• Majalah Dewasa – Hannah

    Majalah Dewasa – Hannah


    1563 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-begitu saja.
    Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res.
    Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli yang sangat mempesona .
    Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Ngentot Dengan Istriku Yang Sedang Sange

    Ngentot Dengan Istriku Yang Sedang Sange


    1518 views

  • Pengalaman Seks Nikmat Dengan Dokter Muda

    Pengalaman Seks Nikmat Dengan Dokter Muda


    1671 views

    Duniabola99.org – Cerita dan Kisah ini sebenernya tidak sengaja terjadi ketika aku sedang ingin mengunjungi dokter muda karena sakit, penasaran kah ? mari kita lanjutt…

     

    kali ini menceritakan kisah Sex dari seorang Dokter umum yg ditugaskan kesebuah Desa terpencil. Di desa itu mayoritas penduduknya tidak mengenal pendidikan. Pada suatu ketika Dokter Rio menangani 2 Pasien yg kebetulan Ibu dan anak.

    Karena mereka terbilang lumayan cantik dan bersih, maka Dokter Rio-pun membodohi mereka dgn alasan ( harus di setubuhi agar bisa sembuh ). Singkat cerita mereka-pun menuruti perkataan Dokter Rio itu dan terjadilah sex threesome. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

    Ini adalah cerita sex yg terjadi di pada suatu Desa, Di kabupaten “ A ”, desa tersebut adalah sebuah desa kecil yg agak terpencil. Akses jalanannya tidak seperti di kota yg sudah ber-aspal semuanya, di sana masih tanah Intant dan batu. Orang-orangnya sederhana dan lugu. Kalau pagi mereka selalu saling menyapa dan murah senyum. Rasa gotong royong pun masih kental disina.
    Mereka bermatapencaharian sebagai petani. Disana ada sawah dan ladang. Kebun buah-buah-pun ada banyak disina. kalau mau makan tinggal petik. Disana tidak ada sekolah, orang tidak bisa mendapatkan pendiidikan. Jadi kalau ada orang pintar disini, mereka puja seperti dewa. Dokter Rio adalah seorang dokter umum yg dikirim kesana untuk melayani masyarakat disana.

    Apa yg dikatakan olehnya pasti didengarkan dan dituruti, misalnya saja seorang dokter. Jangan dokter, lulusan SD saja mereka posisikan di atas mereka. Suatu hari di ruang praktek Dokter Rio yg sederhana ada seorang pasien separuh baya sedang berkonsultasi dgnnya mengenai kondisi organ hatinya. Cahaya pagi yg Menembus jendela kayu menunjukkan kekhawatiran di raut wajahnya.
    Wanita itu tak henti-hentinya mengerinyit setiap kali ia menceritakan keadaan anak perempuannya. Pundak anaknya dipegangi seperti seorang Ibu yg takut anaknya akan lenyap kalau dilepas.

    “ Dok, anak saya kayaknya kurang sehat beberapa hari ini. ”,
    “ Ohhh… gimana kondisinya apakah batuk-batuk? ”,
    “ Ya sedikit, nafsu makannya berkurang dok. ”,
    Dokter Rio mengangguk-angguk.
    “ Nama kamu siapa, Dik? ”,
    “ Intan, dok. ”,
    “ Sudah berapa lama kamu sakit? ”,
    “ 3 hari dok… gak sembuh-sembuh… dah minum teh manis. ”,
    “ Pusing-pusing gak? ”,
    “ Gak, dok. ”,
    “ Sebelumnya anda makan apa, gak? ”,
    “ Makan biasa aja dok… ”,
    “ Ada jajan? ”,
    “ Paling gulali. ”,
    “ Hmm… . ”,
    Dokter Rio tampak sedang berpkiri untuk menganalisa kondisi Intan.
    “ Ya udah kamu naik ke ranjang periksa yah… dokter periksa ”,
    “ Iya dok… ”,
    Intan berjalan ke ranjang periksa yg tak jauh dari situ, ia menaiki tangga kecil hingga ia bisa sampai ke atas ranjang dan tiduran.
    “ Di angkat ya bajunya, biar dokter bisa periksa pakai stetoskop. ”,
    Intan mengangguk dan menarik ke atas bajunya sehingga buah dadanya yg masih mengkal kelihatan. Dokter Rio mulai mengguNakan stetoskopnya dan mencoba mendegar detak jantungnya. Stetoskop itu di letakkan di dada dan dipindah-pindahkan di sekitar situ. Kadang ditaruh di atas putingnya Intan.
    “ Dingin dok… , ”, komentar Intan.
    “ Tahan dikit ya… ”,

    Cerita Dewasa | Saat Dokter Rio memindahkan stetoskopnya, saat diangkat kadang pinggirannya menyenggol ujung puting Intan. Entah sengaja atau tidak, jari kelingkingnya kadang juga menoel putingnya. Sang Ibu tidak bisa melihat yg dilakukan Dokter Rio sebab ia berada di belakangnya. Intan merasakan sesuatu yg aneh, dan pipinya berubah memerah.
    Tanpa disadari puting coklatnya menjadi mengeras mencuat. Kalau tertoel lagi, kakinya langsung mengapit seperti menahan sesuatu di bagian bAuww… .ah situ.
    “ Emmm… untuk pemeriksaan selanjutnya Ibu tunggu di bangku yah, saya harus melakukan tes. ”,
    “ Iya dok. ”,

    Dokter Rio menarik gorden yg mengelilingi ranjang periksa. Ibu Intan tidak bisa melihat apa yg sedang terjadi di dalam. 3 menit tidak ada apa-apa. Namun setelah agak lama sang Ibu mulai mendengar suara-suara aneh dari dalam. Seperti anaknya sedang melenguh-lenguh…
    “ Ah… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh… ”,
    Merasakan firasat Makruk ia bangkit menyibak gordennya. Betapa terkejutnya saat ia melihat CD putrinya sudah turun setengah paha dan tangan Dokter Rio sudah berada di kemaluan putrinya. Saking kagetnya sang Ibu sampai tidak bisa bicara apa-apa.
    “ Aaa… aaa… aaa… ”,
    “ Ibu! apa yg sedang Ibu lakukan, saya sedang di tengah pemeriksaan. ”,
    Sang Ibu tiba-tiba merasa bersalah, apakah benar ia sedang mengganggu jalannya pemeriksaan anaknya ? Pikiran akal sehatnya seperti sedang terpecah saking syoknya.
    “ Tunggu disitu yah. ”,

    Lalu si dokter menutup lagi gordennya. Tak lama suara lenguhan terdengar lagi,
    “ Eummm… Sss… Ahhh…. ouhhh… ”,.
    Sang Ibu menjadi ragu-ragu apakah sebaiknya ia memBuka gorden itu atau dibiarkan saja. Tapi Lama-kelamaan Bukan cuma suara putrinya, kini ia mendengar suara si dokter,
    “ Eummm…… shh… Sss… Ahhh…… yah… dihisap… biar lekas sembuh. ”,
    Sang Ibu sIbuin khawatir. Akhhh rinya dia sibak lagi gordennya.
    Kali kagetnya menjadi-jadi, sebab Makrungnya si dokter sudah keluar dari celananya dan ada di dalam mulut anaknya.
    “ Dokter! Dokter… lagi apa… ? ”, dgn nada agak histeris.
    Sang Ibu tidak mempercayai penglihatannya.
    “ Aduh Ibu ini lagi-lagi mengganggu, ”, Dokter Rio kesal,
    “ Saya sudah analisa, anak Ibu terkena penyakit Vibilio Facumacis, obatnya adalah ia harus dibikin Klimaks dan menelan sperma. Kalau Ibu ganggu terus, gak selesai lohhh ini. Saya gak tanggung kalau penyakitnya bertambah parah. ”,
    “ Ii… iya… tapi dok… . ”,
    “ Hhhhhh… , ”, Si dokter menghela nafas panjang sambil geleng-geleng.
    “ Ya sudah Ibu bantu deh, Ibu colok-colok kemaluan anak Ibu untuk membangun kekebalan tubuhnya. ”,
    Sang Ibu terdiam dan ragu-ragu.
    “ Ayo sini… bantu saja… nggak apa-apa kok, dari pada ganggu terus nggak selesai-selesai. ”,
    “ Ii… iya… ”,
    Sang Ibu berjalan mendekati tempat tidur periksa. Dokter Rio membelakangi sang Ibu itu lalu ia meraih tangannya dan meletakkan di kemaluan putrinya.
    “ Nah… sekarang keluar masukin jarinya di lubangya yah… ”,
    “ Iii… iya dok… ”,
    Sang Ibu pun mulai memasturbasi anaknya. Intan langsung memejamkan mata dan melenguh-lenguh kecil,
    “ Aah… ah… ah… ”,
    Dokter Rio tiba-tiba menarik ke atas gamis sang Ibu. Tentu saja perbuatannya membuat sang Ibu kaget.
    “ Dokter ngapain lagi?! ”,
    “ Ibu juga perlu dibangun kekebalannya, kalau gak penyakit ini akan menular. Jadi kemaluan Ibu juga harus dimainin. ”,
    “ yg bener dok… ”,
    “ Ya bener, siapa disini dokternya? ”,
    Sang Ibu kebingungan.
    “ Ii… iya… ”,
    “ Jangan khawatir saya tidak akan sentuh Ibu, kalau itu yg Ibu khawatirkan, Intan yg akan bantu prosesnya. ”,
    “ Maksudnya… ? ”,
    “ Intan yg akan gituin Ibu… ngerti kan… ”,
    “ Hah? ”,
    “ Sudah Ibu tenang aja, nurut aja kalau mau sembuh yah. ”,
    Dokter Rio lalu membungkukan dan memberikan penjelasan kepada Intan.
    “ Intan supaya Ibumu gak ketularan kamu keluar masukin jari kamu di lubangnya Ibu yah… kayak yg dilakukan Ibu ke kamu… ok ”,
    “ Iya dok… ”,
    “ Pinter, ”, ujar Dokter Rio menepuk-nepuk kepala Intan.
    Dokter Rio bangkit lagi,
    “ Nah Ibu… siap ya… saya angkat gamisnya yah… biar Intan bisa masturbasiin Ibu untuk cegah penyakit. ”,
    “ Iya dok… ”,

    Dokter Rio pun mengankat gamis sang Ibu hingga seperut dan menarik turun CD putihnya. Sang Ibu membantu memegangi kain gamisnya agar jangan jatuh. Dokter Rio sempat menelan ludah saat ia melihat paha sang Ibu yg semok. Gak kurus, tapi berisi.
    “ Nah Intan, sekarang tangannya yuk… ”,
    Intan mengulurkan tangannya dan menjamah kemaluan Ibunya. Jari tengahnnya dimasukkan ke dalam lubang Ibunya perlahan, lalu ditarik lagi.
    “ Ouhhh… Sss… Ahhh… ouhhh… ”,
    Sang Ibu langsung memejamkan matanya dan melenguh keenakan.
    “ Mak maafin Intan ya, gara-gara Intan sakit, Ibu bisa ketularan juga. ”,
    Sang Ibu Buru-buru membungkukan badannya dan mengelus kepala putrinya
    “ Sudah kamu gak perlu pikiran itu, yg penting sekarang Intan keluar masukin jari lubang di lubang Ibu, dan Ibu colok-colok lubang Intan yah… biar kita sama-sama sehat, ”, ujar sang Ibu menenangkan anaknya.

    Intan-pun mengangguk tersenyum.
    “ Nah sekarang Intan Buka mulutnya AAaaa, ”, perintah Dokter Rio. Intan menurut.
    Dokter Rio kembali mengarahkan Kejantanannya ke mulut Intan dan memasukkannya ke dalam.
    “ Nah, sekarang kulum batang kejantanan Dokter ya… obatnya ada di dalamnya mesti dikeluarin, Ok ”,
    “ Eunggg… ”, Intan mengiyakan dgn mulut yg tersumpal batang kejantanan Dokter Rio.
    Dokter Rio lalu memaju mundurkan pinggulnya, menikmati batang kejantanannya disepong Intan. Ia tarik lagi ke atas bajunya Intan, agar ia bisa melihat jelas kedua putingnya. Tngan kanannya bergerak, menjamah dan remas-remas lemMakt dada Intan. Sesekali ia pelintir-pelintir putingnya.
    “ Engghhh… eughhh… ”, responnya.
    Sementara itu tangan kirinya diguNakan untuk menahan kepala Intan yg berjilbab agar ia bisa bersenggama di mulutnya. Nafas sang Ibu lama kelamaan berubah menjadi tak beraturan. Gerakan jarinya di lubang putrinya pun berubah menjadi sIbuin cepat.
    “ Mmhmhh… nghhh… nghh… , ”, lenguh Intan
    Jari Intan pun juga ikut-ikutan menusuk-nusuk Kewanitaan Ibunya dgn cepat. Jari mungi itu kelihatan sudah menjadi basah. Cairan bening ada yg mulai turun mengalir dari lubang Kewanitaan sang Ibu ke pahanya.
    “ Dokter … remas dada saya juga dok… plis… ”, pinta sang Ibu
    Dokter Rio senang mendengar permintaan sang Ibu.
    “ Di Buka dong bajunya. ”,

    Sang Ibu menurut dan melepaskan bajunya dan dijatuhkan ke tanah. Kini ia bertelanjang dada dan hanya mengeNakan BRA saja. Dr Han berdecak kagum melihat buah dada sang Ibu yg besar.
    “ BRA-nya… di lepas juga… ., ”, pinta Dokter Rio dgn suara bergetar.
    Tanpa berpikir panjang sang Ibu melepaskan pengait depan BRAnya dan meloloskannya talinya dari pundaknya. Lalu ia jatuhkan ke lantai. Dokter Rio jadi bernafsu banget ngeliat buah dada sang Ibu yg mantap. Ia pun menangkupnya dari belakang punggung, melewati bAuww… .ah tangannya, serta memainkan Makah dada yg kenyal itu.
    Intan baru kali ini ngeliat Ibunya Buka-Bukaan seperti itu, dan baru pertama ngeliat seroang pria cemek-cemek dada Ibunya. Darahnya berdesir. Jantungnya berdegup keras. Semuanya serba baru baginya. Sang Ibu pun mulai menggapai zakar Dokter Rio dan mengelus-elusnya.
    “ Sss… Ahhh…… ”, Dokter Rio merasakan kehangatan di Kejantanannya…
    “ Sss… Ahhh…… .gak kuat… .Sss… Ahhh…… keluar… keluar… ”,
    Dokter Rio memegang kepala Intan dgn kedua tangannya dan memaju mundurkan batang kejantanannya di mulut Intan. dgn cepat. Kumpulan sperma itu tak lama lagi akan meledak di rongga mulut gadis mungil ini.
    “ Ke… luaaar… Sss… Ahhhhhhhhhh… ”,
    “ Crottt… Crottt… Crottt… ”,
    “ Sss… Ahhh… ”,
    Dokter Rio merasakan kelegaan luar biasa. Lalu ia mencabutnya dari mulut Intan.
    “ Ditelan yah Intan… itu obatnya… ”,
    Intan mengangguk. Ia teguk cairan Dokter Rio. Otot lehernya tampak berkontraksi.
    “ Pinter… ”,
    “ Dokter kasih sesuatu Makat kamu yah… ”,
    “ Apa tuh? ”,
    Dokter Rio mendekatkan wajahnya ke wajah Intan. Keduanya saling memandang. Lalu dia mencium Intan dan menghisap-hisap bibir atas dan bawahnya. Sang Ibu membelalak, melihat Dokter Rio mencumbu putrinya dan Intan tampak menyukai setiap deitknya.
    “ Dokter apakah itu juga termasuk pengobatannya? ”,
    Dokter Rio menegakkan tubuhnya.
    “ Iyah… sudah pasti dan… sekarang Ibu jilat Kewanitaannya Intan, ya ”,
    “ Hlooo… kenapa? ”,
    “ Iya… karena saliva Ibu bisa menjadi bahan tambahan yg menguatkan kekebalan Intan, seperti vitamin. Jadi jangan lupa, nanti sambil dijilat, juga diludahin sedikit yah. ”,
    “ Gitu ya dok… ? ”,
    “ Iyah… ”,
    Sang Ibu memandang anaknya dgn penuh kasih sayaang.
    “ Ibu jilat yah, Nak… ”,
    Intan-pun mengangguk,
    “ Iya, Mak terima kasih ya. ”,
    Sang Ibu tersenyum dan mengelus kepala anaknya. Lalu ia mendekatkan wajahnya ke alat kelamin putrinya. Di Buka sedikit bibir Kewanitaannya, diludahi lalu ia mulai menjilat-jilat belahan Kewanitaannya.

    “ Sss… Ahhh…… Sss… ouhh … enak Mak… ouhhh… ”,
    Intan yg sedang keenakan sudah lupa untuk memasturbasang Ibunya. Dokter Rio tidak ingin membiarkan lubang Kewanitaan sang Ibu mubazir. Dokter Rio pun menarik turun gamis roknya, dan ia bisa melihat gundukan yg terbelah dari arah belakang. Ia lalu mengarahkan batang kejantanannya ke lubang sang Ibu. kebetulan posisinya sudah siap untuk di doggy style.
    Tanpa meminta izin lagi, Ia langsung mendorong masuk batang kejantanannya ke dalam lubang sang Ibu yg sudah basah.
    “ OOuhhhh… Dok… Sss.. Ahhh… ”,
    Sebentar ia melihat ke belakang, kemudian ia mulai merasakan kenikmatan hujaman-hujaman tusukan batang kejantanan si dokter.
    “ Astaga enaknya… . ”,
    Lalu ia lanjut lagi mengoral anaknya di atas ranjang periksa. Intan yg baru kali ini mengalami rasanya di oral, tidak dapat membendung cairannya untuk keluar.
    “ Mak… mau pipis… ”,
    “ Pipis aja Intan biar kamu sehat… ”,
    “ Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… Ibu… duh… gak tahan lagi… ”,
    Intan menjerit histeris, saat ia mencapai Klimaks. Kakinya mendorng pantatnya sampai ke udara, dan Kewanitaannya menyemprotan cairan hingga keluar. Sang Ibu Buru-buru berpindah untuk melihat wajah putrinya.
    “ Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… dah keluar Nak? ”,
    Dia menanyakan keadaan Intan selagi sedang disodok sama Dokter Rio dari belakang.
    Intan bisa melihat dari dekat, wajah Ibunya yg sedang sangat keenakan. Tubuhnya bergerak-gerak maju mundur, demikian juga Makah dadanya.
    “ Ibu lagi diapain? lagi diobati juga yah? ”,
    “ Eummm… Sss… Ahhh… Sss… Ahhh…… iya Nak… ”,
    “ Intan juga mau… diobati yg seperti Ibu… ”,
    Sang Ibu terkejut mendengar permintaan Intan,
    “ Intan… .Intan masih kecil… Sss… Ahhh… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…. Belum boleh diobati seperti ini. ”,

    Sementara itu dari belakang mempercepat memompa tubuh sang Ibu.
    “ Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…h… ”,
    Alis sang Ibu mengernyit menahan kenikmatan yg sIbuin memuncak.
    “ Tapi Intan mau… ., ”, ucapnya menelan ludah melihat Dokter Rio menyetubuhi Ibunya. Walaupun ia belum tahu itu namanya.
    Di dalam keadan birahi yg sangat, pikiran sang Ibu tampaknya sIbuin tertutup. Bahkan ia mulai merasa birahi terhadap putirnya. Ia menggapai lagi kemaluan Intan. Ia colok-colok lagi dgn satu jari. Intan agak mengangkat kepalanya untuk melihat apa yg Ibunya lakukan di kewanitaannya itu. Dia diam saja membiarkan perbuatan Ibunya. Sensai nikmat mulai menjalar dari alat kelaminnya.
    Kemudian dari satu jari berubah menjadi dua jari.
    “ Ouhhh… ohhh… yeaSss… Ahhh…h… ”,
    Tapi saat jari ketiga masuk… raut wajah Intan berubah kesakitan.
    “ Auww… . sakit Mak… udah… Mak keluarin jarinya… sakit… ”,
    “ Tahan Nak… tahan… biar Ibu yg ambil Keperawanan… .anan kamu yah… ”,
    Kemudian Intan-pun bangkit dari tidurnya dan mencoba mencabut jari Ibunya dari Intanng kewanitaannya.
    “ Sakit Mak… ”,
    “ Tahan Nak… entar jadi eNak lagi… ”,
    Kemudian sang Ibu menidurkan lagi putrinya, kemudian dia mulai mejilati putingnya agar Dia merasa lebih nyaman.
    “ Owwh… Sss… sakit… ”,
    Sedikit demi sedikit membran Keperawanan… .anan Intan pun robek oleh jemari Ibunya.
    “ Aouw… sakit… Sss… Ahhh…h… ”,
    Perlahan rasa sakit itu berubah menjadi eNak.
    “ Eumhhh… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… sss… Sss… Ahhh…h… . ”,
    Ketiga jari sang Ibu pun berbalur darah Keperawanan… .an Intan dan cairan kewanitaannya. Tiba-tiba hentakan keras Kejantanan Dokter Rio menyentuh batas klimaksnya, sehingga sang Ibu kelojotoan mencapai Klimaks.
    “ Sss… Ahhh…hh… sampai… . ”,
    Dia mendorong Dokter Rio agar mencabut Kejantanannya dari lubangnya.
    “ Saya nanggung Mak, ”, keluh Dokter Rio.
    Tanpa menanggapinya, sang Ibu menyuruh Intan bangun. Intan menuruti perintah Ibunya dan ia duduk di pinggir ranjang periksa. Sang Ibu berbalik badan dan naik duduk di sebelahnya.
    “ Intan duduk di pangkuan Ibu yuk. ”,
    “ Iyah. ”,
    “ Lepas tuh CDnya. ”,
    “ Iya Mak. ”,

    Setelah itu Intan berpindah posisi duduk di atas paha Ibunya. Kedua kakinya berada disisi luar kaki Ibunya. Kewanitaannya jadi agak terBuka. Setelah itu Ibunya memBuka lebar kedua pahanya, sehingga kedua paha Intan juga turut terBuka lebar, mempertontonkan lubang senggamanya.
    “ Kamu mau diobati Dokter Rio seperti tadi kan? ”,
    Intan memandang batang kejantanan Dokter Rio yg mengacung dan gak bergerak-gerak dikit. Ia menunduk, lalu mengangguk.
    Sang Ibu memandang ke Dokter Rio, “ Tolong obati anak saya juga, dok. Pakai cara yg tadi ”,
    Dada Dokter Rio bergemuruh melihat posisi sang Ibu dan anak itu. Mereka berdua masih mIbuai jilbab. Sang Ibu sudah tidak berpakaian, Intan masih lengkap berpakaian, tetapi semuanya sudah disibak.

    “ Eh… iyah… sebelumnya kalau berdua ciuman dulu biar saliva kaIntann bercampur di mulut agar bakteri kumannya mati ”,
    Kemudian Sang Ibu merendahkan kepalanya dan Intan mengadahkan kepalanya ke atas menyamping. Bibir mereka bersentuhan, lalu sang Ibu melumat bibir putrinya. Ludahnya dipindahkan ke mulut Intan, kemudian dgn lidahnya ia mengaduk-ngaduknya di dalam.
    Dokter Rio benar-benar terangsang oleh keduanya, ia pun mendekat sambil mengocok titinya. Ia naik ke anak tangga agar batang kejantanannya bisa sejajr dgn lubang Intan. Lalu Blessss… Intan membelalak saat merasakan sebuah benda besar yg panjang menerobos masuk lubang senggamanya. Ibunya saja merasa Dokter Rio gede banget, apalagi anaknya.
    Dokter Rio tidak bisa leluasa mengeluar masukkan batang kejantanannya, sebab seret banget, meskipun lubang Intan sudah distimulasi sejak tadi dan basah licin. Batang kejantanan Dokter Rio benar-benar tidak bisa masuk penuh, meskipun sudah berusaha didorong. Dokter Rio sampai menganga mulutnya, karena jepitannya luar biasa banget. Dia yakin pertahannya tidak akan bisa lama dgn keadaan seperti ini.

    Ia pun mulai memajumundurkan pantatnya dan bersetubuh dgn Intan.
    “ Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… .shhh… Sss… Ahhh…h… ”,
    Kenikamtan yg sama pun juga dirasakan Intan. Lubangnya terasa penuh. Setiap sensor di kemaluannya mendapatkan gesekan penuh dari bendanya Dokter Rio. Apalagi ini pengalaman pertamanya.
    “ Dr… Dr… Dr… Han… .shhh… Sss… Ahhh…… ”,
    Sang Ibu pun memMakat anaknya makin gak kuasa menahan nikmatnya seks. Tangannya meraba-raba dan memainkan Makah dadanya. Intan sudah benar-benar pasrah ia bisa meraskan gelombang klimaks bentar lagi datang. Sesaat ia hendak mencapai Klimaks, tiba-tiba…
    “ Akhhh … keluar… !!! Dok keluar! ”,
    Intan bisa merasakan cairan panas Menyembur di lubangnya. Di saat itu juga ia mencapai Klimaks.
    “ Serrr… Serrr… Serrr… ”,
    “ Dok Aku pipis lagi… . ”,
    “ Ya bagus itu… ”,
    Keduanya mencapai klimaks secara bersamaan. Tak berapa lama setelah itu, kedua nya berpakaian lagi yg lengkap. Mereka kembali ke meja.
    “ Ok… kaIntann berdua sudah diberi obat dan disuntik kekebalan, kalau masih belum sembuh datang lagi untuk diadakan pemeriksaan. ”,
    “ Baik, dok, terima kasih ya. Ayo Intan bilang apa ke Dok ”,
    “ Terima kasih dok. ”,
    “ Iya… lekas sembuh ya… ”,
    “ Ngg!… iya ”,

    Ternyata beberapa hari kemudian Intan telah kembali menjadi sehat. Kehebatan pengobatan Dokter Rio pun sIbuin terkenal di antara para wanita. Sementara untuk sang Ibu itu dan anaknya, mereka berdua pun jadi sering mencolok-colok Kewanitaan mereka satu sama lain, untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka dan tetap sehat .

     

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

  • Ngentot Bu Guru Miho Tsujii Di Dalam Kelas

    Ngentot Bu Guru Miho Tsujii Di Dalam Kelas


    2087 views

  • Cerita Seks Tergoda Oleh Guruku Yang Ganteng

    Cerita Seks Tergoda Oleh Guruku Yang Ganteng


    2789 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Tergoda Oleh Guruku Yang Ganteng ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.

    Cerita Seks Terbaru – Sebut saja namaku Widya (bukan yang sebenarnya), waktu itu aku masih sekolah di sebuah SMA swasta. Penampilanku bisa dibilang lumayan, kulit yang putih kekuningan, bentuk tubuh yang langsing tetapi padat berisi, kaki yang langsing dari paha sampai tungkai, bibir yang cukup sensual, rambut hitam lebat terurai dan wajah yang oval. Payudara dan pantatkupun mempunyai bentuk yang bisa dibilang lumayan.

    Dalam bergaul aku cukup ramah sehingga tidak mengherankan bila di sekolah aku mempunyai banyak teman baik anak-anak kelas II sendiri atau kelas I, aku sendiri waktu itu masih kelas II. Laki-laki dan perempuan semua senang bergaul denganku. Di kelaspun aku termasuk salah satu murid yang mempunyai kepandaian cukup baik, ranking 6 dari 10 murid terbaik saat kenaikan dari kelas I ke kelas II.

    Karena kepandaianku bergaul dan pandai berteman tidak jarang pula para guru senang padaku dalam arti kata bisa diajak berdiskusi soal pelajaran dan pengetahuan umum yang lain. Salah satu guru yang aku sukai adalah bapak guru bahasa Inggris, orangnya ganteng dengan bekas cukuran brewok yang aduhai di sekeliling wajahnya, cukup tinggi (agak lebih tinggi sedikit dari pada aku) dan ramping tetapi cukup kekar. Situs Agen Sbobet

    Dia memang masih bujangan dan yang aku dengar-dengar usianya baru 27 tahun, termasuk masih bujangan yang sangat ting-ting untuk ukuran zaman sekarang.

    Suatu hari setelah selesai pelajaran olah raga (volley ball merupakan favoritku) aku duduk-duduk istirahat di kantin bersama teman-temanku yang lain, termasuk cowok-cowoknya, sembari minum es sirup dan makan makanan kecil.

    Kita yang cewek-cewek masih menggunakan pakaian olah raga yaitu baju kaos dan celana pendek. Memang di situ cewek-ceweknya terlihat seksi karena kelihatan pahanya termasuk pahaku yang cukup indah dan putih.

    Tiba-tiba muncul bapak guru bahasa Inggris tersebut, sebut saja namanya Irfan (bukan sebenarnya) dan kita semua bilang, “Selamat pagi Paa..aak”, dan dia membalas sembari tersenyum.

    “Ya, pagi semua. Wah, kalian capek ya, habis main volley”.

    Aku menjawab, “Iya nih Pak, lagi kepanasan. Selesai ngajar, ya Pak”. “Iya, nanti jam setengah dua belas saya ngajar lagi, sekarang mau ngaso dulu”.

    Aku dan teman-teman mengajak, “Di sini aja Pak, kita ngobrol-ngobrol”, dia setuju.

    “OK, boleh-boleh aja kalau kalian tidak keberatan”!

    Aku dan teman-teman bilang, “Tidak, Pak.”, lalu aku menimpali lagi, “Sekali-sekali, donk, Pak kita dijajanin”, lalu teman-teman yang lain, “Naa..aa, betuu..uul. Setujuu..”.

    Ketika Pak Irfan mengambil posisi untuk duduk langsung aku mendekat karena memang aku senang akan kegantengannya dan kontan teman-teman ngatain aku.

    “Alaa.., Widya, langsung deh, deket-deket, jangan mau Pak”.

    Pak Irfan menjawab, “Ah! Ya, ndak apa-apa”.

    Kemudian sengaja aku menggoda sedikit pandangannya dengan menaikkan salah satu kakiku seolah akan membetulkan sepatu olah ragaku dan karena masih menggunakan celana pendek, jelas terlihat keindahan pahaku. Tampak Pak Irfan tersenyum dan aku berpura-pura minta maaf.

    “Sorry, ya Pak”.

    Dia menjawab, “That’s OK”. Di dalam hati aku tertawa karena sudah bisa mempengaruhi pandangan Pak Irfan.

    Di suatu hari Minggu aku berniat pergi ke rumah Pak Irfan dan pamit kepada Mama dan Papa untuk main ke rumah teman

    dan pulang agak sore dengan alasan mau mengerjakan PR bersama-sama. Secara kebetulan pula Mama dan papaku mengizinkan begitu saja. Hari ini memang hari yang paling bersejarah dalam hidupku. Ketika tiba di rumah Pak Irfan, dia baru selesai mandi dan kaget melihat kedatanganku.

    “Eeeh, kamu Dya. Tumben, ada apa, kok datang sendirian?”.

    Aku menjawab, “Ah, nggak iseng aja. Sekedar mau tahu aja rumah bapak”.

    Lalu dia mengajak masuk ke dalam, “Ooo, begitu. Ayolah masuk. Maaf rumah saya kecil begini. Tunggu, ya, saya pake baju dulu”. Memang tampak Pak Irfan hanya mengenakan handuk saja. Tak lama kemudian dia keluar dan bertanya sekali lagi tentang keperluanku. Aku sekedar menjelaskan, “Cuma mau tanya pelajaran, Pak. Kok sepi banget Pak, rumahnya”.

    Dia tersenyum, “Saya kost di sini. Sendirian.”

    Selanjutnya kita berdua diskusi soal bahasa Inggris sampai tiba waktu makan siang dan Pak Irfan tanya, “Udah laper, Dya?”.

    Aku jawab, “Lumayan, Pak”.

    Lalu dia berdiri dari duduknya, “Kamu tunggu sebentar ya, di rumah. Saya mau ke warung di ujung jalan situ. Mau beli nasi goreng. Kamu mau kan?”.

    Langsung kujawab, “Ok-ok aja, Pak.”.
    Sewaktu Pak Irfan pergi, aku di rumahnya sendirian dan aku jalan-jalan sampai ke ruang makan dan dapurnya. Karena bujangan, dapurnya hanya terisi seadanya saja. Tetapi tanpa disengaja aku melihat kamar Pak Irfan, pintunya terbuka dan aku masuk saja ke dalam.

    Kulihat koleksi bacaan berbahasa Inggris di rak dan meja tulisnya, dari mulai majalah sampai buku, hampir semuanya dari luar negeri dan ternyata ada majalah porno dari luar negeri dan langsung kubuka-buka.

    Aduh! Gambar-gambarnya bukan main. Cowok dan cewek yang sedang bersetubuh dengan berbagai posisi dan entah kenapa yang paling menarik bagiku adalah gambar di mana cowok dengan asyiknya menjilati vagina cewek dan cewek sedang mengisap penis cowok yang besar, panjang dan kekar.

    Tidak disangka-sangka suara Pak Irfan tiba-tiba terdengar di belakangku, “Lho!! Ngapain di situ, Dya. Ayo kita makan, nanti keburu dingin nasinya”.

    Astaga! Betapa kagetnya aku sembari menoleh ke arahnya tetapi tampak wajahnya biasa-biasa saja. Majalah segera kulemparkan ke atas tempat tidurnya dan aku segera keluar dengan berkata tergagap-gagap, “Ti..ti..tidak, eh, eng..ggak ngapa-ngapain, kok, Pak. Maa..aa..aaf, ya, Pak”.

    Pak Irfan hanya tersenyum saja, “Ya. Udah tidak apa-apa. Kamar saya berantakan. tidak baik untuk dilihat-lihat. Kita makan aja, yuk”.

    Syukurlah Pak Irfan tidak marah dan membentak, hatiku serasa tenang kembali tetapi rasa malu belum bisa hilang dengan segera.

    Pada saat makan aku bertanya, “Koleksi bacaannya banyak banget Pak. Emang sempat dibaca semua, ya Pak?”.

    Dia menjawab sambil memasukan sesendok penuh nasi goreng ke mulutnya, “Yaa..aah, belum semua. Lumayan buat iseng-iseng”.

    Lalu aku memancing, “Kok, tadi ada yang begituan”.

    Dia bertanya lagi, “Yang begituan yang mana”.

    Aku bertanya dengan agak malu dan tersenyum, “Emm.., Ya, yang begituan, tuh. Emm.., Majalah jorok”.
    Kemudian dia tertawa, “Oh, yang itu, toh. Itu dulu oleh-oleh dari teman saya waktu dia ke Eropa”.

    Selesai makan kita ke ruang depan lagi dan kebetulan sekali Pak Irfan menawarkan aku untuk melihat-lihat koleksi bacaannya.

    Lalu dia menawarkan diri, “Kalau kamu serius, kita ke kamar, yuk”.

    Akupun langsung beranjak ke sana. Aku segera ke kamarnya dan kuambil lagi majalah porno yang tergeletak di atas tempat tidurnya.

    Begitu tiba di dalam kamar, Pak Irfan bertanya lagi, “Betul kamu tidak malu?”, aku hanya menggelengkan kepala saja. Mulai saat itu juga Pak Irfan dengan santai membuka celana jeans-nya dan terlihat olehku sesuatu yang besar di dalamnya, kemudian dia menindihkan dadanya dan terus semakin kuat sehingga menyentuh vaginaku. Aku ingin merintih tetapi kutahan.

    Pak Irfan bertanya lagi, “Sakit, Dya”. Aku hanya menggeleng, entah kenapa sejak itu aku mulai pasrah dan mulutkupun terkunci sama sekali. Semakin lama jilatan Pak Irfan semakin berani dan menggila. Rupanya dia sudah betul-betul terbius nafsu dan tidak ingat lagi akan kehormatannya sebagai Seorang Guru. Aku hanya bisa mendesah”, aa.., aahh, Hemm.., uu.., uuh”.

    Akhirnya aku lemas dan kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Pak Irfan pun naik dan bertanya.

    “Enak, Dya?”

    “Lumayan, Pak”.

    Tanpa bertanya lagi langsung Pak Irfan mencium mulutku dengan ganasnya, begitupun aku melayaninya dengan nafsu sembari salah satu tanganku mengelus-elus penis yang perkasa itu. Terasa keras sekali dan rupanya sudah berdiri sempurna.

    Mulutnya mulai mengulum kedua puting payudaraku. Praktis kami berdua sudah tidak berbicara lagi, semuanya sudah mutlak terbius nafsu birahi yang buta. Pak Irfan berhenti merangsangku dan mengambil majalah porno yang masih tergeletak di atas tempat tidur dan bertanya kepadaku sembari salah satu tangannya menunjuk gambar cowok memasukkan penisnya ke dalam vagina seorang cewek yang tampak pasrah di bawahnya.

    “Boleh saya seperti ini, Dya?”.

    Aku tidak menjawab dan hanya mengedipkan kedua mataku perlahan. Mungkin Pak Irfan menganggap aku setuju dan langsung dia mengangkangkan kedua kakiku lebar-lebar dan duduk di hadapan vaginaku. Tangan kirinya berusaha membuka belahan vaginaku yang rapat, sedangkan tangan kanannya menggenggam penisnya dan mengarahkan ke vaginaku.

    Kelihatan Pak Irfan agak susah untuk memasukan penisnya ke dalam vaginaku yang masih rapat, dan aku merasa agak kesakitan karena mungkin otot-otot sekitar vaginaku masih kaku. Pak Irfan memperingatkan, “Tahan sakitnya, ya, Dya”.

    Aku tidak menjawab karena menahan terus rasa sakit dan, “Akhh.., bukan main perihnya ketika batang penis Pak Irfan sudah mulai masuk, aku hanya meringis tetapi Pak Irfan tampaknya sudah tak peduli lagi, ditekannya terus penisnya sampai masuk semua dan langsung dia menidurkan tubuhnya di atas tubuhku. Kedua payudaraku agak tertekan tetapi terasa nikmat dan cukup untuk mengimbangi rasa perih di vaginaku.

    Semakin lama rasa perih berubah ke rasa nikmat sejalan dengan gerakan penis Pak Irfan mengocok vaginaku. Aku terengah-engah, “Hah, hah, hah,..”.

    Pelukan kedua tangan Pak Irfan semakin erat ke tubuhku dan spontan pula kedua tanganku memeluk dirinya dan mengelus-elus punggungnya. Semakin lama gerakan penis Pak Irfan semakin memberi rasa nikmat dan terasa di dalam vaginaku menggeliat-geliat dan berputar-putar.

    Sekarang rintihanku adalah rintihan kenikmatan. Pak Irfan kemudian agak mengangkatkan badannya dan tanganku ditelentangkan oleh kedua tangannya dan telapaknya mendekap kedua telapak tanganku dan menekan dengan keras ke atas kasur dan ouwww..,

    Pak Irfan semakin memperkuat dan mempercepat kocokan penisnya dan di wajahnya kulihat raut yang gemas. Semakin kuat dan terus semakin kuat sehingga tubuhku bergerinjal dan kepalaku menggeleng ke sana ke mari dan akhirnya Pak Irfan agak merintih bersamaan dengan rasa cairan hangat di dalam vaginaku. Rupanya air maninya sudah keluar dan segera dia mengeluarkan penisnya dan merebahkan tubuhnya di sebelahku dan tampak dia masih terengah-engah.

    Setelah semuanya tenang dia bertanya padaku, “Gimana, Dya? Kamu tidak apa-apa? Maaf, ya”.
    Sembari tersenyum aku menjawab dengan lirih, “tidak apa-apa. Agak sakit Pak. Saya baru pertama ini”.
    Dia berkata lagi, “Sama, saya juga”.

    Kemudian aku agak tersenyum dan tertidur karena memang aku lelah, tetapi aku tidak tahu apakah Pak Irfan juga tertidur.

    Sekitar pukul 17:00 aku dibangunkan oleh Pak Irfan dan rupanya sewaktu aku tidur dia menutupi sekujur tubuhku dengan selimut. Tampak olehku Pak Irfan hanya menggunakan handuk dan berkata, “Kita mandi, yuk. Kamu harus pulang kan?”.

    Badanku masih agak lemas ketika bangun dan dengan tetap dalam keadaan telanjang bulat aku masuk ke kamar mandi. Kemudian Pak Irfan masuk membawakan handuk khusus untukku. Di situlah kami berdua saling bergantian membersihkan tubuh dan akupun tak canggung lagi ketika Pak Irfan menyabuni vaginaku yang memang di sekitarnya ada sedikit bercak-bercak darah yang mungkin luka dari selaput daraku yang robek. Begitu juga aku, tidak merasa jijik lagi memegang-megang dan membersihkan penisnya yang perkasa itu. Judi Bola Online

    Setelah semua selesai, Pak Irfan membuatkan aku teh manis panas secangkir. Terasa nikmat sekali dan terasa tubuhku menjadi segar kembali. Sekitar jam 17:45 aku pamit untuk pulang dan Pak Irfan memberi ciuman yang cukup mesra di bibirku.

    Ketika aku mengemudikan mobilku, terbayang bagaimana keadaan Papa dan Mama dan nama baik sekolah bila kejadian yang menurutku paling bersejarah tadi ketahuan. Tetapi aku cuek saja, kuanggap ini sebagai pengalaman saja.

    Semenjak itulah, bila ada waktu luang aku bertandang ke rumah Pak Irfan untuk menikmati keperkasaannya dan aku bersyukur pula bahwa rahasia tersebut tak pernah sampai bocor. Sampai sekarangpun aku masih tetap menikmati genjotan Pak Irfan walaupun aku sudah menjadi mahasiswa, dan seolah-olah kami berdua sudah pacaran.

    Pernah Pak Irfan menawarkan padaku untuk mengawiniku bila aku sudah selesai kuliah nanti, tetapi aku belum pernah menjawab. Yang penting bagiku sekarang adalah menikmati dulu keganasan dan keperkasaan penis guru bahasa Inggrisku itu.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Sex Menikmati Memek Adik Tiri

    Cerita Sex Menikmati Memek Adik Tiri


    1565 views

    Duniabola99.org – Pengalamku ini adalah kisah sex sedarah dengan saudaraku sendiri sebut saja dia Kyna dia adalah adekku satu ayah tapi beda ibu, saat itu kita memang beda rumah dia sempat bermain ke kotaku katanya ingin melanjutkan SMU di kotaku, aku tinggal bersama dengan kakak perempuanku yang sudah menikah.

    Saat itu aku masih kuliah tingkat terakhir dan sedang menyelesaikan skripsiku dan aku sambil bekerja, saat pertama Kyna datang dirumah ku dia masih polos dan lugu maklum dia dari desa, awalnya aku biasa saja jika melihat dia kulitnya cukup putih dan bersih tubuhnya juga padat pada umumnya tubuhnya Kyna enak di pandang.

    Pokoknya masih polos-polos gitulah. Aku biasa-biasa aja pada permulaan melihat dia, walaupun yang Aku perhatiin dari dia adalah bahwa dia mempunyai kulit yang cukup putih bersih dan tubuh yang padat walau tinggi badannya sangat tidak ideal.

    Tapi tetap menarik untuk dilihat pada umumnya.

    Dan berlalulah waktu tanpa terasa dirumah kakak Aku ini dengan kehadiran penghuni baru ini. Selayaknya seorang adik, dia memanggil Aku dengan sebutan kakak , tentunya. Si Kyna ini tidurnya dengan keponakan Aku yang masih SD.

    Dan karena jadwal sekolahnya masuk siang jadi kalau pulang kerja, Aku menyempatkan diri untuk menjemput dia (karena tingkat skripsi jadi hanya kadang-kadang aja ke kampus)dan pulang bareng-bareng ke rumah.

    Oiya, ada beberapa waktu lamanya ketika ibu Aku dari kampung juga sempat tinggal di rumah kakak Aku untuk menemani adik Aku ini beradaptasi dengan lingkungan yang baru dialaminya. Dan Aku suka memperhatikan kalau bangun pagi, adik Aku ini tidak langsung melakukan aktivitas tetapi dia menunggu dulu, ibu Aku yang suka mengusap-usap telinganya sebagai ritual pagi yang harus dilakukan dan baru setelah itu dia akan bangun dan melakukan aktivitas dirumah.

    Dan disitulah awal daripada semua cerita ini. Ketika saatnya ibu pulang ke kampung, kalau pagi-pagi Aku bangun untuk siap-siap kerja, Aku perhatikan adik Aku ini belum bangun. Paling Aku hanya masuk ke kamarnya dan lihat dia sudah buka mata tapi belum mau bangun (sementara kebiasaan keponakan Aku yang tidur bersamanya adalah, kalau bangun pagi langsung pergi ke kamar ayah dan ibunya untuk dimanja-manja).

    Pertamanya sih, Aku biasanya hanya bilang ke dia seperti ini misalnya:”Ayo bangun Kyna, bantu-bantu sana di dapur…” Aku hanya ingetin dia supaya rajin karena kita hanya menumpang tinggal saja.

    Tetapi entah kenapa, suatu pagi terlintas di benak, adik Aku ini kasihan juga karena dia sebetulnya membutuhkan kasih sayang dari orang tua, setidaknya dari ibu yang biasanya mengelus-elus telinganya ketika dia terbangun dipagi hari.

    Dan pada pagi itulah setelah Aku selesai mandi dan pergi ke kamarnya, Aku rebahan disamping dia yang selalu posisi tidurnya dengan gaya tidur samping dan langsung mengelus-elus telinganya sambil mengatakan:

    ”Kamu pasti kangen diginiin sama ibu ya…” si Kyna membalikkan badannya dan hanya tersenyum senang saja. Lalu selanjutnya, beberapa hari ke depan, setiap pagi Aku datang kekamarnya dan mengelus telinganya tanpa punya perasaan apa-apa.

    Hingga pada suatu pagi, Aku masuk ke kamarnya dan seperti biasanya langsung mengelus-elus telinganya, ehhh, ketika dia membalikkan badannya, tangan Aku yang tadinya berada di telinga terturun karena gerakan tubuhnya menjadi bersentuh dengan payudaranya. Entah kenapa, Aku mengalami perasaan yang berbeda saat itu. Lain banget perasaannya. Ada sedikit mengalami ketegangan.

    Ketegangan pada jantung yang tiba-tiba berdetak lebih cepat. Ketegangan pada nafas yang sedikit tertahan. Dan ketegangan pada penis Aku yang tiba-tiba menjadi keras. (sebetulnya ga aneh kalau penis pria mengeras dipagi hari, karena itu memang sudah kodratnya, menurut ilmu kedokteran)

    Tapi yang Aku rasa aneh adalah ketika Aku sudah mulai menikmati semua ketegangan ini. Dan entah setan darimana yang sudah menunggu kesempatan ini untuk menjatuhkan iman Aku, entah kenapa ketika adik Aku telentang seperti biasanya kalau sudah mulai dielus telinganya, seharusnya Aku memilih mengelus telinga yang terdekat dengan posisi Aku disampingnya. Tapi kali ini, Aku bersikap diluar kebiasaan, yaitu dengan mencari telinga yang justru disebelah kirinya.

    Sudah pasti dapat ditebak, dengan posisi kita berdua sama-sama tidur, tentu saja ketika Aku meraih telinga yang disebelah kiri, maka itu berarti Aku harus menjulurkan jangkauan lebih jauh dan itu artinya bahwa lengan Aku akan menindih payudaranya yang terliwati oleh tangan Aku.

    Dan jujur, itulah sebetulnya yang Aku sudah rencanakan dengan tiba-tiba pada pagi itu. Sementara Aku mengelus telinganya, pada saat itu juga, lengan Aku tergesek-gesek oleh payudaranya yang menyembul.

    Mungkin bisa dikatakan tidak terlalu montok, tetapi lumayanlah untuk merasakan bahwa itu adalah payudara perempuan yang sedang ranum-ranumnya berkembang. Tapi gilanya, itu adalah payudara adik Aku sendiri! Adik tiri, tepatnya!

    Kejadian pagi itu, menjadi berulang pada hari-hari selanjutnya. Kadang-kadang adik Aku terlentang kalau dielus telinganya tapi sering juga dia hanya dalam posisi miring tidurnya, sehingga kalau demikian yang terjadi maka Aku tidak bisa merasakan sentuhan dengan payudaranya.

    Tetapi ada kebiasaan baru yang Aku dapatkan kalau seandainya adik Aku tidur pada posisi miring: maka karena tidak terlihat oleh dia, Aku sambil tengkurap tidurnya, tangan memegang telinganya, tetapi badan Aku gesek-gesekan ke kasur sambil membayangkan sedang bersenggama dengan wanita.

    Jujur, kalau sudah melakukan gesekan seperti itu, biasanya Aku tidak akan berhenti menggesekan penis Aku itu hingga akhirnya benar-benar orgasme. Mungkin sensasi yang Aku dapatkan karena Aku menyentuh telinga seorang wanita, meskipun itu adalah adik Aku sendiri.?Kejadian sejak saat itu akhirnya menjadi kenikmatan baru Aku.

    Dan itu bertambah aneh rasanya, kalau Aku sedang membonceng adik Aku dimotor ketika jemput dia pulang ke rumah. Dalam perjalanan, pasti ada saja situasi yang membuat payudaranya tersentuh dengan punggung Aku, rasanya, badan Aku langsung jadi tegang dan pikiran mendadak menjadi kotor, membayangkan hal yang tidak-tidak bersama adik Aku ini.(dia kalau dibonceng tidak pernah pegangan dibagian tubuh Aku)

    Tetapi semua itu hanyalah pikiran didalam hati yang masih jauh untuk dilaksanakan dalam kenyataan. Hingga pada suatu saat, Aku lupa kapan tepatnya adik Aku ini curhat, bahwa dia lagi dekat dengan seorang pria teman sekolahnya.

    Entah kenapa, waktu mendengar cerita itu, Aku pura-pura seneng tapi dalam hati seperti ada kata penolakan. Menolak kalau menerima kenyataan, adik Aku akan berpacaran dengan seorang pria. Dan kenyataan selanjutnya,

    Aku mencari tahu siapa cowo yang sedang dekat sama dia. Waktu Aku jemput dia pulang suatu saat (oiya, Aku ga selamanya bisa jemput dia karena terkadang pulang dari kerja langsung ke kampus) Aku tanya apakah ada cowo yang naksir dia, diantara murid-murid sekolah yang sedang kumpul didekatnya.

    Dan dia menunjukkan seorang cowo: tinggi, putih dan cakep (bukan ganteng loh) Lalu langsung timbul perasaan aneh lagi. Sepertinya, perasaan ini adalah perasaan cemburu. Aku yakin banget. Itu adalah perasaan cemburu.

    Kalau itu memang perasaan cemburu, apakah ini berarti tanpa Aku sadari, Aku sudah mencintai adik Aku sendiri? Atau sedikitnya, menyukai dia? Ada perasaan Aku tidak mau kehilangan dia. Lalu apa yang harus Aku lakukan?? Seperti biasanya pada pagi selanjutnya, ritual memegang telinga dilakukan kembali.

    Tetapi pagi itu, tekad Aku sudah bulat. Kali ini akan berbeda dari pagi-pagi sebelumnya. Ketika Aku rebahan disampingnya, seperti biasanya dia tidur gaya menyamping. Dia tidak terlentang ketika Aku mengelus telinganya, sehingga rencana yang sudah disusun sebelumnya berganti.

    Cerita Sex Sensasi Memek Adik Tiri
    Hanya sebentar Aku mengelus telinganya, dan sebagai gantinya, jari tangan Aku sekarang menekan-nekan bagian pundaknya, sambil seakan-akan sedang memijit dengan lembut. Nafas Aku langsung memburu dengan tindakan Aku ini.

    Jantung serasa mau copot karena ini tindakan yang tidak biasa dilakukan pada adik Aku ini. Pertama, dia hanya diam saja, tetapi lama-kelamaan dia sudah mulai menggelinjang dengan pijitan Aku ini. Gilanya,

    Aku juga mendekatkan mulut Aku ketelinganya dan bilang:”Enak ya ‘de…” dan dia hanya menjawab singkat:”Heeh…”

    Sebelum ponakan Aku masuk kamar dan melihat kejadian yang diluar kebiasaan ini, Aku langsung hentikan pijitan kecil ini dengan harapan besok akan dilanjutkan.?Dan itulah yang terjadi kemudian, besok paginya, Aku kembali datang ke kamarnya dan hanya sebentar untuk mengelus telinganya dan langsung memijit tubuhnya lagi dari samping.

    Tetapi kali ini, Aku sudah lebih berani lagi untuk memijit langsung dengan memasukkan tangan Aku kedalam kaosnya. Tentu saja dia menjadi kaget, karena tentunya berbeda kalau dipijit ada kaos yang menjadi penghalang dan dipijit tangan langsung ketemu dengan kulit.

    Tapi dengan sigap Aku bisikkan, “Biar ga seret tangan Aku memijitnya…”, Alasan yang masuk akal!!! Dan bertambah berdegup jantung ini waktu mijit dan kena bagian bra. Seakan-akan pengen langsung buka aja bra-nya biar sensasinya semakin gila.

    Jujur Aku harus bilang, adik Aku ini permukaan kulitnya, sangatlah mulus. Dan karena dia membelakangi Aku dia tidak tahu sambil memijitnya, Aku tengkurap dan menggesek-gesekkan penis Aku ke kasur, hingga akhirnya Aku orgasme seperti biasanya.

    Kalau sudah seperti itu, Aku akan dengan cepat-cepat keluar kamar. Nafsu seakan langsung reda kalau sudah tertumpah sperma ini. Hingga pada suatu pagi, petualangan Aku semakin bertambah derajatnya. Karena sudah terbiasa dengan memijit bagian punggung, Aku sekarang sudah mulai pelan-pelan menyusuri bagian depan tubuhnya.

    Dengan posisi dia tidur tengkurap, itu pasti susah dijangkau. Tetapi dengan posisi tidur miring, maka segalanya menjadi mudah. Dan yang terjadi adalah, pelan-pelan Aku memijit dia seperti biasanya, naik turun pundak-punggung-pinggang.

    Dan setelah cukup dirasa waktunya, Aku mulai memijit bagian pinggang samping dan mulai naik ke ketiaknya. Pertama-tama dia merasa kegelian, tetapi lama-kelamaan dia terbiasa juga dengan sentuhan Aku ini.

    Dan ketika dia sudah terbiasa, tangan Aku mulai merambah kebagian yang lainnya. Sudah mulai berani lagi maju kebagian depannya, yaitu kebagian perut. Berputar-putar memijit bagian perutnya (lebih tepatnya sih, seperti hanya mengelus saja) dan mulai berani naik kebagian yang lebih atas lagi, dan sudah bisa ditebak, tangan Aku akan bertemu dengan payudaranya disana.

    Bayangkan, kalau sebelumnya, Aku pernah merasakan bersentuhan dengan payudaranya, itu hanya sebatas sentuhan lengan saja dan dipisahkan dengan baju atau kaus yang melekat ditubuhnya, tetapi sekarang, jemari tangan seorang kakak akan dengan sengaja memulai petualangannya untuk menyentuh bagian payudara dari adiknya sendiri.

    Tepatnya, adik tirinya!?Kebiasaan Aku yang paling baik adalah, selalu sabar. Jangan terburu-buru. Aku akan melihat dulu bagaimana reaksi dari adik Aku ini ketika tangan Aku perlahan sudah mulai naik kebagian atas tubuhnya, yaitu kebagian payudaranya.

    Rasanya tidak masuk akal kalau dia tidak merasakan pergerakan tangan Aku yang sudah mulai kelihatan aneh. Tetapi tidak masuk akal juga, kalau seorang wanita sudah membiarkan tangan laki-laki lain menjamahnya sudah semakin jauh, meskipun itu adalah kakaknya sendiri, lalu kemudian tiba-tiba menolaknya dengan drastis.

    Dan yang terjadi kemudian adalah, penolakan terjadi juga terhadap tangan ini dengan dikibaskannya dengan pelan tangan Aku oleh adik Aku dan kemudian dia mengambil posisi tengkurap, yang artinya, cukup sampai disini usahamu kakakku.

    Yang bisa Aku lakukan hanya mengeluarkan tangan Aku dari dalam kaosnya, dan kemudian kembali memijit punggungnya dari luar sebentar saja dan selanjutnya keluar dari kamar. Oiya, Aku terkadang merasa bersyukur juga karena selama ini, kakak Aku dan suaminya, apalagi keponakan Aku yang masih kecil itu, tidak menaruh curiga dengan kegiatan Aku tiap pagi di kamar dimana adik Aku tidur, karena pasti mereka berpikir,

    Aku adalah kakak yang baik, yang tidak mungkin berpikiran macam-macam.?Tapi yang Aku ingat pada pagi selanjutnya adalah, usaha untuk bisa melangkah lebih jauh tetap dengan gigih Aku lakukan.

    Singkat cerita, jemari tangan Aku dari posisi perut, sudah menunjukkan tanda-tanda akan segera naik kebagian atas. Dan anehnya, adik Aku seperti tidak lagi perduli, entah dia menikmati juga pergerakan jemari Aku yang mengusap tubuhnya dengan lembut, atau entah dia juga merasa tidak enak kalau melawan kehendak kakaknya yang sudah kebawa nafsu kotor ini.

    Hingga akhirnya, jemari tangan Aku sudah mulai tiba dibagian payudaranya, tetapi tentu saja payudaranya tertutup dengan bra yang dikenakannya. Bagi Aku itu tidak penting! Yang penting adalah, adik sudah mengetahui apa rencana Aku terhadap dirinya dan menangkap sinyal yang telah Aku berikan selama ini kenapa tiap pagi Aku menjadi rajin masuk kedalam kamarnya, dan kalau dia sudah tidak menampik tangan Aku, itu berarti dia sudah setuju untuk Aku gerayangin seluruh tubuhnya tanpa syarat apapun juga.

    Itulah yang terjadi, Aku tidak berhenti menelan air liur Aku ketika Aku sudah mulai menjelajahi payudara sebelah kanannya. Meskipun tertutup bra, tetapi sensasinya sampai bikin Aku pusing ketika Aku meremasnya.

    Aku tidak bisa melihat bagaimana reaksi wajah adik Aku ketika Aku menekan dengan lembut payudaranya karena dia berposisi tidur menyamping. Tapi Aku bisa memastikan, tubuh Aku seakan melayang dengan tindakan Aku yang tidak senonoh ini.

    Apalagi ketika Aku kemudian berpindah lagi untuk menekan payudaranya yang lain. Dari sentuhan lembut, pelan-pelan mulai agak meremas dengan keras dan itulah kali pertamanya Aku mendengar suara adik Aku yang mulai mendesah-desah.

    Sepertinya, gayung bersambut dengan positif dan ini menambah semangat Aku untuk melakukan aksi nikmat selanjutnya. Logikanya, kalau dia tidak menikmati, atau hanya sekedar terpaksa, tidak mungkin dia akan mendesah.

    Karena mendesah bagi Aku artinya adalah, dia menikmati semua sentuhan ini. Tidak puas hanya membelai dan meremas dengan bra menjadi pemisahnya, maka jemari tangan Aku sudah mulai menyelusup masuk kedalam payudara yang sebelumnya tersembunyi itu.

    Ketika itu terjadi, wowww…rasanya, jantung Aku sudah mau copot saja. (ini bukan kali pertama Aku menyentuh payudara wanita, tetapi kalau itu adalah payudara adik sendiri, disinilah sensasi yang tak terkatakan dapat dirasakan) Pertamanya, dia agak menggelinjang ketika jemari Aku menyentuh putingnya. Entah karena kaget atau mungkin karena kenikmatan.

    Tapi yang pasti Aku tidak akan membuang waktu lagi untuk segera menggesek-gesekan penis Aku kekasur sambil terus mulai meremas-remas payudaranya. Semakin cepat Aku menggesek penis dikasur, semakin kuat Aku meremas payudaranya.

    Dan ketika tiba waktunya untuk orgasme, Aku benar-benar menikmati semuanya itu dengan puas tetapi dengan masih sejuta penasaran yang lain yang seakan muncul: apakah hanya sejauh ini? Apakah Aku cukup puas dengan masturbasi sendiri sambil menyentuh bagian tubuh dari adik sendiri?? Anehnya, ketika Aku punya kesempatan menjemput dia pulang dari sekolah, sepanjang perjalanan pulang di motor, kita berdua seakan-akan pura-pura tidak tahu apa yang terjadi setiap paginya dengan hubungan kita berdua.

    Justru yang dibicarakan oleh adikku itu adalah tentang cowo yang sedang terus mengejarnya. Dan setiap mendengar cerita itu, tiba-tiba saja muncul perasaan aneh didalam perasaan Aku ini, yaitu perasaan nafsu birahi untuk bisa melakukan sesuatu yang lebih lagi terhadap adik Aku ini. Dan itu memang terjadi pada suatu pagi selanjutnya.

    Kalau yang sudah-sudah, Aku membiarkan dia dalam posisi tidur samping dan Aku akan menggerayangi tubuhnya dengan puas tanpa kita berdua harus bertatapan muka (Aku pikir-pikir, itu pasti cara teraman yang dilakukan adik Aku supaya kita berdua tidak menjadi malu kalau sampai bertatapan muka ketika terjadinya perbuatan ini) tapi pagi itu,

    Aku langsung menariknya dengan pelan agak tidur dengan posisi terlentang. Selanjutnya tanpa takut ataupun malu, Aku langsung menindihnya dengan tubuh Aku diatas tubuhnya dan langsung Aku beraksi.

    Suasana pagi yang masih gelap tanpa adanya lampu sangat menunjang aksi seperti ini karena sesungguhnya, kita berdua tidak dengan jelas bisa saling memandang. Aku langsung mencium bagian lehernya dengan lembut sembari tangan Aku langsung masuk kebagian tubuhnya.

    Sebenarnya rencana Aku hanya sederhana, seperti yang sudah-sudah, Aku harus orgasme karena menggesek-gesekan penis Aku ini. Tapi kalau sebelumnya Aku menggesekkan penis ini di kasur tapi kali ini Aku harus gesekkan diatas bagian tubuh adik Aku ini.

    Dan Aku mencari posisi yang pas hanya untuk urusan penis yang diarahkan kebagian selangkangannya. Aku tidak butuh tangan masuk kedalam payudaranya tetapi cukup hanya meremas dari luar, tetapi yang penting, penis Aku yang sudah menegang itu digesek-gesekan kebagian selangkangannya saja.

    Itu sudah menambah sensasi nikmatnya seks Aku ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Selama perbuatan ini berlangsung, samar-samar Aku melihat tampang adik Aku seperti menutup matanya dengan terpaksa (mungkin untuk menghindari tatapan langsung dengan Aku) tetapi dia tidak dapat menutupi mulutnya yang perlahan mendesah-desah menikmati gesekan penis Aku diatas vaginanya yang tertutup oleh short yang dikenakannya.

    Aku sangat puas dengan kejadian saat itu, karena sebetulnya secara terbuka, adik Aku sudah memberikan tanda, bahwa dia tidak keberatan dengan aksi Aku selama ini dan bahkan mungkin menikmatinya dengan sangat.

    Dan itulah memang perangkap setan: kita tidak pernah puas dengan apa yang sudah didapatkan tetapi malah penasaran untuk mencoba ke jenjang yang lebih tinggi.?Dan kesempatan untuk merasakan sesuatu yang lebih nikmat lagi datang pada Aku dan adik.

    Itu bermula ketika kakak ipar Aku harus tugas luar kota. Seperti biasanya, keponakan Aku akan pindah tidur bersama ibunya dan itu berarti bahwa adik Aku akan tidur sendiri. Sepanjang hari Aku sudah merencanakan untuk melakukan aksi yang lebih hebat lagi.

    Walaupun jujur, Aku tidak berharap banyak kalau rencana dan aksi ini akan berlangsung mulus. Ketika malam tiba, jantung Aku berdetak dengan cepat karena menanti kapan saatnya seluruh penghuni akan tertidur dengan lelap, khususnya kakak dan keponakan.

    Sedikit-sedikit mata melihat kearah jarum jam sambil berpikir kapan waktu yang tepat. Mungkin karena saking tegangnya, malam itu entah kenapa, Aku jatuh tertidur dengan lelapnya. Ketika bangun pagi, di otak langsung muncul harus kekamar adik.

    Tetapi ketika Aku membuka gagang pintunya, ternyata terkunci dari dalam. Dan baru mengertilah Aku selama ini, kalau pintu biasanya tidak terkunci, itu karena keponakan Aku sudah bangun dan pindah kekamar orang tuanya.

    Sementara kali ini terkunci karena adik Aku masih tidur. Tapi Aku membaca kejadian ini sebagai petunjuk bahwa, bisa saja adik Aku tidak mau memberikan kesempatan untuk Aku agar bisa masuk kekamarnya dan itu artinya suatu tanda yang buruk bagi Aku secara pribadi.

    Aku bertanya, apa iya adik Aku memang tidak menginginkan kehadiran Aku dikamarnya? Apa iya selama ini dia terpaksa menerima aksi bejat Aku? Atau mungkin dia sudah sadar bahwa semua ini adalah tidak etis dan dosa? Sempat kacau perasaan ini sepanjang hari itu sambil menebak-nebak apa yang sebetulnya sedang terjadi.

    Terlebih pada pagi itu sampai Aku berangkat ke kantor, Aku tidak melihat adik keluar dari kamarnya. Sehingga pada malamnya, ketika pulang kantor dan juga tidak melihat adik di ruang tamu, ruang makan ataupun ruang TV,

    Aku berpikir, lenyap sudah rencana-rencana jahat yang ada di otak yang akan dilakukan terhadap adik Aku itu. Sehingga akhirnya, malam itu Aku pergi tidur agak cepat dari biasanya. Tapi disitulah letak misterinya dosa: antara sadar dan tidak sadar, Aku mendengar ada suara yang membangunkan Aku dari tidur ditengah malam.

    Ketika Aku membuka mata, adik Aku sudah didepan Aku sambil memohon:”Ka, temenin aku tidur donk…hujan keras dan petir, bikin aku ketakutan…” dan memang benar, diluar terdengar hujan keras, tapi tidak terdengar petirnya.

    Entah kenapa, yang ada dipikiran Aku saat itu adalah, apakah kakak Aku harus mengetahui Aku tidur menemani adik tiri kita malam itu. Mungkin karena memang ada apa-apanya, Aku takut kalau kakak Aku tahu kejadian ini.

    Tentu saja Aku dengan senang hati akan menemani dia tidur tapi kakak Aku tidak boleh mengetahuinya. Jadi yang Aku lakukan adalah, suruh dia pergi kekamarnya duluan dan berjanji akan menyusul.

    Aku takut kalau nanti terdengar berisik kalau kita berdua berjalan bersama-sama. Mungkin sekitar setengah jam baru kemudian Aku menyusul kekamarnya, dan tentu saja kali ini kamar tersebut tidak terkunci.

    Aku melihat dalam kegelapan adik Aku tidak bereaksi dengan kedatangan Aku ini, mungkin dia sudah kembali tertidur pulas atau mungkin, justru pura-pura tidur.?Aku langsung mengambil posisi berbaring disebelahnya dan tentu saja kembali jantung berdegup dengan keras (saat ini saja ketika sedang kembali menuliskan pengalaman ini, jantung Aku berdebar-debar, karena seakan-akan kejadian itu masih ada didepan mata) ketika rebah tidur disampingnya.

    Aku sempat memejamkan mata tetapi itu hanya terjadi sebentar saja. Debaran jantung membuat Aku tidak bisa menutup mata lama-lama. Dipikiran saat itu adalah, gilaaaaa….sekarang tidur disamping Aku adalah wanita yang sudah menjadi korban pelampiasan seks yang tidak direncanakan dan selama ini Aku sudah sangat bersyukur menikmati hanya dengan tangan Aku yang meraba-raba bagian tubuhnya.

    Disamping Aku tidur wanita yang tadi malam Aku punya rencana untuk mengajaknya berpetualang seks lebih jauh lagi tapi sepertinya waktu tidak berpihak padaku. Disamping Aku telah berbaring, adik tiri Aku sendiri.?Perlahan Aku mulai berganti posisi tidur dengan gaya menyamping sementara hujan masih terdengar dengan kerasnya, tetapi tetap belum terdengar suara petir seperti yang dikatakan adikku ini.

    Aku melihat adikku ini hanya bahunya saja karena memang inilah gaya tidurnya. Masih jelas diingatan Aku, adik Aku ini suka tidur dengan kaos dan short. Itulah yang membuatnya tidak menggairahkan dan seksi karena tidak ada sesuatu yang tersingkap.

    Kalau saja dia memakai daster, pasti akan seksi banget melihatnya dia tidur. ?Tapi semua itu tidak membuat pikiran kotor dari kemarin, luruh dengan sendirinya. Bisa satu ranjang dengan seorang wanita, siapapun itu orangnya, adalah anugrah dan menimbulkan sensasi.

    Tapi cukup waktu lama untuk mengambil keputusan agar merapat mendekat kepada tubuhnya. Karena hal ini tetap harus diperhitungkan. Kalau pagi hari menyentuhnya itu karena ada alasan ritual memegang telinga pada awalnya tetapi pada malam ini, apa alasannya untuk menyentuhnya? Tetapi otak ini berlogika, tidak mungkin dia tidak tahu apa resikonya mengajak kakak tirinya ini tidur satu ranjang sepanjang malam ini kalau dia tidak mempertimbangkan apa yang sudah terjadi pada hari-hari sebelumnya.

    Seharusnya, dia pasti sudah mengambil resiko dengan apa yang akan dibuat oleh kakaknya pada malam ini. Mungkin dia berpikir, lebih takut kepada setan ditengah malam ini daripada takut kepada kakak tirinya yang sudah jelas-jelas memiliki nafsu birahi kepada adiknya sendiri. Dimulailah per jalanan yang menegangkan malam itu.

    Pertama, Aku hanya menyentuh pinggangnya dengan tangan tanpa melakukan gerakan apa-apa. Ini hanya mau menguji, apakah dia mau menolak atau hanya berdiam saja. Sumpah, jantung Aku memompa dengan keras karena harus mengalirkan darah dengan cepat ke penis yang mulai ereksi dan otak yang mulai tegang.

    Untuk sekian lama dia hanya berdiam diri saja. Apakah memang benar-benar sudah tertidur, atau pura-pura tidak perduli dengan tangan yang ada dipinggangnya? Ini membuat Aku semakin tegang karena sudah akan menambah sentuhan ke jenjang yang lebih tinggi.

    Kali ini tangan Aku mulai memegang lengan tangannya dan merapatkan tubuh semakin dekat. Kemudian mulai memberikan kecupan ringan dibagian punggungnya yang terilindung oleh kaos yang digunakannya. Tidak ada reaksi untuk sekian saat.

    Dan itu semakin membuat Aku berani untuk melakukan hal lainnya. Jemari tangan sekarang mulai turun kebawah dan mengelus paha sampingnya sambil mulai meremas pantatnya, sesuatu yang belum pernah Aku lakukan sebelumnya.

    Terus kecupan-kecupan singkat dilayangkan dibagian punggungnya sambil tangan terus menggerayangi bagian pahanya. Sesudah dirasa cukup waktunya, akhirnya Aku menarik pelan tubuhnya yang menyamping itu agar menjadi posisi terlentang.

    Aku menghindari untuk melihat wajahnya secara langsung meskipun kamar dalam keadaan gelap jadi yang Aku lakukan adalah langsung membenamkan kepala kebagian bawah tubuhnya, tepatnya dibagian paha kebawah.

    Sembari terus memberikan kecupan-kecupan kering (maksudnya tidak pake lidah ciumnya) sudah pasti dia kegelian karenanya tapi Aku masih tidak pasti apakah dia kegelian dalam tidurnya atau memang sudah terjaga dari tadi. Itu tidak penting untuk mengetahuinya, yang penting adalah sejauh ini adik Aku tidak mengadakan penolakan terhadap aksi Aku itu.

    Dan selanjutnya Aku sudah mulai berani merangsek kebagian atas. Aku tetap menciumi seluruh bagian tubuhnya yang tertutup short dan kaos. Tapi ciuman itu tidak mengurangi sensasi yang Aku rasakan dan tentunya yang dirasakan olehnya.

    Apalagi ketika Aku sudah tiba dibagian payudaranya, Aku menggigit dengan pelan, meski tertutup kaos dan bra, tapi dia bisa merasakan sentuhan kecil ini karena sementara tangan Aku juga menelusuri bagian selangkangannya dengan jemari Aku ini.

    Ada suatu saat ketika Aku menekan shortnya dibagian yang Aku rasa itu adalah posisi vaginanya berada, dan yang terjadi adalah, desahan pelan yang membuat Aku semakin berani. Tapi tetap Aku belum bertatapan langsung dengan matanya karena Aku sibuk membenamkan kepala Aku diantara dua payudaranya.

    Aku tetap takut untuk melihat dia secara langsung. Badan Aku ini saja masih belum berani untuk menindihnya seperti pagi-pagi sebelumnya. Aku bener-bener mau semua berlangsung dengan lembut dan menggairahkan dirinya untuk menikmati sentuhan selanjutnya.

    Dan setelah berlangsung cukup lama foreplay tersebut, Aku mulai menaikkan kepala Aku untuk langsung pergi kearah lehernya. Tetap Aku hanya melihat secara sejenak bagaimana adik Aku memeramkan matanya dan Aku menikmati hal tersebut, karena kita berdua seakan-akan secara tidak langsung mengatakan: ini bukan hubungan adik dan kakak.

    Ini bukan hubungan terlarang. Ini hubungan yang saling memberi kenikmatan satu kepada yang lainnya. Dimulailah penjelajahan terhadap lehernya.

    Dia menggelinjang setiap Aku mengecup dia dengan kecupan basah (ini baru pake lidah Aku) dan sementara tangan Aku tetap menjelajah bagian tubuh lainnya, karena sekarang sudah naik ke payudaranya (Aku menghindari menekan terlalu lama bagian vaginanya karena takut nanti dia sudah kehilangan sensivitasnya).?

    Tentu saja tangan Aku tidak mau berlama-lama dipisahkan dengan kaos dan bra, sehingga jemari langsung menyelusup masuk ke bagian dalam kaosnya (dan Aku menghindari tergesa-gesa untuk membuka kaosnya, sampai merasa yakin banget dia sudah terlena dengan sentuhan Aku) jemari Aku langsung mengangkat keatas bra dan langsung meremas payudaranya dengan lembut sementara bibir sudah mulai naik kebagian bibir adik Aku.

    Sebelumnya Aku tidak pernah mencium adik Aku ini tetapi kali ini, ketika nafsu setan semakin membahana, tidak sempurna kalau Aku tidak mulai melumat bibir dan lidah yang ada didalamnya. Tentu saja Aku memulai dengan mencium pipinya, terkadang tiba-tiba turun ke leher, ke dagunya dan kemudian ke bagian bawah telinganya lalu baru ke bibirnya.

    Dan adik Aku tetap dalam keadaaan tertutup mata sembari sesekali mendengar desahannya yang membuat Aku semakin birahi. Tiba untuk sekarang mengeksplorasi bagian bibirnya: dengan tangan Aku pegang pipinya dan mulai mencium bibirnya, merangsek masuk lidah Aku untuk menyentuh bibirnya tetapi entah kenapa dia tidak membiarkan bibirnya terbuka.

    Tidak kehilangan akal, tangan Aku berpindah kearah bagian short bawahnya dan menekan bagian vaginanya dengan lembut. Ketika dia mengerang dengan sentuhan tersebut, baru kemudian Aku melihat ada celah bibirnya yang terbuka dan langsung Aku masukkan lidah Aku kedalamnya. Sungguh, adik Aku ini belum pengalaman untuk berciuman.

    Bayangkan dia hanya membuka bibirnya tetapi giginya tetap tertutup dengan rapat sehingga Aku tidak bisa untuk menjangkau lidahnya. Ini membuat Aku semakin gemas dan penasaran, sehiingga akhirnya kalau tadi Aku dalam keadaan disamping tubuhnya sekarang Aku meletakkan tubuh Aku keatas tubuhnya dan mencari posisi yang pas untuk meletakkan posisi penis Aku yang mengeras itu agar bisa diletakkan diatas vaginanya.

    Aku gerakkan pahanya agar sedikit terbuka sehingga selangkangannya terbuka agak lebar dan pada saat itulah posisi penis Aku taruh tepat diatas vaginanya. Mungkin tidak tepat sekali, tapi itu cukup untuk membuat adik Aku semakin bergairah dengan sentuhan gesekkan penis Aku disekitar vaginanya.

    Dan itulah kesempatan ketika Aku membisikkan kata:”Buka mulut kamu ‘de…” antara sadar dan tidak dia melakukannya, maka lengkaplah sudah lidah Aku mengulum lidahnya dengan leluasa. Kadang menggigit bibirnya dengan lembut, kadang menari-narikan lidah itu kebagian dalam mulutnya, mengulum lidahnya, dan juga sembari penis dibawah tetap digesek-gesekan dengan irama tertentu yang membuat bukan hanya dia mengerang tetapi Aku juga dibuatnya mabuk kepayang.

    Tetapi permainan belum lagi dimulai, ini semua baru pemanasan. Karena ketika Aku melihat adik Aku mulai terbang dengan serangan atas dan bawah, mulai Aku menarik kaosnya pelan-pelan keatas untuk membukanya.

    Tidak sulit untuk melakukan semua itu kalau wanita sudah hampir setengah sadar dibuat seperti ini. Malahan dengan jelas tangannya turut membantu untuk membuka kaosnya. Itulah yang membuat Aku bertambah berani.

    Pokoknya, yang terjadi, terjadilah. Ditengah malam yang gelap dengan suasana hujan yang turun, kegairahan Aku semakin menjadi-jadi. Gelapnya malam tidak dapat menyembunyikan putihnya tubuh dari adik Aku ini, meski bra masih melekat diatas payudaranya.

    Aku mulai menciumi sekujur tubuhnya meski bra menjadi penghalang Aku untuk menjilat putingnya. Desahan dan desahan terdengar tidak putusnya dan saat itulah yang tepat untuk melucuti branya yang terkancing di bagian punggungnya dan mencampakkannya dibawah ranjang.

    Ohhh… ketika bagian tubuh atas telah dilucuti, hanya tinggal menunggu waktu untuk bisa melepaskan semua penutup tubuhnya. Dan langkah pertama adalah melucuti kaos Aku sendiri dengan cepat dan segera merapatkan tubuh Aku ke atas tubuhnya.

    Biar dia merasakan sensasi kulit kita yang bertemu satu dengan yang lainnya. Sementara Aku dengan perlahan tanpa disadarinya sudah juga membuka bagian celana Aku beserta cd-nya sekaligus. Dalam keadaan telanjang bugil, nafsu untuk menggauli adik sendiri semakin menjadi-jadi.

    Bayangkan, hanya dengan menjilat putingnya, lalu tiba-tiba naik ke bibirnya, sementara tangan langsung meremas-remas payudaranya, desahan kecilnya, lama kelamaan menjadi keras dan mirip seperti sebuah erangan merintih.

    Kencan dengan tidak menggunakan suara memang tidak mengenakkan tapi Aku memang sudah memasang taktik untuk tidak menggunakan suara supaya dia tidak mendengar suara kakaknya dan membangunkan dia dari ketidaksadarannya itu bahwa dia sedang digarap oleh kakaknya sendiri. Yang Aku lakukan hanya membalas erangannya dengan erangan Aku sendiri supaya dia juga terangsang mendengar suara Aku yang merintih-rintih kenikmatan.

    Tiba saatnya ketika Aku harus mengerahkan daya upaya agar bisa melucuti short dan cd yang dikenakan oleh adik Aku ini. Ini bukan pekerjaan sulit (Aku sudah sering melakukannya pada wanita-wanita lain sebelumnya) Aku hanya cukup dengan sabar membuat dia menggelinjang kenikmatan dengan sentuhan Aku dan saatnya tiba ketika Aku tidak langsung membuka celananya tetapi justru menyelusupkan jemari Aku masuk kedalam cd-nya.

    Aku hanya meletakkan jari Aku diatas cdnya dan merasa pasti diatas vaginanya Aku menekan dengan lembut, yang terjadi sungguh sangat diharapkan, adik Aku langsung memegang tangan Aku dan menahannya disana.

    Ini adalah sinyal positif: saatnya untuk segera membuka shortnya. Dan itu Aku lakukan dengan mudah sekali, karena adik Aku juga dengan cepat turut membantu membuka celana yang dikenakannya.

    Tetapi Aku tetap tidak mau terburu-buru untuk membuka cd-nya. Melihat adik Aku sudah telanjang, dengan kemulusan yang tidak terkata, itu sudah sangat menggairahkan buat Aku. Tapi Aku akan membuat bagaimana supaya dia juga menginginkan permainan malam itu.

    Maka langkah selanjutnya adalah, Aku menaruh tubuh Aku diatasnya dengan terlebih dulu melebarkan selangkangannya, dan menjepitkan penis Aku diantara kedua pahanya dengan vagina yang masih terbungkus dengan cd yang dikenakannya.

    Lalu kembali tangan Aku menyusuri seluruh tubuhnya yang sudah nyaris telanjang sembari mulut Aku kembali menciumi leher, bawah telinga, bibir dan kemudian mengulum putingnya yang mulai mengeras tetapi yang sebetulnya membuat dia terlena adalah karena pada saat bersamaan, dibagian bawah selangkangannya, penis Aku naik turun diatas permukaan cd-nya yang menutupi vaginanya.

    Aku terus menggesek-gesek penis Aku naik turun diantara selangkangannya, sambil mendengar desahan nafsu yang tertahan dari adik Aku. Tapi sekian menit Aku tunggu, dia tidak juga menurunkan tangannya kebawah untuk menekan badan Aku lebih dalam dan itu bisa saja terjadi karena dia masih sungkan sebagai adik yang meminta jatah kepada kakaknya walaupun dia sudah sangat menginginkannya.

    Maka yang Aku lakukan supaya permainan ini menjadi lebih menarik adalah, Aku turunkan setengah posisi cd yang dikenakannya dan memasukkan penis Aku kedalamnya. Aku sangat mengetahui bahwa itu tidak akan menembus vaginanya, karena posisinya tidak sangat tepat, tapi memang itu Aku sengaja supaya dia merasakan nikmat yang setengah saja dan membuatnya penasaran untuk merasakan lebih jauh lagi.

    Dan taktik itu berhasil dengan suksesnya. Setelah Aku menggesek-gesekkan penis Aku diantara jembut tipisnya, dia mulai merintih dengan menggoncang-goncangkan tubuhnya secara perlahan, ke kiri kekanan dan berputar-putar.

    Sangat erotis! Tidak pernah terbayangkan, adik Aku yang masih kelas 1 SMU melakukan hal ini. Seks itu memang naluri. Tidak perlu diajarkan sebelumnya tetapi ketika gairah itu muncul, maka orang bisa melakukan sesuatu yang mungkin tidak pernah direncanakan sebelumnya.

    Dan goyangan dia semakin membuat Aku belingsatan, terlebih ketika merasakan ada cairan-cairan disekitar jembutnya itu. Tentu saja dia menggoyang karena dia sedang mencari posisi yang pas agar penis Aku bisa masuk kedalam vaginanya.

    Itu naluri untuk mencari kenikmatan yang lebih! Tapi tidak akan pernah bisa masuk penis Aku kedalamnya kalau cd-nya belum terbuka semuanya. Dan memang rencana Aku adalah, ketika Aku membuka sebagian dari cd-nya, Aku mau dia yang melakukan pekerjaan sisanya.

    Aku mau membuat dia merasakan bahwa dia juga menginginkan kejadian malam itu. Dan memang itulah yang terjadi kemudian. Dengan reflex yang cepat karena mungkin setelah sekian lama bergoyang dan menggelinjang tetapi belum merasakan penis Aku masuk kedalam vaginanya, tiba-tiba saja dia memelorotkan celana dalamnya kebawah dan langsung menekan pantat Aku dari belakang dengan kedua tangannya.

    Sabar…kembali Aku harus bersabar…! Aku yakin meskipun terlihat sudah mulai liar adik Aku ini tapi sesungguhnya Aku percaya dia masih perawan. Aku pasti adalah orang pertama yang akan memerawani dia malam itu tapi Aku mau melakukan semua itu dengan lembut dan berkesan. Dan tidak grasak grusuk seperti maunya.

    Aku tidak mau dia trauma dengan kejadian pertama. Oleh karenanya, Aku tetap menahan pantat Aku untuk tidak terdorong dengan tekanan tangannya yang keras.

    Dia tentu saja belum berpengalaman sehingga tidak mengetahui apa yang akan terjadi kalau Aku langsung mencobloskan penis Aku kedalam vaginanya. Yang Aku butuhkan adalah kesabaran dan kelembutan dalam bercinta.

    Dan caranya adalah Aku membisikkan kalimat:”Sabar ya, ‘de…” Kalimat pertama yang terdengar dari Aku sekali lagi, selain suara erangan-erangan sebelumnya. Aku ingin memastikan bahwa dia sudah basah, bahkan becek dengan cairan pelumas disekitar vaginanya. Ini adalah pengalaman pertamanya.

    Dan Aku harus meyakininya bahwa malam pertama ini akan sungguh sangat berkesan dengan kenikmatan yang tak terkata. Oleh karenanya, mulailah Aku kembali menggesekkan penis Aku diatas permukaan vaginanya, sambil sesekali mencoba untuk memasukkan penis Aku dengan lembut.

    Yang terjadi adalah, dia mengerang kesakitan, dan itu pertanda bahaya. Karena kalau sampai dia merasakan sakit lebih besar daripada nikmatnya, maka otomatis, cairan pelumasnya akan berhenti keluar dan akan menyebabkan vagina yang kering dan susah untuk dimasuki.

    Jadi yang Aku kerjakan adalah mengeluarkan segenap kemampuan untuk terus membuatnya terangsang dengan lidah, tangan dan penis yang menjelajahi seluruh tubuhnya. Semakin dia terangsang, semakin basah dan becek disekitar vaginanya, dan itulah saat yang tepat untuk sekali-sekali menghunjamkan penis Aku kedalam vaginanya.

    Pertama-pertamanya agak sulit untuk menembus keperawanan dari adik Aku ini tetapi dengan kesabaran Aku melakukan semua ini dengan segenap hati. Seperti misalnya, kalau Aku anggap perlu, Aku turunkan kepala Aku kedaerah selangkangannya dan kemudian tanpa ragu menjilat vaginanya. Jujur, Aku sebetulnya jijik melakukan hal ini tapi demi membuat agar dia terus terangsang, dengan senang hati Aku melakukan pengorbanan ini.

    Cukup lama untuk bisa menembus hutan belantara keperawanan adik Aku ini, tetapi dengan rangsangan bertubi-tubi yang sudah dipersiapkan, yang mulanya masih didepan, sekarang perlahan-lahan kontol Aku sudah mulai menancap masuk kedalam.

    Dan nikmat yang Aku rasakan bukan karena penis yang sudah menembus vaginanya tetapi justru karena erangannya yang merintih dan gelinjangan tubuhnya yang erotis. Dari pengalaman sudah diketahui bahwa tidak pernah penis bisa menikmati vagina dengan indahnya pada pertemuan pertama.

    Yang penting, selama hantaman penis ke vagina adik Aku itu tidak membuatnya sakit yang parah sehingga membuatnya trauma untuk bersenggama lagi, bagi Aku itu sudah cukup berhasil. Dan malam itu berakhir dengan tumpahan sperma Aku disekitar perutnya tanpa merasakan kenikmatan yang dahsyat seperti kalau Aku bersetubuh dengan wanita lainnya yang berpengalaman.

    Ada yang aneh ketika Aku harus mengakhiri permainan malam itu. Aku merasa aneh harus menyeka sperma diatas tubuhnya dengan kaos Aku dan harus membisikkan:”Pake bajumu ya ‘de…” dan kemudian Aku dengan berjinjit keluar dari kamarnya malam itu dengan perasaan berdosa.

    Tapi dosa ternyata menyebar dengan cepat. Besoknya, dengan sengaja Aku tidak menjemput adik Aku pulang walaupun sebetulnya ada kesempatan. Aku tidak menginginkan bertemu dengan dia tapi tidak mengetahui apa yang harus dibicarakan.

    Gua hanya mau bertemu dengan dia dengan menggunakan bahasa tubuh saja. Dan itu artinya, pada malam berikutnya, mumpung adik Aku masih tidur sendiri, tunggu hingga jam satu pagi, baru Aku berani memberanikan diri untuk menyelinap ke kamarnya dengan keyakinan, kali ini hanya pintu kamarlah yang menjadi tanda diantara kita berdua.

    Kalau dia tidak menguncinya, itu berarti dia memang menginginkan kedatangan kakaknya di tengah malam untuk mengulangi hal yang pasti dianggapnya luar biasa tadi malam. Tapi kalau dia mengunci kamarnya, itu berarti, kejadian tadi malam hanyalah kecelakaan semata.

    Tentu saja sangat menegangkan untuk mengetahui apakah pintu terbuka atau terkunci. Tetapi yang pasti, ketegangan itu sudah sangat berkurang drastis karena Aku sebelumnya malam itu sudah bermasturbasi dengan suksesnya sebelum mengendap-endap menuju kamar adik Aku.

    Dan ketika Aku membuka gagang pintu dan mendorongnya, ternyata pintu bergerak kedalam, dan itu artinya…..jantung Aku kini bergemuruh dengan hebat! Masih belum bisa menerima kenyataan bahwa ternyata adik Aku sengaja tidak mengunci pintu kamarnya yang artinya, dia memang sedang menunggu kakaknya yang cabul ini masuk kedalam kamar dan akan melanjutkan permainanan malam sebelumnya yang belum mendapatkan nikmatnya.

    Mungkin karena terlalu lama menunggu, adik Aku memang sepertinya benar-benar tertidur. Ini terlihat dari posisi tidurnya yang terlentang. Dalam keadaan seperti ini, Aku tidak mau membuang-buang waktu lagi.

    Aku yakin sekarang bukan saatnya lagi untuk foreplay dengan durasi yang lama. Aku dengan polosnya langsung membuka seluruh baju Aku dan celana beserta cd-nya. Aku merasa yakin, kali ini adalah permainan seks yang memang bergayung sambut.

    Jangan membuang waktu lama untuk hal-hal yang sudah dilakukan tadi malam. Sekarang hanya melanjutkan saja apa yang telah terjadi pada malam sebelumnya. Yang dilakukan adalah, dengan tubuh telanjang, langsung tidur disamping adik Aku dan langsung pelan-pelan menurunkan shortnya. Ada sedikit pergerakan darinya, tetapi seperti antara sadar dan tidak sadar.

    Setelah shortnya dilucuti, jemari Aku menekan bagian vagina yang ditutupi cd-nya. Ada sedikit gerekan menggelinjang. Dan kini tiba saatnya untuk untuk menciumi lehernya yang tak terlindung sembari naik perlahan kearah bibirnya.

    Tidak ada perlawanan. Malah sepertinya ketika bibir Aku tiba di bibirnya, dia sudah membuka bibirnya dengan otomatis menjulurkan lidahnya. Tunggu apa lagi. Langsung melumat bibirnya sembari tangan kembali meremas payudaranya yang tertutup kaos.

    Tidak sabar lagi, Aku langsung menindih tubuhnya dengan tubuhku dan seperti biasanya meletakkan posisi penis tepat diatas vaginanya sambil menggesekkannya meski tertutup cd-nya. Aku suka dengan gaya yang bikin penasaran ini.

    Karena kemudian adik Aku akan mulai menggoyangkan dengan pelan tubuhnya dan tanpa membuang waktu Aku langsung membuka kaos dan bra-nya. Aku sudah telanjang bulat dari pertamanya tapi dia masih tersisa cd dan tugas Aku selanjutnya adalah memastikan bahwa dia akan benar-benar basah hingga becek sehingga penelusuran lubang vagina oleh penis Aku akan berjalan lebih nikmat dari pada malam sebelumnya.

    Dan seperti taktik Aku sebelumnya, Aku tidak akan pernah mau membuka cd wanita sebelum dia memang menginginkan untuk dilucuti, bahkan lebih bagus lagi kalau dia sendiri yang melucuti. Jadi yang Aku lakukan adalah menggerayangi tubuhnya dengan lidah basah sembari tangan terus meremas-remas payudaranya.

    Memastikan bahwa kedua puting payudaranya menjadi keras adalah pekerjaan susah. Padahal menurut pengalaman, disitulah letak seorang wanita benar-benar birahi. Terkadang kita sentuh bagian kiri, mengeras tapi bagian kanannya tidak dan begitu sebaliknya. Aku tidak mau menggarap seorang wanita sebelum dia betul-betul menginginkannya.

    Dan ketika semua sudah berjalan dengan sesuai rencana. Maka Aku membisikkan kalimat:”Kita harus pindah ke lantai, ‘de…” Sebetulnya ini adalah permintaan yang beresiko, karena alam bawah sadarnya kembali terjaga sehingga dia bisa saja menolak pindah.

    Tapi Aku memang benar-benar sudah memperhitungkan segala sesuatu dengan cermat. Aku tidak mau lagi hebat-hebatnya bergoyang dan terganggu oleh karena bunyi derit tempat tidur yang bisa membangunkan kakak dan keponakan Aku.

    Langsung Aku melemparkan selimut dan bantal kebawah lantai dan menariknya turun kebawah. Dia hanya menurut saja dan itu adalah anugrah. Sehingga dengan beralaskan selimut saja, walaupun kerasnya lantai tidak mengurangi semangat kita berdua untuk memulai petualangan yang lebih hebat dari sebelumnya.

    Dan itulah yang terjadi: Aku langsung kembali mencium bibir dan melumat lidahnya. Menindihnya dengan tubuh Aku yang langsung menyelipkan kontol diantara kedua pahanya. Menggesekkannya dengan lembut sembari tangan memainkan payudara beserta putingnya. Dalam hati Aku bersyukur juga, menikmati tubuh mulus adik Aku ini seperti suatu mukjizat.

    Mana pernah ada pengalaman bisa mengadakan hubungan seks dengan keluarga sendiri, meskipun itu hanyalah adik tiri. Sepertinya takut dosa sudah tidak ada lagi. Yang ada hanyalah nafsu yang membara untuk menggarap tubuhnya ini dengan tekad untuk memberikannya kepuasan yang tidak terkira. Mungkin karena sebelumnya sudah masturbasi, sehingga permainan Aku agak sedikit lembut dan penis berdiri tidak begitu kencang.

    Dan ini sangat menguntungkan Aku karena Aku jadi bisa mengendalikan permainan. Yang terjadi adalah, adik Aku memburu dengan sedikit malu-malu sementara Aku seperti berkesan jual mahal. Tapi sampai kapan ini akan bertahan? Ketika tiba saatnya ketika Aku mulai melucuti perlahan cd adik Aku ini kebawah, nafsu birahi Aku seakan tiba-tiba muncul.

    Entah kenapa Aku bertindak liar dengan menarik cd itu dengan gigi Aku kebawah dan kemudian langsung mengarahkan lidah Aku kearah vagina adik Aku. Aku hanya menciumnya sesaat, karena memang bukan ciri Aku untuk menjilat vagina wanita, Aku hanya mau memastikan bahwa vaginanya cukup pelumas untuk segera ditancapkan penis Aku kedalamnya.

    Tapi itulah Aku, selalu membuat wanita penasaran. Aku tetap hanya menyenderkan penis Aku keatas vaginanya tanpa bermaksud memasukkannya sementara Aku pura-pura sibuk untuk mengulum bibir dan lidahnya sambil mendekap tubuhnya dengan kedua tangan Aku.?

    Justru adik guelah yang sibuk menggoyangkan tubuhnya supaya kontol Aku bisa menghujam kemaluannya. Dan Aku tidak membiarkan dia berlama-lama melakukan itu karena Aku kemudian berbisik kepadanya:

    ”Kamu mau ‘de..” dengan tenangnya Aku bertanya. Seperti tersekat ditenggorakan jawabannya:

    ”Terserah kakak…”? Inilah saatnya Aku menunjukkan kepada adik tirinya, siapa Aku sebenarnya. Dengan sigap Aku sekarang memegang kontol Aku dengan jari Aku dan mulai membelai-belai permukaan vaginanya dengan penis Aku.

    Itu sangat membuat wanita manapun akan bergairah untuk mengeluarkan lebih banyak lagi pelumas cairannya. Dan erangan yang keluar dari adik Aku semakin membuat Aku semangat untuk terus menggesek-gesekan kontol Aku di atas permukaan vaginanya.

    Ketika dirasa cukup licin, mulai pelan-pelan Aku dorong kontol ini dengan tangan Aku masuk kedalam vaginanya. Itu cukup untuk membuat tubuh adik Aku terdorong kebelakang karena mungkin sakit dan nikmatnya bergabung menjadi satu.

    Kalau sudah begitu Aku akan menarik kembali keluar kontol Aku dan kemudian memasukkannya kembali perlahan. Kembali tubuh adik Aku terdorong kebelakang tetapi sekarang sudah tidak sekeras sebelumnya.

    Dalam hati Aku, ini harus menjadi lebih baik dari pada malam sebelumnya. Lalu secara konstan, Aku mulai memasuk-keluarkan kontol Aku kedalam setengah lubang vaginanya, hanya untuk memancing agar cairan pelumasnya terus keluar dengan lancar.

    Itulah yang terjadi beberapa saat kemudian, ketika Aku mulai merasakan bahwa lubang ini sudah mulai lancar untuk terus dipompa keluar masuk kontol Aku. Akhirnya Aku melepas jari Aku dari kontol dan membiarkan kontol Aku mencari sendiri jalan masuk lobang kedalam vagina adik Aku dan sekarang saatnya tangan Aku akan memindahkan sentuhannya ke payudara adik Aku.

    Sambil memeras payudaranya, Aku secara perlahan menggenjot pantat Aku naik turun membenamkan kontol Aku kedalam memeknya. Bisa dipastikan terjadi erangan yang lebih hebat dari sebelumnya keluar dari mulut adik Aku, tetapi dengan sigap Aku tutup kepalanya dengan bantal agar erangannya tidak terdengar.

    Dari yang pertamanya masih seret, tetapi lama kelamaan sudah mulai lancar masuk keluarnya kontol Aku didalam memek adik Aku ini. Ini tentu saja akan membuat Aku untuk terus menuntunnya kepermainan yang lebih nikmat lagi.

    Dan dimulailah Aku mengangkat satu kakinya untuk disilangkan dan Aku juga menyilangkan kaki Aku untuk mengajarkan padanya kontol* dengan gaya bintang. Aku suka banget gaya ini dan Aku mau adik Aku merasakannya juga.

    Aku merasa gaya ini betul-betul bisa menjebloskan seluruh kontol kita kedalam memek wanita yang kita garap. Adik Aku hanya menurut saja permintaaan Aku dengan tatapan yang aneh. Aku tetap risih melihata tatapannya tapi selama dia masih bersedia untuk digarap, Aku tidak perduli.

    Maka selanjutnya yang terjadi adalah, Aku mengocok seluruh tubuh Aku dengan gaya bintang kedalam memeknya. Tentu saja kali ini dia bukan lagi mengerang dibuatnya tetapi sudah sedikit berteriak.

    Aku terganggu dengan teriakannya sehingga Aku menurunkan tempo goyangannya tetapi yang terjadi justru dia yang mengocoknya dari bawah sembari menutup sendiri mulutnya dengan kedua tangannya supaya teriakan yang keluar tidak terdengar.

    Gila, Aku bener-bener horny sekarang kalau membayangkan apa yang terjadi pada waktu itu. Permainan dengan seorang perawan selalu mengejutkan pada kali yang kedua. Tetapi yang lebih mengejutkan disini adalah Aku memerawani adik Aku sendiri.

    Gilanya kita bisa bersetubuh hingga berjam-jam malam itu, hingga dia bertanya, apakah semua cowo seperti ini kuatnya. Aku hanya tersenyum tanpa memberitahu bahwa rahasianya adalah Aku sudah masturbasi sebelumnya, makanya tidak muncrat-muncrat pada malam itu.

    Itu ternyata sangat berkesan didalam dirinya, sehingga kemudian, diwaktu-waktu selanjutnya setiap ada kesempatan yang memungkinkan kita berdua melakukan perbuatan bejat ini tanpa ragu-ragu lagi.

     

    Baca Juga :
  • Video Bokep Elizal Barra

    Video Bokep Elizal Barra


    3366 views

  • Cantiknya Mertua Kakak ku

    Cantiknya Mertua Kakak ku


    2233 views

    Duniabola99.org – Perkenalkan dulu namaku x. Sudah satu minggu ini aku berada di rumah sendirian. Terus terang saja aku jadi kesepian juga rasanya. Kalau mau tidur rasanya kok aneh juga, kok sendirian dan sepi, padahal biasanya ada bapak,ibu,kk dan adek .

    Aku teringat peristiwa yang aku alami dengan ibu mertua kk-ku. Ibu mertuakk-ku memang bukan ibu kandung istrinya, karena ibu kandungnya telah meninggal dunia. Ayah mertua kk-ku kemudian kawin lagi dengan ibu mertuakk-ku yang sekarang ini dan kebetulan tidak mempunyai anak. Ibu mertua kk-ku ini umurnya sekitar 40 tahun, wajahnya ayu, dan tubuhnya benar-benar sintal dan padat sesuai dengan wanita idamanku. Buah dadanya besar sesuai dengan pinggulnya. Demikian juga pantatnya juga bahenol banget. Aku sering membayangkan ibu mertua kk-ku itu kalau sedang telentang pasti vaginanya membusung ke atas terganjal pantatnya yang besar itu. Hemm, sungguh menggairahkan.
    Peristiwa itu terjadi waktu malam dua hari sebelum hari perkawainan kk-ku dengan Riris. Waktu itu aku duduk berdua di kamar keluarga sambil membicarakan persiapan perkawinankk-ku. Mendadak lampu mati. Dalam kegelapan itu, ibu mertua kk-ku (waktu itu masih calon) berdiri, saya pikir akan mencari lilin, tetapi justru ibu mertua kk-ku memeluk dan menciumi pipi dan bibirku dengan lembut dan mesra. Aku kaget dan melongo karena aku tidak mengira sama sekali diciumi oleh calon ibu mertua kk-ku yang cantik itu.

    Hari-hari berikutnya aku bersikap seperti biasa, demikian juga ibu mertuakk-ku. Pada saat-saat aku duduk berdua dengan dia, aku sering memberanikan diri memandang ibu mertuakk-ku lama-lama, dan dia biasanya tersenyum manis dan berkata, “Apaa..?, sudah-sudah, ibu jadi malu”.
    Terus terang saja aku sebenarnya merindukan untuk dapat bermesraan dengan ibu mertua kk-ku itu. Aku kadang-kadang sagat merasa bersalah dengan kk-ku, dan juga kaka ipar-ku yang baik hati. Kadang-kadang aku demikian kurang ajar membayangkan ibu mertua kk-ku disetubuhi ayah mertua kk-ku, aku bayangkan kemaluan ayah mertuakk-ku keluar masuk vagina ibu mertua kk-ku, Ooh alangkah…! Tetapi aku selalu menaruh hormat kepada ayah dan ibu mertuakk-ku. Ibu mertuakk-ku juga sayang sama kami, .
    Pagi-pagi hari berikutnya, aku ditelepon ibu mertuakk-ku, minta agar sore harinya aku dapat mengantarkan ibu menengok famili yang sedang berada di rumah sakit, karena ayah mertuakk-ku sedang pergi ke kota lain untuk urusan bisnis. Aku sih setuju saja. Sore harinya kami jadi pergi ke rumah sakit, dan pulang sudah sehabis maghrib. Seperti biasa aku selalu bersikap sopan dan hormat pada ibu mertuakk-ku.
    Dalam perjalan pulang itu, aku memberanikan diri bertanya, “tante, ngapain sih dulu tante kok cium x ?”.
    “Aah, kamu ini kok maih diingat-ingat juga siih”, jawab ibumertua kk-ku sambil memandangku.
    “Jelas dong buu…, Kan asyiik”, kataku menggoda.
    “Naah, tambah kurang ajar thoo, Ingat kk-mu lho x…, Nanti kedengaran juga bisa geger lho x “.
    “Tapii, sebenarnya kenapa siih tante…, x jadi penasaran lho”.
    “Aah, ini anak kok nggak mau diem siih, Tapi eeh…, anu…, x , sebenarnya waktu itu, waktu kita jagongan itu, ibu lihat tampangmu itu kok ganteng banget. Hidungmu, bibirmu, matamu yang agak kurang ajar itu kok membuat ibu jadi gemes banget deeh sama kamu. Makanya waktu lampu mati itu, entah setan dari mana, ibu jadi pengin banget menciummu dan merangkulmu. Ibu sebenarnya jadi malu sekali. Ibu macam apa aku ini,
    “Mungkin, setannya ya Tomy ini Bu…, Saat ini setannya itu juga deg-degan kalau lihat ibu mertua kk-ku. Ibu boleh percaya boleh tidak, kadang-kadang kalau saya lagi sama sendiri, malah bayangin tante lho. Bener-bener nih. Sumpah deh. Kalau tante pernah bayangin saya nggak kalau lagi sama om”, aku semakin berani.
    “aah nggak tahu ah…, udaah…, udaah…, nanti kalau keterusan kan nggak baik. Hati-hati setirnya. Nanti kalau nabrak-nabrak dikiranya nyetir sambil pacaran ama tante. Pasti tante yang disalahin orang, Dikiranya yang tua niih yang ngebet”, katanya.
    “Padahal dua-duanya ngebet lo tante. tante, maafin x deeh. x jadi pengiin banget sama tante lho…, Gimana niih, punya x sakit kejepit celana nihh”, aku makin berani.
    “Aduuh Toom, jangan gitu dong. tante jadi susah nih. Tapi terus terang aja x .., tante jadi kayak orang jatuh cinta sama kamu.., Kalau udah begini, udah naik begini, tante jadi pengin ngeloni kamu x …, x kita cepat pulang saja yaa…, Nanti diterusin dirumah…, Kita pulang ke rumahmu saja sekarang…, Toh lagi kosong khan…, Tapi x menggir sebentar x, tante pengen cium kamu di sini”, kata tante dengan suara bergetar.
    ooh aku jadi berdebar-debar sekali. Aku jadi nafsu banget. Aku minggir di tempat yang agak gelap. Sebenarnya kaca mobilku juga sudah gelap, sehingga tidak takut ketahuan orang. Aku dan ibu mertuakk-ku berangkulan, berciuman dengan lembut penuh kerinduan. Benar-benar, selama ini kami saling merindukan.
    “eehhm…, x,ibu kangen banget ma kamu”, bisik ibu mertuakk-ku.
    “aku juga bu”, bisikku.
    “x…, udah dulu x…, eehmm udah dulu”, napas kami memburu.
    “Ayo jalan lagi…, Hati-hati yaa”, kata ibu mertua kk-ku.
    “ibu penisku kejepit niih…, Sakit”, kataku.
    “iich anak nakal”, Pahaku dicubitnya.
    “Okey…, buka dulu ritsluitingnya”, katanya.
    Cepat-cepat aku buka celanaku, aku turuni celana dalamku. Woo, langsung berdiri tegang banget. Tangan kiri ibu m,ertua kk-ku, aku tuntun untuk memegang penisku.
    “Aduuh kamu. Gede banget pelirmu…, Biar ibu pegangin, Ayo jalan. Hati-hati setirnya”.
    Aku masukkan persneling satu, dan mobil melaju pulang. Penisku dipegangi ibu, jempolnya mengelus-elus kepala penisku dengan lembut. Aduuh, gelii… nikmat sekali. Mobil berjalan tenang, kami berdiam diri, tetapi tangan ibu terus memijat dan mengelus-elus penisku dengan lembut.


    Sampai di rumah, aku turun membuka pintu, dan langsung masuk garasi. Garasi aku tutup kembali. Kami bergandengan tangan masuk ke ruang tamu. Kami duduk di sofa dan berpandangan dengan penuh kerinduan. Suasana begitu hening dan romantis, kami berpelukan lagi, berciuman lagi, makin menggelora. Kami tumpahkan kerinduan kami. Aku ciumi ibu mertuakk-ku dengan penuh nafsu. Aku rogoh buah dadanya yang selalu aku bayangkan, aduuh benar-benar besar dan lembut.
    “Buu, aku kangen banget buu…, aku kangen banget”.
    “Aduuh x, ibu juga…, Peluklah ibu x, peluklah ibu” nafasnya semakin memburu.
    Matanya terpejam, aku ciumi matanya, pipinya, aku lumat bibirnya, dan lidahku aku masukkan ke mulutnya. Ibu agak kaget dan membuka matanya. Kemudian dengan serta-merta lidahku disedotnya dengan penuh nafsu.
    “Eehhmm.., x, ibu belum pernah ciuman seperti ini…, Lagi x masukkan lidahmu ke mulut ibu”
    Ibu mendorongku pelan, memandangku dengan mesra. Dirangkulnya lagi diriku dan berbisik, ” bawalah Ibu ke kamar…, Enakan di kamar, jangan disini”.
    Dengan berangkulan kami masuk ke kamar tengah yang kosong. Aku merasa tidak enak di tempat tidur aku. “Bu kita pakai kamar tengah saja yaa”.
    “Okey, Lebih bebas di kamar ini”, kata ibu mertuakk-ku penuh pengertian. Aku remas pantatnya yang bahenol.
    “iich.., dasar anak nakal”, ibu mertuakk-ku merengut manja.
    Kami duduk di tempat tidur, sambil beciuman aku buka pakaian ibu mertuaku. Aku sungguh terpesona dengan kulit ibuku yang putih bersih dan mulus dengan buah dadanya yang besar menggantung indah. Ibu aku rebahkan di tempat tidur. Celana dalamnya aku pelorotkan dan aku pelorotkan dari kakinya yang indah. Sekali lagi aku kagum melihat vagina ibu mertuakk-ku yang tebal dengan bulunya yang tebal keriting. Seperti aku membayangkan selama ini, vagina ibu mertua kk ku benar menonjol ke atas terganjal pantatnya yang besar. Aku tidak tahan lagi memandang keindahan ibu mertua kk-ku telentang di depanku. Aku buka pakaianku dan penisku sudah benar-benar tegak sempurna. Ibu mertua kk-ku memandangku dengan tanpa berkedip. Kami saling merindukan kebersamaan ini. Aku berbaring miring di samping ibu mertua kk-ku. Aku ciumi, kuraba, kuelus semuanya, dari bibirnya sampai pahanya yang mulus.
    Aku remas lembut buah dadanya, kuelus perutnya, vaginanya, klitorisnya aku main-mainkan. Liangnya vaginanya sudah basah. Jariku aku basahi dengan cairan vagina ibu mertua kk-ku, dan aku usapkan lembut di clitorisnya. Ibu menggelinjang keenakan dan mendesis-desis. Sementara peliku dipegang ibu dan dielus-elusnya. Kerinduan kami selama ini sudah mendesak untuk ditumpahkan dan dituntaskan malam ini. Ibu menggeliat-geliat, meremas-remas kepalaku dan rambutku, mengelus punggungku, pantatku, dan akhirnya memegang penisku yang sudah siap sedia masuk ke liang vagina ibu mertua kk-ku.
    “Buu, aku kaangen banget buu…, aku kangen banget…, aku anak nakal buu..”, bisikku.
    ” …, ibu juga. sshh…, masukin …, masukin sekarang…, Ibu sudah pengiin banget …”, bisik ibu mertua kk-ku tersengal-sengal. Aku naik ke atas ibu mertuakk-ku bertelakn pada siku dan lututku.
    Tangan kananku mengelus wajahnya, pipinya, hidungnya dan bibir ibu mertua kk-ku. Kami berpandangan. Berpandangan sangat mesra. Penisku dituntunnya masuk ke liang vaginanya yang sudah basah. Ditempelkannya dan digesek-gesekan di bibir vaginanya, di clitorisnya. Tangan kirinya memegang pantatku, menekan turun sedikit dan melepaskan tekanannya memberi komando penisku.
    Kaki ibu mertua kk-ku dikangkangnya lebar-lebar, dan aku sudah tidak sabar lagi untuk masuk ke vagina ibu mertua kk-ku. Kepala penisku mulai masuk, makin dalam, makin dalam dan akhirnya masuk semuanya sampai ke pangkalnya. Aku mulai turun naik dengan teratur, keluar masuk, keluar masuk dalam vagina yang basah dan licin. Aduuh enaak, enaak sekali.
    “Masukkan separo saja . Keluar-masukkan kepalanya yang besar ini…, Aduuh garis kepalanya enaak sekali”.
    Nafsu kami semakin menggelora. Aku semakin cepat, semakin memompa penisku ke vagina ibu mertua kk-ku. “Buu, aaku masuk semua, masuk semua buu”
    “Iyaa , enaak banget. Pelirmu ngganjel banget. Gede banget rasane. Ibu marem banget” kami mendesis-desis, menggeliat-geliat, melenguh penuh kenikmatan. Sementara itu kakinya yang tadi mengangkang sekarang dirapatkan.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Aduuh, vaginanya tebal banget. Aku paling tidak tahan lagi kalau sudah begini. Aku semakin ngotot menyetubuhi ibu mertua kk-ku, mencoblos vagina ibu mertua kk-ku yang licin, yang tebal, yang sempit (karena sudah kontraksi mau puncak). Bunyinya kecepak-kecepok membuat aku semakin bernafsu. Aduuh, aku sudah tidak tahan lagi.
    “Buu aku mau keluaar buu…, Aduuh buu.., enaak bangeet”.
    “ssh…, hiiya x, keluariin xx, keluarin”.
    “Ibu juga mau muncaak, mau muncaak…, Teruss Kami berpagutan kuat-kuat. Napas kami terhenti. Penisku aku tekan kuat-kuat ke dalam vagina ibu mertua kk-ku.
    Pangkal penisku berdenyut-denyut. menyemprotlah sudah spermaku ke vagina ibu mertua kk-ku. Kami bersama-sama menikmati puncak persetubuhan kami. Kerinduan, ketegangan kami tumpah sudah. Rasanya lemas sekali. Napas yang tadi hampir terputus semakin menurun.
    Aku angkat badanku. Akan aku cabut penisku yang sudah menancap dari dalam liang vaginanya, tetapi ditahan ibu mertua kk-ku.
    “Biar di dalam dulu Ayo miring, kamu berat sekali. Kamu nekad saja…, masa’ orang ditindih sekuatnya”, katanya sambil memencet hidungku. Kami miring, berhadapan, Ibu mertua kk-ku memencet hidungku lagi, “Dasar anak kurang ajar…, Berani sama ibu mertua kk mu ya.., Masa ibunya dinaikin, Tapi …, ibu nikmat banget, ‘marem’ banget. Ibu belum pernah merasakan seperti ini”.
    “Buu, aku juga buu. Mungkin karena curian ini ya buu, bukan miliknya…, Punya bapaknya kok dimakan. Ibu juga, punya anakya kok ya dimakan, diminum”, kataku menggodanya.
    “Huush, dasar anak nakal.., Ayo dilepas .., Aduuh berantakan niih Spermamu pada tumpah di sprei, Keringatmu juga basahi tetek ibu niih”.
    “Buu, malam ini ibu nggak usah pulang. Aku pengin dikelonin ibu malam ini. Aku pengin diteteki sampai pagi”, kataku.
    “Ooh jangan cah bagus…, kalau dituruti Ibu juga penginnya begitu. Tapi tidak boleh begitu. Kalau ketahuan orang bisa geger deeh”, jawab ibuku.
    “Tapi buu, aku rasanya emoh pisah sama ibu”.
    “Hiyya, ibu tahu, tapi kita harus pakai otak dong. Toh, ibu tidak akan kabur.., justru kalau kita tidak hati-hati, semuanya akan bubar deh”.
    Kami saling berpegangan tangan, berpandangan dengan mesra, berciuman lagi penuh kelembutan. Tiada kata-kata yang keluar, tidak dapat diwujudkan dalam kata-kata. Kami saling mengasihi, antara ibu dan anak, antara seorang pria dan seorang wanita, kami tulus mengasihi satu sama lain.
    Malam itu kami mandi bersama, saling menyabuni, menggosok, meraba dan membelai. Penisku dicuci oleh ibu mertuaku, sampai tegak lagi.
    “Sudaah, sudaah, jangan nekad saja. Ayo nanti keburu malam”.
    Malam itu sungguh sangat berkesan dalam hidupku. Hari-hari selanjutnya berjalan normal seperti biasanya. Kami saling menjaga diri. Kami menumpahkan kerinduan kami hanya apabila benar-benar aman. Tetapi kami banyak kesempatan untuk sekedar berciuman dan membelai. Kadang-kadang dengan berpandangan mata saja kami sudah menyalurkan kerinduan kami. Kami semakin sabar, semakin dewasa dalam menjaga hubungan cinta-kasih kami.
    buat ce/ibu rumah tangga/janda/tante yang kesepian.

     

    Baca Juga :
  • Majalah Dewasa Edisi-Maria Alena

    Majalah Dewasa Edisi-Maria Alena


    1966 views

    Duniabola99.orgMaria Alena

  • Cerita Seks Sensasi Pesta Dihari Ulang Tahunku

    Cerita Seks Sensasi Pesta Dihari Ulang Tahunku


    1524 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Sensasi Pesta Dihari Ulang Tahunku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Sebut saja namaku Tasha, Agustus kemarin baru saja aku merayakan ulang tahunku yang ke 36, Sebuah perayaan ulang tahun yang sangat berkesan buatku. Sebagai ibu rumah tangga dengan suami yang luar biasa sibuk, aku sering merasa jenuh di rumah. Pergaulanku pun tidak terlalu luas.

    Aku bukan tipe wanita yang senang kumpul-kumpul, ke kafe, hura-hura dan sebagainya. Cerita Sex Dewasa Hiburanku paling hanya TV, telepon dan komputer. Aku sering chating untuk menghilangkan kejenuhanku. Dari chat itulah aku mulai mengenal yang namanya perselingkuhan.

    Kepulangan suamiku yang hanya empat-lima hari dalam sebulan jelas membuatku sepi akan kasih sayang. Dan tentunya sepi pelayanan.Tapi mungkin aku juga terpengaruh oleh teman-teman chatku. Sebelum kenal chating, aku tidak begitu perduli dengan kesepian. Namun setelah banyak bergaul di chat, aku mulai merasa bahwa selama ini hasrat birahiku tak pernah terpenuhi.

    Ronny adalah pria pertama yang berselingkuh denganku.Usianya lima tahun lebih muda dariku dan sudah menikah. Tubuhnya cukup ideal dan aku puas setiap berkencan dengannya. Namun kami tidak bisa sering-sering karena istri Ronny bukan tipe wanita yang bisa dibohongi. Setelah Ronny aku pun semakin membuka diri dengan menggunakan nick chat yang bikin penasaran. Cerita Sex Dewasa Beberapa pria mulai sering mengisi kekosongan birahiku. Ada Ferry, manager sebuah perusahaan kontraktor berusia 30 tahun yang lihai memancing birahiku. Lalu ada Dhani yang seumuran denganku yang tidak pernah puas dengan pelayanan istrinya. Dan masih ada beberapa lagi.

    Aku mulai mengenal daun muda ketika berkenalan dengan Chris, mahasiswa salah satu PTS di Jakarta yang usianya lebih muda 15 tahun dariku. Waktu itu aku agak segan berkenalan dengannya karena usianya yang terpaut jauh sekali denganku. Namun Chris memberiku pengalaman lain. Suatu ketika dia datang ke rumahku saat rumahku sedang sepi. Dan dengan gairah mudanya yang menggelegak, Chris memberikan sensasi tersendiri padaku. Cerita Sex Dewasa Apalagi dengan ‘Mr. Happy’ miliknya yang king size. That was great. Aku pun jadi tertarik dengan daun-daun muda yang bertebaran di chat room. Sampai akhirnya aku mengoleksi sekitar 20 daun muda dengan usia antara 17-25 tahun yang keep contact denganku. Memang baru 4 orang dari mereka yang sempat berkencan denganku, namun yang lainnya tetap aku kontak via telepon.

    Hingga akhirnya menjelang ulang tahunku Agustus kemarin aku punya rencana yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Aku mengontak 8 daun muda yang kupilih untuk merayakan ulang tahun bersamaku. Pilihan pertama jatuh pada Felix, Cerita Sex Dewasa siswa kelas 3 di salah satu SMU yang cukup terkenal di Jakarta Selatan.

    “Halo tante..”, sapanya ceria ketika aku menghubungi HP-nya.
    “Ya sayang, Sabtu ini ada acara nggak?”, tanyaku tanpa basa-basi.
    “Ya biasa tante, paginya sekolah dulu”, jawabnya sedikit manja.
    “Tapi sorenya free kan, tante ada acara nih..”, tanpa kesulitan Felix menyanggupi undanganku.

    Selanjutnya Arga, mahasiswa salah satu PTS di Depok. Tanpa kesulitan pula Arga menyanggupi undanganku. Kemudian Frans, salah seorang instruktur di pusat kebugaran milik seorang binaragawan ternama di negeri ini. Cerita Sex Dewasa Frans juga menyanggupi. Aku senyum-senyum sendiri membayangkan tubuh Frans yang tegap berotot dan ukuran Mr. Happynya yang.. wow! Aku pernah sekali berkencan dengannya dan aku takjub dengan Mr. Happy miliknya yang panjangnya 3 kali Nokia 8850 milikku.

    Selanjutnya Dodi, siswa SMU di salah satu sekolah swasta yang cukup elit di bilangan Jakarta Selatan. Lalu Stanley, mahasiswa PTS ternama di daerah Grogol dengan sepupunya Jonathan yang juga kuliah di tempat yang sama. Lantas Rhino, gitaris di salah satu kafe di daerah Selatan. Dan terakhir tentu saja Chris, daun muda pertamaku. Cerita Sex Dewasa Hari yang kunantikan pun tiba, tepatnya sehari sebelum ulang tahunku.

    Pagi-pagi sekali aku menitipkan Juliet, anakku yang duduk di bangku SMP, ke rumah kakakku. Aku beralasan ada reuni SMA weekend ini. Setelah itu aku mampir ke salah satu bakery di bilangan Hayam Wuruk untuk mengambil kue ulang tahun pesananku. Kemudian aku langsung check in di suite room salah satu hotel berbintang di daerah Thamrin. Di kamar aku segera re-check daun-daun mudaku untuk memastikan kehadiran mereka. Semua beres, mereka akan hadir sekitar jam 5 sore.

    Sekarang baru jam 11 siang. Cukup lama juga sampai jam 5 sore nanti. Sambil tiduran di ranjang aku membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Kok malah jadi horny. Aku mondar-mandir di kamar tak karuan. Untuk mengusir kejenuhan aku turun ke bawah, sekalian mencicipi makan siang di restoran hotel tersebut. Di salah satu meja, aku melihat 5 orang wanita seusiaku dan 1 orang pria yang wajahnya masih cute sekali. Mungkin masih kuliah atau sekolah. Mereka makan sambil ngobrol dan tertawa-tawa. Sama sekali tak menyadari kehadiranku, sampai akhirnya salah seorang dari wanita-wanita itu beradu pandang denganku. Dia memberitahu yang lain, dan si cute melambai ke arahku. Aku tersenyum dan membalas lambaiannya.

    Cerita Seks Sensasi Ulang Tahunku Selesai makan, aku mendapat selembar memo dari salah seorang pelayan. Aku membaca isi pesannya, “DANIEL, 0856885— PLZ CALL ME”. Aku tersenyum. Sampai di kamar, aku menghubungi nomor tersebut.

    “Halo..” terdengar ribut sekali di ujung sana.
    “Halo, Daniel?” tanyaku.
    “Ya, siapa nih?” tanya si pemilik suara itu lagi.
    “Aku dapet memo dari kamu..”
    “Ohh.. iya, nama kamu siapa?” kami berkenalan, dan ternyata Daniel adalah si cute yang aku lihat di resto bersama 5 wanita tadi.
    Dan aku surprise sekali setelah mengetahui bahwa Daniel juga sedang merayakan ulang tahunnya hari ini. Dia juga surprise setelah kubilang bahwa aku juga akan merayakan ulang tahun di sini. Cerita Sex Dewasa Kemudian Daniel mengundangku untuk merayakan ulang tahun di kamar yang disewanya di bawah. Fortunebet99

    Kebetulan! Sambil mengisi waktu nggak ada salahnya pemanasan dulu. Family room yang disewa Daniel penuh dengan balon aneka warna. Kelima wanita yang kulihat tadi ada di situ. Salah satunya adalah adik maminya Daniel, dan yang lain teman-temannya. Rupanya Daniel ‘dipelihara’ sebagai gigolo oleh kelima wanita tersebut.

    Candra, adik maminya Daniel adalah wanita pertama yang mengenalkan anak itu ke dalam dunia seks. Lalu ada Shinta dan Melly, teman kerja Candra, serta Yuni dan Liana, teman aerobik Candra. Dan hari itu mereka berlima sepakat untuk merayakan ulang tahun Daniel di kamar tersebut sejak tadi malam.

    Tepat jam 12 tadi malam Daniel menirima suapan kue ulang tahun dari mulut wanita-wanita itu secara bergantian, dan jam 5 pagi tadi mereka baru selesai melepas birahi bersama. Acara kali ini semacam games, Cerita Sex Dewasa dimana Daniel dalam keadaan telanjang bulat diikat dengan mata tertutup atas ranjang dengan penis yang tegak.

    Kemudian secara acak kelima wanita itu memasukkan penis Daniel ke dalam vagina mereka, dan saat itu Daniel harus menebak, siapa yang sedang menindihnya. Kalau benar, Daniel diperbolehkan melepaskan ikatannya dan melepas birahinya dengan wanita yang tertebak. Tapi kalau salah, wanita tersebut akan menyodorkan vaginanya ke mulut Daniel, dan anak itu harus memuaskannya dengan lidahnya.

    Aku menyaksikan permainan yang seru itu di salah satu kursi di situ. Ramai sekali mereka bermain. Kadang aku senyum-senyum ketika Daniel salah menebak. Anak itu lihai sekali melakukan oral sex, sudah 3 wanita yang klimaks akibat permainan lidahnya. Aku menikmati permainan itu, yang ujung-ujungnya mereka kembali berpesta sex berenam. Cerita Sex Dewasa Candra mengajakku bergabung. Sebetulnya aku agak keberatan, karena aku belum pernah melakukan hubungan seks dengan melibatkan wanita lain. Namun aku ngiler juga melihat tubuh Daniel yang cukup oke itu, apalagi dengan penisnya yang wow! Lumayan juga buat pemanasan.

    Aku sempat dua kali klimaks di pesta mereka. Yang pertama dengan Daniel, dan yang kedua..ehm, saat oral sex dengan Liana. Jujur saja, awalnya aku agak jengah ketika merasakan kulit tubuhku bersentuhan dengan kulit wanita-wanita itu, apalagi saat menyentuh bagian-bagian sensitif. Namun gairah birahi yang menyala-nyala dapat membuatku melupakan semua rasa risau tersebut. Akhirnya aku sangat menikmati juga bermain dengan wanita-wanita itu. Cerita Sex Dewasa

    Sayangnya menjelang jam 5 aku harus selesai lebih awal, kerena sebentar lagi orang-orang yang akan merayakan ulang tahunku akan datang. Padahal aku baru saja menikmati permainan mereka. Aku pun pamit, namun sebelum kembali ke kamar aku mengundang mereka ke kamarku untuk bergabung dengan pesta ulang tahunku nanti malam. Mereka setuju, terutama kelima wanita tersebut karena mendengar ada 8 daun muda yang kuundang untuk memuaskan hasratku.

    Masih kurang lima menit, aku menunggu sendirian di kamar yang luas tersebut. Frans yang pertama kali datang. Pria bertubuh tegap itu langsung mencium bibirku sambil mengucap happy birthday. Cerita Sex Dewasa Dengan gaya jantannya Frans bermaksud menggendong tubuhku seperti biasa, namun aku menahannya.

    “Ntar Frans, tunggu yang lain..”, kataku.Wajah Frans terlihat bingung.
    Aku pun menjelaskan rencana ulang tahunku kepadanya. Pria itu tertawa terbahak-bahak
    “Gila.. tante maniak banget ya, emang kuat?”, goda Frans. Aku tersenyum.

    Tak lama kemudian Chris datang. Anak itu terkejut mendapati ada pria lain di kamar itu. Aku pun kembali menjelaskan rencanaku kepadanya. Chris sampai geleng-geleng. Lalu Felix dan Dodi datang secara bersamaan dengan raut wajah keduanya yang sama-sama bingung. Chris dan Frans tertawa-tawa melihat kebingungan mereka. Kemudian Stanley dan Jonathan juga datang bersamaan, namun mereka tidak terlalu kaget karena aku sering bermain bertiga dengan mereka. Lalu Arga, dan terakhir Rhino.

    Lengkaplah sudah. Aku mengajak mereka ke sauna untuk mandi bersama. Aku melihat beberapa dari mereka agak risih. Mungkin mereka tidak terbiasa berada dalam satu ruangan dengan sesama pria dalam keadaan telanjang. Cerita Sex Dewasa Hanya Stanley, Jonathan, Frans dan Chris yang bisa menguasai keadaan. Yang lain masih terlihat agak nervous.

    Selesai bersauna, aku mengeluarkan anggur yang kubawa dari rumah tadi. Anggur itu sudah kucampur dengan obat perangsang dan obat kuat konsentrasi tinggi. Aku jamin siapa pun yang meminumnya mudah sekali terangsang dan dapat bertahan lama. Aku memberikan mereka satu persatu. Kemudian kita ngobrol-ngobrol di atas ranjang sambil minum. Oya, semenjak dari sauna tadi, tak satu pun tubuh kami yang ditutupi pakaian. Kami sudah bertelanjang bulat.

    Kami terus ngobrol-ngobrol sambil aku menunggu reaksi obat tersebut. Sekitar setengah jam kemudian mereka mulai menunjukkan gejala-gejala terangsang. Beberapa bahkan penisnya mulai mengeras. Aku mencoba membakar gairah mereka dengan menjamahi tubuhku sendiri.

    Sambil minum kuusap-usapkan tanganku ke seluruh tubuh, kumainkan payudaraku, dan kuusapi permukaan vaginaku. Aku tertawa dalam hati. Dari tingkah laku dan ekspresinya, jelas sekali kalau birahi mereka sudah naik ke kepala. Namun tak ada yang berani memulai, sampai Chris yang duduk di dekat kakiku memberanikan diri menyentuhku. Frans ikut-ikutan menjamah tubuhku, disambung Felix, dan akhirnya semua bergumul menyentuhku. Ah great! The party has just begun.

    Aku asyik berciuman dengan Frans dengan panuh nafsu, sementara Arga dan Dodi menjilati kedua payudaraku. Tangan kiriku asyik mengocok penis Felix sedangkan yang kanan dengan lincah memuaskan Chris. Cerita Sex Dewasa Lidah Jonathan menari lincah di perutku, memberikan sensasi kenikmatan tersendiri. Sementara Stanley dan Rhino melengkapi kenikmatan dengan menjelajahi daerah di bawah perut dengan lidah dan jari-jari mereka. Ahh.. baru kali ini aku merasakan gejolak yang luar biasa. Setiap jengkal tubuhku rasanya dimanja dengan sentuhan mereka.

    Kami pun bertukar-tukar posisi. Hampir dua jam kami melakukan fore-play tersebut. Chris yang pertama berhasrat menembus lubang vaginaku. Sambil bersandar di dada Frans yang bidang, sementara Stanley dan Felix asyik mencumbui tubuhku yang terawat, aku menerima kenikmatan yang diberikan Chris. Ahh.. anak itu hebat sekali memainkan temponya. Penisnya yang memang berukuran besar terasa memenuhi vaginaku. Setelah Chris, gantian Jonathan yang menghujamkan penisnya yang bertindik mutiara itu ke dalam vaginaku.

    “Ahh.. ahh.. terus Jo.. aaahhh..”, aku mulai mendesah merasakan bola mutiara itu memijit-mijit dinding vaginaku.

    Uhh.. nikmat sekali. Daun mudaku yang satu ini memang kreatif sekali mendandani penisnya. Suatu kali saat aku berkencan dengannya, Jonathan memasang sepuluh anting-anting kecil yang terbuat dari silikon di sekeliling leher penisnya. Hasilnya..wow, aku mengalami multi orgasme hingga 17 kali berturut-turut.

    Saat itu hampir aku kehabisan nafas. Cerita Sex Dewasa Seperti biasa saat aku main dengan Jonathan, Stanley kumat gilanya. Penis Jonathan yang berdiameter 5 cm itu sudah hampir memenuhi vaginaku, Stanley menambahnya dengan menghujamkan penisnya yang berukuran kurang lebih sama dengan Jonathan ke dalam vaginaku. Akkhhh.. nikmatnya! Aku sampai menggigit tangan Felix yang sedang memelukku.

    “Ahh.. ahh.. ooohhh..”, birahiku semakin memuncak.

    Saat itu Rhino langsung menyumpal mulutku dengan penisnya yang belum disunat itu. Mmm.. nikmat sekali. Aku mengulum dan memainkan ujung penis Rhino yang kenyal. I like this.. aku menggigitinya seperti permen karet. Anak itu mengerang keasyikan. Aku merasa birahiku semakin memuncak. Dan..ahhh, aku pun mencapai orgasmeku.

    Jonathan dan Stanley mencabut penis mereka pelan-pelan. Kemudian gantian Stanley yang memasukkan penisnya yang basah itu ke dalam mulutku.Di bawah, Frans kembali bergumul dengan vaginaku. Cerita Sex Dewasa Lidahnya lincah menari-nari membangkitkan kembali gairahku hingga birahiku kembali naik. Lantas dituntaskannya dengan penis supernya tersebut. Ahhh.. nikmatnya.

    Kami terus berpesta, bergumul dan berganti-ganti posisi. Tanpa terasa malam hampir mencapai pukul 12. Artinya sebentar lagi hari ulang tahunku akan tiba. Saat itu segenap kepuasan telah menyelimuti kami dari pesta sejak sore tadi. Tubuh-tubuh macho itu tergeletak melepas ketegangannya di tengah-tengah tubuhku, sambil kami bercumbu-cumbu kecil.

    Cerita Seks Sensasi Ulang Tahunku Akhirnya alarm handphoneku yang sengaja kupasang, berbunyi. Now it’s the time! Tepat jam 12 aku mengeluarkan kue ulang tahun yang kubeli tadi siang dari dalam lemari es, kuletakkan di atas meja. Kedelapan daun mudaku berdiri mengelilingi meja tersebut. Acara potong kue pun dimulai. Potongan pertama kuletakkan di atas cawan, kemudian kuberikan pada Chris yang berdiri di sebelahku. Cerita Sex Dewasa Kusuapkan sepotong ke mulutnya dengan mulutku. Kemudian potongan kedua kuberikan pada Frans dengan cara yang sama. Lalu berturut-turut Stanley, Jonathan, Arga, Dodi, Rhino dan terakhir Felix.

    Kami pun berpesta dengan kue itu dan tentunya beberapa botol anggur yang telah kuberi obat perangsang tadi. Selesai makan, atas ide Frans aku diminta berbaring di atas meja, kemudian tubuhku dibaluri sisa krim dari kue dan sedikit disirami anggur. Kemudian dengan buas, kedelapan daun mudaku melumat tubuhku dengan lidah mereka. Ahh.. nikmat sekali rasanya. Aku merasa seperti ratu yang dimanja gundik-gundiknya.

    Mereka tak hanya menjilati, tapi juga mencumbui seluruh permukaan kulitku. Sshh.. oohhh.. Felix memang pintar sekali menjelajahi payudaraku. Anak itu berduet dengan Arga melumat payudara dan puting susuku. Frans, Rhino dan Chris asyik berebutan mengeroyok vagina dan pantatku. Uhhh.. Cerita Sex Dewasa rasanya vaginaku ingin meleleh dibuatnya. Sudah 8 kali aku orgasme dengan permainan ini, namun mereka terus asyik melumat tubuhku tanpa henti. Gila, obat perangsang pemberian salah seorang temanku itu memang top banget.

    “Sshhh.. ooohhh..”, untuk yang ke-9 kalinya aku mencapai orgasme.

    Karena tak tahan aku pun bangkit. Tubuhku sudah basah oleh air liur mereka. Aku melirik ke jam di handphoneku. 00:57. Sebentar lagi Daniel dan tante-tantenya akan kemari.

    “Sebentar ya sayang..”, aku menyingkir sedikit dari daun-daun mudaku untuk mengirim SMS ke Daniel.

    Tak lama kemudian anak itu membalas.
    “Yup, confirm! Mereka sedang di lift dan sebentar lagi akan tiba.”
    “Ok sayang.. kalian semua betul-betul hebat. Cerita Sex Dewasa Tante senang sekali merayakan pesta ulang tahun seperti ini. Nah.. sebagai imbalan, tante punya surprise buat kalian semua..”, cetusku sambil senyum-senyum.
    Kedelapan pria itu saling berpandangan dengan bingung.
    “Wah, surprise apalagi nih tante?”, tanya Chris.
    Aku mengecup bibir anak itu.
    “Liat aja bentar lagi”, jawabku.

    Baru saja aku meyelesaikan kalimatku, pintu kamar berbunyi. Aku segera memakai kimono dan menghampiri pintu.
    “Happy birthday Tasha..” Daniel dan tante-tantenya berteriak ribut mengejutkan semua pria yang ada di dalam kamarku.
    Aku mempersilakan masuk dan mengenalkan mereka. Melihat kedelapan daun mudaku yang tanpa busana, kelima wanita itu langsung menanggalkan pakaian mereka tanpa basa-basi.
    “Oke semua, this is the real party.. Enjoy it!”, seruku pada mereka.

    Bagai pasukan yang dikomando, mereka langsung mencari pasangan dan memilih tempat masing-masing untuk melepas birahinya. Aku menghampiri Daniel yang masih berpakaian lengkap.
    “Sayang.. sekarang saatnya kita berduaan. Biar saja mereka berpesta, tante ingin menikmati tubuh kamu sendirian.. mmm.. mmm..”, desahku seraya mencium bibir Daniel.

    Pria macho itu langsung menggendong tubuhku dan membawaku ke bathroom. Cerita Sex Dewasa Daniel mendudukkanku di atas meja wastafel, dan kami pun melanjutkan ciuman kami. Tanganku lincah melucuti kemeja yang membungkus tubuh Daniel. Anak itu juga melepas kimono yang kupakai. My God! Untuk kesekian kali aku mengagumi tubuh kekar Daniel yang putih itu.

    Aku mendekap tubuhnya hingga dadanya menempel ketat di payudaraku. Ssshh.. hangat sekali. Daniel menciumi leher dan bahuku habis-habisan. Gairahku kembali naik. Dengan lembut Daniel mendorong tubuhku hingga setengah berbaring di atas wastafel tersebut. Kemudian dengan liar anak itu menjelajahi tubuhku dengan lidahnya. Ahhh.. dia pintar sekali mencumbui puting susuku.

    Sementara sebelah tangannya mengusap-usap permukaan kemaluanku. Kedua tanganku sampai meremas rambut Daniel untuk menahan kenikmatanku. Daniel membasahi jari-jarinya dengan lidahnya, kemudian dimasukannya jari tengahnya yang kekar itu ke dalam lubang vaginaku.
    “Sshhh.. ooohhh..”, aku mendesah merasakan kenikmatan itu.
    Daniel melirik ke wajahku yang sedang berekspresi seperti orang ketagihan. Bibir, lidah dan giginya tak henti-henti mencumbui puting susuku. Daniel memang lihai sekali memainkan tempo.

    Tak sampai lima belas menit, jari-jari Daniel berhasil membuatku klimaks. Aku memeluk dan mencium anak itu. Kemudian gantian aku yang turun ke bawah untuk menikmati penisnya yang aduhai itu. Cerita Sex Dewasa Gila, masih lemesnya aja segini, gimana udah tegang nanti. Penis Daniel yang tidak disunat itu terlihat lucu dengan daging lebih di ujungnya. Dengan lincah aku menjilati sekeliling penis anak itu. Daniel meremas rambutku dengan penuh nafsu.

    Lidahku mulai menjelajahi batang penisnya yang besar itu. Uhhh.. gila besar sekali. Sampai pegel lidahku menjilatinya. Sesekali Daniel menggesek-gesekkan batang penisnya itu ke mulutku dengan gemes. Aku semakin liar saja melumatnya. Pelan-pelan aku mulai melahap penis Daniel.
    “Mmm.. mmm.. enak sekali.”

    Aku mengulum ujung penis Daniel yang kenyal, dan menarik-nariknya seperti permen karet. Anak itu sempat bergidik menahan nikmat. Sambil mengulum ujungnya, kedua tanganku memainkan batang penisnya yang sudah basah oleh air liurku itu. Lidahku semakin lincah dan liar.

    Akhirnya penis Daniel mencapai ukuran klimaksnya. Cerita Sex Dewasa Dan.. wow betul-betul fantastis. Aku mengukurnya dengan jariku. Gila, nyaris dua jengkal tanganku. Kayaknya tadi waktu party bareng tante-tantenya nggak segede ini. Makan apa sih ni anak. Penis Daniel sudah keras, kepalanya sudah menyembul dari balik kulitnya dan urat-urat yang perkasa mulai menghiasi sekeliling batang penisnya.

    Daniel mengusap-usapkan penisnya ke sekujur wajahku.
    “Ahhh.. nikmat sekali.” Sebentar lagi aku akan merasakan kejantanannya.
    Sambil berpegangan di wastafel, aku siap dengan posisi nungging. Perlahan-lahan Daniel menyelipkan batang penis jumbonya itu ke dalam liang vaginaku.

    “Aahhh..” aku merasa seperti seorang perawan yang baru menikmati malam pertama.
    Penis Daniel terasa sulit menembus vaginaku. Pelan-pelan Daniel menusukkan semakin dalam, dan.. akhirnya penis Daniel amblas ke dalam vaginaku. Cerita Sex Dewasa Uhhh.. rasanya ketat sekali di dalam.
    “Shh.. tante.. lubangnya sempit banget sih.. enak banget nih..ahhh..”, Daniel mendesah ditelingaku.

    Pelan-pelan Daniel mulai memaju-mundurkan penisnya.
    “Ohh..ohhh..ooohhh.. nikmat sekali.”
    Sementara kedua tangannya yang kekar meremas payudaraku.
    “Aahhh.. ahh.. Daniel.. aahhh.. enak sekali sayang.. aahhh..”, Aku merasakan tubuhku akan meledak menahan rasa nikmat yang luar biasa. Baru kali ini aku merasa seperti ini.

    Dan tak lama kemudian aku pun mencapai klimaks. Ahhh.. Daniel mencabut batang penisnya dari vaginaku. Gila, anak itu masih cool aja. Masih dalam posisi berdiri, aku memeluk tubuh kekarnya, sambil menciumi dadanya yang bidang.
    “Gila, kamu hebat sayang.. mmmhhh..”, desahku seraya melumat bibirnya.

    Daniel lalu menggendong tubuhku dan dia mulai melumat payudara dan puting susuku. Ahhh.. asyik sekali.
    “Tante.. aku mau sambil berdiri ya..”, desahnya.
    Aku mengangguk. Tanpa kesulitan Daniel kembali meyelipkan batang penisnya yang masih keras ke dalam vaginaku yang sudah becek. Oohhh.. kami bermain dengan posisi berdiri. Cerita Sex Dewasa Berat badanku membuat penis Daniel menancap semakin dalam. Nikmat sekali rasanya.

    Entah berapa kali aku dan Daniel saling melepas nafsu di kamar mandi itu. Tubuhku sampai lemas karena terlalu sering orgasme. Daniel yang masih stay cool duduk di atas toilet, sementara aku duduk di pangkuannya sambil merebahkan tubuhku di dadanya yang bidang.
    “Hhh.. kamu gila sayang, hebat banget sih..”, cetusku sambil mencubit hidung Daniel.

    Cerita Seks Sensasi Ulang Tahunku Anak itu tersenyum sambil mengusap rambutku.
    “Tante juga hebat.. gila tadi tante party sama cowo-cowo itu ya?”, tanya Daniel sedikit takjub.
    Aku mengangguk manja. Anak itu sampai geleng-geleng.
    “Kamu juga sering kan party bareng tante-tantemu itu? Hayo ngaku..”, celetukku dengan nada bercanda.
    Daniel tertawa. Sambil melepas lelah aku berbagi cerita dengan Daniel. Aku sampai geleng-geleng mendengar ceritanya.

    Di usianya yang masih semuda itu ternyata pengalaman seksualnya jauh lebih banyak dari padaku. Dengan segala kelebihan fisik yang dimilikinya, anak itu seringkali menyelesaikan persoalan dengan rayuan dan pesona bercintanya. Mulai dari teman sekelasnya yang rela membuatkan PR-nya dan Daniel membayarnya dengan memberi kenikmatan birahi pada si cewe itu. Cerita Sex Dewasa Kemudian tantenya yang kepergok berselingkuh di salah satu restoran, juga merelakan tubuhnya dipuaskan Daniel sebagai imbalan tutup mulut. Bahkan sampai wali kelasnya yang menurutnya memang cantik itu, rela membubuhkan nilai 9 di raport Daniel dengan imbalan pelayanan birahi yang memuaskan dari anak itu.

    “Tante, kita keluar yuk, kayaknya pada berisik banget deh..”, ajak Daniel tiba-tiba
    Aku mengangguk setuju. Sejak tadi memang di luar kamar mandi tersebut berisik sekali. Suara lenguhan, desahan sampai jeritan manja sayup-sayup terdengar saat aku berpacu nafsu dengan Daniel di kamar mandi tadi. Betapa terkejutnya aku ketika keluar dari kamar mandi melihat pemandangan yang selama ini hanya dapat aku nikmati lewat blue film.

    Para daun mudaku tersebar di berbagai sudut asyik berbagi kenikmatan dengan tante-tantenya Daniel Jonathan dan Stanley yang selalu kompak asyik memuaskan Shinta di salah satu sofa. Cerita Sex Dewasa Arga, Rhino dan Dodi juga sibuk menggumuli Melly, yang paling cantik dan seksi di antara wanita-wanita itu. Sementara Candra bagai seorang ratu tergolek di atas ranjang, sementara Chris dan Felix dengan buas menggeluti tubuhnya yang memang mulus. Si macho-ku Frans rupanya yang jadi favorit sampai Yuni dan Liana berebut menikmati Mr. King-nya.

    Aku geleng-geleng melihatnya seraya memeluk tubuh Daniel yang ada di sebelahku. Inikah yang namanya orgy? Betul-betul gila. Aku tak menyangka kalau pesta ulang tahunku menjadi sefantastis ini. Aku dan Daniel pun bergabung dengan mereka. Entah berapa jam lamanya aku larut dalam pesta gila itu, kami berganti-ganti pasangan seenaknya. Entah sudah berapa kali kami orgasme. Namun khasiat obat perangsang yang kubawa itu memang luar biasa. Stamina kami seperti tak ada habis-habisnya.

    Pesta gila itu akhirnya terhenti oleh Candra yang punya ide untuk bikin games. Wanita itu ingin membuat game seperti yang dilakukannya pada Daniel sore tadi sebagai hadiah ulang tahunku. Tentu saja aku setuju. Dengan posisi nungging, aku berlutut di atas ranjang. Kepalaku rebah di atas bantal, mataku tertutup, sementara kedua tanganku diikat. Cerita Sex Dewasa Kedua pahaku kubuka lebar-lebar. Permainan pun dimulai. Pria-pria yang ada di situ secara acak akan memasukkan batang penisnya ke dalam vaginaku. Jika aku bisa menebak siapa yang sedang beraksi, aku boleh melepas ikatanku dan melapas hasratku dengan pria tersebut. Namun jika aku salah menebak, aku harus mengulum penis pria tersebut sampai dia orgasme.

    Suasanya sunyi senyap. Penis pertama mulai menyusup perlahan ke dalam lubang vaginaku. Aku berharap penisnya Jonathan, karena mudah sekali mengenalinya. Perlahan penis itu terus masuk ke dalam liang vaginaku. Ups.. tidak ada aksesoris apa-apa. Berarti bukan Jonathan. Siapa ya? Aku jadi penasaran. Penis itu sudah amblas seluruhnya kedalam vaginaku. Ughh.. nikmatnya. Tapi siapa ya? Aku melakukan kegel untuk memancing desahan pria itu. Sial, nggak bersuara. Yang ada malah suara Shinta, Melly, Candra, Yuni dan Liana yang berah-uh-ah-uh mengacaukanku. Ah.. aku betul-betul bingung.

    “Stanley?” tebakku.
    Wanita-wanita itu cekikikan. Cerita Sex Dewasa Sang pria sama sekali tak bersuara. Tiba-tiba tubuh pria tersebut menunduk hingga aku bisa merasakan dengusan nafasnya. Dibukanya tutup mataku.
    “Aww.. Chris!”, teriakku.
    Gimana aku nggak bisa ngenalin sih. Dasar. Mereka semua tertawa. Sebagai konsekuensi, aku harus mengulum penisnya sampai anak itu orgasme.

    Permainan terus berlanjut. Berkali-kali aku gagal. Mungkin ada sekitar 7 kali aku tidak bisa menebak. Padahal kadang salah seorang dari mereka beraksi lebih dari satu kali. Tapi aku tetap tidak mengenali. Sialnya Jonathan malah melepas aksesoris yang menjadi ciri khasnya. Huh.. Tapi aku senang. Bukan Tasha namaku kalau tidak mengenali penis si macho, Frans. Aku langsung menjerit keasyikan begitu tahu tebakanku tepat. Dengan cool Frans melepaskan ikatanku dan kami melepas birahi dengan ditonton oleh yang lain.

    Setelah orgasme, permainan dilanjutkan. Berikutnya ketebak lagi. Gimana nggak, siapa lagi yang penisnya bisa membuatku merasa seperti perawan. Ughhh.. nikmat sekali saat penis super besar itu amblas di dalam vaginaku. Cerita Sex Dewasa Aku yang memang sudah bisa menebak mencoba mengulur waktu sebentar. Nikmat sekali penis ini. Aku melakukan kegel berkali-kali, hingga tiba-tiba penis itu memuntahkan spermanya yang kental di dalam vaginaku. Si pemilik penis mengerang menahan nikmat. Aku bisa mendengar suara gumaman heran orang-orang yang ada di situ.

    “Gotcha Daniel!”, seruku sambil tersenyum penuh kemenangan. Yang lain berteriak heboh. Daniel pun langsung membuka tutup mata dan tali yang mengikatku.
    “Tante curang ih..”, rajuknya manja.

    Aku tertawa dan memeluk tubuh anak itu. Kami pun bercumbu sambil disaksikan yang lain. Tak butuh waktu lama untuk mengembalikan birahi Daniel setelah aku ‘mencuri’ spermanya tadi. Dengan gayanya yang buas, Daniel membuat kami orgasme bersama.

    Permainan itu berlangsung sampai menjelang pagi. Setelah semua selesai, Daniel dan tante-tantenya pamit untuk kembali ke kamarnya. Sementara aku juga mau istirahat. Cerita Sex Dewasa Kami pun tertidur pulas sekali. Lewat jam dua belas kami baru bangun. Satu persatu daun mudaku pamit pulang, hingga akhirnya aku sendirian di kamar yang besar itu. Sambil berdiri di pintu, aku menyaksikan pemandangan kamar yang berantakan. Botol-botol minuman berserakan di mana-mana, begitu juga krim-krim bekas kue.

    Posisi kursi, meja dan sofa sudah nggak jelas, ranjang apalagi sudah mawut-mawutan. Tapi aku merasa puas sekali. Betul-betul pesta ulang tahun yang berkesan. Dan yang lebih berkesan lagi aku dapat daun muda baru, Daniel.Sejak kejadian itu, aku menjadi akrab dengan Daniel dan juga tante-tantenya. Aku jadi bersahabat karib dengan Candra. Dan dari mereka juga aku mulai mengenal kehidupan malam.

    Petualangan sex-ku pun makin beragam. Aku mulai sering ikut acara-acara gila yang diadakan Candra dan teman-temannya. Februari kemarin, aku bercerai dengan suamiku. Toh aku pikir ada atau nggak ada suami sama saja. Dia jarang sekali di rumah. Cerita Sex Dewasa Hak asuh Juliet pun kuserahkan dengan ikhlas pada suamiku.

    Dan kini aku semakin bebas tanpa adanya suami dan anak. Aku bisa keluar rumah sesukaku dan ikut acara-acara gilanya Candra. Bahkan tak jarang aku menjadi tuan rumah untuk acara-acara tersebut, Cerita Sex Dewasa karena rumah peninggalan suamiku ini memang besar sekali. Aku pun juga bebas mengundang daun-daun mudaku ke rumah untuk memuaskanku kapan saja aku mau.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Video Bokep Jepang Aku Di Ijini Temanku Bercinta Dengan Istrinya

    Video Bokep Jepang Aku Di Ijini Temanku Bercinta Dengan Istrinya


    1763 views

  • Foto Ngentot Saki Fujii Malam Pertama Yang Begitu Istimewa

    Foto Ngentot Saki Fujii Malam Pertama Yang Begitu Istimewa


    1810 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya.

  • College girls Angelin Joy and Sonya Sweet find a willing threesome participant

    College girls Angelin Joy and Sonya Sweet find a willing threesome participant


    1890 views

    Duniabola99.org– Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Petite teen girl Lucie Cline takes an internal cumshot from her fuck buddy

    Petite teen girl Lucie Cline takes an internal cumshot from her fuck buddy


    1424 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Cerita Seks Pengantin Baru Yang Kesepian

    Cerita Seks Pengantin Baru Yang Kesepian


    1827 views

    Cerita Seks Terbaru – Nama saya Andi, saat itu saya berumur 25 tahun, telah berkeluarga dengan istri bernama Sinta, serta telah dikaruniai dua orang anak yang pertama berumur 3 tahun dan kedua berumur 1 tahun. Cerita ini bermula dari kebiasaan saya yang sering nongkrong di warteg di komplek tempat saya tinggal pada waktu santai.

    Pada suatu hari saya kembali nongkrong di Warteg itu yang pada saat itu suasana sudah mulai sepi karena hari sudah menjelang malam. Pada saat itu Diana sedang berkemas-kemas untuk menutup wartegnya. Saya lalu mengajak Diana mengobrol sambil dia berkemas-kemasIstri Pemilik Warteg itu adalah sepasang pengantin baru yang baru menikah 7 bulan. Penjaganya adalah istri dari pengantin baru tersebut yang bernama Diana, sedangkan suaminya adalah seorang sopir bus AKAP, yang sering bertugas sampai berhari-hari baru pulang dan bernama Juanda. Saya dan istri sayapun kenal baik dan akrab dengan mereka.

    “Kok sendirian Yan?” tanya saya. (Saya memanggilnya Dian/Yan)
    “Iya nih Kak, Kak Juandanya tadi pagi baru berangkat!”
    “Kemana?”
    “Katanya hari ini tujuan Jakarta, dan sampai 8 hari baru bisa pulang,” katanya.
    “Oh ya Kak saya tinggal dulu ya, mau mandi, habis dari tadi rame sih belum sempat mandi,” katanya lagi. Lalu Diana masuk ke dalam rumahnya untuk mandi.

    Setelah setengah jam Diana keluar lagi dengan rambut yang masih basah, dan memakai daster yang membuat saya menahan napas karena kalau kena lampu kelihatan BH dan CDnya yang menerawang dari balik daster yang dipakainya, serta membawa secangkir kopi untukku, dan duduk di kursi yang ada di depanku. Harum sabun mandi yang dipakai saat mandi masih tercium saat Diana duduk, dan ini membuat nafsu saya agak tergugah dan kontol saya mulai ngaceng.

    “Diminum Kak kopinya,” katanya mempersilakan.
    “Terima kasih,” jawabku sambil menghirup kopi yang disuguhkan.
    “Apa enggak takut ditinggal sendirian,” tanyaku memulai obrolan.
    “Ya enggaklah, kan tetangga di sekitar sini baik-baik Kak?” jawabnya.

    Lalu obrolan kami terus berlanjut dan haripun bertambah malam. Karena suasana yang mulai sepi saya mencoba memancingnya dengan obrolan yang dapat membangkitkan gairah.

    “Yan kamu nggak kesepian ditinggal suamimu berhari-hari gini?”
    “Mau gimana lagi Kak, namanya juga tuntutan pekerjaan”
    “Kasihan! Masa pengantin baru ditinggal kedinginan kaya gini”
    “Ih, siapa lagi yang kedinginan?” jawabnya agak centil.

    Merasa ada respon sayapun tambah semangat.

    “Ya kan kasihan, orang pengantin baru itu biasanya kan kalau tidur selalu berpelukan biar tidak kedinginan”
    “Siapa bilang kalau pengantin baru itu kalau tidur selalu berpelukan?”
    “Buktinya kakak semasa pengantin baru selalu tidur berpelukan.”
    “Enak dong Mbak Sinta selalu tidur dipeluk kakak”
    “Ya begitulah, kalau kamu mau, saya juga mau tidur pelukin kamu,” kata saya sambil bercanda.
    “Ih kakak ini Piktor (pikiran kotor) deh”
    “Emang Mbak Sinta boleh kakak tidur pelukin cewek lain?” sambungnya.
    “Ya jangan ketahuan dong,” jawabku, sambil aku memandang wajah cantiknya dan menanti responnya.

    Diana lalu memandangku dengan tatapan yang menggoda.

    “Kalau kakak tidur pelukin saya dan ketahuan Mbak Sinta gimana hayoo?”
    “Nggak mungkin ketahuan kalau kamu mau,” pancingku sambil bergeser duduk disampingnya, dan kugenggam tangannya yang tampak bergetar, dan ternyata Diana diam saja.
    “Jangan disini Kak nanti ada orang lihat,” katanya.

    Karena mendapat angin aku mengajak Diana masuk ke dalam rumahnya. Begitu masuk ke dalam rumahnya saya langsung menutup pintu dan memeluk Diana dari belakang. Semula dia menolak dengan alasan takut ketahuan. Aku yang sudah dikuasai nafsu terus merayu Diana yang masih ragu. Aku sudah tidak peduli apa-apa lagi kecuali menikmati tubuh Diana yang cantik ini. Aku membalikkan tubuh Diana dan langsung melumat bibirnya yang sexy itu.

    “Mmhh,” desah Diana.

    Aku terus menyerangnya dengan bergairah. Tangankupun tak tinggal diam, aku meremas buah dadanya yang montok dari balik dasternya.

    “Mmhh Kak,” desahnya yang mulai terangsang.

    Aku lalu membopong tubuh Diana ke kamarnya yang ditunjuk Diana dan merebahkannya di ranjang yang merupakan ranjang pengantin Diana. Lalu aku berdiri dan membuka baju dan celana panjangku agar tidak kusut, dan yang tertinggal hanya celana dalamku.

    Kontolku yang dari tadi ngaceng tampak menonjol di balik CDku. Lalu aku mendekati Diana yang terbaring diranjang sambil memandangku. Aku kembali mengulum bibirnya yang sexy itu sambil tanganku mengelusi pahanya yang putih. Diana menyambut ciumanku dengan bernafsu. Setelah puas aku melanjutkan ciumanku ke lehernya yang jenjang dan secara perlahan-lahan aku membuka dasternya, dan dilanjutkan dengan BH dan CDnya. Kini tubuh Diana yang mulus terpampang pasrah di ranjang. Kemudian aku menciumi buah dadanya yang kiri sedangkan tanganku meremas buah dadanya yang kanan

    “Aww… geli Kak,” rintihnya yang membuat aku tambah bersemangat.
    “Buah dada kamu bagus Yan” kataku.
    “Emang punya Mbak Sinta jelek ya?” tanyanya menggodaku.
    “Bagusan punya kamu” kataku merayunya.
    “Aahh enak Kak, terus Kak, isap Kak yang kuaat” rintihnya.

    Setelah puas dengan buah dadanya ciumanku aku lanjutkan ke bawah menyusuri perutnya yang ramping terus ke bawah hingga menyentuh bulu bulu halus diatas memeknya. Lalu aku mulai menjilati memeknya yang telah basah oleh cairan birahi.

    “Aahh enak Kak, diapain Kak memekku,” rintihnya.
    “Terus Kak aahh!! Enak sekali Kak, Kak juanda tidak pernah mau begini Kak aahh!!” rintihnya lagi.

    Sesaat kemudian Diana menekan kepalaku semakin dalam di memeknya, dan ternyata dia mendapat orgasmenya yang pertama. Kemudian aku naik untuk mencium bibirnya kembali dan disambut dengan buas oleh Diana.

    “Enak nggak Yan?” tanyaku.
    “Enak sekali Kak,” jawabnya
    “Emang Juanda nggak pernah ya?”
    “Enggak Kak, jijik katanya”
    “Tolol sekali dia,” batinku.
    “Buka dong Kak CDnya”
    “Diana dong bukain”
    “Ih Kak Andi manja deh,” katanya sambil membuka CDku.

    Kontolku yang sudah tegang dari tadi langsung meloncat keluar begitu CD ku diturunkan oleh Diana. Tampak Diana terbelalak melihat kontolku.

    “Besar sekali Kak,” katanya kaget.
    “Emang punya suamimu kecil ya?” tanyaku.
    “Paling setengah dari punya kakak,” katanya sambil meremas kontolku.
    “Aahh enak Yan” desahku
    “Enak nggak Kak kontol sebesar ini masuk dimemekku nanti?” tanyanya.

    Aku tersenyum sambil mengangguk.

    “Jilati Yan” pintaku.

    Lalu Diana menunduk untuk mencium Kontolku yang super menurutnya.

    “Aahh enak, enak Yan jilati terus Yan aahh!!” rintihku.

    Lalu Diana memasukkan kontolku ke dalam mulutnya, dan mengulum kontolku. Tampak Diana kesusahan mengulum kontolku yang besar didalam mulutnya. Setelah beberapa saat aku menarik Diana keatas dan membaringkannya secara telentang. Diana mengerti dan segera membuka pahanya lebar lebar. Aku segera mengarahkan kontolku dan menyentuh lobang memeknya yang semakin banjir oleh cairannya.

    “Lambat-lambat Kak, aku belum pernah dimasuki kontol sebesar itu” pintanya.

    Aku tersenyum memandangnya sambil mengangguk.

    “Aaww… Kak, sakit Kak aahh!!”

    Aku menghentikan dorongan pantatku dan mendiamkannya sejenak. Setelah Diana tenang kembali aku mendorong laju kontolku ke dalam memeknya.

    “Aaww Kak enak!! Terus Kak enak, kontol kakak enak Kak, aawwuuhh enak kontol kakak besar enak,” erangnya dengan liar.

    Mendengar itu aku tambah bersemangat untuk memompa kontolku didalam memeknya. Kemudian aku memeluknya sambil berbisik ditelinganya,

    “Enak nggak kontol kakak?”
    “Oohh enak sekali Kak, kontol kakak enak sekali, besar panjang sampai sesak memek diana” racaunya dengan Vulgar.

    Mendengar itu aku terpancing untuk melayani racau Vulgarnya.

    “Enak mana kontol kakak dengan kontol suamimu?” tanyaku.
    “Lebih enak kontol kakak, kontol kakak tiada duanya oohh!! Aahh” rintihnya.
    “Memek kamu juga enak, legit juga sempit sepeti perawan” kataku.

    Mendengar itu Diana lalu bertanya,

    “Enakan mana memek Diana dengan memek Mbak Sinta aaww!! Oohh!!”
    “Sama sama enak, tapi lebih enak punya Diana karena masih sempit,” jawabku sambil terus memompa kontolku.

    Tak lama kemudian aku merasa akan segera meledak begitu juga dengan Diana.

    “Aahh aku mau keluar Yan”
    “Diana juga Kak”
    “Kita keluarkan sama sama Yan, aahh!! Oohh keluarkan dimana Yan?”
    “Keluarkan didalam saja Kak aahh,” jerit panjang Diana, lalu akupun menyusul.
    “Aahh!!” jeritku sambil memeluk erat Diana.

    Kemudian kami berdua terkulai lemas setelah pertempuran panjang itu. Aku mencium kening Diana lalu mengecup bibirnya.

    “Terima kasih Yan”
    “Sama-sama Kak”

    Lalu aku segera turun dari ranjang dan berpakaian karena tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Sebelum pulang aku kembali menghampiri Diana yang masih tergolek lemas di ranjang dan melumat bibirnya, sambil berjanji untuk mengulanginya.

    Setelah dirumah ternyata istri dan anak-anak telah tidur.

    Dan pada saat suami Diana tak ada di rumah kamipun kembali melakukannya, baik di rumahnya maupun di hotel, sampai suami Diana berhenti dari pekerjaanya, karena Diana telah melahirkan bayi dan harus merawat bayinya.

    Sampai saat ini saya dan Diana masih tidak dapat memperhitungkan sebenarnya bayi yang dilahirkannya itu merupakan benih dari siapa, apakah benih dariku atau suaminya, karena kalau dilihat secara teliti wajah sang bayi sangat mirip suaminya tetapi badan si bayi sangat mirip denganku. Namun demikian masalah ini sampai sekarang tidak pernah dipermasalahkan oleh suami Diana sehingga perselingkuhanku dengan Diana tidak pernah terbongkar dan kami dua keluarga tetap bersahabat dan tetap akrab.

  • Dengan ABG Seksi Dan Bohay

    Dengan ABG Seksi Dan Bohay


    1778 views

    Duniabola99.org – cerita ini real yaitu pengalaman seks ku dengan gadis bandung tak akan terlupakan peristiwa ini, jujur saja aku mendapatkan gadis ini sangat gila akan sex dan membuat aku merangsang,bikin aku semakin geregetan, awalnya aku juga tidak menginginkannya tapi dia malah memberikan tubuhnya kepadaku.

     

    Kejadian ini kalau diketahui pacarku’mati aku’tapi aku dan cewek itu dah berjanji Waktu itu tidak akan mengadukan kejadian ini pada dia karena mulus atas dasar suka.Cerita selanjutnya lebih rinci akan ku kupas di disini simaklah. usiaku 23 tahun.
    Aku duduk di tingkat akhir suatu perguruan tinggi teknik di kota Bandung. Wajahku ganteng. Badanku tinggi dan tegap, mungkin karena aku selalu berolahraga seminggu tiga kali. Teman-*temanku bilang, kalau aku bermobil pasti banyak cewek yang dengan sukahati menempel padaku. Aku sendiri sudah punya pacar.
    Kami pacaran secara serius. Baik orang tuaku maupun orang tuanya sudah setuju kami nanti menikah. Tempat kos-ku dan tempat kos-nya hanya berjarak sekitar 700 m. Aku sendiri sudah dipegangi kunci kamar kosnya.
    Walaupun demikian bukan berarti aku sudah berpacaran tanpa batas dengannya. Dalam masalah pacaran, kami sudah saling cium-ciuman, gumul-gumulan, dan remas-remasan. Namun semua itu kami lakukan dengan masih berpakaian.
    Toh walaupun hanya begitu, kalau “voltase’-ku sudah amat tinggi, aku dapat ‘muntah” juga. Dia adalah seorang yang menjaga keperawanan sampai dengan menikah, karena itu dia tidak mau berhubungan sex sebelum menikah. Aku menghargai prinsipnya tersebut. Karena aku belum pernah pacaran sebelumnya, maka sampai saat itu aku belum pernah merasakan memek perempuan.
    Pacarku seorang anak bungsu. Kecuali kolokan, dia juga seorang penakut, sehingga sampai jam 10 malam minta ditemani. Sehabis mandi sore, aku pergi ke kosnya. Sampai dia berangkat tidur. aku belajar atau menulis tugas akhir dan dia belajar atau mengerjakan tugas-tugas kuliahnya di ruang tamu.
    Kamar kos-nya sendiri berukuran cukup besar, yakni 3mX6m. Kamar sebesar itu disekat dengan triplex menjadi ruang tamu dengan ukuran 3mX2.5m dan ruang tidur dengan ukuran 3mX3.5m. Lobang pintu di antara kedua ruang itu hanya ditutup dengan kain korden.
    lbu kost-nya mempunyai empat anak, semua perempuan. Semua manis-manis sebagaimana kebanyakan perempuan Sunda. Anak yang pertama sudah menikah, anak yang kedua duduk di kelas 3 SMA, anak ketiga kelas I SMA, dan anak bungsu masih di SMP.
    Menurut desas-desus yang sampai di telingaku, menikahnya anak pertama adalah karena hamil duluan. Kemudian anak yang kedua pun sudah mempunyai prestasi. Nama panggilannya Ika. Dia dikabarkan sudah pernah hamil dengan pacarya, namun digugurkan.
    Menurut penilaianku, Ika seorang playgirl. Walaupun sudah punya pacar, pacarnya kuliah di suatu politeknik, namun dia suka mejeng dan menggoda laki-laki lain yang kelihatan keren. Kalau aku datang ke kos pacarku, dia pun suka mejeng dan bersikap genit dalam menyapaku.
    lka memang mojang Sunda yang amat aduhai. Usianya akan 18 tahun. Tingginya 160 cm. Kulitnya berwarna kuning langsat dan kelihatan licin. Badannya kenyal dan berisi. Pinggangnya ramping. Buah dadanya padat dan besar membusung.
    Pinggulnya besar, kecuali melebar dengan indahnya juga pantatnya membusung dengan montoknya. Untuk gadis seusia dia, mungkin payudara dan pinggul yang sudah terbentuk sedemikian indahnya karena terbiasa dinaiki dan digumuli oleh pacarnya.
    Paha dan betisnya bagus dan mulus. Lehernya jenjang. Matanya bagus. Hidungnya mungil dan sedikit mancung. Bibirnya mempunyai garis yang sexy dan sensual, sehingga kalau memakai lipstik tidak perlu membuat garis baru, tinggal mengikuti batas bibir yang sudah ada. Rambutnya lebat yang dipotong bob dengan indahnya.
    Sore itu sehabis mandi aku ke kos pacarku seperti biasanya. Di teras rumah tampak Ika sedang mengobrol dengan dua orang adiknya. Ika mengenakan baju atas ‘you can see’ dan rok span yang pendek dan ketat sehingga lengan, paha dan betisnya yang mulus itu dipertontonkan dengan jelasnya.
    “Mas Bob, ngapel ke Mbak Dina? Wah… sedang nggak ada tuh. Tadi pergi sama dua temannya. Katanya mau bikin tugas,” sapa Ika dengan centilnya.
    “He… masa?” balasku.
    “Iya… Sudah, ngapelin Ika sajalah Mas Bob,” kata Ika dengan senyum menggoda. Edan! Cewek Sunda satu ini benar-benar menggoda hasrat. Kalau mau mengajak beneran aku tidak menolak nih, he-he-he…
    “Ah, neng Ika macam-macam saja…,” tanggapanku sok menjaga wibawa. “Kak Dai belum datang?”
    Pacar Ika namanya Daniel, namun Ika memanggilnya Kak Dai. Mungkin Dai adalah panggilan akrab atau panggilan masa kecil si Daniel. Daniel berasal dan Bogor. Dia ngapeli anak yang masih SMA macam minum obat saja.
    Dan pulang kuliah sampai malam hari. Lebih hebat dan aku, dan selama ngapel waktu dia habiskan untuk ngobrol. Atau kalau setelah waktu isya, dia masuk ke kamar Ika. Kapan dia punya kesempatan belajar?
    “Wah… dua bulan ini saya menjadi singgel lagi. Kak Dai lagi kerja praktek di Riau. Makanya carikan teman Mas Bob buat menemani Ika dong, biar Ika tidak kesepian
    Tapi yang keren lho,” kata Ika dengan suara yang amat manja. Edan si playgirl Sunda mi. Dia bukan tipe orang yang ngomong begitu bukan sekedar bercanda, namun tipe orang yang suka nyerempet-nyerempet hat yang berbahaya.
    “Neng Ika ini… Nanti Kak Dainya ngamuk dong.”
    “Kak Dai kan tidak akan tahu…”
    Aku kembali memaki dalam hati. Perempuan Sunda macam Ika ini memang enak ditiduri. Enak digenjot dan dinikmati kekenyalan bagian-bagian tubuhnya.
    Aku mengeluarkan kunci dan membuka pintu kamar kos Dina. Di atas meja pendek di ruang tamu ada sehelai memo dari Dina. Sambil membuka jendela ruang depan dan ruang tidur, kubaca isi memo tadi. ‘Mas Bobby, gue ngerjain tugas kelompok bersama Niken dan Wiwin. Tugasnya banyak, jadi gue malam ini tidak pulang. Gue tidur di rumah Wiwin. Di kulkas ada jeruk, ambil saja. Soen sayang, Dina’
    Aku mengambil bukuku yang sehari-harinya kutinggal di tempat kos Di. Sambil menyetel radio dengan suara perlahan, aku mulai membaca buku itu. Biarlah aku belajar di situ sampai jam sepuluh malam.
    Sedang asyik belajar, sekitar jam setengah sembilan malam pintu diketok dan luar. Tok-tok-tok…
    Kusingkapkan korden jendela ruang tamu yang telah kututup pada jam delapan malam tadi, sesuai dengan kebiasaan pacarku. Sepertinya Ika yang berdiri di depan pintu.
    “Mbak Di… Mbak Dina…,” terdengar suara Ika memanggil-manggil dan luar. Aku membuka pintu.
    “Mbak Dina sudah pulang?” tanya Ika.
    “Belum. Hari ini Dina tidak pulang. Tidur di rumah temannya karena banyak tugas. Ada apa?”
    “Mau pinjam kalkulator, mas Bob. Sebentar saja. Buat bikin pe-er.”
    “Ng… bolehlah. Pakai kalkulatorku saja, asal cepat kembali.”
    “Beres deh mas Bob. Ika berjanji,” kata Ika dengan genit. Bibirnya tersenyum manis, dan pandang matanya menggoda menggemaskan.
    Kuberikan kalkulatorku pada Ika. Ketika berbalik, kutatap tajam-tajam tubuhnya yang aduhai. Pinggulnya yang melebar dan montok itu menggial ke kiri-kanan, seolah menantang diriku untuk meremas*-remasnya. Sialan! Kontholku jadi berdiri. Si ‘boy-ku ini responsif sekali kalau ada cewek cakep yang enak digenjot.
    Sepeninggal Ika, sesaat aku tidak dapat berkonsentrasi. Namun kemudian kuusir pikiran yang tidak-tidak itu. Kuteruskan kembali membaca textbook yang menunjang penulisan tugas sarjana itu.
    Tok-tok-tok! Baru sekitar limabelas menit pintu kembali diketok.
    “Mas Bob… Mas Bob…,” terdengar Ika memanggil lirih.
    Pintu kubuka. Mendadak kontholku mengeras lagi. Di depan pintu berdiri Ika dengan senyum genitnya. Bajunya bukan atasan ‘you can see’ yang dipakai sebelumnya. Dia menggunakan baju yang hanya setinggi separuh dada dengan ikatan tali ke pundaknya.
    Baju tersebut berwarna kuning muda dan berbahan mengkilat. Dadanya tampak membusung dengan gagahnya, yang ujungnya menonjol dengan tajam dan batik bajunya. Sepertinya dia tidak memakai BH. Juga, bau harum sekarang terpancar dan tubuhnya.
    Tadi, bau parfum harum semacam ini tidak tercium sama sekali, berarti datang yang kali ini si Ika menyempatkan diri memakai parfum. Kali ini bibirnya pun dipolesi lipstik pink.
    “Ini kalkulatornya, Mas Bob,” kata Ika manja, membuyarkan keterpanaanku.
    “Sudah selesai. Neng Ika?” tanyaku basa-basi.
    “Sudah Mas Bob, namun boleh Ika minta diajari Matematika?”
    “0, boleh saja kalau sekiranya bisa.”
    Tanpa kupersilakan Ika menyelonong masuk dan membuka buku matematika di atas meja tamu yang rendah. Ruang tamu kamar kos pacarku itu tanpa kursi. Hanya digelari karpet tebal dan sebuah meja pendek dengan di salah satu sisinya terpasang rak buku.
    Aku pun duduk di hadapannya, sementara pintu masuk tertutup dengan sendirinya dengan perlahan. Memang pintu kamar kos pacarku kalau mau disengaja terbuka harus diganjal potongan kayu kecil.
    “Ini mas Bob, Ika ada soal tentang bunga majemuk yang tidak tahu cara penyelesaiannya.” Ika mencari-cari halaman buku yang akan ditanyakannya.
    Menunggu halaman itu ditemukan, mataku mencari kesempatan melihat ke dadanya. Amboi! Benar, Ika tidak memakai bra. Dalam posisi agak menunduk, kedua gundukan payudaranya kelihatan sangat jelas. Sungguh padat, mulus, dan indah. Kontholku terasa mengeras dan sedikit berdenyut-denyut.
    Halaman yang dicari ketemu. Ika dengan centilnya membaca soal tersebut. Soalnya cukup mudah. Aku menerangkan sedikit dan memberitahu rumusnya, kemudian Ika menghitungnya. Sambil menunggu Ika menghitung, mataku mencuri pandang ke buah dada Ika. Uhhh… ranum dan segarnya.
    “Kok sepi? Mamah, Ema, dan Nur sudah tidur?” tanyaku sambil menelan ludah. Kalau bapaknya tidak aku tanyakan karena dia bekerja di Cirebon yang pulangnya setiap akhir pekan.
    “Sudah. Mamah sudah tidur jam setengah delapan tadi. Kemudian Erna dan Nur berangkat tidur waktu Ika bermain-main kalkulator tadi,” jawab Ika dengan tatapan mata yang menggoda.
    Hasratku mulai naik. Kenapa tidak kusetubuhi saja si Ika. Mumpung sepi. Orang-orang di rumahnya sudah tidur. Kamar kos sebelah sudah sepi dan sudah mati lampunya. Berarti penghuninya juga sudah tidur. Kalau kupaksa dia meladeni hasratku, tenaganya tidak akan berarti dalam melawanku.
    Tetapi mengapa dia akan melawanku? jangan-jangan dia ke sini justru ingin bersetubuh denganku. Soal tanya Matematika, itu hanya sebagai atasan saja. Bukankah dia menyempatkan ganti baju, dari atasan you can see ke atasan yang memamerkan separuh payudaranya?
    Bukankah dia datang lagi dengan menyempatkan tidak memakai bra? Bukankah dia datang lagi dengan menyempatkan memakai parfum dan lipstik? Apa lagi artinya kalau tidak menyodorkan din?
    Tiba-tiba Ika bangkit dan duduk di sebelah kananku.
    “Mas Bob… ini benar nggak?” tanya Ika.
    Ada kekeliruan di tengah jalan saat Ika menghitung. Antara konsentrasi dan menahan nafsu yang tengah berkecamuk, aku mengambil pensil dan menjelaskan kekeliruannya. Tiba-tiba Ika lebih mendekat ke arahku, seolah mau memperhatikan hal yang kujelaskan dan jarak yang lebih dekat.
    Akibatnya… gumpalan daging yang membusung di dadanya itu menekan lengan tangan kananku. Terasa hangat dan lunak, namun ketika dia lebih menekanku terasa lebih kenyal.
    Dengan sengaja lenganku kutekankan ke payudaranya.
    “Ih… Mas Bob nakal deh tangannya,” katanya sambil merengut manja. Dia pura-pura menjauh.
    “Lho, yang salah kan Neng Ika duluan. Buah dadanya menyodok-nyodok lenganku,” jawabku.
    lka cemberut. Dia mengambil buku dan kembali duduk di hadapanku. Dia terlihat kembali membetulkan yang kesalahan, namun menurut perasaanku itu hanya berpura-pura saja. Aku merasa semakin ditantang.
    Kenapa aku tidak berani? Memangnya aku impoten? Dia sudah berani datang ke sini malam-malam sendirian. Dia menyempatkan pakai parfum. Dia sengaja memakai baju atasan yang memamerkan gundukan payudara.
    Dia sengaja tidak pakai bra. Artinya, dia sudah mempersilakan diriku untuk menikmati kemolekan tubuhnya. Tinggal aku yang jadi penentunya, mau menyia-siakan kesempatan yang dia berikan atau memanfaatkannya. Kalau aku menyia-siakan berarti aku band!
    Aku pun bangkit. Aku berdiri di atas lutut dan mendekatinya dari belakang. Aku pura-pura mengawasi dia dalam mengerjakan soal.
    Padahal mataku mengawasi tubuhnya dari belakang. Kulit punggung dan lengannya benar-benar mulus, tanpa goresan sedikitpun. Karena padat tubuhnya, kulit yang kuning langsat itu tampak licin mengkilap walaupun ditumbuhi oleh bulu-bulu rambut yang halus.
    Kemudian aku menempelkan kontholku yang menegang ke punggungnya. Ika sedikit terkejut ketika merasa ada yang menempel punggungnya.
    “Ih… Mas Bob jangan begitu dong…,” kata Ika manja.
    “Sudah… udah-udah… Aku sekedar mengawasi pekerjaan Neng Ika,” jawabku.
    lka cemberut. Namun dengan cemberut begitu, bibir yang sensual itu malah tampak menggemaskan. Sungguh sedap sekali bila dikulum-kulum dan dilumat-lumat. Ika berpura-pura meneruskan pekerjaannya.
    Aku semakin berani. Kontholku kutekankan ke punggungnya yang kenyal. Ika menggelinjang. Tidak tahan lagi. tubuh Ika kurengkuh dan kurebahkan di atas karpet. Bibirnya kulumat-lumat, sementara kulit punggungnya kuremas-remas.
    Bibir Ika mengadakan perlawanan, mengimbangi kuluman-*kuluman bibirku yang diselingi dengan permainan lidahnya. Terlihat bahkan dalam masalah ciuman Ika yang masih kelas tiga SMA sudah sangat mahir. Bahkan mengalahkan kemahiranku.
    Beberapa saat kemudian ciumanku berpindah ke lehernya yang jenjang. Bau harum terpancar dan kulitnya. Sambil kusedot-sedot kulit lehernya dengan hidungku, tanganku berpindah ke buah dadanya. Buah dada yang tidak dilindungi bra itu terasa kenyal dalam remasan tanganku.
    Kadang-kadang dan batik kain licin baju atasannya, putingnya kutekan-tekan dan kupelintir-pelintir dengan jari-jari tanganku. Puting itu terasa mengeras.
    “Mas Bob Mas Bob buka baju saja Mas Bob…,” rintih Ika. Tanpa menunggu persetujuanku, jari-jari tangannya membuka Ikat pinggang dan ritsleteng celanaku. Aku mengimbangi, tall baju atasannya kulepas dan baju tersebut kubebaskan dan tubuhnya.
    Aku terpana melihat kemulusan tubuh atasnya tanpa penutup sehelai kain pun. Buah dadanya yang padat membusung dengan indahnya. Ditimpa sinar lampu neon ruang tamu, payudaranya kelihatan amat mulus dan licin.
    Putingnya berdiri tegak di ujung gumpalan payudara. Putingnya berwarna pink kecoklat-coklatan, sementara puncak bukit payudara di sekitarnya berwarna coklat tua dan sedikit menggembung dibanding dengan permukaan kulit payudaranya.
    Celana panjang yang sudah dibuka oleh Ika kulepas dengan segera. Menyusul. kemeja dan kaos singlet kulepas dan tubuhku. Kini aku cuma tertutup oleh celana dalamku, sementara Ika tertutup oleh rok span ketat yang mempertontonkan bentuk pinggangnya yang ramping dan bentuk pinggulnya yang melebar dengan bagusnya.
    Ika pun melepaskan rok spannya itu, sehingga pinggul yang indah itu kini hanya terbungkus celana dalam minim yang tipis dan berwarna pink. Di daerah bawah perutnya, celana dalam itu tidak mampu menyembunyikan warna hitam dari jembut lebat Ika yang terbungkus di dalamnya. Juga, beberapa helai jembut Ika tampak keluar dan lobang celana dalamnya.
    lka memandangi dadaku yang bidang. Kemudian dia memandang ke arah kontholku yang besar dan panjang, yang menonjol dari balik celana dalamku. Pandangan matanya memancarkan nafsu yang sudah menggelegak.
    Perlahan aku mendekatkan badanku ke badannya yang sudah terbaring pasrah. Kupeluk tubuhnya sambil mengulum kembali bibirnya yang hangat. Ika pun mengimbanginya. Dia memeluk leherku sambil membalas kuluman di bibirnya.
    Payudaranya pun menekan dadaku. Payudara itu terasa kenyal dan lembut. Putingnya yang mengeras terasa benar menekan dadaku. Aku dan Ika saling mengulum bibir, saling menekankan dada, dan saling meremas kulit punggung dengan penuh nafsu.
    Ciumanku berpindah ke leher Ika. Leher mulus yang memancarkan keharuman parfum yang segar itu kugumuli dengan bibir dan hidungku. Ika mendongakkan dagunya agar aku dapat menciumi segenap pori-pori kulit lehernya.
    “Ahhh… Mas Bob… Ika sudah menginginkannya dari kemarin… Gelutilah tubuh Ika… puasin Ika ya Mas Bob…,” bisik Ika terpatah-patah.
    Aku menyambutnya dengan penuh antusias. Kini wajahku bergerak ke arah payudaranya. Payudaranya begitu menggembung dan padat. namun berkulit lembut. Bau keharuman yang segar terpancar dan pori-porinya.
    Agaknya Ika tadi sengaja memakai parfum di sekujur payudaranya sebelum datang ke sini. Aku menghirup kuat-kuat lembah di antara kedua bukit payudaranya itu. Kemudian wajahku kugesek-gesekkan di kedua bukit payudara itu secara bergantian, sambil hidungku terus menghirup keharuman yang terpancar dan kulit payudara.
    Puncak bukit payudara kanannya pun kulahap dalam mulutku. Kusedot kuat-kuat payudara itu sehingga daging yang masuk ke dalam mulutku menjadi sebesar-besarnya. Ika menggelinjang.
    “Mas Bob… ngilu… ngilu…,” rintih Ika.
    Gelinjang dan rintihan Ika itu semakin membangkitkan hasratku. Kuremas bukit payudara sebelah kirinya dengan gemasnya, sementara puting payudara kanannya kumainkan dengan ujung lidahku. Puting itu kadang kugencet dengan tekanan ujung lidah dengan gigi.
    Kemudian secara mendadak kusedot kembali payudara kanan itu kuat-kuat. sementara jari tanganku menekan dan memelintir puting payudara kirinya. Ika semakin menggelinjang-gelinjang seperti ikan belut yang memburu makanan sambil mulutnya mendesah-desah.
    “Aduh mas Booob… ssshh… ssshhh… ngilu mas Booob… ssshhh… geli… geli…,” cuma kata-kata itu yang berulang-ulang keluar dan mulutnya yang merangsang.
    Aku tidak puas dengan hanya menggeluti payudara kanannya. Kini mulutku berganti menggeluti payudara kiri. sementara tanganku meremas-remas payudara kanannya kuat-kuat. Kalau payudara kirinya kusedot kuat-kuat.
    Tanganku memijit-mijit dan memelintir-pelintir puting payudara kanannya. Sedang bila gigi dan ujung lidahku menekan-nekan puting payudara kiri, tanganku meremas sebesar-besarnya payudara kanannya dengan sekuat-kuatnya.
    “Mas Booob… kamu nakal…. ssshhh… ssshhh… ngilu mas Booob… geli…” Ika tidak henti-hentinya menggelinjang dan mendesah manja.
    Setelah puas dengan payudara, aku meneruskan permainan lidah ke arah perut Ika yang rata dan berkulit amat mulus itu. Mulutku berhenti di daerah pusarnya. Aku pun berkonsentrasi mengecupi bagian pusarnya.
    Sementara kedua telapak tanganku menyusup ke belakang dan meremas-remas pantatnya yang melebar dan menggembung padat. Kedua tanganku menyelip ke dalam celana yang melindungi pantatnya itu.
    Perlahan*-lahan celana dalamnya kupelorotkan ke bawah. Ika sedikit mengangkat pantatnya untuk memberi kemudahan celana dalamnya lepas. Dan dengan sekali sentakan kakinya, celana dalamnya sudah terlempar ke bawah.
    Saat berikutnya, terhamparlah pemandangan yang luar biasa merangsangnya. Jembut Ika sungguh lebat dan subur sekali. Jembut itu mengitari bibir memek yang berwarna coklat tua. Sambil kembali menciumi kulit perut di sekitar pusarnya, tanganku mengelus-elus pahanya yang berkulit licin dan mulus.
    Elusanku pun ke arah dalam dan merangkak naik. Sampailah jari-jari tanganku di tepi kiri-kanan bibir luar memeknya. Tanganku pun mengelus-elus memeknya dengan dua jariku bergerak dan bawah ke atas. Dengan mata terpejam, Ika berinisiatif meremas-remas payudaranya sendiri. Tampak jelas kalau Ika sangat menikmati permainan ini.
    Perlahan kusibak bibir memek Ika dengan ibu jari dan telunjukku mengarah ke atas sampai kelentitnya menongol keluar. Wajahku bergerak ke memeknya, sementara tanganku kembali memegangi payudaranya. Kujilati kelentit Ika perlahan-lahan dengan jilatan-jilatan pendek dan terputus-putus sambil satu tanganku mempermainkan puting payudaranya.
    “Au Mas Bob… shhhhh… betul… betul di situ mas Bob… di situ… enak mas… shhhh…,” Ika mendesah-desah sambil matanya merem-melek. Bulu alisnya yang tebal dan indah bergerak ke atas-bawah mengimbangi gerakan merem-meleknya mata. Keningnya pun berkerut pertanda dia sedang mengalami kenikmatan yang semakin meninggi.
    Aku meneruskan permainan lidah dengan melakukan jilatan-jilatan panjang dan lubang anus sampai ke kelentitnya.
    Karena gerakan ujung hidungku pun secara berkala menyentuh memek Ika. Terasa benar bahkan dinding vaginanya mulai basah. Bahkan sebagian cairan vaginanya mulai mengalir hingga mencapai lubang anusnya. Sesekali pinggulnya bergetar. Di saat bergetar itu pinggulnya yang padat dan amat mulus kuremas kuat-kuat sambil ujung hidungku kutusukkan ke lobang memeknya.
    “Mas Booob… enak sekali mas Bob…,” Ika mengerang dengan kerasnya. Aku segera memfokuskan jilatan-jilatan lidah serta tusukan-tusukan ujung hidung di vaginanya. Semakin lama vagina itu semakin basah saja. Dua jari tanganku lalu kumasukkan ke lobang memeknya. Setelah masuk hampir semuanya, jari kubengkokkan ke arah atas dengan tekanan yang cukup terasa agar kena ‘G-spot’-nya. Dan berhasil!
    “Auwww… mas Bob…!” jerit Ika sambil menyentakkan pantat ke atas. sampai-sampai jari tangan yang sudah terbenam di dalam memek terlepas.
    Perut bawahnya yang ditumbuhi bulu-bulu jembut hitam yang lebat itu pun menghantam ke wajahku. Bau harum dan bau khas cairan vaginanya merasuk ke sel-sel syaraf penciumanku.
    Aku segera memasukkan kembali dua jariku ke dalam vagina Ika dan melakukan gerakan yang sama. Kali ini aku mengimbangi gerakan jariku dengan permainan lidah di kelentit Ika. Kelentit itu tampak semakin menonjol sehingga gampang bagiku untuk menjilat dan mengisapnya.
    Ketika kelentit itu aku gelitiki dengan lidah serta kuisap-isap perlahan, Ika semakin keras merintih-rintih bagaikan orang yang sedang mengalami sakit demam. Sementara pinggulnya yang amat aduhai itu menggial ke kiri-kanan dengan sangat merangsangnya.
    “Mas Bob… mas Bob… mas Bob…,” hanya kata-kata itu yang dapat diucapkan Ika karena menahan kenikmatan yang semakin menjadi-jadi.
    Permainan jari-jariku dan lidahku di memeknya semakin bertambah ganas. Ika sambil mengerang*-erang dan menggeliat-geliat meremas apa saja yang dapat dia raih. Meremas rambut kepalaku, meremas bahuku, dan meremas payudaranya sendiri.
    “Mas Bob… Ika sudah tidak tahan lagi… Masukin konthol saja mas Bob… Ohhh… sekarang juga mas Bob…! Sshhh. . . ,“ erangnya sambil menahan nafsu yang sudah menguasai segenap tubuhnya.
    Namun aku tidak perduli. Kusengaja untuk mempermainkan Ika terlebih dahulu. Aku mau membuatnya orgasme, sementara aku masih segar bugar. Karena itu lidah dan wajahku kujauhkan dan memeknya. Kemudian kocokan dua jari tanganku di dalam memeknya semakin kupercepat.
    Gerakan jari tanganku yang di dalam memeknya ke atas-bawah, sampai terasa ujung jariku menghentak-hentak dinding atasnya secara perlahan-lahan. Sementara ibu jariku mengusap-usap dan menghentak-hentak kelentitnya. Gerakan jari tanganku di memeknya yang basah itu sampai menimbulkan suara crrk-crrrk-crrrk-crrk crrrk… Sementara dan mulut Ika keluar pekikan-pekikan kecil yang terputus-putus:
    “Ah-ah-ah-ah-ah…”
    Sementara aku semakin memperdahsyat kocokan jari-jariku di memeknya, sambil memandangi wajahnya. Mata Ika merem-melek, sementara keningnya berkerut-kerut.
    Crrrk! Crrrk! Crrek! Crek! Crek! Crok! Crok! Suara yang keluar dan kocokan jariku di memeknya semakin terdengar keras. Aku mempertahankan kocokan tersebut. Dua menit sudah si Ika mampu bertahan sambil mengeluarkan jeritan-jeritan yang membangkitkan nafsu. Payudaranya tampak semakin kencang dan licin, sedang putingnya tampak berdiri dengan tegangnya.
    Sampai akhirnya tubuh Ika mengejang hebat. Pantatnya terangkat tinggi-tinggi. Matanya membeliak-*beliak. Dan bibirnya yang sensual itu keluar jeritan hebat, “Mas Booo00oob …!“ Dua jariku yang tertanam di dalam vagina Ika terasa dijepit oleh dindingnya dengan kuatnya.
    Seiring dengan keluar masuknya jariku dalam vaginanya, dan sela-sela celah antara tanganku dengan bibir memeknya terpancarlah semprotan cairan vaginanya dengan kuatnya. Prut! Prut! Pruttt! Semprotan cairan tersebut sampai mencapai pergelangan tanganku.
    Beberapa detik kemudian Ika terbaring lemas di atas karpet. Matanya memejam rapat. Tampaknya dia baru saja mengalami orgasme yang begitu hebat.
    Kocokan jari tanganku di vaginanya pun kuhentikan. Kubiarkan jari tertanam dalam vaginanya sampai jepitan dinding vaginanya terasa lemah. Setelah lemah. jari tangan kucabut dan memeknya. Cairan vagina yang terkumpul di telapak tanganku pun kubersihkan dengan kertas tissue.
    Ketegangan kontholku belum juga mau berkurang. Apalagi tubuh telanjang Ika yang terbaring diam di hadapanku itu benar-benar aduhai. seolah menantang diriku untuk membuktikan kejantananku pada tubuh mulusnya.
    Aku pun mulai menindih kembali tubuh Ika, sehingga kontholku yang masih di dalam celana dalam tergencet oleh perut bawahku dan perut bawahnya dengan enaknya. Sementara bibirku mengulum-kulum kembali bibir hangat Ika, sambil tanganku meremas-remas payudara dan mempermainkan putingnya. Ika kembali membuka mata dan mengimbangi serangan bibirku. Tubuhnya kembali menggelinjang-gelinjang karena menahan rasa geli dan ngilu di payudaranya.
    Setelah puas melumat-lumat bibir. wajahku pun menyusuri leher Ika yang mulus dan harum hingga akhirnya mencapai belahan dadanya. Wajahku kemudian menggeluti belahan payudaranya yang berkulit lembut dan halus, sementara kedua tanganku meremas-remas kedua belah payudaranya.
    Segala kelembutan dan keharuman belahan dada itu kukecupi dengan bibirku. Segala keharuman yang terpancar dan belahan payudara itu kuhirup kuat-kuat dengan hidungku, seolah tidak rela apabila ada keharuman yang terlewatkan sedikitpun.
    Kugesek-gesekkan memutar wajahku di belahan payudara itu. Kemudian bibirku bergerak ke atas bukit payudara sebelah kiri. Kuciumi bukit payudara yang membusung dengan gagahnya itu. Dan kumasukkan puting payudara di atasnya ke dalam mulutku.
    Kini aku menyedot-sedot puting payudara kiri Ika. Kumainkan puting di dalam mulutku itu dengan lidahku. Sedotan kadang kuperbesar ke puncak bukit payudara di sekitar puting yang berwarna coklat.
    “Ah… ah… mas Bob… geli… geli …,“ mulut indah Ika mendesis-desis sambil menggeliatkan tubuh ke kiri-kanan. bagaikan desisan ular kelaparan yang sedang mencari mangsa.
    Aku memperkuat sedotanku. Sementara tanganku meremas-remas payudara kanan Ika yang montok dan kenyal itu. Kadang remasan kuperkuat dan kuperkecil menuju puncak bukitnya, dan kuakhiri dengan tekanan-tekanan kecil jari telunjuk dan ibu jariku pada putingnya.
    “Mas Bob… hhh… geli… geli… enak… enak… ngilu… ngilu…”
    Aku semakin gemas. Payudara aduhai Ika itu kumainkan secara bergantian, antara sebelah kiri dan sebelah kanan. Bukit payudara kadang kusedot besarnya-besarnya dengan tenaga isap sekuat-kuatnya, kadang yang kusedot hanya putingnya dan kucepit dengan gigi atas dan lidah.
    Belahan lain kadang kuremas dengan daerah tangkap sebesar-besarnya dengan remasan sekuat-kuatnya, kadang hanya kupijit-pijit dan kupelintir-pelintir kecil puting yang mencuat gagah di puncaknya.
    “Ah… mas Bob… terus mas Bob… terus… hzzz… ngilu… ngilu…” Ika mendesis-desis keenakan. Hasratnya tampak sudah kembali tinggi. Matanya kadang terbeliak-beliak. Geliatan tubuhnya ke kanan-kini semakin sening fnekuensinya.
    Sampai akhirnya Ika tidak kuat mehayani senangan-senangan keduaku. Dia dengan gerakan eepat memehorotkan celana dalamku hingga tunun ke paha.
    Aku memaklumi maksudnya, segera kulepas eelana dalamku. Jan-jari tangan kanan Ika yang mulus dan lembut kemudian menangkap kontholku yang sudah berdiri dengan gagahnya. Sejenak dia memperlihatkan rasa terkejut.
    “Edan… mas Bob, edan… Kontholmu besar sekali… Konthol pacan-pacanku dahulu dan juga konthol kak Dai tidak sampai sebesar in Edan… edan…,” ucapnya terkagum-kagum. Sambil membiankan mulut, wajah, dan tanganku terus memainkan dan menggeluti kedua belah payudaranya, jan-jari lentik tangan kanannya meremas*remas perlahan kontholku secara berirama, seolah berusaha mencari kehangatan dan kenikmatan di hiatnya menana kejantananku. Remasannya itu mempenhebat vohtase dam rasa nikmat pada batang kontholku.
    “Mas Bob. kita main di atas kasur saja…,” ajak Ika dengan sinar mata yang sudah dikuasai nafsu binahi.
    Aku pun membopong tubuh telanjang Ika ke ruang dalam, dan membaringkannya di atas tempat tidun pacarku. Ranjang pacarku ini amat pendek, dasan kasurnya hanya terangkat sekitar 6 centimeter dari lantai. Ketika kubopong. Ika tidak mau melepaskan tangannya dari leherku. Bahkan, begitu tubuhnya menyentuh kasur, tangannya menanik wajahku mendekat ke wajahnya.
    Tak ayal lagi, bibirnya yang pink menekan itu melumat bibirku dengan ganasnya. Aku pun tidak mau mengalah. Kulumat bibirnya dengan penuh nafsu yang menggelora, sementara tanganku mendekap tubuhnya dengan kuatnya. Kuhit punggungnya yang halus mulus kuremas-remas dengan gemasnya.
    Kemudian aku menindih tubuh Ika. Kontholku terjepit di antara pangkal pahanya yang mulus dan perut bawahku sendiri. Kehangatan kulit pahanya mengalir ke batang kontholku yang tegang dan keras. Bibirku kemudian melepaskan bibir sensual Ika. Kecupan bibirku pun turun.
    Kukecup dagu Ika yang bagus. Kukecup leher jenjang Ika yang memancarkan bau wangi dan segarnya parfum yang dia pakai. Kuciumi dan kugeluti leher indah itu dengan wajahku, sementara pantatku mulai bergerak aktif sehingga kontholku menekan dan menggesek-gesek paha Ika.
    Gesekan di kulit paha yang licin itu membuat batang kontholku bagai diplirit-plirit. Kepala kontholku merasa geli-geli enak oleh gesekan-gesekan paha Ika.
    Puas menggeluti leher indah, wajahku pun turun ke buah dada montok Ika. Dengan gemas dan ganasnya aku membenamkan wajahku ke belahan dadanya, sementara kedua tanganku meraup kedua belah payudaranya dan menekannya ke arah wajahku.
    Keharuman payudaranya kuhirup sepuas-puasku. Belum puas dengan menyungsep ke belahan dadanya, wajahku kini menggesek-gesek memutar sehingga kedua gunung payudaranya tertekan-tekan oleh wajahku secara bergantian.
    Sungguh sedap sekali rasanya ketika hidungku menyentuh dan menghirup dalam-dalam daging payudara yang besar dan kenyal itu. Kemudian bibirku meraup puncak bukit payudara kiri Ika. Daerah payudara yang kecoklat-coklatan beserta putingnya yang pink kecoklat-coklatan itu pun masuk dalam mulutku.
    Kulahap ujung payudara dan putingnya itu dengan bernafsunya, tak ubahnya seperti bayi yang menetek susu setelah kelaparan selama seharian. Di dalam mulutku, puting itu kukulum-kulum dan kumainkan dengan lidahku.
    “Mas Bob… geli… geli …,“ kata Ika kegelian.
    Aku tidak perduli. Aku terus mengulum-kulum puncak bukit payudara Ika. Putingnya terasa di lidahku menjadi keras. Kemudian aku kembali melahap puncak bukit payudara itu sebesar-besarnya. Apa yang masuk dalam mulutku kusedot sekuat-kuatnya. Sementara payudara sebelah kanannya kuremas sekuat-kuatnya
    dengan tanganku. Hal tersebut kulakukan secara bergantian antara payudara kiri dan payudara kanan Ika. Sementara kontholku semakin menekan dan menggesek-gesek dengan beriramanya di kulit pahanya. Ika semakin menggelinjang-gelinjang dengan hebatnya.
    “Mas Bob… mas Bob… ngilu… ngilu… hihhh… nakal sekali tangan dan mulutmu… Auw! Sssh… ngilu… ngilu…,” rintih Ika. Rintihannya itu justru semakin mengipasi api nafsuku. Api nafsuku semakin berkobar-kobar. Semakin ganas aku mengisap-isap dan meremas-remas payudara montoknya. Sementara kontholku berdenyut-denyut keenakan merasakan hangat dan licinnya paha Ika.
    Akhirnya aku tidak sabar lagi. Kulepaskan payudara montok Ika dari gelutan mulut dan tanganku. Bibirku kini berpindah menciumi dagu dan lehernya, sementara tanganku membimbing kontholku untuk mencari liang memeknya.
    Kuputar-putarkan dahulu kepala kontholku di kelebatan jembut di sekitar bibir memek Ika. Bulu-bulu jembut itu bagaikan menggelitiki kepala kontholku. Kepala kontholku pun kegelian. Geli tetapi enak.
    “Mas Bob… masukkan seluruhnya mas Bob… masukkan seluruhnya… Mas Bob belum pernah merasakan memek Mbak Dina kan? Mbak Dina orang kuno… tidak mau merasakan konthol sebelum nikah. Padahal itu surga dunia… bagai terhempas langit ke langit ketujuh. mas Bob…”
    Jan-jari tangan Ika yang lentik meraih batang kontholku yang sudah amat tegang. Pahanya yang mulus itu dia buka agak lebar.
    “Edan… edan… kontholmu besar dan keras sekali, mas Bob…,” katanya sambil mengarahkan kepala kontholku ke lobang memeknya.
    Sesaat kemudian kepala kontholku menyentuh bibir memeknya yang sudah basah. Kemudian dengan perlahan-lahan dan sambil kugetarkan, konthol kutekankan masuk ke liang memek. Kini seluruh kepala kontholku pun terbenam di dalam memek. Daging hangat berlendir kini terasa mengulum kepala kontholku dengan enaknya.
    Aku menghentikan gerak masuk kontholku.
    “Mas Bob… teruskan masuk, Bob… Sssh… enak… jangan berhenti sampai situ saja…,” Ika protes atas tindakanku. Namun aku tidak perduli. Kubiarkan kontholku hanya masuk ke lobang memeknya hanya sebatas kepalanya saja, namun kontholku kugetarkan dengan amplituda kecil.
    Sementara bibir dan hidungku dengan ganasnya menggeluti lehernya yang jenjang, lengan tangannya yang harum dan mulus, dari ketiaknya yang bersih dari bulu ketiak. Ika menggelinjang-gelinjang dengan tidak karuan.
    “Sssh… sssh… enak… enak… geli… geli, mas Bob. Geli… Terus masuk, mas Bob…”
    Bibirku mengulum kulit lengan tangannya dengan kuat-kuat. Sementara gerakan kukonsentrasikan pada pinggulku. Dan… satu… dua… tiga! Kontholku kutusukkan sedalam-dalamnya ke dalam memek Ika dengan sangat cepat dan kuatnya.
    Plak! Pangkal pahaku beradu dengan pangkal pahanya yang mulus yang sedang dalam posisi agak membuka dengan kerasnya. Sementara kulit batang kontholku bagaikan diplirit oleh bibir dan daging lobang memeknya yang sudah basah dengan kuatnya sampai menimbulkan bunyi: srrrt!
    “Auwww!” pekik Ika.
    Aku diam sesaat, membiarkan kontholku tertanam seluruhnya di dalam memek Ika tanpa bergerak sedikit pun.
    “Sakit mas Bob… Nakal sekali kamu… nakal sekali kamu….” kata Ika sambil tangannya meremas punggungku dengan kerasnya.
    Aku pun mulai menggerakkan kontholku keluar-masuk memek Ika. Aku tidak tahu, apakah kontholku yang berukuran panjang dan besar ataukah lubang memek Ika yang berukuran kecil. Yang saya tahu, seluruh bagian kontholku yang masuk memeknya serasa dipijit-pijit dinding lobang memeknya dengan agak kuatnya. Pijitan dinding memek itu memberi rasa hangat dan nikmat pada batang kontholku.
    “Bagaimana Ika, sakit?” tanyaku
    “Sssh… enak sekali… enak sekali… Barangmu besar dan panjang sekali… sampai-sampai menyumpal penuh seluruh penjuru lobang memekku…,” jawab Ika.
    Aku terus memompa memek Ika dengan kontholku perlahan-lahan. Payudara kenyalnya yang menempel di dadaku ikut terpilin-pilin oleh dadaku akibat gerakan memompa tadi. Kedua putingnya yang sudah mengeras seakan-akan mengkilik-kilik dadaku yang bidang.
    Kehangatan payudaranya yang montok itu mulai terasa mengalir ke dadaku. Kontholku serasa diremas-remas dengan berirama oleh otot-otot memeknya sejalan dengan genjotanku tersebut. Terasa hangat dan enak sekali.
    Sementara setiap kali menusuk masuk kepala kontholku menyentuh suatu daging hangat di dalam memek Ika. Sentuhan tersebut serasa menggelitiki kepala konthol sehingga aku merasa sedikit kegelian. Geli-geli nikmat.
    Kemudian aku mengambil kedua kakinya yang kuning langsat mulus dan mengangkatnya. Sambil menjaga agar kontholku tidak tercabut dari lobang memeknya, aku mengambil posisi agak jongkok. Betis kanan Ika kutumpangkan di atas bahuku, sementara betis kirinya kudekatkan ke wajahku.
    Sambil terus mengocok memeknya perlahan dengan kontholku, betis kirinya yang amat indah itu kuciumi dan kukecupi dengan gemasnya. Setelah puas dengan betis kiri, ganti betis kanannya yang kuciumi dan kugeluti, sementara betis kirinya kutumpangkan ke atas bahuku.
    Begitu hal tersebut kulakukan beberapa kali secara bergantian, sambil mempertahankan rasa nikmat di kontholku dengan mempertahankan gerakan maju-mundur perlahannya di memek Ika.
    Setelah puas dengan cara tersebut, aku meletakkan kedua betisnya di bahuku, sementara kedua telapak tanganku meraup kedua belah payudaranya. Masih dengan kocokan konthol perlahan di memeknya, tanganku meremas-remas payudara montok Ika.
    Kedua gumpalan daging kenyal itu kuremas kuat-kuat secara berirama. Kadang kedua putingnya kugencet dan kupelintir-pelintir secara perlahan. Puting itu semakin mengeras, dan bukit payudara itu semakin terasa kenyal di telapak tanganku. Ika pun merintih-rintih keenakan. Matanya merem-melek, dan alisnya mengimbanginya dengan sedikit gerakan tarikan ke atas dan ke bawah.
    “Ah… mas Bob, geli… geli… Tobat… tobat… Ngilu mas Bob, ngilu… Sssh… sssh… terus mas Bob, terus…. Edan… edan… kontholmu membuat memekku merasa enak sekali… Nanti jangan disemprotkan di luar memek, mas Bob. Nyemprot di dalam saja… aku sedang tidak subur…”
    Aku mulai mempercepat gerakan masuk-keluar kontholku di memek Ika.
    “Ah-ah-ah… benar, mas Bob. benar… yang cepat… Terus mas Bob, terus…”
    Aku bagaikan diberi spirit oleh rintihan-rintihan Ika. tenagaku menjadi berlipat ganda. Kutingkatkan kecepatan keluar-masuk kontholku di memek Ika. Terus dan terus.
    Seluruh bagian kontholku serasa diremas*-remas dengan cepatnya oleh daging-daging hangat di dalam memek Ika. Mata Ika menjadi merem-melek dengan cepat dan indahnya. Begitu juga diriku, mataku pun merem-melek dan mendesis-desis karena merasa keenakan yang luar biasa.
    “Sssh… sssh… Ika… enak sekali… enak sekali memekmu… enak sekali memekmu…”
    “Ya mas Bob, aku juga merasa enak sekali… terusss… terus mas Bob, terusss…”
    Aku meningkatkan lagi kecepatan keluar-masuk kontholku pada memeknya. Kontholku terasa bagai diremas-remas dengan tidak karu-karuan.
    “Mas Bob… mas Bob… edan mas Bob, edan… sssh… sssh… Terus… terus… Saya hampir keluar nih mas Bob…
    sedikit lagi… kita keluar sama-sama ya Booob…,” Ika jadi mengoceh tanpa kendali.
    Aku mengayuh terus. Aku belum merasa mau keluar. Namun aku harus membuatnya keluar duluan. Biar perempuan Sunda yang molek satu ini tahu bahwa lelaki Jawa itu perkasa. Biar dia mengakui kejantanan orang Jawa yang bernama mas Bobby. Sementara kontholku merasakan daging-daging hangat di dalam memek Ika bagaikan berdenyut dengan hebatnya.
    “Mas Bob… mas Bobby… mas Bobby…,” rintih Ika. Telapak tangannya memegang kedua lengan tanganku seolah mencari pegangan di batang pohon karena takut jatuh ke bawah.
    lbarat pembalap, aku mengayuh sepeda balapku dengan semakin cepatnya. Bedanya, dibandingkan dengan pembalap aku lebih beruntung. Di dalam “mengayuh sepeda” aku merasakan keenakan yang luar biasa di sekujur kontholku. Sepedaku pun mempunyai daya tarik tersendiri karena mengeluarkan rintihan-rintihan keenakan yang tiada terkira.
    “Mas Bob… ah-ah-ah-ah-ah… Enak mas Bob, enak… Ah-ah-ah-ah-ah… Mau keluar mas Bob… mau keluar… ah-ah-ah-ah-ah… sekarang ke-ke-ke…”
    Tiba-tiba kurasakan kontholku dijepit oleh dinding memek Ika dengan sangat kuatnya. Di dalam memek, kontholku merasa disemprot oleh cairan yang keluar dari memek Ika dengan cukup derasnya. Dan telapak tangan Ika meremas lengan tanganku dengan sangat kuatnya. Mulut sensual Ika pun berteriak tanpa kendali:
    “…keluarrr…!”
    Mata Ika membeliak-beliak. Sekejap tubuh Ika kurasakan mengejang.
    Aku pun menghentikan genjotanku. Kontholku yang tegang luar biasa kubiarkan diam tertanam dalam memek Ika. Kontholku merasa hangat luar biasa karena terkena semprotan cairan memek Ika. Kulihat mata Ika kemudian memejam beberapa saat dalam menikmati puncak orgasmenya.
    Setelah sekitar satu menit berlangsung, remasan tangannya pada lenganku perlahan-lahan mengendur. Kelopak matanya pun membuka, memandangi wajahku. Sementara jepitan dinding memeknya pada kontholku berangsur-angsur melemah.
    Walaupun kontholku masih tegang dan keras. Kedua kaki Ika lalu kuletakkan kembali di atas kasur dengan posisi agak membuka. Aku kembali menindih tubuh telanjang Ika dengan mempertahankan agar kontholku yang tertanam di dalam memeknya tidak tercabut.
    “Mas Bob… kamu luar biasa… kamu membawaku ke langit ke tujuh,” kata Ika dengan mimik wajah penuh kepuasan. “Kak Dai dan pacar-pacarku yang dulu tidak pernah membuat aku ke puncak orgasme seperti ml. Sejak Mbak Dina tinggal di sini, Ika suka membenarkan mas Bob saat berhubungan dengan Kak Dai.”
    Aku senang mendengar pengakuan Ika itu. berarti selama aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku selalu membayangkan kemolekan tubuh Ika dalam masturbasiku, sementara dia juga membayangkan kugeluti
    dalam onaninya. Bagiku. Dina bagus dijadikan istri dan ibu anak-anakku kelak, namun tidak dapat dipungkiri bahwa tubuh aduhai Ika enak digeluti dan digenjot dengan penuh nafsu.
    “Mas Bob… kamu seperti yang kubayangkan. Kamu jantan… kamu perkasa… dan kamu berhasil membawaku ke puncak orgasme. Luar biasa nikmatnya…”
    Aku bangga mendengar ucapan Ika. Dadaku serasa mengembang. Dan bagai anak kecil yang suka pujian, aku ingin menunjukkan bahwa aku lebih perkasa dari dugaannya. Perempuan Sunda ini harus kewalahan menghadapi genjotanku.
    Perempuan Sunda ini harus mengakui kejantanan dan keperkasaanku. Kebetulan aku saat ini baru setengah perjalanan pendakianku di saat Ika sudah mencapai orgasmenya. Kontholku masih tegang di dalam memeknya. Kontholku masih besar dan keras, yang hams menyemprotkan pelurunya agar kepalaku tidak pusing.
    Aku kembali mendekap tubuh mulus Ika, yang di bawah sinar lampu kuning kulit tubuhnya tampak sangat mulus dan licin. Kontholku mulai bergerak keluar-masuk lagi di memek Ika, namun masih dengan gerakan perlahan.
    Dinding memek Ika secara berargsur-angsur terasa mulai meremas-remas kontholku. Terasa hangat dan enak. Namun sekarang gerakan kontholku lebih lancar dibandingkan dengan tadi. Pasti karena adanya cairan orgasme yang disemprotkan oleh memek Ika beberapa saat yang lalu.
    “Ahhh… mas Bob… kau langsung memulainya lagi… Sekarang giliranmu… semprotkan air manimu ke dinding-dinding memekku… Sssh…,” Ika mulai mendesis-desis lagi.
    Bibirku mulai memagut bibir merekah Ika yang amat sensual itu dan melumat-lumatnya dengan gemasnya. Sementara tangan kiriku ikut menyangga berat badanku, tangan kananku meremas-remas payudara montok Ika serta memijit-mijit putingnya, sesuai dengan mama gerak maju-mundur kontholku di memeknya.
    “Sssh… sssh… sssh… enak mas Bob, enak… Terus… teruss… terusss…,” desis bibir Ika di saat berhasil melepaskannya dari serbuan bibirku. Desisan itu bagaikan mengipasi gelora api birahiku.
    Sambil kembali melumat bibir Ika dengan kuatnya, aku mempercepat genjotan kontholku di memeknya. Pengaruh adanya cairan di dalam memek Ika, keluar-masuknya konthol pun diiringi oleh suara, “srrt-srret srrrt-srrret srrt-srret…” Mulut Ika di saat terbebas dari lumatan bibirku tidak henti-hentinya mengeluarkan rintih kenikmatan,
    “Mas Bob… ah… mas Bob… ah… mas Bob… hhb… mas Bob… ahh…”
    Kontholku semakin tegang. Kulepaskan tangan kananku dari payudaranya. Kedua tanganku kini dari ketiak Ika menyusup ke bawah dan memeluk punggung mulusnya. Tangan Ika pun memeluk punggungku dan mengusap-usapnya.
    Aku pun memulai serangan dahsyatku. Keluar-masuknya kontholku ke dalam memek Ika sekarang berlangsung dengan cepat dan berirama. Setiap kali masuk, konthol kuhunjamkan keras-keras agar menusuk memek Ika sedalam-dalamnya.
    Dalam perjalanannya, batang kontholku bagai diremas dan dihentakkan kuat-kuat oleh dinding memek Ika. Sampai di langkah terdalam, mata Ika membeliak sambil bibirnya mengeluarkan seruan tertahan, “Ak!” Sementara daging pangkal pahaku bagaikan menampar daging pangkal pahanya sampai berbunyi:
    plak! Di saat bergerak keluar memek, konthol kujaga agar kepalanya yang mengenakan helm tetap tertanam di lobang memek. Remasan dinding memek pada batang kontholku pada gerak keluar ini sedikit lebih lemah dibanding dengan gerak masuknya. Bibir memek yang mengulum batang kontholku pun sedikit ikut tertarik keluar, seolah tidak rela bila sampai ditinggal keluar oleh batang kontholku. Pada gerak keluar ini Bibir Ika mendesah, “Hhh…”
    Aku terus menggenjot memek Ika dengan gerakan cepat dan menghentak-hentak. Remasan yang luar biasa kuat, hangat, dan enak sekali bekerja di kontholku. Tangan Ika meremas punggungku kuat-kuat di saat kontholku kuhunjam masuk sejauh-jauhnya ke lobang memeknya.
    Beradunya daging pangkal paha menimbulkan suara: Plak! Plak! Plak! Plak! Pergeseran antara kontholku dan memek Ika menimbulkan bunyi srottt-srrrt… srottt-srrrt… srottt-srrrtt… Kedua nada tersebut diperdahsyat oleh pekikan-pekikan kecil yang merdu yang keluar dari bibir Ika:
    “Ak! Uhh… Ak! Hhh… Ak! Hhh…”
    Kontholku terasa empot-empotan luar biasa. Rasa hangat, geli, dan enak yang tiada tara membuatku tidak kuasa menahan pekikan-pekikan kecil:
    “lka… Ika… edan… edan… Enak sekali Ika… Memekmu enak sekali… Memekmu hangat sekali… edan… jepitan memekmu enak sekali…”
    “Mas Bob… mas Bob… terus mas Bob rintih Ika, “enak mas Bob… enaaak… Ak! Ak! Ak! Hhh… Ak! Hhh… Ak! Hhh…”
    Tiba-tiba rasa gatal menyelimuti segenap penjuru kontholku. Gatal yang enak sekali. Aku pun mengocokkan kontholku ke memeknya dengan semakin cepat dan kerasnya.
    Setiap masuk ke dalam, kontholku berusaha menusuk lebih dalam lagi dan lebih cepat lagi dibandingkan langkah masuk sebelumnya. Rasa gatal dan rasa enak yang luar biasa di konthol pun semakin menghebat.
    “Ika… aku… aku…” Karena menahan rasa nikmat dan gatal yang luar biasa aku tidak mampu menyelesaikan ucapanku yang memang sudah terbata-bata itu.
    “Mas Bob… mas Bob… mas Bob! Ak-ak-ak… Aku mau keluar lagi… Ak-ak-ak… aku ke-ke-ke…”
    Tiba-tiba kontholku mengejang dan berdenyut dengan amat dahsyatnya. Aku tidak mampu lagi menahan rasa gatal yang sudah mencapai puncaknya.
    Namun pada saat itu juga tiba-tiba dinding memek Ika mencekik kuat sekali. Dengan cekikan yang kuat dan enak sekali itu. aku tidak mampu lagi menahan jebolnya bendungan dalam alat kelaminku.
    Pruttt! Pruttt! Pruttt! Kepala kontholku terasa disemprot cairan memek Ika, bersamaan dengan pekikan Ika, “…keluarrrr…!” Tubuh Ika mengejang dengan mata membeliak-beliak.
    “Ika…!” aku melenguh keras-keras sambil merengkuh tubuh Ika sekuat-kuatnya, seolah aku sedang berusaha rnenemukkan tulang-tulang punggungnya dalam kegemasan. Wajahku kubenamkan kuat-kuat di lehernya yang jenjang. Cairan spermaku pun tak terbendung lagi.
    Crottt! Crott! Croat! Spermaku bersemburan dengan derasnya, menyemprot dinding memek Ika yang terdalam. Kontholku yang terbenam semua di dalam kehangatan memek Ika terasa berdenyut-denyut.
    Beberapa saat lamanya aku dan Ika terdiam dalam keadaan berpelukan erat sekali, sampai-sampai dari alat kemaluan, perut, hingga ke payudaranya seolah terpateri erat dengan tubuh depanku. Aku menghabiskan sisa-sisa sperma dalam kontholku.
    Cret! Cret! Cret! Kontholku menyemprotkan lagi air mani yang masih tersisa ke dalam memek Ika. Kali ini semprotannya lebih lemah.
    Perlahan-lahan tubuh Ika dan tubuhku pun mengendur kembali. Aku kemudian menciumi leher mulus Ika dengan lembutnya, sementara tangan Ika mengusap-usap punggungku dan mengelus-elus rambut kepalaku. Aku merasa puas sekali berhasil bermain seks dengan Ika.
    Pertama kali aku bermain seks, bidadari lawan mainku adalah perempuan Sunda yang bertubuh kenyal, berkulit kuning langsat mulus, berpayudara besar dan padat, berpinggang ramping, dan berpinggul besar serta aduhai. Tidak rugi air maniku diperas habis-habisan pada pengalaman pertama ini oleh orang semolek Ika.
    “Mas Bob… terima kasih mas Bob. Puas sekali saya. indah sekali… sungguh… enak sekali,” kata Ika lirih.
    Aku tidak memberi kata tanggapan. Sebagai jawaban, bibirnya yang indah itu kukecup mesra. Dalam keadaan tetap telanjang, kami berdekapan erat di atas tempat tidur pacarku. Dia meletakkan kepalanya di atas dadaku yang bidang, sedang tangannya melingkar ke badanku.
    Baru ketika jam dinding menunjukkan pukul 22:00, aku dan Ika berpakaian kembali. Ika sudah tahu kebiasaanku dalam mengapeli Dina, bahwa pukul 22:00 aku pulang ke tempat kost-ku sendiri.
    Sebelum keluar kamar, aku mendekap erat tubuh Ika dan melumat-lumat bibirnya beberapa saat.
    “Mas Bob… kapan-kapan kita mengulangi lagi ya mas Bob… Jangan khawatir, kita tanpa Ikatan. Ika akan selalu merahasiakan hal ini kepada siapapun, termasuk ke Kak Dai dan Mbak Dina. Ika puas sekali bercumbu dengan mas Bob,” begitu kata Ika.
    Aku pun mengangguk tanda setuju. Siapa sih yang tidak mau diberi kenikmatan secara gratis dan tanpa ikatan? Akhirnya dia keluar dari kamar dan kembali masuk ke rumahnya lewat pintu samping. Lima menit kemudian aku baru pulang ke tempat kost-ku.
  • Cerita Memek DIPERKOSA PARA GADIS ABG PECINTA FETISH

    Cerita Memek DIPERKOSA PARA GADIS ABG PECINTA FETISH


    1972 views

    Cerita Memek – Aku sedang membanting pantatku di jok belakang taxi, ketika dering HP-ku memanggil. Kuperhatikan jelas sekali bahwa ini nomor yang sama dari dua kali panggilan tadi. Tapi karena aku merasa tidak mengenalnya, aku sama sekali tidak menanggapinya.

     

    “Kenapa tidak diangkat, Bang..?” tanya sopir taxi yang sekilas melihatku lewat spionnya.
    “Buat apa. Paling-paling wartawan ‘bodrek’. Menawarkan berita kemenanganku ini di koran kelas ‘teri’-nya. Bosen aku berurusan dengan mereka..!” sahutku sambil kuperhatikan sekali lagi secara kilas dua medali emas dan piala juara favorit kejuaraan binaraga kelas junior ini.

    Taxi meluncur kencang membawaku pulang ke rumah kontrakanku di daerah Radio Dalam. Taxi masih melenggang di atas aspalan Sudirman ketika nomor HP itu muncul lagi di layar HP-ku. Berdering dan berdering minta diangkat. Terpaksa kali ini aku menerimanya dengan malas.

    “Hai Andre, sombong bener sih, nggak mau terima telponku. Kenapa..?”
    “Sori Mbak. Ini siapa, dan ada apa..? Aku merasa nggak kenal anda.”
    “Benar. Kita belum pernah saling kenal kok. Tapi aku selalu memantau kemajuanmu dalam bertanding binaraga. Pokoknya aku selalu mengikutimu kemana kamu berlaga memamerkan tubuhmu yang berotot kekar tapi indah dan seksi sekali itu. Aku senang sekali. Banyak teman-temanku yang mengidolakan dirimu lho Mas. Kupikir masa depanmu pasti cerah sekali di dunia binaraga. Gimana nih, kami mau kenalan lebih dekat lagi, juga foto-foto bersama atlet idola kami. Bagaimana Mas..?”

    Aku sejenak berpikir. Siapa sih mereka? Apa maksudnya? Kalau aku tolak, aku merasa merendahkan atau menyepelekan apa yang namanya fans atau penggemar. Fans atau penggemar, apalagi wartawan itu adalah jalur yang tidak boleh kulawan. Mereka harus kurangkul dan akrabi. Begitu nasehat teman-teman seniorku di dunia olahraga yang banyak penggemarnya.
    “Baiklah. Dimana ini kalian semua..?” tanyaku setelah menghelakan nafasku.

    Sebuah daerah pemukiman elite disebutkan suara cewek itu. Permata Hijau. Aku segera minta sama sopir taxi segera meluncur ke alamat yang dituju. Kuperhatikan jam tanganku sudah menunjukkan pukul 23.45 tepat. Waktuku untuk istirahat. Tapi demi fans, aku rela membagi waktuku dengan mereka.

    Rumah mewah itu memang terlihat sepi, gelap, dengan halamanya yang terlihat teduh. Berlantai tiga dengan gaya arsitektur spanyol yang unik. Bergegas aku segera turun dan kuperhatikan sejenak taxi telah menghilang di tikungan jalan. Kembali aku perhatikan alamat rumah yang kutuju itu. Aku segera menyelinap masuk ke dalam halamannya setelah membuka sedikit pintu gerbangnya yang dari besi dicat hitam. Hujan mendadak turun dengan rintik-rintik. Berburu aku lari kecil menuju teras yang tinggi, karena aku mesti menaiki anak tangganya.

    Aku dengan tidak sabaran menekan-nekan bel pintunya yang yang tampak sekali aneh bagiku, sebab tombol bel itu berupa puting susu dari patung dada wanita. Tidak berapa lama, pintu model tarung kuku itu terbuka. Aku seketika berdecak kagum dan ‘ngiler’ berat melihat figur penggemarku ternyata anak baru tumbuh yang bertubuh seksi.

    “Mas Andre, ya? Ayo Mas, dua temanku sudah tak sabar nungguin Mas. Biar kubawakan pialanya.. yuk..!” ujar gadis berusia sekitar 17 tahun itu ramah sekali menyambar piala dan tas olahragaku.
    Aku menyibakkan sebentar rambut gondrongku yang basah sedikit ini, sambil sejenak kuperhatikan gadis itu menutup dan mengunci kembali pintunya.
    “Ng.., maaf, belum kenalan..,” gumamku perlahan membuat gadis berambut pendek cepak ala tentara cowok itu menghentikan langkahnya lalu memutar tubuhnya ke arahku sambil mengumbar senyun manisnya.
    “Oh ya, aku Tami..,” sahutnya menjabat tanganku erat-erat.
    Hm, halus dan empuk sekali jemari ini, seperti tangan bayi.

    Tami yang berkulit kuning langsat itu melirik ke sebelah, di mana dari balik korden muncul dua temannya. Semua seusia dirinya.
    “Ayo pada kenalan..!” sambung Tami.
    Malam ini Tami memakai kaos singlet hitam ketat dan celana pendek kembang-kembang ketat pula, sehingga aku dapat dengan jelas melihat sepasang pahanya yang mulus halus. Bahkan aku dapat melihat, bahwa Tami tidak memakai BH. Jelas sekali itu terlihat pada dua bulatan kecil yang menonjol di kedua ujung dadanya yang kira-kira berukuran 32. Agen Judi Bola

    “Lina..,” ujar gadis kecil lencir berambut panjang sepinggangnya itu menjabat tanganku dengan lembut sekali.
    Gadis ini berkulit kuning bersih dengan dadanya yang kecil tipis. Dia memakai kaos singlet putih ketat dan celana jeans yang dipotong pendek berumbai-rumbai. Lagi-lagi Lina, gadis cantik beralis tebal itu sama seperti Tami. Tidak memakai BH. Begitupun Dian, gadis ketiga yang bertubuh kekar seperti laki-laki itu dan berambut pendek sebatas bahunya yang kokoh. Kulitnya kuning langsat dengan kaos ketat kuning dan celana pendek hitam ketat pula. Hanya saja, dada Dian tampak paling besar dan kencang sekali. Lebih besar daripada Tami. Cetakan kedua putingnya tampak menonjol ketat.

    Aku dapat melihat pandangan mata mereka sangat tajam ke arah tubuhku. Aku pikir iru maklum, sebab idola mereka kini sudah hadir di depan mata mereka.
    “Dimana mau foto-foto bersamanya..?” tanyaku yang digelandang masuk ke ruang tengah.
    “Sabar dulu dong Mas, kita kan perlu ngobrol-ngobrol. Kenalan lebih dalam, duduk bareng.. gitu. Santai saja dulu lah.. ya..?” sahut Dian menggaet lengan kananku dan mengusap-usap dadaku setelah ritsluting jaket trainingku diturunkan sebatas perutku.
    “Ouh, kekar sekali. Berotot, dan penuh daging yang hebat. Hm..,” sambungnya sedikit bergumam sembari menggerayangi putingku dan seluruh dadaku.
    Aku jadi geli dan hendak menampik perlakuannya. Tapi kubatalkan dan membiarkan tangan-tangan ketiga gadis ABG itu menggerayangi dadaku setelah mereka berhasil melepas jaketku.

    Kuakui, aku sendiri juga menikmati perlakakuan istimewa mereka ini. Kini aku dibawa ke sebuah kamar yang luas dengan dinding yang penuh foto-foto hasil klipingan mereka tentang aku. Aku kagum. Sejenak mereka membiarkanku terkagum dan menikmati karya mereka di tembok itu.

    “Bagaimana..?” tanya Lina mendekati dan merangkul lengan kiriku.
    Lagi-lagi jemari tangan kirinya menggerayangi puting dan dadaku. Kudengar nafas Lina sudah megap-megap. Lalu Dian menyusul dan memelukku dari belakang, menggerayangi dadaku dan menciumi punggungku. Kini aku benar-benar geli dibuatnya.
    “Sudahlah, lebih baik jangan seperti ini caranya. Katanya mau foto-foto..?” kataku mencoba melepaskan diri dari serbuan bibir dan jemari mereka.
    “Iya, betul sekali. Lihat kemari Mas Andre..!” sahut Tami yang berdiri di belakangku.
    Aku segera membalikkan tubuhku dan seketika aku terkejut. Mataku melotot tidak percaya dengan penuh ketidaktahuan dan ngerti semua ini.

    “Ada apa ini, apa-apa ini ini..? Kalian mau merampokku..?” tanyaku protes melihat Tami sudah menodongkan pistol otomatis yang dilengkapi dengan peredam suara itu ke arah kepalaku.
    “Ya. Merampok dirimu. Jiwa dan ragamu. Semuanya. Ini pistol beneran. Dan kami tidak main-main..!” sahut Tami dengan wajah yang kini jadi beringas dan ganas.
    Begitupun Lina dan Dian. Sebuah letupan menyalak lembut dan menghancurkan vas bunga di pojok sana. Aku terhenyak kaget. Mereka berdua memegangi lengananku dengan kuat sekali. Aku hampir tidak percaya dengan tenaga mereka.

    “Tidak ada foto. Tapi, di ruangan ini, kami memasang beberapa kamera video yang kami setel secara otomatis. Setiap ruangan ada kamera dan kamera. Semua berjalan otomatis sesuai programnya. Copot celananya, Lin..!” ujar Tami membentak.
    Aku hendak berontak, tapi dengan kuat Dian memelintir lenganku.
    “Ahkk..!”
    “Jangan macem-macem. Menurut adalah kunci selamatmu. Ngerti..!” bentak Dian tersenyum sinis.

    Celana trainingku kini lepas, berikut sepatuku dan kaos kakinya. Lina sangat cepat melakukannya. Kini aku hanya memakai cawat hitam kesukaanku yang sangat ketat sekali dan mengkilap. Bahkan cawat ini tidak lebih seperti secarik kain lentur yang membungkus zakar dan pelirku saja. Sebab karetnya sangat tipis dan seperti tali.
    “Kamu memang seksi dan kekar..,” ucap Tami mendekati dan menggerayangi zakarku.
    “Iya Tam. Sekarang aja ya, aku udah nggak sabar nih..!” sahut Dian mengelus-elus pantatku.
    “Sama dong. Tapi siapa duluan..?” sahut Lina mengambil sebotol minyak tubuh untuk atlet binaraga.
    Kulihat mereknya yang diambil Lina yang paling mahal. Tampaknya mereka tahu barang yang berkualitas.

    “Diam dan diam, oke..?” kata Lina menuangi minyak itu ke tangannya.
    Begitupun Dian dan Tami. Segera saja jemari-jemari tangan mereka mengolesi seluruh tubuhku dengan minyak. Bergantian mereka meremas-remas batang zakarku dan buah pelirku yang masih memakai cawat ini dengan penuh nafsu. Aku kini sadar, mereka fans yang maniak seks berat. Walau masih ABG. Dengan buas, Tami merengut cawatku dengan pisau lipatnya, yang segera disambut tawa ngakak temannya. Zakarku memang sudah setengah berdiri karena dorongan dan rangsangan dari stimulasi perbuatan mereka. Bagaimanapun juga, walau dalam situasi yang tertekan, aku tetap normal. Aku tetap terangsang atas perlakuan mereka.

    “Ouh, sangat besar dan panjang. Gede sekali Lin..,” ucap Dian kagum dan senang sembari menimang-nimnag zakarku.


    Sedangkan Tami meremas-remas buah pelirku dengan gemas sekali, sehingga aku langsung melengking sakit.
    “Duh, rambut kemaluannya dicukur indah. Apik ya..!” sahut Dian mengusap potongan bentuk rambut kemaluanku yang memang kurawat dengan mencukur rapi.
    “Auuhk.., jangan. Jangan.., sakit..!” ucapku yang malah bikin mereka tertawa senang.
    Lina sendiri menciumi daging zakarku dan menjilat-jilat buas pelirku. Aku tetap berdiri dengan kedua kakiku agak terbuka.

    Mereka dengan buasnya menjilati dan menciumi zakar dan buah pelirku serta pantatku.
    “Ouh.. jangan.. aauhk.. ouhhk.. aahkk..!” teriak-teriak mulutku terangsang hebat.
    Hal itu membuat Tami jadi ganas dalam mengocok-ngocok batang zakarku. Sedangkan Lina gantian meremas-remas buah pelirku. Sementara Dian menghisap putingku dan memelintirnya, sehingga putingku jadi keras dan kencang. Kedua tanganku kini berpegangan pada tubuh mereka, karena dorongan birahiku yang mendadak itu. Aku kian menjerit-jerit kecil dan nikmat. Teriakan mereka yang diselingi tawa senang kian menambah garang perlakuan mereka atas tubuh telanjangku.

    Bergantian mereka mngocok-ngocok zakarku hingga kian mengeras dan memanjang hebat. Bahkan mereka dengan buasnya bergantian menyedot-nyedot zakarku dengan memasukan ke dalam mulut mereka, sampai-sampai mereka terbatuk-batuk karena zakarku menusuk kerongkongan mereka.
    “Nikmat sekali zakarnya, hmm.., coba diukur Dian. Berapa panjang dan besarnya, aku kok yakin, ini sangat panjang..!” ujar Tami sambil terus mengulum-ngulum dan menjilati zakarku.
    Dian segera mengukur panjang dan besarnya zakarku.

    “Gila, panjangnya 23 sentimeter, dan garis lingkarnya.. hmm.., 18 senti. Apa-apaan ini. Kita pasti terpuaskan. Dia pasti hebat dan kuat..!” ujar Dian kagum sambil mengikat pangkal batang zakarku dengan tali sepatu secara kuat.
    Begitupun pangkal buah pelirku diikat tali sepatu sendiri. Sementara Lina gantian kini yang mengocok-ngocok zakarku sambil mengulum-ngulumnya. Karuan saja, zakarku jadi tambah keras dan merah panas membengkak hebat. Otot-ototnya mengencang ganas. Aku kian menjerit-jerit tidak kuat dan tidak kuasa lagi menahan spermaku yang hendak muncrat ini.

    Mendengar itu, Lina mencopot lagi tali sepatuku di batang zakarku dan pelirku. Cepat-cepat mereka membuka mulutnya lebar-lebar di depan moncong zakarku sambil terus mengocok-ngocok paling ganas dan kuat.
    “Creet.. croot.. creet.. srreet.. srroott.. creet..!” menyembur spermaku yang mereka bagi rata ke mulutnya masing-masing.
    Bergantian mereka menjilati sisa-sisa spermaku sambil mengurut-ngurut batang zakarku agar sisa yang masih di dalam batang zakarku keluar semua.

    “Hmm.. nikmat sekali. Enak..!” ucap Diam senang.
    “Iya, spermanya ternyata banyak sekali.. kental..!” sahut Lina.
    “Ayo, ikat dia di ruang penyiksaan. Cepat..!” perintah Tami berdiri, diikuti Lina dan Dian.
    Sedangkan aku masih lemas. Rasa-rasanya mau hancur badanku. Aku nurut saja perintah mereka. Memasuki ruang penyiksaan.

    Apa pula itu? Mereka dengan cepat memasang gelang besi di kedua tangan dan kakiku. Rantai besi ditarik ke atas. Kini tubuhku merentang keras membentuk huruf X. Posisi badanku dibikin sejajar dengan lantai yang kira-kira setinggi satu meteran itu. Lampu menyorot kuat ke arahku. Keringatku menetes-netes deras.
    “Siapa kalian ini sebenarnya..?” tanyaku memberanikan diri.
    “Diam..! Tak ada pertanyaan. Dan tak boleh bertanya. Pokoknya menurut. Kamu kini budak kami. Ngerti..!” bentak Tami mencambuk dadaku dan punggungku dengan cambuk yang berupa lima utas kulit yang ujungnya terdapat bola berduri. Sakitnya luar biasa.

    Mendadak Dian membuka lantai di bawahku. Aku kaget, rupanya di bawah sana ada liang seukuran kira-kira lebar 50 senti dan panjang dua meteran. Dan di lubang sedalam kira-kira satu meteran itu terdapat tumpukan batu bara yang membara panas sekali! Pantas saja, tadi kakiku sempat merasakan panasnya lantai ubin ini. Walau kini tubuhku setinggi kurang dari dua meter dari bara, tapi aku masih kuat merasakan betapa panasnya batu bara itu uapnya membakar kulit tubuhku bagian belakang.

    “Cambuk terus..! Sirami dengan minyak dan jus tomat..!” perinta Tami mencambuki kakiku.
    Sedangkan Lina mencambuki dadaku. Dian mencambuki punggungku. Panas dan pedih, semua bercampur jadi satu. Bersamaan mereka juga mencambuki zakar dan pelirku yang masih setengah tegang ereksinya. Batu bara yang tertimpa minyak dan jus tomat itu mengeluarkan asap panas yang segera membakar kulitku. Entah, di menit keberapa aku bertahan. Yang jelas tidak lama kemudian aku pingsan.

    Saat terbangun, ternyata aku sudah terbaring di atas ranjang luas dan empuk bersprei putih kain satin. Tapi kondisiku tidak jauh beda dengan disiksa tadi. Kedua tanganku dirantai di kedua ujung ranjang bawah, sedangkan badanku melipat ke atas karena kedua kakiku ditarik dan rantainya diikatkan di kedua ujung ranjang atas kepalaku, sehingga dalam posisi seperti udang ini, aku dapat melihat anusku sendiri.

    Sebuah bantal mengganjal punggungku. Lampu menyorotku. Tiba-tiba Lina sudah mengakangi wajahku. Dan dia telanjang bulat. Kulihat vaginanya yang mengarah ke wajahku itu bersih dari rambut kemaluan. Rupanya telah dipangkas bersih.
    “Jilati, nikmati lezatnya kelentitku dan vaginaku ini. Cepat..!” teriak Lina menampar wajahku dua kali sambil kemudian membuka bibir vaginanya dan menjejalkannya ke mulutku. Terpaksa, aku mulai menjilati vagina dan seluruh bagian di dalamnya sambil menghisap-hisapnya.

    Lina mulai menggerinjal-gerinjal geli dan nikmat sambil meremas-remas sendiri duah dadanya dan puting-puting susunya yang kecil itu. Kulihat selintas datang Dian dan Tami yang juga telanjang bulat. Sejenak mereka berdua saling berpelukan dan berciuman. Mereka ternyata lesbian..! Lina segera beranjak berdiri.

    “Lakukan dulu Lin, kami sedang mood nih..!” ujar Tami mencimui vagina Dian yang berbaring di sebelahku sambil menggerinjal-gerinjal geli.
    Kedua tangan Dian meremas-remas sendiri buah dadanya. Lina segera saja mengambil boneka zakar yang besar dan lentur. Segera saja Lina menuangi anusku dengan madu, serta merta gadis itu menjilati duburku. Aku jadi geli.

    Kini jemari Lina mulai mengocok-ngocok zakarku, setelah sebelumnya mengikat pangkal buah pelirku secara kuat.
    “Ouh.. aduh.., aahhk..,” teriakku mengerang sakit dan nikmat.
    Lina dengan cepat segera menusukkan boneka zakar plastik itu ke dalam lobang anusku. Karuan saja aku menjerit sakit. Tapi Lina tidak perduli. Zakar plastik itu sudah masuk dalam dan dengan gila, Lina menikam-nikamkan ke anusku. Aku menjerit-jerit sejadinya. Sementara tangan satunya Lina tetap mengocok-ngocok zakarku sampai ereksi kembali dengan kerasnya.

    Tiba-tiba Tami mengakangi wajahku dan mengencingi wajahku.
    “Diminum. Minum pipisku.. cepat..!” perintah Tami menanpar-nampar pantatku.
    Terpaksa, kutelan pipis Tami yang pesing itu. Rasanya aku mau muntah. Lebih baik menjilati vaginanya, ketimbang meminum pipisnya. Tami tertawa ngakak sambil mengambil alih mengocok zakarku dengan buas.

    “Gantian..!”ujar Dian menggantikan posisi Tami.
    Pipis lagi. Aku kini kenyang dengan pipis mereka. Tubuhku basah oleh pipis mereka. Lina masih menusuk-nusuk duburku dengan zakar plastiknya. Pelan-pelan rantai dilepas, tapi Lina malah membenamkan zakar plastik itu dalam-dalam di anusku. Kakiku dibuat mengangkang. Dengan buas, satu persatu memperkosaku.

    “Auhk.. aahk.. ouhkk.. yeaah.. ouh..!” teriak-teriak mulut mereka menggenjot di atas tubuhnya setelah memasukkan zakarku ke dalam vaginanya.
    “Ouh.. ouhk, tidak.. ahhk.. ahhk..!” menjeritku kesakitan karena sperma yang mestinya muncrat tertahan oleh tali ikatan itu.

    Cambuk kembali melecuti dadaku. Pokoknya tidak ada yang diam nganggur. Saat Tami menggagahiku, Lina mencambuk. Dian menetesi puting susuku dengan cairan lilin merah besar. Atau menyirami lilin panas itu ke anusku. Saking tidak kuatnya aku, kini aku jatuh pingsan lagi.

    Entah berapa lama aku pingsan. Saat terbangun, banyak spermaku yang tercecer di perutku. Tidak ada rantai. Tidak ada lilin. Bahkan mereka juga tidak ada di sekitarku. Kemana mereka? Perlahan aku beranjak berdiri, tertatih-tatih mencari pakaianku. Tubuhku penuh barut bekas cambuk dan lilin mengering. Luar biasa sakit dan pedihnya tersisa kurasakan.

    Secarik kertas ditinggalkan mereka bertiga untukku. Kubaca dengan muak dan geram.
    Trim atas waktumu. Tapi kami belum puas menikmatimu. Kami pasti datang lagi untuk kepuasan kami. Kami pergi karena ada mangsa baru yang lebih lemah tapi kuat seksnya. Kalau kamu tolak, kami edarkan videonya. Awas, kamu kini adalah ‘anjing’ seks kami. Trim. Sampai jumpa. END

  • Hot Asian Squirting During Anna Anjos

    Hot Asian Squirting During Anna Anjos


    1379 views

  • Majalah dewasa -Sunthorn Watanasirarat

    Majalah dewasa -Sunthorn Watanasirarat


    1380 views

    Hallo Sobat Duniabola99.org Semuanya , Di Awal Bulan July Ini Pastinya
    Semua Pada Semangat Dan Sehat Donk Sekarang Admin Akan Memberikan
    Sobat” Semua Nya Kumpulan Foto Model Dengan Bermacam Gaya Foto – Foto
    Ini Admin Berikan Agar Para Sobat Lebih Semangat Lagi Menjalankan
    Masing-Masing Pekerjaan

  • Cerita Seks Janda Seksi Pembawa Nikmat

    Cerita Seks Janda Seksi Pembawa Nikmat


    1220 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Janda Seksi Pembawa Nikmat ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Kisah ini berawal dari aku yang sedang jalan-jalan dan bertemu Janda seksi binal, badanya singset seperti gitar spanyol. Penasaran ? mari kita simak..

    Saya mempunyai seorang temen cewek, sebut saja namanya Dina. Dari postur tubuhnya boleh dijamin semua laki-laki yg melihatnya pasti akan tergiur untuk mencicipinya. Dina mempunyai tinggi kurang lebih 168 cm, 50 kg dan menggunakan bra ukuran 34B (hal itu saya ketahui ketika saya ML sama dia), dan kulitnya kuning langsat. dgn wajah layaknya cewek kampus, dan tidak terlihat sama sekali kalau dia juga seorang pecinta sex bebas, sama seperti saya.

    Beruntung saya memiliki wajah dan badan yg cukup lumayan, sehingga saya tidak mengalami kesulitan dalam mencari teman untuk melepas birahi, apalagi ditambah dgn ukuran saya yg boleh dibilang lebih dari rata-rata. Wajar saja kalau teman cewek saya rajin mengontak saya disaat mereka butuh dan begitupun juga sebaliknya.

    Suatu hari, Dina menelpon saya. Dia cerita bahwa dia punya teman kost baru, dan cakep pula. Dia juga bilang kalau temannya itu mirip artis ternama di ibukota, yg namanya sudah terkenal. Dia janji mau mengenalkan saya ke dia. Maka kemudian saya dan Dina membuat suatu janji pertemuan di hari Sabtu.

    Pada hari yg telah di janjikan, saya telah membuka sebuah kamar di daerah Juanda, dan seperti yg telah direncanakan, Dina datang membawa seorang temannya yg bernama Santi. Link Alternatif DewiFortunaQQ

    “Tok.. tok.. tok..!” 3 kali saya dengar ketokan pintu, maka secara otomatis saya membukakan pintu.Begitu pintu terbuka, terlihatlah Dina yg sedang tersenyum kepada saya, dan di belakangnya tampak temannya yg akan dikenalkan ke saya. Dan benar saja, temannya itu menang benar mirip sekali dgn artis ibukota yg Dina ceritakan.

    “San, kenalin donk.. ini loh temen aku yg aku mau kenalin ke elu.” begitu ucap Dina sambil masuk ke kamar.”Oh iya, aku Santi.. dan elu sapa..?” sapanya ramah.Saya sempat terdiam sewaktu Santi menjulurkan tangannya, karena saya tidak habis pikir kalau cewek ini begitu cantiknya, dan saya harus dapat mencicipinya hari ini juga.

    “Hmm, nama aku A..” begitu saya sadar, langsung saya merespon dgn julurkan tangan.Hmm, kulitnya halus juga, pikir saya. Kalau dari yg saya lihat, Santi ini sedikit lebih pendek dari Dina, tetapi dia mempunyai buah dada yg lebih besar daripada Dina. Kira-kira tingginya 162 cm, 45 kg, dan saya rasa ukuran dadanya 34C, soalnya dadanya besar sekali.

    “Eh, kamu berdua jangan diem gitu donk, kasih aku minum kek..!” tiba-tiba suara Dina memecahkan kesunyian yg ada.”Oh iya, sori Vinn, tuh kamu ambil aja deh di kulkas..!” jawab saya sekenanya.”Gini..,” kata Dina. “Temen aku Santi ini seorang janda anak satu, tapi kamu pikir deh, umurnya baru 24 dan body-nya masih segini, ngga kecewa donk kamu aku bawain yg kaya gini.” lanjut Dina lagi.”Ah elu bisaan aja Vin,” sahut Santi dgn tersipu, sehingga tampaklah wajahnya yg sedikit memerah.Aduh.., ini membuat saya jadi horni saja. Cerita Sex Janda Muda

    Tiba-tiba saja Santi menarik Dina ke kamar mandi.”Ikut aku bentar deh Vin..!” kata Santi.Lalu Dina dgn terburu buru juga ikut dan sambil bicara kepada saya, “Dah kamu tiduran aja dulu di ranjang, temen aku mau bilang sesuatu kali nih ke aku.”

    Tidak lama mereka keluar dari kamar mandi.”Eh sori yahh tadi sempet bikin kamu kaget.” kata Santi.”Eh, ngga apa-apa kok.” jawab saya masih bingung.”Emangnya kenapa sih tadi..?” saya masih bingung.”Udah deh kamu ngga usah tau, urusan perempuan kok barusan, yg penting sekarang kamu santai aja di ranjang kamu dan ikutin permainan aku.” timpalnya lagi.

    “Wah-wah-wah, permainan apa lagi nih..?” pikir saya dalam hati.Tapi saya sudah senang sekali, apalagi saya melihat Dina tersenyum nakal ke arah saya. Duh, saya jadi tambah horni saja deh.”Sebelum aku kasih kamu ijin, jangan sekali kali kamu sentuh aku, ok..?” kata Santi.”Ok-ok deh..,” jawab saya meskipun saya masih agak bingung dgn arah permainannya.

    Tiba-tiba saja Santi langsung mendekati ke ranjang dan segera menciumi saya di bibir. yahh sudah otomatis saya akan merespon juga donk. Lidah kami saling ‘bergerilya’, sedangkan saya hanya boleh telentang saja di ranjang. Kemudian ciuman Santi turun ke leher saya, hm.. enaknya pikirku. Dijilatinnya leher saya, terus dia juga menjilati kuping saya.Tanpa sadar saya mendesah, “Ahh, enak, San, terusin dong..!”

    “Sekarang aku bukain baju kamu, tapi inget..! Tangan kamu tetep diam aja yahh, jangan sentuh aku sebelum aku kasih ijin..!” sahutnya lagi.”Aduh sengsara banget nih..! Masa mau ML tapi tangan aku ngga boleh megang-megang sih..!” pikir saya dalam hati.

    dgn cepet Santi membuka baju saya dan langsung dilempar. dgn sigapnya Santi langsung bergerilya di dada saya, bagaikan seseorang yg lama tidak mendapatkan tubuh laki-laki. Digigitnya kedua puting saya.”Ahh, enak gigitan kamu,” saya mendesah pelan.Samar-samar saya melihat Dina duduk di samping saya sambil memperhatikan wajah saya dan dia tersenyum.

    tiba saja tangan saya ditepis oleh Santi dan Dina.”aku kan udah bilang, kalo belum aku kasih ijin jangan sentuh aku..!” kata Santi.”Iya, kamu tuh gimana sih..?” kata Dina, “Ikutin donk permainannya Santi..!” lanjut Dina.”yahh habis gimana donk..? Namanya juga reflek..!” timpal saya sambil mendesah dan agak kecewa.

    “Pokoknya kamu sabar deh..!” kata Santi sambil membuka celana saya.”Hmm.., CD model low cut dgn warna hitam nih..!” ujar Santi sambil bergumam sendiri.”kamu tau aja kesukaan aku..!” kata Santi, “Dan kamu seksi banget dgn CD warna gini, bikin aku horni juga tau..!” kalimat Santi yg terakhir sebelum dia mulai ber-‘karaoke’.”Oohh, enak, sedot lagi donk yg kuat San..!” kata saya sambil mendesah.

    Kurang lebih 5 menit Santi telah ber-‘karaoke’ terhadap penis saya. Kemudian Santi dgn sigapnya melepas seluruh baju, celana dan pakaian dalamnya.”Nah, sekarang kamu baru boleh sentuh aku..!” kata Santi.Maka karena dari tadi saya sudah menahan mau nyentuh dia tapi tidak boleh, maka kesempatan ini tidak saya sia-sia kan.
    Langsung saja saya rebahkan Santi di ranjang dan gantian saya ciumi bibirnya, dan Santi juga membalasya dgn tidak kalah ganasnya. Kemudian saya turuni ciuman saya ke daerah lehernya. Hmm, lehernya yg bersih itu saya ciumi dan saya jilati. Samar-samar saya mendengar Santi mulai mendesah.

    Kali ini saya turun ke buah dadanya, saya menjilati dulu pinggirnya secara bergantian, dari kanan ke kiri. Tetapi saya tidak menyentuh sedikit pun putingnya Santi.Dan Santi kemudian bicara, “Ayo donk isepin puting aku, please..!”

    “Wah ini saatnya balas dendam nih..!” pikir saya dalam hati.”Hah..? kamu minta diisepin puting kamu, sabar yahh sebelum aku mood, aku ngga bakal isep puting kamu..!” jawab saya sambil tersenyum.Saya lihat Dina juga ikut tersenyum melihat temannya terkapar pasrah.

    Tidak lama setelah saya memainkan buah dadanya, saya turun ke vaginanya. Tampaklah bulu-bulu vagina Santi yg begitu halus dan dicukur rapih. dgn sigap saya langsung menghisap vagina santi.”Ohh.., ohh.., enakk..! Terusin donk Sayaang..!” sahut Santi sambil mendesah.Kalimat itu membuat saya tambah semangat, maka saya tambah liar untuk menghisap vaginanya.

    “Sayaang, aku mau keluar,” lirih santi.Dan tiba-tiba saja cairan vagina Santi keluar diiringin teriakan dari Santi yg kemudian saya telan semua cairan vagina Santi.”Duh Say, kamu kok hebat sih maenin memekku..?” tanya Santi.yg saya lakukan hanya tersenyum saja.

    “Please donk, masukin punya kamu sekarang..!” pinta Santi dgn memelas.”Nanti dulu, puting kamu belum aku hisap..!” jawab saya.Maka dgn cepat langsung puting yg berwarna coklat muda itu saya hisap dgn kencanganya secara bergantian, kiri dan kanan. Cerita Mesum dengan Janda

    “Ahh, enakk Sayaang, terusin..! Tambah kenceng donk..!” teriak Santi.Hmm, mendengar suara cewek lagi terangsang begitu membuat saya tambah horni lagi, apalagi si ‘adik’ sudah dari tadi menunggu giliran ‘masuk’. Maka langsung saja saya memasukkan penis saya ke vaginanya.”Shit..! Sempit banget nih memek..!” pikir saya dalam hati.

    Setelah sedikit bersusah payah, akhirnya masuk juga barang saya ke vaginanya.”Gila bener San, barang kamu enak dan sempit banget sih..?” jawab saya dgn napas yg mulai tidak teratur.Dan kalimat saya dibalas dgn senyum oleh Santi yg sedang merem melek.

    Begitu masuk, langsung saya goygkan. yg ada hanya suara Santi yg terus mendesah dan teriak.”Ahh terus Sayaang, tambah cepet donk..!”Dan sekilas di samping saya tampak Dina sedang meremas-remas buah dadanya sendiri.

    “Sabar Vin, akan tiba giliran kamu, sekarang aku beresin dulu temen kamu ini..!” jawab saya sambil sambil menggoygkan Santi.Dina hanya dapat menganggukan kepala, soalnya dia tahu ini bagian dalam permainan yg mereka buat, jadi Dina juga tidak boleh ikut sedikit pun dalam permainan saya dan Santi.

    Tidak lama kemudian Santi minta gantian posisi, kali ini dia mau di atas.”aku cepet keluar kalo di atas..!” katanya santai.Kami pun berganti posisi. Berhubung Santi tadi sudah keluar, maka kali ini ketika kami ‘main’ vagina Santi sudah becek.”Ahh.., enakk.., barang lo berasa banget sih..!” jawab Santi sambil merem melek. Agen Judi Hoki Banget

    5 menit kemudian Santi teriak, “Ahh.., aku keluar lagi..!” dan dia langsung jatuh ke pelukan saya.Tetapi saya kan belum keluar, wah tidak begini caranya nih. Ya sudah akhirnya saya gantian dgn gaya doggy.Kali ini kembali Santi menjerit, “Terusiin Sayaang..!”Tidak lama kemudian saya merasa kalau saya sudah mau keluar.”San, mau keluarin dimana..?” tanya saya.”Di muka aku aja.” jawabnya cepat.

    Kemudian, “Croott.., crott..!” sperma saya saya keluarkan di wajah Santi.Kemudian Santi dgn cepat membersihkan penis saya, bahkan saya saja sampai ngilu dgn hisapannya. Tidak lama saya pun jatuh lemas di sampingnya. Dan saya tetep melihat Dina tetap meremas dadanya dan dia pun melihat saya dgn tatapan ingin mendapat perlakuaan yg sama seperti temannya.

    “Vin, ke kamar mandi dulu yuk, aku mau bersih-bersih nih..!” jawab saya sambil mengajak Dina.Kemudian Dina dgn cepat menarik saya ke kamar mandi. Di kamar mandi kami saling membersihkan satu sama lain.”Vin, aku istirahat dulu yahh, aku cape banget soalnya,” timpal saya dgn suara lemas karena horni tapi penuh dgn kebahagiaan.

    “Ok deh, tapi jangan lama-lama yahh, aku udah ngga tahan nih, horni banget..!” jawab Dina sambil membersihkan penis saya. END

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Foto Bugil Honami Uehara Menggosok Payudaranya Dengan Kontol

    Foto Bugil Honami Uehara Menggosok Payudaranya Dengan Kontol


    1931 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • SPY CAM CATCHES 2 SEX CLUB COUPLES SUCK-FUCKING LIKE CRAZYA SCROW LAUGHS

    SPY CAM CATCHES 2 SEX CLUB COUPLES SUCK-FUCKING LIKE CRAZYA SCROW LAUGHS


    1559 views

  • Foto Bugil Cewek Jepang Jembut Lebat

    Foto Bugil Cewek Jepang Jembut Lebat


    2462 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini

  • Cerita Dewasa Aku Di Perkosa Kakak ku Dan Ketagihan

    Cerita Dewasa Aku Di Perkosa Kakak ku Dan Ketagihan


    1836 views

    Cerita Seks Terbaru – Pertama kali aku melakukan hubungan seks dengan kakakku nomor dua saat aku masih kelas dua SMU. Saat itu kakakku sedang cuti dan pulang ke Bandung, aku sangat senang sekali. Kami bertiga pergi ke Cipanas dan kami menyewa sebuah pondokan di sana. Malam harinya saat aku sedang tertidur lelap di kamarku, aku merasa ada sesuatu di kemaluanku. Mula-mula rasanya enak sekali seperti ada yang membelai dan menghisapnya, tetapi tiba-tiba rasanya sangat sakit seperti ada yang menekan dan berusaha masuk, dan kurasakan juga seperti ada yang sedang menindihku.

    Saat aku membuka mataku, aku melihat kakakku sedang menindihku dan berusaha memasukkan batang kemaluannya, aku mencoba berontak tapi tenagaku kalah kuat.

    “Mas Doni jangan, aduh sakit Mas.., sakit..!”

    “Ah diem aja dan jangan coba teriak..!” kata kakakku.

    Malam itu kegadisanku diambil oleh kakakku sendiri. Tidak ada rasa nikmat seperti yang kubaca di buku, melainkan rasanya sakit sekali.

    Aku hanya bisa pasrah dan menahan sakit di bagian liang kewanitaanku saat kakakku bergerak di atas tubuhku. Gerakannya kasar seperti ingin mencabik-cabik tubuhku. Aku hanya bisa menangis tersedu-sedu. Saat kulihat tubuh kakakku mengejang dan kurasakan ada sesuatu yang hangat menyemprot ke dalam liang senggamaku, semakin hancurlah perasaan hatiku.

    Pagi harinya aku hanya terdiam di kamar, karena tubuhku rasanya lemas dan sakit. Saat kakakku mengajakku pergi, aku hanya memalingkan wajahku dan menangis. Sore harinya kakakku masuk ke kamarku, dia minta maaf atas kejadian semalam dan berusaha untuk memperbaikinya, tapi aku hanya diam saja. Malam harinya kakakku datang lagi ke kamarku. Aku sangat ketakutan, tapi dia hanya tersenyum dan mencoba mencium bibirku, aku kembali berontak. Aku memaki-maki kakakku, tapi dia tidak peduli dan kembali mencium bibirku sambil meremas payudaraku, lama-lama aku menjadi terangsang karenanya. Dan malam itu kembali aku dan kakakku melakukannya, tapi lain dari malam yang kemarin, malam ini aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dan kami melakukannya dua sampai kali.

    Sebelum kakakku kembali bekerja di Batam, saat mengantar kakakku di Bandara, aku meminta hadiah perpisahan darinya.

    Di kamar mandi Bandara kami melakukannya lagi,

    “Ah Mas Doni.., terus Mas.. akh..”

    “Akh Ani, kamu cantik sekali, akh… Ani, Mas Doni mau keluar, akh..!”

    “Ani juga Mas.., akh… Mas, Ani keluar Mas.., akhh..!”

    Mas Doni memelukku erat-erat, begitu juga diriku. Setelah beberapa saat kami berciuman dan kembali lagi ke ruang tunggu dengan alasan habis dari kantin beli makanan. Aku hanya bisa menangis saat Mas Doni pergi, tapi aku juga sangat bahagia dengan hadiah yang diberikannya.

    Sejak saat itu aku seperti ketagihan dengan seks, dan untuk melampiaskannya aku hanya dapat melakukan masturbasi di kamar mandi.

    Aku sudah punya pacar dan kami melakukannya sampai sekarang, tapi aku jarang merasakan kenikmatan seperti yang kudapatkan dari kakakku. Dan saat adikku mulai beranjak dewasa, aku melihat sosok kakakku, tapi adikku lebih tampan dan gagah bila dibandingkan dengan kakakku. Aku sering merasa terangsang, tapi hanya bisa kutahan dan lagi-lagi hanya bisa kulampiaskan dengan jalan masturbasi. Entah berapa lama aku bisa menahan keinginan untuk melakukannya dengan adikku.

    Sampai suatu hari, saat orang tuaku sedang tidak ada di rumah, adikku baru pulang sekolah dan aku menyiapkan makan siang untuknya.

    Karena hari itu terasa panas, aku hanya menggunakan celana pendek dan t-shirt tanpa memakai BH. Saat adikku kusuruh makan, Toni menolak karena sudah makan di luar bersama teman-temannya, dan akhirnya aku makan sendiri, sedangkan adikku asyik berenang.

    Selesai makan aku buatkan jus jeruk dan kuantarkan ke kolam renang. Sambil meminum jus jeruk, aku melihat adikku berenang. Saat Toni keluar dari kolam renang dan duduk di sebelahku sambil meminum jus jeruk dan berjemur, jantungku berdetak semakin cepat dan aku sangat tidak tahan untuk memeluknya.

    Tidak kusangka adikku yang dulunya polos, sekarang sudah berubah menjadi seorang cowok yang gagah dan tampan terlebih lagi hobinya adalah berenang. Dadanya terlihat bidang dengan bentuk yang menggairahkan, tubuhnya atletis dan bisa kutebak kalau batangnya juga lumayan besar. Aku hanya dapat memandangnya, wajahnya ditutupi oleh handuk kecil yang digunakannya untuk mengeringkan tubuhnya. Aku sudah tidak tahan lagi dan aku tidak peduli apa yang akan terjadi. Aku membelai dada adikku dan Toni hanya menggelinjang kegelian.

    “Mbak Ani.., apaan sih..? Geli tau..! Kurang kerjaan, mendingan bikinin aku roti bakar…”

    Aku sedikit terkejut dan kucubit perutnya, Toni hanya tertawa.

    “Emang aku pembantumu, enak aja.” kataku agak jengkel.

    Aku sudah benar-benar tidak tahan, tanpa pikir panjang lagi kutindih tubuh adikku dan kulempar handuk dari wajahnya.

    “Mbak Ani mau ngapain sih..?” tanyanya.

    Tanpa sepatah kata pun langsung kucium mulutnya dan kuremas-remas dadanya yang bidang itu. Adikku sangat terkejut dengan apa yang kulakukan dan mendorong tubuhku. Aku tidak peduli, kucium lagi bibirnya dan kali ini adikku tidak bereaksi apa-apa dan mencoba untuk menikmatinya. Aku tahu kalau Toni mulai terangsang, karena kurasakan diantara kedua pahanya ada sesuatu yang bertambah besar.

    Kuciumi terus bibir dan lehernya, adikku sedikit kewalahan tapi Toni selalu mencoba membalas ciumanku walau terasa agak kaku.

    “Baru pertama dicium cewek ya..?” tanyaku.

    “Ah Mbak banyak omong, terusin aja Mbak..!” katanya tidak sabar lagi.

    Mendengar ucapannya aku jadi semakin bersemangat, langsung kubuka kaosku, dan adikku hanya bisa melotot melihat payudaraku yang cukup besar.

    “Wah susu Mbak bagus sekali, baru kali ini Toni melihat susu cewek.” katanya.

    Kusuruh Toni memegang dan meremasnya, “Aduh jangan keras-keras, sakit.. Coba sekarang kamu isep susu Mbak..”

    Lalu kusodorkan payudaraku ke mulutnya, Toni mengulum dan menghisap puting payudaraku, “Akh enak sekali Ton, sshs… akhh terus Ton.., enak sekali…”

    Kusuruh Toni berhenti, lalu kuciumi lagi bibir dan lehernya, kemudian kuturun ke dadanya dan kuciumi serta kugigit pelan putingnya, Toni hanya bisa mendesah lirih, “Akh.. enak Mbak, akhh…”

    Dengan tergesa aku turun kebawah, kulihat batang kejantanannya yang gagah sudah sedikit tercetak dan memperlihatkan kepalanya di celana renang adikku. Dengan penuh nafsu langsung kutarik celana renang adikku sampai ke lututnya.

    “Wah.., Ton punya kamu Oke juga nih, lebih bagus dari punya Mas Doni..”

    Adikku hanya tersenyum dan sepertinya tidak sabar dengan apa yang akan kulakukan. Aku pun lalu membuka celanaku dan sekarang aku telanjang. Toni bangun dari kursi dan duduk, lalu Toni meraba bibir kemaluanku, kemudian kusuruh Toni menjilati bibir kemaluanku. Toni kelihatannya kaget tapi langsung kutarik kepalanya ke arah kemaluanku, dan Toni mulai menjilati permukaan lubang senggamaku.

    “Akh.., Ton enak sekali terus akh… yaa disitu Ton, enak.., akhh… terus Ton terus akkhh…” desahku.

    Aku menggelinjang keenakan dibuatnya, rasanya enak sekali dan aku sangat suka jika ada yang menjilati kemaluanku. Aku sudah tidak tahan, kudorong tubuh adikku ke kursi lagi, kemudian kupegang batang kejantanannya dan kuarahkan ke liang senggamaku. Toni kelihatannya sedikit tegang saat kepala kejantanannya menyentuh permukaan bibir kemaluanku. Toni menahan nafas dan mengerang saat aku menekan tubuhku ke bawah, dan batang kejantanannya masuk seluruhnya ke liang kewanitaanku.

    “Akh… Mbak… enak sekali… hangat.. yeah… ayo Mbak terusin..!”

    Aku lalu bergerak, menggoyangkan pantatku ke atas dan ke bawah, dan kadang kuputar-putar, tangan adikku kusuruh meremas-remas payudaraku dan Toni sangat bernafsu sekali.

    Aku bergerak semakin lama semaki cepat, tanganku memegang paha adikku untuk tumpuan. Beberapa saat kemudian, nafas adikku mulau memburu dan gerakannya mulai tidak karuan, kadang memegang pantatku, kadang meremas payudaraku, dan aku tahu kalau Toni sudah hampir sampai dan berusaha menahannya.

    “Akh.. Mbak.., aduh… Toni mau keluar Mbak..!”

    “Tahan Ton.., Mbak sebentar lagi akhh..!”

    Semakin kupercepat gerakanku, aku mulai liar.

    Kuremas dadanya dan saat kurasa kenikmatan itu, aku menekan tubuh adikku, dan tubuhku menjadi tegang sambil kuremas paha adikku.

    “Toni nggak tahan lagi Mbak… akh… Mbak, Toni keluar Mbak akhh..!”

    Pantatnya terangkat ke atas seperti ingin menusuk kewanitaanku dan kurasakan semprotannya yang cukup keras beberapa kali di dalam rahimku. Begitu juga denganku, otot kemaluanku menekan batangnya dan kurasakan liangku semakin basah, baik oleh cairanku ditambah mani adikku yang menyemprot sangat banyak di lubang senggamaku.

    Tubuh kami basah oleh keringat, dan kemudian kupeluk tubuh adikku menikmati sisa-sisa kenikmatan tadi. Nafas adikku mulai teratur dan kurasakan batang kemaluannya mulai mengecil di liang kewanitaanku, namun pantatku masih tetap bergoyang di atas tubuhnya.

    “Mbak, enak sekali.., makasih ya Mbak, baru pertama kali ini Toni merasakan nikmatnya tubuh perempuan dan nikmatnya melakukan hubungan badan.”

    “Mbak yang harusnya makasih sama kamu, ternyata adik Mbak cukup hebat walau baru pertama kali, tapi Mbak sangat puas sekali dan Mbak pengen sekali lagi, bolehkan Ton..?”

    “Wah.., Toni juga mau Mbak..!”

    Kucabut batang kejantanannya dari lubang kewanitaanku dan kembali kurasakan orgasme saat mencabutnya. Batang kemaluan adikku sudah mengecil sekarang, tapi tetap telihat gagah. Toni lalu duduk di pinggir kursi dan aku kemudian menjilati batang kejantanannya, Toni kembali mendesah, “Ssshhh.., enak Mbak..!”

    Tangannya membelai rambutku dan kadang meremas payudaraku. Aku kembali terangsang dan batang kemaluan Toni dengan cepatnya kembali tegak dan kokoh. Aku lalu lari dan menceburkan diriku di kolam renang, Toni menyusul setelah membuka celana renang yang masih tertinggal di lututnya. Di kolam kembali kami berciuman, tapi sekarang Toni kubiarkan lebih agresif. Sambil duduk di tangga kolam, diciuminya bibir dan leherku, kemudian dihisapnya puting payudaraku.

    Kemudian kurasakan Toni berusaha memasukkan batang keperkasaannya, tapi selalu meleset. Aku hanya tertawa kecil, lalu kubantu dia. Kupegang batangnya dan kuarahkan ke kemaluanku. Toni hanya tertawa kecil dan kemudian dia menekan rudalnya ke sarangku. Toni lalu menggerakkan pantatnya dan memompa senjatannya keluar masuk liang surgaku, nafasnya juga mulai memburu. Aku menikmati tekanan yang diberikan Toni dan rasanya nikmat sekali.

    “Akh.., enak sekali Ton, yang keras Ton..! Akh..!”

    “Akhh Mbak.., kita pindah di kursi ya..? Di sini nggak enak.”

    Toni lalu mengangkat tubuhku, kulingkarkan kakiku di pinggangnya sehingga aku masih bisa bergerak walaupun Toni berdiri dan berjalan ke arah kursi tempat kami tadi.

    Di baringkannya tubuhku, lalu Toni mulai memompa batang kejantanannya lagi, semakin lama semaki cepat. Aku mengimbangi gerakakn Toni dengan mengerakkan pantatku ke kiri dan ke kanan, kadang kuremas-remas pantat adikku yang kenyal. Nafas Toni mulai tidak teratur.

    “Lebih cepat Ton.. akh..!”

    “Mbak.., Toni mau keluar Mbak, akh..!”

    Gerakan Toni semakin cepat, dan saat kulihat tubuh Toni mulai mengejang, kulingkarkan kakiku di pinggangnya. Toni menekan dan memasukan batang kemaluannya lebih dalam lagi.

    “Akh.., Mbak, Toni keluar Mbak, akhh.., Mbak.. ngeakhh…”

    Tubuhnya lalu rubuh di atas tubuhku. Tanpa mengeluarkan burungnya, kusuruh Toni berbalik dan aku mulai menggerakkan pantatku di atas tubuhnya. Batang kemaluan Toni memang mengecil, tapi lama-lama mulai mengembang lagi. Aku bergerak tidak karuan di atas tubuhnya, sampai beberapa saat kemudian aku orgasme, kupeluk erat-erat tubuh Toni. Setelah agak tenang, karena aku tahu kalau Toni belum keluar, kemudian aku turun dan mengulum batang keperkasaannya. Toni menggerakkan pantatnya ke kiri dan ke kanan dan kadang menusuk ke dalam mulutku. Selang beberapa waktu kemudian, batang kemaluannya seperti mengembang di dalam mulutku.

    “Akh.., Toni keluar Mbak.. akhh..!”

    Maninya menyembur di dalam mulutku dan kutelan semuanya, kemudian kami berpelukan dan berciuman. Tanpa sadar kami tertidur di kursi, kepalaku kurebahkan di dadanya dan tubuhku di atas tubuhnya.

    Sore hari kami dikejutkan oleh suara klakson mobil dan kami buru-buru bangun. Aku memakai bajuku yang berserakan di pingir kolam dan Toni buru-buru mengambil celana renangnya dan berlari ke kamarnya. Saat makan malam, kakiku mengeranyangi kakinya dan jari kakiku menekan batangnya yang mulai mengembang. Kedua orang tuaku sedikit keheranan dengan kelakuan kami, tapi mereka tidak pernah tahu dengan apa yang telah terjadi di antara kami. Malamnya seusai makan malam aku langsung masuk kamar, begitu juga Toni.

    Tengah malam aku terbangun karena Toni menciumi bibirku dan malam itu kami melakukannya lagi.

    Sejak saat itu, secara sembunyi-sembunyi kami melakukannya, bahkan setelah aku menikah dengan pacarku, kami pun masih sering melakukannya, terutama saat suamiku sedang dinas keluar kota. Rahasia ini sampai sekarang masih kami pegang dan bahkan cinta gelap kami ini membuahkan putra pertamaku yang sekarang sudah berusia 9 tahun.

    Saat pernikahan Toni aku memberikan sebuah hadiah. Setelah malam pengantinnya, kami melakukannya di gudang belakang rumah saat semua orang sudah terlelap. Toni bilang walaupun istrinya sekarang masih gadis, tapi tidak ada yang menyaingi aku. Makanya suamiku sangat betah di rumah karena servisku yang sangat memuaskan, tanpa tahu kalau aku selingkuh dengan adik kandungku sendiri.

  • Stunning tanned chick Coco de Mal is getting fucked in her face

    Stunning tanned chick Coco de Mal is getting fucked in her face


    1840 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!  SuperBandar

  • Foto Bugil Misaki Yamaguchi Si Tetek Besar

    Foto Bugil Misaki Yamaguchi Si Tetek Besar


    1688 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Foto Ngentot Aya Eikura Bercinta Dengan Dahsyatnya

    Foto Ngentot Aya Eikura Bercinta Dengan Dahsyatnya


    1799 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Sekretaris Jadi Simpanan Bos

    Sekretaris Jadi Simpanan Bos


    1554 views

    Duniabola99.org – Berikut ini berkisah mengenai kegiatan sehari2 seorang bos dengan sekretaris pribadinya, walaupun banyak yang munafik dan sok alim menghujat nafsu bejat mereka mereka, namun bagi mereka berdua semuanya kegiatan ini bagaikan sebuah selingan di tengah kesibukan kerja yang memusingkan kepala. Om Roby bisa menghilangkan stress serta merasakan kembali darah mudanya bangkit dan membara di usia tuanya.Sedangkan Nonoph Sang Sektretaris dengan cara mudah bisa mendapatkan posisi strategis dan kehidupan yang jauh dari cukup dalam usia yang relatif muda.berikut cerita ini di mulai.

    Tok… tok… tok… , terdengar suara ketukan dari balik pintu.
    Suara ketukan itu cukup mengalihkan perhatian seorang wanita cantik yang kini sedang duduk di belakang meja kerjanya. Ia kemudian terlihat menghentikan kegiatannya membaca sebuah berkas di dalam map yang dipegangnya. Wanita berparas cantik nenawan, berkulit putih mulus dan berambut hitam panjang lurus itu kemudian beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu.
    Oh Bapak… , wanita itu tersenyum.
    Di depan pintu kini berdiri seorang laki-laki bertubuh tinggi semampai dan tegap. Walaupun sudah berumur diatas 45 tahun, namun sama sekali kegagahan sang laki-laki tersebut tidak berkurang. Laki-laki itu adalah Roby Adianto atau sering dipanggil Om Roby, seorang Direktur sebuah perusahaan swasta yang cukup ternama di kota tersebut. Sedangkan si wanita cantik adalah Nonophna Belovy, 24 tahun, sekretaris Direksi dan salah satu pegawai muda di perusahaan tersebut.
    Boleh Om masuk? .
    Wanita cantik itu tertawa kecil. Om ini lucu, yang punya perusahaan kan Om ? Jelas boleh dong masuk ke ruangan saya he he .
    Laki-laki itu hanya tersenyum mendengar perkataan sang sekretaris, kemudian berjalan masuk ke dalam ruangan. Begitu Nonoph selesai menutup pintu, tiba-tiba sebuah pelukan langsung membekap tubuh sintalnya dari belakang.
    Ah Om nakal… , Nonoph berucap pelan.
    Om kangen nih sayang , sebuah kecupan langsung mendarat di pipi dan leher Nonoph.
    Jangan disini dong Om ntar ada yang Nonopht .
    Nonoph berusaha menghentikan Om Roby yang masih terus mendaratkan ciumannya.
    Kenapa sayang? Apa Om tidak boleh mencumbuimu lagi? .
    Boleh Om , tapi… .
    Om Roby kemudian membalikkan tubuh Nonoph sehingga kini mereka berhadapan. Tanpa sempat melanjutkan kata-katanya, ciuman langsung mendarat di bibir Nonoph dan membungkamnya. Nonoph pun kini hanya berdiam diri dan membiarkan Om Roby melumat bibir mungilnya. Laki-laki paruh baya itu mencumbui bibir sang sekretaris seperti seorang musafir yang menemukan sebuah oase di padang pasir. Bibir Nonoph dirasakannya seperti seteguk air yang bisa melegakan tenggorokannya yang kering.
    Tunggu om… , Nonoph meletakkan telaOm tangannya di bibir Om Roby ketika laki-laki itu kembali hendak melumat bibirnya.
    Kenapa? .
    Nonoph tidak menjawab. Dengan perlahan ia melepaskan pelukan Om Roby dan beranjak menuju jendela kantornya. Wanita cantik itu kemudian menutup tirai jendela kantornya. Om Roby hanya tersenyum melihat tingkah sang sekretarisnya yang cantik. Laki-laki itu begitu tergila-gila dengan Nonoph sejak pertama kali wanita cantik itu melakukan tes wawancara.
    Bagaimana tidak, dengan wajah cantik, kulit putih, rambut panjang halus, tubuh tinggi semampai dengan lekukan proporsional pastilah akan membuat siapapun yang melihat Nonoph pastilah akan kehilangan kewarasannya. Om Roby merasa benar-benar beruntung bisa menikmati keindahan bahkan kehangatan tubuh sintal nan sempurna tersebut.
    Om , ini kan masih siang? , ucap Nonoph sedikit mendesah sambil berjalan mendekati laki-laki tersebut.
    Seminggu tidak bertemu denganmu, sungguh benar-bener terasa menyiksa! .
    Tapi kan nyuruh saya pergi diklat juga Om ? , dengan manja Nonoph memeluk tubuh atasannya itu dan mengecup bibirnya.
    Iya, itu kan demi kariermu juga makanya hari ini Om ingin sekali melepaskan rindu .
    Tapi nanti malam kan bisa? Saya nggak ada acara kok… .
    Nggak bisa sayang, Om sudah nggak tahan lagi .
    Kembali mereka berciuman dan kali ini meraka lakukan dengan panas, seakan-akan benar-benar ingin melepaskan seluruh perasaan yang selama ini tertahan. Kedua bibir tersebut saling beradu dan saling melumat.
    Oh… so tasty… .
    Do you like it? .
    Om Roby mengangguk mantap.
    Mau yang lebih? , Nonoph tersenyum menggoda sambil menguap-usapkan jari telunjuknya ke bibir Om Roby.
    Sure…! .
    Kita cari hotel sekarang? , jari-jari Nonoph kini merambat turun menuruni leher dan kemudian mempermainkan dasi atasannya.
    No… let’s do it here… .
    Ah? Here? , kali ini nada suara Nonoph menggambarkan nada penuh keheranan.
    Yes…! Here… .
    Tiba-tiba saja Om Roby langsung menggendong tubuh Nonoph sehingga membuat sekretaris cantiknya itu menjerit pelan. Hubungan keduanya memang sudah cukup lama terjalin, sudah hampir 6 bulan lamanya. Om Roby yang memang menyukai wanita-wanita muda dan Nonoph yang memang memiliki jiwa penggoda membuat hubungan terlarang itu menjadi semakin mudah terjalin. Hubungan dua insan berbeda jaman ini ibarat sebuah simbiosis mutalisme, dimana keduanya memang saling membutuhkan. Om Roby membutuhkan kehangatan percintaan yang sudah tidak bisa lagi ia peroleh dari sang istri, sedangkan Nonoph membutuhkan penyuplai dana untuk kehidupannya yang cenderung glamor. Keduanya begitu pandai dan komOm menyembunyikan hubungan cinta terlarang ini, sehingga sampai saat ini bau-bau perselingkuhan sama sekali belum juga tercium keluar.
    Aaoo… , kembali Nonoph menjerit pelan ketika Om Roby mendudukannya di atas meja kerjanya.
    Kemudian mereka kembali berciuman dengan panas. Permainan lidah pun kini mulai menghiasi percumbuan keduanya. Lidah mereka saling bertemu dan bertautan dengan hebat. Nonoph namOm sama sekali tidak risih harus bercumbu dengan laki-laki yang usianya hampir setara dengan ayahnya ini. Yang lebih gila lagi, keduanya tidak merasa risih harus bercumbu di kantor dimana jam masih aktif walaupun kini adalah memang waktu istirahat. Beginilah mungkin yang sering orang-orang sebut ketika nafsu sudah menjadi raja, maka logika tak akan lagi punya kuasa.
    Wangi parfum yang tercium dari sekujur tubuh Nonoph membuat nafsu Om Roby kian menggelora, sehingga ciuman tidak lagi bisa membasuh panasnya gelora tersebut. Kini tangan laki-laki itu mulai merambah dan meremasi kedua payudara Nonoph dari balik blazer yang dikenakan wanita cantik tersebut. Ternyata itupun tidak cukup. Sambil tetap berciuman tangan nakal Om Roby dengan cekatan membuka satu persatu kancing blazer biru tua sang sekretaris. Sementara jari-jari lentik Nonoph kini sedang berada di selangkangan sang bos yang sudah namOm terbuka. Jari-jari itu terlihat melakukan tugasnya dengan baik, sehingga membuat tonjolan yang ada disana menjadi semakin menggunung.
    Jangan dibuka Om , nanti nggak keburu makenya , Nonoph menghentikan usaha atasannya yang hendak membuka kancing kemeja begitu ia selesai melepaskan blazer yang dipakainya.
    Terlihat ekspresi kekecewaan di wajah Om Roby yang terlihat sudah ingin sekali menikmati payudara montok milik bawahannya. Nonoph yang memang sudah berpengalaman dibidang percintaan rupanya mengerti ekspresi tersebut.
    Kok cemberut sih? he he he .
    Pengen nyusu… , sahut Om Roby singkat.
    Wah ada bayi besar nih minta netek he he he .
    Om Roby tidak berkomentar, hanya ekspresi wajahnya saja yang menunjukkan apa yang kini sedang dirasakannya.
    Iya deh saya bukain . Senyuman menggoda kembali tersungging di bibir tipis Nonoph.
    Dengan cekatan kemudian wanita cantik itu membuka satu persatu kancing kemeja putih yang dipakainya. Setelah kancing terakhir terbuka, kemudian jari-jari lentik Nonoph berlahan membuka kaitan bra berwarna merah muda berenda yang dipakainya dan menggeser posisi cupnya. Kini di depan Om Roby terpampanglah sebuah gundukan gading kenyal dan padat, dengan puting kecil berwarna coklat yang menantang. Senyuman pun kembali terpancar di wajah laki-laki paruh baya tersebut.
    Aku kangen sekali dengan ini , Om Roby mengusap dan memelintir pelan puting payudara kanan Nonoph.
    Aaah… Om genit ah… , Nonoph mendesah pelan.
    Kok tambah gede sih? , kini tangan kanan Om Roby mendarat dan meremas payudara kiri sang sekretaris.
    Gara-gara Om tuh… .
    Lo kok gara-gara Om ? .
    Nonoph tersenyum kecil. Om sih suka ngemutin makanya jadi bengkak nih he he .
    Ih kamu ini ya, benar-benar menggemaskan he he .
    Om Roby merangkulkan kedua tangannya di pinggang Nonoph yang sedang duduk di atas meja. Sebuah kecupan kemudian mendarat mulus di bibir mungil si wanita cantik.
    Mau diNonopht aja nih Om ? Rugi dong dibuka? , Nonoph melirik nakal ke arah kedua payudaranya yang memang kini sedang menganggur .
    Nggak dong… , selesai berucap puting payudara kanan Nonoph langsung amblas ke dalam mulut Om Roby. Dengan penuh nafsu Om Roby melahap kedua payudara montok itu secara bergiliran.
    Nonoph sendiri namOm menikmati sekali sedotan dan permainan lidah Om Roby pada kedua payudaranya. Belum lagi remasan tangan Om Roby yang tak kalah membangkitkan nafsunya. Sambil menggigit bibir bawahnya menahan geli, wanita cantik itu mengelus-ngelus rambut atasannya. Kini Nonoph terlihat seperti seorang wanita yang sedang menyusui bayi besarnya.
    Oooh… , desah Nonoph pelan ketika Om Roby sedikit menggigit puting payudaranya.
    Toketmu benar-benar luar biasa sayang, padat dan kenyal! , sebuah kecupan dan pagutan mendarat kembali di bibir Nonoph.
    Om suka? .
    Suka banget! .
    Just enjoyed it, it’s all for you… .
    Sambil tetap menikmati kepadatan payudara Nonoph, berlahan tangan kanan Om Roby merayap turun merabai kedua betis sang wanita yang kini dalam posisi menjuntai di atas meja. Permukaan betis mulus tersebut terasa begitu lembut dan halus. Tangan dan jari-jari itu terus merayap naik sehingga menimbulkan sensasi geli di sekujur tubuh Nonoph. Apalagi ketika tangan Om Roby berlahan masuk ke dalam rok span pendek yang dikenakannya dan terus merabai permukaan pahanya. Nonoph yang memang telah mengangkang lebar memudahkan akses masuk tangan atasannya tersebut menuju selangkangannya. Kini Nonoph bisa merasakan jari-jari tangan Om Roby telah menyentuh permukaan celana dalamnya yang berenda.
    Udah basah ya sayang? , Om Roby melepaskan bibirnya dan tersenyum kecil.
    Nonoph hanya mengangguk pelan dan mendesah. Aaah… .
    Rok span biru tua itu semakin tinggi terangkat ketika tangan Om Roby berada di dalam celana dalam Nonoph dan mulai merabai bulu-bulu halus yang ada disana.
    Aaakh… geli om , Nonoph berteriak pelan ketika dengan iseng Om Roby menekan klitorisnya.
    Geli tapi enak kan? He he .
    Ih, Nonoph jangan digodain dong Om kan malu .
    Kalo nggak digodain terus mau diapain dong? He he .
    Mau dicium… .
    Om Roby pun langung mendekatkan bibirnya ke bibir Nonoph, namun wanita cantik itu menghentikannya.
    Tapi ciumnya nggak di sini , Nonoph menunjuk ke arah bibirnya.
    Om Roby mengerutkan keningnya. Terus dimana? .
    Di situ… , Nonoph kemudian menunjuk ke arah selangkangannya dan tersenyum menggoda.
    Ha ha ha kamu benar-benar wanita nakal .
    Om Roby menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian laki-laki paruh baya itu memasukkan kedua tangannya ke dalam rok sekretarisnya dan mulai menarik turun celana dalam wanita cantik tersebut. Nonoph sendiri terlihat membantu Om Roby dengan sedikit mengangkat pantatnya dari meja. Setelah berhasil membukanya, Om Roby namOm tersenyum melihat kain mungil di tangannya. Modelnya begitu tipis, berenda dan menerawang. Jelas sekali celana dalam G-string merah muda itu memang dipakai oleh pemiliknya bukan untuk menutupi apapun. Om Roby pun meletakkan kain mungil itu di atas kursi.
    G-string? .
    Yeah…! He he he .
    Kalo begitu kamu musti sering-sering ngangkang di depan Om he he he .
    Lo ini kan udah ngangkang? .
    Oh iya he he he .
    Nonoph memasukkan tangan kanannya ke dalam rok dan mulai mengelus-ngelus permukaan memeknya memang yang sudah basah. Ayo dong buruan di cium… .
    Laki-laki paruh baya itu kemudian berjongkok di depan meja dan melepaskan kedua sepatu high heels yang dipakai Nonoph. Setelah itu ia mulai menciumi jari-jari kaki wanita cantik tersebut secara bergantian. Nonoph namOm kegeNonophn ketika ciuman atasannya mulai mendarat di telaOm kakinya. Ciuman Om Roby kemudian mulai merambah naik menuju kedua betis dan terus naik menuju paha sang sekretaris. Permukaan kulit kaki mulus Nonoph membawa sensasi tersendiri dalam diri Om Roby ketika menciumnya. Benar-benar putih, bersih, wangi dan indah.
    Siap-siap untuk menerima aksi lidahku he he .
    Nonoph hanya tersenyum mendengar peringatan dari atasannya tersebut. Om Roby kemudian membuka lebar kedua paha sekretarisnya tersebut. Kini terlihatlah dengan jelas sebuah lubang kenikmatan dengan bulu-bulu halus tipis di sekitarnya. Lubang kenikmatan yang selalu mampu membuatnya terbang melayang. Masih begitu sempit dan sekat walaupun Nonoph mengakui dengan jujur kepada Om Roby kalau memeknya tersebut sebelumnya udah pernah dipakai oleh beberapa laki-laki selain dirinya. Om Roby sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena dirinya sendiri juga sudah sering tidur dengan beberapa wanita muda lainnya. Justru laki-laki paruh baya itu menyukai gaya permainan Nonoph yang memang sudah sangat profesional .
    Oooh… om… , Nonoph melenguh panjang ketika sang bos mulai menjilati lubang surganya.
    Kepala Om Roby kini telah hilang di dalam rok Nonoph. Wanita cantik itu sendiri kini hanya bisa merasakan lidah atasannya tersebut menari-nari dengan lincah di selangkangannya. Rasa geli dan sekaligus rasa nikmat yang luar biasa seakan-akan menjalar hebat di sekujur tubuh Nonoph. Sambil memilin-milin putingnya sendiri Nonoph menikmati betul jilatan, sedotan dan kadang tusukan lidah sang bos. Dalam keadaan seperti ini tidak lagi terdapat strata diantara mereka. Om Roby yang dalam kondisi normal adalah atasan Nonoph, kini dalam keadaan terbakar nafsu rela merendahkan dirinya dengan berjongkok sambil menjilati selangkangan bawahannya.
    Aaahh… oooh… aaahh… , kepala Nonoph namOm mendongak menahan rasa nikmat yang menyerang memeknya. Lidah Om Roby yang terus menari-nari dan menusuk-nusuk lubang kenikmatannya benar-benar memberikan sensasi yang luar biasa disekujur tubuh Nonoph.
    Sruuup… sruuup… .
    Sruuup… sruuup… .
    Suara decakan terdengar dari dalam rok span Nonoph, menandakan daerah selangkangan tersebut sudah mulai basah dan membanjir.
    Om Roby mengeluarkan kepalanya dari dalam rok Nonoph. Bagaimana? Enak ciuman Om ? He he he .
    Enak banget! , Nonoph mengangguk dan tersenyum kecil.
    Laki-laki itu kemudian kembali memasukkan kepalanya ke dalam rok sang sekretaris. Aroma wangi cairan memek Nonoph membuat birahi Om Roby semakin membara. Ia pun semakin Nonophr melahap lubang kenikmatan beserta dengan cairan cinta yang membasahinya. Bulu-bulu lembut yang menutupi areal lubang tersebut sama sekali tidak dirasakan mengganggu oleh Om Roby, justru keberadaan bulu-bulu itu menambah sensasi geli di sekitar wajah laki-laki paruh baya tersebut.
    Tok… tok… tok…!! , ketika kedua kedua insan terlihat sedang asyik bercengkrama tiba-tiba terdengar suara ketukan dari balik pintu.
    Sedetik setelah terdengar ketukan, Nonoph yang sedang mengangkang di atas meja kerjanya namOm mendorong kepala Om Roby keluar dari dalam rok span biru tuanya. Begitu kepala itu terlepas dari selangkangannya Nonoph langsung meloncat dari posisi duduknya di atas meja. Ia menurunkan roknya yang tadi terangkat dan mencoba merapikannya. Begitu pula dengan bra dan kemeja yang dikenakannya yang masih n terbuka dengan buru-buru berusaha ia rapikan. Satu demi satu kancing kemeja tersebut dikancingkannya kembali dengan cepat. Begitu selesai dengan segera pula ia kembali mengenakan blazer yang tadi tergeletak di atas meja kerjanya.
    Om Roby sendiri tak kalah sibuknya dengan sang sekretaris. Dengan cepat ia menyeka mulutnya yang namOm belepotan dengan cairan memek Nonoph. Ia lalu merapikan dasi dan kemejanya. Nonoph sendiri kini masih terlihat sibuk mengenakan sepatunya. Ketika kedua sepatu berhasil dikenakan kembali, Nonoph lalu menyambar beberapa map dan meletakkannya di atas meja. Mereka lalu namOm berpura-pura sedang sibuk memeriksa file-file di dalam map tersebut. Beruntung semuanya bisa dilakukan dengan cepat karena ketukan kedua segera menyusul terdengar beberapa detik kemudian.
    Masuk! , Nonoph berteriak pelan ketika mereka berdua telah siap berdiri di depan meja kerja.
    Namun baru pintu ruangan terbuka sedikit, sekilas Nonoph melirik ke arah kursi kerjanya. Disana masih teronggok sebuah celana dalam G-string berwarna merah muda miliknya. Langsung saja Nonoph menyambarnya dan memasukkan sepotong celana dalam mini tersebut ke dalam saku blazernya. Om Roby hanya tersenyum melihat hal tersebut yang kemudian disambut senyuman pula oleh Nonoph.
    Lalu masuklah Ayu, salah satu staf kantor dengan memegang beberapa map. Ia sedikit terkejut ketika melihat Om Roby berada di ruangan Nonoph. Ia kemudian sedikit tersenyum dan memberi hormat dengan sedikit mengangguk ke arah Om Roby. Perbuatan Ayu itu kemudian dibalas senyuman juga oleh Om Roby.
    Maaf Mbak Nonoph saya tidak tahu kalau Mbak Nonoph ada tamu .
    Nggak apa-apa kok, Om Roby cuma bantu saya mengerjakan beberapa laporan kok , Nonoph mencoba menutupi aktifitas yang baru saja mereka berdua lakukan tadi.
    Memang ada apa ya Win? .
    Ini Mbak tadi Om Tio meminta saya menyampaikan berkas ini ke Mba Nonoph, katanya tolong dibuat rangkumannya sebagai bahan presentasi di acara sosialisasi besok pagi .
    Oh, gitu ya? Ya udah berkasnya kamu taruh saja dulu disini, bilang ke Om Tio besok pagi rangkumannya akan saya serahkan langsung di ruangannya .
    Ayu lalu meletakkan berkas-berkas tersebut di atas meja kerja Nonoph, Kalau begitu saya permisi dulu Mbak .
    Oh iya Win, kamu nggak back up datanya dalam bentuk softcopy? .
    Sudah Mbak, sudah saya taruh juga di dalam map .
    Kalau begitu makasi ya… .
    Sama-sama Mbak , kemudian Ayu melemparkan senyum ke arah Om Roby. Saya permisi om .
    Om Roby hanya mengangguk pelan.
    Kemudian Ayu berjalan menuju pintu diikuti oleh Nonoph dari belakang. Sejenak mereka berdua terlihat bercakap-cakap sebelum akhirnyaAyu keluar dari ruangan tersebut. Nonoph menutup pintu ruangannya dan kemudian menguncinya. Wanita cantik itu cukup bersyukur tadi Ayu sempat mengetuk pintu sebelum masuk. Akibat nafsu yang telah membara membuat dirinya lupa kalau pintu ruangannya belum terkunci. Tentu skandal dirinya dan sang bos bisa saja terkuak apabila tadi Ayu masuk dengan tiba-tiba dan menyaksikan adegan layak sensor yang mereka lakukan tadi. Berlahan Nonoph kemudian berjalan mendekati Om Roby yang kini namOm bersandar pada meja kerjanya.
    Om , saya dapat tugas nih dari Om Tio, sepertinya yang tadi musti kita tunda dulu… .
    Nonoph tersenyum menggoda sambil memegang dasi yang dikenakan oleh atasannya tersebut. Kemudian dengan berlahan wanita cantik itu membuka simpul dasi Om Roby dan melepaskannya. Dengan cekatan pula Nonoph membuka dua kancing kemeja teratas yang dipakai sang bos. Walaupun dari mulutnya keluar kata-kata seolah-olah Nonoph ingin menghentikan semua kegilaan mereka tadi, namun gerak tubuhnya justru menunjukkan hal yang sebaliknya. Melihat senyuman nakal Nonoph dan tingkah menggodanya kembali mengundang nafsu birahi Om Roby yang tadi sempat menghilang.
    Udah tugasnya nantian saja dibuatnya, nanti Om yang bakal bilang langsung ke Om Tio kalau kamu dapat dispensasi hari ini, jadi tugasnya baru bisa diserahin besok siang, nanggung banget nih lanjutin yang tadi yuk! , Om Roby yang namOm sudah mulai terbakar birahi langsung membekap tubuh sintal Nonoph.
    Ih kok galak banget sih Om ? , kembali Nonoph melemparkan senyum genitnya.
    Iya nih, yang bawah udah nggak tahan sih he he .
    Mana? Coba saya cek dulu… .
    Wanita cantik itu kemudian merabai selangkangan atasannya tersebut. Jari-jari lentik Nonoph meremas-remas selangkangan Om Roby yang memang sudah namOm menggunung.
    Gimana? Udah siap tempur kan? .
    Nggak kerasa Om , kayaknya musti dibuka dulu nih he he he .
    Nonoph mencium pipi Om Roby dan kemudian berlahan mengambil posisi berjongkok di depan atasannya tersebut. Pelan-pelan jari-jari Nonoph menari-nari membuka sabuk dan resleting celana panjang yang dipakai Om Roby. Kemudian celana kain itu dilorotkan berikut dengan celana dalamnya, sehingga kini dihadapan Nonoph terpampang sebuah batang tegang namun terlihat belum berukuran maksimal.
    Ah masih belum siap nih Om ! , sambil masih dalam posisi jongkok Nonoph melemparkan tatapan nakal ke arah atasannya.
    Oh belum ya? .
    Nonoph kemudian mengerlingkan matanya. Iya Om , kalo segini mana kerasa… .
    He he he kalo gitu kamu tau dong musti ngapain? .
    Ih Om genit deh! .
    Om Roby mengelus-elus kepala Nonoph, sementara jari-jari lentik Nonoph kini sudah bekerja dengan sempurna mengocok-ngocok batang di hadapannya itu. Tak perlu waktu lama ketika Kontol itu mulai namOm keluar masuk ke dalam mulut si wanita cantik. Dengan telaten Nonoph menjilati, mengulum dan mengocok Kontol Om Roby sehingga mengakibatkan Kontol itu semakin menegang dan membesar. Nonoph memang memiliki spesialisasi dalam melakukan oral sehingga Om Roby dibuatnya merem-melek keenakan merasakan permainan lidah dan mulutnya. Dengan bergantian Nonoph menjilati Kontol Om Roby dan juga buah zakarnya. Kuluman mulutnya juga divariasikan dengan kocokan tangan guna memberi waktu baginya untuk menarik nafas. Wanita cantik itu juga sedikit membasahi batang berurat tersebut dengan ludah guna memudahkannya melakukan kocokan.
    Cukup sayang… , Om Roby memegang pundak Nonoph dan kemudian membantunya berdiri.
    Entah kenapa laki-laki paruh baya itu pun meminta Nonoph menghentikan layanan oral-nya. Mungkin Om Roby tidak ingin langsung mencapai puncak permainan tanpa merasakan nikmatnya jepitan memek sang sekretaris. Kemungkinan juga Om Roby cukup menyadari kalau waktu yang mereka miliki kini tidaklah banyak lagi dan tempat yang juga kurang mendukung, sehingga memilih untuk meloncati tahap foreplay dan langsung meloncat ke sesi penetrasi.
    Kenapa Om ? Om nggak suka dengan pelayanan saya? .
    Bukan gitu, tapi sekarang giliran Om yang bikin kamu enak he he he .
    Nonoph yang semula keheranan langsung tersenyum dan mencubit pinggang atasannya tersebut. Rupanya Nonoph bisa menangkap maksud atasannya yang ingin segera melakukan penetrasi.
    Om nakal deh he he he .
    Ha ha ha ayo kasi Nonopht dong bagian yang enak-enak itu .
    Om Roby kemudian berlahan mendorong pelan tubuh Nonoph sehingga mentok di ujung meja. Nonoph sendiri namOm membuka blazer yang dikenakannya dan melemparnya kembali ke atas kursi. Sementara itu di waktu yang bersamaan Om Roby terlihat mengangkat rok span wanita cantik itu dan mulai merabai bulu-bulu lembut di sekitar wilayah selangkangan tersebut. Mereka kemudian kembali berciuman.
    Mau netek lagi? He he , dengan nakal Nonoph mempermainkan kancing kemejanya.
    Dibuka aja, siapa tau nanti Om haus he he he .
    Ih Om ini…! .
    Nonoph pun menuruti kemauan Om Roby. Ditengah rabaan tangan sang bos diselangkangannya, Nonoph dengan berlahan membuka satu per satu kancing kemejanya. Saat kancing terakhir terbuka, tanpa dikomandoi Nonoph membuka kaitan bra merah muda berenda yang dipakainya. Walaupun semua pakaian tersebut masih tetap melekat pada tubuhnya, namun sama sekali tidak berguna buat menutupi bagian atas tubuh Nonoph. Kedua payudara montok sang sekretaris kini terekspos bebas berikut dengan kedua puting coklat kecilnya.
    Mimik cucu dulu ah… .
    Aaaoo… geli ah om… .
    Nonoph bergelinjang ketika puting payudara kanannya amblas ke dalam mulut Om Roby. Payudara kiri pun mendapatkan perlakukan yang sama. Keduanya bergiliran dihisap dan diemut oleh Om Roby. Sedangkan tangan kanan laki-laki paruh baya itu sendiri masih sibuk merabai selangkangan Nonoph. Jari-jari tangan Om Roby merasakan permukaan memek Nonoph masih cukup lembab dan basah sehingga ia pun tak merasa perlu memberikan rangsangan lagi. Apalagi Nonoph sendiri sudah namOm begitu bernafsu, dimana terlihat dari wajahnya yang mulai memerah. Om Roby menghentikan kulumannya di payudara Nonoph. Dengan tangan kanan Om Roby kemudian mengarahkan Kontolnya dan mengusap-usap ujungnya dipermukaan memek sang sekretaris.
    Om… jangan diusap-usap aja, masukin dong… , Nonoph merajuk manja.
    He he he udah nggak tahan ya? .
    Iya nih… .
    Beneran nih nggak tahan? , Om Roby menggoda Nonoph.
    Nonoph yang memang sudah sejak tadi bergairah langsung mengkerutkan keningnya kesal. Aaaa… Om gitu deh, saya ngambek nih… .
    Tingkah manja dan genit Nonoph kala kesal justru membuat birahi Om Roby semakin meninggi. Iya deh jangan ngambek dong, siap-siap ya… .
    Aaakkh…! , Nonoph berteriak tertahan ketika akhirnya Kontol Om Roby menghujam deras ke dalam memeknya.
    Ooohh… oohh… oohh… , desahan mulai keluar dari mulut Nonoph seiring kocokan Kontol atasannya. Om Roby sendiri merasakan jepitan memek sang sekretaris begitu kencang karena sudah hampir seminggu lebih ia tidak menikmatinya. Kocokan Om Roby yang semakin mengencang membuat Nonoph menggunakan kedua tangannya untuk menahan tubuhnya yang mulai bergoncang. Kedua tangan Nonoph mencengkeram erat ujung meja yang berada di belakangnya.
    Suka sayang? .
    Su… suka banget, yang ken… kenceng Om ! .
    Yang kenceng? .
    Iya… kocoknya yang kenceng oooh… .
    Menyadari kalau saat ini mereka sedang berada di kantor, Nonoph berusaha sekuat tenaga untuk menahan teriakan penuh kenikmatan yang keluar dari mulutnya. Namun rupanya rasa nikmat seakan sudah menyerang hampir sekujur syaraf tubuhnya, sehingga ia tak kuasa untuk bertahan. Akhirnya ia memilih untuk memeluk tubuh Om Roby dan mencium bibirnya guna meredam desahan dan erangan yang hendak keluar dari mulutnya.
    Nonoph kini namOm kian pasrah menerima lumatan bibir dan juga remasan demi remasan di dadanya. Walaupun kemejanya masih terkancing rapat, namun Nonoph bisa merasakan kalau bra yang ada di dalamnya tak lagi terpasang pada posisi yang tepat akibat remasan tangan Om Roby. Ciuman dan lumatan pun tak henti-hentinya menghujani bibir Nonoph, begitu pula dengan lehernya. Apalagi disaat yang bersamaan genjotan Kontol laki-laki paruh baya itu terasa semakin kencang menghujam ke dalam memek Nonoph. Tak perlu waktu lama untuk membangkitkan kembali gelora gairah yang tadi sempat menghilang diantara keduanya.
    Ooh… Nonoph memekmu nikmat sekali… .
    Muncul sebersit rasa bangga dalam diri Nonoph mendengar pujian yang keluar dari mulut sang bos. Paling tidak ia merasakan kalau dirinya jauh lebih cantik dan menarik ketimbang istri Om Roby. Wanita cantik itu tahu benar kalau posisinya di Perusahaan ini sangatlah ditentukan oleh kemampuannya memuaskan sang atasan. Maka dari itu ia selalu berusaha merawat wajah dan tubuhnya, terutama bagian lubang surgawinya agar selalu keset dan wangi. Selain itu ia juga sadar harus selalu memberikan pelayanan spesial agar sang bos tidak berpaling kepada pegawai wanita lain yang mungkin berumur lebih muda dari dirinya.
    Kontol Om juga nikmat banget! .
    Oya? .
    Iya Om , luar biasa, terus kocok om… terus… aaahh… .
    Sebagai seorang wanita yang sudah sangat berpengalaman memuaskan berbagai macam tipe laki-laki, Nonoph juga tahu benar kalau memuji kemampuan sang laki-laki adalah sebuah kewajiban dalam bercinta. Pujian yang tepat akan meningkatkan ego sang laki-laki dan pujian itu akan membuatnya seolah-olah memiliki kemampuan luar biasa, walaupun kadang kenyataannya tidaklah demikian. Namun khusus untuk Om Roby, Nonoph sama sekali tidak perlu harus berpura-pura karena Kontol besar milik laki-laki paruh baya itu memang benar-benar mampu membuatnya melayang. Tak terasa sudah hampir sepuluh menitan Kontol Om Roby mengaduk-ngaduk lubang memek Nonoph dalam keadaan berdiri.
    Oooh… aaah… , Nonoph masih terus berusaha menahan desahannya, ditengah lesakan Kontol Om Roby dalam memeknya. Sementara itu tangan kanan Om Roby namOm nakal meremasi payudara Nonoph .
    Oooh… aaah… .
    Balik dong sayang, pengen masuk dari belakang nih .
    Nonoph menurut. Setelah Om Roby mencabut Kontolnya, ia langsung membalikkan tubuhnya dan mengambil posisi nungging. Nonoph kembali menggunakan kedua tangannya sebagai penumpu di meja kerjanya. Kemudian wanita cantik itu menoleh ke belakang dan melihat Om Roby sedang menatap nanar ke arah bongkahan pantatnya sambil mengocok-ngocok Kontolnya sendiri. Nonoph kemudian mengangkat rok spannya dan mulai menggoyang-goyangkan pantatnya guna menggoda atasannya tersebut. Dengan gaya nakal bak call girl profesional, Nonoph menjilati jari-jari tangan kirinya kemudian mengusap-usap permukaan memeknya sendiri. Lalu wanita cantik itu memasukkan dua jarinya ke dalam lubang memeknya dan mulai mengocoknya. Nonoph memasang ekspresi wajah horny sambil menggigit bibir bawahnya. Om Roby terlihat tak tahan melihat ekspresi wajah Nonoph langsung mendekat sambil mengacungkan Kontolnya yang sudah tegang maksimal
    You’re so deam bitchy secretary…! .
    Tapi Om suka kan? .
    Suka banget… you make me turn on very high… .
    Terus nunggu apa lagi Om ? Fuck me… fuck me hard! .
    Nonoph membuka kedua kakinya semakin lebar seolah-olah ingin mempersilakan Kontol Om Roby untuk memasuki dirinya. Kini sebuah pantat montok dengan memek merah basah terekspos dengan bebas siap merasakan sebuah kenikmatan duniaei. Om Roby terlihat semakin membelalak menyaksikan pemandangan indah di depannya. Walaupun ini bukan pertama kalinya, namun tetap saja setiap kali melihat memek Nonoph seakan memberikan sensasi luar biasa dalam otak Om Roby. Sebuah batang tegak keras namOm mencuat diantara selangkangan laki-laki paruh baya itu. Dengan terburu-buru Om Roby langsung melepas sepatunya dan kemudian disusul dengan celana panjang berikut celana dalamnya. Agaknya laki-laki paruh baya itu merasa pakaiannya itu sedikit mengganggu dalam melakukan penetrasi di awal persetubuhan mereka tadi.
    Aaaakkh…!!! .
    Nonoph tidak bisa lagi menahan lenguhan panjang yang keluar dari mulutnya. Ini karena ternyata Om Roby tidak memasukkan Kontolnya ke dalam memeknya namun ke dalam lubang duburnya. Batang besar itu kini namOm mulai menggenjot lubang sempit tersebut. Si pemilik batang pun namOm mulai merem-melek merasakan kenikmatan luar biasa dari jepitan lubang anus sekretarisnya tersebut. Sedangkan Nonoph sendiri terlihat meringis menahan sakit karena sejujurnya ia sama sekali tidak siap menerima serangan pada lubang pantatnya. Wanita cantik itu namOm mencengkeram pinggir meja dengan sekuat-kuatnya dan menggigit bibirnya berusaha untuk menahan rasa sakit. Nonoph tahu benar kalau ia sama sekali tidak bisa melakukan protes atas perbuatan Om Roby ini. Om Roby adalah atasannya dan tugasnya adalah memuasakan sang atasan, jadi Om Roby berhak memilih lubang manapun yang ia suka untuk dimasuki.
    Aaakkh… om… pelan-pelan… sakit… .
    Oooh… ooh… .
    Aaakkkh… Paaakk… .
    Mulut Nonoph ternganga lebar ketika Om Roby kian mempercepat genjotan Kontolnya. Lubang anus Nonoph yang memang masih kering dan belum terlumasi terasa robek dan melar ketika intensitas batang besar itu kian meninggi menghujam ke dalamnya. Tanpa bisa ia tahan bulir air mata terlihat mengalir dari pinggir mata lentik Nonoph.
    Oooh… sempit banget pantatmu Nonoph! .
    Aaakkh… aaakkh…Paakk…!! .
    Oooh… .
    Sa… sakit om… aaakhh…! .
    Ini memang bukanlah anal seks pertama bagi Nonoph. Beberapa kali ia sudah pernah melakukannya dengan Om Roby maupun beberapa laki-laki lainnya, namun tanpa persiapan tentunya anal seks sangatlah menyakitkan bagi si pemilik lubang. Penderitaan Nonoph barulah usai setelah beberapa menit kemudian Om Roby akhirnya menghentikan genjotannya dan menarik Kontolnya. Rasa perih dari lubang pantat Nonoph masih begitu terasa menyiksa, selepas genjotan yang mendera pantatnya tadi. Namun belum juga Nonoph dapat menghirup udara dan mengatur nafas, Om Roby kembali menghujamkan Kontolnya. Kali ini Kontol besar itu menghujam deras ke dalam memek sang sekretaris cantik.
    Ooooh….!! , kembali Nonoph harus melenguh panjang.
    Aaah… Nonoph… .
    Om Roby… ooohh… .
    Wanita cantik itu bersyukur dalam hatinya, karena paling tidak kali ini Om Roby memilih lubang memeknya untuk dinikmatinya. Nonoph pun kini mulai bisa ikut menikmati persetubuhan tersebut. Bahkan kini ia terlihat ikut menggoyangkan pinggulnya agar lubang kenikmatannya dapat memberikan jepitan maksimal. Rasa sakit yang semula memderanya kini mulai berganti menjadi rasa nikmat yang teramat sangat. Sadar kalau waktu yang mereka miliki kian menipis sebelum waktu makan siang berakhir, Om Roby pun kian mempercepat genjotannya. Laki-laki paruh baya itu berusaha menghujam-hujamkan Kontolnya secepat dan sedalam mungkin. Tubuh Nonoph sendiri dibuatnya berguncang-guncang hebat dan membuat wanita cantik itu terus mendesah-desah.
    Dikit lagi sayang…! .
    I… iya Om , dikit lagi nih, terus… yang dalem… .
    Oooh…. oooh…. .
    Aaaahh…. sayang memekmu… .
    Keduanya mulai merancau tak karuan menandakan kalau mereka telah berada diambang klimaks. Walau keduanya sudah merasa bak melayang ke angkasa, namun keduanya masih tetap berusaha menyadarkan diri mereka kalau saat ini mereka sedang bercinta di ruang publik. Rasa nikmat yang semakin kencang mendera membuat keduanya kian sulit menahan teriakan dan desahan yang terus keluar dari mulut mereka masing-masing. Seandainya mereka ada di tempat yang aman mungkin keduanya akan berteriak sekencang-kencangnya guna menunjukkan betapa hebatnya persetubuhan mereka saat itu.
    om… Nonoph dapeeet…!! .
    Tahan sayang, tahan dikit lagi… .
    Aaaakkkh….! , Nonoph melenguh hebat. Kepalanya terdongak dengan mata terpejam. Di tengah genjotan Kontol Om Roby yang menggila wanita cantik itu mencapai puncak.
    Tak lama setelah itu, Om Roby juga semakin menampakkan ekspresi wajah yang kian memerah. Nampaknya ia juga sudah tidak kuat lagi menahan gejolak rasa yang akan segera menderanya. Laki-laki paruh baya itu akan segera menyusul mencapai puncak permainan.
    Sayang… isepin kontol Om ! .
    Om Roby mencabut Kontolnya. Nonoph nampaknya tak sempat menikmati sensasi klimaks yang baru saja melandanya. Dengan sigap wanita cantik itu berjongkok dan memasukkan Kontol Om Roby ke dalam mulutnya. Kontol itu langsung namOm keluar masuk ke dalam mulut Nonoph, karena Om Roby ikut mengocok-ngocokkannya dengan kuat. Sesekali Nonoph mengocok-ngocok batang tegang itu dengan tangan untuk kemudian mengulumnya kembali. Tak lama Kontol itu pun sudah terasa berkedut-kedut hebat.
    Oooh….!!! , kini giliran Om Roby yang melenguh panjang.
    Semburan demi semburan sperma langsung menyemprot ke dalam mulut Nonoph. Wanita cantik dengan sabar menerima semburan sperma atasannya dan menampungnya di dalam mulutnya. Ketika semburan terakhir keluar, berlahan Kontol Om Roby menyusut dan mengecil di dalam mulut sekretarisnya. Begitu Kontol tersebut tercabut dari dalam mulutnya, Nonoph sedikit membuka mulutnya. Mulut wanita cantik itu kini terlihat dipenuhi oleh cairan kental berwarna putih. Dengan cepat Nonoph kemudian menelan cairan tersebut sampai habis.
    Sini Om saya bersihkan .
    Setelah cairan sperma Om Roby habis tertelan, Nonoph mengambil Kontol atasannya tersebut dan kembali mengulum dan menjilatinya. Dengan telaten Nonoph menjilati buah zakar Om Roby dan juga batang serta ujung Kontolnya guna membersihkan sisa-sisa sperma yang ada.
    Berdiri sayang! .
    Om Roby membantu Nonoph berdiri. Kemudian laki-laki paruh baya itu memeluk tubuh sekretarisnya tersebut dan mencium bibir mungilnya. Lama sekali mereka berpagutan seolah-olah Om Roby ingin menunjukkan rasa terima kasihnya atas pelayanan sang sekretaris.
    Makasi ya sayang… .
    Sama-sama om .
    Kamu puas hari ini? .
    Puas banget! He he .
    Kembali mereka saling berpagutan.
    Om masih kangen nih, malam ini Om nginep di tempatmu ya? .
    Lo istri Om bagaimana? .
    Dia ada kunjungan kerja dengan teman-temannya, jadi tidak apa-apa kalau malam ini Om nggak tidur di rumah .
    Aduh kayaknya malam ini saya harus lembur nih he he he .
    Ha ha ha iya dong! Tapi tenang uang lemburnya ada kok .
    Beneran ya? .
    Tenang saja… apa sih yang nggak buat sayangku ini .
    Hhhmm… gombal! .
    Mereka pun tertawa sambil berpelukan mesra. Kemudian Om Roby mengenakan kembali celananya, merapikan kemeja dan memakai dasinya. Setelah selesai merapikan pakaiannya laki-laki itu duduk di sofa sambil mengenakan kembali kaos kaki dan sepatunya. Nonoph sendiri namOm mengambil tissue dan melap lubang memek dari sisa-sisa cairan hasil percintaan mereka tadi. Setelah itu wanita cantik tersebut merapikan kembali bra, kemeja berikut dengan rok span yang dipakainya. Ia juga mengenakan kembali sepatu high heels-nya. Sekilas Nonoph menyempatkan diri untuk sedikit menata kembali rambut panjangnya yang terlihat sedikit kusut dan tak beraturan di depan kaca.
    Lo kok celana dalamnya nggak dipake sih? .
    Ntar aja Om , mau pipis dulu nih .
    Ih ntar ada yang ngintip lo he he .
    Kan cuma Om yang tau kalo saya seliweran di kantor nggak pake celana dalam he he .
    Oh you’re so nauthy… he he he , Om Roby lalu meremas pantat Nonoph. Sang sekretaris hanya berteriak pelan.
    Kalau begitu Om balik ke ruangan sekarang .
    Iya om… .
    Inget lo nanti malem… .
    Siap bos! , Nonoph mengerlingkan matanya nakal.
  • Foto Ngentot Majikan Dengan Pembantu Yang Hot & Seksi

    Foto Ngentot Majikan Dengan Pembantu Yang Hot & Seksi


    1794 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Video Bokep Jepang Maria Kotobuki Bidadari Cantik

    Video Bokep Jepang Maria Kotobuki Bidadari Cantik


    1575 views

  • Cerita Seks Menikmati Keseruan Bersama Penyanyi Cafe

    Cerita Seks Menikmati Keseruan Bersama Penyanyi Cafe


    1087 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Menikmati Keseruan Bersama Penyanyi Cafe ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Malam itu aku dinner dengan clientku di sebuah cafe. Sebuah band tampil menghibur pengunjung cafe dengan musik jazz. Lagu “I’m Old Fashioned” dimainkan dengan cukup baik. Aku memperhatikan sang penyanyi. Seorang gadis berusia kira-kira 26 tahun. Suaranya memang sangat jazzy.

    Gadis ini wajahnya tidak terlalu cantik. Cerita Bokep Terbaru Tingginya kurang lebih 160 cm/55 kg. Tubuhnya padat berisi. Ukuran payudaranya sekitar 36B. Kelebihannya adalah lesung pipitnya. Senyumnya manis dan matanya berbinar indah. Cukup seksi. Apalagi suaranya. Membuat telingaku fresh.

    “Para pengunjung sekalian.. Malam ini saya, Felicia bersama band akan menemani anda semua. Jika ada yang ingin bernyanyi bersama saya, mari.. saya persilakan. Atau jika ingin request lagu.. silakan”.

    Penyanyi yang ternyata bernama Felicia itu mulai menyapa pengunjung Cafe. Aku hanya tertarik mendengar suaranya. Percakapan dengan client menyita perhatianku. Sampai kemudian telingaku menangkap perubahan cara bermain dari sang keyboardist. Aku melihat ke arah band tersebut dan melihat Felicia ternyata bermain keyboard juga.

    Felicia bermain solo keyboard sambil menyanyikan lagu “All of Me”. Cerita Bokep Terbaru Lagu Jazz yang sangat sederhana. Aku menikmati semua jenis musik dan berusaha mengerti semua jenis musik. Termasuk jazz yang memang ‘brain music’. Musik cerdas yang membuat otakku berpikir setiap mendengarnya.

    Felicia ternyata bermain sangat aman. Aku terkesima menemukan seorang penyanyi cafe yang mampu bermain keyboard dengan baik. Tiba-tiba aku menjadi sangat tertarik dengan Felicia. Aku menuliskan request laguku dan memberikannya melalui pelayan cafe tersebut.

    “The Boy From Ipanema, please.. And your cellular number. 081xx. From Boy.”, tulisku di kertas request sekaligus menuliskan nomor HP-ku. Aku melanjutkan percakapan dengan clientku dan tak lama kemudian aku mendengar suara Felicia.

    “The Boy From Ipanema.. Untuk Mr. Boy..?”

    Bahasa tubuh Felicia menunjukkan bahwa dia ingin tahu dimana aku duduk. Cerita Bokep Terbaru Aku melambaikan tanganku dan tersenyum ke arahnya. Posisi dudukku tepat di depan band tersebut. Jadi, dengan jelas Felicia bisa melihatku. Kulihat Felicia membalas senyumku. Dia mulai memainkan keyboardnya.

    Sambil bermain dan bernyanyi, matanya menatapku. Aku pun menatapnya. Untuk menggodanya, aku mengedipkan mataku. Aku kembali berbicara dengan clientku. Tak lama kudengar suara Felicia menghilang dan berganti dengan suara penyanyi pria. Kulihat sekilas Felicia tidak nampak. Tit.. Tit.. Tit.. SMS di HP-ku berbunyi.

    “Felicia.” tampak pesan SMS di HP-ku. Wah.. Felicia meresponsku. Segera kutelepon dia.

    “Hai.. Aku Boy. Kau dimana, Felicia?”

    “Hi Boy. Aku di belakang. Ke kamar mandi. Kenapa ingin tahu HP-ku?”

    “Aku tertarik denganmu. Suaramu sexy.. Sesexy penampilanmu” kataku terus terang. Kudengar tawa ringan dari Felicia.

    “Rayuan ala Boy, nih?”

    “Lho.. Bukan rayuan kok. Tetapi pujian yang pantas buatmu yang memang sexy.. Cerita Bokep Terbaru Oh ya, pulang dari cafe jam berapa? Aku antar pulang ya?”

    “Jam 24.00. Boleh. Tapi kulihat kau dengan temanmu?”

    “Oh.. dia clientku. Sebentar lagi dia pulang kok. Aku hanya mengantarnya sampai parkir mobil. Bagaimana?”

    “Okay.. Aku tunggu ya.”

    “Okay.. See you soon, sexy..”

    Aku melanjutkan sebentar percakapan dengan client dan kemudian mengantarkannya ke tempat parkir mobil. Setelah clientku pulang aku kembali ke cafe. Waktu masih menunjukkan pukul 23.30.

    Masih 30 menit lagi. Aku kembali duduk dan memesan hot tea. Cerita Bokep Terbaru 30 menit aku habiskan dengan memandang Felicia yang menyanyi. Mataku terus menatap matanya sambil sesekali aku tersenyum. Kulihat Felicia dengan percaya diri membalas tatapanku. Gadis ini menarik hingga membuatku ingin mencumbunya.

    Dalam perjalanan mengantarkan Felicia pulang, aku sengaja menyalakan AC mobil cukup besar sehingga suhu dalam mobil dingin sekali. Felicia tampak menggigil.

    “Boy, AC-nya dikecilin yah?” tangan Felicia sambil meraih tombol AC untuk menaikkan suhu. Tanganku segera menahan tangannya. Kesempatan untuk memegang tangannya.

    “Jangan.. Udah dekat rumahmu kan? Aku tidak tahan panas. Suhu segini aku baru bisa. Kalau kamu naikkan, aku tidak tahan..” alasanku.

    Aku memang ingin membuat Felicia kedinginan. Kulihat Felicia bisa mengerti. Tangan kiriku masih memegang tangannya. Kuusap perlahan. Felicia diam saja.

    “Kugosok ya.. Biar hangat..” kataku datar. Aku memberinya stimuli ringan. Felica tersenyum. Dia tidak menolak.

    “Ya.. Boleh. Habis dingin banget. Oh ya, kamu suka jazz juga ya?”

    “Hampir semua musik aku suka. Oh ya, baru kali ini aku melihat penyanyi jazz wanita yang bisa bermain keyboard. Mainmu asyik lagi.”

    “Haha.. Ini malam pertama aku main keyboard sambil menyanyi.”

    “Oh ya? Tapi tidak terlihat canggung. Oh ya, kudengar tadi mainmu banyak memakai scale altered dominant ya?” aku kemudian memainkan tangan kiriku di tangannya seolah-olah aku bermain piano.

    “What a Boy! Kamu tahu jazz scale juga? Kamu bisa main piano yah?” Felicia tampak terkejut. Mukanya terlihat penasaran. Situs Judi Online

    “Yah, dulu main klasik. Lalu tertarik jazz. Belum mahir kok.” Aku berhenti di depan rumah Felicia.

    “Tinggal dengan siapa?” tanyaku ketika kami masuk ke rumahnya. Ya, aku menerima ajakannya untuk masuk sebentar walaupun ini sudah hampir jam 1 pagi.

    “Aku kontrak rumah ini dengan beberapa temanku sesama penyanyi cafe. Cerita Bokep Terbaru Lainnya belum pulang semua. Mungkin sekalian kencan dengan pacarnya.”

    Felicia masuk kamarnya untuk mengganti baju. Aku tidak mendengar suara pintu kamar dikunci.

    Wah, kebetulan. Atau Felicia memang memancingku? Aku segera berdiri dan nekat membuka pintu kamarnya. Benar! Felicia berdiri hanya dengan bra dan celana dalam. Di tangannya ada sebuah kaos.

    Kukira Felicia akan berteriak terkejut atau marah. Ternyata tidak. Dengan santai dia tersenyum.

    “Maaf.. Aku mau tanya kamar mandi dimana?” tanyaku mencari alasan. Justru aku yang gugup melihat pemandangan indah di depanku.

    “Di kamarku ada kamar mandinya kok. Masuk aja.”

    Wah.. Lampu hijau nih. Di kamarnya aku melihat ada sebuah keyboard. Aku tidak jadi ke kamar mandi malah memainkan keyboardnya. Aku memainkan lagu “Body and Soul” sambil menyanyi lembut. Suaraku biasa saja juga permainanku. Cerita Bokep Terbaru Tapi aku yakin Felicia akan tertarik. Beberapa kali aku membuat kesalahan yang kusengaja. Aku ingin melihat reaksi Felicia.

    Cerita Seks Menikmati Penyanyi Cafe “Salah tuh mainnya.” komentar Felicia. Dia ikut bernyanyi.

    “Ajarin dong..” kataku.

    Dengan segera Felicia mengajariku memainkan keyboardnya. Aku duduk sedangkan Felicia berdiri membelakangiku. Dengan posisi seperti memelukku dari belakang, dia menunjukkan sekilas notasi yang benar. Aku bisa merasakan nafasnya di leherku. Wah.. Sudah jam 1 pagi. Aku menimbang-nimbang apa yang harus aku lakukan. Aku memalingkan mukaku. Kini mukaku dan Felicia saling bertatapan. Dekat sekali. Tanganku bergerak memeluk pinggangnya. Kalau ditolak, berarti dia tidak bermaksud apa-apa denganku. Jika dia diam saja, aku boleh melanjutkannya. Kemudian tangannya menepis halus tanganku. Kemudian dia berdiri. Aku ditolak.

    “Katanya mau ke kamar mandi?” tanyannya sambil tersenyum. Oh ya.. Aku melupakan alasanku membuka pintu kamarnya.

    “Oh ya..” aku berdiri.

    Ada rasa sesak di dadaku menerima penolakannya. Tapi aku tak menyerah. Segera kuraih tubuhnya dan kupeluk. Kemudian kuangkat ke kamar mandi!

    “Eh.. Eh, apa-apaan ini?” Felicia terkejut. Aku tertawa saja.

    Kubawa dia ke kamar mandi dan kusiram dengan air! Biarlah. Kalau mau marah ya aku terima saja.

    Yang jelas aku terus berusaha mendapatkannya. Cerita Bokep Terbaru Ternyata Felicia malah tertawa. Dia membalas menyiramku dan kami sama-sama basah kuyup. Segera aku menyandarkannya ke dinding kamar mandi dan menciumnya!

    Felicia membalas ciumanku. Bibir kami saling memagut. Sungguh nikmat bercumbu di suhu dingin dan basah kuyup. Bibir kami saling berlomba memberikan kehangatan. Tanganku merain kaosnya dan membukanya. Kemudian bra dan celana pendeknya. Sementara Felicia juga membuka kaos dan celanaku. Cerita Bokep Terbaru Kami sama-sama tinggal hanya memakai celana dalam. Sambil terus mencumbunya, tangan kananku meraba, meremas lembut dan merangsang payudaranya. Sementara tangan kiriku meremas bongkahan pantatnya dan sesekali menyelinap ke belahan pantatnya. Dari pantatnya aku bisa meraih vaginanya. Menggosok-gosoknya dengan jariku.

    “Agh..” kudengar rintihan Felicia. Nafasnya mulai memburu. Suaranya sexy sekali. Berat dan basah. Perlahan aku merasakan penisku ereksi.

    “Egh..” aku menahan nafas ketika kurasakan tangan Felicia menggenggam batang penisku dan meremasnya.

    Tak lama dia mengocok penisku hingga membuatku makin terangsang. Tubuh Felicia kuangkat dan kududukkan di bak air. Cukup sulit bercinta di kamar mandi. Licin dan tidak bisa berbaring. Sewaktu Felicia duduk, aku hanya bisa merangsang payudara dan mencumbunya. Sementara pantat dan vaginanya tidak bisa kuraih. Felicia tidak mau duduk. Dia berdiri lagi dan menciumi puting dadaku!

    Ternyata enak juga rasanya. Baru kali ini putingku dicium dan dijilat. Felicia cukup aktif. Tangannya tak pernah melepas penisku. Terus dikocok dan diremasnya. Cerita Bokep Terbaru Sambil melakukannya, badannya bergoyang-goyang seakan-akan dia sedang menari dan menikmati musik. Merasa terganggu dengan celana dalam, aku melepasnya dan juga melepas celana dalam Felicia. Kami bercumbu kembali.

    Lidahku menekan lidahnya. Kami saling menjilat dan menghisap.

    Rintihan kecil dan desahan nafas kami saling bergantian membuat alunan musik birahi di kamar mandi. Suhu yang dingin membuat kami saling merapat mencari kehangatan. Ada sensasi yang berbeda bercinta ketika dalam keadaan basah. Waktu bercumbu, ada rasa ‘air’ yang membuat ciuman berbeda rasanya dari biasanya.

    Aku menyalakan shower dan kemudian di bawah air yang mengucur dari shower, kami semakin hangat merapat dan saling merangsang. Aliran air yang membasahi rambut, wajah dan seluruh tubuh, membuat tubuh kami makin panas. Makin bergairah. Kedua tanganku meraih pantatnya dan kuremas agak keras, sementara bibirku melumat makin ganas bibir Felicia. Sesekali Felicia menggigit bibirku.

    Perlahan tanganku merayap naik sambil memijat ringan pinggang, punggung dan bahu Felicia. Dari bahasa tubuhnya, Felicia sangat menikmati pijatanku.

    “Ogh.. Its nice, Boy.. Och..” Felicia mengerang.

    Lidahku mulai menjilati telinganya. Felicia menggelinjang geli. Tangannya ikut meremas pantatku.

    Aku merasakan payudara Felicia makin tegang. Payudara dan putingnya terlihat begitu seksi.

    Menantang dengan puting yang menonjol coklat kemerahan.

    “Payudaramu seksi sekali, Felicia.. Ingin kumakan rasanya..” candaku sambil tertawa ringan. Cerita Bokep Terbaru Felicia memainkan bola matanya dengan genit.

    “Makan aja kalo suka..” bisiknya di telingaku.

    “Enak lho..” sambungnya sambil menjilat telingaku. Ugh.. Darahku berdesir. Perlahan ujung lidahku mendekati putingnya. Aku menjilatnya persis di ujung putingnya.

    “Ergh..” desah Felicia. Caraku menjilatnya lah yang membuatnya mengerang.

    Mulai dari ujung lidah sampai akhirnya dengan seluruh lidahku, aku menjilatnya. Kemudian aku menghisapnya dengan lembut, agak kuat dan akhirnya kuat. Tak lama kemudian Felicia kemudian membuka kakinya dan membimbing penisku memasuki vaginanya.

    “Ough.. Enak.. Ayo, Boy” Felicia memintaku mulai beraksi.

    Penisku perlahan menembus vaginanya. Aku mulai mengocoknya. Maju-mundur, berputar, Sambil bibir kami saling melumat. Aku berusaha keras membuatnya merasakan kenikmatan. Felicia dengan terampil mengikuti tempo kocokanku. Kamu bekerja sama dengan harmonis saling memberi dan mendapatkan kenikmatan. Vaginanya masih rapat sekali. Cerita Bokep Terbaru Mirip dengan Ria. Apakah begini rasanya perawan? Entahlah. Aku belum pernah bercinta dengan perawan, kecuali dengan Ria yang selaput daranya tembus oleh jari pacarnya.

    “Agh.. Agh..” Felicia mengerang keras. Lama kelamaan suaranya makin keras.

    “Come on, Boy.. Fuck me..” ceracaunya.

    Rupanya Felicia adalah tipe wanita yang bersuara keras ketika bercinta. Bagiku menyenangkan juga mendengar suaranya. Membuatku terpacu lebih hebat
    menghunjamkan penisku. Lama-lama tempoku makin cepat. Beberapa saat kemudian aku berhenti. Mengatur nafas dan mengubah posisi kami.

    Felicia menungging dan aku ‘menyerangnya’ dari belakang. Doggy style. Kulihat payudara Felicia sedikit terayun-ayun. Seksi sekali. Dengan usil jariku meraba anusnya, kemudian memasukkan jariku.

    “Hey.. Perih tau!” teriak Felicia. Aku tertawa.

    “Sorry.. Kupikir enak rasanya..” Aku menghentikan memasukkan jari ke anusnya tetapi tetap bermain-main di sekitar anusnya hingga membuatnya geli.

    Cukup lama kami berpacu dalam birahi. Aku merasakan saat-saat orgasmeku hampir tiba. Aku berusaha keras mengatur ritme dan nafasku.

    “Aku mau nyampe, Felicia..”

    “Keluarin di dalam aja. Cerita Bokep Terbaru Udah lama aku tidak merasakan semburan cairan pria” Aku agak terhenti. Gila, keluarin di dalam. Kalau hamil gimana, pikirku.

    “Aman, Boy. Aku ada obat anti hamil kok..” Felicia meyakinkanku. Aku yang tidak yakin. Tapi masa bodoh ah. Dia yang menjamin, kan? Kukocok lagi dengan gencar. Felicia berteriak makin keras.

    “Yes.. Aku juga hampir sampe, Boy.. come on.. come on.. oh yeah..”

    Saat-saat itu makin dekat.. Aku mengejarnya. Kenikmatan tiada tara. Membuat saraf-saraf penisku kegirangan. Srr.. Srr..

    “Aku orgasme. Sesaat kemudian kurasakan tubuh Felicia makin bergetar hebat. Aku berusaha keras menahan ereksiku. Tubuhku terkejang-kejang mengalami puncak kenikmatan.

    “Aarrgghh.. Yeeaahh..” Felicia menyusulku orgasme.

    Dia menjerit kuat sekali kemudian membalikkan badannya dan memelukku. Kami kemudian bercumbu lagi. Saatnya after orgasm service. Tanganku memijat tubuhnya, memijat kepalanya dan mencumbu hidung, pipi, leher, payudara dan kemudian perutnya. Aku membuatnya kegelian ketika hidungku bermain-main di perutnya.  Cerita Bokep Terbaru Kemudian kuangkat dia.

    Mengambil handuk dan mengeringkan tubuh kami berdua. Sambil terus mencuri-curi ciuman dan rabaan, kami saling menggosok tubuh kami. Dengan tubuh telanjang aku mengangkatnya ke tempat tidur, membaringkannya dan kembali menciumnya. Felicia tersenyum puas. Matanya berbinar-binar.

    “Thanks Boy.. Sudah lama sekali aku tidak bercinta. Kamu berhasil memuaskanku..”

    Pujian yang tulus. Aku tersenyum. Aku merasa belum hebat bercinta. Aku hanya berusaha melayani setiap wanita yang bercinta denganku. Memperhatikan kebutuhannya.

    Aku sangat terkejut ketika tiba-tiba pintu kamar terbuka. Sial, kami tadi lupa mengunci pintu!! Seorang wanita muncul. Aku tidak sempat lagi menutupi tubuh telanjangku.

    “Ups.. Gak usah terkejut. Dari tadi aku udah dengar teriakan Felicia. Cerita Bokep Terbaru Tadi malah sudah mengintip kalian di kamar mandi..” kata wanita itu. Aku kecolongan. Tapi apa boleh buat. Biarkan saja. Kulihat Felicia tertawa.

    “Kenalin, dia Gladys. Mbak.. Dia Boy.” aku menganggukkan kepalaku padanya.

    “Hi Gladys..” sapaku.

    Kemudian aku berdiri. Dengan penis lemas terayun aku mencari kaos dan celana pendek Felicia dan memakainya. Cerita Bokep Terbaru Gladys masuk ke kamar. Busyet, ni anak tenang sekali, Pikirku. Sudah jam 2 pagi. Aku harus pulang.END

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Video Bokep Hot Japanese Menjinakkan Kontol Mamoru

    Video Bokep Hot Japanese Menjinakkan Kontol Mamoru


    1884 views