• Foto Ngentot Anak Smp Jepang Dengan Gurunya

    Foto Ngentot Anak Smp Jepang Dengan Gurunya


    1879 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Arika Hisap Kontol Sebelum Di Entot

    Foto Arika Hisap Kontol Sebelum Di Entot


    1994 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Rino Akane Cewek Lugu Bermain Dengan Sex Toys

    Rino Akane Cewek Lugu Bermain Dengan Sex Toys


    1760 views

  • Kenikmatan Gadis Muda Saat Belajar Renang

    Kenikmatan Gadis Muda Saat Belajar Renang


    1914 views

    Duniabola99.org – Aku kerja sebagai trainer berenang di salah satu sport hall yang berada di kawasan perumahan elit yang mayoritas penghuninya warga keturunan.

    Perumahannya mewah, rumahnya gak banyak tapi besar-besar. Sport Hallnya lengkap, lapangan tenis, gym, kolam renang, malah disediakan juga lapangan basket merangkap volley dan bulu tangkis. Kalo peralatan untuk tenis meja ada didepan gym.

    Aku bekerja sebagai pelatih renang. Asik juga ngajarin renang disitu karena yang ikutan belajar renang banyakan amoy, cantik, putih, mulus dan sexy lagi. Salah satu yang ikutan belajar renang dengan aku adalah Fang-fang. Amoy yang satu ini imut, tinggi 165, berat 47, toketnya 32C kayanya. kalo les dia pake baju renang yang terusan, model celana pendek dan blus lengan pendek, sehingga paha mulusnya gak bisa dilihat sampe selangkangannya. tapi dengan baju renang seperti itu, bodinya Fang-fang tetap paling menarik diantara amoy laennya yang belajar denganku. Menarabola

    Dia belum kuliah, masih sekolah katanya, baru kelas 1 lagi, masih ABG banget. Kalo ngajarin renang, salah satunya adalah bagaimana bisa berlatih meragakan gerakan renang yang benar, sehingga aku menahan badan mereka di kedua tanganku. Karena didalem air, jadi gak terlalu berat menahan badan mreka dengan kedua tanganku yang kurentangkan kedepan.Ketika mereka melatih gerakan renangnya, badannya tentunya terguncang-terguncang, aku sering memanfaatkan kesempatan itu untuk meremas pelan toket mereka, tanganku tepat berada dibagian dada dan selangkangan. Tangan satunya cuma bisa meremas paha saja.

    Toket Fang-fang terasa kenyal ketika kuremas pelan, ketika itu sedang gilirannya melatih gerakan renangnya.Sehabis selesai, dia cuma tersenyum saja memandangiku, senyuman yang penuh arti, aku merasa dia tahu bahwa aku memanfaatkan kesempatan itu untuk memerah toketnya walaupun pelan.

    “Om tadi grepe-grape Fang-fang ya”, bisiknya pelan sambil tersenyum.
    Aku kaget juga mendengar bisikannya, tapi melihat dia tersenyum ya keterkejutanku ilang dengan sendirinya.

    “Montok kamu Fang”, jawabku.

    “Ih si om genit”, katanya sambil mencubit perutku.

    “Ih nyubit diperut, ntar nyenggol lagi”, kataku.

    “Om mau disenggol? ntar fang-fang senggol deh”, katanya sambil mengelus selangkanganku.

    aku memang memakai celana renang model celana pendek yang longgar. Kaget juga ketika dia mengelus selangkanganku.

    “Om gede dan keras banget, om horny ya grepe2 Fang-fang”, katanya sambil senyum. Binal juga ni amoy pikirku.

    “Om, disini rame, om mau gak ngajarin Fang-fang renang dirumah”.

    “Jadi private dong”.

    “Gak apa, Fang-fang bayar tarif private om deh”.

    “Gak usah, dengan segala senang hati, om mau kok ngajarin Fang-fang dirumah. ada kolam renangnya dirumah?”.

    “Ada om, tapi gak sebesar disini, separuhnyalah”.

    “Trus Fang-fang mo ajak sodara”.

    “Gak om, Fang-fang sendiri”.

    “Mangnya bole ma ortu belajar dirumah”.

    “Ortu di spore kok om, kalo libur Fang-fang kesana”.

    “O itu”, pantes binal pikirku, bebas sendirian disini dan pastinya gak pernah kekurangan uang.

    “Trus kapan mo mulainya”.

    “Tiap ari juga boleh om”.

    “Hah, tiap ari”.

    “Iya biar cepet bisa, juga kalo dirumah kan lebih bebas ketimbang disini rame”. Aku menduga ada udang dibalik bakwan ni dari ucapannya barusan.

    “Kalo tiap ari om susah ngatur jadwalnya ma disini. Bisanya cuma kalo om gak ngajar disini”.

    “Gitu juga boleh om, hari apa aja”. Kita buat kesepakatan hari belajar renangnya.

    Karena di sport hall aku ngajar 4 hari, makanya tinggal 3 hari sisanya.

    Pada hari yang sudah dijanjikan, aku kerumah Fang-fang, besar rumahnya. Dia membuka sendiri gerbang rumahnya, aku diajaknya masuk kedalam. Mobil bututku jadi ngerusak pemandangan indah di halaman rumahnya. Fang-fang langsung mengajakku ke dalem, rumahnya besar, jadi ruangannya juga serba besar dan mewah, ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan serba besar dengan perabotan lengkap. Yang aku heran rumahnya sepi.

    “Kok sepi rumahnya Fang”.

    “Iya om, Fang-fang sendirian dirumah ini”.

    “Gak ada pembantu?”

    “ada tapi di counter mereka aja, mereka gak masuk kedalem rumah kalo gak perlu”.

    “O gitu, jadi bebas dong gak ada yang ganggu”.

    “Iya om jadi bebas grepe2 nya ha ha”, dia tertawa lepas.

    “O mau toh di grepe2?.

    “Fang-fang tuker baju dulu ya, tuh kolamnya di halaman blakang”.

    Aku menuju ke halaman blakang, Halaman tertutup tembok tinggi, ada pool kecil, tapi cukuplah untuk melatih gerakan tangan dan kaki. Untuk memperlancar ketrampilannya renangnya lebih efektif dikolam besar sesuai standard. Aku melepaskan pakaianku, tinggal hanya memakai celana gombrongku. Aku langsung nyemplung ke pool, semeter dalemnya.

    Fang-fang keluar hanya berbikini. aku sampe menelen ludah melihat pemandangan yang sangat merangsang. Bodinya yang seksi hanya ditutupi bikini minim, branya model ditaliin kebelakang, kayanya kekecilan untuk menampung toketnya yang ranum.

    CD nya model g string, tidak dapat menutupi jembutnya yang lebat.

    “Wah Fang, aku horny banget ni liat kamu pake bikini minim gini”.

    “apa lepas aja ya om”.

    “Nantilah, yang dikasi liat dikit2 kan lebih horny lagi”. Memang sempurna Fang-fang dilahirkan sebagai prempuan.

    Wajah cantik dengan mata yang mencipit dihiasi dengan hidung yang mancung dan bibir yang mungil, sangat mengundang untuk dikulum. Rambutnya dipotong pendek seperti lelaki tetapi sangat serasi dengan wajahnya yang tirus itu, menambah kecantikannya. Kulitnya putih mulus, bodinya seksi banget. Selain toketnya yang membusung, pinggang ramping, perutnya rata dengan puser yang berbentuk garis keatas, Pantatnya yang bulet tidak tertutup apa2, karena dia mengenakan cd model gstring dimana bagian blakangnnya menyelip ke belahan pantatnya. Pantatnya bergoyang kekiri dan kanan mengikuti ayunan langkahnya. kontolku langsung meronta2 disuguhi pemandangan yang memabokkan itu.

    Dia pun ikutan nyemplung ke kolam dan langsung latihan. Aku menganjurkan latihan tangan dan kaki dilakukan sendiri2 sembari berpegangan ke pinggir kolam. Mula2 latihan kaki, aku membetulkan kalo gerakannya keliru. Cukup melelahkan karena dia latihan sendiri, sehingga gak ada jeda karena harus gantian dengan orang laen. Habis latihan kaki, sekarang latihan tangan dengan mencantolkan kaki pada pegangan dipinggir pool, ini lebih berat lagi karena sekalian sambil latihan mengambil napas. Sebentar latihan saja, dia dah kelelahan.

    Aku mengkoreksi gerakan tangannya dan minta dia mengulanginya lagi setelah jeda sebentar. Setelah itu latihan meluncur dengan gerakan kaki saja, dilanjutkan dengan gerakan tangan saja. Karena lebar kolam gak jauh, maka meluncur dengan gerakan kaki saja dengan mudah dilakukannya. Setelah benar, mulai meluncur dengan gerakan tangan saja, sedikit lebih berat karena daya luncurnya lebih lambat dengan hanya gerakan tangan dibanding dengan hanya gerakan kaki. Dia sebentar saja sudah kelelahan. aku kembali mengkoreksi gerakan tangannya dan minta dia untuk melakukannya lagi.

    Aku sengaja tidak menyentuh tubuhnya supaya napsuku tidak menggelegak naek, walaupun kontolku tetap saja menunjuk ke arah utara.

    “Wah om, cape banget ya latihan sendiri”.

    “Ya lah, kan jedanya lebih dikit, Tapi kan dengan waktu yang sama kamu bisa latihan lebih lama, lebih efektif. Di sport hall gerakan kamu gak bener2, sekarang baru sekali latihan aja dan bener kok. Memperlancarnya dikolam besar aja ya”.

    Dia tersenyum saja,

    “Capek om, istirahat ya”.

    Tanpa menunggu jawabannya dia keluar pool, aku hanya memandangi gerakan pantatnya yang sangat merangsang itu ketika dia menghilang kedalam rumah. Dia keluar lagi dengan membawa makanan dan minuman kaleng. Dia langsung telungkup di dipan dibawah payung. Aku segera keluar dari pool dan duduk disebelahnya.

    “Om, badan Fang-fang kok pegel2 ya, om sadis sih ngelatihnya”. Aku merasa dia mengundang aku untuk mulai beraktivitas.

    “Aku pijitin ya”.

    “Mangnya om bisa mijit, biasanya ngeremes”.

    “Dua2nya juga aku ahli”. Aku mulai memijit pundaknya, punggungnya, pinggangnya, pantatnya dan pahanya.

    Kembali ke pundak dan punggungnya.

    “Om kalo mengganggu branya dilepas aja”. Wah undangan to the point neh.

    Langsung aja kuurai ikatan bra yang dileher dan dipunggung, aku lebih leluasa memijat punggungnya, tanganku mulai menurun kesamping punggungnya, memijat dan sambil menyentuh toketnya. Fang-fang menoleh dan tersenyum, dia mengangkat punggungnya sehingga tanganku bisa menyelip kedadanya dan meremas2 toketnya yang ranum, pentilnya kuplintir2, ini menyebabkan dia melenguh,

    “om…”. Dengan gemas aku meremas2 toketnya,

    “Kamu berbalik deh Fang”.

    Dia membalikkan badannya, branya terlepas jatuh, aku menunduk kemudian perlahan aku mencium bibirnya. Dia menyambut ciumanku dengan mengemut bibirku juga. tanganku kembali mengarah ke toketnya, langsung saja kuremas dan kuplintir pentilnya. Aku melepas bibirku dan mulai menciumi telinganya dan terus ke lehernya. telinga dan leher merupakan salah satu dari sekian banyak titik sensitif di tubuhnya. Dia mulai melenguh menikmati ulahku, pentilnya mengeras karena terus kuplintir2.

    “om, …” lenguhku.

    “Kenapa Fang, udah gak tahan ya, pengen dilanjut…” kataku sambil tersenyum.

    “Jembut kamu lebat ya Fang, pasti napsu kamu besar ya”, kataku sambil mengemut2 pentilnya dan meremas toketnya. “Toketmu kenceng ya Fang, pentilnya gede, sering diemut ya.”

    Sambil menikmati remasanku, dia juga tidak tinggal diam, diremasnya kontolku dari luar celanaku.

    “om, ngacengnya sudah keras banget”, katanya.

    “Besar banget lagi”.

    “Mangnya kamu belon pernah ngerasin yang besar ya Fang?”.

    “kontol cowok Fang-fang gak segede om punya”.

    “Sering ngerasain kontol cowok kamu ya”.

    “enggak kok om, baru 4 kali”.

    “wah masi peret dong nonok kamu ya”.

    “La iyalah, kontol om sgitu gedenya, pasti sesek deh nonok Fang-fang kemasukan kontol gede om”.

    “Kamu kok ngajakin aku ke rumah napa si?”

    “Kata temen Fang-fang, maen ma om2 lebi nikmat, makanya Fang-fang jadi penasaran pengen nyoba”.

    “Mangnya ma cowok kamu gak nikmat”.

    “Nikmat si om, tapi kata temen Fang-fang sensasinya beda banget kalo ma om2, lebi nikmat gitu deh. Om kan beken diantara cewek yang om ajarin brenang”.

    “Apa katanya”. “Kata mereka om tu keren, macho banget,jangan ge er ya om”.

    “Macho? Mantan cowok?”

    “Ih, dibilangin bener2 malah becanda”, katanya sambil tersenyum. aku tidak menanggapinya Aku sudah tidak bisa menahan napsuku lagi.

    Aku melepaskan celana pendekku, sehingga menyembullah kontolku sudah ngaceng dengan penuh.”Gedenya om”,katanya. Aku berbaring disebelahnya, dipannya cukup lebar untuk 2 orang berbaring bersebelahan. bibirnya kembali kucium dengan penuh napsu dan sambil meremas2 toketnya dan memlintir2 pentilnya.

    “Isep dong om..” pintanya sambil menyorongkan toketnya itu ke wajahku.

    Langsung toketnya kuisep dengan penuh napsu. pentilnya kujilati.

    “Ohh..Sstt..” erangnya keenakan.

    Aku mulai mengelus jembutnya yang nongol keluar dari CDnya, kemudian kususupkan ke dalam CDnya. Jariku langsung menyentuh belahan bibir nonoknya dan kugesek-gesekkan dari bawah ke atas. Gesekannya berakhir di itilnya sehingga menimbulkan kenikmatan yang luar biasa. nonoknya langsung berlendir.

    “Oo.. Ooh! Uu.. Uuh!” desahnya sambil menekan tanganku satunya untuk terus meremas-remas toketnya.

    “om, Fang-fang udah gak tahan nih”.

    CDnya kudorong kebawah sampai terlepas dari kakinya. Dia mengangkat pantatnya untuk mempermudah aku meloloskan penutup terakhir tubuhnya. Kedua kaki kukangkangkan sehingga tampak jelas jembutnya yang lebat. Aku kembali meraba dan mengelus nonoknya.Aku menyelipkan jari ke belahan nonoknya yang sudah basah dan menyentuh dinding dalam nonoknya. “om..! Aduuh! Fang-fang sudah enggak tahan, udah pengen dimasukkin”, pintanya.

    Bukannya langsung memenuhi permintaannya, jariku beralih menggosok-gosok itilnya.

    “Aduuh! om..nakal!” serunya.

    Dia pun semakin tidak karuan, diremasnya kontolku yang sudah keras sekali. toketnya yang sudah keras sekali terus saja kuremas2, demikian juga pentilnya. “Ayo dong om dimasukin, Fang-fang sudah benar-benar enggak kuu.. at!” rengeknya lagi.
    Kemudian kumasukkan jariku ke dalam nonoknya yang sudah basah kuyup. nonoknya langsung kukorek2,dindingnya digaruk-garuk. Benjolan seukuran ibu jari yang tumbuh di dalam liang nonoknya kumainkannya dengan ujung jari hingga badannya tiba-tiba menggigil keras dan digoyang-goyangkannya pantatnya mengikuti permainan ujung jariku. Aku menelungkup diselangkangannya dan mulutku langsung mengulum bibir nonoknya. Cairan yang membasahi sekitar selangkangannya kujilati dan setelah bersih kembali kukulum bibir nonoknya.

    Kemudian giliran itilnya mendapat giliran kukulum dan kulumat dengan mulutku. Jari tanganku kembali menyeruak masuk ke dalam nonoknya, dia benar-benar hampir pingsan karenanya.Tubuhnya kembali terguncang hebat, kakinya jadi lemas semua, otot-otot perutnya jadi kejang dan akhirnya dia nyampe, cairan nonoknya yang banjir kutampung dengan mulut dan tanpa sedikit pun merasa jijik kutelan semuanya. Dia menghela napas panjang, aku masih dengan lahapnya melumat nonoknya sampai akhirnya selangkangannya benar-benar bersih kembali.

    Nonoknya terus kuusap2, demikian juga itilnya sehingga napsunya bangkit kembali.

    “Terus om..Enak..” desahnya.

    “Ayo dong om.. Fang-fang udah nggak tahan”. Tetapi aku masih tetap saja menjilati dan menghisap itilnya sambil meremas2 toket dan pentilnya.

    Dia kunaiki dan segera kuarahkan kontolku ke nonoknya. Perlahan kumasukkan kepala kontolku.

    “Enak om..” katanya dan sedikit demi sedikit aku meneroboskan kontolku ke nonoknya yang sempit.
    nonoknya terasa sesek karena kemasukan kontol besar, setelah kira-kira masuk separuh lebih, kontol mulai kuenjot keluar masuk. “Terus om.. kontol om enak” erangnya keenakan. Aku terus mengenjot nonoknya, dia menyorongkan dadanya ke mulutku.
    Pentilnya kuhisap. Belum berapa lama kuenjot, aku mengajak tukar posisi. Sekarang dia yang diatas Diarahkannya nonoknya ke kontolku yang tegak menantang. Dengan liar dia kemudian mengenjot tubuhnya naik turun. toketnya yang montok bergoyang mengikuti enjotan badannya. Aku meremas toketnya dan menghisap pentilnya dengan rakus.

    “om.. kontol om besar, keras banget..”, dia terus menggelinjang diatas tubuhnya.

    “Enak Fang?” “Enak om.. entotin Fang-fang terus om..”

    Aku memegang pinggangnya yang ramping dan menyodokkan kontolku dari bawah dengan cepat. Dia mengerang saking nikmatnya. Keringatku menetes membasahi tubuhnya. Akhirnya, “Fang-fang nyampe om” jeritnya saat tubuhnya menegang merasakan nikmat yang luar biasa. Setelah itu tubuhnya lunglai menimpa tubuhku. Aku mengusap-usap rambutnya sambil mencium bibirnya.
    Setelah beberapa saat, kontolku yang masih ngaceng kucabut dari dari nonoknya. Dia kutelentangkan dan aku naik ke atasnya. Kembali nonoknya kujilati. Kedua lututnya kudorongkan sedikit ke atas sehingga bukit nonoknya lebih menganga, pahanya lebih kukangkangkan lagi, dan lidah kujulurkan menyapu celah-celah nonoknya. Lidah kujulurkan dan kugesekkan naik turun diujung itilnya.

    Dia hanya bisa merasakan nikmatnya sambil meremas- remas kontolku dengan penuh nafsu. Cairan lendir yang keluar kembali dari nonoknya dengan lahap kuhisap. Bibirku terus mencium dan melumat habis bibir nonoknya. lidahku menjulur masuk ke dalam nonoknya dan sempat menyentuh dinding bagian dalamnya. Saking dalamnya mulutku menekan nonoknya, hidungku yang mancung menempel dan menekan itilnya.

    Dia kembali merasakan kenikmatan lebih, apa lagi saat wajah dengan sengaja kugeleng-gelengkan ke kiri dan ke kanan dengan posisi hidungku tetap menempel di itilnya dan bibirku tetap mengulum bibir nonoknya sambil lidahku terus mengorek nonoknya. Dia tak kuasa membendung napsunya.

    “Oocch! om.. Teruu.. Uus! Fang-fang nyampe lagi om”, suaranya semakin parau saja.

    Digoyangkannya pantatnya mengikuti irama gesekan wajahku yang terbenam di selangkangannya. Dijepitnya kepalaku dengan pahanya, badannya menggigil hebat bagaikan orang kejang. Dia menarik nafas panjang sekali, semua cairan nonoknya kuhisap dan kutelan dengan rakus sekali hingga habis.

    Kini aku membetulkan posisi sehingga berada di atasnya, kontolku sudah mengarah ke nonoknya. Dia merasakan sentuhan ujung kontolku di nonoknya, kepala kontolku terasa keras sekali. Dengan sekali dorongan, kepala kontolku langsung menusuk nonoknya.

    Kutekan sedikit kuat sehingga kepala kontolku terbenam ke dalam nonoknya. Walau kontolku belum masuk semua, aku merasakan getaran-getaran yang membuat otot nonoknya berdenyut, cairan yang membasahi nonoknya membuat kontolku yang besar mudah sekali masuk ke dalam nonoknya hingga dengan sekali dorongan lagi maka kontolku masuk kedalam sarangnya, blee.. ess.

    Begitu merasa kontolku sudah memasuki nonoknya, kubalik badannya sehingga kembali dia berada di atas, tubuhnya, didudukinya batang kontolku yang cukup panjang itu. Digoyangkannya pantatnya dan diputar-putarkan, dikocok naik turun hingga kontolku keluar masuk nonoknya, dia meremas- remas kedua toketnya. Lebih nikmat rasanya ngentot dengan posisi dia diatas karena dia bisa mengarahkan gesekan kontol besarku ke seluruh bagian nonoknya termasuk itilnya. Kini giliran aku yang tidak tahan lagi dengan permainannya, gelengan kepalaku menahan nikmat.

    “Fang, aku dah mau ngecret, boleh didalem Fang”.

    “Ngecretin didalem aja om, biar tambah nikmat. Kita nyampe sama-sama..om”, rintihnya sambil mempercepat kocokan dan goyangan pantatnya.

    “Aa..Aacch!” diapun nyampe lagi, kali ini secara bersamaan dengan aku, bibir nonoknya berkedutan hingga meremas kontolku.

    Pejuku dan lendir nonoknya bercampur menjadi satu membanjiri nonoknya. Karena posisinya berada diatas, maka cairan kenikmatan itu mengalir keluar merembes melalui kontolku sehingga membasahi selangkanganku, banyak sekali dan kurasakan sedikit lengket-lengket agak kental cairan yang merembes keluar itu tadi. Kami berdua akhirnya terkulai lemas.

    Posisinya tengkurap disampingku yang terkulai telentang.

    “om, pinter banget sih ngerangsang Fang-fang sampe berkali2 nyampe, udah gitu

    kontol om kalo udah masuk terasa sekali gesekannya, abis gede banget sih”, katanya.

    “nonokmu juga nikmat sekali Fang, peret banget deh, kerasa sekali cengkeramannya ke

    kontolku”, jawabku sambil memeluknya.

    “Beda sama cewek2ku”.

    “Wah om ceweknya banyak ya, dan semuanya udah om entot”.

    “La iya lah, kalo pacaran gak ngentot mana asik”.

    “Om kalo ngentotin pacar om dimana?”.

    “Dirumahnya atau di tempat kosnya. Aku suka nginep kalo ngentotin mereka”.

    “Asik dong om, terus maennya berapa kali”.

    “3 kali, kadang kalo aku lagi napsu banget sampe 4 kali”.

    “Wah nikmat dong, Fang-fang mau deh dientot sampe 4 kali om”. Karena cape abis kugarap diapun tertidur di kursi.

    Setelah beberapa lama tertidur, dia terbangun karena toketnya kuelus2.

    “Cape ya Yang, sampe ketiduran gitu”.

    “Om manggil Fang-fang apa?”.

    “Yayang, kan kita lagi sayang2an. Juga jangan manggil aku om dong”.

    “Abis mesti manggil apa, kan biasanya Fang-fang manggilnya om”.

    “Panggil papah aja, biar mesra, Kekamar aja yuk Yang”, kataku sambil menarik tangannya.

    Dia menggandengku masuk kerumah setelah menyantap makanan dan minuman yang tadi dia bawa ke pool.

    “Mo lagi ya Pah”, tanyanya ketika sudah berada dikamarnya.

    Bibirnya langsung kucipok. Dia menyambut ciumanku. toketnya langsung mengeras.

    “Pah, aah”, napsunya mulai bangkit.

    Sambil meremas toketnya, aku menjilati toketnya, kusedot pentilnya sampai dia gemetar saking napsunya. Dia segera berbaring diranjang. Kakinya kubuka sambil kuelus2, tangan satuku masih meremas toketnya. Setelah itu selangkangannya kujilati,
    “Nih jembut lebat banget sih, tapi aku suka kok ngentotin abg yang jembutnya lebat, apalagi toketnya ranum seperti kamu”.

    “Napa Pah”, tanyanya terengah.

    “Cewek yang jembutnya lebat kan napsunya besar, suka binal kalo lagi dientot”.

    “Bukannya binal Pah, tapi menikmati”, jawabnya.

    Bibir nonoknya tetep kujilati, lidahku masuk ke nonoknya, dia jadi menggelinjang nggak terkontrol, wajahnya memerah terdongak keatas. kontolku sudah ngaceng dengan keras. Dia hampir tak dapat memegangnya dengan tangannya.

    “Dikocok Yang”, pintaku, dia nurut saja dan mengocok kontolku dengan gemas.

    “Yang diemut dong”, kataku keenakan.

    Aku berdiri disamping ranjang dan dia duduk sambil mengarahkan kontol yg ada digenggamannya ke arah mulutnya. Dia mencoba memasukkan kedalam mulutnya dengan susah payah karena besar sekali, jadi dijilatinya dulu kepala kontolku. Aku mendesah2 sambil mendongakkan kepala.

    “Kenapa pah”.

    “Enak banget, terus Yang, jangan berhenti”, ujarku sambil merem melek kenikmatan.

    Dia jilatin kontolku mulai dari kepala kontolku sampai ke pangkal batang, dia terusin ke biji pelirku, semua dia jilatin. Dia coba untuk memasukkan kedalam mulutku lagi, udah bisa masuk, udah licin terkena ludahnya. Aku memegangi kepalanya dengan satu tangan sambil memaju-mundurkan pantatku, mengentoti mulutnya. Sedang tanganku satunya lagi meremas toketnya sebelah kanan. Gerakanku semakin lama semakin cepat.

    Tiba2 aku menghentikan gerakanku. kontol kukeluarkan dari mulutnya. Aku menaiki tubuhnya dan mengarahkan kontolku ke toketnya,

    “Yang, aku mau ngerasain kontol ku kejepit toket kamu yang montok ya”. dia kemudian menjepit kontolku di antara toketnya.

    “Ahh.. Enak Yang”. Aku terus menggoyang kontolku maju mundur merasakan kekenyalan toketnya.

    Sampai akhirnya

    “Aduh Yang, sebentar lagi aku mau ngecret, keluarin di mulut kamu ya”.

    “Jangan pah, di nonok Fang-fang saja, kan lebi nikmat”, jawabnya.

    Aku mengarahkan kontolku ke nonoknya. Aku memasukkan kontolku yang besar dan panjang itu ke nonoknya. Pantatnya semakin didorong2, sampai dia merem melek keenakan ngerasain nonoknya digesek kontolku. Aku mulai menggerakkan kontolku keluar dan masuk dinonoknya yang sempit itu. Secara naluri dia gerakkan pantatnya kekanan dan kekiri, mengikuti gerakan kontolku yang keluar masuk, wuihh tambah nikmat. Kulihat wajahnya menikmati sekali gesekkan kontolku di nonoknya. Selang beberapa saat, aku mengajak ganti posisi, dia pasrah aja.

    Dia kusuruh nungging, dan kusodokkan kontolku dari belakang ke nonoknya.

    “Enngghh…” desahnya tak keruan.

    Sambil menggoyang pantat maju mundur, aku memegangi pinggulnya dengan erat, dia merasa nikmat yang luar biasa. Tidak tahu berapa lama aku menggenjot nonoknya dari belakang seperti itu, makin lama makin keras sehingga akhirnya dia nyampe,

    “Pah, enjot yang keras, nikmat sekali rasanya”, jeritnya.

    Aku mengenjot kontolku lebih cepat lagi dan kemudian pejuku muncrat didalam nonoknya ‘crottt, croooth.., crooootttthh…’

    Dia merasa nonoknya agak membengkak akibat disodok 2 kali oleh kontolku yang besar itu.

    “Yang, nonok mu luar biasa deh cengkeramannya, nikmat banget Yang. Kerasa sekali gesekannya dikontol ku”, kataku sambil terengah2.

    Setelah istirahat beberapa saat, aku bertanya padanya

    “Gimana Yang? enak kan?”.

    “Enak sekali pah, rasanya nikmat sekali, nonok Fang-fang sampe sesek kemasukan kontol Papah, abis gede banget sih”, jawabnya.

    Aku mencabut kontolku yang sudah lemes dari nonoknya. kontolku berlumuran peju dan cairan nonoknya. Dia yang kelelahan hanya terkapar di ranjang. Tak lama kemudian dia tertidur lagi.

    Ketika dia bangun, aku dikamar mandi yang berada didalam kamarnya. Aku sedang membasuh muka biar segeran. Melihat dia masuk kamar mandi, aku segera memeluknya. kontolku udah ngaceng lagi.

    “Pah, kuat amat si, dah ngecret 2 kali masi ja ngaceng lagi, Belon puas ya pah”. sambil meremas2 toketnya, Lehernya kuciumi dengan penuh napsu.
    Itu membuat napsunya juga bangkit dengan cepat. Aku segera duduk di toilet dan dia kupangku dalam posisi memunggungiku. Kuarahkan kontolku ke belahan bibir nonoknya. kugesek-gesekkan ujung kontolku ke belahan bibir nonoknya. Kutempelkan ujung kontolku ke ujung itilnya dan kugesek-gesekkan naik turun. Kini nonoknya kembali mengeluarkan cairan bening.

    Kemudian kontolku yang sudah ngaceng keras kembali kumasukkan ke dalam nonoknya. Awalnya agak sulit juga kontolku masuk kedalam nonoknya karena posisi itu. Tetapi dengan sedikit bersusah payah akhirnya ujung kontolku berhasil menyeruak ke dalam nonoknya yang dibantunya dengan sedikit menekan badannya kebawah, dan kuangkat kembali pantatnya hingga lama kelamaan akhirnya berhasil juga kontolku amblas semua ke dalam nonoknya.

    Dengan posisi begini membuat dia yang harus aktif mengocok kontolku dengan cara mengangkat dan menurunkan kembali pantatnya, sehingga nonoknya bisa meremas dan mengocok-ngocok kontolku. kontolku terasa sekali menggesek-gesek dinding bagian dalam nonoknya. Saat dia duduk terlalu ke bawah, kontolku terasa sekali menusuk keras nonoknya, nikmat yang kurasakan tidak dapat kulukiskan dengan kata-kata lagi. nonoknya semakin lama semakin basah sehingga keberadaan kontolku dalam nonoknya sudah tidak sesesak tadi.

    Akhirnya diapun sudah tidak kuat lagi menahan napsunya. Dia tidak mampu lagi mengangkat dan menurunkan pantatnya seperti tadi, kini dia hanya bisa terduduk dalam posisi kontolku masih tertancap di dalam nonoknya. Digoyang-goyangkan saja pantatnya sambil duduk di pangkuanku. Kedua tanganku sedari tadi asyik meremas kedua toketnya. pentilnya kucubit dan kupilin-pilinnya sehingga menimbulkan sensasi tersendiri baginya. Aku tidak mampu bertahan lama merasakan goyangan yang dia lakukan.

    “Aduuh..! Yang, hebat banget empotan nonok kamu! Aku hampir ngecret nich!” seruku sambil tetap memilin pentilnya. “Kita keluarin sama-sama pah” sahutnya sambil mempercepat goyangannya.

    Aku sudah benar-benar tidak mampu bertahan lebih lama lagi hingga kudorong dia sedikit ke depan sambil dia berdiri, sehingga posisinya menungging membelakangiku sambil berpegangan ke wastafel, tetapi kontolku masih menancap di dalam nonoknya. Aku berdiri sambil mengambil alih permainan, aku mengocok-ngocokkan kontolku keluar masuk nonoknya dalam posisi doggy style.

    “Aa.. Aacch!” kini giliranku yang menyeracau tidak karuan. pejuku langsung muncrat keluar memenuhi nonoknya.

    Bersamaan dengan itu, dia pun mengalami hal yang serupa, kurasakan kedutan nonoknya berkali- kali saat dia nyampe. Kami nyampe dalam waktu hampir bersamaan hingga nonoknya kembali penuh dengan cairan birahi kami berdua, saking penuhnya sehingga tidak tertampung seluruhnya. Cairan kami yang telah tercampur itu, meleleh keluar melalui celah nonoknya dan merembes keluar hingga membasahi perutnya karena posisinya masih setengah menungging saat itu.

    Kami pun mandi bersama-sama bagaikan sepasang pengantin baru. Setelah selesai mandi dan mengeringkan tubuh kami masing-masing dengan handuk. Aku segera memakai pakaianku, aku pamit untuk memulai aktivitas rutinku. Dia tersenyum sangat manis mengiringi kepergianku.

  • Kisah Memek Gairah Seks Dengan Mama Tiriku

    Kisah Memek Gairah Seks Dengan Mama Tiriku


    2116 views

    Cerita Seks Terbaru – Sejak umur 4 tahun aku sudah ditinggal ibu kandungku. Ibu kandungku meninggal karena suatu penyakit. Satu setengah tahun kemudian papa menikah lagi dengan seorang gadis berusia 26 tahun berkulit putih, kala itu usia papa 35 tahun.

    Mulanya aku memanggil ibu tiriku dengan panggilan tante, tapi dia sendiri yang ngga mau dipanggil tante, maunya dipanggil mama. Dan diapun merawatku seperti anaknya sendiri apalagi perkawinannya dengan papaku baru dikaruniai anak yakni setelah lebih dari sepuluh tahun baru dikaruniai seorang anak perempuan.

    Jadi selama itu mama tiriku benar2 menganggapku sebagai anak kandungnya, merawatku dengan penuh kasih sayang dan seingatku mama tiriku ngga pernah memarahiku. Setelah adik tiriku lahirpun kasih sayang mama tiriku masih sama. Kehidupan keluarga kami boleh dibilang cukup secara ekonomi dengan gaji papa yang sebagai seorang manajer disebuah perusahaan swasta.

    Apalagi setelah mama membuka toko sembako di depan rumah kami 4 tahun yang lalu dan ternyata usahanya juga boleh dibilang berhasil. Sayang kebersamaan kami dengan papa berakhir 2 tahun lalu. Papa meninggal akibat kecelakaan. Mobilnya ditabrak truk yang sopirnya ngantuk.

    Kini dia single parent, tapi secara ekonomi kami tetap baik. Usaha mamapun semakin bagus, kadang kalau aku di rumah aku membantu dia di toko. Kasih sayang mamapun ngga berubah terhadap aku. Dia ngga punya rencana menikah lagi.

    Kini usiaku sudah 20 tahun dan aku sudah duduk di bangku perguruan tinggi, sedang adikku baru duduk di kelas 1 SD. Usia mama tiriku kini sekitar 43 tahun. Mama tiriku bukanlah tipe orang yang suka ke salon. Tapi memang dia dikaruniai tubuh yang bagus. Walaupun setelah melahirkan adiku tubuhnya sedikit melar jadinya kayak presenter tv, tinggi tubuhnya sekitar 167cm, tapi karena kulitnya yang bagus jadi masih kelihatan sexy.

    Seperti biasa setelah makan malam dan buka2 buku kuliah, belajar gitu loh.. Aku nonton acara TV, biasanya setelah menemani adikku tidur dia akan menemaniku nonton TV walaupun kurang dari satu jam.

    Benar saja dia keluar dari kamar adikku mengenakan daster batik kupu2 yang longgar dan menuju ke sofa panjang yang aku duduki, tapi kali ini dia membawa minyak gosok dan menyodorkannya ke aku, ‘ Ari pijitin kepala mama sambil nonton ya ? ‘ dan mamapun langsung merebahkan kepalanya dipahaku yang hanya memakai celana pendek dan akupun melakukan yang suruh, memijit kepala mama sambil nonton.

    Hanya sekitar 15 menit kau memijit kepalanya, tahu2 terdengar dengkuran halus mama, ternyata dia sudah tertidur dipahaku. Sejenak aku memandang mama dan secara refleks tanganku mengusap kepala mama tiriku ‘ Kasihan dia kecapean .. ‘ ucapku dalam hati.. Dan akupun tidak berani mengusik tidur mama dan aku biarkan dia tidur di pahaku sambil aku terus nonton acara TV.

    Sesaat kemudian ketika aku masih asik nonton TV, mama bergerak membalikan tubuhnya kearahku dan tanpa disengaja wajah mama tiriku nempel di burungku yang hanya dilapisi celana pendek tanpa celana dalam,

    karena memang kebiasaanku kalo mau tidur ngga pernah pake celana dalam ditambah lagi posisi tangan mama yang ditaruh dikepalanya sehingga memperlihatkan keteknya yang putih mulus dan ternyata mama ngga pake bra sehingga tonjolan pangkal teteknya yang putih menciptakan pemandangan yang menggairahkan.

    Awalnya aku acuhkan, tapi karena di TV menampilkan bintang yang memang terkenal kesekiannya membuat mataku kembali melirik ketiak mama tiriku kali ini agak lama aku menikmatinya sehingga tanpa terasa burungku pun bergerak naik dan entah setan dari mana menyuruh tanganku bergerak kearah tetek mamaku dan menyentuh tetek mamaku yang sudah ngga kencang lagi tapi montok, justru aku merasakan kelembutan yang luar biasa.

    Aku mengusap tetek mama tiriku beberapa kali dengan lembut dan membuatnya bereaksi. Dengan tarikan nafas panjang mama membalikan tubuhnya membelakangi aku. Aku sangat kaget dan menarik tanganku cepat2, takut ketahuan mama..

    Ternyata tidak dan dia kembali tidur dipahaku, kelembutan tetek mama membuat pikiranku kacau membuat aku ingin menyentuh lagi tapi aku takut mama marah sedangkan kemaluanku berontak terus.

    Dan aku mendapat akal, tanganku pertama2 pura2 memeluk pinggang mama. Ketika mama tidak beraksi, pelan2 tanganku aku naikan dekat tetek mama tiriku dan aku sentuhkan bagian bawah pangkal tetek mama tiriku kembali aku merasakan kelembutan tetek mama tiriku yang luar biasa. Ketika mama tiriku tidak bereaksi jari2ku mulai megusap tetek mamaku dan sesekali aku kenakan keputingnya.

    Tiba2 mama menarik nafas panjang membuat jari2ku berhenti beroperasi, kali ini aku lebih berani atau lebih tepatnya nekat, aku ngga menarik tanganku dari tetek mama tiriku menunggu reaksi selanjutnya, ternyata kembali mama tidur.

    Birahiku semakin naik membuat aku semakin berani meremas tetek mama tiriku dan perbuatanku ini membuat mama tiriku terbangun, tangannya langsung menangkap tanganku ‘ Ari ngapain kamu ? ‘ tanya mama tiriku, tidak membentak sih, tapi membuat aku pucat

    ‘ Mm..mmaaf ma, Ari khilaf.. ‘ hanya itu yang bisa keluar dari mulutku saking takutnya. ‘ Makanya ngga usah mikir yang macam2 dah tidur sana… mama juga mau tidur ‘ katanya sambil pergi dan menuju kamarnya dan aku masih terpaku ketakutan dan juga malu. Aku sadar setelah mendengar suara pintu mama yang ditutup ‘Glek !’

    Aku segera mematikan TV dan mengejar mama tiriku ‘ Ma..ma ‘ panggilku dari luar pintu kamar. Klek.. dan mamaku muncul dari balik pintu ‘ Ada apa lagi Ari ? ‘ tanya mama tiriku dengan nada lembut seperti biasanya seperti tidak pernah terjadi apa2. ‘ Sekali lagi Ari minta maaf ya ma ‘ kataku sambil memegang dan mencium tangannya ‘ Iya..ya..sudah sana tidur ‘ jawab mama tiriku.

    ‘ Boleh aku tidur sama mama ga? ‘ tanyaku, dulu ketika ada papa aku suka tidur bareng mereka walaupun aku sudah ada kamar sendiri dan udah besar, terakhir aku tidur bareng mereka 2 minggu sebelum papa meninggal dan biasanya papa yang mengalah tidur di kasur kecil dibawah.

    ‘ OK, tapi karena kamu habis melakukan kesalahan, kamu harus tidur di bawah ‘ dan akupun tidur dibawah seperti kebiasaan papa kalau kami tidur bertiga dan akupun ngga bisa langsung tertidur masih teringat peristiwa tadi tapi aku berpura2 tidur.

    ‘ Ari..ari bangun. Kamu tidur diatas aja nanti kamu masuk angin ‘ mama tiriku membangunkanku dan aku melihat jam setengah 12, berarti baru sekitar 1/2 jam aku pura2 tidur. Akupun langsung naik tempa tidur mama tiriku

    ‘ Makasih ma…’ sambil senyum aku cium pipinya. ‘ Supaya cepat tidur kamu balik sana membelakangi mama ‘ dan akupun melakukannya. Disini lebih sulit lagi tidur tapi aku ngga mau membuat mama marah jadi aku pura2 tidur aja.

    Hampir setengah jam aku tidak bergerak membelakangi mama, tiba2 aku merasakan gerakan springbed karena mama merubah posisi tidurnya dan akupun pura2 menarik nafas panjang seperti orang tidur dan membalikan badanku ke arah mama dan aku kaget ketika ternyata mama tiriku belum tidur dan sedang memandang keatas.

    ‘ Lho, mama kok belum tidur ? ‘ tanyaku ‘ Ia Ri, mama masih ingat kenakalan kamu tadi… ‘ jawabnya pelan ‘ Jadi mama masih marah sama Ari ya ? ‘ aku bertanya sambil dadaku deg2an karena takut. ” Ngga Ri, mama jadi teringat papamu.. Papamu suka melakukan seperti itu.

    Saat mama tidur membelakangi dia, dia akan memeluk mama dari belakang dan tangannya langsung mengusap2 tetek mama seperti yang kamu lakukan tadi…. ‘ Mama terdiam dan memandangku sejenak tiba2 dia berbalik lagi dan membelakangiku.

    Sejenak aku bingung dengan kata2 mama tiriku, tiba2 seperti ada yang membisikan ‘ Lakukan, seperti papamu ‘ dan seperti kerbau yang dicocok hidungnya akupun menuruti bisikan itu, aku peluk mama tiriku dari belakang dan tangan kananku langsung mengusap2 teteknya. Kali ini tangan mama tiriku justru memegangi tangan kananku dan menekan tanganku untuk lebih keras teteknya, nafasnya mulai memburu.

    Melihat hal ini aku mengerti birahi mama tiriku mulai naik dan tanganku semakin berani meremas tetek dan juga putingnya. Dan bukan hanya birahi mama tiriku saja yang naik akupun sudah mulai lupa diri kalau wanita yang sedang aku gumuli ini adalah wanita yang merawatku dari kecil.

    Aku membalikkan tubuhnya hingga terlentang dan langsung menindihnya dan menciumi bibirnya sambil tangan kananku terus meremas teteknya, perlahan ciumanku turun ke leher dan ke teteknya yang montok lembut itu tapi itu masih terutup dasternya, ciumanku terus merayap kebawah hingga dimemeknya yang masih tertutup cd dan dasternya,

    ‘ …aahh…hhh… ‘ hanya itu yang keluar dari mulutnya. Bagian bawah daster mama tiriku sudah mulai berantakan sehingga tertarik keatas dan memperlihatkan kedua pahanya yang masih padat putih mulus.

    Aku sudah ngga tahan lagi ingin melihat kemulusan seluruh tubuh mama tiriku. Dan akupun membuka dasternya. kini mama tirku telanjang hanya cdnya yang masih menutupi memeknya, tapi aku benar2 terpesona dengan kemulusan mama tiriku akhirnya aku tarik cd mama tiriku dan tersembulah bulu jembut mama tiriku yang begitu lebat hingga ke lubang pantatnya.

    Sesaat aku memandanginya dan akupun mulai membuka seluruh bajuku hingga sama2 telanjang bulat. Kembali aku menindih mama tiriku dan sesaat kami berciuman dan aku mulai proaktif dengan mulai merayap turun menciumi leher, ketiak dan kali ini aku membalikan tubuhnya hingga tengkurap memperlihatkan sepasang pantatnya yang padat dan aku menindihnya dari belakang dan menciumi lehernya dari belakang sambil menggesekan kemaluanku yang sudah keras ke belahan pantatnya membuat birahi mama tiriku semakin naik

    ‘ ahh .. Ri, ayo masukin dari belakang.. mama udah ngga tahan…hhh…’ tapi aku masih belum mau, aku masih mau menikmati tubuh mama tiriku, dan ciumanku mulai merayap turun ke pantatnya terus ke paha bagian dalamnya membuat mama tiriku menggelinjang kegelian. Ia menunggingkan pantatnya dan membuatku semakin bergairah untuk menjilati lubang anusnya …ssshh…sss.. bagai orang kepedesan mama tiriku terus menikmati jilatan di anusnya..

    Lidahku terus menari2 di anusnya dan mulai merayap ke memeknya, ternyata memek mama tiriku sudah sangat licin oleh lendir birahinya sehingga mengeluarkan aroma yang khas dan rasa asin yang semakin membuatku bergairah memainkan lidahku dimemeknya.

    Kini posisiku menjilati memeknya sambil terlentang dan mamatiriku menduduki kepalaku sambil terus menggoyang dan menekan2 memeknya ke mulutku membuatku kadang susah bernafas.

    Tiba2 mama tiriku membalikkan badannya dan melakukan posisi 69 dengan penuh nafsu ia meraih burungku mulai memainkannya dimulutnya membuatku lebih bernafsu mejilati memeknya.

    Ketika aku asik menghisap itilnya tiba2 mama tiriku meremas agak keras burungku dan mengerang …hhh…hhh…hhh.. sambil tubuhnya mengejang dan tiba2 dia melepaskan burungku dan ganti meremas perutku sambil menekankan memeknya keras2 kemulutku dan ..

    ahh… aku meraskan cairan kental hangat membasahi mulutku dan akupun tak menyia2kannya dengan terus menjilati lendir mama tiriku hingga tubuhnya terus bergetar diatas mulutku. Sesaat dia merayap turun dari kepalaku dan mencium bibirku

    ‘ Jilatan mu hebat Ri.. mama mau ngarasain burungmu ‘ Mama tiriku langsung telentang dan aku yang memang sudah bernafsu ngga perlu nunggu lama lagi, langsung mengarahkan burungku kememeknya yang tertutup jembutnya yang lebat sudah sangat licin iitu, tapi aku ngga mau buru2 pelan2 aku memasukan burungku pelan2 sampai masuk semua …

    aahh… kami hampir bersamaan melenguh kenikmatan dan ketika sudah masuk semua aku menahannya dan menekankan pantatku kuat2 sampai aku merasakan ada dinding lembut yang menahan burungku didalam memek mama tiriku setelah itu aku mulai memutar pantatku, hanya beberapa kali aku memutarkan pantatku tiba2 mama tiriku mengangkat pantatnya tinggi2 dan tubuhnya kembali bergetar hebat,

    kedua tangannya meraih kepalaku dan mencium bibirku kuat2 sambil kedua matanya melotot dan mama tiriku kembali orgasme sesaat kemudian tubuhnya lunglai tanpa tenaga dibarengi dengan keringatnya yang membasahi tubuh dan kasur. Nafsuku sudah ngga tertahan lagi melihat pemandangan seperti ini, perlahan aku memaju mundurkan burungku dimemeknya untuk menyelesaikannya, tiba2 ..

    ‘ah..Ari tunggu dulu mama masih ngilu..’ setengah menjerit mama tiriku menahan burungku bergerak sambil mengeluarkannya dari memeknya membuat nafsuku agak tertahan, aku tersenyum dan mencium mesra bibirnya, akupun menahan diri, ‘ hh..hh.. ternyata… bukan cuma jilatanmu aja yang bikin mama KO…’ Tiba2 mama mendorongku ke samping dan akupun terlentang disamping mama tiriku

    ‘ sekarang giliran mama..’ kata mama tiriku sambil bangkit dan meraih burungku yang tegak berdiri dan mama tirikupun mulai dengan aksi menjilati burungku dan membuat nafsuku naik lebih tinggi, untung mama tiriku ngga lama dengan permainan mulutnya dan dia mulai naik diatas perutku dan tangan mulai mengarahkan burungku ke memeknya..bless…ahh… mama tiriku mulai dengan goyangannya dan membuat burngku semakin keras berdenyut…

    ‘ ma..aku udah ngga tahan ma..’ aku seperti memohon pada mama tiriku ‘ tahan sebentar sayang…ahh mama juga udah mau keluar..ahh..’ dia pun semakin keras mengoyangkan pantatnya diatasku membuat burungku seperti diremas2 dan disedot2 oleh memek mama tiriku dan

    ‘ maaa…ahhh…. ‘ aku sudah ngga tahan lagi menahan nafsuku setelah berdenyut2 keras beberapa kali burungku memuntahkan maniku kedalam memek mama tiriku membuat memek mama tiriku semakin licin dan enak, tanganku meremas pantat montok mama tiriku menahan ngilu diburungku, diapun merasakan luar biasa licinnya memeknya dan goyangannya semakin keras dan semakin keras dan,

    aahhhh….hhhh… tubuh mama tiriku kembali bergetar hebat bahkan lebih hebat dari yang pertama dan kedua karena posisinya diatas sekarang dan aku merasa begitu banyak cairan kental dan hangat mengalir dikedua sela2 pahaku.

    Akhirnya tubuh mama tiriku ambruk memelukku, nafas kamipun saling berlomba bagaikan abis lari marathon. Tanpa terasa kami tertidur sambil berpelukan, mama tiriku masih menindihku dan tertidur.

  • Pesta Seks Bersama Hikari, Sofia Dan teman teman

    Pesta Seks Bersama Hikari, Sofia Dan teman teman


    1675 views

  • Titipan Berhadiah Khusus

    Titipan Berhadiah Khusus


    1534 views

    Duniabola99.org – Namaku Karina, usiaku 17 tahun dan aku adalah anak kedua dari pasangan Menado-Sunda. Kulitku putih, tinggi sekitar 168 cm dan berat 50 kg. Rambutku panjang sebahu dan ukuran dada 36B. Dalam keluargaku, semua wanitanya rata-rata berbadan seperti aku, sehingga tidak seperti gadis-gadis lain yang mendambakan tubuh yang indah sampai rela berdiet ketat. Di keluarga kami justru makan apapun tetap segini-segini saja.

    Suatu sore dalam perjalanan pulang sehabis latihan cheers di sekolah, aku disuruh ayah mengantarkan surat-surat penting ke rumah temannya yang biasa dipanggil Om Robert. Kebetulan rumahnya memang melewati rumah kami karena letaknya di kompleks yang sama di perumahan elit selatan Jakarta.

    Om Robert ini walau usianya sudah di akhir kepala 4, namun wajah dan gayanya masih seperti anak muda. Dari dulu diam-diam aku sedikit naksir padanya. Habis selain ganteng dan rambutnya sedikit beruban, badannya juga tinggi tegap dan hobinya berenang serta tenis. Ayah kenal dengannya sejak semasa kuliah dulu, oleh sebab itu kami lumayan dekat dengan keluarganya.

    Agen Judi Bola Aman dan Terpercaya

    Kedua anaknya sedang kuliah di Amerika, sedang istrinya aktif di kegiatan sosial dan sering pergi ke pesta-pesta. Ibu sering diajak oleh si Tante Mela, istri Om Robert ini, namun ibu selalu menolak karena dia lebih senang di rumah.

    Dengan diantar supir, aku sampai juga di rumahnya Om Robert yang dari luar terlihat sederhana namun di dalam ada kolam renang dan kebun yang luas. Sejak kecil aku sudah sering ke sini, namun baru kali ini aku datang sendiri tanpa ayah atau ibuku. Masih dengan seragam cheers-ku yang terdiri dari rok lipit warna biru yang panjangnya belasan centi diatas paha, dan kaos ketat tanpa lengan warna putih, aku memencet bel pintu rumahnya sambil membawa amplop besar titipan ayahku.

    Ayah memang sedang ada bisnis dengan Om Robert yang pengusaha kayu, maka akhir-akhir ini mereka giat saling mengontak satu sama lain. Karena ayah ada rapat yang tidak dapat ditunda, maka suratnya tidak dapat dia berikan sendiri.

    Seorang pembantu wanita yang sudah lumayan tua keluar dari dalam dan membukakan pintu untukku. Sementara itu kusuruh supirku menungguku di luar.
    Ketika memasuki ruang tamu, si pembantu berkata, “Tuan sedang berenang, Non. Tunggu saja di sini biar saya beritahu Tuan kalau Non sudah datang.”
    “Makasih, Bi.” jawabku sambil duduk di sofa yang empuk.

    Sudah 10 menit lebih menunggu, si bibi tidak muncul-muncul juga, begitu pula dengan Om Robert. Karena bosan, aku jalan-jalan dan sampai di pintu yang ternyata menghubungkan rumah itu dengan halaman belakang dan kolam renangnya yang lumayan besar. Kubuka pintunya dan di tepi kolam kulihat Om Robert yang sedang berdiri dan mengeringkan tubuh dengan handuk.

    “Ooh..” pekikku dalam hati demi melihat tubuh atletisnya terutama bulu-bulu dadanya yang lebat, dan tonjolan di antara kedua pahanya.
    Wajahku agak memerah karena mendadak aku jadi horny, dan payudaraku terasa gatal. Om Robert menoleh dan melihatku berdiri terpaku dengan tatapan tolol, dia pun tertawa dan memanggilku untuk menghampirinya.

    “Halo Karin, apa kabar kamu..?” sapa Om Robert hangat sambil memberikan sun di pipiku.
    Aku pun balas sun dia walau kagok, “Oh, baik Om. Om sendiri apa kabar..?”
    “Om baik-baik aja. Kamu baru pulang dari sekolah yah..?” tanya Om Robert sambil memandangku dari atas sampai ke bawah.
    Tatapannya berhenti sebentar di dadaku yang membusung terbungkus kaos ketat, sedangkan aku sendiri hanya dapat tersenyum melihat tonjolan di celana renang Om Robert yang ketat itu mengeras.

    “Iya Om, baru latihan cheers. Tante Mella mana Om..?” ujarku basa-basi.
    “Tante Mella lagi ke Bali sama teman-temannya. Om ditinggal sendirian nih.” balas Om Robert sambil memasang kimono di tubuhnya.
    “Ooh..” jawabku dengan nada sedikit kecewa karena tidak dapat melihat tubuh atletis Om Robert dengan leluasa lagi.
    “Ke dapur yuk..!”

    “Kamu mau minum apa Rin..?” tanya Om Robert ketika kami sampai di dapur.
    “Air putih aja Om, biar awet muda.” jawabku asal.
    Sambil menunggu Om Robert menuangkan air dingin ke gelas, aku pindah duduk ke atas meja di tengah-tengah dapurnya yang luas karena tidak ada bangku di dapurnya.
    “Duduk di sini boleh yah Om..?” tanyaku sambil menyilangkan kaki kananku dan membiarkan paha putihku makin tinggi terlihat.
    “Boleh kok Rin.” kata Om Robert sambil mendekatiku dengan membawa gelas berisi air dingin.

    Namun entah karena pandangannya terpaku pada cara dudukku yang menggoda itu atau memang beneran tidak sengaja, kakinya tersandung ujung keset yang berada di lantai dan Om Robert pun limbung ke depan hingga menumpahkan isi gelas tadi ke baju dan rokku.
    “Aaah..!” pekikku kaget, sedang kedua tangan Om Robert langsung menggapai pahaku untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
    “Aduh.., begimana sih..? Om nggak sengaja Rin. Maaf yah, baju kamu jadi basah semua tuh. Dingin nggak airnya tadi..?” tanya Om Robert sambil buru-buru mengambil lap dan menyeka rok dan kaosku.

    Aku yang masih terkejut hanya diam mengamati tangan Om Robert yang berada di atas dadaku dan matanya yang nampak berkonsentrasi menyeka kaosku. Putingku tercetak semakin jelas di balik kaosku yang basah dan hembusan napasku yang memburu menerpa wajah Om Robert.
    “Om.. udah Om..!” kataku lirih.
    Dia pun menoleh ke atas memandang wajahku dan bukannya menjauh malah meletakkan kain lap tadi di sampingku dan mendekatkan kembali wajahnya ke wajahku dan tersenyum sambil mengelus rambutku.

    “Kamu cantik, Karin..” ujarnya lembut.
    Aku jadi tertunduk malu tapi tangannya mengangkat daguku dan malahan menciumku tepat di bibir. Aku refleks memejamkan mata dan Om Robert kembali menciumku tapi sekarang lidahnya mencoba mendesak masuk ke dalam mulutku. Aku ingin menolak rasanya, tapi dorongan dari dalam tidak dapat berbohong. Aku balas melumat bibirnya dan tanganku meraih pundak Om Robert, sedang tangannya sendiri meraba-raba pahaku dari dalam rokku yang makin terangkat hingga terlihat jelas celana dalam dan selangkanganku.

    Ciumannya makin buas, dan kini Om Robert turun ke leher dan menciumku di sana. Sambil berciuman, tanganku meraih pengikat kimono Om Robert dan membukanya. Tanganku menelusuri dadanya yang bidang dan bulu-bulunya yang lebat, kemudian mengecupnya lembut. Sementara itu tangan Om Robert juga tidak mau kalah bergerak mengelus celana dalamku dari luar, kemudian ke atas lagi dan meremas payudaraku yang sudah gatal sedari tadi.

    Aku melenguh agak keras dan Om Robert pun makin giat meremas-remas dadaku yang montok itu. Perlahan dia melepaskan ciumannya dan aku membiarkan dia melepas kaosku dari atas. Kini aku duduk hanya mengenakan bra hitam dan rok cheersku itu. Om Robert memandangku tidak berkedip. Kemudian dia bergerak cepat melumat kembali bibirku dan sambil french kissing, tangannya melepas kaitan bra-ku dari belakang dengan tangannya yang cekatan.

    Kini dadaku benar-benar telanjang bulat. Aku masih merasa aneh karena baru kali ini aku telanjang dada di depan pria yang bukan pacarku. Om Robert mulai meremas kedua payudaraku bergantian dan aku memilih untuk memejamkan mata dan menikmati saja. Tiba-tiba aku merasa putingku yang sudah tegang akibat nafsu itu menjadi basah, dan ternyata Om Robert sedang asyik menjilatnya dengan lidahnya yang panjang dan tebal. Uh.., jago sekali dia melumat, mencium, menarik-narik dan menghisap-hisap puting kiri dan kananku.

    Tanpa kusadari, aku pun mengeluarkan erangan yang lumayan keras, dan itu malah semakin membuat Om Robert bernafsu.
    “Oom.. aah.. aah..!”
    “Rin, kamu kok seksi banget sih..? Om suka banget sama badan kamu, bagus banget. Apalagi ini..” godanya sambil memelintir putingku yang makin mencuat dan tegang.
    “Ahh.., Om.. gelii..!” balasku manja.

    “Sshh.. jangan panggil ‘Om’, sekarang panggil ‘Robert’ aja ya, Rin. Kamu kan udah gede..” ujarnya.
    “Iya deh, Om.” jawabku nakal dan Om Robert pun sengaja memelintir kedua putingku lebih keras lagi.
    “Eeeh..! Om.. eh Robert.. geli aah..!” kataku sambil sedikit cemberut namun dia tidak menjawab malahan mencium bibirku mesra.

    Entah kapan tepatnya, Om Robert berhasil meloloskan rok dan celana dalam hitamku, yang pasti tahu-tahu aku sudah telanjang bulat di atas meja dapur itu dan Om Robert sendiri sudah melepas celana renangnya, hanya tinggal memakai kimononya saja. Kini Om Robert membungkuk dan jilatannya pindah ke selangkanganku yang sengaja kubuka selebar-lebarnya agar dia dapat melihat isi vaginaku yang merekah dan berwarna merah muda.

    Kemudian lidah yang hangat dan basah itu pun pindah ke atas dan mulai mengerjai klitorisku dari atas ke bawah dan begitu terus berulang-ulang hingga aku mengerang tidak tertahan.
    “Aeeh.. uuh.. Rob.. aawh.. ehh..!”
    Aku hanya dapat mengelus dan menjambak rambut Om Robert dengan tangan kananku, sedang tangan kiriku berusaha berpegang pada atas meja untuk menopang tubuhku agar tidak jatuh ke depan atau ke belakang.

    Badanku terasa mengejang serta cairan vaginaku terasa mulai meleleh keluar dan Om Robert pun menjilatinya dengan cepat sampai vaginaku terasa kering kembali. Badanku kemudian direbahkan di atas meja dan dibiarkannya kakiku menjuntai ke bawah, sedang Om Robert melebarkan kedua kakinya dan siap-siap memasukkan penisnya yang besar dan sudah tegang dari tadi ke dalam vaginaku yang juga sudah tidak sabar ingin dimasuki olehnya.

    Perlahan Om Robert mendorong penisnya ke dalam vaginaku yang sempit dan penisnya mulai menggosok-gosok dinding vaginaku. Rasanya benar-benar nikmat, geli, dan entah apa lagi, pokoknya aku hanya memejamkan mata dan menikmati semuanya.
    “Aawww.. gede banget sih Rob..!” ujarku karena dari tadi Om Robert belum berhasil juga memasukkan seluruh penisnya ke dalam vaginaku itu.
    “Iyah.., tahan sebentar yah Sayang, vagina kamu juga sempitnya.. ampun deh..!”
    Aku tersenyum sambil menahan gejolak nafsu yang sudah menggebu.

    Akhirnya setelah lima kali lebih mencoba masuk, penis Om Robert berhasil masuk seluruhnya ke dalam vaginaku dan pinggulnya pun mulai bergerak maju mundur. Makin lama gerakannya makin cepat dan terdengar Om Robert mengerang keenakan.
    “Ah Rin.. enak Rin.. aduuh..!”
    “Iii.. iyaa.. Om.. enakk.. ngentott.. Om.. teruss.. eehh..!” balasku sambil merem melek keenakan.

    Om Robert tersenyum mendengarku yang mulai meracau ngomongnya. Memang kalau sudah begini biasanya keluar kata-kata kasar dari mulutku dan ternyata itu membuat Om Robert semakin nafsu saja.
    “Awwh.. awwh.. aah..!” orgasmeku mulai lagi.
    Tidak lama kemudian badanku diperosotkan ke bawah dari atas meja dan diputar menghadap ke depan meja, membelakangi Om Robert yang masih berdiri tanpa mencabut penisnya dari dalam vaginaku. Diputar begitu rasanya cairanku menetes ke sela-sela paha kami dan gesekannya benar-benar nikmat.

    Kini posisiku membelakangi Om Robert dan dia pun mulai menggenjot lagi dengan gaya doggie style. Badanku membungkuk ke depan, kedua payudara montokku menggantung bebas dan ikut berayun-ayun setiap kali pinggul Om Robert maju mundur. Aku pun ikut memutar-mutar pinggul dan pantatku. Om Robert mempercepat gerakannya sambil sesekali meremas gemas pantatku yang semok dan putih itu, kemudian berpindah ke depan dan mencari putingku yang sudah sangat tegang dari tadi.

    “Awwh.. lebih keras Om.. pentilnya.. puterr..!” rintihku dan Om Robert serta merta meremas putingku lebih keras lagi dan tangan satunya bergerak mencari klitorisku.
    Kedua tanganku berpegang pada ujung meja dan kepalaku menoleh ke belakang melihat Om Robert yang sedang merem melek keenakan. Gila rasanya tubuhku banjir keringat dan nikmatnya tangan Om Robert di mana-mana yang menggerayangi tubuhku.

    Putingku diputar-putar makin keras sambil sesekali payudaraku diremas kuat. Klitorisku digosok-gosok makin gila, dan hentakan penisnya keluar masuk vaginaku makin cepat. Akhirnya orgasmeku mulai lagi. Bagai terkena badai, tubuhku mengejang kuat dan lututku lemas sekali. Begitu juga dengan Om Robert, akhirnya dia ejakulasi juga dan memuncratkan spermanya di dalam vaginaku yang hangat.

    “Aaah.. Riin..!” erangnya.
    Om Robert melepaskan penisnya dari dalam vaginaku dan aku berlutut lemas sambil bersandar di samping meja dapur dan mengatur napasku. Om Robert duduk di sebelahku dan kami sama-sama masih terengah-engah setelah pertempuran yang seru tadi.

    “Sini Om..! Karin bersihin sisanya tadi..!” ujarku sambil membungkuk dan menjilati sisa-sisa cairan cinta tadi di sekitar selangkangan Om Robert.
    Om Robert hanya terdiam sambil mengelus rambutku yang sudah acak-acakan. Setelah bersih, gantian Om Robert yang menjilati selangkanganku, kemudian dia mengumpulkan pakaian seragamku yang berceceran di lantai dapur dan mengantarku ke kamar mandi.

    Setelah mencuci vaginaku dan memakai seragamku kembali, aku keluar menemui Om Robert yang ternyata sudah memakai kaos dan celana kulot, dan kami sama-sama tersenyum.
    “Rin, Om minta maaf yah malah begini jadinya, kamu nggak menyesal kan..?” ujar Om Robert sambil menarik diriku duduk di pangkuannya.
    “Enggak Om, dari dulu Karin emang senang sama Om, menurut Karin Om itu temen ayah yang paling ganteng dan baik.” pujiku.
    “Makasih ya Sayang, ingat kalau ada apa-apa jangan segan telpon Om yah..?” balasnya.
    “Iya Om, makasih juga yah permainannya yang tadi, Om jago deh.”
    “Iya Rin, kamu juga. Om aja nggak nyangka kamu bisa muasin Om kayak tadi.”
    “He.. he.. he..” aku tersipu malu.

    “Oh iya Om, ini titipannya ayah hampir lupa.” ujarku sambil buru-buru menyerahkan titipan ayah pada Om Robert.
    “Iya, makasih ya Karin sayang..” jawab Om Robert sambil tangannya meraba pahaku lagi dari dalam rokku.
    “Aah.. Om, Karin musti pulang nih, udah sore.” elakku sambil melepaskan diri dari Om Robert.
    Om Robert pun berdiri dan mencium pipiku lembut, kemudian mengantarku ke mobil dan aku pun pulang.

    Di dalam mobil, supirku yang mungkin heran melihatku tersenyum-senyum sendirian mengingat kejadian tadi pun bertanya.
    “Non, kok lama amat sih nganter amplop doang..? Ditahan dulu yah Non..?”
    Sambil menahan tawa aku pun berkata, “Iya Pak, dikasih ‘wejangan’ pula..”
    Supirku hanya dapat memandangku dari kaca spion dengan pandangan tidak mengerti dan aku hanya membalasnya dengan senyuman rahasia. He..he..he..

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

  • Foto Bugil Valeria Gadis Panggilan Yang Menggoda

    Foto Bugil Valeria Gadis Panggilan Yang Menggoda


    2377 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Majalah Dewasa Edisi Paulina Gosal

    Majalah Dewasa Edisi Paulina Gosal


    1445 views

    Duniabola99.org– Paulina Gosal

    Wanita ini nggak terlalu suka dengan cowok yang agresif untuk bisa bersamanya. Ia juga curhat soal bagaimana ia menikmatinya saat foreplay, dan kami cuma mau memastikan jangan menyalakan lampu waktu bersamanya.

  • Cerita Seks Resiko Perjalanan Dinas Terbaru

    Cerita Seks Resiko Perjalanan Dinas Terbaru


    1241 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Resiko Perjalanan Dinas Terbaru ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Elin adalah salah seorang manager pada bagian Treasury di sebuah bank asing. Elin berumur 28 tahun, dia adalah seorang Sunda yang berasal dari daerah Bogor. Elin telah bersuami dan mempunyai seorang anak yang baru berumur 7 tahun. Tubuh Elin apat dikatakan kurus dengan tinggi badan kurang lebih 163 cm, dengan berat badannya kurang lebih 49 kg. Buah dadanya berukuran kecil tetapi padat, pinggangnya sangat ramping dengan bagian perut yang datar. Kulitnya kuning langsat dengan raut muka yang manis.

    Setibanya di Semarang, setelah check in di hotel mereka langsung mengadakan kunjungan pada beberapa nasabah, yang dilakukan sampai dengan setelah makan malam. Setelah selesai berurusan dengan nasabah, mereka kembali ke hotel, dimana Tom dan Anita melanjutkan acara mereka dengan duduk-duduk di bar hotel sambil mengobrol dan minum-minum. Elin pada awalnya diajak juga, tapi karena merasa sangat lelah, dan di samping itu ia juga merasa tidak enak mengganggu mereka, maka ia lebih dulu kembali ke kamar hotel untuk tidur.

    Menjelang tengah malam, Elin tiba-tiba terbangun dari tidurnya, hal ini disebabkan karena ia merasa tempat tidurnya bergerak-gerak dan terdengar suara-suara aneh. Dengan perlahan-lahan Elin membuka matanya untuk mengintip apa yang terjadi. Hatinya terkesiap melihat Tom dan Anita sedang bergumul. Keduanya berada dalam keadaan polos sama sekali.

    Anita yang bertubuh kecil itu, sedang berada di atas Tom seperti layaknya seseorang yang sedang menunggang kuda, dengan pantatnya yang naik turun dengan cepat. Dari mulutnya terdengar suara mendesis yang tertahan,

    “Ssshhh…, sshhh…”, karena mungkin takut membangunkan Elin. Agen Judi Hoki Banget

    Kedua tangan Tom sedang meremas-remas kedua buah dada Anita yang kecil tetapi padat berisi itu. Elin sangat panik dan berada dalam posisi yang serba salah. Jadi dia hanya bisa terus berlagak seperti sedang tidur. Elin mengharapkan mereka cepat selesai dan Tom segera kembali ke kamarnya. Besok dia akan menegur Anita agar tidak melakukan hal seperti itu lagi di kamar mereka. Seharusnya mereka dapat melakukan hal itu di kamar Tom sehingga mereka dapat melakukannya dengan bebas tanpa terganggu oleh siapa pun. Dari bau whisky yang tercium, rupanya keduanya masih berada dalam keadaan mabuk. Elin berusaha keras untuk dapat tidur kembali, walaupun sebenarnya ia merasa sangat terganggu dengan gerakan dan suara-suara yang ditimbulkan oleh mereka.

    Pada saat Elin mulai terlelap, tiba-tiba ia merasakan sesuatu sedang merayap pada bagian pahanya. Elin sangat terkejut dan tubuhnya mengejang, karena pada saat dia perhatikan, ternyata tangan kanan Tom sedang mencoba untuk mengusap-ngusap kedua pahanya yang masih tertutup selimut. Elin berpura-pura masih terlelap dan mencoba mengintip apa yang sebenarnya sedang terjadi. Rupanya permainan Tom dan Anita sudah selesai dan Anita dalam keadaan kelelahan serta mengalami kepuasan yang baru dinikmatinya, sudah tergolek tidur.

    Tom yang masih berada dalam keadaan polos dengan posisi badan setengah tidur disamping Elin, sambil bertumpu pada siku-siku tangan kiri, tangan kanannya sedang berusaha menyingkap selimut yang dipakai Elin. Elin menjadi sangat panik, pada awalnya dia akan bangun dan menegur Tom untuk menghentikan perbuatannya, akan tetapi di pihak lain dia merasa tidak enak karena pasti akan membuat Tom malu, karena dipikirnya Tom melakukan hal itu lebih disebabkan karena Tom masih berada dalam keadaan mabuk. Akhirnya Elin memutuskan untuk tetap berpura-pura tidur dengan harapan Tom akan menghentikan kegiatannya itu.

    Akan tetapi harapannya itu ternyata sia-sia belaka, bahkan secara perlahan-lahan Tom bangkit dan duduk di samping Elin. Tangannya menyingkap selimut yang menutupi tubuh Elin dengan perlahan-lahan dan dari mulutnya menggumam perlahan,

    “Psssttt sayang, mari kubantu menikmati sesuatu yang baru…, nih.., kubantu melepaskan celana dalammu…, nggak baik kalau tidur pakai celana dalam”, sambil tangannya yang tadinya mengelus-elus bagian atas paha Elin bergerak naik dan memegang tepi celana dalam Elin, kemudian menariknya dengan perlahan-lahan ke bawah meluncur di antara kedua kaki Elin.

    Badan Elin menjadi kaku dan dia tidak tahu harus berbuat bagaimana. Elin seakan-akan berubah menjadi patung, pikirannya menjadi gelap dan matanya dirasakannya berkunang-kunang. Tom melihat kedua gundukan bukit kecil dengan belahan sempit di tengahnya, yang ditutupi oleh rambut hitam kecoklatan halus yang tidak terlalu lebat di antara paha atas Elin. Jari-jari Tom membuka satu persatu kancing daster Elin, sambil tangannya bergerak terus ke atas dan sekarang ia menyingkapkan seluruh selimut yang menutupi tubuh Elin, sehingga terlihatlah payudara Elin yang membukit kecil dengan putingnya yang kecil berwarna coklat tua.

    Sekarang Elin tergolek dengan tubuhnya yang tanpa busana, tungkai kakinya yang panjang dan pantat yang penuh berisi, serta buah dada yang kecil padat dan belahan di antara paha atas yang membukit kecil, benar-benar sangat merangsang nafsu birahi Tom. Tom sudah tidak sanggup menahan nafsunya, penisnya yang baru saja terpuaskan oleh Anita, sekarang bangkit lagi, tegang dan siap tempur.

    Sejak saat itu Tom bertekad untuk tidak akan membebaskan Elin. Ia terlalu berharga untuk di biarkan, Tom akan menikmati tubuh Elin berulang-ulang pada malam ini. Kemolekan tubuh Elin terlalu sayang untuk disimpan oleh Elin sendiri pikir Tom. Tom mendorong tubuh Elin dan mulai meremas-remas payudara Elin yang telah terbuka itu,
    “Dengerin sayang, you akan saya ajarin menikmati sesuatu yang nikmat, asal you baik-baik nurutin apa yang akan saya tunjukkan”.

    Kesadaran Elin mulai kembali secara perlahan-lahan dan dengan tubuh gemetar Elin perlahan-lahan membuka matanya dan memperhatikan Tom yang sedang merangkak di atasnya. Elin mencoba mendorong badan Tom sambil berkata,

    “Tom, apa yang sedang kau lakukan ini?”, “Sadarlah Tom, aku khan sudah bersuami, jangan kau teruskan perbuatanmu ini!”. Karena menganggap Tom berada dalam keadaan mabuk, Elin mencoba membujuk dan menggugah kesadaran Tom.

    Akan tetapi Tom yang telah sangat terangsang melihat tubuh Elin yang molek halus mulus dan bugil di depan matanya mana mau mengerti, apalagi penisnya telah dalam keadaan sangat tegang.

    “Gila! Cakep banget! Lihat buah dadamu, padat banget. Cocok sama seleraku! You emang pinter menjaga tubuhmu, sayang!”, kata Tom sambil menekan tubuhnya ke tubuh Elin.
    Elin berusaha bangun berdiri, akan tetapi tidak bisa dan dia tidak berani terlalu bertindak kasar, karena takut Tom akan membalas berlaku kasar padanya.
    Sedangkan dalam posisinya itu saja ia sudah tidak ada lagi kemungkinan untuk lari.

    Sambil menjilat bibirnya Tom berbaring di sisi Elin.

    “Lin, lebih baik you mengikuti kemauanku dengan manis, kalau tidak saya akan maksa you dan saya perkosa you habis-habisan. Kalau you nurutin, you akan merasakan kenikmatan dan tidak akan sakit”. Lalu tangannya ditangkupkan di buah dada Elin, sambil meremas-remasnya dengan sangat bernafsu, sambil merasakan kehalusan dan kepadatan buah dada Elin. “Bodi you oke banget!”, kata Tom. “Coba you berputar Elin!”. Perlahan-lahan dengan perasaan yang putus asa Elin berputar membelakangi Tom. Dan dirasakanya tangan Tom sekarang ada di pantatnya meremas dan meraba-raba.

    Kemudian Tom menyibakkan rambut Elin, dan dihirupnya leher Elin dengan hidungnya sementara lidahnya menelusuri leher Elin. Sambil melakukan hal itu tangan Tom berpindah menuju kemaluan Elin. Pada bagian yang membukit itu, tangannya bermain-main, mengelus-elus dan menekan-nekan, sambil berkata,

    “Kasihan you, Elin, pasti suami you tidak tahu cara membahagiakan you?”,
    “Tapi tenang aja sayang, dengan saya, you nggak bakalan bisa lupa seumur hidup, you bakalan merasakan bagaimana menjadi wanita sejati!”. Sambil memutar kembali tubuh Elin.
    Setelah itu Tom mengambil tangan Elin dan meletakkannya di kemaluannya yang telah sangat tegang itu.

    Ketika merasakan tangannya menyentuh benda hangat yang besar lagi keras itu, tubuh Elin tersentak, belum sempat Elin dapat berpikir dengan jelas, terasa badannya telah ditelentangkan oleh Tom dan dengan cepat Tom telah berjongkok di antara kedua kakinya yang dengan paksa terkangkang akibat tekanan lutut Tom. Dengan sebelah tangannya menuntun penisnya yang besar, Tom lalu menempelkan ujung penisnya ke bibir vagina Elin,

    “Apa you mau saya masukin itu?”,
    “Aaahhh…, jangaaann…, jaaangaaann…, Toomm…”, Elin dengan suara mengiba-iba masih berusaha mencoba menghalangi niat Tom.
    Elin mencoba mengeser pinggulnya ke samping, berusaha menghindari penis Tom agar tidak dapat menerobos masuk ke dalam liang kewanitaannya.
    Sambil tersenyum Tom berkata lagi,
    “You tidak dapat kemana-mana lagi, lebih baik you diam-diam saja dan menikmati permainan saya ini..!”. Tom lalu memajukan pinggulnya dengan cepat dan menekan ke bawah, sehingga penis besarnya yang telah menempel pada bibir kemaluan Elin dengan cepat menerobos masuk ke dalam liang vagina Elin dengan tanpa dapat dihalangi lagi.
    Testis Tom mengayun-ayun menampar bagian bawah vagina Elin, sementara Elin megap-megap karena dorongan keras Tom.

    Elin belum pernah merasakan saat seperti ini, setiap bagian tubuhnya serasa sangat sensitif terhadap rangsangan. Buah dadanya terangsang saat ditindih oleh dada Tom. Dirinya sudah lupa kalau sedang diperkosa, ia tidak peduli pada tubuh besar Tom yang sedang bergerak naik turun menindih tubuhnya yang langsing. Elin mulai merasakan suatu sensasi kenikmatan yang menggelitik di bagian bawah tubuhnya, vaginanya yang telah terisi oleh penis besar dan panjang milik Tom, terasa menggelitik dan menyebar ke seluruh tubuhnya, sehingga Elin hanya bisa menggeliat-geliat dan mendesis mirip orang kepedasan.

    Elin hanya berusaha menikmati seluruh rasa nikmat yang dirasakan tubuhnya. Sekarang Elin mencoba untuk berusaha aktif dengan ikut menggerakkan pinggulnya mengikuti irama gerakan Tom di atasnya. Tom melihat Elin mengerang, merintih dan mengejang setiap kali ia bergerak. Dan Elin sudah mulai terbiasa mengikuti gerakannya. Tom merasakan tangan Elin merangkul erat pada punggung bawahnya mengelus-elus ke bawah dan meremas-remas pantatnya serta menariknya ke depan agar semakin merapat pada tubuh Elin. Tom terus menggosok-gosokkan penisnya pada klitoris Elin.

    Tom sekarang ingin membuat Elin orgasme terlebih dahulu. Elin semakin terangsang dan tak terkendali lagi setiap kali bagian tubuhnya bergerak mengikuti tekanan dan sodokan Tom, sekarang wajahnya terbenam di dada bidang Tom, mulutnya megap-megap seperti ikan terdampar di pasir, dengan perlahan-lahan mulutnya bergeser pada dada Bossnya dan sambil terus menjilat akhirnya tiba pada puting susu Tom.

    Sekarang Elin secara refleks mulai menyedot dan menghisap puting susu Tom, sehingga badan Tom mulai bergetar juga saking merasa nikmatnya. Penis Tom terasa semakin keras, sehingga Tom semakin ganas saja menggerakkan pantatnya menekan pinggul Elin dalam-dalam. Elin merasakan vaginanya berkontraksi, sambil berusaha menahan rasa geli yang tidak terlukiskan menggelitik seluruh dinding liang kemaluannya dan menjalar ke seluruh tubuhnya.

    Perasaan itu makin lama makin kuat menguasainya sehingga seakan-akan menutupi kesadarannya dan membawanya melayang-layang dalam kenikmatan yang tidak pernah dialaminya selama ini dan tidak dapat dilukiskan ataupun diuraikan dengan kata-kata. Kenikmatan yang dialami Elin tercermin pada gerakan tubuhnya yang meronta-ronta liar tanpa terkendali bagaikan ikan yang menggelepar-gelepar terdampar di pasir. Desahan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulutnya yang mungil,
    “Ooohhhh…., aagghh…, adduhhh..!”.

    Kedua pahanya melingkari pantat Tom dan dengan kuat menjepit serta menekan ke bawah, disertai tubuhnya yang mengejang dan kedua tangannya mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, benar-benar suatu orgasme yang dahsyat telah melanda Elin. Tom merasakan penisnya terjepit dengan kuat oleh dinding kemaluan Elin yang berdenyut-denyut disertai isapan kuat seakan-akan hendak menelan batang penisnya. Terasa benar jepitan dinding vagina Elin dan di ujung sana terasa ada “tembok” yang mengelus kepala penisnya.

    Setelah beristirahat sejenak dan melihat Elin sudah agak tenang, Tom mulai memompa lagi. Pompaan Tom kali ini segera dibalas oleh Elin, pinggulnya bergerak-gerak “aneh” tapi efeknya luar biasa. Penis Tom serasa dilumat dari pangkal sampai kepalanya. Lalu masih ditambah dengan variasi, ketika pinggul Elin berhenti dari gerakan aneh itu, tiba-tiba Tom merasakan penisnya terjepit dengan kuat dan dinding-dinding kemaluan Elin berdenyut-denyut secara teratur, sekitar 4-5 kali denyut menjepit, baru kemudian bergoyang aneh lagi.
    Wah, suatu sensasi melanda perasaan Tom, suatu hubungan kelamin yang belum pernah dinikmatinya dengan wanita manapun juga selama ini. Menyesal Tom karena tidak dari dulu-dulu menikmatinya. Gerakan aneh di dalam liang kemaluan Elin makin bervariasi. Terkadang Tom malah meminta Elin berhenti bergoyang untuk sekedar menarik nafas panjang. Lumatan dinding kemaluan Elin pada penis Tom membuatnya geli-geli dan serasa akan ‘meledak’.

    Tom tidak ingin cepat-cepat sampai, karena masih ingin menikmati
    “elusan” vagina Elin. Tetapi gerakan-gerakan di dalam liang kewanitaan Elin semakin menggila dan semakin liar.

    Hingga akhirnya Tom harus menyerah, tak mampu menahan lebih lama lagi perasaan nikmat yang melandanya, semakin cepat Tom bergerak mengimbangi goyangan pinggul Elin, semakin terasa pula rangsangan yang akan meletupkan lahar panas yang sedang menuju klimaks, mendaki puncak, saat-saat yang paling nikmat. Dan akhirnya, pada tusukan yang terdalam, Tom menyemprotkan maninya kuat-kuat di dalam liang kewanitaan Elin, sambil mengejang, melayang, bergetar. Pada detik-detik saat Tom melayang tadi, tiba-tiba kaki Elin yang pada awalnya mengangkang, diangkatnya dan menjepit pinggul Tom kuat-kuat. Amat sangat kuat.

    Lalu tubuhnya ikut mengejang beberapa detik, mengendor dan terus mengejang lagi, lagi dan lagi…, Elin pun tidak sanggup menahan dorongan orgasme yang melandanya lagi, punggungnya melengkung ke atas, matanya terbeliak-beliak, serta keseluruhan tubuhnya bergetar dengan hebat tanpa terkendali, seiring dengan meledaknya kenikmatan orgasme di vaginanya. Orgasme kedua dari Elin.

    “Toommm, aduuuh, Toomm, aahhhhh…, aaduuhh…, nikmaaatt.., Toomm….!”.

    Tom tersenyum puas melihat tubuh Elin terguncang-guncang karena orgasme selama 15 detik tanpa henti-hentinya. Kemudian tangan Elin dengan eratnya menekan pantat Tom ke arah selangkangannya sambil kakinya menggelepar-gelepar ke kiri kanan. Tom pun terus menggerakkan penisnya untuk menggosok klitoris Elin. Setelah orgasmenya selesai, tubuh Elin langsung terkulai lemas tak berdaya, terkapar, dengan kedua tangan dan kakinya terbentang melebar ke kiri kanan. Elin merasa bagian-bagian tubuhnya seolah terlepas dan badannya tidak dapat digerakkan sama sekali.

    Setelah gelombang dahsyat kenikmatan yang melandanya surut, Elin kembali ke alam nyata dan menyadari bahwa dia sedang terkapar di bawah tindihan badan kekar lelaki bule berkulit putih yang bukan suaminya yang baru saja memberikan kepuasan yang tiada tara padanya. Suatu perasaan malu dan menyesal melandanya, bagaimana dia bisa begitu gampang ditaklukkan oleh lelaki tersebut. Tanpa terasa air mata penyesalannya bergulir keluar dan Elin mulai menangis tersedu-sedu. Dengan tubuhnya yang masih menghimpit badan Elin, Tom mencoba membujuknya dengan memberikan berbagai alasan antara lain karena ia terlalu banyak minum sehingga tidak dapat mengontrol dirinya.

    Sambil membujuk dan mengelus-elus rambut Elin dengan perlahan-lahan penisnya mulai tegang lagi dan dengan halus penisnya yang memang telah berada tepat di depan kemaluan Elis ditekan perlahan-lahan agar masuk ke dalam kewanitaan Elin. Pada saat merasakan penis Tom mulai menerobos masuk ke dalam kewanitaannya, Elin bereaksi sedikit dengan mencoba memberontak lemah tapi akhirnya diam pasrah dan membiarkan penis besar tersebut masuk sepenuhnya ke dalam liang kewanitaannya.

    Dengan perlahan-lahan Tom menggerakkan badannya naik-turun, sehingga lama-kelamaan tubuh Elin mulai terangsang kembali dan bereaksi, dan pergumulan kedua insan tersebut semakin lama semakin seru mendaki puncak kepuasan dan kenikmatan, terlupa akan segala penyesalan. Pertarungan mereka terus berlanjut sepanjang malam dan baru berhenti menjelang fajar menyingsing keesokan harinya.

    Pukul 10 pagi keduanya baru terbangun dan terlihat Anita telah berpakaian rapi, sedang menikmati sarapan paginya sambil mengerling ke arah mereka dengan senyum-senyum rahasia. Pada mulanya Elin merasa sangat malu terhadap Anita, tapi melihat reaksi Anita yang seperti itu, seakan-akan mengajak bersekutu, akhirnya Elin menjadi terbiasa

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Ku Mendapatkan Kesempatan Bercinta Dengan Tante Ku

    Ku Mendapatkan Kesempatan Bercinta Dengan Tante Ku


    1915 views

    Duniabola99.org – Aku Dan Tanteku, Tanteku itu orangnya lumayan menarik dengan postur tubuh setinggi 170 cm dengan ukuran dada 34B, berumur kira-kira 29 tahun. Sebenarnya dulu aku suka sekali melihat tubuh mulus tanteku, secara tidak sengaja ketika dia sedang mandi karena memang di tempat kami kamar mandi pada saat itu atasnya tidak tertutup genteng dan tanpa berpintu, jadi kalau ada yang mandi di situ hanya dengan melampirkan handuk di tembok yang menjaWian tanda bahwa kamar mandi sedang dipakai.

     

    Tak sampai di situ saja, kadang tanteku ini senang menggunakan pakaian tidur yg model terusan slim tanpa menggunakan bra & itu sering sekali kulihat saat di pagi hri. Terlebih saya sering sekali bangun pagi sudah dipastikan tanteku sedang menyapu halaman depan & itu otomatis diwaktu beliau menunduk menampakkan gunung kembarnya yg agak gede & montok. faktor ini dilakukan sebelum dirinya menyiapkan kebutuhan seWilah anaknya, jika om-ku rata rata tak ada di rumah lantaran sering bertugas diluar Wita selama 4 hri.

    Sempat saya melamunkan gimana rasanya seandainya saya melakukan persetubuhan dgn tanteku itu, tetapi hasilnya paling-paling kutumpahkan di kamar mandi sambil ber-onani. Rupanya anga-anganku itu bisa terkabul disaat saya sedang menumpang nonton Televisi di rumah tanteku pada siang hri di mana ke3 anaknya sedang seWilah & om-ku sedang bertugas ke luar Wita pada pagi harinya. Kejadian itu berlangsung disaat saya sedang melihat Televisi sendirian yg bersebelahan dgn warung tanteku. Kala itu saya mau mengambil roWik, saya langsung menuju ke sebelah. Rupanya tanteku sedang posting sesuatu, barangkali menulis barang belanjaan yg dapat dibelanjakan kelak. “Tante, Awi mau ambil roWik, nanti Awi bayar belakangan ya!” sapaku terhadap tanteku. “Ambil saja, Wi!” balas tanteku tanpa menoleh ke arahku yg tepat di belakangnya sambil meneruskan menulis dgn posisi membungkuk.

    Wiarenakan toples roWik ketengan yg bakal kuambil ada disebelah tanteku tidak dengan sengaja saya menyentuh buah dadanya yg kebetulan tidak dengan menggunakan BH. “Aduh! hati-hati dong kalau ingin mengambil roWik. Kena tanganmu, dada tante kan jadi nyeri!” seru tanteku sambil mengurut-urut kecil di dadanya yg sebelah samping kirinya. Tapi lantaran tak menggunakan BH, terlihat dgn terang pentil susu tanteku yg cukup agung itu. “Maaf Tan, saya tak sengaja. Begini aja deh Tan, Awi ambilin minyak agar dada Tante tak sakit gimana!” tawarku pada tanteku. “Ya sudah, sana kamu ambil cepat!” ringis tanteku sambil masih mengurut dadanya. Dengan segera kuambilkan minyak urut yang ada di dalam, namun ketika aku masuk kembali di dalam warung secara perlahan, aku melihat tante sedang mengurut dadanya tapi melepaskan baju terusannya yang bagian atasnya saja. “Ini Tante, minyak urutnya!” sengaja aku berkata agak keras sambil berpura-pura tidak melihat apa yang tanteku lakukan.

    Mendengar suaraku, tanteku agak terkejut dan segera merapikan bagian atas bajunya yang masih menggelantung di bagian pinggangnya. Tampak gugup tanteku menerima minyak urut itu tapi tidak menyuruhku untuk lekas keluar. Tanpa membuang kesempatan aku langsung menawarkan jasaku untuk mengurut dadanya yang sakit, namun tanteku agak takut. Pelan-pelan dengan seWiit memaksa aku berhasil membujuknya dan akhirnya aku dapat ijinnya untuk mengurut namun dilakukan dari belakang. SeWiit demi seWiit kuoleskan minyak di samping buah dadanya dari belakang namun secara perlahan pula kumemainkan jariku dari belakang menuju ke depan. Sempat kaget juga ketika tanteku mengetahui aksi nakalku. “Awi! kamu jangan nakal ya!” seru tanteku namun tidak menepis tanganku dari badannya yang sebagian ditutupi baju. Mendapati kesempatan itu aku tidak menyia-nyiakan dan secara aktif aku mulai menggunakan kedua tanganku untuk mengurut-urut secara perlahan kedua bukit kembar yang masih ditutupi dari depan oleh selembar baju itu. “Ohh… oohh…” seru tanteku ketika tanganku sudah mulai memegang susunya dari belakang sambil memilin-milin ujung susunya.

    “Jangan… Awi… jang…” tante masih merintih namun tidak kuacuhkan malah dengan sigap kubalikkan tubuh tanteku hingga berhadapan langsung dengan diriku. Kemudian dengan leluasa kumulai menciumi susu yang di sebelah kiri sambil masih mengurut-urut susu di sebelahnya. Kemudian aku mulai mencucupi kedua puting susunya secara bergantian dan tanteku mulai terangsang dengan mengerasnya kedua susunya. Tidak sampai di situ, rupanya tangan tanteku mulai menjelajahi ke bawah perutku berusaha untuk memegang kemaluanku yang sudah dari tadi mengencang. Ketika dia mendapatkannya secara perlahan, Awicok-Wicok batang kemaluanku secar perlahan dan tiba-tiba tanteku mengambil sikap jongWik namun sambil memegang kemaluanku yang lamayan panjang. Untuk Wietahui, batang kemaluanku panjangnya kurang lebih 20 cm dengan diameter 3,5 cm. Tanteku rupanya seWiit terkejut dengan ukuran kemaluanku apalagi seWiit bengWik, namun dengan sigap tapi perlahan tanteku mulai mengulum kemaluanku secara perlahan dan semakin lama semakin cepat.

    “Ah… ah… ah… yak.. begitu… terus… terus…” erangku sambil memegangi kepala tanteku yang maju mundur mengulum batang kemaluanku. Kemudian karena aku sudah tidak tahan, tubuh tante kuangkat agar duduk di pinggir meja dimana tadi dia menulis, dan dengan seWiit gerakan paha tanteku kupaksa agar meregang. Rupanya tanteku masih mengenakan CD dan dengan perlahan kubuka CD-nya ke samping dan terlihatlah gundukan kemaluannya yang sudah basah. Secara perlahan kuciumi kemaluan tanteku dan kumain-mainkan klirotisnya. “Ah… ahhh.. Awi, Tante mau keluuuaarrr…” Beberapa saat kemudian rupanya tanteku akan mengalami orgasme, dia langsung memegangi kepalaku agar tetap di belahan kemaluannya dan kemudian mengeluarkan cairan surganya di mulutku, “Crettt… crett… cret…” mulutku sampai basah terkena cairan surga tanteku. Kemudian tanteku agak lemas namun masih kujilati kemaluannya yang akhirnya membangkitkan nafsu untuk bersetubuh denganku. Kuangkat tubuh tante ke bawah warung, dan dengan seWiit agak keras aku dapat merubah posisinya menelentang di depanku, kubukakan semakin lebar kedua kakinya dan mulai kuarahkan ujung kemaluanku ke mulut lubang kemaluannya.

    Agak susah memang karena memang aku agak kurang berpengalaman dibidang ini namun rupanya tanteku dapat memahaminya. Dengan sabarnya dituntunnya ujung kemaluanku tepat di lubang kemaluannya. “Pelan-pelan ya, Awi!” lirih tanteku sambil menggenggam kemaluanku. Ketika baru masuk kepala kemaluanku tanteku mulai agak meringis tetapi aku sudah tidak kuat lagi dengan agak seWiit paksa akhirnya kemaluanku dapat masuk seluruhnya. “Awi… akh…” jerit kecil tanteku ketika kumasukkan seluruh batang kemaluanku di dalam lubang kemaluannya yang lumayan basah namun agak sempit itu sambil merapatkan kedua kakinya ke pinggangku. Perlahan aku melakukan gerakan maju mundur sambil meremas-remas dua susunya. Hampir tiga puluh menit kemudian gerakanku makin lama main cepat. Rupanya aku hampir mencapai puncak. “Tan… aku… aku mauuu… keluar…” bisikku sambil mempercepat gerakanku. “Wieluarkan di dalam saja, Wi!” balas tanteku sambil menggeleng-gelengkan kecil kepalanya dan menggoyangkan pantatnya secara beraturan. “Tan… aku… keluarrr…” pekikku sambil menancapkan kemaluanku secara mendalam sambil masih memegangi susunya.

    Rupanya tanteku juga mengalami hal yang sama denganku, dia memajukan pantatnya agar kemaluanku dapat masuk seluruhnya sambil menyemburkan air surganya untuk ketiga kalinya. “Cret… cret… cret…” hampir lima kali aku memuntahkan air surga ke dalam lubang kemaluan tanteku dan itu juga di campur dengan air surga tanteku yang hampir berbarengan keluar bersamaku. “Cret… cret… cret… ahh…” tanteku melengkungkan badannya ketika mengeluarkan air surga yang dari lubang kemaluannya. Akhirnya kami tergeletak di bawah dan tanteku secara perlahan bangun untuk berdiri sambil mencoba melihat kemaluannya yang masih dibanjiri oleh air surga. “Awi! kamu nakal sekali, berani sekali kami berbuat ini kepada Tante, tapi Tante senang Wik, Tante puas atas kenakalan kamu,” bisik tanteku perlahan. Aku hanya bisa terseyum, sambil menaikkan kembali celanaku yang tadi dipelorotkan oleh tanteku. nTanteku akhirnya berjalan keluar, namun sebelum itu dia masih menyempatkan dirinya untuk memegang kemaluanku yang lumayan besar ini. Inilah pengalamanku yang pertama, dan sejak itu kami kadang mencuri waktu untuk mengulangi hal tersebut, apalagi jika aku atau tanteku ingin mencoba posisi baru dan pasti ketika Om-ku dan anak-anak tanteku berangkat seWilah. Sekarang hal itu sudah tidak kulakukan lagi karena tanteku sekarang ikut Om-ku yang mendapat tugas di daerah.

  • Kesialanku Terbayar Setelah Bertemu Janda Montok

    Kesialanku Terbayar Setelah Bertemu Janda Montok


    2038 views

    Seharian ini aku tidak karuan bekerja, suntuk benar rasanya hari ini, seharian dimarahi melulu sama boss karena kerjaanku salah terus, “Teeet…” bel pulang sudah berbunyi, kesempatan ini tidak kusia-siakan, “langsung ngacir”. Sore itu cuaca masih mendung karena sebelumnya hujan mengguyur dengan sangat deras. Aku berjalan keluar halaman kantor, kulihat jalanan sebagian tergenang air.

    Aku berdiri di trotoar jalan menunggu angkutan umum. Hari ini memang aku tidak naik motor karena motorku sedang ada di bengkel. Entah kenapa hari ini aku sial terus dari rumah pas mau kerja motorku mendadak ngadat tidak mau distater. Sial, mana hari ini aku pagi-pagi sekali harus sudah menyerahkan laporan bulanan kepada boss. Sial benar-benar sial.

    Saat aku asik melamunkan kesialanku hari ini, tanpa sadar tiba-tiba sebuah Baleno warna silver metalik melintas di depanku dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba… “Craaassshh…!” air genangan menyemprot ke seluruh tubuhku, mukaku, baju, celanaku semuanya basah kuyup.

    Shiit, sekali lagi shiit, lengkap sudah kesialanku hari ini. Aku memaki-maki tidak karuan. Tiba-tiba Baleno itu berhenti beberapa puluh meter dari tempat aku berdiri dan langsung mundur menuju ke arahku. “Cari penyakit,” gerutuku. Aku sudah bersiap-siap mau mendampratnya jika orangnya keluar, paling tidak kumaki-maki dulu.

    Urusan maaf-memaafkan belakangan. Aku sudah bersiap-siap ketika pintu Baleno itu terbuka, aku terkejut ketika sebuah kaki indah terbungkus sepatu kets menapak di aspal yang basah. Sesaat kemudian munculah mahluk yang menurutku sangat cantik.

    Tingginya kira-kira 165 cm, kulitnya putih, kalau ditaksir-taksir umurnya sekitar 35-an, tetapi penampilannya modis sehingga tidak terkesan dewasa, tapi yang paling menarik perhatianku adalah bentuk bodinya yang sangat proporsional, “Gitar Spanyol Cing”. Terbalut kaos ketat lengan cekak warna abu-abu dan legging warna hitam selutut menambah tonjolan-tonjolan tubuhnya semakin nampak nyata, sampai-sampai aku meneguk air liurku, “Glek.. glek,”.

    “M.. ma’af Mas…” katanya menyadarkan aku dari kekagumanku.
    “Oh oh… tidak pa.. pa..” sahutku (kok jadi aku yang gugup bathinku “).
    “Maafkan saya Mas, saya tidak sengaja.. lagi ngelamun jadi tidak sadar kalo ada orang,” ujarnya menjelaskan.
    “Mas mau pulang..? tambahnya lagi.

    “Ii.. iya…” jawabku.
    “Oke.. sebagai pernyataan maaf saya, gimana kalo mas saya antar pulang. Ayo mari masuk Mas!” pintanya tanpa menunggu persetujuanku.

    Wah kesempatan yang tidak boleh kusia-siakan nih.

    “Bagaimana ya…” kataku.
    “Please… ” katanya.

    Tanpa ba bi bu lagi aku langsung masuk ke Balenonya yang langsung meluncur.

    “Ngomong-ngomong dari tadi kita belum kenalan, saya.. Conny,” katanya memecah kekakuan.
    “Saya Irwan, Mbak,” timpalku.

    Ternyata Mbak Conny enak diajak ngomong tentang apa saja, orangnya supel. Dan sampai aku juga tahu bahwa ia adalah istri kedua dari salah seorang pengusaha sukses yang meninggal karena kecelakaan mobil setengah tahun lalu. Menurut dia suaminya dibunuh karena persaingan dengan seteru bisnisnya.

    “Maaf Mbak, kalau saya mengingatkan,” kataku.
    “Tidak.. papa Wan,” sahutnya.
    “Wan kamu tidak papa kan ke rumah Mbak dulu. Mandi dulu ya, nanti setelah itu baru kita ke rumah kamu gimana?”
    “Terserah Mbak deh,” kataku mengiyakan.

    Kami tiba di rumahnya di salah satu kawasan pemukiman elit yang terkenal. Wah ternyata rumahnya cukup besar dan asri.

    “Masuk Wan!”
    “Makasih Mbak.”
    .”Wan kamu mandi dulu ya,” katanya sambil menunjukkan kamar mandi.
    “Nanti Mbak siapkan pakaian untukmu, kan baju sama celana kamu basah, biar di cuci di sini saja, Mbak juga mau mandi dulu.”

    Kulepas semua pakaian sehingga sekarang aku sudah telanjang dan siap untuk mandi. Iseng aku mengingat Mbak Conny yang aduhai tanpa sadar “si Jonny” tiba-tiba mengeras. Aku membayangkan jika Mbak Conny mengatakan, “Wan, maukah menyenangkan Mbak?” Kurasakan “si Jonny” semakin keras seiring imajinasiku tentang Mbak Conny seorang janda cantik, kulit putihnya yang halus mulus tanpa cacat, dua gunung kembarnya yang ukuran 34 dan pantatnya yang besar.

    Kukocok-kocok batang kemaluanku, sementara khayalanku dengan Mbak Conny semakin menjadi-jadi, dan tiba-tiba “Cklok…” pintu dibuka, aku terkejut tanpa bisa berbuat apa-apa. Tadi aku lupa mengunci pintu kamar mandi, ternyata Mbak Conny sudah berdiri di hadapanku.

    “Maaf Wan, aku lupa ngasih handuk ke kamu.”
    “Oh iya Mbak,” kataku.

    Mbak Conny tidak langsung pergi ia tertegun melihatku telanjang bulat dan sekilas kulihat ia melirik batang kemaluanku yang dari tadi sudah tegang. “Mbak mau mandi berdua denganku?” tanyaku asal. Mbak Conny tidak menolak dan juga tidak mengiyakan, naluri kelelakianku mulai jalan,

    kutarik lembut tangannya ke dalam dan kukunci pintu kamar mandi, tanpa menunggu reaksinya lebih lanjut kusentuh wajahnya dengan lembut, “Mbak cantik sekali,” aku mulai melancarkan rayuan, “Masa sih Wan, Mbak kan sudah 30 lebih, kamu bisa saja.”

    Kucium pipinya dengan lembut lalu bergeser ke bibirnya yang seksi. “Wan!” keluhnya lirih, “Mbak saya sangat mengagumi Mbak,” bisikku lembut di telinganya, sambil kuletakkan tanganku melingkari lehernya. Kembali kukecup lembut bibirnya, kali ini dia membalas dengan hangat, beberapa saat adegan cium itu berlangsung, tanganku mulai “bergerilya”,

    kuusap punggungnya, terus turun ke bawah, ke bagian pantatnya, kurasakan bongkahannya masih sangat padat, kuremas-remas dengan lembut. Kali ini ia yang melingkarkan tangannya ke pinggangku, semakin erat, kurasakan gunung kembarnya menggencet dadaku kenyal dan lembut kurasakan.

    Kami semakin bernafsu, batang kemaluan yang sudah dari tadi tegang tambah kurasakan berdenyut-denyut. Kurasakan aku semakin terangsang, segera saja kubuka baju mandi Mbak Conny si janda cantik. Terlihatlah pemandangan yang sangat indah, aku terdiam sejenak mengagumi keindahan tersebut, kulihat payudaranya yang besar dan masih kencang.

    Kutelusuri semua bagian tubuhnya tanpa ada bagian yang terlewatkan, sampai pada “area kenikmatan” Mbak Conny. Aku semakin terangsang karena pussy Mbak Conny mulus tanpa ditumbuhi bulu sedikitpun.

    Kali ini langsung kuserbu payudaranya, kuraba-raba sambil terus kissing sambil sesekali terdengar rintihannya, “Ohhh… Wan mhmmm…” kujilati kupingnya terus menjalar ke leher, dada, dan sampai ke payudaranya, kujilat, kumainkan putingnya dengan lidahku, aku semakin bernafsu.

    “Waaan, ohhh…”
    “Hmmm, Mbak… Mbak cantik sekali.”

    Kali ini tangannya mulai kurasakan lebih aktif, dirabanya punggungku turus turun ke pantatku kemudian ke depan mencoba meraih batang kemaluanku dipegangnya dengan lembut, dikocoknya pelan-pelan sambil berkata, “Wan, punyamu lumayan besar juga. Mbak mau merasakannya Wan… ohhh,” kembali erangannya terdengar karena aku masih sibuk memainkan pentil payudaranya dengan ujung lidahku.

    Mulai bosan dengan payudara, kuangkat badannya, kududukkan ke pinggir bak air. Kembali aku menjilati perutnya, kukukek-kucek liang pusatnya masih dengan ujung lidahku, terdengar kembali erangannya lebih keras, “Ooouhhh… hmmm… ahhh…” mungkin Mbak Conny sudah terangsang hebat. Keadaan ini tidak kubiarkan langsung kuarahkan lidah ku ke arah belahan pussy tanpa bulu yang indah sekali, tercium olehku bau khas kewanitaannya.

    Aku semakin bernafsu kujilati pussy Mbak Conny yang sudah mulai basah dengan lendir kumainkan ujung lidahku menelusuri setiap millimeter dari “benda enak gila” itu. Tubuh Mbak Conny si janda cantik semakin terguncang hebat menikmati permainan lidahku, nafasnya memburu, sudah tidak beraturan lagi sambil terus mengerang, “Oouuussshhh aaahhh,” merintih tidak karuan keenakan.

    Ujung lidahku masih menempel pada benda enak milik Mbak Conny kali ini bagian terakhir yang akan kugarap. Benda sebesar biji kacang yang terletak di atas lubang pussy-nya. Hoooaah, hmmm hhhh ooouuhhh, Wan terus sayang terus… terus… Ouuhh uuhhh terus…” Kali ini Mbak Conny pasti hampir mencapai puncak gunung kenikmatannya, dan aku terus saja memainkan lidahku dengan ganas di liang pussy-nya yang semakin banjir oleh cairan kewanitaannya yang nikmat di lidahku.

    Sampai suatu saat ia menjabak rambutku, dan menekan kepalaku ke selangkangannya seakan-akan jangan sampai lepas. “Ooouuhn mmm ohhh.. ohhh, Wan terus Wan… Mbak mau keluarrhh…” sampai suatu sentakan hebat akibat kontraksi otot-otot badannya yang menegang. “Waaan Mbak keluaaar hhh…”

    Beberapa saat badannya masih tersengal-sengal, sambil berkata padaku,

    “Wan makasih, kamu hebat, Mbak sudah lama tidak merasakannya sejak suami Mbak meninggal.” “Sama-sama Mbak, saya juga sangat menikmatinya, saya suka sama Mbak,” ujarku.
    “Kali ini giliran kamu ya, Wan. Sekarang kamu duduk di pinggir sini,” katanya.

    Di kecupnya bibirku, dilumatnya, lidahnya sengaja dimasukkannya menjalari seluruh rongga mulutku sambil sesekali menghisap lidahku, kali ini aku sedikit tidak menguasai keadaan, tangan Mbak Conny masih terus memegang batang kemaluanku sambil terus mengocoknya,

    “Ooohhh…” kali ini aku yang dibuatnya mengeluarkan suara keenakan.

    Ah, lidahnya sudah hampir di puting susuku, dimainkannya lidahnya yang membuat sensasi tersendiri. “Aahhh… enak gila,” sambil terus mengocok batang kemaluanku. Mbak Conny si janda cantik terus menjilati bagian tubuhku sampai akhirnya dia menjilati kepala kemaluan.

    Dia terus memainkan lidahnya menjilati, kepalanya, batangnya, biji kemaluan tidak luput dari sasaran lidahnya. “Ahhh, Mbak… enak Mbak ahhh…” Mendengar rintihanku dia memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya, “Ooh… terus Mbak…” pintaku.

    Turun-naik kepalanya mengisap batang kemaluanku sampai keadaan dimana aku merasakan kejang dan batang kemalaunku berdenyut-denyut sangat hebat, “Ooohhh… ohhh… aku hampir keluar Mbak…” Semakin ganas kepalanya turun-naik, semakin mempercepat kocokan dan sedotannya dan… “Crooot… crooot… croot…” batang kemaluanku memuntahkan sperma ke dalam mulut Mbak Conny dan dengan bernafsu ditelannya sperma tersebut dan sisanya dijilatnya sampai bersih.

    “Makasih Mbak,” kataku.
    “Sama-sama Wan,” katanya dengan lembut.
    “Oke sekarang kita mandi dulu biar segar dan kita ulangi lagi nanti ya di kamar.”

    Aku masih mengenakan handuk yang dililitkan ketika Mbak Conny datang membawa segelas susu coklat hangat dan memberikannya kepadaku.

    “Minum dulu sayang, biar tambah segar.”

    Kuseruput coklat hangat, “Aaahhh…” kurasakan kehangatan menjalari tubuhku dan kurasakan kesegaran kembali.

    Kami berciuman kembali, Mbak Conny tampak sangat menikmati ciumanku ini, matanya terpejam, nafasnya mendesah, dan bibirnya dengan lembut mengecup sambil sesekali menghisap bibir dan lidahku, jari jemari lentik guruku itu mulai bergerak turun menyusup ke balik handukku menuju buah pantatku.

    Batang kemaluanku yang hanya ditutupi handuk kecil itu segera berdiri tegang. Bagian bawah kepala kemaluanku itupun langsung tergencet oleh perut Mbak Conny si janda cantik yang langsung menyalurkan getaran-getaran kenikmatan ke seluruh urat syarafku.

    Jari-jemarinya mulai meraba kedua buah pantatku. Mula-mula rabaannya melingkar perlahan, makin cepat, makin cepat, sampai akhirnya dengan suara mendesah, diremas-remasnya dengan penuh nafsu. Aku mencium dan menjilati telinga Mbak Conny, sehingga membuat tubuh janda cantik itu menggelinjang-gelinjang, “Ohhh Wan… gelii… sss…” Kuturunkan bibirku dari kuping menelusuri leher, terus turun ke dada, jari jemarinya pun terasa semakin keras meremas-remas pantatku.

    Seraya mengecupi areal dadanya, jemariku membuka satu persatu kancing seragam kebanggaannya itu hingga terlihat belahan payudaranya yang besar menyembul dari balik baju mandinya. Bentuknya menghadap ke atas dengan puting yang langsung mengarah ke mukaku.

    Amboi seksinya, tanpa membuang waktu kulahap payudara itu dengan gemas. Kusedot-sedot dan kujilati putingnya yang sudah menegang itu. Tiba-tiba tangan kanan Mbak Conny berputar ke arah depan. Dengan sekali sentak maka terjatuhlah penutup satu-satunya tubuhku itu.

    Kulirik kaca lemarinya, di sana terlihat badan tegapku yang bugil tengah menunduk menghisap payudara wanita berbadan montok yang masih dibalut pakaian mandinya. Dari kaca riasnya kulihat Mbak Conny mengalihkan tangan kanannya ke arah selangkanganku dan… “Slepp!” dalam sekejap batang kemaluanku sudah berada dalam genggamannya.

    Dengan lembut dan penuh perasaan ia mulai mengocok batang kemaluanku ke atas.. ke bawah.. ke atas.. ke bawah. Uff… tak bisa kuceritakan nikmat yang kurasakan di selangkanganku itu. Apalagi ketika sesekali ia menghentikan kocokannya dan mengarahkan jempolnya ke urat yang terletak di bawah kepala batang kemaluanku.

    “Aaahhh… Mbaak… aaahh…” aku hanya bisa mengerang keenakan seraya terus mengecup dan menjilati payudaranya. Tiba-tiba Mbak Conny mendorong tubuhku hingga terduduk di atas ranjang busanya dan ia sendiri kemudian berlutut dihadapan selangkanganku. Ia menengadahkan kepalanya dan menatap mataku dengan pandangan penuh nafsu.

    Bersamaan dengan itu, ia menciumi kepala batang kemaluanku, kemudian menjilati lubang penisku yang sudah dipenuhi dengan cairan lengket berwarna bening. Tiba-tiba ia memasukkan penisku ke dalam mulutnya dan apa yang kurasakan berikutnya adalah kenikmatan yang tak terlukiskan.

    Mbak Conny memasukkan dan mengeluarkan penisku di dalam mulutnya dengan gerakan yang cepat sambil menggoyang-goyangkan lidahnya sehingga menggesek urat bawah kepala penisku itu. “Aaahhh… ouuhhh… Mbak! aakh… ouhhh…” aku hanya bisa terduduk sambil mengerang nikmat dan Mbak Conny si janda cantik tampak begitu menikmati kemaluanku yang berada di dalam mulutnya, sampai-sampai ia memejamkan matanya.

    Tangan kiriku kembali meremas-remas payudara Mbak Conny sedangkan tangan kananku menyentuh bagian bawah buah pantatnya. “Mmmh.. mmmhh…emmhhh…” rintihnya sambil terus mengulum batang kemaluanku ketika kuraba-raba lubang kemaluannya. Mbak

    Conny semakin memperkuat sedotannya sehingga memaksaku untuk semakin mengerang tak keruan, seakan tak mau kalah, kumasukkan tanganku ke selangkangannya dari arah perut, dan dengan mudah jemariku mencapai vagina yang sudah sangat basah itu.

    Dalam 3 detik jariku menyentuh sebuah daging sebesar kacang yang sudah menonjol keluar di bagian atas vagina Mbak Conny, jari tengah dan telunjukku segera mengocok “kacangnya” dengan cepat. “Mmmhh.. mmmhhh… aaahhh…” Mbak Conny melepaskan penisku dari mulutnya untuk berteriak histeris menikmati kocokanku di klitorisnya.

    Sekitar 5 menit kami saling mengocok, meremas, dan menghisap diikuti dengan gelinjangan dan jeritan-jeritan histeris, ketika tiba-tiba Mbak Conny menengadahkan mukanya ke arahku dan merintih, “Wan.. please sekarang…” Tanpa menunggu kata-kata selanjutnya kuangkat tubuh janda cantik itu dari posisi berlututnya. Kusuruh dia meletakkan kedua tangannya di atas meja menghadap cermin rias sehingga Mbak Conny kini berada dalam posisi menungging.

    Tampak buah dadanya bergelayut seakan menantang untuk diperah. Kurenggangkan kedua kaki mulusnya, kugosok-gosokkan penisku di belahan pantatnya sebelum kuturunkan menelusuri tulang ekornya, anus dan kutempelkan di pintu belakang vaginanya.

    Perlahan-lahan kusodokkan penisku ke dalam vagina kecil yang sudah sangat banjir itu, “Aaahhh…” Mbak Conny menggigit bibirnya menikmati senti demi senti penisku yang tengah memasuki vaginanya, semakin dalam kumasukkan batang kemaluanku dan semakin dalam…

    “Ooohhh Wan… ooohhh…” dan… “Aaaakhh…” jeritnya ketika dengan keras kusodokkan penisku sedalam-dalamnya di vagina janda cantik itu. Tampak janda cantik itu masih menggigit bibirnya menikmati besarnya batang kemaluanku yang terbenam penuh di dalam vaginanya.

    Dengan segera kupompakan kemaluanku dengan cepat dari arah belakang. Kutempelkan perut dan dadaku di punggung perempuan itu dan kedua tanganku dengan keras meremas-remas dan memelintir kedua puting buah dada Mbak Conny yang sudah sangat keras itu.

    “Ohhh… ohh… ouuhhh…” Tiba-tiba Mbak Conny mengangkat kepala dan badannya ke arahku dengan menengok ke arah kiri dan menjulurkan lidahnya. Dengan cepat kusambut lidah yang menggairahkan itu dengan lidahku dan kami pun berciuman dengan posisi Mbak Conny yang tetap membelakangiku. Karena ia menegakkan badannya, Mbak Conny menaikkan kaki kirinya ke atas meja riasnya untuk memudahkan aku terus menyodokkan batang kemaluanku.

    Sambil terus melumat bibirnya dan menyodok, tanganku kembali meremas-remas kedua payudaranya. Tangan kiri Mbak Conny menjambak rambut di belakang kepalaku untuk mempererat tautan bibir kami. Ketiaknya menyebarkan wangi khas yang membuatku semakin bernafsu lagi. Tiba-tiba Mbak Conny merintih-rintih sambil terus mengulum lidahku.

    Tampak alisnya mengerut, wajahnya mengekspresikan seakan-akan kenikmatan yang amat sangat menjalari seluruh tubuhnya, ia dengan cepat membimbing tangan kananku yang masih asyik meremas payudaranya untuk kembali memainkan kacangnya. Goyangan pinggulnya menjadi semakin cepat tak terkendali, dinding vagina mulai terasa berdenyut-denyut, tiba-tiba… “Aaahhh aaahhh oouuhhh… Wan… Mbak keluaaarrr… aaahhh…”

    Malam itu beberapa kali aku dan Mbak Conny mengulangi “gulat gaya bebas” itu sampai akhirnya kami sama-sama tertidur kecapaian. Aku segera terbangun ketika menyadari ada seberkas sinar yang menerpa wajahku. Aku segera menyadari bahwa aku berada di rumah Mbak Conny.

    Dan ia sudah bangun dan tidak berada di kamar ini lagi, kulihat jam dinding menunjukkan pukul 10.00 dan lagi-lagi… oh shiit, aku terlambat masuk kantor. Sial, lagi-lagi sial.

  • Cerita Seks Menikmati Liang Kemaluan Bu Guru Denok

    Cerita Seks Menikmati Liang Kemaluan Bu Guru Denok


    3104 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Menikmati Liang Kemaluan Bu Guru Denok ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Namaku Indra, dan ini ceritaku saat masih 18 tahun. Saat berangkat keyogya untuk kuliah aku bertemu dengan Bu Denok dan Pak Jerry suaminya. Bu Denok adalah mantan guruku saat SMP dulu. Setelah bercerita panjang lebar mereka menawarkan padaku untuk tinggal ditempat mereka selama aku kuliah. Setelah mendapat ijin orang tuaku, akupun menerima tawaran baik mereka karna aku memang tidak punya kenalan diyogya.

    Setelah sebulan tinggal bersama aku tahu kalau Pak Jerry yang bekerja diluar pulau sering sekali berangkat, sementara kedua anaknya lebih memilih tinggal bersama neneknya dikalimantan untuk mernyelesaikan pendidikan dasar mereka. Aku sering melihat Bu Denok melamun sepulang dia dari mengajar disekolah. Bu Denok juga sering cerita panjang lebar padaku tentang kesepiannya dirumah selama ini. Dan aku selalu menjadi pendengar yang baik.

    Dibalik sikap baik yang kuperlihatkan, terpendam hasrat yang ada sejak SMP dan tumbuh lagi sejak pertemuan kembali dengan Bu Denok sekarang. Waktu SMP dulu aku paling bersemangat jika pelajaran Bu Denok, selain cara mengajarnya yang enak aku bisa mengintip BH yang dia gunakan. Antara kancing didada dan kerah lehernya terdapat celah yang sering terbuka, sehingga jika diperhatikan secara teliti, orang pasti bisa melihat pakaian dalam yang ia gunakan. Dan selama penagamatanku Bu Denok selalu memakai BH warna Hitam.

    Itu selalu menjadi santapanku setiap mata pelajarannya. Bahkan aku selalu memperhatikan gerak-geriknya selama disekolah. Waktu itu usianya 28 tahun, dengan wajahnya yang putih dan bentuk tubuhnya yang menawan membuatku selalu menjadikannya sebagai objek hayalan jika onani. Sekarang diusianya yang ke 34 tdak terlihat kalau Bu Denok telah memiliki 2 orang anak yang sudah SMP. Malah menurutku ia terlihat lebih menawan, terutama pada bagian pinggul dan dada ukuran 38arB yang lekukannya semakin terbentuk. Itu semua karena program BL yang diikutinya tiap senin dan kamis sore. Agen Poker IDN

    Awalnya aku cuma mengkhayalkan tubuh Bu Denok jika sedang bermasturbasi. Kemudian aku melakukannya sambil memegang CD dan BH hitam milik Bu Denok, sampai akhirnya aku berani menguping jika Pak Jerry yang pulang dan sedang bercinta denagn Bu Denok. Sambil mendengar desahan dan erangan erotis dari dalam kamar, tanganku asik mngocok batang kontolku yang lumayan besar. Dan bila sudah keluar kubersihkan dengan CD atau BH Bu Denok yang akan dicuci besok.

    Akhirnya muncul niatku untuk mencicipi lubang vagina Bu Denok yang pasti sangat keset dan terawat. Aku melakukannya setelah 4 bulan tinggal disana, saat itu hari kamis dan suaminya sudah berangkat seminggu. Aku menunggu didalam kamar sambil membayangkan “malam pertama” yang akan kulalui bersama Bu Denok. Saat dia pulang dari BL aku membukakan pintu rumah.
    “Sore Ndra.. baru pulang?” Sapanya ramah dan tersenyum padaku.
    “Iya Bu.. baru aja” Balasku sambil mengangguk.

    Kemudian dia pergi kedapur membuat segelas susu lalu diletakkan datas meja makan. Kemudian ia masuk kamar untuk mandi. Saat dia mandi, kumasukkan serbuk tidur yang kubeli di apotik kedalam susu yang akan diminumnya.

    Sekitar 45 menit kemudian Bu Denok keluar dari kamar, ia menggunakan daster motif bunga warna biru dengan panjang selutut tanpa lengan dengan belahan dada yang agak rendah, sehingga jika dia agak membungkuk belahan payudaranya yang indah akan tampak jelas terlihat olehku. Setelah mengambil susu di atas meja dia duduk menemaniku menonton TV di ruang tengah.
    “Ada berita apa Ndra?” Tanyanya sambil meminum susu.
    “Biasa Bu.. politik gak ada habis-habisnya” Sahutku sambil mencuri pandang keketiaknya.
    “Bapa ada nelepon gak?”Tanyanya lagi sambil menghabiskan susu di gelas.
    “Belum Bu, mungkin masih ngelonin istri baru” Candaku.
    “Nakal ya..” Tegurnya sambil mencubit pinggangku.
    Aku tidak menghindar karena dengan itu aku bisa melihat belahan dadanya yang seperti ingin melompat dari dalam dasternya.

    Sekitar 5 menit kemudian Bu Denok mulai menguap dan kepalanya mulai jatuh karena sangat mengantuk.
    “Ndra ibu tidur duluan.. Gak tau kok ngantuk banget hari ini” Pamitnya.
    “Mungkin tadi terlalu diforsir tenaganya Bu” Sahutku dengan tersenyum.
    Kemudian Bu Denok masuk kamar dan menutupnya. Setelah 10 menit menunggu aku mulai beraksi, kuketuk pintunya pelan tiga kali lalu kupanggil namanya, tak ada jawaban. Kuulangi sekali lagi tetap tak ada jawaban, kuputar pegangan pintu dan kubuka dengan sangat perlahan dan kututup keras-keras. Bu Denok tidak bereaksi di atas kasurnya. Agen Poker Terbaik

    Kulihat jam dinding, 18:13 masih banyak waktu pikirku. Aku naik keatas kasur lalu ku perhatikan wajahnya, cantik sekali. Kucium bibirnya dengan lembut, lalu kujilati wajahnya sampai basah kemudian ciumanku turun kelehernya. Kusapu sekeliling lehernya dengan jilatan dan sedotan hingga memerah. Setelah puas kuturunkan kepalaku kedadanya, walau masih berpakaian lengkap tapi bisa kurasakan kekenyalan sepasang payudara yang indah itu. Kedua tanganku secara perlahan tapi pasti meraih kedua bukit kembar itu lalu mengusapnya dengan lembut sementara kepalaku turun keselangkangnnya. Dibalik kain daster itu tercium aroma kewanitaan yang sangat merangsang.

    Kuhirup puas-puas wangi yang memabukkan itu, sehingga mengakibatkan remasan-remasan yang kulakukan kepayudara Bu Denok menjadi kasar dan tak terkendali. Tarikan napasku semakin berat seiring dengan hasrat yang semakin menggebu. Kemudian aku membuka semua pakaian yang mnelekat ditubuhku, dan menutup mataku dengan kain. Setelah itu kubuka daster yang dikenakan oleh Bu Denok kemudian kuatur posisi tubuhnya, Kedua tangan di atas kepala dan kaki yang membuka lebar. Lalu kubvka kain penutup mataku,

    pemandangan yang erotis dan menantang langsung terlihat dihadapanku. Tubuh Bu Denok yang tergolek lemah dan tak berdaya kini hanya ditutupi oleh BH hitam pada payudaranya yang montok dan CD pink yang menggembung pada selangkangannya. Batang penisku semakin tegak mengacung siap perang.

    Kudekati tindih tubuh Bu Denok yang tergolek lemah dan pasrah itu. Kucium bagian payudaranya yang tak tertutup BH, lalu tanganku menelusup kedalam BHnya dan meraih salah satu puting susunya kemudian memilin-milinnya. Dengan napas yang makin memburu kusingkap BHnya keatas sehingga kedua payudaranya langsung membusung kedepan seakan mengundangku untuk menikmatinya. Kuciumi kedua payudaranya lalu kukulum, kusedot dan kugigit-gigit putingnya sampai memerah. Setelah itu kulirik selangkangannya, CD pink Bu Denok tak mampu menutupi beberapa helai rambut hitam yang menjulur keluar dari balik CD itu. Kutahan hasrat itu karena aku ingin menikmatinya saat Bu Denok mulai sadar nanti.

    Kuraih kedua payudaranya kuremas-remas dengan kasar lalu kuletakkan batang penisku diantara sepasang susu yang indah itu. Kemudian aku mulai menggerakkan pinggulku maju mundur, rasanya nikmat sekali walau pasti tak senikmat jika masuk kelubang vaginanya batinku. Pelan tapi pasti rasa nikmat mulai merasukiku, napasku mulai tersengal dan desahan mulai keluar dari mulutku tanpa diminta. Butir-butir keringat makin mengalir deras, kukulum bibir Bu Denok sejenak lalu kulanjutkan kembali genjotanku tanpa kenal lelah. Kulihat tubuh Bu Denok mulai berguncang karena gerakanku yang makin hebat.

    Sekitar 10 menit berlalu dan aku sudah lelah menahan, kuputuskan untuk segera mengeluarkannya. Gerakan pinggulku makin kupercepat dan kedua payudaranya makin kurapatkan. Rasa nikmat tak terlukiskan mulai menjalari batang penis dan menyebar keseluruh tubuhku. Cairan putih kental dari kepala penisku dan membanjiri permukaan tubuh indah Bu Denok yang tergolek diam. Kukocok batang penisku sambil memuntahkan cairan spermaku kewajahnya, desahan-desahan nikmat keluar dari mulutku.

    Setelah selesai aku beristirahat sejenak sambil menatap tubuh Bu Denok yang hanya tertutup oleh CD saja. Kemudian kuambil lap dan air hangat yang memang sudah kupersiapkan, kubersihkan setiap bagian tubuhnya yang terkena siraman spermaku. Setelah itu kucium-cium sebentar lalu kupasangkan lagi BHnya, kemudian kubongkar lemarinya kucari baju yang biasa digunakan Bu Denok kesekolah. Setelah dapat kupakaikan ketubuhnya. Samar-samar terlihat sekali kalau baju itu membentuk lekukan yang sangat indah aku berdecak kagum. Kemudian aku menunggu dia bagun sambil memainkan payudaranya yang indah.

    Aku duduk disampingnya saat Bu Denok mulai membuka matanya. Cahaya lampu tampak menyilaukan matanya, kuperhatikan bagian dadanya yang terbuka. Batang penisku perlahan tapi pasti kembali mengeras melihat pemandangan yang erotis itu.
    “Jam berapa ini Ndra?” Tanyanya sambil mengucek mata.
    “10 lewat 5 jawabku” Sementara mataku terus menatap kebelahan dadanya.
    “Huuaah.. masih malam toh.. lagi ngapain kamu” Tegurnya sambil merentangkan tangan, otomatis belahan payudaranya terlihat sampai BHnya. Dan itu membuatku menjadi lupa diri.
    “Lagi liat ini Bu..” Tanganku langsung meremas salah satu payudaranya yang montok.
    “Jangan kurang ajar kamu ya” Bentaknya sambil menepis tanganku dan menutupi bagian dadanya yang terbuka. Agen Poker Online Terbaik

    Sambil mendekatinya kuceritakan semua yang baru saja kulakukan tadi. Wajahnya tampak memerah karena kaget dan tak percaya. Tiba-tiba aku langsung memeluknya, dan mencium bibirnya. Tak sampai disitu, kurebahkan tubuhnya keatas ranjang dan kuhimpit dengan tubuhku. Kulanjutkan aktifitasku, mencium dan melumat bibirnya.
    “Jangan Ndra.. Ini dosa” Pinta Bu Denok lirih.
    Tapi aku terus menciuminya, tanganku mulai menyusup kebalik baju Bu Denok. Bu Denok menangkisnya, dengan sedikit gerakan aku berhasil menepisnya dan terus menyusup masuk sampai menyentuh payudara Bu Denok yang masih terbunkus BH. Aku meremas lembut payudaranya yang montok itu. Bu Denok mendesah, aku terus meremas tidak lupa ciumanku terus melumat bibirnya. Aku mengalihkan ciumanku ke lehernya. Bu Denok kembali mnedesah, jemari tanganku mulai nerayap kepunggungnya, dan terus melepas tali BHnya.

    “Berhasil” Batinku. Bu Denok tersentak.
    “Kita tidak boleh melakukan ini Ndra” sambil mendorongku kesamping.
    “Memang tidak boleh sih.. tapi..”
    Aku kembali merangkul Bu Denok, kali ini ciumanku lebih ganas dari pada yang pertama. Mulai dari bibir ke telinga terus menjalar ke lehernya. Jemari tanganku melanjutkan aksi lagi menarik keatas BH terus meremasnya, memuntir-muntir putingnya. Bu Denok pasrah dan kelihatan mulai panas dengan permainan yang kuterapkan. Aku mengangkat tubuh Bu Denok dan membuka baju serta BHnya, akupun demikian. Bu Denok tampak takjub melihat batang penisku. Aku memulai kembali aksiku, kali ini ciumanku kuarahkan ke payudaranya. Bu Denok menggeliat, apalagi tanganku menyentuh payudaranya yang satu lagi. Kami berdua telah bermandikan keringat, tangan Bu Denok menjambak rambutku.

    Permainanku jemariku mulai merangkak ke bawah dan berusaha menyelusup kebalik rok dan CDnya. Bu Denok tidak lagi menangkisnya. Jemari tanganku menyentuh rambut kelaminnya, lalu jemariku menggesek-gesek sekitar liang vagina Bu Denok. Bu Denok mendesah panjang dan membenamkan kepalaku kepayudaranya, untuk mendapatkan kenikmatan lebih. Setelah beberapa lama, ciumanku mulai merangkak kebawah sampai kebatas rambut vaginanya yang sedikit terbuka. Aku kemudian memeloroti rok dan CDnya, akupun demikian. Aku kembali terkagum melihat tubuh telanjang Bu Denok. Payudaranya putih padat berisi dihiasi puting susu yang berwarna coklat kemerah-merahan. Sementara Vaginanya dikelilingi rambut kelamin yang lebat.

    Aku kembali beraksi, kali ini daerah sasaranku liang vaginanya. Aku menciumi dan menjilati yang agak menonjol disekitar liang vaginanya mungkin itu yang dinamakan kloritas. Setelah beberapa lama ciumanku kembali keatas, merentangkan tangannya yang menutupi payudaranya. Terus menjilati tubuhnya dan akhirnya mnedarat lagi di bibirnya. Batang penisku dengan mulut vagina Bu Denok saling beradu. Ini menyebabkan batang penisku ingin dimasukkan ketempatnya. Aku mengatur posisi dan melebarkan kaki bo Denok.
    Bu Denok tersadar dan berkata, “Kita sudah terlalu jauh.. jangan teruskan”
    Aku tidak lagi memperdulikan kata-kata Bu Denok karena hawa nafsuku sudah menuju puncak. Aku kembalimeraih Bu Denok dan menciumi bibirnya, kali ini lebih dahsyat lidahku bergoyang-goyang di mulutnya.

    Bu Denok tak bisa berbuat apa-apa dan kembali larut dalam kenikmatan. Batang penisku yang sudah gatal ingin memasuki liang vagina Bu Denok. Aku mengambil posisi yang pas, batang penisku mulai memasuki pintu kewanitaannya. Seperti masih perawan, batang penisku sering melenceng memasuki liang vagina Bu Denok, aku terus berusaha dan akhirnya masuk juga batang vaginaku keliang vagina Bu Denok. Bu Denok mendesah panjang dan badannya berguncang.
    “Gila keset amat.. kaya belum punya anak aja” batinku.
    Bu Denok telah sedikit tenang dan batang penisku telah masuk sedikit demi sedikit. Akhirnya semua batang kejantananku tenggelam di liang senggama Bu Denok. Aku menggoyangkan pinggulku sehingga batang kejantananku keluar masuk di liang senggama Bu Denok. Makin lama makin cepat, Bu Denok mendesah sambil menyebut namaku. Kami berdua bermandikan keringat walaupun cuaca pada saat itu lumayan dingin.

    Erangan yang panjang disertai cairan hangat menerpa batang kejantananku yang masih berada didalamliang senggama Bu Denok. Rupanya Bu Denok telah mencapai orgasme, aku pun tidak tinggal diam dengan mempercepat gerakan batang kejantananku keluar masuk diliang senggama Bu Denok.
    “Inilah saatnya” Batinku.
    Akhirnya puncak kenikmatanku datang, spermaku muncrat didalam liang senggama Bu Denok bersamaan dengan cairan hangat yang kembali menyirami batang penisku, ternyata Bu Denok kembali orgasme. Malam itu berlanjut dengan beberapa kali orgasme Bu Denok, sampai akhirnya kami kelelahan dan tertidur.

    Pagi harinya, Bu Denok bangun lebih dulu dan langsung kekamar mandi. Sesaat kemudian aku terbangun dan mendengar guyuran air dikamar dan mengetoknya, Bu Denok pun membuka pintu kamar mandi. Kembali aku terkesima melihat Bu Denok yang telanjang bulat dengan rambut yang basah. Gairahku kembali memuncak, aku masuk dan langsung merangkul tubuh Bu Denok.
    “Mandi dulu dong” Pinta Bu Denok manja.
    Akupun menuruti ajakannya kemudian mengguyuri tubuhku dengan air. Beberapa saat setelah itu aku menyabuni tubuhku dengan sabun cair. Bu Denok turut membantu, malah dia menyabuni batang kejantananku yang kembali tegak.

    Rasa malu Bu Denok telah hilang, dia mengocok-ngocok batang kejantananku dengan lembut. Nikmat rasanya, dan pada saat hampir mencapai klimaksnya aku melepaskan tangan Bu Denok karena belum saatnya. Gantian aku yang menyabuni Bu Denok, mula-mula kedua tangannya lalu kedua kakinya. Sampailah kedaerah yang vital, aku berdiri dibelakang Bu Denok terus merangkulnya dan menyabuni payudaranya dengan kedua telapak tanganku. Terdengar Bu Denok mendesah panjang. Usapanku kebawah melewati perutnya hingga sampai keliang senggamanya. Kembali aku mengusapnya dengan lembut. Busa sabun hampir menutupi liang senggama Bu Denok, kali ini Bu Denok merintih nikmat. Setelah puas aku mengguyur kedua tubuh kami yang masih berangkulan.

    Aku membalikkan tubuhnya dan kami pun saling berhadapan. Bu Denok kemudian mencium bibirku, aku membalasnya dan kemudian terjadi french kiss yang dahsyat. Tangan kami pun tidak tinggal diam, aku menyentuh payudara Bu Denok dan ia menyentuh batang kejantananku yang masih perkasa berdiri. Setelah beberapa lama, Bu Denok membimbing batang kejantananku memasuki liang senggamanya. Dengan melebarkan kakinya batang kejantananku kembali memasuki liang senggama Bu Denok. Bu Denok melilitkan tangannya ke leherku kemudian aku menggendong Bu Denok dan menyandarkan ke dinding kamar mandi.

    Setelah itu aku kembali menggoyangkan pinggulku yang membuat kejantananku keluar masuk liang senggama Bu Denok. Akhirnya spermaku keluar dan membasahi seluruh dinding liang senggama Bu Denok. Ternayata ia belum mencapai klimaks, untuk membantunya aku menjilati liang senggama Bu Denok. Bu Denok sedikit menjerit dengan apa yang kulakukan, Akhirnya Bu

    Denok mengeluarkan juga cairan dari liang senggamanya dan pas mengenai wajahku. Bu Denok terkulai nikmat, aku mengguyuri kembali tubuh kami berdua.

    Aku dan Bu Denok telah selesai mandi, dan telah memakai pakaian masing-masing.
    “Lain kali.. aku minta lagi ya sayang” Bisikku sambil menelusupkan tangan ke balik baju kerjanya.
    “Atur aja” Desahnya manja.Kemudian Bu Denok berangkat kerja dan aku pergi kuliah. Pokoknya selama bertugas Pak Jerry keluar pulau, aku menggantikan tugasnya memenuhi hasrat biologis Bu Denok di tempat tidur.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Kisah Memek Hingga Orgasme Berulang Kali

    Kisah Memek Hingga Orgasme Berulang Kali


    1950 views

    Cerita Seks Terbaru – Lulus SMU, dunia baru, dunia penuh warna. Gadis itu bernama Tanti, namun lebih suka dipanggil Putri. Usia 18 tahun merupakan usia yang sangat menggemaskan. Aku bertemu dia saat dia asyik bergoyang di acara refreshing kantorku. Dia adalah Lady Escort sebuah tempat karaoke yang baru dibuka tiga bulan lalu di Selatan Jakarta. Kusempatkan ngobrol dengannya, dan dia mengaku bahwa dia terpaksa bekerja untuk biaya ujian SMU nya tempo hari.

    Masih terbayang liukan tubuh yang mengundang jiwa kelelakianku. Aku harus menaklukkannya, kataku dalam hati. Dengan pengalaman yang kumiliki, akhirnya bisa juga dia kutaklukkan. Namun aku jadi ngeri sendiri, betapa tidak, aku pernah berjanji pada diri sendiri, aku nggak akan pernah mau menyentuh perempuan yang masih perawan, sepertinya telah kulanggar.

    Saat mulai kucumbu sang Tanti, baru pada taraf permulaan, dimana mulut kami saling berpagutan, dan tangan bebasku mulai bergerilya menjelajahi dadanya, dia sudah melenguh-lenguh mendapatkan orgasmenya. Profil seorang gadis yang belum pernah tersentuh tangan jahil lelaki. Belum lagi saat lidahku sudah mulai menyapu dada dan klitorisnya, tak terhitung dia telah mengalami orgasme berapa kali.

    Di hotel M***, seolah tak sabar kulucuti pakaiannya satu persatu, dengan ciuman bertubi- tubi di mulut dan lehernya, membuatnya tak sadar apa yang sedang kulakukan. Kutempelkan batangku yang masih terbungkus jeans ke kakinya untuk menambah sensasi bagiku dan baginya.Kumulai manuver yang menjadi favoritku, jelajahan lidah ke sekujur tubuh, yang kumulai dari mulut dan bergeser ke arah lehernya, sementara tanganku mulai menemukan mainan yang sangat mengasyikkan, bungkahan dada yang sangat kenyal, dan menantang. Putingnya masih merah, dan menunjuk ke langit.

    Tak sabar segera kusapukan lidahku menyusul tangan yang sudah mendahului. Tubuhnya mulai mengejang, menunjukkan Tanti sudah memperoleh orgasmenya yang pertama, diimbuhi dengan lenguhan- lenguhan sambil menyebut-nyebut namaku. “Oh., mas,. Ough shhhh!” Lenguhan perlahan namun ragu-ragu, menunjukkan betapa amatir gadis dalam pelukanku ini.

    Seolah tak puas tanganku mulai merayap merasakan kehangatan vaginanya yang sudah teramat basah. Kudapati klitorisnya yang sudah mengeras dan licin, memudahkanku untuk mempermainkan dengan tangan. Tak kuhentikan jilatan-jilatan lidahku di putingnya.

    Sekali lagi dia mengejang, dan melenguh mengalami orgasme keduanya. Tanpa memberi kesempatan untuk beristirahat, mulai kuturunkan jilatan- jilatanku kea rah perut, dengan tujuan yang pasti kitoris.. Jilatan-jilatan yang turun perlahan dari dada ke perut, mulai membangkitkan semangatnya kembali.

    Kususuri perut langsingnya dan kubiarkan bermain- main agak lama di sana, menimbulkan rasa geli dan penasaran baginya. Kuturunkan lagi lidahku menuju ke selangkangan yang semakin lembab miliknya, hingga kudapati klitorisnya yang semakin mengkilat dan keras.

    Indah memerah merekah dan bau khas cairan vagina yang sangat kusuka, namun milik si Tanti ini lain, bau yang harum, menunjukkan betapa terawat tubuhnya. Tak lama lidahku memainkan klitorisnya, sambil sekali-sekali kususupkan ke liang vaginanya, kembali dia mengejang dan meracau tak menentu sambil menyebut-nyebut namaku….

    “Oh…., mas,…. Ough… shhhh! Sudah mass..sh… dia mengeluh….” Kuhisap cairan yang meleleh keluar dari vaginanya… Rasanya sangat khas dan memabukkan. Lenguhan-lenguhan yang bisa membuatku gila, namun otak warasku masih bisa berpikir. Jika dengan sentuhan-sentuhan dan jilatan-jilatan itu saja bisa membuatnya mengalami orgasme Tanti lebih dari sekali, jangan-jangan dia masih murni dan perawan.

    Mulai kuangkat tubuhku dan dan kubaringkan sejajar disampingnya serta kulolosi pakaian yang menempel ditubuhku tanpa kecuali. Kutarik tangannya untuk mulai mempermainkan penisku. Ada hentakan keras dari Tanti, jangankan untuk memberikanku kepuasan, untuk menyentuhnyapun dia tak mau.

    “Terus harus bagaimana aku bisa memperoleh kepuasan ?” Keluhku padanya sambil berusaha merayu. Kembali kujilati dadanya tuk membuatnya kembali terbuai, dan sepertinya berhasil. Kurasakan lagi tubuhnya mulai membara lagi. Kulihat gelengan kepala saat kucoba lagi untuk meraih tangannya.

    Imajiku yang liar membuatku semakin tak tahan… Aku harus mendapatkan kepuasan itu. “Ya, kalau gitu dimasukin aja, ya ?” kataku seolah mengancam. Tak terdengar penolakan dari Tanti, walaupun kulihat ada reaksi lain darinya yang kutahu dia merasa keberatan,

    Mulai kugesekkan penisku ke mulut vaginanya yang sudah basah, sekedar bergesekan, tak ada niatan untuk memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Sensasi yang sangat memabukkan, apalagi saat gesekan penisku mengenai klitorisnya yang mengeras itu, wow…. Kembali terdengar lenguhan saat penisku menyentuh klitorisnya.

    “Oh… shhh…” rintihnya, sehingga menimbulkan tanya dalam benakku, bagaimana lagi rintihannya jika penisku kumasukkan dalam vaginanya ? Tak tahan dengan rasa penasaran itu, mulai kuselipkan kepala baja penisku….. dan kurasakan tangannya menggapai pinggangku, menahan aku untuk tidak melesakkan penisku lebih dalam lagi.

    Ada lonjakan pinggul dan geraman perlahan keluar dari mulutnya. Kucabut lagi penisku untuk meningkatkan sensasi lain untuknya. Kumasukkan lagi perlahan-lahan penisku, sebatas kepala bajanya dan kembali tangannya menahan tubuhku.

    Kembali ada gerinjal perlahan pinggul dan geraman serta nafas tertahan dari Tanti seolah kehabisan nafas, disusul kejatan-kejatan seluruh tubuhnya manggapai orgasmenya untuk kesekian kali…. “Oh…., mas,…. Ough… shhhh!” Kucabut lagi, dan kususupkan penisku dan perlahan- lahan kutambah kedalamannya tanpa dia sadari, hingga tak ada lagi yang tersisa. Seluruh batang penisku telah habis memenuhi liang vaginanya.

    Mulai kuayun tubuhku secara perlahan- lahan seolah memompa vaginanya, dapat kurasakan cairan yang mulai meleleh keluar mengenai selangkanganku. Mungkin karena gerakan memompa yang perlahan- lahan itulah, kurasakan tubuh Tanti mulai membara kembali, ditandai dengan lenguhan tertahan dan goyangan pinggul yang masih tertahan keraguan.

    Tak lama goyangan perlahan tubuhku, kembali dia mengejat- ngejat bagaikan ikan kehabisan air diiringi rintihan yang membuatku mabuk…. “Oh…., mas,…. Ough…shhhh, oouuuhhhhhhhhghhh!” Semakin kupercepat ayunan tubuhku untuk segera mengejar ketinggalanku darinya. Tak tertahan lagi lenguhan yang juga semakin cepat seiring kayuhanku yang semakin cepat. “Uh….uh….uh….uh…….ouhhhh….!”

    perlahan penuh keraguan namun tak tertahan dan mempengaruhi otak kecilku untuk segera menghabisinya. Mendadak kuhentikan kayuhanku, dan kucabut penisku dari vaginanya, dan kemudian kupandangi wajahnya. Tak tahan dengan perlakuanku itu, terasa ada tarikan halus dari tangannya untuk melanjutkan permainan yang sengaja kutunda itu. Kulesakkan lagi batang penisku dengan agak kasar menghujam ke vaginanya. Tak tertahan lagi lenguhan panjang tanpa ada keraguan yang tersisa…..“Aahhhh….. uhhhhh…..nghhhhhh !” Kuayunkan badanku tanpa ragu lagi dengan sepenuh tenagaku, semakin tak menentu pula rintihan yang hinggap ditelingaku, sehingga memancing kenikmatan yang sudah mulai tak dapat kubendung lagi…. Segera kucabut penisku dan kugesekkan ke vagina bagian luar dan klitorisnya.

    Kugapai ejakulasiku dengan kutekankan penisku ke bawah perutnya tuk mencari sensasi seolah dijepit kehangatan vaginanya, tak dapat kutahan, spermaku memancar deras di antara perut kami seiring dengan lenguhan panjang kami berdua…. “Ohhhh…. oh….. oughhhhh…….. !” lenguhku panjang “Aahhhh….. uhhhhh…..nghhhhhh !” selingnya….. Entah berapa kali aku berkejat-kejat menikmati ejakulasiku, Kumpulan Cerita Dewasa.

    Dan entah untuk yang keberapa kali bagi Tanti mengalami orgasme itu. Kugulingkan badanku sambil memejamkan mata, menikmati sisa-sisa kenikmatan yang tak tertahan hingga ujung rambutku. Sementara itu Tanti menarik selimut dan berbalik memunggungiku, dan tak berapa lama kudengar nafas lembut teratur, tanpa meperdulikan cucuran keringat dan lelehan sperma yang masih ada di tubuhnya, Tanti tertidur pulas.

    Sentuhan-sentuhan nakalkupun tak mampu membangunkannya dari mimpinya. Niatku semula yang ingin segera mengulangi permainan ranjang itu aku urungkan. Perlahan tapi pasti nafsuku yang siap menggelora lagi itu menjadi padam.

    Tak tega aku kalau ingat bahwa dia telah mengalami orgasme yang menguras tenaga itu berulang kali. Begitu sensitifnya Tanti, seolah-olah gesekan celana dalamnya sendiri saat dia berjalanpun bisa membuatnya terkulai penuh kenikmatan.

  • Foto Nakal Chatrine Fernandes Yang Hot Banget!!!

    Foto Nakal Chatrine Fernandes Yang Hot Banget!!!


    1821 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Barat seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Foto Ngentot Si Cantik Maiko Asal Jepang

    Foto Ngentot Si Cantik Maiko Asal Jepang


    2067 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Sexy teen Tiffany Watson in hot black thong gets round ass jizzed on her knees

    Sexy teen Tiffany Watson in hot black thong gets round ass jizzed on her knees


    1610 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Cerita Sex Jablay di Perkosa Habis-Habisan

    Cerita Sex Jablay di Perkosa Habis-Habisan


    1624 views

    Cerita Sexs – Warung yang menjual minuman keras itu , terletak jauh dari keramaian di pinggir kota . Warung itu selalu buka dan hampir tak pernah tutup . Hampir seluruh pengunjungnya adalah laki-laki pemabuk, preman, bandit , rampok , pembuat onar. Tempat itu menjadi sarang penjahat .

    Sejumlah preman terlihat sedang asik minum-minum. Empat dari mereka bermain kartu remi yang sudah lusuh . dan yang lima lainnya sedang berbicara dengan Rony. Mereka sedang merencanakan perampokan terhadap toko emas di kota

    Setelah berbicara cukup lama , Rony menyalakan Rokoknya , lalu berjalan ke luar warung . Matanya menerawang jauh , menatap jalan kecil yang mulai gelap itu . Sampai matanya agak memicing , karena silau , tersorot lampu mobil .

    Suzuki Carry itu tepat berhenti di samping Rony . Perlahan kaca gelap mobil itu terbuka , dan terlihat sosok gadis muda . “ malam pak , numpang tanya , perumahan cemara indah , dimana pak..” suara gadis itu begitu lembut , membuat birahi Rony jadi bangkit .

    Rony menatap gadis itu , dia tersenyum , di otaknya mencari cara , untuk memperdaya gadis itu .

    “ sebenarnya bisa lewat jalan ini terus lurus , tapi jalan di depan ada galian kabel , jadi harus muter , terus lewat gang kecil di sebelah sana..” kata ronny membohonginya .

    “ Oh , lewat jalan gang .. yang mana yah pak..” kata gadis itu lagi . “ wah jalannya sempit dan rusak , terus agak belok belok..” kata Rony lagi .

    Gadis itu diam , sepertinya binggung . “ begini saja , biar saya antar , saya naik motor , nanti kamu ikuti motor saya ..” kata Rony .

    Gadis itu tersenyum , “ wah , terima kasih , jadi repotin bapak saja nih..” .

    Rony tersenyum , jantungnya berdetak lebih cepat , rencananya sudah makin mendekati ke mangsanya . Rony tersenyum lagi lalu berkata “ tidak apa apa koq , tapi saya mau makan dulu yah.. di warung dalam sana .. kamu tunggu saja sebentar..” .

    Rony berencana , untuk mengepungnya bersama teman temannya dan membawanya masuk ke warung itu .

    Tapi di luar dugaan Rony , gadis itu malah turun dari mobil suzuki carry itu. “ eh pak , saya juga agak haus .. saya ingin minum juga..” katanya . Agen Judi Tangkasnet

    Itu langkah yang salah , gadis itu tak menyadari banyak serigala lapar di dalam sana
    Rony tersenyum sekali lagi , dan menatap gadis itu . Yang berpakaian seksi dan sensual. Dia mengenakan gaun pesta . Bagian dadanya lumayan rendah membuat belahan dadanya agak terlihat .

    Buah dada gadis itu tidak besar, tapi padat dan bulat, dan tetap mengacung walaupun ia tidak mengenakan BH sekalipun. Pantatnya juga terlihat bulat di tutupi oleh gaun pesta itu.

    Panjang gaun malam itu hanya sampai sepuluh senti di atas lutut , membuat kakinya yang panjang terlihat jelas, halus, putih mulus. Karena ketatnya gaun yang ia pakai, gadis itu berjalan perlahan, masuk ke dalam warung itu. Rambutnya yang berwarna kecoklatan jatuh tergerai di punggungnya.

    Setelah gadis itu berada di dalam warung itu , Dia tidak yakin apakah memang tempat ini yang baik , setelah matanya melihat keadaan di sekelilingnya. Ia sendiri harus bertanya beberapa kali kenapa bisa sampai ke tempat ini.

    Gadis itu mulai grogi , dia terus dekat Rony yang asik melahap mie instan rebus , lalu memutuskan untuk memesan teh botol dan sambil berdiri menunggu sebentar.

    Keempat orang yang sedang bermain kartu remi memandanginya dengan mata melotot penuh nafsu birahi .Gadis itu sendiri merasa merinding ketika matanya menatap mata mereka. Mereka menjilati bibir mereka setiap kali mata Selly beradu pandang dengan mereka. Tak lama , suasana semakin memanas .

    “ pak , ayo tolong antarkan saya.” kata gadis itu pada Romy . Rony tersenyum “ sabar yah , oh iyah nama kamu siapa sih ” . Gadis itu tak menjawab . Tapi Rony bertanya lagi “ eh , nama kamu siapa ?” . “ Linda “ jawabnya singkat.

    “ Oh nama eloe bagus juga , “ kata Rony . Linda berkata lagi “ ayo pak , nanti saya bayar ongkosnya , tolong bapak antar saya sekarang “ .

    Rony tersenyum sinis , lalu tangannya hinggap di pantat Linda dan merabanya . Gadis itu tersendak “ eh.. jangan kurang ajar yah..” katanya . Rony tersenyum menyeringai “ he he he baru gitu aja eleo udah marah , gimana kalo gua entot loe..” .

    Nada bicara Rony berubah , yang tadinya lembut ,sekarang jadi kasar . Linda menyadarinya , ini tidak baik . Segera dia menuju ke pintu , untuk pergi dari sana . Tapi terlambat , dua orang bandit berada di depan pintu . Mereka berdiri sambil mengusapi selangkangan mereka .

    “Hei Non, gimana kalo loe buka baju eleo , jadi kita bisa senang senang!” seseorang dari mereka berkata. “Gimana kalo kita nyanyi sama-sama , sambil telanjang Non?” yang lain menimpali.

    Linda mulai panik , “ minggir , saya mau pergi ..” katanya .

    Tapi seseorang segera mendekatinya dan menempatkan tangannya di bahunya serta mendorongnya duduk di kursi sementara preman itu sendiri duduk di sebelah Linda. “ Hei , apa apa nih..” kata Linda

    Kemudian tanpa aba aba , preman itu menjilat dan mencium telinga Linda .Linda berontak , dan menjerit “ apa apa nih , bajingan… “ . Lalu tangan Linda reflek menampar pipi preman itu . Teman temannya yang lain tertawa tawa .

    Tiba tiba , preman itu mencabut belatinya , dan menancap belati itu di kursi kayu yang di duduki Linda , tepat di antar kedua paha Linda . Untungnya belati itu tak sampai melukai pahanya .

    Linda hanya bisa memandangi belati mengkilap itu dengan mulut terbuka tak percaya kejadian ini harus menimpa dirinya .

    Ketika Linda tidak mengatakan apa-apa, orang itu memasukkan tangannya ke dalam gaun Linda, merabai pahanya dan berusaha membuka kaki Linda. “ Hei , apa apa nih tolong , jangan “ . Linda meronta dan memandang sekelilingnya dengan tatapan memelas mohon pertolongan.

    “ Hei , jangan gangu dia , dia milik gua..” bentak Rony . Dan preman itu melepaskan tangannya .

    Rony segera mendekati pintu dan menguncinya. Dua orang preman memegang tangan Linda yang terus berusaha meronta dan menjerit, “ Tolong.. tolong… lepaskan… jangan…” dari atas tempat duduknya. Kedua laki-laki itu berkata “ yah terus menjerit .. gua suka dengar suara jeritan eleo…”

    Wajah Linda memutih pucat ketakutan, dan memohon pada mereka untuk melepaskan dirinya.

    Tapi dua dari preman itu segera menarik tangannya , dan membawanya ke meja kayu , yang biasa dipakai buat makan . Linda terus meronta . Tangan preman itu menjambak rambutnya . Akhirnya mereka berhasil membawa dan membaringkan Linda di meja kayu itu .

    Kemudian kedua tangannya di ikat pada kaki meja . Kini tangan linda , terikat terbuka , satu ke kiri dan satu kekanan . Kini Linda terbaring tak berdaya , dengan tangan terikat seperti di salib . Hanya kakinya yang bergerak menendang nendang tanpa arah . Juga jerit tangisnya yang memilu .

    “ Yah , terus berontak , gua suka sekali melihatnya..” kata Rony tertawa . Linda terus berontak , dan menangis memohon dilepaskan . Tapi Rony hanya tertawa . “ eh , eloe orang minggir , liatin gua aja yah , cewek ini punya gua..” kata Rony pada teman temannya.

    Teman temannya hanya tertawa tawa .

    Lalu Rony segera merobek gaun Linda , dengan bantuan belatinya . Sekali tarik gaun itu lepas seluruhnya di sertai jeritan Linda .

    Semua mata langsung tertuju pada tubuh Linda yang hanya memakai celana dalam hitam , dan juga bra yang hitam .

    Rony merangkak naik keatas meja . Tapi Linda segera menedangnya . Rony cepat tanggap ,menangkis tendangannya , lalu memukul keras perutnya , Linda menjerit kesakitan “ aduh , ampun jangan pukul…” .

    Rony pun turun lagi , dan mengikat kedua kakinya pada kaki meja itu . Kini Linda benar benar tak berkutik . Dia terikat diatas meja dengan kaki terbuka lebar. “ Ha ha cewek sialan loe , ayo berontak lagi..” kata Rony.

    Linda hanya bisa menitikan air mata . Dan Rony pun segera mendekatkan mukanya pada selangkanan Linda , menciumi aroma vaginanya yang masih terbungkus celana dalamnya. Linda mengelijing dan memohon “ tolong hentikan jangan lakukan ini…” . Tapi itu sia sia saja .

    Rony terus saja menciumi celana dalamnya , dan tak lama dengan belatinya itu dia merobek celana dalam dan Bra Linda . Kini tubuh Linda terbuka , tanpa sehelai benang pun . Rony menatap tubuh telanjang gadis itu , demikian juga preman preman bejat lainnya.

    Buah dada Linda yang montok , vaginanya yang kecil dengan sedikit bulu bulu kemaluannya. Rony segera mendekat ke vaginanya . Dengan dua jarinya dia membuka lebar bibir vagina Linda .” wah , memek eloe masih bagus yah , apa eloe masih perawan..” kata Rony.

    Linda tak menjawab , hanya terisak tangis . Rony pun mejulurkan lidah menjilati klitorisnya . Linda mengelijing dan meronta “ sudah tolong hentikan ” . Rony terus saja bernafsu melumat vagina Linda . Membuat Linda terus mengelijing .

    “ aghhh “ jerit Linda , ketika Rony memasukan dua jarinya ke liang wanita Linda . Jari Rony menyolok nyolok vagina linda dengan cepat . Jerit kesakita Linda , malah semakin membuat gerakkan jari Rony Liar . Rony mengorek ngorek liang vagina linda . Lalu menarik jarinya keluar.

    Rony mencabut jarinya , menatap jarinya yang basah , menyeringai , lalu kembali memasukan jarinya di liang vaginanya . “ rupanya , eloe udah gak perawan yah.. dasar perek ” ejek Rony .

    Kembali jarinya menyodok nyodok vagina Linda , membuat Linda mengeram pedih.

    Setelah Rony puas memainkan vaginanya , Rony melepaskan ikatan Linda dan langsung menariknya turun dari meja kayu itu .Linda tersungkur di lantai , dan Rony membuka celananya . Penis ngacung keras.

    Tiba-tiba, Rony menjambak rambut Linda dan menariknya , Linda menjerit kesakitan “ ahhhh , tolong ampun…” .

    Rony memerintahkan Linda untuk segera mengulumnya dan jika ia berani mengigit penisnya, ia akan merontokan gigi Linda .

    Rony memajukan penisnya mendekati muka Linda , penisnya yang sudah tegang dan keras, ia menjepit hidung Linda untuk membuat Linda membuka mulutnya. Linda meronta , tapi Kembali Linda menjerit keras , “ Ahhhh … “ ketika satu pululan tepat di mukanya

    Ketika Linda kehabisan nafas dan membuka mulutnya untuk menghirup udara, Rony segera mendorong penisnya ke dalam mulut Linda. dan mulai mendorong dan menarik kepala Linda.

    Kepala Linda bergerak maju dan mundur tanpa henti, terus menerus. Lipstik Linda yang berwarna merah menempel di batang penis yang ada di mulutnya. Dan ketika kepala penis itu masuk ke tenggorokannya Linda tersedak, tapi Rony tetap mendorong hingga kepala penis itu masuk lebih dalam di tenggorokan Linda.

    Air mata mulai meleleh di pipinya . Sambil Linda dipegangi hingga tak bergerak dengan penis yang terbenam hingga tenggorokannya. Rony kemudian menarik penisnya keluar , lalu mendorong lagi.

    Setelah kira kira 10 menit , Rony menekan masuk penisnya . Linda tersedak , dan terasa sperma Rony muncrat di tenggorokkannya . Setelah penis itu benar benar terlepas dari mulutnya , Linda segerah memuntahkan sperma yang memenuhi mulutnya.

    Seorang dengan perut buncit , tangannya penuh tatto segera menghapiri Linda.Membuka resleting celananya , Tangannya kemudian menjambak rambut Linda dan mulai mendorong masuk penisnya dalam mulut linda mengantikan Rony

    Menggerakan penisnya dengan kasar membuat penisnya kembali bergerak keluar masuk di mulut Linda. Semua orang dapat mendengar suara dahi Linda yang menumbuk perut orang itu, dan erangan Linda yang terdengar setiap kali penis itu masuk jauh ke tenggorokannya.

    Ketika laki-laki itu akan mengalami orgasem ia mendorong kepala Linda hingga hidung Linda terbenam di dalam rambut kemaluan orang itu tanpa bisa menarik nafas. Sperma langsung menyembur keluar memenuhi mulut Linda.

    Dan dari sudut mulut Linda sperma menyemprot keluar, mengalir turun, menggantung di dagu Linda. Kemudian orang itu mulai bergerak lagi tanpa henti. Sperma terus mengalir keluar, jatuh dari leher Linda .Ketika akhirnya ia menarik penisnya dari mulut Linda, Linda megap-megap menarik nafas dan terbatuk-batuk memuntahkan sperma yang masih ada di tenggorokannya.

    Dua orang kemudian memegangi Linda sementara yang lain mulai melepaskan pakaian mereka. Linda sendiri tak berdaya untuk melarikan diri, setelah baru saja ia mengalami shock.

    Ketika semuanya telah telanjang bulat, kembali Linda diangkat dan diletakan di atas meja kayu dan langsung dipegangi oleh empat orang laki-laki, setiap orang memegangi tangan dan kakinya. Kaki Linda terbuka lebar dan tubuhnya telentang.

    Rony kembali mendekat dan naik ke atas meja. Perlahan ia menggosokan penisnya yang besar ke kaki Linda. Yang lain hanya bisa memandang iri pada penis Rony yang panjangnya hingga 25 senti dan selalu ia yang mendapat kesempatan pertama. Rony memerintahkan orang di dekat kepala Linda untuk mengangkat kepala Linda hingga Linda bisa melihat ketika penis Rony mulai masuk ke vagina Linda.

    Orang yang memegangi kaki Linda berusaha membuka kaki Linda lebih lebar. Dengan satu kali dorongan keras, penis Rony dengan keras memasuki vagina Linda. Linda menjerit sekeras-kerasnya, “ AaHHHGG . . .” dan makin meronta-ronta, tanpa daya menghentikan Rony memperkosa dirinya.

    Rony sendiri menikmati sekali segala jeritan dan rontaan Linda. Ia menyeringai setiap kali Linda menjerit kesakitan.

    Ketika Rony sedang memperkosanya, laki-laki lainnya ikut menyakiti Linda dengan mencubit, meremas, meraba, mengisap, mengigit, menjilat dan menciumi seluruh tubuh Linda.

    Mereka mulai dengan memainkan buah dada Linda dan mengisapi puting susunya, tangan-tangan mereka juga menarik-narik dan menjepit puting susunya. Linda terus menjerit , pilu “ ahhhggg ampun Ahhhh hentikan tolong….” .

    Kaki Linda diangkat tinggi-tinggi dari atas meja sementara tangan-tangan merabainya, menikmati halusnya kaki Linda.

    Beberapa menit kemudian jeritan Linda hanya tinggal erangan dan rintihan tapi Rony tetap memperkosa Linda tanpa henti, terus bergerak makin cepat. Setelah lama kemudian, Rony menarik penisnya hingga hampir terlepas dari jepitan vagina Linda, ia mengerang dan maju mendorong ke depan sekuat tenaga.

    Kepala Linda terdongak dan jeritan melengking terdengar, melolong panjang keluar dari mulut Linda “ AGHHHH………”. Rony mengejang beberapa saat penisnya menyemburkan sperma ke dalam vagina Linda. Setelah Rony mencabut penis , spermanya pun berhamburan keluar dari liang vagina Linda yang membengkak dan memar.

    Laki-laki yang lain kemudian melepaskan pegangan Linda dan bertengkar mengenai giliran siapa selanjutnya.

    Linda hanya bisa berbaring , menangis , tubuhnya menjejang kesakitan . kaki dan tangannya masih terbuka lebar, ia menangis histeris. Ia telah diperkosa , dilecehkan, harga dirinya di injak injak .

    “Eh perek , kenapa nangis , Loe mustinya nikmatin, soalnya masih banyak cowok yang antri , semua mau cobain memek eloe kita baru aja mulai!” katanya pada Linda.

    Seorang laki-laki segera naik ke atas meja setelah Rony turun. Sekarang, Linda dapat merasakan bagaimana bibir vaginanya perlahan membuka kembali dan penis itu sedikit demi sedikit masuk ke dalamnya. Kesakitan kembali tercermin di wajah Linda, ketika ia merasa tubuhnya seperti dirobek oleh penis yang masuk.Linda mengerang lagi “ aghhh sakit…”

    “Loe jangan belagu deh! Kalo lo nggak suka sama punya gue atau punya temen gue tadi, masih ada yang laen! Cepet atau lambat lo pasti temuin yang lo suka!” bentak orang itu.

    Perkataan orang itu membuat apa yang telah ia takutkan selama ini menjadi nyata. Linda akan diperkosa bergantian oleh seluruh orang yang ada di bar itu. Dan ia tidak punya pilihan sama sekali. Linda hanya bisa menyerahkan dirinya dan melayani mereka hingga selesai.

    Sekarang Linda hanya berharap ia bisa keluar dari situ hidup-hidup, dan berharap tidak ada seorangpun yang tahu apa yang telah ia alami.

    Tak lama preman itu menyemburkan spermanya ke dalam vagina Linda yang sudah terisi oleh sperma Rony. Lalu dengan segera orang lain menggantikan laki-laki itu, kemudian laki-laki lain menyusul, setelah itu temannya juga mulai memperkosa Linda.

    Linda tidak bisa lagi menahan rasa sakit dan ia sudah kehabisan tenaga melayani laki-laki itu. Linda lalu menangis dan memohon pada semuanya agar melepaskan dirinya.” Sudah tolong lah Ahhh saya , sudah tak kuat , ahhh sakit…” .

    Tapi Laki-laki yang sedang menindihnya meremas buah dada Linda keras-keras hingga Linda menjerit kesakitan. “ AHHGGG sakit hentikan tolong…” . Dan menarik puting susunya dengan kuat “ AGHH sakit ampunnn…”

    “Jangan berisik! Lo belon ngelayanin temen-temen gue! Masih ada lima orang lagi!” bentaknya pada Linda.

    Tiba-tiba orang itu menarik penisnya keluar dan merangkak ke dada Linda. Linda sudah sangat ketakutan sekarang hingga ia hanya bisa berbaring dengan mata terpejam erat, menunggu orang selanjutnya yang akan mengambil giliran memperkosanya.

    Ia sama sekali tidak menyadari orang yang baru saja memperkosanya mengarahkan penisnya ke muka Linda. Dan tepat sebelum orang itu orgasme Linda membuka matanya. Sperma segera menyembur ke seluruh wajah Linda. Sehingga seluruh sperma itu keluar menyembur dari penis itu.

    Ketika orang itu puas ia menarik rambut Linda dan menamparkan penisnya ke wajah Linda. “satu-satunya yang boleh loe mohon cuma ini tau? Loe sendiri yang masuk ke sini pake pakaian merangsang kayak perek , dan loe mohon kita berhenti? Lo bercanda apa? Lo musti ngelayanin kita sampe kita nggak bisa bangun lagi! Ngerti” Orang itu membentak Linda.

    Lima orang terakhir kemudian mengambil giliran masing-masing dan memperlakukan Linda sama dengan orang sebelumnya. Ketika hampir orgasme, mereka menarik penisnya keluar, merangkak di atas dada Linda, dan memyemprotkan sperma mereka ke seluruh wajah dan buah dada Linda kemudian menarik rambut Linda untuk membersihkan penis mereka.

    Dan ketika orang yang terakhir selesai Linda berbaring hampir tak sadarkan diri.

    Wajah, buah dada, dan puting susu Linda seluruhnya dilumuri sperma. Sperma itu mengalir turun dari sisi wajahnya, masuk ke telinga dan leher Linda. Linda tidak bisa membuka matanya karena semuanya tertutup oleh sperma. Linda harus bernafas melalui mulutnya karena sperma sudah masuk ke hidungnya.

    Rambut Linda yang kecoklatan terlihat kusut karena terkena sperma yang mengering di rambutnya. Ketika orang-orang itu beristirahat sejenak, Linda hanya berbaring di atas meja , kakinya terbuka lebar dan sperma mengalir keluar dari vaginanya, menunggu orang selanjutnya memperkosa dirinya.

    Vagina Linda tampak memar, memerah, dan terasa sakit karena baru saja dimasuki sepuluh orang bergantian tanpa henti.

    Dua orang menarik tubuh Linda turun dari meja itu dan menyeretnya ke kamar mandi. Mereka kemudian membersihkan tubuh Linda dengan kertas tisu yang kasar dari sperma yang menempel. Dan ketika tubuhnya diseret keluar lagi, Linda melihat meja tadi telah dipindahkan ke pinggir ruangan.

    Di tengah ruangan itu sekarang tergelar matras kusam dan delapan laki-laki telanjang bulat berdiri mengelilinginya. Linda didorong ke tengah-tengah lingkarang orang itu, hingga ia terjatuh ke atas matras, tubuhnya tersungkur tak berdaya untuk mengangkat tubuhnya.

    Linda merasakan tangan-tangan di seluruh tubuhnya mulai menarik, mendorong dan mengangkat tubuhnya. Ketika Linda membuka matanya ia melihat seseorang telah berbaring telentang di bawah tubuhnya.

    Orang itu adalah si Rony, dan penisnya sudah tegak berdiri. Kedua bibir vagina Linda kemudian dibuka oleh dua pasang jari-jari ketika perlahan tubuh Linda diturunkan mengarah ke penis Rony. Dengan sisa-sisa sperma yang ada, penis itu dapat lebih mudah masuk ke dalam vagina Linda.

    Dan Linda sendiri hanya mengerang, merasakan kembali sakit “ Ahggg Aghh perih tolong hentikan sudahh..”

    Seseorang kemudian menarik rambutnya, dan sebuah penis lain mendekati mulutnya. Linda dengan perlahan membuka mulutnya, berharap mereka tidak akan menyakitinya jika ia menuruti kemauan mereka. Penis itu masuk hingga ke tenggorokan Linda dan berhenti tak bergerak.

    Selanjutnya Linda merasakan sebuah tangan mendorong tubuhnya hingga turun. Kemudian tangan-tangan lain mulai membuka belahan pantatnya. Linda panik dan berusaha merangkak menjauhi tangan-tangan itu. Dengan merangkak Linda membuat penis di mulutnya masuk makin dalam ke tenggorokannya.

    “Hei, lo suka juga akhirnya! Kalo gitu ayo mulai aja sayang!” kata orang yang memasukan penisnya ke mulut Linda sambil tersenyum.

    Ia mulai menggerakan pinggulnya secepat dan sekuat tenaga. Tubuh Linda yang terdorong mundur karena gerakan orang itu, disambut dengan sebuah penis lain di liang anusnya. Sekarang rasa sakit yang perlahan mulai hilang dari tubuh Linda, kembali menyengat seluruh tubuhnya.

    Rasa sakit itu semakin menjadi-jadi, sakit yang tidak pernah dirasakan Linda sebelumnya. Pikiran Linda menjerit-jerit kesakitan, sedangkan mulutnya hanya bisa mengeluarkan suara tidak jelas diredam oleh penis yang keluar masuk.

    Rasa sakit itu makin menjadi-jadi, ketika ketiga orang itu mulai bergerak berirama. Tubuh Linda seperti terkoyak-koyak ketika penis-penis itu bergantian keluar masuk di dalam vagina dan anusnya.

    Dua orang kemudian mendekat memegangi tubuh Linda hingga ia tidak terjatuh ke samping. Semua lubang di tubuh Linda, mulut, vagina dan anus dipergunakan oleh mereka untuk memuaskan nafsu mereka secara bersamaan.

    Kemudian dua orang terkakhir tadi menarik tangan Linda, melingkarkan jari-jari Linda di penis mereka dan menyuruhnya untuk mulai mengocok penis-penis mereka, sementara dua orang lainnya berlutut di samping Linda, dan menarik buah dadanya untuk kemudian digosokan pada penis mereka.

    Sekarang Linda sudah dalam keadaan berlutut, tubuhnya bergoyang maju mundur. Tujuh dari sepuluh orang itu terus-menerus menggunakan tubuh Linda untuk membuat mereka puas. Tidak seorang pun peduli dan melihat bahwa Linda sama sekali tidak bisa bergerak. Semuanya tampak sangat bernafsu memperoleh bagian tubuh Linda.

    Setelah beberapa menit rasa sakit itu mulai bisa ditekan oleh Linda. Linda terus memejamkan matanya karena ia tidak ingin melihat bagaiman orang-orang itu mempergunakan tubuhnya untuk memuaskan mereka. Ia hanya berharap semua itu segera selesai, karena dirinya hampir tidak bisa lagi menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

    Orang di anus Linda lebih dulu orgasme. Ketika ia selesai dan menarik penisnya keluar, orang lain maju dan dengan mempergunakan sperma orang yang pertama, ia melumasi penisnya dan memasukannya ke anus Linda. Lalu orang di mulutnya menyemburkan sperma, membuat Linda tersedak tak bisa bernafas, berusaha sekuat tenaga menelan sperma orang itu.

    Lalu penis itu ditarik dan digantikan oleh penis lain, yang kali ini lebih besar. Linda berusaha membuka mulutnya, tapi orang itu tidak sabar dan langsung mendorong penisnya masuk, dan mulai bergerak.

    Ia mendorong penisnya dalam-dalam dan tidak menariknya keluar, terus menahannya di dalam tenggorokan Linda. Linda kemudian merasakan getaran dari tubuh Rony di bawahnya dan cairan hangat mengalir ke dalam vaginanya, segera setelah itu orang lain menggantikan posisi Rony tadi.

    Orang-orang tadi bergantian memperkosa Linda di seluruh lubang yang ada, ia terus menelan semua sperma yang disemburkan di dalam mulutnya. Dua orang di depan wajahnya mengocok penisnya masing-masing dan mengarahkan penisnya ke wajah Linda.

    Ketika Linda melihat ke bawah, orang di bawah tubuhnya sedang menatap wajahnya dan kepalanya diganjal oleh kedua tangannya. Tak lama kemudian sperma kembali masuk ke dalam vagina Linda, dua detik kemudian sperma menyembur ke anusnya.

    Penis lain kembali masuk ke vagina Linda. Linda kembali memejamkan matanya, ia sekarang hanya bisa mengeluarkan suara erangan, “ aghhh aghh aghh…” . yang semakin tinggi ketika penis lain masuk ke anusnya. Ketika ia membuka matanya lagi, Linda melihat sebuah penis diarahkan ke wajahnya.

    Kepala penisnya berwarna ungu bulat, dan beberapa detik kemudian sperma menyembur menghantam wajahnya mengalir masuk ke mulutnya. Orang tubuh kemudian minggir dan sebuah penis lain maju mendekat.

    Sepanjang malam Linda terus melanyani sepuluh orang itu hingga semuanya mendapat bagian menggunakan mulut, vagina dan anusnya paling sedikit satu kali.
    Dan ketika orang-orang tersebut puas dan menjauh dari tubuh Linda, tubuh Linda tersungkur , terkapar tak berdaya .Linda lalu mengangkat wajahnya berusaha melihat orang-orang yang mengelilinginya, setelah itu semuanya gelap Linda tak sadarkan diri.

  • Teman Kampus Yg Jago Nyepong 100%

    Teman Kampus Yg Jago Nyepong 100%


    1690 views

    Duniabola99.org – Saya punya kenalan anak fakultas sastra, namanya Susan. Anaknya cantik, kulitnya putih bersih dan mulus, maklum anak keturunan negeri seberang. Suatu waktu, saya jemput Susan dari kuliahnya untuk pulang. Sesampainya di rumah Susan di bilangan Cempaka, dia mengajak saya masuk karena katanya rumahnya kosong sampai besok siang.

    Sayapun masuk dan duduk di sofa ruang tamunya. Setelah menutup pintu depan, dia masuk ke dalam kamarnya untuk mandi dan ganti baju. Tidak lama kemudian dia datang dengan baju kaos dan rok pendek sambil membawa dua minuman dan duduk di samping saya.

    Busyet, saya bisa mencium harum tubuhnya dengan jelas. Dan terus terang tiba-tiba saya terangsang dan mulai membayangkan keindahan tubuh Susan bila tanpa busana. Secara tidak sadar, saya menatap tubuh segarnya dan membuat Susan bingung.

    Agen Judi Online Aman Dan Terpercaya 

    “Kenapa sih Ben?”, tanyanya. Saya cepat-cepat sadar dari lamunan erotis saya.
    “Ngga…, lu kelihatan laen dari biasanya”.
    “Lain apanya Ben…?”, sambil menumpangkan salah satu kakinya ke kaki satunya.

    Busyet, pahanya putih sekali. Birahi sayapun tambah terangkat. Pikiran erotis saya mulai bergelora lagi, menghayalkan seandainya saya bisa meraba-raba kemulusan pahanya.

    “Heh..!”, katanya sambil tertawa dan menepuk bahu saya, “Ngeliat apaan hayo, ngeres deh lo!”.

    Saya cuma bisa tersenyum,

    “San, panas ya di sini?”, sambil saya mengambil saputangan di kantong celana.
    “Iya yah, lo udah mulai keringetan begini”.

    Tiba-tiba saja dia mengelap keringat di dahi saya memakai tisunya.

    Dalam keadaan berdekatan seperti ini, saya punya inisiatif untuk memeluk dan menciumnya. Dan benar deh, Susan sudah berada dalam pelukan saya, dan bibirnya sudah dalam lumatan bibir saya. Dia sama sekali tidak berontak dan mulai memejamkan matanya menikmati percumbuan ini. Tangannya perlahan berganti posisi memeluk leher saya.

    Tangan saya yang tadi memegang pinggulnya, turun perlahan ke pangkal pahanya dan akhirnya saya berhasil merasakan betapa mulus dan lembutnya paha Susan. Saya meraba naik turun sambil sedikit meremasnya. Rasanya agak bangga juga saya mulai bisa menyentuh bagian tubuhnya yang agak sensitif. Sedang bibir kami masih saling berpagutan mesra dalam keadaan mata masih terpejam. Lama-lama saya merasa kurang lengkap kalau hanya meraba bagian pahanya saja.

    Tangan saya mulai naik lagi. Sekarang saya ingin sekali untuk menikmati buah dadanya. Pikiran saya sudah melayang jauh. Pelan tapi pasti saya mengangkat baju kaosnya untuk saya buka. Dia tidak menolak, dan setelah saya buka bajunya, kelihatanlah buah dadanya yang masih terbungkus rapi oleh BH-nya.

    Saya lumat lagi bibirnya sambil saya bawa tangan saya ke belakang tubuhnya. Memeluk…, dan akhirnya saya mencari kancing pengait BH-nya untuk saya lepas. Tidak berapa lama kemudian terlepaslah BH pembungkus buah dadanya.

    Dan mulailah tersembul keindahan buah dadanya yang putih dengan puting kecoklatan di atasnya. Akh, benar-benar merupakan tempat untuk berwisata yang paling indah dengan pemandangan yang menakjubkan di seantero jagat. Saya tambah gregetan melihat indahnya buah dada Susan yang terawat rapi selama ini.

    Akhirnya saya mulai meraba dan meremas-remas salah satu buah dadanya dan kembali saya lumat bibir mungilnya. Terdengar nafas Susan mulai tidak teratur. Kadang Susan menghembuskan nafas dari hidungnya cepat hingga terdengar seperti orang sedang mendesah. Susan membiarkan saya menikmati tubuhnya. Birahinya sudah hampir tidak tertahankan.

    Saat saya rebahkan tubuhnya di sofa dan mulut saya siap melumat puting susunya, Susan menolak saya sambil mengatakan, “Ben, jangan di sini…, di kamar saya aja!”, ajaknya dan kemudian bangun, mengambil baju kaos dan BH-nya di lantai dan berjalan menuju kamar tidurnya. Saya mengikutinya dari belakang sambil membuka baju saya sendiri dan melepas kancing celana saya.

    Begitu pintu ditutup dan dikunci, saya langsung memeluk Susan yang sudah telnjang dada dan kembali melumat bibir mungilnya lalu meraba-raba tubuhnya sambil bersandar di tembok kamarnya. Lama-lama cumbuan saya mulai beralih ke lehernya yang jenjang dan menggelitik belakang telinganya. Susan mulai mendesah pertanda birahinya semakin menjadi-jadi.

    Saking gemesnya saya sama tubuh Susan, tidak lama tangan saya turun dan mulai meraba dan meremas bongkahan pantatnya yang begitu montoknya. Susan mulai mengerang geli. Terlebih ketika saya lebih menurunkan cumbuan saya ke daerah dadanya, dan menuju puncak bukit kembar yang menggelantung di dada Susan.

    Dalam posisi agak jongkok dan tangan saya memegang pinggulnya, saya mulai menggerogoti puting susu Susan satu persatu yang membuat Susan kadang menggelinjang geli, dan sesekali melenguh geli. Saya jilat, gigit, kulum dan saya hisap puting susu Susan, hingga Susan mulai lemas. Tangannya yang bertumpu pada dinding kamar mulai mengendor.

    Perlahan tangan saya meraba kedua pahanya lagi dan rabaan mulai naik menuju pangkal pahanya. Dan saya mengaitkan beberapa jari saya di celana dalamnya dan, “Srreet!”, Lepas sudah celana dalam Susan. Saya raba pantatnya, begitu mulus dan kenyal, sekenyal buah dadanya.

    Dan saat rabaan saya yang berikutnya hampir mencapai daerah selangkangannya…, tiba-tiba, “Ben, di tempat tidur aja yuk..! saya capek berdiri nih”. Sebelum membalikkan badannya, Susan memelorotkan rok mininya di hadapan saya dan tersenyum manis memandang ke arah saya. Wow, senyum itu…, membuat saya kepingin cepat-cepat menggumulinya. Apalagi Susan tersenyum dalam keadaan tanpa busana.

    Susan mendekati saya, dan tangannya dengan lincah melepas celana panjang dan celana dalam saya hingga kini bukan hanya dia saja yang bugil di kamarnya. Batang kemaluan saya yang tegang mengeras menandakan bahwa saya sudah siap tempur kapan saja. Tinggal menunggu lampu hijau menyala.

    Lalu Susan mengambil tangan saya, menggandeng dan menarik saya ke ranjangnya. Sesampainya di pinggir ranjang, Susan berbalik dan mengisyaratkan agar saya tetap berdiri dan kemudian Susan duduk di sisi ranjangnya.

    Oh, Susan nyepong batang kemaluan saya dengan rakusnya. Gila, lalu dia dengan ganasnya pula menggigit halus, menjilat dan nyepong batang kemaluan saya tanpa ada jeda sedikitpun. Kepalanya maju mundur nyepong kemaluan saya hingga terlihat jelas betapa kempot pipinya.

    Saya berusaha mati-matian menahan ejakulasi yang saya rasakan agar saya bisa mengimbangi permainannya. Kadang saya meringis nikmat saat Susan mengeluarkan beberapa jurus pamungkasnya dalam nyepong kemaluan saya. Wow, betapa nikmatnya hingga menyentuh sumsum.

    Sudah 15 menit Susan nyepong batang kemaluan saya, lalu dia melepas mulutnya dari batang kemaluan saya dan merebahkan tubuhnya telentang di atas ranjang. Saya mengerti maksud Susan ini. Dia minta gantian saya yang aktif. Segera saya tindih tubuhnya dan mulai berciuman lagi untuk beberapa lamanya, dan saya mulai mengalihkan cumbuan ke buah dadanya lagi, kemudian saya turun lagi mencari sesuatu yang baru di daerah selangkangannya.

    Susan mengerti maksud saya. Dia segera membuka dan mengangkangkan kedua pahanya lebar-lebar, membiarkan saya membenamkan muka saya di sekitar bibir vaginanya. Kedua tangan saya lingkarkan di kedua pahanya dan membuka bibir vaginanya yang sudah memerah dan basah itu.

    Oh, rupanya sewaktu dia mandi sudah dibersihkan dan disabun dengan baik sehingga bau vaginanya harum. Ditambah menurut pengakuannya, bahwa dia tadi meminum ramuan pengharum vagina. Tanpa buang waktu lagi, saya menjulurkan lidah untuk menjilati bibir vaginanya dan clitorisnya yang tegang menonjol.

    Wow, Susan menggelinjang hebat. Tubuhnya bergetar hebat. Desahannya mulai seru. Matanya terpejam merasakan geli dan nikmatnya tarian lidah saya di liang sanggamanya. Kadang pula Susan melenguh, merintih, bahkan berteriak kecil menikmati gelitik lidah saya.

    Terlebih ketika saya julurkan lidah saya lebih dalam masuk ke liang vaginanya sambil menggeser-geser ke clitorisnya. Dan bibir saya melumat bibir vaginanya seperti orang sedang berciuman. Vaginanya mulai berdenyut hebat, hidungnya mulai kembang kempis,dan akhirnya…

    “Ben…, ohh…, Ben…, udahh…, entot saya Ben!”, Susan mulai memohon kepada saya untuk segera menyetubuhinya. Saya bangun dari daerah selangkangannya dan mulai mengatur posisi di atas tubuhnya dan menindihnya sambil memasukkan batang kemaluan saya ke dalam lorong vaginanya perlahan.

    Dan akhirnya saya genjot vagina Susan yang masih perawan itu secara perlahan dan jantan. Masih sempit, tapi remasan liangnya membuat saya makin penasaran dan ketagihan. Akhirnya saya sampai pada posisi paling dalam, lalu perlahan saya tarik lagi. Pelan, dan lama-kelamaan saya percepat gerakan tersebut. Kemudian posisi demi posisi saya coba dengan dukungan Susan.

    Saya sudah tidak sadar berada di mana. Yang saya tahu semuanya sangat indah. Rasanya saya seperti melayang terbang tinggi bersama Susan. Yang saya tahu, terakhir kali tubuh saya dan tubuh Susan mengejang hebat. Keringat membasahi tubuh saya dan tubuhnya.

    Nafas kami sudah saling memburu. Saya merasakan ada sesuatu yang muncrat banyak sekali dari batang kemaluan saya sewaktu barang saya masih di dalam kehangatan liang sanggama Susan. Setelah itu saya tidak tahu apa lagi.

     

    Sebelum saya tertidur saya sempat melihat jam. Alamak!, dua setengah jam. Waktu saya sadar besoknya, Susan masih tertidur pulas di samping saya, masih tanpa busana dengan tubuh masih seindah sebelum saya bersenggama dengannya. Sambil memandanginya, dalam hati saya berkata, “Akhirnya saya bisa juga ngelampiasin nafsu yang saya pendam selama ini”.

    Thank’s banget San…, kalo nggak ada lo, saya kagak tau deh ke mana saya bawa nafsu saya ini”, saya kecup keningnya,lalu saya segera berpakaian dan siap pergi dari rumah Susan setelah saya lihat jam di mejanya, mengingatkan saya bahwa sebentar lagi keluarganya segera datang. Saya kagak mau konyol kepergok lagi bugil berduaan bersama dengannya. Apalagi masih ada noda darah perawan di sprei tempat tidurnya.

    Saya bangunkan dia dan berkata bahwa lain kali sebaiknya kita main di villa saya, di Bogor, dengan alasan lebih aman dan bebas.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

  • Ngewe Pacar Bersama Teman Di Malam Hari Natal

    Ngewe Pacar Bersama Teman Di Malam Hari Natal


    1378 views

    Duniabola99.org – Pertama-tama saya ingin memperkenalkan namaku Alvin dan kisah tak terlupakan ini terjadi pada hari ini dimana umat beragama kristiani sedang ramai menyiapkan untuk hari raya natal keesokan harinya tetapi aku mencoba merayakan natal dengan caraku sendiri bersama kekasihku Winny dan teman baikku yang bernama Cristian di malam hari natal.

    Waktu bertemu Winny memakai pakaian blouse kaos ketat you can see dan panjangnya sampai tengah pahanya sehingga paha putih mulus akan terlihat jelas, blouse berwarna hitam putih berbahan tipis dan di bagian atas model tali terkait ke bahunya.

    Blousenya itu mencetak jelas body dan buah dadanya yang berukuran 36B dan dari bokongnya yang nungging terbentuk bulatan penuh menyerupai gunung kembar terlihat celana dalam kecil dan tipis tercetak di blouse bagian belakangnya, paha putih mulusnya jika selagi duduk terlihat celana dalam tipisnya yang berwarna hitam sungguh seksi malam ini.

    Cristian tersenyum senang ketika bertemu apalagi melihat Winny terlihat seksi kulihat dia beberapa kali mencuri pandang ke Winny dan ketika kami bertiga berjalan dengan mobil dia beberapa kali berbicara dengan Winny sambil membalikkan tubuhnya ke belakang karena Winny duduk di belakang sementara aku terus menyetir mobil menuju ke karaoke di bilangan Harmoni.

    Kita memang ingin santai terutama aku karena untuk melepas stress akibat pekerjaan, bernyanyi dan tertawa di ruang tertutup tentu lebih enak dan puas. Memang betul, dicoba saja walaupun suara anda pas-pasan atau fals, tidak usah anda pikirkan karena semua teman anda tahu bahwa anda bernyanyi dan menikmati suasana untuk melepas beban kerjaan, teriak-teriak saja boleh kok! asal teman anda jangan pada budeg saja jadinya.

    Kami bertiga masuk keruangan VIP room di VIP ini ada kursi mebel yang panjang berbentuk huruf U kamar tidur tersendiri dan kamar mandi dalam lengkap. Setelah memesan makanan dengan satu picher bir dan nasi goreng berikut kentang goreng plus kacang mede, kami bernyanyi bersama dan kadang sendiri diselang-seling dengan dansa bertiga dan joged berdua pokoknya semua happy.

    Setelah tuntas makan dan minum kembali bernyanyi setelah melihat suasana telah menghangat aku melihat antara Cristian dan Winny adanya perasaan ingin berbincang tanpa adanya aku, maka aku mengambil inisiatif untuk ke bawah, bilangnya untuk mengambil rokok, padahal tinggal pesan saja ke kamar rokok dapat di antar ke kamar.

    Bagaimanapun juga peristiwa yang lalu sudah berlangsung cukup lama sehingga mereka agak cukup riskan juga untuk lebih mengakrabkan suasana yang ada. Ini terlihat ketika beberapa kali Cristian berusaha lebih mendekatkan diri ke Winny dengan posisi duduk Winny di antara kami berdua terlihat.

    Cristian kadang dengan ragu meletakkan tangannya di pundak Winny apabila Winny merebahkan badannya ke sofa, kadang dengan pura-pura bercanda tangannya diletakkan di paha Winny dan Winny juga terlihat canggung, kadang mencubit paha Cristian kadang merebahkan kepala dan badannya ke pundak Cristian dan kepadaku juga dia melakukan hal itu. Akhirnya, “Aku ke bawah dulu ya… mau ambil rokok di mobil.

    ” kataku. Kulihat Cristian tersenyum, “Saya kalau bisa Marlboro…” kata Cristian. Winny hanya tersenyum, “Yaa sudah saya cariin deh kalau ada warung rokok di seberang jalan,” kataku memberi kesempatan ke mereka berdua untuk waktu yang agak memungkinkan mereka lebih mengakrabkan suasana yang ada karena bagaimanapun Winny adalah kekasihku dan Cristian adalah teman baikku yang sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri.

    Aku keluar ruangan dan segera mengambil rokok di mobil dan segera naik kembali ke atas. Aku sengaja tidak masuk ke dalam ruangan, tapi karena kulihat pintunya yang sebagian tengahnya dari kaca gelap maka aku dapat melihat ke dalam. Aku ingin tahu apa mereka telah akrab kembali? Kebetulan di lantai atas suasananya sepi dan dari luar kaca itu aku dapat melihat ke dalam, karena di dalam ruangan itu lampunya dalam keadaan hidup sementara di luar dalam keadaan gelap.

    Biasanya di dalam dimatikan dan hanya diterangi dari cahaya TV yang menyala. Kulihat ternyata posisi Cristian telah berubah sekarang. Mereka terlihat sedang saling berpelukan mesra. Kulihat tangan Winny melingkar ke belakang leher Cristian, sementara tangan Cristian juga memeluk pinggang Winny. Cristian sedang mencium bibir Winny dan ternyata Winny membalas dengan menengadahkan kepalanya ke atas.

    Mereka saling melumat, terlihat dari gerakan kepala Cristian dan Winny yang saling berpindah posisi miring kiri dan kanan dengan penuh emosi mereka berdua tengah saling mempermainkan lidahnya. Setelah cukup lama maka tangan Cristian mulai merayapi lekuk lekuk tubuh Winny.

    Kadang tangannya meremas bongkahan bokong Winny dan perlahan merayap ke atas dan sampai ke gundukan bukit buah dada Winny dan dengan remasan perlahan tapak tangannya lalu membuat gerakan meremas dan memutar seperti memijat.

    Ketika Winny menengadahkan kepalanya ke samping segera Cristian menundukan kepalanya ke gundukan buah dada Winny dan melakukan gerakan mencium buah dadanya dari luar blouse sambil menciumi dada Winny. Dari luar, tangan Cristian menarik tali di pundak kiri Winny lalu menarik tali itu ke bawah melewati tangannya karena dia tidak memakai BH.

    Maka tersembulah buah dadanya bagian kiri dengan daging yang putih mulus dengan putingnya yang telah mengeras di muka Cristian. Dengan perlahan lidah Cristian menyapu gundukan bukit buah dada Winny dan kadang menghisap perlahan puting Winny.

    Kulihat Winny memejamkan matanya dan mulutnya terbuka. Aku tidak dapat sama sekali mendengar erangan dan desahan Winny karena ruangan itu kedap suara dan juga adanya suara lagu-lagu yang terus berputar di ruangan itu. Tapi itu tidak menghalangi keinginanku untuk terus melihat dari luar tanpa berusaha untuk masuk ke dalam kamar karena aku sudah berjanji kepada Cristian bahwa aku akan membagi semua milikku kepadanya termasuk kekasihku dan aku akan ceritakan di lain kesempatan bagaimana Cristian juga memberikan adiknya kepadaku.

    Winny telah birahi, dia menggelinjangkan badannya ketika Cristian terus menghisap putingnya. Sementara tangan kanannya mengangkat pinggul Winny ke atas dan Winny dengan pasrah mengikuti gerakan tangan Cristian yang mengangkat blouse ketat Winny ke atas. Blouse itu berhenti di atas pinggulnya sehingga sebagian pinggulnya yang putih mulus itu telah berada di dalam genggaman tangan Cristian.

    Tangan itu terus mengusap dan membelai paha jenjang, sementara celana dalam hitam Winny yang tipis terlihat jelas dan gundukan daging liang kemaluannya tercetak di kain penutup celananya juga terlihat remang-remang bulu-bulu kemaluannya keluar dari atas celana dalam mini Winny.

    Tangan Cristian yang kiri kulihat membuka reitsleting celana jeansnya dan kulihat tangannya mengeluarkan kejantanannya yang ternyata telah menegang dan besar lalu mengarahkan tangan Winny untuk memegang batang kejantanannya.

    Winny dengan perlahan memegang batang kemaluan tersebut, dan secara perlahan lama kelamaan mulai mengurut batangan itu ke atas ke bawah dan mereka berdua terus memberikan rangsangan kepada lawannya masing-masing. Tangan Cristian kadang meremas bongkahan pantat Winny dan meremas pinggul Winny.

    Sementara Winny tangannya terus mengurut batang kemaluannya ke atas ke bawah. Cukup lama mereka melakukan hal itu. Kurasa mereka berdua saling mendesah dan mengerang terlihat dari gerakan bibir dan mulut Cristian dan Winny yang kadang terbuka dan tertutup.

    Kadang mereka saling bicara diselingi ciuman mesra layaknya orang bercumbu penasaran dan cemburu pasti ada pada diriku tapi dorongan untuk melihat tindakan mereka berdua lebih kuat di otakku saat ini. Blouse Winny, tali dipundaknya telah terlepas kedua-duanya ke bawah sehingga blouse tersebut kini terlipat di tengah badan Winny, bibir dan lidah Cristian berganti-ganti mengisap dan melumat bukit dada Winny kiri dan kanan membuatnya mengerang dan menggelinjang badannya.

    Kulihat Cristian berkata sesuatu ke Winny dan tangan Cristian mengangkat Winny ke pangkuannya kulihat Cristian duduk menyandarkan badannya ke belakang. Sementara Winny duduk di pangkuan Cristian, dengan mesranya tangan Cristian meremas bongkahan pantat Winny sementara mulut mereka berdua saling lumat saling bermain lidah dan kadang tangan Cristian keduanya meremas kedua bukit dada Winny dan Winny pun karena terangsang mulai menggerakkan perlahan pinggulnya maju mundur.

    Rupanya batang kemaluan Cristian tengah digesek-gesekkan ke belahan kemaluan Winny walaupun Winny tetap memakai celana mininya yang tipis, tapi aku yakin Winny merasakan gesekan batang kemaluan Cristian di belahan kemaluannya.

    Tak kumengerti kenapa Cristian tidak melepas celana dalam Winny yang tipis dan kecil itu padahal tinggal menarik atau menggeser sedikit tutup kain tipis kecil penutup belahan kemaluan Winny, maka liang kemaluan Winny akan terbuka di hadapannya dan tentu batang kemaluan besar itu dapat menerobos belahan liang kemaluannya.

    Hanya terlihat tangan Cristian masuk ke dalam celana Winny di bagian pantat dan hanya dengan menggeser kain tipis pada pantat Winny. Jemari Cristian dengan leluasa meremas bongkahan pantat Winny.

    Saya hanya bermasturbasi ria sambil menonton atraksi yang menggairahkan itu. Winny terus bergerak di pangkuan Cristian, kedua tangannya merangkul leher Cristian sehingga bukit buah dada Winny tepat berada di muka Cristian. Sementara gerakan pantatnya maju mundur memberikan gesekan pada belahan kemaluannya kadang kepalanya tertunduk dan membuat bukit dadanya menekan muka Cristian saat itu Cristian memberikan sapuan pada bukit tersebut dengan lidahnya.

    Pada saat kepalanya terlempar ke belakang, Cristian meremas buah dada itu dengan tangan kanannya melakukan gerakan memuntir perlahan puting Winny. Sementara tangan kirinya menyelinap ke belakang bongkahan bokong Winny dan membantu menggerakkan pinggul Winny maju mundur berirama kadang cepat kadang dengan gerakan lembut.

    Lidah dan mulutnya tak kalah sibuk terus melumat dan menjilati sekujur dada, leher dan muka Winny seperti mandi kucing. Kurang lebih lima belas menit mereka berdua bergerak seperti penari erotis dan akhirnya Winny sepertinya telah ejakulasi dengan keluar air kenikmatannya, terlihat dari gerakannya yang perlahan dan lemas dibahu Cristian.

    Cristian berbisik dan lalu merebahkan Winny ke kursi panjang itu dengan posisi tetap seperti dalam pangkuan. Maka ketika direbahkan ke kursi posisi Winny dalam keadaan tertindih dengan kakinya yang tetap mengangkang lebar. Sementara kedua paha Cristian berada di antara paha Winny.

    Batang kemaluan Cristian dalam keadaan menegang tetap berada di belahan kemaluan Winny yang ditutupi celana mini tipis itu. Tangan Winny memeluk leher Cristian dan bibir mereka kembali saling berpagutan dan terlihat mereka berdua saling bermain lidah. Sementara tangan Cristian tak lepas dari meremas dan membelai bukit buah dada Winny. Lalu Cristian berkata sesuatu ke Winny dan kulihat Winny menggelengkan kepalanya. Yak lama kemudian Cristian perlahan mulai menggerakkan pinggulnya naik turun. Kulihat gerakan itu teratur bergerak naik turun dan kadang menekan. Sementara Winny menengadahkan kepalanya ke atas.

    Aku tidak tahu apa mereka bersenggama atau hanya eges-eges (gesek gesek) tapi celana dalam Winny tetap berada pada tempatnya. Kalau melihat gerakan mereka persis seperti orang bersenggama tapi kok celana itu? Cristian terus bergerak maju mundur membuatku penasaran dan batang kemaluanku tegang sendiri.

    Memikirkan itu aku panik juga bagaimanapun dia itu adalah cewekku tapi ini kami lakukan hanya untuk untuk membuat dia senang dan mengisi kekosongan di dalam suasana yang BT. Untuk itu aku harus memastikannya aku segera membuka pintu perlahan, tapi ternyata mereka berdua tidak mengetahuinya, pasti karena suara lagu yang diputar cukup keras sehingga mereka tidak tahu dan menyadari adanya kehadiranku di belakangnya.

    Dengan berdiri di belakang mereka aku dapat melihat jelas Cristian posisinya dengan bersandarkan pada kedua sikunya sehingga tubuhnya tidak menghimpit badan Winny tapi buah dada Winny tetap saling berhimpitan dengan dadanya. Sedangkan bagian bokong Cristian terus melakukan gerakan memajukan dan menarik pantatnya.

    Kulihat Winny mengerang dan mendesah perlahan, tapi aku tidak dapat melihat apakah celana dalam Winny digeser kain penutup depan bagian liang kemaluannya atau tidak karena terhalang oleh body Cristian yang tinggi besar, dan memang celana itu tetap berada di tempatnya hanya merosot sedikit ke bawah.

    Terlihat tali celana itu tidak lagi berada di pinggangnya tapi telah berada di pinggul. Penasaran melihat mereka akhirnya aku merasa yakin mereka hanya gesek- gesek, maka aku rebahan di kamar tidur kurang lebih sepuluh menit aku rebahan menenangkan diri.

    Ketika telah tenang otakku akhirnya kupanggil Winny ke dalam, “Winn…” kataku. Tak ada jawaban , “Winny…” kataku lagi. “Yaa…” kata Winny menjawab.

    Aku rasa dia berdua kaget kalau aku ternyata telah di dalam. Winny ke dalam dan tersenyum malu dengan wajah merah. “Kenapa sayang…” kata Winny sambil memelukku. “Kamu tadi ngapain…” kataku menyelidik sambil memandangnya gemas. “Kamu kan lihat sendiri…” kata Winny.

    “Kamu tidur sini…” kataku menarik dia rebahan di tempat tidur. Tanpa buang waktu ketika dia belum rebahan kulepas baju kaosnya sehingga tinggal celana dalam mininya. Perlahan kujilati buah dadanya, terasa wangi permen menthol. Memang di depan disediakan permen, tapi terus saja kulumat putingnya.

    Dia mengerang dan rupanya dia tidak sabar, segera menarik kaosku ke atas serta segera melepaskan celana panjang dan celana dalamku. Rupanya pemanasan yang dilakukan tadi di luar bersama Cristian terlalu lama membuatnya sudah ingin untuk bersenggama. Kejantananku yang sudah menegang segera dipegangnya lalu dihisap dan dilumat ke dalam mulutnya.

    Kurasa dia begitu terangsang birahinya karena dalam melumat batang kemaluanku semua ditelannya sampai mentok di tenggorokannya. Kadang bijiku dihisap dan lidahnya bermain di sekujur batang kemaluanku sampai ke buah zakarku dijilatinya. Lidahnya terus bermain-main di ujung kepala kemaluanku dan menggeser-geser belahan lubang kencing kemaluanku. Rasanya… “Uuufff aakkhhh…” desahku.

    “Gila banget! Kamu sudah konackhh ya.. Winnn…” erangku keenakan dan terasa geli kadang meriang (coba saja hal itu dengan pasangan anda pasti meriang itu badan). Gila juga Winny kalau sudah panas dia seperti orang di padang pasir. Habis semua kemaluanku dilumatnya, sementara kulihat dicelananya ada gumpalan cairan membasahi kain celana penutup belahan kemaluannya, seperti bulatan. Rupanya dia sudah banjir dari tadi atau bekas air mani Cristian? Penasaran aku tanya dia, “Kamuuu tadi gituan yaaa…?” tanyaku penasaran.

    “Emmmhh… emmhhhff…” dia tidak menjawab hanya terus melumat batang kemaluanku lebih kuat lagi. Digigitnya kepala kemaluanku pelan dan gemas, “Akkhhh… gilaaa kamuuu…” kataku. B

    atang kemaluanku mengeras kuat seperti besi balok. Kubiarkan dia memuaskan hasratnya melumat habis kejantananku dari ujung sampai pangkalnya. Momen ini kunikmati dan segera kubuka celana dalamnya, ternyata kemaluannya telah basah dan lembab. Saat kubelai belahannya masih terasa rapat, jadi mungkin dia belum sampai sejauh itu, pikirku.

    “Kamu di atas Win…” kataku menarik badannya ke atas menduduki pinggangku. Perlahan dengan tangannya yang menggenggam batang kemaluanku mulai diarahkannya ke lubang kemaluannya. Kepala kemaluanku perlahan ditekan dengan bibir kemaluannya dan perlahan membelah bibir kemaluannya yang telah basah membuat lebih mudah kepala batang kemaluan itu menyusup belahannya.

    Terus Winny menekan ke bawah pinggulnya dan, “Akhhh…” erang Winny. “Enaaakkk… aduuhhh pelan-pelan, enakkk…” desahnya. “Uufff… yaa enaakk…” desahku keenakan. Pelan-pelan batang kemaluanku makin lama makin tenggelam ke dalam liang kemaluannya. “Akkkh… masuuukkk… ookkhh kontolllu… akkkggg… ennnakkkk…” erang Winny terpejam.

    “Gilaaa… liang kemaluan kamuuu… masih rapat Winnn…” kataku sambil menghentakkan pinggulku ke atas dan menariknya ke bawah perlahan seperti slow motion berulang kali. Setelah sepuluh kali dengan gerakan itu, terasa telah dengan bebas dan mantap terkendali kemaluanku menyodoknya. Lama kemudian gerakan batang kemaluanku makin mantap menyodok liang kemaluan Winny.

    Dengan sepenuh tenaga kugerakkan pinggulku naik turun tanpa henti sebanyak dua puluh kali membuat Winny berteriak sambil matanya terpejam histeris, “Aaakk.. akhhh.. akkkhh… oohhkkk… aahhh.. uufff… aduhhhh… giilllaa… aahhh… aadduuhh…” terengah Winny.

    Sangat bergairah dia dengan gerakanku membuatnya membalas gerakanku dengan hentakan kasar. Winny segera menghentakkan pinggulnya cepat kadang dia melakukan gerakan memutarkan pinggulnya sehingga terdengar bunyi “Brreeoott… brreettt… brreeeoott…” Rupanya telah banjir sekali di dalam liang kemaluannya tapi dinding kemaluannya tetap menjepit batang kemaluanku. “Luar biasa, gila kamuuu hot bangetttt.. Winnn…” kataku.

    “Gue mauuu yang kuattt… yang kuattt nekannya ahhkkk.. yang panjang kontolnyaa… akkkhh terusss ngentotin kontolnya… akkgg…” erang Winny histeris. Kurasa Cristian juga mendengar erangan Winny karena pintu kamar tidak kututup ketika Winny masuk tapi biar saja dia terangsang, pikirku.

    Selang lima belas menit ternyata gerakannya makin panas saja. Habis sudah kemaluanku dihisap ditarik di dalam liang kemaluannya. Sementara badannya telah keringatan, “Aahh… aaahhkkk… uufff… ennaakk…” desah kami berdua. Kadang aku sengaja mengangkat pantatku tinggi-tinggi dan dia menekan kemaluannya makin ke bawah terus pinggulnya berputar-putar sehingga terdengar bunyi “Breeet brett brrett…” Terasa panas di sekitar batang kemaluanku.

    Kuat juga aku telah dua puluh menit dengan gerakan yang membuat keringat membanjir tapi sampai saat ini belum terasa juga kalau air maniku akan keluar. Biasanya yaaa dengan gerakan yang seperti biasa paling lama sepuluh menit keluar air maniku. Mungkin karena aku ingin membuktikan bahwa aku juga bisa kuat dari teman baikku.

    Yang jelas batang kemaluanku dalam keadan stabil menegang terus dan gerakanku tidak berubah. Kadang lembut dengan hentakan yang kuat dan kasar dengan gerakan memutar dan mengocokkan batang kemaluanku terasa seperti membor lubang kemaluannya dan ternyata Winny menyukai gerakan dan hentakan yang kulakukan.

     

    “Giiilaaa.. kamu kuat sekali… tumben tuh… oohh gue puaasss…” desah Winny keenakan dengan tersenyum puas. “Ya sudah lama ya Win, nggak beginii…” desahku. Karena tidak keluar-keluar juga ini air mani, akhirnya kami kecapaian sendiri. Dalam keadaan terengah-engah keenakan kami berhenti sebentar. Akhirnya aku tanya ke dia, “Bagaimana kalau kita istirahat dulu Win..” ternyata dia mengangguk setuju dengan muka memerah dan keringat di dahinya menetes. Aku usul lagi,

    “Kita keluar yukk… Win.. kasihan Cristian… sendiri di luar,” kataku. Tanpa bertanya lagi Winny lalu melepas segera batang kemaluanku dari lubang kemaluannya. Rupanya dia juga belum tuntas dan keluar dari kamar berjalan dengan telanjang bulat. Dia keluar sendiri, sementara aku menjadi bengong. Ternyata Winny tanpa bertanya lagi keluar kamar dalam keadaan badan telanjang bulat.

    Gillaa! sudah konak dia rupanya. Beraninya dia telanjang bulat menemui Cristian di ruang depan. Aku tersentak, segera ke kamar mandi mencuci kemaluanku yang telah basah oleh karena air kenikmatan dari liang kemaluan Winny. Di kamar mandi aku berpikir ngapain Winny di luar bersama Cristian, tentunya Cristian terkejut dengan kehadiran Winny yang telanjang bulat di hadapannya. Setelah cukup lama di kamar mandi membersihkan diri sekitar kemaluanku. Perlahan aku keluar kamar dan berdiri di pintu. Kulihat sesuatu yang telah membuat aku terkejut. Gila! aku jadi terangsang sendiri melihatnya.

    Winny ternyata dalam posisi yang sangat seksi sekali. Mungkin Winny telah tinggi birahinya. Sepertinya telah terangsang penuh birahinya dan tanpa malu dan ragu lagi dia dalam posisi menungging. Dalam posisi menungging di atas kursi dalam keadaan telanjang bulat. Terlihat tubuh putih mulusnya dengan lekuk tubuhnya, bokongnya putih mulus dan pinggul yang cukup besar pinggangnya yang ramping.

    Bokongnya yang tinggi ke atas dan buah dadanya menjuntai keras membentuk bulatan dengan putingnya yang telah mengeras, rambutnya yang hitam dan panjang lurus sebagian tergerai kesampingnya, sebagian lagi menutupi pundaknya yang halus dengan bulu-bulu halus di sekitar pundaknya menambah seksi posisinya. Sementara tangan kiri Cristian mengusap dan membelai serta kadang meremas bongkahan pantat Winny yang sedang menungging itu. Tangan kanan itu meremas buah dada Winny dengan remasan perlahan dengan jemari menjepit puting Winny.

    Cristian telah menarik celananya sendiri berikut celana dalamnya ke bawah di antara lututnya. Batang kemaluannya terlihat menegang keras dan besar dengan bulu-bulu kemaluan yang berwarna hitam. Sedangkan kepala kemaluannya berwarna merah dengan diameter ukuran botol Aqua 600 ml.

    Ukuran batangnya panjang 23 cm, diameter batangnya 6 cm. Terlihat kepala kemaluannya tengah dicium-cium oleh bibir Winny. Winny ternyata sedang asyik menciumi kepala batang kemaluan dan belahan air kencingnya. Dengan posisi menungging, dalam keadaan telanjang bulat, perlahan-lahan mulut itu menelan kepala dan batang kemaluan itu. Hampir tidak muat mulut Winny menelan kepala itu.

    Mulutnya harus membuka selebar-lebarnya dahulu baru dapat mengulum batang kemaluan Cristian. Perlahan dan tak lama kemudian terlihat kepala Winny naik turun ke atas ke bawah dan kadang lidahnya menjilati batang kemaluan Cristian yang besar.

    “Aahh Gooddhhh…” desah Cristian terpejam keenakan. Sementara Winny hanya mengerang karena tangan Cristian terus memberi remasan di sekitar kemaluannya. Terlihat tangan kiri Cristian menyusup dari bawah badan Winny dan berhenti jemarinya ketika berada di belahan selangkangan paha Winny. Jarinya bergerak membelai belahan kemaluan Winny yang telah basah. Setelah kurang lebih lima menit menyaksikan adegan yang mendebarkan jantung, perasaanku berdebar kencang karena terangsang.

    Aku benar tidak sabar melihat adengan itu. Kemaluanku mengeras kembali malah lebih keras dari yang tadi pada saat bersenggama di dalam kamar. Dalam keadaan telanjang bulat dengan batang kemaluan menegang aku menghampiri mereka. Kulihat mereka kaget, “Oopppss…” kata Cristian kaget. “Sorry gue nggak tahan…” kataku. Tanpa permisi lagi kuambil posisi di belakang bokong Winny yang polos dan dengan berjongkok di belakang Winny, mulutku langsung menjilati kemaluan Winny.

    Ternyata Cristian hanya tersentak sedikit tapi dia terus malah mengangkangkan kakinya lebih lebar sehingga belahan kewanitaan Winny itu lebih terkuak membuka, sehingga klitorisnya terlihat dan segera kujilati klitorisnya dan kumainkan lidahku di sekitar klitorisnya. “Aakkhh emhhff ahhh mmhhh aauufff… ahh…” desah Winny dengan kepalanya yang makin cepat bergerak naik turun di selangkanganku. Sementara tangan keduanya telah meremas buah dada Winny. Terus kumainkan belahan liang kemaluannya dan kadang lidahku menerobos masuk ke dalam belahannya terus mengkilik-kilik sekitar klitorisnya yang terlihat memerah.

    “Emmhhpp… emmppphh… ahhh…” dia mengerang keenakan. Kurasakan dia menggerakan pinggulnya dengan irama dangdut, yaitu menggerakkan perlahan bokongnya serta meliuk-liukan badannya dan berkedut-kedut liang kemaluannya, “Emmfff… mmmbhh…” kadang badan Winny di angkat ke atas dengan cara menekan buah dada Winny ke atas. Ketika itu bibir kami berdua saling berpagutan desahnya tidak tahan lagi dan terus tangannya mengarahkan kepala kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya dan perlahan,

    “Ahhkkk… aah ahhh… oohhh… ennaakknyaaa…” erang dan merintih dalam kenikmatan kemaluanku masuk perlahan. Tak lama batang kemaluanku dalam hitungan detik tenggelam sudah di dalam liang kemaluan Winny yang telah basah dan hangat dinding liang kemaluannya. “Aahh… aahhh… aahhkk… dorong yang kerass.. ahk yaaa… aahkkk dorong terusss…. yyaa… ahkk tekan yang dalammm… eennaakhh…” rintih Winny sambil terus mengikuti gerakan dorongan pinggulku yang menghentakkan batang kemaluanku seluruhnya ke dalam lubang kemaluannya.

    “Bleeppss… sleepss… bleebss… slleeppss bblleppss… slleppsss…” “Aahhh… aahhh aahh eenaaknya… kamuuu… gilaa luaarr biasaa… enakkk ngentotin kamu wiinnn… akkhh…” erangku kenikmatan terasa hangat batang kemaluan. Dengan posisi kuda-kuda yang sangat mantap kakiku terasa menapak bumi tidak bergeser dalam menggerakkan pinggulku maju mundur sehingga pusat tekanannya dapat kupusatkan kepada batang kemaluanku yang terus menggenjot atau menggelosor keluar masuk belahan liang kemaluannya.

    Dengan gerakan seperti menyalurkan tenaga dalam maka nafasku dari seputar perut kuatur semua gerakanku sehingga gerakan yang terjadi bukan melalui pikiran tapi telah digerakkan secara otomatis melalui sekitar pinggulku nafasku perlahan dalam satu kali tarikan nafas, aku dapat menghujamkan kemaluanku sebanyak tiga kali atau bisa sampai tujuh kali. Pada saat melepas nafasku, keluar gerakan kulakukan berputar sekitar pinggulku, sehingga otomatis batang kemaluanku melakukan gerakan berputar dua atau berkali-kali di dalam liang kemaluannya.

    “Aahkkk… akhh… gilaaa… gilaaa… akkhhh… akhhh… gilaaa… enakk… enaakk… ahhh… uuuff… adduhh… enaknyaaa… aaookhhh…” Winny merintih dan mengerang. Cristian melihat kepadaku dengan pandangan tidak percaya kalau aku dapat melakukan gerakan seperti itu yang membuat Winny kelojotan dan bergetar seluruh persendian badannya. Baru tahu dia, pikirku tersenyum kepadanya dan rupanya membuatnya menjadi terangsang.

    Kulihat matanya saat itu terbelalak ketika melihat batang kemaluanku keluar masuk teratur dengan nafas yang teratur juga. Batang dan kepala kemaluannya memerah dalam cengkeraman tangan Winny. Batangnya makin lama makin mengeras, karena Winny makin lama dia tidak dapat mengcengkeram diameter batang kemaluan itu.

    Winny makin mempercepat gerakan tangannya menarik dan melakukan gerakan memutar atau seperti memelintir batang itu. Ternyata Winny hanya tahan sepeluh menit di dalam menghadapi adukan batang kemaluanku yang mengamuk di dalam liang kemaluannya hingga dia melenguh dalam rintihan, “Aahhh… aakkhhh… ooohhhh gueee keluaarr…” badannya bergetar hebat dan matanya terpejam dan mulutnya terbuka menganga lebar.

    Cristian terpaku memandang Winny yang ejakulasi dengan badan yang bergetar dan akhirnya Cristian rupanya tidak tahan melihat keadaan yang ada di hadapannya dan yang juga terjadi pada batang kemaluannya. Sehingga matanya membelalak dan lalu terpejam, “Aahhkk aaahhh… ahhkkk…” keluar air maninya di dalam genggaman tangan Winny. Air mani itu meleleh di jari-jari Winny. “Ha.. haa haa…” aku tersenyum penuh kemenangan.

    Kalah lama dia karena aku sendiri belum apa-apa saat ini. Setelah Winny mengelap tangannya dengan tissue basah, kutarik dia untuk gantian duduk di atas pangkuanku. Dengan posisi saling berhadapan kemaluanku menghujam kembali ke dalam liang kemaluannya dan gantian dia yang bekerja dengan gerakan memutarkan pinggulnya dan gerakan memaju-mundurkan bokongnya dan kadang kurasa liang kemaluannya berdenyut-denyut seperti menghisap batang kemaluanku. Rupanya dia ingin membuatku keluar juga air maniku.

    Setelah lebih kurang sepuluh menitan dia membuat batang kemaluanku kerja keras. Kulihat dia juga telah mau keluar lagi mengerang. Dia, “Aahhkk… akhh ahhh gue mauuu keluaarrr… lagii… samaa-samaaa kamuuuu keluarrr jugaa… yaaa…” erang Winny. “Aahhh yyaaa barenggg Win… guee juga ampirrrr… keluarr… aahhkk aakkhh… yaakkk keluuaaarr… ahkkk akhh…” erang Winny dan aku bersamaan, “Aahhh… giilaa…. eenaakk… puasss gueee,” rintih Winny. Keluar sudah dan tuntas birahi yang menghimpit dan menggunung di dada ini. Ada barangkali lima semprotan air maniku keluar membasahi seluruh rongga dalam liang kemaluannya sampai akhirnya kulepas batang ini.

    Puas sekali. Setelah berbenah diri, mencuci dan membersihkan bekas-bekas yang ada  dan ternyata kami telah memakai ruangan itu selama tiga jam dan habis total cuma Rp. 375.000 untuk semua all in, siiplah.

  • Sekretarisku Sebagai Pemuas Nafsu

    Sekretarisku Sebagai Pemuas Nafsu


    2024 views

    Duniabola99.org – Cerita Skandal Karyawan ini bermula dari waktu aku lulus dari perguaruan tinggi dan aku mulai mencari pekerjaan, orang tuakupun menginjinkan aku merantau mencari pekerjaan, mungkin menurut orang tuaku aku sudah dewasa, sudah tahu baik dan buruknya kehidupan. singkat cerita nasib mujurpun aku dapati dari tempat aku bekerja yang sekian lama.

    Cerita nya aku diangkat dengan atasanku sebagai kepala cabang di sebuah wilayah. Pada awal bulan selalu menyajikan pagi yang indah. masa laporan bertumpuk-tumpuk telah lewat, mana kantong juga masih tebal. dunia telah melayaniku dengan sangat memuaskan dan merubahku dari seorang lelaki kampung yang lugu menjadi laki –laki kampong yang liar.

    Posisi kantorku ada di lantai belasan. dengan ruang di pojokan dan pemandangan penuh ke arah jalanan. pagi hari mataku dibasuh oleh lalu lalang paha yang mulus dan dada penuh wanita wanita karir yang terpampang di lensa mataku. dasar wanita, selalu ingin dikagumi. dan aku tak malu untuk mengakui bila selalu aku mengagumi mereka. dan tentu menikmati pula. dengan teropongku. dan dengan yang lain pula.

    perusahaan tempat aku hidup bukanlah yang terbesar diantara ribuan perusahaan yang sama yang ada di jakarta. namun jelas bukan yang terkecil, karena perusahaan ini telah setuju membayarku dengan gaji yang lumayan tinggi. meski untuk itu aku harus menyerahkan segalanya. seluruh waktuku, meninggalkan hobbyku, sahabatku, dan semuanya.

    karena itu aku selalu merasa untuk harus memiliki sesuatu kegiatan yang bisa meredakan tekanan ini. dan karena jelas waktuku telah dibeli lunas perusahaan tempat aku bekerja, Untuk menghilangkan kejenuhan pekerjaan yang terlalu banyak, aku mulai mencari hiburan melalui browsing situs seks yang mungkin bisa memuaskan aku. lalu tidak lagi.

    maka mau tidak mau aku menyajikan laga seru tepat di meja kerjaku. dan siapa lagi bintang utamanya kalau bukan aku. dan tentu saja salah seorang anak buah, Sekretarisku “Nofi”, dia seorang dari kota yang sama denganku.

    Awalnya asal usul yang sama membuat kami merasa lebih dekat dibanding dengan teman yang lain. aku membuat peluang untuk menjadi lebih dekat. lalu beban pekerjaan yang sama. membuat kami semakin dekat, tetapi jelas buatku untuk berpacaran bukanlah suatu pilihan. aku tak ingin terikat untuk sementara waktu.

    dulu aku merasa rambutnya yang panjang dan selalu harum itu begitu menarik. aku katakan itu padanya dan kami menjadi semakin dekat. lalu aku juga merasa matanya adalah mata terindah yang pernah aku temui. aku juga katakan itu dan kami juga semakin dekat. terakhir aku mulai merasa kalau dadanya yang sedang sedang saja itulah yang paling indah di dunia, juga pantat yang menonjol di bawah pinggang yang ramping itu. apalagi kalau ke bawah lagi, pahanya putih mulus sampai kaki terbalut sepatu hak tinggi itu adalah daya tarik yang tak dapat kutahan lagi. tetapi ini tidak aku katakan.

    Terkadang aku tersenyum sendiri menghirup kopi. lalu meraih sebuah laporan di mejaku. Beberapa saat mataku terpaku, membayangkan tubuh indah Nofi tanpa busana dan meliuk liuk dan hayalanku semakin jauh.

    Aku memutuskan menghubungi nofi dengan alasan soal laporan, suara merdu kembali bergumam akrab, berisi penjelasan dan sedikit gurau. dia memang tidak pernah canggung menghadapiku. pengakuannya aku telah dianggapnya sebagai saudara tuanya sendiri. dan pengakuanku aku menganggapnya sebagai korban yang potensial. tentu saja cukup pengakuan dalam hati.

    ‘udah kamu kesini aja terangin langsung. aku gak nyambung.’
    ceklek. telfon kututup. peluang kubuka.
    tidak lama menungu si sintal itu datang. blazer tanpa dalaman membuat aku terkesiap. juga milikku. da di du dia menerangkan ini itu sambil duduk didepanku. mataku bekerja keras, ke wajahnya biar dia tankap keseriusanku, sebentar ke belahan dadanya.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    aku menghela nafas, menunjukkan ketidaknyamanan atas keterangannya dan posisi duduk kami.
    ‘udah, coba kamu ke samping sini, terangkan lagi, gak enak ngeliat huruf terbalik.’

    dia beranjak, lalu pidah ke sampingku. bagiku gerakannya seperti potongan film bioskop dalam gerak lambat memutari meja besar milikku dan berdiri disampingku. lalu merunduk. tubuh kami begitu dekat. Lalu nofi kembali menyerocos menerangkan laporan tanpa masalah itu. sambil memainkan kata oh ini, oh itu, tangan kananku hinggap di pinggulnya. entah dia sadar ata tidak, yang jelas yanti diam saja.

    gerakan tanganku yang mulai nakal, dan meraba wilayah pinggul indah itu.
    yanti tiba tiba diam.
    ‘pak …’, protesnya. sambil mendelik.
    ‘sst…’, kataku sambil tersenyum dan sambil melanjutkan aktivitas tanganku, namun kali ini agak ke bawah.
    ‘pak, saya tidak suka …’
    hmmmp, kuraih pundaknya yang rendah karena merunduk, kutarik dan xxx dengan lidahku yang mendidih. dia menolak. wajar. namanya juga pembukaan.
    saat rongga mulutku dipenuhi oleh daun telinganya dia berbisik.
    ‘jangan pak ..’

    aku tak peduli. pegangan tangan kiriku di rambutnya kupererat mencegah leher jenjangnya menjauh dari bibirku yang lapar. tangan kananku membasuh punggungnya, pantatnya juga pahanya. lalu kubisikkan.‘aku sayang kamu nof’, tentu saja itu gombal,’sangat sayang’.

    entah bagaimana detailnya, tapi aku rasa perubahan itu berlangsung hanya beberapa menit. dan kini kami telah saling berpagutan. bibir kami mengeluarkan jurus jurus andalan dan pamungkas seolah saling berusaha untuk mengalahkan. dan tanganku … aku tak ingat telah kemana saja. yang pasti pantat itu kini kuremas tanpa terhalang lagi oleh rok span yng digunakan nofi, matanya terpejam penuh penghayatan. nafasnya memburu deras. tangan kirinya bertumpu di meja dan tangan kanannya menjambak rambutku. tubuhnya masih meliuk liuk penuh sensasi.

    kami bergumul semakin liar. lonjakan lonjakan kami semakin tak terkontrol. gelombang itu tak dapat tertahan lagi. terasa panas seolah ada diubun ubun. lalu kurengkuh tubuhnya dengan sangat erat. kami saling melekat dengan sangat erat.

    kami berpelukan lama. melepas ketgangan ini. dan berangsur angsur mengembalikan kesadaran kami. ruangan yang tadinya terlihat kabur sedikit demi sedikit menjadi jelas.
    meja, kursi, deretan sebagai saksi bisu.

    Mulai saat itu Nofi sekretarisku adalah pemuas nafsuku, entah sampai kapan hubunga ini akan berakhir. END

     

    Baca Juga :
     

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

  • Foto Ngentot Hot Hikaru Yamato Menelan Habis Spermaku

    Foto Ngentot Hot Hikaru Yamato Menelan Habis Spermaku


    1851 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Ngentot James Pria Yang Perkasa Memuaskanku

    Foto Ngentot James Pria Yang Perkasa Memuaskanku


    2036 views

    Foto Ngentot Terbaru – Kompilasi 20 Foto Crot Sperma di Dalem Memek dan Mulut Cewek, Postingan ini ane dedikasikan buat kalian yang suka keluar di dalem. Crot di dalem memek memang memiliki sensasi kenikmatan yang tak terhingga. Namun resikonya juga tinggi jika kalian melakukannya dengan pacar. Sebaiknya aksi keluar di dalem memek seperti ini cukup kalian lakukan dengan Istri sah saja.

  • Foto Bugil Lola Berpose di Bathtub

    Foto Bugil Lola Berpose di Bathtub


    2577 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini

  • Cerita Dewaasa-Akibat Film Porno

    Cerita Dewaasa-Akibat Film Porno


    2432 views

    Duniabola99.orgNamaku Iwan (nama samaran). Aku itu sudah kuliah semester dua di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Aku tinggal masih bareng orangtua dan adikku yang masih SMP, Dina namanya (juga samaran). Orangtuaku dua-duanya kerja. Jadi rumah sering tinggal adikku dan aku saja, sama pembantu.

     

    Pada waktu sore rumah sedang kosong, orangtua sedang pergi dan kebetulan pembantu juga sedang tidak ada. Adikku sedang pergi. Aku menyewa VCD BF XXX dan X2. Aku senang sekali, karena tidak ada gangguan pas sedang nonton. Cerita X2 di VCD itu kebetulan bercerita tentang seks antara adik dan kakak. Gila sekali deh adegannya. Kupikir kok bisa ya. Eh, aku berani tidak ya melakukan itu sama adikku yang masih SMP? tapi kan adikku masih polos sekali, kalau di film ini mah sudah jago dan pro, pikirku dalam hati. Sedang nonton plus mikir gimana caranya melakukan sama adikku, eh, bel berbunyi. Wah, teryata adikku, si Dina sama temannya datang. Sial, mana filmnya belum selesai lagi. Langsung kusimpan saja tuh VCD, terus kubukakan pintu. Dina sama temannya masuk. Eh, temannya manis juga loh.
    “Dari mana lo?” tanyaku.
    “Dari jalan dong. Emang kayak kakak, ngedekem mulu di rumah,” jawabnya sambil manyun.
    “Aku juga sering jalan tau, emang elo doang. Cuman sekarang lagi males,” kataku.
    “Oh iya, Kak. Kenalin nih temenku, namanya Anti, temen sekelasku,” katanya.
    Akhirnya aku kenalan sama itu anak. Tiba-tiba si Dina tanya, “lihat VCD Boyzone aku tidak?”
    “Tau, cari saja di laci,” kataku.
    Eh, dia membuka tempat aku menaruh VCD BF. Aku langsung gelagapan.
    “Eh, bukan di situ…” kataku panik.
    “Kali saja ada,” katanya.
    Telat. Belum sempat kutahan dia sudah melihat VCD XXX yang covernya lumayan hot itu, kalau yang X2 sih tidak pakai gambar.
    “Idih… Kak. Kok nonton film kayak begini?” katanya sambil memandang jijik ke VCD itu.
    Temannya sih senyam-senyum saja.
    “Enggak kok, aku tadi dititipin sama temanku,” jawabku bohong.
    “Bohong banget. Ngapain juga kalo dititipin nyasar sampe di laci ini,” katanya.
    “Kak, ini film jorok kan? Nnnggg… kayak apa sih?” tanyanya lagi.

    Aku tertawa saja dalam hati. Tadi jijik, kok sekarang malah penasaran.
    “Elo mao nonton juga?” tanyaku.
    “Mmmm… jijik sih… tapi… penasaran Kak…” katanya sambil malu-malu.
    “Anti, elo mao nonton juga tidak?” tanyanya ke temannya.
    “Aku mah asyik saja. Lagian aku udah pernah kok nonton film kayak begitu,” jawab temannya.
    “Gimana… jadi tidak? keburu mama sama papa pulang nih,” desakku.
    “Ayo deh. Tapi kalo aku jijik, dimatiin ya?” katanya.
    “Enak saja lo, elo kabur saja ke kamar,” jawabku.

     

    Lalu VCD itu aku nyalakan. Jreng… dimulailah film tersebut. Aku nontonnya sambil sesekali memandangi adikku dan temannya. Si Anti sih kelihatannya tenang nontonnya, sudah “expert” kali ya? Kalau adikku kelihatan begitu baru pertama kali nonton film seperti begitu. Dia kelihatan takut-takut. Apalagi pas adegan rudalnya cowok dihisap. Mana itu rudal besarnya minta ampun. “Ih, jijik banget…” kata Dina. Pas adegan ML sepertinya si Dina sudah tidak tahan. Dia langsung kabur ke kamar.
    “Yeee, malah kabur,” kata Anti.
    “Elo masih mao nonton tidak?” tanyaku ke si Anti.
    “Ya, terus saja,” jawabnya.
    Wah, boleh juga nih anak. Sepertinya, bisa nih aku main sama dia. Tapi kalau dia marah gimana? pikirku dalam hati. Ah, tidak apa-apa kok, tidak sampai ML ini. Sambil nonton, aku duduknya mendekat sama dia. Dia masih terus serius nonton. Lalu kucoba pegang tangannya. Pertama dia kaget tapi dia tidak berusaha melepas tangannya dari tanganku. Kesempatan besar, pikirku. Kuelus saja lehernya. Dia malah memejamkan matanya. Sepertinya dia menikmati begitu. Wow, tampangnya itu lho, manis! Aku jadi ingin nekat. Waktu dia masih merem, kudekati bibirku ke bibir dia. Akhirnya bersentuhanlah bibir kami. Karena mungkin memang sudah jago, si Anti malah mengajak French Kiss. Lidah dia masuk ke mulutku dan bermain-main di dalam mulut. Sial, jagoan dia daripada aku. Masa aku dikalahin sama anak SMP sih. Sambil kami ber-French Kiss, aku berusaha masukkan tanganku ke balik bajunya. Mencari sebongkah buah dada imut. Ukuran dadanya tidak begitu besar, tapi sepertinya sih seksi. Soalnya badan si Anti itu tidak besar tapi tidak kurus, dan tubuhnya itu putih.

    Begitu ketemu buah dadanya, langsung kupegang dan kuraba-raba. Tapi masih terbungkus sama bra-nya. “Baju elo gue buka ya?” tanyaku. Dia ngangguk saja sambil mengangkat tangannya ke atas. Kubuka bajunya. Sekarang dia tinggal pakai bra warna pink dan celana panjang yang masih dipakai. Shit! kataku dalam hati. Mulus sekali! Kubuka saja bra-nya. Payudaranya bagus, runcing dan putingnya berwarna pink. Langsung kujilati payudaranya, dia mendesah, aku jadi makin terangsang. Aku jadi pingin menyetubuhi dia. Tapi aku belum pernah ML, jadi aku tidak berani. Tapi kalau sekitar dada saja sih aku lumayan tahu. Gimana ya? Tiba-tiba pas aku lagi menjilati payudara si Anti, adikku keluar dari kamar. Kami sama-sama kaget. Dia kaget melihat apa yang kakak dan temannya perbuat. Aku dan Anti kaget pas melihat Dina keluar dari kamar. Si Anti buru-buru pakai bra dan bajunya lagi. Si Dina langsung masuk ke kamarnya lagi. Sepertinya dia shock melihat apa yang kami berdua lakukan. Si Anti langsung pamit mau pulang. “Bilang sama Dina ya… sorry,” kata Anti. “Tidak apa-apa kok,” jawabku. Akhirnya dia pulang.

     

    Aku ketuk kamarnya Dina. Aku ingin menjelaskan. Eh, dianya diam saja. Masih kaget kali ya, pikirku. Aku tidur saja, dan ternyata aku ketiduran sampai malam. Pas kebangun, aku tidak bisa tidur lagi, aku keluar kamar. Nonton TV ah, pikirku. Pas sampai di depan TV ternyata adikku lagi tidur di kursi depan TV. Pasti ketiduran lagi nih anak, kataku dalam hati. Gara-gara melihat dia tidur dengan agak “terbuka” tiba-tiba aku jadi keingat sama film X2 yang belum selesai kutonton, yang ceritanya tentang hubungan seks antara adik dan kakak, ditambah hasrat aku yang tidak kesampaian pas sama Anti tadi. Ketika adikku menggerakan kakinya membuat roknya tersingkap, dan terlihatlah CD-nya. Begitu melihat CD-nya aku jadi semakin nafsu. Tapi aku takut. Ini kan adikku sendiri masa aku setubuhi sih. Tapi dorongan nafsu semakin menggila. Ah, aku peloroti saja CD-nya. Eh, nanti kalau dia bangun bagaimana? Ah, cuek saja. Begitu CD-nya turun semua, wow, belahan kemaluannya terlihat masih amat rapat dan dihiasi bulu-bulu halus yang baru tumbuh. Kucoba sentuh, hmmm… halus sekali. Kusentuh garis kemaluannya. Tiba-tiba dia menggumam, aku jadi kaget. Aku merasa di ruang TV terlalu terbuka. Kurapikan lagi pakaian adikku, terus kugendong ke kamarnya.

    Sampai di kamar dia, it’s show time, pikirku. Kutiduri dia di kasurnya. Kubukakan bajunya. Ternyata dia tidak pakai bra. Wah, payah juga nih adikku. Nanti kalau payudaranya jadi turun bagaimana. Begitu bajunya terbuka, buah dada mungilnya menyembul. Ih, lucu bentuknya. Masih kecil buah dadanya tapi lumayan ada. Kucoba hisap putingnya, hmmm… nikmat! Buah dada dan putingnya begitu lembut. Eh, tiba-tiba dia bangun! “Kak… ngapain lo!” teriaknya sambil mendorongku. Aku kaget sekali, “Ngg… ngg… tidak kok, aku cuma pengen nerusin tadi pas sama si Anti, tidak papa kan?” jawabku ketakutan. Aku berharap orangtua aku tidak mendengar teriakan adikku yang agak keras tadi. Dia menangis.
    “Sorry ya Din, gue salah, habis elo juga sih ngapain tidur di ruang TV dengan keadaan seperti itu, tidak pake bra lagi,” kataku.
    “Jangan bilang sama mama dan papa ya, please…” kataku.
    Dia masih nangis. Akhirnya kutinggali dia. Aduh, aku takut nanti dia ngadu.

     

    Sejak saat itu aku kalau ketemu dia suka canggung. Kalau ngomong paling seadanya saja. Tapi aku masih penasaran. Aku masih ingin mencoba lagi untuk “ngegituin” Dina. Sampai pada suatu hari, adikku sedang sendiri di kamar. Aku coba masuk,
    “Din, lagi ngapain elo,” aku mencoba untuk beramah-tamah.
    “Lagi dengerin kaset,” jawabnya.
    “Yang waktu itu, elo masih marah ya…” tanyaku.
    “….” dia diam saja.
    “Sebenernya gue… gue… pengen nyoba lagi…” gila ya aku nekat sekali.
    Dia kaget dan pas dia mau ngomong sesuatu langsung aku dekati mukanya dan langsung kucium bibirnya.
    “Mmhhpp… Kakk… mmmhph…” dia seperti mau ngomong sesuatu.
    Tapi akhirnya dia diam dan mengikuti permainanku untuk ciuman. Sambil ciuman itu tanganku mencoba meraba-raba dadanya dari luar. Pertama merasakan payudaranya diraba, dia menepis tanganku. Tapi aku terus berusaha sambil tetap berciuman. Setelah beberapa menit berciuman sambil meraba-raba payudaranya, aku mencoba membuka bajunya. Eh, kok dia langsung mau saja dibuka ya? Mungkin dia lagi merasakan kenikmatan yang amat sangat dan pertama kali dirasakannya. Begitu dibuka, langsung kubuka bra-nya. Kujilati putingnya dan sambil mengusap dan mneremas-remas buah dada yang satunya. Walaupun payudara adikku itu masih agak kecil, tapi dapat memberikan sensasi yang tak kalah dengan payudara yang besar. Ketika sedang dihisap-hisap, dia mendesah, “Sshh… ssshh.. ahhh, enak, Kak…” Setelah kuhisap, putingnya menjadi tegang dan agak keras. Terus kubuka celanaku dan aku keluarkan “adik”-ku yang sudah lumayan tegang. Pas dia melihat, dia agak kaget. Soalnya dulu kami pernah mandi bareng pas “punya”-ku masih kecil. Sekarang kan sudah besar dong.

    Aku tanya sama dia, “Berani untuk ngisep punya gue tidak? Entar punya elo juga gue isepin deh, kita pake posisi 69.”
    “69… apa’an tuh?” tanyanya.
    “Posisi dimana kita saling mengisap dan ngejilatin punyanya partner kita pada saat berhubungan,” jelasku.
    “Ooo…”
    Langsung aku membuka celana dia dan CD-nya. Kami langsung mengambil posisi 69. Aku buka belahan kemaluannya dan terlihatlah klitorisnya seperti bentuk kacang di dalam kemaluannya itu. Ketika kusentuh pakai lidah, dia mengerang,
    “Ahhh… Kakak nyentuh apanya sih kok enak banget…” tanyanya.
    “Elo mestinya ngejilatin dan ngisep punya gue dong. Masa elo doang yang enak,” kataku.
    “Iya Kak, habis takut dan geli sih…” jawabnya.
    “Jangan bayangin yang bukan-bukan dong. Bayangin saja keenakan elo,” kataku lagi.
    Saat itu juga dia langsung menjilat punyaku. Dia menjilati kepala anu-ku dengan perlahan. Uuhhh, enak benar. Terus dia mulai menjilati seluruh dari batanganku. Lalu dia masukkan punyaku ke mulutnya dan mulai menghisapnya. Oohh… gila benar. Dia ternyata berbakat. Hisapannya membuatku jadi hampir keluar.

     

    “Stop… eh, Din, stop dulu,” kataku.
    “Lho kenapa?” tanyanya.
    “Tahan dulu entar aku keluar,” jawabku.
    “Lho emang kenapa kalau keluar?” tanyanya lagi.
    “Entar game over,” kataku.
    Ternyata adikku memang belum mengerti masalah seks. Benar-benar polos. Akhirnya kujelaskan kenapa kalau cowok sudah keluar tidak bisa terus pemainannya. Akhirnya dia mulai mengerti. Posisi kami sudah tidak 69 lagi, jadi aku saja yang bekerja. Kemudian aku teruskan menghisapi kemaluannya dan klitorisnya. Dia terus menerus mendesah dan mengerang.
    “Kak Iwan… terus Kak… di situ… iya di situ… oohh… ssshhh…”

    Aku terus menghisap dan menjilatinya. Dia menjambak rambutku. Sambil matanya merem-melek. Akhirnya aku sudah dalam kondisi fit lagi (tadi kan kondisinya sudah mau keluar). Kutanya sama adikku,
    “Elo berani ML tidak?”
    “…” dia diam.
    “Gue pengen ML, tapi terserah elo… gue tidak maksa,” kataku.
    “Sebenerya gue takut. Tapi sudah kepalang tanggung nih… gue lagi ‘on air’,” kata dia.
    “OK… jadi elo mau ya?” tanyaku lagi.
    “…” dia diam lagi.
    “Ya udah deh, kayanya elo mau,” kataku.
    “Tapi tahan sedikit. Nanti agak sakit awalnya. Soalnya elo baru pertama kali,” kataku.
    “…” dia diam saja sambil menatap kosong ke langit-langit.

     

    Kubuka kedua belah pahanya lebar-lebar. Kelihatan bibir kemaluannya yang masih sempit itu. Kuarahkan ke lubang kemaluannya. Begitu aku sentuhkan kepala “anu”-ku ke liang kemaluannya, Dina menarik nafas panjang, dan kelihatan sedikit mengeluarkan air mata. “Tahan ya Din…” Langsung kudorong anu-ku masuk ke dalam lubang kemaluannya. Tapi masih susah, soalnya masih sempit sekali. Aku terus mencoba mendorong anu-ku, dan… “Bleesss…” masuk juga kepala kemaluanku. Dina agak berteriak,
    “Akhhh sakit Kak…”
    “Tahan ya Din…” kataku.
    Aku terus mendorong agar masuk semua. Akhirnya masuk semua kemaluanku ke dalam selangkangan adikku sendiri.
    “Ahhh… Kak… sakit Kak… ahh…”
    Setelah masuk, langsung kugoyang maju-mundur, keluar masuk liang kemaluannya.
    “Ssshhh… sakittt Kak… ahhh… enak… Kak, terusss… goyang Kak…”
    Dia jadi mengerang tidak karuan. Setelah beberapa menit dengan posisi itu, kami ganti dengan posisi “dog style”. Dina kusuruh menungging dan aku masukkan ke lubang kemaluannya lewat belakang. Setelah masuk, terus kugenjot. Tapi dengan keadaan “dog style” itu ternyata Dina langsung mengalami orgasme. Terasa sekali otot-otot di dalam kemaluannya itu seperti menarik batang kemaluanku untuk lebih masuk.

    “Ahhh… ahhha… aku lemess banget… Kak,” rintihnya dan dia jatuh telungkup. Tapi aku belum orgasme. Jadi kuteruskan saja. Kubalikkan badannya untuk tidur terlentang. Terus kubuka lagi belahan pahanya. Kumasukkan kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya. Padahal dia sudah kecapaian.
    “Kak, udah dong! Gue udah lemes…” pintanya.
    “Sebentar lagi ya…” jawabku.
    Tapi setelah beberapa menit kugenjot, eh, dianya segar lagi.
    “Kak, yang agak cepet lagi dong…” katanya.
    Kupercepat dorongan dan genjotanku.

     

  • Foto Ngentot Desahan Nikmat Yang Tak Tertahankan Dari Yuria

    Foto Ngentot Desahan Nikmat Yang Tak Tertahankan Dari Yuria


    1849 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Siang sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Model Dewasa – Joy Areeya Nongluck

    Model Dewasa – Joy Areeya Nongluck


    1485 views

    Duniabola.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang
    lelah model  Eropa , Amerika  dan thailand lebih suka beberapa hal eksotis.
    Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video
    Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini
    adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita Jepang asli dalam aksi
    hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru
    ditambahkan tiga kali seminggu, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan
    materi baru!

  • Foto Ngentot Bercinta Di Tempat Dapur

    Foto Ngentot Bercinta Di Tempat Dapur


    2441 views

    Foto Ngentot Terbaru – Ngentot dengan cewek agresif seperti ini tentunya adalah sesuatu yang diidam-idamkan oleh banyak cowok. Cewek biasanya sangat pasif dalam urusan ranjang. Tapi beruntunglah kalian jika mendapatkan pasangan yang doyan ngentot secara agresif dan membabi buta seperti ini. Sudah tak sabaran? Mari kita simak bersama-sama gambar ngentot cewek agresif yang super panas dan coliable banget ini:

  • Ngentot Dengan Anak Ko Ali Yang Cantik Dan Hot

    Ngentot Dengan Anak Ko Ali Yang Cantik Dan Hot


    2266 views

    Foto Ngentot Terbaru –Hallo sobat Duniabola99.org, lagi pada menunggu update foto ngentot terbaru dari kami ya? jangan khawatir sobat seperti yang kami bilang sebelum nya akan selalu ada foto ngentot terbaru dan terpanas untuk memanjakan mata anda. Dan kali ini kami akan membagikan foto ngentot terbaru dan masih panas-panasnya yang berjudul “Ngentot Dengan Anak Ko Ali Yang Cantik Dan Hot”, oke tidak perlu untuk menunggu lebih lama lagi biar sobat duniabola99.org tidak penasaran langsung saja yuk cek foto nya di bawah ini.

  • Naked teen is ball gagged and restrained before being submersed in cold water

    Naked teen is ball gagged and restrained before being submersed in cold water


    1569 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang
    yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini
    menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
    disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda
    hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore
    lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan
    setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Bercinta Dengan PNS Yang Mempunyai Nafsu Membara

    Bercinta Dengan PNS Yang Mempunyai Nafsu Membara


    1723 views

    Perkenalkan Namaku Ajohn seorang PNS, untuk kerahasiaan aku tidak akan menuliskan tahun terjadinya peristiwa ini dan nama asli. Namun cerita ini adalah benar adanya. bulan November aku mengikuti prajabatan PNS, yah tak ada yang kukenal di prajabatan ini, karena itu aku berusaha untuk mencari teman sebanyak-banyaknya. Pagi itu adalah jam pertama, aku duduk di bangku kelas bagian tengah, kulirik kiri dan kanan. tak ada yang kukenal.

    Namun ada satu yang menarik perhatianku, seorang gadis cantik duduk tak jauh dariku, dia nampak ramah dan selalu tersenyum, kulitnya sawo matang, namun bagiku dia terlihat yang paling cantik di kelas. Dia lalu memperkenalkan diri.

    “Nama saya Novia, aku guru tari Bali, nama kamu siapa? kok ngeliatin terus sih?”
    Aku jadi salah tingkah, lalu aku menjawab,

    “Maaf ya mbok Nov, nama saya Ajohn, abis ga ada yang dikenal sih…”
    “Sekarang kan udah kenal,emang umur kamu berapa? kok manggil mbok”
    “25 mbok, emang kenapa?”
    “oh, emang bener kamu manggil aku mbok, umur aku 28.”
    “Oh…”

    Meskipun dia bilang umurnya 28 tapi dia tidak terlihat setua itu, perawakannya lebih pendek dari aku dan badannya sintal. Sejak perkenalan itu kami sering ngobrol berdua pada waktu prajabatan selama 2 minggu itu, smsan dan telpon-telponan, dia juga sering ditengok sama cowok yang sama temen-temen aku dipanggil Ardy.

    Novia bilang sih itu tunangannya, aku kesel juga tapi apa daya aku cuma bisa senyum, tapi memang pada waktu itu aku belum merasakan apa-apa.
    Pada waktu sehari sebelum penutupan dia bilang begini,

    “John, nanti abis penutupan kita jalan-jalan yuk!?”
    “ayuk”, kataku dengan senang hati, “emang mau kemana mbok?”
    “yah, ke bioskop atau kemana gitu.”
    “oke..”

    Saat itu tiba, aku dah siap-siap untuk penutupan dan tak lupa aku membawa pakaian ganti, begitu selesai penutupan kami pergi ke bioskop, kami nonton dan sengaja memilih bangku paling pinggir, entah kenapa aku mulai berpikiran kotor, lalu aku memeluk dia, dia tidak menolak.

    Lalu aku beranikan diri untuk mencium dia, dia malah menyambut ciumanku dengan hangat. Kami berciuman lama sekali, aku melumat bibirnya dengan penuh nafsu, setelah beberapa menit dia berkata,

    “ternyata perasaan gak bisa bohong ya.”
    “iya…”

    Aku tak ragu lagi untuk memeluk dan menciumnya bahkan aku berani memegang payudaranya dari dalam bajunya sementara dia juga memegang dadaku, akhirnya kami selesai nonton film lalu aku berkata,

    “Nov..putusin cowok kamu ya, trus nikah ma aku.”
    “Ga bisa John, aku ma dia dah lebih dari pacaran kami dah biasa begituan, tinggal dibantenin aja kami dah jadi suami istri…”

    Aku kecewa dan marah tapi ga bisa apa-apa, akhirnya aku bilang,
    “Terserah.”

    Aku tidak pernah ngehubungi dia selama beberapa hari, akhirnya aku berpikir normal aku tidak mungkin masuk ke dalam kehidupannya, yah… aku akhirnya menghubungi dia lagi dan kami ngobrol seperti biasa tanpa ada masalah lagi dan pada suatu saat dia mengajak aku makan di ayam wong Solo.

    Aku sebagai orang yang lebih miskin dari dia jelas tidak menolak. Kami pergi kesana terus kami memesan meja di tempat bebas rokok yang sepi dan tertutup.

    Setelah selesai makan, aku dan dia yang duduk bersebelahan menumpahkan rasa kangen. Kami saling mencium, saling melumat dan saling memegang. Aku berkata padanya,

    “Nov, aku pingin buat cupang di leher kamu.”
    “Coba aja!”
    Aku mencoba menghisap lehernya untuk membuat cupang tetapi gagal, dia lalu tertawa sambil berkata,

    “He… he… he… bukan gitu caranya, nih aku contohin”, dia mulai beraksi. Entah bagaimana caranya dia mengisap, yang jelas rasanya aku melayang-layang, aku cuma mendesah,


    “Ah… ah…”

    “Tuh kan, dah merah”, kata dia sambil menunjuk leher aku.
    “Dasar… Nov, kita pulang yuk.”
    “ayuk.”

    Novia lalu membayar makanan sementara aku langsung menuju mobilnya. Sesampai di rumah, pikiranku kacau karena cupang itu, aku langsung nge-sms dia,
    “Nov… aku kepingin cupangnya bukan di leher, aku pingin di dada, aku juga pingin buat cupang di dada kamu.”

    Aku kira dia marah, tapi dia malah ngebalas,
    “John, aku sayang ma kamu, kalau kamu buat cupang di dadaku boleh kok, selain itu sebagai tanda sayang aku, aku pingin 3d.”
    “Apaan tuh 3d?”, balasku.
    “Diputer, Dijilat trus Dicelupin.”
    “Hah!! Beneran? Atau becanda nih?”
    “beneran, masak aku main-main.”

    “Kapan kamu mau? Tapi aku belum pernah lho sayang, apa mesti pake pengaman?”
    “Aku pinginnya ga pake, tapi kalau kamu ragu lebih baik pake aja, waktunya nanti aja kalau ada kesempatan, gimana?”
    “Oke deh, met istirahat ya sayang…”
    “Istirahat apaan aku kan harus nari di Hotel sayang, nanti kalau aku ga balas berarti aku masih sibuk atau ada si dia sama aku.”

    “Ya deh, met kerja ya sayang.”
    Yah, ini adalah jadwal harian dia, dia adalah seorang penari Bali dan kadang dia nari di hotel kadang malah sampai ke luar negeri.

    Lama aku menunggu waktu itu, akhirnya aku mendapat kesempatan pelatihan 4 hari. Tetapi karena kecerdikan panitia pelatihan itu hanya 3 hari. Berarti aku hanya punya waktu 1 hari. Aku langsung nge-sms dia,

    “Nov… besok ga ngajarkan? Kita laksanakan rencana kita yuk?”
    “ayuk, nanti aku jemput dimana?”
    “Jemput aku ditempat pelatihan di Jalan Hayam wuruk.”
    “Oke!”

    Besoknya aku sudah menunggu dia di tempat pelatihan. Beberapa menit kemudian dia tiba. Aku langsung naik ke mobilnya dan ganti baju di dalamnya. Aku yang udah nafsu lalu bilang,

    “Kita mau kemana? ayuk”, Novia memakai baju yang agak ngepres di badannya, sementara di bagian bawah dia hanya mengenakan kain pantai, ketika aku lirik ternyata dia tidak mengunnakan apa-apa selain kain pantai dan tentu saja cd.

    “Jangan gitu, kita makan dulu yuk…”
    Kami lalu makan, selanjutnya kami menuju bungalow di Kuta, namun sebelumnya kami sudah membeli makan siang terlebih dahulu.

    Sesampainya di kamar bungalow, dia lalu menutup pintu, aku yang udah nafsu langsung menyerbunya. Dia lalu berkata,

    “Ga jadi ah…”
    “Trus kita ngapain kesini?”
    “ngobrol sambil tiduran.”
    “Enak aja”, aku langsung menyerbu dia berusaha melepas bajunya dan kain pantainya, lalu dia bilang,
    “Sabar dong sayang.” Novia lalu mematikan lampu, lalu menutup korden yang tadi belum tertutup.

    Aku memang udah nafsu liat kemolekan dia jadi ga memperhatikan itu. Akhirnya aku menyerbu dia, kali ini aku tidak menemukan perlawanan berarti, dia udah siap. Aku mencium dia dengan nafsu, lalu melepas bajunya dan kain pantainya, tubuhnya kini hanya ditutupi BH dan CD. Dia lalu bilang,

    “John… Aku pernah dioperasi di payudara dulu ada tonjolannya.”
    BHnya aku lepas lalu aku menciumi payudaranya dengan lembut,
    “ehm… ehm…”

    “John… ka… mu… be….bbener lembut… ah ah ahh..”
    Desahannya membuat aku bernafsu, lalu aku melepas bajuku dan celana ku sehingga aku telanjang di depan dia, CD diapun kulepas, dia lalu berkata,

    “John… pake kondom dulu ya sayang…”
    Dia lalu memakaikan aku kondom, aku yang masih awam langsung saja memasukkan punyaku ke dalam vaginanya. Beberapa menit kemudian aku udah keluar, yah karena aku belum pengalaman, dia melepas kondomku dan berkata,

    “Ga apa-apa kan baru pertama.”
    Belum berapa menit nafsuku naik lagi. Aku langsung menyentuh payudaranya, kali ini dia lebih pintar dia lalu berkata,

    “John… sekarang kamu di bawah ya, aku yang di atas.”
    aku rebah di bawah, dia pelan-pelan memasukkan penisku ke vaginanya,
    “uh… enak sekali…”, aku mendesah.
    Diapun mendesah,

    “Ah… ah… nikmat sekali….ah… ah…”
    Goyangannya betul-betul luar biasa, aku sampai merem melek, bodynya yang sintal bergoyang di atasku, aku memegang payudaranya sambil sesekali menciumnya,

    “ah… nikmat sekali rasanya”, ditengah-tengah kenikmatan itu tiba-tiba dia mengejang dan melepaskan vaginanya sambil terengah-engah.
    “Aku belum keluar kok dah selesai Nov?”
    “Cape… dan kayanya dah keluar John.”

    Aku langsung menindihnya dan memasukkan penisku ke vaginanya dan mengocoknya dengan cepat karena tangJohn pkirku, akhirnya,
    “ah…”
    Spermaku tumpah, aku langsung menarik penis ku keluar dan langsung mengeluarka spermaku di perutnya. Novia lalu berkata,
    “Sekarang gantian, aku yang belum keluar nih.”
    “Yah…”

    Aku lalu memasukkan jariku ke vaginanya dan mengocoknya.
    “ah..ah…ah…ah…”, Novia mendesah keras.
    “gimana Nov, enak kan?”
    “enak banget… ah…ah… ah…”

    Tiba-tiba dia memeluk aku erat sekali sambil mencium dada aku hingga cupang.
    Kamipun tertidur, dan sorenya pulang.

    Kami masih kontak beberapa minggu, hingga ada satu kejadian jelek yang aku dan dia alami. Kami nonton di bioskop berdua dan disudut seperti biasa, selanjutnya kami berciuman, lalu tanganku bergerilya ke selangkangannya, tangan dia pun juga sama. Aku memasukkan tanganku ke vaginanya dan tangannya juga mulai mengocok penisku

    “Ah… ah… ah…” Desahan kami berdua berirama.

  • Cerita Seks Sedarah Gara-gara Nonton Dangdut

    Cerita Seks Sedarah Gara-gara Nonton Dangdut


    2655 views

    Cerita Sex – Halo para semproter izinkan saya bercerita pengalaman nyata pribadi saya beberapa bulan yang lalu perkenalkan nama saya Rudy umur baru 19 thn.. Orang bilang Saya ganteng dan supel saya masih sekolah STM (pernah g naik kelas) di kota kembang.

    saya mempunyai kisah yang sangat mendebarkan jika saya ingat ingat.. “kejadian mesum yang melibatkan adik kandung perempuan saya yang bernama “Adelia’ usia 17 tahun masih SMA kelas 2 orangnya manis chuby agak montok badannya tapi sexy dadanya cukup besar untuk seusia dia mungkin 34c sehari hari kalau di rumah Adel suka berpakaian ketat pas body gituh..

    Pakaian favorite dia dirumah adalah celana pendek dan kaos tangtop yang ketat sampai tonjolan toket yang baru dimasa pertumbuhannya tercetak bulat di balik kaos ketatnya,, celana pendeknya juga agak ketat sedikit hingga bentuk pinggul sama pantatnya yg bulat terlihat menggiurkan kalau berjalan seperti goyang itik he. he..

    Suatu hari minggu pagi kulihat adikku sudah dandan cantik memakai pakaian favoritenya celana pendek jeans plus kaos ketat
    Lengan pendek saat melihat penampilannya yg sexy mempertontonkan paha mulus yang sangat sekal juga kaos yg tipis aku terlihat bingung sekaligus mupeng aku mulai heran mau kemana dia pagi2 gini..

    Aku : Mau kemana kamu dek..??

    Adel : Adel mau jalan kak.. nonton acara dangdut di alun2 lembang lapangan sespim.. Ada artis favorite adel kak via vallen.. Jadi adel pengen nonton mumpung ada temen yg ngajakin nonton bareng..

    Aku : Ooh.. Sama siapa aja dek??

    Adel : Sama temen2 sekolah lah masa sama pacar.. !!

    Aku ; Waaah kakak ikut dong dell.. ”
    Kebetulan niih kakak lagi butuh hiburan siapa tau disana dapat kenalan cewe cantik he.. he..

    Adel : Ya udah cepetan kak.. ”

    Akupun Buru2 mengganti pakaianku dengan celana 3/4 cargo dipadu kaos pendek plus topi dan sepatu andalanku converse

    Ayo dell.. Kita berangkat kakak bonceng naik motor ya., kalau kamu berangkat naik angkot bisa bahaya dell ntar kamu di culik preman pasar kan ngeri dell..

    Adel : uuhh.. Emang kenapa kak pake di culik segala ??

    Aku : ya gimana ga diculik abg cantik sexy kaya kamu itu bisa mengundang kejahatan dell lain kali kalau mau pergi main minta anter sama kakak aja biar aman gak bakalan ada yang gangguin..

    Adel : iya deh terserah kakak aja..

    Perjalanan menuju acara show dangdut tidak terlalu jauh dari rumahku hanya 15 menit saja kami sudah sampai di pintu masuk alun2
    Kuparkirkan motorku di tempat yang sudah disediakan panitia susah juga karena banyak yang ingin menonton pertunjukan dangdut yang dihadiri artis2 terkenal yg lagi hits waktu itu..

    Aku : ayo dell.. Jangan jauh2 sini deket deket kakak ntar kalo kamu ilang bisa dimarahin mama ..

    Adel : iya2 aa bawel”

    Ledek adel sambil meleletkan lidahnya padaku..

    Aku pegang tangan adel erat2 aku takut kalo adikku di jailin orang2 yang lewat dikerumunan alun2 ini..

    Aku : Dell.. Temen2 kamu mana?? Janjian dimana ketemunya..

    Adel : gak tau kak. ” bentar adel telfon dulu kak..

    Kulihat adel mencoba menghubungi teman2 nya tuut tuut tuut.. Mode speakload panggilan dilayar smartphone nya

    Adel : Haallo Winni.. Kalian udah nyampe belum siih.. Aku udah datang nih di pintu masuk alun2..

    Teman adel menjawab Aduhh.. Sorry dell.. Aku ga jadi nonton mamahku sakit jadi ga bisa keluar main sama kalian.. Kalau Siska sama Gina katanya udah masuk duluan.. “”

    Oohh.. Ya udah atuuh salam sama mama kamu ya semoga cepet sembuh..

    Adel : uuhh.. Kak temen aku ga datang tapi temen aku yg lain udah duluan katanya kita masuk aja yuukk..

    Aku : ya udah hayo dell.. Aku menggandeng adikku adel kami memasuki kerumunan orang2 yg sedang ramai bergoyang dan menyanyi dangdut mengikuti artis yang sedang tampil di atas panggung besar megah bersama para penari latarnya..

    Udah mulai tuuhh dell kita disini saja jangan jauh terlalu sesak banyak orang disana..

    Adel : aahh ga keliatan kak badan adel kan pendek kita di sana aja dekat pagar panggung biar kelihatan artisnya..

    Aku : oh iya ya terserah kamu dehh ayo ikutin kakak dibelakang pegang tangan kakak jangan sampe lepas

    Akupun berjalan diikuti adikku menerobos para penonton yg sedang asyik bernyanyi dan bergoyang susah payah aku mencoba masuk lebih depan dekat pagar pembatas panggung ..hingga sampai di posisi depan agar kami bisa jelas melihat artis favorite adikku

    Dell.. Sini di depan kakak biar aman kakak jagain kamu di belakang

    sambil ku peluk pinggang adel ternyata belum muncul juga artis dangdut kesukaan adikku dengan sabar menunggu kami berdua ikut bernyanyi sedikit2 dan bergoyang menikmati alunan musik gendang yg bertalu..

    Disinilah letak kesalahannya saat adikku bergoyang meliuk liukan badannya pantat bulat menonjol & paha mulusnya yg hanya di batasi celana pendek jeans nya menyenggol nyenggol selangkanganku apalagi kondisi penonton semakin ramai penuh sesak sama seperti keadaan celana pendekku yang menjadi sesak karena goyangan pinggulnya

    Aduuuhh.. Dell sesak nih.. Kamu ga apa2 di depan kakak??

    Adel : ga apa2 kak,, emang kenapa??

    Aku : sepertinya adel tidak menghiraukan keadaan sekitarnya termasuk aku ,, dia malah asyik berjoget sambil mengabadikan para artis yg tampil dengan smartphone nya tanpa memperdulikan pantatnya yg sering menggesek tepat di selangkanganku telak penisku jadi tegang merasakan empuknya bongkahan pantat adikku keadaan pun semakin mendukung kerumunan penonton yg ada di belakangku mendorong dorong tubuhku hingga mau tak mau tubuhku semakin rapat memepet tubuh adikku..

    Adel : kakk.. Liiiihat itu via vallen sudah muncul.. Asyyyiiikkk.. Joget kak.. “Horrreee.. Sayang opo koe krungu jerite atiku mengharap engkau kembali …

    Begitulah kalau fans ketemu artis idolanya sampai lupa segalanya lupa kalau ada orang yg tersiksa dibelakangnya adikku berjoget & ikut bernyanyi sambil bergoyang bongkahan pantatnya menekan penis tegangku yg berdiri keras semakin menonjol kedepan membuat tenda disana..

    Aku : aduuuhh giilaaa.. Ini pantat adik gue aahh semok banget empuk lagi bikin konak kakaknya ajah..
    Kalau keadaan terhimpit begini gue gak bisa melarikan diri lebih baik kunikmati saja pertunjukan pantat eeehh salah dangdut maksud gue,, dari pada orang lain yang berdiri dibelakang adik gue bisa lebih bahaya nantinya.

    Goyaaanngg deell… Iyaaaahh teruusss asyyiikk.. Akupun mencoba larut dalam kenikmatan ini ku peluk perut adikku kulingkarkan kedua tanganku memegang perutnya kugoyang pinggulku kanan kiri maju mundur dengan sengaja masa bodo kalau nanti adikku sadar ada benda keras menyodok nyodok pantatnya tepat dibelahan pantat adel..

    Adel : enak banget yaa lagunya kak.. Adel suka lagu ini

    Aku : iya dell kakak juga suka,, enak bangeett del.. Ayo goyang lagi dek..

    Entah kenapa adel sepertinya tidak menyadari kalau gue dengan sengaja memepet badannya malah tangannya memegang tanganku yg sedang memeluknya atau mungkin dia sudah tau perlakuan cabul gue yang asyik bergoyang sambil menekan penis tegang gue di belahan pantatnya.. takut bercampur heran di kelapalaku malah adikku sepertinya tidak keberatan diperlakukan begitu karena kurasakan dia juga semakin lama mengikuti gerakanku saat menekan kedepan pantat adikku mundur menekan kebelakang hingga tonjolan penis gue tenggelam di bulatnya bongkahan pantat semok adikku..

    busssyeett… Daahh.. Kalau begini terus gak lama lagi gue bisa crott nih.. Meski ditahan tahan gak bisa gue tahan badan gue sange berat nih. Kulihat adel juga sama badannya berkeringat membasahi kaos ketatnya menimbulkan bra yg dipakainya tercetak jelas dimata gue ditambah belahan dadanya makin jelas kulihat dari belakang sambil ku peluk tanganku mencoba meraba perutnya di balik kaosnya..

    Bukan penolakan yg kudapatkan malah tangan adel menuntun tanganku masuk lebih keatas sampai dibawah dadanya yg menonjol aku gak berani lebih jauh hanya kudiamkan saja adel menuntun tanganku yg kanan menyentuh perutnya dan yang kiri turun menuju perut bagian bawahnya tepat di atas selangkangannya..

    Aku : adellll.. Panas yaa.. Sampe keringetan gitu udah cape belum kita pulang ajah sudah mendung sepertinya mau hujan tuh..

    Adel : iyaa kak panas gerahh.. Kakak sih mepet mepet terus badan adel jadi gerah deeehh..

    Kudengar jawaban adikku seolah benar2 sudah mengetahui perbuatanku sedari tadi.. Badanku masih memeluk tubuhnya erat sambil bergoyang mesum berdua menikmati pertunjukan artis idolanya sampai akhir.. Wajahnya terkadang menoleh kebelakang melihat dalam dalam mataku yang asyik menikmati hangatnya pantat adel yg membungkus tonjolan penisku tak lama berselang hujan gerimis turun mengguyur kami dan semua orang yang ada di tempat tersebut..

    Aku : dell.. Hujan dek kita pulang yukk nanti kamu sakit kalau ke hujanan..””

    Adel : tunggu bentar lagi kak tanggung lagi enak enaknya kok malah ngajak pulang siihh.. Tuuhh masih ada artis lain “rizky ridho..
    Ayo kak goyang lagi kak..

    Gillaaa.. mendengar perkataanya membuat kupingku panas sepertinya adik gue ini nantangin gue untuk terus mencabulinya seperti mendapat lampu hijau akupun kembali bergoyang mengikuti alulan lagu sambil menekan keras pantat adell..

    Adel : kaaakkk.. Iyaaahh teruuss goyaaangg.. Uuuuhhh..

    Adel malah mendesah tanpa perdulikan orang2 disampingnya sambil berpura pura joget dangdut meliuk liukan pinggulnya kulihat sekitarku juga masih aman tak ada yg menghiraukan kami karena disekitarku lebih banyak kaum perempuan kebanyakan gadis2 abg seperti adikku..

    Aku yang tidak tahan dengan perlakuan adel yg mengesekkan pantatnya keselangkanganku kuraih resleting celanaku sreeett.. Lalu perlahan kuturunkan karet bagian depan celana dalamku aaahhh..
    Terlepas sudah siksaan sesak didalam celana angin dingin menerpa sebagian permukaan penisku yg muncul dari celah resletingku.. Dengan hati2 agar tidak terlihat orang lain ku tekan lagi pantatku rapat memepet pantat adikku..

    Adell : kaakkk.. Awwww.. Goyang enakk kaakk racaunya.. Mendesis pelan ketika kusodok belahan pantatnya dengan penis yg sudah keras terbebas keluar dari celanaku

    Kakk.. Kokk.. Diii.. Keeelluaariin
    Perlahan goyangan adel terhenti tangan kanannya meraba selangkanganku dari samping untung saja kaos longgarku menutupi tangan adikku yg kini meraba penisku. Aaahhh..

    Kakak nakal iiihh.. Adel berkata Sambil wajahnya menoleh tersenyum genit padaku

    Aku : maaf dell kakak gak tahan lagi sayang ku peluk adel erat2 wajaku menempel di pipi kanan adikku sambil kubisikan ditelinganya maaf dek kakak khilaf dengan pelan adel mengangguk sambil berkata :

    Gak apak kok kak adel ngerti.. Terusin ajah kakkkk..

    Aku yg mendengar perintahnya tanpa ragu2 lagi menggesek gesek penisku di belahan pantatnya sambil pura2 bergoyang padahal gerakanku seperti orang yg sedang menyetubuhi..

    Aaahhh.. Adeeelll.. Enakkkk deelll goyaaang teeruuusss ooohh..

    Tak lama kemudian ku lihat adel makin menyunggingkan pantatnya bongkahan pantatnya terangkat seakan menyambut penisku menjepit erat tepat di selangkangannya sebenarnya aku takut kalau kepala penisku terlihat muncul dari depan pas di bawah selangkangan adikku tapi pagar besi yg menghalangi kami cukup rapat hingga aku tak ragu2 lagi menggoyang mesum adikku yg juga menikmati dicabuli kakaknya sendiri..

    Sampai di batas kenikmatanku terjepit disempitnya belahan pantat adel sepertinya gue pengen croottt.. Tak tahan lagi gue menahan cairan sperma yg ingin meledak keluaarr..

    Aku ; Dell.. Kakak pengen keluaaaarr..

    Adel : keluar apanya kakk??

    Pengen pipis enak delll..

    Adel : ooh.. Kiraaaiiin adel apa
    Keluarinnn aja kakk..

    Aku : tapi nanti celana kamu basah dell gimana ini??

    Entah setan dari mana yg sudah mempengaruhi kami berdua hingga sampai sejauh ini dan yang paling membuat aku tersentak kaget ketika adikku adel membalikan badannya sejenak menatapku lalu berkata : ..”biar adel bantu kakak tolong jaga sekeliling ya kakk..

    Tiba tiba saja adel merunduk jongkok tepat di depan selangkanganku dan
    HAAAPPP…

    EUUUGGGHH.. HEEEUUUMMPPP

    SRRRUUUPPP… sebuah sedotan kuat tepat di ujung gelombang orgasmeku.. Crrrroooorrtt… Crrrrooottt… Crrrrooottt.. Crrroottt..

    Aduuuhh giiilaaa gue di sepong adelia adikku mulutnya melahap penisku yg kulihat memenuhi mulut mungilnya. Lebih dari 5 semprotan deras spermaku langsung di telan habis tanpa ada sisanya..

    Aku yg lunglai memegang pagarbesi didepanku mencoba menghalangi adel yg masih ada dibawah berjongkok mengenyot penisku mulutnya kemudian melepaskan penisku yg sudah tidak mengeluarkan sperma mulutnya terlihat seperti bergerak menelan sisa sperma di mulutnya..

    Deeellll.. Oohhh.. Cepat bangun dek nanti ketahuan orang bahaya..! ”

    Tanpa menunggu lama adel berdiri lagi kini posisinya kembali membelakangiku sambil bibirnya seperti sedang mengecap rasa dari sperma yg tersisa di bibirnya yg sempat sedikit meleleh keluar dari bibirnya.. Aku yg takut gemetar tanganku Buru2 memasukan penisku kembali kedalam celanaku walaupun keadaannya masih sangat tegang..

    Aku : deeelll.. Makasiiihhh.. Sayang Kubisikan ditelinganya mesra

    Adel : heemmm.. Adel menganggukan kepalanya sambil berpura pura menonton kembali pertunjukan dangdut didepanya..

    Kupeluk erat lagi adikku kini tidak kulakukan gerakan cabulku karena penisku terasa ngilu sekali saat pantat adel sesekali menggesek selangkanganku..

    Adel : kakk.. Pegang deh ini.. Sambil tangannya menuntun tangan kananku masuk kedalam celananya menyentuh permukaan vagina gundulnya

    Astagaaaa.. Deelll kamu basaaahh??

    Iyaaaahh kaaakk.. Desah adel..

    Adel : Kakak harus tanggung jawab niihh.. Nanti kalau sudah pulang kerumah adel tunggu di kamar adel.!!

    Jangang bilang siapa2 yaa.. Kakk.