• Cerita Sex Sedarah Mbak Desy Pelampisan Seks

    Cerita Sex Sedarah Mbak Desy Pelampisan Seks


    1849 views

    Cerita Sex Sedarah – Nama aku Randi 19 tahun, aku dua bersaudara, aku anak kedua dimana kakakku perempuan berusia 5 tahun lebih tua dariku. Aku ngin menceritakan kejadian yang menimpa kehidupan seks aku 3 tahun yang lalu.

    Pada waktu itu aku berumur 16 tahun masih 1 smu, sedangkan kakak aku berusia 22 tahun dan sudah kuliah. Kakakku orangnya memakai jilbab. Meskipun kakakku memakai jilbab dia sangat sexy, orang bilang mukanya sexy banget, demikian pula postur tubuhnya, tinggi 160 cm, kulit putih dan bra aku kira 36-an, tapi yang paling menyolok dari dia adalah pantatnya yang bulat besar dan bahenol, ini dapat aku nilai karena aku sering mengintip dia waktu dia sedang mandi atau sedang ganti pakaian.

    Jika berjalan ke mal ataupun kemanapun dia pergi, dia selalu pakai baju yang agak ketat meskipun dia memakai jilbab, orang selalu memandang goyangan pinggul dan pantatnya. Sampai-sampai aku sebagai adik kandungnyapun sangat menyukai pantat dan pinggul kakakku itu.Meskipun kakakku memakai jilbab, kebetulan kakakku menyukai baju-baju model agak ketat dan celana agak ketat pula sehingga agak mencetak kemontokan dan keindahan tubuhnya. Apalagi jika dirumah, meskipun dia selalu memakai jilbab atau kerudung, dia selalu memakai baju tidur yang panjang tapi agak tipis sehingga agak terlihat belahan pantat dan celana dalamnya.

    Sebagai remaja yang baru puber dan juga olok-olok dari teman-temanku diam-diam aku sangat terangsang bila melihat pinggul kakakku. Sebaga efek sampingnya aku sering melakukan onani di kamarku atau di kamar mandi sambl membayangkan gimana rasanya kemaluanku dijepit diantara pantat montoknya.Keinginan itu kurasakan sejak aku duduk di bangku 1 smu ini, aku sering mencuri-curi pandang untuk mengitip CD-nya apabila dia memakai rok.

    Dia mempunyai pacar yang berumur setahun lebih muda dari padanya. Aku sering memergoki mereka pacaran di ruang tamu, saling meremas tangan sampai mereka berciuman. Suatu hari aku memergoki pacarnya sedang menghisap buah dada kakakku di kamar tamu meskipun baju dan jilbabnya tetap terpasang di badannya, kakakku hanya mengeluarkan buah dadanya dari kancing yang terlepas sebagian, mereka langsung belingsatan buru-buru merapihkan bajunya. Malam harinya kakakku mendatangi kamarku dan memohon kepadaku agar tidak menceritakan apa yang aku lihat ke orang-orang terutama pada ayah dan ibuku.Dik, jangan bilang-bilang yah, abis tadi si Hendra (pacarnya) memaksa Mbak, katanya. Aku Cuma mengganguk dan melongo karena kakakku masuk kekamarku menggunakan jilbab dan baju yang longgar(daster) tetapi agak tipis sambil membawa sebuah novel, sehingga paha dan dadanya yang montok terlihat karena dikamarku agak gelap sedangkan diluar lampu terang benderang. “hai, kok melongo???? “ …aku jadi gelagapan dan bilang “ia- ia mbak, aku ngga akan bilang-bilang” kataku.Tiba-tiba dia rebahan di ranjangku dengan tertelungkup sambil membaca novel, aku memandanginya dari belakang membuat kemaluanku ngaceng karena pantat kakakku seolah-olah menantang kemaluanku. Berkali-kali aku menelan ludah.

    Dan pelan-pelan aku meraba kemaluanku yang tegang. Sampai kira-kira lima menit, dia menoleh ke arahku dan aku langsung melepas tanganku dari kemaluanku dan berpura-pura belajar. Kakakku mengajakku lari pagi besok hari dan dia memintaku menbangunkannya jam 5 pagi. Aku mengiakannya. Ketika dia keluar kamarku, aku melihat goyangan pinggulnya sangat sexy, dan begitu dia menutup pintu, aku langsung mengeluarkan kemaluanku dan mengocoknya, tapi sialnya tiba-tiba kakakku balik lagi dan kali ini da melihatku mengocok kemaluanku. Dia pura-pura tidak melihat dan berkata “jangan lupa bangunin mbak jam 5 pagi “. Lagi-lagi aku gelagapan “ia- ia – ia” kataku.

    Kakakku langsung pergi lagi sambil ngelirik ke-arah kemaluanku dan tersenyum. Malam itu aku ngga jadi beronani karena malu dipergoki kakakku.Pagi harinya jam 5 pagi aku ke kamarnya dan kudapari dia sedang tidur mengakang…. Lagi-lagi aku melotot melihat pemandangan itu dan aku mulai meraba-raba pahanya, sampai kira-kira 2 menit dan ku-remas paha montoknya dia terbangun danku buru-buru melepaskan tanganku dari pahanya.Singkat cerita kami lari pagi, dia mengenakan jilbab atau kerudung sedangkan bajunya dia mengenakan training yang agak ketat sehingga setiap lekuk pinggul dan pantatnya terlihat sexy sekali dan tiap laki-laki yang berpapasan selalu melirik pantat itu.

    Begitu selesai lari pagi, kita pulang naik angkutan bus dan kebetulan penuh sesak, akibatnya kita berdesak-desak. Entah keberuntungan atau bukan, kakaku berada di depanku sehingga pantat montoknya tepat di kemaluanku . Perlahan-lahan kemaluanku berdiri dan aku yakin kakakku merasakannya. Ketika bus semakin sesak, kemaluanku makin mendesak pantatnya dan aku pura-pura menoleh ke-arah lain. Tiba-tiba kakakku mengoyangkan pantatnya, karuan aku kenikmatan. ‘dik, kamu kemarin ngapain waktu mbak ke kamar kamu?” katanya “kamu onani yah??? Katanya lagi aku diam seribu basa karena malu. ‘makanya buru-buru cari pacar” katanya. “emang kalo ada pacar bisa digini yah?” kataku nekat sabil menonjokkan kemaluanku dipantatnya. “setidaknya ada pelampiasan” timpal kakakku. . “wah enak dong mbak ada pelampiasan?”tanyaku. “tapi ngga sampe gini” kata kakakku lagi sambil menggoyangkan lagi pantatnya. “kenapa” tanyaku. Sebelum dia menjawab kami sudah sampai tempat tujuan.

    Pada sore hari itu, ketika aku pulang sekolah, kudapat rumah sepi sekali dan perlahan-lahan aku masuk rumah dan ternyata kakakku dan pacarnya sedang diruang tamu saling cium dan saling raba. Aku terus mengintip dari balik pintu, selembar demi selembar pakaian pacar kakakku terlepas sedangkan kakakku masih memakai jilbab dan baju jubahnya masih terpasang tetapi sudah tersingkap sampai sebatas perut, sehingga terlihat CD hitamnya yang mini dan sexy dan pacarnya sudah tinggal memakai CD saja.

    Kulihat tangan kakakku menelusup ke dalam CD pacarnya dan meremas serta mengocok kemaluan pacarnya yang tegang.Pelan-pelan tangan pacarnya membuka CD kakakku dan terbukalah pantat bahenol nan montok milik kakakku. Pacarnya meremas-remas sambil meringis karena kocokan kakakku pada kemaluannya. ‘oh, aku udah ngga tahan” kata pacarnya “aku pengen masukin ke memekmu” katanya sambil mendorong kakakku sehingga tertelungkup di sofa. Ku lihat dia semakin mengangkat baju kakakku tetapi jilbabnya tetap terpasang tetapi sudah agak kusut dan menindihinya dari belakang kan berusaha menyodokan kemaluannya ke kemaluan kakakku dari arah belakang.

    Tapi begitu nempel di pantatnya, kuliha ar maninya tumpah ke pantat kakakku. “ohhh” dia melenguh dan kakakku menoleh kebelakang” kok udah” tanyanya Pacarnya bilang “maaf aku ngga tahan” katanya . Tiba-tiba lampu padam dan telepon HP sang pacar berdering dan di balik pintu aku sedang beronani ria sambil melihat kemontokan tubuh kakakku. Setelah menerima HP, sang pacar menyalakan sebatang lilin kecil diatas lemari dan dia berpakaian dan buru-buru pamit. “Aku ngga anterin kedepan pintu yah “ kata kakakku sambil tetap tertelungkup di sofa….. Begitu sang pacar hilang , nafsuku sudah ke ubun-ubun, di kegelapan remang-remang aku mendekati kakakku dan setelah dekat, dari jarak kira-kira satu meter aku memandangi bagian belakang tubuh telanjang kakakku, berkali-kali menelan ludah melihat pantat bahenol kakakku.

    Karena udah ngga tahan, aku pelan-pelan membuka celanaku sampai copot dan kulihat kemaluanku yang besar dan panjang (itu menurut teman-temanku sewaktu kami berenang dan membandingkan kemaluan kami) berdenyut-denyut minta pelampiasan. Aku langsung menindihinya dari belakang, dan untungnya kakakku mengira sang pacar belum pulang dan masih ingin ngentot dia. “aw…., dra (nama pacarnya hendra) kok ngga jadi pulang” tanyanya , karena kondisi ruangan sangat gelap sehingga dia tidak menyadari bahwa adiknya sedang berusaha menempelkan kemaluannya ke kemaluanya. “aw dra jangan dimasukan aku masih perawan katanya ditempelin aja dra aku masih perawan’ katanya memohon.

    Karena aku udah gak tahan, maka pelan-pelan ku bimbing tangannya untuk menggengam kemaluanku dan agar ditutun ke kemaluannya. Begitu dia megang “dra, kok gede amat sih”katanya heran (soalnya punya pacarnya jauh lebih kecil daripada punyaku)sambil membimbing kemaluanku dan menempelkan kekemaluannya. “gosok pelan-pelan dra”, aku menekan dan gila bener-bener nikmat. Setelah kira kira dua menit aku menggosokkan kemaluanku ke kemaluan kakakkut akhirnya aku mencapai klimaksnya dan crot…crot..crot…spermaku menyembur ke pantat kakakku.Aku tetap memeluk tubuh kakakku dan pelan-pelan aku meninggalkannya. “dra, mau kemana?” teriaknya aku buru-buru memungut celana dan memasuki kamarku dan masih celana dan CD ku belum kupakai aku rebahan di ranjangku sambil kututupi dengan selimut tipis membayangkan kenikmatan yang barusan terjadi.

    Tba-tiba telepon berdering dan lampu menyala. kudengar kakaku menerima telepon itu dia herannya setengah mati karena yang menelepon adalah pacarnya si henra. “dra, kok kamu udah ada di rumah lagi jangan main-main yah kamu dimana, udah enak langsung lari” Beberapa saat kemudian kudengar bunyi telpon dibanting. Dan dikamarku, aku cepat-cepat mematikan lampu dan pura-pura tidur. Semenit kemudian kakakku masuk ke kamarku dan melihat aku tidur berselimut dia menghampriku dan duduk di tepi ranjangku.

    Di kegelapan kamarku kuintip kakakku masih memakai pakai dan jilbab yang tadi dia pakai, dia ngga berani membagunkanku malahan rebahan disampingku. Kesunyian sekitar 15 menit, kemudian kuintip ternyata kakakku tertidur. Akupun tertidur sampai keesokan harinya. Setelah kejadian hari itu aku selalu membayangkan betapa enaknya tubuh kakakku meskipun hanya menempelkan dan menggosokan kemaluanku pada kemaluannya saja. Pada suatu siang, aku ingin meminjam kaset lagunya. Karena sudah biasa, aku pun masuk tanpa mengetuk pintunya. Dan betapa terkejutnya aku ketika kulihat mbak Desi kakakku sedang tidur-tiduran sambil memejamkan matanya. Tangannya masuk kedalam CD nya sedangkan jilbab dan bajunya masih terpasang, hanya bajunya sudah tersingkap sebatas perut. Spontan, ia terkejut ketika melihatku. Aku segera keluar.Tak sampai satu menit, mbak Desi keluar (pakaiannya sudah rapi meskipun jilbabnya agak kusut). Ia memintaku agar merahasiakan hal itu dari ayah ibuku. Lalu kujawab:“Aku janji ga bakal bilangin hal ini ke ayah ibu koq.”“Thank’s ya dik.”“Eh, emangnya onani itu dosa ya?”Bukan jawaban yang kudapatkan, malah tatapan kakaku yang lain dari biasanya. Bagai disihir, aku diam saja saat dia menempelkan bibirnya ke bibirku. Dilumatnya bibirku dengan lembut. Dikulumnya, lalu lidahnya mulai menembus masuk ke dalam mulutku. Aku segera menarik diri darinya, tapi ia malah memegang tanganku lalu mengarahkannya ke dadanya dan kurasakan betapa empuknya buah dada kakakku. Refleks aku berontak karena aku malu.

    Tetapi kakakku bilang,”lakukanlah dik seperti yang kau lakukan tempo hari padaku”.Aku kaget “ja..jadi mbak tahu apa yang kulakukan pada mbak tempo hari.” jawabku gugup.“ya” jawab kakakku.“maafkan aku mbak…” ucapkuBelum selesai aku berkata, ia sudah melumat bibirku. Dan kali ini lidahnya berhasil memasuki mulutku. Kami berciuman sangat lama. Setelah puas berciuman, Ia malah menarikku ke kamarnya. Disana aku direbahkan, dan ia membuka celana dan CD ku.

    Kakakku tersenyum melihat kemaluanku yang sudah mengacung tegak. Ukurannya sekitar 18 cm. Lebih panjang dari punya pacar kakakku, Hendra.Melihat kakakku tersenyum, aku mulai menarik ke atas baju kakakku. Rupanya kakakku sudah membuka Branya sehingga akupun bisa langsung melihat payudaranya yang berukuran 36B itu. Kumulai menyentuh dan meremas Payudara kakakku yang lembut, sementara baju dan jilbabnya masih terpasang walaupun agak kusut. Kakakku menggelinjang merasakan kenikmatan dan mendesah keenakan.Setelah aku melihat kakaku sudah terangsang, Aku membuka CD warna hitam kakakku sehingga kini terpangpanglah kemaluan kakakku yang berbulu lebat tapi halus itu.Sekarang aku memegang kemaluanku dan mengarahkan kemaluanku ke mulutnya. Dia menutup mulutnya rapat-rapat.“Ayo donk mbak! Isep! Kayak mbak ngelakuinnya buat pacar mbak.”“Koq kamu tahu?”“Ya tahu donk..kan aku sering ngintipin mbak begituan ama pacar mbak”“Ayo mbak.” Rengekku.Kakakku pun mulai tertantang mempraktekkan kemampuan lidahnya. Kemaluanku segera diaremas-rems. Setelah itu dijilati dengan penuh gairah, seolah itu adalah lollipop yang manis.

    Kakakku pun mulai memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. Tidak bisa semua, tapi setidak-tidaknya sudah setengah yamg masuk. Di gigit-gigit kecil kepala kemaluanku sambil memainkan buah pelirnya. Akupun memejamkan mata keenakan.Kakakku melepaskan kemaluanku dari mulutnya, tangannya mengangkat baju panjangnya dan menempelkan kemaluanku ke payudaranya aku pun membuka mataku. Lalu meraih kuraih kemaluanku, kuarahkan kemaluan itu ke kekemaluannya yang sedari tadi sudah basah. Kugosok-gosoknya ke klitorisnya, aku jadi merinding dibuatnya. Desahan tak karuan pun keluar dari mulutku.

    Di satu sisi aku tahu ini salah, tapi di sisi lain, aku benar-benar menikmatinya.Setelah puas bermain-main dingan klitorisnya, kemaluanku segera ku arahkan ke lubang kemaluannya. Tetapi kakakku bilang “Jangan dimasukan, aku masih perawan. Ditempelkan dan digosokan aja seperti tempo hari”Akupun mengangguk dan segera ku tempelkan dan kugosokan kemaluanku ke kemaluan kakakku. Setelah beberapa saat kemaluanku ku tekan tekan ke lubang kemaluan kakakku maka crot…crot.. crott spermaku menyembur di perut kakakku.Dengan kemaluan masih menempel di perut kakakku, kami mulai bercumbu lagi, kujilat payudara kakaku sampai perutnya. Setelah itu kami mengambil posisi 69. Aku pun mulai menjilati kemaluannyanya yang sudah basah oleh cairan kewanitaannya. Sementara ia menjilati kemaluanku.Kami saling berpelukan bugil, setelah puas bermain, kami pun menuju kamar mandi, namun belum sempat bermain di kamar mandi, kudengar suara mobil orangtuaku. KAmi cepat-cepat kembali ke kamar dan berpakaian. Saat orangtua kami masuk, aku sudah berpakaian lengkap sedang kakaku pun sudah berpakaian lengkap dengan jilbabnya. Sejujurnya saat itu aku sedang tegang dan gugup. Untunglah orangtuaku tak curiga. Kami pun ternsenyum berdua dengan penuh arti. Sejak saat itu kami saling memuaskan walupun tidak sampai memasukan kemaluanku kedalam kemaluannya karena aku takut kakakku kehilangan keperawanannya. Kadang-kadang kami juga main di sofa, di lantai, dan kamar mandi.

  • Majalah Dewasa Edisi Ririn Cullen

    Majalah Dewasa Edisi Ririn Cullen


    1579 views

    Duniabola99.org– Majalah Gress menghadirkan model yang bernama Ririn Cullen. Model asli Jakarta ini namanya pernah tampil di beberapa acara televisi salah satunya adalah seleb sehari di stasiun TV Nasional. Penasaran, berikut ini beberapa foto Ririn Cullen di majalah Gress.

  • Cerita Seks Serasa Surga Dunia Termasuk Bisa ML dengan Cewek Perawan

    Cerita Seks Serasa Surga Dunia Termasuk Bisa ML dengan Cewek Perawan


    2282 views

    Duniabola99.org – Ria adalah seorang mahasiswi asal Pekalongan, Jawa Tengah. Aku mengenalnya membuat kami sama-sama menjadi peserta dalam kegiatan workshop bagi mahasiswa / i. Dia mencari dari sebuah sekolah tinggi ekonomi di kota S, sedangkan aku dikirim mewakili kampusku.

    Selama workshop, aku sudah mulai merasakan kalau dia memperhatikanku, tapi aku juga tahu kalau dia sudah punya seorang cowok. Padahal hubungan kami saat itu hanya sebatas SMS. Sampai pada satu jumat malam bulan November tahun 2016, Ria menelponku. Intinya dia mengatakan bsok pagi akan ke kota Y dan tolong aku menjemputnya di terminal.

    Perkiraan bahwa dia berangkat dari Kota S jam 7, maka jam 10 atau paling lambat jam 11 dia akan tiba di Y. Keesokan harinya pukul 10 pagi aku sudah berdiri di terminal bis antar kota di kotaku. Saat sedang mencari-cari, tiba-tiba saja dari ria mewetkanku.

    Dia tidak banyak berubah, tinggi 168 cm, rambut sebahu, bentuk serupa tirus mirip seperti artis Nia Ramadhani, namun tubuh Ria lebih banyak, terutama dengan payudara yang sulit 34 B. Saat aku terpana melihat tubuh, dia tiba-tiba saja memelukku. “Mas, aku kangen. Pengen banyak cerita sama kamu, pengen tukar pikiran dan diskusi kaya saat workshop dulu ”ungkapnya.

    “Iya..iya..udah ah, ga enak diliat orang banyak” kataku sambil melepas pelukannya. “Mau nginap dimana kamu malam ini? Masak mau langsung pulang ke S? ”Tanyaku. “Saya nginap di kost mas Ari aja boleh khan?” Jawabnya. “Mana boleh non, bisa digrebek ama orang kampung” jawabku. Akhir-akhir ini ia disebut tidur di sebuah hotel melati dekat kostku, biayanya aku karena dia tidak akan menghabiskan banyak uang.

    Singkatnya, setelah Ria mandi dan berganti pakaian kami berjalan-jalan keliling kota Y, selama perjalanan, dia banyak bercerita tentang percakapan dengan cowok yang mulai banyak ketidak cocokan dan sering diwarnai pertengkaran.

    Setelah makan malam, jam 9 malam aku mengantarkan dia kembali ke hotel tempatnya menginap. Setelah itu aku kembali ke kostku. Pukul setengah 11 malam Ria menelponku. “Mas, aku ga bisa tidur, hotelnya serem, mas Ari kesini donk, temanin aku” pintanya. cerita seks

    Maka aku pun langsung menuju hotel itu. Ketika menuju kamar Ria, saya melihat beberapa orang, ada yang masih muda, ada pula yang sudah dipanggil. Pahamlah aku bahwa hotel ini termasuk hotel esek-esek yang banyak dibungkus teman-teman kampusku.

    Kamar yang ditempati Ria berada di ujung lorong, memang terlihat lebih luas, Ria masih belum mengganti baju, “aku mau k kamr mandi takut mas, lampunya kecil” jawabnya karena kutainya kenapa ga ganti baju. “Ya udah, aku disini, kamu cuci muka trus ganti baju tidur ya” kataku.

    Di tempat tidur musim semi, karena takut (atau entah sengaja) Ria ganti baju tanpa pintu kamar mandi, tentu saja aku bisa melihat dari kaca besar di depan pintu kamar mandi. Dari situ aku melihat Ria hanya tinggal celana dalam, tanpa BH di balik kata dadu tidurnya.

    Dengan menggunakan daster, Ria naik ke atas spring bed dan berbaring di sebelahku. Sedikit ja’im aku kemudian duduk, “kamu mau bawa tungguin di sini atau aku pulang aja ke kost?” Tanyaku. “Mas Ari ini aja, khan kita ga ngapa-ngapain” jawabnya.

    Aku pun turun dari spring bed dan duduk di kursi berlengan yang ada di kamar itu. “Lho, kok di situ sich? Disini aja ama aku. Khan tempat tidurnya masih luas ”protes Ria. Dari pada diprotes terus (dan karena memang ngarepin) aku kembali sama sekali di sebelahnya.

    Lama kami terdiam, aku kira dia sudah tertidur, dan aku tidak bisa melihat celana jeansku, karena aku memang tidak tidur dengan celana jeans, bahkan waktu aku tidur hanya dengan celana pendek, tanpa celana dalam. “Kenapa mas? Sesak ya? ”Tanya Ria yang dipergunakan si tidur.

    “Iya, aku ga biasa tidur Jins” jawabku. “Ya udah, celananya dibuka aja, mas Ari pakai selimut ini lho” kata Ria lagi smbil lolos selimut dan kemudian membalik badannya. Boleh aku bercelana dalam berbipat kepok tidur disamping Ria.

    Sekitar jam 3 dinihari, aku terbangun karena seperti Dengar tangis. Saat kubuka mata, ternyata di depanku Ria menangis sambil memandangku. Aku yang bingung kemudian bertanya, menjawab, tangis Ria justru makin kuat. Khawatir, melakukan kekerasan oleh orang luar kamar, aku menarik Ria dan dekapnya.

    Ria memelukku erat dan bercerita bahwa awal mula tidak harmonisnya hubungan antara dia dengan cowok-cowok karena cowok dia berbicara. Benar-benar iba, aku pun mendekapnya dalam pelukanku. Lupa kalau saat itu hanya memakai celana dalam.

    Makin lama saling berpelukan, kami pun makin terbawa suasana, dari hanya saling memeluk dan berpandangan, tetapi kami juga saling berinteraksi dan berpagutan, rasa asin dari udara yang tak kurasakan, yang ada sebagai nafsu, Ria pun mulai memadukan hal yang sama.

    Nafasnya makin memburu, permainan lidahnya makin agresif, bahkan gerakan mulai meremas lengan dan kaos yang kukenakan. Remasannya makin lama malah menarik kaosku ke atas, seolah memaksaku dilepas, maka kubuka kaosku dan tinggal bercelana dalam dihadapan Ria. Lihatlah dadaku yang ditumbuhi bulu halus, Ria keliatan makin bernafsu, dia memprogram dadaku dan meremasnya, aku pun merasa tidak perlu berbasa-basi lagi, maka segera kutarik keatas pula dasternya, itu dia hanya tinggal memakai celana dalam.

    Kami saling berbicara, “mas, aku pernah menolak L ***** untuk ML sama aku, sampai dia memaksaku dan bahkan mendekap mulutku dengan bantal, tapi sekarang aku ikhlas mas, kalau kamu mau jadi pacarku, aku ikhlas menyerahkan diriku ke kamu “Kata Ria sambil menangis. Aku tidak menjawab, aku kembali tertariknya ke pelukanku, untuk menghabiskan semua beban yang ada dihatinya. Namun tak lama kemudian, dia mulai Kembali menciumi bibirku.

    Kami pun kembali saling berpagutan, kali ini tidak ada lagi ja’im di benakku. Sambil tetap berciuman bibir, tanganku mulai meremas-remas toket dan pantatnya. Dia yang mulanya hanya meremas lengan dan dadaku, perlahan-lahan turun tetapi terhenti di atas perutku. Karena tak sabar, langsung kuarahkan abadi untuk menikmati titianku.

    Dan dia pun menggenggam tititku dengan kuat. Bibirku mulai turun ke lehernya, kugigit pelan dan kuhisap-hisap Ludia meninggalkan bekas di kulitnya yang putih, terus aku turun dan mulai mendekati dadanya, kuhisap toketnya, sambil terkadang kupilin putingnya bergantian, dia makin bergoyang si pembangun remasan-remasan bekeran buat perih di tubuhku. Aku terus menggigit-gigit pelan dan menghisap tubuh, turun ke perut dan terus turun, sampai pada batas di atas celana dalam kulit hitam yang dikenakannya.

    Aku berhenti, dan melihatnya, “tolong aku buka?” Tanyaku, dia mengangguk dengan menatapku sayu. Dengan kedua tangan kubuka penghalang terakhir antara aku dan lubang kenikmatannya, bulu-bulu jembutnya tampak dan rajin merawat propertinya itu.

    Belahan yang memeknya masih sangat rapat, kuminta dia untuk melebarkan kedua nada, dia juga menolak, “malu mas” tapi setelah aku sedikit, di pun mulai melebarkan kedua umpan, menunjukkan bagaian dalam memeknya yang berwarna merah muda.

    Langsung kucium, kujilat dan kuhisap-hisap semua bagian memeknya, mulai bagian labia mayora (bener ga sich itu namanya?) Sampai klitorisnya yang berbentuk benjolan sebesar kacang tanah. Dan akibatnya, Ria seperti kesetanan, pinggulnya naik-turun berusaha menghindari seranganku ke memeknya, “udah mas, udah .. geli..aku geli…” tukasnya. Tapi aku terus berusaha merapatkan bibirku ke titik sensitif itu.

    Dan aku tiba-tiba tiba-tiba berkata “maasss, aku… mau .. pipis….” Belum pernah aku menarik kepalaku dari pangkal pahanya, tepatnya kedua paha itu menjepit kepalaku, kedua ujung kepalaku semakin mendekat dan pinggulnya diangkat tinggi-tinggi.

    Dia mendapatkan orgasme dari setelah ku rangsang dan ku selama 15 menit. Tak ayal cairan memeknya pun membasahi hidung dan mulutku. Aroma dan rasa yang bermatulah membuatku semakin bernafsu terus kuhisap semua cairan yang keluar dari lubang itu sampai habis.

    Setelah jepitan pahanya tiba melonggar, aku langsung kembali ke sampingnya. Kucium bibirnya sambil kubelai-belai keketnya. “Enak, ga?” Tanyaku. “Enak banget, aku sampai lemes banget. Mas Ari pasti udah sering ya, kok pengalaman banget? ”Tanyanya * dalam komentar seperti ini, aku aku sudah pernah ML sama 3 cewek sebelum dia bisa merusak suasana * maka kujawab“ aku baru pertama sama kamu ini kok.

    Aku Cuma sering liat BF aja ”“ wah, pantes, belajarnya dari film ”kata Ria sambil tersenyum dan memelukku. Setelah 1 menit, dia mencium bibirku dan bertanya “Sekarang aku mesti gimana buat gentian muasin mas Ari?” Aku pun tersenyum dan melirik kontolku yang sudah keluar dari batas celana dalamku.

    Dia tersenyum, lalu mulai bergerak dalam yang saya kenakan. Dia mengunjungi kontolku dan bertanya “mau diapain ini mas?” Pertanyaan lugu yang menggoda, tapi karena malas basa-basi lagi aku masukin “masukin ke memekmu donk, tapi sebelumnya diisep dulu” dia tersenyum, lalu mulai mengocok pelan kontolku. Setelah agak keras, dia mulai memasukkan junior ke dalam mulutnya dan menghisapnya, tapi karena memang belum pernah ada tapi rasanya pun tidak terlalu enak.

    Agak sakit malah, karena beberapa kali kenaikan giginya. “Jangan kena gigi donk yang, sakit” kataku. “Aduh mas, maaf, aku ga bisa kaya gini” jawabnya “Mas langsung main aja yah, aku pasrah kok” katanya. Lalu dia berbaring disampingku sambil membuka kedua itu.

    Melihat posisi itu, aku pun bangkit, kujilati klitorisnya yang sedang bersinar, dia mulai mendesah pelan. Kubasahi juga ujung kontolku dengan sedikit udara liur, lalu mulai kugesek-gesekkan di depan lubang memeknya. Meskipun tidak pernah perawan karena paksaan mantan cowoknya, ternyata lubang memek Ria sangat sulit ditembus. Masih sangat sempit, dan aku ga tega mencampurnya sedikit demi sedikit, dia menjerit tertahan, “aduh mas, sakit mas…” jadi kutunda lagi memasukkan kontolku dalam memeknya.

    Sambil tetap kugesek-gesek, aku mulai dorongan yang sudah cukup basah, berhasil masuk ke dalam kontolku masuk ke dalam memeknya. Di sinilah aku merasakan perbedaan antara memek Ria dengan memek milik Ika, Icha dan Eta yang pernah kurasakan seblumnya.

    Kalau memek yang lain kesenangan itu sangat terasa, aku memasukkan kontolku dalam-dalam, maka memek Ria terasa sangat menjepit dulu kompilasi baru sepertiga kontolku masuk. Maka aku pun, hanya menggerakkan kontolku maju mundur di titik itu.

    Namun berbeda dengan yang kurasakan, Ria sih sangat kesakitan dengan cara itu. “Mas, cabut dulu mas. Sakit mas ”ujarnya. “Ya, bentar yah, aku enak bgt nich sayang” kataku. Dia seperti menahan rasa sakit, bibirnya digigit. “Mas, udah dulu donk… sakit nich, perih…” kata lagi. Ini adalah apa yang saya lakukan, tetapi saya bisa merasakannya dengan hanya menggunakan proses itu. Akhirnya aku memutuskan untuk mencabut kontolku dari memeknya.

    Namun sebelum mencabut, saya ingin memasukkan seluruh batang kontolku dalam memeknya, maka kudorong penuh tititku ke dalam memeknya, sedalam aku bisa, namun ternyata mentok dan aku bisa bisa merasakan dinding rahimnya tepat di depan kepala kontolku.

    Saatnya aku menjalani diri pada Ria. Dia yang semula meradang kesusahan sambil menggigit bibir dan memejamkan mata, tiba-tiba saja tiba lebar lebar, mulutnya menganga tertahan. “Mmmaaaassssss ……” suaranya tertahan dan bergetar. “Eeennnnnaaaaakkkk bbaaaannggeeettttt mmmaaasss….” Katanya. Tangannya mencengkram erat kedua lenganku.

    Sesaat kemudian dia berubah menjadi pembohong, setiap kali aku tarik mundur kontolku, dia kebenaran memajukan memeknyaamati tidak mau melepaskan sedikit pun kontolku dari memeknya. Tangannya memelukku erat, kemudian tiba tiba saja aku bergulir ke kanan saat ini dia berada di atas tubuhku.

    Dia tetap memelukku erat sambil menggoyangkan pinggulnya ke semua arah, maju-mundur, kanan-kiri, muka-bahkan diselingi memutar, aku yang lebih dari itu akhirnya mulai mengatur posisi, kuluruskan kedua kakiku dan menbiarkan tubuh Ria menguasaiku, dia menggerakkan pinggulnya ke Arah bagai kesetanan, aku berusaha mengimbangi gerakannya dengan melawan arah setiap gerakan pinggulnya.

    Tetes keringat kami membasahi kasur, tapi keganasan Riaumsi tidak akan berakhir. Saat ini tiba tiba saja dia masuk dalam-dalam pinggulnya. Tangan kanannya mencengkram lengan kiriku dan tangan kirinya menjambak rambutku.

    Kontolku seperti diremas-remas dengan kuat oleh memeknya dan dia menjerit tertahan “aaaaaccchhhh ……” tubuh mengejang, kaku sesaat lalu ambruk diatas tubuhku. “Enak banget mas..enak banget… .aku pengen ******* terus ama kamu kaya gini. Enak banget ”ujarnya berbisik di telingaku.

    Aku hanya tersenyum mendengar kata-kata, sementara Ria masih terbaring lemas di atas tubuhku, kontolku yang masih menancap dalam memeknya gerak-gerak mencari perhatian; p dia pun merasakannya, dan mulai bangkit.

    “Mas, aku lemes banget, mas diatas aja dech, aku pasrah. Udah lemes bgt nich ”katanya. Dia lantas melemparkan tubuh, dan sambil membuka lebar lebar tangan dan pegangan, dia berkata nakal “aku pasrah mas, perkosa aku, nodai diriku sepuasmu… ..” sambil tersenyum nakal.

    Aku pun langsung, naik ke atas tubuh. Sengaja kuangkat kedua manfaat sambil kulingkarkan di pinggangku. “Gini, biar kerasa makin enak” kataku, sesaat sebelum aku mulai mendorong masuk ke dalam memeknya.

    Ini adalah perbedaan kedua antara memek Ria dengan memek yang lain yang pernah kurasakan, meski basah karena cairan orgasme sebelumnya, tapi kompilasi kumasukkan, tetap aja kontolku seperti dijepit dengan kuat. Aku pun mulai menggoyang pinggulku maju-mundur.

    Setelah melihat liarnya Ria saat kumasukkan dalam kontolku, dan merasakan kenyamanan memeknya saat di permukaan, maka kucoba memainkan masuknya kontolku dengan ritme 3 plus 1, yaitu tiga kali aku dorong dengan hanya memasukkan sepertiga kontolku, dan kemudian satu kali dorongan dalam yang mengakses kontolku sedalam- batin sampai terasa mentok di dinding rahim Ria.

    Dan efeknya, meski sudah ada lemas, tapi setiap kali aku dorong dalam kontolku dalam memeknya, tubuh Ria seperti mengejang. Pinggulnya ikut terangkat setiap kali aku menarik kontolku, dan suaranya tertahan “mmaaasss….” Dia terus meremas lenganku dan menggigit kuat bibirnya sendiri.

    “Mmmaaasss, jangan nyiksa aku doonkk… masukin yang daallleeem dddooonnkkk….” Pintanya dengan mata sayu menatapku dan suara bergetar. Karena kasihan, aku pun langsung menaikkan ritme goyanganku dengan mendorong dalam kontolku dalam memeknya.

    Dan Ria kembali kesetanan, dia membalas setiap tusukan tititku dengan gerakan pinggul yang ke berbagai arah, bahkan lagi meremas erat kedua pantatku sambil menakannya agar semakin dalam masuk dalam memeknya. “Mmass, dalam lagi mmaaass, masukkiinn dalem lagi… eennaakk bangeettt mass….” Yoon.

    Dan gerakan pinggulnya pun kurasakan semakin nikmat kenikmatan memeknya terasa memijat dan meremas-remas tititku, dan ini membuat aku pun mulai merasakan cairan lahar putih akan mulai muntah dari tititku. “Ria, aku mau keluar sayang, aku tarik yah” kataku.

    Ria mengangguk, namun gerakan-gerakan pinggulnya dan mengatakan sebaliknya, pinggulnya merata semakin terangkat ke atas, sementara itu semakin meningkatkan kesan-kesan untuk membuat masuk ke dalam memeknya. Sementara dalam kontol Anda terasa kuat disedot, diremas dan dipijat otot-otot memeknya. Karena tidak tahan aku pun memuntahkan pejuhku dalam memeknya.

    Crot .. crot .. crot..dan sedetik kemudian Ria kembali mengejang, badannya kaku dengan posisi tangan agar pantatku agar mendorong masuk kontolku dalam lubang memeknya. “Mmaaasss… .aaaccchhhh… .eeennna aakkkk” teriaknya tertahan dengan suar bergetar. Aku segera mencabut kontolku dari memeknya dan menjatuhkan badanku disampingnya.

    Kulirik jam di HPku, jam 7 kurang 20 menit. Berarti sekitar 3,5 jam kami memadu kasih dan membesarkan surga dunia. Aku mencium bibirnya sambil meremas toketnya. “Aku sayang kamu, mas …” kata Ria. Kami pun kembali tertidur sampai jam 10 pagi setelah itu kami mandi bersama. Setelah harga saya kembali keantar Ria ke terminal bus untuk kembali ke kota S.

    Saat itu, aku berpacaran dengan Ria. Hadis kami berjalan selama 2 tahun, sampai akhirnya dia dijodohkan dengan seorang pria kampung kampungnya di Pekalongan. Sekarang dia telah memiliki 2 anak dan tinggal di kota S.

    Yang tidak pernah Ria Tahu, bahwa dia bukan wanita pertama yang bercinta denganku, dan bahwa selama 2 tahun hubungan kami dengan orang lain bercinta dengan wanita lain. AKHIR

  • Anak Kawan Ku Bernama Rina

    Anak Kawan Ku Bernama Rina


    1734 views

    Aku adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di perguruan tinggi di Bandung, dan sekarang sudah tingkat akhir. Untuk saat ini aku tidak mendapatkan mata kuliah lagi dan hanya mengerjakan skripsi saja. Oleh karena itu aku sering main ke tempat abangku di Jakarta.

    Suatu hari aku ke Jakarta. Ketika aku sampai ke rumah kakakku, aku melihat ada tamu, rupanya ia adalah teman kuliah kakakku waktu dulu. Aku dikenalkan kakakku kepadanya. Rupanya ia sangat ramah kepadaku. Usianya 40 tahun dan sebut saja namanya Firman. Ia pun mengundangku untuk main ke rumahnya dan dikenalkan pada anak-istrinya. Istrinya, Dian, 7 tahun lebih muda darinya, dan putrinya, Rina, duduk di kelas 2 SMP.

    Kalau aku ke Jakarta aku sering main ke rumahnya. Dan pada hari Senin, aku ditugaskan oleh Firman untuk menjaga putri dan rumahnya karena ia akan pergi ke Malang, ke rumah sakit untuk menjenguk saudara istrinya. Menurutnya sakit demam berdarah dan dirawat selama 3 hari. oleh karena itu ia minta cuti di kantornya selama 1 minggu. Ia berangkat sama istrinya, sedangkan anaknya tidak ikut karena sekolah.

    Setelah 3 hari di rumahnya, suatu kali aku pulang dari rumah kakakku, karena aku tidak ada kesibukan apapun dan aku pun menuju rumah Firman. Aku pun bersantai dan kemudian menyalakan VCD. Selesai satu film. Saat melihat rak, di bagian bawahnya kulihat beberapa VCD porno. Karena memang sendirian, aku pun menontonnya. Sebelum habis satu film, tiba-tiba terdengar pintu depan dibuka. Aku pun tergopoh-gopoh mematikan televisi dan menaruh pembungkus VCD di bawah karpet.

    “Hallo, Oom Ryan..!” Rina yang baru masuk tersenyum.
    “Eh, tolong dong bayarin Bajaj.. uang Rina sepuluh-ribuan, abangnya nggak ada kembalinya.”
    Aku tersenyum mengangguk dan keluar membayarkan Bajaj yang cuma dua ribu rupiah.

    Saat aku masuk kembali.., pucatlah wajahku! Rina duduk di karpet di depan televisi, dan menyalakan kembali video porno yang sedang setengah jalan. Mia memandang kepadaku dan tertawa geli.
    “Ih! Oom Ryan! Begitu, tho, caranya..? Rina sering diceritain temen-temen di sekolah, tapi belon pernah liat.”
    Gugup aku menjawab, “Rina.. kamu nggak boleh nonton itu! Kamu belum cukup umur! Ayo, matiin.”
    “Aahh, Oom Ryan. Jangan gitu, dong! Tu, liat.. cuma begitu aja! Gambar yang dibawa temen Rina di sekolah lebih serem.”

    Tak tahu lagi apa yang harus kukatakan, dan khawatir kalau kularang Rina justru akan lapor pada orangtuanya, aku pun ke dapur membuat minum dan membiarkan Rina terus menonton. Dari dapur aku duduk-duduk di beranda belakang membaca majalah.

    Sekitar jam 7 malam, aku keluar dan membeli makanan. Sekembalinya, di dalam rumah kulihat Rina sedang tengkurap di sofa mengerjakan PR, dan.. astaga! Ia mengenakan daster yang pendek dan tipis. Tubuh mudanya yang sudah mulai matang terbayang jelas. Paha dan betisnya terlihat putih mulus, dan pantatnya membulat indah. Aku menelan ludah dan terus masuk menyiapkan makanan.

    Setelah makanan siap, aku memanggil Rina. Dan.., sekali lagi astaga.. jelas ia tidak memakai BH, karena puting susunya yang menjulang membayang di dasternya. Aku semakin gelisah karena penisku yang tadi sudah mulai “bergerak”, sekarang benar-benar menegak dan mengganjal di celanaku.

    Selesai makan, saat mencuci piring berdua di dapur, kami berdiri bersampingan, dan dari celah di dasternya, buah dadanya yang indah mengintip. Saat ia membungkuk, puting susunya yang merah muda kelihatan dari celah itu. Aku semakin gelisah. Selesai mencuci piring, kami berdua duduk di sofa di ruang keluarga.

    “Oom, ayo tebak. Hitam, kecil, keringetan, apaan..!”
    “Ah, gampang! Semut lagi push-up! Khan ada di tutup botol Fanta! Gantian.. putih-biru-putih, kecil, keringetan, apa..?”
    Mia mengernyit dan memberi beberapa tebakan yang semua kusalahkan.
    “Yang bener.. Rina pakai seragam sekolah, kepanasan di Bajaj..!”
    “Aahh.. Oom Ryan ngeledek..!”
    Mia meloncat dari sofa dan berusaha mencubiti lenganku. Aku menghindar dan menangkis, tapi ia terus menyerang sambil tertawa, dan.. tersandung!

    Ia jatuh ke dalam pelukanku, membelakangiku. Lenganku merangkul dadanya, dan ia duduk tepat di atas batang kelelakianku! Kami terengah-engah dalam posisi itu. Bau bedak bayi dari kulitnya dan bau shampo rambutnya membuatku makin terangsang. Dan aku pun mulai menciumi lehernya. Rina mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan tanganku pun mulai meremas kedua buah dadanya.

    Nafas Rina makin terengah, dan tanganku pun masuk ke antara dua pahanya. Celana dalamnya sudah basah, dan jariku mengelus belahan yang membayang.
    “Uuuhh.. mmhh..” Rina menggelinjang.
    Kesadaranku yang tinggal sedikit seolah memperingatkan bahwa yang sedang kucumbu adalah seorang gadis SMP, tapi gariahku sudah sampai ke ubun-ubun dan aku pun menarik lepas dasternya dari atas kepalanya.
    Aahh..! Rina menelentang di sofa dengan tubuh hampir polos!

    Aku segera mengulum puting susunya yang merah muda, berganti-ganti kiri dan kanan hingga dadanya basah mengkilap oleh ludahku. Tangan Rina yang mengelus belakang kepalaku dan erangannya yang tersendat membuatku makin tak sabar. Aku menarik lepas celana dalamnya, dan.. nampaklah bukit kemaluannya yang baru ditumbuhi rambut jarang. Bulu yang sedikit itu sudah nampak mengkilap oleh cairan kemaluan Rina. Aku pun segera membenamkan kepalaku ke tengah kedua pahanya.

    “Ehh.. mmaahh..,” tangan Rina meremas sofa dan pinggulnya menggeletar ketika bibir kemaluannya kucium.
    Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut perlahan.
    “Ooohh.. aduuhh..,” Rina mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan kemaluannya yang masih begitu rapat.
    Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan bibir kemaluannya mulai membuka. Sesekali lidahku akan membelai kelentitnya dan tubuh Rina akan terlonjak dan nafas Rina seakan tersedak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit membesar dan mengeras.

    Ketika aku berhenti menjilat dan mengulum, Rina tergeletak terengah-engah, matanya terpejam. Tergesa aku membuka semua pakaianku, dan kemaluanku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai-belaikan di pipi Rina.
    “Mmmhh.. mmhh.. oohhmm..,” ketika Rina membuka bibirnya, kujejalkan kepala kemaluanku.
    Mungkin film tadi masih diingatnya, jadi ia pun mulai menyedot. Tanganku berganti-ganti meremas dadanya dan membelai kemaluannya.

    Segera saja kemaluanku basah dan mengkilap. Tak tahan lagi, aku pun naik ke atas tubuh Rina dan bibirku melumat bibirnya. Aroma kemaluanku ada di mulut Rina dan aroma kemaluan Rina di mulutku, bertukar saat lidah kami saling membelit.

    Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala kemaluanku ke celah di selangkangan Rina, dan sebentar kemudian kurasakan tangan Rina menekan pantatku dari belakang.
    “Ohhmm, mam.. msuk.. hh.. msukin.. Omm.. hh.. ehekmm..”
    Perlahan kemaluanku mulai menempel di bibir liang kemaluannya, dan Rina semakin mendesah-desah. Segera saja kepala kemaluanku kutekan, tetapi gagal saja karena tertahan sesuatu yang kenyal. Aku pun berpikir, apakah lubang sekecil ini akan dapat menampung kemaluanku yang besar ini. Terus terang saja, ukuran kemaluanku adalah panjang 15 cm, lebarnya 4,5 cm sedangkan Rina masih SMP dan ukuran lubang kemaluannya terlalu kecil.

    Tetapi dengan dorongan nafsu yang besar, aku pun berusaha. Akhirnya usahaku pun berhasil. Dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu. Rina memekik kecil, dahinya mengernyit menahan sakit. Kuku-kuku tangannya mencengkeram kulit punggungku. Aku menekan lagi, dan terasa ujung kemaluanku membentur dasar padahal baru 3/4 kemaluanku yang masuk. Lalu aku diam tidak bergerak, membiarkan otot-otot kemaluan Rina terbiasa dengan benda yang ada di dalamnya.

    Sebentar kemudian kernyit di dahi Rina menghilang, dan aku pun mulai menarik dan menekankan pinggulku. Rina mengernyit lagi, tapi lama kelamaan mulutnya menceracau.
    “Aduhh.. sshh.. iya.. terusshh.. mmhh.. aduhh.. enak.. Oomm..”
    Aku merangkulkan kedua lenganku ke punggung Rina, lalu membalikkan kedua tubuh kami hingga Rina sekarang duduk di atas pinggulku. Nampak 3/4 kemaluanku menancap di kemaluannya. Tanpa perlu diajarkan, Rina segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kami pun berlomba mencapai puncak.

    Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Rina makin menggila dan ia pun membungkukkan tubuhnya dan bibir kami berlumatan. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur seluruh batang kemaluanku.

    Setelah tubuh Rina melemas, aku mendorong ia telentang. Dan sambil menindihnya, aku mengejar puncakku sendiri. Ketika aku mencapai klimaks, Rina tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan ia pun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang ke dua.

    Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme.
    “Aduh, Oom.. Rina lemes. Tapi enak banget.”
    Aku hanya tersenyum sambil membelai rambutnya yang halus. Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Kupikir tubuhku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan kemaluanku yang telah melemas bangkit kembali dijepit liang vagina Rina yang masih amat kencang.

    Aku segera membawanya ke kamar mandi, membersihkan tubuh kami berdua dan.. kembali ke kamar melanjutkan babak berikutnya. Sepanjang malam aku mencapai tiga kali lagi orgasme, dan Rina.. entah berapa kali. Begitupun di saat bangun pagi, sekali lagi kami bergumul penuh kenikmatan sebelum akhirnya Rina kupaksa memakai seragam, sarapan dan berangkat ke sekolah.

    Kembali ke rumah Firman, aku masuk ke kamar tidur tamu dan segera pulas kelelahan. Di tengah tidurku aku bermimpi seolah Rina pulang sekolah, masuk ke kamar dan membuka bajunya, lalu menarik lepas celanaku dan mengulum kemaluanku. Tapi segera saja aku sadar bahwa itu bukan mimpi, dan aku memandangi rambutnya yang tergerai yang bergerak-gerak mengikuti kepalanya yang naik-turun. Aku melihat keluar kamar dan kelihatan VCD menyala, dengan film yang kemarin. Ah! Merasakan caranya memberiku “blowjob”, aku tahu bahwa ia baru saja belajar dari VCD.

  • Foto Bugil Model Muda Jepang Pamer Bulu Memek Lebatnya

    Foto Bugil Model Muda Jepang Pamer Bulu Memek Lebatnya


    1938 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • SEX_VLOG_BLOWJOB_ENDS_IN_A_SMILING_FACIAL

    SEX_VLOG_BLOWJOB_ENDS_IN_A_SMILING_FACIAL


    1585 views

  • Pengalaman Seks Nikmat Jadi Pelayan Plus

    Pengalaman Seks Nikmat Jadi Pelayan Plus


    1384 views

    Duniabola99.org – Aku sudah sampe semester 7 di sekolah perhotelan yang aku tekuni. Pada semester ini semua mahasiswa wajib melakukan on the job training selama satu semester yang mana hasilnya akan dituangkan menjadi karya tulis akhir pada semester 8 dan diuji untukmenentukan kelulusan mahasiswa tersebut. Kebetulan aku dapet tempat job trining yang asik, di satu hotel bintang 5, Tidak di hotelnya sih tapi di resto cina yang ada di hotel tersebut. Aku mulai job trainingku dengan jadwal yang telah disusun sekolah bersama hotel itu. Temen2ku satu angkatan banyak yang job trining disitu, masing2 ditempatkan terpisah. kami akan belajar untuk mengetahui semua aktivitas hotel dan resto yang ada di hotel itu, jadi akan di rotasi.

     

    Waktu 1 semester sebenarnya gak cukup untuk mempelajari semua aktivitas hotel dan resto tetapi ditentukan berdasar skala prioritas saja seperti house keeping, room service, front office serta food and beverage. Di resto cina itu aku diputer dari bagian yang paling mendasar yaitu cuci piring dan peralatan masak, ke dapur dan akhirnya melayani tamu.

    Cerita yang aku tulis ini terjadi ketika aku bertugas melayani tamu makan. Walaupun aku trainee, aku diperlakukan sama dengan karyawan lain termasuk pembagian waktu kerja, kadang dapat shift siang kadang malam. Suatu malam, resto lumayan penuh dengan tamu yang santap malam. Baiknya resto mereapkan sistem buffet sehingga mengurangi kerjaan ambil order, setor ke dapur dan mengantarkan pesanan. Tugasku sama seperti tugas karyawan yang laen, melayani permintaan tamu ketika makan, misalnya menyediakan sambal, menuangkan minuman tambahan sampe ada tamu yang minta cabe potongan yang dicampur kecap, ya kudu diladenin. Walaupun aku training di resto cina tapi yang dateng gak cuma orang cina saja, banyak tetamu yang bukan cina juga makan disana, memang sih makanannya dipisah antara yang halal dan haram dengan petunjuk yang jelas, sehingga gak mungkin tetamu salah mengambil makanan. Yang menunggui meja makanan kategori haram selalu memberi tahu secara lisan buat para tetamu yang gak punya tampang cina.

    Disatu meja, aku melihat ada seorang bapak2, sejak dia datang aku merasa kalo tu bapak selalu memandangi aku. Orangnya 40an lah, ganteng juga, atletis, suka aku ngeliatnya. Sengaja kalo aku lewat mejanya aku menatap matanya sambil tersenyum, tu bapak juga senyum2 memandangiku. Menjelang dia selesai makan, ketika aku nambahi minumannya, dia menunjuk pada tissue yang dilipat, aku mengambilnya sambil mengangkat piring dan gelas bekan makan. Setelah aku meletakkan pting gelas kotor ditempatnya, aku membuka lipatan tissue itu, ada tulisan, “Din, kasi tau dong no hp kamu, boleh ya”. Dibawahnya dia tuliskan namanya dan no hp nya. Dia tau namaku karena semua karyawan resto termasuk aku diberi name tag. Aku ke toilet sebentar dan ditoilet aku mengirim sms ke no hp tu bapak. Kenapa di toilet, karena kami dilarang menerima telpon ato mengirim sms di ruang makan. Tak lama terasa ada getaran di hpku, si bapak pasti membalasnya, tetapi aku gak bisa membaca smsnya karena sibuk, si bapak meninggalkan resto, dia memandangiku sambil tersenyum, aku membungkuk dan mengucapkan terima kasih, tatacara di resto ketika tamu pergi meninggalkan resto. Ketika istirahat, aku membuka smsnya, “Din, kita jalan yuk setelah kamu kerja, aku seneng deh ngeliat kamu, cantik, seksi pula dibanding waitress lainnya”. Memang seragam karyawan prempuan itu baju cina panjang sampe ke mata kaki tetapi belahan sampingnyanya tinggi sampe ke paha. Kemudian bagian atas pakean itu ketat menempel pada bodi sehingga lekak liku bodi jadi terpampang dengan jelas. Memang si dadaku gak besar tapi gak kecil juga, proporsionallah dengan tinggi badanku. Perutku rata, pinggang langsing. Yang menonjol justru pinggul dan pantatku, pinggulku juga proporisonal dengan ukuran badanku, tapi pantatku lumayan menonjol dan kalo aku jalan pasti pantatku ngegeyol kekiri kekanan mengikuti alunan langkahku. Dengan pakean seragam seperti itu, bentuk pantatku jadi tercetak dengan jelas juga walaupun bagian bawah seragam itu tidak seketat bnagian atasnya. Makanya tu bapak bilang aku seksi, pasti dia tertarik ma bentuk pantatku, dasar lelaki, dimana aja ngeliatin bodi prempuan ja kerjanya. Ya gak apa si, itu kan kodrat lelaki, aku juga seneng sih ada yang muji aku cantik dan seksi, memang sih dari umur aku yang paling muda dari semua waitress yang ada.

    Sengaja kubalas smsnya, “memang bapak mo ajak Dina kemana. Dina kerja sampe restonya tutup pak, jam 10an”. Dia menjawab, “dibales artinya mau dong diajak jalan, gak mesti cepet pulang kan, kita hang out ja menhabiskan malam. Aku tunggu kamu di lobi hotel ya”. “Maaf pak, karyawan gak boleh keluar lewat lobby hotel, mesti lewat pintu karyawan dibelakang hotel. Bapak nunggu Dina di pintu keluar gedung parkir aja, Bapak drive sendiri kan”. “So pastilah drive sendiri, gak mampu bayarin sopir”. “Gak mampu bayar supir pa gak mo ketauan yang dirumah”. “Di apartmenku gak ada siapa2 kok, aku kan tinggal sendiri”. “Kok sendiri, blon nikah? Perjaka tua dong”, aku gak sungkan2 ngegodain si bapak. “Bukan, aku dah pisah dan keluargaku tinggal dikota asalnya”. “O gitu pak, sori gak maksud menyinggung”.

    “Gak papa kok say, ntar kita have fun deh, dah gak sabar neh nunggu kamu selesai kerja”. “Segitu ngebetnya sih, mangnya mo ngapain Dina”. “Gak diapa2in, cuma disayang2 dan berbagi”. “Berbagi apaan pak”. “Kenikmatan”. Wah to the point sekali dia, gak apa jugha sih, aku kan dah lama gak ngerasain kenikmatan dari lelaki sejak udahan ma cowokku. Kembali aku bersibuk ria setelah waktu istirahatku habis, gak kerasa dah waktunya resto tutup, kami masih harus menunggu sampe semua tamu selesai makan dan meninggalkan resto. Setelah semua beres, waktunya aku meeninggalkan resto, membereskan piring kotor dan ruang resto urusan yang tugas di bragian cleaning, memang mereka pulang lebih lambat dari kita2 yang didepan. Aku menukar seragam resto dengan seragam ku sendiri, jins dan t shirt yang serba ketat, aku membawa tas ku menuju ke pintu keluar gedung parkir. “Din, gak pulang bareng?” tanya temenku. “ada temen mo jemput, aku duluan ya”.

    “Cowok baru ni ye”. Aku cuma senyum, melambai dan meninggalkan temen2 yang biasanya pulang bareng. Didepan pintu keluar geding parkir, agak menyamping sehingga tidak mengganggu arus keluar masuk kendaraan, ada sebuah mobil menunggu. Aku ketuk jendelanya yang gelap dan segera pintunya terbuka, Dia tersenyum, “Lama nunggunya ya pak”, kataku sambil masuk ke mobil. “Jangan manggil pak dong, rasanya jadi tua deh”. “abis masak manggil mas, kaya seumuran ja, manggil om deh ya, Mo kemana nih om”. “Din kamu tu bener2 seksi deh, pake jins dan t shirt gini makin seksi, kita ke pub ja ya, minum2 sambil dengerin musik, kamu gak mesti pulang kan”. “Gak om, Dina kos kok, jadi gak pulang jiuga gak ada yang nyariin”. “Besok kamu dinas malem lagi”. “Iya om”. “Jadi ampe pagi atawa siang gak masalah dong”. “Mo ngapain sampe siang, mangnya pub nya buka sampe siang”. “enggak, kan katanya Dina mo berbagi kenikmatan ma aku”. “Ih si om genit”, kataku sambil mencubit pinggangnya. Aku memang belon pernah jalan ma om om, kata temenku yang langganan om om, sensasinya beda daripada maen ma pacar, makanya karena dah gak punya pacar aku jadi pengen ngerasain juga sensai yang beda itu.

    Di pub kita bener2 have fun, aku gak minum alkohol, jadi si om pun gak pesen minuman beralkohol sama sekali, kami guyon ja sambil mendengarkan musik. “Kamu dah sering ya Din maen ma om2”. “Belon pernah om”. “Biasanya maen ma sapa”. “Ma cowok Dina om”. “Asik dong, kluar diluar pa pake kondom”. “Didalem om, polos”. “Gak takut?” “Kan Dina dikasi obati antiny om”. Si om kemudian ngajakin aku turun ketika lagunya slow. Aku didekapnya erat, sambil menggoyang badan pelan sekali, “Aku kesengsem liat kamu deh Din, kamu cantik dan seksi sekali”, dia mulai melancarkan gombalannya, berbisik di telingaku. Karena dia berbisik sembari meniup2 telingaku, aku jadi menggelinjang. “Napa Din kok menggelinjang, belon diapa2in”. “Abis om bisiknya sembari ditiup sih, kan geli”. “Kirain dah napsu”.

    “Yang napsu kan om, toked Dina ja digesek2 ma dada om terus”. “Iya Din aku dah napsu nih, ketempatku aja yuk nerusinnya”. Aku iyain ajakannya, aku juga dah pengen ngerasain gimana gaya om2 kalo maen, tiupan di telinga, ciuman lembut di leher dan tokedku yang digesek2 dadanya yang bisang menaikkan voltageku juga. “Ke apartmentku ya”, katanya ketika dah dimobil. Aku hanya terdiam saja sambil membayangkan apa yang akan dilakukannya di apartment kepadaku. Aku tidak banyak bicara selama perjalanan ke apartment. Sesampainya di apartment, dia memarkir mobilnya ke basement dan kemudian menggandeng aku ke lift. Di dalam lift aku dipeluknya. Aku merasa hangat dalam pelukannya, memang beda sensasinya dengan dipeluk cowokku dulu, terasa lebih romatis seperti layaknya suami istri. Maklum duda kali ya, jadi dia memperlakukan aku kayak aku ini dah jadi istrinya. “Om romantis ya”. Dia cuma tersenyum mendengar ucapanku, pipiku dikecupnya pelan. “Om sering ya bawa abg”, tanyaku sambil tersenyum. “Suka juga”, jawabnya. Ya normal lah, lelaki seperti dia kan perlu menyalurkan kebutuhan biologisnya dan seumur dia pasti pengen dengan prempuan yang masih abege.

    Di apartment, kita duduk di sofa, dia mengambilkan minuman dan menyalakan TV. Kami tak banyak bicara karena perhatian tertuju ke tv, tapi aku makin berdebar2 menunggu apa yang akan terjadi. Akhirnya dia pindah duduk di sampingku, menghadapkan tubuhnya ke arahku dan meletakkan tangan kanannya di atas perutku sambil memasukkan tangannya kebalik t shirt yang kukekankan dan mengilik2 puserku. “Yang…” katanya lirih di telingaku. Merinding aku mendengarnya memanggil aku yang. “Napa om…”, belum selesai aku menjawab, kurasakan bibirnya sudah menyentuh leherku, terus menyusur ke pipiku. Tubuhnya bergeser merapat, bibirku dilumatnya dengan lembut. aku juga mengulum bibirnya. Sensasi yang belum pernah kudapat dari cowokku dulu. Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, kurasakan tangannya menyelusup kedalam t shirtku dan meremas lembut dadaku yang masih terbungkus bra. Ohh.., dadaku ternyata tercakup seluruhnya dalam tangannya. Dan aku rasanya sudah tidak kuat menahan gejolak napsuku, padahal baru awal pemanasan.

    Bibirnya mulai meneruskan jelajahannya, sambil melepaskan t shirtku, leherku dikecup, dijilat kadang digigit lembut. Sambil tangannya terus meremas-remas dadaku. Kemudian tangannya menjalar ke punggungku dan melepas kaitan braku sehingga dadaku bebas dari penutup. Bibirnya terus menelusur di permukaan kulitku. Dan mulai pentil kiriku tersentuh lidahnya dan dihisap. Terus pindah ke pentil kanan. Kadang-kadang seolah seluruh dadaku akan dihisap. Dan tangan satunya mulai turun dan memainkan puserku, terasa geli tapi nikmat, napsuku makin berkobar karena elusan tangannya.

    Kemudian tangannya turun lagi dan menjamah selangkanganku. meqiku yang pasti sudah basah sekali. Lama hal itu dilakukannya sampai akhirnya dia kemudian membuka ristsluiting jins ku dan menariknya ke bawah, aku mengangkat pantatku utnk mempermudah dia melepaskan jinsku. Tinggalah CD miniku ku yang tipis yang memperlihatkan buluku yang lebat, saking lebatnya buluku muncul di kiri kanan dan dibagian atas dari cd mini itu. buluku lebih terlihat jelas karena CD ku sudah basah karena cairan meqiku yang sudah banjir. Dibelainya celah meqiku dengan perlahan. Sesekali jarinya menyentuh klitku karena ketika dielus pahaku otomatis mengangkang agar dia bisa mengakses daerah meqiku dengan leluasa. Bergetar semua rasanya tubuhku, kemudian CD ku yang sudah basah itu dilepaskannya. Aku kembali mengangkat pantatku agar dia bisa melepas pembungkus tubuhku yang terakhir.

    Jarinya mulai sengaja memainkan klit-ku. Dan akhirnya jari itu masuk ke dalam meqiku. Oh, nikmatnya, bibirnya terus bergantian menjilati pentil kiri dan kanan dan sesekali dihisap dan terus menjalar ke perutku. Dan akhirnya sampailah ke meqiku. Kali ini diciumnya buluku yang lebat dan aku rasakan bibir meqiku dibuka dengan dua jari. Dan akhirnya kembali meqiku dibuat mainan oleh bibirnya, kadang bibirnya dihisap, kadang klitku, namun yang membuat aku tak tahan adalah saat lidahnya masuk di antara kedua bibir meqiku sambil menghisap klitku.

    Dia benar benar mahir memainkan meqiku. Hanya dalam beberapa menit aku benar-benar tak tahan. Dan.. Aku mengejang dan dengan sekuatnya aku berteriak sambil mengangkat pantatku supaya merapatkan klitku dengan mulutnya, kuremas-remas rambutnya yang mulai menampakkan ubannya dibalik cat rambut yang mulai memudar, aku merasakan nikmatnya nyampe hanya dengan bibir dan lidahnya. Dia terus mencumbu meqiku, rasanya belum puas dia memainkan meqiku hingga napsuku bangkit kembali dengan cepat. “Pak, Dina sudah pengen dienjot.” kataku memohon sambil kubuka pahaku lebih lebar.
    Tapi dia bangkit, mengangkat badanku yang sudah lemes dan dibawanya ke kamar. Di kamar, aku dibaringkan di tempat tidur ukuran besar dan dia mulai membuka bajunya, kemudian celananya. Aku terkejut melihat batangnya yang besar dan panjang nongol dari bagian atas CDnya, gak kebayang ada batang sebesar punya dia, soalnya batang yang biasa aku lihat ya batang cowokku, rasanya sudah besar tapi gak ada apa2nya dibanding batang si om. Kemudian dia juga melepas CD nya. Sementara itu aku dengan berdebar terbaring menunggu dengan semakin berharap.

    batangnya yang besar dan panjang dan sudah maksimal tegangnya, tegak hampir menempel ke perut. aku merinding apakah muat batang segitu besarnya di meqiku yang biasanya cuma kemasukan batang yang jauh lebih kecil. Dan saat dia pelan-pelan menindihku, aku membuka pahaku makin lebar, rasanya tidak sabar meqiku menunggu masuknya batang extra gede itu. Aku pejamkan mata. Dia mulai mendekapku sambil terus mencium bibirku, kurasakan bibir meqiku mulai tersentuh ujung batangnya. Sebentar diusap-usapkan dan pelan sekali mulai kurasakan bibir meqiku terdesak menyamping. Terdesak batang besar itu. Ohh, benar benar kurasakan penuh dan sesak liang meqiku dimasuki batangnya. Aku menahan nafas. Dan nikmat luar biasa. Mili per mili. Pelan sekali terus masuk batangnya. Aku mendesah tertahan karena rasa yang luar biasa nikmatnya. Terus.. Terus..Akhirnya ujung batang itu menyentuh bagian dalam meqiku, maka secara refleks kurapatkan pahaku. Ternyata sangat mengganjal sekali rasanya, besar, keras dan panjang. Dia terus menciumi bibir dan leherku.

    Dan tangannya tak henti-henti meremas-remas dadaku. Tapi konsentrasi kenikmatanku tetap pada batang besar yang mulai dienjotkan halus dan pelan. Mungkin dia menyadarinya, supaya aku tidak kesakitan. Aku benar benar cepat terbawa ke puncak nikmat. Nafasku cepat sekali memburu, terengah-engah. Aku benar benar merasakan nikmat luar biasa merasakan gerakan batang besar itu. Maka hanya dalam waktu yang singkat aku makin tak tahan. Dan dia tahu bahwa aku semakin hanyut. Maka makin gencar dia melumat bibirku, leherku dan remasan tangannya di dadaku makin kuat. Dengan tusukan batangnya yang agak kuat dan dipepetnya klitku dengan menggoyang goyangnya, aku menggelepar, tubuhku mengejang, tanganku mencengkeram kuat-kuat sekenanya. meqiku menegang, berdenyut dan mencengkeram kuat-kuat, benar-benar puncak kenikmatan yang ruar binasa. aku benar benar menerima kenikmatan yang luar biasa seperti ini dari cowokku dulu. Aku tak ingat apa-apa lagi kecuali kenikmatan dan kenikmatan. “Om, Dina nyampe om”, Aku sendiri terkejut atas teriakkan kuatku. Setelah selesai, pelan pelan tubuhku lunglai, lemas. Setelah dua kali aku nyampe dalam waktu relatif singkat, namun terasa nyaman sekali, Dia membelai rambutku yang basah keringat. Kubuka mataku, Dia tersenyum dan menciumku lembut sekali, tak henti hentinya dadaku diremas-remas pelan.

    Tiba tiba, serangan cepat bibirnya melumat bibirku kuat dan diteruskan ke leher serta tangannya meremas-remas dadaku lebih kuat. Napsuku naik lagi dengan cepat, saat kembali dia memainkan batangnya semakin cepat. Uhh, sekali lagi aku nyampe, yang hanya selang beberapa menit, dan kembali aku berteriak lebih keras lagi. Dia terus memainkan batangnya dan kali ini dia ikut menggelepar, wajahnya menengadah. Satu tangannya mencengkeram lenganku dan satunya menekan dadaku. Aku makin meronta-ronta tak karuan. Puncak kenikmatan diikuti semburan mani yang kuat di dalam meqiku, menyembur berulang kali. Oh, terasa banyak sekali mani kental dan hangat menyembur dan memenuhi meqiku, hangat sekali dan terasa sekali mani yang keluar seolah menyembur seperti air yang memancar kuat. Setelah selesai, dia memiringkan tubuhnya dan tangannya tetap meremas lembut dadaku sambil mencium wajahku. Aku senang dengan perlakuannya terhadapku. “Yang, kamu luar biasa, meqimu peret dan nikmat sekali” pujinya sambil membelai dadaku.”Om juga hebat. Bisa membuat Dina nyampe beberapa kali, dan baru kali ini Dina bisa nyampe dan merasakan batang raksasa. Hihi..” “Oo gitu ya Yang, Jadi kamu suka dengan batangku?” godanya sambil menggerakkan batangnya dan membelai belai wajahku. “Ya om, batang om nikmat, besar, panjang dan keras banget” jawabku jujur. Dia tidak langsung mencabut batangnya, tapi malah mengajak mengobrol sembari batangnya makin mengecil. Dan tak henti-hentinya dia menciumku, membelai rambutku dan paling suka membelai dadaku. Aku merasakan maninya yang bercampur dengan cairan meqiku mengalir keluar. Setelah cukup mengobrol dan saling membelai, pelan-pelan batang yang telah menghantarkan aku ke awang awang itu dicabut sambil dia menciumku lembut sekali. Benar benar aku terbuai dengan perlakuannya. aku tertidur dalam pelukannya, merasa nyaman dan benar-benar aku terpuaskan.

    Menjelang pagi, aku bangun masih dalam pelukannya. Katanya aku tidur nyenyak sekali, sambil membelai rambutku. Kurang lebih setengah jam kami berbaring berdampingan. Ia lalu mengajakku mandi. Dibimbingnya aku ke kamar mandi, saat berjalan rasanya masih ada yang mengganjal meqiku dan ternyata masih ada mani yang mengalir di pahaku, mungkin saking banyaknya dia memuncratkan maninya di dalam meqiku. Dalam bathtub yang berisi air hangat, aku duduk di atas pahanya.

    Cerita Dewasa – Dia mengusap-usap menyabuni punggungku, dan akupun menyabuni punggungnya. Dia memelukku sangat erat hingga dadanya menekan dadaku. Sesekali aku menggeliatkan badanku sehingga pentilku bergesekan dengan dadanya yang dipenuhi busa sabun. Pentilku semakin mengeras. Pangkal pahaku yang terendam air hangat tersenggol2 batangnya. Hal itu menyebabkan napsuku mulai berkobar kembali. Aku di tariknya sehingga menempel lebih erat ke tubuhnya. Dia menyabuni punggungku. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, tangannya terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air. Dia mengusap-usap pantatku dan diremasnya. batangnya pun mulai tegang ketika menyentuh meqiku. Terasa bibir luar meqiku bergesekan dengan batangnya. Dengan usapan lembut, tapak tangannya terus menyusuri pantatku. Dia mengusap beberapa kali hingga ujung jarinya menyentuh lipatan daging antara lubang pantat dan meqiku.

    “Om nakal!” desahku sambil menggeliat mengangkat pinggulku. Walau tengkukku basah, aku merasa bulu roma di tengkukku meremang akibat nikmat dan geli yang mengalir dari meqiku. Aku menggeliatkan pinggulku. Ia mengecup leherku berulang kali sambil menyentuh bagian bawah bibir meqiku. Tak lama kemudian, tangannya semakin jauh menyusur hingga akhirnya kurasakan lipatan bibir luar meqiku diusap-usap. Dia berulang kali mengecup leherku. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas. “Aarrgghh.. Sstt..Sstt..” rintihku berulang kali. Lalu aku bangkit dari pangkuannya. Aku tak ingin nyampe hanya karena jari yang terasa kesat di meqiku. Tapi ketika berdiri, kedua lututku terasa goyah. Dengan cepat dia pun bangkit berdiri dan segera membalikkan tubuhku. Dia tak ingin aku terjatuh. Dia menyangga punggungku dengan dadanya. Lalu diusapkannya kembali cairan sabun ke perutku. Dia menggerakkan tangannya keatas, meremas dengan lembut kedua dadaku dan pentil ku dijepit2 dengan jempol dan telunjuknya. Pentil kiri dan kanan diremas bersamaan. Lalu dia mengusap semakin ke atas dan berhenti di leherku. “Om, lama amat menyabuninya” rintihku sambil menggeliatkan pinggulku. Aku merasakan batangnya semakin keras dan besar. Hal itu dapat kurasakan karena batangnya makin dalam terselip dipantatku. Tangan kiriku segera meluncur ke bawah, lalu meremas bijinya dengan gemas. Dia menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal pahaku. Sesaat dia mengusap usap bulu lebatku, lalu mengusap meqiku berulang kali. Jari tengahnya terselip di antara kedua bibir luar meqiku. Dia mengusap berulang kali. klitku pun menjadi sasaran usapannya. “Aarrgghh..!” rintihku ketika merasakan batangnya makin kuat menekan pantatku. Aku merasa lendir membanjiri meqiku. Aku jongkok agar meqiku terendam ke dalam aibersihkan celah diantara bibir meqiku dengan mengusapkan 2 jariku.

    Ketika menengadah kulihat batangnya telah berada persis didepanku. batangnya telah tegang berat. Kuremas batangnya, lalu kuarahkan ke mulutku. Kukecup ujung kepala batangnya. Tubuhnya bergetar menahan nikmat ketika aku menjilati kepala batangnya. Dia meraih bahuku karena tak sanggup lagi menahan napsunya. Setelah berdiri, kaki kiriku diangkat dan letakkan di pinggir bath tub. Aku dibuatnya menungging sambil memegang dinding di depanku dan dia menyelipkan kepala batangnya ke celah di antara bibir meqiku. “Argh, aarrgghh..,!” rintihku. Dia menarik batangnya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula. Bibir luar meqiku ikut terdorong bersama batangnya. Perlahan-lahan menarik kembali batangnya sambil berkata “Enak Yang?” “Enaak banget om”, jawabku!” Dia mengenjotkan batangnya dengan cepat sambil meremas bongkah pantat ku dan tangan satunya meremas dadaku.

    “Aarrgghh..!” rintihku ketika kurasakan batangnya kembali menghunjam meqiku. Aku terpaksa berjinjit karena batang itu terasa seolah membelah meqiku karena besarnya. Terasa meqiku sesek kemasukan batang besar dan panjang itu. Kedua tangannya dengan erat mememegang pinggulku dan dia memainkan batangnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Terdengar ‘cepak-cepak’ setiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan pantatku. “Aarrgghh.., aarrgghh..! Om.., Dina nyampe..!” Aku lemas ketika nyampe lagi untuk kesekian kalinya. Rupanya dia juga tidak dapat menahan maninya lebih lama lagi. “Aarrgghh.., Yang”, kata nya sambil menghunjamkan batangnya sedalam=dalamnya. “Om.., sstt, sstt..” kataku karena berulangkali ketika merasa tembakan mainya dimeqiku. “Aarrgghh.., Yang, enaknya!” bisiknya ditelingaku. “Pak.., sstt.., sstt..! Nikmat sekali ya dienjot om”, jawabku karena nikmatnya nyampe. Dia masih mencengkeram pantatku sementara batangnya masih nancep dimeqiku. Beberapa saat kami diam di tempat dengan batangnya yang masih menancap di meqiku.

    Kemudian Dia membimbingku ke shower, menyalakan air hangat dan kami berpelukan mesra dibawah kucuran air hangat. Akhirnya terasa juga perut lapar yang sudah minta diisi. Setelah selesai dia keluar duluan, sedang aku masih menikmati shower.

    Selesai mandi dengan rambut yang masih basah dan masih bertelanjang bulat aku keluar. Di ruang makan, dia sudah menyiapkan makan berupa sandwich dan kentang goreng lengkap dengan teh dan kopi. Aku dipersilakan minum dan makan sambil mengobrol, “Kok ada sandwich dan kentang goreng om” “aku makan paginya ya kaya gini. Aku beli ja kentangnya yang dibekuin, tinggal diangetin dan digoreng deh”. Setelah aku makan, dia lalu memintaku duduk di pangkuannya. Aku menurut saja. Terasa kecil sekali tubuhku. Sambil mengobrol, aku dimanja dengan belaiannya. diraihnya daguku, dan diciumnya bibirku dengan hangatnya, aku mengimbangi ciumannya. Dan selanjutnya kurasakan tangannya mulai meremas-remas lembut dadaku, kemudian tangannya menelusuri antara dada dan pahaku. Nikmat sekali rasanya, tapi aku sadar bahwa sesuatu yang aku duduki terasa mulai agak mengeras. langsung aku bangkit. Aku bersimpuh di depannya dan ternyata batangnya sudah mulai tegang, walau masih belum begitu mengeras. Kepala batangnya langsung aku kulum sambil lidahku berputar di leher kepala batangnya. Tapi hanya bisa sesaat, sebab dengan cepatnya batangnya makin membengkak dan dia mulai menggeliat dan berdesis menahan kenikmatan permainan lidahku dan membuat mulutku semakin penuh. “Om hebat ya baru muncrat di meqi Dina sudah tegang lagi, kita lanjut yuk om”, kataku yang juga sudah terangsang.

    Rupanya dia makin tak tahan menerima rangsangan lidahku. Maka aku ditarik dan diajak ke tempat tidur. Dia membuka kakiku dan langsung menelungkup di antara pahaku. “Aku suka melihat meqi kamu Yang” ujarnya sambil membelai bulu buluku yang lebat. “Mengapa?” “Sebab bulumu lebat dan cewek yang bulunya lebat napsunya besar, kalau dienjot jadi binal seperti kamu, juga tebal bibirnya”. Aku merasakan dia terus membelai buluku dan bibir meqiku. Kadang-kadang dicubit pelan, ditarik-tarik seperti mainan. Aku suka meqiku dimainkan berlama-lama, aku terkadang melirik apa yang dilakukannya. Seterusnya dengan dua jarinya membuka bibir meqiku, aku makin terangsang dan aku merasakan makin banyak keluar cairan dari meqiku. Dia terus memainkan meqiku seolah tak puas-puas memperhatikan meqiku, kadang kadang disentuh sedikit klit-ku, membuat aku penasaran. Tak sadar pinggulku mulai menggeliat, menahan rasa penasaran. Maka saat aku mengangkat pinggulku, langsung disambut dengan bibirnya. Terasa dia menghisap lubang meqiku yang sudah penuh cairan. Lidahnya ikut menari kesana kemari menjelajah seluruh lekuk meqiku, dan saat dihisapnya klit-ku dengan ujung lidahnya, cepat sekali menggelitik ujung klitku, benar benar aku tersentak. Terkejut kenikmatan, membuat aku tak sadar berteriak.. “Aauuhh!!”. Benar benar hebat dia merangsangku, dan aku sudah tak tahan lagi. “Ayo dong om, Dina pingin dienjot lagi” ujarku sambil menarik bantal.

    Dia langsung menempatkan tubuhnya makin ke atas dan mengarahkan batang gedenya ke arah meqiku. Aku masih sempat melirik saat dia memegang batangnya untuk diarahkan dan diselipkan di antara bibir meqiku. Kembali aku berdebar. Dan saat kepala batangnya telah menyentuh di antara bibir meqiku, aku menahan nafas untuk menikmatinya. Dan dilepasnya dari pegangan saat kepala batangnya mulai menyelinap di antara bibir meqiku dan menyelusup lubang meqiku hingga aku berdebar nikmat. Pelan-pelan ditekannya dan dia mulai mencium bibirku lembut. Kali ini aku lebih dapat menikmatinya. Makin ke dalam.. Oh, nikmat sekali. Kurapatkan pahaku supaya batangnya tidak terlalu masuk ke dalam. Dia langsung menjepit kedua pahaku hingga terasa sekali batangnya menekan dinding meqiku. batangnya semakin masuk. Belum semuanya masuk, Dia menarik kembali seolah akan dicabut hingga tak sadar pinggulku naik mencegahnya agar tidak lepas. Beberapa kali dilakukannya sampai akhirnya aku penasaran dan berteriak-teriak sendiri. Setelah dia puas menggodaku, tiba tiba dengan hentakan agak keras, dipercepat gerakan memainnya hingga aku kewalahan. Dan dengan hentakan keras serta digoyang goyangkan, tangan satunya meremas dadaku, bibirnya dahsyat menciumi leherku. Akhirnya aku mengelepar-gelepar. Dan sampailah aku kepuncak. Tak tahan aku berteriak, terus Dia menyerangku dengan dahsyatnya, rasanya tak habis-habisnya aku melewati puncak kenikmatan. Lama sekali. Tak kuat aku meneruskannya. Aku memohon, tak kuat menerima rangsangan lagi, benar benar terkuras tenagaku dengan orgasme berkepanjangan. Akhirnya dia pelan-pelan mengakhiri serangan dahsyatnya. Aku terkulai lemas sekali, keringatku bercucuran. Hampir pingsan aku menerima kenikmatan yang berkepanjangan. Benar-benar aku tidak menyesal main dengan dia, dia memang benar-benar hebat dan mahir dalam main, dia dapat mengolah tubuhku menuju kenikmatan yang tiada tara.

    Lamunanku lepas saat pahanya mulai kembali menjepit kedua pahaku dan dirapatkan, tubuhnya menindihku serta leherku kembali dicumbu. Kupeluk tubuhnya yang besar dan tangannya kembali meremas dadaku. Pelan-pelan mulai dienjotkan batangnya. Kali ini aku ingin lebih menikmati seluruh rangsangan yang terjadi di seluruh bagian tubuhku. Tangannya terus menelusuri permukaan tubuhku. Dadanya yang berbulu merangsang dadaku setiap kali bergeseran mengenai pentilku. Dan batangnya dipompakan dengan sepenuh perasaan, lembut sekali, bibirnya menjelajah leher dan bibirku. Ohh, luar biasa. Lama kelamaan tubuhku yang semula lemas, mulai terbakar lagi. Aku berusaha menggeliat, tapi tubuhku dipeluk cukup kuat, hanya tanganku yang mulai menggapai apa saja yang kudapat. Dia makin meningkatkan cumbuannya dan memompakan batangnya makin cepat. Gesekan di dinding meqiku makin terasa. Dan kenikmatan makin memuncak. Maka kali ini leherku digigitnya agak kuat dan dimasukkan seluruh batang batangnya serta digoyang-goyang untuk meningkatkan
    rangsangan di klit-ku. Maka jebol lah bendungan, aku mencapai puncak kembali. Kali ini terasa lain, tidak liar seperti tadi.

    Puncak kenikmatan ini terasa nyaman dan romantis sekali, tapi tiba tiba dia dengan cepat memain lagi. Kembali aku berteriak sekuatku menikmati ledakan orgasme yang lebih kuat, aku meronta sekenaku. Gila, batinku, dia benar-benar membuat aku kewalahan. Kugigit pundaknya saat aku dihujani dengan kenikmatan yang bertingkat-tingkat. Sesaat dia menurunkan gerakannya, tapi saat itu dibaliknya tubuhku hingga aku di atas tubuhnya. Aku terkulai di atas tubuhnya. aku keluarkan batangnya dari meqiku. Dan kuraih batangnya. Tanpa pikir panjang, batang yang masih berlumuran cairan meqiku sendiri kukulum dan kukocok. Dan pinggulku diraihnya hingga akhirnya aku telungkup di atasnya lagi dengan posisi terbalik. Kembali meqiku yang berlumuran cairan jadi mainannya, aku makin bersemangat mengulum dan menghisap sebagian batangnya. Dipeluknya pinggulku hingga sekali lagi aku orgasme. Dihisapnya klitku sambil ujung lidahnya menari cepat sekali. Tubuhku mengejang dan kujepit kepalanya dengan kedua pahaku dan kurapatkan pinggulku agar bibir meqiku merapat ke bibirnya. Ingin aku berteriak tapi tak bisa karena mulutku penuh, dan tanpa sadar aku menggigit agak kuat batangnya dan kucengkeram kuat dengan tanganku saat aku masih menikmati orgasme.

    “Yang, aku mau muncrat yang, di dalam meqimu ya”, katanya sambil menelentangkan aku. “Ya, om”, jawabku. Dia menaiki aku dan dengan satu hentakan keras, batangnya yang besar sudah kembali menyesaki meqiku. Dia langsung memain batangnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Dalam beberapa enjotan saja tubuhnyapun mengejang. Pantat kuhentakkan ke atas dengan kuat sehingga batangnya nancap semuanya ke dalam meqiku dan akhirnya crot .. crot ..crot, maninya muncrat dalam beberapa kali semburan kuat. Herannya, muncratnya yang ketiga masih saja maninya keluar banyak, memang luar biasa stamina Bapak. Dia menelungkup diatasku sambil memelukku erat2. “Yang, nikmat sekali main sama kamu, meqi kamu kuat sekali cengkeramannya ke batangku”, bisiknya di telingaku. “Ya om, Dina juga nikmat sekali, tentu saja cengkeraman meqi Dina terasa kuat karena batang om kan gede banget. Rasanya sesek deh meqi Dina kalau om neken batangnya masuk semua. Kalau ada kesempatan, Dina dienjot lagi ya om”, jawabku. “Ya sayang”, lalu bibirku diciumnya dengan mesra.

     

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

  • Pembantu Baru Doyan Kuentot

    Pembantu Baru Doyan Kuentot


    1802 views

    Duniabola99.org – Pagi itu, setelah bermain golf di Ciracas, badanku terasa gerah dan lelah sekali karena, aku menyelesaikan delapan belas hole, biasanya aku hanya sanggup bermain sembilan hole, tetapi karena Ryan memaksaku untuk meneruskan permainan, maka aku jadi kelelahan seperti sekarang ini.

    Kupanggil Marni pembantuku yang sudah biasa memijatku, aku benar-benar merasa lelah karena semalamnya aku sempat dua kali “bertempur” dengan kenalanku di Mandarin, pasti nikmat rasanya dipijat dan selanjutnya berendam di air panas, langsung aku membuka pakaianku hingga hanya tinggal celana dalam dan langsung berbaring di atas tempat tidurku.

    Namun agak lama juga Marni tak muncul di kamarku memenuhi panggilanku melalui interkom tadi, biasanya Marni sangat senang bila aku suruh memijat karena disamping persenan dariku besar, dia juga sering kupijat balik yang membuat dia juga dapat merasakan kenikmatan yang satu itu.

    Ketika kudengar langkah memasuki kamarku, aku langsung berkata, “Kok lama sih Mar, apa masih sibuk ya, ayo pijat yang nikmat!”. Tiba-tiba kudengar suara perempuan lain, “Maaf Pak, Mbak Marni masih belum kembali, apa bisa saya saja yang memijat?”.

    Aku meloncat duduk dan menoleh ke arahnya, ternyata di depanku berdiri pembantu lain yang belum pernah kukenal. Kuperhatikan pembantu baru ini dengan seksama, wajahnya manis khas gadis desa, dengan bibir tipis yang merangsang sekali.

    Ia tersenyum gugup ketika melihat aku memperhatikannya dari atas ke bawah itu. Aku tak peduli, mataku jalang menatap belahan dasternya yang agak rendah sehingga menampakkan sebagian payudaranya yang montok itu. Dengan pelan kutanyai siapa namanya dan kapan mulai bekerja.

    Ternyata dia adalah famili Marni dari Kerawang namanya Neneng dan dia ke Jakarta karena ingin bekerja seperti Marni. Aku hanya mengangguk-angguk saja, ketika kutanya apakah dia bisa memijat seperti Marni, dia hanya tersenyum dan mengangguk.

    Kuperintahkan dia untuk menutup pintu kamar, sebenarnya tidak perlu pintu kamar itu ditutup karena pasti tak ada seorangpun di rumah, isteriku juga sedang pergi entah ke mana dan pasti malam hari baru pulang, tujuanku hanyalah menguji Neneng, apakah dia takut dengan ku atau benar-benar berani. Kuambil cream untuk menggosok tubuhku dan kuberikan pada Neneng sambil berkata “Coba gosok dulu badanku dengan minyak ini, baru nanti dipijat ya!”.

    Aku membuka celana dalamku dan langsung telungkup di tempat tidur, sengaja pada waktu berjalan aku menghadap Neneng sehingga Neneng dapat juga melihat penisku, ternyata dia diam saja. Ketika aku sudah berbaring, dia langsung membubuhkan lotion itu di punggungku dan menggosokannya ke punggungku. Sambil memejamkan mata menikmati elusan tangan Neneng yang halus, aku mengingatkan dia agar menggosoknya rata ke seluruh badanku. Sambil berbaring aku minta Neneng menceritakan tentang dirinya.

    Ternyata Neneng seorang janda yang belum mempunyai anak, suaminya lari dengan perempuan lain yang kaya raya dan meninggalkan dia. Karena itu dia lebih suka ke Jakarta karena malu. Aku berkata kepadanya, “Jangan kuatir, kalau begitu kapan-kapan kamu mesti kembali ke desamu dengan banyak uang supaya bekas suamimu tahu kalau kamu sekarang sudah kaya dan bisa membeli laki-laki untuk jadi suamimu!”.

    Neneng tertawa mendengar perkataanku itu. Ketika itu Neneng sudah mulai menggosok bagian pantatku dengan lotion, tangannya dengan lembut meratakan lotion tersebut ke seluruh pantatku bahkan juga di sela-sela pantatku diberinya lotion itu sehingga kadang-kadang tangannya menyenggol ujung pelirku.

    Aku jadi tegang dengan gosokan Neneng ini, tetapi aku diam saja namun akibatnya posisiku jadi tidak enak, karena posisiku yang tengkurap membuat penisku yang berdiri tegak itu jadi tertekan dan sakit sekali. Aku jadi gelisah karena penisku rasanya mengganjal. Neneng yang melihat aku gelisah itu bertanya apakah gosokannya kurang betul. Aku hanya menjawab dengan gelengan kepala.

    Ketika aku bertanya lagi apakah isteri baru suaminya itu cantik, Neneng hanya menjawab dengan tertawa katanya, “Cantik atau tidak yang penting uangnya banyak, kan suami saya bisa numpang nikmat!”, Ketika Neneng sudah menggosok badanku sampai ke kaki, dia bertanya, “Apa sekarang mulai dipijat pak?”.

    Aku langsung berbalik telentang sambil berkata, “Sekarang yang bagian depan juga diberi minyak ya!”. Aku sengaja memejamkan mata sehingga aku tak tahu bagaimana sikap Neneng melihat bagian depan tubuhku yang telanjang itu, apalagi penisku sudah berdiri penuh mendongak ke atas dengan ujungnya yang seperti jamur raksasa itu.

    Neneng tidak banyak berbicara, tetapi ia mulai menggosok bagian dadaku dengan lotion yang harum itu, ketika aku membuka mata, kulihat buah dadanya yang montok tepat berada di depan mataku, bahkan karena potongan dusternya rendah, aku bisa melihat celah buah dadanya yang terjepit diantara beha yang dipakainya.

    Ketika gosokan Neneng sampai di selangkanganku, Neneng membubuhi sekitar bulu penisku dengan lotion tersebut, begitu juga dengan buah pelirku yang dengan lembut diberinya lotion tersebut. Saat itu Neneng berkata “maaf pak, apakah burungnya juga digosok?”. Aku tak menyahut tetapi aku hanya mengangguk saja.

    Tanpa ragu Neneng membubuhi ujung penisku dengan lotion tersebut, terasa dingin, kemudian Neneng mulai meratakannya ke seluruh batang penisku dengan lembut sekali, bahkan dia menarik kulit penisku sehingga lekukan di antara kepala dan batang kenikmatanku juga diberinya minyak.

    Ketika itulah aku membuka mataku dan memandang Neneng, ketika dilihatnya aku memandangnya, Neneng tersenyum dan tertunduk sementara tangannya terus mengurut penisku itu. Aku sudah tak kuat lagi menahan keinginanku, kutahan tangannya dan kusuruh Neneng untuk membuka pakaiannya. Neneng yang sudah janda rupanya langsung paham dengan keinginanku, wajahnya memerah, tetapi ia langsung bangkit dan membuka dusternya.

    Aku duduk di tepi tempat tidur memperhatikan badan Neneng yang hanya dilapisi beha mini dan celana dalam mini yang kurasa pasti pemberian isteriku. Buah dadanya membusung keluar karena beha yang diberikan isteriku nampaknya kekecilan sehingga tak dapat menampung payudaranya yang montok itu.

    Aku berdiri mendekati Neneng dan kupeluk dia serta kubuka pengait behanya, payudaranya yang montok dan kenyal itu tergantung bebas menampakkan garis merah bekas terjepit beha yang kekecilan itu, tetapi payudaranya sungguh kenyal dan gempal sama sekali tidak turun dengan putingnya yang mendongak ke atas. Ketika kurogoh celana dalamnya kurasakan bulu vaginanya cukup rimbun sementara ketika jariku menyentuh clitorisnya,

    Neneng seperti terlonjak dan merapatkan badannya ke dadaku, kurasakan vagina Neneng kering sekali sama sekali tak berair. Kukecup puting susu Neneng sambil kedua tanganku menurunkan celana dalamnya itu. Ketika kutarik Neneng ke tempat tidur, Neneng meronta katanya,

    “Pak saya takut hamil!” Kujawab enteng, jangan kuatir, kalau hamil tanggung jawab Bapak!”. Mendengar hal ini barulah dia mau kubaringkan di atas tempat tidurku, sambil menutupi matanya dengan tangan. Kupuaskan mataku memandang kemolekan gadis desa ini, aku langsung menyerbu vaginanya yang ditutupi bulu yang cukup rimbun itu, kuciumi dan kugigit pelahan bukit cembung yang penuh bulu itu,

    Neneng merintih pelan, apalagi ketika tanganku mulai mengembara menyentuh puting susunya. Neneng hanya menggigit bibir sementara tangannya tetap menutupi wajahnya, mungkin dia masih malu. Ketika aku berhasil menemukan clitorisnya, aku langsung menjilatinya begitu juga dengan bibir vaginanya kujadikan sasaran jilatan.

    Mungkin karena merasa geli yang tak tertahankan, tangan Neneng mendorong pundakku agar aku tak meneruskan gerakanku itu, begitu juga dengan pahanya yang terus akan dirapatkan, tetapi semua ikhtiar Neneng tak berhasil karena tanganku menahan agar kedua pahanya itu tak merapat. Akibatnya Neneng hanya bisa menggerak gerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan menahan geli.

    Tetapi lama-kelamaan justru aku yang jadi tak tahan dengan semua ini, kuhentikan jilatanku dan segera kutindih Neneng sambil mengarahkan penisku ke liang vaginanya. Melihat aku kesulitan memasukkan ujung penisku, Neneng dengan malu-malu menuntun penisku ke arah liangnya dan menepatkannya di ujung bibir vaginanya. Ketika itu dia berbisik, “Sudah pas pak”.

    Aku langsung mendorong pantatku agar supaya penisku bisa masuk yang disambut juga oleh Neneng dengan sedikit mengangkat pahanya sehingga.., sleep.., bles.., penisku terbenam seluruhnya di liang vagina Neneng yang seret itu, belum sempat aku menggerakkan penisku, Neneng sudah mulai memutar mutar pantatnya sehingga ujung penisku rasanya seperti dilumat oleh liang vagina Neneng itu.

    Aku mendengus keenakan, bibirku mencari puting susu Neneng dan mulai mengulumnya. Sambil mendesah desah Neneng berkata, “Ayo pak, digoyang, biar sama sama nikmat nya!”. Aku terkejut melihat keberanian Neneng menyuruh aku bekerja sama dalam permainan ini.

    Tetapi justru ini membuat aku makin terangsang, meskipun profesinya hanya pembantu, tetapi cara main Neneng benar benar memuaskan. Vaginanya tak henti henti meremas penisku membuat aku jadi ngilu, aku sudah paham bahwa orang desa secara naluri sudah mempunyai kemampuan seks yang hebat, jadi untuk aku kemampuan Neneng benar benar sulit dicari bandingannya.

    Ketika kurasakan air maniku hampir memancar, aku berbisik pada Neneng agar berhenti menggoyang pantatnya supaya aku dapat lebih merasakan kenikmatan ini. Tetapi Neneng justru makin cepat menggoyangkan pantatnya serta meremas-remas penisku sehingga tanpa dapat ditahan lagi air maniku memancar dengan derasnya memenuhi vagina Neneng.

    Saat itu juga Neneng mencengkeram punggungku keras keras dan kurasakan vaginanya menjepit penisku dengan erat sekali, matanya terbeliak sambil mendesis. Rupanya aku dan Neneng mencapai puncaknya pada saat yang bersamaan. Setelah beberapa menit diam, kurasakan Neneng pelan pelan mulai meremas-remas punggungku sambil menempelkan pipinya ke pipiku.

    Dengan tersipu-sipu dia bercerita kalau dia senang bisa mendapat rejeki ditiduri olehku, karena sejak di desa dulu dia memang nafsunya besar, sehingga suaminya sampai kerepotan melayani nafsunya yang luar biasa itu. Sekarang ini dia benar-benar baru merasakan puas yang sebenarnya setelah main denganku.

    Aku terhanyut oleh caranya yang mesra itu, namun aku tak ingin main lagi saat itu karena aku tadinya benar-benar hanya mau pijat dan melemaskan ototku, kalau sampai harus seperti ini, semuanya hanya gara-gara ada vagina baru di rumah yang tentunya tak dapat aku biarkan. Setelah kuberi dia uang 200 ribu, kusuruh Neneng keluar, Neneng sangat terkejut melihat jumlah uang yang kuberikan, ia berkali-kali mengucapkan terima kasih dan keluar dari kamarku.

    Sekeluarnya Neneng, aku kembali berbaring telanjang bulat diatas ranjangku sambil memejamkan mata, badanku terasa enteng karena terlalu banyak seks.

     

  • Naughty asian masseuse Marica Hase gives a blowjob and gets fucked hardcore

    Naughty asian masseuse Marica Hase gives a blowjob and gets fucked hardcore


    1873 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang
    begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
    disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita
    dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan
    setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • TIFFANY SEKS

    TIFFANY SEKS


    2336 views

  • Cerita Dewasa Sedang Tertidur

    Cerita Dewasa Sedang Tertidur


    1936 views

    Cerita Seks Terbaru – Sebuah insiden baru terjadi berbagai malam yang lalu. Insiden yang tidak disengaja yang membangunkan sesuatu yang tanpa kusadari telah ada di dalam diriku. Kamis malam kemarin kawanku yang bernama Lilo mampir untuk mengobrol, minum serta nonton TV di rumahku. Lilo bekerja di kantor yang sama denganku. Hari Jumat keesokannya adalah hari libur untuk kantor kami jadi kami mendaptkan 3 hari libur di akhir minggu tersebut. Sebab itulah kami tidak terburu-buru menghabiskan malam itu. Tidak sama dengan istipsu, Sandra; ia wajib bekerja esok harinya. Serta sebab tergolong orang yang tidak suka tidur larut malam, ia berangkat tidur kurang lebih pukul 10:30. Sandra adalah salah satu orang yang paling lelap saat tertidur.

    Berbagai kali aku sempat mencoba mengguncang-guncangkan bahunya untuk membangunkannya, tetapi rutin gagal. Ia terus tertidur. Seusai Sandra berangkat tidur, Lilo serta aku duduk di ruang tamu serta melihat DVD porno yang sengaja kami beli. Lagipula Sandra juga tidak sempat suka melihat film-film semacam itu. Seusai berbagai adegan, Lilo mengatakan, “Wah, tentu enak yah kalo punya cewe untuk diajak ngeseks! Udah lama banget nih, gue kagak begituan!” Aku sedikit kaget mendengar komentarnya. Lilo bukanlah pria yang kurang baik rupa. Setinggi 175 cm serta berat kurang lebih 70 kg, aku malah menduga ia mempunyai tidak sedikit kawan wanita. “Emangnya elu lagi ga jalan sama siapa-siapa, Lo?” tanyaku. “Kagak. Sejak Bunga putus sama gue 2 taon yang lalu, gue agak-agak malu untuk ajak cewe jalan,” jawabnya. Kami mengobrol mengenai Bunga yang nyatanya tidak serius dengan Lilo. Seusai berbagai botol bir serta berbagai adegan dari film porno yang kami tonton, Lilo bangkit berdiri untuk berangkat kencing.

    Aku tetap duduk sambil melihat film itu untuk berbagai saat serta akhirnya baru menyadari bahwa Lilo belum kembali seusai lumayan lama berangkat kencing. Aku berdiri serta menghampirinya untuk mengecek apakah ia baik-baik saja. Saat aku berada pada jarak yang lumayan dekat dengan WC, aku melihat pintu itu terbuka. Aku masuk ke WC serta mendapati Lilo berdiri di pintu yang menghubungkan WC dengan kamar tidurku. Ia terlompat melihat aku masuk.
    “Wah, sorry banget nih,” katanya. “Waktu gue masuk, pintu ini terbukti udah terbuka. Serta waktu gue mau keluar, gue liat dirinya terbaring semacam itu.” Aku berlangsung mendekati tempat Lilo berdiri serta melihat ke arah kamar tidurku. Sandra terbaring menyamping jadi punggungnya menghadap ke arah kami dengan kaki yang sedikit tertekuk. Sandra tidur dengan mengenakan daster panjang tetapi tahap bawahnya tersingkap hingga ke pinggul jadi menampakkan bulatan pantat yang halus, mulus serta terkesan tidak mengenakan celana dalam. Pundaknya sedikit tertarik ke belakang jadi menunjukan kami segi bukit dadanya serta tonjolan puting susunya dari balik daster yang sedikit tembus pandang. Ia terkesan sangat seksi terbaring semacam itu dengan remang-remang cahaya dari WC. Bibirnya sedikit terbuka serta rambutnya yang panjang terhampar di atas bantal. Boleh dibilang posisi Sandra saat itu semacam sedang berpose untuk pemotretan majalah dewasa.
    “Gila! Cakep banget!” kata Lilo sambil menahan nafas. “Gue mau disuruh apa aja untuk memperoleh cewe semacam dia, Kris.” Pada awalnya aku sedikit kesal mendengar perkataan Lilo. Tetapi pada saat yang bersamaan, melihat Lilo memandang istipsu semacam itu tanpa sepengetahuan Sandra justru membikin diriku terangsang. “Aduh, sorry nih, Kris. Gue rasa udah waktunya buat gue untuk pulang,” kata Lilo berbalik badan untuk keluar. “Eh, tunggu, Lo,” kataku. “Ayo masuk ke sini sebentar aja. Tapi jalannya pelan-pelan, oke?” “Ha?! Elu mau gue masuk ke kamar elu?” “Kalo cuma lihat doang mah ga ada yang dimenyesalkan, kan? Tapi kami engga boleh buat dirinya terbangun, oke?”
    Bahkan aku sendiri tidak percaya apa yang baru saja aku katakan. Aku mengijinkan pria lain masuk ke kamar tidurku jadi ia bisa melihat istipsu yang dalam kondisi ‘setengah’ telanjang. Aku pun tetap tidak yakin apa serta sejauh apa yang bakal aku lakukan berikutnya.
    Saat kami berjingkat memasuki kamarku, aku mendorong Lilo untuk mendekat ke samping ranjang. Bahkan Lilo sendiri terkesan tidak yakin. Pandangannya berpindah-pindah antara aku serta Sandra. Terus mendekat ke ranjang, pandangannya lebih terarah ke Sandra. Sandra berbaring di pinggir ranjang di segi tempat kami berdiri serta terus kami mendekat, kedua bukit payudaranya terus jelas terkesan.
    Puting susunya bisa terkesan dari balik dasternya yang tipis. Meski tahap bawah dasternya telah tersingkap tetapi kami tetap belum bisa melihat bibir vaginanya sebab tertutup oleh kakinya.
    Aku hanya berdiri di sana dengan cengiran lebar memandangi Lilo serta istipsu bergantian. Dengan mulut ternganga, Lilo juga hanya memandangi istipsu dengan takjub serta kagum. “Gila, Kris. Seksi banget sih! Gue ga percaya elu kasih gue liat bini elu dalam kondisi begini!”
    Dengan hati-hati aku meraih tali daster Sandra serta luar biasanya turun melalui pundaknya turun ke lengan jadi tahap atas dasternya tersingkap serta menunjukan lebih tidak sedikit lagi tahap payudaranya. Gerakanku terhenti saat kain tahap atas daster itu tertahan oleh puting Sandra.”Mau lihat lebih tidak sedikit?” aku berbisik.
    “I-iyah!” Lilo berbisik balik. Dengan sangat lembut aku mencoba untuk menurunkan tali daster itu lagi tetapi puting susunya tetap menahan kain itu jadi tidak bisa terbuka lebih jauh. Aku menyelipkan jari-jariku ke bawah daster tersebut lalu dengan hati-hati mengangkatnya sedikit melalui puting Sandra. Lilo menahan nafasnya tanpa bersuara. Kini payudara kirinya telah terbuka. Putingnya yang sangat halus serta berwarna merah muda itu berdiri tegang sebab mendapat rangsangan dari gesekan kain dasternya tadi. Lalu aku meraih ke tali dasternya yang lain serta meloloskannya dari pundak kanan Sandra. Dengan lembut aku hebat kain daster itu melalui puting sebelah kanannya. Saat ini kami bisa melihat kedua payudara Sandra tanpa ditutupi benang sehelaipun. Aku membiarkan kedua tali dasternya menggelantung di lengan dekat sikunya sebab aku tidak mau mengambil resiko kalau-kalau istipsu terbangun. Lilo tetap berdiri di sampingku serta dengan mulut yang tetap ternganga ia menatapi payudara serta pantat Sandra yang kencang. Sesekali Lilo mengusap-usap tonjolan di selakangannya meski ia berusaha supaya aku tidak melihatnya. Penisku sendiri telah membesar serta berusaha memberontak keluar dari jahitan celana jeans yang kupakai.
    Aku terangsang bukan hanya sebab melihat tubuh istipsu tetapi juga sebab apa yang sedang kulakukan. “Jadi, bagaimana menurut elu?” aku berbisik lagi. “Gila, man! Gue ga percaya semua ini! Dirinya cantik banget! Gue sih cuma berharap…,” jawabnya sambil mengusap tonjolan penisnya sendiri. Aku berpikir sejenak, “Kalau hingga ia terbangun…, tapi lagipula aku terbukti bakal mencobanya.”
    Aku hebat Lilo terus mendekat ke ranjang lalu aku menunjuk ke payudara istipsu. “Ayo, pegang susunya. Tapi wajib dengan lembut, oke? Gue nggak mau ambil resiko nih.” Mata Lilo terbuka lebar sekali lalu mendekatkan dirinya ke tepi ranjang. Ia membungkuk sedikit serta menjulurkan tangan kirinya untuk meraih bulatan payudara istipsu. Tangannya sedikit bergetar serta tangan kanannya ditekankan di selangkangannya seakan dipakainya sebagai penopang. Tapi aku tahu apa yang sebetulnya ia kerjakan. Jari-jari itu dijulurkan makin lama terus mendekat hingga akhirnya ujung jarinya menyentuh kulit payudara Sandra cocok di bawah areola. Dengan hati-hati Lilo meletakkan bunda jarinya di tahap bawah payudara Sandra sebelum akhirnya ia geser perlahan-lahan naik ke puting susu tersebut. Sandra tidak bergerak. Saat bunda jarinya mencapai tahap areola, Lilo menggerakkan telunjuknya melingkari puting Sandra dengan lembut.
    Aku kenal Sandra sejak jaman tetap bersekolah. Kami berpacaran sejak saat itu serta akhirnya kami menikah. Serta dalam sepengetahuanku, tidak sempat ada pria lain yang sempat melihat tubuh Sandra hingga sejauh ini apalagi menyentuhnya. Lalu Lilo mulai meraba payudara itu dengan sangat lembut dari yang satu berpindah ke payudara yang lain. Sandra tetap tidak bergerak dalam tidurnya mesikipun semacamnya terkesan nafas Sandra menjadi lebih cepat. Lilo mulai menjadi lebih berani serta dengan meningkatkankan sedikit tenaga, ia meremas kedua buah dada Sandra. Lilo telah tidak menutup-nutupi usahanya untuk mengusap-usap penisnya serta kelihatannya ia berniat untuk menyemprotkan spermanya dari balik celananya. Aku tetap belum puas untuk membiarkan semua ini beres saat itu, jadi aku menyuruhnya mundur sejenak sementara aku melepaskan tali-tali daster itu dari lengan Sandra. Aku hebat turun daster itu sejauh yang aku bisa tanpa wajib hebat dengan cara paksa kain daster.
    Aku sukses membuka tubuh tahap atasnya hingga dibagian bawah tulang rusuknya sebelah kiri. Lalu aku bergerak ke tahap pinggulnya. Dengan hati-hati aku hebat kain yang menutupi tahap bawah pantatnya lalu melepaskan kain itu dari kakinya yang menekuk. Faktor ini menunjukan seluruh pantatnya serta sebagian dari bibir vaginanya. Lilo tetap belum bisa melihatnya dari tempat ia berdiri saat ini. Aku mendengar ia sedang melakukan sesuatu di belakangku. Serta begitu berbalik badan, aku mendapatinya sedang memelorotkan celana jeansnya sebatas testisnya jadi ia bisa leluasa mengocok penisnya. Aku kembali berbalik ke Sandra lalu meluruskan kaki kirinya. Faktor ini membikin bulu-bulu halus kemaluannya bisa terkesan bahkan hingga hampir ke bibir vaginanya. Saat melihat aku melakukan faktor ini, Lilo melongokkan badannya melalui badanku untuk melihat tubuh Sandra lebih jelas sementara ia bermasturbasi. Aku hebat kaki kiri Sandra dengan lembut jadi membikin tubuhnya berbaring terlentang menghadap ke atas serta menunjukan seluruh tubuhnya dengan cara frontal.
    “Wahhhh, gila, man!” Lilo berbisik serta mulai mengocok penisnya lebih cepat.
    “Jangan cepet-cepet, brur,” aku memperingatkan dia. “Elu mau pegang memeknya sebelum elu klimaks, kan?” Langsung Lilo berhenti mengocok serta menatapku dengan pandangan semacam anak kecil yang dihadiahi sepeda baru. “Mantap, man! Elu kasih gue…, ahhh, mantap, man!” Ia mengganti tangan kanan dengan tangan kirinya untuk memegang penisnya, tapi tidak mengocoknya. Lalu dengan tangan kanannya, yang sedari tadi dipakai untuk mengocok penisnya, ia menyentuh bulu-bulu kemaluan Sandra dengan perlahan. Lilo mulai membelai Sandra melalui bulu-bulu itu dengan jemarinya. Tetapi tidak hingga ke bibir vaginanya. Sandra tetap terlelap tetapi nafasnya terus bertambah cepat seusai Lilo mengusap-usap kemaluannya. Seusai itu dengan memakai jari tengah serta telunjuknya, Lilo mengusap turun ke sepanjang bibir vagina Sandra lalu mengusap naik lagi sambil menaruh jari tengahnya di antara bibir kemaluan tersebut. Begitu ia hebat tangannya ke atas, jari tengahnya membuka bibir vagina itu serta wangi harum vagina Sandra mulai memenuhi kamar.”Gilaaaaa, man!” desah Lilo sambil hebat ke atas jari-jarinya yang telah masuk sedikit ke dalam liang kewanitaan istipsu.Saat jari Lilo menyentuh klitorisnya, tubuh Sandra seakan tersentak sedikit lalu ia mendesah dengan suara yang nyaris tidak terdengar. Melihat faktor ini Lilo segera hebat tangannya.
    Aku melihat bahwa istipsu tetap terlelap tetapi aku tidak yakin apakah lakukanan ini bisa membangunkannya alias tidak. Lilo menatap aku serta aku menganggukkan kepalaku memberi isyarat bahwa ia bisa melanjutkan. Lalu dengan memakai tangan kirinya, Lilo mengocok penisnya hingga cairan pelumas keluar dari ujung penisnya. Lilo menyapu cairan yang keluar lumayan tidak sedikit membasahi kepala penisnya kemudian dengan tangan yang sama ia mulai mengusap-usap bibir kemaluan Sandra. Kadang ia membuka bibir vagina tersebut dengan jari tengahnya. Sesekali pinggul Sandra bergerak maju serta mundur sedikit serta ditambah dengan desahan lembut yang keluar dari mulutnya. Lilo telah mengocok penisnya lagi. Lalu tiba-tiba sebuah ide muncul dalam otakku.
    Dengan hati-hati aku hebat kaki kiri Sandra keluar dari ranjang hingga vaginanya berada tidak jauh dari ujung ranjang tetapi tetap lumayan jauh bagi Lilo untuk menyetubuhi istipsu. Penis Lilo tidak sepanjang itu serta lagipula aku tidak yakin apakah persetubuhan bisa membangunkannya. Serta juga aku tidak yakin apakah aku ingin Lilo menyetubuhi istipsu sebab faktor ini tetap baru buatku.
    “Lo, ke sini deh,” aku berbisik sambil hebat lengannya. “Berdiri di antara pahanya. Dari sini elu bisa lebih leluasa mengusap-usap memeknya sambil ngocok. Tapi jangan ngentotin dia, ya? Elu denger, engga?” Lilo mengangguk serta segera pindah ke antara kedua paha Sandra. Lilo mengusap-usap vagina Sandra dengan jari-jari tangan kirinya serta mengocok penisnya dengan tangan kanan. Penis Lilo hampir sejajar tingginya dengan vagina Sandra serta berjarak kurang lebih 10 cm sementara ia mengocok penisnya dengan penuh nafsu. Lalu Lilo memakai bunda jarinya untuk mengusap-usap vagina Sandra jadi ia bisa lebih mendekat lagi hingga pada akhirnya jarak antara penis serta vagina Sandra tidak lebih dari 1½ cm.
    Pinggul Sandra tetap sedikit bergoyang-goyang sesekali serta pada satu saat, pinggul Santi bergerak ke bawah serta kepala penis Lilo bersentuhan dengan bibir vagina Sandra. Penis Lilo menggesek sepanjang bibir kemaluan istipsu. Faktor ini membikin Lilo meledak serta berejakulasi. Spermanya muncrat ke mana-mana serta sebagian besar tersemprot ke bibir vagina Sandra. Pada setiap semprotan, Lilo melenguh serta berbagai kali dengan ‘tanpa disengaja” ia menorehkan kepala penisnya ke tahap atas dari bibir vagina istipsu. Lilo tentu telah lama tidak berejakulasi sebab sperma yang dikeluarkannya begitu tidak sedikit. Saat beres klimaks, Lilo mengurut penisnya untuk mengeluarkan lelehan sperma yang tetap tersisa di saluran penisnya. Ia membiarkan lelehan itu jatuh ke bibir vagina Sandra yang sedikit terbuka. Serta saat mengalir ke bawah di sepanjang bibir vagina tersebut, terkesan lelehan itu masuk lalu menghilang begitu saja semacam tertelan bumi.
    Lilo memandangku serta berbisik, “Gilaaaa, man! Gue ga tau tutorial berterima kasih sama elu, Kris!”
    Aku tersenyum kepadanya serta memapahnya mundur dengan cara ia telah beres dengan urusannya.Sekarang saatnya giliranku. Aku berdiri di antara kakinya lalu melepaskan celanaku serta mulai mengocok penisku. “Lilo, elu keluar sebentar deh. Gue mau coba tarik badannya lebih ke pinggir supaya gue bisa ngentotin dia,” aku berbisik dengan lebih kencang. Lilo menurut serta berlangsung menuju pintu kamar kalau-kalau istipsu terbangun. Aku hebat tubuhnya hingga pantat sebelah kirinya menggantung di pinggir ranjang. Selama itu Sandra tidak bangun sama sekali tetapi nafasnya tetap berat serta dari vaginanya keluar cairan pelumas dari tubuhnya bercampur dengan sperma Lilo. Lalu aku menyuruh Lilo masuk ke kamar lagi untuk menolongku dengan menyangga kaki serta pantat kiri Sandra jadi tanganku bisa kugunakan dengan bebas. Lilo meraih kaki kiri Sandra dengan tangan kirinya lalu dengan tangan kanannya ia menopang pantat Sandra. Aku melihat ia meremas pantat istipsu saat ia mencoba menopangnya. Serta aku mulai menggesek-gesekkan penisku naik serta turun ke bibir vaginanya yang telah basah. Vaginanya sangat amat basah. Cairan vagina Sandra yang bercampur dengan sperma Lilo, membikin liang kewanitaan Sandra menjadi sangaaaat licin. Bahkan aku telah hampir klimaks jadi aku dengan perlahan memasukkan batang penisku ke dalam liang kemaluan Sandra yang panas.
    Walau telah sangat basah tetapi liang vagina Sandra tetap sangat sempit dengan cara Lilo tidak sempat melakukan penetrasi. Bakal tetapi penisku bisa menembus dengan mudah. Segera aku memompa vagina Sandra serta seusai kurang lebih 10 pompaan maju mundur, Sandra mengalami orgasme dalam tidurnya!!! Faktor ini telah lumayan membikinku melambung mencapai klimaks. Aku mulai menyemprotkan cairanku masuk ke dalam vaginanya serta tiap muncratan seakan tersembur langsung dari buah zakarku. Sandra mengerang-erang dalam tiap desahannya serta begitu pula aku.
    Lilo mengatakan, “Gilaaaa, man!” tetapi hari ini ia tidak berbisik. Faktor ini tidak jadi persoalan sebab Sandra tidak bangun sedikitpun selama kami menggarap tubuhnya. Ketika aku hebat penisku, Lilo menaruh pantat serta kaki Sandra kembali ke ranjang. Lalu ia menunduk menjilati serta mengecup puting susu Sandra serta menyedotnya saat ia kembali menegakkan badannya. Aku telah terlalu lemas untuk berkomentar serta akhirnya aku hanya hebat tangannya untuk keluar kamar. Saat aku berlangsung mengantarnya ke luar rumah, Lilo tidak habis-habisnya berterima kasih kepadaku. Aku mengayunkan tangan lalu mengunci pintu. Aku masuk ke kamar, berbaring di atas ranjang di samping Sandra serta langsung terlelap begitu saja.
    Keesokan harinya, Sandra membangunkanku dengan mencium telingaku. “Elu ga bakalan percaya apa yang gue mimpiin kemarin malam!” katanya membuka pembicaraan. “Gue bermimpi ada tidak sedikit tangan yang meraba-raba badan gue. Ngomong-ngomong, kemarin malam kami ngapa-ngapain ga, yah?” Aku teringat kalau aku tidak sempat membersihkan sperma yang tercecer di tubuhnya serta di ranjang sebelum berangkat tidur kemarin. “Eeehhh…, iya lah. Terbuktinya elu engga ingat apa-apa?”
    “Yaah…, gue ga tau yah. Semuanya kaya dalam mimpi gitu. Mungkin gue setengah tidur kali. Tapi yang tentu asyik deh. Bagaimana? Apa elu berniat untuk melakukannya sekali lagi kini selama gue ga ketiduran?” Pikiranku melayang ke kejadian kemarin malam…, “Hmmmm, bagaimana yah? Menurut elu bagaimana?” aku tersenyum.
    Pada minggu berikutnya di kantor aku terus memikirkan malam itu dimana Lilo hampir menyetubuhi istipsu, Sandra. Aku serta Lilo tidak sempat menyinggung faktor itu meski berbagai kali kami saling melepas senyum. Lilo melemparkan senyum penuh rasa terima kasih kepadaku.
    Wajib kuakui, aku telah menjadi terobsesi dengan ide melihat istipsu disetubuhi pria lain. Tetapi tetap ada perasasan yang mengganjal. Melihat Lilo bermasturbasi di depan Sandra malam itu sangatlah tidak menjadi persoalan bagiku. Tetapi bisakah aku menerima melihat pria lain sangatlah berhubungan seks dengan istipsu? Menjelang akhir minggu aku bisa melihat pandangan penuh harap dari wajah Lilo. Aku tahu apa yang ia pikirkan: “Apakah Kris bakal ngundang gue datang ke rumahnya lagi?”, “Apakah gue bisa bisa peluang dengan istrinya?”
    Hari Jumat akhirnya tiba serta sebelum jam pulang kantor aku mengundang Lilo untuk berkunjung lagi ke rumahku. Kegembiraan yang besar meluap dari diri Lilo.
    “Yeahhhhh! MANTAP!!! Gue bakal bawa bir serta berbagai film untuk kami tonton!” katanya dengan penuh semangat. “Oke. Datang jam 9-an deh,” jawabku. Aku tahu pada saat itu Sandra tentu telah mulai mengantuk serta kehadiran Lilo bakal mendorongnya untuk berangkat tidur lebih cepat dengan cara ia tidak begitu suka berteman dengan Lilo. Aku merasa geli sesaat membayangkan faktor itu. Apabila saja Sandra tahu apa maksud kedatangan Lilo, ia tentu tidak bakal tidur sepanjang malam, setidaknya hingga Lilo pulang.
    Lalu aku melakukan sesuatu yang mengangetkan diriku sendiri. “Hey, Jo! Apa yang elu kerjakan malam ini?” aku bertanya. Josua adalah pribumi berkulit gelap. Tinggi badannya mencapai 190 cm dengan berat badan bisa mencapai 90 kg. Josua bukan seorang yang gemuk tetapi ia mempunyai tubuh yang besar serta kekar. “Ah, ga tidak sedikit. Kenapa? Elu ada agenda apa?” ia balik bertanya. “Kurang lebih jam 9 malam kelak Lilo bakal datang ke rumah gue untuk main-main. Minum, ngobrol, apa aja deh. Kalo engga salah denger dirinya bilang dirinya bakal bawa film-film BF. Gimana, tertarik?” “Boleh, tapi mungkin gue bakal terlambat. Gue musti kerjain sesuatu untuk bokap, tapi ga lama deh,” jawabnya. “Engga persoalan. Oke hingga ketemu nanti,” aku mengatakan sambil berpikir mungkin terbukti ada baiknya Josua datang seusai Sandra tertidur.
    Aku menoleh serta melihat wajah Lilo yang terkejut, tetapi terkejut dalam nuansa yang menggembirakan. Aku tersenyum serta sambil mengedipkan mataku aku berlangsung melaluinya, “Sampai nanti, Lo!” Malam itu saat makan malam, aku terus memikirkan rencana malam nanti. Aku membeli sebotol anggur serta meminumnya bersama Sandra dengan andalan ia bisa tertidur pulas malam itu. Semacam yang aku harapkan, tidak memerlukan waktu yang lama hingga Sandra mulai cekikikan sebab pengaruh anggur yang ia minum. Sebuahkeuntungan yang tidak terduga anggur tersebut juga memberbagi efek yang menstimulasi tubuhnya.
    Dari bawah meja, Sandra mulai menggesek-gesekkan kakinya yang terbalut stoking ke pahaku. Kemudian seusai berbagai gelas anggur lagi, sambil melihat TV Sandra duduk menghadapku dengan satu kaki diletakkan di lantai serta kaki lainnya ditekuk jadi ia mendudukinya. Faktor ini menyebabkan roknya yang pendek tertarik ke atas jadi menunjukan pahanya serta ujung stokingnya.
    Ia membuka kakinya sedikit untuk menunjukan kepadaku celana dalamnya saat bel pintu rumahku berbunyi. “Aaaah!” ia memprotes. Aku bangkit berdiri untuk membukakan pintu. “Siapa yah yang datang malam-malam begini?” aku bertanya seakan tidak tahu bahwa yang datang adalah Lilo.
    Seusai aku membuka pintu, Lilo masuk dengan kantong plastik di tangannya. Ia berdiri di samping pintu seusai aku menutup pintu itu. Lilo memandang Sandra serta mulai berbasa-basi dengannya. Saat kembali ke tempat dudukku, aku menyadari bahwa Sandra tetap dalam posisi yang sama. Sandra duduk menghadap kami sambil memain-mainkan rambutnya. Ia sangatlah tidak sadar sedang menunjukan terlalu tidak sedikit tahap tubuhnya terhadap Lilo saat ia duduk di sana dengan wajah yang terkesan sedih. Lilo hanya berdiri mematung di sana sementara mereka saling berpandangan. Sandra memandangnya dengan pandangan kosong sedangkan Lilo memandangnya dengan pandangan tidak percaya. Tiba-tiba Sandra tersadar bakal posisi duduknya serta cepat-cepat berbalik lalu menurunkan roknya. “Ayo duduk, Lo. Sini…, gue taruh di kulkas dulu,” kataku sambil mengambil kantong plastik yang berisi bir lalu berlangsung ke dapur. Saat sedang memasukkan bir-bir itu ke dalam kulkas, terdengar olehku Lilo mengatakan terhadap Sandra bahwa ia berharap kedatangannya tidak mengganggu agenda aku serta Sandra. “Oh enggak,… nggak apa-apa kok,” terdengar jawaban Sandra. Aku tahu benar untuk bersikap sopan, Sandra membohongi Lilo. “Kita cuma duduk-duduk sambil nonton TV doang kok,… serta telah berniat untuk tidur.”
    Aku tahu Sandra mencoba untuk memberi isyarat terhadap Lilo bahwa kedatangannya telah mengganggu kami. Sandra terbukti tidak tahu apa-apa mengenai rencana kami malam ini. “Apa rencana elu malam ini, Lo?” sambil memberi bir, aku bertanya terhadap Lilo seusai kembali dari dapur. “Ah, nggak tidak sedikit lah. Cuma mampir untuk minum-minum sedikit.” “Boleh-boleh aja. Gimana menurut elu, San?” aku bertanya sambil memandangnya. Wajah Sandra menunjukkan kalau ia telah pasrah bahwa Lilo bakal tetap tinggal hingga larut malam. “Ya telah, kalau begitu gue permisi dulu deh. Gue tidur duluan yah,” jawabnya serta bangkit dari sofa. “Keren!” pikirku, semua sesuai dengan rencana. “Oke, San. Gue nyusul nanti,” kataku sambil tersenyum terhadap Lilo. Dengan mulutnya, Lilo melafalkan tanpa suara, “Gue juga!” seusai Sandra berlangsung melaluinya menuju kamar tidur. Seusai Sandra masuk ke kamar, Lilo serta aku duduk menatap TV dengan pandangan kosong. Tidak satupun dari kami yang membuka suara. Suasana saat itu menjadi tegang penuh harap apa yang bakal terjadi nanti.
    Kurang lebih pukul 10 malam, aku mendengar Josua memarkirkan mobilnya di depan rumah. Aku berdiri serta membuka pintu sebelum ia membunyikan bel. Sebetulnya aku tidak berpikir suara bel rumah kami bakal membangunkan Sandra, tetapi aku tidak mau ambil resiko. Pada awalnya kami bertiga mengobrol sana-sini seusai Lilo memutar film yang dibawanya. Josua tetap tidak tahu menahu mengenai rahasia kecil kami. Aku sendiri tetap belum yakin benar untuk mengikutsertakan Josua ke dalam rencana malam ini. Seusai 15-20 menit, aku melihat Lilo mulai gelisah. Berulang kali Lilo terkesan beringsut dari tempat duduknya serta memandangku seakan berharap mendapat kode persetujuan untuk mengawali agenda malam itu. “Gue permisi sebentar yah,” kataku sambil berdiri menuju kamar serta memberi isyarat terhadap Lilo untuk tetap duduk di tempatnya. Aku mau memastikan semuanya telah pada tempatnya sebelum agenda dimulai. Dengan hati-hati aku berlangsung masuk ke kamar. Sandra tidur terlentang di ranjang dengan memakai daster imut yang semi transparan. Aku rasa anggur yang diminumnya tadi telah bereaksi dalam tubuhnya dengan cara Sandra tidur dengan kaki yang agak mengangkang serta kedua lengannya tergeletak di atas kepalanya. Sandra terkesan sangat cantik terbaring di sana dengan mulut yang sedikit terbuka (semacam biasanya) serta rambut yang tergerai di atas bantal. Buah dadanya telah bisa terkesan dari balik kain dasternya yang tipis, menjulang semacam dua gunung kembar.
    Nampaknya semua telah siap tanpa aku wajib berbuat apa-apa. Aku bergerak menuju pintu WC dengan perlahan lalu membukanya sedikit jadi kamar itu sedikit lebih terang oleh cahaya lampu dari WC. Lalu aku keluar bergabung dengan Lilo serta Josua yang tetap melihat film porno yang sedang diputar. “Jo, elu mau bir lagi?” tanyaku berharap supaya ia segera berangkat kencing. “Boleh, thanks!” jawabnya. Lilo mengikutiku berlangsung ke dapur serta segera menghamburkan pertanyaannya, “Elu mau gimana kerjainnya?” “Ya, gue rasa kami musti tunggu Josua berangkat ke WC dulu untuk kencing. Trus, barulah kami berdua masuk ke kamar serta melihat apa yang bakal dirinya lakukan.”
    Lilo tersenyum serta kembali ke ruang tamu. Kami tetap melihat berbagai menit seusai itu serta mengomentari adegan-adegan di film tersebut. Tidak lama seusai itu Josua mengatakan, “Eh, Kris,… WC elu dimana?” “Tuh di sana,” kataku sambil menunjuk ke arah WC. Aku berusaha supaya suaraku tidak terdengar terlalu antusias. Josua berlangsung menuju WC. Seusai aku mendengar pintu WC dikunci, aku serta Lilo bergegas menuju kamar. Seusai berada di dalam kamar, pandangan Lilo melekat ke tubuh Sandra yang terbaring di atas ranjang. Josua tidak menutup pintu yang menghubungkan WC dengan kamar tidurku. Mungkin ia tidak menduga bakal ada orang lain di sana.
    Saat ia beres, aku bisa mendengar ia hebat resletingnya serta bersiap keluar WC. Tiba-tiba aku mendengar Josua berhenti. Tentu ia telah melihat Sandra. Ia seakan berdiri berjam-jam di sana sambil memandang istipsu terbaring di ranjang dengan payudaranya yang terkesan jelas dari balik daster transparan yang dipakainya, naik turun mengikuti irama nafasnya.
    “Bangsaaattt!” aku mendengar Josua berbisik. Aku tidak bisa menahan geli serta tergelak. Josua mendengar suaraku serta melongokkan kepala masuk ke kamar serta mendapati kami sedang berdiri di sana. Segera aku menempelkan telunjuk ke bibirku serta menyuruhnya untuk tidak bersuara. Aku mengajaknya masuk. “Itu bini elo, Kris?” ia berbisik lagi. Aku mengangguk lalu menuntunnya menuju segi ranjang. Lilo mengikut dari belakang serta berdiri di sebelah kiriku saat kami bertiga memandangi tubuh istipsu dari jarak dekat. “Gimana menurut elu?” tanyaku terhadap Josua sambil tersenyum. Ia menatap Sandra berbagai detik lagi lalu menoleh ke aku serta menatapku sambil menduga-duga ada apa di balik semua ini. “Cantik banget, Kris!” ia menjawab sambil setengah tersenyum. Perlahan-lahan aku meraih kain selimut yang menutupi tubuh tahap bawahnya lalu hebat kain itu jadi menunjukan tahap perut Sandra. Aku terus hebat selimut itu hingga ke tahap antara pusar serta bulu-bulu kemaluannya. Saat ini kami bisa melihat ujung daster yang dipakainya. Dengan hati-hati aku meraihnya serta membawa daster itu melalui tubuh Sandra yang putih mulus, melalui payudaranya yang ranum. Puting susunya yang kemerahan mulai mengeras sebab angin dingin tertiup yang didampakkan oleh pergerakan tanganku serta dasternya. Aku bergeser ke sebelah kiri untuk memberi ruang bagi Josua untuk berdiri cocok di depan payudara Sandra. Sedangkan Lilo bergerak ke sebelah kanan Josua berdiri cocok di depan wajah Sandra. Tanpa membuang waktu, Lilo membuka celananya serta mulai mengocok penisnya sementara aku menuntun tangan Josua untuk meraba buah dada istipsu dengan lembut.
    Melihat perbedaan kontras antara tangannya yang besar serta hitam dengan kulit Sandra yang putih saat Josua meraba-raba payudara Sandra membikinku sangat terangsang! Tangannya sangat besar, hampir-hampir menutupi seluruh payudara Sandra yang berkapasitas sedang. Dengan lembut Josua menjepit puting susu Sandra dengan bunda jari serta telunjuknya jadi terdengar desahan lembut keluar dari mulut Sandra. Sementara itu, Lilo telah melepaskan celananya serta dengan mantap mengocok penisnya yang diarahkan cocok ke wajah Sandra yang hanya terpaut berbagai senti dari mulutnya yang sedikit terbuka. Lilo menoleh ke aku saat ia meremas penisnya yang mengeluarkan cairan pelumas. Cairan itu dibiarkannya meleleh dari kepala penisnya serta menetes cocok di bibir Sandra. Pada awalnya Sandra tidak bergerak sama sekali sementara cairan itu mengairi bibir bawahnya. Tetapi sensasi yang dibangun cairan itu pada bibirnya membikin Sandra menyapu cairan itu dengan lidahnya serta menelannya.
    Melihat faktor ini, Josua ikut melepaskan celananya. Seusai melepaskan celana jeans serta celana dalamnya, aku melihat penis yang paling gelap serta paling besar yang sempat aku lihat. Mungkin setidaknya panjangnya lebih dari 25 cm serta tebalnya lebih dari 6 cm. Membayangkan penis sebesar itu menerobos masuk ke dalam vagina Sandra yang basah membikin diriku bersemangat tetapi ada perasaan khawatir juga. Aku sadar kalau hingga Josua memasukkan penisnya ke dalam vagina istipsu, tentu penis Josua bakal memaksa mulut vaginanya meregang hingga melebihi batas normal. Serta tidak ada keraguan dalam diriku bahwa faktor ini tentu bakal membangunkan Sandra meski seberapa lelapnya ia tertidur saat itu.
    Josua memandangku sejenak sebelum ia menunduk serta mengulum puting susu sebelah kanan Sandra sambil mengocok penisnya. Lalu ia membungkukkan badannya jadi pinggangnya maju ke depan serta mulai menggesek-gesekkan penisnya ke payudara sebelah kiri. Seusai mengocok penisnya berbagai saat, lendir pelumas mulai keluar dari ujung penisnya. Josua mengolesi cairan itu ke seluruh bulatan payudara serta puting susu Sandra dengan tutorial menggesek-gesekkan kepala penis itu ke payudara kirinya. Seusai menyuruh Lilo bergeser sedikit, aku hebat turun kain selimut hingga melalui ujung kakinya. Saat ini kami bisa melihat bulu-bulu halus kemaluannya yang tetap tertutup oleh celana dalam semi transparan itu. Lilo menjamah kaki Sandra lalu mengelus-elusnya dari bawah bergerak ke atas terus mendekat ke selangkangan Sandra sambil terus mengocok penisnya.
    Hal ini merebut perhatian Josua. Ia saat ini melihat aksi Lilo sambil terus mengolesi payudara Sandra dengan cairan pelumas yang terus keluar dari penisnya. Rabaan Lilo akhirnya mencapai tahap atas paha Sandra. Ia membelai jari-jarinya ke bibir vagina istipsu yang tetap dilapisi kain celana dalamnya. Seusai Lilo membelai naik serta turun ke sepanjang bibir vaginanya, pinggul Sandra mulai bergoyang maju mundur meski hanya sedikit. Serta itu adalah pergerakan Sandra yang pertama sejak semua ini dimulai (selain gerakan menjilat bibirnya tadi). Aku terus bersemangat. Dengan lembut aku membawa tubuh Sandra jadi aku bisa melepaskan celana dalamnya, pertama ke sebelah kiri lalu ke sebelah kanan. Seusai bisa hebat celana dalamnya hingga ke setengah pahanya, segera aku hebat celana itu hingga lepas dari kakinya. Sandra saat ini telanjang bulat di hadapan dua pria yang telah dikuasai nafsu birahi. Melihat istipsu yang cantik terbaring tanpa mengenakan busana di hadapan Lilo serta Josua sementara mereka meraba, menggesek serta menjelajahi setiap jenjang tubuh istipsu, membikinku hampir meledak. Lilo menggeser kaki kiri Sandra jadi keluar dari segi ranjang lalu menyelinap ke antara pahanya serta dengan jari-jarinya mulai menjelajahi vagina Sandra yang rapat. Awalnya tetap dengan hati-hati, dengan memakai bunda jarinya, Lilo mengusap-usap bibir vagina istipsu dengan wajahnya hanya terpaut berbagai senti dari liang kewanitaannya.
    Kemudian Lilo memegang klitoris Sandra dengan bunda jari serta telunjuknya lalu memilinnya dengan lembut. Faktor ini membikin Sandra mendesah serta menggeliat-geliat jadi membawa kakinya ke pundak Lilo. Josua sambil menggesek-gesekkan batang penisnya ke kedua payudara Sandra juga meremas-remas payudara itu, melihat aksi Lilo di antara paha Sandra. Ketika perhatianku kembali terhadap Lilo, ia telah menggantikan jari-jarinya dengan lidahnya! Dengan lembut Lilo meletakkan salah satu jarinya ke liang kewanitaannya. Ia menahannya di sana berbagai saat hingga cairan vagina Sandra membasahi jari itu. Baru seusai itu ia menusukkan jari itu dengan perlahan masuk ke dalam vagina istipsu. Sandra tersengal serta kedua kakinya dikaitkan di sekeliling kepala Lilo. Tanpa putus semangat, Lilo meneruskan serangannya dengan memakai lidah serta jarinya pada vagina istipsu.
    Tidak ada pria lain mana pun yang sempat melakukan faktor ini terhadap Sandra tidak hanya dari diriku. Berdiri di antara Lilo serta Josua, aku langsung melepaskan celanaku serta mulai mengocok penisku sementara mereka menggarap istipsu. Tiba-tiba Josua berpindah posisi serta dengan perlahan hebat bahu Lilo. Lilo memandang wajah Josua sejenak lalu pandangannya turun ke penis besarnya yang terarah cocok langsung ke mulut bibir kewanitaan Sandra. Lilo mundur mengijinkan Josua mengambil tempatnya yang langsung mengolesi kepala penisnya ke sepanjang bibir vagina istipsu. Aku bisa melihat cairan pelumas yang keluar dari penisnya membasahi vagina serta bulu-bulu kemaluannya.
    Aku terpekur serta tidak bisa bergerak sama sekali. Aku tidak tahu apa yang wajib kulakukan. Aku tahu bahwa Josua hendak menyetubuhi istipsu dengan penis raksasanya, tetapi bukan faktor itu yang meresahkan aku. Jauh dalam lubuk hatiku sebetulnya inilah yang aku inginkan serta yang telah aku rencanakan. Bakal tetapi aku tahu tentu bahwa Sandra bakal tersadar begitu penis itu memasuki tubuhnya. Terlebih lagi aku baru menyadari bahwa diafragma (alat KB) Sandra tergeletak di atas meja. Biasanya, ia memakai diafragmanya ketika ia tahu kami berniat untuk melakukan ‘sesuatu’, bahkan apabila ia berangkat tidur sebelum aku tidur. Tetapi malam itu, aku rasa ia telah mabuk jadi lupa memakainya. Fotoan adegan pria berkulit gelap ini menyemprotkan air maninya ke dalam liang vagina istipsu yang tidak dilindungi alat KB, memicu sesuatu dalam diriku meski sebetulnya aku INGIN melihat Josua menumpahkan spermanya ke dalam vagina Sandra. Aku telah tidak bisa mengontrol keinginanku untuk melihat faktor ini. Boleh dibilang aku terbukti telah kehilangan kontrol atas situasi ini. Seusai membalur kepala penisnya dengan cairan yang keluar dari vagina Sandra, Josua menaruh kepala penis itu di depan mulut bibir vagina istipsu lalu… menekannya masuk.
    Dengan perlahan kepala penis itu mulai menghilang dari balik bibir vagina itu. Bibir vagina istipsu meregang dengan ketat jadi mencegah kepala penis itu masuk lebih dalam. Tetap dalam kondisi terlelap, Sandra membuka mulutnya saat ia tersengal begitu merasakan sedikit rasa perih pada selangkangannya. Aku berpikir: Apabila hanya kepala penisnya yang baru masuk saja telah membikin istipsu kesakitan, apa jadinya saat Josua mencoba untuk menghujamkan seluruh batang penis itu ke dalam tubuhnya? Tapi untunglah Josua bersikap lembut dalam serangan awal pada vagina Sandra. Dengan selembut mungkin serta dalam keadaannya yang telah sangat terangsang, Josua menggoyangkan pantatnya dalam gerakan maju mundur yang pendek-pendek jadi membikin bibir vagina istipsu lebih meregang sedikit demi sedikit seiring dengan terus mendalamnya tusukan penis itu.
    Lilo kembali pindah ke depan kepala Sandra. Ia bermain-main dengan payudaranya sedang tangannya yang lain mengocok penisnya di atas wajah Sandra. Sesekali Lilo membungkuk serta dengan lembut mencium bibir istipsu yang sedikit terbuka itu, menjulurkan lidahnya sedikit masuk ke dalam mulutnya sementara terus meremas-remas payudaranya sambil mengocok penisnya. Saat lidah Lilo menyentuh lidahnya, dengan gerak refleks Sandra menutup bibirnya sedikit jadi bibirnya membungkus lidah Lilo. Dengan segera Lilo hebat wajahnya ke belakang lalu menyodorkan kepala penisnya masuk sedikit ke dalam bibir Sandra yang agak terbuka. Semacam sedang bermimpi erotis, Sandra mulai mengecup ujung kepala penis Lilo. Aku mendengar Lilo mengerang saat aku mendengar suara menyedot keluar dari bibir sandra
    Perhatianku kembali terhadap usaha penerobosan Josua terhadap tubuh istipsu. Saat ini telah kurang lebih 5 cm dari penisnya masuk ke dalam vagina Sandra serta tahap yang paling tebal dari penisnya hampir masuk ke dalamnya.
    Tiba-tiba, seakan pembatas yang menghalangi penis itu masuk lebih dalam lenyap dalam sekejap, tahap penis yang paling tebal itu langsung masuk ke liang kewanitaan Sandra. Josua mulai menggenjot panggulnya dengan serius. Ia baru saja memasukkan 2/3 dari penisnya saat tiba-tiba…… SANDRA TERBANGUN!
    Mula-mula kedua mata istipsu melotot lalu ia tersengal serta mengeluarkan penis Lilo dari mulutnya sementara ia merasakan vaginanya meregang hingga batas maksimal. Kami bertiga diam membeku saat orientasi Sandra yang baru tersadar sedikit demi sedikit terkumpul serta pada akhirnya Sandra tersadar sepenuhnya bakal apa yang sedang terjadi. Pandangannya berpindah dari penis Lilo yang menggantung di depan bibirnya lalu ke Josua yang penisnya telah masuk ke dalam vaginanya. Tiba-tiba, yang sangatlah membikinku terkejut, Sandra melingkarkan kedua kakinya ke pantat Josua lalu menekankan tubuh Josua supaya penisnya terbenam terus dalam pada vaginanya. Sandra mengerang saat penis itu masuk 4 cm lebih dalam. Telah sebagian besar dari batang penis itu masuk ke dalam tubuhnya serta dalam tiap hentakan, penis itu menerobos terus dalam. Lilo menaruh kepala penisnya di bibir Sandra serta sekali lagi Sandra mulai menghisapi kepala penis itu. Tetapi konsentrasinya jatuh pada penis Josua yang meregang bibir vaginanya hingga batas yang belum sempat ia bayangkan sebelumnya.
    Setiap kali Sandra hendak menghisap kepala penis Lilo, Josua menancapkan penisnya lebih dalam yang membikinnya terhenti sejenak dengan desahan yang keluar dari mulutnya. Aku mulai mengocok penisku dengan lebih cepat ketika aku melihat Josua menghujamkan seluruh batang penisnya ke dalam Sandra. Bibir vaginanya ikut tertarik ke dalam seiring dengan masuknya penis itu. Serta saat Josua hebat penisnya keluar, cairan cinta Sandra terkesan membasahi batang penis itu serta tahap dalam vaginanya terkesan ikut tertarik keluar semacam saat kami hebat keluar jari-jari kami dari dalam sarung tangan. Dalam waktu pendek Sandra berorgasme dengan KUAT! Penis Lilo terlepas leluasa dari mulutnya saat ia melenguh dengan kuat, “OOOOHHHHHHhhhh…..!” Seluruh tubuhnya mengejang sementara gelombang demi gelombang orgasme menyapu seluruh tubuhnya serta tiap kali teriakannya terus kencang dengan cara orgasmenya berlanjut serta terus menguat. Getararan-getaran dalam vagina istipsu yang membungkus rapat penisnya akhirnya membikin Josua mencapai klimaksnya. Suara erangannya terdengar keluar dari dalam mulut Josua sementara ia menghujamkan penisnya dengan keras sekali lagi lalu memuntahkan cairan sperma jauh di dalam vagina Sandra. Erangan serta desahan mereka bercampur seiring dengan klimaks mereka yang akhirnya mereda juga. Cairan sperma yang terkesan semacam gumpalan besar meleleh saat Josua hebat penisnya dari dalam vagina istipsu.
    Dengan Sandra tetap tergeletak lemas di atas ranjang, Lilo segera melompat ke antara kaki Sandra. Ia mengoles-oleskan penisnya ke vagina istipsu yang basah oleh sperma Josua serta cairannya sendiri. Lalu dengan mudah Lilo memasukkan penisnya ke dalam vagina Sandra yang telah meregang melebihi batas itu. Seusai berbagai genjotan, Lilo hebat penisnya serta mengarahkan ke celah anus istipsu. Bahkan aku pun belum sempat memasukkan penisku lewat pintu belakang. Aku menduga-duga apakah istiku
    bakal menghentikan lakukanan Lilo.
    Nyatanya Sandra tidak memberbagi perlawanan sedikitpun, tetapi demikian saat penis Lilo masuk setengahnya ke dalam liang duburnya, Sandra meringis kesakitan. Tidak lama seusai itu, otot-otot duburnya mulai rileks serta Sandra mulai menggenjot pantatnya jadi penis Lilo masuk sepenuhnya ke dalam anusnya. Josua berpindah ke dekat wajah Sandra. Ia memegang penisnya yang penuh dengan cairan sperma bercampur cairan cinta dari vaginanya di atas mulutnya. Dengan lembut Sandra membersihkan cairan itu dengan mulutnya serta sesekali memasukkan penis yang telah melemas itu sejauh yang ia bisa ke dalam mulutnya. Meski telah melembek, penis Josua tidak tidak lebih dari 18 cm panjangnya serta Sandra sanggup menelan hingga kurang lebih 15 cm sementara Lilo memompa anusnya yang tetap perawan. Suara erangan Lilo terus membesar saat aku mengangkangi dada istipsu serta menekan kedua payudaranya ke penisku yang telah berdenyut-denyut. Serta aku mulai menggoyang-goyangkan pinggangku.
    Sandra mengeluarkan penis Josua dari mulutnya serta mulai menjilati kepala penis itu sambil memain-mainkan penis serta buah zakarnya yang licin. Baru saja aku hendak memuntahkan spermaku ke atas dada serta wajah Sandra, aku mendengar Lilo mengerang untuk yang terbaru kalinya saat ia mengosongkan muatannya ke dalam pantat istipsu. Faktor ini membikinku mencapai klimaks serta menyemburkan cairanku ke dada Sandra. Secepat kilat aku meyodorkan penisku masuk ke dalam mulut istipsu serta ia mulai menyedot seluruh semburan sperma yang tetap tersisa. Sandra terus mengulum penisku yang melembek sementara aku terkulai lemas. Aku menoleh ke belakang melihat Lilo hebat penisnya dari dalam anus istipsu dengan suara yang basah, “Thllrrrpp!” Lilo yang pertama kali mengeluarkan suara, “Gilaaaaa, man! Enak beneerrrr!” Aku hanya bisa menghela nafas begitu aku terkulai di samping Sandra. Sandra tersenyum kepadaku dengan wajah nakal serta imutnya. Sambil tetap bermain-main dengan penis Josua yang besar itu.
  • Hilangnya Perawanku

    Hilangnya Perawanku


    1847 views

    Duniabola99.org – Nama saya James (samaran). Saya seorang mahasiswa di suatu universitas swasta yang cukup terkenal di Bandung.
    Suatu hari menjelang ujian akhir semester, saya diajak
    oleh adik kelasku untuk belajar bersama. Aku menerima
    saja, karena dari dulu semenjak ia masuk ke jurusanku,
    aku memang sudah ingin jadi pacarnya.

    Perawakannya cukup cantik, dengan tubuh yang ramping
    terawat, dan tentunya kulit yang putih karena ia
    keturunan Cina. Laura namanya. Begitu Laura mengajakku,
    tentu saja kujawab,

    “Mau..” “Jam berapa?” tanyaku.

    “Jam 3 sore, di rumahku, jangan terlambat soalnya nanti nggak
    elesai belajarnya”, jawabnya. Wah, kesempatan nih,
    pikirku. Setahuku, ia tinggal berdua saja dengan
    pembantunya karena ayah dan ibunya yang sibuk mencari
    nafkah di luar pulau Jawa.

    Pulang kuliah, aku langsung bergegas pulang, karena
    kulihat sudah jam 14:30 WIB. Dengan cepat kumasukkan
    buku yang sekiranya akan dipakai ke dalam tas, karena
    takut terlambat. Sesampainya di rumah Laura, aku
    langsung memencet bel yang ada di gerbang depan
    rumahnya, rumahnya tidak terlalu besar, tapi cukup
    nyaman kelihatannya. Sempat aku bertanya, kok rumahnya
    sepi banget. Kalau begitu berarti bonyoknya lagi pada
    pergi, jawabku dalam hati.

    Tak lama setelah itu, Laura keluar membukakan pintu. Aku
    cukup kaget dengan penampilannya yang menarik, kali ini
    dia memakai kaos yang cukup ketat dan celana pendek
    ketat. Dia tersenyum lebar padaku, sambil mempersilakan
    aku masuk. Ketika masuk, aku merasakan rumahnya
    benar-benar sepi. “Langsung saja kita ke ruang tengah,
    yuk!” ajaknya.

    Sesampainya di ruang tengah, aku langsung duduk di
    karpet karena tidak ada sofa. Ruang tengahnya didesain
    ala Jepang dengan meja Jepang yang pendek yang disertai
    rak majalah di bawahnya.

    “Tunggu yah, aku mau mandi dulu”, katanya, “Habis
    keringatan abis senam nih!” Ternyata aku baru tahu kalau
    badannya bagus karena ia sering senam. “Kamu mulai aja
    dulu, nanti terangin ke aku yah”, katanya. “Kalo mau
    minum, ambil aja sendiri, soalnya pembantuku sedang
    sakit, dia lagi tiduran di kamarnya.”

    Cukup lama aku belajar sambil menunggunya dan akhirnya
    aku bosan dan melihat-lihat majalah yang ada di bawah
    meja di depanku. Kulihat semuanya majalah wanita, mulai
    dari kawanku, kosmo, dan majalah wanita berbahasa
    jepang. Tanpa sengaja, ketika kulihat-lihat kutemukan
    sebuah majalah yang berisikan foto cowok bugil dengan
    otot-otot yang bagus di tengah majalah bahasa jepang
    itu. Aku sempat kaget melihatnya. Bersamaan dengan itu,
    ia keluar dari kamar mandi yang letaknya di sudut kamar
    tengah di mana aku duduk. Dia keluar memakai kimono kain
    handuk putih. Karena keasyikan, aku tidak sadar kalau
    dia mendekatiku. Kupikir dia pasti masuk ke kamarnya
    untuk berpakaian terlebih dahulu. Aku sempat grogi,
    karena aku belum pernah didekati oleh wanita yang hanya
    menggunakan baju mandi, karena di rumahku tidak ada
    saudara perempuan, jadi aku merasa tidak biasa.

    “Ih, kamu, disuruh belajar malah liat-liat yang
    aneh-aneh.”
    “Ini mah nggak aneh atuh”, kataku, “Aku juga punya, dan
    badanku juga kayak gini loh!” bisikku sambil menunjuk ke
    salah satu model cowok di majalah tersebut.
    Aku memang sudah ikutan fitness sejak kelas 2 SMU, tak
    heran kalau aku lebih terkenal karena badanku yang bagus
    dibanding kegantenganku.
    “Ah, masa?” katanya, “Gua nggak percaya ah.”
    “Kamu kok tahan sih liat-liat kaya beginian?” tanyaku.
    “Mana ada yang tahan sih?” balasnya.
    “Tadi lagi nunggu kamu dateng ke sini saja aku sempet
    liat-liat dulu majalah itu lho! Jadi kamu tau khan,
    kenapa saya lama mandinya?” jawabnya sambil tersenyum
    mesum.
    “Ihh, kamu ini!” balasku, “Ternyata suka juga ya sama
    yang gituan.”
    “Iya dong, tapi, James katanya kalo maen langsung lebih
    enak ya dibanding masturbasi?” tanyanya. Saya sempat
    kaget ketika dia tanya hal yang begitu dalamnya.

    “Kata kamu, kamu mirip ama yang di foto majalah itu,
    buktiin dong.”
    Wah, kupikir ini cewek sudah horny banget. Aku sempat
    grogi untuk kedua kalinya, aku cuma bisa tersenyum.
    “Iya sih katanya, tapi khan…”
    Belum selesai aku bicara, dia langsung mencium bibirku.
    “James, tau nggak kalo aku tuh sebetulnya udah seneng
    banget ama kamu semenjak aku ketemu kamu”, bisiknya
    sambil mencium bibirku. Aku kaget dan responku cuma bisa
    menerima saja, soalnya enak sih rasanya. Terus terang
    aku belum pernah dicium oleh cewek sampai seenak itu,
    dia benar-benar ahli.

    Tanpa sadar, posisinya sudah berada di atas pangkuanku
    dengan paha yang menjepit perutku. Sambil menciuminya,
    kuelus-elus pahanya dari atas ke bawah, dan dia
    mendesah, “Akh… enak sekali!” Kuteruskan aksiku sampai
    ke kemaluannya, kuraba klitorisnya, dan kugosok-gosok.
    Desahannya semakin keras, dan tiba-tiba dia berhenti.
    “Wah, kok berhenti?” aku bertanya dalam hatiku. Langsung
    saja kubisikkan padanya bahwa aku juga betul-betul
    menginginkannya jadi pacarku sejak awal bertemu. “Lalu
    mengapa kamu nggak bilang ama aku?” tanyanya. “Karena
    aku takut kalau perasaan kita berbeda”, jawabku. Dia
    sempat terdiam sejenak.

    Langsung timbul pikiran kotorku. “Udah tanggung nih”,
    pikirku. Batang kemaluanku betul-betul sudah
    bedenyut-denyut sejak tadi. Langsung saja kubuka baju
    mandinya, dan kukulum dan kuhisap buah dadanya. Dia
    menerima saja, malah merasa keenakan, hal ini terlihat
    dari ekspresi wajahnya. Putingnya menjadi mengeras dan
    tak lama kemudian, dia mendesah, “Aakh…” saat kupegang
    liang kewanitaannya yang mulai basah.

    Aku semakin terangsang, batang kemaluanku benar-benar
    sakit rasanya. “Sayang, boleh kan kalau aku menjilati
    lubang keramatmu?” Dia mengangguk tanda setuju. Langsung
    saja kujilati liang kewanitaannya terutama daerah
    klitorisnya. Lumayan lama aku menjilatinya sampai aku
    merasa mulutku kering sekali. Akhirnya dia mendesah
    panjang, “Aakhhh… aku mau keluar James…” Terlihat
    cairan putih keluar dari liang senggamanya, baunya amat
    merangsang dan rasanya jauh lebih merangsang lagi.

    “James, maen beneran yuk?” ajaknya.
    “Wah, gila juga nih cewek”, pikirku.
    Karena batang kemaluanku sudah sakitnya bukan main,
    langsung saja aku iyakan. Lalu kubuka semua baju dan
    celanaku. Kubaringkan dia di lantai berkarpet, dan
    kulipat kakinya, kunaikkan ke bahuku, dan mulai
    kumasukkan batang kemaluanku yang sudah tegak itu.
    Sempit sekali, hampir tidak bisa jalan. Kutekan lebih
    keras. Dia menjerit kesakitan, “Stop James, sakit tau.”
    Aku tidak menghiraukannya dan terus menekan batang
    kemaluanku sampai rasanya kepala batang kemaluanku
    menabrak sesuatu. Lalu aku mulai memaju-mundurkan
    badanku ke depan dan ke belakang.

    Laura mulai merasa enak, dia sudah tidak menjerit lagi.
    “Tuh enak kan”, kataku.
    “Iyah”, jawabnya, “Bener! enak sekali.. lebih cepet dong
    James.”
    Kupercepat permainanku, dan dia mendesah, “Ah.. ah..
    ah..” karena merasa nikmat. Lama juga aku mengocoknya.
    Tak lama kemudian, “James.. aku mau keluar lagi.”
    “Sama”, balasku.
    “Sedikit lagi, James… Aakkhhh… enak sekali James”,
    bersamaan dengan itu, aku pun keluar dan kukeluarkan
    seluruh spermaku di dalam liang kewanitaannya. Batang
    kemaluanku terasa hangat dan nikmat bercampur jadi satu.
    Kutarik batang kemaluanku keluar dan kulihat tetesan
    darah di karpet. Aku sempat kaget, berarti dia masih
    perawan. Aku sempat merasa senang banget waktu itu.

    Laura bangun dan dia kaget saat melihat batang
    kemaluanku yang cukup besar, panjang 15,5 cm diameter
    3,5 cm. Langsung dia kulum batang kemaluanku, yang sudah
    mau tidur lagi. Begitu dikulum, batang kemaluanku
    berdiri lagi karena enaknya. Dia mainkan lidahnya di
    kepala batang kemaluanku dan menjilat seluruh bagian
    batang kemaluanku sampai masuk semua, sampai akhirnya
    aku merasa ada dorongan yang kuat pada batang kemaluanku
    dan, “Creeet.. creeet.. creet..” spermaku keluar, dia
    hisap dan sebagian muncrat ke wajahnya. “Hmmm.. enak
    sekali James”, terlihat ekspresi wajahnya yang senang.

    Kami pun kelelahan, dan berbaring bersama di ruang
    tengah sambil berpelukan dan mengucapkan kata-kata
    sayang. Tanpa terasa waktu sudah jam 6 sore. Kami mandi
    bersama, dan setelah itu kami makan malam bersama. Aku
    disuruhnya menginap, karena malammya kita mau
    mempraktekkan jurus yang lain katanya. Aku mengiyakan
    saja. Lalu kutelepon ke rumah dan bilang bahwa aku malam
    ini mau menginap di rumah teman, aku tidak bilang itu
    rumah Laura, karena sudah pasti tidak boleh.

    Begitu selesai, kita sempat tertawa bersama karena kita
    tidak belajar malah bermain seks. Tapi tidak masalah
    sekalian buat penyegaran menuju ujian. Dia balas dengan
    senyum. Karena kehabisan pembicaraan, akhirnya kami
    mulai terangsang lagi untuk berciuman. Kali ini aksinya
    lebih gila. Sambil berciuman kami saling membuka baju.
    Sampai tidak ada satu benang pun menempel di badan kita.
    Lalu di bicara, “James, kita ke kamarku yuk, biar lebih
    asyik.” Kugendong dia ke dalam kamarnya, dan kita
    lanjutkan lagi dengan berciuman. Tak lama kemudian
    kupegang liang kewanitaannya, sudah basah ternyata.
    Langsung saja kubalikkan badannya dan kumasukkan batang
    kemaluanku dari belakang. Kali tidak sulit. Dia mendesah
    enak ketika kumainkan batang kemaluanku di lubang
    senggamanya. Kumainkan terus sampai aku dan dia mau
    keluar.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    “Akkhhh…” kami berdua sama-sama keluar, kukeluarkan
    spermaku di luar, karena takut dia hamil. Tenyata Laura
    belum puas, dia membaringkan tubuhku di kasurnya. Dia
    langsung berdiri di atas tubuhku dan mulai memasukkan
    batang kemaluanku ke dalam liang senggamanya. “Ahhhh.. ”
    desahnya, “Gini lebih enak James..”

    Aku benar-benar lemas tapi karena permainannya yang
    begitu hebat, aku sampai lupa. Dia teruskan sampai
    spermaku keluar, cuma sedikit kali ini, tidak seperti
    sebelumnya. “James dikit lagi juga aku keluar”, bisiknya
    tertahan sambil menaik-turunkan tubuhnya di atas
    badanku. Akhirnya dia keluar juga. Batang kemaluanku
    terasa pegal sekali, badanku benar-benar lemas. Dia juga
    terlihat lemas sekali. Kami tertidur lelap sampai pagi
    di kasurnya sambil berpelukan dengan tidak berpakaian
    karena pakaian kami tertinggal di ruang tengah dan malas
    mengambilnya karena sudah capek.

    Besok paginya, kami bangun bersama, mandi bersama,
    sarapan dan pergi ke kampus sama-sama. Semenjak itu
    kamipun sering belajar bersama, walaupun ujung-ujungnya
    berakhir di kasur airnya yang empuk. Tapi aku jarang
    menginap, karena takut orang tuaku curiga, ini cuma
    rahasia kita berdua.

    END

     

    Baca Juga :
  • Cerita Seks Melakukan Pesta Sex

    Cerita Seks Melakukan Pesta Sex


    7213 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Melakukan Pesta Sex ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.

    Cerita Seks Terbaru – Sebut saja namaku Tasha. Agustus kemarin baru saja aku merayakan ulang tahunku yang ke 36. Sebuah perayaan ulang tahun yang sangat berkesan buatku. Sebagai ibu rumah tangga dengan suami yang luar biasa sibuk, aku sering merasa jenuh di rumah. Pergaulanku pun tidak terlalu luas.

    Aku bukan tipe wanita yang senang kumpul-kumpul, ke kafe, hura-hura dan sebagainya. Hiburanku paling hanya TV, telepon dan komputer. Aku sering chating untuk menghilangkan kejenuhanku. Dari chat itulah aku mulai mengenal yang namanya perselingkuhan.

    Kepulangan suamiku yang hanya empat-lima hari dalam sebulan jelas membuatku sepi akan kasih sayang. Dan tentunya sepi pelayanan.Tapi mungkin aku juga terpengaruh oleh teman-teman chatku.
    Sebelum kenal chating, aku tidak begitu perduli dengan kesepian. Namun setelah banyak bergaul di chat, aku mulai merasa bahwa selama ini hasrat birahiku tak pernah terpenuhi.

    Ronny adalah pria pertama yang berselingkuh denganku.Usianya lima tahun lebih muda dariku dan sudah menikah. Tubuhnya cukup ideal dan aku puas setiap berkencan dengannya. Namun kami tidak bisa sering-sering karena istri Ronny bukan tipe wanita yang bisa dibohongi. Setelah Ronny aku pun semakin membuka diri dengan menggunakan nick chat yang bikin penasaran. Beberapa pria mulai sering mengisi kekosongan birahiku. Ada Ferry, manager sebuah perusahaan kontraktor berusia 30 tahun yang lihai memancing birahiku. Lalu ada Dhani yang seumuran denganku yang tidak pernah puas dengan pelayanan istrinya. Dan masih ada beberapa lagi.

    Aku mulai mengenal daun muda ketika berkenalan dengan Chris, mahasiswa salah satu PTS di Jakarta yang usianya lebih muda 15 tahun dariku. Waktu itu aku agak segan berkenalan dengannya karena usianya yang terpaut jauh sekali denganku. Namun Chris memberiku pengalaman lain. Suatu ketika dia datang ke rumahku saat rumahku sedang sepi. Dan dengan gairah mudanya yang menggelegak, Chris memberikan sensasi tersendiri padaku. Apalagi dengan ‘Mr. Happy’ miliknya yang king size. That was great. Aku pun jadi tertarik dengan daun-daun muda yang bertebaran di chat room. Sampai akhirnya aku mengoleksi sekitar 20 daun muda dengan usia antara 17-25 tahun yang keep contact denganku. Memang baru 4 orang dari mereka yang sempat berkencan denganku, namun yang lainnya tetap aku kontak via telepon.

    Hingga akhirnya menjelang ulang tahunku Agustus kemarin aku punya rencana yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Aku mengontak 8 daun muda yang kupilih untuk merayakan ulang tahun bersamaku. Pilihan pertama jatuh pada Felix, siswa kelas 3 di salah satu SMU yang cukup terkenal di Jakarta Selatan.
    “Halo tante..”, sapanya ceria ketika aku menghubungi HP-nya.
    “Ya sayang, Sabtu ini ada acara nggak?”, tanyaku tanpa basa-basi.
    “Ya biasa tante, paginya sekolah dulu”, jawabnya sedikit manja.
    “Tapi sorenya free kan, tante ada acara nih..”, tanpa kesulitan Felix menyanggupi undanganku.

    Selanjutnya Arga, mahasiswa salah satu PTS di Depok. Tanpa kesulitan pula Arga menyanggupi undanganku. Kemudian Frans, salah seorang instruktur di pusat kebugaran milik seorang binaragawan ternama di negeri ini. Frans juga menyanggupi. Aku senyum-senyum sendiri membayangkan tubuh Frans yang tegap berotot dan ukuran Mr. Happynya yang.. wow! Aku pernah sekali berkencan dengannya dan aku takjub dengan Mr. Happy miliknya yang panjangnya 3 kali Nokia 8850 milikku.

    Selanjutnya Dodi, siswa SMU di salah satu sekolah swasta yang cukup elit di bilangan Jakarta Selatan. Lalu Stanley, mahasiswa PTS ternama di daerah Grogol dengan sepupunya Jonathan yang juga kuliah di tempat yang sama. Lantas Rhino, gitaris di salah satu kafe di daerah Selatan. Dan terakhir tentu saja Chris, daun muda pertamaku.Hari yang kunantikan pun tiba, tepatnya sehari sebelum ulang tahunku.

    Pagi-pagi sekali aku menitipkan Juliet, anakku yang duduk di bangku SMP, ke rumah kakakku. Aku beralasan ada reuni SMA weekend ini. Setelah itu aku mampir ke salah satu bakery di bilangan Hayam Wuruk untuk mengambil kue ulang tahun pesananku. Kemudian aku langsung check in di suite room salah satu hotel berbintang di daerah Thamrin. Di kamar aku segera re-check daun-daun mudaku untuk memastikan kehadiran mereka. Semua beres, mereka akan hadir sekitar jam 5 sore.

    Sekarang baru jam 11 siang. Cukup lama juga sampai jam 5 sore nanti. Sambil tiduran di ranjang aku membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Kok malah jadi horny. Aku mondar-mandir di kamar tak karuan. Untuk mengusir kejenuhan aku turun ke bawah, sekalian mencicipi makan siang di restoran hotel tersebut. Di salah satu meja, aku melihat 5 orang wanita seusiaku dan 1 orang pria yang wajahnya masih cute sekali. Mungkin masih kuliah atau sekolah. Mereka makan sambil ngobrol dan tertawa-tawa. Sama sekali tak menyadari kehadiranku, sampai akhirnya salah seorang dari wanita-wanita itu beradu pandang denganku. Dia memberitahu yang lain, dan si cute melambai ke arahku. Aku tersenyum dan membalas lambaiannya.

    Selesai makan, aku mendapat selembar memo dari salah seorang pelayan. Aku membaca isi pesannya, “DANIEL, 0856885— PLZ CALL ME”. Aku tersenyum. Sampai di kamar, aku menghubungi nomor tersebut.
    “Halo..” terdengar ribut sekali di ujung sana.
    “Halo, Daniel?” tanyaku.
    “Ya, siapa nih?” tanya si pemilik suara itu lagi.
    “Aku dapet memo dari kamu..”
    “Ohh.. iya, nama kamu siapa?” kami berkenalan, dan ternyata Daniel adalah si cute yang aku lihat di resto bersama 5 wanita tadi.
    Dan aku surprise sekali setelah mengetahui bahwa Daniel juga sedang merayakan ulang tahunnya hari ini. Dia juga surprise setelah kubilang bahwa aku juga akan merayakan ulang tahun di sini. Kemudian Daniel mengundangku untuk merayakan ulang tahun di kamar yang disewanya di bawah.

    Kebetulan! Sambil mengisi waktu nggak ada salahnya pemanasan dulu. Family room yang disewa Daniel penuh dengan balon aneka warna. Kelima wanita yang kulihat tadi ada di situ. Salah satunya adalah adik maminya Daniel, dan yang lain teman-temannya. Rupanya Daniel ‘dipelihara’ sebagai gigolo oleh kelima wanita tersebut. Candra, adik maminya Daniel adalah wanita pertama yang mengenalkan anak itu ke dalam dunia seks. Lalu ada Shinta dan Melly, teman kerja Candra, serta Yuni dan Liana, teman aerobik Candra. Dan hari itu mereka berlima sepakat untuk merayakan ulang tahun Daniel di kamar tersebut sejak tadi malam.

    Tepat jam 12 tadi malam Daniel menirima suapan kue ulang tahun dari mulut wanita-wanita itu secara bergantian, dan jam 5 pagi tadi mereka baru selesai melepas birahi bersama. Acara kali ini semacam games, dimana Daniel dalam keadaan telanjang bulat diikat dengan mata tertutup atas ranjang dengan penis yang tegak. Kemudian secara acak kelima wanita itu memasukkan penis Daniel ke dalam vagina mereka, dan saat itu Daniel harus menebak, siapa yang sedang menindihnya. Kalau benar, Daniel diperbolehkan melepaskan ikatannya dan melepas birahinya dengan wanita yang tertebak. Tapi kalau salah, wanita tersebut akan menyodorkan vaginanya ke mulut Daniel, dan anak itu harus memuaskannya dengan lidahnya.

    Aku menyaksikan permainan yang seru itu di salah satu kursi di situ. Ramai sekali mereka bermain. Kadang aku senyum-senyum ketika Daniel salah menebak. Anak itu lihai sekali melakukan oral sex, sudah 3 wanita yang klimaks akibat permainan lidahnya. Aku menikmati permainan itu, yang ujung-ujungnya mereka kembali berpesta sex berenam. Candra mengajakku bergabung. Sebetulnya aku agak keberatan, karena aku belum pernah melakukan hubungan seks dengan melibatkan wanita lain. Namun aku ngiler juga melihat tubuh Daniel yang cukup oke itu, apalagi dengan penisnya yang wow! Lumayan juga buat pemanasan.

    Aku sempat dua kali klimaks di pesta mereka. Yang pertama dengan Daniel, dan yang kedua..ehm, saat oral sex dengan Liana. Jujur saja, awalnya aku agak jengah ketika merasakan kulit tubuhku bersentuhan dengan kulit wanita-wanita itu, apalagi saat menyentuh bagian-bagian sensitif. Namun gairah birahi yang menyala-nyala dapat membuatku melupakan semua rasa risau tersebut. Akhirnya aku sangat menikmati juga bermain dengan wanita-wanita itu.

    Sayangnya menjelang jam 5 aku harus selesai lebih awal, kerena sebentar lagi orang-orang yang akan merayakan ulang tahunku akan datang. Padahal aku baru saja menikmati permainan mereka. Aku pun pamit, namun sebelum kembali ke kamar aku mengundang mereka ke kamarku untuk bergabung dengan pesta ulang tahunku nanti malam. Mereka setuju, terutama kelima wanita tersebut karena mendengar ada 8 daun muda yang kuundang untuk memuaskan hasratku.

    Masih kurang lima menit, aku menunggu sendirian di kamar yang luas tersebut. Frans yang pertama kali datang. Pria bertubuh tegap itu langsung mencium bibirku sambil mengucap happy birthday. Dengan gaya jantannya Frans bermaksud menggendong tubuhku seperti biasa, namun aku menahannya.
    “Ntar Frans, tunggu yang lain..”, kataku.Wajah Frans terlihat bingung.
    Aku pun menjelaskan rencana ulang tahunku kepadanya. Pria itu tertawa terbahak-bahak
    “Gila.. tante maniak banget ya, emang kuat?”, goda Frans. Aku tersenyum.

    Tak lama kemudian Chris datang. Anak itu terkejut mendapati ada pria lain di kamar itu. Aku pun kembali menjelaskan rencanaku kepadanya. Chris sampai geleng-geleng. Lalu Felix dan Dodi datang secara bersamaan dengan raut wajah keduanya yang sama-sama bingung. Chris dan Frans tertawa-tawa melihat kebingungan mereka. Kemudian Stanley dan Jonathan juga datang bersamaan, namun mereka tidak terlalu kaget karena aku sering bermain bertiga dengan mereka. Lalu Arga, dan terakhir Rhino.

    Lengkaplah sudah. Aku mengajak mereka ke sauna untuk mandi bersama. Aku melihat beberapa dari mereka agak risih. Mungkin mereka tidak terbiasa berada dalam satu ruangan dengan sesama pria dalam keadaan telanjang. Hanya Stanley, Jonathan, Frans dan Chris yang bisa menguasai keadaan. Yang lain masih terlihat agak nervous.

    Selesai bersauna, aku mengeluarkan anggur yang kubawa dari rumah tadi. Anggur itu sudah kucampur dengan obat perangsang dan obat kuat konsentrasi tinggi. Aku jamin siapa pun yang meminumnya mudah sekali terangsang dan dapat bertahan lama. Aku memberikan mereka satu persatu. Kemudian kita ngobrol-ngobrol di atas ranjang sambil minum. Oya, semenjak dari sauna tadi, tak satu pun tubuh kami yang ditutupi pakaian. Kami sudah bertelanjang bulat.

    Kami terus ngobrol-ngobrol sambil aku menunggu reaksi obat tersebut. Sekitar setengah jam kemudian mereka mulai menunjukkan gejala-gejala terangsang. Beberapa bahkan penisnya mulai mengeras. Aku mencoba membakar gairah mereka dengan menjamahi tubuhku sendiri. Sambil minum kuusap-usapkan tanganku ke seluruh tubuh, kumainkan payudaraku, dan kuusapi permukaan vaginaku. Aku tertawa dalam hati. Dari tingkah laku dan ekspresinya, jelas sekali kalau birahi mereka sudah naik ke kepala. Namun tak ada yang berani memulai, sampai Chris yang duduk di dekat kakiku memberanikan diri menyentuhku. Frans ikut-ikutan menjamah tubuhku, disambung Felix, dan akhirnya semua bergumul menyentuhku. Ah great! The party has just begun.

    Aku asyik berciuman dengan Frans dengan panuh nafsu, sementara Arga dan Dodi menjilati kedua payudaraku. Tangan kiriku asyik mengocok penis Felix sedangkan yang kanan dengan lincah memuaskan Chris. Lidah Jonathan menari lincah di perutku, memberikan sensasi kenikmatan tersendiri. Sementara Stanley dan Rhino melengkapi kenikmatan dengan menjelajahi daerah di bawah perut dengan lidah dan jari-jari mereka. Ahh.. baru kali ini aku merasakan gejolak yang luar biasa. Setiap jengkal tubuhku rasanya dimanja dengan sentuhan mereka.

    Kami pun bertukar-tukar posisi. Hampir dua jam kami melakukan fore-play tersebut. Chris yang pertama berhasrat menembus lubang vaginaku. Sambil bersandar di dada Frans yang bidang, sementara Stanley dan Felix asyik mencumbui tubuhku yang terawat, aku menerima kenikmatan yang diberikan Chris. Ahh.. anak itu hebat sekali memainkan temponya. Penisnya yang memang berukuran besar terasa memenuhi vaginaku. Setelah Chris, gantian Jonathan yang menghujamkan penisnya yang bertindik mutiara itu ke dalam vaginaku.
    “Ahh.. ahh.. terus Jo.. aaahhh..”, aku mulai mendesah merasakan bola mutiara itu memijit-mijit dinding vaginaku.

    Uhh.. nikmat sekali. Daun mudaku yang satu ini memang kreatif sekali mendandani penisnya. Suatu kali saat aku berkencan dengannya, Jonathan memasang sepuluh anting-anting kecil yang terbuat dari silikon di sekeliling leher penisnya. Hasilnya..wow, aku mengalami multi orgasme hingga 17 kali berturut-turut.

    Saat itu hampir aku kehabisan nafas. Seperti biasa saat aku main dengan Jonathan, Stanley kumat gilanya. Penis Jonathan yang berdiameter 5 cm itu sudah hampir memenuhi vaginaku, Stanley menambahnya dengan menghujamkan penisnya yang berukuran kurang lebih sama dengan Jonathan ke dalam vaginaku. Akkhhh.. nikmatnya! Aku sampai menggigit tangan Felix yang sedang memelukku.
    “Ahh.. ahh.. ooohhh..”, birahiku semakin memuncak.

    Saat itu Rhino langsung menyumpal mulutku dengan penisnya yang belum disunat itu. Mmm.. nikmat sekali. Aku mengulum dan memainkan ujung penis Rhino yang kenyal. I like this.. aku menggigitinya seperti permen karet. Anak itu mengerang keasyikan. Aku merasa birahiku semakin memuncak. Dan..ahhh, aku pun mencapai orgasmeku.

    Jonathan dan Stanley mencabut penis mereka pelan-pelan. Kemudian gantian Stanley yang memasukkan penisnya yang basah itu ke dalam mulutku.Di bawah, Frans kembali bergumul dengan vaginaku. Lidahnya lincah menari-nari membangkitkan kembali gairahku hingga birahiku kembali naik. Lantas dituntaskannya dengan penis supernya tersebut. Ahhh.. nikmatnya.

    Kami terus berpesta, bergumul dan berganti-ganti posisi. Tanpa terasa malam hampir mencapai pukul 12. Artinya sebentar lagi hari ulang tahunku akan tiba. Saat itu segenap kepuasan telah menyelimuti kami dari pesta sejak sore tadi. Tubuh-tubuh macho itu tergeletak melepas ketegangannya di tengah-tengah tubuhku, sambil kami bercumbu-cumbu kecil.

    Akhirnya alarm handphoneku yang sengaja kupasang, berbunyi. Now it’s the time! Tepat jam 12 aku mengeluarkan kue ulang tahun yang kubeli tadi siang dari dalam lemari es, kuletakkan di atas meja. Kedelapan daun mudaku berdiri mengelilingi meja tersebut. Acara potong kue pun dimulai. Potongan pertama kuletakkan di atas cawan, kemudian kuberikan pada Chris yang berdiri di sebelahku. Kusuapkan sepotong ke mulutnya dengan mulutku. Kemudian potongan kedua kuberikan pada Frans dengan cara yang sama. Lalu berturut-turut Stanley, Jonathan, Arga, Dodi, Rhino dan terakhir Felix.

    Kami pun berpesta dengan kue itu dan tentunya beberapa botol anggur yang telah kuberi obat perangsang tadi. Selesai makan, atas ide Frans aku diminta berbaring di atas meja, kemudian tubuhku dibaluri sisa krim dari kue dan sedikit disirami anggur. Kemudian dengan buas, kedelapan daun mudaku melumat tubuhku dengan lidah mereka. Ahh.. nikmat sekali rasanya. Aku merasa seperti ratu yang dimanja gundik-gundiknya.

    Mereka tak hanya menjilati, tapi juga mencumbui seluruh permukaan kulitku. Sshh.. oohhh.. Felix memang pintar sekali menjelajahi payudaraku. Anak itu berduet dengan Arga melumat payudara dan puting susuku. Frans, Rhino dan Chris asyik berebutan mengeroyok vagina dan pantatku. Uhhh.. rasanya vaginaku ingin meleleh dibuatnya. Sudah 8 kali aku orgasme dengan permainan ini, namun mereka terus asyik melumat tubuhku tanpa henti. Gila, obat perangsang pemberian salah seorang temanku itu memang top banget.
    “Sshhh.. ooohhh..”, untuk yang ke-9 kalinya aku mencapai orgasme.

    Karena tak tahan aku pun bangkit. Tubuhku sudah basah oleh air liur mereka. Aku melirik ke jam di handphoneku. 00:57. Sebentar lagi Daniel dan tante-tantenya akan kemari.
    “Sebentar ya sayang..”, aku menyingkir sedikit dari daun-daun mudaku untuk mengirim SMS ke Daniel.
    Tak lama kemudian anak itu membalas.
    “Yup, confirm! Mereka sedang di lift dan sebentar lagi akan tiba.”
    “Ok sayang.. kalian semua betul-betul hebat. Tante senang sekali merayakan pesta ulang tahun seperti ini. Nah.. sebagai imbalan, tante punya surprise buat kalian semua..”, cetusku sambil senyum-senyum.
    Kedelapan pria itu saling berpandangan dengan bingung.
    “Wah, surprise apalagi nih tante?”, tanya Chris.
    Aku mengecup bibir anak itu.
    “Liat aja bentar lagi”, jawabku.

    Baru saja aku meyelesaikan kalimatku, pintu kamar berbunyi. Aku segera memakai kimono dan menghampiri pintu.
    “Happy birthday Tasha..” Daniel dan tante-tantenya berteriak ribut mengejutkan semua pria yang ada di dalam kamarku.
    Aku mempersilakan masuk dan mengenalkan mereka. Melihat kedelapan daun mudaku yang tanpa busana, kelima wanita itu langsung menanggalkan pakaian mereka tanpa basa-basi.
    “Oke semua, this is the real party.. Enjoy it!”, seruku pada mereka.

    Bagai pasukan yang dikomando, mereka langsung mencari pasangan dan memilih tempat masing-masing untuk melepas birahinya. Aku menghampiri Daniel yang masih berpakaian lengkap.
    “Sayang.. sekarang saatnya kita berduaan. Biar saja mereka berpesta, tante ingin menikmati tubuh kamu sendirian.. mmm.. mmm..”, desahku seraya mencium bibir Daniel.

    Pria macho itu langsung menggendong tubuhku dan membawaku ke bathroom. Daniel mendudukkanku di atas meja wastafel, dan kami pun melanjutkan ciuman kami. Tanganku lincah melucuti kemeja yang membungkus tubuh Daniel. Anak itu juga melepas kimono yang kupakai. My God! Untuk kesekian kali aku mengagumi tubuh kekar Daniel yang putih itu.

    Aku mendekap tubuhnya hingga dadanya menempel ketat di payudaraku. Ssshh.. hangat sekali. Daniel menciumi leher dan bahuku habis-habisan. Gairahku kembali naik. Dengan lembut Daniel mendorong tubuhku hingga setengah berbaring di atas wastafel tersebut. Kemudian dengan liar anak itu menjelajahi tubuhku dengan lidahnya. Ahhh.. dia pintar sekali mencumbui puting susuku.

    Sementara sebelah tangannya mengusap-usap permukaan kemaluanku. Kedua tanganku sampai meremas rambut Daniel untuk menahan kenikmatanku. Daniel membasahi jari-jarinya dengan lidahnya, kemudian dimasukannya jari tengahnya yang kekar itu ke dalam lubang vaginaku.
    “Sshhh.. ooohhh..”, aku mendesah merasakan kenikmatan itu.
    Daniel melirik ke wajahku yang sedang berekspresi seperti orang ketagihan. Bibir, lidah dan giginya tak henti-henti mencumbui puting susuku. Daniel memang lihai sekali memainkan tempo.

    Tak sampai lima belas menit, jari-jari Daniel berhasil membuatku klimaks. Aku memeluk dan mencium anak itu. Kemudian gantian aku yang turun ke bawah untuk menikmati penisnya yang aduhai itu. Gila, masih lemesnya aja segini, gimana udah tegang nanti. Penis Daniel yang tidak disunat itu terlihat lucu dengan daging lebih di ujungnya. Dengan lincah aku menjilati sekeliling penis anak itu. Daniel meremas rambutku dengan penuh nafsu.

    Lidahku mulai menjelajahi batang penisnya yang besar itu. Uhhh.. gila besar sekali. Sampai pegel lidahku menjilatinya. Sesekali Daniel menggesek-gesekkan batang penisnya itu ke mulutku dengan gemes. Aku semakin liar saja melumatnya. Pelan-pelan aku mulai melahap penis Daniel.
    “Mmm.. mmm.. enak sekali.”

    Aku mengulum ujung penis Daniel yang kenyal, dan menarik-nariknya seperti permen karet. Anak itu sempat bergidik menahan nikmat. Sambil mengulum ujungnya, kedua tanganku memainkan batang penisnya yang sudah basah oleh air liurku itu. Lidahku semakin lincah dan liar.

    Akhirnya penis Daniel mencapai ukuran klimaksnya. Dan.. wow betul-betul fantastis. Aku mengukurnya dengan jariku. Gila, nyaris dua jengkal tanganku. Kayaknya tadi waktu party bareng tante-tantenya nggak segede ini. Makan apa sih ni anak. Penis Daniel sudah keras, kepalanya sudah menyembul dari balik kulitnya dan urat-urat yang perkasa mulai menghiasi sekeliling batang penisnya.

    Daniel mengusap-usapkan penisnya ke sekujur wajahku.
    “Ahhh.. nikmat sekali.” Sebentar lagi aku akan merasakan kejantanannya.
    Sambil berpegangan di wastafel, aku siap dengan posisi nungging. Perlahan-lahan Daniel menyelipkan batang penis jumbonya itu ke dalam liang vaginaku.

    “Aahhh..” aku merasa seperti seorang perawan yang baru menikmati malam pertama.
    Penis Daniel terasa sulit menembus vaginaku. Pelan-pelan Daniel menusukkan semakin dalam, dan.. akhirnya penis Daniel amblas ke dalam vaginaku. Uhhh.. rasanya ketat sekali di dalam.
    “Shh.. tante.. lubangnya sempit banget sih.. enak banget nih..ahhh..”, Daniel mendesah ditelingaku.

    Pelan-pelan Daniel mulai memaju-mundurkan penisnya.
    “Ohh..ohhh..ooohhh.. nikmat sekali.”
    Sementara kedua tangannya yang kekar meremas payudaraku.
    “Aahhh.. ahh.. Daniel.. aahhh.. enak sekali sayang.. aahhh..”, Aku merasakan tubuhku akan meledak menahan rasa nikmat yang luar biasa. Baru kali ini aku merasa seperti ini.

    Dan tak lama kemudian aku pun mencapai klimaks. Ahhh.. Daniel mencabut batang penisnya dari vaginaku. Gila, anak itu masih cool aja. Masih dalam posisi berdiri, aku memeluk tubuh kekarnya, sambil menciumi dadanya yang bidang.
    “Gila, kamu hebat sayang.. mmmhhh..”, desahku seraya melumat bibirnya.

    Daniel lalu menggendong tubuhku dan dia mulai melumat payudara dan puting susuku. Ahhh.. asyik sekali.
    “Tante.. aku mau sambil berdiri ya..”, desahnya.
    Aku mengangguk. Tanpa kesulitan Daniel kembali meyelipkan batang penisnya yang masih keras ke dalam vaginaku yang sudah becek. Oohhh.. kami bermain dengan posisi berdiri. Berat badanku membuat penis Daniel menancap semakin dalam. Nikmat sekali rasanya.

    Entah berapa kali aku dan Daniel saling melepas nafsu di kamar mandi itu. Tubuhku sampai lemas karena terlalu sering orgasme. Daniel yang masih stay cool duduk di atas toilet, sementara aku duduk di pangkuannya sambil merebahkan tubuhku di dadanya yang bidang.
    “Hhh.. kamu gila sayang, hebat banget sih..”, cetusku sambil mencubit hidung Daniel.

    Anak itu tersenyum sambil mengusap rambutku.
    “Tante juga hebat.. gila tadi tante party sama cowo-cowo itu ya?”, tanya Daniel sedikit takjub.
    Aku mengangguk manja. Anak itu sampai geleng-geleng.
    “Kamu juga sering kan party bareng tante-tantemu itu? Hayo ngaku..”, celetukku dengan nada bercanda.
    Daniel tertawa. Sambil melepas lelah aku berbagi cerita dengan Daniel. Aku sampai geleng-geleng mendengar ceritanya.

    Di usianya yang masih semuda itu ternyata pengalaman seksualnya jauh lebih banyak dari padaku. Dengan segala kelebihan fisik yang dimilikinya, anak itu seringkali menyelesaikan persoalan dengan rayuan dan pesona bercintanya. Mulai dari teman sekelasnya yang rela membuatkan PR-nya dan Daniel membayarnya dengan memberi kenikmatan birahi pada si cewe itu. Kemudian tantenya yang kepergok berselingkuh di salah satu restoran, juga merelakan tubuhnya dipuaskan Daniel sebagai imbalan tutup mulut. Bahkan sampai wali kelasnya yang menurutnya memang cantik itu, rela membubuhkan nilai 9 di raport Daniel dengan imbalan pelayanan birahi yang memuaskan dari anak itu.

    “Tante, kita keluar yuk, kayaknya pada berisik banget deh..”, ajak Daniel tiba-tiba
    Aku mengangguk setuju. Sejak tadi memang di luar kamar mandi tersebut berisik sekali. Suara lenguhan, desahan sampai jeritan manja sayup-sayup terdengar saat aku berpacu nafsu dengan Daniel di kamar mandi tadi. Betapa terkejutnya aku ketika keluar dari kamar mandi melihat pemandangan yang selama ini hanya dapat aku nikmati lewat blue film.

    Para daun mudaku tersebar di berbagai sudut asyik berbagi kenikmatan dengan tante-tantenya Daniel Jonathan dan Stanley yang selalu kompak asyik memuaskan Shinta di salah satu sofa. Arga, Rhino dan Dodi juga sibuk menggumuli Melly, yang paling cantik dan seksi di antara wanita-wanita itu. Sementara Candra bagai seorang ratu tergolek di atas ranjang, sementara Chris dan Felix dengan buas menggeluti tubuhnya yang memang mulus. Si macho-ku Frans rupanya yang jadi favorit sampai Yuni dan Liana berebut menikmati Mr. King-nya.

    Aku geleng-geleng melihatnya seraya memeluk tubuh Daniel yang ada di sebelahku. Inikah yang namanya orgy? Betul-betul gila. Aku tak menyangka kalau pesta ulang tahunku menjadi sefantastis ini. Aku dan Daniel pun bergabung dengan mereka. Entah berapa jam lamanya aku larut dalam pesta gila itu, kami berganti-ganti pasangan seenaknya. Entah sudah berapa kali kami orgasme. Namun khasiat obat perangsang yang kubawa itu memang luar biasa. Stamina kami seperti tak ada habis-habisnya.

    Pesta gila itu akhirnya terhenti oleh Candra yang punya ide untuk bikin games. Wanita itu ingin membuat game seperti yang dilakukannya pada Daniel sore tadi sebagai hadiah ulang tahunku. Tentu saja aku setuju. Dengan posisi nungging, aku berlutut di atas ranjang. Kepalaku rebah di atas bantal, mataku tertutup, sementara kedua tanganku diikat. Kedua pahaku kubuka lebar-lebar. Permainan pun dimulai. Pria-pria yang ada di situ secara acak akan memasukkan batang penisnya ke dalam vaginaku. Jika aku bisa menebak siapa yang sedang beraksi, aku boleh melepas ikatanku dan melapas hasratku dengan pria tersebut. Namun jika aku salah menebak, aku harus mengulum penis pria tersebut sampai dia orgasme.

    Suasanya sunyi senyap. Penis pertama mulai menyusup perlahan ke dalam lubang vaginaku. Aku berharap penisnya Jonathan, karena mudah sekali mengenalinya. Perlahan penis itu terus masuk ke dalam liang vaginaku. Ups.. tidak ada aksesoris apa-apa. Berarti bukan Jonathan. Siapa ya? Aku jadi penasaran. Penis itu sudah amblas seluruhnya kedalam vaginaku. Ughh.. nikmatnya. Tapi siapa ya? Aku melakukan kegel untuk memancing desahan pria itu. Sial, nggak bersuara. Yang ada malah suara Shinta, Melly, Candra, Yuni dan Liana yang berah-uh-ah-uh mengacaukanku. Ah.. aku betul-betul bingung.
    “Stanley?” tebakku.
    Wanita-wanita itu cekikikan. Sang pria sama sekali tak bersuara. Tiba-tiba tubuh pria tersebut menunduk hingga aku bisa merasakan dengusan nafasnya. Dibukanya tutup mataku.
    “Aww.. Chris!”, teriakku.
    Gimana aku nggak bisa ngenalin sih. Dasar. Mereka semua tertawa. Sebagai konsekuensi, aku harus mengulum penisnya sampai anak itu orgasme.

    Permainan terus berlanjut. Berkali-kali aku gagal. Mungkin ada sekitar 7 kali aku tidak bisa menebak. Padahal kadang salah seorang dari mereka beraksi lebih dari satu kali. Tapi aku tetap tidak mengenali. Sialnya Jonathan malah melepas aksesoris yang menjadi ciri khasnya. Huh.. Tapi aku senang. Bukan Tasha namaku kalau tidak mengenali penis si macho, Frans. Aku langsung menjerit keasyikan begitu tahu tebakanku tepat. Dengan cool Frans melepaskan ikatanku dan kami melepas birahi dengan ditonton oleh yang lain.

    Setelah orgasme, permainan dilanjutkan. Berikutnya ketebak lagi. Gimana nggak, siapa lagi yang penisnya bisa membuatku merasa seperti perawan. Ughhh.. nikmat sekali saat penis super besar itu amblas di dalam vaginaku. Aku yang memang sudah bisa menebak mencoba mengulur waktu sebentar. Nikmat sekali penis ini. Aku melakukan kegel berkali-kali, hingga tiba-tiba penis itu memuntahkan spermanya yang kental di dalam vaginaku. Si pemilik penis mengerang menahan nikmat. Aku bisa mendengar suara gumaman heran orang-orang yang ada di situ.

    “Gotcha Daniel!”, seruku sambil tersenyum penuh kemenangan. Yang lain berteriak heboh. Daniel pun langsung membuka tutup mata dan tali yang mengikatku.
    “Tante curang ih..”, rajuknya manja.

    Aku tertawa dan memeluk tubuh anak itu. Kami pun bercumbu sambil disaksikan yang lain. Tak butuh waktu lama untuk mengembalikan birahi Daniel setelah aku ‘mencuri’ spermanya tadi. Dengan gayanya yang buas, Daniel membuat kami orgasme bersama.

    Permainan itu berlangsung sampai menjelang pagi. Setelah semua selesai, Daniel dan tante-tantenya pamit untuk kembali ke kamarnya. Sementara aku juga mau istirahat. Kami pun tertidur pulas sekali. Lewat jam dua belas kami baru bangun. Satu persatu daun mudaku pamit pulang, hingga akhirnya aku sendirian di kamar yang besar itu. Sambil berdiri di pintu, aku menyaksikan pemandangan kamar yang berantakan. Botol-botol minuman berserakan di mana-mana, begitu juga krim-krim bekas kue.

    Posisi kursi, meja dan sofa sudah nggak jelas, ranjang apalagi sudah mawut-mawutan. Tapi aku merasa puas sekali. Betul-betul pesta ulang tahun yang berkesan. Dan yang lebih berkesan lagi aku dapat daun muda baru, Daniel.Sejak kejadian itu, aku menjadi akrab dengan Daniel dan juga tante-tantenya. Aku jadi bersahabat karib dengan Candra. Dan dari mereka juga aku mulai mengenal kehidupan malam.

    Petualangan sex-ku pun makin beragam. Aku mulai sering ikut acara-acara gila yang diadakan Candra dan teman-temannya. Februari kemarin, aku bercerai dengan suamiku. Toh aku pikir ada atau nggak ada suami sama saja. Dia jarang sekali di rumah. Hak asuh Juliet pun kuserahkan dengan ikhlas pada suamiku.

    Dan kini aku semakin bebas tanpa adanya suami dan anak. Aku bisa keluar rumah sesukaku dan ikut acara-acara gilanya Candra. Bahkan tak jarang aku menjadi tuan rumah untuk acara-acara tersebut, karena rumah peninggalan suamiku ini memang besar sekali. Aku pun juga bebas mengundang daun-daun mudaku ke rumah untuk memuaskanku kapan saja aku mau.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Malam Indah Bersama Adik Sepupuku

    Malam Indah Bersama Adik Sepupuku


    3625 views

    Duniabola99.orgKedua barbel kecil masing-masing seberat 5 kilogram terasa telah kian berat saja kuayun-ayunkan bergantian. Keringatku telah sejak tadi berseleweran membasahi seluruh tubuhku yang kuperhatikan lewat cermin sebesar pintu di depanku itu telah tambah mekar dan kekar. Kalau dibandingkan dengan atlet binaraga, aku tak kalah indahnya. Aku hanya tersenyum sambil kemudian menaruh kedua barbelku dan menyeka keringat di dahi. Kuperhatikan jam telah menunjukan pukul 22:39 tepat. Ya, memang pada jam-jam seperti ini aku biasa olahraga berat untuk membentuk otot-otot di tubuhku. Suasana sepi dan udara sejuk sangat aku sukai. Kamar kost-ku di pinggirn utara kota Jogja memang menawarkan hawa dinginnya. Itulah sebabnya aku sangat betah kost di sini sejak resmi jadi mahasiswa hingga hampir ujian akhirku yang memasuki semester delapan ini. Targetqq

     

    Sudah jadi kebiasaanku, aku selalu berolahraga dengan telanjang bulat, sehingga dapat kuperhatikan tubuhku sendiri lewat cermin itu yang kian hari kian tumbuh kekar dan indah. berkulit sawo matang gelap. Rambut kasar memenuhi hampir di seluruh kedua lengan tangan dan kaki serta dadaku yang membidang ke bawah, lebih-lebih pada daerah kemaluanku. Rambutnya tumbuh subur dengan batang zakarnya yang selalu terhangati olehnya. Kuraba-raba batang kemaluanku yang mulai beranjak tegang ereksi ini. Hmm, ouh, mengasyikan sekali. Air keringatku turut membasahi batang zakar dan buah pelirku. Dengan sambil duduk di kursi plastik aku berfantasi seandainya ini dilakukan oleh seorang wanita. Mengelus-elus zakarku yang pernah kuukur memiliki panjang 20 centimeter dengan garis lingkar yang 18 centimeter! Mataku hanya merem melek saja menikmati sensasi yang indah ini. Perlahan-lahan aku mulai melumuri batang zakarku dengan air liurku sendiri. Kini sambil menggenggam batang zakar, aku terus menerus melakukan mengocok-ngocok secara lembut yang berangsur-angsur ke tempo cepat.

    Aku tengah menikmati itu semua dengan sensasiku yang luar biasa ketika tiba-tiba pintu kamar kost-ku diketok pelan-pelan. Sial, aku sejenak terperangah, lebih-lebih saat kudengar suara cewek yang cukup lama sekali tak pernah kudengar.
    “Mas, Mas Wid? Ini aku, Irma!”
    Irma? Adik sepupuku dari Pekalongan? Ngapain malam-malam begini ini datang ke Jogja? Gila! Buru-buru aku melilitkan kain handuk kecilku sambil memburu ke arah pintu untuk membukakannya. “Irma?” ucapku sambil menggeser posisiku berdiri untuk memberi jalan masuk buat adik sepupuku yang terkenal tomboy ini. Irma terus saja masuk ke dalam sambil melempar tas ranselnya dan lari ke kamar mandi yang memang tersedia di setiap kamar kost ini. Sejenak aku melongok keluar, sepi, hanya gelap di halaman samping yang menawarkan kesunyian. Pintu kembali kututup dan kukunci. Aku hanya menghela nafasku dalam-dalam sambil memperhatikan tas ransel Irma.

     

    Tak berapa lama Irma keluar dengan wajah basah dan kusut. Rambutnya yang lebat sebahu acak-acakan. Aku agak terkejut saat menyadari bahwa kini Irma hanya memakai kaos oblong khas Jogja. Rupanya ia telah melepas celana jeans biru ketatnya di kamar mandi. Kulit pahanya yang kuning langsat dan ketat itu terlihat jelas. “Ada masalah apa lagi, hmm? Dapat nilai jelek lagi di sekolahan lalu dimarahi Bapak Ibumu?” tanyaku sambil mendekat dan mengelus rambutnya, Irma hanya terdiam saja. Anak SMU kelas dua ini memang bandel. Mungkin sifat tomboynya yang membuat dirinya begitu. Tak mudah diatur dan maunya sendiri saja. Jadinya, aku ini yang sering kewalahan jika ia datang mendadak minta perlindunganku. Aku memang punya pengaruh di lingkungan keluarganya.

    Irma hanya berdiri termangu di depan cermin olah ragaku. Walau wajahnya merunduk, aku dapat melihat bahwa dia sedang memandangi tubuhku yang setengah telanjang ini.
    “Lama ya Mas, Irma nggak ke sini.”
    “Hampir lima tahun,” jawabku lebih mendekat lagi lalu kusadari bahwa lengan dan tangannya luka lecet kecil.
    “Berantem lagi, ya? Gila!” seruku kaget menyadari memar-memar di leher, wajah, kaki, dan entah dimana lagi.
    “Irma kalah, Mas. Dikeroyok sepuluh cowok jalanan. Sakit semua, ouih. Mas, jangan bilang sama Bapak Ibu ya, kalau Irma kesini. Aduh…!” teriak tertahan Irma mengaduh pada dadanya.
    “Apa yang kamu rasakan Ir? Dimana sakitnya, dimana?” tanyaku menahan tubuhnya yang mau roboh.
    Tapi dengan kuat Irma dapat berdiri kembali secara gontai sambil memegangi lenganku.
    “Seluruh tubuhku rasanya sakit dan pegal semua, Mas, ouh!”
    “Biar Mas lihat, ya? Nggak apa-apa khan? Nggak malu, to?” desakku yang terus terang aku sudah mulai tergoda dengan postur tubuh Irma yang bongsor ketat. Irma hanya mengangguk kalem.
    “Ah, Mas Wid. Irma malah pengin seperti dulu lagi, kita mandi bareng… Irma kangen sama pijitan Mas Wid!” ujar Irma tersenyum malu.

    Edan! Aku kian merasakan batang kemaluanku mengeras ketat. Dan itu jelas sekali terlihat pada bentuk handuk kecil yang menutupinya, ada semacam benda keras yang hendak menyodok keluar. Dan Irma dapat pula melihatnya! Perlahan kulepas kaos oblong Irma. Sebentar dirinya seperti malu-malu, tapi kemudian membiarkan tanganku kemudian melepas BH ukuran 36B serta CD krem berenda ketatnya. Aku terkejut dan sekaligus terangsang hebat. Di tubuh mulusnya yang indah itu, banyak memar menghiasinya. Aku berjalan memutari tubuh telanjangnya. Dengan gemetaran, jemariku menggerayangi wajahnya, bibirnya, lalu leher dan terus ke bawahnya. Cukup lama aku meraba-raba dan mengelus serta meremas lembut buah dadanya yang ranum ini. “Mas Wid… enak sekali Mas, teruskan yaaa… ouh, ouh..!” pinta mulut Irma sambil merem-melek. Mulutku kini maju ke dada Irma. Perlahan kuhisap dan kukulum nikmat puting susunya yang coklat kehitaman itu secara bergantian kiri dan kanannya. Sementara kedua jemari tanganku tetap meremas-remas kalem dan meningkat keras. Mulut Irma makin merintih-rintih memintaku untuk berbuat lebih nekat dan berani. Irma menantangku, sedotan pada puting susunya makin kukeraskan sambil kuselingi dengan memilin-milin puting-puting susu tersebut secara gemas.

    Related image

    “Auuuh, aduh Mas Wid, lebih keras… lebih kencang, ouh!” menggelinjang tubuh Irma sambil berpegangan pada kedua pundakku. Puting Irma memang kenyal dan mengasyikan. Kurasakan bahwa kedua puting susu Irma telah mengeras total. Aku merendahkan tubuhku ke bawah, mulutku menyusuri kulit tubuh bugil Irma, menyapu perutnya dan terus ke bawah lagi. Rambut kemaluan Irma rupanya dicukur habis, sehingga yang tampak kini adalah gundukan daging lembut yang terbelah celah sempitnya yang rapat. Karuan lagi saja, mulutku langsung menerkam bibir kemaluan Irma dengan penuh nafsu. Aku terus mendesakkan mulutku ke dalam liang kemaluannya yang sempit sambil menjulurkan lidahku untuk menjilati klitorisnya di dalam sana. Irma benar-benar sangat menggairahkan. Dalam masalah seks, aku memang memliki jadwal rutin dengan pacarku yang dokter gigi itu. Dan kalau dibandingkan, Irma lebih unggul dari Sinta, pacarku. Mulutku tidak hanya melumat-lumat bibir kemaluan Irma, tapi juga menyedot-nyedotnya dengan ganas, menggigit kecil serta menjilat-jilat.

    Tanpa kusadari kain handukku terlepas sendiri. Aku sudah merasakan batang kemaluanku yang minta untuk menerjang liang kemaluan lawan. Karuan lagi, aku cepat berdiri dan meminta Irma untuk jongkok di depanku. Gadis itu menurut saja. “Buka mulutmu, Dik. Buka!” pintaku sambil membimbing batang kemaluanku ke dalam mulut Irma. Gadis itu semula menolak keras, tapi aku terus memaksanya bahwa ini tidak berbahaya. Akhirnya Irma menurut saja. Irma mulai menyedot-nyedot keras batang kemaluanku sembari meremas-remas buah zakarku. Ahk, sungguh indah dan menggairahkan. Perbuatan Irma ini rupanya lebih binal dari Sinta. Jemari Irma kadangkala menyelingi dengan mengocok-ngocok batang kemaluanku, lalu menelannya dan melumat-lumat dengan girang.

    “Teruskan Dik, teruskan, yeeeahh, ouh… ouh… auh!” teriakku kegelian. Keringat kembali berceceran deras. Aku turut serta menusuk-nusukan batang kemaluanku ke dalam mulut Irma, sehingga gadis cantik ini jadi tersendak-sendak. Tapi justru aku kian senang. Kini aku tak dapat menahan desakan titik puncak orgasmeku. Dengan cepat aku muntahkan spermaku di dalam mulut Irma yang masih mengulum ujung batang kemlauanku.
    “Crooot… creet… crret…!”
    “Ditelan Dik, ayo ditelan habis, dan bersihkan lepotannya!” pintaku yang dituruti saja oleh Irma yang semula hendak memuntahkannya. Aku sedikit dapat bernafas lega. Irma telah menjilati dan membersihkan lepotan air maniku di sekujur ujung zakar.

    Image result for pepek sepupu

    “Maaasss, ouh, rasanya aneh…!” ujar Irma sambil kuminta berdiri. Sesaat lamanya kami saling pandang. Kami kemudian hanya saling berpelukan dengan hangat dan mesra. Kurasakan desakan buah dadanya yang kencang itu menggelitik birahiku kembali.
    “Ayo Dik, menungging di depan cermin itu!” pintaku sambil mengarahkan tubuh Irma untuk menungging. Irma manut. Dengan cepat aku terus membenamkan batang kemaluanku ke liang kemaluan Irma lewat belakang dan melakukan gerakan maju mundur dengan kencang sekali. “Aduuh, auuh… ouh.. ouh… aaah… ouh, sakit, sakit Mas!” teriak-teriak mulut Irma merem-melek. Tapi aku tak peduli, adik sepupuku itu terus saja kuperkosa dengan hebat. Sambil berpegangan pada kedua pinggulnya, aku menari-narikan batang kemaluanku pada liang kemaluan Irma.
    “Sakiiit… ouhh…!”
    “Blesep… slep… sleeep…” suara tusukan persetubuhan itu begitu indah.
    Irma terus saja menggelinjang hebat.

    Aku segera mencabut batang kemaluanku, membalikkan posisi tubuh Irma yang kini telentang dengan kedua kakinya kuminta untuk melipat sejajar badannya. sementara kedua tangannya memegangi lipatan kedua kakinya. Kini aku bekerja lagi untuk menyetubuhi Irma.
    “Ouuh… aaahhk… ouh… ouh…!”
    Dengan menopang tubuhku berpegangan pada buah dadanya, aku terus kian ganas tanpa ampun lagi menikam-nikam kemaluan Irma dengan batang kemaluanku.
    “Crrrooot… cret… creet…!”
    Menyemprot air mani zakarku di dalam liang kemaluan Irma. “Maaas… ouuuh… aduh… aaahk!” teriak Irma yang langsung agak lunglai lemas, sementara aku berbaring menindih tubuh bugilnya dengan batang kemaluanku yang masih tetap menancap di dalam kemaluanya.

    “Dik Irma, bagaimana kalau adik pindah sekolah di Jogja saja. Kita kontrak satu rumah… hmm?” tanyaku sambil menciumi mulut tebal sensual Irma yang juga membalasku. “Irma sudi-sudi saja, Mas. Ouh…” Entah, karena kelelehan kami, akhirnya tidur adalah pilihannya. Aku benar-benar terlelap.

    TAMAT

  • Majalah Dewasa Edisi Audrey Slafiqa Part 2

    Majalah Dewasa Edisi Audrey Slafiqa Part 2


    1497 views

    Duniabola99.org– Cantik.. itulah kesan pertama melihat foto dari mode pemilik nama lengkap Audrey Slafiqa. Model kelahiran Medan ini memang dianugerahi mata yang cantik, selain itu Audrey Slafiqa juga dianugerahi bentuk tubuh yang ideal dan seksi.

    Berikut beberapa foto seksi dari Audrey Slafiqa di majalah Gress Edisi 27.

  • Beronani Sambil Mengintip Anak Bosssku Yang Eksibisionis

    Beronani Sambil Mengintip Anak Bosssku Yang Eksibisionis


    1660 views

    Duniabola99.org – Asalku dari kampung di Jawa. Setelah lulus SMU aku mengadu nasib ke Jakarta. Dasar sial aku gak bisa dapet kerjaan yang cocok. Mau balik malu. Akhirnya setelah beberapa kali ganti kerja akhirnya aku bekerja jadi kacung rumah tangga. Majikanku seorang keturunan. Ia tinggal dengan istrinya dan anak perempuannya yang bungsu.

    Majikanku anaknya tiga orang, yang dua sekolah di luar negeri. Yang bungsu baru masuk kuliah tingkat satu. Namanya Vera, tapi aku biasa memanggilnya Nonik. Sebenarnya aku nggak berani berpikir macam-macam karena ia adalah majikanku. Tapi akhirnya aku jadi tergoda juga karena selain orangnya cantik kayak artis mandarin dia suka pakai pakaian yang ketat dan seksi.

    Kadang ia memakai dasternya yang cukup tipis dan tembus pandang, keliatan kulit tubuhnya yang putih mulus sampai BH dan celana dalamnya pula. Ditambah bau tubuhnya yang harum. Apalagi aku sejak dari kampung selalu mengagumi kecantikan artis-artis mandarin dari televisi. Diam-diam aku jadi ngaceng juga kalo ngelihat dia.

    Kadang waktu duduk kedua kakinya agak terbuka. Pertamanya kelihatan pangkal pahanya saja yang putih mulus dan menggairahkan. Terus aku nyari posisi yang pas sambil ngepel di kolong meja aku leluasa melihat pahanya sampai ke celana dalamnya. Ketauan celana dalamnya warna coklat. Langsung aku jadi ngaceng. Rasanya pengin ngeraba-raba pahanya dan melihat yang di balik celana dalamnya itu. Sempat beberapa saat aku liatin terus. Kadang ia pakai baju yang lehernya agak rendah jadi keliatan belahan dadanya bagian atas. Atau pakai baju putih tapi BH-nya warna hitam. Semua itu bikin aku jadi adem panas.

    Suatu malam aku lagi nonton TV di ruang tamu. Waktu itu tuan dan nyonya sudah tidur. Vera baru pulang dan setelah itu mandi. Setelah selesai mandi, ia memakai kimono yang agak basah. Kulihat sekilas dadanya bergerak-gerak dengan bebas. Wah, apa dia nggak pake BH, pikirku. Seketika anu-ku menjadi menegang.

    Memang dadanya cukup besar dan padat berisi. Pernah kulihat ukuran BHnya 34C. Setelah itu ia memanggilku minta makanannya untuk dipanasi. Karena bajunya yang agak basah, kelihatan kedua putingnya yang menonjol di balik dasternya dan bergerak-gerak. Seketika aku menjadi tambah ngaceng menyadari aku melihat payudaranya Nonik.

    Dengan rambutnya yang agak basah membuatnya makin menggairahkan. Kalau nggak ingat ia putri majikanku dan majikanku ada di kamar mungkin ia sudah kuciumi dan .. Tapi aku nggak melakukan apa-apa cuma seringkali melirik ke arah dadanya. Herannya ia cuek saja, seolah-olah tidak ada apa-apa.

    Malamnya aku benar-benar nggak bisa tidur. Aku ingin onani tapi keinginanku bisa kutahan sampai akhirnya aku tertidur. Tapi malam itu aku jadi mimpi basah dan sadar sepenuhnya. Kurasakan air maniku keluar banyak sekali sampai celanaku benar-benar menjadi basah. Dalam mimpiku aku masuk ke kamarnya, kutelanjangi dia kemudian ia kusetubuhi sampai dia nggak perawan lagi. Benar-benar itu adalah mimpi basahku yang terhebat yang pernah kualami. Sejak saat itu aku jadi tak tertahankan lagi untuk onani hampir tiap malam membayangkan Nonik.

    Sejak saat itu semakin sering saja kejadian-kejadian yang kebetulan . Misalnya saat tuan dan nyonya sedang mengurus tanamannya di taman, aku lagi nyapu ruang tamu, nonik keluar dari kamarnya tanpa memakai BH. Kadang ia memakai BH tapi mungkin terbuat dari bahan yang tipis sehingga membuat kedua putingnya tampak menonjol. Secara pukul rata, hampir tiap hari aku bisa ngeliat susunya Nonik kadang malah sehari lebih dari sekali. Dan semuanya itu dilakukan seolah-olah hal yang biasa dan anehnya Nonik Vera cuek aja seperti nggak ada masalah apa-apa. Akibatnya aku jadi terbiasa tiap hari onani.

    Hal paling hebat yang pernah kualami, kebetulan kamar Nonik ada jendela yang menghadap taman di dalamnya ada kamar mandi sendiri. Beberapa kali di waktu malam aku coba ke taman, siapa tahu tirai plastiknya terbuka jadi aku bisa ngeliat ke dalam. Beberapa kali hasilnya kosong sampai suatu saat..

    Malam itu tirai plastiknya nggak tertutup rapat jadi aku bisa melihat ke dalam apalagi di luar gelap sementara di dalam kamar terang karena lampu. Kulihat kamarnya kosong, kayaknya ia di kamar mandi. Tak lama kemudian ia muncul. Pake daster yang sama waktu pertama kali aku ngeliat dadanya itu. Kali ini juga ia tidak memakai BH.

    Lalu dengan posisi membelakangiku ia menanggalkan bajunya! terlihat olehku dari belakang postur tubuhnya dan lekuk-lekuknya yang menggiurkan. Ia cuma mengenakan celana dalam saja warna merah muda. Rambutnya yang sebahu menutupi punggungnya bagian atas. Selain itu kelihatan jelas kulit tubuhnya yang putih halus dan mulus, pinggangnya yang ramping serta pinggulnya yang seksi.

    Kemudian ia mengambil daster di lemari. Tiba-tiba terdengar bunyi dering telepon sehingga ia tidak jadi mengambil dasternya. Malah ia mendadak berbalik! Wah, buset! Baru kali ini aku melihat payudaranya secara jelas banget. Ternyata payudaranya benar-benar indah.

    Padat berisi dan ukurannya proporsional dengan tubuhnya yang tinggi serta masih kencang. Putingnya menonjol keluar serta warnanya merah segar. Cocok sekali dengan celana dalamnya. Ia berbincang-bincang di telepon sambil duduk di meja menghadap kaca yang arahnya 90 derajat dari posisiku.

    Semuanya itu dilakukan saat ia telanjang dada! Berkali-kali payudaranya bergerak-gerak mengikuti gerakan tangannya. Aku bisa melihat payudaranya dari dua arah, dari samping agak belakang serta dari pantulan kaca. Langsung aku memegang-megang Ujangku. Selesai telpon ia mencuci mukanya di wastafel hanya dengan memakai celana dalam saja.

    Kembali aku melihat dadanya dari sudut yang lain. Akhirnya pada posisi menghadap frontal ke arahku ia melakukan gerakan melepas celana dalamnya! Ouch. Akhirnya pada malam itu aku berhasil melihat tubuh Nonik Vera yang telanjang bulat tanpa selembar benang pun. Rambut kemaluannya ok juga sih. Nggak terlalu lebat dan nggak terlalu jarang.

    Tapi yang kulihat berikutnya makin membuatku tegang. Karena tak lama kemudian Nonik Vera berbaring telentang di ranjang yang persis di depanku. Kepalanya menghadap kearahku. Mula-mula ia meram beberapa saat kemudian kedua tangannya meraba-raba perut dan pahanya termasuk pangkal pahanya.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Kemudian ia menggeliat-geliat dan mulai meremas-remas payudaranya. Wah! Lalu jari-jarinya menggerak-gerakkan putingnya dan ia makin merintih dan menggeliat-geliat. Ternyata ia sedang beronani! Kemudian ia mengangkangkan kedua kakinya sampai aku bisa melihat dengan jelas vaginanya. Lalu ia menggesek-gesekkan jarinya ke vaginanya.

    Melihat itu aku jadi nggak tahan akhirnya aku menanggalkan pakaianku juga sampai telanjang bulat trus aku mengocok Ujangku sambil menonton pertunjukannya Nonik Vera. Sampai beberapa saat kemudian kita saling memainkan alat vital masing-masing.

    Sampai kemudian kulihat Nonik Vera kepalanya menghadap lurus ke atas matanya tertutup. Tangan kirinya meraba-raba putingnya sementara tangan kanannya makin kencang menggesek-gesek vaginanya akhirnya kudengar desahannya sambil tubuhnya menggelinjang. Kayaknya ia sudah orgasme.

    Tak lama kemudian sambil menatap payudaranya dan kemudian liang vaginanya dalam posisi dia yang kakinya terpentang lebar, aku mengalami ejakulasi, air maniku kutumpahkan di tanah sambil menatap liang vaginanya. Itu adalah masturbasiku yang terindah dan paling nikmat! Tak lama kemudian aku segera balik ke kamarku dan tidur dengan nyenyak.

    Sejak saat itu aku jadi makin sering melihat Nonik Vera telanjang atau setengah telanjang. Uniknya Nonik Vera sepertinya cuek aja atau mungkin pura-pura tidak tahu? Ia tidak pernah menyinggung atau berbuat sesuatu yang menunjukkan kalau ia tahu.

    Jadi kesimpulanku Nonik Vera seorang yang eksibisionis. Sungguh beruntung aku bekerja disini.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

     

  • Sesi Pemotretan Yang Panas

    Sesi Pemotretan Yang Panas


    1859 views

    Cerita Sex Terbaru – Nama saya yudha, umur saya 21 tahun dan saya adalah seorang mahasiswa di sebuah kota yang terkenal dengan gadis cantiknya. cerita ini merupakan cerita pribadi sehingga saya tidak akan menyebutkan nama asli. saya memiliki hobi yaitu fotografi, saya senang untuk mengambil gambar dalam bentuk foto maupun video, suatu hari saya mendapat pekerjaan untuk memotret seorang gadis yang hasilnya akan dipamerkan dalam sebuah pameran. singkat cerita gadis tersebut saya ajak bertemu untuk pertama kalinya dengan maksud untuk menjelaskan bagaimana proses pemotretan nati yang akan ditempuh.

    Secara fisik gadis tersebut sangat proposional untuk seorang model, tinggi, proposional, cantik, ramah, berkepribadian menarik dan yang membuat saya kepincut adalah rambut pendeknya.. dia terlihat sangat cocok dengan potongan rambut yang menggantung diatas pundaknya itu. setelah selesai mengobrol cukup lama akhirnya kami putuskan untuk pulang karena waktu juga sudah larut, karena keadaan taman tempat kami mengobrol gelap dan sepi maka saya mendampinginya berjalan, saya sempat berjalan dibelakanganya dan memperhatikan lekuk tubuhnya yang indah dari belakang belum lagi kakinya yang jenjang amat sangat terlihat menggugah, bentuk kakinya amatlah bagus karena didukung tinggi badannya, terlintas pikiran membayangkan bagaimana bila dapat membuka kedua kaki tersebut dan melihat yang ada diantaranya. yah wajar namanya juga laki-laki melihat wanita menarik ada saja sepintas terpikir yang tidak-tidak, atau mungkin efek dari parfum yang dia gunakan yang tercium karena saya berjalan dibelakangnya sehingga saya berpikir melayang jauh seperti itu. akhirnya dia pamit setelah sampai diparkiran kami berdua berpisah karena membawa kendaraan masing-masing. setelah sampai dirumah saya mengecek ponsel karena terasa bergetar selama di perjalanan, ternyata gadis tadi (mungkin agar lebih mudah panggil saja rany) menanyakan perihal baju yang harus dia gunakan esok hari pada saat pemotretan. saya hanya memberitahu besok pakai dress saja, lalu janjian untuk saya jemput esok paginya.

    keesokan harinya akhirnya setelah menunggu cukup lama rany pun muncul dari samping trotoar tempat saya menunggu sambil menunggangi motor saya, dia hanya menyapa “hai” lalu tersenyum, lalu saya balas

    saya: “hai, udah siap?”

    rany: “yaa, ayo langsung berangkat, maaf bikin nunggu”

    tanpa basa-basi sayapun tancap gas ke tempat yang dituju, yaitu sebuah gedung tua berlantai 10, gedung tersebut masih berpenghuni, ada 2 lantai yang digunakan untuk tempat hiburan seperti karaoke dan tempat pijat dan spa. kami akhirnya tiba dilantai 8 dan saya bersiap” memasang alat” untuk pemotretan.

    lalu rany bertanya

    “dimana toiletnya? aku harus ganti baju kan”

    “oia ada dilantai bawah, mau sekalian diantar?”

    “boleh”

    karena gedung tersebut sudah tua, ruang toilet yang adapun sudah rusak semua, hanya satu ruangan yang memiliki pintu, itupun tidak bsa ditutup dengan benar, selama rany didalam berganti baju sebenarnya saya curi-curi kesempatan melihat bagian tubuhnya yang terpantul di cermin toilet, untung cermin tersebut pecah sebagian hingga hanya menyorot bagian dari dada hingga perutnya saja, dari situ saya memperhatikan bentuk payudaranya yang indah, putingnya berwarna merah muda dengan ukuran yang cukup besar, mungkin karena badannya kurus sehingga payudaranya terlihat menggantung indah saat dia sedang mengikat rambut dengan kedua tangannya, kulitnya pun putih sekali. saya tidak lama” mengintip karena takut ketahuan, tidak lama kemudian dia keluar sambil membawa baju di genggaman tangannya, dan ternyata dengan gaun hitam berpotongan rok pendek tersebut dia terlihat sangat cantik.

    saat mengantarnya kembali keatas dia tidak sadar bahwa dalemannya jatuh, mau ga mau saya ambil lalu saya kembalikan, dalam hati saya berpikir “wahh berani amat ga pake daleman apa-apa”

    selama prosesi pemotretan sebenarnya cukup terganggu karena roknya sering terangkat dan memperlihatkan bagian dalamnya, ya sekali lagi kakinya yang indah itu kini terlihat cukup telanjang karena dia tidak menggunakan alas kaki jadi sekilas terlihat hingga pangkal paha dalamnya yang putih dan mulus itu. selama dua jam pemotretan dia nampak sudah terlihat lelah, dan minta istirahat sambil membenarkan kembali make upnya. karena hanya ada saya seorang maka saya ikut membantu menata rambutnya.. karena sekarang posisi kami berhadapan, dia sedang memakai lipstik merah dan saya menata rambutnya, entah bagaimana secara selintas terpikir untuk nekat langsung menyambar bibirnya yang merah merona tersebut, saya pikir toh tidak akan ada orang yang sadar juga, karena kami berada dilantai 8 dan 2 lantai dibawah kami ramai oleh suara musik karaoke sehingga ketika rany kaget dan melepaskan sambaran saya lalu berteriak seketika juga dia sadar bahwa itu semua percuma.. karena tubuhnya kecil saya mudah untuk menahan tangannya agar dia tidak kabur, setelah meronta minta tolong namun akhirnya dia menyerah juga, dia hanya bisa menangis dan memohon agar saya tidak memperkosanya..

    rany: “please..apapun ambil saja asal jangan perkosa aku” sambil menangis terisak

    saya: “ssst.. memang siapa yang mau merkosa kamu? aku cuman tidak tahan melihat kamu yang begitu cantik hingga tadi aku tiba-tiba mencium bibir kamu”

    rany:”tapi aku gamau…”

    belum beres berbicara aku sambar lagi bibirnya sambil mendorongnya kepojok ruangan dan saya menindihnya sambil memegang kedua tangannya agar tidak bisa kabur, karena dia tidak membalas ciuman saya akhirnya saya mencari cara lain agar dia rileks, sayapun teringat bahwa dibalik kain dress tipisnya itu dia tidak menggunakan daleman lagi, langsung saja saya sambar payudaranya untuk saya hisap, disitulah rany mulai menggelinjang nampaknya dia sangat sensitif di daerah tersebut..

    rany: “ohh.. jangan disitu please..hnngg”

    sengaja saya berlama” dibagian dadanya tersebut hingga akhirnya terdengar nafasnya mulai terengah dan terasa tubuhnya mulai rileks, mulai lah saya naik menjilat dari bagian tengah dadanya yang terbuka naik hingga leher, dagu dan akhirnya dia menyambut lidah saya dan menghisapnya keras, kamipun berpagutan ciuman dan saling menghisap lidah satu sama lain..

    rany: “hmm..ah..enak ri..”

    selintas saya mendengar dia meracau seperti itu.. sambil terus french kissing saya pun memeluk tubuhnya yang ramping dengan tangan sebelah kiri dan tangan kanan saya bergerilya masuk kedalam dress bagian dadanya dan mulai meremas dadanya sambil membuka bagian atas dressnya karena mudah hingga akhirnya rany topless.. diapun terengah dengan manuver tadi..

    rany: “hnngg…ah! jangan aku malu…”

    saya: “gpp ran.. yang kamu bagus kok.. bulat dan padat”

    sambil memilin putingnya yg merah muda

    rany: “akh..hnngg..ahh!”

    melihat dia seperti itu nampaknya dia pasrah..

    akhirnya kedua payudaranya saya mainkan dengan dipilin satu sama lain, dicium dan dihisap, ranypun mulai semakin terengah-engah dan kewalahan.. terkadang karena terlalu berisik saya harus membungkamnya dengan ciuman dibibirnya..

    dan karena kulitnya yang putih, terlihat bahwa dia sudah sangat horny karena bagian mukanya sangat merah, dan kedua dadanya juga memerah karena banyak dihisap oleh saya.. dengan matanya yg sayu yang terlihat menikmati memandang wajah saya sambil terengah”.. sayapun membelai kakinya yang indah hingga pangkal pahanya.. lalu menyentuh bagian diantara pangkal pahanya tersebut yang ternyata telah basah sekali.. lalu mengusap”nya..

    rany mengkerenyitkan alisnya, sambil menggigit bagian bawah bibirnya sambil terengah engah setiap kali ku elus dan ku tekan bagian tersebut..

    rany: “hhhnngg..hmmm..ah..ehhnngg”

    akhirnya kugulung semua bagian dressnya kebagian tengah badannya dan kini terlihat seluruh tubuhnya yg hanya bagian missVnya saja yg terbungkus cd warna krem..

    sambil terus ku usap-usap.. saya turunkan pelan-pelan cdnya.. dia menolak dengan menahan cdnya..

    rany: “kamu mau ngapain?” dengan nada kecil yang terdengar mengerang..

    saya: “sssstt.. ga ngapangapain kok ran” sambil ku cium bibirnya dan langsung menarik cdnya hingga antara lututnya tanpa dia sempat sadar..

    mulailah jariku meraba bagian missVnya sambil terus berciuman.. namun ada sesuatu yang berbeda, ternyata bulunya tercukur rapih.. dengan begitu entah mengapa saya merasa beruntung karena jujur saja saya suka wanita yang mencukur jembutnya hingga polos seperti itu..

    saya terus memainkan bagian missVnya hingga basah sekali.. dan memilin” payudaranya bergantian.. ranypun terasa semakin menikmati karena terus terengah dan terdengar desahannya mulai menderu-deru

    rany: “ahh..hahhteruss..terus..iyahh..hngg..ahh”

    ku masukan sedikit-sedikit jariku kedalam missVnya yang semakin basah.. dan tanpa diduga tiba” tangan rany menggapai bagian penisku yg masih terbungkus celana..

    rany: “aku mau ini…cepet..” dengan wajah memelas..

    tanpa pikir panjang kubuka celanaku yang daritadi didalamnya sudah tegang tidak karuan.. kembali rany menggenggam mrP ku dan menuntunnya ke mulut missVnya.. dan dia berbisik..

    rany: “masukin pelan-pelan saja..”

    dengan sedikit kesusahan saya mencoba menerobos missVnya yang masih sangat sempit itu.. dan setelah masuk sebagian saya memompanya sedikit demi sedikit.. hingga akhirnya rany mendesis keenakan..

    rany: “sssh..ahh iya gituu ahh..hnngg”

    akhirnya secara keseluruhan missPku masuk semua.. namun tidak keluar darah dari lubang missV rany.. melihatku sedikit bingung rany menarik leherku lalu menciumku dengan bernafsu dan menggerakan pinggulanya sehingga memancingku untuk mengikuti iramanya tersebut.. kamipun kini saling mendesah keenakan..

    rany: “terus kaya gituu..hhhnnngg..ahh..ahhiyaa..iya.haah..terus..sshhhah”

    saya: “ran..enak banget..hngg..ahh.. kamu..padet..ahh..sekali..”

    sambil terus memompa dengan tempo yg berirama..lambat..ke cepat..

    rany: “aaakhh..hhnngg..hmmm..ahh..shh..aaahkh”

    kini rany mulai menjerit keenakan.. dan entah kenapa kini pinggulnya berhenti bergerak..dan dia mulai membuka lebar” kedua kakinya yang jenjang tersebut..

    sedangkan dengan posisi tersebut semakin membuat ku leluasa untuk menaikan tempo sodokan mrP ku didalam missVnya yang terasa hangat,basah dan padat tersebut.. sambil kadang memberinya ciuman dan kuhisap payudaranya keras”

    rany: “aaakkhh..akuu..dikit lag..hh..iiihh..ahhh”

    melihat dia mulai merangkul punggungku dan memeluku dengan wajah sangat merah dan memejamkan mata tersebut saya tau sebentar lagi dia keluar.. sayapun menaikan tempo sodokan mrPku.. dan tiba” “aaaaaaakkhhh…aaaaaaaah” pelukan rany mengeras sambil berteriak mengerang.. kukunya terasa mencakar punggungku.. seluruh tubuhnya menggelinjang tegang.. terasa ada cairan hangat menyelimuti mrPku dan sebagian lagi terasa meleber keluar.. tidak lama kemudian saya mulai memompa kembali mrP pelan” dengan keadaan rany yang terkulai lemas..rambut pendeknya terlihat acak”an menutupi setengah wajahnya yang cantik.. nafasnya terengah” kelelahan.. melihat kondisi tersebut saya malah semakin horny..

    saya: “rany sayang… dikit lagi yah..” sambil terus memompa dari pelan hingga cepat.. tidak ada balasan yg ada hanyalah erangan dan desahan sisa” tenaga rany.. terlihat mulutnya kadang menggigit dinding bibirnya dan meringis keenakan..

    saya: “dikit lagi ran..ahh..ranyy..hnngg..ahh..keluar..dikit lagi…”

    ketika sedang cepat memompa missVnya tiba” rany mencoba menggapai mrPku.. dia bangun sambil mengocok” mrPku..

    rany: “jangan didalam please..” dengan wajah memelas.. lalu tiba mengulum seluruh mrPku.. sambil terus mengocoknya.. dia terlihat lihai dan menikmati.. hingga akhirnya tanpa bisa ditahan lagi tiba” semua cairan dari mrP ku keluar di dalam mulutnya… rany berhenti sejenak.. membiarkan seluruh cairan yang ku keluarkan masuk ke dalam mulutnya lalu melanjutkan mengulum mrPku sambil kadang memijatnya sehingga terasa nikmat sekali..

    setelah itu saya mencium bibirnya.. memeluknya dari belakang sambil bersandar ditembok karena kami berdua butuh istirahat sebelum harus pulang karena hari mulai gelap dan tempat tersebut semakin sepi..

    setelah kami berpakaian.. kamipun pulang.. kini rany memelukku sambilku bonceng dimotor.. dia bercerita selama perjalanan.. dirinya tidak lagi virgin karena pernah kecelakaan bukan karena pernah diperkosa.. justru pacarnya pernah memerkosanya karena tau hal tersebut dan mereka baru saja putus hingga membuat rany sangat sedih, diapun trauma dengan kejadian pemerkosaan tersebut. selama perjalanan dia memainkan dan memijat” penisku dari luar celanaku sambil memeluku dari belakang..

    itulah pengalaman hubungan sexku.. semoga pembaca terhibur.

  • Majalah dewasa – Sureeporn Homcart

    Majalah dewasa – Sureeporn Homcart


    1525 views

    Hallo Sobat Duniabola99.org Semuanya , Di Awal Bulan July Ini Pastinya Semua Pada Semangat Dan Sehat Donk Sekarang Admin Akan Memberikan Sobat” Semua Nya Kumpulan Foto Model Dengan Bermacam Gaya Foto – Foto Ini Admin Berikan Agar Para Sobat Lebih Semangat Lagi Menjalankan Masing-Masing Pekerjaan

  • Kisah Memek Ngentot pertamaku dengan cowok kedua

    Kisah Memek Ngentot pertamaku dengan cowok kedua


    1622 views

    Cerita Seks Terbaru – Pengalaman pengalaman berkesanku dalam hidup sangat banyak, dan mereka menghiasi duniaku seindah pelangi setelah hujan turun. Salah satu pengalamanku yang tak dapat kulupakan adalah malam pertamaku bersama Cecilia (Nama samaran).

    Aku bertemu dengannya di Kamasutra Bali, tepatnya bulan Oktober 2004 ketika Glenn Fredly pentas di panggung. Karena begitu penuh sesaknya hall Kamasutra, maka saya bersama 2 orang teman bule saya yang “nakal” ingin mencari angin segar diluar hall… Sembari mata ini melihat sekeliling, terlihatlah seorang putri cantik berbaju mini sedang ribet ber-sms ria dan memojok di sebuah pilar, terlihat sekali badannya proporsi banget, dadanya yang ranum dan pahanya yang bersinar putih menyilaukan mataku… Hatikupun berdegup dan muncullah perasaan ingin berkenalan dan tau lebih lanjut mengenai dirinya…. Billy, temanku sangat cepat menangkap perasaanku… langsung ia pun spontan berkata, “Hey, that girl over there is cute man… suites you well!… want me to be your smooth operator?…. hell yeah ofcourse right”… dan langsung si Billy dengan luesnya menghampiri wanita cantik nan jelita di pojok tersebut…

    Billy dengan spontan mendekat dengan lagak humor dan sambil memegang HP nya… dia berkata “ Hey I got your SMS,… but, I don’t know what you’re talking about, hehehehe” … spontan kaget si putri cantikpun melihatku yang jelas jelas orang lokal, dan bertanya… “apa’an sih temennya”… si Billy pun langsung mengatakan bahwa ia hanya bercanda… dan sang putri pun akhirnya tersenyum… ahh cantik sekali. Nilai 10 dari 10 aku berikan secara sukarela kepadanya. Dari humor tadi percakapan kami mulai berkembang… kami berkenalan dan akhirnya kutau namanya Cecilia, dan iseng iseng terucapkan berbagai pertanyaan seperti “tinggal dimana, ngapain di Bali, pergi ama siapa”… Cecil ternyata ada di Bali untuk kerja praktek di hotel megah di Jimbaran, ia ternyata kuliah dari universitas terkenal di Jakarta. Akupun memperkenalkan diriku dan mengapa ada di Bali, pekerjaanku di bidang apa, dan sebagainya…

    Setelah bercakap cakap cukup lama, aku pun mulai melontarkan pertanyaan “besok ngapain”… mengingat besok hari Minggu. Dia pun menjawab dengan ragu, bahwa besok belum pasti mau kemana… dan akupun mengambil kesempatan untuk mengajaknya pergi jalan jalan, namun sebelumnya kontak dia dulu… akhirnya kudapatlah nomor teleponnya… dan aku berjanji akan mencarinya esok.

    Tak lama setelah itu 2 orang bule temanku Mike & Billy datang menghampiri dan menggodaku, mereka mengatakan kepada Cecilia “You guys suites each other… You should go out some time…, and Jason… yeah belief me Jason is a good guy”… Kita berdua Cuma bisa tertawa kecil… saat itu juga Mike membisik kepadaku untuk meninggalkan Kamasutra dan pergi ke klub lain… Dengan berat hati aku melambai dan mengucapkan kata “see you tomorrow”… kita pun berangkat ke EMBARGO, dan Mike pun berkata… (terjemahan Indonesia)… kalau udah dapet cewe, jangan terlalu berlama lamaan menggoda… coba untuk jadi “cool” dan ditinggal aja, ntar dia pasti penasaran dan pengen ketemu lagi… dan setelah itu akupun kembali ke hotel dan tidur…

    Malam itu seolah jam berjalan lama sekali, dan hatiku tak tenang… akhirnya kuraih HP dan ku SMS Cecilia dengan perkataan singkat “Hello, thanks yah udah mau kenalan ama gw tadi… besok kita jalan beneran yah”… selang 2 menit tiba tiba hatiku dikagetkan dengan SMS balasan dari Cecil yang isinya “Justru aku yang say thanks, udah diajak kenalan… cu 2morrow”… duhh hati ini dingin rasanya, segeralah diriku terlelap.

    Keesokan harinya langsung kutelepon mobil charteran langganan beserta sopir, dan kusewa AVANZA yg waktu itu sedang baru barunya… dan kuhampiri Cecil di kost nya daerah Jimbaran. Sesampainya di kost, Cecil ternyata bersama teman dekatnya, seorang cewe Bali… batinku merasa kurang enak, kok ada obat nyamuknya.. tapi cuek dah, karena saat itu aku terhibur dengan Cecil yang mengenakan tank top putih, ketat sekali dan sebatas pusar, dengan hot pants warna khakis.. uhm terlihat bangat body indah bak foto model ada bersamaku, lalu kita jalan jalan dan menyusuri pantai Tanjung Benoa. Eh ternyata teman teman kampus Cecil yang lain sudah menunggu di sana, dan tampak sekali Cecil agak malu malu bersamaku, godaan godaan kecil yang dibisikkan ke telinga Cecil jelas sekali kurasakan adalah tentang ia bersama dengan seorang pria baru kemaren yang bertemu di Kamasutra… hehehe pikir pikir, saat itu diriku juga malu malu kucing… sementara teman temannya bermain air, kami berdua saling berbicara santai dan saling kenali diri satu sama lain… hati ini senang sekali merasakan bahwa ada perasaan kasih yang berbalas dari Cecil, dan diri ini merasa PD bahwa Cecil merasakan getar getar cinta pada diriku.

    Sorenya kami kembali ke kost dan teman Cecil pun berpamitan pulang… Cecil dengan agak malu mengajak ke kamar kostnya… dan kita berdua melanjutkan obrolan santai dengan duduk di atas ranjang… tidak lama kemudian, tangannya kugenggam dan kukatakan maksud hatiku untuk ingin mencoba jalan bersamanya menjadi kekasih… Cecilpun dengan malu mengatakan bahwa ia mau, tapi ia susah long distance karena ia masih di Bali, sedangkan saya harus balik ke Surabaya…. Karena takut tertolak, apapun alasan kubatalkan dengan kata dan janji manisku kepadanya… setelah itupun kita bergenggaman tangan dgn lebih erat.
    Ketika sudah sampai saatnya malam tiba dan Cecil harus ke hotel tempat ia bekerja praktek,sedangkan aku harus pulang ke hotel untuk menemani 2 orang bule yang gila clubbing kemarin, tiba tiba setitik air mata menetes dan baru kusadari bahwa Cecil menangis… kutanyakan alasannya ternyata ia menangis karena besok akan berpisah denganku… oh hatikupun remuk… otomatis tangan ini meraihnya dan memeluknya dari belakang… dan sedikit kurasakan empuknya buah dadanya yang ranum itu…. Akhirnya aku harus meninggalkannya dengan hati yang berat pula…

    Malam itu walaupun diriku bersama 2 orang temanku clubbing ke berbagai tempat, namun kepala ini hanya memikirkan dirinya terus… hingga akhirnya aku pun memutuskan untuk pulang dan tidur…

    Ke esokan harinya… sama seperti hari sebelumnya, akupun bergegas menjenguk Cecil, namun kali ini aku tidak memanggil mobil charteran lagi,.. melainkan sebuah TAXI, karena jadwal pulang ke Surabaya adalah hari Senin pukul 17.00.

    Dengan taxi aku meluncur ke kost, dan langsung kutuju kamarnya… Cecil walau dengan mata agak sembab menyambutku dengan senang hati… jelas sekali bahwa ia berusaha senang walaupun hatinya sedih… tak kuat melihat itu, maka akupun langsung membisikinya … “Cil, tau nggak… pesawatku aku delay sampai besok malem”… Spontan setelah mendengar itu Cecil berubah expresinya 180 derajat dan melompat kegirangan, dan memelukku… kemudian ia mencium pipiku… akupun kaget dan merasakan kehangatan yg sangat… tak ingin kehangatan itu pergi, maka langsung kupeluk dan akhirnya kucium bibir manisnya… (sopan)… dan kita berciuman cukup lama sampai Cecil makin bergairah…dan akupun mulai memperganas ciumanku… 1 jam lebih kami berciuman dan akhirnya kami pun berciuman dalam posisi tidur…

    Tangan inipun makin lama makin jahil… dan Cecilpun aku angkat tepat diatasku agar ciuman lebih enak… dari sana buah dadanya mulai kuremas remas, dan pantatnya pun ku massage terus menerus…. Melihat ia makin turn on, maka kulepaslah bajunya satu persatu… helai demi helai… dan kusaksikan oh indahnya ciptaan Tuhan… buah dadanya yang kencang, ranum dan kenyal itupun segera kulahap dan kusedot… pakaiankupun mulai ku tanggalkan satu per satu…

    Akhirnya kami telanjang bulat… dan secara tidak sengaja lututku menyentuh daerah kemaluannya, dan ahhh… terasa sedikit licin dan hangat terkena pelumas yang mulai keluar dari kemaluannya… langsun kutarik badannya ke arahku dan kutancapkan barang pusakaku ke kemaluannya… saat itu kurasakan nikmatnya penetrasi tanpa kondom… aahhhh begitu nikmat….

    Kemaluannya, ohhh rasanya seperti perawan… Walau jelas sekali aku tau bahwa ia tidak mungkin seorang perawan… berbagai pujian kulontarkan sambil kami berdua terus bergerak dan mendesah… Ketika ia bergerak naik dan turun, kusaksikan buah dada yang bergetar indah, serasa memanggil tanganku untuk bermain… tanpa diperintah tangan ini pun langsung bereaksi dan memassagenya terus… sedang tangan kiriku terus memegang pantatnya yang sangat bulat itu… ototnya terasa padat dan kenyal sekali, seolah ia berlatih keras untuk mendapat tubuh seindah itu… wajahnya yang cantik sesekali tersibak rambutnya yang menyelimpang ke depan… berbagai posisi kucoba dan Cecilpun terus mengerang tanpa mempedulikan kamar sebelahnya…

    Akupun pada akhirnya merasa sudah mendekati klimaks, dan akupun berinisiatif untuk mengganti gaya… dari tadi kuperhatikan terdapat sebuah cermin di dekat meja sebelah ranjangnya… ku ajak Cecil menghadap ke cermin dan meja tersebut, dan kutusuk dia dari belakang sambil dia agak menunduk… ahh serasa barang pusaka makin terjepit lagi ketika dari posisi agak menunduk tersebut dirinya kupeluk dari belakang dan perlahan kutegakkan badannya… aku menusuk terus dari bawah ke atas dan sambil melihat tubuh indah di cermin itu aku terus meremas buah dadanya… uhh… enak sekali… akhirnya akupun klimaks dan tanpa kusangka, saat itupun kurasakan getaran dr tubuh Cecil bak seorang yang kedinginan di kutub utara sedang menggigil… kutanyakan kenapa… ternyata Cecil bilang… “aku sampe ko…. Aku sampe… “ …. Ahhh betapa leganya diriku bisa memuaskan putriku hingga orgasme…

    Setelah itupun kami berdua tergeletak di ranjang dan beristirahat… Semenjak saat itu kami tak henti hentinya bermain cinta di kamar hingga malam ke-esokan harinya …
    Kami berhenti hanya untuk mandi, makan dan minum saja… Berbagai variasi bercinta kami lakukan semua…

    Mulai dari saat itu, tiap 2 minggu sekali selalu kusempatkan diriku ke Bali untuk mengunjungi putriku Cecil… tiap hari Jumat selepas kerja aku berangkat, dan aku kembali ke Surabaya di hari Minggu penerbangan termalam…

    Berbagai petualangan cinta di alam bebas pun kami lakukan di Bali bersama, mulai dari kamar mandi Hotel Hard Rock, di atas bukit Dreamland, sampai di tepi pantai Kuta.

  • Foto Ngentot Jepang Hot Yayoi Orikasa

    Foto Ngentot Jepang Hot Yayoi Orikasa


    1789 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Desahan Babysister Pemilik Kost

    Desahan Babysister Pemilik Kost


    1613 views

    Suatu hari setelah 1 bulan si nyonya melahirkan panggilannya Mbak Wulandari, maka datanglah seorang baby sitter yg melamar pekerjaan sesuai iklan dari koran, setelah bercakap-cakap dgn Wulandari, maka baby sitter tsb yg bernama Murni diterima sebagai pengasuh bayi mereka. Aqu pandangi terus itu baby sitter, wah…setelah pakai baju putih kelihatan sexy banget, guratan celana dalamnya tampak samar-samar…. esoknya, ketika aqu mau berangkat kekantor, tiba-tiba ibu kost ku mengenalkan si Murni kepadaqu, sekilas kulihat buah dadanya yg terbungkus bajuputih dibalik BH wow…seru…kira-kira 36 lah..

     

    Si Murni berumur sekitar 30 tahun, sedangkan ibu kost ku (ibunya si bayi baru sekitar 26 tahun, suaminya kira-kira 30 tahun). Bang…tolong ya..ikut awasin rumah karena ada penghuni baru ( maksudnya baby sitter) sementara aqu sudah harus masuk kerja lagi, maklum kerja di swasta cutiku melahirkan cuma 1 bulan, ucapnya kepada ku…
    Baik Mba, saya jagain lah…

    setelah sekitar 1 minggu si Murni tinggal di rumah kost bersama aqu dan pemilik rumah, aqu mulai curiga dgn gerak-gerik suami Wulandari beberapa hari terakhir ini, Aqu sering melihat dari sela pintu kamar kost ku, sang suami panggilannya mas Adi suka mencuri pandang tubuh si Murni yg sedang ngurus bayi di Box bayi, tentunya tubuhnya membungkuk posisi hampir nungging sehingga guratan CD nya semakin tampak jelas dan bentuk pinggul serta betis yg bikin mupeng semua lelaki, ternyata di usia 30 tahun, si Murni justru bikin gairah lelaki meningkat.

    Suatu hari, Wulandari tak pulang, dia tugas ke jakarta untuk 3 hari, mas adi kelihatannya seneng banget ditinggal isterinya, semakin saja dia menggoda si Murni, dan sempat mengelus punggung si Murni sambil berkata ” emh kasihan Mbak ya…kok masih cantik jadi janda…” si Murni cuma menjawab ” ya nasib mas…” sambil tersenyum. aqu terus mengintip dari celah pintu kamar kost ku apa yg dilaqukan mas adi, dia mulai melaqukan jurusnya karena sudah ber bulan2 tak ketemu lobang kemaluan Wulandari, maklum hamil besar dan baru melahirkan.

    ” Mbak Murni anaknya berapa? tanya mas adi, 1 mas…jawab Murni. sudah berapa tahun menjada..? tanya adi lagi, yah sudah 3 tahunan lah mas…. jawab Murni.

    Mas Adi duduk di sofa dekat box bayi anaknya, sementara tangan kanannya mulai menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spak yg dia gunakan, sementara si Murni masih tetap membungkuk membelakangi mas adi memberi susu botol kepada sang bayi.

    Tiba-tiba terdengar suara mas adi memanggil aqu,seakan mengajakku untuk nonton TV seperti biasanya, aqu pura-pura tidur dgn pintu tetap ku buka satu senti untuk mengintai apa yg terjadi, lalu mas Adi manggil si-mbok pembantunya yg sudah diatas 50 tahun, ya…den..kata simbok, bikinkan saya kopi terus mbok tidur aja ya istirahat, ya..den…jawab simbok. setelah kopi dihidangkan, keMbali Adi menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spaknya, aqu terus mengintai dgn lampu kamar yg aqu matikan, setelah si bayi tertidur, adi ngajak Murni untuk duduk disofa sambil lihat TV, si Murni menolak, malu mas…kata si Murni, gak apa-apa ….kata Adi.

    Kamu kan ngerti dong saya sudah 3 bulan tak bersentuhan dgn wMurnita, sini…..ajak adi lagi. dgn ragu-ragu si Murni mulai duduk dilantai dekat sofa tempat adi duduk, aqu semakin nilik-nilik mereka, Murni…sususmu kok masih kencang ya…ucap Adi, ah…masa mas, masih bagus punya Mbak Wulandari dong…jawab Murni, kenapa mas bilang begitu…? tanya Murni. ah…enggak cuma pingin tau aja kalau susu yg sudah pernah di isep bayi berubah bentuk atau tak…? kilah Adi. ya..tergantung perawatan…kata Murni. boleh aqu raba susumu ni…tanya adi. ah…jangan mas…saya kan sudah tua, juga saya malu….jawab Murni.

    Aqu mulai yakin pasti jurus si Adi mengena. sini geser duduknya…kata adi, ah…sudah disini saja mas… kata Murni.gak apa-pa…sini… saya penasaran dgn susu yg sudah di isep bayi, pingin lihat…kata adi lagi, jangan mas ah… malu, nanti Mbak Wulandari tau aqu dimarahin… kata Murni, tak ada yg tau, semua sudah tidur. kata adi, lalu adi menarik lengan si Murni, dan mulai meraba susu Murni dgn halus, si Murni kelihatan berigidig-an, adi terus gencar berusaha memegang susu Murni, sementara Murni terus menangkis tangan adi, ketika si Murni sibuk menangkis tangan adi, aqu melihat kedua paha si Murni yg kadang terkangkang karena sibuk menangkis tangan adi, wow…mulus pahanya, aqu mulai jreng juga, karena ruang tengah cukup terang sehingga sering banget aqu melihat CD Murni yg berwarna ungu muda, dan gundukan kemaluan dibalik CD yg begitu menggiurkan membuat aqu jadi keasyikan nonton dar celah pintu kamar.

    Akhirnya si Murni menyerah di tangan Adi, dan membiarkan tangan adi meng-griliya susunya, dan si Murni pun mulai kegelian sehingga pahanya semakin jelas kulihat karena Murni sudah tak kontrol cara duduknya.

    Aqu mulai terangsang melihat tangan adi dibalik baju putih Murni bergerak-gerak, kebayg empuk dan halus susu yg sedang diobok. kemaluan ku mulai tegang, si Murni semakin meringis dgn sesekali membungkukkan punggunya, kegelian. adi mulai memetik kancing baju si Murni, maka terlihat susu si Murni dibungkus BH warna merah jambu karena si Murni menghadap kamarku dan Adi dibelakang si Murni. tangan adi kemudian mengeluarkan sebelah susu Murni dari BHnya, aqu semakin tegang karena aqu melihat susu yg begitu mulus, puntingnya coklat muda, bahkan aqu lebih terfokus ke celah paha si Murni yg sudah semakin jelas karena rok putihnya sudah sediki demi sedikit tersingkap. kelihatannya si Murni sudah mulai terangsang karena aqu melihat bagian celah kemaluan pada CD si Murni sudah mulai berwarna ungu tua, berarti sudah basah. ketika si Murni agak bergeser duduknya aqu melihat tangan Adi yg kiri memegang kemaluannya yg sudah tegang banget, sementara tangan kanannya mulai meremas halus susu Murni, kelihatannya adi bukan pemain sex brutal, dia mempermainkan susu si Murni begitu lembut sehingga si Murni mulai mendesah dan tangannya mulai mencengkram tangan Adi yg sedang mengelus susu nya.

     

    Sudah mas…aqu sudah gak tahan…kata si Murni. aqu juga sudah gak tahan Ni…kata si Adi, bantu saya dong Ni…saya pingin keluarkan Sperma yg sudah mengental nih….kata adi dgn nada merayu…jangan mas…aqu gak mau, taqut hamil….kata Murni. tak ni…kita jangan bersetubuh, saya gesek aja ya di antara celana dalam dan kemaluan mu….rayu adi, si Murni pun sudah kelihatan sangat terangsang, tapi dia tak menjawab. sementara aqu sudah semakin tegang aja nih si ujang…dibalik pintu.

    Adi akhirnya turun dari sofa, dan duduk disebelah si Murni di atas karpet, tangan adi mulai mengarah ke kemaluan si Murni, keMbali si Murni meronta, jangan mas…nanti aqu gak tahan…kata si Murni, tenang aja…nanti kita sama-sama enak…kata Adi sambil mulai mengelus CD pas di kemaluan si Murni , Murni mulai kelihatan kejang-kejang kedua kakinya merasakan nikmat, adi terus mengelus kemaluan Murni dari luar CDnya sementara bibirnya mulai menciumi susu kiri si Murni,

    Adegan ini terus berlangsung sekitar hampir 10 menit, kemudian adi melepas training spaknya, dan kelihatan ujang nya si adi yg sudah tegak lurus, tapi si Murni malah membuang pandangannya ke TV, lalu Adi menyingkap rok putih Murni semakin keatas, dan si Murni direbahkan dikarpet, jangan mas…kata si Murni. nggak kok cuma mau dijepitin diantara CD dan Kemaluan kamu…gak dimasukin kok…kata Adi sambil terus menggosok kemaluannya. janji ya..mas…kata Murni. bener kok saya janji kata Adi, kemudian adi berbaring disebelah kiri si Murni, dan benar saja, adi julai menaiki separuh tubuh Murni dan paha sampai kaki kirinya adi menindih paha dan kaki kiri si Murni dan kemaluan adi diselipkan dari samping CD basahnya Murni dekat pangkal paha Murni sementara si Murni tetap terlentang, aqu mulai gak tahan lihatinnya, aqupun mulai meraba-raba kemaluan ku, terus adi mulai mengesek-gesekan kemaluannya diantara CD dan Kemaluan Murni secara perlahan.

    Murni mulai kelihatan menikmati, sambil mengisap punting susu si Murni yg sebelah kiri dan meremas susu Murni yg sebelah kanan adi terus menggesek kemaluannya dicelah CD dan Kemaluan si Murni, Murni mulai mengerak-gerakkan pinggulnya keatas kebawah mengikuti gerakan Adi, aqu yakin bahwa kelentitnya si Murni sudah tersentuh oleh ujung kemaluan si adi, aqu pun taMbah terangsang melihatnya, aqu mulai mempercepat kocokan tangan di kemaluanku, dadaqu terasa semakin dag-dig-dug….semakin lama si Adi semakin mempercepat gerakannya, terus menggesek kemaluan si Murni dgn kemaluannya yg sudah semakin keras, dan si Murni pun mulai mengeluarkan suara desahannya, mas…mas…mas…aduh geli sekali…mas…. aduuuuh… enak sekali mas….lirih si Murni, tekan sedikit mas…biar ujung nya kena kemaluanku…..

    Adi mulai merubah gerakannya, dari menggesek menjadi agak menekan kemaluan si Murni, tangan kanan si Murni mencengkram tangan adi yg sedang meremas susu kanannya, berarti si Murni sudah begitu menikmati gesek-tekan kemaluan si adi. teruuuus… mas…aqu nikmat sekaaaaali…. desah si Murni.
    iyaaa… saya juga Ni….nikmat sekali, punyamu begitu licin dan hangat….adi terus melaqukan gesek-tekan…hingga kurang lebih 15 menit.

    Sudah mau keluar…nih…kata si Adi dgn suara tersendat-sen

    dat, jangan keluarkan dulu mas….tahaaaann…tahan….kata si Murni sambil terus menggerakan pinggulnya…..aduuuh…mas…saya mau keluar juga mas…..kata si Murni (maksudnya mau orgasme). mas..masukin sedikit ujungnya….kata si Murni memohon, terus adi agak menaikin lagi tubuh si Murni hampir menindihnya, dan tangan kanannya menuntun kemaluan menuju lubang kemaluan si Murni, dan ah…aaaahh…jangan dimasukin semua mas…aqu lebih geli kalau ujungnya saja….kata si Murni.
    adi terus menggesek-tekan, dan kelihatan si adi mulai menekan-nekan pantanya dan si Murni semakin bergoyg kekiri dan kekanan dan kadang-kadang menaikan pinggulnya keatas..lalu Murni mulai agak menjerit kecil…Mas…aqu mau keluar mas….
    ya..ya…keluarkan saja ni…biar taMbah licin sahut si Adi…

    Tak terasa kemaluan ku juga mulai mengeluarkan cairan kental sedikit diujungnya…. aqu terus menyaksikan gesekan kemaluan adi di celah antara CD dan Kemaluan si Murni, pinggul Murni semakin cepat bergerak keatas kebawah, bahkan sesekali diangkatnya cukup tinggi…dan…ah..aaaahh…aaaaaaaahhh….mas aqu ke..ke..ke…luaaaaarr…mas ….ah….aduuuuuh…mas enak sekaliiiiii……
    aqu juga ni….aqu juga mau keluar…ni…sambil semakin memepercepat gerakan gesek-geseknya, …aduhh..ni…saya keluar ni….oh…oh…oh….adi menyentak-nyentakkan gesekannya sampai lebih dari 3 kali, aduuuh…mas….hangat sekaliiiii….mas.., gerakan adi mulai semakin pelan dan akhirnya adi tertelungkup diatas tubuh si Murni.

    aqupun mulai terasa gatal diujung kemaluan ku…dan akh….croooot…croooot….sperma kupun muncrat ke daun pintu. aqu jadi lemes..dan mulai aqu berbaring di tempat tidurku sambil tetap meMbaygkan sejoli main adu gesek.

    Sememtara Wulandari belum tiba, kebetulan Adi tugas ke Manado, so…di rumah hanya tinggal siMbok, si Murni, si orok dan aqu.
    Saat si orok tidur, aqu coba godain Murni, hem..ehem…Ni…kelihatannya kamu kesepian yah..ditinggal Mas Adi…? Tanyaqu. Ah…enggaaaaakk…biasa aja…..jawab Murni sambil agak malu-malu.
    Memangnya kenapa Mas….? Tanya balik Murni.
    Kelihatannya kamu sama mas adi kok semakin mesra sih…? Tanya ku lagi.
    Kasihaaannn..mas adi kan sudah lama…eh…maksud saya ditinggal Mbak Wulandari, gak apa-apa kok….jawab si Murni.

    Aqu mulai merasa si Murni agak khawatir kalau aqu mengetahui affairnya dgn Adi.
    Sambil baca majalah dan nonton TV, aqu pandangi tubuh si Murni. Mulai dari kulit lengan, susu, perut, bentuk pinggul, paha dan betis. Wow….memang segar dan cukup bikin mupeng, apalagi karena gak ada bos, si Murni gak pake baju Putih Seragam Baby Sitter, dia Cuma pakai baju tidur kulot dan blus bahan katun biasa, jadi aqu bisa melihat samar-samar lekuk tubuh dan baygan bra and CDnya.
    Si Murni duduk dekat Box bayi sambil menggoyg box, sesekali dia curi pandang kepadaqu seperti ada rasa cemas taqut ketahuan affairnya. Dia agak gelisah. Dalam pikiranku, baikan di “selok” aja dech…..

    Ni, aqu mau pindah kost, kata ku…., lho kenapa mas…..kan Mas adi dan Mbak Wulandari orangnya baik, dan Mas sudah diaqui seperti keluarganya, juga ini rumah bagus dan harga kost nya katanya kekeluargaan…. Jawab si Murni.
    Iya…Ni, tapi aqu gak tahan lihatin kamu ama mas Adi, kok akrab banget…..kata ku.
    Akrab gimana……? Tanya Si Murni agak ketus, ya lah….emang aqu gak tahu kalau kamu sering tiduran di karpet ama mas adi, dan kalau gak salah kamu pernah jalan ama mas adi bawa bayi, ya kan….?

     

    Si Murni gelagapan, dan dia langsung berdiri dari duduknya menghampiriku, aqu melihat bentuk perut yg sudah agak kendur tapi malah terkesan sexy, kemudian dia duduk disebelahku. Dia bilang : Mas…tolong jangan bilang Mbak Wulandari, aqu kasihan mas Adi dan aqu juga terpengaruh karena aqu sudah lama tak disentuh lelaki, tolong ya mas…. Jawab si Murni memelas. Aqu sementara pura-pura terus baca majalah tapi mata terkadang ngincer-ngincer juga tuh susu yg masih sintal dan kelihatan mulus walau baru tampak separuhnya karena tertutup BRA.

    Ya…kamu harus ingat Ni, karena nila setitik rusak susu dua-dua-nya. Jawabku sambil godain. Yeee si mas, rusak susu sebelanga…ah…jawabnya sambil menyembunyikan malunya.
    Ya…dua-dua-nya Ni…..kalau terus di-uwel-uwel mah….jawab ku.
    Si Murni mencubit perutku, ah..si mas bisa aja. Nih tak cubit…..hayoooo kapok…!!! Si Murni kayak yg greget campur kesel.
    Tapi mas, walaupun bagaimana, aqu belum pernah kok bersetubuh dgn mas Adi, yah….hanya sekedar begitu-begitu aja, yg penting mas Adi bisa “keluar”……bener mas aqu gak bohong. Kata si Murni agak serius.
    Lho….sudah apa belum bagi saya gak masalah Ni, jawab ku.
    Mas kok gitu sih….? Jawab si Murni sambil meraba-raba kedua susunya. Belum mas belum rusak nih…jawab si Murni sambil mengusap kedua susunya. Ya….percaya deh….jawabku. setelah terdiam beberapa saat lalu :
    Ni…pijitin dong pundak saya, tadi saya main golf 18 hole, cukup capek juga…
    Weee…maaf ya…aqu bukan tukang pijat kok….jawab si Murni agak sengit.
    Yah…sudah gak apa-apa, tapi saya juga bukan tukang yg pintar nyimpen rahasia lho…..jawab ku.
    Eeeemmmm….si mas ngancam ya…..ya sudah sini, awas kalau ngomong Mbak Wulandari…..jawab si Murni.

    Aqu duduk di karpet, sementara si Murni berlutut dibelakangku, tangannya mulai pijitin pundak dan bahu bagian atasku, dan selang beberapa menit, aqu merasa ada yg nempel hangat di punggungku, terasa empuk dan kenyal, aqu tebak aja deh ini pasti perut si Murni, aqu pura-pura gak merasa apa-apa walau sudah sekitar 10 menit. Lalu si Murni bertanya : mas kepalanya mau dipijit gak….., o…ya…iya Ni. Jawab ku, kemudian si Murni memijit kepala ku…wah enak banget lho Ni. Kamu kok pintar mijit sih…..
    Ah..biasa aja mas jawab si Murni.

    Kemudian Aqu merasakan ada yg agak lebih empuk lagi menekan dipunggungku, aqu dah nebak deh…ini pasti pubis si Murni, gundukan daging antara perut dan kemaluan. Dia terus menekan…menekan..semakin terasa hangat dan empuk, aqu merasakan kedua pahanya semakin menempel, dia menekan terus dan aqu agak sedikit membungkuk sehingga punggung ku semakin menekan pubis nya.

    Aduh…Ni. Yg dipijit kepala kok yg enak punggungku ….. terus Ni tekan lagi, kata ku. Ah si mas bisa aja…..mau ditekan lagi? Kata si Murni.
    Ya…iya…dong, si Murni terus menekan-nekan pubisnya di punggungku.
    Napasnyapun mulai terdengar mendesah, dan pijitan dikepalaqu mulai melemah, tapi pijitan pubis di punggungku semakin terasa kuat.

    Apanya yg enak mas…tanya si Murni. Punggung ku enak banget Ni, punyamu begitu berdaging dan terasa hangat di punggungku, jawab ku. Sementara si ujang dibalik celana pendek ku mulai menegang dan si Murni secara sengaja terus menekankan pubis nya dipunggung ku.

    Aduh Ni. Punyaqu jadi tegang Ni…….mau pegang nih….? Tanya ku.
    Manaaaa….tanya si Murni. Nih….sudah mulai keras gara-gara punggung keenakan…. Jawab ku.
    Iya…mas, kok tegang ya….tanya si Murni.
    Aqu juga gara-gara mas adi jadi sering cepet geli di anu ku. Aqu jadi sering mudah terangsang, padahal sudah tahunan gak begini, kata si Murni.
    Ni, pijit aja punya ku…..tapi yg enak ya….

    Tanpa bicara lagi si Murni pindah duduk disebelahku, tangannya mulai masuk kesela celana pendekku, dia mulai meraba-raba dgn lembut kemaluan ku, ah….mulai terasa geli, si Murni meremas bagian helm kemaluan ku, dipijit-pijit lembut yg membuat kemaluanku terasa semakin geli dan nikmat sekali, oh….Ni, enak banget, teruuuus Ni, desah ku. Tanganku mulai menyusur kebalik Bra si Murni, perlahan ku elus lembut susunya, pelan-pelan ujung jariku menyusur terus hingga kerasa puting susu yg sudah mengeras tapi lembut kulitnya, aqu elus terus susunya, sesekali agak ku remas lembut, si Murni nafasnya mulai agak tersengal-sengal, aduuuuh…mas, sentuhan tangannya kok lembut banget, aqu semakin nikmat mas….terus tangan kanan si Murni membuka kaitan Bra bagian belakang, dan tangan kirinya masih terus memijit-mijit ujung kemaluan ku.

    Kemudian ku singkap blusnya dari sekitar perut agar dapat kuraih kedua susunya sementara bra dibukanya pelan-pelan melalui sela-sela lengan bajunya. Wah…benar aja, susunya masih mulus, walaupun sudah agak jatuh, namun kekenyalan dan kelembutan kulitnya masih seperti anak-ABG. Ku singkap terus keatas blusnya, punting susu si Murni yg kiri mengarah agak kesamping kiri dan yg kanan agak kesamping kanan, wah ini tanda susu yg masih berkelenjar bagus, walaupun agak turun tapi masih kencang. Isap mas….pinta si Murni, perlahan kuisap lembut puntingnya, mulai dgn isapan perlahan lama-lama isapanku semakin kuat sehingga si Murni menjerit perlahan Aaaahhh……aduh mas….kok enak sekali….teruuuus…mas….

    Kuisap puntingnya pelan-pelan tapi nyelekit, hingga si Murni terbaring karena tak kuat menahan nikmatnya isapan ku. Dan aqupun meMbaringkan tubuhku di karpet, sementara aqu terus mengisap punting susunya, si Murni mengambil posisi diatas ku dan mulai menempelkan kemaluannya ke kemaluan ku, dia masih mengenakan kulot tipisnya, dia tekan kemaluannya ke kemaluanku, terasa tubuh si Murni agak bergetar ketika dia tekan kemaluannya ke kemaluanku, aqu merasakan begitu empuk dan hangatnya daging kemaluan si Murni, aqu merasakan semakin geli di kemaluanku,

    Murni mulai menggerakan pinggulnya sehingga tekanan berubah jadi gesekan-gesekan yg perlahan tapi serasa ujung kemaluanku mulai nyelip dibelahan kemaluannya walaupun masih terbungkus kulot dan CD, tanganku mulai meraba buah pantatnya dgn menyusurkan tangan diantara celana kulotnya, wah…..lembut dan empuk, pantatnya bukan kencang tapi empuk, kulitnya masih halus. Aqu mulai menyelipkan tanganku kesela CD bagian pantanya, aqu mulai meraba halusnya pantat si Murni, ketika pantatnya ku elus,

    si Murni malah semakin menekan gesekan kemaluannya ke kemaluanku, aqu yakin “G-spot” si Murni disekitar pantatnya, kemudian elusan dipantat si Murni ku coba rubah dgn pijitan-pijitan ujung jari ku, ternyata si Murni semakin terangsang semakin mengesek agak cepat….dan oh….oh….oh….mas….aqu mau keluar mas…….mendengar rintihan si Murni, aqu bantu proses keluar nya si Murni, aqu tekan pantatnya dgn kedua tanganku agar kemaluannya semakin keras menekan kemaluanku, dan aaaaahhh…aaahhh…seeeeepp..seeeppppp…seperti kepedasan makan lombok, maaaasss…..aqu keluar mas…..ah…aaaahhh….si Murni seperti setengah menangis, terasa dikemaluanku kemaluannya berdenyut-denyut beberapa kali, sementara dia menekan susu kirinya ke dadaqu, dia terus merintih…mendesah….kemudian denyutan kemaluannya terasa lagi, nyut..nyuut…nyut…
    wah si Murni mengalami orgasme panjang nih…pikir ku.

    Kemudian sejenak si Murni merebahkan tubuhnya di atas tubuhku, sekitar kira-kira belum semenit, dia mulai menekan-nekan-kan lagi kemaluannya ke kemaluan ku kebetulan kemaluanku masih keras, dia mulai mendesah lagi. Seeeeppp….. seeeppp….. seperti orang kepedasan.
    Ni, nanti dilihat simBok, kekamar aja yuukkk….ajak ku. Ah tak mas, simBok sudah tidur, lagian ini bayi kalau bangun gimana….? Jawab si Murni.
    Ya…sudah buka saja celanamu Ni….. perintahku.
    Jangan mas….gini aja ya….sementara di selipkan kemaluanku kesela CDnya, dan si Murni masih berposisi di atas ku.

    Ketika kemaluanku mulai menyusup disela CD dan kemaluannya, tersa lendir hangat dan licin diujung kemaluanku, dia mulai menggoygkan pinggulnya dan gesekan belahan kemaluan yg hangat dan licin mulai merangsang kemaluan ku, aqu merasakan betapa enaknya kemaluan si Murni, tapi disisi kemaluanku terasa agak sakit kena sisi CD nya si Murni, aduh Ni, CDmu sakit nih….

    Kemudian dia melepas celana kulotnya dan agak menarik CDnya ke bawah, sedangkan aqu mulai melepas celana pendek dan CDku maka kemaluanku mulai nyaman banget, apalagi dia mengambil posisi seperti kodok yg mau loncat, dia mulai lagi menggoygkan pinggulnya perlahan kekiri kekanan..tangan ku mencengkram buah pantatnya dan sesekali kutekan sehingga kemaluanku terasa berada dimuka gawang, kudorong-dorongkan pinggulku naik turun sementara si Murni mengoyg kiri-kanan, variasi goygan semacam ini telah menciptakan rasa geli yg berbeda dgn rasa kalau bersetubuh biasa, kemaluan ku semakin keras, kemaluan si Murni terasa semakin basah kuyup, namun basah kuyup yg membuat rasa geli dikemaluanku semakin nikmat,

    Murni terus bergerak sementara ke dua susunya semakin terasa menggiling dadaqu, kenyalnya hangatnya terasa sekali karena T-shirt ku aqu angkat ke leher dan blusnya si Murnipun sudah terangkat sehingga kedua susunya terasa nempel langsung dikulit dadaqu, dan tangan si Murni yg sedang menahan tubuhnya dilantai kemudian berubah memeluk tubuhku, sehingga susunya semakin menekan di dadaqu, gerakan pinggulnya semakin lembut seolah memposisikan titik-titik tertentu dari kemaluannya di kemaluanku, kelihatannya si Murni berusaha agar kelentitnya tergesek oleh ujung kemaluanku. Dia begitu aktif mencari titik-titik kenikmatan dikemaluannya. Kemudian aqu mulai menekan nekan ujung kemaluanku ketika terasa jika sudah berada aMbang lubang nikmat, aqu tak tahan lagi, ingin sekali aqu menancapkan kemaluanku ke kemaluannya. Ni…kamu dibawah Ni…. Pinta ku.
    Jangan dulu mas, biar lama nikmatnya, soalnya kalau mas di atas pasti mas cepet keluar. Jawabnya dgn kata terputus-putus karena napas si Murni seperti orang yg sedang aerobic.

    Ya…tapi masukan dong Ni. Aqu sudah gak sabar nih….
    Iya…iya…tapi pelan-pelan ya mas….biar terasa nikmat. jawab si Murni.
    Kemudian si Murni menghentikan gerakan pinggulnya. Dan memposisikan ujung kemaluanku tepat dilubang kemaluan yg licin dan hangat. Dia mulai menekan pinggulnya ke bawah, dan kemaluanku pun perlahan mulai menyusup, perlahan banget si Murni menarik lagi pinggulnya keatas, aqu merasakan gesekan lubang kemaluan yg halus, licin dan lembut, dia menekan lagi, dan kira-kira sekitar 5 cm kemaluanku masuk, dia tarik lagi pinggunya keatas, aqu mulai penasaran karena cara seperti ini menimbulkan kenikmatan yg khas banget, gregel-gregel dinding kemaluan si Murni begitu terasa menggelitik karena gerakan perlahan seolah-olah kemaluanku meraba-raba tiap mili dinding lubang kemaluan si Murni, aqupun semakin menikmatinya.

    Kemudian desahan demi desahan terus keluar dari mulut si Murni, dan……ah…aaaahhh….. pelan-pelan si Murni menekan pinggulnya hingga kemaluanku masuk seluruhnya, kemudian dia tarik lagi pelan-pelan…ditekan lagi…..blessss…lagi kemaluanku masuk, begitu terus berulang-ulang hingga sekitar 15 menit, ah… begitu lembutnya permainan si Murni, sesekali terasa olehku denyutan-denyutan halus didalam kemaluan si Murni yg terasa seolah menjepit-jepit ujung kemaluan ku. Kemudian si Murni memasukan lagi kemaluanku dgn menekan pinggulnya, dia tak lagi menarik pinggulnya keatas, tapi dia tekan terus agak lama sehingga begitu dalamnya kemaluanku tertanam didalam kemaluan hangat si Murni, kemudian denyutan-denyutan kemaluannya…aw..terasa begitu nikmat, cenut-cenut….kemudian ada denyutan panjang yg rasanya begitu menjepit ujung kemaluan ku. Ah..mungkin ini yg disebut empot-empot madura dalam pikirku.
    Gaya ML seperti ini terus belangsung hingga kurang lebih ¼ jam, aqu benar-benar merasakan nikmat yg baru kali ini kurasakan dibanding dgn kenikmatan saat ML dgn pacarku.

    Diujung lubang kemaluanku mulai terasa geli sekali seperti hendak keluar sperma, sementara si Murni terus mengayuh pinggulnya perlahan dan tangan kirinya menarik susunya kearah mulut ku, lalu kuisap-isap pelan hingga isapan kuat, si Murni mulai tak dapat mengkontrol gerakannya, dia menggoyg semakin cepat…cepat lagi dan akhirnya jeritan kenikmatan si Murni muncul lagi, dia mencapai orgasme lagi karena terasa oleh kemaluanku jepitan-jepitan kemaluan dan denyutan-denyutannya yg tak beraturan. Dia mendesah dan menggigit dadaqu, dia orgasme panjang. Dan saat kemaluanku dijepit-jepit oleh kemaluan orgasmenya si Murni, aqupun gak tahan, geli sekali dikemaluan ku, sekujur tubuhku terasa geli linu, merinding dan ah…rasanya nikmat sekali, aqu berusaha terus menggerakan pinggulku keatas dan kebawah agar kemaluanku tetap menggesek kemaluan si Murni yg sedang orgasme dan berdenyut-denyut itu,

    Murni pun sadar kalau aqu mau keluar maka dia langsung mengisap punting susuku dan memainkan ujung lidahnya di punting susuku maka kemaluanku semakin terasa geli sekali dan terasa gatal yg teramat sangat diujungnya seolah ingin digaruk terus oleh bagian terdalam kemaluan si Murni, dia semakin aktif mengisap dan memainkan lidahnya di punting susuku dan aqu terus menaik turunkan pinggulku akhirnya aqu pun crot-crot-crot spermaqu muncrat didalam kemaluan si Murni, tanpa sadar si Murni mengaduh keenakan, aduuuuhh…mas…hangat sekali……rintih si Murni, dan aqu merasakn enaknya ketika pertama crot…kemaluan si Murni menjepit, crot kedua kemaluan si Murni berdenyut, dan ketika aqu menekan kemaluan hingga maksimal maka disitulah kenikmatan puncaknya dan tak sadar aqu menarik pinggul si Murni agar kemaluanku menancap semakin dalam dan crot yg terakhir membuat tubuhku bergetar-getar sepeti kejang-kejang, dan si Murni yg sedang orgasme aqu teMbak dgn semprotan spermaqu, maka disinilah impian kenikmatan yg didaMbakan semua wMurnita, hingga selesai proses semprotan spermaqu, kemaluan si Murni masih terus berdenyut-denyut dan terdengar suara si Murni seperti orang menagis, dia benar-benar merasakan orgasme yg luar biasa, begitu juga aqu.

  • Cerita Seks Desahan Kenikmatan Cewek bohay Di Hotel

    Cerita Seks Desahan Kenikmatan Cewek bohay Di Hotel


    1506 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Desahan Kenikmatan Cewek bohay Di Hotel ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – tok tok tok aku membuka pintu kamar dan mendapati sesosok cewek ABG berseragam putih abu-abu dengan memakai helm pink. Yah dia adalah Novita, bertubuh sangat sempurna melebihi usianya. Berkulit putih, berwajah cantik khas wanita Sunda, tinggi 170an dan bodinya sangat yahuuuud.

    Maklum Novita suka dance dan mahir tari jaipong yang otomatis membentuk tubuhnya menjadi singset dengan pantat yang sintal, semok, montok dan suka nungging. Cerita Dewasa Bergambar Tanpa Malu dia masuk dan sama sekali tidak terkejut dengan keadaanku yang hanya memakai CD Gtman saja. Ternyata dia bispak bisyar dan itu dia lakukan untuk membiayai sekolahnya karena disini dia ikut pamannya dan tidak pernah dikirimi uang oleh ortunya.

    ‘aku harus memanggil bapak, Om atau Mas? Tanya Novita si bisyar membuka obrolan
    “Mas aja biar mesra! Jawabku
    ‘aku mandi dulu ya Mas?? Katanya sambil melepaskan seragam SMAnya.
    Oooooohhhh indahnya tubuh Novita, kulitnya mulus tanpa cela, payudaranya membulat sempurna dan Ooo eeemmmm. Geeeee belahan pantatnya seperti buah apel australia. Aku sampai menelan ludah mengagumi keseksianya, penisku mengeras dan nafasku memburu ingin segera menikmati tubuhnya. Novita masuk ke kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan semprotan shower tanpa menutup pintu.

    Layaknya sebuah pertunjukan striptease, Novita si bisyar melenggak-lenggok menari sambil memainkan shower bagaikan sebuah mik. Aku sudah tidak tahan dan langsung membuang handuk serta CD yang sebenarnya baru aku kenakan saat membuka pintu. Aku menghampirinya dan langsung memeluk tubuh basahnya.
    ‘gak kuat ya Mas?? Katanya memanja
    “kamu nakal Ya, mempermainkan aku? Tanyaku
    ‘gantian dong, kemarin Mas ngerjain aku lari sampai lemes! Jawabnya
    “Oooo ingin membalas ya? Kataku sambil mencubit putingnya yang mengacung
    Kami langsung berpelukan erat dan beradu bibir dengan hot sambil meraba menjelajahi tubuh halusnya, Cerita Dewasa Bergambar sangat nikmat dan busa sabun cair membuat suasana semakin mesra. Membuat elusanku semakin lembut, licin dan nyaman.

    Aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh.pantatnya menggeliat menggelitik penisku membalas perlaakuanku yang terus-terusan meremas dan memainkan payudara bulatnya. Ooooooooohhhhhhhhh.. aku tidak kuat jika harus terus bercumbu, apalagi staminaku sudah sempat terkuras oleh Cristine dan Melly. Buru-buru aku menggendong tubuhnya dan melemparnya keatas kasur serta langsung menindihnya.

    ‘aaaaahhhh…Mas jorok, Novita kan masih penuh busa sabun?? Protesnya
    “udah biarin aja…ntar juga dibersihkan orang hotel! Jawabku
    Aku melumat habis kedua payudaranya, meremas dan terus memilin putingnya yang merah mengacung. Novita terus melenguh dan memejamkan mata menikmati setiap detik cumbuanku. Kebawah aku terus mencium dan menjilat lembut kulitnya, menyusuri perut hingga ke selangkanganya.
    Jembutnya begitu lembut, tidak terlalu keriting bahkan hampir lurus… aku tergoda sekali dan melahapnya. Aku cium bibir vaginanya sambil menggigit mesra dengan bibirku.

    Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh….Novita menjambak rambutku sambil merintih lirih.
    ‘geli Mas…jangan begitu aku maluuuuuuu….uuuuuhhhhhhh! rengeknya
    “haemmmm..haemmmmmm…tapi enak kan?! Jawabku sambil sengaja menggigitnya agak kuat dan memasukkan ujung jari telunjukku kedalam memeknya.
    AAAAAAAAUUUUW…AH..AH..AH…UUUUUUUUUUUUUUUUUHHHH HHHH…. gumamnya sambil membelai rambutku. Tidak ada amis atau asin di Vaginanya, sangat bersih dan terawat semakin terasa lezat dan memikat. Aku mulai memaju mundurkan jariku, mengocoknya dan menggelitik ruang di Vaginanya dengan memutar-mutar jariku.

    Cerita Seks Desahan Cewek bohay ‘aaaaaaaaaaaahhh…Mas…buruan masukin aja! pintanya
    “bentar lagi ya?? Jawabku
    Aku mempercepat kocokanku dan semakin dalam, terus hingga jariku tidak tersisa. Mendadak gerakan tubuhnya menjadi liar dan binal, pantatnya naik turun dengan kepala mendongak keatas serta kaki menendang-nendang tubuhku. Aku tetap mengocoknya, terus dan teruuuuuuuuuuuuuuuss hingga muncratlah lendir orgasmenya ke bibirku.
    Hemmmmm… Novita si bisyar bergumam dan terengah dengan tubuh yang semakin basah, basah oleh air dan bercampur dengan keringat. Tak ingin kehilangan momen, aku langsung membuka paahanya lebar-lebar, mengganjal pantatnya dengan bantal kemudian langsung menyerangnya dengan penisku.
    AAAAAAAAAAAAAAAUUUUUUUUWWWWWWW…
    OOOOOOOOOOOOOOOOO HHHHH….
    BLESSSSSSSSSSSS…BLES…
    BLESSSSSSSSSSSSSS…
    BLESS SSSSSS…

    penisku melengkung memasuki memeknya, menandakan memeknya masih sempit dan butuh dorongan ekstra untuk menerobosnya. Maju…munduuuurrr…majuuuuuuuu…mundur berulang kali dan semakin cepat. Kedua bola kenyal di dadanya berayun naik turun dengan indahnya, menggoda aku untuk meremasnya. Aku kunci posisi pahanya dengan kakiku dan aku arahkan kedua tanganku untuk menjamah dan memerah susunya. Aku remas kuat sekalian untuk berbegangan….
    AAAAAAAHHH… OOOHHH.. OOH.. OOOHHH.. OOOOHHH… AAAAAH H..AH..AH…AH….AH…
    “mmmmm… enak banget goyanganmu Mas! Pujinya sambil meringis dan mendesis
    “aku mau kok sering-sering memuaskan kamu! Rayuku
    “kenapa gak dari dulu, aku kan sudah lulus!! Jawabnya Fortunebet99

    “lebih enak kalau kamu bukan muridku, bisa bebas! Jawabku
    Aku menggenjot goyanganku, semakin keras mendorong maju hingga membuat pantatnya terangkat dan melengkung dibagian perut. Sangat dalam… memek Novita si bisyar lebih dalam daripada memeknya Melly, sangat nikmat menelan penisku hingga tanpa sisa.
    UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUHHHH… cruuuuuuuuuuuuuuttt. ..crut…memek Novita menyemburkan lava hangat yang membuat memeknya terasa semakin licin dan nikmat.
    ‘Maaaaaaaaaaaaasssssssssss…aku diatas doooooooong! Rengeknya

    “iya…bentar lagi! Jawabku
    Aku benamkan semakin dalam, terus naik-turun dan aaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh…. palkonku berdenyut kencang seakan mau menyemprotkan sperma. Buru-buru aku kembali mengatur tempo seranganku, sejenak berhenti dengan alasan memberinya kesempatan berposisi WOT.
    Hemmmmmmmmmm…gumam Novita saat mulai menelan penisku dengan memeknya. dengan tangan bertumpu di dadaku, Novita langsung menggoyangkan pantatnya dengan cepat. Memutar ke kiri dengan cepat, seperti goyangan ngebor Inul… sangat ahli memutar pantat, pujiku dalam hati. Jujur aku belum pernah merasakan goyangan ngebor yang secepat goyanganya. Aku sangat terangsang, merasa geli sekali dan cenut-ceut di palkonku. Spontan aku memencet putingnya dan menariknya….
    AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHH…ADUUUUUUUUUUUUUUHHH… sakit Mas! Teriaknya
    “sori Ning…aku reflek!! Jawabku

    Novita tahu bahwa aku tidak tahan diperlakukan demikian, setelah mengatur posisi Novita kembali bergoyang cepat tetapi dengan gerakan naik-turun. Ah..ah..ah..ah…desahnya penuh semangat! Cerita Dewasa Bergambar Kembali kami bergulat dengan goyangan yang berimbang, terus dan teruuuuuuuuusss…. hingga lima belas menit kemudian, palkonku kembali berkedut kencang dan tak kuasa menahan nikmat yang teramat sangat.
    CROT…CROOOOTTTTTTTT…
    CROOOOOOOOOOOTTTTTTTTTTTT. ……..
    AHHHHHHHHHHHHHHHH…

    “uuuuuuuuuuuuuhhh…nikmat sekali goyanganmu! Pujiku
    ‘mmmmmm…kok gak bilang-bilang sih Mas… kok disemprotin di dalam! Jawabnya
    “aku gak kuat Ning,…maaf! jawabku
    “berdoa aja supaya aku tidak hamil…” jawabnya centil sambil mencubit hidungku.
    Tubuh Novita ambruk menindihku, nafasnya terengah dengan detak jantung yang berdetak kencang. Kami berbincang mesra sambil saling berpelukan. Mendadak Novita terperanjat begitu melihat jam sudah menunjukkan angka 16:20 Wib. Buru-buru dia mencuci muka, memakai seragamnya dan berpamitan pulang karena tidak mau dimarahi ibunya yang cerewet. Aku tidak sempat mengucapkan terima kasih atau apalah…

    Malam itu Elvine tidak datang menemuiku di hotel, membuatku menunggu dan semalaman tanpa kegiatan. Aku tidak tahu mengapa, tetapi aku sangat kecewa dan geregetan. Di sekolah diapun tidak ada, saat aku tanya pada Melly dan yang lainya mereka kompak menjawab tidak tahu. Sialan aku dikerjain sama elvine. Gumamku dalam hati!! Disiang harinya, saat hampir semua guru dan murid sudah pulang tiba-tiba Elvine menghampiriku di ruang guru.

    Dia memintaa maaf karena semalam tidak bisa datang dan baru bisa menemuiku siang ini karena mendadak harus kerumah neneknya yang sedang sakit keras. Dan dia memohon untuk memberikan nilainya dulu serta berjanji akan menggantinya dilain waktu. Cerita Dewasa Bergambar Karena tidak tega aku mengiyakan saja karena kebetulan staminaku sedang loyo kecapean menunggu!
    Pengalamanku ini hanya sebuah awal yang membuat kehidupanku berubah total, terutama dalam bidang sex dan cewek bisyar.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Sekali Mendayung Dua Memek Kudapatkan

    Cerita Seks Sekali Mendayung Dua Memek Kudapatkan


    1289 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Sekali Mendayung Dua Memek Kudapatkan ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Saya menceritakan bagaimana saya diperkenalkan kepada kenikmatan senggama pada waktu saya masih berumur 13 tahun oleh Maya, seorang wanita tetangga kami yang telah berumur jauh lebih tua. Saya dibesarkan didalam keluarga yang sangat taat dalam agama.

    Saya sebelumnya belum pernah terekspos terhadap hubungan laki-laki dan perempuan. Pengetahuan saya mengenai hal-hal persetubuhan hanyalah sebatas apa yang saya baca didalam cerita-cerita porno ketikan yang beredar di sekolah ketika saya duduk di bangku SMP.

    Pada masa itu belum banyak kesempatan bagi anak lelaki seperti saya walaupun melihat tubuh wanita bugil sekalipun. Anak-anak lelaki masa ini mungkin susah membayangkan bahwa anak seperti saya cukup melihat gambar-gambar di buku mode-blad punya kakak saya seperti Lana Lobell, dimana terdapat gambar- gambar bintang film seperti Ginger Roberts, Jayne Mansfield, yang memperagakan pakaian dalam, ini saja sudah cukup membuat kita terangsang dan melakukan masturbasi beberapa kali.

    Bisalah dibayangkan bagaimana menggebu-gebunya gairah dan nafsu saya ketika diberi kesempatan untuk secara nyata bukan saja hanya bisa melihat tubuh bugil wanita seperti Maya, tetapi bisa mengalami kenikmatan bersanggama dengan wanita sungguhan, tanpa memperdulikan apakah wanita itu jauh lebih tua.

    Dengan hanya memandang tubuh Maya yang begitu mulus dan putih saja sucah cukup sebetulnya untuk menjadi bahan imajinasi saya untuk bermasturbasi, apalagi dengan secara nyata- nyata bisa merasakan hangatnya dan mulusnya tubuhnya. Apalagi betul-betul melihat kemaluannya yang mulus tanpa jembut. Situs IDN Poker Online

    Bisa mencium dan mengendus bau kemaluannya yang begitu menggairahkan yang kadang- kadang masih berbau sedikit amis kencing perempuan dan yang paling hebat lagi buat saya adalah bisanya saya menjilat dan mengemut kemaluannya dan kelentitnya yang seharusnyalah masih merupakan buah larangan yang penuh rahasia buat saya. Mungkin pengalaman dini inilah yang membuat saya menjadi sangat menikmati apa yang disebut cunnilingus, atau mempermainkan kemaluan wanita dengan mulut.

    Sampai sekarang pun saya sangat menikmati mempermainkan kemaluan wanita, mulai dari memandang, lalu mencium aroma khasnya, lalu mempermainkan dan menggigit bibir luarnya (labia majora), lalu melumati bagian dalamnya dengan lidah saya, lalu mengemut clitorisnya sampai si wanita minta-minta ampun kewalahan.

    Yang terakhir barulah saya memasukkan batang kemaluan saya kedalam liang sanggamanya yang sudah banjir. Setelah kesempatan saya dan Maya untuk bermain cinta (saya tidak tahu apakah itu bisa disebut bermain cinta) yang pertama kali itu, maka kami menjadi semakin berani dan Maya dengan bebasnya akan datang kerumah saya hampir setiap hari, paling sedikit 3 kali seminggu.

    Apabila dia datang, dia akan langsung masuk kedalam kamar tidur saya, dan tidak lama kemudian sayapun segera menyusul. Biasanya dia selalu mengenakan daster yang longgar yang bisa ditanggalkan dengan sangat gampang, hanya tarik saja keatas melalui kepalanya, dan biasanya dia duduk dipinggiran tempat tidur saya.

    Saya biasanya langsung menerkam payudaranya yang sudah agak kendor tetapi sangat bersih dan mulus. Pentilnya dilingkari bundaran yang kemerah-merahan dan pentilnya sendiri agak besar menurut penilaian saya. Maya sangat suka apabila saya mengemut pentil susunya yang menjadi tegang dan memerah, dan bisa dipastikan bahwa kemaluannya segera menjadi becek apabila saya sudah mulai ngenyot-ngenyot pentilnya.

    Mungkin saking tegangnya saya didalam melakukan sesuatu yang terlarang, pada permulaannya kami mulai bersanggama, saya sangat cepat sekali mencapai klimaks. Untunglah Maya selalu menyuruh saya untuk menjilat-jilat dan menyedot- nyedot kemaluannya lebih dulu sehingga biasanya dia sudah orgasme duluan sampai dua atau tiga kali sebelum saya memasukkan penis saya kedalam liang peranakannya, dan setelah saya pompa hanya beberapa kali saja maka saya seringkali langsung menyemprotkan mani saya kedalam vaginanya.

    Barulah untuk ronde kedua saya bisa menahan lebih lama untuk tidak ejakulasi dan Maya bisa menyusul dengan orgasmenya sehingga saya bisa merasakan empot-empotan vaginanya yang seakan-akan menyedot penis saya lebih dalam kedalam sorga dunia. Maya juga sangat doyan mengemut-ngemut penis saya yang masih belum bertumbuh secara maksimum.

    Saya tidak disunat dan Maya sangat sering menggoda saya dengan menertawakan “kulup” saya, dan setelah beberapa minggu Maya kemudian berhasil menarik seluruh kulit kulup saya sehingga topi baja saya bisa muncul seluruhnya. Saya masih ingat bagaimana dia berusaha menarik-narik atau mengupas kulup saya sampai terasa sakit, lalu dia akan mengobatinya dengan mengemutnya dengan lembut sampai sakitnya hilang. Agen Judi Hoki Banget

    Setelah itu dia seperti memperolah permainan baru dengan mempermainkan lidahnya disekeliling leher penis saya sampai saya merasa begitu kegelian dan kadang- kadang sampai saya tidak kuat menahannya dan mani saya tumpah dan muncrat ke hidung dan matanya. Kadang-kadang Maya juga minta “main” walaupun dia sedang mens.

    Walaupun dia berusaha mencuci vaginanya lebih dulu, saya tidak pernah mau mencium vaginanya karena saya perhatikan bau-nya tidak menyenangkan. Paling-paling saya hanya memasukkan penis saja kedalam vaginanya yang terasa banjir dan becek karena darah mensnya. Terus terang, saya tidak begitu menikmatinya dan biasanya saya cepat sekali ejakulasi.

    Apabila saya mencabut kemaluan saya dari vagina Maya, saya bisa melihat cairan darah mensnya yang bercampur dengan mani saya. Kadang- kadang saya merasa jijik melihatnya. Satu hari, kami sedang asyik- asyiknya menikmati sanggama, dimana kami berdua sedang telanjang bugil dan Maya sedang berada didalam posisi diatas menunggangi saya. Dia menaruh tiga buah bantal untuk menopang kepala saya sehingga saya bisa mengisap- isap payudaranya sementara dia menggilas kemaluan saya dengan dengan kemaluannya.

    Pinggulnya naik turun dengan irama yang teratur. Kami rileks saja karena sudah begitu seringnya kami bersanggama. Dan pasangan suami isteri yang tadinya menyewa kamar dikamar sebelah, sudah pindah kerumah kontrakan mereka yang baru. Saya sudah ejakulasi sekali dan air mani saya sudah bercampur dengan jus dari kemaluannya yang selalu membanjir.

    Lalu tiba-tiba, pada saat dia mengalami klimaks dan dia mengerang- erang sambil menekan saya dengan pinggulnya, anak perempuannya yang bernama Efi ternyata sedang berdiri dipintu kamar tidur saya dan berkata, “Ibu main kancitan, iya..?” (kancitan = ngentot, bahasa Palembang) Saya sangat kaget dan tidak tahu harus berbuat bagaimana tetapi karena sedang dipuncak klimaksnya, Maya diam saja terlentang diatas tubuh saya.

    Saya melirik dan melihat Efi datang mendekat ketempat tidur, matanya tertuju kebagian tubuh kami dimana penis saya sedang bersatu dengan dengan kemaluan ibunya. Lalu dia duduk di pinggiran tempat tidur dengan mata melotot. “Hayo, ibu main kancitan,” katanya lagi. Lalu pelan-pelan Maya menggulingkan tubuhnya dan berbaring disamping saya tanpa berusaha menutupi kebugilannya. Saya mengambil satu bantal dan menutupi perut dan kemaluan saya .

    “Efi, Efi. Kamu ngapain sih disini?” kata Maya lemas. “Efi pulang sekolah agak pagi dan Efi cari-cari Ibu dirumah, tahunya lagi kancitan sama Bang Johan,” kata Efi tanpa melepaskan matanya dari arah kemaluan saya. Saya merasa sangat malu tetapi juga heran melihat Maya tenang-tenang saja.

    “Efi juga mau kancitan,” kata Efi tiba-tiba. “E-eh, Efi masih kecil..” kata ibunya sambil berusaha duduk dan mulai mengenakan dasternya. “Efi mau kancitan, kalau nggak nanti Efi bilangin Abah.” “Jangan Efi, jangan bilangin Abah.., kata Maya membujuk. “Efi mau kancitan,” Efi membandel.

    “Kalo nggak nanti Efi bilangin Abah..” “Iya udah, diam. Sini, biar Johan ngancitin Efi.” Maya berkata. Saya hampir tidak percaya akan apa yang saya dengar. Jantung saya berdegup-degup seperti alu menumbuk. Saya sudah sering melihat Efi bermain-main di pekarangan rumahnya dan menurut saya dia hanyalah seorang anak yang masih begitu kecil.

    Dari mana dia mengerti tentang “main kancitan” segala? Maya mengambil bantal yang sedang menutupi kemaluan saya dan tangannya mengelus- ngelus penis saya yang masih basah dan sudah mulai berdiri kembali. “Sini, biar Efi lihat.” Maya mengupas kulit kulup saya untuk menunjukkan kepala penis saya kepada Efi. Efi datang mendekat dan tangannya ikut meremas- remas penis saya.

    Aduh maak, saya berteriak dalam hati. Bagaimana ini kejadiannya? Tetapi saya diam saja karena betul-betul bingung dan tidak tahu harus melakukan apa. Tempat tidur saya cukup besar dan Maya kemudian menyutuh Efi untuk membuka baju sekolahnya dan telentang di tempat tidur didekat saya.

    Saya duduk dikasur dan melihat tubuh Efi yang masih begitu remaja. Payudaranya masih belum berbentuk, hampir rata tetapi sudah agak membenjol. Putingnya masih belum keluar, malahan sepertinya masuk kedalam. Maya kemudian merosot celana dalam Efi dan saya melihat kemaluan Efi yang sangat mulus, seperti kemaluan ibunya.

    Belum ada bibir luar, hanya garis lurus saja, dan diantara garis lurus itu saya melihat itilnya yang seperti mengintip dari sela-sela garis kemaluannya. Efi merapatkan pahanya dan matanya menatap kearah ibunya seperti menunggu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Saya mengelus-elus bukit venus Efi yang agak menggembung lalu saya coba merenggangkan pahanya.

    Dengan agak enggan, Efi menurut, dan saya berlutut di antara kedua pahanya dan membungkuk untuk mencium selangkangan Efi. “Ibu, Efi malu ah..” kata Efi sambil berusaha menutup kemaluannya dengan kedua tangannya. “Ayo, Efi mau kancitan, ndak?” kata Maya. Saya mengendus kemaluan Efi dan baunya sangat tajam. Situs IDN Poker Online

    “Uh, mambu pesing.” Saya berkata dengan agak jijik. Saya juga melihat adanya “keju” yang keputih-putihan diantara celah-celah bibir kemaluan Efi. “Tunggu sebentar,” kata Maya yang lalu pergi keluar kamar tidur. Saya menunggu sambil mempermainkan bibir kemaluan Efi dengan jari-jari saya. Efi mulai membuka pahanya makin lebar. Sebentar kemudian Maya datang membawa satu baskom air dan satu handuk kecil.

    Dia pun mulai mencuci kemaluan Efi dengan handuk kecil itu dan saya perhatikan kemaluan Efi mulai memerah karena digosok-gosok Maya dengan handuk tadi.
    Setelah selesai, saya kembali membongkok untuk mencium kemaluan Efi. Baunya tidak lagi setajam sebelumnya dan sayapun menghirup aroma kemaluan Efi yang hanya berbau amis sedikit saja.

    Saya mulai membuka celah-celah kemaluannya dengan menggunakan lidah saya dan Efi-pun merenggangkan pahanya semakin lebar. Saya sekarang bisa melihat bagian dalam kemaluannya dengan sangat jelas. Bagian samping kemaluan Efi kelihatan sangat lembut ketika saya membuka belahan bibirnya dengan jari- jari saya, kelihatanlah bagian dalamnya yang sangat merah.

    Saya isap-isap kemaluannya dan terasa agak asin dan ketika saya mempermainkan kelentitnya dengan ujung lidah saya, Efi menggeliat- geliat sambil mengerang, “Ibu, aduuh geli, ibuu.., geli nian ibuu..” Saya kemudian bangkit dan mengarahkan kepala penis saya kearah belahan bibir kemaluan Efi dan tanpa melihat kemana masuknya, saya dorong pelan- pelan.

    “Aduh, sakit bu..,” Efi hampir menjerit. “Johan, pelan-pelan masuknya.” Kata Maya sambil mengelus-elus bukit Efi. Saya coba lagi mendorong, dan Efi menggigit bibirnya kesakitan. “Sakit, ibu.” Maya bangkit kembali dan berkata,”Johan tunggu sebentar,” lalu dia pergi keluar dari kamar.

    Saya tidak tahu kemana Maya perginya dan sambil menunggu dia kembali sayapun berlutut didepan kemaluan Efi dan sambil memegang batang penis, saya mempermainkan kepalanya di clitoris Efi. Efi memegang kedua tangan saya erat-erat dengan kedua tangannya dan saya mulai lagi mendorong. Saya merasa kepala penis saya sudah mulai masuk tetapi rasanya sangat sempit.

    Saya sudah begitu terbiasa dengan lobang kemaluan Maya yang longgar dan penis saya tidak pernah merasa kesulitan untuk masuk dengan mudah. Tetapi liang vagina Efi yang masih kecil itu terasa sangat ketat. Tiba-tiba Efi mendorong tubuh saya mundur sambil berteriak, “Aduuh..!” Rupanya tanpa saya sadari, saya sudah mendorong lebih dalam lagi dan Efi masih tetap kesakitan.

    Sebentar lagi Maya datang dan dia memegang satu cangkir kecil yang berisi minyak kelapa. Dia mengolesi kepala penis saya dengan minyak itu dan kemudian dia juga melumasi kemaluan Efi. Kemudian dia memegang batang kemaluan saya dan menuntunnya pelan-pelan untuk memasuki liang vagina Efi. Terasa licin memang dan saya-pun bisa masuk sedikit demi sedikit. Efi meremas tangan saya sambil menggigit bibir, apakah karena menahan sakit atau merasakan enak, saya tidak tahu pasti.

    Saya melihat Efi menitikkan air mata tetapi saya meneruskan memasukkan batang penis saya pelan-pelan. “Cabut dulu,” kata Maya tiba- tiba. Saya menarik penis saya keluar dari lobang kemaluan Efi. Saya bisa melihat lobangnya yang kecil dan merah seperti menganga.

    Maya kembali melumasi penis saya dan kemaluan Efi dengan minyak kelapa, lalu menuntun penis saya lagi untuk masuk kedalam lobang Efi yang sedang menunggu. Saya dorong lagi dengan hati-hati, sampai semuanya terbenam didalam Efi. Aduh nikmatnya, karena lobang Efi betul-betul sangat hangat dan ketat, dan saya tidak bisa menahannya lalu saya tekan dalam-dalam dan air manikupun tumpah didalam liang kemaluan Efi.

    Efi yang masih kecil. Saya juga sebetulnya masih dibawah umur, tetapi pada saat itu kami berdua sedang merasakan bersanggama dengan disaksikan Maya, ibunya sendiri. Efi belum tahu bagaimana caranya mengimbangi gerakan bersanggama dengan baik, dan dia diam saja menerima tumpahan air mani saya. Saya juga tidak melihat reaksi dari Efi yang menunjukkan apakah dia menikmatinya atau tidak. Saya merebahkan tubuh saya diatas tubuh Efi yang masih kurus dan kecil itu. Dia diam saja.

    Setelah beberapa menit, saya berguling kesamping dan merebahkan diri disamping Efi. Saya merasa sangat terkuras dan lemas. Tetapi rupanya Maya sudah terangsang lagi setelah melihat saya menyetubuhi anaknya. Diapun menaiki wajah saya dan mendudukinya dan menggilingnya dengan vaginanya yang basah, dan didalam kami di posisi 69 itu diapun mengisap-ngisap penis saya yang sudah mulai lemas sehingga penis saya itu mulai menegang kembali.

    Wajah saya begitu dekat dengan anusnya dan saya bisa mencium sedikit bau anus yang baru cebok dan entah kenapa itu membuat saya sangat bergairah. Nafsu kami memang begitu menggebu-gebu, dan saya sedot dan jilat kemaluan Maya sepuas-puasnya, sementara Efi menonton kami berdua tanpa mengucapkan sepatah katapun. Saya sudah mengenal kebiasaan Maya dimana dia sering kentut kalau
    betul-betul sedang klimaks berat, dan saat itupun Maya kentut beberapa kali diatas wajah saya. Saya sempat melihat lobang anusnya ber- getar ketika dia kentut, dan sayapun melepaskan semburan air mani saya yang ketiga kalinya hari itu didalam mulut Maya. “Alangkah lemaknyoo..!” saya berteriak dalam hati. “Ugh, ibu kentut,” kata Efi tetapi Maya hanya bisa mengeluarkan suara seperti seseorang yang sedang dicekik lehernya.

    Hanya sekali itu saja saya pernah menyetubuhi Efi. Ternyata dia masih belum cukup dewasa untuk mengetahui nikmatnya bersanggama. Dia masih anak kecil, dan pikirannya sebetulnya belum sampai kepada hal-hal seperti itu. Tetapi saya dan Maya terus menikmati indahnya permainan bersanggama sampai dua atau tiga kali seminggu.

    Saya masih ingat bagaimana saya selalu merasa sangat lapar setelah setiap kali kami selesai bersanggama. Tadinya saya belum mengerti bahwa tubuh saya menuntut banyak gizi untuk menggantikan tenaga saya yang dikuras untuk melayani Maya, tetapi saya selalu saya merasa ingin makan telur banyak-banyak.

    Saya sangat beruntung karena kami kebetulan memelihara beberapa puluh ekor ayam, dan setiap pagi saya selalu menenggak 4 sampai 6 butir telur mentah. Saya juga memperhatikan dalam tempo setahun itu penis saya menjadi semakin besar dan bulu jembut saya mulai menjadi agak kasar.

    Saya tidak tahu apakah penis saya cukup besar dibandingkan suami Maya ataupun lelaki lain. Yang saya tahu adalah bahwa saya sangat puas, dan kelihatannya Maya juga cukup puas. Situs IDN Poker Online

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Sexs Selingkuh Suamiku Payah Kalo Diranjang

    Cerita Sexs Selingkuh Suamiku Payah Kalo Diranjang


    1701 views

    Cerita Sexs – Suatu saat ketika suamiku akan mendapatkan tugas kantornya selama dua bulan,
    malam sebelumnya kita saling berdebat, aku tetap ingin ikut karena dua bulan bukan
    waktu yang singkat dan supaya tetep bisa nampung maninya dalam rangka bikin
    anak. Karena kesibukannya menyiapkan kepergiannya sudah tiga minggu aku tidak
    dienjot oleh suamiku. Nexiasbet

    Dia coba menenangkan aku dengan iming2 akan dibawakan
    oleh oleh dari belanda, aku tetap kecewa. Malem itu, aku dienjot oleh suamiku, tapi
    karena dia gak konsentrasi sebentar aja udah muncrat. Seperti biasa kalu udah
    muncrat dia langsung tidur. Aku memang mengharapkan kenikmatan, tapi aku tau
    bahwa suamiku payah kalo diranjang, yah akhirnya hanya menjadi menampung
    maninya saja . Pagi hari setelah suamiku berangkat ke airport , aku menyediakan
    makan pagi, kali ini hanya untuk kakak iparku saja yang diminta suamiku untuk
    menemani aku selama dia pergi. setelah siap aku memanggil kakak iparku.

    “Mas,
    sarapan mas..”. Aku memanggilnya sembari mendorong pintunya untuk melongok
    kedalam kamar, ternyata dia masih tidur dengan hanya memakai cd. Napsuku
    timbul lagi melihat pemandangan indah, tubuh yang kekar dan dadanya yang
    bidang hanya dibalut sepotong cd dimana terlihat jelas batangnya besar dan
    panjang tercetak dengan jelas di cdnya. Kayaknya batangnya dah tegang berat.
    Tanpa disadari aku menggunggam sendiri, “.. Ohh mas seandainya kau suamiku
    akan kupeluk tubuhmu yang perkasa ini..”. Walaupun suara aku lirih tetapi ternyata
    dia dapat mendengarnya, dia terbangun dan tersenyum melihatku.

    “Kenapa Sin,
    kamu gak puas ya dengan suamimu”. Aku jadi tersipu malu. “Sarapan dulu mas, ntar
    dingin”, kataku sambil keluar kamar. Lama kutunggu tapi dia gak keluar juga dari
    kamar, sementara itu napsuku makin berkobar membayangkan batangnya yang
    besar dan panjang itu. “Mas”, panggilku lagi, tapi tetap gak ada jawaban.

    Aku berdiri
    dan kembali ke kamarnya. Dia rupanya sedang telentang sambil mengusap2
    batangnya dari luar cdnya. Ketika dia melihat aku ada dipintu kamar, sengaja dia
    pelan2 menurunkan cdnya sehingga nongollah batangnya yang besar mengacung
    dengan gagahnya. Aku terbelalak ngeliat batang segede itu. “Kamu pengen
    ngerasain batangku ya Sin”, katanya terus terang. “Belum pernah ya ngerasain
    batang segede aku punya. Aku juga napsu ngeliat kamu Sin, bodi kamu
    merangsang banget deh”.

    Dia bangun dalam keadaan telanjang bulat menuju ke
    tempat aku berdiri. batangnya yang tegang berat berayun2 seirama jalannya. DIa
    segera memelukku dan menarikku ke ranjang, dirumah memang gak ada siapa2
    lagi. Dasterku segera dilepaskannya, begitu juga bra dan cdku. Dia meneguk liur
    memandangi tubuh telanjang ku yang mulus, dada yang besar dengan pentil yang
    dah mengeras dan jembiku yang lebat menutupi meqiku dibawah sana.

    Kemudian
    dia mencium serta mengulum bibirku. Aku balas memeluknya. bibirku digigitnya
    pelan pelan, bibirnya turun terus menciumi seluruh lekuk tubuhku mulai dari leher
    terus kebawah kepentilku, dikulumnya pentilku yang sudah mengeras, aku merintih
    rintih karena nikmat. Aku menekan kepalanya ke dadaku sehingga wajahnya
    terbenam di dadaku. Dia terus menjelajahi tubuhku, dijilatinya pelan dari bagian
    bawah dadaku sampe ke puser. Aku makin mendesis2, apalagi ketika jilatannya
    sampe ke meqiku yang berjembi tebal. Dia menjilati jembiku dulu sampe jembiku
    menjadi basah kuyup, pelan pelan jilatannya mulai menyusuri bibir meqiku terus ke
    klitku. Ketika lidahnya menyentuh klitku, aku terlonjak kegelian.

    Dia menahan kakiku
    dan pelan2 dikuakkannya pahaku sehingga kepalanya tepat berada diantara pahaku.
    Lidahnya menyusupi meqiku dan menjilati klitku yang makin membengkak. meqiku
    berlendir, dia menjilati lendir yang keluar. Aku gak tahan lagi, aku mengejan dengan
    suara serak, tanganku mencengkeram seprei dan kakiku menjepit kepalanya yang
    ada diselangkanganku. Aku nyampe. “Mas, nikmat banget deh, padahal belum
    dienjot ya”, kataku mendesah. Dia diam saja, dan berbaring telentang. “Kamu diatas
    ya Sin, biar masuknya dalem”, ajaknya. aku mulai mengambil posisi berjongkok
    tepat diantara batangnya yang sudah tegang berat.

    “Aku masukkin batangku ke
    meqi kamu ya Sin”, katanya sambil mengarahkan batangnya menyentuh bibir
    meqiku. Dia tidak masuk menekankan batangnya masuk ke meqiku tapi
    digesek2kan di bibir meqiku yang berlendir sehingga kepalanya yang besar itu
    basah dan mengkilap.Aku terbuai, dengan mata terpejam aku mendesah2 saking
    napsunya, “mas, masukin dong.” aku mulai menekan kepala batangnya yang sudah
    pas berada di mulut meqiku. Pelan2 batangnya menyusup kedalam meqiku, “Akh
    mas, gede banget”, erangku. “Apanya yang besar Sin”, dia memancing reaksiku.
    “Punyanya maass..!!” “..Apa namanya..?” dia memancing lagi, aku langsung aja
    menjawab, “batang mas, besar sekali”. Dengan sekali hentakan keatas batangnya
    menyeruak masuk meqiku. “Ooh mas, pelan2 mas”, aku mendesah lirih. Mataku
    terbeliak, mulutku terbuka, tanganku mencengkeranm seprei kuat2.

    Bibir meqiku
    sampe terkuak lebar seakan tidak muat untuk menelan batang besarnya. “meqi
    kamu sempit sekali Sin”, jawabnya. aku mulai berirama menaik turunkan pantatku,
    batangnya masuk merojok meqiku tahap demi tahap sehingga akhirnya ambles
    semuanya. Pelan2 dia ikut bergoyang menarik ulur batang besarnya. Aku mulai
    merasa sensasi yang luar biasa nikmatnya. meqiku yang sudah licin terasa penuh
    sesak kemasukan batangnya yang besar, batangnya terasa banget menggesek
    meqiku yang sudah basah berlendir itu. “Mas, enak banget mas, terus mas”,
    erangku. “Terus diapain Sin”, jawabnya menggoda aku lagi. “Terus enjotin meqi
    Sintia mas”, jawabku to the point. “enjotin pake batang gede mas”.

    Enjotannya dari
    bawah makin menggebu sehingga aku makin menggeliat2. AKu memeluknya dan
    mencium bibirnya dengan garesif, dia menyambut ciumanku. Nafasku memburu
    kencang, lidahku saling mengait dengan lidahnya, saling menyedot. Kemudian dia
    menggulingkan aku sehingga aku dibawah, dia mulai mengenjotkan batangnya
    keluar masuk dengan cepat. aku mengangkangkan pahaku lebar2, supaya dia lebih
    mudah menyodokan batangnya keluar masuk. Keluar masuknya batangnya sampe
    menimbulkan suara berdecak2 yang seirama dengan keluar masuknya batangnya,
    karena basahnya meqiku. “Mas, enak sekali batangmu mas, enjotin meqi Sintia
    yang cepet mas, nikmat banget”, desahku. “Ooh meqi kamu sempit banget Sin,
    terasa banget sedotannya. Nikmat banget deh”, jawabnya sambil terus
    mengenjotkan batangnya keluar masuk meqiku. Enjotannya makin ganas, pentilku
    diemut2nya. Aku menggelinjang kenikmatan, dada kubusungkan dan kugerak2kan
    kekiri kekanan supaya 2 pentilku mendapat giliran diemut, “ssh, mas, nikmat banget
    ngenjot ama mas, pentil sintia dikenyot terus mas”, erangku lagi.

    “Sintia bisa
    ketagihan dienjot ama mas. Ooh mas, Sinta gak tahan lagi mas, mau nyampeee”.”.
    Aku mengejang sambil memeluk tubuhnya erat2, sambil menikmati kenikmatan
    yang melanda tubuhku, luar biasa rasanya. “Sin, aku masih pengen ngenjotin meqi
    kamu yang lama. Kamu bisa nyampe lagi berkali2”, katanya sambil terus
    mengenjotkan batangnya. Dia minta ganti posisi, aku disuruhnya nungging dan
    meqiku dienjot dari belakang, meqiku terasa berdenyut menyambut masuknya
    batangnya. Aku memutar2 pantatku mengiringi enjotan batangnya, kalo dia
    mengenjotkan batangnya masuk aku menyambutnya dengan mendorong pantatku
    dengan keras ke belakang sehingga batang besarnya masuk dalem sekali ke
    meqiku. “Ooh nikmatnya mas, dienjot dari belakang. Kerasa banget geseken
    batang mas di meqi Sintia”. Jarinya mengilik2 klitku sambil terus mengenjotkan
    batangnya keluar masuk. ” Uuh mas, nikmat banget mas, terus mainin klit Sintia mas
    sambil ngenjot meqi Sintia”, erangku saking nikmatnya.

    Jarinya terus menekan klitku
    sambil diputar2, aku mencengkeram seprei erat sekali. Pantat makin kutunggingkan
    keatas supaya enjotannya makin terasa. Dia memegangi pinggangku sambil
    mengenjotkan batangnya keluar masuk dengan cepat dan keras. “Mas, nikmat
    banget banget mas, Sintia udah gak tahan neh, mau nyampe lagiii”, aku menjadi
    histeris ketika nyampe untuk kedua kalinya, lebih nikmat dari yang pertama. Diapun
    mencabut batangnya dari meqiku dan berbaring disebelahku. “Mas. belum muncrat
    kok dicabut batangnya”, tanyaku. “Sintia masih mau kok mas dienjot lagi, biar bisa
    nyampe lagi”. Dia setengah bangun dan membelai rambutku, “Kamu masih bisa
    nyampe lagi kok Sin”.”Sintia mau kok dienjot mas seharian, kan Sintia bisa nyampe
    terus2an, nikmat banget deh mas”.

    Istirahat sebentar, dia kembali menaiki aku lagi, secara perlahan tapi pasti dia pun
    memasukkan batangnya ke dalam meqiku. Aku mendesah dan merintih, ketika dia
    mengenjotkan batangnya sampe ambles semua aku kembali menjerit,
    “Aaaaaaahhhh , Maaaassssssss ..”. batangnya dinaikturunkan dengan cepat,
    akupun mengimbanginya dengan gerakan pantatku yang sebaliknya. Bibirnya
    bermain di pentilku, sesekali dia menciumi ketekku, bau keringatnya merangsang
    katanya. Aku memeluknya dan mengelus2 punggungnya sambil menjerit dan
    mendesah karena nikmat banget rasanya, “Aah mas, nikmatnya Terus mas, tekan
    yang keras, aah”. Dia meremas2 dadaku dengan gemas menambah nikmat buatku.
    Dia terus mengocok meqiku dengan batangnya, aku menjadi makin histeris dan
    berteriak2 kenikmatan. Tiba2 dia mencabut batangnya dari meqiku, aku protes,
    “Kok dicabut mas, sintia belum nyampe mas, dimasukin lagi dong batangnya”. Tapi
    dia segera menelungkup diatas meqiku dan mulai menjilati bagian dalam pahaku,
    kemudian meqiku dan terakhir klitku.

    “Mas, diapa2in sama mas nikmat ya mas, terus
    isep klit Sintia mas, aah”, erangku. Dia memutar badannya dan menyodorkan
    batangnya ke mulutku. batangnya kujilati dan kukenyot2, dia mengerang tapi tidak
    melepaskan menjilati meqiku yang dipenuhi lendir itu. “Sin, aku dah mau muncrat
    neh”, katanya sambil mencabut batangnya dari mulutku dan segera dimasukkan
    kembali ke meqiku. Dia mulai mengenjot meqiku dengan cepat dan keras, aku
    rasanya juda sudah mau nyampe lagi, goyangan pantatku menjadi makin liar sambil
    mendesah2 kenikmatan. Akhirnya dia mengenjotkan batangnya dalam2 di meqiku
    dan terasa semburan maninya yang hangat didalam meqiku, banyak sekali
    muncratnya, bersamaan dengan muncratnya akupun nyampe lagi. Aku memeluk
    tubuhnya erat2, demikian pula dia.

    “Mas, nikmat banget deh masss”, erangku. Aku
    terkulai lemes dan bermandikan keringat. Dia kemudian mencabut batangnya dan
    berbaring disebelahku. Aku meremes2 batangnya yang berlumuran mani dan sudah
    lemes. Hebatnya gak lama diremes2, batangnya mulai tegang lagi. “Mas, Sintia
    dienjot lagi dong, tuh batangnya sudah tegang lagi. Mas kuat banget seh, baru
    muncrat udah tegang lagi”. Dia diam saja, aku berinisiatif menaiki tubuhnya.
    Kusodorkan pentilku ke mulutnya, segera pentilku dikenyot2nya, napsuku mulai
    memuncak lagi. Aku menggeser ke depan sehingga meqiku berada didepan
    mulutnya lagi. “Mas, jilat dong meqi Sintia, klitnya juga ya mas”.

    Dia mulai menjilati
    meqiku dan klitku dihisapnya, kadang2 digigitnya pelan, “Aah, mas, diemut aja mas,
    jangan digigit”, desahku menggelinjang. Aku gak bisa menahan diri lagi. Segera
    meqiku kuarahkan ke batangnya yang sudah tegang berat, kutekan sehingga
    batangnya kembali amblas di meqiku. Aku mulai menggoyang pantatku turun naik,
    mengocok batangnya dengan meqiku. Dia memlintir pentilku, aku mendesah2.
    Karena aku diatas maka aku yang pegang kendali, bibirnya kucium dan dia
    menyambutnya dengan penuh napsu. Pantatku makin cepat kuturun naikkan. Tiba2
    dia dengan gemas menggulingkan aku sehingga kembali dia yang diatas, dia
    segera mengenjotkan batangnya keluar masuk meqiku. Aku mengangkangkan
    pahaku lebar2, menyambut enjotan batangnya, aku gak bisa nahan lebih lama lagi,
    tubuhku makin sering menggelinjang dan meqiku terasa berdenyut2, “Maas, aah”.
    Akhirnya aku nyampe lagi, aku tergolek lemes, tapi dia masih saja menggenjot
    meqiku dengan cepat dan keras, aku mendesah2 kenikmatan.

    Hebatnya, dia bisa
    membuat aku nyampe lagi sebelum akhirnya dengan satu enjotan yang keras
    kembali dia muncratkan mani di meqiku. Nikmat nya.Dia menciumku, “Sin, nikmat
    banget deh ngenjot sama kamu”. “iya mas, Sintia juga nikmat banget, kalo ada
    kesempatan Sintia mau kok mas enjot lagi”..
    mengenjotkan batangnya keluar masuk meqiku. Enjotannya makin ganas, pentilku. diemut2nya. segera mengenjotkan batangnya keluar masuk meqiku. Aku mengangkangkan saat lidahnya masuk di antara kedua bibir meqiku sambil. menghisap mememegang pinggulku dan dia memainkan batangnya keluar masuk dengan. cepat dan keras.batangnya keluar masuk dengan akhirnya sintia — Terasa meqiku sesek kemasukan batang besar dan panjang itu. Kedua tangannya dengan erat mememegang pinggulku dan dia memainkan batangnya keluar masuk dengan eee sintia slingkuh — segera mengenjotkan batangnya keluar masuk meqiku. Aku mengangkangkan pahaku lebar2, menyambut enjotan batangnya, aku gak bisa nahan lebih lama lagi.Terasa meqiku sesek kemasukan batang besar dan panjang itu. Kedua tangannya dengan erat mememegang pinggulku dan dia memainkan batangnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Terdengar ‘cepak-cepak’ setiap kali pangkal pahanya

  • Foto Bugil Nimfa Sheds Toket Kecil Body Mulus

    Foto Bugil Nimfa Sheds Toket Kecil Body Mulus


    2313 views

    Foto Bugil Terbaru – Koleksi Foto Toket Gede Tante Girang Cantik Masih Seksi Banget, Buat kamu yang memiliki selera yang tinggi terhadap bahan coli, tentu kamu akan sangat membenci kualitas gambar yang seadanya. Apalagi objek dalam foto tersebut tidak memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang seksi. Karena itulah halaman ini hadir untuk kalian yang becitarasa tinggi.

     

  • Karin Laforet Girl 5 Cheerleader Sh

    Karin Laforet Girl 5 Cheerleader Sh


    1822 views

  • Foto Ngentot Mbak Sri Si Tetek Jumbo

    Foto Ngentot Mbak Sri Si Tetek Jumbo


    2068 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Marin Koyanagi Encore Vol 24 Sh

    Marin Koyanagi Encore Vol 24 Sh


    1470 views

  • Cerita Seks Penisku Dikocok Anak SMA

    Cerita Seks Penisku Dikocok Anak SMA


    2378 views

    Cerita Seks – Ketika itu adalah tanggal ulang tahun sekolah gue belajar 2,5 tahun belakangan ini. Pada hari jadi sekolah merupakan hari yang sangat bahagia bagi kami siswa siswi yang sekolah disana kerana kami semua ga dapet belajar tentunya dan udah dari 3 hari sebelumnya melakukan berbagai persiapan untuk acara hari itu!

    pada hari jadinya sekolah kami mengadakan berbagai acara yang sangat heboh dan ga kalah seru pastinya sob! mulai dari pentas musik aneka band, aneka lomba2 seperti lomba antar kelas sampai lomba modern dance. Namun lomba modern dance ini tidak diadakan antarkelas, tetapi antarangkatan yang membuat acara ini seru adalah suporter dari masing2 kelas dan angkatan yang saling adu mulut sampai adu jotos untuk team yang mereka jagokan!biasalah anak muda seperti kami egonya lagi tinggi-tingginya.

    Ok kembali ke acara ulang tahun sekolah gue ini dimulai dari pukul 9 pagi. Namun gue datang pukul 11 siang!hehe.. maklum lah anak bandel yang suka nyari sensasi dan sengaja gue datangnya telat hanya untuk nonton band2 ibu kota dan menyaksikan lomba modern dance saja. Dan akhirnya saat yang dinanti datang juga.

    Modern dance angkatan kelas 3 yaitu angkatan gue sendiri yang beranggotakan 5 orang. Namun yang gue kenal dekat hanya melia yang memiliki nama lengkap Putri Amelia Candra. ohhh ya gw kok sudah mengenalin orang lain padahal gue aja belom kenalan!he..nama gw ryo sob nama panjangnya ga usah deh ya jelek soalnya ?

    Acara pun dimulai dari penampilan kelas 1 lalu iikuti kelas 2 dan yang menjadi penutup adalah kelas 3. Mereka mulai masuk ke tengah lapangan. Pakaian yang mereka kenakan cukup seksi. Walaupun di bagian perutnya tidak terbuka. Pakaian yang mereka kenakan cukup ketat pastinya, menonjolkan payudara payudara mereka yang baru ‘tumbuh’.

    Cukup membuat mata murid murid lelaki melotot. Dengan diiringi lagu-lagu techno mereka semua yang muda belia seumuran gue meliak-liukan badannya dengan seksi. Seiring lompatan atau gerakan seksi mereka payudara mereka bergoyang-goyang indah dan bergetar-getar!indahnya serasa dunia saat itu

    Mata saya hanya tertuju pada melia. Selain karena wajahnya yang cantik, ia juga memiliki payudara yang cukup seksi tentunya. Rambutnya yang tergerai panjang menambah seksi tubuh indahnya. Walaupun ada pula teman 1 tim dancernya yang saya pikir cukup bohai juga.

    Mulai dari payudara yang lebih besar dari melia, ia juga memiliki paha yang gempal. Namun perhatian gue tetap tertuju pada melia. Wajar aja gue merhatiin terus, menurut gue dia cewek paling seksi secara fisik maupun non.Setelah mereka bermodern dance ria & membangkitkan gairah pada laki-laki, dengan keringat bercucuran di kening, leher & bagian-bagian lainnya, mereka segera berganti baju.

    melia segera menuju kelas untuk kembali mengenakn seragamnya. Seiring langkahnya berjalan, payudaranya yang baru tumbuh bergoyang-goyang. Kemudian setelah ia mengambil pakaian ganti dari tasnya, ia pun menuju ke wc untuk berganti baju.

    Lalu gue ikutin dia dr belakang. Terlihat, tali branya nyeplak karena keringat yg basah ke tubuhnya. wowww sedapnyo. Setelah masuk itu, ia masuk ke kamar mandi. Tanpa ia sadari bra dan celana dalemnya yg berwarna hitam jatuh di depan pintu kamar mandi.

    Cerita Dewasa – Gue pun langsung saja mengambil bra an cdnya yang jatuh tersebut dan langsung gue pegang. Gue pun masuk ke kamar mandi cowo dengan tujuan mau kencing tanpa maksud untuk menyembunyikan ke dua barang tersebut. Di dalam pikiran gue, gue akan berikan setelah gue kencing.

    Setelah gue kencing, gue liat amelia mondar-mandir di sekitar kamar mandi. Langsung aja gue tegor,

    “Nyari apa melia?”

    “Eh lo ryo, ini nih gue nyari bh sm cd gue, lo lyat gak?”

    “Ohhh, ini mksd lo?” Langsung gue tunjukin bra dan cdnya.

    “Iya, ni dia yg gue cari. Ni lo nemu dimana?”

    “Ni tdi jatoh. Lo ga tau.”

    “Oh yawdh, thanks ya ryo.

    “Iya sm2 melia.”

    “Ywdh deh, gue mo ganti baju dulu yah. Gerah banget nih.”

    “Ngapain melia?”

    “Ganti baaajuuu… knp?? Mo ikuuut??” Tanya amelia nakal.

    “Hhhee. Emg boleh melia??”

    “Hmmm…” dia ngeliat ke sekitar. Setelah itu dia langsung nyruh masuk gue untuk 1 kamar mandi dengannya.

    “Ywdh yuk masuk.”

    “melia, gue mo kencing dulu yah. Lo jangan ngintip.” Langsung gue buka clana gue sambil ngebelakangin amelia. Trus kencing. dan Tiba-tiba melia berkata

    “Oh my god. Gede banget ryo barang (Kontol gue) lo” Gue pun kaget.

    “melia, dibilang jangan ngintip. Ko ngintip sih?”

    “Hhehe. Sori ryo, abis gak sengaja… hehee boong ding, gue penasaran aja pengen liat…”

    “Ah, dsar lo melia. Ywdh, ganti baju tadi katanya mo ganti baju?”

    “Ywdah”Gue pun memakai clana gue lagi.

    Amelia pun sibuk membuka baju dancenya. Trus celananya. Trus branya. Lalu cdnya.

    Gue pun merhatiin semuanya.

    “Eh ryo, jgn ngeliatin ke sini dong.” Sambil ia menutupi toketnya yg sekel dengan tangan kirinya. Trus memiawnya juga ditutupin sama cdnya yang baru dibuka.

    “Hehehe. gue penasaran juga melia…”

    “Penasaran??”

    “Iya”

    “Lo juga tadi penasaran sama barang gue kan?”

    “Iya sih” sambil ia senyum-senyum.

    “melia, gue mo remes2 toket lo dong. Boleh ga?”

    “Ha? Tai lo ryo. Emang lo siapa gue!!”

    “Bentar aja melia”

    “Tapi gue juga pegang2 barang lo ya ryo? Biar adil.”

    “Oh yawdah”dan gw pun ngebuka resleting gue. Nyingkap CD gue. Trus ngeluarin Kontol gue.

    Gue dengan semangat ngeremes2 toket amelia yg sekel. Tapi dia agak takut2 buat megang Kontol gue.

    “Knp melia? Pegang dong… gue aja udah megang toket lo nih. Sekel banget sih melia toket lo?”

    “Ihh, gue baru pertama nih megang barang cowo. Hahaha.”

    “Sstt. Jgn kenceng2 ktawanya…”

    dan gue mencoba membawa tangannya buat megang Kontol gue secara pelan2 dan sedikit paksaan akhirnya, Kontol gue pun tersentuh oleh tangan amelia.

    “Oowwhhh… kocok2 dong melia…” Pinta gue.

    Dia pun agak malu2 pas mau ngocok Kontol gue.

    Akhirnya pelan2 dia kocok Kontol gue. gue pun sambil ngeremes2 toket dia.

    “Owwhhh… enak melia… agak kenceng dong megangnya…”

    “Iya… ohh gede bgt sih ryo?? Lo dah ngaceng ya nih??”

    “Iya udah lah. Secara gue ngeremes2 toket lo udah nafsu gini. Pasti dah ngaceng.”

    “melia… gue isep yah toket lo??”

    “Ihh, gila lo ah.”

    “Bentar…”

    “Ywdah… nih…” ia pun menyodorkan toketnya ke mulut gue. Tapi ia ngelepasin kocokannya dari Kontol gue.

    “melia, sambil kocokin Kontol gue juga dong. Jangan berenti…”

    “Uwhh… iya iya… cerewet lo ahh…” Dia pun ngocok Kontol gue agak cepet.

    “Aahhhh… ohhhh… enak meliaa…” suara gue mendesah. Trus gue kenyot2 toketny.

    “Ahhh… yg cepet lagi melia… oohh… uuhhh… ssshhh…” sambil gue kulum lehernya, trus ke bibirnya.

    “melia, sepongin dong sebentar…”

    “Ha?”

    “Sepongiiin… masukin Kontol gue ke mulut lo… trus kocokin pake mulut lo…”

    “Aaahhh!! Gak ahh!! Pake tangan aja yah ryo? Nnti kpn2 deh.” Amelia nolak.

    “Bentar meliaa… pengen nihh…” gue memohon.

    “Ah lo ryo. Ywdah, tp bentar aja ya”

    “iya, sampe keluar…”

    “Ahh, tp peju lo jgn dikeluarin dimulut gue!!”

    “Iya, gak… nnti kalo gue dah mau muncrat gue cabut Kontol gue dari mulut lo…”

    “Yaudah, maen cepet yaa. Takut dicurigain nih gue ntr sama anak2 yang laen.”

    “iya” jwab gue.

    Amelia pun jongkok di depan gue. Mulutnya pas banget udah berhadepan sama Kontol gue.

    Gue pun menyodorkan Kontol gue ke mulutnya. Amelia pun tanpa ragu lagi membuka mulutnya lebar2. gue terus dorong semua Kontol gue masuk ke mulutnya amelia. Setelah itu dia rapetin mulutnya dan mulai menggerakan mulutnya maju mundur sambil skali2 mainin lidah dan bibirnya buat mijet2 Kontol gue.

    Kontol gue kerasa agak2 anget. Trus juga ada rasa2 lembek2 enak yg berasal dari lidahnya.

    Itu semua gue imbangin dengan ikut gerak2in Kontol gue maju mundur.

    “Ooohh… meliaaa… enaaaaaakkk… mmmhhhhhh… ooohhh… sshhhh…” sambil gue belai2 rambutny yg ga terlalu panjang.

    “Mmmhhhhh… mmmmhh… mhhhh…” amelia pun mendesah smbil terus nyepongin Kontol gue.

    “Ooohhhhhhhhh… teeruusss meliaaaa… ooohhh… eeennnaaakkk… terus melia…”

    “Mmhh… mmhhhh…”

    “Cepetin lagii meliaaa…” pint ague.

    “Mmmhhh… mhhhh… mmmhhhhhhmmhhhh…” amelia pun sedkit agak kewalahan nyepongin Kontol gue.

    “Aaahhhh… ooouhhhcchhh… enak meliaaa… oowwwhhhwwwwwhhh… sshhhhhh”

    Cerita Dewasa – Amelia pun semakin mempercepat kocokan mulutnya di mulut gue. Gue pun mengimbangin dengan memajumundurkan Kontol gue di mulutnya.

    Saking terasa cepatnya. Akhirnya gue udah ngerasain kalo peju gue mau keluar.

    “Aaohhh… meliaa… gue mau keluar nihhhh…”

    Dengan cepat dia ngelepasin mulutnya dari Kontol gue. Trus dia berdiri dari yg sebelumnya pas nyepongin gue dalam posisi jongkok. Gue pun meraih tangan kanannya. Trus gue tuntun buat megang Kontol gue yang udah ngaceng banget krn mau keluar.

    “Kocokin yang cepet melia…”

    Amelia pun mengocok Kontol gue cepet. Pas dia lagi ngocokin Kontol gue, gue kissing bibirnya yang imut2, sambil kadang2 gue remes2 toketnya yang sekel gak terlalu gede.

    Akhirnya setelah kira2 3 menit dikocokin pake tangannya.

    “Aaarrghhhh… cchhaaaaaa… gue mauuu keluarrrrr nihh…”

    “Uwwhh, ywdah keluarin aja ryo…” dia pun ngarahin Kontol gue ke wc biar peju gue nnti langsung ke buang ke lubang wc tanpa berceceran di lantai.

    “Aaarghhh… oooooooooouhhhhhhhh… sssssssshhhhhhhhhhh… aaaaah… gue keluar meliaaa…” akhirnya peju gue pun keluar. Peju gue muncrat 7x. dari mulai banyak sampe keluar setetes setetes.

    “Oouhwwww… gila ryo, banyak banget peju lo… duuhh kena tangan gue lagi nih…” amelia pun ngelepasin tangannya dari Kontol gue. Trus dia ngebersihin tangannya yang kena peju gue sedikit pake aer di gayung.

    “Uuffhh… iya nih melia, udah lama sih gue gak colai… tapi akhirnya sekarang gue malah dicoliin sama lo… capek nih melia… melia bersihin dong peju gue nih dikit lagi pake mulut lo…” pinta gue kea ca.

    “Apa?” amelia kaget.

    “Jilatin dikit nih ujung Kontol gue, kan masih ad sisa2 pejunya…”

    “Ih males. Gak ah. Jijik gue.”

    “Yah, tanggung nih melia… dikit lagi”

    “Gak. Nnti aja yah kapan2 ryo…” amelia memberi harapan.

    “Huh. Dsar lo melia. Tanggung juga nih. Ywdah deh.”

    “Nih gue bersihin peju lo yang di sini aja nih.” Kata Amelia sambil nyiramin aer ke dalem wc yang sebelumnya banyak peju gue.

    Setelah nyiramin peju gue yang berceceran di wc, amelia pun kembali berganti baju. Begitu juga gue. Gue pun memakai celana dalem gue lagi kemudian resleting celana panjang gue.

    Gue perhatiin amelia. Ia kleiatan seksi banget. Satu persatu ia kenakan pakaiannya. Mulai dari celana dalemnya yang berwana hitam. Branya yang juga berwarna hitam. Namun ia agak kesulitan saat akan mengaitkan branya. Lalu ia pun meminta tolong gue.

    “ryo tolong pakein dong.” Ia pun membelakangi gue meminta mengaitkan pengait branya.

    “Tapi ada syaratnya yaa…” ucap gue ngeledek.

    “Syarat apaan?”

    “Tebak dong”

    “Hmmm apa ya. Ga tau ah! Udah cepetan pakein!!” ia pun agak sedikit ngotot.

    “Itu tuh.” Gue pun menunjuk ke arah memiawnya.

    “Ohh ini… lo mau ngewe sama gue?” amelia pun bertanya dengan nada agak sedikit kaget.

    “Iaa, gue pengen ngewe sm lo melia… blh ga?”

    “Anjjrriitt lo ryo, apa masih kurang yg skrg?”

    “Kurang laaaah… gue mau nyicipin tubuh lo pake Kontol gue…”

    “Aaaaaaaahhh!”

    “Sssstt, jgn kenceng2 melia… Ayoo dong meliaaaa… kpn2 yaaahh?? Ga sekarang kok…” ucap gue memohon lagi.

    “Gue masih virgin laaahh ryoo.”

    “Ahh yakinnn lo??”

    “IYA!”

    “Kalo dari toket lo yg gue pegang tadi sih kayanya lo udah ga virgin deh…”

    “Hah? Tau dari mana lo???”

    “Ya tau laaahh, kalo toket cewe yang udah ga virgin tuh udah agak kendor sedikit, ga terlalu sekel banget…”

    “Hahhha gila ya lo, kayanya udah ahli banget nih soal beginian”. Sambil dia sibuk merapikan bajunya.

    “Iya dong, makanya kapan2 mau nyoba ngewe sama gue ga?”

    “Hmmm gimana yaaaaa, yaa liat nanti aja deehhh”. Sambil berkaca di cermin kecil sambil merapikan rambut dan poninya.

    “Yawdahhh nnti kpn2 kita coba yaa??” Ucap gue memastikan.

    “Iya ahh, ywdah, gue mau balik ke anak2 dulu nih. Ntr gue dicurigain lagi ganti baju doang kok lama banget.” Dia pun membuka pintu dan keluar dari kamar mandi.

    “Sipp, ati2 lo. Thankss meliaa atas handjob dan blowjob lo… Hehhhe”“Haahh, bakalan enak nih kalo seandainya nanti gue ML sama dia” Pikir gue.

    dan setelah berapa menit gue keluar dari toilet tersebut perasaan menyesal pun datang menghampiri! biasalah penyesalan selalu datangnya belakangan dan ga pernah duluan! menyesal kenapa ryo? he…menyesal kenapa ya ga gue paksa melia untuk langsung aja ngajakin ngentot!hahahaha…

    Cerita Dewasa – sambil ngebayangin seandainya pas didalam toilet cewek tersebut gw ngentot sama melia, tapi gw punya obsesi untuk ngedapetin perawan si melia bagaimapun caranya gw harus yang pertama meniduri dia kalau masih perawan.

  • Cerita Sex Bercinta Dengan Anak SMU Tetanggaku

    Cerita Sex Bercinta Dengan Anak SMU Tetanggaku


    2026 views

    Cerita Seks Terbaru – Perjalanan pulang ke rumahku pada liburan kuliahku waktu itu memang melelahkan.Selain padatnya jalanan akibat musim liburan sekolah, hujan lebat juga terus mengguyur sepanjang perjalanan.

    Tapi membayangkan hangatnya kamarku membuat aku mampu menembus hujan deras itu di atas motorku. Beberapa jam kemudian sampailah aku di gang rumahku. Gang itu tadinya hanya sebuah kebun, kini berdiri tiga rumah di keun itu. Rumahku, rumah pak Jono di belakang rumahku dan rumah pak Rahman di samping rumahku.

    Hujan turun semakin deras saat aku buka gerbang rumahku dan melihat Dian, anak gadis tertua pak Rahman duduk sendirian di depan rumahnya. Ia nampak meringkuk kedinginan di bangku depan rumahnya. Kuhampiri dia dan bertanya. “Dian, ngapain kok di depan rumah aja? Baru pulang sekolah ya?”

    “Iya, mas. Aku baru pulang persami. Tapi ternyata bapak, ibu & adik2ku mendadak pergi ke luar kota menengok pakde. Kunci rumah yang aku pegang hilang waktu persami, jadi aku bingung harus ke mana. Mau ke rumah mas, bapak dan ibu mas juga sedang ke luar kota. au ke rumah pak Jono, ternyata nggak ada siapa2. Mau ke rumah teman tapi hujan deras” Jawabnya sambil memandangku.

    Pandangan matanya sungguh cantik. Dian memang cantik. Di umurnya yang belasan, tubuhnya terbilang ranum. Di SMU tempatnya bersekolah, ia dikenal sebagai sorang kembang sekolah.

    Karena aku pun kedinginan basah kuyup, sementara hujan semakin deras, aku pun berbasa-basi menawarinya untuk berteduh di rumahku. Di luar dugaan ku ternyata dia setuju.Tanpa banyak bicara, kubukakan gerbang dan pintuku dan mempersilahkannya duduk di ruang keluarga. Ruang yang cukup hangat.

    Dian berterimakasih dan masuk sambil menggigil kedinginan lalu aku tersadar, ternyata pakaian seragam sekolah yang dikenakannya basah kuyup. Lekuk2 tubuhnya terlihat jelas karena pakaiannya lekat menempel. Sempat terlintas pikiran nakal yang membangunkan hasratku. Tapi cepat2 kusingkirkan pikiran itu. Besar resikonya kalau “makan” anak tetangga sendiri, hehehe.

    Segera kuambilkan handuk, kaos, celana training dan jaket dan kuberikan padanya. ” Dian, ganti aja dulu. Kalau perlu mandi aja sekalian di kamar mandi depan ya. Aku mandi di kamar mandi belakang.” Dian pun mengangguk.

    Sekilas terbersit di pikiranku, ada kemungkinan Dian akan menanggalkan underwearnya dan hanya mengenakan pakaian yang aku berikan. Pikiran nakal dan bayangan tubuh indah yang sedang mandi di kamar mandi depan terus membayangi otakku. Sehingga aku pun tidak dapat menahan diri untuk onani membayangkan nikmatnya tubuh Dian.

    Lima belas menit kemudian, terdengar telepon. Kuangkat dan ternyata ibuku yang menyuruhku meminta Dian menginap di rumah saja. Ternyata orangtua Dian menelpon orangtuaku dan menitipkan Dian pada mereka. Aha!!! Pikiran setanku makin menari-nari. Kusampaikan pesan orangtuaku dan orangtuanya pada Dian.

    “Ya udah, kamu tidur aja di kamar tengah, kamar tamu. Kalo butuh apa2 atau pengen makan ambil aja sendiri” Kataku.

    “Iya, mas makasih. Aku nonton sinetron dulu ya. Boleh kan?” Jawabnya.

    “Boleh dunk. Oiya, aku laper, sekalian aku bikinin mi instan ya?” Tanyaku

    “Aku bantuin deh, mas” Katanya.

    Akhirnya di dapur, kami berdua menyiapkan mi instan istimewa. Istimewa buatku, karena ruang dapur yang sempit membuat tubuh kami beberapa kali saling “bersentuhan”. Beberapa kali buah dadanya dan pantatnya yang lembut itu mendarat di punggungku. Gila! Tertutup jaketpun buah dadanya masih begitu membentuk. Akupun mulai kewalahan menutupi batangku yang mulai berdiri.

    Selesai masak, kami sepakat makan di ruang keluarga sambil menonton tivi. Sementara di luar sana, hujan deras dan guntur masih terus mendera. Mi hangat, hujan deras, dan gadis cantik…benar-benar liburan sempurna, pikirku.

    Dian memang seorang kembang, Bukan hanya karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya, tapi juga karena kecerdasannya. Ngobrol dengannya benar-benar mengasyikkan. Sebegitu asyiknya sampai dia tak canggung mencubit dan bersandar padaku sembari terpingkal2 menanggapi lelucon2ku. Ini tentu saja membuatku semakin kelimpungan menyembunyikan batangku yang semakin bersemangat. Hingga akhirnya DUARRR, terlihat kilat dan guntur yang sangat keras disusul padamnya lampu. Dian menjerit dan memelukku. “Mas, aku takut gelap” Jeritnya. “Iya, tenang, tenang ya. Mas cari lilin dulu” Kataku berusaha menenangkannya sambil memegang tangannya. Karena gelap, bukannya memegang tangganya, tanganku malah meleset ke dadanya. Padat dan lembut. Ketakutannya membuat Dian tidak peduli dan terus memelukku. ” Nggak usah, mas. Aku takut” Rengeknya. Akhirnya aku pun memeluknya sambil mengelus-elus punggungnya. Perlahan nafsuku makin memuncak.dan usapanku turun ke pantatnya dan berganti menjadi remasan yang engarah ke selangkangannya.

    Dian terpekik dan mendorongku, tapi aku tarik dan perketat pelukanku. Dian terus saja mendorongku dan ia semakin panik ketika tidak sengaja ia menyentuh selangkanganku. Dia menyentuh batangku yang berdiri sempurna. “Lepasin, mas” Pekiknya. Tapi nafsuku sudah di ubun2. sehingga bukan melepasnya, tapi aku mendorongnya merebah, dan menindihnya. Kuciumi dia yang memukuliku. Aku tak peduli, terus saja kuciumi lehernya dan dadanya yang ternyata tidak memakai apa2 lagi selain kaos dan jaket yang aku berikan. Kulepaskan ikat pinggangku dan dengan susah payah kuikat kedua tangannya ke ujung sofa. Dian menjerit minta tolong, tapi derasnya hujan dan petir yang bersahutan menelan jeritannya. Kubuka zipper jaket yang dikenakannya, dan menyingkap kaos yang menutupi dadanya. Tepat ketika kaos nya berhasil kusingkap, lampu kembali menyala. Walhasil terlihatlah pemandangan yang luarbiasa.

    Airmata yang meleleh di pipinya menambah kecantikan Dian. Buah dadanya yang putih, besar dan padat tidak tertutupi lagi, menantang dengan puting coklat muda yang ranum, semakin menantang karena tangannya terikat ke atas. Kubuka seluruh pakaianku sambil terus menindihnya dan menikmati buah dadanya. Kuremas2, kupilin2 putingnya, kuciumi, gigit, hisap dan jilati kedua buah dada beserta putingnya sampai putingnya menegang dan memerah. Dian terus saja meronta dan menangis, tapi beberapa menit kemudian ia tidak lagi menjerit, bahkan sesekali mendesah ketika aku meremas dan menghisap putingnya.Perlahan kuselipkan tanganku ke balik celana trainingnya, yang seperti dugaanku, ia tidak mengenakan apapun di baliknya sehinga aku dengan mudah bisa menyentuh semak2nya dan menekan bukit kecil di baliknya. Kurasakan vagnya telah basah. Kuusap2 dan gesek klitorisnya dengan jari tengahku. Dian pun menggeliat dan melenguh lembut saat jariku menari2 di klitorisnya. Tubuh Dian bergetar hebat saat aku menekan dan menggesekan jariku kuat=kuat di klitoris dan vagnya. Kutarik lepas celananya, Dian tersentak dan merapatkan kakinya. Ia menendang-nendang liar namun kakinya justru dengan mudah bisa kutangkap dan kurentangkan. Kutindih Dian, dan kuletakkan batangku persis di depan klitorisnya, kutekan dan gesekkan kepala batangku ke klitorisnya yang basah dan hangat itu. Dian kembali meronta, namun tidak lama kemudian rontaannya menjadi gelinjang nikmat, dan pekikannya menjadi lenguhan serta desahan yang membuatku semakin bersemangat meremas buah dada, menjilati dan menghisap puting dan menggesekkan batangku pada klitorisnya.

    Perlahan kurasakan Dian mulai pasrah, kakinya mulai meregang, gelinjangannya kini seirama dengan gesekan kepala batangku. Perlahan Dian memanggilku “Massss, mas boleh ngapain aja, tapi jangan dimasukkin. Aku masih perawan, mas.” Bisiknya sambil sesenggukan. “Kenapa, Dian? Percayalah, mas bertanggungjawab. Lagipula mas ingin kamu juga menikmati ini sampai puncak” Jawabku sambil menempatkan kepala batangku di depan vagnya. “Nggak, mas! Jangan! Ooooh, nggaaaak, Dian nggak mauuu!” Jeritnya. “Oooh, sakit mas, sakit , aaah, oooh!!!” Pekiknya ketika perlahan kudorong batangku memasuki liang sempit yang licin dan hangat. Dian meronta, namun gerakannya malah membuat batangku masuk semakin dalam dan dalam sampai ke pangkalnya.

    Ooooh, nikmatnya. Kurasakan bau anyir darah perawan yang membasahi batangku ketika dengan seperlahan dan selembut mungkin kutarik batangku keluar, hanya sedikit gerakan yang kubuat untuk meminimalisir rasa sakit Dian. Dan sepertinya gerakanku tepat, karena pekikan kesakitan Dian mulai berubah menjadi desahan, walau ia masih meronta dan menangis. Makin lama kurasakan vagnya makin rapat menjepit batangku, tapi juga semakin licin, maka kepercepat ayunan pinggulku yang membuat batangku semakin deras menghunjam dan tertarik dari vag Dian.

    Dian mengelinjang dan mendesah mengikuti irama pompaanku. Ia tidak lagi menangis, Dian kini malah terpejam-pejam dan menggigit bibirnya. Buah dadanya nampak indah berguncang setiap kali kutusukkan batangku dalam2. Sexy sekali. Semakin cepat ku pompa batangku di dalam vagnya. Desahannyapun kini berubah menjadi erangan nikmat. Perlahan kulepas ikatan tangannya. Dan tangannya pun menggapai-gapai dan mencengkeram erat sofa lalu memeluk kepalaku yang sedang mengulum dan jilati putingnya. Disembunyikannya wajahnya yang terlihat semakin menikmati perkosaan ini. Hingga akhirnya tubuhnya mengejang, dan kurasakan vagnya menggenggan kuat batangku. Kupercepat ayunanku, sampai akhirnya aku tidak lagi dapat menahan diri untuk menyemburkan air maniku di dalam liang vagnya. “Aaaah, Diaaaan, kamu nikmat sekali, sayang!” bisikku sambil mengulum daun telinganya. Kutarik batangku perlahan dan setelah lepas, mengalir keluarlah air maniku melalui lubang kenikmatan Dian. Dian telentang lemas dengan nafas memburu dan peluh membasahi seluruh tubuhnya. Kupeluk tubuh indah dan ciumi wajah cantiknya.

    Perlahan ku usap wajah Dian, dan menyeka airmatanya. Kucium kening dan bibirnya. Dian mendorongku pelan, dan berbisik “mas, bener kan mau bertanggungjawab?” “Ya, sayang” Jawabku. Dianpun memelukku yang segera kubalas dengan pelukan dan pagutan di bibirnya. Dia pun membalasku. “Malam ini Dian punya Mas, Mas boleh nikmati tubuh Dian sepuasnya” Bisiknya sambil memelukku. Kugendong ia ke kamar, dan malam itu, ditemani hujan deras yang turun sepanjang malam, kembali ku”perkosa” Dian. Kusetubuhi Dian berkali-kali sampai fajar menjelang.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Video Bokep Jepang Kuluman Istriku Membuat Ku Tak Tahan

    Video Bokep Jepang Kuluman Istriku Membuat Ku Tak Tahan


    1644 views

  • Ngentot Dengan Orang Berkulit Hitam, Kontolnya Besar Bener!!!

    Ngentot Dengan Orang Berkulit Hitam, Kontolnya Besar Bener!!!


    1900 views