• Cerita Seks Mama Mudaku

    Cerita Seks Mama Mudaku


    1854 views

    Cerita Seks – Kenalkan namaku Zora dan merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, kakakku seorang cewek yang masih kuliah. Sedangkan aku masih duduk di bangku SMU karena saat ini kedua orang tuaku sudah bercerai meskipun baru tiga bulan mereka bercerai, tapi pisah rumahnya sudah setahun yang lalu. Papaku tinggal dengan istri mudanya yang merupakan selingkuhannya ketika dia masih menjadi suami mamaku.

     

    Sebagai siswa SMU akupun biasa membaca hal-hal yang berbau pornografi seperti halnya cerita dewasa tante. Bahkan aku sering membayangkannya melakukan adegan seperti dalam cerita sex, sebagai anak cowok aku dekat dengan kedua orang tuaku baik dengan mama maupun dengan papa. Karena itu ketika mereka berpisah aku tidak memilih salah satu dari mereka untuk tempat tidurku.

    Terkadang aku tidur ditempat mama yang tinggal dengan kakak perempuanku kak Chika, terkadang aku juga menginap di rumah papa yang tinggal dengan istri mudanya. Dan aku biasa memanggilnya mama Lirna, dia seoarng wanita yang masih muda paling tidak usianya satu tingkat di atas kakakku. Wajahnya begitu imut dengan matanya yang lebar namun memukau di tambah senyumnya yang manis.

    Dari yang aku kenal mama Lirna merupakan gadis kampung yang merantau ke kota ini, dan diapun masuk ke perusahaan papa. Hingga akhirnya terlibat hubungan sampai papa rela meninggalkan mama demi wanita ini, sebenarnya mama Lirna begitu baik padaku bahkan dia tidak canggung mengobrol denganku meskipun dia lebih pantas menjadi kakakku daripada harus menjadi mamaku.

    Karena dia juga aku menjadi betah tinggal di rumah papa, karena selain papa memberikan apa yang aku minta. Akupun senang melihat mama Lirna yang kesehariannya selalu berpenampilan seksi, sehingga aku membayangkan dia mirip seperti pemain dalam adegan. Mama Lirna terkadang hanya memakai pakaian yang begitu tipis sehingga memperlihatkan lekuk tubuh seksinya.

    Seperti hari ini dia terlihat begitu cantik dengan pakaian terusan mininya, yang memperlihatkan paha mulusnya. Membuatku aku menjadi penasaran pada pangkal pahanya yang lumayan kelihatan karena baju yang dia pakai mama begitu tipis “Baru bangun Zor makan dulu gih..meskipun bukan sarapan lagi karena sudah jam sepuluh lho.” Aku hanya tersenyum sambil nyelonong masuk ke ruang makan. Agen Bola Terpercaya

    Setelah makan aku duduk di ruang tengah sambil menonton TV “Nanti malam tidur disini ya.. soalnya papa kamu mau pergi ke acara temannya dan mama nggak mau ikut” Aku pura-pura tidak mendengarkan kata mama Lirna, mungkin dia kesal padaku karena aku lihat dia pergi ke kamarnya. Dan aku tetap menonton di ruang tengah hingga beberapa jam kemudian aku mendengar suara aneh.

    Ketika aku mencari sumber suara itu ternyata berasal dari kamar mama Lirna, akupun mengintip dari balik pintu yang sedikit terbuka. Saat itu juga aku melihat mama LIrna seperti pemain dalam cerita sex yang sedang sange, dia mengelus-elus bagian alat vitalnya sendiri dengan tangannya sedangkan matanya merem melek sepertinya diapun menikmati sentuhannya sendiri.

    Bahkan mama Lirna mendesah juga “OOOouuuuuhhh….. aaaaahhhh… aaaaahhhh…” Aku lihat kini jarinya mulai masuk kedalam lubang memeknya, kontolku ikut berdiri tegak menyaksikan adegan tersebut “Ooouuhhh… Zoraaa.. mama tau kamu ada di situ.. sini sayaaaang…. aaaaaahhhhh…. aaaaaahhhhhh…” Aku keget mendengar perkataan mama, namun karena aku juga terangsang oleh pertunjukan mama dari tadi.

    Akhirnya akupun masuk dan mendekati mama Lirna yang telanjang bulat di atas tempat tidurnya “OOoohhhhhh…. saayaaaang.. siiini… aaahhhhh…” Dia jilat jarinya yang baru saja dia masukkan kedalam liang senggamanya, lalu dengan tajam dia menatap padaku dan menggapaikan tangannya untuk memellukku. Setelah aku dekat dia langsung mendekapku dalam pelukannya.

    Kemudian dia mencari bibirku dan selanjtnya diapun melumat habis bibirku “OOoooohhhhh…. Sayaaanng…. aaaaahhhhh.. Zoraaaa…. aaaahhhh… aaahhh…” Sementara tangannya mulai melepas bajuku satu persatu, hingga akhirnya terlepas semuanya. Saat itu juga kontolku menyembul keluar dengan tegak dan begitu besar. Aku acungkan pada memek mama Lirna.

    Tidak perlu lama untuk masuk ke lubang yang tepat, meskipun aku belum pernah melakukan adegan seperti dalam ini. Tapi mama Lirna membantuku dengan cara menuntunnya dengan tangannya masuk dalam liang senggamaku “OOooouuuuhhh…. aaaaahhhhh… ooouugggghh… aaaaahhhh… aaaahhhhh” Akhirnya kini aku benar-benar bisa mendesah layaknya orang berhubungan intim.

    Tapi rupanya mama Lirna belum puas dengan aku berada di atasnya, kini dia menggantikan posisiku dengan cara membalikan tubuhku dan diapun menggoyangkan tubuhnya ketika kontolku berada dalam memeknya yang berada di bawahku “Oooouuuhhhhh…. aaaaahhhhh…. mamaaa.. lebiih puaaas… seperti inii Zoraaaaa…..” Dia terus bergoyang hingga akhirnya aku rasakan.

    Dia semakin cepat bergerak turun naik bahkan terkadang memutar pantatnya yang membuat kontolku tidak tahan “Ooouuuhhhh… maaaa…. aaaaaaahhhhhhh….. aaaahhhh… aaaahhhh…aaahhh..” Mama segera menunduk dan menghisap kontolku yang memuncratkan lendir kental, nikmaaat rasanya dan baru kali ini aku menikmati hal seperti ini aku lihat mama Lirna.

    Dia membersihkan semua lendir itu ketika semuanya habis dia menatapku dan berkata “Mama puas sayaaang…” Dia mendekatkan wajahnya padaku, dan tanpa merasa jijik akupun melumat bibirnya yang masih penuh dengan lendir kental itu, bahkan aku ingin melakukannya hubungan intim seklai lagi dan mama Lirna menyanggupinya. Kamipun kembali beraksi setelah ada setengah jam beristirahat.

  • Cerita Seks Menjadi Pengantin Muridku Di Entot

    Cerita Seks Menjadi Pengantin Muridku Di Entot


    2935 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Menjadi Pengantin Muridku Di Entot ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Aku menghela nafas sejenak sambil berpikir menimbang-nimbang permintaan Rendy. Sebenarnya aku tidak begitu rugi apabila aku menginap di rumah bu Diana. Aku bisa menghemat uang kosku selama setengah bulan kalau aku menginap di rumah bu Diana. Lagipula aku akan lebih bisa mengawasi Rendy untuk belajar menghadapi ujian semesternya yang kian mendekat, dengan begitu, aku bisa mendapat kesempatan untuk mengamankan pekerjaanku. Sebenarnya yang perlu kulakukan hanyalah memastikan kalau Rendy tidak “mengerjaiku” lebih parah dari kemarin.

    “Baiklah, kakak setuju. Tapi kamu juga harus berjanji, kamu harus belajar yang rajin selama kakak tinggal di rumahmu.” Anggukku sambil memberinya penawaran.

    “Berees, kak! Asal kakak mau menurutiku selama itu, aku pasti belajar!” jawabnya dengan bersemangat.

    “Iya, iya..” balasku dengan perasaan agak lega

    Kami lalu segera beranjak ke kamar Rendy dan aku pun mulai mengajarinya. Tapi hari ini ada yang berbeda dari Rendy. Ia tampak lebih serius dan bersemangat dalam menyimak penjelasanku. Kurasa dia sudah cukup senang saat mendengar aku akan menginap di rumahnya 2 hari lagi. Tak lama kemudian, kudengar suara bu Diana di lantai bawah.

    “Nah, Mami sudah pulang! Kakak tunggu sebentar ya! Aku mau bicara dulu dengan Mami!”

    Rendy segera beranjak dari kursinya dan keluar dari kamarnya tanpa menghiraukanku. Sayup-sayup kudengar suara percakapan Rendy dengan bu Diana, namun aku tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang mereka katakan. Sambil menunggu Rendy, aku mempersiapkan soal-soal latihan yang akan kuberikan untuknya nanti. Sekitar 5 menit kemudian, Rendy kembali ke kamarnya bersama bu Diana.

    “Halo, Erina. Rendy meminta saya untuk mengizinkanmu tinggal di rumah ini selama saya tidak di rumah.”

    “Eh? I.. iya, bu Diana! Rendy memberitahu saya kalau ia ingin mendapat les tambahan dari saya selama bu Diana tidak dirumah.. Katanya.. untuk persiapan ujian semester..” ujarku dengan agak gugup.

    “Wah, kebetulan sekali kalau begitu! Soalnya tante Rendy juga akan ikut ke Jerman. Makanya tadi saya sempat mengajak Rendy untuk ikut. Tapi karena ada ulangannya yang penting, Saya jadi ragu-ragu.”

    “Jadi?” tanyaku

    “Kalau kamu mau, Saya memperbolehkan kamu tinggal disini selama saya tidak dirumah. Tapi saya juga meminta kamu untuk mengurus Rendy selama itu. Sebagai gantinya, saya akan berikan tambahan bonus untukmu di akhir bulan ini. Bagaimana?” Jawab bu Diana memberikan tawaran.

    “Baik, bu Diana. Saya setuju!” anggukku sambil tersenyum. Sekarang aku mendapat tambahan keuntungan dengan menerima tawaran Rendy. Dengan bonus yang disediakan bu Diana dan penghematan uang kosku selama setengah bulan, aku bisa menambah uang tabunganku sekaligus membiayai sebagian keperluanku bulan depan.

    “Baguslah! Kalau begitu, Erina, tolong kamu siapkan barang-barangmu yang akan kamu bawa untuk tinggal disini. Lusa nanti saya akan menjemputmu sebelum kamu mengajar Rendy.” Ujar bu Diana.

    “Iya, bu Diana!” aku mengiyakan permintaan bu Diana.

    Setelah menyelesaikan tugasku hari itu, aku segera bergegas pulang untuk mulai mengemas barang-barangku. Untunglah aku tidak memiliki banyak barang selain pakaian dan perlengkapan-perlengkapan kecil milikku. Aku juga memberitahu pemilik rumah kosku bahwa aku akan pindah selama setengah bulan. Syukurlah mereka mau mengerti dan bersedia menyimpankan kamar bagiku apabila aku kembali.

    2 hari kemudian, bu Diana dan Rendy pun datang menjemputku sebelum aku mengajar Rendy. Aku lalu diantar ke rumah mereka. Aku diizinkan untuk tidur di kamar tamu di lantai bawah. Malam harinya, aku diberitahu bu Diana tugas-tugasku di rumah itu selama bu Diana di luar negeri. Aku diminta untuk mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci dan membersihkan rumah. Aku sudah terbiasa memasak dan mencuci sendiri sejak kecil, maka tugas ini tidak lagi sesulit yang kubayangkan. Lagipula untuk keperluan sehari-hari, bu Diana sudah menyuruh anak buahnya untuk mengantar bahan makanan dan supir studio untuk mengantar-jemput kami. Apabila ada hal lainnya yang diperlukan, aku hanya perlu menelepon studio untuk meminta bantuan mereka. Esok harinya, bu Diana sudah berangkat saat aku pulang dari kuliah.

    Sehingga hanya ada aku dan Rendy sendiri di rumah. Aku segera menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Seusai mandi, aku benar-benar terkejut saat melihat semua pakaian milikku menghilang. Hanya ada satu pelaku yang dapat melakukan hal ini! Aku lalu menutupi tubuhku dengan selembar handuk yang untungnya, tidak sempat diambil oleh “pencuri” itu. Aku segera naik ke lantai atas untuk mengambil kembali pakaian milikku.

    “Rendy! Reendyy!! Buka pintunya!” Seruku sambil menggedor kamar Rendy. Pintu kamar itu sedikit dibuka dan wajah Rendy muncul dari sela-sela pintu kamar itu.

    “Ya, ada apa kak?!” tanyanya padaku. Namun matanya segera melirik tubuhku yang hanya berbalutkan sebuah handuk dan ia tersenyum cengengesan melihat keadaanku.

    “Wah, waah.. Kakak sudah tidak sabaran ya?” tanyanya sambil tertawa kecil.

    “Huuh! Dasar usiil!! Ayo, kembalikan baju kakak!!” gerutuku.

    “Lhooo.. memangnya baju kakak kuambil? Apa ada buktinya?”

    “Kalau bukan kamu siapa lagii? Sudah, ayo cepat kembalikan baju kakak!”

    “Kak, kalau menuduh orang tanpa bukti itu tidak baik lho! Hukumannya, aku tidak mau memberitahu dimana kusembunyikan baju kakak, Hehehe..” Rendy tersenyum mengejekku dan menutup dan mengunci pintu kamarnya dihadapanku.

    “Aah! Hei, Rendy! Tunggu duluu..” protesku, tapi Rendy sudah keburu menutup pintu kamarnya sambil mengejekku dibalik pintu.

    Aku pun terpaksa menggigil kedinginan, suhu di rumah itu dingin sekali karena dipasangi AC, ditambah lagi aku baru saja mandi dan sekarang tubuhku hanya ditutupi oleh selembar handuk saja. Selama beberapa menit aku terus menggedor pintu kamar Rendy dan berusaha membujuknya, namun ia sama sekali tidak menggubrisku.

    “HATSYII..!!!” Karena tidak biasa, aku pun bersin akibat pilek karena suhu dingin itu.

    “Kak! Kakak pilek, ya?” tiba-tiba terdengar suara Rendy dari balik pintu.

    “I.. iya.. Rendy, tolong kembalikan pakaian kakak.. disini dingin sekali.. kakak tidak tahan..”

    “Oke deh, tapi kakak harus mau memakai pakaian yang kuberikan ya!”

    “Iya.. iya.. cepat doong. Kakak kedinginan disini..” pintaku pada Rendy

    Rendy kembali keluar dari kamarnya. Ia melihat sekujur tubuhku yang menggigil kedinginan. Anehnya, raut wajahnya tampak berubah, ia tidak lagi tampak senang ataupun puas mengerjaiku. Kini ia tampak agak gelisah.

    “Haa.. HATSYII!!!” kembali aku bersin dihadapannya. Kulihat raut wajahnya semakin cemas saja melihat keadaanku.

    “Ayo Kak, ikut denganku!” pinta Rendy padaku yang segera kuturuti saja.

    Rendy menuntunku ke ruang disebelah kamarnya. Pintu ruang itu dikunci, namun Rendy segera membuka pintu itu dengan sebuah kunci di tangannya. Begitu aku masuk, aku takjub melihat puluhan helai gaun pengantin putih dalam berbagai ukuran dan model yang tergantung rapi di kamar itu. Berbagai aksesoris pengantin wanita juga tertata rapi bersama gaun-gaun itu. Rupanya kamar itu adalah kamar desain bu Diana sekaligus tempatnya menyimpan hasil rancangannya yang belum dikirim ke studio.

    “Kak, aku minta kakak memakai baju itu.” ujar Rendy seraya menunjuk ke arah sehelai gaun pengantin putih yang dipasang di sebuah mannequin.

    “Apaa?! Kenapa kakak harus memakai baju seperti itu? Memangnya kakak mau menikah, apa?!” jawabku setengah tak percaya, setengah kebingungan.

    “Ya, sudah! Kalau kakak tidak mau, kakak boleh memakai handuk itu saja kok!” balas Rendy.

    “Iyaa! Dasar!! Kamu mintanya yang aneh-aneh saja!!” ujarku agak kesal. Terpaksa kuturuti permintaan Rendy, daripada pilekku semakin parah.

    “Oh iya Kak!”

    “Apa lagii?”

    “Pakaiannya yang lengkap ya, Kak! Soalnya baju itu sudah 1 set dengan aksesorisnya!” pinta Rendy.

    “Jangan lupa juga untuk merias diri dengan kosmetik Mami ya Kak! Sudah kusiapkan lhoo..” imbuhnya.

    Aku menghela nafas dan menutup pintu kamar itu. Memang kulihat gaun itu dilengkapi dengan mahkota, sarung tangan, bahkan stocking dan sepatu yang semuanya berwarna putih susu. Luar biasa! Sejenak aku kagum dengan kepandaian bu Diana dalam merancang gaun itu, komposisi yang disusunnya benar-benar serasi. Aku lalu menuruti perintah Rendy untuk memakai semua pakaian itu dengan lengkap. Berat bagiku memang, karena aku belum pernah memakai gaun pengantin sebelumnya. Setelahnya, aku pun merias diriku dengan kosmetik milik bu Diana. Kulihat semua kosmetik itu buatan luar negeri. Agen Judi Hoki Banget

    Aku sendiri agak canggung untuk memakai kosmetik-kosmetik itu, mengingat harganya yang selangit bagi mahasiswi sepertiku. Tapi setidaknya, aku mendapat sebuah kesempatan untuk mencoba kosmetik-kosmetik itu, maka aku berusaha untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Setelah beberapa lama, aku akhirnya selesai mempengantinkan diriku. Kubuka pintu kamar itu dan seperti yang sudah kuduga, Rendy sedari tadi sudah menungguku di depan pintu.

    Ia tampak amat terpana melihatku yang berbusana pengantin itu. Busana pengantinku berupa sebuah gaun pengantin putih yang indah sekali. Atasan gaun memiliki sepasang puff bahu yang terikat dengan sepasang sarung tangan satin dengan panjang selengan di kedua tanganku yang kini menutupi jari-jariku yang lentik. Di bagian perut dan dada gaunku bertaburan kristal-kristal imitasi yang samar-samar membentuk sebuah pola hati.

    Bagian pinggang gaun itu memiliki hiasan kembang-kembang sutra yang melingkari bagian pinggang gaun itu seperti sebuah ikat pinggang yang seolah menghubungkan atasan gaunku dengan rok gaun polos yang dihiasi manik-manik membentuk hiasan bunga-bunga yang bertebaran disekeliling rok gaunku. Pinggulku dipasangi pita putih besar. Aku juga memakaikan rok petticoat di pinggangku agar rok gaunku tampak mengembang. Rendy sendiri tampak kagum melihat cantiknya wajahku yang sudah kurias sendiri; kelopak mataku kurias dengan eye-shadow berwarna pink dan alsiku yang kurapikan dengan eye-pencil. Sementara lipstick yang berwarna pink lembut kupilih untuk melapisi bibirku yang tampak serasi dengan riasan bedak make-upku.

    Riasan mahkota bunga putih tampak serasi dengan rambut hitam-sebahuku yang kubiarkan tergerai bebas. Aku telah memasang stocking sutra berwarna putih yang lembut di kakiku yang dilengkapi dengan sepasang sepatu hak tinggi berwarna putih yang tampak serasi seperti gaun pengantinku. Tubuhku juga kuberi parfum melati milik bu Diana sehingga sekujur tubuhku memancarkan aroma melati yang amat wangi.

    “Nah, bagaimana?” ujarku pada Rendy yang masih melongo melihat penampilanku.

    “Hei! Kok malah bengong sih?!” seruku, yang segera menyadarkan Rendy dari lamunannya.

    “E.. eh.. ccantik sekali Kak!” jawab Rendy tergagap-gagap, aku tertawa kecil melihat tingkahnya yang kebingungan.

    “Kak, ini.. buat kakak..” Rendy mengulurkan setangkai mawar merah kepadaku. Mawar merah yang indah itu tampak segar berkilauan.

    “Waah, terima kasih ya!!” otomatis aku mencium bunga itu untuk menghirup aromanya. Sejenak aroma yang menyengat memasuki hidungku aku pun langsung merasa pandanganku tiba-tiba kabur dan tubuhku terasa lemas.

    Cerita Ngentot Memek | Aku pun ambruk tidak sadarkan diri. Sayup-sayup kulihat senyuman Rendy, aku berusaha untuk tetap sadarkan diri, namun mataku terasa berat sekali dan akhirnya aku menutup kelopak mataku. Entah apa yang terjadi pada tubuhku, namun saat aku sadar, aku melihat diriku sudah terbaring mengangkang di sebuah ranjang canopy dalam keadaan berbusana pengantin lengkap.

    Kedua tanganku terikat di belakang punggungku sementara kakiku terikat erat di sisi kanan-kiri tiang ranjang itu sehingga posisi tubuhku mengangkang lebar. Aku merasa amat geli di daerah kewanitaanku, seperti ada sebuah daging lunak hangat yang menyapu-nyapu daerah kewanitaanku, terkadang daging itu menusuk-nusuk seolah hendak membuka bibir kewanitaanku melewati celah vaginaku. Aku juga merasa daerah disekitar vaginaku amat becek akibat gerakan daging itu.

    “Aahh.. oohhh..” Aku pun mendesah pelan menikmati sensasi di kewanitaanku itu. Rasanya vaginaku seolah diceboki, namun gerakan daging itu yang seolah berputar-putar mempermainkan vaginaku menimbulkan sensasi nikmat disekujur tubuhku. Aku merasa tubuhku diairi listrik tegangan rendah saat daging itu membelah bibir kewanitaanku dan menyentuh lubang pipisku.

    “Eh! Kakak sudah bangun rupanya!!” tiba-tiba kudengar suara Rendy dibalik gaunku. Aku berusaha mendongak dan kulihat wajah Rendy sedang berada tepat di depan selangkanganku yang terbuka lebar. Sadarlah aku kalau “daging” tadi tak lain adalah lidah Rendy yang sedang menjilati vaginaku. Aku berusaha berontak, namun untuk menutup kedua pahaku yang sedang terbuka lebar saja amat sulit. Tubuhku terasa amat lemas tanpa tenaga. Saat aku melihat sekitarku, aku baru sadar kalau aku kini berada di dalam kamar bu Diana.

    “Badan kakak masih belum bisa digerakkan, soalnya pengaruh obat tidur Mami masih tersisa.” Jelas Rendy sambil berjalan ke sampingku.

    Sekejap aku merasa amat panik dan berusaha mengerahkan seluruh tenagaku untuk kabur, tapi sia-sia saja. Tubuhku tidak mau bergerak sedikitpun. Astaga! Bagaimana aku bisa sebodoh itu mencium aroma bunga yang ditaburi obat bius?! Niatku untuk menjaga jarak dari Rendy kini sia-sia saja. Sekarang malah kesucianku terpampang jelas di hadapannya, aku dalam keadaan terjepit dan tidak bisa kabur lagi.

    “Kakak tenang saja, dijamin enak kok! Hehehe..” tawa Rendy terkekeh-kekeh.

    “Jangan, Rendy.. Jangan.. kakak mohon!!” pintaku berderai air mata saat melihat Rendy berbalik berjalan menuju arah selangkanganku.

    Namun sia-sia saja, Rendy sama sekali tidak mau mendengar permohonanku. Aku pun semakin panik dan cemas. Air mataku kembali meleleh membasahi mataku, namun apa dayaku? Tubuhku kini amat sulit digerakkan karena ikatan itu ditambah rasa lemas disekujur tubuhku karena pengaruh obat bius yang tersisa. Kini aku hanya bisa pasrah membiarkan Rendy menyantap kewanitaanku. Jantungku berdegup semakin kencang dan wajahku merah merona saat Rendy semakin mendekati selangkanganku. Rendy lalu memegang kedua pahaku yang mulus. Ia mulai mengendusi paha kananku sementara paha kiriku dibelai-belai dengan tangannya.

    “Essh..” aku mendesis sesaat setelah bibir Rendy mencium bibir kemaluanku. Hembusan nafas Rendy di pahaku membuat tubuhku sedikit mengigil kegelian. Saat bibir kemaluanku bertemu dengan bibir Rendy, Rendy mulai menjulurkan lidahnya. Seperti lidah ular yang menari-nari, bibir kemaluanku dijilati olehnya. Kembali bibir kewanitaanku dibelah oleh lidah Rendy, yang kembali menarikan lidahnya menceboki liang vaginaku perlahan-lahan. Aku berusaha sekuat mungkin untuk menahan gejolak birahi yang kini mulai melanda diriku, namun tetap saja suara desahan-desahanku yang tertahan sesekali terdengar keluar dari bibirku karena rasa nikmat yang menjuluri tubuhku apalagi belaian lembut Rendy di pahaku semakin terasa geli akibat stocking sutra yang kupakai.

    “Haaa?! Aakh..!!” Sontak aku menjerit terkejut saat merasakan sensasi rasa geli dan nikmat yang tiba-tiba melanda tubuhku. Rupanya Rendy menjilati klitorisku. Sesekali ia menyentil klitorisku dengan lembut sehingga sekujur tubuhku seperti dialiri listrik dan bulu kudukku berdiri. Rendy menyadari bahwa aku mulai dikuasai oleh gejolak birahiku. Ia terus melancarkan serangannya ke klitorisku. Berulang kali permohonanku yang disertai dengan desahan kusampaikan ke Rendy, namun ia malah tampak kian bersemangat mengerjaiku. Kesadaranku pun semakin menghilang tergantikan dengan rasa nikmat dan hasrat seksual yang semakin merasuki tubuhku.

    “Bagaimana kak? Enak tidak?” tanya Rendy padaku.

    “Rendyy.. stoop.. auhhh.. jangaan..”

    “Ah masaa? Bukannya kakak mendesah keenakan tuh? Yakin nih, nggak mau lagi?” ejeknya sambil menjauhkan wajahnya dari kemaluanku. Namun secara refleks, aku malah mengangkat pinggangku kehadapan wajah Rendy, seolah menawarkannya untuk kembali mencicipi liang vaginaku.

    “Tuh, kan?! Malu-malu mau, nih cewek!” kembali Rendy menghinaku. Dipeganginya kedua bongkahan pantatku dengan telapak tangannya dan dtegadahkannya tangannya, sehingga kini pinggangku ikut terangkat tepat dihadapan wajah Rendy.

    “Aww.. aww.. aaahh..” kembali aku merintih saat Rendy mengecup dan mengisap-isap daging klitorisku. Sesekali aku merasa sentuhan giginya pada klitorisku dan hisapannya membuatku kini hanya berusaha untuk mengejar kenikmatan seksualku semata.

    SLURP.. SLURP.. Sesekali terdengar suara Rendy yang menyeruput cairan cintaku yang sudah banyak keluar dari vaginaku, seolah hendak melepas dahaganya dengan cairan cintaku.

    “AAHH.. AAHHH.. AAA..” Desahanku semakin keras. Aku merasa ada sebuah tekanan luar biasa di vaginaku yang sebentar lagi hendak meledak dari dalam tubuhku. Otot-otot tubuhku secara otomatis mulai menegang sendirinya.

    “HYAA.. AAAKH!!!” jeritku bersamaan dengan meledaknya tekanan dalam tubuhku. Tanpa bisa kutahan, pinggangku menggelepar liar, bahkan Rendy terlontar mundur akibat dorongan tubuhku. Aku bisa merasakan vaginaku memuncratkan cairan cintaku dalam jumlah yang banyak. Seluruh simpul sarafku terasa tegang dan kaku saat sensasi geli dan nikmat yang luar biasa itu menjalari tubuhku, dan akhirnya muncul perasaan lega yang nyaman setelahnya. Aku pun terkapar kelelahan, nafasku tersengal-sengal. Tenaga di tubuhku seolah lenyap seketika. Aku sadar, baru saja aku mengalami orgasme yang luar biasa!

    “Wah, waah.. Rupanya galak juga nih, kalau orgasme!” ejek Rendy yang kini terduduk di hadapan selagkanganku.

    Ia mendekati vaginaku dan kembali ia menyeruput cairan cintaku yang masih tersaji di vaginaku setelah ledakan orgasmeku barusan. Aku pun hanya mendesah kecil tanpa memberontak. Kepalaku serasa kosong dan aku membiarkan Rendy menikmati cairan cintaku sesuka hatinya. Setelah puas meminum cairan cintaku, Rendy berdiri di hadapanku dan melepas pakaiannya sehingga ia telanjang bulat dihadapanku. Bisa kulihat penisnya yang panjangnya sekitar 14 cm sudah menegang keras melihat keadaanku yang mengangkang lebar, memamerkan kewanitaanku di depannya. Rendy berjalan melewati tubuhku hingga akhirnya ia tiba didepan kepalaku. Rendy lalu berlutut di hadapan wajahku sambil mengocok penisnya.

    “Kak, tadi rasa memek kakak enak sekali loh! Nah sekarang giliran kakak ya, ngerasain punya Rendy?” seloroh Rendy. Aku yang menyadari kalau Rendy akan mengoral penisnya dengan mulutku, mulai menjerit meminta pertolongan.

    “TOL.. uumph!!” jeritanku terhenti karena Rendy langsung menyumpalkan penisnya didalam mulutku. Walaupun ukuran penisnya tidak begitu besar, namun batang penisnya sudah cukup memenuhi rongga mulutku yang mungil.

    “Hhmmphh.. hmph..” suaraku teredam oleh penis Rendy.

    Cerita Ngentot Memek | Aku berusaha memuntahkan penis itu, namun Rendy memajukan pantatnya sehingga penisnya tetap masuk didalam mulutku hingga menyentuh kerongkonganku. Rendy menjambak poni rambutku dan mulai menggerakkan kepalaku maju mundur. Rasa sakit di ubun-ubunku karena poni rambutku dijambak sudah cukup untuk membuatku tidak berontak lebih jauh, aku mengikuti gerakan tangan Rendy yang sedang memaksaku mengulum dan mempermainkan penisnya dalam mulutku.

    “Aahh.. Enaak..” desah Rendy saat penisnya keluar masuk dari mulutku.

    “Hmmp.. mpp.. phh..” aku berusaha mengambil nafas untuk menyesuaikan gerakan penis Rendy dalam mulutku. Kocokan mulutku masih belum berhenti, namun aku merasa agak mual karena rasa dalam mulutku saat ini. Sementara leherku juga pegal karena dipaksa naik-turun oleh Rendy.

    Beberapa saat kemudian, Rendy berhenti manjambak poniku, aku pun segera merebahkan kepalaku yang pegal-pegal keatas bantal yang lembut untuk melepas penat. Namun rupanya penderitaanku belum juga berakhir. Rendy belum mau melepaskan kenikmatannya dioral olehku.

    Belum sempat penisnya keluar dari mulutku, sekarang ia malah menekan selangkangannya ke wajahku dan menggoyang-goyangkan pantatnya sehingga penisnya kembali masuk kedalam rongga mulutku. Aku bisa merasakan buah zakarnya yang tergantung menampar-nampar daguku berulang kali bersamaan dengan gerakan pantatnya yang maju mundur dihadapan wajahku yang kini tertekan oleh bantal, aku pun berulang kali tersedak karena penis Rendy dalam mulutku bergerak dengan amat cepat.

    “Oke, kak! Sekarang giliran kakak yang main! Ayo kulum dan mainin pakai lidah kakak!” perintah Rendy sambil menghentikan gerakannya. Aku sendiri sudah mati kutu, kepalaku terjepit diantara selangkangan Rendy dan bantalku, sehingga aku tidak bisa bergerak bebas.

    “Ayo, Kak! Atau mau kugerakkan sendiri dimulut kakak seperti barusan?” ancamnya padaku. Aku pun tidak punya pilihan lain selain menuruti perintah Rendy, setidaknya aku akan lebih leluasa bernafas apabila aku yang bergerak sendiri. Aku pun menggerakkan lidahku membelai-belai batang penisnya yang masuk hingga rongga mulutku. Sesekali lidahku juga bersentuhan dengan kepala penisnya. Sebenarnya aku agak jijik juga karena tercium bau agak pesing dari ujung penis Rendy, namun apa dayaku? Lebih baik kuturuti perintah anak ini supaya siksaanku cepat selesai. Aku pun berusaha untuk tidak begitu mempedulikan bau itu. Penis Rendy kuanggap saja seperti permen yang luar biasa tidak enak. Aku pun terus mengemut penis Rendy itu.

    “Ayo, kak! Terus! Jago juga nih, nyepongnya! Enak bangeet!”

    “Mmphh..” erangku.

    “Isapin juga kak! Seperti ngisap permen!” kembali Rendy memberi perintah padaku, yang langsung saja kuturuti.

    Kuhisap penisnya dengan pelan dan lembut dengan harapan anak ini bisa segera menghentikan aksinya dan aku bisa terbebas dari siksaan ini. Herannya, selama beberapa menit kuoral, Rendy masih saja tidak puas. Aku pun mulai kelelahan mempermainkan penisnya dalam mulutku, walaupun aku mulai terbiasa dengan situasiku sekarang.

    Entah setan apa yang merasukiku, namun saat aku mengingat bahwa aku sedang mengoral penis anak kecil yang tak lain adalah muridku, aku merasa hasrat seksualku kembali meninggi dalam tubuhku. Aku ingin sekali mencapai orgasme sekali lagi dan aku ingin mencoba sesuatu yang lebih hebat lagi bersama Rendy. Pikiran itupun membuatku memainkan penis Rendy sebaik mungkin dalam mulutku agar Rendy mencapai kepuasannya.

    “Ookh..” Aku mendengar suara erangan panjang keluar dari mulut Rendy dan saat itulah, aku merasa mulutku disembur oleh cairan kental berbau amis. Aku menyadari bahwa Rendy baru saja berejakulasi dalam mulutku, dan kini mulutku dipenuhi spermanya. Rendy kembali menekankan selangkangannya ke wajahku.

    “Telan kak! Jangan sampai bersisa!”

    Aku pun menuruti perintah Rendy, kutelan semua sperma dalam mulutku, sekaligus kuhisap-hisap penis Rendy agar spermanya tidak bersisa. Rendy hanya mengerang keenakan saat penisnya kubersihkan dengan mulutku.

    “Woow.. enaak.. lebih enak dari onanii” seloroh Rendy. Namun aku tidak peduli, aku terus menghisap-hisap penisnya itu hingga aku yakin tidak ada lagi sperma yang tersisa. Setelah selesai, Rendy mengeluarkan penisnya dari dalam mulutku.

    “Waah.. Kakak jago banget lho! Enak sekali kak!”

    “Rendy, kamu jahaat..” protesku.

    “Lho kenapa? Bukannya kakak sekarang sudah jadi pengantinku?” balasnya.

    “You may kiss your briide!!” sorak Rendy tiba-tiba.

    Tanpa basa-basi, Rendy segera mencium bibirku. Bibirku diemut-emut dengan lembut dan sesekali bibirku juga dijilati oleh lidahnya. Aku hanya membiarkannya mempermainkan bibirku sesuka hatinya. Pelan-pelan lidah Rendy membelah bibirku dan lidahnya menyusup kedalam rongga mulutku. Aku pun merespon dengan menghisap lidah Rendy dengan lembut.

    Sesekali juga kujulurkan lidahku, sehingga giliran Rendy yang menghisap air ludahku yang menyelimuti lidahku. Gairah seksualku sekarang benar-benar menguasai tubuhku, semakin kuingat bahwa Rendy yang saat ini sedang bercinta denganku, semakin aku tenggelam dalam hasratku. Selama beberapa menit kami terlibat dalam French kiss itu, sebelum akhirnya Rendy menghentikan ciumannya di bibirku. Aku pun tampak kecewa saat Rendy menjauhkan wajahnya.

    “Kenapa kak? Enak kan rasanya? Masih mau lagi?” tanyanya.

    Pertanyaan Rendy itu seketika memancing gairah seksualku yang meningkat. Aku merasa ini adalah sebuah kesempatan bagiku, namun sebelum aku sempat menjawab, tiba-tiba Rendy mengambil sehelai celana dalam putih berenda yang tadi kupakai dan menjejalkannya ke mulutku hingga celana dalamku memenuhi seluruh rongga mulutku. Belum puas, Rendy juga melakban mulutku sehingga celana dalamku itu tersumpal sempurna di dalam mulutku.

    “Mmfff.” Protesku pada Rendy. Namun suaraku terhalang oleh celana dalam yang menyumbat mulutku.

    “Jangan dijawab dulu, Kak. Nanti ya, Rendy mau istirahat dulu!”

    “Oh, Kakak juga boleh istirahat kok! Nah, daripada bosan, bagaimana kalau kakak nonton saja dulu?” lanjut Rendy. Aku bisa mendengar suara televisi yang dinyalakan dan suara pemutar DVD yang dibuka oleh Rendy. Setelah selesai, Rendy lalu mendatangiku yang masih terbaring mengangkang di ranjang.

    “Jangan berontak ya, Kak! Kalau macam-macam, video kakak kusebarkan!” ancamnya. Rendy lalu melepaskan ikatan kakiku di kedua tiang ranjang itu. Aku disandarkan ke kepala ranjang dan Rendy menyandarkan sebuah bantal di punggungku dan juga sebuah bantal kecil di pantatku untuk kududuki agar aku merasa nyaman. Tali yang tadi dipakai untuk mengikat kakiku kini digunakan untuk mengikat sikut tanganku yang masih terikat di punggungku pada kedua tiang bagian atas ranjang canopy itu agar aku tidak kabur.

    “Oke deh! Rasanya sudah cukup!! Nah, kakak santai saja ya? Nikmati saja filmnya!” Rendy lalu memutar DVD itu. Agen Judi Hoki Banget

    “Mmff!!” Aku berteriak terkejut saat melihat adegan percintaan seorang wanita berambut pirang di layar televisi itu, rupanya Rendy menyetelkan DVD porno untuk kutonton..

    “Kakak pelajari gayanya dulu, ya! Supaya nanti siap main dengan Rendy! OK?!” Rendy tersenyum dan beranjak pergi, meninggalkanku sendiri terikat di ranjang sambil berusaha menahan gejolak birahiku yang semakin mendera karena suguhan adegan panas dihadapanku.

    Aku pun terpaksa menonton film porno itu sekitar 2 jam. Yah, aku memang pernah melihat sekilas film porno di handphone teman-teman SMUku, namun mungkin karena ini pengalaman pertamaku melihat film porno selama itu, muncul keinginanku agar vaginaku dimasuki oleh penis seperti wanita bule yang ada di film porno itu. Pikiranku bergejolak, aku sadar bahwa aku akan kehilangan keperawananku apabila vaginaku dimasuki penis Rendy, namun di sisi lain, aku penasaran akan rasa nikmat yang tampaknya melanda wanita di film itu saat vaginanya dimasuki oleh penis. Aku juga ingin merasakan kenikmatan itu. Apakah aku juga akan merasa senikmat itu apabila vaginaku dimasuki oleh penis? Aku masih bisa mengingat dengan jelas rasa nikmat saat vaginaku dijilati dan dipermainkan oleh Rendy sebelumnya. Tentunya aku akan merasa lebih nikmat lagi apabila vaginaku dipermainkan oleh penis Rendy. Lagipula, setidaknya aku tidak perlu khawatir akan hamil sebab masa suburku baru saja terlewati minggu lalu. Akhirnya rasa penasaran dan gairah seksualku mengalahkan perasaanku. Sudah kuputuskan, aku akan melayani Rendy sepenuh hatiku. Aku sudah tidak peduli lagi akan statusku sebagai gurunya ataupun perbedaan usia kami, yang kini kuinginkan hanyalah mengejar kenikmatan seksualku semata. Bahkan status dan perbedaan usia kami malah menjadi sumber gejolak gairah seksualku. Detik dan menit berlalu, namun bagiku yang kini dikuasai gairah seksualku, serasa menunggu selama berhari-hari. Cairan cintaku sudah semakin banyak keluar dari vaginaku sehingga aku bisa merasakan bantal yang kududuki semakin basah. Akhirnya, pintu kamar itu terbuka juga dan masuklah Rendy kedalam kamar itu.

    “Bagaimana kak? Sudah puas nontonnya?”

    “Sudah tahu kan bagaimana gaya-gayanya?” lanjutnya. Aku hanya mengangguk pelan dengan wajah memelas.

    “Bagus, bagus!! Kakak emang pintar!” ujarnya sambil membelai kepalaku dengan pelan, seolah memuji anak kecil.

    “Hff..” jawabku.

    “Nah, kalau begitu kakak mau tidak kalau aku setubuhi seperti di film?” muncullah pertanyaan yang sedari tadi kutunggu. Tanpa pikir panjang, aku langsung mengangguk sambil melihat wajah Rendy. Namun Rendy malah pura-pura tidak melihat sambil mematikan DVD playernya.

    “Apaa? Rendy nggak bisa dengar nih!”

    “Mmff!!” Aku berusaha untuk meminta Rendy melepaskan sumbatan mulutku agar aku bisa berbicara, namun Rendy malah melepas ikatan di kedua sikutku sehingga aku terbebas dari ranjang canopy itu. namun tanganku masih terikat kencang di punggungku. Aku lalu dituntun turun dari ranjang. Rendy tidak lagi mengawasiku dengan ketat. Ia tahu bahwa aku sekarang sudah tidak ingin kabur lagi.

    “Waah, udah gede masih ngompol yah, Kak?” ejek Rendy saat melihat bekas cairan cintaku di bantal yang tadi kududuki.

    Aku hanya menggeleng pelan, namun kurasa Rendy juga tahu bahwa itu adalah cairan cintaku yang meluber karena aku terangsang sedari tadi. Rendy lalu menarikku kehadapan sebuah papan tulis putih di kamar itu yang ditempeli berbagai rancangan bu Diana. Rendy melepas semua rancangan itu agar papan tulis itu bersih. Rendy juga memposisikan tubuhku agar terjepit diantara sebuah meja dihadapanku dan papan tulis itu dibelakangku. Aku terkejut saat Rendy dengan sigap menundukkan tubuhku di meja itu sehingga posisiku kini menungging kearah papan tulis itu. Rendy juga menaikkan rok gaun dan petticoatku bagian belakang dan mengaitkannya di pita putih gaunku yang ada di pinggangku, sehingga kini pantatku terpampang jelas menungging didepan papan tulis itu.

    “Nah, gimana kalau kakak tulis saja apa yang kakak mau? Soalnya kakak nggak bisa ngomong sekarang” ujarnya dari belakang. Aku pun semakin heran, bagaimana caraku menulis dengan tangan terikat dan posisi tubuh menungging seperti ini? Aku hendak berdiri, namun punggungku ditekan ke meja itu oleh Rendy.

    “Tahan sebentar ya, Kak” ujar Rendy sambil membuka celah pantatku. Rendy lalu menuangkan lotion ke jari telunjuknya dan mengusapkan lotion itu ke lubang pantatku. Sesaat aku merasakan jari Rendy yang menempel dilubang pantatku bergerak pelan mengoleskan lotion itu dan aku bisa merasakan rasa dingin dan licin akibat lotion itu di pantatku.

    Setelah lubang pantatku selesai dilumuri lotion, aku merasa ada sesuatu di lubang pantatku, aku tahu benda itu bukanlah jari Rendy karena benda itu terasa lebih besar dan keras dari jari Rendy.

    “HMMFF!!” jeritku saat tiba-tiba aku merasakan rasa sakit yang luar biasa di lubang pantatku. Suatu benda yang panjang dan keras menekan memasuki lubang pantatku. Aku menoleh ke belakang dan melihat Rendy memaksakan untuk memasukkan benda itu ke dalam anusku. Benda itu diputarnya perlahan masuk ke dalam pantatku seperti sekrup. Air mataku meleleh saat merasakan rasa perih yang amat sangat saat Rendy memperawani anusku dengan benda itu. Lubang pantatku serasa tersayat-sayat dan rasa perihnya tak terkira.

    “Wuiih.. lubang pantatnya seret banget! Padahal sudah dikasih lotion! Pasti masih perawan, nih!” komentar Rendy yang terus memutar benda itu masuk kedalam anusku. Aku hanya bisa menggeleng-geleng keras memohon agar Rendy menghentikan aksinya itu. Namun Rendy terus memaksakan benda itu untuk masuk kedalam pantatku.

    “Oke! Selesai deh!” seru Rendy. Aku menoleh kebelakang, aku amat panik saat menyadari sebuah spidol berukuran besar kini tertanam didalam pantatku. Spidol itu tampak mengacung tegak kearah papan tulis karena posisi tubuhku yang menungging.

    “Oops, tenang saja, Kak! Spidolnya sudah kumasukkan dengan baik, kok! Kakak tahan saja spidolnya dengan otot pantat kakak supaya tidak jatuh!” ujar Rendy. Kata-kata Rendy sama sekali tidak menenangkanku apalagi saat merasakan spidol besar yang sedang tertanam dalam pantatku.

    “Nah, ayo tulis apa yang kakak mau!”

    “MMFF!!” aku menggeleng memprotes Rendy. Ide anak ini benar-benar gila! Aku yakin dia pasti mempelajari cara ini lewat film-film pornonya untuk mempermalukanku.

    “Ayoo, kalau tidak, kakak nanti kubiarkan seperti ini, lho! Spidolnya tidak akan kucabut kalau kakak tidak mau menurut!” ancamnya.

    “Mmm..” aku memelas mendengar ancaman Rendy. Aku tahu kalau sedari awal aku tidak memiliki posisi menawar melawan Rendy dengan kondisi seperti ini.

    “Nah! Ayo, tulis di papan tulis kak! Seperti waktu kita belajar! Sekarang, aku mau kakak mengajariku menulis!” ujar Rendy sambil beranjak duduk dihadapanku, seolah sedang mendengarkan pelajaran di kelas.

    Aku berusaha tetap tenang dan mulai menggerakkan pantatku di papan tulis itu.

    “Mmf!” aku menjerit kecil dan mataku membelalak saat ujung spidol di pantatku menyentuh permukaan papan tulis.

    Pantatku terasa geli dan sedikit perih akibat tekanan spidol itu. Rendy tampak senang melihat ekspresi wajahku yang dipenuhi rasa panik, malu dan bingung akan keadaanku sekarang. Perlahan-lahan aku berusaha untuk menulis dengan pantatku di papan tulis itu. Kaki dan pahaku ikut bergerak menaik-turunkan tubuhku yang menungging. Aku selalu merintih setiap kali satu goresan kutulis di papan tulis itu karena sensasi yang ditimbulkan spidol itu dalam pantatku, yang entah bagaimana semakin membangkitkan gairah seksualku.

    “Hati-hati lho, kak. Kalau terlalu ditekan, spidolnya bisa tergelincir masuk kedalam pantat kakak. Nanti tidak bisa keluar lagi lhoo..” sorak Rendy.

    Dasar badung! Pikirku. Memangnya salah siapa kalau nanti spidol ini malah terselip masuk kedalam pantatku?! Malah sekarang aku yang harus berusaha keras menangkal resiko yang diciptakan oleh anak ini untuk tubuhku! Aku pun mulai kehilangan ketenanganku akibat sorakan Rendy itu. Apalagi sesekali aku merasa spidol itu semakin masuk kedalam pantatku saat aku menulis. Namun aku tetap berusaha keras dan hasilnya, 5 huruf yang acak-acakan tertulis di papan tulis itu. Aku menghela nafas lega saat aku melihat hasil tulisanku itu. Sulit untuk dibaca memang, bahkan aku yakin tulisan anak SD pasti jauh lebih mudah dibaca dari tulisanku; namun aku yakin telah menulis huruf P-E-N-I-S di papan tulis itu.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Foto Arika Hisap Kontol Sebelum Di Entot

    Foto Arika Hisap Kontol Sebelum Di Entot


    1933 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Galeri Foto Bugil Ayaka Minamino Gadis Imut Jepang

    Galeri Foto Bugil Ayaka Minamino Gadis Imut Jepang


    2049 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Video Bokep Ngentot Dengan Cewek Lugu Yang Perkasa

    Video Bokep Ngentot Dengan Cewek Lugu Yang Perkasa


    1702 views

  • BLOW JOB IN_RED_LIPSTICK AFTER_A_LATE_NIGHT

    BLOW JOB IN_RED_LIPSTICK AFTER_A_LATE_NIGHT


    2577 views

  • Cerita Seks Mesum Tak Kuat Menahan Nafsu Tidur Dengan Tante Lucy

    Cerita Seks Mesum Tak Kuat Menahan Nafsu Tidur Dengan Tante Lucy


    3516 views

    Cerita Seks Terbaru – Namaku Didi usiaku baru menginjak 17 tahun dan aku sebentar lagi akan duduk dibangku kuLucyh, aku akan menceritakan pengalamanku ketika kehilangan keperjakaanku waktu masih duduk dibangku SMA kelas 2.

    Wajahku biasa-biasa aja nggak ada yang istimewa, namun aku memiliki kelebihan mungkin agak luar biasa dibandingkan dengan orang kebanyakan yaitu mempunyai kontol yang lumayan besar lebih kurang 16 cm dengan diameter 4,5 cm. Padahal waktu tidur adek kecil ku itu Cuma 4 cm.

     

    Cerita sex ini berawal dari adanya hajatan dirumah nenekku yang dari ibu, kebetulan adik ibuku menikah. Semua keluarga dari ibu bermalam dirumah nenek mulai dua hari sebelum pesta dilangsungkan.

    Rumah nenekku tidak terlalu besar sedangkan keluarga dari ibuku semua berjumlah 14 orang beserta anak-anaknya yang ikut kerumah nenekku, semua datang sekeluarga hanya tanteku yang bernama Tante Lucy datang sendiri karena suaminya sedang tugas keluar kota dan belum mempunyai anak. Tante Lucy usianya sekitar 36 tahun wajahnya cantik dan tubuhnya sedikit gemuk namun padat terawat maklum orang kaya.

    Karena dirumah udah penuh, maka tante mau menginap di losmen dekat rumah nenekku, aku mengantarnya naik motor, kemudian tanteku memilih kamar VIP yang full AC, malam itu aku pulang dan bermalam dirumah nenekku. Pagi harinya aku disuruh mengantarkan makanan ke tante, aku pergi mengantar seorang diri dan kebetulan tante Lucy baru bangun dari tidurnya.

     

    “Masuk Didi..”katanya sambil membukakan pintu kamar nya
    “Baik tante”, jawabku sambil masuk dan meletakkan makanan diatas meja dalam kamarnya.

    “Tante terlambat bangun nih… habis semaleman tante ngak bisa tidur… kayaknya losmen ini serem deh Didi, jadi tante agak takut jadinya..”, dia bercerita

    “Eh… tunggu dulu ya… tante mau mandi dulu trus mau bonceng sama Didi ke Rumah Ibu, tante males mau naik becak”, sambungnya.
    “baik tante..”, jawabku.

    Tante masuk kekamar mandi sedangkan aku duduk di kursi yang tersedia di dalam kamar losmennya. Suara air mengguyur badannya kudengar, dan tiba-tiba otak kotorku berjalan ketika kulihat lobang kunci kamar mandinya.
    Aku berjalan pelan-pelan menuju kamar mandinya terus aku mengintip kedalam, kulihat tanteku lagi menyabuni seluruh tubuhnya dan aku terpana melihat tubuhya yang mulus dengan buah dada yang besar dan kulihat lagi bulu vaginanya yang rapi, mungkin tante Lucy rajin merawat dan mencukur bulu vaginanya, aku menelan ludah dan otomatis kontolku langsung menegang.

    Agak lama aku mengintip tante mandi sambil nafasku ngos-ngosan ngak tahu kenapa sampai akhirnya tante Lucy selesai aku cepat-cepat duduk kembali dikursi sambil pura pura SMS. Seolah-olah ngak terjadi apa-apa.
    “Hayo SMS sama pacarnya ya ?” Tiba-tiba terdengar suara tante Lucy didepan ku
    “eh enggak tante…masih belum punya pacar “jawabku gugup, maklum orang berbuat salah pasti pikirannya kalut

     

    “Didi… kamu keluar dulu ya… tante mau ganti baju trus kita berangkat, biar tante mau makan dirumah ibu aja”, kata tanteku.

    Aku keluar dari kamarnya dan menunggu diruang loby sampai akhirnya tanteku datang dan kami berdua berangkat kerumah nenek. Malam harinya sekitar jam 9 malam tante Lucy minta diantarkan ke losmen lagi, dan tante Lucy cerita sama ibuku bahwa tante agak ketakutan tidur sendiri di losmen.

    Dia meminta aku untuk menemaninya, dan ibuku mengizinkannya, jadilah aku malam itu menginap di losmen menemani tante Lucy. Berhubung tempat tidurnya single bed maka aku tidur dibawah. Tante Lucy tiduran sambil menerima telpon dari mas Agus suaminya, dari omongannya tante cerita lagi ditemani aku karena takut keadaan losmen yang seram ini menurutnya.

    Sekitar jam 11 malam aku bangun pingin pipis habis hawa AC membuat ku mau pipis, aku pergi kekamar mandi dan mulai pipis… serr… lega rasanya. Setelah aku membasuk kontolku mataku tertuju pada celana dalam berwarna crem yang ada digantungan di kamar mandi.
    Iseng aku memegangnya dan kuperiksa celana dalam itu, lalu karena penasaran kucium celana dalam itu pas dibagian yang menutupi lobang vaginanya, kuhirup aromanya dan serr…

    darahku mengalir deras dan detak jantungku deg-deggan langsung aja aku horny saat itu, kuulang ulang mencium CD itu dan aku tambah horny saja. Kontolku tegak setegak-tegaknya.
    Dalam pikiranku berkata, wah berarti tante Lucy saat ini tidur ngak pake CD dan ketika keluar dari kamar mandi mataku otomatis tertuju pada bawah pusar tante yang saat itu terlentang dengan dengkuran yang halus, namun tidak dapat kulihat dengan jelas karena lampu kamar yang redup.

    Malam itu aku ngak bisa tidur, terbayang tubuh tante yang lagi mandi juga terbayang Cdnya juga terbayang yang lain-lainnya dengan kontolku yang tegak ngak tidur-tidur… sialan… umpatku dalam hati. Kulirik jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, namun mataku ngak bisa terpejam, tiba-tiba aku dengar suara:
    “Didio… Didi.”

    Aku pura-pura ngak mendengar.
    “Ran…Didio”, kali ini suaranya agak keras dan kayak orang gemetaran.
    “Iya tante Lucy ada apa?”, tanyaku sambil pura-pura lemas.

     

    “Tolong Didi tante pinjam selimutnya, ngak tahu nih tante kedinginan..”, balasnya.
    Aku bangun dan berjalan menghampirinya sambil menyerahkan selimut yang aku jadikan alas”, kamu tidur diatas aja Didi disamping tante…”

    “Iya tante…”, jawabku, tetapi dadaku tambah deg-degan, maklum otakku mulai ditumbuhi hal-hal porno.

    “Sini selimutnya berduain biar kamu ngak kedinginan”, katanya, seperti kerbau dicucuk hidungnya aku nurut aja memepetkan badanku kedekat tante, maklum selimutnya kecil jadi untuk berdua harus mepet.

    Tante Lucy miring membelakangiku sedang aku masih terlentang, kudengar nafasnya teratur dengan halus menandakan dia terlelap lagi, aku menghadap tanteku dan tak sengaja kontolku menyentuh pantatnya, ada desiran aneh didarahku dan rasa hangat dikemaluanku,
    aku sengaja menyentuhkan kemaluanku di pantatnya dan rasa hangat itu kembali menjalar, semakin kudekatkan dan semakin menempel aku makin merasakan kehangatan itu, aku berhati-hati sekali takut tante Lucy terbangun aku menyingkapkan daster bagian belakang tante keatas,

    oww… terlihat jelas buah pinggulnya yang kembar sangat mulus, maklum belum punya anak, dan diantara dua belah pantatnya aku Lucyt ada sebuah gundukan berbulu dengan garis memanjang ditengahnya. Pikiranku makin tak karuan dan kulihat penisku, nampak diujungnya mengeluarkan cairan bening yang lincin langsung kuoleskan keseluruh ujung kepala penisku.

    Perlahan aku sentuhkan penisku ke gundukan berbulu milik tante Lucy, “ohh…”, aku merintih perlahan merasakan sensasi sentuhan penisku pada vagina tante Lucy, kugerakkan sedikit pantatku untuk menekan vagina tante Lucy, namun aku tidak tahan menahan sesuatu yang hendak meledak keluar dari dalam penisku dan,
    croot… croot… croooot… aku keluar… kupejamkan mataku untuk menikmatinya, Kulihat spermaku banyak tumpah dibulu vagina dan paha bagiaan dalam tante Lucy, karena takut tante Lucy terbangun maka aku segera tidur, dengan senyum penuh kepuasan.
    “Didi…bangun udah jam 8 pagi”, sayup kudengar ada orang membangunkanku, aku segera membuka mata dan melihat tante sudah selesai mandi. Tante Lucy memakai handuk yang dililitkan didadanya sambil tersenyum tante Lucy menghampiriku dan duduk disebelahku:
    “Didi tadi malam kamu mimpi ya..?”

    “Eng…”, belum sempat aku menjawab tante Lucy meneruskan bicaranya.

    “Berarti sekarang kamu sudah aqil balig, kamu harus mandi wajib, tadi pagi di paha dan pantat tante banyak kena tumpahin sperma kamu”, kata tante Lucy.

    “Maaf tante… Didi ngak sengaja”, jawabku spontan karena terkejut, “mati aku… Duh malunya…”, bathinku dalam hati.
    “Nah lihat ku… burung kamu bangun mulai tadi…”, kata tante Lucy sambil matanya melihat kebawah perut ku.

    Astagaaaaaa… Rupanya semalam aku lupa memasukkan burungku kedalam sangkarnya dan mulai pagi tadi dilihat sama tante.
    “Maaf tante…”, kataku dengan malu-malu sambil menarik celanaku dan memasukkan batangku kedalam Cdku, tiba- tiba.

     

    “Jangan dimasukkan dulu Didi…! Didi kan sudah dewasa sekarang… namun Didi belum diketahui Didi itu sempurna apa tidak…”, kata tante Lucy.
    “Sempurna gimana tante..??”, tanyaku sambil menggeruntukan dahiku, untuk yang ini aku memang ngak tahu, bukan pura pura ngak tahu.
    “Kadang ada orang yang sukanya sesama jenisnya sendiri, trus ada yang impoten akhirnya ditinggal pergi sama istrinya, jadi tante pingin tahu Didi sempurna apa tidak, kamu keluarin lagi deh burungnya!”, perintah tante Lucy, Akupun spontan mengeluarkan lagi penisku dari dalam celanaku yang kebetulan masih kaku.
    Kulihat Tante menelan ludah sedikit melirik kepenisku, dan tante Lucy berkata “Didi diam aja ya nanti, Didi pejamkan mata aja kalau takut sakit, ini Cuma tes aja koq…”

    “Baik tante.”
    Aku memejamkan mata, dan aku rasakan tante Lucy naik keatas tubuhku tanpa melepas handik yang dipakainya, dan kurasakan penisku tertempel oleh benda berbulu dan basah sehingga aku merasa sedikit geli dan terkejut .
    “Emm..”, aku berguman sambil terpejam.
    “Kenapa Didi…sakit..??”, agak berbisik suara tante Lucy dengan nafas sedikit bernafsu.
    “Enggak tante…ngak apa-apa.”

    Ada sedikit gerakan yang dilakukan tante Lucy sehingga vaginanya menekan penisku kearah atas trus kebawah dan itu berlangsung beberapa saat, aku merasakan geli yang luar biasa dan aku menggigit bibir bawahku supaya tidak bersuara,

    aku membuka sedikit mataku ingin melihat wajah tante, ternyata tante Lucy memejamkan matanya juga sambil menggigit bibirnya juga, gesekan antara vagina tante Lucy dan penisku makin licin sehingga berbunyi “tet… pret… pret… pret…” setiap tante Lucy memaju mundurkan vaginanya diatas penisku.

    Kemudian tante Lucy berhenti bergerak, dan dengan nafas agak tak teratur bilang:
    “Didi… sekarang tes terakhir ya…”
    “iya tante… Didi siap”.

     

    Aku merasakan jari tante memegang penisku bagian tengahnya, sesaat kemudian aku merasakan kepala penisku menyeruak suatu lubang yang agak lebar sehingga gampang masuknya, aku merasakannya sambil memejamkan mata dan menikmatinya.

    Ketika baru sepertiga masuk aku merasakan ujung penisku membentur semacam dinding yang berlobang kecil sekali, dan lobang itu kayaknya seperti cincin, kepala penisku terarah kesana dan kurasakan pemilih lobang itu yaitu tante Lucy berusaha untuk memasukkan kepala penisku kelobangnya namun agak kesulitan.
    Kurasakan tekanan tante makin kuat terhadap penisku dan sepertinya kulit kepala penisku terkupas oleh cincin itu rasanya nyilu nyilu enak sehingga aku keluar suara.

    “aakh…”

    Tante Lucy menghentikan gerakannya .
    “Gimana Didi… Sakit..??”
    “Enggak tante ngak apa apa…”
    Tiba-tiba kurasakan lobang cincin itu berkedut-kedut dan meremas perbatasan antara kepala penisku dan batangnya, tadi mungkin kepalanya sudah melewati cincin itu, dan sepertinya kepala penisku diempot oleh benda didalam vagina tante.

    “Akh… akh…”, tiba-tiba tante Lucy bersuara.
    Kembali kurasakan jepitan cincin itu makin kuat dan penisku sepertinya tersiram air hangat didalam vagina tante Lucy, akupun kehilangan kendali merasakan jepitan itu dan tidak dapat menahan sesuatu yang akan keluar dari dalam penisku dan aku terpekik akh…

     

    Crooot…croot..crot… Sekitar 4 kali cairan itu menyemprot kedalam vagina tante Lucy. Penisku masih tertanam didalam vagina tante beberapa saat kuLucyhat tante Lucy masih memejamkan matanya…

    “Udah tante tesnya…??”, tanyaku.
    “Emm udah… Didi, ternyata kamu laki-laki yang normal”, jawabnya sambil mengangkat pantatnya melepaskan penisku divaginanya, trus tante Lucy berjalan ke kamar mandi.
    Aku melihat kearah penisku, disana ternyata banyak berlepotan cairan berwarna putih, ada yang kental ada yang bening sebagian lagi ada di bulu-buluku yang masih halus, aku berpikir dalam hati.

    Seandainya tes ini dilakukan setiap hari, mungkin aku tidak akan menolaknya.

  • Harapanku Bisa Berselingkuh dan ML Dengan Adik Ipar

    Harapanku Bisa Berselingkuh dan ML Dengan Adik Ipar


    1778 views

    Duniabola99.org – Langsung saja dengan kisahku, saat itu istriku yang kucintai Della sedang hamil anak pertamaku, kira kira satu tahun lalu, perut Della sudah membesar karena menjelang delapan bulan, dan mau tak mau lagi kegiatan Della sebagai ibu rumah tangga harus istirahat.

    Sejak itu semua tanggung jawab menjaga istri dan pekerjaan rumah saya tangani, dari mencuci sampai memasak, saya lihat Della tidak tega melihat saya bekerja untuk membersihkan dan semua kebutuhan rumah, tapi apa boleh buat kata dokter Della harus istirahat total dari rutinitasnya.

    Akhirnya karena terlalu banyak menghabiskan waktu dirumah untuk menjaga Della dan jabang bayinya, pekerjaanku di kantor pun terganggu banyak file-file keuangan yang belum sempat kuselesaikan dan akupun jadi sering bolos ngantor, bosku tentu saja marah, ia bahkan mengancam akan menskorsingku.wah celaka…….!

    Maka mau tak mau aku harus sering ke kantor untuk menyelesaikan semua pekerjaanku sementara Della akan menghubungi adik bungsunya Lany yang baru lulusan SMA.untuk menemaninya.aku memang nggak pernah bertemu Lany sebelumnya. lantaran ia sekolah di kota madiun dan tinggal bersama neneknya dikota tersebut.dan akhirnya kuijinkan aja Lany menemani Della.

    Semula nenek Lany keberatan kalau Lany harus tinggal bersama kami namun karena desakan Della yang cucu kesayangan ini, nenek pun berkenan membiarkan Lany tinggal bersama kami di Bandung, bahkan Lany berniat untuk melanjutkan pendidikannya di kota ini sambil bekerja dan mencari pengalaman hidup, katanya saat itu. Kamipun berniat membiayai pendidikan Lany karena bagaimanapun pendidikan adalah yang utama.

    Sekarang mari kita bicarakan tentang body Lany. Body Lany sangat menawan, payudaranya lumayan montok juga sanggup memancing hawa nafsu kaum adam sepertiku. Bibirnya sangat ingin sekali aku mengulumnya, rambutnya panjang terurai lurus, wajahnya keindo-chinese-san, pantatnya juga semok.pokoknya sexy abiss bo..!

    Aku berharap kelak bisa mengentotnya.sekalipun itu tidak mungkin terjadi karena Lany adalah adik bungsu Della yang notabene istriku sendiri. Dengan kata lain ia adalah adik iparku sendiri….ah betapa gobloknya aku dulu andai dulu yang kunikahi Lany bukan Della, batinku kala itu.

    Suatu hari sifat keisengankupun kumat lagi. Saat Lany mandi aku mengintipnya, saat itu Della sedang tak ada dirumah lantaran harus ke dokter kandungan. Dengan sedikit tehnik yang kupelajari di kala “SLTP” dulu aku berhasil menggintip Lany. Ternyata tubuh Lany memang sangat sensual kedua payudaranya bukan Cuma besar ,tapi sangat indah dan kenyal.

    Ingin saat itu aku meremasnya dan mengulum kedua putingnya yang hitam kecoklatan itu. Namun aku nggak ingin terburu-buru, melihat tubuh adik ipar kan nggak bisa setiap hari jadi harus kunikmati waktu emas ini sebaik-baiknya.

    Matakupun mulai menyisir tubuh Lany secara perlahan-lahan leher jejangnya, dadanya, serta memek perawannya yang diselimuti bulu-bulu halus, saat ia menyabuni tubuhnya, juga saat ia keramas semua terlihat dengan sangat detail. Benar-benar pemandangan yang eksotis, tak akan tertukar dengan pemandangan gunung willis sekalipun pokoke oke. Dan tanpa sadar “adik kecil”kupun terbangun.

    Namun aku harus menelan ludah. jam dinding sudah menunjuk angka 08.00 aku harus bersiap-siap ke kantor dan dikantorpun aku tak berkonsentrasi bayang-bayang tubuh Lany mengisi terus seluruh otakku. Ingin rasanya aku pulang dan mengentot seorang wanita ABG.

    Dan begitu aku pulang, aku jadi pusing tujuh keliling batang kemaluanku sudah “READY FOR ACTION” namun aku tak bisa meminta “jatah” ke Della lantaran ia hamil tua maka akupun memutuskan untuk menggumbar hawa nafsuku dengan melihat VCD alias BF aku harus melihat vcd ginian waktu tengah malam. lantaran pada tengah malam begini biasanya Della dan Lany pasti sudah tidur terlelap. Della paling nggak suka kalau aku liat vcd beginian dan kalau ketahuan Lany yang masih ABG itu bisa hilang wajahku.

    Saat aku tengah asyik-asyiknya melihat tiba-tiba ada seseorang menepuk pundakku “Pit…..Lany ka……mu be…belum tidur” ujarku gelagapan saat mengetahui bahwa yang menepuk pundakku adalah Lany. Sembari menyetop jalannya BF dengan remote televisi yang terletak disamping sofa tempatku duduk. ‘’belum,mas malam ini panas banget,ya jadi gerah nih”… “oh…”jawabku datar.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    “mas,mas suka ngeliat yang beginian ya?” “ah,nggak juga Cuma iseng doang kok, eh Lany jangan bilangin hal ini ke mbak Della ya soalnya dia nggak suka kalo mas liat ginian” “boleh aja mas pake rahasia-rahasiaan tapi……” “tapi apa?” “mas harus kasih liat tuh vcd ke Lany” gila kali nih anak, baru lulus SMA sudah berani liat beginian. Tapi ya sudah lah toh aku sudah ketangkep basah jadi mau nggak mau kustel lagi deh BF tersebut dan kami pun melihat BF itu berduaan di sofa kayak Romi dan yuli.

    Akhirnya tibalah adegan dimana pemain pria dikulum batang kemaluaannya oleh si pemain wanita.(oral). “mas kenapa sih kok tuh cowok seneng banget waktu “anunya” dikulum sama sicewek itu ”Tanya Lany. Kujawab saja dengan jujur”ehh….tuh cowok kerangsang kali. aku bilangin ya pit cowok itu kalo dikulum anunya bakal kerangsang.” “emang kalo “anunya” mas digituin mas ya kerangsang?’’ “jelas dong”kataku saat itu.

    Gila nih anak pertanyaannya kok menjurus amat ke hal-hal khusus dewasa. “mas,mas mau nggak kalo digituin sama Lany.” “gendheng kamu pit, aku ini kan kakak iparmu bagaimana kalau mbak Della tau” “lho,mbak Della kan sudah tidur mas, nggak bakalan tahu deh” belum sempat aku berkata apa-apa Lany sudah membuka celana ku dan langsung mungulum kemaluanku. Aku gelagapan.

    suara mulut Lany yang tertahan burungku itu akhirnya membuat aku kerangsang juga.akhirnya pelan-pelan aku mulai mengikuti permainan lidah Lany kugoyangkan pantatku searah dan perlahan, kubelai-belai rambut Lany yang terurai panjang. Sementara itu Lany mengulum kemaluanku bagai seorang bayi mengulum lollipop mulutnya mengulum mengitari kemaluanku kadang ia menggigit lembut kepala kemaluanku dan saat itulah aku memekik ringan hingga akhirnya: air surgawiku tertumpah semua ke mulut Lany. Lany berusaha menelan semuanya dan setelah itu dengan jilatan-jilatan kecilnya ia menbersihkan kemaluanku hingga bersih dan klinclong.

    “hah….hah mas aku kan sudah ngulumin punyanya mas, sekarang giliran emas dong yang ngulumin punya Lany” “oke deh pit buka dong dasternya biar mas kulumin memek kamu “ dengan cepatnya Lany membuka baju dasternya bahkan juga bra dan cdnya dan setelah itu kulihat lagi tubuh Lany polos tanpa sehelai benangpun sama persis dengan yang kulihat dikamar mandi tempo hari (saat aku mengintipnya remember). Maka dengan segera tanganku mengengam kedua buah gumpalan dagingnya dan mulai meremasnya dengan kasar sembari kadang-kadang memainkan putingnya yang sudah mengeras akibat rangsangan rangsangan yang didapatnya ketika menggulumku tadi.

    “akh……oooooooh……mas jangan mas kulumin memekku dulu dong pleeeeaaze” ‘ini dulu baru itu Pit ”kataku menirukan bunyi iklan di tv sembari menciumi kedua daging kembar itu bergantian.

    Setelah puas menciumi kedua susu Lany barulah aku mulai menciumi memeknya pertama kujilati bulu-bulu halusnya rintihan Lany terdengar. tampaknya titik lemah Lany ada di memeknya.itu dapat dibuktikan, begitu ia mengerakan pantatnya dengan antusias membiarkan lidahku menari bergerak bebas didalam memeknya yang sempit dan begitu kutemukan chrytorysnya (yg sebesar kacang kedelai) lansung saja kukulum tanpa ammpun

    “akh………oooooooooo…………….akkkhh…………………akh………oooooooooo…………….akkkhh…………………akh………oooooooooo…………….akkkhh…………………maaaaas maaaasukin aja burung mas ke dalam memek aku akh…………….” “tapi ,Lany kamu kan masih perawan” “askh….nggak peduli pokoke puasin aku mas ”kata Lany sembari menancapkan burungku ke vaginanya.

    “aaaaaaaaaaaaaaaaaa…………..oooooooooo………….” masuklah semua burungku seiring dengan erangan Lany (menahan sakitnya hujaman anuku). Setelah itu mulailah kugenjot tubuh Lany semakin lama semakin cepat. Lany terus memekik keras namun aku sudah gelap mata, maka semakin keras erangan Lany semakin keras pula goyanganku.

    Aku terus mengoyang Lany hingga akhirnya Lany mencapai klimaks. Cairan orgasmenya keluar bersama darah keperawanannya, tubuh kami berdua bagai bermandi keringat. Kubiarkan Lany istirahat sekitar 15 menit, saat itu kulihat Lany menyeka air matanya mungkin ia menangis karena menahan sakitnya hujaman “burungku”. Kejadian ini mengingatkanku saat kuperawani Della. Kala itu Della juga mengeluarkan air mata…dasar adik kakak sama saja.

    Lalu kubiarkan sekali lagi Lany mengulum anuku hingga keluar cairan surgawi untuk kedua kalinya kali ini frekwensinya lebih banyak karena kulihat Lany tak mampu menelannya..air surgawiku tampak belepotan diwajahnya, kubantu Lany untuk membersihkan spermaku di wajahnya dengan kertas tissue. Setelah itu kami akhiri perbuatan nista kami ini dengan cumbuan mesra.

    “Lany, kita baru saja melakukan sebuah perbuatan yang dilarang oleh agama, sadarkah kamu,Lany” “ah,nggak papa mas, apa urusannya agama sama kita. Toh kita cuma melakukan hubungan tidak lebih” masyaallah …! Dia cuma berkata seperti itu setelah berselingkuh dengan aku, kakak iparnya sendiri ck…ck…..ck…

    “tapi aku kan sudah memerawanimu itu sama artinya dengan merusak masa depanmu dan aku juga telah menghianati cinta mbakyumu Della” “ah mas ini gimana toh asal kita nggak buka mulut siapa sih yang tahu kalau aku sudah nggak segelan lagi” “tapi…’’ “dan lagipula mas kan nggak maksa aku ngelakuin ginian, orang aku yang mau kok mas asal mas tau aja ya aku tuh sudah lama menunggu saat dimana “segelku” dibuka sama mas, makanya tadi waktu mas ngintip aku biarin aja.”

    “jadi kamu tau kalo tadi pagi aku……” “ya,jelas tau dong mas, mas dimataku mas itu seorang yang gagah dan baik jadi aku nggak akan nyesel ngasih keperawananku ke mas” “tapi gimana kalau sampai mbak Della tahu he…” “kita rahasiain hal ini dari semua orang mas gimana mas setuju nggak?” “baiklah aku rasa ini jalan yang baik untuk kita berdua Lany aku mohon anggap saja malam ini tak pernah terjadi” dan mulai saat itu kami merahasiakan hal ini pada siapapun.

    Lany tinggal dikost-kostsan dengan alasan agar lebih dekat ke fakultas dimana ia menimba ilmu.(padahal ia tinggal di kost-kostsan untuk menghindari kecurigaan Della) ia hidup tanpa beban seolah-olah apa yang telah kulakukan tak pernah terjadi. cerita ngentot.

    Namun kini giliran aku yang repot karena aku tak bisa melupakan nikmatnya di oral oleh Lany.

     

    Baca Juga :
     

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

     

  • Foto Ngentot Sayuri Shiraishi Si Janda Hot

    Foto Ngentot Sayuri Shiraishi Si Janda Hot


    1856 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat siang sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini. Nexiasbet

  • Foto Ngentot Saki Seto Cewek Manis Dari Jepang

    Foto Ngentot Saki Seto Cewek Manis Dari Jepang


    1941 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya.

  • Nikmatnya Tubuh Gadis Perawan Riska

    Nikmatnya Tubuh Gadis Perawan Riska


    1846 views

    Duniabola99.org – Sejak kejadian sore itu, lamunanku semakin berani dengan menghayalkan nikmatnya bersetubuh dengan Riska namun kesempatan itu tak kunjung datang dan yang mengherankan lagi Riska tidak pernah berjalan-jalan sore lagi dan hal tersebut telah berlangsung selama 1 minggu sejak kejadian itu. Togel Singapore

    Yang membuat aku bertanya apakah dia malu atau marah atas kejadian itu, sampai suatu hari tepatnya pada hari sabtu pagi dan pada saat itu aku libur, cuaca sangat gelap sekali dan akan turun hujan, aku semakin BT maka kebiasaan aku yang dulu mulai aku lakukan dengan menonton film porno, tapi aku sangat bosan dengan kaset tersebut.

    Hujanpun turun dengan derasnya dan untuk menghilangkan rasa malas dan bosan aku melangkah menuju keteras rumah aku untuk mengambil koran pagi, tapi setibanya didepan kaca jendela aku tersentak melihat seorang anak SMP sedang berteduh, ia sangat kedinginan dikarenakan bajunya basah semuannya yang membuat seluruh punggunya terlihat termasuk tali BH yang ia kenakan.

    Perlahan-lahan nafsuku mulai naik dan aku perhatikan anak tersebut yang kayaknya aku kenal dan ternyata benar anak tersebut adalah Riska, dan aku berpikir mungkin dia kehujanan saat berangkat sekolah sehingga bajunya basah semua. Kemudian aku mengatur siasat dengan kembali ke ruang tengah dan aku melihat film porno masih On, maka aku pun punya ide dengan mengulang dari awal film tersebut dan akupun kembali ke ruang tamu dan membuka pintu yang membuat Riska terkejut.

    Pada saat Riska terkejut kemudian aku bertanya pada dia “Lo Riska ngak kesekolah nih?” dengan malu- malu Riska menjawab “Ujan om..” aku langsung bertanya lagi “Ngak apa-apa terlambat.” “Ngak apa-apa om karena hari ini ngak ada ulangan umum lagi.” Riska menjawab dan aku langsung bertannya “Jadi ngak apa-apa ya ngak kesekolah?”.

    “Ia om”, Riska menjawab dan dalam hati aku langsung berpikir bahwa selama ini Riska tidak pernah kelihatan karena ia belajar untuk ulangan umum, dan inilah kesempatan yang aku tunggu- tunggu dan aku langsung menawarinya untuk masuk kedalam dan tanpa malu-malu karena udah kedinginan dia langsung masuk kedalam ruang tamu dan langsung duduk dan pada saat itu aku memperhatikan gunung kembarnya yang samar- samar tertutupi BH yang terlihat dari balik seragam sekolahnya yang telah basah sehingga terlihat agak transparan.

    Melihat Riska yang kedinginan, maka aku menawari dia untuk mengeringkan badannya di dalam dan dia pun setuju dan aku menunjukan sebuah kamar di ruang tengah dan aku memberi tahu dia bahwa di sana ada handuk dan baju seadannya.

    Dengan cepat Riska menuju ke ruang tengah yang disana terdapat TV dan sedang aku putar film porno, hal tersebut membuat aku senang, karena Riska telah masuk kedalam jebakanku dan berdasarkan perkiraan aku bahwa Riska tidak akan mengganti baju tetapi akan berhenti untuk menonton film tersebut.

    Setelah beberapa lama aku menunggu ternyata Riska tidak kembali juga dan akupun menuju keruang tengah dan seperti dugaanku Riska menonton film tersebut dengan tangan kanan di dalam roknya sambil mengocok memiawnya dan tangan kiri memegang bukit kembarnya.

    Aku memperhatikan dengan seksama seluruh tingkah lakunya dan perlahan-lahan aku mengambil handy cam dan merekam seluruh aktivits memegang dan mengocok memiaw dan bukit kembarnya yang ia lakukan sendiri dan rekaman ini akan aku gunakan untuk mengancamnya jika ia bertingkah. Setelah merasa puas aku merekamnya. Aku menyimpan alat tersebut kemudian aku dekati Riska dari belakang.

    Aku berbisik ketelinga Riska, enak ya, Riska langsung kaget dan buru- buru melepaskan tangannya dari memiaw dan bukit kembarnya, aku langsung menangkap tangannya dan berbisik lagi “Teruskan saja, aku akan membantumu.” kemudian aku duduk dibelakang Riska dan menyuruh Riska untuk duduk di pangkuanku yang saat itu penisku telah menegang dan aku rasa Riska menyadari adanya benda tumpul dari balik celana yang aku kenakan.

    Dengan perlahan-lahan, tanganku aku lingkarkan keatas bukit kembarnya dan ciumanku yang menggelora mencium leher putih Riska, tangan kananku membuka kancing baju Riska satu demi satu sampai terlihat bukit kembarnya yang masih ditutupi BH yang bentuknya sama pada saat kejadian yang sore lalu.

    Riska sesekali menggelinjat pada saat aku menyentuh dan meremas bukit kembarnya namun hal tersebut belum cukup, maka aku buka sebagian kancing baju seragam yang basah yang digunakan Riska kemudian tangan kiri aku masuk ke dalam rok Riska dan memainkan bukit kecilnya yang telah basah dan pada saat itu rok yang ia gunakan aku naikan ke perutnya dengan paksa sehingga terlihat dengan jelas G string yang ia gunakan.

    Aku langsung merebahkan badannya diatas karpet sambil mencium bibir dan telinganya dengan penuh nafsu dan secara perlahan-lahan ciuman tersebut aku alihkan ke leher mulusnya dan menyusup ke kedua gunung kembarnya yang masih tertutup BH yang membuat Riska makin terangsang dan tanpa dia sadari dari mulutnya mengeluarkan desahan yang sangat keras.

    “Ahhhhh terussssssss Omm…….. terusssssss…. nikmattttttt….. ahh….

    ahhhhhhhhhhh……. isap terus Om.. Ahhhh…….. mhhhhhhhh. Omm…” Setelah lama mengisap bukit kembarnya yang membuat pentil bukit kembarnya membesar dan berwarna merah muda, perlahan- lahan ciuman aku alihkan ke perutnya yang masih rata dan sangat mulus membuat Riska tambah kenikmatan.

    “Ahh ugggh…. uuhh…. agh…. uhh…. aahh”, Mendengar desahan Riska aku makin tambah bernafsu untuk mencium memiawnya, namun kegiatanku di perut Riska belum selesai dan aku hanya menggunakan tangan kiri aku untuk memainkan memiawnya terutama klitorisnya yang kemudian dengan menggunakan ketiga jari tangan kiri aku,
    aku berusaha untuk memasukan kedalam memiaw Riska, namun ketiga jari aku tersebut tidak pas dengan ukuran memiawnya sehingga aku mencoba menggunakan dua jari tetapi itupun sia-sia yang membuat aku berpikir sempit juga memiaw anak ini, tetapi setelah aku menggunakan satu jari barulah dapat masuk kedalam memiawnya, itupun dengan susah payah karena sempitnya memiaw Riska.

    Dengan perlahan-lahan kumaju mundurkan jari ku tersebut yang membuat Riska mendesah. “Auuuuuggggkkkk…” jerit Riska. “Ah… tekan Omm.. enaaaakkkkk…terusssss Ommm…” Sampai beberapa menit kemudia Riska mendesah dengan panjang.

    “Ahh ugggh…, uuhh…, agh…, uhh…, aahh”, yang membuat Riska terkulai lemah dan aku rasa ada cairan kental yang menyempor ke jari aku dan aku menyadari bahwa Riska baru saja merasakan Orgasme yang sangat nikmat. Aku tarik tangan aku dari memiawnya dan aku meletakan tangan aku tersebut dihidungnya agar Riska dapat mencium bau cairan cintanya.

    Setelah beberapa saat aku melihat Riska mulai merasa segar kembali dan kemudian aku menyuruh dia untuk mengikuti gerakan seperti yang ada di film porno yang aku putar yaitu menari striptis, namun Riska tampak malu tetapi dia kemudian bersedia dan mulai menari layaknya penari striptis sungguhan.

    Perlahan-lahan Riska menanggalkan baju yang ia kenakan dan tersisa hanyalah BH seksinya, kemudian disusul rok sekolahnya yang melingkar diperutnya sehingga hanya terlihat G string yang ia kenakan dan aku menyuruhnya menuju ke sofa dan meminta dia untuk melakukan posisi doggy, Riska pun menurutinya dan dia pun bertumpuh dengan kedua lutut dan telapak tangannya.

    Dengan melihat Riska pada posisi demikian aku langsug menarik G string yang ia kenakan ke arah perutnya yang membuat belahan memiawnya yang telah basah terbentuk dari balik G string nya, dan akupun mengisap memiawnya dari balik G string nya dan perlahan-lahan aku turunkan G string nya dengan cepat sehingga G string yang Riska kenakan berada di ke dua paha mulusnya,

    Sehingga dengan leluasa dan penuh semangat aku menjilat, meniup, memelintir klitorisnya dengan mulut aku. “Aduh, Ommm…! Pelan-pelan dong..!” katanya sambil mendesis kesakitan Riska menjatuhkan tubuhnya kesofa dan hanya bertumpuh dengan menggunakan kedua lututnya.

    Aku terus menjilati bibir memiawnya, klitorisnya, bahkan jariku kugunakan untuk membuka lubang sanggamanya dan kujilati dinding memiawnya dengan cepat yang membuat Riska mendesah dengan panjang. “Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”.

    “Hmm…, aumm…, aah…, uhh…,ooohh…, ehh”. “Oooom…, uuhh…” Riska menggeliat- geliat liar sambil memegangi pinggir sofa. “Ahhh… mhhh… Omm…” demikian desahannya. Aku terus beroperasi dimemiawnya.

    Lidahku semakin intensif menjilati liang kemaluan Riska. Sekali-sekali kutusukkan jariku ke dalam memiawnya, membuat Riska tersentak dan meneriak kecil. Kugesek-gesekkan sekali lagi jariku dengan memiawnya sambil memasukkan lidahku ke dalam lubangnya. Kugerakkan lidahku di dalam sana dengan liar, sehingga Riska semakin tidak karuan menggeliat.

    Setelah cukup puas memainkan vaginanya dengan lidahku dan aku dapat merasakan vaginanya yang teramat basah oleh lendirnya aku pun membuka BH yang dikenakan Riska begitupun dengan G string yang masih melingkar dipahanya dan aku menyuruh dia untuk duduk disofa sambil menyuruh dia membuka celana yang aku gunakan, tetapi Riska masih malu untuk melakukannya, sehingga aku mengambil keputusan yaitu dengan menuntun tanggannya masuk ke balik celana aku dan menyuruh dia memegang penis aku yang telah menegang dari tadi.

    Setelah memegang penis aku, dengan sigapnya seluruh celana aku (termasuk celana dalam aku) di turunkannya tanpa malu-malu lagi oleh Riska yang membuat penis aku yang agak besar untuk ukuran indonesia yaitu berukuran 14 cm dengan diameter 4 cm tersembul keluar yang membuat mata Riska melotot memandang sambil memegangnya, dan aku meminta Riska mengisap penis aku dan dengan malu-malu pula ia mengisap dan mengulum penis aku,
    namun penisku hanya dapat masuk sedalam 8 cm dimulut Riska dan akupun memaksakan untuk masik lebih dalam lagi sampai menyentuh tenggorokannya dan itu membuat Riska hampir muntah, kemudian ia mulai menjilatinya dengan pelan- pelan lalu mengulum-ngulumnya sambil mengocok-ngocoknya, dihisap- hisapnya sembari matanya menatap ke wajahku, aku sampai merem melek merasakan kenikmatan yang tiada tara itu.

    Cepat-cepat tangan kananku meremas bukit kembarnya, kuremas-remas sambil ia terus mengisap-isap penisku yang telah menegang semakin menegang lagi. Kemudian aku menyuruh Riska mengurut penisku dengan menggunakan bukit kembarnya yang masih berukuran sedang itu yang membuat bukit kembar Riska semakin kencang dan membesar. Dan menunjukan warna yang semakin merah.

    Setelah puas, aku rebahkan tubuh Riska disofa dan aku mengambil bantal sofa dan meletakan dibawah bokong Riska (gaya konvensional) dan aku buka kedua selangkangan Riska yang membuat memiawnya yang telah membesar dan belum ditumbuhi bulu-bulu halus itu merekah sehingga terlihat klitorisnya yang telah membesar. Batang penisku yang telah tegang dan keras, siap menyodok lubang sanggamanya.

    Dalam hati aku membatin, “Ini dia saatnya… lo bakal habis,Riska..!” mulai pelan-pelan aku memasukkan penisku ke liang surganya yang mulai basah, namun sangat sulit sekali, beberapa kali meleset, hingga dengan hati-hati aku angkat kedua kaki Riska yang panjang itu kebahu aku, dan barulah aku bisa memasukan kepala penis aku, dan hanya ujung penisku saja yang dapat masuk pada bagian permukaan memiaw Riska.

    “Aduhhhhhh Omm.. aughhhhghhhhh… ghhh… sakit Omm…” jerit Riska dan terlihat Riska menggigit bibir bawahnya dan matanya terlihat berkaca-kaca karena kesakitan.

    Aku lalu menarik penisku kembali dan dengan hati2 aku dorong untuk mencoba memasukannya kembali namun itupun sia-sia karena masih rapatnya memiaw Riska walaupun telah basah oleh lendirnya.

    Dan setelah beberapa kali aku coba akhirnya sekali hentak maka sebagian penis aku masuk juga. Sesaat kemudian aku benar-benar telah menembus “gawang” keperawanan Riska sambil teriring suara jeritan kecil. “Oooooohhhhgfg….. sa… kiiiit….

    Sekkkallliii…. Ommmmm….”, dan aku maju mundurkan penis aku kedalam memiaw Riska “Bless, jeb..!” jeb! jeb! “Uuh…, uh…, uh…, uuuh…”, ia mengerang.

    “Auuuuuggggkkkk…” jerit Riska. “Ommm Ahh…, matt.., maatt.., .ii… aku…” Mendengar erangan tersebut aku lalu berhenti dan membiarkan memiaw Riska terbiasa dengan benda asing yang baru saja masuk dan aku merasa penis aku di urut dan di isap oleh memiaw Riska,namun aku tetap diam saja sambil mengisap bibir mungilnya dan membisikkan

    “Tenang sayang nanti juga hilang sakitnya, dan kamu akan terbiasa dan merasa enakan.” Sebelum Riska sadar dengan apa yang terjadi, aku menyodokkan kembali penisku ke dalam memiaw Riska dengan cepat namun karena masih sempit dan dangkalnya nya memiaw Riska maka penisku hanya dapat masuk sejauh 10 cm saja, sehingga dia berteriak kesakitan ketika aku paksa lebih dalam lagi.

    “Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”. “Hmm…, aumm…, aah…, uhh…, ooohh…, ehh”.

    “Ooommm…,sakkkitt…… uuhh…, Ommm…,sakitttt……….. ahh”. “Sakit sekali…………

    Ommm…, auhh…, ohh…”

    Riska tahan ya sayang”. Untuk menambah daya nikmat aku meminta Riska menurunkan kedua kakinya ke atas pinggulku sehingga jepitan memiawnya terhadap penisku semakin kuat..

    Nyaman dan hangat sekali memiawnya..! Kukocok keluar masuk penisku tanpa ampun, sehingga setiap tarikan masuk dan tarikan keluar penisku membuat Riska merasakan sakit pada memiawnya. Rintihan kesakitannya semakin menambah nafsuku. Setiap kali penisku bergesek dengan kehangatan alat sanggamanya membuatku merasa nikmat tidak terkatakan.

    Kemudian aku meraih kedua gunung kembar yang berguncang-guncang di dadanya dan meremas-remas daging kenyal padat tersebut dengan kuat dan kencang, sehingga Riska menjerit setinggi langit. Akupun langsung melumat bibir Riska membuat tubuh Riska semakin menegang. “Oooom…., ooohh…, aahh…, ugghh…, aku…, au…, mau…, ah…, ahh…, ah…, ah…, uh…, uhh”, tubuh Riska menggelinjang hebat, seluruh anggota badannya bergetar dan mengencang,

    Mulutnya mengerang, pinggulnya naik turun dengan cepat dan tangannya menjambak rambutku dan mencakar tanganku, namun tidak kuperdulikan. Untunglah dia tidak memiliki kuku yang panjang..! Kemudian Riska memeluk tubuhku dengan erat. Riska telah mengalami orgasme untuk yang kesekian kalinya. “Aaww…, ooww…, sshh…, aahh”, desahnya lagi.

    “Aawwuuww…, aahh…, sshh…, terus Ommm, terruuss…, oohh” “Oohh…, ooww…, ooww…, uuhh…, aahh… “, rintihnya lemas menahan nikmat ketika hampir 18 cm penisku masuk kedalam memiawnya dan menyentuh rahimmnya. “Ahh…, ahh…,

    Oohh…” dan, “Crrtt…, crtr.., crt…, crtt”, air maninya keluar. “Uuhh… uuh… aduh.. aduh… aduhh.. uhh… terus.. terus.. cepat… cepat aduhhh..!” Sementara nafas saya seolah memburunya, “Ehh… ehhh… ehh..”

    “Uhhh… uhhh…. aduh… aduh… cepat.. cepat Ommm… aduh..!” “Hehh.. eh… eh…

    ehhh..” “Aachh… aku mau keluar… oohh… yes,” dan… “Creeet… creeet… creeet…”

    “Aaaoooww… sakit… ooohhh… yeeaah… terus… aaahhh… masukkin yang dalam

    Ommm ooohhh… aku mau keluar… terus… aahhh… enak benar, aku… nggak

    tahaaan… aaakkhhh…”

    Setelah Riska orgasme aku semakin bernafsu memompa penisku kedalam memiawnya, aku tidak menyadari lagi bahwa cewek yang aku nikmati ini masih ABG. Riska pun semakin lemas dan hanya pasrah memiawnya aku sodok. Sementara itu … aku dengarkan lirih … suara Riska menahan sakit karena tekanan penisku kedalam liang memiawnya yang semakin dalam menembus rahimnya.

    Aku pun semakin cepat untuk mengayunkan pinggulku maju mundur demi tercapainya kepuasan. Kira-kira 10 menit aku melakukan gerakan itu. Tiba-tiba aku merasakan denyutan yang semakin keras untuk menarik penisku lebih dalam lagi, dan..

    “Terus.., Omm.., terus.. kan..! Ayo.., teruskan… sedikit lagi.., ayo..!” kudengar pintanya dengan suara yang kecil sambil mengikuti gerakan pinggulku yang semakin menjadi.

    Dan tidak lama kemudian badan kami berdua menegang sesaat, lalu.., “Seerr..!” terasa spermaku mencair dan keluar memenuhi memiaw Riska, kami pun lemas dengan keringat yang semakin membasah di badan.

    Aku langsung memeluk Riska dan membisikan “Kamu hebat sayang, apa kamu puas..?” diapun tersenyum puas, kemudian aku menarik penis aku dari memiawnya sehingga sebagian cairan sperma yang aku tumpahkan di dalam memiawnya keluar bersama darah keperawanannya, yang membuat nafsuku naik kembali, dan akupun memompa memiaw Riska kembali dan ini aku lakukan sampai sore hari dan memiaw Riska mulai terbiasa dan telah dapat mengimbagi seluruh gerakanku dan akupun mengajarinya beberapa gaya dalam bercinta.

    Sambil menanyakan beberapa hal kepadanya “Kok anak SMP kaya kamu udah mengenakan G string dan BH seksi” Riska pun menjelaskannya “bahwa ia diajar oleh kakak dan sepupunya” bahkan katanya ia memiliki daster tembus pandang (transparan). Mendengar cerita Riska aku langsung berfikir adiknya saja udah hebat gimana kakak dan sepupunya, pasti hebat juga.

    Kapan-kapan aku akan menikmatinya juga. Setelah kejadian itu saya dan Riska sering melakukan seks di rumah saya dan di rumahnya ketika ortu dan kakaknya pergi, yang biasanya kami lakukan di ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, meja kerja, meja makan, dapur., halaman belakang rumah dengan berbagai macam gaya dan sampai sekarang, apabila saya udah horny tinggal telepon sama dia dan begitupun dengan dia.

    Riska sekarang telah berumur 20 tahun dan masih suka dateng mengunjungi rumah saya, bahkan Riska tidak keberatan bila aku suruh melayani temen-temen aku dan pernah sekali ia melayani empat sekaligus temen-temen aku yang membuat Riska tidak sadarkan diri selama 12 jam, namun setelah sadar ia meminta agar dapat melayani lebih banyak lagi katanya.

    Yang membuat aku berpikir bahwa anak ini maniak cerita sex, dan itu membuat aku senang karena telah ada ABG yang memuaskan aku dan temen-temen aku, dan aku akan menggunakan dia untuk dapat mendekati kakak dan sepupunya.

  • Rachel Madori Oral Sexs

    Rachel Madori Oral Sexs


    5722 views

  • Sex Luar Biasa Dengan 4 Gadis Seksi

    Sex Luar Biasa Dengan 4 Gadis Seksi


    1534 views

    Duniabola99.org – Yanti, sebut saja demikian, sudah tiga minggu kami saling berbagi kebutuhan biologis. Yanti adalah wanita berusia 25 tahun dengan tinggi 160 cm, dan dengan dada yang amat besar 36B ukurannya, kulit putih, dengan wajah mirip wanita bangsawan.

    Hubungan kami berawal pada sebuah pesta pertunangan rekan bisnis saya, aku kenalan dengannya dan menjadi akrab dengannya bahkan aku menawarkan untuk pulang bersama karena dia bosan untuk berada disana karena dia telah ditinggal oleh temannya. Yanti pun naik ke mobilku, dia tidak keberatan dengan itu, malam itu suhunya terasa amat dingin,

    Walaupun AC sudahku matikan tapi masih terasa dingin aku juga tidak mengerti mengapa bisa terjadi seperti itu, akhirnya aku pinjami jasku untuk menutupi tubuhnya yang hanya memakai gaun putih itu. Bagiku Yanti malam itu terlihat sexy dengan gaun yang dipakainya, dia memakai gaun putih tanpa lengan, dan bra hitam yang menunjukkan kemolekan tubuhnya. Dan rambut panjangnya yang terawat dibiarkan tergerai dengan bebasnya.

    Karena perutku masih terasa lapar, tadi aku cuma makan sedikit karena keasyikan ngobrol dan menikmati tubuhnya yang sexy dan bahenol itu, kuajak dia makan di sebuah restoran tapi dia menolak karena dia dirumah telah masak, jadi aku diminta untuk makan ditempatnya saja, dalam hati, ini cewek baik banget selain dia sexy dan bahenol tapi juga baik hati, setelah aku berpikir lama akhirnya aku setuju.

    Singkat cerita kami sampai di rumah kontrakannya dan makanlah aku disana, selesai makan aku membereskannya, lalu dia mengajakku kekamarnya untuk menemaninya malam itu, padahal aku ingin pulang karena jam sudah menunjukkan jam 00.30. Aku mencoba untuk menolak tapi karena dia terus memohon untuk menemaninya, dan akhirnya aku pun mengiyakannya karena aku juga tidak tega kalau dia terlalu memohon kepadaku.

    Kamarnya terlihat rapi dan bersih semuanya tertata rapi sekali, ya, maklum kamar cewek. Dia mengontrak untuk berempat dan teman-temannya kebetulan saat itu lagi pada keluar, maklum saat itu adalah malam minggu.

    Singkat cerita, dia bercerita padaku bahwa dia baru putus sama pacarnya karena cowoknya kepergok telah berbuat perselingkuhan dibelakang dia. Diapun menangis mengenang masa lalu yang teramat indah bersama sang pacar dan sekarang hanyalah tinggal kemalangan belaka dan aku coba untuk memberanikan diriku untuk memeluknya dan menenangkannya, Yanti si sexy tak menolaknya.

    Setelah agak tenang, kubisikan dia bahwa malam ini kamu kelihatan cantik sekali. Yanti tersenyum dan menatapku sangat dalam, lalu aku cium bibirnya yang hangat itu dan dia membalas ciumanku dengan sangat ganasnya, lalu tangannya mulai mencari dimana adik kecilku bersembunyi. Akhirnya dia mendapatkannya dan meremas dengan lembutnya.

    Kamipun berciuman dengan sangat ganasnya lalu aku mulai mencium lehernya, Yantipun mendesah,

    “Aaahh geli Jok aahh.”

    Mendengar itu aku semakin bernafsu, aku pun mulai meremas-remas payudaranya dari luar branya yang montok itu. Yanti mendesah lagi,

    “Aaahh enak Jok terus Jok terus sstt.”

    Dan dia pun menjambak rambutku. Setelah beberapa lama aku meremas payudaranya, dia mendesah dan terus berkicau, dengan permainan yang aku buat itu. Aku pun mulai melucuti gaun yang dia masih pakai, yang tersisa hanya tinggal Branya dan CD beranda merah muda, kemudian branya pun aku lepas, tampaklah jelas gunung kembar yang sangat menantang birahiku dan puting merah-kecoklatan cerah yang sudah mengeras.

    Kuremas payudaranya dan kuhisap putingnya dan kugigit kecil dengan gigiku, Yanti hanya memejamkan mata sambil menikmati hisapanku itu. Aku gigit-gigit putingnya dan dia pun mengerang dan menggelinjang keasikan,

    “Jok enak Jok, teruss Jok, hisap terus aahh sstt”

    Kemudian aku lanjutkan dengan menciumi perutnya kemudian aku copot CD yang masih melekat pada dirinya. WOw ternyata jembutnya tidak terlalu lembat dan rapi, rambut disekitar bibir kemaluannya bersih. Dan vaginanya tampak kencang dengan clitoris yang cukup besar dan tampak basah.

    “Kamu rajin mencukur yaa,” tanyaku, dengan wajah memerah dia mengiyakan, sebab kata teman-temannya demi kesehatan vagina, dan tidak bau.

    Kupangku dia dan mulai menciuminya lagi, dan sapuan lidahku mulai menjalar dari payudara kemudian putingnya, kugigit kecil dengan gigiku, Yanti menggelinjang keasikkan dan mendesah-desah merasakan rangsangan kenikmatan,

    “Ssstt terus Jok sstt.”

    Tangan kananku mulai memainkan clitorisnya yang sudah banjir, kemudian kujilati klitotisnya dengan lidahku perlahan-lahan, desahan dan lenguhan makin sering kudengar. Seirama dengan sapuan lidahku klitorisnya, Yanti si sexy semakin terangsang, dia bahkan menjabak rambutku dan menekan kepalaku di klitorisnya,

    “Jok, enak.. Banget.. Enak.. Jok, aahh.. Jok terus Jok jilat terus sampai dalam Jok aahh..”

    Desahannya dan lenguhannya membuat aku bertambah nafsu untuk melancarkan yang lebih gila dari sebelumnya dan seketika itu juga badannya mulai mengejang dan

    “Jok.. Yanti.. mau.. Keeluaar aa.. Aaahh” dan terasa sekali derasnya cairan yang mengalir dari vaginanya yang terasa asam-asam pahit tapi nikmat kemudian langsung aku jilat sampai habis dan tak tersisa. Yanti kemudian berdiri.

    “Sekarang giliranku,” katanya.

    Celanaku langsung dilucutinya dan akupun langsung berbaring diatas kasur yang empuk itu. Salah satu tangannya memegang penisku dan yang lain memegang buah zakarku, di mengelusnya dengan lembut.

    “Mmmhh enak juga yaa penis kamu,” ceretus dia.
    “Aaahh enak Yan” desahku.

    Yanti si sexy mulai menciumi penisku dan mengelus buah zakarku, dan mengemutnya dan mengocoknya dengan mulutnya yang sangat imut itu. Terasa jutaan arus listrik mengalir ke tubuhku,

    “Gila ini cewek pinter sekali sedotan dan kocokannya benar-benar nikmat banget,” dalam batinku. Kupegang kepalanya, kuikuti naik turunnya, sesekali kutekan kepalanya saat turun. Sesaat kemudian dia berhenti.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    “Jok penis kamu lumayan besar dan panjang yach, keras lagi, aku semakin terangsang nich.”

    Aku hanya tersenyum, lalu kuajak dia main 69, ternyata dia mau. Vaginanya yang banjir itu tepat diwajahku, merah dan kencang, sedang Yanti sudah mengocok penisku. Aku semakin bernafsu untuk memainkan vaginanya yang semakin menantang aja, tercium wangi yang khas pada sekitar vaginanya yang sangat aku sukai sekali pada wanita, dan clitorisnya sampai memerah dan kuhisap yang sudah keluar untuk kedua kalinya.

    Tiba-tiba aku kaget ketika aku melihat ke arah pintu yang tidak begitu rapat ditutupnya dan aku semakin kaget ketika ternyata teman-temannya sudah melihat semua permainan yang sedang kami lakukan. Salah satu dari dia celetuk,

    “Yan main kok tidak ngajak-ngajak sih kita kan juga mau,”

    Dan ternyata setelah aku ketahui namanya Yeni (24), tanpa disangka mereka langsung membuka baju dan celana mereka dan seketika itu pula mereka sudah keadaan bugil. Aku semakin kelabakan karena diserang dari berbagai arah.

    Aku mulai memasukkan penisku ke vagina Yanti, walaupun pertama kali terasa sempit sekali jadi aku agak kesulitan memasukannya dan setelah beberapa lama aku berusaha, akhirnya aku dapat masuk setengah dan Yanti si sexy menjerit menahan sakit yang tiada tara.

    Tanpa aku duga ternyata ada sedikit darah mengalir di sekitar vaginanya, ternyata dia masih perawan batinku. Yanti makin mengejang sambil mendesis seperti ular, sedangkan Yeni yang tidak kalah montok dan juga payuadaranya paling besar.

    Yanti pun memainkan putingnya Dewi(24, 38), sedangkan Ati (25, 36b) memainkan vaginanya Dewi. Mereka saling mendesah membuat suasana semakin panas saja. Aku sendiri semakin cepat memainkan penisku, desahan Yanti pun semakin kencang saja bersamaan dengan kecepatan goyanganku yang semakin cepat dan Yanti semakin menikmati permainanku dan dia pun semakin mengimbangi permainanku.

    “Aaahh enak Jok, terus Jok, lebih dalam lagi Jok,” celotehnya aku semakin cepat dan ketika itu juga badan dia mulai mengejang bertanda dia mau orgasme. Tidak berapa lama dia,
    “Jok aku ingiin keluar” dan ketika itu juga keluarlah cairan yang ketiga kalinya dengan banyak sekali dan Yanti terlihat lemas dan langsung tergeletak disampingku, tapi penisku masih tegak bagaikan mau menantang kenikmatan.

    Yeni pun langsung mengambil penisku yang masih tegak itu ke dalam vaginanya ternyata sama sempitnya dengan Yanti, aku sedikit kaget karena ada sedikit darah mengalir dari vaginanya dan ternyata Yeni pun masih perawan juga batinku, perlahan kugoyang penisku, maju mundur, dan semakin keras aku mengenjotnya dan jeritanya panjang dan seketika itu juga badannya mulai mengejang yang berarti dia mau orgasme, aku pun semakin mempercepat gerakan penisku dan Yeni pun menjerit panjang,

    “Jok.. Aku keeluuar aahh” dan seketika itu pula dia roboh disampingku sedangkan aku masih belum sampai puncaknya.

    Aku raih tangannya Dewi dan langsung aku mainkan vaginanya dengan lidahku dan terus aku mainkan sampai diapun mendesah dengan keras. Sedangkan Ati memainkan puyudara Dewi yang sudah mengeras. Aku pun mulai memasukkan penisku ke vagina Dewi yang ternyata sempit juga tapi untung vaginanya sudah basah jadi tidak terlalu sulit.

    Dan ketika baru masuk setengah ada darah yang mengalir pada vaginanya dalam batin ternyata semuanya masih pada perawan dalam batinku, perlahan kugoyang penisku maju mundur membentuk angka 8, rintihan kesakitan berubah menjadi desahan kenikmatan.

    Sedangkan Ati menjilati payudara Dewi dengan nafsunya dan sekali-kali Ati mencium bibirku dengan garangnya, saat aku berada diatas Dewi, kujilati payudaranya yang memerah dan Dewi tidak bisa menjerit karena bibirnya sudah disumpel dengan mulutnya Ati yang dari tadi sudah mencium bibirnya Dewi dengan garang dan kelihatan sudah bernafsu itu.

    Aku mulai menekannya dengan nafsu dan tentunya dan tentunya penisku masih ada didalam vaginanya Dewi yang sangat nikmat itu.

    “Ooohh nikmat sekali rasanya”, dia menjerit “Ssshh”, seperti ular yang sedang mendekati mangsanya. Dan kupercepat lagi goyanganku dan semakin cepat aku mengocoknya semakin keras dia menjerit kenikmatan dan seketika itu juga,

    “Aaahh aku mau keeluuarr Jok, kau juga ingin keluar kan?, kita keluarin bareng aja yaa, aahh”

    Crot.. Crot.. Crot hampir bersamaan, begitu nikmatnya permain malam ini dan akupun langsung tertidur lemas karena sudah bermain dengan tiga wanita sekaligus, setelah 3 jam aku tertidur aku merasakan ada yang mengemut penisku dengan lembutnya dan setelah aku membuka mataku ternyata Ati yang belum mendapatkan jatahnya.

    Langsung kucium bibirnya denga bernafsu dan dia langung meminta aku untuk memasukkan penisku ke vaginanya yang ternyata sudah banjir dari tadi. Aku mencoba untuk memainkan vaginanya dan tanpa kuduga ternyata Ati telah meraih penisku dan langsung membimbingku memasuki vaginanya.

    Disaat menyentuh bibir vaginanya dia mengerang kenikmatan dan akupun langsung memasukkannya dan ternyata sudah tidak begitu sempit dibandingkan dengan tiga temannya dan tanpa banyak hambatan aku mulai menggenjot dengan cepat dan terasa sekali ada yang terasa yang berdenyut-denyut di vaginanya yang berarti menandakan dia mau orgasme dan aku semakin mempercepat goyanganku dan seketika itu pula.

    “Aaahh Jok, aku mau keeluuaarr sstt”

    Keluarlah cairan yang sangat banyak itu dan dia langsung lemas dan ternyata mereka berempat langsung bangun dan langsung memburu aku dengan sangat garangnya, dan saat itu jam 05.30 pagi, kami berlima mandi bareng dan disaat mandipun kami masih sempat bermain walaupun hanya sebentar karena waktunya sudah tidak memungkinkan untuk bermain lama.

    “Makasih yaa Jok, kamu memang hebat walaupun tubuh kamu tidak gemuk(kurus), tapi stamina kamu kuat sekali, aku jadi ingin sekali mengulangnya.”

    Tapi aku harus berangkat kerja, setelah kejadian itu aku masih sering bermain dengan mereka kadang aku bermain hanya berdua, kadang berempat, kadang bertiga, kadang juga langsung berlima..

    Tapi hampir sudah sebulan ini, aku tidak tahu kemana mereka dan tidak pernah ketemu lagi bahkan saat aku ke kontrakannya ternyata dia sudah pindah entah kemana dan aku hubungin lewat HP tak pernah aktif, aku merindukan saat itu.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

  • Cerita Dewasa Mencicipi Tubuh Pacar Temanku Yang Sexy

    Cerita Dewasa Mencicipi Tubuh Pacar Temanku Yang Sexy


    1732 views

    Cerita Seks Terbaru – Sorry sobatku (Anto) ini terjadi di hari Sabtu, 14 Pebruari 2009. Kita nggak tahan lihat body pacarmu Saras. Apa mau dikata, karena sex itu enak maka kita cicipin pacarmu !!. Anyway, pacarmu juga menikmatinya !!
    Saya mempunyai seorang teman cowok satu kantor di sebuah perusahaan swasta di kota Temanggung (Jawa Tengah).

    ;

    Dia biasa bertugas untuk menemui klien jika calon klien minta penjelasan mengenai penawaran yang kami berikan dari perusahaan. Kebetulan hari itu Sabtu, biasanya jarang sekali ada calon klien yang minta ditemui pada hari itu, tapi sekitar pukul 10 pagi ada telepon dari salah satu calon klien dari kota Parakan (lebih kurang jaraknya jika ditempuh dari kota Temanggung sekitar 45 menit) minta penjelasan mengenai penawaran yang kami berikan.

    Segera temanku (sebenarnya posisi dia dikantor adalah bawahanku, karena aku adalah kepala cabang) berangkat menuju Parakan bersama Andi (anak buahku juga). Tinggal kami bertiga dikantor, saya, Indra dan beni.
    Sekitar jam 11.30 tiba-tiba datang seorang cewek, dia adalah Saras, kami tahu dia adalah pacarnya Anto.

    Kami persilahkan Saras untuk masuk dan menunggu Anto yang sedang ada dinas keluar. Saras juga bilang kalau memang disuruh Anto untuk menunggu dikantor. Saras waktu itu baru pulang dari kantornya yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kantor kami. Kami berempat berbincang-bincang diruang tengah. Saras duduk di kursi meja kantor Anto. Saras mengenakan blazer warna coklat dengan rok span diatas lutut. Cantik.
    Dari postur tubuhnya boleh dijamin semua laki-laki yang melihatnya pasti akan tergiur untuk mencicipinya. Saras, 21 tahun, mempunyai tinggi kurang lebih 165 cm, 47 kg dan menggunakan bra ukuran (kira-kira) 34B, dan kulitnya kuning langsat. Dengan wajah layaknya cewek kantoran.
    Sekitar jam 12.15 tiba-tiba Anto telepon kantor memberi kabar kalau 2 roda belakang mobil yang dipakai mengalami kebocoran di jalan padahal posisi dia ada di tempat yang jauh dari pemukiman dan belum sampai ke tempat calon klien. Dia mencoba untuk mencari tempat tambal ban di dekat situ. Anto juga sempat bebincang dengan Saras untuk sabar menunggu.


    Kami pun meneruskan perbincangan kami berempat. Dengan bercanda kami juga menggoda Saras dengan cerita-cerita mengenai hubungan dia dengan Anto. Diluar terlihat mulai mendung. Dan benar saja tidak beberapa lama kemudia turun hujan. Aku mencoba menghubungi HP Anto, dia masih mencari tempat tambal ban dan kehujanan juga. Kami teruskan pembicaraan.
    Cerita Sex – Mencicipi Tubuh Pacar Teman
    “Saras, gimana “punya” Anto, gede nggak?”, tanya Indra menanyakan sesuatu yang membuat merah padam muka Saras.
    “Ah…mas Indra…tanyanya kok gitu…rahasia dong”, jawab Saras malu-malu.
    “Gedean mana kalo sama punya Pak Redi ….”, tanya Indra sambil menyebutkan namaku.
    “Ah….mas Indra…”, jawab Saras lagi.

    Pembicaraan seperti itu pun terus berlanjut. Kami semakin memojokkan Saras dengan pertanyaan-pertanyaan menjurus sex. Kami juga tahu kalau Saras sudah sering berhubungan badan dengan Anto dari cerita Anto sendiri. Dan hal itupun tidak kami tutupi dalam pertanyaan untuk memojokkan Saras.
    “Eh, kalian berdua jangan “nganggurin” Saras gitu donk, kasih Saras “minum” ..!” perintahku kepada Indra dan Beni dengan perintah simbolis. Rupanya Indra dan Beni tahu apa maksudku.
    “Oh iya, sori Saras, maaf Boss…..!” jawab Beni sekenanya sambil pura-pura berjalan menuju belakang ,padahal dia berjalan kearah belakang kursi Saras dan hal itu tidak disadari Saras. Diluar hujan semakin deras!
    Dengan gerakan kilat Beni merangkul Saras dari belakang….
    “Gini..,” kata Beni dengan mendekap erat Saras. “Kamu pikir deh Saras… umurmu baru 21 dan bodymu sexy, ngga kecewa donk kami nyobain kamu” lanjut Beni semakin erat mendekap Saras yang meronta dan terkejut mendapat perlakuan seperti itu.
    “Ah … apa-apaan ini” teriak Saras , sehingga tampaklah wajahnya yang ketakutan.
    Hal ini semakin membuat kami bertiga jadi horny saja.
    Tiba-tiba saja Indra menarik kaki Saras.
    “Diam…sebentar Sar..!” perintahku sambil mencoba melepas kancing blazer yang Saras pakai.
    Lalu Indra dengan terburu buru ikut mencoba melepas rok yang dipakai Saras dan sambil bicara kepada saya, “Dah boss ditidurin aja dulu di lantai”.
    Saras semakin meronta dan coba berteriak tapi dekapan tangan Beni dan Indra membungkam erat mulut Saras. Dan teriakan lenyap ditelan suara derasnya hujan.
    “Sudah kamu ngga usah melawan, yang penting sekarang kamu santai aja di lantai dan ikutin permainan kami” timpalku.
    “Permainan apa …..?” tanya Saras dengan ketakutan.
    Tapi kami senang sekali, apalagi saya melihat Saras seperti ini. Saya jadi tambah horny….
    “Ok-ok ..baik..,” kata Saras tiba-tiba, “Kalian semua sudah tahu kalau aku sering berhubungan badan dengan mas Anto….tapi jangan ceritakan kejadian ini… aku mau melayani permainan kalian…”, kata Saras membuat kami bertiga terkejut mendengarnya.
    Tiba-tiba saja Saras langsung mendekati saya dan segera menciumi saya di bibir.. Otomatis saya merespon. Lidah kami saling ‘bergerilya’. Kemudian ciuman Saras berganti ke bibir Beni, hm.. enaknya pikirku. Dan berganti lagi ke bibir Indra. Aku jilati leher Saras, terus dia juga menjilati kuping Indra.
    Tanpa sadar Saras mendesah, “Ahh, enak, Mas… terus..!”
    “Sekarang aku buka baju kamu….! Tapi tangan kamu tetap diam…. boleh pegangan jalantol Beni atau Indra ..!” kataku.
    “Aduh dingin dong..! Masa mau ML saya yang ditenjangi dulu..!” jawab Saras.

    Dengan cepat aku membuka baju Saras dan langsung aku lempar. Dengan sigapnya Indra dan Beni langsung bergerilya di dada Saras. Dinaikkannya BH Saras sehingga mereka berdua bisa menggigit kedua puting Saras.
    “Ahh, enak gigitannya….” Saras mendesah pelan.
    Samar-samar saya melihat Saras sambil memperhatikan wajah saya dan dia tersenyum.
    Sekarang tangan saya mencoba mencari buah dada Saras untuk saya remas-remas.
    Beni dan Indra segera menuju bagian bawah tubuh Saras.
    “Pokoknya santai saja Sar…!” kata Beni sambil menaikkan rok yang dikenakan Saras.
    “Hmm.., CD model low cut dengan warna hitam nih..!” ujar Indra sambil bergumam melihat CD yang dipakai Saras.
    “Kamu tahu saja kesukaan kami..!” kata Indra, “Dan kamu seksi banget dengan CD warna ini, bikin kita horny….!” kataku. Dan sekarang Saras sudah berjongkok untuk dia mulai ber-‘karaoke’.
    “Oohh, enak, sedot lagi yang kuat Sar..!” kata saya sambil mendesah.


    Kurang lebih 15 menit Saras telah ber-‘karaoke’ terhadap pen|s kami bertiga. Kemudian Saras dengan perlahan melepas sendiri seluruh baju, rok dan pakaian dalamnya.
    “Sekarang…sentuh tubuh telanjangku….!” kata Saras memerintah kami bertiga.
    Kesempatan ini tidak kami sia-sia kan. Langsung saja saya rebahkan Saras di lantai dan saya jilati vaginanya, dan Beni juga tidak kalah ganasnya menyedot habis kedua putting Saras sedangkan Indra melumat habis bibir Saras. .Samar-samar saya mendengar Saras mulai mendesah.
    Kali ini saya gantian ke buah dada Saras, saya menjilati dulu pinggirnya secara bergantian, dari kanan ke kiri. Tetapi saya tidak menyentuh sedikit pun puting Saras.
    Dan Saras kemudian bicara, “Ayo isep… puting saya..!”
    “Wah ini saatnya ..!” pikir saya dalam hati.
    “Kamu minta diisep puting kamu..!” jawab saya sambil tersenyum.
    Saya lihat Bani dan Indra tersenyum melihat Saras terkapar pasrah.
    Tidak lama setelah saya memainkan buah dada Saras, saya turun lagi ke vaginanya. Tampaklah bulu-bulu vag|na Saras yang begitu halus dan dicukur rapih. Dengan sigap saya langsung menghisap vag|na Saras.
    “Ohh.. enakk..! Terus donk Mas..!” sahut Saras sambil mendesah.
    Kalimat itu membuat saya tambah semangat, maka saya tambah liar untuk menghisap vaginanya.
    Cerita Sex – Mencicipi Tubuh Pacar Teman
    “Ahh….aku mau keluar,” lirih Saras.
    Dan tiba-tiba saja cairan vag|na Saras keluar diiringin teriakan dari Saras.
    “Mas, kamu kok hebat ….mainin memekku..?” kata Saras terputus-putus.
    Saya hanya tersenyum saja.
    “Masukin punya mas…sekarang..!” pinta Saras.
    “Nanti dulu, puting kamu aku isep lagi..!” jawab saya.
    Maka dengan cepat langsung puting yang berwarna coklat muda itu saya hisap dengan kencangnya secara bergantian, kiri dan kanan.
    “Ahh, enakk mas..! Kencang lagi..!” teriak Saras.
    Mendengar suara cewek lagi terangsang begitu membuat saya tambah horny, apalagi penisku sudah dari tadi menunggu giliran ‘masuk’. Maka langsung saja saya memasukkan pen|s saya ke vag|na Saras.
    “Sempit banget memek Saras…!” pikir saya dalam hati.
    Setelah sedikit bersusah payah, akhirnya masuk juga pen|s saya ke vag|na Saras
    “Sar…memek kamu enak dan sempit ….” kata saya dengan napas yang mulai tidak teratur.
    Dan kalimat saya dibalas dengan senyum oleh Saras yang sedang merem melek.
    Begitu masuk, langsung saya goyangkan. Yang ada hanya suara Saras yang terus mendesah dan teriak.
    “Terus mas… tambah cepet ..!”
    Dan sekilas di samping saya tampak Beni dan Indra dengan pen|s mereka sudah menegang.
    “Sabar …tunggu giliran kalian, sekarang aku beresi dulu memek Saras ini..!” jawab saya sambil sambil menggoyangkan Saras.
    Beni dan Indra hanya menganggukan kepala.
    Tidak lama kemudian Saras minta ganti posisi, kali ini dia mau di atas.
    Kami pun berganti posisi.
    “Ahh.., enakk.., pen|s mas terasa banget didalam..!” teriak Saras sambil merem melek.
    5 menit kemudian Saras teriak, “Ahh.., aku keluar lagi..!” dan dia langsung jatuh ke pelukan saya.
    Tetapi saya belum keluar. Akhirnya saya ganti dengan gaya dogy.
    Kali ini kembali Saras menjerit, “Terus… mas..!”
    Tidak lama kemudian saya merasa kalau saya sudah mau keluar.
    “Sar, mau keluarin dimana..?” tanya saya.
    “Di muka saya saja.” jawabnya cepat.
    Kemudian, “Croott.., crott..!” sperma saya saya keluarkan di wajah Saras.
    Kemudian Saras dengan cepat membersihkan pen|s saya, bahkan saya sampai ngilu dengan hisapannya. Tidak lama saya pun jatuh lemas di sampingnya. Saya melihat Beni dan Indra meremas pen|s masing-masing dan dia pun melihat Saras dengan tatapan ingin mendapat perlakuaan yang sama seperti saya.
    Tiba-tiba saja Indra mencium Saras dengan ganasnya. Secara otomatis Saras membalasnya. Kemudian ciuman Indra mulai turun ke leher Saras dan dada Saras. Saras hanya pasrah diperlakukan seperti itu. Dada Saras diremas-remas oleh Indra dan sapuan lidahnya mulai turun ke daerah bawah.
    “Hmm.., vag|na kamu bakal aku bikin basah lagi…..!” kata Indra dengan suara menggoda.
    Kemudian tanpa diperintah Indra segera mencium dan menjilati vag|na Saras dengan lahapnya seperti orang yang kelaparan.
    “Ahh.. ahh.. ahh.., enak mas..!” timpal Saras.
    Kemudian Beni tidak mau kalah, segera Beni raih buah dada Saras dan segera menghisapnya. Beni mulai dari putingnya yang kanan, kemudian beralih ke yang kiri, Beni juga remas-remas buah dada Saras.
    “Yang kencang mas..!” kata Saras lirih.
    Kurang lebih 5 menit Beni memainkan dada Saras, kemudian Beni turun ke vaginanya. Tampaklah vag|na Saras yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang rapih itu sudah tampak basah.
    “Memek kamu sudah basah Sar.., sudah ngga tahan yach..?” kata Beni sambil tersenyum.
    Saras hanya menangguk saja tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Kemudian Beni mendekatkan mulutnya ke depan vag|na Saras, dan langsung Beni hisap jilati vag|na Saras
    “Teruss..! Enak…mas!” itulah suara yang terdengar dari mulut Saras.
    Setelah 10 menit Beni memainkan vag|na Saras, Beni melakukan gerakan lebih jauh. Dan dengan segera Beni memasukkan penisnya ke dalam vag|na Saras.
    “Pelan-pelan….!” kata Saras.

    Beni hanya tersenyum dan segera mencium Saras, dan Saras pun membalasnya dengan penuh semangat.
    Bless, seluruh pen|s Beni kini berada di dalam vag|na Saras. Dan tanpa dikomando lagi Beni segera bergerak diikuti goyangan pinggul Saras. Saras memeluk Beni begitu eratnya dan Beni memperhatikan wajah Saras yang sedang merem melek seakan-akan tidak ingin berhenti memperoleh kenikmatan.
    5 menit kemudian Saras ingin berganti posisi.


    “Gantian dogy …!” pinta Saras
    Beni turuti saja kemauan Saras.
    “Bless, bless.., bless..!” sedikit terdengar suara pen|s dan vag|na yang sedang berlomba, karena vag|na Saras sudah basah dan menurut Beni, Saras tidak lama lagi akan keluar.
    Dan benar saja dugaan Beni, tiba-tiba saja Saras teriak, “Ah.., ahh.., ahh.., aku keluar..!”
    Kemudian Saras langsung jatuh lemas dengan posisi telungkup, sementara pen|s Beni masih tertancap dalam vag|na Saras. Beni segera menggerakkan penisnya supaya dapat juga segera keluar. Tidak lama Beni terasa ingin keluar.
    “Keluarin di mana Sar..?” tanya Beni.
    “Di dalam …..!” jawab Saras dengan suara yang terbata-bata.
    Lalu, “Crott, crott..!” pen|s Beni segera mengeluarkan semburan spermanya.
    “Ahh..!” Beni bersuara dengan keras, “Enak….!” lanjut Beni.
    Kemudian Beni langsung rebah di sebelah kanan Saras, sementara Indra tersenyum memperhatikan mereka berdua karena belum mencicipi Saras.
    “Wah capek kamu Saras..?” tanya Indra.
    Saras yang sudah lemas hanya dapat tersenyum.
    Setelah istirahat beberapa menit, Saras melanjutkan meladeni permainan Indra.
    Tanpa terasa hampir 3 jam kami menikmati tubuh Saras. Setelah selesai kira-kira setengah jam sebelum jam 4 sore Anto datang.
    Kami hanya tersenyum melihat Anto mencium pipi Saras dengan sayang.

  • Foto Bugil An Umemiya Di Telanjangi Teman-Temannya Di Lapangan

    Foto Bugil An Umemiya Di Telanjangi Teman-Temannya Di Lapangan


    2060 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Stepdad watches teen bad girl with pigtails Ivy Ryder getting nailed by BBC

    Stepdad watches teen bad girl with pigtails Ivy Ryder getting nailed by BBC


    1719 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang
    begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
    disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita
    dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan
    setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Nekat ML Dengan Cewek Agresif Di Kantor

    Nekat ML Dengan Cewek Agresif Di Kantor


    1560 views

    Duniabola99.org – Kejadian ini berlangsung ketika waktu itu saya dipindahkan oleh manajemen ke Bandung untuk memimpin kantor cabang Bank di Bandung. Suatu hari, sore sekitar pukul 18.00 WIB menjelang malam sebelum pulang, saya ngobrol dengan operational manager saya di ruangan saya.

    Di kantor tinggal kami berdua, office boy dan para marketing sudah ijin pulang. Saya berdiri dengan badan merapat di badannya yang duduk di kursi sambil saya memandang ke arah jalan di luar. Saking dekatnya tak terasa kemaluan saya menempel ke lengan kanannya.

    Agen Judi Online Aman Dan Terpercaya 

    Saya sejenak tertegun akan apa yang terjadi, tetapi dia kelihatannya suka dan cuek saja sambil sedikit senyum dikulum. Sedikit saya gambarkan operational manager saya yang seorang wanita agresif dan seksi ini, saya tidak akan menyebutkan siapa namanya, saya tidak ingin dia menjadi malu karena sampai saat ini kami masih tetap berhubungan baik.

    Wajahnya cukup cantik, manis dengan senyum yang menggoda, dia memiliki tubuh yang mungil dengan rambut sebahu, kulitnya putih sekali, buah dadanya tidak begitu besar tapi sangat padat, bibirnya sangat sensual. Tiba-tiba tangannya memegang jari-jari tangan kanan saya lalu mengusapnya perlahan, lalu saya memandang wajah cantiknya, dia tersenyum.

    Saya ingin sekali memeluk tubuh mungilnya. Dengan perlahan saya menurunkan muka saya ke mukanya, saya sentuh bibir seksinya, saya cium dengan lembut, dengan penuh perasaan, lalu dia balas dengan melumat bibir saya dengan kuluman lidahnya yang menggairahkan sambil menarik dasi saya untuk lebih merapat ke badannya.

    Tangan sayapun mulai turun mengusap-usap buah dadanya, tangannya pun tidak mau kalah, batang kemaluan saya diusap-usap dan diurut-urut dengan lembut dari luar pantalon saya. Sebelum saya lebih bernafsu, saya kunci pintu, saya ingin take safe.

    Saya langsung memeluk dan menciumi seluruh muka dan lehernya begitu saya kunci pintu kantor saya. Dia yang seorang wanita agresif lalu mendesah dan mengerang nikmat tidak karuan. Ini yang saya sukai darinya, dia begitu ekspresif dan amat menikmati ciuman dan cumbuan saya.

    Dengan agresif dia membuka celana saya, lalu dia duduk sambil memasukkan penis saya ke dalam mulutnya dan menghisapnya perlahan-lahan lalu menariknya kembali sambil kedua bibirnya mengatupkan rapat di seputar batang kemaluan saya. Oooh, inilah yang saya paling sukai dari dia, pintar sekali mengulum kepunyaan saya. Saya tahu bahwa dia sangat mencintai saya, karenanya dia selalu memberikan yang terbaik untuk saya.

    Saya benar-benar sudah tidak tahan. Segera saya tarik badannya dan saya dudukkan di atas meja saya, kedua kakinya menjuntai ke kursi. Dia benar-benar pasrah waktu saya angkat rok mininya lalu saya tarik celana dalamnya, lalu saya lumat habis selangkangannya, “Aahh”, dia menjerit perlahan sambil menjambak rambut saya.

    Lebih kurang 10 menit saya melakukan foreplay lalu saya masukkan kemaluan saya ke dalam lubang cintanya. Pelan-pelan saya mulai menggoyang pantat saya maju mundur, diapun menggoyang-goyangkan pinggulnya naik turun mengikuti irama pantat saya, kaki kanannya saya angkat ke pundak saya sambil jari tangan kiri saya meremas-remas kedua buah dadanya. Lima menit kemudian dia mempercepat gerakannya sambil mendesah-desah,

    “Oohh…, Maasss…, Maass…, nikmat Maass”, desahnya.

    Tiba-tiba kaki kanannya diturunkan, kemudian kedua kakinya dilingkarkan ke belakang pantat saya, lalu dia setengah bangun, tangan kanannya memegang leher saya, sedangkan tangan kirinya menopang badannya. Bibirnya menciumi dada saya lalu lidahnya menjilat-jilat puting dada saya.

    “aaghh Pak…, ooohh..,

    Pak…, eennaakk paakk…, uuughh”, begitulah rintihan dan lengguhan nikmatnya seirama dengan maju mundurnya pantat saya. Batang kemaluan saya terasa lebih besar setelah sekitar 20 menit menerobos dan membongkar habis kemaluannya yang merah dan menggairahkan.

    Saya merasakan bahwa lubang kemaluannya semakin basah namun pijatan-pijatan di dalam lubang kemaluannya semakin terasa getarannya. Lima menit kemudian dia bangun memeluk tubuh saya erat sekali sambil menciumi dagu saya, pantatnya bergetar hebat dengan kedua kakinya yang semakin erat melingkar di belakang pantat saya.

    “Ougghh…, hh…, Pak…, oohh…, Paak…, saya mau keluaar…, oooh…, oouuuggh…, maauu keluuaarrr…, sebentar lagi paak”, desahnya sambil terus mengerang-erang kenikmatan.

    Saya semakin bergairah dan menambah kecepatan maju mundurnya pantat saya. Tiba-tiba saya merasakan badannya menegang dan menggelepar-gelepar beberapa detik, dia sedang merasakan ejakulasi, saya kembali mempercepat gerakan pantat saya sambil saya peluk dia erat dan saya mendesah-desah dan membisikkan

    “Ahh…, kamu…, aagghh…, aaghh…, agghh…, kamu punya nikmat sekali sayang”, demikianlah kebiasaan kami bila bercinta, kami selalu saling apresiasi bila salah satu dari kami mencapai puncak kenikmatan. Badannya kembali mengejang kuat sambil bergetar hebat menikmati irama goyangan pantat saya serta dahsyatnya batang kemaluan saya.

    “aagghh…, Paak…, saya keluaarrr Paak”, teriaknya. Bersamaan dengan telah mencapai puncak orgasme manager saya itu, maka saya tekan habis-habisan batang kemaluan saya hingga saya rasakan menyentuh dinding vaginanya. Nikmat sekali memang rasanya, saya tetap terus memaju mundurkan pantat saya, maklum saya termasuk pria yang butuh waktu lama bila bercinta. Apalagi kemaluan saya yang perkasa ini.

    Bagi anda para pembaca wanita, anda bisa membayangkan kemaluan saya seperti apa, kemaluan saya tidak begitu panjang tapi sangat keras sekali, sekitar 14 cm dengan diameter sekitar 3,8 cm, berwarna coklat sedikit pink dengan kepala kemaluan bundar menawan dan mengkilat. Banyak sekali wanita yang mengagumi kemaluan saya. Mereka umumnya selalu merasa excited dan ingin selalu mem-blowjob-nya.

    Sampai suatu ketika saya merasa bahwa saya akan mencapai puncak kenikmatan. Saya bisikkan bahwa saya mau keluarin di mulutnya. Dia tersenyum dan mengedipkan matanya pertanda setuju. Saya merasa sangat terangsang dan dihargai, lalu saya percepat gerakan batang kemaluan saya keluar masuk liang vaginanya yang kini terasa lebih sempit dan sedikit kering.

    Dia membisikkan kata-kata kenikmatan, “Ouuugghh…, ough…, ough…, Paak…, “Pakk…, uuuhh nikmat sekali punya bapaak…, saya mau kelluar lagiii Paak”, teriaknya. Tiba-tiba badannya mengejang dan bergetar hebat beberapa saat, rupanya dia keluar untuk kedua kali.

     

    Saya mempercepat gerakan, 2 menit kemudian ketika saya sudah tidak tahan lagi, saya keluarkan batang kemaluan saya dari liang vaginanya, lalu dia langsung jongkok bersimpuh dan saya mulai meremas-remas rambut dan sedikit menjambaknya sebelum saya ejakulasi.

    Lalu…, “Cret…, cret…, crettt…, crett”, saya muntahkan cairan sperma saya ke dalam mulut seksinya. Sebagian yang masuk ke dalam mulutnya langsung ditelan, sebagian lagi mengenai mata, hidung dan dagu serta turun mengenai buah dadanya. “Ugh nikmat sekali”.

    Kami lalu berpelukan sambil membisikkan kata-kata sayang, setelah kami berpakaian dan sama-sama merasa rapi, saya antarkan dia pulang ke rumahnya sambil saling berjanji untuk melakukannya esok hari.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

  • Nerdy teen Kay J peels off see thru panties and socks before masturbating

    Nerdy teen Kay J peels off see thru panties and socks before masturbating


    1728 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang
    begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
    disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari
    model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap
    harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Cerita Sex ABG Lagi Belajar Ngentot

    Cerita Sex ABG Lagi Belajar Ngentot


    2065 views

    Cerita Sex Terbaru – Aku anak tunggal namaku Dani umruku saat ini 17 tahun aku duduk di bangku SMU swasta di kotaku, sering
    aku tinggal di rumah sendirian diman Bapakku adalah pengusaha sukses yang cukup sibuk dalam mengelola
    bisnisnya skadang ibuku juga ikut bersama bapak.

    Aku akan berbgai pengalaman pertama hubungan seks dengan wanita dan ini untuk pertama kalinya, aku
    tinggal di komplek kelas menengah di sampingku rumah di diami oleh kepala RT orangnya cukup
    berpengaruh di komplek tersebut.

    Umurnya sekitar 60 tahun. tapi masih kelihatan gagah. Pak RT mempunyai dua orang istri. Yang pertama
    namanya Tante Is, wanita keturunan arab, kulitnya hitam manis, bodinya langsing. Meskipun usianya
    sudah 40-an, Tante Is masih kelihatan cantik, dia sangat pintar merawat diri.

    Dengan Tante Is, Pak RT mempunyai dua orang putri yang cantik-cantik, yang sulung namanya Erni
    sedangkan adiknya namanya Ana, umur keduanya hampir sebaya denganku. Istri keduanya namanya Tante
    Rena, orang Bandung, kulitnya putih bersih.

    Wajahnya mirip bintang sinetron Titi Kamal. Bodynya aduhai, montok, padat berisi. Mungkin karena dia
    sering fitness, apalagi Tante Rena senang berpakaian sexy yang menonjolkan lekuk-lekuk tubuhnya.
    Membuat laki-laki yang memandangnya terangsang dan ngeres.

    Tante Rena orangnya supel dan pintar bergaul, sering dia ngobrol-ngobrol dengan anak muda seusiaku,
    termasuk aku.

    Kejadian ini bermula ketika orang tuaku pergi seminggu keluar kota untuk keperluan bisnisnya. Aku
    ditinggal sendirian dirumah. Sedangkan pembantuku dipecat ibuku tiga hari sebelumnya karena ketahuan
    mencuri uang ibuku. aku yang sendirian merasa kesepian.

    Aku duduk diruang tamu sambil berkhayal. Untuk menghilangkan kesepianku, kuputar VCD porno yang baru
    aku pinjam dari temanku. Filmnya tentang seorang cewek bule yang sedang disetubuhi dua orang negro.

    Satu orang negro sedang dikulum kontolnya, sedangkan yang satunya lagi sedang ngentot cewek bule itu
    dari belakang dengan posisi nungging. Sekitar 20 menit mereka berganti posisi, satu orang negro sedang
    rebahan diranjang sambil memasukkan kontolnya kelubang anus cewek bule itu, yang telentang diatasnya.

    Sedangkan negro yang satunya lagi sedang menggenjot vagina cewek itu. Desahan dan erangan mereka
    membuatku terangsang. Kuraba-raba celana pendekku (aku sudah tidak pakai celana dalam), kontolku
    mengeras.

    Semakin lama kuraba semakin keras. Kukocok-kocok naik turun. Birahiku memuncak ingin disalurkan, tapi
    aku tidak tahu harus kemana menyalurkannya.

    “Lagi ngapain Dan?” suara seorang wanita mengejutkanku.

    Ternyata Tante Rena sudah berdiri disamping pintu. Dia berpakaian sangat sexy, dengan kaos ketat dan
    rok super mini. Dia memandang karah celanaku. Saking terkejutnya aku lupa menaikkan celanaku, sehingga
    dia dengan bebas bisa melihat kontolku yang sedang tegang penuh, mengacung-acung.

    “Maaf.. maaf.. Tante” sahutku terbata-bata.

    “Akh, nggak apa-apa kok, kamu khan udah gede”.

    “Wah, kontolmu gede banget, udah pernah dimasukkin kevaginanya cewek belum?” tanyanya cuek.

    “Be.. belum pernah Tante” sahutku.

    “Mau nggak dimasukin ke punya Tante?, Tante pingin nih ngerasain kontolmu” katanya meminta.
    Kemudian dia menutup pintu dan menguncinya. Dia berjalan mendekat kearahku. Duduk disampingku.

    “Tapi saya belum pernah Tante” jawabku.

    “Tante ajarin, mau khan?” katanya sedikit memaksa.

    Tanpa menunggu jawabanku, dia menaikkan kedua kakinya kepangkuanku. Tangannya meraba-raba kontolku,
    aku gemetar. Baru kali ini kontolku dipegang seorang wanita. Dia mendekatkan wajahnya kewajahku,
    diciumnya bibirku.

    Lidahku diisapnya. Aku membalas isapannya. Lidahku dan lidahnya tumpang, tindih saling isap. sesekali
    isapannya diarahkan keleherku. ditariknya tanganku, diletakannya dikedua buah dadanya yang sudah
    mengeras.

    Kuremas-remas buah dadanya, dia menggelinjang keenakan. Kutarik kaos ketatnya, aku terperangah, dia
    tidak memakai BH, buah dadanya padat dan kenyal. Kulepaskan isapan lidahnya, kuisap buah dadanya, dia
    melenguh, sambil tangannya terus mengocok-ngocok kontolku.

    Beberapa menit berlalu, dia berdiri, lalu melepaskan rok mininya. Maka terpampanglah pemandangan yang
    luar biasa. Aku bisa melihat dengan jelas vaginanya yang merah merekah, sangat indah. dicukur rapi dan
    bersih.

    Kemudian dia berlutut dilantai, dihadapanku. Wajahnya didekatkan keselangkanganku. Ditariknya celana
    pendekku. Bibirnya mendekati kepala kontolku, dan mulai menjilati kepala kontolku, terus kepangkalnya.

    “Akkh.. aow.. oohh.. nikmat Tante, enakk.. sekali” aku mengerang ketika dia mulai mengulum kontolku.

    Hampir seluruh batang kontolku masuk kemulutnya yang sexy. Kontolku keluar masuk dimulutnya. Nikmat
    sekali. Tak ketinggalan, buah pelirkupun diseruputnya. Puas mengulum kontolku, kemudian Tante Rena
    berdiri dihadapanku.

    Vaginanya berada pas diwajahku. Dia menarik kepalaku, mendekatkannya pada vaginanya. Aku mengerti
    maksudnya, minta dijilati vaginanya. Kujulurkan lidahku. Aku mulai dengan menjilati pangkal pahanya,
    terus mendekati bibir vaginanya.

    “Aow.. oohh.. nikmat.. sayang, teruss.. terus” dia mendesah-desah ketika aku memasukkan lidahku ke
    lubang vaginanya.

    Kusedot-sedot, kugigit-gigit kelentitnya. Dijepitnya kepalaku. Hampir seluruh isi vaginanya kujilati,
    vaginanya basah.

    “Akkhh.. akuu.. nggak kuatt.. sayang, kita mulai aja” ajaknya. cerita hot tante

    Dia menurunkan tubuhnya perlahan-lahan kepangkuanku. Dipegangnya kontolku, diarahkannya tepat kelubang
    vaginanya. Dia mulai memasukkan kontolku sedikit demi sedikit. Semakin lama semakin dalam.

    Sudah setengah batang kontolku masuk. Sampai disini dia berhenti sejenak mengatur posisi. Kakinya
    berlutut disofa. Aku tak mau ketinggal, kuambil kesempatan. Kusodokkan kontolku.

    Dia menjerit ketika kontolku amblas dilubang vaginanya. Dia mulai menaikturunkan pantatnya
    dipangkuanku. Kontolku serasa dijepit dan dipijit-pijit lubang vaginanya yang sempit.

    “Gimana sayang enak khan?” tanyanya.

    “Enakk sekali Tante, vagina Tante sempit sekali” jawabku.

    “Sudah lama sekali Tante tidak merasakannya sayang”.

    “Pak RT tak pernah memberiku kepuasan” dia menggerutu.

    “Emangnya Pak RT impoten Tante?” tanyaku.

    “Iya, iya sayang” jawabnya singkat.

    Kupeluk pinggangnya erat-erat. Bibirku menghisap-hisap buah dadanya. Kubantu gerakkannya dengan
    menyodok-nyodokan pantatku keatas. Dia mengerang-erang merasakan nikmat. Matanya merem melek.

    Semakin lama semakin cepat dia menggerak-gerakkan pantatnya, sesekali pantatnya diputar-putar. Aku
    merasakan nikmat yang tiada tara. Kontolku serasa dipelintir vaginanya. Sudah sekitar 30 menit kami
    berpacu dalam kenikmatan. Nafasnya dan nafasku saling memburu. Peluh kami bercucuran.

    “Akh.. oohh.. aku tidak kuat sayang, akuu.. mauu.. keluarr” dia menjerit-jerit.

    Kurasakan vaginanya berkedut-kedut.

    “Akuu.. juga Tante” sahutku ngos-ngosan.

    “Keluarin didalem aja sayang, aku ingin punya anak darimu” pintanya memelas.

    Crott! Crott! Crott! Aku menumpahkan sperma yang sangat banyak di lubang vaginanya.

    “Kamu puas khan sayang?” tanyanya.

    “Puas sekali Tante” sahutku pendek.

    Kami beristirahat sejenak. Kemudian kekamar mandi untuk membersihkan badan. Siraman air membuat
    badanku segar kembali.

    “Aku pingin lagi sayang, kamu mau khan?” tanyanya meminta..

    Aku tidak menjawabnya. Kubopong tubuhnya, kubawa kekamarku dan kurebahkan diranjangku. aku merangkak
    diatas tubuhnya dengan posisi ssungsang. Selangkanganku berada diatas wajahnya, sedangkan wajahku
    tepat diatas vaginanya.

    Aku mulai menjilati dinding vaginanya. Dia menggerinjal-gerinjal dan menjepit kepalaku. Seluruh
    dinding vaginanya kujilati. Kucari-cari tititnya. Kusedot-sedot dengan lidahku. Sesekali kugigit. Dia
    meringis.

    Dengan jari-jariku kutusuk-tusuk lubang anusnya. Sesekali kujilati lubang anusnya. Tante Rena tak mau
    ketinggalan. Dia menjilati kontolku, dari kepala sampai pangkal kontolku tak luput dari jilatannya.

    Sstt! Aku mendesah ketika dia mengulum kontolku. Dia sangat lihai memainkan lidahnya. Kontolku yang
    tadi mengecil, sedikit demi sedikit mengeras didalam mulutnya. luar biasa kenikmatan yang kudapatkan.
    Tante Rena memang benar-benar profesional. Seluruh batang kontolku dijilatinya.

    “Oohh.. aku tidak tahan sayang, kita mulai aja” pintanya.

    Kuturunkan tubuhku dari tubuhnya. Aku berdiri dipinggir ranjang. Kutarik tubuhnya kepinggir, hingga
    kedua kakinya menjuntai. Aku mendekatkan kontolku kelubang vaginanya. Sedikit demi sedikit kontolku
    masuk kelubang vaginanya.

    Sstt! Dia mendesis. Sudah seluruh batang kontolku amblas ditelan lubang vaginanya yang basah dan
    memerah. Kugoyang-goyangkan pantatku. Tante Rena membantuku dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya. aku
    merasakan sensasi yang luar biasa. 10 menit berlalu, kuganti posisi. Kutarik kontolku. Kakinya
    kunaikkan keduanya. Aku memasukkannya lagi. Dan mulai menggenjotnya.

    “Akhh.. akuu.. mauu.. keluarr.. sayang” dia mengerang.

    Vaginanya berkedut-kedut. Vaginanya menjepit kontolku.

    “Akhh.. aku keluarr.. sayang” dia melenguh.

    kurasakan vaginanya basah oleh cairan. Tante Rena telah mencapai orgasme sedangkan aku belum apa-apa.
    Kubalikkan tubuhnya. Kuminta dia menungging. dia menuruti aja perintahku. Kudekatkan kontolku yang
    masih tegang ke lubang anusnya.

    “Kamu mau apain anusku sayang” tanyanya ketika kepala kontolku menyentuh lubang anusnya.

    “Jangan, jangan di lubang itu sayang, sakit” teriaknya.

    Aku tidak mempedulikannya. Kumasukkan kepala kontolku kelubang anusnya. Mulanya agak susah tapi
    akhirnya masuk juga. Kutekan pelan-pelan hingga seluruh batang kontolku amblas. Aku mulai menggerakkan
    pantatku maju mundur. Kutuk-tusuk lubang anusnya.

    “Oohh.. enakk.. sayang, kamu pintar” pujinya ketika dia sudah mulai merasakan nikmatnya disodomi.

    Sekitar 30 menit kontolku keluar masuk dilubang anusnya. Kurasakan kontolku berkedut-kedut.
    “Akkhh.. aku mau keluarr.. Tante” aku berteriak histeris.

    Crott! Crott! Crott! Kutumpahkan spermaku lubang anusnya. Kudiamkan beberapa saat. Lalu kutarik
    kontolku. Kuarahkan ke wajahnya. Kuminta dia menjilati spermaku. Dengan lahapnya Tante Rena menjilati
    sisa-sisa spermaku, sampai bersih dijilatinya. Tanpa rasa jijik sedikitpun.

    “Kamu hebat sayang, aku puas sekali” pujinya.

    “Kamu mau khan memberiku kepuasan seperti ini lagi?” pintanya.

    Aku mengangguk aja. Menyetujui permintaannya.

    “Kalo kamu pengin lagi, datang aja ke kamarku”.

    “Masuknya lewat jendela ya! Kalo lampu kamarku mati, berarti Pak RT nggak di rumah”.

    “Ketok kaca jendela tiga kali, akan kubukakan untukmu, OK” dia menerangkannya untukku.

    Kurebahkan tubuhku disampingnya. Kami tertidur setelah mencapai puncak kenikmatan yang luar biasa.
    Malam itu Tante Rena menginap dikamarku. Sampai pagi kami merengkuh kenikmatan.

  • Teen girl Lara Brookes plays with her pussy afore her parent’s bedroom mirror

    Teen girl Lara Brookes plays with her pussy afore her parent’s bedroom mirror


    1564 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Leggy MILF Eve Angel peels naked on the stairs before masturbating

    Leggy MILF Eve Angel peels naked on the stairs before masturbating


    1555 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Majalah dewasa -Sunthorn Watanasirarat

    Majalah dewasa -Sunthorn Watanasirarat


    1387 views

    Hallo Sobat Duniabola99.org Semuanya , Di Awal Bulan July Ini Pastinya
    Semua Pada Semangat Dan Sehat Donk Sekarang Admin Akan Memberikan
    Sobat” Semua Nya Kumpulan Foto Model Dengan Bermacam Gaya Foto – Foto
    Ini Admin Berikan Agar Para Sobat Lebih Semangat Lagi Menjalankan
    Masing-Masing Pekerjaan

  • Cerita Ngentot Tante Girang: Legitnya Meki Ummi Latifah

    Cerita Ngentot Tante Girang: Legitnya Meki Ummi Latifah


    2309 views

    Cerita Ngentot Tante Girang- salam croottt untuk kita semua! nubi hanya ingin menyumbang cerita ngentot tante di cerpan stengahbaya ini. sebelumnya nubi sudah lebih dulu membuat cerita di cerbung dengan judul asdos. tapi berhubung ceritanya tidak bisa nubi lanjutkan maka nubi ingin berbagi cerita yang merupakan side story dari Asdos. cerita ini berfokus pada ummi latifah mertua dari ummu afra tokoh dari cerita ngentot tante sebelumnya yang nubi buat.
    mohon koreksi dan kritikannya para suhu yang sudah membaca dan baru membaca karya cerita ngentot tante nubi ini.

     

    Ummi Latifah

    2 minggu Sebelum kejadian pemerkosaan yang dialami menantunya Rizka atau ummu Afra. Sang mertua yang bernama Ummi Latifah terlebih dahulu dinodai oleh seorang pemuda. Semua berawal dari perjalanan pulang dirinya dari rumah anak perempuannya yang bernama Assyifah.

    Ummu latifah mertua Ummu Afra adalah wanita dengan usia 47 tahun. Namun di usia yang sudah memasuki setengah abad itu masih tampak wajah serta kulitnya tak menemui kekeriputan. Bahkan tubuh dan kulitnya seperti wanita berusia 30 tahunan.

    Banyak sebenarnya laki-laki baik itu tua maupun muda yang terpesona oleh kemolekan tubuh ummu latifah. Namun mereka hanya bisa membayangkan untuk bisa memilikinya tanpa pernah mendekati dirinya. Ummu latifah sudah 3 tahun ini menjadi seorang janda. Suaminya sudah berpulang karena sakit yang diderita. Kini ia tinggal dirumah 2 anaknya secara bergantian.

    Jam menunjukkan pukul 7 malam disebuah terminal. Tampak seorang wanita cantik yang diusianya yang tak bisa dibilang muda itu. Tidak tampak raut ketuaan dari wajahnya. Seolah ia diciptakan muda tanpa pernah mengenal tua.

    Wanita itu sibuk membuka hp nya dan sejurus kemudian tampak ia sedang menelpon.

    “Halo.” Suara Ummi Latifah.

    “Ia ummi.” Jawab anak ummu latifah.

    “Nanti ummi mungkin pulangnya agak telat. Soalnya bisnya belum tiba.” Bilang Ummi Latifah.

    “Oh ia ummi. Mahmud tunggu kok.” Jawab sang anak.

    “Ia nanti ummi kabarin kalo bisnya sudah jalan.”

    “Ia ummi.”

    Ia menutup telponnya. Suasana diterminal tersebut sangat ramai. Banyak calon penumpang yang menunggu bis yang telat. Agen Judi Casino Online

    Sudah hampir 1 jam akhirnya bis yang ditunggu Ummi Latifah tiba.

    Ummi Latifah kemudian naik dan mencari tempat duduk. Saat lagi mencari tempat duduk ia mendapat bangku paling belakang.

    Ummi Latifah pun duduk untuk mengisi bangku tersebut. Ia sengaja duduk disamping kaca agar tidurnya nanti tidak terganggu. Syukur-syukur tak ada penumpang lagi atau penumpang disebelahnya seorang wanita.

    Selama ini ia bepergian pulang pergi kerumah anak nya itu selalu mendapatkan bangku disebelahnya kosong ataupun wanita. Tapi dimalam itu seorang laki-laki muda berusia 25 tahun tampak melirik bangku yang kosong disamping dirinya.

    “Maaf bu. Ada yang duduk disini gak?” tanya seorang pemuda.

    “Oh gak ada.” Jawab Ummi Latifah sopan.

    “Boleh saya duduk disini. Nanti kalau udah sepi saya pindah bu.” Kembali sang pemuda menanyakan kesediaan Ummi Latifah.

    “Oh ia silahkan.” Jawab Ummi Latifah sambil menundukkan kepalanya tanda mempersilahkan sang pemuda untuk duduk.

    Akhirnya sang pemuda itu duduk disamping ummu latifah. saat itu ia mengenakan switer tebal dan celana jeans warna hitam. Sedangkan Ummi Latifah memakai gamis panjang dan rok panjang bewarna biru tua dan jilbab yang panjang bewarna biru muda beserta sebingkai kacamata. Tampak cantik dan anggun.

    Pemuda itu sedikit takjub melihat seorang wanita disampingnya tersebut.

    Akhirnya ia duduk disamping Ummi Latifah. bis pun mulai berjalan pelan meninggalkan terminal. Jarak yang ditempuh untuk ke kota tujuan Ummi Latifah sekitar 5 jam.

    Ummi udah berangkat.

    Sms Ummi Latifah kepada putranya.

    Sang putra pun membalas sms sang ibu.

    Ia nanti Mahmud jemput ummi.

    Perkiraan Mahmud ummi nya tiba di terminal adalah jam 1 pagi. Ia sekarang sedang menonton tv sedang sang istri masih didalam kamarnya sedang menyusui sang anak.

    Bis melaju pelan ditengah keramaian jalan raya yang dilewatinya.

    Saat sudah sekitar setengah jam perjalanan. Sang pemuda memulai percakapan dengan Ummi Latifah yang melihat keadaan jalan diluar.

    Untuk percakapan dicerita ini ane buat sebagai berikut:

    Ummi Latifah : L

    Pemuda : P

    P: Ibu. Mau kemana?

    L: Eh ia. Kenapa.

    P: Ibu mau kemana.

    L: Oh. Saya mau ke kota A.

    P: Sama dong bu kalau gitu.

    L: Kamu tinggal disana juga.

    P: Bukan bu tapi saya kuliah disana dan saya tinggal dikota yang ibu kunjungi tadi. ibu darimana tadi.

    L: Saya itu dari rumah anak saya. Soalnya tiap sebulan sekali saya biasanya pulang kesana.

    P: Di kota A tinggal sama siapa bu?

    L: Tinggal sama anak saya juga.

    P: Suami ibu?

    L: Suami saya sudah meninggal.

    P: Maaf bu saya gak bermaksud.

    L: Ia gak apa. Kan kamu gak tau.

    P: Ia maaf bu. Oh ia bu. Nama ibu siapa. Sambil tangannya berusaha untuk bersalaman.

    L: Nama saya latifah. kalau kamu?

    Namun Ummi Latifah hanya menangkupkan kedua tangannya didepan dadanya. Sang pemuda hanya terseyum sambil menarik kembali tangannya.

    P: Saya Marwan bu. Boleh saya nanya bu.

    L: Mau nanya apa.

    P: Tapi ibu jangan tersinggung ya.

    L: Ia apa yang mau kamu tanya.

    P: Kalau boleh tahu Umur ibu berapa?

    L: Kenapa

    P: Ia Cuma pengen tau aja bu. Kalau ibu gak mau jawab juga gak apa.

    Sambil tersenyum dan melihat Marwan. Ummi Latifah menjawab.

    L: umur saya 47 tahun.

    P: masa sih bu.

    L: Ia, kenapa kamu gak percaya

    P: Ia masa umur 47 tapi masih cantik gini.

    L: Itu ada rahasianya.

    P: Oh gitu.

    L: Kamu sendiri umurnya berapa?

    P: Saya 25 tahun bu.

    L: Jangan panggil ibu. Panggil aja Ummi Latifah. soalnya saya gak terbiasa dipanggil ibu.

    P: Ia bu. Eh ummi. Sambil terseyum.

    Disaat yang sama Ummi Latifah juga tersenyum. Dari banyak perjalanan yang sudah dia lalui entah kenapa saat ini perjalanannya tak monoton. Dia yang biasanya dalam perjalanan hanya membaca buku kini ditemani oleh seorang pemuda yang walaupun tidak terlalu ganteng dan sedikit urakan dengan rambut yang lumayan panjang dan ikal itu.

    Namun dengan sikapnya yang sopan itu membuat ummi latiah tak menaruh kesan bahwa Marwan seorang laki-laki yang kurang ajar. Tapi sebagai laki-laki yang tahu sopan santun terlebih kepada wanita tua seperti dirinya.

    Mereka pun mengobrol tentang kegiatan sehari-hari dan hal-hal apa saja yang bisa dibicarakan. Ummi Latifah memang dikenal gamapang diajak mengobrol. Terlebih dulu ia juga seorang guru di kampungnya sebelum pindah ke rumah kedua anaknya.

    Hal ini dilakukannya karena dikampung ia hanya akan teringat oleh suaminya tercinta yang sudah meninggal. Ia kini hanya sibuk mengurus kedua cuu dari kedua anaknya dimana kegiatan menantu dan anak-anaknya juga sibuk.

    Terlebih mereka juga masih muda dan dengan menjaga kedua cucunya ia bisa melepaskan rasa kangen kepada anak-anaknya.

    Saat sedang asyik mengobrol selama kurang lebih 1 setengah jam. Bis yang mereka tumpangi mengalami bocor ban.

    Sontak Ummi Latifah dan Marwan kaget saat bis mengerem mendadak. Dan membuat tubuh Ummi Latifah saat itu jatuh kearah kiri badan Marwan. Saat tubuhnya terjatuh itu tanpa sengaja payudara Ummi Latifah menyenggol paha dari Marwan.

    Hal itu membuat Marwan menjadi salah tingkah. Dengan cepat ia menarik tubuh Ummi Latifah. tangannya mengambil bagian lengan Ummi Latifah. ummi yang kaget lalu dengan cepat mengangkat tubuhnya.

    “Maaf ya ummi.” Sambil melepas tangannya dari bahu Ummi Latifah.

    “Ia. Gak apa Marwan.” Balas Ummi Latifah. bagaimanapun ia tahu kalau Marwan bermaksud baik.

    Kini badan Ummi Latifah kembali bersandar di bangku. Sementara itu bis akhirnya berhenti.

    “Mohon maaf kepada bapak-bapak dan ibu-ibu. Bis kita bocor ban nya.” Kata kondektur bis.

    “Jadi gimana dong.” Tanya bapakbapak penumpang bis.

    “Mohon tunggu sabar ya.” Kembali kondektur bis berbicara berusaha menenangkan penumpang bis tersebut.

    Beruntung bagi para penumpang tersebut karena bis mereka mengalami bocor ban yang tidak jauh dari tempat peristrahatan bis.

    Akhrinya banyak penumpang yang disuruh untuk beristirahat dulu di tempat peristirahatan tersebut. Mereka pun beramai-ramai turun dari bis dan menuju tempat peristirahatan tersebut.

    “Ummi ayo turun.” Ajak Marwan kepada Ummi Latifah. kini ia berdiri dan menuju jalan keluar bis.

    “Ia.” Ummi Latifah sedikit mengangkat pantatnya pertanda ia juga turun dari bis itu.

    Akhirnya mereka berdua berjalan beriringan menuju tempat peristrahatan itu. Sekilas dilihat mereka seperti anak dan ibu. Marwan yang bertubuh tinggi 175 cm berbanding dengan tinggi Ummi Latifah 155 cm. Marwan sedikit mencuri kesempatan memandangi Ummi Latifah yang berjalan disampingnya itu.

    Kejadian yang tak terduga saat ban bis bocor itu membuat Marwan sedikit bernafsu. Memang awalnya ia tak berniat apa-apa dengan Ummi Latifah. namun kejadian tadi membuat ia bernafsu. Walaupun hanya sebentar payudara Ummi Latifah bersandar di paha nya.

    Sekilas tentang Marwan. Ia seorang mahasiswa seni yang sudah hampir 7 tahun belum menamatkan kuliahnya. Ia anak dari seorang pengusaha kelas kakap. Walau begitu orang tuanya tak menanyakan kenapa ia kuliah seni dan kenapa ia belum tamat. Ya orang tua Marwan termasuk orang tua yang memanjakan Marwan dan marwa juga bukan anak yang minta dimanjain. Ia memang tertarik dengan dunia seni dari kecil dulu.

    Akhirnya sampailah mereka berdua dan penumpang lainnya di tempat singgah itu. Marwan lalu mengajak Ummi Latifah untuk duduk disudut.

    “Ummi mau minum apa?” tawar Marwan.

    “Air putih aja.” Jawab Ummi Latifah.

    Marwan lalu membeli 2 botol air mineral.

    “Ini ummi. Airnya.” Marwan memberi air botol mineral kepada Ummi Latifah dengan tangan kanannya.

    “Ia terima kasih ya. Berapa?” tanya Ummi Latifah.

    “Udah gak apa ummi.”

    “Maaf ya udah ngerepotin.”

    “Gak apa lah ummi. Nyantai aja.”

    Lalu Ummi Latifah pun membuka botol dan mulai meminumnya. Marwan hanya mmandangi Ummi Latifah dengan takjub. Perasaannya untuk bisa mendekati Ummi Latifah semakin kenccang di dada.

    Waktu menunujukkan pukul 10 malam dan tanda-tanda bis belum selesai di perbaiki.

    Ummi Latifah tampak gelisah. Lalu ia berdiri dan mengambil hp nya.

    “Halo. Mahmud.”

    “Ia ummi.”

    “Bis ummi ban nya bocor dan masih dalam perbaikan. Mungkin subuh ummi sampai di terminal. Kamu tidur aja dulu. Nanti ummi kabarin lagi ya.”

    “Ia sudah ummi. Hati-hati ya.” Sambil menutup telponnya.

    Saat itu Mahmud sedang bersama ummu afra diatas tempat tidur. Keduanya baru hendak berisitirahat.

    “Ummi pulang jam berpa mas?” tanya ummu afra.

    “Subuh. Soalnya ban bis nya bocor.“ jawab Mahmud.

    “Oh. Ya udah mas tidur dulu nanti Rizka bangunin.” Tawar ummu afra.

    “Ia dek.” Lalu Mahmud mencium ummu ara dan dibalas dengan mesra olehnya.

    Saat berdiri dan menelpon sang putranya tanpa Ummi Latifah sadari mata Marwan sedang berusaha menelanjangi dirinya. Tubuh Ummi Latifah yang tertutup gamis lebar itu tak mampu membuat lekuk tubuhnya tertutup sempurna. Entah karena pikiran Marwan yang sedang berkecamuk dengan nafsunya yang membuat ia tak bisa berpikir jernih lagi.

    Ummi Latifah lalu kembali ke tempat duduk mereka.

    “Marwan. Ummi ke toilet dulu ya. Ummi boleh titip tas ummi.” Ummi Latifah meminta kepada Marwan.

    “Ia ummi. Marwan jagain. Tenang aja” sambil tersenyum.

    Tak lama Ummi Latifah pun membelakangi Marwan. Tampak oleh Marwan goyangan pantat Ummi Latifah yang sebenarnya tertutup itu. Tapi nafsu dikepalanya sudah meninggi.

    Sadar dari lamunan akan kemungkinan untuk bersetubuh dengan Ummi Latifah.

    “Gila. Apa gue entot aja ya. Tapi gimana mulainya. Gak mungkin lah Ummi Latifah ini gampangan. Dari ceritanya dan perilakunya nampak ia ini alim.” Pikiran Marwan berbicara.

    Saat sedang berpikir seperti itu ia menyenggol tas nya dan ia melihat ada sebuah botol kaca kecil.

    “Eh ini kan obat perangsang si Roby.” Bathinnya.

    Ia melihat botol air minum Ummi Latifah diatas meja didepannya. Diperhatikannya sekeliling dirinya. Beruntung semua orang pada sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang tertidur, makan dan bermain HP.

    Ia lalu mengambil botol kecil obat perangsang itu lalu menetaskan nya didalam air mineral Ummi Latifah. obat perangsang yang jernih itu membuat tak terlihat setelah dimasukkan kedalam air mineral tersebut.

    Ia mulai menggoncangkan pelan-pelan agar air tersebut tidak berbuih. Ia takut Ummi Latifah curiga.

    10 menit kemudian Ummi Latifah kembali ke tempat duduk mereka.

    “Kok lama ummi?” tanya Marwan

    “Ia ngantri tadi.” jawab Ummi Latifah

    “Ya udah saya ke toilet dulu ya ummi. Gantian.” Pinta Marwan.

    “Ia.” Jawab Ummi Latifah dengan tersenyum.

    Saat Marwan berjalan ke toilet nampak olehnya Ummi Latifah meneguk air minum tersebut.

    “Yes.” Bathin Marwan.

    Part II

    Didalam toilet Marwan membayangkan apa yang akan dilihatnya nanti. Sesosok tubuh yang ingin dilihatnya secara telanjang. Siapa lagi kalau bukan tubuh Ummi Latifah.

    10 menit ia keluar dari dalam toilet. Ia membenarkan celananya yang tak bisa menampung penis besarnya itu. Membayangkan menikmati tubuh seorang ummahat yang cantik.

    Perlahan laju langkah kaki Marwan menghampiri Ummi Latifah. dipandanginya botol air Ummi Latifah yang tinggal separuh. Itu artinya ummi latiah sudah meminum obat perangsang yang di masukin dalam air mineral tersebut. Tampak senyum nakal Marwan.

    “Ummi.” Marwan membuka pembicaraan.

    “Eh ia.” Jawabnya.

    “Haus ya ummi.” Marwan berbasa-basi.

    “Ia ni. Haus ummi. Lama juga ternyata bisnya bener.” Ummi Latifah nampak sedikit kesal.

    “Ya sabar aja ummi. Pasti bentar lagi kelar. Ummi mau makan dulu?” ajak Marwan.

    “Hmmm. Boleh lah.”

    “Yuk kesana ummi.” Sambil Marwan beranjak menuju kantin.

    Sebenarnya alasan Marwan mengajak Ummi Latifah makan tak lain agar air minum Ummi Latifah cepat habis.

    Akhirnya selama kurang lebih setengah jam mereka menghabiskan waktu dikantin tersebut. Nampak air mineral Ummi Latifah sudah habis dan Marwan kembali membeli air mineral lagi.

    Tampak sebuah bis masuk dipelataran temoat peristirahatan tersebut. Kondektur bis lalu mulai memerintahkan para penumpang untuk kembali naik bis.

    Tak lama semua penumpang akhirnya kembali masuk kedalam bis. Ummi Latifah kini merasakan ada sesuatu dalam dirinya. Terlebih suasana malam hari ini membuat gairah seks nya perlahan muncul. Tampak reaksi dari obat perangsang yang Marwan berikan sudah mulai bekerja.

    “Ummi duduk bareng lagi ya.” Tawar Marwan.

    “Ia.” Entah kenapa Ummi Latifah mengiyakan ajakan Marwan tersebut.

    Bis melaju perlahan. Lampu kemudian mulai dimatikan oleh supir bis. Nampak dari banyaknya penumpang mulai merebahkan kepala mereka di bangku untuk mengsitirahatkan badan mereka.

    Perjalanan yang akan memakan waktu selama 5 jam ini kembali berjalan. Ummi Latifah mulai tampak gelisah dengan hasrat dirinya yang tiba-tiba naik. Libido yang selama 7 tahun ini terpendam mulai kembali bergairah.

    Sudah selama 7 tahun ini Ummi Latifah menahan hasrat kewanitaannya setelah sang suami sakit dan tak mampu lagi untuk bersetubuh. Dirinya yang termasuk wanita baik-baik selama ini tak pernah mengenal namanya masturbasi. Ia mampu menahan segala godaan duniawi tersebut.

    Dirinya kini mulai merasakan hal-hal yang membuat tubuhnya sangat sensitif untuk saat ini. Marwan yang sadar kalau obat perangsangnya mulai bekerja perlahan-lahan sengaja membenturkan tubuhnya ke tubuh Ummi Latifah.

    Ummi Latifah yang mencoba melawan hasrat seksualnya ini namun tubuhnya menunjukkan keadaan yang berbeda. Kini nafsu terpendam yang mampu ditahan Ummi Latifah nampaknya sudah bobol oleh obat perangsang Marwan yang kuat tersebut.

    Setengah jam perjalanan dan nampak disamping bangku mereka berdua tidak ditempati oleh orang lain. Dan penumpang dibagian paling belakang sudah pada tidur. Sementara kondektur dan supir bis hanya asik berccengkrama didepan.

    Marwan mulai mendekati tangannya ke paha Ummi Latifah. ia sudah sangat percaya diri bahwa Ummi Latifah tidaka akan melawan. Selama perjalanan berlangsung Marwan memang tidak mengajak Ummi Latifah mengobrol. Hal ini ia lakukan untuk mengetahui reaksi obatnya.

    Kini perlahan tangan itu mulai meraba naik turun paha kanan Ummi Latifah. Ummi Latifah yang mendapat serangan itu mencoba menepis tangan Marwan.

    “Marwan apa yang kamu lakukan.” Suaranya sedikit mendesah namun pelan.

    “Ummi cantik deh.” Sambil kini tangan kanannya memegangi wajah Ummi Latifah.

    Ummi Latifah yang mendapat perlakuan seperti itu mencoba kembali menepis tangan Marwan.

    “Jangan kurang ajar kamu.”

    “Udah ummi nikmatin aja.”

    Dengan keberaniannya Marwan mulai mencium mulut Ummi Latifah yang saat itu hendak berteriak. Namun kecepatan mulut Marwan mampu meredam suara teriakan yang akan dikeluarkan Ummi Latifah.

    Emmmphhhhh…..

    Emmmmppppphhhhh….

    Ummi Latifah mencoba melepaskan ciuman Marwan. Namun Marwan yang sudah siap kini mulai

    Memgangi tangan Ummi Latifah yang mencoba memukul Marwan. Mendapat cumbuan Marwan yang ganas dan pengaruh obat perangsang membuat perlawanan Ummi Latifah menjadi tidak berarti.

    Disatu sisi dirinya mencoba menghindari peleccehan oleh seorang pemuda yang dianggapnya baik itu. Namun disisi lain dirinya yang sudah 7 tahun tidak mendapatkan rangsangan birahi kini mulai mencoba menikmatinya.

    Sekitar 5 menit kemudian lumatan Marwan mulai menemui hasil. Mulut Ummi Latifah yang mendapat cumbuan itu akhirnya terbuka. Kini lidah Marwan mulai menyentuh lidah Ummi Latifah itu.

    Perasaan senang menghampiri dirinya. Tak ia sangka akhirnya kini Ummi Latifah dapat ia taklukkan. Perlahan-lahan tangan mawrwan melepaskan tangan Ummi Latifah. ia ingin tahu apakah mangsanya kini sudah masuk kedalam permainannya atau belum.

    Marwan mendapati kini tangan Ummi Latifah sudah tak segesit tadi. bahkan lumatan bibir Marwan kini perlahan-lahan mulai dibalas Ummi Latifah. tampak obat perangsang itu sudah mulai membuat dirinya lupa bahwa ia seorang ummahat alim yang tak pernah disentuh oleh laki-laki lain. Namun kini ia tak bisa berbuat banyak efek obat perangsang yang diminumnya membuat peminumnya melepaskan semua hasrat seksual. Apalagi ia yang sudah 7 tahun tak tersentuh kini menemui puncak seksual yang harus dituntaskan.

    Tangan Marwan kini mulai membelai payudara Ummi Latifah dari luar. Payudara yang tertutup rapat itu kini mulai dirangsang oleh Marwan. Ummi Latifah mencoba memegang tangan Marwan untuk menghentikan. Namun yang terjadi tangan Ummi Latifah seperti hanya menyentuh yang mmbuat nafsu Marwan semakin menjadi-jadi.

    Kini ia mulai meremas dari balik gamis Ummi Latifah. sementara itu tangan Marwan mencoba membuat tangan Ummi Latifah untuk memegang penisnya yang masih didalam celana jeans tersebut.

    Ummi Latifah mengikuti kemauan Marwan. Mulut mereka masih bercumbu dengan dasyatnya. Tangan lentik Ummi Latifah kini mulai menaik turunkan di celana Marwan. Sedikit terkejut Ummi Latifah mendapati penis besar Marwan dibalik celan tersebut. Baru kali ini dalam hidupnya ia memegang penis selain suaminya.

    Bis hanya berjalan perlahan dikegelapan dan dinginnya malam itu. Supir dan kondektur hanya menikmati lagu dari dalam bis dan mengeluarkan obrolan-obrolan mereka berdua. Sementara itu dua anak manusia yang duduk dibelakang sedang menikmati hasrat seksual mereka dan bangku bis menjadi saksi akan pintu gerbang perzinahan ini.

    Lumatan-lumatan dari kedua pasangan manusia yang berbeda umur ini semakin menjadi. Obat perangsang itu mampu membuat Ummi Latifah lupa akan statusnya ini.

    Emmmpppphhhh….

    Suara Ummi Latifah menyelimuti suasana bis tersebut. Beruntung bis yang menyalakan lagu membuat suaranya tidak terdengar. Hanya mawran yang mendengar betapa merdunya suara ummahat alim ini.

    Kini Marwan melepas ciuman nya. Nampak Ummi Latifah sedikit merasa lega.

    “Ummi mau kita lanjutin.” Bilang Marwan disela permainan yang akan dia lanjutkan.

    “Marwan apa yang udah kita lakukan.” Seperti tersadar Ummi Latifah mulai menyadari.

    “Hanya menyampaikan hasrat seksual ummi.” Jawab Marwan santai.

    “Ini salah Marwan. Ini dosa.” Ummi Latifah mencoba bersuara dan memalingkan wajahnya kebawah.

    Tapi Marwan langsung mulai kembali memgeang tangan Ummi Latifah.

    “Marwan mau apa kamu.” Tanya Ummi Latifah.

    “Ssstttt…” Marwan menangkupkan tangannya kemulut Ummi Latifah.

    “Sudahlah ummi. Ummi menikmati juga kan.” Marwan menanggapi dengan santai

    “Tapi. Ini salah.” Ummi Latifah mencoba mengingatkan kembali.

    Kembali Marwan memalingkan wajah cantik itu kehadapannya dan sejurus kemudian ia mulai kembali melumatnya.

    Ummi Latifah bukannya melawan malah kini ia juga membalas. Ia seperti seorang wanita yang malu-malu kucing dalam keadaan seperti ini.

    Perlahan tangan Marwan membuka resliting celana nya.

    Tampak sebuah penis berukuran jumbo dengan kepala penis yang seperti jamur itu keluar dengan gagahnya.

    Ummi Latifah yang sedikit kaget saat tangannya diarahkan untuk memegang penis jumbo tersebut. Tangan Marwan seperti menginstruksikan tangan Ummi Latifah untuk menaik turunkan di penis besarnya tersebut.

    Ummi Latifah yang tak pernah melakukan kocokan di penis seperti kebingungan. Marwan melepaskan ciumannya.

    “Ummi dikocok dong.”

    “Kayak gini ummi. Tapi pelan-pelan sakit soalnya.” Marwan menginstruksikan.

    Ummi Latifah seperti terhipnotis malah mulai mengikuti keinginan Marwan tersebut.

    Kini ia mulai menaik-turunkan tangan kanannya dipenis Marwan. Ummi Latifah sempat kaget. Bagaimanapun ini adalah penis kedua dalam hidupnya yang ia lihat. Sangat jauh sekali dengan penis almarhum suaminya yang mungkin tak lebih dari setengah penis Marwan.

    Pikirannya mulai mengodanya. Bagaimana kalau penis besar ini mulai memasuki area kewanitaan dirinya.

    Namun tak sampai 3 menit saat tangan Ummi Latifah mulai mengocok penis Marwan.

    “Ummi coba dikulum.” Marwan meminta.

    “Dikulum.” Ummi Latifah bertanya heran.

    “Ia ummi masukin kontol ini kedalam mulut ummi.” Perintah Marwan.

    Ummi Latifah menggeleng. Ia merasa jijk dan selama hidpunya ia tak pernah memasukkan penis suaminya kedalam mulutnya. Ia masih memelihara kesopanan dan etika dalam bercinta.

    Marwan lalu dengan sedikit agak memaksa lalu menarik sedikit kepala Ummi Latifah. Ummi Latifah mencoba menghindari penis Marwan. Namun tangan Marwan diatas kepalanya sedikit mulai menekan.

    Perlahan Ummi Latifah menoleh kekanan-dan ke kiri. Ia mencoba untuk tidak melakukan perbuatan hina ini.

    “Ummi ayo lakuin.” Sambil tangan nya mencoba memaksa.

    Namun kegigihan Ummi Latifah untuk tidak melakukan kuluman membuat Marwan menaikkan kembali kepala Ummi Latifah.

    “Kenapa ummi gak mau nurut.” Tanya Marwan.

    “Masa dsini Marwan.” Jawab Ummi Latifah.

    “Jadi ummi mau dimana.”

    “Jangan disini.” Entah kenapa ia menjawab hal yang tak seharusnya ia lakukan.

    Tempat lain mau.” Tawar Marwan.

    Ia hanya menundukkan kepalanya. Lalu Marwan menaikkan kepalanya dan menatap wajah sayu Ummi Latifah.

    “Gimana di hotel aja ummi.” Ajak Marwan.

    “Ummi jawab dong.”

    Ummi Latifah hanya mengangguk perlahan.

    Kini kembali Marwan memagut bibir Ummi Latifah. Ummi Latifah pun membalas pagutan dari Marwan dengan kembali bergairah. Sementara tangannya kini kembali memegang penis Marwan.

    Sekitar setengah jam pertarungan menuntaskan hasrat birahi di dalam bis yang berjalan itu. Kini Marwan tidak hanya memnagut namun juga mulai mencoba untuk memasukkan tangannya di dalam gamis itu.

    Tangan Marwan mulai bergerilya didalam gamis tersebut. Payudara Ummi Latifah yang tidak terlalu besar dan kecil tersebut nampak mulai menegang akan hasrat yang sudah tak tertahan lagi.

    Sedang asyik memagut dan mencium tanpa suara dan Ummi Latifah kini tampak pasrah hanya mengikuti permainan tiba-tiba bis menghidupkan lampunya.

    Ummi Latifah dan Marwan sedikit kaget. Lalu keduanya menghentikan permainan panas tersebut.

    Ummi Latifah nampak sedikit ketakutan. Bagaimanapun ia baru pertama kali melakukan perbuatan tercela ini.

    Namun Marwan memegang kepala Ummi Latifah.

    “Udah ummi. Tenang. Gak ketahuan kok.” Marwan mencoba menenangkan.

    Ummi Latifah hanya membalas dengan pegangan tangannya di tangan Marwan. Menandakan ia berharap Marwan mampu membuatnya tenang.

    Bis perlahan mulai masuk kembali di tempat persinggahan. Sudah 2 jam ternyata perjalan yang mereka lalui.

    Jam menunukkan pukul 1 malam lebih.

    Marwan dan Ummi Latifah merapikan pakaian mereka yang sdikit kusut akan permainan tadi. semakin lama Ummi Latifah merasakan bahwa kini dirinya sudah sangat terangsang dan ingin merasakan persetubuhan yang sudah 7 tahun tidak ia dapatkan.

    Obat perangsang Marwan memang semakin lama membuat orang yang meminumnya melupakan pikiran jernihnya. Dalam arti kata membuat sang peminum lebih berhasrat dan mengikuti saja lawan main yang akan dihadapinya. Tembok iman atau akal tak mampu melawan hasrat yang sudah menggebu-gebu ini.

    Marwan kini mulai keluar dari bangkunya. Ia dan Ummi Latifah memang tampak mengambil urutan terakhir.

    “Ayo ummi.”

    “Ia.”

    “Ummi kita ke hotel dulu ya?” ajak Marwan.

    “Ia tapi saya nanti dijemput anak saya.” Ummi Latifah nampak cemas.

    “Udah nanti Marwan yang antar ummi.” Marwan menenangkan.

    Ummi Latifah yang sudah tak dapat berpikir jernih itu hanya mengiyakan. Dan tak lama kemudian ia menuliskan pesan kepada sang anak.

    Mahmud ummi jumpa teman ummi di terminal.

    Ummi akan mampir kerumahnya dulu. Jadi tak usah kamu jemput ya nak.

    Ummi Latifah mengirim sms nya kepada sang anak.

    Kini Marwan dan Ummi Latifah turun dan memesan ojek yang kebetulan ada di terminal tersebut.

    Kini mereka berdua berjalan menuju hotel dikota tersebut.

    Marwan dan Ummi Latifah sampai di hotel melati dikota tersebut. jam sudah menunjukkan pukul stengah 2 pagi. Marwan lalu memesan 1 kamar hotel.

    Saat tiba di lobi hotel tampak Ummi Latifah sedikit menundukkan wajahnya kepada resepsionis hotel. Ia masih sedikit malu bahwa ia akan melakukan perbuatan tercela ini. Namun hasrat seksualnya mengalahkan semuanya.

    “Selamat pagi. Mau berapa kamar mas?” tanya sang resepsionis yang kebetulan adalah seorang wanita berumur 20 tahun.

    “1 aja.” Jawab Marwan.

    “Untuk berdua.” Kembali sang resepsionis bertanya.

    “Ia kami ini anak dan ibu. Kondisi keuangan saya lagi seret. Gak apa kan.” Marwan to the point.

    “Gak apa-apa mas. Ini kunci kamarnya.” Kata sang resepsionis sambil menyerahkan kunci kamar hotel tersebut.

    “Terima kasih.” Kata Marwan.

    “Ayo ummi.” Ajak Marwan.

    Kini keduanya mulai berjalan menuju kamar hotel tersebut.

    Saat itu Ummi Latifah hanya mengikuti kemauan Marwan. Hasrat biologis tubuhnya teramat ingin dituntaskan.

    Akhirnya kini keduanya sudah masuk didalam kamar hotel tersebut. hanya ada satu kasur besar di dalam kamar hotel tersebut.

    Marwan lalu mengunci pintu kamar dan Ummi Latifah berjalan menuju meja yang ada dikamar tersebut untuk meletakkan tas yang dia bawa.

    Saat itu ia membelakangi Marwan yang sudah melepaskan tas nya dan dengan sigap Marwan mulai memeluk tubuh Ummi Latifah. Marwan yang tinggi itu lalu mulai membalikkan badan Ummi Latifah.

    Dengan tanpa banyak berkata lagi ia lalu memagut bibir Ummi Latifah kembali. Kini keduanya sudah tahu apa yang harus dilakukan. Ummi Latifah malam itu tampak mulai mengikuti apa kemauan Marwan.

    Emmmmpppphhhh….

    Suara ciuman kedua insan yang sudah dilanda asmara terlarang itu kembali menyeruak di kamar hotel tersebut.

    Marwan yang tak hanya ingin mencium Ummi Latifah mulai meremas bagian pantatnya tersebut. kenyal sekali pantat ummahat alim itu. Remasannya membuat nafsu Ummi Latifah kembali dipicu. Kini terlihat tangan Ummi Latifah memegangi kedua dada bidang Marwan yang masih tertutup switer tersebut.

    Tangan keduanya kini mulai merabai bagian tubuh yang bisa dibelai.

    Sekitar 7 menitan aksi keduanya lalu Marwan menghentikan ciuman itu.

    “Ummi tunggu dikasur dulu.” Perintah Marwan.

    Ummi Latifah lalu menuju ke kasur.

    Marwan lalu mengambil tas yang dia pakai lalu kemudian ia mengambil sebuah handycam. Diletakkanya handyam itu mengarah kearah kasur.

    Ummi geser sedikit ketengah.” Perintah Marwan kepada Ummi Latifah agar ia duduk di tengah pinggiran kasur tersebut.

    Ummi Latifah pun mengikuti perintah Marwan. Saat sudah siap dengan posisi handyccam itu. Marwan lalu kembali menuju kasur.

    Ia kini mulai mendekati ummahat cantik dan alim itu. Kembali tangan nya mulai memegangi kepala Ummi Latifah dan sejurus kemudian kembali lumatan bibirnya menghantam bibir indah Ummi Latifah tersebut.

    Emmmmppphhhh….

    Lama mereka berciuman. Lalu Marwan melepas bibirnya. Ia sudah tak sabar untuk melihat tubuh bugil sang ummahat yang dijebaknya ini.

    “Ummi buka dulu yuk gamis ummi.”

    Marwan lalu mencoba membuka gamis Ummi Latifah dari belakang. Ummi Latifah pun hanya mengikuti perintah Marwan. Ia kemudian sedikit berbalik membelakangi tubuh indahnya tersebut. Marwan lalu membuka resliting gamis tersebut. perlahan-lahan kini ia melihat punggung putih mulus Ummi Latifah.

    Setelah selesai melepaskan gamis atas Ummi Latifah. Marwan tak sanggup untuk menahan tangannya dengan membelai punggung Ummi Latifah tersebut. ia Cuma bisa kagum mungkin inilah persetubuhan yang nikmat yang akan dia jalani. tubuh Ummi Latifah yang putih mulus ini tak kalah dengan tubuh mulus abg yang pernah dientot dirinya.

    Kini ia kembali membalikkan badan Ummi Latifah masih. Kini ia melepaskan pengait bh dari tubuh Ummi Latifah. tampak kini dua payudara Ummi Latifah yang menegang dan membentuk bulat sempurna. Meskipun tidak sebesar punya ummu afra. Namun dengan bentuk indah tersebut tak ada mungkin laki-laki yang menolak jika dijejali payudara ummahat alim ini.

    Marwan lalu mulai mengemut puting payudara Ummi Latifah.

    Arggghhhh….

    Ummi Latifah menahan gairah seksualnya. Bibir bawahnya nampak tergigit oleh giginya. Marwan yang tahu kalau Ummi Latifah sudah ia kuasai mulai melancarkan serangan yang akan membuat Ummi Latifah akan mengenangya seumur hidup.

    “Arggghhhhh Marwan… isappppp teruuuusssss……..”

    Tampak Ummi Latifah sudah mulai masuk dalam permainan ini.

    Kini tangannya juga aktif menjambak rambut Marwan yang gondrong itu. Tangan Marwan juga tak kalah ganasnya meremas payudara Ummi Latifah.

    Puas dengan payudara Ummi Latifah Marwan berheni sebentar. Ia lalu menyuruh Ummi Latifah untuk berbaring ketengah aksur tersebut.

    “Ummi baring dulu kesana.”

    Ummi Latifah lalu mengambil posisi berbaring ditengah kasur tersebut.

    Marwan lalu berdiri dan melepas semua pakaian nya tersebut. ummu afra memandangi lawan seks terlarangnya ini dengan takjub. Marwan membuka switer dan bajunya. Tampak oleh Ummi Latifah tubuh kekar Marwan. Nafsunya kembali bangkit. Sepertinya ia mengalami puber keduanya malam ini. seakan ia merasa pertama kali ketika sang suami memerawaninya dimalam pernikahan mereka 27 tahun yang lalu.

    Kini ia mulai melihat Marwan yang sudah telanjang bugil memandangi dirinya yang masih menyisakan rok panjang dan jilbabnya.

    Tampak dengan gagahnya Marwan mendekati Ummi Latifah. penis besar yang sempat tadi dilihat dan dipegangnya kini mulai tampak lebih gagah.

    Penis Marwan yang memiliki kepala jamur yang cukup besar dan batang penis yang panjang serta gemuk itu membuat Ummi Latifah meneuk air ludahnya.

    Marwan lalu mulai mendekati rok panjang Ummi Latifah dan dengan sekali hentakan dan bantuan ummi latiah kini rok panjang itu lolos.

    Marwan menelan ludahnya tak dia sangka begitu mulusnya tubuh Ummi Latifah. tak ada lecet atau perut yang tampak buncit. Tubuh sempurna yang pernah ia lihat selama ini. kini ia mulai memegang vagina Ummi Latifah yang masih berbalut cd itu.

    Terlihat basah yang menandakan baha Ummi Latifah juga begitu bernafsu. Perlahan-lahan jari-jari Marwan mulai bergerak dan mencoba untuk kembali merangsang Ummi Latifah. sementara Ummi Latifah yang masih mengenakan kacamata itu terlihat meliuk-liukan tubuhnya saat dirangsang.

    Tak mau berlama-lama Marwan lalu menarik cd Ummi Latifah dan membuang nya ke samping kasur. Kini resmi sudah mahkota Ummi Latifah yaitu payudara dan vagina nya terpampang kepada laki-laki yang bukan muhrimnya.

    Wow…

    Marwan kembali terperangan dilihatnya vagina Ummi Latifah yang sedikit dihiasi bulu jembut itu. Memang Ummi Latifah sering mencukur bulu jembutnya agar bersih. Terlebih vagina Ummi Latifah tak kalah indahnya dengan vagina gadis-gadis bahkan tak kalah jauh dengan milik sang menantu Rizka. Tak nampak bekas hitam ataupun jejak yang membuat vaginanya tak sedpa dipandang.

    Kini Marwan mulai menaiki tubuh Ummi Latifah. Ummi Latifah memandang tubuh laki-laki diatsnya kini dengan senyuman penuh nafsu. Berharap nafsunya yang sudah terpendam selama 7 tahun ini dituntaskan.

    Tapi bukan Marwan namanya yang langsung memasukkan penis besarnya kedalam vagina Ummi Latifah. ia kemudian kembali menciumi wajah, bibir Ummi Latifah dan tak lupa kedua tangannya meremas dengan ganas payudara Ummi Latifah itu. Dicubit dan diremas dengan sedikit kuat untuk menaiikan batas libido Ummi Latifah.

    Emmmppphhhh….

    “Arggghhhhh…. Marwan apa yang kamu lakuin kepada ummi…”

    Desah Ummi Latifah saat Marwan merangsang dirinya.

    Kini kepala Marwan mulai menuruni payudara Ummi Latifah, menuruni perut serta sedikit jilatan yang membuat tubuh Ummi Latifah belingsatan dan kini lidah itu sampai di vagina cantik yang diimpikan setiap kaum adam didunia ini.

    Perlahan-lahan lidah Marwan menyapu cairan suci Ummi Latifah. sapuan-sapuan lidahnya membuat desahan Ummi Latifah terdengar indah didalam kesunyian.

    Arrggghhhhh……

    “Arrrggghhhh…. gellliiiiii….”

    Arggghhhhh…..

    Tak hanya lidah. Jari-jari Marwan pun ikut menusuk dimana jari-jari lainnya juga menjawili puting susu payudara Ummi Latifah.

    Tak lama rangsangan yang diberikan oleh Marwan. Ummi Latifah akan mendapatkan orgasmenya yang pertama dalam seumur hidupnya. Ada rasa yang aneh saat ia mendadak merasakan bahwa akan ada sesuatu cairan yang akan keluar dari dalam vaginanya. Selama ia bersetubuh dengan suaminya belum pernah ia mengalami hal yang seperti ini.

    Setiap bagian tubuhnya sangat sensitif dan akhirnya sebuah caitan yang sudah tak mampu lagi bertahan akhirnya keluar….

    Creeetttttt…. creettttttt…..

    Arggghhhhh……. arggghhhh…..

    Ummi Latifah mengalami orgasme yang hebat. Badannya langsung menegang dan terangkat. Tangannya memegang sprei dan kepala Marwan. Sementara itu Marwan menahan pinggul Ummi Latifah. dan dengan sigap diminumnya semua air cinta Ummi Latifah.

    Arggghhhhhh…. masih sedikit terdengar desahan Ummi Latifah.

    Setelah beres menjilati sisa-sisa air cinta Ummi Latifah. Marwan lalu bangkit dan menuju ke meja. Diambilnya air minum dan ia mendekati Ummi Latifah dibangunkannya badan Ummi Latifah.

    “Gimana ummi. Enak gak.”

    “Enak.”

    “Mau lagi.”

    Ummi Latifah menganggukkan kepalanya.

    Tapi sebelum itu. Marwan lalu menyuru Ummi Latifah melepas kacamatanya dan menaruhnya di meja beserta air minum.

    “Oke. Tadi ummi udah Marwan kasih kenikmatan. Sekarang ummi gantian kulum punya Marwan.” Ajak Marwan.

    “Tapi. Ummi belum pernah.” Ummi Latifah menjawab.

    “Udah sini ummi tunduk.”

    Kini Marwan duduk di pinggir kasur. Ummi Latifah disuruhnya untuk berlutut di bawah kakinya. Ia melihat wajah Ummi Latifah dan mendekatkannya ke penis besarnya.

    Ummi Latifah hanya mengikuti kemauan Marwan. Perlahan tangannya mulai memegang penis besar itu. Terlihat bahwa tangan itu tampak kecil untuk menggenggam penis Marwan.

    “Ayo ummi dimasukkan. Kasih ludah ummi dulu biar licin.”

    Ummi Latifah pun mengikuti kemauan Marwan. Perlahan ia menurunkan kepalanya ke penis besar itu dan dengan sedikit membuka mulutnya dimasukkan kepala penis Marwan.

    Marwan yang mendapatkan rangsangan seperti itu merasakan kepuasaan yang tiada tara. Walau ia tahu bahwa Ummi Latifah baru pertama kali melakukan ini. tapi justru disitulah sensasi bercinta yang ingin ia raih.

    Perlahan-lahan kini mulut Ummi Latifah mengulum penis Marwan. Walaupun tak semua bisa masuk. Sensasi yang dirasakan Ummi Latifah juga tak kalah sensassonal. Bau penis Marwan memacu libidonya untuk melakukan perbuatan terlarang ini.

    “Terus ummiii.. ya gitu.” Sambil tangannya menaik-turunkan kepala berjilbab biru itu.

    Lama Ummi Latifah melakukan kuluman. Walau masih terlihat amatir tapi membuat Marwan hampir orgasme. Sadar ia mulai dikuasai nafsu berlebih. Ia pun menyetop perbuatan Ummi Latifah.

    “Udah ummi cukup.”

    Ummi Latifah nampak lega. Bagaimanapun penis besar itu membuat ia juga susah bernafas. Marwan tanpa ba bi bu langsung menarik ummu latifah untuk berdiri. Dan ia langsung kembali menaruh tubuh Ummi Latifah untuk terlentang. Nafsunya yang sudah sangat tinggi itu membuat ia segera mengeksekusi Ummi Latifah.

    Kini tubuh Ummi Latifah kembali terbaring di kasur. Sementara itu tubuh laki-laki diatasnya mulai menggesekan penisnya di vagina Ummi Latifah. Marwan lalu menciumi mulut Ummi Latifah yang dibalas dengan Ummi Latifah. kini tangan kedua anak manusia ini aktif meraba dan membelai tubuh untuk menuntaskan nafsu yang msudah tinggi ini.

    Marwan mulai yang merasa sudah siap untuk memasukkan penis besarnya lalu melpas ciumannya.

    “Ummi. Marwan masukin ya.”

    Ummi Latifah hanya menganggukkan kepalanya tanda ia menyetujui perzinahan yang akan ia lakukan ini.

    Perlahan Marwan mulai mengangkangkan kaki Ummi Latifah dan kini penisnya mulai mengarah ke bibir vagina Ummi Latifah. nampak hangat rasanya penis Marwan. Tangannya memegangi batang penisnya dan dengan lembut kepala penisnya mulai masuk kedalam vagina Ummi Latifah.

    Ummi Latifah bagai merasakan malam pertama dimana setiap otot vaginanya mulai merasakan sensasi yang luar biasa.

    Tangan Ummi Latifah tidak tinggal diam. Tampak ia mulai membelai dan meraba dada bidang Marwan. Sementara Marwan setelah batang penis nya mulai masuk lalu memandangi Ummi Latifah. kembali ia mencium Ummi Latifah.

    Sensasi yang sangat indah bagi keduanya. Marwan memegang pinggul Ummi Latifah dan dengan sekali sentakan ia lalu menerjang vagina Ummi Latifah.

    Argggghhhhhhhh….

    Desahan Ummi Latifah.

    Tapi tak semua penisnya masuk kedalam vagina Ummi Latifah. Ummi Latifah yang mendapat serangan tak terduga itu melliukkan badannya leatas yang disambut Marwan dengan ciuman.

    Emmmmppphhhhhhh….

    Dan tangan Ummi Latifah seperti memukul dada Marwan. Ia merasakan sakit tapi nikmat yang ia alami untuk kedua kalinya. Seperti saat pertama kali ia hilang keperawanan. Tapi ini lebih nikmat dimana ujung jamur Marwan terasa mengenai dinding rahimnya.

    Ada rasa nikmat yang tak bisa ia lukiskan dengan kata-kata.

    Marwan yang merasa bahwa kini vagina Ummi Latifah sudah mulai beradaptasi dengan besarnya penis tersebut mulai menggoyangkan pinggulnya. Sempitnya vagina Ummi Latifah membuat penis Marwan seperti mendapat pijatan yang nikmat.

    Penisnya hanya bisa ia gerakkan perlahan-lahan untuk membiasakan vagina Ummi Latifah. sementara Ummi Latifah mencoba mengimbangi penis Marwan yang sedang menggenjot tubuhnya.

    Argggghhhhh….

    Arggghhhh…..

    Hanya desahan yang kembali keluar dari mulut Ummi Latifah.

    Plokkkkk….. plokkkkk…..

    Marwan mulai memompa penisnya maju mundur. Sementara itu Ummi Latifah terus di rangsang dengan cubitan atau gigitan kecil di payudara nya.

    Indah sekali melihat pemandangan saat wanita ccantik dan alim ini terjebak dalam perzinahan. Jilbab lebarnya tampak kusut mengikuti irama hentakan yang diterimanya. Sekali-kali Marwan menarik keatas jilbab yang menghalangi lidahnya untuk menjilat leher Ummi Latifah.

    Keringat mulai keluar dari tubuh kedua anak manusia ini.

    Arrggghhhyh……. Marwan….

    Lama mereka bergumul dalam posisi misionary ini membuat Marwan tak dapat lagi menahan orgasmenya. Hal yang sama yang Ummi Latifah rasakan.

    Genjotan-genjotan yang Marwan lakukan membuat Ummi Latifah sangat menikmati persetubuhan ini walaupun ia menikmatinya didalam pengaruh obat perangsang. Namun tetap saja hal ini membuat hasrat seksualnya kembali hidup.

    Arggghhhhh…. arggghhh,……..

    Croootttttt……crooooottttt…….

    Crrreeeeetttttt….. creeetttttt….

    Akhirnya Marwan dan Ummi Latifah berbarengan mengalami orgasme. Marwan lalu memeluk tubuh Ummi Latifah dengan erat serta mencium mulut mungil itu.

    Sementara Ummi Latifah membalas pelukan Marwan dengan mengapit erat kakinya di pinggang Marwan. Dan tangannya memeluk erat leher sang pejantan yang baru saja menuntaskan tugasnya.

    Plllooopppppp

    Penis Marwan keluar dari sangkar Ummi Latifah. tak terasa keringat mengucur deras pada diri keduanya.

    Tampak mereka berdua mengatur nafas setelah pertarungan panjang tersebut. Marwan lalu mengambil air minum di meja. Sementara itu Ummi Latifah juga mencobauntuk duduk. Tapi vaginanya sedikit mengalami rasa sakit. Penis besar Marwan ternyata membuat vagina Ummi Latifah yang untuk pertama kalinya menerima hantaman merasakan ngilu.

    Marwan yang tahu Ummi Latifah kesakitan. Lalu mendekatinya dan dengan perlahan air minum kembali ia beri kepada sang ummahat cantik ini. tak ada kata-kata dari keduanya dan hanya tatapan mata yang berbicara.

  • Mbak Lala Menahan Perih Kenikmatan

    Mbak Lala Menahan Perih Kenikmatan


    1534 views

    Bekerja sebagai auditor di perusahaan swasta memang sangat melelahkan. Tenaga, pikiran, semuanya terkuras. Apalagi kalau ada masalah keuangan yang rumit dan harus segera diselesaikan.

     

    Mau tidak mau, aku harus mencurahkan perhatian ekstra. Akibat dari tekanan pekerjaan yang demikian itu membuatku akrab dengan gemerlapnya dunia malam terutama jika weekend. Biasanya bareng teman sekantor aku berkaraoke untuk melepaskan beban. Kadang di ‘Manhattan’, kadang di ‘White House’, dan selanjutnya, benar-benar malam untuk menumpahkan “beban”. Maklum, aku sudah berkeluarga dan punya seorang anak, tetapi mereka kutinggalkan di kampung karena istriku punya usaha dagang di sana.

    Tapi lama kelamaan semua itu membuatku bosan. Ya..di Jakarta ini, walaupun aku merantau, ternyata aku punya banyak saudara dan karena kesibukan (alasan klise) aku tidak sempat berkomunikasi dengan mereka. Akhirnya kuputuskan untuk menelepon Mas Adit, sepupuku. Kami pun bercanda ria, karena lama sekali kami tidak kontak. Mas Adit bekerja di salah satu perusahaan minyak asing, dan saat itu dia kasih tau kalau minggu depan ditugaskan perusahaannya ke tengah laut, mengantar logistik sekaligus membantu perbaikan salah satu peralatan rig yang rusak. Dan dia memintaku untuk menemani keluarganya kalau aku tidak keberatan. Sebenernya aku males banget, karena rumah Mas Adit cukup jauh dari tempat kostku Aku di bilangan Ciledug, sedangkan Mas Adit di Bekasi. Tapi entah mengapa aku mengiyakan saja permintaannya, karena kupikir-pikir sekalian silaturahmi. Maklum, lama sekali tidak jumpa.

    Hari Jumat minggu berikutnya aku ditelepon Mas Adit untuk memastikan bahwa aku jadi menginap di rumahnya. Sebab kata Mas Adit istrinya, Mbak Lala, senang kalau aku mau datang. Hitung-hitung buat teman ngobrol dan teman main anak-anaknya. Mereka berdua sudah punya anak laki-laki dua orang. Yang sulung kelas 4 SD, dan yang bungsu kelas 1 SD. Usia Mas Adit 40 tahun dan Mbak Lala 38 tahun. Aku sendiri 30 tahun. Jadi tidak beda jauh amat dengan mereka. Apalagi kata Mbak Lala, aku sudah lama sekali tidak berkunjung ke rumahnya. Terutama semenjak aku bekerja di Jakarta ini Ya, tiga tahun lebih aku tidak berjumpa mereka. Paling-paling cuma lewat telepon.

    Setelah makan siang, aku telepon Mbak Lala, janjian pulang bareng Kami janjian di stasiun, karena Mbak Lala biasa pulang naik kereta. “kalau naik bis macet banget. Lagian sampe rumahnya terlalu malem”, begitu alasan Mbak Lala. Dan jam 17.00 aku bertemu Mbak Lala di stasiun. Tak lama, kereta yang ditunggu pun datang. Cukup penuh, tapi aku dan Mbak masih bisa berdiri dengan nyaman. Kamipun asyik bercerita, seolah tidak mempedulikan kiri kanan.

    Tapi hal itu ternyata tidak berlangsung lama Lepas stasiun J, kereta benar-benar penuh. Mau tidak mau posisiku bergeser dan berhadapan dengan Mbak Lala. Inilah yang kutakutkan..! Beberapa kali, karena goyangan kereta, dada montok Mbak Lala menyentuh dadaku. Ahh..darahku rasanya berdesir, dan mukaku berubah agak pias. Rupanya Mbak Lala melihat perubahanku dan ?ini konyolnya- dia mengubah posisi dengan membelakangiku. Alamaakk.. siksaanku bertambah..! Karena sempitnya ruangan, si “itong”-ku menyentuh pantatnya yang bulat manggairahkan. Aku hanya bisa berdoa semoga “itong” tidak bangun. Kamipun tetap mengobrol dan bercerita untuk membunuh waktu. Tapi, namanya laki-laki normal apalgi ditambah gesekan-gesekan yang ritmis, mau tidak mau bangun juga “itong”-ku. Makin lama makin keras, dan aku yakin Mbak Lala bisa merasakannya di balik rok mininya itu.

    Pikiran ngeresku pun muncul, seandainya aku bisa meremas dada dan pinggulnya yang montok itu.. oh.. betapa nikmatnya. Akhirnya sampai juga kami di Bekasi, dan aku bersyukur karena siksaanku berakhir. Kami kemudian naik angkot, dan sepanjang jalan Mbak Lala diam saja. Sampai dirumah, kami beristirahat, mandi (sendiri-sendiri, loh..) dan kemudian makan malam bersama keponakanku. Selesai makan malam, kami bersantai, dan tak lama kedua keponakanku pun pamit tidur.

    “Ndrew, Mbak mau bicara sebentar”, katanya, tegas sekali.
    “Iya mbak.. kenapa”, sahutku bertanya. Aku berdebar, karena yakin bahwa Mbak akan memarahiku akibat ketidaksengajaanku di kereta tadi.
    “Terus terang aja ya. Mbak tau kok perubahan kamu di kereta. Kamu ngaceng kan?” katanya, dengan nada tertahan seperti menahan rasa jengkel.
    “Mbak tidak suka kalau ada laki-laki yang begitu ke perempuan. Itu namanya pelecehan. Tau kamu?!”
    “MMm.. maaf, mbak..”, ujarku terbata-bata.
    “Saya tidak sengaja. Soalnya kondisi kereta kan penuh banget. Lagian, nempelnya terlalu lama.. ya.. aku tidak tahan”
    “Terserah apa kata kamu, yang jelas jangan sampai terulang lagi. Banyak cara untuk mengalihkan pikiran ngeres kamu itu. Paham?!” bentak Mbak Lisa.
    “Iya, Mbak. Saya paham. Saya janji tidak ngulangin lagi”
    “Ya sudah. Sana, kalau kamu mau main PS. Mbak mau tidur-tiduran dulu. kalau pengen nonton filem masuk aja kamar Mbak.” Sahutnya. Rupanya, tensinya sudah mulai menurun.

    Akhirnya aku main PS di ruang tengah. Karena bosan, aku ketok pintu kamarnya. Pengen nonton film. Rupanya Mbak Lala sedang baca novel sambil tiduran. Dia memakai daster panjang. Aku sempat mencuri pandang ke seluruh tubuhnya. Kuakui, walapun punya anak dua, tubuh Mbak Lala betul-betul terpelihara. Maklumlah, modalnya ada. Akupun segera menyetel VCD dan berbaring di karpet, sementara Mbak Lala asyik dengan novelnya.

    Entah karena lelah atau sejuknya ruangan, atau karena apa akupun tertidur. Kurang lebih 2 jam, dan aku terbangun. Film telah selesai, Mbak Lala juga sudah tidur. Terdengar dengkuran halusnya. Wah, pasti dia capek banget, pikirku.

    Saat aku beranjak dari tiduranku, hendak pindah kamar, aku terkesiap. Posisi tidur Mbak Lala yang agak telungkup ke kiri dengan kaki kanan terangkat keatas benar-benar membuat jantungku berdebar. Bagaimana tidak? Di depanku terpampang paha mulus, karena dasternya sedikti tersingkap. Mbak Lala berkulti putih kemerahan, dan warna itu makin membuatku tak karuan. Hatiku tambah berdebar, nafasku mulai memburu.. birahiku pun timbul..

    Perlahan, kubelai paha itu.. lembut.. kusingkap daster itu samapi pangkal pahanya.. dan.. AHH.. “itong”-ku mengeras seketika. Mbak Lala ternyata memakai CD mini warna merah.. OHH GOD.. apa yang harus kulakukan.. Aku hanya menelan ludah melihat pantatnya yang tampak menggunung, dan CD itu nyaris seperti G-String. Aku bener-bener terangsang melihat pemandangan indah itu, tapi aku sendiri merasa tidak enak hati, karena Mbak Lala istri sepupuku sendiri, yang mana sebetulnya harus aku temani dan aku lindungi dikala suaminya sedang tidak dirumah.

    Namun godaan syahwat memang mengalahkan segalanya. Tak tahan, kusingkap pelan-pelan celana dalamnya, dan tampaklah gundukan memeknya berwarna kemerahan. Aku bingung.. harus kuapakan.. karena aku masih ada rasa was-was, takut, kasihan.. tapi sekali lagi godaan birahi memang dahsyat.Akhirnya pelan-pelan kujilati memek itu dengan rasa was-was takut Mbak Lala bangun. Sllrrpp.. mmffhh.. sllrrpp.. ternyata memeknya lezat juga, ditambah pubic hair Mbak Lala yang sedikit, sehingga hidungku tidak geli bahkan leluasa menikmati aroma memeknya.

    Entah setan apa yang menguasai diriku, tahu-tahu aku sudah mencopot seluruh celanaku. Setelah “itong”-ku kubasahi dengan ludahku, segera kubenamkan ke memek Mbak Lala. Agak susah juga, karena posisinya itu. Dan aku harus ekstra hati-hati supaya dia tidak terbangun. Akhirnya “itongku”-ku berhasil masuk. HH.. hangat rasanya.. sempit.. tapi licin.. seperti piston di dalam silinder. Entah licin karena Mbak Lala mulai horny, atau karena ludah bekas jilatanku.. entahlah. Yang pasti, kugenjot dia.. naik turun pelan lembut.. tapi ternyata nggak sampai lima menit. Aku begitu terpukau dengan keindahan pinggul dan pantatnya, kehalusan kulitnya, sehingga pertahananku jebol. Crroott.. ccrroott.. sseerr.. ssrreett.. kumuntahkan maniku di dalam memek Mbak Lala. Aku merasakan pantatnya sedikit tersentak. Setelah habis maniku, pelan-pelan dengan dag-dig-dug kucabut penisku.

    “Mmmhh.. kok dicabut tititnya..” suara Mbak Lala parau karena masih ngantuk.
    “Gantian dong..aku juga pengen..”
    Aku kaget bukan main. Jantungku tambah keras berdegup.
    “Wah.. celaka..”, pikirku.
    “Ketahuan, nich..” Benar saja! Mbak Lala mambalikkan badannya. Seketika dia begitu terkejut dan secara refleks menampar pipiku. Rupanya dia baru sadar bahwa yang habis menyetubuhinya bukan Mas Adit, melainkan aku, sepupunya.
    “Kurang ajar kamu, Ndrew”, makinya.
    “KELUAR KAMU..!”

    Aku segera keluar dan masuk kamar tidur tamu. Di dalam kamar aku bener-bener gelisah.. takut.. malu.. apalagi kalau Mbak Lala sampai lapor polisi dengan tuduhan pemerkosaan. Wah.. terbayang jelas di benakku acara Buser.. malunya aku.

    Aku mencoba menenangkan diri dengan membaca majalah, buku, apa saja yang bisa membuatku mengantuk. Dan entah berapa lama aku membaca, aku pun akhirnya terlelap. Seolah mimpi, aku merasa “itong”-ku seperti lagi keenakan. Serasa ada yang membelai. Nafas hangat dan lembut menerpa selangkanganku. Perlahan kubuka mata.. dan..

    “Mbak Lala..jangan”, pintaku sambil aku menarik tubuhku.
    “Ndrew..” sahut Mbak Lala, setengah terkejut.
    “Maaf ya, kalau tadi aku marah-marah. Aku bener-bener kaget liat kamu tidak pake celana, ngaceng lagi.”
    “Terus, Mbak maunya apa?” aku bertanya kepadanya. Aneh sekali, tadi dia marah-marah, sekarang kok.. jadi begini..
    “Terus terang, Ndrew.. habis marah-marah tadi, Mbak bersihin memek dari sperma kamu dan disiram air dingin supaya Mbak tidak ikutan horny. Tapi.. Mbak kebayang-bayang titit kamu. Soalnya Mbak belum pernah ngeliat kayak punya kamu. Imut, tapi di meki Mbak kerasa tuh.” Sahutnya sambil tersenyum.

    Dan tanpa menunggu jawabanku, dikulumnya penisku seketika sehingga aku tersentak dibuatnya. Mbak Lala begitu rakus melumat penisku yang ukurannya biasa-biasa saja. Bahkan aku merasakan penisku mentok sampai ke kerongkongannya. Secara refleks, Mbak naik ke bed, menyingkapkan dasternya di mukaku. Posisii kami saat ini 69. Dan, Ya Tuhan, Mbak Lala sudah melepas CD nya. Aku melihat memeknya makin membengkak merah. Labia mayoranya agak menggelambir, seolah menantangku untuk dijilat dan dihisap. Tak kusia-siakan, segera kuserbu dengan bibirku..

    “SSshh.. ahh.. Ndrew.. iya.. gitu.. he-eh.. Mmmffhh.. sshh.. aahh” Mbak Lala merintih menahan nikmat. Akupun menikmati memeknya yang ternyata bener-bener becek. Aku suka sekali dengan cairannya.
    “Itilnya.. dong.. Ndrew.. mm.. IYAA.. AAHH.. KENA AKU.. AMPUUNN NDREEWW..”
    Mbak Lala makin keras merintih dan melenguh. Goyangan pinggulnya makin liar dan tak beraturan. Memeknya makin memerah dan makin becek. Sesekali jariku kumasukkan ke dalamnya sambil terus menghisap clitorisnya. Tapi rupanya kelihaian lidah dan jariku masih kalah dengan kelihaian lidah Mbak Lala. Buktinya aku merasa ada yang mendesak penisku, seolah mau menyembur.

    “Mbak.. mau keluar nih..” kataku.
    Tapi Mbak Lala tidak mempedulikan ucapanku dan makin ganas mengulum batang penisku. Aku makin tidak tahan dan.. crrootts.. srssrreett.. ssrett.. spermaku muncrat di mulut Mbak Lala. Dengan rakusnya Mbak Lala mengusapkan spermaku ke wajahnya dan menelan sisanya.

    “Ndrewww.. kamu ngaceng terus ya.. Mbak belum kebagian nih..” pintanya.
    Aku hanya bisa meringis menahan geli, karena Mbak Lala melanjutkan mengisap penisku. Anehnya, penisku seperti menuruti kemauan Mbak Lala. Jika tadi langsung lemas, ternyata kali ini penisku dengan mudahnya bangun lagi. Mungkin karena pengaruh lendir memek Mbak Lala sebab pada saat yang sama aku sibuk menikmati itil dan cairan memeknya, aku jadi mudah terangsang lagi.

    Tiba-tiba Mbak Lala bangun dan melepaskan dasternya.
    “Copot bajumu semua, Ndrew” perintahnya.
    Aku menuruti perintahnya dan terperangah melihat pemandangan indah di depanku. Buah dada itu membusung tegak. Kuperkirakan ukurannya 36B. Puting dan ariolanya bersih, merah kecoklatan, sewarna kulitnya. Puting itu benar-benar tegak ke atas seolah menantang kelelakianku untuk mengulumnya. Segera Mbak Lala berlutut di atasku, dan tangannya membimbing penisku ke lubang memeknya yang panas dan basah. Bless.. sshh..
    “Aduhh.. Ndrew.. tititmu keras banget yah..” rintihnya.
    “kok bisa kayak kayu sih..?”
    Mbak Lala dengan buasnya menaikturunkan pantatnya, sesekali diselingi gerkan maju mundur. Bunyi gemerecek akibat memeknya yang basah makin keras. Tak kusia-siakan, kulahap habis kedua putingnya yang menantang, rakus. Mbak Lala makin keras goyangnya, dan aku merasakan tubuh dan memeknya makin panas, nafasnya makin memburu. Makin lama gerakan pinggul Mbak Lala makin cepat, cairan memeknya membanjir, nafasnya memburu dan sesaat kurasakan tubuhnya mengejang.. bergetar hebat.. nafasnynya tertahan.

    “MMFF.. SSHSHH.. AAIIHH.. OUUGGHH.. NDREEWW.. MBAK KELUAARR.. AAHHSSHH..”
    Mbak Lala menjerit dan mengerang seiring dengan puncak kenikmatan yang telah diraihnya. Memeknya terasa sangat panas dan gerakan pinggulnya demikian liar sehingga aku merasakan penisku seperti dipelintir. Dan akhirnya Mbak Lala roboh di atas dadaku dengan ekspresi wajah penuh kepuasan. Aku tersenyum penuh kemenangan sebab aku masih mampu bertahan..

    Tak disangka, setelah istirahat sejenak, Mbak Lala berdiri dan duduk di pinggir spring bed. Kedua kakinya mengangkang, punggungnya agak ditarik ke belakang dan kedua tangannya menyangga tubuhnya.
    “Ndrew, ayo cepet masukin lagi. Itil Mbak kok rasanya kenceng lagi..” pintanya setengah memaksa.
    Apa boleh buat, kuturuti kemauannya itu. Perlahan penisku kugosok-gosokkan ke bibir memek dan itilnya. Memek Mbak Lala mulai memerah lagi, itilnya langsung menegang, dan lendirnya tampak mambasahi dinding memeknya.
    “SShh.. mm.. Ndrew.. kamu jail banget siicchh.. oohh..” rintihnya.
    “Masukin aja, yang.. jangan siksa aku, pleeaassee..” rengeknya.

    Mendengar dia merintih dan merengek, aku makin bertafsu. Perlahan kumasukkan penisku yang memang masih tegak ke memeknya yang ternyata sangat becek dan terasa panas akibat masih memendam gelora birahi. Kugoyang maju mundur perlahan, sesekali dengan gerakan mencangkul dan memutar. Mbak Lala mulai gelisah, nafasnya makin memburu, tubuhnya makin gemetaran. Tak lupa jari tengahku memainkan dan menggosok clitorisnya yang ternyata benar-benar sekeras dan sebesar kacang. Iseng-iseng kucabut penisku dari liang surganya, dan tampaklah lubang itu menganga kemerahan.. basah sekali..

    Gerakan jariku di itilnya makin kupercepat, Mbak Lala makin tidak karuan gerakannya. Kakinya mulai kejang dan gemetaran, demikian pula sekujur tubuhnya mulai bergetar dan mengejang bergantian. Lubang memek itu makin becek, terlihat lendirnya meleleh dengan derasnya, dan segera saja kusambar dengan lidahku.. direguk habis semua lendir yang meleleh. Tentu saja tindakanku ini mengagetkan Mbak Lala, terasa dari pinggulnya yang tersentak keras seiring dengan jilatanku di memeknya.

    Kupandangi memek itu lagi, dan aku melihat ada seperti daging kemerahan yang mencuat keluar, bergerinjal berwarna merah seolah-olah hendak keluar dari memeknya. Dan nafas Mbak Lala tiba-tiba tertahan diiringi pekikan kecil.. dan ssrr.. ceerr.. aku merasakan ada cairan hangat muncrat dari memeknya.

    “Mbak.. udah keluar?”, tanyaku.
    “Beluumm.., Ndreew.. ayo sayang.. masukin kontol kamu.. aku hampir sampaaii..” erangnya.
    Rupanya Mbak Lala sampai terkencing-kencing menahan nikmat.

    Akibat pemandangan itu aku merasa ada yang mendesak ingin keluar dari penisku, dan segera saja kugocek Mbak Lala sekuat tenaga dan secepat aku mampu, sampai akhirnya..

    “NDREEWW.. AKU KELUAARR.. OOHH.. SAYANG.. MMHH.. AAGGHH.. UUFF..”, Mbak Lala menjerit dan mengerang tidak karuan sambil mengejang-ngejang.
    Bola matanya tampak memutih, dan aku merasa jepitan di penisku begitu kuat. Akhirnya bobol juga pertahananku..

    “Mbak.. aku mau muncrat nich..” kataku.
    “Keluarin sayang.. ayo sayang, keluarin di dalem.. aku pengen kehangatan spermamu sekali lagi..” pintanya sambil menggoyangkan pinggulnya, menepuk pantatku dan meremas pinggulnya.
    Seketika itu juga.. Jrruuoott.. jrroott.. srroott..
    “Mbaakk.. MBAAKK.. OOGGHH.. AKU MUNCRAT MBAAKK..” aku berteriak.
    “Hmm.. ayo sayang.. keluarkan semua.. habiskan semua.. nikmati, sayang.. ayo.. oohh.. hangat.. hangat sekali spermamu di rahimku.. mmhh..” desah Mbak Lala manja menggairahkan.
    Akupun terkulai diatas tubuh moleknya dengan nafas satu dua. Benar-benar malam jahanam yang melelahkan sekaligus malam surgawi.

    “Ndrew, makasih ya.. kamu bisa melepaskan hasratku..” Mbak Lala tersenyum puas sekali..
    “He-eh.. Mbak.. aku juga..” balasku.
    “Aku juga makasih boleh menikmati tubuh Mbak. Terus terang, sejak ngeliat Mbak, aku pengen bersetubuh dengan Mbak. Tapi aku sadar itu tak mungkin terjadi. Gimana dengan keluarga kita kalau sampai tahu.”
    “Waahh.. kurang ajar juga kau ya..” kata Mbak Lala sambil memencet hidungku.
    “Aku tidak nyangka kalau adik sepupuku ini pikirannya ngesex melulu. Tapi, sekarang impian kamu jadi kenyataan kan?”
    “Iya, Mbak. Makasih banget.. aku boleh menikmati semua bagian tubuh Mbak.” Jawabku.
    “Kamu pengalaman pertamaku, Ndrew. Maksud Mbak, ini pertama kali Mbak bersetubuh dengan laki-laki selain Mas Adit. tidak ada yang aneh kok. Titit Mas Adit jauh lebih besar dari punya kamu. Mas Adit juga perkasa, soalnya Mbak berkali-kali keluar kalau lagi join sama masmu itu” sahutnya.
    “Terus, kok keliatan puas banget? Cari variasi ya?” aku bertanya.
    “Ini pertama kalinya aku sampai terkencing-kencing menahan nikmatnya gesekan jari dan tititmu itu. Suer, baru kali ini Mbak sampai pipisin kamu segala. Kamu nggak jijik?”
    “Ooohh.. itu toh..? Kenapa harus jijik? Justru aku makin horny..” aku tersenyum.

    Kami berpelukan dan akhirnya terlelap. Kulihat senyum tersungging di bibir Mbak Lalaku tersayang..

  • Foto Ngentot Gadis Desa Dengan Pacarnya DI Kost’an

    Foto Ngentot Gadis Desa Dengan Pacarnya DI Kost’an


    1837 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat siang sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

     

     

  • My GirlFriend Suck My Dick In A Secret Room

    My GirlFriend Suck My Dick In A Secret Room


    1733 views

  • Cerita Seks Yamatashi Miyura Season Satu

    Cerita Seks Yamatashi Miyura Season Satu


    1694 views

    Cerita Seks – Jam weker telah berbunnyi itu bertanda bahwa pagi telah tiba aku terbangun dan tiba tiba aku mendengar bahwa di bawah yaitu lantai satu ada sesuatu yang janggal menurut ku sih aku mencoba bertanya pada salah satu orang yang ada di lantai dua yaitu mas Lemon, ya Lemon adalah salah satu karyaawan yang berkerja pada kakak aku selama dua tahun ini. ​Eh mas Yamatashi udah bangun toh, ada pa mas kok manggil saya ?

    Oh iya aku Yamatashi Miiyura umur dua puluh lima tahun asal Malang dan kini sudah sekitar lima tahunan dan pernah menjabat sebagai wakil sekertaris jendral di sebuah partai politik sebut saja Partai Kurang Akal Sehat selama dua tahun , dan kini sekarang menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat bagian eksternal pada sebuah parpol sebut saja Partai Jas Bergaris Merah.

     

     

    “Mas Lemon di bawah ada siapa sih kok rame amat?” sahut ku , “oh ini mas ada mbak Anin, non Amanie, non Michelle dan teman-teman semua mau ketemu sama mas” kata Mas Lemon pada ku “emangnya ada apa sih mas?” ” wah saya kurang tau mas” sahut nya “baiklah saya turun ya mas” kataku kemudian dia berkata “emang mas ga mau mandi dulu?”, “ah ntar aja mas, lha wong saya cuma mau lihat saja kok” “tapi mas?” sahut nya ” tenang mang aman kok” kat ku sambil tersenyum lepas.

    “Eh kalian mau apa kalian kemari?” “emmm ini kak kita semua di sini di suruh sama tim buat ngasih ini berkas ke sini” sahut Anin, “taruh di sana aja ya di sebelah ruang kerja aku” “siap kak” dengan kompaknya mereka menjawab itu, lalu tanpa di sengaja Anin menabrak aku “gubrakkkk” “eh maaf ya kak Anin tidak sengaja nabrak kak” dengan rasa bersalah Anin mengucapkannya “ah ga papa kok santai saja” sahutku, “beneran nih kak?” Anin Bertanya, “Iya neng geulis tenang aja” sahutku, “beberan kak?” Anin menanyakan lagi “iya neng kakak ga papa kok” sahutku kembali, dalam pikiranku berkata “cantik juga ya nih cewek kalo dia guwa perkosa giman ya? emmm pasti seru nih, hehehe”

    “Wooooiii bro loe ngalumun bae” kata Denis, “ah elo bro ada apa emangnya?” sahutku “ini lho bro berkas yang gua titipin ke Anin dkk udh loe trima?” sahutnya, “udah kok bro, tuh guwa suruh taruh di ruangan kerja guwe mang kenapa?” “ga papa kok bro, eh iya guwa mau bicara sama loe bentar aja gmn?” “oh boleh kok Den loe naik aja ke lantai tiga sebelah ruang buku ntar guwe nyusul” sahutku, “beneran ya bro” kata Denis, “iya bawel” sahutku

    Setibanya di lantai tiga ”ada apa emangnya bro?” kataku pada Denis, “gini bro gua cuma mau tanya gimana kabar hubungan loe sama Sofia, masih aman kan?” “aman kok bro emang kenapa?” kataku “ga papa kok bro, cuma aja tadi ku liat loe nakasir banget sama Anin, Gracia, Shani sebenarnya loe masih sama Sofia kan bro?” tanya Denis padaku dengan penuh tanya-tanya “masih lah bro, sebenarnya sih guwa mau perkosa mereka satu persatu hanya demi kesenengan aja” sahutku, “wah dasar setres loe bro alias 212 bener-bener setres lo bro paraaaahhh, udah ah jadi males gua ngomong sama lo” Solaire99

    Setibanya di lantai satu aku bertanya pada Anin “Anin sini deh kakak mau ngomong sesuatu sama kamu apa sebaiknya kita ke lantai dua aja ya” “lho kak kenapa ga di sini saja kak sih” sahutnya “ga papa neng geulis biar lebih enak ngobrolnya” sahutku dengan tersenyum, “baiklah kak” kata Anin “asyikk kesempatan bagus nih hehehehe” kata dalam pikiranku

    Lalu setianya kami berdua di lantai dua “kak emangnya ada apa sih kok Anin di bawa kemari?” tanya Anin padaku “duduk dulu aja di sini neng, ga kok kakak cuma mau nanya sesuatu sama kamu” kat

    aku “eemm nanya apa ya kak?” sahut Anin, ” kenapa kamu hari ini cantik banget sih?” ah masa sih kak?” tanya Anin “eh beneran tau neng lebih cantik daripada Shani” kataku sambil gombalin doi “serus kak?” Anin tersipu malu “beneran neng” sahutku “oh iya di minum dulu tehnya kasihan mama Yora udah cape cape

    bikinin buat kamu” “baik kak” balas Anin

    “Emm enak banget tehnya Anin suka” kata Anin, “iyalah siapa dulu yang buat mama Yora hihihi” sahutku “oiya gimana kegiatan kemaren?” tanyaku “capek banget kak” jawab Anin ” oh gitu ya” “iya kak “balas Anin

    “Sini kakak pijitin ya” kataku, “ah ga usah kak nanti capek kaknya” sahut Anin, “ga papa kok sekali ni juga” sahutku dengan perasaan yang sangat gembira, “emm kak jangan kak ga usah ga papa kok” sahut Anin “jangan begitu ayolah” kataku

    Dan tanpa sengaja aku menyentuh payudaranya “emmm kak jangannn” kata Anin sambil menangis “uuhh kenyal banget tete kamu neng” sahuutku, “kak jangan” tangan Anin menepis tangan ku dan tanpa ku duga dia menampar pipiku dan langung meninggalkan rumah ku tanpa berpamitan.

  • Dark haired coed removing black bra and shorts before fondling shaved pussy

    Dark haired coed removing black bra and shorts before fondling shaved pussy


    1567 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Mô hình của Angela nguyen

    Mô hình của Angela nguyen


    2627 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Cerita Seks Pegawai Hotel Plus Plus

    Cerita Seks Pegawai Hotel Plus Plus


    2086 views

    Cerita Seks Terbaru – Nama gw Denny, gw kerja sebagai roomboy di sebuah hotel berbintang empat. Kerjaan yang enak sebenernya, bisa liat-liat kamar orang sembarangan, dan cerita ini adalah saat gw dapet jackpot di sebuah kamar.

    Pagi itu seperti biasa setelah menyiapkan trolley gw mulai menyatroni kamar satu persatu. sekitar jam 9 setelah kelar 2 kamar, gw parkir trolley di depan kamar ketiga, setelah 3 kali mencet bel gak ada yang keluar gw masuk. Dari dalam kamar mandi terdengar suara shower, begitu nyampe ke kasur gw lihat seorang wanita dbalik selimut lagi asyik maenan hp.

    “mau dibersihkan kamarnya mbak?” tanya gw berusaha sopan,
    “oh boleh mas, umm saya harus keluar dari ranjang nih?”
    “iya mbak, sepreinya kan harus diganti” yup gw saat itu lagi megang seprei di tangan gw

    Memberi isyarat tunggu, kemudian wanita itu mengambil baju yg diletakan di meja kecil di sisi ranjang. Kemudian ia beranjak bangkit setelah memakai baju itu, baju yg sangat kebesaran, wanita berdarah chinese dengan rambut coklat sebahu, umur mungkin sekitar 20-24an, tinggi kekira 160cm, mungil memang, namun memiliki dada yang (sangat) besar, bahkan dari balik baju yang sangat kebesaran itu dadanya masih terlihat menonjol, dengan puting yang perlahan menceplak dibalik baju.

    Wanita itu kemudian berdiri di sudut ruangan, memperhatikan handycam yg berdiri dengan tripod di sudut ruangan, sementara gw mengganti seprei sambil sesekali mencuri lihat kearah wanita itu. junior gw mulai tegang ga karuan ngeliat wanita hanya berbalut baju putih tipis.

    Ga lama sesosok pria paruh baya berbadan agak gemuk keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk. Ia langsung berjalan menghampiri wanita itu.

    “tuh kaan om, jelek hasilnyaaaa” wanita itu memperlihatkan hasil rekaman kepada pria itu.
    “mau gimana lagi, kan tripod, kalo dipegang lebih jelek lagi”

    Kemudian mereka berdua berbisik, entah apa yang mereka bicarakan ga kedengeran. Hanya akhir perbincangan yg gw denger

    “tapi aku malu om…” “gapapa, anggep aja salah satu temen om”

    Kemudian pria itu menghampiri gw yang baru saja kear mengganti seprai mereka (maklum 3 lapis, agak lama).

    “mas, bisa bantu saya ga?” tanya pria itu
    “bantu apa ya pak?”
    “saya mau minta tolong, rekamin saya ama si eneng dong, buat kenang-kenangan, nanti malam saya harus terbang pulang”
    “rekamin….apa ya pak?” gw kembali bertanya untuk memastikan
    “rekamin kami main lah mas, di tripod jauh banget, kalo saya pegang ga fokus, butuh orang yang rekamin”
    “kenapa ga make jasa juru rekam aja pak?”
    “saya mau bikin koleksi pribadi, bukan film bokep buat ditonton orang, ga perlu ampe profesional gtu kan, saya minta kamu karena kamu ga mungkin berani macem2, bisa masuk penjara kamu kalo berani macem2”
    “kenapa harus saya pak…”
    “gini deh mas, saya bayar, mau apa gak?”
    Widih, ngeliat gadis telanjang, dibayar pula, siapa yang nolak rejeki gini!

    Gw kemudian meminta izin untuk merapikan trolley. Gw sembunyikan trolley di ruang pantry, kemudian memasang tanda “privacy” di pintu, dan menguncinya. Kami kemudian melakukan briefing sebentar. Dari situ gw tau wanita itu bernama cindy, umur 21, dan pria itu mengaku bernama Sam (di daftar tamu namanya Samsuri)

    Dai briefing singkat itu diputuskan gw boleh mengambil video sedekat mungkin, tangan gw juga boleh ngasih isyarat biar gambar yg diambil bagus, tapi gaboleh megang daerah terlarang Cindy, agak kentang juga sih sebenarnya, tapi gapapalah lumayan. Video ini tanpa cut sama sekali jadi gw gaboleh ampe bad angle, damn juga sih.

    Setelah semua setuju, gw ngambil handycam yang masih berdiri tegak di tripod, sedangkan cindy berdiri menghadap jendela, membelakangi gw. Sam kemudian memeluk Cindy dari belakang dan perlahan menaikan kaos yang dipakai Cindy. Gw lihat Cindy masih nampak malu, namun sam sepertinya tanpa ragu membuka kaos yg dipakai Cindy. Tangan Cindy langsung menutupi dada dan vaginanya, Sam langsung membisikan sesuatu di telinga Cindy. Nampak sekali Cindy masih malu untuk telanjang di depan orang yang baru dikenalnya.

    Dan gw hanya memperhatikan mereka dari ¾ belakang. Setelah beberapa saat membisikan sesuatu, tangan cindy nampak mulai turun, berganti kedua tangan Sam yang memegang penuh kedua dada Cindy. Secara perlahan mereka berbalik arah. Kini mereka berdiri tepat berhadapan dengan gw. Kedua tangan Sam menutupi dada Cindy, namun telapak tangan Sam tidak cukup besar untuk menutupi dada Cindy yang memang besar, sedangkan kedua tangan Cindy menutupi vaginanya, ia hanya tertunduk malu.

    “udah gapapa hunny, anggep aja ga ada orang, kita berdua doang”, bujuk Sam lembut
    “gapapa gimana, aku malu sayang…. “ cindy menjawab dengan wajah yg masih tertunduk

    Cindy yg berdiri di hadapan gw nampak berbeda dengan cindy yang gw liat ketika pertama masuk kamar ini.

    “gini, gimana kalo kita mulai dari pakaian lengkap? Biar mbak Cindy agak lebih biasa, juga biar hasilnya ga rekaman ml doang, kan menggairahkan banget tuh proses bugilnya” gw berusaha memberi masukan, dan mereka nampaknya setuju.

    Cindy kemudian menarik handuk yang masih melingkar di pinggang Sam, ia menggunakan handuk tersebut untuk menutupi tubuh bagian depannya dan melangkah cepat menuju lemari, sedangkan Sam masih berdiri dengan penis yang sudah mulai menegang (sialnya gw liat)

    Adegan dimulai, sam bersandar ke kepala ranjang dengan posisi duduk. Gw mengambil gambar kearah lemari, dan Cindy mulai berjalan masuk ke dalam frame. Ia mengenakan piyama satin berwarna merah padam. Raut wajahnya masih agak malu. Sam memberi isyarat pada cindy untuk duduk di samping kirinya. Kemudian Sam mulai melumat bibir Cindy, awalnya Cindy masih kaku ketika berciuman disorot kamera, namun seiring libidonya bangkit ia membalas ciuman Sam.

    Mereka berdua semakin ganas saling melumat, gw menyorotnya cukup dekat. Sam kemudian melingkarkan tangannya di sekitar perut cindy, memposisikan Cindy tidur telentang sambil terus berciuman dengan ganasnya. Tangan kanan Sam kemudian meremas dada kiri Cindy. Nafas cindy semakin memburu, dan junior gw mulai menegang merekam adegan ini.

    Gw kemudian menginstruksi posisi mereka, Sam sepertinya paham dengan kode yg gw kasih. Ia kemudian duduk bersandar dengan posisi kaki diregangkan, ia memeluk Cindy dari belakang. Sam lalu menjilati leher cindy, sesekali mencupangnya hingga menimbulkan bekas kemerahan. Kedua tangan Sam sibuk meremas kedua dada Cindy. Suara lenguhan mulai terdengar, tangan Cindy berada di paha Sam, namun Cindy terus menutup matanya, mungkin ia sedang memotivasi diri dengan ga liat gw.

    Ya memang gw duduk bersila tepat di hadapan mereka. tangan kiri Sam beranjak turun, sepertinya Cindy paham, ia langsung meregangkan kakinya untuk mempermudah Sam. Tangan kiri sam masuk ke dalam celana Cindy, sesaat tubuh Cindy terhentak seperti mendapat rangsangan hebat, yup jemari Sam kini bermain di bibir vagina cindy. Sementara tangan kanan Sam mulai melepas kancing piyama Cindy satu persatu. tanpa menunggu perintah, Cindy membantu melepaskan atasan piyamanya ketika semua kancing terbuka, kini ia mengenakan bra berwarna krem, bra itu tak cukup menahan kedua dadanya yang seperti siap melompat keluar.

    Kedua tangan Sam kembali meremas dada Cindy, seperti terganggu dengan bra yang dipakai, sam melepaskan pengait dan dalam sekejap bra itu dilempar Sam ke sembarang arah. Kini nampak dada Cindy bergerak liar. Sam meremasnya dengan ganas, ia kemudian memainkan puting cindy yang sudah menegang berwarna pink kecoklatan. Juniorku sepertinya sudah berdiri tegak ketika melihat dada Cindy yang begitu besar dan kenyal. Sam kemudian memberi instruksi agar Cindy menghisap penisnya.

    Cindy kemudian membalikan badannya, tangannya perlahan mengocok penis Sam. Lalu Cindy mulai memasukan penis itu kedalam mulutnya, perlahan ia mengulum penis itu sambil tangan kanannya mengocok pangkal penisnya. Kuluman Cindy semakin cepat ketika tangan Sam kembali meremas remas dada Cindy. Kini Cindy sudah berani melihat kamera. Ia bahkan seperti tersenyum ketika melepas kulumannya dan mengocok penis Sam dengan cepat lalu kembali mengulumnya.

    Beberapa menit berlalu dan Sam menarik kepala cindy untuk berhenti mengulum penisnya, haha sepertinya dia mau keluar. Kemudian mereka berganti posisi, Cindy tidur telentang. Sam kembali melumat bibir cindy, lalu turun menjilati leher hingga dadanya. Sam menjilati dada Cindy dengan ganas, ia bahkan beberapa kali menggigit kecil puting cindy.

    Lalu jilatan Sam kembali turun, sebentar ia menjilati pusar Cindy, kemudian sampai di batas celana. Kedua tangannya kemudian menggenggam dua sisi pinggang Cindy dan dengan ganas menurunkan celana beserta CD cindy. Dan nampaklah vagina Cindy yang berwarna pink merekah hampir tak ditumbuhi bulu. Sepertinya cindy sangat rajin mencukur vaginanya.

    Mereka kini bertelanjang bulat, dan junior gw sudah berdiri sangat tegak melihat tubuh Cindy yang begitu luar biasa. Sam nampak kesulitan menjilati vagina cindy, ya memang posisinya membuat vagina itu agak tertutup. Kemudian Sam mengangkat dan merentangkan kedua kaki Cindy, membuat vagina Cindy mudah untuk dijilati. Dan tak butuh waktu lama untuk kepala Sam tenggelam diantara pangkal paha Cindy. Sesaat tubuh cindy membusur dan lenguhan terdengar cukup nyaring.

    Gw bingung gimana nyorot vagina cindy karena semua yg terlihat Cuma kepala Sam dengan rambut yang mulai menipis. Akhirnya gw sorot Cindy yang terus melenguh. Kedua tangannya meremas memainkan dadanya sendiri. Cindy terus mendesah, matanya merem melek keenakan. Sekian detik cindy ga sadar gw nyorot dadanya begitu dekat, udah di ubun ubun gw pengen meremas dada Cindy yang nampak besar dan kenyal itu. tapi apa daya karir taruhannya.

    Gw nyorot naik, biar dapet ekspresi dan lenguhan Cindy. Ia nampaknya sadar gw nyorot begitu deket ke wajahnya, gw berlutut di kasur tepat di samping Cindy. Ia melihat kearah handycam dan memasang muka menggoda. Ia menggigit kecil bibir bawahnya. Entah Cindy sebenernya menggoda gw atau ekspresi ke handycam, yg jelas ia sudah sama sekali ga menunjukan ekspresi malu.

    Libidonya sudah sangat tinggi sepertinya. Beberapa saat ia kembali membusur dan meracau keras. “aaahhhhh” nampaknya ia mengalami orgasme pertamanya. Dan tak diduga tangan kanannya tetiba mencengkram junior gw. Mukanya sedikit kaget bercampur sange. Yup ukuran penis gw jauh lebih besar dari Sam. Jemari Cindy perlahan mengocok penis gw yang masih terbungkus celana.

    Cindy memberi kode untuk gw merubah posisi merekam, gw yg tadinya di sebelah kanan Cindy kini berlutut di sebelah kirinya. Ia kemudian menyilangkan kakinya, mengunci kepala Sam diantara pangkal pahanya, dan Sam semakin ganas menjilati vagina Cindy. Tangan kanan Cindy menjambak mesra rambut Sam, lalu ia membenamkan kepala Sam di pangkal pahanya.

    Tangan kiri Cindy perlahan menarik tangan kiri gw yang memang ga memegang handycam. Ia menariknya kearah dadanya, dan tanpa ragu gw meremas dada Cindy. Begitu besar kenyal dan lembut, gw meremasnya semakin keras sambil sesekali memilin putingnya. Cindy meracau tak karuan. Gw berusaha keras memikirkan bagaimana cara menjilati dada Cindy. namun terlambat, Sam menengadahkan kepalanya dan dengan cepat gw menarik tangan gw dari dada Cindy. Sam sepertinya ingin langsung menusukan penisnya kedalam vagina Cindy.

    Gw berusaha menahan agar Sam tak buru buru ml. Gw kemudian nyorot tubuh Cindy, dari dada turun hingga atas vaginanya. Sam tau maksud gw, jemarinya memainkan bibir vagina Cindy, gw menyorotnya dengan jarak yang sangat dekat. Dua jari Sam mencoba membuka bibir vagina Cindy. Terlihat sangat jelas vagina pink merekah itu sudah sangat basah, entah liur Sam atau memang dari cairan vagina Cindy.

    “sayaang kiss me” cindy tetiba merajuk. Sam hanya tersenyum sesaat, ia yang telah duduk di samping Cindy kemudian kembali melumat bibir mungil Cindy. Tangan Sam kembali memainkan dada Cindy, sedangkan Cindy memeluk Sam sangat erat, salah satu tangannya mendorong kepala Sam aga tak menghentikan ciuman mereka. kaki Cindy yang sempat merapat tetiba direntangkan sangat lebar, well gw tau nih maksudnya.

    Kemudian gw mengarahkan kamera sangat dekat dengan dada Cindy yang sedang diremas remas oleh Sam, sementara tangan kiri gw perlahan menyentuh bibir vagina Cindy. Ga ada respon apapun seperti menutup kakinya, berarti memang boleh, dan tanpa buang waktu gw memasukan jari tengah gw ke liang vagina Cindy. Terasa sempit dan sangat basah. Tetiba Cindy merapatkan kakinya, bersamaan dengan kepala Sam yang bangkit.

    Sam sepertinya sudah tak sabar, dengan segera ia memposisikan tubuh Cindy dan mengarahkan penisnya ke bibir vagina Cindy, setelah beberapa gesekan penis itu masuk ke dalam liang vagina cindy. Perlahan Sam memompa vagina Cindy, ia kemudian mempercepat temponya. “mmppff, ahhhh…..” Cindy meracau keras sambil kedua tangannya meremas dadanya.

    Beberapa menit berlalu, Sam seperti kehabisan tenaga. Ia membalikan posisi, kini mereka berada di posisi WOT. Tubuh Cindy bergerak naik turun, dadanya bergoyang bebas. Cindy kemudian mempercepat tempo permainannya, kedua tangan Sam meremas dada Cindy, membuat libido Cindy semakin meninggi

    “ahhh oomm….mau keluaar”
    “mppff ahhh…om juga sayaang…”

    Dan tubuh mereka meregang bersamaan, beberapa detik kemudian Cindy yang sudah lemas menjatuhkan diri ke ranjang. Ga mau kehilangan momen gw langsung menyorot vagina Cindy, tangan kiri gw meregangkan paksa kaki Cindy. Terlihat jelas cairan putih meleleh keluar dari lubang vagina Cindy. Nafas Sam nampak sudah terengah engah, begitu pula Cindy, tapi entah kenapa lebih terdengar seperti nafas yang masih memburu. Ya memang permainan mereka terbilang cukup singkat, jauh lebih lama foreplaynya. Dan CUT..!! pengambilan video selesai. Gw melipat layar handycam dan mematikannya.

    Sam berusaha bangkit untuk melihat hasil rekaman, sedangkan Cindy membersihkan sisa cairan kental yang masih keluar dari vaginanya dengan tisue. mata gw masih gabisa berpaling dari tubuh Cindy yg telanjang bebas di atas ranjang. Sam nampak puas dengan hasil rekaman gw. Setelah ia selesai menonton rekaman tersebut, ia kembali memberikan handycam ke gw. Sam beranjak menuju kamar mandi, katanya sih mau mandi, siapa peduli. Gw duduk di tepi ranjang, ngeliat hasil rekaman gw barusan, well menggoda banget ampe buat junior gw kembali naik. Cindy juga beranjak duduk di samping kiri gw, kami nonton rekaman itu bersama.

    Tetiba tangan Cindy menggenggam junior gw yg udah berdiri keras dibalik celana. “pengen ya?” goda cindy. “banget lah, siapa yg ga mau ama cewek secantik kamu” gw hanya menjawab seadanya, takut juga karir taruhannya. “yuk.. aku masih pengen nii…. om Sam cepet bangeet keluarnya, bete kan” Cindy kembali menggoda. Tangannya masih memainkan junior gw dari luar celana. Memang permainan mereka tadi jauh lebih sebentar dibanding foreplaynya. Maklum umur, hahaha. “takut mbak, bisa dipecat kalo ketauan” gw menjawab berusaha menguatkan diri dan nyari motivasi.

    Kemudian tangan Cindy melepaskan kait celana dan menurunkan restleting gw. “gapapa, om Sam kalo mandi itu lama banget…. kalo mp3nya dah kedengeran berati udah mulai mandi, kalo lagunya mati berati selesai mandinya” Cindy berusaha meyakinkan gw. Well kepalang tanggung, nafsu udah di ubun ubun gini.

    “wah gede banget penis kamu den, jauh ama om Sam…” Cindy memuji sambil tangannya mengocok penis gw. Gw meliat handycam yang masih gw pegang dan menaruhnya di meja kecil samping ranjang. Cindy langsung inisiatif, kepalanya mendekati penis gw, terasa kemudian bibirnya di kepala penis gw, dan mulai masuk hingga setengah. Perlahan tapi pasti Cindy mulai mengulum penis gw. Semakin cepat Cindy mengulum penis gw, nafasnyapun terdengar semakin memburu.

    Cindy melepaskan kulumannya, ia segera beranjak berdiri dan memposisikan diri, tangannya memegang penis gw, mengarahkan vaginanya untuk dimasuki penis gw. Setengah duduk membelakangi gw ia menggesekan penis gw sebenta ke vaginanya, dan perlahan penis gw masuk kedalam vaginanya. Terasa basah, hangat dan amat sempit. Dan blesss…seluruh penis gw masuk ke liang vagina Cindy. Tangan cindy bertopang di paha gw, dan badannya mulai naik turun perlahan. Kedua tangan gw meremas dada Cindy yang bergoyang bebas. Sesekali gw mainkan putingnya.

    Goyangan Cindy semakin cepat, begitu pula gw meremas dada cindy semakin kencang. Nafas Cindy yang sangat memburu berganti menjadi lenguhan. Mppff, aahhhh….. 5 menit berlalu dan lenguhan Cindy menjadi semakin kencang… “aahhh mau keluaaar” beberapa detik kemudian kurasakan penis gw dibanjiri cairan hangat, meleleh keluar hingga membasahi paha gw.

    Tempo permainan Cindy semakin lambat, agak lemas sepertinya, namun lenguhannya masih cukup kencang. Ngeri juga kalo ampe kedengeran Sam. Gw sedikit menarik badan gw ke tengah kasur kemudian melempar tubuh gw ke kasur. Cindy membalikan tubuhnya, kami berganti menjadi WOT. Cindy nampak bersemangat kembali, ia bergoyang maju mundur, atas bawah dengan tempo yang lumayan cepat. tangan gw kembali meremas kedua dada Cindy. Ia mulai kembali melenguh, gw pun mulai meracau. Segera kutarik kepalanya, dan melumat bibirnya. Ia membalas dengan liar.

    Tubuh kami bergoyang cukup cepat, dan gw ga melepaskan ciuman kami. Gw takut juga kalo dia melenguh terlalu keras. 4menit berlalu, cindy menggigit bibir bawah gw, tubuhnya meregang. Dan kembali kurasakan ogasme kedua Cindy. Cairan hangat itu kembali menyembur kearah penis gw. Kali ini lebiih banyak dari yang sebelumnya. Cindy berhenti bergoyang “aku capek…kamu kenapa belom keluar juga sih?” dan gw hanya tersenyum sambil mulai bergoyang. Cindy mulai terangsang kembali hingga ia mulai melenguh. “jangan kelamaan, ntar Sam keburu keluar” daaan kata2 Cindy seketika membuyarkan kenikmatan gw.

    Gw menggulingkan tubuh Cindy hingga penis gw keluar dari vaginanya. Gw memberi instruksi agar ia mengambil posisi menungging di bibir ranjang. Gw berdiri di belakangnya, pas posisinya. Segera gw arahkan penis gw masuk ke vaginanya. Kini kami dalam posisi doggie style. Kupegang erat pinggulnya dan perlahan memompanya. Perlahan dan semakin cepat. Cindy mulai kembali melenguh. Gw tau gw gapunya banyak waktu, kedua tangan gw kemudian memegang dan meremas perlahan dada Cindy yang bergantung bebas, dan gw percepat pola permainan gw. Tangan Cindy seketika mengambil bantal yang tergeletak di dekatnya dan menutupi wajahnya. Gw pompa semakin cepat.

    Suara erangan Cindy cukup kencang namun diredamkan oleh bantal. Sedangkan gw berusaha menahan lenguhan sebisanya sambil terus memompa cepat vaginanya. Vagina yang sudah sangat basah itu mengeluarkan bunyi yg cukup kencang ketika penis gw memompanya.
    “shhh aahhh mau keluar neng…” cindy melepaskan bantal dari wajahnya dan menjawab “mff aaaaaah aku juga…di dalem ajaaa”

    Kembali terasa cairan hangat membanjiri vagina, dan nyaris bersamaan gw mencapai orgasme, croot croot croot croot…6 tembakan bersarang langsung ke dalam liang vagina Cindy. Gw masih tetap memompa dengan tempo yang semakin lambat. Semenit kemudian barulah gw cabut penis gw yang mulai menyusut dari vagina cindy. Dan gw lihat cairan putih sperma gw bercampur cairan vagina cindy meleleh keluar dari vaginanya.

    Cindy tergolek lemas sesaat, dan berusaha bangkit. Gw masih berdiri di tepi ranjang, mencoba mengatur nafas. Cindy duduk bersila di hadapan gw. Vaginanya masih terus mengeluarkan cairan kental kami. Ia menjilati penis gw dan mengulumnya sebentar, mencoba membersihkan gw rasa. “u’re the greatest” puji Cindy… “kamu juga”

    Gw kembali memakai celana gw, sementara cindy membersihkan vaginanya. “mending kamu buruan deh sebelum Sam selesai mandi” dan gw menjawab dengan memegang lembut dagunya dan kembali menciumnya. “okeh, thx bgt…” gw beranjak keluar dari kamar tersebut. gw tau tugas gw sangat terbengkalai dan gw akan ngelembur ampe magrib, tapi gapapalah untuk sebuah kesenangan yang sangat langka ini.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Seks Perjakaku Diambil Oleh Polwan Cantik

    Cerita Seks Perjakaku Diambil Oleh Polwan Cantik


    2785 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Perjakaku Diambil Oleh Polwan Cantik ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.

    Cerita Seks Terbaru – Kisah ini terjadi sekitar 2009 an, saat aku masih kuliah sambil cari kerja sampingan buat biaya kuliah. Kebetulan ada temen ibuku yang punya warnet di kota ini, jadi aku kerja nungguin warnet. Shift jaga biasanya malam, mulai jam 7 sampe jam 12 malam. Tapi kadang-kadang gentian sama teman-teman yang lain, tergantung situasi lah. Agen Sbobet Terpercaya

    Saat itu aku jaga warnet malem sendirian, harusnya sih berdua, tapi biasa lah ada aja alesan untuk ngilang. Yang heran, tumben warnet sepi banget (padahal tahun2 segitu saat orang jarang punya modem sendiri, warnet ndak pernah sepi lho). Jadinya aku santai-santai sambil browsing materi kuliah, sambil slonjor-slonjor dan nyamil kacang.
    Sekitar jam 9 ada suara motor berhenti diluar. Hah, akhirnya ada pengunjung juga. Pintu kemudian dibuka, Nampak cewek masuk, bodynya tinggi, wajahnya imut sih, rambut potong pendek dan pake jaket dan celana panjang.
    Mau nge-net ada mas? tanyanya.
    Oh, silahkan mbak, kosong kok. Bebas milih mana saja. Jawabku ramah sambil melihat wajah imut tersebut.
    Makasih mas, saya dipojok situ aja” dia lalu menuju bilik yang pojok, terus nglepas sepatu dan duduk (bilik warnetnya lesehan semua). Aku lihat sepatunya sepatu kulit, kayak-kayaknya bukan cewek biasa nih. Setelah duduk, dia membuka jaket, ternyata dibalik jaketnya dia memakai seragam polisi, pangkatnya Segitiga Kuning satu biji, ohh Sersan Dua pangkatnya. Ohh.., seorang polwan yang manis pikirku.

    Mas, username ama passwordnya apaan nih?? tanyanya, sambil menoleh ke aku.
    Ehh.., ohh.., bebas kok mbak, langsung aja kataku jadi sedikit gagap gara-gara terpana plus kaget..
    Okey mas, makasih
    Beberapa menit sambil browsing aku curi-curi lihat ke mbak polwan tadi. Lama-lama kok beberapa kali ketahuan lagi nyuri pandang. Akhirnya aku gak berani lagi ngliat dia. Konsentrasi aku alihkan ke monitor komputerku. Karena bosan dengan materi kuliah, aku mulai browsing situs-situs hot.
    Setengah jam berlalu, tiba-tiba aku kaget saat mbak tadi sudah disampingku.
    Mas, ajari bikin email dong katanya
    Ehh ,ehhhh, ehhh iya aku panic, karena monitorku isinya penuh gambar pasangan lagi adegan hot. ayo mbak, saya ajari aku langsung berdiri dan mengajak mbak polwan tadi ke biliknya (supaya aku gak tengsin & terlalu lama salting didepan komputerku).

    Aku mulai ngajari cara mbuat email dari dasar-dasarnya. Sambil lirak-lirik aku baca namanya, sebut saja Dewi. Dewi tampak antusias mendengar penjelasanku, kemudian mulai mencoba mempraktekkan langkah demi langkah. Aku masih grogi, bagaimana tidak, lha wong dia polwan… hiiiii. Tapi kayaknya dia yang berusaha mencairkan suasana.
    Mas sudah lama kerja diwarnet ya? tanyanya
    Wah, baru kok mbak. Ini juga buat nambah-nambah biaya kuliah jawabku sambil berusaha tersenyum, tapi masih kaku. Shitt.
    wah, kok lancer banget gitu ya nge-netnya? Ehh, jangan panggil saya mbak dong. Nih, kan namaku udah terpampang jelas gini. Panggil Dewi aja ya? Kalo nama mas sapa?
    Saya Andri mbak.., wah nggak berani manggil gitu mbak. Ngak sopan Jawabku sambil menggerakkan mouse.
    Nggak papa kok, biar akrab. Lagian kayaknya kita seumuran ya. Aku dua puluh tiga tahun kok paparnya blak-blakan, jarang yh cewek blak-blakan masalah umur

    Ya deh mbak, eh Dewi, kalo saya baru dua puluh dua tahun mbak, tuaan mbak dikit dong, ngomong-ngomong kok masih pake baju dines. Habis tugas ya? tanyaku sambil kesempatan buat mandang wajahya yang manis (buehhh, betul-betul manis nihh)
    iya habis ikut pengamanan di balaikota, tadi ka ada demo mahasiswi. Jadi Polwannya turun semua.
    Ohh.., gitu. Lho mbak Dewi kok gak pulang kerumah? tanyaku lagi
    Nggak, tadi lihat warnet jadi pengin mampir. Sekalian belajar
    Emang mbak Dewi rumahnya dimana?
    Di perumahan ****, yahh agak jauh sih. dia menjawab sambil tersenyum manis wihhh.
    Lho, udah nikah ya mbak? (nanya nya mulai gak konsen gara-gara senyuman tadi)Udah, nikah sih udah satu tahun. Suamiku sipil, kerja di expidisi. Tapi lagi ruwet nihh…, dia kecantol ama temen kerjanya, ini aku lagi ngurus cerai katanya sambil sedikit serak.
    Ehm, maaf mbak. Lancang nanya.
    Gak papa.., kalo mas sendiri? Lhahh, dia balas nanya
    Belum mbak, pacar aja gak ada. Nanti-nanti lah
    Ohh, padahal penampilan mendukung lhoh dia menjawab sambil tersenyum lagi. Matek aku panas dingin langsung. Apalagi tangannya sambil menyenggol bahuku beuhhh.
    Ahh, mbak bisa aja. Ehh.., suami mbak terlalu juga ya. Mbak yang secantik ini di khianati agak nggombal dikit jawabanku
    Hahaha, cantik gimana? Biasa aja ah Sambil tangannya disenggolkan ke bahuku lagi. Tapi, hatiku sedih sekali, makanya kadang kalo pulang kerja aku ndak langsung kerumah. Tapi jalan kemana dulu gitu
    Lho, cantik betul lho mbak, manis tinggi langsing lagi entah darimana kata-kata ini kudapat, dia terlihat agak tersipu-sipu. Senyumnya makin mengembang.

    Ehmm.., makasih ya. Eh.., ngliat situs-situs yang kayak tadi dimana ya? tanyanya agak malu-malu
    Ehhh.., yang mana ya mbak? jawabku pura-pura bego
    Yang tadi itu lho, yang dikomputernya mas.
    Ohh.., ehh gak papa ya mbak? Ini aku carikan alamatnya aku mulai mengetik alamat, dan muncul gambar-gambar orang lagi bercinta berat. Aku lihat matanya menatap monitor penuh hasrat. Ini tinggal di klik link-link yang ada. Banyak kok nantinya” Sambil aku beranjak pergi, mau kembali ke tempat operator.
    Ehh, kemana mas? Temenin aku dong, siapa tau nanti ad kesulitan lagi. Sambil tangannya meraih tanganku dan menarikku untuk duduk lagi. Disini aja ya.. dan aku mengangguk pelan.
    Kami berdua mulai browsing situs-situs xxx, dan aku merasa duduk makin merapat. Mata Dewi tak lepas dari monitor, nafasnya terdengar agak memburu (aku juga demikian sihh hehehehe). Terasa tubuhku mulai bersentuhan dengannya, hangat dehh. Tangannya ditumpangkan kepahaku, membuat konty ku meluap meronta-ronta (waktu itu aku masih betul-betul perjaka bayangkeunn), diusap-usap pahaku. Aku beranikan memeluk pinggangnya yang ramping dan aku rapatkan tubuhnya ke tubuhku.

    Mas, udah pernah kayak yang dikomputer ini ndak? tanyanya pelan, agak berbisik. Wajahnya betul-betul rapat dengan wajahku, bikin aku gelagepan.
    Belum mbak, pacar aja gak punya, ciuman juga belum pernah jawabku jujur.
    Ehmmm, kalau gitu di berdiri kemudian berjalan kepintu depan. Pintu dikunci oleh dia, kemudian tulisan closed dibalik. Lalu dia kembali ke tempatku duduk, kembali memeluk aku yang sudah betul-betul panas dingin.
    Mau nggak kayak gitu?? setengah berbisik dewi nanya didekat telingaku, seluruh badanku jadi merinding. Bibirnya ditempelkan ke telingaku. Anjrriiiiittttt, aku gak bisa ngomong apa-apa. Tanpa menunggu jawabanku tangannya menarik tangan kiriku, ditempelkan ke toketnya. Gak terlalu besar sih, tanganku dibimbing untuk membuat gerakan mengusap dan meremas. Setelah aku bisa gerak sendiri, tanganku dilepaskan. Kemudian tangan kanan Dewi menelusup kedalam kaosku, meremas dan memilin-milin putingku. Badanku kayak kejang semua jadinya.

    Mas, mau kan sama Dewi? Satu malam ini aku milikmu masss suaranya mendesah ditelingaku. Mulutnya memagut bibirku, lidahnya liar masuk kemulutku. Sementara aku mendesah-ndesah keenakan (pengalaman pertama ) tanganku semakin aktif meremas toketnya. Tangan Dewi kemudian membuka beberapa kancing baju dinasnya, ehhh ternyata masih ada kaos dalam. Kaos dalam dia sibakkan ke atas, kemudian BH juga dia sibakkan ke atas. Tanganku ditarik lagi buat meremas-remas toketnya, aku mulai bersemangat.

    Tangan Dewi menelusup ke celanaku, kontolku yang udah bengkak diremas-remas, ahhhhhh. Ubun-ubun kayak mau meledak. Sementara Dewi terus memagut seisi mulut dan lidahku. Perlhan kaosku dinaikkan keatas, bibir Dewi kemudian pindah menjelajahi dadaku. Lidahnya menjilati putingku. Huuuuuhhhhh, sambil sesekali terasa gigitan-gigitan kecil yang sering bikin aku kaget. Terasa seluruh dadaku disapu lidahnya.., rasanya nyaman-nyaman gimana gitu, lidahnya mulai turun menjilati pusarku. Karuan aja aku mengelinjang kesana-kemari.

    Perlahan tangannya membuka risluting celanaku, diturunkan sebatas lutut. Didalam cd, kontol ini mulai terasa berdesir-desir, sementara Dewi dengan buas menciumi batang kejantananku. Tak lama kemudian, cd ku dilorotkan sebatas lutut juga.
    Mas, burungnya lumayan besar ya.. emmm” sambil tangannya mengelus dan meremas-remas batangku.
    Uhhhh, emang besar ya mbakkk??? tanyaku sambil merem melek
    Nggak terlalu besar sih, tapi pas segini nih
    Dewi menjawab sambil tangannya mulai mengocok batangku. Massss., burungnya aku emut yaa??
    Iya mbak Aku udah gak konsen, Dewi lalu mulai mengulum kepala dan batang burungku pelan-pelan. Lembut banget, tangan kananku dengan gemas meremas-remas rambutnya yang pendek, rapi dan hemmmm., sangat wangi. Dan tangan kiriki meremas toket dibalik baju dinasnya, kenyal banget.

    Semakin lama kulumannya semakin cepat, aku semakin menggelinjang dan kelojotan.
    Ohhhh, Wii.., Dewiii.., sudahhhh, sudahhh, aku nggak tahannnnn” aku menceracau sejadi-jadinya. Baru pertama kali diemut, sama cewk manis lagi. Wahhhh betul juga, pangkal batangku mulai terasa senut-senut.
    Dewiii.., ohhh gak tahan mbakkk senut-senutnya semakin kencang dan akhirnya terasa ada sesuatu menggelegak crottt.., crottt. Spermaku keluar didalam mulut Dewi. Tapi.., aduhhhh Dewi nggak melepas batang burungku, tetap dikulum-kulum dan disedot. Terasa bukan nikmat yang sekarang, tetapi jadi geli gak tertahan.
    sudah mbakkk, geli aku.. sambil tanganku berusaha melepas kepala Dewi dari burungku. Tak berapa lama ia melepas mulutnya dari burungku, uhhhhhh. Seluruh badan lemas serasa tak bertulang. Dewi tersenyum melihatku, kulihat mulutnya sedikit mengecap-ngecap.
    Ehhh mbak, spermaku mbak telan ya?? tanyaku
    Iya, nggak papa kok. Sehat tuh, rasanya emang agak asin sihh. Lagian daripada nyemprot kemana-mana, bisa kena macem-macem tuhh….” Dewi menjawab sambil tersenyum genit. Tangannya mulai bergerilya lagi mengejar batang burungku yang sudah mulai mengkerut. Dipegang dan mulai dielus lagi…, aku masih menggelinjang geli…, tapi lama-lama mulai terasa hangat dan nikmat lagi. Mulutnya kembali memagut mulutku, kami berciuman dengan ganas. Aku mulai bisa mengimbangi permainannya.

    Mas, setelah ini giliranku yang dikasih kenikmatan ya? sambil nafasnya mulai tersengal-sengal
    Ya mbak, aku puasin mbak dehh” tanganku dibimbing untuk ikut melepas celana dinas coklat miliknya. Aku plorotkan hingga sebatas lutut. Tampak celana dalam warna hitam yang menutupi gundukan. Nggak sabar sekalian aku plorotin celana dalamnya. Terlihat jembut tebal menghiasi gundukan daging. Tanganku mulai mengusap dan berusaha menyibak jembutnya, mencari sesuatu seperti yang ada di situs-situs porno.
    Dengan lembut tangan Dewi membimbing tanganku, dan mengarahkan mulutku kea rah memeknya. Cuma karena celana Cuma dilorot sebatas lutut, maka agak sulit untuk sampai ke memeknya. Akhirnya lidahku dapat menjangkau memeknya, kujilat dikit-dikit dan terasa agak basah (hihihi, agak bau keringat ya.., nggak papa). Dewi mulai mendesah lirih, aku tambah ritmenya.
    Masss, ayo masukin aja ya, udah nggak tahan nih.. Dewi bersuara lirih.
    Ya mbak Aku kembali berdiri dan bersiap dengan burungku. Tapi aku kebingungan, dengan posisi celanaku yang sebatas lutut dan Dewi yang juga sama kami berdua keliatannya sama-sama bingung.
    Mbak, masukinnya gimana nih??
    Ehh.., iya ya mas., gimana kalau dari belakang saja? Aku agak nungging ya
    Ya deh.., terserah mbak. Aku masih bingung nih.. Lalu Dewi berbalik dan posisi merangkak, kedua pahanya direnggangkan sehingga memeknya sedikit tampak membuka.
    Sini mas, masukkan, tusuk ke yang sini yaa tangannya menjangkau dan memegang batangku, ditarik pelan-pelan kearah lubang memeknya yang agak basah. Sebentar kemudian, kepala burungku digesek-gesekkan ke memeknya, nikmat sekali
    Aku mulai sedikit mendorong batang burungku kelubang memeknya. Pelan-pelan, batangnya mulai ambles kedalam memek. Tanganku mulai meremas-remas pantat Dewi. (gila, bulat banget nih pantat polwan, kenceng banget lagi. Banyak olahraga kali ya?). Terkadang tanganku menyusup kedalam baju dinasnya dan meremas-remas toketnya serta memilin putting susunya. Dewi mendesah-ndesah keenakan.
    Gimana masss??? Enakkk? terus mas maju mundur aja.
    Ya mbak, enak. Mbak seksi banget yahh, udah langsing pantatnya montok lagi pujiku jujur
    Ahhh mas, bisa aja. Burung mas juga enak kok…, kuat banget, padahal baru keluar habis-habisan lho tadi…” godanya genit. gimana mas perasaannya nggoyang polwan??

    Ehhh, agak deg-degan juga sambil pinggulku memaju mundurkan batang didalam memeknya. Sambil mataku lihat jam dinding, 22.30. tanganku semakin familiar dengan lekuk-lekuk tubuh Dewi. Pundak Dewi kemudian merendah, pantatnya sekarang benar-benar nungging, nafasnya mulai memburu tak teratur.
    Ahhhh mass, enakkkkk, terusss badannya mengeliat-geliat, sesekali tampak pantat bulatnya mengejang. ohhhh. Ohhhhh.., ahhhhhhhh Tampak seluruh badan Dewi mengejang beberapa saat dan kemudian mengendur pelan-pelan.
    Aku dah orgasme mass., ayo mas terus aja sampe keluar matanya sayu tapi mengerling manja ke arahku. Mau ganti gaya ya mas?? Spooning aja ya? Mas pasti tau dehh yukk
    Ya mbak aku pelan-pelan rebah bersama Dewi. Posisi spooning sekarang, aku peluk Dewi dari belakang sambil sku sodokkan burungku berulang-ulang dan sekuat tenaga.
    ahh, ahhh, ahhh Dewi menjerit pelan, aku terus memompa
    Ahhhh mbakkk, akuu keluarrrrr tubuhku mengejang dan crott crottt. Spermaku keluar untuk kedua kalinya Pelukanku ke Dewi bagai mencengkeram sampai Dewi sepertinya sulit bernafas.
    masss., puas ya ucapnya lembut dan manja, aku hanya mengangguk sambil tersenyum. Aku melirik jam dinding.., sudah jam 23.15.

    Ada apa sih mas, kok lihat jam??? Nggak suka ya? Dewi merengut
    nggak mbak.., tapi udah hamper jam setengah dua belas, temenku yang aplusan jaga bentar lagi dating jelasku
    Ohhh kirain.. senyumnya manja kemudian kepalanya menoleh ke wajahku dan mulai memagut mulutku lagi. ya udah, kita beres-beres dulu yuk. Aku melepas batangku yang mulai lemas dari memeknya, kuambil tisu untuk menahan dan membersihkan cairan disekitar memeknya.

    Makasih ya mas sambil dia merapikan kembali seragam polwannya. Merapikan lagi rambutnya yang pendek, aku suka sekali melihatnya.
    Mbak cantik banget dehhh
    ahhh mass., makasih juga. Sama-sama, aku juga sangat menikmati ini kok. Kalau bisa lain kali kita ketemuan lagi, aku percaya kamu kok balasnya masih dengan nada manja. Ehh, boleh minta nomer hp ya mas, supaya bisa ketemuan lagi
    Tentu mbak, mbak baik banget. Perjakaku diambil mbak lhoo.. aku sedikit tersipu
    Ohhh, maaf ya. Habis aku pngen banget sihhhh semoga kamu suka dan nggak kapok setelah rapi, dia memakai sepatu dan mau membayar internet. ndak usah mbak.., ini bayarannya sudah sangat berlebih kok jawabku
    Ahhh yaudah. Makasih ya .. Setelah tukar menukar nomer hp, Dewi membuka pintu dan menyempatkan kissbye yang aku bales dengan lebih mesra.

    Dan sejak itu kadang-kadang aku ketemuan dengan Dewi diberbagai tempat.Beberapa minggu setelah itu Dewi bercerai dengan suaminya. Hubunganku dengan Dewi hingga tahun 2012. Tahun itu dewi udah punya suami baru, seorang perwira polisi. Aku ndak berani ketemuan lagi, dan Dewi kayaknya sekarang betul-betul sayang sama suaminya. Aku turut bersyukur saja.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Seks Anak Sekolah

    Cerita Seks Anak Sekolah


    2082 views

    Cerita Seks Terbaru – Karena aku di hinggap kepenatan siang itu aku pergi untuk jalan jalan ke pusat perbelanjaan untuk sekedar refreshing dan lihat cewek cewek amoy, kurang lebih setengah jam aku berputar putar sendiri melihat kanan kiri dan kagetnya aku ditubruk seseorang dengan membawa bawaan belanja yang banyak tergesa gesa tak taunya aku melihat kebelakang wanita yang menubrukku.

    Awalnya dengan rasa kesal setelah melihat ternyata wanita kemudian aku bantu dia untuk membersei barang belanjaannya tak lupa aku yang meminta maaf padanya walaupun yang salah sebenarnya adalah dia.

    “Maaf ..mbak…nggak sengaja nih…”kataku padanya.

    “ya…nggak apa-apa lagi….oya..kamu Andy kan….”katanya padaku.

    “iya..saya Andy….dan mbak siapa ya…kok tahu nama saya”

    “kamu nggak ingat sama aku ya…teman SMA kamu…yang suka jahilin kamu….”katanya padaku.

    “siapa ya….eeeee….maaf …Keylin ya….SiBunga SMA “

    “Tepat sekali ….tapi tadi kok kamu manggilin aku mbak seh…”

    “Maaf deh….abis aku nggak tau siapa kamu..”

    “kenapa..lupa ya sama aku….atau emang udah dilupain ya…”

    “ya..gimana ya..kamu cantik banget ..beda dengan yang dulu..”kataku sedikit memujinya.

    “ak kamu ….biasa aja kok…”katanya sambil tersipu malu.

    “oh ya….kita kekafe yuk..buat ngerayain pertemuan kita ini…”

    “ok deh…tapi kamu yang traktir aku ya…abis aku lagi bokek nih”kataku padanya

    “ya..nggak masalah lagi….”

    Aku dan Keylin pergi kekafe langgananya Keylin.Sampai disana ..kami memilih meja yang paling pojok.Suasana didalam kafe ini sangat sejuk dan nyaman…membuat orang yang berada didalamnya betah untuk duduk berlama-lama.

    “Gimana kabar kamu sekarang andy…..udah berkeluarga ya…”tanya Keylin padaku.

    “aku seh baik-baik aja….masih sendiri lagi….masih kepengen bebas”

    “kalau kamu gimana….udah bekeluarga ya….”tanyaku padanya.

    “aku udah married….udah 3 tahun”

    “asyik dunk….trus suami kamu mana…kok pergi sendirian ….nggak takut digodain sama lelaki iseng”

    “ah kamu..biasa aja lagi….laki aku lagi keLN…urusan bisnis katanya”

    eh…ayo makan..kok didiamin aja nih”

    kamipun akhirnya menyantap hidangan yang telah tersedia.Habis makan,kami jalan-jalan dan pulang kerumah masing-masing. Fastbet99

    Beberapa hari kemudian….Keylin mengirim SMS keHP ku….isinya mengajak aku untuk main kerumahnya.SMSnya kubalas….dan aku tanyakan dimana alamat rumahnya..Beberapa menit kemudian…Keylin membalas SMSku dan menyebutkan alamat rumahnya.

    Aku berangkat kerumah Keylin…sibunga SMA.Tak lama kemudian ..aku sampai didepan rumah mewah.Kubaca kembali alamat yang diberikan oleh Keylin dan kucocokkan dengan nomor rumah yang tertera didepan pintu…pass..memang benar ini rumahnya.

    Kutekan bel yang ada didepanku.Beberapa saat kemudian …pintu pagar terbuka dengan sendirinya.Aku masuk, pintu pagarpun ikut tertutup dengan sendirinya.Aku berjakan menuju teras depan dan Keylin telah menungguku disana.

    “Hii..gimana kabar kamu sekarang….”sapanya padaku.

    “Baik saja nih….kamu gimana…kok sepi amat seh…pada kemana nih”

    “iya nih…nggak ada siapa-siapa nih dirumah…jadi kesepian..makanya aku undang kamu kesini ..buat nemenin aku…”

    “nggak salah nih..ntar suami kamu marah lagi”

    “ah..nggak apa-apa lagi…. dia lagi diLN sekarang nih…”

    “yuk ..masuk….kita ngobrol didalam aja deh”

    Kamipun masuk kedalam rumahnya Keylin.Wah….benar-benar mewah nih rumah..semua perabotannya sangat mengagumkan.

    “mari..silahkan duduk….jangan malu -malu..anggap saja seperti rumah sendiri”

    “Thank’s….”dan akupun duduk

    “oya..mau minum apa nih….panas..dingin atau yang hangat..”kata siNyonya rumah.

    “jadi bingung nih ..milihnya …”kataku padanya.

    “ya…kalau yang panas…teh sama kopi…trus kalau mau yang dingin..ada soft drink..”balas siKeylin

    “trus kalau aku milih yang hangat gimana”tanyaku lagi.

    “ya…ada deh…”kata Keylin sedikit genit.

    “ok deh…kalau gitu..aku minta yang hangat aja deh”kataku coba menggodanya.

    “ah..kamu ini bisa aja….ntar kalau aku kasih kamu nggak susah nanti”

    “ya..tergantung yang ngasih dunk…”

    Keylin bangkit dari duduknya ….”bentar ya …aku kebelakang dulu”

    Ia pergi meninggalkanku diruang tamu yang mewah itu.Keylin kembali lagi keruang tamu dengan membawa dua gelas jus orange .Dia meletakkannya datas meja.

    “Lho..tadi katanya yang hangat..kok yang itu seh”kataku padanya.

    “yang hangat ntar….so pasti aku kasih deh”

    Akupun duduk kembali.

    “Ran…rumah kamu bagus banget deh….semuanya kamu punya…so pasti kamu bahagia dong dengan suami kamu….”

    “ah ..siapa bilang..dari luarnya saja aku keliatan bahagia”katanya mulai serius

    “memang semuanya aku punya ..tapi khan itu nggak menjamin aku bahagia”

    “bayangin aja deh ..dalam satu bulan ..palingan suamiku 3 hari ada dirumah”

    “selebihnya ..ya kesana kemari ..ngurusin bisnis keluarganya yang segudang itu…jadi kamu bisa bayangin deh..betapa aku sangat kesepian..”

    Keylin mulai menceritakan semua keluhan yang ada dalam dirinya.Kucoba memahami setiap jalan ceritanya sambil sesekali mataku nakal melirik bagian tubuhnya yang sangat menggairahkan sekali.Saat itu,

    Keylin mengenakan kaos yang cukup ketat sekali sehingga mencetak seluruh lekuk tubuhnya yang sangat indah itu.Dibalik kaos ketat lengan pendek itu …sepertinya Keylin tak mengenakan Bra…itu terlihat dari tonjolan kecil dipuncak dadanya yang padat dan berisi .Perlahan terasa sesuatu bergerak nakal dari balik celana yang kukenakan.

    Keylin bangkit dari duduknya dan pindah disampingku.Tercium bau harum parfumnya yang sangat mengundang gairah.

    “Dy..aku kangen banget deh sama kamu….”katanya padaku

    “oya…”kataku padanya.

    “iya nih….apalagi sama…….”katanya terputus.

    “sama apa seh Ran…..”

    “sama…..sama ini nih….”katanya sambil meletakkan tangannya diatas gundukan batang kejantananku.
    Kontan saja aku terkejut mendengar penuturannya yang begitu spontan.walau sebenarnya aku juga menginginkannya.

    Karena tak ada kata-kata yang keluar dari mulutku,Keylin tak memindahkan tangannya dari atas selangkanganku..malah sebaliknya dia mengelus pelan batang kejantananku yang masih tersembunyi dibalik celana panjang yang kukenakan.

    Perlahan ..mukaku dan muka Keylin makin mendekat.Keylin memejamkan matanya sambil merekahkan bibirnya padaku.Kukecup bibirnya yang merah itu.Mulutku bermain dimulutnya yang mungil dan seksi .Sesekali lidahku berpilin dengan lidahnya .Keylin sangat bergairah sekali menyambut ciuman bibirku dibibirnya.

    Sementara itu tanganku tak tinggal diam.Kucoba meraba dua bukit kembar yang tumbuh didadanya. Begitu hangat ,padat dan berisi Terasa sangat halus sekali kulit dadanya Keylin.Dua puncak dadanya yang mulai mengeras tak luput dari remasan tanganku.Dan tangan Keylin semakin liar begerilya diatas gundukan batang kejantananku yang mulai mengeras.

    Keylin beranjak dari tempat duduknya .Perlahan ia mulai membuka satu persatu pakaian yang melekat ditubuhnya.Hingga akhirnya tak sehelai benangpun yang menempel ditubuhnya.Kuperhatikan tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki.Begitu sangat sempurna sekali.Dua gundukan bulat menggantung didadanya .ditambah dengan bukit kecil yang ditumbuhi bulu hitam yang lebat menandakan kalau Keylin type wanita haus seks.

    Keylin kembali duduk bersimpuh dihadapanku.Kali ini ia mulai membuka celana panjang yang masih kukenakan.Begitu celanaku terbuka ..nongollah batang kejantananku yang mulai mengeras dibalik celana dalamku.Namun tak berselang lama celana dalamkupun telah terbuka dan tinggallah penisku yang tegak bak torpedo yang siap meluncur.

    Tangannya yang halus itu mulai membelai batang kejantananku.Lama kelamaan ukurannya makin membesar .Keylin mulai menjilat ujung kepala penisku .Mulutnya yang mungil itu menjiltai permukaan kulit batang kejantananku hingga sampai kedua buah biji pelerku.

    Beberapa saat lamanya Keylin menikmati batang kejantananku dengam ciuman-ciuman yang sangat menggetarkan persendianku.Sementara kedua tanganku meremasi kepalanya .Hingga sesuatu terasa berdenyut dibatang kejantananku Sesuatu yang ingin muncrat dari ujung kepala penisku.Aku semakin kuat menjambak rambutnya Keylin dan menekannya kedalam hingga ujung kepala penisku menyentuh ujung tenggorokannya.

    “Akhhh..Ran..aku mau keluar nih”erangku padanya
    Beberapa detik kemudian spermaku tumpah didalam mulutnya Keylin.Tanpa merasa jijik sedikitpun Keylin menelan setiap tetes spermaku.Dan sambil tersenyum ..Keylin menjilati sisa- sisa sperma yang masih tersisa dibatang kemaluanku.

    Beberapa saat kamipun istirahat setelah aku mencapai orgasme yang pertama. .Kemudian aku berdiri dan mengangkat tubuh montok Keylin dan merebahkannya diatas sofa yang empuk .Kini tiba saatnya bagiku untuk memulai babak permainan berikutnya.

    Aku membuka kedua kaki Keylin lebar-lebar.Kudekatkan wajahku kepermukaan perutnya yang datar.Dengan penuh nafsu ..aku menjilati setiap permuakaan kulit perutnya yang halus itu.Keylin menggelinjang hebat merasakan jilatan bibirku dipermukaan kulit perutnya yang ramping.

    Keylin merasakan dirinya seolah terbang kesorga kenikmatan saat ujung-ujung lidahku mengelitik organ-organ sensitifnya.Ia melupakan sejenak bayangan suaminya yang saat ini sedang berada diluar negri.Baginya ,kenikmatan yang kuberikan padanya tak ada bandingnya dengan limpahan materi yang diberikan oleh suaminya.Desahan…erangan dan jeritan Keylin makin menbuatku bersemangat menusuk-nusuk permukaan Vaginanya dengan ujung lidahku. Agen Judi Bola

    “Sayang….cepet dunk masukin punyamu kememek aku….udah nggak kuat nih”rengeknya padaku.

    Akupun memenuhi permintaan Keylin yang sudah tidak tahan menunggu batang kejantananku yang tegang dan mengeras untuk masuk kedalam vaginanya Keylin.

    Aku memegang batang kejantananku dan mengocoknya sebentar kemudian mengarahkannya kelubang vagina Keylin.

    Aku mulai maju mendorong pantatnya Keylin.Beberapa kali kucoba selalu meleset.Mungkin karena ukuran senjataku yang cukup besar hingga sulit untuk menembus lubang vaginanya yang rapet.Namun setelah beberapa kali mencoba,akhirnya batang kejantananku masuk menembus lubang memeknya Keylin.

    Tanpa membuang waktu lagi,kugerakkan pantatku maju mundur menusuk memeknya Keylin.Dengan penuh nafsu,Keylin menikmati gerakan Penisku yang maju mundur menusuk vaginanya.Desiran dan desahan beriringan keluar dari mulutnya yang mungil itu.Keylin mengimbangi gerakanku dengan memaju mundurkan pantatnya yang bahenol itu.

    Sekitar tiga pulu menit berlalu,Keylin merasakan akan mencapai klimaks.Keylin mengangkat pantatnya dan menggelinjang hebat.Wajahnya berubah ganas,matanya mendelik saat puncak kenikmatan itu datang.

    Aku tahu kalau Keylin akan mencapai klimaknya.Kupercepat gerakan pantatku menusuk vaginanya sampai akirnya puncak kenikmatanna datang.Keylin mendekap erat tubuhku,Vaginanya berkedut-kedut menjepit batang kejantananku.Cairan hangat dan kental merembesi dinding vaginanya.Orgasme yang beruntun telah dialami Keylin sibunga SMA.

    Untuk beberapa saat ..kubiarkan Keylin menikmati sisa -sisa orgasmenya ,sebelum kami melanjutkan permainan yang berikutnya.Perlahan Keylin bangkit dari tidurnya dan duduk diatas sofa empuk itu.Akupun duduk disampingnya .

    Tanganku singgah digundukan vagina yang ditumbuhi rambut halus itu.Kubelai perlahan untuk membangkitkan kembali gairah wanita cantik yang ada disampingku ini.Perlahan terdengar desahan lembut dari mulut Keylin.Sementara itu mulutku tak lepas dari dua puncak mungil didadanya.

    Merasa sudah tepat saatnya bagiku untuk menuntaskan permainan ini…kuangkat Keylin dan kududukkan ia diatas pahaku.Posisinya kini tepat berada diatas pangkuanku,sehingga dua buah dadanya yang padat membusung tepat berada didepan mulutku.

    Kugosok-gosok ujung penisku kemulut vaginanya.Kutekan ujung penisku hingga amblas masuk kedalam Vaginanya.Kudiamkan perlahan,kunikmati beberapa saat kontolku bersarang dalam memeknya Keylin.

    Perlahan kugerakkan pantatku naik turun menusuk lubang kemaluannya Keylin.Gerakanku makin lama semakin cepat membuat tubuh Keylin bergoyang-goyang diatas pangkuanku.Terdengar erangan kenikmatan dari mulut Keylin.Beberapa kali ia harus memekik kecil tak kala penisku yang makin membesar menyentuh ujung rahimnya.Sementara dua buah gundukan didadanya bergoyang -goyang tak karuan .Kedua tanganku meraih dua gundukan itu dan meremasnya perlahan.

    Beberapa menit kemudian terasa sesuatu menyesak dalam batang kejantananku.Mungkin tiba saatmya bagiku untuk orgasme.Dengan diiringi desahan panjang secara bersamaan…aku dan Keylin mencapai orgasme.

    Kusemprotkan spermaku yang hangat didalan vagina Keylin.Beberapa saat kemudian Keylinpun menyusul.Cairan hangat merembesi dinding Vaginanya yang hangat itu.Aku memcabut batang kejantananku dari dalam vaginanya Keylin.

    Dengan cepat Keylin jongkok diselangkanagnku dan menjilat sisa-sisa sperma yang masih menempel dipenisku.

    Sesaat kemudian Keylin tersenyum padaku.Senyum penuh kepuasam …yang tak pernah ia dapatkan dari suaminya tersayang.Aku bangkit dan mengenakan kembali pakaianku.Kulihat jam ditanganku sudah menunjukkan jam sepuluh malam.Akupun pamit pada Keylin.

    Namun sebelum aku pergi meninggalkam rumah Keylin…ia memberikan sesuatu buatku sebagai hadiah.Sebuah Handphone terbaru dan motor besar .Semula aku menolak pemberiannya …namun ia berharap sekali aku menerima pemberiannya itu.

    Demi menghibur hatinya Keylin..kuterima hadiah yang bagiku cukup besar sekali.Kupergi meninggalkan Keylin dengan membawa Handphone dan sebuah motor besar.Hadiah yang mungkin lebih kecil jika dibandingkan dengan kenikmatan seks yang kudapatkan hari ini….dan bahkan akan kudapatkan hari-hari berikutnya bersama wanita cantik yang pernah menjadi Bunga SMA.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.