• Nikmatnya Digagahi Oleh Guruku

    Nikmatnya Digagahi Oleh Guruku


    1632 views

    Aku Inez, ketika masi skolah aku suka banget ma satu guru pelajaran matematika, orangnya ganteng, badannya tinggi kekar, sebut aja namanya pak A. Suatu hari waktu istirahat aku berjalan ke kantin mau beli minum. Tiba-tiba Pak A keluar dari kantor dan menabrakku, “Maaf Nez, aku tadi gak sengaja”.

    “Iya Pak, gak pa-pa tadi Inez jalan juga gak lihat-lihat kok pak dan Inez keburu-buru. “Sebagai permintaan maafku aku traktir kamu di kantin deh ya”. aku tidak menolak ajakannya. aku sengaja mau menggodanya, aku berpura-pura memperbaiki tali sepatuku, karena rok seragamku pendek, kuliat dia senyum2 saat meliat pahaku. Di kantin kami ngobrol aja selama waktu istirahat. Waktu aku mo kembali ke kelas, dia berbisik, “Nez, paha kamu mulus banget ya”. Aku senyum2 aja gak komentar apa2. “Kapan2 ngobrol dirumahku yuk”. Wah to the point banget ni guru, pasti gak pengen cuma ngobrol tu.

    Sabtu jelang sorenya aku berkunjung ke rumahnya. Ketika aku sampai dia baru mandi rupanya. Cukup lama aku ngebel di pintu pagernya, akhirnya aku di bukain pintu. “Lama ya nunggunya, gi mandi sih aku. Masuk deh”, dia mempersilahkan aku masuk. “Maaf rumahku berantakan”. “Kok sepi banget rumahnya pak?” “aku ngontrak rumah disini sendirian”. “Mangnya keluarga bapak dimana”. “Aku dah pisah ma istri Nez, anakku ikut ma ibunya di kota lain”. Kami ngobrol2 aja soal pelajaran di sekolah, gak kerasa waktu berjalan terus dan dah deket magrib. “Udah laper belom Nez?” “Hehehehe lumayan sih Pak.” “Kamu tunggu disini bentar ya, aku mau beli makan dulu ke warteg. “Oh ya pak, maaf ngrepotin lho.” “Gak pa-pa. ”

    Sewaktu dia beli makanan, aku melihat-lihat kondisi rumah kontrakannya dan sampai kebelakang. pintu kamarnya terbuka dan aku ngelongok ke dalam. Kulihat buku-buku koleksi buku matematika di meja kamarnya. Ternyata ada juga beberapa majalah dewasa di atas kasurnya lalu aku buka-buka melihat majalah itu. ternyata isi majalah itu gambar-gambarnya cewek-cowok bugil lagi ngentot. Aku tidak mengira ternyata dia juga suka koleksi seperti itu. tiba-tiba aku mendengar suaranya dari belakangku, “Ngapain kamu di kamarku Nez? Ayo makan dulu, nanti keburu dingin nasinya malah gak enak.” aku kaget banget tapi kelihatannya dia gak marah, lalu majalah kulemparkan ke atas tempat tidurnya dan aku segera keluar dengan berkata tergagap-gagap sambil grogi, malu, deg-degkan, “Maa..aa..aaf ya Pak, Inez sudah lancang masuk kamar Bapak.” “Iya gak papa. Kamarku berantakan. Kita makan aja yuk,” jawabnya sambil tersenyum. Lalu kami makan, “Koleksi majalahnya banyak ya Pak.” “Ya, buat iseng-iseng kalau tidak bisa tidur.” “Kok, majalahnya yang begituan pak?”. “Yang begituan gimana maksudnya”. “Emm.., Ya, yang begituan, Majalah porno pak”. “Hehehe itu pengasih teman saya yang dari Batam. Mau diliat lagi ya Nez, yuk kekamarku”. Akupun tidak menolaknya, aku segera ikut ke kamarnya dan kuambil majalah dewasa tadi yang berada di atas tempat tidurnya. “Suka ya liatnya Nez”. Aku terangsang juga meliat gambar2 orang ngentot di majalah itu.

    Dia segera memeluk tubuhku dan dengan sedikit bernafsu segera disosornya pipiku dengan bibirnya. Saat itu aku mengenakan celana ketat dari kain yang cukup tipis berwarna putih sehingga bentuk bokongku yang bulat padat begitu kentara, dan bahkan saking ketatnya CDku sampai kelihatan sekali berbentuk segitiga. Atasannya aku mengenakan baju kaos putih ketat dan polos sehingga bentuk toketku yang membulat terlihat jelas, kaosku yang cukup tipis membuat braku yang berwarna putih terpampang jelas sekali. dia mendekatkan mukanya ke wajahku, dengan cepat dia mengecup bibirku dengan lembut. Hidung kami bersentuhan lembut, aku diam aja, mataku terpejam. Dia mengulum bibir bawahku, disedot sedikit. Lima detik kemudian, dia melepaskan kecupan bibirnya dari bibirku. Tangannya bergerak semakin berani, yang tadinya hanya meremas jemari tangan kini mulai meraba ke atas menelusuri dari pergelangan tangan terus ke lengan sampai ke bahu lalu diremasnya dengan lembut. Dia memandangi toketku dari balik baju kaosku yang ketat. Kini jemari tangan kanannya mulai semakin nekat menggerayangi pinggulku, ketika jemarinya merayap ke belakang diusapnya belahan pantatku lalu diremasnya dengan gemas. “aahh…pak”, aku merintih pelan. saat itu jemari tangan kanannya bergerak semakin menggila, menelusup ke pangkal pahaku, dan mulai mengelus gundukan bukit memekku. Diusapnya perlahan dari balik celanaku yang amat ketat, dua detik kemudian dia memaksa masuk jemari tangannya di selangkanganku dan bukit memekku itu telah berada dalam genggaman tangannya. Aku menggelinjang kecil, saat jemari tangannya mulai meremas perlahan. Dia mendekatkan mulutnya kembali ke bibirku. Secepat kilat bibirku kembali dikecup dan dikulumnya, digigit lembut, disedot. Hidung kami bersentuhan lembut. Dengus nafasku terdengar memburu saat dia mengecup dan mengulum bibirku cukup lama. DIa mempermainkan lidahnya di dalam mulutku, aku membalas cumbuannya dengan menggigit lembut dan mengulum lidahnya dengan bibirku. Lidah kami bersentuhan, lalu dia mengecup dan mengulum bibir atas dan bawahku secara bergantian. Terdengar suara kecapan-kecapan kecil saat bibir kami saling mengecup.

    Jemari tangan kanannya yang masih berada di selangkanganku mulai bergerak menekan ke gundukan memekku, lalu diusap-usap ke atas dan ke bawah dengan gemas. Aku memekik kecil dan mengeluh lirih, kupejamkan mataku rapat-rapat, sementara wajahku nampak sedikit berkeringat. Dia meraih kepalaku dalam pelukannya dengan tangan kiri dan dia mencium rambutku. “Oooh paaak”. “Enaak ya Nez diusap-usap begini”. “hh… iiyyaa paaak”. Jemarinya kini bukan cuma mengusap tapi mulai meremas bukit memekku dengan sangat gemas. “aawww” aku memekik kecil dan pinggulku menggelinjang keras. Kedua pahaku yang tadi menjepit pergelangan tangan kanannya kurenggangkan. Dia mengangkat wajah dan daguku kearahnya, sambil merengkuh tubuhku agar lebih merapat ke badannya lalu kembali dia mengecup dan mencumbu bibirku dengan bernafsu.

    Puas mengusap-usap bukit memekku, kini jemari tangan kanannya bergerak merayap ke atas, mulai dari pangkal paha terus ke atas menelusuri pinggang sampai ujung jemarinya berada di bagian bawah toketku yang sebelah kiri. Dia mengelus perlahan di situ lalu mulai mendaki perlahan, akhirnya jemari tangannya seketika meremas kuat toketku dengan gemasnya. Seketika itu pula aku melepaskan bibirku dari kuluman bibirnya, “aawww… pak sakitt, jangan keras-keras dong meremasnya”. Kini secara bergantian jemari tangannya meremas kedua toketku dengan lebih lembut. Aku menatapnya dan membiarkan tangannya menjamah dan meremas-remas kedua toketku.

    “Auuggghh..” tiba2 dia menjerit lumayan keras dan meloncat berdiri. Aku yang tadinya sedang menikmati remasanku pada toketnya jadi ikutan kaget. “Eeehh kenapa pak?” “Aahh anu … kontolku sakit nih”, sahutnya sambil buru-buru membuka celana panjangnya di hadapanku. Aku tak menyangka dia berbuat demikian hanya memandangnya dengan terbelalak kaget. Dia membuka sekalian CDnya dan “Tooiiing”, kontolnya yang sudah tegang itu langsung mencuat dan mengacung keluar mengangguk-anggukan kepalanya naik turun . batang kontolnya sudah kelihatan tegang berat, urat-urat di permukaan kontolnya sampai menonjol keluar semua. Batang kontolnya bentuknya montok, berurat, besar dan panjang. dia mengocok kontolnya dengan tangan kanannya, “nez sebentar yaa… aku mau cuci kontolku dulu yaa… bau nih soalnya”, katanya sambil ke kamar mandi yang ada didalem kamarnya. Aku masih terduduk di atas ranjangnya ketika dia keluar dari kamar mandi kuliat kontolnya yang sedang tegang bergerak manggut-manggut naik turun. “kontol bapak besar sekali, segede yang di majalah pak.” “Blon perna liat yang kaya punyaku ya Nez”.

    Dia meraih kedua tanganku dan diarahkan ke kontolnya. Jemari kedua tanganku mulai menyentuh kepala kontolnya yang sedang ngaceng. Pertama kali aku hanya memegang dengan kedua jemariku. “Diremes Nez”. “Iiih… keras sekali pak”. aku bukan cuma menggenggam tapi malah meremas kuat. “Ooouhh….” dia melenguh nikmat. jemari kedua tanganku itu secara bergantian meremas batang dan kepala kontolnya. Jemari kiri berada di atas kepala kontolnya sedang jemari yang kanan meremas batangnya. dia hanya bisa melenguh panjang pendek. “.sshh…nes… terusss … ssshh”, lenguhnya keenakan. Aku memandangnya sambil tersenyum dan mulai mengusap-usap maju mundur, setelah itu kugenggam dan kuremas seperti semula tetapi kemudian aku mulai memompa dan mengocok kontolnya itu maju mundur. “Aakkkhh… ssshh” dia menggelinjang menahan nikmat. Aku semakin bersemangat melihatnya merasakan kenikmatan, kedua tanganku bergerak makin cepat maju mundur mengocok kontolnya. Dia semakin tak terkendali, “nez… aahhgghh… sshh… awas pejuku mau keluarr”. aku melepaskan remasan tanganku, sementara pandangan mataku tetap ke arah kontolnya yang baru kukocok. dia gak mau ngecret karena aku kocok makanya dia bilang pejunya mau keluar.

    Dia berdiri dan meraih tubuhku sehingga aku ikut berdiri. dipeluknya aku dengan gemas, aku menggelinjang saat dia merapatkan badannya ke tubuhku sehingga toketku yang bundar montok menekan dadanya yang bidang. Aku merangkulkan kedua lenganku ke lehernya, dan tiba-tiba ia pun mengecup bibirku dengan mesra, kemudian dilumatnya bibirku sampai aku megap-megap kehabisan napas. Terasa kontolnya yang masih full ngaceng itu menekan kuat bagian pusarku, karena tubuhnya lebih tinggi dariku. Sementara bibir kami bertautan mesra, jemari tangannya mulai menggerayangi bagian bawah tubuhku, dua detik kemudian jemari kedua tangannya telah berada di atas bulatan kedua belah bokongku. Diremasnya dengan gemas, jemarinya bergerak memutar di bokongku. Aku merintih dan mengerang kecil dalam cumbuannya.

    Lalu dia merapatkan bagian bawah tubuhnya ke depan sehingga mau tak mau kontolnya yang tetap tegang itu jadi terdesak perutku lalu menghadap ke atas. Aku tak memberontak dan diam saja. Sementara itu dia mulai menggesek-gesekkan kontolnya yang tegang itu di perutku. Namun baru juga 10 detik aku melepaskan ciuman dan pelukannya dan tertawa-tawa kecil, “Kamu apaan sih kok ketawa”, tanyanya heran. “Inez geli digesekin kaya gitu. Dia segera merengkuh tubuhku kembali ke dalam pelukannya, dan aku tak menolak saat dia menyuruhku untuk meremas kontolnya seperti tadi.

    Segera jemari tangan kananku mengusap dan mengelus-elus kontolnya dan sesekali kuremas. Dia menggelinjang nikmat. “aagghh… nez… ”. Wajah kami saling berdekatan dan aku memandang wajahnya yang sedang meringis menahan rasa nikmat. “Enaak ya pak…” Jemari tanganku semakin gemas saja mempermainkan kontolnya bahkan mulai kukocok seperti tadi. Dia melepaskan kecupan dan pelukanku. “Gerah nih Nez, aku buka baju dulu ya”, katanya sambil terus mencopot kancing kemejanya satu persatu lalu dilemparkan sekenanya ke samping.

    Kini dia benar-benar polos dan telanjang bulat di hadapanku. Aku masih tetap mengocok kontolnya maju mundur. “kamu suka yaa sama kontolku”. Sambil tetap mengocok kontolnya aku menjawab dengan polos. “suka banget pak… gede panjang, dah gitu keras banget kayak kayu”. “Gitu yaa… kalau memek kamu seperti apa yaa…”. dengan cepat dia berjongkok di depanku, kedua tangannya meraih pinggulku dan didekatkan ke arahnya. jemari kedua tangannya mulai gerilya mencari ritsluiting celana ketatku yang berwarna putih itu.

    Mukanya persis di depan selangkanganku sehingga dia dapat melihat gundukan bukit memekku dari balik celana ketatku. Dia semakin tak sabar, dan begitu menemukan kaitan ritsluitingku segera ditariknya ke bawah sampai terbuka, kebetulan aku tak memakai sabuk sehingga dengan mudah dia meloloskan dan memplorotkan celanaku sampai ke bawah. Sementara pandangannya tak pernah lepas dari selangkanganku, dan kini terpampanglah di depannya CDku yang berwarna putih bersih itu tampak sedikit menonjol di tengahnya.

    Terlihat dari CDku yang cukup tipis itu ada warna kehitaman, jembutku. Waahh… dia memandang ke atas dan aku menatapnya sambil tetap tersenyum. “Aku buka ya.. CDnya”. Aku hanya menganggukan kepala perlahan. Dengan gemetar jemari kedua tangannya kembali merayap ke atas menelusuri dari kedua betisku terus ke atas sampai kedua belah paha, dia mengusap perlahan dan mulai meremas. “Oooh…paaak” aku merintih kecil. kemudian jemari kedua tangannya merayap ke belakang kebelahan bokongku yang bulat. Dia meremas gemas disitu. Ketika jemari tangannya menyentuh tali karet CDku yang bagian atas, sreeet… secepat kilat ditariknya ke bawah CDku itu dengan gemas dan kini terpampanglah sudah daerah ‘forbidden’ ku.

    Menggembung membentuk seperti sebuah gundukan bukit kecil mulai dari bawah pusarku sampai ke bawah di antara kedua belah pangkal pahaku, sementara di bagian tengah gundukan bukit memekku terbelah membentuk sebuah bibir tebal yang mengarah ke bawah dan masih tertutup rapat menutupi celah liang memekku. Dan di sekitar situ ada jembut yang cukup lebat. “Oohh.. nez, indahnya…” Hanya kalimat itu yang sanggup diucapkan saat itu. Dia mendongak ketika aku sedang membuka baju kaosku, setelah melemparkan kaos sekenanya kedua tanganku lalu menekuk ke belakang punggungnya hendak membuka braku dan tesss… bra itupun terlepas jatuh di mukanya. Selanjutnya aku melepas juga celana dan CDku yang masih tersangkut di mata kakiku, lalu sambil tetap berdiri di depannya. Toketku berbentuk bulat seperti buah apel, besarnya kira-kira sebesar dua kali bola tenis, warnanya putih bersih hanya pentil kecilnya saja yang tampak berwarna merah muda kecoklatan. “kamu cantik sekali Nez”. Dia merangkul tubuhku yang telanjang. Badanku seperti kesetrum saat kulitku menyentuh kulit nya, kedua toketku yang bulat menekan lembut dadanya yang bidang. Jemari tangannya tergetar saat mengusap punggungku yang telanjang. Dengan penuh nafsu dia segera merebahkan tubuhku yang telanjang bulat itu di atas kasur, tempat tidur itu tak terlalu besar, untuk 2 orang pun harus berdempetan. Dia memandangi tubuhku yang telanjang bulat di ranjang.

    Segera dia menaiki ranjang, aku memandangnya sambil tersenyum. Dia merayap ke atas tubuhku yang bugil dan menindihnya, sepertinya dia sudah tak sabar ingin segera memasuki memekku. “Buka pahamu Nez, aku ingin mengentotimu sekarang”. “Paaak…” aku hanya melenguh pasrah saat dia setengah menindih tubuhku dan kontolku yang tegang itu mulai menusuk celah memekku, tangannya tergetar saat membimbing kontolnya mengelus memekku lalu menelusup di antara kedua bibir memekku. “Pelan-pelan pak, gede banget soalnya”. Lalu dengan jemari tangan kanannya diarahkannya kepala kontolnya ke memekku. Aku memeluk pinggangnya mesra, sementara dia mencari liang memekku di antara belahan bukit memekku. diapun mulai menekan ke bawah, kepala kontolnya ditekannya untuk menelusup ke dalam liang memekku.

    Dia mengecup bibir ku sekilas lalu berkonsentrasi kembali untuk segera dapat membenamkan kontolnya seluruhnya ke dalam liang memekku. Aku mulai merintih dan medesah2 kecil ketika kepala kontolnya yang besar mulai berhasil menerobos liang memekku. “sempit sekali memekmu Nez, jarang kemasukan kont0l ya”, erangnya mulai merasakan kenikmatan dan kurasakan kepala kontolnya berhasil masuk dan terjepit ketat sekali dalam liang memekku.

    Karena agak susah dia memasukan kont0l jumbonya ke memekku dan untuk menambah rangsangan buat aku dia melepaskan kontolnya dari jepitan memekku dan melumat bibirku. Aku membalas ciumannya dan melumat bibirnya dengan mesra. Dia menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku dan aku langsung mengulumnya hangat, begitu sebaliknya. Jemari tangan kirinya merayap ke bawah menelusuri sambil mengusap tubuhku mulai pundak terus ke bawah sampai ke pinggul dan diremasnya dengan gemas.

    Ketika tangannya bergerak kebelakang ke bulatan bokongku, dia mulai menggoyangkan seluruh badannya menggesek tubuhku yang bugil terutama pada bagian selangkangan dimana kontolnya yang sedang tegang-tegangnya menekan gundukan bukit memekku. Dia menggerakkan pinggulnya secara memutar sambil menggesek-gesekkan batang kontolnya di permukaan bibir memekku sambil sesekali ditekan-tekan. Aku ikut-ikutan menggelinjang kegelian.

    Beberapa menit kemudian setelah kami puas bercumbu bibir, dia menggeser tubuhnya kebawah sampai mukanya tepat berada di atas kedua bulatan toketku, kini ganti perutnya yang menekan memekku. Jemari kedua tangannya secara bersamaan mulai menggerayangi gunung “Fujiyama” milikku, dia mulai menggesekkan ujung-ujung jemarinya mulai dari bawah toketku di atas perut terus menuju gumpalan kedua toketku yang kenyal dan montok. Aku merintih dan menggelinjang antara geli dan nikmat. “Paaak, geli”. Beberapa saat dia mempermainkan kedua pentilku yang kemerahan dengan ujung jemarinya.

    Aku menggelinjang lagi, dipuntirnya sedikit pentilku dengan lembut. aku semakin mendesah tak karuan. Secara bersamaan akhirnya dia meremas-remas gemas kedua toketku dengan sepenuh nafsu. “Aawww… pak”, aku mengerang dan kedua tanganku memegangi kain sprei dengan kuat. Dia semakin menggila tak puas meremas lalu mulutnya mulai menjilati kedua toketku secara bergantian. Lidahnya menjilati seluruh permukaan toketku itu sampai basah, mulai dari toket yang kiri lalu berpindah ke toket yang kanan, digigit-gigitnya pentilku secara bergantian sambil diremas-remas dengan gemas.

    Lima menit kemudian lidahnya bukan saja menjilati kini mulutnya mulai beraksi menghisap kedua pentilku sekuat-kuatnya. Dia tak peduli aku menjerit dan menggeliat kesana-kemari, sesekali kedua jemari tanganku memegang dan meremasi rambutnya, sementara kedua tangannya tetap mencengkeram dan meremasi kedua toketku bergantian sambil menghisap-hisap pentilnya. Bibir dan lidahnya dengan sangat rakus mengecup, mengulum dan menghisap kedua toketku. Di dalam mulutnya pentilku dipilin dengan lidahnya sambil terus dihisap. Aku hanya bisa mendesis, mengerang, dan beberapa kali memekik kuat ketika giginya menggigiti pentilku dengan gemas, hingga tak heran kalau di beberapa tempat di kedua bulatan toketku itu nampak berwarna kemerahan bekas hisapan dan garis-garis kecil bekas gigitannya.

    Cukup lama dia mengemut toketku, setelah itu bibir dan lidahnya kini merayap menurun ke bawah. Ketika lidahnya bermain di atas pusarku, aku mulai mengerang-erang kecil keenakan, dia mengecup dan membasahi seluruh perutku. Ketika dia bergeser ke bawah lagi dengan cepat lidah dan bibirnya telah berada di atas gundukan bukit memekku. “Buka pahamu Nes..” teriaknya tak sabar, posisi pahaku yang kurang membuka itu membuatnya kurang leluasa untuk mencumbu memekku itu. “Oooh… paak”, aku hanya merintih lirih. Dia membetulkan posisinya di atas selangkangan ku. Aku membuka ke dua belah pahaku lebar-lebar, aku sudah sangat terangsang sekali. Kedua tanganku masih tetap memegangi kain sprei. Dia memandangi memekku yang ditumbuhi jembut . Bibir memekku kelihatan gemuk dan padat berwarna putih sedikit kecoklatan, sedangkan celah sempit yang berada di antara kedua bibir memekku itu tertutup rapat. Selanjutnya dia menekan kepalanya ke bawah, sontak mukanya terutama hidung dan bibirnya langsung nyosor menekan memekku, hidungnya menyelip di antara kedua bibir memekku. Bibirnya mengecup bagian bawah bibir memekku dengan bernafsu, sementara jemari kedua tangannya merayap ke balik pahaku dan meremas bokongku yang bundar dengan gemas.

    Dia mulai mencumbui bibir memekku yang tebal itu secara bergantian seperti kalau dia mencium bibirku. Puas mengecup dan mengulum bibir bagian atas, dia berpindah untuk mengecup dan mengulum bibir memekku bagian bawah. Karena ulahnya aku sampai menjerit-jerit karena nikmatnya, tubuhku menggeliat hebat dan terkadang meregang kencang, beberapa kali kedua pahaku sampai menjepit kepalanya yang lagi asyik masyuk bercumbu dengan bibir memekku.

    Dia memegangi kedua belah bokongku yang sudah berkeringat agar tidak bergerak terlalu banyak, sepertinya dia tak rela melepaskan pagutan bibirnya pada bibir memekku. aku mengerang-erang dan tak jarang memekik cukup kuat saking nikmatnya. Kedua tanganku meremasi rambutnya sampai kacau, sambil menggoyang-goyangkan pinggulku. Kadang pantat kunaikkan sambil mengejan nikmat atau kadang kugoyangkan memutar seirama dengan jilatan lidahnya pada seluruh permukaan memekku. aku berteriak makin keras, dan terkadang seperti orang menangis saking tak kuatnya menahan kenikmatan yang diciptakannya pada memekku.

    Tubuhku menggeliat hebat, kepalaku bergerak ke kiri dan ke kanan dengan cepat, sambil mengerang tak karuan. Dia semakin bersemangat melihat tingkahku, mulutnya semakin buas, dengan nafas setengah memburu disibakkannya bibir memekku dengan jemari tangan kanannya, terlihat daging berwarna merah muda yang basah oleh air liurnya bercampur dengan cairan lendirku, agak sebelah bawah terlihat celah liang memekku yang amat sangat kecil dan berwarna kemerahan pula. Dia mengusap dengan lembut bibir memekku kemudian disibakkan kembali pelan-pelan bibir memekku, celah merahnya kembali terlihat, agak ke atas dari liang memekku yang sempit itu ada tonjolan daging kecil sebesar kacang hijau yang juga berwarna kemerahan, itilku, bagian paling sensitif dari memekku.

    Lalu secepat kilat dengan rakus lidahnya dijulurkan sekuatnya keluar dan mulai menyentil-nyentil daging itilku. Aku memekik sangat keras sambil menyentak-nyentakkan kedua kakiku ke bawah. Aku mengejang hebat, pinggulku bergerak liar dan kaku, sehingga jilatannya pada itilku jadi luput. Dengan gemas dia memegang kuat-kuat kedua belah pahaku lalu kembali menempelkan bibir dan hidungnya di atas celah kedua bibir memekku, dia menjulurkan lidahnya keluar sepanjang mungkin lalu ditelusupkannya lidahnya menembus jepitan bibir memekku dan kembali menyentil nikmat itilku dan, aku memekik tertahan dan tubuhku kembali mengejan sambil menghentak-hentakkan kedua kakiku, pantat ku angkat ke atas sehingga lidahnya memasuki celah bibir memekku lebih dalam dan menyentil-nyentil itilku. Begitu singkat karena tak sampai 1 menit aku merasakan ada semburan lemah dari dalam liang memekku berupa cairan hangat agak kental banyak sekali. Dia masih menyentil itilku beberapa saat sampai tubuhku terkulai lemah dan akhirnya pantatku pun jatuh kembali ke kasur. Aku melenguh panjang pendek meresapi kenikmatan yang baru kurasakan, sementara dia masih menyedot sisa-sisa lendir yang keluar ketika aku nyampe. Seluruh selangkanganku tampak basah penuh air liur bercampur lendir yang kental. Dia menjilati seluruh permukaan memekku sampai agak kering, “Nez… puas kan…” bisiknya lembut namun aku sama sekali tak menjawab, mataku terpejam rapat.

    Dia segera bangkit dan duduk setengah berlutut di atas tubuhku yang telanjang berkeringat. Toketku penuh lukisan hasil karyanya. Dengan agak kasar dia menarik kakiku ke atas dan ditumpangkannya kedua pahaku pada pangkal pahanya sehingga kini selangkanganku menjadi terbuka lebar. Dia menarik bokongku ke arahnya sehingga kontolnya langsung menempel di atas memekku yang masih basah. Dia mengusap-usapkan kepala kontolnya pada kedua belah bibir memekku dan lalu beberapa saat kemudian dengan nakal kontolnya ditepuk-tepukkan dengan gemas ke memekku. Aku menggeliat manja dan tertawa kecil, “Pak… iiih.. gelii.. aah”. Sedikit disibakkannya bibir memekku dengan jemari kirinya, lalu diarahkannya kepala kontolnya yang besar ke liang memekku yang sempit. Dia mulai menekan, dia tekan lagi… akhirnya perlahan-lahan mili demi mili liang memekku itu membesar dan mulai menerima kehadiran kepala kontolnya. Aku menggigit bibir. Dia melepaskan jemari tangannya dari bibir memekku dan plekk… bibir memekku langsung menjepit nikmat kepala kontolnya. Aku hanya memejamkan mata rapat-rapat dan kedua tanganku kembali memegangi kain sprei. Dia agak membungkukkan badannya ke depan agar pantatnya bisa lebih leluasa untuk menekan ke bawah. Dia memajukan pinggulnya dan akhirnya kepala kontolnya mulai tenggelam di dalam liang memekku. Dia kembali menekan, mili demi mili kontolnya secara pasti terus melesak ke dalam liang memekku. Dia terus menekan kontolnya, ngotot terus memaksa memasuki liang memekku yang sempit itu. Dia memegang pinggulku, dan ditariknya kearahnya sehingga kontolnya masuk makin ke dalam. dia menghentak keras ke bawah, dengan cepat kontolnya mendesak masuk liang memekku. dia mengerang nikmat. Dihentakkan lagi pantatnya ke bawah dan akhirnya kontolnya secara sempurna telah tenggelam sampai kandas terjepit di antara bibir memekku. dia berteriak keras saking nikmatnya, matanya mendelik menahan jepitan ketat memekku yang luar biasa.

    Direbahkannya badannya di atas tubuhku yang telanjang, aku memeluknya , toketku kembali menekan dadanya. Memekku menjepit meremas kuat kontolnya yang sudah amblas semuanya. Kami saling berpandangan, dia mengusap wajahku. “Pak… bagaimana rasanya”. “Enaak Nez.. dan nikmaat… selangit pokoknya. Baru sekali aku ngerasain memek abg sesempit kamu punya Nez.” “Abisnya kont0l bapak gede banget si, Inez baru sekali ini kemasukan yang jumbo kaya gini”. Dia mencium bibirku dengan bernafsu, dan akupun membalas dengan tak kalah bernafsu. Kami saling berpagutan lama sekali, lalu sambil tetap begitu dia mulai menggoyang pinggul naik turun. kontolnya mulai menggesek liang memekku dengan kasar, pinggulnya menghunjam-hunjam dengan cepat mengeluar masukkan kontolnya yang tegang. Aku memeluk punggungnya dengan kuat, ujung jemari tanganku menekan punggungnya dengan keras. Kukuku terasa menembus kulitnya.

    Tapi dia tak peduli, dia sedang mengentoti dan menikmati tubuhku. Beberapa kali aku sempat menggigit bibirnya, namun itupun dia tak peduli. Dia hanya merasakan betapa liang memekku yang hangat dan lembut itu menjepit sangat ketat kontolnya. Ketika ditarik keluar terasa daging memekku seolah mencengkeram kuat kontolnya, sehingga terasa ikut keluar. Aku melepaskan ciumannya dan mencubit pinggangnya. “Awww… aduuh paaak…ngilu”n. “Maaf Nez… aku mainnya kasar yaah? bisnya memek kamu nikmat banget si. aku nggak tahan lagi Nez…. aahhgghghh, pejuku mau keluar, desahnya sambil menyemprotkan peju yang banyak di liang memekku. Kami pun berpelukan puas atas kejadian tersebut. Dan tanpa terasa kami ketiduran sambil berpelukan telanjang bulat karena kecapaian dalam permainan tadi.

    Kami tidur dua jam lamanya lalu kami berdua mandi bersama. Di dalam kamar mandi kami saling membersihkan dan berciuman. Dia minta aku jongkok. Kontolnya kukulum sambil mengocoknya pelan-pelan naik turun. “Enak banget Nez. Terus diemut Nez”, erangnya. Kemudian giliran dia, aku disuruhnya berdiri sambil kaki satunya ditumpangkan di bibir bathtub agar siap mendapat serangan oralnya. Dia menyerang selangkanganku dengan lidah yang menari-nari kesana kemari pada itilku sehingga aku mengerang sambil memegang kepalanya untuk menenggelamkannya lebih dalam ke memekku.

    Dia tahu apa yang kumau, lalu dijulurkannya lidahnya lebih dalam ke memekku sambil mengorek-korek itilku dengan jari manisnya. Semakin hebat rangsangan yang aku rasakan sampai aku nyampe, dengan derasnya lendirku keluar tanpa bisa dibendung. Dia menjilati dan menelan semua lendirku itu tanpa merasa jijik. “PAk, nikmat banget deh, Inez sampe lemes”, kataku. “Ya udah kamu istirahat aja, aku mau cari makanan dulu ya”, katanya sambil berpakaian dan meninggalkan ku sendiri di rumah itu. Aku berbaring di ranjang, ngantuk sampe ketiduran lagi.

    DIa membangunkanku dan mengajakku makan nasi padang yang sudah dibelinya. “Nez, malem ini kita tidur disini aja ya, gak papa kan”. “Gak papa pak, Inez ngekos kok”. “aku masih pengen ngerasain peretnya memekmu lagi. Kamu mau kan kita ngentot lagi”, katanya sambil membelai pipiku. Sehabis makan langsung Aku dibawanya lagi keranjang, dan direbahkan. Kami langsung berpagutan lagi, aku sangat bernapsu meladeni ciumannya. Dia mencium bibirku, kemudian lidahnya menjalar menuju ke toketku dan dikulumnya pentilku. Terus menuju keperut dan dia menjilati pusarku hingga aku menggelepar menerima rangsangan itu yang terasa nikmat. “Pak enak sekali..” nafasku terengah2. Lumatannya terus dilanjutkannya pada itilku. Itilku dijilatinya, dikulum2, sehingga aku semakin terangsang hebat. Pantatku kuangkat supaya lebih dekat lagi kemulutnya. Diapun merespons hal itu dengan memainkan lidahnya ke dalam memekku yang sudah dibukanya sedikit dengan jari. Ketika responsku sudah hampir mencapai puncak, dia menghentikannya.

    Dia ganti dengan posisi 69. Dia telentang dan minta aku telungkup diatas tubuhnya tapi kepalaku ke arah kontolnya. Dia minta aku untuk kembali menjilati kepala kontolnya lalu mengulum kontolnya keluar masuk mulutku dari atas. dia menjilati memek dan itilku lagi dari bawah. Selang beberapa lama kami melakukan pemanasan maka dia berinisiatif unt menancapkan kontolnya di memekku.

    Aku ditelentangkannya, pahaku dikangkangkannya, pantatku diganjal dengan bantal. “biar masuknya dalem banget Nez, nanti kamu juga ngerasa enaknya”. Kontolnya digesek2kan di memekku yang sudah banyak lendirnya lagi karena itilku dijilati barusan. “Ayo pak cepat, Inez sudah tidak tahan lagi” pintaku dengan bernafsu. “Wah kamu sudah napsu ya Nez, aku suka kalo kita ngentot setelah kamu napsu banget”.

    Dengan pelan tapi pasti dia masukan kontolnya ke memekku. “Pelan2 ya pak”, lenguhku sambil merasakan kontolnya yang besar menerobos memekku. Dia terus menekan2 kontolnya dengan pelan sehingga akhirnya masuk semua.

    Lalu dia tarik pelan-pelan juga dan dimasukkan lagi sampai mendalam, terasa kontolnya nancep dalem sekali. “Pak enjot yang cepat, Mas, Ines udah mau nyampe ach.. Uch.. Enak pak, lebih enak katimbang dijilat tadi”, lenguhku. “Aku juga mau keluar Nez”, jawabnya. Dengan hitungan detik kami berdua nyampe bersama sambil merapatkan pelukan, terasa memekku berkedutan meremes2 kontolnya. Lemas dan capai kami berbaring sebentar untuk memulihkan tenaga.

    Sudah satu jam kami beristirahat, lalu dia minta aku mengemut kontolnya lagi. “Aku belum puas yang, mau lagi, boleh kan?” yanyanya. “Boleh pak, Inez juga pengen ngerasain lagi nyampe seperti tadi”, jawabku sambil mulai menjilati kepala kontolnya yang langsung ngaceng dengan kerasnya. Kemudian kepalaku mulai mengangguk2 mengeluar masukkan kontolnya dimulutku. Dia mengerang kenikmatan, “Enak banget Nez emutanmu. Tadi memekmu juga ngempot kontolku ketika kamu nyampe. Nikmat banget deh malam ini, boleh diulang ya kapan2?”. Aku diam tidak menjawab karena ada kontolnya dalam mulutku.

    “Nez, aku udah mau ngecret nih, aku masukkin lagi ya ke memek kamu”, katanya sambil minta aku nungging. dengan pelan dimasukkannya kontolnya ke memekku, ditekan2nya sampe amblas semua, terasa kontolnya masuk dalem sekali, seperti tadi ketika pantatku diganjel bantal. Kontolnya mulai dikeluar masukkan dengan irama lembut. Tanpa sadar aku mengikuti iramanya dengan menggoyangkan pantatku.

    Tangan kirinya menjalar ke toketku dan diremas-remas kecil, sambil mulai memompa dengan semakin cepat. Aku mulai merasakan nikmatnya dientot, “Pak, terus yang cepet ngenjotnya pak, rasanya Inez udah mau nyampe lagi”, erangku. Dia tidak menjawab, enjotan kontolnya makin lama makin cepet dan keras, nikmat banget deh rasanya. Akhirnya dengan satu enjotan yang keras dia melenguh, “Nez aku ngecret, aah”, erangnya. “PAk, Inez nyampe juga pak, ssh”, bersamaan dengan ngecretnya pejunya aku juga
    nyampe. Kembali aku terkapar kelelahan.

    Ketika aku terbangun, hari udah terang. Aku nggeletak telanjang bulat di ranjang dengan Satu kaki terbujur lurus dan yang sebelah lagi menekuk setengah terbuka mengangkang. Dia yang sudah bangun lebih dulu, menaiki ranjang dan menjatuhkan dadanya diantara kedua belah paha ku. Lalu dengan gemas, diciumnya pusarku. ”Paak, geli!” aku menggeliat manja. Dia tersenyum sambil terus saja menciumi pusarku berulang2 hingga aku menggelinjang beberapa kali. Dengan menggunakan ke2 siku dan lututnya ia merangkak sehingga wajahnya terbenam diantara ke2 toketku. Lidahnya sedikut menjulur ketika dia mengecup pentilku sebelah kiri, kemudian pindah ke pentil kanan. Diulangnya beberapa kali, kemudian dia berhenti melakukan jilatannya.

    Tangan kirinya bergerak keatas sambil meremes dengan lembut toketku. Remasannya membuat pentilku makin mengeras, dengan cepat dikecupnya pentilku dan dikulum2nyasambil mengusap punggungku dengan tangan kanannya. “Kamu cantik sekali,” katanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku hanya tersenyum, aku senang mendengar pujiannya. Kurangkul lehernya, kemudian kucium bibirnya. Lidahnya yang nyelip masuk mulutku kuhisap2. Aku segera meraba kontolnya lagi, kugenggam dan kugesek2kan ke memekku yang mulai berlendir. Lendir memekku melumuri kepala kontolnya, kontolnya menjadi makin keras.

    Urat2 berwarna hijau di kulit batang kontolnya makin membengkak. Dia menekan pinggulnya sehingga kepala kontolnya nyelip di bibir memekku. Terasa bibir memekku menjepit kontolnya yang besar itu. Dia menciumi leherku, dadanya direndahkan sehingga menekan toketku. “Oh…pak”, lenguhku ketika ia menciumi telingaku. “Kakimu dibelitkan di pinggangku Nez”, pintanya sambil terus mencium bibirku. Tangan kirinya terus meremas toketku sedang tangan satunya mengelus pahaku yang sudah kulingkarkan di pinggangnya. Lalu dia mendorong kontolnya lebih dalam. Sesak rasanya memekku.

    Pelan2 dia menarik sedikit kontolnya, kemudian didorongnya. Hal ini dia lakukan beberapa kali sehingga lendir memekku makin banyak keluarnya, mengolesi kepala kontolnya. Sambil menghembuskan napas, dia menekan lagi kontolnya masuk lebih dalam. Dia kembali menarik kontolnya hingga tinggal kepalanya yang terselip di bibir luar memekku, lalu didorongnya kembali pelan2. “Nez, nanti dorong pinggul kamu keatas ya”, katanya sambil menarik kembali kontolnya. Dia mencium bibirku dengan lahap dan mendorong kontolnya masuk kontolnya.

    Pentilku diremesnya dengan jempol dan telunjuknya. Aku tersentak karena enjotan kontolnya dan secara reflex aku mendorong pinggulku ke atas sehingga kontolnya nancap lebih dalam. Aku menghisap lidahnya yang dijulurkan masuk ke mulutku. Sementara itu dia terus menekan kontolnya masuk lebih dalam lagi. Dia menahan gerakan pinggulnya, rambutku dibelai2nya dan terus mengecup bibirku. Kontolnya kembali ditariknya keluar lagi dan dibenamkan lagi pelan2, begitu dilakukannya beberapa kali sehingga seluruh kontolnya sudah nancap di memekku. Aku merangkul lehernya dan kakiku makin erat membelit pinggangnya.”Akh pak”, lenguhku ketika terasa kontolnya sudah masuk semua, terasa memekku berdenyut meremes2 kontolnya. “Nikmat banget pak”, kataku sambil mencakari punggungnya, terasa biji pelernya memukul2 pantatku. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk memekku. Entah bagaimana dia mengenjotkan kontolnya, itilku tergesek kontolnya ketika dia mengenjotkan kontolnya masuk. Aku menjadi terengah2 karena nikmatnya.

    Dia juga mendesah setiap kali mendorong kontolnya masuk semua, “Nez, memekmu peret sekali, terasa lagi empotannya, enak banget ngentot dengan kamu”.Tangannya menyusup ke punggungku sambil tersu mengenjotkan kontolnya. Terasa bibir memekku ikut terbenam setiap kali kontolnya dienjot masuk. “Pak”, erangku. Terdengar bunyi “plak” setiap kali dia menghunjamkan kontolnya. Bunyi itu berasal dari beradunya pangkal pahanya dengan pangkal pahaku karena aku mengangkat pinggulku setiap dia mengenjot kontolnya masuk. “Nez, aku udah mau ngecret”, erangnya lagi.

    Dia menghunjamkan kontolnya dalam2 di memekku dan terasalah pejunya nyembur2 di dalam memekku. Bersamaan dengan itu, “Pak, Inez nyampe juga pak”, aku mengejang karena ikutan nyampe. Nikmat banget ngentot bersama dia.

  • Video Bokep Bercinta Hebat Dengan Pacarku Dirumahnya

    Video Bokep Bercinta Hebat Dengan Pacarku Dirumahnya


    1937 views

  • Cerita Seks Serunya Berselingkuh

    Cerita Seks Serunya Berselingkuh


    1504 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Serunya Berselingkuh ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Sebelum aku menceritakan tentang Cerita Sex ku ,akan kuperkenalkan terlebih dahulu diri ku , Aku seorang ibu rumah tangga biasa namaku Delia setiap hari aku berada di rumah, akhirnya akupun mencari kesibukan dengan banyak berkumpul dengan para wanita sosialita.

    Sebenarnya hidupku tidak sepi-sepi amat karena aku tinggal di rumah keluarga suamiku, ada kedua mertuaku yang masih sibuk bekerja juga di perusahaannya sendiri. Juga anakku yang kini sudah dua orang Nana 3 tahun dan Dika 12 tahun. Poker Singa

    Akupun memiliki suami mas Imran yang bertanggung jawab pada keluarga, diapun begitu hot memuaskan aku di dalam melakukan hubungan intim layaknya dalam adegan cerita seks paling hot, tapi akupun menghianatinya juga. Mungkin aku terbawa pergaulan dengan teman-temanku yang menganggap selingkuh sudah di anggap hal yang biasa bahkan katanya membuat kita lebih bergairah menjalani kehidupan ini.

    Tepat di usia pernikahanku yang ke 12 tahun aku menghianati suamiku, dan bukan dengan orang lain melainkan dengan orang rumah juga. Meskipun dia tidak ada hubungan darah dengan keluarga suamiku tapi dia tinggal di rumah besar ini juga

    Namanya mas Soni dia merupakan sopir keluarga, setiap hari kerjanya mengantar orang rumah ke kantor dan kembali lagi ke rumah sampai tenaganya di butuhkan.

    Oleh karena itu mas Soni selalu berada di rumah setiap hari, karena aku selalu sibuk dengan arisan dan juga acara kumpul-kumpul dengan teman-temanku akhirnya mas Soni yang sering mengantarku. Awal mula aku tertarik padanya ketika aku meminta dia untuk masuk kedalam ruangan tempat kami mengadakan acara, saat itu dia membawakan barang yang akan aku bawa.

    Tapi di dalam semua pada heboh bilang “Aduuh jeng Delia suaminya cakep banget jeng..” Aku kaget dan hendak mengklarifikasi tapi ketika semua berkata seperti itu akhirnya akupun hanya tersenyum saja “Mas boleh kenalan tidak..?” Kata jeng Vika pada mas Soni dan aku lihat mas Soni begitu tersipu malu di buatnya dan ketika aku melihatnya dengan seksama dia memang begitu cakep dan gagah.

    Sejak hari itu aku selalu memperhatikan mas Soni bahkan aku seperti wanita yang kesepian, yang haus akan adegan Cerita Sex. Padahal kehidupan seks dengan suamiku masih sama seperti dulu, tapi akhir-akhir ini aku sering melamunkan mas Soni bahkan tidak jarang aku membayangkan melakukan adegan cerita hot bersamanya. Aku benar-benar terhipnotis pada mas Soni.

    Lama kelamaan akupun tidak mampu membendungnya segala cara aku coba untuk mengambil hatinya “Mas Soni beli aja buat keluarganya…” Kataku sembari tersenyum ketika kami sedang berada di sebuah toko pakaian di salah satu mal “Saya belum menikah bu…” Wiihhh mendengar dia berkata seperti itu akupun menjadi lebih senang lagi akhirnya akupun membelikannya baju yang pas buat dia.

    Untuk melancarkan aksiku aku bukan cuma membelikannya baju tapi juga sering curhat sesuatu yang gak penting padanya, sampai akhirnya kamipun menjadi begitu dekat tapi kemudian aku sadar kalau aku harus bersikap wajar di depan mereka semua. Karena pernah sekali ketika aku melewati dapur secara tidak sengaja aku mendengar Lilis pembantuku yang genit.

    Berkata seperti ini pada mas Soni “Mas Soni kok deket sama bu Delia.. jangan ada apa-apa ya..” Soni langsung menjawab “LIs..kamu ini apa sih..jangan fitnah gitu lho” Kata mas Soni marah dan mbok Sinah pembantuku yang lain berkata “Huuss..kamu tuh LIs.. awas kedengaran majikan di pecat kamu..” LIlis manggut-manggut sambil manyun “Ya..iya Lilis kan cuma bercanda..”.

    Karena aku mengubah sikapku pada Soni di depan mereka akhirnya merekapun tidak pernah mencurigai aku suka pada mas Soni. Sampai pada suatu ketika aku sedang ada acara di luar kota dan harus menginap setelah aku pamit pada suamiku dia memutuskan untuk menyuruhku membawa sopir sendiri dan Soni menjadi pilihannya untuk mengantarku aku senang mendengarnya.

    Dengan penuh semangat akupun pergi dengan Soni, setelah melakukan perjalan selama kurang dari 6 jam kamipun sampai. Aku istirahat di hotel tempat aku menginap aku beda kamar dengan Soni, tapi setelah terbangun dari tidur istirahatku akupun segera mandi dan keluar memesan makanan ke dalam kamar hotel sekaligus melancarkan aksiku untuk berdua dengan mas Soni aku sengaja memesan untuk dua orang.

    Setelah aku telpon dia untuk datang ke kamarku, diapun datang dan menyantap makanan yang telah aku pesan. Setelah itu kami mengobrol berdua sampai akhirnya aku dapat membuat gairah mas Soni bangkit, ketika aku mendekatkan tubuhku padanya diapun langsung agresif dengan memelukku lalu mecium bibirku kamipun saling pagut dengan mesra dan gairah kami berdua sama-sama memuncak.

    Tanganku melingkar di lehernya “Aaaaggggggghhh… aaaaagggghhhh… aaaaggghhhh… aaaggghhh..” Aku mencoba mendesah tepat di telinganya hingga diapun semakin terangsang “Ooouugggggghh… maaaas… aaaggggghhh…. aaaaaggghhhhh… eeeeuuummmmmhhhppppp….. aaaaggggghhhhh…” Desahku tanpa menghiraukan apapun lagi aku begitu menikmatinya.

    Hingga tidak terasa kini tubuhku sudah dalam keadaan telanjang dan mas Soni sudah menindihku “Aku masukin ya sayaaang…. eeeehhhhhggggg…” Dia masih bertanya lirih padaku “Iyaaaa maaas.. ayyoooo… aaaaggggghhhh…. aaaaggghhhh… aaaaaaggggghhh… aaaaagggghhhh..” Kataku sembari langsung mendesah begitu dia bergoyang di atas tubuhku yang sudah menggeliat.

    Bagai pemain dalam adegan cerita hot kami terus berburu dan memek nya “OOouuuuggggghhh… aaaagggghh… aaagggghhh… maaaaas… aaagggghhhh… aaaaagggghhhh… aaaagggghhh.. ” Diapun sama-sama menikmati adegan seks ini, di tambah aku semakin hot ikut menggoyangkan tubuhku juga karena benar kata teman-temanku melakukan hubungan intim dengan selingkuhan lebih nikmat rasanya.

    Tidak lama kemudian kamipun sama-sama mendesah dan mengerang dengan kerasnya “OOouuuggggghhhh…. aaaaaaggggghh… aaaaagggghhh… aaaaghh.. sa.. saaayaaang… aaagggh… aaaaagggggghhhhh…” Kamipun berdua sama-sama terpuaskan berulang kali mas Soni menciumku dan akupun senang dia melakukan hal itu kini tubuh kami sudah basah bersimbah keringat.

    Sungguh aku begitu puas melakukan adegan cerita sex ini dengan mas Soni.

    selama 3 hari kami melakaukan hal itu. Meskipun masih terasa kurang tapi akhirnya mas Soni mengajaku pulang dia bilang takut ada yang curuga dengan hubungan kami. Dia memintaku untuk merahasiakan hal ini dan dia berjanji akan selalu ada untukku dan sampai detik ini kami masih berhubungan secara backstreet.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Mikuni Maisaki Sky Angel Vol 75 Sh

    Mikuni Maisaki Sky Angel Vol 75 Sh


    1601 views

  • Sexy blonde chick uncovers her small tits as she gets naked on a sofa

    Sexy blonde chick uncovers her small tits as she gets naked on a sofa


    1665 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang
    begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
    disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita
    dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan
    setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Majalah Dewasa Edisi Jelly Jelo, Si Sexy yang Tak Kenal Batasan

    Majalah Dewasa Edisi Jelly Jelo, Si Sexy yang Tak Kenal Batasan


    1420 views

    Duniabola99.org– Anastasia Ashley

    Nama uniknya membuat kami penasaran cerita di baliknya dan itulah yang kami cari tahu pertama kali dirinya. Jelly pun punya seribu cerita lain tentang dirinya yang sepertinya rugi kalau dilewatkan. Agen Judi Bola

  • Cerita Dewasa Kapten kapal mengentotku

    Cerita Dewasa Kapten kapal mengentotku


    1765 views

    Cerita Seks Terbaru – Aku adalah seorang gadis dari Kawanua, sebut saja namaku Inge, aku anak pertama dari 6 bersaudara dan aku satu-satunya anak perempuan. Kehidupan ekonomi keluargaku bisa dibilang mencemaskan. Beruntung aku bisa tamat SMA, ini karena aku mendapat beasiswa dari Yayasan Super Semar

    Aku sedih melihat keadaan keluargaku, ayahku adalah seorang Pegawai Negeri golongan II, ibuku hanyalah seorang Ibu Rumah Tangga yang tidak mempunyai skill, kerjanya hanya mengurus putra-putrinya. Rasanya aku ingin membantu ayah, mencari uang. Tapi apalah daya aku hanya lulusan sekolah menengah, namun begitu kucoba untuk melamar kerja di perusahaan yang ada di kota Manado. Hasilnya nihil, tak satupun perusahaan yang menerima lamaranku. Aku mahfum, disaat krisis sekarang ini banyak PT yang jatuh bangkrut, kalaupun ada PT yang bertahan itu karena mem-PHK sebagian karyawannya.

    Lalu aku berpikir, kenapa aku tidak ke Jakarta saja, kata orang di Ibukota banyak lowongan pekerjaan, dan aku teringat tetanggaku Mona namanya, dia itu katanya sukses hidup di Jakarta, terbukti kehidupan keluarganya meningkat drastis. Dahulu kehidupan keluarga Mona tidak jauh berbeda dengan keadaan keluargaku, pas-pasan. Tapi sejak Mona merantau ke Jakarta, ekonomi keluarganya makin lama makin berubah. Bangunan rumah Mona kini sudah permanen, isi perabotnya serba baru, dari kursi tamu, tempat tidur semuanya mewah, juga TV 29″ antena parabola dan VCD mereka miliki. Aku ingin seperti Mona, toh dia juga hanya tamatan SMA. Kalau dia bisa kenapa aku tidak? Aku harus optimis.

    Pada suatu hari di bulan September, tahun 1998 aku pamit kepada keluargaku untuk merantau ke Jakarta. Meskipun berat papa dan mama merelakan kepergianku. Dengan bekal uang Rp 75.000 dan tiket kelas Ekonomi hasil hutang papaku di kantor, aku akhirnya meninggalkan desa tercinta di Kawanua. Dari desa aku menuju pelabuhan Bitung, aku harus sudah sampai di pelabuhan sebelum pukul 6 sore karena KM Ciremai jurusan Tg.Priok berangkat jam 19:00 WIT, waktu satu jam tentu cukup untuk mencari tempat yang nyaman. Karena tiketku tidak mencantumkan nomor seat, maklum kelas ekonomi, aku berharap mendapat lapak untuk menggelar tikar ukuran badanku. Tapi sial, angkutan yang menuju pelabuhan begitu terlambat, pada waktu itu jam sudah menunjuk pukul 18:45. Waktuku hanya 15 menit. Ternyata KM.Ciremai sudah berlabuh, aku melihat hiruk pikuk penumpang berebut menaiki tangga, aku tergolong calon penumpang yang terakhir, dengan sisa-sisa tenagaku, aku berusaha lari menuju KM.Ciremai, aku hanya menggendong tas punggung yang berisi pakaian 3 potong.

    Aku sudah berada di dek kapal kelas ekonomi, tapi hampir semua ruangan sudah penuh oleh para penumpang. Keringat membasahi seluruh tubuhku, ruangan begitu terasa pengap oleh nafas-nafas manusia yang bejibun. Aku hanya bisa berdiri di depan sebuah kamar yang bertuliskan Crew, di sekitarku terdapat seorang Ibu tua bersama 2 orang anak laki-laki usia sekolah dasar. Mereka tiduran di emperan tapi kelihatannya mereka cukup berbahagia karena dapat selonjoran. Aku berusaha mencari celah ruang untuk dapat jongkok. Aku bersyukur, Ibu Tua itu rupanya berbaik hati karena bersedia menggeserkan kakinya, kini aku dapat duduk, tapi sampai kapan aku duduk kuat dengan cara duduk begini. Sedangkan perjalanan memakan waktu 2 hari 2 malam.

    Cerita Sex Akibat Aku Kehilangan Tiket Di Kapal Ciremai – Tidak lama kemudian KM.Ciremai berangkat meninggalkan pelabuhan Bitung, hatiku sedikit lega, dan aku berdoa semoga perjalanku ini akan mengubah nasib. Tak sadar aku tertidur, aku sedikit terkejut sewaktu petugas menanyakan tiket, aku ingat tiketku ada di dalam tas punggungku. Tapi apa lacur, tasku raib entah dimana, aku panik, aku berusaha mencari dan bertanya kepada Ibu tua dan anak laki-lakinya, tapi mereka hanya menggelengkan kepala.

    “Cepat keluarkan tiketmu..” ujar seorang petugas sedikit menghardik.
    “Aku kehilangan tas, tiket dan uangku ada di situ..” jawabku dengan sedih.
    “Hah, bohong kamu, itu alasan kuno, bilang aja kamu tak membeli tiket, Ayo ikut kami ke atas,” bentak petugas yang bertampang sangar.

    Akhirnya aku dibawa ke dek atas dan dihadapkan kepada atasan petugas tiket tadi.
    “Oh.. ini orangnya, berani-beraninya kamu naik kapal tanpa tiket,” kata sang atasan tadi.
    “Tiketku hilang bersama pakaianku yang ada di tas, saya tidak bohong Pak, tapi benar-benar hilang..”
    “Bah itu sih alasan klasik Non, sudah ratusan orang yang minta dikasihani dengan membuat alasan itu.” ucapnya lagi.
    “Kalau Bapak tak percaya ya sudah, sekarang aku dihukum apapun akan aku lakukan, yang penting aku sampai di Jakarta.”
    “Bagus, itu jawaban yang aku tunggu-tunggu..” ujar lelaki berseragam putih-putih itu.
    Kalau kutaksir mungkin lelaki tersebut baru berusia 45 tahun, tapi masih tegap dan atletis, hanya kumis dan rambutnya yang menonjolkan ketuaannya karena agak beruban.

    “Tapi ingat kamu sudah berjanji, akan melakukan apa saja..” ujar lelaki itu, seraya menunjukkan jarinya ke jidatku.
    “Sekarang kamu mandi, biar tidak bau, tuh handuknya dan di sana kamar mandinya..” sambil menunjuk ke arah kiri.
    Betapa girang hatiku, diperlakukan seperti itu, aku tidak menyangka lelaki itu ternyata baik juga. Betapa segarnya nanti setelah aku mandi.
    “Terima kasih Pak,” ujarku seraya memberanikan diri untuk menatap wajahnya, ternyata ganteng juga.
    “Jangan panggil Pak, panggil aku Kapten..” tegasnya.
    Aku sempat membaca namanya yang tertera di baju putihnya. “Kapten Jonny” itulah namanya.

    Aku sekarang sudah berada di kamar mandi.
    “Wah, betapa wanginya tuh kamar mandi,” gumamku nyaris tak terdengar. Kunyalakan showernya maka muncratlah air segar membasahi tubuhku yang mulus ini, kugosok-gosokan badanku dengan sabun, kuraih shampo untuk mencuci rambutku yang sempat lengket karena keringat.

    Sepuluh menit kemudian aku keluar dari kamar mandi, aku bingung untuk bersalin pakaian, aku harus bilang apa kepada Sang Kapten. “Wah cantik juga kamu,” tiba-tiba suara itu mengejutkan diriku. Dan yang lebih mengejutkan adalah pelukan Sang Kapten dari arah belakang. Aku hanya terdiam, “Siapa namamu, Sayang?” bisiknya mesra. “Inge..” jawabku lirih. Aku tidak berusaha berontak, karena aku ingat akan janjiku tadi. Karena aku diam tak berreaksi, maka tangan Sang Kapten makin berani saja menjelajahi dadaku dan menciumi leher serta telingaku. Aku menggelinjang, entah geli atau terangsang, yang pasti sampai usiaku 19 tahun aku belum pernah merasakan sentuhan lelaki. Bukannya tidak ada lelaki yang naksir padaku, ini karena sikapku yang tidak mau berpacaran. Banyak teman sekelas yang berusaha mendekatiku, selain lumayan cantik, aku juga tergolong pandai, makanya aku mendapat beasiswa. Maka tak heran banyak lelaki di sekolahku yang berusaha memacariku, tapi aku cuek, alias tidak merespon.

    “Ooohh.. jangan Kapten.” hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutku ketika pria separuh baya itu menyentuh barang yang amat berharga bagi wanita, bulu-bulu lembut yang tumbuh di sekitar vaginaku dielusnya dengan lembut, sementara handuk yang melekat di tubuhku sudah jatuh ke lantai. Dan aku pun tahu bahwa lelaki ini sudah bertelanjang bulat.

    Aku merasakan benda kenyal yang mengeras menyentuh pantatku, nafas hangat dan wangi yang memburu terus menjelajahi punggungku, tangannya yang tadi mengelus vaginaku sekarang meremas-remas kedua payudaraku yang ranum, ini membuat dadaku membusung dan mengeras. Aku tak percaya, tangan lelaki ini seolah mengandung magnet, karena mampu membangkitkan gairah yang tak pernah kurasakan seumur hidupku.

    “Ooohh.. aahh..” hanya desahan panjang yang dapat kuekspresikan bahwa diriku berada dalam libido yang betul-betul mengasyikan.
    “Inge kau betul-betul lugu, pegang dong batangku,” kata Kapten Jonny, seraya meraih tanganku dan menempelkannya ke batang zakarnya yang keras tapi kenyal.
    “Jangan diam saja, remaslah, biar kita sama-sama enak..” ujarnya lagi.

    Akhirnya walaupun aku sebelumnya tidak pernah melakukan senggama, naluriku seolah membimbing apa yang harus kuperbuat apabila bercumbu dengan seorang laki-laki. Akhirnya aku berbalik, kuraih batang kemaluannya kuremas dan kukocok-kocok, sampai kumainkan biji pelirnya yang licin.Sang Kapten mendesah-desah, “Ooohh.. aachh.. enak sekali Sayang, teruskan.. oh teruskan..” sambil matanya terpejam-pejam. Aku jongkok, tanpa ragu kujilat dan kukulum torpedo Sang kapten, sampai terbenam ke tenggorokanku.

    Aku benar-benar menikmatinya seperti menikmati es Jolly kesukaanku di waktu kecil dulu. Aku tak peduli erangannya, kusedot, kusedot dan kusedot terus, sampai akhirnya zakar Sang Kapten yang panjangnya hampir 12 centi itu memuncratkan cairan hangat ke mulutku yang mungil. “Aaahh.. aku sudah tak kuat Inge,” gumamnya. Betapa nikmatnya cairan spermanya, sampai tak sadar aku telah menelan habis tanpa tersisa, ini membuat seolah Sang Kapten tak mampu untuk tegak berdiri. Dia bersandar di dinding kapal apalagi gerakan kapal sekarang ini sudah tak beraturan kadang bergoyang kekiri kadang kekanan.

    “Kamu betul-betul hebat Inge,” puji Kapten Jonny sambil mencium bibirku.
    “Inge jangan kau anggap aku sudah kalah, tunggu sebentar..”
    Dia bergegas menuju lemari kecil, lantas mengambil sesuatu dari botol kecil dan menelannya lantas membuka kulkas dan mengambil botol minuman sejenis Kratingdaeng.

    “Sini Sayang..” ujar sang kapten memanggilku mesra.
    “Istirahat dulu kita sebentar, ambillah minuman di kulkas untukmu,” lanjut Kapten Jonny.
    Kubuka kulkas dan kuraih botol kecil seperti yang diminum Kapten Jonny. Aku meminumnya sedikit demi sedikit, “Ooohh.. sedap sekali minuman ini.. aku tak pernah merasakan betapa enaknya.. minuman apa ini.” Ternyata label minuman ini tertulis huruf-huruf yang aku tak paham, mungkin aksara China, mungkin Jepang mungkin juga Korea. Ah persetan.. yang penting tenggorokanku segar.

    “Kau berbaringlah di di situ,” pinta Kapten Jonny sambil menunjuk tempat tidurnya yang ukurannya tidak begitu besar. Kurebahkan tubuhku di atas kasur yang empuk dan membal. Kulihat jam dinding sudah menunjuk pukul 12 malam. Aku heran mataku tak merasa ngantuk, padahal biasanya aku sudah tidur sebelum pukul 22:00. Aku sengaja tidak menggunakan selimut untuk menutupi tubuhku, kubiarkan begitu saja tubuhku yang polos, barangkali ini akan membangkitkan gairah libido Sang Kapten yang tadi sudah down. Aku berharap semoga Sang Kapten akan terangsang melihat dadaku yang sengaja kuremas-remas sendiri.

    Sang Kapten sudah bangkit dari kursi santainya, dia menenggak sebotol lagi minuman sejenis Kratindaeng. Dia sudah berada di tepi ranjang, sekarang dia mulai mengelus-elus kakiku dari ujung jari merambat ke atas dan berhenti lama-lama di pahaku, mengusap-usap dan menjilatinya, dan sekarang lidahnya sudah berada di mulut vaginaku. “Ooohh.. geli..”

    Sejurus kemudian lidahnya dijulurkan dan menyapu permukaan bibir vaginaku. Pahaku sengaja kulebarkan, hal ini membuat Sang Kapten bertambah buas dan liar, diseruputnya klitorisku. “Ooohh.. aahh.. teruskan Kapten, lanjutkan Kapten.. Ooohh.. nikmat sekali Kapten..” Tangannya tidak tinggal diam, diraihnya kedua payudaraku, diremasnya dan tak lupa memelintir putingku dengan mesra.

    “Ooohh.. aku sudah tak tahan Kapten..” desisku.
    “Tahan Sayang.. tahan sebentar.. biarkan aku menikmati vaginamu yang wangi ini.. aku tak pernah merasakan wanginya vagina dari wanita lain..”
    “Sruupp.. sruupp.. sruupp..” Terus saja mulut Kapten Jonny dengan rajinnya menjelajah bagian dalam vaginaku yang sudah empot-empotan ini akibat rangsangan yang amat tinggi.

    “Sudah Kapten.. lekas masukkan batang zakarmu, aku sudah tidak tahan..”
    “Baik, rasakanlah Sayang.. betapa nikmatnya rudalku ini..”
    “Tapi pelan-pelan Kapten, aku benar-benar masih perawan..”
    “Oke, aku melakukannya dengan hati-hati..” janji Kapten Jonny.
    “Buka lebar pahamu, Inge..” saran Kapten Jonny.
    Dan..

    “Blleess..”
    “Ooohh.. aahh..” desisku, padahal zakar itu baru masuk tiga perempatnya.
    “Bles.. bless..”
    “Ooohh..” erangku panjang, aku tahu batang sepanjang 12 centi itu sudah merusak selaput daraku.
    Ditariknya lagi rudalnya, lantas dimasukannya lagi seirama dengan goyangan KM.Ciremai oleh ombak laut.

    “Bless.. bless.. bless..”
    “Ooohh.. oohh.. oohh.. aahh.. aahh..”
    “Aku mau keluar Kapten,” ujarku memberi tahu Kapten Jonny.
    “Tahan Sayang.. sebentar.. aku juga ingin keluar, sekarang kita hitung sampai tiga. Satu.. dua.. tiga..”
    “Crott.. crott.. crot..” sperma Kapten Jonny membasahi gua gelap vaginaku. Betapa hangat dan nikmatnya air manimu Jonny. Hal ini memancing cairanku ikut membanjiri kemaluanku sampai meluber ke permukaan.

    Cerita Sex Akibat Aku Kehilangan Tiket Di Kapal Ciremai – Kami berdua terkulai lemas, tapi Kapten Jonny sempat meraba bibir kemaluanku dan jarinya seolah mencungkil sesuatu dari vaginaku, ternyata dia menunjukkan cairan merah kepadaku, dan ternyata adalah darah perawanku. Dijilatnya darah sambil berkata, “Terima kasih Inge, kamu betul-betul perawan..” Aku hanya menangis, menangisi kenikmatan yang sama sekali tak kusesalkan. Aktivitas senggama ini berlangsung kembali sampai matahari muncul. Lantas aku tidur sampai siang, makan, tidur dan malamnya kami melakukannya lagi berulang-ulang seolah tiada bosan.

    Akhirnya Pelabuhan Tanjung Priok sudah berada di pelupuk mataku. Sebelum turun dari kapal aku dibelikan baju baru, dan dibekali uang yang cukup.
    Selamat tinggal Kapten.. selamat tinggal Ciremai..

  • Cerita Seks Sensasi Menikmati Kontol Besar Mahasiswa

    Cerita Seks Sensasi Menikmati Kontol Besar Mahasiswa


    4084 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Sensasi Menikmati Kontol Besar Mahasiswa ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Sebut saja namaku Desi, seorang wanita yang telah berusia 40 tahun dan telah bersuami. Menurut banyak teman, aku adalah wanita yang cukup cantik dan berkulit putih bersih. Yang luar biasa adalah postur tubuhku yang masih terawat dan indah. Tinggi badanku 167 cm. Pantat ku cukup bulat dan berisi dengan sepasang betis yang indah. Sepasang payudaraku berukuran 34 juga tampak padat dan serasi dengan bentuk tubuhku.

    Kata orang tubuhku seperti artis Minarti Atmanegara yang bentuk tubuhnya tetap indah diusia yang telah berkepala 4. Aku bekerja sebagai karyawati staff accounting pada sebuah toserba yang cukup besar dikotaku. Sehingga aku banyak mengenal banyak relasi dari para pekerja perusahaan lain yang memasok barang ketempatku bekerja. Cerita Bokeb Aku juga menjadi instruktur senam BL ditempat aku fitness. Disinilah kisah yang akan kisah indah aku dan Viery pertama kali terjadi. Sebagai seorang istri, aku merupakan seorang wanita setia pada suami.

    Aku berprinsip, tidak ada laki-laki lain yang menyentuh hati dan tubuhku, kecuali suami yang sangat kucintai. Dan sebelum kisah ini terjadi, aku memang selalu dapat menjaga kesetiaanku. Jangankan disentuh, tertarik dengan lelaki lain merupakan pantangan buatku. Tetapi begitulah, beberapa bulan terakhir suamiku kurang dapat memuaskanku diatas ranjang. Cerita Bokeb Kalaupun bisa, dia pasti kelelahan dan langsung istirahat. Mungkin karna usia kami yang terpaut 14 tahun, mau tak mau aku cuma bisa memainkan jari sambil membayangkan suamiku sedang memasukkan batang kejantanannya ke vaginaku. Tapi tak senikmat kenyataan.

    Sampai akhirnya datang seorang mahasiswa yang ingin PI (Praktek Industri) ditempatku. Dan aku ditunjuk sebagai pembimbing mahasiswa tersebut oleh bosku. Mahasiswa itu memperkenalkan dirinya bernama Viery. Kuperhatikan dia dari atas sampai bawah, cukup lumayan penampilannya. Viery berbadan tinggi besar dan atletis, tingginya sekitar 178 cm. Cerita Bokeb Sungguh aku tidak mempunyai pikiran atau perasaan tertarik padanya. Pada awalnya hubungan kami biasa- biasa saja, bahkan cendrung agak kaku. Namun begitu, Viery selalu bersikap baik padaku.

    Kuakui pula, ia pemuda yang simpatik. Ia sangat pandai mengambil hati orang. Sehingga lama-kelamaan kekakuannya berkurang dan kami berdua menjadi akrab. Bahkan aku sering meminta Viery membantuku lembur dikantor. Dan jika begitu biasanya aku bercerita tentang kehidupan rumah tanggaku. Sampai-sampai urusan diatas tempat tidur kuceritakan padanya. Cerita Bokeb Karna Viery sangat pandai memancing. Hingga suatu ketika, setelah sebulan Ia PI dikantorku. Sewaktu aku sedang lembur menghitung keuangan bulanan perusahaan, Viery datang menghampiriku. ” Misi Bu, bisa ganggu gak? ” Tegur Viery sopan. ” Ya ada apa Viery? ” Jawabku. ” Ini.. ada beberapa yang saya gak ngerti bisa dijelaskan gak Bu? ” Viery bertanya lagi.

    ” Ooh bisa.. mana yang kamunya kurang paham ” aku menjawab lalu menyuruhnya untuk duduk disampingku disofa. Lalu aku memberikan penjelasan panjang lebar kepadanya. Cerita Bokeb Katanya sih bahan yang dia minta penjelasan dariku itu akan dimasukkan dalam bahan laporannya. ” Bu, saya mo ngasih hadiah ulang tahun, Bu Desi mau nerima gak? ” Tanyanya tiba-tiba. ” Boleh, syaratnya hadiahnya harus banyak ya” Jawabku bergurau. ” Saya juga punya syarat Bu, hadiah ini akan saya berikan kalo Bu Desi mau memejamkan mata. Cerita Bokeb Mau gak? ” Tanyanya lagi. ” Serius nih? Oke kalo cuma itu syaratnya Ibu mau ” Kataku sambil memejamkan mata. ” Awas jangan buka mata sampai saya memberikan aba-aba..! ” Kata Viery lagi.

    Sambil terpejam aku penasaran dengan hadiah apa yang akan diberikannya. tetapi, ya ampun, pada saat mataku terpejam, tiba-tiba aku merasakan ada benda yang lunak menyentuh bibirku. Tidak hanya menyentuh, benda itu juga melumat bibirku dengan halus. Aku langsung tahu, Viery tengah menciumku. Maka aku langsung membuka mata, wajah Viery sangat dekat dengan wajahku dan tangannya merangkul pinggangku. Tetapi anehnya, setelah itu aku tidak berusaha mengindar. Cerita Bokeb Untuk beberapa lama, Viery masih melumat bibirku. Kalo mau jujur aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Viery.

    Sampai kemudian aku tersadar, lalu ku dorong dada Viery hingga ia terjengkang kebelakang. ” Viery seharusnya ini gak boleh terjadi ” Kataku dengan nada bergetar menahanrasa malu dan sungkan yang menggumpal dihatiku. ” Maaf Bu Desi, mungkin saya terlalu nekat. Cerita Bokeb Seharusnya saya sadar Ibu sudah bersuami. Tapi inilah kenyataannya, Aku sayang sama Bu Desi ” Ujarnya lirih sambil meninggalkanku. Seketika itu aku merasa sangat menyesal, aku merasa telah mengkhianati suamiku. Tapi uniknya peristiwa seperti masih terulang beberapa kali. Beberapa kali jika Viery konsultasi denganku, ia selalu memberikan “hadiah” seperti itu. Cerita Bokeb Tentu itu dilakukannya jiak tak ada orang yang melihat. Meskipun pada akhirnya aku menolaknya, tapi anehnya, aku tidak pernah marah dengan perbuatan Viery itu.

    Entahlah, aku sendiri bingung. Aku tidak tahu, apakah ini dikarnakan permasalahanku dengan suami diatas ranjang sehingga menerima begitu saja semua perbuatannya padaku. Ataukah aku telah jatuh cinta pada pada Viery, pemuda yang usianya jauh berbeda namun sangat menarik perhatianku. Sekali lagi, aku tidak tahu. Cerita Bokeb bahkan dari hari kehari, aku semakin dekat dan akrab dengan Viery. Hingga pada hari terakhir prakteknya, Viery mengajakku jalan- jalan. Agen Judi Hoki Banget

    Awalnya aku menolaknya, aku khawatir kalau kedekatanku dengannya menjadi penyebab perselingkuahan yang sebenarnya. Dengan alasan bahwa itu hari terakhir praktek, Viery terus mendesakku. Akhirnya aku menyetujuinya.Tapi aku memintanya hari minggu. Dengan syarat tidak boleh ada orang kantor yang mengetahuinya. Cerita Bokeb Begitulah, pada hari Minggu, aku dan Viery akhirnya berangkat jalan-jalan. Agar suamiku tidak curiga, aku katakan padanya aku pergi ketempat seorang kawan untuk menyelesaikan lemburan kantor. Ikut juga teman kuliah Viery bersama pacarnya.

    Awalnya aku protes, setelah dijelaskan panjang lebar akhirnya aku mau ikut pergi juga. Oh ya, kami berempat menggunakan mobil milik kawan Viery. Berempat kami jalan- jalan kesuatu lokawisata pegunungan yang cukup jauh dari kotaku. Kami sengaja memilih tempat yang jauh dari kota, agar tidak mengundang kecurigaan tetangga, keluarga dan terutama suamiku. Cerita Bokeb Setelah lebih satu jam kami berputar-putar disekitar lokasi wisata, Viery dan kawannya mengajak istirahat disebuah losmen. Kawan Viery tadi dan pacarnya menyewa satu kamar, dan kedua orang itu langsung hilang dibalik pintu yang tertutup. Maklum keduanya baru dimabuk cinta.

    Aku dan suamiku dulu waktu pacaran juga begitu, jadi aku maklum saja. Viery menyewa juga satu kamar disebelahnya. Aku sebenarnya juga berniat menyewa kamar sendiri akan tetapi Viery melarangku. ” Ngapain boros-boros? kalau sekedar istirahat satu kamar saja. Tuh bed- nya ada dua ” Ujarnya. Akhirnya aku mengalah, aku numpang dikamar yang disewa Viery. Cerita Bokeb Walaupun sebenarnya aku merasa sangat tidak enak hati. Kami mengobrol tertawa cekikikan membicarakan kawan Viery dan pacarnya dikamar sebelah. Apalagi, kawan Viery dan pacarnya sengaja mendesah-desah hingga kedengaran ditelinga kami. Sejujurnya aku deg- degan juga mendengar desahan dari kamar sebelah yang mirip suara orang terengah-engah itu. Entah kenapa dadaku semakin berdegup kencang ketika aku mendengar desahan itu dan membayangkan apa ayng sedang mereka lakukan dikamar sebelah. Untuk beberapa saat, aku dan Viery diam terpaku.

    Tiba-tiba Viery menarik tanganku sehingga aku terduduk dipangkuan Viery yang saat itu sedang duduk ditepi tempat tidur. Cerita Bokeb Tanpa berkata apa-apa dia langsung mencium bibirku. Aku tidak sempat menghindar, bahkan aku juga membiarkan ketika bibir dan kumis halus Viery menempel kebibirku hingga beberapa saat. Cerita Bokeb Dadaku semakin berdegub kencang ketika kurasakan bibir halus Viery melumat mulutku. Lidah Viery menelusup kecelah bibirku dan menggelitik hampir semua rongga mulutku.

    Mendapat serangan mendadak itu darahku seperti berdesir, sementara bulu tengkukku merinding. Namun tiba-tiba timbul kesadaranku. Kudorong dada Viery supaya ia melepaskan pelukannya padak diriku. ” Viery, jangan Viery, ini enggak pantas kita lakuakan..! ” kataku terbata-bata. Viery memang melepas ciumannya dibibirku, tetapi kedua tangannya yangm kekar dan kuat masih tetap memeluk pinggang rampaingku denagn erat. Akujuga masih terduduk dipangkuannya. ” Memang nggak pantas Bu, toh Bu Desi gak puas sama suami Ibu. Cerita Bokeb Aku akan muasin Ibu ” Ujar Viery yang terdengar seperti desahan. Setelah itu Viery kembali mendaratkan ciuman.

    Ia menjilati dan menciumi seluruh wajahku, lalu merambat keleher dan telingaku. Aku memang pasif dan diam, namun perlahan tapi pasti nafsu birahi semakin kuat menguasaiku. Harus kuakui, Viery sangat pandai mengobarkan birahiku. Jilatan demi jilatan lidahnya keleherku benar- benar telah membuatku terbakar dalam kenikmatan. Cerita Bokeb Bahkan dengan suamiku sekalipun belum pernah aku merasakn rangsangan sehebat ini. Viery sendiri tampaknya juga mulai terangsang. Aku dapat merasakn napasnya mulai terengah-engah.

    Sementara aku semakin tak kuat unruk menahan erangan. Maka aku pun mendesis-desis untuk menahan kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku. Setelah itu tiba-tiba tangan Viery yang kekar itu membuka kancing bajuku. Tak ayal lagi, buah dadaku yang berwarna putih bersih itu terbuka didepan Viery. Cerita Bokeb Secara refleks aku masih coba berontak. ” Cukup Viery! Jangan sampai kesitu Ibu takut..” Kataku sambil meronta dari pelukannya. ” Takut dengan siapa Bu? Toh gak ada yang tahu, percaya sama Viery Bu. Aku akan memuaskan Bu Desi ” Jawab Viery dengan napas memburu. Seperti tidak perduli dengan protesku, Viery yang telah melepas bajuku, kini ganti sibuk melepas BH- ku. Meskipun aku berusaha meronta, namun tidak berguna sama sekali.

    Sebab tubuh Viery yang tegap dan kuat itu mendekapku dengan sangat erat. Kini, dipelukan Viery, buah dadaku terbuka tanpa tertutup sehelai kainpun. Aku berusaha menutupi dengan mendekapkan lengan didadaku, tetapi dengan cepat tangan Viery memegangi lenganku dan merentangkannya. Setelah itu Viery mengangkat dan merebahkan tubuhku ditempat tidur. Cerita Bokeb Tanpa membuang waktu, bibir Viery melumat salah satu buah dadaku sementara salah satu tangannya juga langsung meremas-remas buah dadaku yang lainnya. Bagaikan seekor singa buas ia menjilati dan meremas buah dada yang kenyal dan putih ini.

    Kini aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain megap-megap dan mengerang karena kenikmatan yang mencengkeramku. Aku menggeliat- geliat seperti cacing kepanasan karena rasa geliu dan nikmat ketika bibir dan lidah Viery menjilat dan melumat puting susuku. ” Bu.. da.. dadamu putih dan in.. indah sekali. A.. aku makin nggak ta.. tahan.. ,sayang.. , ” Kata Viery terputus-putus karna nafsu birahi yang kian memuncak. Kemudian Viery juga menciumi perut dan pusarku. Cerita Bokeb Dengan lidahnya, ia pandai sekali mengelitik buah dada hingga perutku. Sekali lagi aku hanya mendesis-desis mendapat rangsangan yang menggelora itu. Kemudian tanpa kuduga, Dengan cepat Viery melepas celana dan celana dalamku dalam sekali tarikan.

    Lagi-lagi aku berusaha melawan, tetapi dengan tubuh besar dan tenaga kuat kuat yang dimiliki Viery, dengan mudah ia menaklukkan perlawananku. Sekarang tubuhku yang ramping dan putih itu benar-benar telanjang total dihadapan Viery. Sungguh, aku belum pernah sekalipun telanjang dihadapan laki-laki lain, kecuali dihadapn suamiku. Cerita Bokeb Sebelumnya aku juga tak pernah terpikir akan melakukan perbuatan seperti ini. Tetapi kini, Viery berhasil memaksaku. Sementara aku seperti pasrah tanpa daya. ” Viery, untuk yang satu ini jangan Viery. Aku tidak ingin merusak keutuhan perkawiananku..! ” Pintaku sambil meringkuk diatas tempat tidur, untuk melindungi buah dada dan vaginaku yang kini tanpa penutup. ” Cerita Bokeb Bu.. apa.. kamu.. nggak kasihan padaku sayang.. , aku sudah terlanjur terbakar.. , aku nggak kuat lagi sayang, please aku.. mohon ” Kata Viery masih dengan terbata- bata dan wajah yang memelas. Entah karna tidak tega atau karena aku sendiri juga telah terlanjur terbakar birahi, aku diam saja ketika Viery kembali menggarap tubuhku.

    Bibir dan salah satu tangannya menggarap kedua buah dadaku, semenatar tangan yanga satunya lagi mengusap-usap paha dan selangkangan kakiku. Mataku benar-benar merem-melek merasakan kenikamatan itu. Sementara napasku juga semakin terengah-engah. Tiba-tiba Viery beranjak dan denagn cepat melepas semua pakaian yang menempel ditubuhnya. Cerita Bokeb Kini ia sama denganku, telanjang bulat-bulat. ya ampun, aku tidak dpat percaya, kini aku telanjang dalam satu kamar denagn laki-laki yang bukan suamaiku, ohh. Aku melihat tubuh Viery yang memang benar-benar atletis, besar dan kekar terutama otot-otot perutnya.

    Ia lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan dengan suamiku yang berperawakan sedag-sedang saja. Tetapi yang membuat dadaku berdegub lebih keras adalah benda diselangkangan Viery. Cerita Bokeb Benda yang besarnya hampir sama denagn lenganku itu berwarna coklat muda dan kinin tegak mengacung. Panjangnya kutaksir tidak kurang dari 22 cm, atau hampir dua kali lipat dibanding milik suamiku, sementara besarnya sekitar 3 sampai 4 kali lipatnya. Sungguh aku tak percaya, laki-laki semuda Viery memiliki penis sebesar dan sepanjang ini.

    Perasaanku bercampur baur antara ngeri, gemes dan penasaran. Kini tubuh telanjang Viery mendekapku. Darahku seperti terkesiap ketika merasakan dada bidang Viery menempel erat dadaku. Ada sensasi hebat yang melandaku, ketika dada yang kekar itu merapat dengan tubuhku. Ohh, baru kali ini kurasakan dekapan lelaki lain selain suamiku. Cerita Bokeb Ia masih meciumi sekujur tubuhku, sementara tangannya juga tidak kenal lelah meremas-remas buah dadaku yang semakin kenyal. Sekali lagi, sebelumnya tidak pernah kurasakan sensasi dan rangsangan sedahsyat ini. Aku tersentak ketika kurasakan ada benda yang masuk dan menggelitik lubang vaginaku. Ternyata Viery nekat memasukkan jari tangannya kecelah vaginaku.

    Ia memutar-mutar telunjuknya didalam lubang vaginaku, sehingga aku benar-benar hampir tidak kuat lagi menahan kenikmatan yang menderaku. Mendapat serangan yang luar biasa nikmat itu, secara refleks aku memutar-muatarkan pantatku. Toh, aku masih berusaha menolaknya. ” Viery, jangan sampai dimasukkan jarinya, cukup diluaran saja..! ” Pintaku. Tetapi lagi-lagi Viery tidak menggubrisku. Selanjutnya ia menelusupkan kepalanya di selangkanganku, lalu bibir dan lidahnya melumat habis vaginaku. Cerita Bokeb Aku tergetar hebat mendapatkan rangsangan ini. Tidak kuat lagi menahan kenimatan itu, tanpa sadar tanganku menjambak rambut Viery yang masih terengah-engah di selangkanganku.

    Kini aku telah benar- benar tenggelam dalam birahi. Ketika kenikmatan birahi benar- benar menguasaiku, dengan tiba-tiba, Viery melepaskanku dan berdiri di tepi tempat tidur. Cerita Bokeb Ia mengocok- ngok batang penisnya yang berukuran luar biasa tersebut. ” Udah hampir setengah jam, dari tadi aku terus yang aktif, capek nih. Sekaran ganti Bu Desi dong yang aktif..! ” Kata Viery denagn manja. ” Ibu nggak bisa Viery, lagian Ibu masih takut..! ” Jawabku dengan malu-malu. ” oke kalo gitu pegang aja iniku, please, kumohon sayang..” Ujarnya sambil menyodorkan batang penis besar itu kehadapanku. Dengan malu-malu kupegang batang yang besar dan berotot itu. Cerita Bokeb Lagi-lagi berdebar-debar dan darahku berdesir ketika tanganku mulai memegang penis Viery. Sejenak aku sempat membayangkan bagaimana nikmatnya jiak penis yang besar dan keras itu dimasukkan kelubang vagina perempuan, apalagi jika perempuan itu aku.

    ” Besaran mana sama milik suami Ibu..? ” Goda Viery. Aku tidak menjawab walau dalam hati aku mengakui, penis Viery jauh lebih panjang dan lebih besar dibandingkan milik suamiku. Cerita Bokeb Padahal usia Viery jauh lebih muda. ” Diapakan nih Viery..? Sumpah Ibu gak bisa apa-apa ” Kataku berbohong sambil memegang penis Viery. ” Oke, biar gampang, dikocok aja sayang. Bisakan..? ” Jawab Viery dengan lembut. Dengan dada berdegub kencang, kukocok perlahan-lahan penis yang besar milik Viery. Ada sensasi tersendiri ketika aku mulai mengocok buah zakar Viery yang sangat besar tersebut. Gila, tanganku hampir tidak cukup memegangnya. Cerita Bokeb Aku berharap dengan kukocok penisnya, sperma Viery cepat muncrat, sehingga ia tidak berbuat lebih jauh kepada diriku. Viery yang kini telentang disampingku memejamkan matanya ketika tanganku mulai naik turun mengocok batang zakarnya. Napasnya mendengus-dengus, tanda kalau nafsunya sudah meningkat lagi. Aku sendiri juga terangsang melihat tubuh tinggi besar dihadapanku seperti tidak berdaya dikuasai rasa nikmat.

    Tiba-tiba ia memutar tubuhnya, sehingga kepalanya kini etapt berada diselangkanganku sebaliknya kepalaku juga tepat menghadap selangkangannya. Viery kembali melumat lubang kemaluanku. Cerita Bokeb Lidahnya menjilat-jilat tanpa henti di rongga vaginaku. Sementara aku masih terus mengocok batang zakar Viery dengan tanganku. Kini kami berdua berkelejotan, sementara napas kami juga saling memburu. Setelah itu Viery beranjak dan dengan cepat ia menindihku. Dari kaca lemari yang terletak disebelah samping tempat tidur, aku bisa melihat tubuh rampingku seperti tenggelam dikasur busa ketika tubuh Viery yang tinggi besar mulai menindihku. Dadaku deg-degan melihat adegan kami melalui kaca lemari itu. Gila batinku, kini aku yang telanjang digumuli oleh lelaki yang juga sedang telanjang, dan laki-laki itu bikan suamiku. Viery kembali melumat bibirku. kali ini teramat lembut. Gilanya lagi, aku tanpa malu lagi membalas ciumannya. Cerita Bokeb Lidahku kujulurkan untuk menggelitik rongga mulut Viery. Viery terpejam merasakan seranganku, sementara tanganku kekarnya masih erat memelukku, seperti tidak akan dilepas lagi.

    Bermenit-menit kami terus berpagutan saling memompa birahi masing-masing. Peluh kami mengucur deras dan berbaur ditubuhku dan tubuh Viery. Dalam posisi itu tiba- tiba kurasakan ada benda yang kenyal mengganjal diatas perutku. Ohh, aku semakin terangsang luar biasa ketika kusadari benda yang mengganjal itu adalah batang kemaluan Viery. Tiba-tiba kurasakan batang zakar itu mengganjal tepat dibibir lubang kemaluanku. Rupanya Viery nekat berusaha memasukkan batang penisnya kevaginaku. Cerita Bokeb Tentu saja aku tersentak. ” Viery.. jangan dimasukkan..! ” Kataku sambil tersengal-sengal menahan nikmat.

    Aku tidak tahu apakah permintaan aku itu tulus , sebab disisi hatiku yang lain sejujurnya aku juga ingin merasakan betapa nikmatnya ketika batang kemaluan yang besar itu masuk kelubang vaginaku. ” Oke.. kalau nggak boleh diamasukkan, kugesek-gesekkan dibibirnya saja ya..? ” Jawab Viery juga dengan napas yang terengah-engah. Cerita Bokeb Kemudian Viery kembali memasang ujung penisnya tepat dicelah vaginaku. Sungguh aku deg-degan luar biasa ketika merasakn kepala batang penis itu menyentuh bibir vaginaku. Namun karna batang zakar Viery memang berukuran super besar, Viery sangat sulit memasukkannnya kedalam celah bibir vaginaku.

    Padahal jika aku bersetubuh denagn suamiku penis suamiku masih terlalu kekecilan untuk ukuran lubang senggamaku. Setelah sedikit dipaksa, akhirnya ujung kemaluan Viery berhasil menerobos bibir vaginaku. Ya ampun, aku menggeliat hebat ketika ujung penis yang besra itu mulai menerobos masuk. Cerita Bokeb Walau pun mulanya sedikit perih, tetapi selanjutnya rasa nikmatnya sungguh tada tiara. Seperti janji Viery, penisnya berukuran jumbo itu hanya hanya digesek-gesekan dibibir vagina saja. Meskipun hanya begitu, kenikamatan yang kurasa betul-betul membuatku hampir teriak histeris. Sungguh batang zakar Viery itu luar biasa nikmatnya.

    Viery terus menerus mamaju- mundurkan batang penis sebatas dibibir vagina. keringat kami berdua semakin deras mengalir, semenatara mulut kami masih terus berpagutan. ” Ayoohh.. ngoommoong saayang, giimaanna raasaanyaa..? ” Kata Viery tersengal-sengal. ” Oohh.. teeruuss.. Viery.. teeruss..! ujarku sama-sama tersengal. Entah bagaimana awal mulanya, tiba- tiba kurasakan batang kemaluan yang besar itu telah amblas semua kevaginaku. Cerita Bokeb Bless, perlahan tapi pasti abtang kemaluan yang besar itu melesak kedalam libang kemaluanku. Vaginaku terasa penuh sesak oleh batang penis Viery yang sangat- sangat besar itu. “ Lohh..? Viery..! Dimaassuukiin seemmua yah..? ” Tanyaku. ” Taanguung, saayang.

    Aku nggak tahhan..! ” Ujarnya dengan terus memompa vaginaku secara perlahan. Entahlah,kali ini aku tidak protes. Ketika batang penis itu amblas semua divaginaku, aku hanya dapat terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tertahankan. Begitu besarnya penis si Viery, sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit. Cerita Bokeb Sementara karna tubuhnya yang berat, batang penis Viery semakin tertekan kedalam vaginaku dan melesak hingga kedasar rongga vaginaku. Sangat terasa sekali bagaimana rasanya batang zakar menggesek-gesek dinding vaginaku. Agen Judi Hoki Banget

    Tanpa sadar aku pun mengimbangi genjotan Viery dengan menggoyang pantatku. Kini tubuh rampingku seperti timbul tenggelam diatas kasur busa ditindih oleh tubuh besar dan kekearnya Viery. Semakin lama, genjotan Viery semakin cepat dan keras, sehingga badanku tersentak- sentak dengan hebat. Clep.. , clep.. , clep.. , cleep.. , begitulah bunyi batang zakar Viery yang terus memompa selangkanganku. ” Teerruss Viery..! Aakuu.. nggaak.. kuuaatt..! ” Erangku berulang-ulang. Cerita Bokeb Sungguh ini permainan seks yang paling nikmat yang pernah kurasakan dalam sepuluh tahun ini. Aku sudah tidak berpikir lagi tentang kesetiaan kepada suamiku. Viery benar-benar telah menenggelamkan aku dalam gelombang kenikmatan. Persetan, toh suamiku sendiri sudah tak bisa lagi memberikan aku kepuasan sedahsyat dan kenikmatan seperti ini. Tidak berapa lama kemudian, aku merasakan nikmat yang luar biasa disekujur tubuhku.

    Badanku mengelepar-gelepar dibawah genjcetan tubuh Viery. Seketika itu seperti tidak sadar, kuciumi lebih berani bibir Viery dan kupeluk erat- erat. ” Viery.. aakkuu.. haampiir.. oorrgaassmmee..! ” desahku ketika hampir mencapai puncak kenikamatan. Tahu aku hampir orgasme, Viery semakin kencang menghunjam-hunjamkan batang kejantanannya keselangkanganku. Cerita Bokeb Saat itu tubuhku semakin meronta- ronta dibawah dekapan Viery yang kuat. Akibatnya, tidak lama kemudian aku benar-benar mencapai klimaks. ” Kaalauu.. uudahh.. orrgassme.. ngoommoong.. saayaang.. biaarr.. aakuu.. ikuut.. puuaas.! ” Desah Viery. ” ooh.. aauuhh.. aakkuu.. klimaks.. Viery..! ” Jawabku. Seketika dengan refleks tangan kananku menjambak rambut Viery, sedangkan tangan kiriku memeluknya erat-erat.

    Pantatku kunaikkan keatas agar batang kemaluan si Viery dapat menancap sedalam- dalamnya. Setelah kenikmatan puncak itu, tubuhku melemas denagn sendirinya. Viery juga menghentikan genjotannya. ” Aku belum keluar sayang.. Tahan sebentar ya.. Aku terusin dulu..! ” Ujarnya lembut sambil mengecup pipiku. Gila aku bisa orgasme walaupun posisiku dibawah. Cerita Bokeb Padahal jika dengan suamiku, untuk orgasme aku harus berposisi diatas dulu. Tentu saja ini semua karna Viery yang ajuh lebih perkasa diabandingkan suamiku. Walau pun usia mereka trerpaut jauh dan Viery jauh lebih muda. Selain itu batan kejantanannya memang sangat luar biasa besar dan nikmat luar biasa buat vagina perempuan.

    Meskipun kurasakan sedikit ngilu, kubiarkan Viery memompa terus lubang vaginaku. Karena lelah, aku pasif saja saat Viery terus menggumuliku. Tanpa perlawanan, kini badanku yang kecil dan ramping benar-benar tenggelam ditindih tubuh atletis Viery. Clep.. clep.. clep.. clep. Kulirik kebawah untuk melihat vaginaku yang dihajar batang kejantanan Viery. Cerita Bokeb Gila, vaginaku dimasuki penis sebesar itu. Dan yang lebih gila lagi, batang zakar besar seperti itu nikmatnya tiada terkira. Viery semakin lama semakin kencang memompanya penisnya. Sementara mulutnya tidak henti-hentinya menciumi pipi, bibir dan buah dadaku. Mendapat rangsangan tanpa henti seperti itu tiba-tiba nafsuku bangkit kembali.

    Kurasakan kenikmatan mulai merambat lagi dari selangkanganku yang dengan kencang dipompa si Viery. Cerita Bokeb Maka aku balik membalas ciuman Viery, semantara pantatku kembali berputar-putar mengimbangi penis Viery yang masih perkasa menusuk-nusuk lubang vaginaku. ” Iibuu ingiin.. lagii..? ” Tanya Viery. ” Eehh..” Hanya itu jawabku. Kini kami kembali mengelapar-gelepar bersama. Tiba-tiba Viery bergulung, sehingga posisinya kini berbalik, aku diatas, Viery dibawah. ” Ayoohh gaantii..! Iibu seekaarang di ataass..” Kata Viery. Dengan posisi tubuh diatas Viery, pantatku kuputar-putar, maju- mundur, kiri-kanan, untuk mengocok batang penis Viery yang masih mengacung dilubang vaginaku. Dengan masih malu-malu aku juga ganti menjilati leher dan puting Viery. Cerita Bokeb Viery yang telentang dibawahku hanya dapat merem-melek karna kenikmatan yang kuberikan. ” Tuuh.. biisaa kaan..! Kaatanya taa.. dii.. nggak.. bisa.. , ” Kata si Viery sambil membalas menciumku dan meremas-remas buah dadaku.

    Hanya selang lima menit saat aku diatas tubuh Viery, lagi-lagi kenimatan tak terkira menderaku. Aku semakin kuat menghunjam- hunjamkan vaginaku kebatang penis Viery. Cerita Bokeb Tubuhku yang ramping makin erat mendekap Viery. Aku juga semakin liart membalas ciuman Viery. ” Viery.. aakuu.. haampiir.. orgasme.. laaggii.. ssaayaang..! ” Kataku terengah-engah. Tahu kalau aku akan orgasme untuk yang kedua kalinya, Viery langsung bergulung membalikku, sehingga aku kembali dibawah. Cerita Bokeb Dengan napas yang terengah-engah, Viery yang telah berada diatas tubuhku semakin cepat memompa selangkanganku. Tak ayal lagi, rasa nikmat tiada tara terasa disekujur tubuhku.

    Lalu rasa nikmat itu seperti mengalir dan berkumpul ke selangkanganku. Viery kupeluk sekuat tenaga, sementara napasku semakin tak menentu. ” Kalau mau 0rgasmee ngomong sayang, biaar lepaass..! ” Desah Viery. Karna tidak kuat lagi menahan nikmat, aku pun mengerang keras. ” Teruss.. , teruss.. , akuu.. orgasmee Viery..! ” Cerita Bokeb Desahku, sementara tubuhku masih terus menggelepar- gelepar dalam tindihan tubuh Viery. Belum reda kenikmatan klimaks yang kurasakan, tiba-tiba Viery mendengus-dengus semakin cepat. Tangan kekarnya mendekapku erat- erat seperti ingin meremukkan tulang-tulangku. Ia benar-benar membuatku tak bisa bergerak, dan napasnya terus memburu.

    Genjotannya di vaginaku semakin cepat dan keras. Cerita Bokeb Kemudian tubuhnya bergetar hebat. ” Buu.. , akuu.. , maauu.. , keluuarr sayang..! ” Erangnya tidak tertahankan lagi. Melihat Viery yang hampir keluar, pantatku kuputar-putar semakin cepat. Aku juga semakin erat memeluknya. Crot.. crot.. crot..! Sperma Viery terasa sangat deras muncrat dilubang vaginaku. Viery memajukan pantatnya sekuat tenaga, sehingga batang kejantanannya benar-benar menancap sedalam-dalamnya di lubang kemaluanku. Cerita Bokeb Aku merasa lubang vaginaku terasa sangat hangat oleh cairan sperma yang mengucur dari kemaluan si Viery. Gila, sperma Viery luar biasa banyaknya, sehingga seluruh lubang vaginaku terasa basah kuyup. Bahkan karna sangking banyaknya, sperma Viery belepotan hingga ke bibir vagina dan pahaku. Berangsur-angsur gelora kenikmatan itu mulai menurun.

    Untuk beberapa saat Viery masih menindihku, keringat kami pun masih bercucuran. setelah itu ia berguling kesampingku. Aku termenung menatap langit-langit kamar. Begitu pun dengan Viery. Ada sesal yang mengendap dihatiku. Cerita Bokeb Kenapa aku harus menodai kesetiaan terhadap perkimpoianku, itulah pertanyaan yang bertalu-talu mengetuk perasaanku. ” Maafkan aku Bu Desi. Aku telah khilaf dan memaksa Ibu melakukan perbuatan ini ” Ujar Viery denagn lirih.

    Aku tidak menjawab, kami berdua kembali termenung dalam alm pikiran masing-masing. Bermenit-menit kemudian tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut kami berdua. ” Heei suadah siang lho.. ayo pulang..! ” Teriak kawan Viery disertai ketoak pada pintu. Denagn masih tetap diam, aku dan Viery segera beranjak, berbenah lalu berjalan keluar kamar. Cerita Bokeb Tanpa kata- kata pula Viery mengecup bibirku saat pintu kamar akan dibuka. ” Hayo Viery, kamu apain Bu Desi sampai pintunya ditutup segala ” Kelakar kawan Viery. ” Ah nggak apa-apa kok, kami cuma ketiduran tadi ” Jawabku degan perasaan malu. Sementara Viery cuma tersenyum.

    Seminggu sejak kejadian itu rasa sesal masih menderaku. Tetapi menginjak minggu kedua muncul rasa rindu pada Viery. Dadaku sering berdebar-debar kalau mengingat kenikamatan luar biasa yang telah diberikan Viery. Cerita Bokeb Aku selalu terbayang keperkasaan Viery diatas ranjang, yang itu semua tidak dimiliki oleh suamiku yang dimakan usia. Cerita Bokeb Sementara aku yang rajin merawat tubuh malah makin ingin merasakan kenikmatan yang lebih. Maka sejak itu aku sering jalan-jalan dengan Viery. Bahkan hampir rutin sebulan 2 sampai 4 kali aku melepas hasrat pada Viery yang selalu melayaniku. Dan dtiap kencan selalu saja ada hal-hal baru yang membuatku semakin terikat oleh keperkasaannya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • HENTAI 009

    HENTAI 009


    1553 views

  • SEX IN PARTY

    SEX IN PARTY


    1924 views

  • PARTY SEKS GIRLS

    PARTY SEKS GIRLS


    1958 views

  • Cerita Janda ABG Perawan Ting Ting

    Cerita Janda ABG Perawan Ting Ting


    1777 views

    Duniabola99.org – Saya menikah pada usia yang sangat muda, yaitu 22 tahun. Saya tidak punya waktu untuk pergi ke perguruan tinggi, karena saya sudah menikah pada usia itu jika orang tua, karena ayah saya memiliki banyak utang judi dengan playboy laki-laki “norak”. Saya menikah dengan playboy, dia sangat dipakai sekali, berusia 65 tahun pada saat saya menikah. Tahun aku hidup satu tempat tidur dengan dia, di mana saya tidak pernah terasa apa yang disebut nikmat seksual.

    Bahkan, teman-teman mengatakan, malam pertama malam yang paling indah. Seperti untuk saya, malam pertama adalah malam neraka !!!. Rupanya, Burhan, suami saya menderita diabetes (kadar gula darah tinggi yg), yang sangat parah, cukup untuk mengganggu kejantanannya di tempat tidur. Selama lima tahun menikah, selama yang aku digaulinya hanya membelai, mencium, dan mengklik belaian, sisanya hanya keluhan hanya kekecewaan.

    Burhan sering merangsang dirinya dengan bermain film porno yang telah kita lihat baik sebelum aktivitas seksual. Tapi apa yang terjadi ? Burhan masih lesu, tidak mampu merangsang penisnya untuk mendapatkan ereksi, tetapi saya sangat sangat gembira, konyol. Saya mendapat pelajaran seksual dari film-film yang diputar Burhan. Saya sering melamun, aku kacau seorang pria jantan. Saya sering masturbasi ringan untuk melampiaskan hasrat seksual saya, dengan berbagai cara yang saya dapatkan dari fantasi imajiner saya.
    Suatu hari, Burhan harus terbaring di rumah sakit karena penyakitnya. Selama hampir satu bulan dia dirawat di rumah sakit, saya semakin merasa kesepian selama yang sama. Suatu hari aku harus pergi membayar untuk kesehatan di apotek besar, dan harus antre lama. Selama aku berdiri di baris setelah jenuh. Tiba-tiba aku ingin keluar dari apotek dan mencari suasana segar. Aku pergi ke sebuah Mall dan makan dan minum restoran disebuah. Aku duduk di sana sendirian disebuah sudut. Karena restoran ini begitu penuh sesak itu, jadi aku tempat kembali dan sudut. Setelah beberapa saat aku makan, ada seorang anak muda yang tampan meminta izin untuk duduk di depan saya.
    Karena itu mungkin hanya bangku yang satu-satunya yang tersisa. Dia pernah ramah dan sopan, tersenyum. Singkat cerita, kami bertemu, dan chatting-chatting, hingga waktu, ia membuka identitasnya. Dia masih bujang, orang tua tinggal di luar negeri. Di Jakarta dia tinggal bersama adiknya yang masih di SMA. Hampir satu jam kami berbicara. Dalam waktu percakapan, saya memberinya kartu saya lengkap dengan nomor telepon. Nama orang adalah Ronald, tubuh kekar tinggi, kulitnya kecokelatan, macho tampaknya. Sebelum kami berpisah, kami berjabat tangan dan berjanji satu sama menelpo lain nanti. Ketika berjabat tangan, Ronald menggenggap jari selama ia tampak jauh ke dalam mata saya disertai dengan senyum manis penuh arti. Aku menjawab, tidak ada senyum kurang manis. Kemudian kami berpisah untuk kembali kekesibukan masing-masing. Dalam perjalanan pulang, aku tersesat tiga kali.
    Ketika saya mengendarai mobil, pikiran saya tetap selalu ke anak muda? Mengapa hanya untuk jalan kembali ke daerah perumahan saya menyimpang pula untuk Ciputat, lalu kembali pula untuk memblokir M lagi, kemudian melanjutkan jalan saat bermimpi, eh … saya sudah wilayah ..kok Thamrin. Sial benar !!! Tapi Ok Anda tahu ?! Sudah satu minggu pengantar usia ke Ronald, setiap hari aku merasa rindu dengan dia. Burhan suamiku masih terbaring di rumah sakit, tapi tugas untuk mengurus Burhan tak pernah absen. Saya memberanikan diri untuk memanggil Ronald untuk HP. Saya mengatakan bahwa saya kanget benar-benar dengan dia, sehingga dia, hanya merindukan juga dengan saya. Kami janji dan tempat pertemuan dari pertemuan pertama kami. Ronald mengajak saya untuk berjalan, saya menolak, takut melihat orang yang akrab dengan saya. Akhirnya kami sepakat untuk ngobrol di tempat yang aman dan tenang, yaitu; “Hotel”. Ronald membawa saya ke sebuah hotel bintang lima. Kami pergi dengan mobilnya. Sementara saya memarkir mobil saya di Mall, demi keamanan privasi. Di hotel kami mendapat kamat di lantai VII, tenang memang, tapi ada keheningan, tenang, dan romantis. “Anda sering datang ke sini?” Aku bertanya, ia menggeleng dan tersenyum. “Hanya saja kali ini Tante” sambungnya. “Jangan panggil aku Bibi terus dong ?!” aku memohon.
    Sekali lagi ia tersenyum. “Baik Yulia” katanya. Kami saling memandang, kami masih berdiri berhadapan di depan jendela kamar hotel. Kami saling menatap, tidak sepatahpun tidak ada kata-kata keluar. Jantungku berdebar lebih, logika saya benar-benar mati, dan saya merasa lebih tak karuan, campuran antara senang, emosi, lezat, romantis, takut, ah … ..macam-macamlah !!!. Tiba-tiba, karena alasan apapun, kita secara bersamaan saling berpelukan, berpelukan erat. Aku membenamkan kepalaku di dadanya Ronald, semakin erat aku memeluk. lengan melingkar di pinggangnya. Kami masih diam. Segera saya menangis tanpa diketahui Ronald, air mata hangat membasahi dadanya. “Kamu menangis Yulia?” Tanyanya. Aku terdiam, isak tangis semakin serius. “Kanapa?” Dia bertanya lagi. Ronals lembut mengusap air mataku. “Anda menyesal Yulia sini?” Tanya Ronald lagi. Sekali lagi saya diam. Akhirnya Aku menggeleng. Dia membawa saya ke tempat tidur. Saya berbarin di tepi tempat tidur. Ronald duduk di sampingku, mengelus rambutku. Yah … .rasanya selangit benar-benar !.
    Aku menarik tangan Ronald memelukku, dia patuh. Aku memeluknya erat-erat, lalu dia mencium keningku. Tampaknya dia mencintai saya. Demikian mencium pipiku. gairah seks saya lebih berapi-api, mengetahui selama ini saya hanya bisa menonton dan menonton hanya disebut “penis” semnatar saya tidak pernah merasa sukacita. Ronald membuka kancing kemejanya satu nya per satu. Aku menarik tangannya untuk memberi tanda agat ia membuka kancing busananku satu per satu. Dia memenuhi. Semakin ia membuka kancing busanaku lebih terangsang saya. Dalam sekejap aku sudah telanjang total! Ronal melihat putih mulus saya, tak henti-hentinya dia memuji dan menggelengkan kepalanya tanda kekaguman. Kemudian dalam sekejap ia juga telah menjadi telanjang. Aduh …… jantan dia. Big penis dan ereksi keras tampaknya. napas saya semakin tidak teratur lagi.
    Ronald membelai payudara saya, maka …… tersedot. Oh … ..nikmat dan aku terangsang sekali. Dia mencium dadaku, leherku. Aku tidak kurang kreatif, ku ku ditahan dan membelai penisnya Ronald. Aku membayangkan semua adegan yang pernah saya lihat di film-film porno. Aku merunduk tanpa sadar, dan menghisap penisnya Ronald. Gaya saya masih kaku, tapi oke untuk pemula. Dia menggelaih setiap kepala kujilati penisnya. jari Ronald mengelus pangkal pahanya, memekku bulu di belaian, sesekali manarik-menariknya. Lebih terangsang saya. Karuan sudah vagina basah, seks disebabkan oleh emosi meluap.
    Aku lupa segalanya. Akhirnya, kami berdua mengambil posisi di tengah-tengah tempat tidur. Saya berbarimng dan selangkangan terbuka, posisi siap, siap untuk ditumbuk. Ronald memasukkan penisnya ke dalam vaginanku, oh … sakit .kok, nyeri? Aku tidak mengatakan apa-apa, tapi semakin nikmat. Dia terus gemetar, saya kadang-kadang meladeninya. Sampai … .cret … cret … cret … Ronald tumpah air mani muncrat di dalam vagina saya. Sebenarnya, aku suka dia, saya pikir ada keluar dari vagina saya, tapi saya pertama kali, bahkan dua kali aku keluar. Benar-benar, setelah kami keluar dari tempat tidur, kita melihat noda darah segar lembar putih itu. Aku masih perawan !!! Ronald bingung, aku bingung. Akhirnya aku ingat, dan saya menjelaskan bahwa selama aku menikah, aku belum pernah kacau suami saya, karena dia impoten karena diabetes penyakit. “Jadi Anda masih perawan ?!” Dia bertanya, terkejut. Saya jelaskan lagi, dan dia memelukku sayang dan kasih sayang dalam semua. Kami masih telanjang, berpelukan, tubuh kita menempel satu sama lain. Aku mencium bibirnya, tanda cinta saya tetap. Ini kegadisanku seharusnya milik suami saya, mengapa harus Ronald mendapatkannya? Ah … .bodo begitu! Saya juga bingung! Itu hampir satu hari kami berada di kamar hotel, tiga kali aku berhubungan seks dengan anak muda ini.
    Tidak semua gaya bisa saya berlatih di dalam ruangan. Aku belum mengalami! Tampaknya ia juga selalu tahan lama !! Tapi lumayan untuk seorang pemula. Setelah makan siang, kami Tudur tertidur saat chatting, posisi masig dengan busana seadanya. Menjelang sore aku bergegas ke kamar mandi. tubuh membrsihkan. Ronald juga mengambil mandi. Kami mandi bersama-sama, trkadang saling berpelukan, saling mencium, tertawa, bahkan sedikit lelucon dengan membelai penisnya. Dia tidak kalah kreatif, bermain puting saya, saya terangsang …… dan …… oh, … .we melakukannya lagi dalam posisi berdiri. Tubuh kita masih basah dan penuh sabun. Oh sukacita, saya bersanggama telanjang basah di kamar mandi. Ronal adalah hubungan seksual yang lama sedikit, mengetahui berapa banyak putaran dia malakukannya,. sekarang dia tampak tampak sedikit kerja keras. Dirangsangnya saya, mencium bagian luar vagina, dijilatinya tepi, dalam, dan oh … .aku menggeliat kenikmatan.
    Saya juga tidak ingin kehilangan bisnis, kocok-kocok penis saya yang sudah tegang Ronald membesar, saya sisipkan di tengah-tengah kedua payudara, saya bermain dengan kedua tetekku adegan meniru di VCD blue film. Saya tidak pernah berpikir, adegan begitu, Ronald mampu menyemprotkan air maninya, dan disemprot ke arah wajah saya. Aneh, aku merasa jijik, bahkan aku melulurkannya mendapat wajah dan merasa nikmat dalam semua. “Kau menipu! Namun tidak ada yang keluar!” Seruku. “Maaf, tidak bisa memasang ….” Dia menjawab. Aku menariknya dan dibesarkan ****** Ronal masuk memekku, aku memeluknya dalam-dalam, aku mencium bibirnya, dan kugoyang-goyang pinggul sejadinya. Ronald diam, ia tampak sedikit di tepi, tapi masih kugoyang, dan ah … .aku puas kali ini, sampai ia menyadari bahwa aku mmencubit perut keras dan aku setengah berteriak kenikmatan, terasaada sesuatu yang keluar di vagina saya, saya telah mencapai klimaks yang paling lezat.
    Setelah mandi, berpakaian, hanya merasa bagian saya sakit. Mungkin karena aku terlalu cemas sama sekali. Setelah semuanya OK, sebelum kita meninggalkan ruangan untuk pulang, kami harus saling berpelukan di depan cermin. Ada banyak kata-kata yang kita dapat menghapusnya. keheningan kami, saling berpelukan. “Aku mencintaimu Yulia” Terdenga Ronald suara berbisik, sambil menatap wajah saya sangat. Aku terdiam, entah bagaimana bisa begitu. Dia mengulangi kata-kata ini tiga kali. Aku terdiam. Tidak ada pikiran sama sekali, saya meneteskan air mata, terharu. “Aku mencintaimu, Ron,” kataku pelan. “Sayang itu bisa abadi, tapi cinta alam sementara dapat ‘aku pergi lagi. Ronald menyeka air mata dengan jari-jarinya. Aku melihat bodoh dan cengeng, kenapa aku bisa mengirimkan dan menyerahkan ke Anka muda ini? Setelah puas dengan perpisahan scene, maka kita melangkah keluar dari ruangan setelah check out, kami menuju Blok M dan kami berpisah di tempat parkir. aku bisa mencium pipinya, ia juga menanggapi dengan mencium tanganku. Ronald kembali ke rumahnya, dan aku pulang dengan gejolak jiwa yang sangat sangat berkecamuk ada Karua.
    Merasa sedih, senang, puas, cinta, kasih sayang dan sebaginya dan sebagainya. Saat memasuki halaman rumah saya, saya terkejut, banyak orang berkumpul di sana. Astaga ada bendera kuning terpasang di sana. Aku mulai gugup, ketika saya kemuar dari mobil, saya menemukan keluarga Burhan mas berkumpul, beberapa menangis. Ya ampun, mas Burhan suami saya telah disebut Maha Kuasa. Saya dicerca keluarganya, kata mereka aku sulit dihubungi. Tentu saja tidak menentu, dari HP saya sejak saya muncul di hotel saya belum saya mulai rumah. Aku melihat Burhan mas sudah tergeletak mati di tempat tidur. Dia pergi selamanya, meninggalkan aku, meninggalkan seluruh kekayaannya yang melimpah. Sekarang aku janda kesepian begitu kaya dalam arti sebenarnya. Tiga hari kemudian saya menghubungi Ronald melalui HP, yang menjawab seorang wanita dengan suara lembut. Saya panas, tapi aku mencoba untuk tidak cemburu. Saya mendapat penjelasan dari dia, bahwa ia adalah adiknya Ronald. Dan juga menjelaskan bahwa Ronald sudah berangkat ke Amerika tiba-tiba, karena Papa menelepon ibunya pada bisnis yang mendesak

    Sekarang aku telah kehilangan kontak dengan Ronald, juga akan merindukannya. Saya kehilangan dua orang yang pernah mengisi hidup saya. Sejak saat itu hingga sekarang, saya selalu merindukan laki-laki macho seperti Ronald. Tiga tahun saya tidak punya kontak dengan Ronald, di mana saya telah mengisi hidupku hanya untuk belanja, wisata, menonton, ah … lebar-macamlah. Yang paling konyol, aku berburu tampan anak-anak. Aku punya banyak sudah, mulai dari Gigolo profesional untuk amatir anak sekolah. Tapi kesan saya, Ronald masih yang terbaik !!! Dalam kesepian ini. ,, Semuanya bisa berubah … Kecuali, Cinta dan Ronad cintaku, aku masih menunggu, bahkan kulit saya kendur, mata miopia, maafkan usia saya, ubanku bertabur, dan untuk memasuki makam, Oh … .Ronald, saya harap Anda membaca cerita kami. Ketahuilah bahwa saya sekarang seorang maniak seks yang hebat, hanya Anda yang bisa memuaskan saya Ron?

     

  • Majalah Dewasa Edisi Bora

    Majalah Dewasa Edisi Bora


    1425 views

    Duniabola99.org– Bora

  • Cerita Sex Dua Tante Ini Minta Di Puasin Gan

    Cerita Sex Dua Tante Ini Minta Di Puasin Gan


    1449 views

    Cerita Sex Tante – Pukul 20:00 WIB bel pintu rumah kontrakanku berdering, ketika itu aku di dapur sedang membuat mie rebus kesukaanku. Dengan berlari kecil menuju pintu depan, lalu aku membuka pintu, ternyata yang datang ke rumahku adalah Tante Lisa berserta temannya, aku belum kenal siapa dia.

    “Hi Dedi.. apa kabar Sayang,” kata Tante Lisa.
    “Ooo Tante, Silakan masuk Tan,” balasku sambil mempersilakan mereka duduk di sofa panjang di ruang tamu.
    “Tan, maaf yach di tinggal dulu mo matiin kompor soalnya lagi masak mie nich..” kataku.
    “Oh ya Ded.. silakan.” balasnya.
    Seketika itu juga aku beranjak ke dapur. Dua menit kemudian aku kembali ke ruang tamu lagi. Lalu aku di kenalkan dengan temannya oleh Tante Lisa.
    “Ded, kenalin nich temen tante,” katanya.
    “Nining..” katanya.
    “Dedi..” balasku.

    Lalu terjadilah perbincangan antara kami bertiga, hingga akhirnya Tante Lisa mengajakku untuk ML bersama-sama.
    “Ded, puasin kita dong.. mau khan?” kata Tante Lisa.
    “Boleh.. kapan?” tanyaku pura-pura bodoh.
    “Yach sekarang dong.. masa tahun depan sich,” kata Tante Nining.
    “Ded.. Tante Lisa udah cerita tentang kamu, dan Tante Nining tertarik mau nyobain permainan kamu Ded,” katanya.
    “Ah, Tante Nining ini ada-ada aza,” candaku.
    Kemudian aku berdiri menuju sofa, dan aku duduk di tengah-tengah mereka, tanganku mulai memegang dan meremas-remas payudara Tante Nining dari luar bajunya, dan kulihat Tante Nining mendesis, dan dia hanya diam saja sewaktu tanganku memainkan payudaranya. Lalu aku mulai mencium bibirnya, bibirku dibalas oleh TanteNining dengan ganasnya. Lidah kami saling berpautan dan air ludah kami saling telan. Melihat aku dengan TanteTining sedang asyik bercumbu, tangan Tante Lisa mulai bergerilya, meremas-remas batang kejantananku dari luar celanaku.

    Tiga menit setelah aku selesai menikmati bibir dan aksi remasanku di payudara Tante Nining, lalu aku mengajak mereka masuk ke dalam kamar tidurku. Lalu kami bertiga masuk ke kamarku. Di dalam kamarku mereka berdua melepaskan pakaiannya masing-masing hingga bugil. Alamak aku sempat tertegun melihat kedua tubuh mereka dan kedua payudara serta liang kewanitaan mereka yang indah itu. Payudara mereka sama besarnya, cuma perbedaan dari mereka adalah bulu kemaluannya, bulu kemaluan Tante Lisa sangat lebat dan hitam, sedangkan kewanitaan Tante Nining bersih tanpa bulu.

    Setelah mereka bugil, lalu mereka melucuti seluruh pakaianku satu-persatu serta celanaku hingga bugil. Lalu aku naik ke atas tempat tidurku. Aku mengatur posisi, posisiku tiduran terlentang, Tante Nining kusuruh naik ke atas wajahku dan berjongkok lalu aku mulai mejilat-jilat liang kewanitaannya dengan lidahku, sesekali jariku memainkan klitorisnya dan memasukkan jariku ke dalam liang kewanitaannya yang sudah basah itu, sedangnkanTante Lisa kusuruh mengerjai batang kejantananku. Batang kejantananku di kocok-kocok, dijilat-jilat dan dikulum ke dalam mulutnya hingga semua batang kejantananku masuk ke dalam mulutnya. Terasa nikmat sekali ketika batang kejantananku dikenyot-kenyot oleh Tante Lisa.

    Selang 10 menit aku melihat Tante Lisa mulai mengubah posisinya, dia berjongkok di atas selangkanganku dan batang kejantananku diarahkan ke liang kewanitaannya dengan tangannya dan.., “Bleesss.. bleesss..” masuklah batang kejantananku ke liang senggamanya dan terasa hangat dan sudah basah. Lalu Tante Lisa menaik-turunkan pantatnya, terdengar suara desahan-desahan nikmat yang keluar dari mulut Tante Lisa, “Hhhmm.. aaakkhh.. aaakkhh.. hmmm..” Tante Lisa terus menaik-turunkan pantatnya dan sesekali memutar-mutar pantatnya.
    Saat menikmati hangatnya liang kewanitaan Tante Lisa, aku masih terus menjilat-jitat dan mengocok jariku ke liang kewanitaan Tante Nining.

    Ketika sedang asyiknya menjilat liang kewanitaan Tante Nining, lidahku merasakan suatu cairan kental yang keluar dari liang kewanitaan Tante Nining, lalu kusedot dan kutelan air kenikmatan Tante Nining itu dan kubersihkan liang kewanitaannya dengan lidahku. Sepuluh menit kemudian kulihat Tante Lisa sudah tidak tahan lagi dan akhirnya, “Crreeett.. crreeett..” air maninya mangalir deras membasahi batang kejantananku, seketika itu Tante Lisa kerkulai lemas di sampingku dan kini batang kejantananku sudah terlepas dari liang senggamanya.
    Lalu aku mngubah posisi, kini Tante Nining kusuruh menungging dan dari belakang kuarahkan batang kejantananku ke liang senggamanya, “Bleeesss.. bleeess…” aku mulai mengocok-ngocok batang kejantananku di liang kewanitaannya dari belakang, aku terus memaju-mundurkan batang kejantananku, sembari tanganku meremas-remas payudara yang menggantung dan bergoyang-goyang itu. Rintihan nikmat pun terdengar dari mulutnya, “Aakhhh.. aakkkhhh.. terus sayang.. enak.. aaakkkh.. hhhmmm..” Ketika batang kejantananku keluar masuk di liang kewanitaannya, di balas juga oleh Tante Nining dangan memaju-mundurkan pantatnya. Selang 20 menit aku merubah posisi lagi, kini kuatur posisi Tante Nining tiduran terlentang lalu kuangkat kedua kakinya ke atas, kubuka lebar-lebar pahanya, lalu kuarahkan kembali batang kejantananku ke liang kewanitaannya dan.., “Bleess.. blesss..” batang kenikmatanku masuk ke liang kewanitaannya lagi, aku mulai mamaju-mundurkan pinggulku.

    Sepuluh menit kemudian dia sudah tidak tahan lagi ingin keluar, “Aakhhh.. akhhh.. Say, Tante udah nggak tahan lagi pengen keluar..” rengeknya. “Dedi belom mo keluar nich Tan.. kalo mo keluar keluarin aza,” kataku dan akhirnya, “Creet.. creettt.. creettt..” dia sudah mencapai puncak kenikmatannya. Dan dia pun terlihat lelah karena puas. Karena aku belum mencapai puncak kenikmatan lalu aku merubah posisi dengan gaya “side to side”, (satu kaki Tante Nining diangkat ke atas sedangkan kaki satunya tidak diangkat, sedangkan posisi tubuh miring). Kukocok-kocokkan batang kejantananku dengan tempo sedang di liang senggamanya, dan 20 menit kemudian aku merasakan sepertinya aku akan menemui puncak kenikmatan, lalu aku mempercepat gerakanku, kukocok dengan tempo cepat dan agak kasar di liang kewanitaannya dan terdengar rintihan kesakitan dan rasa nikmat yang terdengar dari mulutnya. “Ouw.. aaahhkkk.. aaakkhhh.. aakhhh..” kemudian kucabut dan kuarahkan batang kejantananku ke wajah Tante Nining dan, “Creet.. creett.. creeett..” spermaku muncrat di wajahnya. Lalu batang kejantananku kuarahkan ke mulutnya minta dibersihkan oleh Tante Nining dengan lidahnya dan aku pun terkulai lemas di tengah kedua tante itu.

    Lima belas menit setelah mengatur nafas dan melihat kemolekan kedua tubuh tante itu, batang kejantananku sadah mulai berdiri lagi dan mengeras, kini sasaranku adalah Tante Lisa. Kuangkat tubuh Tante Lisa dan aku menyuruhnya menungging, lalu batang kejantananku kuarahkhan ke lubang pantatnya dan, “Bleesss.. bleess..” batang kejantananku sudah masuk ke dalam lubang pantatnya, aku mulai mengocok-ngocok kembali batang kejantananku di pantatntya, “Aaakkhhh.. aaakkhhh.. hhmmm..” cuma itu yang keluar dari mulut Tante Lisa saat aku menusuk-nusuk pantatnya.

    Selang 5 menit aku kembali merubah posisi, aku duduk di pinggir ranjang dan Tante Lisa duduk di atas selangkanganku menghadapku. Lalu, “Bless.. bleesss..” kini batang kejantananku bukan di lubang pantatnya lagi tetapi dimasukkan ke liang kewanitaannya. Tante Lisa mulai menaik-turunkan pantatnya di atas selangkanganku dan sambil menikmati gerakan dari posisi itu aku meremas-remas kedua payudaranya dan kusedot-sedot bergantian, kugigit-gigit puting susunya dan dari payudara itu keluar suatu cairan dari putingnya. Ternyata yang keluar itu adalah air susunya, langsung saja kusedot dan rasanya nikmat sekali. Ketika aku menyedot air susunya semakin kuat desahan Tante Lisa. Setengah jam kemudian kami sama-sama mencapai puncak kenikmatan dan, “Creettt.. crreeettt.. creettt..” kami berdua keluar dan terkulai lemas di tempat tidur dengan batang kejantananku yang masih menancap di liang kewanitaannya.

    Kami bertiga akhirnya tertidur kelelahan, keesokan paginya kami pun melakukan hubungan lagi bertiga di kamar tidur maupun di kamar mandi saat kami mandi bersama. Setelah permainan dan mandi bersama itu selesai kemudian kedua tante itupun pulang.
    Nah bagi pencinta anda boleh percaya atau tidak dengan pengalaman seks saya sebagai Gigolo di Bandung, itu hak anda untuk tidak percaya maupun percaya tetapi ini benar kejadian yang kurasakan sendiri, 100% kejadian benar.

    Bagi cewek-cewek atau bila ada juga tante-tante, mbak-mbak, teteh-teteh yang ingin menikmati malam panjang bersama saya, dapat menghubungi saya via e-mail. Dan saya akan membalas e-mail yang masuk, tetapi saya tidak akan membalas e-mail yang hanya sekedar iseng. Sekali lagi saya sangat berterima kasih karena diberikan kesempatan untuk menuliskan kembali pengalaman saya.

  • Cerita Seks Serasa Surga Dunia Termasuk Bisa ML dengan Cewek Perawan

    Cerita Seks Serasa Surga Dunia Termasuk Bisa ML dengan Cewek Perawan


    2171 views

    Duniabola99.org – Ria adalah seorang mahasiswi asal Pekalongan, Jawa Tengah. Aku mengenalnya membuat kami sama-sama menjadi peserta dalam kegiatan workshop bagi mahasiswa / i. Dia mencari dari sebuah sekolah tinggi ekonomi di kota S, sedangkan aku dikirim mewakili kampusku.

    Selama workshop, aku sudah mulai merasakan kalau dia memperhatikanku, tapi aku juga tahu kalau dia sudah punya seorang cowok. Padahal hubungan kami saat itu hanya sebatas SMS. Sampai pada satu jumat malam bulan November tahun 2016, Ria menelponku. Intinya dia mengatakan bsok pagi akan ke kota Y dan tolong aku menjemputnya di terminal.

    Perkiraan bahwa dia berangkat dari Kota S jam 7, maka jam 10 atau paling lambat jam 11 dia akan tiba di Y. Keesokan harinya pukul 10 pagi aku sudah berdiri di terminal bis antar kota di kotaku. Saat sedang mencari-cari, tiba-tiba saja dari ria mewetkanku.

    Dia tidak banyak berubah, tinggi 168 cm, rambut sebahu, bentuk serupa tirus mirip seperti artis Nia Ramadhani, namun tubuh Ria lebih banyak, terutama dengan payudara yang sulit 34 B. Saat aku terpana melihat tubuh, dia tiba-tiba saja memelukku. “Mas, aku kangen. Pengen banyak cerita sama kamu, pengen tukar pikiran dan diskusi kaya saat workshop dulu ”ungkapnya.

    “Iya..iya..udah ah, ga enak diliat orang banyak” kataku sambil melepas pelukannya. “Mau nginap dimana kamu malam ini? Masak mau langsung pulang ke S? ”Tanyaku. “Saya nginap di kost mas Ari aja boleh khan?” Jawabnya. “Mana boleh non, bisa digrebek ama orang kampung” jawabku. Akhir-akhir ini ia disebut tidur di sebuah hotel melati dekat kostku, biayanya aku karena dia tidak akan menghabiskan banyak uang.

    Singkatnya, setelah Ria mandi dan berganti pakaian kami berjalan-jalan keliling kota Y, selama perjalanan, dia banyak bercerita tentang percakapan dengan cowok yang mulai banyak ketidak cocokan dan sering diwarnai pertengkaran.

    Setelah makan malam, jam 9 malam aku mengantarkan dia kembali ke hotel tempatnya menginap. Setelah itu aku kembali ke kostku. Pukul setengah 11 malam Ria menelponku. “Mas, aku ga bisa tidur, hotelnya serem, mas Ari kesini donk, temanin aku” pintanya. cerita seks

    Maka aku pun langsung menuju hotel itu. Ketika menuju kamar Ria, saya melihat beberapa orang, ada yang masih muda, ada pula yang sudah dipanggil. Pahamlah aku bahwa hotel ini termasuk hotel esek-esek yang banyak dibungkus teman-teman kampusku.

    Kamar yang ditempati Ria berada di ujung lorong, memang terlihat lebih luas, Ria masih belum mengganti baju, “aku mau k kamr mandi takut mas, lampunya kecil” jawabnya karena kutainya kenapa ga ganti baju. “Ya udah, aku disini, kamu cuci muka trus ganti baju tidur ya” kataku.

    Di tempat tidur musim semi, karena takut (atau entah sengaja) Ria ganti baju tanpa pintu kamar mandi, tentu saja aku bisa melihat dari kaca besar di depan pintu kamar mandi. Dari situ aku melihat Ria hanya tinggal celana dalam, tanpa BH di balik kata dadu tidurnya.

    Dengan menggunakan daster, Ria naik ke atas spring bed dan berbaring di sebelahku. Sedikit ja’im aku kemudian duduk, “kamu mau bawa tungguin di sini atau aku pulang aja ke kost?” Tanyaku. “Mas Ari ini aja, khan kita ga ngapa-ngapain” jawabnya.

    Aku pun turun dari spring bed dan duduk di kursi berlengan yang ada di kamar itu. “Lho, kok di situ sich? Disini aja ama aku. Khan tempat tidurnya masih luas ”protes Ria. Dari pada diprotes terus (dan karena memang ngarepin) aku kembali sama sekali di sebelahnya.

    Lama kami terdiam, aku kira dia sudah tertidur, dan aku tidak bisa melihat celana jeansku, karena aku memang tidak tidur dengan celana jeans, bahkan waktu aku tidur hanya dengan celana pendek, tanpa celana dalam. “Kenapa mas? Sesak ya? ”Tanya Ria yang dipergunakan si tidur.

    “Iya, aku ga biasa tidur Jins” jawabku. “Ya udah, celananya dibuka aja, mas Ari pakai selimut ini lho” kata Ria lagi smbil lolos selimut dan kemudian membalik badannya. Boleh aku bercelana dalam berbipat kepok tidur disamping Ria.

    Sekitar jam 3 dinihari, aku terbangun karena seperti Dengar tangis. Saat kubuka mata, ternyata di depanku Ria menangis sambil memandangku. Aku yang bingung kemudian bertanya, menjawab, tangis Ria justru makin kuat. Khawatir, melakukan kekerasan oleh orang luar kamar, aku menarik Ria dan dekapnya.

    Ria memelukku erat dan bercerita bahwa awal mula tidak harmonisnya hubungan antara dia dengan cowok-cowok karena cowok dia berbicara. Benar-benar iba, aku pun mendekapnya dalam pelukanku. Lupa kalau saat itu hanya memakai celana dalam.

    Makin lama saling berpelukan, kami pun makin terbawa suasana, dari hanya saling memeluk dan berpandangan, tetapi kami juga saling berinteraksi dan berpagutan, rasa asin dari udara yang tak kurasakan, yang ada sebagai nafsu, Ria pun mulai memadukan hal yang sama.

    Nafasnya makin memburu, permainan lidahnya makin agresif, bahkan gerakan mulai meremas lengan dan kaos yang kukenakan. Remasannya makin lama malah menarik kaosku ke atas, seolah memaksaku dilepas, maka kubuka kaosku dan tinggal bercelana dalam dihadapan Ria. Lihatlah dadaku yang ditumbuhi bulu halus, Ria keliatan makin bernafsu, dia memprogram dadaku dan meremasnya, aku pun merasa tidak perlu berbasa-basi lagi, maka segera kutarik keatas pula dasternya, itu dia hanya tinggal memakai celana dalam.

    Kami saling berbicara, “mas, aku pernah menolak L ***** untuk ML sama aku, sampai dia memaksaku dan bahkan mendekap mulutku dengan bantal, tapi sekarang aku ikhlas mas, kalau kamu mau jadi pacarku, aku ikhlas menyerahkan diriku ke kamu “Kata Ria sambil menangis. Aku tidak menjawab, aku kembali tertariknya ke pelukanku, untuk menghabiskan semua beban yang ada dihatinya. Namun tak lama kemudian, dia mulai Kembali menciumi bibirku.

    Kami pun kembali saling berpagutan, kali ini tidak ada lagi ja’im di benakku. Sambil tetap berciuman bibir, tanganku mulai meremas-remas toket dan pantatnya. Dia yang mulanya hanya meremas lengan dan dadaku, perlahan-lahan turun tetapi terhenti di atas perutku. Karena tak sabar, langsung kuarahkan abadi untuk menikmati titianku.

    Dan dia pun menggenggam tititku dengan kuat. Bibirku mulai turun ke lehernya, kugigit pelan dan kuhisap-hisap Ludia meninggalkan bekas di kulitnya yang putih, terus aku turun dan mulai mendekati dadanya, kuhisap toketnya, sambil terkadang kupilin putingnya bergantian, dia makin bergoyang si pembangun remasan-remasan bekeran buat perih di tubuhku. Aku terus menggigit-gigit pelan dan menghisap tubuh, turun ke perut dan terus turun, sampai pada batas di atas celana dalam kulit hitam yang dikenakannya.

    Aku berhenti, dan melihatnya, “tolong aku buka?” Tanyaku, dia mengangguk dengan menatapku sayu. Dengan kedua tangan kubuka penghalang terakhir antara aku dan lubang kenikmatannya, bulu-bulu jembutnya tampak dan rajin merawat propertinya itu.

    Belahan yang memeknya masih sangat rapat, kuminta dia untuk melebarkan kedua nada, dia juga menolak, “malu mas” tapi setelah aku sedikit, di pun mulai melebarkan kedua umpan, menunjukkan bagaian dalam memeknya yang berwarna merah muda.

    Langsung kucium, kujilat dan kuhisap-hisap semua bagian memeknya, mulai bagian labia mayora (bener ga sich itu namanya?) Sampai klitorisnya yang berbentuk benjolan sebesar kacang tanah. Dan akibatnya, Ria seperti kesetanan, pinggulnya naik-turun berusaha menghindari seranganku ke memeknya, “udah mas, udah .. geli..aku geli…” tukasnya. Tapi aku terus berusaha merapatkan bibirku ke titik sensitif itu.

    Dan aku tiba-tiba tiba-tiba berkata “maasss, aku… mau .. pipis….” Belum pernah aku menarik kepalaku dari pangkal pahanya, tepatnya kedua paha itu menjepit kepalaku, kedua ujung kepalaku semakin mendekat dan pinggulnya diangkat tinggi-tinggi.

    Dia mendapatkan orgasme dari setelah ku rangsang dan ku selama 15 menit. Tak ayal cairan memeknya pun membasahi hidung dan mulutku. Aroma dan rasa yang bermatulah membuatku semakin bernafsu terus kuhisap semua cairan yang keluar dari lubang itu sampai habis.

    Setelah jepitan pahanya tiba melonggar, aku langsung kembali ke sampingnya. Kucium bibirnya sambil kubelai-belai keketnya. “Enak, ga?” Tanyaku. “Enak banget, aku sampai lemes banget. Mas Ari pasti udah sering ya, kok pengalaman banget? ”Tanyanya * dalam komentar seperti ini, aku aku sudah pernah ML sama 3 cewek sebelum dia bisa merusak suasana * maka kujawab“ aku baru pertama sama kamu ini kok.

    Aku Cuma sering liat BF aja ”“ wah, pantes, belajarnya dari film ”kata Ria sambil tersenyum dan memelukku. Setelah 1 menit, dia mencium bibirku dan bertanya “Sekarang aku mesti gimana buat gentian muasin mas Ari?” Aku pun tersenyum dan melirik kontolku yang sudah keluar dari batas celana dalamku.

    Dia tersenyum, lalu mulai bergerak dalam yang saya kenakan. Dia mengunjungi kontolku dan bertanya “mau diapain ini mas?” Pertanyaan lugu yang menggoda, tapi karena malas basa-basi lagi aku masukin “masukin ke memekmu donk, tapi sebelumnya diisep dulu” dia tersenyum, lalu mulai mengocok pelan kontolku. Setelah agak keras, dia mulai memasukkan junior ke dalam mulutnya dan menghisapnya, tapi karena memang belum pernah ada tapi rasanya pun tidak terlalu enak.

    Agak sakit malah, karena beberapa kali kenaikan giginya. “Jangan kena gigi donk yang, sakit” kataku. “Aduh mas, maaf, aku ga bisa kaya gini” jawabnya “Mas langsung main aja yah, aku pasrah kok” katanya. Lalu dia berbaring disampingku sambil membuka kedua itu.

    Melihat posisi itu, aku pun bangkit, kujilati klitorisnya yang sedang bersinar, dia mulai mendesah pelan. Kubasahi juga ujung kontolku dengan sedikit udara liur, lalu mulai kugesek-gesekkan di depan lubang memeknya. Meskipun tidak pernah perawan karena paksaan mantan cowoknya, ternyata lubang memek Ria sangat sulit ditembus. Masih sangat sempit, dan aku ga tega mencampurnya sedikit demi sedikit, dia menjerit tertahan, “aduh mas, sakit mas…” jadi kutunda lagi memasukkan kontolku dalam memeknya.

    Sambil tetap kugesek-gesek, aku mulai dorongan yang sudah cukup basah, berhasil masuk ke dalam kontolku masuk ke dalam memeknya. Di sinilah aku merasakan perbedaan antara memek Ria dengan memek milik Ika, Icha dan Eta yang pernah kurasakan seblumnya.

    Kalau memek yang lain kesenangan itu sangat terasa, aku memasukkan kontolku dalam-dalam, maka memek Ria terasa sangat menjepit dulu kompilasi baru sepertiga kontolku masuk. Maka aku pun, hanya menggerakkan kontolku maju mundur di titik itu.

    Namun berbeda dengan yang kurasakan, Ria sih sangat kesakitan dengan cara itu. “Mas, cabut dulu mas. Sakit mas ”ujarnya. “Ya, bentar yah, aku enak bgt nich sayang” kataku. Dia seperti menahan rasa sakit, bibirnya digigit. “Mas, udah dulu donk… sakit nich, perih…” kata lagi. Ini adalah apa yang saya lakukan, tetapi saya bisa merasakannya dengan hanya menggunakan proses itu. Akhirnya aku memutuskan untuk mencabut kontolku dari memeknya.

    Namun sebelum mencabut, saya ingin memasukkan seluruh batang kontolku dalam memeknya, maka kudorong penuh tititku ke dalam memeknya, sedalam aku bisa, namun ternyata mentok dan aku bisa bisa merasakan dinding rahimnya tepat di depan kepala kontolku.

    Saatnya aku menjalani diri pada Ria. Dia yang semula meradang kesusahan sambil menggigit bibir dan memejamkan mata, tiba-tiba saja tiba lebar lebar, mulutnya menganga tertahan. “Mmmaaaassssss ……” suaranya tertahan dan bergetar. “Eeennnnnaaaaakkkk bbaaaannggeeettttt mmmaaasss….” Katanya. Tangannya mencengkram erat kedua lenganku.

    Sesaat kemudian dia berubah menjadi pembohong, setiap kali aku tarik mundur kontolku, dia kebenaran memajukan memeknyaamati tidak mau melepaskan sedikit pun kontolku dari memeknya. Tangannya memelukku erat, kemudian tiba tiba saja aku bergulir ke kanan saat ini dia berada di atas tubuhku.

    Dia tetap memelukku erat sambil menggoyangkan pinggulnya ke semua arah, maju-mundur, kanan-kiri, muka-bahkan diselingi memutar, aku yang lebih dari itu akhirnya mulai mengatur posisi, kuluruskan kedua kakiku dan menbiarkan tubuh Ria menguasaiku, dia menggerakkan pinggulnya ke Arah bagai kesetanan, aku berusaha mengimbangi gerakannya dengan melawan arah setiap gerakan pinggulnya.

    Tetes keringat kami membasahi kasur, tapi keganasan Riaumsi tidak akan berakhir. Saat ini tiba tiba saja dia masuk dalam-dalam pinggulnya. Tangan kanannya mencengkram lengan kiriku dan tangan kirinya menjambak rambutku.

    Kontolku seperti diremas-remas dengan kuat oleh memeknya dan dia menjerit tertahan “aaaaaccchhhh ……” tubuh mengejang, kaku sesaat lalu ambruk diatas tubuhku. “Enak banget mas..enak banget… .aku pengen ******* terus ama kamu kaya gini. Enak banget ”ujarnya berbisik di telingaku.

    Aku hanya tersenyum mendengar kata-kata, sementara Ria masih terbaring lemas di atas tubuhku, kontolku yang masih menancap dalam memeknya gerak-gerak mencari perhatian; p dia pun merasakannya, dan mulai bangkit.

    “Mas, aku lemes banget, mas diatas aja dech, aku pasrah. Udah lemes bgt nich ”katanya. Dia lantas melemparkan tubuh, dan sambil membuka lebar lebar tangan dan pegangan, dia berkata nakal “aku pasrah mas, perkosa aku, nodai diriku sepuasmu… ..” sambil tersenyum nakal.

    Aku pun langsung, naik ke atas tubuh. Sengaja kuangkat kedua manfaat sambil kulingkarkan di pinggangku. “Gini, biar kerasa makin enak” kataku, sesaat sebelum aku mulai mendorong masuk ke dalam memeknya.

    Ini adalah perbedaan kedua antara memek Ria dengan memek yang lain yang pernah kurasakan, meski basah karena cairan orgasme sebelumnya, tapi kompilasi kumasukkan, tetap aja kontolku seperti dijepit dengan kuat. Aku pun mulai menggoyang pinggulku maju-mundur.

    Setelah melihat liarnya Ria saat kumasukkan dalam kontolku, dan merasakan kenyamanan memeknya saat di permukaan, maka kucoba memainkan masuknya kontolku dengan ritme 3 plus 1, yaitu tiga kali aku dorong dengan hanya memasukkan sepertiga kontolku, dan kemudian satu kali dorongan dalam yang mengakses kontolku sedalam- batin sampai terasa mentok di dinding rahim Ria.

    Dan efeknya, meski sudah ada lemas, tapi setiap kali aku dorong dalam kontolku dalam memeknya, tubuh Ria seperti mengejang. Pinggulnya ikut terangkat setiap kali aku menarik kontolku, dan suaranya tertahan “mmaaasss….” Dia terus meremas lenganku dan menggigit kuat bibirnya sendiri.

    “Mmmaaasss, jangan nyiksa aku doonkk… masukin yang daallleeem dddooonnkkk….” Pintanya dengan mata sayu menatapku dan suara bergetar. Karena kasihan, aku pun langsung menaikkan ritme goyanganku dengan mendorong dalam kontolku dalam memeknya.

    Dan Ria kembali kesetanan, dia membalas setiap tusukan tititku dengan gerakan pinggul yang ke berbagai arah, bahkan lagi meremas erat kedua pantatku sambil menakannya agar semakin dalam masuk dalam memeknya. “Mmass, dalam lagi mmaaass, masukkiinn dalem lagi… eennaakk bangeettt mass….” Yoon.

    Dan gerakan pinggulnya pun kurasakan semakin nikmat kenikmatan memeknya terasa memijat dan meremas-remas tititku, dan ini membuat aku pun mulai merasakan cairan lahar putih akan mulai muntah dari tititku. “Ria, aku mau keluar sayang, aku tarik yah” kataku.

    Ria mengangguk, namun gerakan-gerakan pinggulnya dan mengatakan sebaliknya, pinggulnya merata semakin terangkat ke atas, sementara itu semakin meningkatkan kesan-kesan untuk membuat masuk ke dalam memeknya. Sementara dalam kontol Anda terasa kuat disedot, diremas dan dipijat otot-otot memeknya. Karena tidak tahan aku pun memuntahkan pejuhku dalam memeknya.

    Crot .. crot .. crot..dan sedetik kemudian Ria kembali mengejang, badannya kaku dengan posisi tangan agar pantatku agar mendorong masuk kontolku dalam lubang memeknya. “Mmaaasss… .aaaccchhhh… .eeennna aakkkk” teriaknya tertahan dengan suar bergetar. Aku segera mencabut kontolku dari memeknya dan menjatuhkan badanku disampingnya.

    Kulirik jam di HPku, jam 7 kurang 20 menit. Berarti sekitar 3,5 jam kami memadu kasih dan membesarkan surga dunia. Aku mencium bibirnya sambil meremas toketnya. “Aku sayang kamu, mas …” kata Ria. Kami pun kembali tertidur sampai jam 10 pagi setelah itu kami mandi bersama. Setelah harga saya kembali keantar Ria ke terminal bus untuk kembali ke kota S.

    Saat itu, aku berpacaran dengan Ria. Hadis kami berjalan selama 2 tahun, sampai akhirnya dia dijodohkan dengan seorang pria kampung kampungnya di Pekalongan. Sekarang dia telah memiliki 2 anak dan tinggal di kota S.

    Yang tidak pernah Ria Tahu, bahwa dia bukan wanita pertama yang bercinta denganku, dan bahwa selama 2 tahun hubungan kami dengan orang lain bercinta dengan wanita lain. AKHIR

  • Bermain Seks Dengan Anak Tetangga

    Bermain Seks Dengan Anak Tetangga


    2033 views

    Duniabola99.org – Perkenalkan nama saya Kenzo berasal dari kota Surabaya, saya tinggal di salah satu komplek yang ternama di Surabaya, di komplek tersebut masih tergolong sepi dan baru saja siap di bangun.

    Langsung saja cerita yang saya alami ini ya ada 1 keluarga yang pindah ke komplek tersebut, pada saat itu saya di luar lagi menghidupkan mobil saya dan anak tetangga ini keluar di rumah hanya menggunakan pakaian tidur yang sangat sexy, badan putih dan memiliki postur tubuh aduhay deh.

    Pagi itu dia melakukan aktifitas seperti senam pagi, sedangkan saya masih di dalam mobil sambil melihat dia senam, belahan payudarah nya itu aduhay deh kalau anda liat anak tetangga saya ini kurasa kontol anda juga naik. Kalau tidak salah lebih kurang gitu, orang tua nya keluar negeri jadi tinggal anak nya gadis nya sama anak cowok nya di rumah, pada saat itu saya juga melakukan aktifitas jalan pagi di komplek tersebut, jadi anak tetangga ini juga ikut jalan pagi di komplek tersebut. Pada saat itu kami berkenalan, sebut saja namanya Jenny dan berumur 21 Tahun ada sekitar 30 menit kami berbincang sambil jalan pagi.

    Jadi saat itu saya dan dia tukar nomor handphone, di malam nya itu saya telphone sih Jenny, namanya cowok ya kalau udah dapat nomor handphone cewek pastinya pengen ngobrol aja, ya pertanyaan-pertanyaan yang saya tanyakan ke dia itu hanya mengenai masalah tentang pelajaran kuliah, tetapi pada saat itu sih Jenny tanya ke saya “Kamu sudah punya pacar?” pada saat pertanyaan ini di tanyakan ke saya, dan pas pulak saya masih jomblo. “Belum punya pacar saya mah, mana ada yang mau” Ujar saya. “Kamu terlalu merendahkan diri, Kenzo” Ujar dia nya. “Jadi kamu udah makan belum?” Basa–basi saya sama Jenny “Udah ini, soal nya di rumah ada masak, kamu udah makan Kenzo?” Ujar dianya lagi.

    “Belum ini rumah gak ada makanan” Ujar saya. “Ya udah kamu ke rumah saya makan saja” Ujar Jenny. “Gak ah Jenny, malu saya nanti adek laki-laki kamu pikir kita ngapain lagi” Ujar saya pura-pura tanya adik nya ada di rumah atau tidak, ya dalam hati saya sih moga-moga tidak ada adek nya di dalam supaya bisa ehm.. Ehmm deh. “Gak ada Jen, datang saja gpp soalnya adek saya udah keluar tadi pagi sama kawan nya” Ujar nya sih Jenny. Wah dalam pikiran saya ini udah ada kesempatan untuk berdua sama dia, mana tau bisa dapat enak alias dapat bersetubuh dengan dia, sesudah percakapan saya selesai di telphone saya langsung bergegas pergi mandi dan langsung menuju ke rumah nya, sesudah di rumah nya sih Jenny membuka kan pintu wah asli putih  dan bohay banget badan nya pakai celana pendek banget, payudarah nya besar banget dan bibir nya tipis munggil gitu. Jadi pada saat saya di rumah nya langsung di suruh makan dulu dan sih Jenny mandi.

    Sesudah siap makan saya langsung bergegas ke ruang tamu sambil menonton TV, di saat itu saya melihat ada VCD yang terbuka di meja ruang tamu nya, saya lihat wah ini film bokep dalam pikiran saya wah ini cewek anak maen juga di bawah meja nya ada dildo pulak itu. Sih Jenny nampak nya buru-buru keluar dari kamar mandi dan terlihat saya lagi memegang VCD bokep yang tadi nya lagi di tonton nya. “Jenny kamu hobby juga nonton bokep ya?? Hayoo” Ujar saya. “Ng.. Akk ah.. Asal-asal aja kamu” Ujar sih Jenny dengan muka merah. “Yah kalau kamu hobby jujur saja, saya juga hobby nonton bokep kok” Ujar saya sambil senyum nakal, “Iya saya hobby nonton begituan, soalnya bosen di rumah sendiri sih” Ujar sih Jenny dengan muka makin merah. “Terus ini dildo? Apa ini? Sering di maenin juga?” Ujar saya. Pada saat saya memegang dildo nya itu nampak nya baru selesai di gunakan sama sih Jenny soalnya basah banget dildo nya.

    “Ah kamu ini Kenzo, ya gak seru kalau nonton bokep tidak di temenin itu ma” Ujar sih Jenny sambil senyum nakal nya. Dalam pikiran saya wah ini cewek mantap juga, jadi saya ajak sih Jenny duduk di karenakan dia masih berdiri dan melihat saya bengong gitu. “Udah duduk dong Jenny kok bengong gitu di sana, saya juga bisa buat kamu lebih puas dari dildo ini loh” Ujar saya sambil ketawa-ketawa.

    “Ah masa? Itu mu pasti kecil” Ujar sih Jenny sambil duduk di sebelah saya. Pada saat itu saya langsung ambil tangan dia dan masukin ke dalam celana saya dan saya hanya senyum-senyum liat dia. “Itu namanya kecil ya?” Ujar saya. “Besar juga ya Kenzo.. Hehehe” Ujar sih Jenny sambil dengan muka penasaran nya. Jadi pada saat itu langsung saya rangkul sih Jenny dan langsung dengan nafsu nya buka baju yang di pakai, termasuk sangat gampang buka nya dari belakang buka dan jreng sudah terlihat semua, di saat itu juga baju sama celana nya terbuka semua dan dia dalam keadaan bugil tanpa sehelaian benang pun di tubuh nya. “Wahh Jenny badan kamu cantik bangettt” Ujar saya sambil menatap ke dua payudarah nya.

    “Ah kamu nakal bener” Ujar dia sambil malu-malu kucing. Saya langsung bergegas mengisap kedua payudarah nya yang nampak masih merah jambu, “Uhmmm.. Uhmmmm sruppp.. Sruppp” “Hmmm… Hhmmm ahhh” Desahan sih Jenny. “Isap dong kontol saya sayang” Ujar saya sambil dengan nafsu yang sudah memuncak, dia langsung bergegas dan kegirangan membuka celana saya dan mulut imut nya itu langsung di emut nya kontol ku ini. “Ahhh.. Ahhh… Ahhh bibir tipis kamu itu membuat saya nafsu bangettt sayanggg, pande banget emut nya” Ujar saya “Diem dong ikh bising banget di emut gitu aja dah bising apa lagi udah masukin ke memek saya” Ujar dia.

    Pada saat itu juga saya langsung menggendong sih Jenny ke kamar dan di eksekusi alias di kentotin hahaha, di saat itu juga langsung saya masukan kontol saya ke memek nya yang masih merah jambu dan sangat wangi banget. “Ahhhhh… Ahhhhh… Ahhh honeyyy enak bangett…” Desahan sih Jenny. “Laggiiiii honeyyy…. Ahhhh…. Ahhhhh…” Desahan nya lagi “Sayanggg goyanggg nya cepat donggg” Ujar saya. “Ahhhh…. Ahhhhhh… Ahhhhh…. Ahhhh sayangggg udah mau nembaakkkk” Desahan sih Jenny.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Cepatt bangettt sayangggg… Ahhhhhhhh” Ujar saya lagi “Ahhhhh… Ahhhhhh… Uhmmmm” Desahan Jenny dan Jenny sudah nembak tetapi saya belum nembak saya paksa terus masukin kontol saya sampai saya puasss… “Ahhhhh.. Ahhhhh ahhhh honeyyy…. Sakitttt” Desahan Jenny “Ahhhhh…. Ahhhh…. Ahhh……Crotttt” Akhirnya nembak juga. Pada saat itu saya cabut kontol saya dan masukan ke mulut dia dan paksa dia untuk menghisap dan memberikan kontol saya dengan mulut nyaaa… “Ahhhh emuttt lagi sayanggg” Sesudah 5 menit di emut nya, lemas juga saya dan saya bisik ke dia “Enakan mana dildo atau kontol asli?”, “ Enakan kontol kamu honey ahhhh” Desahan dia sambil memegang memek nya.

     

    Baca Juga :
  • Người mẫu 缇娜美Tinami

    Người mẫu 缇娜美Tinami


    3531 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Desirable hottie in glasses uncovering her gorgeous curves on camera

    Desirable hottie in glasses uncovering her gorgeous curves on camera


    1608 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Kenikmatan di Kolam Air panas

    Kenikmatan di Kolam Air panas


    1896 views

    Duniabola99.org – Apanya yang rasanya kaya disurga Pak? Kata Pak Usep yang tibatiba sudah muncul dari balik batu besar disamping kolam pemandian Citra dan Prawoto. Diikuti oleh ketiga ajudannya. Diki, Projo dan Kirun.

    Eh Anu pak. Itu Ujar Pak Yusup gagap, seperti melihat hantu.
    Air kolamnya pak, rasa hangatnya enak. Seperti di Surga. Sahut Pak Panjul yang ikutikutan gagap. Judi Bola Online

    Mendengar suara Pak Usep, buruburu kedua lelaki paruh baya itu menarik mundur tubuhnya, melepaskan diri dan penisnya dari genggaman tangan Citra lalu cepatcepat buru membenamkan dirinya kedalam air kolam. Begitupun Citra, wanita cantik yang wajah dan rambutnya masih belepotan sperma Pak Panjul dan Pak Yusup segera ikut membenamkan diri dan sedikit menjauh ketengah kolam. Sambil membelakangi Prawoto, Citra berusaha membasuh dan membersihkan tubuh sekenanya.
    Oooowww.. Ternyata ada Pak Panjul dan Pak Yusup Tanya Pak Usep begitu tiba dikolam tempat Citra dan Prawoto merendam diri. Tumben Pak Jam segini masih berendam dikolam?
    Hehehe Anu pak Habis ngobrol dengan Woto Jawab Pak Panjul sekenanya
    Eh iya ada Prawoto juga toh Sapa Pak Usep yang menyadari jika dikolam itu ada orang lain juga,

    Tibatiba, mulut Pak Usep seolah tercekat ketika melihat sosok cantik yang berada tak jauh dari Prawoto.

    Siapa itu Wot? Kata Pak Usep yang tibatiba berjongkok dan berbisik ke dekat Prawoto. Tadi sepertinya dia datang bareng kamu ya?
    Eeehmmm itu Jawab Prawoto kebingungan, Itu anu Pak. Itu mbakku Iya Mbakku Dia baru datang dari kota semalam. jawab Prawoto.
    Mbakmu? Tanya Pak Usep tak percaya. Emang kamu punya mbak?
    Punya pak Lhaitu opo coba? Dia saudara jauhku Jawab Prawoto lagi
    Kok kayaknya cantik bener Wot mbakmu Kata Pak Usep sambil mengusapusap janggut tipisnya.
    Iya Pak.. Cantik bangetlah Wong saudaranya juga ganteng gini. Hahaha
    Ganteng opone? Wong kurus item gitu kok dikata ganteng? Hakhakhak Celetuk Pak Usep sambil tertawa keras.
    Eh kampret Aku dikatakatain. Celetuk Prawoto.
    Eh iya pak.. Saya pamit dulu ya Udah siang.. Mau angon ternak dulu. Potong Pak Yusup pada Pak Usep tibatiba, Wot aku duluan ya Khawatir si Bendot, Surpin dan si Markun kelaperan. Tambah lelaki tua itu sambil buruburu keluar dari kolam air panas.
    Saya juga pak Pamit duluan.. Baru inget kalo masih ada pasien yang mau urut. Sambung pak Panjul yang juga buruburu keluar keluar kolam dan beranjak menjauh menyusul Pak Yusup.
    Buruburu amat pak mandinya Disini ada cewe loh Yakin mau ditinggalin.?
    Nggak apaapa pak. Buat bapak aja deh Jawab Pak Panjul singkat.
    Hakhakhak Ya weslah sana kerja. Cari duit yang banyak supaya bisa makan Hakhakhak.. Tawa Pak Usep melihat tingkah penduduk desanya begitu kikuk.

    Dasar penduduk bermasa depan suram. Ucap Pak Usep sambil menggelenggelengkan kepala yang kemudian melirik kearah Prawoto, Heh WotoBuruan gih Panggil mbakmu kesini Aku pengen kenalan

    Melihat gelagat Pak Usep, Prawoto tahu jika lelaki tua itu terlihat tertarik dengan Citra.. Pak Usep berusia sekitar 62 tahun. Tubuhnya tinggi kurus dengan postur agak bungkuk. Rambutnya yang panjang mulai beruban disanasini, membuat dirinya terlihat jauh lebih tua. Sudah menjadi rahasia umum, jika Kepala Desa satu itu adalah kolektor istri. Si Tukang Kawin. Istrinya banyak, dan jumlah anaknya juga sudah belasan.

    Mbaaakk Sini doonk.. Dengan malasmalasan, Prawoto memanggil Citra.

    Mendengar panggilan Prawoto, Citra yang masih sibuk membasuh dirinya, mau tak mau menengok dan melihat kearah Prawoto.

    Ehh Busyeeet. Wooot Ayuneeee Bisik Pak Kades begitu melihat Citra dengan jelas. Mirip Bidadari
    Ada apa Bang? Tanya Citra sambil membalikkan badan
    Wuih Wot Badannya putih bener. Bisik Pak Usep lagi, Cepetan suruh kesini.
    Welehweleh Ngebet amat pak? Balas Prawoto, Emang lima istri masih kurang ya? Tambahnya lagi sambil berucap dengan nada lebih keras.
    Huuussshh. Ngawur aja Nggaklah. Cuman mau bagibagi tugas buat ngurusin selangkanganku aja Hakhakhak
    Huuu Kaya selangkangannya kuat aja pak celetuk Prawoto.
    Ya kuatlah. Kalo lima orang aja mah masih Dikit Wot Malah kalo bisa, semua wanita yang ada di desa ini aku kawinin semua. Hakhakhak
    Wooo. Kades Gemblung
    Gemblunggemblung juga masih keren. Hakhakhak. Hayo buruan suruh sini mbakmu

    Sambil menggelenggelengkan kepala, Prawoto pun menuruti keinginan Kepala Desa kurus itu. Mbak Sini mbak Ada yang mau kenalan nih. Ucap Prawoto sambil lagilagi melambaikan tangannya kearah Citra.

    Sembari melihat kearah lelaki tinggi kurus yang ada disisi Prawoto, membuat perasaan Citra sedikit waspada. Tatapan matanya benarbenar buas, seolah ingin menerkamnya bulatbulat.

    Mbak Sini Panggil Prawoto lagi.

    Dengan masih menyembunyikan tubuh telanjangnya dibawah permukaan air, Citra bergerak mendekat.

    Ini mbakku pak Ucap Prawoto.
    Owalah. Ternyata bidadari ini toh yang membuat si Yusup ama Panjul tadi jadi lama banget berendamnya? Pasti mereka keblinger melihat kecantikanmu ya.? Hakhakhak Kata Pak Usep mencoba memecah suasana sembari menjulurkan tangan kearah Citra. Usep Sumarno. Saya orang paling kaya sekaligus Kepala Desa disini.
    Citra. Jawab Citra sambil meraih tangan Pak Usep, Citra Agustina.
    Ck ck ck Woto Ayu tenan iki mbakmu. Puji Pak Usep seketika, Kapan kamu dateng kedesa ini Neng Ayu..? Kok saya selaku Pemimpin Desa ini tidak tahu kedatanganmu.?
    Eeehhhmmm Anu pak Saya baru datang tadi malam. Niatnya hari ini saya mau lapor ke bapak Jawab Citra basabasi.

    Sembari menjabat tangan Citra, mata Pak Usep tak hentihentinya menatap tubuh seksi Citra. Mata cekungnya langsung menerawang dalamdalam kearah keruhnya air kolam yang bercampur belerang itu. Mencoba menembus jauh dan menelanjangi seluruh aurat tubuh seksi Citra.

    Neng Ayu ini saudara Prawoto dari mananya ya? Selidik Kepala Desa itu.
    Hmmm.. Saudara? Bingung Citra
    Iya Tadi si Woto bilang kalo Neng itu saudaranya
    Ooohh Itu Tibatiba Citra mengerti maksud Prawoto, Hmmm Gimana ya? Jadi Kakeknya Bang Woto itu punya nenek. Trus suaminya itu punya saudara. Nah saudaranya beliau adalah sepupu kelima belasnya dari istri kakeknya ibu suami aku. Gitu pak.
    Haaaaa? Neng Citra udah bersuami.? Kata Pak Usep yang buruburu mengamati jemari putih yang masih ia genggam, Aaahh.. Bohong. Neng pasti belum punya suami..
    Iya bener pak Suami saya masih di kota.
    Kalo punya suami Kok di jemari tanganmu nggak ada cincin kawinnya?
    Eeehh Anu Itu.. ada di rumah pak Takut hilang Ucap Citra berbohong.

    Mendengar perihal cincin kawin, sejenak pikiran Citra langsung mundur kebelakang. Ke saat dimana ia harus menggadaikan benda pengikat perkawinannya itu demi bisa menutup biaya hidup sehariharinya.

    Akhirakhir ini, Mas Marwan masih belum juga bisa memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga Batin Citra. Ah Mas Marwan Kau begitu mengecewakanku

    Mendadak, Citra merasa begitu kesal dengan suaminya. Dan entah kenapa, setiap mengingat lelaki pendamping hidupnya itu, ia merasa emosi. Ujungujungnya, sebuah niatan nakal muncul di lubuk hatinya.

    Weleh weleh weleh. Pantes kok kalian berdua nggak ada kemiripan ya? Yang satu cantik, putih, semok menawan banget. Yang satu ancur ga karukaruan. Hakhakhakhak.
    Yeeee Uancur tapi jos Pak Hahaha Ucap Prawoto mencoba membela diri.
    Joss apanya.? Preketek. Kata Pak Usep tak percaya. Pria macam dirimu. Satu genjotan juga udah mrotolmrotol Wot Hakhakhak Tawa Pak Usep, diikuti oleh tawa ajudannya.
    Huuuu Enak aja udah Mrotol. Pak Usep jangan panggil aku Prawoto pak kalo aku nggak bisa bikin wanita megapmegap keenakan
    Hakhakhak Megapmegap? Tanya Kirun, salah seorang ajudan Pak Usep sambil tertawa.
    Emang kamu ngentotin ikan Wot? Celetuk Diki.
    Hahaha Iya bener, Woto mah jagonya kalo ngentotin ikan. Ucap Kirun lagi, Nyatanya Bininya ninggalin dia karena nggak pernah dikasih kepuasan Hahahaha.
    Kontolmu kecil sih wot Jadi binimu nyari kontolkontol lain yang lebih besar. Ucap Projo.

    Hah.. Kontol Prawoto kecil.? Bingung Citra dalam hati. Masa Kontol sebesar botol gitu dikata kecil? Ini pasti ada yang salah

    Hakhakhak. Wanita seperti Suwanti seharusnya mendapat kenikmatan Wot Bukan penderitaan. Ejek Pak Usep lagi., Coba dia dulu mau aku nikahin Pasti kehidupan seksualnya nggak bakal sengsara seperti ini.
    Bener Pak Dapet kenikmatan dari kontolkontol besar Hahaha. Tambah Diki.

    Melihat Prawoto berulang kali dihina seperti itu, membuat Citra bertanyatanya. Ada apa gerangan dengan kisah rumah tangga si tukang sate itu.

    Em Emang Kontol yang besar itu kontol seperti apa ? Pak? Tanya Citra penasaran.

    Mendengar pertanyaan Citra, mendadak semua mata pria yang ada disekelilingnya menatap tajam kearahnya, termasuk Prawoto. Dengan mata melotot dan mulut melongo, mereka seolah tak mengira jika apa yang ia utarakan barusan keluar dari mulut cantiknya.

    Wah wah wah Benerbener tak disangkaNeng Citra ini.Cantikcantik doyan kontol juga ya rupanya Hakhakhak Cibir Pak Usep.
    Bu Bukan begitu pak Saya Saya cuman penasaran aja Jawab Citra malumalu.
    Penasaran apa pengen Neng? Hakhakhak Kata Pak Usep lirih sambil mengecup tangan Citra yang masih ada di genggamannya. Nakal juga kamu ya Neng Nanti saya laporin ke suaminya loh
    Ih. Apaan sih jawab Citra risih ambil mencoba menarik lepas tangannya dari genggaman Pak Usep.
    Hakhakhak Beneran kamu pengen tau kontol besar itu seperti apa Neng? tanya Pak Usep dengan senyum tipis jeleknya.

    Citra menatap kearah prawoto, mencari pendapat lain. Namun prawoto hanya mengangkat bahu, menyerahkan seluruh keputusan pada Citra.
    Hakhakhak Gausah tanya Prawoto Neng Lelaki linglung seperti dia mah pasti nggak bisa njawab Ejek Pak Usep tak hentihentinya.

    Ssssttt Paak Ga boleh gitu dong ah. Ngatangatain orang kok seperti itu Bela Citra.
    Cieeecieee.. Ngebelain nih yeee.
    Enggak gitu pak. Khan kasian ama Bang Woto. Daritadi kok diledekin mulu
    Hakhakhak.. Woto Mbakmu ini benerbener ngegemesin deh Boleh ya aku kawinin.?
    Yeee.Kawinkawin. Enak aja. Aku udah punya suami pak
    Loooh. Emang kenapa Neng kalo kita kawin.Gapapa kali Neng Suami dua khan malah lebih enak. Hakhakhak
    Enak apanya pak. Yang ada malah makin ngerepotin.
    Tapi khan paling tidak Enak kalo diajak gituan Pasti Neng jadi lebih puas Hakhakhak.

    Mendengar Pak Usep, Citra jadi semakin kesal. Puas apanya? Mas marwan mah sama sekali tak pernah memberikan kepuasan Juteknya dalam hati.

    Loh Kok mukamu begitu Neng? Jangan jangan.Hakhakhak. Tawa Pak Usep menjadi semakin keras. Suaminya impoten yaaaa? Hakhakhak tebaknya.

    Sungguh, walau baru kenal beberapa saat lalu, namun telinga wanita cantik itu terasa begitu panas mendengar celoteh si Kepala Desa. Citra langsung merasa sebel dengan lelaki tinggi kurus itu. Ia heran, warga mana yang memilih lelaki seperti ini menjadi Kepala Desa mereka.

    Bang Kita pulang aja yuk Pinta Citra sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Pak Usep.
    Loh loh loh Kok cepetcepet amat Neng? Katanya pengen ngelihat kontol besar.? Tanya Pak Usep sambil menahan tangan Citra.

    Tak menjawab, Citra hanya menggelenggelengkan kepalanya.
    Yakiiiinnnn.? Goda Pak Usep yang selanjutnya bertingkah sedikit kurang ajar. Lelaki kurus itu mulai mengelusi batang selangkangannya dari luar kolor. Katanya penasaran

    Habis Pak Kades ngegodain Citra mulu sih Jawab Citra yang mau tak mau melirik juga kearah tangan tak Usep berada.
    Hakhakhak. Sumpah deh Woto Mbakmu ini ngegemesin banget. Aku jadi pengen cepetcepet bisa ngawinin dia.
    Huuuu.Kawin kawin mulu Kaya bisa ngasih nafkah aku aja Pak
    Hakhakhak Hartaku banyak Neng Neng minta apa aja bisa aku kasih Betul nggak anakanak.? Kata Pak Usep yang meminta persetujuan kepada ajudanajudan yang berdiri disekelilingnya dengan sombong.
    Iiyaaaa. Jawab mereka hampir bersamaan.
    Tuh.. Lihat. Ajudanku saja bilang aku kaya Masa Neng masih nggak percaya.? Hakhakhak

    Ahhh Kalo cuman ngomong aja sih aku juga bisa pak Celetuk Citra, Mana coba buktinya kalo bapak banyak harta.
    Wahwahwah. Parjo, Diki, Kirun. Tolong ambilin tas pinggang aku Neng satu ini minta ditampol duit Ujar Pak Usep sambil menjentikjentikkan jemari kepada ketiga ajudannya.

    Buruburu, Projo segera menyerahkan tas berwarna hijau kepada bosnya. Dengan hanya satu tangan, Pak Usep membuka mulut tasnya, lalu mengeluarkan sekepalan tangan penuh uang lembaran.

    Nih Tiga ratus ribu. Ucap Pak Usep sambil melemparkan sekepalan uang lembaran itu ketubuh Citra seolaholah Citra wanita murahan, Hakhakhak. Gimana sekarang? Udah percaya khan kalo aku banyak harta?
    Iyadeeeh Pak Kades emang kaya raya. Jawab Citra sambil melirik uang yang mengapung disekitarnya baerada.
    Udaaaahhh Nggak usah malumalu Neng Sok ajah ambil

    Lagilagi, Citra melihat kearah prawoto. Namun tetap saja, Prawoto diam seribu bahasa.

    Masih malu? Nih aku tambahin lagi Kata Pak Usep sambil melempar sekepalan uang kearah Citra. Udah gih. Buruan ambil Ntar duitnya hanyut kebawa air loh

    Ambil saja Citra Kapan lagi ada orang yang bisa memberikan uang dengan mudah. Ucap kata hati Citra yang kemudian disusul oleh raupan raupan tangannya, menangkapi uanguang kertas yang mengapung basah disekitarnya.
    Hakhakhak Naaah Gitu dooonk Jadi gimana nih Neng.? Mau ya aku kawinin?
    Hhmmmmm Gimana yaaa?

    Udah Neeeng Mau aja yaa . Selain dapet duit Neng khan dapet enak Kata Diki dan Projo bersahutan sambil menunjukkan selangkangannya yang masih terbungkus celana kolor secara terangterangan kepada Citra, Secara bakal kena KOOOONTOOOOL BESAAAAR Hahahaha.

    Hush Nggak sopan. Potong Pak Usep. Tapi mereka bener juga sih Neng Penduduk di desa kami ini terkenal dengan kontol besarnya loh Sekali liat pasti ketagihan pengen nyobain Hakhakhak
    Ada gitu desa yang terkenal karena kontolnya? Tanya Citra tak percaya.
    Yaaah Nggak percaya. Lagilagi, Pak Usep menjentikkan tangannya. Diki, Projo, Kirun. Ayo buruan bugil. Kasih lihat ke Neng Citra pengen lihat gimana bentuk kontol yang bakal ngasih wanitawanita di desa ini kenikmatan.
    Hahahaha. Baik Pak Jangan kaget ya Neeeeng. Ucap Diki, Projo dan Kirun bersahutan. Wah kapan lagi bisa pamerpamerin kontol ke cewe cakep

    Perlahan, ketiga ajudan Kepala Desa itu segera melucuti pakaianpakaian yang ada ditubuhnya. Walau mereka baru saja mandi, ketiga orang itu sama sekali tak keberatan untuk kembali berbasahbasah ria.
    Mereka seolah senang sekali untuk memperlihatkan ketelanjangan dirinya, karena tak lama kemudian, tiga tubuh telanjang sudah berada didalam kolam air panas. Berdiri mengelilingi tempat Citra berada.

    Sungguh aneh rasanya situasi dikolam tempat Citra berendam. Disitu ada 5 orang lelaki dan 1 orang wanita. Dimana 3 diantaranya sudah telanjang bulat sambil mulai mengurut penisnya dengan jelas kehadapan seorang wanita.

    Mungkin.. Ini adalah peringatan hari kontol sedunia. batin Citra, Baru beberapa menit lalu, aku disemprot banyak pejuh hangat oleh dua orang penduduk desa. Sekarang. Ada tiga orang lagi yang mulai mengocok kontolnya dihadapanku

    Hakhakhak. Biasa aja Neng melihatnya. Goda Pak Usep yang masih berulangkali mengecup tangan Citra. Emang Neng belum pernah lihat kontolkontol besar ya? Sampe melotot begitu melihatnya? Hakhakhak Canda Pak Kades lagi ketika melihat Citra tak berkedip sedikitpun melihat batangbatang penis yang ada sekitarnya.

    Seumur hidupnya, Citra tak pernah menyangka jika ia bakalan melihat keberanian penduduk desa yang sama sekali tak ia kenal. Dipameri oleh tiga orang lelaki dewasa tepat di depan wajahnya. Yah, walaupun kolam tempat Citra berada sekarang cukup jauh dan tersembunyi dari kolamkolam lainnya, tetap saja jika ini adalah tempat umum.

    Gimana Neng.? Besarbesar khan kontol mereka? Tanya Pak Usep
    Hmmm. I Iya sih.. Cuman kok masih pada lemes ya? Jawab Citra heran.
    Ya kalo masih lemes Bangunin dong Neng. Yaaah Kasih remesremes Dikit tetek besarmu ke mereka bentaran juga boleh kok. Hakhakhak. Kata Pak Usep yang kali ini meremas payudara Citra secara terangterangan.
    Eeehh Pak.
    Hakhakhak Gausah malu lah Neng. Toh aku udah tahu nakalnya Neng Citra seperti apa.?
    Haaah? Tahu darimana?
    Lah itu. Dirambut kamu masih ada sisasisa pejuh Hakhakhak.

    Buruburu, Citra mengusap rambutnya. Dan benar, ia masih mendapati banyak sisasisa sperma pak Yusup dan Pak Panjul yang baru saja mereka keluarkan beberapa saat tadi. Seketika, muka Citra menjadi merah padam.

    Sialan. Pria kurus ini membuat diriku mati langkah Batin Citra.
    Hakhakhak. Aku laporin suaminya aaaahhh. goda Pak Usep
    Ehh. Ehh Jangan pak Ntar bisa dipecat jadi istri aku pak Jawab Citra panik yang langsung disambut mimik muka manyun.
    Hakhakhak. Dipecat Kaya karyawan aja kamu Neng
    Iya pak Jangan Suamiku nggak tahu kalo aku pergi dari rumah
    Hah? Jadi kamu minggat?
    Hmmm Enggak juga sih
    Suamimu tahu kamu pergi ama Prawoto..?
    Hmmmm.Eeee Eng Jawab Citra bingung.

    Wakhakhak Wah wah wah Nggak dirumah, tapi nggak minggat. Pergi ama lelaki lain tapi suaminya juga nggak tahu. Kamu pasti berselingkuh sama Prawoto ya Neeeng?

    Lagilagi, wajah Citra memerah setelah mendengar tebakan Pak Usep. Sambil terus berusaha melepas tangannya dari genggaman tangan Pak Usep, Citra hanya bisa menunduk malu.

    Waaaah. Nakal banget mbakmu ini WotNakal tapi TOLOL BEGO Kok maumaunya ia selingkuh ama saudaranya sendiri Apalagi kalo saudaranya kaya prawotomu itu. Lelaki berkontol kecil yang tanpa masa depan Hakhakhak. Hina Pak Usep yang kemudian diikuti oleh tawa ketiga ajudannya.

    Itu bukan kontol pak Tapi kintil, kontol mini Hahaha Kata Projo
    Iya bener Itu kintil Kalo kontol tuh kaya punya kitakita semua Ucap Diki sombong sambil terus mengocokkocok penisnya yang mulai membesar.
    Nih Neng Lihat aja Kalo mau megang juga boleh kok Sambung Kirun yang dengan sengaja mendekatkan penisnya ke wajah Citra.

    Em Emangnya kenapa sih kalo kontol Bang Woto kecil.? Tanya Citra, Toh kontol kecil juga masih bisa ngasih enak.
    Iya sih bener. Kontol kecil juga masih bisa ngasih enak. Kalo yang diajak ngentot itu ayam Hahahaha Sahut Projo yang kali ini ikutikutan menyuguhkan kocokan penisnya kewajah Citra.
    Mending kamu tanya sendiri ama orangnya Neng. Yang jelas, nggak ada wanita yang bisa puas dengan lelaki berkontol mini seperti dia Tambah Kirun yang malah menguseluselkan kepala penisnya ke rambut basah Citra.

    Iiihhh Apaan sih kalian Mesum banget sih Gerutu Citra sambil mencoba menghalau penis ketiga ajudan Pak Usep itu supaya menjauh dengan tangan kirinya.

    Namun, bukannya menjauh, Projo malah mengangkap tangan kiri Citra dan mendekatkannya ke penisnya yang sudah menegang sempurna. Lalu dengan sedikit memaksa, ia meminta jemari lentik Citra untuk mulai mengurut dan mengocoki batang penisnya.

    Uuuuhhh. Enak sekali mbak. Lenguh Projo keenakan. Pinter banget kamu ngurutnya.
    Gantian doonk Jooo.. Celetuk Diki yang ingin meminta giliran.
    Aku juga donk Tambah Kirun.

    Hakhakhak. Bantuin mereka dong Neng. Lihat tuh mukamuka mereka Sepertinya butuh pelampiasan seperti Pak Yusup dan Pak Panjul tadi
    Pelampiasan apaan.? Tanya Citra purapura bingung, Aku tadi nggak ngapangapain kok

    Haalaaaahhh Neeeeng. Ngaku aja kali Kata Pak Usep, Emangnya tadi aku buta. Wong jelasjelas kamu barusan ngebantu dua orang peyot itu ngocokin kontolkontol mereka. Malahan Kamu juga ngebiarin tetek besarmu ini diremesremes. Tambah Pak Usep sambil meremasi payudara besar Citra keraskeras.

    Addduuhh. Sakit paaak. Erang Citra dengan muka Citra memerah. Ia tak sadar jika kelakuannya tadi bakal terlihat oleh orang lain.

    Hakhakhak. Yaudalah.. Bantuin mereka sedikit laaah Neng Buat melampiaskan nafsunyaa Nanti aku kasih duit lagi deh Hakhakhak.
    Ssshh Apaan sih pak Aku bukan wanita murahan. Eehhmmm.
    Bener bukan murahaaaannn..? Goda Pak Usep, Kalo bukan murahan Kenapa pentilmu jadi keras gini ya.?

    Ah kampret. Ujar Citra dalam hati. Lagilagi tubuhnya tak mampu melawan gejolak birahinya yang mulai muncul. Remasan kasar tangan Kepala Desa itu pada payudaranya membuat gelombang birahinya memanas. Dan entah mengapa, Citra pun semakin meladeni kenakalan lelaki tua itu.

    Lagian Daripada kamu selingkuh ama Prawoto, mending kamu maen ama mereka Neng. Udah puas, dapet duit banyak pula Hakhakhak
    Iya Neng. Mending maen ama kitakita Neng. Toh Neng udah melihat khan kebesaran kontolkontol kami? Celetuk Projo menambahkan.
    Pasti puas deh Neeeeng Hehehehe. Sahut Diki.
    Iya Neng Ketimbang maen ama kontol Prawoto. Ngaceng aja nggak bisa Neeeng Apalagi muasin? Tambah Kirun.
    Hakhakhak. Benerbener.. Prawoto mah banci. Saudaramu itu banci Neng. Hakhakhak

    Sudah cukup. Ini sudah terlalu jauh. Keterlaluan Batin Citra bersungutsungut.

    Mendengar Pak Usep dan ketiga ajudannya terusterusan menghina Prawoto, buruburu Citra berdiri. Seolah tak terima dengan segala ucapan dan sindiran buat lelaki yang sudah berkalikali memberinya kenikmatan birahi, Citra lalu memutar tubuhnya kearah ketiga ajudan Pak Usep. Lalu memberi mereka bertiga sesuatu yang tak pernah mereka rasakan seumur hidupnya.

    HAAAP

    Citra langsung mencaplok penis Diki dalamdalam, sembari merebut penis lunglai Projo dan Kirun yang ada disamping kirikanannya. Secara bergantian, Citra menyelomoti ketiga penispenis yang setengah tiegang itu dan membuatnya menegang sempurna dalam hitungan detik.

    Sluuurp. Nylap NylapSluuurp Suara kecapan lidah mulai terdengar renyah seiring gulat lidah licin Citra di ketiga batang penis ajudan Pak Usep.
    Oooouuuggghhh Astaga PaaakWuenak bener Ucap Diki sambil merem melek keenakan.
    Sluuurrrppp Sluuurp Nylap Sekarang gantian kata Citra yang kemudian berpindah menyelomoti penis Projo dan mengocok penis Diki dan Kirun.
    Loh Neeeng Jangan gantian duluuu gerutu Diki, Bentaran lagi dong Neng Nih sepongin kontolku lagi. Pintanya melas.
    Ehhhmmm Hmmmm.. Sluuurppp Tolak Citra sambil menggelenggelengkan kepalanya.
    Hahaha Gantian Nyet Masa kamu terus yang ngerasain enaknya Tawa Projo kegirangan ketika menerima hisapan mulut Citra, Hhuuuoohhh Uaaanget banget Neeeng. Tambahnya lagi sambil merem melek keenakan.
    Sluuurp hmmm Nylap nyap Hap Jilat lidah Citra menggelitik batang hingga kepala penis Projo. Bahkan tak jarang, wanita cantik itu juga menyelomot kantung zakar Projo dan mengunyahkan lembut.
    Brrrr. Wuenaaakeeee Neeeng.. Teriak Projo sambil memaju mundurkan pinggulnya pelan.

    Rupanya Projo mulai aktif menyambut kenakalan mulut saudara Prawoto itu. Maju mundur, maju mundur, maju mundur. Gerakan pinggulnya mulai kencang dan cepat. Bahkan sekalisekali, Projo memegang belakang kepala Citra dan membenamkan batang penisnya dalamdalam ke mulut Citra.

    SLuuurrrppp Hmmmm Sluuurp Udah ya mas Gantian lagi Kata Citra yang kali ini berpindah menghisap penis Kirun.
    Loh loh Neng Masa gantian lagi Gerutu Projo, Belum kelar nih.Ayo isep lagi
    Hahahaha Rasain Ejek Diki kesenengan pada Projo.
    Huuhh. Dasar wanita murahan LONTE. ! Kata Projo yang sepertinya kesel dengan Citra yang sekarang sedang menghisapi penis Kirun.

    Mendengar ucapan Projo, Citra sepertinya geram. Dengan tatapan mata yang tajam, wanita cantik itu mengamati sosok Projo dalamdalam.
    Kenapa mas.? Mas panggil aku apa? Tanya Citra
    Hehehehe Marah nih yeee. Kamu nggak terima aku panggil dengan sebutan itu ya Neng? Neng LONTEku yang ayu.

    Projo. Lelaki 32 tahun itu terlihat begitu kurus. Potongan rambutnya keriting cepak, dengan hidung bengkok mirip orang timur tengah. Satusatunya kelebihan yang ia miliki hanyalah ukuran penisnya yang cukup panjang dengan kantung zakar yang juga panjang menjuntai.

    Tiduran Mas Di pinggir kolam aja Kata Citra sambil mendorong tubuh kerempeng Projo dan memintanya merebahkan tubuh di bebatuan samping kolam.

    Tak disangka, setelah Projo merebahkan diri, Citra langsung beranjak keluar kolam dan merangkak keatas perutnya. Lalu tanpa disangka, wanita cantik itu menggenggam penis Projo dan mengarahkan ke lubang vaginanya.

    SLLEEEEB

    Huuuooohhhh. Enak banget Neng Erang Projo yang tak mengira jika wanita dihadapannya itu bakal memberikan sebuah kenikmatan yang tak pernah ia kira sebelumnya. Kenikmatan bersetubuh dengan wanita cantik nan seksi.

    Seketika semua lelaki yang ada disekitar kolam, menatap tajam kearah persetubuhan Citra.

    Entah keberanian darimana, Citra meladeni semua kenakalan ajudan Pak Usep. Bahkan lebih jauh lagi. Ia sekarang melayani nafsu lelakilelaki mesum itu.

    SLLEEEEB

    Heeeeggghhh Ssssshhh. Lenguh Projo lagi. Seret banget memekmu Neng.
    Cukup lama Citra menaikturunkan pinggulnya dan bermain dengan batang Projo, berulang kali batang penis itu terlihat membengkok karena saking sempitnya vagina Citra. Walau sudah berulang kali di bombardir oleh penis raksasa Seto dan Prawoto, tetap saja liang senggama Citra masih sudah untuk dapat ditembus.

    Sambil menikmati suguhan goyangan erotis Citra, Diki Kirun dan Pak Usep tak hentihentinya menatap keindahan tubuh wanita cantik itu. Walau sudah sering menyetubuhi banyak wanita, namun mereka semua tak pernah melihat tubuh seindah tubuh Citra.

    Hingga pada akhirnya, penis Parjo sepenuhnya tertelan vagina mulus Citra dalamdalam.

    Kok diem aja mas? Tanya Citra, Ayo digoyang dong.
    Sssshh. Aaa Aku pengen diam dulu sebentar Neng Pengen ngerasain angetnya memek legit Neng Jawab Parjo.
    Gimana rasanya memek Lonteku mas.? Enak.? Tanya Citra menggoda, dan dijawab dengan anggukan kepala Parjo.
    Mau kontolnya aku goyang sekarang? Tanya Citra ketus. Sepertinya wanita cantik itu ingin segera membuat Projo kewalahan.

    Projo mengangguk, dan segera saja Citra menggerakkan pinggulnya maju mundur. Entah kenapa, menghadapi wanita secantik Citra lelaki krempeng itu terlihat begitu grogi. Walau Citra membantu menggoyangkan pinggulnya agar dorongan dan irama kocokan liang sempitnya seirama dengan goyangan batang penis Projo, tetap saja, ajudan pak Usep itu terlihat kaku. Walaupun membalas goyang kenikmatan Citra, gerakan ajudan Pak Usep itu seperti patahatah kurang pengalaman.

    Jadi gini rasanya ngentot ama kontol besar ya mas? Tanya Citra datar.
    Hooohhhh. Eeehhmmm. Jawab Projo sambil merem melek, Hiya Neng. Enak khaan?
    Hmmmm. Kok rasanya hambar ya? Biasa aja.
    Haaambar gimana Neng.?
    Ya Hambar aja. Nggak ada enakenaknya. Ledek Citra sambil memainkan otot kegelsnya.
    Huuuoooohhh. Nnnneeeeeennnngggg.. Seeemmpiiittt bangggeeettt.
    Entot memek akunya yang bener dong mas. Jangan diem aja kaya pohon pisang. Tambah Citra lagi. Digoyang mas. Digoyaaanggg. Ehhmmm..
    Iya Neng Ini juga lagi di Eentotin Neeeenng..
    Ngentotinnya yang enakan mas. Yang kenceng. Pinta Citra sambil terusterusan memainkan otot kegelnya lagi, memberikan cengkraman sempit pada penis Projo yang sedang menyodoksodok liang vaginanya, Ayo mas kasih memekku rasa enak. Yang keras mas. Yang keraaaassss
    Iya Neeeng Ini juga pe Pengen ngasih enak.Neeeengggg. Erang Projo.

    Berulang kali Projo mencoba untuk mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memberikan kenikmatan pada vagina Citra, namun sepertinya hal itu tak berhasil. Walau lelaki kerempeng itu mengiringi goyangan penisnya sembari menghisap dan meremasi payudara Citra, tetap saja, wajah Citra datar tanpa ekspresi.

    Gimana rasanya memek aku mas? Enak? Tanya Citra.
    Hooh Wuu Wueenak banget Neeeeng.
    Mas mau ngencrot ya??
    Be Belum laLaaah. Se Segini mah bi Biasaaaa Uooohhh.
    Hmmm Gitu ya Kalo gini.? Tanya Citra yang sekarang mengganti goyangan pinggulnya dengan mulai melakukan gerakan berputarputar. Membuat Projo semakin mengerangerang keenakan.
    Aaahh Aahhh Neng. Aaahh Ampuunnn Aahhh Aku mau ngecrot Neng
    Selang beberapa detik kemudian
    Neeennggg. Aku keluar Neeng Aahhhh Aahhhh Erang Projo sambil menggelenggelengkan kepalanya sembari memuntahkan semua spermanya di dalam liang kenikmatan Citra.

    CROT CROOT CROOOCOOT.

    Lima semburan sperma panas langsung memenuhi rahim Citra. Membuat tubuh kerempeng Projo mengejatkejat hebat. Matanya melotot sampaisampai tak terlihat pupil matanya. Mulutnya menganga sambil terus meremas payudara besar Citra.
    Yaaaahh. Kok udah keluar sih mas. Kata Citra kecewa

    Sambil menunduk malu, Projo hanya bisa terdiam.

    Udah nih.? Mau nambah lagi nggak mas? Tanya Citra sambil menatap wajah kurus Projo.
    Tak menjawab, Projo hanya menggelengkan kepalanya.
    Bener nih? Tanya Citra lagi, yang dijawab dengan anggukan pelan kepala Projo
    Yasudah. Jawab Citra sambil beranjak dari pangkuan Projo.

    PLOP

    Suara vagina Citra ketika tercabut dari tusukan penis Projo, diiringi oleh lelehan sperma yang turut keluar dari vagina tanpa rambutnya. Turun mengalir membasahi paha mulusnya.

    Masa ga sampai lima menit udah lemes mas? Katanya kontolnya jago ngasih kenikmatan ke memek cewe.? Nih ayoo Tusuk lagi dong memek aku Sindir Citra sambil menggoyanggoyangkan penis Projo.

    Hahahahahaha. Tawa Diki dan Kirun bersamaan ketika melihat teman seperjuangannya diam tak bergerak.
    Bego lu Jo gitu aja kalah Ledek Kirun
    Hiya nih Kontol menang panjang doang Tapi nggak ada tenaganya Hahaha

    Heh Lonte Teriak Diki, Jangan belagu kamu ya. Sini Gantian aku aja yang muasin memek gatelmu.
    Kita hajar berdua aja Dik Tambah Kirun, Kita kasih pelajaran nih cewe kota.

    Dengan perasaan kesal, Diki dan Kirun langsung menarik tubuh Citra dengan kasar.

    Diki yang berada di hadapan Citra langsung memegang kepala wanita cantik itu dan menurunkan hngga sejajar dengan selangkangannya. Lalu tanpa berkata apaapa, ia pun mulai menjejalkan penisnya dalamdalam ke mulut Citra.
    Heh Lonte Ayo isep kontolku dalemdalem. Jangan bisanya ngomong doang Teriak Diki sambil mulai menyetubuhi mulut mungil Citra dengan kasar.

    Begitupun dengan Kirun, lelaki yang ada dibelakang Citra mulai meremasi pantat semok nan putih itu dengan gemas sambil sesekali menampar pantat Citra keraskeras.
    Neng Perek Ayo dong nungging Tambah Kirun sambil mendorong tubuh Citra hingga menatap pada kedua tangan dan lututnya, mirip seperti anjing, Aku mau ngentotin memekmu nih

    Hehehehe Heh woto Aku numpang buang pejuh di memek sodaramu ya hehehe Ledek Kirun.
    Iya nih Woto Kamu lihat aja ya Gimana kontolkontol lelaki sejati memberi kenikmatan pada memek gatel sodaramu ini Tambah Diki

    Sepertinya, pagi ini akan terasa lebih panjang dari pagipagi sebelumnya.

  • Foto Ngentot Sekretaris Dientot Bos Sendiri

    Foto Ngentot Sekretaris Dientot Bos Sendiri


    2691 views

    Foto Ngentot Terbaru – Buat kamu yang doyan melihat gambar bugil tante sange, maka galeri ini adalah halaman yang tepat untuk menyalurkan birahi anda yang sudah memuncak dari tadi. Karena hanya dengan hal seperti inilah yang dapat kamu jadikan bahan pelampiasan. Berikut adalah aksi tante semok bugil tersebut:

  • Foto Ngentot Eropa Si Cantik Elle Voneva Dengan Kekasihnya

    Foto Ngentot Eropa Si Cantik Elle Voneva Dengan Kekasihnya


    1996 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat siang sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Ai You Wu App No.871: Người mẫu Man Ni Er (曼妮儿) (40 ảnh)

    Ai You Wu App No.871: Người mẫu Man Ni Er (曼妮儿) (40 ảnh)


    2613 views

    Duniabola99.org –  adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Tergoda Perawan Desa

    Tergoda Perawan Desa


    1554 views
    Duniabola99.org – Cenit bersandar di dinding, gadis itu duduk sambil memeluk kedua lututnya. Setengah busana atasnya masih rapi tapi seluruh rok dan celananya sudah terbuka. Menampakkan kedua paha yang putih mulus dan montok. Sementara tumpukan daging putih kemerahan menyembul di sela rambut-rambut hitam yang nampak baru dicukur.Sedikit tengadah dan dengan tatapan mata sendu ia berujar lirih

    “Masukkanlah, Kak! Aku juga ingin menikmatinya.”
    Aku hanya terdiam.. kami sama-sama sudah membuka busana bagian bawah, beberapa menit kemudian kami bergelut di pojok ruangan itu. Dengan penuh nafsu ku tekankan tubuhku ke tubuh gadis itu. Ia membalas dengan merengkuh leherku dan menciuminya penuh nafsu.
    Tubuhnya terasa panas dan membara oleh gairah, bertubi-tubi kuciumi leher, pundak dan buah dadanya yang kenyal dan besar itu. Ia hanya melenguh-lenguh melepas nafasnya yang menderu. Setiap remasan dan kuluman diiringi dengan erangan penuh kenikmatan.

    Tanpa kusuruh ia membuka sebagian kancing bajunya. Menampakkan onggokan buahdada yang membulat dan putih. Tanpa membuka tali beha ia mengeluarkan buah dadanya itu dan mengasongkannya ke mulutku.
    Dengan rakus kukulum buah dada besar Cenit sepenuh mulutku. Ia mengerang antara sakit dan enak. Nafasku pum semakin tersendat, hidungku beberapa kali terbenam ke bulatan kenyal dan hangat itu.
    Puncak dadanya basah oleh air liurku yang meluap karena nafsu. Licin dan agak susah meraih puting susunya yang mungil kemerahan itu. Jelas sekali kulihat prosesperegangannya. Semula puting susu itu terbenam, namun dalam sekejap saja dia keluar menonjol dan mengeras.
    Cenit tahu susah mengulumnya tanpa memegang karena aku mencengkram erat leher dan pinggang gadis itu. Tanpa menunggu waktu ia memegangi buah dadanya dan mengarahkan putingnya ke mulutku.
    Aku pun mengulumnya seperti bayi yang kehausan. Mengulum dan menyedot sampai terdengar berbunyi mendecap-decap. Kulihat gadis itu, dalam sayu matanya merasakan kenikmatan, bibirnya tersungging senyuman dan tawa kecil. ‘Gigit sedikit, Kak.’ pintanya padaku.
    Aku menuruti kemauannya, dengan gigiku kugigit sedikit puting susunya. ‘Aih.’ Jeritnya lirih sambil menggigit bibir. Barangkali ia tengah merasakan sensasi rangsangan nikmat luar biasa di bagian itu. Kurasakan tubuhnya melunglai menahan nikmat.
    Kemudian tubuh kami saling mendekap semakin rapat. Gairah dan rangsangan nikmat menjalar dan memompa alirah darah semakin kencang. Secara naluriah aku menyelusuri tubuh sintal Cenit.
    Mulai dari leher, terus ke punggung, meremas daging hangat di pinggul terus ke bagian bawah. Akhirnya menyelip di antara paha. Gadis itu membuka pahanya sedikit, mengizinkan tanganku menggerayangi daerah itu.

    Dalam pelukan erat, tanganku mencoba masuk ehm.. bagian itu terasa hangat dan basah. Cenit menggeser pantatnya sedikit. Kedua matanya memejam sembari menggigit bibir , desah-desah halus keluar tak tertahankan. Detak jantungku semakin kencang ketika kubayangkakn apa yang terjadi di’sana’.
    Gadisku menggelinjang, nafasnya sesekali tertahan, sesekali ia seperti menerawang, apa yang dia harapkan? Aku tahu, dia menginginkan itu, dia mendorong-dorongkan pantatnya ke depan, agar bagian itu lebih tersentuh oleh jemariku.
    Dengan penuh pengertian aku pun turun dari leher buah dada.. wajahku terseret ke bawah, menikmati setiap lekuk liku tubuhnya yang hangat. Setiap sentuhan dan gesekan menimbulkan rintihan lirih dari mulutnya. Wajahnya menengadah, matanya setengah terpejam, bibir agak terbuka, dan sedikit air liur menetes dari salah satu sudutnya.
    “Teruskan, kak jangan hentikan..!” pintanya. “Puaskan aku.?” katanya lagi tanpa rasa sungkan. Yah, tak ada rahasia di antara kami. Apa yang dia inginkan untuk memuaskan hasratnya, pasti dia minta, kapan saja kami bertemu. Begitu pula aku kalau lagi pingin, dia pasti kasih.
    Perlahan aku menyusuri tubuhnya ke bagian bawah. Sekarang aku sudah di atas perutnya yang mulus. Aku bermain-main sebentar di sana. seluruh tubuh Cenit memang sangat menggairahkan. Tidak ada lekuk tubuhnya yang tidak indah. Aku sangat menikmati semuanya.
    Tiba-tiba Cenit memegang kepalaku, meremas sedikit rambutku dan mendorong kepalaku ke bawah. “Ayo, Kak, udah gak tahan nih..! Jangan di situ aja dong.Aih..” Aku menurut. Dulu aku bilang aku ingin merasakan dan menjilati kemaluannya, dia bilang hal itu menjijikkan. Dalam keadaan terangsang dia sangat menginginkanya.
    Sesampai di bagian itu aku terpana menyaksikan pemandangan indah terbentang tepat di depan mataku. Setumpuk daging berwarna kemerahan berkilat di celah-celahnya
    Bagian itu, bibir kemaluan Cenit yang merah dan basah dipenuhi cecairan lendir yangbening. Dengan kedua jari telunjuk ku buka celah itu lebih lebar… Klentitnya menyembul nampak berkedut karena rangsangan nikmat tidak terkira.
    Berkali-kali ia berkedut setiap denyutan dibarengi dengan nafas dan rintih tertahan gadis itu. Aku memandang ke atas. Ke arah payudaranya yang terbuka, putingnya semakin mengeras. Nafasnya terengah-engah, buah dada Cenit yang putih itu nampak naik turun dengan cepat. Kulihat lagi kemaluan gadisku itu semakin merah dan merekah. Kubuka lagi dengan dua telunjukku cairahn kental pun mengalir deras. Meluap dan merembes sampai ke sela paha, persis seperti orang yang sedang ngiler.
    Cairan itu terus mengalir perlahan sampai ke arah anus. Kemudian perlahan berkumpul dan akhirnya menitik ke lantai. Semakin lama semakin banyak titik-titik lendir bening yang jatuh di lantai kamar itu.
    Terasa ia merenggut rambutku dan menekankan kepalaku ke arah vaginanya yang sedang terangsang itu. Aku pun semakin bernafsu. Dengan penuh semangat aku pun mulai mengulum dan menjilati seluruh sudut kemaluan Cenit

    “Ahh. Ahhhh nikmat sekali, Kak!” Cenit merintih, tubuhnya menegang, cengkramannya di kepalaku semakin kuat. Pahanya mengempot menekan ke arah mukaku, sementara kemaluannya semakin merah dan penuh dengan lendir yang sangat licin.
    Aku pun semakin dalam menusuk-nusukkan lidahku ke liang senggamanya. Beberapakali klentitnya tersentuh oleh ujung gigiku, setiap sentuhan memberi pengaruh yang hebat. Gadis itu melolong menahan nikmat aku terus menyelusuri bagian terdalam vaginanya. Oh hangat dan sangat-sangat basah. Tak bisa kubayangkan kenikmatan apa yang dirasakannya saat ini. barangkali sama nikmatnya dengan rangsangan yang kuperoleh dari kemaluanku yang juga sudah mengeras sedari tadi.
    Rasanya sangat nikmat dan tergelitik terutama di bagian pangkal rasanya ingin aku melepaskan nikmat di saat itu juga. Tapi aku harus menyelesaikan permainan awal ini dulu, gadis ini minta untuk segera di tuntaskan.
    Semakin aku memainkan kemaluannya, semakin ia mengempot dan menekankan kepalaku ke arahnya. Sesekali aku menengadah menatap wajahnya yang merah. Tampak ia menghapus air liurnya yang mengucur dengan lidahnya yang merah itu.
    Tiba-tiba ia tertawa mengikik seperti ada yang lucu. Ia mengusap wajahku yang bergelimang cairan vaginanya. Sambil memandangku penuh pengertian. “Lagi, Kak” pintanya.
    Aku mengulangi lagi kegiatan itu, ia pun kembali merintih-rintih menahan rangsangan hebat itu di kemaluannya. Beberapa kali klentit itu kusentuh dengan ujung gigi.
    Tiba saatnya, dia sudah sampai mendekati puncak. Nafas semakin memburu dan tubuhnya menegang hebat beberapa kali. Tanpa sungkan lagi, ia mengeluarkan lolongan penuh kenikmatan ketika rasa enak itu tiba
    “Ohhhhh hhhhahhhhhhhh” jeritnya lepas. “Enak sekali”
    Pantatnya mengempot ke depan setiap denyutan nikmat itu menyergap vaginanya dan setiap denyutan diiringi dengan keluarnya cairan yang lebih banyak lagi. Beberapa cairan itu bagaikan menyembur dari liang senggamanya, aku mundur sebentar, melihat bagaimana bentuknya vagina yang sedang mengalami orgasme.
    Tegang, merah, basah berkedut-kedut, cairan pun membanjir sampai ke kedua pahanya.. mengalir dengan banyaknya sampai ke mata kaki Aku pun tidak tahan melihat keadaan itu, cepat aku berdiri mengasongkan kemaluanku yang sudah tegang itu ke arahnya.
    Ia memelukku, terasa tubuhnya bersimbah peluh, wajahnya yang memerah karena baru melepas nikmat itu disusupkannya ke leherku. Memelukku semakin kuat
    “Puaskanlah dirimu, Kak!”
    Aku pun mendekap tubuh sintal itu semakin erat. Rasa nikmat berkecamuk di titik kemaluanku. Terasa semakin menegang dan mengeras. Tapi aku ingin merasakan sensasi yang lain.
    Kuturunkan kepala gadis itu ke bagian itu. Ia menurut, perlahan ia menyusuri tubuhku dari dada terus turun ke bawah. Seperti yang kulakukan tadi, mulutnya menciumi perutku dan terus turun sesampai di bagian itu ia memandangi penis yang selama ini selalu dia senangi.
    Ia menengadah.. memandangku dengan senyuman nakal. “Besar sekali punyamu, Kak! Ini untukku untuk selamanya,” katanya sambil mengelus dan mulai meremas pangkalnya. Aku terkesiap jemari lembut itu mulai mengocok-ngocok kemaluanku dengan penuh cinta.
    “Nikmatilah, Kak! Aku ingin kamu menikmati dan merasakan kenikmatan seperti yang aku rasakan, kamu milikku, tidak boleh untuk orang lain.” Aku mengangguk sambil tersenyum, perempuan kalau sudah cinta dan ingin pasti mau melakukan apa saja.
    Perlahan ia mulai mengocok pengkal kemaluanku sesekali ia mengecup bagian kepalanya yang seperti topi baja itu. Lembut dan penuh kasih sayang. Beberapa kali pula ia menempelkannya di pipi sambil matanya terpejam.
    “Ohh.. inilah yang aku impikan selama ini. Kepunyaanku milik kekasihku yang perkasa”
    Kemudian ia meningkatkan kocokannya, kedua jemari tangan menggenggam dan meremas-remas menimbulkan rasa geli luar biasa. Kemaluanku semakin menegang menahan nikmat.. keras dan enak.
    Gadis itu sangat lihai mempermainkan jemarinya, seolah dia turut merasakan apa yang kurasakan. Sambil terus jongkok dan menciumi pangkal kemaluanku jemarinya terus juga digesekkannya.
    Akhirny aku pun tak tahan lagi aku merenggut rambut di kepalanya, tubuhku pun menegang. Aku mendorong pantatku ke depan, pahaku mengejang menahan sesuatu yang bakal kukeluarkan.
    “Cenit” kataku sambil mencengkram rambutnya. Ia menatapku, wajahnya tepat di ujung kemaluanku yang sedang dicengkeramnya. Gadis itu tersenyum kecil. Dia senang menatapku yang sedang dalam puncak nikmat.
    Maka, sambil setengah terpejam, aku pun mengeluarkan segalanya, kemaluanku meledak dalam genggaman tangan Cenit, menyemburkan air manikyang sangat banyak, mengenai seluruh muka gadis itu. Sebagian ada yang menyembur dan kena ke rambutnya. Kelopak mata gadis itu berkedip menahan serangan air mani yang mendarat di wajahnya
    “Hhhhhhhh.hh,” perlahan nafasku mulai teratur puncak itu sudah sampai, nikmat tak terlukiskan kata-kata.
    Cenit bangkit berdiri dan menuju pojok ruangan. Paha dan pantat mulusnya nampak gemulai ketika ia melangkah. Gadis itu mengambil baju, mengusapkannya di wajah yang penuh cairan mani. Menoleh ke arahku sambil tersenyum, kemudian berjalan ke arahku. Merentangkan kedua tangan, memelukku dan menempelkan pipinya di pipiku.
    “Enak ya, Kak”
    Aku mengangguk, memeluk tubuh yang masih bersimbah peluh itu. Memandang matanya lekat-lekat. Ia membalas tatapanku, “Aku sangat mencintaimu, Kak. Kaulah milikku dan milikilah aku selamanya”
    Entah berapa lama kami berpelukan sambil berdiri.
    Ketika angin berdesir melalui kisi-kisi jendela, terasa semuanya sudah mengendur. Jiwa dan raga sudah terpuaskan. Sekarang waktunya merapikan pakaian, duduk mengobrol di ruang tamu. Sebentar lagi teman-teman kost kekasihku akan pulang. Kami akan mengobrol di ruang tamu, bercanda, seperti tidak ada kejadian apa pun sebelumnya.
    Tiba-tiba gadis itu berdiri seperti tersentak kaget. Ia memandangku sambil tersenyum kecil. Aku tak mengerti ketika ia menunjuk dengan sudut matanya ke arah lantai. Ha ha ha hampir lupa, cairan itu masih berserak di lantai. Buru-buru ia pergi ke belakang dan kembali dengan secarik kain. Perlahan dia lap lendir-lendir itu dengan kain tadi.
    “Ini punyaku” katanya sambil menunjuk setitik cairan. “Dan ini punyamu, Kak!” hehe aku tersenyum. “Dari mana kamu membedakan keduanya?” tanyaku sambil mengambil sebatang rokok.
    Seraya bangkit dan tertawa “Punya perempuan dan laki-laki jelas beda. Punyaku lebih bening”
    “Tapi punyaku lebih enak kan?” kataku bercanda.
    “Iya dong sayang. ” katanya seraya menghampiriku dan mengusap wajahku penuh kasih dan sayang. “lain kali kita masukin ya . Kak. Aku ingin lebih menikmatinya..” bisik gadis itu, “Aku ikhlas demi Kakak” bisiknya lagi di telingaku. Ia melingkarkan tangannya di leherku, aku pun memeluk tubuh sintal dan bermandi peluh itu lebih erat.
    Malam belum begitu larut ketika aku dan Liani sedang asyik bercinta di ruang tamu rumah kostnya. Tubuh montok gadis itu terbaring pasrah di atas dipan sederhana yang terletak di salah satu sudut ruangan. Sedari tadi punyaku keluar masuk menyelusuri seluruh lipatan kemaluan gadis itu.
    Berkali-kali gadis itu menggeram menahan rasa. Lipatan basah dan hangat itu terasa sesekali menyempit. Dia sungguh menikmatinya gesekan-gesekan itu, aku juga. Yang hebatnya, gadis satu ini sepertinya tidak memerlukan foreplay. Kami langsung melakukannya begitu saja. Cukup dengan tatapan mata, kami sudah tahu apa yang kami inginkan, kepuasan di malam yang basah oleh rintik hujan ini.
    Jam delapan malam aku ada janji dengan Cenit kekasihku untuk bertemu di rumah kost khusus putri ini. Padahal malam ini bukan malam minggu seperti biasanya kami bertemu. Tapi dia sms aku minta ketemuan, ada yang penting katanya. Aku paham yang penting itu apa.
    Yang aku tidak mengerti ketika aku tiba di rumah kost itu, ternyata dia tidak ada. Liani teman sekost nya yang menyambutku. Dia suruh aku masuk dan ketika kutanyakan kemana Cenit, dia bilang sedang keluar sebentar, ada perlu dan dia pergi dengan Rinay kawan sekampungnya. Dia bilang, kata Liani, suruh tunggu saja nggak akan lama kok. Liani, gadis lain desa yang bertubuh tinggi semampai berkulit putih dan berambut panjang itu menyuruhku duduk.
    Tak lama dia pergi ke belakang , mau bikin minum katanya. Aku manut saja seraya mengambil sebatang rokok. Diam-diam kerhatikan tubuh gadis itu dari belakang ketika berlalu. Cukup lumayan, tinggi dan lumayan montok. Apalagi malam ini dia hanya menggunakan sehelai baju tidur sebatas lutut tanpa lengan. Menampakkan gumapalan-gumpalan indah khas gadis desa yang terbiasa bekerja cukup keras.

    Tak terasa aku menghela nafas sambil menyaksikan pemandangan tubuh Liani yang gemulai menuju ke ruang belakang yang agak gelap itu. Pantatnya lumayan besar dan berisi, sementara kedua betis tampak putih mulus dengan tumitnya yang kemerahan. Kalau tidak ingat Cenit kekasihku, mungkin gadis ini pun sudah kupacari, tapi katanya dia sudah punya pacar, entah siapa aku belum pernah ketemu dengan lelaki yang katanya jadi pacarnya itu.
    Tak lama kemudian gadis itu kembali sambil membawa nampan dengan segelas air putih. “Maaf, Bang, cuma ini yang aku sediakan,” katanya sambil setengah embungkuk meletakkan gelas itu di meja di hadapanku.
    Tanpa sadar belahan dada gaun tidur gadis itu agak melorot, menampakkan dua bulatan putih yang mau tidak mau merasuk ke mataku. Kuakui tubuhnya sangat sintal. Walaupun tinggi semampai, tubuh itu tampak padat dan berisi. Buah dadanya tampak menantang tatkala ia berdiri.
    Liani mengibas-ngibaskan rambut panjangnya di depanku. Bibirnya tersenyum. “Ada perlu apa, Bang? Kok tumben nggak malam mingguan ke sininya?” tanyanya sambil membenahi rambutnya yang indah itu. Ia menatapku dari sudut matanya.
    Gadis yang satu ini memang memanggilku dengan sebutan ‘Bang’, tidak seperti yang lain memanggilku’Kakak’. Aduhai tubuhmu Liani sangat sintal dan lagak lagumu malam ini seperti bukan kepada orang lain saja.
    Gadis itu duduk dengan santainya di depanku sembari memegangi nampan di perutnya. Tak ada canggung sedikit pun ketika mengangkat kedua kakinya dan membiarkan gaunnya yang selutut itu tertarik sampai ke batas paha. Aku menelan air liur ku sendiri. Di rumah kost yang sepi ini hanya kami berdua sementara Cenit dan Rinay entah ke mana.
    “Masih lama mereka kembali, Liani?” tanyaku asal saja sambil meraih gelas minumku. Gadis itu menatapku lurus-lurus di mataku. Entah apa yang ada dalam benaknya malam ini. “Entah.” Katanya sambil menggeliat, merentangkan tangannya, kedua pangkal lengannya terangkat ke atas menampakkan ketiaknya yang bersih.
    “Mungkin dua puluh menit atau setengah jam lagi mereka kembali. Katanya ada perlu, Bang.” Gadis itu menguap dengan enaknya di depanku. Kemudian ia menengadah menampakkan lehernya yang putih mulus itu. Hmm.. gadis ini agak-agak mirip Chinese walau sebenarnya bukan. Tapi terus terang aku cukup tertarik dengan kesintalannya.
    “Kenapa gitu, Bang? Bosen ya Nggak sabar ingin cepat ketemu.”
    “Tahu aja perasaan orang” jawabku sambil tertawa kecil.
    “Hmm tahu dong. Nggak sabar pengen ”
    “Pengen apa, hayo!”
    “Pengen  ‘itu’ ya ” katanya nakal sambil terkekeh.
    “Itu apa? Itu  kalau itu kamu juga punya kan?” kataku agak sembrono. Gadis itu
    merapikan posisi duduknya agak cepat. Tapi kemudian dia santai lagi sambil terus menggeliat, seolah ada kepenatan yang hendak dilepaskan dari tubuhnya itu. Dua gundukan dada itu menyembul dari balik gaun tidurnya yang berwarna biru itu. Tampak tali behanya yang berwarna hitam.
    “Ngeliatin apa sih?” katanya sambil memperbaiki tali kutang yang agak melorot di bahunya. “Nggak.” Jawabku sekenanya. Ku lihat ia menatapku tajam. Aku balas menatap. Wajahnya tampak memerah. Aku menahan nafas. Apa rasanya gadis ini? apa bedanya dengan Cenit kekasihku?
    Pikiran-pikiran itu berkelebat cepat begitu saja. Seolah dunia sudah jungkir balik. Tak ingat lagi dengan Cenit, dengan Rinay temannya yang barangkali akan pulang. Aku pun bangkit, meraih tangan gadis itu. Liani diam saja, tapi dia tersenyum sambil tertawa sedikit.
    “Nggak ada waktu, Kak” katanya pelan tapi membalas remasan tanganku. Kuselipkan jemariku di jemarinya, dia membalas. Matanya menatapku seolah mengatakan, kalau ingin melakukannya lakukanlah sekarang juga mumpung Cenit dan Rinay belum pulang. Dan itu tidak masalah apakah mereka akan tahu atau tidak, aku pandai menjaga rahasia.
    Bisikan-bisikan itu mengiang di telingaku semakin membuat gairahku bangkit. Apalagi jika kulihat tubuh Liani yang montok dan dadanya yang naik turun menahan nafas yang mulai terengah.
    Semakin lama remasan semakin erat. Tubuh kami semakin merapat dan terasa tubuh gadis itu memanas. Entah oleh nafsu entah oleh hasrat yang tertahan. Tidak, aku tidak akan menyia-nyiakan kehangatan yang disuguhkan gadis ini, meski bukan kekasihku, tapi perselingkuhan selalu terasa nikmat.
    Dia memang beberapa tahun lebih tua dari gadisku, cenderung lebih dewasa, tapi tak kusangka dia menyimpan kehangatan dan hasrat memadu cinta yang begitu terpendam dan panasnya memancar di malam ini.

    “Kak di dipan itu aja, yuk.” Ajaknya. Senyumannya dari wajahnya yang memerah kelihatan agak genit. Aku setuju, walau pun cuma dipan beralas kasur tipis jadilah. Yang penting aku bisa menikmati tubuhnya malam ini.
    Maka, seperti orang kesetanan sambil berpeluk erat kami melangkah ke arah dipan. Di pinggir dipan ia melepaskan pelukanku, dan perlahan tapi pasti menurunkan gaun tidurnya.
    Aku hanya bisa memandang mengagumi tubuhnya yang putih mulus dan penuh padat berisi itu. Sementara menurunkan celana dalamnya ia memandangku sembari menatap ke arah bawah. Oh, aku belum membuka celana panjangku, terlalu mengagumi kemolekannya.
    Tak lama kemudian kami sudah berpelukan hampir tanpa busana. Dia berada di bawah dalam posisi tradisional. Siap dan menanti untuk dimasuki oleh lelaki yang bukan kekasihnya ini.
    Kalau Cenit memerlukan fore play yang cukup lama sebelum terbangkitkan, dia barangkali tidak memerlukan itu. Atau “Kalau malam begini aku selalu membayangkan bersamamu, Bang. Bisiknya di telinga, kedua tangan melingkar erat di leherku. Pipinya menempel erat dipipiku.
    “Benarkah?” jawabku sambil mencium pipi hangat itu. Liani mengangguk. “Kadang bayanganmu begitui jelas seolah merasuki tubuhku. Kalau begitu aku suka emmh.. basah, Bang.”
    “Oh, ya?”
    “Iya coba kamu rasakan, Bang.” Katanya sambil menggerakkan pantatnya, menggesekkan tumpukan kemaluannya di batang penisku. Ya, terasa hangat dan basan
    “Sebelum kamu datang, aku sudah membayangkan dirimu.. emhhmmm tanpa sadar ‘dia’ pun  sudah basah Aku mencium telinga Liani, dia seperti merinding., tubuhnya menggelinjang karena merinding kegelian.
    “Kadang” bisiknya lagi, “Keluar banyak sekali, sampai membasahi celanaku sekarang juga udah begitu, Bang.”
    Ya, aku rasakan itu, sangat hangat dan sangat basah. Penasaran aku menyelusupkan jemariku ke daerah itu. Ya ampun! Sepertinya aku memasukkan tanganku ke seember lumpur yang hangat. Tak disangka, gadis pendiam ini ternyata menyimpan bara begitu panas. Sebuah rahasia yang selama ini dia pendam
    “Masukkan punyamu, Bang!” pintanya  “Aku udah gak tahan lagi, sedari tadi aku menahan rasa terhadapmu jangan sia-siakan malam ini walau sebentar, aku akan puas.”
    Gadis itu menggelinjang sekali lagi, membetulkan posisi berbaringnya dan membuka pahanya sedikit lebih lebar agar mudah aku menggelosorkan kemaluanku ke liang senggamanya yang hangat itu.
    Terasa meluncur dengan lancar memasuki kemaluan gadis itu. Terus masuk dan membenam sambil ke celah yang paling dalam. Gadis itu mengetatkan pahanya dan pantatnya mulai bergoyang ke kiri da ke kanan.
    Tubuhnya terasa semakin memanas. Pelukannya begitu erat dan buah dadanya yang menempel menekan ke dadaku. Dia sudah begitu bernafsu, nafsu yang di pendam lama dan ingin di lepaskan dalam pelukanku malam ini juga.
    Terus terang di menit-menit penuh cinta itu aku tidak ingat lagi dengan Cenit. Gadis ini butuh dipuaskan. Hasrat yang sudah menyeruak tidak bisa lagi di tarik surut ke dalam. Segala rem sudah di lepas dan kami pun melayang tanpa kendali menikmati semuanya malam ini.
    Kurasa hujan di luar semakin deras. Titik air yang berjuta-juta itu seolah berlomba terjun ke bumi menimbulkan suara gemuruh tidak henti-hentinya. Tapi gemuruh itu tak sedahsyat gemuruh nafsu kami berdua, aku dan Liani yang tengah menikmati cinta.
    Entah sudah berapa kali batang kemaluanku keluar masuk liang senggamanya. Sudah berapa kali pula dia menggepit-gepit dan memelukku dengan erat dengan kedua tangannya. Entah berapa kali ia terengah dan menggelinjang menggeram penuh nikmat.
    “Hhhhhh ehhhhhhh..hhhhhh.” erangnya setiap kumainkan dan kutekan pantatku ke kemaluannya. Luar biasa, setiap tekanan ke bawah di balasnya dengan tekanan ke atas.
    Kurasa sudah sepuluh menit aku mengayun pinggul di atas tubuhnya. Liang kemaluannya terasa semakin rapat dan sangat licin, mencengkram kuat batang kemaluanku yagn menegang.
    Aku kendurkan sedikit gerakanku. Mengalihkan perhatian ke tubuh bagian atas. Liani mengerti, ia meregangkan tubuhnya menarik kepalanya ke belakang, membiarkan buah dada besar yang putih berkeringat itu meenyeruak dari pelukanku. Buah dada gadis desa yang besar dan kenyal, tidak seperti payudara anak-anak kota yang besar tapi loyo.
    Dua gumpalan kenyal itu pun kusergap dengan mulutku. Ku lahap dan kukunyah-kunyah sepuas hati. Putting susunya yang merah itu ku kulum dan kuhisap-hisap sambil kugigit sedikit.
    Hanya sebentar saja, gadis itu menjerit tertahan.
    “Ohhh.. geli, Bang!” aku terus mengulum. Berganti ke kiri dan ke kanan, kemudian tanganku pun meremas-remas pangkal payudara Liani dengan gemas. Sangat kenyal, hangat dan enak rasanya.
    “Aku udah gak tahan lagi Bang,” rintihnya lirih, tubuhnya semakin panas dan berkeringat, tubuhku juga sama. Dalam hawa malam yang cukup sejuk karena hujan itu seolah tubuh kami mengeluarkan uap. Tubuh bugil bermandi keringat yang mengebulkan asap nafsu birahi tak tertahankan.
    Setelah puas dengan buah dada kenyal itu, aku memeluk punggung gadis itu. Kurasa dia mengangkat lututnya, menggepitnya di pantatku. Kemudian ia menurunkan kedua tangannya dan memelukku di pinggang.
    “Tekan-tekan lagi, BAng.” pintanya.
    Aku juga sudah pingin merasakan gesekan kemaluannyai. Sambil saling berpagut erat aku mengayunkan lagi pantatku di atas rengakahan pahanya yang montok itu. Dia pun semakin menggepitk-gepitkan kakinya.
    Sekarang kami konsentrasi ke setiap gesekan, setiap lipatan, setiap senti dari liang kemaluan Liani. Malam ini sunguh hanya milik kami berdua. Gesekan-gesekan itu semakin lama semakin berirama. Sementara Liani melakukan aksi yang menambah kenikmatan, ia menggepit lalu menahan. Gepit tahan gepit tahan. Oh tak terlukiskan enaknya bercinta dengan gadis ini.
    Gesekan itu semakin intens kami lakukan. Sampai-sampai kami tak sadar kalau hujan sudah berhenti. Malam di luar terasa hening. Tapi di atas dipan yang berbunyi kriak-kriuk ini dua tubuh saling memompa berpacu mengejar waktu. Takut kalau Cenit dan Rinay keburu pulang.
    Aku pun mempercepat ayunanku sehingga di malam yang menjadi sunyi ini terdengar jelas suara penisku yang keluar masuk ke kemaluan Liani. Beradu rsa dalam limpahan cairan kemaluan Liani..
    ‘Crekk.. Crekk.. Crekkk. CrekCrekkk.. Crrek.
    Kejantananku naik turun menggesek lipatan-lipatan dinding kemaluan gadis itu. Bunyinya terdengar jelas sekali di telinga kami berdua. Sesekali kutekan akan kuat, gadis itu membiarkan dan menerima tekanan itu, menggeolkan pantatnya berkali-kali agar kelentitnya lebih tersentuh pangkal atas kemaluanku yang keras.
    “Tekan terus, Bang.. aihh…”

    Aku menekan lagi sambil menggerakkan pantat ke kiri dan ke kanan. Mungkin dia merasa gatal dan ingin gatal itu digaRinay sampai tuntas. PenggaRinaynya adalah batang kemaluanku yang dia cengkram dan dia benamkan sedalam-dalamnya.
    “Ohhh..ohhhhhhhhh,” lolong gadis itu melepas nikmat. Seluruh liang senggamanya berkedut-kedut dan sembari menggepit kuat. Tubuh Liani menggelinjang dan menegang menahan rasa enak ketika ia mengeluarkan air mani kewanitanya.
    “Eughhhhhhhh euuughhhhh.. ahhhhh ” rintihnya sambil menyurupkan wajahnya ke leherku, lehernya nafasnya menderu, air liur berceceran dari bibirnya yang merah.
    Saat itulah aku pun bersiap hendak keluar dan menyemburkan kenikmatan di kemaluanku. Tapi sesuatu menyebabkan aku berhenti Masih dalam keadaan bersetubuh dengan Liani ada sekelebat bayangan melintas. Aku memandang dengan ujung mataku, di lantai tampak ada dua bayangan seperti diam terpaku. Aku pun terkejut  bayangan siapa itu?
    Perlahan kulihat wajah Liani yang matanya masih setengah terpejam. Kemudian matanya perlahan terbuka Dia pun melihat bayangan itu dan menatap langsung ke ruang tengah. Samar-samar di bola matanya yang hitam itu kulihat dua sosok berdiri menatap ke arah kami.
    Itu bayangan Cenit dan Rinay! Rinayanya sudah beberapa menit tadi mereka berdiri di sana, menatap kami yang sedang asyik memagut cinta. Apakah mereka tadi mendengar juga.. bunyi crekcrekk.crekk.. alat kelamin kami yang sedang berkelindan? Entahlah, aku tak berani membayangkan hal itu.
    Anehnya, meski pun Liani sudah tahu kehadiran mereka, dia diam saja. Tidak memberi tanda bahwa kekasihku dan temannya sudah pulang. Bahkan seolah membiarkan mereka menonton kami yang sedang beradegan mesra di atas ranjang.
    Terdengar bunyi deheman kecil, dehem khas suara perempuan. Seolah memaklumi kami yang masih dalam posisi senggama ini. hmmm aku tahu itu suara Cenit, aku bisa membedakannya.
    Sedetik dua detik aku tak tahu apa yang harus kuperbuat, kemudian Liani melakukan sersuatu yang tidak kuduga. Dia seperti melambaikan tangan dari balik punggungku. Menyuruh kedua ‘adik’ kostnya itu masuk ke kamar
    “Teruskanlah, Bang. Nggak apa-apa, kok.” Bisiknya di telingaku. “Ngapain malu.. kita kan sedang enak, kamu enak aku enak. Mereka juga pasti maklum.”
    Oh, ya? Bercinta dengan orang yang bukan pacar, dan dilihat oleh mereka pula? Apa pula ini?Exibit kah ini? Ya, sudah! Aku gak sempat memikirkan sejauh itu. Kalau bagi Liani tidak apa-apa, dan Cenit serta Rinay pun justru menikmati pemandangan ini. kuteruskan saja.
    Perlahan dua gadis itu berlalu, seperti tak terjadi apa-apa, kecuali tawa kecil Rinay yang terdengar. Aku memandangi mereka yang pergi menjauh, tiba-tiba Cenit menoleh ke belakang. Dia menatap mataku langsung, di bibirnya tersungging senyuman yang aneh  di situasi seperti ini senyum yang tampak nakal.
    Aku tak tahu apa akan terjadi sesudah ini, bagaimana hubunganku dengan Cenit? Bagaimana pula aku akan menemui mereka setelah ‘permainan’ penuh keenakan ini? Tak bisa lagi aku berlagak seperti seorang lelaki yang setia hanya pada satu perempuan. Tapi tampaknya Cenit pun tak keberatan jika aku mengencani kakak kostnya Liani.
    Ah. Dunia ini memang aneh di tempat yang tampaknya biasa-biasa saja ternyata tersimpan bakat-bakat cinta yang terpendam yang menanti untuk dikeluarkan dan dinikmati setiap lelaki semacam aku. Aku tak tahu harus bergembira atau entahlah!
    Aku meneruskan permainanku dengan Liani. Gadis itu sudah sampai ke puncak syahwatnya kini giliran aku. Perlahan-lahan aku mulai memompa lagi  kemaluanku naik turun menggesek kemaluan Liani yang basah itu. Bunyi crek.. crek.. crek.. creeeek terdengar ke segenap ruangan.
    Aku agak termangu mendengar suara itu tidakkah akan sampai ke telinga mereka berdua yang sekarang sudah ada di kamarnya?
    “Terusin aja, Bang.. Kalo enak ngapain juga di berhentiin” bisik Liani seolah hendak menghapus keraguanku. Maka aku pun meneruskan lagi, kali ini dengan irama yang lebih cepat dan tak lama kemudian creettcretttt sambil menekan aku keluarkan air maniku di dalam kemaluan Liani yang mencengkram erat itu. Oh nikmatnya.
    Beberapa menit telah berlalu. Sesudah menghapus keringat di dadaku Liani mengenakan pakaiannya. Kemudian sambil bernyanyi-nyanyi kecil ia merapikan rambutnya yang kusut masai. Wajahnya tampak puas. Sangat puas telah beroleh kenikmatan yang selama ini didambakannya. Seraya membetulkan tali beha dan menyempalkan payudara besarlnya ia berkata.
    “Bang, aku masuk dulu ke dalam. Nanti Cenit kusuruh keluar, ya!”
    Aku hanya mengangguk mengiyakan, gadis itu pun bangkit dan berlalu dari hadapanku. Sementara aku duduk termangu sambil menghisap sbatang rokok. Tak lama kemudian Cenit keluar menemuiku, kali ini tidak memakai busana yang dikenakannya tadi, tapi sudah berganti dengan gaun tidurnya yang berwarna pink. Bahannya yang halus menampakkan lekuk tubuhnya yang seksi. Aku menelan ludah pasti dia bakal marah karena kelakuan kami tadi.
    Dia hanya tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya. Tak tampak tanda-tanda emarahan di sana. sejenak dia hanya diam.. kemudian tiba-tiba dia bangkit dan ‘menyerbu’ ke arahku.
    Melingkarkan tangannya di leherku dan menciumiku penuh nafsu. Aneh, dia tidak marah, bahkan setelah melihat kami bercinta seolah nafsunya bergelora ingin dipuaskan juga.
    “Cenit maafkan.. aku telah” belum sempat kuselesaikan kalimatku dengan bernafsu dia mencari bibirku dan menciuminya dengan garang. Oh, gelagapan aku dibuatnya. Aku tidak tahu, apakah dia marah atau sudah terangsang. Aku balas ciuman itu, lidahnya terjulur dan bertemu dengan lidahku. Beberapa saat lamanya lidah kami berjalin berkelindan seperti tak mau lepas. Dengan rakus pula dia hirup air liurku, meneguk dan menelannya. Setelah puas giliran aku yang menghisap cairan mulut itu. Setelah itu kami melepas ciuman dan saling memandang selama beberapa saat.
    Tanpa banyak berkata-kata dia menurunkan gaunnya ke bawah, menampakkan dua gumpal buah dada yang tidak memakai beha. Putting susunya meruncing dan tegang.
    “Aku terangsang sekali melihat kalian berdua tadi. ” katanya terengah sambil mengasongkan kedua susunya ke arahku. Aku pun menyambut, tangan kiriku meremas dan mulutku mengulum puting susu yang satunya. Tiba-tiba gerakankuterhenti. Dengan wajah kaget Cenit menatapku heran. Aku lupa mematikan puntung rokok yang ku hisap tadi. Gadis itu tersenyum dan kamipun melanjutkan permainan hangat ini. Buah dada besar montok dan kenyal itu kukunyah sepuas hati.
    Cenit mendesah keenakan. Jemarinya mencengkram kepalaku, mengusutkan rambutku. Masih dalam posisi duduk ia mengangkang .. melepas gaunnya yang sudah setengah terbuka. Dia pun tidak bercelana dalam sehingga gundukan vaginanya yang tebal dan tidak berambut itu merekah di depanku.

    Cairan bening meluap keluar. Mengalir di sela-sela celah kemaluannya. Di tak pedulikannya. Dibiarkan lendir bening itu mengalir. Bahkan dia menyuruhku untuk memegangnya jemariku menyelusup ke liang senggama Cenit, hangat dan sangat basah oleh cairan pelicin.
    Kusentuh klentitnya yang merah dengan ujung jemariku. “Akhh.” Cenit melolong tertahan. “Geli, Kak!” desahnya tersentak. Kemudian sembari memeluk leherku, dan mencium keningku dia mengajakku ke dipan tempat aku dan Liani tadi bercinta.
    Tak banyak cingcong kurengkuh dan kugendong tubuh hangatnya ke dipan itu. Di sana dia kubaringkan. Tapi ketika aku hendak membuka celana, tiba-tiba ia mendudukkan tubuhnya yang sudah bugil itu. Aku heran, apa yang akan dia perbuat.
    “Bukalah celanamu, Kak!” katanya tak sabar sembari menarik resleting celana panjangku. Setela memelorotkan celana dalamku, dengan sangat bernafsu ia memegangi pangkal kemaluanku yang kembali menegang.
    “Besar dan nikmat.” Seru Cenit sambil meremas-remas kemaluanku.
    “Sekarang giliranku” katanya agak keras.
    Ia turun dari dipan dan berdiri di sampingku, di dorongnya dadaku ke arah dipan, menyuruhku berbaring disana. Aku menurut. Setelah aku berbaring, Cenit pun menaikkan sebelah kakinya dan mengangkang di atas. Perlahan dia menekuk tubuhnya dan memelukku dari atas.
    “Masukkan, Kak.” Pintanya dengan nada gemas. Ia memegang batang kelaminku itu dan memasukkannya ke dalam liang kemaluannya. Kemudian dengan agak kasar dia menghenyakkan pantatnya ke bawah agar kemaluanku masuk lebih dalam ke tubuhnya.
    “Ehhhhh. Hhhhh” desahnya kacau seperti anak kecil yang rakus menetek di susu ibunya. Dalam posisi di atas dia menaik turunkan pantatnya dengan cepat oh batang kemaluanku di cengkram dan di gesek-gesek seperti itu. Geli rasanya.
    Posisi di bawah jarang aku lakukan. Tapi kali ini aku menerima saja, karena tadi sudah lumayan capek meladeni Liani. Kali ini Cenit yang giat menekan-nekankan pantatnya, maksudnya supaya punyaku masuk lebih dalam.
    Sembari memelukku erat, ia terus mengempot-ngempotkan pantatnya. Bunyi crek crek crek terdengar lagi kali ini bahkan di tingkahi oleh jeritan-jeritan kecil yang keluar dari mulut kekasihku.
    Aku terus berbaring sembari meremas-remas pantatnya yang mulai berpeluh itu. Cairan vagina terasa terus merembes dari kemaluan Cenit. Dia sudah sangat terangsang. Liang kemaluannya sangat basah dan panas. Sesekali ia menekan dan menahan. Seolah hendak melumat habis seluruh kemaluanku dengan vaginanya. Terang saja aku pun semakin keenakan.
    Diam beberapa saat menahan tekanan, dia pun mengendurkan dan memulai lagi gerakan naik turunnya. Aku terus meremas-remas pantatnya. Dadanya yang kenyal itu menekan ke arah dadaku, hampir membuatku sesak nafas. Tapi aku pasrah.. lha wong enak rasanya.
    Selama sepuluh menit Cenit bergerak naik turun, nggak cape-cape kelihatannya. Tubuhnya semakin basah oleh keringat, bahkan wajahnya sudah dipenuhi keringat sebesar-besar biji jagung. Sebagian mengalir ke ujung hidung dan menitik menimpa wajahku. Sesekali ia mengibaskan rambutnya yang tergerai..
    Aku mencoba memiringkan kepala mencoba mengurangi titikan keringat di wajahku. Pada saat itulah kembali aku terkesiap. Di ujung ruangan, di pintu kamar Cenit, tegak sesosok tubuh perempuan menatap kami dengan matanya yang bulat.
    Mata besar milik Rinay, teman sekost Cenit. Dia menatap kami tanpa berkedip. Tangan kanannya tertangkup di dada. Sementara yang kiri tampak meremas-remas ujung gaun tidurnya yang di atas lutut.
    Ketika kami saling memandang dalam posisi Cenit masih di atas dan asyik dengan empotan-empotannya. Perlahan tangan kiri Rinay mengangkat ujung gaun merahnya. Terus terangkat ke atas menampakkan paha gadisnya yang padat
    Entah sadar entah tidak gaun itu sudah sedemikian terangkat, sehingga aku bisa melihat celana dalam yang tersingkap. Kemudian ia menarik pinggir celana dalam itu menampakkan segumpal tumpukan daging berbulu dengan celah merah di tengahnya.
    Ujung jemari menyentuh bagian tengah celah itu. Menekannya dan memutar-mutarnya sedikit. Ya ampun kemudian dia menatapku.. dengan mata setengah terpejam.
    Saat itulah Cenit menengadah. Dan menyurukkan kepalanya ke leherku, memelukku kuat dan mulai mendesah berkepanjangan. Pantatnya menekan kuat sampai seolah kemaluanku mau ditelannya sampai habis.

    “Kak.. enak sekali.. ahh” terasa kemaluan Cenit berdenyut hebat, tubuhnya bergetar tak kuasa menahan nikmat nafasnya sangat memburu dan..
    Dia pun lunglai dalam pelukanku. Sementara air mani gadis itu mengalir tak tertahankan, meluap dan mengalir membasahi sampai bagian perutku.. aku peluk gadis itu di punggungnya membiarkan ia mengendurkan syaraf setelah ia tadi sangat tegang menikmati puncak orgasmenya.

    Sampai beberapa menit kami masih berpelukan, kejantananku yang masih tegang itu masih berada di dalam ’sangkar’-nya. Cenit diam tak bergerak dalam pelukanku, sepertinya dia lupa ada sesuatu yang bersemayam dalam tubuhnya.
    Perlahan gadisku ini mengatur nafasnya yang tidak teratur. Setelah agak reda perlahan dia bangkit dan melepas persetubuhan kami. Lambat ia mengangkat pantatnya ke atas. Perlahan alat kelaminku itu keluar dari vagina Cenit. Ketika sudah keluar seluruhnya. Cairan vagina yang kental nampak melumuri batang kemaluanku. Ketika bagian ‘kepala’-nya akan keluar terdengar seperti bunyi plastik lengket yang basah akan di lepas.
    Clep..crrrllek. Cenit tersenyum mendengar suara itu. Entah suara lipatan kemaluannya atau karena lendir yang begitu banyak melumuri batang kemaluanku.
    Ia pergi ke tengah ruangan dan memakai gaunnya kembali, rona wajahnya menampakkan kepuasan yang tiada terkira. Sambil bernyanyi kecil, seperti baru sudah pipis, ia memebenahi rambutnya yang kusut masai. Dan berjalan ke belakang rumah, meninggalkanku yang hendak mengenakan celana dalam ku.
    Belum sempat aku memakai celana itu, tiba-tiba Cenit sudah kembali. Membawa sehelai kain sarung dan menyuruhku mengenakannya. “Pakai ini aja, Kak!” katanya seraya mengambil celana panjang dan kolorku, melipatnya dan merengkuhnya dalam dada. Kemudian ia pun kembali ke belakang.

    Tak lama kemudian ia datang lagi, membawaku segelas minuman, kalau tadi Liani membawakanku segelas air putih, kali ini Cenit menyuguhiku dengan teh manis. Aku segera mereguknya karena merasa kehausan, bayangkan saja melayani dua wanita secara bergilir tanpa istarahat sama sekali. Capek donk!
    Ketika aku meminumnya, alis mataku terangkat, minuman apa ini? Rasanya kok pahit banget? Sebelum sempat bertanya Cenit berkata perlahan, “Itu sari dari akar Pasak Jagad Kak!”
    “Haa?
    Kekasihku tersenyum, itu kan obat kuatnya lelaki, kalau minum jamu itu pasti bakal melek semaleman, kataku sesudah menelan tegukan terakhir. Gadis itu hanya tertawa kecil. ‘Biar aja nggak tidur semaleman besok kamu kan nggak kerja, tidur aja sepuasnya di sini.
    Setengah jam kemudian kami masih ngobrol di ruang tamu. Masih terbayang-bayang permainan kami berdua barusan. Tak disangka begitu bernafsunya Cenit, sampai-sampai kuat main di atas hampir setengah jam lamanya, sementara aku anteng aja di bawah.
    Tiba-tiba Cenit bangkit”Kak,” katanya, “Aku ke dalam sebentar.” Aku mengiyakan saja, kupikir dia mungkin mau sedikit merapikan dandanannya yang agak amburadul itu.
    Aku akan menghela nafas ketika terdengar dia memanggilku dari kamar.
    “Sini sebentar, Kak!”
    Aku pun bangkit dan berjalan menuju ke kamarnya, sebelum tiba di pintu kamarnya aku melewati kamar Liani yang hanya dihalangi secarik kain gorden, diam-diam ku singkap tirai kamar itu. Tampak Liani tertidur pulas, masih mengenakan gaun yang tadi, pahanya yang terbuka nampak putih dan mulus.
    Kamar berikutnya adalah kamar Rinay, hmmm jantungku berdegup agak kencang. Apa yang dilakukannya tadi ketika aku dan Cenit sedang menikmati seks? Entahlah, aku tak tahu. Tapi aku pengen tahu sedang apa dia sekarang?
    Perlahan kusingkapkan juga tirai pintu kamarnya itu. Kasur tempat tidurnya masih tampak rapi, bantal tersusun di tempatnya. Ke mana cewek itu? Kok nggak ada di biliknya? Sedikit heran aku terus melangkah menuju kamar Cenit.
    “Masuklah, Kak! Jangan malu-malu, aku tahu kamu sudah berada di situ.” Kata Cenit lagi, bergegas aku pun masuk ke kamarnya
    Oh di sini rupanya Rinay, dia sedang tidur telungkup di dipan Cenit, sementara cewek ku itu sedang menyisir rambutrnya menghadap ke cermin. Tanpa mengacuhkan aku dia pun menyuruhku duduk di dipan dengan gerakan tangannya.
    Dipan ukuran single itu lumayan sempit, apalagi sekarang sudah ada Rinay yang tidur di sana. Cenit berbalik menghadapku, ditatapnya aku dengan tajam. Kemudian perlahan dia mengalihkan pandangannya ke tubuh temannya yang masih telungkup itu.
    “Terserah kamu, Kak. Mau di sini atau di kamarnya. Aku ikhlas aja, yang penting. Dia bisa juga ikut merasakan .”
    Aku melongo? Dia suruh aku menikmati pula tubuh Rinay!? Tubuh perempuan sintal yang sedang tertelungkup ini? Cenit mengangguk pasti.
    “Kami lihat apa yang kalian lakukan, Rinay pun lihat kita tadi kami bertiga bersahabat, resminya kamu memang milik aku tapi.. berbagi antar sahabat tak ada salahnya, bukan? Lagi pula aku rela kok, selama tidak dengan yang lain selain mereka.”
    Dalam hati aku cuma bisa mengangkat bahu. Kalau dia sudah mengikhlaskan temannya, dia tidak marah apalagi jadi membenci aku, lagi pula kalau dengan begitu dia jadi terangsang dan menikmati juga, apa salahnya.
    Aku berpikir cepat, katakanlah malam ini adalah semacam sex party, dan aku menjadi rajanya sementara menjadi ratuku yang harus kupuaskan, oke saja sih. Hehehe. Kebetulan aku ingin mencobai juga tubuh Rinay yang berkulit sawo terang ini.
    “Aku menunggu di kamarnya,” kataku kepada Cenit, cewek itu mengangguk setuju.
    Dipan singel Rinay terasa cukup nyaman. Bantalan busanya masih cukup baru, dia memang belum lama kost di rumah ini, mungkin baru setengah tahun. Aku berbaring dengan rileks. Memandangi dinding kamar yang dipenuhi poster Cenit sambil memikirkan apa yang telah kudapat malam ini.
    Mula-mula Liani menyerahkan dirinya kepadaku, kemudian Cenit yang memintaku untuk memuaskannya, dan sekarang Rinay, gadis paling pendiam yang jarang ngobrol denganku. Gadis ini pun menginginkan ku pula hehehe.. dasar gede milik, yeuh
    Semilir halus wangi parfum masuk ke hidungku.Terdengar pintu kamar terbuka, perlahan Rinay masuk ke kamar itu. Seperti orang baru bangun tidur. Ia langsung duduk di dipan itu, “Ada apa, Kak?” tanyanya seolah tak mengerti. Aku tersenyum, pandai juga dia menyembunyikan perasaan sebenarnya.
    “Eh, kain sarung siapa yang kamu pakai itu, Kak?”
    “Hehe.. ini pemberian Cenit tadi..”
    Kedua bola mata gadis itu membulat menatapku seolah tak percaya. Terus terang saja, dia cantik juga. Rambutnya yang ikal itu dibiarkannya tumbuh sampai sebatas punggung. Meski baru bangun ‘tidur’ tapi tak mengurangi kesegaran dan pesona cantik yang terpancar di wajahnya.
    Aku menarik gadis itu ke pelukanku, tubuhnya terasa berat karena ia seperti menolak, tapi kemudian malah dia yang merangsek dalam dekapanku.
    “Jangan , Kak! Nanti Cenit marah..” katanya berbasa-basi.
    “Dia marah kalau aku tidak menayangimu juga.”
    “Kamu bisa aja, Kak!” katanya sambil menengadah dan menyentuh pipiku. Aku mengecup bibirnya, dia sangat menikati kecupan kecil itu, matanya terpejam, tubuhnya melunglai, dan aku pun memeluk tubuh sintal itu lebih erat.
    Ia membalas pelukanku dan membiarkan bibirnya kulumat beberapa kali ia mengeluh nikmat. Terasa tubuhnya bergetar ketika aku mulai merengkuhnya. Kemudian aku pun mulai menyusuri seluruh lekuk dan liku tubuh gadis itu. Semakin lama tubuh itu terasa panas, setiap gumpalan dan tonjolan dagingnya terasa begitu membara dipenuhi gairah terpendam.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Aku membaringkan tubuhnya sementara kedua tangannya terus melingkar di leherku. Nafasnya terdengar agak memburu, gadis ini sudah mulai terangsang. Kuperiksa bagian kemaluannya dengan jemariku. Ternyata belum cukup basah, masih terasa agak kering. Kucumbu dia terus supaya gairahnya lebih menggelora.
    Entah berapa lama kami saling mencium saling menyusup dan berkelindan, aku pulang suka buah dadanya. Sangat kenyal, besarnya pun sedang saja, tapi putting susunya sangat kecil, hanya sebesar biji kacang hijau. Tampak sekali putting itu sudah mengeras.
    Ketika kuremas-remas buah dadanya, wajah gadis itu menengadah, matanya terpejam rapat, bibir agak terbuka. Setiap remasan adalah rangsangan bagi tubuh segar ini. Semakin intensif aku meremas, semakin intens juga dia menikmatinya. Ketika kuraba kemaluannya, lendir pelicin yang kental sudah mulai keluar.

    Perlahan aku mengusap-usap jembut halus yang tumbuh di sana. Sesekali agak kutekan agar menyentuh bagian klentitnya. Tuibuhnya menggelinjang karena geli.
    Perlahan tapi pasti cairan pelicin itu mulai keluar, merembes ke permukaan dan mengakibatkan jembut-jembut halus itu terasa mulai kuyup. Hmmm.. Rinay sudah siap untuk dimasuki. Sambil memegang pangkal kemaluanku aku pun memasukkannya. Terasa licin dan rapat. Batang kemaluanku seperti menembus lipatan daging hangat yang basah oleh lendir.
    Creep. Masuklah aku ke tubuh Rinay. Gadis itu melepas nafas panjang, merasakan nikmatnya gesekan di kemaluannya. Entah kenapa aku sangat-sangat terangsang dengan gadis ini, mungkin ini bukan yang pertama baginya, tapi dia melakukannya seperti baru untuk pertama.
    Sepuluh menit pertama kami mengadu rasa, menggesek-gesekkannya dengan gerakan rutin. Sementara Rinay pasrah saja sambil memelukku dan membenamkan wajahnya di leherku. Nafasnya semakin lama semakin memburu, tubuhnya semakin panas. Titik-titik keringat mulai keluar dan lama-lama peluhnya semakin membanjir.
    Kota kecil ini memang lumayan panas meski di malam hari, apalagi rumah kost itu tidak berAC, tubuhku pun kembali berkeringat. Tapi kami tak peduli, kami terus berpelukan menikmati pergumulan itu.
    Kami masih bergumul ketika akhirnya memasuki tahap kedua. Kukeluar-masukkan penisku secara berirama di liang kemaluannya yang pasrah itu. Gadis itu memelukku lebih kuat. Tak peduli dengan tubuh yang bersimbah peluh.
    ‘Crekecrekecrek’. Sepuluh menit lamanya aku menggesek-gesek kemaluan Rinay dengan kemaluanku. Terasa punyaku semakin menegang keras. Kemudian aku menekan Rinay membalas dengan mengempot ke atas. Menggerakkan pinggulnya berputar-putar, ganas sekali putarannya. Aku naik turunkan lagi pantatku beberapa kali, kemudian kutekan dalam-dalam.
    “Ahhh,” gadis itu mendesah nikmat. Kemudian membalas lagi dengan tekanan ke atas, sambil menggoyang pantatnya ke kiri dan kekanan. Lipatan kemaluannya yang hangat terasa semakin kenyal dan licin.
    Beberapa kali kami melakukan itu, aku pun jadi tak tahan. Tapi dia belum mencapai puncak. Aku akan membuat dia duluan merasakan kenikmatan.
    Aku pun semakin aktif mengocok dan menekan memek Rinay. Tulang kemaluan kami beradu, bibir kemaluanya yang tebal menahan tekanan itu dengan nafsu, terasa hangat dan sangat basah karena lendir mani Rinay sudah melimpah sedari tadi.
    Dua menit kemudian gadis itu melolong merasakan vaginanya berdenyut nikmat.. “Ooohhhhh.”
    Aku membantunya dengan menekan semakin dalam. Rinay pun membenamkan tubuhnya ke kasur, menahan tindihanku sambil melepas nikmat, seiring dengan mengalirnya air mani prempuan itu dengan lebih deras. Merembes dari lipatan-lipatan kemaluannya.
    “Enak sekali, Kakeigh oh…!”
    Berbarengan dengan itu akan pun mencapai puncak. Kemaluanku terasa berkedut seiring dengan menyemburnya air maniku di liang senggama gadis itu. Sementara liang senggama Rinay pun menggepit-gepit tak terkendali karena tak kuasa menahan nikmat yang luar biasa.
    Kami masih berpelukan ketika rasa nikmat itu tercapai sudah. Gadis itu diam dalam pelukanku, tubuhnya sangat basah oleh peluh. Hawa panas pun terasa menyergap. Berangsur kami saling melepas pelukan.
    Perlahan gadis bangkit itu duduk dari posisinya. Gurat-gurat kepuasan terpancar di wajahnya yang cantik. Sekilas ku lihat memek Rinay yang masih merah dan bibirnya tampak membengkak, cairan-cairan lendir masih menetes dari sela kemaluannya.
    “Enak, Rinay?” gadis itu mengangguk. Kemudian ia mengusap keringat yang menitik di dadaku. “Dadamu penuh dengan peluh, Kak. Sini kuusap,” katanya sambil mengelus lembut dadaku yang memang penuh dengan keringat.
    Beberapa saat lamanya kami kemudian berbaring bersama di kasurnya yang sempit itu. Rambutnya yang ikal dan panjang itu kubelai. Ia bergerak, menyusupkan tangannya di leherku, kemudian memintaku terlentang, dia ingin tidur di dadaku, katanya. Beberapa saat kemudian Rinay pun jatuh tertidur, tak menyadari air liurnya yang menitik dari sudut bibir. Aku pun segera terbang ke alam mimpi.
    Entah jam berapa kami terbangun. Ketika itu aku dan Rinay masih berpelukan, sementara di luar terdengar suara-suara seperti sedang bernyanyi. Oh, ternyata hari sudah siang. Itu adalah suara Cenit yang sedang bernyanyi kecil, sementara di kejauhan terdengar suara orang sedang mandi, barangkali Liani sedang membersihkan tubuhnya.
    Rinay pun sudah mulai terjaga, ia masih memelukku, buah dadanya yang kenyal itu menempel erat di dadaku. Dari ruang tengah terdengar Cenit sepertinya sedang menyapu lantai. Sementara dari bibirnya terdengar nyanyian yang sekarang sedang populer.
    Tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka, kemudian gorden disingkapkan, dan masuklah Cenit ke dalam kamar, menatap kami yang masih bugil hanya berselimut kain sarung.
    “Hei, bangun! Belum puas juga ya!”
    Aku pura-pura tidur sambil memeluk Rinay lebih erat. Gadis itu terkikik tapi dia juga pura-pura meneruskan tidurnya. Cenit berlagak marah dan menarik kain sarung penutup tubuh kami.
    “Apa mau diteruskan lagi tidurnya? Udah siang tauu,”
    Aku menarik kain sarung itu, malu karena kemaluanku sedang menegang setelah beristirahat total beberapa jam. Tapi kalah cepat, Cenit sudah menangkap batang kemaluanku dan mengusap-usap dengan jemarinya.
    “Oh, jauh lebih besar dari gagang sapu ini pantesan enak sekali.” Guraunya sambil tergelak sendiri. “Ya udah, kalau kamu pengen lagi, Rinay. Tuh mumpung lagi berdiri”
    Hampir tak kuat aku menahan tawa dengan canda Cenit, tapi tampaknya Rinay menanggapinya dengan serius, dia menggerakkan pantatnya, memelukku dari atas dan mengempot ke bawah. Bibir kemaluannya terasa menempel di batang kemaluanku.
    “Tuuh, kan! Pasti mau lagi deh! Terusin aja, Rinay. Enak kok!” sergah Cenit sambil memegangi pinggang gadis itu, menolongnya mengangkat panta, aku pun memegang pangkal kemaluanku, menghadapkannya ke memek Rinay yang hangat.
    “Udah pas belum?” tanya Cenit, Rinay mengangguk, perlahan Rinay menurunkan pantatnya, maka. Srrluuuup.. batang kemaluanku masuk lagi ke memek Rinay. “Main dari atas enak, lho Rinay! Tekan aja biar lebih kerasa” bisik Cenit agak keras.
    Seperti tak peduli kehadiran Cenit di kamar ini, kami mengulangi permainan semalam, tapi kali ini Posisi Rinay ada di atas. Kusuruh gadis itu menegakkan tubuhnya. Ia menurut dan mendorong tubuhnya dengan meletakkan telapak tangannya di dadaku.

    Sekarang posisinya berubah, aku berbaring sementara Rinay duduk mengangkang di atasku. Alat kelamin kami telah menyatu, ketika ia sudah duduk dengan benar, nampak memeknya seperti sedang mengulum kemaluanku sampai ke pangkalnya. Kelentitnya nampak menonjol dan cairan itu kembali mengalir membasahi jembut-jembut halusnya.
    Kami saling pandang sementara masih bersatu, bibir Rinay tersenyum, beberapa kali ia menyibakkan rambutnya yang kusut. Perlahan dia mulai mengayun, gerakanya seperti orang sedang naik kuda. Naik turun berirama.
    Semenit aku lupa dengan kehadiran Cenit di sana. ternyata ia berdiri di belakang Rinay, memperhatikan kami yang sedang bercinta dengan gaya seperti itu. Gadis itu menyeringai lebar menampakkan sederetan giginya yang putih bersih.
    Kemudian tiba-tiba ia membuka bajunya, menampakkan beha putih dengan buah dada besar di baliknya. Ia pun membuka beha itu, melemparkannya ke sudut kamar, menarik rok panjang, membuka celana dalam sampai akhirnya bugil sama sekali.
    Ia pun menyerbu ke arahku, membenamkan wajahku di susunya yang besar dan kenyal, meremas-remas kepalaku dengan jemarinya. Sementara Rinay terus asyik mengayun-ayunkan pantatnya naik turun.

    Aku memeluk punggung Cenit, mengulum dan mengunyah susunya yang kenyal. Cewek itu mendengus-dengus ketika putting susunya tergigit lembut.
    Lama kami bercinta segitiga seperti itu, mungkin ada seperempat jam.
    “Kita enak-enakan bareng, Kak.” Bisik Cenit sambil meremas. Aku setuju, dia sudah hampir sampai puncak, aku pun tak tahan dengan ulah Rinay, yang mengocok-ngocok dari atas.
    Cenit melepas pelukannya dan naik ke atas ranjang, mendudukkan pantatnya di dadaku mengangkang lebar menampakkan memeknya yang tercukur rapi. Gundukan dagingnya putih mulus dan kemerahan, bibir kemaluannya tebal dan dipenuhi cairan kental dan hangat.
    Ia memajukan memeknya sehingga sampai di mulutku. Kemudian mulai menekan ke arah mukaku. “Ahh ayo Kak! Aku udah gak tahan lagi nih.”
    Sambil meremas pinggang dan pantatnya aku pun beraksi. Mengganyang habis kue pie lembut dan basah itu. Cenit segera merintih-rintih ingin segera melepas nikmat. Sementar di belakangnya Rinay tiba-tiba mengempot dan menekan ke bawah,. Tubuhnya ambRinay ke depan, menimpa punggung Cenit yang sedang menekan mukaku.
    Wajahku semakin tertekan oleh gumpalan memek Cenit, sementara pahanya menggepit kedua pipiku dengan kuatnya. Akkkh aku hampir tidak bisa bernapas. Ya ampun!
    “Keluarin bareng, Kak! Aghhh.. ahhh!”
    Cenit menekan, Rinay mengempot, dan aku sesak nafas!
    Terdengar suara rintihan panjang berbarengan, Cenit dan Rinay sedang dirasuki kenikmatan. Terasa memek Rinay berdenyut-denyut sembari melepaskan cairan kewanitaannya, sementara mulutku semakin basah oleh cairan memek Cenit yang juga berdenyut melepas nikmat.
    Kedua tubuh cewek itu lunglai setelah menikmati segalanya. Mereka ambruk berbarengan ke tubuhku. Berat sekali rasanya menahan dua tubuh perempuan sekaligus, montok-montok lagi.
    Seperti menyadari hal itu, Cenit dan Rinay pun bangkit, perlahan Cenit turun dari ranjang, sementara Rinay pun perlahan mengangkat pahanya, kedua tangan bertumpu pada dadaku.
    Saat itulah kemaluanku keluar dari liang sanggamanya, cleep.. terdengar seperti bunyi plastik lengket yang sedang dibuka. Tampak kemaluanku masih menegang dan basah bergelimang cairan memek Rinay.
    Aku terdiam sejenak, tak tahu harus berbuat apa, karena aku belum lagi mencapai puncak gadis-gadis ini sudah menghentikan permainnya, ketika itulah tiba-tiba Liani masuk ke dalam kamar, melihat kepada Rinay dan Cenit yang sedang mengenakan pakaiannya kembali.
    Ketika ia mengalihkan pandangannya ke arahku, matanya terpaku menatap kejantananku yang masih berdiri dengan perkasa, merah dan mengkilat bermandikan cairan kemaluan Rinay.
    “Kasihkan sama Liani, Kak!” kata Cenit sambil menyempalkan susunya yang montok itu ke balik beha. Wajah Liani semburat memerah. Mungkin dia tadi mendengar lolongan Cenit dan Rinay yang berbarengan menahan geli dan enak. Aku tak tahu apakah dia juga sudah terangsang dan ingin di gelitik nikmat lagi?
    Tampaknya iya, ia mengangkat roknya menampakkan kedua paha yang padat dan putih mulus. Sementara Rinay dan Cenit bergegas keluar kamar, meninggalkan kami berdua saja di sana. semerbak wangi harum tubuh Liasni menusuk hidungku. Gadis ini baru selesai mandi.
    Liani naik ke ranjang bersiap-siap hendak memasukkan kejantananku ke memeknya yang, ya ampun, ternyata sudah bengkak merekah merah dan basah pula. Tapi siapa tahan menahan tubuhnya yang tinggi montok itu setelah tadi ditindih oleh dua gadis montok sekaligus.
    Aku bangkit duduk, mendorong sedikit tubuh Liani, gadis itu seperti kaget. Tapi dia menurut. Kemudian kusuruh ia berdiri dan  ini dia aku ingin merasakan sesuatu yang lain.
    Kusuruh ia berdiri membelakangiku dan menumpukan tangannya di dipan. Posisinya sekarang menungging di depanku, Liani mengerti, ia mengangkat pantatnya lagi, dari belakang disela-sela bongkahan pantatnya, nampak kemaluannya membelah. Cairan kental menitik-nitik banyak sekali.

    Meski nafasnya ditahan, aku tahu gemuruh di dadanya sudah sedemikian hebat. Tampak dari buah dadanya yang menggelantung itu bergetar-getar menahan dentaman jantungnya yang meningkat dahsyat.
    Aku ingin masuk dari belakang dan kemaluan Liani sudah siap untuk kutusuk dari arah itu. Liani semakin menunggit menampakkan bongkahan pantat dan memek yang merekah. Aku maju menyorongkan kejantananku ke arah belahan nikmat itu. Creepp.. kejantanankupun coba menerobos dan berusaha keras memasuki liang senggama Liani yang terbuka. Tapi gumpalan pantat Liani cukup menahan gerakananku.
    Egghh.. aku mencoba lagi dan menekan lebih kuat ke depan. Akhirnya masuk juga. Oh, rasanya seperti dipilin-pilin. Aku menekan lagi kemaluan kami semakin berjalin, tapi bongkahan pantat Liani seolah menahan gerakanku sehingga aku harus menekan agak lebih kuat.
    “Emhh.” rintih Liani tertahan. “Tekan , Bang. Emmghhh”
    Aku bergerak maju mundur dan menekan-nekan, sekujur batang kemaluanku rasanya seperti dicengkram. Sambil agak membungkuk aku mencoba meraih buah dada Liani, meremas keduanya dari belakang. Hangat besar dan sangat kenyal. Putingnya kuputar-putar dengan dua ujung jari. Membuat gadis itu menggelinjang hebat dan semakin mengangkat pantatnya tinggi-tinggi agar kejantananku masuk lebih dalam.
    Tubuh kami semakin berkeringat ketika rasa enak itu semakin memuncak. Aku pun menekan dan menggosok-gosok lagi dinding memek Liani yang merapat. Agak sulit main dari belakang, tapi kami menikmatinya. Beberapa manit kami menikmati permainan itu. Tubuh Liani maju mundur tertekan oleh gerakan tubuhku.
    Ketika sedang asyik tiba-tiba gorden kamar kembali terkuak. Sosok tubuh Rinay masuk berkelebat, seperti tak memperhatikan kami gadis itu menuju ke ujung dipan, ternyata celana dalamnya ketinggalan di sana.
    Kami tak mempedulikan kehadirannya dan terus saling menekan. Aku menekan ke depan sementara Liani menekan ke belakang. Kemaluan kami sudah begitu menyatu erat bermandikan cairan kental. Tubuh kami pun menegang dan basah oleh keringat yang membanjir. Rasa nikmat semakin meningkat, semakin lama semakin hebat

    “Aghhhhhhh” aku menggeram menahan rasa. Denyutan-denyutan penuh rasa nikmat menyerang kemaluanku. Liani merintih tak kalah dahsyat bahkan lebih hebat dari erangan Cenit dan Rinay berbarengan.
    “Bang agh! Enak banget,oh Aku gak tahan lagi!”
    Samar kulihat Rinay mengenakan celana dalamnya. Ketika itu pula aku dan Liani saling menekan hebat menahannya dan merasakan detik-detik penuh kenikmatan. Nafas Liani melenguh-lenguh, keringat bercucuran dari sekujur tubuhnya. Memeknya menyempit dan  srrr.. keluar banjir yang hebat. Tubuhnya bergetar menahan rasa geli yang luar biasa. Aku pun menekan semakin dalam.
    Mmhhh berkali-kali kemaluanku seperti meledak dalam cengkraman memek Liani. Berkali-kali pula lipatan kemaluan gadis itu menyempit dan menggenggam kemaluanku kuat-kuat ketika ia pun melepas nikmat di pagi nan cerah itu.
    Rinay mendehem kecil ketika kami menyudahi permainan itu dengan rasa puas. Liani menjatuhkan tubuhnya yang basah oleh titik keringat di dipan, menelentang dengan nafas masih terengah-engah. Bibir kemaluannya nampak membengkak, merah dan berkilat penuh dengan lendir. Rinay pun diam-diam keluar dari kamar, di dekat pintu ia menyibakkan rambut ikalnya, menjeling ke arahku, setelah itu ia pun berlalu.

     

    Baca Juga :
  • Blonde Teresa Lynn and her BF have swinging hardcore groupsex on the yacht

    Blonde Teresa Lynn and her BF have swinging hardcore groupsex on the yacht


    1701 views

    Duniabola99.org –  Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Ngentot Dengan Pembantu Ku Yang Bahenol

    Ngentot Dengan Pembantu Ku Yang Bahenol


    2097 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Dan kali ini kami akan membagikan Foto Ngentot yang berjudul “Ngentot Dengan Pembantu Ku Yang Bahenol”. Tak perlu menunggu lama langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Memek Spesial Adik Iparku

    Memek Spesial Adik Iparku


    1818 views

    Cerita Sex Terbaru – Perkenalkan namaku Bayu, aku mempunyai seorang istri yang lumayan cantik. Rambut hitam panjang dan lurus, kulitnya putih mulus, matanya kecoklatan. Ukuran toketnya lumayan gede 36B. Aku pertama kali jatuh cinta sama istriku gara-gara kepencut sama toketnya.

    Tapi Dicerita ini, aku akan bercerita tentang adik istriku atau adikm iparku yang gak kalah mulus sama istriku. Namanya Ayu, umurnya 25tahun. Kalau dilihat dari bodynya sih hampir mirip tapi masih lebih montok adik iparku.

    Waktu itu aku pulang kerja agak malam. Istriku yang penakut mengajak adiknya untuk tidur di rumah kami untuk menemaninya (tapi itu tanpa sepengetahuanku). Aku sampai rumah pukul 23.00 WIB. Rasa penat dengan pekerjaan ditambah udara dingin buat aku horni berat. Aku langsung saja mandi. Pintu kamar mandi sengaja kubuka lebar dan aku menikmati air hangat untuk melepas lelahku. Karena aku sudah horni berat, aku memutuskan untuk ngocok kontolku. Tapi pada saat sedang asyik-asyiknya ngocok dan kontolku lagi tegang maksimal. Tiba-tiba.. Cerita Seks Dewasa

    Ayu : Lho mas Bayu sudah pulang…kog gak kedengeran suara mobilnya.

    Aku sangat kaget banget mendengar suara Ayu, spontan saja aku langsung balik badan.

    Aku : Ayu…kamu nginep sini ya?

    Ayu : Iya mas, mba Yuyun yang nyuruhku untuk nginep disini soalnya dia takut di rumah sendiri katanya mas pulang malem. Oya mas mandi kog pintunya gak ditutup sih…

    Aku : Maaf habisnya udah kebiasaan sih…lagian aku kira gak ada kamu

    Ayu : Oh…ih tuh burung mas goyang-goyang hahahaaa…

    Aku : Ini bukan burung lagi ini kontol namanya

    Ayu : Hahaaaa…habisnya lucu sih geleng-geleng kayak burung cari makan…hahahaaa

    Aku : Hahahaa…bisa aja kamu Yuk..oya tengah malem gini bangun mau ngapain?

    Ayu : Kebelet pipis mas…kan kamar mandinya cuma satu aja…minggir mas aku mau pipis dulu.

    Aku : Gak lihat apa aku mandi aja belum selesai…ya udah pipis di toilet aja.

    Ayu : Tapi mas, aku kalau pipis kebiasaan harus lepas celana biar gak basah

    Aku : Ya udah lepas aja gitu aja kog repot lagian aku juga gak ganggu pipismu kog.

    Ayu : Entar kamu lihat memek aku lagi…

    Aku : Kalau cuma memek setiap hari aku juga lihat memek kakak kamu dah biasa.

    Ayu : Kalau memekku beda mas,special edition, masih seret belum pernah dimasukin kontol bengkak kayak punyamu.

    Aku : Jelas aja kamu mainnya sama brondong yang kontolnya kecil hahahaaa..

    Dan karena sudah kebelet banget Ayu pun melepas celananya dan terlihatlah memek mungilnya. Aku pun melihatnya cara dia pipis.

    Aku : Jadi itu ya memek specialnya, Spesial empuk maksudnya.

    Ayu : Ih mas gangguin aja, tuh liat kontolmu yang keras kayak batang kayu. Kasian ya udah horni, tapi mbak Yuyunnya udah tidur, gak bisa tersalurkan akhirnya ngocok deh..hahahhaa…

    Aku : Dasar Ayu…

    Ayu : Mau Ayu bantuin mas?

    Aku : Bantuin apa?

    Ayu : Ya buat bantuin biar ketegangan dikontol mas reda…tapi jangan bilang sama mbak Yuyun ya mas….janji…

    Aku : Beres jangan khawatir…ayo Yuk buruan…keburu kakak kamu bangun.

    Dan tanpa disuruh tangan imut Ayu langsung meremas dan mengocok kontolku yang sudah sangat menegang.

    Ayu : Ukuran kontolmu gede juga ya mas, pantes mbak Yuyun hobi ngentot sama kamu mas. Bukanya dulu pas masih pacaran kamu pernah mengirim gambar kontolmu ke hp dia. Dia sampai kaget dan melempar Hpnya. Karena aku penasaran akhirnya aku mengambil Hpnya dan melihat gambar kontolmu. Dan sekarang gak nyangka kalau bakal megang langsung kontol kakak iparku sendiri.

    Hampir 10 menit Ayu mengocok kontolku, bukannya keluar tapi malah bikin kontolku makin tegang dan keras.

    Ayu : Lho mas, udah 10 menit aku mengocoknya bukanya keluar malah tambah besar dan keras kan jadi pegal tangaku.

    Aku : Kalau tanganmu pegal gantian aja pakai mulutmu.

    Ayu : Maksudmu aku suruh nyepong kontolmu gitu?

    Aku : Iyalah..biar cepet keluar dan kamu gak pegal lagi.

    Ayu : YA udah buruan siram dulu tuh kontolmu masih bnayak sabunnya

    Setelah kusiram air, Ayu pun langsung melahap kontolku dengan liarnya.

    Aku : Pinter juga kamu nyepong…kontolku rasanya nyut-nyutan Yuk… Enak banget deh…kamu pasti sering nyepong pacarmu ya?

    Ayu : Udah jangan banyak omong mas nikmatin aja. Emang aku dulu sering nyepong mantan-mantanku mas. Dan baru kali ini aku nyepong kontol yang usianya paling tua.

    Aku : Biarpun tua tapi besar dan mantap kan Yuk…hahahaha

    Ayu : Bisa ja kamu mas, udah ah diam jadi gak fokus nih nyepongnya

    10 menit sudah Ayu nyepongin kontolku tapi tetep aja aku belum bisa keluar.

    Ayu : Mas aku kog jadi horni gini ya…habisnya daritadi mainin kontolmu terus sih…memekku jadi basah deh.

    Aku : Coba sini aku pegang

    Aku langsung meraba memek Ayu dan ternyata benar memeknya sudah basah. Tanpa panjang lebar lagi langsung saja jari tengaku kumasukkan dalam lubang memeknya. Kukocok memeknya dan Ayu pun mendesah pelan.

    .Ayu : Ssthhhh..aaaahhh…enak banget mas…kocokanmu nikmat sekali…kocok terus maasss…aaaahhhh….aku mau keluar maaasss…

    Aku : Tahan dulu Yuk, aku yang daritadi aja belum keluar masa kamu yang gitu aja udah mau keluar.

    Ayu : Ya udah kalau gitu masukin ja kontolmu ke dalam lubang memekku…Aku juga horni berat nih mas…

    “Sleeeppp…bleeesss….” akhirnya kontolku masuk ke dalam lubang memek Ayu.

    Aku : Benar katamu Yuk…memekmu benar-benar spesial…spesial seret kayak masih perawan..aaahhh…

    Ayu : Hehehe…ternyata enakan sama kontol gede ya mas…aaahhh…genjot terus maaasss…aaahhh….aku mau keluar maasss…

    Aku : Kita keluarin bareng ya Yuuukk…keluarin dimana Yuk?

    Ayu : Diluar aja mass…takut hamil

    Aku dan Ayu : Aaahhhh…yeessss…ooohhh….. kita berdua meraih orgasme bersamaan.

    Cairan spermaku pun berceceran diperut Ayu semua, setelah itu aku basuh spermaku yang menempel pada perutnya dan kucebokin memek Ayu

    Ayu : Enak banget mas, jadi ketagihan. Sekarang maunya sama kontol gede aja ga mau sama kontol kecil lagi…sini mas kubersihin kontolmu.

    Aku dan Ayu mandi bareng. Setelah selesai kami berdua berbenah. Aku langsung masuk ke kamar tidur di samping istriku, sedangkan Ayu masuk ke kamar sebelah.

    Aku jadi khilaf karena melihat memek adik iparku sendiri. Khilaf yang membawa kenikmatan.

  • Foto Ngentot Guru Di Delam Kelas

    Foto Ngentot Guru Di Delam Kelas


    1763 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Bugil 2 beradik Cantik Rimu Endo & Ueno Misaki

    Foto Bugil 2 beradik Cantik Rimu Endo & Ueno Misaki


    2239 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • Ku Ajak Pacarku Ngentot Saat Rumah Lagi Sepi

    Ku Ajak Pacarku Ngentot Saat Rumah Lagi Sepi


    1485 views

  • Cerita Seks Persetubuhan Cinta Satu Malam Dengan Cewek Cantik

    Cerita Seks Persetubuhan Cinta Satu Malam Dengan Cewek Cantik


    1206 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Persetubuhan Cinta Satu Malam Dengan Cewek Cantik ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – malam itu aku hanya dapat tidur nyenyak 3 jam saja. Kulihat waktu masih menunjukkan pukul 3 pagi lebih sedikit. Usahaku yang kuat untuk kembali tidur tak membuahkan hasil. Cerita Bergambar Kulihat Iswani masih tergeletak dalam keadaan tidur nyenyak di ranjangnya. Pikiranku Bandar Judi Pulsa berkecamuk soal pekerjaan yang akan kuhadapi sehari lagi dan sama sekali belum kusiapkan.

    Kuputuskan untuk bangun dan duduk termenung di kursi didalam kamar penginapan. Cerita Bergambar Kupandangi meja disebelahku yang penuh dengan botol-botol aqua, beberapa makanan kecil, dan kantung-kantung plastik yang tak ada isinya. Kupindahkan semua barang diatas meja keatas laci, lalu kubersihkan meja itu. Kemudia aku mengambil semua berkas dan catatan tentang pekerjaanku dari dalam tas dan meletakkannya diatas meja. Cerita Bergambar Kubaca satu persatu berkas tersebut dan memilah-milahnya menjadi beberapa bagian.

    Bagian-bagian yang telah terpilah-pilah itu kubaca lagi dengan lebih teliti dan menguraikan isinya didalam otakku sehingga terbentuklah sebuah bahan informasi yang berhubung-hubungan satu sama lainnya. Beberapa data yang masih kurang demi kelengkapan data kucatat dalam jurnal kerjaku. Kemungkinan-kemungkinan tidak kuperoleh data yang kuperlukan juga kucatat. Beberapa langkah alternatif untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk muncul dan ikut kucatat. Cerita Bergambar Dengan berusaha secermat mungkin berdasarkan data yang ada dan catatanku, aku mulai membuat rencana kerja. Setiap baris rencana yang kucatat kubayangkan pula langkah-langkah kerja yang akan kulakukan.

    Setiap hal penting yang muncul dari bayanganku kutulis dalam jurnal. Kubaca lagi rencana kerja yang telah selesai kucatat, lalu kurangkai hubungan setiap langkah rencana kerja dan kubuat skemanya. Cerita Bergambar Seusai mengulang dan merubahnya hingga kurasa cukup, kuhentikan kegiatanku tersebut. Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 5.42 pagi. Konsentrasi tinggi serta posisi duduk dan letak meja didalam penginapan yang sebenarnya tidak ideal untuk dipakai kerja membuat leherku terasa pegal. Selesai mengemasi semua berkas dan catatan, kucoba berdiri dan memutar-mutar kepala untuk melemaskan otot leher dan punggung.

    Kukenakan jaketku dan keluar dari kamar mencari hawa segar. Di teras kamar aku melakukan stretching selama beberapa menit. Kucoba berputar-putar di sekitar teras. Cerita Bergambar Merasa bosan, kuambil rokokku yang selalu tersedia dalam saku jaket dan kusulut sebatang rokok. Setengah dari rokoknya Bandar Bola Pulsa telah habis ketika kulihat Iswani keluar dari pintu kamar dengan menggunakan kaos oblong besar dan celana pendek sebatas paha. “Sudah ngopi, Tok?”, tanyanya. Aku menggelengkan kepala saja dan meneruskan merokok. “Tumben Tok tidurmu sebentar, bangunmu pagi sekali ya, aku sempat melihatmu sibuk tapi karena masih ngantuk jadi aku pilih tidur lagi aja daripada membantumu”, komentarnya. “Mbak sudah benar, kalau Mbak bangun dan membantuku, Cerita Bergambar bisa-bisa tambah kacau”, kataku sambil memikirkan pekerjaan yang akan kuhadapi besok.

    “Mmm.. gitu ya, jangan harap aku mau membatumu lagi ya”, katanya dengan nada bergurau. “Ke kafetaria yuk”, ajakku dengan tak menghiraukan gurauannya. Beberapa tamu penginapan yang ada di kafetaria menoleh ke arah Iswani ketika kami memasuki kafetaria penginapan. Pura-pura tidak tahu gelagat para pria yang sedang menaksirnya, Iswani mengajakku duduk di meja paling pojok. Cerita Bergambar Aku masih cuek dengan keadaan sekelilingku tapi Iswani agak gelisah dan mengeluhkan ajakanku ke kafetaria. Setelah memesan sarapan, Iswani mulai membuka percakapan, tapi karena pikiranku masih di pekerjaan maka aku hanya berbicara sedikit.

    “Kenapa sih Tok kamu kok banyak diam? nggak seperti biasanya”, tanya Iswani. “Nggak apa-apa Mbak, cuma mikir kerjaan besok”, jawabku santai. “Buat apa dipikir sekarang, kan masih besok?”, tanyanya lagi. “Daripada nggak ada yang kupikir”, jawabku. “Kenapa nggak mikir aku saja?”, tanyanya dengan senyum genit. “Rugi!”, Agen Judi Bonus Besar jawabku singkat dengan bergurau tanpa kupikir akibatnya. Cerita Bergambar Sebuah cubitan langsung menancap di tangan kiriku. “Aduh Mbak, sakit!”, keluhku agak keras sehingga agak terdengar dan menarik perhatian orang-orang disekitar kami. Mungkin karena malu Iswani segera melepaskan cubitannya.“Tadi malam tangan kiri, sekarang kanan, Mbak kok suka sekali nyubit sih!”, keluhku.“Aku nggak rugi, kok”, jawabnya santai. “Enak saja, aku yang rugi Mbak, perusahaan tidak mengasuransikanku dari cubitan”, kataku serius.

    Tak lama kemudian pesanan kami datang. “Tok, katamu kamu belum pernah punya pacar, benarkah?”, tanyanya yang langsung kujawab dengan anggukan sambil meniup kopi panasku agar agak dingin. “Itu karena pikiranmu belum dewasa. Caramu berbicara dengan wanita asal saja tanpa pernah kamu pikirkan akibatnya. Cerita Bergambar Kamu tidak akan bisa membuat wanita senang dengan cara ngobrolmu yang seperti itu.”, nasihat Iswani padaku. “Lha terus kenapa Mbak mau nginap denganku padahal aku kan nggak ngajak”, tanyaku dengan suara berbisik. “Karena aku tahu bahwa kamu tipe pemuda gila kerja yang cuek dan jujur bukan tipe playboy perayu.

    Aku suka pemuda seperti itu, cuman terkadang cuekmu sangat keterlaluan. Kamu sendiri kenapa mau?”, jawabnya yang dilanjutkannya dengan pertanyaan. “Mana bisa aku menolak dibawah ancaman cubitannya Mbak”, jawabku bergurau. “Uhh.. kamu nggak pernah bisa diajak serius”, keluhnya dengan muka masam. Cerita Bergambar “Aku duarius Mbak, bukan serius lagi”, kataku ngotot yang hanya dibalas dengan senyumannya. “Mbak, pria yang duduk disana ada yang ngelihatin Mbak terus, sepertinya naksir, mau kukenalkan Mbak”, kataku sambil menghabiskan roti bakarku. “Memangnya kamu sudah kenal, Tok?”, tanyanya. “Nanti setelah Mbak kukenalkan, ganti Mbak kenalkan saya”, jawabku sambil meneguk kopiku yang masih panas dengan hati-hati. “Kamu jangan macam-macam, Tok!”, ancamnya padaku yang lagi menikmati rokok.

    Cerita Seks Persetubuhan Cinta Satu “Tampangnya sih oke tapi pria seperti itu hanya mau menangnya sendiri seperti bekas suamiku yang pertama”, sambungnya. “Terus yang mengantar Mbak ke bus di Balikpapan, suami yang ke berapa?”, tanyaku halus. “Dia yang kedua, tapi aku juga cuma  istri keduanya, istri pertamanya ada di Jakarta dan mungkin tak tahu mengenai aku. Cerita Bergambar Aku ke Banjarmasin ini juga karena dia mau mengunjungi istri dan anaknya di Jakarta”, jawabnya pelan. “Kenapa Mbak mau dimadu?”, tanyaku tambah penasaran. “Daripada hidup menjanda, jadi istri muda yang sering ditinggal suami saja seperti ini saja sudah susah apalagi jadi janda kembang”, jawabnya mengeluh.

    “Eh Mbak, jangan besar kepala dulu, iya kalau kembang mawar atau melati, kalau kembang kamboja yang seperti di makam-makam, bagaimana? Pasti yang tertarik adalah golongan hantu-hantu, hehehe..”, gurauku merubah raut muka sedihnya menjadi kemarahan. Cerita Bergambar “Iya, terus akan kusuruh hantu-hantu Bola Online Depo Pulsa itu nyubitin seluruh tubuhmu tak tersisa”, balasnya dengan senyum kemenangan. “Sudah Tok, ayo kembali ke kamar!”, ajaknya. Sesampai di kamar aku duduk termenung oleh pikiran pekerjaan diatas ranjang Iswani yang lebih dekat dengan pintu kamar dibanding ranjangku. Sementara itu Iswani melepas pakaiannya hingga tinggal ber-BH dan celana sambil mengambil handuk kering dari tasnya. “Melamun apa Tok”, tanya Iswani. Cerita Bergambar Berusaha menyembunyikan pikiranku kujawab seadanya,

    “Ah nggak melamun kok, cuma membayangkan rasanya dicubit hantu seperti yang Mbak tadi bilang”. “Pingin tahu rasanya?”, tanyanya dengan senyum menggoda dan menuju ke arahku. Cerita Bergambar Duduk tepat didepan tangan Iswani sudah mulai merapat dengan tubuhku. Mengantisipasi cubitannya yang menyakitkan, kedua tangannya kutangkap dengan cepat. “Mbak, jangan nyubit lagi Mbak, ampun Mbak..”, katau meminta belas kasihannya. “Tidak Tok, yang ini pasti kamu suka, percaya deh..”, katanya meyakinkan.

    Meski masih ragu tapi pegangan tanganku sudah mengendor dan tangan Iswani telah mencapai bagian depan celanaku, usapan-usapannya yang halus diatas permukaan celana terasa sampai permukaan kulit kemaluanku. Cerita Bergambar Raguku benar-benar hilang dan tangannya semakin bebas bergerak. Dengan mata terpejam kurasakan usapan tangannya berubah menjadi remasan yang menghanyutkan dan membuat batang kemaluanku semakin tegak mengeras hingga tampak sangat menonjol. Dengan serta merta ditariknya celana pendek dan celana dalamku sekaligus disertai hembusan nafas beratnya yang makin menggebu. Iswani membungkukkan badan dan mendekatkan bibirnya pada ujung batang kemaluanku.

    Kubelalakkan mataku ketika merasakan bibirnya benar-benar menyentuh ujung batang kemaluanku. Ciuman basah berimbuh kuluman yang dilakukannya pada ujung batang kemaluanku membuatku mendesah, “Ah.. Mbak.. Mbak..”. Dalam hitungan menit aku mengalami shock kenikmatan. Cerita Bergambar Seusai kesadaranku berangsur pulih tanganku segera beraksi dengan membuka BHnya dan mengusap-usap punggungnya. Dengan membungkukkan badan kuraih kedua pantatnya yang masih dilindungi celana dalam, lalu kuremas dengan kedua tanganku. Merasa kerepotan membungkukkan badan, tubuhku kembali kuluruskan.

    Kemudian tempurung lutut kananku dengan sengaja kugesekkan pada selakangannya. Cerita Bergambar Gesekkan tempurung lutut pada bagian depan celana dalamnya ternyata sangat merangsangnya hingga melepas kuluman pada ujung batang kemaluanku. Sibuk mengimbangi gesekkan tempurung lutut, Iswani hanya memegang erat batang kemaluanku. Karena tak sabar lagi menahan keinginan untuk menikmati rangsangan yang lebih dari gesekkan tempurung kakiku pada daerah kemaluannya yang masih dibalut celana dalam, ia menegakkan badannya kembali. Dalam posisi berjongkok didepanku ia berusaha melepas celana dalamnya. Ketika celana dalamnya yang berusaha dilepaskannya sampai pada lutut, masih pada posisinya jongkok yang hampir tak berubah. Fastbet99

    aku segera membuat gerakan menyelam kebawah selakangannya, membalikkan tubuhku dan mendongkak keatas untuk menempelkan bibirku pada daerah kemaluannya. Kedua tanganku turut andil dengan segera menarik kedua pinggulnya agar liang kenikmatannya dapat segera kuterobos dengan juluran lidahku. Cerita Bergambar Rupanya Iswani punya pikiran yang sama denganku. Kedua kakinya mulai ditarik kebelakang, selakangannya menindih mulutku, bibir dan lidahkupun makin berpolah diseluruh bagian kemaluannya. Posisi Iswani yang berada diatas tubuhku segera dimanfaatkannya untuk kembali bermain dengan batang kemaluanku.

    Mengimbangi rangsangan yang kuberikan pada daerah kemaluannya, Cerita Bergambar Iswani mengulum batang kemaluanku. Selama beberapa menit kami berdua saling memberi dan menerima rangsangan dengan aksi 69 seperti yang pernah kuingat dalam beberapa cerita temanku sebelumnya. Iswani menghentikan babak pemanasan dengan menarik tubuhnya, berbaring terlentang sambil menarik tanganku memberi tanda untuk segera menindihnya dan memasukkan batang kemaluanku pada liang kenikmatannya. Cerita Bergambar Tapi kali ini aku ingin bereksperimen. Kubaringkan badanku disebelah kirinya dan kuhadapkan tubuhku kearahnya. Kaki kirinya kuangkat sedikit keatas dan kuletakkan diata pinggulku sehingga batang kemaluanku yang telah mengeras dapat masuk dengan posisi miring. Setelah agak nyaman, kuberi pinggulku dorongan maju-mundur yang semakin cepat.

    Tangan kiriku yang bebas meremas kedua payudaranya bergantian. Berbaring nyaman, tubuh Iswani mulai bergoyang seirama dengan gerakanku. Seiring dengan goyangan tubuhnya, Iswani mendesah-desah, “Ssh.. ssh.. Tok, mmh..”. Kuperlambat gerakanku untuk memperpanjang babak ini. Kudorong Cerita Agen Judi Slot222 Bergambar sisi kiri tubuh Iswani sehingga membelakangiku dan sama-sama menghadap kesamping kanan. Kurapatkan dadaku pada punggunya hingga bergesek. Kudorong lebih dalam batang kemaluanku dalam liang kenikmatannya, lalu kugerakkan pinggulku maju mundur. Kedua tanganku memegang kedua payudaranya dari belakang badannya.

    Kucumbu tengkuk kirinya dan sesekali kukulum telinga kirinya. Beberapa saat kemudian tubuh Iswani bergetar seiring dengan klimkaksnya. Getaran klimaksnya seakan menghanyutkan pertahananku hingga akhirnya puncak ledakanku tak dapat kutahan lagi. Kepuasan yang kuperoleh mengantarkanku pada dunia mimpi. Cerita Bergambar Tertidur pulas selama beberapa jam akhirnya aku terbangun oleh suara ketukan pintu. Setelah kukenakan celana pendek kubuka pintu, ternyata yang ada dihadapanku adalah Iswani yang telah kembali balik kekamar setelah keluar entah kemana dan berapa lama. “Ya ampun Tok, kamu baru bangun!”, teriak Iswani. “Hmm.. emangnya kenapa Mbak?”, tanyaku Cerita Bergambar “Sudah jam berapa ini? Hampir jam 3 sore tahu!”, tanyanya yang kemudian dijawabnya sendiri dengan menunjuk jam tangannya.

    Tanpa komentar sedikitpun aku meninggalkannya menuju kamar mandi sambil membawa pakaian ganti yang telah kuambil dari dalam tasku. Seusai mandi dan mengenakan pakaian aku keluar dari kamar mandi. Kulihat Iswani duduk didepan meja dan mengeluarkan bungkusan yang berisi beberapa roti basah diatas meja. “Kamu sudah makan Tok? pasti belum, kalau tidur kamu kok kuat sekali!”, omelnya. “Mbak, boleh minta rotinya!”, kataku dengan halus. “Makan aja, Cerita Bergambar kalau tahu kamu baru bangun sudah kubelikan makan tadi”, katanya. Setelah melahap 3 potong roti, aku bertanya padanya, “Dari mana saja Mbak kok dapat roti enak?” “Tadi aku silaturahmi ke tempat saudara-saudara dan pulangnya dibawain ini”, jawabnya.

    “Oh ya Tok, karena besok kamu sudah mulai bekerja, nanti malam aku akan menginap di Banjar Baru agar tidak mengganggumu. Cerita Bergambar Sekalian saja aku pamitan padamu jika dalam beberapa hari kedepan kita tak bisa ketemu lagi. Ini notanya kamar sudah aku bayar sampai malam ini, jadi besok kalau kamu keluar dari sini jangan kamu bayar lagi tapi kalau melanjutkan silakan bayar sendiri ya. Terima kasih banyak ya mau menemanin aku.”, kata Iswani dan mencium pipiku. Terkejut oleh ucapannya yang panjang dan mengagetkan aku hanya mengucapkan “Terima kasih banyak, Mbak”. Kemudian Iswani meninggalkan penginapan sementara aku hanya dapat termenung. Cerita Bergambar Tiba-tiba aku merasakan sebuah rasa kesepian menyelinap masuk dalam hatiku padahal sejak lama aku terbiasa bepergian jauh seorang diri bahkan dengan jangka waktu yang lebih lama dari ini, tapi kali ini.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Nafsu Tante Cantik

    Nafsu Tante Cantik


    1873 views

    Duniabola99.org – Usiaku saat ini menginjak 35 tahun, menikah dan telah dikaruniai 2 anak, entah kenapa, sesuatu membuatku teringat akan masa laluku tersebut. Kisahku ini terjadi saat aku berumur 20-an tahun, dan aku ingin menceritakan, tepatnya berbagi cerita mengenai pengalaman hidupku, mungkin bisa menjadi pelajaran bagi pembaca sekalian

    Sebut saja namaku Fandi, selepas masa sekolah SMA,aku ingin melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi, namun apa mau dikata, orangtuaku yang hanya bekerja sebagai karyawan sebuah perusahan BUMN yang tergolong kurang bonafid (sorry Be, bukan nyepelein) membuat keinginanku melanjutkan pendidikanku pun sirna. “Jangankan buat elu kuliah Tong, buat makan aja kita musti banyak2 ibadah !”, puasa senin-kemis maksudnya !, puasanya senin buka-nya kemis !, hiks….

    Akhirnya aku mengambil jalan pintas (bukan jalan tikus, ato gang2 kecil maksudnya) dengan mengikuti kursus komputer yang berada di kotaku, selesai kursus aku mencoba untuk mengadu nasib dengan melamar pekerjaan disebuah perusahaan konsultan keuangan.

    Setelah melewati proses seleksi penerimaan karyawan (sampe disuruh2 push up dan berlari2 kecil), akhirnya aku diterima diperusahaan tersebut, dengan syarat aku mau ditempatkan dikota yang ditunjuk oleh perusahaan selama beberapa tahun.

    Aku menjadi bimbang, antara mencari kerja ditempat lain atau menerima pekerjaan dengan syarat ditempatkan diluar kota yang mungkin aku belum pernah menginjaknya, Ditengah kebimbanganku itu, aku menceritakan hal tersebut kepada kedua orangtuaku. akhirnya orang tuaku menganjurkan aku untuk mencobanya, “Kamu coba aja dulu, kalo kamu tidak betah, toh kamu bisa keluar dan mencari lagi !” saran bapakku (ya kalo dapet, emang nyari kerja gampang apah ?).
    akhirnya dengan tekad yang setengah bulat  aku memberanikan diri untuk menerima pekerjaan tersebut. Akhirnya aku ditempatkan di kota B, yang letaknya jauh dari kota asalku. Aku menceritakan hal ini kepada orang tuaku, dengan antusias mereka mengatakan bahwa dikota ini ada saudara sepupu ibuku, dan kedua orangtuaku menyarankan agar aku sementara tinggal dulu dirumah sepupu ibuku tersebut.

    Aku mulanya ragu, bagaimana aku harus tinggal dirumah orang yang aku belum mengenalnya sama sekali ?, Ibu dan Bapak menasehatiku dan berpesan supaya aku pandai “Menitipkan Diri” di rumah yang aku tinggali nanti. akhirnya, aku pada waktu yang telah ditentukan berangkat menuju kota B dengan segudang tanda tanya yang menggelayutiku

    Tertegun aku menatap rumah didepanku, bukan serem atau angker, tapi mewah banget, gede, halaman luas ada pohon cemaranya lagi,

    Setelah memencet bel cukup lama, tampak seorang wanita setengah baya berlari tergopoh-gopoh mendekati pagar pintu yang cukup tinggi dan runcing ujungnya itu, (kaya senjatamya tentara keraton).

    “Cari siapa ya ?” kata wanita itu dengan mimik gimanaaa gitu…
    Set Dah nih ibu, udah tampangnya cakep enggak, jelek enggak, (serem tapi !), memandangku curiga menatap penuh tanya…

    “Ibu ada ?” Tanyaku,
    “Ibu Siapa ?” Sahutnya lagi, dengan muka yang sok di tegas2in.
    “eeeeee….. Bu Mala ” kataku pelan dan Ragu.
    “Ini Den Fandi ?” tanya ibu itu tegas, namun tidak lugas dan dapat dipercaya, kaya guru lagi nanyain PR kita kalo kita lagi males ngerjain. “Iya Bu ” jawabku lirih, sambil menunduk dan melihat kuku tanganku, takut diperiksa kalo ada yg item.

    “Masuk Den, Ibu udah nunggu dari tadi ” katanya sambil cepat2 membuka gerendel pintu dan cepat2 merubah mimik mukanya.

    Perlu diketahui pembaca, biar jelek2 gini aku juga masih ada darah ningrat, di akte kelahiranku,
    namaku aja depannya ada huruf R terus dikasih Titik, (artinya Raden), emang masih musim ? pake raden2 segala ?, bangga campur malu sih kalo pas diabsen dan dipanggil Raden, semua menengok ke arah aku, ngarepin, kalo yang nunjuk tangan pake jubah dan diatasnya ada mahkota, dan dipergelangan tangannya minimal ada gelang emaslah barang beberapa gram, gak taunya, yang ngacung gw, udah jelek, kucel, mana tangannya busikan lagi, rada2 nyesel sih mereka nengok, bikin pegel leher aja !. kalo ada yang mau pengen aku jual aja nih, gelar raden aku. he.. he…

    Aku mengikuti wanita itu, yang kelak aku tahu bahwa dia adalah satu2nya pembantu dirumah ini, Bi Iyem, begitu ia dipanggil, menginjak usianya yang mendekati 50 tahun, hidup tanpa menikah, menurutnya, ia pernah menikah, tetapi suaminya pergi meninggalkannya karena tidak kunjung dikaruniai anak. Alasan klise, pembenaran terhadap kesalahan, daripada tinggal dikampung bengong dan tanpa ada yang mengurus lebih baik ia kerja di kota sebagai pembantu. lumayanlah, itung2 dapat makan, tidur gratis dan lebaran bisa mudik, desek2an di bis, kali aja nemu jodoh , dengan membawa oleh2 buat sanak sodara dikampung.

    Dengan tampang udik (katro, ndeso), aku menatap ruangan dalam rumah yang serba mewah itu. “Silahkan duduk Den, tunggu sebentar, ibu baru selesai mandi, Nanti Bibi bilang ke Ibu, Aden sudah datang” kata Bi Iyem sambil mempersilahkan aku duduk di ruang tamu.

    Tak lama, seorang wanita datang menghampiriku, “Ini Fandi ?” sahutnya sambil senyum, aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepala, “Kamu sudah besar, terakhir kali Tante melihatmu, kamu masih SD kali ya ? ” sambil memelukku dan mencium pipiku kiri kanan, (mudah2an gak disomasi dan ditegur kaya tukul). Kaget aku dengan perlakuannya yang ramah ini dan berusaha membalas cipika-cipiki beliau.

    Wangi beneeer, abis mandi, parfumnya aja asli import, yang kalo disemprotin dibadan, wanginya baru ilang besok, emang elo yang kalo pake parfum seketemunya, kalo pas lagi nebeng mobil temen, liat pewangi mobil maen semprot2 aja ke badan, yang ada wanginya nyebar seruangan kaya abis disemprot foging nyamuk, mendingan wangi kuburan baru, kembang tujuh rupa.

    “Gimana kabar Bapak dan Ibu kamu disana ? ” tanyanya, dan semua pertanyaan2 basa basi pun diajukan olehnya. Setelah kurang lebih beberapa jam kami berbasa basi ria.
    “Kamu Istirahat aja dulu, mungkin kamu capek sehabis perjalanan” kata Tante Mala kemudian, “Bi Iyem udah menyiapkan kamar untuk kamu, Tante sore ini mau senam dulu, nanti pulang sebelum magrib, kalo kamu mau makan, makan aja dulu, nanti kita sama2 makan malam ya ?”, lanjut Tanteku, “Iya Tante, saya tadi sudah makan, mungkin mau tidur2an aja dulu” sahutku menjawab.

    Sang Tante pun mempersilahkan aku untuk menempati sebuah kamar yang berada paling belakang dilantai atas rumah tersebut, perlu diketahui bahwa kamar dirumah ini semuanya ada 5 dan hampir semuanya berada di lantai atas, hanya satu kamar dibawah untuk pembantu, satu kamar ditempati oleh Tanteku itu dan 2 Kamar lain ditempati oleh anak-anaknya. Aku menempati kamar belakang yang menghadap taman dan kolam renang. Waw, tempat yang strategis. didalam kamar layaknya hotel berbintang, kasur yang empuk dan lebar cukup buat 2 orang, televisi 21″, ada Video Tape Playernya lagi. mantaap… (Jaman ntu belom Ada DVDlah, jangankan DVD, VCD aja belom ada!).

    Mungkin karena lelah, aku langsung merebahkan badanku dan tertidur lelap….

    Jam 7 lewat aku dibangunkan Bi Iyem, “Den.. Den… Bangun Den…” terdengar suara Bi Iyem memanggilku sambil mengetuk2 halus pintu kamarku (bukan gedor2lah… emangnya lagi digerebek di hotel ?), “Sudah ditunggu sama Ibu dibawah untuk makan malam ” sahutnya kemudian, “Iya Bi, sebentar lagi saya kebawah, saya mau mandi dulu !” jawabku, berusaha untuk bangun, berjalan dan membuka pintu. Aku pun langsung mandi dengan menggunakan Kamar mandi yang letaknya didepan kamarku, juga merupakan kamar mandi yang sering dipakai oleh anak2 dikeluarga ini, sedangkan Tante Mala menggunakan kamar mandi yang berada didalam kamar beliau.
    Selesai mandi, aku menuju ke ruang keluarga dan ruang makan dan disana telah menunggu 4 orang yang kesemuanya perempuan dan cantik2, salah satunya adalah Tante Mala, dan aku lalu dikenalkan oleh Tante Mala kepada ketiga putrinya. “Fandi, ini anak2 Tante, kmu mungkin belum mengenal mereka semua, karena memang mungkin dulu sekali waktu kalian masih kecil2 tante masih suka mengajak anak2 tante berkunjung ke keluarga, tp karena mereka sudah besar, susah sekali mengajak mereka” tutur Tanteku. “Om Mirza kebetulan sedang diluar kota, mungkin baru minggu ini om kamu kembali, jadi beginilah disini, kalo om kamu tidak ada, ya tidak ada lelaki dirumah ini ” sahutnya kemudian.

    Tante Mala, merupakan sepupu ibuku, satu kakek, lain ibu lain ayah (ya namanya juga sepupu, kalo satu ibu satu bapak, sodara sekandung lah), menikah diusia 18 tahun, diumurnya yang mendekati 38 tahun, dikaruniai 3 orang anak, semuanya putri dan cantik2 seperti ibunya, yang tertua Moza 20 thn, yang kedua Mita 18 tahun dan si bontot…. Mumun (lah kok, jauh amat ? mumun, ky nama tukang pecel ?) bukan deng, yg bontot namana Maya, masih SMA 17 Tahun.

    Om Mirza, suami Tante Mala, berusia 48 tahun, selisih 10 tahun dengan Tanteku, orangnya ganteng, dengan kumis tebal yang makin membuatnya tampak wibawa, sebagai pengusaha kontraktor pekerjaan sipil yang cukup sukses dengan proyek2 pemerintah. Karena kesibukannya, bisa dibilang ia jarang dirumah, kadang pergi pagi – pulang malam, kadang pergi malam – pulang pagi, kadang pergi lama, bisa 1 sampe 2 bulanan – baru pulang, kadang nganggur dirumah lamaaa – gak pergi2 (kalo lagi gak ada proyek), tapi dia gak pernah sih yang namanya pergi tiga kali puasa, tiga kali lebaran (ntu mah bang Toyib!) wkwkwk.

    Dalam usianya yang menginjak paruh baya, Tante Mala tidak menampilkan sosok sebagai wanita yang keibuan (kaya ibu2 maksudnya), malah ia lebih nampak sebagai wanita feminin, dengan dandanan yang lebih nampak sebagai wanita gedongan kebanyakan, emangnya emak kite, baru umur 40 taon aja udah kaya umur gocap, boro2 buat beli lipstick, buat beli beras aja udah susah, sukur2 ada uang lebih belanja, kembalian mecin, bisa beli pupur buat bedak, Penampilan Tante Mala memang jauh menggambarkan dari umur sebenarnya. Tepat ditengah ruang keluarga dipajang foto keluarga mereka berlima, Sang Ayah duduk dibangku dan berdiri dibelakangnya 4 wanita cantik layaknya dewa yang dikelilingi oleh 4 bidadari, dan yang mengherankan aku, Tante Mala nampak seperti kakak dari putri2nya, cantik beneeer.

    Mungkin untuk menjaga kebugaran dan biar keliatan selalu awet muda, tante Mala rajin merawat tubuhnya, ikutan senam seminggu 2-3 kali, ke Spa seminggu sekali, ke salon semau dia, belum lagi berenang yang tinggal nyebur, yang jelas, uang ada semua ada. Emangnya kita, boro2 ke salon, buat nyukur aja (potong rambut) selama masih ada temen yang bisa nyukur, ya kita manfaatin, dengan modal gunting ma kaca spion bekas, trus nyari tempat yang adem, ya jadi lah kita nyukur, duit buat nyukur lumayan kan bisa beli udud setengah bungkus, Ada kembalian duit logam 2 ratus perak, pas bener buat iseng nyabutin jenggot sambil sesekali besiul godain cewek yang lewat !.

    Duh cantik2 bener mereka, sambil mengenalkan diri aku memandang mereka satu persatu, sudah ibunya cantik bapaknya cakep dan ganteng, kaya, yaa pantaslah mereka seperti ini, jadi iri, hehehe…. menunduk malu, yaa maklumlah, tampang gw pun pas2an.. masih untung idup, boro2 berani naksir cewek, masih sukur waktu godain cewek, mereka cuma melengos aja, coba kalo diludahin.. ancurrrr dah, maklumlah, aku kan gini2 juga masih keturanan indo, Indo Jerman, Ibu Jereng Bapak Preman…. hehehe…

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Akhirnya suasana pun menjadi akrab, pembicaraan demi pembicaraan mengalir dengan lancar, karena mereka jauh lebih muda dari aku, mereka memanggilku dengan panggilan “Aa” yang artinya kakak. Kaya Aa Gym gituh .. hehehe.. Selama makan malam, banyak pembicaraan yang terjadi, dan aku berusaha untuk mendalami mereka satu persatu (mendalami maksudnya disini artinya memahami karakter dan sifat mereka, bukan mendalami yang itu !!!).

    Tante Mala, lama-lama kalo kuperhatikan, wajah mirip seperti wajah artis Vina Panduwinata, dengan alis tebal, hidung yang bangir mancung, bibir tipis sensual, pipi halus, rambut panjang sebahu lebih sedikit, ikal bergelombang, tinggi sekitar 158 cm, dengan payudara yang cukup besar menurutku, mungkin dengan lingkar dada 36 dan bercup C, karena dengan mengenakan baju senam, dengan belahan dada yang cukup rendah, selain mengambarkan lekuk tubuhnya yang membuat setiap mata lelaki melotot dan seakan tak mau lepas memandangnya.
    Pabrik susu didadanya, layaknya seperti mau tumpah. putih, ranum, dan tampak masih kencang untuk wanita seusianya, dengan mengenakan Bra yang terlihat kokoh melindungi, namun seakan tidak muat menampung seluruh Isinya, bikin jantung deg.. deg.. serrr….. Dan yang lebih membuat pikiranku merantau keawang-awang adalah bentuk pinggul dan pantat beliau, begitu indah, dengan pinggang kecil dan pantat bulat penuh, songgeng seperti bebek seakan mengajak setiap lelaki untuk mengikuti dari belakang kemanapun dia pergi.

    Moza, diusianya yang baru menginjak 20 tahun, kuliah tingkat tiga di sebuah PTS ternama, tampak seperti gadis dewasa dengan tubuh tinggi semampai, sekitar 168cm (kayaknya aku kalah tinggi deh, aku cuma 163 cm, maklum lah.. kurang gizi ma keturunan yang kurang bagus .. hiks), tubuh sintal padat, semok, bohay, kenceng deh… mirip seperti sang ibu dengan bentuk payudara yang indah dan menantang.
    Dengan wajah yang melankolis, alis tebal, bentuk mata yang bulat dengan sorot mata jernih, dan dilengkapi dengan bibirnya yang tipis merekah, dengan lisptick tipis membuat wajahnya semakin tampak menarik, dengan rambut panjang sedada, bulu2 halus menjalari seluruh tubuhnya terutama dibagian lengan dan kakinya, tampak eksotis, membuat cowok-cowok ingin mendekatinya dan mempacarinya dengan segala cara. yang bikin lengkap adalah bentuk pantatnya yang mengikuti jejak sang ibu, duh.. pusing deh…
    apalagi ketika melihat dia dengan celana pendek ketat. bawaannya yang kalem, lembut, penuh kedewasaan, orang tak akan menyangka kalo dia masih berumur 20 tahun, orang pasti akan menyangka dia berumur 24 ato 25 tahun.

    Mita, Mahasiswi tingkat pertama sebuah kampus pariwisata terkenal, dengan potongan rambut pendek seleher, muka berbentuk oval, hidungnya yang bangir bulat, bibirnya tipis agak lebar seperti penyanyi rosa memperlihatkan sifatnya yang murah senyum, periang, seperti layaknya anak mahasiswi seusianya. tinggi 160cm, dengan berat yang lumayan menurutku, namun jelas memperlihatkan kemontokan dan kemolekan tubuhnya, ditambah lagi dengan gaya berpakaian yang tampak super cuek, kuliah dengan menggunakan baju seragam yang cukup tipis dengan rok lebih dari 10cm diatas lutut, seperti dianjurkan kampus, dan sering tanpa menggunakan kaos dalam, jelas mengundang mata cowok2 untuk lebih menyelami isi dada dari cewek ini, cekakak-cekikik ditelpon merupakan kegiatan rutin sehari-harinya.

    Cerita ini bersambung, ada banyak lagi sambungan dari birahi tante 35 tahun ini, aku sampai gak bisa menulis lagi, jadi ngebayangin nih tante,, duuuhh…

    Baca Juga :
  • Video Bokep Jepang Nikmatnya Memek Mulus Ruka Kanae

    Video Bokep Jepang Nikmatnya Memek Mulus Ruka Kanae


    1832 views