• Foto Bugil REBECCA Berjemur Di Pagi Yang Cerah

    Foto Bugil REBECCA Berjemur Di Pagi Yang Cerah


    1949 views

    Cerita Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Mantan Guru Yang Menggoda

    Mantan Guru Yang Menggoda


    1605 views

    Duniabola99.org – Namaku adi, aku saat ini berumur 21 tahun, aku sekarang masih kuliyah disalah satu universitas ternama di Malang. Waktu aku masih duduk dibangku SD aku pernah mempunyai seorang guru wanita yang membuatku selalu membayangkannya tiap malam. Dia bernama Bu Lilik Masriyah, dia sudah mempunyai suami bernama Pak Lukman yang juga seorang Guru. Bu lilik mempunyai 3 orang anak, anaknya yang pertama sebaya denganku sedangkan anaknya yang kedua kelas 1 SMA, anaknya yang ketiga duduk dibangku TK.

    Bu lilik dikenal oleh semua murid sebagai guru yang otoriter, begitu banyak murid murid yang takut bila dia yang mengajar. Tapi dimataku dia adalah wanita yang perfect. Saat ini Bu lilik adalah seorang wanita yang berusia 40 tahun yang anggun, dia cantik, kulitnya putih mulus, hidungnya mancung, bibirnya merah delima, rambutnya sebahu, postur tubuhnya tinggi, body tubuhnya lumayan dan masih singset daripada wanita 40 tahun lainnya.

    Sewaktu aku masih duduk dibangku SD, tak sengaja sering terlihat bra yang dipakai Bu lilik waktu dia sedang menulis di papan tulis ataupun waktu dia sedang duduk. Hal – hal itu yang membuatku terbayang – bayang setiap saat setiap waktu. Bisa dibilang masa puberku waktu itu terjadi karena sering membayangkan aku bercinta dengan Bu lilik. Dasar anak – anak pikirku. Setiap pulang dari malang aku selalu lewat depan rumahnya, kulihat rumahnya selalu sepi. Mungkin setiap aku lewat dia tak sedang berada di rumah. Singkat cerita Waktu itu aku tiba dirumah pukul 12 malam. Aku sejenak duduk diruang tamu kulihat dimeja ada sebuah undangan reuni dari sekolah SD ku dulu. Besoknya aku datang ke tempat reuni aku bertemu dengan banyak teman – teman SD disitu. Kulihat Bu lilik juga hadir dalan acara tersebut. Ku lihat dia masih tetap cantik seperti dulu. Dalam acara tersebut panitia reuni mengadakan tour ke Bali dalam rangka ulang tahun berdirinya sekolah.

    Kebetulan 1 minggu aku libur kuliah dan aku memutuskan untuk ikut dalam tour tersebut. Pukul 4 sore acaranya selesai. Aku segera menghampiri Bu lilik. Ku jabat dan kucium tangannya seraya memberi hormat padanya. Hanya beberapa menit kami ngobrol. Kulihat yang lain sudah pada pulang.

    “Bu nunggu siapa? Kok belum pulang? Nunggu jemputan yah??” tanyaku sambil tersenyum kecil.
    “iyah.. ibu nunggu jemputan anak ibu…” jawabnya sambil membalas senyumku
    “loh memang suami Bu lilik kemana kok anak ibu yang jemput???” tanyaku lagi.
    “suami ibu lagi melayat ke rumah teman-nya, kedua anak ibu dirumah tapi anak ibu yang sebaya dengan kamu kuliah di Surabaya dan tadinya dia mau pulang dan sekalian jemput ibu gitu”
    “oh anak ibu kuliah di Surabaya ngekost yah bu???” kemudian hp di tasnya Bu lilik berbunyi dan akhirnya dia mengangkatnya.

    Beberapa detik pembicaraan ku dengan dia terpotong dengan suara hp di tasnya.

    “oh anak ibu kos disana dia Cuma pulang 1 minggu 1 kali. Tapi kali ini dia gak bisa pulang karena banyak tugas di kampus….barusan dia nelpon ibu” dalam hati ku berkata ini kesempatan untukku untuk bisa menawarkan sesuatu pada dia.
    “maaf bu lilik, kalau saya diperbolehkan biarkan saya saja yang nganterin ibu pulang…gimana bu???” “eeehhhmmm..gimana yah Di…eehhmmm… yauda deh ibu mau” Setelah sampai didepan rumahnya aku memintai dia nomor HP.

    Kemudian waktu terus berlalu. 2 hari berikutnya aku berangkat ke Bali bareng teman teman alumni yang ikut. Kulihat pula ternyata Bu lilik ikut dalam tour ini. Aku segera berpindah duduk disamping Bu lilik.

    “Bu suami dan anaknya kok gak diajak…”
    “suami ibu dan anak anak ibu pada gak mau ibu ajak… gak tau ni padahal kan gratis” waktu terus berlalu kami ngobrol cukup lama sampai tertidur dalam bus.

    Ingin sekali kudekap tubuh mulus nya itu tapi untung aku masih bisa mengendalikan diri karena banyak orang didalam bus itu. Waktu terus berjalan, akhirnya pukul 5 pagi aku dan rombongan sekolah tiba di pantai sanur untuk melihat sunrise. Pukul 10 pagi aku dan rombongan tiba di Hotel. Kebetulan aku dan rombongan menginap di Hotel yang mewah dan berkelas tak heran kalau banyak orang kaya disitu. Aku segera masuk kamar dan melepas kepenatan dengan mandi di kolam renang.

    Saat mandi di kolam renang tak sengaja kulihat Bu lilik hanya mengenakan BH G- string berwarna hitam. Karena kebetulan kamarku dengan kamar Bu lilik berdekatan hanya saja kamar Bu lilik berada di lantai atas dan kebetulan juga Bu lilik waktu ganti baju lupa menutup jendela dan akhirnya terlihat dari bawah. ‘wwooow nafsu birahiku langsung memuncak., pemandangan seperti itu membuat penisku yang tadi tidur menjadi bangun dan keras dan amat keras. Dalam hati aku berkata

    “nanti malam aku harus bisa masuk kekamar bulilik” Malam pun tiba. Pukul 8 malam aku mengetuk pintu kamar Bu lilik.

    Kuketuk beberapa kali tapi gak ada yang membuka. Kemudian aku hendak balik kekamarku, dan baru dua langka Bu lilik memanggilku.

    “Ada apa Di??? “ kulihat Bu lilik mengenakan baju tidur dan kulihat pula rambutnya basah. Ternyata dia habis mandi. “saya mau ngobrol sesuatu pada ibu gak papa kan kalau saya masuk, maaf bu kalau saya menggangu istarahat ibu”
    “ohhh… ya uda masuk ajah” langsung aku mengunci pintunya tanpa sepengatahuan Bu lilik. setelah didalam kamar aku ngobrol beberapa kata dengan dia.

    Kemudian aku bilang pada Bu lilik kalau aku suka kepadanya dan sangat mengaguminya. “Bu aku sangat ingin sekali memiliki kamu bu, tapi ibu sudah bersuami dan ibu sudah punya anak, kalau boleh memilih takdir aku ingin jadi suamimu Bu” langsung seketika Bu lilik kaget dan marah dengan pengakuanku tadi.

    “Di…kamu gak boleh seperti ini pada Ibu…bagaimanapun juga Ibu ini tetap Mantan Gurumu dan harus kau hormati dan jangan mengada ngada tentang kata katamu tadi” Aku segera mendekati tubuh Bu lilik.

    Terasa sudah keras penisku tertahan oleh CD yang kukenakan saat mendekati tubuhnya. Langsung dengan cekatan kucium pipinya yang sebelah kiri.

    “Astagfirullah Di…jangan…di…” saat Bu lilik melontarkan kata kata itu dengan nada marah dan kesal tanpa panjang lebar langsung masih dalam posisi berdiri aku memeluk tubuhnya bu Lilik dengan erat, segera kuciumi pipinya dan bibirnya.
    “Di jangan Di….ibu mohon jangan” bu lilik hanya marah tapi dia tidak berontak seperti adegan adegan perkosaan lain.

    Dia hanya melarangku dengan kata – kata nya yang bernada marah tapi dia tak melawan bahkan tangannya diam tak berusaha mendorong tubuhku. Setelah beberapa kali kuciumi pipi nya baik sebelah kanan maupun kiri aku beralih ke lehernya yang putih dan mulus. Kuciumi dengan lahap lehernya, bahkan waktu itu aku mirip seperti orang kesetanan yang bringas. Dengan cepat kuciumi setiap lekuk leher bu lilik dengan bringas.

    “stop..hentikan ini Di…kamu jangan kurang ajar sama Ibu..aaaahhh…aaaahhh…hentikan Di….aaaahhh” kudengar nada kata katanya yang tadi seperti orang marah ternyata sekarang berubah menjadi lirih dan diiringi dengan desahan desahannya yang membuatku semakin bringas dan liar menciumi lehernya.

    Aroma wangi tubuhnya membuat penisku seperti ingin keluar merobek CD. Sambil menciumi leher dan bibirnya Segera aku melepas baju ku sedikit demi sedikit hingga kuhanya mengenakan CD Kulihat Bu lilik memejamkan mata sambil mendesah dan melarangku melakukan itu.

    “Di…jangan….Di….aaaaahhhhh….ini perbuatan dosa Di….aaaahhhh….sekali lagi…ibu mohon………aaaaaaahhhhhhh” Setelah puas menciumi lehernya aku langsung beralih menciumi bagian pundaknya sambil mencoba melepaskan baju tidur yang dia pakai.
    “dasar….bajingan kamu…Di….hentikan…ibu mohon….aaaaaaaaahhhhh…..Ibu gak mau Di….ini dosa….….aaaaahhhhh….” dia terus mendesah sambil memejamkan mata.

    Tak lama kemudian Baju tidurnya terjatuh dilantai, kulihat dia memakai BH G-string merah, kulihat BH G string yang dia pakai seperti terlalu ketat dan kekecilan sehingga Payudaranya dibagian atas seperi mau menjumbul keluar. segera kusosor dengan lahap pundak dan dadanya yang terlihat mulus. Ditengah aksiku menciumi dadanya aku berkata pada bu lilik

    “Bu aku ingin sekali ibu orang yang pertama kali mendapatkan perjakaku ini, cccccpppppccckkk….. jadi aku mohon…mmmmuuuuaaaachhhh…mmmmhhhhcccchhh….. izinkan aku menjamah tubuh ibu yang mulus ini… karena sejak SD aku menantikan kesempatan seperti ini dengan kamu Bu” langsung kuteruskan ciumanku ke pundak dan dadanya yang mulus. “tapi kamu salah Di…ibu ini hanya wanita tua berumur 40 tahun… aaaaahhhh….tak pantas…kau perlakukan ibu sperti ini….….aaaaahhhhh…. ibu tak ada bedanya dengan ibu kamu sendiri….….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh….hentikan hentikan Di….kamu memang biadab….….aaaaahhhhh….dasar terkutuk kamu….aaaaahhhhh….” setelah puas kumenciumi dadanya kuciumi Payudaranya yang masih terbungkus BH G-String berwarna merah.

    Saat bibirku menyentuh tali BH nya. Aku benar benar seperti orang kesetanan dan bringas, kulahap dengan cepat hingga BH nya yang dia pakai basah karena air liurku. Kemudian sambil terus menciumi payudaranya yang terbungkus BH aku mencoba membuka kancing BH nya yang berada dibelakang punggungnya. Akhirnya tanganku berhasil meraih kancing BH nya. Segera kutarik dengan cepat terlepaslah BH yang dia pakai dan terjatuh diLantai.

    Aku sangat kaget melihat ukuran payudaranya saat BH nya ku buka ternyata sangat montok dan besar, padahal dulu aku mengira payudaranya ukuranya kecil serta biasa saja, tapi setelah terpampang didepanku langsung dengan bringas/liar/lahap/bahkan seperti orang kesetanan aku langsung menciumi kedua payudara-nya yang montok itu baik kanan ataupun kiri, seperti orang yang tak sabaran dan tergesa gesa gaya ciumanku terhadap payudaranya itu.

    “….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh…. biadab kamu ….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh…. jangan….aaaaahhhhh….jangan….aaaaahhhhh….jaaaaaaaaaangaaaaaannn Di” desahannya yang lirih sambil menegelus elus dan memegangi kepalaku.

    Sangat lama sekali aku menciumi kedua payudaranya. Tak henti hentinya kuciumi berulang ulang payudaranya.

    “mmmccchhhhh…mmmmmcccchhhh,…..” terasa nikmat sekali terasa seperti dipuncak kenikmatan saat kuberulang ulang kumenciumi kedua payudaranya. Setelah berulang kali kuciumi aku pun menghisap payudaranya yang sebelah kanan secara bergantian baik kiri maupun kanan” beberapa menit lamanya aku gak tahu yang kurasa kulakukan ciuman dipayudaranya itu sangat lama dari pada yang ciumanku dibagian tubuhnya yang lain.

    Sambil terus menciumi dan menghisap payudaranya yang montok aku mendorong tubuh Bu lilik ke ranjang besar dan empuk itu. Bu lilik dan tubuhku terbaring di atas ranjang dengan posisi tubuhku diatas tubuh Bu lilik.

    “….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh…. biadab kamu ….aaaaahhhhh….….bangsat kamu aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh…. jangan….aaaaahhhhh….jangan….aaaaahhhhh….jaaaaaaaaaangaaaaaannn Di” setelah cukup lama ku menciumi dan menghisap kedua payudaranya aku beralih ke perutnya.

    Kuciumi perut dan pusarnya sampai menuju vaginanya yang masih terbungkus oleh CD G-String Hitam. Kurasakan saat bibirku menyentuh vaginanya yang ternyata sudah basah sekali. Langsung sambil menciumi selakangannya yang wangi kumelorotkan CD G-string hitam yang dia pakai hingga terlepas dan terjatuh ke lantai. Kusosor dengan lahap vaginanya.

    “….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh…. biadab kamu ….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh…. jangan….aaaaahhhhh….jangan….aaaaahhhhh….jaaaaaaaaaangaaaaaannn lakukan itu ….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh…….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh….stop ibu gak mau berbuat dosa….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh….” tak lama kemudian Bu lilik tak melarangku tapi dia hanya mendesah berulang kali “….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh…….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh…….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh…….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh….….aaaaahhhhh…aaaauuuuuhh……” setelah kumenciumi seluruh permukaan vaginanya ku beralih kebawa terus dan terus hingga jari kakinya. Sambil melepas CD yang kukenakan aku menciumi betis dan kakinya.

    Setelah kuciumi kaki dan jarinya aku naik keatas tubuhnya lagi. Kutindih tubuh Bu lilik sambil menancapkan penisku ke liang vaginanya. Kulihat Bu lilik pasrah sambil memejamkan mata. Tak lama kemudian penisku terbenam tepat diVaginanya Bu lilik yang dari tadi sudah basah sekali. Kugenjot tubuhku berulang kali.

    “….aaaaahhhhh….….oooohhhhh….….aaaaahhhhh…….aaaauuuu….….aaaaahhhhh…aaahhhhh….….oooohhhhh….….aaaaahhhhh…….aaaauuuu….….aaaaahhhhh ….aaaaahhhhh….….oooohhhhh….….aaaaahhhhh…….aaaauuuu….….aaaaahhhhh” hanya desahan dan desahan yang keluar dari bibir bu lilik sambil memejamkan kedua matanya.

    Benar benar dipuncak kenikmatan walau berawal dari pemaksaan aku benar benar manusia paling bahagia didunia waktu itu. Setelah berulang kali ku menggenjot tubuhku, tak lama kemudian aku merasakan ada yang menyembur deras dari penisku menuju liang vaginanya setelah air mani itu keluar dan menuju liang vaginanya Bu lilik, aku menggenjot tubuhku lagi berulang kali dengan ritme yang pelan. Hingga air mani itu keluar berulang kali.

    Setelah beberapa saat kemudian aku merasa lelah sekali setelah berulang kali melakukan genjotan. Kulihat pula dari wajahnya Bu lilik kelelahan. Kulihat dia memejamkan matanya dan menoleh ke arah kiri dan tak berani memandang wajahku. Segera kutarik penisku dari vaginanya dan aku berbaring disampingnya sambil menciumi payudaranya. Ditengah ciumanku aku minta maaf pada Bu lilik

    ”Bu maafin aku… aku sudah berbuat dosa pada ibu…sekali lagi maaf” kemudian aku mengambil selimut dan aku berbaring disamping Bu lilik sambil memeluk tubuhnya yang mulus, kumenyelimuti tubuh kami berdua dengan selimut yang tebal. Karena udaranya sangat dingin. Kami berdua tidur bersama hingga pagi.

     

  • Foto Ngentot Dengan Saudara Ku Yang Keturunan Bule

    Foto Ngentot Dengan Saudara Ku Yang Keturunan Bule


    1883 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Bugil Akiho Yoshizawa Mulus Bening

    Foto Bugil Akiho Yoshizawa Mulus Bening


    2263 views

    Foto Bugil Terbaru – Galeri Foto Tante Semok Bugil Sudah Sange Siap Dientotin, Kelakuan mesum seperti ini memang sudah menjadi hal biasa. Dimana tante semok setengah baya dengan sumringah menanti kotol perkasa para brondong untuk menerobos masuk ke dalam memek lembutnya. Sama dengan tante girang bertubuh montok ini, dimana ia sudah bugil total seakan memberi tanda bahwa dia sudah siap dientotin.

     

  • Foto Ngentot : Nikmatnya Entot Nozomi Tsukamoto Yang Hot Dan Seksi

    Foto Ngentot : Nikmatnya Entot Nozomi Tsukamoto Yang Hot Dan Seksi


    1749 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Ngentot Janda Memek Bulu Lebat

    Cerita Ngentot Janda Memek Bulu Lebat


    1552 views

    Cerita Sexs – Para netters sekalian, aku ingin sekali menceritakan Cerita Dewasa pengalaman hidup masa laluku kepada anda semua, mungkin ada di antara anda yang dapat mengobati perasaanku ini. Tetapi tolong jangan terobsesi dengan ceritaku ini.

    Cerita Dewasa ini berawal ketika di usiaku yang masih terbilang muda, 19 tahun, papaku waktu itu menjodohkan aku dengan seorang pemuda yang usianya 10 tahun lebih tua dari aku dan katanya masih ada hubungan saudara dengan keluarga mamaku.
    Memang usiaku saat itu sudah cukup untuk berumah tangga dan wajahku juga tergolong lumayan, walaupun badanku terlihat agak gemuk mungkin orang menyebutku bahenol, namun kulitku putih, tidak seperti kebanyakan teman-temanku karena memang aku dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang berdarah Cina-Sunda, papaku Cina dan mamaku Sunda asli dari Bandung.

    Sehingga kadang banyak pemuda-pemuda iseng yang mencoba merayuku. Bahkan banyak di antara mereka yang bilang bahwa payudaraku besar dan padat berisi sehingga banyak laki-laki yang selalu memperhatikan buah dadaku ini saja. Apalagi bila aku memakai kaos yang agak ketat, pasti dadaku akan membumbung tinggi dan mancung. Tetapi sampai aku duduk di kelas 3 SMA aku masih belum memiliki pacar dan masih belum mengenal yang namanya cinta.
    Sebenarnya dalam hatiku aku menolak untuk dijodohkan secepat ini, karena sesungguhnya aku sendiri masih ingin melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi. Namun apa daya aku sendiri tak dapat menentang keinginan papa dan lagi memang kondisi ekonomi keluarga saat itu tidak memungkinkan untuk terus melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi.

    Karena ke-3 orang adikku yang semua laki-laki masih memerlukan biaya yang cukup besar untuk dapat terus bersekolah. Sementara papa hanya bekerja sebagai pegawai swasta biasa. Maka dengan berbagai bujukkan dari keluarga terutama mamaku aku mengalah demi membahagiakan kedua orangtuaku. Agen Judi Bola Terpercaya

    Begitulah sampai hari pernikahan tiba, tidak ada hal-hal serius yang menghalangi jalannya pernikahanku ini dengan pemuda yang baru aku kenal kurang dari dua bulan sebelumnya. Selama proses perkenalan kamipun tidak ada sesuatu hal yang serius yang kami bicarakan tentang masa depan karena semua sudah diatur sebelumnya oleh keluarga kedua belah pihak.

    Maka masa-masa perkenalan kami yang sangat singkat itu hanya diisi dengan kunjungan-kunjungan rutin calon suamiku setiap malam minggu. Itupun paling hanya satu atau dua jam saja dan biasanya aku ditemani papa atau mama mengobrol mengenai keadaan keluarganya. Setelah acara resepsi pernikahan selesai seperti biasanya kedua pengantin yang berbahagia memasuki kamar pengantin untuk melaksanakan kewajibannya.

    Yang disebut malam pengantin atau malam pertama tidak terjadi pada malam itu, karena setelah berada dalam kamar aku hanya diam dan tegang tidak tahu apa yang harus kulalukan. Maklum mungkin karena masih terlalu lugunya aku pada waktu itu.

    Suamiku pada waktu itupun rupanya belum terlalu “mahir” dengan apa yang disebut hubungan suami istri, sehingga malam pertama kami lewatkan hanya dengan diraba-raba oleh suami. Itupun kadang-kadang aku tolak karena pada waktu itu aku sendiri sebenarnya merasa risih diraba-raba oleh lelaki. Apalagi oleh lelaki yang “belum” aku cintai, karena memang aku tidak mencintai suamiku. Pernikahan kami semata-mata atas perjodohan orang tua saja dan bukan atas kehendakku sendiri.

    Barulah pada malam kedua suamiku mulai melancarkan serangannya, ia mulai melepas bajuku satu per satu dan mencumbu dengan menciumi kening hingga jari kaki. Mendapat serangan seperti itu tentu saja sebagai seorang wanita yang sudah memasuki masa pubertas akupun mulai bergairah walaupun tidak secara langsung aku tunjukkan ke depan suamiku. Apalagi saat ia mulai menyentuh bagian-bagian yang paling aku jaga sebelumnya, kepalaku bagaikan tak terkendali bergerak ke kanan ke kiri menahan nikmat sejuta rasa yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

    Kemaluanku mulai mengeluarkan cairan dan sampai membasahi rambut yang menutupi vaginaku. Suamiku semakin bersemangat menciumi puting susu yang berwarna merah muda kecoklatan dan tampak bulat mengeras mungkin karena pada saat itu aku pun sudah mulai terangsang.

    Aku sudah tidak ingat lagi berapa kali ia menjilati klitorisku pada malam itu, sampai aku tak kuasa menahan nikmatnya permainan lidah suamiku menjilati klitoris dan aku pun orgasme dengan menyemburkan cairan hangat dari dalam vaginaku ke mulutnya.

    Cerita Dewasa : Dengan perasaan tidak sabar, kubuka dan kuangkat lebar kakiku sehingga akan terlihat jelas oleh suamiku lubang vagina yang kemerahan dan basah ini. Atas permintaan suami kupegang batang kemaluannya yang besar dan keras luar biasa menurutku pada waktu itu.

    Perlahan-lahan kutuntun kepala kemaluannya menyentuh lubang vaginaku yang sudah basah dan licin ini. Rasa nikmat yang luar biasa kurasakan saat kepala penis suamiku menggosok-gosok bibir vaginaku ini. Dengan sedikit mendorong pantatnya suamiku berhasil menembus keperawananku, diikuti rintihanku yang tertahan.

    Untuk pertama kalinya vaginaku ini dimasuki oleh penis laki-laki dan anehnya tidak terasa sakit seperti yang seringkali aku dengar dari teman-temanku yang baru menikah dan menceritakan pengalaman malam pertama mereka.

    Memang ada sedikit rasa sakit yang menyayat pada saat kepala penis itu mulai menyusup perlahan masuk ke dalam vaginaku ini, tetapi mungkin karena pada waktu itu aku pun sangat bergairah sekali sehingga aku sudah tidak perduli lagi dengan rasa sakitnya. Apalagi saat suamiku mulai menggosok-gosokkan batang penisnya itu di dalam vaginaku, mataku terpejam dan kepalaku hanya menengadah ke atas, menahan rasa geli dan nikmat yang tidak dapat aku ceritakan di sini.

    Sementara kedua tanganku memegang tepian ranjang yang berada di atas kepalaku. Semakin lama goyangan pinggul suamiku semakin cepat diikuti dengan desahan nafasnya yang memburu membuat nafsuku makin menggebu. Sesekali terdengar suara decak air atau becek dari lubang vaginaku yang sedang digesek-gesek dengan batang penis suamiku yang besar, yang membuatku semakin cepat mencapai orgasme yang kedua.

    Sementara suami masih terus berpacu untuk mencapai puncak kenikmatannya, aku sudah dua kali orgasme dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sampai akhirnya suamiku pun menahan desahannya sambil menyemburkan cairan yang hangat dan kental dari kepala penisnya di dalam lubang vaginaku ini.

    Belakangan baru aku ketahui cairan itu yang disebut dengan sperma, maklum dulu aku tergolong gadis yang kurang gaul jadi untuk hal-hal atau istilah-istilah seperti itu aku tidak pernah tahu. Cairan sperma suamiku pun mengalir keluar dari mulut vaginaku membasahi sprei dan bercampur dengan darah keperawananku. Kami berdua terkulai lemas, namun masih sempat tanganku meraba-raba bibir vagina untuk memuaskan hasrat dan gairahku yang masih tersisa. Dengan menggosok-gosok klitoris yang masih basah, licin dan lembut oleh sperma suamiku, aku pun mencapai orgasme untuk yang ketiga kalinya.

    Luar biasa memang sensasi yang aku rasakan pada saat malam pengantin itu, dan hal seperti yang aku ceritakan di atas terus berlanjut hampir setiap malam selama beberapa bulan. Dan setiap kali kami melakukannya aku selalu merasa tidak pernah puas dengan suami yang hanya mampu melakukannya sekali.

    Aku membutuhkannya lebih dari sekali dan selalu menginginkannya setiap hari. Entah apa yang sebenarnya terjadi dalam diriku sehingga aku tidak pernah bisa membendung gejolak nafsuku. Padahal sebelum aku menikah tidak pernah kurasakan hal ini apalagi sampai menginginkannya terus menerus. Mungkinkah aku termasuk dalam golongan yang namanya hypersex itu?

    Setelah 2 tahun kami menikah aku bercerai dengan suamiku, karena semakin hari suamiku semakin jarang ada di rumah, karena memang sehari-harinya ia bekerja sebagai manajer marketing di sebuah perusahaan swasta sehingga sering sekali ia keluar kota dengan alasan urusan kantor. Dan tidak lama terdengar berita bahwa ia memiliki istri simpanan. Yang lebih menyakitkan sehingga aku minta diceraikan adalah istri simpanannya itu adalah bekas pacarnya yang dulu, ternyata selama ini dia pun menikah denganku karena dipaksa oleh orang tuanya dan bukan karena rasa cinta.

    Tak rela berbagi suami dengan wanita lain, akhirnya aku resmi diceraikan suamiku. Sakit memang hati ini seperti diiris-iris mendengar pengakuan suami tentang istri simpanannya itu, dengan terus terang dia mengatakan bahwa dia lebih mencintai istri simpanannya yang sebetulnya memang bekas pacarnya. Apalagi katanya istri simpanan suamiku itu selalu dapat membuat dirinya bahagia di atas ranjang, tidak seperti diriku ini yang selalu hanya minta dipuaskan tetapi tidak bisa memuaskan keinginan suamiku, begitu katanya.

    Lima tahun sudah aku hidup menjanda, dan kini aku tinggal sendiri dengan mengontrak sebuah rumah di pinggiran kota Jakarta. Beruntung aku mendapat pekerjaan yang agak lumayan di sebuah perusahaan swasta sehingga aku dapat menghidupi diriku sendiri. Belakangan ini setiap malam aku tidak dapat tidur dengan nyenyak, sering aku baru bisa tertidur pulas di atas jam 03.00 pagi. Mungkin dikarenakan pikiranku yang sering ngelantur belakangan ini. Sering aku melamun dan membayangkan saat-saat indah bersama suamiku dulu.

    Terkadang sering pula aku membayangkan diriku bermesraan dengan seorang teman kerjaku, sehingga setiap malam hanya onani saja yang dapat kulakukan. Tidak ada keberanian untuk menceritakan hal ini kepada orang lain apalagi pada teman-teman kerjaku, bisa-bisa aku diberi julukkan yang tidak baik di kantor. Hanya dengan tanganku ini kuelus-elus bibir vaginaku setiap malam sambil membayangkan bercumbu dengan seorang laki-laki, terkadang juga kumasukkan jari telunjukku agar aku dapat lebih merasakan kenikmatan yang pernah kualami dulu.

    Para netters sekalian, aku memberanikan diri menceritakan Cerita Dewasa seperti di atas kepada Anda semua mungkin karena didorong oleh perasaan yang sangat tak tertahankan lagi saat ini. Dan mungkin ada di antara anda yang dapat membantu dan mungkin akan menjadi jodohku kelak. Aku harap Anda tidak hanya terobsesi dengan ceritaku di atas.

  • Cerita Seks Ngesex Dengan Office Boy Ganteng Dan Kuat

    Cerita Seks Ngesex Dengan Office Boy Ganteng Dan Kuat


    1401 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Ngesex Dengan Office Boy Ganteng Dan Kuat ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – hari itu tak pernah terbanyangkan oleh akrtis cantik dan sexy Bunga Citra Lestari. Aktris yang sering disapa Bunga itu telah memerangi dunia akting sebagai sumber penghasilannya. Telah beberapa film layar lebar yang diperankan olehnya sebagai peran utama. Tak salah jika pria diseluruh dunia menyukai aktris sexy itu.

    Tak disangka, setelah beberapa kali menjadi peran utama di salah satu layar lebar ia telah melakukan hubungan seks dengan 3 orang office boy di salah satu perusahaan filmnya. Cerita Hot Ngesex Mulanya Bunga selesai syuting di salah satu film terbarunya. Sekitar pukul 11.29 ia baru selesai syuting. Lansung saja kru dan orang-orang yang berhubungan dengan film itu bersiap-siap untuk pulang.

    Setelah kurang lebih setengah jam, di sekitar tempat syuting sudah tidak terlihat orang lagi. Kecuali Bunga yang hendak ganti bajunya karena syuting tersebut dan 3 office boy yang masih sibuk membereskan perangkat syuting di tempat tersebut. Sebelum bunga ganti baju, ia hendak menelfon supirnya agar mengantarkannya pulang.

    Tapi sebelum ia menelfon, terlihat 3 office boy menuju ke arahnya. Wajah mereka tampak kaget ketika mereka melihat Bunga hanya berpakaian teng-top dan celana pendek favoritnya, kelihatan BH berwarna hitamnya balapan dengan tali tengtopnya. Cerita Hot Ngesex Tapi mereka tidak menghiraukan itu, karena sebelumnya sudah sering melihat Bunga seperti itu. Salah satu diantara mereka langsung bertanya “Masih belum pulang non??”.

    Sambil sibuk memilih bajunya untuk diganti, bunga pun menjawab “Belum Viery”. Ketiga office boy tersebut juga sedang sibuk menaruh peralatan syuting di ruangan Bunga. Lalu Bunga pun bergegas ke ruang ganti baju yang dekat dari situ. Bunga berbeda dari biasanya, Bunga terlihat cantik sekali karena make up-nya masih sedikit terlihat di wajahnya. Tanpa panjang lebar Bunga membuka pintu ruang ganti tersebut. Lalu kembali menutupnya.

    Sementara di ruangan Bunga tadi, ke 3 OB itu masih berada di ruangannya, mereka melihat sebuah hand phone yang berbunyi di atas meja. Cepat saja salah satu dari mereka melihat ke HP yang berbunyi tersebut. Ternyata ada sebuah sms dari supirnya. Karena penasaran mereka sepakat untuk membacanya. Di sms tersebut supirnya menanyakan bahwa mau dijemput jam berapa katanya. Entah pikiran apa yang merasuki 3 OB tersebut, mereka berinisiatif membalas sms tersebut dengan menyatakan bahwa Bunga akan pulang sendiri dengan temannya. Ternyata ke-3 OB tersebut merencanakan untuk memperkosa Bunga.

    Tak lama kemudian Bunga kembali ke ruangannya setelah berpakaian kaos ketat dan celana jeans nya. 3 OB tersebut masih berada di ruangan itu. “Semuanya .. Cerita Hot Ngesex Bunga pulang dulu yaa…” kata Bunga sambil mengambil tisu di dalam tasnya. “Kok cepet-cepet non??” kata Stiven, salah satu OB dari mereka. Mereka bernama Stiven, Putra dan Viery. Mereka masing-masing berumur 23 tahun. Karena dari smp mereka bersama sampai akhirnya menjadi OB di salah satu perusahaan film. “Iaa nihh,, udah jam setengah satu..” balas Bunga.

    Tiba-tiba Viery menutup pintu ruangan tersebut. “Loh .. kenapa ditutup Viery??”. Tanpa membalas Stiven sudah mendekati Bunga. “Non… Non cantik banget dehh hari ini..” tegas Stiven. “ahh … biasa aja kok..”. “Tapi non beda banget dari hari-hari sebelumnya”. “ahhh.. ngga juga..” sahut Bunga. “Duduk dulu atuh non.. kita pengen ngobrol-ngobrol dulu bentar,,kan kita jarang ngobrol…”sahut Putra. Mereka sudah tidak tahan lagi melihat Bunga di hadapannya. Bunga pun duduk lagi. Viery dengan seriusnya menatap dada Bunga. Stiven pun ikut duduk di sebelah Bunga.

    Mereka ngobrol dengan santainya. Karena tak tahan menahan nafsunya, Tiba-tiba Stiven mengeluarkan penisnya dari dalam celananya.

    Bunga pun kaget. “Ihhh ngapain sih Ga??”. “Non suka ngga??” sahut Stiven. Cerita Hot Ngesex Tanpa diberi kesempatan untuk menjawab Stiven langsung memegang tangan Bunga dan menyuruhnya memegang penisnya yang panjang itu. Bunga pun menolak. Viery dan Putra segera melepas semua pakaiannya sendiri-sendiri. Bunga pun tampak kaget dengan semua itu. Dihadapannya sudah ada 2 pria bersama penisnya yang telah lama berdiri dari tadi.

    Tanpa sadar tangan Bunga sudah menyentuh penis Stiven. Tinggal Bunga saja yang masih berpakaian lengkap di ruangan itu. Bunga pun segera berdiri dari kursinya, ia teriak dan berlari menuju pintu keluar. Tapi dengan cepatnya Viery dan Putra menahannya. Bunga pun berteriak ketika badannya dipeluk erat oleh Viery. Payudaranya yang kenyal itu berdempetan dengan dada bidangnya Viery. “Tenang aja Non… Nikmatin aja dehhh”tegas Stiven. Cerita Hot Ngesex “Ihh apa-apaan sih kalian??”sahut bunga dengan teriakannya.

    Tanpa mengihraukan, Bunga di senderkan ke tembok. Dihadapannya terlihat 3 orang pria yang sudah nafsu daritadi. Tampak ada perasaan jengkel dan ada perasaan ingin melakukannya di wajah Bunga. Dengan cepatnya Putra menciumi bibirnya. Bunga pun terpaksa mengikutinya. Ternyata Bunga memang sudah berpengalaman ciuman, di film-film layar lebarnya. Dengan ganasnya Putra menikmati peristiwa itu. Sementara Stiven mendekati Bunga dan segere meremas-remas Payudara Bunga itu yang kenyal masih terbalut BH berwarna hitam yang masih kelihatan walaupun ia memakai bajunya karena baju nya berwarna putih, jadi kontras sekali BH warna hitam itu. Sesekali Bunga melepas ciumannya dan mendesah. “auhhhh…. auhhhhh…”

    Bunga terus mendesah gara-gara Stiven meremas kedua bukit kembarnya itu. Cerita Hot Ngesex Tak sadar Viery sedang berusaha membuka seleting jeans Bunga. Bunga pun sepertinya jadi menikmati adegan itu. Tak lama akhirnya resletingnya terbuka dan Viery menarik jeans nya untuk dilepaskannya. Tak menyangka Bunga Segera membantu dengan menaikan kakinya satu persatu. Akhirnya paha mulus Bunga tampak di depan mata Viery. Bunga pun menghentikan ciumannya dan mengizinkan Stiven untuk membuka baju nya itu. Dengan ganasnya mereka melucuti pakaian Bunga satu per satu.

    Tak disangka, seorang bidadari berada di hadapan mereka. Tubuh Bunga begitu mulus dan terdapat goretan di dekat pinggulnya. Bunga pun semakin menikmati, ia lansung jongkok dan mengulum penis Putra yang paling besar diantara mereka ber-3. Viery dengan cepatnya melakukan pekerjaannya lagi, meremas kedua bukit Bunga dengan cepat. Sedangkan Stiven menjilati pinggiran vagina Bunga. Dengan nafsunya Bunga memaju mundurkan kepalanya. Dibantu Putra memegang kepala Bunga dan memaju mundurkan nya dengan cepat. Fortunebet99

    Cerita Seks Ngesex Dengan Office Boy Bunga pun tampak hendak muntah karena ujung tenggorokan bunga bulak balik disentuh oleh ujung penisnya Putra. “ahhhh…. ahhhhh…. terus non” ujar Putra. Cerita Hot Ngesex Bunga terus mengulum dengan mata tertutup. Setelah sekitar 15 menit adegan itu terus berlanjut. Bunga berganti posisi, kedua tangannya menahan berat badannya, ia seperti domba yang hendak diperkosa saja.

    Kembali Bunga mengulum penis Putra, dibelakang Stiven pelan-pelan memasuki lubang anusnya Bunga. “Ahhhhhhhhh……. Pelan-pelan !!!!!” teriak Bunga sambil kembali mengulum penis Putra. Viery sibuk mlintir-mlintir kedua puting Bunga. “ashhh.. ashhhhhhhhh….”. “Nikmat kan Neng ??”ujar Stiven sambil terus menggenjot dengan cepatnya. Akhirnya lubang anus Bunga sudah semakin melonggar. Stiven terus menggenjot Bunga dari belakang.

    Terlihat Bunga semakin menikmati. Bunga dengan nafsunya melumat buah zakar Putra yang lagi mengelus-ngelus rambutnya. Putra melepaskan penisnya. Ia bergerak ke belakang Bunga. Dari samping terlihat gerakan maju mundur yang cepat. Cerita Hot Ngesex Setelah beberapa saat semuanya berhenti. Mereka ber-3 memberi waktu Bunga agar dapat mengatur nafasnya kembali. Bunga kembali berdiri dan sedikit tertawa. “Awas yah kalian…”ujar Bunga.

    Mereka ber-3 ikut tersenyum. Tak lama kemudian Viery mengankat Bunga ke Sofa yang lumayan besar dan menelentangkan Bunga disana. Viery segera memasuki vagina nya pelan-pelan. Dengan cepatnya Viery menggenjot vagina Bunga yang sudah keliatan akrab dengan penis Viery. “ahhh … teruss !!!”ujar Bunga dengan penuh nafsunya.

    Seletah beberapa lama, di sekitar vagina Bunga tidak tampak percikan-percikan darah. Sepertinya Bunga memang sudah pernah melakukan seks sebelumnya. Tangan kanan Bunga mengocok Penis Putra yang sebentar lagi mau keluar itu. Stiven Pun mengocok penisnya sambil ujung penis ditempelkan ke puting Bunga. Tampak ketiganya sudah hampir klimaks. Dan pada saat waktunya, mereka bersama-sama mengeluarkan sperma nya di wajah Bunga.

    Wajah Bunga terselimuti oleh sperma yang begitu banyaknya. Ke-3 Pria itu tampak bahagia sekali dan lelah sekali. Karena belum puas, mereka ingin melihat Bunga orgasme. Cerita Hot Ngesex Bunga digendong oleh Putra, Andi membukakan selangkangan Bunga, Dan Viery memasukan ketiga jarinya ke vagina Bunga. “ahhhhhhh………ahhhhhhhh”teriak Bunga di ruangan tersebut. Setelah kurang lebih 3 menit Bunga mendesahhh. Akhirnya Bunga mengalami orgasme nya. Dengan muka lemas Bunga tertidur di sofa. Mereka ber-3 pun ikut terlelap di atas tubuh Bunga.

    Sekitar jam 08.00 pagi mereka terbangun dan melihat Bunga masih tertidur lelap. Mereka menggoyangkan badan Bunga. “Non.. Bangun non udah pagi..”sahut mereka. Bunga pun tersadar, dimukanya bagaikan ada sebuah jaring laba-laba. Sperma ke-3 Pria tersebut masih lengket berada di wajah Bunga. Akhirnya Bunga menuju ke WC dan membersihkan seluruh tubuhnya yang lengket itu. Bunga pun bergegas untuk pulang. Menelfon supirnya agar diantarkan pulang. Bunga kembali keruangan tempat terjadinya hubungan seks semalam.

    Ke-3 pria itu sudah kembali berpakaian lengkap dan memberikan senyum ke Bunga. “awas kalau kalian berani lagi ya.. kali ini aku maafkan, tapi lain kali aku akan laporkan ke pihak yang berwajib!!”. “ehh… iya non maafkan kami semalam”. Cerita Hot Ngesex Bunga pun segera bergegas keluar dari ruangan itu dan menunggu supirnya di depan jalan.

    Untungnya syuting diadakan 3 hari sekali, jadi hari ini Bunga libur. Kalau saja hari ini ada jadwal Syuting mungkin Bunga sudah kepergok oleh Kru Film. Tak lama kemudian Bunga masuk mobilnya dan kembali tertidur. Sampainya di rumah Bunga langsung tertidur di kasurnya. Bunga sangat lelah sekali atas kejadian semalam. Tapi Bunga merasakan kepuasan yang tiada duanya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Brunette amateur Gina Devine is divested of her clothes before having sex

    Brunette amateur Gina Devine is divested of her clothes before having sex


    1825 views

    Duniabola99.org– Anda sedang mencari foto ngentot yang terupdate setiap hari? temukan di Duniabola99.org yang selalu update dan membagikan Foto-foto ngentot terbaru 2018.

  • Kakak Beradik Cantik Yang Ketagihan Kontol Besarku

    Kakak Beradik Cantik Yang Ketagihan Kontol Besarku


    1480 views

    Duniabola99.org – Waktu itu sudah malam, sekitar pukul 9. Saya dan Mirna baru saja menyelesaikan babak ketiga pertandingan antar jenis kelamin kami yang sudah sekian kali kami lakukan. Kami ada di rumah Mirna, suami Mirna, Andre, sedang tidak berada di rumah, dia pergi tugas luar kota lagi. Sementara istri saya ada di rumah, saya punya banyak alasan kalau dia bertanya macam-macam.

    “Mas Vito, aku kok kayaknya nggak pernah bosen ya ‘ngewe’ sama kamu…” kata Mirna.
    “Lha, memangnya kalo sama Andre, bosen..? Kan dia suamimu,” jawab saya agak gr.

    “Bukannya gitu. Kalo sama Mas Andre gayanya itu-itu saja, dan lagi kontolnya Mas Andre kan nggak sebesar punya Mas Vito,” jawab Mirna jujur sambil mengurut batang kemaluan saya yang kembali mengeras.

    “Ndak boleh gitu lho Mir. Andre itu kan suamimu, dia baik lagi. Tapi, masa bodo lah, yang penting memek istrinya enak banget. Ya sudah ‘ngentot’ lagi yuk, mana toketmu, sini, aku mau ‘nenen’..!” Ketika kami mau mulai babak keempat, Vina, anak Mirna yang jadi sering melihat maminya di ‘acak-acak’, masuk ke kamar.

    “Mi, masih main kuda-kudaan ya..? ” tanyanya polos.
    “Iya, baru mau main lagi, kenapa Vin..? kata Mirna.
    “Vina mau bobo, tapi Vina takut, temenin Vina ya Mi, Om Vito main kuda-kudaanya di kamar Vina aja ya..!” pintanya penuh harap.

    Ya sudah, akhirnya saya dan Mirna pindah arena ke kamarnya Vina. Sambil masih bertelanjang bulat, kami berusaha menina-bobokan Vina yang katanya tidak kangen sama papinya, dia malah menganggap saya papi kandungnya. Baru sekitar 10 menit si Vina tertidur dan 3 menit si Mirna menghisap batang kemaluan saya, telephone di kamar Mirna berdering.

    “Mas, aku ngangkat telephone dulu ya, kali aja dari Mas Andre.” kata Mirna.
    “Ya, jangan lama-lama..” jawab saya.
    Setelah hampir 5 menit, Mirna balik lagi ke kamar dengan wajah bingung.

    “Mas, adikku mau kesini. Dia sudah ada di depan komplek. Gimana nih..?” kata Mirna.
    “Siapa..? Si Rere..? Dia bareng suaminya nggak..?” tanya saya berusaha tidak panik.
    “Nggak sih, kan dia lagi pisah ranjang sama Gery. Sudah 4 bulan ini.” jawab Mirna.
    “Ya sudah, kalo dia kesini, ndak apa-apa. Bilang aja aku lagi nemenin kalian. Apa susahnya sih?”

    Tidak lama kemudian Rere datang. Dia adalah wanita cantik berusia sekitar 25 tahun, dengan ukuran dada sekitar 34B (hampir sama dengan kakaknya), kulit putih bersih dan hidung yang bangir. Malam itu dia mengenakan ‘Tank Top’ warna biru ditutup dengan Cardigan hitam dan celana Capri (ketat, sedengkul) warna putih.

    “Malam Mbak, Eh.., ada siapa nih..?” kata Rere.
    “Ini Mas Vito, tetanggaku. Dia datang kesini mau nemuin Mas Andre, tapi nggak ketemu.” Mirna menjawab.

    “O iya, kenalin Mas, ini adikku, Rere. Re, ini namanya Mas Vito.”
    “Rere,” katanya sambil bersalaman dengan saya.
    “Vito,” jawab saya.

    “Kamu kenapa kesini..?” kata Mirna, “Tumben-tumbenan, mana malem-malem lagi. Kamu nggak takut apa? Daerah sini rawan pemerkosaan lho..!”

    Si Rere menjawab sambil melepas Cardigan-nya dan memamerkan keindahan buah dadanya, yang dapat membuat laki-laki sesak nafas itu, katanya, “Ngapain takut, kalo diperkosa malah seneng. Aku sudah hampir 5 bulan lho Mbak, nggak ‘gituan’..!”

    “Kamu ini kalo ngomong sembarangan,” kata Mirna sambil melirikku, “Kasian Mas Vito tuh, lagi tanggung, nanti dia ngocok disini lagi.”

    “Tanggung..? Emangnya kalian lagi ngapain..? Wah, macem-macem nih kayaknya..!” tanya Rere penasaran.

    Si Mirna menjawab, “Kenapa emangnya..? Mau ikut nimbrung..? Suntikannya Mas Vito besar lho..!” Saya dari tadi hanya diam dan tersenyum mendengar ‘adik’ saya dibicarakan dua wanita cantik.

    Lalu saya angkat bicara, “Kamu ini ngomong apa sih Mir..? Emangnya kamu sudah pernah liat burungku apa..?” kata saya menggoda.

    “Iya nih, Mbak Mirna. Emang udah pernah liat..?” kata Rere.

    “Wah, jangan macam-macam deh Mas, mendingan kita lanjutin pertandingan tadi. Kamu mau ikutan nggak Re..?” ajak Mirna sambil kembali melepas dasternya dan melucuti celana pendek saya.

    Melihat hal ini, Rere memekik pelan, “Wah, itu kontol..? Gede banget, boleh nyobain ya Mas..?”

    “Ya sudah, kamu hisap-hisap ya Re..!” kata saya, “Nah, Mir kesinikan memekmu biar kujilatin..!”

    Lalu kami bertiga bermain dengan riang gembira. Saya duduk di sofa, sementara Rere jongkok dan sibuk dengan batang kemaluan saya. Mirna berdiri menghadap saya sambil mengarahkan kepala saya ke liang vaginanya dan menjilatinya sampai kelojotan.

    Saya tidak sadar waktu Mirna agak bergeser, ternyata Rere sudah tidak mengenakan apa-apa lagi, polos, telanjang bulat dan berusaha menjepit penis saya dengan kedua buah dadanya yang ternyata memang besar dan membuat gerakan naik turun.

    “Ya, terus Re, enak banget..!” kata saya, sementara Mirna sudah duduk di sebelah kiri saya sambil mengulum bibir saya.
    “Mas Vito, aku mau masukin ke memek ya..!” pinta Rere penuh harap.

    Ketika melihat dan mengamati kemaluan Rere, saya agak kaget. Selain botak, vagina Rere juga masih terlihat sempit. Dalam hati saya berpikir, ini kakak beradik punya kemaluan kok ya sama.

    Lalu Rere membelakangi saya dan memasukkan batang kemaluan saya ke dalam vaginanya yang sempit itu dengan perlahan-lahan. Mirna yang juga sedikit terengah-engah memasukkan jari saya ke dalam liang kemaluan nya yang mulai basah.

    Rere benar-benar memperlakukan batang kemaluan saya dengan baik. Gerakan maju mundurnya sangat hebat dan terkadang dikombinasi dengan gerakan berputar. Menyikapi hal ini, saya lalu mengangkat badan Rere dan saya balikkan, hingga kami beradu pandang, dengan posisi kemaluan saya tetap di dalam vaginanya yang keset-keset basah.

    Rere ternyata sangat ahli dengan posisi duduk, dia terus naik turun berusaha mengimbangi hujaman-hujaman kemaluan saya yang makin lama makin dalam menembus pertahanan liang vaginanya.

    Setelah hampir 10 menit, Rere berkata, “Mas aku keluar..!”

    Tapi herannya dia masih saja menggoyang pantatnya. Sementara itu, Mirna ada di belakang Rere sambil memeluk dan meremas buah dada Rere. 3 menit kemudian, giliran saya yang bilang,

    “Re, aku mau keluar nih, di dalam apa di luar..?”
    “Di luar saja Mas, aku mau minum pejunya,” jawab Rere semangat.
    “Re, cepat lepas..!” kata saya sambil mengocok batang kemaluan saya dengan cepat dan mengarahkannya ke mulut Rere yang sekarang sudah jongkok di bawah saya.

    Ternyata benar, mulut Rere tidak hanya menampung sperma saya yang banyak, tapi juga benar-benar berkumur dan menelannya. Melihat hal itu, Mirna yang vaginanya tidak aktif, langsung mendekati batang kemaluan saya dan mengulumnya lagi.

    Saya yang sudah banjir keringat langsung berkata kepada Mirna, “Mir, yang bersih ya, saya istirahat dulu sebentar.” Sambil Mirna terus disibukkan dengan pekerjaannya, saya menyuruh Rere mendekat dan langsung mengulum bibirnya yang tipis dan beraroma sperma.

    Tidak lama kemudian, batang kemaluan saya mulai menegang lagi. Mengetahui perbuatannya berhasil, Mirna dengan tindakan super cepat menarik saya ke lantai dan menyuruh saya telentang. Mirna dengan cepat juga langsung menduduki kemaluan saya dan menjepitnya dengan kemaluan nya. Dengan posisi seperti itu, tangan saya diberi kesempatan untuk meremas payudara Mirna dan memainkan putingnya yang agak kecoklatan.

    Setelah hampir 10 menit mengerjai batang kemaluan saya, gerakan Mirna mulai agak mengendur. Saya tahu, dia sudah orgasme. Melihat hal ini, saya membalikkan badan Mirna, dan sekarang dia yang telentang. Kedua kaki Mirna yang putih itu saya buka lebar-lebar sambil menusuk vaginanya dengan gerakan yang amat cepat dan teratur. Erangan dan desahan Mirna sudah tidak saya dengarkan sama sekali.

    Sekitar 3 menit kemudian, saya sudah tidak dapat menahankannya lagi. Dengan posisi kemaluan masih di dalam vagina Mirna, saya menyemprotkan cairan sperma saya untuk yang kedua kalinya malam ini.

    Liang senggama Mirna yang saya perhatikan beberapa hari ini sudah agak melebar, tidak kuat menampung cairan sperma saya yang kental dan banyak. Melihat hal itu, Rere langsung menjilati vagina kakaknya berusaha mendapatkan air mani lagi sambil tangannya mengocok kemaluan saya.

    Vina yang sudah tidur rupanya terbangun karena berisik.
    “Mami, aku nggak bisa tidur, itu ada siapa..?”
    “Eh Vina, ini Tante Rere. Kok kamu nggak tidur..?” tanya Rere sambil menyuruh Vina mendekat.

    “Nggak bisa tidur Tante. Mami kenapa..? Kok kakinya terbuka, Mami sakit lagi ya..?” tanya Vina polos.
    “Mami nggak sakit. Justru Mami malah sehat, kan Mami habis Om suntik, nanti sebentar lagi juga bangun.” jelas saya.

    “Kok Tante Rere telanjang juga? Habis disuntik juga ya sama Om Vito?”
    “Iya, soalnya Tante lagi sakit memeknya jadi disuntik.” kata Rere sambil mengelus vaginanya sendiri.
    “Memek apa sih Tan..?” tanya Vina.

    Sambil membersihkan kemaluan Mirna, saya berkata ke Vina, “Ini yang namanya memek Vin. Ini gunanya buat masukin jarum suntiknya Om Vito.”

    “Vina juga punya Om.” kata Vina sambil menyingkap rok tidurnya.
    “Iya, tapi punya Vina belom boleh disuntik. Nanti kalo sudah besar, boleh deh..!” kata Rere sambil tersenyum.

    Selama seminggu Rere menginap di rumah Mirna, kami bertiga hampir tiap malam mengadakan acara begituan bersama. Vina yang selalu melihat aksi kami selalu tertawa kalau saya menyemprotkan sperma ke mulut mami dan tantenya.

    “Ha.., ha., ha.., Mami sama Tante Rere dipipisi Om Vito.” katanya lucu.

    Pernah sekali waktu, ketika istri saya sedang pergi, Rere main ke rumah dan minta disenggamai di lubang pantat. Karena menarik, saya lakukan saja dan ternyata itu enak sekali, seperti menjebol kemaluan perawan.

    Sekali waktu, pernah juga salah seorang teman kantor saya main ke rumah ketika dua kakak beradik itu kebetulan sedang ada di rumah saya. Karena tertarik dengan Mirna, teman saya itu mengajak Mirna main di atas meja makan saya.

    Saya dan Rere hanya diam dan tertawa melihat teman saya menghajar kemaluan Mirna sampai Mirna mengalami multi orgasme.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

  • Stunning asian coed in boots uncovering her tempting curves

    Stunning asian coed in boots uncovering her tempting curves


    1659 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang
    begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
    disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita
    dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan
    setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Nice teen girl pulls her thong underwear aside for intercourse with a big dick

    Nice teen girl pulls her thong underwear aside for intercourse with a big dick


    1550 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Cerita Dewasa Terbaik Keusilan yang Berbuah Manis

    Cerita Dewasa Terbaik Keusilan yang Berbuah Manis


    1685 views

    Cerita Dewasa Terbaik – Di siang hari yang terik itu, Nina tergesa-gesa turun dari taksi yang ditumpanginya. Setelah membayar ongkos taksi, nina buru-buru melangkah mendekati pagar tinggi besar sebuah rumah mewah di bilangan jakarta tersebut dan menekan belnya dengan tidak sabar. Tak butuh waktu lama, seorang wanita paruh baya berjalan tergopoh-gopoh menuju pagar untuk menyambutnya.

    “Eh, neng nina. Bibi kirain siapa.”

    “Iya bi, cepetan dong panas nih.”

    “Iya iya neng masuk..”

    Nina dengan segera melenggang masuk kedalam rumah tanpa ba-bi-bu. Ia mengibas-ngibaskan kerah seragam SMA nya setibanya didalam, berusaha mengusir rasa gerah di tubuhnya. Bi rumi pun tak selang lama ikut masuk kedalam dan mengunci pintu.

    “Orang-orang belom pada pulang ya?” tanya Nina lagi begitu masuk kedalam rumah “Belom neng, tapi tadi non Cynthia udah bilang kok neng Nina mau dateng. Cuman ada mas Tomi aja yang udah pulang sejam yang lalu. Paling lagi di kamarnya.

    “Oh gitu, yauda deh. Saya ke kamarnya Cynthia yah bi. Disana aja ngadem.”

    “Iya neng, bibi lanjut masak ya.’

    Dan bi rumi pun menghilang ke belakang, menyisakan nina sendirian. Nina pun dengan santai melenggang ke lantai dua menuju kamar Cynthia. Nina dan Cynthia sudah bersahabat sejak lama sedari SD dan SMP. Bahkan ketika mereka berpisah sekolah di SMA persahabatan mereka masih tetap erat. Sedari SD hingga SMP Nina kerap bermain ke rumah Cynthia. Tak jarang di akhir minggu Nina menginap disana, jadi seisi rumah sudah menganggap Nina seperti keluarga sendiri.

    Setibanya ia di kamar Cynthia, Nina segera melempar tasnya ke lantai dan menjatuhkan badannya di kasur. Cythia sendiri masih ada les tambahan hingga jam 4 sore sehingga ia belum masih akan pulang hingga beberapa jam kedepan. Nina sendiri sebelumnya sudah berencana untuk bermain ke rumah pacarnya. Namun karena satu dan lain hal, rencana berduaan tersebut gagal dan akhirnya Nina memilih untuk menghabiskan waktu saja di rumah Cntyhia. Dengan kesal, Nina hanya memboalk-balik hapenya saja untuk membunuh waktu namun hal tersebut malah membuat ia makin kesal. Akhirnya ia pun bangkit dari kasur dan beranjak keluar dari kamar.

    Baru saja ia melongok keluar pintu, matanya tertuju kearah pintu kamar Tomi diseberang kamar Cynthia yang ternyata sedikit terbuka. Karena tidak ada kerjaan, Nina pun memutuskan untuk mengisengi Tomi saja. Tomi sendiri adalah adik Cynthia satu-satunya yang terpaut jarak beberapa tahun. Saat itu Tomi sudah menginjak kelas 3 SMP, namun badannya tinggi besar mungkin karena ia rajin berlatih basket sedari SD. Bahkan kini tomi juga rajin berolahraga di Gym sehingga membuat badannya yang sudah tinggi menjulang semakin kekar. Meski ia akui Tomi sudah jauh berbeda dari yang dulu, namun tetap saja di mata Nina, Tomi adalah anak kecil ingusan yang selalu jadi bahan kejahilan dirinya dan Cynthia.

    Sambil berjingkat-jingkat Cynthia menghampiri kamar Tomi dan melongok sedikit kedalam diantara celah pintu. Nampak Tomi tengah duduk didepan meja komputer membelakangi pintu sembari mengenakan headphone. Nina pun mengendap-endap mendekati Tomi yang kala itu hanya mengenakan boxer yang terpaku didepan komputer. Namun ketika ia baru hendak menepuk bahu Tomi, Nina tercekat melihat layar komputer Tomi. Nina baru tersadar Tomi ternyata sedari tadi tengah menonton film porno di komputernya. Ia nampak begitu berkonsentrasi bahkan hingga tak menyadari Nina sudah berada tepat di belakangnya. Nina mengurungkan niatnya sebentar dan bergeleng-geleng sendiri menahan geli melihat tingkah polah Tomi yang sedang bernapas tak beraturan. Kini bahkan tangan kiri Toni mulai bergerak merabai gundukan boxernya sendiri. Saat itulah Nina segera ambil tindakan dan menepuk kedua bahu Tomi sambil berteriak kencang.

    “HAYO LAGI NGAPAIN!”

    Tomi nyaris terjengkang kebelakang sangking kagetnya. Headphone nya bahkan ikut terbelit ketika ia terjungkal sangking kagetnya. Dengan cepat Tomi mematikan layar komputernya dan berdiri dengan terengah-engah dengan wajah pucat pasi. Nina tertawa tergelak hingga terduduk di kasur Tomi.

    “K-kak Nina ngapain sih! Ngagetin orang aja!!” Ujar Tomi masih sambil terbata-bata.

    “Lagian elu sih Tom, nonton bokep serius banget sampe ga sadar gue masuk.” Jawab Nina lagi di sela-sela tawanya.

    Tomi tampak memerah padam wajahnya, ia hanya bisa berdiri mematung di samping komputer seperti tengah di strap.

    “Emang seru banget gitu bokepnya? mana coba gue pengen liat kaya apa.” Ujar nina lagi sambil beranjak mendekati layar komputer.

    “Eh Eh! ngapasin sih kak Nina! u-udah deh keluar aja, gangguin orang aja nih!” sembur Tomi sambil berusaha menghalang-halangi Nina.

    “Ah berisik lu Tom, mana cepet gue pengen liat. Daripada lo gue aduin ke kakak lo coli di kamar? baru tau rasa lo.” ancam Nina sambil terkekeh.

    Tomi tak bisa berkutik mendengar ancaman Nina. Wajahnya jadi pucat pasi, namun ia tak berani bergeming di sebelah nina. Nina dengan santai menghidupkan layar komputer kembali dan memutar video porno tersebut. Di lain pihak Tomi kini kian resah sambil terus menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal, bercampur antara gelisah dan malu.

    “Ih gila lu Tom, nontonin yang dijilat-jilat begini cewenya. Lagi belajar ya lu buat pacar lu?” celoteh Nina asal. Tomi yang makin salah tingkah yang justru membuat Nina makin bersemangat untuk mengusilinya.

    Tomi bergerak cepat menutup pintu kamarnya, takut bila nanti bi rumi ikut memergoki kesialannya. Dalam hati ia berkata jangan sampai berita memalukan ini sampai ke telinga cynthia atau bahkan mamanya.

    “Duh udah dong kak Nin, please ampun kak..” mohon Tomi. Tetapi Nina diam saja sambil terus tersenyum-senyum jahil menatapi layar komputer tak menghiraukannya.

    “Ckck.. ga nyangka gue Tom, lo ternyata bejat banget ya. Liatnya sampe yang kencing-kencing gini.. ihhh..” celoteh Nina lagi. Tomi makin memerah kupingnya mendengar ocehan Nina.

    Dalam hati Nina memuji juga selera Tomi. Video yang diputar Tomi diam-diam agak membuat Nina hanyut juga. Apalagi rencana Nina berduaan dengan pacarnya hari ini gagal, membuat Nina makin gemas saja melihat adegan porno didepan matanya. Sekilas Nina melirik Tomi yang berdiri mematung di sebelahnya. Baru kali ini setelah sekian lama Nina melihat Tomi setengah telanjang seperti itu. Melihat perut rata Toni, sekelebat pikiran kotor Nina bergejolak.

    “Yauda deh Tom, lo lanjutin gih kegiatan menjijikan lo itu.”

    Sejenak Tomi bernapas lega mendengar perkataan Nina.

    “Tapi, siap-siap aja ya kena omel sama kakak lo. Hahaha..”

    “Yaaah.. please kak Nin, jangan dong kak.” Mohon Tomi seraya menarik lengan seragam Nina dengan wajah sangat memelas.

    “Ih jangan pegang-pegang!” tukas nina sombong.

    “Ayo dong kak please jangan kak.. apa aja deh Tomi kasih, kak nina laper? mau pizza? Tomi pesenin ya?” rayu Tomi sengit.

    “Ngga lah ya, gue ga semudah itu di rayu..” balas nina lagi sembari berpikir. Selang beberapa saat Nina kembali berucap.

    “Oke deh gini, lo ga akan gue bilangin. Tapi sebagai hukumannya… Lo harus coli disini, sekarang. Biar lo kapok. Haha..” ujar Nina jahil.

    Tomi termangu tidak mempercayai perkataan Nina. Nina berusaha sekuat tenaga tidak tertawa kala ia memperhatikan ekspresi Tomi. Dalam hati Nina sedikit berdebar-debar jug menunggu respon Tomi.

    “Ayo gimana? Mau ngga? kalo ga yaudah.” Ancam nina lagi sembari berakting melangkah pergi.

    “I-iya kak! tunggu bentar please tunggu..” cegah Tomi.

    Nina berdiri bercakak pinggang memandangi Tomi dengan pongah sambil tersenyum kecil. Tomi nampak ragu dan hanya bisa menunduk lemas.

    “Ayo cepet, lama banget lu ah Tom. Pilih mana, coli ditempat apa kena sidang sekeluarga?” Bentak Nina nina lagi mengancam.

    Tomi terdiam beberapa saat, dan kemudian ia pun mulai menggapai pinggiran boxernya. Nina memperhatikan pergerakan Tomi dengan seksama. Perlahan masih penuh dengan keragu-raguan, Tomi memelorotkan Boxernya dengan sangat hati-hati. Mata nina membelalak manakala matanya menangkap perut bawah Tomi yang melengkung berbentuk V. Nina berpikir dalam hati “Gila seksi juga ototnya untuk ukuran anak SMP. Pasti karena ikut-ikutan nge-Gym.”

    Tomi sempat berhenti sesaat sebelum menurunkan boxernya lebih jauh kebawah. Sebelah tangannya menangkup kemaluannya malu-malu sembari tangan sebelahnya lagi memeloroti boxernya sendiri hingga ke dengkul dan kemudian ke mata kaki. Wajah Tomi memerah padam tak sanggup membalas pandangan Nina sama sekali. Kini Tomi berdiri tanpa sehelai benangpun tak jauh dari Nina yang duduk dengan santai di depan meja komputer.

    “Hihihi.. mana cepet, ayo buruan.” Pekik Nina girang tatkala Tomi usai menanggalkan boxernya. Tomi masih hanya diam mematung seperti maling yang tertangkap basah oleh warga, berdiri telanjang bulat menunggu hukuman.

    “N-ngapain kak, udah dong Tomi udah kapok..” Mohon Tomi lagi dengan suara lemas.

    “Pake nanya lagi, cepet buruan kocok, hihi.” ujar nina cuek sembari terkikik geli.

    Tomi dengan sangat perlahan mulai merabai kemaluannya sendiri meski masih ditutup sebelah tangannya. Diraba-rabainya sendiri penisnya yang tak kunjung mengeras.

    “Mana kok ga bangun-bangun sih? Malu ya? Ahaha..” goda Nina lagi. “Pokoknya kalo sampe ga bangun juga, bakal gue aduin ke Kakak sama nyokap lo.. “ Ujar nina mengancam.

    Mendengar ancaman Nina otomatis Tomi berusaha sekuat tenaga memfokuskan diri. Ditengah-tengah usahanya Tommy melihat secercah harapan. Dari posisi dirinya bediri saat itu ia dapat mengintip dengan jelas belahan dada Nina dari yang duduk lebih rendah tepat di hadapannya. Daging yang mulus dan lembut tertutupi bra hitam itu lumayan membantu ereksi Tommy.

    Nina dengan seksama melirik mata Tomi yang tertuju di celah seragamnya. Ia sudah biasa dengan pandangan seperti itu, baik di sekolah maupun dijalan, ia sudah hapal mata jelalatan lelaki macam itu. Namun kali itu Nina memilih untuk diam saja membiarkan tomi untuk melirik sesukanya, apalagi ia melihat penis tomi kian menegak keras. Nina pun makin lama makin tidak sabar, dengan cuek akhirnya ia membuka dua kancing teratas di seragamnya sehingga terpampanglah jelas payudaranya.

    “Nih udah gausah ngintip-ngintip segala. Baek kan gue? daripada kelamaan. Udah buruan kocok cepet!” hardik nina.

    Tomi langsung melotot matanya melihat payudara yang begitu bulat, terjuntai secara cuma-cuma didepan matanya. Otomatis penis tomi menegang maksimal disuguhi pemandangan sebegitu indah. Nina pun ikut terbelalak melihat tegangnya penis tomi. Untuk ukuran anak smp penis tomi bisa menyamai milik randi kekasihnya. Bahkan terlihat lebih melengkung keatas dan lebih gendut dari milik randi. Tak terbayang apabila SMA nanti atau kuliah bisa sebesar apa penis tomi. Nina jadi menelan ludah diam-diam.

    “Stop stop. Stop dulu. Sekarang lu diem Tom. Gue pengen liat segede apa.”

    Tomi yang sudah mulai tegangan tinggi terpaksa diam istirahat ditempat karena komando Nina. Dengan posisi itu Nina bisa meneliti betapa gagahnya penis tomi di depan mukanya itu. Tomi berdebar-debar gorgi manakala nina mendekatkan wajahnya hingga nyaris tinggal sejengkal jaraknya dari acungan penisnya sendiri. Warnanya yang kemerahan dan berurat membuat Nina salut juga apalagi dalam jarak sedekat itu tentu semakin gagah terlihat. Tomi jadi mengkhayal apabila nina mengoral penisnya seperti di film porno. Ahhh.. betapa bahagianya tomi apabila itu terjadi.

    “Hmm.. yaudah cepet sekarang kocok lagi!” perintah Nina lagi. Ia hampir saja terceplos memuji penis tomi usai ia memandanginya lekat-lekat tadi.

    Tomi pun dengan ogah-ogahan mulai mengocok lagi penisnya didepan nina. Agak kecewa juga tomi karena harapannya tadi tidak menjadi kenyataan.

    “Pokoknya harus keluar ya. Gue gamau kalo ga keluar.” Tambag nina lagi.

    “S-susah Kak. A-abisnya gue ga ada bahan lagi..” Kilah tomi malu-malu.

    “Heh? Emang ini kurang? Udah bagus-bagus ya lu gue kasi belahan toket. Malah nawar lagi. Dasar lu ya..” Bentak Nina.

    “E-eh j-jangan marah gitu dong. Kan kak nina suruh keluarin. Kalo emang turun lagi emang Tomi bisa kontrol? Hayo..” Ujar tomi lagi berusaha membela diri.

    “Hm. Sok banget lu nawar-nawar. Emang lu mau apaan? Awas aja ya kalo gue suruh buka CD juga. Gue OGAH. Mending lo gue aduin sekarang ke Cynthia.” Balas nina lagi.

    “N-ngga ngga kak nin, ga itu kok. Hmm.. apa ya.. Buka itu aja deh..” Jawab tomi terbata-bata.

    “Buka apaan?” Tanya nina lagi tidak sabar.

    “Turunin branya aja kak nin. Dikit aja, b-biar tomi on lagi.” Tawar tomi malu-malu.

    Sial, pikira Nina terdiam sesaat. Nina sebenarnya masih agak penasaran ingin melihat penis tomi hingga ejakulasi nanti, namun mendengar tawaran Tomi nina jadi menimbang-nimbang sendiri permintaan tersebut.

    “Oke, fine. Sebelah aja tapi ya. Dan dengan satu syarat. Maksimal 10 menit. Ngga keluar juga, lo gagal.” Ucap nina menyetujui permintaan toni.

    Tomi mengangguk-angguk cepat girang. Nina dengan agak kesal membuka seluruh kancingnya dan menurunkan sebelah tali bra nya. Tomi dengan gugup mengintip-intip tak sabar. Nina melirik sedikit kearah tomi, dan dengan perlahan meloloskan tali branya, dan mengeluarkan sebelah payudaranya dari balik cup bra. Mata tomi melotot nyaris copot memandangi nanar payudara nina yang menggantung bebas di udara, serta pucuk payudaranya yang berwarna merah kecoklatan.

    Gairah tomi bangkit lagi. Dikocok-kocoknya penisnya dengan semangat tanpa disuruh. Nina terkekeh melihat ekspresi wajah tomi yang begitu cabul. Ia tahu apa yang diinginkan tomi. Dengan genit nina makin mencondongkan sebelah payudaranya yang terpampang menantang tomi. Lalu dengan lembut nina menjawil sendiri puting susunya dengan telunjuknya, dan mendesah kecil.

    “Aduh.. geliiiii….”

    Tomi makin kesetanan melihat aksi Nina. Dengan napas menderu ia berbisik ke nina.

    “Terus kak nin, colek lagi kak.. Cubitin kak…”

    Nina tersenyum nakal mendengar permohononan tomi. Dengan perlahan Nina mencubit putingnya yang kenyal dan memuntirnya perlahan sembari seraya mendesah manja.

    “Awh, Tom.. uuunnnch…”

    Nina menggeliat manja sengaja memancing birahi tomi lebih lagi. Sialnya hari itu memang Nina sedang agak horny, apalagi rencananya untuk bercinta dengan Randi juga batal. Maka itu rangsangan di putingnya itu dan show tomi didepannya diam-diam malah ikut memancing nafsunya sendiri. Kini bahkan nina keterusan untuk mencubit-cubit mesra putingnya sendiri sembari asyik menonton onani tomi.

    Ditengah gelora nafsu tomi melihat tatapan nina yang juga kini agak sayu. Bak ditimpa durian runtuh, kini tomi melihat nina melepaskan cup bra yang satu lagi, dan menggelitiki putingnya yang satunya lagi hingga kini nina asyik memainkan kedua puting susunya didepan tomi.

    “Ouh kak nina, seksi banget kak.. Terus kak cubit kak.. Mmhh. enak ya kak?” Pancing tomi.

    Nina tak menggubris bisikan tomi dan terus asyik merangsang dirinya sendiri. Nafsunya kini sudah bangkit, celana dalamnya terasa begitu hangat oleh hawa nafsunya sendiri. Tenggorokan nina terasa kering akibat gairahnya yang sudah naik. Nina mengumpat dalam hati karena ia jadi ikut terangsang. Nina menjadi gemas sekali oleh penis tomi. Tapi ia masih berusaha menahan diri. Rasanya ingin ia langsung menyambar dan mengisap penis tomi hingga ke tenggorokannya dan menelan habis sperma tomi. Pasti legit sekali rasanya, pikir nina dalam hati.

    “Kak nin, tomi pegel nih kak tangannya..” ujar tomi lirih. “Bantuin dong kak nin gantian, pleasee…” ujar tomi mencoba peruntungannya.

    Nina melirik tomi tajam. Sial sekali tomi seakan tahu pikiran dalam kepalanya. Diantara gelombang nafsu seperti ini, ia jadi galau terombang-ambing. Brengsek! Pikir nina dalam hati.

    “Hm! Sial lu tom. Sini cepet!” jawab nina singkat sembari berusaha tetap cool.

    Tomi berbunga-bunga seakan bermimpi di siang bolong. Dengan gugup ia melangkah mendekat, mencodongkan pinggulnya kedepan. Nina pun tak kalah gugup menjelang tangannya menyentuh batang keras tomi. Tomi menggelinjang pelan penuh kenikmatan ketika tangan nina menggengam penisnya. Nyaris saja tomi ejakulasi merasakan halusnya tangan nina. Nina mendesis gemas sembari menyapu jengger tomi dengan jempolnya. Nina jadi terkesima oleh diameternya yang ternyata nyaris tak muat dalam genggamannya. Terasa betapa kokoh dan kerasnya penis tomi dalam genggamannya.

    Dengan pelan nina mulai mengocok penis tomi naik dan turun. Tomi menggigit bibirnya sendiri tak kuasa menahan kenikmatan. Nina menjadi makin bersemangat oleh desahan tertahan tomi. Ingin rasanya ia cepat-cepat melihat ejakulasi tomi. Nina meludahi tangannya sendiri untuk melicinkan kocokannya. Tomi terbelalak dan mendengus nafsu melihat kebinalan nina seperti itu.

    “Awghh… k-kak nin.. Enak bangettt… suerr…” ceracau tomi.

    CLOK!

    CLOK!

    CLOK!

    CLOK!

    Bunyi kulit pelir tomi bergesekan dengan telapak tangan nina yang basah oleh liurnya sendiri. Nina bahkan menambahkan liurnya lagi dan langsung meludahkannya keatas kepala penis tomi demi melicinkan lagi kocokannya.

    “Kak nin, j-jilat dikit dong kak.. Aku dah mau keluar nihh.. Sshmmmm” rayu tomi lagi.

    Shit, pikir nina dalam hati. Sebenarnya memang nina sedari tadi sudah terpancing untuk melakukan hal tersebut, namun tentu nina tidak mungkin merendahkan harga dirinya dan meminta duluan, Apa kata dunia? Tapi kini posisinya tomi sudah meminta, jadi nina berpikir apakah ia akan mengiyakan permintaan tomi atau tidak. Namun dilain pihak nina juga begitu ingin mengecap sperma tomi di mulutnya. Akhirnya didesak oleh nafsu birahi, nina mencondongkan kepalanya maju.

    “Hmmhh.. sialan lu tom! errrghh.. sini deh cepet! Slurp… mhhhhmmm… chuppp..”

    Nina dengan sekejap langsung mengemut kepala penis tomi dan mengisapnya bak permen lolipop. Tomi mengejang-ngejang keenakan. Baru kali itu ia merasakan nikmat seperti itu. Sapuan lidah dan hisapan nina melambungkannya ke awang-awang. Dilain sisi nina juga menikmati mengisapi batang penis milik tomi itu. Bagaimana nina harus membuka mulutnya lebar-lebar demi memasukkan batang penis tomi kedalam mulutnya.

    “Fuwaaahhmmm… mhmhhhhhmm… slrrrpppp…”

    Nina melepahkan pelir tomi dan menyapunya ke seluruh permukaan bibirnya. Digenggamnya penis tomi dan dijilatnya batang tomi mulai dari pangkal, hingga ke pucuk helmnya, diakhiri dengan kuluman dalam mulutnya, membuat tomi kocar kacir. Nina mengeluarkan pengalamannya demi membuat tomi bertekuk lutut, sialnya tomi bisa begitu kuat menahan orgasmenya hingga nina harus berupaya ekstra.

    Akhirnya tomi tak bisa lagi menahan orgasmenya. Diujung sisa perlawanannya, tomi tiba-tiba menjambak rambut panjang nina dengan kencang, dan menghentakkan pinggulnya dalam-dalam. Nina yang samasekali tidak siap hanya bisa mencengkram pinggul tomi ketika penis gagah tomi terdorong melesak jauh kedalam tenggorokannya. Tomi dengan gilanya menggagahi tenggorokan nina tanpa ampun, membuat nina tersedak dan terbatuk-batuk hebat.

    Bak di dalam video porno hardcore, nina hanya bisa pasrah tenggorokannya diperkosa tomi. Diantara keberingasan itu nina anehnya malah makin terangsang, diam-diam ia menyukai perilaku beringas tomi ini. Makin ia terbatuk-batuk sesak napas, makin nikmat rasanya hingga basah sendiri celana dalam nina.

    “Hmmmmmhhh! Makan nih peju gue… ssshhghghggg….gggghhhhh…….”

    Tomi meregang sembari membenamkan pelirnya dalam-dalam di mulut nina. Cairan sperma tomi yang berlimpah membanjiri rongga mulut dan tenggorokan nina. 1,2,3,4, kali penis tomi berkedut-kedut menyemburkan benihnya seakan mulut nina adalah rahim yang hendak dibuahinya. Nina yang kehabisan napas, tersedak oleh pelir, dan sperma hanya bisa pasrah dalam kenikmatan. Dan ketika tomi usai menuntaskan orgasmenya, ia mencabut penisnya serta merta dan terhuyung kebelakang terduduk di kursi komputernya lagi.

    “OHOK! OHOKK!!! HOEKK!!!… FYUHHHH… aahgghhhh… ohok.. Ohok…”

    Nina terbatuk-batuk hebat ketika paru-parunya yang nyaris meledak diisi kembali oleh oksigen. Ludah, dahak, serta sprerma kental dimuntahkan olehnya ke lantai. Nina mengelap bibirnya yang belepotan campuran berbagai cairan, dan juga mengelap butiran airmatanya yang menetes ke pipi. Tomi tak lagi sanggup berdiri dan hanya bisa terduduk sembari mengelap penisnya menggunakan tissue.

    “Cuhhh… hhhh…hh… brengsek lu tom.. Hhh.hhh..” umpat nina disela-sela napasnya masih dengan suara serak.

    Tomi buru-buru bangkit dan mengambil tissue bersih demi membantu mengelap bibir nina yang masih tidak karu-karuan. Tomi dengan penuh perhatian membantu mengelap sisa-sisa kebrutalannya tadi. Nina dengan pandangan kesal melirik tajam ke arah tomi.

    “Maap kak… tomi kebawa suasana.. Maap yaah .Abis kak nina hebat banget sih nyepongnya. Tomi jadi ga kuat..” Ujar tomi sambil malu-malu

    “Ga kuat sih ga kuat, tapi ga langsung deephtroat juga kali gue kan kaget. Untung aja ga keluar semua makan siang gue tadi.” dengus nina kesal.

    “Iya deh maap ya kak nin, nanti besok-besok ga gitu lagi deh.. Janji. Hehe” rayu tomi.

    “IH, enak aja besok-besok lagi. Sorry ya.. Cukup sekali ini. Huuu..” cibir nina sembari masih tersengal-sengal.

    “Jangan gitu dong kak nih, haha. Enak kan kontol tomi? Buktinya kak nina ngisepnya menghayati banget tadi..” ujar tomi sambil tersenyum-senyum.

    “Halah, kepedean lu tom. Namanya orang sange ya pasti menghayati lah…” cerocos nina lagi.

    “Hoooooo jadi tadi sange juga toh? Kesian dong kak nin belom keluar.. Karena tomi baik, sini gantian tomi bantuin, Kak.” goda tomi sambil tersenyum-senyum girang.

    “EH EH mo ngapain lu tom? Ih lepass!”

    Tomi segera merengkuh tubuh nina dan merebahkannya ke kasur. Terasa kini oleh nina betapa badan tomi yang jauh lebih besar ketimbang tubuhnya dan dapat dengan mudah menahannya di kasur. Tomi dengan agak memaksa menciumi telinga dan leher nina. Bahkan tangannya tomi juga kini ikut menggerayangi dada nina.

    “Tom.. tom udah tom udah, iya iya ampun ampun. Oke oke damai pliss..” mohon nina berusaha menghentikan serangan tomi.

    “Kenapa kak nin? Hmmmm…mmmuach… kan tomi cuman pengen bantuin kak nina aja, ga enak dong tomi tadi udah keluar duluan kak nina belom.. Mmmmwach..” ujar tomi terus menyerang tengkuk nina. Nina merasakan penis tomi sudah agak mengeras lagi menyenggol pahanya.

    “Oke, oke deh, lo boleh bantuin dengan satu syarat.. Tapi lo jangan masukin ya tom. Lo jilatin aja ya… okeee? Hmmm..” kilah nina berusaha menghindar, nina merasa terpaksa menyerah ketimbang tomi terus menyerangnya dan malah membuat dirinya makin lengah.

    “Hmmmm.. Muach.. Okedeh… hehe. Sini kak tomi jilatin kak.” ujar tomi bersemangat beranjak melepaskan cengkramannya.

    Nina menghela napas mengatur napasnya lagi. Nyaris saja nina pasrah oleh serangan tomi. Tomi nampak begitu bersemangat tersenyum-senyum membuat nina geleng-geleng kepala. Nina dengan agak ogah ogahan menanggalkan roknya hingga jatuh ke lantai. Ia rapatkan pahanya dalam-dalam agar tomi tidak bisa melihat bercak basah dicelana dalam pink nya.

    “Eh, eh, kak kok langsung sih? Nanti dong santai.. Hehe. Tomi pengen jilat yang ini dulu..” Ujar tomi seraya meraba payudara nina. Sialan pikir nina, kali ini malah keadaan berbalik dirinya yang dimanfaatkan tomi.

    Dengan masih tersenyum-senyum cabul, tomi merabai payudara nina. Ditariknya lagi nina hingga ia jatuh terduduk diatas kasur. Tomi dengan lembut menjawil puting susu nina dari balik bra.

    “Eghmmm..”

    Nina menahan bibirnya rapat-rapat agar tidak kelepasan mendesah. Tomi tentu tak akan pikir dua kali untuk memanfaatkan nina habis-habisan. Kini dua telunjuk tomi bermain di kedua puting susu nina yang kenyal. Nina tetap berusaha cool duduk di tepi ranjang. Tomi beralih kebelakang nina, dan mulai mencubit pelan dan memuntir-muntir puting nina lembut. Untunglah pikir nina, karena tomi jadinya tidak bisa melihat ekspresi nina yang mulai agak terpejam-pejam dimainkan putingnya oleh tomi.

    Tomi terus memancing desahan nina untuk keluar. Dari posisi belakang, tomi dengan diam-diam kembali menciumi leher nina penuh nafsu. Nina tak kuasa menggelinjang merinding tatkala tomi mempermainkan tubuhnya seperti itu. Secara naluriah nina melingkarkan lengannya kebelakang merangkul leher tomi. Tomi begitu girang melihat gelinjang manja tubuh nina dipelukannya. Selama ini dia hanya bisa bermimpi bercinta dengan wanita lebih tua, dan sekarang khayalannya jadi kenyataan, apalagi dengan Nina teman kakaknya yang paling seksi dan menjadi imajinasi onaninya selama ini.

    “Mhhmm.. Tom, gila ah tom geli banget gue….” ceracau nina dalam kenikmatan.

    Tomi dengan giatnya terus mencubit, menjawil, mengusap, dan menarik puting nina yang makin kenyal. Lidahnya menari-nari dileher dan kuping nina membuatnya bergetar keasyikan. Nina tak habis pikir bagaimana anak smp ini bisa mencumbuinya sebegitu hebat seperti kekasihnya sendiri.

    Kemudian secara perlahan sebelah tangan tomi merayap kebawah dan membelai paha nina. Nina yang sudah tipis kesadarannya hanya mengikuti bimbingan tangan tomi untuk membuka kedua pahanya. Tomi mendesis gemas merasakan hangat dan basahnya celana dalam nina. Nina menoleh kearah tomi dan segera memagut bibir tomi penuh nafsu ketika jemari tomi merabai kemaluannya lembut.

    “Ahh.. anget banget kak. Enak ya dimainin tomi?” tanya tomi mesra.

    Nina menjawab dengan pagutan yang sangat mesra di bibir tomi sembari badannya menggigil merinding ketika tomi terus menjamahi kemaluannya. Tomi yang juga sudah gemas menelusupkan tangannya masuk kedalam celana dalam nina. Nina yang kalap menjambak rambut tomi dan menciumnya makin dalam ketika jemari tomi mengusap bibir vagina nina yang berlendir.

    “Ssshh.. Itilnya tom, itilnya mainin plis..” Mohon nina.

    “Ini yah? Ini kak? Hmmm?”

    “Aggghhh tommm….”

    Nina meringis penuh kenikmatan sewaktu ujung jari tengah tomi menelusup diantara celah vaginanya dan mencolek tonjolan berkerudung di sudut atas kemaluannya. Badan nina bergetar seakan dialiri listrik dari ujung kepala hingga ujung kaki manakala Tomi menjawili mesra klitoris Nina. Kini bahkan kedua kaki nina berjinjit mengangkang di pinggir kasur membuat tomi makin leluasa mengerjainya.

    “Ahmmm… gila tom enak bangettt.. Terusin tomm… kocokin memek gue tommm…”

    Tomi segera memasukkan jari tengahnya kedalam rongga kemaluan nina. Sangking basahnya dengan mudah jari tomi menelusup masuk. Tomi baru kali itu merasakan bentuk isi vagina. Sungguh licin, berdaging, dan tentu saja basah. Tomi mengorek-ngorek penuh rasa ingin tahu isi dalam vagina nina. Kini posisi mereka berdua kembali berpindah, nina merebahkan diri diatas kasur mengangkang sementara tomi diantara kedua kakinya terus mengorek-ngorek vagina nina.

    “Tooom.. Gilaa…tommm…auhh terus tommm…. Mhmhh..”

    Nina merengek-rengek liar ketika tomi memasukkan jari kedua kedalam vagina nina dan kemudian menyeruput klitoris nina dengan sedapnya.

    “Shrrrrppppppptttt…..”

    Nina menggelinjang binal dibuatnya. Disodok-sodokannya jari tomi kedalam vagina nina dengan beringas.

    “YESH!! UGHH FUCK.. Kasarin gue tom, kasarin tomm.. Ouggghhh fuck me!”

    Tomi tersenyum girang luar biasa mendengar teriakan garang nina ketika ia menyodokkan tangannya dengan kasar. Tomi merasa kedua jarinya diremas-remas kencang oleh dinding vagina nina. Nina mengerang seperti anjing sekarat ketika tanpa diduga-duga nina menyemburkan cairan encer dari dalam kemaluannya. Tomi terbelalak kaget ketika nina terus menerus mengencingi tangan dan kasurnya habis-habisan hingga kasurnya basah menggenang.

    Dan akhirnya nina melepaskan jepitan pahanya dan melepaskan tangan tomi yang basah kuyup hingga ke lengannya. Baru kali itu tomi merasakan sendiri sensasi squirting yang selama ini hanya bisa ia tonton di film bokep. Nina megap-megap mencari napas sehabis mengeluarkan orgamse yang begitu dahsyat. Tomi membiarkan Nina beristirahat sejenak mencari udara dan menikmati sisa sisa klimaksnya. Hingga akhirnya Nina kembali sadar dan melirik lembut kearah Tomi.

    “Sini Tom..” Panggil nina lembut.

    Tomi mendekat diatas tubuh nina dan kemudian secara naluriah nina melingkarkan kedua kakinya di pinggang tomo, dan mencumbui bibir tomi mesra. Nina sendiri merasa takjub tomi bisa membuatnya orgasme sekencang itu. Bahkan kekasihnya sendiripun jarang-jarang bisa membuatnya seperti itu.

    “Belajar darimana lo kaya gitu? Kebanyakan nonton bokep lu ya.. Hihi.” Ujar nina sembari tetap mendekap manja tomi.

    “Hehe, iya dong tapi ada untungnya kan? Buktinya tomi bisa bikin kak nin muncrat ampe segitunya..” kelakar tomi.

    “Huu.. hoki lu bisa bikni gue begini.. Cowo gue aja gabisa. Mmwachh..” Ujar nina lagi sembari kembali mencumbu tomi manja.

    “Haha.. berarti lebih jago tomi dong dari pacarnya kak nina? Kalo gitu pacaran sama tomi aja kak.. Tomi entot tiap hari deh janji..” rayu tomi nakal.

    “Haha geer lu tom, emang siapa yang mau dientot sama lo?”

    “Yakin gamau dientot kak? Udah keras lagi nih kak… tinggal bless aja..”

    Tomi terus merayu nina sembari menggesek-gesekkan penisnya ke bibir vagina nina. Sesekali kepala penisnya menggesek klitoris nina membuat nina kembali menggelinjang geli. Terkadang bahkan kepala penisnya menggoda nyaris merangsek masuk kedalam vagina nina yang sudah merekah dan sangat licin. Sembari keduanya terus bercumbu mesra tidak memperdulikan waktu.

    “Emang lu bisa masukin tom? Yakin ga salah lobang?” goda nina sambil tersenyum genit.

    “Wah meragukan nih. Bener ya? Tomi masukin nih… hmmmmm..”

    “Coba aj–eggngnggghhhh….”

    Nina seketika meringis ketika kepala penis tomi masuk tepat sasaran kedalam vagina nia masih dalam posisi mereka tetap berpelukan seperti tadi. Tomi tersenyum penuh kemenangan melihat nina meringis keenakan. Hanya dengan sekali dorong, setengah penis tomi sudah merangsek masuk kedalam liang vagina nina. Tomi merasa birahinya naik lagi dengan cepat merasakan sensasi kenikmatan yang baru kali ini ia rasakan seumur hidup. Semua kenikmatan onani yang ia rasakan tak sebanding dengan nikmatnya vagina asli.

    “Tomiii.. kok langsung masuk sihhh.. kak nina belom siap..” Protes nina dengan manja. Nadanya sangat lembut tak seperti yang tadi-tadi.

    “Tadi kak nina nantangin.. sshhh.. Tomi masukin lagi yah? ughh..” ujar tomi mendesis-desis keenakan penisnya dijepit vagina nina.

    Tomi dengan perlahan menggerakan pinggulnya maju menekan penisnya masuk lebih dalam ke vagina nina. Nina merengkuh leher tomi kencang merasakan batang kokoh itu masuk semili demi semili kedalam rongga kemaluannya. Hingga akhirnya dirasa batang penis tomi tertanam seluruhnya dalam vagina nina. Tomi berdiam sejenak menikmati sensasi seluruh penisnya yang terbungkus rongga vagina nina. Begitu juga nina yang menggeliat-geliat merasakan vaginanya penuh sesak oleh penis tomi. Terasa begitu nikmat selisih diameter antara penis tomi dibanding milik kekasihnya, dimana vagina nina belum pernah merenggang selebar itu sebelumnya.

    “Gede banget tom…” bisik nina tanpa sadar oleh rasa takjub. Tomi jadi besar kepala mendengar pujian seperti itu, apalagi ini adalah pengalaman seks dia yang pertama.

    Dengan percaya diri tomi mulai menggenjot nina dibawahnya. Tomi dengan cepat mampu beradaptasi dan menggerakkan pinggulnya maju mundur berirama.

    POK.

    POK.

    POK.

    POK.

    POK.

    Bunyi tamparan daging bertemu daging menggema di ruangan. Diselingi juga bunyi nafas tersengal-sengal dan desahan lirih manja dua insan yang bersama-sama mereguk kenikmatan. Tomi dengan fokus menghantamkan pinggulnya maju mundur, membuat nina dibawahnya makin kalang kabut. Keringat menetes deras di tubuh mereka, begitu juga cairan pelumas yang merembes makin banyak keluar dari sela-sela bibir kemaluan nina.

    “Sshh.. sini kak nin gantian kak, entotin tomi yah.. hehe..” Ujar tomi sembari merengkuh badan nina.

    Masih dalam posisi missionary, tomi merengkuh badan nina yang masih agak setengah fly. Kini posisinya nina duduk dipangku diatas tomi berhadap-hadapan dengan tomi berada dibawah. Nina dengan cepat beradaptasi dan mulai menggerakkan bagian bawahnya yang masih tertancap penis tomi.

    “Ughhh.. dalemm..” bisik nina manja.

    Dalam posisi berpangkuan seperti itu terasa penis vertikal tomi menancap dalam. Nina mulai menggerakkan pinggangnya naik turun sekenanya karena masih lemas terasa pahanya. Tomi dengan sabar memegangi kedua bongkah pantat nina dan membimbingnya bergerak naik turun. Dengan giat nina menunggangi tomi sambil terus meracau dan mendesah.

    Tomi yang masih belum puas bermain dengan nina, menggiring nina ke pinggir kasur dan mengaitkan kedua tangannya dibawah kaki nina. Nina yang lemas hanya bisa pasrah kebingungan ketika tomi serta merta dengan gagahnya menggendong nina didalam dekapannya.

    “Ahhg tomm, mo ngapain..?”

    tomi tak menjawab dan hanya langsung memposisikan penisnya lagi di bibir kemaluan nina. Dengan sekejap tomi kemudian mampu melesakkanya lagi dalam-dalam ke kemaluan nina masi dalam posisi berdiri menggendong nina seperti itu.

    “AUGH!!”

    Nina melolong antara ngilu dan nikmat ketika tomi lagi-lagi menghantamkan pinggulnya kedepan. Nina hanya bisa berpegangan kuat-kuat di leher tomi saat badannya terayun-ayun kedepan dan belakang. Memanfaatkan gravitasi, tomi mengayun nina maju mundur. Badan nina terombang-ambing terus menerus dihantam oleh tomi yang beringas seperti kuda liar. Baru terasa oleh nina betapa tomi sudah jauh berbeda dari yang dulu. Bocah kecil ingusan itu kini telah berubah menjadi pria dewasa yang mampu mempermainkan dirinya seperti boneka seks dengan mudahnya.

    Nina bergetar kejang-kejang manakala kemaluannya kembali mulai berkedut kencang, menandakan dirinya nyaris mencapai orgasme lagi. Nikmat yang menjalar di seluruh bagian bawah tubuhnya, ditambah lagi posisinya yang masih mengangkang dalam gendongan tomi makin membuat kakinya mati rasa. Sedangkan tomi masih dengan gagahnya menggendong nina dalam posisi berdiri. Badannya yang berotot berkilat-kilat oleh derasnya keringat yang mengucur.

    “Tom.. Tomii… TOMI!!”

    Nina memekik kencang memanggil nama tomi manakala akhirnya banjir deras dari dalam rahim nina kembali tercurah kencang. Pinggul dan pantat nina mengejan-ngejan dan meliuk-liuk manakala curahan air kembali menyembur dari sisa-sisa sela pinggir vaginanya yang tertancap keras batang tomi. Tomi dengan santai menikmati tumpahan air yang mengalir membasahi paha hingga kakinya. Tomi tersenyum melirik ekspresi nina yang begitu keenakan diterjang orgasme, matanya terpejam-pejam dan bibirnya setengah menganga dengan rambut terurai basah oleh keringat.

    Tomi dengan perlahan kembali menelentangkan nina di kasur yang nyaris melorot karena tak sanggup lagi menyangga dirinya di pelukan tomi. Nina yang masih mengambang diantara kesadaranya hanya bisa terkangkang pasrah lemas diatas kasur. Baju seragam putihnya sudah kusut tak karuan, seperti pula rambutnya yang kusut oleh keringat. Vaginanya yang senantiasa masih berkedut menggembung, yang meski masih mengkilat basah, namun merah merona oleh sodokan tak henti-henti dari tomi. Tomi dengan bangga menyaksikan hasil kemenangannya atas Nina, melihat dirinya yang terkulai lemah seperti pelacur yang habis diperkosa semalaman. Gairah tomi kembali bergelora ketika membayangkannya.

    “Kok udah lemes? Masih belom selesai loh. Tomi masi belum keluar lagi nih..” Ujar tomi seraya membaringkan badan disebelah nina dan mengelus rambutnya yang berantakan. Nina mendengking pelan menghindari usapan tangan Tomi di kepalanya seolah berusaha menampik rayuan tomi, badannya terasa sangat lelah, dan selangkangannya terasa amat pegal. Rasanya nina enggan untuk meladeni nafsu bejat tomi yang ternyata diluar dugaan nina itu. Dengan gemas tomi menjambak rambut Nina dan berbisik kasar.

    “Ayo. Gue masih pengen ngentotin memek lo nih. Mmmmuach..” Ujar tomi dengan nada mengancam seraya mencium paksa bibir Nina. Nina seketika ciut mendengar perkataan tomi barusan. Ia tak menyangka Tomi bisa membuatnya ketakutan seperti itu.

    “Mmmggghh..! Udah tom.. Please..” Mohon nina sepenuh hati. Didorongnya tomi menjauh melepaskan ciuman mereka. Namun Tomi yang kini sudah berubah menjadi hewan buas, tak mengindahkan permohonan Nina. Tomi kemudian besimpuh dan dengan garangnya ia menarik kepala nina untuk menyuapkan batangnya yang masih keras kedalam mulut nina.

    “MMFHGHGHHH!!”

    Nina kembali gelagapan dipaksa menelan batang pelir tomi yang masih tegak perkasa. Dengan gagahnya Tomi mengangguk-anggukkan kepala nina, memaksa penisnya keluar-masuk dengan kasar di mulut nina.

    “MMHHGHFFGG…MMMGGMHFF…MMH–FWAAHHH…”

    Setelah puas melicinkan penisnya dengan liur nina, tomi pun mengangkat badan nina hingga nina bersimpuh didepannya. “PLAKKKK!!” tamparan keras mendarat di bongkahan pantat nina. “Anngggghh!” Nina meringis merasakan rasa panas di bokongnya. Lagi-lagi dengan gagahnya Tomi meraih pinggul nina, dan dengan tanpa ampun Tomi menelusupkan batangnya kembali kedalam kemaluan nina dengan kasar.

    “NNGGHHH!”

    Nina mendengus ngilu ketika dalam sekejap seluruh batang penis tomi kembali bersarang dalam kemaluannya. Tanpa basa-basi tomi segera menggenjot kemaluan nina sekua-kuatnya dan sekencang-kencangnya.

    PLAK!

    PLAK!

    PLAK!

    PLAK!

    PLAK!

    “Annnnghhhhhh ammmpuunn tommmm.. Amp–ngaaahhh!”

    Nina terjungkal-jungkal kedepan seperti boneka tak bernyawa dipacu liar oleh tomi. Tomi dengan buasnya menghantam nina tanpa ampun, seakan-akan memang tengah memakai pelacur murahan. Dalam keadaan seperti itu nina malah kembali merasakan birahinya kembali naik. Diam-diam nina juga ikut menikmati sensasi kasar ala tomi terhadap dirinya yang baru pertama kali ini ia rasakan seumur hidupnya. Selama ini kekasihnya selalu bercinta dengan sangat lemah lembut, dan jujur membuat nina agak bosan. Perilaku kasar dan beringas tomi ini berbeda 180 derajat dari yang biasa ia rasakan, dan anehnya nina malah lebih menikmatinya.

    Tomi meraih rambut nina lagi dan menjambaknya kebelakang seperti tengah menunggangi seekor kuda. “Ahhhhhgg!” nina meringis dan mendongak mengikuti tarikan rambutnya. Tomi berdesis-desis menikmati tunggangan liarnya itu, sang kuda binal yang selama ini hanya jadi objek masturbasinya belaka.

    “Shhhh..aahhh…ssshhhh……sshhhhhhh…..uuuhhhh….yeaaahhh…”

    Kini tomi bahkan meraih leher nina dan mencekiknya hingga badan nina ikut tertarik kebelakang Posisi badan mereka kini sama-sama berlutut dengan Tomi masih terus menghajar nina dari belakang tanpa ampun. Tomi mencekik leher nina kuat sembari lidahnya menyapu dan menghisap telinga nina dari belakang.

    “Hmmmghh.. Sshh.. enak kan kak nina? Hmm? Enak ngga tomi entotin gini?!” Bisik tomi seraya masih tetap tangannya melingkar di leher nina. Nina yang kembali melayang-layang diterpa kenikmatan hanya bisa mengangguk lemah dengan mata setengah tertutup. Sebelah tangan nina bahkan melingkar kebelakang seolah berusaha memegangi pantat tomi, tak rela apabila tomi mengendurkan genjotannya. Nina begitu larut dalam kenikmatan hingga tak lagi mampu berkata-kata.

    “Mau ngga tomi entotin tiap hari gini? Hah? Mau ngga? Jawab gue, perek!” Bisik tomi kasar. Panggilan kasar itu seakan melecut nina semakin keenakan. Semakin kasar tomi, semakin birahi Nina berkobar.

    “Agh-agh-agh-m-mau-to-tom-agh-agh-agh” Jawab nina terbata-bata akibat guncangan kasar tomi menyetubuhi dirinya.

    “Shh–aah… kalo gitu-shh–terima nih.. P-peju gue.. Urghhh!!”

    Tomi dengan serta merta tak lagi berusaha menahan laju orgasmenya. Bendungan sperma yang sedari tadi ia tahan, ia curahkan semua kedalam rahim Nina. Nina dengan syahdu menerima semburan demi semburan cairan panas didalam liang kemaluannya, hingga titik terakhir. Dan akhirnya mereka berdua pun ambruk saling bertindihan. Dan tak lama keduanya sama-sama memejamkan mata dan terlelap.

    Nina terbangun kaget dan langsung terduduk. Rasanya ia seperti baru terbangun sehabis minum semalaman. Badannya terasa remuk namun ia jugamerasa amat segar. Diliriknya handphone nya yang tergeletak jatuh ke lantai. 12 Misscall, dan puluhan pesan masuk dari kekasihnya. Ia samasekali lupa dengan kekasihnya yang tak kunjung mendapat kabar sedari tadi. Sejenak ia panik hendak beralasan apa nanti kepada kekasihnya, mana mungkin ia mengaku sehabis bercinta dengan adik temannya sendiri? Namun ketika ia menoleh kesamping, ia melihat tomi yang masih terlelap. Sekelebat aksi bercinta mereka selama 2 jam tadi kembali merasuk dalam ingatan nina. Dan entah mengapa Nina jadi tidak perduli dengan semua urusan yang lainnya. Dikecupnya bibir tomi lembut sambil ia tersipu malu dan nina pun kembali merebahkan diri disebelah tomi.

    “Mhh.. kenapa kak nin? Dah bangun?” Ujar tomi yang setengah tersadar.

    “Ngga, gapapa. Tidur lagi gih..” Balas nina manja, sembari merengkuh kekasih barunya itu didalam pelukannya.

    Tamat

  • Swinging females do anal sex during a group fuck among balloons

    Swinging females do anal sex during a group fuck among balloons


    1610 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Horny blonde Erica fucks a stranger she just met in train station bathroom

    Horny blonde Erica fucks a stranger she just met in train station bathroom


    1608 views

    Duniabola99.org –  Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Oral sex big dick

    Oral sex big dick


    1789 views

  • Three petite teen girls take turns riding and sucking a black dick

    Three petite teen girls take turns riding and sucking a black dick


    1731 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang
    yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini
    menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
    disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda
    hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore
    lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan
    setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Cerita Dewasa-Sebuah Persahabatan

    Cerita Dewasa-Sebuah Persahabatan


    2732 views

    Duniabola99.orgSejak aku melakukan hubungan sexual yang pertama kali dengan Oom Pram, bapak kostku, aku tidak yakin apakah selaput daraku sobek atau tidak. Karena pada saat itu aku tidak merasakan sakit dan tidak mengeluarkan darah. Yang jelas sejak saat itu sex menjadi kebutuhan biologisku. Repotnya aku tidak dapat memenuhi kebutuhan biologisku ini kepada pacarku yang sebangku kuliah, dia sangat alim dan selalu membatasi diri dalam berpacaran.

     

    Akhirnya aku semakin terjerat dengan bapak kostku yang mempunyai perbedaan umur 25 tahun (dia berumur 46 tahun). Kami melakukan selalu pada siang hari, yaitu pada saat istrinya sedang berada di kantor, dan semua teman kostku sedang kuliah. Sudah enam bulan berlalu, tanpa satu orang pun yang tahu, hanya barangkali pembantu rumah tangga yang mencium sesuatu diantara kami berdua.

    Oom Pram pandai memainkan sandiwara dalam pergaulan sehari-hari di rumah. Dia memperlakukanku secara wajar, dihadapan rekan kostku yang lain maupun dihadapan istrinya. Jika tidak ada kuliah dan rumah kosong (kecuali pembantu), aku hampir selalu memuaskan hasratku. Dan untuk keamanan, aku selalu mempunyai stock kondom di lemariku yang selalu terkunci (walaupun pembelian kondom ini selalu menjadi masalah tersendiri bagiku, karena aku masih malu untuk membeli alat kontrasepsi tersebut).

    Nani (bukan nama sebenarnya) adalah teman karibku yang tinggal sekamar denganku yang saat ini entah berada dimana, karena sejak kami lulus sarjana 15 tahun yang lalu, kami tidak pernah berhubungan lagi, dan mudah mudahan membaca cerita ini sekaligus sebagai nostalgia bersama.

    Pada suatu hari Nani pulang dari kuliah. Seperti biasanya tanpa ketuk pintu dia langsung masuk ke kamar. Ketika itu aku terbangun dari tidurku. Nani langsung mencopot sepatu dan mengganti pakaiannya dengan celana pendek dan t-shirt yang ketat. Dia memang tampak sexy dengan pakaian itu, buah dadanya tampak membusung, ditambah wajahnya yang cantik, aku yakin banyak pria yang menyukainya.

     

    Dia tiba-tiba mengambil sesuatu dari pinggir bantal yang kupakai, aku terkesiap ketika mataku melirik barang yang baru diambilnya. Jantungku hampir copot rasanya.
    “Lin, ini punya siapa..?” matanya melotot, mulutnya terbuka penuh kekagetan.
    Aku tidak dapat menjawab, aku masih mencoba menenangkan hatiku. Di ujung jarinya masih dipegangnya kondom bekas pakai yang ujungnya masih berisi cairan putih.

    Memang ini kecerobohanku, biasanya sehabis melakukannya selalu kubungkus tissu dan kusimpan di tas atau lemari. Tapi kali ini aku ketiduran sehingga lupa mengamankan benda berharga itu.
    “Dengan pacarmu..?”
    Aku hampir mengangguk, tetapi mulutku berbicara lain, “Oom Pram..” jawabku pendek.
    “Oh.., hebat sekali kamu, ceritain dong, aku pikir kamu alim, sungguh mati aku nggak nyangka kalau kamu juga udah pinter. Kamu curang, aku selalu jujur dan cerita apa adanya sama kamu. Eh nggak taunya pengalamanmu lebih hebat dariku.” Nani terus menerocos sambil merebahkan tubuhnya di sampingku.

    “Sudah berapa kali kamu sama Oom Pram..?”
    Aku memaklumi protes dan rasa penasarannya, karena Nani selama ini selalu terbuka denganku. Dia selalu menceritakan hubungaan sex-nya dengan pacarnya sedetil-detilnya , dari ukuran penis sampai posisi pada saat melakukannya. Sedangkan aku sama sekali tidak pernah menceritakannya karena rasa malu, karena kulakukan justru tidak dengan pacarku tetapi dengan laki-laki yang seumur dengan pamanku.

    Sejak saat itulah aku mulai menceritakan aktifitas sexual kami kepadanya, aku ceritakan bagaimana pengalaman pertamaku yang tanpa rasa sakit dan tanpa darah, bagaimana Oom Pram mengajariku dan membimbingku dengan penuh kesabaran . Dan kuceritakan pula bagaimana induk semangku itu begitu perkasanya di atas ranjang, bahkan beberapa kali aku mengalami orgasme lebih dari satu kali. Pernah suatu kali aku ceritakan pengalaman yang tidak kulupakan hingga sekarang (kini aku sudah mempunyai dua orang anak yang sudah besar-besar), yaitu ketika kami hanya berdua, aku dan Oom Pram bercinta di atas sofa ruang tamu. Sungguh pengalaman yang fantastis.

     

    Dia duduk bersandar ke sofa, sedangkan aku dalam posisi duduk atau lebih tepatnya jongkok di pangkuannya menghadap ke arahnya, kelamin kami menjadi satu, saling mengisi, saling menggesek dan menekan, menjepit dan menggoyang. Dan hubungan intim kami akhiri dengan rintihan panjangku di pojok karpet di bawah meja tamu. Sungguh pengalaman yang sangat hebat. Sampai kini pun aku selalu mengkhayalkannya dan mengimpikannya.

    Hingga suatu saat Nani mengusulkan seuatu yang membuatku termenung. Memang pada awalnya usulannya masih bersifat gurauan, tetapi akhir-akhir ini ia semakin mendesakkan kemauannya. Bahkan sambil bergurau ia mengancam akan membeberkan kisahku ini ke pacarku. Aku butuh waktu seminggu untuk menimbangnya, aku belum rela untuk berbagi cinta dengan kawanku ini, tetapi lama-lama aku tergelitik, apalagi Nani selalu membujuk dan mengkhayalkan keindahannya bagaimana kalau kami melakukan hubungan sex bertiga. Dan akhirnya aku pun menyetujuinya.

    Seperti yang sudah kuduga sebelumnya, Oom Pram tidak keberatan dengan gagasan ini. Dan dipilihnya waktu yang paling tepat, yaitu ketika istrinya sedang mengunjungi orang tuanya di Jawa Tengah. Dan tempat yang telah disepakati adalah di kamar tidurnya bukan di kamarku. Kamarnya ada di rumah induk, sedang kamarku ada di Paviliun yang memang disediakan untuk indekost.

    Sekitar jam sembilan malam, ketika teman kost lain sudah masuk kamar masing-masing. Aku pun masuk ke kamar Oom Pram tanpa satu orang pun yang melihat. Oom Pram yang sudah menunggu sambil nonton TV di kamar menyambutku dengan dekapan dan ciuman yang hangat. Kuedarkan mataku keliling kamar, sebuah kamar yang luas, indah dan mengagumkan, kamar yang tidak kalah dengan sweet room di hotel berbintang lima. Inilah pertama kali aku melihat kamarnya, diam-diam kukagumi taste istrinya dalam menata kamar yang begitu indah dan mengagumkan.

    Tidak berapa lama kemudian Nani datang menyusul, terlihat kecanggungannya, hilang sifat lincahnya. Kubimbing dia ke arah Oom Pram. Oom Pram memeluk Nani dan mencium pipinya. Kecanggungan dicairkan oleh Oom Pram dengan obrolan ringan dan gurauan kecil. Karena kulihat baik Oom Pram maupun Nani masih sungkan untuk melakukannya, maka aku pun berinisiatif untuk memulainya.

     

    Kubimbing Oom Pram ke tempat tidurnya yang sangat luas, kucumbu dan kucium dia. Kami berciuman, saling mengelus cukup lama dan birahiku mulai naik ketika tangannya meremas dengan lembut buah dadaku. Kulihat Nani masih duduk pasif di ujung tempat tidur memperhatikan kami. Kulepas pelukanku dan kutarik tangan Nani ke arah kami, dan ia segera masuk ke dalam rengkuhan Oom Pram.

    Walaupun birahiku sudah mulai bangkit, tetapi kugeser posisiku untuk memberi kesempatan pada Nani menikmati ciuman dan belaian Oom Pram. Nani terlihat sangat bernafsu, apalagi ketika buah dadanya yang sexy diremas-remas oleh Oom Pram. Tubuhnya menindih tubuh Oom Pram dengan posisi miring memberi kesempatan buah dada kirinya untuk diremas, dua belah pahanya menjepit paha kanan Oom Pram, bahkan dari gerakan pinggulnya aku yakin Nani sedang menggesekkan selangkangannya di paha Oom Pram.

    Kuhampiri Nani, kubuka resleting di punggungnya, ia menghentikan kegiatannya untuk memberikan kesempatan aku melepas pakaiannya, dan dalam sekejab dia sudah telanjang bulat, seperti diriku dia juga tidak mengenakan BH maupun CD. Tubuhnya memang indah dan aku selalu mengagumi tubuhnya itu, karena sebagai teman sekamar, aku sudah terbiasa melihat kepolosannya itu. Hanya ada satu hal yang belum pernah kulihat, yaitu bibir bawahnya tampak sedikit membengkak dan warna kemerahan membayang di balik rambut kemaluan yang tidak terlalu lebat.

    Oom Pram segera meraih kedua buah dadanya untuk mencium sekaligus meremasnya, Nani tampak menikmatinya dan membiarkan seluruh tubuhnya dinikmati oleh Oom Pram. Tangannya kulihat mulai mengelus pangkal paha Oom Pram yang masih terbungkus piyama. Aku sebenarnya sangat terangsang dengan adegan itu, apalagi ketika mereka berdua sudah tanpa busana, dan percintaan mereka makin seru dimana dalam posisi tidur telentang di tengah tempat tidur yang harum dan mewah. Oom Pram mempermainkan kelamin Nani dengan lidah dan bibirnya, sedangkan Nani setengah jongkok di kepala Oom Pram merintih-rintih keenakan sambil menunduk melihat kemaluannya yang sudah makin membengkak.

     

    Kulepas pakaianku, kurasakan buah dadaku sudah mengeras dan vaginaku sudah terasa basah. Kudekati penis Oom Pram yang tegak berdiri dengan kepala yang mengkilat, dikelilingi oleh otot yang kebiru-biruan, sebuah pemandangan yang bagiku sangat indah. Kugenggam batang penisnya, kadang kukecup ujung penisnya. Tidak seperti biasanya, kali ini aku tidak berani memainkannya seperti yang disukainya. Aku tidak menelusuri otot batangnya dengan lidahku, tidak pula menyedot seperti menyedot es lilin ketika aku masih kanak-kanak. Karena aku sadar, bahwa perjalanan masih panjang. Kali ini dia akan bercinta dengan dua orang wanita muda yang sedang haus-hausnya. Aku takut dia akan “selesai” sebelum waktunya.

    Ketika Nani mengerang makin keras, dan gerak pinggulnya terlihat makin tidak terkendali, Oom Pram segera mengakhiri permainan. Dia bangkit dan membimbing Nani untuk rebah di sampingnya berbantal lengan kirinya. Direngkuhnya aku, sambil mencium bibirku tangan kanannya merangkulku dan mengelus pungggungku. Kunikmati permainan lidahnya, kadang lidahnya menjalar dalam mulutku, kadang lidah kami saling beradu. Kubiarkan tangan Nani ketika dari posisinya dia mejulurkan tangan untuk ikut meremas buah dadaku, karena menambah kenikmatan yang kurasakan. Bahkan ketika dia bangkit dan jarinya menyibak bukit kemaluanku yang sudah basah, aku malah merentangkan kedua belah pahaku lebar-lebar. Aku sama sekali tidak merasa risih, bahkan sebenarnya aku ingin dia melakukan lebih dari mengelus klitorisku. Aku ingin bibir Nani yang sensual itulah yang melakukannya. Tapi itu tidak dilakukannya.

    Oom Pram bangkit dari posisi tidurnya, dari gerak dan sikapnya aku segera tahu bahwa dia sudah akan menyudahi pemanasan yang bagi kami terasa sangat lama dan menyenangkan, walaupun sebenarnya Nani sudah memintanya sejak tadi. Aku memberi kesempatan Nani untuk melakukannya terlebih dahulu, ia sudah dalam posisi telentang dengan kaki yang ditekuk dan kedua belah paha terbuka lebar, sehingga dua bukit kemaluannya terbelah dengan menampakkan semburat magma merah dari celahnya. Sebuah pemandangan yang sangat indah, sebuah tubuh putih yang mengkilat karena keringat, buah dadanya yang padat pinggang yang ramping. Mata Nani memandang sayu ke arah Oom Pram yang sudah berada di depannya siap melakukan tugasnya.

     

    Oom Pram masih menjelajahi tubuh indah itu dengan matanya sambil tangan mengelus paha Nia, tubuhnya masih kelihatan kokoh. Aku tak pernah bosan memandang, entah sudah berapa kali aku menjamah dan menikmati tubuh lelaki itu. Aku lah yang tak sabar melihat adegan sejoli ini berlama-lama, kuraih penisnya dan kutuntun ke arah lubang kawah yang merah menyala. Nani sedikit mendongakkan kepala ketika ujung kemaluan Oom Pram mulai masuk ke vaginanya, mulutnya mendesis lembut. Jika sedang bercinta denganku, Oom Pram selalu memulai dengan tidak memasukkan penuh, tetapi hanya kepalanya saja, kemudian menancapkan berkali-kali ke arah atas di belakang klitoris, memutar dan menggoyangnya.

    Demikian juga yang dilakukan kepada Nani, kocokan ringan itu membuat Nani makin mendesis-desis, disertai sapuan lidah di bibirnya sendiri. Lututnya terlihat bergerak membuka dan menutup kadang-kadang pinggulnya diangkat mencoba menenggelamkan batang yang mempesona itu, tetapi selalu gagal. Aku tidak dapat menahan diri, tanganku kuremaskan ke buah dada Nina yang bergoncang lembut, bahkan lama-lama jari tanganku mengelus-elus klitoris Nani yang tidak lagi mendesis tetapi sudah merintih-rintih.
    “Oom… masukkan yang dalam.., sampai habis..!” ia menghiba sambil tangannya menekan pantat Oom Pram.
    Dan dia merintih panjang ketika penis Oom Pram menancap makin dalam sampai ke pangkalnya.

    Kulihat di depan mataku sepasang manusia sedang malakukan persetubuhan, sang wanita sambil mendekap pasangannya, mulutnya merintih dan mendesis. Sang lelaki dengan tubuh yang berkeringat mengayunkan pinggulnya ke atas ke bawah, kadang desis kenikmatan juga terdengar dari mulutnya. Sesekali sang lelaki dengan mata penuh nikmat menatap kosong kepadaku. Aku mundur ketika Nani mulai liar, kakinya mendekap tubuh Oom Pram dengan kencang, pinggul diangkat ke atas seakan ingin menyatu dengan lawan mainnya, dagunya mendongak disertai lenguhan panjang, “Aaahhh…”

    Detik-detik indah Nani telah lewat, beberapa saat Oom Pram masih menindih di atas tubuhnya, dibelainya rambutnya dan dicium lembut bibirnya. Sebenarnya pada saat yang sama vaginaku sudah berkedut nikmat, aku sangat terangsang penuh birahi, tapi aku masih harus besabar beberapa menit untuk memberi kesempatan Oom Pram mengambil nafas. Walaupun aku tahu pasti bahwa dia belum berejakulasi.

     

    Aku segera turun dari tempat tidur, kuambil tissue dan kondomku, kubersihkan dengan hati-hati penisnya yang basah kuyup oleh lendir Nani. Kusarungkan kondom berwarna merah jambu di kemaluannya. Beda dengan Nani yang tidak menyukai memakai alat itu, dia lebih menyukai pil KB yang diminumnya secara rutin, karena hubungannya dengan pacarnya.

    Kulihat Oom Pram sambil telentang memperhatikan apa yang sedang kulakukan, mulutnya medesis penuh nikmat ketika penis yang sudah bersarung itu kukulum dan kusedot. Dalam nafsuku yang puncak itu, aku merasakan tidak perlu lagi pemanasan, aku segera memposisikan diri jongkok di atasnya, kamaluan kami sudah berhadapan nyaris menyentuh. Aku masih sempat bermain di luar sebentar, sebelum semuanya kumasukkan sampai ke dasar dinding rahimku. Kurebahkan tubuhku di atas tubuhnya, kuhisap mulutnya.

    Kukerutkan otot-otot di dalam vagina untuk mencengkeram penisnya. Bersamaan dengan itu kuputar pinggulku sambil kutarik ke atas sampai ke leher kemaluannya. Kemudian dengan cara yang sama kulakukan dengan arah ke bawah, dan kulakukan berulang-ulang. Ia mengelus dan meremas bokongku, pinggulnya menyodok vaginaku dari bawah dengan irama yang sudah sangat harmonis. Posisi ini adalah posisi favoritku (hingga kini). Buah dadaku terhimpit di dadanya, perutku menggeser-geser perutnya dan desis kenikmatan kami semakin menyatu.

    Kurasakan gesekan otot dan kulit penisnya di dalam vaginaku, rasanya enak sekali, kepala penisnya yang besar yang menyodok-nyodok dinding rahimku makin menambah kenikmatan yang kualami. Bagian dalam vaginaku berkedut makin dalam. Aku melenguh panjang, kutepuk pundaknya dan ia segera mengerti untuk menghentikan kocokannya. Sementara aku juga menghentikan gerakanku dan meikmati kedutan yang merambah jaringan kemaluanku. Aku mengalami orgasme ringan, aku tidak ingin permainan cepat selesai, baru lima belas menit kami bersetubuh, biasanya aku tahan lama sekali. Mungkin karena aku menonton dan terlalu meresapi permainan Nani tadi.

    Aku masih menumpuk di atas tubuh Oom Pram, kemaluannya masih terjepit dalam sekali di dalam kelaminku yang masih menjalar rasa nikmat.
    “Oom.., enak sekali. Aku pengen lama. Lamaaaa sekali..!” kucium pipinya dan kudekap tubuhnya.


    Dan ketika dia mulai mengocokku dengan ringan dari bawah, segera kutepuk kembali pundaknya, “Aaaah, jangan dulu Oom.., Lani belum turun..”
    Kurebahkan kepalaku di samping kepalanya, kudekap tubuhnya yang kekar, kuluruskan kakiku sehingga paha kami saling menempel, dengan posisi ini aku merasa menjadi satu dengannya. Kemaluannya masih tetap di dalam tubuhku.

    Wajahku berhadapan dengan wajah Nani yang sejak tadi menonton pertunjukan kami, tangan kirinya meremas-remas buah dadanya sendiri, sedangakan tangan kanannya menggosok-gosok klitorisnya. Nani sudah mulai bangkit lagi nafsunya, wajahnya menampakkan kenikmatan mansturbasinya. Menit berikutnya Oom Pram sudah menggulingkan tubuhku ke samping tanpa melepaskan kesatuan kami. Dan dalam sekejap tubuh yang mengkilat oleh keringat sudah dihadapanku dengan posisi push up, kedua tangannya berada di samping tubuhku, kedua kaki lurus dan merapat. Penisnya sangat besar dan keras masih terasa menekan dalam lubang kenikmatanku.

    Kulipat kakiku dan kubuka lebar-lebar pahaku, karena aku tahu bahwa Oom Pram akan segera mengaduk-aduk isi kelaminku dengan alatnya itu. Aku sudah siap untuk dipuasinya, dan aku pun siap untuk memberikan peyananku. Dia mulai menarik pelan-pelan penisnya, kuimbangi dengan remasan otot vagina, kurasakan nyeri kenikmatan dari bawah tulang kemaluanku. Aaahhh.., aku mulai mendesis, kuputar pinggulku, dan kuremas-remaskan dan kusedot habis kemaluannya, aku merintih tidak tahan, Oom Pram mendesis.

    Aku dipompa dengan putaran ke kanan kadang ke kiri, kadang diulir kadang ditancap lurus ke bawah. Rasa geli dan desiran nikmat makin merambat di seluruh kemaluanku. Kakiku sudah terangkat tinggi menggapit pinggangnya, pinggulku selalu melekat erat dengan pinggulnya. Pangkal kemaluan kami saling melekat, klitorisku bergetar hebat. Oom Pram mendekapku erat, diciumnya bibirku, nafasnya sudah memburu, kocokan penisnya menghujam dengan kencang dan dalam, bersamaan dengan itu kedutan dahsat dalam lubang kemaluanku. Dia telah memancarkan spermanya.

     

    Bersamaan dengan itu kulepas pula keteganganku. Kutahan jeritan kenikmatanku.
    “Oom Pram.., oh…”
    Aku tergolek lemah di samping Nani yang sedang menuju klimaks dalam mansturbasinya. Malam yang indah yang sampai kini pun aku sering melamunkannya. Sobatku jika kau membaca ini kau pasti tahu bahwa ini aku sobatmu yang dulu, apakah kau masih merindukan Oom kita..? Aku pun begitu.

    TAMAT

  • Foto Bugil Julia Memamerkan Payudara Seksinya

    Foto Bugil Julia Memamerkan Payudara Seksinya


    1888 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Bercinta Dengan PNS Yang Mempunyai Nafsu Membara

    Bercinta Dengan PNS Yang Mempunyai Nafsu Membara


    1656 views

    Perkenalkan Namaku Ajohn seorang PNS, untuk kerahasiaan aku tidak akan menuliskan tahun terjadinya peristiwa ini dan nama asli. Namun cerita ini adalah benar adanya. bulan November aku mengikuti prajabatan PNS, yah tak ada yang kukenal di prajabatan ini, karena itu aku berusaha untuk mencari teman sebanyak-banyaknya. Pagi itu adalah jam pertama, aku duduk di bangku kelas bagian tengah, kulirik kiri dan kanan. tak ada yang kukenal.

    Namun ada satu yang menarik perhatianku, seorang gadis cantik duduk tak jauh dariku, dia nampak ramah dan selalu tersenyum, kulitnya sawo matang, namun bagiku dia terlihat yang paling cantik di kelas. Dia lalu memperkenalkan diri.

    “Nama saya Novia, aku guru tari Bali, nama kamu siapa? kok ngeliatin terus sih?”
    Aku jadi salah tingkah, lalu aku menjawab,

    “Maaf ya mbok Nov, nama saya Ajohn, abis ga ada yang dikenal sih…”
    “Sekarang kan udah kenal,emang umur kamu berapa? kok manggil mbok”
    “25 mbok, emang kenapa?”
    “oh, emang bener kamu manggil aku mbok, umur aku 28.”
    “Oh…”

    Meskipun dia bilang umurnya 28 tapi dia tidak terlihat setua itu, perawakannya lebih pendek dari aku dan badannya sintal. Sejak perkenalan itu kami sering ngobrol berdua pada waktu prajabatan selama 2 minggu itu, smsan dan telpon-telponan, dia juga sering ditengok sama cowok yang sama temen-temen aku dipanggil Ardy.

    Novia bilang sih itu tunangannya, aku kesel juga tapi apa daya aku cuma bisa senyum, tapi memang pada waktu itu aku belum merasakan apa-apa.
    Pada waktu sehari sebelum penutupan dia bilang begini,

    “John, nanti abis penutupan kita jalan-jalan yuk!?”
    “ayuk”, kataku dengan senang hati, “emang mau kemana mbok?”
    “yah, ke bioskop atau kemana gitu.”
    “oke..”

    Saat itu tiba, aku dah siap-siap untuk penutupan dan tak lupa aku membawa pakaian ganti, begitu selesai penutupan kami pergi ke bioskop, kami nonton dan sengaja memilih bangku paling pinggir, entah kenapa aku mulai berpikiran kotor, lalu aku memeluk dia, dia tidak menolak.

    Lalu aku beranikan diri untuk mencium dia, dia malah menyambut ciumanku dengan hangat. Kami berciuman lama sekali, aku melumat bibirnya dengan penuh nafsu, setelah beberapa menit dia berkata,

    “ternyata perasaan gak bisa bohong ya.”
    “iya…”

    Aku tak ragu lagi untuk memeluk dan menciumnya bahkan aku berani memegang payudaranya dari dalam bajunya sementara dia juga memegang dadaku, akhirnya kami selesai nonton film lalu aku berkata,

    “Nov..putusin cowok kamu ya, trus nikah ma aku.”
    “Ga bisa John, aku ma dia dah lebih dari pacaran kami dah biasa begituan, tinggal dibantenin aja kami dah jadi suami istri…”

    Aku kecewa dan marah tapi ga bisa apa-apa, akhirnya aku bilang,
    “Terserah.”

    Aku tidak pernah ngehubungi dia selama beberapa hari, akhirnya aku berpikir normal aku tidak mungkin masuk ke dalam kehidupannya, yah… aku akhirnya menghubungi dia lagi dan kami ngobrol seperti biasa tanpa ada masalah lagi dan pada suatu saat dia mengajak aku makan di ayam wong Solo.

    Aku sebagai orang yang lebih miskin dari dia jelas tidak menolak. Kami pergi kesana terus kami memesan meja di tempat bebas rokok yang sepi dan tertutup.

    Setelah selesai makan, aku dan dia yang duduk bersebelahan menumpahkan rasa kangen. Kami saling mencium, saling melumat dan saling memegang. Aku berkata padanya,

    “Nov, aku pingin buat cupang di leher kamu.”
    “Coba aja!”
    Aku mencoba menghisap lehernya untuk membuat cupang tetapi gagal, dia lalu tertawa sambil berkata,

    “He… he… he… bukan gitu caranya, nih aku contohin”, dia mulai beraksi. Entah bagaimana caranya dia mengisap, yang jelas rasanya aku melayang-layang, aku cuma mendesah,


    “Ah… ah…”

    “Tuh kan, dah merah”, kata dia sambil menunjuk leher aku.
    “Dasar… Nov, kita pulang yuk.”
    “ayuk.”

    Novia lalu membayar makanan sementara aku langsung menuju mobilnya. Sesampai di rumah, pikiranku kacau karena cupang itu, aku langsung nge-sms dia,
    “Nov… aku kepingin cupangnya bukan di leher, aku pingin di dada, aku juga pingin buat cupang di dada kamu.”

    Aku kira dia marah, tapi dia malah ngebalas,
    “John, aku sayang ma kamu, kalau kamu buat cupang di dadaku boleh kok, selain itu sebagai tanda sayang aku, aku pingin 3d.”
    “Apaan tuh 3d?”, balasku.
    “Diputer, Dijilat trus Dicelupin.”
    “Hah!! Beneran? Atau becanda nih?”
    “beneran, masak aku main-main.”

    “Kapan kamu mau? Tapi aku belum pernah lho sayang, apa mesti pake pengaman?”
    “Aku pinginnya ga pake, tapi kalau kamu ragu lebih baik pake aja, waktunya nanti aja kalau ada kesempatan, gimana?”
    “Oke deh, met istirahat ya sayang…”
    “Istirahat apaan aku kan harus nari di Hotel sayang, nanti kalau aku ga balas berarti aku masih sibuk atau ada si dia sama aku.”

    “Ya deh, met kerja ya sayang.”
    Yah, ini adalah jadwal harian dia, dia adalah seorang penari Bali dan kadang dia nari di hotel kadang malah sampai ke luar negeri.

    Lama aku menunggu waktu itu, akhirnya aku mendapat kesempatan pelatihan 4 hari. Tetapi karena kecerdikan panitia pelatihan itu hanya 3 hari. Berarti aku hanya punya waktu 1 hari. Aku langsung nge-sms dia,

    “Nov… besok ga ngajarkan? Kita laksanakan rencana kita yuk?”
    “ayuk, nanti aku jemput dimana?”
    “Jemput aku ditempat pelatihan di Jalan Hayam wuruk.”
    “Oke!”

    Besoknya aku sudah menunggu dia di tempat pelatihan. Beberapa menit kemudian dia tiba. Aku langsung naik ke mobilnya dan ganti baju di dalamnya. Aku yang udah nafsu lalu bilang,

    “Kita mau kemana? ayuk”, Novia memakai baju yang agak ngepres di badannya, sementara di bagian bawah dia hanya mengenakan kain pantai, ketika aku lirik ternyata dia tidak mengunnakan apa-apa selain kain pantai dan tentu saja cd.

    “Jangan gitu, kita makan dulu yuk…”
    Kami lalu makan, selanjutnya kami menuju bungalow di Kuta, namun sebelumnya kami sudah membeli makan siang terlebih dahulu.

    Sesampainya di kamar bungalow, dia lalu menutup pintu, aku yang udah nafsu langsung menyerbunya. Dia lalu berkata,

    “Ga jadi ah…”
    “Trus kita ngapain kesini?”
    “ngobrol sambil tiduran.”
    “Enak aja”, aku langsung menyerbu dia berusaha melepas bajunya dan kain pantainya, lalu dia bilang,
    “Sabar dong sayang.” Novia lalu mematikan lampu, lalu menutup korden yang tadi belum tertutup.

    Aku memang udah nafsu liat kemolekan dia jadi ga memperhatikan itu. Akhirnya aku menyerbu dia, kali ini aku tidak menemukan perlawanan berarti, dia udah siap. Aku mencium dia dengan nafsu, lalu melepas bajunya dan kain pantainya, tubuhnya kini hanya ditutupi BH dan CD. Dia lalu bilang,

    “John… Aku pernah dioperasi di payudara dulu ada tonjolannya.”
    BHnya aku lepas lalu aku menciumi payudaranya dengan lembut,
    “ehm… ehm…”

    “John… ka… mu… be….bbener lembut… ah ah ahh..”
    Desahannya membuat aku bernafsu, lalu aku melepas bajuku dan celana ku sehingga aku telanjang di depan dia, CD diapun kulepas, dia lalu berkata,

    “John… pake kondom dulu ya sayang…”
    Dia lalu memakaikan aku kondom, aku yang masih awam langsung saja memasukkan punyaku ke dalam vaginanya. Beberapa menit kemudian aku udah keluar, yah karena aku belum pengalaman, dia melepas kondomku dan berkata,

    “Ga apa-apa kan baru pertama.”
    Belum berapa menit nafsuku naik lagi. Aku langsung menyentuh payudaranya, kali ini dia lebih pintar dia lalu berkata,

    “John… sekarang kamu di bawah ya, aku yang di atas.”
    aku rebah di bawah, dia pelan-pelan memasukkan penisku ke vaginanya,
    “uh… enak sekali…”, aku mendesah.
    Diapun mendesah,

    “Ah… ah… nikmat sekali….ah… ah…”
    Goyangannya betul-betul luar biasa, aku sampai merem melek, bodynya yang sintal bergoyang di atasku, aku memegang payudaranya sambil sesekali menciumnya,

    “ah… nikmat sekali rasanya”, ditengah-tengah kenikmatan itu tiba-tiba dia mengejang dan melepaskan vaginanya sambil terengah-engah.
    “Aku belum keluar kok dah selesai Nov?”
    “Cape… dan kayanya dah keluar John.”

    Aku langsung menindihnya dan memasukkan penisku ke vaginanya dan mengocoknya dengan cepat karena tangJohn pkirku, akhirnya,
    “ah…”
    Spermaku tumpah, aku langsung menarik penis ku keluar dan langsung mengeluarka spermaku di perutnya. Novia lalu berkata,
    “Sekarang gantian, aku yang belum keluar nih.”
    “Yah…”

    Aku lalu memasukkan jariku ke vaginanya dan mengocoknya.
    “ah..ah…ah…ah…”, Novia mendesah keras.
    “gimana Nov, enak kan?”
    “enak banget… ah…ah… ah…”

    Tiba-tiba dia memeluk aku erat sekali sambil mencium dada aku hingga cupang.
    Kamipun tertidur, dan sorenya pulang.

    Kami masih kontak beberapa minggu, hingga ada satu kejadian jelek yang aku dan dia alami. Kami nonton di bioskop berdua dan disudut seperti biasa, selanjutnya kami berciuman, lalu tanganku bergerilya ke selangkangannya, tangan dia pun juga sama. Aku memasukkan tanganku ke vaginanya dan tangannya juga mulai mengocok penisku

    “Ah… ah… ah…” Desahan kami berdua berirama.

  • Foto Bugil Mandy Berpose Penuh Birahi

    Foto Bugil Mandy Berpose Penuh Birahi


    3195 views

    Foto Bugil Terbaru – Foto Memek Janda Genit Lagi Gatel Pengen Colmek, Postingan ini saya dedikasikan untuk para pecinta janda muda genit yang sudah menanti-nanti galeri terbaru dari kami. Nah, hari ini kami akan menampilkan album dari seorang janda genit yang sudah sange dan pengen colmek. Mungkin karena jarang dibelai dan kontolmu tak kunjung-kunjung datang menghampirinya sehingga ia blingsatan di kamar mandi seperti ini. Agen Resmi Sbobet

  • Video Bokep Reo Saeonji Menikmati Orgasme

    Video Bokep Reo Saeonji Menikmati Orgasme


    2723 views

  • Người mẫu Liu Yu Er (刘钰儿)

    Người mẫu Liu Yu Er (刘钰儿)


    2894 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Foto Bugil Abg Cantik Telanjang Di Apartemen

    Foto Bugil Abg Cantik Telanjang Di Apartemen


    2022 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Cerita Sex Tante Anne Oh Tante Anne

    Cerita Sex Tante Anne Oh Tante Anne


    1750 views

    Cerita Sex – Cerita ini terjadi saat aku masih berusia 16 tahun, dan masih bersekolah
    disalah satu SMA di Medan. Namaku Chris, aku peranakan Canada-Chinese.

     

    Papa saya asal Canada, dan Mama saya Chinese Indonesia. Kata teman2 wajahku sih lumayan…
    ganteng… ehmm. Tinggi saya 180 cm, ngak begitu tinggi dibandingkan
    dengan Papa yang 185 cm. Saya lahir di Canada, tapi sewaktu umur 10 tahun, Papa
    ditugaskan
    ke Medan, Indonesia. Jadi aku juga ikut, dan bersekolah disana. Mula-
    mula terasa
    asing juga kota ini bagiku. Tapi lama kelamaan aku juga dapat terbiasa.
    Terus
    terang, pemikiranku lebih condong kepada pemikiran-pemikiran Timur,
    mungkin
    karena didikan Mama yang keras. Biarpun di negara2 Barat sudah biasa
    terjadi
    hubungan seks remaja, namun aku belum pernah melakukannya dengan
    pacarku…
    well… at least pada saat itu.
    Hari ini dimulai liburan Natal. Papa tidak pulang ke Canada seperti
    biasanya,
    katanya ada banyak pekerjaan. Mama bilang kalau aku merasa bosan
    disini
    sebaiknya aku pergi ke Jakarta, sekalian menjenguk kakek. Katanya aku
    juga bisa
    mencari tante Anne kalau ada waktu. Tante Anne ini teman baiknya Mama. Situs Judi Online Terbaik
    Sama
    seperti Mama, dia juga dulu sekolah di Canada, dan pernah tinggal lama
    disana.
    Saya sudah lama tidak pernah bertemu dengan tante Anne, tapi seingatku
    orangnya
    cantik sekali. Usianya sekarang mungkin sekitar 30 tahun, dia lebih muda
    dari
    mama. Sewaktu di Canada dia sering menginap di rumah kami, dan
    bermain-main
    dengan aku. Akhirnya aku iyakan tawaran mama untuk pergi ke Jakarta.
    Hari kedua di Jakarta, aku minta diantar oleh supir ke rumahnya tante
    Anne.

    Rumahnya terletak di salah satu kompleks perumahan di Jakarta Selatan.
    Sebelumnya mama sudah menelepon dan memberitahukan kepadanya
    bahwa aku akan
    datang pada hari itu.
    “Hi… wahh udah besar sekali kamu sekarang yah Chris… udah ngak
    tanda lagi
    Tante sama kamu sekarang… hahaha”, seingatku kira-kira begitulah
    katanya
    sewaktu pertama kali melihat aku setelah sekian tahun ngak jumpa.
    Wajahnya masih
    saja sama seperti yang dulu, seakan dia tidak bertambah tua sedikitpun.
    “Oh
    yah… tuh supirnya disuruh pulang aja Chris… ntar kamu bawa aja mobil
    Tante
    kalo mau pulang…”, aku pun mengiyakan, dan menyuruh pulang supirnya.
    “Wah… besar sekali rumahnya yah Tante…”, kataku sewaktu kami
    memasuki ruang
    tamu. Aku dengar dari mama sih, katanya suaminya tante Anne ini anak
    salah
    seorang konglomerat Jakarta, jadi ngak heran kalau rumahnya semewah
    ini. Setelah
    itu kami ngobrol-ngobrol, dia menanyakan keadaan mama, papa dan
    kakek. Tante
    Anne juga sudah lama tidak betemu dengan Mama. Lumayan lama kami
    ngobrol,
    setelah itu dia mengajak aku untuk makan malam.
    “Makan dulu yuk Chris… tuh udah disiapin makanannya sama si Ning”,
    katanya
    menunjuk ke pembantunya yang sedang menghidangkan makanan di meja
    makan.
    “Kita ngak nunggu Om Joe??”, aku menanyakan suaminya.
    “Oh… ngak usah… Om mu ngak pulang malam ini katanya”
    “Oh… ok deh”, kataku sambil beranjak ke ruang makan. Rumah sebesar
    ini cuman
    dihuni sendirian dengan pembantunya. Berani juga tanteku ini.
    “Kamu berani pulang ntar Chris?? Udah malem loh ini…”, katanya sambil
    ngelirik
    ke jam dinding yang udah nunjukin jam 7 lewat 30 menit.
    “Ah berani kok Tante…”
    “Hmmm… mending kamu tidur disini aja deh malem ini… tuh ada kamar
    kosong di
    atas”
    “Umm… iyah deh… ntar aku telepon ke Kakek kalo gitu…”, dalam hati
    aku
    mengira bahwa tanteku ini menyuruhku menginap karena dia takut
    sendirian di
    rumah, sama sekali tidak ada pikiran negatif dalam otakku sewaktu aku
    mengiyakan
    tawarannya. Sehabis makan aku pun menelepon ke rumah kakek, dan
    memberitahu
    bahwa hari ini aku menginap di rumahnya tante Anne.
    “Oh iyah… kalau kamu mau mandi air panas, pake aja kamar mandi
    Tante. Ntar
    kamu pake aja bajunya Om Joe. Yuk sini!!”
    “He-eh”, aku mengangguk sambil mengikutinya. Kamar mandi yang
    dimaksud terletak
    di dalam kamarnya. Kamarnya benar-benar mewah dan besar. Dengan
    tempat tidur
    ukuran double di tengah-tengah ruangan, mini theatre set, dan sebuah
    kamar mandi
    di sudut ruangan.
    “Nih… coba… bisa pake ngak kamu??”, dia memberikan t-shirt dan
    celana pendek
    kepada aku.
    “Bisa kayaknya…”, aku pun mengambil pakaian itu dan membawanya ke
    kamar mandi.
    Sehabis dari kamar mandi, aku sempat sedikit kaget melihat tante Anne.
    Dia
    mengenakan baju tidur tipis, tidur tengkurap di atas tempat tidur.
    Kelihatan


    dengan jelas celana dalamnya, tapi aku tidak melihat tali BH di
    punggungnya.
    Terangsang juga aku melihat pemandangan seperti itu. Kelihatannya ia
    tertidur
    saat menonton TV. TV nya masih menyala. Aku berjalan ke arah TV,
    bermaksud
    mematikannya. Melihat adegan panas yang sedang berlangsung di TV,
    mendadak aku
    terdiam pas di depan TV. Kulihat kebelakang, tante Anne masih tidur. Aku
    berdiri
    menonton dulu, sekedar iseng. 5 menit lagi ah baru kumatikan, begitu
    pikiranku
    saat itu.
    “Hey…”, saat aku sedang asyik menonton, tiba-tiba terdengar teguran
    halus
    tante Anne, diikuti oleh tawa tertahannya. Aku benar-benar malu sekali
    waktu
    itu. Aku berbalik ke belakang sambil tersenyum malu-malu. Waktu aku
    berbalik,
    kulihat tante Anne sudah duduk tegak di atas tempat tidur. Samar-samar
    terlihat
    puting susunya dari balik baju tidurnya yang tipis.
    “Kirain Tante udah tidur…hehe”, kataku asal-asalan sambil berjalan
    hendak
    keluar dari kamar.

    “Chris… bisa tolong pijitin badan Tante?? Pegel nih semua…”, terdengar
    suara
    helaan nafas panjang, dan suara kain jatuh ke lantai. Saat aku berbalik
    hendak
    menjawab, kulihat tante Anne sudah kembali tidur tengkurap di tempat
    tidur, tapi
    kali ini tanpa baju tidur, satu-satunya yang masih dikenakannya adalah
    celana
    dalamnya.
    “Ya…”, hanya itu saja yang bisa keluar dari mulutku. Aku pun berjalan ke
    arah
    tante Anne. Sedikit canggung, kuletakkan tanganku di atas bahunya.
    “Engghh…”, terdengar dia mengerang perlahan.
    “Om Joe kapan pulangnya Tante??”, kuatir juga aku ketahuan oleh
    suaminya.
    “Emmm… mungkin minggu depan… ngak tau deh… kalau Om mu sih…
    jarang
    dirumah. Mungkin seminggu pulang sekali”, dalam hati aku merasa
    kasihan juga
    kepada tante Anne. Pantas saja dia merasa kesepian. “Fhhuuuhhh…”,
    kembali
    terdengar helaan nafas panjang. “Kamu udah punya pacar Chris??”,
    tanyanya
    memecah keheningan.
    “Yah… di Medan”
    “Hehehe… cantik ngak Chris??”, tante Anne emang dari dulu senang
    bercanda.
    Sangat berbeda dengan ibuku yang kadang bersikap agak tertutup, tante
    Anne
    adalah penganut kebebasan Barat. Aku hanya tersenyum saja menjawab
    pertanyaannya. “Turun dikit Chris…”, aku pun menurunkan pijatanku dari
    bahu ke
    punggungnya. “Kamu duduk aja di atas pantat Tante… supaya bisa lebih
    kuat
    pijitannya”. Aku yang semula mengambil posisi duduk di sampingnya,
    sekarang
    duduk di atas pantatnya. “Unghh… berat kamu…”, mendengus tertahan
    dia waktu
    aku duduk di atasnya.
    “Hehehe… tapi katanya suruh duduk disini…”, cuek saja aku melanjutkan
    pijatanku. Kontolku sudah terasa menegang sekali, sesekali aku tekan
    kuat2
    kontolku ke pantat tante Anne. Walaupun aku masih memakai celana
    lengkap, namun
    sudah terasa nikmat dan hangat sewaktu kontolku aku tekan ke
    pantatnya.
    “Iiihh… nakal ya… bilangin mama kamu lho…”, katanya sewaktu
    merasakan
    kontolku menekan-nekan pantatnya.
    “Udah belom Tante?? Udah cape nih…”, kataku setelah beberapa menit
    memijat
    punggungnya.
    “Iyah… kamu berdiri dulu deh… Tante mo balik…”, aku berdiri, dan tante
    Anne sekarang berbalik posisi. Sekarang aku bisa melihat wajahnya yang
    cantik
    dengan jelas, payudaranya yang masih kencang itu berdiri tegak
    dihadapanku.
    Puting susunya yang merah kecoklatan terlihat begitu menantang. Aku
    sampai
    terbengong beberapa detik dibuatnya. “Hey… pijit bagian depan dong
    sekarang…”, katanya. Aku duduk di atas pahanya, kuremas dengan lembut
    kedua
    teteknya. Lalu kupuntir-puntir puting susunya dengan jari-jariku. “Ihh…
    geli… hihihihi…”, cekikikan dia. Aku benar-benar sudah tidak bisa
    mengendalikan nafsuku lagi.


    Sekarang ini yang ada dalam otakku hanyalah
    bagaimana memuaskan tante Anne, memberinya kepuasan yang selama ini
    jarang ia
    dapatkan dari suaminya. Rasa kasihan akan tante Anne yang telah lama
    merindukan
    kehangatan laki-laki bercampur dengan nafsuku sendiri yang sudah
    menggelora. Aku
    menarik celana dalamnya dengan agak kasar. Kulihat dia hanya diam saja
    sambil m!
    emejamkan mata pasrah. Kuakui inilah pertama kalinya aku melihat wanita
    telanjang secara nyata. Tapi agaknya aku tidak begitu canggung,
    sepertinya aku
    melakukan semuanya dengan begitu alamiah. Tante Anne membuka lebar
    kedua pahanya
    begitu celana dalamnya kulepas. Kulihat dengan jelas pepeknya dengan
    bulu-bulu
    halus yang dicukur dengan rapi membentuk segitiga di sekitarnya. “Udah
    sering
    beginian yah kamu Chris??”, tanyanya heran juga melihat aku begitu
    mantap.
    “Ehh… ngak kok… baru sekali Tante…”, nafasku sudah memburu…
    kata-kata
    pun sudah sulit kuucapkan dengan tenang. Kulihat nafas tante Anne juga
    sudah
    mulai memburu, berkali-kali ia menarik nafas panjang untuk menenangkan
    diri.
    “Jilatin dong Chris…”, katanya memelas. Mulanya aku ragu-ragu juga,
    tapi
    kudekatkan juga kepalaku ke pepeknya. Tidak ada bau tidak enak sama
    sekali,
    tante Anne rajin menjaga kebersihan pepeknya aku kira. Kujulurkan lidahku
    menjilati dari bawah menuju ke pusar. Beberapa menit aku bermain-main
    dengan
    pepeknya. Tante Anne hanya bisa mengerang dan menggelinjang kecil
    menahan
    nikmat. Kulihat ia meremas sendiri buah dadanya dan memuntir-muntir
    sendiri
    puting susunya. Aku berdiri sebentar, melepaskan semua pakaianku.
    Bengong dia
    melihat kontolku yang 18 cm itu. Aku cuman tersenyum kepadanya, dan
    melanjutkan
    menjilati pepeknya. Beberapa saat kemudian ia meronta dengan kuat.
    “Aaahh… ohh God… aaargghhh…”, bagaikan gila, dia menjepit kepalaku
    dengan
    pahanya, lalu menekan kepalaku supaya menempel lebih kuat lagi ke
    pepeknya
    dengan dua tangannya. Aku susah bernafas dibuatnya.
    “Lagi… arghh… clitorisnya Chriss… ssshhh… yah… yah… lagi…
    oooohh…”, makin menggila lagi dia ketika aku mengulum clitorisnya, dan
    memainkannya dengan lidahku di dalam mulut. Aku memasukkan lidahku
    sedalam-dalamnya ke dalam lubang pepeknya. Bau cairan kewanitaan
    semakin keras
    tercium. Pepeknya benar-benar sudah basah. Tiba-tiba dia menjambak
    rambutku
    dengan kuat, dan menggerakkan kepalaku naik turun di pepeknya dengan
    cepat dan
    kasar. Lalu ia menegang, dan tenang. Saat itu juga aku merasa cairan
    hangat
    semakin banyak mengalir keluar dari pepeknya. Aku jilatin semuanya.
    “Ohhh… God… bener2 hebat kamu Chris… lemes Tante… aahh… ngak
    kuat lagi
    deh untuk berdiri… shitt… udah lama ngak begini…”, dia terbujur lemas
    setelah 1/2 jam yang melelahkan itu. Aku cuman tersenyum. Perlahan
    kutarik kedua
    kakinya ke tepi tempat tidur, kubuka pahanya selebar-lebarnya dan
    kujatuhkan
    kakinya ke lantai. Pepeknya sekarang terbuka lebar. Nampaknya ia masih
    terbayang-bayang atas peristiwa tadi dan belum sadar atas apa yang
    kulakukan
    sekarang padanya. Begitu ia sadar kontolku sudah menempel di bibir
    pepeknya.

    “Ohh… “, ia cuman bisa menjerit tertahan. Lalu ia pura-pura meronta
    tidak mau.
    Aku juga tidak tahu bagaimana cara memasukkan kontolku ke dalam
    pepeknya. Aku
    sering lihat di film-film, dan mereka melakukannya dengan mudah. Tapi ini
    sungguh berbeda. Lubangnya sangat kecil, mana mungkin bisa masuk
    pikirku.
    Tiba-tiba kurasakan tangan tante Anne memegang kontolku dan
    membimbing kontolku
    ke pepeknya.
    “Tekan disini Chris… pelan2 yah… punya kamu gede banget sih…”, pelan
    ia
    membantuku memasukkan kontolku ke dalam pepeknya. Belum sampai
    seperempat bagian
    yang masuk ia sudah menjerit2 kesakitan.
    “Aahhhh… sakitt… oooh… pelan2 Chris… aduuh….”, tangan kirinya
    masih
    menggenggam kontolku, menahan laju masuknya agar tidak terlalu deras.
    Sementara
    tangan kanannya meremas-remas kain sprei, kadang memukul-mukul
    tempat tidur. Aku merasakan kontolku diurut-urut di dalam pepeknya. Aku berusaha untuk memasukkan lebih dalam lagi, tapi tangan tante Anne membuat kontolku susah untuk masuk lebih ke dalam lagi. Aku menarik tangannya dari kontolku, lalu kupegang erat-erat pinggulnya. Kemudian kudorong kontolku masuk sedikit lagi.
    “Aduhhh…sakkkitt… ooohhh… ssshhhh… lagi… lebih dalam Chriss… aaahhhh”,
    kembali tante Anne mengerang dan meronta. Aku juga merasakan kenikmatan yang luar biasa,tak sabar lagi kupegang erat pinggulnya supaya ia berhenti meronta, lalu kudorong sekuatnya kontolku kedalam.
    Kembali tante Anne menjerit dan merontadengan buas. Aku diam sejenak, menunggu dia supaya agak tenang.
    “Goyang dong Chris…”, dia sudah bisa tersenyum sekarang. Aku ! menggoyang kontolkukeluar masuk di dalam pepeknya. Tante Anne terus membimbingku denganmenggerakkan pinggulnya seirama dengan goyanganku. Lama juga kami bertahan diposisi seperti itu.
    Kulihat dia hanya mendesis, sambil memejamkan mata. Tiba-tiba kurasakan pepeknya menjepit kontolku dengan sangat kuat. Tubuh tante Anne mulai menggelinjang, nafasnya mulai tak karuan, dan tangannya meremas-remas payudaranya sendiri.
    “Ohhh… ooohh… Tante udah mo keluar nih… sshh… aaahh…”,
    goyangan pinggulnya sekarang sudah tidak beraturan. “Kamu masih lama ngak Chris??? Kita keluar bareng aja yuk…. aahhh…”, tak menjawab, aku mempercepat goyanganku.”Aahhh… shitt… Tante keluar Chrisss… ooohhh… gile…”, dia menggelinjang dengan hebat, kurasakan cairan hangat keluar membasahi pahaku. Aku semakin bersemangat menggenjot. Aku juga merasa bahwa aku bakal keluar tidak lama lagi. “Aahhh… sshh…”, kusemprotkan saja cairanku kedalam pepeknya. Lalu kucabut kontolku, dan terduduk di lantai.

  • Lepas Perjaka Kini Saya Mendapatkan Gadis Cantik Perawan

    Lepas Perjaka Kini Saya Mendapatkan Gadis Cantik Perawan


    1440 views

    Duniabola99.org – Sebut saja namaku Mat,tinggiku waktu di sekolah kelas 3 SMP sekitar 162cm, yg aku paling suka dari cewek adalah payudaranya semakin besar dan montok,semakin aku suka. Apalagi kalo wajahnya juga cantik,makin bikin aku horny (mungkin karena aku sering baca majalah & nonton film porno sehingga membuat aku jd sperti itu).

    Di sekolah aku selalu berprestasi & masuk 5 besar. Sehingga aku slalu masuk kelas pilihan atau unggulan (kelas untuk orang2 pinter..itu katanya guru2 aku wktu itu).

    Aku terkadang usil,tp pintar hampir disemua mata pelajaran,terutama sejarah,geografi,biologi,& matematika(MTK). Di kelas aku cenderung gaul dgn tmen2 cwek coz mereka mau menerima aku apa adanya,dibandingkan temen cwok. Di skolahku aku mempunyai temen sekelas yg di panggil Puput.

    Aku sekelas & kenal dgnnya sejak kelas 2. Dia orangnya putih, rambut panjang(sering dikuncir),bibir mungil tipis,cantik(menurut pendapatku), senyum manis berlesung pipit,bodi langsing & lebih tinggi sedikit dariku(coz tinggi aku hanya sekupingnya),ramah, ukuran payudara 34B(itu aku tau wkt ng SEX dgnnya), dan gila sex (ini aku tau stelah kualami sendiri dgnnya).

    Suatu hari aku dapat tugas atau PR Matematika yg lumayan rumit & memiliki wkt deadline yg cepat. Aku sih sudah terbiasa dgn soal2 itu,tp lain halnya dgn Puput. Ia nampaknya bingung &masih blom mengerti dgn PR yg diberikan. Puput pun menyapa aku.

    “hai,Mat…” tegurnya.

    “hai jg Put..ada apa?” tanyaku.

    “begini Mat,PR MTK(Matematika) nanti kita kerjain bareng ya?”
    “Sekalian ajarin gw, krn catatan gw gak lengkap en gw jg blom ngerti?” pintanya.
    “Mmm…gimana ya?” “Gw sih mau aja,tp ngrjainnya kpan?” “Dimana?” “dan sama siapa aja?” jawabku.

    “bagaimana klo dirumah gw aja?” “Kebetulan rmh gw lg sepi,BoNyok(Bokap n Nyokap) pergi keluar kota.” “Kita kerjainnya abis pulang skolah nanti.”
    “Tenang aja ntar gw jamu en sediain makanan kecil jg mimuman deh.”
    “Ntar jg gw ajak anak2 cwek yg lain” katanya lg sambil pergi utk mengajak anak2 cwek yg lain.

    Tapi tampaknya mereka smua sudah ada janji & ga bisa ikut. Selain itu adapula yg mau les,dll. Tak berapa lama Puput datang kembali menghampiriku.

    “Mat, kayaknya cuma kita berdua aja nih yg blajar bareng, anak-anak cwek yg lain pada gak mau.” jelasnya.

    “yaudah,gak apa-apa.” “Tapi ntar sbelum ke rumah kamu,anterin gw ke wartel ya?” “gw tlp ortu gw dlu skalian minta ijin.” pintaku.

    “iya,tenang aja.” jawabnya.

    Setibanya di rumah Puput,aku langsung dipersilahkan duduk di ruang tamunya.

    “Mat,tnggu en duduk dulu aja disini di sofa ya?” “Gw mau ganti baju dlu,skalian ambil minuman.” “Oh,iya.mau minum apa, Mat?” “Dingin atau panas?” tanyanya lagi.

    “apa aja Put,asal jgn racun..” candaku.
    Puput pun tersenyum dgn manisnya,sehingga lesung pipitnya terlihat.

    Sambil menunggu Puput, aku memandangi sekeliling ruang tamu di rumah itu. Rumah yg dari luar terlihat sederhana,namun luas didalamnya dgn 3 buah kamar. Terdapat pula foto2 Puput & orang tuanya. Tak berapa lama muncullah Puput tanpa aku sadari dari belakang sambil menegur aku.

    “ehemm..ehemm..ngapain Mat?” “serius amat liat fotonya.” katanya smbil meletakkan minuman di meja.

    Akupun menjawab tp masih dlm posisi membelakangi Puput.
    “gak ngapa-ngapain,cuma lg liat-liat foto kamu & skeluarga aja” jawabku.

    Saat aku memalingkan wajah ke arah Puput. Aku agak tertegun melihat Puput dgn pakaian celana pendek abu-abu muda yg pendeknya 20cm diatas lututnya. Serta mengenakan kaos putih yg agak longgar atau mungkin jg kebesaran utk dirinya. Aku bisa melihat dr kerah bajunya yg longgar serta terlihat tali BHnya yg berwarna pink dan kerah kaosnya sring ditarik kebelakang karena takut terlihat belahan dadanya. Serta lengan kaos yg digulung sedikit. Aku sempat lama memandanginya,apalagi kulitnya yg putih smakin terlihat jelas & seksi. Membuat aku merasa ada sesuatu yg bergejolak didadaku.

    “woi..Mat.kok diam aja?” “ngelamun ya?” “ngelamunin apaan?” katanya memecahkan kekagumanku.

    ” ah…gak. gw cuma heran aja ini rumah sepi amat.
    (sambil aku ambil posisi duduk dilantai ruang tamunya yg beralaskan karpet bulu)
    “Memangnya cuma kamu & ortu kamu aja yg tinggal disini ya?” tanyaku basa basi.

    “gak jg.ada sih satu lg orang yg tinggal disini yaitu om gw.”
    “Om gw tinggal disini kalo lg pas ditugasin kerja beberapa hari aja ke jakarta sama bosnya.” “skrang dia lg dirumahnya di daerah bandung sana.” jelasnya.

    “berarti kamu slalu sndirian dong kalo ortu kamu kerja?” tanyaku lg.

    “ya,begitulah.” jawabnya singkat.

    “knp gak pake pembantu aja, biar gak kesepian?” kataku lg.

    “ortu gw gak mau gw jd anak manja meskipun gw anak satu-satunya, jd gw dilatih buat jd mandiri…btw diminum dlu dong minumannya, pasti udh haus kan dari tadi?”
    “Oh,iya tnggu sbentar ya,gw mau ambil kue-kue & makanan ringan dulu.” pintanya sambil menuju dapur.

    Tak berapa lama ia datang. Saat aku hendak minum, Puput menuju meja tamu utk meletakkan makanan kecil. Puput tersandung pinggiran karpet ruang tamunya.

    Sehingga ia jatuh menimpa dan mengenai aku yg kbetulan sedang memegang gelas minuman dingin berisi sirup orange.Seluruh baju & celana seragam sekolahku yg masih kukenakan basah, sedangkan Puput hanya terkena sdikit basah pada tangannya.

    “aduh..maaf ya Mat, gara2 gw kesandung.” “Gelas minuman lo tumpah ke seluruh seragam lo.” katanya sambil meraih tisu yg ada dimeja & secara spontan segera mengelap seragamku.

    “oh…gak apa2 kok. Lagipula kan kamu gak sengaja.” jawabku sambil membantunya mengelap tumpahan sirup di bajuku.

    Ada perasaan dag dig dug tak menentu yg kurasakan. Apalagi saat tangannya yg putih & halus mengelap celanaku yg basah. Ingin rasanya berlama-lama tangannya mengusap-usap ya ada jg dibalik celanaku. Aku jg tak melewatkan kesempatan utk melihat belahan dadanya yg ditutupi dgn BHnya yg berwarna pink melalui kerah baju atau kaosnya. Karena aku takut ketahuan & si Konti dibalik celana mulai mau bangun, aku berkata padanya,

    “Put, udah biar gw lap en bersihin aja sndiri.”
    “Lagian hal sepele kayak begini mah wajar aja kali.”
    “toh, kan kamu gak sengaja.” kataku memecah keadaan.
    (padahal aku takut ketahuan kalo konti aku mulai bangun karena ia mengusap-usap & mengelap celanaku yg basah).

    “aduh..Mat..lo emang baik banget, gak salah gw punya temen kyak lo.”
    “Udah baik, pemaaf, pinter lagi.” katanya karena merasa bersalah.

    ah..kamu Put, jd bikin gw GR aja.. jawabku.

    “oh,iya Mat..mendingan lo ganti en buka aja dulu seragam lo.”
    “Biar dicuci di mesin cuci n sembari tunggu kering, lo pake aja dulu kaos n celana Om gw.”(sambil berjalan menuju dan masuk ke kamar Omnya).
    “Kebetulan ada yg cocok en kyaknya pas sama lo.”
    “nih handuknya,lo ganti dikamar mandi yg ada di kamar Om gw aja, nih td gw cari n dpat dr lemari Om gw. Kayaknya pakaian ini cocok buat lo.” katanya sambil memberikan handuk dan kaos coklat yg ada ditangannya.

    Saat aku di kamar mandi aku tutup pintu kamar mandinya. Namun mungkin karena aku kurang atau lupa mengunci pintunya. Pintu jadi terbuka sedikit & aku baru menyadari klo Puput sepertinya memandang kearahku. Tapi Aku sengaja membiarkannya saja. Aku mengguyur badanku dgn air, sambil menyabuni badanku yg sixpack, tdk lupa kontiku yg berukuran 14 cm kusabuni. Begitu slesai aku melihat Puput sedang berpura2 membaca majalah, sambil duduk di pinggir tempat tidur(masih dikamar Omnya loh..).

    “hei..Put !” kataku pura2 menegur dan pura2 gak tau akan yg sudah ia lakukan saat aku mandi tadi.
    “hei…gimana Mat,seger mandinya?”
    “kyaknya udah pas kaos n celana pendek boxernya sama lo.” katanya smbil meletakkan majalah yg dibacanya.

    “ayo Put kita langsung belajar aja” ajakku.

    “tunggu dulu Mat,mendingan kita nonton filn dulu aja.” “Gimana?” pintanya.

    “wah..,boleh jg tuh.tapi film apaan?” tanyaku lg.

    “nih film ini (sambil menunjukkan dr balik kaosnya film porno dgn sdikit ragu2 ia menunjukkan).” ujarnya.

    “astaga.. Puput,dapat dr mana film bgituan?” kataku pura2 kaget, padahal aku udah sering jg nonton film2 porno.

    “oh..ini gw dapat dr lemari Om gw, sewaktu gw cari baju buat lo tadi.”
    “gw sbenernya udh pernah en hampir sering nonton film porno bareng Ratna temen kita,klo lg pulang sekolah.” (Ratna adah salah satu cwek temen sekelasku jg, yg nanti aku ceritakan pengalaman SEX ku dgnnya).
    “gw jg sring baca2 n liat2 majalah porno punya Om gw.” tambahnya lg.
    “jadi…lo mau ga?” “pasti lo blom pernah nonton kan?” “apalagi orang pinter kyak lo pasti kerjanya belajar melulu kan?”
    “skali2 kan gak apa2 Mat.” “nanti lo juga pengen lg…he5x.” ujarnya sambil merayu.

    “tapi…” jawabku pura2 mikir padahal dalam hati senang dan gembira, kapan lagi bisa nonton film porno bareng sama cwek secantik Puput.

    “udah gak usah mikir2, Mat.” timpalnya lg.

    Akupun mengangguk stuju. Kami berduapun menonton,dgn duduk ditempat tidur. Karena TV dan DVD Playernya terdapat di depan tempat tidur.

    Saat adegan sepasang pria & wanita saling bercumbu. Perlahan-lahan tangan kanan Puput mulai memegang dan meremas bantal yg dipeluknya, sedangkan tangan kirinya meremas2 dadanya sendiri. Sepertinya ia mulai terangsang. Aku pura2 tak memperhatikan. Perlahan-lahan aku terangsang jg,dan mulai berani mengusap-usap paha mulusnya. Sampai akhirnya ia mulai tak tahan, dan melempar bantal yg dipeluknya. Kemudian tangan kanannya menarik kepalaku ke tubuhnya.

    Dan iapun berkata, “ayo Mat ciumin payudara gw,biarin mulut en lidah lo menari-nari diatasnya.” pintanya dlm keadaan sange atau terangsang yg amat sangat.

    Aku tak menyia-nyiakan lampu hijau tsb. Langsung kulepaskan kaosnya,shingga tampaklah bukit kembarnya yg seksi dan indah yg trtutup BH pink yg ia sendiri secara spontan membuka kancing pengait tali BHnya. Kucium dari dari leher hingga payudaranya dan kuisap-isap serta jilat puting merah mudanya.

    “cup…cuip..shruupp…shrupp…”

    Puput hanya bisa memejamkan mata kenikmatan dan menggigit bibir bawahnya.
    Tak puas hanya disekitar payudara,mulutku kuarahkan ke mulutnya. Kuciumi bibir tipisnya dgn bgtu liarnya.

    “cuupp…ciuuppp….”

    Kumasukkan lidahku ke mulutnya dan ia mengisap-isap memainkan lidahku dimulutnya seperti permen.

    “ssrrruupp…srruupp…3x..”

    Sementara tanganku membuka kancing dan retsleting celana pendeknya. Dan iapun jg melakukan hal yg sama melucuti pakaianku hingga kami masing2 dlm keadaan bugil tanpa sehelai benangpun. Puput pun mengangkang sambil duduk dipinggir ranjang.Aku agak sdikit jongkok utk melakukan oral pada vaginanya yg indah ditumbuhi sdikit bulu halus. Tangannya membenamkan kepalaku kebagian me**knya.

    “ayo Mat..jilat,cium,puasin gw Mat.” erangnya.
    “emmhh…aahhggaah..hh..sssttt….uaachh…” desahnya.

    Sekali-kali aku memasukkan jari tengahku ke lubang me**knya utk mencari klitorisnya. Tak berapa lama, Puput mencapai orgasme pertama. Keluar cairan hangat dan aku meminumnya.

    “srluupp…srruuppp…”

    Puas melakukan oral padanya. Aku menuntunnya melakukan gaya 69, posisi aku dibawah telentang & dia diatas melakukan BJ dgn mahirnya. Sedangkan aku memainkan jariku keluar masuk pada lubang me**knya smbil skali-kali menciuminya. Puput sepertinya sudah tdk tahan, maka ia sgera melakukan WOT(Woman On the Top) smbil menghadapku. Tangannya membimbing kontiku yg sudah menegang dr tadi. Mulanya sulit,lama-lama secara perlahan masuk jg.

    Tanganku meremas-remas kedua payudaranya. Tak berapa lama Puput mencapai Orgasme lg, ada sdikit darah yg keluar dari lubang me**knya berarti dia masih perawan,ia merebahkan tubunya diatasku. Sedangkan aku masih belum. Masih dlm keadaan WOT,kontiku yg masih di dlm me**knya. Aku posisi duduk dipinggir ranjang,sdangkan Puput duduk diatas pangkuanku menghadapku sambil menggoyang. Dan aku dgn leluasa menghisap,meremas,dan menciumi payudaranya. Setelah puas dgn WOT,aku ganti dgn gaya Doggy Style. Puput membelakangiku agak sedikit membungkuk di pinggir ranjang. Tak ragu2 lagi kuhujamkan kontiku ke lubang me**knya.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    “oh yes,oh no,..yes,oh no.” “terus Mat, ent*t gw terus jgn ragu2.” “uuhh..yes
    …oohh…” kata2 yg keluar dari mulutnya.

    Setelah puas dgn posisi DS(Doggie Style), aku ganti dgn posisi MOT(Man On the Top). Kali ini aku merenggangkan & membuka kedua pahanya. Agar dapat leluasa kontiku masuk ke me**knya. Kupacu perlahan-lahan kontiku,lama kelamaan spertinya aku mau orgasme & Puput pun demikian.

    ” Put,gw mau keluar nih.” kataku.

    ” Sama..gw juga Mat. Kita keluarin bareng2 ya, Mat ?” pintanya.

    “gak apa2 nih gw keluarin di dlm?” tanyaku.

    “gak apa2 kok.” jawabnya.

    Kamipun mengalami orgasme bersamaan. Aku merasa lelah yg tak terkira, tapi puas walaupun keperjakaanku hilang, Puput pun begitu.

    “thanks ya Mat, udh bkin gw puas banget en gak nyesel lepas keperawanan gw.” “kapan2 kita lakukan lagi ya?” pintanya.

    “iya gw jg puas bnget Put.” “tp gw gak bisa en gak berani ngelakuin lg, takut bikin kamu hamil” jawabku.

    “jgn takut Mat, gw udh minum pil KB nyokap gw.” “jadi lo tenang aja deh.” katanya lagi.
    “tapi Put…” kataku.
    “ah..gak usah pake kata2 tapi deh Mat.”
    “pkoknya kalo gw lg sange atau horni, lo hrus mau ent*t gw ya en layanin gw?”
    “kalo lo gak mau, ntar gw bilang ke orang2, kalo lo udah perkosa gw.” ancamnya.
    “oh iya,satu lagi Mat. ini rahasia kita berdua aja ya !” “jgn bilang siapa2” pesannya.

    Mendengar hal itu, aku agak kaget dan sedikit menyesal sudah termakan jebakannya,untuk menjadi budak SEX nya. Tapi sedikit senang jg terbesit dipikiranku,aku jd ada jaminan tempat pelampiasan nafsu SEX ku jika sewaktu-waktu muncul. Setelah selesai kami ke kamar mandi bersama-sama sambil melakukan lg walau hanya sebentar. Setelah itu kami melanjutkan mengerjakan PR MTK yg tertunda tadi.

    Demikianlah kisah pengalaman SEX ku pertama kalinya. Aku menjadi budak SEX Puput sampai SMA,sbab kami masuk SMA yg sama. Kami melakukan selalu di rumahnya,karena selalu sepi. Sampai-sampai aku dikira pacarnya oleh teman2ku maupun orangtuanya. Ia hanya bilang kalo aku sahabat karibnya & tempat curhat, bila ada yg mempertanyakan ttg hubungan kami berdua.Aku berhenti jadi budak SEX nya sampai lulusan SMA,sbab dia dilamar oleh pria pilihan orangtuanya.

    Saat pernikahannya aku tak bisa datang karena aku berada di kampung. Setelah menikah, ia diboyong suaminya keluar kota karena suaminya dinas diluar.

    Ada perasaan lega dlm hatiku saat aku tak lg dpt ancaman darinya. Tapi hatiku jg terkadang rindu utk melakukan hubungan SEX dgnnya. END

     

    Baca Juga :
  • Majalah dewasa – Sureeporn Homcart

    Majalah dewasa – Sureeporn Homcart


    1439 views

    Hallo Sobat Duniabola99.org Semuanya , Di Awal Bulan July Ini Pastinya Semua Pada Semangat Dan Sehat Donk Sekarang Admin Akan Memberikan Sobat” Semua Nya Kumpulan Foto Model Dengan Bermacam Gaya Foto – Foto Ini Admin Berikan Agar Para Sobat Lebih Semangat Lagi Menjalankan Masing-Masing Pekerjaan

  • Cerita Dewasa Ibu Bella bekharisma

    Cerita Dewasa Ibu Bella bekharisma


    1785 views

    Cerita Seks Terbaru – Awal aku mengenalnya pada saat dia mengundang perusahaan tempatku bekerja untuk memberikan penjelasan lengkap mengenai produk yang akan dipesannya.

    Sebagai marketing, perusahaan mengutusku untuk menemuinya. Pada awal pertemuan siang itu, aku sama sekali tidak menduga bahwa Ibu Bella yang kutemui ternyata pemilik langsung perusahaan. Wajahnya cantik, kulitnya putih laksana pualam, tubuhnya tinggi langsing (Sekitar 175 cm) dengan dada yang menonjol indah. Dan pinggulnya yang dibalut span ketat membuat bentuk pinggangnya yang ramping kian mempesona, juga pantatnya wah.. sungguh sangat montok, bulat dan masih kencang.

    Sepanjang pembicaraan dengannya, konsentrasiku tidak 100%, melihat gaya bicaranya yang intelek, gerakan bibirnya yang sensual saat sedang bicara, apalagi kalau sedang menunduk belahan buah dadanya nampak jelas, putih dan besar.

    Di sofa yang berada di ruangannya yang mewah dan lux, kami akhirnya sepakat mengikat kontrak kerja. Sambil menunggu sekretaris Ibu Bella membuat kontrak kerja, kami mengobrol kesana-kemari bahkan sampai ke hal yang agak pribadi. Aku berani bicara kearah sana karena Ibu Bella sendiri yang memulai. Dari pembicaraan itu, baru kuketahui bahwa usianya baru 25 tahun, dia memegang jabatan direktur sekaligus pemilik perusahaan menggantikan almarhum suaminya yang meninggal karena kecelakaan pesawat.

    “Pak gala sendiri umur berapa”, bisiknya dengan nada mesra.
    “Saya umur 26 tahun, Bu!” balasku.
    “sudah berkeluarga”, pertanyaannya semakin menjurus, aku sampai GR sendiri.
    “Belum, Bu!”


    Tanpa kutanya, Ibu Bella menerangkan bahwa sejak kematian suaminya setahun lalu, dia belum mendapatkan penggantinya.
    “Ibu cantik, masih muda, saya rasa seribu lelaki akan berlomba mendapatkan Ibu bella”, aku sedikit memujinya.
    “Memang, ada benarnya juga yang Bapak Gala ucapkan, tapi mereka rata-rata juga mengincar kekayaan saya”, nadanya sedikit merendah.

    Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu, Ibu Bella bangkit berdiri membukakan pintu, ternyata sekretarisnya telah selesai membuat kontrak kerjanya.

    “Kalau begitu, saya permisi pulang, Bu!, semoga kerjasama ini dapat bertahan dan saling menguntungkan”, aku segera pamit dan mengulurkan tangan.
    “Semoga saja”, tangannya menyambut uluran tanganku.
    “Terima kasih atas kunjungannya, Pak Gala.”

    Cukup lama kami bersalaman, aku merasakan kelembutan tangannya yang bagaikan sutera, namun sebentar kemudian aku segera menarik tanganku, takut dikira kurang ajar. Namun naluri laki-lakiku bekerja, dengan halus aku mulai merancang strategi mendekatinya.

    “Oh ya, Bu Bella, sebelum saya lupa, sebagai perkenalan dan mengawali kerjasama kita, bagaimana kalau Ibu Bella saya undang untuk makan malam bersama”, aku mulai memasang jerat.
    “Terima kasih”, jawabnya singkat.
    “Mungkin lain waktu, saya hubungi Pak Gala, untuk tawaran ini.”
    “Saya tunggu, Bu.. permisi”

    Aku tak mau mendesaknya lebih lanjut. Aku segera meninggalkan kantor Ibu Bella dengan sejuta pikiran menggelayuti benakku. Sepanjang perjalanan, aku selalu terbayang kecantikan wajahnya, postur tubuhnya yang ideal. Ah.. kayaknya semua kriteria cewek idaman ada padanya.

    Tak terasa satu bulan sejak pertemuan itu, meskipun aku sering mampir ke tempat Ibu Bella dalam kurun waktu tersebut, tapi tidak kutemui tanda-tanda aku bisa mengajaknya sekedar Dinner. Meskipun hubunganku dengannya menjadi semakin akrab.

    Menginjak bulan ke-2, akhirnya aku bisa mengajaknya keluar sekedar makan malam. Aku ingat sekali waktu itu malam Minggu, kami bagai sepasang kekasih, meskipun pada awalnya dia ngotot ingin menggunakan mobilnya yang mewah, akhirnya dia bersedia juga menggunakan mobil Katanaku yang bisa bikin perut mules.

    Beberapa kali malam Minggu kami keluar, sungguh aku jadi bingung sendiri, aku hanya berani menggenggam jarinya saja, itupun aku gemetaran, degup-degup di jantungku terasa berdetak kencang padahal hubungan kami sudah sangat dekat, bahkan aku dan dia sama-sama saling memanggil nama saja, tanpa embel-embel Pak atau Bu.

    Sampai pada malam Minggu yang kesekian kalinya, kuberanikan diri untuk memulainya, waktu itu kami di dalam bioskop. Dalam keremangan, aku menggenggam jarinya, kuelus dengan mesra, kelembutan jarinya mengantarkan desiran-desiran aneh di tubuhku, kucoba mencium tangannya pelan, tidak ada respon, kulepas jemari tangannya dengan lembut. Kurapatkan tubuhku dengan tubuhnya, kupandangi wajahnya yang sedang serius menatap layar bioskop.

    Dengan keberanian yang kupaksakan, kukecup pipinya. Dia terkejut, sebentar memandangku. Aku berpikir pasti dia akan marah, tapi respon yang kuterima sungguh membuatku kaget. Dengan tiba-tiba dia memelukku, mulutnya yang mungil langsung menyambar mulutku dan melumatnya.

    Sekian detik aku terpana, tapi segera aku sadar dan balas melumat bibirnya, ciumannya makin ganas, lidah kami saling membelit mencoba menelusuri rongga mulut lawan. Sementara tangannya semakin kuat mencengkram bahuku. Aku mulai beraksi, tanganku bergerak merambat ke punggungnya, kuusap lembut punggungnya, bibirku yang terlepas menjalar ke lehernya yang jenjang dan putih, aku menggelitik belakang telinganya dengan lidahku.

    “Bella, aku sayang kamu”, kubisikkan kalimat mesra di telinganya.
    “Gal, akupun sayang kamu”, suaranya sedikit mendesah menahan birahinya yang mulai bangkit.

    Dan saat tanganku menyusup ke dalam blousnya, erangannya semakin jelas terdengar. Aku merasakan kelembutan buah dadanya, kenyal. Kupilin halus putingnnya, sementara tanganku yang satunya menelusuri pinggangnya dan meremas-remas pinggulnya yang sangat bahenol.

    Segera kubuka kancing blous bagian depannya, suasana bioskop yang gelap sangat kontras sekali dengan buah dadanya yang putih. Perlahan kukeluarkan buah dadanya dari branya, kini di depanku terpampang buah dadanya yang sangat indah, kucium dan kujilat belahannya, hidungku bersembunyi diantara belahan dadanya, lidahku yang basah dan hangat terus menciumi sekelilingnya perlahan naik hingga ke bagian putingnya.

    ekan kuat kepalaku saat putingnya kuhisap agak kuat. Sementara aku merasakan gerakan di celanaku semakin kuat, senjataku sudah menegang maksimal.

    Tanganku yang satunya sudah bergerak ke pahanya, spannya kutarik ke atas hingga batang pahanya tampak mulus, putih. Kubelai, kupilin pahanya sementara mulutku mengisap terus puting buah dadanya kiri dan kanan. Dan saat jariku sampai di pangkal pahanya, aku menemukan celana dalamnya. Perlahan jari-jariku masuk lewat celah celana dalamnya, kugeser ke kiri, akhirnya jari-jariku menemukan rambut kemaluannya yang sangat lebat.

    Dengan tak sabar, kugosokkan jariku di klitorisnya sementara mulutku masih asyik menjilati puting buah dadanya yang semakin mencuat ke atas pertanda gairahnya sudah memuncak, meskipun jari-jariku sedikit terhalang celana dalamnya tapi aku masih dapat menggesek klitorisnya, bahkan dengan cepat kumasukkan jariku ke dalam celahnya yang lembat, terasa agak basah. Jariku berputar-putar di dalamnya, sampai kutemukan tonjolan lembut bergerigi di dalam kemaluannya, kutekan dengan lembut G-spotnya itu, kekiri dan kekanan perlahan.

    “Achh.. Gala.. aku sudah nggak tahan.. Terus Gal.. oh..” Suaranya makin keras, birahinya sudah dipuncak.

    Tangannya menekan kepalaku ke buah dadanya hingga aku sulit bernafas, sementara tangan yang satunya menekan tanganku yang di kemaluannya semakin dalam.

    Akhirnya kurasakan seluruh tubuhnya bergetar, kuhisap kuat puting susunya, kumasukkan jariku semakin dalam.

    “Ahh.. oh.. Gal.. aku ke..lu..ar..” Kurasakan jariku hangat dan basah. “Makasih Gal, sudah lama aku tak merasakan

    kenikmatan ini.” Aku hanya bisa diam, menahan tegangnya senjataku yang belum terlampiaskan tapi rupanya Bella sangat pengertian. Dengan lincahnya dibukanya reitsleting celanaku, jari-jarinya mencari senjataku.

    Aku membantunya dengan menggerakan sedikit tubuhku. Saat tangannya mendapatkan apa yang dicarinya, sungguh reaksinya sangat hebat. “Oh.. besar sekali Gal.. aku suka.. aku suka barang yang besar..” Bella seperti anak kecil yang mendapatkan permen.

    Senjataku yang sudah kaku perlahan dikocoknya, aku merasakan nikmat atas perlakuannya, sementara tangannya asyik mengocok batang senjataku, tangan satunya membuka kancing bajuku, mulutnya yang basah menciumi dadaku dan menjilati putingku, sesekali Bella menghisap putingku.

    Aliran darahku semakin panas, gairahku makin terbakar. Aku merasakan spermaku sudah mengumpul di ujung, sementara kepala senjataku semakin basah oleh pelumas yang keluar.

    “Bella, aku sudah nggak tahan..”
    “Tahan sebentar, Gal..”

    Bella melepaskan jilatan lidahnya di dadaku dan langsung memasukkan senjataku ke dalam mulutnya, aku merasakan kuluman mulutnya yang hangat dan sempit. Kulihat mulutnya yang mungil sampai sesak oleh kemaluanku. Bella semakin kuat mengocok batang senjataku ke dalam mulutnya.

    Akhirnya kakiku sedikit mengejang untuk melepaskan spermaku. “Awas Bell, aku mau keluar..” kutarik rambutnya agar menjauh dari batang senjataku, tapi Bella malah memasukkan senjataku ke dalam mulutnya lebih dalam, aku tak tahan lagi, kulepaskan tembakanku, 7 kali denyutan cukup memenuhi mulutnya yang mungil dengan spermaku.

    Bella dengan lahap langsung menelannya dan membersihkan cairan yang tertinggal di kepala senjataku dengan lidahnya. Aku menarik nafas panjang mengatur degup jantungku yang tadi sangat cepat.

    Setelah lampu menyala kembali pertanda pertunjukan telah usai, kami sudah rapi kembali. Kulihat jam di pergelangan tanganku menunjukan pukul 10.00 malam. Aku langsung mengantarnya pulang, dalam perjalanan kami tak banyak bicara, kami saling memikirkan kejadian yang baru saja kami alami bersama.

    Sampai di rumahnya yang mewah di bilangan Pluit, aku langsung ditariknya menuju kamar pribadinya yang sangat luas. “Gal, saya belum puas, kita teruskan permainan yang tadi..” Tangannya langsung membuka kancing bajuku dan mulai membangkitkan gairahku, sementara pikiranku semakin bingung, kenapa Bella yang tadinya kalem bisa berubah ganas begini?

    Tapi pikiranku kalah dengan gairah yang mulai berkobar di dadaku, terlebih saat tangannya dengan lihai mengusap dadaku. Bagai musafir seluruh tubuhku dicium dan dijilatinya dengan penuh nafsu. Aku pun tak mau kalah sigap, di ranjangnya yang empuk kami bergulat saling memilin, melumat, dan saling menghisap.

    Saat pakaian kami mulai tertanggal dari tempatnya. Kami saling melihat, aku melihat kesempurnaan tubuhnya, apalagi di daerah selangkangannya yang putih bersih, sangat kontras dengan bulu kemaluannya yang sangat hitam dan lebat. Dan Bella memandangi senjataku yang mengacung menunjuk langit-langit kamar. Hanya sebentar kami berpandangan, aku langsung meraih tubuhnya dan memapahnya ke ranjang.

    Kuletakkan hati-hati tubuhnya yang gempal dan lembut, aku mulai menciumi seluruh tubuhnya, lidahku menari-nari dari leher sampai ke jari-jari kakinya. Kuhisap puting buah dadanya yang kemerahan, kujilat dan sesekali kugigit mesra. Ssementara tanganku yang lain meremas-remas pinggul dan pantatnya yang sangat kenyal.

    Pergulatan kami semakin seru, kini posisi kami berbalikan seperti angka 69, kami saling menghisap puting dada. Saat aku memainkan puting dadanya yang sudah mencuat, lidahnya menjilati putingku. Aku turun menjilati perutnya, kurasakan juga perutku dijilati dan akhirnya lidah kami saling menghisap kemaluan.

    Aku merasakan hangat di kepala senjataku saat lidahku menari-nari menelusuri celah kemaluannya, lidahku semakin dalam masuk ke dalam celah kewanitaannya yang telah basah, kuhisap klitorisnya kuat-kuat, kurasakan tubuhnya bergetar hebat.

    Lima belas menit sudah kami saling menghisap, nafsuku yang sudah di ubun-ubun menuntut penyelesaian. Segera aku membalikkan tubuhku. Kini kami kembali saling melumat bibir, sementara senjataku yang sudah basah oleh liurnya kuarahkan ke celah pahanya, sekuat tenaga aku mendorongnya namun sulit sekali. Tubuh kami sudah bersimbah peluh.

    Akhirnya tak sabar tangan Bella memandu senjataku, setelah sampai di pintu kemaluannya, kutekan kuat, Bella membuka pahanya lebar-lebar dan senjataku melesak ke dalam kemaluannya. Kepala senjataku sudah berada di dalam celahnya, hangat dan menggigit. Kutahan pantatku, aku menikmati remasan kemaluannya di batanganku. Perlahan kutekan pantatku, senjataku amblas sedalam-dalamnya. Gigi Bella yang runcing tertancap di lenganku saat aku mulai menaikturunkan pantatku dengan gerakan teratur.

    Remasan dan gigitan liang kewanitaannya di seluruh batang senjataku terasa sangat nikmat. Kubalikan tubuhnya, kini tubuh Bella menghadap ke samping. Senjataku menghujam semakin dalam, kuangkat sebelah kakinya ke pundakku. Batang senjataku amblas sampai mentok di mulut rahimnya. Puas dari samping, tanpa mencabut senjataku, kuangkat tubuhnya, dengan gerakan elastis kini aku menghajarnya dari belakang.

    Tanganku meremas bongkahan pantatnya dengan kuat, sementara senjataku keluar masuk semakin cepat. Erangan dan rintihan yang tak jelas terdengar lirih, membuat semangatku semakin bertambah. Ketika kurasakan ada yang mau keluar dari kemaluanku, segera kucabut senjataku. “Pllop..” terdengar suara saat senjataku kucabut, mungkin karena ketatnya lubang kemaluan Bella mencengkram senjataku. “Achh, kenapa Gal.. aku sedikit lagi”, protes Bella.

    Dia langsung mendorong tubuhku, kini aku telentang di bawah, dengan sigap Bella meraih senjataku dan memasukkannya ke dalam lubang sorganya sambil berjongkok.

    Kini Bella dengan buasnya menaikturunkan pantatnya, sementara aku di bawah sudah tak sanggup rasanya menahan nikmat yang kuterima dari gerakan Bella, apalagi saat pinggulnya sambil naik-turun digoyangkan juga diputar-putar, aku bertahan sekuat mungkin.

    Satu jam sudah berlalu, kulihat Bella semakin cepat bergerak, cepat hingga akhirnya aku merasakan semburan hangat di senjataku saat tubuhnya bergetar dan mulutnya meracau panjang. “Oh.. aku puas Gal, sangat puas..” tubuhnya tengkurap di atas tubuhku, namun senjataku yang sudah berdenyut-denyut belum tercabut dari kemaluannya. Kurasakan buah dadanya yang montok menekan tubuhku seirama dengan tarikan nafasnya.

    Setelah beberapa saat, aku sudah merasakan air maniku tidak jadi keluar, segera kubalikkan tubuhnya kembali. Kini dengan gaya konvensional aku mencoba meraih puncak kenikmatan, kemaluannya yang agak basah tidak mengurangi kenikmatan.

    Aku terus menggerakkan tubuhku. Perlahan gairahnya kembali bangkit, terlebih saat batang senjataku mengorek-ngorek lubang kemaluannya kadang sedikit kuangkat pantatku agar G-spotnya tersentuh. Kini pinggul Bella yang seksi mulai bergoyang seirama dengan gerakan pantatku. Jari-jarinya yang lentik mengusap dadaku, putingku dipilin-pilinnya, hingga sensasi yang kurasakan tambah gila.

    Setengah jam sudah aku bertahan dengan gaya konvensional. Perlahan aku mulai merasakan cairanku sudah kembali ke ujung kepala senjataku. Saat gerakanku sudah tak beraturan lagi, berbarengan dengan hisapan Bella pada putingku dan pitingan kakinya di pinggangku, kusemprotkan air maniku ke dalam kemaluannya, kami berbarengan orgasme.

    Sejak kejadian itu, kami sering melakukannya. Aku baru tahu bahwa gairahnya sangat tinggi, selama ini dia bersikap alim, karena tidak mau sembarangan main dengan cowok. Dia mau denganku karena aku sabar, baik dan tidak mengejar kekayaannya. Apalagi begitu dia tahu bahwa senjataku dua kali lipat mantan suaminya, tambah lengket saja. Memang yang kukejar hanyalah kenikmatan dunia yang didasari Cinta. Kalau harta sih, ada sukur, nggak ada ya.. cari dong.

  • Majalah Dewasa Edisi Leticia Faria

    Majalah Dewasa Edisi Leticia Faria


    1457 views

    Duniabola99.org– Leticia Faria

    Apa yang Anda ketahui tentang Brasil? Bola? Elite Squad? Pantai? Bikini? Boleh kami tambahkan?—Leticia Faria!

  • Desahan Nikmat Mantan Guruku

    Desahan Nikmat Mantan Guruku


    1821 views

    Duniabola99.org – Teman-teman akrabku waktu SMP hilang semua sewaktu aku masuk SMA. Karena hanya aku saja yang masuk di sekolah negri, teman yang lainnya masuk sekolah swasta. Bukannya sombong, aku termasuk orang yang punya otak lumayan juga. Di dalam komplotanku, aku termasuk anak yang sulit bergaul dengan lingkungan yang tidak sejalan dengan kemauan sendiri. Tapi jangan dikira aku anak yang nakal, justru kebalikannya, tidak suka berkelahi atau membuat keributan. Keras kepala memang, tapi tidak suka memaksakan kehendak.

     

    Ini yang menyebabkan aku dan komplotanku yang sepaham memilih keluar dari kepengurusan organisasi sekolah, dan membuat kegiatan sendiri (mading). Kami menjadi apriori terhadap organisasi sampai sekarang, karena setiap kegiatan organisasi sering dijadikan acara pacaran pengurusnya dan tidak untuk menjalankan program kerja. Dan mading buatan kami selalu ditunggu-tunggu semua siswa, karena menurut mereka sangat menarik dibandingkan dengan yang lainnya. Inilah yang membuatku merasa sendiri di lingkungan yang baru, yang mana mengharuskanku memakai celana panjang (biasanya pakai celana pendek tanpa underwear). Sangat risih.

    Tapi ada satu sisi yang harus kusadari, aku harus dapat unjuk diri. Toh anak-anak yang satu SMP dulu masuk sekolah ini juga kehilangan teman-temannya yang diandalkan untuk jadi tukang pukul.

    Hari pertama masuk penataran (perlu diingat, saat ini masih masa orde baru) kami diperkenalkan kepada guru-guru PPL yang berjumlah sekitar 9 orang. Ada satu PPL wanita yang menarik, Is namanya. Body-nya biasa saja, tidak pendek tapi tidak dapat dibilang tinggi. Penampilannya anggun. Suaranya aku suka, jernih dan merdu kalau menyanyi. Yang tidak kusuka adalah penampilannya yang lainnya, yaitu terlalu menor.
    Hari pertama itu aku langsung dihukum Bu Is (guru PPL), karena melanggar ketertiban sewaktu diskusi. Gila, disuruh berdiri di depan kelas, mana aku tidak pakai celana dalam lagi. Aku harus berdiri di sebelah kursinya, dan secara tidak langsung aku diharuskan melihat pahanya yang mulus itu dengan rok yang kalau dia duduk terangkat sampai sebatas lutut. Apalagi dengan posisiku yang disuruh berdiri, dengan tinggi badan 170 cm akan dapat melihat dengan jelas garis belahan dadanya dari atas sewaktu dia duduk. Ala maak… serba salah rasanya.
    Apalagi sewaktu dia mengambil bollpoin-nya yang jatuh, sehabis menunduk dan mau mengambil posisi tegak lagi, kibasan pakaian bagian dada yang memang agak rendah, memperlihatkan dengan jelas buah dadanya di balik BH dengan kain cup yang tipis dan tidak begitu luas. Sehingga banyak area payudaranya yang sempat kulihat. Kencang… mulus… dan transparansi daerah puncaknya yang warnanya terlihat lebih tua dibandingkan kulit dadanya. Adik kecilku menggeliat dan kucoba untuk menahan gejolak, agar tidak bergerak kemana-mana.
    “Kamu tetep berdiri di situ. Dan yang lain.., jangan dicontoh teman kalian ini.” kata Bu Is.Teman-teman pada tertawa riuh mendengarnya. Wah… seram juga orang ini. Tidak disangka deh kalau orang secantik dia bisa marah. Dengan mata yang memelototiku, aku merasa menjadi aneh. Tidak seperti biasanya kalau orang dimarahi ketakutkan, aku malah sedikit melamun seolah ingin mendekapnya dengan kencang dan menengadahkan wajahnya untuk melumat bibirnya yang merah dan menikmati matanya yang walaupun melotot karena marah menjadi sangat indah.
    Walaupun aku belum pernah merasakan ciuman, tapi aku dapat merasakan nikmatnya seperti yang pernah kulihat di Video porno (Di desa anak-anak memutar BF ramai-ramai kalau salah satu dari mereka yang punya video kebetulan orangtuanya lagi tidak ada. Walaupun desa, yang namanya video waktu itu bukan barang mewah, karena kebanyakan orangtua mereka pernah menjadi TKI dan membeli videonya dari sana).
    Mendadak tersadar setelah terasa ada sesuatu yang menyentuh adik kecilku. Aku jadi sangat gugup. Tapi ada perubahan sikap pada Bu Is, jadi lebih lembut dan menyapa dengan manja kepadaku seolah tak percaya.”Kamu bisa mainin gitarya..? Sudah kamu main gitar sambil kita sama-sama nyanyi lagu daerah…” katanya sambil menyorongkan gitar di depanku dan menyenggol adik kecilku.Teman-teman satu kelas pada tertawa riuh. Aku jadi sadar teman-teman tadi mentertawaiku karena batang kemaluanku menyembul dan bergerak liar di balik celana abu-abuku. Aduh.., wajahku terasa panas dan malu. Untung saja gitar itu langsung kusambar dan siap-siap mau memainkan, sekalian untuk menekan batang kemaluanku yang gerakannya semakin liar.
    Tetapi pada posisi ini sangat tidak enak untuk main gitar, karena posisi gitar terlalu ke bawah, yang semestinya pada posisi perut untuk main gitar dengan berdiri. Aku ambil keputusan turun dari lantai depan papan tulis yang memang lebih tinggi 20 cm dari lantai bawah bangku. Aku duduk di atas bangku temanku terdepan. Tapi Bu Is lihat tidak yaaa… tadi. Ah semoga tidak melihat. Ahh… EGP! Dan akhirnya kami pun bernyanyi bersama-sama, dan dari sini saya tahu kalau dia suaranya boleh juga.
    Sejak peristiwa itu aku jadi sangat akrab dengan Bu Is yang kalau di luar sekolah biasa kupanggil Mbak Is. Aku sering main ke tempat kost-nya yang tidak begitu jauh dari tempatku, dan kebetulan dia kontrak satu rumah dengan teman-teman angkatannya. Tidak ada yang namanya ibu kos di tempatnya, sehingga tempatnya sering jadi tempat main teman-temanku, baik sore maupun malam hari. Dan aku sering ke sana untuk main gitar dengan mas-mas dan mbak-mbak PPL. Apalagi dia yang mau bisa main gitar (dengan alasan biar kalau ingin menyanyi bisa main gitar sendiri) tidak mau diajarikan siapa-siapa selain aku. Padahal aku tidak seberapa mahir.
    Tapi aku suka. Dia manja, dan kalau memanggilku dengan panggilan ‘sayang’ kalau sedang di luar sekolahan. Aku tidak berpikir yang macam-macam, toh teman-teman satu kontrakannya juga tidak ada yang berpiikir macam-macam padaku. Dan aku tahu salah satu teman PPL-nya ada yang naksir sama dia, dan dia (temannya yang naksir itu) tidak akan pernah cemburu padaku, walaupun untuk anak SMA dengan tinggi badan 170, aku masih terlihat seperti anak kecil, apalagi aku kalau memanggil Bu Is dengan sebutan ‘mbak’.
    Keakraban kami tidak hanya di luar sekolah. Kebetulan dia pegang mata pelajaran Kimia. Salah satu pelajaran yang paling aku tidak suka. Sewaktu aku keluar kelas dan mau ke kamar kecil dan melewati ruang guru, aku dipanggil.”Dy… sini..!” katanya.Wah.., dia pakai blus dengan potongan leher yang pendek lagi, (bajunya banyak yang model gitu kali) dan dibalut jas almamaternya dengan kancing yang terbuka semua, juga masih dengan model rok yang sama.
    “Ada apa..?” jawabku.Aku ditarik masuk ke ruang guru. Sepi tidak ada satu orang pun. Aku dibimbingnya berjalan menuju satu meja dan berdiri menempel ke bibir meja. Dia berdiri di belakangku dengan tangan kirinya menopang meja sebelah kiri merapat ke pahaku, dan tangan kanannya bergerak di kanan badanku mengambil lembaran kertas buram.
    “Besok aku mau ngadain ulangan. Ini soalnya, kamu baca dan kamu pelajari..!” katanya.Aku terdiam. Posisiku sangat tidak enak, aku ditekan dari belakang, badannya agak miring ke kanan dengan tangan yang terus corat-coret di kertas buram. Pantatku yang tidak seberapa besar menempel ketat di sekitar daerah pusarnya. Tetapi punggungku terasa ada sesuatu yang asing menempel hangat dan empuk (maklum, sebelumnya aku tidak pernah merasakannya).
    Setiap dia menerangkan dengan mencorat-coret kertas, badannya bergerak ke kanan dan ke kiri dengan tekanan-tekanan. Membuat punggungku terasa ada tekanan sensasi nikmat yang berputar-putar. Batang kemaluanku langsung bergerak. Edan..! Aku tidak memakai celana dalam. Dia terus menerangkan dengan antusias. Bau parfumnya halus sekali. Aku jadi kelimpungan, dia terus menekan-nekan punggungku dengan dadanya. Kadang-kadang aku juga merasakan pantatnya sering digeser-geser untuk menekan pangkal atas pahanya ke pantatku dengan sedikit menjinjingkan kaki, walau dia pakai sepatu hak tinggi. Hangat sekali rasanya.
    Aku berkeringat dan tidak dapat berpikir jernih. Dia terus saja menerangkan. Setiap selesai menerangkan satu bahasan soal, dia memandangku sambil menekan lebih keras badannya ke punggungku, bahkan terasa dia merangkulku dengan satu tangan kirinya yang ditempel dan ditekan keras ke pahaku. Jari-jarinya sedikit menyentuh batang kemaluanku. Ah.., makin lain saja rasanya. Satu sisi aku takut kalau dia tahu ada yang tidak beres dan memalukan pada diriku, karena sangat-sangat jelas batang kemaluanku menyodok kain celanaku hingga membentuk gundukan yang tidak wajar pada pangkal paha.
    Bergerak-gerak lagi. Wah aku rasa denyutannya semakin kencang sampai aku tidak dapat mengontrol perasaanku, badanku terasa tidak menginjak lantai. Apalagi bila dia menatapku dengan pertannyaan, “Sudah mengerti..?” dengan sedikit mendenguskan nafasnya ke arah dadaku.Terasa hangat. Dan tangan kiri yang yang menempel ketat di pahaku dengan jari-jari yang kadang seolah-olah mau mengelus tonjolan batangan kemaluanku di balik celana seragam. Ah… aku rasa dia tahu dan mengerti perubahan keadaanku. Aduh aku tidak dapat mengontrol diri lagi, aku sudah tidak dapat merasakan denyutan batang kemaluanku, rasanya tegang sekali dan seolah-olah mau pecah.
    Apalagi ketika dengan sedikit disengaja (mungkin), posisi kuku jari tengahnya menempel tepat di tonjolan celana dan pada area kepala batang kemaluanku. Digaruknya pelan dan lembut. Saat itu aku langsung tegang dan seolah-olah ada suatu yang menjalar pada tubuhku, persendian terasa lepas dengan keringat dingin sedikit membasahi punggungku yang panas, juga pangkal pahanya dan pahaku yang semakin terjepit ke bibir meja. Mbak Is terasa mamaksa merangkulku dengan tangan kanan yang tadi memegang pen, dilepas dan mencengkeram tanganku. Dan tangan kirinya langsung saja ditekan dan digesek-gesekkan dengan cepat di tonjolan celanaku. Seolah-olah ada keraguan untuk meremas.
    Aku diam dan sedikit mengeluh, dia pun begitu. Terasa ada yang hangat dan basah pada celanaku, perih juga rasanya lubang kepala batang kemaluanku. Mbak Is berjingkat sambil melihat telapak tangannya yang basah. Setengah sadar kutarik nafas dan bergerak menghindar dan berusaha keluar ruang guru dengan tubuh terasa melayang tanpa menoleh memperhatikannya lagi. Tidak tahu apa perasaanku waktu itu.
    “Aku keluar dulu. Biar kupanggil Eko untuk lihat soal itu..” kataku.”Dy… kamu bawa saja..! Nanti malam kembalikan di tempatku..!” potongnya.
    Aku tidak memperhatikannya, dan mengurungkan niat kembali ke kelas untuk memanggil Eko agar membaca soal itu juga. Aku tidak balik masuk ke dalam ruangan untuk mengambil kertas soal, tetapi langsung ke kamar kecil. Langsung kubuka celana dan menarik batang kemaluan yang masih keras dan berdenyut-denyut dengan berirama. Ada cairan putih kental membasahi kain dalam celanaku dan tembus keluar. Aku langsung berusaha konsentrasi buang air kecil. Rasanya sulit, perih dan panas sekali. Lama aku berusaha mengeluarkannya, dan akhirnya keluar juga.
    Aduuhh… periihh…, dan saluran airnya terasa panas sekali. Benar, terasa kebakar. Selesai keluar habis, panasnya tidak hilang. Aku berusaha tenang dengan merendam kepala batang kemaluanku ke dalam gayung berisi air penuh. Masih saja terasa panas, padahal airnya dingin. Kudiamkan saja, toh dengan situasi seperti ini aku tidak enak untuk masuk kelas. Apalagi batang kemaluan ini kalau lagi bangun keras sekali, pasti deh bikin tonjolan keluar. Sebenarnya ukuran punyaku lebih kecil dari punya teman-temanku di kampung, sekitar 14,5 cm dengan lingkar 12 cm saja, bengkok ke kanan lagi. Ini aku tahu karena seringnya aku main dan berenang bersama mereka. Aku pun menunggu sampai semua beres, walau sampai bel istirahat. Tidak apa-apa, sekalian bolos.
    Tidak hanya dalam mata pelajaranya saja dia membantu. Pada saat ujian matematika pun, walau dia mengajar di kelas sebelah, selalu dia sempatkan menengokku dan membantu menyelesaikan tugas dengan memberikan jawaban pada selembar tissue. Dan tidak ada yang tahu selain teman sebangku aku. Teman sebangkuku ini sangat akrab denganku. Dengannya pula aku membangun komplotan (Kami sebut komplotan karena selalu oposisi pada organisasi sekolah) bersama seorang anak yang kami tuakan, Avin namanya. Dia tinggal kelas, sebenarnya tidak nakal (nakal menurutku = suka berkelahi). Komplotan kami sebenarnya tidak takut berkelahi, tetapi kalau ada yang ‘jadi’, kami juga tidak takut ‘beli’. Nanti ada ceritanya. Mungkin kalau menurut bahasa anak sekarang ‘cool’.Cerita Sex 2018,Kisah Seks Dewasa,Cerita Mesum Terbaru,Cerita Dewasa Bugil,Tante Ngentot,Cerita Seks Toket Gede full bugil.
    Dari dia juga, ada rencana mengajak kumpul malam minggu di pantai dengan Mbak Is dan teman-temannya yang lain. Sambil bakar jagung dan nyanyi-nyanyi, PPL semuanya pada ikut. Kami bikin acara api unggun, ngomong ngalor-ngidul, nyanyi-nyanyi dan main gitar. Dan dimana ada aku, di situ Mbak Is selalu ada. Walau disana ada temannya yang naksir dia, sikapnya biasa saja. Dan kami sering berangkulan bertiga dengan Mas Itok (PPL Bhs. Inggris). Mas Itok pun tidak pernah curiga denganku. Dia mengerti kalau Is itu manja, anak bungsu (tidak punya adik dong) dan dia menganggap aku ini adiknya. Tetapi kalau ada apa-apa, Mbak Is pasti merangkulku.
    Aku jadi tidak enak juga lama-lama. Padahal tubuhku biasa saja, cenderung kurus. Jika dibandingkan dengan Mas Itok yang walaupun lebih pendek dariku, tetapi dia dapat dikatakan memiliki bentuk tubuh yang atletis. Kulitnya sedikit gelap dibandingkan dengan kulit Mbak Is yang kuning langsat ‘cerah’, kulit orang jawa yang bersih terawat dengan payudara yang walau dari luar kelihatan biasa saja tapi kalau dilihat benar-benar lumayan besar. Mungkin satu genggaman tangan lebih sedikit, kencang lagi. Toh aku pernah secara tidak sengaja juga pernah melihat dan merasakan gesekan-gesekan di punggungku, jadi aku dapat mengira-ngira berapa ukurannya.
    Aku tambah tidak mengerti sewaktu Mbak Is tidak mau diajak pulang sama Mas Itok, karena alasan sudah dini hari. Akhirnya ditinggal pulang juga, karena disitu toh ada aku. Dan Mbak Is semakin tidak kumengerti. Dia semakin erat saja memelukku pada posisi berbantal di pahaku dengan wajah dibenamkan dekat selangkangan. Tangannya melingkar di punggungku. Aku takut batang kemaluanku akan bergerak-gerak lagi. Memang sudah dari tadi terasa sudah tegang sekali karena terangsang bergesakan badan terus dengannya. Apalagi sekarang wajahnya dibenamkan ke selangkanganku dengan hembusan nafasnya yang tidak teratur dan hangat.
    Sudah tidak bisa dicegah lagi, batang kemaluanku terasa berontak dan langsung menonjol membetuk gundukan hebat di balik celana menekan wajahnya. Kepalang basah dan tidak dapat dicegah lagi. Sudah hilang rasa maluku, dan seopertinya dia yang sengaja demikian. Tapi aku tidak mengerti, aku harus bagaimana. Wajahnya malah seolah-olah digesek-gesekkan dan ditekan ke selangkanganku. Dan pelukannya ke punggung malah semakin kencang saja. Posisiku yang duduk dengan satu kaki bersila dan satunya lagi selonjoran di tanah menyulitkanku untuk bergerak bebas. Ditambah lagi ketidakberanianku untuk.. Ah ngaco.., Avin yang sedari tadi memperhatikanku mendekat mengendap-endap di hadapanku. Kasih kode yang tidak kumengerti.
    Mbak Is semakin tidak karuan saja, sekarang dia malah seolah-olah mau menggigit batang kemaluanku yang menyembul menekan celana. Avin masih pada tempatnya dengan tangan dan mulut bergerak-gerak tapi tidak kumengerti maksudnya. Aku sekarang semakin terasa sakit karena Mbak Is telah benar-benar menggigit batang kemaluanku, dan tangannya yang melingkar di punggungku dilepaskan satu untuk memegang tonjolan itu. Aku meringis menahan nikmat, geli, sakit… tidak karuan.
    Sekarang tangan yang satunya malah dilepaskan dari pinggang dan kedua-duanya memegang batanganku, lalu berusaha membuka resletingku. Aku semakin gemetaran saja. Begitu celana terbuka batanganku terasa melompat keluar, dan dia langsung saja nyosor mengulumnya. Nafasnya semakin tidak beraturan. Aku merasa kegerahan. Dia langsung merubah posisi jongkok sambil membenamkan wajahnya mengulum habis batangan. Tanganku dibimbingnya menyentuh buah dadanya.
    “Dy… pegang ini sayang… remaass… sayaanggg… nggg… ssstt… nikmat sayanggg… ssstt..”Tanganku gemetaran dan langsung kuremas keras-keras. Langsung kutarik ke bawah BH tipisnya, tapi tetap tidak bisa. Hanya sedikit yang menyembul keluar, aku kesulitan menjamahnya. Tangan Mbak Is langsung menyusup ke dadanya sendiri. Ternyata melepas kaitan BH-nya. Aku tidak ngerti kalau kaitan itu ada di depan, dan kalau toh tahu belum tentu aku dapat melepaskan kaitan itu.
    Sekarang buah dadanya menggantung bebas dan aku jadi leluasa meremasnya. Rasanya aneh… empuk, padat, hangat… belum pernah aku merasakan sensasi seperti ini. Batang kemaluan disedot-sedot… nikmat, dan aku meremas-remas buah dadanya yang kenyal dan asing rasanya. Seumur-umur belum pernah aku merasakan meremas buah dada wanita. Apalagi dengan batang kemaluanku dihisap-hisap. Avin merayap dan mendekat. Lewat kode-kodenya aku jadi mengerti kalau aku disuruhnya meletakkan tanganku pada pantat Mbak Is yang nungging itu. Kuelus-elus pantat yang tak begitu besar tapi padat itu. Sekonyong-konyong tangan Mbak Is membuka reitsletingnya sendiri.
    “Sini sayangg… masukkan sini sayaaangg…”Aku selusupkan tangan kananku masuk ke dalam celananya. Kuraba-raba sampai ke selangkangannya yang paling sempit. Aku tidak menemukan apa yang ingin kucari. Kecuali ada sedikit daging yang membukit dan hangat rasanya. Tangan kiriku yang dari tadi bebas tanpa aktifitas kini kualihkan untuk menarik celananya agar lebih turun ke bawah dan aku jadi lebih bebas bergerak meraba-raba selangkangannya.
    Dia semakin liar saja menghisap batang kemaluanku sampai pada pangkal bawah dekat telur puyuh. Dijilatnya penuh nikmat. Dan celananya sudah turun sampai atas lututnya, dan dia berusaha mengangkangkan kakinya, tetapi tidak dapat karena tertahan lingkar pinggang celananya. Tetapi sedikit lumayan, aku dapat menemukan gundukan daging di selangkangan yang sudah basah. Coba kutekan-tekan sedikit, sepertinya bisa cekung ke bawah. Dia semakin mendesis-desis tidak karuan. Avin sudah dekat. Aku diam saja sewaktu tangan Avin mencoba menyusup ke balik celana dalam Mbak Is yang tipis dan berwarna pink itu. Avin mengulurkan telunjuknya dan menyusupkannya, lalu menekannya dan masuk setengah jari.
    “Aduhhh… sssaayanggg.. eehhmm… terruusss… sayaangg… nggg… aakkkhh… teerrruuss… sss..” erangannya menjadi-jadi.Aku jadi mengerti kalau lubang itu mungkin yang disebut vagina, lubang kewanitaan yang bisa untuk hubungan seks. Langsung saja kumasukkan satu jariku mengikuti jari Avin yang sudah masuk ke dalam.”Aaauuggghh.. hhh…” Mbak Is tersedak menghisap batangku sewaktu jariku dan jari Avin masuk bersamaan di lubangnya.Jari-jari tangannya mencengkeram keras di batangku dengan kuku-kukunya yang panjang terawat menancap daerah sekitar kemaluanku.
    “Aaauu… sakiiit..!” aku menjerit.Mbak Is langsung mau bangun, tapi tanganku yang kiri langsung membenamkan kepalanya lagi untuk menghisap batang kemaluanku. Aku takut nanti Mbak Is tahu kalau Avin yang menusuk kemaluannya dengan jari.”Ssudaahhh… Dy… akuu… nggaaak… kuaattthh.. llhhhheeebb.. bbbbeebbb…”Aku semakin kasar saja bertindak dengan membenamkan wajahnya, dan dia tersedak lagi. Aku merasa batang kemaluanku sampai menyentuh pintu tenggorokannya. Dan dia batuk-batuk, tapi masih saja menghisap batang kemaluanku sambil menangis mengiba-iba nikmat dan tidak jelas apa yang diucapkannya.
    Sekonyong-konyong Avin sudah memelorotkan celananya dengan setengah berdiri bertumpu pada lutut, siap mengeluarkan batang kemaluannya sendiri sambil merapatkan satu jari telunjuk pada bibirnya, menyuruh aku untuk diam saja. Kubantu Avin menurunkan CD Mbak Is yang basah membentuk lintangan panjang oleh lendir. Kini aku dapat melihat dengan jelas. Disitu ada bulu-bulu yang tidak begitu lebat bila dibandingkan punyaku dan Avin. Belahan pantatnya begitu sempurna. Padat, kenyal, bersih dan tidak ada perbedaan warna seperti punya teman-teman yang biasa kutahu.
    Mbak Is mengerang sewaktu aku berusaha membantu Avin melepas celana panjang dan CD Mbak Is biar berada lepas dari lututnya, sehingga kakinya dapat lebih lebar mengangkang. Avin mencoba menggeser penisnya pelan-pelan ke mulut lubang Mbak Is. Terlihat mengkilat kepala penis Avin oleh lendir Mbak Is yang terkena terpaan cahaya bulan malam itu. Pelan-pelan disodoknya masuk ke dalam.”Bblleebbb sss… sssttt.. niikmaatt… shaayyyaaangg… aauughhh..” erangnya tanpa tahu penis orang lain yang menusuk vaginanya.”Aughh… terrruuusshh… sshhh… sshh… saayyyaaaangg… terusss… shh.. ssshhh… sshaayyangg… shh..”
    Kepalanya digoyang-goyang keras ke kiri dan ke kanan tanpa mau melepas batang kemaluanku dengan cengkeraman kuku tangannya yang menghujam panas di selangkanganku.”Aauu..!” jeritku tertahan.Kutarik tangannya dari kemaluanku, tapi tanganku malah dipegangnya dan diarahkan ke dadanya. Kuremas habis payudaranya yang kenyal, kupelintir putingnya yang kecil dan lancip. Daging yang tadi menggelatung bebas kini kuremas dan kupelintir dengan kedua tanganku. Gelengan kepalanya ke kiri dan ke kanan semakin keras, kadang-kadang kepalanya dibentur-benturkan ke selangkanganku.
    Nafasnya memburu dengan desisan yang tidak menentu. Punggungnya ditekan lebih ke bawah dan payudaranya hampir menyentuh rumput-rumput tanah. Tanganku jadi tidak hanya memelintir dan meremas payudaranya saja, tetapi juga menahan tubuhnya. Kepalanya sedikit mendongak ke atas dengan rambut yang semakin awut-awutan menutupi wajahnya dan mulutnya menganga lebar merasa kenikmatan yang tidak kumengerti seberapa dahsyat yang Mbak Is dapat dari sodokan penis Avin dengan ukuran yang lebih pendek dari punyaku itu.
    Posisi dia ini menyebabkan pantat Mbak Is semakin menungging terangkat ke atas. Bertambah indah, aku kagum melihat bentuknya, walaupun tidak begitu besar tapi didukung perutnya yang kecil, apik, jadi terkesan berbody gitar. Suara-suara cepakan pantat yang beradu dengan pangkal paha seolah tidak dihiraukan oleh Mbak Is. Dia mengerang dan goyangan pinggulnya semakin hebat. Desisan nafasnya semakin cepat dan dia semakin kuat mencengkeram kemaluanku.


    Pada tahap berikutnya seolah dia tegang luar biasa, menjerit kecil.”Aacckhh… aahhh… cceeeepttt… shhaayyaang..!” badannya sedikit mengejang dan tiba-tiba dikulum dan dihisapnya lagi batangku yang tadi hanya dicengkeram saja.Aku semakin terhanyut iramanya, kuremas-remas payudaranya dengan kuat. Sekonyong-konyong ada rasa yang menjalar kuat pada saluran batangku. Mbak Is tanpa kuduga menggigit dengan kuat batangku yang keras itu diikuti sentakan yang cepat dan kuat pada pantatnya yang beradu dengan perut Avin dengan vagina yang masih disodok-sodok penis.
    “Aakkhh..!” aku menjerit panjang dan lirih, merasa sakit dan nikmat.Ada rambatan aneh pada saluran kemaluanku. Rasanya tulang-tulangku copot dari persendian dan saraf-sarafku terasa kendor setelah ketegangan luar biasa dan lama yang kurasakan. Aku jatuh rebah telentang setelah sekian lama bertahan pada posisi duduk. Batang kemaluanku terasa memuntahkan muatannya yang dari tadi tertahan oleh ketidaktahuanku akan seks. Terasa hangat membanjiri rongga mulut Mbak Is dan langsung ditelannya. Karena saking banyaknya yang kukeluarkan dan dia sendiri habis mengalami sentakan hebat dan lemas, sampai dia terbatuk-batuk tersedak air maniku.
    Mbak Is mencoba bangun, terkejut dan mau menjerit ketika dia sadar masih ada sesuatu yang menusuk-nusuk kemaluannya, sementara posisiku melintang dari tubuhnya. Avin cepat-cepat membekap mulutnya dari belakang, dan aku coba membantu Avin dengan memeluk tubuh Mbak Is. Mbak is manangis hebat, wajahnya dibenamkan ke pundakku. Aku merasa sodokan-sodokan hebat dari tubuh Mbak Is karena digenjot Avin dari belakang. Avin mengerang dengan tubuh yang sedikit gemeter.
    “Aaakkhh… Iiissshh… Aaakkkhh… sshhudddaakhh… hhh..” dia mengerang dengan menancapkan habis-habis punyanya ke dalam vagina Mbak Is yang sudah basah itu.Dia rangkul pundak Mbak Is dengan penis masih menancap disana. Setelah avin melepaskan penisnya dari vagina, Mbak Is jadi lebih bebas berubah posisi duduk di pangkuanku dan memelukku erat-erat sambil menangis sejadi-jadinya. Rupanya dia sadar kalau ada orang yang selain aku yang memberinya kenikmatan, tetapi dia tidak mengerti kalau itu Avin. Kawanku dan juga muridnya di sekolah…

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

  • Video Bokep Ku Entot Si Cantik Airi Minami Dengan Buas Di Laut

    Video Bokep Ku Entot Si Cantik Airi Minami Dengan Buas Di Laut


    1784 views

  • Bercinta Dengan Pacar Kakak

    Bercinta Dengan Pacar Kakak


    1680 views

    Namaku Messa, aku anak kedua dari papah dan mamahku. Aku mempunyai kakak perempuan namanya kak Dena. Dia sudah kuliah dan aku masih SMA. Sebagai anak gadis, aku dan kakak ku sama-sama mempunyai tubuh yang seksi namun aku lebih cantik dari kakak ku, karena wajahkuyang lebih mirip dengan mamahku yang juga cantik, dan kakak ku yang cenderung mirip dengan papahku. Aku memiliki perawakan tinggi 165cm, berat badan 55kg membuat tubuhku terlihat langsing dan sital. Aku juga mempunyai payudara yang gak terlalu besar namun sangat padat dan berisi, dan juga pantatku yag montok menjulang kebelakang, membuat aku sangat PD (percaya diri) ketika aku menggunakan celana pendek setrit.

    Sebagai anak terakhir, aku sering ditinggal oleh papah dan mamahku, kadang juga ditinggal kakak ku juga yang keluar dengan pacarnya yang bernama mas Bagas. Mas Bagas menurutku termasuk laki-laki yang ganteng dan juga memiliki tubuh yang langsing. Sungguh perawakn seperti mas Bagas yang menjadi idamanku. Hingga kalau mas Bagas maen dirumah aku sering mencuri pandang untuk memandangnya.

    Dan pada suatu Siang itu aku sendirian. Papa, Mama dan Mbak Dena mendadak ke Jakarta karena nenek sakit. Aku nggak bisa ikut karena ada kegiatan sekolah yang nggak bisa aku tinggalin. Daripada bengong sendirian aku iseng bersih-bersih rumah. Pas aku lagi bersihin kamar Mbak Dena aku nemu sekeping VCD. Ketika aku merhatiin sampulnya.. astaga!! ternyata gambarnya sepasang bule yang sedang berhubungan sex. Badanku gemetar, jantungku berdegup kencang.

    Pikiranku menerawang saat kira-kira 1 bulan yang lalu aku tanpa sengaja mengintip Mbak Dena dengan pacarnya berbuat seperti yang ada di sampul vcd tsb. Sejak itu aku sering bermasturbasi membayangkan sedang bersetubuh. Tadinya aku bermaksud mengembalikan vcd tersebut ke tempatnya, tapi aah.. mumpung sendirian aku memutuskan untuk menonton film tersebut. Jujur aja aku beriaru sekali ini nonton blue film. Begitu aku nyalain di layar TV terpampang sepasang bule yang sedang saling mencumbu.

    Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yang melekat mereka lepas. Si cowok mulai menciumi leher ceweknya, kemudian turun ke payudara. Si cewek tampak menggeliat menahan nafsu yang membara. Sesaat kemudian si cowok mejilati vaginanya terutama di bagian klitorisnya. Si cewek merintih-rintih keenakan. Selanjutnya gantian si cewek yang mengulum penis si cowok yang sudah ereksi. Setelah beberapa saat sepertinya mereka tak tahan lagi, lalu si cowok memasukkan penisnya ke vagina cewek bule tadi dan langsung disodok-sodokin dengan gencar. ”

    Sejurus kemudian mereka berdua orgasme. Si cowok langsung mencabut rudalnya dari vagina kemudian mengocoknya di depan wajah ceweknya sampai keluar spermanya yang banyak banget, si cewek tampak menyambutnya dengan penuh gairah. Aku sendiri selama menonton tanpa sadar bajuku sudah nggak karuan. Kaos aku angkat sampai diatas tetek, kemudian braku yang kebetulan pengaitnya di depan aku lepas. Kuelus-elus sendiri tetekku sambil sesekali kuremas, uhh.. enak banget. Apalagi kalo kena putingnya woww!! Celana pendekku aku pelorotin sampe dengkul, lalu tanganku masuk ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok klitorisku. Sensasinya luar biasa!! Makin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tanganku semakin cepat menggosok klitoris sementara yang satunya sibuk emremas-remas toketku sendiri.

    Dan, “Oohh.. oohh..” Aku mencapai orgasme yang luar biasa. Aku tergeletak lemas di karpet. Tiba-tiba, bel pintu berbunyi. Tentu saja aku gelagapan benerin pakaianku yang terbuka disana-sini. Abis itu aku matiin vcd player tanpa ngeluarin kasetnya. “Gawat!” pikirku. “Siapa ya? Jangan-jangan pa-ma! Ngapain mereka balik lagi?”. Buru-buru aku buka pintu, ternyata di depan pintu berdiri seorang cowok keren. Rupanya Mas Bagas pacar Mbak Dena dari Bandung.

    “Halo Messa sayang, Mbak Denanya ada?” “Wah baru tadi pagi ke Jakarta. Emang nggak telpon Mas Bagas dulu?”
    “Waduh nggak tuh. Gimana nih mo ngasi surprise malah kaget sendiri.”
    “Telpon aja HP-nya Mas, kali aja mau balik” usulku sekenanya.

    Padahal aku berharap sebaliknya, soalnya terus terang aku diem-diem aku juga naksir Mas Bagas. Mas Bagas menyetujui usulku. Ternyata Mbak Dena cuman ngomong supaya nginep dulu, besok baru balik ke Bandung, sekalian ketemu disana. Hura! Hatiku bersorak, berarti ada kesempatan nih. Aku mempersilakan Mas Bagas mBagas.

    Setelah mandi kami makan malam bareng. Aku perhatiin tampang dan bodi Mas Bagas yang keren, kubayangkan Mas Bagas sedang telanjang sambil memperlihatkan Penisnya. Nggak sulit untuk ngebayangin karena aku kan pernah ngintip Mas Bagas ama Mbak Dena lagi ngentot. Rasanya aku pengen banget ngerasain penis masuk ke vaginaku, abis keliatannya enak banget tuh.

    “Ada apa Messa, Kok ngelamun, mikirin pacar ya?” tanyanya tiba-tiba.
    “Ah, enggak Mas, Messa bobo dulu ya ngantuk nih!” ujarku salting.
    “Mas Bagas nonton TV aja nggak papa kan?”


    “Nggak papa kok, kalo ngantuk tidur aja duluan!” Aku beranjak masuk kamar.

    Setelah menutup kintu kamar aku bercermin. Bajuku juga kulepas semua. Wajahku cantik manis, kulitku sawo matang tapi bersih dan mulus. Tinggi 165 cm. Badanku sintal dan kencang karena aku rajin senam dan berenang, apalagi ditunjang toketku yang 36B membuatku tampak sexy. Jembutku tumbuh lebat menghiasi vaginaku yang indah. Aku tersenyum sendiri kemudian memakai kaos yang longgar dan tipis sehingga meninjolkan kedua puting susuku, bahkan jembutku tampak menerawang.

    Aku merebahkan diriku di atas kasur dan mencoba memejamkan mata, tapi entah kenapa aku susah sekali tidur. Sampai kemudian aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah. Aneh! Suara siapa malam-malam begini? Astaga! Aku baru inget, itu pasti suara dari vcd porno yang lupa aku keluarin tadi, apa Mas Bagas menyetelnya? Penasaran, akupun bangkit kemudian perlahan-lahan keluar.

    Sesampainya di ruang tengah, deg!! Aku melihat pemandangan yang mendebarkan, Mas Bagas di depan TV sedang menonton bokep sambil ngeluarin penisnya dan mengelusnya sendiri. Wah.. batangnya tampak kekar banget. Aku berpura-pura batuk kemudian dengan tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Mas Bagas. Mas Bagas tampak kaget mendengar batukku lalu cepat-cepat memasukkan penisnya ke dalam kolornya lagi, tapi kolornya nggak bisa menyembunyikan tonjolan tongkatnya itu.

    “Eh, Messa anu, eh belum tidur ya?” Mas Bagas tampak salting, kemudian dia hendak mematikan vcd player.”
    “Iya nih Mas, gerah eh nggak usah dimatiin, nonton berdua aja yuk!” ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan pepaya bangkokku.
    “Oh iya deh.” Kamipun lalu duduk di karpet sambil menonton.

    Aku mengambil posisi bersila sehingga memekku mengintip keluar dengan indahnya.

    “Mas, gimana sih rasanya bersetubuh?” tanyaku tiba-tiba.

    “Eh kok tau-tau nanya gitu sih?” Mas Bagas agak kaget mendengar pertanyaanku, soalnya saat itu matanya asyik mencuri pandang ke arah selakanganku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga vaginaku semakin terlihat jelas.

    “Alaa nggak usah gitu! Aku kan pernah ngintip Mas sama Mbak Dena lagi gituan.. nggak papa kok, rahasia terjaga!”

    “Oya? He he he yaa.. enak sih.” Mas Bagas tersipu mendengar ledekanku.

    Akupun melanjutkan, “Mas, vaginaku sama punya Mbak Dena lebih indah mana?” tanyaku sambil mengangkat kaosku dan mengangkangkan kakiku lebar-lebar so memekkupun terpampang jelas, dikutip langsung dari situs resmi

    “Ehh bagusan punyamu.”
    “Terus kalo toketnya montokan mana?” kali ini aku mencopot kaosku sehingga payudara dan tubuhku yang montok itu telanjang tanpa sehelai benang yang menutupi.

    “Aaanu.. lebih montok dan kencengan tetekmu!” Mas Bagas tampak melotot menyaksikan bodiku yang sexy. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang.

    “Sekarang giliran aku liat punya Mas Bagas!” Karena sudah sangat bernafsu aku menerkam Mas Bagas.

    Kucopoti seluruh pakaiannya sehingga dia bugil. Aku terpesona melihat tubuh bugil Mas Bagas dari dekat. Badannya agak langsing tapi sexy. penisnya sudah mengacung tegar membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalo dulu ngebayangin bentuk burung cowok aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir.

    “Wah gede banget! Aku isep ya Mas!” Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum batang kemaluannya yang gede dan panjang itu seperti yang aku tonton di BF.

    “Slurp Slurp Slurpmmh! Slurp Slurp Slurp mmh.” Ternyata nikmat sekali mengisap penis. Aku jepit penisnya dengan kedua susuku kemudian aku gosok-gosokin, hmm nikmat banget! Mas Bagas akhirnya tak kuat menahan nafsu. Didorongnya tubuh sintalku hingga terlentang lalu diterkamnya aku dengan ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam ikut bekerja meremas-remas kelapa gadingku.

    “Ahh mmh.. yesh uuh.. enak mas” Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat.

    “Auwh geli nikmat aah ouw!” Aku menggelinjang kegelian tapi tanganku justru menekan-nekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentilku.

    Sejurus kemudian lidahnya turun ke vaginaku. Tangannya menyibakkan jembutku yang rimbun itu lalu membuka vaginaku lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar kemudian dijilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil atau dihisap dengan kuat.

    “Yesh.. uuhh.. enak mas.. terus!” jeritku.
    “Slurp Slurp, vaginamu gurih banget Messa mmh”.

    Mas Bagas terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku nggak tahan lagi.

    “Mas.. ayo.. masukin penismu.. aku nggak tahan..”

    Mas Bagas lalu mengambil posisi 1/2 duduk, diacungkannya penisnya dengan gagah ke arah lubang vaginaku. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan rudalnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang rudal itu ke dalam vaginaku

    “Aauw sakit Mas pelan-pelan akh..” Walaupun sudah basah, tapi vaginaku masih sangat sempit karena aku masih perawan.

    “Au.. sakit” Mas Bagas tampak merem menahan nikmat, tentu saja dibandingkan Mbak Dena vaginaku jauh lebih menggigit. Lalu dengan satu sentakan kuat sang rudal berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya.

    “Au.. sakit..” Aku melonjakkan pantatku karena kesakitan. Kurasakan darah hangat mengalir di pahaku, persetan! Sudah kepalang tanggung, aku ingin ngerasain nikmatnya bercinta. Sesaat kemudian Mas Bagas memompa pantatnya maju mundur.

    “Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!” “Aakh! Aakh! Auw!” Aku menjerit-jerit kesakitan, tapi lama-lama rasa perih itu berubah menjadi nikmat yang luar biasa. vaginaku serasa dibongkar oleh tongkat kasti yang kekar itu, demikian kutipan langsung dari forum resmi

    “Ooh.. lebih keras, lebih cepat” Jerit kesakitanku berubah menjadi jerit kenikmatan. Keringat kami bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Mas Bagas malah mencabut penisnya dan tersenyum padaku. Aku jadi nggak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Kakiku kukangkangkan tepat di atas penisnya, dengan birahi yang memuncak kutancapkan batang bazooka itu ke dalam memekku.

    “Jrebb.. Ooh..” aku menjerit keenakan, lalu dengan semangat 45 aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan pinggulku.
    “Ouwh.. enak banget vaginamu nggigit banget sayang.. penisku serasa diperas”
    “Uggh.. yes.. uuh.. auwww.. penismu juga hebaat, memekku serasa dibor” Aku menghujamkan pantatku berkali-kali dengan irama sangat cepat.

    Aku merasa semakin melayang. Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh sel tubuhku berkumpul menjadi satu dan dan “Aah mau orgasme Mas..” Aku memeluk erat-erat tubuh atletisnya sampai Mas Bagas merasa sesak karena desakan susuku yang montok itu.

    “Kamu sudah sayang? OK sekarang giliran aku!” Aku mencabut vaginaku lalu Mas Bagas duduk di sofa sambil mememerkan ‘tiang listriknya’. Aku bersimpuh dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan. Kuraih penis besar itu, kukocok dengan lembut. Kujilati dengan sangat telaten. Makin lama makin cepat sambil sesekali aku isap dengan kuat, dilansir dari

    “Crupp.. slurp.. mmh..” “Oh yes.. kocok yang kuat sayang!” Mas Bagas mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua bola basket yang menggantung di dadaku. Aku semakin bernafsu mengulum. Menjilati dan mengocok penisnya.

    “Crupp crupp slurp!” “Ooh yes.. terus sayang yes.. aku hampir keluar sayang!” Aku semakin bersemangat ngerjain penis big size itu.

    Makin lama makin cepat cepat Cepat, lalu lalu “Croot.. croot..” Penisnya menyemburkan sperma banyak sekali sehingga membasahi rambut wajah, tetek dan hampir seluruh tubuhku. Aku usap dan aku jilati semua maninya sampai licin tak tersisa, lalu aku isap penisnya dengan kuat supaya sisa maninya dapat kurasakan dan kutelan. Akhirnya kami berdua tergeletak lemas diatas karpet dengan tubuh bugil bersimbah keringat. Malam itu kami mengulanginya hingga 4 kali dan kemudian tidur berpelukan dengan tubuh telanjang. Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan.

  • Busty student Noelle Easton hikes uniform lets teacher lick her big nipples

    Busty student Noelle Easton hikes uniform lets teacher lick her big nipples


    1652 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang
    yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini
    menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
    disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda
    hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore
    lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan
    setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!