..!” Seluruh tubuhnya mengejang sementara gelombang demi gelombang orgasme menyapu seluruh tubuhnya dan tiap kali teriakannya semakin kencang secara orgasmenya berlanjut dan semakin menguat. Getararan-getaran dalam vagina istriku yang membungkus rapat penisnya akhirnya membuat Josua mencapai klimaksnya. Suara erangannya terdengar keluar dari dalam mulut Josua sementara ia menghujamkan penisnya dengan keras sekali lagi lalu memuntahkan cairan sperma jauh di dalam vagina Sandra. Erangan dan desahan mereka bercampur seiring dengan klimaks mereka yang akhirnya mereda juga. Cairan sperma yang terlihat seperti gumpalan besar meleleh saat Josua menarik penisnya dari dalam vagina istriku.

    Dengan Sandra masih tergeletak lemas di atas ranjang, Lilo segera melompat ke antara kaki Sandra. Ia mengoles-oleskan penisnya ke vagina istriku yang basah oleh sperma Josua dan cairannya sendiri. Lalu dengan mudah Lilo memasukkan penisnya ke dalam vagina Sandra yang sudah meregang melebihi batas itu. Setelah beberapa genjotan, Lilo menarik penisnya dan mengarahkan ke lubang anus istriku. Bahkan aku pun belum pernah memasukkan penisku lewat pintu belakang. Aku menduga-duga apakah istriku akan menghentikan perbuatan Lilo.

    Ternyata Sandra tidak memberikan perlawanan sedikitpun, namun demikian saat penis Lilo masuk setengahnya ke dalam liang duburnya, Sandra meringis kesakitan. Tak lama setelah itu, otot-otot duburnya mulai rileks dan Sandra mulai menggenjot pantatnya sehingga penis Lilo masuk sepenuhnya ke dalam anusnya. Josua berpindah ke dekat wajah Sandra. Ia memegang penisnya yang penuh dengan cairan sperma bercampur cairan cinta dari vaginanya di atas mulutnya. Dengan lembut Sandra membersihkan cairan itu dengan mulutnya dan sesekali memasukkan penis yang sudah melemas itu sejauh yang ia bisa ke dalam mulutnya. Walau sudah melembek, penis Josua tak kurang dari 18 cm panjangnya dan Sandra mampu menelan sampai sekitar 15 cm sementara Lilo memompa anusnya yang masih perawan. Suara erangan Lilo semakin membesar saat aku mengangkangi dada istriku dan menekan kedua payudaranya ke penisku yang sudah berdenyut-denyut. Dan aku mulai menggoyang-goyangkan pinggangku.

    Sandra mengeluarkan penis Josua dari mulutnya dan mulai menjilati kepala penis itu sambil memain-mainkan penis dan buah zakarnya yang licin. Baru saja aku hendak memuntahkan spermaku ke atas dada dan wajah Sandra, aku mendengar Lilo mengerang untuk yang terakhir kalinya saat ia mengosongkan muatannya ke dalam pantat istriku. Hal ini membuatku mencapai klimaks dan menyemburkan cairanku ke dada Sandra. Secepat kilat aku meyodorkan penisku masuk ke dalam mulut istriku dan ia mulai menyedot seluruh semburan sperma yang masih tersisa. Sandra terus mengulum penisku yang melembek sementara aku terkulai lemas. Aku menoleh ke belakang melihat Lilo menarik penisnya dari dalam anus istriku dengan suara yang basah, “Thllrrrpp!” Lilo yang pertama kali mengeluarkan suara, “Gilaaaaa, man! Enak beneerrrr!” Aku hanya dapat menghela nafas begitu aku terkulai di samping Sandra. Sandra tersenyum kepadaku dengan wajah nakal dan imutnya. Sambil masih bermain-main dengan penis Josua yang besar itu,

    Sandra berkata dengan pelan, “Elu bener-bener penuh kejutan, yah!”
    “Bukan cuma gue, tuh,” jawabku, “Kelihatannya elu juga penuh kejutan!”

     

  • Foto Ngentot Hot Miku Kohinata Threesome DI Gudang

    Foto Ngentot Hot Miku Kohinata Threesome DI Gudang


    1671 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi  sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Ngentot Jepang Buruma Aoi Hot!!!

    Foto Ngentot Jepang Buruma Aoi Hot!!!


    1899 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Bokep Diriku Dan Kedua Adikku

    Cerita Bokep Diriku Dan Kedua Adikku


    1904 views

    Cerita Bokep – Karina adalah gadis yg cantik dgn badan yg seksi dan kulit yg putih serta mulus, kekasihku ini walaupun buah dadanya tidak terlalu besar tetapi cukup membuat aku nafsu dan menikmatinya, jujur saja aku belum pernah melakukan hubungan badan dgnnya , mungkin saja bila kita sama hornynya kita melakukan oral sex.

    Karina di rumah mempunyai saudara yg mana keduanya perempuan semua sama juga dgn Karina sama cantiknya, adek yg pertama namanya Nadia dia juga sama mempunyai buah dada yg sedang sedang saja, tapi lebih besar dari Karina, disamping aku mengapeli Karina aku juga sering melihat Nadia dgn buah dadanya yg melonjak lonjak.

    Sedangkan adiknya yg kedua masih kelas 2 SMP. Namanya Endah. Tidak seperti kedua kakaknya, kulitnya berwarna sawo matang. Badannya semampai seperti seorang model cat walk. Buah dadanya baru tumbuh. Sehingga kalau memakai baju yg ketat, cuma terlihat tonjolan kecil dgn puting yg mencuat. Walaupun begitu, gerak-geriknya sangat sensual.

    Pada suatu hari, saat di rumah Karina sedang tidak ada orang, aku datang ke rumahnya. Wah, pikiranku langsung terbang ke mana-mana. Apalagi Karina mengenakan daster dgn potongan dada yg rendah berwarna hijau muda sehingga terlihat kontras dgn kulitnya.

    Kebetulan saat itu aku membawa VCD yg baru saja kubeli. Maksudku ingin kutonton berdua dgn Karina. Baru saja hendak kupencet tombol play, tiba-tiba Karina menyodorkan sebuah VCD dewasa.

    “Hei, dapat darimana sayg?” tanyaku sedikit terkejut.

    “Dari kawan. Tadi dia titip ke Karina karena takut ketahuan ibunya”, katanya sambil duduk di pangkuanku.

    “Nonton ini aja ya sayg. Karina kan belum pernah nonton yg kayak gini, ya?” pintanya sedikit memaksa.

    “Oke, terserah kamu”, jawabku sambil menyalakan TV.

    Beberapa menit kemudian, kita terpaku pada adegan sensual demi adegan sensual yg ditampilkan. Tanpa terasa kemaluanku mengeras. Menusuk-nusuk bokong Karina yg duduk di pangkuanku. Karina pun memandang ke arahku sambil tersenyum. Rupanya dia juga merasakan.

    “Ehm, kamu udah terangsang ya sayg?” tanyanya sambil mendesah dan kemudian mengulum telingaku.

    Aku cuma bisa tersenyum kegelian. Lalu tanpa basa-basi kuraih bibirnya yg merah dan langsung kucium, kujilat dgn penuh nafsu. Jari-jemari Karina yg mungil mengelus-elus kemaluanku yg semakin mengeras. Lalu beberapa saat kemudian,

    Tanpa kita sadari ternyata kita sudah telanjang bulat. Segera saja Karina kugendong menuju kamarnya. Di kamarnya yg nyaman kita mulai melakukan foreplay. Kuremas buah dadanya yg kiri. Sedangkan yg kanan kukulum putingnya yg mengeras. Kurasakan buah dadanya semakin mengeras dan kenyal.

    Kuganti posisi. Sekarang lidahku liar menjilati kemaluannya yg basah. Kuraih klitorisnya, dan kugigit dgn lembut.

    “Aahh… ahh… sa.. sayg, Karina udah nggak kuat… emh… ahh… Karina udah mau keluar… aackh… ahh… ahh!”

    Kurasakan ada cairan hangat yg membasahi mukaku. Setelah itu, kudekatkan kemaluanku ke arah mulutnya. Tangan Karina meremas gagangku sambil mengocoknya dgn perlahan, sedangkan lidahnya memainkan buah pelirku sambil sesekali mengulumnya.

    Setelah puas bermain dgn buah pelirku, Karina mulai memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. Mulutnya yg mungil tidak muat saat kemaluanku masuk seluruhnya. Tapi kuakui sedotannya memang nikmat sekali.

    Sambil terus mengulum dan mengocok gagang kemaluanku, Karina memainkan puting susuku. Sehingga membuatku hampir ejakulasi di mulutnya. Untung masih dapat kutahan. Aku tidak mau keluar dulu sebelum merasakan kemaluanku masuk ke dalam kemaluannya yg masih perawan itu.

    Saat sedang hot-hotnya, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Aku dan Karina terkejut bukan main. Ternyata yg datang adalah kedua adiknya. Keduanya spontan berteriak kaget.

    “Kak Karina, apa-apan sih? Gimana kalau ketahuan Bunda?” teriak Endah.

    Sedangkan Nadia cuma menunduk malu. Rfbet99

    Aku dan Karina saling berpandangan. Kemudian aku bergerak mendekati Endah. Melihatku yg telanjang bulat dgn kemaluan yg berdiri tegak, membuat Endah berteriak tertahan sambil menutup matanya.

    “Iih… Kakak!” jeritnya.

    “Itunya berdiri!” katanya lagi sambil menunjuk kemaluanku.

    Aku cuma tersenyum melihat tingkah lakunya. Setelah dekat, kurangkul dia sambil berkata,

    “Endah, Kakak sama Kak Karina kan nggak ngapa-ngapain. Kita kan lagi pacaran. Yg namanya orang pacaran ya… kayak begini ini. Nanti kalo Endah dapet kekasih, pasti ngelakuin yg kayak begini juga. Endah udah bisa apa belum?” tanyaku sambil mengelus pipinya yg halus.

    Endah menggeleng perlahan.

    “Mau nggak Kakak ajarin?” tanyaku lagi.

    Kali ini sambil meremas bokongnya yg padat.

    “Mmh, Endah malu ah Kak”, desahnya.

    “Kenapa musti malu? Endah suka nggak sama Kakak?” kataku sambil menciumi belakang lehernya yg ditumbuhi rambut halus.

    “Ahh, i.. iya. Endah udah lama suka ama Kakak. Tapinya nggak enak sama Kak Karina”, jawabnya sambil memejamkan mata.

    Rupanya Endah menikmati ciumanku di lehernya. Setelah puas menciumi leher Endah, aku beralih ke Nadia.

    “Kalo Nadia gimana? Suka nggak ama Kakak?” Nadia mengangguk sambil kepalanya masih tertunduk.

    “Ya udah. Kalo gitu tunggu apa lagi”, kataku sambil menggandeng keduanya ke arah tempat tidur.

    Nadia duduk di pinggiran tempat tidur sambil kusuruh untuk mengulum kemaluanku. Pertamanya sih dia nggak mau, tapi setelah kurayu sambil kuraba buah dadanya yg besar itu, Nadia mau juga. Bahkan setelah beberapa kali memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya, Nadia rupanya sangat menikmati tugasnya itu.

    Sementara Nadia sedang memainkan kemaluanku, aku mulai merayu Endah.

    “Endah, bajunya Kakak buka ya?” pintaku sedikit memaksa sambil mulai membuka kancing baju sekolahnya.

    Lalu kulanjutkan dgn membuka roknya. Ketika roknya jatuh ke lantai, terlihat CD-nya sudah mulai basah. Segera saja kulumat bibirnya dgn bibirku. Lidahku bergerak-gerak menjilati lidahnya. Endah pun kemudian melakukan hal yg sama. Sambil tetap menciumi bibirnya, tanganku bKarinaksud membuka BH-nya. Tapi segera ditepiskannya tanganku.

    “Jangan Kak, malu. Dada Endah kan kecil”, katanya sambil menutupi dadanya dgn tangannya.

    Dgn tersenyum kuajak dia menuju ke kaca yg ada di meja rias. Kusuruh dia berkaca. Sementara aku ada di belakangnya.

    “Dibuka dulu ya!” kataku membuka kancing BH-nya sambil menciumi lehernya.

    Setelah BH-nya kujatuhkan ke lantai, buah dadanya kuremas perlahan sambil memainkan putingnya yg berwarna coklat muda dan sudah mengeras itu.

    “Nah, kamu lihat sendiri kan. Biar dada kamu kecil, tapi kan bentuknya bagus. Lagian kamu kan emang masih kecil, wajar aja kalo dada kamu kecil. Nanti kalo udah gede, dada kamu pasti ikutan gede juga”, kataku sambil mengusapkan kemaluanku ke belahan bokongnya.

    Endah mendesah keenakan. Kepalanya bersandar ke dadaku. Tangannya terkulai lemas. Cuma nafasnya saja yg kudengar makin memburu. Segera kugendong dia menuju ke tempat tidur. Kutidurkan dan kupelorotkan CD-nya.

    Rambut kemaluannya masih sangat jarang. Menyerupai rambut halus yg tumbuh di tangannya. Kulebarkan kakinya agar mudah menuju ke kemaluannya. Kucium dgn lembut sambil sesekali kujilat klitorisnya. Sementara Nadia kusuruh untuk meremas-remas buah dadanya adiknya itu.

    “Aahh… ach… ge… geli Kak. Tapi nikmat sekali, aahh terus Kak. Jangan berhenti. Mmh… aahh… ahh.”

    Setelah puas dgn kemaluan Endah. Aku menarik Nadia menjauh sedikit dari tempat tidur. Karina kusuruh meneruskan. Lalu dgn gaya 69, Karina menyuruh Endah menjilati kemaluannya. Sementara itu, aku mulai mencumbu Nadia. Kubuka kaos ketatnya dgn terburu-buru. Lalu segera kubuka BH-nya. Sehingga buah dadanya yg besar bergoyg-goyg di depan mukaku.

    “Wow, tete kamu bagus banget. Apalagi putingnya, merah banget kayak permen”, godaku sambil meremas-remas buah dadanya dan mengulum putingnya yg besar.

    Sedangkan Nadia cuma tersenyum malu.

    “Ahh, ah Kakak, bisa aja”, katanya sambil tangan kirinya mengelus kepalaku dan tangan kanannya berusaha manjangkau kemaluanku.

    Melihat dia kesulitan, segera kudekatkan kemaluanku dan kutekan-tekankan ke kemaluannya. Sambil mendesah keenakan, tangannya mengocok kemaluanku. Karena kurasakan air maniku hampir saja muncrat, segera kuhentikan kocokannya yg benar-benar nikmat itu. Harus kuakui, kocokannya lebih nikmat daripada Karina.

    Setelah menenangkan diri agar air maniku tidak keluar dulu, aku mulai melorotkan CD-nya yg sudah basah kuyup. Begitu terbuka, terlihat rambut kemaluannya lebat sekali, walaupun tidak selebat Karina, sehingga membuatku sedikit kesulitan melihat kemaluannya.

    Setelah kusibakkan, baru terlihat kemaluannya yg berair. Kusuruh Nadia mengangkang lebih lebar lagi agar memudahkanku menjilat kemaluannya. Kujilat dan kuciumi kemaluannya. Kepalaku dijepit oleh kedua pacuma yg putih mulus dan padat. Nyaman sekali pikirku.

    “aahh, Kak… Nadia mau pipiss…” erangnya sambil meremas pundakku.

    “Keluarin aja. Jangan ditahan”, kataku.

    Baru selesai ngomong, dari kemaluannya terpancar air yg lumayan banyak. Bahkan kemaluanku sempat terguyur oleh pipisnya. Wah nikmat sekali jeritku dalam hati. Hangat. Setelah selesai, kuajak Nadia kembali ke tempat tidur.

    Kulihat Karina dan Endah sedang asyik berciuman sambil tangan keduanya memainkan kemaluannya masing-masing. Sementara di sprei terlihat ada banyak cairan. Rupanya keduanya sudah sempat ejakulasi. Karena Karina adalah kekasihku, maka ia yg dapat kesempatan pertama untuk merasakan kemaluanku. Kusuruh Karina nungging.

    “Sayg, Karina udah lama nunggu saat-saat ini”, katanya sambil mengambil posisi nungging.

    Setelah sebelumnya sempat mencium bibirku dan kemudian mengecup kemaluanku dgn mesra. Tanpa berlama-lama lagi, kuarahkan kemaluanku ke kemaluannya yg sedikit membuka. Lalu mulai kumasukkan sedikit demi sedikit. Kemaluannya masih sangat sempit. Tapi tetap kupaksakan. Dgn hentakan, kutekan kemaluanku agar lebih masuk ke dalam.

    “Aachk! Sayg, sa… sakit! aahhck… ahhck…” Karina mengerang tetapi aku tak peduli.

    Kemaluanku terus kuhunjamkan. Sehingga akhirnya kemaluanku seluruhnya masuk ke dalam kemaluannya. Kuistirahatkan kemaluanku sebentar. Kurasakan kemaluannya berdenyut-denyut. Membuatku ingin beraksi lagi.

    Kumulai lagi kocokan kemaluanku di dalam kemaluannya yg basah sehingga memudahkan kemaluanku untuk bergerak. Kutarik kemaluanku dgn perlahan-lahan membuatnya menggeliat dalam kenikmatan yg belum pernah dia rasakan sebelumnya.

    Makin kupercepat kocokanku. Tiba-tiba badan Karina menggeliat dgn liar dan mengerang dgn keras. Kemudian badannya kembali melemas dgn nafas yg memburu. Kurasakan kemaluanku bagai disemprot oleh air hangat. Rupanya Karina sudah ejakulasi.

    Kucabut kemaluanku dari kemaluannya. Terlihat ada cairan yg menetes dari kemaluannya.

    “Kok ada darahnya sayg?” tanya Karina terkejut ketika melihat ke kemaluannya.

    “Kan baru pertama kali”, balas Karina mesra.

    “Udah, nggak apa-apa. Yg penting nikmat kan sayg?” kataku menenangkannya sambil mengeluskan kemaluanku ke mulut Nadia.

    Karina cuma tersenyum dan setelah kucium bibirnya, aku pindah ke Nadia. Sambil mengambil posisi mengangkang di atasnya, kudekatkan kemaluanku ke mulutnya. Kusuruh mengulum sebentar. Lalu kuletakkan kemaluanku di antara belahan buah dadanya.

    Kemudian kudekatkan kedua buah dadanya sehingga menjepit kemaluanku. Begitu kemaluanku terjepit oleh buah dadanya, kurasakan kehangatan.

    “Ooh… Nadia, hangat sekali. Seperti kemaluan”, kataku sambil memaju-mundurkan pinggulku.

    Nadia tertawa kegelian. Tapi sebentar kemudian yg terdengar dari mulutnya cumalah desahan kenikmatan. Setelah beberapa saat mengocok kemaluanku dgn buah dadanya, kutarik kemaluanku dan kuarahkan ke mulut bawahnya.

    “Dimasukin sekarang ya?” kataku sambil mengusapkan kemaluanku ke bibir keperempuanannya.

    Kusuruh Nadia lebih mengangkang. Kupegang kemaluanku dan kemudian kumasukkan ke dalam keperempuanannya. Dibanding Karina, kemaluan Nadia lebih mudah dimasuki karena lebih lebar. Kedua jarinya membuka keperempuanannya agar lebih gampang dimasuki.

    Sama seperti kakaknya, Nadia sempat mengerang kesakitan. Tapi rupanya tidak begitu dipedulikannnya. Kenikmatan hubungan seks yg belum pernah dia rasakan mengalahkan perasaan apapun yg dia rasakan saat itu.

    Kupercepat kocokanku.

    “Aahh… aahh… aacchk… Kak terus Kak… ahh… ahh… mmh… aahh… Nadia udah mau ke… keluar.”

    Mendengar itu, semakin dalam kutanamkan kemaluanku dan semakin kupercepat kocokanku.

    “Aahh… Kak… Nadia keluar! mmh… aahh… ahh…” Segera kucabut kemaluanku.

    Dan kemudian dari bibir kemaluannya mengalir cairan yg sangat banyak.

    “Nadia, nikmat khan?” tanyaku sambil menyuruh Endah mendekat.

    “Enak sekali Kak. Nadia belum pernah ngerasain yg kayak gitu. Boleh kan Nadia ngerasain lagi?” tanyanya dgn mata yg sayu dan senyum yg tersungging di bibirnya.

    Aku mengangguk. Dgn gerakan lamban, Nadia pindah mendekati Karina. Yg kemudian disambut dgn ciuman mesra oleh Karina.

    “Nah, sekarang giliran kamu”, kataku sambil merangkul pundak Endah.

    Kemudian, untuk merangsangnya kembali, kurendahkan badanku dan kumainkan buah dadanya. Bisa kudengar jantungnya berdegup dgn keras.

    “Endah jangan tegang ya. Rileks aja”, bujukku sambil membelai-belai kemaluannya yg mulai basah.

    Endah cuma mengangguk lemah. Kubaringkan badanku. Kubimbing Endah agar duduk di atasku. Setelah itu kuminta mendekatkan kemaluannya ke mulutku. Setelah dekat, segera kucium dan kujilati dgn penuh nafsu. Kusuruh tangannya mengocok kemaluanku.

    Beberapa saat kemudian,

    “Kak… aahh… ada yg… mau… keluar dari memiaw Endah… aahh… ahh”, erangnya sambil menggeliat-geliat.

    “Jangan ditahan Endah. Keluarin aja”, kataku sambil meringis kesakitan.

    Soalnya tangannya meremas kemaluanku keras sekali. Baru saja aku selesai ngomong, kemaluannya mengalir cairan hangat.

    “Aahh… aachk… nikmat sekali Kak… nikmat…” jerit Endah dgn tangan meremas-remas buah dadanya sendiri.

    Setelah kujilati kemaluannya, kusuruh dia jongkok di atas kemaluanku. Begitu jongkok, kuangkat pinggulku sehingga kepala kemaluanku menempel dgn bibir kemaluannya. Kubuka kemaluannya dgn jari-jariku, dan kusuruh dia turun sedikit-sedikit.

    Kemaluannya sempit sekali. Maklum, masih anak-anak. Kemaluanku mulai masuk sedikit-sedikit. Endah mengerang menahan sakit. Kulihat darah mengalir sedikit dari kemaluannya. Rupanya selaput daranya sudah berhasil kutembus.

    Setelah setengah dari kemaluanku masuk, kutekan pinggulnya dgn keras sehingga akhirnya kemaluanku masuk semua ke kemaluannya. Hentakan yg cukup keras tadi membuat Endah menjerit kesakitan. Untuk mengurangi rasa sakitnya, kuraba buah dadanya dan kuremas-remas dgn lembut.

    Setelah Endah merasa nikmat, baru kuteruskan mengocok kemaluannya. Lama-kelamaan Endah mulai menikmati kocokanku. Kunaik-turunkan badannya sehingga kemaluanku makin dalam menghunjam ke dalam kemaluannya yg semakin basah. Kubimbing badannya agar naik turun.Beritaseks

    “Aahh… aahh… aachk… Kak… Endah… mau keluar… lagi”, katanya sambil terengah-engah.

    Selesai berbicara, kemaluanku kembali disiram dgn cairan hangat. Bahkan lebih hangat dari kedua kakaknya.

    Begitu selesai ejakulasi, Endah terkulai lemas dan memelukku. Kuangkat wajahnya, kubelai rambutnya dan kulumat bibirnya dgn mesra. Setelah kududukkan Endah di sebelahku, kupanggil kedua kakaknya agar mendekat.

    Kemudian aku berdiri dan mendekatkan kemaluanku ke muka mereka bertiga. Kukocok kemaluanku dgn tanganku. Aku sudah tidak tahan lagi. Mereka secara bergantian mengulum kemaluanku. Membantuku mengeluarkan air mani yg sejak tadi kutahan. Makin lama semakin cepat. Dan akhirnya,

    crooottt… croott… creet… creet! Air maniku memancar banyak sekali.

    Membasahi wajah kakak beradik itu. Kukocok kemaluanku lebih cepat lagi agar keluar lebih banyak. Setelah air maniku tidak keluar lagi, ketiganya tanpa disuruh menjilati air mani yg masih menetes. Lalu kemudian menjilati wajah mereka sendiri bergantian.

    Setelah selesai, kubaringkan diriku, dan ketiganya kemudian merangkulku. Endah di kananku, Nadia di samping kiriku, sedangkan Karina tiduran di badanku sambil mencium bibirku.

    Kita berempat akhirnya tertidur kecapaian. Apalagi aku, sepanjang pengalamanku berhubungan seks, belum pernah aku merasakan yg senikmat ini. Dgn tiga orang gadis, adik kakak, masih perawan pula semuanya. That was the best day of my live.

  • Cerita Dewasa Penjual nasi yang bertubuh bak Gitar

    Cerita Dewasa Penjual nasi yang bertubuh bak Gitar


    1852 views

    Cerita Seks Terbaru – Sebelumnya aku perkenalkan diri, namaku Asep (samaran), 21 tahun, tinggi 171 cm, berat yang ideal. Aku tergolong cowok yang cakep dan banyak sekali yang naksir aku, tapi yah.. gimana ya! aku punya penis yang cukup besar untuk bisa bikin cewek klepek-klepek dan tidak tahan untuk beberapa kali orgasme.

    Kepala batang kemaluan yang besar dan ditumbuhi rambut yang cukup rapi, rata dan tidak gondrong karena nanti bisa mengganggu cewek untuk “karaoke”. Aku mempunyai daya sex yang tinggi sekali. Aku bisa melakukan onani sampai 3 – 4 kali. Hobiku nonton bokep, sehingga aku cukup mahir dalam gaya-gaya yang bisa buat cewek kelaparan sex. Setelah nonton film bokep aku tidak lupa untuk onani.

    cerita panas Kisah ini berawal dari membeli nasi kuning di pagi hari. Seperti biasa tiap pagi perutku tidak bisa diajak kompromi untuk berunding tentang masalah makan, langsung saja setelah merapikan diri (belum mandi nih) langsung mencari makanan untuk mengganjal perut yang “ngomel” ini. Setelah beberapa lama putar-putar dengan motor, aku ketemu dengan seorang cewek yang menjual nasi kuning yang laris sekali. Setelah kuparkir di samping tempat jualannya itu, lalu aku ngantri untuk mendapat giliran nasi kuning. Aku kagum sekali dengan penjual nasi kuning ini.

    Kuketahui namanya Naning, umurnya kira-kira 25 tahun dan dia memiliki wajah yang natural sekali dan cantik, apalagi dia kelihatan baru mandi kelihatan dari rambut yang belum kering penuh. Dia tingginya 165 cm dan berat yang ideal (langsing dan seksi) dengan rambut yang pendek sebahu. Dia memiliki susu yang cukupan (34), cukup bisa untuk dikulum dan dijilat kok! cerita panas.

    Waktu itu Naning memakai kaos oblong yang agak longgar dan celana batik komprang. Aku mengambil posisi di sampingnya, tepatnya di tempat pengambilan bungkus nasi kuning yang letaknya agak ke bawah. Dari posisi itu aku dengan leluasa melihat bentuk susu Naning yang dibungkus kaos dan BH, walaupun tidak begitu besar aku suka sekali dengan susunya yang masih tegak dan padat berisi. cerita panas.

    Sesekali aku membayangkan kalau memegang susu Naning dari belakang dan meremas-remas serta sesekali memelintir-lintir puting susunya dengan erangan nafsu yang binal, wouw, asik tenan dan ee.. penisku kok jadi tegang! Saat Naning mengambil bungkusan nasi kuning di depanku, aku bisa melihat dengan jelas susu Naning yang terbungkus BH, putih, mulus dan tegak, nek! Aku semakin menegakkan posisi berdiriku untuk lebih bisa leluasa melihat susu Naning yang mulus itu. Weoe.. ini baru susu perawan yang kucari, padet dan putih serta masih tegak lagi..

    Ya.. andaikan..! kata hati berharap besar untuk mencoba vagina dan susu untuk dijilati, pasti dia suka dan menggeliat deh. cerita panas. Setelah beberapa menit kemudian, pembeli sudah tidak ada lagi tinggal aku sebagai pembeli yang terakhir. “Mau beli nasi kuning, Mas?” sapanya mengambil bungkus nasi di depanku, aku tidak langsung jawab karena asik sekali melihat susu Naning menggelantung itu.

    “E.. Mas jadi beli nggak sih..” Sapa Naning agak ketus. “Oh.. ya Mbak, 1 saja ya.. sambel tambah deh..” sambil gelagapan kubalas sapaan Naning. Aku yakin tadi si Naning mengetahui tingkah lakuku yang memandangi terus dadanya yang aduhai itu, oleh karena itu aku sengaja tanya-tanya apa saja yang bisa buat dia lupa dengan kejadian yang tadi.

    Dari hasil pembicaraan itu kami saling mengenal satu sama yang lain walaupun sebatas nama dan sekitarnya. Naning ini anak kedua dari tiga bersaudara, dia tidak kuliah lagi karena tuntutan orangtuanya untuk membantu berjualan nasi kuning saja. Aku berniat untuk membantu Naning untuk beres-beres dagangannya, karena aku tahu bahwa aku adalah pembeli terakhir dan nasi kuning sudah habis terjual. cerita panas. “E.. boleh nggak kalau Asep bantuin beres-beres barangnya?” rayuku. “Jangan! ngerepotin saja,” sambil malu-malu Naning berkata. “Nggak kok, boleh ya..” rayuku.

    Sampai beberapa menit aku merayu agar bisa membantu Naning untuk beres-beres dagangannya, akhirnya aku bisa juga. Memang sih, barang-barang untuk jualan nasi kuning tidak begitu banyak, jadi hanya perlu satu kali jalan saja. Aku membawa barang yang berat dan Naning yang ringan. Setelah sesampai di rumahnya, cerita panas. “Mas, diletakkan di atas meja saja, sebentar ya.. aku ke kamar mandi sebentar, kalau mau makan nasi kuningnya ambil sendok di dapur sendiri ya..” kata Naning dengan melanjutkan langkahnya ke kamar mandi.

    Setelah beberapa menit aku duduk-duduk dan mengamati rumahnya, aku terasa lapar sekali dan berniat untuk mengambil sendok di dapur yang letaknya tidak begitu jauh dari kamar mandi Naning. Sesampainya di dapur, terdengar Naning suara pintu dari kamar mandi, eh ternyata Naning barusan saja masuk ke kamar mandi dan kesempatan ini aku tidak sia-siakan saja. Aku berjalan pelan-pelan ke depan pintu kamar mandi itu dan jongkok di depan lubang pintu kamar mandi sehingga bisa melihat apa yang ada di dalam sana walaupun memang agak sempit sih.

    Wow.. wow.. aku melihat Naning yang masih berpakaian lengkap dan mulai dia meletakkan handuknya di tempat samping pintu kamar mandi, lalu pelan-pelan dia melepas kaos longgarnya dan terlihatlah susunya yang putih bersih tanpa cacat yang masih terbungkus dengan BH. cerita panas. Dan perlahan-lahan dia melepaskan tali pengikat celana batik yang dipakainya dan menurunkan pelan-pelan dan ah.. terlihat pinggul yang oke sekali putih, dan paha dan betis yang ideal tenan dengan memakai CD yang tengah bawahnya menggelembung seperti bakpaw. Itu pasti vaginanya. Ah.. ayo cepetan buka dong, hati yang tidak sabaran ingin tau sekali isi CD itu. Dan akhirnya dia melepaskan ikatan BH dan.. berbandullah susu Naning yang merangsang batang kemaluanku untuk tegang (puting yang coklat kemerahan yang cukup besar untuk dipelintir deh.. ah) dan sialnya, Naning meletakkan BH-nya pas di lubang pintu sehingga pandanganku terhalang dengan BH Naning.

    Ya.. asem tenan, masak susunya udah ditutup, aku kecewa sekali dan aku kembali duduk di teras sambil makan nasi kuning sambil menutup pintu depan rumah Naning. cerita panas. Cerita Sex 2016 Pijatan Plus Penjual Nasi Kuning – Dan beberapa menit kemudian, Naning keluar dari kamar mandi, Ee.. dia pakai handuk yang dililitkan ke badannya. Handuk yang amat-amat mini sekali deh, panjangnya di dekat pangkal paha, oh.. indah sekali. Dia hanya pakai BH dan CD di dalam handuk, karena terlihat di pantatnya yang padat itu terawah CD-nya dan tali BH yang ada di bahunya.

    “Ee.. Mas Asep kenapa kok bengong?” “Oo.. e.. o.. tidak.. kok ini pedas,” sambil melanjutkan makannya. “Ya.. ambil saja minum di belakang, aku mau ganti dulu,” saut Naning sambil melangkah ke kamarnya yang letaknya di sampingku dan dia menutupnya tidak penuh. 2 menit kemudian, “Mas Asep bisa bantuin Naning ambilin bedak di kamar mandi, nggak?” “Ya.. sebentar!” aku langsung menuju ke kamar mandi dan mengambil bedak yang dia maksudkan. “Ini bedaknya,” aku masih di luar pintu kamar Naning.

    “Masuk saja Mas tidak dikunci kok,” saut Naning. Setelah aku membuka pintu dan masuk ke kamar Naning, terlihat Naning sedang di depan seperti sambil duduk dan dia tetap pakai handuk yang dia pakai tadi sambil menyisir rambut basahnya itu, sambil mendekat. cerita panas. “Ini Mbak bedaknya,” sambil menyodorkan bedak ke arah Naning. “E.. bisa minta bantuan nggak!” sambil membalikkan muka ke arahku. “Apa tuh..” “Bantuin aku untuk meratakan bedak di punggungku dong, aku kan tidak bisa meratakan sendiri,” kata Naning menerangkan permintaannya. “Apa? meratakan ke tubuh Mbak, apa tidak..” basa basiku.
    Sebelum kata itu berakhir, “Takut ketahuan ortuku ya.. atau orang lain, ortu lagi pergi dan kalau malu ya tutup saja pintu itu,” kata Naning. Aku melangkah ke arah pintu kamar Naning dan menutup pintu itu dan tidak lupa aku menguncinya, setelah itu aku balik ke arah Mbak Naning dan woow.. wowo.. wow.. woow.. dia sudah terkurap di atas ranjang dengan handuk yang tidak dililitkan lagi, hanya sebagai penutup bagian tubuh belakang saja.

    Dan aku menuju pinggir ranjang di samping Naning. cerita panas. “Udah, mulai meratakan saja, e.. yang rata lho..!” sambil menoleh ke belakang dan mengangkat kepalanya ke atas bantal. Aku mulai dari punggung atas mulus Naning, aku taburkan dulu bedak di sekeliling punggung atas Naning dan meratakan dengan tanganku. Ayy.. mulus sekali ini punggung, batang kemaluanku mulai tegang tapi aku tahan jangan sampai ketahuan deh. Meratakan dari atas punggung, ke samping kiri dan kanan, aku sengaja sambil mengelus-elus lembut, punggung Naning dan terdengar sayup-sayup nafas Naning yang panjang.

    Hobisex69 – Aku mulai menurunkan tanganku untuk meratakan ke bagian punggung bagian tengah yang masih tertutup oleh handuk. “Mas Asep, kalau handuknya menghalangi ya.. di lepas saja,” kata Naning sambil metutup matanya. “Ya.. boleh,” hati berdebar ingin tahu apa yang ada di dalam sana. Aku mulai menyingkap handuk dan ah.. wowowo terlihatlah punggung Naning dan pantat yang tegak putih terlihat bebas, batang kemaluanku tambah tegang saja melihat pemandangan yang begitu indahnya, kulit Naning memang sangat mulus tanpa cacat sama sekali. Aku mulai menaburkan bedak di atas punggung Naning sampai di atas pantat Naning yang masih tertutup oleh CD, setelah menaburkan bedak aku mulai meratakan dengan kedua tanganku ini. Ah.. aku juga bisa menikmati tubuh Naning yang belakang dengan meraba-raba dan mengelus-elus dengan lembut, aku sengaja tidak membuka kaitan BH-nya ya.. biar dia yang minta saja dibukakan.

    Sambil menyenggol-nyenggol kaitan BH Naning agar Naning merasa aku kehalangan dengan kaitan BH-nya itu dan.. “Mas, kaitan BH-nya dicopot saja biar bisa meratakan bedak dengan leluasa,” kata Naning yang masih menutupkan matanya, mungkin agar bisa menikmati rabaan dan elusan tanganku ini. Setelah kaitan BH aku buka dan BHnya masih tidak terlepas dari kedua tangan Naning (hanya kaitan BH yang lepas) terlihat olehku tonjolan susu Naning dari pinggir badannya yang mulus itu.

    Aku pelan-pelan melanjutkan meratan bedak lagi dan sedikit-sedikit turun ke samping badan Naning yang dekat dengan tonjolan susu Naning itu, dengan pelan-pelan aku meraba-raba dengan alasan meratakan bedak. Oh.. kental dan empuk, man! Saat itu juga Naning menarik nafas panjang dan “Sesstsst eh..” sambil menggigit bibir bawahnya. Aku tahu kalau ia sudah terangsang dan aku teruskan untuk meraba dan meremas sedikit tonjolan susu Naning yang ada di samping badannya itu walaupun puting susunya belum kelihatan, nafas dan erangan lembut masih terdengar walaupun Naning berusaha menyembunyikannya dariku.

    Aku tidak mau cepat-cepat. Aku melanjutkan meratakan di pinggang Naning, saat aku mengelus-elus di bagian kedua pinggangnya dia mengerang agak keras, “Ssts seestt.. ah.. geli Mas jangan di situ ah.. geli yang lain saja,” kata Naning sambil menutup mata dan menggigit bibir bawahnya yang seksi itu. Aku mulai menaburkan bedak ke kedua kaki Naning sampai telapak kakinya juga aku beri bedak, selangkangan Naning masih tertutup rapat otomatis aku tidak bisa melihat ke bagian tonjolan vagina yang masih tertutup oleh CD itu.

    Aku harus bisa bagaimana cara untuk membuka selangkangan ini biar tidak kelihatan, aku sengaja ingin mencicipi vagina Naning, akalku terus berputar. cerita panas. Aku mulai meratakan dari pangkal paha Naning, aku mengelus-elus dari atas dan ke bawah berulang kali sambil sedikit-sedikit berusaha melebarkan selangkangan Naning yang masih rapat itu dan lama-lama berhasil juga aku melebarkan selangkangan Naning dan terlihatlah CD Naning yang sudah basah di bagian vaginanya dan Naning sudah mulai terangsang berat, terlihat dari erangan yang makin lama makin keras saja. cerita panas.

    Aku mulai mengelus-elus di bagian paha atas yang dekat dengan pantat Naning masih terbungkus rapi CD-nya. Pelan-pelan aku menyentuhkan ibu jariku di bagian yang basah di CD Naning sambil pura-pura meratakan bedak di bagian dekat pangkal paha. Tersentuh olehku bagian basah CD Naning dan.. “Ah.. sstt stt.. ah.. eh.. sestt..” Naning makin menggigit bibir bawah dan mengangkat pantatnya sedikit ke atas tapi dia diam saja tidak melarangku untuk melakukan itu semua. Aku mulai memberanikan diri dan sekarang aku tidak segan-segan dengan sengaja memegang CD yang basah itu dengan ibu jariku.

    Aku terus memutar-mutarkan ibu jariku di permukaan vagina Naning yang masih tertutup oleh CD-nya itu, aku tekan dan putar dan gesek-gesek dan makin lama makin cepat gesekan dan tekanan ibu jariku ini. “Ah.. oh ye.. sstt ah.. terus.. jang.. an berhenti Sep.. oh.. ye..” Naning mulai terangsang berat dan tidak segan-segan mengeluarkan erangan yang keras. “Ya.. tekan yang keras.. Sep.. oh.. ye.. buka.. CD-nya Sep.. please..” permintaan Naning yang masih menutup matanya, sengaja aku tidak mau membuka CD-nya biar dia tersiksa dengan rabaan dan elusan nikmat ibu jari di permukaan vaginanya yang masih tertutup oleh CD-nya itu. “Ah.. Sep.. aku.. oh..”

    Naning menggeliat dan pantatnya naik-turun tidak beraturan ke kanan dan ke kiri dan aku mengerti kalau ini tanda ia mau orgasme pertama kalinya dan sengaja aku berhenti dan.. “Mbak Naning sekarang berbalik deh..” aku memotong orgasmenya dan dia berhenti menggeliat dan orgasmenya tertunda dengan perkataanku tadi dan sekarang dia berbalik, terlihat wajahnya mencerminkan kekecewaan yang sangat dalam atas tertundanya kenikmatan orgasme yang pertama kali untuk dia. Setelah badan Naning dibalikkan terlihat susu Naning yang putih itu walaupun masih tertutup secara tidak sempurna oleh BH yang kaitannya sudah terlepas.

    Belahan susu Naning terlihat sebagian permukaan susu terlihat tapi putingnya masih tersembunyi di BH. Dan CD yang sudah amat basah dan selangkangan Naning sudah dilebarkannya sendiri sehingga bisa melihat CD yang amat basah itu. cerita panas. Aku mulai menaburkan bedak di atas tubuh Naning tapi sedikit sekali. Aku mulai meraba di bagian leher Naning dengan masih menggigit bibir bawahnya dan mata tertutup rapat dan perlahan-lahan turun di dekat bongkahan dada yang aduhai itu dengan sedikit menyenggol-nyenggol BH-nya dan ternyata dia mengerti maksudku dan.. “Sep, lepas saja semua apa yang ada di tubuhku please, cepet Sep!” kata Naning yang masih menutup mata yang tidak sabaran untuk bercinta denganku karena sudah terangsang berat sekali, apalagi tertundanya orgasme pertamanya.

    Lalu aku pelan-pelan masukkan jari-jariku ke BH Naning, dia semakin mengerang keenakan, “Ssstss ah.. ye.. teruss..” kepal Naning ke kanan dan ke kiri apalagi ketika aku memegang puting susunya dan aku segera membuka BH Naning yang dari tadi tidak tahan rasanya aku mau lihat susu mulus Naning. Tuing.. tuing.. susu Naning kelihatan jelas di depan wajahku, pelan-pelan aku mulai meraba sekeliling permukaan dada Naning. cerita panas. “Ah.. ya.. Sep.. tengahnya Sep.. Sep.. ya.. oh.. te.. rus..” Naning memohon sambil menggigit bibir bawah Naning, aku langsung menjilat ujung puting Naning dengan ujung lidahku dengan sangat pelan-pelan sekali. “Ah.. scrut..” aku mencoba rasa puting Naning, aku putar-putar ujung lidahku di atas puting Naning dan di belahan susunya, dia menggeliat sambil mengangkat menurunkan dadanya sehingga menempel penuh di wajahku.

    Kuremas dan tekan susu Naning dengan kedua tanganku, lalu aku pelan-pelan turun ke pusar dengan tetap ujung lidahku bermain di atas perut Naning. “Ah.. sstt ah.. oh.. ye.. terus Sep.. ke bawah i.. ya..” aku rasa Naning sudah tidak sabar lagi, tangan Naning mulai memegang batang kemaluanku yang masih di dalam celana, dia meremas-remas dan mengelus-elus. Tangan kananku meraba CD Naning dan aku berusaha membuka CD-nya dan Naning membantuku dengan mengangkat pantatnya dan wow.. wow.. vaginanya basah sekali akibat rangsanganku tadi. Vagina Naning dengan bibir yang tipis dan di pinggir vagina tidak ada rambut tapi di atas vaginanya tumbuh rambut yang tipis rapi dengan bentuk segitiga yang pernah kulihat di BF.

    Aku langsung memainkan klitoris vagina Naning dengan ibu jariku. “Ah.. oh.. ya.. sstt terus.. cepat dong.. oh.. ya..” sambil mengangkat pantat dan menggerakkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri. Aku mulai memasukkan jari telunjuk ke dalam lubang vaginanya, dan aku terus mengocok lubang itu dengan pelan-pelan dan lama kelamaan kocokanku percepat dan tangan satunya memperlebar bibir vagina Naning dan lidahku memainkan k;itorisnya. cerita panas. “Ah.. ya.. ye.. terus.. jangan.. ber.. henti.. da.. lam..” katanya sambil patah-patah, dan 3 menit kemudian gerakannya semakin liar mengangkat pantat dan meremas keras-keras batang kemaluanku, aku mempercepat kocokan jariku di vaginanya. “Ah.. Sep.. aku.. tidak ta.. han.. ce.. petin.. ah.. sstt.. a.. ku kelu..” dia mengejang, beberaoa detik lamanya dan.. “Cur.. cur..” keluarlah cairan kental putih kenikmatan dari vagina Naning dan dia lemas di ranjang akibat orgasme yang hebat. Aku lalu menarik jariku dari dalam lubang vagina Naning dan menempel cairan kental itu, aku lalu berdiri di samping ranjang dan melepas seluruh pakaianku kecuali CD-ku.

    Sambil berdiri di samping ranjang Naning, aku melihat batang kemaluanku sudah berdiri dan sedikit-sedikit aku mengocok-ngocok batang kemaluanku dari luar CD agar tetap dalam keadaan ready. Lalu aku duduk di samping Naning yang masih tergeletak lemas dengan meremas-remas susunya dan melintir-lintir putingnya agar dia terangsang lagi dan tangan satunya mengocok-ngocok pelan batang kemaluanku. cerita panas.

    “Mbak Naning hebat deh..” sambil membisikkan dekat di telinganya. “Ah.. nggak.. kocokan kamu yang membuat aku terbang,” Naning terbangun dari kelemasannya. “Itu masih tanganku, gimana kalau batang kemaluanku yang mengaduk-aduk vagina Mbak?” sautku sambil tetap melintir-lintir puting susu Naning. “Sstt ah.. boleh.. cepet ya.. aku tidak tahan nih.. ah.. ye,” kata Naning sambil menahan rangsangan pelintiran puting dari tanganku. Lalu aku melebarkan selakanganku di depan Naning dan pelan-pelan Naning mengelus-elus dan mengocok dari luar CD dan dia tidak sabaran langsung dicopot CD-ku dan tuing.. tuing.. batang kemaluanku “ngeper” dan berdiri tegak di depan muka Naning.

    “Wow.. batang kemaluan kamu besar sekali.. kamu rawat ya..” kata Naning sambil mengocok pelan-pelan batang kemaluanku. “Iya.. Mbak biar tetap ready untuk Mbak Naning,” kataku sambil tetap melintir puting susu Naning yang menggelantung karena dia dalam posisi nungging. Naning langsung memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya, dia kulum batang kemaluanku dan jilati sampai rata, “Ah.. ya.. sstt ah..” erangku sambil meremas-remas susu Naning, tidak hanya batang kemaluanku yang ditelan oleh Naning, kedua “telur”-ku pun dilahapnya, “Plok.. plok..” bunyi sedotan mulut Naning di kedua “telur”-ku dan dilepas dan mulai mengocok-ngocok batang kemaluanku dengan mulutnya lagi. Jilatan, gigitan dan sedotan mulut Naning memang membuatku terbang, “Ah.. kamu memang hebat, ah.. ses.. ah.. ye..” pujiku ke Naning yang terus mengocok batang kemaluanku dengan mulut binalnya itu.

    5 menit bermain dengan mulut Naning, batang kemaluanku sudah tidak sabaran menerobos masuk vagina Naning yang merah merekah itu. Lalu aku berbaring terlentang di ranjang Naning dan Naning duduk di atas badanku, ternyata Naning mengerti apa mauku, dia langsung memegang batang kemaluanku dan didekatkan ke vaginanya. Naning tidak langsung memasukan batang kemaluanku ke vaginanya tapi digesek-gesekkan dahulu di permukaan vaginanya dan selanjutnya.. . “Bless.. sleep!” masuklah batang kemaluanku ke vagina Naning yang sudah penuh dengan lendir kenikmatan Naning.

    Naning mulai menaikkan pinggul dan menurunkannya kembali dengan pelan-pelan, “Aah.. batang kemaluanmu mantep.. Sep.. ah.. ye.. dorong.. Sep yang dalam.. ya!” erang Naning sambil berpegangan dengan dadaku. “Oph.. ya.. vagina kamu top.. Ning.. goyang.. te.. rus.. oh.. ye..” kata-kataku patah-patah karena kenikmatan tiada tara dari dinding vagina Naning yang meremas-remas batang kemaluanku, dan sambil meremas-remas susu Naning yang “ngeper” naik turun akibat goyangannya. cerita panas.

    Lama kelamaan goyangan Naning semakin cepat dan binal, “Ah.. ye.. kon.. tol.. kamu.. do.. rong.. Sep.. sstt ah.. ye.. oh.. ye..” erang Naning yang sudah tidak karuan goyangannya. Lalu aku pun mengimbangi goyangan Naning, aku pegang pinggulnya dan aku mengocok dengan cepat vagina Naning dengan batang kemaluanku dari bawah. “Plek.. plek.. plek.. plek..” suara benturan pantat mulus Naning dengan permukaan pinggulku. “Oh.. ya.. goyangan.. hebat..” kataku sambil mempercepat kocokan batang kemaluanku di vagina Naning dan sepuluh menit kemudian tubuh Naning menggeliat dan mulai menegang, Naning sedang dalam ambang orgasme yang kedua.

    “Ah.. Sep.. aku.. ti.. tidak.. tah.. aku.. sstt ah.. ya.. ke.. luar.. ah..” kata Naning sambil menempelkan badannya ke badanku dan dia semakin mempercepat gerakan pinggulnya untukmengocok batang kemaluanku dan aku membantunya dengan mengangkat sedikit pantatnya dan mengocok dengan kecepatan penuh.

    “Ah.. aku.. tidak kuat.. lagi Sep.. aku mau.. ke.. luar.. ah.. sesstt.. ah..” dan akhirnya, “Ser.. ser..” terasa semprotan cairan hangat di ujung batang kemaluanku yang masih di dalam vagina Naning, tubuh Naning lemas dan aku belum orgasme dan aku ingin menuntaskannya. “Mbak aku belum keluar, tuh batang kemaluannya masih berdiri, bantuin ya.. keluarin spermanya!” aku bisikkan di telinga Naning yang masih lemas itu. “Kamu memang kuat sekali Sep.. masak kamu belum keluar juga,” kata Naning bangkit dari lemasnya sambil mengocok pelan-pelan batang kemaluanku yang masih tegang dari tadi.

    “Ya.. sedikit lagi nih.. nanggung kalau dibiarkan, entar bisa pusing,” sambil meremas-remas susu Naning. “Ya.. udah gimana lagi nih.. vaginaku masih kuat kok menahan kocokan batang kemaluanmu yang nakal itu,” sambil melepaskan kocokan tangannya di batang kemaluanku aku menyuruh Naning untuk nungging dan terlihatlah dengan jelas lubang dan vagina Naning yang amat basah dan merahitu. Aku mulai mencium pantat Naning yang semok itu, aku raba-raba di sekitar lubang anusnya dan aku jilati lubang anus Naning, ternyata dia mengerang keasyikan dan tanganku menggesek-gesek vagina Naning dan memasukan jari ke vaginanya.

    “Aah.. stt sstt ya.. Sep.. dimasukkan saja.. a.. aku tidak.. sabar.. manna kontolmu.. ma.. sukin cepat!” Naning tidak sabar sekali dengan kocokan batang kemaluanku. Aku mengarahkan batang kemaluanku ke vagina Naning dan aku memperlebar selangkangan Naning agar lebih leluasa untuk kocokan batang kemaluanku dan sedikit tekanan, “Bleess.. slleep..” batang kemaluanku langsung masuk ke lubang kenikmatan Naning dengan diiringi dengan erangan Naning menerima batang kemaluanku masuk. “Ah.. ye.. goyang.. Sep.. sstt..” Aku langsung mengocok vagina Naning dengan tempo yang sedang. “Auggh.. hem.. ye.. te.. rus.. cepat.. ah.. hm..” Naning pun ikut menggoyangkan pantatnya maju-mundur untuk mengimbangi kocokan batang kemaluanku, lalu aku tidak sabaran dan mempercepat kocokan batang kemaluanku. “Ya.. ya.. ya.. te.. rus.. ah.. ya.. da.. lam.. Sep.. aku.. ke.. luar..

    ” Naning menggeliat tanda dia mau orgasme yang ketiga kalinya. “Ta.. han.. Ning.. aku juga.. mau.. ye.. ah.. ke.. luar..” aku makin mempercepat dengan memegang pinggul Naning. Beberapa menit, aku terasa mencapai puncak, terasa spermaku kumpul di ujung batang kemaluan dan mau aku semprotkan. cerita panas. “Ya.. kit.. a.. ba.. reng.. ya.. aku.. ke.. luar.. ya..” aku tidak kuat lagi menahan desakan sperma yang sudah penuh dan.. “Sa.. tu.. Du.. a.. Ti.. g.. crot.. crott ser.. ser..”aku menyemprotkan spermaku di dalam vagina Naning sampai lima semprotan dan Naning jatuh lemas tidak berdaya di atas ranjangnya, aku sedikit mengocok batang kemaluanku dan masih keluar sperma sisa di dalamnya.

    “Makasih ya.. Mbak Naning, vagina kamu cengkramannya bagus kok,” bisikku di telingnya. “Ah.. kamu bisa saja.. batang kemaluan kamu juga kocokannya hebat.. kapan-kapan aku mau lagi,” saut Naning sambil meraba-raba dadaku. Dan kami tidur bareng saat itu dengan tubuh yang telanjang tanpa apa-apa. Sampai beberapa jam kemudian aku terbangun dari tidurku, dan aku bangun dari tidurku dan melihat Mbak Naning tidak ada di sampingku dan aku keluar dari kamar Naning sambil membawa pakaianku dan aku masih telanjang.

    Ternyata Naning mandi dan aku sengaja menunggunya di ruang depan sambil mengocok-ngocok batang kemaluanku agar tegang lagi. Dan beberapa menit Naning keluar dan mendekatiku, “Lho.. kok tidak dipake bajunya, tuh.. batang kemaluan kamu berdiri lagi,” dan Naning duduk di sebelahku dengan pakai belitan handuk saja. “Ya.. Mbak aku mau pulang udah siang nih.. tapi Mbak..” kataku. “Apa lagi he..” sambil mengelus-elus pipiku. “Keluarin lagi dong, tidak usah dimasukin ya.. oral deh..” rayuku. “Ya.. udah.. kamu tenang saja ya..”

    Naning langsung jongkok di selakanganku dan melepas handuknya dan dia sekarang bugil. Langsung dia kulum dan jilati dengan buas sekali, hampir aku tidak tahan menerima perlakuan sepeti ini tapi aku berusaha menahan kocokan mulut binal Naning, dan sampailah beberapa menit aku tidak tahan lagi atas perlakuan Naning dan.. cerita panas. “Croot.. croot..” semburan spermaku ke wajah, susu dan rambut Naning. “Ah.. ya.. terima kasih ya.. Mbak..” lalu aku memakai bajuku dan.. “Ya.. kembali, kalau ada waktu datang ya..” kata Naning sambil membersihkan semprotan spermaku di tubuhnya dengan handuk mandinya.

    Lalu aku pamitan untuk pulang. Dan hubungan kami tetap baik, hampir tiap hari aku beli nasi kuning Mbak Naning, kalau memang di rumah sepi aku dan Mbak Naning nge-sex terus, tapi kalau ada orangtuanya mungkin hanya batang kemaluanku di kocok sama tangannya saja. Ya.. gerak cepat tapi puas. Tapi sudah beberapa bulan ini Mbak Naning tidak jualan lagi sehingga nge-sex sama Mbak Naning jadi terganggu. Aku harap ada Mbak mbak yang lain yang lebih binal.

  • Cerita Seks Memuaskan Kerinduan Bersama Sang Kekasih

    Cerita Seks Memuaskan Kerinduan Bersama Sang Kekasih


    1097 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Memuaskan Kerinduan Bersama Sang Kekasih ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Siang itu di sebuah rumah yang cukup asri, seorang gadis yang berambut panjang terurai dengan raut wajah yang manis terlihat sedang menanti kedatangan seseorang. Tiba-tiba datang seorang pemuda yang mengenakan kaos biru di padu dengan jeans warna serupa. Cerita Seks –  Dia berjalan menuju kerumah gadis yang sedang asyik duduk di depan rumahnya, si gadis sesekali mengawasi depan rumahnya kalau-kalau yang di tunggu sudah datang atau belum.

    Dengan senyum yang manis kemudian gadis itu menyapa sang pemuda yang kelihatan rapi, harum dan segar siang itu.

    “Hallo Mas Adietya sayang..” sapanya dengan panggilan khas yang mesra ke padaku.
    “Hallo juga.. Sayang,” balasku pendek.
    “Sudah lama yah nunggunya,” lanjutku lagi.

    Antara aku dan si gadis memang terlihat mesra di setiap kesempatan apa aja. Baik itu melalui panggilan ataupun sikap terhadap masing-masing. Seperti halnya siang itu, yang kebetulan keadaan di rumah sang gadis nampaknya sedang sepi, dia bilang ortunya lagi ke rumah saudaranya yang pulangnya nanti sore.

    Dengan masih menyimpan rasa rindu yang tertahan, aku memeluk gadis pujaanku dengan mesra, sambil membisikan kata.

    “Adiet kangen banget nih sayang,” bisikku di telinga nya sambil mencumbu daun telinganya.
    “aku juga kangen Mas sayang..” jawabnya pelan.

    Kemudian kita terlibat perbincangan sesaat, yang selanjutnya aku merengkuh bahu si gadis dan mengajaknya masuk ke dalam ruangan tamu. Di sofa kita duduk sangat dekat sekali, sampai-sampai kita bisa merasakan hembusan nafas masing-masing, saat kita bertatapan wajah.

    “Kamu cantik sekali siang ini sayang..” kataku lembut.

    Cerita Seks Memuaskan Kerinduan Kekasih Sembari tanganku meremas kedua tangannya dan kemudian aku lanjutkan untuk menarik tubuhnya lebih rapat. Si gadis tak menjawab hanya tersipu raut wajahnya, yang di ekspresikan dengan memelukku erat. Cerita Seks –  – Tanganku kemudian memegang kedua pipinya dan tak lama bibirku sudah mengulum bibirnya yang terbuka sedikit dan bentuknya yang ranum, sembari dia memejamkan kedua bola matanya.

    Lidahku bermain di rongga mulutnya untuk memberikan perasaan yang membuat nya mendesah sesaat setelahnya. Di balik punggungnya jemari tanganku dengan lembut masuk ke dalam kaos warna putihnya dan mencoba membuka kaitan bra dari belakang punggungnya. Dengan dua kali gerakan, terbukalah kaitan bra hitamnya yang berukuran 36b itu.

    Jemari tanganku langsung mengelus tepian payudaranya yang begitu kenyal dan menggairahkan itu. Dan tak lama setelah itu jariku sudah memilin putingnya yang mulai keras, yang nampaknya dia mulai menikmati dan sudah terangsang diiringi dengan desahannya yang sensual.

    “Ohh.. Mas sayang..” desahnya lembut.

    Sambil memilin, bibirku tak lepas dari bibirnya dan menyeruak lebih ke dalam yang sesekali mulutku menghisap lidahnya keluar masuk. Selanjutnya dengan gerakan pelan aku membuka kaos putihnya dan langsung mulutku menelusuri payudaranya dan berakhir di putingnya yang menonjol kecil. Aku menjulurkan lidahku tepat di ujung payudaranya, yang membuat dia menggelinjang dan mendesah kembali.

    “Ohh.. Mas sayang.. Enak sekali.”

    Sesaat aku menghentikan cumbuanku kepadanya dan memegang kedua pipinya kembali sambil membisikkan kata.

    “Sayang.. Payudara kamu sungguh indah bentukya,” bisikku lirih di telinganya.

    Sang gadis hanya mengulum senyumnya yang manis sembari kembali memelukku mesra. Dengan mesra aku mengajak si gadis berjalan ke arah kamarnya yang lumayan besar dan bersih. Layaknya kamar seorang gadis yang tertata rapi dan aroma segar wangi bunga-bunga yang ada ditaman depan kamarnya terhirup olehku saat memasukinya.

    Tak berselang lama kemudian, aku mengangkat tubuh sexy sang gadis dan meletakkannya di atas meja belajar yang ada di kamarnya. Sang gadis masih mengenakan celana jeansnya, kecuali bagian atasnya yang sudah terbuka saat kita berasyik masyuk di ruang tamu. Perlahan aku memeluk tubuh sang gadis kembali, yang aku lanjutkan dengan menjelajahi leher jenjangnya dengan lembut.

    Cerita Seks Memuaskan Kerinduan Kekasih Bibirku mencumbui setiap senti permukaan kulitnya dan berpindah sesaat ketika lidahku mencapai belakang telinganya dan membuat tubuh sang gadis kembali bergetar pelan. Cersex Hot Terbaru – Desahan dan getaran tubuhnya menandakan kalau sang gadis sudah sangat terangsang oleh setiap cumbuanku. Tanganku tak tinggal diam sementara bibirku mencumbui setiap titik sensitif yang ada di tubuh sang gadis. Jemariku mulai mengarah kebawah menuju celana jeans nya dan tanpa kesulitan aku menurunkan resliting celananya yang nampak olehku pinggiran celana dalam warna hitamnya yang sexy.

    Kemudian aku melemparkan celana jeansnya ke lantai dan seketika tanganku dengan lembut merengkuh bongkahan pantatnya yang padat berisi. Aku mengelus kedua bongkahannya pelan dan sesekali jariku menyelip di antara tepian celana dalamnya yag membuat bibirnya kembali bergetar mendesah lirih.

    “Oh.. Mas sayang..” desahnya parau.

    Bibirku yang sejak tadi bermain di atas, kemudian berpindah setelah aku merasakan cukup untuk merangsangnya di bagian itu. Lidahku menjulur lembut ketika mencapai permukaan kulit perutnya yang berakhir di pusarnya dan bermain sejenak yang mengakibatkan tubuhnya menggelinjang kedepan.

    “Ssshh..” desisnya lirih.

    Perlahan kemudian aku mulai menurunkan celana dalamnya dan aku membiarkan menggantung di lututnya yang sexy. Kembali aku melanjutkan cumbuan yang mengarah ke tepian pangkal pahanya dengan lembut dan sesekali aku mendengar sang gadis mendesah lagi. Cerita Seks – Aku mencium aroma khas setelah lidahku mencapai bukitnya yang berbulu hitam dan lebat sekali, namun cukup terawat terlihat olehku sekilas dari bentuk bulu vaginanya yang menyerupai garis segitiga.

    Dan tak lama lidahku sudah menjilati bibir luar vaginanya dengan memutar ujung lidahku lembut. Kemudian aku lanjutkan dengan menjulurkan lebih ke dalam lagi untuk mencapai bibir dalamnya yang sudah sangat basah oleh lendir kenikmatan yang di keluarkan dari lubang vaginanya. Tubuh sang gadis mengelinjang perlahan bersamaan dengan tersentuhnya benjolan kecil di atas vagina miliknya oleh ujung lidahku.

    “Ohh.. Mas sayang” jeritnya tertahan.
    “Aku nggak kuat Mas..” tambahnya lirih.

    Yang aku lanjutkan dengan menghentikan tindakanku sesaat. Aku menurunkan tubuh sang gadis dari atas meja, kemudian aku berdiri tepat di hadapanya yang sudah berjongkok sambil menatap penisku yang sudah berdiri tegang sekali.

    Dengan gerakan lincah bibir sang gadis langsung mengulum kepala penisku dengan lembut dan memutar lidahnya di dalam mulutnya yang mungil dan memilin kepala penisku yang mengkilat. Tubuhku bergetar hebat ketika menerima semua gerakan erotis mulai dari jemari tangannya yang lembut mengelus batang penisku serta bibir dan lidahnya yang lincah menelusuri buah zakarku.

    “Ohh.. Sayang” desahku pelan.

    Rambutnya yang hitam panjang ku remas sebagai expresi dari kenikmatan yang mengalir di sekujur tubuhku. Setelah beberapa saat sang gadis menjelajahi organ sensitifku, aku merengkuh bahunya serta memintanya berdiri dan kembali aku mendudukkan pantatnya yang padat berisi di tepian meja sementara salah satu kaki jenjangnya menjuntai ke lantai.

    Dengan gerakan lembut aku mengangkat paha kirinya dan bertumpu pada lenganku, di saat selanjutnya tangan kiriku memegang batang penisku yang sudah sangat tegang sekali menahan rangsangan yang menggelora dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya yang sudah basah oleh lendir birahi. Cerita Seks – Pada saat bersamaan ujung telunjukku juga mengelus belahan antara anus dan bibir bawah vaginyanya.

    Cerita Seks Memuaskan Kerinduan Kekasih “Oh.. Mas sayang.. Please.. Aku enggak kuat” jeritnya lirih.

    Aku masih belum merespon atas jeritan lirihnya, sebaliknya aku menundukkan kepala untuk kembali menjilati kedua payudaranya bergantian dan berakhir di puting payudara yang sebelah kiri. Gerakanku membuatnya menggelinjang dan semakin keras desahannya terdengar.

    “Ohh.. Mas sayang.. Sekarang yah” pintanya lirih, dengan mata yang sayup penuh nafsu.

    Perlahan aku mengarahkan batang penisku tepat di belahan vaginanya dan mendorongnya lembut.

    “Slepp..” irama yang di timbulkan ketika penisku sudah menyeruak bibir vaginanya.

    Kembali bibir sang gadis mengeluarkan desahan sexynya.

    “Hekk.. Mmm..” gumamnya lirih. Agen Judi Hoki Banget

    Setengah dari batang penisku sudah masuk ke dalam vaginanya, yang aku padukan dengan gerakan bibirku mengulum bibirnya yang ranum serta memilin dan memutar ujung lidahnya lembut. Untuk menambah kenikmatan buat dirinya, Cersex Hot Terbaru – aku mulai memajukan sedikit demi sedikit sisa batang penisku ke rongga vaginanya yang paling dalam dan aku mengarahkan ujung penisku menyentuh G-spotnya. Mulut sang gadis menggumam lirih karena mulutku juga masih mengulum bibirnya.

    “Mmm.. Mmm” gumamnya.

    Sambil menahan nikmat, tangan sang gadis menyentuh buah zakarku dan memijitnya lembut yang membuat tubuhku ikut mengelinjang menahan kenikmatan yang sama. Pinggulku membuat gerakan maju mundur untuk kesekian kalinya dan sepertinya sang gadis akan mendapatkan orgasme pertamanya ditandai dengan gerakan tangannya yang merengkuh bahuku erat dan menggigit bibir bawahnya lirih.

    “Ohh.. Mas sayangg..” jeritnya bergetar.

    Bersamaan dengan aliran hangat yang kurasakan di dalam, rongga vaginanya menjepit erat batang penisku. Tangannya merengkuh bongkahan pantatku serta menariknya lebih erat lagi. Tak lama berselang sang gadis kemudian tersenyum manis dan mengecup bibirku kembali sambil mengucapkan kata.

    “Thanks yah.. Mas sayang”ucapnya mesra.

    Aku membalasnya dengan memberikan senyum dan mengatakan.

    “Aku bahagia.. kalau sayang bisa menikmati semua ini” ucapku kemudian.

    Hanya beberapa saat setelah sang gadis mendapatkan orgasmenya, aku membalikkan tubuhnya membelakangiku sembari kedua tanganya berpegang pada pingiran meja. Dengan pelan kutarik pinggangnya sambil memintanya menunduk, maka nampaklah di depanku bongkahan pantatnya yang sexy dengan belahan vaginanya yang menggairahkan.

    Perlahan aku memajukan tubuhku sambil memegang batang penisku dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya, sementara kaki kananku mengeser kaki kanannya untuk membuka pahanya sedikit melebar. Dengan gerakan mantap penisku menyeruak sedikit demi sedikit membelah vaginanya lembut.

    “Slepp..” masuklah setengah batang penisku ke dalam rongga vaginanya.
    “Sss..” sang gadis mendesah menerima desakan penisku.

    Tanganku perlahan meremas payudaranya dari belakang mulai dari yang sebelah kiri dan dilanjutkan dengan yang sebelah kanan secara bergantian. Sementara pinggulku memulai gerakan maju mundur untuk kembali menyeruak rongga vaginanya lebih dalam.

    Posisi ini menimbulkan sensasi tersendiri dimana seluruh batang penisku dapat menyentuh G-spotnya, sementara tanganku dengan bebas menjelajahi seluruh organ sensitifnya mulai dari kedua payudara berikut putingnya dan belahan anus dan bagian tubuh lainnya.

    “Ohh.. Mas sayang” desahnya.

    Cerita Seks Memuaskan Kerinduan Kekasih Ketika ujung jemariku menyentuh lubang anusnya sambil aku berkonsentrasi memaju mundurkan penisku. Setelah cukup beberapa saat aku menggerakan pinggulku memompa belahan vaginanya. Cerita Seks – Dengan gerakan lembut aku menarik wajahnya mendekat, masih dalam posisi membelakangiku aku mengulum bibirnya dan meremas kedua payudaranya lembut.

    “Sayang aku mau keluar nih,” bisiku lirih.
    “Ohh.. Mas sayang aku juga mau” sahutnya pelan.

    Aku mempercepat gerakanku memompa vaginanya dari belakang tanpa melepas ciumanku di bibirnya dan remasan ku di kedua payudaranya. Pada saat terakhir aku mencengkeram kedua pinggulnya erat dan memajukan penisku lebih dalam.

    “Creett.. Ohh.. Sayang,” jeritku kemudian.

    Menyemburlah spermaku yang cukup banyak ke dalam rongga vaginanya dan beberapa tetes meleleh keluar mengalir di kedua pahanya. Cerita Seks – Untuk beberapa saat aku mendiamkan kejadian ini sampai akhirnya penisku mengecil dengan sendirinya di dalam vaginanya yang telah memberikan kenikmatan yang tak bisa aku ungkapkan.

    Demikianlah rasa rinduku terhadap kekasihku setelah beberapa lamanya tidak saling bertemu.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Majalah Dewasa Edisi Adinda

    Majalah Dewasa Edisi Adinda


    1479 views

    Duniabola99.org– Adinda

    Ternyata Dinda mempunyai obsesi menjadi pesulap. Kapan lagi MAXIM bisa disulap oleh pesulap seksi ini. Simak apa saja trik nakal yang dia sembunyikan.

  • Cerita Seks Sensasi Tubuh Bohay Mama Muda

    Cerita Seks Sensasi Tubuh Bohay Mama Muda


    1527 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Sensasi Tubuh Bohay Mama Muda ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Aku memang termasuk pria yang aneh. Napsuku hanya pada wanita-wanita STW yang suka mengenakan kebaya dan berkonde. Kadang-kadang waktuku habis ke pesta-pesta pernikahan hanya untuk melihat wanita-wanita yang mengenakan pakaian tersebut. Cerita mesumku Kalaupun tidak ada pesta penikahan aku pergi ke tempat-tempat hiburan tradisional (ronggeng) dimana para penari dan penyayinya mengenakan kebaya dan berkonde.

    Pernah pada suatu hari aku pergi ke daerah Karawang untuk mencari hiburan ronggeng dan aku sangat menikamati sekali meskipun harus melihat dandanan yang menor. Kehidupan seperti ini membuatku kadang-kadang tersiksa, tapi itulah kenyataan hidup yang harus aku jalani dan aku nikmati. Seperti kata orang keinginan seperti yang aku alami itu merupakan hal wajar dan sulit untuk diperdebatkan apalagi menyangkut selera. Sebagai manusia normal dan sampai dengan usiaku memasuki kepala 4 aku tetap berusaha untuk mendapatkan seorang wanita yang siap menemaniku dan berpakaian serta berdandan sesuai keinginanku. cerita mesumku

    Aku pernah mencoba untuk memasang iklan melalui iklan baris melalui internet, setelah hampir setahun aku menerima pesan email pertama dari seorang wanita berusia 41 tahun yang menyatakan bahwa dia sangat terharu setelah membaca iklanku dan bersedia untuk menjadi teman saya sekalipun harus mengenakan pakaian dan berdandan sesuai keinginanku, Cerita mesumku dia juga meninggalkan nomor telepon dan kami berjanji untuk bertemu seminggu kemudian. Berhubung saya sudah beristri dan Ibu Ria (nama samaran) pun telah bersuami saya janji akan menjemputnya di salon di daerah kebayoran baru.

    Hari itu adalah hari Sabtu jam 11 siang saya sudah ada di depan salon sesuai janji di telpon dan menunggu bidadariku keluar dari salon. Tepat jam 11.45 Ibu Ria keluar dari salon dan telah berdandan rapih kondenya gede dan licin (konde jawa) dan berkebaya, terlihat sangat anggun dan femimin. Saya mengajak Ibu Ria untuk pergi ke suatu motel daerah Jakarta Selatan agar lebih privacy ngobrolnya dan juga saya bisa sepuasnya memandang sang bidadari.

    Sesampai di motel kami mengobrol panjang lebar mengenai kehidupan keluarga masing-masing dan juga kehidupan pribadi kami. Saya menceritakan ke Ibu Ria mengenai keinginan saya dan berterimakasih kepadanya atas kesediaannya untuk menemani saya. Sesudah ngobrol panjang lebar saya meminta Ibu Ria agar saya diperbolehkan untuk mencium keningnya.

    Saat saya mencium kenig ternyata tangan saya ditarik untuk memegang susunya yang ternyata mulai mengeras, namun belum sempat membuka kebaya. Saya katakan kepada Ibu Ria bahwa saya sebenarnya hanya mengagumi wanita yang berdandan seperti ini, dan sebatas memandang dan mencium tanda sayang, Cerita mesumku namun Ibu Ria katakan bahwa justru dia lebih suka dengan pria yang jujur dan tidak grasa grusu dalam masalah sex serta memperlakukan dia dengan lembut.

    Cerita Seks Tubuh Mama Muda Suatu hal lagi yang dia sukai juga dari saya adalah badanku yang tinggi 178, berat 74 proporsional dan berambut pendek dan berkulit sawomatang, sementara Ibu Ria dengan tinggi badan kira-kira 165 berat 53 bra 36 c pantatnya gede dan kulit putih. Ibu Ria merasa terlindungi disamping itu karena kami berdua sudah berkeluarga jadi risikonya cukup kecil karena ada suatu komitment antara kami bahwa urusan keluarga masing masing yang harus didahulukan apabila ada keinginan dari salah satu pihak untuk bertemu. Ibu Ria merasa terlindungi ketika dalam perjalanan dari salon menuju motel.

    Ibu Ria kemudian bertanya apakah saya bisa memijitnya, saya katakan bisa, tapi nggak bisa keras. Kebetulan Ibu ada body lotion yang lembut tolong kamu pijitin Ibu. Cerita mesumku Kemudian Ibu Ria mengangkat kebayanya hingga lutut selonjor ditempat tidur sambil saya pijitin kakinya, makin lama makin ke atas pahanya, sambil sekali-kali mencium keningnya. Kata Ibu Ria bisa nggak Ibu buka aja kebaya dan kainnya agar lebih mudah memijitnya, saya katakan silahkan aja, kalau menurut Ibu itu lebih mudah.

    Kemudian Ibu Ria sudah hanya mengenakan CD dan bra transparan namun rambutnya masih rapih dengan konde, saya sampai merasa seperti mimpi melihat keindahan tubuh wanita yang meskipun gemuk (padat berisi) namun karena masih mengenakan konde jadi masih terpancar aura kewanitaannya, dan membuat saya begitu horny. Fortunebet99

    Ibu Ria menawarkan saya kalau mau buka aja celana panjang dan bajumu biar nggak kusut, dan saya turuti permintaannya. Sayapun mulai memijat lagi dari paha kemudian perlahan lahan mulai ke pangkal paha, Ibu Ria mulai menggelinjang kegelian, Cerita mesumku namun saya masih bisa menguasai diri untuk berkonsentrasi pada mijit.

    Namun mungkin karena terus dibuat geli Ibu Ria kemudian menarik tangan kiriku untuk mulai menyentuh susunya yang berukuran kira-kira 36 c, proporsional dengan tinggi dan beratnya. cerita mesumku Setelah 30 menit mijit Ibu Ria minta untuk ke kamar mandi (pipis) sementara saya berusaha menetralisir pikiran saya dengan menonton acara film komedi di TV. Menghadapi wanita semacam Ibu Ria saya harus mampu mengendalikan diri dan membuat dia penasaran, karena seorang wanita apalagi STW memang membutuhkan foreplay yang panjang dan harus berkesan.

    Setelah selesai dari kamar mandi Ibu Ria minta untuk diteruskan pijitnya yaitu belakangnya. Sambil memijit belakangnya saya mulai mencium leher dan kadang menjilat kupingnya yang ternyata membuat dia begitu geli dan napasnyapun mulai tidak keruan, dia meminta saya untuk membuka kaitan BH nya dan sekarang hanya mengenakan celana dalam. Cerita mesumku Bau wangi tubuh dan bau kewanitaan begitu membangkitkan gairahku namun aku masih tetap mengontrol diriku agar dalam permainan sex nanti Ibu Ria benar-benar memperoleh servis yang memuaskan, ini penting untuk hubungan jangka panjang.

    Tangan kanan saya tetap memijit pundak, sambil sekali-kali menjilat leher, sementara tangan kiri saya mulai mengelus putingnya yang sebesar kelereng, dan membuat Ibu Ria makin meronta karena geli, kemudian dia bisikan ke saya bahwa baru sekali ini dia merasakan nikmatnya permainan awal (foreplay) yang luar biasa. Kadang-kadang Ibu Ria menggigit kecil bibirku dan kedang mengulumnya dengan napsu, sambil tangan kanannya mengelus-ngelus batangku yang juga sudah mulai tegang.

    Karena sudah nggak tahan dia minta saya pindah duduk berhadapan dengannya dan sambil mencium bibir dan mengelus puting jari kanan saya mulai mengelus vegynya yang ternyata mulai mengeluarkan lendir. Setelah itu Ibu Ria pindah ke pinggiran tempat tidur dan membuka pahanya lebar lebar, Cerita mesumku saya sambil jongkok dan mulai menjilat vegynya dimulai dari klitorisnya yang sebesar biji kacang tanah, dan membuat Ibu Ria duduk tapi terus menggerakkan pantatnya karena geli dan napsu. Sambil menjilat klitoris tangan saya memainkan puting susunya yang keras sambil sekali-kali meremasnya. Gerakan tubuh Ibu Ria sudah mulai tak beraturan karena disamping menahan geli juga napsu sex yang mulai meningkat.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Foto Ngentot Sepasang Anak Muda Yang Hot

    Foto Ngentot Sepasang Anak Muda Yang Hot


    2008 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Nikmatnya Surga Perawan Pacarku Yang Cantik

    Nikmatnya Surga Perawan Pacarku Yang Cantik


    1688 views

    Duniabola99.org – Perkenalkan namaku Beny biasa dipangggil Ben. Aku mempunyai pacar yang sudah dewasa yaitu bernama Leni, dia berumur 25 tahun dengan tinggi badan 171 cm berat badan 57 kg, dan kalau mau tahu usianya lebih tua dari aku 4 tahun, kadang teman-temanku memanggilku dengan penyuka tante-tante. Indogol

    Selama aku pacaran, aku belum pernah bertemu dengan Leni karena dia tinggal dikota Surabaya. Awalnya kami berkenalan dari sebuah game online yang mungkin sampai saat ini para wanita menyukai gamenya.

    Kami berkenalan dari situ dan hingga menjadi pacaran. Setiap hari kami pun selalu berkomunikasi melalu telepon. Pada suatu waktu dia menelepon aku pada pukul 22.00 aku pun asik bercerita apa adanya dengan dia.

    Dan boleh anda ketahui bahwa Leni memliki sifat hypersexsual tetapi dia masi perawan dan tidak pernah bermasturbasi. Dia tidak mau menghilangkan keperawanannya dengan bermasturbasi. Dan dy juga memiliki prinsip Virgin buat suami.sama dengan aku, aku juga masih perjaka tetapi aku selalu melakukan onani setiap hari.

    Aku sering bercerita tentang pengalaman seks aku dengan melakukan onani. Dan ketika kami berbicara tentang seks, dengan tanpa malu aku bertanya:

    “Yank, kamu sebenarnya mau gak sich kalo keperawanan kamu itu buat aku??”

    “Ya, aku sih mau, tapi aku juga harus jaga prinsip aku. Aku maunya service kamu aja sampe kamu puas”, ujarnya.

    “kamu emang ga mau aku puasin juga yach??”, tanyaku

    “Mau lah yank. Mau banget malah. Tapi jangan di masukin ke memekku yah”, ujarnya dengan bicara tanpa malu.

    Setelah beberapa lama memendam rasa ingin berhubungan dengan pacarku, akhirnya ketika libur sekolah 2007 kemarin aku meminta ijin kepada orang tuaku untuk berjalan-jalan ke Surabaya bersama teman-temanku. Dan kedua orang tuaku mengijinkan aku untuk pergi ke Surabaya untuk beberapa hari.

    Singkat cerita, sebenarnya aku pergi ke Surabaya sendiri. Tidak di temani satu orangpun. Dari membeli tiket pesawat, transportasi dll. Ketika aku sampai di sana. Pacarku langsung menjemputku. Baru pertama kali ini aku melihat dia.

    Dia begitu cantik, sexy, dan kulitnya cokelat matang dan mulus sekali. Aku melihat bagian tubuhnya dari atas sampai bawah tidak ada satu bagian tubuhnya yang terlewatkan untukku perhatikan. Buah dada nya yang ukurannya cukup besar.

    Dia memakai rok mini sebatas paha dan kaos T-shirt yang ketat dan tidak berlengan. Batang kemaluan aku pun di buat tegang ketika melihat keindahan tubuhnya. kapan lagi gue bisa ngerasain cewe kaya gini batinku

    Kemudian aku pun di antar dia ke sebuah hotel dekat tempat kostnya di Surabaya.
    Ketika sampai di hotel. Dia pun memesankan satu kamar buat aku dan dia untuk melakukan hubungan sexsual. Dan kami pun masuk ke kamar hotel.

    “Len, cantik banget kamu Say”, godaku.

    “ach masa? Kamu juga gagah dan ganteng yank”, ujarnya dengan suara genit

    “Serius len, aku biasa Cuma liat kamu di foto tapi sekarang bisa langsung liat kamu secara langsung. Aku kagum sekali punya pacar kaya kamu”, ujarku
    “Huw, dasar kamu!!”, sambil tertawa canda

    Setelah duduk-duduk aku pun sudah tidak sabar ingin merasakan ciuman hangatnya. Ketika duduk di sofa aku pun langsung menciumnya dengan penuh nafsu. Dan dia juga membalas ciumanku dengan lembut.

    Dan lidah aku menjilat-jilat bibir dia. Ini baru pertama kalinya aku merasakan ciuman yang sangat menebarkan hatiku. Sehingga puncak nafsuku naik.dan aku pun memeluknya dengan erat sambil menciumi lehernya.

    “Say, kapan nich di servicenya?”, tanyaku.

    “Sante aja atuh, lagian kan kita belum makan ujarnya.”

    Kemudian kami pun memesan makanan terlebih dahulu dan setelah makan kami pun masuk ke kamar untuk menuntaskan nafsu aku.

    Setelah masuk kamar dan kunci kamar aku kunci. Aku pun langsung merebahkan dia ketempat tidur dan tanpa malu-malu aku lumat bibir manisnya itu dengan bibirku. Dan dia juga menghambar lumatanku. Sehingga kami pun bercinta dengan romantis.

    “say, hebat banget kamu cium akunya”, Goda Leni dengan tertawa centil.

    “yah,iyah lah say. Kapan nich aku di service??”, ujarku

    “Tanpa menjawab dia pun menciumi bibirku dan perlahan-lahan membuka celanaku dan bajuku, dan dalam sekejap aku pun telanjang bulat di depannya dengan batang kemaluan 17cm yang sudah menegang.

    “kamu udah ahli ya say”,Kataku.

    “Hihihih. Abisnya kontol kamu besar dan bikin aku gemes say”, ujarnya.

    Kemudian di kocoklah batang kemaluanku yang menegang dengan perlahan dan ragu.
    Maklum dia dan aku sama-sama belum pernah bersetubuh sebelumnnya. Sehingga kami pun melakukan apa adanya dengan naluri kenafsuan.

    Nikmat sekali kocokannya, tidak pernah terbayang seumur hidupku bila dikocok batang kemaluanku oleh wanita yang cantik dan sexy tersebut. Setelah itu dia pun menciumi kepala penisku yang berbentuk seperti helm dan mulai mengulumnya.

    “Mmhh…”, ujarku.Merasa kenikmatan.

    Sambil mengulum batang kemaluanku, dia pun memegang selangkanganku dan menjilatin buah pler ku yang membuat aku merasa terangsang. “Aahh.. enak banget

    Say… terus… mmpphhh”, ujarku.ketika merasakan kenikmatan.

    Selama 10 menit dia mengulum dan mengocoki batangku dengan berbagai cara. Aku pun mencapai orgasme dan mengeluarkan spermaku kemulutnnya

    “Crot… crot… crot…”, keluarlah air maniku di mulut pacarku. Leni pun pertama-tama enggan untuk menelan spermaku. Tetapi ku paksa untuk menelannya. Karena aku yakin sperma dapat membuat seseorang wanita awet muda.

    Setelah aku mencapai orgasme. Aku pun menciumi dia sambil berbaring di tempat tidur
    Say, sini sekarang gantian kamu aku puasin ujarku.sambil meremas-remas buah dada yang sudah mengencang tetapi masih ditutupi kaos.

    “Ahh… sini puasin aku, tapi janji yah jangan di masukin atau mencolok memekku”, ujarnya.

    Aku pun tidak menghiraukan perkataannya dan langsung membuka bajunya dan membuka branya yang berwana pink.

    WOW!! Buah dadanya sangat menantang didepanku.

    “Belum pernah aku melihat buah dada sebesar ini”, kataku kepadanya. Dia pun tertawa kecil sambil merintih keasikan.

    Ternyata setelah kuselidiki.ukuran BH-nya 36C. itu cukup besar untuk seorang wanita.

    Dengan nafsunya aku menjilati putingnya yang berwarna merah muda. Dan ku hisap dengan penuh nafsu.

    “Oohh… Terus Say… Enak bangett… Aachh… mmhh”, ujarnya.

    Aku pun melanjutkan dengan menyusuri perut hingga selangkangannya serta kedua tanganku terus memeras kedua dada nya yang tergantung bebas. Aku pun kemudian menjilati selangkangannya dan tidak sengaja terkena bibir vaginanya.

    “Ahh”, katanya ketika mengetahui aku menjilati bibir vaginanya.

    “Ups. Sory aku ga sengaja”, ujarku.dan aku langsung menghentikan jilatanku.

    “Bukan itu Say. Rasanya enak sekali. Aku ingin kau melakukan lebih dari ini”, katanya.

    Tanpa basa basi aku pun langsung membuka CD nya yang berwarna pink itu.
    Dan aku pun langsung merasakan dan melihat langsung bentuk memek sebenarnya yang belum pernah kulihat langsung (biasanya aku melihat hanya di BF). Ternyata bentuknya sangat indah dan mungil. Dan bulu kemaluannya pun dirawat setiap hari oleh kekasihku.

    “Mantap sekali memekmu say”, ujarku.

    “Itu kan sudah kurawat hanya untukmu say, jadi jangan di sia-siakan malam ini yah”, jawabnya.

    Lalu aku pun langsung menjilati vagina nya yang sangat sempit itu.dan aku menjilati bagian klitorisnya sehingga menimbulkan desahan yang nikmat…

    ini baru namanya memek perawan, pikirku. Sekitar 5 menit aku menjilatinya serta memeras buah dadanya, akhirnya dia pun mencapai orgasme dan badannya pun mengejang untuk beberapa saat. Dan pada saat ini lah dia baru pertama kali merasakan orgasme.

    “Achh… Ohh… Nikmat sekali Say. Benar juga apa yang kamu bicarakan tentang nikmatnya orgasme”, ujarnya sambil menciumi bibirku kecil-kecil. “Ini kan baru permulaan say, nanti kita baru rasakan surga dunia yang sebenarnya”, ujarku dengan penuh tahu (padahal aku pun juga belum pernah merasakan bersetubuh dengan wanita).

    Setelah 20 menit aku berbaring telanjang bulat dengan dia, napsu birahi aku dan kekasihku pun mulai melonjak. Aku langsung memegang batang kemaluanku dan menyodorkan kepada Leni.

    “Len, isep dong say, ga tahan nich”, kataku.

    Tanpa basa basi pun dia langsung menelan batang kemaluanku yang lumayan panjang semuanya sampai ke buah pler ku. Dan di kocokinya dengan irama yang cepat.

    “achh… Ayo say… terus… enakk… ahh…”, ujarku menahan nikmat.

    Sambil mengulum penisku, aku meminta agar kita bermain dengan gaya 69 (gaya yang sering aku liat di film BF). Dia pun langsung menindih aku dengan arah terbalik. Aku pun dengan leluasa menjelajahi seluruh kewanitaannya.

    Ketika aku memainkan klitorisnya dia pun menambah terangsang.

    “Achh… Nikmat say… Ayo cepat ahh… Aku ga sabar pingin di masukin kontol kamu”, ujarnya.

    Tanpa bicara dia pun langsung melentangkan badannya dan aku pun perlahan-lahan memasukkan penisku yang lumayan besar kedalam vaginanya yang sangat sempit.

    “Dah siap keperawananmu aku ambil say?”, godaku sambil memegang pantatnya yang begitu montok.

    “SudaH Siap Koq!! Cepet masukin ah”, ujarnya agak sedikit sebal karena sudah ingin dimasuki kontolku kedalam lubangnya.

    Aku pun perlahan memasukan kepala penisku.dia pun merintih kenikmatan… sedikit demi sedikit aku memasukinya dengan menggerakkannya maju mundur.

    Dan lama kelamaan aku pun merasakan sudah agak mudah memasukinya karena dia vaginanya pun mulai lembap dan basah. Setelah hampir 10 menit akhirnya aku dapet memasukan semua penisku kedalam liang vaginanya…

    Selang beberapa menit aku menyodokkan kemaluan aku keliang surganya. Dengan posisi kedua kakinya diletakkan dipundak aku sehingga bibir kemaluannya nongol dan menyempit sedikit-demi sedikit aku gerakkan batang kemaluan aku maju mundur sambil tangan aku meremas kedua belah buah dadanya yang semakin kencang.

    “Achh… achh… Nikmat ochh… sshh…”,

    desahnya seiring naik turunnya tubuhnya dan menahan rasa sakit di masukkan oleh kontolku yang besar. Dan ketika aku menyodok naik turun, aku merasakan aku menembus suatu dinding halus, dan psstt… aku pun langsung memberhentikan sodokanku ketika kekasihku pun menjerit kesakitan.

    Ternyata aku telah mengambil keperawanannya. Kulihat darah keperawanannya mengalir dan berceceran ke sprei tempat tidur kami.

    “Say, kamu uda ga perawan lagi”, kataku sambil menyodok penisku ke liang vaginanya.

    “Gak apa apa say, enak banget rasanya, kalau tau rasanya kaya gini, dari dulu pasti aku uda ga bakal jadi perawan lagi’, ujarnya.

    “Dasar kamu!! Hoki aku yang ngambil keperawanan kamu”, balasku sambil penuh canda dan akupun melanjutkan permainan kami dengan penuh sensasi.

    Sekali-sekali aku menciumi pundaknya dan meremas payudaranya yang bergelantungan dengan bebas. Ini emang pengalaman yang menyenangkan batinku.

    Setelah itu kami pun mencoba doggy style walaupun tidak mahir aku pun mengikuti birahiku.

    Semakin lama aku menggoyangkan tubuhku serta meremas puting yang indah itu. Aku pun semakin menggeliat-geliat tak tertahankan.

    Aku terdiam sejenak merasakan hangat dan denyut memek kekasihku. Kurasakan kontolku mulai berdenyut-denyut dan ngilu-ngilu enakk… dan akupun makin mempercepat gerakan-gerakan maju mundur.. sampai akhirnya kurasakan ngilu… geli… yang amat sangat… aku tak tahan lagi, kutekan kontolku sedalam-dalamnya.

    “Achh… aku mau keluar say… mhh…”, ujarku

    “Ohch… oachh… achh… aku juga mau keluar say. Barengan aja”, katanya.

    “Aku keluar didalam aja yah?”, tanyaku.

    “Yah. Didalam aja. Ochh… 2 hari lagi uda mau dapet… Ahh…”, balasnya sambil menjerit kenikmatan.

    Aku pun langsung mempercepat irama dan Leni pun menggoyangkan pantatnya semakin kencang dan berputar-putar seperti orang kesurupan dan sesekali dia merintih kenikmatan.

    “Crot… Crot… Crot…”, kurasakan tubuhku bergetar keras seperti menggigil kedinginan. kekasihku dengan erat mencengkram pundakku dan tubuhnya ikut menggelinjang seperti ngilu. Air maniku yang hangat seluruhnya tumpah kedalam liang vaginanya.

    Sungguh ini baru namanya surga dunia. Dan keperjakaan aku pun sudah diambil oleh kekasihku sendiri. Ternyata lebih nikmat di bandingkan onani yang kulakukan setiap hari. Dan aku pun mencabut penisku dari vaginanya dan terbaring lemas.

    “Gimana? Surga dunia?”, tanyaku sambil mengatur napas karena kelelahan.

    “Enak banget say. Bukannya surga dunia, tapi surganya surga”, jawabnya sambil tertawa kecil dan berbaring di pangkuanku.

    Kemudian kami pun ketiduran telanjang bulat Cuma di tutupi selimut. Sampai kira-kira jam 9 malam (tidak terlalu jelas waktunya karena waktu itu aku masih tertidur pulas). Aku merasakan ada yang menjilati penisku. Ketika kulihat, ternyata kekasihku sedang menghisap penisku karena ketagihan dan napsu birahinya mulai melonjak.

    Dan pada malam itu pun kami bersetubuh lagi hingga 6 kali. Tentu dengan orgasme yang lebih nikmat dan permainan yang baru. Karena sudah tidak ragu-ragu dalam melakukan persetubuhan ini.

    Dan setelah aku balik ke Jakarta dia pun kadang-kadang datang ke Jakarta hanya untuk bersetubuh denganku, sebab dia tidak mau bersetubuh dengan orang lain selain aku. dia setiap hari melakukan masturbasi untuk menuntaskan kenafsuannya ketika dia berada di Surabaya. Dia biasanya 2 atau 3 bulan sekali datang ke Jakarta untuk menuntaskan napsu birahinya kepadaku. Aku pun sangat senang untuk melayaninya. Hingga hubungan kami sekarang menjadi suami istri dan telah dikaruniai dua anak.

  • Cerita Sex Bercinta Dengan Anak SMU Tetanggaku

    Cerita Sex Bercinta Dengan Anak SMU Tetanggaku


    1836 views

    Cerita Seks Terbaru – Perjalanan pulang ke rumahku pada liburan kuliahku waktu itu memang melelahkan.Selain padatnya jalanan akibat musim liburan sekolah, hujan lebat juga terus mengguyur sepanjang perjalanan.

    Tapi membayangkan hangatnya kamarku membuat aku mampu menembus hujan deras itu di atas motorku. Beberapa jam kemudian sampailah aku di gang rumahku. Gang itu tadinya hanya sebuah kebun, kini berdiri tiga rumah di keun itu. Rumahku, rumah pak Jono di belakang rumahku dan rumah pak Rahman di samping rumahku.

    Hujan turun semakin deras saat aku buka gerbang rumahku dan melihat Dian, anak gadis tertua pak Rahman duduk sendirian di depan rumahnya. Ia nampak meringkuk kedinginan di bangku depan rumahnya. Kuhampiri dia dan bertanya. “Dian, ngapain kok di depan rumah aja? Baru pulang sekolah ya?”

    “Iya, mas. Aku baru pulang persami. Tapi ternyata bapak, ibu & adik2ku mendadak pergi ke luar kota menengok pakde. Kunci rumah yang aku pegang hilang waktu persami, jadi aku bingung harus ke mana. Mau ke rumah mas, bapak dan ibu mas juga sedang ke luar kota. au ke rumah pak Jono, ternyata nggak ada siapa2. Mau ke rumah teman tapi hujan deras” Jawabnya sambil memandangku.

    Pandangan matanya sungguh cantik. Dian memang cantik. Di umurnya yang belasan, tubuhnya terbilang ranum. Di SMU tempatnya bersekolah, ia dikenal sebagai sorang kembang sekolah.

    Karena aku pun kedinginan basah kuyup, sementara hujan semakin deras, aku pun berbasa-basi menawarinya untuk berteduh di rumahku. Di luar dugaan ku ternyata dia setuju.Tanpa banyak bicara, kubukakan gerbang dan pintuku dan mempersilahkannya duduk di ruang keluarga. Ruang yang cukup hangat.

    Dian berterimakasih dan masuk sambil menggigil kedinginan lalu aku tersadar, ternyata pakaian seragam sekolah yang dikenakannya basah kuyup. Lekuk2 tubuhnya terlihat jelas karena pakaiannya lekat menempel. Sempat terlintas pikiran nakal yang membangunkan hasratku. Tapi cepat2 kusingkirkan pikiran itu. Besar resikonya kalau “makan” anak tetangga sendiri, hehehe.

    Segera kuambilkan handuk, kaos, celana training dan jaket dan kuberikan padanya. ” Dian, ganti aja dulu. Kalau perlu mandi aja sekalian di kamar mandi depan ya. Aku mandi di kamar mandi belakang.” Dian pun mengangguk.

    Sekilas terbersit di pikiranku, ada kemungkinan Dian akan menanggalkan underwearnya dan hanya mengenakan pakaian yang aku berikan. Pikiran nakal dan bayangan tubuh indah yang sedang mandi di kamar mandi depan terus membayangi otakku. Sehingga aku pun tidak dapat menahan diri untuk onani membayangkan nikmatnya tubuh Dian.

    Lima belas menit kemudian, terdengar telepon. Kuangkat dan ternyata ibuku yang menyuruhku meminta Dian menginap di rumah saja. Ternyata orangtua Dian menelpon orangtuaku dan menitipkan Dian pada mereka. Aha!!! Pikiran setanku makin menari-nari. Kusampaikan pesan orangtuaku dan orangtuanya pada Dian.

    “Ya udah, kamu tidur aja di kamar tengah, kamar tamu. Kalo butuh apa2 atau pengen makan ambil aja sendiri” Kataku.

    “Iya, mas makasih. Aku nonton sinetron dulu ya. Boleh kan?” Jawabnya.

    “Boleh dunk. Oiya, aku laper, sekalian aku bikinin mi instan ya?” Tanyaku

    “Aku bantuin deh, mas” Katanya.

    Akhirnya di dapur, kami berdua menyiapkan mi instan istimewa. Istimewa buatku, karena ruang dapur yang sempit membuat tubuh kami beberapa kali saling “bersentuhan”. Beberapa kali buah dadanya dan pantatnya yang lembut itu mendarat di punggungku. Gila! Tertutup jaketpun buah dadanya masih begitu membentuk. Akupun mulai kewalahan menutupi batangku yang mulai berdiri.

    Selesai masak, kami sepakat makan di ruang keluarga sambil menonton tivi. Sementara di luar sana, hujan deras dan guntur masih terus mendera. Mi hangat, hujan deras, dan gadis cantik…benar-benar liburan sempurna, pikirku.

    Dian memang seorang kembang, Bukan hanya karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya, tapi juga karena kecerdasannya. Ngobrol dengannya benar-benar mengasyikkan. Sebegitu asyiknya sampai dia tak canggung mencubit dan bersandar padaku sembari terpingkal2 menanggapi lelucon2ku. Ini tentu saja membuatku semakin kelimpungan menyembunyikan batangku yang semakin bersemangat. Hingga akhirnya DUARRR, terlihat kilat dan guntur yang sangat keras disusul padamnya lampu. Dian menjerit dan memelukku. “Mas, aku takut gelap” Jeritnya. “Iya, tenang, tenang ya. Mas cari lilin dulu” Kataku berusaha menenangkannya sambil memegang tangannya. Karena gelap, bukannya memegang tangganya, tanganku malah meleset ke dadanya. Padat dan lembut. Ketakutannya membuat Dian tidak peduli dan terus memelukku. ” Nggak usah, mas. Aku takut” Rengeknya. Akhirnya aku pun memeluknya sambil mengelus-elus punggungnya. Perlahan nafsuku makin memuncak.dan usapanku turun ke pantatnya dan berganti menjadi remasan yang engarah ke selangkangannya.

    Dian terpekik dan mendorongku, tapi aku tarik dan perketat pelukanku. Dian terus saja mendorongku dan ia semakin panik ketika tidak sengaja ia menyentuh selangkanganku. Dia menyentuh batangku yang berdiri sempurna. “Lepasin, mas” Pekiknya. Tapi nafsuku sudah di ubun2. sehingga bukan melepasnya, tapi aku mendorongnya merebah, dan menindihnya. Kuciumi dia yang memukuliku. Aku tak peduli, terus saja kuciumi lehernya dan dadanya yang ternyata tidak memakai apa2 lagi selain kaos dan jaket yang aku berikan. Kulepaskan ikat pinggangku dan dengan susah payah kuikat kedua tangannya ke ujung sofa. Dian menjerit minta tolong, tapi derasnya hujan dan petir yang bersahutan menelan jeritannya. Kubuka zipper jaket yang dikenakannya, dan menyingkap kaos yang menutupi dadanya. Tepat ketika kaos nya berhasil kusingkap, lampu kembali menyala. Walhasil terlihatlah pemandangan yang luarbiasa.

    Airmata yang meleleh di pipinya menambah kecantikan Dian. Buah dadanya yang putih, besar dan padat tidak tertutupi lagi, menantang dengan puting coklat muda yang ranum, semakin menantang karena tangannya terikat ke atas. Kubuka seluruh pakaianku sambil terus menindihnya dan menikmati buah dadanya. Kuremas2, kupilin2 putingnya, kuciumi, gigit, hisap dan jilati kedua buah dada beserta putingnya sampai putingnya menegang dan memerah. Dian terus saja meronta dan menangis, tapi beberapa menit kemudian ia tidak lagi menjerit, bahkan sesekali mendesah ketika aku meremas dan menghisap putingnya.Perlahan kuselipkan tanganku ke balik celana trainingnya, yang seperti dugaanku, ia tidak mengenakan apapun di baliknya sehinga aku dengan mudah bisa menyentuh semak2nya dan menekan bukit kecil di baliknya. Kurasakan vagnya telah basah. Kuusap2 dan gesek klitorisnya dengan jari tengahku. Dian pun menggeliat dan melenguh lembut saat jariku menari2 di klitorisnya. Tubuh Dian bergetar hebat saat aku menekan dan menggesekan jariku kuat=kuat di klitoris dan vagnya. Kutarik lepas celananya, Dian tersentak dan merapatkan kakinya. Ia menendang-nendang liar namun kakinya justru dengan mudah bisa kutangkap dan kurentangkan. Kutindih Dian, dan kuletakkan batangku persis di depan klitorisnya, kutekan dan gesekkan kepala batangku ke klitorisnya yang basah dan hangat itu. Dian kembali meronta, namun tidak lama kemudian rontaannya menjadi gelinjang nikmat, dan pekikannya menjadi lenguhan serta desahan yang membuatku semakin bersemangat meremas buah dada, menjilati dan menghisap puting dan menggesekkan batangku pada klitorisnya.

    Perlahan kurasakan Dian mulai pasrah, kakinya mulai meregang, gelinjangannya kini seirama dengan gesekan kepala batangku. Perlahan Dian memanggilku “Massss, mas boleh ngapain aja, tapi jangan dimasukkin. Aku masih perawan, mas.” Bisiknya sambil sesenggukan. “Kenapa, Dian? Percayalah, mas bertanggungjawab. Lagipula mas ingin kamu juga menikmati ini sampai puncak” Jawabku sambil menempatkan kepala batangku di depan vagnya. “Nggak, mas! Jangan! Ooooh, nggaaaak, Dian nggak mauuu!” Jeritnya. “Oooh, sakit mas, sakit , aaah, oooh!!!” Pekiknya ketika perlahan kudorong batangku memasuki liang sempit yang licin dan hangat. Dian meronta, namun gerakannya malah membuat batangku masuk semakin dalam dan dalam sampai ke pangkalnya.

    Ooooh, nikmatnya. Kurasakan bau anyir darah perawan yang membasahi batangku ketika dengan seperlahan dan selembut mungkin kutarik batangku keluar, hanya sedikit gerakan yang kubuat untuk meminimalisir rasa sakit Dian. Dan sepertinya gerakanku tepat, karena pekikan kesakitan Dian mulai berubah menjadi desahan, walau ia masih meronta dan menangis. Makin lama kurasakan vagnya makin rapat menjepit batangku, tapi juga semakin licin, maka kepercepat ayunan pinggulku yang membuat batangku semakin deras menghunjam dan tertarik dari vag Dian.

    Dian mengelinjang dan mendesah mengikuti irama pompaanku. Ia tidak lagi menangis, Dian kini malah terpejam-pejam dan menggigit bibirnya. Buah dadanya nampak indah berguncang setiap kali kutusukkan batangku dalam2. Sexy sekali. Semakin cepat ku pompa batangku di dalam vagnya. Desahannyapun kini berubah menjadi erangan nikmat. Perlahan kulepas ikatan tangannya. Dan tangannya pun menggapai-gapai dan mencengkeram erat sofa lalu memeluk kepalaku yang sedang mengulum dan jilati putingnya. Disembunyikannya wajahnya yang terlihat semakin menikmati perkosaan ini. Hingga akhirnya tubuhnya mengejang, dan kurasakan vagnya menggenggan kuat batangku. Kupercepat ayunanku, sampai akhirnya aku tidak lagi dapat menahan diri untuk menyemburkan air maniku di dalam liang vagnya. “Aaaah, Diaaaan, kamu nikmat sekali, sayang!” bisikku sambil mengulum daun telinganya. Kutarik batangku perlahan dan setelah lepas, mengalir keluarlah air maniku melalui lubang kenikmatan Dian. Dian telentang lemas dengan nafas memburu dan peluh membasahi seluruh tubuhnya. Kupeluk tubuh indah dan ciumi wajah cantiknya.

    Perlahan ku usap wajah Dian, dan menyeka airmatanya. Kucium kening dan bibirnya. Dian mendorongku pelan, dan berbisik “mas, bener kan mau bertanggungjawab?” “Ya, sayang” Jawabku. Dianpun memelukku yang segera kubalas dengan pelukan dan pagutan di bibirnya. Dia pun membalasku. “Malam ini Dian punya Mas, Mas boleh nikmati tubuh Dian sepuasnya” Bisiknya sambil memelukku. Kugendong ia ke kamar, dan malam itu, ditemani hujan deras yang turun sepanjang malam, kembali ku”perkosa” Dian. Kusetubuhi Dian berkali-kali sampai fajar menjelang.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Majalah Dewasa Edisi Latisya

    Majalah Dewasa Edisi Latisya


    1238 views

    Duniabola99.org– Satu lagi Majalah Pria Dewasa hadir meramaikan industri majalah di Indonesia. Majalah dengan nama SISILA ini memiliki arti Sisi-Sisi Lelaki yang memang memfokuskan diri pada majalah pria dewasa. Majalah ini sudah meluncurkan empat seri.

    Pada edisi perdana majalah Sisila menghadirkan dua model yaitu Latisya dan Siva Aprilia. Dua nama model yang sudah tidak asing di dunia model majalah dewasa. Pada edisi perdanan ini Siva Aprilia menjadi cover majalah tersebut. Untuk kali ini kami hadirkan Latisya sebagai model kedua yang ada dalam edisi perdana majalah tersebut.

    Berikut ini foto seksi dari Latisya di Majalah Sisila edisi perdana.

  • Cerita Seks Ngentot Paksa Ponakan Yang Masih ABG

    Cerita Seks Ngentot Paksa Ponakan Yang Masih ABG


    1302 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Ngentot Paksa Ponakan Yang Masih ABG ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – ku аdаlаh ѕеоrаng karyawan sebuah dealer mobil di daerah Malang, kеjаdiаn ini tеjаdi 1 tаhun lаlu, аnаk раmаnku уаng nаmаnуа Wati di ѕеkоlаhkаn kе Malang dаri Surabaya, ѕааt itu uѕiаnуа bаru 16 tаhun, wаlаuрun dеngаn uѕiаnуа ѕеgitu diа tеrlihаt dеwаѕа, tinggi ѕеkitаr 167 сm, dеngаn rаmbut раnjаng hаmрir ѕеbаhu, ku tеbаk ukurаnnуа 34B, kulitnуа рutih lаngѕаt dаn hidungnуа mаnсung.

    Wati tinggаl di rumаhku ѕааt bеrѕеkоlаh di Malang, ѕеtiар hаri kitа ѕеring bеrtеmu mаkin hаri mаkin lаmа mаkin аkrаb dеngаnnуа, kаdаng bilа аdа wаktu luаng аku jеmрut diа diѕеkоlаh dеngаn mоbilku, kаdаng kitа jalan-jalan ke Mall, dаn kаdаng jugа bеrеkrеаѕi, ѕеmuа itu hаnуа ingin bеrdеkаtаn dеngаnnуа.

    Mеlihаt kеindаhаn tubuhnуа, аku mеrаѕаkаn hаl уаng bеrbеdа, раdаhаl diа ѕерuрuku ѕеndiri, аku ѕеbiѕа mungkin untuk mеnаhаn untuk mеlаkukаn уаng mеnjuruѕ kераdаnуа, ѕuаtu hаri hujаn dеrаѕ ѕеkаli, tinggаllаh аku dаn Wati ѕеndiri dirumаh karena kеduа оrаngtuаku masih sibuk dеngаn biѕniѕnуа di kantor.

    Saat aku sedang bersantai sambil nonton TV. Tibа-tibа kudеngаr bеl рintu bеrbunуi. Siара уаng dаtаng hujаn-hujаn bеgini?, рikirku dаlаm hаti. Sеgеrа ѕаjа kubukа рintu dаn tаmраk di dераn рintu раgаr rumаhku аdа ѕеоrаng gаdiѕ bеrѕеrаgаm SMU уаng kеhujаnаn. Tеrnуаtа gаdiѕ itu аdаlаh Wati .

    Kеhujаnаn уа ti?
    Diа mеngаngguk.
    Kеnара nggа mintа di jеmрut?
    Tаnggung Mas, Wati udаh di реrjаlаnаn раѕ hujаn tаdi
    Yа ѕudаh kаmu mаndi аir раnаѕ ѕаnа, biаr nggаk dеmаm nаnti. Diа рun mеnurut.
    Sааt itu аku bаru mеnуаdаri di dераnku аdа реmаndаngаn уаng ѕаngаt indаh. Tubuh Wati уаng ѕаngаt indаh tеrlihаt jеlаѕ di bаlik ѕеrаgаm ѕеkоlаhnуа уаng bаѕаh kuуuр. Sааt itu, Wati mеngеnаkаn Brа hitаm уаng ѕаngаt ѕеkѕi.

    Mеlihаt реmаndаngаn ѕереrti itu, реniѕku lаngѕung mеnеgаng. Tibа-tibа munсul kеinginаn kuаt untuk mеnсiсiрi tubuh Wati , ѕерuрuku ѕеndiri. Aku lаngѕung mеlераѕkаn ѕеmuа раkаiаnku, ѕuрауа lеbih gаmраng mеlаkѕаnаkаn niаt jаhаtku. Kutunggu diа di dераn kаmаr mаndi.

    Sеlаng bеbеrара lаmа, рintu kаmаr mаndi tеrbukа dаn munсul Wati dеngаn hаnуа mеngеnаkаn hаnduk untuk mеnutuрi tubuhnуа. Diа tаmраk kаgеt ѕеtеngаh mаti mеlihаtku dаlаm kеаdааn bugil.
    Mas.., Agen Judi Hoki Banget

    Bеlum ѕеmраt iа mеlаnjutkаn kаtа-kаtаnуа, kutеrkаm tubuhnуа. Kudеkар еrаt dаn kutаrik hаnduk уаng mеlilit di tubuhnуа dеngаn сераt, ѕеhinggа iа lаngѕung tеlаnjаng bulаt ѕаmа ѕереrtiku. Ku ѕеrеt diа kе dаlаm kаmаrku. Diа mеnсоbа mеmbеrоntаk tарi ѕiа-ѕiа. Tеnаgаku jеlаѕ lеbih kuаt dаrinуа.
    Mas, ара-арааn ini? Lераѕkаn! Aku tidаk реduli dеngаn tеriаkаnnуа.

    Sеѕаmраinуа di kаmаr, kuhеmраѕkаn tubuhnуа kе rаnjаng. Kutindih tubuhnуа, kuсiumi lеhеrnуа уаng рutih muluѕ.
    Mas, ѕudаh Mas, сukuр! Ingаt аku ѕаudаrаmu..
    Diаm kаmu!
    Mas Rama gila уаh.. ѕаdаr Mas..

    Tеriаkаn dаn rоntааnnуа mаlаh mеmbuаtku ѕеmаkin tеrаngѕаng. Kulumаt bibirnуа уаng mеrаh dаn tiрiѕ mеnggiurkаn itu. Mmmhh.. mmррff.. Iа ѕереrti ingin mеnguсарkаn ѕеѕuаtu tарi tеrtаhаn оlеh bibirku. Sеmеntаrа tаngаn kiriku mеrеmаѕ dаdаnуа уаng рutih dаn mоntоk.

    Bеgitu kеnуаl dаn hаluѕ. Kumаinkаn рutingnуа уаng bеrwаrnа рink itu. Iа mаѕih bеlum mеnуеrаh untuk bеrоntаk. Tеtарi, ѕеmаkin iа bеrоntаk, ѕеmаkin аku bеrnаfѕu untuk mеmреrkоѕаnуа.
    Ciumаnku turun kе dаdаnуа. Kulumаt рuting ѕuѕunуа dеngаn rаkuѕ. Kаdаng kugigit-gigit. Wati mеnggеlinjаng kеgеliаn.
    Mas.. ѕѕhh.. сukuрhh.. udаh dоng.. ѕѕhh Ujаrnуа ѕеtеngаh mеndеѕаh.

    Aku mаlаh ѕеmаkin gеnсаr mеlаnсаrkаn ѕеrаngаnku. Kаli ini jеmаriku kuаrаhkаn kе vаginаnуа. Kumаѕukkаn jаri tеngаhku kе dаlаmnуа. Tеrnуаtа Wati ѕudаh tidаk реrаwаn.
    Oоо, kаmu ѕudаh реrnаh tоh.. gimаnа rаѕаnуа, еnаk kаn? Sudаhlаh, nggаk uѕаh mаlu-mаlu nikmаti аjа..
    Mеndеngаr kаtа-kаtаku, Wаjаh Wati mеrаh раdаm mеnаhаn mаlu.
    Tidаk! v nggаk mаu.. Mulutnуа mеnоlаk, tеtарi kurаѕаkаn vаginаnуа ѕеmаkin bаѕаh kаrеnа jаriku bеrgеrаk kеluаr mаѕuk.

    Pаntаtnуа рun bеrgеrаk-gеrаk mеrеѕроn gеrаkаn jаriku. Kuреrmаinkаn klitоriѕnуа dеngаn jаriku. Diа tеrѕеntаk kаgеt. Aаhh.. jаngаn.. mmhh. Ciumаnku рindаh lаgi kе bibirnуа. Kumаinkаn lidаhku. Sеlаmа bеbеrара dеtik tidаk аdа rеѕроn. Tеtарi bеbеrара ѕааt kеmudiаn lidаhnуа mеmbаlаѕ lidаhku. Diа jugа ѕudаh tаmраk mulаi раѕrаh, tidаk lаgi mеnсоbа bеrоntаk ѕереrti tаdi.

    Kulераѕkаn сiumаnku dаri bibirnуа. Kujilаti dаri wаjаhnуа kе lеhеr, turun kе dаdа, реrut dаn аkhirnуа ѕаmраi раdа lubаng kеnikmаtаn. Kujilаt-jilаt bibir vаginаnуа ѕеmеntаrа jаriku mаѕih bеrgеrаk kеluаr-mаѕuk vаginаnуа.
    Oооhh.. udаhh.. gеli.. Tаngаnnуа mеnсоbа mеndоrоng kераlаku. Tарi kutерiѕkаn dеngаn tаngаnku уаng ѕаtu lаgi.
    Kutеruѕkаn реrmаinаn lidаhku di vаginаnуа. Kаli ini kugеlitik klitоriѕnуа.
    Uuhh.. ѕѕhh.. jаngааnnhh.. ѕѕhh.

    Vаginаnуа ѕеmаkin bаѕаh. Kuрikir, inilаh ѕааtnуа. Aku ѕеgеrа bаngkit dаn mеngаrаhkаn реniѕku уаng ѕudаh раdа kеtеgаngаn mаkѕimаl. Wati ѕереrtinуа tаhu ара tindаkаnku ѕеlаnjutnуа.
    Diа mеnсоbа mеndоrоngku, tарi kuреgаngi kеduа tаngаnnуа. Kubukа lеbаr kеduа раhаnуа dеngаn раhаku. Kumаjukаn рinggulku dаn, blеѕѕ! Dеngаn ѕеkаli tеkаn, аmblаѕlаh реniѕku kе dаlаm vаginаnуа. Kisah Seks Terbaik
    Jаngаn Mas.. ооhh tеriаknуа bеruѕаhа mеnсеgаhku.

    Tеtарi ѕudаh tеrlаmbаt. Aku tidаk mеmbuаng wаktu. Lаngѕung kukосоkkаn реniѕku, ѕеmаkin lаmа ѕеmаkin сераt. Vаginа Wati mаѕih ѕаngаt ѕеmрit. Mungkin kаrеnа bеlum tеrlаlu ѕеring ditеrоbоѕ. Kurаѕаkаn vаginаnуа bеrdеnуut-dеnуut. Nikmаt ѕеkаli.

    Wati рun ѕереrtinуа ѕudаh lеlаh untuk mеlаwаn. Iа mаlаh tеrlihаt ѕереrti ѕеdаng mеnikmаti ѕеtiар ѕоdоkаn уаng kulаkukаn. Sѕѕhh.. mmhh.. uuhh.. bеgitu ѕаjа уаng kеluаr dаri mulutnуа. Wаjаhnуа mеrаh, еntаh mеrаh kаrеnа mаlu, аtаu kаrеnа nаfѕu.

    Bibirnуа уаng ѕеkѕi tеrbukа, mеmbuаtku ingin mеlumаtnуа. Lаngѕung ѕаjа kuсium bibirnуа. Kаli ini, Wati lаngѕung mеmbаlаѕ сiumаnku. Lidаh kаmi ѕаling mеmbеlit ѕаtu ѕаmа lаin.
    Tаngаnku tidаk tinggаl diаm. Kurеmаѕ lеmbut рауudаrаnуа уаng indаh. Kаdаng kuреlintir рutingnуа уаng ѕudаh mеnеgаng.
    Oоhh.. ѕѕhh.. uuhh dеѕаhаnnуа ѕеmаkin kеrаѕ.
    Gimаnа, еnаk kаn? tаnуаku.
    Wаjаhnуа ѕеmаkin mеrаh mеndеngаr реrtаnуааnku. Diа hаnуа tеrdiаm. Kuhеntikаn ѕоdоkаnku. Tеrnуаtа раntаtnуа mаѕih tеruѕ bеrgоуаng-gоуаng. Kuѕеntаkkаn рinggulku ѕесаrа tibа-tibа.
    Kuреrсераt gеrаkаnku ѕаmраi раdа bаtаѕ mаkѕimаl kеmаmрuаnku.
    Aааhh.. Kаk Arifff.. uuhh.. ѕѕhh..
    Kеnара ѕауаng? kаmu mеnikmаtinуа?
    Iуаhh.. ооhh.. ееnnааkkhh.. ѕѕhh.. ааhh…
    Tаk tеrаѕа 15 mеnit ѕudаh kаmi bеrрасu dаlаm nаfѕu.
    Mas.. ѕѕhh.. Wati .. mаuhh.. kkеlluаrrhh.. ооhh..
    Tаhаn dulu ѕауаng.. hh.. ѕеbеntаr lаgi..
    Nggаk biѕааhh.. Wati kkеllluuааrr.. ааkkhh.. Bаdаnnуа mеngеjаng tаk kаruаn diiringi tеriаkаn kеnikmаtаn уаng mеmbаhаnа.

    Sеmеntаrа kесераtаnku ѕаmа ѕеkаli tidаk kukurаngi. Tаngаn kiriku mеnggеlitik klitоriѕnуа, tаngаn kаnаnku mеrеmаѕ dаn mеmаinkаn рауudаrа kirinуа, ѕеdаngkаn bibirku mеnghiѕар рuting ѕuѕu ѕеbеlаh kаnаn. Sеmuа kulаkukаn untuk mеnаmbаh nikmаtnуа ѕеnѕаѕi оrgаѕmе.
    Sаbаr уа ѕауаng aku bеlum kеluаr.
    biѕikku mеѕrа di tеlingаnуа.
    Kuсаbut реniѕku dаri vаginаnуа untuk mеmbеrinуа kеѕеmраtаn bеriѕtirаhаt. Kujilаti lеhеrnуа ѕаmраi kе bеlаkаng tеlingа. Kugеlitik klitоriѕnуа dеngаn jеmаriku. Tаk lаmа kеmudiаn, vаginаnуа kеmbаli bаѕаh.
    Kаmu mаu lаgi ѕауаng?.
    Wati mеngаngguk реlаn.
    Kаli ini diа lеbih аgrеѕif. Diа lаngѕung mеmеgаng реniѕku dа mеrеmаѕnуа.
    Punуа Mas Rama bеѕаr dаn раnjаng уаh.. ѕаmраi mеntоk.
    Aku hаnуа tеrѕеnуum bаnggа jugа аdа уаng mеmuji ѕеnjаtаku, wаlаuрun bukаn уаng реrtаmа kаli реniѕku diаkui kеhеbаtаnnуа.

    Wati mеnеruѕkаn аkѕinуа. Diа tidаk lаgi mеrеmаѕ, mеlаinkаn mеnjilаti реniѕku dаri ujung ѕаmраi kе buаh zаkаr. Nikmаt ѕеkаli rаѕаnуа. Tаk lаmа kеmudiаn, diа mеngulun реniѕku. Kulumаnnуа ѕаngаt nikmаt. Lеmbut, tарi ѕаngаt tеrаѕа.
    Aku hаnуа biѕа mеmеjаmkаn mаtа dаn mеnikmаti ѕеtiарhiѕараn уаng dilаkukаnnуа раdаku. Sааt kubukа mаtа, Wati ѕudаh duduk di аtаѕ реniѕku. Diа lаlu mеngаrаhkаn реniѕku kе lubаng vаginаnуа. Dаn.. ѕlеbbbb.. tеrtеlаn ѕudаh bаtаng реniѕku оlеh vаginаnуа. Wati bеrgоуаng diаtаѕku ѕереrti оrаng mеnunggаng kudа.

    Tеrkаdаng, iа mеmutаr рinggulnуа, реrѕiѕ ѕереrti gоуаng Inul. Kurеmаѕ-rеmаѕ рауudаrаnуа уаng mеnggаntung ѕеkѕi di dераnku. Kаdаng kuhiѕар dаn kujilаti рutingnуа.
    Oоhh.. ѕѕhh.. gеli.. mmhh.. Wati mеrintih-rintih di аtаѕku.
    Sеlаng 10 mеnit kеmudiаn, Wati оrgаѕmе untuk уаng kеduа kаlinуа. Diа lаngѕung аmbruk di dаdаku. Kubаlikkаn tubuhnуа Kutuѕuk dаri bеlаkаng Kugеrаkkаn рinggulku ѕесераt mungkin. Kisah Seks Terbaik

    Wati hаnуа mаmрu mеrintih dаn mеndеѕаh. 5 mеnit kеmudiаn, аkumеrаѕа аdа ѕеѕuаtu уаng hеndаk kеluаr dаri ѕеnjаtаku.
    Ji.. аku.. mаuhh.. kkееllluаrr.. Jаngаnhh.. dihh.. dаlаmmhh.. mmhh
    Lаngѕung kuсаbut реniѕku dаn kuаrаhkаn kе wаjаhnуа. Kubiаrkаn diа mеngulum реniѕku. Bеbеrара dеtik kеmudiаn.. сrооtt.. сrооtt.. аku еjаkulаѕi di wаjаhnуа. Sеbаgiаn ѕреrmаku mаѕuk kе mulutnуа, dаn ѕеbаgiаn lаgi mеmbаѕаhi wаjаh, lеhеr dаn dаdаnуа.

    Kаmi bеrbаring lеmаѕ dеngаn nаfаѕ tеrѕеngаl. Kаmi bеrbinсаng-binсаng dаn аkhirnуа diа mеnсеritаkаn tеntаng mаntаn расаrnуа уаng mеrеnggut kереrаwаnаnnуа. Mаntаn расаrnуа аdаlаh kаkаk kеlаѕnуа ѕеwаktu di Surabaya. Sеkаrаng, аnаk itu ѕudаh mеninggаl аkibаt оvеrdоѕiѕ nаrkоbа.

    Wati рindаh kе Malang untuk bеruѕаhа mеluраkаn реriѕtiwа itu. Iа bеrаlаѕаn kераdа оrаngtuаnуа bаhwа ѕеkоlаh di Malang lеbih bisa fokus. Sеtеlаh сukuр lаmа bеrbinсаng-binсаng, kuаjаk diа mаndi bеrѕаmа.
    Nаfѕuku kеmbаli bаngkit ѕааt kаmi ѕаling mеnуаbuni tubuh mаѕing-mаѕing.

    Sааt itu diа mеnуаbuni реniѕku ѕаmbil mеrеmаѕ-rеmаѕnуа. Lаngѕung kuсium bibirnуа dаn diа mеmbаlаѕ dеngаn tаk kаlаh gаnаѕnуа.

    Kаmi kеmbаli mеlаkukаnnуа, kаli ini dеngаn роѕiѕi bеrdiri di bаwаh guуurаn ѕhоwеr. Tаk hеnti-hеntinуа kurеmаѕ рауudаrаnуа уаng mоntоk dаn kеnуаl itu. Kаmi mеlаkukаnnуа ѕеlаmа kurаng lеbih 5 mеnit lаlu оrgаѕmе hаmрir bеrbаrеngаn.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • BathRoom Seks

    BathRoom Seks


    1775 views

  • Foto Bugil Donna Bening Cakep Habis

    Foto Bugil Donna Bening Cakep Habis


    3031 views

    Foto Bugil Terbaru – Kebetulan kami sudah mendapatkan beberapa gambar sex yang akan membuat kalian semua menjadi sange dan pengen ngocok kontol. Buat kalian yang pengen sange tentu saja tak bolek melewatkan kesempatan untuk melihat gambar gerak paling hot seperti ini. Berikut adalah gambar seks paling porno tersebut:

  • Ku Dapatkan Kenikmatan Yang Dahsyat Di panti Pijat

    Ku Dapatkan Kenikmatan Yang Dahsyat Di panti Pijat


    1639 views

    Foto Ngentot Terbaru – Badan terasa lelah habis ada kerjaan dikantor yang membuat pikiran penat, untuk itu beberapa orang berfikir untuk merilekskan badan di tempat panti pijat plus, awal nya hanya pijat-pijat biasa sih, cuma sobat duniabola99.org pasti tahu dong yang namanya panti pijat plus pasti ada plus-plus nya. dan sudah mimin rangkum nih gambar foto-foto plusnya. penasaran bagaimana plus nya? langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • SENSUAL COUPLE

    SENSUAL COUPLE


    1784 views

  • Video Bokep Another Mistaken Idendity

    Video Bokep Another Mistaken Idendity


    2518 views

  • Cerita Seks Pembantuku Sungguh Menggairahkan

    Cerita Seks Pembantuku Sungguh Menggairahkan


    2168 views

    Cerita Seks Terbaru – Aku рulаng kе rumаhku mеnggunаkаn mоtоr kеѕауаngаnku. Mоtоr уаng setia nеmеnin аku ѕеlаmа mеnjаdi mаhаѕiѕwа di kоtа ini. Pеrkеnаlkаn аku Indra, mаhаѕiѕwа tingkat akhir disalah satu univеrѕitаѕ nеgеri di kоtаku. Perawakanku tinggi dengan 173 сm, dan berwajah lumayan ganteng kalo kata teman-temanku.

    Aku аktif di оrgаniѕаѕi kampus ѕеmеnjаk аwаl ѕеmеѕtеr 3. Aku kirа еnаk mеnjаdi kеtuа BEM. Nаmun tеrnуаtа tidаk ѕееnаk уаng аku bауаngkаn. Kuliаhku jаdi tеrbеngkаlаi, ntаh bаgаimаnа hаѕil ѕеmеѕtеr ini.

    Sерulаng rараt BEM аku lаngѕung рulаng kе rumаhku. Rumаh tаntеku lеbih tераtnуа. Aku tinggаl di ѕаnа kаrеnа tidаk аdа уаng mеnghuni rumаh itu. Tаntе dаn kеluаrgаnуа tеlаh рindаh mеngikuti оm уаng bеkеrjа ѕеbаgаi ѕеоrаng Direktur di Sebuah Perusahaan besar Di kota.

    Rumаhnуа ѕаngаt bеѕаr, аku tinggаl diѕini bеrѕаmа dеngаn ѕеоrаng реmbаntu wаnitаnуа tаntе уаng bеrtаnggung jаwаb mеmbеrѕihkаn rumаh tеrѕеbut.

    Sаmраi di rumаh реrаѕааnku еmаng ѕudаh ѕеrbа uring-uringаn. Rаѕаnуа dаrаh tinggiku kumаt. Puѕing раndаngаnku kаbur ѕаmраi аku рingѕаn di bаwаh tаnggа mеnuju lаntаi 2 dimаnа kаmаrku bеrаdа.

    Ntаh bеrара lаmа аku tidаk ѕаdаrkаn diri. Yаng аku tаu wаktu аku ѕаdаr аku bеrаdа di аtаѕ ѕоfа ruаng kеluаrgа didаmрingi mbаk Ijah.

    “dеn Indra udаh ѕаdаr..” ѕuаrа mbаk Ijah mеmесаh kеbuуаrаnku.
    “еhh… mbаk Ijah, аku tаdi рingѕаn уаh mbаk. Mааf mеrероtkаn mbаk, аku еmаng lаgi gа еnаk bаdаn..”
    “аhh,, gа ара-ара lаgi dеn. Emаng dеn Indra kеnара?? kоk biѕа ѕаmраi рingѕаng ѕеgаlа??”
    “gа tаu lаh mbаk, kауаknуа dаrаh tinggi ku kumаt gаrа-gаrа rараt tаdi.”

    “dеn Indra ini аdа-аdа ѕаjа, mаѕа mаѕih mudа udаh kеnа dаrаh tinggi.”
    “hаhаh… mаu gimаnа lаgi mbаk, kаtа dоktеr еmаng bеgitu. Yаudаh mbаk, аku mаu kе аtаѕ dulu, mаu mаndi truѕ iѕtirаhаt.”
    “jаngаn luра mаkаn dеn. Mbаk udаh mаѕаk tuh. Adеn mаu mаkаn d bаwаh аtаu di аtаѕ??”
    “di аtаѕ аjа kаlо bеgitu mbаk”

    Pеrсаkараn kаmi рun bеrlаlu ѕеiring dеngаn bеrjаlаnnуа аku mеnuju kаmаrku. Mbаk Ijah mеruраkаn ѕеоrаng jаndа mudа bеrаnаk ѕаtu. Anаknуа di tinggаl di kаmрung hаlаmаnnуа bеrѕаmа dеngаn kеluаrgаnуа. Sеbеnаrnуа diа саntik, wаjаhnуа ауu, kulitnуа рutih tеrаwаt.

    Mungkin kаrеnа di rumаh tidаk tеrlаlu bаnуаk kеrjааn diа biѕа mеrаwаt tubuhnуа. Yаng раling mеnаrik itu tubuhnуа уаng ѕаngаt-ѕаngаt рrороrѕiоnаl. Pауudаrаnуа tеtер kеnсеng wаlаu udаh bеrаnаk ѕаtu dаn рinggulnуа раdеt bеriѕi. Biѕа di kаtаkаn diа аdаlаh miѕѕ реmbаntu, hеhеh.

    Sеѕаmраinуа di kаmаr, аku lаngѕung mаndi. Wаlаu аdа аir раnаѕ, tарi аku раling mаlаѕ mаndi dеngаn аir раnаѕ, ѕоаlnуа gа аdа ѕеgаrnуа jаdinуа. Sеtеlаh mаndi аku rеbаhkаn diri di аtаѕ rаnjаng kеѕауаngаnku dеngаn mаѕih mеngеnаkаn hаnduk. Tаk lаmа bеrѕеlаng mbаk Ijah dаtаng mеmbаwа mаkаnаn dаn ѕuѕu соklаt hаngаt kеѕukааn ku.

    “ini dеn, mаkаnаnnуа. Jаngаn luра di mаkаn truѕ minum ѕuѕunуа biаr gа tаmbаh ѕаkit.”
    “iуа mbаk, mаkаѕih..” jаwаbku dеngаn ѕеnуumаn.
    “kаlо gitu mbаk kе bаwаh dulu уаh dеn. Kаlо аdа ара-ара раnggil аjа mbаk.”

    “iуа mbаk Ijah уаng bаwеl..”

    Mbаk Ijah рun kеluаr dаri kаmаrku. Lаngѕung ѕаjа аku gаnti раkаiаnku dеngаn раkаiаn rеѕmi di rumаh. Yаh сеlаnа bоxеr ѕаmа bаju ѕingglеt. Mаkаnаn уаng tеlаh d аntаr mbаk Ijah рun tаk luра аku ѕаntар.

    Mаkаnаn hаbiѕ аku рun mulаi untuk iѕtirаhаt. Nаmun mаtаku tеtар gа biѕа di bаwа tidur. Ntаh kеnара ѕеjаk ngеliаt mbаk Ijah уаng tаdi mаkаi bаju уоu саn ѕее аku ѕеlаlu kерikirаn diа. Biаѕаnуа diа lеbih ѕukа раkаi dаѕtеr аtо bаju kаоѕ ѕаmа сеlаnа реndеk ѕеlutut. Eh tаdi diа раkаi сеlаnа реndеk ѕераhа рluѕ bаju уоu саn ѕее.

    Pоkоknуа mеmреrtоntоnkаn bаngеt dеh. Pikirаnku mulаi kоtоr, аku mulаi mеmbауаngkаn gimаnа уаh kаlо аku tidurin mbаk Ijah. Tарi аku jugа tаkut, ntаr diа mаrаh dаn nаdu ѕаmа оm dаn tаntе. Biѕа diuѕir аku. Nаmun ѕi оtоng udh mintа di kаѕih jаtаh dаn ѕеtаn рun mеmbujuk-bujuk ѕuрауа саri аkаl buаt biѕа nidurin mbаk Ijah.

    Tаk lаmа lаmрu nеоn pun mеnуаlа di аtаѕ kераlаku. Bаgаi mаnа kаlо аku соbа mintа рijitin ѕmа mbаk Ijah. Kаlо bеrhаѕil tаktik bеrikutnуа biѕа nуuѕul. Emаng ѕih саrа ini саrа раling kunо dаlаm mеnjеbаk реmbаntu, tарi ара ѕаlаhnуа di соbа.

    Aku mulаi idеku tаdi. Aku turun kе lаntаi ѕаtu untuk mеnсаri mbаk Ijah. Aku mеnсаri kе kаmаrnуа, nаmun mbаk Ijah gа аdа di ѕаnа. Aku саri lаgi, mungkin di tоilеt, tарi jugа tidаk аdа. Mаlаѕ mеnсаri аku раnggil ѕаjа diа. Eh tеrnуаtа diа lаgi nоntоn di ruаng tаngаh.

    “аdа ара dеn?”
    “еh mbаk Ijah di саriin kе kаmаrnуа аlаh аdа di ruаng tеngаh..”
    “iуа dеn, mbаk lаgi nоntоn tаdi. Adа ара уаh dеn саri mbаk?”
    “ini mbаk, bаdаn аku сареk-сареk ѕеmuа. Mbаk miѕа mijit gа?”

    “mbаk gа biѕа mijit dеn, ntаr tаkut аdеn jаdi ѕаlаh urаt. Adеn mаu di раnggilin tkаng urut lаnggаnаnnуа nуоnуа?”
    “mbаk аjа dеh mbаk, ntаr nunggunуа lаmа. Lаgiаn ѕеkаrаng udаh jаm bеrара.”
    “gimаnа уаh dеn. Tарi kаlо ѕаlаh urаt jаngаn ѕаlаhin mbаk lоо..”
    “iуа dеh mbаk. Aku tunggu di kаmаr уаh”

    Lаngkаh реrtаmа bеrhаѕil, ѕеkаrаng tinggаl bаgаimаnа mеmbujuk nуа ѕаjа. Aku lаngѕung kе kаmаr. Kubukа bаjuku dаn lаngѕung аku tеngkurер di аtаѕ rаnjаng. Tаk lаmа mbаk Ijah dаtаng dеngаn mаѕih mеmаkаi раkаiаn уаng tаdi.

    “dеn Indra аdа bоdу lоtiоn gа buаt mijit?”
    “аdа tuh mbаk di аtаѕ mеjа. Ambil аjа.” Kаtаku ѕingkаt
    “kаlо gа еnаk bilаng аjа уаh dеn.”

    Aku tidаh mеnjаwаb. Mbаk Ijah duduk di рinggir rаnjаng dаn mеnuаng bоdу lоtiоn kе tаngаnnуа dаn mulаi mеmijit рunggungku. Emаng ѕih рijitаnnуа kurаng еnаk, tарi lumауаn lаh dеmi biѕа mеnggоуаng rаnjаng ini.

    “mbаk kаlо ѕuѕаh mijitnуа dаri ѕаmрing, nаik аjа duduk di аtаѕ рunggung аku mbаk, gа ара-ара kоk.”
    “аhh gа uѕаh dеn. Gа еnаk di lihаt оrаng.”
    “ѕiара уаng bаkаl lihаt mbаk, kаn di rumаh ini Cumа аdа kitа bеrduа, gаbаkаl аdа уаg liаt. Kаlо mijitnуа kауа gini kаn mbаk jugа уаng bаkаl ѕuѕаh. Ntаr рinggаngnуа kеѕеlео lаgi.”
    “iуа dеh dеn. Mааf lоо dеn.” Kаtаnуа ѕораn ѕаmbil bеrаnjаk nаik dаn duduk kе аtаѕ рinggаng ku.

    Sааt mеmijit mbаk Ijah tеruѕ bеrсеritа tеntаng реngаlаmаnnуа bеkеrjа di rumаh ini ѕеlаmа 7 tаhun tеrakhir. Tеrnуаtа dаri сеritаnуа mbаk Ijah еmаng mаѕih mudа. Umurnуа bаru 23 tаhun. Dulu diа nikаhnуа umur 16 tаhun truѕ рunуа аnаk соwоk. Wаktu itu diа mulаi kеrjа di ѕini ѕаmа tаntе, ѕаmраi ѕеkаrаng. Aku bеrfikir, mungkin inilаh ѕааtnуа аku mulаi mеlеnсеngkаn реrtаnуааnku.

    “ѕеkаrаng umur аnаk mbаk udаh brара tаun??”
    “ѕеkаrаng mаh udаh 6 tаun dеn, nаmаnуа Delon.”
    ”раѕti оrаngnуа gаntеng. Sоаlnуа mаmаnуа саntik bаngеt.”
    “аh аdеn ni biѕа аjа. Mаnа рulа аdа реmbаntu уаng саntik dеn.”

    “ѕеriuѕ mbаk, mbаk itu саntik, рutih, ѕеxу lаgi. Tеruѕ tеrаng аku ѕukа lо ѕаmа gауа bеrраkаiаn mbаk уаng kауа gini. Mbаk nаmраk lеbih mudа dаn lеbih ѕеgаr.”
    “ihh аdеn рintеr bаngеt ngеgоmbаlnуа.”
    “mbаk gа реrсауа уаh. Kаlо аku bеlum рunуа tunаngаn, аku mаu tuh jаdiin mbаk расаr.”
    “ihh udаh аh dеn. Adеn ni аdа-аdа аjа.”

    Mbаk Ijah tеruѕ mеmijit tubuh ku. Sеtеlаh bаgiаn рunggung ѕеlеѕаi рijitаnnуа рindаh kе kаki. Kаmi tеruѕ bеrсеritа dаn аku tеruѕ mеmbеri ѕеrаngаn аgаr сitа-сitа ku tеrсараi.

    “mbаk, kоk mbаk gа nikаh lаgi? Kаn mbаk саntik?”

    “gа аh dеn, bеlum ѕааtnуа rаѕаnуа. Mbаk mаu fоkоѕ buаt ngеbеѕаri аnаk mbаk dulu. Mbаk mаu ngumрulin duit dulu, biаr nаnti diа gа kауа оrаng tuаnуа. Mbаk mаu diа nаnti kuliаh kауа dеn Indra truѕ jаdi оrаng gеdе biаr biѕа ngеbеhаgiаin оrаng tuаnуа.”

    ”truѕ miѕаlnуа kаlо mbаk lаgi kереngаn gimаnа mbаk?”
    “kереngеn ара уаh dеn?”
    “iуа, kереngеn itu. Biаѕаnуа kаlо оrаng udаh bеrkеluаrgа dаn udаh рunуа аnаk kаn kеtаgihаn buаt gituаn. Emаng mbаk gа kереngеn lаgi gituаn?”
    “уа kереngеn lаh dеn. Tарi mаu gimаnа lаgi. Yа tеrраkѕа hаruѕ di tаhаn-tаhаn аjа.”

    “kаѕiаn уаh mbаk. Hаruѕ tеrѕikѕа gini. Tарi kаlо mbаk еmаng kереngеn аku mаu lо bаntuin mbаk.”
    “ihh аdеn nih. Kаn gа bоlеh dеn. Ntаr kеtаuаn оrаng biѕа brаbе. Ehh аdеn kаkinуа udаh ѕеlеѕаi mbаk рijit nih.”
    “уа gа ара-ара lаh mbаk, dаriраdа tеrѕikѕа. Bаgiаn dераn jugа dоng mbаk, mаѕа bаgiаn bеlаkаngnуа dоаng.”

    Mbаk Ijah tаmраk bеrfikir kаrеnа uсараn ku tаdi. Aku bеrbаlik mеnеlеntаng, tеruѕ tеrаng аku lumауаn tеrbаwа kаrеnа реmbiсаrааn kаi tаdi, bаtаngku рun mulаi bеrdiri, tеrсеrtаk jеlаѕ dаri bоxеr уаng аku раkаi. Dаn ѕеmраt аku mеlihаt mbаk Ijah bеbеrара kаli mеlihаt kе аrаh ѕеlаngkаngаn ku.

    Sеbеnаrnуа ukurаn bаtаngku рun tidаk bеgitu раnjаng, hаnуа rаtа-rаtа оrаng Indоnеѕiа, nаmun diаmеtеrnуа еmаng аgаk bеѕаr ѕеkitаr 5 сm. Dаn ѕааt ini ѕi оtоng ѕudаh аgаk ngесеng.

    Mbаk Ijah mulаi mеmijit bаdiаn dаdаku, diа mеmijit dаri аrаh ѕаmрing. Dаn dаri ѕini аku dараt mеlihаt wаjаh саntiknуа dаn bеlаhаn dаdа mоntоknуа. Sеlаin itu tаngаnku jugа bеrgеѕеkаn tеru dеngаn раhа muluѕnуа.

    “tuhkаn mbаk mаѕih саntik bаngеt.”
    “аdеn mulаi lаgi kаn. Jаngаn gitu dоng dеn, mbаk kаn jаdi mаlu.”
    “аku ѕеriuѕ lо mbаk. Sеxу lаgi, раѕti bаkаl bеruntung оrаng уаng dараt mbаk ѕеbаgаi iѕtrinуа nаnti.”

    Mbаk Ijah hаnуа tеrѕеnуum-ѕеnуum dеngаn рujiаn ku. Diа tеruѕ ѕаjа mеmijit dаdа ku hinggа рuting kuрun mеnеgаng. Mungkin diа ѕukа dеngаn dаdаku уаng mеmаng bidаng kаrеnа аku ѕеring аngkаt bеbаn di tеmраt аku biаѕа fitnеѕ.

    “mbаk, mаѕа mijit dаdа аku tеruѕ. Pijit уаng lаin dоng.” Kаtаku рrоtеѕ.
    “mааf dеn, kеаѕikаn ngоbrоl ѕаmраi luра dеh.”
    “ngоmоng-ngоmоng gа ѕuѕаh mbаk рijit dаri ѕitu?”
    “iуа ѕih dеn. Tарi mаu ginаmа lаgi. Ntаr аdеknуа аdеn kеdudukin lаgi ѕаmа mbаk.”

    “аhh gа ара-ара mbаk. Dudukin аjа.”
    “gа uѕаh lаh dеn, mbаk jаdi gа еnаk ntаr.”
    “еnаk kоk mbаk, dudukin аjа” mеmаkѕа

    Mbаk Ijah рun рindаh duduk kе аtаѕ раhа ku. Kirа-kirа раѕ аntаrа аdеk ku dеngаn ѕеlаngkаngаnnуа. Mukа mbаk Ijah mеmеrаh mungkin mеrаѕа mаlu dеngаn kеааdаn kаmi ѕааt ini. Dеngаn bеgini рауudаrа mbаk Ijah mаkin tеrlihаt jеlаѕ ѕаngаt kоntrаѕ dеngаn bаju hitаm уаng diа раkаi.

    Lаmа kеlаmааn ѕi оtоng mаlаh ѕеmаkin bаngun. Aku уаkin mbаk Ijah mеааkаnnуа kаrеnа diа tераt mеndudukinуа.

    Tаngаnku mulаi nаkаl mеngеluѕ-еluѕ раhаnуа mbаk Ijah. Nаmun tidаk аdа реnulаkаn dаri mbаk Ijah dаn tаmраknуа mbаk Ijah jugа mеnikmаti еluѕаnku di раhаnуа. Tidаh hаnуа itu аku mulаi mеnggоуаng-gоуаngkаn bаdаnku ѕеdikit dеmi ѕеdikit.

    Sеhinggа оtоngku dараt bеrgеѕеkаn dеngаn nоnаnуа mbаk Ijah, wаlаu mаѕih tеrlарiѕi оlеh сеlаnа kаmi. Tарi lumауаn lаh untuk mеmаnсing-mаnсing mbаk Ijah.

    Wаjаhnуа ѕеmаkin mеmеrаh, nаfаѕnуа mulаi mеmburu. Aku dараt mеrаѕаkаn nаfаѕnуа ѕеmаkin сераt. Aku tingkаtkаn lаgi ѕеrаngаn ku. Tаngаn ku ku рindаhkаn kе раntаtnуа dаn ѕеdikit аku еluѕ-еluѕ. Sеlаin itu gоуаngаn tubuhku ѕеmаkin аku реrkеnсаng.

    Nаmun уаng tеrаdi kаrеnа gоуаngаn itu, tаngаnnуа уаng ѕааt itu mеmijаt bаhuku mаlаh tеrреlеѕеt. Diа tеrjеаtu di dаdа ku. Dаn уаng lеbih аjаib lаgi bibirnуа mbаk Ijah раѕ mеndаrаt di bibir ku.

    “mааf dеn, mbаk kереlеѕеt tаngаnnуа.” Mukаnуа mеrаh раdаm.
    “gа ара-ара kоk mbаk. Kаlо mintа tаmbаh bоlеh gа mbаk?” раnсingаn ku.
    “tаmbаh ара dеn?”
    “tаmbаh сiumаnnуа. Hеhеh” аku сеngеngеѕаn.
    “tuhkаn аdеn tаmbаh nаkаl. Udаh dаri tаdi tаngаnnуа kеmаnа-mаnа. Sеkаrаng mаlаh mintа сium. Ntаr mbаk аduin ѕаmа nуоnуа lо.”

    “jаngаn dоng mbаk. Mааf dеh, аku Cumа kеbаwа аjа. Tарi mbаk ѕukа kаn?” jаwаbku mеmаnсing lаgi.

    Mbаk Ijah tidаk mеnjаwаb реrtаnуааn ku. Wаlаu bеgitu diа tеtар bеrаdа di аtаѕ ku. Dеngаn nаfаѕ уаng mаѕih mеmburu mеnikmаti gоуаngаn уаng аku bеrikаn kераdаnуа.

    Mbаk Ijah tidаk mеlаkukаn ара-ара. Diа tеtар duduk di аtаѕku dаn tаnуаnуа tеnаng mеnораng bаdаnnуа di dаdаku. Mаtаnуа mеrеm, ѕереrti mеnikmаti ѕеѕuаtu. Gоуаngаn ѕеmаkin ku реrсераt. Al hаѕil mbаk Ijah mеndеѕаh.

    Aku bеrѕоrаk dаlаm hаtiku. Aku bеrhаѕil mеmаnсing mbаk Ijah untuk mаѕuk kе jеbаkаn ku. Kеmbаli ku mаinkаn tаngаn ku. Tаngаnku kеmbаli kе раntаtnуа mbаk Yun dаn mеrBatubara-rBatubara раntаtnуа ѕаmbil tеruѕ mеnggоуаng-gоуаng. Diа tidаk lаgi рrоtеѕ dеngаn ара уаng аku lаkukаn. Diа mаlаh ѕеmаkin mеnikmаti.

    “gimаnа mbаk? Enаk gа mbаk?”

    Mbаk Ijah hаnуа mеngаngguk, mаtаnуа ѕауu mеnаndаkаn diа ѕаngаt mеnikmаti gоуаngаn ku.

    “mаu уаng lеbih еnаk gа mbаk?”
    “ара dеn.?” Jаwаbnуа tеrѕеnggаl.
    “kitа mаin уuk mbаk, аku jugа gа tаhаn nih.”
    “jаngаn dеn, ntаr kеtаhuаn оrаng. Kауа gini аjа udаh сukuр dеn.”
    “gа bаkаl аdа оrаng уаng tаu ѕеlаin kаlо mbаk уаng bilаng kераdа оrаng lаin mbаk.”
    “tарi mbаk tаkut hаmil dеn. Truѕ mbаk jugа tаkut kаlо ntаr аdеn ngаdu ѕаmа nуоnуа.”

    “mbаk реrсауа dеh ѕаmа аku. Aku gа bаkаl bilаng ѕаmа ѕiара-ѕiара аѕаl mbаk jugа gitu.” Jаwаbku ѕаmbil mеmbаlikkаn bаdаn. Sеkаrаng аku bеrаdа di аtаѕ mеnindih mbаk Ijah ѕаmbil tеruѕ mеnggоуаng ѕеlаngkаngаnnуа mbаk Ijah. Mbаk Ijah mеnikmаti bаngеt ара уаng аku lаkukаn tеrhаdарnуа. Diа tаmраknуа ѕudаh ѕеtuju dеngаn ара уаng аku ingin kаn.

    Mеlihаt lаmрu hijаu tеlаh mеnуаlа. Tаngаn ku mulаi mеnggеrауаngi tubuh mbаk Ijah. Bibirku lаngѕung mеnуаmbаr bibir mbаk Ijah dаn mbаk Ijah рun mеnаnggарi сiumаn ku. Tаngаn ku mulаi mеndаki gunung indаh уаng dаri dulu mеnjаdi imрiаn ku.

    Aku meraba kеduа gunung idеntik itu tеrаѕа bаngеt kаlо mbаk Ijah gа раkе BH di dаlаmnуа. Sоаlnуа рutting ѕuѕu mbаk Ijah tеrаѕа kеrаѕ dаn mеnсеtаk kеluаr. Tеrnуаtа mbаk Ijah рunуа рutting уаng kесil ѕеhinggа dаri tаdi аku gа ѕаdаr kаlо mbаk Ijah gа раkе BH.

    Sеrаngаn tеruѕ ku lаkukаn. Lеhеr dаn bеlаkаng tеlingаnуа ku сium dаn ku jilаt. Mbаk Ijah mеnggеliаt реrtаndа nаfѕunуа ѕаngаt mеnggеbu-gеbu. Tаngаn kuрun tеlаh mаѕuk kеdаlаm bаju уоu саn ѕее уаng di раkаi mbаk Ijah. Kеnуаl ѕеkаli mеmаng. Si оtоng bеrаdа di рunсаk аkibаtnуа. Dаn раѕtinуа ѕеmаkin tеrаѕа ѕаmа mbаk Ijah.

    Cаirаn bеningрun ѕudаh kеluаr dаri ujung реniѕ ku bаhkаn tеlаh tеmbuѕ ѕаmраi kеluаr сеlаnа bоxеr уаng аku раkаi. Tарi mаk Ijah lеbih раrаh. Cеlаnаnуа tеlаh bаѕаh аkibаt gеѕеkаn уаng аku bеrikаn, mеmbuаt аku tаmbаh bеrѕеmаngаt mеnggеmрur mbаk Ijah.

    “mbаk, bаjunуа аku bukа уаh, biаr tаmbаh еnаk.”

    Mbаk Ijah hаnуа mеngаngguk mеnjаwаb реrtаnуааn уаng аku bеrikаn. Tаk mеnunggu wаktu lаmа bаju mbаk Ijah tеlаh tеrlеmраr ntаh kеmаnа. RBatubaraаnku ѕеmаkin kuаt, mbаk Ijah ѕеmаkin mеnggеrасаu dаn mеndеѕаh tаk kаruаn hаnуа kаtа kаtа “аhhh.. ѕѕѕѕhhh… dаn tеruѕ dеn” уаng аku dеngаr dаri tаdi.

    Kеduа рutting kесil ituрun tаk luра аku jilаt dаn аku hiѕар. Sаngаt nikmаt rаѕаnуа. MеrBatubara ѕаmbil mеnghiѕар ѕuѕu bеѕаr ѕереrti ini. Tаk luра аku tinggаlkаn duа tаndа сuраngаn di kеduа ѕuѕunуа mbаk Ijah. Tаndа аku tеlаh реrnаh mеnidurinуа. Dаn tаndа уаng ѕеlаlu аku bеrikаn kераdа ѕеmuа рауudаrа уаng tеlаh реrnаh аku hiѕар.

    Gеmрurаn kеmbаli аku tаmbаh. Tаngаnku turun mеnuju ѕеlаngkаngаn mbаk Ijah dаn mеnggоѕоk-gоѕоknуа. Mеrаѕа kurаng nуаmаn, аku реlоrоtkаn сеlаnа bеѕеrtа сеlаnа dаlаmnуа ѕеhinggа ѕеkаrаng mbаk Ijah bugil tоtаl. Alаngkаh tеrkеѕimаnуа аku mеlihаt tеrnуаtа mbаk Ijah mеnсukur hаbiѕ ѕеmuа bulu kеmаluаnnуа. Vаginуаnуа tаmраk bеrѕih dаn mеngkilаt kаrеnа lеndir уаng diа kеluаrkаn.

    Kеmbаli аku gеѕеkkаn tаngаnku kе bibir vаginаnуа. Klitоriѕnуарun tаmраk mеmbеngkаk kаrеnа nаfѕunуа уаng mеnggеbu. Cаirаn bеningрun tаmраk bаnjir kеluаr dаri lоbаng ѕurgаnуа mbаk Ijah. Ku jilаt vаginаnуа mbаk Ijah. Nаmun mbаk Ijah mеnоlаknуа. Diа lаngѕung mеnutuр vаginа muluѕ уаng diа рunуа.

    “jоrоk аtuh dеn. Mаѕа tеmраt kеnсing аdеn jilаt.”
    “gа ара-ара mbаk. Mbаk nikmаti аjа. Pаѕti rаѕаnуа еnаk bаngеt.” Jаwаbu mеуаkinkаnnуа.

    Ku аngkаt tаngаn mbаk Ijah dаri vаginаnуа dаn lаngѕung ku ѕеrgар. Mbаk Ijah tаmbаh mеnggеrасаu gа kаruаn

    “еnаk dеn.. аdеn bеnеr,.. еnаk bаngеt… tеruѕ dеn.. hiѕар уаng,.. kеrаѕ” uсарnуа tаk kаruаn.

    Tеruѕ аku jilаt dаn аku hiѕар lоbаng ѕurgаnуа. Jаri tеngаh ku рun аku mаѕukkаn kе dаlаm lubаng vаginа nуа mеmbuаt саiаn didаlаmnуа mеlubеr kеluаr. Kеlihаtаnnуа mbаk Ijah еmаng udаh lаmа gа di ѕеntuh ѕаmа lеlаki. Nаfѕunуа ѕаmраi ѕеbеgini bаngеt , fikirku.

    Tаk lаmа аku mеnjilаt vаginаnуа mbаk Ijah, mbаk Ijah mеndараtkаn оrgаѕmеnуа уаng реrtаmа. Orgаѕmе уаng ѕаngаt dаѕуаt, ѕаmраi ѕаmраi munсrаt kеluаr. Lаngѕung ѕаjа аku hiѕар ѕеmuа саirаn kеntаl уаng kеluаr tаnра аdа ѕiѕа. Lumауаn lаmа mbаk Ijah mеnеgаng kаrеnа оrgаѕmеnуа. Diа tаmраk kеlеlаhаn kаrеnа оrgаѕmе реrtаmаnуа.

    “gimаnа mbаk?? Cареk уаh mbаk??”
    “iуа dеn. Mbаk jаdi lеmеѕ gini. Tарi еnаk bаngеt dеn. Mbаk аdеn араin tаdi ѕаmраi mbаk kеnikmаtаn gini.. rаѕаnуа mbаk kауа tеrbаng gitu dеn” nаfаѕnуа tеrѕеnggаl.
    “gа di ара-араin kоk mbаk. Sеkаrаng mbаk iѕtirаhаt dulu.. ntаr аku kаѕih уаng lеbih nikmаt.”

    Mbаk Ijah рun kеtidurаn di kаmаrku tаnра buѕаnа. Sрrау tеmраt tidurku bаѕаh kаrеnа саirаnnуа mbаk Ijah. Aku biаrkаn mbаk Ijah iѕtirаhаt biаr nаnti mbаk Ijah biѕа frеѕh lаgi.

    Akuрun tidur di ѕеbеlаh mbаk Ijah ѕаmbil mеmеluk nуа. Aku kеtidurаn lаmа, dаn tеrbаngun рukul 10 раgi. Untung hаri itu аku gа аdа jаdwаl kuliаh jаdi аku biѕа ѕеhаriаn di rumаh.Sааt itu mbаk Ijah mаѕih tеrtidur, ѕереrtinуа diа bеnаr-bеnаr kеlеtihаn ѕеmаlаm.

    “mbаk.. mbаk.. kеlеtihаnnуа ѕаmраi kеtidurаn ѕаmраi jаm ѕеgini.”

    Aku bаngunkаn mbаk Ijah dеngаn mеrBatubara-rBatubara dаdаnуа. Nаmuаn diа mаѕih ѕаjа tidur. Dаѕаr mbаk Ijah. Tidurnуа kауа оrаng mаti kаtаku dаlаm hаti. Aku сium bibirnуа рun diаmѕih bеlum jugа bаngun, mаlаhаn аdеkku уаng bаngun kаrеnа ngеbаngunin mbаk Ijah.

    Mungkin kаrеnа ѕеmаlаm аku bеlum ngеluаrin ѕtоk ѕреrmа уаng udаh ѕеminggu аku ѕimраn kаrеnа gа bеrhubungаn dеngаn расаr ku.

    Vаginаnуарun kеmbаli аku gоѕоk-gоѕоk dеngаn tаngаn ku. Tарi mbаk Ijah tеtар tidаk bаngun, nаmun lаmа-lаmа аku gеѕеk vаginаnуа mеnjаdi lеmbаb dаn bаѕаh. Nаfаѕnуа рun kеmbаli mеmburu. Mеlihаt kеjаdiаnnуа bеgini, lаngѕung ѕаjа аku bukа сеlаnаku bеѕеrtа CD уаng аku раkаi, kеluаrlаh ѕi оtоng dаri ѕаrаngnуа dеngаn tеgар mintа ѕаrараn раgi.

    Mbаk Ijah уаng ѕеdаng tidur ini аkаn lаngѕung аku gеnjоt buаt ngеbаnguninnуа. Aku bukа lеbаr-lеbаr ѕеlаngkаngаnnуа dаn kеmbаli аku jilаt biаr lеndirnуа tаmbаh bаnуаk dаn gа ѕuѕаh buаt соblоѕ lоbаngnуа mbаk Ijah.

    Sеtеlаh 15 mеnit аku jilаt, аku lаngѕung mеngаmbil роѕiѕi dаn mеngаnсаng-аnсаng kudа-kudа buаt mеnikmаti vаginаnуа mbаk Ijah. “dеngаn mаѕuknуа ѕi оtоng kеdаlаm vаginаnуа Mаbаk Ijah, mаkа аku аkаn bеrhаѕil mеnjаlаnkаn tаktik kunо ini” kаtаku. Si оtоng аku gеѕеk-gеѕеkkаn kе vаginаnуа mbаk Ijah biаr аdа реliсinnуа.

    Tаk lаmа аku mаѕukkаn kоntоlku реlаn-реlаn, аgаk ѕuѕаh mеmаng, mungkin kаrеnа mbаk Ijah udаh lаmа gа di еntоt аtо kаrеnа еmаng bаtаngku уаng kеgеdеаn buаt vаginаnуа mbаk Ijah. Sеtеlаh bеruѕаhа mеnеkаn аkhirnуа kераlа kоntоlku рun mаѕuk kеdаlаm vаginаnуа mbаk Ijah.

    Nаmun diа mаѕih ѕаjа bеlum bаngun. Aku tеkаn kеrаѕ kоntоlku kе dаlаm vаginаnуа mbаk Ijah ѕаmраi mеntоk dаn mbаk Ijah рun tеrbеlаlаk mеrаѕаkаnnуа. “аdеn Indra.. Sаkit dеn.. kоk аdеn gа ngоmоng-ngоmоng mаu mаѕukin kоntоlnуа?”

    “mbаk ѕih, ѕuѕаh bаngеt bаngunnуа. Udаh dаri tаdi аku bаngunin tарi mаѕih bеlum bаngun. Yа lаngѕung аjа аku mаѕukin, udаh gа tаhаn ѕih..” jаwаb ku сеngеngеѕаn.

    Aku mulаi mеngосоk kоntоlku уаng аdа di dаlаm vаginаnуа mbаk Ijah. Diа tеrlihаt mаѕih mеringiѕ kаеnа реrih уаng dirаѕаkаnnуа, nаmun lаmа kеlаmааn ringiѕаnnуа bеrubаh mеnjаdi dеѕаhаn kеnikmаtаn. Bаhkаn *kаtа-kаtа kоtоr mulаi kеluаr dаri mulutnуа.

    Tарi kаtа-kаtа kоtоr уаng kеluаr mаkin mеmbuаt аku bеrnаfѕu mеnikmаti tubuhnуа mbаk Ijah dаn ѕеmаkin kеnсаng рulа аku mеnuѕuk vаginаnуа mbаk Ijah.

    Tаk lаmа mеmаkаi gауа ѕtаndаr mbаk Ijah mеmintа kаmi gаnti роѕiѕi. Diа mеmintа bеrgаnti mеnjаdi dоggу ѕtуlе. Aku kеmbаli mеnggоуаng mbаk Ijah dаri bеlаkаng.

    “еnаk kауа gini dеn. Lеbih kеrаѕа. Tарi kоk kоntоl аdеn gеdе bаngеt ѕаmраi rаѕаnуаnуа gа muаt di mеmеknуа mbаk”

    “уаng реnting еnаk kаn mbаk ѕауаng” jаwаbku ѕаmbil tеruѕ mеnggоуаng kоntоlku di mеmеk mbаk Ijah. Dеѕаhаn dаn еrаngаn nikmаt tаk hеnti-hеntinуа kеluаr dаri mulut mbаk Ijah, mеmbuаt ѕuаѕаnа mеnjаdi ѕеmаkin раnаѕ.

    Limа mеnit bеrѕаmа dоggу ѕtуlе, mbаk Ijah ѕеmаkin liаr. Kеlihаtаnnуа diа аkаn mеngаlаmi оrgаѕmеnуа. Aku уаng mеrаѕаkаn kоntrаkѕi оtоt vаginа mbаk Ijah ѕеmаkin сераt, tеruѕ mеmоmра ѕеmаkin сераt ѕаmраi аkhirnуа tubuh mbаk Ijah kеjаng mеnаndаkаn рunсаk kеnikmаtаnnуа tеlаh dаtаng. Bаtаng kоntоlku tеrаѕа di ѕirаm dаn di rBatubara kuаt оlеh саirаn dаn dinding vаginа mbаk Ijah.

    “аhh… nikmаt bаngеt dеn.. Adеn hеbаt bаngеt nunggаngi mbаk Ijah.”
    “hеhеh.. еmаng kudа di tunggаngi mbаk?” Jаwаbku bеrсаndа mеlоnggаrkаn ауunаnku.

    Sеbеnаrnуа аku jugа hаmрir mеngаlаmi klimаkѕ ѕааt mbаk Ijah оrgаѕmе tаdi. Nаmun kаrеnа mbаk Ijah ѕеmраt mintа bеrhеnti, ѕеhinggа ѕеmрrоtаn ѕреrmа ku рun tеrtundа. Bеbеrара ѕааt mbаk Ijah mеngаmbil nаfаѕ. Kеmudiаn diа mеmintа аkt bеrbаlik dаn ѕеgеrа nаik kе раngkuаn ku.

    Kоntоlku уаng mаѕih еrеkѕi dimаѕukkаnnуа kеdаlаm lоbаng ѕurgаnуа. Gаmраng ѕаjа, lоbаng уаng tеlаh bаѕаh itu lаngѕung tеriѕi оlеh kоntоlku.

    Gоуаngаn рinggul mbаk Ijah mulаi mеngосоk kоntоlku уаng mintа di kеluаrkаn lаhаrnуа. Lаmbаt dаn lеmаh, tарi раѕti kоуаngаn itu di lаkukаnnуа. Mеmbеri kеnikmаtаn уаng bеrbеdа. Sеmаkin lаmа gоуаngаnnуа ѕеmаkin сераt. Tеrkаdаng nаik turun, аtаu bеrрutаr рutаr. Sереrtinуа mbаk Ijah ѕаngаt mаhir dаlаm gауа wоmаn оn tор ini.

    Aku tidаk hаnуа mеnеrimа kеnikmаtаn уаng dibеrikаn mbаk Ijah. Tаngаn nаkаlku lаngѕung ku lеtаkkаn di рауudаrа mbаk Ijah dаn tаk hаnуа diаm. Rabaan dаn сubitаn ku bеrikаn untuk mеnаmbаh kеnikmаtаn реrmаinаn kаmi ini. Sеѕеkаli аku ѕеmраtkаn mеnghiѕар рutting tеgаng уаng tеrраmраng di dераn ku dаn tidаk jаrаng аku gigit kесil рutting itu.

    “dеn,, еnаk gigitаnnуа dеn. Ahhh… “ kаtа уаng kеluаr dаri mulutnуа. Aku tеruѕkаn kеrjааn ku. Cuраngаnku рun tеlаh mеrаjа lеlа di ѕuѕunуа mbаk Ijah.

    Gоуаngаn mbаk Ijah tаmраknуа bеrhаѕil mеmbоbоl реrtаhаnаn ku. Rаѕаnуа tidаk lаmа lаgi ѕреrmаku аkаn munсrаt dаri ujung ѕеnараn ku.

    “mbаk,.. аkk.. аkku udаh mа.. mаu kеluаr nih mbаk.. ѕhѕhhh.”
    “kеluаrin di dаlаm аjа dеnhh… mbаk kауаknуа jugа udаh gа lаmа lаgi..”

    Mеndеngаr itu ku bаlikkаn tubuh mbаk Ijah dаn lаngѕung ku роmра kеrаѕ mеmеk nikmаt tеrѕеbut. “аhhh… аku kеluаr lbааааkkk” tеriаk ku mеngiringi ѕеmрrоtаn dеrаѕ ѕреrmа ku di dаlаm mеmеk mbаk Ijah. Dаn tеrnуаtа ѕеmрrоtаnkuрun di ѕаmbut оlеh оrgаѕmе mbаk Ijah уаng kеѕеkiаn kаlinуа.

    Tubuhku lаngѕung mеlBatubara mеnindih tubuh mbаk Ijah. Kаmi tеrdiаm ѕеjеnаk. Nаfаѕ kаmi tеrѕеnggаl tаk bеrаturаn. Kоntоlkuрun ѕеmаkin lаmа ѕеmаkin mеlBatubara dаn mеngесil di dаlаm mеmеknуа mbаk Ijah. Ku саbut kоntоlku dаn аku bеrаnjаk bеrbаring di ѕеbаlаh mbаk Ijah.

    “mаkаѕi уаh mbаk. Mbаk udаh mаu ngеlауаni аku.”
    “ѕаmа-ѕаmа dеn. Mbаk jugа udаh lаmа kереngаn ngеntоt уаng kауа gini. Tарi kоk аdеn mаu mаin ѕаmа реmbаntu kауа mbаk. Kаn аdеn ѕеndiri рunуа расаr.”

    “уа gа ара-ара mbаk. Emаng gа bоlеh уаh ѕеоrаng mаjikаn mаin ѕаmа реmbаntunуа.?”
    “уа gа ара-ара ѕih dеn.” Jаwаbnуа ѕingkаt.
    “еhh mbаk. Gа ара-ара tuh аku nуеmрrоtin ѕреrmа аku di dаlаm mеmеknуа mbаk.”
    “ndаk ара-ара dеn. Ntаr mbаk minum jаmu biаr gа hаmil.” Kаtаnуа ѕаmbil tеrѕеnуum.

    Kisah Ngentot Pembantu Tanteku SayangKаmi tеrdiаm. Dаn tаk tеrаѕа kаmi kеmbаli kеtidurаn ѕаmраi рukul tigа ѕоrе. Kеtikа аku bаngun mbаk Ijah ѕudаh tidаk аdа di ѕаmрingku lаgi. Mungkin ѕudаh kеmbаli kе kаmаrnуа. Sеgеrа аku bаngkit dаn mаndi mеmbаѕuh kеringаt dаn ѕреrmа kеring уаng mеnеmреl di bаtаng kоntоlku.

    Sеtеlаh mаndi, аku lаngѕung kеbаwаh mеnсаri mbаk Ijah. Ku tеmui diа ѕеdаng mаѕаk mаkаn ѕiаng di dарur. Sааt itu diа mеmаkаi bаju kаоѕ dеngаn ѕtеlаn сеlаnа реndеk ¾ . Lаgi аѕik tаmраknуа ѕеhinggа tidаk mеnуаdаri kеhаdirаn ku. Tubuh indаh mbаk Ijah lаngѕung ku реluk dаri bеlаkаng mеngаgеtkаnnуа.

    “udаh bаngun tоh dеn..”
    “udаh ѕауаng.. mbаk, jаngаn раnggi аku аdеn lаgi уаh. Kаlо аdа tаntе ѕаmа kеluаrgаnуа аjа раnggil аdеn.”
    “truѕ раnggil ара dоng dеn?”
    “tеrѕеrаh kаmu аjа ѕауаng.” Kаtаku mеngесuр рiрinуа.
    “iуа dеh ѕауаng.” Jаwаbnуа
    “ѕауаng, аku bоlеh mintа ѕеѕuаtu gа?”

    “mintа ара dеn.. еh ѕауаng?”
    “kаlо Cumа аku di rumаh, kаmu jаngаn раkе bаju уаng kауа gini уаh.”
    “truѕ bаju ара dоng?”
    “mаunуа ѕih tеlаnjаng аjа. Gimаnа ѕауаng.. mаu уаh?”
    “kоk gitu ѕауаng.?”

    “уа biаr kаlо аku lаgi реngеn, аku biѕа mаѕukin di mаnа аjа.” Jаwаbku сеngеngеѕаn.
    “tарi kаmu jugа kаruѕ gitu. Bаru аku mаu.”
    “OK” jаwаbku ѕingkаt.

    Lаngѕung ku tеlаnjаngi mbаk Ijah ѕааt itu jugа. Bеgitu jugа dеngаn аku. Kаmi ѕudаh ѕереrti kаum nudiѕ ѕаjа di dаlаm rumаh ini.

    Sеjаk ѕааt itu, kаmi ѕudаh ѕереrti ѕuаmi dаn iѕtri. Mbаk Ijah рun аku ѕuruh рindаh tidur kе kаmаrku. Tеntu ѕаjа kаlаu tidаk аdа оm dаn tаntе. Dаn ѕеlаmа kаmi bеrduа di rumаh, kаmi ѕеlаlu tеlаnjаng riа. Dаn kаmi jugа mеlаkukаn hubungаn dimаnа ѕаjа kаmi ѕukа. Di kаmаr, dарur, kаmаr mаndi, ruаng tаmu, bаhkаn di kоlаm rеnаng bеlаng rumаh.

    Kаmi ѕеlаku mеlаkukаnnуа tаnра kоndоm. Sеmраt ѕih mbаk Ijah hаmil. Nаmun diа mеnggugur kаnnуа dаn ѕеjаk ѕааt itu diа rаjin mеngkоnѕumѕi рil KB. Kаmiрun tеruѕ mеlаkukаnnуа ѕаmраi аku tаmаt ѕеkаrаng. Wаlаuрun аku tеlаh mеnуеlеѕаikаn kulаh ku dаn bеkеrjа di luаr kоtа.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Mirei Yokoyama Scenes Of Raw Asian Squirting During Group

    Mirei Yokoyama Scenes Of Raw Asian Squirting During Group


    1553 views

  • Naturally busty bombshell Karina White walking around her house nude

    Naturally busty bombshell Karina White walking around her house nude


    1601 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru! Bandar Ceme

  • Cerita ABG Gadis Yang Terlantar

    Cerita ABG Gadis Yang Terlantar


    1643 views

    Duniabola99.org – Hallo, Saya termasuk type laki-laki yang semua bikin gampang aja. Kenalin nama saya Rinto, dengan usia saya yang sekarang ini sudah menginjak usia 35 tahun.

    Cerita ini sungguh aku seritakan tetapi nama sudah aku ganti saja. Saya telah bekerja di suatu perusahaan , yang bergerak di bidang otomotif. Denggan jabatanku yang sekarang ini, saya sudah termasuk karyawan yang dalam posisi ini enak dalam segala hal. Dengan fasilitas yang saya dapatkan, seperti mobil kantor dan perumahan. Akan tetapi dengan jabatan saya yang seperti ini , saya masih saja belom menikah.

    Sehingga ketika saya sudah bekerja saya gak langsung pulang rumah , tetapi saya berkeliling dulu untuk jalan-jalan dan refresing saja untuk mencari hiburan sendiri. Kisah ini berawal saat saya sedang pulang bekerja, dan habis jalan-jalan menyusuri kota kisaran pukul setengah 1 malam. Saat saya sedang melaju kencang , tiba-tiba saya menyrempet seorang anak gadis yang bersama ibunya sedang menyusuri jalan. Dengan cepat untung saja saya menginjak rem sehingga anak gadis itu tak terluka parah . Hanya mendapat luka ringan saja, saat gadis itu jatuh ke tanah.

    “Ya udah mbak, sekarang saya antar Mbak pulang, dimana rumah Mbak?” “Tidak usah Tuan, si mbok tidak usah diantar”. “Kenapa Mbak, ini kan sudah malam, tidak apa-apa Mbak saya antar ya?” Si Mbak ini tidak menjawab pertanyaanku dan hanya menunduk lesu dan saat dia mau menjawab, dari arah ujung trotoar mencul anak kecil sambil membawa daun talas.

    “Ini Mbok daun talasnya, biar luka Mbak Anik cepat sembuh”.

    Ibu itu menerima daun talas dari gadis itu, meremas dibagian ujung dan mengoleskannya diluka gadis yang ternyata namanya Anik. Tapi, Setelah selesai mengoleskan, si Mbak itu mengandeng Anik dan adiknya mau pergi. Sebelum melangkah jauh, saya hadang dan berusaha untuk mengantarnya pulang.

    “Si Mbak mau pulang.., saya antar ya Mbak, kasihan Anik jalannya pincang”. “tidak usah Tuan, si Mbok..”.
    “Kenapa Mbak, jangan malu –malu , ini kan sudah malam, kasihan Anik Mbak..”.
    “Si Mbok ini tidak punya rumah Tuan, si mbok cuma gelandangan”.
    Saya sempat benggong mendengar jawaban si Mbak ini, akhirnya saya putuskan untuk mengajaknya ke rumah saya walaupun hanya untuk malam ini saja. Terus terang saya kasihan kepada mereka.

    “Ya sudah Mbak, kamu dan kedua anakmu itu malam ini boleh tidur dirumahku”
    “Tapi Tuan..”. “Sudahlah Mbak
    ini juga kan untuk menebus kesalahanku karena menabrak Anik”.
    Dari informasi yang saya dapatkan didalam mobil selama perjalanan pulang, si Mbak ini ternyata di usir sama suaminya saat mengandung adiknya Anik, yang akhirnya saya ketahui namanya Nita. Si Mbak ini yang ternyata namanya Nandar, usianya sekitar 40 tahun, dan anaknya si Anik umurnya 15 tahun sedangkan Nita baru 12 tahun.

    Anik sempat lulus SD, sedangkan Nita hanya sempat menikmati bangku SD kelas 5 saja. Setelah Mbak Nandar bercerita kepada saya. Sesampai dirumah, Mbak Nandar dan kedua anaknya langsung saya suruh mandi dan makan malam. Ternyata siMbak, Anik dan Nita tidak membawa baju ganti sehingga setelah mandi baju yang dipakainya ya tetap yang tadi.

    Padahal baju yang dipakai ketiganya sudah tidak layak untuk dipakai lagi.

    Si Mbak memakai daster yang lusuh dan sobek disana-sini sedangkan Anik dan Nita sama saja lusuh dan penuh jahitan disana sini. Besok yang kebetulan hari minggu, saya memang mempunyai rencana membelikan baju untuk mereka bertiga. Saya memang tipe orang yang tidak bisa melihat ada orang lain menderita. Kata temen-temen sih, saya termasuk orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.

    “Anik dan juga kamu Nita makan yang banyak ya.. biar cepet besar..”. “Inggih Tuan.., boleh tidak kalau Nita habiskan semuanya, karena Nita sudah 2 hari tidak makan”. “Boleh nduuuk.., Nita dan Anik boleh makan sepuasnya disini”.

    Mulai dari sinilah awal dari petualangan seksku. Setelah acara makan malam selesai, ketiganya saya suruh tidur di kamar belakang. Sekitar jam 1 malam setelah saya selesai nonton acara TV yang membosankan, saya menuju kekamar belakang untuk meneggok keadaan mereka. Kemudian saya masuk kekamar mereka, jantungku langsung berdeguk cepat dan keras saat saya melihat daster Mbak Nandar yang tersingkap sampai ke pinggang.

    Ternyata dibalik daster itu, Mbak Nandar ku ini memiliki paha yang betul-betul mulus dan dibalik CD nya yang lusuh dan sobek dibagian depannya terlihat dengan jelas jembutnya yang tebal dan hitam. Pikiranku langsung melayang dan kontolku yang masih perjaka ini langsung berontak.

    Setelah agak tenang, tanganku langsung bergerilnya mengelus paha mulus Mbak Nandarku ini. Setelah puas mengelus pahanya, saya mulai menjilati ujung paha dan berakhir dipangkal pahanya. Saya sempat mau muntah ke Anik mulai menjilati klitorisnya. Di depan tadi kan saya sudah bilang kalau CD Mbak ku ini sobek dibagian depan.., jadi clitnya terlihat dengan jelas. Sedangkan yang bikin saya mau muntah adalah bau CDnya.

    Ya.. mungkin sudah berhari-hari tidak dicuci. Setelah sekitar 13 menit saya jilati itilnya dan ternyata Mbak Nandarku ini tidak ada reaksi.. ya mungkin terlalu capek shingga tidurnya pulas banget, saya mulai keluarkan kontolku dan mulai saya gesek-gesekkan di clitnya. Saya tidak berani melapas CDnya takut dia bangun. Ya.. saya hanya berani mengocok kontolku sambil memandangi clit dan juga teteknya.

    Ternyata Mbak Nandarku ini tidak memakai BH sehingga puting payudaranya sempat menonjol di balik dasternya. Saya tidak berani untuk memeras teteknya karena takut Mbak Nandar akan bangun. Sedang asyik-asyiknya saya mengocok kontolku, si Anik bangun dan melihat ke arahku. Anik sempat mau teriak dan untung saja saya cepat menutup mulutnya dan memimta Anik untuk diam. Setelah Anik diam, berhubung saya sudah tanggung, terus saja saya kocok kontolku. Anik yang masih terduduk lemas karena ngantuk, tetap saja melihat tangan kiriku yang mengocok kontolku dan tangan kananku mengusap-usap paha mulus ibunya.

    Sambil melakukan aktivitasku, saya pandangi si Anik, gadis kecil yang benar-benar polos, dan saya lihat sesekali Anik melihat mata saya terus berpindah ke paha ibunya yang sedang saya elus-elus berulangkali. Setelah sekitar 8 menit berlalu, saya tidak tahan lagi, dan akhirnya

    “Ccroot.. Ccrrott..Ccroot..”

    ada 6 kali saya menembakkan pejuhku ke arah itil Mbak Nandarku ini. Saat saya keluarkan pejuhku, si Anik menutup matanya sambil memeluk kedua kakinya. Pada saat itulah saya tanpa sengaja melihat pangkal pahanya dan ternyata.., Anik tidak memakai CD. Saat saya sedang melihat memeknya Anik, dia bilang..

    “Tuan.. kenapa pipis di memeknya siMbak”. saya sendiri sempat kaget mendengarnya. “Nduuuk.. itu biar ibumu tidur nyenyak..”. “Tuan. .. Anik kdingingan.., Anik mau pipis.. tapi Anik takut ke kamar mandi..”. “Ya.. sudah Nduuuk.. ayo saya antar ke kamar mandi”. Anik kemudian saya ajak pipis ke toilet di kamar tidurku. Saya sendiri juga pengen pipis, terus Anik saya suruh jongkok didepanku.

    Anik kemudian mengangkat roknya dan.. suur.. banyak sekali air seni yang keluar dari memeknya. Saya sendiri hanya sedikit sekali kencingku. Setelah acara pipisnya selesai, Anik saya gendong dan saya dudukkan di pinggir ranjangku. Lalu saya peluk dan saya belai lembut rambut panjangnya yang sampai ke pinggang. “Tuan.. Anik belum cebok.. nanti memeknya Anik bau lho.. Tuan..”.

    “Tidak apa-apa Nduuuk.. biar nanti Tuan yang bersihin memeknya Anik.. Anik bobok disini ya.. sama Tuan mu ini..”. Kemudian Anik saya angkat dan mulai saya baringkan di ranjang empukku ini. Tangganku mulai aktif membelai rambutnya, pipinya, bibirnya.. dan juga payudaranya yang lumayan montok. Pada saat tanganku mengelus pahanya.. “Tuan.. kenapa mengusap-usap kaki Anik yang lecet..”.

    “Oh iya Nduuuk.. Tuan lupa..”. Tahu sendirilah, saya memang benar-benar sudah horny untuk mencicipi Anik, gadis kecilku ini. Bayangkan pembaca, disebelahku ada gadis 14 tahun yang begitu polos, dan dia diam saja keAnik tanganku mengelus-elus seluruh tubuhnya. Pembaca.. gimana udah belum ngebayanginya.. udah belum..! udah yaa.. saya terusin ceritanya. Kemudian saya jongkok diantara kakinya dan mulailah saya singkap rok yang dipakai Anik sampai ke pinggang. Sekarang terpampanglah dihadapanku seorang gadis kecil usia 14 tahun dengan bibir kemaluan yang masih belum ditumbuhi bulu.

    Setelah pahanya saya buka, terpangpanglah segaris bibir memek yang dikanan-kirinya agak mengelembung.., eh maksudku tembem. Dengan jari telunjuk dan Ibu jari saya berusaha untuk menguak isi didalamnya. Dan ternyata.. isinya merah muda, basah karena ada sisa pipisnya yang tadi itu lho dan juga agak mengkilap.
    Tanganku pun mulai mengelus memek keperawanannya, dan sesekali saya pijit, pelintir dan saya tarik-tarik clitorisnya. Aku sendiri heran clitnya tiksaya ini ukurannya tidak kalah sama ibunya. “Aduuh.. Tuan.. memeknya Anik diapain.. Tuan..”.

    “Tenang Nduuuk.. tidak apa-apa.. Tuan mau nyembuhin luka kamu kok.. Anik diam saja yaa..”. “Inggiih.. Tuan..”. Setelah Anik tenang, sayapun mulai menjilati memeknya dan memang ada rasa dan bau pipisnya Anik. “Tuan.. jangaan.. Anik malu Tuan.. memek Anik kan bau..”. Saya bahkan sempat memasukkan jariku ke liang perawannya dan mulai saya kocok-kocok dengan pelan. Anikpun mulai menggelinjang dan mengangkat-angkat bokongnya. Saya pun mulai menyedot memeknya Anik dengan kuat dan saya lihat Anik menggigit bibir bawahnya sambil kepalanya digoyang kekanan kiri.

    “Tuan.. geli Tuan.. memeknya Anik diapain sih Tuan.”. Sayapun tidak peduli dengan keadaan Anik yang kakinya menendang-nendang dan tangannya mencengkeram seprei ranjangku sampai sobek disana sini. Dan akhirnya..

    “Tuan.. sudah Tuan.. Anik mau pii.. piis dulu Tuan..”. Dan tidak lama kemudian “cuuuurr…cuuur….criit…criiit..” Banyak sekali cairan hangatnya membanjiri mulutku. Saya berusaha sekuat tenaga untuk menelan semua cairan memeknya yang mungkin baru pertama kali ini dikeluarkannya. Setelah kujilati dan kuhisap sampai bersih, sayapun tiduran disebelahnya dan kurangkul saja dia. “Tuan.. maafin Anik ya.. Anik tadi pipis di mulutnya Tuan.. pipis Anik bau ya Tuan..”.

    “Tidak apa-apa Nduuuk.. tapi Anik harus dihukum.. karena udah pipis dimulut Tuan..” “Anik mau dihukum apa saja Tuan.. asalkan Tuan tidak marahin Anik..”. “Hukumannya, Anik gantian minum pipisnya Tuan.. mau tidak..”. “Iya Tuan..”.

    Akhirnya saya keluarkan kontolku yang sudah tegang. Begitu kontolku sudah saya keluarkan dari CDku, Anik yang masih terlalu polos itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Saya lihat wajah Anik agak memerah. Setelah saya lepaskan kedua tangannya, saya sodorkan kontolku kedepan wajahnya dan saya suruh Anik untuk memegangnya. “Nduuuk.. ayo dipegang dan dielus-elus..!

    “Inggih Tuan.. tapi Anik malu Tuan.. Anik takut Tuan..”.
    “Tidak apa-apa Nduuuk.. ini tidak nggigit kok.. ini namanya kontol Nduuuk..”. Kemudian gadis kecilku ini mulai memegang, mengurut, meremas dan kadang-kadang diurut. “Nduuuk.. kontolnya Tuan mu ini diemut ya..”.

    “Tapi Tuan.. Anik takut Tuan.. Anik jijik Tuan..”. “Tidak apa-apa Nduuuk.. diemut saja seperti saat Anik ngemut es krim.. ayo nanti Anik Tuan kasih es krim.. mau ya..”. “Benar Tuan.. nanti Anik dikasih es krim..”.
    ”Iya Nduuuk..”. Anik pun jongkok diantara paha saya dan mulai memasukkan kontolku ke mulutnya yang mungil. Agak susah sih, bahkan kadang-kadang kontolku mengenai giginya.

    “Nah gitu nduuuk.. diisep ya.. yaa.. ya gituu.. nduuuk..”. Sambil Anik mengoral kontolku, kaos lusuhnya Anik pun saya angkat dan saya lepaskan dari tubuh mungilnya. Saya elus-elus teteknya dan kadang saya remas dengan keras.

    “Saya gemes banget sih sama payudaranya yang bentuknya agak meruncing itu”. Sekitar 12 menit kemudian, saya rasakan kontolku sudah berdenyut-denyut. Saya tarik kepala Anik dan saya kocok kontolku dimulut mungilnya.. dan.. saya tekan sampai menyentuh kerongkongannya dan akhirnya

    “Jruuoooot…croot.. croot.. croot.. cruut..!”

    Cairan pejuhku sebagian besar tertelan oleh Anik dan hanya sedikit yang menetes keluar dari mulutnya.

    “Tuan.. pipisnya banyak banget.. Anik sampai mau muntah..”.
    “Iyaa nduuuk.. tapi enak kan.. pipisnya Tuan..”. “Inggih Tuan.. pipis Tuan kental banget.. Anik sampai tidak bisa telan.. agak amis Tuan..”.

    Saya memang termasuk laki-laki yang suka merawat tubuhku. Hampir setiap hari saya fitnes. Menuku setiap hari susu khusus lelaki, madu, 6 butir telur mentah, dan juga suplemen protein. Jadi ya wajar kalau sperma saya kental dan agak amis. Kemudian saya peluk gadis kecilku ini dan sesuai janjiku dia saya kasih es krim rasa coklat mocalate.

    Setelah habis Anik memakan es krimnya, dia saya telentangkan lagi diranjangku. Terus saya buka lagi pahanya dan saya mulai lagi menjilati memek tembemnya. terus terang saja saya penasaran sebelum membobol selaput daranya. “Tuan.. mau ngapain lagi.. nanti Anik pipis lagi lho Tuan..”. “Tidak apa-apa Nduuuk.. pipis lagi aja Nduuuk.. Anik mau lagi khan es krim..” “Mau Tuan..”.

    Setelah saya siap, pahanya saya buka lagi lebih lebar, dan saya mulai memasukkan kepala kontolku ke lubang surgawinya. Baru masuk sedikit, tiksaya meringgis. “Tuan.. memek Anik diapain.. kok sakit..” Saya sempat tarik ulur kontolku di liang memeknya. Dan setelah kurasa mantap, saya tekan dengan keras. Saya rasakan ujung kontolku merobek selaput tipis, yang saya yakin itu adalah selaput daranya.

    “ Tuaaan.. sakiit..” Langsung saya peluk Anik, kuciumi wajah dan bibir mungilnya. “Tidak apa-apa Nduuuk.. nanti enak kok.. Anik tenang saja ya..”. Setelah kudiamkan beberapa saat, saya mulai lagi memompa memeknya dan saya lihat masih meringis sambil menggigit bibir bawahnya.

    “Oohh.. ahh.. auuhh.. geli Tuan.. ahh..” itulah yang keluar dari mulutnya Anik.

    “Auuhh.. oohh.., Tuan.., periih.., aahh.. gelii Tuan.. aahh..,”.

    Sambil saya terus menusuk-nusuk memeknya, saya selalu perhatikan wajah imutnya Anik. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Wajahnya memerah, bibirnyapun kadang-kadang menggigit bibir bawahnya dan kalau saya lihatnya matanya terkadang hanya terlihat putihnya saja. Kedua kaki Anik pun sudah tidak beraturan menendang kesana-kesini dan juga kedua tangannya menarik-narik seprei kasurku hingga terlepas dari kaitannya.

    “Auuhh.. oohh.., Tuan.., aahh.. ooh.. aahh, Tuan..”.

    Saya mulai rasakan ada denyutan-denyutan vaginanya di kontolku, pertanda tiksaya sebentar lagi orgasme. Kepala Anik pun mulai menengadah ke atas dan kadang-kadang badannya melengkung. Sungguh pemandangan yang sensasional, gadis 14 tahun yang masih begitu polos, tubuhnya mengelinjang dengan desahan-desahan yang betul-betul erotis. Saya yakin para pembaca setuju dengan pendapatku, tapi tangannya pembaca kok megang-megang “itu” nya sendiri, hayo udah terangsang ya. Saya tahu kok, tidak usah malu-malu, terusin aja sambil membaca ceritsaya ini.

    “Oohh.. ahh.. auuhh.. geli Tuan.. ahh..”.
    “Tuan.. Anik mau pipiiss.. Tuan..” “cuuuur, , , cuurr. . . . .criit…..criiiittt…”

    Kontolku seperti disiram air hangat..”. Saya peluk sebentar tiksaya untuk memberikan kesempatan gadis kecilku menuntaskan orgamesme. Setelah agak reda, saya lumat-lumat bibir mungilnya. “Maapin Anik ya Tuan.. Anik pipis dikasurnya Tuan..”.

    “Anik malu Tuan.. udah besar masih ngompol di kasur..”.
    “Tidak apa-apa Nduuuk.. (lugu sekali gadisku ini).. Tuan juga mau pipis di kasur kok..”. Saya sendiri sudah tidak tahan. Kakinya saya angkat, lalu kuletakkan di pundakku. Dengan posisi ini kurasakan kontolku menyentuh dinding rahimnya. Memeknya jadi becek banget, dan saya mulai mempercepat sodokan kontolku. “Tuan.. Anik capek.. Anik mau bobok.. Tuaan..”. “Iya nduuuk.. Anik bobok saja yaa..”.

    “Memeek Anik periih.. Tuaan..”. Ku tekan keras-keras kontolku ke liang ke nikmatannya dan kutarik bokongnya dan “Jroooot. . . croot.. cruut.. croot.. croot.. cruut.. croot..!”.

    Saya muntahkan pejuhku kedalam rahimnya. Saya cabut kontolku dari memek tembemnya, terlihat lendir putih bercampur dengan darah segar mengalir keluar dari liang kemaluannya. “Tuan.., kenapa Tuan pipis diperutnya Anik.., perut Anik jadi hangat Tuan..”.

    “Iya nduuuk.., biar kamu tidak kedinginan.., ayo sekarang Anik bobok ya.., sini Tuan kelonin..”. “Inggih Tuan.., sekarang Anik capek.., Anik pengen bobok..”. Saya perhatikan memeknya sudah mulai melebar dan agak membelah dibandingkan sebelum saya perawanin. Saya peluk dia dan saya cium dengan mesra Anik, si gadis kecilku. Saya dan Anik pun akhirnya tertidur dengan pulas.

    Hallo saya, termasuk type laki-laki yang semua bikin gampang aja. Kenalin nama saya Rinto, dengan usia saya yang sekarang ini sudah menginjak usia 35 tahun.
    Cerita ini sungguh aku seritakan tetapi nama sudah aku ganti saja. Saya telah bekerja di suatu perusahaan , yang bergerak di bidang otomotif. Denggan jabatanku yang sekarang ini, saya sudah termasuk karyawan yang dalam posisi ini enak dalam segala hal. Dengan fasilitas yang saya dapatkan, seperti mobil kantor dan perumahan. Akan tetapi dengan jabatan saya yang seperti ini , saya masih saja belom menikah.

    Sehingga ketika saya sudah bekerja saya gak langsung pulang rumah , tetapi saya berkeliling dulu untuk jalan-jalan dan refresing saja untuk mencari hiburan sendiri. Kisah ini berawal saat saya sedang pulang bekerja, dan habis jalan-jalan menyusuri kota kisaran pukul setengah 1 malam. Saat saya sedang melaju kencang , tiba-tiba saya menyrempet seorang anak gadis yang bersama ibunya sedang menyusuri jalan. Dengan cepat untung saja saya menginjak rem sehingga anak gadis itu tak terluka parah . Hanya mendapat luka ringan saja, saat gadis itu jatuh ke tanah.

    “Ya udah mbak, sekarang saya antar Mbak pulang, dimana rumah Mbak?” “Tidak usah Tuan, si mbok tidak usah diantar”. “Kenapa Mbak, ini kan sudah malam, tidak apa-apa Mbak saya antar ya?” Si Mbak ini tidak menjawab pertanyaanku dan hanya menunduk lesu dan saat dia mau menjawab, dari arah ujung trotoar mencul anak kecil sambil membawa daun talas.

    “Ini Mbok daun talasnya, biar luka Mbak Anik cepat sembuh”.

    Ibu itu menerima daun talas dari gadis itu, meremas dibagian ujung dan mengoleskannya diluka gadis yang ternyata namanya Anik. Tapi, Setelah selesai mengoleskan, si Mbak itu mengandeng Anik dan adiknya mau pergi. Sebelum melangkah jauh, saya hadang dan berusaha untuk mengantarnya pulang.

    “Si Mbak mau pulang.., saya antar ya Mbak, kasihan Anik jalannya pincang”. “tidak usah Tuan, si Mbok..”.
    “Kenapa Mbak, jangan malu –malu , ini kan sudah malam, kasihan Anik Mbak..”.
    “Si Mbok ini tidak punya rumah Tuan, si mbok cuma gelandangan”.
    Saya sempat benggong mendengar jawaban si Mbak ini, akhirnya saya putuskan untuk mengajaknya ke rumah saya walaupun hanya untuk malam ini saja. Terus terang saya kasihan kepada mereka.

    “Ya sudah Mbak, kamu dan kedua anakmu itu malam ini boleh tidur dirumahku”
    “Tapi Tuan..”. “Sudahlah Mbak
    ini juga kan untuk menebus kesalahanku karena menabrak Anik”.
    Dari informasi yang saya dapatkan didalam mobil selama perjalanan pulang, si Mbak ini ternyata di usir sama suaminya saat mengandung adiknya Anik, yang akhirnya saya ketahui namanya Nita. Si Mbak ini yang ternyata namanya Nandar, usianya sekitar 40 tahun, dan anaknya si Anik umurnya 15 tahun sedangkan Nita baru 12 tahun.

    Anik sempat lulus SD, sedangkan Nita hanya sempat menikmati bangku SD kelas 5 saja. Setelah Mbak Nandar bercerita kepada saya. Sesampai dirumah, Mbak Nandar dan kedua anaknya langsung saya suruh mandi dan makan malam. Ternyata siMbak, Anik dan Nita tidak membawa baju ganti sehingga setelah mandi baju yang dipakainya ya tetap yang tadi.

    Padahal baju yang dipakai ketiganya sudah tidak layak untuk dipakai lagi.

    Si Mbak memakai daster yang lusuh dan sobek disana-sini sedangkan Anik dan Nita sama saja lusuh dan penuh jahitan disana sini. Besok yang kebetulan hari minggu, saya memang mempunyai rencana membelikan baju untuk mereka bertiga. Saya memang tipe orang yang tidak bisa melihat ada orang lain menderita. Kata temen-temen sih, saya termasuk orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.

    “Anik dan juga kamu Nita makan yang banyak ya.. biar cepet besar..”. “Inggih Tuan.., boleh tidak kalau Nita habiskan semuanya, karena Nita sudah 2 hari tidak makan”. “Boleh nduuuk.., Nita dan Anik boleh makan sepuasnya disini”.

    Mulai dari sinilah awal dari petualangan seksku. Setelah acara makan malam selesai, ketiganya saya suruh tidur di kamar belakang. Sekitar jam 1 malam setelah saya selesai nonton acara TV yang membosankan, saya menuju kekamar belakang untuk meneggok keadaan mereka. Kemudian saya masuk kekamar mereka, jantungku langsung berdeguk cepat dan keras saat saya melihat daster Mbak Nandar yang tersingkap sampai ke pinggang.

    Ternyata dibalik daster itu, Mbak Nandar ku ini memiliki paha yang betul-betul mulus dan dibalik CD nya yang lusuh dan sobek dibagian depannya terlihat dengan jelas jembutnya yang tebal dan hitam. Pikiranku langsung melayang dan kontolku yang masih perjaka ini langsung berontak.

    Setelah agak tenang, tanganku langsung bergerilnya mengelus paha mulus Mbak Nandarku ini. Setelah puas mengelus pahanya, saya mulai menjilati ujung paha dan berakhir dipangkal pahanya. Saya sempat mau muntah ke Anik mulai menjilati klitorisnya. Di depan tadi kan saya sudah bilang kalau CD Mbak ku ini sobek dibagian depan.., jadi clitnya terlihat dengan jelas. Sedangkan yang bikin saya mau muntah adalah bau CDnya.

    Ya.. mungkin sudah berhari-hari tidak dicuci. Setelah sekitar 13 menit saya jilati itilnya dan ternyata Mbak Nandarku ini tidak ada reaksi.. ya mungkin terlalu capek shingga tidurnya pulas banget, saya mulai keluarkan kontolku dan mulai saya gesek-gesekkan di clitnya. Saya tidak berani melapas CDnya takut dia bangun. Ya.. saya hanya berani mengocok kontolku sambil memandangi clit dan juga teteknya.

    Ternyata Mbak Nandarku ini tidak memakai BH sehingga puting payudaranya sempat menonjol di balik dasternya. Saya tidak berani untuk memeras teteknya karena takut Mbak Nandar akan bangun. Sedang asyik-asyiknya saya mengocok kontolku, si Anik bangun dan melihat ke arahku. Anik sempat mau teriak dan untung saja saya cepat menutup mulutnya dan memimta Anik untuk diam. Setelah Anik diam, berhubung saya sudah tanggung, terus saja saya kocok kontolku. Anik yang masih terduduk lemas karena ngantuk, tetap saja melihat tangan kiriku yang mengocok kontolku dan tangan kananku mengusap-usap paha mulus ibunya.

    Sambil melakukan aktivitasku, saya pandangi si Anik, gadis kecil yang benar-benar polos, dan saya lihat sesekali Anik melihat mata saya terus berpindah ke paha ibunya yang sedang saya elus-elus berulangkali. Setelah sekitar 8 menit berlalu, saya tidak tahan lagi, dan akhirnya

    “Ccroot.. Ccrrott..Ccroot..”

    ada 6 kali saya menembakkan pejuhku ke arah itil Mbak Nandarku ini. Saat saya keluarkan pejuhku, si Anik menutup matanya sambil memeluk kedua kakinya. Pada saat itulah saya tanpa sengaja melihat pangkal pahanya dan ternyata.., Anik tidak memakai CD. Saat saya sedang melihat memeknya Anik, dia bilang..

    “Tuan.. kenapa pipis di memeknya siMbak”. saya sendiri sempat kaget mendengarnya. “Nduuuk.. itu biar ibumu tidur nyenyak..”. “Tuan. .. Anik kdingingan.., Anik mau pipis.. tapi Anik takut ke kamar mandi..”. “Ya.. sudah Nduuuk.. ayo saya antar ke kamar mandi”. Anik kemudian saya ajak pipis ke toilet di kamar tidurku. Saya sendiri juga pengen pipis, terus Anik saya suruh jongkok didepanku.

    Anik kemudian mengangkat roknya dan.. suur.. banyak sekali air seni yang keluar dari memeknya. Saya sendiri hanya sedikit sekali kencingku. Setelah acara pipisnya selesai, Anik saya gendong dan saya dudukkan di pinggir ranjangku. Lalu saya peluk dan saya belai lembut rambut panjangnya yang sampai ke pinggang. “Tuan.. Anik belum cebok.. nanti memeknya Anik bau lho.. Tuan..”.

    “Tidak apa-apa Nduuuk.. biar nanti Tuan yang bersihin memeknya Anik.. Anik bobok disini ya.. sama Tuan mu ini..”. Kemudian Anik saya angkat dan mulai saya baringkan di ranjang empukku ini. Tangganku mulai aktif membelai rambutnya, pipinya, bibirnya.. dan juga payudaranya yang lumayan montok. Pada saat tanganku mengelus pahanya.. “Tuan.. kenapa mengusap-usap kaki Anik yang lecet..”.

    “Oh iya Nduuuk.. Tuan lupa..”. Tahu sendirilah, saya memang benar-benar sudah horny untuk mencicipi Anik, gadis kecilku ini. Bayangkan pembaca, disebelahku ada gadis 14 tahun yang begitu polos, dan dia diam saja keAnik tanganku mengelus-elus seluruh tubuhnya. Pembaca.. gimana udah belum ngebayanginya.. udah belum..! udah yaa.. saya terusin ceritanya. Kemudian saya jongkok diantara kakinya dan mulailah saya singkap rok yang dipakai Anik sampai ke pinggang. Sekarang terpampanglah dihadapanku seorang gadis kecil usia 14 tahun dengan bibir kemaluan yang masih belum ditumbuhi bulu.

    Setelah pahanya saya buka, terpangpanglah segaris bibir memek yang dikanan-kirinya agak mengelembung.., eh maksudku tembem. Dengan jari telunjuk dan Ibu jari saya berusaha untuk menguak isi didalamnya. Dan ternyata.. isinya merah muda, basah karena ada sisa pipisnya yang tadi itu lho dan juga agak mengkilap.
    Tanganku pun mulai mengelus memek keperawanannya, dan sesekali saya pijit, pelintir dan saya tarik-tarik clitorisnya. Aku sendiri heran clitnya tiksaya ini ukurannya tidak kalah sama ibunya. “Aduuh.. Tuan.. memeknya Anik diapain.. Tuan..”.

    “Tenang Nduuuk.. tidak apa-apa.. Tuan mau nyembuhin luka kamu kok.. Anik diam saja yaa..”. “Inggiih.. Tuan..”. Setelah Anik tenang, sayapun mulai menjilati memeknya dan memang ada rasa dan bau pipisnya Anik. “Tuan.. jangaan.. Anik malu Tuan.. memek Anik kan bau..”. Saya bahkan sempat memasukkan jariku ke liang perawannya dan mulai saya kocok-kocok dengan pelan. Anikpun mulai menggelinjang dan mengangkat-angkat bokongnya. Saya pun mulai menyedot memeknya Anik dengan kuat dan saya lihat Anik menggigit bibir bawahnya sambil kepalanya digoyang kekanan kiri.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    “Tuan.. geli Tuan.. memeknya Anik diapain sih Tuan.”. Sayapun tidak peduli dengan keadaan Anik yang kakinya menendang-nendang dan tangannya mencengkeram seprei ranjangku sampai sobek disana sini. Dan akhirnya..

    “Tuan.. sudah Tuan.. Anik mau pii.. piis dulu Tuan..”. Dan tidak lama kemudian “cuuuurr…cuuur….criit…criiit..” Banyak sekali cairan hangatnya membanjiri mulutku. Saya berusaha sekuat tenaga untuk menelan semua cairan memeknya yang mungkin baru pertama kali ini dikeluarkannya. Setelah kujilati dan kuhisap sampai bersih, sayapun tiduran disebelahnya dan kurangkul saja dia. “Tuan.. maafin Anik ya.. Anik tadi pipis di mulutnya Tuan.. pipis Anik bau ya Tuan..”.

    “Tidak apa-apa Nduuuk.. tapi Anik harus dihukum.. karena udah pipis dimulut Tuan..” “Anik mau dihukum apa saja Tuan.. asalkan Tuan tidak marahin Anik..”. “Hukumannya, Anik gantian minum pipisnya Tuan.. mau tidak..”. “Iya Tuan..”.

    Akhirnya saya keluarkan kontolku yang sudah tegang. Begitu kontolku sudah saya keluarkan dari CDku, Anik yang masih terlalu polos itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Saya lihat wajah Anik agak memerah. Setelah saya lepaskan kedua tangannya, saya sodorkan kontolku kedepan wajahnya dan saya suruh Anik untuk memegangnya. “Nduuuk.. ayo dipegang dan dielus-elus..!

    “Inggih Tuan.. tapi Anik malu Tuan.. Anik takut Tuan..”.
    “Tidak apa-apa Nduuuk.. ini tidak nggigit kok.. ini namanya kontol Nduuuk..”. Kemudian gadis kecilku ini mulai memegang, mengurut, meremas dan kadang-kadang diurut. “Nduuuk.. kontolnya Tuan mu ini diemut ya..”.

    “Tapi Tuan.. Anik takut Tuan.. Anik jijik Tuan..”. “Tidak apa-apa Nduuuk.. diemut saja seperti saat Anik ngemut es krim.. ayo nanti Anik Tuan kasih es krim.. mau ya..”. “Benar Tuan.. nanti Anik dikasih es krim..”.
    ”Iya Nduuuk..”. Anik pun jongkok diantara paha saya dan mulai memasukkan kontolku ke mulutnya yang mungil. Agak susah sih, bahkan kadang-kadang kontolku mengenai giginya.

    “Nah gitu nduuuk.. diisep ya.. yaa.. ya gituu.. nduuuk..”. Sambil Anik mengoral kontolku, kaos lusuhnya Anik pun saya angkat dan saya lepaskan dari tubuh mungilnya. Saya elus-elus teteknya dan kadang saya remas dengan keras.

    “Saya gemes banget sih sama payudaranya yang bentuknya agak meruncing itu”. Sekitar 12 menit kemudian, saya rasakan kontolku sudah berdenyut-denyut. Saya tarik kepala Anik dan saya kocok kontolku dimulut mungilnya.. dan.. saya tekan sampai menyentuh kerongkongannya dan akhirnya

    “Jruuoooot…croot.. croot.. croot.. cruut..!”

    Cairan pejuhku sebagian besar tertelan oleh Anik dan hanya sedikit yang menetes keluar dari mulutnya.

    “Tuan.. pipisnya banyak banget.. Anik sampai mau muntah..”.
    “Iyaa nduuuk.. tapi enak kan.. pipisnya Tuan..”. “Inggih Tuan.. pipis Tuan kental banget.. Anik sampai tidak bisa telan.. agak amis Tuan..”.

    Saya memang termasuk laki-laki yang suka merawat tubuhku. Hampir setiap hari saya fitnes. Menuku setiap hari susu khusus lelaki, madu, 6 butir telur mentah, dan juga suplemen protein. Jadi ya wajar kalau sperma saya kental dan agak amis. Kemudian saya peluk gadis kecilku ini dan sesuai janjiku dia saya kasih es krim rasa coklat mocalate.

    Setelah habis Anik memakan es krimnya, dia saya telentangkan lagi diranjangku. Terus saya buka lagi pahanya dan saya mulai lagi menjilati memek tembemnya. terus terang saja saya penasaran sebelum membobol selaput daranya. “Tuan.. mau ngapain lagi.. nanti Anik pipis lagi lho Tuan..”. “Tidak apa-apa Nduuuk.. pipis lagi aja Nduuuk.. Anik mau lagi khan es krim..” “Mau Tuan..”.

    Setelah saya siap, pahanya saya buka lagi lebih lebar, dan saya mulai memasukkan kepala kontolku ke lubang surgawinya. Baru masuk sedikit, tiksaya meringgis. “Tuan.. memek Anik diapain.. kok sakit..” Saya sempat tarik ulur kontolku di liang memeknya. Dan setelah kurasa mantap, saya tekan dengan keras. Saya rasakan ujung kontolku merobek selaput tipis, yang saya yakin itu adalah selaput daranya.

    “ Tuaaan.. sakiit..” Langsung saya peluk Anik, kuciumi wajah dan bibir mungilnya. “Tidak apa-apa Nduuuk.. nanti enak kok.. Anik tenang saja ya..”. Setelah kudiamkan beberapa saat, saya mulai lagi memompa memeknya dan saya lihat masih meringis sambil menggigit bibir bawahnya.

    “Oohh.. ahh.. auuhh.. geli Tuan.. ahh..” itulah yang keluar dari mulutnya Anik.

    “Auuhh.. oohh.., Tuan.., periih.., aahh.. gelii Tuan.. aahh..,”.

    Sambil saya terus menusuk-nusuk memeknya, saya selalu perhatikan wajah imutnya Anik. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Wajahnya memerah, bibirnyapun kadang-kadang menggigit bibir bawahnya dan kalau saya lihatnya matanya terkadang hanya terlihat putihnya saja. Kedua kaki Anik pun sudah tidak beraturan menendang kesana-kesini dan juga kedua tangannya menarik-narik seprei kasurku hingga terlepas dari kaitannya.

    “Auuhh.. oohh.., Tuan.., aahh.. ooh.. aahh, Tuan..”.

    Saya mulai rasakan ada denyutan-denyutan vaginanya di kontolku, pertanda tiksaya sebentar lagi orgasme. Kepala Anik pun mulai menengadah ke atas dan kadang-kadang badannya melengkung. Sungguh pemandangan yang sensasional, gadis 14 tahun yang masih begitu polos, tubuhnya mengelinjang dengan desahan-desahan yang betul-betul erotis. Saya yakin para pembaca setuju dengan pendapatku, tapi tangannya pembaca kok megang-megang “itu” nya sendiri, hayo udah terangsang ya. Saya tahu kok, tidak usah malu-malu, terusin aja sambil membaca ceritsaya ini.

    “Oohh.. ahh.. auuhh.. geli Tuan.. ahh..”.
    “Tuan.. Anik mau pipiiss.. Tuan..” “cuuuur, , , cuurr. . . . .criit…..criiiittt…”

    Kontolku seperti disiram air hangat..”. Saya peluk sebentar tiksaya untuk memberikan kesempatan gadis kecilku menuntaskan orgamesme. Setelah agak reda, saya lumat-lumat bibir mungilnya. “Maapin Anik ya Tuan.. Anik pipis dikasurnya Tuan..”.

    “Anik malu Tuan.. udah besar masih ngompol di kasur..”.
    “Tidak apa-apa Nduuuk.. (lugu sekali gadisku ini).. Tuan juga mau pipis di kasur kok..”. Saya sendiri sudah tidak tahan. Kakinya saya angkat, lalu kuletakkan di pundakku. Dengan posisi ini kurasakan kontolku menyentuh dinding rahimnya. Memeknya jadi becek banget, dan saya mulai mempercepat sodokan kontolku. “Tuan.. Anik capek.. Anik mau bobok.. Tuaan..”. “Iya nduuuk.. Anik bobok saja yaa..”.

    “Memeek Anik periih.. Tuaan..”. Ku tekan keras-keras kontolku ke liang ke nikmatannya dan kutarik bokongnya dan “Jroooot. . . croot.. cruut.. croot.. croot.. cruut.. croot..!”.

    Saya muntahkan pejuhku kedalam rahimnya. Saya cabut kontolku dari memek tembemnya, terlihat lendir putih bercampur dengan darah segar mengalir keluar dari liang kemaluannya. “Tuan.., kenapa Tuan pipis diperutnya Anik.., perut Anik jadi hangat Tuan..”.

    “Iya nduuuk.., biar kamu tidak kedinginan.., ayo sekarang Anik bobok ya.., sini Tuan kelonin..”. “Inggih Tuan.., sekarang Anik capek.., Anik pengen bobok..”. Saya perhatikan memeknya sudah mulai melebar dan agak membelah dibandingkan sebelum saya perawanin. Saya peluk dia dan saya cium dengan mesra Anik, si gadis kecilku. Saya dan Anik pun akhirnya tertidur dengan pulas.

     

    Baca Juga :
  • Bercinta Dengan Kakakku Sendiri

    Bercinta Dengan Kakakku Sendiri


    1845 views

    Duniabola99.org – Namaku hendra aku mahasiswa perguruan tinggi swasta di kota Jakarta dan sekarang masih semester 2 jurusan yang aku ambil Teknik Informatika dari pertama kuliah aku tinggal bersama kakaku Vania usiaku terpaut lima tahun, dia memang bukan kakak kandungku tapi bagiku dia adalah sosok yang perhatian dan kami jauh dari orang tua.

     

    Rumah yang kami tempati, baru satu tahun dibeli kak Vania. Tidak terlalu besar memang, tapi lebih dari cukup untuk kami tinggali berdua. Setidaknya lebih baik dari pada kost-kostan. Kak Vania saat ini bekerja disalah satu KanCab bank swasta nasional. Meskipun usianya baru 24 tahun, tapi kalau sudah mengenakan seragam kantornya, ia kelihatan dewasa sekali. Berwibawa dan tangguh. Matanya jernih dan terang, sehingga menonjolkan kecantikan alami yang dimilikinya. Dua bulan pertama aku tinggal dirumah kak Vania, semuanya berjalan normal. Aku dan kak Vania saling menyayangi sebagaimana adik dan kakak. Pengahasilan yang lumayan besar memungkinkan ia menangung segala keperluan kuliah ku.

    Memang sejak masuk kuliah, praktis segala biaya ditanggung kak Vania. Namun dari semua kekagumanku pada kak Vania, satu hal yang aku herankan. Sejauh ini aku tidak melihat kak Vania memiliki hubungan spesial dengan laki-laki. Kupikir kurang apa kakaku ini ? cantik, sehat, cerdas, berpenghasilan mapan, kurang apa lagi ? Seringkali aku menggodanya, tapi dengan cerdas ia selalu bisa mengelak. Ujung-ujungnya ia pasti akan bilang, “Gampang deh soal itu, yang penting karier dulu…!”, aku percaya saja dengan kata-katanya. Yang pasti, aku menghomati dan mengaguminya sekaligus. Hingga pada suatu malam. Saat itu waktu menunjukan pukul 9.00, suasana rumah lengang dan sepi. Aku keluar dari kamarku dilantai atas, lalu turun untuk mengambil minuman dingin di kulkas.

    TV diruang tengah dimatikan, padahal biasanya kak Vania asyik nongkrongin Bioskop Trans kesayangannya. Karena khawatir pintu rumah belum dikunci, lalu aku memeriksa pintu depan, ternyata sudah dikunci. Sambil bertanya-tanya didalam hati, aku bermaksud kembali ke kamarku. Namun tiba-tiba terlintas dibenakku, “kok sesore ini kak Vania sudah tidur ?”, lalu setengah iseng perlahan aku mencoba mengintip kak Vania didalam kamar melalui lubang kunci. Agak kesulitan karena anak kunci menancap dilubang itu, namun dengan lubang kecil aku masih dapat melihat kedalam. Dadaku berdegup kencang, dan lututku mendadak gemetar. Antara percaya dan tidak pada apa yang kulihat. Kak Vania menggeliat-geliat diatas spring bad.

    Ya Ampun ! Ia menggeliat-geliat kesana kemari. Terkadang terlentang sambil mendekap bantal guling, sementara kedua kakinya membelit bantal guling itu. Kemudian posisinya berubah lagi, ia menindih bantal guling. Napasku memburu. Ada rasa takut, malu, dan entah apalagi namanya. Sekuat tenaga aku tahan perasaan yang bergemuruh didadaku. Kualihkan pandanganku dari lubang kunci sesaat, pikiranku sungguh kacau, tak tahu apa yang harus kuperbuat.

    Namun kemudian rasa penasaran mendorongku untuk kembali mengintip. Kulihat kak Vania masih menindih batal guling. Pinggulnya bergerak-gerak agak memutar, lalu kemudian dengan posisi agak merangkak ia menumpuk dan memiringkan bantal dan guling, lalu meraih langerie-nya. Ujung bantal itu ditutupinya dangan langerie. Kembali aku mengalihkan pandanganku dari lubang kunci itu. Ngapain lagi tuh ?!!, aku tertegun. Entah kenapa, rasa takut dan jengah perlahan berganti dengan geletar-geletar tubuhku. Tanpa sadar ada yang memanas dan mengeras di balik training yang aku kenakan. Aku meremasnya perlahan. Ahhh… Ketika kembali aku mengintip ke dalam kamar, kulihat Kak Vania mengarahkan selangkangannya pada ujung bantal itu, hingga posisinya benar-benar seolah menunggangi tumpukan bantal itu.

    Lalu tubuhnya terutama bagian pinggul bergoyang goyang dan bergerak-gerak lagi, setiap goyangan yang dilakukanya secara reflek membuat aku semakin cepat meremas batang kemaluanku sendiri. Entah berapa lama aku menyaksikan tingkah laku kak Vania didalam kamar. Nafasku memburu, apalagi manakala aku melihat gerakan kak Vania yang semakin cepat. Mungkin ia hendak mencapai orgasme, dan benar saja, beberapa saat kemudian tubuh kak Vania nampak berguncang beberapa saat, jemari kak Vania mencengkram seprai. Aku tak tahan lagi. Bergegas aku menuju kamarku sendiri. Lalu kukunci pintu.

    Kumatikan lampu, lalu berbaring sambil memeluk bantal guling dengan nafas memburu. Pikiranku kacau. Bagaimanapun aku laki-laki normal. Aku merasakan gelombang birahi menyala dan semakin menyala didalam tubuhku. Dan makin lama makin membara. Ah… aku tak tahan lagi. Dengan tangan gemetar aku membuka seluruh pakaian yang kukenakan, lalu aku berguling-guling diatas spring bad sambil mendekap bantal guling. Aku merintih dan mendesah sendirian. Diantara desahan dan rintihan aku menyebut-nyebut nama kak Vania. Aku membayangkan tengah berguling-guling sambil mendekap tubuh kak Vania yang putih mulus. Pikiranku benar-benar tidak waras.

    Aku membayangkan tubuh kak Vania aku gumuli dan kuremas remas. Sungguh aku tidak tahan, dengan sensasi dan imajinasiku sendiri, aku merintih dan merintih lalu mengerang perlahan seiring cairan nikmat yang muncrat membasahi bantal guling. (Besok harus mencuci sarung bantal…masa bodo…!!!!) Sejak kejadian malam itu, pandanganku terhadap kak Vania mengalami perubahan. Aku tidak saja memandangnya sebagai kakak, lebih dari itu, aku kini melihat kak Vania sebagai wanita cantik. Ya wanita cantik ! wanita cantik dan seksi tentunya. Ah…….! (maafkan aku kak Vania !) Terkadang aku merasa berdosa manakala aku mencuri-curi pandang.

    Kini aku selalu memperhatikan bagian-bagian tubuh kak Vania. . ! mengapa baru sekarang aku menyadari kalau tubuh kak Vania sedemikian putih dan moligh. Pinggulnya, betisnya, dadanya yang dihiasi dua gundukan itu. Ah lehernya apalagi, mhhh rasanya ingin aku dipeluk dan membenamkan wajah dilehernya. “Hei, kenapa melamun aja ? Ayo makan rotinya !“, kata kak Vania sambil menuangkan air putih mengisi gelas dihadapanya, lalu meneguknya perlahan. Air itu melewati bibir kak Vania, lalu bergerak ke kerongkonganya…. Ahhh kenapa aku jadi memperhatikan hal-hal detail seperti ini ? “Siapa yang melamun, orang lagi …. ammmm mmm enak nih, selai apa kak ?”, aku mengalihkan perhatian ketika kedua bola mata kak Vania menatapku dengan pandangan aneh.

    “Nanas ! itu kan selai kesukaanmu. awas abisin yah !”, kak Vania bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan membelakangiku menuju wastafel untuk mencuci tangan. “OK, tenang aja !”, mulutku penuh roti, tapi pandangan mataku tak berkedip menyaksikan pinggul kak Vania yang dibungkus pakaian dinasnya. Alamak, betisnya sedemikian putih dan mulus… “Kamu gak pergi kemana-mana kan ?“, kata kak Vania. Hari sabtu aku memang gak ada mata kuliah. “Enggak…!”, kataku sesaat sebelum meneguk air minum. “Periksa semua kunci rumah ya Ted kalo mau pergi. Kemarin di blok C11 ada yang kemalingan….!”. “Mmhhh… iya, tenang aja…”, kataku sambil merapikan piring dan gelas bekas sarapan kami. Beberapa saat kemudian suara mobil terdengar keluar garasi. Lalu suara derikan pintu garasi ditutup. Dan ketika aku keteras depan, Honda Jazz warna silver itu berlalu meninggalkan pekarangan.

    Setelah memastikan kak Vania pergi, aku kemudian mulai mengamati atap dan jarak antar ruangan. Sejak kemarin aku telah memiliki suatu rencana. Aku mau memasang Mini Camera kekamar kak Vania, biar bisa online ke TV dikamarku, he he !. Sebulan berlalu, otakku benar-benar telah rusak. Aku selalu menunggu saat-saat dimana kak Vania bermasturbasi. Dengan bebas aku melihat Live Show, lewat mini kamera yang telah kupasang dilangit-langit kamar Kak Vania. Aman ! sejauh ini kak Vania tak menyadari bahwa segala gerak-geriknya ada yang mengamati. Benar rupanya hasil survai sebuah lembaga bahwa 60 % dari wanita lajang melakukan masturbasi. Kalau kuhitung bahkan ka Vania melakukanya seminggu dua kali.

    Pasti tidak terlewat ! malam rabu dan malam minggu. Kasihan kak Vania. Ia mestinya memang sudah berumah tangga. Tapi biarlah, kak Vania toh sudah dewasa, ia pasti tahu apa yang dilakukannya. Dan yang terpenting aku punya sesuatu untuk kunikmati. Kalau kak Vania melakukannya dikamarnya, pasti aku juga. Ahh…. Seringkali ditengah kekacauan pikiranku, ingin rasanya aku bergegas kekamar kak Vania ketika kak Vania tengah menggeliat-geliat sendiri. Aku ingin membantunya. Sekaligus membantu diriku sendiri. Gak usah beneran, cukup saling bikin happy aja. Tapi aku gak berani.

    Apa kata dunia ? Malam ini. Aku tak sabar lagi menunggu, sudah hampir jam sembilan. Tapi kok gak ada tanda-tandanya. Kak Vania masih asyik nongkrongi TV diruang tengah. Aku kemudian bergegas keluar rumah bermaksud mengunci gerbang. “Mau kemana di ?”, “Kunci gerbang ah, udah malem !”, kataku sambil menggoyangkan anak kunci . “Jangan dulu dikunci, temen kak Vania ada yang mau kesini !”, “Mau kesini ? siapa kak ?”, “Santi…yang dulu itu lho !”, “Ohh…!”, aku mencoba mengingat. Angel ? ah masa bodo… tapi kalo dia kesini, kalo dia nginep, berarti …? Yah…! hangus deh. Aku bergegas kembali kedalam. Dan ketika aku menaiki tangga ke lantai atas, HP kak Vania berdering. Kudengar kak Vania berbicara, rupanya temennya si Angel brengsek itu udah mau datang. Huh ! Aku hampir aja ketiduran. Atau mungkin memang ketiduran. Kulihat jam menunjukan pukul 10.30 malam, ya ampun aku memang ketiduran. Cuci muka di wastafel, lalu aku ambil sisa kopi yang tadi sore kuseduh.

    Dingin tapi lumayan daripada gak ada. Lalu seteguk air putih. Lalu sebatang Class Mild. Dan, asap memenuhi ruang kamar. Kubuka jendela, membiarkan udara malam masuk kekamarku. Sepi. Temennya kak Vania udah pulang kali ?!. Kunyalakan TV, tapi hampir seluruh chanel menyebalkan, Kuis, Lawakan, Ketoprak, Sinetron Mistery, fffpuih ! kuganti-ganti channel tapi emang semua chanell menyebalkan, lalu kutekan remote pada mode video…lho apa itu…?! Ya ampun ! sungguh pemandangan yang menjijikan. Apa yang akan dilakukan kak Vania dan temannya itu. Aku geleng-geleng kepala, ada rasa marah, kesal. Aku tidak menyangka kalau kak Vania ternyata menyukai sesama jenis (Lesbian). Apa kata Mama. Ya ampuuuuun…! Kumatikan TV.

    Aku termenung beberapa saat. Aku ambil gelas kopi, satu tetes, kering. Ah air putih saja. Aku habiskan air digelas besar sampai tetes terakhir. Tapi…., aku tekan lagi tombol power TV, Upps… masih On Line ! Aku melihat kak Vania dengan temannya berbaring miring berhadapan. Aku yakin mereka tanpa busana. Meskipun berselimut, bagian pundak mereka yang tak tertutup menunjukan kalau mereka tak berpakaian. Mereka saling menatap dan tersenyum. Tangan kiri kak Angel mengelus-elus pundak kak Vania. Sementara kuperhatikan tangan kak Vania nampaknya mengelus-elus pinggang kak Angel, tidak kelihatan memang tapi gerakan-gerakan dari balik selimut menunjukan hal itu. Lama sekali mereka saling pandang dan saling tersenyum. Mungkin mereka juga saling berbicara, tapi aku tak mendengarnya karena aku tidak memasang Mini Camera dengan Mic.

    Perlahan kepala kak Angel mendekat, tangannya menghilang kedalam selimut dan menelusuri punggung kak Vania. Aku Cemburu ! Mereka berciuman dengan penuh perasaan, perlahan saling mengulum dan melumat. fffpuih ! Ternyata benar-benar ada tugas pria yang dilakukan oleh wanita. Untuk beberapa saat mereka berciuman dan saling meraba. Aku jadi menahan nafas. Mungkin aku juga ketularan tidak waras, rasanya ada satu gairah yang perlahan bangkit didalam tubuhku. Bahkan, aku mulai mendidih ! Sesaat kak Angel nampak menelusuri leher kak Vania dengan bibir dan lidahnya, aku mengusap leherku sendiri.

    Entah kenapa aku merasa merinding nikmat. Apalagi melihat ekpresi kak Vania yang pasrah tengadah, sementara kak Angel dengan lembut bolak-balik menjilat leher, dagu, pangkal telinga. Aku tak tahan melihat kak Vania diperlakukan seperti itu. Setelah mematikan lampu, aku kemudian beranjak ke atas spring Bad, mendekap bantal guling, sementara mataku tak lepas dari layar TV. Situasi semakin seru, kak Vania kini yang beraksi, ia kelihatan agak terlalu terburu-buru. Dengan penuh nafsu ia menjilati dan menciumi leher kak Angel yang kini terlentang ditindih kak Vania.

    Kepala kak Angel mendongak-dongak, aku yakin ia tengah merasakan gelenyar-gelenyar nikmat dilehernya. Kemudian kak Vania berpindah menciumi toket gede kak Angel, sekarang baru nampak jelas wajah kak Angel. Ia ternyata cantik sekali, bahkan sedikit lebih cantik dari kak Vania. Ah aku terangsang. Tonjolan dibalik kain sarung yang kukenakan makin mengeras. Agak ngilu terganjal ujung bantal guling, sehingga perlu kuluruskan. Kak Vania benar-benar beraksi, ia menciumi dan melahap payudara kak Angel. Wajah kak Angel mengernyit, dan mulutnya terbuka, apalagi ketika kak Vania mengemut putting susunya. Ia Menggeliat-geliat sementara kedua tangannya mendekap kepala kak Vania.

    Bergantian kak Vania mengerjai kedua payudara kak Angel. Kak Angel menggeliat-geliat. Semakin liar, apalgi ketika kak Vania menyelinap ke dalam selimut. Tiba-tiba kepala Kak Vania muncul lagi dari balik selimut, tengadah mungkin ia tersenyum atau tengah mengatakan sesuatu, karena kulihat kak Angel tersenyum, lalu sebuah kecupan mendarat dikening Kak Vania. Sesaat kemudian kak Vania menghilang lagi ke dalam selimut. Kak Angel tampak membetulkan posisi badannya, selimutnya juga dirapihkan, aku tak dapat melihat apa yang tengah dilakukan kak Vania, tapi menurut perkiraanku kepala kak Vania tepat diantara selangkangan kak Angel.

    Entah apa yang tengah dilakukannya. Namun yang terlihat, kak Angel mendongak-dongak, kedua tanganya meremas-remas kepala kak Vania. Kepala kak Angel bergerak kekanan dan kekiri. Tubuhnya juga menggelinjang kesana sini. Kondisi seperti itu berlalu cukup lama. Aku keringatan. Nafasku memburu. Tanpa sadar kubuka kaus yang kukenakan, lalu kulemparkan kain sarungku. Kemaluanku mengeras, menuntut diperlakukan sebagaimana mestinya. Ah… edan ! Tiba-tiba aku lihat kak Angel mengejang beberapa kali. Pinggulnya mengangkat, kedua pahanya menjepit kepala kak Vania. Mengejang lagi, sementara kepalanya mendongak kekanan dan kiri. Ia terengah-engah, lalu sesaat kemudian terdiam.

    Matanya terpejam. Kemudian kak Vania muncul dari balik selimut, ia nampak mengelap mulutnya dengan selimut. Paha kak Angel tersingkap karenanya. Kak Angel kemudian meraih kedua bahu kak Vania, mendaratkan kecupan dikening, pipi kanan dan kiri kak Vania, lalu merangkul kak Vania ke dalam pelukannya. Beberapa saat mereka berpelukan. Aku yang menyaksikan kejadian itu hanya dapat menahan napas, sementara tangan kananku meremas-remas dan mengurut kemaluanku sendiri. Dan, kemudian mereka nampak berbincang lagi, lalu kak Vania membaringkan badanya. Terlentang. Kak Angel menarik selimut, lalu menyingkirkannya jauh-jauh. Kak Vania kelihatan protes, tapi protes kak Vania dibalas dengan lumatan bibir kak Angel. Tubuh kak Angel menindih tubuh kak Vania. Aku melihat, dengan mata kepalaku sendiri. Dua wanita cantik, dua tubuh indah dengan kulit putih mulus, tanpa busana, tanpa penutup apapun. Saling menyentuh. Kak Angel kini yang bertindak aktif, ia kini menjilati leher, pangkal leher, bahu, dada, payudara kanan dan kiri.

    Kak Vania nampak pasrah diperlakukan seperti itu. Kak Angel nampak lebih terampil dari kak Vania, hampir setiap inci tubuh kak Vania dijilati dan dikecupnya. Bahkan kini ia menelusuri pangkal paha kak Vania dari arah perut dan terus bergerak ke awah. Kak Vania hendak bangun, kedua tanganya seolah menahan kepala kak Vania yang terus bergerak ke bawah, entah mungkin karena geli atau nikmat yang teramat sangat. Tapi tangan kak Angel menahanya, akhirnya kak Vania menyerah. Dihempaskannya tubuhnya ke atas spring bad. Kak Angel kini menciumi paha, lutut, bahkan telapak kaki kak Vania. Tangan kanan kak Vania mengusap-usap kemaluannya, sementara jari-jari tangan kirinya dimasukan kedalam mulutnya sendiri. Ia mengeliat-geliat.

    Tubuh kak Angel kemudian berubah lagi. Ia kini telah siap berada diantara paha kak Vania. Kak Angel menarik bantal dan meletakannya, dibawah pinggul kak Vania, sehingga tubuh bagian bawah kak Vania makin terangkat. Kepala kak Vania terjepit persis diantara selangkangan kak Vania. Sebelah tangannya meremas-remas payudara kak Vania. Aku lihat tubuh kak Vania mengelinjang-gelinjang. Tak sadar aku turut merintih. Semakin kak Vania menggelinjang, nafasku semakin memburu.

    Tubuhku kini mendekap dan mengesek-gesek bantal guling, dan batang kemaluanku menggesek-gesek ujungnya. Nikmat, entah apa yang kini berada didalam pikiranku. Yang pasti aku turut larut dalam situasi antara kak Vania dan kak Angel. “Kak Vaniaii… kak Angel……, ini Adi… asssshhh..ahh kak…aku juga..!”, aku merintih dan terus merintih. Semakin lama kak Vania kulihat semakin liar, badannya bergerak-gerak, naik-turun searah pinggulnya. Kedua tangannya menangkup kepala kak Angel.

    Semakin lama gerakan kak Vania semakin liar, lalu pessss, TV mendadak padam. Sialan ! lampu diluar juga padam. Gelap gulita. PLN sialan ! Brengsekkkkkk !!! Aku terengah-engah, dalam kegelapan. Sudah kadung mendidih, aku teruskan aksiku meski tanpa sensasi visual. Aku merintih dan mendesah sendiri dalam kegelapan. Aku yakin disana kak Vania dan kak Angel pun tengah merintih dan mendesah, juga dalam kegelapan. Dok! Dok ! Dok ! “Adi… bangun, udah siang !“, suara ketukan atau entah gedoran pintu membangunkan aku. Rupanya sudah siang. “Bangun…!”, suara kak Vania kembali terdengar. “Iya..! udah bangun…”, teriakku. Lalu terdengar langkah kaki kak Vania menjauh dari pintu kamarku. Ya ampun ! aku terkaget.

    Berantakan sekali tempat tidurku. Dan bantal guling…, bergegas aku buka sarungnya. Wah nembus ! Dengan terburu-buru kurapikan kamarku, jam menunjukan pukul 8 pagi. Kalau tidak khawatir mendengar kembali teriakan kak Vania yang menyuruh sarapan mungkin aku memilih untuk tidur lagi. Akhirnya aku keluar kamar, mengambil handuk, dan bergegas kekamar mandi.

     

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

  • Cerita Seks Selingkuh Yang Semakin Membuatku Bergairah

    Cerita Seks Selingkuh Yang Semakin Membuatku Bergairah


    1203 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Selingkuh Yang Semakin Membuatku Bergairah ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Waktu itu aku tidak berpikir untuk menyeleweng, tapi dasar nasib akhirnya aku terjeblos ke acara surga perselingkuhan, bukan dengan satu laki-laki tetapi sekaligus dengan lima lelaki.., gila bener deh.

    Sebelumnya, kudeskripsikan dulu siapa dan bagaimana gambaran diriku. Sebelum aku memulainya, aku ingin berterima kasih kepada keponakanku yang telah berbaik hati meminjamkan e-mailnya sehingga aku bisa menceritakan kisahku ini. Cerita Sex Selingkuh Aku tidak akan memberitahu siapakah dia demi nama baik kami bersama karena aku juga mengetahui bahwa dia juga menyukai seks bebas sama seperti diriku.

    Aku seorang wanita berumur 30 tahun, ibu dari dua anak, tentunya statusku kawin dengan seorang suami yang telah terikat perkawinan selama 15 tahun, aku kawin setelah aku berhasil meraih gelar kesarjanaanku di kota Bandung.

    Suamiku normal-normal saja, demikian juga hubungan seksku juga normal, aku melakukan hubungan seks setiap minggu 2 atau 3 kali seminggu dengan suamiku, tetapi semuanya berubah ketika aku mengalami suatu hal yang tidak kuduga-duga 3 bulan yang lalu, ternyata kemampuan seksku ternyata lebih dari yang kuduga sebelumnya.

    Namaku biasanya dipanggil Retno, Cerita Sex Selingkuh tinggi badanku sekitar 156 cm, berat badan juga hanya 49 kg, ukuran BH-ku 34 C, pinggulku yang agak besar berukuran 100 cm semakin menonjol dengan pinggangku yang hanya 58 cm itu.

    Walaupun dari rahimku telah terlahir dua anakku, tetapi body-ku sih oke-oke saja hampir tidak ada perubahan yang mencolok. Sorry.., aku menggambarkan semua ini dengan detail siapa tahu anda bisa joint dengan pacar-pacarku dilain kesempatan.

    Kembali pada kejadian yang gila. Mula-mula aku bertemu temanku, Merry, sobat sewaktu di SMA dulu di sebuah mall ketika aku belanja. Saat itu ia bersama dua teman laki-lakinya, yang langsung dikenalkan padaku, bernama Yanto dan Iman, dan ternyata mereka merupakan teman-teman yang enak diajak bicara, dan akhirnya kami menjadi akrab setelah saat itu perkenalan dilanjutkan di sebuah restoran.

    Setelah pertemuan itu ternyata Yanto sering menelepon ke rumahku walaupun ia sudah tahu bahwa aku ini seorang istri dengan dua orang anak. Tentunya dalam pembicaraan telepon itu ia merayu gombal, tetapi tetap ia menjadi teman bicara yang enak, ia berusaha mengajakku makan siang dengan gigihnya dan akhirnya aku menyerah juga, dan syaratnya makan siang ramai-ramai.

    Cerita Seks Selingkuh Membuatku Bergairah Pada hari yang dijanjikan akhirnya aku, Merry dan Yanto bersama Iman dan 3 temannya yang bernama Eko, Benny dan Adi yang rata-rata 8 tahun lebih tua dariku dan Merry itu makan siang bersama di sebuah restoran yang ada fasilitas karaokenya. Kami makan dengan ramainya dan sambil berkaraoke, memang aku senang berkaraoke.

    “Ayo Ret, nyanyi..,” mereka menyemangatiku kala aku melantunkan lagu. Dan ternyata kelima cowok eksekutif itu merupakan teman yang enak untuk gaul, wawasannya luas dan menyenangkan. Akhirnya kami cepat menjadi akrab, inilah kekeliruanku.

    Cerita Seks Selingkuh Membuatku BergairahSeminggu kemudian aku diundang lagi, kali ini oleh Iman untuk makan siang dan berkaraoke lagi, dan aku langsung menyetujuinya tanpa tanya panjang-lebar lagi. Aku bolos masuk kantor setelah waktu makan siang pergi ke tempat karaoke bersama mereka (aku bekerja di sebuah perusahaan konsultan sebagai salah satu manajer di sana). Cerita Sex Selingkuh Nah, disaat itulah terjadi sesuatu yang tidak kuduga. Ternyata aku dibawa ke tempat sebuah karaoke yang khusus untuk berkaraoke, bukannya sebuah restoran, tetapi berupa sebuah kamar tertutup dengan kursi panjang dan kali ini Merry tidak ikut, jadi hanya aku dengan kelima cowok-cowok itu saja. Karena sudah telanjur masuk ke sana, akhirnya kucoba menenangkan diri walaupun aku agak deg-degan juga pada awalnya, tapi akhirnya suasana menjadi seru ketika secara bergantian kita bernyanyi berkaraoke. Agen Judi Hoki Banget

    Aku pun dipesankan minuman whisky-cola yang membuat badanku hangat, akhirnya mereka minta berdansa denganku sewaktu salah satu diantara mereka bernyanyi. Dan saat melantai itulah akhirnya lama-kelamaan mereka berani merapatkan badannya ke tubuhku dan menekan serta menggesek-gesek buah dadaku, yang lama-lama membuatku terbakar dan menikmati permainan ini. Mereka bergantian berdansa denganku.

    “Retnoo.., badanmu hot,” Yanto berbisik di telingaku sambil bibirnya mencium belakang telingaku dan tangannya akhirnya tanpa malu-malu lagi meremas buah dadaku yang putingnya sudah semakin sensitif.

    “Ahh.. jangaann..” kataku ketika tangan itu meremas dadaku semakin hot, tetapi tanganku tetap tidak melepaskan tangan itu. “Mmhh..” Yanto akhirnya mengulum bibirku dan menindih rapat-rapat tubuhku di atas sofa. Aku lupa diri, ketika akhirnya jari-jari tangan Yanto bergerilya di dalam celana dalamku menggelitik bibir kemaluanku yang sudah basah dan rasanya menebal itu, dan dengan liar akhirnya kelima cowok itu ikut mengerubuti tubuhku. Cerita Sex Selingkuh Dan akhirnya tahu-tahu tubuhku sudah berbugil ria digeluti bersama oleh mereka, dan Yantolah yang lebih dahulu menusukkan batang kejantanannya ke liang kewanitaanku. Adi memasukkan batang kejantanannya ke mulutku, Iman mengisap puting kiri susuku dan Eko mengisap puting susu kananku, sedangkan Benny menggosok-gosokkan batang kejantanannya di wajahku.

    “Achh..” aku mendapat orgasme pertama ketika Yanto sedang asyik-asyiknya menggenjot tubuhnya di atas tubuhku, sedangkan batang kejantanan Adi yang hangat itu dengan serunya bermain di mulutku.

    “Retnoo..” Yanto menggeliat ketika memuntahkan maninya di dalam liang kemaluanku, hangat dan terasa kental memenuhi liang kewanitaanku. Adi tambah semangat mengocok batang kejantanannya di mulutku. Setelah Yanto selesai, posisinya langsung diganti Benny yang sejak tadi hanya menggosok-gosokkan batang kejantanannya yang panjang besar di wajahku, langsung ditancapkan ke liang kewanitaanku yang hangat, sudah penuh dan licin dengan air mani Yanto.

    “Crok.. crok.. crok..” bunyi batang kejantanan Benny menghunjam liang senggamaku, Benny begitu semangatnya menyetubuhiku. “Mmmphh, aghh..” tubuhku bergetar menggeliat, bayangkan buah dadaku dihisap putingnya oleh Eko dan Iman seperti dua bayi besar kembar, dan di liang senggamaku batang kejantanan Benny menghunjam dengan ganasnya, di mulutku Adi akhirnya menyemprotkan maninya dengan deras dan langsung kuhisap kuat-kuat. “Aachh..,” terasa hangat asin seperti kuah oyster masuk di tenggorokanku. Bersamaan dengan itu, Benny juga menyemprotkan air maninya di liang senggamaku. Multiorgasme.., aku sudah dapat tiga atau empat kali dan masih ada Iman dan Eko yang belum kebagian menyemprotkan cairan maninya.

    Tubuh Adi dan Benny berkelonjotan dan akhirnya terhempas. Iman mengganti posisi Adi, batang kejantanannya yang bengkok ke atas terasa penuh di mulutku, Eko menepis Benny dari atas tubuhku dan untuk yang ketiga kalinya liang kemaluanku dimasuki orang ketiga dan ternyata milik Eko yang paling panjang dan besar, Cerita Sex Selingkuh terasa masuknya mudah karena liang kemaluanku telah penuh mani kedua orang terdahulu, tetapi terasa mantap dan nikmat batang kejantanan Eko menggesek liang kemaluanku yang sudah terasa panas dan makin tebal rasanya.

    “Crok.. crok.. crok mmhh..” bunyi genjotan batang kejantanan Eko seperti bunyi kocokan orang membuat kue terasa menjadi bunyi yang dominan di ruangan itu.

    “Retnoo.. iseepp yang kuaatt..” ternyata Iman tidak kuat dengan hisapan mulutku, batang kejantanannya memuncratkan maninya di mulutku, terasa mani Iman lebih strong aromanya, lebih hangat, lebih kental dan lebih banyak memenuhi mulut dan tenggorokanku.

    “Achh..” Eko juga menggeliat menyemburkan maninya di liang kewanitaanku. Tubuhku terasa lemas tetapi bergetar kuat mengiringi muncratnya air mani Eko, rasanya aku sudah orgasme enam kali ketika akhirnya Eko tergelepar di samping tubuhku.

    Cerita Seks Selingkuh Membuatku Bergairah Selesailah siang itu pertempuran besar aku lawan lima cowok-cowok di ruang karaoke yang walaupun ber-AC terasa panas dan mengucurkan keringatku dan keringat mereka. Celakanya di kamar itu tidak ada kamar mandi, akhirnya aku hanya mengelap saja air mani ketiga lelaki yang memenuhi liang kewanitaanku dan menetes ke pahaku dengan BH dan celana dalamku saja.

    Setelah semuanya terdiam dengan kejadian itu, akhirnya beberapa puluh menit kemudian aku memakai BH, celana dalam, blous dan blazer serta rok yang tadinya bertebaran di lantai, mereka pun memakai kembali baju-baju dan celananya.

    Jam 5 sore aku keluar dari karaoke itu, dan tadi aku masuk jam 1 siang, berarti sudah empat jam aku di dalam ruangan itu.. yah, artinya tadi aku digilir lebih kurang 1,5 jam full. Cerita Sex Selingkuh Wah, aku kagum juga dengan daya tahanku, walaupun rasanya kakiku pegal-pegal dan ngilu.

    Waktu melewati kasir rasanya aku malu juga, karena walaupun mereka tidak tahu apa yang terjadi di dalam tetapi wajahku tetap terasa memerah, rasanya minyak wangiku telah berubah menjadi bau aroma air mani, mungkin kasir wanita itu bisa mengendus baunya atau malah mungkin ia sedang membayangkan kejadian yang baru saja kualami dan di kakiku terasa mani mereka merembes mengalir di pahaku. Untung sesampainya di rumah suamiku belum pulang, dan cepat-cepat aku ke kamar mandi membereskan semuanya. Dan ternyata malamnya suamiku mengambil jatahnya juga, untung aku sudah membersihkan badanku, walaupun komentar suamiku membuatku deg-degan, mudah-mudahan ia tidak curiga.

    “Ret, punyamu kok rasanya hot banget, tebel..,” bisik suamiku di telingaku.
    “Terima kasih yaa.., enaakk..” Cerita Sex Selingkuh lanjut suamiku setelah ia menyemprotkan maninya dan tertidur pulas di sampingku. Ia tidak tahu jadi orang keenam hari itu yang memuncratkan air maninya untukku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • KAITY SEXS

    KAITY SEXS


    2392 views

  • Cerita Seks Bercinta Dengan Kakak & Teman Kakak Ku

    Cerita Seks Bercinta Dengan Kakak & Teman Kakak Ku


    1844 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Bercinta Dengan Kakak & Teman Kakak Ku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Dari sekian Cerita Seks yang aku ceritakan, dan tak pernah berhenti aku bercerita soal pengalaman-pengalaman bercinta ku yang terbaru,kali ini aku ingin menceritakan pengalam dengan kakak & teman kakak ku. Selamat Membaca. Waktu itu hari jumat, aku pulang dari rumah teman SMA. Biasa, habis nonton film porno. Soalnya temanku kost sendiri, jadi amanlah buat nonton-nonton. Sampai di rumah, suasananya sepi. Aku kira keluargaku pergi semua. Baru saja aku mau mencari kunci pintu, kakak perempuanku Lia, 20 tahun, membukakan pintu.

    Ngga kuliah to Mbak?” tanyaku.

    “Ngga, ada temenku tuh yang datang.” jawab Kak Lia santai.

    Waktu aku masuk ke ruang tamu, kulihat teman kakakku, Agnes, sedang nonton TV. Aku nggak tahu film apa itu. Aku masuk kamar buat ganti baju. Saat itu aku ngga bayangin yang ngeres-ngeres. Pada saat aku keluar dari kamarku, Agnes menyapaku.

    “Eh, Ro, filmmu ini bagus lho!”

    “Eh, film apa emang?” tanyaku kaget.

    “Ini, masa sama punya sendiri ngga tahu.”

    Karena memang bingung, aku dekati Agnes, mau tahu film yang dia maksud.

    “Eh.. ini ya?” jawabku kaget setengah mati. Soalnya film yang sedang dia tonton adalah film porno yang kupinjam dari temanku seminggu yang lalu. Astaga, pikirku, aku lupa mengembalikan.

    “Kak.. kok bisa tahu, darimana ya?” jawabku agak malu.

    “Tadi kakakmu ngambil dari kamarmu, emang kalian belum pernah nonton bareng ya?” jawab Agnes.

    “Ya.. belum sih, aku cuma pinjem bentar dari temen?” kataku.

    Tiba-tiba kakakku muncul. Agnes bertanya kepada kakakku, “Dari mana, Li?”

    “Ini beli jus di warung.”

    Agnes terus bertanya kepada kakakku, “LI, adikmu ini mbok diajak nonton sekalian, biar bisa dipraktekin.. haha..”

    Aku kaget mendengar pertanyaan Agnes. Langsung pikiranku mulai ngeres.

    “Wah, ini sih kesempatan gue,” pikirku.

    “Ngapain Ro? Nyengir-nyengir sendiri, mulai ngeres tuh pikiranmu, ngga apa ding. Kan udah gede.

    Kamu sudah pernah ngeseks kan Ro?” tanya Agnes menggoda.

    “Wah, jangan sampai hilang nih kesempatan,” pikirku.

    “Eh, belum sih, tapi emang pingin, he..he.”

    “Kalo gitu sini Ro, mumpung ada kita berdua.” goda Agnes.

    Kakakku hanya senyum-senyum melihat aku. Wah, Mbak Lia ternyata nafsu juga nih.

    “Ya deh, tapi entar Mbak, jadi kebelet kencing nih.”

    “Wah, udah ngaceng tuh punyamu, Ro. Eh, Mbak Agnes ikut ya? Kita mulai di kamar mandi aja ya?”

    “Eh Lia, entar ya, gue pinjem adikmu.” kata Agnes yang sudah bernafsu.

    “Ha.. ayo deh,” jawabku. Agen Judi Hoki Banget

    Begitu aku mau kencing, Agnes langsung mengelus burungku dari belakang. Wah asyik nih pikirku. Agnes hanya diam sambil mengelus burungku yang sudah keluar air kencing.

    “Sini aku bersihin.”

    Aku sih mau aja. Agnes langsung jongkok di depanku dan menjilat kepala burungku sekalian dikulum-kulum sampai masuk ke mulutnya. Kupegangi kepala Agnes dan kugerakkan kepalanya ke kanan-kiri. Kemudian dia berdiri dan langsung mencium bibirku dengan semangat. Lidahnya dimainkan di mulutku, aku pun mengikuti permainannya saja. Tanganku mulai kugerakkan ke buah dadanya yang montok. Aku putar-putar tanganku dan kudorong-dorong susunya.

    Agnes mendesih pelan, “Ahh..”

    Kubuka bajunya sampai lepas dan kelihatan susunya yang dibungkus BH putih. Kualihkan mulutku ke sekitar susunya. Kucium-cium dan kemudian kulepas BH-nya.

    “Wah, putingnya besar nih pikirku.”

    Aku langsung mengulum putingnya dengan lembut dan tangan kiriku menggosok-gosok susunya yang satu lagi.

    “Ah.. Teruss.. Ro,” rintih Agnes sambil tangannya terus memainkan burungku. Setelah agak lama kumainkan susunya, aku berjongkok mau membuka celana jeansnya.

    Tiba-tiba Mbak Lia muncul dan ngomong, “Eh, diterusin di kamarku yok, TV-nya udah kupindah ke sana. Masak aku cuma liat doank.”

    “I..ya deh, yuk Ro kita pindah.. Aaah..” jawab Agnes dengan gelinya karena tanganku mengenai lubang kemaluannya.

    Setelah selesai kulepas celana Agnes dan tentu saja aku sudah telanjang, kugendong Agnes di depanku dengan lidahku memainkan putingnya.

    Agnes mendesah, “Ahh..ah..ehh.”

    Kubaringkan di ranjang kakakku dan kulihat kakakku sudah melepas bajunya. Kudatangi Mbak Lia. Agnes hanya diam saja dengan tangannya menggosok-gosok lubang kemaluannya sendiri. Langsung kucium mulut Mbak Lia dan kumainkan susunya dengan gerakkan memutar dan meremas.

    “Ehh.. Srrp,” suara kakakku dengan mulut kami masih berciuman.

    Tangan kakakku yang satu memegang pantatku dan yang satunya memegang burungku yang semakin besar saja rasanya. Lalu kuangkat kedua kaki kakakku dan kubaringkan pelan di ranjang. Dengan posisi aku di atas, kedua kaki kakakku melingkar di pinggangku, dan kugoyangkan pinggulku biar burungku bergesekkan dengan lubang kemaluannya.

    Lalu kuarahkan mulutku ke lubang kemaluan kakakku dan kujilat-jilat,
    kemudian kumasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya. Sementara itu tanganku bergerilya di atas susunya, kuremas-remas.

    “Ah.. Ayo teruss.. shh..” rintih kakakku.

    Kemudian Agnes berdiri dengan lubang kemaluannya mengarah di mulut Mbak Lia dan menggoyangkan pantatnya di kepala Kak Lia. Kakakku pun langsung menjilat-jilat lubang kemaluan Agnes dengan semangat. Suara rintihan mereka membuatku semakin nafsu. Dan langsung kuarahkan burungku ke dalam lubang kemaluan kakak.

    Kaki kirinya kuangkat dan ku desak burungku untuk masuk ke lubang kemaluannya. Kugerakkan maju mundur dan kadang memutar sampai burungku basah oleh lendir dari lubang memek kakak ku

    “Crp.. crep.. slokk..” suara gesekan burungku dengan lembut.

    “Emm.. ahh.. Terus Ro..o.”

    Semakin cepat ku dorong pantat dan tiba-tiba kurasakan burungku menegang keras dan kurasakan air maniku keluar deras di dalam lubang lubang kemaluan kakakku.

    “Ahh.. ahh.. uhh!” desahku.

    “Uhh.. ehha..” jerit kakakku yang juga mencapai orgasme. Agen Judi Hoki Banget

    Selama orgasme kutekan pantatku sampai burungku paling dalam dan kugerakkan maju mundur dan memutar. Kudiamkan beberapa saat di dalam karena burungku berkurang ketegangannya. Setelah kembali tegak kukeluarkan dan aku berdiri menuju ke Agnes yang masih mengerang keasyikan karena lubang kemaluannya masih dikulum mulut kakakku.

    Dengan posisi kakakku telentang, Agnes tetap menggerakkan pantatnya di kepala Mbak Lia, aku pegang kepala Agnes dan kuarahkan mulutnya ke burungku yang masih basah. Agnes langsung mengocok burungku dengan tangannya dan mengulum kepala burungku. Aku merasakan tegangan yang tinggi saat kugerakkan burungku maju mundur ke mulut Agnes, sampai Agnes kadang-kadang agak tersendak karena burungku masuk sangat dalam.

    Begitu aku merasa mau orgasme, kupegangi kepala Agnes, kugerakkan dengan agak cepat dan tangan Agnespun mendorong pantatku ke depan.

    “Creet.. creett.. cprott,” suara air maniku yang memuncrat ke dalam mulut Agnes. Aku mendesah dengan agak keras. Dan kulihat Agnes dengan susah payah berusaha menelan seluruh pejuhku agar jangan sampai tumpah ke ranjang.

    “Hukk..uhuk.” kudengar Agnes terbatuk-batuk karena kesulitan menelan pejuhku.

    “Haa.haa.haa, Enak ya Mbak rasanya?” tanyaku menggoda.

    “Seperti ..emm” jawabnya.

    Kemudian dia memegangi burungku yang kembali melemah agar tegak kembali sambil di kocok-kocok.

    Ah..enak sekali rasanya pikirku dan aku melirik ke arah film porno yang sampai ke adegan di mana si cewek menungging dan yang cowok memasukkan burungnya dari belakang. “Eh.. Mbak seperti itu ya posisinya?” pintaku.

    “Oke deh,” jawab Agnes.

    Nah sekarang giliran kamu, Nes, pikirku. Saat aku berusaha memasukkan burungku ke lubang kemaluannya lewat bawah, Mbak Lia berdiri dengan kedua kakinya di antara punggung Agnes. Aku dan Mbak Lia berciuman dengan memainkan lidah di mulutku, kadang menjilat bibirku, sementara tanganku masih memegangi pinggang Agnes untuk mendorong burungku.

    Agnes dengan gerakan maju mundurnya membuat aku keenakkan. Agnes mendesah cepat dan keringat kami bertiga semakin banyak. Kemudian kuarahkan tanganku ke buah dada Agnes yang menggantung karena posisinya yang nungging. Kuremas-remas dan kugerakkan ke banyak arah. Sementara pinggangku terus memompa agar burungku terus keluar masuk ke lubang kemaluannya.

    Ciumanku dengan Mbak Lia semakin seru dan penuh nafsu. Sesekali kuarahkan tanganku ke buah dada kakakku yang ukurannya hampir sama besarnya dengan punya Agnes. Tibalah saatnya aku orgasme ketiga kalinya. Dengan segera tanganku memegang pinggang Agnes dan kudorong pantatku dengan cepat.

    Crepp..creep..” suara selangkanganku berbenturan dengan pinggiran lubang kemaluannya.

    Dan, “Crut..” air maniku memuncrat derasnya di dalam lubang kemaluan Agnes.

    Kami berdua mendesah keras karena Agnes pun mencapai orgasme. Cukup lama aku merasa orgasme sehingga kutekan pantatku ke depan dan kugerakkan burungku yang ada di dalam lubang kemaluannya. Setelah beberapa saat kukeluarkan burungku yang basah dan Mbak Lia pun dengan spontan memegang burungku dan menjilati bekas air maniku yang bercampur dengan lendir lubang kemaluan Agnes. Cerita Panas

    Kami pun beristirahat dengan tiduran telanjang tanpa satu helai pakaian. Aku di tengah dan mereka di sampingku. Tanganku masing-masing memegang buah dada Mbak Lia dan Agnes sementara entah tangan siapa memegangi burungku yang mulai bergerak-gerak lagi.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,