• Cerita Dewasa Kenikmatan Seks Antar Tetangga Sungguh Nikmat

    Cerita Dewasa Kenikmatan Seks Antar Tetangga Sungguh Nikmat


    2024 views

    Cerita Seks Terbaru – Aku dan suami sudah pindah kerumah kami sendiri. Kami baru pindah ke sebuah kompleks perumahan yang masih sangat baru.

    Belum banyak penghuni yang menempatinya, malahan di gang rumahku (yang terdiri dari 12 rumah) baru 2 rumah yang ditempati, yaitu rumahku dan rumah Pras. Rumah Pras hanya berjarak 2 rumah dari rumahku. Karena tidak ada tetangga yang lain, Pras jadi cepat sekali akrab dengan suamiku.

    Aku dan Winda, istri Pras jadi seperti sahabat lama, kebetulan kami seumuran. Hampir tiap hari kami saling curhat tentang apa saja, termasuk soal seks. Biasa kami berbincang di teras depan rumah Winda kalau sore sambil Winda menyuapi Aria, anak mereka. Aku kurang “happy” soal urusan ranjang ini dengan suamiku. Bukannya suamiku ada kelainan, tapi dia senangnya tembak langsung tanpa pemanasan dahulu, sangat konservatif tanpa variasi dan sangat egois. Begitu sudah ngecret ya sudah, dia tidak peduli dengan aku lagi. Sehingga aku sangat jarang mencapai kepuasan dengan suamiku. Sebaliknya Winda bercerita kalau dia sangat “happy” dengan kehidupan seksnya. Pras hampir selalu bisa memberikan kepuasan kepada istrinya. Kami saling berbagi cerita dan kadang sangat mendetail malah. Sering aku secara terbuka menyatakan iri pada Winda dan hanya ditanggapi dengan tawa terkekeh2 oleh Winda.

    Jum’at petang itu kebetulan aku sendirian di rumah. Terdengar ketukan di pintu sambil memanggil2 nama suamiku.Aku membukakan pintu. “Eh .. Mas. Masuk Mas,” sapaku ramah. Aku baru selesai mandi sehingga tanpa make up dengan rambut yang masih basah tergerai sebahu. Aku mengenakan daster batik mini warna hijau tua dengan belahan dada rendah, tanpa lengan yang memeperlihatkan pundak dan lengan yang putih dan sangat mulus. “Nnng … suamimu mana Sin?” “Wah ke luar kota Mas.” “Tumben Sin dia tugas luar kota. Kapan pulang?” “Iya Mas, kebetulan ada acara promosi, jadi dia harus ikut, sampai Minggu baru pulang.

    Mas Pras ada perlu ama suamiku?” “Enggak kok, cuman pengin ngajak catur aja. Lagi kesepian nih, Winda ama Aria nginep dirumah ibunya.” “Wah kalo cuman main catur ama Sintia aja Mas.” “Emang Sintia bisa catur?” “Eit jangan menghina Mas, biar Sintia cewek belum tentu kalah lho ama Mas.” kata ku sambil tersenyum. “Ya bolehlah, aku pengin menjajal Sintia,” katanya dengan nada agak nakal.Aku hanya tersenyum menjawab godaanku. Aku membuka pintu lebih lebar dan mempersilahkan dia duduk di kursi tamu. “Sebentar ya Mas, Sintia ambil minuman. Mas susun dulu caturnya.”

    Aku melenggang ke ruang tengah. Pas aku melangkah sambil membawa baki yang berisi 2 cangkir teh dan sepiring kacang goreng kegemarannya dan suamiku kalau lagi main catur, dia sedang menyusun biji2 catur dipapannya. Aku membungkuk meletakkan baki di meja, mau tak mau belahan dada dasterku terbuka dan menyingkap dua bukit toketku yang putih dan sangat padat. Aku tidak memakai bra. Kemudian aku duduk di kursi sofa di seberang meja. “Siapa jalan duluan Mas?” “Sintia kan putih, ya jalan duluan dong,” jawabnya. Beberapa saat kami mulai asik menggerakkan buah catur. Aku membuktikan bahwa aku cukup menguasai permaian ini. Beberapa kali langkah ku membuat dia harus berpikir keras. Tapi aku pun kerepotan dengan langkahnya.

    Beberapa kali aku harus memutar otak. Kadang2 aku membungkuk di atas meja yang rendah itu dengan kedua tanganku bertumpu di pinggir meja. Posisi ini tentu saja membuat belahan dasterku terbuka lebar dan kedua toketku yang aduhai itu menjadi santapan empuk kedua matanya. Satu dua kali dalam posisi seperti itu aku mengerling kepadanya dan memergoki dia sedang menikmati toketku. Aku membiarkan matanya menjelajahi toketku sehingga aku sama sekali tidak mencoba menutup daster dengan tanganku. “Cckk cckk cckk Sintia memang hebat, aku ngaku kalah deh.” “Ah dasar Mas aja yang ngalah dan nggak serius mainnya. Konsentrasi dong Mas,” jawab ku sambil tersenyum menggoda. “Ayo main lagi, Sintia belum puas nih.” kataku rada genit.

    Kami main lagi, permainan berjalan lebih seru, sehingga suatu saat ketika sedang berpikir, tanpa sengaja tanganku menjatuhkan biji catur yang sudah “mati” ke lantai. Dengan mata masih menatap papan catur aku mencoba mengambil biji catur tsb dari lantai dengan tangan kananku. Rupanya dia juga melakukan hal yang sama, sehingga tanpa sengaja tangan kami saling bersenggolan di lantai. Entah siapa yang memulainya, tapi kami saling meremas lembut jari tangan di sisi meja sambil masih duduk di kursi masing2. Aku melihat ke arah nya. dia masih dalam posisi duduk membungkuk . Jari tangan kirinya masih terus meremas jari tangan kananku.

    Dia menjulurkan kepalaku dan mencium dahi ku dengan sangat mesra. Aku sedikit terperanjat dengan langkahnya, tapi hanya sepersekian detik saja. Aku melenguh pelan, “oooohhh …”Dia tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia mengkulum lembut bibir ku sambil tangan kanannya melingkar di belakang leherku. Aku menyambutnya dengan mengulum balik bibirnya. Kami saling berciuman dengan posisi duduk berseberangan dibatasi oleh meja. Kuluman bibirnya ke bibirku berubah menjadi lumatan. Bibirku disedot pelan, dan lidahnya mulai menyeberang ke mulutku. Aku pun menyambutnya dengan permainan lidahku.

    Merasa tidak nyaman dalam posisi ini, dia lepaskan ciumannya. Dia bangkit berdiri, berjalan mengitari meja dan duduk di sisi kiri ku. Belum sedetik dia duduk aku sudah memeluknya dan bibirnya kembali melumat kedua bibirku. Lidahnya terus menjelajah seluruh isi mulutku sepanjang yang bisa dia lakukan. Aku pun tak mau kalah bereaksi. Harus aku akui bahwa aku belum pernah berciuman begini hot, bahkan dengan suamiku sekalipun. Dia menciumi sisi kiri leher ku yang putih jenjang. Rintih kegelian yang keluar dari mulut ku dan bau sabun yang harum semakin memompa semangatnya. Ciumannyabergeser ke belakang telinga ku, sambil sesekali menggigit lembut cupingnya. Aku semakin menggelinjang penuh kegelian bercampur kenikmatan. “Aaahhhh … aaaahhhhh,” aku merintih pelan. Dia merangkul leherku dengan lengan kanannya.

    Tangan kanannya mulai menelusup di balik dasterku dan merayap pelan menuju puncak toket ku yang sebelah kanan. Toketku memang sangat padat. Bentuknya sempurna, ukurannya cukup besar karena tangannya tak mampu mengangkup seluruhnya. Jari2nya mulai menari di sekitar pentil ku yang sudah tegak menantang. Dengan ibu jari dan telunjuknya dia memelintir lembut pentilku yang mungil itu. Aku kembali menggelinjang kegelian. Aku menolehkan wajah ke kiri dengan mata yang masih terpejam. Dia melumat bibirku. Kami kembali berciuman dengan panasnya sambil tangannya terus bergerilya di toket kananku. Ciumannya semakin ganas dan sesekali menggigit lembut bibirku.

    Tangan kirinya digerakkan ke paha kiri ku yang mulus. Lambat namun pasti, usapan tangan diarahkannya semakin keatas mendekati pangkal pahaku. Ketika jarinya mulai menyentuh cd ku di sekitar no nokku, dia menghentikan gerakanku. Tangan kirinya kembali diturunkan, dia mengusap lembut pahaku mulai dari atas lutut. Gerakan ini diulang beberapa kali sambil tangan kanannya masih memelintir pentil kanan ku dan mulut kami masih saling berpagutan.

    Ciumannya semakin mengganas. Dia pun mulai meraba no nokku yang masih terbalut cd itu. no nokku berdenyut lembut . Dengan jari tengah tangan kirinya, dia menekan pelan tepat di tengah no nokku. Denyutan itu semakin terasa. “Aaahh … Mas… aahhh .. iya .. iya,” aku melenguh sambil sedikit meronta dan kedua tanganku menyingkap daster miniku serta menurunkan cdku sampai ke lutut. Serta merta matanya bisa menatap leluasa no nokku. Bukitnya menyembul indah, jembutku cukup lebat. Di antara kedua gundukan no nokku itu terlihat celah sempit yang kentara sekali berwarna merah kecoklatan.

    Kemudian jari2 tangan kirinya mulai membelai semak2 yang terasa sangat lembut itu. Aku bereaksi terhadap belaiannya dengan menciumi leher dan telinga kanannya. Aku semakin erat memeluknya. Tangan kanannya dari tadi tak berhenti meremas2 toket ku yang sangat berisi itu. Jari2nya mulai mengusap lembut no nokku yang sangat halus itu. Perlahan dia menyisipkan jari tengah kirinya di celah no nokku. Aku rasakan sedikit lembab dan agak berlendir. Dia menyusup lebih dalam lagi sampai dia menemukan it ilku yang sangat mungil . Dengan gerakan memutar lembut dia mengusap it ilku. “Ahhhh … iya … Mas .. ahhhh .. ahhhh.” Jari tengahnya ditekan sedikit lebih kuat ke it ilku, sambil digosokkan naik turun. Aku meresponsnya dengan membuka lebar kedua pahaku, namun gerakanku terhalang cd yang masih bertengger di kedua lututku.

    Sejenak ia menghentikan gosokan jarinya, dia menggunakan tangan kirinya untuk menurunkan cdku. Aku membantu dengan mengangkat kaki kiriku hingga cdku terlepas dan hanya menggantung di lutut kanan ku. Gerakan ku sudah tak terhalang lagi. Dengan leluasa aku membuka lebar kedua pahaku. Jarinya sekarang leluasa menjelajah seluruh no nokku yang sudah sangat licin berlendir itu. Dia menggosok2 it il ku dengan lebih kuat sambil sesekali mengusap ujung no nokku dan digesek keatas kearah it ilku. Aku menggelinjang semakin hebat. “Aaaaaahhhhh …. Mas .. Mas ….. ahhhhh .. terus … ahhhhh,” pintaku sambil merintih. Intensitas gosokannya semakin dia tingkatkan. Dia mulai mengorek bagian luar lubang no nokku. “Iya … ahhh … iya .. Mas …”

    Aku hanya tergolek bersandar di sofa yang empuk itu. Kepalaku terdongak kebelakang, mataku tertutup rapat. Mulutku terbuka lebar sambil tak henti mengeluarkan erangan penuh kenikmatan. Tanganku terkulai lemas tak lagi memeluknya. Tangan kanannya pun sudah berhenti bekerja karena merangkul aku dengan erat agar aku tidak melorot ke bawah. Daster ku sudah terbuka sampai keperut, menyingkap kulit yang sangat putih mulus tak bercacat. Cdku masih menggantung di lutut kananku. Pahaku mengangkang maksimal. Jarinya masih menari-nari di seluruh bagian luar no nokku.

    Dia sengaja belum menyentuh bagian dalam no nokku. Aku sekarang menggeleng2 kepala ke kiri kanan dengan liar. Rambut basahku yang sudah mulai kering tergerai acak2an. “Mas … Mas …. ahhhhh …. enak …. ahhhh nggak tahaaann .. ahhhh.” Aku sudah hampir mencapai puncak kenikmatan birahiku. Dengan lembut dia mulai menusukkan jari tengahnya ke dalam no nokku yang sudah sangat basah itu. Dia menyorongkan sampai seluruh jarinya tertelan no nokku yang cukup sempit itu. Dia tarik perlahan sambil sedikit dibengkokkan keatas sehingga ujung jarinya menggesek lembut dinding atas no nokku. Gerakan ini dilakukannya berulang kali, masuk lurus keluar bengkok, masuk lurus keluar bengkok, begitu seterusnya. Tak sampai 10 kali gerakan ini, tubuhku menjadi kaku, kedua tanganku mencengkeram erat pinggiran sofa. Kepalaku semakin mendongak kebelakang. Mulutku terbuka lebar. Gerakannya dipercepat dan ditekan lebih dalam lagi. “Aaaaaahhhhhhhhhh.”

    Aku melenguh dalam satu tarikan nafas yang panjang. Tubuhku sedikit menggigil. Aku bisa merasakan jari tangannya makin terjepit kontraksi otot no nokku, dan bersamaan dengan itu cairan no noktku menyiram jarinya. Aku telah nyampe. Dia tidak menghentikan gerakan jarinya, hanya sedikit mengurangi kecepatannya. Tubuh ku masih menggigil dan menegang. Mulutku terbuka tapi tak ada suara yang keluar sepatahpun, hanya hembusan nafas kuat dan pendek2 yang keluar lewat mulutku. Kondisi demikian berlangsung selama beberapa saat. Kemudian tubuh ku berangsur melemas, dia pun memperlambat gerakan jarinya sampai akhirnya dengan sangat perlahan dia cabut dari no nokku.

    Mata ku masih terpejam rapat, bibirku masih sedikit ternganga. dengan lembut dan pelan dia mendekatkan bibirnya ke mulut ku. Dia mencium mesra bibirku yang sensual itu. Akupun menyambut dengan tak kalah mesranya. Kami berciuman bak sepasang kekasih yang saling jatuh cinta. Agak berbeda dengan ciuman yang menggelora seperti sebelumnya. “Nikmat Sin?” dengan lembut dia berbisik di telinga ku. “Mas … ah … Sintia belum pernah merasakan kenikmatan seperti tadi ..sungguh Mas. Mas sangat pinter … Makasih Mas … Winda sungguh beruntung punya suami Mas.” “Aku yang beruntung Sin, bisa memberi kepuasan kepada wanita secantik dan semulus kamu.” “Ah Mas bisa aja … Sintia jadi malu.”

    Akhirnya aku sadar akan kondisiku saat itu. Dasterku awut2an, pahaku masih terbuka lebar, dan cdku tersangkut di lututku. Aku segera duduk tegak, menurunkan dasterku sehingga menutup pangkal pahaku. Akhirnya aku bangkit berdiri. “Sintia mau cuci dulu Mas.” “Aku ikut dong Sin, ntar aku cuciin,” dia menggodaku. “Ihhh Mas genit.” Sambil berkata demikian aku menggamit tangannya dan menariknya ke kamarku. Sampai di kamarku dia berkata: “Aku copot pakaianku dulu ya Sin, biar nggak basah.” Aku tidak berkata apa2 tetapi mendekatinya dan membantu melepas kancing celananya semantara dia melepaskan kaosnya.

    Dia kemudian melepaskan juga celananya dan hanya memakai cd saja. Aku melirik ke arah cdnya. Tampaknya kon tolnya yang besar dan panjang (dibandingkan dengan kon tol suamiku yang kecil) sudah menegang. Dia maju selangkah dan mengangkat ujung bawah dasterku sampai keatas dan aku mengangkat kedua tangannya sehingga dasternya mudah terlepas. Dia tampak mengagumi tubuhku. Toket yang dari tadi hanya diraba sekarang terpampang dengan jelas di hadapannya. Bentuknya bundar kencang, cukup besar, tapi masih proporsional dengan ukuran tubuh ku yang sexy itu. Pentilku sangat kecil bila dibanding ukuran bukit toketku. Warna pentilku coklat agak tua, sungguh kontras dengan warna kulit ku yang begitu putih.

    Perut ku sungguh kecil dan rata, tak tampak sedikitpun timbunan lemak disana. Pinggulku sungguh indah dan pantatku sangat sexy, padat dan sangat mulus. Pahaku sangat mulus dan padat, betisku tidak terlampau besar dan pergelangan kakiku sangat kecil. “Mas curang … Sintia udah telanjang tapi Mas belum buka cdnya.” Tanpa menunggu reaksinya, aku maju selangkah, agak membungkuk dan memelorotkan cdnya. Dia membantu dengan melangkah keluar dari cdnya. kon tolnya yang sedari tadi sudah berdiri tegak langsung menyentak. Besar dan panjang, mengangguk2 saking kerasnya. Kami berdua berdiri berhadapan sambil bertelanjang bulat saling memandangi. Tak tahan melihat tubuh molek ku, dia maju langung memeluk tubuhku erat. Kulit tubuhku langsung bersentuhan dengan kulit tubuh nya tanpa sehelai benangpun yang menghalangi. “Kamu cantik dan seksi sekali Sin.” “Ah Mas ngeledek aja.” “Bener kok Sin.”

    Sambil berkata demikian dia merangkul aku lalu masuk ke kamar mandi. Dia menyemprotkan sedikit air dengan shower ke no nokku yang masih berlendir itu. Kemudian dia memeluk ku dari belakang dan menyabuni seluruh permukaan no nokku dengan lembut. Aku suka dengan apa yang dia lakukan, aku merapatkan punggungku ke tubuhnya sehingga kon tolnya menempel rapat ke pantatku. Dengan gerakan lambat dan teratur dia menggosok selangkangan ku dengan sabun. Aku mengimbanginya dengan mengggerakkan pinggulku seirama dengan gerakannya. Akhirnya selesai juga dia membantu ku mencuci selangkanganku dan mengeringkan diri dengan handuk. Sambil saling rangkul kami kembali ke kamar dan berbaring bersisian di tempat tidur. Kami saling berpelukan dan berciuman penuh kemesraan. Dia meraba seluruh permukaan tubuh mulus ku, aku pun beraksi mengelus kon tolnya yang semakin menegang itu. Aku

    ditelentangkan, kemudian dia melorot mendekati kakiku. Dia mulai menciumi betisku, perlahan keatas ke pahalu yang mulus. Akhirnya mulutnya mulai mendekati pangkal pahaku. “Ahhhhh Mas …. ah .. jangan .. nanti Sintia nggak tahan lagi .. ah.” Sekalipun aku berkata “jangan” namun justru aku membuka kedua pahaku semakin lebar seakan menyambut baik serangan mulutnya itu. “Nikmati saja Sin …. aku akan memberikan apa yang tidak pernah diberikan suamimu padamu.” Dia meneruskan jilatan dan ciumannya ke daerah selangkangan ku yang sudah menganga lebar. Bibir no nokku yang begitu tebal dan sensual. Perlahan dia mengkatupkan kedua bibirnya ke bibir no nokku. Sambil “berciuman” dia menjulurkan lidahnya mengorek ujung no nokku. “Ahhhh …. Mas … aaaaahhh .. please .. please.” Begitu mudahnya kata2ku berubah dari “jangan” menjadi “please”. Bibirnya digeser sedikit keatas sehingga menyentuh it ilku yang berwarna pink. Perlahan dia menjulurkan lidahnya dan menjilatinya berkali2.

    Aku membuka selangkanganku semakin lebar dan menekuk lututku serta mengangkat pantatku. Dia segera memegang pantatku sambil meremasnya. Lidahnya semakin leluasa menari di it il ku. “Aaaaaahhhhhh …. enak Mas …. enak …. ahhhh .. iya …. ahhhh.” Hanya itu yang keluar dari mulut ku menggambarkan apa yang sedang kurasakan saat ini. Dia semakin meningkatkan kegiatan mulutnya, dia mengkatupkan kedua bibirnya ke it il ku yang begitu mungil, dia menyedot lambat2 benda sebesar kacang hijau itu. “Maaaaasss …. nggak tahaaaan … ahhhhh .. Maassss.” Dia melepaskan tangan kanannya dari pantat ku, kemudian jari tengahnya kembali beraksi menggosok it ilku. Lidahnya dijulurkan mengorek seluruh lubang no nokku sejauh yang dia bisa. Tubuhku menegang sehingga pantat dan selangkanganku semakin terangkat, kedua tanganku mencengkeram kain sprei. “AAAaaaaahhhhh … maaaaassssssss.”

    Bersamaan dengan erangan ku dia merasakan ada cairan hangat dan agak asin yang keluar dari no nokku dan langsung membasahi lidahnya. Dia menjulurkan lidahnya semakin dalam dan semakin banyak cairan yang bisa dia rasakan. Aku memberontak, segera menarik dia mendekatiku. Tangan kanannya kupegang dan sentuhkan ke no nokku. Sambil terpejam, aku memeluknya dan langsung mencium bibirnya yang masih belepotan dengan lendir kenikmatanku. Dia biarkan bibir dan lidahku menari di mulutnya menyapu semua sisa lendir yang ada disana. Jari tangannya terbenam kedalam no nokku dan digerakkan masuk keluar dengan cepat. Tubuh ku kembali menggigil dan no nokku mengeluarkan cairan lagi. Rupanya itu adalah sisa orgasmeku.

    Kami masih berciuman sampai tubuh ku mulai melemas. perlahan dia mengangkat tangan kanannya dari selangkanganku, memeluk ku dengan lembut. Bibirnya perlahan dilepaskan dari cengkeraman mulut ku. Tubuh ku tergolek lemah seakan tanpa tulang. Mataku sedikit terbuka menatapnya mesra. Di bibirku sedikit menyungging senyum penuh kepuasan. “Mas …. itu tadi luar biasa Mas … Sintia belum pernah digituin … Mas hebat .. makasih Mas … Sintia hutang banyak ama Mas.” “Sin aku juga sangat senang kok bisa membuat Sintia puas seperti itu” sambil dia mengkecup lembut keningku. Mata ku berbinar penuh rasa terima kasih. Kami berbaring telentang bersebelahan untuk beberapa saat. kon tolnya masih tegang berdiri. Aku bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi. Kali ini aku membersihkan diriku sendiri. Dia tetap berbaring sambil mengenangkan keindahan yang baru aku alami. Tak berapa lama kemudian aku kembali dan langsung berbaring di sampingnya. Mataku menatap lekat ke kon tolnya.

    “Mas pengin diapain?” tanyaku manja. “Terserah kamu Sin, biasanya ama suamimu gimana dong?” dia coba memancingku. “Biasa ya langsung dimasukin aja Mas. Sintia jarang puas ama dia.” “Oh … terus Sintia penginnya gimana?” “Ya kayak ama Mas tadi, Sintia puas banget. … Sintia pengin cium punya Mas boleh nggak?” “Emang Sintia belum pernah?” “Belum Mas,” agak jengah aku menjawab, “Suamiku nggak pernah mau.” “Ya silahkan kalau Sintia mau.” Tanpa menunggu komando aku segera merangkak mengarahkan kepalaku mendekati selangkangannya. Aku pegang kon tolnya, kuamati dari dekat sambil sedikit melakukan gerakan mengocok.

    Sangat kaku dan canggung, maklum baru pertama melakukannya. “Ayo Sin ,, aku ngak apa2 kok. Kalau Sintia suka, lakuin apa yang Sintia mau.” Dengan penuh keraguan aku mendekatkan mulutnya ke kepala kon tolnya. Pelan2 kubuka bibirku dan memasukkan kepalanya kedalam mulutku. Hanya sampai sebatas leher kemudian kusedot perlahan. Aku tetap melakukan itu untuk beberapa saat tanpa perubahan. Dengan lembut dia memegang tangan kiriku. Dia menggenggam jemariku yang lentik dan ditariknya mendekat ke mulutnya. Dia memegang telunjukku kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya. Dia menggerakkan masuk keluar dengan lambat sambil sesekali dijilat dengan lidahnya saat jari lentikku masih dalam mulutnya. Aku segera paham bahwa dia sedang memberi “bimbingan” bagaimana seharusnya yang kulakukan.

    Tanpa ragu aku mempraktekkan apa yang dia lakukan dengan jariku. kon tolnya kumasukkan kedalam mulutku, kemudian kepala kuangguk2kan sehingga kon tolnya tergesek keluar masuk mulutku yang sensual itu. Sekalipun masih agak canggung tapi dia mulai bisa merasakan “pelayanan” yang kuberikan. Semakin lama aku semakin tenang dan tidak kaku lagi. Kadang kumainkan lidahku di sekeliling kepala kon tolnya dalam mulutku. Sepertinya aku sendiri mulai bisa merasakan sensasi dari apa yang kulakukan dengan mulut dan lidahku. Aku mulai berani bereksperiman. Kadang kukeluarkan kon tolnya dari mulutku, menciumi batangnya kemudian memasukkannya kembali. Sesekali aku hanya menghisap kepalanya sambil mengocok batangnya. “Gimana Sin rasanya?” “Mas… Sintia merasakan rangsangan yang luar biasa, kon tolnya Mas enak .. Sintia suka, besar – panjang lagi.” Dia bangkit berdiri di atas kasur sambil bersandar di dinding kepala ranjang. Aku langsung tahu harus bagaimana.

    Aku duduk bersimpuh dihadapannya dan kembali menghisap kon tolnya. Kepala tetap kugerakkan maju mundur. Dan sekarang aku menemukan cara baru. Aku menjepit batang kon tolnya diantara kedua bibirku yang terkatup. Kemudian aku mengangguk2kan kepalaku. Batang dan kepala kon tolnya aku gesek dengan bibir tebalku yang terkatup. Dia membantu dengan menggerakkan pantatnya maju mundur. “Ohhh Sin …. mulutmu enak sekali … terus Sin.” “Mas suka? Winda sering ya giniin Mas ?” “Iya Sin …tapi aku lebih suka kamu … bibirmu seksi sekali .. ooohhh Sin .. Winda juga suka .. isep bijiku dan jilati semuanya Sin .. ohhh.” Aku nggak mau kalah, segera kulepaskan kon tolnya dari mulutku dan mulai menjilati dan menghisap bijinya sambil mengocok kon tolnya. Dia membelai rambut ku dan mengusap kepalaku. Aku suka sekali dan masih terus menggerayangi seluruh selangkangannya dengan lidahku.

    Kemudian kami berganti posisi. Dia kembali tidur telentang dan aku dimintanya merangkak diatasnya dengan posisi kepala terbalik. Kami di posisi 69. Aku segera mengulum kon tolnya, dia pun mulai menjilati no nokku. Dengan posisi ini no nokkusangat terbuka dihadapannya dan dia lebih leluasa menikmati dengan bibir dan lidahnya. Dia menjilat dan hisap it il ku yang sudah menantang dan jarinya mengorek no nokku. Sesekali dia menciumi bibir no nokku yang begitu merangsang. Akupun tak mau kalah, aku melakukan segala cara yang aku tahu terhadap kon tolnya. Aku mainkan pakai lidah, kukocok sambil kuhisap, kumainkan kepala kon tolnya- mengitari dengan kedua bibirku. Sungguh nikmat sekali. Tak terlalu lama aku mulai merasakan bahwa aku sudah tidak bisa menahan lagi. Pantatku mulai bergoyang limbung kegelian, namun dia menjilati terus it ilku sambil jarinya menusuk2 no nokku. Akhirnya aku sampai juga di puncak nikmatku. Tubuhku menegang, gerakan anggukan kepalaku sambil menghisap kon tolnya semakin menggila. Tubuhku gemetaran tapi aku tetap tak rela melepas kon tolnya dari mulutku. Dia semakin giat mencium it ilku dan mengorek no nokku dengan jarinya.

    Tubuhku tiba2 mematung dan dia merasakan cairan hangat meleleh keluar dari no nokku. Dia langsung menutup no nokku dengan mulutnya dan membiarkan cairan kenikmatanku membasahi lidahnya. Rasanya asin tapi sama sekali tidak amis sehingga dia tak ragu menelan cairan itu sampai tandas. Kemudian perlahan dia mulai lagi menciumi dan menjilati seluruh permukaan no nokku. Otot ku sudah agak mengendur juga. Aku mulai lagi melakukan segala eksperimen dengan mulut dan lidahku ke kon tolnya. Kami mulai lagi dari awal. Perlahan namun pasti, aku mulai mendaki lagi puncak kenikmatan birahiku. Dia menangkupkan kedua tangannya ke bukit pantat ku dan mulai membelai dan meremas lembut. Aku menanggapinya dengan sedotan panjang di kon tolnya. Lidahnya kembali menelusuri segala penjuru selangkangan ku. Beberapa saat kemudian tubuh ku kembali gemetaran. Dia mencium bibir no nokku dan menyorongkan lidahnya sedalam mungkin ke dalam no nokku yang merangsang. Dia juga mulai merasa kalau pertahanannya mulai goyah dan bendungannya akan segera ambrol.

    Aku mempercepat gerakan kepalaku dan diapun menghisap makin kuat no nokku. Dia akhirnya sudah tak kuat menahan amarah pejunya dan …”Croooottsss crooots croots.” Peju hangatnya menyembur didalam mulut ku. Untuk sedetik aku agak kaget tapi aku cepat tanggap. Aku segera mempercepat gerakan kepalaku sambil menelan seluruh pejunya. “Croots .. croots.” Sisa pejunya kembali menyembur, dan kali ini aku menyambutnya dengan hisapan kuat di kon tolnya, seakan ingin menyedot apa yang masih tersisa didalam sana. Dia merasakan nikmat yang luar biasa. Ekspresi kenikmatan ini dia lampiaskan dengan semakin gila menjilati dan menyedot no nokku sehingga aku juga sudah hampir mencapai klimaks. Belaian lidahnya di no nokku membuat puncak itu semakin cepat tercapai. Akhirnya sekali lagi tubuh ku menegang dan cairan hangat kembali meleleh dari no nokku. Lidahnya kembali menerima siraman lendir kenikmatan itu yang segera ditelannya.

    Beberapa saat kemudian, dengan enggan aku bangkit dan berbaring telentang disampingnya. kon tolnya, walaupun masih berdiri, tapi sudah tidak setegak tadi. Aku memeluknya dengan manja dan kami berciuman dengan mesra. “Sin … gimana? .. puas? … sorry tadi aku nggak tahan keluar di mulut kamu.” “Sintia puas sekali Mas .. sampai dua kali gitu lho …. Sintia suka peju Mas … asin2 gimana gitu. Kapan2 boleh minta lagi dong Mas.” Aku mulai berani mengungkapkan apa yang kurasakan. “Boleh aja Sin ,,, asal disisain buat Winda .. hehehe,” Aku mencubit genit lengannya. “Ihhh … Mas … paling bisa deh … emang Mas sering gaya gituan dengan Winda?” “Enggak lah … ini baru pertama dengan kamu Sin.” “Ah Mas bohong ..

    Winda kan sering cerita ke Sintia, katanya Mas pinter ngeseks. Makanya diam2 Sintia pengin main ama Mas.” “Udah kesampian kan keinginanmu Sin.” “Iya sih … tapi Mas jangan marah ya … Sintia sering bayangin kita main bertiga dengan Winda .. Mas mau nggak?” Dia kaget mendengar keinginan ku ini. Jujur saja aku sering berfantasi membayangkan alangkah nikmatnya bercinta dengan dia dan Winda sekaligus. “Mau sih Sin .. tapi kan nggak mungkin … Winda pasti marah besar.” “Iya ya … Winda kan orangnya agak alim.” Kami terus berbincang hal2 demikian sampai kira2 10 menit. Kemudian dengan malas kami ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Di kamar mandi kami saling menyabuni dan saling membersihkan tubuh kami. Dia jadi semakin mengagumi tubuh ku. Tak ada segumpal lemakpun di tubuhku dan semuanya padat berisi.

    Setelah mengeringkan diri kami kembali ke atas ranjang dan berpelukan mesra. Sambil saling berciuman dia mulai menggerayangi tubuh molek ku, tak bosan2nya dia meremas dan mengusap toketku yang sangat segar itu. Perlahan dia mulai menghujani leher dan pundak ku dengan ciuman. Tak sampai disitu saja, mulutnya mulai mengarah ke dadaku. Toketku yang tegak mulai diciumi dan digigit2 lembut. Aku sangat menyukai apa yang dia lakukan. “Ahhhh … iya Mas …. disitu Mas … ahhhhh Sintia terangsang Mas.” Lidahnya menjilati pentilku yang mungil dan keras itu. Aku semakin menggelinjang.

    Tanganku menyusup ke bawah ke selangkangannya. Kupegang kon tolnya yang masih agak lemas. Kumainkan kon tolnya dengan jari2ku yang lentik. Mau tak mau kon tolnya mulai hidup kembali. Aku dengan lembut mengocok kon tolnya. Sambil masih mengulum pentilku, tangan kanannya kembali bergerilya di daerah no nokku. Jarinya dirapatkan dan ditekan ke bukit no nokku sembari digerakkan memutar. Aku juga menimpali dengan menggoyangkan pantatku dengan gerakan memutar yang seirama. “Mas …. aaahhhh Mas …. enak Mas … ahhh terus … iya.” Sambil mendesah aku menarik pantatnya mendekat ke kepalaku. Akhirnya dia terpaksa melepaskan hisapannya di pentilku dan duduk berlutut di sisiku.

    Aku terus menekan pantatnya sampai akhirnya mulutku mencapai kon tolnya yang sudah tegak menantang. Tangan kirinya ditempatkan dibelakang kepalaku untuk menyangga kepalaku yang agak terangkat. kon tolnya kembali kukulum dan kujilati. “Oooh Sin … enak Sin … aku suka Sin …” Diapun menggerakkan pantatnya maju mundur. Aku membuka lebar mulutku dan menjulurkan lidahku sehingga kon tolnya meluncur masuk keluar mulutku tergesek lidahku. Sementara itu tangan kanannya terus menekan dan memutari no nokku. Kadang jarinya diselipkan ke celah no nokku dan mengusap it il ku. “Ahhh Mas … Sintia nggak tahan Mas … ahhhhh .. iya …aaahhhh.”

    Dia segera merubah posisi. Kedua tangan ku diletakkan di belakang lututku dan membuka kedua lututku.Dia mengangkat pahaku sehingga no nokku menganga menghadap ke atas. Aku menahan dengan kedua tangan di belakang lututku. Dia duduk bersimpuh di hadapan no nokku. kon tolnya diarahkannya ke no nokku yang sudah menganga itu. Dia menusukan kepala kon tolnya ke no nokku dan dia tahan disana. Kemudian dengan tangan kanannya digerakkannya kon tolnya memutari mulut no nokku. “Maassss .. ahhhhh … nggak tahan … ayo … ahhhhhh.” Dia sengaja tidak mau terlalu cepat menusukkan kon tolnya ke no nokku. Dia menggesek2an kepala kon tolnya ke it il ku. Aku semakin menggelinjang menahan nikmat. Akhirnya tanggul ku bobol juga. Tak heran, dengan gosokan jari saja aku tadi bisa mencapai orgasme apalagi ini dengan kepala kon tolnya, tentu rangsangannya lebih dahsyat. “Aaaahhhhhhhhhhhhhh..ahhhhhhhhhhhhh Massssssss.” Rintihan itu sekaligus menandai melelehnya cairan bening dari no nokku. Aku kembali mengalami puncak orgasme hanya dengan gosokan di it ilku.

    Kali ini dia memasukkan batang kon tolnya seluruhnya kedalam no nokku. Dia berbaring telungkup diatas tubuh molek ku sambil menumpukan berat badannya di kedua sikunya. Dia mencium lembut mulutku yang masih terbuka sedikit. Aku membalas ciumannya dan mengulum bibirnya. Dia membiarkan kon tolnya terbenam dalam no nokku. Dia berbisik : “Sin … nikmat ya …” “Oh Mas … Sintia sampai nggak tahan … nikmat Mas ..” Perlahan dengan gerakan yang sangat lembut dia mulai memompa batang kon tolnya ke dalam no nokku yang sudah basah kuyup. Dia tahu aku pasti bisa orgasme lagi dan kali ini dia ingin merasakan semburan lumpur panas di batang kon tolnya. “Ayo Sin ….nikmati lagi … jangan ditahan .. aku akan pelan2.”

    “Ahhhh .. iya Mas …. Sintia pengin lagi ..ahhhhh.” Masih dengan sangat pelan dia memompa terus kon tolnya ke no nokku yang ternyata masih sempit untuk ukuran wanita yang sudah menikah 2 tahun. Toketku yang menyembul tegak menggesek2 dadanya ketika dia turun naik. Sungguh sensasi yang luar biasa. Sengaja dia menggesekkan dadanya ke toketku. “Aaaahhhhh … ahhhhhhh … iya … ahhhhh .. Sintia terangsang lagi Mas …iya …. .” Kali ini dia memompa sedikit lebih kuat dan cepat. Aku menanggapinya dengan memutar pantatku sehingga kon tolnya rasanya seperti di peras2 dalam no nokku.

    Gerakkan ku semakin liar, tanganku sudah tidak lagi menahan lututku tapi memegang pantatnya dan menekannya dengan keras ke tubuhku. “Aaaaahhhhhh …. Mas ….. aaaahhhhhhh” Dia semakin kencang dan dalam memompa pantatnya. Mata ku sudah terpejam rapat, kepalaku menggeleng2 liar ke kiri ke kanan seperti yang kulakukan di sofa tadi. Gerakanku semakin ganas dan “Aaaaaaaaa.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ………” Aku melenguh panjang sambil menegangkan seluruh otot di tubuhku. Dia menekan dalam2 kon tolnya ke no nokku. Jelas dia merasakan aliran hangat di sekujur batang kon tolnya. Tubuh ku masih terbujur kaku. Dia pun menghentikan seluruh gerakannya sambil terus menekan no nokku dengan kon tolnya. Beberapa saat sepertinya waktu terhenti. Tidak ada suara, tidak ada gerakan dari kami berdua. Dia memberi kesempatan kepada ku untuk menikmati klimaks yang barusan aku dapat.

    Akhirnya badan ku mulai mengendur. Tanganku membelai lembut kapalanya. Bibirku mencari bibirnya untuk dihadiahi ciuman yang sangat lembut dan panjang. “Mas …. Sintia sungguh nikmat …. Mas jago deh … Mas belum keluar ya?” “Jangan pikirkan aku Sin …. yang penting Sintia bisa menikmati kepuasan.” Kemudian dengan lambat dia mulai memompa lagi. no nokku menjadi sangat licin. Selama beberapa saat dia terus memompa lambat2. “Aaaahhhhhh … iya .. iya …. Mas …. Sintia mau lagi .. iya … ahhhh”. Aku kembali memutar pantatku mengiringi irama pompaannya. Aku mulai mendesah2 penuh kenikmatan. Dia mencabut kon tolnya dari no nokku. Dia lalu berbaring telentang di sebelahku. “Kamu diatas Sin.” Aku segera berjongkok diatas selangkangannya. Dia mengarahkan kepala kon tolnya ke no nokku. Aku kemudian duduk diatas tubuhnya dan bertumpu pada kedua lututku. Pantatku mulai bergerak maju mundur. “Ayo Sin … kamu sekarang yang atur .. ohhh iya nikmat Sin.” Aku semakin bersemangat memajumundurkan pantatku.

    Kedua toketku berguncang indah dihadapannya. Secara reflek kedua tangannya meremas toketku. Tangan kuletakkan dibelakang pantatku sehingga tubuhku agak meliuk kebelakang membuat dadaku semakin membusung. “Ohhh Sin … toketmu sexy sekali … terus Sin … ohhhh … lebih keras Sin.” “Aaaaahhhh Mas … Sintia sudah mau sampai lagi … ahhhhh ahhhhhh Mas” “Ayo Sin …. terus Sin … cepat …. ohhhhh iya .. iya Sin … no nokmu enak sekali.” “Mas .. ahhhh … Sintia nggak tahan … puasi Sintia lagi mas .. ahhhh.” Gerakan pantat ku semakin cepat dan semakin cepat. Dia merasa kon tolnya tergesek2 dinding no nokku yang sempit dan licin itu. Dengan sekuat tenaga dia mencoba menahan agar dia tidak ngecret tapi pertahanannya semakin rapuh. “Sin … oooohhhh Sin …. aku nggak tahan … ohhh Sin …. enak ..enak.” “Ahhhh … ayo .. Mas …..

    Sintia juga udah nggak tahan … sekarang mas ..ahhh sekarang.” Tepat pada detik itu bendungannya ambrol tak mampu menahan terjangan pejunya yang menyemprot kuat. “Oooooooohhhhhhh Sin ….. crooots crooots croots” “Aaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhh Mas …. ahhhhhhhhhhh ..” Kami mencapai puncak kenikmatan bersama. kon tolnya terasa hangat dino nokku. Aku masih duduk diatasnya tapi sudah kaku tak bergerak. no nok kuhunjamkan dalam melahap seluruh batang kon tolnya. “Oooohhh Sin …. nikmat sekali .. makasih Sin .. kamu pinter membuat aku puas.” Dia menggapai tubuh ku dan ditarik menelungkup diatas tubuhnya. Toketku yang masih keras menghimpit dadanya. Dia menciumi seluruh wajahku yang ditetesi keringat. “Mas … ahhhhh … Sintia sungguh puas Mas … ” Kemudian kami berbaring sambil berpelukan. Badan kami mulai terasa penat tapi bathin kami sangat puas.

    Hari sudah beranjak malam. “Mas Sintia laper”. “Ya udah, kita mandi dulu, terus baru cari makan malem”. Dikamar mandi, kita saling menyabuni. kon tolnya ngaceng lagi, kukocok2 kon tolnya pelan2. “Mas kon tolnya besar banget sih”. Aku mulai berani bicara vulgar kepadanya, sudah tidak sungkan lagi. Selesai mandi, aku memakai kaos oblong merah dengan celana gombrang khaki.

    Kemudian aku pergi dengannya ke warung didepan komplex untuk cari makan malam. Selesai makan malam, kita kembali kerumah lagi. Aku memutar film biru yang baru dipinjam suamiku. Suamiku memang hobi nonton film begituan. Dengan 2 bantal besar diatas karpet tebal kami berdua duduk berdampingan sambil nonton film. Permainan panas di film itu membuat aku mulai bergerak menempel kebadannya dan kemudian rebah diatas pahanya. Dia mengulum bibirku dengan lembut sambil tangannya mulai bergerak dengan sentuhan halus ke toketku yang tanpa bra itu. Aku menggelinjang saat dia mulai agresif memainkan pentilku.

    “Ayo mas..gesek lagi ya..!” pintaku bernafsu. Aku mencium dan menjilati jari-jarinya. Kemudian dia melepaskan tangannya dari ciumanku dan kembali meremas toketku dari balik kaosku. Dipilinnya pentilku secara bergantian. Aku makin menggeliat karena napsuku sudah memuncak. Tangannya kutarik menjauh dari toketku. Kubawa ke arah perutku. Segera dia mengilik2 puserku sampai aku menggeliat kegelian, “Mas geli”. Tangannya segera menyusup ke bawah dan menemukan karet celana gombrongku. Tangannya berusaha merayap terus ke bawah menyelip kedalam cdku sampai menyentuh jembutku. Jangkauannya kini maksimal, padahal target belum tercapai.

    Aku menaikkan badanku sedikit dan kini jari-jarinya bisa mencapai belahan no nokku. no nokku sudah basah, sehingga jari tengahnya dengan mudah menyusup ke dalam dan menemukan it ilku yang sudah mengeras. Dia lalu memainkan jari tengahnya. Pinggulku mengikuti irama sentuhan jari tengahnya. Aku menggelinjang. “Mas, lepasin pakean Sintia, mas, semuanya”, pintaku. Segera dia mengangkat kaosku keatas, aku mengangkat tanganku keatas untuk mempermudah dia membuka kaosku. Kemudian dia menarik celana gombrangku bersama cdku, aku mengangkat pantatku untuk mempermudah dia melepasnya. Setelah aku berbugil ria, segera diapun melepas semua yang menempel dibadannya.

    Kon tol besarnya sudah tegak dengan kerasnya. Dia berbaring dengan 2 bantal susun dipunggungnya. Aku menunduk mengulum kepala kon tolnya. Hanya sebentar karena dia menyuruhku menduduki kon tolnya dengan posisi membelakangi dia. Aku mulai bergerak pelan memaju-mundur pantatku untuk menggesekkan no nokku ke kon tolnya. Tangannya dari belakang mulai beraksi memijit-mijit toketku.

    Aku menjadi sangat liar, menggeliat sambil tak henti-hentinya mendesah kenikmatan. Gerakan dan sentakanku makin cepat dan keras sampai suatu saat kuundurkan pantatku agak kebelakang dan kon tolnya lepas dari jepitan bibir no nokku. kon tolnya yang agak terangkat sudah berhadapan dengan bibir no nokku yang basah itu dan….bleeessss..kepala dan separuh kon tolnya yang tegang keras itu amblas kedalam no nokku. “Maas”, seruku. “Kenapa Sin, sakit”, tanyanya.

    Aku hanya menggelengkan kepala, bukannya sakit tapi nikmat banget. Sesek rasanya no nokku kemasukan kon tolnya yang besar banget itu. no nokku berdenyut mencengkeram kon tolnya, giliran dia yang mendesis, “Sin, nikmat banget no nokmu, bisa ngemut kon tolku”. Dia membalikkan badanku dan sehingga aku terlentang diatas karpet. Dia menundukkan mukanya dan mengulum bibirku sambil menggeser badannya keatas.

    Dengan pelan ditusukkannya kon tolnya keno nokku. Diteruskannya dorongannya dan kepala kon tolnya mulai memaksa menerobos masuk keliang no nokku. “Ouuhh..” kembali aku melenguh. Dikocoknya kon tolnya pelan sehingga kian dalam memasuki no nokku. Pelan tapi pasti dan akhirnya kurasakan seluruh no nokku penuh terisi kon tolnya. no nokku yang sudah basah itu masih terasa sempit buatnya, “Sin, sudah basah gini masih sempit aja no nokmu, nikmat banget deh, mana terasa banget empotannya. Terus diempot ya Sin”.

    Dihunjamkannya lagi kon tolnya, walau terasa sangat sesak tapi nikmat, “Ooohhh…” aku mulai menggeliat, kaki kuangkat, melingkar kepahanya sementara kepalaku terangkat, mendongak kebelakang dengan mataku membelalak. Tangannya bereaksi cepat, toketku diremas pelan sembari pentilnya dipijit, membuat aku makin menggila, berdesah panjang kenikmatan, “uhhh, peluk Sintia mas”. Dirapatkannya badannya kebadanku dan aku merangkul ketat punggungnya. Goyangan pantatnya turun naik makin cepat sehingga bersuara “plook..ploook” karena begitu banyak cairan yang mengalir dari no nokku.

    Dia kemudian mengganti posisi. Aku disuruh nungging pada sandaran sofa dengan posisi pantat sedikit terangkat, kaki mengangkang. Digesekkannya kepala kon tolnya ke bibir no noknya beberapa saat, baru dihunjamkannya pelan. Doggy Style ! “Maas”, erangku ketika kepala kon tolnya mulai menekan dan menerobos masuk ke liang no nokku. Baru setengah kon tolnya masuk, “Aaauuhhh….” mataku terbelalak saking nikmatnya.

    Kemudian dia mulai mengocok kon tolnya keluar masuk no nokku. Aku kembali mengelinjang, menahan enjotan pantatnya. Terasa kon tolnya makin keras dan kepalanya makin membesar karena gesekan di dinding no nokku. “Ooohhh..oooohhhh” gumamku, karena dia mempercepat enjotannya. Tiba-tiba dia menahan gerakan pantatnya, ditariknya keluar sehingga hanya sebagian kon tolnya yang masih terbenam lalu disentakkannya cepat dengan gerakan pendek, kemudian ditekannya rapat kepantatku hingga semua kon tolnya tertanam dalam no nokku, lalu dibuatnya gerakan memutar.

    Otomatis kepala kon tolnya berputar bak bor mengesek ketat dinding no nokku. “Uuaahhh….terus mas…enaaakkk!” desahku. Tidak puas hanya menikmati putaran “bor” nya, aku ikut mengenjot keras pantatku ke belakang dan… “uuhhh..uuuhhh” kami berdua sama-sama mengerang nikmat. Selang lebih dari 20 menit kami berpacu dengan posisi demikian, aku makin keblingsatan dengan erangan-erangan tak keruan. Dia tahu kalau aku sudah akan nyampe.

    Aku ditelantangkan diatas sofa dengan kaki kiri menjuntai lantai dan kaki kanan bergantung pada sandaran sofa. Paha ku terbuka lebar dan bibir no nok ku sedikit membuka setelah disodok kon tolnya sejak tadi. Kini dia mulai membungkuk diatas badanku dan dengan tangan kiri menopang badannya, tangan kanannya menuntun kon tolnya kearah bibir no nokku.

    “Ayo..masukin mas..!” pintaku. Kepala kon tolnya mulai menghunjam. “Aaahhhh..!” erangku saat seluruh kon tolnya disodok masuk dan mulai dikocok turun naik langsung dengan frekuensi tinggi dan cepat. “Ah..ah..ah..ah.” aku tiada hentinya melenguh, badanku menggeliat dengan kepala sebentar naik sebentar turun menahan geli dan nikmat yang amat sangat.

    Dia terus mengocok dengan kecepatan tinggi dan menggila. Kenikmatanku sudah memuncak. “Auuuh..m..m..” tanganku melingkar ketat dipunggungnya dengan paha dan kakiku ikut membelitnya. “Tahan dikit Sin..!” bisiknya dikupingku sambil mempercepat sodokannya. “Aaaahhhhhhh..!” aku menjerit panjang, kukuku serasa menembus kulit punggungnya, mengiringi puncak kenikmatanku. Berbarengan dengan lenguhan panjang, dia menyodok keras kon tolnya ke no nokku diimbangi dengan goyangan kencang pantatku yang berusaha mengapung keatas, .

    Otot-otot bibir no nokku serasa berdenyut-denyut seperti meremas-remas kon tolnya. Crreeeettt…pejunya ngecret didalem no nokku, hangat, membuat aku merem melek sejenak. Kami berdua sama-sama nyampe. “Oh Sin, puas sekali ngen tot denganmu..!” desahnya. Kami masih berpelukan sebentar dengan kon tolnya masih terbenam di no nokku, berciuman

  • Stocking garbed Euro babe Tina Kay baring big pornstar tits and ass

    Stocking garbed Euro babe Tina Kay baring big pornstar tits and ass


    1636 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Foto Bugil Hot Terbaru Sakura Kokomi

    Foto Bugil Hot Terbaru Sakura Kokomi


    2164 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Kisah Cintaku Dengan Tante Siska Melampui batas

    Kisah Cintaku Dengan Tante Siska Melampui batas


    1750 views

    Duniabola99.org – Saya pria umur 24 tahun , yang baru saja menyelesaikan studi 1 tahun lalu. Nah kisah ini terjadi di tahun 2008 pasca saya lulus kuliah. Saya kuliah di Bandung di salah satu universitas akademi komputer , seperti kebanyakan mahasiswa lain setelah lulus saya diberi banyak link untuk bekerja baik dari kampus maupun relasi. Saya memutuskan untuk menerima pekerjaan dari relasi yaitu Sepupu Ibu saya yang bernama Tante Kartika.

    Meskipun relasi , ternyata saya tetap harus menjalankan proses2 interview dan proses lainnya. Bocoran dari ibu sih , Tante Kartika sepupunya itu terkenal sebagai wanita yang tegas dan mandiri. Akhirnya datang juga hari interview itu, awal pertemuan saya dengan Tante Kartika yang akhirnya saya sebut dengan Tante Ikha. Saya berjalan masuk ke ruangan Tante Ikha dengan dag dig dug, karena saya belum punya pengalaman kerja sama sekali. Tapi dalam hati saya berharap diberi keringanan karena saya kan keponakannya secara tidak langsung. Tapi ternyata dugaan saya salah, di depan saya berdiri bukan sosok tante yang ramah lemah lembut, Kesan pertama yang saya dapatkan justru sosok wanita tegas cenderung galak.

    “Halo, silahkan duduk.” Tante Ikha menyalamiku tanpa menyinggung sedikitpun atau setidaknya beramah tamah selayaknya saudara. Setelah basa basi sebentar Tante Ikha langsung masuk ke dalam interview. “Ceritakan kepada saya tentang diri kamu, apa yang bisa kamu janjikan untuk perusahaan ini.” Saya bener2 speechless saat itu mungkin juga karena kurang PeDe dan kurang pengalaman. Intinya interview awal itu gagal total deh (menurut saya). Singkat cerita saya mengikuti test lain (bukan dengan tante Ikha) dan menurut saya dalam test itu saya cukup berhasil.

    Ketika saya sedang menunggu di sofa sambil melihat lihat majalah, Tante Ikha datang menghampiri saya dan menyalami saya. “Kamu anaknya Tiur kan? halo saya Kartika.” Ternyata Tante Ikha adalah sosok yang ramah, yang setelah lama saya ketahui alasannya adalah beliau tidak mau mencampuri urusan pribadi dan urusan kantor. Saya masih ingat sekali Baju yang tante ikha pakai waktu itu. Kemeja abu-abu dengan garis merah marun dan Rok Hitam. Saya sempat tertegun juga dan agak tidak percaya Kalau tante Ikha umurnya sudah lewat kepala tiga(saat itu beliau 33tahun).

    Singkat Cerita saya diterima di perusahaan tante Ikha, tapi bukan dengan status pegawai kontrak. Itupun dengan status paling bawah dan mengerjakan tugas2 yang sepele seperti Fotokopi, memindahkan File,bahkan membuat kopi. Selama dua bulan pertama saya bekerja saya sempat down, pekerjaan yang saya bayangkan selama ini bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Apa bedanya yang saya kerjakan sekarang dengan jadi office boy. Di awal2 saya bekerja uang gaji saya justru saya pakai untuk membeli rokok dan mentraktir teman sepulang kerja.

    Hari terburuk di awal saya bekerja tanggal 18 Oktober 2008( ya saya ingat betul hari itu haha). Paginya saya ditagih oleh Bapak Kost untuk melunasi uang kost yang sudah saya habiskan mentraktir teman2. Siangnya saya dimarahi oleh atasan karena saya lupa membawa file yang beliau minta, Sorenya yang paling sial sewaktu saya membawa File2 berkas dokumen dari gedung satu ke gedung yang lain (kantor saya memiliki 2 gedung yang terpisah), saya menjatuhkan berkas2 itu dan otomatis berkas2 itu tidak bisa dipakai lagi karena jatuh di tanah yang becek.

    Saya kembali ke gedung awal sambil kebasahan karena gerimis sambil membawa berkas2 yang belepotan lumpur. Di benak saya sudah terpikir untuk berhenti kerja, memang lebay nih tapi saat itu saya benar2 merasa hidup saya tidak berarti. Waktu saya mau masuk ke ruangan saya dan membereskan barang2 saya , Tante Ikha masuk dan bertanya saya mau apa. Setelah sedikit mendengarkan penjelasan saya., dia hanya menatap saya dan dengan punggung tangannya dia menepuk tepat di jantung saya .

    ” Kalau kamu laki-laki , jangan lari dari masalah”. Setelah berkata begitu beliau pergi meninggalkan ruangan saya.Entah karena tertantang oleh omongannya atau juga mungkin pesona magic dari Tante Ikha , saya justru ingin menunjukan pada Tante Ikha kalau saya ini laki-laki. Singkat cerita saya minta maaf pada Tante Ikha karena saya sudah jadi pegawai yang cengeng , Tante Ikha tersenyum dan penyelesaian akhirnya justru saya diminta untuk tinggal dengan Tante Ikha. (akibat tunggakan kost saya menumpuk). Inilah awal saya jatuh cinta sama Tante saya sendiri. Sosok Wanita yang selalu saya kagumi dan sayangi.

    Awal2 kehidupan saya bersama tante Ikha berjalan normal layaknya Keponakan dan Tantenya. Hanya saja tante Ikha juga bagai mentor buat saya, seusai Kerja biasanya kami Sering berdiskusi di ruang makan atau sambil menonton televisi. Di sini lah awal kedekatan saya dengan tante Ikha. Dari obrolan seputar program dan proyek kerja, hingga curhat yang lebih pribadi. Tante Ikha memuji saya , karena dari 4 divisi saya terpilih sebagai pegawai terbaru terbaik mewakili divisi tante Ikha. Hubungan saya dan tante Ikha semakin dekat. Saya kagum padanya , Dia juga bangga pada saya.

    Hari itu bulan Desember tanggal 5 , di hari inilah hubungan saya dan tante Ikha yang lebih mendalam bermulai. Dimulai dari Tante Ikha yang dimarahi oleh atasan kami di Pagi hari, terlebih lagi beliau memarahi tante Ikha di hadapan bawahan2 tante Ikha. Saya tahu sebenarnya penyebab kinerja tante Ikha yang menurun selama seminggu belakangan ini diakibatkan adiknya bermasalah di kuliahnya.

    (kasus kriminil ringan sehingga Tante Ikha dipanggil oleh Kampus selaku Walinya). Mungkin karena stress yang menumpuk ditambah dimarahi bos, usai jam kerja tante Ikha langsung saja menuju mobilnya sampai2 dia lupa kalau saya yang memegang kunci mobilnya.Karena melihat dia yang mukanya kusut (matanya juga sudah berkaca kaca hehe) , saya berinisiatif mengajak dia jalan2. Tante Ikha pasrah saja dan selama perjalanan dia lebih banyak diam dan menjawab seadanya pertanyaan dari saya ( mungkin dia juga menahan tangis).

    Bagi yang tahu atau pernah ke Bandung pasti tahu daerah Dago , daerah ujung atas kota Bandung yang lumayan banyak restoran dan tempat2 yang cukup nyaman untuk berduaan. Sesudah makan saya mengajak tante Ikha ke semacam bukit/lapangan kosong yang oleh orang2 sekitar dinamakan Starlight. Biasanya orang kesana melihat2 Kota bandung , lampu2 dan juga melihat bintang. Karena lapangannya luas banyak mobil yang parkir disana, tapi banyak juga yang mesum karena tempatnya cukup gelap hehehe.

    Setelah dipancing untuk curhat akhirnya dia menangis dan keluarlah semua emosi yang tersimpan. Sewaktu melihat tangannya saya melihat tangan mungil dibandingkan dengan tangan saya yang besar, baru saya menyadari tante Ikha juga wanita yang butuh perlindungan yang juga bisa menangis (biasanya sangat tegar). Saya sampaikan padanya kejadian dimana dia menasihati saya ( awal2 saya bekerja) dan saya beritahukan kalau saya berubah karena kata2 nya itu, dia sumber semangat saya. Saya pun bilang kalau adiknya pasti bisa berubah. Saya memegang tangannya dan menyentuhkan ujung2 jari kami.

    Dia menatap saya , lain dari biasanya bukan tatapan pada keponakan tapi lebih sebagai kekasih. Dia bertanya apa boleh dia bersender pada bahu saya. Kami pun melewati 1 jam berikutnya sambil berpegangan tangan dengan posisi tante Ikha bersender seperti orang berpacaran. Sewaktu dia mendekap tangan saya di dadanya, jujur saya sempat terangsang sih hahaha namanya juga laki2 , tapi karena momentnya kurang pas jadi saya kesampingkan pikiran2 mesum. ( padahal di sebelah ujung ada beberapa pasangan yang sedang mesum di atas motor)

    Mulai dari saat itu hubungan saya dan tante Ikha menjadi sangat dekat, kegiatan yang paling saya sukai ialah sewaktu kami memasak makan malam. Sering sekali tubuh kami bersentuhan ataupun saya mendekap tubuhnya dari belakang. Saya sering curi2 kesempatan untuk memperlakukan dia sebagai kekasih saya. Serba salah juga karena status kami tidak resmi.Belakangan saya tahu kalau dia juga sering curi2 kesempatan menggoda saya secara tersirat.

    Dia sering sengaja membuat sop kaldu atau menu lain lalu mencelupkan jarinya dan menyuruh saya mencicipi dari jarinya, di kesempatan lain tante Ikha sengaja makan sampai berceceran di bibirnya dan meminta saya membersihkannya. Mungkin sepele tapi sangat merangsang buat saya. Seringkali saya membayangkan tubuhnya telanjang saat dia memakai Pakaian memasak. Oh iya Tante Ikha selalu memasak dengan pakaian khususnya yang dia bawa dari Belanda. Mungkin juga ini fetish tapi sewaktu dia memakai pakaian itu gairah sex saya selalu memuncak. Kami sama2 sadar bahwa tindakan ini salah, tapi sama2 tidak ada yang mau membahas masalah ini. Kami sama2 menikmati jadi TTM an

    Hubungan kami semakin dalam sampai akhirnya kami berhubungan ke arah seksual diawali dari kejadian Pompa air kami yang rusak. Karena hari itu sedang libur(hari sabtu) saya berinisiatif membetulkan pompa yang rusak itu.Sewaktu sedang sibuk membetulkan pompa , tante Ikha memanggil saya dari belakang menyuruh saya istirahat dulu dan dia membawakan saya minuman.

    Karena posisinya yang membungkuk saya secara tidak sengaja melihat belahan payudaranya., apalagi kaus yang dipakainya cukup tipis membuat lekukan payudaranya semakin terlihat. Otomatis “adik” saya yang di bawah langsung meraung-raung.Tapi saya menahan diri. Merasa saya menatapnya terus muka tante Ikha memerah. ” Ngeliatin apaan sih daritadi?”
    saya cuma tersenyum dan balik badan membetulkan pompa lagi.

    (sebenarnya waktu itu saya takut juga ketahuan kalau saya sedang ON hehe). Tapi ternyata sambungan pipa yang saya kerjakan kurang kuat sehingga airnya justru menghambur keluar. Saya yang secara reflek menghindar, tapi justru air itu malah mengenai tante Ikha. Bajunya yang putih langsung basah kuyup serta kotor. ( karena sambungan pompanya lepas, sehingga airnya bercampur dengan bubuk besi ) . ” Aduh baju tante jadi kotor nih ..” Saat itu saya benar2 horny melihat sosok tante Ikha yang basah kuyup dan tangannya saat itu sedang menggosok bajunya ( tepatnya payudaranya) yang kotor kena bubuk besi. Entah kemasukan apa saya langsung berdiri dan memeluk tante Ikha . “adik” saya yang sudah kenceng sedari tadi langsung menempel pada tubuhnya yang basah. Saya mencoba berbisik pada tante Ikha.

    Mungkin karena gugup dan grogi suara saya serak sekali nyaris tak terdengar. “Aku cium tante boleh ? ” Entah tante Ikha mendengar atau tidak pertanyaan tadi dia hanya tersenyum dan mendekatkan dahinya ke arah mukaku. Saya pun mendekatkan kepala saya dan mencoba mencium bibirnya. Waktu itu saya grogi sekali., badan saya bergetar kencang dan saya mengigil, tante Ikha tetap tersenyum dan memegang bibir saya dengan dua jarinya , kemudian mendekatkan bibirnya dan kami pun berciuman.

    Seumur hidup saya ini moment seksual yang paling berkesan menurut saya. Sementara pompa bocor itu terus menyemprotkan air ( yang sebenarnya kotor hehe) kami berciuman mesra. Saya yang tidak berpengalaman sebenarnya agak susah untuk bernafas, karena kendali dipegang tante Ikha saya hanya menuruti gerakan bibirnya saja. Di saat lidah tante Ikha mulai menyapu bibir saya, saya kaget seakan ada aliran listrik di seluruh tubuh saya, lidah kami bersentuhan dan saling berpagutan. Kami semakin bernafsu dalam berciuman dan saya bisa rasakan air liur saya dan air liurnya bercampur.

    (ditambah air dan bubuk besi haha). Secara naluri saya memegang pinggang tante Ikha dan tangan kiri saya mulai meremas Payudaranya secara lembut. Kira2 lima menit ( mungkin) kami bercumbu, dan tante Ikha memegang tangan saya yang sedang meremas payudaranya. Dia menurunkan tangan saya dan menatap saya. Tatapannya seakan dia ingin bilang kalau dia mau tapi tidak boleh. Saya pun menurutinya dan menutup pompa yang tadi bocor.Tapi itu tidak bertahan lama, sewaktu saya berjalan di belakang tante Ikha , nafsu saya kembali memuncak. Saya memeluk tubuhnya dari belakang dan Meremas kembali payudaranya sambil menciumi lehernya. Sesaat ada gerakan meronta tetapi lebih cenderung pasrah dari tante Ikha. Semakin lama dia justru memegang tangan saya agar keduanya meremas payudaranya.

    Karena capek berdiri saya menuntuk tante Ikha untuk berjalan dan bertumpu dengan tangan pada kulkas yang ada di dekat situ. Penis saya yang sudah berdiri tegak saya selipkan pada belahan pantat tante Ikha. Saya mulai menggerakan tubuh saya dan saya merasakan Penis saya hangat sekali ditambah bergesekan dengan pantat tante Ikha. Tangan tante Ikha yang sedang menempel pada pintu kulkas secara asal mengambil salah satu gantungan magnet dan menaruhnya pada tangan saya. tante Ikha menuntun tangan saya masuk ke dalam kausnya dan menyentuhkan ujung magnet yang dingin ke seluruh tubuhnya.

    Tiba2 muncul ide iseng , saya pun memasukan magnet dingin tersebut ke dalam Bra tante Ikha, dia tersentak sebentar dan tertawa. Kami terus dalam posisi seperti itu untuk beberapa lama. Kejadian tadi terulang kembali. Tante Ikha membalikan tubuhnya dan menatapku seakan berkata ” Kita ini tante dan keponakan”. Saya tau dari mimik wajahnya dia sudah sangat terangsang., tapi sekali lagi saya mengalah dan pergi ke kamar untuk berganti baju. Mungkin karena kesal hasrat saya tidak tersampaikan saya Masturbasi sampai saya sendiri ketiduran.

    Sore harinya, tante Ikha datang ke kamar saya dan membangunkan saya. Di sini lah kami berjanji kalau kejadian tadi adalah yang pertama dan terakhir kalinya. Tapi apa daya , posisi saya yang tanpa celana dalam ( bekas kegiatan tadi siang haha) justru membuat momen janji ini jadi bullshit belaka. Ujung-ujungnya justru tante Ikha sendiri yang memegang penis saya dari luar selimut kemudian dia mulai mengocoknya.

    Saya yang langsung terangsang memegang pipinya dengan kedua tangan saya dan mulai mengelus seluruh mukanya sambil jari jempol kanan saya saya masukan ke mulut tante Ikha. Suara Bibir tante Ikha menghisap jari saya sangat membangkitkan gairah saya. saya pun memeluk tubuhnya dan mendekapnya masuk sehingga posisi kami sama2 terbaring penuh di tempat tidur. Mungkin akibat janji palsu yang barusan kami buat , saya hanya berani menggesekan penis saya di paha tante Ikha, tetapi tangan saya sudah bergerilya melucuti pakaian atas tante Ikha.

    Inilah pengalaman pertama saya melihat Payudara wanita lain bulat2 selain ibu saya.( selain payudara artis2 bokep tentunya hehehe.) Tante Ikha menyodorkan putingnya yang sudah mengeras ( saya sedikit heran juga melihat puting susu yang bisa mengeras sampai seperti itu) dan saya secara naluriah menjilati dan menyedot puting tante Ikha bagaikan bayi yang sedang menyusu.

    Untungnya kali ini hasrat saya bisa tersampaikan. sperma saya berhamburan membasahi perut tante Ikha. Dengan iseng saya menyapunya masuk ke dalam lubang pusarnya dan tertawa tawa. Tante Ikha ber pura pura cemberut dan memukul dengan halus dada saya. Saya sudah mengganggap tante Ikha sebagai kekasih saya secara penuh, begitu pun tante Ikha terhadap saya. Malam itu kami tidur berpelukan dengan tante Ikha masih mengenakan CD, Kami menyalurkan nafsu kami dengan batasan “Tante dan keponakan”

    tidak terhitung berapa kali kami berjanji untuk mengakhiri perbuatan ini , tapi selalu saja gagal. Saat ini saya masih tinggal bersama tante Ikha. Perbuatan kami sudah diketahui oleh Kedua orang tua saya juga keluarga yang lain. Bulan2 awal di tahun 2009 kami lalui dengan berat akibat larangan dan tekanan dari pihak keluarga.

    Tapi sejak akhir Juni kemarin saya sudah berkeputusan untuk menikahi tante Ikha dan bertanggung jawab sepenuhnya. Kalaupun kami tidak bisa menikah di Indonesia, kami akan mencari cara untuk menikah di Luar. Mungkin konyol tapi kami sering jalan2 dan melihat kereta bayi dan perlengkapan bayi dan berharap kami bisa membina keluarga yang bahagia.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

  • Memuaskan Mbok Dan Mbah Ku

    Memuaskan Mbok Dan Mbah Ku


    1781 views

    Saya ingin menceritakan kehidupan di masa lalu saya ketika baru tumbuh menjadi anak laki-laki. Saya hanya mampu mengingat kehidupan saya secara lebih lengkap sejak saya berumur 15 tahun.
    Dalam usia itu saya baru kelas 2 SMP di sebuah desa yang berada di pelosok, jauh dari keramaian dan kehidupan modern. Rumah saya hanya terbuat dari dinding anyaman bambu, lantai tanah dan letaknya terpencil di luar kampung.

    Kami keluarga miskin, mungkin jika menurut ukuran pemerintah adalah keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Aku tinggal bersama emakku yang aku panggil simbok dan nenekku yang aku panggil mbah. Kami memang hanya bertiga. Mbok cerai dari Bapak sejak aku lulus SD. Aku tidak tahu apa penyebabnya, tetapi yang kurasa, Bapak pergi meninggalkan rumah dan sampai sekarang tidak tahu keadaannya. Mbah menjanda sudah sekitar 5 tahun karena kakek meninggal.

    Aku ingat Mbah kakung (kakek) meninggal waktu aku masih SD. Jadi hanya aku lah laki-laki dirumah itu, yang harus mengerjakan semua pekerjaan laki-laki. Sementara mbok mencari nafkah dengan memburuh tani bersama mbah. Keduanya masih energik.

    Ketika umurku 15 tahun mbok masih umur 29 tahun dan mbah 42 tahun. Umur segitu kalau di kota besar masih tergolong belum tua, tapi di kampung sudah termasuk uzur. Namun kedua mereka dikaruniai badan yang langsing dan menurut istilah Jawa, singset. Mbokku mewarisi ibunya berbadan langsing. Meski kedua mereka sudah memasuki usia tua menurut ukuran kampung, tetapi tubuh bereka tidak bergelambir lemak, alias singset.

    Wajah mereka biasa-biasa saja tidak terlalu cantik, tetapi juga tidak jelek. Biasa saja lah orang kampung, Cuma wajahnya bersih dari noda bekas jerawat. Sepengetahuanku mereka tidak terlalu repot menjaga tubuh dan wajah, karena makan hanya seadanya dan mandi juga biasa tidak pernah dilulur dan sebagainya

    Baik mak maupun mbah, tumit kakinya kecil dan betisnya langsing. Ini menjadi perhatianku setelah aku dewasa dan mengenal ciri-ciri wanita yang pandai memuaskan suami.
    Agak melenceng sedikit. Kebiasaan di desa kami adalah setiap rumah mempunyai kamar mandi yang disebut sumur berada di luar rumah dan umumnya agak jauh di belakang rumah. Tidak jauh dari sumur terdapat tempat buang hajat besar. Sumur dan wc nayris tidak berdinding penghalang. Yang ada hanya bangunan lubang sumur yang bibirnya ditinggikan sekitar 1 meter, lalu tonggak-tonggak kayu untuk menggantung baju dan handuk.

    Di sekitar sumur dan wc ditumbuhi oleh tanaman rumpun sereh dan tanaman semak yang rimbun sehingga agak terlindung. Aku sebagai laki-laki selalu bertugas menimba dan mengisi air ke ember-ember untuk mandi, cuci piring dan cuci baju. Ritual mandi biasanya dilakukan pada pagi hari ketika mata hari mulai agak terang sekitar pukul 5 pagi.

    Sudah sejak kecil aku terbiasa mandi bersama orang tuaku. Tidak ada rasa malu, sehingga kalau kami mandi tidak memakai basahan, atau sarung. Kami mandi telanjang bulat. Mungkin bedanya kalau orang kota mandinya berdiri di bawah shower atau bergayung ria atau tiduran di bath tub. Kalau kami orang desa mandi biasanya jongkok. Hanya beberapa saat saja berdiri untuk mebilas semua tubuh setelah bersabun.

    Di usiaku 15 aku baru mulai tertarik dengan bentuk badan lawan jenis. Yang bisa aku lihat hanya simbok dan mbah saja. Mbok badannya langsing dan kulitnya kencang, payudaranya tidak besar, kakinya juga langsing. Di usianya yang hampir memasuki kawasan 30, teteknya masih kencang membusung. Mungkin karena ukurannya tidak besar jadi buah dadanya tidak mengelendot turun. Jembutnya cukup lebat, rambutnya sebahu yang selalu diikat dan digelung.

    Simbah badannya tidak jauh dari mbok, dan tingginya juga sama sekitar 155 cm, Cuma teteknya sedikit agak turun, tapi masih kelihatan indah. Jembutnya juga tebal. Badannya meski kelihatan lembut, tetapi perkasa karena mungkin pengaruh warna kulit yang tergolong sawo matang. Tetek mbah kayaknya sedikit lebih besar dari simbok. Perut Mbah agak banyak tertutup lemak, sehingga tidak serata perut mbok.

    Aku kenal betul seluk-beluk kedua body mereka karena setiap hari pagi dan sore kami selalu mandi bersama, telanjang bersama dalam waktu yang cukup lama. Jika pagi hari selain mandi mbok dan simbah mencuci pakaian dan peralatan makan semalam. Berhubung tugasku menimba air maka aku tetap berada di posku sampai seluruh pekerjaan mereka selesai. Jika sore mandinya lebih cepat karena acara selingan hanya cuci piring.

    Mohon pembaca jangan protes dulu, karena sekolah kami di desa memundurkan waktu masuk menjadi jam 8 dengan pertimbangan murid-murid umumnya memerlukan waktu untuk membantu pekerjaan rumah tangga di pagi hari dan memberi kesempatan kepada murid yang tinggalnya sekitar sejam jalan kaki dari sekolah.

    Seingatku sejak aku sunat di umur 12 tahun, atau selepas lulus SD sering kali aku malu karena penisku sering berdiri kalau pagi-pagi ketika mandi bersama. Sebetulnya penis berdiri sejak aku bangun pagi, sampai mandi dia tidak surut-surut. Mbok sih cuek-cuek aja, tetapi si mbah sering mengolok-olok, bahkan kadang-kadang menampar pelan penisku dengan menyuruh “tidur”.
    Mulanya aku tidak malu, tapi sejalan bertambah umurku, penisku makin besar dan di sekitarnya mulai ditumbuhi bulu. Anehnya si mbah yang selalu memberi perhatian lalu mgomong ke simbok. Mbok ku lalu menimpali, “ cucumu sudah mulai gede mbah,” katanya.

    Aku sulit mengendalikan penisku, kalau sudah berdiri, dia sulit di layukan, meski aku sirami air dingin. Yang bikin makin menegangkan, si mbah kadang-kadang memegang-megang penisku seolah-olah mengukur perkembangannnya, Si mbok juga disuruh Mbah merasakan perkembangan penisku. Meskipun kedua mereka adalah orang tua ku kandung, tetapi namanya dipegang tangan perempuan, naluri kelaki-lakianku bangkit. Penisku jadi makin mengeras.

    Kadang-kadang aku berusaha menghindar karena malu, tetapi selalu dicegah oleh mbah dan menyuruh aku diam saja. Dibandingkan emak ku, mbah lebih agresif. Di usia 15 tahun aku sudah memiliki tubuh seperti pria dewasa. Tinggiku lebih dari 165 cm dan penisku sudah kelihatan gemuk dan keras serta agak panjang sekitar 15 cm.

    Sebenarnya dengan aku sebesar itu sudah tidak pantas bersama emak dan mbahku mandi telanjang bersama. Tapi karena sudah terbiasa sejak kecil, aku tetap saja dianggap masih anak-anak.
    Entah pantas disebut bagaimana, sialnya atau untungnya, embahku makin suka mempermainkan penisku. Kadang-kadang tangannya dilumuri sabun lalu dikocoknya penisku agak lama lalu dilanjutkan dengan menyabuniku. Emak juga kadang-kadang ikut-ikutan embah, meski penisku sudah berlumuran sabun, dia ikut mengocok dan merabai kantong semarku. Rasanya birahiku terpacu dan rasanya nikmat sekali. Makanya aksi mereka itu aku biarkan. Bahkan jika mandi tanpa ritual itu, aku yang selalu memintanya.

    Tapi seingatku meski dikocok-kocok agak lama kok aku waktu itu tidak ejakulasi. Aku sendiri belum mengetahui cara melakukan onani, maklum anak desa, yang akses informasi ke dunia luar masih sangat terbatas.

    Entah gimana awalnya tetapi setelah seringnya aku dikocok-kocok kami jadi sering mandi saling menyabuni, aku menyabuni seluruh tubuh mak ku dan mbahku. Dalam mengusap sabun tentu saja aku leluasa menjamah seluruh tubuh mereka. Aku senang mencengkram tetek dan memelintir pentil susu. Juga senang mengusap-usap jembut dan menjepitkan jari tengahku ke sela-sela memek. Mungkin itu naluri yang menuntun semua gerakan. Sumpah, aku tidak tahu harus bagaimana memperlakukan perempuan pada waktu itu.

    Namun kesannya mereka berdua senang, bahkan badan mereka sering dirapatkan dan memelukku, sehingga penisku yang menjulang tegang kedepan selalu menerjang bagian pantat atau bagian atas memek. Mbah kadang-kadang menundukkan penisku agar masuk ke sela-sela pahanya sambil memelukku erat. Posisi itu paling aku suka sehingga kepada makku juga aku lakukan begitu. Mereka kelihatan tidak keberatan alias oke-oke saja. Saya pun tidak tahu pada waktu itu bahwa berhubungan badan itu memasukkan penis ke dalam lubang memek.

    Aku sering dipuji mbah dan itu dikatakan kepada mak ku. “ anak mu ini hebat lho nduk (panggilan anak perempuan jawa), kayaknya dia kuat.”

    Terus terang aku tidak mengerti yang dimaksud kuat. Kala itu kupikir yang dimaksud kuat adalah kemampuanku menimba air, membelah kayu bakar dan mengangkat beban-beban berat.
    Mbah ku dan makku tidak kawin lagi setelah mereka berpisah dengan suaminya. Aku tidak pernah menanyakan alasannya, karena aku rasa lebih nyaman hidup bertiga gini dari pada harus menerima kehadiran orang luar. Padahal yang naksir mbah, apalagi emakku lumayan.

    Suatu hari kemudian aku dipanggil emakku setelah mereka berdua berbicara berbisik-bisik di kamar Aku waktu itu sedang asyik meraut bambu untuk membuat layangan di teras rumah. Emakku duduk di sampingku.
    “Le (Tole istilah panggilan anak laki-laki Jawa), kamu nanti malam tidur dikamar bersama mbah dan simbok.” kata mak.
    “Ah gak mau , kan tempat tidurnya sempit, kalau tidur bertiga,” kataku.

    Tempat tidur mereka sebenarnya hanya dua kasur kapuk yang dihampar diatas plastic dan tikar di lantai. Masih ada ruang untuk menggelar tikar tambahan di sisi kiri atau kanannya. Sehingga jika ditambah satu bantal, bisalah untuk tidur bertiga, dengan catatan seorang diantaranya tidur di tikar.
    Selama ini aku tidur di balai-balai bambu di ruang tengah. Di desaku disebut amben bambu. Tidak ada masalah tidur di amben meski tanpa kasur. Aku tidur hanya beralas tikar dan ditemani bantal kumal serta sarung.

    Aku bertanya-tanya, tetapi tidak dijawab mak atau mbah, kenapa malam itu aku harus tidur seranjang dengan mereka. “Udahlah turuti saja, jadi anak yang penurut, jangan suka terlalu banyak tanya,” nasihat mbahku.
    Saking polosnya aku, yang terbayang dalam benakku adalah nanti malam aku bakal tidur bersempit-sempitan dan bersenggolan. Aku paling tidak senang jika tidur bersinggungan dengan orang lain. Tidak terlintas sedikitpun pikiran yang negatif.
    Biasanya aku tidur jam 10 malam, tapi malam itu jam 8 malam aku sudah diseret masuk ke kamar mereka. Aku tidur di kasur bersama mbah, disebelah yang lain mbok ku tidur ditikar.
    Mulanya hanya tidur telentang, Tidak lama lama kemudian mbah tidur memelukku. Terus terang aku merasa risih dipeluk. Tapi mau protes tidak berani, jadi diam saja. Mbah mengusap-usap wajahku, lalu dadaku. Aku mengenakan kaos usang yang di beberapa tempat sudah ada yang sobek. Entah berapa lama diusap-usap, aku menunggu dengan persasaan tegang. Aku tidak tahu kemana tujuan mereka mengajakku tidur bareng dan sekarang mbah tidur memelukku dan mengusap-usap dadaku. Sejujurnya aku sangat risih, tetapi apa daya tidak berani protes. Jika diberi peluang aku akan memilih kembali tidur di luar di amben.

    Tangan kanan mbah yang tadi mengusap dadaku mulai merambat ke bawah ke arah sarungku. Aku terbiasa tidur sarungan dan di dalamnya tidak pakai celana, karena selain untuk menghemat pemakaian celana juga rasanya lebih enak leluasa. Terpeganglah gundukan kemaluanku dri luar sarung. Tangan mbahku meremas-remas, mengakibatkan aku tegang. Bukan hanya penis yang menegang, tetapi perasaanku juga tegang, karena khawatir terhadap kejadian apa yang bakal terjadi selanjutnya. Aku diam saja, selain berdebar-debar, penisku jadi mengembang di remas-remas mbah.
    Ditariknya sarung keatas sehingga terbukalah bagian kemaluanku. Kamar tidur rumah kami hanya bepenerangan lampu minyak yang sejak tadi sudah di kecilkan. Jadi pemandanganku hanya remang-remang.

    Diraihnya kemaluanku lalu digenggamnya penisku yang sudah mengeras sempurna. Nikmatnya luar biasa , tapi juga aku merasa takut, sehingga debaran jantungku makin keras. Penisku di kocok-kocok, sampai akhirnya aku terbuai dan rasa takutku sudah terlupakan. Tanpa sadar aku melenguh nikmat.
    Entah kapan si mbah membuka bagian depan bajunya sehingga ketika kepalaku ditarik ke dadanya wajahku merasakan kelembutan payudaranya. Mulutku diarahkan ke puting susunya dan aku diperintah menjilati dan mengemut susunya. Perintah itu aku turuti dan naluriku juga menuntunnya. Sedap nian rasanya mengemut dan menjilati puting susu yang mengeras.

    Meski tidak ada rasa, tetapi memainkan puting susu lebih nikmat rasanya dari pada mengunyah marshmallow. Setelah bergantian kiri dan kanan aku diminta nenek menaiki tubuhnya. Sarungku sudah dilepasnya sehingga bagian bawahku sudah telanjang. Aku turuti saja perintah si mbah. Aku merasakan bagian bawah mbah juga sudah terbuka. Aku berasa gesekan jembut lebatnya menggerus perutku. Sambil aku menindih mbah penisku dipegang mbah dan diarahkan ke lubang vaginanya. Aku diminta mengangkat badanku sedikit dan ketika ujung peler sudah di depan lubang aku diminta menurunkan badanku pelan-pelan.

    Tidak pernah terbayangkan dan terpikirkan kenikmatan dan sensasi ini. Jiwaku terasa melayang di awang-awang. Aku tidak ingat dan peduli siapa yang ada di bawah tubuhku. Yang kurasakan adalah seorang wanita menggairahkan. Sensasi masuknya penisku perlahan-lahan ke vagina mbah terasa sangat nikmat. Terasa vaginanya licin tapi juga tidak mudah memasukkan penisku. Setelah seluruh batang penisku tengggelam dilahap memek mbah terasa hangatnya lubang vagina mbah. Kami berdiam sebentar dan aku mematung merasakan sensasi kenikmatan luar biasa yang belum pernah akur rasakan selama hidupku.

    Sesaat kemudian mbah agak mendorong tubuhku dan menariknya kembali. Mbah mengendalikan gerakanku dengan memegangi melalui kedua tangannya di bongkahan pantatku. Aku tidak menyangka kenikmatan luar biasa ini. Embah terdengar mendesis dan terkadan mengerang. Aku makin cepat melakukan gerakan seiring dengan makin nikmatnya rasa yang menjalari mulai dari kemaluanku sampai ke seluruh tubuh.

    Seingatku aku tidak terlalu lama bergerak begitu, karena selanjutnya ada gelombang nikmat yang mendera tubuhku dan berujung pada kontraksi di penis dan seluruh otot di bawah. Aku merasa mengeluarkan sesuatu dari lubang kencing. Tanpa diberi komando selama proses pelepasan itu aku membenamkan dalam-dalam penisku ke dalam memek mbah.

    Terasa lega dan plong setelah semua spermaku tumpah. Mbah mendorong tubuhku untuk berbaring di sebelahnya dan seluruh sendi tubuhku terasa lemas. Mbah bangkit dan mengambil lap yang lembab membersihkan seluruh kemaluanku yang penuh berselemak cairan sperma dan cairan dari vagina mbah.

    Penisku layu perlahan-lahan sampai selesai proses pembersihan itu. Mbah kulihat juga membersihkan memeknya dengan lap lain. Setelah kami berdua bersih, mbah beralih pindah ke tikar sementara mak tidur di sebelahku.
    Dia seperti mbah tadi tidur memelukku dan tangannya meremas-remas penisku yang loyo. Remasan mak membuat penisku berkembang per lahan-lahan sampai akhirnya tegang mengeras kembali. Tetapi rasanya tidak sensitif tadi.

    Mengetahui penisku sudah menegang sempurna, mak menyuruhku menindih tubuhnya seperti mbah tadi . Tangannya menuntun penisku untuk memasuki lubang memeknya. Aku sudah paham dan aku segera menekan batang penisku ketika terasa penisku sudah mulai memasuki lubang hangat. “pelan-pelan, sakit,” kata emak.
    Aku turuti perintahnya dan pelan-pelan kutekan penisku memasuki lubang memeknya yang juga terasa hangat dan menjepit. Setelah semua masuk aku mulai menggenjot. Nikmat luar biasa dan aku lupa pada keadaan sekeliling. Perhatianku hanya tertuju pada kenikmatan yang sekarang sedang menjalar ke seluruh tubuhku.

    Aku terus menggenjot makku sampai dia berteriak-teriak seperti orang kesakitan. Tapi ketika aku tanya dia mengkomandoiku agar jangan berhenti dan terus menggenjot. Mak ku sudah seperti orang hilang ingatan. Badannya kelojotan dan bergerak tidak karuan sampai beberapa kali penisku lepas dari memeknya. Dia buru-buru meraih penisku untuk dimaskukkan kembali ke lubang memek. Tiba tiba dia berteriak “ aaaaaah aaaah aduhhh aaaaah aduh. “ kedua tangannya menarik pantatku agar semua batang penisku tenggelam. Aku turuti kemauannya dan penisku merasa seperti berkali-kali dicengkeram oleh memeknya. Aku berdiam sampai agak lama, sampai tidak ada lagi kurasakan kedutan di lubang memeknya.

    Sepertinya mak ku sudah siuman. Dia kutanya dengan penuh keheranan, apakah kesakitan. Dia menggelengkan kepala sambil tersenyum ditariknya wajahku ke wajahnya dan diciuminya seluruh wajahku. Penisku masih tertancap dalam memeknya. Naluriku mendorong aku melakukan kembali gerakan naik turun seperti tadi. Mak kembali mendesah-desah dan menjerit kecil. Aku pun makin semangat memompa dan birahiku makin terangsang mendengar erangan itu. Sepertinya aku akan kembali merasakan sperma akan keluar , gerakanku makin kupercepat dan mak makin keras mengerang, sampai kuingat mbahku mengusap-usap rambut emakku. Aku tidak perduli apapun kecuali segera mencapai puncak kenikmatan.

    Ketika puncak kenikmatan muncul kubenamkan dalam-dalam penisku ke dalam memek mak dan ku tembakkan spermaku berkali-kali. Mak ku menarik tubuhku rapat rapat dan kurasakan penisku dijepit-jepit. Luar biasa sensasi kenikmatan yang kurasakan.
    Aku berdiam sebentar sampai akhirnya penisku keluar dengan sendirinya dari lubang memek karena menyusut. Aku tergolek di samping emakku dan rasa lemas dan ngantuk yang luar biasa. Kulihat makku sudah tertidur dan mendengkur halus. Mbah melakukan tugasnya membasuh penisku dan memek mak ku. Selanjutnya aku tidak ingat lagi.

    Aku terbangun karena desakan ingin kencing. Di sisi dapur rumah kami memang ada semacam wc kecil khusus untuk buang air kecil. Penisku menegang menahan desakan ingin kencing, tetapi setelah air seni dilepas, penisku masih tetap gemuk. Dia makin keras ketika aku mengingat kejadian yang baru aku alami.

    Ketika aku masuk aku melihat mak dan nenekku tidur tanpa penutup di bagian bawah. Makku sudah terkapar, tetapi nenek ku masih manyapaku untuk tidur di sebelahnya. Aku turuti dan aku langsung tidur memeluk nenekku, tanganku langsung meremas kedua bongkahan payudara nenek yang terasa masih kenyal. Puting susunya aku pelintir-pelintir dan kadang-kadang aku usap. Nenek merintih – rintih aku perlakukan begitu. Dia kemudian memintaku untuk menindihnya lagi. Aku sudah semakin paham dan kuarahkan penisku ke lubang di bagian bawah badannya. Pelan-pelan aku tekan sehingga melesak lah seluruh penisku ke dalam memeknya.

    Awalnya aku menggenjot perlahan-lahan, tetapi seiring dengan erangan nenek aku jadi makin bersemangat menggenjot lebih cepat. Nenek sama seperti mbok ku, dia menjerit jerit nikmat dan kemudian kedua kakinya merangkul pinggangku erat sekali sampai aku tidak bisa bergerak. Kurasakan memeknya berkedut-kedut. Aku tidak bergerak sampai nenek melonggarkan kuncian kakinya. Aku kembali mengenjot nenek dengan gerakan lamabat dan cepat. Tidak lama kemudian nenek kembali mengunci tubuhku dan aku kembali merasakan penisku dijepit-jepit oleh memek mbah. Seingatku pada waktu itu mbah berkali-kali begitu sampai akhirnya dia memintaku berjenti, karena katanya dia sudah tidak kuat dan badannya lemas.

    Aku masih penasaran karena belum mencapai puncak, Kulihat emakku tergeletak mengangkang. Aku beralih menindih mak. Dia terbangun hanya dengan membuka matanya. Sementara itu penisku sudah masuk kedalam memeknya. Aku tidak perduli apakah makku sudah bangun atau masih setengah tidur. Aku terus menggenjot sampai kemudian mak juga merintih-rintih. Mak tak lama kemudian juga mengunci tubuhku dengan lilitan kedua kakinya sehingga aku tidak bisa bergerak. Padahal aku merasa sudah hampir mencapai puncak kenikmatan. Terasa memek makku menjepit ketat sekali berkali-kali. Ketika kuncian kakinya agak longgar aku memaksa menggenjot lagi sampai menjelang aku puncak makku kembali melilitkan kakinya dan aku dengan paksa masih menggenjot meski gerakkannya pendek. Tapi itu sudah bisa menghantar puncak knikmatanku. Aku mengejang-ngejang menyemprotkan mani ke dalam memek mak dan mak mengunci tubuhku ketat sekali dan kedua tangannya juga memelukku erat sekali.

    Aku tertidur sebentar dan terbangun karena terasa geli di penisku. Kulirik ke bawah ternyata mbah tengah duduk dan mempermainkan penisku. Keadaan masih gelap. Aku mungkin baru tertidur satu jam, tetapi penisku sudah berdiri lagi. Malam itu aku bermain berkali-kali sampai hari agak terang mungkin aku sudah melepas spermaku 5 kali.

    Paginya kami seperti biasa mandi bersama dan saling menyabuni. Aku tidak berani bertanya banyak, karena mereka sama sekali tidak menyinggung peristiwa tadi malam. Mak ku hanya mengingatkanku agar menjaga rahasia rumah tangga. Hari itu aku tidak sekolah karena apa aku lupa, apakah karena hari minggu atau hari libur sekolah. Mak dan Mbah setelah selesai membereskan urusan rumah tangga mereka membuat masakan sederhana, lalu kami sarapan pagi. Hari itu seingatku mak dan mbah tidak ke sawah, tapi malah masuk kamar tidur-tiduran.

    Aku yang merasa badanku lelah juga tertarik untuk gabung tidur dengan mereka. Kelanjutannya aku kembali ngembat mak dan mbah sampai aku keluar 3 kali. Kami sempat tidur sebentar sebelum bangun karena lapar di siang hari.

    Mak dan mbah hanya mengenakan kemben sarung menyiapkan makan siang, Kami makan siang di amben tempat tidurku. Perutku terasa kenyang dan mata kembali mengantuk.
    Aku memilih tidu di kasur empuk tempatnya mak dan mbah biasa tidur. Entah berapa lama aku tertidur lalu terbangun karena terasa ada yang menggelitik di kemaluanku. Ternyata mak dan mbahku memainkan penisku. Mereka berdua menimang-nimang penisku. Akhirnya sampai waktu petang aku sempat menyemprotkan dua kali spermaku.

    Malamnya aku masih sempat menyemprotkan sperma setelah bergantian menindih mak dan mbahku. Selanjutnya hampir tiap malam aku harus melayani nafsu kedua orang tuaku sampai aku dewasa. Kami menyimpan rahasia itu serapat mungkin. Herannya mak dan mbahku tidak sampai hamil oleh hubungan kami. Mereka memiliki resep rahasia untuk melakukan KB.
    Meskipun keluarga kami miskin. Tetapi kehidupan kami sangat bahagia. Aku meneruskan seolah sampai akhirnya bisa meraih S-1. Sejak aku kuliah aku jarang bertemu mereka, karena kau harus pindah ke kota. Tapi setiap bulan aku mengunjungi mereka dan menghabiskan waktu akhir pekan dengan melampiaskan nafsu.

    Sejak aku kuliah aku sempat merasakan beberapa memek cewek yang sebaya dan lebih muda dari ku. Harus diakui bahwa memek cewek-cewek ku masih kalah nikmat dibanding memek mak dan nenekku.
    Nenekku meski usianya kemudian sudah memasuki 50 tahun dan sudah menopause, tetapi kelegitan memeknya masih luar biasa. Mak ku memeknya juga legit banget. Mungkin karena tubuh kedua orang tuaku yang kencang dan tidak gemuk, maka berpengaruh pada jepitan memeknya. Selain itu jika kuperhatikan cairan memek mereka agak kental dan lengket, berbeda dengan cewek-cewek lainnya yang lebih cair dan licin.

    Sejak aku kuliah aku membawa berbagai teknik baru dalam berhubungan dengan mereka seperti mengoral dan melakukan persetubuhan dengan berbagai posisi. Mulanya mak dan Nenek risih ketika kujilati memeknya, tetapi lama-lama karena nikmat mereka jadi ketagihan

  • HENTAI 037

    HENTAI 037


    2096 views

  • Video Bokep Mai Shiroshaki Disodok Bergantian

    Video Bokep Mai Shiroshaki Disodok Bergantian


    1728 views

  • Buxom ebony babe Bethany Benz having big fun bags played with by white man

    Buxom ebony babe Bethany Benz having big fun bags played with by white man


    1371 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Cerita Seks Tiga Perempuan Aneh

    Cerita Seks Tiga Perempuan Aneh


    1930 views

    Cerita Seks – Perkenalkan namaku James, berusia 34 tahun, dan telah menikah. Sekilas tentang tubuhku, aku memiliki tubuh yang atletis, dengan tinggi badan sekitar 180cm. Jika menegang, ukuran penisku mencapai 20cm, dengan diameter 4-5cm. Ya beruntung aku punya tubuh sebagus ini.

    Aku telah resign dari perusahaan sebelumnya, dan kini pindah ke perusahaan yang baru. Di perusahaan yang baru ini, aku mendapatkan posisi sebagai seorang manager technology. Rekan-rekan kerjaku biasa saja semuanya, cenderung tidak aneh, cenderung tidak jahat. Pokoknya, semua berjalan kelewat normal di perusahaan itu. Wanita nya pun cantik-cantik semua, pemandangan nih.

    Kalau ada yang tidak normal, paling-paling sejauh tiga sekawan di divisi HRD. Dari yang paling tua, bernama Novi. Novi boleh dikatakan dambaan kaum laki-laki pada umumnya. Ia berambut panjang sepunggung lurus, memiliki muka yang cantik, senyum dan tawanya anggun, berkulit putih bersih, tinggi sekitar 175cm, cukup langsing, selalu berpakaian tipikal wanita karir, buah dadanya kutaksir sekitar 34B. Novi ini adalah manager HRD. Ia telah menikah, namun belum dikaruniai seorang anak. Umurnya 30 tahun, tetapi terlihat seolah masih berumur 25 tahun.

    Selanjutnya, yang kedua tertua, bernama Desi. Desi juga telah menikah dan baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang ke-28. Desi berkulit sawo matang, memiliki muka yang manis, tinggi sekitar 164cm, rambut keriting sepunggung, buah dada kutaksir sekitar 32B. Ia memiliki perawakan lebih tenang dibandingkan keduanya, tidak banyak bicara, dan caranya tertawa pun cenderung elegan. Kalau boleh jujur, menurutku mukanya tampak sedikit nakal dan menawan. Gaya bicaranya pun cenderung formal, bahasanya amat baku. Untungnya sih dia masih bisa mengerti bahasa percakapan sehari-hari.

    Yang paling muda, bernama Emi. Ia adalah yang paling ceria diantara ketiganya. Ia belum menikah, dan baru berumur 24 tahun. Berambut pendek, sering memasang ekspresi ceria sehingga membuatnya terlihat imut dan cantik, berkulit putih mulus, tinggi sekitar 170cm, memiliki buah dada yang sepertinya cenderung lebih besar dari Novi mungkin sekitar 34C. Emi adalah yang paling ramai dan berisik diantara ketiganya. Ia memiliki perawakan seperti anak kecil, padahal mukanya cukup dewasa. Gaya bicaranya pun seperti anak muda pada umumnya. Akan tetapi, itulah yang membuatnya menarik.

    Kenapa aku bilang mereka itu aneh? Dikarenakan mereka suka tertawa-tawa bertigaan, apalagi jika bertemu denganku di jalan, mereka jadi suka berbisik-bisik dan memberi kode satu sama lain yang membuatku semakin bingung saja. Di saat sedang serius-seriusnya jam kerja, pasti ada saja setidaknya sekali dalam sehari, mereka tiba-tiba tertawa-tawa tidak jelas. Biasanya yang memulai adalah Emi, tiba-tiba ngomong ke kedua kawannya,”iya kan ya? Hahahahaha”. Itu saja, dan kedua rekannya langsung ikutan tertawa-tawa. Begitulah, Emi biasanya tertawa lepas, Desi tertawa dengan tidak memperlihatkan gigi sama sekali, sedangkan Novi tertawa dengan senyum yang terkadang ditutupi oleh tangannya. Aku tidak pernah mengerti apa yang mereka tertawakan.

    Pada suatu hari, disaat aku sedang lumayan sibuk-sibuknya dan butuh refreshing, tiba-tiba Emi mendatangiku.

    “Halo Pak James!” Sapanya dengan riang.

    “Halo juga Emi, ceria amat kamu.” Sapaku balik.

    “Pak James… anuu… hmmmm….” Katanya dengan bingung. Agen Casino

    Waduh, kenapa ini si Emi? Jangan-jangan dia mau menyatakan cinta nih? Maklum, aku memang orangnya sedikit ge-er.

    “Hari kamis kan long weekend, sampai hari minggu. Aku sama Bu Novi dan Bu Desi rencananya mau ke Arumdalu, mau main-main di private beach-nya. Pak James ikut kita yuk!” Ajaknya dengan penuh harap.

    Saat Emi mengajakku, aku melihat Novi dan Desi sedang duduk di meja mereka masing-masing, keduanya menghadap kearahku dan Emi. Wajah mereka dipenuhi dengan rasa bengong seolah-olah tidak percaya dengan apa yang Emi lakukan, tetapi kemudian berubah menjadi rasa harap seolah-olah jawabanku menentukan masa depan mereka. Hmmm, hari ini hari Senin, 3 hari lagi sampai hari Kamis. Kebetulan semingguan ini, istriku sedang outing bersama orang kantornya, alamak bosan deh aku di rumah. Mungkin ikut dengan mereka bukan ide yang buruk?

    “Ayooo paak. Kita ga ada yang nyetirin niih…” Pinta Emi dengan manja.

    Ya ampuuunn, blak-blak an sekali si Emi ini. Akan tetapi, jujur aku sangat menghargai sikap blak-blak an dan kejujuran Emi. Aku lebih memilih orang seperti itu dibandingkan orang yang kebanyakan bertele-tele, dan ujung-ujungnya bermaksud sama.

    “Boleh deh ayo!” Kataku menerima ajakan Emi.

    “Horeeee! Pak James emang bapak manager yang paling baik. Daripada Bu Novi tuh cuma diem-diem dan senyum-senyum doang disana.” Kata Emi kegirangan.

    “Eh kamu ya Emi! Genit sekali kamu sama Pak James. Dia udah punya istri tau!” Kata Novi dengan riang.

    “Biarin! Daripada Bu Novi. Diem-diem Ibu kagum kan sama Pak James?” Goda Emi.

    Hah? Beneran tuh si Novi kagum sama aku?

    “Hush sembarangan kamu ya kalo ngomong Emi! Ada juga kamu tuh yang ngefans ama dia. Kita jalan-jalan aja sampe diajak segala.” Kata Novi dengan muka sedikit memerah.

    “Biarin! Habisan Pak James ganteng sih! Baik dan juga selalu baik sama siapapun walaupun dia manager. Ga kaya Bu Novi, ngakunya ga suka, tapi kalo chatting Pak James melulu yang diomongin.” Balas Emi.

    Buset. Ini beneran ato boongan sih? Bisa-bisa nya si Emi membicarakan aku seolah-olah aku yang ada didepannya hanyalah patung saja. Oh iya, hubungan Novi dan Emi ini memang sudah sangat dekat, seperti tante dan keponakannya saja, makanya Emi bisa bicara blak-blak an begitu kepada Novi yang notabenenya adalah manager-nya. Novi pun sangat memahami tingkah laku Emi, dan untungnya dia tidak ambil ke hati.

    “Sudahlah, tidak perlu bertengkar begitu. Toh Pak James sudah menyetujui untuk ikut. Kalian yang sama-sama mengagumi beliau, sama-sama senang dong. Untuk apa sekarang saling menunjuk?” Desi angkat bicara dengan gaya bahasa yang… amat formal.

    “Kamu juga ngefans ama dia diem-diem. Jangan nyebelin!” Emi dan Novi sama-sama angkat bicara.

    Bujugilee. Ini mereka lagi ceng-cengan, ato lagi pada buka aib yah? Masa sih mereka bertiga ngefans ama aku? Bisa jadi sih yah, di kantor ini aku sih yang paling ganteng (ge-er mode on).

    “Okee! Meeting besok selasa pas jam makan siang, Pak Jameess!” Kata Emi.

    Jadilah aku menyetujui ajakan mereka untuk pergi ke Arumdalu. Aku baru pernah denger tentang Arumdalu, belum pernah kesana. Yang aku tahu, disana ada kolam renang dan private beach. Dan aku baru sadar sesuatu… Aku laki-laki sendiri di tengah para perempuan! Waduuhh! Udah terlanjur menyetujui pula. Gawat gawat! Tunggu, istriku sedang outing. Aku mungkin tidak perlu menceritakan kepergianku bersama teman-teman anehku ini. Haah untung saja. Kalo istriku tahu, bisa dikebiri aku. Lagian Novi dan Desi juga sudah menikah, harusnya mereka tahu batas lah. Emi, sepertinya juga tahu batas… semoga saja.

    Pada saat jam makan siang keesokan harinya, yaitu hari Selasa, aku makan siang di luar bersama tiga sekawan aneh itu. Kami membahas rundown acara kami di Arumdalu. Jadi keseluruhannya, hari Kamis subuh kami berangkat. Meeting point nya adalah di McDonalds Pondok Indah Plaza, karena rumah kami berada di Selatan semua, maka kami menetapkan meeting point di Selatan, yang dekat dengan pintu tol jorr. Sesampainya disana, mungkin kami akan beristirahat sebentar di villa, lalu makan siang, tidur siang sebentar, main voli di pantai, main air di pantai, makan malam, dan tidur. Hari Jumatnya, sarapan pagi lalu berenang, jalan-jalan di sekitar Anyer, makan siang, santai-santai di pantai, makan malam, pulang ke villa, sesi gosip (oh tidak… kenapa aku harus ikut gosip?), dan tidur.

    Hari Sabtunya, kami akan check out dan pindah ke Marbella untuk mencoba kamar mewah dengan private poolnya. Kemungkinan kami akan terus disana, berleha-leha menikmati fasilitas hotel dan private pool. Makan siang dan malam pun di villa saja. Hari minggu nya kami akan check out dan pulang. Begitulah kira-kira garis besarnya. Aku cukup kaget rencana bisa tersusun serapi itu, padahal mereka perempuan semua, dan perempuan itu biasanya kalau sudah menyusun jadwal selalu ribet dan punya ego masing-masing. Akan tetapi, lain halnya dengan mereka.

    Emi yang penuh semangat ingin bermain air di pantai dan kolam renang, maka Novi dan Desi menyetujui, walaupun terlihat bahwa sebetulnya Desi kurang suka main air. Desi yang suka ngegosip, sengaja bikin acara sesi gosip sendiri, dimana Emi tidak suka ngegosip tetapi menyetujui adanya sesi gosip itu dikarenakan permintaannya untuk main voli dan air di pantai dan kolam renang sudah terpenuhi. Novi kelihatannya suka menginap di kamar yang mewah, yang ada private pool nya. Desi dan Emi pun ikut setuju, walaupun sebenarnya konsentrasi mereka di hal itu kurang. Harmonis sekali ya. Baru kali ini aku melihat perempuan berkumpul, dan harmonis. Mungkin ada faktor karena mereka aneh kali ya?

    Hari menjelang malam pada hari Rabu, aku segera packing. Aku memasukkan hal-hal yang sekiranya kuperlukan. Pakaian, handuk, sendal, celana pantai, dan obat-obatan. Malamnya, aku tidak tidur, takutnya kebablasan tidur. Setelah jam menunjukkan pukul 3 subuh, aku segera menyalakan mesin mobilku dan pergi ke McDonalds Pondok Indah Plaza. Jaraknya hanya 10 menit dari rumahku. Saat aku masuk, Desi sudah ada di dalam. Ia mengenakan topi cowboy, baju bulu-bulu yang mengekspos pundak kanannya, dan rok pendek. Lipstick glossy nya membuat bibirnya terlihat semakin sensual. Sesaat sempat terlintas di khayalanku bahwa aku sedang mencium bibir yang sensual itu.

    “Des, cepet amat kamu udah sampe. Dari jam berapa?” Tanyaku.

    “Saya juga baru sampai, pak. Baru saja 4 menit.” Jawab Desi.

    Kami menghabiskan segelas kopi, dan tidak lama kemudian Emi datang. Ia mengenakan tanktop berwarna biru, celana jeans hotpants, dan rompi putih panjang tidak berlengan. Baru kali ini aku melihat bahwa Emi memiliki kaki yang sangat indah. Sangat cantik sekali Emi terlihat hari ini.

    “Pagi Pak James. Aku pesenin kopi ya pak? Atau bapak mau pesan apa sini aku pesenin.” Kata Emi.

    “Oh ga usah Emi makasih. Aku udah minum kopi tadi. Kamu aja pesen sarapan atau apa kek.” Kataku.

    Perhatian sekali Emi ini. Kalau saja aku belum menikah, kemungkinan besar aku sudah jatuh cinta kepadanya. Emi memesan segelas kopi dan hash brown. Tidak lama kemudian, Novi pun datang. Ia mengenakan kaos ketat berwarna hijau lengan panjang, dan celana pendek coklat. Jujur, aku sempat deg-deg an membayangkan apa yang ada dibalik baju Novi itu. Kaos Novi yang ketat itu membuat bentuk buah dadanya yang bulat dan proporsional terlihat jelas. Perutnya pun sepertinya cukup langsing. Untuk beberapa saat, batang kemaluanku sempat menegang.

    Setelah selesai makan dan minum, kami langsung berangkat. Jam menunjukkan pukul 3.54. Jalanan masih sepi sekali. Karena seking sepinya, aku sedikit mengantuk. Sepertinya Emi yang duduk di belakangku menyadari bahwa aku merasa mengantuk. Maka, ia langsung menjadi “radio”. Dalam sekejap, seisi mobil menjadi sangat ramai. Kami tertawa terbahak-bahak akibat pembicaraan kami. Sesudah lelah tertawa, kami masing-masing mulai diam.

    “Cape ketawa melulu. Cape hati yang semalem juga jadi ilang gara-gara ketawa melulu.” Tiba-tiba Novi yang duduk disampingku angkat bicara.

    “Cape hati yang semalem kenapa Nov?” tanyaku dengan bingung.

    Dari spion tengah, aku bisa melihat Desi yang duduk di belakang Novi tertawa nakal, sedangkan Emi tersenyum tipis.

    “Biasa lah pak. Urusan suami istri. Semalem berdua abis ngentot, tapi suaminya keburu-buru jadinya ngecrot duluan.” Kata Emi.

    Jegeeerrr. Aku kaget karena Emi tiba-tiba bicara se-vulgar itu.

    “Buset, itu omongan kamu kaga dikontrol.” Kataku.

    “Ngapain dikontrol? Bapak kan cowok gini, harusnya udah biasa kan ngomong yang vulgar-vulgar gitu kalo ngumpul sama temen cowok?” Tanya Emi.

    Ya betul juga sih. Namanya laki-laki mah biasalah ya.

    “Namanya juga Emi pak. Walaupun belum menikah, tetapi gairah seks dia yang paling tinggi pak diantara kita yang sudah menikah.” Desi angkat bicara.

    “Gawat betul kamu Emi. Tapi nanti kalo udah nikah juga ngerasain kok, sabar aja.” Kataku.

    “Ga usah nikah juga aku udah pernah ngerasain pak.” Kata Emi.

    Weeeww. Ternyata ceria-ceria gini, liar juga anaknya.

    “Haaahhh?” Tanyaku kaget.

    “Ya susah pak. Yang namanya seks itu kan salah satu kebutuhan dasar manusia, entah kita mengakui ato ga, tapi itu betul.” Kata Emi.

    “Betul sih.” Kataku mengiyakan.

    Desi dan Novi mengangguk tanda setuju. Gila ini, aku tidak menyangka pembicaraan bisa sampai ke arah sini. Yah tapi mumpung sudah disini, aku ikut membaur aja deh. Toh semuanya sudah pada pernah berhubungan seks, tidak perlu malu-malu yah, terbuka saja deh.

    “Terus, pengalaman kalian gimana? Do you find sex interesting?” Tanyaku.

    “Unresistable pak. Tapi enakan masturbasi sendiri. Temenku waktu itu cuma mikirin tititnya sendiri doang, ga seru jadinya.” Kata Emi.

    “Temen?? Bukan mantan pacar?” Tanyaku heran.

    “Enakan sama temen pak. Kalo pacar susah. Soalnya kalo pacar itu jatuhnya sayang, bukan nafsu.” Kata Emi.

    Buset, ini statement paling bener mengenai seks, menurut pendapatku. Gila, umur baru 24, tapi pengalaman dan pandangan seks udah mateng abis. Ngeri aku jadinya.

    “Tergantung pak. Aku suka batang kemaluan yang besar, minimal diameter nya 3-4cm. Begitu menerobos vagina, itu terasa sekali gesekannya di dinding rahimku.” Jawab Desi.

    “Kalo aku sih suka yang panjang, ga besar juga ga apa, tapi kalo besar ya bonus.” Kata Novi.

    Hmmm, aku jadi mengerti. Emi mencari kasih sayang dalam hubungan seks, Desi mencari batang yang besar, sedangkan Novi mencari batang yang panjang. Semuanya itu kumiliki. Andai aku belum beristri, mungkin tiga-tiganya sudah kuhabisi sekarang. Dasar anak-anak ini. Di kantor mereka paling aneh, tapi ternyata pada maniak seks semua. Aku mulai berpikir bahwa suatu kesalahan besar aku ikut mereka pergi. Tapi sejujurnya, aku cukup menikmati pembicaraan ini dengan mereka. Bahkan, saking terbukanya, kami saling sharing masalah ukuran masing-masing. Ternyata, tebakanku mengenai buah dada mereka masing-masing tidak meleset sama sekali. Mereka pun sekarang tahu dengan jelas spesifikasi batang kemaluanku, dan sepertinya mereka cukup terdiam, entah apa yang ada di pikiran mereka.

    “Boleh paak kapan-kapan kita ngentot bareng.” Kata Emi.

    Buset, vulgar mu kali ini kelewatan, nak. Tapi aku selow aja deh. Yang namanya Emi mah ga boleh masukkin kata-katanya ke hati.

    “Hush. Dia udah punya istri Emiiii.” Kata Novi.

    “Iyaaa, aku cuma becanda kok buuuu. Aku cuma becanda pak, jangan diambil hati ya.” Kata Emi kepada Novi dan aku.

    “Iya Emi. Dari awal mah aku udah tau kamu tuh orangnya ceplas-ceplos. Santai aja.” Kataku menenangkan.

    Tiba-tiba, aku menabrak jalanan yang berlubang cukup dalam dan bertubi-tubi sehingga mobil terguncang-guncang berulang kali dengan cukup hebat, hampir mau terbalik mungkin. Tapi, aku bukannya kaget, malah terangsang. Mengapa? Saat ingin memastikan bahwa dua orang di belakangku tidak apa-apa dengan melihat kebelakang, aku melihat baju bulu-bulu Desi terangkat sepenuhnya, sehingga memperlihatkan perut nya yang sensual dan BH pink nya. Saat melihat Emi, aku melihat ia terjungkal keatas dan kakinya naik, sehingga aku bisa melihat paha putih dan celana dalam hijau muda nya. Dari balik celana dalam itu, aku melihat gundukan yang begitu menggoda. Sedangkan pada saat melihat ke bangku penumpang depan, aku melihat Novi begitu terguncang, sehingga buah dadanya bergoyang-goyang. Gila, ini namanya umur shockbreaker mobil ditukar dengan pemandangan indah. Gawat, imanku bisa goyah ini lama-lama.

    “Sorry-sorry, ga keliatan itu.” Kataku.

    “Iya tidak apa-apa pak, santai saja pak. Toh kita tidak celaka juga.” Kata Desi menenangkanku.

    Kupikir Desi ini orangnya tertutup dan keras, tetapi ternyata ia cukup considerate.

    “Bapak gak papa?” Tanya Emi.

    “Aku mah gapapa. Kamu sendiri?” Tanyaku.

    “Gak papa pak. Cuma kaget doang.” Jawab Emi.

    Emi ini orangnya sangat perhatian. Sebelum dirinya sendiri, orang lain yang lebih diutamakan.

    “Awas pak hati-hati, itu di depan ada lagi. Ambil kanan aja pak.” Kata Novi.

    Novi ini cukup awas dan cepat dalam mengambil keputusan. Seorang ibu rumah tangga yang baik. Pastinya jago juga nih melayani laki-laki di tempat tidur. Akibat pembicaraan yang menjurus tadi, lama-lama pikiranku ngeres.

    Setelah melewati jalan yang cukup parah, akhirnya kami sampai di tempat tujuan kami. Arumdalu terlihat seolah-olah seperti paradise setelah melalui jalan yang rusak dan menyusahkan, padahal mungkin aslinya mah tidak ada mirip-miripnya dengan paradise. Villa Arumdalu yang kami sewa ini memiliki dua kamar dan ruang duduk yang besar. Kamarnya hanya muat ditempati dua orang. Aku mengajukan diri untuk tidur di ruang duduk, berhubung aku laki-laki sendirian.

    “Gak bisa pak. Aku yg ngajak bapak kok. Bapak tidur di kamar, aku yang tidur di ruang duduk.” Tolak Emi.

    “Lah jangan lah. Disini banyak nyamuk loh ntar.” Kataku.

    “Ah nyamuk doang, bukan ular. Udahlah, kan bapak udah nyetirin kita semua sampai sini. Gantianlah sekarang aku yang capek demi bapak bisa tidur enakan. Pokoknya harus mau pak, apapun yang terjadi, aku tidur di ruang duduk.” Kata Emi.

    “Emi, sudah-sudah. Kamu tidur berdua Bu Novi. Pak James tidur di kamar satunya, aku tidur di sofa.” Kata Desi.

    “Des, gapapa. Aku aja yang tidur di sofa. Kamu tidur berdua Emi. Aku udah biasa tidur di sofa nungguin suamiku. Ini sofa nya empuk, jauh lebih empuk dari yang di rumah aku.” Kata Novi.

    Jujur aku terharu. Pandanganku tentang perempuan ternyata salah. Dari dulu aku benci yang namanya perempuan kalo ngumpul. Mereka suka berisik, cuma mementingkan diri sendiri, dan biasanya suka mengorbankan laki-laki meskipun aku sebagai laki-laki ya tidak masalah diperlakukan seperti itu karena itu merupakan kewajibanku sebagai laki-laki. Sebelumnya, sempat aku menyesal karena aku mengiyakan ajakan Emi untuk pergi bersama mereka. Aku lupa kalau yang pergi itu perempuan semua. Tetapi, aku sekarang tidak menyesal. Mereka ternyata sangat peduli satu sama lain. Mungkin aku bisa sangat cocok dengan mereka.

    “Udah-udah gini aja. Kita shift-shift an aja ya tidur di sofa nya. Untuk aktivitas istirahat siang, Desi tidur di sofa. Malam ini Emi, dan besok malam aku.” Kata Novi.

    Emi dan Desi mengacungkan jempol, tanda setuju.

    “Udahlah, kalian semua tidur di kamar. Mao aktivitas malem, siang, subuh, saya aja yang tidur di sofa. Saya ini laki-laki, masa tidur di kamar sementara kalian yang perempuan tidur di sofa.” Kataku.

    “Bapak pikir kita-kita ini lemah? Udahlah does not matter laki-laki ato perempuan. Bapak sudah capek nyetir dari pondok indah sampe sini. Nanti pergi kemana-kemana bapak yang nyetir. Pulang hari Minggu pun bapak nyetir lagi. Fair lah kalo bapak tidur di kamar. Emansipasi wanita, pak.” Kata Emi.

    Novi dan Desi memandang kearahku, tanda setuju dengan Emi dan menunggu balasanku. Kalau begini sih, aku kalah suara. Oke, daripada berlama-lama, aku korbankan harga diriku saja dan mengikuti aturan mereka. Mereka pun terlihat sangat puas. Kami istirahat selama 2 jam, kemudian makan siang di villa. Setelah makan siang, kami tidur siang sampai jam 15.30. Setelah jam 15.30, Emi membangunkan semua orang. Ya, ini adalah salah satu acara yang membuatnya bersemangat, yaitu voli pantai. Aku segera berganti pakaian, memakai celana pendek dan bertelanjang dada. Begitu aku keluar, aku sempat memandang kearah kamar satunya. Dadaku begitu berdebar-debar, karena dibalik pintu itu, mereka bertiga mungkin telanjang. Sesaat, aku sempat membayangkan pemandangan apa yang ada dibalik pintu itu. Akan tetapi, tiba-tiba timbul kesadaranku, dan aku langsung lari kearah pantai menepis semua setan yang sedang asyik membisikiku bisikan jahat mereka.

    Sesampainya di pantai, aku melakukan pemanasan. Beberapa kali pushup dan sit-up. Kemudian, mereka bertiga pun datang. OMG, aku tidak percaya dengan apa yang kulihat. Mereka hanya memakai BH dan celana dalam saja. Novi mengenakan BH dan celana dalam biru muda. BH-nya model biasa saja dan memperlihatkan belahan dua bukit kembarnya, celana dalamnya model semi G-String, dan cukup menerawang. Aku memperhatikan ada warna sedikit gelap di celana dalamnya, entah itu rambut kemaluannya atau memang warna celana dalamnya seperti itu. Perutnya yang putih mulus sangat langsing dan terawat. Desi mengenakan BH dan celana dalam model bulu macan. BH nya model strapless biasa, dan celana dalamnya juga biasa. Ia sangat cocok memakai BH dan celana dalam itu. Perutnya pun cukup langsing dan sensual. Ditambah dengan mukanya yang nakal, keseluruhan penampilannya betul-betul membuat nafsu kaum laki-laki bangkit seketika. Emi mengenakan BH dan celana dalam biru muda dengan corak bunga-bunga. BH nya berbentuk segitiga, yang hanya menutupi puting susu dan sebagian dari bukit kembarnya, sehingga sebagian dari bukit kembarnya masih bisa terlihat. Dari BH yang mereka kenakan, semua orang pasti tahu bahwa Emi memiliki bukit kembar yang terbesar diantara ketiganya. Tubuhnya sangat proporsional dan indah. Emi terlihat sangat dewasa dengan penampilan itu.

    Kami bermain voli pantai satu lawan tiga, aku sendiri dan mereka bertiga. Sial, mereka sebetulnya mengenakan penampilan seperti itu apakah untuk memuaskan hati mereka sendiri, atau untuk membuat konsentrasi-ku buyar? Alhasil, mereka sangat mudah mencetak skor. Apalagi saat Emi melompat untuk smash, terlihat jelas bukit kembarnya bergoyang-goyang. Saat aku service, aku selalu mengarahkan kepada Novi, karena aku tahu ia yang paling tidak mahir. Pada saat Novi berlari mengejar bola, aku pun melihat bukit kembarnya seolah-olah juga ikut berlari, ingin lepas dari BH yang membelenggunya. BH Desi cenderung stabil, tetapi ekspresinya saat mengoper bola, itu betul-betul dipenuhi dengan kenafsuan, seolah-olah sedang disetubuhi oleh laki-laki. Arrgghh, tiga-tiganya sama saja, membuat konsentrasiku buyar. Hasilnya sudah bisa ditebak, aku tidak berhasil mencetak skor satu kali pun.

    “Aahhh, bapak payaah mainnya. Hahahahaa” Tawa Emi dengan riang.

    “Susah. Satu lawan tiga. Saya mesti ngejar kesana kemari, kalian enak bisa ngoper-ngoper. Jelas menang.” Kataku berbohong.

    Kami bermain satu set lagi. Tetap saja aku kalah. Sempat akhirnya kami bermain dua lawan dua, aku dan Desi melawan Emi dan Novi. Lagi-lagi kalah. Dan alasannya selalu sama, semua karena mereka. Setelah kecapekan main voli pantai, kami duduk di pasir sejenak untuk beristirahat. Tidak lama kemudian, aku angkat kaki dan mulai menceburkan diri ke pantai.

    “Pak Jaaaammeeesss!” Teriak Emi.

    Aku menoleh kebelakang, dan hal pertama yang kulihat adalah lambaian tangan Emi. Ternyata ia dan Novi sedang menggotong Desi, sepertinya mau diceburkan. Aku berlari kearah mereka, dan ikut saja menggotong Desi, kemudian kita lemparkan ke dalam air. Desi langsung bangun, dan batuk-batuk, sepertinya tidak sengaja menelan air laut. Ia langsung melihat ke arah kami bertiga bergantian, dan kemudian berlari kearah kami. Emi dan Novi langsung lari menjauhi Desi, sedangkan aku diam saja. Kini, Desi sudah sampai didepanku persis, kemudian ia menarikku dan mendorongku ke air. Wow, kuat sekali ya tenaganya? Beratku lumayan lho, sekitar 82kg. Aku merenung saja, kenapa Desi bisa sekuat itu. Tiba-tiba oh tiba-tiba… ada sesuatu yang menibanku sehingga aku jatuh terlentang ke pasir. Kurasakan di mukaku benda tadi belum beranjak, dan begitu kubuka mataku, aku baru sadar bahwa benda yang menibanku tadi adalah tubuh Novi yang didorong oleh Desi, sedangkan yang ada dimukaku adalah bukit kembarnya. Empuk, kenyal, dan sepertinya cukup besar. Novi langsung berusaha bangun, dan sepertinya sempat salah tingkah, kemudian meminta maaf. Dari jauh, aku bisa melihat Desi dan Emi sedang berkejar-kejaran. Emi berlari cukup cepat, tetapi Desi lebih cepat lagi sehingga lama-lama Emi terkejar. Bodohnya si Desi, atau ia sengaja, ia menarik tali BH Emi, sehingga BH nya sempat slip, dan aku sempat melihat bukit kembar yang menempel di dada Emi, sebelum akhirnya ditutupi dengan tangannya. Selagi Emi membetulkan BH-nya, Novi berkata kepadaku,

    “Maklum aja ya Pak James, mereka emang suka bermain-main seperti ini di pantai. Kami sudah cukup sering menyewa villa yang ada private beach-nya seperti disini, dan kemudian bermain-main. ” Kata Novi yang duduk disebelahku.

    “Gpp Nov. Saya juga ngerti kok. Namanya orang mah bebas melakukan apapun, selama dia ga merugikan orang lain, dan dianya sendiri menikmati.” Kataku.

    “Oh iya?” Tanya Novi.

    “Emangnya ada apa Nov?” Tanyaku.

    “Hmmm… tidak apa-apa sih…” Kata Novi.

    Kali ini, aku tidak bisa menahan bisikan setan yang sibuk menyerangku. Bayangkan saja, disebelahku persis duduk seorang perempuan bertubuh bagus, dan hanya memakai BH dan celana dalam. Aku merangkul pundaknya, dan menyenderkan kepalanya di pundakku. Novi pun sepertinya menerima saja perlakuanku kepadanya.

    “Ada apa sih? Cerita aja.” Kataku menenangkan.

    “Suami saya pak. Dia selalu memaksa saya untuk jadi seperti yang dia inginkan. Saya merasa tidak bebas, tidak seperti mereka berdua yang rasanya begitu bebas.” Katanya.

    “Nov… gitu-gitu dia itu suami kamu. Waktu kamu memutuskan untuk menikah, kamu tentunya udah berpikir mengenai hal ini. Sekarang kamu udah ga bisa mundur lagi, kamu cuma bisa maju. Kalau ada rintangan, ya dibicarakan bersama. Jangan sampai ada yang terpendam.” Kataku sambil membelai rambutnya.

    “Betul sekali kata bapak. Terima kasih pak udah numbuhin harapan buat saya.” Katanya sambil mengangkat kepalanya dan menatap kearahku.

    Melihat Novi yang begitu cantik, aku tak kuasa menahan diriku. Kumajukan kepalaku, dan kucium bibirnya. Novi pun tidak mengelak, melainkan membalas menciumku. Kami berciuman untuk beberapa saat, hingga akhirnya kami saling melumat bibir masing-masing. Tanganku memeluk pinggangnya, sedangkan tangannya memeluk leherku. Sungguh, lumatan bibir Novi membuatku sangat terangsang. Aku bisa merasakan batang penisku mengeras dengan cepat. Tiba-tiba, timbul kesadaranku, maka langsung kulepas bibirku dari bibir Novi. Kulihat kearah Desi dan Emi, tidak enak kalau mereka melihatku. Untungnya mereka masih sibuk kejar-kejaran dan timpuk-menimpuk pasir, sehingga tidak menyadari perbuatan kami berdua. Novi pun terlihat salah tingkah. Kami berdua sama-sama salah tingkah intinya. Saat sesi main air, lagi-lagi Emi yang kelihatan paling senang. Lagi-lagi aku diseret Desi dan diceburkan ke dalam air. Ah aku sih cuma bisa pasrah. Temenku cewek semua. Kalo ada cowok sih, bisa kugotong atau kuseret. Lha ini cewek, mao gotong atau seret juga sepertinya terlalu kasar. Gila, pokoknya sesi pantai ini memang paling menyenangkan. Tiga temanku ini memang kebetulan tergolong punya tubuh yang bagus, dan mereka hanya mengenakan BH dan celana dalam pula. Aku sungguh menikmati pemandangan ini. Ingin sekali aku rasanya masturbasi, tapi tidak mungkin ya.

    Makan malam pun tiba. Novi yang memasak. Enak sekali masakannya. Rasanya lebih enak dari restoran mahal manapun. Hanya masakan istriku yang mampu menandingi kelezatannya. Memang Novi ini ibu rumah tangga yang handal, padahal ia bekerja juga. Setelah makan malam, kami membereskan perabotan, cuci-cuci piring, dan pergi ke kamar masing-masing untuk tidur karena kebetulan kami capek sekali. Udara malam itu kebetulan sedikit dingin. Anehnya, aku tidak mengantuk walaupun malam sebelumnya tidak tidur. Aku jadi teringat Emi yang malam ini mendapat shift untuk tidur di sofa. Aku keluar kamar untuk melihat Emi. Kulihat ia sedang tidur sambil menepuk-nepuk kaki dan bagian tubuh lainnya, sepertinya banyak nyamuk. Aku menghampirinya dan memanggilnya dengan suara pelan.

    “Emi…” Kataku pelan.

    Emi sepertinya kaget, ia tersentak dan langsung membuka matanya.

    “Eh bapak. Kirain siapa… Bikin kaget aja. Kenapa pak?” Tanya Emi.

    “Kasian kamu banyak nyamuk disini. Kamu tidur dikamarku aja gih. Aku juga ga bisa tidur, percuma tidur dikamar. Aku aja yang disini. Ya?” Tawarku.

    “Lha? Jangan dong pak. Justru bapak harus tidur. Semalem kan begadang, terus tadi pagi nyetir. Abis itu tadi kan diceburin melulu ke pantai sama Desi. Voli pantai emang bapak banyakan diem sih, tapi bapak lebih capek dari kita-kita mah. Bapak aja yang tidur di kamar. Aku gapapa kok disini, cuma nyamuk doang.”Kata Emi.

    Sial. Dia bilang aku main voli pantai banyakan diam… Tidak tahu saja dia apa yang berkecamuk dalam pikiranku pada saat itu.

    “Udahlah Emi, aku juga ga bisa tidur. Sayang ngambil space di kamar, mendingan kamu tidur di kamar gih.” Kataku.

    “Ga bisa tidur segala pak… Kangen istri ya pak? Ga ada yang nemenin tidur hehehe” Kata Emi.

    “Hahaha. Bisa jadi sih Emi. Bisa saja kamu ini.” Kataku.

    “Biasalah pak. Biasa kan ada yang ngelonin sebelom tidur. Lah ini cuma dikelonin angin doang sekarang.” Kata Emi.

    “Sialan. Udah kamu sana ke kamar.” Kataku.

    “Udah pak, aku disini aja. Lagian kalo disini, ada apa-apa aku bisa teriak hehehe” Kata Emi.

    Jleeb. Apa maksudnya “ada apa-apa”? Aku dituduh bakal memperkosa dia gitu?

    “Emang ada apaan disini?” Tanyaku memastikan.

    “Aku tuh orangnya penakut pak. Takut hantu aku, kebanyakan nonton film horror, jadi suka ketakutan sendiri gitu. Pernah waktu ke Puncak sama Bu Novi dan Bu Desi, aku tidur sendirian di kamar, terus tiba-tiba teriak karena ngeliat gorden ketiup angin, kukira hantu. Bo Novi langsung datengin aku, dan akhirnya nemenin aku tidur di kamar.” Kata Emi.

    Ooohh, itu toh maksudnya. Tapi sumpah, itu lebih konyol sih daripada takut bakal diperkosa, menurutku ya.

    “Yah, yaudahlah terserah kalo gitu. Kalo gitu aku temenin kamu deh disini.” Kataku.

    “Eh, ga usah pak. Kalo disini mah aku ga takut. Itu kamar Bu Novi ama Bu Desi deket. Lagian itu suara perapian merdu juga, bikin rasa takut jadi hilang hehehe.” Kata Emi.

    “Emi, ini bukan masalah nemenin kamu biar kamu ga takut sama hantu. Tapi ga fair lah. Aku cowok, tidur di kamar. Kamu cewek, tidur diluar. Ga kebalik tuh?” Tanyaku.

    “Halah, aku mah udah biasa pak dijuluki cowo, meskipun tubuhku ini cewe. Naek ke genteng ama ngolong di mobil itu aku udah biasa. Masak nyuci ngepel malah aku ga bisa pak hehehe. Santai aja pak udah.” Kata Emi.

    “Kalo mao bohong tuh yang pinteran dikit. Kmaren kamu nelpon, nanya kalo ada bocor di rumah itu gara-gara genteng ato bukan. Begitu kamu bilang biasa? Terus minggu lalu pas kebetulan kita ketemu di jalan gara-gara mobil temen kamu mogok, terus kamu nanya cara buka kap mesin gimana. Kaya gitu biasa ngolong? Ngolong ngapain? Nyari duit jatoh?” Tanyaku.

    “Ahhh… Ituuu… Anu…. ” Kata Emi kelabakan.

    “Udah sono, kamar.” Pintaku.

    “Hmmm….” Emi kebingungan.

    “Kenapa?” Tanyaku.

    “Yaudah deh, aku kalah pak. Sorry banget nih pak, padahal bapak udah nyetir capek-capek, malah bapak ga tidur.” Kata Emi.

    “Santai aja udah.” Kataku.

    “Pak. Kamar bed nya ada dua kan?” Tanya Emi.

    “Cuma satu kalo kamar yang itu. Tapi bed king-size.” Kataku.

    “Waduh susah juga ya.” Kata Emi.

    “Kenapa lagi?” Tanyaku heran.

    “Aku takut pak tidur di kamar sendirian. Tadinya kirain bed nya ada dua, mau minta temenin bapak. Udah biarin deh, bapak temenin aku dong di kamar.” Kata Emi.

    “Eh gile aja kamu. Masa kita satu kamar! Satu ranjang pula! Ga pantes lah.” Kataku.

    “Ah bodo amat aku mah.” Kata Emi.

    “Yaudahlah kalo kamu ga masalah. Yuk ke kamar. ” Kataku pasrah saja.

    Kami akhirnya ke kamar. Rencanaku, aku mau meninggalkan Emi begitu ia tertidur. Pintu terpaksa kututup agar nyamuk tidak masuk. Aku dan Emi berbaring dalam satu ranjang. Aku sih tidak merasa apapun pada awalnya. Akan tetapi, begitu terbayang kembali ingatanku tentang Emi yang hanya memakai BH dan celana dalam di pantai tadi sore, tiba-tiba konsentrasiku langsung buyar. Tapi untung masih bisa kukontrol. Emi pun hanya diam saja. Begitu kulirik kesamping untuk memastikan apakah ia sudah tidur atau belum, ternyata ia pun masih melek, dan seolah sedang memikirkan sesuatu. Sadar bahwa aku sedang melihat kearahnya, Emi pun memandang kearahku, sehingga pandangan kami bertemu. Aku baru memperhatkan, ternyata Emi itu cantik. Wajahnya anggun dan dewasa ketika mulutnya diam. Menurut ingatanku tentang dia di pantai tadi, perutnya cukup menawan, walaupun tidak semenawan Novi, dan kakinya pun indah, mungkin hampir menyamai Novi. Tapi yang jelas, buah dadanya paling besar dibandingkan Novi dan Desi. Aku sebetulnya tidak terlalu suka dengan wanita yang buah dadanya besar, tapi besarnya Emi ini cukup pas dan indah, sepertinya ya.

    Aku baru menyadari, ternyata Emi sedang berusaha menyembunyikan bahwa ia kedinginan, tampak dari tubuhnya menggigil, tapi berusaha ia tutup-tutupi. Aku baru ingat di kamar ini tidak ada selimut, karena tadi kuberikan kepada Desi karena ia tidak tahan dingin dan memang sudah kesehariannya untuk memakai selimut rangkap dua ketika tidur. Aduh, kasihan juga kalau begini. Diluar, ada perapian yang bisa menghangatkan tubuhnya, tapi banyak nyamuk. Disini, tidak ada nyamuk, tapi dia malah kedinginan. Apa boleh buat, aku merangkul pundaknya, dan menarik Emi ke pelukan dadaku. Emi terlihat cukup kaget dengan perlakuanku.

    “Sorry Emi, tapi semoga aja sih hangat ya.” Kataku.

    “Aaa… I… Iyaa paak. Ha… hangaat kok hehe… he.” Jawab Emi dengan gugup.

    Waduh, salah ambil tindakan aku. Aku baru sadar, kalau gini sih berarti aku harus ada dalam posisi ini dong sampai pagi. Karena kalau kulepas, sama saja bohong karena nantinya ia akan terbangun lagi karena kedinginan. Yaahh, salah langkah deh. Tapi yaudah lah, berani berbuat ya berani bertanggungjawab. Tiba-tiba, Emi memelukku.

    “Aku peluk ya pak, hehehe.” Kata Emi.

    Aku diam saja. Sesekali aku mengelus-elus rambut Emi yang sedang dalam pelukanku. Aku merasakan tubuh Emi menempel ditubuhku sehingga membuatku bisa merasakan lika-liku tubuhnya, baik buah dadanya, perutnya, dan pahanya. Jujur, baru kali ini aku merasakan pelukan dan lekukan tubuh wanita lain selain istriku. Kemudian, kucium pipi kanannya, dan ia pun langsung membuka matanya dan mengalihkan pandangannya ke arah mukaku. Wajahnya begitu polos dan cantik, sungguh ia sangat cantik malam ini. Maka, kubelai-belai rambutnya, dan kemudian kucium bibirnya. Emi tidak membalas, tapi tidak juga menolak. Lama-kelamaan, ciumanku berubah menjadi jilatan dan mulai menjalar ke pipi, seluruh wajahnya, dan daun telinganya. Kubisikkan kata-kata “Kamu cantik sekali malam ini, Emi” sambil menghembuskan nafas ke lubang telinganya. Mendapat rangsanganku itu, tubuh Emi langsung bergetar seketika, dan nafasnya sedikit memburu. Kulanjutkan kembali gerilka jilatanku, yang kini menjalar ke lehernya.

    “P..ppaakk… Gee.. geelliii paak.” Desis Emi.

    Kudengar dari nada biacaranya, dia kegelian karena keenakan, bukan kegelian karena tidak suka, jadinya ya kulanjutkan saja. Emi hanya mendesis-desis, sambil sesekali menekan kepalaku kearah lehernya. Kurasakan batang kemaluanku mulai menegang. Kubuka kaos lengan panjang putihnya, dari bawah kutarik keatas, melalui kepalanya, dan kemudian melalui tangannya. Setelah kaosnya terbuka, tampaklah tangannya yang proporsional bentuknya dengan tubuhnya, perutnya yang indah, dan BH putih yang menutupi bukit kembarnya yang seolah-olah mau tumpah. Kuelus-elus lengan kirinya sampai keleher, sedangkan bibirku kugunakan untuk melumat bibirnya, dan tangan kiriku meraih tali kait BH yang ada dipunggungnya, dan kubuka setelah menemukannya. Setelah BH-nya terbuka, tampaklah bukit kembar Emi yang memang besar, tapi indah, dan puting susunya yang berwarna merah muda dan menawan. Kulumat habis puting susu buah dada kanan Emi, sementara tangan kananku sibuk meremas-remas buah dada kiri Emi dan memuntir puting susunya. Mendapat rangsangan yang kuberikan, badan Emi mulai menggeliat-geliat, sedangkan mulutnya mengeluarkan desahan kecil.

    “Ee.. Eemii… buah dadamu… putiih dan indaah… sekali… puting.. su.. susumuu… jugaa indaah… Kamu punyaa.. buah dadaa… yang indaah…” Kataku yang mulai terputus-putus akibat birahi yang mulai menguasaiku.

    Mendapat pujianku, Emi sepertinya makin terangsang. Ia mulai menggerakan kepalanya ke kanan dan kiri, dan membelai-belai rambutku dengan tangannya. Aku pun mulai menjalarkan lidahku, dari buah dada kanannya, menuju perutnya, sementara kedua tanganku masih meremas-remas buah dadanya. Emi kembali mendesis-desis. Kubuka celana panjang kargo nya, sekaligus juga celana dalam putihnya dengan sekali tarikan. Kini di depan mataku, tampaklah jelas tubuh Emi yang sangat indah tanpa ada pelindung apapun. Kulihat dari atas sampai bawah, tubuhnya cukup proporsional. Pertemuan kedua paha dan selangkangannya membentuk huruf V yang sangat menggoda. Gundukkan di selangkangannya tampak jelas dan ditumbuhi rambut-rambut yang cukup lebat, tapi terawat. Aku sungguh sangat terangsang melihat pemandangan itu di depan mataku. Batang kemaluanku sudah mengeras sampai sekeras-kerasnya.

    Kali ini, aku menciumi perut bagian samping sampai ke paha kanannya, lutut kaki kanan dan kaki kanannya, kemudian kaki kirinya, keatas sampai lutut kaki kiri dan paha kirinya, kemudian ke rambut kemaluannya. Kulihat Emi hanya bisa melenguh pelan dan merem-melek. Kemudian aku kembali keatas, dan mencium bibirnya, sekaligus memeluk tubuhnya. Ia membalas ciumanku dengan lumatan yang cukup dipenuhi dengan birahi, seolah-olah birahinya tersalur ke dalam tubuhku melalui mulut kami, dan bersatu padu dengan birahiku. Dalam posisi itu, Emi meraih kaos bagian bawahku, dan menariknya keatas, dan membukanya. Kini aku bertelanjang dada, dan ia segera mencium dan menjilati leherku dan puting dadaku. Sungguh nikmat dan geli rasanya, aku hanya bisa terpejam. Lalu, Emi membuka celana pendek dan celana dalamku, sehingga batang penisku yang sudah mengeras langsung melompat keluar. Aku memasang posisi berbaring, sehingga sekarang aku dibawah, dan Emi diatasku. Kulihat Emi sempat bengong memandangi penisku.

    “Kenapa Emi? Terpesona yah?” Godaku.

    “Aahh… anuu… ga sih pakk…” Kata Emi gugup.

    “Diapain ya pak? Aku bingung nih harus ngapain.” Kata Emi.

    “Udah, biar gampang, dikocok aja. Bisa kan?” Tanyaku.

    Emi mengangguk pelan sambil tersenyum malu, dan kemudian mulai menggenggam batang penisku.

    “Gedean mana sama punya teman kamu dulu itu?” Godaku.

    “Gedean inilah pak hehehe.” Kata Emi malu-malu.

    Ia mulai menaik-turunkan genggamannya. Cukup cekatan ia mengocok-ngocok penisku. Lama-kelamaan, kocokannya semakin kencang, sehingga aku makin menikmatinya. Kemudian, kuseret memutar tubuhku, sehingga kini aku menghadap ke selangkangannya, dan dia juga menghadap selangkanganku. Kujilati dan kulumat habis gundukkan yang ada di pertemuan pahanya. Tubuh Emi bergetar mendapat rangsangan itu, dan kocokannya di penisku semakin kencang.

    “Aahh… uuhhh… tee.. terruuss paak…” Desah Emi.

    Koleksi Cerita Panas Terbaru 2017 | Setelah itu, aku melepaskan lumatanku, dan menghentikan tangan kanan Emi yang sedang mengocok penisku. Aku langsung bangkit berlutut dari posisiku semula, dan membaringkan Emi di ranjang, dan menindihnya. Aku mencium bibirnya dengan lembut. Emi pun ikut membalas ciumanku dengan lembut, sangat lembut. Dalam posisi itu, kurasakan badanku sangat panas, sehingga mengeluarkan keringat. Sama halnya dengan Emi. Keringat kami terus mengalir, dan berbaur di tubuh kami satu sama lain.

    “Kamu betul-betul cantik malam ini, Emi.” Kataku.

    “Bapak bisa aja.” Balas Emi.

    Bibir kami terus berpagutan. Lidah kami saling dijulurkan untuk menggelitik lidah lawan kami. Kupeluk tubuhnya erat-erat, dan dia juga memeluk tubuhku erat-erat. Aku semakin terangsang, dan dikuasai birahi yang sangat hebat. Begitu juga Emi, terdengar nafasnya semakin memburu. Lalu, aku memasang batang penisku tepat didepan lubang vaginanya, hingga saling menyentuh satu sama lain. Aku tidak langsung masuk.

    “Emi, aku mau masuk ya. Boleh?” Tanyaku.

    “Ini khusus untuk bapak malam ini. Silakan pak, enjoy to the fullest, pak.” Jawabnya seraya mengangkangkan kakinya.

    Aku tidak menyangka akan keluar jawaban yang elegan dari mulut seorang perempuan berperawakan anak kecil. Aku mulai menggesek-gesekan kepala penisku ke bibir lubang vagina Emi. Emi mulai menggeliat-geliat sangat hebat, dan bibirnya makin liar melumat bibirku. Desahan dan Nafasnya pun semakin memburu. Aku merasakan kepala penisku tengah menggesek-gesek bibir lubang kemaluannya. Mendapat rangsangan di bibir dan penisku, keringatku semakin deras mengalir, sama halnya juga dengan Emi. Akhirnya, gesekan kepala penisku membuahkan hasil, lubang vaginanya mulai licin akibat cairan kenikmatannya. Aku pun mengambil ancang-ancang untuk meneroboskan penisku masuk ke dalam vaginanya.

    “Sii.. siiaapp siaap yaahh.. Emiihh… Akuu mao masuukk…” Desahku.

    “Ayoohh… teruuuss paakk… Emii siaapp…” Desah Emi.

    Seketika itu juga, kumasukkan dalam-dalam penisku ke dalam lubang kemaluannya. Bleess… lubang kemaluan Emi terasa pas dengan ukuran penisku. Emi melenguh dengan hebat saat itu terjadi.

    “Udaahh… masuukk yaa paak?” Desah Emi.

    “Aku udaah.. di dalaam…” Desahku.

    Aku mulai memompa selangkangan Emi perlahan-lahan. Setiap kali kudorong, satu desahan keluar dari mulut Emi. Genjotanku kemudian kupercepat sedikit sehingga tubuh Emi tersentak-sentak dan buah dadanya ikut menjuntai. Aku sangat terangsang melihat hal itu. Kedua tanganku kupakai untuk meremas kedua buah dada Emi, sementara lidahku menelusup ke dalam mulutnya untuk menggelitik seluruh rongga mulutnya. Emi pun mulai menggoyang pantatnya. Setiap aku menyodok, Emi memajukan pantatnya, dan ketika aku menarik, Emi juga menarik pantatnya. Begitu terus terjadi, sampai akhirnya keringat kami telah membasahi seluruh tubuh kami, termasuk selangkangan kami, sehingga pada saat aku menyodok dan Emi memajukan pantatnya, timbul suara kecipuk. Cplaakk.. Cpookkk… Cplaakkk… Cpookk… Begitulah bunyinya.

    “Teruuss paakk.. Aku gaa.. gaakk kuaatt..” Desah Emi.

    Aku menggenjot selangkangannya semakin cepat, hingga akhirnya kurasakan perubahan pada tubuhnya. Dapat kurasakan ciumannya semakin liar, dan pelukannya di tubuhku semakin erat.

    “E… Eemiihh maaoo… klimaakss yaa?” Desahku.

    “Ii.. iyaa ni paak…” Desah Emi.

    Maka, kugenjot lagi selangkangannya semakin cepat lagi. Hingga akhirnya kurasakan kontraksi di vaginanya, dan bersamaan itu kurasakan juga semburan cairan kenikmatan di penisku.

    “Ooohhh… auuhhh… Akuu klimaakss… Paakkk…” Erang Emi.

    Emi mengangkat pantatnya kuat-kuat, sehingga penisku masuk dengan sangat dalam ke dalam lubang kemaluannya. Aku merasakan seluruh penisku seperti dipijat-pijat oleh vaginanya. Sementara Emi sedang menikmati orgasmenya, aku menghentikan genjotanku. Setelah orgasme nya yang hebat, Emi terkulai lemas dibawah tubuhku.

    “Aku belum keluar sayang… Aku lanjutin dulu yah Emi…” Kataku sambil mencium keningnya.

    Maka, aku melanjutkan genjotanku. Kali ini, tidak ada respon apapun dari tubuh Emi. Ia hanya sesekali membuka matanya sedikit, dan kemudian memejamkannya lagi. Salah satu hal yang paling kunikmati saat penetrasi adalah disaat rambut kemaluanku bergesekkan dengan rambut kemaluan lawan mainku, rasanya geli-geli gimana gitu hehehe. Untungnya, Emi memiliki rambut kemaluan yang cukup lebat, sehingga hal itu memungkinkan terjadi. Sesekali, kulihat Emi melirik kearah selangkangannya yang sedang dipompa oleh penisku. Aku mulai menciumi pipi, bibir, leher, dan puting susu Emi. Semua itu kulakukan secara berulang-ulang. Hingga akhirnya nafasnya mulai kembali memburu, memburu, dan makin memburu. Ketika nafasnya sudah sangat memburu, Emi kembali membalas ciumanku, dan pantatnya kembali mengikuti irama genjotanku. Ceplaakkk… ceppookkk… ceplaaakkk.. ceppoookkk… Kembali bunyi itu tercipta akibat benturan selangkanganku dan selangkangan Emi.

    “Emi mau lagiihh…?” Tanyaku.

    “Mauu yang… kaya tadiihh paakk…” Jawab Emi.

    Kuhentikan genjotanku.

    “Loohh… kook berhenti… paak?” Desah Emi.

    “Emi mao gantian gak diatas?” Tanyaku.

    “Hee eehh…” Jawab Emi sambil mendesah.

    Aku mencabut penisku, dan berbaring diatas ranjang, sementara Emi mulai menaiki tubuhku, dan mengarahkan penisku untuk masuk ke vaginanya. Saat posisinya sudah benar, ia mendorong pantatnya kuat-kuat ke belakan. Bleesss… Kurasakan gesekan yang sangat hebat di seluruh penisku saat dimasukkan ke vaginanya. Emi mulai memutar-mutar pantatnya. Putaran searah jarum jam, putaran berlawanan jarum jam, putaran penuh satu lingkaran. Penisku serasa diulek-ulek oleh vaginanya. Aku hanya bisa merem melek mendapat rangsangan itu.

    “Gimanaa.. rasanyaa paakk?” Desah Emi.

    “Nikmaat.. sayaanngg…” Desahku.

    Bukan main nikmatnya, dalam hal mengulek batang kejantananku, Emi ini memang sangat jago. Gawat, bisa-bisa aku muntah duluan sebelum dia orgasme lagi. Maka, kupuntir puting susu buah dada kirinya, dan kulumat sekaligus kuberikan gigitan kecil di puting susu buah dada kanannya. Emi hanya mendesah-desah. Lama-lama, ulekan pantatnya semakin tidak teratur, dan kini gerakannya murni hujaman ke batang penisku. Nafasnya makin tidak menentu, ciumannya di bibirku sangat liar, dan pelukannya ke tubuhku sangat erat.

    “Paakk… Emii udaah.. maao orgasmee lagiii.. sayaanggg…” Desah Emi.

    Aku pun juga merasakan bahwa sebentar lagi aku akan keluar.

    “Emii… Aku jugaa.. mauu keluaarr… sayaanngg…” Desahku.

    Emi semakin kencang menghujam-hujamkan pantatnya ke penisku.

    “Ayoohh… keluarrinn ajaa paakk… Bapakk duluaann.. juga gapapaahh…” Desah Emi.

    “Emii… kita keluaar bareengg.. sayaanngg…” Desahku.

    Emi semakin menambah kecepatan genjotannya ke penisku. Sementara aku makin liat meremas dan melumat buah dada Emi.

    “Haahhh… haahhh.. hoooohhh… haaaahhhh…” Desah Emi seraya menghujam penisku.

    Aku semakin tidak tahan untuk menyemprotkan lahar kenikmatanku.

    “Ee… Emiiiiii… ” Croott.. croott.. crottt.. Aku menyemprotkan lahar kenikmatanku didalam vagina Emi. Buah dadanya kuremas-remas, dan bibirnya kulumat habis.

    “Bapaaakkk… Emii sayaangg bapaakkk…” Kurasakan pula cairan kenikmatannya menyembur dan beradu dengan semprotan spermaku. Dia juga balas melumat bibirku. Vaginanya berkontraksi lebih hebat lagi dari orgasmenya yang pertama.

    Setelah kami berdua klimaks, Emi masih tetap menindih tubuhku diatas. Bibir kami masih tidak berhenti menciumi satu sama lain. Kemudian kubelai-belai rambutnya.

    “Gimana Emi? Aku cuma mikirin tititku sendiri ga?” Tanyaku.

    Emi menggeleng sambil tersenyum puas.

    Untuk terakhir kalinya sebelum kami tertidur, kami berciuman sekali lagi. Kami pun tertidur masih dalam keadaan telanjang, dan tubuh kami masih bersatu, belum terpisahkan.

    Sinar matahari pagi membangunkanku. Saat itu, kulihat Emi masih tergolek diatas tubuhku. Hanya saja, aku mendapati bahwa kami sudah diselimuti oleh selimut. Hmmm, bukankan selimutku kuberikan kepada Novi? Kenapa bisa ada disini? Waduuh, pasti salah satu dari Novi atau Desi masuk ke kamarku dan memakaikan selimut ini padaku dan Emi. Berarti yang masuk itu melihat bahwa aku dan Emi sedang tidur berduaan saling berpelukan dalam keadaan telanjang. Waduuh, semoga tidak berabe nih. Aku mengenakan pakaianku, dan beranjak keluar kamar. Aku melihat Desi sedang menonton TV, sedangkan Novi sedang menggoreng telur untuk sarapan kita berempat.

    “Emi akhirnya semalam tidur sekamar dengan bapak?” Tanya Desi.

    “Iya betul Des. Kasihan abisnya dia digigitin nyamuk melulu diluar.” Kataku.

    “Iya sih betul. Terima kasih ya pak, bapak sudah peduli kepada Emi.” Kata Desi.

    “Ahh santai saja. Toh sesama teman kita saling bantu Des.” Kataku.

    “Cieee… bapak manager ini emang pidatonya paling memukau.” Canda Novi sambil memindahkan telur yang sudah matang ke piring.

    Tak lama kemudian, Emi pun keluar kamar, dan untungnya ia sudah mengenakan pakaiannya. Setelah Emi keluar, kami berempat langsung duduk di meja makan. Novi langsung membagi-bagikan telur itu ke 4 piring dengan cekatan. Setelah sarapan, rencananya adalah berenang. Akan tetapi, Novi dan Desi saja yang pergi, karena aku dan Emi masih mengantuk, mungkin efek permainan semalem kali ya. Aku dan Emi tertidur sampai jam makan siang, itupun karena dibangunkan oleh Desi.

    “Makan oii, tidur mulu kerjaannya.” Kata Novi.

    “Makan? Barusan juga makan.” Kataku bingung.

    “Pak James, Ini sudah jam 13.00, liat HP bapak kalo ga percaya.” Kata Novi.

    Saat kulihat jam di HP, betul juga sih jam 13.00. Gile, banyak sekali kami tidur hari ini. Karena aku dan Emi tertidur sampai sekarang, mereka berdua tadi jalan-jalan sendirian.

    Setelah makan siang dengan masakan yang sangat enak buatan Novi, waktunya acara santai di pantai. Novi bilang ia kecapekan karena lelah berjalan-jalan dan memasak, sehingga kami bertiga pergi ke pantai untuk santai. Pantainya bagus sekali, dan suara ombaknya pun cukup santai untuk didengar. Emi dan Desi memakai pakaian yang sama seperti pada saat bermain voli pantai. Ya, pakaian seksi itu. Kalau Emi sih, semalam sudah kulihat apa yang ada dibalik BH dan celana dalamnya. Nah kalau Desi, aku belum pernah lihat, jadi ada sedikit rasa penasaran nih. Saat aku sedang membayangkan hal itu, Desi langsung berjalan ke arah pantai, dan duduk di kursi panjang yang telah disediakan. Wow, kaya bule aja, mao sunbathing dia. Emi langsung memegang dan menarik tanganku, isyarat untuk mengajak berkumpul disana. Aku duduk selonjoran di kursi kira-kira dua kursi sesudah Desi.

    “Pak Jaameess.. Aku mao balik ke cottage dulu ya. Ada yang ketinggalan.” Kata Emi. Ia langsung berlari ke arah cottage.

    Aku yang sudah tinggal berduaan dengan Desi, pindah ke kursi tepat disebelahnya.

    “Demen sunbathing ya Des?” Tanyaku.

    “Iya pak. Aku ingin menggelapkan warna kulitku sedikit.” Kata Desi.

    “Lho? Nanti kulitnya ga putih lagi lho.” Kataku.

    “Aku lebih suka warna kulit seperti ini pak daripada warna kulit putih. Menurut pendapatku, warna kulit putih itu cenderung pucat.” Kata Desi.

    “Ah bisa saja kamu Des. Tapi ya pendapat orang mah tidak sama semua.” Kataku.

    “Betul sekali pak.” Kata Desi.

    Desi ini betul-betul lucu. Kata-katanya betul-betul bahasa yang baku menurut Ejaan Yang Disempurnakan.

    “Eh iya Des, udah pake sunblock?” Tanyaku.

    “Oh iya pak, aku benar-benar lupa.” Kata Desi seraya berupaya bangkit dari kursinya.

    “Udah Des kamu disini aja. Dimana sunblocknya biar kuambilkan.” Kataku sambil bangkit berdiri dari kursiku.

    “Di tasku yang berwarna putih pak. Aku meletakkan sunblock milikku di bagian resleting depan, pak.” Kata Desi.

    Aku mengangguk saja, dan berlari ke arah cottage. Sesampainya di cottage, aku langsung berjalan cepat kearah kamar Desi, aku lupa bahwa itu adalah kamar para perempuan, dan membuka pintunya… Terlihatlah didepan mataku pemandangan indah berupa kedua bukit kembar besar yang tertanam di kulit yang putih dan tubuh yang cukup proporsional, ya Emi. Melihat itu, nafsuku jadi bangkit, dan seluruh rangkaian kejadian semalam aku bersama Emi terulang dalam pikiranku. Eits, aku harus bisa menahan nafsuku, disamping karena Desi menunggu aku, Novi juga ada didalam kamar itu.

    “Eh sorry. Lagi ganti baju toh. Aku cuma numpang ambil sunblock buat Desi.” Kataku.

    “Oke pak, itu pak tasnya.” Kata Emi sambil menunjuk kearah tas putih Desi dan melanjutkan ganti bajunya dengan santai.

    Setelah kucari dibagian resleting depan, aku langsung menemukannya, dan langsung membawanya kepada Desi. Dan apa yang dilakukannya betul-betul tidak kusangka. Ia membuka seluruh pakaiannya, dari BH strapless bulu-bulunya, kemudian menyusul celana dalam bulu-bulunya. Kini, tampaklah pemandangan yang tidak kalah indah dengan yang baru saja kupandang tadi pada saat mengambil sunblock. Desi memiliki tubuh yang cenderung langsing, meskipun tidak langsing-langsing amat. Buah dadanya bulat cukup sempurna, dan menyisakan gap diantara kedua buah dadanya. Puting susunya berwarna coklat, dan sangat cocok dengan buah dadanya. Rambut kemaluannya tidak setebal Emi, dan kelihatan terawat. Batang kemaluanku menegang seketika.

    “Ah, pak. Maafkan aku. Aku lupa bahwa bapak ada disini.” Kata Desi sambil tersenyum-senyum.

    “Yaa gpp sih Des. Tapi emang kamu ga masalah ya badan kamu terekspos begini di depan aku?” Tanyaku.

    “Jika itu Pak James, aku tidak keberatan.” Kata Desi seraya mengusap sunblock ke seluruh tubuhnya.

    “Kenapa begitu?” Tanyaku.

    “Karena Pak James itu orangnya baik, mau bergaul dengan kita yang aneh ini, dan kelihatannya bapak bukan merupakan orang yang mesum.” Kata Desi.

    “Bukan orang yang mesum? Semua cowo itu mesum Des, kecuali kalo ga normal.” Jawabku.

    “Itu berbeda pak. Orang yang benar-benar mesum, itu mengaku dirinya tidak mesum, padahal hatinya kotor sekali. Dengan kata lain, munafik. Akan tetapi, bapak kenyataannya tidak munafik. Untuk masalah mesum yang bapak bilang, menurut saya itu normal dialami oleh semua manusia, tidak hanya pria, tapi wanita.” Jawab Desi seraya mengoleskan sunblock dari leher hingga buah dada dan perut.

    “Salah Des kalo kamu bilang saya ga munafik. Saya baru nyadar kok kalo saya munafik. Saya kesini dengan modal setia sama istri, yah tapi lihat, semalem saya sudah menodai kesetiaan saya.” Kataku, dengan sedikit penyesalan.

    “Itu masalah kesetiaan pak, tidak ada hubungannya dengan munafik. Mengenai itu, hal itu memang tidak terhindarkan pak. Seperti kata Emi, seks itu adalah kebutuhan dasar manusia. Jadi menurutku, jika semalam Bapak dan Emi berhubungan seks, itu dapat dikatakan cukup normal, tentunya dengan tidak mempertimbangkan aspek pernikahan dan kesetiaan ya. Karena jika sudah membawa aspek pernikahan dan kesetiaan, bapak jelas sudah melakukan kesalahan yang sangat besar.” Kata Desi seraya mengoleskan sunblock ke selangkangan dan pahanya.

    “Oh, jadi kamu yang masuk ke kamarku tadi pagi ya?” Kataku.

    “Betul pak. Tidak perlu khawatir pak, aku tidak memberitahu Bu Novi masalah ini, walaupun sepertinya beliau sudah dapat menebak apa yang kalian lakukan semalam.” Kata Desi sambil membungkuk untuk mengoleskan sunblock di kakinya.

  • Nikmatnya Surga Perawan Pacarku Yang Cantik

    Nikmatnya Surga Perawan Pacarku Yang Cantik


    1727 views

    Duniabola99.org – Perkenalkan namaku Beny biasa dipangggil Ben. Aku mempunyai pacar yang sudah dewasa yaitu bernama Leni, dia berumur 25 tahun dengan tinggi badan 171 cm berat badan 57 kg, dan kalau mau tahu usianya lebih tua dari aku 4 tahun, kadang teman-temanku memanggilku dengan penyuka tante-tante. Indogol

    Selama aku pacaran, aku belum pernah bertemu dengan Leni karena dia tinggal dikota Surabaya. Awalnya kami berkenalan dari sebuah game online yang mungkin sampai saat ini para wanita menyukai gamenya.

    Kami berkenalan dari situ dan hingga menjadi pacaran. Setiap hari kami pun selalu berkomunikasi melalu telepon. Pada suatu waktu dia menelepon aku pada pukul 22.00 aku pun asik bercerita apa adanya dengan dia.

    Dan boleh anda ketahui bahwa Leni memliki sifat hypersexsual tetapi dia masi perawan dan tidak pernah bermasturbasi. Dia tidak mau menghilangkan keperawanannya dengan bermasturbasi. Dan dy juga memiliki prinsip Virgin buat suami.sama dengan aku, aku juga masih perjaka tetapi aku selalu melakukan onani setiap hari.

    Aku sering bercerita tentang pengalaman seks aku dengan melakukan onani. Dan ketika kami berbicara tentang seks, dengan tanpa malu aku bertanya:

    “Yank, kamu sebenarnya mau gak sich kalo keperawanan kamu itu buat aku??”

    “Ya, aku sih mau, tapi aku juga harus jaga prinsip aku. Aku maunya service kamu aja sampe kamu puas”, ujarnya.

    “kamu emang ga mau aku puasin juga yach??”, tanyaku

    “Mau lah yank. Mau banget malah. Tapi jangan di masukin ke memekku yah”, ujarnya dengan bicara tanpa malu.

    Setelah beberapa lama memendam rasa ingin berhubungan dengan pacarku, akhirnya ketika libur sekolah 2007 kemarin aku meminta ijin kepada orang tuaku untuk berjalan-jalan ke Surabaya bersama teman-temanku. Dan kedua orang tuaku mengijinkan aku untuk pergi ke Surabaya untuk beberapa hari.

    Singkat cerita, sebenarnya aku pergi ke Surabaya sendiri. Tidak di temani satu orangpun. Dari membeli tiket pesawat, transportasi dll. Ketika aku sampai di sana. Pacarku langsung menjemputku. Baru pertama kali ini aku melihat dia.

    Dia begitu cantik, sexy, dan kulitnya cokelat matang dan mulus sekali. Aku melihat bagian tubuhnya dari atas sampai bawah tidak ada satu bagian tubuhnya yang terlewatkan untukku perhatikan. Buah dada nya yang ukurannya cukup besar.

    Dia memakai rok mini sebatas paha dan kaos T-shirt yang ketat dan tidak berlengan. Batang kemaluan aku pun di buat tegang ketika melihat keindahan tubuhnya. kapan lagi gue bisa ngerasain cewe kaya gini batinku

    Kemudian aku pun di antar dia ke sebuah hotel dekat tempat kostnya di Surabaya.
    Ketika sampai di hotel. Dia pun memesankan satu kamar buat aku dan dia untuk melakukan hubungan sexsual. Dan kami pun masuk ke kamar hotel.

    “Len, cantik banget kamu Say”, godaku.

    “ach masa? Kamu juga gagah dan ganteng yank”, ujarnya dengan suara genit

    “Serius len, aku biasa Cuma liat kamu di foto tapi sekarang bisa langsung liat kamu secara langsung. Aku kagum sekali punya pacar kaya kamu”, ujarku
    “Huw, dasar kamu!!”, sambil tertawa canda

    Setelah duduk-duduk aku pun sudah tidak sabar ingin merasakan ciuman hangatnya. Ketika duduk di sofa aku pun langsung menciumnya dengan penuh nafsu. Dan dia juga membalas ciumanku dengan lembut.

    Dan lidah aku menjilat-jilat bibir dia. Ini baru pertama kalinya aku merasakan ciuman yang sangat menebarkan hatiku. Sehingga puncak nafsuku naik.dan aku pun memeluknya dengan erat sambil menciumi lehernya.

    “Say, kapan nich di servicenya?”, tanyaku.

    “Sante aja atuh, lagian kan kita belum makan ujarnya.”

    Kemudian kami pun memesan makanan terlebih dahulu dan setelah makan kami pun masuk ke kamar untuk menuntaskan nafsu aku.

    Setelah masuk kamar dan kunci kamar aku kunci. Aku pun langsung merebahkan dia ketempat tidur dan tanpa malu-malu aku lumat bibir manisnya itu dengan bibirku. Dan dia juga menghambar lumatanku. Sehingga kami pun bercinta dengan romantis.

    “say, hebat banget kamu cium akunya”, Goda Leni dengan tertawa centil.

    “yah,iyah lah say. Kapan nich aku di service??”, ujarku

    “Tanpa menjawab dia pun menciumi bibirku dan perlahan-lahan membuka celanaku dan bajuku, dan dalam sekejap aku pun telanjang bulat di depannya dengan batang kemaluan 17cm yang sudah menegang.

    “kamu udah ahli ya say”,Kataku.

    “Hihihih. Abisnya kontol kamu besar dan bikin aku gemes say”, ujarnya.

    Kemudian di kocoklah batang kemaluanku yang menegang dengan perlahan dan ragu.
    Maklum dia dan aku sama-sama belum pernah bersetubuh sebelumnnya. Sehingga kami pun melakukan apa adanya dengan naluri kenafsuan.

    Nikmat sekali kocokannya, tidak pernah terbayang seumur hidupku bila dikocok batang kemaluanku oleh wanita yang cantik dan sexy tersebut. Setelah itu dia pun menciumi kepala penisku yang berbentuk seperti helm dan mulai mengulumnya.

    “Mmhh…”, ujarku.Merasa kenikmatan.

    Sambil mengulum batang kemaluanku, dia pun memegang selangkanganku dan menjilatin buah pler ku yang membuat aku merasa terangsang. “Aahh.. enak banget

    Say… terus… mmpphhh”, ujarku.ketika merasakan kenikmatan.

    Selama 10 menit dia mengulum dan mengocoki batangku dengan berbagai cara. Aku pun mencapai orgasme dan mengeluarkan spermaku kemulutnnya

    “Crot… crot… crot…”, keluarlah air maniku di mulut pacarku. Leni pun pertama-tama enggan untuk menelan spermaku. Tetapi ku paksa untuk menelannya. Karena aku yakin sperma dapat membuat seseorang wanita awet muda.

    Setelah aku mencapai orgasme. Aku pun menciumi dia sambil berbaring di tempat tidur
    Say, sini sekarang gantian kamu aku puasin ujarku.sambil meremas-remas buah dada yang sudah mengencang tetapi masih ditutupi kaos.

    “Ahh… sini puasin aku, tapi janji yah jangan di masukin atau mencolok memekku”, ujarnya.

    Aku pun tidak menghiraukan perkataannya dan langsung membuka bajunya dan membuka branya yang berwana pink.

    WOW!! Buah dadanya sangat menantang didepanku.

    “Belum pernah aku melihat buah dada sebesar ini”, kataku kepadanya. Dia pun tertawa kecil sambil merintih keasikan.

    Ternyata setelah kuselidiki.ukuran BH-nya 36C. itu cukup besar untuk seorang wanita.

    Dengan nafsunya aku menjilati putingnya yang berwarna merah muda. Dan ku hisap dengan penuh nafsu.

    “Oohh… Terus Say… Enak bangett… Aachh… mmhh”, ujarnya.

    Aku pun melanjutkan dengan menyusuri perut hingga selangkangannya serta kedua tanganku terus memeras kedua dada nya yang tergantung bebas. Aku pun kemudian menjilati selangkangannya dan tidak sengaja terkena bibir vaginanya.

    “Ahh”, katanya ketika mengetahui aku menjilati bibir vaginanya.

    “Ups. Sory aku ga sengaja”, ujarku.dan aku langsung menghentikan jilatanku.

    “Bukan itu Say. Rasanya enak sekali. Aku ingin kau melakukan lebih dari ini”, katanya.

    Tanpa basa basi aku pun langsung membuka CD nya yang berwarna pink itu.
    Dan aku pun langsung merasakan dan melihat langsung bentuk memek sebenarnya yang belum pernah kulihat langsung (biasanya aku melihat hanya di BF). Ternyata bentuknya sangat indah dan mungil. Dan bulu kemaluannya pun dirawat setiap hari oleh kekasihku.

    “Mantap sekali memekmu say”, ujarku.

    “Itu kan sudah kurawat hanya untukmu say, jadi jangan di sia-siakan malam ini yah”, jawabnya.

    Lalu aku pun langsung menjilati vagina nya yang sangat sempit itu.dan aku menjilati bagian klitorisnya sehingga menimbulkan desahan yang nikmat…

    ini baru namanya memek perawan, pikirku. Sekitar 5 menit aku menjilatinya serta memeras buah dadanya, akhirnya dia pun mencapai orgasme dan badannya pun mengejang untuk beberapa saat. Dan pada saat ini lah dia baru pertama kali merasakan orgasme.

    “Achh… Ohh… Nikmat sekali Say. Benar juga apa yang kamu bicarakan tentang nikmatnya orgasme”, ujarnya sambil menciumi bibirku kecil-kecil. “Ini kan baru permulaan say, nanti kita baru rasakan surga dunia yang sebenarnya”, ujarku dengan penuh tahu (padahal aku pun juga belum pernah merasakan bersetubuh dengan wanita).

    Setelah 20 menit aku berbaring telanjang bulat dengan dia, napsu birahi aku dan kekasihku pun mulai melonjak. Aku langsung memegang batang kemaluanku dan menyodorkan kepada Leni.

    “Len, isep dong say, ga tahan nich”, kataku.

    Tanpa basa basi pun dia langsung menelan batang kemaluanku yang lumayan panjang semuanya sampai ke buah pler ku. Dan di kocokinya dengan irama yang cepat.

    “achh… Ayo say… terus… enakk… ahh…”, ujarku menahan nikmat.

    Sambil mengulum penisku, aku meminta agar kita bermain dengan gaya 69 (gaya yang sering aku liat di film BF). Dia pun langsung menindih aku dengan arah terbalik. Aku pun dengan leluasa menjelajahi seluruh kewanitaannya.

    Ketika aku memainkan klitorisnya dia pun menambah terangsang.

    “Achh… Nikmat say… Ayo cepat ahh… Aku ga sabar pingin di masukin kontol kamu”, ujarnya.

    Tanpa bicara dia pun langsung melentangkan badannya dan aku pun perlahan-lahan memasukkan penisku yang lumayan besar kedalam vaginanya yang sangat sempit.

    “Dah siap keperawananmu aku ambil say?”, godaku sambil memegang pantatnya yang begitu montok.

    “SudaH Siap Koq!! Cepet masukin ah”, ujarnya agak sedikit sebal karena sudah ingin dimasuki kontolku kedalam lubangnya.

    Aku pun perlahan memasukan kepala penisku.dia pun merintih kenikmatan… sedikit demi sedikit aku memasukinya dengan menggerakkannya maju mundur.

    Dan lama kelamaan aku pun merasakan sudah agak mudah memasukinya karena dia vaginanya pun mulai lembap dan basah. Setelah hampir 10 menit akhirnya aku dapet memasukan semua penisku kedalam liang vaginanya…

    Selang beberapa menit aku menyodokkan kemaluan aku keliang surganya. Dengan posisi kedua kakinya diletakkan dipundak aku sehingga bibir kemaluannya nongol dan menyempit sedikit-demi sedikit aku gerakkan batang kemaluan aku maju mundur sambil tangan aku meremas kedua belah buah dadanya yang semakin kencang.

    “Achh… achh… Nikmat ochh… sshh…”,

    desahnya seiring naik turunnya tubuhnya dan menahan rasa sakit di masukkan oleh kontolku yang besar. Dan ketika aku menyodok naik turun, aku merasakan aku menembus suatu dinding halus, dan psstt… aku pun langsung memberhentikan sodokanku ketika kekasihku pun menjerit kesakitan.

    Ternyata aku telah mengambil keperawanannya. Kulihat darah keperawanannya mengalir dan berceceran ke sprei tempat tidur kami.

    “Say, kamu uda ga perawan lagi”, kataku sambil menyodok penisku ke liang vaginanya.

    “Gak apa apa say, enak banget rasanya, kalau tau rasanya kaya gini, dari dulu pasti aku uda ga bakal jadi perawan lagi’, ujarnya.

    “Dasar kamu!! Hoki aku yang ngambil keperawanan kamu”, balasku sambil penuh canda dan akupun melanjutkan permainan kami dengan penuh sensasi.

    Sekali-sekali aku menciumi pundaknya dan meremas payudaranya yang bergelantungan dengan bebas. Ini emang pengalaman yang menyenangkan batinku.

    Setelah itu kami pun mencoba doggy style walaupun tidak mahir aku pun mengikuti birahiku.

    Semakin lama aku menggoyangkan tubuhku serta meremas puting yang indah itu. Aku pun semakin menggeliat-geliat tak tertahankan.

    Aku terdiam sejenak merasakan hangat dan denyut memek kekasihku. Kurasakan kontolku mulai berdenyut-denyut dan ngilu-ngilu enakk… dan akupun makin mempercepat gerakan-gerakan maju mundur.. sampai akhirnya kurasakan ngilu… geli… yang amat sangat… aku tak tahan lagi, kutekan kontolku sedalam-dalamnya.

    “Achh… aku mau keluar say… mhh…”, ujarku

    “Ohch… oachh… achh… aku juga mau keluar say. Barengan aja”, katanya.

    “Aku keluar didalam aja yah?”, tanyaku.

    “Yah. Didalam aja. Ochh… 2 hari lagi uda mau dapet… Ahh…”, balasnya sambil menjerit kenikmatan.

    Aku pun langsung mempercepat irama dan Leni pun menggoyangkan pantatnya semakin kencang dan berputar-putar seperti orang kesurupan dan sesekali dia merintih kenikmatan.

    “Crot… Crot… Crot…”, kurasakan tubuhku bergetar keras seperti menggigil kedinginan. kekasihku dengan erat mencengkram pundakku dan tubuhnya ikut menggelinjang seperti ngilu. Air maniku yang hangat seluruhnya tumpah kedalam liang vaginanya.

    Sungguh ini baru namanya surga dunia. Dan keperjakaan aku pun sudah diambil oleh kekasihku sendiri. Ternyata lebih nikmat di bandingkan onani yang kulakukan setiap hari. Dan aku pun mencabut penisku dari vaginanya dan terbaring lemas.

    “Gimana? Surga dunia?”, tanyaku sambil mengatur napas karena kelelahan.

    “Enak banget say. Bukannya surga dunia, tapi surganya surga”, jawabnya sambil tertawa kecil dan berbaring di pangkuanku.

    Kemudian kami pun ketiduran telanjang bulat Cuma di tutupi selimut. Sampai kira-kira jam 9 malam (tidak terlalu jelas waktunya karena waktu itu aku masih tertidur pulas). Aku merasakan ada yang menjilati penisku. Ketika kulihat, ternyata kekasihku sedang menghisap penisku karena ketagihan dan napsu birahinya mulai melonjak.

    Dan pada malam itu pun kami bersetubuh lagi hingga 6 kali. Tentu dengan orgasme yang lebih nikmat dan permainan yang baru. Karena sudah tidak ragu-ragu dalam melakukan persetubuhan ini.

    Dan setelah aku balik ke Jakarta dia pun kadang-kadang datang ke Jakarta hanya untuk bersetubuh denganku, sebab dia tidak mau bersetubuh dengan orang lain selain aku. dia setiap hari melakukan masturbasi untuk menuntaskan kenafsuannya ketika dia berada di Surabaya. Dia biasanya 2 atau 3 bulan sekali datang ke Jakarta untuk menuntaskan napsu birahinya kepadaku. Aku pun sangat senang untuk melayaninya. Hingga hubungan kami sekarang menjadi suami istri dan telah dikaruniai dua anak.

  • Ai You Wu App No.995: Người mẫu Xia Meng

    Ai You Wu App No.995: Người mẫu Xia Meng


    2203 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Schoolgirl Ember Stone caught without panties gets punish fucked by stepdad

    Schoolgirl Ember Stone caught without panties gets punish fucked by stepdad


    1849 views

    Duniabola99.org– Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Step DAUGHTER Sex

    Step DAUGHTER Sex


    1858 views

  • Foto Bugil Sayuri Oyamada Yang Sedang Berenang

    Foto Bugil Sayuri Oyamada Yang Sedang Berenang


    2052 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Kisah Memek Si Bule Dan Istriku

    Kisah Memek Si Bule Dan Istriku


    1849 views

    Cerita Seks Terbaru – Aku seorang IT manager di sebuah perusahan swasta di Bali, umurku 32 thn dan istriku 29 thn, kami sudah lima tahun menikah namun belum dikaruniai seorang anak. Enam bulan lalu aku memutuskan pisah ranjang dengan istriku karena sudah tidak ada kecocokan lagi.Rencananya dalam waktu dekat aku akan mengurus perceraian kami. Tapi karena terbentur waktu jadi urusannya terkatung-katung.

    Istriku memilih tinggal sendirian kost di dekat Hotel tempat dia bekerja sebagai Public Relation Manager. Minggu pagi aku berniat mengunjungi dia, kangen juga sih, sudah 3 bulan aku tidak pernah ketemu dia.

    Di depan pintu aku kaget melihat seorang bule keluar dari kamarnya, aku menunggu sebentar sampai si bule pergi dan nyelonong masuk kamar istriku, aku pura-pura tidak tahu tentang si bule yang barusan keluar. Kulihat istriku keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk. Tubuhnya masih tetap seperti dulu padat dan sintal, mungil tapi proporsional, Dia keget melihatku sudah duduk di atas tempat tidurnya.

    Kutanya kabarnya namun tidak dijawab, dengan santai dia melepaskan handuk yang melilit di tubuhnya, buah dadanya dipamerkan begitu saja, membuat aku jadi bernafsu. Ukuran buah dada istriku memang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil, yah.., sesuai dengan ukuran tubuhnya yang mungil, bentuknya sangat menggiurkan mata laki-laki yang memandangnya, bulat, padat dan tidak melar. Melihat itu penisku langsung berdiri, apa lagi melihat bekas gigitan si bule di pundak dan buah dadanya.

    Kupeluk dia dari belakang, kucium lehernya dan kubisikkan ajakan untuk bersetubuh, namun dia menolak dengan alasan ada janji dengan teman pagi ini. Selesai berpakaian dia langsung ngeloyor pergi meninggalkan aku sendirian. Lama aku berpikir, dan terlintas dibenakku untuk mengintai hubungan intim mereka. Aku tanyakan ke ibu kost untuk menyewa kamar sebelah, kutahu kamar sebelah tidak ditempati. Setelah dealt dengan ibu kos aku langsung balik ke rumah mengambil peralatan spy-ku yang dulu kubeli dari internet. Aku mempunyai dua buah pinhole video camera yang bisa ngintip lewat lubang kecil. Dulu alat ini aku gunakan untuk mengintip anak-anak kost di rumahku. Balik lagi ke tempat kost istriku dan langsung memasang peralatan spy-ku.

    Aku buat lubang kecil tepat di atas temat tidur dan satu lagi di kamar mandi. Selesai pasang kamera lewat plafon, aku coba connect ke TV-monitor yang kupersiapkan di kamar sebelah, hampir 70% dari ruangan tidur bisa kumonitor dan selanjutnya beralih ke channel di kamar mandi, di sini aku harus naik lagi ke plafon karena lokasi cameranya kurang tepat, kugeser sedikit agar tepat di atas bath tub.

    Jam 12.00 aku selesai setup video spy-ku, lalu mandi sebentar membersihkan debu yang melekat di tubuhku setelah naik ke langit langit kamar kost. Sambil tiduran menunggu istriku kembali ke kostnya. Kira-kira jam 20.00 kudengar langkah kaki di kamar sebelah, kuintip lewat jendela, ternyata istriku dan si bule yang datang. Kunyalakan TV-monitor, kulihat si bule menunggu istriku yang sedang menutup pintu kamar, istriku tampak tidak sabaran, langsung menubruk si bule dan mereka berpagutan sambil saling melepaskan pakaian. Hanya dalam beberapa detik mereka sudah telanjang bulat, istriku jongkok di hadapan si bule yang penisnya setengah ereksi dan melahap penis besar di hadapannya. Mulut istriku tidak bisa menampung seluruh penisnya.

    Perlahan tapi mantap penis si bule ereksi penuh karena permainan lidah istriku. Kutahu ini adalah keahlian istriku, dulu aku sampai merem melek dibuatnya. Si bule yang tinggi besar mengangkat tubuh mungil istriku ke tempat tidur dan langsung menindihnya. Dengan sangat bernafsu si bule melahap buah dada kenyal milik istriku. Dari TV-monitor aku dengan jelas sekali melihat wajah istriku yang lagi merem melek menikmati permainan lidah si bule.

    Puas menikmati kedua gunung kembar istriku, si bule beralih turun ke perut lalu ke bukit yang ditumbuhi bulu jarang-jarang. Desahan istriku sangat jelas kudengar lewat earphone karena sebelumnya sudah kupasangi wireless microphone di belakang head board-nya. Tangan istriku menarik kuat-kuat sprei sewaktu lidah si bule mulai menyusuri lubang vaginanya.

    Selang berapa menit si bule merubah posisinya untuk ber’69′. Desahan istriku langsung hilang bersamaan dengan disumbatnya mulut istriku dengan penis besar si bule. Dengan sangat bernafsu istriku memainkan penis di mulutnya, sedangkan si bule sendiri sibuk memainkan lidahnya di clitoris istriku, kulihat kaki istriku mulai menegang dan paha istriku menjepit kepala si bule.

    Setelah puas ber-’69′, si bule duduk bersandar di head board dan istriku duduk di pangkuannya dengan saling berhadapan. Dengan bertumpu pada lututnya, perlahan istriku memasukan penis besar si bule ke lubang vaginanya. Istriku menjerit kecil ketika penis si bule mulai menerobos masuk. Dia mendongak ke atas sambil meringis menahan sakit saat menurunkan pantat bahenolnya agar penis si bule masuk lebih dalam.

    Setelah diam beberapa saat untuk melumasi penis si bule, istriku mulai menggerakkan pantatnya maju mundur, sedangkan si bule melahap dan mejilati buah dada istriku. Ini adalah gaya yang paling disukai istriku. Gerakan istriku maju mundur makin lama makin cepat dan tidak beraturan, selang 5 menit tubuh istriku bergetar hebat menikmati orgasme sambil melumat mulut si bule.

    Mereka istirahat sebentar sambil mencumbui istriku agar bangkit lagi. Dengan memainkan buah dada istriku yang kenyal, dia bangkit lagi gairahnya, Istriku lalu mengangkangkan pahanya lebar-lebar, dari TV-monitor aku bisa lihat vagina istriku yang kemerah-merahan akibat gesekan penis besar si bule. Dia menusukkan senjatanya ke vagina istriku dan mulai menggerakkan pantatnya maju mundur dengan keras, saking kerasnya sampai terdengar suara, “Plak! plok.., plak! plok!”, dari benturan paha mereka.

    Istriku mendesah hebat setiap kali si bule menghunjamkan penisnya dalam-dalam. Rasa cemburuku timbul saat melihat perlakuan kasar si bule terhadap istriku, tetapi aku menikmatinya, penisku rasanya sudah tidak kuat menahan sakit karena tegang sejak tadi. Posisi ini tidak bertahan terlalu lama, si bule minta istriku nungging dan dia menusukkan senjatanya dari belakang, aku bisa dengan jelas melihat penis si bule keluar masuk menusuk vagina istriku.

    Lima menit berlalu si bule menunggangi istriku, perlahan-lahan dia mulai kesetanan, gerakanya mulai tak beraturan apalagi istriku juga ikut menggoyangkan pantatnya dengan kesetanan. Akhirnya si bule memuntahkan seluruh spermanya di dalam vagina istriku. Dia berteriak histeris menikmati puncak orgasmenya. Kulihat istriku mencium mulut si bule mesra sekali, dari slang English-nya kutahu dia adalah orang Italy.

    Berdua mereka ke kamar mandi, aku cepat-cepat mencolokkan cable RCA dari camera yang di kamar mandi ke TV-monitor. Di kamar mandi kulihat istriku jongkok memutar kran shower sementara si bule memegang shower head-nya. Lalu mereka saling menggosok dengan sabun. Si bule lama sekali membersihkan vagina istriku sampai dia merem melek. Bath tub mereka isi setengahnya lalu tiduran berdua di dalamnya dengan si bule di bawah dan istriku di atas pelukan si bule. Mereka saling berpagutan mesra. Kulihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 23.00 malam, aku buru-buru pulang karena besok senin pagi aku harus kerja. Terpaksa aku kehilangan adegan hot selanjutnya. Dulu aku berniat membeli alat perekam VCR 24 jam, namun tidak jadi karena harganya mahal. Sesampainya dirumah mataku tidak bisa terpejam, dalam pikiranku masih terbayang adengan hot istriku dengan si bule. Coba aku punya perekam, aku bisa melihat adegan mereka selanjutnya. Membayangkan mereka, aku jadi tidak bisa tidur sampai pagi.

    Senin malam jam 20.00, sepulang dari tempat kerja aku langsung meluncur ke tempat kost istriku, suara desahan terdengar dari kamar istriku, “wah telat aku”. Cepat-cepat kubuka pintu kamarku yang ada di sebelah kamar istriku, TV-monitor kunyalakan, namun mereka tidak kelihatan di kamar tidur, terlihat tempat tidur yang acak-acakan dan pakaian berserakan di mana-mana. Kucoba colokkan monitor yang di kamar mandi, dan “astaga!” Mereka bertiga, istriku, si bule dan temanya bule satunya lagi, yang ini bentuk penisnya lucu, bagian bawah kecil namun kepalanya sebesar bule satunya lagi. Sekarang kutahu nama bule yang menyetubuhi istriku kemarin namanya Jullio, itu aku dapat dari teman istriku di tempatnya bekerja.

    Jullio adalah tamu yang sering menginap di hotel tempat istriku bekerja dan dia mempunyai business di Indonesia. Di kamar mandi, istriku kulihat sedang nungging sedangkan Jullio memompa vagina istriku dari belakang, tangan istriku berpegangan ke pinggir bath tub sambil melumat penis anehnya milik si bule satunya yang duduk di ujung bath tub. Aku baru tahu kalau istriku bisa sebuas ini sama cowok bule. Wah ini adegan yang sungguh sangat menyesakkan dadaku, rasa iri, cemburu, marah, menyesal, birahi, sedih bercampur aduk, pokoknya tidak bisa dijelaskan. Keadaan tempat tidur yang acak-acakan menandakan merekan sebelumnya bergumul di sana dan pergumulan mereka di kamar mandi saat ini mungkin babak kedua atau mungkin ketiga. Aku telah kehilangan adegan tersebut. Kalau kubayangkan mungkin lebih seru dari yang di kamar mandi.

    Jullio mencabut penisnya dari vagina istriku dan menancapkanya lagi ke lubang pantat istriku, seumur-hidup aku belum pernah menikmati lubang istriku yang satu ini, setiap aku minta dia selalu menolak dengan alasan sakit lah, tidak enak lah, Namun dengan si bule ini kenapa dia berikan. Ini tidak adil!, Jullio nampak mulai kesetanan, semetara istriku berteriak kecil setiap penis besar ini masuk lebih dalam.

    Dalam 5 menit Jullio mencabut penisnya dan menumpahkan seluruh air maninya di punggung istriku. Sementara bule satunya lagi asyik menikmati permainan mulut istriku, karena sudah bernafsu si bule satunya lagi langsung menggendong istriku ke tempat tidur. Istriku di tempatkan di pinggiran bed dengan posisi nungging sementara si bule berdiri di lantai, di pingiran bed dan bersiap-siap menusukkan senjatanya ke lubang pantat istriku. Goyangan pantat si bule menimbulkan suara, “Ceplak.., ceplok..!”,.

    penis si bule yang bentuknya aneh itu makin keras menghunjam pantat istriku sambil tangannya meremas keras pantat bahenol istriku. Datang dari kamar mandi si Jullio langsung ikutan nimbrung, dia menyusup ke bawah tubuh istriku dengan kaki menjuntai ke bawah dia memasukkan penisnya ke vagina istriku lalu menurunkan badan istriku, si bule satunya lagi tetap berdiri dengan penis menancap ke pantat istriku, dia agak membungkuk karena badan istriku merendah dan nempel ke tubuh Jullio. Mereka mulai bergoyang, mulut istriku dengan lahap menjilat dada bidang si Jullio yang di penuhi dengan bulu.

    Si bule satunya sudah mulai kesetanan, pantatnya kian keras bergoyang dan akhirnya, “Cret.., cret.., cret”, spermanya tumpah di punggung istriku, sementara si Jullio masih asyik menikmati goyangan istriku dari atas, karena si bule satunya lagi tidak lagi menusukan senjatanya, istriku lalu duduk bersimpuh di penis si Jullio dan bergoyang maju mundur. Tangan si Jullio meremas buah dada kenyal milik istriku, desahan istriku makin hebat sampai akhirnya lemas terkulai di atas tubuh Jullio.

    Jullio bangkit dan mulai menyodok lubang pantat istriku yang lagi tengkurep lemas. Plok.., plok.., plok..!, bunyi pantat dan paha mereka beradu, selang beberapa menit si Jullio menumpahkan spermanya di atas punggung istriku dan terkulai lemas di sebelah istriku. Si bule satunya datang dari kamar mandi, langsung berpakaian lalu pamitan pada mereka. Sempat-sempatnya dia melumat mulut istriku sebelum pergi. Jullio menggendong istriku ke kamar mandi. Setelah saling membersihkan di kamar mandi, mereka tidur bugil dengan saling berpelukan.

    Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 24.00, aku putuskan untuk tidur di sini dan besok aku akan bolos kerja. Sampai jam 02.00 di kamar istriku tidak ada aktivitas, mereka masih tertidur pulas dengan tetap saling berpelukan. Akhirnya aku tertidur karena bosan menunggu.

    Jam 04.00 aku terbangun dan melihat ke monitorku. Kulihat tangan istriku mengocok penis si Jullio yang sedang berdiri setengah tiang. Kepala istriku dituntun paksa oleh si bule untuk melakukan blow job. Mulut istriku yang mungil tampak mengembung akibat sumbatan penis si Jullio. Setelah berapa lama akhirya tumpah juga isinya di mulut istriku, si Jullio akhirnya tertidur pulas lagi, sementara istriku ke kamar mandi membersihkan mulutnya.

    Jam 07.00 si bule bangun, berpakaian dan pamitan ke istriku yang bermalas-malasan di tempat tidur dalam keadaan bugil. Setelah si Jullio pergi, aku menyerbu masuk ke kamar istriku, dia kaget sekali melihat aku datang, aku langsung membuka pakaianku dan menindihnya. Berberapa kali dia berontak, namun akhirnya penisku bisa kutancapkan ke vaginanya. Puas mengocok vaginanya, aku minta dia nungging untuk menyodok lubang satunya. Dia menolak, “Lis.. kamu jangan munafik, si bule dua orang itu kenapa kamu kasih..ah?”, aku keceplosan ngomong. Dia terheran-heran dan menanyakan dari mana aku tahu hal itu. Akhirnya aku menjelaskan aktivitas spy-ku di kamar sebelah. Wajah istriku tampak merah padam antara malu dan marah, apalagi kujelaskan secara detil pergumulannya yang hot dan binal dengan si bule. Dia memintaku agar cepat-cepat mengurus perceraian kami, karena dia akan segera menikah dengan si Jullio dan pergi ke Italy. Aku menyanyakan apakah dia benar-benar mencintai si bule namun tidak dijawabnya. Aku memberi tahu bahwa hidup di luar negeri itu susah dan budaya mereka beda. “Aku takut nanti di sana kamu dijadikan budak nafsu mereka”, saranku.

    Setelah kejadian itu, mereka selalu berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel lainnya untuk bercinta. Aku jadi kehilangan objek spy-ku karena ketololanku sendiri. Aku tidak bisa menaklukkan rasa cemburuku. Setelah kami resmi bercerai, istriku diboyong si bule ke Italy. Sampai sekarang aku tidak pernah terima kabar darinya.

  • Kesempatan Ngentot Cewek SMA Seksi

    Kesempatan Ngentot Cewek SMA Seksi


    1747 views

    Duniabola99.org – Mula mula gue ingin memperkenalkan diri sebelum memulai cerita seks ini. Nama gue Daron. Gue ada kesempatan belajar di Malaysia karena ayah gue bekerja di sana. Ketika itu gue berumur 15-16 kira-kira kelas 1 SMA. Pertama kali masuk sekolah ada upacara bendera.

    Waktu lagi kenalan ama temen-temen baru ada cewek SMA seksi datang dari arah pintu gerbang dengan terburu-buru, soalnya semua murid sudah berbaris. Gue liatin tuh cewek SMA seksi ..”OK jugak nih..”. Setelah gue tanya temen gue ternyata die kakak kelas. Umurnya 17an kira-kira kelas 3 SMA. Namanya Molly.

    “Cute juga nama doi”.
    Tiba -tiba dari belakang ade rekan sekelas megang bahu gue.
    “Ngapain loe nanyain tentang kakak gue?”.
    Buset dah, kaget gue. Gue cuma takut dipukulin soalnya die ‘gangster’ di sekolahan.
    “Ah..enggak kok. Nanya doank” kata gue dengan gementar.

    Balik dari sekolah gue terus ngebayangin tuh cewek SMA seksi . Gue nggak bisa ngilangin die dari pikiran gue. Gila cantik banget. Bibirnya yang kecil dan tipis, buah dadanya yang montok (mungkin boleh dibilang lebih besar dari ukuran teman sebayanya), betisnya yang putih dan mulus, pokoknya absolutely perfect. Gue cuma bisa ngebayangin kalo-kalo die mau ama gue.

    Di suatu pagi yang cerah (gue belajar kalimat kayak gini waktu kelas 4 SD), gue ama nyokap pergi ke deretan toko-toko di deket rumah. Maksudnya sih mau nyari toko musik, soalnya gue mau belajar main gitar.

    Setelah kira-kira 1 bulan baru gue tau bahwa guru gitar gue sama ama adiknya Molly si cewek SMA seksi . Terus guru gue tu nyaranin kita berdua ngadain latihan bersama di rumahnya. Gue girang banget. Mungkin ada kesempatan gue ngeliatin wajah cantik kakaknya. Yah.. walaupun kagak “buat” ngeliat wajahnya juga udah cukup.

    Waktu liburan semester adiknya (biar lebih gampang gue tulis Jason) ngundang gue ke rumahnya untuk latihan gitar barengan. Terus gue tanya ada siapa aja di rumahnya. “Gue ama kakak gue doank kok” jawabnya.

    Wah.. berdebar-debar nih rasanya. Tapi gue juga rasa diri gue sendiri bodoh. Soalnya die aja kagak kenal gue, malahan cuma ngobrol sekali-sekali melalui chatting. Tapi gue ngak peduli. Jason sebenarnya belom mastiin kapan gue bisa dateng ke rumahnya.

    Tapi gue ngak peduli dateng ke rumahnya hari itu karena gue cuma ada waktu hari itu. Sampai di depan pagarnya gue neken bell. Kelihatannya sepi. Tiba-tiba pagar terbuka (pagar automatik nih) terus kakaknya muncul.

    “Nyari siapa?”.
    “Jason” gue bilang.
    “Wah, maaf, Jasonnya nggak ada tuh.”
    Wah.. sekarang baru gue sadar suara Molly ternyata lembut lagi ‘cute’.
    “Oh.. ya udah, terima kasih.”

    Gue muterin badan gue, belagak mau pergi gitu. Tiba-tiba suara yang lembut itu terdengar lagi.

    “Eh.. nggak masuk dulu? Daripada capek bolak-balik mendingan tunggu di sini.”
    Wah!! Peluang emas!

    Terus gue masuk dan dihidangin minuman dingin ama Molly si cewek SMA seksi . Terus dia duduk dihadapan gue ngajakin gue ngobrolin sesuatu. Dalam sekelip mata, pemandangan di depan gue menjadi sangat indah. Kebetulan dia memakai baju T-Shirt tipis dan skirt pendek jadi gue bisa ngeliat bahagian pahanya yang putih mulus. Sekali-sekala gue ngelirik ke bagian dada dan pahanya. Gue rasa sih dia tau tapi dia belagak nggak peduli.

    “Kapan Jason balik?” tanya gue.
    “Nggak tau kayaknya sih nanti jam 6”
    Gue ngelirik jam tangan gue. Sekarang jam 2 petang.

    Kira-kira selama 15 menit kami ngobrol kosong. Tiba-tiba ntah gimana jam di meja sebelahnya jatuh. Kami terkejut dan dia terus membereskan benda-benda yang berselerak. Dari belakang gue bisa ngeliat pinggulnya yang putih mulus.

    Tiba tiba jeritan kecilnya menyadarkan lamunan gue. Ternyata jarinya terluka kena kaca. Naluri lelaki gue bangkit dan terus memegang jarinya. Tanpa pikir panjang gue isep aja darah yang ada di jarinya. Waktu darahnya udah beku gue mengangkat wajah gue. Ternyata selama ini die ngeliatin gue. Tiba-tiba dia ngomong

    “Ron, kok lu ganteng banget sih?”

    Gue hanya tersipu-sipu. Terus gue diajakin ke tingkat atas untuk ngambil obat luka. Waktu duduk di sofa, gue usapin aja tuh ubat ke jarinya. Tiba-tiba datang permintaan yang tidak disangka-sangka.

    “Ron, cium gue dong, boleh nggak?”.

    Gue bengong doank nggak tau mo jawab apaan. Tapi bibirnya udah deket banget ama bibir gue. Langsung gue lumat bibir mungilnya. Dia memejamkan matanya dan gue nyoba untuk mendesak lidah gue masuk ke dalam mulutnya.

    Dia membalas dengan melumat bibir gue. Tanpa sadar tangan tangan gue udah merayap ke bagian dadanya dan meremas-remas payudaranya yang montok dari luar pakaiannya. Dia mendesah lirih. Dan mendengarnya, ciuman gue menjadi semakin buas.

    Kini bibir gue turun ke lehernya dan kembali melumat dan menggigit-gigit kecil lehernya sambil tangan gue bergerak ke arah skirt pendeknya dan berusaha meraba-raba pahanya yang putih dan mulus. Tiba-tiba tangannya membuka resleting celana gue dan coba meraih anu gue. Gue semakin ganas.

    Gue elus-elus celana dalamnya dari luar dan tangan gue satu lagi meremas-remas payudaranya yang montok. Dia mendesah dan melenguh. Akhirnya gue berhenti melumat bibir dan lehernya. Gue coba melepaskan t-shirtnya yang berwarna pink. Tetapi tangannya mencegah.

    “Ke kamar gue aja, yuk!”

    Ajaknya sambil menuntun tangan gue. Gue sih ikut aja. Gue kunci pintu kamarnya dan langsung gue raih t-shirtnya hingga dia hanya mengenakan bra putih dan skirt birunya. Gue kembali melumat bibirnya dan coba membuka kaitan branya dari belakang.

    Sekarang die bener-bener telanjang dada. Langsung gue lumat payudaranya. Gue remas-remas dan gue jilatin puting kiri dan kanannya. Tanpa disadari dia mengerang.

    “ummh..ahh..!”

    Gue malah lebih bernafsu. Tiba-tiba tangannya yang lembut meraih penis gue yang sangat besar. Kira-kira 14 cm panjangnya. Dia langsung mengelus-elus dan mulai mengocok penis gue itu. Gue mengerang

    “Ahh..Molly..terusin..ahh!”

    Kira-kira 15 menit gue melumat payudaranya. Sekarang gue nyoba ngebuka skirt hitamnya. Setelah terlepas gue tidurin dia di ranjang dan kembali melumat bibirnya sambil mengusap-usap vaginanya dari luar CDnya dan tangan gue yang satu lagi memelintir puting payudara kanannya.

    “Ahh.. Daron.. ummhh!” Erangnya.

    Akhirnya kami berdiri. Dia melepaskan baju dan celana gue dan meraih penis gue yang sangat tegang. Dia nyuruh gue duduk. Terus dia jongkok di depan gue. Dia nyium kepala penis gue dan menjilatnya. Kemudian die berusaha mengulum dan menghisap penis gue yang besar. Gue mengerang keenakan.

    “Ummhh..Molly..!!”

    Akhirnya gue nggak tahan dan menyuruhnya berhenti. Gue nggak mau keluar terlalu awal. Terus perlahan-lahan gue lepasin celana dalam putihnya dan memandang sebuah lubang berwarna merah jambu dengan bulu-bulu yang halus dan tidak terlalu banyak di sekelilingnya.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Langsung gue tidurin dan gue kangkangin kakinya. Kelihatan vaginanya mulai merekah. Gue yang udah nggak tahan terus menjilati dan menghisap-hisap bahagian selangkangan dan menuju ke arah vaginanya. Gue isep dan jilatin klitorisnya. Molly menggelinjang keenakan sambil mendesah dan mengerang.

    “Awwhh.. uhh.. Darroonn..!!

    Tiba tiba orgasme pertamanya keluar. Tubuhnya menggelinjang dan dia menjambak rambut gue dan sprei di ranjangnya.

    Kemudian gue melebarkan kedua kakinya dan mengarahkan penis gue ke arah lubang kenikmatannya. Sebelum gue masukkin gue gesekin dulu penis gue di pintu lubang vaginanya. Dia mendesah kenikmatan.

    Akhirnya gue dorong penis gue ke dalam vaginanya. Terasa agak sempit kerana baru 1/3 dari penis gue masuk. Perlahan-lahan gue tarik lagi dan gue dorong sekuat-kuatnya. Ketiga kalinya baru berhasil masuk sepenuhnya.

    “Aawwhh..sakit, Ron!!”

    Dia mengerang kesakitan. Maka gue berhenti sejenak nunggu rasa sakit dia hilang. Akhirnya gue mulai bergerak maju mundur. Semakin lama gerakan gue semakin cepat. Terasa penis gue bergesekan dengan dinding vaginanya. Kami berdua mengerang kenikmatan.

    “Ahh..Molly..enakk!!”
    “Mmhh..awwhh..Ron, terus, cepet lagi!”

    Gue semakin bernafsu dan mempercepat genjotan gue. Akhirnya dia menjerit dan mengerang tanda keluarnya orgasme ke dua. Lantas kami berdiri dan gue puter badannya hingga membelakangi gue (doggy style).

    Gue tundukkin badannya dan gue arahin penis gue ke arah vaginanya dan gue genjot sekali lagi. Kedua payudaranya berayun-ayun mengikut gerakan genjotan gue. Gue pun meremas-remas pantatnya yang mulus dan kemudian ke depan mencari putingnya yang sangat tegang. Kami berdua banjir keringat.

    Gue puter putingnya semakin keras dan payudaranya gue remas-remas sekuat-kuatnya.

    “Ahh, Daron..gue pingin keluar..!!” jeritnya.

    Terus gue percepat gerakan gue dan die menjerit untuk orgasmenya yang kali ketiga. Gue pikir-pikir gue ni kuat juga ya.. Tapi gue juga merasa mo keluar sekarang. Gue nggak sampai hati ngeluarin sperma gue di vaginanya.

    Langsung gue cabut penis gue dari vaginanya dan gue puter badannya. Gue arahin penis gue ke mulutnya yang langsung mengulum dan melumat penis gue maju mundur. Gue mengerang kenikmatan

    “Akhh..Mol, gue keluar..!!”

    Gue semburin sperma gue didalam mulutnya dan ditelannya. Sebagian mengalir keluar melalui celah bibirnya. Terus penis gue dibersihin dan dijilatin dari sisa-sisa sperma. Kemudian gue ngeliat jam di meja. Pukul 5.30!! Mati kalau nggak cepet-cepet. Selepas kami memakai baju semula dia ngucap terima kasih ke gue.

    “Makasih, Ron! Belum pernah gue ngrasa sebahagia ini. Sebenarnya dari pertama kali gue ngeliat loe gue udah suka” Katanya.
    “Oh, emang mungkin jodoh kali soalnya waktu ngeliat loe di gerbang sekolah gue juga udah suka.” kata gue.
    “Tapi gimana dengan adik loe?”
    “Nggak apa-apa, dia juga nggak bakalan marah. Adik gue bentar lagi datang. Jadi latihan bareng nggak?”
    “Nggak, ah. Males, udah letih latihan tadi” kata gue sambil tersenyum.

    Dia pun balas tersenyum. Akhirnya gue balik rumah dengan perasaan gembira. Mimpi gue udah tercapai.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

  • Foto Ngentot Si Imut Nozomi Hazuki Dengan Pacar Barunya

    Foto Ngentot Si Imut Nozomi Hazuki Dengan Pacar Barunya


    1560 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Dewasa Sandy cewek kos suka ngentot

    Cerita Dewasa Sandy cewek kos suka ngentot


    1511 views

    Cerita Seks Terbaru – Aku bernama Sandy, ini pertama kali aku mengenal seks, tetapi saat aku berada di tempat kos milik tetangga. waktu itu aku berumur 19 tahun , papa ku adalah seorang pengusaha ternama yang mempunyai lebih dari 10 tempat kos-kosan, salah satunya ada di sebelah rumahku.

    yang menarik adalah penghuni kostnya salah satunya adalah mbak marisa , dari semua penghuni kost disana dialah yang paling cantik plus baik umurnya kira-kira 22 tahun. sering kali aku diundang masuk ke kamarnya hanya sekedar menemani dia menghabiskan jatah jajan yang dia bawa. jujur aku sdh suka padanya.

    bentuk tubuhnya mirip model-model bikini dari majalah ayahku (dari kecil aku memang sdh suka membacanya) yang pasti montok lah, tinggi 170 berat badanya pun aku tafsir sekitar 50 an dan dadanya berukuran 34B (hanya mengira-ngira bentuk dan besarnya mirip sekali dgn model majalah itu.

    Dia suka sekali meluk-meluk aku, nggak tau kenapa mungkin karena aku cubby dan polos. jadi semakin aku pasrah di dalam pelukan gemasnya padahal aku juga merasakan betapa kenyal dadanya yang menghimpit erat tubuhku.

    enak sekali rasanya. pernah sekali aku karena napsunya, aku yang memeluknya dan menghujamkan kepalaku di dada montoknya sembari kugeleng2kan kepala. dia hanya tertawa. obrolan pun berlanjut, mba udah punya pacar . hihihi hihi. belum lev, kenapa kok tanya-tanya . enggak biasanya kan kalo udah gede punya pacar .

    dia hanya membalas dgn tawa. hari ini memang sangat special, mba marisa hanya menggunakan kaos t-shirt longgar dan panjang tanpa menggunakan celana, dibiarkannya pahanya yang putih mulus membuatku menelan ludah, memang hari ini dia libur kuShofiah dan berencana beres-beres kamar, ketika dia meletakan sesuatu di atas lemari. shiutttttt T-shirtnya naik ke atas sehingga aku bisa celana dalamnya yang berwarna putih polos ditambah melihat bongkahan pantatnya yang padat dan montok sekali.

    sdh nggak tahan aku aku ingin melihatnya telanjang bulat. aku di kagetkan dgn suara handphone mbak marisa, seperti biasa dia tak pernah mengangkat telepon di depanku, pasti dia keluar kamar. pertama-tama aku memang gak curiga. tetapi gerangan siapa yang mengganggu masa puber ku.

    Hal ini membuatku sebal dan curiga. akhirnya mbak marisa masuk kamar lagi lev maaf yha mbak mau pergi dulu nieh, lupa tadi mbak ada janji siapa sih mbak yang telpon, penting yha mbak aku berusaha untuk menahan dia pergi .

    Hmm. mau tau aja kamu lev, yang jelas dia penting buat mbak. kalo enggak penting, mana bisa mbak tidur di kost mewah kayak gini dia tertawa kecil. aku nggak tau maksudnya apa. pertemuan hari ini cukup sekian, aku diusir secara halus oleh mbak marisa. aku menunggu dia di depan rumah kost.

    sekedar ingin tau dewi cantikku ini menggunakan baju apa. perlahan dia melangkah keluar kost, dgn senyuman lembut, rambut panjangnya yang berwarna coklat dikuncir, celana panjang jeans berwarna biru ketat memperlihatkan pahanya yang berisi, bokongnya yang padat, .

    dia menggunakan kaus putih, berdada rendah memperlihatkan payudaranya yang membusung, BH yang dikenakannya adalah Bra yang mengait dileher, hingga aku dapat dgn jelas mengintip warna Bra-nya talinya berwarna merah jambu. seksi sekali. dadah lev . mba jalan dulu dia meninggalkanku.

    Semakin aku nafsu saja. aku tau pasti kebiasaan mba marisa, dia orangnya pelupa. jadi dia selalu menyimpan kunci di bawah pot sebelah kamar. aha . segera aku masuk menggunakan kunci tadi. di dalam kamarnya aku hanya bisa tersengal-sengal, jantung rasanya udah gak karu-karuan takut sekali. aku juga bingung, bagaimana aku bila ketauan nanti kalau aku berada di kamar, bakal ditanyain macem-macem nih.

    tapi itu tak berlangsung lama. karena kudapati celana dalam yang mba marisa tadi pakai. tiba-tiba saja aku langsung menyaut celana dalam tadi. aku endus-endus pas bagian vaginanya. memang agak berbau amis semi-semi pesing.

    kain di sekitar selangkangan nya agak basah mungkin keringat. wah aku semakin gila dan semakin nggak nahan. segera aku masuk ke dalam lemari kuciummi celana dalamnya sembari aku kocok penisku hingga tanpa sadar aku pun tertidur lemas di sana. kreekkkk . suara pintu terbuka, hal itu juga yang membangunkanku, loh kok nggak kekunci, tadi perasaan marisa udah ngunci deh sayub-sayub suara mba marisa terdengar.

    aku semakin gelagepan, bingung sekali . tiba-tiba dasar kamu say, cantik-cantik kok pelupa ada suara seorang laki-laki, aku akrab sekali dgn suara ini. yha ini mirip suara papa. perasaan takutku berubah seketika. aku curiga apa yang dilakukan papa ku di kamar mba marisa.

    Ih iyha kuncinya masih di dalam. om . agh . om slur p slurrrrp aku mendengar suara mba marisa mendesah. agh . owww . om . !!!, marisa sayang slurrrp. slurrp aku semakin penasaran saja. aku berusaha mencari celah untuk mengintip kejadian di luar. aku buka resleting lemari yang terbuat dari kain itu sehingga bisa leluasa mengintip keluar. .

    alamak aku mengintip mba marisa sedang di cumbu oleh papaku. papaku dgn ganasnya menciumi bibir mba marisa. mba marisa hanya bisa pasrah saja. tangan besar papa meremas-remas payudara mba marisa. marisa kamu wangi sekali . erangan papaku saat dia menghisap-hisap leher mba marisa

    Om. agh . aku mengintip mba marisa tampak menikmati setiap kecupan papa, jujur aku sangat marah bagaimana mungkin, papaku orang yang selalu aku hormati melakukan perbuatan tak senonoh seperti itu. aku sempat hampir kalap ingin segera kulabrak mereka, tetapi niat itu ku urungkan. karena aku juga ternyata mulai menikmati Live performance ini .

    dgn kasarnya papa menyingkap kaos t-shirt mbak marisa, sehingga sekarang yang tampak adalah BH mba marisa yang membungkus payudara indahnya, papa mulai melepaskan kemeja nya begitu jari lentik mba marisa melepaskan benik-benikya, sembari terus menyambar dan menghisap bibir papa mba marisa mengelus-ngelus dada penuh bulu milik papa. aku semakin penasaran saja. kejadian erotis apa yang akan terjadi.

    ciuman itu membuat mereka saling berpagutan hampir 5 menit lebih. tiba-tiba mbak marisa mendorong papaku hingga tersungkur di kasur. Om liat marisa yah. sembari mbak menyalakan cd dgn remot. dia mulai meliuk-liukan tubuhnya. wow. ternyata mba marisa mau menyuguhkan tarian erotis nya aku semakin tak sabar saja.

    dgn liukan tubuhnya yang sintal, mba marisa mulai membuka celana jeans nya. hingga dia hanya menggunakan BH yang mengait di leher dan celana dalam berwarna hitam transparan. walaupun suasananya agak redup, tetapi aku bisa mengintip dgn jelas betapa seksinyanya mba marisa, dgn gemulainya mba marisa mulai meraba-raba seluruh tubuhnya dgn tangan nya sendiri.

    dari sedikit-dikit dia remas payudaranya sendiri dgn lembut tapi pasti, dihimpitkan kedua belah payudaranya, membuat tubuhku juga tubuh papa semakin memompa adrenalinnya, wajahnya yang cantik dan putih agak semu kemerahan mungkin akibat pengaruh alkohol dgn lihainya menunjukan mimik sensual sekali. kadang kadang mba marisa menjilat bibirnya yang sdh terpoles lip-gloss sehingga tampak basah dan ingin segera di hisap. mba marisa kini membelakangi papa.

    Dan dgn erotis nya dia mulai membuka BH nya dan membungkuk sehingga pantatnya dgn leluasa memperlihatkan vaginanya yang tampak mengembul dan kenyal. montok sekali vaginanya. kembali dia menghadap papa dan memang luar biasa, payudara yang selama ini aku sangat ingin dekap terlihat dgn sintalnya.

    bentuknya membulat penuh dan kenyal sekali, pentilnya tampak bundar imut dgn warna merah muda. aku juga mengintip jejak-jejak kecupan papa dan remasanya di seluruh tubuh mba marisa sehingga meronakan merah tubuh sintalnya. marisa .

    Om udah nggak tahan sayang sini. papa menarik tangan mba marisa dgn cepat. mba marisa sempat kaget dan terjatuh. memang dasar papa. dia segera menangkap tubuh mba marisa. dan mengarahkan arah jatuhnya sehingga payudaranya yang kenyal itu menghujam terlebih dulu ke mukanya.

    di hisap nya pentil mba marisa dgn ganas. tangan kanan papa mulai menuju pantat mba marisa diremas-remas nya pantat kencang tersebut, aku mengintip muka mba marisa yang semakin tampak terangsang. papa lalu melorotkan celana dalam hitam mba marisa sehingga kini mba marisa sdh bugil tanpa sehelai kain pun.

    Dan papa pun kembali bergerilya mulut dan tangannya tak terus menghisap seluruh jengkal tubuh sintal mba marisa marisa . kamu . enak banget . papa terus meracau sembari terus menikmati setiap jengkal tubuhnya. tangan mba marisa dgn sigap membuka celana papa.

    aku sempat terkejut dgn barang milik papa. hitam dan besar mengacung-ngacung di perut mba marisa. dgn sayangnya mba marisa memegang dan mengocok batang kejantanan papa. ditariknya pantat mba marisa. dari posisi mba marisa berada di atas papa. kini pantat mba marisa tepat diatas kepala papa. kulihat mba marisa dgn lihainya mengocok-ngocok penis papa dan di masukan kedalam mulut.

    mba marisa tampak menikmatinya ketika dia gosok-gosakan bibir manisnya di penis hitam papa. papa pun tampak luar biasa girangnya. dihapannya kini ada sebuah vagina yang sangat-sangat indah. aku bisa leluasa mengintip karena memang posisi lemari tepat persis di belakang kasur.

    vaginanya berwarna merah merekah, bentuknya gemuk dan mengembul keluar papa langsung menghisap-hisap lubang kebahagiaan milik mba marisa, sembari dia geleng-gelengkan kepala. mereka bener-bener sangat terangsang sehingga suasana semakin hot saja.

    kini mba marisa sdh di bawah. papa lalu membalikkan badan dan lagi-lagi mulai menghisap bibir mba marisa, tangan papa yang tadinya bergerilya kemana-mana akhirnya menghentikan pencariaanya di vagina mba marisa, di benggangnya paha mba marisa lebar-lebarnya.

    sehingga vagina mba marisa semakin terlihat merekah merah. papa lalu menunggangi mba marisa. tampak tangan mba marisa memegang penis gagah papa dan menggerakaanya menuju masuk liang surga. aku melihat memang beberapa kali penis papa tergelincir keluar tapi lagi-lagi tangan mba marisa membenarkan posisinya.

    blesss akhirnya masuk juga penis papa, dan gilanya, aku bisa melihat bagaimana vagina montok mba marisa mencengkeram erat penis papa. penis itu masuk dgn gagahnya. papa mulai mendesah man da . man . enak banget memek kamu man . peret . , sembari dgn pelan-pelan pantat papa memompa pantat mba marisa sehingga penisnya bisa masuk dan keluar dgn nikmat.

    om . ampun . om . buru ng om kok . perkasa gini . agh . marisa . gak tahan entah kenapa ketika mba marisa mendesah mba marisa tampak semakin erat memeluk tubuh papa dan tubuhnya bergetar-getar seperti kita saat menahan pipis. pompaan papa pun semakin di percepat dan diperganas.

    aku melihat penis papa di penuhi buih-buih putih yang mungkin keluar dari vagina montok mba marisa. vagina mba marisa pun memerah dan semakin membuatnya indah. kini papa melepaskan pelukannya dari mba marisa. dan dgn masih menancapnya penis di vagina mba marisa.

    dianggkatnya tubuh sintal itu dan dihimpitkan di tubuh tersebut di tembok. papa semakin perkasa saja mengoyang-goyang pantatnya maju mundur- sedangkan mba marisa hanya mendesah dan kadang-kadang menatap sayu papa. marisa . om mau keluar neh .

    aku mau keluarin di dalem aja yah , sebelum mba marisa menjawap, papa semakin memasukan penisnya ke vagina mba marisa dgn frekwensi yang sangat cepat, suara gesekan antara keduanya yang tadi terdengar berirama kini mulai tak karuan. ja ja . ja . ngan om . nanti marisa . suara desahan mba marisa belum berakhir tapi papa sdh menghentikan pompaannya di titik terdalam penisnya mampu menjangkau vagina mba marisa, terlambat sayang hehe.

    om puas banget neh dilepaskan pelukan papa dan mba marisa lalu langsung terhuyung lemas di kasur. segera papa membereskan dirinya, diambil tisu basah yang dia sdh persiapkan dan dibersihkan penisnya lalu papa kembali mengenakan pakaian, sedangkan mba marisa hanya bisa pasrah di sudut kasur, dia menatap kosong. napasnya pun tersengal-sengal, aku mengintip vagina mba marisa mengeluarkan cairan putih, mungkin itu sperma papa yang dgn sadisnya disemprotkan kesana.

    marisa sayang makasih yah jangan kuatir kayak gini cukuplah buat lo tinggal semester depan mba marisa hanya menatap kosong. masih dgn telanjang dia merebahkan tubuhnya diatas kasur. papa pun sdh selesai berpakaian dan kini dia berpamitan dgn mba marisa. sekarang aku mulai sadar .

    apa yang harus aku lakukan nggak mungkin aku terus bersembunyi di dalam lemari mba marisa. lambat lautpun mba marisa pasti akan membuka lemari ini.

  • Foto Seksi Hot Model Jepang

    Foto Seksi Hot Model Jepang


    2547 views

    Duniabola99.org – Nama Anggita Sari sudah tidak asing lagi di jagad artis Indonesia. Kontroversi nya dengan anak mantan Kapolri membuat model seksi ini di kenal publik, dalam pengakuannya Anggita Sari pernah bertunangan dengan Henry Baskoro Hendarso atau Enji. Model yang tercatat sebagai mahasiswi Bina Nusantara (Binus) ini merupakan istri dari Freddy Budiman.

    Pada edisi kali ini majalah Gress.  tahun 2014 menghadirkan Anggita Sari dalam balutan lingerie seksi. Berikut ini pose seksi dari model hot Anggita Sari Judi Online

  • Majalah Dewasa Edisi Kennova Prawesty

    Majalah Dewasa Edisi Kennova Prawesty


    1298 views

    Duniabola99.org– Kennova Prawesty

    Wajah cantiknya sering menghiasi billboard berbagai iklan, kini simak seperti apa seksinya pribadi Kennova di balik iklan-iklan tersebut.

  • Ngentot Dengan Teman Istriku

    Ngentot Dengan Teman Istriku


    1857 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Dan kali ini kami akan membagikan Foto Ngentot yang berjudul “Ngentot Dengan Teman Istriku”. Langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • HENTAI 040

    HENTAI 040


    1852 views

  • Istriku Yang Semakin Hot Membuat Ku Tak Tahan Menahan Nafsu

    Istriku Yang Semakin Hot Membuat Ku Tak Tahan Menahan Nafsu


    1463 views

  • Ren Azumi Sky Angel Blue Vol 102 Sh

    Ren Azumi Sky Angel Blue Vol 102 Sh


    1722 views

  • Horny blonde Erica fucks a stranger she just met in train station bathroom

    Horny blonde Erica fucks a stranger she just met in train station bathroom


    1606 views

    Duniabola99.org –  Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Foto Hot Dan Menggoda Gadis Muda Jepang Yang Sangat Cantik Dan Seksi

    Foto Hot Dan Menggoda Gadis Muda Jepang Yang Sangat Cantik Dan Seksi


    1985 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini. Judi Bola Online

  • Ngentot Dengan Rekan Bisnisku Yang Cantik

    Ngentot Dengan Rekan Bisnisku Yang Cantik


    1786 views

  • Nakalnya Mama Andre Nafsu Seks

    Nakalnya Mama Andre Nafsu Seks


    1810 views

    Minggu pagi yang cerah. Andre sarapan berdua saja dengan Mamanya di rumah. Biasanya acara sarapan hari minggu mereka lakukan bertiga bersama dengan papanya. Soalnya di hari-hari lain, tidak ada kesempatan untuk mereka dapat sarapan bersama, apalagi makan siang bahkan makan malam. Kesibukan kedua orang tuanya, menyebabkan mereka hanya dapat berkumpul bersama di hari minggu pagi.


    Papanya yang seorang direktur jenderal di Departeman Dalam Negeri selalu padat dengan kegiatan kantor. Sedangkan sang Mama yang aktivis kegiatan sosial selalu sibuk dengan urusan arisan, urusan anak-anak panti asuhan, anak-anak jalanan, anak-anak pengungsi Aceh, Maluku dan segala macam anak-anak lainnya. Akhirnya Andre, sang anak semata wayang, malah kurang diperhatikan.

    Pagi itu, sang papa tidak bisa ikut sarapan bersama karena sedang melakukan kunjungan ke daerah. Katanya sih meninjau pelaksanaan otonomi daerah di tiga propinsi. Paling cepat baru kembali minggu depan. Meskipun kadangkala Andre merasa sedih karena sering ditinggal sendirian di rumah, namun Andre sesungguhnya menikmati kesibukan kedua orang tuanya itu. Rumah yang selalu sepi membuatnya lebih punya banyak kesempatan untuk memuas-muaskan nafsunya di rumah. Ia bisa melakukannya dengan Cindy, sang pacar, atau dengan Calvin teman sekaligus yang mengajarinya menjelang ujian akhir dan SPMB, atau juga rame-rame dengan teman-temannya dari Tim Basket SMU Dwi Warna.

    “Hari ini Mama pergi lagi Ma?” tanya Andre berbasa-basi pada Mamanya. Ia tahu pasti, sesudah sarapan nanti Mamanya pasti ngeluyur dari rumah dan baru pulang hampir tengah malam.
    “Iyalah sayang. Kamu kan tahu, Aceh sedang bergolak nih. Jadinya Mama makin sibuk mengurusi pengiriman stock makanan untuk saudara-saudara kita disana sayang,” jawab Mamanya dengan senyum penuh kebijakan.
    “Harus itu Ma, Andre juga mau pergi nih abis sarapan,” kata Andre.
    “Belajar bersama Calvin lagi?” tanya Mama, sambil memasukkan sepotong roti bakar melalui bibirnya yang tipis.

    Diusia yang hampir empat puluh tahun, Mama Andre masih kelihatan sangat cantik. Tubuhnya padat seperti gadis usia dua puluh tahunan saja. Gimana enggak, sang Mama kan rajin fitness dan makan makanan suplemen plus minum jamu untuk menjaga stamina dan kekencangan otot serta kulitnya.

    “Enggak Mah, Maen basket sama anak-anak,”
    “Lho, kamu kan sudah dekat ujian akhirnya sayang. Kok bukannya belajar bareng Calvin, malah maen basket?”
    “Ini juga main basketnya bareng Calvin kok Mah,”
    “Hmm,”
    “Iya. Kata Calvin, sekali-kali perlu refresing juga agar pikiran tidak butek karena belajar terus-menerus. Selain itu kesegaran tubuh kan harus dijaga ma,”
    “Gitu ya. Kalau gitu ya terserah. Yang penting kamu belajarnya yang bagus ya sayang, supaya bisa lulus dengan nilai baik di ujian akhir nanti. kalau nilai kamu kurang bagus, cita-cita kamu untuk masuk Akademi Angkatan Udara kan bisa gagal sayang”
    “Beres Mah, Yang penting Mama doain Andre selalu ya,”
    “Pasti sayang,” jawab Mamanya dengan senyum sayang.

    Andre melahap potongan roti bakarnya yang terakhir. Kemudian berpamitan pada Mamanya,

    “Andre pergi duluan ya Mah Mama kapan berangkatnya?” tanya Andre sambil mencium pipi Mamanya.
    “Setelah Mama beres-beres dulu sayang,”
    “Pergi sama Mas Dharma, Ma?”
    “Iya dong sayang. Abis sama siapa lagi. Kan supir Mama cuman dia satu-satunya,”
    “Oke deh Mah Andre berangkat kalau gitu,” kata Andre, disandangkannya ransel olah raganya ke bahunya.
    “Hati-hati ya sayang,”

    Andre menuju garasi di samping rumah untuk mengambil sepeda motornya. Ia bertemu dengan Mas Dharma disana. Supir Mamanya itu sedang asyik berbasah-basah ria, mencuci sedan milik Mamanya.

    “Selamat pagi Mas Andre,” sapa Mas Dharma ramah pada Andre sambil tersenyum manis memamerkan barisan giginya yang rapi dan putih.
    “Pagi Mas Dharma. Masih nyuci mobil Mas? Mama sudah mau berangkat tuh,”
    “Waduh, Mas harus buru-buru kalau gitu,” jawabnya.

    Kemudian ia sibuk mengelap mobil sedan itu dengan kain yang masih kering. Andre memandangi cowok itu dengan serius. Gimana enggak serius, Mas Dharma ini orangnya ganteng. Bodynya putih bersih dan kekar. Saat ini ia hanya menggenakan celana pendek tanpa atasan, memamerkan dada bidangnya yang dihiasi bulu-bulu halus nan lebat.

    Dengan cueknya di depan Andre, Mas Dharma mengangkat-angkat tangannya yang berotot itu saat mengelap atap mobil. Bulu-bulu lebat di lipatan ketiaknya yang putih itu terpampang jelas di mata Andre. Membuat jakun remaja ganteng itu naik turun menahan nafsu. Rencana Andre untuk segera meluncur menuju rumah Calvin akhirnya tertunda. Andre merasa sayang kehilangan kesempatan menikmati pemandangan bagus di depan matanya ini. Pelan-pelan ransel yang tadi sudah disandangnya diletakkannya di lantai. Ia mendekati Mas Dharma, pura-pura mengamati kegiatan mencuci mobil supir ganteng itu.

    “Mas, bagian atas ini masih basah nih,” komentarnya, ia tak mau menimbulkan kecurigaan Mas Dharma.

    Mas Dharma ini sebenarnya adalah salah satu dari dua orang ajudan papanya Andre yang bertugas di rumah mereka. Usianya masih muda, baru 24 tahun. Asli Manado. Dia lulusan STPDN. Demikian juga Mas Fadly ajudan papa Andre yang satu lagi, yang saat ini mendampingi sang papa melaksanakan tugas ke daerah. Mereka berdua bertugas sejak sang papa diangkat menjadi dirjen.

    Kedua ajudan ini sama-sama kekar. Maklum aja ketika pendidikan dulu mereka kan dididik semi militer. Kebetulan juga keduanya memiliki paras yang ganteng. Saat sang papa memperkenalkan kedua ajudan itu kepadanya, Andre blingsatan. Waktu itu keduanya datang dengan menggenakan seragam semi ketat. Andre dapat melihat dengan jelas otot-otot terlatih dibalik seragam mereka itu. Tonjolan besar di selangkangan mereka membuat kontol Andre ngaceng berat. Akhirnya untuk menuntaskan birahinya yang memuncak Andre melakukan onani di kamarnya, ia belum berani untuk ngajak mereka berhubungan sex. Andre selalu berharap suatu saat dia bisa ngerjain kedua ajudan itu. Namun sampai saat ini harapannya itu tak pernah kesampaian.

    Berdiri dekat-dekat Mas Dharma membuat birahi Andre semakin meningkat. Batang kontolnya sudah berdenyut-denyut. Ia tak mau ngecret sambil berdiri karena horny ngelihatin Mas Dharma. Segera ia meninggalkan ajudan jantan itu. Dalam pikirannya kemudian, lebih baik dia segera menuju rumah Calvin. Disana ia bisa menuntaskan hasratnya pada temannya itu sebelum mereka berangkat ke sekolah untuk main basket.

    Sepanjang perjalanan menuju ke rumah Calvin, bayangan lekuk-lekuk tubuh Mas Dharma sang ajudan ganteng, menari-nari di benak Andre. Apalagi ketika tadi Mas Dharma asyik nungging mengelap mobil, bongkahan buah pantat sang ajudan yang montok itu benar-benar membuatnya ngiler.

    Andre hampir tiba di rumah Calvin. Tiba-tiba disadarinya ransel olah raganya tak tersandang dipunggungnya. Gara-gara mengamati sang ajudan ia terlupa mengambilnya lagi saat pergi. Segera Andre memutar laju sepeda motornya kembali ke rumahnya. Gimana dia mau main basket kalau pakaian basket tak dibawanya.

    Tak sampai lima belas menit, Andre sudah kembali ke rumah. Dilihatnya mobil sedan sang Mama yang mengkilap masih terparkir dengan rapi di garasi.

    “Dasar Mama, beres-beres aja lama banget,” pikirnya.

    Dicarinya ranselnya di garasi, namun tak ditemukannya disana. Kemana ya? Ia segera menuju dapur mencari Mbak Minah, pembantu rumahnya. Barangkali pembantunya itu menyimpan tasnya.

    “Eh, Mas Andre. enggak jadi perginya Mas?” tanya Mbak Minah.
    “Tadi sudah pergi. Tapi ransel saya ketinggalan. Mbak ada lihat enggak?”
    “Enggak ada Mas. Memangnya tadi Mas Andre tinggalin dimana?”
    “Di garasi, waktu Mas Dharma nyuci mobil tadi,”
    “Mungkin dibawa sama Mas Dharma kalau gitu,”
    “Mas Dharma kemana Mbak?”
    “Mungkin di kamarnya Mas, kan mau pergi dengan ibu,”

    Andre segera menuju kamar tidur Mas Dharma. Tapi tak ada orang disana. Ia hanya menemukan dua tempat tidur yang kosong, milik Mas Dharma dan Mas Fadly. Kamar mandi didalam ruangan kamar itu juga kosong. Ia kembali ke dapur menemui Mbak Minah.

    “Enggak ada Mbak, kemana ya?”
    “Coba liat di ruang kerja Bapak Mas. Tadi ibu menyuruh saya memanggil Mas Dharma ke ruang kerja Bapak. Tapi apa masih disana ya? Coba liat dulu Mas,”

    Andre segera menuju ruang kerja papanya yang terletak disamping kamar tidur kedua orang tuanya itu. Sesampainya disana dilihatnya pintu kamar kerja sang papa tertutup. Ia memutar gerendel pintu itu, ternyata terkunci. Andre segera menuju kamar kedua orang tuanya. Barangkali Mamanya masih di kamar itu beres-beres. Ia bisa bertanya tentang keberadaan Mas Dharma pada Mamanya. Diputarnya gerendel pintu kamar itu, ternyata tidak terkunci. Andre segera memasuki kamar besar itu. Mamanya tidak terlihat duduk di meja riasnya. Matanya menelusuri seluruh isi kamar. Kosong. Pintu kamar mandi Mamanya terbuka, tak ada orang disana.

    Matanya kemudian tertumbuk pada pintu penghubung antara ruang kerja papanya dengan kamar tidur kedua orang tuanya itu. Pintu itu dilihatnya buka sedikit. Andre mendekati pintu itu. Barangkali Mamanya ada disana, pikirnya. Ketika langkahnya semakin dekat dengan pintu kamar itu, telinganya tiba-tiba menangkap suara-suara dari ruang kerja papanya. Ia menghentikan langkahnya, mencoba berkonsentrasi mendengarkan suara itu. Tiba-tiba jantung Andre berdegup dengan keras. Perasaannya mulai tidak enak. Suara yang didengarnya itu adalah suara-suara erangan-erangan tertahan, milik laki-laki dan perempuan.

    Andre semakin mendekat ke pintu kamar yang terkuak itu. Ia longokkan kepalanya sedikit ke celah pintu yang terbuka itu. Serta merta mata Andre melotot melihat pemandangan di ruang kerja papanya itu. Diatas meja kerja papanya, dua manusia lain jenis dalam keadaan bugil sedang asyik memacu birahi dengan penuh nafsu. Kedua manusia itu tiada lain tiada bukan adalah Mamanya dan Mas Dharma sang ajudan! Kaki Andre terasa lemas, jantungnya seperti mau copot.

    Dari tempatnya berdiri saat ini ia dapat melihat sang Mama sedang ditindih oleh Mas Dharma. Mama Andre telentang dengan kaki mengangkang lebar diatas meja, sedangkan diatasnya Mas Dharma melakukan genjotan pantat dengan gerakan yang cepat dan keras sambil bibirnya melumat bibir sang Mama dengan buas. Meskipun ia tak bisa melihat batang kontol Mas Dharma, karena terhalang oleh paha Mamanya, namun ia yakin seyakin-yakinnya, batang kontol milik ajudan ganteng itu sedang mengebor lobang vagina Mamanya tanpa ampun. Baik Mamanya maupun Mas Dharma sama-sama mengerang-erang keenakan.

    Andre tak pernah menyangka akan menyaksikan peristiwa ini. Ia tak pernah menyangka Mamanya akan melakukan zinah dengan ajudan papanya sendirinya. Mamanya yang selama ini dikenalnya sebagai aktivis kegiatan sosial dan selalu berbicara soal norma-norma moral, ternyata melakukan perselingkuhan di ruang kerja milik suaminya sendiri!

    Andre tidak tahu harus melakukan apa. Ia sangat marah. Mukanya merah, tangannya mengepal-ngepal menahan amarah yang membara. Ia menarik kepalanya dari celah kamar. Dengan kesal dihempaskannya tubuhnya ke atas tempat tidur orang tuanya. Dari ruang kerja papanya terdengar racauan-racauan mesum dari mulut Mamanya dan sang ajudan.

    “Ohh.. Ohh.. Enakkhh.. Terusshh..,” racau Mamanya.
    “Hihh.. Hihh.. Apahh.. Yang enakhh.. Hihh.. Buh..,”
    “Konthollsshh.. Kamuhh.. Dahrmahh.. Ouhh..,”
    “Ibuh sukahh.. Hihh.. Ouhh.. Ouhh.. Sukahh??,”
    “Sukahh.. Besar.. Bangethh.. Ouh.. Dharmahh..,”
    “Hihh.. Mememkhh.. Ibuhh.. Jugahh.. Enakk.. Buhh.. Ohh..,”
    “Enakhh?? Benar.. Enakhh.. Darmahh..??”
    “Yahh.. Iyahh.. Buhh..,”

    Meskipun sangat marah, racauan yang didengarnya itu sungguh-sungguh sangat merangsang. Birahinya mulai bangkit. Akhirnya meskipun dilanda kemarahan, remaja ganteng itu kembali mendekati pintu penghubung kamar itu. Ia kembali mengintip persenggamaan mesum Mamanya dan Mas Dharma itu. Persenggamaan mereka sangat bersemangat dan kasar, racauan mereka benar-benar sangat merangsang, akibatnya Andre tak mampu menahan kontolnya yang mulai mengeras. Tangannya kemudian menyusup ke balik celananya, meremas-remas batang kontolnya sendiri.

    “Enakhh.. Manah.. Samah.. Ohh.. Memmek.. Bu.. Menterihh.. Ohh..,” racau Mamanya lagi.
    “Enakkhh.. Mememkhh.. Ibuhh..,”
    “Mmmasakhh sihh.. Dharamahh.. Oohh.. Yesshh.. Disituhh.. Ahh..,”
    “Iyahh.. Buhh.. Masih.. Serethh.. Ohh.. Njepithh..,”

    Andre kaget mendengar racauan itu. Tak disangkanya ternyata Mas Dharma ini pernah ngentot sama istri menteri juga rupanya.

    “Kalauhh.. Samahh.. vagina.. Fenihh.. Pacarhh.. Kamuhh..?”
    “Ohh.. Samah.. Samahh.. Enaknyahh, .. Buh.. Ohh..,”
    “Dasarhh.. Sshh.. Gombalhh.. Ouhh..,”
    “Ohh.. Ohh.. Ohh.. Yahh.. Ohh., ..,”
    “Kerashh.. Oohh.. Besarhh bangethh.. Ohh..,”
    “Besar manahh buhh.. Sama kontolhhsshh.. Fadlyhh.. Ohh..,”
    “Samahh.. Samahh.. Sayanghh.. Ohh.. Yesshh..,”

    Mas Fadly??!! Andre benar-benar tak menyangka. Ternyata Mamanya pernah juga ngerasain batang kontol ajudan papanya yang satu lagi itu.

    Beberapa saat kemudian sang Mama dan Mas Dharma berganti posisi. Mas Dharma tidur telentang diatas meja kerja dengan kedua pahanya yang kokoh dan berbulu itu menjuntai ke bawah. Sang Mama kemudian duduk diatas selangkangan Mas Dharma. Saat Mas Dharma mengatur posisi, Andre sempat melihat barang perkasa Mas Dharma dengan jelas. Benar-benar besar, gemuk dan panjang dihiasi dengan bulu jembut yang lebat. Panjangnya sekitar dua puluh centimeter. Pantes aja Mamanya keenakan banget.

    Andre membayangkan bagaimana bila kontol besar milik Mas Dharma itu membetot lobang pantatnya. Pasti gesekannya terasa banget. Lebih terasa dari punya si Wisnu, teman basketnya yang putra bali itu. Tiba-tiba muncul pikiran nakal di benak Andre. Ia ingin ngerjain Mamanya dan sang ajudan. Dikeluarkannya ponsel mungilnya yang memiliki fasilitas video phone itu dari saku celananya. Sambil terus meremas-remas kontolnya sendiri, Andre merekam persenggamaan mesum Mamanya dan Mas Dharma itu.

    Sang Mama menggenjotkan pantatnya naik turun dengan keras. Mas Dharma membalas dengan genjotan pantat yang tak kalah keras. Suara tepokan terdengar keras,

    “Plokk.. Plokk.. Plokk.. Plokk..,”

    Kamar kerja papa Andre diramaikan dengan suara-suara erangan, jeritan, desahan dari mulut Mamanya dan Mas Dharma.

    “Hahh.. Hahh.. Hahh.. Ohh.. Tekan lebihh.. Dalamhh,” erangan Mas Dharma kedua tangannya meremas-remas payudara Mama Andre.
    “Hihh.. Beginihh.. Hihh..,”
    “Lagihh.. Ohohh.. Ahh.. Ahh..,”
    “Hihh.. Beginihh.. Ohh..,”
    “Yeshh.. Yeshh.. Terusshh.. Ohh.. Ohh..,”

    Tiba-tiba tubuh Mas Dharma yang tadi berbaring bangkit. Dalam posisi tubuh menekuk, kepalanya bersarang di payudara sang Mama yang besar dan bergoyang-goyang akibat genjotan yang mereka lakukan. Dengan buas Mas Dharma mengisap pentil payudara sang Mama yang kemerahan.

    “Ohh.. Dharmahh.. Nakalhh kamuhh.. Ohh.. Enakhh..,” Mama meracau semakin menggila.

    Kepalanya bergoyang ke kiri ke kanan. Rambut yang sebahunya yang basah oleh keringat berkibar-kibar. Mama Andre benar-benar keenakan. Kedua tangan sang Mama memeluk punggul lebar Mas Dharma dengan kuat. Tak sampai lima menit dalam posisi seperti itu. Tiba-tiba genjotan Mama berhenti. Mulutnya meraung keras. Pantatnya bergetar menekan keras menggencet selangkangan Mas Dharma. Tubuhnya yang basah oleh keringat berkelojotan.

    “Ahh.. Akuhh sampaihh.. Ouhh..,” erangnya.

    Mas Dharma terus menyelomoti payudara sang Mama. Semenit kemudian kepala sang Mama terlihat bertumpu ke bahu Mas Dharma. Ia lemas karena orgasmenya.

    “Saya lanjuthh yah buhh..,” kata Mas Dharma minta ijin melanjutkan. Soalnya orgasmenya belum datang.
    “Silakan Dharmahh.. Ohh..,” suara sang Mama terdengar lemas.

    Mas Dharma kemudian turun dari meja kerja itu. Tanpa melepaskan kontolnya dari lobang vagina sang Mama, Mas Dharma membopong tubuh sang Mama kemudian membaringkannya telentang diatas lantai yang berkarpet. Kemudian ia kembali melanjutkan pekerjaannya menyetubuhi sang Mama. Andre bisa melihat tubuh Mamanya yang lemas itu dikentot Mas Dharma dengan penuh keperkasaan.

    “Sakit buhh.. Ahh..?”
    “Terus sayanghh.. Saya istirahat sebentar ahh.. Kamuhh terusshh ajahh.. Ohh..”

    Tak sampai lima menit sang Mama kembali bergairah. Pantatnya kembali bergerak-gerak dengan luwes membalas gerakan Mas Dharma. Rupanya sang Mama tak mau hanya menjadi objek. Tiba-tiba ia membalikkan posisi, untuk kemudian menindih tubuh atletis sang ajudan ganteng yang bersimbah keringat. Dengan penuh semangat sang Mama kemudian menggenjot pantatnya naik turun mengocok batang kontol Mas Dharma dengan memeknya yang basah dengan cairan lendirnya sendiri, sambil menciumi bibir ajudan muda ganteng itu dengan binal. Dari mulutnya keluar erangan-erangan,

    “Urghh.. Urghh.. Yahh.. Yahh,”
    “Ohh.. Ibuhh.. Ohh.. Buashh.. Banget.. Ohh..,” racau Mas Dharma.
    “Kamuhh.. Sukahh.. Kanhh..,”

    Begitulah. Permainan cabul antara Mamanya Andre dan Mas Dharma yang memakan waktu tak kurang dari dua jam itu akhirnya usai dengan skor 5-2 untuk kemenangan Mas Dharma. Maksudnya, sang Mama ngecret tiga kali, sedangkan Mas Dharma ngecret dua kali saja didalam vagina sang Mama.

    Andre sendiri ngecret dua kali. Sperma kentalnya melumuri daun pintu kamar penghubung. Ia sangat terangsang menyaksikan live show sang Mama dan Mas Dharma. Ia tak sabar untuk segera dapat mengerjai sang ajudan yang gila ngentot itu. Dengan tubuh yang masih terasa lemas akibat orgasme, perlahan-lahan Andre meninggalkan kamar orang tuanya. Spermanya yang menempel di daun pintu kamar dibersihkannya terlebih dahulu. Saat meninggalkan kamar, Andre, masih sempat melirik Mamanya dan Mas Dharma yang berbaring saling berpelukan di lantai. Keduanya terlihat sangat lelah.

    Andre segera melaju kembali dengan sepeda motornya menuju rumah Calvin. Sepanjang perjalanan ia menyusun rencana untuk mengerjai Mamanya dan Mas Dharma nanti. Ia tersenyum-senyum cabul membayangkan rencananya itu.

    Setiba di rumah Calvin, teman sekolahnya itu sudah menunggu di teras sambil duduk santai membaca majalah remaja. Calvin menggenakan t-shirt putih polos dan celana jeans biru plus topi pet hitam. Wajah gantengnya tersenyum senang menyambut kedatangan Andre.

    “Kok telat Ndre?” tanyanya.
    “Sorry Vin. Ada urusan sama Mama tadi,” jawab Andre nyengir, “Kita langsung cabut aja yuk. Sudah hampir jam sepuluh nih,”

    Calvin mengiyakan, segera ia duduk di boncengan, rapat di belakang tubuh Andre. Tangannya diletakkannya di paha Andre. Kemudian kedua remaja SMU itu melaju menuju sekolah mereka.

    “Kok enggak bawa baju olah raga Vin?” tanya Andre di tengah perjalanan.
    “Enggak usahlah. Gue kan bukan anak basket. Kesana juga cuman mau liat permainan basket doang,” jawabnya.
    “Liat permainannya, atau liat pemainnya nih?” tanya Andre menggoda.
    “Dua-duanya. Hehehe,”
    “Vin, ini perasaan gue aja tahu emang benar sih?”
    “Maksud lo?”
    “Elo ngaceng ya? Kok rasanya ngeganjal nih di bokong gue,”
    “Enak aja!”

    Andre tertawa ngakak. Sementara Calvin tersenyum malu di boncengan. Kontolnya memang sudah ngaceng sejak nungguin Andre dari tadi. Ia tak sabar menantikan apa yang akan terjadi nanti di sekolah.

  • Foto Ngentot Nikmatnya Memek Pelacur Jepang

    Foto Ngentot Nikmatnya Memek Pelacur Jepang


    1963 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Majalah Dewasa Edisi Misha

    Majalah Dewasa Edisi Misha


    1440 views

    Duniabola99.org Misha

    Awalnya wanita bernama Misha ini tak tahu kalau ia mau difoto sama MAXIM, baginya ini seperti sebuah kejutan. Well, sepertinya kami malah melihat hal yang sebaliknya. Wanita ini begitu natural di depan kamera dan kami sangat menikmati sesi foto kali ini.

  • Cerita Dewasa Ketika Tidur Pulas Ku Intip Bibiku

    Cerita Dewasa Ketika Tidur Pulas Ku Intip Bibiku


    1615 views

    Cerita Seks Terbaru – Kulihat bibi tidur tidak berselimut, karena biarpun kamar bibi memakai AC, tapi kelihatan AC-nya diatur agar tidak terlalu dingin. Posisi tidur bibi telentang dan bibi hanya memakai baju daster merah muda yang tipis.

    Dasternya sudah terangkat sampai di atas perut, sehingga terlihat CD mini yang dikenakannya berwarna putih tipis, sehingga terlihat belahan kemaluan bibi yang ditutupi oleh rambut hitam halus kecoklat-coklatan. Agen Nova88

    Buah dada bibi yang tidak terlalu besar tapi padat itu terlihat samar-samar di balik dasternya yang tipis, naik turun dengan teratur.Walaupun dalam posisi telentang, tapi buah dada bibi terlihat mencuat ke atas dengan putingnya yang coklat muda kecil. Melihat pemandangan yang menggairahkan itu aku benar-benar terangsang hebat.

    Dengan cepat kemaluanku langsung bereaksi menjadi keras dan berdiri dengan gagahnya, siap tempur. Perlahan-lahan kuberjongkok di samping tempat tidur dan tanganku secara hati-hati kuletakkan dengan lembut pada belahan kemaluan bibi yang mungil itu yang masih ditutupi dengan CD.

    Perlahan-lahan tanganku mulai mengelus-elus kemaluan bibi dan juga bagian paha atasnya yang benar-benar licin putih mulus dan sangat merangsang.Terlihat bibi agak bergeliat dan mulutnya agak tersenyum, mungkin bibi sedang mimpi, sedang becinta dengan paman. Aku melakukan kegiatanku dengan hati-hati takut bibi terbangun.

    Perlahan-lahan kulihat bagian CD bibi yang menutupi kemaluannya mulai terlihat basah, rupanya bibi sudah mulai terangsang juga. Dari mulutnya terdengar suara mendesis perlahan dan badannya menggeliat-geliat perlahan-lahan. Aku makin tersangsang melihat pemandangan itu.Cepat-cepat kubuka semua baju dan CD-ku, sehingga sekarang aku bertelanjang bulat. Penisku yang 19 cm itu telah berdiri kencang menganguk-angguk mencari mangsa. Judi Bola Nova88

    Dan aku membelai-belai buah dadanya, dia masih tetap tertidur saja. Aku tahu bahwa puting dan klitoris bibiku tempat paling suka dicumbui, aku tahu hal tersebut dari film-film bibiku. Lalu tanganku yang satu mulai gerilya di daerah vaginanya. Kemudian perlahan-lahan aku menggunting CD mini bibi dengan gunting yang terdapat di sisi tempat tidur bibi.Sekarang kemaluan bibi terpampang dengan jelas tanpa ada penutup lagi.

    Perlahan-lahan kedua kaki bibi kutarik melebar, sehingga kedua pahanya terpentang. Dengan hati-hati aku naik ke atas tempat tidur dan bercongkok di atas bibi. Kedua lututku melebar di samping pinggul bibi dan kuatur sedemikian rupa supaya tidak menyentuh pinggul bibi. Tangan kananku menekan pada kasur tempat tidur, tepat di samping tangan bibi, sehingga sekarang aku berada dalam posisi setengah merangkak di atas bibi.Tangan kiriku memegang batang penisku. Perlahan-lahan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir kemaluan bibi yang telah basah itu. Kepala penisku yang besar itu kugosok-gosok dengan hati-hati pada bibir kemaluan bibi.

    Terdengar suara erangan perlahan dari mulut bibi dan badannya agak mengeliat, tapi matanya tetap tertutup. Akhirnya kutekan perlahan-lahan kepala kemaluanku membelah bibir kemaluan bibi.Sekarang kepala kemaluanku terjepit di antara bibir kemaluan bibi. Dari mulut bibi tetap terdengar suara mendesis perlahan, akan tetapi badannya kelihatan mulai gelisah. Aku tidak mau mengambil resiko, sebelum bibi sadar, aku sudah harus menaklukan kemaluan bibi dengan menempatkan posisi penisku di dalam lubang vagina bibi.

    Sebab itu segera kupastikan letak penisku agar tegak lurus pada kemaluan bibi. Dengan bantuan tangan kiriku yang terus membimbing penisku, kutekan perlahan-lahan tapi pasti pinggulku ke bawah, sehingga kepala penisku mulai menerobos ke dalam lubang kemaluan bibi.Kelihatan sejenak kedua paha bibi bergerak melebar, seakan-akan menampung desakan penisku ke dalam lubang kemaluanku.

    Badannya tiba-tiba bergetar menggeliat dan kedua matanya mendadak terbuka, terbelalak bingung, memandangku yang sedang bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seakan-akan siap untuk berteriak. Dengan cepat tangan kiriku yang sedang memegang penisku kulepaskan dan buru-buru kudekap mulut bibi agar jangan berteriak.

    Karena gerakanku yang tiba-tiba itu, posisi berat badanku tidak dapat kujaga lagi, akibatnya seluruh berat pantatku langsung menekan ke bawah, sehingga tidak dapat dicegah lagi penisku menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan bibi dengan cepat.Badan bibi tersentak ke atas dan kedua pahanya mencoba untuk dirapatkan, sedangkan kedua tangannya otomatis mendorong ke atas, menolak dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi tertahan oleh bekapan tangan kiriku.”Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!” desahnya tidak jelas.

    Kemudian badannya mengeliat-geliat dengan hebat, kelihatan bibi sangat kaget dan mungkin juga kesakitan akibat penisku yang besar menerobos masuk ke dalam kemaluannya dengan tiba-tiba.Meskipun bibi merontak-rontak, akan tetapi bagian pinggulnya tidak dapat bergeser karena tertekan oleh pinggulku dengan rapat.

    Karena gerakan-gerakan bibi dengan kedua kaki bibi yang meronta-ronta itu, penisku yang telah terbenam di dalam vagina bibi terasa dipelintir-pelintir dan seakan-akan dipijit-pijit oleh otot-otot dalam vagina bibi. Hal ini menimbulkan kenikmatan yang sukar dilukiskan.Karena sudah kepalang tanggung, maka tangan kananku yang tadinya bertumpu pada tempat tidur kulepaskan. Sekarang seluruh badanku menekan dengan rapat ke atas badan bibi, kepalaku kuletakkan di samping kepala bibi sambil berbisik kekuping bibi.

    “Bii.., bii.., ini aku Eric. Tenang bii.., sshheett.., shhett..!” bisikku.

    Bibi masih mencoba melepaskan diri, tapi tidak kuasa karena badannya yang mungil itu teperangkap di bawah tubuhku. Sambil tetap mendekap mulut bibi, aku menjilat-jilat kuping bibi dan pinggulku secara perlahan-lahan mulai kugerakkan naik turun dengan teratur.Perlahan-lahan badan bibi yang tadinya tegang mulai melemah.Kubisikan lagi ke kuping bibi,

    “Bii.., tanganku akan kulepaskan dari mulut bibi, asal bibi janji jangan berteriak yaa..?”Perlahan-lahan tanganku kulepaskan dari mulut bibi.Kemudian Bibi berkata,

    “Riic.., apa yang kau perbuat ini..? Kamu telah memperkosa Bibi..!”Aku diam saja, tidak menjawab apa-apa, hanya gerakan pinggulku makin kupercepat dan tanganku mulai memijit-mijit buah dada bibi, terutama pada bagian putingnya yang sudah sangat mengeras.Rupanya meskipun wajah bibi masih menunjukkan perasaan marah, akan tetapi reaksi badannya tidak dapat menyembunyikan perasaannya yang sudah mulai terangsang itu.

    Melihat keadaan bibi ini, tempo permainanku kutingkatkan lagi.Akhirnya dari mulut bibi terdengar suara, “Oohh.., oohh.., sshh.., sshh.., eemm.., eemm.., Riicc.., Riicc..!”Dengan masih melanjutkan gerakan pinggulku, perlahan-lahan kedua tanganku bertumpu pada tempat tidur, sehingga aku sekarang dalam posisi setengah bangun, seperti orang yang sedang melakukan push-up.Dalam posisi ini, penisku menghujam kemaluan bibi dengan bebas, melakukan serangan-serangan langsung ke dalam lubang kemaluan bibi.

  • Majalah Dewasa – Kim Eun Jin

    Majalah Dewasa – Kim Eun Jin


    1575 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-begitu saja.
    Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res.
    Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli yang sangat mempesona .
    Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!