• Cerita Dewasa Sensual Seksku Yang Penuh Pesona

    Cerita Dewasa Sensual Seksku Yang Penuh Pesona


    2864 views

    Cerita Seks Terbaru – Aku sering menjumpai lelaki atau perempuan yang memiliki daya tarik dan pesona seksual yang sangat luar biasa. Dalam kenyataannya mereka tidak selalu cantik atau tampan. Juga tak pandang tua atau muda, pendek atau jangkung, kurus atau gemuk. Juga tidak karena status sosial, seperti kaya atau miskin, terpelajar atau pengangguran, karyawan tinggi atau sekedar satpam. Secara tampak nampaknya biasa-biasa saja. Aku juga nggak ngerti kenapa dan dimana penyebab pesonanya itu. Apabila kebetulan ketemu type macam itu rasanya apapun polah tingkahnya sangat sedap dipandang mata.

    Bisa diumpamakan kalau lelaki macam Ryan Hidayat yang pemain sinetron dan bintang iklan atau kalau perempuan macam Ike Nurjanah penyanyi dangdut yang kebetulan sangat ‘macan’, manis dan cantik itu. Sangat erotik rasanya ‘ditaklukkan’ oleh lelaki ataupun perempuan macam itu untuk kemudian melayani dan menjadi budaknya. Akan kuciumi sepatu dan kaos kakinya. Akan kucuci celana dalamnya dengan ludahku hingga larutan sisa kencing atau keringatnya larut dan bisa kutelan kembali. Aku akan rela menceboki lubang-lubang pembuangannya sebagai tugas setiap pagiku. Aku akan memandikannya dengan jilatan-jilatan lidahku hingga tak tersisa noda barang sedikitpun pada semua celah-celah tubuhnya.

    Pada orang macam ini apapun yang keluar dari dia rasanya nikmat untuk kita lahap. Aku akan serta merta telan apabila dia membuang ludah ke mulutku. Aku akan menjilati lubang tainya hingga tak ada yang Tersisa. Aku akan minum kencingnya. Aku akan sodorkan mukaku kemudian membuka mulutku untuk menampung kencingnya yang kuning pekat. Aku bisa mencuci mukaku pula dengan cairannya itu.

    Di kompleks rumahku adalah seorang Randi, pemuda 21 tahun, pengangguran jebolan SMU3, tingginya 182 cm dan berat badannya 68 kg. Jangkung dan langsing. Rambutnya yang lurus selalu terurai bergaya Bon Jovi. Pakaiannya itu-itu juga, kaos oblong lusuh, terkadang dibungkus jeans kumel. Celana Khaki. Kerjanya luntang lantung, jalan sana jalan sini. Berdasarkan apa yang sering dialaminya Randi sadar banget bahwa banyak cewek bahkan juga cowok yang naksir berat padanya.

    Sejak masih di SMU dia sudah sering diajak tidur sama teman-teman ceweknya. Bahkan Bu gurunya, Bu Endang, sangat tergila-gila padanya. Walaupun belum habis 3 bulan menikah Bu Endang pernah nekad mengajak Randi tidur di rumahnya saat suaminya tugas ke luar kota. Bu gurunya itu bilang bahwa ada mata pelajaran yang harus diulangi dan mesti dikerjakan di rumahnya. Dan semalaman itu Bu Endang berhasil melampiaskan kerinduan syahwatnya pada Randi. Saat waktunya pulang tak ada bagian tubuh Randi yang tanpa cupang-cupang bekas sedotan bibir Bu Endang. Pada kesempatan di bawah nanti biarlah Randi juga menceritakan apa yang dialaminya bersama Bu gurunya itu.

    Randi tingal di kompleks Perumahan Sederhana Pondok Permai Jakarta Barat. Di tempat itu, dia sangat didambakan oleh para gadis dan janda muda dan walaupun tidak selalu nampak terang-terangan para Ibu-ibu muda maupun setengah tua juga mengimpikan untuk memandikan dengan lidah dan bibir-bibir mereka yang mungil-mungil itu. Dari cara mereka memandang Randi pada saat berpapasan atau Kebetulan lewat di depan rumahnya nampak mereka dipenuhi khayalan seandainya bisa bertelanjang Berasyik masyuk bersama Randi pada suatu ketika nanti.

    Diantara ibu-ibu itu adalah Tante Wenny. Dia perempuan asal Sukabumi yang sangat jelita. Kulitnya kuning langsat. Perawakannya langsing. Mungkin sekitar 165 cm-an. Usianya yang sekitar 42 tahun Namun nampaknya ada 10 tahun lebih muda. Suaminya, Oom Darto adalah karyawan di sebuah pabrik sepatu di Cilincing yang setiap hari pulang kerja hingga jam 9 malam. Tentu saja Tante Wenny banyak waktu sepinya. Dia sering membayangkan seandainya bisa ‘kelonan’ dengan Randi.

    Tak jarang pada puncak sepinya dia melakukan masturbasi. Dengan dibantu ketimun Jepang yang hijau gede dan panjang Itu. Dia mengulum-ulum ketimun itu kemudian memasukkannya ke liang vaginanya. Tante Wenny membayangkan seakan kontol Randi sedang dia kulum kemudian ngentot kemaluannya. Dan betapa Puasnya saat menjelang orgasme dia memanggil-manggil dalam bisik dan rintihannya.

    “Acchh.. Randii.. Randii.. Keluarkan pejuhmu ke mulut tantee.. Yaa.. Keluarkan pejuuhhmmuu..”

    Dan akhirnya terjadilah peristiwa itu. Suatu pagi, sekitar jam 9 pagi, dengan sebatang rokok di tangannya Randi jalan melewati rumah Tante Wenny. Saat itu Tante Wenny sedang menyiram dan memindah-mindah Pot tanaman anggrek kesukaannya. Ada pot besar yang dia nggak kuat mengangkatnya. Melihat Perempuan jelita macam Tante Wenny, tanpa diminta dan spontan Randi membantu mengangkat pot itu.

    “Koq ngangkat-angkat sendiri. Irwan mana Tante?” Rando menanyakan Irwan yang sahabatnya dan anak Tante Wenny yang cantik ini.
    “Ah, Irwan mah tahunya beres. Tahu tuh, katanya tadi ke Depok negok kampusnya dan terus main kali”

    Randi dan Irwan adalah teman bermain saat di kompleks. Betapa terima kasih dan gembira hati Tante Wenny. Apalagi saat menyadari bahwa yang membantu itu adalah Randi lelaki muda teman anaknya yang mempesona hatinya dan selalu hadir dalam khayal-khayal masturbasinya. Bagaimana kelanjutan cerita yang merangsang libido ini? Apa yang selanjutnya dilakukan Tante Wendy? Bagaimana Randi merespon ulah tante jelita ini? Acchh.. Aku rasa lebih fair kalau Randi sendiri yang cerita kepada para pembaca. OK? Dengarkan.. [Jilatan-jilatan Tante Wenny pada celah-celah tubuhku.]

    “Hooh.. Cah Bagus (aku jadi tersanjung dengan panggilannya itu).. Terima kasih yaa..”

    Aku membantu menggeser pot itu dan aku merasa Tante Wenny memandangku sedemikan rupa gemas dan hausnya. Pada wajahnya nampak dia hendak mengeluarkan sesuatu pikiran. Aku merasa bahwa tante jelita ini hanya pengin menahan agar aku lebih lama tinggal. Aku paham. Aku memang termasuk sering menghadapi tante-tante genit macam ini. Mereka bilang bahwa lelaki macam aku pantas menerima perlakuan macam bayi.

    Melayani lelaki macam aku merupakan impian kenikmatan syahwat yang tak terkira. Mereka bilang apapun mauku dengan rela mereka akan penuhi. Dia nampak berpikir dan…

    “Oocchh.. Bisa minta tolong sekalian donk.. Sayang (dia terus melemparkan godaan padaku). Tante Mau geser lemari di tempat tidur tante. Mau bantuin nggak??”
    “Boleh saja…”

    Aku tahu banget bahwa tante jelita ini termasuk tante yang ‘gatal’ dan sering mencuri-curi pandang setiap kali aku lewat atau berpapasan dengannya. Kali ini apa maunya??

    “Ayolah masuk…” Tante Wenny mengajak aku masuk ke rumahnya, “Duduk dulu, yaa..”

    Tante Wenny bergegas masuk ke kamarnya. Aku agak heran kenapa untuk menggeser lemari yang paling cuma semenit mesti duduk dulu. Tetapi pikiranku langsung sirna saat melihat Tante Wenny sudah ganti ‘short pant’ yang sangat seksi saat kembali keluar dari kamarnya.

    “Aku buatin minuman dulu, yaa…”

    Ucchh mata tante genit itu melirik belalak sambil melepas senyuman dari pipinya yang ranum menunjukkan kejelitaannya. Aroma parfumnya sangat menggoda libidoku. Untuk membesarkan hatinya aku melototkan mataku memandang lekuk liku tubuhnya dengan penuh kekaguman Birahi. Aku semakin yakin bahwa ini semua hanya ulah Tante Wenny untuk menahan agar aku tidak cepat menghilang dari pandangan matanya. Ah, biarlah. Siapa tahu dapat rejeki nomplok.

    Dengan 2 buah gelas besar penuh Coca Cola di tangan Tante Wenny keluar dan memberikan segelas buat Aku.

    “Ambil Cah Bagus…” sapanya bergaya akrab, “Ayo minum… nggak perlu buru-buru khan?”

    Duduk di seberang depanku mata Tante Wenny sebentar-sebentar mengamati penuh khayalan birahi padaku. Aku yakin kalau kuminta menjilati lubang pantatku pasti serta merta dia akan lakukan dengan sepenuh obsesinya. Aku tahu pula dia isteri yang kesepian karena sepanjang hari ditinggal kerja suaminya.

    “Kamu koq bagus banget ssehh Ran..? Dulu mama kamu makan apa bisa melahirkan cah bagus Macam ini..?” lempar goda yang begitu berani dan agresif dari tante genit padaku. Aku nggak tahu mesti jawab apa. Aku diam saja. Aku mesti berlagak acuh dan ‘cool’.

    “Jadi nggak menggeser lemari, Tante?”
    “Oohh, pastii.. Sekarang?” dia berdiri.

    Yang aneh tangannya disodorkan untuk kuraih dan yang terjadi kemudian adalah dia menarikku ke kamar tidurnya.

    “Mari kutunjukkan lemarinya,” sambil terus menggelandang aku.
    “Yang ini Cah Bagus.. Digeser ke kanan sedikit. Tante mau cerminnya mengarah ke tempat tidur hingga kalau Oom sama Tante tidur bisa sambil berkaca. Gituu..!” katanya sambil melempar senyum manisnya dengan penuh arti.

    Aku baru meraih tepian lemari untuk mulai mendorong saat tiba-tiba bibir Tante Wenny memagut lenganku kemudian melata dan menyedot punggung tanganku. Duuhh.. Aku sepertinya disambar stroom listrik ribuan watt. Seluruh tubuhku langsung menggelinjang. Aku merasakan betapa haus dan sepinya Perempuan STW (setengah tua) ini. Tak kupungkiri sedotan bibir Tante Wenny langsung menyambar gairah syahwatku. Kontolku sudah ngaceng saat tangan Tante Wenny tak bisa kuhindari merabai celah-celah selangkanganku.

    “Cc.. Cah Baguuss.. Ayolah.. Jangan acuh.. Cium aku.. Atau.. L.. Ludahi akuu.. Aku sangat Rindu sayaanngg…” sambil tangannya berusaha menggapai dan merangkul leherku berikut bibirnya Yang menantang bibirku. Aku masih bergaya acuh dan ‘cool’.

    “Ayoo.. Ludahi aku Randii.. Ludahi tante..”. Matanya itu.. Ahh.. Mata yang sungguh sangat Kehausan.
    “Tolong Randii.. Tolong tante inii.. Ayoo.. Mana ludahmuu..”

    Dia merangsek berusaha memagut bibirku namun aku mengelak dan pagutan itu mendarat pada kulit leherku. Tante Wenny menjadi beringas, Dia memelukku keras sambil mengamukkan pagutannya pada leher, dagu, bawah kuping dan bahuku. Aku memang semakin terbakar. Namun gaya acuh dan ‘cool’-ku tetap aku pertahankan.

    Sungguh indah menikmati bagaimana perempuan dengan penuh haus mengerjain dan menikmati tubuhku. Akhirnya aku terdorong dan jatuh ke kasur. Tante Wenny tak lagi bisa kubendung.

    “Nanti saja menggeser lemarinya ya sayaanngg…”
    “Kasihan Cah Bagus. Kamu mesti istirahat duluu yaa.. Mumpung Irwan nggak di rumah. Kamu Temenin Tante dulu yaa…” sambil tangan-tangannya terus menggerilya tubuhku.
    “Acchh Tantee.. Jangan.. Nanti dilihat tetangga. Saat Randi masuk tadi khan ada pembantu Bu Kirno sebelah rumah sedang nyapu,”
    “Ahh.. Jangan khawatir. Dia hanya babu blo’on. Nggak akan berani ngomong apa-apa,” nada bicara yang didera nafsu birahi membuat Tante Wenny merendahkan pelayan sebelah rumahnya.

    Tante Wenny yang jelita ini bergerak jongkok dan seperti pelayan pada tuannya mulai melepasi sepatuku. Sebelumnya dia ciumi terlebih dahulu ujung-ujung sepatuku sambil.

    “Sabar ya Cah Bagus.. Uuhh.. Kenapa kamu bagus banget sseehh..?”

    Dia juga cium-cium kaos kakiku. Bahkan sesaat dia sumpalkan sendiri pada mulutnya sambil melepas wajah senyumnya padaku. Sebelum mulai melepasi celanaku mama Irwan yang jelita ini mencium, melumat dan menggigiti telapak Kakiku.

    “Sayaang.. Kakimu indah banget. Bikin tante ngiler banget ssiihh..”

    Dia ciumi, jilati dan kulum jari-jari Kakiku. Lidahnya menjilati celah-celah di antara jari-jari itu. Nampak bibir indah tante Wenny demikian Lahap mengecupinya. Seluruh tubuhku seperti terkena sengatan listrik. Ucchh.. Nikmatnya sampai ke ubun-ubun. Hampir kutarik kakiku karena tak tahan rasa geli yang merambati saraf-sarafku. Sementara libidoku langsung terdongkrak. Kontolku ngaceng mendesaki celanaku. Akhirnya tangannya berhasil melepas kancing celanaku dan menariknya merosot kebawah, membuangnya ke lantai hingga aku tinggal bercelana dalam saja.

    “Dduhh.. Duuhh.. Randikuu.. Tante sudah lama merindukan macam ini,” tante Wenny langsung membenamkan mukanya ke selangkanganku. Dia menggigiti celana dalamku yang menonjolkan Kemaluanku. Aku merasakan giginya mengigit kenyalnya kontolku yang memang telah ngaceng berat. Tetapi tidak lama.. Akhirnya Tante Wenny merosot melata ke lantai menyergap kakiku yang terjuntai dari tempat tidur untuk Langsung menciuminya telapak kakiku. Dia kulum dan jilati jari-jari kakiku. Lidahnya menusuki celah-celah Jariku. Dduhh.. Bukan main nikmatnya. Lidahnya yang hangat lembut itu berusaha membersihkan aroma kakiku yang pasti berbau kaos kaki atau sepatu yang menusuk.

    Demikian kegilaan dia mencium dan menggigit bagian ini sebelum akhirnya melata menuju betis-betisku. Gigi-giginya yang tajam terkadang menggigit sakit hingga aku mesti menahan dengan mengaduh desah dan menahan kepalanya. Namun semua itu justru membuat Tante Wenny semakin meliar. Didorongnya pahaku hingga aku terbalik tengkurap. Dalam posisi ini Tante Wenny kembali menyerang aku dari bawah. Lidah dan bibirnya mengecupi lipatan paha dan betisku. Uucch.. Rasanya tak tahan.. Aku tak pernah aku menikmati sentuhan seksual macam ini.

    Tante Wenny yang usianya telah lebih 40 tahun ternyata nafsunya seperti magma gunung berapi. Yang aku kaget adalah saat ciuman itu terus merambah ke paha belakangku dan dengan cepatnya naik hingga wajahnya langsung nyungsep ke belahan pantatku. Yaa ampuunn.. Dengan histeris tante Wenny mengusel-uselkan wajahnya ke celah bokongku. Tante Wenny tanpa ragu menciumi pantatku. Bagi aku menjadi sensasi yang luar biasa saat lidahnya menggelitik dan menusuk-nusuk lubang pantatku ini. Sesekali dengan geregetan dia menggigit kecil Bibir-bibir analku. Lidahnya berusaha menggerilya lubang duburku sambil nafasnya terdengar demikian memburu. Rasanya dia dalam keadaan birahi yang penuh kegilaan. Yang tak mungkin aku bisa menghentikannya. Dia sudah tenggelam dalam kejaran syahwatnya sendiri.

    “Hecchh.. Huuchmm.. Rr, rra.. Andd.. Ii,” gumamnya dalam tenggelam sambil dengan histeris lidahnya terus mencari-cari. Tanpa kusadari aku tertuntun untuk nungging tinggi. Naluriku adalah membuka celah bokongku agar muka Tante Yenny bisa lebih tenggelam dan lidahnya menemukan lubang analku.
    “Acchh.. Rr.. Randd.. Ddii..”

    Berpegang pada bokongku sapuan dan sedotan lidah dan bibirnya di Lubang duburku semakin nikmat kurasakan. Entah kenikmatan macam apa yang didapatkan Tante Wenny dari analku ini. Mungkin aroma analku membuatnya mabuk kepayang padaku. Kubayangkan bagaimana seandainya Irwan yang sahabatku melihat bagaimana mamanya menjilati lubang taiku. Haa.. Haa.. Aku tertahan hingga menjelang makan siang.

    Tante Wenny berhasil merangsang libidoku hingga aku tak mampu menahan air maniku tumpah ke mulutnya. Kulihat betapa rakus dia menjilati spermaku hingga bersih tanpa bekas. Yang tercecer di rambut kemaluanku, pahaku, batang dan pangkal kemaluanku bersih macam kena cuci saja. Uuchh.. Sangat nikmat merasai jilatan dan sedotan bibir ayu milik Tante Wenny Ini.

    Yang lebih tak kumengerti adalah saat aku permisi ke kamar mandi untuk kencing. Saat pancuran kencingku mancur Tante Wenny menyusul masuk ke kamar mandi. Kupikir dia hanya hendak mengambil Sesuatu. Ternyata dia merangkul pinggulku dan bergerak jongkok menyongsong pancuran kencingku. Sambil matanya melirik ke aku, dia menengadahkan dan membuka mulutnya menampung cairan kuning pekat kencingku. Tanpa bisa kucegah dia memegangi kedua kakiku dan minum menenggak cairan pekatku itu.

    “Jangan Tantee… jangaann..!,” tetapi aku tak mampu mencegahnya.

    Juga aku tak mampu menghentikan kencingku yang memang sudah sangat mendesaki kandungannya. Sungguh mempesona melihat tante Wenny yang jelita setengah gelagapan dengan mulutnya yang sga-nga menerima pancuran kencing kuning pekat yang keluar dari penisku. Terdengar suara jatuhnya pancuran air kencing dalam rongga mulutnya itu. Sebagiannya dia minum seakan menjadi penawar Hausnya dan sesekali dia raupi wajahnya seperti orang mencuci muka dengan kencingku ini.

    “Tante memang telah mengimpikan kencingmu sayaanngg.. Nikmat banget rasanya.. Tante puas Banget niihh…” katanya sambil mengusap raup wajahnya dengan air kencing yang dia tampung pada Kedua tangannya.

    Demikianlah cerita sekilas pengalaman Randi yang memang memiliki pesona seksual luar biasa itu. Tante Wenny yang jelitapun bertekuk lutut dengan sudi untuk menjilati pantat dan minum air kencingnya.

    *****

    Ini terjadi sekitar 2 tahun yang lalu saat aku masih duduk di kelas 2 SMU top di Kebayoran. Waktu itu usiaku masih 16 tahun. Walaupun banyak cewek teman kelas maupun kakak kelasku yang sering merayu, mengajak kencan atau terang-terangan bilang naksir padaku, bahkan ingin tidur dengan aku namun aku masih tetap perjaka ‘ting-ting’ dan sangat ‘idjo’ dalam hal seksual.

    Cewek-cewek itu bilang bahwa aku adalah pemuda paling seksi di sekolahku. Bahkan mereka juga bilang mungkin se-Kebayoran hanya kepadakulah mereka ingin tidur denganku. Lebih gila lagi ada yang bilang sangat senang hati untuk menerimanya seandainya aku mau membuang air ludahku ke mulutnya. Edann.. Ternyata bukan hanya teman sekolahku yang pengin ngajak tidur aku. Dan ini baru aku sadari setelah aku berada di rumahnya dimana aku tak bisa lagi menghindar.

    Dia adalah Bu Endang guru matematika SMU Kebayoran. Bu Endang adalah guru yang paling cantik di SMU-ku. Anak-anak bilang dia mirip dengan Desy Ratnasari itu artis sinetron asal Sukabumi. Yang aku heran bahwa Bu Endang ini baru saja menikah sekitar 3 minggu yang lalu. Bahkan orang tuaku hadir saat pernikahannya itu. Suaminya adalah seorang PNS Departemen Dalam Negeri. Sesekali suaminya itu bertugas meninjau ke daerah-daerah di tanah air. Dengan alasan banyak pekerjaanku yang salah saat bel pulang kelas berbunyi, sekitar jam 12.30 siang Bu Endang menahanku agar tidak pulang dulu.

    “Kamu mesti memperbaiki PR-mu. Aku nggak mau dibuat repot. Kamu bawa semua buku-buku ini ke rumah ibu. Nanti kamu ibu ajari bagaimana mengerjakan PR dengan benar,” katanya dengan nada kesal atau marah padaku.

    Siang itu aku tidak boleh pulang dan mesti belajar matematika pada Bu Endang di rumahnya. Dengan Honda bebek-nya Bu Endang meluncur pulang lebih dahulu. Aku mesti menyusul naik kendaraan umum sambil membawa buku-bukunya yang cukup berat ini. Ah, mungkin inilah hukamanku karena pekerjaanku yang tidak bener itu. Anehnya sesampainya di rumahnya, Bu Endang menyambut aku dengan sangat ramah. Wajah marah atau kesal di kelas tadi sama sekali tak nampak lagi.

    “Sini Randi. Kamu taruh tuh buku-buku ibu di meja. Jangan malu-malu. Kamu makan siang dulu, ya, sama ibu. Bapak lagi dinas ke Kalimantan, jadi ibu sendirian koq. Mau minum apa?”

    Dia rangkul pinggulku menuju meja makan. Ah, ini mah lebih dari ramah. Rangkulannya itu demikian mesra membuat aku langsung merinding bergetar. Rasanya aku belum pernah dirangkul perempuan macam begini. Tangannya yang lembut itu mengelusi pinggulku. Bahkan ada sekali sedikit mencubit aku. Nampaknya semua itu merupakan tanda atau sinyal yang dilepaskan Bu Endang padaku. Karena aku nggak tahu mesti bagaimana, jadi yaa… ngikut saja kemauannya. Yang kupikirkan hanyalah mudah-mudahan matematikaku cepet benar dan aku bisa lekas pulang.

    Selesai makan dia kembali merangkul mesra dan membimbing aku ke sofa ruang tamunya. Dan ternyata hari itu sama sekali tak ada matematika di rumah Bu Endang. Sejak awal duduk di sofanya, Bu Endang langsung mengelusi pahaku. Dia bilang.

    “Randii… kamu menjadi idaman banyak cewek di sekolah. Kamu pasti tahu, khan? Sudahlah, matematikamu nanti biar ibu yang bantu benerinnya. Ibu pengin istirahat sambil ngobrol dulu sama kamu. OK?” Bu Endang menutup kata-katanya sambil tangannya mengambil tanganku dan meremasi jari-jariku.

    Edan… nggak tahu kenapa tanpa sadar aku membalas remasannya. Akibatnya Bu Endang langsung menjadi liar. Pasti dia berpikir bahwa aku merespon apa yang dia mau. Duduk di sofa saling berhimpitan Bu Endang semakin merapatkan tubuhnya pada tubuhku. Remasan tangannya menjalar menjadi cemolan di pahaku. Greenng.. Saraf birahiku bangkit dan tak ayal lagi kemaluanku ngaceng mendesaki celana SMU-ku.

    Uucchh.. Aku malu banget kalau sampai Bu Endang melihatnya. Tetapi dia memang telah melihatnya.

    “Nggak usah malu Randi.. Ini tandanya kamu normal dan sehat. Baru kesenggol sedikit saja langsung tegang berdiri.. Hii.. Hii.. Hii…” canda Bu Endang dengan senyumannya yang amat menawan yang membuat suasana menjadi lebih mencair.

    Namun mukaku tetap berasa kemerahan karena malu. Aku cepat menyadari pula rupanya Bu Endang memang telah merencanakan perjumpaan macam ini denganku. Aku merasa blo’on banget, walaupun pada dasarnya aku senang dengan apa yang sedang terjadi ini. Aku menengokkan wajahku. Acchh.. Wajah-wajah kami ternyata telah begitu berdekatan.

    Mata Bu Endang rasanya menusuki kedalaman mataku untuk mendapatkan kepastian. Dan aku tetap blo’on saat tiba-tiba bibirnya telah menyentuh dan langsung menyedot kecil bibirku. Itulah pembukaan yang dilakukan Bu Endang padaku. Mengerti kalau akhirnya aku diam dan ‘cool’ Bu Endang kembali meliar. Dia peluk dan pagut aku. Bibir lembutnya melumat bibirku. Aku sedikit gelagapan dan hampir terjatuh dari sofa tempat dudukku. Situasi itu membuat aku merangkul Bu Endang secara reflek. Dan itulah yang ditungu-tunggunya.

    Dia mendesah, “Hhaacchh.. Hheecchh.. Rranddii…” dengan sepenuhnya kini memeluk tubuhku.

    Kurasakan remasan tangan-tangan halusnya pada punggung mengiringi lumatan bibirnya pada bibirku. Aku merem melek kaget namun uucchh.. Nikmatnyaa.. Aroma parfum Bu Endang menyergap hidungku dan aku mulai berasa melayang dalam nikmatnya berasyikmasyuk dengan perempuan ayu macam Bu Endang yang dalam pelukanku pula kini.

    “Bapak nanti bagaimana Bu..??”
    “Sshh.. Jj.. Jangan bicara itu sayangg.. Aku sangat rindu kamu.. Aku sangat inginkan kamu.. Ayoo Randi.. Peluk ibu yang lebih erat lagii…” rupanya dia tak mau aku bicara tentang suaminya.

    Ah.. Urusannyalah. Dan Bu Endang menggunakan kesempatan bersama aku ini dengan sepenuh kerinduan akan belaian syahwatnya. Dia hempaskan aku ke sofa dan tindih tubuhku.

    Dia meracau, “Randii.. Kamu tampan banget siihh.. Aku sayang kamu Randii.. Boleh ya? Bolehh.. Khan?? Randii.. Hhcchh…” terdengar nafasnya yang memburu dan suaranya serak menahan gelora nafsunya.

    Dan tangan-tangannya yang lentik itu terasa tak sabar mulai melepasi kancing kemeja SMU-ku. Aku jadi bengong juga akan nafsunya yang demikian menggebu padaku.

    “Randii.. Ibu sayang kkhaamuu.. Randii, oohhcch Ran.. Ddii…” racau Bu Endang tak henti-hentinya.

    Saat kancing kemejaku telah lepas mukanya langsung merangsek dadaku. Kurasakan bibirnya mulai dengan halus melumat buah dadaku. Lidahnya menyapu dan kemudian disusul dengan bibirnya yang mengecupi dan mengigit penuh haus pada pentil-pentilku. Aku taka tahan menahan gelinjangku, aku juga mengeluarangan desahan dan erangan. Tangan Bu Endang meremasi punggung dan turun ke pinggulku.

    Duuhh.. Sungguh dahsyat birahi ini.. Kutengok perempuan cantik se usia bibiku ini seperti ular sanca yang sedang menancapkan taringnya pada dadaku. Kepalanya bergeleng untuk mengetatkan gigitannya. Lumatan bibirnya membuat aku melayang dalam lambung nikmat tak terkira. Bu Endang rasanya telah melupakan semuanya termasuk pada suaminya yang baru menikahinya 3 minggu yang lalu. Kemudian mulut ular sanca itu melata dan merambah perutku dan terus turun lagi.

    Saat bibirnya menyentuh ikat pinggangku taringnya kembali menggigit agar tidak melepaskannya. Tangan-tangan Bu Endang dengan sigap melepasi ikat pingang dan kancing celanaku. Dengan tak sabar dia tarik dan dorong celanaku ke bawah hingga betisku. Wajahnya langsung menenggelamkan ke celana dalam dan selangkanganku. Dia menciumi dengan ganasnya. Oocchh.. Perempuan ayuu.. Begitu buas dia merangsekkan mukanya. Dia hirup aroma-aroma yang menebar dari selangkangan dan celana dalamku.

    “Raanddii.. Uucchh.. Raa.. Nddii.. Ibuu saayngg.. Kkaamuu…” racaunya yang terus membising.

    Aku memang tak mampu menahan gelinjangku. Syaraf-syaraf peka yang tertebar pada pori selangkangan dan pahaku membuat aku merasakan kegatalan shyawat yang sangat dahsyat. Kucabik-cabik rambut Bu Endang dan kuremas-remas dengan sangat kerasnya. Jilatan dan lumatan bibir Bu Endang membuat aku menggeliat-geliat tanpa menahan diri. Seluruh syaraf-syaraf birahiku terbangkit merambatkan kegelian tak tehingga.

    “Ampuunn.. Buu.. Ooiicchh.. Jj.. Jangaann…” entah ngomong apa lagi aku.

    Rasanya asal bersuara. Aku memerlukan saluran emosiku yang menggelegak karena ulah Bu Guru cantikku ini. Rambut Bu guruku yang cantik itu langsung awut-awutan, namun Bu Endang tidak mengeluh. Dia terus menggilakan wajahnya men-‘dusel-dusel’ ke selangkanganku. Kemaluanku menjadi tegak keras seperti tongkat mahoni. Bu Endang tanpa ragu menciumi dan menjilatinya. Basah precum di ujung penis dia jilati dengan rakus. Nampak wajahnya menyeringai dalam matanya yang setengah terbeliak larut dalam puncak nikmatnya yang tak bertara. Aku tak mampu menahannya.

    “Adduhh.. Bb.. Bu.. Saya nggak ttahann.. Ggelii.. Bbuu..”

    Kuseret tubuh Bu Endang ke atas hingga tubuhnya menindih tubuhku. Kurangkul dengan ketat bahunya dan kucium bibirnya. Aku melumat penuh kegilaan sambil menyedoti ludah-ludahnya. Kami bergelut bak dua ular yang sedang memperebutkan mangsa. Pada saat bersamaan tangan Bu Endang meraih kemaluanku untuk diarahkan ke kemaluannya. Aku tahu, dia mau aku memasukan batang kemaluanku ke rongga kemaluannya.

    Terus terang tiba-tiba rasa takut menyergap aku. Aku takut Bu Endang hamil. Aku takut Bu Endang akan memaksa aku menjadi suaminya karena kehamilannya itu. Aku takut dia akan memperkarakan ke pengadilan dan mempermalukan aku, mempermaukan orang tuaku. Aku takut menjadi berita di koran Pos Kota atau Lampu Merah atau berpuluh tabloid lainnya yang banyak beredar di Jakarta saat ini. Aku takut tak lagi menyandang predikat pemuda atau perjaka. Lucu juga ketakutanku macam itu pada waktu itu.. Tetapi Bu Endang tak habis cara. Tetap melayani pagutanku, dengan tubuhnya yang setengah menduduki selangkanganku dengan penisku yang tegang kaku dengan cepat terjadilah..

    Blezz..

    Seluruh batang kemaluanku telah amblas ditelan kemaluan Bu Endang. Tak ada kesempatan untukku. Bu Endang langsung bergerak naik turun memompakan pantatnya yang mendorong memek atau vaginanya menelani batang keras penisku ini. Ascchh.. Akhirnya.. Hanya Bu Endanglah yang berhasil menggapai keperjakaanku. Dan nikmat yang kuterima.. Sungguh tak bisa kulukiskan.. Batang penisku terjepit oleh dinding hangat yang legit. Memek Bu Endang menyedot-nyedot urat-urat sensitif yang tersebar di seluruh permukaan batang penisku.

    Kenikmatan itu demikian bergerak penuh pergantian setiap Bu Endang menarik atau mendorong pantatnya yang membantu kemaluannya melahapi kenisku. Ammppunn.. Buu.. Enaakk bangett.. Ssiihh.. Kini aku menyaksikan bagaimana seorang perempuan yang demikian kehausan diserang orgasmenya. Mula-mula mata di wajah cantiknya itu mendelik dan membeliak dengan kelopak yang menelan bulatan hitam matanya dan menyisakan warna putih pinggirnya.

    Keadaan itu disertai dengan desah keras yang sangat mengenaskan sebagaimana kijang yang sekarat dalam terkaman pemangsanya. Dengan tangannya yang nyaris mencekik leherku Bu Endang menancapkan cakarnya pada bahu samping leherku itu. Dengan keringat yang deras mengucur dia tekan lebih membenam kemaluannya untuk menelan kemaluanku lebih dalam. Pada detik-detik itu kurasakan kedutan-kedutan keras menggilas-gilas batang penisku. Yang kemudian terdengar adalah auman atau teriakan tanpa tertahan dari mulut ayu Bu Endang.

    “Rr.. Aanndii.. Tt.. Toloonngg.. Ranndii.. Ampunii ibbuu.. Yaa.. Rranddii.. Ii,” kemudian ‘bruukk’ tubuhnya jatuh terhempas ke dadaku. Tubuh penuh keringat itu langsung berkejat-kejat beberapa saat sebelum akhirnya diam dan beku kecuali menyisakan tarikan nafas yang cepat dan tersengal. Aku langsung merasa iba dan tanganku nampak mengusap-usap punggungnya.

    “Haacchh.. Maafin ibu yaa.. Randdii…” tubuhnya merosot ke kasur dengan lunglai.

    Tangannya kembali jatuh ke dadaku. Situasi hening beberapa saat. Aku menyesuaikan kehendak Bu Endang. Aku tak bergerak dan membiarkan dia melepas lelahnya. Hari itu aku pulang jam 5 sore. Bu Endang memuasi aku dengan mulutnya yang mengulum-kulum penisku. Dia minum spermaku.

    “Randi, inilah tanda ibu sayang sama kamu. Pada bapak (suaminya) aku nggak pernah lakukan begini. Aku rasanya geli. Jijik begitu. Tetapi pada kamu Randi, justru aku selalu mengimpikannya. Aku selalu membayangkan bagaimana rasanya menelan air manimu. Auucchh.. Terima kasih banget yy.. Sayaanngg..”

    Sebelum aku pulang Bu Endang memberi aku uang namun kutolak. Apa jadinya nanti.. Bu Endang berharap aku datang lagi selama suaminya belum pulang. Namun aku tak pernah datang lagi. Aku tetap saja takut kalau Bu Endang hamil karena ulahku. Sekali aku kepergok dengannya saat ada pesta olah raga antar sekolah.

    Pada waktu itu usai pertandingan di sekolah (aku pemain volley SMU-ku) aku tertinggal pulang sehingga aku berjalan cukup jauh sebelum ketemu halte angkutan kota. Tiba-tiba sebuah mobil menepi tepat di sampingku. Bu Endang membuka kaca pintunya dan menyilahkan masuk. Aku nggak enak untuk menolaknya. Rupanya dia berkesempatan membawa mobil suaminya.

    “Apa kabar Randi?” sambil meremas selangkanganku yang membuat kontolku langsung ngaceng berdiri.
    Tidak langsung menjalankan mobilnya Bu Endang justru menepi, “Ibu kangen ini Randi, boleh yaa…”

    Sebelum aku menjawabnya tangan-tangannya yang cantik gemulai itu sudah menarik resluiting celanaku dan bahkan langsung merogoh dan kemudian membetot keluar kontolku. Tangannya beberapa saat mengurut-urut hingga aku memperdengarkan desahanku. Dengan mesin tetap menyala agar ruangan mobil tetap dingin ber-AC Bu Endang langsung merunduk dan menyosor.

    Kontolku di emut-emut dan kulum-kulum hingga spermaku muncrat. Menjelang muncrat kuraih kepalanya yang nampaknya rapi ditata salon rambutnya. Kuremasi tatanan rambut itu hingga awut-awutan. Menjelang muncrat aku berteriak tertahan. Kutekan kepala Bu Endang agar menelam lebih dalam. 6 atau 7 kedutan besar kemaluanku memuncratkan cairan hangat air maniku ke haribaan mulut Bu Endang. Nampaknya di tersedak-sedak. Namun dia ucapkan terima kasih tak habis-habisnya padaku sebelum aku diturunkan di halte angkutan kota tidak jauh dari sekolahku.

  • Miku Airi Dipaksa Melayani Nafsu Bejat Teman Kantornya

    Miku Airi Dipaksa Melayani Nafsu Bejat Teman Kantornya


    2031 views

    Foto Ngentot Terbaru – Hallo sobat Duniabola99.org, lagi pada menunggu update foto ngentot terbaru dari kami ya? Tenang Kali ini kami akan membagikan Foto Ngentot yang orangnya sudah sering bermain di video dewasa Jepang, yang pastinya tidak asing lagi bagi sobat duniabola99.org dengan nama Miku Airi. Tak perlu menunggu lama lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Sex  –  Kemontokan Sri Si Janda Kembang

    Cerita Sex – Kemontokan Sri Si Janda Kembang


    2736 views

    Duniabola99.org – Telah belasan tahun berpraktek aku di kawasan kumuh ibu kota, tepatnya di kawasan Pelabuhan Rakyat di Jakarta Barat. Pasienku lumayan banyak, namun rata-rata dari kelas menengah ke bawah.

    Jadi sekalipun telah belasan tahun aku berpraktek dengan jumlah pasien lumayan, aku tetap saja tidak berani membina rumah tangga, sebab aku benar-benar ingin membahagiakan isteriku, bila aku memilikinya kelak, dan kebahagiaan dapat dengan mudah dicapai bila kantongku tebal, simpananku banyak di bank dan rumahku besar.

    Namun aku tidak pernah mengeluh akan keadaanku ini. Aku tidak ingin membanding-bandingkan diriku pada Dr. Susilo yang ahli bedah, atau Dr. Hartoyo yang spesialis kandungan, sekalipun mereka dulu waktu masih sama-sama kuliah di fakultas kedokteran sering aku bantu dalam menghadapi ujian. Mereka adalah bintang kedokteran yang sangat cemerlang di bumi pertiwi, bukan hanya ketenaran nama, juga kekayaan yang tampak dari Baby Benz, Toyota Land Cruiser, Pondok Indah, Permata Hijau, Bukit Sentul dll.

    Dengan pekerjaanku yang melayani masyarakat kelas bawah, yang sangat memerlukan pelayanan kesehatan yang terjangkau, aku memperoleh kepuasan secara batiniah, karena aku dapat melayani sesama dengan baik. Namun, dibalik itu, aku pun memperoleh kepuasan yang amat sangat di bidang non materi lainnya.

    Suatu malam hari, aku diminta mengunjungi pasien yang katanya sedang sakit parah di rumahnya. Seperti biasa, aku mengunjunginya setelah aku menutup praktek pada sekitar setengah sepuluh malam. Ternyata sakitnya sebenarnya tidaklah parah bila ditinjau dari kacamata kedokteran, hanya flu berat disertai kurang darah, jadi dengan suntikan dan obat yang biasa aku sediakan bagi mereka yang kesusahan memperoleh obat malam malam, si ibu dapat di ringankan penyakitnya.

    Saat aku mau meninggalkan rumah si ibu, ternyata tanggul di tepi sungai jebol, dan air bah menerjang, hingga mobil kijang bututku serta merta terbenam sampai setinggi kurang lebih 50 senti dan mematikan mesin yang sempat hidup sebentar. Air di mana-mana, dan aku pun membantu keluarga si ibu untuk mengungsi ke atas, karena kebetulan rumah petaknya terdiri dari 2 lantai dan di lantai atas ada kamar kecil satu-satunya tempat anak gadis si ibu tinggal.

    Karena tidak ada kemungkinan untuk pulang, maka si Ibu menawarkan aku untuk menginap sampai air surut. Di kamar yang sempit itu, si ibu segera tertidur dengan pulasnya, dan tinggallah aku berduaan dengan anak si ibu, yang ternyata dalam sinar remang-remang, tampak manis sekali, maklum, umurnya aku perkirakan baru sekitar awal dua puluhan.

    “Pak dokter, maaf ya, kami tidak dapat menyuguhkan apa apa, agaknya semua perabotan dapur terendam di bawah”, katanya dengan suara yang begitu merdu, sekalipun di luar terdengar hamparan hujan masih mendayu dayu.
    “Oh, enggak apa-apa kok Dik”, sahutku.
    Dan untuk melewati waktu, aku banyak bertanya padanya, yang ternyata bernama Sri.

    Ternyata Sri adalah janda tanpa anak, yang suaminya meninggal karena kecelakaan di laut 2 tahun yang lalu. Karena hanya berdua saja dengan ibunya yang sakit-sakitan, maka Sri tetap menjanda. Sri sekarang bekerja pada pabrik konveksi pakaian anak-anak, namun perusahaan tempatnya bekerja pun terkena dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan.

    Saat aku melirik ke jam tanganku, ternyata jam telah menunjukkan setengah dua dini hari, dan aku lihat Sri mulai terkantuk-kantuk, maka aku sarankan dia untuk tidur saja, dan karena sempitnya kamar ini, aku terpaksa duduk di samping Sri yang mulai merebahkan diri.

    Tampak rambut Sri yang panjang terburai di atas bantal. Dadanya yang membusung tampak bergerak naik turun dengan teraturnya mengiringi nafasnya. Ketika Sri berbalik badan dalam tidurnya, belahan bajunya agak tersingkap, sehingga dapat kulihat buah dadanya yang montok dengan belahan yang sangat dalam. Pinggangnya yang ramping lebih menonjolkan busungan buah dadanya yang tampak sangat menantang. Aku coba merebahkan diri di sampingnya dan ternyata Sri tetap lelap dalam tidurnya.

    Pikiranku menerawang, teringat aku akan Wati, yang juga mempunyai buah dada montok, yang pernah aku tiduri malam minggu yang lalu, saat aku melepaskan lelah di panti pijat tradisional yang terdapat banyak di kawasan aku berpraktek. Tapi Wati ternyata hanya nikmat di pandang, karena permainan seksnya jauh di bawah harapanku. Waktu itu aku hampir-hampir tidak dapat pulang berjalan tegak, karena burungku masih tetap keras dan mengacung setelah ’selesai’ bergumul dengan Wati. Maklum, aku tidak terpuaskan secara seksual, dan kini, telah seminggu berlalu, dan aku masih memendam berahi di antara selangkanganku.

    Aku mencoba meraba buah dada Sri yang begitu menantang, ternyata dia tidak memakai beha di bawah bajunya. Teraba puting susunya yang mungil. dan ketika aku mencoba melepaskan bajunya, ternyata dengan mudah dapat kulakukan tanpa membuat Sri terbangun. Aku dekatkan bibirku ke putingnya yang sebelah kanan, ternyata Sri tetap tertidur.

    Aku mulai merasakan kemaluanku mulai membesar dan agak menegang, jadi aku teruskan permainan bibirku ke puting susu Sri yang sebelah kiri, dan aku mulai meremas buah dada Sri yang montok itu. Terasa Sri bergerak di bawah himpitanku, dan tampak dia terbangun, namun aku segera menyambar bibirnya, agar dia tidak menjerit. Aku lumatkan bibirku ke bibirnya, sambil menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Terasa sekali Sri yang semula agak tegang, mulai rileks, dan agaknya dia menikmati juga permainan bibir dan lidahku, yang disertai dengan remasan gemas pada ke dua buah dadanya.

    Setalah aku yakin Sri tidak akan berteriak, aku alihkan bibirku ke arah bawah, sambil tanganku mencoba menyibakkan roknya agar tanganku dapat meraba kulit pahanya. Ternyata Sri sangat bekerja sama, dia gerakkan bokongnya sehingga dengan mudah malah aku dapat menurunkan roknya sekaligus dengan celana dalamnya, dan saat itu kilat di luar membuat sekilas tampak pangkal paha Sri yang mulus, dengan bulu kemaluan yang tumbuh lebat di antara pangkal pahanya itu.

    Kujulurkan lidahku, kususupi rambut lebat yang tumbuh sampai di tepi bibir besar kemaluannya. Di tengah atas, ternyata clitoris Sri sudah mulai mengeras, dan aku jilati sepuas hatiku sampai terasa Sri agak menggerakkan bokongnya, pasti dia menahan gejolak berahinya yang mulai terusik oleh jilatan lidahku itu.

    Sri membiarkan aku bermain dengan bibirnya, dan terasa tangannya mulai membuka kancing kemejaku, lalu melepaskan ikat pinggangku dan mencoba melepaskan celanaku. Agaknya Sri mendapat sedikit kesulitan karena celanaku terasa sempit karena kemaluanku yang makin membesar dan makin menegang.

    Sambil tetap menjilati kemaluannya, aku membantu Sri melepaskan celana panjang dan celana dalamku sekaligus, sehingga kini kami telah bertelanjang bulat, berbaring bersama di lantai kamar, sedangkan ibunya masih nyenyak di atas tempat tidur.

    Mata Sri tampak agak terbelalak saat dia memandang ke arah bawah perutku, yang penuh ditumbuhi oleh rambut kemaluanku yang subur, dan batang kemaluanku yang telah membesar penuh dan dalam keadaan tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yang membesar pada ujungnya dan tampak merah berkilat.

    Kutarik kepala Sri agar mendekat ke kemaluanku, dan kusodorkan kepala kemaluanku ke arah bibirnya yang mungil. Ternyata Sri tidak canggung membuka mulutnya dan mengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya. Tangan kanannya mengelus batang kemaluanku sedangkan tangan kirinya meremas buah kemaluanku. Aku memajukan bokongku dan batang kemaluanku makin dalam memasuki mulut Sri. Kedua tanganku sibuk meremas buah dadanya, lalu bokongnya dan juga kemaluannya. Aku mainkan jariku di clitoris Sri, yang membuatnya menggelinjang, saat aku rasakan kemaluan Sri mulai membasah, aku tahu, saatnya sudah dekat.

    Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Sri, dan kudorong Sri hingga telentang. Rambut panjangnya kembali terburai di atas bantal. Sri mulai sedikit merenggangkan kedua pahanya, sehingga aku mudah menempatkan diri di atas badannya, dengan dada menekan kedua buah dadanya yang montok, dengan bibir yang melumat bibirnya, dan bagian bawah tubuhku berada di antara kedua pahanya yang makin dilebarkan. Aku turunkan bokongku, dan terasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Sri, lalu aku geserkan agak ke bawah dan kini terasa kepala kemaluanku berada diantara kedua bibir besarnya dan mulai menyentuh mulut kemaluannya.

    Kemudian aku dorongkan batang kemaluanku perlahan-lahan menyusuri liang sanggama Sri. Terasa agak seret majunya, karena Sri telah menjanda dua tahun, dan agaknya belum merasakan batang kemaluan laki-laki sejak itu. Dengan sabar aku majukan terus batang kemaluanku sampai akhirnya tertahan oleh dasar kemaluan Sri. Ternyata kemaluanku cukup besar dan panjang bagi Sri, namun ini hanya sebentar saja, karena segera terasa Sri mulai sedikit menggerakkan bokongnya sehingga aku dapat mendorong batang kemaluanku sampai habis, menghunjam ke dalam liang kemaluan Sri.

    Aku membiarkan batang kemaluanku di dalam liang kemaluan Sri sekitar 20 detik, baru setelah itu aku mulai menariknya perlahan-lahan, sampai kira-kira setengahnya, lalu aku dorongkan dengan lebih cepat sampai habis. Gerakan bokongku ternyata membangkitkan berahi Sri yang juga menimpali dengan gerakan bokongnya maju dan mundur, kadangkala ke arah kiri dan kanan dan sesekali bergerak memutar, yang membuat kepala dan batang kemaluanku terasa di remas-remas oleh liang kemaluan Sri yang makin membasah.

    Tidak terasa, Sri terdengar mendasah dasah, terbaur dengan dengusan nafasku yang ditimpali dengan hawa nafsu yang makin membubung. Untuk kali pertama aku menyetubuhi Sri, aku belum ingin melakukan gaya yang barangkali akan membuatnya kaget, jadi aku teruskan gerakan bokongku mengikuti irama bersetubuh yang tradisional, namun ini juga membuahkan hasil kenikmatan yang amat sangat. Sekitar 40 menit kemudian, disertai dengan jeritan kecil Sri, aku hunjamkan seluruh batang kemaluanku dalam dalam, kutekan dasar kemaluan Sri dan seketika kemudian, terasa kepala kemaluanku menggangguk-angguk di dalam kesempitan liang kemaluan Sri dan memancarkan air maniku yang telah tertahan lebih dari satu minggu.

    Terasa badan Sri melamas, dan aku biarkan berat badanku tergolek di atas buah dadanya yang montok. Batang kemaluanku mulai melemas, namun masih cukup besar, dan kubiarkan tergoler dalam jepitan liang kemaluannya. Terasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal pahaku. Sambil memeluk tubuh Sri yang berkeringat, aku bisikan ke telinganya,
    “Sri, terima kasih, terima kasih..”

  • Foto Ngentot Angel Luv Bercinta Dengan Pacar Baru

    Foto Ngentot Angel Luv Bercinta Dengan Pacar Baru


    2048 views

    Foto Ngentot Terbaru – Koleksi Foto Ekspresi Horny Cewek Ketika Menikmati Dientotin, Banyak dari cewek-cewek yang diam tanpa ekspresi saja ketika dientot. Cewek lokal biasanya memang pandai menyembunyikan perasaan dan ekspresi mereka walau sudah sangat horny sekalipun. Beda halnya dengan cewek-cewek barat yang sudah sangat sange dan horny ini. Mereka cenderung menunujukan ekspresi yang sangat hot ketika menikmati setiap sodokan kontol pasangannya.

     

  • Majalah Dewasa Edisi-LingLing Wanaporn

    Majalah Dewasa Edisi-LingLing Wanaporn


    1530 views

    Duniabola99.org–Ling Ling – Wanaporn Wuttichanya Rak Bandar Colok

  • Foto Bugil Rio Hamasaki Si Tetek Besar

    Foto Bugil Rio Hamasaki Si Tetek Besar


    2130 views

    Cerita Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Keperawanku Di Bobol Adik Tiriku

    Keperawanku Di Bobol Adik Tiriku


    1451 views

    Duniabola99.org – Sebelum aku menceritakan cerita sex nyata ini, maka sebelumnya aku perkenalkan namaku dulu, Nama ku Jeni, aku tinggal di kota S, saat ini aku masih kuliah semester akhir, Dan selama ini pula aku bisa menjaga kehormatanku karena aku tdk mau melakukan adegan seperti dalam film-film dewasa sebelum adanya pernikahan.

    Namun tak kusangka akhirnya bobol juga dinding yg selama ini ku jaga, aku melakukan hubungan intim dgn adik tiriku sendiri. Padahal baru 4 bulan dia tinggal bersamaku di rumah ini setelah mamaku menikah lagi dgn seorang pria yg membawa seorang anak juga, dia bernama Tedi seorang cowok slegean dan masih duduk di bagku SMA tp dia begitu nakal orangnya. Situs Judi Terbesar

    Ini terlihat ketika dia masuk ke rumah ini ada saja kelakuan yg bikin papanya marah, sedangkan mama dan aku hanya bisa melihatnya tanpa harus ikut campur dgn permasalahan mereka. Mulai di panggil ke kantor polisi karena Tedi ikut-ikutan tawuran dan masih banyak lagi. Beberapa kali juga papanya meminta maaf padaku dan juga mama karena merasa tdk bisa mendidik Tedi
    Mama hanya bisa menjawab buat dia sabar menghadapi Tedi, mungkin dia masih labil karena masih muda juga. Dan aku memang tdk begitu akrab dgn Tedi tp bukannya dgn sikap bermusuhan, namun aku bersikap seolah lebih formal saja menghadapi Tedi yg sering bikin onar itu. Aku tdk bicara padanya jika tdk ada sesuatu yg penting untuk aku bicarakan denganya.
    Pernah suatu hari aku bersama temanku Mety sedang berada di dalam kamar dan dgn tdk sopannya Tedi masuk
    ” Ada apa kamu masuk kesini.. ” Kataku sedikit membentaknya, dgn slegean dia menjawab
    ” Nggak aku mencari barangku siapa tahu ada di sini… ” Lalu dia pergi dgn sikap yg membuatku jengkel setengah mati begitu juga dgn temanku Mety.
    Sejak saat itu Mety sdh mewanti-wanti aku untuk waspada dan tdk lupa mengunci pintu kamarku. Dan aku hanya mengiyakan saja karena tdk mungkin juga Tedi sampai rela melakukan hal yg tdk senonoh padaku. Karena bagaimanapun juga aku adalah kakaknya meski bukan saudara kandung tp kalau di lihat tubuhnya begitu tinggi lewat jika di bandingkan tubuhku.
    Karena meskipun aku sdh semester akhir tp banyak yg bilang kalau aku masi seperti duduk di bangku SMA. Sebenarnya aku pernah menjalin hubungan dgn seorang cowok teman kampusku juga, tp semua hanya berlangsung kurang lebih 5 bulan karena dia sepertinya akan melakukan hubungan lebih jauh padaku, dia bersikap layaknya pemain dalam sex yg memang aku takuti.
    Namun siapa sangka aku manahan nafsu dan menghindari semua itu meskipun bersama pacarku sekalipun. Tp akhirnya aku harus kehilangan kehormatanku justru dgn orang yg tdk aku duga sebelumnya, semua berawal ketika aku sedang sendirian di rumah saat itu cuaca lagi hujan yg turun mulai dari sore hari dan akupun jadi males buat beranjak dari tempat tidurku.
    Meskipun mamaku pamit mau ke acara kantor papanya Tedi, aku hanya bisa menjawab dari atas tempat tidur dan kembali rebahan males di sana. Sampai akhirnya ketika mataku sdh merasakan kantuk tiba-tiba aku merasa pintu kamarku terbuka tp aku masih malas buat membuka mataku sampai akhirnya aku merasakan ada yg meraba kakiku saat itulah aku buka mataku.
    Betapa terkejutnya aku ketika melihat Tedi berada di tempat tidurku, dia meraba kakiku dgn lembutnya
    ” Mau apa kamu kesini heh…” Teriakku kala itu namun dia bukannya menjawab tp lengang memeluk tubuhku dgn eratnya
    ” Lepas.. lepasiiinnnn Tedi…. ” Aku berusaha melepaskan tubuhku dari dekapannya tp dia lebih kuat dari yg kukira.
    Dgn kasar dia lepas bajuku yg memang hanya baju santai rumah, dan dgn mudahnya dia lepas dan terlihat tubuhku sdh tanpa pakaian lagi. Aku lihat Tedi tersenyum melihat tubuhku dan akupun menangis, karena tdk dapat menghindar aku lihat pintu kamarku sdh terkunci dan dia memiliki tubuh yg begitu kuat kini aku hanya bisa menangis di depannya.
    Namun bukannya trenyuh melihatku dia malah semakin menjadi-jadi, Tedi membuka bajunya dan diapun langsung merangkak naik ke atas tubuhku
    ” Sdh diam tdk ada yg bisa mendengarkan kamu sekarang… ” Aku menangis tp tetap saja minta dia untuk melepaskan aku
    ” Tolong Tedi jangan lakukan ini padaku… ” Kini aku lihat batang kemaluannya mengacung pada mekiku.
    Akupun menutup mataku karena ngeri juga melihatnya dan kembali menjerit ketika dia masukkan penisku pada lubang mekiku
    ” Ooooohhhh… mpppphhhhh….. sa…kit… aaaaggggh…Tedi.. jangan tolong… jangan Ted… ” Tp dia semakin menancapkan penisnya lebih dalam lagi pada mekiku, berbagai macam rasa aku rasakan waktu itu sakit, perih dan juga muak pada keadaan saat itu.
    Tedi menggoyang pinggulnya perlahan mungkin dia merasa kalau mekiku masih begitu sempit
    ” Ooooccchhhhh… aku.. nggak. percaya… kalau kamu masih.. perawan kakakku sayang… ” Dia bagai pemain adegan dalam sex yg jahat, karena tdk ada ampun lagi dia terus menggoyang pantatnya lebih keras dan lebioh cepat lagi padaku dan aku hanya bisa meringis kesakitan.
    Tedi rupanya menikmati goyangannya sendiri karena dia mendesah
    ” Ooooggghhhhhh… oooouuugggghh.. baru kali ini.. aku.. merasakan.. meki sempit sa..yg… aaaagggghhh…. aaaaaaggghhh… aaaaagghh… ” Sebenarnya aku muak dgn perlakuan Tedi padaku dan aku hanya bisa menangis saja bahkan aku tdk segan-segan untuk menjerit saat itu
    Namun Tedi tdk terpengaruh juga dia tetap saja mendesah dan mengerang
    ” Oooouuugggghh… mmmmmpppphhhh… oooouuuggghh… oooouuuggghh… aaaagggghhhh… sa… yg… aaaaggghh… aaaaagghh… ” Semakin perih kurasa mekiku saat ini dan akhirnya aku merasa dia semakin dalam menekan penisnya dgn tubuh semakin di rapatkan pada tubuhku.
    Kemudian aku melihat Tedi mengerang lama
    ” Ooouugghh… ooouugggh… mmmmmppphhhhhhh… aaaggghh… sampai.. juga… aaaggghh… ” Saat itulah aku rasakan sesuatu yg hangat dari dalam penisnya dan memenuhi mekiku.
    Tedi terkulai saat itulah aku bangun dan berusaha berlari namun dia msih bisa menagkap tubuhku hingga akhirnya akupun terkulai lemas.

  • Foto Ngentot Gadus Jepang Si Cantik ERIRIKA KATAGIRI

    Foto Ngentot Gadus Jepang Si Cantik ERIRIKA KATAGIRI


    1750 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Kisah Memek Istriku yang romantis

    Kisah Memek Istriku yang romantis


    1648 views

    Cerita Seks Terbaru – Sеtеlаh “Pеlаjаrаn mаhаl”, kuаlitаѕ аktivitаѕ hubungаn kаmi ѕеmаkin mеmbаik wаlаuрun dаri ѕеgi kuаntitаѕ bеlum ѕереrti уаng ѕауа hаrарkаn. Nаmun аdа ѕааt-ѕааt уаng tidаk kudugа, iѕtriku tеrсintа ѕudаh ѕukа mеmintа bаhkаn tidаk rаgu-rаgu untuk mеmulаi.

    Sереrti dini hаri tаdi, iѕtriku tibа-tibа mеmеluk dаn mеrаbа. Kаrеnа tidаk аdа рikirаn kе аrаh itu, ѕауа diаmkаn dаn tеtар mеnсоbа untuk tidur kеmbаli. Mаkin lаmа rаbааnnуа mеnuju dаеrаh ѕеnѕitifku, аkhirnуа ku bаlikkаn bаdаn dаn bеrhаdараn mukа. Diа mеmеlukku mаkin еrаt dаn mеnсiumi рiрiku.

    “Mа…, kеnара?”, tаnуаku dеngаn rаѕа ѕеnаng.
    “Mаmа mаu dоng”, biѕiknуа mеѕrа.
    “Mаu арааn, mаѕih dingin niсh”, jаwаbku ѕаmbil bаlаѕ mеrаbа dаеrаh ѕеnѕitifnуа.
    “Mаu mаin mаin ѕаmа аdеk kаmu Yаh”, ѕаmbil mеnаrik реniѕku kеluаr ѕаrаngnуа.
    “Ugh…”, iѕtri ѕауа mulаi mеrеmаѕ dаn mеngосоk реniѕku.
    “Mа…, 69 уuk…”, аjаkku mеѕrа
    “Nggаk аh…, nаnti ѕаjа kаlаu mаndi”, bаlаѕnуа ѕаmbil mеmаinkаn реniѕku.
    “Kаlаu bеgitu ауо mаndi”, biѕikku.
    “Tаdi kаtаnуа mаѕih dingin…”, biѕiknуа mеnimраli.
    “Siара уаng nggаk kераnаѕаn kаlаu diginiin”, ѕаmbil mеnуingkар bibir kеmаluаnnуа. “Uh…, Aуаh nаkаl…”, bаlаѕnуа dеngаn аgаk gеnit.
    “Nаkаl ѕаmа Mаmа khаn”, kuсоbа mеrаih рауudаrаnуа dаri bаlik bluѕ уаng diраkаinуа.
    “Jаngаn…, itu рunуа Lеа (nаmа аnаk реrеmрuа kаmi)”, сеgаhnуа ѕаmbil mеnсеkаl tаngаnku mеnсараi рауudаrаnуа.
    Kаn ini рunуа Aуаh…” rаjukku.
    “Aуаh, Lеа kаn ѕuѕаh nеnеnnуа. Nаnti mаlаh tidаk mаu lаgi”, timраlnуа gеnit.
    “Tарi Aуаh kаn nggаk ngеrоkоk ini…”bujuk ѕауа, tеtарi uѕаhа itu tеtар tidаk bеrhаѕil.

    Hаmрir iѕtriku mоgоk, untuk ѕааt ku mаѕukkаn jаri tеngаh kе kеwаnitааnnуа, iѕtriku tеrаngѕаng kеmbаli dаn mеrараtkаn kеduа раhаnуа. Kuѕibаkkаn раhаnуа dеngаn mеmаѕukkаn kаkiku, dаn iѕtriku mаkin mеlеbаrkаn kаkinуа mеmреrѕilаkаn реniѕku mеmаѕuki gеrbаngnуа. Akhirnуа mаѕuklаh реniѕku dеngаn ѕukѕеѕ mеnghаntаrkаn kеnikmаtаn уаng tidаk tеrkаtаkаn.

    “Mа…, kаlаu tаhu kаwin itu nikmаt, mеngара tidаk dаri dulu-dulu kitа kаwin уаh…” gоdаku ѕеdikit nаkаl.
    “Enаk аjа…” jаwаb iѕtriku ѕаmbil mеrеm-mеlеk mеnikmаti gоуаngаn уаng tidаk аdа реngаturnуа.
    Sаmbil tеtар gоуаng рinggul dеngаn ѕеmаngаtnуа, ѕауа сium mukа iѕtriku dеngаn mеѕrа. Ku соbа mеrаih рutingnуа уаng mаѕih tеrbungkuѕ bluѕ. Kаrеnа tidаk аdа uѕаhа реnсеgаhаn, аkhirnуа bluѕ itu ku lераѕkаn dеngаn bаntuаnnуа.
    “Yаh…, ауо nеnеn Yаh…”, рintаnуа mеѕrа.
    “Mаnа nеnеnnуа”, gоdаku ѕеdikit nаkаl.

    “Aуаh nаkаl аh…”, ѕаmbil mеnghаntаrkаn рutingnуа kе mulutku ѕереrti hеndаk mеnеnеnkаn Lеа.
    Tаnра mеnunggu реrmintааn kеduа kаlinуа, kuѕеrbu рutingnуа dеngаn реnuh ѕеmаngаt, iѕtriku turut mеmbаntu dеngаn mеmbuѕungkаn dаdаnуа аgаr ѕеmuа рауudаrаnуа mеrаѕаkаn hiѕараn mulutku.

    “Yаh… gоуаng dоng …”рintа iѕtriku, mеndеngаr реrmintааn itu dаn tаhu iѕtriku mаu оrgаѕmе, ku реrсераt gоуаngаn рinggulku уаng diikutinуа dеngаn mеlingkаrkаn kаkinуа kе kаkiku.
    “Ugh…”, аkhirnуа iѕtriku ѕаmраi dаn lаngѕung tеrgеlеtаk lеmаѕ.
    “Mаmа ѕudаh kеluаr уасh”, biѕikku реlаn.
    “Iуа, Aуаh bеlum?”, bаlаѕ iѕtriku.
    “Kоk nggаk аdа уаng nуеmрrоt?”, gоdаku mеѕrа.

    Akhirnуа ku аkui iѕtriku mеmаng tidаk mеnуеmburkаn саirаn оrgаѕmеnуа, nаmun уаng раѕti iѕtriku mеrаѕаkаn оrgаѕmе jugа. Kаdаng biѕа bеrkаli-kаli bilа mеmаng ѕеdаng tеrаngѕаng.

    Bеgitulаh hubungаn kаmi ѕеbаgаi ѕuаmi iѕtri,mаkin hаri mаkin rоmаntiѕ dаn kеnikmаtаn ѕааt bеrѕеtubuh ѕаngаt luаr biаѕа mеѕki kаmi ѕudаh mеmiliki ѕеоrаng рutri.

  • Cerita Sex ABG bernama Susy Sedang PKL

    Cerita Sex ABG bernama Susy Sedang PKL


    1652 views

    Cerita Sexs – ini adalah benar-benar kisah nyata yang sampai sekarang tidak pernah saya lupakan. Peristiwa ini terjadi sekitar bulan September dan yang merupakan pengalaman pertama saat keperjakaan saya hilang.

    Pembaca Cerita Dewasa Sebelumnya, saya perkenalkan diri, waktu itu saya ber usia 27 tahun, masih single lah, bukannya tidak laku lho tetapi memang saya masih ingin bebas. Kata orang, wajah saya cukup ganteng dengan badan atletis. Bekerja di suatu instansi pemerintah di kota Surabaya.

    Bekerja pada Bagian Sekretariat yang mengurusi surat-surat masuk dan mencatat segala keperluan dinas atasan ( sektretaris), juga mengetik surat-surat, karena memang saya cukup terampil dalam penggunaan komputer yang terkadang memberi pelajaran mengenai pengoperasian komputer di luar kantor.

    Seperti biasanya, suatu instansi pemerintah selalu ada siswa-siswi yang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang memang merupakan bagian dari kurikulum yang harus dijalani oleh setiap murid.

    Pagi itu sekitar pukul 09:00 saya sedang mengetik suatu nota untuk dikirim ke suatu instansi lain, tiba-tiba saya didatangi oleh 3 siswi lengkap dengan seragam sekolahnya.

    “Selamat pagi, Pak!” sapa mereka dengan kompak dan ramah.
    “Pagi.., ada yang bisa saya bantu?” jawab saya dengan ramahnya.
    “Begini Pak.., kami ingin menyakan apakah di sini masih menerima anak sekolah untuk PKL?”
    “Oooh.. kalian dari sekolah mana?” tanya saya.
    “Saya dari SMK X pak.. dan ini surat permohonan kami dari sekolah.”, kata mereka sambil menyerahkan surat permohonan kepada saya.
    Lalu saya baca, di sana tertulis nama-nama mereka, setelah selesai saya menatap mereka satu persatu.
    “Coba, saya ingin tahu nama-nama kalian dan ketrampilan apa yang kalian miliki?” tanya saya sok pintar. MarkasJudi
    “Nama saya Devi Pak, yang ini Desy dan yang itu Susy Pak..”, mereka juga menjelaskan bahwa mereka bisa menggunakan komputer walaupun belum terampil, karena di sekolahnya diberikan ketrampilan komputer.

    Si Devi memiliki postur tubuh yang agak kurus dengan bentuk wajah bulat dan memiliki bentuk payudara yang hampir rata dengan dadanya. Si Desy agak gemuk dan pendek tetapi memiliki payudara yang besar, dan yang satu ini memiliki postur tubuh yang agak tinggi dari teman-temannya, sangat cantik dan sexy seperti bintang mega sinetron dengan bulu-bulu halus di tangannya, warna kulit kuning langsat dengan wajah yang imut-imut dan bibir yang merah serta payudara yang montok, ukurandadanya 34B.

    Wah.. pikiran saya jadi kotor nih (maklum walaupun saya tidak pernah berhubungan badan, tetapi saya sering nonton BF). Umumnya mereka semua memiliki wajah yang cantik, kulit putih dan bersih.

    “Begini ya adik-adik, kebetulan di sini memang belum ada yang PKL, tetapi akan saya tanyakan pada atasan saya dulu..”, kata saya,
    “Nanti, seminggu lagi, tolong adik-adik kesini untuk menunggu jawaban.” lanjut saya sambil tidak henti-hentinya memandangi wajah mereka satu persatu. Setelah berbasa-basi sedikit, akhirnya mereka pulang.

    Saya menghadap atasan yang kebetulan sedang baca koran, maklum pegawai negeri kan terkenal dengan 4D (datang, duduk, diam dan duit). Setelah bicara ala kadarnya, atasan saya menyetujui dan saya lah yang disuruh memberi tugas apa yang harus mereka kerjakan nanti.
    “Tolong, nanti kamu yang mengawasi dan memberi arahan pada mereka.” kata atasan saya.
    “Tapi jangan diarahin yang ngga-ngga lho..” Saya agak bingung dibilang seperti itu.
    “Maksud Bapak?”
    “Iya, tadi saya sempat lihat, mereka cantik-cantik dan saya perhatikan mata kamu ngga lepas-lepas tuh.”
    “Ah, Bapak bisa aja, saya ngga ada maksud apa-apa, kecuali dia mau diapa-apain.” kata saya sambil bercanda dan tertawa.
    “Dasar kamu..”, jawab atasan saya sambil ketawa.
    Memang, walaupun dia atasan saya tetapi di antara kami tidak ada batas, maklum atasan saya juga mata keranjang dan rahasia bahwa dia sering main perempuan sudah merupakan rahasia kami berdua.

    Seminggu kemudian, mereka bertiga kembali ke kantor. Setelah itu saya jelaskan bahwa mereka bisa PKL di sini dan langsung mulai bekerja. Setelah itu Devi dan Desy saya tugaskan di bidang lain, sedangkan Susy, saya suruh membantu pekerjaan di ruangan saya. Kebetulan ruangan saya tersendiri.

    Memang sudah saya rancang sedemikian rupa agar selalu dapat menikmati keindahan tubuh Susy yang saat itu kelihatan cantik dan sexy dengan rok yang agak ketat di atas lutut. Lalu saya mengantar Devi dan Desy ke ruangan lain untuk membantu karyawan yang lain, sedangkan Susy saya suruh menunggu di ruangan saya. Setelah itu saya kembali ke ruangan.

    “Apa yang harus saya kerjakan, Pak?” tanya Susy ketika saya sudah kembali.
    “Kamu duduk di depan komputer dan tolong bantu saya mengetik beberapa nota.” sembari memberikan beberapa lembar kertas kerja pada nya.
    “Dan tolong jangan panggil saya Bapak, saya belum Bapak-bapak lho, panggil saja Mas Bimo.” kata saya sambil bercanda.
    “Baik Mas Bimo, tetapi tolong ajarkan saya mengetik, karena saya belum mahir menggunakan komputer.”

    Saya mulai memberi arahan sedikit tentang cara mengetik sambil tidak henti-hentinya memandangi wajah Susy tanpa sepengetahuannya. Saya berdiri di sampingnya sambil menikmati. Sebentar-sebentar mencuri pandang ke arah payudaranya yang kelihatan dari atas karena kerahnya agak terbuka sedikit.

    Nampak sekali kelihatan belahan payudaranya yang putih mulus tertutup bra warna coklat muda. Apalagi ditambah dengan paha yang sangat sexy, mulus dan kuning langsat yang roknya naik ke atas ketika duduk. Tanpa disadari, kemaluan saya berdiri tegak. Pikiran kotor saya keluar, bagaimana caranya untuk bisa menikmati keindahan tubuh anak SMK ini.

    Di hari pertama ini, saya hanya bisa bertanya-tanya tentang sekolah dan keluarganya dan terkadang bercanda sambil menikmati keindahan tubuhnya. Ternyata Susy adalah anak yang enak diajak bicara dan cepat menyesuaikan dengan lingkungan. Terkadang saya suka mengarahkan ke cerita yang porno-porno dan dia cuma tersipu malu.

    Selama itu, saya juga berpikir bagaimana caranya untuk merasakan kenikmatan tubuh Susy. Saya merencanakan untuk membuat strategi, karena besok atasan saya akan dinas ke luar kota beberapa hari sehingga saya bebas berdua dengannya.

    Pada hari ketiga, pagi-pagi Susy sudah datang dan kebetulan atasan saya sedang dinas ke Bandung selama 5 hari. Seperti biasa, dia selalu menanyakan apa yang bisa dia kerjakan.

    Inilah kesempatan saya untuk melaksanakan rencana yang sudah disiapkan dengan pikiran kotor saya, apalagi ketika dia sedang duduk di kursi, tanpa disadari atau disengaja, duduknya agak mengangkang, sehingga dapat terlihat jelas celana dalamnya yang berwarna putih di antara pahanya yang putih mulus.

    “Gini aja Sus, kebetulan hari ini kayaknya kita lagi ngga ada kerjaan.. gimana kalau kita lihat berita-berita di internet?” kata saya mulai memancing.
    “Kebetulan tuh Mas Bimo, tolong dong sekalian ajarin tentang internet!” pintanya, Nah kebetulan nih,
    “Beres.. yuk kita masuk ke ruangan atasan saya, karena internetnya ada di ruangan bos saya.”
    “Ngga enak mas, nanti ketahuan Bapak.”
    “Kan Bapak lagi dinas ke luar kota, lagian ngga ada yang berani masuk kok selain saya.” jawabku sambil sebentar-sebentar melihat celana dalamnya yang terselip di antara pahanya.
    Benda pusaka saya sudah tegang sekali, dan sepertinya Susy sempat melihat ke arah celana saya yang sudah berubah bentuk, tetapi cepat-cepat dialihkannya.

    Lalu kami berdua masuk ke ruangan atasan saya sambil menutup, lalu menguncinya.
    “Mas.. kenapa dikunci?” tanya Susy merasa tidak enak. “Sengaja.. biar orang-orang menyangka kita tidak ada di dalam. Lagian kan nanti ganggu kita aja.”
    “Ih, Mas pikirannya kotor, awas ya kalau macam-macam sama Susy!” katanya mengancam tetapi dengan nada bercanda.
    Lalu kami berdua tertawa, sepertinya dia tidak curiga kalau saya ingin macam-macam dengannya. Susy saya suruh duduk di kursi dan saya duduk di sebelahnya, di atas sandaran kursi yang diduduki oleh Suzy. Seperti hari-hari sebelumnya, saya dapat melihat dengan bebas paha dan payudara Susy tanpa sepengetahuannya.

    Agar Susy tidak curiga, saya mengajari cara membuka internet dan memulai langkah awal dengan melihat-lihat berita.
    “Sus.. kamu tahu ngga kalau di internet kita bisa melihat cerita dan gambar-gambar porno?” tanya saya mulai memasang strategi.
    “Tahu sih dari teman-teman, tetapi saya ngga pernah lihat karena memang tidak tahu cara menggunakan internet.. tetapi kalau lihat gambar gituan dari majalah sih pernah.” katanya malu-malu.
    “Nah ya.. anak kecil sudah ngeliat yang macam-macam.” kata saya bercanda sambil memegang pundaknya dan dia diam saja sambil tertawa malu-malu.
    “Kalau saya lihatin cerita-cerita dan gambar porno di internet mau ngga?” pinta saya.
    “Mau sih, tetapi jangan dibilangin ke teman-teman Susy ya mas..! Kan malu.”
    “Percaya deh, saya ngga bakalan nyeritain ke teman-teman kamu.”

    Lama-lama, saya pun melihat wajah Susy agak berubah dan sedikit gemetar serta agak menegang pertanda dia mulai terangsang, saya dengan perlahan-lahan mulai meraba pundaknya. Sengaja saya lakukan dengan perlahan untuk memberikan rangsangan dan agar jangan terkesan saya ingin mengambil kesempatan.

    Nampaknya mulai berhasil karena dia diam saja. Sedangkan kemaluan saya yang sudah tegang menjadi semakin tegang. Setelah Susy membaca beberapa cerita lalu saya bukakan gambar-gambar porno.
    “Iiih.. gambarnya fulgar banget Mas..”.
    “Itu sih belum seberapa, karena hanya gambar doang..” kata saya mulai memancing.
    “Kalau kamu mau, saya punya film-nya.” lanjut saya.
    “Ngga ah, saya takut ketahuan orang.”, sepertinya dia masih takut kalau ada orang lain masuk.
    “Percaya deh sama saya, lagian cuma film, kecuali kalau kita yang begituan.”
    “Nah kan Mas Bimo mulai nakal..”, katanya dengan nada menggoda dan membuat pikiran saya semakin jorok saja dan kamipun berdua tertawa.
    Saya kemudian membuka VCD porno yang memang sengaja sudah saya siapkan di dalam CD Room komputer

    Saya mulai memutarnya dan beberapa saat terlihat adegan seorang wanita sedang mengulum kemaluan dua orang negro. Sedangkan kemaluan si wanita di masuki dari belakang oleh seorang pemuda bule. Susy kelihatan diam saja tanpa berkedip, malah posisi duduknya mulai sudah tidak tenang.
    “Kamu pernah lihat film ginian ngga Sus..” tanyaku padanya
    “Belum pernah Mas, cuma gambar-gambar di majalah saja” jawabnya dengan suara agak gemetar. Sepertinya dia mulai terangsang dengan adegan-adengan film tersebut.
    “Kalau gitu saya matiin saja, ya Sus? Nanti kamu marah lagi..” kataku pura-pura sok suci namun tetap mengelus-ngelus pundaknya.
    “Aah ngga apa-apa kok Mas, sekalian buat pelajaran, tetapi Susy jangan dimacem-macemin, ya Mas?” dia khawatir
    “Iya.. iya..” kataku untuk menyakinkan, padahal dalam hati, si otong sudah tidak tahan.

    Secara perlahan-lahan tangan saya mulai memegang dan mengelus tangannya, dia diam saja dan tidak ada tanda-tanda penolakan. Yang anehnya, dia diam saja ketika saya merapatkan duduknya dan saya pegang tangannya yang berbulu halus dan saya taruh di atas pahasaya. Matanya tetap tertuju pada adegan film dan suaranya memang sengaja saya buat agak keras terdengar agar lebih nafsu menontonnya.

    Terdengar suara rintihan dan erangan dari di wanita, ketika kemaluannya di sodok-sodok oleh si negro dengan kemaluan yang sangat besar dan panjang, sedangkan mulutnya dengan lahap mengulum batang kemaluan si Bule. Kini Susy semakin tidak tenang duduknya dan terdengar nafasnya agak berat bertanda nafsunya sedang naik. Kesempatan ini tidak saya sia-siakan.

    Tangan Susy tetap berada di atas paha saya, lalu tangan kiri saya mulai beraksi membelai rambutnya, terus ke arah lehernya yang jenjang. Susy kelihatan menggelinjang ketika lehernya saya raba.
    “Acchh.. Mas bimo, jangan, Susy merinding nih..” katanya dengan nada mendesah membuat saya semakin bernafsu.
    Saya tetap tidak peduli karena dia juga tidak menepis tangan saya, malah agak meremas paha saya.

    Tangan kiri saya juga tidak diam, saya remas-remas tangan kanan Susy dan sengaja saya taruh tepat di atas kemaluan saya.
    “Sus, kamu cantik deh, kayak bintang film itu” kata saya mulai merayu.
    “Masa sih Mas?” sepertinya dia terbuai dengan rayuan saya. Dasar anak masih 17 tahun.
    “Bener tuh, masa saya bohong, apalagi payudaranya sepertinya sama yang di film.”
    “Ih.. Mas bimo bisa aja” katanya malu-malu.

    Adegan film berganti cerita di mana seorang wanita mengulum 2 batang kemaluan dan kemaluan wanita itu sedang dijilati oleh lelaki lain. Tangan susy semakin keras memegang paha dan tangan saya.
    “Kamu terangsang ngga Sus?” tanyaku memancing.

    Dia menoleh ke arah saya lalu tersenyum malu, wah.. wajahnya nampak kemerahan dan bibirnya terlihat basah, apalagi di tambah wangi parfum yang di pakainya.
    “Kalau Mas, terangsang ngga?” dia balik bertanya.
    “Terus terang, aku sih terangsang, ditambah lagi nonton sama kamu yang benar-benar cantik ” rayu saya, dan dia hanya tertawa kecil.
    “Saya juga kayaknya terangsang Mas,” katanya tanpa malu-malu.
    Melihat situasi ini, tangan saya mulai meraba ke arah lain. Perlahan-lahan saya arahkan tangan kanan saya ke arah payudaranya dari luar baju seragam sekolahnya. Sedangkan tangan kiri, saya jatuhkan ke atas pahanya dan saya raba pahanya dengan penuh perasaan. Susy semakin menggelinjang keenakan. Mulus sekali tanpa cacat dan pahanya agak merenggang sedikit.
    “Aaahh, jangan Mas, Susy takut, Susy belum pernah beginian, nanti ada orang masuk mass.. oohh..” katanya sambil tangan kanannya memegang dan meremas tangan kanan saya yang ada di atas pahanya yang sedang saya raba, sedangkan tangan kirinya memegang sandaran kursi.

    Terasa sekali bahwa Susy juga terangsang akibat saya perlakukan seperti itu, apalagi ditambah dengan adegan film siswi anak sekolah Jepang yang dimasuki vaginanya dari belakang oleh seorang gurunya di ruangan kelas

    Saya yang sudah tidak tahan lagi, tidak peduli dengan kata-kata yang diucapkan Susy. Karena saya tahu bahwa dia sebenarnya juga ingin menikmatinya. Tangan kanan saya makin meremas-meremas payudara sebelah kanannya.
    “Oohh Maass.. jaangaan Maas.. ohh..” Susy semakin mendesah.

    Cerita Dewasa : Badan Susy makin menggelinjang dan dia rapatkan badan serta kepalanya ke dada saya. Tangan kiri saya pindah untuk meraba wajahnya yang sangat cantik dan manis.

    Turun ke leher terus turun ke bawah dan membuka dua kancing seragamnya. Terlihat gundukan belahan payudaranya yang putih dan mengencang di balik BH-nya. Tangan saya bermain di sekitar belahan dadanya sebelah kiri, saya remas-remas lalu pindah ke payudaranya yang sebelah kanan.
    “Ooohh.. Maas Bimoo.. oohh.. jaangaann.. mmhh..” saya semakin bernafsu mendengar suara rintihannya menahan birahi yang bergejolak.
    Dadanya semakin bergetar dan membusung ketika saya semakin meremas dan menarik BH-nya ke atas. Terlihat putingnya yang kecil dan berwarna merah yang terasa mengeras. Tangan kanan saya yang sejak tadi meraba pahanya, secara perlahan-lahan masuk ke balik roknya yang tersingkap dan meraba-raba celananya, yang ketika saya pegang ternyata sudah basah.
    “Ooohh.. Mass enakk.. teerruuss.. aahh..”

    Kepala Susy mendongak menahan birahi yang sudah semakin meninggi. Terlihat bibir merah membasah. Secara spontan, saya cium bibirnya, ternyata dibalas dengan buasnya oleh Susy.

    Lidah kami saling mengulum dan saya arahkan lidah saya pada langit-langit bibirnya. Semakin tidak menentu saja getaran badan Susy. Sambil berciuman saya pegang tangan kirinya yang di atas selangkangan dan saya suruh dia untuk meraba batang kejantanan saya yang sudah menegang dan kencang di balik celana panjang.
    “Mmmhh.. mmhh..” saya tidak tahu apa yang akan dia ucapkan karena mulutnya terus saya kulum dan hisap. Segera saya lepas semua kancing seragamnya sambil tetap menciumi bibirnya. Tangan saya membuka BH yang kaitannya berada di depan, terlihat payudaranya yang putih bersih dan besar dan perutnya yang putih tanpa cacat. Saya raba dan saya remas seluruh payudaranya.

    Hal ini membuat susy semakin menggelinjang. Tiba-tiba, Susy menarik diri dari ciuman saya.
    “Mas.. jangan diterusin, Susy ngga pernah berbuat seperti ini.” sepertinya dia sadar akan perbuatannya.

    Dia menutupi payudaranya dengan seragamnya. Melihat seperti ini, perasaan saya was-was, jangan-jangan dia tidak mau meneruskan. Padahal saya sedang hot-hotnya berciuman dan meraba-raba tubuhnya.

    Tetapi birahi saya yang tinggi telah melupakan segalanya, saya mencari akal agar Susy mau melampiaskan birahi yang sudah sampai ke ubun-ubun.
    “Jangan takut Sus, kita kan ngga akan berbuat jauh, saya cuma mau merasakan keindahan tubuh kamu.”
    “Tapi bukan seperti ini caranya.”
    “Bukannya kamu juga menikmati Sus?”
    “Iya, tetapi Susy takut kalau sampai keterusan, Mas!”
    “Percaya deh, Mas tidak akan berbuat ke arah sana.” Susy terdiam dan memandangi wajah saya, lalu saya membelai rambutnya. Saya tersenyum dan dia pun ikut tersenyum. Sepertinya dia percaya akan kata-kata saya. Film telah habis dan saya mematikan komputer. Saya berdiri dan secara tiba-tiba, saya mengangkat tubuh Susy.
    “Maass, Susy mau dibawa kemana?” dia berpegangan pada pundak saya.
    Baju seragamnya terbuka lagi dan nampak payudaranya yang montok.
    “Kita duduk di sofa saja.” Saya angkat Susy dan saya pangku dia di sofa yang ada di dalam ruangan bos.
    “Sus kamu cantik sekali..” rayu saya dan dia hanya tersenyum malu.
    “Boleh saya mencium bibir kamu..?” dia diam saja dan tersenyum lagi. Semakin cantik saja wajahnya.
    “Tapi janji ya Mas bimo ngga akan berbuat seperti di film tadi?”
    “Iya saya janji” Susy terdiam lalu matanya terpejam.
    Dengan spontan saya dekati wajahnya lalu saya cium keningnya, terus pipinya yang kiri dan kanan, setelah itu saya cium bibirnya,ternyata dia membalas. Saya masukkan lidah saya ke dalam rongga mulutnya.

    Birahinya mulai bangkit lagi. Susy membalas ciuman saya dengan ganas dan nafsunya melumat bibir dan lidah saya. Tangannya meremas-remas kepala dan pundak saya. Ciuman berlangsung cukup lama sekitar 20 menit. Sengaja tangan saya tidak berbuat lebih jauh agar Susy percaya dulu bahwa saya tidak akan berbuat jauh.

    Setelah saya yakin Susy sudah lupa, tangan saya mulai meraba perutnya yang telah terbuka. Lalu perlahan-lahan naik ke payudaranya.
    “Aaahh.. Mass teruuss..” desahnya. Ternyata birahinya mengalahkan kekuatirannya. Dengan penuh kelembutan saya sentuh putingnya yang sudah mengeras.
    “Aaahh.. aahh.. mmhh..” saya semakin meningkatkan kreatifitas saya.
    Putingnya saya pilin-pilin. Badan Susy menggelinjang keenakan, bibir saya turun ke bawah, saya jilati lehernya yang jenjang.
    “Ooouuhh Mass, teruuss, enaak Maass.” Susy terus mengeluh keenakan membuat libido saya makin meningkat.
    Kemaluan saya terasa tegang sekali dan terasa sakit karena tertekan pantat Susy. Lalu saya rebahkan dia di sofa sambil tetap menciumi seluruh wajahnya. Lalu saya jilati payudaranya sebelah kanan.
    “Maass Bimoo..” Susy berteriak keenakan.
    Saya jilati putingnya dan saya hisap dengan keras.
    “Aahh.. oouhh.. terruuss oohh.. enaakk.”
    Nampak putingnya semakin memerah. Lalu gantian putingnya yang sebelah kiri saya hisap. Seperti bayi yang kehausan, saya menyedotputingnya semakin keras. Susy makin menggelinjang dan berteriak-teriak. Tangan kiri saya lalu mulai meraba pahanya, saya buka pahanya, terus tangan saya meraba-raba ke atas dan ke arah selangkangannya. Jari saya menyentuh kemaluannya di atas celana dalam yang sudah basah. Awalnya dia bilang
    “Oouhh Maass jangaann..” tetapi kemuidan,
    “Oouughh Maass terruuss..” Saya masukkan jari tangan saya ke mulut Susy, lalu dihisapnya jari saya dengan penuh nafsu.
    “Mmmhh..” mulut saya terus tiada henti menghisap-hisap puting payudaranya secara bergantian.

    Tangan saya terus menekan-nekan kemaluan Susy. Sambil saya hisap, tangan kanan meremas-remas payudaranya, sedangkan tangan kiri,saya masukkan jari telunjuk ke sela-sela celana dalamnya.
    “Maass.. oohh.. janggaan oughh.. mmhh..” Susy terus mendesah-desah.
    Tangannya meremas-remas sofa. Setelah puas meremas-remas payudaranya, saya pegang dan saya tuntun tangannya untuk memegang kemaluan saya yang sudah tegang di balik celana panjang. Tanggan Susy diam saja di atas celana saya, lalu tangannya saya dekap di kemaluan saya. Lama-kelamaan Susy mulai meremas-remas sendiri kemaluan saya.
    “Oohh Sus.. enak Sus.. terus Sus..” walaupun kaku mengelusnya tetapi terasa nikmat sekali. Jari tangan kiri saya pun terus meraba kemaluannya, terasa bulu-bulu halus dan masih jarang. Jari tangan saya tepat berada di atas vaginanya yang sudah sangat basah, saya tekan tangan saya dan jari telunjuk saya masukkan perlahan-lahan untuk mencari clitorisnya.

    Tubuh Susy semakin menggelinjang, pantatnya naik turun.
    “Maass, jangan Maas.. Susy ngga kuat Maass.. ooughh.. aahh”
    Saya tahu Susy akan mendekati klimak sebab tangannya mencengkeram erat kemaluan saya.
    “Maass.. aahh..” tiba-tiba tubuh Susy mengejang hebat, tubuhnya bergetar kuat, tanda dia telah mencapai klimak.
    Tubuhnya langsung lemas tidak berdaya, matanya terpejam. Saya kecup bibirnya dengan lembut, lalu matanya perlahan terbuka.
    “Mas.. Susy sayang kamu.”
    “Saya juga sayang kamu Sus”
    Saya kecup lagi bibirnya dan dia pun membalas sambil tersenyum. Saya lihat di payudaranya terdapat beberapa tanda merah bekas saya hisap.
    “Ihh.. Mas nakal, tete Susy dibikin merah..” dibiarkannya dadanya terlihat dengan bebas tanpa ditutupi.
    “Habis tete kamu montok dan gemesin sih.. besar lagi.” kataku sambil mengusap wajahnya yang berkeringat.
    “Mas, kok anunya ngga keluar cairan kaya di film tadi sih..?” tanyanya tiba-tiba.
    Rupanya dia benar-benar belum mengenal seks. Kebetulan nih untuk melanjutkan jurus yang kedua.
    “Kamu pengen punyaku keluar air mani?” tanyaku.
    “Iya, Susy pengen lihat, kayak apa sih?”
    Tanpa pikir panjang, langsung saja saya buka celana panjang dan CD saya. Langsung saja kejantanan saya keluar dengan tegaknya. Ukuran punya saya lumayan besar, besar dan panjang sekitar 18 cm. Susy langsung terbelalak matanya melihat senjata saya yang ingin menagih kenikmatan yang ditunggu-tunggu.
    “Ya ampun Mas.. besar banget punya Mas..”
    Saya raih tangan Susy dan saya suruh dia meraba dan mengocoknya. Tampak Susy agak gugup dan gemetar karena baru sekali melihat langsung dan memegang burung laki-laki.
    “Aah.. Sus enak banget, terus Sus.. ahh..”
    Lama kelamaan Susy terbiasa dan merasa pintar mengocoknya. Saya remas-remas payudaranya.
    “Mas, ahh.. Susy masih lemas.. ahh..”
    “Sus, cium dong punyaku” pinta saya.
    Langsung saja dia menciumi batang kejantanan saya, mungkin dia belajar dari film tadi.
    “Terus Sus, emut Sus biar keluar aahh.. kamu pintar Sus.. emut Sus..” pinta saya lagi.
    “Ngga mau, Susy ngeri, lagian ngga cukup di mulut Susy”
    Posisi Susy duduk di sofa, sedangkan saya berdiri menghadap Susy. Saya remas buah dada Susy,
    “Ahh Maass..”
    Ketika dia membuka mulutnya, langsung saja saya masukkan batang kemaluan saya ke mulutnya dan saya keluar masukkan batang kejantanan saya.
    “Mmmhh.. mmhh..” Susy sepertinya kaget, tetapi saya tidak peduli, justru Susy yang sekarang menyedot batang kejantanan saya.
    “Aaahh.. Sus kamu pintar sus.. terus ah.. enaak..”
    Saya yang juga baru pertama kali berbuat seperti itu, sebenarnya sudah ingin keluar, tetapi sekuat tenaga saya coba tahan. Susy rupanya sudah lupa diri, dia semakin bernafsu mengulum dan menyedot batang kemaluan saya, sedangkan kedua tangannya memegang pantat saya.

    Cepat sekali dia belajar. Saya membungkuk dan kedua tangan meremas paha Susy, lalu saya buka kedua belah pahanya, Susy mengerti lalu merenggangkan pahanya sambil mengangkat pahanya. Segera saya buka resleting roknya dan saya angkat roknya sehingga nampak CD yang berwarna putih. Tangan kanan saya segera meraba dan menekan-nekan belahan vaginanya yang tertutup CD, sudah basah.
    “Mmhh.. mmhh..” Susy menggelinjang dan terus mengulum-ngulum, tampak mulutnya yang kecil mungil agak kesusahan. Saya buka baju seragam dan BH-nya, dia melepas kulumannya dan saya rebahkan tubuhnya di sofa panjang. Saya tarik roknya ke bawah sehingga tinggal CD-nya yang tersisa, lalu saya membuka baju sehingga saya telanjang bulat alias bugil. Mata Susy terpejam, segera saya lumat bibirnya dan dia pun membalas.

    Tangannya kirinya tetap memegang batang kejantanan saya dan tangan kanannya meremas-remas pundak saya. Sedangkan tangan kanan saya membelai-belai rambutnya dan tangan kiri tetap meraba CD Susy yang sudah sangat basah. Saya masukkan tangan ke dalam CD-nya, terus turun ke bawah tepat di belahan vaginanya, lalu jari-jari saya bermain-main di belahan vaginanya yang sudah banjir.
    “Aaahh Maass.. oughh.. ohh..” dia terus menggelinjang. Pantatnya naik-turun mengikuti gerakan tangan. Mulut dan tangan kanan saya langsung mengisap dan meremas-remas tetenya.
    “Aaahh Maass.. teruuss.. aahhgghh..” desahnya.
    Tangan Susy meremas-remas burung saya yang sudah tegang segera ingin masuk ke sarangya Susy.

    Segera saya buka celana dalamnya. Dan mulut saya mulai turun ke bawah mencium perutnya dan perlahan-lahan saya ciumi bulu-bulu halus dan vaginanya. Tangan Susy meremas-remas rambut saya. Saya buka belahan vaginanya dan nampak kelentitnya yang mungil berwarna merah. Segera saya jilat dan hisap kelentitnya.
    “Aaagghh Maass oouhh.. oughh..” kepala Susy mendongak dan bergerak ke kiri dan ke kanan merasakan kenikmatan yang luar biasa yang baru sekali dialaminya, begitu juga dengan saya. Saya sedot liang vaginanya yang masih perawan dan berwarna merah.
    “Oouhh.. Mass, Susy ngga kuat mass.. oohh.. aahh..” tiba-tiba tubuh Susy bergetar hebat, pantatnya bergerak ke atas dan bergetar keras.
    “Aaahh..” Susy mencapai klimak yang kedua kalinya.
    Saya hisap semua cairan yang keluar dari lubang vaginanya.

    Kemudian tubuhnya kembali lemas, matanya terpejam. Segera saya buka pahanya lebar-lebar dan arahkan batang kejantanan saya tepat di liang vaginanya. Susy merasakan sesuatu yang menekan kemaluannya. Matanya terbuka sayu dan lemas.
    “Mas.. jangan maass, Susy masih perawan.” katanya tetapi pahanya tetap terbuka lebar.
    “Katanya Susy pengen ngelihat punya Mas keluar cairan.”
    “Iya, tetapi Susy ngga pernah beginian, Susy ngeri dan takut sakit..”
    “Jangan kuatir, Mas pasti pelan-pelan.”
    Segera saya basahi batang kemaluan saya dengan ludah, setelah itu saya arahkan ke lubang vaginanya, setelah pas, perlahan-lahan saya tekan masuk, sempit sekali rasanya.
    “Achh Mass sakit..” tampak wajahnya menahan sakit
    “Pelan-pelan Mas, sakit!” segera berhenti aksi saya mendengar keluhannya. Setelah dia mulai tenang, saya tekan sekali lagi.
    “Akhh.. Maass.. pelan-pelan.” tangannya memegang sofa dengan kuat.
    “Tenang Sus, jangan tegang, nanti juga enak.”
    Kemudian saya lumat bibir Susy, dan dia pun membalas, segera saya tekan lagi sekuat tenaga. Saya mencoba sekali lagi, lalu melenceng keluar. Tidak putus asa, saya coba lagi.
    “Achh.. Mass Bimo, sakit!”
    Saya tidak peduli dengan teriakannya, dengan lebih agak keras saya tekan kemaluan saya dan, “Bless..” torpedo besar saya masuk setengah, terasa ada yang robek di lubang kemaluannya.

    kepala Susy mendongak ke atas menahan sakit, Saya diamkan beberapa saat, lalu saya tekan lagi dan masuklah semua batang kejantanan saya ke sarang Susy.
    “Achh Mas.. sakiitt.. pelan-pelan Mas.” saya berhenti sebentar, lalu saya coba masukkan lagi. Semakin dia berteriak, semakin bertambah nafsu saya. Lalu saya tekan sekuat tenaga dan masuklah semua senjata keperkasaan saya. Saya keluarkan pelan-pelan dan saya masukkan lagi dan seterusnya.
    “Ahh.. ahh.. Mass sakit.. teruuss ahh.. mmhh..”
    Kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan. Rupanya dia mulai terangsang lagi. Semakin lama, saya percepat goyangan. Tangan saya meremas-meremas payudaranya.
    “Ohh Sus.. kamu cantiik Sus..”
    “Mass, teruss Mass, akhh.. Susy ngga kuat Mass.. aghh..” pantatnya ikut naik turun mengikuti irama pantat saya yang naik turun. Saya merasakan nikmat yang tiada tara. Terasa ada sesuatu yang kuat ingin keluar dari alat vital saya, rupanya saya akan segera klimaks.
    “Maass.. oougghh Mass, Susy ngga tahaan.. oughh Mas Bimoo.. aahh!” Susy berteriak histeris sambil tubuhnya bergetar dan pada saat yang bersamaan keluarlah air mani saya menyembur dengan deras ke dalam vagina Susy.
    “Ooughh Sus saya keluaarr, oohh.. creet.. crreet.. creett..” sperma saya mengalir dengan kencang, tubuh saya bergetar dan berguncang hebat.
    Tangan Susy mencengkeram erat pundak saya dan saya mendekap erat tubuh Susy yang putih mulus. Setelah itu kami berdua langsung lemas. Terasa ada sesuatu yang menarik-narik dan menjepit batang kejantanan saya. Terasa hangat batang kemaluan saya. Banyak sekali cairan yang keluar.

    Mata Susy terpejam merasakan kenikmatan yang ketiga kalinya. Tubuhnya benar-benar tidak berdaya dan pasrah. Tubuh kami tetap berpelukan dan kejantanan saya tetap di dalam kemaluannya.

    Saya ciumi bibir dan seluruh wajahnya. Setelah itu saya lepas tubuhnya dan dari lihat batang saya dan vaginanya ada cairan darah perawan yang menetes di bibir vagina dan sofa. Sesaat kemudian, nampak Susy menitikkan air mata.
    “Mas.. kenapa kita melakukan ini, Susy sudah tidak perawan lagi..” dia terus mengeluarkan air mata. Saya terdiam, dalam hati menyesal, mengapa saya sampai lupa diri dan betapa teganya telah menodai seorang gadis yang bukan milik saya. Saya seka air matanya sambil mencoba menenangkannya.
    “Maafkan saya Sus, saya lupa diri, saya akan mempertanggung-jawabkan perbuatan saya Sus.”
    “Mas, peluk Susy Mas..” segera saya peluk dia dan cium keningnya. Dia pun memeluk saya dengan eratnya. Tubuh kami masih bugil,
    “Susy sayang Mas bimo”
    “Saya juga sayang kamu” jawab saya.
    Setelah itu dia tersenyum, tetapi air matanya tetap mengalir, saya seka air matanya. Setelah puas saling berpelukan, kami segera memakai pakaian. Bercak darah Susy mengenai sofa atasan saya. Saya ambil sapu tangan dan mengelap hingga bersih.
    “Mas, Susy mohon jangan ceritakan ini pada siapa-siapa!”
    “Saya ngga akan cerita pada siapa-siapa, ini adalah rahasia kita berdua.”
    Setelah semua rapih, kami kembali berpelukan. Setelah itu kami keluar dari ruangan bos. Tidak begitu lama, teman-temannya masuk dan mengajaknya pulang.

    Cerita Dewasa : Besok paginya, Susy datang duluan dan ketika saya masuk,
    “Selamat pagi Mas” dia memberi salam. Ah, senyumnya manis sekali,
    “Selamat pagi sayang”
    Saya hampiri dia dan kecup keningnya lalu bibirnya. Dia membalas ciuman tadi. Ah, indah sekali hari ini. Susy masih PKL 2 minggu lagi.

    Perbuatan kami kemarin bukan membuat kami insyaf, kami berdua melakukan lagi di ruangan bos, di meja, di kursi, di balik pintu, dengan posisi berdiri atau doggie style, seperti yang pernah kami lihat di film BF.

    Terkadang Susy saya suruh membolos dan janjian di hotel. Kami sering melakukannya dari pagi hingga sore. Ternyata Susy orang yang hiperseks dan gampang terangsang.

    Benar-benar kenikmatan yang tiada tara, kami tidak pernah menyesali. Setelah 2 minggu berlalu, mereka telah selesai PKL, hubungan kami tetap berlanjut hingga akhirnya, dia di jodohkan oleh orang tuanya.

  • MELISSA MASTURBATINGIN

    MELISSA MASTURBATINGIN


    1843 views

  • Maki Mizusawa Kirari 41 Sh

    Maki Mizusawa Kirari 41 Sh


    1318 views

  • Majalah Dewasa Edisi Shinta Bebi

    Majalah Dewasa Edisi Shinta Bebi


    1289 views

    Duniabola99.org– Selain sibuk di dunia model pemilik nama lengkap Shinta Bebi ini sedang meniti karir menjadi seorang penyanyi seperti Cita Citata penyanyi dangdut yang sedang naik daun. Shinta Bebi model kelahiran Lampung 29 Juli 19912 ini sedang mempersiapkan singel lagu untuk soundtrack sebuah film.

    Bagaimana pose seksi dari Shinta Bebi di majalah Gress, berikut foto lengkapnya.

     

  • Redheaded Euro first timer taking cumshot on hairy pussy outdoors

    Redheaded Euro first timer taking cumshot on hairy pussy outdoors


    1809 views

    Duniabola99.org– Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Hot Asian Squirting With Sexy Japanese Doll Maika

    Hot Asian Squirting With Sexy Japanese Doll Maika


    1294 views

  • Cerita Dewasa Bibiku Pendamping Setiaku

    Cerita Dewasa Bibiku Pendamping Setiaku


    1981 views

    Cerita Seks Terbaru – Bermula dari 5 tahun silam, ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di Jakarta saat itu umurku baru 18 tahun dan baru lulus SMA. Sebagai seorang pemuda perantau yang masih lugu, saya ke pulau Jawa untuk melanjutkan studi dan mengadu nasib. Paman dan Bibi yang tinggal di sebuah kota kecil B sebelah timur Jakarta. Dengan berbekal alamat rumah Paman, saya memutuskan untuk langsung berangkat ke kota B dengan menggunakan bis. Situs Idn Poker

    Tiba di kota B sudah menjelang sore hari, kedatanganku disambut dengan baik oleh Paman dan bibiku, sudah sebulan aku tinggal dirumah mereka dan aku diperlakukan sangat baik oleh mereka maklum mereka tidak memiliki anak, sehari-hari kusibukan diriku dengan membantu bibik berbelanja kebutuhan warung di agen sambil menunggu panggilan kerja, selama aku tinggal dirumah mereka ku perhtikan Pamanku sangat jarang berada di rumah tekadang dalam seminggu hanya sekali pamanku berada di rumah, saat itu tidak ada dalam pikiranku kalau paman memiliki dua isteri karena yang kutahu hanya Bibik lah isteri Paman satu-satunya dan aku pikir mungkin karena kesibukan Paman sebagai sopir Ekspedisi lah yang membuat Paman jarang pulang, menginjak bulan kedua aku mulai merasakan ada perubahan di rumah paman dan bibiku, pada suatu malam ketika Pamanku pulang kerumah setelah seminggu tidak pulang, ku dengar keributan antara Paman dan Bibiku saat itu kudengar Bibi menuduh Paman telah membohongi dirinya dan telah kawin lagi dengan wanita lain, hanya itu yang aku dengar dari keributan antara bibi dan pamanku selebihnya aku tutup kuping dan ngeloyor masuk kamar untuk tidur.

    Hari-hari berikutnya kulihat Bibiku tampak murung dan lebih banyak mengurung diri di kamarnya sedangkan Pamanku sebagaimana kebiasaannya tidak pernah ada dirumah otomatis kegiatan toko kelontong dirumah aku yang ngurus, Pada Suatu malam setelah menutup pintu toko kulihat bibiku keluar dari kamarnya menggunakan daster tipis dengan wajah sendu memanggilku mengajak aku ngobrol sambil nonton TV, pada saat ngobrol tersebut ku coba menghibur Bibiku sambil melaporkan keuangan toko, namun kulihat sepertinya Bibiku kurang respon terhadap obrolanku dan lebih banyak melamun, kemudian kuberanikan diriku untuk bertanya kepada Bibiku apa yang sebenarnya terjadi dengan harapan aku dapat membantunya, tiba-tiba Bibiku menangis kemudian menceritakan kejadian yang sebenarnya bahwa ternyata Pamanku telah kawin lagi dengan wanita lain dan sudah memiliki anak umur 2 tahun dari wanita tersebut, sambil mendekatinya kucoba menghibur bibiku untuk bersabar,

    tiba-tiba bibiku memeluku da tangisnya makin menjadi-jadi dalam tangisnya ia berkata lebih baik mati daripada dimadu dengan Jablay, kuusap-usap punggungnya sambil ku menasehatinya agar bersabar, bibiku makin memelukku dengan kencang, aku yang selama ini gak pernah dipeluk perempuan, pelukan erat bibiku tersebut membuat nafsuku berdiri, aku yang selama ini sering membayangkan bibiku dan mengintip bibiku ketika mandi, di usianya yang ke 37 bibiku masih terlihat gempal dan cantik mungkin karena bibi belum pernah hamil dan melahirkan, hilang ras ibaku terhadap bibi dan aku mulai berani untuk mengalihkan usapanku dari pungung dan kerambutnya dan daerah leher, dari cerita teman-temanku sewaktu SMA bahwa wanita apabila dibelai didaerah leher dan daerah sekitar kuping maka akan terangsang dan trik tersebut aku coba pada bibi, dibelai seperti itu bibi hanya diam namun tidak berapa lama tiba-tiba bibiku mendorongku sehingga tertidur disopa kemudian menarik celana pendekku berikut kolornya sehingga kontolku yang sudah berdiri tegak keluar dan tanpa basa-basi lagi kemudian memegang dan mengulum kontolku, aku sempat kaget dengan ulah bibiku tersebut, aku gak mengerti apa sebab bibiku berbuat seperti itu apakah karena belianku atau sebab lain, Situs Bandar Ceme

    karena kuluman bibi dikontolku sangat nikmat akhirnya kuputuskan untuk mnikmati saja toh selama ini hal ini yang aku inginkan, setelah puas mengulum kontolku kira-kira 5 (lima) menit lamanya kemudian bibiku melepaskan kulumannya dan berdiri melepaskan daster berikut celana dalam dan BH yang dikenakannya, aku hanya tertegun menikmati pemandangan indah tubuh bibiku, kulihat memeknya yang dihiasi bulu yang agak tebal dan buah dadanya yang masih tegak berdiri maklum gak pernah dipake untuk nyusui bayi, kemudian bibiku meminta aku untuk berdiri dari sopa setelah aku berdiri bibiku gentian rebahn di sopa sambil mengangkangkn pahanya terlihat lubng memeknya yang merah merekah dan telihat sudah basah, kemudian bibiku meminta aku untuk segera memasukkan kontolku kelubang memeknya, karena aku sebelumnya gak pernah punya pengalaman dalam hal ngentot tanpa ba.. bi ..bu lagi aku masukkan kontoku kedalam memek bibiku sesuai dengan perintahnya, ketika kontolku masuk terasa memek bibi enak sekali, hangat dan sempit, sambil mendesah nikmat bibiku meminta aku untuk memompa kontolku didalam memeknya setelah menggenjotnya kurang lebih 10 menit tiba-tiba kurasakan ada desakan dari dalam kontolku yang ingin keluar setengah tersengal-sengal menahan nikmat kukatakan pada bibiku akua mau keluar, shut bibiku keluarkan didalam saja Wan ….aaah bibi juga ah…ahh mau keluar, bebarengan dengan semprotan air maniku yang menyembur didalam memeknya, bibi mergang dan mendesah ahh…ahh bibi keluar saying, setelah itu kami berpakaian dan duduk di sopa seperti semula dengan perasaan tak karuan kucoba memint maaf kepada bibi karena aku telah berani berbuat lancang menyetubuhinya, namun dijawab Bibi …gak perlu minta maaf Wan, Bibi juga menikmati kok, toh selama ini bibi juga kesepian karena sering ditinggal Pamanmu,

    selain itu Bibi juga ingin balas dendam sama Pamanmu dan ingin membuktikan bahwa Bibi juga bias Hamil dan tidak mandul, mendengar hal tersebut aku hanya tertegun, tiba-tiba bibiku menepuk pundakku kamu menyesal ya Wan keperjakaanmu bibi renggut, enggak kok Bik selama ini aku sering menghayal dapat meniduri bibik bahkan kalau onani juga yang Iwan hayalkan adalah Bibi, habis bibi cantik dan montok sih jawbaku, dengan manja bibiku mencubit pahaku ih… kamu nakal masak bibik sendiri kamu hayalin, … ya udah mulai sekarng kamu gak usah ngayal lagi kamu bias langsung ngajak Bibi begituan kata bibiku, yang benar bik aku boleh gitu lagi dengan bibik kataku,…. Iya jawab bibiku mulai malam ini kamu tidur sama bibik, selanjutnya bibiku mengajakku ke kamar mandi untuk buang air kecil, sampai dikmr mandi tanpa menutup pintu dan tanpa segan segan lagi bibiku langsung jongkok dan pipis didepanku kulihat memeknya yang tadi aku sogok-sogok pake kontolku merekah indah mengeluarkan air kencing membuat kontolku bangun kembali, ih..ih pengen lagi yah kok bangun udah nanti di kamar aja tolong ambilkan air untuk cebok Bibik Wan kata bibiku mengagetkan aku yang lagi horni melihat memeknya, selesesai buag air kecil sambil berpelukan kami masuk kedalam kamar tidur ku yang letaknya tidak jauh dari kamar mandi didalam kamar kami masing-masing langsung membuka pakaian yang dikenakan kemudian bibi rebahan di atas ranjang dengan posisi kaki mengangkang kemudian diikuti aku dengan posisi diatas seperti akan menindihnya tidak seperti sebelumnya yang langsung memasukan kontolku kedalam memeknya kali ini aku mulai dengan mencium bibirnya dan dibalas oleh bibik sedangkan tnganku meremas buah dadanya dan tangan bibi membelai mesra kontolku, setelah puas berciuman kemudian aku turun menghisap putting susu bibik,

    bibik hanya bias meracau Huh… hah… hah enak saying terus hisap saying setelah puas menghisap dan meremas kedua putting susunya perhatianku mulai tertuju kepada memeknya yang sudah banjir dengan cairan yang keluar dari memeknya kemudian kudekatkan hidungku tercium bau memek yang sangat merangsang aku selanjutnya kujilat memeknya dan terasa asin putting susu kemudian sambil ku rojok-rojok memeknya menggunakan dujari tangan kanan ku kuhisap itil Bibik , akibat perbuatan ku terhadap memeknya, gerakan Bibik tubuh makin gak karuan sambil menggelinjal kekanan dn kekiri bibik meracau Aduh… Wan enak sekli Bibik Gak tahan sayng Bibik gak pernah diginiin sama Pamanmu sayang cepat sayang masukkan kontomu Bibik udah gak tahan ahh…ahh…ahh, setelah puas menghisap itil dan merojok-rojok lubang memek Bibik kemudian kuarahkan kontolku yang berdiri tegak ke memek Bibik dan menekannya pelan, pada saat ****** ku masuk kedalam memeknya, Bibik meracau dengan mengatakan “Teruss.. Wan..! Tekan..! Huh.. hah.. huh.. hahh.. ditekan.. enakk sekali.. Bibik rasanya.. nikmatt.. teruss.., Bibik udah mau nyampen nih.. peluk Bibik yang erat Wan..!” desahnya mengiringi gerakan kami. Agen Idn Poker

    Sementara itu saya merasakan makin kencang jepitan vagina Bibik.

    “Saya udahh.. mauu.. jugaa.. Bik..! Goyang.. Bik.., goyang..!”

    Dan akhir.., pembaca dapat merasakannya sendiri. Akhirnya kami terkulai lemas sambil tidur berpelukan.

    Jam 7 Pagi kami bangun, dan kemudian mandi bersama. Saya meminta Bibik menungging, dan saya mengusap pantat dan vaginanya dengan baby oil. Rupanya usapan saya tersebut membuat Bibik kembali horny, dan meminta saya untuk memasukkan kembali ****** saya dengan posisi menungging. Tangan saya mempermainkan kedua putingnya.

    “Teruss.. ohh.. teruss.. yang dalam Wan..! Kok begini Bibik rasa lebih enak..!” katanya.

    “Bibik goyang dong..!” pinta saya.

    Sambil pantatnya digoyangkan ke kiri dan ke kanan, saya melakukan gerakan tarik dan masuk.

    “Oohh.. ahh.. uhh.. nikmat Wan.. terus..!” desahnya.

    Akhirnya Bibik minta ke kamar, dan mengganti posisi saya telentang. Bibik duduk sambil menghisap putingnya.

    “Ohh.. uhh.. nikmat Wan..!” katanya.

    Kadang dia menunduk untuk dapat mencium bibir saya.

    “Bibik.. udahh.. mau nyampe lagi Wan.. uhh.. ahh..!” katanya menjelang puncak kenikmatannya.

    Dan akhirnya saya memuntahkan sperma saya, dan kami nikmati orgasme bersama. Hari itu kami lakukan sampai 3 kali, dan Bibik benar-benar menikmatinya seangkan toko hari itu sengaja tidak buka

    Tak terasa sudah tiga bulan perselingkuhan aku dengan Bibik tersebut sudah berjalan tanpa diketahui oleh Pamanku atau orang lain karena sejak kejadian rebut dengan Pamanku, Paman hanya sekali datang kerumh untuk meminta maaf sama Bibik namun Bibik tidak mau memaafkannya dan mengusir Pamanku untuk pergi, sejak kepergian Pamanku, aku dan Bibik semakin bebas, hamper setiap ada kesempatan kami melakukannya hinga akhirnya Bibik hamil karena aku, aku meminta bibiku untuk menggugurkan kandungannya namun bibik menolaknya dengan alasan sudah lama dia mendambakan seorang anak dan dia senang dapat membuktikan ke pada Pamanku bahwa yang mandul sebenarnya bukan Bibik tapi Paman dan anak yang lahir dari isteri kedua Paman tersebut bukan anak Paman melainkan anak orang lain tetapi hingga anak aku dan bibiku tersebut lahir dan sekarang sudah berumur 2 tahun Paman tidak pernah kembali kerumah, sampai sekarang aku masih setia menemani Bibikku dan sesuai dengan permintaan Bibikku, aku tidak kerja melainkan mengurus toko yang sekarang sudah menjadi Toko besar atau Agen, dari penghasilan toko tersebut aku dapat membiayai kehidupan ku dengan bibik dan anakku bahkan sekarang aku sudah hidup mapan.

  • Foto Bugil An Umemiya Di Telanjangi Teman-Temannya Di Lapangan

    Foto Bugil An Umemiya Di Telanjangi Teman-Temannya Di Lapangan


    1991 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Video Bokep Nami Itoshino

    Video Bokep Nami Itoshino


    3477 views

  • Cerita Dewasa Pijat Plus-Plus Untuk Melepas Penat Karena Lembur

    Cerita Dewasa Pijat Plus-Plus Untuk Melepas Penat Karena Lembur


    1329 views

    Duniabola99.org – Badan terasa lelah habis ada kerjaan dikantor yang membuat pikiran penat, untuk itu saya berfikir untuk merilekskan badan saya di tempat panti pijat plus di kawasan Jakarta, untuk memilih tempat panti pijet yang special saya menuju kesebuah tempat dimana panti pijet tersebut dekat dengan warung makan, enaknya gini, habis dipijet badan terasa bugar apabila langsung makan , menurutku begitu.

    kemudian tidak lama lagi saya bergegas masuk ke tempat panti pijet yang saya pilih, disambut oleh beberapa wanita cantik yang memakai celana gemes, langsung saja menuju ke resepsionisnya, Saya pesan Mbak Sxx ke Mbak Axx (resepsionisnya),

    kemudian saya dipersilakan ke kamar VIP 304, berarti saya naik ke lantai 3, dengan kondisi kamar seperti di atas. Setelah masuk kamar yang telah disediakan, akupun langsung mencopot semua baju dan celana kecuali CD saya, untuk segera dipijet oleh wanita yang saya pilih,

    “Selamat siang Pak”, sapa Mbak Sxx.
    “Siang”, jawabku.
    “Mau minum apa Pak?”, tanyanya.

    “Teh plus krem panas tanpa gula!” kemudian dia pergi ke pesawat telepon di luar ruangan, dan kembali ke kamar lagi. Saat aku akan naik ke tempat tidur..

    “Pakai krem nggak Pak?” tanya Mbak Sxx.
    “Pakai!” jawabku singkat.
    “Kalau gitu sekalian dilepas aja CD-nya nanti kena krem”, kata Mbak Sxx.

    Karena sudah telanjur tidur telungkup dengan kaki rapat, “Tolong dong lepasin!”, seruku. Kan malu belum kenal udah mau lihat rudal mengkeret aja, jadi sambil tidur, CD-ku diplorotin sama dia, tentunya dengan melebarkan sedikit kakiku.

    “Mbak AC-nya boleh nggak dimatiin aja, soalnya saya nggak kuat dingin?” Ini trikku karena dia pasti kepanasan, bayangin saja dia jalan sana-sini, mijat, pakai baju komplit, paling tidak blazer akan di lepas, dan tinggal kaos tanpa lengan (bahkan Mbak Soxx, kaos tanpa lengannya di angkat hingga bawah bra 42FF-nya). Jangan lupa letakkan rudal pada posisi yang aman, bila sewaktu-waktu berubah ukuran, tidak sakit.

    Mulailah pijat tanpa krem ke seluruh tubuhku, dimulai dari telapak kaki, betis, paha, pantat, pinggang, punggung. Karena letak kedua kakiku agak rapat, saat dia memijat bagian telapak kaki, otomatis kakiku tertarik dengan sendirinya masing-masing terbawa ke tepi tempat tidur sehingga posisi kakiku terbuka lebar (akhirnya aku tahu maksud posisi ini untuk dapat memijat bagian dalam pahaku, menyenggol biji sedikit).

    Saat memijat punggung dia naik ke tempat tidur dengan menduduki pantatku, dan paha bagian dalamnya menyentuh pinggangku, terasa dingin dan halus. Hasil sensor pantatku mengatakan bahwa dia menggunakan celana ketat hingga pangkal paha.

    Saat tangannya mendorong dari pinggang ke pundak, otomatis posisinya agak menunduk, terasa ada dua hal yang membuat sensor probe-ku over range. Pertama, itu payudara 38D menyentuh punggung, walau masih dibungkus bra dan kaos ada rasa kenyal gimana gitu.

    Kedua, Saat diduduki pasti daerah lobang pantat dia kan yang nempel di pantatku, nah saat dia menunduk otomatis daging vagina yang tembem seperti tutup bagasi VW Kodok-ku menyentuh pantatku dan ada rasa seperti kedutan, mungkin karena dia tekan pundakku sehingga tumpuannya ada di tutup bagasi itu.

    Hingga akhirnya memijat bagian lipatan paha dalam yang kadang-kadang ujung jarinya menyentuh rambut di sekitar biji (kalau aku bilang sih bukan pijat plus tapi sentuhan atau lebih halus lagi. Padahal belum pakai krem, kalau dia sebelum melakukan ini dia bilangPunten, maka lain kali kalau ke sini lagi, aku langsung order banyakin Puntennya saja, sayang dia nggak bilang).

    Untuk ukuran pria normal, digituin sih ya pasti kemaluanku bangun, ibarat dongkrak mobil, otomatis pantat keangkat, karena volume kemaluan terisi penuh, untung sudah pada posisi, coba kalau lagi ketekuk, pasti tuh pantat lebih tinggi lagi ngangkatnya.

    Lama nggak ngobrol, hanya mendengarkan musik sayup-sayup, dan nampaknya dia sudah menguasai keadaan-aman terkendali (lihat pantatku kadang naik dan merasakan pangkal kemaluanku keras saat pijat dekat biji tadi), keluarlah pertanyaan standar PPT.

    “Ke sini sama teman Pak?” tanya Mbak Sxx.
    “Nggak” jawabku.
    “Sudah pernah ke sini?”
    “Sudah..” agak berbohong, biar aku tahu servicenya nanti seperti apa, soalnya sesama WP mereka juga bersaing baik wajah, teknik, dan lain-lain.
    “Dengan siapa Pak?”
    “Wah aku lupa namanya, nggak ngingetin sih!” jawabku. Kalau kamu jawab nama WP-nya nanti dia akan tanya diservice apa aja, bayar berapa dan lain-lain.
    “Berarti sering dong Pak”,
    “Nggak juga, asalnya dari mana Mbak?” tanyaku.
    “Bandung”, pembicaraan terhenti.

    Dia mulai memijat dengan krem yang cukup banyak (ini pijat plus apa lulur krem) semuanya dari arah bawah ke atas (mungkin maksudnya ke arah jantung, agar peredaran darah lancar, nah bisa bayangkan peredaran darah lancar, kemaluan jadi keras, apa nggak tinggal muncrat saja) tapi teknik pijatnya cukup baik (menurutku) pada daerah tanpa titik rangsang dia akan tekan,

    tapi bila di daerah titik rangsang berubah tekanannya (bukan pijat tapi sentuhan) bayangkan aku dibikin tegang-nggak-tegang-nggak dan seterusnya, disinilah seninya seks, kalau cuma masukin – muncrat – tidur ngorok nggak ada seni, hanya kewajiban memenuhi kebutuhan.

    Urutan pijat plus dengan krem dilakukan sama seperti tanpa krem, hanya saat dia mulai ke daerah pantat, dia ada di sisi kiriku dekat pinggang, dengan usapan dari paha luar ditarik ke atas masuk antara biji dan paha dalam mengitari lubang anus (yang terkadang sengaja disentuh) dengan kedua tangan secara bergantian, otomatis pantatku naik lagi, pindah ke betis, terus kembali ke pantat lagi (dalam hatiku harus sabar nih,

    bayangin coba kamu dirangsang terus dicuekin, dirangsang turus di cuekin dan seterusnya), pantas memang lobang pantat itu enak kok kalau dielus-elus, nggak pria atau wanita sama saja, apalagi di masukin. Kemudian dia pindah ke sisi kanan, kembali aku di rangsang terus di cuekin (memijat di tempat lain tanpa menghiraukan rudal yang sudah tanggung), di rangsang terus di cuekin dan seterusnya).

    Setelah tahu bahwa kemaluanku keras (dengan menyentuh pangkal kemaluanku dia tahu kalau aku sudah ereksi) berarti aman terkendali, sebab kalau nggak bangun berarti dia harus bersusah payah untuk membangunkan agar dapat tip khusus. Dia pindah memijatnya ke pundak terus ke pinggang terus tangan (benar-benar dibuat kesal nih kemaluanku).

    Untuk pinggang dia tidak menduduki pantatku lagi, karena banyak krem, takut bajunya kotor (sebelumnya aku protes kok nggak seperti tadi mijatnya?). Setelah itu dia kembali lagi ke pantat dan melakukan pijatan seperti tadi lagi, terpaksa aku protes keras.

    “Teteh! (kakak; bahasa Sunda) tolong dong jangan dibikin pusing nih!” kataku.
    “Memangnya kenapa, Pak?” tanyanya.
    “Itu mijatnya bikin pusing nih”,
    “Ya udah Bapak diam saja, ikutin saja yah!”
    “Ya sudah”,
    “Tetapi nanti tip-nya spesial ya Pak!” tuh kan benar.

    Disinilah triknya saat kita lagi butuh banget, dia memberikan penawarannya, memang hampir semua WP berusaha mati-matian secara singkat dan seksama membuat kita tegang dan bikin pusing, yang akhirnya kalau sudah nggak kuat akan mengeluarkan work-order.

    “Berapa spesialnya?” kataku lagi.
    “Biasanya $100”,

    “Ya sudah”, tanpa merinci lagi work-order seperti apa yang akan dia lakukan (soalnya aku belum tahu) lebih gila lagi aku belum tahu apakah di dompet ada $175 ($75 kamar $100 tip) dan seingatku cash only.

    Disinilah kelakuan para pria, di otak kepalanya yang lebih besar bisa dikalahkan dengan isi kepala bawahnya yang cenderung lebih kecil tapi bisa bikin kepala bagian atas tips buat para wanita.

    Mulailah dia meraba dengan menambah krem tadi dengan baby oil (mungkin, soalnya rasanya lebih cair) di bagian pantat, terus meraba dengan ketajaman kukunya dia menyisir (bahasa kasarnya digaruk, tapi lembuut banget) rambut sekitar biji ke arah anus. Wah, volume darah di kemaluanku semakin penuh dan pantat ke angkat sebatas kemaluan, biar nggak ketindihan badanku.

    Tahu kalau ada celah kiri antara kemaluanku dengan pangkal paha tangannya masuk dan mengelus secara perlahan bagian paha, yah naik lagi pantatku, diulangi lagi celah kanan, yah naik lagi pantatku, pijat plus lagi sekitar lubang anus, yah naik lagi pantatku, hingga posisi badanku tertumpu pada lutut kaki dan siku tangan dan muka menancap di bantal. Sensasinya, jangan anggap enteng.

    Kucoba mengeluarkan kepalaku dari bantal dan melirik ke belakang, wah ternyata dia duduk dengan posisi mengangkang spt huruf M, kan benar pakai celana pendek ketat sebatas paha, tapi kelihatan mblendug-nya persis seperti tutup bagasi VW-ku. Aku mencoba meraih tutup bagasi itu, tapi kuurungkan, karena ini pertama kali aku ketemu dia.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Akhirnya dapat juga yang dia cari, memijat kemaluanku secara perlahan sekali lagi perlahan, seperti menimang rudal nuklir takut meledak, dengan sangat pelan tangannya ditarik sehingga hanya bagian ujung jari-jari ke arah anus seolah-olah takut kemaluanku jatuh, tangan berputar sesuai dengan bongkahan pantat, jari tangan kiri ke arah kiri dan jari tangan kanan ke arah kanan,

    saat ini kalau kemaluanku tidak sehat pasti jatuh (ereksi 60%-80%), tetapi yang terjadi antara kemaluan dengan badan seperti garis yang tidak bersinggungan kata geometri, keras sekali, (setelah tegang, aku bilang sama Teteh bahwa apakah tamu Teteh pijat plus seperti itu apa tegang semua, atau bila orang impoten apakah bisa ereksi, soalnya di atas kepalaku sudah banyak bintang kecil-kecil alias pusing).

    Akhirnya aku berkata, “Teteh, aku sudah nggak tahan keluarin aja!”

    Tangan kanannya menggenggam kemaluanku dengan lembut (tanpa tekanan dan banyak baby oil-nya) memutar kepala kemaluan dengan jari-jarinya, genggam batang, maju mundur, sementara tangan kiri menusuk anus, kadang meraba rambut di sekitar anus, begitu berulang-ulang, hingga sperma akan keluar.

    Kira-kira dalam perjalanan di tengah batang kemaluan, eh dipijat sekuatnya kemaluanku, otomatis aku bergetar (over vibration), tak berapa lama dilepas, ya muncrat cairan dari kemaluanku dengan tekanan yang kuat dan nyaris mengenai daguku. Setelah tekanan cairanku turun, otomatis badanku ambruk seperti hidrolik saja atau mesin yang shut-down.

    Si Teteh membersihkan tangannya yang belepotan baby oil plus krem plus cairanku dengan kain sprei, dan melanjutkan memijat. Aduh enak lho rasanya, setelah ejakulasi dipijatin, rasanya seperti habis lari dikejar anjing terus selamat lompat pagar.

    “Pak sekarang bagian depannya” tanya Teteh. Aku membalikkan badanku, terlihat kemaluanku mengkerut kembali seperti semula, dan Teteh mulai memijat, seperti urutan saat aku telungkup.
    “Pak perutnya di urut nggak?” tanya Teteh. Aku menggangguk saja, sepertinya capai banget, dia tersenyum saja melihat aku kelenger.

    “Kenapa ketawa?” tanyaku.
    “Nggak, itu keluarnya banyak banget dan itunya keras banget”,
    “Kamu bisa saja nyanjung, entar, kutambah nih tip-nya”, candaku.

    “Pak ini mau dikeluarin lagi?” tanpa sadar saat urut, rupanya perutku ditarik dari bawah ke atas (mungkin karena gravitasi, perutku buncit jadi turun sehingga perlu ditarik ke atas) tapi saat ditarik, ujung jari menyentuh kemaluanku. Ya, tegang lagi. Aku tidak menjawab, hanya mengangguk sambil memberikan senyum (yang paling manis dari yang kupunya).

    Cuma karena posisi telentang jadi mengurutnya (bukan sortir) digenggam dari bawah ke arah atas sambil diputar dengan telapak tangan menyentuh ujung kemaluan, karena tadi sudah keluar. Jadi sekarang agak lama, tapi dengan keahliannya, tangan kanan mengurut kemaluan, tangan kiri meraba biji hingga menyisir rambut sekitar anus, dan akhirnya keluar juga cairanku.

    “Pak permisi keluar dulu, cuci tangan”, aku mengangguk saja.

    Gila 1 jam 20 menit, aku segera pakai kimono dan menuju kamar mandi, dan pakai baju, karena masih ada waktu aku sempatkan mengobrol.

    “Teteh liburnya hari apa?” tanyaku.
    “Hari Jumat, kenapa tanya libur segala, mau ke sini lagi?”
    “Nggak kalau ada temanku mau ke sini kan jadi tahu.”
    “Bapak orangnya baik deh”,

    “Oh iya uang tip-nya belum yah, pantes kamu nyanjung terus”, candaku sambil memberikan $100-ku sambil kulihat masih ada selembar lagi berarti selamatlah aku nanti diresepsionis, artinya kan nggak dikejar pengaman PPT.

    “Benar Pak, biasanya tamu suka meraba-raba, pegang sana sini, akunya yah belum tahu aja. Semua pria itu bajingan. Kata bokap tetangga temanku nasehatin anak perawannya, kucing itu kalau diberi ikan kadang pura-pura ngambil dikit, tapi kalau nggak ada orang (ada kesempatan) yang diambil ayam seekor, dasar perempuan kaya bola, jauh dikejar, dekat ditendang.”

    “Ya sudah, nih uang tip-nya, makasih ya Teteh”, sambil kucium tangannya.

    Sekilas kulihat bulu tangannya merinding.

    “Kenapa merinding?”
    “Nggak, Bapak memperlakukan WP koq kayak gitu sih”,
    “Kamu manusia kan, saya juga gitu, dan saya benar-benar puas”,
    “Pak ke sini lagi yah!”
    “Nggak janji yah!”

    Tahu nggak, aku melakukan itu semua, ya memberikan preview yang baik agar kalau ke sini lagi dapat yang lebih, pakai ilmu kucing dong.

    “Ya udah, terima kasih Teh”, dibukanya kain penutup pintu, langsung aku pergi ke resepsionis.
    “Makasih Mbak Ajxx”, sapaku.
    “Sama-sama Pak”, jawabnya.

    Tiba-tiba.., “Lho, elu Bud”, tanya suara dari belakangku.

    “Eh, iya Fexx, kok kamu di sini?”
    “Iya gue lagi nunggu Sxx yang lagi kerja, abis pijat plus sama siapa lu”,
    “Eh.. sama Sxx”
    “Wah lu pasti pijat anus yah?” ucapnya (agak keras, sehingga pengunjung di ruang tunggu pun terdengar).

    “Nggak, apaan tuh?” pura-pura bodoh, gila nih anak bikin aku malu aja.
    “Ya udah sana, lu kelihatan lemes bin lapar”, katanya.

    Oh ternyata dia nungguin Sxx yang td kerja denganku, aku ngeloyor sambil senyum, mudah-mudahan jari tangan si Teteh nggak dicuci biar dia pijat dengan kerak di sekitar anusku.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Cerita Seks Bu Dosen Dan Pembantunya Terbaru

    Cerita Seks Bu Dosen Dan Pembantunya Terbaru


    1019 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Bu Dosen Dan Pembantunya Terbaru ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Kenangan indah bersama dosen dan pembantunya tiba-tiba terbersit, Sebatang pensil dimeja tiba-tiba menggerakkan tanganku untuk menuliskan Cerita Seks disini. Ku tulis kata-demi kata hingga aku merangakai keseluruhan cerita seks mengenai pengalamanku ngentot dengan ibu dosenku di diariku.Ku peluk buku itu setelah selesai mencoret-coret lembaran putihnya,ku isikan cerita ngentotku bersama dosenku. semoga terhibur dan inilah kisahnya.

    pada waktu ujian tengah semester di warnai rintikan hujan disepanjang jalan menemaniku menuju ketempat itu, saya dipanggil ke rumah dosen wanita yang masih agak muda, sekitar 26 tahun. body asyik di pandang mata,lurus sebahu rambutnya. Ia juga lulusan dari perguruan tinggi tersebut. Dipanggil ke rumahnya karena saya diminta untuk mengurus keperluan dia, karena dia akan ke luar kota. Malam harinya saya pun ke rumahnya sekitar jam 7 malam. Saat itu rumahnya hanya ada pembantu (yang juga masih muda dan cantik). Suaminya ketika itu belum pulang dari rapat di puncak.Otomatis kondisi rumah lagi sepi,hanya wanita-wanita tok penghuninya.

    Saat saya membuka pintu rumahnya, saya agak terbelalak karena dia memakai gaun tidur yang tipis, sehingga terlihat payudara yang menyumbul keluar. Saat saya perhatikan, dia ternyata tidak memakai BH. Terlihat saat itu buah dadanya yang masih tegar berdiri, tidak turun. Putingnya juga terlihat besar dan kemerahan, sepertinya memiliki ukuran sekitar 36B.

    Sewaktu saya sedang memperhatikan Dosen saya itu, saya kepergok oleh pembantunya yang ternyata dari tadi memperhatikan saya. Sesaat saya jadi gugup, tetapi kemudian pembantu itu malah mengedipkan matanya pada saya, dan selanjutnya ia memberikan minuman pada saya. Saat ia memberi minum, belahan dadanya jadi terlihat (karena pakaiannya agak pendek), dan sama seperti dosen saya ukurannya juga besar.

    Kemudian dosen saya yang sudah duduk di depan saya berkata, (mungkin karena saya melihat belahan dada pembantu itu) “Kamu pingin ya “nyusu” sama buah dada yang sintal..?”
    Saya pun tergagap dan menjawab, “Ah… enggak kok Bu..!”
    Lalu dia bilang, “Nggak papa kok kalo kamu pingin.., Ibu juga bersedia nyusuin kamu.”
    Mungkin karena ia saya anggap bercanda, saya bilang saja, “Oh.., boleh juga tuh Bu..!”

    Tanpa diduga, ia pun mengajak saya masuk ke ruang kerjanya.
    Saat kami masuk, ia berkata, “Andre, tolong liatin ada apaan sih nih di punggung Ibu..!”
    Kemudian saya menurut saja, saya lihat punggungnya. Karena tidak ada apa-apa, saya bilang, “Nggak ada apa-apa kok Bu..!”
    Tetapi tanpa disangka, ia malah membuka semua gaun tidurnya, dengan tetap membelakangiku. Saya lihat punggungnya yang begitu mulus dan putih. Kemudian ia menarik tangan saya ke payudaranya, oh sungguh kenyal dan besar. Kemudian saya merayap ke putingnya, dan benar perkiraan saya, putingnya besar dam masih keras. Agen Judi Hoki Banget

    Kemudian ia membalikkan tubuhnya, ia tersenyum sambil membuka celana dalamnya. Terlihat di sekitar kemaluannya banyak ditumbuhi bulu yang lebat.
    Kemudian saya berkata, “Kenapa Ibu membuka baju..?”
    Ia malah berkata, “Sudah.., tenang saja! Pokoknya puaskan aku malam ini, kalau perlu hingga pagi.”

    Karena saya ingin juga merasakan tubuhnya, saya pun tanpa basa-basi terus menciuminya dan juga buah dadanya. Saya hisap hingga ia merasa kegelian. Kemudian ia membuka pakaian saya, ia pun terbelalak saat ia melihat batang kejantanan saya.
    “Oh, sangat besar dan panjang..! (karena ukuran penis saya memang besar, sekitar 17 cm dan berdiameter 3 cm)”

    Dosen saya pun sudah mulai terlihat atraktif, ia mengulum penis saya hingga biji kemaluan saya.
    “Ah.. ahh Bu… enak sekali, terus Bu, aku belum pernah dihisap seperti ini..!” desah saya.
    Karena dipuji, ia pun terus semangat memaju-mundurkan mulutnya. Saya juga meremas-remas terus buah dadanya, nikmat sekali kata dosen saya. Kemudian ia mengajak saya untuk merubah posisi dan membentuk posisi 69.

    Saya terus menjilati vaginanya dan terus memasukkan jari saya.
    “Ah.. Andre, aku sudah nggak kuat nih..! Cepat masukkan penismu..!” katanya.
    “Baik Bu..!” jawab saya sambil mencoba memasukkan batang kemaluan saya ke liang senggamanya.

    “Ah.., ternyata sempit juga ya Bu..! Jarang dimasukin ya Bu..?” tanya saya.
    “Iya Andre, suami Ibu jarang bercinta dengan Ibu, karena itu Ibu belum punya anak, ia pun juga sebentar permainannya.” jawabnya.
    Kemudian ia terus menggelinjang-gelinjang saat dimasukkannya penis saya sambil berkata, “Ohh… ohhh… besar sekali penismu, tidak masuk ke vaginaku, ya Ndre..?”
    “Ah nggak kok Bu..” jawab saya sambil terus berusaha memasukkan batang keperkasaan saya. 
    Kemudian, untuk melonggarkan lubang vaginanya, saya pun memutar-mutar batang kemaluan saya dan juga mengocok-ngocoknya dengan harapan melonggarkan liangnya. Dan betul, lubang senggamanya mulai membuka dan batang kejantanan saya sudah masuk setengahnya.

    “Ohhh… ohhh… Terus Ndre, masukkan terus, jangan ragu..!” katanya memohon.
    Setelah memutar dan mengocok batang kejantanan saya, akhirnya masuk juga rudal saya semua ke dalam liang kewanitaannya.
    “Oohh pssfff… aha hhah.. ah…” desahnya yang diikuti dengan teriakannya, “Oh my good..! Ohhh..!”

    Saya pun mulai mengocok batang kemaluan saya keluar masuk. Tidak sampai semenit kemudian, dosen saya sudah mengeluarkan cairan vaginanya.
    “Oh Andre, Ibu keluar…” terasa hangat dan kental sekali cairan itu.
    Cairan itu juga memudahkan saya untuk terus memaju-mundurkan batang keperkasaan saya. Karena cairan yang dikeluarkan terlalu banyak, terdengar bunyi, “Crep.. crep.. sleppp.. slepp..” sangat keras. Karena saya melakukannya sambil menghadap ke arah pintu, sehingga terdengar sampai ke luar ruang kerjanya.

    Saat itu saya sempat melihat pembantunya mengintip permainan kami. Ternyata pembantu itu sedang meremas-remas payudaranya sendiri (mungkin karena bernafsu melihat permainan kami). Oh, betapa bahagianya saya sambil terus mengocok batang keperkasaan saya maju mundur di liang vagina dosen saya. Saya juga melihat tontonan gratis ulah pembantunya yang masturbasi sendiri, dan saya baru kali ini melihat wanita masturbasi.

    Setelah 15 menit bermain dengan posisi saya berada di atasnya, kemudian saya menyuruh dosen saya pindah ke atas saya sekarang. Ia pun terlihat agresif dengan posisi seperti itu.
    “Aha.. ha.. ha…” ia berkata seperti sedang bermain rodeo di atas tubuh saya.
    15 menit kemudian ia ternyata orgasme yang kedua kalinya.
    “Oh, cepat sekali dia orgasme, padahal aku belum sekalipun orgasme.” batin saya.

    Kemudian setelah orgasmenya yang kedua, kami berganti posisi kembali. Ia di atas meja, sedangkan saya berdiri di depannya. Saya terus bermain lagi sampai merasakan batas dinding rahimnya.

    “Oh.. oh.. Andre, pelan-pelan Ndre..!” katanya.
    Kelihatannya ia memang belum pernah dimasukan batang kemaluan suaminya hingga sedalam ini. 15 menit kemudian ia ternyata mengalami orgasme yang ketiga kalinya.
    “Ah Andre, aku keluar, ah… ah… ahhh… nikmat..!” desahnya sambil memuncratkan kembali cairan kemaluannya yang banyak itu.

    Setelah itu ia mengajak saya ke bath-tub di kamar mandinya. Ia berharap agar di bath-tub itu saya dapat orgasme, karena ia kelihatannya tidak sanggup lagi membalas permainan yang saya berikan. Di bath-tub yang diisi setengah itu, kami mulai menggunakan sabun mandi untuk mengusap-usap badan kami. Karena dosen saya sangat senang diusap buah dadanya, ia terlihat terus-terusan bergelinjang. Ia membalasnya dengan meremas-remas buah kemaluan saya menggunakan sabun (bisa pembaca rasakan nikmatnya bila buah zakar diremas-remas dengan sabun).

    Setelah 15 menit kami bermain di bath-tub, kami akhirnya berdua mencapai klimaks yang keempat bagi dosen saya dan yang pertama bagi saya.
    “Oh Andre, aku mau keluar lagi..!” katanya.
    Setelah terasa penuh di ujung kepala penis saya, kemudian saya keluarkan batang kejantanan saya dan kemudian mengeluarkan cairan lahar panas itu di atas buah dadanya sambil mengusap-usap lembut.

    “Oh Andre, engkau sungguh kuat dan partner bercinta yang dahsyat, engkau tidak cepat orgasme, sehingga aku dapat orgasme berkali-kali. ini pertama kalinya bagiku Andre. Suamiku biasanya hanya dapat membuatku orgasme sekali saja, kadang-kadang tidak sama sekali.” ujar dosen saya.
    Kemudian karena kekelalahan, ia terkulai lemas di bath-tub tersebut, dan saya keluar ruang kerjanya masih dalam keadaan bugil mencoba mengambil pakaian saya yang berserakan di sana.

    Di luar ruang kerjanya, saya lihat pembantu dosen saya tergeletak di lantai depan pintu ruangan itu sambil memasukkan jari-jarinya ke dalam vaginanya. Karena melihat tubuh pembantu itu yang juga montok dan putih bersih, saya mulai membayangkan bila saya dapat bersetubuh dengannya. Yang menarik dari tubuhnya adalah karena buah dadanya yang besar, sekitar 36D. Akhirnya saya pikir, biarlah saya main lagi di ronde kedua bersama pembantunya. Pembantu itu pun juga tampaknya bergairah setelah melihat permainan saya dengan majikannya.

    Saya langsung menindih tubuhnya yang montok itu dengan sangat bernafsu. Saya mencoba melakukan perangsangan terlebih dulu ke bagian sensitifnya. Saya mencium dan menjilat seluruh permukaan buah dadanya dan turun hingga ke bibir kemaluannya yang ditumbuhi hutan lebat itu.

    Tidak berapa lama kemudian, kami pun sudah mulai saling memasukkan alat kelamin kami. Kami bermain sekitar 30 menit, dan tampaknya pembantu ini lebih kuat dari majikannya. Terbukti saat kami sudah 30 menit bermain, kami baru mengeluarkan cairan kemaluan kami masing-masing.

    Oh, ternyata saya sudah bermain seks dengan dua wanita bernafsu ini selama satu setengah jam. Saya pun akhirnya pulang dengan rasa lelah yang luar biasa, karena ini adalah pertama kalinya saya merasakan bercinta dengan wanita.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex, 

  • Sungguh Nikmat Ngentot Wanita Yang Lebih Dewasa

    Sungguh Nikmat Ngentot Wanita Yang Lebih Dewasa


    1826 views

    Duniabola99.org – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini

  • Foto Ngentot Antara Aku, Istriku, Dan Adikku

    Foto Ngentot Antara Aku, Istriku, Dan Adikku


    1808 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Siang sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • MY SISTERS SEX

    MY SISTERS SEX


    2489 views

  • Mama Selingkuh Dengan Sopir Pribadi Dengan Hotnya

    Mama Selingkuh Dengan Sopir Pribadi Dengan Hotnya


    1701 views

    Duniabola99.org – Masih ingat dalam benakku ketika pertama kali Bang Agus datang kerumah ini. Dengan berpenampilan biasa saja dia melamar menjadi sopir pada papa, yang saat itu papa memang memasang iklan kalau dia sedang butuh seorang sopir pada salah satu surat kabar. Karena papa merasa Bang Agus bagus di dalam tesnya akhirnya dia diterima dan langsung mendapatkan pekerjaan itu.

    Awalnya Bang Agus memang begitu baik dan santun, tapi akhir-akhir ini dia menjadi lebih malas dari sebelumnya. Dari yang aku lihat perubahan sikap Bang Agus sudah di ambang batas, pernah suatu hari aku mendapati dia sedang menyuruh Mbok Minah pambantuku buat membuatkan makanan kesukaaannya, ketika mbok Minah menolak dia ngancam buat memberi tahu mamaku.

    Bagai orang yang ketakutan mbok Mina langsung membuatkan makanan yang Agus minta. Sejak saat itu aku merasa kalau dia ada hubungan dengan mamaku, apalagi aku melihat mereka berdua sering keluar rumah dengan alasan ngantar mama kerumah temannya atau yang lain. Dan mereka lama pulangnya bahkan sampai papa pulang dari kantor mereka belum pulang juga.

    Dengan hati yang menyimpan kemarahan aku masuk dalam kamarku, hampir setiap hari aku menghindar dari Mama, pikirku biar dia mengerti kalau aku marah padanya. Tapi aku justru membuatnya semakin menggila dengan perbuatannya. Hingga pada suatu hari aku pulang dari sekolah saat itu aku langsung pergi kebelakang dan makan siang di dapur, karena aku memang sudah terbiasa makan di sana.

    Tapi aku melihat gelagat mencurigakan dari mbok Minah, dia selalu memandangi wajahku. Bahkan ketika dia mengambilkan makanan aku melihatnya bergetar, saat itu juga aku ingat pada mama. Belum habis makanan dalam piringku, akupun segera pergi menuju ke kamar mama. Dan benar saja aku mendapati mereka berdua sedang bergumul di atas tempat tidur.

    Tanpa pakaian sehelaipun mereka saat itu saling bergaya 69 seperti dalam film dewasa dan saat bang Agus melumat memek mama begitupun mama mengulum kontol Bang Agus, saat itu mereka tidak merhatiin kedatanganku. Tapi ketika aku berteriak bukannya menghentikan permainan sexnya, Mama malah lebih liar mengulum kontol Bang Agus. Dan dia menoleh kearahku sebentar.

    Lalu melanjutkan permainannya lagi, Aku tidak dapat berbuat apa-apa lagi. saat itu juga aku lunglai pada sofa di kamar itu. Kini mereka berganti posisi Mama bangun dan menindih tubuh Bang Agus, kemudian dia menunggangi Bang Agus setelah itu bergoyang di atas tubuhnya

    ” Oouugghhh…. ooouuugghh…. ooouuugghhh… aaagghh… ” Kata Mama dari atas tubuh bang Agus.

    Sedangkan Bang Agus memegang tetek Mama dari bawah sambil meremas-remasnya. Dan mama begitu lihai bagai menunggangi seekor kuda jantan, dia menengadah sambil terus menggoyang dengan gencarnya

    ” Oouuggghh… Agus…. sa…. yang… aaagghhh…. aaaagghhh… ooouuugghh… ” Desahan nafsu setan mereka semakin keras dan seakan mengikuti desahannya.

    Goyangan mama semakin keras dan semakin cepat pula bang Agus mengimbangi, dia memejamkan matanya begitu menikmati goyangan mama dari bawah. Setelah agak lama akhirnya dia merubah posisi. Kini Bang Agus berada di atas tubuh Mama. Bagai orang kesetanan bang Agus memutar kontolnya dalam memek mama bahkan dia bergerak cepat sehingga melesat ke liang senggama mama.

    Begitupun Mama dia semakin hot mengimbangi permainan Bang Agus

    ” Oouuugghhh… ooouuggghhh…. ooouugghh…. aaagghh… yaaaachh… yaaaacchh…. ” kata Mama sambil terus mengeluarkan desahan.

    Tiba-tiba Bang Agus menekan keras kontolnya bahkan dia seakan membelalakkan matanya dan terus mengerang keras, bagai tidak dapat menahan sesuatu yang akan di tumpahkan.

    Belum beberapa menit kemudian benar saja, bang Agus sudah menumpahkan sperma kentalnya pada lubang memek Mama yang terlihat tidak dapat menampung sperma bang Agus. Lama mereka saling menekan kontol dan memek mereka. Setelah itu terlihat bang Agus terkulai lemas di atas tubuh Mama, dan mamapun mendekap erat tubuh bang Agus yang masih licin oleh keringat.

    Sementara aku dari tadi hanya bisa memandangi mereka namun dengan mata yang mengalirkan air mata terus. Bagai orang yang tidak berbuat dosa, Mama bangun dari tempat tidurnya dan berkata.

    ” Kalau kamu bilang papa… kamu nggak akan pernah liat mama lagi… ”

    Terus dia masuk dalam kamar mandinya dan diikuti oleh bang Agus dari belakang, dan sejak hari itu mereka tidak lagi takut melakukan persetubuhan mereka di depan mataku. akupun takut untuk melaporkan hal ini pada papa, aku bingung apa yang harus aku lakukan sekarang, karena aku juga takut kehilangan mama jika kulaporkan hal ini.

     

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Cerita Seks Moment Yang Tidak Bisa Dilupakan Bersama Dengan Siswi SMA

    Cerita Seks Moment Yang Tidak Bisa Dilupakan Bersama Dengan Siswi SMA


    1976 views

    Cerita Seks – Aku tinggal di Cirebon tapi tempat kerjaku di dekat Indramayu yang berjarak sekitar 45 Km dan kutempuh dengan kendaraan kantor (nyupir sendiri) sekitar 1 jam. Bagi yang tahu daerah ini, pasti akan tahu jalan mana yang kutempuh. Setiap pagi kira-kira jam 06.30 aku sudah meninggalkan rumah melewati route jalan yang sama (cuma satu-satunya yang terdekat) untuk berangkat ke kantor

     

    Pagi hari di daerah ini, seperti biasa terlihat pemandangan anak-anak sekolah entah itu anak SD, SMP ataupun SMA, berjajar di beberapa tempat di sepanjang jalan yang kulalui sambil menunggu angkutan umum yang akan mereka naiki untuk ke sekolah mereka masing-masing. Karena angkutan umum sangat terbatas, biasanya mereka melambai-lambaikan tangannya dan mencoba menyetop kendaraan yang lewat untuk mendapatkan tumpangan.

    Kadang-kadang ada juga kendaraan truk ataupun pick-up yang berhenti dan berbaik hati memberikan tumpangan, sedangkan kendaraan lainnya jarang mau berhenti, karena yang melambai-lambaikan tangannya berkelompok dan berjumlah puluhan. Suatu hari Senin di bulan Oktober 2015, aku keluar dari rumah agak terlambat yaitu jam 06.45 pagi.

    Kuperhatikan anak-anak sekolah yang biasanya ramai di sepanjang jalan itu mulai agak sepi, mungkin mereka sudah mendapatkan kendaraan ke sekolahnya masing-masing. Saat perjalananku mencapai ujung desa Bedulan (tempat ini pasti dikenal oleh semua orang karena sering terjadi tawuran antar desa sampai saat ini), kulihat ada seorang anak sekolah perempuan yang melambai-lambaikan tangannya.

    Setelah kulihat di belakangku tidak ada kendaraan lain, aku mengambil kesimpulan kalau anak sekolah itu berusaha mendapatkan tumpangan dariku dan karena dia seorang diri di sekitar situ maka segera kuhentikan kendaraanku serta kubuka kacanya sambil kutanyakan,

    “Mau ke mana dik?”. Kulihat anak sekolah itu agak cemas dan segera menjawab pertanyaanku, “Pak boleh saya ikut sampai di SMA——– (edited by ceritadewasaigo.com )”, dari tadi kendaraan umum penuh terus dan saya takut terlambat?, dengan wajah yang penuh harap.

    “Yaa…, OK lah.., naik cepat”, kataku. “Terima kasih paak”, katanya sambil membuka pintu mobilku. Jarak dari sini sampai di sekolahnya kira-kira 10 Km dan selama perjalanan kuselingi dengan pertanyaan-pertanyaan ringan, sehingga aku tahu kalau dia itu duduk di kelas 3 SMU di——dan bernama War (edited by ceritadewasaigo.com ).

    Tinggi badannya kira-kira 155 cm, warna kulitnya bisa dibilang agak hitam bersih dan tidak cantik tapi manis dan menarik untuk dilihat, entah apanya yang menarik, mungkin karena matanya agak sayu. Tidak terlalu lama, kendaraanku sudah sampai di daerah——-dan War segera memberikan aba-aba. “Ooom…, sekolah saya ada di depan itu”, katanya sambil jarinya menunjuk satu arah di kanan jalan.

    Kuhentikan kendaraanku di depan sekolahnya dan sambil menyalamiku War mengucapkan terima kasih. Sambil turun dari mobil, War masih sempat bertanya, “Oom…, besok pagi saya boleh ikut lagi.., nggak Oom, lumayan Oom…, bisa naik mobil bagus ke sekolah dan sekalian menghemat ongkos.., boleh yaa.. Oom?”.

    Aku tidak segera menjawab pertanyaan itu, tapi kupandangi wajahnya, lalu kujawab, “Boleh boleh saja War ikut Oom, tapi jangan bergerombol ikutnya yaa”. “Enggak deh Oom, saya cuma sendiri saja kok selama ini”. Setiap pagi sewaktu aku mencapai desa itu, War sudah ada di pinggir jalan dan melambaikan tangannya untuk menghentikan mobilku. Rfbet99

    Dalam setiap perjalanan dia makin lama makin banyak bercerita soal keluarganya, kehidupannya di desa, teman-teman sekolahnya dan dia juga sudah punya pacar di sekolahnya. Ketika kutanya apakah pacarnya tidak marah kalau setiap hari naik mobil orang, War bilang tidak apa-apa tapi tanpa ada penjelasan apapun, sepertinya dia enggan menceritakan lebih jauh soal pacarnya.

    War juga cerita bahwa selama ini dia tidak pernah kemana-mana, kecuali pernah dua kali di ajak pacarnya piknik ke daerah wisata di Kuningan. Seminggu kemudian di hari Jum’at, waktu War akan naik di mobilku kulihat wajahnya sedih dan matanya bengkak seperti habis menangis dan War duduk tanpa banyak bicara.

    Karena penasaran, kusapa dia, “War, habis nangis yaa…, kenapa..? coba War ceritakan.., siapa tahu Oom bisa membantu”. War tetap membisu dan sedikit gelisah. Lama dia diam saja dan aku juga tidak mau mengganggunya dengan pertanyaan-pertanyaan, tetapi kemudian dia berkata,

    “Oom, saya habis ribut dengan Bapak dan Ibu”, lalu dia diam lagi. “Kalau War percaya pada Oom, tolong coba ceritakan masalahnya apa, siapa tahu Oom bisa membantu”, kataku tetapi War saja tetap membisu. Ketika mobilku sudah mendekati sekolahnya, tiba-tiba War berkata, “Oom…, boleh nggak War minta waktu sedikit buat bicara di sini, mumpung masih belum sampai di sekolah”.

    Mendengar permintaannya itu, segera saja kuhentikan mobilku di pinggir jalan dan kira-kira jaraknya masih 2 Km dari sekolahnya. “Ada apa War…?”, Kataku. War tetap diam dan sepertinya ada keraguan untuk memulai berbicara. “Ayoo…, lah War , jangan takut atau ragu…, ada apa sebenarnya”, tanyaku lagi.

    “Begini…, Oom, kata War”, lalu dia menceritakan bahwa tadi malam dia minta uang kepada orang tuanya untuk membayar uang sekolahnya yang sudah tiga bulan belum dibayar dan hari ini adalah hari terakhir dia harus membayar, karena kalau tidak dia tidak boleh mengikuti ulangan. Orang tuanya ternyata tidak mempunyai uang sama sekali, padahal uang sekolah yang harus dibayar itu sebesar 80 ribu rupiah. Alasan orang tuanya karena panen padi yang diharapkan telah punah karena hujan yang terus menerus.

    Dan katanya lagi orang tuanya menyuruh dia berhenti sekolah karena tidak mampu lagi untuk membayar uang sekolah dan mau dikimpoikan dengan tetangganya. Aku tetap diam untuk mendengarkan ceritanya sampai selesai dan karena War juga terus diam, lalu kutanya, “Teruskan ceritamu sampai selesai War”. Dia tidak segera menjawab tapi yang kulihat airmatanya terlihat menggenang dan sambil mengusap air matanya dia berkata,

    “Oom, sebetulnya masih banyak yang ingin War ceritakan, tapi saya takut nanti Oom terlambat ke kantornya dan War juga harus ke sekolah, serta lanjutnya lagi…, kalau Oom ada waktu dan tidak keberatan, saya ingin pergi dengan Oom supaya saya bisa menceritakan semua masalah pribadi saya”. Setelah diam sejenak, lalu War berkata lagi,

    “Oom, kalau ada dan tidak keberatan, saya mau pinjam uang Oom 80 ribu untuk membayar uang sekolah dan saya janji akan mengembalikan setelah saya dapat dari orang tua saya”. Mendengar cerita War walaupun belum seluruhnya, hatiku terasa tersayat dan segera kurogoh dompetku dan kuambilkan uang 200 ribu dan segera kuberikan padanya.

    “Lho Oom, kok banyak benar…, saya takut tidak dapat mengembalikannya”, katanya sambil menarik tangannya sebelum uang dari tanganku dipegangnya. “War.., ambillah…, nggak apa-apa kok, sisanya boleh kamu belikan buku-buku atau apa saja…, saya yakin War membutuhkannya”, dan segera kupegang tangannya sambil meletakkan uang itu ditangannya dan sambil kukatakan,

    “War.., ini nggak usah kamu beritahukan kepada siapa-siapa, juga jangan kepada orang tuamu…, dan War nggak perlu mengembalikannya”. Belum selesai kata-kataku, tiba-tiba saja dari tempat duduknya dia maju dan mencium pipi kiriku sambil berkata, “Terima kasih banyak Oom.., Oom.. sudah banyak menolong saya”.

    Aku jadi sangat terkesiap dan berdebar, bukan karena mendapat ciuman di pipiku, tapi karena tangan kiriku tersentuh buah dadanya yang terasa sangat empuk sehingga tidak terasa penisku menjadi tegang dan sementara War masih mencium pipiku, kugunakan tangan kananku untuk membelai rambutnya dan kucium hidungnya. “Ayoo…, War…, sudah lama kita di sini, nanti kamu terlambat sekolahnya”. War tidak menjawab tapi kulihat dikedua matanya masih tergenang air matanya.

    Ketika sudah sampai di depan sekolahnya sambil membuka pintu mobil, War berkata, “Oom.., terima kasih yaa.. Ooom dan kapan Oom ada waktu untuk mendengar cerita War”. “Kalau besok gimana..?, kataku. “Boleh.., oom”, jawabnya cepat. “Lho…, besok kan masih hari Sabtu dan War kan harus sekolah”, jawabku.

    “Sekali-kali mbolos kan nggak apa apa Oom…, hari Sabtu kan pelajarannya tidak begitu padat dan kurang penting”, kata War. “Oklah…, kalau begitu…, War, kita ketemu besok pagi ditempat biasa kamu menunggu”. Dalam perjalanan ke kantor setelah War turun, masalah War terasa mengganggu pikiranku sehingga tidak terasa aku sudah sampai di kantor.

    Sebelum pulang kantor, aku izin untuk tidak masuk besok Sabtu pada Bossku dengan alasan akan mengurus persoalan keluarga di Kuningan. Demikian juga waktu malamnya kukatakan pada istriku kalau aku harus ke Jakarta untuk urusan kantor dan kalau selesainya telat terpaksa harus menginap dan pulang pada hari Minggu.

    Besok paginya dengan berbekal 1 stel pakaian yang telah disiapkan oleh Istriku, aku berangkat dan sampai di tempat yang biasa, kulihat War tetap memakai baju seragam sekolahnya. Setelah dia naik ke mobil, kembali kulihat matanya tetap seperti habis menangis. Lalu kutanya, “War…, habis perang lagi yaa?, soal apa lagi?”.

    “Oom, ceritanya nanti saja deh”, katanya agak malas. “Kita mau kemana Oom?”, Tanyanya. “Lho…, terserah War saja.., Oom sih ikut saja”. “Oom…, saya kepingin ke tempat yang agak sepi dan nggak ada orang lain…, jadi kalau-kalau War nangis, nggak ada yang melihatnya kecuali Oom”.

    Sambil memutar mobilku kembali ke arah Cirebon, aku berpikir sejenak mau ke tempat mana yang sesuai dengan permintaan War, dan segera teringat kalau di pinggiran kota Cirebon yang ke arah Kuningan ada sebuah lapangan Golf dan Cottage CPN. Segera saja kukatakan padanya,

    “War… Tempat yang sesuai dengan keinginanmu itu kayaknya agak susah, tapi…, bagaimana kalau kita ke CPN saja..?”. “Dimana itu Oom dan tempat apaan?”,tanya War. Aku jadi agak susah menjelaskannya, tapi kujawab saja, “Tempatnya sih nggak jauh yaitu sedikit di luar Cirebon dan…, begini saja deh.., War.., kita ke sana dulu dan kalau War kurang setuju dengan tempatnya, kita cari tempat lain lagi”.

    Setelah sampai di tempat dan mendaftar di receptionist serta memesan minuman ringan serta mengambil kunci kamarnya, segera aku kembali ke mobil dan kutanyakan pada War–“gimana War.., kamu mau disini..?, lihat saja tempatnya sepi (maklum saja masih pagi-pagi. Receptionistnya saja seperti terheran-heran, sepertinya berfikir kok ada tamu pagi-pagi sekali dan nomor mobilnya bukan dari luar kota).

    Setelah mobil kuparkir di depan kamar, sebelum turun kutanya dia kembali, “War…, gimana.., mau di sini? atau mau cari tempat lain?”. War tidak segera menjawab pertanyaanku, tapi dia ikut turun dari mobil dan mengikutiku ke arah pintu kamar motel. Segera setelah sampai di dalam, dia langsung duduk di tempat tidur sambil memperhatikan seluruh ruangan.

    Karena kulihat dia tetap diam saja, aku jadi merasa tidak enak dan segera kudekati dia yang masih tetap duduk di pinggiran tempat tidur dan sambil agak berlutut, kucium keningnya beberapa saat dan tiba-tiba saja War memelukku dan terdengar tangisan lirih sambil terisak-isak.

    Sambil masih memelukku, kuangkat berdiri dari duduknya dan kuelus-elus rambutnya, sambil kucium pipinya serta kukatakan, “War coba tenangkan dirimu dan ceritakan semua masalah mu pada Oom…, siapa tahu Oom bisa membantumu dalam memecahkan masalahmu itu”.

    War masih saja memelukku tapi senggukan tangisnya mulai mereda. Beberapa saat kemudian kubimbing dia ke arah tempat tidur dan perlahan kutelentangkan War di tempat tidur dan kurangkulkan tangan kiriku di bahunya dan kupandangi wajahnya, sambil kukatakan, “War cobalah ceritakan masalahmu itu dan biar Oom bisa mengetahui permasalahanmu itu”.

    War tetap diam saja dan memejamkan matanya, tapi tak lama kemudian, sambil menyeka air matanya dia membuka matanya dan memandang ke arahku yang jaraknya antara wajahnya dan wajahku sangat dekat sekali. “Oom…”, katanya seperti akan memulai bercerita, tapi lalu dia diam lagi. “War…”, kataku sambil kucium pipinya dan kuusap-usapkan jari tangan kananku di rambutnya, “cerita lah”.

    Lalu War mulai bercerita dan dia menceritakan secara panjang lebar soal kehidupan keluarganya yang miskin, dia anak pertama dari 3 bersaudara, tentang pacarnya di sekolah tapi lain kelas yang sudah 2 tahun pacaran dan sekarang sudah meninggalkan dia karena mendapatkan pacar baru di kelasnya,

    dan dia juga menceritakan kalau orang tuanya sudah menjodohkan dengan tetangganya yang sudah punya istri dan anak, tapi kaya dan rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah War dan dia harus segera berhenti dari sekolahnya karena akan dikimpoikan pada bulan Maret akan datang.

    War katanya kepingin sekolah dulu dan belum pingin kimpoi, apalagi kimpoi dengan orang yang sudah punya Istri dan anak. War punya keinginan mau lari dari rumahnya, tapi tidak tahu mau ke mana.

    War juga menceritakan bahwa sebetulnya dia masih cinta kepada kawan sekolahnya itu, apalagi dia sudah telanjur pernah tidur bersama sewaktu piknik ke Kuningan dulu, walaupun katanya dia tidak yakin kalau punya pacarnya itu sudah masuk ke vaginanya apa belum, karena belum apa-apa sudah keluar katanya. “Jadi…, gimana.., Oom.., apa yang harus saya perbuat dengan masalah ini, katanya setelah menyelesaikan ceritanya.

    “War”, kataku sambil kembali kuelus-elus rambutnya dan kucium pipinya di dekat bibirnya. “War…, masalahmu kok begitu rumit, terutama persoalan lamaran tetanggamu itu. Begini saja War…, sebaiknya kamu minta kepada orangtuamu untuk menunda perkimpoian itu sampai kamu selesai sekolah. Bilang saja…, kalau ujian SMA-mu hanya tinggal beberapa bulan lagi”.

    “Katakan lagi…, sayang kalau biaya yang telah dikeluarkan selama hampir tiga tahun di SMA harus hilang percuma tanpa mendapatkan Ijasah. War…, sewaktu kamu mengatakan ini semua, jangan pakai emosi, katakan dengan lemah lembut, mudah-mudahan saja orang tuamu mau mengerti dan mengundurkan perjodohanmu dengan tetanggamu itu”.

    “Kalau orang tuamu setuju, jadi kamu bisa konsentrasi untuk menyelesaikan sekolahmu dan yang lainnya bisa dipikirkan kemudian”. Setelah selesai memberikan saran ini, lalu kembali kucium pipinya seraya kutanya…, “War…, bagaimana pendapatmu dengan saran Oom ini?”.

    Seraya saja War bangkit dari tidurnya dan memelukku erat-erat sambil menciumi pipiku dan berkata, “Ooom…, terima kasih.., atas saran Oom ini…, belum terpikir oleh saya sebelumnya hal ini…, Oom sangat baik terhadap War entah bagaimana caranya saya membalas kebaikan Oom”, dan terasa air matanya menetes di pipiku.

    Setelah diam sesaat, kembali kurebahkan badan War telentang dan kulihat dari matanya yang tertutup itu sisa air matanya dan segera kucium kedua matanya dan sedikit demi sedikit cimanku kuturunkan ke hidungnya dan terus turun ke pipi kirinya, setelah itu kugeser ciumanku mendekati bibirnya.

    Karena War masih tetap diam dan tidak menolak, keberanianku semakin bertambah dan secara perlahan-lahan kugeser ciumanku ke arah bibirnya, dan tiba-tiba saja War menerkam dan memelukku serta mencari bibirku dengan matanya yang masih tertutup.

    Aku berciuman cukup lama dan sesekali lidahku kujulurkan ke dalam mulutnya dan War mengisapnya. Sambil tetap berciuman, kurebahkan badannya lagi dan tangan kananku segera kuletakkan tepat di atas buah dadanya yang terasa sangat kenyal dan sedikit kuremas. Pada saat itu seluruh darahku terasa mendidih dan akhirnya kuremas – remas payudaranya sesuai keinginanku dan kumaikan menurut irama yang membuatnya menjadi lebih terangsang.

    akhirnya kami menghari hubungan ini dengan secepat mungkin.

  • Janin Tak Ber Ayah

    Janin Tak Ber Ayah


    1855 views

    Aku dibilang anak dari keluarga broken home sepertinya tidak bisa, walaupun ayah dan ibuku bercerai saat aku baru saja diterima di perguruan tinggi. Adanya ketidakcocokan serta pertengkaran-pertengkaran yang sering kali terjadi terpaksa meluluh-lantakkan pernikahan mereka yang saat itu telah berusia 18 tahun dengan aku sebagai putri tunggal mereka.

    Keluargaku saat itu hidup berkecukupan. Ayahku yang berkedudukan sebagai seorang pejabat teras sebuah departemen memang memberikan nafkah yang cukup bagiku dan ibuku, walaupun ia bekerja secara jujur dan jauh dari korupsi, tidak seperti pejabat-pejabat lain pada umumnya.

    Dari segi materi, memang aku tidak memiliki masalah, begitu pula dari segi fisikku. Kuakui, wajahku terbilang cantik, mata indah, hidung bangir, serta dada yang membusung walau tidak terlalu besar ukurannya. Semua itu ditambah dengan tubuhku yang tinggi semampai, sedikit lebih tinggi dari rata-rata gadis seusiaku, memang membuatku lebih menonjol dibandingkan yang lain. Bahkan aku menjadi mahasiswi baru primadona di kampus.

    Akan tetapi karena pengawasan orang tuaku yang ketat, di samping pendidikan agamaku yang cukup kuat, aku menjadi seperti anak mama. Tidak seperti remaja-remaja pada umumnya, aku tidak pernah pergi keluyuran ke luar rumah tanpa ditemani ayah atau ibu.

    Namun setelah perceraian itu terjadi, dan aku ikut ibuku yang menikah lagi dua bulan kemudian dengan duda berputra satu, seorang pengusaha restoran yang cukup sukses, aku mulai berani pergi keluar rumah tanpa didampingi salah satu dari orang tuaku. Itupun masih jarang sekali. Bahkan ke diskotik pun aku hanya pernah satu kali. Itu juga setelah dibujuk rayu oleh seorang laki-laki teman kuliahku. Setelah itu aku kapok. Mungkin karena baru pertama kali ini aku pergi ke diskotik, baru saja duduk sepuluh menit, aku sudah merasakan pusing, tidak tahan dengan suara musik disko yang bising berdentam-dentam, ditambah dengan bau asap rokok yang memenuhi ruangan diskotik tersebut.

    “Don, kepala gue pusing. Kita pulang aja yuk.”
    “Alaa, Mer. Kita kan baru sampai di sini. Masa belum apa-apa udah mau pulang. Rugi kan. Lagian kan masih sore.”
    “Tapi gue udah tidak tahan lagi.”
    “Gini deh, Mer. Gue kasih elu obat penghilang pusing.”
    Temanku itu memberikanku tablet yang berwarna putih. Aku pun langsung menelan obat sakit kepala yang diberikannya.
    “Gimana sekarang rasanya? Enak kan?”
    Aku mengangguk. Memang rasanya kepalaku sudah mulai tidak sakit lagi. Tapi sekonyong-konyong mataku berkunang-kunang. Semacam aliran aneh menjalari sekujur tubuhku. Antara sadar dan tidak sadar, kulihat temanku itu tersenyum. Kurasakan ia memapahku keluar diskotik. “Ini cewek lagi mabuk”, katanya kepada petugas keamanan diskotik yang menanyainya. Lalu ia menjalankan mobilnya ke sebuah motel yang tidak begitu jauh dari tempat itu.

    Setiba di motel, temanku memapahku yang terhuyung-huyung masuk ke dalam sebuah kamar. Ia membaringkan tubuhku yang tampak menggeliat-geliat di atas ranjang. Kemudian ia menindih tubuhku yang tergeletak tak berdaya di kasur. Temanku dengan gemas mencium bibirku yang merekah mengundang. Kedua belah buah dadaku yang ranum dan kenyal merapat pada dadanya. Darah kelaki-lakiannya dengan cepat semakin tergugah untuk menggagahiku. “Ouuhhh… Don!” desahku.

    Temanku meraih tubuhku yang ramping. Ia segera mendekapku dan mengulum bibirku yang ranum. Lalu diciuminya bagian telinga dan leherku. Aku mulai menggerinjal-gerinjal. Sementara itu tangannya mulai membuka satu persatu kancing blus yang kupakai. Kemudian dengan sekali sentakan kasar, ia menarik lepas tali BH-ku, sehingga tubuh bagian atasku terbuka lebar, siap untuk dijelajahi. Tangannya mulai meraba-raba buah dadaku yang berukuran cukup besar itu. Terasa suatu kenikmatan tersendiri pada syarafku ketika buah dadaku dipermainkan olehnya. “Don… Ouuhhh… Ouuhhh…” rintihku saat tangan temanku sedang asyik menjamah buah dadaku.

    Tak lama kemudian tangannya setelah puas berpetualang di buah dadaku sebelah kiri, kini berpindah ke buah dadaku yang satu lagi, sedangkan lidahnya masih menggumuli lidahku dalam ciuman-ciumannya yang penuh desakan nafsu yang semakin menjadi-jadi. Lalu ia menanggalkan celana panjangku. Tampaklah pahaku yang putih dan mulus itu. Matanya terbelalak melihatnya. Temanku itu mulai menyelusupkan tangannya ke balik celana dalamku yang berwarna kuning muda. Dia mulai meremas-remas kedua belah gumpalan pantatku yang memang montok itu.

    “Ouh… Ouuh… Jangan, Don! Jangan! Ouuhhh…” jeritku ketika jari-jemari temanku mulai menyentuh bibir kewanitaanku. Namun jeritanku itu tak diindahkannya, sebaliknya ia menjadi semakin bergairah. Ibu jarinya mengurut-urut klitorisku dari atas ke bawah berulang-ulang. Aku semakin menggerinjal-gerinjal dan berulang kali menjerit.

    Kepala temanku turun ke arah dadaku. Ia menciumi belahan buah dadaku yang laksana lembah di antara dua buah gunung yang menjulang tinggi. Aku yang seperti tersihir, semakin menggerinjal-gerinjal dan merintih tatkala ia menciumi ujung buah dadaku yang kemerahan. Tiba-tiba aku seperti terkejut ketika lidahnya mulai menjilati ujung puting susuku yang tidak terlalu tinggi tapi mulai mengeras dan tampak menggiurkan. Seperti mendapat kekuatanku kembali, segera kutampar wajahnya. Temanku itu yang kaget terlempar ke lantai. Aku segera mengenakan pakaianku kembali dan berlari ke luar kamar. Ia hanya terpana memandangiku. Sejak saat itu aku bersumpah tidak akan pernah mau ke tempat-tempat seperti itu lagi.

    Sudah dua tahun berlalu aku dan ibuku hidup bersama dengan ayah dan adik tiriku, Rio, yang umurnya tiga tahun lebih muda dariku. Kehidupan kami berjalan normal seperti layaknya keluarga bahagia. Aku pun yang saat itu sudah di semester enam kuliahku, diterima bekerja sebagai teller di sebuah bank swasta nasional papan atas. Meskipun aku belum selesai kuliah, namun berkat penampilanku yang menarik dan keramah-tamahanku, aku bisa diterima di situ, sehingga aku pun berhak mengenakan pakaian seragam baju atas berwarna putih agak krem, dengan blazer merah yang sewarna dengan rokku yang ujungnya sedikit di atas lutut.

    Sampai suatu saat, tiba-tiba ibuku terkena serangan jantung. Setelah diopname selama dua hari, ibuku wafat meninggalkan aku. Rasanya seperti langit runtuh menimpaku saat itu. Sejak itu, aku hanya tinggal bertiga dengan ayah tiriku dan Rio.

    Sepeninggal ibuku, sikap Rio dan ayahnya mulai berubah. Mereka berdua beberapa kali mulai bersikap kurang ajar terhadapku, terutama Rio. Bahkan suatu hari saat aku ketiduran di sofa karena kecapaian bekerja di kantor, tanpa kusadari ia memasukkan tangannya ke dalam rok yang kupakai dan meraba paha dan selangkanganku. Ketika aku terjaga dan memarahinya, Rio malah mengancamku. Kemudian ia bahkan melepaskan celana dalamku. Tetapi untung saja, setelah itu ia tidak berbuat lebih jauh. Ia hanya memandangi kewanitaanku yang belum banyak ditumbuhi bulu sambil menelan air liurnya. Lalu ia pergi begitu saja meninggalkanku yang langsung saja merapikan pakaianku kembali. Selain itu, Rio sering kutangkap basah mengintip tubuhku yang bugil sedang mandi melalui lubang angin kamar mandi. Aku masih berlapang dada menerima segala perlakuan itu.

    Pada saat itu aku baru saja pulang kerja dari kantor. Ah, rasanya hari ini lelah sekali. Tadi di kantor seharian aku sibuk melayani nasabah-nasabah bank tempatku bekerja yang menarik uang secara besar-besaran. Entah karena apa, hari ini bank tempatku bekerja terkena rush. Ingin rasanya aku langsung mandi. Tetapi kulihat pintu kamar mandi tertutup dan sedang ada orang yang mandi di dalamnya. Kubatalkan niatku untuk mandi. Kupikir sambil menunggu kamar mandi kosong, lebih baik aku berbaring dulu melepaskan penat di kamar. Akhirnya setelah melepas sepatu dan menanggalkan blazer yang kukenakan, aku pun langsung membaringkan tubuhku tengkurap di atas kasur di kamar tidurnya. Ah, terasa nikmatnya tidur di kasur yang demikian empuknya. Tak terasa, karena rasa kantuk yang tak tertahankan lagi, aku pun tertidur tanpa sempat berubah posisi.

    Aku tak menyadari ada seseorang membuka pintu kamarku dengan perlahan-lahan, hampir tak menimbulkan suara. Orang itu lalu dengan mengendap-endap menghampiriku yang masih terlelap. Kemudian ia naik ke atas tempat tidur. Tiba-tiba ia menindih tubuhku yang masih tengkurap, sementara tangannya meremas-remas belahan pantatku. Aku seketika itu juga bangun dan meronta-ronta sekuat tenaga. Namun orang itu lebih kuat, ia melepaskan rok yang kukenakan. Kemudian dengan secepat kilat, ia menyelipkan tangannya ke dalam celana dalamku. Dengan ganasnya, ia meremas-remas gumpalan pantatku yang montok. Aku semakin memberontak sewaktu tangan orang itu mulai mempermainkan bibir kewanitaanku dengan ahlinya. Sekali-sekali aku mendelik-delik saat jari telunjuknya dengan sengaja berulang kali menyentil-nyentil klitorisku.

    “Aahh! Jangaann! Aaahh…!” aku berteriak-teriak keras ketika orang itu menyodokkan jari telunjuk dan jari tengahnya sekaligus ke dalam kewanitaanku yang masih sempit itu, setelah celana dalamku ditanggalkannya. Akan tetapi ia mengacuhkanku. Tanpa mempedulikan aku yang terus meronta-ronta sambil menjerit-jerit kesakitan, jari-jarinya terus-menerus merambahi lubang kenikmatanku itu, semakin lama semakin tinggi intensitasnya.

    Aku bersyukur dalam hati waktu orang itu menghentikan perbuatan gilanya. Akan tetapi tampaknya itu tidak bertahan lama. Dengan hentakan kasar, orang itu membalikkan tubuhku sehingga tertelentang menghadapnya. Aku terperanjat sekali mengetahui siapa orang itu sebenarnya.
    “Rio… Kamu…” Rio hanya menyeringai buas.
    “Eh, Mer. Sekarang elu boleh berteriak-teriak sepuasnya, tidak ada lagi orang yang bakalan menolong elu. Apalagi si nenek tua itu sudah mampus!”
    Astaga Rio menyebut ibuku, ibu tirinya sendiri, sebagai nenek tua. Keparat.

    “Rio! Jangan, Rio! Jangan lakukan ini! Gue kan kakak elu sendiri! Jangan!”
    “Kakak? Denger, Mer. Gue tidak pernah nganggap elu kakak gue. Siapa suruh elu jadi kakak gue. Yang gue tau cuma papa gue kimpoi sama nenek tua, mama elu!”
    “Rio!”
    “Elu kan cewek, Mer. Papa udah ngebiayain elu hidup dan kuliah. Kan tidak ada salahnya gue sebagai anaknya ngewakilin dia untuk meminta imbalan dari elu. Bales budi dong!”
    “Iya, Rio. Tapi bukan begini caranya!”
    “Heh, yang gue butuhin cuman tubuh molek elu, tidak mau yang lain. Gue tidak mau tau, elu mau kasih apa tidak!”
    “Errgh…”

    Aku tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Mulut Rio secepat kilat memagut mulutku. Dengan memaksa ia melumat bibirku yang merekah itu, membuatku hampir tidak bisa bernafas. Aku mencoba meronta-ronta melepaskan diri. Tapi cekalan tangan Rio jauh lebih kuat, membuatku tak berdaya. “Akh!” Rio kesakitan sewaktu kugigit lidahnya dengan cukup keras. Tapi, “Plak!” Ia menampar pipiku dengan keras, membuat mataku berkunang-kunang. Kugeleng-gelengkan kepalaku yang terasa seperti berputar-putar.

    Tanpa mau membuang-buang waktu lagi, Rio mengeluarkan beberapa utas tali sepatu dari dalam saku celananya. Kemudian ia membentangkan kedua tanganku, dan mengikatnya masing-masing di ujung kiri dan kanan tempat tidur. Demikian juga kedua kakiku, tak luput diikatnya, sehingga tubuhku menjadi terpentang tak berdaya diikat di keempat arah. Oleh karena kencangnya ikatannya itu, tubuhku tertarik cukup kencang, membuat dadaku tambah tegak membusung. Melihat pemandangan yang indah ini membuat mata Rio tambah menyalang-nyalang bernafsu.

    Tangan Rio mencengkeram kerah blus yang kukenakan. Satu persatu dibukanya kancing penutup blusku. Setelah kancing-kancing blusku terbuka semua, ditariknya blusku itu ke atas. Kemudian dengan sekali sentakan, ditariknya lepas tali pengikat BH-ku, sehingga buah dadaku yang membusung itu terhampar bebas di depannya.

    “Wow! Elu punya toket bagus gini kok tidak bilang-bilang, Mer! Auum!” Rio langsung melahap buah dadaku yang ranum itu. Gelitikan-gelitikan lidahnya pada ujung puting susuku membuatku menggerinjal-gerinjal kegelian. Tapi aku tidak mampu berbuat apa-apa. Semakin keras aku meronta-ronta tampaknya ikatan tanganku semakin kencang. Sakit sekali rasanya tanganku ini. Jadi aku hanya membiarkan buah dada dan puting susuku dilumat Rio sebebas yang ia suka. Aku hanya bisa menengadahkan kepalaku menghadap langit-langit, memikirkan nasibku yang sial ini.

    “Aaarrghh… Rio! Jangaannn..!” Lamunanku buyar ketika terasa sakit di selangkanganku. Ternyata Rio mulai menghujamkan kemaluannya ke dalam kewanitaanku. Tambah lama bertambah cepat, membuat tubuhku tersentak-sentak ke atas. Melihat aku yang sudah tergeletak pasrah, memberikan rangsangan yang lebih hebat lagi pada Rio. Dengan sekuat tenaga ia menambah dorongan kemaluannya masuk-keluar dalam kewanitaanku. Membuatku meronta-ronta tak karuan.

    “Urrgh…” Akhirnya Rio sudah tidak dapat menahan lagi gejolak nafsu di dalam tubuhnya. Kemaluannya menyemprotkan cairan-cairan putih kental di dalam kewanitaanku. Sebagian berceceran di atas sprei sewaktu ia mengeluarkan kemaluannya, bercampur dengan darah yang mengalir dari dalam kewanitaanku, menandakan selaput daraku sudah robek olehnya. Karena kelelahan, tubuh Rio langsung tergolek di samping tubuhku yang bermandikan keringat dengan nafas terengah-engah.

    “Braak!” Aku dan Rio terkejut mendengar pintu kamar terbuka ditendang cukup keras. Lega hatiku melihat siapa yang melakukannya.
    “Papa!”
    “Rio! Apa-apa sih kamu ini?! Cepat kamu bebaskan Merry!”
    Ah, akhirnya neraka jahanam ini berakhir juga, pikirku. Rio mematuhi perintah ayahnya. Segera dibukanya seluruh ikatan di tangan dan kakiku. Aku bangkit dan segera berlari menghambur ke arah ayah tiriku.
    “Sudahlah, Mer. Maafin Rio ya. Itu kan sudah terjadi”, kata ayah tiriku menenangkan aku yang terus menangis dalam dekapannya.
    “Tapi, Pa. Gimana nasib Meriska? Gimana, Pa? Aaahh… Papaa!” tangisanku berubah menjadi jeritan seketika itu juga tatkala ayah tiriku mengangkat tubuhku sedikit ke atas kemudian ia menghujamkan kemaluannya yang sudah dikeluarkannya dari dalam celananya ke dalam kewanitaanku.

    “Aaahh… Papaa… Jangaaan!” Aku meronta-ronta keras. Namun dekapan ayah tiriku yang begitu kencang membuat rontaanku itu tidak berarti apa-apa bagi dirinya. Ayah tiriku semakin ganas menyodok-nyodokkan kemaluannya ke dalam kewanitaanku. Ah! Ayah dan anak sama saja, pikirku, begitu teganya mereka menyetubuhi anak dan kakak tiri mereka sendiri.

    Aku menjerit panjang kesakitan sewaktu Rio yang sudah bangkit dari tempat tidur memasukkan kemaluannya ke dalam lubang anusku. Aku merasakan rasa sakit yang hampir tak tertahankan lagi. Ayah dan kakak tiriku itu sama-sama menghunjam tubuhku yang tak berdaya dari kedua arah, depan dan belakang. Akibat kelelahan bercampur dengan kesakitan yang tak terhingga akhirnya aku tidak merasakan apa-apa lagi, tak sadarkan diri. Aku sudah tidak ingat lagi apakah Rio dan ayahnya masih mengagahiku atau tidak setelah itu.

    Beberapa bulan telah berlalu. Aku merasa mual dan berkali-kali muntah di kamar mandi. Akhirnya aku memeriksakan diriku ke dokter. Ternyata aku dinyatakan positif hamil. Hasil diagnosa dokter ini bagaikan gada raksasa yang menghantam wajahku. Aku mengandung? Kebingungan-kebingungan terus-menerus menyelimuti benakku. Aku tidak tahu secara pasti, siapa ayah dari anak yang sekarang ada di kandunganku ini. Ayah tiriku atau Rio. Hanya mereka berdua yang pernah menyetubuhiku. Aku bingung, apa status anak dalam kandunganku ini. Yang pasti ia adalah anakku. Lalu apakah ia juga sekaligus adikku alias anak ayah tiriku? Ataukah ia juga sekaligus keponakanku sebab ia adalah anak adik tiriku sendiri?

  • Foto Ngentot Satomi Suzuki Menjepit Kontol Ke Payudaranya Yang Sangat Seksi

    Foto Ngentot Satomi Suzuki Menjepit Kontol Ke Payudaranya Yang Sangat Seksi


    1836 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Sore sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Kesempatan Ngentot Cewek SMA Seksi

    Kesempatan Ngentot Cewek SMA Seksi


    1691 views

    Duniabola99.org – Mula mula gue ingin memperkenalkan diri sebelum memulai cerita seks ini. Nama gue Daron. Gue ada kesempatan belajar di Malaysia karena ayah gue bekerja di sana. Ketika itu gue berumur 15-16 kira-kira kelas 1 SMA. Pertama kali masuk sekolah ada upacara bendera.

    Waktu lagi kenalan ama temen-temen baru ada cewek SMA seksi datang dari arah pintu gerbang dengan terburu-buru, soalnya semua murid sudah berbaris. Gue liatin tuh cewek SMA seksi ..”OK jugak nih..”. Setelah gue tanya temen gue ternyata die kakak kelas. Umurnya 17an kira-kira kelas 3 SMA. Namanya Molly.

    “Cute juga nama doi”.
    Tiba -tiba dari belakang ade rekan sekelas megang bahu gue.
    “Ngapain loe nanyain tentang kakak gue?”.
    Buset dah, kaget gue. Gue cuma takut dipukulin soalnya die ‘gangster’ di sekolahan.
    “Ah..enggak kok. Nanya doank” kata gue dengan gementar.

    Balik dari sekolah gue terus ngebayangin tuh cewek SMA seksi . Gue nggak bisa ngilangin die dari pikiran gue. Gila cantik banget. Bibirnya yang kecil dan tipis, buah dadanya yang montok (mungkin boleh dibilang lebih besar dari ukuran teman sebayanya), betisnya yang putih dan mulus, pokoknya absolutely perfect. Gue cuma bisa ngebayangin kalo-kalo die mau ama gue.

    Di suatu pagi yang cerah (gue belajar kalimat kayak gini waktu kelas 4 SD), gue ama nyokap pergi ke deretan toko-toko di deket rumah. Maksudnya sih mau nyari toko musik, soalnya gue mau belajar main gitar.

    Setelah kira-kira 1 bulan baru gue tau bahwa guru gitar gue sama ama adiknya Molly si cewek SMA seksi . Terus guru gue tu nyaranin kita berdua ngadain latihan bersama di rumahnya. Gue girang banget. Mungkin ada kesempatan gue ngeliatin wajah cantik kakaknya. Yah.. walaupun kagak “buat” ngeliat wajahnya juga udah cukup.

    Waktu liburan semester adiknya (biar lebih gampang gue tulis Jason) ngundang gue ke rumahnya untuk latihan gitar barengan. Terus gue tanya ada siapa aja di rumahnya. “Gue ama kakak gue doank kok” jawabnya.

    Wah.. berdebar-debar nih rasanya. Tapi gue juga rasa diri gue sendiri bodoh. Soalnya die aja kagak kenal gue, malahan cuma ngobrol sekali-sekali melalui chatting. Tapi gue ngak peduli. Jason sebenarnya belom mastiin kapan gue bisa dateng ke rumahnya.

    Tapi gue ngak peduli dateng ke rumahnya hari itu karena gue cuma ada waktu hari itu. Sampai di depan pagarnya gue neken bell. Kelihatannya sepi. Tiba-tiba pagar terbuka (pagar automatik nih) terus kakaknya muncul.

    “Nyari siapa?”.
    “Jason” gue bilang.
    “Wah, maaf, Jasonnya nggak ada tuh.”
    Wah.. sekarang baru gue sadar suara Molly ternyata lembut lagi ‘cute’.
    “Oh.. ya udah, terima kasih.”

    Gue muterin badan gue, belagak mau pergi gitu. Tiba-tiba suara yang lembut itu terdengar lagi.

    “Eh.. nggak masuk dulu? Daripada capek bolak-balik mendingan tunggu di sini.”
    Wah!! Peluang emas!

    Terus gue masuk dan dihidangin minuman dingin ama Molly si cewek SMA seksi . Terus dia duduk dihadapan gue ngajakin gue ngobrolin sesuatu. Dalam sekelip mata, pemandangan di depan gue menjadi sangat indah. Kebetulan dia memakai baju T-Shirt tipis dan skirt pendek jadi gue bisa ngeliat bahagian pahanya yang putih mulus. Sekali-sekala gue ngelirik ke bagian dada dan pahanya. Gue rasa sih dia tau tapi dia belagak nggak peduli.

    “Kapan Jason balik?” tanya gue.
    “Nggak tau kayaknya sih nanti jam 6”
    Gue ngelirik jam tangan gue. Sekarang jam 2 petang.

    Kira-kira selama 15 menit kami ngobrol kosong. Tiba-tiba ntah gimana jam di meja sebelahnya jatuh. Kami terkejut dan dia terus membereskan benda-benda yang berselerak. Dari belakang gue bisa ngeliat pinggulnya yang putih mulus.

    Tiba tiba jeritan kecilnya menyadarkan lamunan gue. Ternyata jarinya terluka kena kaca. Naluri lelaki gue bangkit dan terus memegang jarinya. Tanpa pikir panjang gue isep aja darah yang ada di jarinya. Waktu darahnya udah beku gue mengangkat wajah gue. Ternyata selama ini die ngeliatin gue. Tiba-tiba dia ngomong

    “Ron, kok lu ganteng banget sih?”

    Gue hanya tersipu-sipu. Terus gue diajakin ke tingkat atas untuk ngambil obat luka. Waktu duduk di sofa, gue usapin aja tuh ubat ke jarinya. Tiba-tiba datang permintaan yang tidak disangka-sangka.

    “Ron, cium gue dong, boleh nggak?”.

    Gue bengong doank nggak tau mo jawab apaan. Tapi bibirnya udah deket banget ama bibir gue. Langsung gue lumat bibir mungilnya. Dia memejamkan matanya dan gue nyoba untuk mendesak lidah gue masuk ke dalam mulutnya.

    Dia membalas dengan melumat bibir gue. Tanpa sadar tangan tangan gue udah merayap ke bagian dadanya dan meremas-remas payudaranya yang montok dari luar pakaiannya. Dia mendesah lirih. Dan mendengarnya, ciuman gue menjadi semakin buas.

    Kini bibir gue turun ke lehernya dan kembali melumat dan menggigit-gigit kecil lehernya sambil tangan gue bergerak ke arah skirt pendeknya dan berusaha meraba-raba pahanya yang putih dan mulus. Tiba-tiba tangannya membuka resleting celana gue dan coba meraih anu gue. Gue semakin ganas.

    Gue elus-elus celana dalamnya dari luar dan tangan gue satu lagi meremas-remas payudaranya yang montok. Dia mendesah dan melenguh. Akhirnya gue berhenti melumat bibir dan lehernya. Gue coba melepaskan t-shirtnya yang berwarna pink. Tetapi tangannya mencegah.

    “Ke kamar gue aja, yuk!”

    Ajaknya sambil menuntun tangan gue. Gue sih ikut aja. Gue kunci pintu kamarnya dan langsung gue raih t-shirtnya hingga dia hanya mengenakan bra putih dan skirt birunya. Gue kembali melumat bibirnya dan coba membuka kaitan branya dari belakang.

    Sekarang die bener-bener telanjang dada. Langsung gue lumat payudaranya. Gue remas-remas dan gue jilatin puting kiri dan kanannya. Tanpa disadari dia mengerang.

    “ummh..ahh..!”

    Gue malah lebih bernafsu. Tiba-tiba tangannya yang lembut meraih penis gue yang sangat besar. Kira-kira 14 cm panjangnya. Dia langsung mengelus-elus dan mulai mengocok penis gue itu. Gue mengerang

    “Ahh..Molly..terusin..ahh!”

    Kira-kira 15 menit gue melumat payudaranya. Sekarang gue nyoba ngebuka skirt hitamnya. Setelah terlepas gue tidurin dia di ranjang dan kembali melumat bibirnya sambil mengusap-usap vaginanya dari luar CDnya dan tangan gue yang satu lagi memelintir puting payudara kanannya.

    “Ahh.. Daron.. ummhh!” Erangnya.

    Akhirnya kami berdiri. Dia melepaskan baju dan celana gue dan meraih penis gue yang sangat tegang. Dia nyuruh gue duduk. Terus dia jongkok di depan gue. Dia nyium kepala penis gue dan menjilatnya. Kemudian die berusaha mengulum dan menghisap penis gue yang besar. Gue mengerang keenakan.

    “Ummhh..Molly..!!”

    Akhirnya gue nggak tahan dan menyuruhnya berhenti. Gue nggak mau keluar terlalu awal. Terus perlahan-lahan gue lepasin celana dalam putihnya dan memandang sebuah lubang berwarna merah jambu dengan bulu-bulu yang halus dan tidak terlalu banyak di sekelilingnya.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Langsung gue tidurin dan gue kangkangin kakinya. Kelihatan vaginanya mulai merekah. Gue yang udah nggak tahan terus menjilati dan menghisap-hisap bahagian selangkangan dan menuju ke arah vaginanya. Gue isep dan jilatin klitorisnya. Molly menggelinjang keenakan sambil mendesah dan mengerang.

    “Awwhh.. uhh.. Darroonn..!!

    Tiba tiba orgasme pertamanya keluar. Tubuhnya menggelinjang dan dia menjambak rambut gue dan sprei di ranjangnya.

    Kemudian gue melebarkan kedua kakinya dan mengarahkan penis gue ke arah lubang kenikmatannya. Sebelum gue masukkin gue gesekin dulu penis gue di pintu lubang vaginanya. Dia mendesah kenikmatan.

    Akhirnya gue dorong penis gue ke dalam vaginanya. Terasa agak sempit kerana baru 1/3 dari penis gue masuk. Perlahan-lahan gue tarik lagi dan gue dorong sekuat-kuatnya. Ketiga kalinya baru berhasil masuk sepenuhnya.

    “Aawwhh..sakit, Ron!!”

    Dia mengerang kesakitan. Maka gue berhenti sejenak nunggu rasa sakit dia hilang. Akhirnya gue mulai bergerak maju mundur. Semakin lama gerakan gue semakin cepat. Terasa penis gue bergesekan dengan dinding vaginanya. Kami berdua mengerang kenikmatan.

    “Ahh..Molly..enakk!!”
    “Mmhh..awwhh..Ron, terus, cepet lagi!”

    Gue semakin bernafsu dan mempercepat genjotan gue. Akhirnya dia menjerit dan mengerang tanda keluarnya orgasme ke dua. Lantas kami berdiri dan gue puter badannya hingga membelakangi gue (doggy style).

    Gue tundukkin badannya dan gue arahin penis gue ke arah vaginanya dan gue genjot sekali lagi. Kedua payudaranya berayun-ayun mengikut gerakan genjotan gue. Gue pun meremas-remas pantatnya yang mulus dan kemudian ke depan mencari putingnya yang sangat tegang. Kami berdua banjir keringat.

    Gue puter putingnya semakin keras dan payudaranya gue remas-remas sekuat-kuatnya.

    “Ahh, Daron..gue pingin keluar..!!” jeritnya.

    Terus gue percepat gerakan gue dan die menjerit untuk orgasmenya yang kali ketiga. Gue pikir-pikir gue ni kuat juga ya.. Tapi gue juga merasa mo keluar sekarang. Gue nggak sampai hati ngeluarin sperma gue di vaginanya.

    Langsung gue cabut penis gue dari vaginanya dan gue puter badannya. Gue arahin penis gue ke mulutnya yang langsung mengulum dan melumat penis gue maju mundur. Gue mengerang kenikmatan

    “Akhh..Mol, gue keluar..!!”

    Gue semburin sperma gue didalam mulutnya dan ditelannya. Sebagian mengalir keluar melalui celah bibirnya. Terus penis gue dibersihin dan dijilatin dari sisa-sisa sperma. Kemudian gue ngeliat jam di meja. Pukul 5.30!! Mati kalau nggak cepet-cepet. Selepas kami memakai baju semula dia ngucap terima kasih ke gue.

    “Makasih, Ron! Belum pernah gue ngrasa sebahagia ini. Sebenarnya dari pertama kali gue ngeliat loe gue udah suka” Katanya.
    “Oh, emang mungkin jodoh kali soalnya waktu ngeliat loe di gerbang sekolah gue juga udah suka.” kata gue.
    “Tapi gimana dengan adik loe?”
    “Nggak apa-apa, dia juga nggak bakalan marah. Adik gue bentar lagi datang. Jadi latihan bareng nggak?”
    “Nggak, ah. Males, udah letih latihan tadi” kata gue sambil tersenyum.

    Dia pun balas tersenyum. Akhirnya gue balik rumah dengan perasaan gembira. Mimpi gue udah tercapai.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik Gambar Dibawah ini jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Foto Ngentot Eva Lovia Pecinta Seks Oral

    Foto Ngentot Eva Lovia Pecinta Seks Oral


    2417 views

    Foto Ngentot Terbaru – Buat kamu yang doyan melihat gambar bugil tante sange, maka galeri ini adalah halaman yang tepat untuk menyalurkan birahi anda yang sudah memuncak dari tadi. Karena hanya dengan hal seperti inilah yang dapat kamu jadikan bahan pelampiasan. Berikut adalah aksi tante semok bugil tersebut:

  • Cerita Seks Bersama Janda Cantik

    Cerita Seks Bersama Janda Cantik


    1411 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Bersama Janda Cantik ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Ini benar-benar pengalaman nyata ku dan menurut aku dini adalah Rejeki Nomplok saat pertama kalinya aku bercinta dengan Janda,dan ingin sekali aku ceritakan pengalaman ku ini mungkin saja kita merasakan pengalaman yang sama .

    Namaku Ganif, aku adalah seorang mahasiwa tingkat 6. Saat itu sepulang kuliah sekitar jam 20.00 aku keluar dari kampus. Sete;ah setengah jam sampailah aku dikost dengan mengedarai motorku. Kumpulan Foto Hot Sesampainya dikost aku memarkirkan motorku lalu aku menaruh tasku dikasur lesehanku. Beberapa saat setelah itu aku merasa lapar sekali. Kulihat saat itu warung depan kostku masih buka.

    Melihat itu aku-pun kemudian segera pergi kewarung langgananku itu. Sesampainya diwarung aku-pun segera memesan makanan,

    “ Malem Tante Arum?, ” ucapku sembari melihat kearah etalase makanan.

    “ Malem juga ganif, mau makan yah ?, ” tanyanya.

    “ Iya nih Tante, lauk sama sayurnya kog udah habis sih Tante, ? ” tanyaku.

    “ Iya nih Nif habis semua, palingan tinggal nasi putih aja, ” ucapnya.

    “ Aduh… gimana yah nih tante Arum, masak aku makan nasiputih doang, padahala aku udah laper banget, huhh… ” ucapku mеmеlаѕ.

    “ Aduh kasihan banget sih si ganteng satu ini, gini aja deh kamu makan dirumah tante aja, dirumah masih ada persediaan ayam tuh, nanti tante gorengin kalau kamu mau, gratis nggk usah bayar, ” ucapnya menawarkan makan gratis kераdаku.

    Sebagai anak kost mendengar tawaran makan gratis pasti aku tidak akan menolak,

    “ Wah boleh tuh Tante Arum, tterimakasih sebelumnya yah tante,hhe…, ” ucapku girang.

    “ Yaudah tunggu ѕеbеntаr уаh ganteng, Tаntе tutuр dulu wаrungnуа, okey ?, ” ucapnya ssemabri menutup warungnya.

    “ Iya tante, yaudah sini biar aku bantuin, ” jawabku lalu bergegas membantunya.

    Beberapa saat kami-pun menutup warung tante Arum. Kumpulan Foto Hot Setelah warung sudah selesai ditutup, kemudian kami-pun segera menuju rumah tante Arum yang letak rumаhnуа yang tidаk jаuh dаri wаrung tеrѕеbut.

    Sekitar 5 menit sampailah kami di rumаhnуа lalu tante Arum sgera membuka pintu rumahnya, setelah terbuka diapun mempersilahkan aku duduk di kursi kayu namun tempat duduknya ada busanya,

    “ Ganif tunggu disini dulu yah, tante mau ganti baju dulu, risih banget nih bajunya udah kena kringet. Oh iya kamu nonton Tv dulu aja, anggep aja rumah tante rumah kamu sendiri, hhe…, ” ucapnya lalu bergegas kekamar. Agen Judi Hoki Banget

    “ Okey Tаntе Arum, ” jаwаbku ѕingkаt.

    Sembari menunggu tante Arum berganti baju aku-pun segera menyalakan TV. Beberap menit berlalu Tante Arum-pun keluar dari kamarnya dengan mengenakan daster yang minim tanpa lengan yang panjangnya diatas sampai diatas lutut. Astaga, tante Arum sexy sekali malamitu, terlihat putih mulus dan motok sekali paha dan pantatnya itu, Ouhhhh… seketika penis-kupun berdiri tegak.

    Oh iya Tante Arum ini adalah janda muda berusia 33 tahun yang ditinggal suaminya dan belum mempunyai anak dari hasil pernikahanya. So, bisa dipastikan vagina-nya masih seperti ABG, peret dan sempit, hhe. Kumpulan Foto Hot Saat itu aku hanya sekilas saja melihatnya, karena tante Arum segera [ergi kedapur untuk memasak untukku. Beberapa menit dia didapur, tiba-tiba saja dia memanggilku, Cerita Panas

    “ Ganif ganteng, соbа kamu kesini tolongin tante sebentar deh ?, ” ucapnya berteriak dari dapur.

    “ Iya tante, , ” ucapku lalu berjalan mеnuju dарur.

    Tepat dibelakang tante Arum aku-pun bertanya,

    Cerita Seks Bersama Janda Cantik “ Mau minta Tolong apa tante ke ganif ?, ” tаnуаku.

    “ Kayaknya dipunggung tante ada semut deh Nif, kamu bisa tolong garukin nggak, tangan tante nggak sampai nih mau nggegaruk. Oh iya sekalian tante mau tanya, kamu mau digorengin paha atau dаdа, Kumpulan Foto Hot Nif ?, ” ucapnya sembari memegang piring yang berisi paha dan dada ayam mentah.

    “ Oh iya tante sini biar ganif garukin, dan Aku Dada aja tante, ” ucapku sembari mulaimenggaruk punggung tante Arum.

    “ Ouh kamu suka dada yah, hemmmm… anak muda tuh kebanyakan ѕukа Dada yah, hhe…, ” ucapnya sembari memasukan dada ayam dipenggorengan.

    “ Iya dong Tаntе, dadakan lebih enak tante, selain besar dagingya juga keset dan kenyal, ” ucapku sembari menggaruknya dari belakang.

    “ Oh gitu yah, gede dan kenyal mana sama punya tante ?,” ucap tante Arum dengan entengnya.

    Sejenak aku tediam kaget mendengar ucapanya,

    “ Kog diem aja sih, ayo jawab, ” ucapnya lagi.

    “ Eee… Eeee… gimana yah tante… Eeeeeeeee…., ”

    Belum selesai aku menjawab, tiba-tiba saja dia meraih tangan kananku dengan tangan kanannya lalu diarahkanya pada buah dadanya. Ouhhh Damn… gilak nih janda yang satu ini benar-benar frontal sekali, ucapku dalam hati. Kumpulan Foto Hot Wow ternyata tante Arum tidak memakai bray, gilak benerrrrrr,

    “ Gimana udah bisa jawab belum, coba remas payudara tante, biar kamu tahu besar dan kenyal mana, Cerita Sex Tante

    ” ucapnya sembari terus menahan tanganku di payudara kananya.

    Saat itu aku benar-benar terkejut dengan kelakuanya itu. Karena dia yang meminta aku-pun segera meremas-remas payudaranya tanpa ragu. Saat itu aku-pun mendadak Horny parah guest. Sembari meremas payudaranya yang tidak memakai Bra aku tempelkan penis-ku yang masih terbungkus celana bahan panjangku pada pantatnya sembari terus meremas payudaranya,

    “ Ayo jawab,keenakan kamu yah meremas buah dada tante, hahahaha…., ” ucapnya menggodaku.

    “ Hehe iya nih tante, Beuhhh… gede dan kenyal dada tante Kog, hhe…, ” ucapku sembari terus meremas.

    2 menit setelah itu dada ayam-pun sudah matang, Kumpulan Foto Hot tante Arum mematikan kompor lalu menaruh dada ayam itu di piring yang tadi sudah diambilnya. Saat itu dia menaruh dada ayam dipiring sembari terus aku remasi payudaranya,

    “ Hemmm… ada yang keenakan nih, ini kamu makan dada tante apa mau makan dada ayam, ” ucapnya kepadaku.

    “ Makan dada tante aja dulu deh, dada ayamnya nanti aja setelah makan dada tante,hhe…, ” ucapku dengan beraninya.

    Saat itu aku berkata sembari terus meremas dan mengesek-gesekan penisku yang masih terbungkus celana pada pantat tante Arum yang semok dan kenyal itu. Lalu,

    “ Yaudah deh kalau gitu, tapi makan dada tantenya dikamar mandi aja yah sekalian kita mandi bareng, lagian kamu juga belum mandikan, ” ucapnya sembari mengedipkan matanya dengan genit.

    “ Siap komandan, ” jawabku semangat birahi sex.

    Tanpa membuang waktu aku-pun segera menuju kekamar mandi, sedangkan tante Arum menutup pintu rumahnya agar perbuatan kami tidakdiketahui tetangganya. Setelah menutup pintu tante Arum-pun menyusulku kekkamar mandi. Saat itu aku sudah telanjang bulat dengan penisku yang sudah siap tempur,

    “ Wah kamu udah telanjang aja yah Nif, dasar bocah mesum kamu, hha, ” ucapnya sembari membuka daster lalu melepas celana dalamnya.

    Oughhh astaga… benar-benar montok sekali payudara tante Arum, belum lagi vaginya, Kumpulan Foto Hot beuhhh… gembul sekali seperti kue apem. Saat itu aku semakin bernafsu saja melihat tante Arum yang telanjang bulat didepanku,

    “ Kog diem aja sih Nif, kenapa kamu udah nafsu banget yah melihat tante, Weeekkk…, ” ucapnya memecah lamunanku yang terpesona melihat keindahan tubuhhya.

    Memang benar-benar janda kempling nih tante Arum, badanya masih kencang sekali. Perutnya rata,

    pinggangnya ramping, udah gitu memek nya bersih tanpa sedikit bulu kewanitaan sehelaipun. Pasti dia rajin mencukur jembutnya deh, hhe,

    “ Tau aja deh tante, Kumpulan Foto Hot nih si ojan (penis) udah tegang maksimal nih tante, hha, ” ucapku.

    “ Yaudah si ojan (penis) suruh sabar dulu yah, kita mandi dulu biar wangi, ” ucapnya lalu dia mengguyur tubuhnya dengan air.

    “ Iya tante, ” ucapku lalu ikut mengguyur tubuhku air juga.

    Kebetulan saat itu gayung di kamar mandinya ada 2, jadi kami tidak saling beerebut. Sembari mandi aku mengesek-gesekan penisku kepantat tante Arum, Huhh… rasanya udah nggak sabar sekali aku ingin segera menyodok memeknya yang gembul itu,

    “ Nif tolong baluri tubuh tante dengan sabun cair itu dong, nanti kamu juga tante baluri juga badan kamu sama sabun cairitu, ” ucap tante Arum sembari mengambil sabun cair yanga disampingnya. CERITA SEKS

    “ Siap tante semok kesayanganku, ” ucapku penuh nafsu.

    Didalam kamar mandi ukuran 3×2 meter itu kami-pun saling membaluri tubuh kami dengansabun cair. Aku baluri tubuh tante Arum sabun cair dari leher hingga ujung kaki, Kumpulan Foto Hot sebaliknya tante Arum juga membaluri seluruh tubuhku dengan sabun cair. Setelah tubuh kami terbaluri sabun cair, tante Arum-pun segera mengalungkan kedua tangannya dileherku lalu bibirnya menyambar bibirku dengan penuh nafsu,Cerita Sex ABG

    “ Eummmmm…. Eummmm… Ssssshhhh…, ” suara lenguhanku.

    Aku yang sudah bernafsu sekali, kusambut ciuman tante Arum dengan penuh nafsu sex juga. Bibir kami saling berpangutan dengan penuh gairah sex. Tak puas dengan berciuman aku-pun merapatkan tubuhku pada tubuh tante Arum lalu tanganku aku arahkan pada pantatnya,

    “ Eughhhh… Ssshhhh… Remas terus pantat tante Nif… Ouhhhh…, ” ucapnya dengan sejenak melepas ciuman kami.

    “ Iya tante, Oughhhh…., ” ucapku sembari meremasi pantat tante Arum dengan gemasnya.

    Setelah itu kamipun segera berciuman kembali. Posisi tubuhku saat itu menempel dengan tubuh tante Arum. Kejantanaku yang sudah ereksi maksimal itu terasa geli sekali karena tergesek-gesek perut tante Arum yang berlumur sabun cair. Kumpulan Foto Hot Merasakan penisku yang selalu menyentuh perutnya, tante Arum-pun pengertian sekali, saat itu dia meraih penisku lalumengocoknya,

    “ Ssshhhhh… enak sekali tante, terus kocok tante… Oughhhh…., ” desah nikmatku dengan melepas ciuman kami sejenak.

    “ Iya sayang, Ssshhhh… Sekarang kamu juga mainin itil (clitoris) tante yah biar kita sama enak, Oughhh…, ” ucapnya sembari mengocok penisku.

    Tanpa banyak bicara lagi, tangan kananku tetap meremas pantanya, sedangkan tangan kiriku-pun segera memainkan klitorisnya, aku tekan dan aku putar-putarkan itil-nya dengan penuh nafsu. Sebaliknya dia juga mengocok penisku yang berlumur sabun cair dengan penuh nafsu juga. Saat itu kami-pun menghentikan ciuman kami, kami sama-sama fokus memainkan kelamin kami,

    “ Yah seperti itu Nif, terus mainkan memek tante dan remasi pantat tante terus… Ssssshhh… Aghhhhh…, ” ucapnya lalu mendesah nikmat.

    “ Iya tante, tante juga kocok terus penis aku yah… Oughhh…, ” ucapku lalu mendesah juga.

    Cerita Seks Bersama Janda Cantik Sekitar 10 menit kami saling memainkan alat kelamin kami. Kocokanya sungguh enak sekali, bahkan lebih enak dikocok daripada ML. Saat itu aku yang merasa akan orgasme akupun mengentikan kocokanya,

    “ tante Ngocoknya udah yah, sayang banget kalau spermaku keluar ditangan tante, Kumpulan Foto Hot mendingan aku keluarin di memek tante nanti, hhe…, ” ucapku sembari menyingkirkan tangan tante Arum dari kejantananku.Cerita Sex Tante

    “ Benar juga tuh Nif, yaudah kita Langsung ngentot aja yuk, tante juga udah nggak kuat nih,

    habisnya kamu pinter banget sih ngobel memek tante, memek tante udah becek banget tuh, ” ucapnya sembari menununjuk kearah vagina-nya yang basah oleh lendir kawin bercampur sabun cair.

    “ Iya deh tante, Kita ML pakai gaya apa nih tante, ” tanyaku.

    “ Anjing kencing aja yah Nif, soalnya nggak mungkin jugakan kalau tante terlentang dilantai kamr mandi ini, hahaha, ” ucapnya sembari tertawa.

    “ Anjing kencing, Dogggy style kali tante, yaudah sana buruan tante Nungging, ” ucapku memintanya menungging.

    “ Iya itu maksud tante, maklumlah tantekan udah nggak muda lagi, ” ucapnya lalu dia menungging membelakangiku.

    Ketika menungging tanganya berpegangan pada bak mandi agar dia tidak jatuh ketika aku sodok nanti. Seketika terlihatlah sebongkah pantat yang bulat, kencang , lebar, dengan terselip sebuah lubang kenikmatan ditengahnya. Kumpulan Foto Hot Nafsuku semakin memuncak saja melihat pantat dan vagina Tante Arum dari belakang. Tanpa banyak bicara lagi segera aku benamkan penisku pada liang senggamanya,

    “ Zlebbbbbbbbbbbbbbbbb… Oughhhhhhhhhh… Sssssssssshhhhh…., ” lenguh nimatku.

    Kutanamkan dalam-dalam penisku pada vagina Tante Arum,

    “ Oughhhh Nif… Eughhhhhh…. Besar sekali kontol kamu Nif, rasanya memek tante kayak diperawani lagi… Oughhhh…, ” ucapnya nampak agak kesakitan.

    Memang sih penisku tergolong besar, udah gitu panjang lagi. Selain itu memek tante Arum yang sudah lama tidak terjamah penis laki-laki terasa sempit dan cengkraman otot vaginya sangat kuat sekali. rasanya tidak kalah dengan memek mantan pacarku dulu, malahan lebih enak memek tante Arum. Setealah itu mulailah aku gerakan maju mundur penisku didalam vagina tante Arum.

    Aku yang sudah bernfasu langsung menggenjot memek tante Arum dengan cepat,

    “ Plakkkkk… Plakkkkk… Pyekkkk…. Plakkkkk… Pyekkkk… Plakkkkk… Plakkkkk… Plakkkkk…, ” suara kulitku yang bertemu pantat tante Arum yang basah dengan sabun cair ketika aku memaju mundurkan penisku dengan cepat dan kuat.

    “ Oughhh Nif… kamu ganas sekali sayang, kamu mainya kasar yah… Oughhh…., ” ucapnya sembari mendesah. Cerita Sex Tante

    “ Iya nih Tante, habisnya aku udah gemes dan nafsu sekali sama tante, Ssssssssshhhhh…, ” ucapku sembari terus menyodok memek tante Arum.

    “ Hegggg,… Eughhhhh…. Oughhh… terserah kamu aja Nif, terus sodok Nif… Oughhhh…, ” desah tante Arum terlihat kuwalahan dengan permainan sexs-ku.

    Saat itu aku menyodok vagina tante Arum dengan keras dan cepat. Seiring dengan sodokank itu, payudara tante Arum yang montok dan besar itu bergoyang goyang seiring kuhempaskan penisku didalam liang senggamanya. Kumpulan Foto Hot Sayang sekali rasanya jika didiamkan. Sembari terus menyodok aku membungkukan tubuhku lalu aku raih payudaranya dan aku remas dengan kedua tanganku,

    “ Eughhhh… Eummmm …. Pandai sekali kamu Nif, yah remas payudaraku juga, dan terus genjot memek tante Nif… Oughhhh…, ” ucapnya puas merasakan kombinasi sexs-ku.

    “ Iya tante sayang, ” jawabku singkat.

    Tidak lama setelah itu, tiba-tiba saja tubuh tante Arum mengejang dan otot vaginanya mengencang menjepit penis-ku,

    “ Aghhhhhhhhhhhhhh…. Aku keluar sayang… Oughhhhh… Uhhhhhh…., ” desah panjangnya mendapatkan klimakasnya.

    “ Oughhhhhh…. Iya tante sayang, aku merasakan itu, rasanya hangat sekali, dan memek tante menjepit penisku lebih kuat dari sebelumnya, Eummmm…, ” ucapku sembari terus menyodok memek tante Arum yang tambah becek itu.

    Aku-pun saat itu masih belum mendapatkan orgasme. Tidak terasa kami sudah ML selama 15 menit dengan gaya doggie style. Saat itu aku melihat pada jam tanganku yang masih aku kenakan, Dalam hatiku berkata, kuat jug ague yah, hhe. Aku yang sehariansudah lelah dengan kuliahku, aku-pun ingin segera mendapatkan klimaksku juga,

    “ Tante, sekarang kaki tante dirapatkan yah, ” pintaku sembari menghentikn sodokanku sejenak.

    Setelah tante Arum meraptkan kakinya, saat itupun rasanya penisku terjepit kuat sekali oleh vagina tante Arum. Lalu setelah itu aku-pun mulai mengayunkan penisku lagi dengan cepat dan penuh nafsu,

    “ Oughhh… Ahhh… Ahhhh… Ssssshhh… Ughhhh… Nif perih Nif rasanya,Ssshhhhh…, ” ucap tante Arum nampak kesakitan dengan gaya itu.

    “ tahan sebentar yah Tante, sebentar lagi aku keluar, Oughhh…. ” ucapku sembari mteru menyodok memek Tante Arum.

    Sekitar 5 menit aku menyodoknya, terasa penisku sudah tidak kuat menahan spermaku yang akan menyembur. Penisku berdenyut-denyut dan,

    “ Crottttttttttttttttt….. Crottttttttttttttt… Crottttttttttttttttt….., ”

    Pada akhirnya aku mendaptakan klimaksku. Kusemburkan semua pejuhku (sperma) kedalam memektante Arum yang gembul itu,

    “ Ouggggghhhhhhhhhhhhhhhhh…. Enak sekali tante…., ” ucapku puas dengan klimaksku.

    “ Iya sayang, kamu hebat sekali ngentot-nya, tante benar-benar kualahan negntot sama kamu, Oughhhhhhhh…, ” ucapnya memujiku.

    Tersalurkanlah hasrat sex kami malam itu dengan penuh kepuasan. Kumpulan Foto Hot Spermaku saat itu memenuhi rahim tante Arum, sampai-sampai aku melihat spermaku berjatuhan kelantai ketika aku mencabut penisku dari liang vagina-nya. Nafas kami terengah-engah saling bersahutan saat itu. Sejenak kami mengatur nafas kami sembari menikmati sisa-sisa nikmat percintaan kami.

    Setelah itu kami-pun segera mandi, terasa dingin sekali malam itu setelah kami bercinta. Setelah selesai mandi kami-pun segera mengeringkan tubuh kami dengan handuk. Kemudian kami-pun segera memakai pakaian kami kembali dan keluar dari kamar mandi untuk makan. Malam itu kami makan dengan lahapnya. Selesai makan aku-pun segera berpamitan pulang,

    “ tante Udah malem nih, aku pulang dulu yah, terima kasih buwat makan gratis dan ngentot gratisnya yah, hehe…, ” ucapku sembari mencolek payudaranya.

    “ Hahhaa… dasar anak nakal, yaudah sana pulang, besok-besok kalau mau makan dada tante kesinilagi yah, hhe…, ” ucapnya menggodaku.

    “ Siap tante sayang, Bey tante semok, ” ucapku.

    Kemudian tante Arum-pun segera membukakan pintu lalu aku segera keluar dari rumahnya. Kumpulan Foto Hot Sungguh makan malam yang penuh sensasi pada hari itu. Sesampainya dikos aku-pun langsung merebahkan tubuhku dikasur lesehanku sembari membayangkan percintaan kami. Lama-kelamaan mataku dan tubuhku yang sudah lelah-pun memaksa aku untuk segera tidur. Cerita Sex ABG

    Malam itu tidurku nyenyak sekali. Semenjak kejadian malam itu aku tidak perlu mengeluarkan uang untuk makan jika aku ada dikosan. Tante Arum selalu memberi aku makan dan Ngentot gratis selama aku tinggal di kostku itu. Sampai pada akhirnya hubungan kami-pun berakhir gara-gara aku telah mendapatkan pacar baru yang cantik, kaya, dan lebih hebat cara bercintanya daripada tante Arum.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Foto Ngentot Si Imut HINATA TACHIBANA

    Foto Ngentot Si Imut HINATA TACHIBANA


    1776 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat siang sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Ngentot Mbak Fitri Di Depan Keluarganya

    Foto Ngentot Mbak Fitri Di Depan Keluarganya


    2143 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.